analisis penyusunan anggaran biaya tenaga · pdf filejurnal bisnis dan kewirausahaan vol. 7...

8
Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011 103 ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PT PLN (PERSERO) RANTING BITUNG Loula L.L. Walangitan @mail: [email protected] Abstrak: Pada saat ini terjadi perkembangan yang signifikan di sektor kehidupan masyarakat, salah satunya adalah perkembangan pada sektor ekonomi. Perkembangan pada sektor ekonomi menyebabkan terjadi kemajuan di berbagai bidang usaha termasuk dalam pengelolaan dan pengusahaan jasa pelayanan kelistrikan bagi masyarakat. Hal ini menuntut perusahaan yang bergerak di bidang jasa tersebut, dalam hal ini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memberikan pelayanan jasa yang terbaik bagi para pengguna jasa tersebut. Objek penelitian adalah PT PLN (Persero) Ranting Bitung. Perusahan ini merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang kelistrikan dengan tugas utama yaitu memberi layanan listrik kepada masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerjanya. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, dimana penulis menjelaskan, menguraikan dan memberikan gambaran mengenai penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung. Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa dalam melakukan kegiatannya, PT PLN (Persero) Ranting Bitung menggunakan tenaga kerja langsung yang bergerak di bidangnya masing-masing. Perusahan harus menentukan anggaran biaya yang akan diberikan kepada tenaga kerja tersebut dalam suatu periode. Penentuan anggaran disusun berdasarkan biaya tenaga kerja yang diberikan kepada tenaga kerja teknik yakni bagian cater (catat meter), bagian distribusi dan pemeliharaan serta bagian Tusbung (putus sambung) dengan menggunakan dasar perhitungan upah per unit, dan tenaga kerja non teknik atau tenaga kerja pada bagian Loket, Pengaduan Stand Meter, dan Administrasi dengan menggunakan dasar perhitungan upah per bulan. Kata-kata Kunci: Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Abstract: In this time there are significant developments in the sectors of community life, one of which is the development of economic sectors. The development of economic sectors causing major advances in many areas of business including the management and operation of electrical service to the community. This requires companies engaged in such services, in this case PT State Electricity Company (PLN) to provide the best services for users of the service, The object of the research is PT PLN (Persero) Branch Bitung. The company is one of the State Owned Enterprise that moves in the field of electricity with the main task is to give power to the community services that are included in the working area. The research method used in this research is descriptive method, where the author explains, describes and gives an overview of the budgeting direct labor cost. Based on the research found that in performing its activities, PT PLN (Persero) Branch Bitung using direct labor engaged in their respective fields. The company must determine the budget that will be given to the work force is in a period. Determination of the Budget is prepared based on the cost of labor provided to labor that is part Cater technique (note the meter), the Distribution and Maintenance, and parts Tusbung (broken connection) using the basic calculation of wages per unit, and non-technical labor or labor on the part Counters, Stand Complaint Meter, and the Administration on the basis of calculation of wages per month Keywords: Direct Labor Cost

Upload: trandien

Post on 06-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA TENAGA  · PDF fileJurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011 103 ANALISIS PENYUSUNAN

Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011 103

ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

PADA PT PLN (PERSERO) RANTING BITUNG

Loula L.L. Walangitan @mail: [email protected]

Abstrak: Pada saat ini terjadi perkembangan yang signifikan di sektor kehidupan masyarakat, salah satunya adalah perkembangan pada sektor ekonomi. Perkembangan pada sektor ekonomi menyebabkan terjadi kemajuan di berbagai bidang usaha termasuk dalam pengelolaan dan pengusahaan jasa pelayanan kelistrikan bagi masyarakat. Hal ini menuntut perusahaan yang bergerak di bidang jasa tersebut, dalam hal ini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memberikan pelayanan jasa yang terbaik bagi para pengguna jasa tersebut. Objek penelitian adalah PT PLN (Persero) Ranting Bitung. Perusahan ini merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang kelistrikan dengan tugas utama yaitu memberi layanan listrik kepada masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerjanya. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, dimana penulis menjelaskan, menguraikan dan memberikan gambaran mengenai penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung. Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa dalam melakukan kegiatannya, PT PLN (Persero) Ranting Bitung menggunakan tenaga kerja langsung yang bergerak di bidangnya masing-masing. Perusahan harus menentukan anggaran biaya yang akan diberikan kepada tenaga kerja tersebut dalam suatu periode. Penentuan anggaran disusun berdasarkan biaya tenaga kerja yang diberikan kepada tenaga kerja teknik yakni bagian cater (catat meter), bagian distribusi dan pemeliharaan serta bagian Tusbung (putus sambung) dengan menggunakan dasar perhitungan upah per unit, dan tenaga kerja non teknik atau tenaga kerja pada bagian Loket, Pengaduan Stand Meter, dan Administrasi dengan menggunakan dasar perhitungan upah per bulan. Kata-kata Kunci: Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Abstract: In this time there are significant developments in the sectors of community life,

