analisis pengukuran kinerja balance...

137
1 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARD DENGAN ENAM PERSPEKTIF (STUDI KASUS PT. ARTIFA SUKSES PERSADA) SKRIPSI OLEH: SITI HURIYATUL KAMILAH 109082000153 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: tranquynh

Post on 30-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

1

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARD

DENGAN ENAM PERSPEKTIF

(STUDI KASUS PT. ARTIFA SUKSES PERSADA)

SKRIPSI

OLEH:

SITI HURIYATUL KAMILAH

109082000153

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

2

Page 3: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

3

Page 4: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

4

Page 5: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

5

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Siti Huriyatul Kamilah

NIM : 109082000153

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, Saya:

1. Tidak menggunkan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin

pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini.

JIka dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui

pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa

saya telah melanggar pernyataan diatas maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasaqrkan

aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 24 April

2014

Yang Menyatakan,

Page 6: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

6

(Siti Huriyatul Kamilah)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Siti Huriyatul Kamilah

2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 16 November 1991

3. Alamat : Jl. Raden Kimas Hasyim RT. 002/003

Kel Babakan, Legok, Tangerang – Banten

15820

4. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri Legok II Tahun 1997 - 2013

2. MTs Nurul Yaqin Tahun 2003 - 2006

3. SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang Tahun 2006 - 2009

III. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Seminar Oleh BEMJ Akuntansi FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

“Pemberantasan Korupsi Bersama KPK”, 9 September 2009.

2. Seminar Nasional oleh Fakultas EKonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, “ Peran Asuransi dalam Era Globalisasi”, 20 Mei 2010.

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Sayuti

2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 17 Agustus 1948

3. Ibu : Thohiroh

4. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 06 Juni 1950

5. Anak Ke dari : 8 dari 8 bersaudara

Page 7: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

7

ABSTRACT

Analysis the Measurement of the Performance of Balance Scorecards With Six Perspective

( Case Study PT. Artifa Sukses Persada )

Progress on technology has changed enterprise management system in facing

environmental complex business dramatically. Currently the method of measurement can

evaluate performance of companies accurately and thoroughly was required. Performance

indicator which combine financial size performance and non financial scorecard named

balanced scorecard. Balanced scorecard in general measures the performance of four

perspective. The financial perspective perspective, customers perspective, internal business,

and perspective growth and learning, developed by adding two new perspective is employees

and partnership.

The object of this research is PT. Artifa Sukses Persada. This research used

quetionnaire and study of literature as data main. The result of research with the concept of

balanced scorecard showed that the company financial performance PT. Artifa Sukses

Persada better than previous year. The performance of customer satisfaction PT. Artifa

Sukses Persada showing a good value for the attribute satisfaction products and services,

corporate image, and relationships. While for the performance of business process internal

showing good results in the operation process, and services after sell. Employee satisfaction

performance also showed good results for employee capabilities, information system

capabilities, and motivation, empowerment and alignment. The increasing number of

Partners shows good results in perspective partnership

Overall performance of PT. Artifa Sukses Persada can be considered good. Good

management is the reason PT. Artifa Sukses Persada able to improve its performance to fit

the vision and mission of the company.

Keywords: balance scorecards, Financial perspective, Customer perspective, Business

process Internal perspective, learning and growth perpective, A partnership perspective,

employee perspectives, Corporate Performance Measurement

Page 8: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

8

ABSTRAK

Analisis Pengukuran Kinerja Balance Scorecard dengan Enam Perspektif

(Studi Kasus PT. Artifa Sukses Persada)

Kemajuan teknologi telah mengubah secara dramatis sistim manajemen perusahaan

dalam menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks. Saat ini dibutuhkan metode

pengukuran kinerja yang dapat menilai kinerja perusahaan secara tepat dan menyeluruh. Alat

pengukur kinerja yang mengkombinasikan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan adalah

Balanced Scorecard. Balanced Scorecard secara umum mengukur kinerja dari empat

perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan

perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dikembangkan dengan menambahkan dua

perspektif baru yaitu karyawan dan kemitraan.

Objek penelitian ini adalah PT. Artifa Sukses Persada. Penelitian ini menggunakan

kuisioner dan studi literature sebagai data utama. Hasil penelitian dengan menggunakan

konsep balance scorecard menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Artifa Sukses Persada

lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Kinerja kepuasan pelanggan PT. Artifa Sukses

Persada, menunjukkan nilai kepuasan yang cukup baik untuk atribut produk dan jasa, citra

perusahaan, dan hubungan. Sedangkan untuk kinerja proses bisnis internal menunjukkan hasil

yang baik pada proses operasi, dan pelayanan purna jual. Kinerja kepuasan karyawan juga

menunjukkan hasil yang baik untuk kapabilitas karyawan, kapabilitas sistem informasi, dan

motivasi, pemberdayaan dan keselarasan. Meningkatnya jumlah mitra menunjukkan hasil

yang baik pada perspektif kemitraan.

Kinerja PT. Artifa Sukses Persada secara keseluruhan dapat dikatakan bagus.

Manajemen yang baik adalah alasan PT. Artifa Sukses Persada mampu meningkatkan

kinerjanya agar sesuai visi dan misi perusahaan.

Kata kunci: Balance scorecard, perspektif keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses

bisnis internal, Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, Perspektif kemitraan, Perspektif

karyawan, Pengukuran Kinerja Perusahaan.

Page 9: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

9

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Al-Wahab Yang Maha Penganugerah, yang telah

memberikan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi

akhir zaman, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun

dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun

tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

1. Orang Tua tercinta, yang selalu mencurahkan perhatian, cinta dan sayang, dukungan,

kesabaran serta doa tiada henti yang tertuju hanya untuk ananda, semoga semakin hari

ananda semakin mampu memberikan kebahagian dan kebanggan.

2. Kakak-kakak tercinta Sobari Adnan, Achmad Erry, Siti Amalia, Vivi Rofiah, Rosida

Komalasari, Iksan, Mulyanah, Betharia, Ahmad Kurnia, Hariri, dan Lukman . Yang

selalu memberikan dukungan dan semangat yang tiada henti kepada adinda.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta & selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam

penulisan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Bapak berikan selama ini.

4. Ibu Putriesti Mandasari selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah meluangkan

waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan memberikan pengarahan kepada

penulis. Terima kasih atas semua saran yang Ibu berikan selama proses penulisan skripsi

sampai terlaksananya sidangskripsi.

5. Dr. Rini, Ak.,M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Hepi Prayudiawan, SE.,Ak., M.M selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Page 10: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

10

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

8. Teruntuk Ade Sumarna, terima kasih atas segala dukungan, bantuan, doa, rasa sayang

dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis.

9. Sahabatku Weri Irma Pamasih, Adhariani Sarah, Risty Sucianingsih, Helenamarin, Suchi

Afhrelia dan Nadia Kartika. Kami dipertemukan dalam ikatan silaturahmi yang indah.

Terima kasih atas doa dan dukungan yang telah tercurahkan kepada penulis.

10. Sahabatku Aby Fathullah, Ismail Marzuki, Sarudi Putra, Rofiq, Wayan Adithya, Dhio

dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas segala dukungan dan

semangat yang diberikan kepada penulis selama ini.

11. Sahabat-sahabat Ezy Fauziya Ulfa, Putri Arum, Agis, Ela, Rahmi dan Kak Lia yang

selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis.

12. Akuntansi D Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 2009, yang selalu memberikan doa,

dukungan dan semangat kepada penulis. Terima kasih atas keceriaan selama ini.

13. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan memberikan

pahala atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan

keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari

berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, …….Maret 2014

Siti Huriyatul Kamilah

Page 11: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

11

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………………….. i

Lembar Pengesahan Skripsi ……………………………………………………………. ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ……………………………………...……… iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ……………………………………………………... iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah …………………………………………... v

Daftar Riwayat Hidup ………………………………………………………………...… vi

Abstract……………………………………………………………………………………. vii

Abstrak …………………………………………………………………………………… viii

Kata Pengantar…………………………………………………………………………… ix

Daftar Isi ………………………………………………………………………………..... xi

DaftarTabel ……………………………………………………………………………… xvi

Daftar Lampiran................................................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………….. 1

B. Perumusan Masalah …………………………………………………….. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………………. 6

1. Tujuan Penelitian ………………………………………………….... 6

2. Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

A. Kerangka Teoritis ……………………………………………………...... 8

Page 12: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

12

1. Sistem Pengukuran Kinerja ………………………………………… 8

a. Pengertian Sistem ………………………………………………. 8

b. Pengertian Pengukuran Kinerja ………………………………... 10

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja …………………... 12

2. Penilaian Kinerja ……………………………………………………. 13

3. Manfaat Pengukuran Kinerja ……………………………………….. 15

a. Pengukuran Kinerja Secara Tradisional ………………………... 15

b. Pengertian Laporan Keuangan …………………………………. 16

c. Tujuan Laporan Keuangan ……………………………………... 18

d. Komponen Laporan Keuangan ………………………………… 20

e. Analisis Rasio ………………………………………………….. 22

B. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Balance Scorecard ………………….. 23

1. Pengertian Balance Scorecard ……………………………………… 23

2. Sejarah Pekembangan Balance Scorecard …………………………. 24

3. Keuntungan Balance Scorecard……………………………………. 26

4. Langkah-langkah Menggunakan Balance Scorecard ……………..... 27

5. Komponen-komponen Balance Scorecard ...………………….......... 28

a. Perspektif Keuangan ………………………………………….... 28

b. Perspektif Pelanggan …………………………………………... 29

c. Perspektif Proses Bisnis Internal ………………………………. 34

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ……………………. 35

e. Perspektif Karyawan ………………………………………….... 37

f. Perspektif Kemitraan ………………………………………….... 39

Page 13: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

13

C. Penelitian Terdahulu …………………………………………………….. 40

D. Kerangka Pemikiran …………………………………………………….. 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45

A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………………… 45

B. Metode Pengumpulan Sampel …………………………………………... 45

1. Data Primer …………………………………………………………. 46

a. Penelitian Lapangan ……………………………………………. 46

b. Kuesioner ………………………………………………………. 46

2. Data Sekunder ………………………………………………………. 47

C. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………... 47

D. Metode Analisis Data ………………...…………………………………. 47

1. Uji Validitas ……………………………………………………….... 48

2. Uji Reliabilitas …………………………………………………….... 48

3. Deskriptif Kuantitatif ………………………………………………. 49

4. Deskriptif Kualitatif ……………………………………………….... 49

E. Definisi OperasionalVariabel ………………………………………….. 50

1. Analisis Sistem Pengukuran Kinerja Bisnis ……………………….. 50

a. Perspektif Keuangan ………………………………………….... 50

b. Perspektif Pelanggan ………………………………………….... 51

c. Perspektif Bisnis Internal ………………………………………. 51

Page 14: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

14

d. Prespektif Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan …………….. 51

e. Perspektif Karyawan ………………………………………….... 51

f. Perspektif Kemitraan ………………………………………….... 52

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN 54

A. Gambaran Umum Perusahaan …………………………………………... 54

1. Sejarah Singkat Perusahaan ……………………………………….... 54

a. Sejarah Perusahaan …………………………………………….. 54

b. Perkembangan Perusahaan …………………………………….. 56

c. Visa dan Misi PT. Artifa Sukses Persada ……………………… 56

2. Struktur Organisasi PT. Artifa Sukses Persada …………………….. 57

a. Tanggung Jawab Tiap Divisi dan Tugasnya …………………... 57

1). Direktur ………………………………………………….... 57

2). Sales Marketing ..………………………………………….. 58

3). Accounting…………………………………………………. 58

4). Administrasi .……………………………………………… 58

5). Teknisi …………………………………………………….. 59

6). Adm. Sales ………………………………………………... 59

7). Purchasing ………………………………………………... 59

8). Warehouse and delivery…………………………………... 59

B. Pengukuran Kinerja berdasarkan Balance Scorecard ………………....... 60

1. Perspektif Keuangan ……………………………………………….. 60

a. Rasio Likuiditas …...…………………………………………… 61

b. Rasio Leverage …………………………………………………. 62

Page 15: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

15

c. Rasio Aktivitas …………………………………………………. 64

2. Perspektif Pelanggan ………………………………………………... 66

a. Karakterisktik Responden Kepuasan Pelanggan ………………. 66

b. Uji Validitas Kepuasan Pelanggan ………………………….….. 67

c. Uji Reliabilitas Kepuasan Pelanggan …………………………... 69

d. Hasil Pengukuran Kinerja Kepuasan Pelanggan ………………. 70

3. Perspektif Proses Bisnis Internal …………………………………… 74

a. Proses Operasi PT. Artifa Sukses Persada ……………………... 74

b. Layanan Purna Jual PT. Atifa Sukses Persada …………………. 76

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan PT. Artifa Sukses Persada