one of which is the development of economic sectors. The development of economic sectors causing major advances in many areas of business including the management and operation of electrical service to the community. This requires companies engaged in such services, in this case PT State Electricity Company (PLN) to provide the best services for users of the service, The object of the research is PT PLN (Persero) Branch Bitung. The company is one of the State Owned Enterprise that moves in the field of electricity with the main task is to give power to the community services that are included in the working area. The research method used in this research is descriptive method, where the author explains, describes and gives an overview of the budgeting direct labor cost. Based on the research found that in performing its activities, PT PLN (Persero) Branch Bitung using direct labor engaged in their respective fields. The company must determine the budget that will be given to the work force is in a period. Determination of the Budget is prepared based on the cost of labor provided to labor that is part Cater technique (note the meter), the Distribution and Maintenance, and parts Tusbung (broken connection) using the basic calculation of wages per unit, and non-technical labor or labor on the part Counters, Stand Complaint Meter, and the Administration on the basis of calculation of wages per month Keywords: Direct Labor Cost

Page 2: ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA TENAGA  · PDF fileJurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011 103 ANALISIS PENYUSUNAN

104 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011

PENDAHULUAN Perusahaan merupakan suatu wadah terorganisir yang didirikan dan diterima dalam

tata kehidupan bermasyarakat, yang pada umumnya memiliki tujuan mendapatkan laba atau keuntungan. Dalam upaya untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka perusahaan perlu untuk meningkatkan usaha dengan melaksanakan perencanaan, koordinasi, pengawasan, serta penyusunan anggaran secara terpadu dan memadai dengan sebaik-baiknya. Anggaran merupakan tolok ukur perusahan sebelum melaksanakan aktivitas operasinya ditahun yang akan datang.

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Ranting Bitung (PLN) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang kelistrikan dengan tugas utama yaitu memberi layanan listrik kepada masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerjanya..

Kegiatan perusahaan ini antara lain : 1. Penyambungan aliran listrik baru. 2. Pelayanan administrasi pelanggan. 3. Pelayanan atas pengaduan pelanggan. 4. Pemutusan aliran listrik pada pelanggan yang tagihannya menunggak. 5. Pemeliharaan serta perbaikan terhadap aset-aset perusahan (tiang, kabel ataupun

instalasi listrik) 6. Penertiban terhadap penyambungan liar. Dalam melakukan kegiatan pelayanannya, baik di lapangan maupun terhadap

pelanggan di kantor, PT PLN (Persero) Ranting Bitung menggunakan tenaga kerja langsung dengan pembiayaan yang dianggarkan sendiri oleh PT PLN (Persero) Ranting Bitung. Oleh karena itu perlu dilakukan penyusunan anggaran biaya tenaga kerja untuk mengetahui seberapa besar biaya yang akan diberikan dalam suatu periode.

Penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung dilakukan oleh bagian administrasi yang dikoordinir oleh Supervisor Administasi dan Keuangan. Anggaran tenaga kerja langsung dibuat sebulan sekali, atau satu periode sama dengan satu bulan. Berdasarkan kebijakan perusahan, penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung, oleh bagian administrasi membagi biaya tenaga kerja menjadi 2 jenis yaitu biaya tenaga kerja berdasarkan upah per unit dan biaya tenaga kerja berdasarkan upah per bulan.

Pelanggan PT PLN (Persero) Ranting Bitung dibagi menurut gelombang pembacaan meter, yaitu:

1. Gelombang I Yaitu pelanggan yang pembacaan meternya mulai tanggal 23-25 bulan sebelumnya, yang meliputi wilayah: Tandurusa, Madidir, Madidir Unet, Wangurer I & II, Perumnas Polresta, Pinokalan, Tendeki I & II, Lembe Permai, Girian Permai, Primkopabri, Papusungan I sampai IV, Batu Lubang I sampai III, Mawali, Pasir Panjang, Pancuran, Paudean, Pintu Kota. Pelanggan gelombang ini berjumlah 9.263 pelanggan.

2. Gelombang II Yaitu pelanggan yang pembacaannya mulai tanggal 26-30 bulan sebelumnya, yang meliputi wilayah: Aertembaga, Kadoodan, Madidir Weru, Madidir Ure, Girian Weru, Girian Atas, Girian Bawah Pelanggan gelombang ini berjumlah 5.120 pelanggan.

3. Gelombang III Yaitu pelanggan yang pembacaannya mulai tanggal 01-03 bulan berjalan, yang meliputi wilayah: Kakenturan, Winenet, Bitung Barat, Bitung Barat, Pakadoodan, Makawidey, Manembonembo, Pinilih, Sagrat, Tanjung merah I, Pimpin. Pelanggan gelombang ini berjumlah 8.425 pelanggan.

Page 3: ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA TENAGA  · PDF fileJurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011 103 ANALISIS PENYUSUNAN

Loula L.L. Walangitan: Analisis Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung ………… 105

4. Gelombang IV Yaitu pelanggan yang pembacaannya mulai tanggal 04-07 bulan berjalan, yang meliputi wilayah: Pateten I, Pateten II, Bitung Timur, Bitung Barat, Bitung Tengah, Karondoran, Karondoran, Danowudu, Dua Sudara, Tewaan, Apela I, Apela II, Kumersot, Klabat, Tanjung Merah II, Pinasungkulan, Batu Putih I, Batu Putih II, Pinangunian. Pelanggan gelombang ini berjumlah 6.543 pelanggan.

5. Daerah ABRI Adalah pelanggan yang terdaftar sebagai anggota ABRI. Pelanggan ini, tersebar di seluruh daerah kerja gelombang I – gelombang IV. Total pelanggan 197 unit.

PEMBAHASAN Tinjauan Teoritis

Anggaran merupakan tolok ukur perusahaan sebelum perusahaan melaksanakan aktivitas operasinya ditahun yang akan datang dan menjadi panduan bagi manajemen suatu perusahaan

Menurut Nafarin (2007:1) anggaran adalah rencana yang dilaksanakan di masa yang akan datang yang dirumuskan sebelumnya secara bersama-sama oleh pimpinan dan seluruh karyawan dalam suatu perusahan.

Unsur-unsur yang melekat dengan anggaran : 1. Rencana

Recana merupakan penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan Unsur ini bermakna bahwa anggaran mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian yang ada dalam perusahaan, (pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi dan kegiatan yang berkaitan dengan sumberdaya manusia).

3. Dinyatakan dalam unit satuan moneter. Anggaran dinyatakan dalam satuan moneter yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam, yakni satuan mata uang contohnya rupiah.

4. Jangka waktu tertentu yang akan datang. Menurut Cokins (2005:4) biaya adalah kas atau setara dengan kas yg dikorbankan

untuk mendapatkan barang/jasa yg diperkirakan akan membawa manfaat saat ini atau masa yg akan datang. Objek Biaya adalah setiap item, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktifitas, dlsb, dimana biaya diukur dan dibebankan.

Nurlela (2007:233) menyatakan bahwa tenaga kerja merupakan daya fisik maupun mental yang merupakan sumbangsih untuk menghasilkan suatu produk atau jasa tertentu. Tenaga kerja suatu perusahan dapat dibedakan menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang langsung mengerjakan kegiatan produksi perusahan. Sedangkan tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja yang tidak secara langsung menangani proses produksi namun ikut ambil bagian dalam kegiatan itu, misalnya pengawas atau mandor.

Menurut Serikat Pekerja PT PLN (Persero), tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung menangani kegiatan perusahaan, baik kegiatan di lapangan ataupun pelayanan terhadap pelanggan di kantor, contohnya petugas cater atau petugas tusbung. Sedangkan supervisor yang hanya sebagai pengawas digolongkan ke tenaga kerja tidak langsung.

Matz (2005:252) menyatakan bahwa biaya tenaga kerja merupakan sumbangan terhadap tenaga manusia kepada produksi dan merupakan faktor biaya penting yang perlu diukur, dikendalikan, dan dianalisis secara terus-menerus.

Secara umum biaya tenaga kerja diklasifikasikan menjadi biaya tenaga kerja langsung

Page 4: ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA TENAGA  · PDF fileJurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011 103 ANALISIS PENYUSUNAN

106 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011

dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung mencakup upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang bekerja secara langsung pada keluaran produktif tertentu. Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung menckup semua biaya tenaga kerja lainnya, seperti gaji dan upah yang dibayar kepada tenaga kerja seperti pembuat alat, personel perbaikan, penjaga persediaan, dan pengawas gudang. Gordon (2000:241)

Munandar (2001:143) menyatakan bahwa anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerja langsung selama periode yang akan datang.

Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung pada PT PLN (persero) Ranting Bitung. A. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung berdasarkan upah per unit.

Anggaran ini disusun berdasarkan biaya tenaga kerja yang diberikan kepada tenaga kerja dengan menggunakan dasar perhitungan upah per unit. Tenaga kerja yang termasuk dalam hal ini adalah tenaga kerja bagian teknik yaitu bagian cater (catat meter), bagian distribusi dan pemeliharaan serta bagian tusbung (putus sambung). 1. Bagian Cater (Catat Meter).

Pada bagian ini perhitungan upah yang akan diterima menggunakan rumus :

Ket : JUG = Jumlah Upah / Gaji

JCM = Jumlah meter yang dicatat Rp 400 = Upah standar yang ditetapkan perusahaan

untuk pencatatan 1 unit meter. Berdasarkan data jumlah pelanggan mulai dari gelombang I sampai gelombang IV maka anggaran yang dibuat oleh bagian administrasi untuk Bagian Cater adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Anggaran Biaya Tenaga Kerja pada Bagian Cater (catat meter)

No Gelombang Unit yang Dicatat (JCM) Upah per

Unit Jumlah (JUG)

I 9263 Unit Rp. 400 Rp 3.705.200 II 5120 Unit Rp. 400 Rp 2.048.000 III 8425 Unit Rp. 400 Rp 3.370.000 IV 6543 Unit Rp. 400 Rp 2.617.200 ABRI 197 Unit Rp. 400 Rp 78.800

Total Rp.11.819.200 Sumber : PT PLN (Persero) Ranting Bitung

2. Bagian Distribusi dan Pemeliharaan.

Pada bagian ini perhitungan upah yang akan diterima menggunakan rumus :

Ket : JUG = Jumlah Upah / Gaji

JUG = JCM x Rp 400

JUG = JU x Rp 75.000 x JTK

Page 5: ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA TENAGA  · PDF fileJurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011 103 ANALISIS PENYUSUNAN

Loula L.L. Walangitan: Analisis Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung ………… 107

JU = Jumlah unit yang diperbaiki Rp 75.000 = Upah standar yang ditetapkan perusahaan

untuk Perbaikan / Pemeliharaan untuk 1Unit JTK = Jumlah Tenaga Kerja yang ikut pada tiap

Perbaikan atau Pemeliharaan.

Berdasarkan data jumlah pelanggan mulai dari gelombang I sampai gelombang IV maka anggaran yang dibuat oleh bagian administrasi untuk Bagian Distribusi dan Pemeliharaan adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja pada Bagian Distribusi dan Pemeliharaan

No Gelombang

Keterangan Jml Unit Yg diperbaiki/dipasang (JU)

Jml Tenaga kerja (JTK)

Upah per unit

Jumlah

1 I Pemasangan tiang titipan

2 5 Rp.75000 Rp. 750.000

2 II Perbaikan cut off 2 2 Rp.75000 Rp. 300.000 3 III Pemangkasan/

perambasan pohon

3 5 Rp.75000 Rp. 600.000

4 IV Pembersihan jaringan

1 8 Rp.75000 Rp. 675.000

T o t a l Rp. 2.325.000 Sumber : PT PLN (Persero) Ranting Bitung

Pada bulan April diterima surat penugasan perbaikan dan pemeliharaan yaitu perbaikan yang berisi data-data sebagai berikut :

Tabel 3. Data Perbaikan dan Pemeliharaan

Gelombang Keterangan Jumlah Unit Yang Akan

Diperbaiki/dipasang I Pemasangan Tiang Sisipan 2 II Perbaikan Cut off 2 III Pemangkasan/Perambasan pohon 3 IV Pembersihan Jaringan 1

Sumber : PT PLN (Persero) Ranting Bitung

3. Bagian Tusbung (Putus Sambung). Pada bagian ini perhitungan upah yang akan diterima menggunakan rumus :

Ket : JUG = Jumlah Upah / Gaji JMD = Jumlah meter yang dicabut atau dipasang Rp 4000 = Upah standar yang ditetapkan perusahaan untuk 1 Unit meter yang dicabut atau dipasang.

JUG = JMD x Rp 4000

Page 6: ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA TENAGA  · PDF fileJurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011 103 ANALISIS PENYUSUNAN

108 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011

Berikut adalah data jumlah pelanggan yang menunggak dan jumlah pemasangan kembali.