………………………………………………………..,………...…… 77

5. Perspektif Karyawan ………………………………………………... 79

a. Tingkat Perolehan/Pertambahan Karyawan …………...……….. 79

b. Tingkat Retensi Karyawan ………………………………….….. 80

c. Tingkat Kepuasan Karyawan …………………………………... 80

1). Karakteristik Responden Kepuasan Karyawan …………… 81

2). Uji Validitas Kepuasan Karyawan ……………………….. 82

3). Uji Reliabilitas Kepuasan Karyawan ..…………………… 83

4). Hasil Pengukuran Kinerja Kepuasan Karyawan …………. 85

6. Perspektif Kemitraan ……………………………………………….. 88

a. Perkembangan Jumlah Mitra ………………………………....... 89

b Nama dan Jenis Perusahaan Mitra …………………………....... 89

BAB V PENUTUPAN 91

Page 16: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

16

A. Simpulan ………………………………………………………………… 91

B. Implikasi ………………………………………………………………… 93

C. Saran …………………………………………………………………….. 94

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………… 95

Lampiran ………………………………………………………………………………… 99

Page 17: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

17

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ……………………………………………………………... 44

3.1 Pengukuran Balance Scorecard dengan 6 (enam) Pespektif …………………….. 52

4.1 Tabel Perhitungan CACL ………………………………………………………... 62

4.2 Tabel Perhitungan TLTA ………………………………………………………… 63

4.3 Tabel Perhitungan Turn Over Ratio ……………………………………………… 65

4.4 Gambaran Distribusi Kuesioner Kepuasan Pelanggan ………………………….. 67

4.5 Hasil Uji Validitas Atribut Produk dan Jasa Pelanggan …………………………. 68

4.6 Hasil Uji Validitas Citra (Image) Perusahaan ……………………………………. 68

4.7 Hasil Uji Validitas Hubungan dengan Pelanggan ……………………………….. 68

4.8 Hasil Uji Reliabilitas Pelanggan …………………………………………………. 69

4.9 Hasil Pengukuran Atribut Produk dan Jasa Pelanggan PT. Artifa Sukses Persada 70

4.10 Hasil Pengukuran Citra (Image) Perusahaan PT. Artifa Sukses Persada ……….. 71

4.11 Hasil Pengukuran Hubungan dengan Pelanggan PT. Artifa Sukses Persada ……. 72

4.12 Hasil Jawaban Mayoritas Responden Tentang Pengukuran Kinerja Kepuasan

Pelanggan ………………………………………………………………………… 72

4.13 Tingkat Pertambahan Karyawan Baru …………………………………………… 79

4.14 Gambaran Distribusi Kuesioner Kepuasan Karyawan …………………………... 81

4.15 Hasil Uji Validitas Kapabilitas Karyawan ……………………………………….. 82

4.16 Hasil Uji Validtas Kapabilitas Sistem Informasi ………………………………… 83

Page 18: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

18

4.17 Hasil Uji Validitas Motivasi, Pemberdayaan, dan Keselarasan Karyawan ……… 83

4.18 Hasil Uji Reliabilitas Karyawan …………………………………………………. 84

4.19 Hasil Pengukuran Kapabilitas Karyawan PT. Artifa Sukses Persada …………… 85

4.20 Hasil Pengukuran Kapabilitas Sistem Informasi PT. Atifa Sukses Persada …….. 86

4.21 Hasil Pengukuran Motivasi, Pemberdayaan, dan Keselarasan PT. Artifa Sukses

Persada …………………………………………………………………………… 87

4.22 Hasil Jawaban Mayoritas Responden Tentang Pengukuran Kinerja Kepuasan

Karyawan ………………………………………………………………………… 88

4.23 Perkembangan Jumlah Mitra …………………………………………………….. 89

4.24 Daftar Nama dan Jenis Perusahaan Mitra ……………………………………….. 89

Page 19: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

19

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Surat Penelitian Skripsi …………………………………………………………... 99

2. Surat Keterangan Penelitian PT. Artifa Sukses Persada …………………………. 101

3. Laporan Keuangan PT. Artifa Sukses Persada …………………………………... 103

4. Kuesioner Penelitian ……………………………………………………………... 110

5. Jawaban Responden ……………………………………………………………… 115

6. Hasil Pengujian Penelitian ……………………………………………………….. 118

Page 20: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dunia usaha di Indonesia saat ini semakin berkembang seiring dengan kemajuan

teknologi informasi dan ilmu pengetahuan dunia bisnis juga mengalami suatu

perubahan yang semakin kompleks dan semakin kompetitif. Dalam lingkungan bisnis

yang dinamis maka perusahan-perusahaan harus lebih peduli terhadap stategi yang

dijalankan. Perusahaan terus berupaya merumuskan dan menyempurnakan strategi-

strategi bisnis dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan juga memerlukan

pertimbangan terbaik dalam membawa perusahaan menuju masa depan yang lebih baik.

Pertimbangan terbaik hanya bisa dilakukan jika manajemen strategi dilaksanakan secara

komprehensif. Dengan demikian perusahaan harus memiliki kompetensi agar dapat

bertahan hidup dan mampu bersaing.

Agar perusahaan dapat terus bertahan dan berkembang di era globalisasi yang

semakin kompetitif ini maka dibutuhkan suatu pengukuran kinerja yang lebih

komprehensif. Perusahaan harus dapat menghubungkan antara strategi jangka panjang

dan strategi jangka pendek serta melakukan perbaikan secara terus menerus untuk dapat

memiliki keunggulan dalam bersaing.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui efektif atau tidaknya

strategi yang telah digunakan selama ini adalah dengan cara mengukur kinerja

perusahaan. Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting

dalam perusahaan, karena selain berfungsi menilai keberhasilan perusahaan,

Page 21: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

21

pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi pada

periode yang lalu (Srimindati, 2004).

Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam

perusahaan. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran

kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam

perusahaan, misalnya untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang

layak. Pihak manajemen juga dapat menggunakan pengukuran kinerja perusahaan

sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode lalu dan menilai apakah strategi yang

ditetapkan telah dilaksanakan tepat pada sasaran dan tujuan jangka pendek maupun

jangka panjang perusahaan.

Metode penilaian kinerja menggunakan laporan keuangan memang cara termudah

dalam menilai kinerja manajemen. Ukuran-ukuran keuangan tidak memberikan

gambaran yang rill mengenai keseluruhan keadaan perusahaan karena tidak

diperhatikan hal-hal lain diluar sisi finansial misalnya sisi pelanggan yang merupakan

fokus penting bagi perusahaan dan karyawan, padahal dua hal tersebut merupakan roda

penggerak bagi kegiatan perusahaan (Kaplan dan Norton,1996).

Pengukuran kinerja yang hanya mengandalkan pada ukuran-ukuran keuangan

tidaklah cukup dan faktanya dapat menjadi disfungsional karena beberapa alasan.

Pertama hal itu dapat mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan

kepentingan jangka panjang perusahaan. Kedua, manajer unit bisnis mungkin tidak

mengambil tidak mengambil tindakan yang berguna untuk jangka panjang, guna

memperoleh laba jangka pendek. Ketiga, menggunakan laba jangka pendek sebagai

Page 22: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

22

salah satunya tujuan dapat mendistorsi komunikasi antara manajer unit bisnis dengan

manajer senior. Keempat, pengendalian keuangan yang ketat dapat memotivasi manajer

untuk memanipulasi data (Anthony dan Govindarajan, 2001).

Pengukuran kinerja perusahaan yang terlalu ditekankan pada sudut pandang

finansial sering menghilangkan sudut pandang lain yang tentu saja tidak kalah

pentingnya. Seperti pengukuran kepuasan pelanggan dan proses adaptasi dalam suatu

perubahan sehingga dalam suatu pengukuran kinerja, diperlukan suatu keseimbangan

antara pengukuran kinerja finansial dan pengukuran kinerja non finansial.

Keseimbangan antara pengukuran kunerja finansial dan non finansial ini akan dapat

membantu perusahaan dalam mengetahui dan mengevaluasi kinerja secara keseluruhan

(Ciptani, 2000).

Menilai kinerja perusahaan semata-mata dari sisi keuangan akan dapat

menyesatkan, karena kinerja keuangan yang baik saat ini dapat dicapai dengan

mengorbankan kepentingan-kepentingan jangka panjang perusahaan. Sebaliknya,

kinerja keuangan yang kurang baik dalam jangka pendek dapat terjadi karena

perusahaan melakukan investasi-investasi demi kepentingan jangka panjang. Untuk

mengatasi kekurangan ini, maka diciptakan suatu metode pendekatan yang mengukur

kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan empat aspek yaitu aspek keuangan,

pelanggan, proses bisnis internal serta proses pembelajaran dan berkembang

(Mutasowifin, 2002).

Perspektif lain yang dijadikan alat ukur dalam balance scorecard adalah perspektif

pelanggan yaitu mengidentifikasi bagaimana kondisi pelanggan mereka dan segmen

Page 23: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

23

pasar yang telah dipilih oleh perusahaan untuk bersaing dengan kompetitor mereka.

Perspektif proses bisnis internal perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua

aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun karyawan untuk

menciptakan suatu produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi pelanggan

dan juga para pemegang saham. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran

mengungkapkan betapa pentingnya suatu organisasi bisnis untuk terus memperhatikan

karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan meningkatkan pengetahuan

karyawan karena dengan meningkatnya tingkat pengetahuan karyawan dengan

memberikan pelatihan dan pembelajaran akan meningkatkan pula kemampuan

karyawan untuk berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga perspektif di atas dan

tujuan perusahaan.

Balance scorecard dalam penilaian kinerjanya telah memenuhi kriteria yaitu

dengan melihat dari seluruh aspek yang ada di perusahaan baik aspek keuangan maupun

yang bersifat nonkeuangan sehingga perusahaan maupun pemegang saham

mendapatkan gambaran mengenai keseluruhan kondisi perusahaan dalam

pencapaiannya baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Keempat perspektif yang telah disebutkan diatas ini menawarkan suatu

keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, yaitu hasil yang

diinginkan, pemicu kerja, dan tolok ukur kinerja. Jadi balance scorecard adalah alat

yang menyediakan kepada para manajer pengukuran kompherensif bagaimana

organisasi mencapai kemajuan lewat sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini

menjelaskan bagaimana aset intangible dimobilisasi dan dikombinasikan dengan aset

Page 24: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

24

tangible untuk menciptakan proposisi nilai pelanggan yang berbeda dan hasil finansial

yang lebih unggul (Kaplan dan Norton, 2000).

Metode ini berusaha untuk menyeimbangkan pengukuran aspek keuangan dengan

aspek non keuangan yang secara umum dinamakan Balance scorecard. Dengan

demikian metode balance scorecard para manajer perusahaan akan mampu mengukur

bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap

mempertimbangkan kepentingan-kepentingan masa yang akan datang. Serta

menunjukkan bagaimana perusahaan menyempurnakan prestasi keuangannya demi

keberlangsungan usaha (Tunggal, 2002).

Balance scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran perusahaan dapat

menggunakan balance scorecard sebagai dasar untuk mengatur kerangka kerja untuk

proses manajemen mereka. Perusahaan dapat membangun balance scorecard mula-

mula dengan tujuan yang terbatas, misalnya untuk mendapatkan klarifikasi, konsensus,

dan fokus terhadap strategi mereka, lalu mengkomunikasikan strategi tersebut kepada

seluruh anggota perusahaan.

Berdasarkan latar belakang diatas serta melihat kelebihan yang dimiliki Balance

Scorecard, maka peneliti tertarik untuk menilai kinerja suatu perusahaan kedalam

skripsi yang berjudul “Analisis Pengukuran Kinerja Balance Scorecard dengan

enam perspektif (Studi Kasus PT. Artifa Sukses Persada) ”.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Sapardianto (2011). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah;

Page 25: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

25

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan dan pelanggan pada

PT. Arftifa Sukses Persada sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan sampel

karyawan dan pelanggan dari PT.Trustco Insan Mandiri Samarinda.

2. Penelitian sebelumnya hanya menggunakan BSC dengan empat perspektif yaitu

keuangan, pelanggan, bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Adapun

pada penelitian ini menggunakan BSC dengan enam perspektif yaitu keuangan,

pelanggan, bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan, keanggotaan/

karyawan, dan perspektif yang terakhir adalah kemitraan. Dua perspektif tersebut

didapat dari jurnal Wardani et. al. (2012) yang berjudul Analisis Balance

scorecard pada Koperasi Karyawan Krama Yudha Ratu Motor Jakarta.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan permasalahan yang akan diteliti

pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana kinerja perusahaan PT. Artifa

Sukses Persada menggunakan penerapan Balance Scorecard dengan enam perspektif

yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan

pertumbuhan, karyawan dan kemitraan?

C. Tujuan dan manfaat penelitian

1. Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui

pengukuran kinerja perusahaan PT. Artifa Sukses Persada melalui metode balance

scorecard dengan enam perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses

Page 26: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

26

bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan, karyawan dan perspektif

kemitraan.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini bagi beberapa pihak dari

penelitian mengenai pengaruh penerapan Balance scorecard pada perusahaan,

antara lain :

a. Bagi peneliti, dengan melakukan penelitian ini penulis memperoleh

pemahaman, pengalaman dan wawasan tentang pengukuran kinerja

menggunakan metode Balance scorecard pada perusahaan.

b. Bagi perusahaan, dapat melakukan koreksi untuk memperbaiki,

mempertahankan, dan menigkatkan kinerjanya, sekaligus memperbaiki apabila

ada kelemahan dan kekurangan pada pengukuran kinerja perusahaan.

c. Bagi civitas akademia, sebagai bahan referensi dalam penelitian selanjutnya

mengenai pengukuran kinerja perusahaan menggunakan metode analisis

Balance scorecard yang dilakukan mahasiswa UIN Jakarta, khususnya bagi

mahasiswa Fakultas Ekonomi

Page 27: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Sistem Pengukuran Kinerja

a. Pengertian Sistem

Banyak ahli yang mendefinisikan tentang sistem. Penulis mengambil beberapa

definisi berikut: Menurut Havery (2009) sistem adalah prosedur logis dan rasional

untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan dengan satu

dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan

dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

Pengertian sistem juga dikemukakan oleh Jogianto (2005) bahwa sistem

adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan

yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang

betul-betul ada ada terjadi.

Menurut Mulyadi (2001) yang dimaksud dengan sistem adalah “Sekelompok

unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-

sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Berdasarkan pendapat para ahli diatas,

maka dapat dikatakan bahwa sistem merupakan kumpulan dari suatu prosedur

logis dan rasional yang dirancang dan memiliki keterkaitan dalam berinteraksi

untuk mencapai suatu kesatuan dan mencapai tujuan yang dari sistem tersebut.

Sistem terdiri dari unsur-unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya

untuk mencapai tujuan yang sama.

Page 28: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

28

Sistem memiliki karakteristik dan sifat-sifat tertentu, hal tersebut

dikemukakan oleh Jogianto (2005) yakni :

1) Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang dalam artian saling bekerja dama dalam membentuk satu

kesatuan.Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat

berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2) Batasan sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatru sistem

dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem menunjukan ruang lingkup dari

sistem tersebut.

3) Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar sistem (environment) dari suatu sistem adalah apapun

yang berada diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi.

4) Penghubung sistem

Penghubung sistem merupakan suatu media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penguhubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke

subsistem yang lainnya, sehingga dapat berintegrasi dan membentuk suatu

kesatuan.

Page 29: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

29

b. Pengertian Pengukuran Kinerja

Pada dasarnya pengertian kinerja dapat dimaknai secara beragam beberapa

pakar memandangnya sebagai hasil dari suatu proses penyelesaian pekerjaan,

sementara sebahagian yang lain memahaminya sebagai perilaku yang

diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Agar terdapat kejelasan

mengenai kinerja, berikut akan disampaikan beberapa pengertian kinerja.

Suatu penelitian telah memperlihatkan bahwa suatu lingkungan kerja yang

menyenangkan sangat penting untuk mendorong tingkat kinerja karyawan

yang paling produktif. Dalam interaksi sehari-hari, antara atasan dan bawahan,

berbagai asumsi dan harapan lain muncul. Ketika atasan dan bawahan

membentuk serangkaian asumsi dan harapan mereka sendiri yang sering agak

berbeda, perbedaan-perbedaan ini yang akhirnya berpengaruh pada tingkat

kinerja. Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode

tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau

sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati

bersama (Rivai dan Basri, 2004).

Bernardin dan Russel (1998) Kinerja dapat didefinisikan sebagai berikut

:“performance is defined as the record of outcomes produced on a spesified

job function or activity during a time period”. Yaitu Kinerja cenderung dilihat

sebagai hasil dari suatu proses pekerjaan yang pengukurannya dilakukan

dalam kurun waktu tertentu.

Page 30: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

30

Menurut Mulyadi (2007) “Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau

unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan

sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan”. Dari kedua pendapat ini,

terlihat bahwa kinerja dilihat dari baik tidaknya aktivitas tertentu untuk

mendapatkan hasil yang diinginkan.

Apabila dikaitkan dengan performance sebagai kata benda (noun), maka

pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh

seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian

tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan

dengan moral dan etika. (Rivai dan Basri, 2004)

Suatu kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara

pekerjaan dan kemampuan. Kinerja individu sendiri dipengaruhi oleh

kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap

pekerjaannya, Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian mengenai seberapa

jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya.

Dalam hal ini dibutuhkan suatu evaluasi, yang kemudian dikenal dengan

penilaian kinerja.

Penilaian kinerja merupakan metode mengevaluasi dan menghargai kinerja

yang paling umum digunakan. Dalam penilaian kinerja melibatkan

komunikasi dua arah yaitu antara pengirim pesan dengan penerima pesan

sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik. Penilaian kinerja dilakukan

untuk memberi tahu karyawan apa yang diharapkan pengawas untuk

Page 31: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

31

membangun pemahaman yang lebih baik satu sama lain. Penilaian kinerja

menitikberatkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran sejauh mana

kerja dari orang atau sekelompok orang dapat bermanfaat untuk mencapai

tujuan yang ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Kinerja tidak terjadi dengan sendirinya. Dengan kata lain terdapat faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja. Adapun faktor-faktor tersebut menurut

Armstrong (1998) adalah sebagi berikut:

1) Faktor individu (personal factors)

Faktor individu berkaitan dengan keahlian, motivasi, komitmen, dll.

2) Faktor kepemimpinan (leadership factor)

Faktor kepemimpinan berkaitan dengan kualitas dukungan dan pengarahan

yang diberikan oleh pimpinan, manajer, atau ketua kelompok kerja.

3) Faktor kelompok / rekan kerja (team factor)

Faktor kelompok atau rekan kerja berkaitan dengan kualitas dukungan

yang diberikan oleh rekan kerja.

4) Faktor sistem (sistem factor)

Faktor sistem berkaitan dengan sistem/ metode kerja yang ada dan fasilitas

yang disediakan oleh organisasi.

5) Faktor situasi (contextual/situasional factor)

Faktor sistem berkaitan dengan tekanan dan perubahan lingkungan.baik

lingkungan internal maupun eksternal.

Page 32: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

32

Faktor-faktor yang telah disampaikan oleh Amstrong, terdapat beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang pegawai. Faktor-faktor ini

perlu mendapat perhatian serius dari pimpinan organisasi jika pegawai

diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal.

2. Penilaian Kinerja

Setiap organisasi pada dasarnya telah mengidentifikasi bahwa perencanaan

prestasi dan terciptanya suatu prestasi organisasi mempunyai kaitan yang sangat

erat dengan prestasi inidvidual para pegawai. Oleh karena itu dapat dikatakan

bahwa prestasi kerja organisasi merupakan hasil dari kerjasama antara pegawai

yang bersangkutan dengan organisasi dimana pegawai tersebut bekerja. Untuk

menapai prestasi yang diinginkan, tujuan yang diinginkan, standar kerja yang

diinginkan , sumber daya pendukung, pengarahan, dan dukungan dari manajer

lini pegawai yang bersangkutan menjadi sangat vital. Selain itu sisi motivasi

menjadi aspek yang terlihat dalam peningkatan prestasi kerja.

Mondy dan Noe (1990) mendefinisikan penilaian prestasi kerja sebagai :

“Suatu sistem yang bersifat formal yang dilakukan secara periodik untuk

mereview dan mengevaluasi kinerja pegawai”. Sedangkan Irawan (1997)

berpendapat bahwa penilaian prestasi kerja adalah”Suatu cara dalam melakukan

evaluasi terhadap prestasi kerja pegawai dengan serangkaian tolok ukur tertentu

yang obyektif dan berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta dilakukan

secara berkala.