Tabel 4. Data pemutusan dan Penyambungan kembali

Gelombang Pemutusan Penyambungan 1 I 20 15 2 II 25 14 3 III 15 15 4 IV 12 12

Sumber : PT PLN (Persero) Ranting Bitung Berdasarkan data diatas maka anggaran yang dibuat oleh bagian administrasi adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Anggaran Biaya Tenaga Kerja pada Bagian Tusbung

No Gelombang Kegiatan Upah per

Unit Jumlah Pemutusan Penyambungan I 20 15 Rp 4.000 Rp.140.000 II 25 14 Rp.4.000 Rp.156.000 III 15 15 Rp. 4.000 Rp.120.000 IV 12 12 Rp. 4.000 Rp. 96.000

Total Rp.512.000 Sumber : PT PLN (Persero) Ranting Bitung

B. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung berdasarkan upah per bulan.

Anggaran ini disusun berdasarkan biaya tenaga kerja yang diberikan kepada tenaga kerja dengan menggunakan dasar perhitungan upah per bulan. Tenaga kerja yang termasuk dalam hal ini adalah tenaga kerja bagian non teknik yaitu bagian loket, bagian pengaduan stand meter dan bagian administrasi. Pada bagian Loket, Pengaduan Stand Meter, dan Administrasi, terdapat masing-masing 2 orang tenaga kerja dengan cara perhitungan anggaran biaya masing-masing bagian sama pula, yaitu dengan menggunakan rumus

Keterangan: JUG = Jumlah Upah / Gaji UMP = Upah Minimum Propinsi. (Sulawesi Utara Rp 990.000) TTrans = Tunjangan Transportasi.

(kebijakan perusahan adalah Rp. 250.000) TM = Tunjangan Makanan

(kebijakan perusahan sebesar Rp. 250.000) JTK = Jumlah Tenaga Kerja

Anggaran yang dibuat oleh bagian administrasi adalah sebagai berikut :

JUG = UMP + TTrans + TM x JTK

Page 7: ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA TENAGA  · PDF fileJurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011 103 ANALISIS PENYUSUNAN

Loula L.L. Walangitan: Analisis Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung ………… 109

Tabel 6. Anggaran Biaya Tenaga Kerja pada Bagian Loket, Pengaduan Stand Meter, dan Administrasi

Upah Munimum

Propinsi (UMP)

Tunjangan Transportasi

(TTrans)

Tunjangan Makanan

(TM)

Jumlah Tenaga Kerja

(JTK) Jumlah

Rp990.000 Rp. 250.000 Rp. 250.000 2 Rp.2.980.000 Sumber : PT PLN (Persero) Ranting Bitung

Setelah selesai pembuatan anggaran pada tiap-tiap bagian, maka selanjutnya bagian

administrasi menggabungkan total atau jumlah seluruh bagian kemudian membuat Total anggaran biaya tenaga kerja langsung.

Tabel 7. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Bagian Jumlah Biaya Cater (Catat Meter) Rp 11.819.200 Distribusi & Pemeliharaan Rp 2.775.000 Tusbung (Putus Sambung) Rp 512.000 Loket Rp 2.980.000 Pengaduan Stand Meter Rp 2.980.000 Administrasi Rp 2.980.000

Total Rp 24.046.200 Sumber : PT PLN (Persero) Ranting Bitung.

SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapatlah disimpulkan bahwa:

1. Tenaga kerja langsung di perusahan ini adalah tenaga kerja yang langsung turun tangan dalam proses kegiatan perusahaan.

2. Dalam perhitungan biaya tenaga kerja langsung, perusahan ini menggunakan dasar perhitungan upah per unit dan perhitungan upah per bulan.

3. Total anggaran biaya tenaga kerja langsung pada PT PLN (Persero) Ranting Bitung didapat dengan menjumlahkan total anggaran tiap-tiap bagian yaitu bagian teknik dan non teknik.

4. Pentingnya penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung, tidak hanya untuk perusahan manufaktur, tapi juga sangat diperlukan bagi perusahan jasa, seperti pada PT PLN (Persero) Ranting Bitung.

DAFTAR PUSTAKA

Cokins. 2005. Manajemen Biaya . Jakarta : Salemba Empat Gordon, Paul. 2000. Anggaran : Perencanaan dan Pengendalian Laba. Jakarta : Salemba

Empat

Page 8: ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA TENAGA  · PDF fileJurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011 103 ANALISIS PENYUSUNAN

110 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 7 No. 2, Juli 2011

Matz. 2000. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian. Jakarta: Erlangga Munandar. 2001. Budgeting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan

Kerja. Yogyakarta : BPFE Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat Nurlela. 2007. Akuntansi Biaya : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Graha Ilmu Serikat Pekerja PT PLN Persero. 1999. Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga.

Jakarta : PT PLN Persero