Page 33: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

33

Sedangkan Stewart dan Stewart (1977) menyatakan bahwa penilaian kinerja

dimaksudkan untuk:

a. Memberikan feedback bagi pegawai. Agar efektif, maka masukan yang

diberikan kepaada pegawai harus jelas artinya tepat sasaran.

b. Manajemen by Objective. Manajer menentukan target dan tujuan yang harus

dicapai oleh setiap bawahan, target dan tujuan tersebut harus disetujui oleh

kedua belah pihak, dan evaluasi dilaksanakan berdasarkan pada hal-hal yang

sudah disetujui bersama.

c. Salary review. Hasil dari penilaian digunakan untuk menentukan apakah

seseorang akan mendapatkan kenaikan atau penurunan gaji.

d. Career counselling. Dalam pelaksanaan penilaian, manajer mempunyai

kesempatan untuk melihat kemungkinan perjalanan karir pegawai, salah

satunya bisa melalui pengiriman pegawai kedalam program diklat.

e. Succsession planning. Penilaian pegawai dapat membantu manajer dalam

membuat daftar pegawai yang memiliki keterampilan dan kemampuan

tertentu, sehingga jika ada posisi yang kosong, manajer bisa dengan cepat

menunjuk seseornag untuk menggantikan posisi yang telah kosong.

f. Mempertahankan keadilan. Adalah suatu hal yang wajar jika seseorang lebih

menyukai seseorang dibanding orang lain. Penilaian pegawai dapat

mengurangi terjadinya hal tersebut misalnya dengan cara melibatkan atasan

langsung untuk ikut secara acak dalam proses penilaian.

g. Penggantian pemimpin, sistem penilaian pegawai dapat mengurangi beban

pekerjaan manajer baru yang tidak tahu menahu kondisi dan kompetensi

Page 34: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

34

pegawainya. Data yang ada dalam dokumen penilaian dapat digunakan

sebagai informasi yang penting untuk mengetahui kompetensi dan mengenal

bawahan lebih cepat dan mungkin akurat.

3. Manfaat Pengukuran kinerja

a. Pengukuran kinerja secara tradisional

Banyak metode yang telah dikembangkan untuk melakukan pengukuran

kinerja seorang pegawai. Ukuran kinerja yang digunakan dalam manajemen

tradisional adalah ukuran keuangan, karena ukuran keuangan ini mudah

dilakukan dan tidak melakuan pengukuran dengan menggunakan banyak

perspektif . Kinerja lain, seperti peningkatan kepercayaan customer terhadap

layanan jasa perusahaan, peningkatan kompetensi dan komitmen personal,

kedekatan hubungan pegawai dengan pemasok, dan peningkatan cost

effectiveness proses bisnis digunakan untuk melayani customer diabaikan oleh

manajemen karena sulit pengukurannya. Sehingga banyak kesalahan berpikir

di dalam manajemen tradisional (Lasdi, 2002).

Penilaian dengan pengukuran kinerja secara tradisional berdasarkan

kinerja keuangan atau yang biasa disebut pengukuran kinerja tradisional

menekankan pengukuran kinerja perusahaan melalui perhitungan

menggunakan rasio-rasio keuangan. Horne dan Wachowicz 1997 berpendapat

rasio-rasio keuangan yaitu:

1) Rasio Likuiditas, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Page 35: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

35

2) Rasio Utang, yaitu rasio yang menunjukkan batasan dimana perusahaan

didanai oleh utangnya.

3) Rasio Pencakupan, merupakan rasio yang menghubungkan biaya keuangan

perusahaan dengan kemampuan untuk membayar biaya tersebut.

4) Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang mengukur keefektifan perusahaan dengan

menggunakan aktiva yang dimilikinya.

5) Rasio Laba, merupakan rasio yang menghubungkan laba dengan penjualan

dan investasi.

Menurut Anthony dan Govindarajan (2003), mengandalkan aspek finansial

saja tidak cukup, bahkan bisa jadi tidak berguna karena beberapa alasan, yaitu:

1) Hal itu mendorong kegiatan jangka pendek yang tidak termasuk

kepentingan jangka panjang perusahaan.

2) Manajer unit bisnis mungkin tidak melakukan tindakan yang berguna

untuk jangka panjang, untuk memperoleh laba jangka pendek.

3) Menggunakan profit jangka pendek sebagai satu-satunya tujuan dapat

mengganggu komunikasi antara manajer unit bisnis dan manajer senior.

4) Pengendalian finansial yang ketat bisa memotivasi manajer untuk

memanipulasi data.

b. Pengertian laporan keuangan

Laporan keuangan adalah merupakan ringkasan dari suatu proses

pencatatan, merupakan suatu ringkasan dan transaksi-transaksi keuangan yang

terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan (Baridwan, 2004) . Pihak

ekstern perusahaan maupun pihak intern perusahaan seharusnya menggunakan

Page 36: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

36

suatu alat dalam upaya membuat keputusan yang rasional yang mampu

menganalisis laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang

bersangkutan. Berikut merupakan pengertian laporan keuangan dari beberapa

ahli, antara lain

Harahap (2006) dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan,

laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan

hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

Laporan keuangan dapat didefinisikan sebagai “suatu alat yang digunakan

sebagai dasar dalam memberikan informasi keuangan yang akan disampaikan

kepada para pembaca laporan keuangan di luar perusahaan” (Kieso dan

Weygant,2004)

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2004) menyatakan bahwa laporan

keuangan merupakan:

Bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi

laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan

(yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti sebagai laporan arus kas

atau laporan arus dana. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan adalah :

Page 37: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

37

a. Merupakan produk akuntansi yang penting dan dapat digunakan untuk

membuat keputusan-keputusan ekonomi bagi pihak internal maupun pihak

eksternal perusahaan.

b. Merupakan potret perusahaan, yaitu dapat menggambarkan kinerja

keuangan maupun kinerja manajemen perusahaan, apakah dalam kondisi

yang baik atau tidak.

c. Merupakan rangkaian aktivitas ekonomi perusahaan yang diklasifikasikan,

pada periode tertentu.

d. Merupakan ringkasan dari suatu proses transaksi-transaksi keuangan yang

terjadi selama periode yang bersangkutan.

c. Tujuan laporan keuangan

Harahap (2004) meenuliskan tujuan laporan keuangan seperti dinyatakan

dalam APB No. 4 mengklasifikasikan tujuan secara khusus, umum, dan

kualitatif sebagai berikut:

1) Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan

posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara

wajar sesuai GAAP.

2) Tujuan Umum

Tujuan umum laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a) Menyediakan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber

ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis.

Page 38: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

38

b) Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan

bersih yang berasal dari kegiatan usaha dan mencari laba.

c) Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk

memperkirakan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

d) Memberikan informasi lainnya yang diperlukan tentang harta dan

kewajiban.

e) Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para

pemakai laporan.

3) Tujuan Kualitatif

Tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statement No. 4 adalah relevan,

dapat dipahami, dapat diuji kebenarannya, netral, tepat waktu, dapat

diperbandingkan, dan kelengkapan. Adapun penjelasannya sebagai

berikut:

a. Relevan (Relevance)

Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan

dalam proses pengambilan keputusan.

b. Dapat Dipahami (Understanbility)

Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi

juga harus dimengerti para pemakai.

c. Dapat diuji kebenarannya (Verifiability)

Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan

menghasilkan pendapat yang sama.

d. Netral (Neutrality)

Page 39: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

39

Laporan akuntansi bersifat netral terhadap pihak-pihak yang

berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan

hanya pihak-pihak tertentu saja.

e. Tepat waktu (Timeliness)

Laporan keuangan hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan

apabila diserahkan pada saat yang tepat.

f. Dapat diperbandingkan (Comparability)

Informasi keuangan harus dapat saling dibandingkan, artimya akuntan

harus memiliki prinsip yang sama baik untuk satu perusahaan maupun

perusahaan lainnya.

g. Kelengkapan (Completeness)

Informasi keuangan yang dilaporkan harus mencakup semua

kebutuhan yang layak dari para pemakai.

Kesimpulan yang didapat dari uraian diatas adalah bahwa tujuan laporan

keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan

perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai GAAP. Laporan

keuangan juga harus relevan, dapat dipahami oleh para pemakai, dan hasilnya

dapat diuji kebenarannya. Selain itu, laporan keuangan bersifat netral yang

diserahkan tepat waktu agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan

dapat diperbandingkan prinsipnya dengan perusahaan lain.

d. Komponen laporan keuangan

Menurut PSAK No.1 (2007), komponen-komponen lapora keuangan yang

lengkap terdiri dari:

Page 40: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

40

a. Neraca (Balance Sheet)

b. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

c. Laporan Perubahan Ekuitas (Stockholders Equity Statement)

d. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

e. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement)

Menurut Ahira (2007), Laporan Keuangan perusahaan jasa maupun

dagang terdiri dari :

a. Laporan Rugi/Laba, terdiri dari akun pendapatan dan beban baik didalam

usaha maupun diluar usaha.

b. Laporan Perubahan Ekuitas/Modal, terdiri dari akun modal awal, laba/rugi

yang diperoleh selama periode tertentu, prive dan modal akhir.

1) Aktiva baik aktifa lancar maupun aktiva tidak lancar.

2) Utang baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.

3) Modal pada akhir periode.

c. Laporan Perubahan Arus Kas, sumber datanya dapat diperoleh dari:

1) Perbandingan neraca selama dua periode.

2) Jurnal penerimaan kas maupun pengeluaran kas.

d. Laporan tambahan yang diperlukan.

Umumnya komponen laporan keuangan yang lengkap terdiri dari

neraca, laba rugi, perubahan ekuitas/modal, perubahan arus kas, dan

catatan atas laporan keuangan atau laporan tambahan yang diperlukan.

Page 41: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

41

e. Analisis rasio

Menurut Weygandt et. al., (2008) analisis rasio (ratio analysis) merupakan

hubungan diantara pos-pos tertentu dari data laporan keuangan. Sebuah rasio

menyatakan hubungan matematika antara suatu kuantitas dengan yang

lainnya. Didalam menganalisis laporan keuangan utama perusahaan, beberapa

rasio dapat digunakan tolak ukur yaitu, rasio likuiditas,rasio leverage dan rasio

profit margin. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan

untuk membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo dan memenuhi

kebutuhan kas yang tak terduga (diluar prediksi perusahaan).Para kreditor

jangka pendek seperti banker dan pemasok utama tertarik untuk menilai

likuiditas. Rasio-rasio yang dapat digunakan untuk menentukan

kemampuan pembayaran utang jangka pendek perusahaan adalah rasio

lancar, rasio cepat, perputaran piutang dan perputaran persediaan.

Rasio Likuiditas (current ratio) menunjukkan kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera

dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangan pada saat ditagih (Munawir,1995).

b. Rasio Leverage

Rasio Leverage atau disebut juga rasio utang (debt ratio) yaitu rasio

yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala

Page 42: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

42

kewajiban finansialnya. Semakin tinggi hutang perusahaan maka semakin

tinggi kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya.

c. Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas (Total Assets Turn Over) digunakan untuk mengukur

kemampuan dana yang tertanam dan keseluruhan aktiva yang berputar

pada suatu periode atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk

menghasilkan "revenue".

B. Pengukuran kinerja berdasarkan balance scorecard

1. Pengertian Balance Scorecard

Balance Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu Balance dan Scorecard. Balance

dalam artian ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur

secara berimbang dari dua spek yaitu aspek keuangan dan non keuangan, jangka

pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern perusahaan. Sedangkan Scorecard

adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor akhir hasil kerja kinerja seseorang

dalam usaha pencapaian suatu tujuan.

Konsep balance scorecard pertama kali dikembangkan oleh Kaplan dan Norton

(1996) dalam bukunya yang berjudul Translating Strategy Into Action: The Balance

Scorecard. Balance Scorecard (BSC), merupakan salah satu metode pengukuran

dan manajemen performance untuk faktor internal dan eksternal dari suatu

perusahaan. Saat ini, kebanyak perusahaan masih menggunakan pengukuran dari

segi financial sebagai acuan dari pengukuran kinerja perusahaan, sehingga manajer

Page 43: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

43

tidak mengetahui sampai sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan akibat strategi

yang mereka terapkan dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaan.

Balance Scorecard didefinisikan menurut pandangan beberapa pendapat ahli

sebagai berikut:

Menurut Kaplan dan Norton (2004), Balance Scorecard adalah : “a set of

performance targets and result that reflect the organization’s performance in

meeting its objective relating to its customer, employee, business partners,

shareholders, and community”.

Menurut Hansen dan Mowen (2006), Balance Scorecard merupakan suatu

sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggung

jawaban berdasarkan strategi. Balance Scorecard menerjemahkan misi dan strategi

organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam empat perspektif,

yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal,

dan perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan.

2. Sejarah perkembangan balance scorecard

Persaingan dunia industri dan organisasi saat ini semakin berkembang pesat.

Kesuksesan suatu perusahaan sangat bergantung pada kinerja karyawan dalam

perusahaan tersebut. Maka perlu ada pengukuran kinerja karyawan yang tepat, agar

perusahaan dapat berkembang pesat sesuai dengan visi dan misi yang di canangkan.

Sebelum adanya balance scorecard banyak perusahaan yang menggunakan

sistem pengukuran kinerja tradisional yang mana hanya mengukur keberhasilan

kinerja perusahaan dari sejumlah keuntungan yang diperoleh (finansial). Sistem

pengukuran tradisional kini dinilai tidak begitu efektif.

Page 44: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

44

Melihat kekurangan tersebut, pada tahun 1996, Kaplan dan Norton dari

Harvard University mengumumkan sebuah sistem pengukuran kinerja yang sesuai

untuk perusahaan di era globalisasi, bernama Balanced Scorecard. Sistem ini

pertama kali diuji coba oleh perusahaan Analog Devices pada tahun 1987.

Latar belakang munculnya ide pembuatan sistem ini dikarenakan adanya

beberapa kelemahan yang dinilai oleh Kaplan dan Norton mengenai pengukuran

tradisional. Menurut Kaplan dan Norton, ukuran finansial tidak cukup untuk

mengevaluasi perjalanan perusahaan di dalam lingkungan yang kompetitif ini

karena hanya menggambarkan sebagian dan tidak semua tindakan masalalu dapat di

jabarkan dari berbagai perspektif. Pengukuran tradisional tidak mampu memberikan

pedoman yang memadai bagi upaya penciptaan nilai finansial di masa depan.

Sistem tradisional juga dinilai kurang mendukung investasi jangka panjang dan

lebih menyukai bentuk investasi yang mudah diukur dibandingkan investasi non-

finansial seperti inovasi, kemampuan pekerja, dan kepuasan pelanggan yang lebih

sulit diukur secara kuantitatif.

Pendapat Kaplan dan Norton didukung oleh Mulyadi, (1997) yang menyatakan

bahwa, perusahaan yang berhasil dituntut tidak hanya dapat menghasilkan produk

yang bermutu tetapi juga harus dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan

konsumen dan keefektifan biaya.

Balanced Scorecard merupakan sebuah sistem pengaturan (tidak hanya sebuah

sistem pengukuran) yang bisa membantu suatu organisasi untuk mengklarifikasi visi

dan stategi mereka hingga membuatnya menjadi sebuah tindakan nyata dan

mencapai goals perusahaan. Kaplan dan Norton telah menggabungkan sistem

Page 45: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

45

pengukuran finansial (tradisional) dan non-finansial, sehingga suatu perusahaan

tidak lagi hanya berfokus pada hasil finansial saja tetapi juga masalah manusia.

3. Keuntungan Balance Scorecard

Menurut Mulyadi (2001) beberapa keunggulan dari Balanced Scorecard yaitu:

a. Komprehensif, yang berarti bahwa Balanced Scorecard memperluas perspektif

yang sebelumnya hanya terbatas pada keuangan saja. Perluasan itu kearah tiga

perspektif yang lainya itu: pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran

dan pertumbuhan. Perluasan itu menghasilkan manfaat sebagai berikut:

1) Menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangka panjang.

2) Memampukan perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis yang

kompleks.

b. Koheren, berarti Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk membangun

hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan

dalam perencanaan strategis. Kekoherenan itu akan memotivasi personel untuk

bertanggung jawab dalam mencari inisiatif strategis yang menghasilkan sasaran

strategis yang bermanfaat untuk menghasilkan kinerja keuangan.

c. Seimbang, berarti empat perspektif yang ada di dalam Balanced Scorecard

mencerminkan keseimbangan antara pemusatan kedalam (internal focus)

dengan keluar (external focus). Keseimbangan antara proses bisnis intern dan

pertumbuhan dan pembelajaran sebagai internal focus dengan kepuasan

pelanggan dan kinerja keuangan sebagai external focus.

Page 46: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

46

d. Terukur, yang berarti sasaran strategis yang sulit diukur secara tradisional

dalam Balanced Scorecard dilakukan pengukuran agar dapat dikelola dengan

baik. Sasaran strategis yang sulit diukur adalah pelanggan, proses bisnis

internal serta pertumbuhan dan pembelajaran.

Mengenai kesesuaian dengan kondisi lingkungan bisnis saat ini, Balanced

Scorecard juga menampakkan kelebihannya dibandingkan pengukuran kinerja

tradisional. John Corrigan (1996) menjelaskan“ The Balanced Scorecard represents

an opportunity for organizations to develop a measurement sistems that enhances

performance within the dynamics of today’s business environment”

Hermawan (1996) menyatakan bahwa dengan Balanced Scorecard suatu unit

bisnis tidak hanya dinyatakan dalam suatu ukuran finansial, melainkan dijabarkan

lebih lanjut kedalam pengukuran bagaimana suatu unit usaha menciptakan nilai bagi

pelanggan yang ada sekarang dan di masa yang akan datang, bagaimana unit usaha

harus meningkatkan kemampuan internalnya serta berinvestasi pada manusia,

sistem, dan prosedur yang dibutuhkan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik di

masa yang akan datang.

4. Langkah-langkah membangun BSC

Simons (1999) dalam Tunggal (2009) memberikan langkah-langkah dalam

membangun konsep balance scorecard sebagai berikut;

a. Mengembangkan tujuan atau sasaran (goal) dan tolok ukur (measures) untuk

variabel kinerja keuangan yang kritikal,

Page 47: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

47

b. Mengembangkan tujuan dan tolok ukur untuk variabel kinerja pelanggan yang

kritikal,

c. Mengembangkan tujuan dan tolok ukur untuk variabel kinerja proses bisnis

internal yang kritikal,

d. Mengembangkan tujuan dan tolok ukur untuk variabel kinerja pembelajaran

dan pertumbuhan yang kritikal,

e. Menggunakan balance scorecard untuk mengkomunikasikan strategi.

5. Komponen-komponen BSC

a. Perspektif keuangan

Balanced Scorecard menggunakan perspektif keuangan karena penilaian

kinerja merupakan ikhtisar dari konsekuensi ekonomis yang telah

dilakukan.Penilaian kinerja keuangan dapat dijadikan indikator apakah strategi

perusahaan, implementasi dan keputusannya sudah memberikan perbaikan

yang pengukuran keseluruhannya melalui prosentase rata-rata pertumbuhan

pendapatan, dan rata-rata pertumbuhan penjualan dalam target market.

Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus

kehidupan bisnis yaitu :

1) Bertumbuh (growth)

Perusahaan yang sedang bertumbuh berada pada awal siklus hidup

perusahaan.Mereka menghasilkan produk dan jasa yang memiliki potensi

pertumbuhan.

2) Tahap Bertahan (Sustain)

Page 48: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

48

Setelah melalui tahap pertumbuhan, perusahaan akan berada dalam tahap

bertahan, situasi dimana unit bisnis masih memiliki daya tarik bagi

penanaman investasi dan investasi ulang, tetapi diharapkan mampu

menghasilkan pengembalian modal yang cukup tinggi.

3) Tahap Penuaian ( harvest)

Dalam tahap kedewasaan dalam siklus hidupnya, tahap dimana

perusahaan ingin “menuai” investasi yang dibuat pada dua tahap

berikutnya.

b. Perspektif pelanggan

Suatu produk atau jasa dikatakan mempunyai nilai bagi pelanggannya

jika manfaat yang diterimanya relatif lebih tinggi daripada pengorbanan yang

dikeluarkan oleh pelanggan tersebut untuk mendapatkan produk atau jasa itu.

Suatu produk atau jasa semakin bernilai apabila manfaatnya mendekati atau

bahkan melebihi dari apa yang diharapkan pelanggan. Kaplan dan Norton

(2001) mengharapkan perusahaan membuat suatu segmentasi pasar dan

ditentukan target pasarnya yang paling mungkin untuk dijadikan sasaran sesuai

dengan kemampuan, sumber daya dan rencana jangka panjang perusahaan.

Terdapat dua kelompok pengukuran Balanced Scorecard dalam perspektif

konsumen yaitu :

a) Kelompok Pengukuran Inti (core measurement group).

Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengukur bagaimana

perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mencapai kepuasan,

mempertahankan, memperoleh, dan merebut pangsa pasar yang telah

Page 49: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

49

ditargetkan. Dalam kelompok pengukuran inti, kita mengenal lima tolak

ukur, yaitu: pangsa pasar, akuisisi pelanggan (perolehan pelanggan),

retensi pelanggan (pelanggan yang dipertahankan), kepuasan pelanggan,

dan profitabilitas pelanggan. Kelompok ukuran pelanggan utama pada

umumnya terdiri dari ukuran:

a. Pangsa pasar (Market Share): menggambarkan proposisi bisnis yang

dijual oleh sebuah unit bisnis di pasar tertentu, dalam bentuk jumlah

pelanggan, uang yang dibelanjakan, atau volume satuan yang terjual.

b. Retensi pelanggan (Customer Retention): mengukur tingkat di mana

perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen.

c. Akuisisi pelanggan (Customer Aquisition): mengukur dalam bentuk

relatif atau absolut, keberhasilan unit bisnis menarik atau

memenangkan pelanggan atau bisnis baru.

d. Kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction): menilai tingkat

kepuasan atas kriteria tertentu di dalam proposisi nilai.

e. Profitabilitas pelanggan (Customer Profitability):

mengukurkeuntungan bersih yang diperoleh dari pelanggan atau

segmen tertentu setelah menghitung berbagai pengeluaran yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut.

b) Kelompok Pengukuran Nilai Pelanggan (customer value

proposition).

Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengetahui bagaimana

perusahaan mengukur nilai pasar yang mereka kuasai dan pasar yang

Page 50: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

50

potensial yang mungkin bisa mereka masuki. Kelompok pengukuran nilai

pelanggan terdiri dari:

b.1. Atribut produk/jasa

1) Pengertian

Atribut produk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang

produk itu sendiri. Atribut produk adalah unsur–unsur produk yang

dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar

pengambilan keputusan pembelian (Tjiptono, 2007). Sedangkan

Kotler dan Amstrong (2004), berpendapat atribut produk

merupakan pengembangan produk dan jasa pendefinisian manfaat-

manfaat yang akan ditawarkan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

atribut produk merupakan unsur-unsur yang dimiliki suatu produk

yang berasal dari pengembangan suatu produk itu sendiri untuk

dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

2) Unsur Atribut Produk

Unsur-unsur yang dimiliki sebuah produk dapat dijadikan dasar

penilaian produk tersebut. Tjiptono (2008) menyatakan bahwa

Atribut produk meliputi merek, jaminan (garansi), pelayanan, dan

sebagainya. Pengertian atribut unsuir produk Menurut Kotler dan

Amstrong (2004) mengelompokan atribut produk kepada tiga unsur

penting, yaitu kualitas produk (product quality), fitur produk

(product features), dan desain produk (product design).

Page 51: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

51

1. Kualitas produk (Produk Quality) Kualitas produk

menurut Purnama (2003), “Suatu strategi penting untuk

meningkatkan keunggulan bersaing adalah perbaikan atau

peningkatan mutu”. Mutu/kualitas produk menunjukkan

sebuah produk menjalankan fungsinya. Kualitas produk

juga merupakan dasar penilaian untuk melakukan

pengembangan produk ke tahap yang lebih baik guna

memuaskan konsumen.

2. Fitur Produk (Product Features)

Fitur produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan

produk satu dengan produk-produk pesaing seperti yang telah

dikemukakan bahwa fitur adalah alat untuk bersaing yang

membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan

lainnya. Fitur produk identik dengan sifat dan sesuatu yang

unik, khas dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk

lainnya. Biasanya karakteristik yang melekat dalam suatu

produk merupakan hasil pengembangan dan penyempurnaan

secara terus menerus (Kotler dan Amstrong, 2004).

3. Desain produk (product design)

Desain memIliki konsep yang lebih luas daripada gaya (style).

Desain selain mempertimbangkan factor penampilan, juga

untuk bertujuan memperbaiki kinerja produk, mengurangi

Page 52: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

52

biaya produksi, dan menambah keunggulan bersaing. Menurut

Kotler (2005) mengartikan “Desain atau rancangan adalah

totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi

produk dari segi kebutuhan pelanggan”

b.2. Citra dan Reputasi

Menurut Kotler (1997) citra perusahaan adalah respon konsumen pada

keseluruhan penawaran yang diberikan perusahaan dan didefinisikan

sebagai sejumlah kepercayaan, ide-ide, dan kesan masyarakat pada

suatu organisasi. Citra perusahaan tidak bisa direkayasa, atau dibuat-

buat artinya citra dibentuk oleh penilaian dan pemahaman

masyarakat, dari upaya komunikasi dan keterbukaan perusahaan

dalam usaha membangun citra positif yang diharapkan. Terdapat 3 hal

penting dalam citra, yaitu: kesan objek, proses terbentuknya citra, dan

sumber terpecaya. Terbentuknya suatu citra perusahaan tidak

langsung berupa hasil tetapi terbentuk melalui beberapa proses .

b.3. Hubungan dengan Pelanggan

Hubungan perusahaan dengan pemasok yang menjadi aktivitas fungsi

pembelian merupakan sebuah bentuk kerjasama penting diantara

beberapa perusahaan. Seperti diungkapkan oleh Kanter (1989),

hubungan perusahaan dengan pemasok merupakan kolaborasi yang

paling kuat dalam konteks value chain atau supply chain. Kombinasi

dari kebijakan, proses, dan strategi yang diterapkan organisasi

menjadi satu kesatuan selain digunakan untuk melakukan interaksi

Page 53: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

53

dengan pelanggan, hal ini dilakukan juga untuk menelusuri informasi

pelanggan. dengan tujuan untuk meningkatkan layanan yang

diberikan kepada pelanggan, dan menggunakan informasi pelanggan

untuk target pemasaran.

c. Perspektif bisnis Internal

Perspektif bisnis internal Secara umum telah di kemukakan Kaplan

dan Norton (2001) menjadi 3 prinsip dasar yaitu :

1) Inovasi

Inovasi sebagai gelombang panjang penciptaan nilai di mana

perusahaan pertama kali menemukan dan mengembangkan pasar

baru, pelanggan baru, serta kebutuhan yang sedang berkembang dan

yang tersembunyi dari pelanggan yang ada saat ini.Kemudian dengan

melanjutkan gelombang panjang penciptaan dan pertumbuhan nilai,

perusahaan merancang dan mengembangkan produk dan jasa baru

yang memungkinkan menjangkau pasar dan pelanggan baru dan

memuaskan kebutuhan pelanggan yang baru teridentifikasi.

2) Operasi

Proses operasi merupakan gelombang pendek penciptaan nilai di

dalam perusahaan. Dimulai dengan diterimanya pesanan pelanggan

dan diakhiri dengan penyampaian produk dan jasa kepada pelanggan.

Proses ini menitik beratkan kepada penyampaian produk dan jasa

kepada pelanggan yang ada secara efisien, konsisten dan tepat waktu.

Page 54: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

54

3) Layanan purna jual

Layanan purna jual mencakup garansi dan berbagai aktivitas

perbaikan, penggantian produk yang rusak dan yang dikembalikan

serta proses pembayaran.

Proses Inovasi dalam penelitian ini digunakan dalam perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan hal ini berdasarkan jurnal acuan

peneliti dalam jurnal Wardani et. al., (2012) yang berjudul Analisis

Balance Scorecard pada Koperasi Karyawan Krama Yudha Ratu

Motor. Adapun untuk prinsip operasi dan layanan purna jual tetap

digunakan sebagai prinsip dalam perspektif proses bisnis internal.

d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Menurut Norton dan Kaplan, proses belajar dan bertumbuh suatu

organisasi bersumber dari 3 prinsip, yaitu :

1) People

Tenaga kerja pada perusahaan dewasa ini lebih dituntut untuk

dapat berpikir kritis dan melakukan evaluasi terhadap proses dan

lingkungan untuk dapat memberikan usulan perbaikan. Oleh sebab

itu, dalam pengukuran strategi perusahaan, salah satunya harus

berkaitan secara spesifik dengan kemampuan pegawai, apakah

perusahaan telah mencanangkan peningkatan kemampuan sumber

daya yang dimiliki.

2) Sistem

Page 55: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

55

Motivasi dan keterampilan karyawan saja tidak cukup untuk

menunjang pencapaian tujuan proses pembelajaran dan bertumbuh

apabila mereka tidak memiliki informasi yang memadai. Karyawan di

bidang operasional memerlukan informasi yang cepat, tepat waktu,

dan akurat sebagai umpan balik. Oleh sebab itulah karyawan

membutuhkan suatu sistem informasi yang mempunyai kualitas dan

kuantitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

3) Organizational Procedure

Prosedur yang dilakukan suatu organisasi perlu diperhatikan

untuk mencapai suatu kinerja yang handal. Prosedur dan perbaikan

rutinitas harus diluruskan karena karyawan yang sempurna dengan

informasi yang melimpah tidak akan memberikan kontribusi pada

keberhasilan usaha apabila mereka tidak dimotivasi untuk bertindak

selaras dengan tujuan perusahaan atau apabila mereka tidak diberikan

kebebasan untuk mengambil keputusan bertindak.

Menurut Kaplan dan Norton (2000) perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan pada Balanced Scorecard mengembangkan tujuan yang

mendorong pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan. Tujuan yang

ditetapkan dalam perspektif finansial, pelanggan dan proses internal

mengidentifikasikan apa yang harus dikuasai oleh perusahaan untuk

menghasilkan kinerja terbaik. Tujuan di dalam perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan adalah menyediakan infrastruktur yang memungkinkan

tujuan ambisius dalam tiga perspektif lainnya dapat dicapai. Tujuan

Page 56: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

56

dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan faktor

pendorong dihasilkannya kinerja yang terbaik dalam perspektif lainnya.

e. Perspektif Karyawan

Perspektif karyawan sebagai pengembangan pengukuran kinerja

dengan balance scorecard dari jurnal Wardani et. al., (2012) . Kaplan dan

Norton (2001) menyatakan bahwa balance scorecard dapat digunakan

untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personil di masa

depan. Melalui kartu skor, skor yang akan diwujudkan personil di masa

depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil

perbandingan ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja personil yang

bersangkutan.

Perspektif karyawan dapat diukur dengan tiga indikator yaitu dengan

melihat tingkat perolehan anggota baru, tingkat retensi anggota, untuk

mengukur hasil pencapaian baik atau tidaknya tingkat pemrolehan yang

didapat dengan kemampuan mempertahankan anggota lama yang dimiliki

dan kepuasan karyawan.

kepuasan karyawan merupakan prakondisi untuk meningkatkan

produktivitas, tanggung jawab, kualitas, dan pelayanan kepada konsumen.

Unsur yang dapat diukur dalam kepuasan karyawan adalah keterlibatan

karyawan dalam mengambil keputusan, pengakuan, akses untuk

mendapatkan informasi, dorongan untuk bekerja kreatif, dan menggunakan

inisiatif, serta dukungan dari manajemen maupun atasan. Selanjutnya

adalah retensi pekerja. Retensi pekerja atau karyawan adalah kemampuan

Page 57: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

57

imtuk mempertahankan pekerja terbaik dalam perusahaan. Di mana kita

mengetahui pekerja/karyawan merupakan investasi jangka panjang bagi

perusahaan. Jadi, keluarnya seorang pekerja yang bukan karena keinginan

perusahaan merupakan loss pada intellectual capital dari perusahaan.

Retensi pekerja diukur dengan persentase turnover di perusahaan.

Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan dari

peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan

pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output yang

dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya untuk

menghasilkan output tersebut. Bagian terakhir adalah produktifitas

pekerja/karyawan. Produktivitas pekerja/karyawan merupakan hasil dari

pengaruh keseluruhan dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses

internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah untuk

menghubungkan output yang dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah

pekerja yang seharusnya untuk menghasilkan output tersebut. Namun

dalam penelitian ini dikembangkan dengan menambahkan perspektif baru

yaitu perspektif karyawan dan perspektif kemitraan, pengembangan

pengukuran balance scorecard ini berdasarkan jurnal Wardani et. al.,

(2012) yang berjudul Analisis Balance Scorecard pada Koperasi

Karyawan Krama Yuda Ratu Motor Jakarta.

Page 58: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

58

f. Perspektif Kemitraan

Perspektif kemitraan dalam penelitian ini juga diaplikasikan

sebagai pengembangan dari empat perspektif kinerja dalam balance

scorecard. Hal ini berdasarkan jurnal Wardani et. al., (2012) yang

berjudul Analisis Balance Scorecard pada Koperasi Karyawan Krama

Yuda Ratu Motor Jakarta.

Hafsah (2000) mendefinisikan kemitraan adalah suatu strategi

bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu

tertentu untuk meraih manfaat atau keuntungan bersama sesuai prinsip

saling membutuhkan dan saling mengisi berdasarkan pada

kesepakatan.

Wardani et. al., (2012) menjelaskan pengukuran pada perspektif

kemitraan dapat dilakukan dengan cara menganalisis perkembangan

jumlah mitra dan perkembangan jenis usaha yang dilakukan

perusahaan, dalam hal ini inovasi sangat mempengaruhi kedua

indikator tersebut karena perusahaan yang akan menjadi mitra akan

menilai bahwa memiliki peluang untuk lebih berkembang dari

sebelumnya dengan mengembangkan jenis-jenis usahanya.

Page 59: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

59

C. Penelitian Terdahulu

Nama dan

Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Alat Analisis Hasil Penelitian

Hanuma dan

Kiswara

(2007)

Analisis balance

scorecard

sebagai alat

pengukur kinerja

perusahaan

(studi kasus PT.

Astra Honda

Motor )

Meneliti

dengan

Metode

Balance

Scorecard

Objek yang

diteliti di

PT. Astra

Honda

Motor

Metode

Deksriptif dan

Uji Validitas

dan

Reliabilitas

Pengukuran dengan menggunakan empat perspektif

dalam BSC secara umum sudah dapat menunjukkan

kinerja perusahaan PT. Astra Honda serta

memberikan usulan bagi manajemen untuk lebih

memperhatikan kinerja dari berbagai aspek

keuangan maupun non keuangan.

Sapardianto

(2013)

Analisis

pengukuran

Meneliti

dengan

Mengguna

kan BSC

Metode

Deksriptif dan

konsep balance scorecard dapat menggambarkan

tingkat kemampuan perusahaan dalam mengelola

Page 60: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

60

kinerja

perusahaan

dengan konsep

balance

scorecard

Metode

Balance

Scorecard

empat

perspektif

Uji Validitas

dan

Reliabilitas

kas dan unsur-unsur aktiva lainnya. Kondisi

keseluruhan perusahaan dapat digambarkan dengan

jelas menggunakan konsep balance scorecard.

Ciptani

(2000)

Balance

scorecard

sebagai

pengukuran

kinerja masa

depan

Meneliti

dengan

Metode

Balance

Scorecard

Mengguna

kan BSC

empat

perspektif

Metode

Deksriptif dan

Uji Validitas

dan

Reliabilitas

Dalam prakteknya, penerapan konsep Balanced

Scorecard ini tidaklah semudah yang diperkirakan

karena penerapan konsep ini membutuhkan suatu

komitmen dari manajemen pusat (leadership)

maupun karyawan yang terlibat dalam organisasi

Metode Deksriptif dan Uji Validitas dan

Reliabilitas perusahaan, namun dalam pengukuran

terhadap keempat perspektif tersebut,

keseimbangan antara scorecard dari masing-masing

Page 61: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

61

perspektif dapat menetukan peningkatan kinerja

yang berlipat ganda.

Wardani et.

al., (2012)

Analisis Balance

Scorecard Pada

Koperasi

Karyawan

KramaYudha

Ratu Motor

Jakarta

Meneliti

dengan

Metode

Balance

Scorecard

Objek yang

diteliti di

Koperasi

Karyawan

Krama

Yudha

Ratu Jaya

Motor

Jakarta

Metode

Deksriptif dan

Uji Validitas

dan

Reliabilitas

konsep Balance Scorecard dapat dikembangkan

dan dapat diterapkan untuk menilai kinerja suatu

unit menjadi 6 (enam) perspektif. Selain empat

perspektif yang sudah ada yaitu pertama perspektif

keuangan, kedua pelanggan, ketiga proses bisnis

internal dan keempat pembelajaran dan

pertumbuhan BSC telah dikembangkan dengan

perspektif kelima yaitu perspektif keanggotaan dan

keenam yaitu perspektif kemitraan yang dapat

mempengaruhi hasil pencapaian produktivitas suatu

unit.

Page 62: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

99

D. Kerangka Pemikiran

Selama ini konsep yang umum digunakan dalam perusahaan adalah pengukuran

kinerja secara tradisional dimana perusahaan hanya menitikberatkan penilaian suatu kinerja

perusahaan hanya pada sektor keuangan saja. Pengukuran kinerja dengan sistem ini

menyebabkan orientasi perusahaan hanya pada keuntungan jangka pendek dan cenderung

mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.Penilaian kinerja

secara tradisional ini dinilai kurang efektif dalam menggambarkan asset tak tampak seperti

kekayaan intelektual yang ada dalam karyawan.

Konsep balance scorecard mulai banyak di implementasikan oleh perusahaan dengan

tujuan untuk memperbaiki kinerja perusahaan dari segi keuangan maupun non keuangan

demi tercapainya tujuan perusahaan. Dengan konsep balance scorecard perusahaan akan

melakukan penilaian dengan melihat dari empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan,

perspektif proses bisnis internal, proses pertumbuhan dan pembelajaran dan dua perspektif

tambahan yaitu perspektif karyawan dan perspektif kemitraan yang berdasar dari jurnal

Wardani et. al., (2012) yang berjudul Analisis Balance Scorecard pada koperasi karyawan

Krama Yudha Ratu Motor. Adanya konsep balance scorecard dapat membantu perusahaan

dalam menyelaraskan tujuan dan strategi perusahaan agar visi dan misi perusahaan dapat

tercapai, karena balance scorecard membantu manajemen puncak dalam mengeliminasi

berbagai macam stragtegi yang tidak sesuai dengan strategi karyawan dan membantu

memberikan pemahaman mengenai peran serta karyawan dalam membangun kinerja

perusahaan yang sesuai dengan tujuan dan visi misi perusahaan.

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Analisis pengukuran kinerja Balance scorecard dengan enam perspektif

(Studi kasus PT. Artifa Sukses Persada) perusahaan yang bergerak di bidang

perdagangan

Page 63: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

100

BAB III

Analisis dan pembahasan

BSC (enam perspektif)

Simpulan, implikasi dan

Saran

Perspektif Proses

Bisnis Internal

Perspektif

Pembelajaran dan

Pertumbuhan

Perspektif

Pelanggan

Perspektif

Keuangan

Perspektif

Kemitraan

Perspektif

Keanggotaan

/ Karyawan

Balance

Scorecard

Rasio Likuiditas,

Leverage

,Aktivitas

Inovasi Operasi dan

Layanan

Purna Jual

Atribut produk

dan jasa, citra

perusahaan,

hubungan

dengan

pelanggan

Tk. Perolehan

karyawan, Tk.

Retensi karyawan

Kepuasan

Karyawan

Perkembangan

jumlah mitra dan

Jenis Usaha

Pengembangan Balance Scorecard empat perspektif dengan menambahkan dua

perspektif baru sebagai sebuah system manajemen strategis yang penting dalam

terjemahan visi dan misi menjadi sasaran – sasaran strategis PT. Artifa Sukses Persada

Page 64: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

101

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis dengan mengadakan studi kasus pada PT.

Artifa Sukses Persada yang beralamat di Menara MTH Jl. MT. Haryono Kav.23 Lt.15 Suite

1508 Jakarta Selatan. PT. Artifa Sukses Persada termasuk ke dalam perusahaan dagang.

Usaha yang dijalankan berkaitan dengan jual beli lampu LED baik tunai maupun kredit

yang dalam mencapai sasaran dan tujuan perusahaan dibutuhkan suatu konsep pengukuran

kinerja sebagai alat bantu dalam pembuatan keputusan oleh manajemen untuk mendukung

pengelolahan operasional perusahaan untuk mencapai hasil yang maksimal secara akurat

dan tepat waktu sesuai tuntutan perkembangan teknologi yang harus kompetitif untuk

memenangkan persaingan usaha. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sistem

pengukuran kinerja Balance scorecard melalui enam perspektif yang dimiliki oleh Balance

scorecard. untuk mengukur kinerja PT.Artifa Sukses Persada data yang digunakan adalah

data keuangan tahun 2011-2012.

B. Metode Pengumpulan Sampel

Proses pengambilan sampel merupakan proses yang sangat penting. Hal ini juga harus

didukung dengan ketepatan dan keakuratan dalam pengambilan sampel. Sampel yang tidak

memiliki hal tersebut akan menghasilkan kesimpulan penelitian yang tidak diharapkan atau

dapat menghasilkan kesimpulan yang salah.

Jenis pengambilan sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah Convenience Sampling

dengan subjek tak terbatas. Menurut Arikunto (2009), Convenience Sampling merupakan

teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali

Page 65: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

102

berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan

responden berada di tempat penelitian atau kebetulan mengenal orang tersebut. Oleh karena

itu ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling – tidak disengaja – atau

juga captive sample (manon- the-street). Teknik conveience sampling ini sangat baik jika

dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan

yang sampelnya diambil secara acak (random). Teknik ini memudahkan peneliti untuk

jumlah sampel yang lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan populasi, penelitian

dapat lebih efisien dalam arti penghematan uang, waktu dan biaya.

1. Data primer

a. Penelitian Lapangan

Yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan mengadakan studi kasus langsung

dan praktik kerja langsung ke perusahaan yaitu pada PT. Artifa Sukses Persada

melalui kegiatan wawancara dan diskusi dengan pihak-pihak manajemen

perusahaan yang berwenang serta melakukan praktik kerja langsung.

b. Kuesioner

Kuesioner disebarkan kepada para pelanggan untuk mengukur perspektif

pelanggan pada PT. Artifa Sukses Persada dan kepada karyawan untuk mengukur

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan serta untuk mengukur tingkat kepuasan

karyawan dalam menjalani pekerjaanya. Kuesioner ini diambil dari jurnal Agus

Darmawanto (2010) yang berjudul Analisis Balance Scorecard Sebagai Alat Ukur

Kinerja Pada PT Sepatu Asia.

2. Data Sekunder

Page 66: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

103

Sumber data sekunder dalam penelitian ini meliputi buku, jurnal, artikel, internet,

literatur, buku referensi, dokumen atau laporan perusahaan, serta sumber-sumber lain yang

berhubungan dengan penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena dalam

pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh,

selain itu juga membahas kemungkinan pemecahan masalah yang aktual dengan

mendeskripsikan, mencatat, dan menganalisis kondisi perusahaan. Penelitian ini disusun

sebagai penelitian kualitatif yakni mencari dan mengumpulkan data yang ada di lapangan

dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari

fenomena di masyarakat (Nazir, 1998).

D. Metode Analisis Data

Analisis data ini hanya untuk data yang didapat dari kuesioner untuk mengukur

perspektif pelanggan dan perspektif karyawan. Pengolahan data penelitian ini

menggunakan software SPSS versi 20. Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahap

pengujian. Pengujian yang pertama adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan

untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian dengan demografi

responden. Statistik deskriptif menjelaskan skala jawaban responden pada setiap variabel

yang diukur dari minimum, maksimum rata-rata dan standar deviasi, juga untuk

mengetahui demografi responden yang terdiri dari kategori, jenis kelamin, umur, posisi dan

lama bekerja (Ghozali, 2012).

Pengujian yang kedua adalah pengujian instrumen penelitian. Pengujian instrumen

penelitian terdiri atas dua jenis pengujian. Berikut dua jenis pengujian tersebut.

Page 67: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

104

1. Uji Validitas

Mendefinisikan validitas sebagai sejauh mana suatu pengukuran (uji) variable

benar-benar mengukur variabel yang ingin diukur. Pengujian validitas dalam penelitian

eksperimental berbeda dengan pengukuran validitas dalam pengujian validitas dalam

penelitian survei. Pengukuran ini digunakan untuk mengukur apakah pertanyaan pada

kuisioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner

tersebut. Suatu konstrak atau variabel dikatakan valid jika signifikan terhadap skor total

< 0,05 (Cooper dan Schindler, 2006).

2. Uji Reliabilitas

Keandalan (reliability) suatu pengukuran menunjukan sejauh mana pengukuran

tersebut tanpa bias (bebas kesalahan-error free) dan karena itu menjamin pengukuran

yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalan instrumen (Sekaran, 2006).

Dengan kata lain, keandalan menunjukkan konsistensi dan stabilitas instrumen dalam

melakukan pengukuran terhadap konsep. Pengukuran ini digunakan untuk mengukur

keandalan suatu kuisioner. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu:

a. Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan disodori pertanyaan

yang sama perlu waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten

dengan jawabannya.

b. One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian

hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi atau jawaban

pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji

Page 68: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

105

statistik Cronbach Alpa (a). Suatu konstrak atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpa > 0,60.

3. Deskriptif Kuantitatif

Merupakan metode ilmiah untuk pencapaian validitas yang tinggi reabilitasnya dan

mempunyai peluang kebenaran ilmiah yang tinggi, sifat kuantitatif memberi bobot

(rating), peringkat (rangking), atau skor (Mulyana, 2005). Metode ini digunakan untuk

pengukuran kinerja dengan menggunakan rasio-rasio seperti rasio likuiditas, rasio

leverage, rasio profit margin, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas, digunakan untuk

meneliti perspektif keuangan. Untuk pengukuran kinerja kepuasan pelanggan (KP),

kepuasan pemasok barang (supplier) (KS) dan kepuasan karyawan (KK) menggunakan

rumus:

Kepuasan KP, KS, KK = Jumlah Pernyataan x Skor x 100%

Total Bobot

4. Deskriptif Kualitatif

Metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku secara umum atau generalisasi (Sugiyono, 2009).

Metode kualitatif ini digunakan untuk pengukuran kinerja proses bisnis internal.

E. Definisi Operasional Variabel

Saat melakukan penelitian, peneliti memasukkan oprasional variabel untuk

mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang disajikan ke dalam bentuk kuesioner yang dapat

Page 69: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

106

digunakan untuk memecahkan masalah dan mencerminkan variabel-variabel dalam model

penelitian.

Pengertian operasional variabel adalah melekatkan arti pada suatu variable dengan

cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Variabel

penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala

dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian dapat dilakukan

secara benar, sesuai dengan judul penelitian. Operasional variabel penelitian dalam

penelitian ini meliputi variable yang berkaitan dengan balance scorecard. Menurut Kaplan

dan Norton (1992) balance scorecard meliputi ukuran keuangan dan non keuangan, yang

terdiri atas:

1. Analisis Sistem Pengukuran Kinerja Bisnis

a. Perspektif keuangan

Mengukur kinerja perusahaan pada sisi financial atau tingkat kesehatan keuangan

suatu perusahaan, yaitu mengukur kemampuan jangka pendek dan jangka panjang

perusahaan untuk membayar kewajibannya serta mengukur tingkat keberhasilan

perusahaan dalam periode tertentu. pengukuran ini dapat dilihat dari dengan skala

rasio.

b. Perspektif pelanggan

Page 70: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

107

Mengukur kinerja dari sisi pelanggan. Faktor yang berhubungan dengan perspektif

ini yaitu:

1. Hubungan Pelanggan adalah menyangkut loyalitas pelanggan terhadap proses

pembelian produk yang ditawarkan perusahaan.

2. Tingkat kepuasan pelanggan, diukur dengan menggunakan skala likert.

c. Perspektif Proses Bisnis Internal

Mengukur efiktivitas dan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan produk atau

jasa. Pengukurannya sebagai berikut:

1. Operasi yang merupakan proses menghasilkan dan menyampaikan produk atau

jasa kepaada pelanggan.

2. Layanan purna jual merupakan proses yang memberikan jaminan atau garansi

kepada pelanggan.

d. Perspektif Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan

Inovasi yaitu aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menghasilkan suatu

strategi baru dalam usaha pertumbuhan perusahaan.

e. Perspektif Keanggotaan / Karyawan

Mengukur kinerja perusahaan dari sisi keanggotaan perusahaan, keanggotaan disini

dapat berarti pegawai dan semoa orang yang terlibat dalam kegiatan perusahaan.

Pengukurannya dapat dilihat dari:

2. Tingkat perolehan karyawan baru, dengan menganalisis jumlah anggota /

karyawan baru setiap tahunnya.

Page 71: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

108

3. Tingkat retensi anggota/ karyawan, kinerja yang dapat dicapai dengan

mempertahankan karyawan lama.

4. Motivasi karyawan, dengan menerangkan motivasi karyawan terhadap

perusahaan, dapat diukur dengan skala likert.

5. Kemampuan Sistem Informasi (Information Sistem Capability) adalah

pengukuran yang digunakan misalnya perbandingan liputan informasi strategi,

yang mengukur seberapa besar informasi yang tersedia dibandingkan dengan

kebutuhan yang diantisipasikan.

f. Perspektif Kemitraan

Mengukur kinerja perusahaan dari sisi kemitraan yang dilakukan oleh PT. Artifa

Sukses Persada dengan perusahaan lainnya. Dapat diukur dengan Perkembangan

jumlah mitra dan Perkembangan jenis usaha. Informasi yang dapat diperoleh yaitu

bagaimana perusahaan membangun kerjasama dengan mitra dan inovasi yang

dilakukan dengan tujuan mengembangkan jenis usaha yang dijalankan.

Tabel 3.1

Pengukuran Balance Scorecard dengan 6 (enam) Perspektif

Perspektif

Balance

Scorecard

Variabel Indikator Keterangan

1. Perspektif

Keuangan

Tingkat

Profitabilitas Rasio

Likuiditas

Rasio Leverage

Rasio Aktivitas

CACL= Asset Lancar

Liabilitas Jangka Pendek

TLTA=Total Liabilitas x 100%

Total Aset

TATO= Penjualan

Total Aset

2. Perspektif

Pelanggan

Kepuasan

Pelanggan Atribut Produk

dan jasa

Setiap indikator diukur

menggunakan kuesioner

Page 72: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

109

Citra (Image)

Perusahaan

Hubungan

dengan

Pelanggan

3. Persepektif

Proses Bisnis

Internal

Efektif dan

Efisiensi Proses Operasi

Layanan Purna

Jual

Pengukuran dilakukan dengan

melakukan peninjauan

langsung dan memperoleh

informasi dari PT. Artifa

Sukses Persada

4. Perspektif

Pembelajaran

dan

Pertumbuhan

Ragam

inovasi Inovasi Pengukuran dilakukan dengan

melakukan peninjauan

langsung dan memperoleh

informasi dari PT. Artifa

Sukses Persada

5. Perspektif

Keanggotaan

(Karyawan)

Jumlah

Karyawan

baru dan

karyawan

bertahan

Kepuasan

Karyawan

Tingkat

perolehan

karyawan

Tingkat retensi

karyawan

Tingkat

Kepuasan

Karyawan

Pengukuran dilakukan dengan

melihat jumlah karyawan baru

dan jumlah karyawan yang

bertahan, dan Kuesioner

untuk mengukur tingkat

kepuasan karyawan

6. Perspektif

Kemitraan

Jumlah

perusahaan

mitra

Perkembangan

Jumlah mitra

Nama dan jenis

perusahaan

mitra

Pengukuran dilakukan dengan

membuat membandingkan

jumlah mitra yang dimiliki PT.

Artifa Sukses Persada pada

tahun pertama didirikan

dengan tahun berikutnya. dan

jenis-jenis usaha baru PT.

Artifa Sukses Persada.

Page 73: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

110

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

a. Sejarah Perusahaan

PT. Artifa Sukses Persada merupakan perusahaan yang menyediakan

produk lampu ramah lingkungan didirikan pada tahun 2011 oleh Ardinal Haryadi

dan Timan Haditio. Tujuan tunggal dari PT. Artifa Sukses Persada untuk

memberikan nilai-nilai dan daya saing industri dikawasan Indonesia. Sejak hari

pertama perusahaan ini didirikan PT. Artifa Sukses Persada telah menempa diri

untuk menjadi perusahaan lokal dengan jaringan global dalam rangka menekan

setiap perkembangan baru yang tersedia diseluruh Indonesia.

Dengan semakin meningkatnya pemanasan global, para pendiri mempunyai

ide untuk menjual produk lampu yang bisa membantu mengatasi masalah

pemanasan global. Salah satu solusinya adalah dengan menjual Lampu-lampu

yang berjenis LED( Ligthing emited Diode), Dikarenakan belum banyak beredar

dan di gunakan di Indonesia. PT. Artifa Sukses Persada memiliki tujuan turut

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam hal kepedulian lingkungan dengan

turut menggunakan produk-produk ramah lingkungan . Keunggulan lampu LED

adalah Tidak mengandung bahan berbahaya seperti CO dan Merkuri, Tidak

menimbulkan Panas pada Lampu, Memiliki sertifikat Go Green, Daya Watt

lebih rendah daripada lampu Konvensional.

Page 74: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

111

PT. Artifa Sukses Persada merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

trading LED (Light Emitting Diode) produkt dengan merk ENERGYLED yang

di import dari Taiwan. Adapun jenis produk yang dijual adalah: Tube light,

Highbay, Flood light, Bulb, Street light. Produk-produk yand ditawarkan oleh

PT. Artifa Sukses Persada merupakan produk ramah lingkungan yang memiliki

daya saing yang tinggi dengan produk-produk sejenis yang ditawarkan oleh

perusahaan lain.

PT. Artifa Sukses Persada termasuk ke dalam perusahaan dagang, karena

usaha yang dijalankan berkaitan dengan jual beli barang baik tunai maupun

kredit. PT.Artifa Sukses Persada berlokasi di Gd. Menara MTH Lt.15 Suite 1508

Jalan MT Haryono Kav.23 Tebet timur,Jakarta Selatan. Seiring dengan kemajuan

yang berkesinambungan, PT. Artifa Sukses Persada memiliki jembatan untuk

perusahaan-perusahaan terkemuka di indonesia seperti : Alfamidi, Indomarco,

Astra Honda Motor, Lawson dll. Dalam pemasaran produknya perusahaan

memulai dengan penawaran kepada pelanggan, yang kemudian terjadinya

pemesanan barang.

PT. Artifa Sukses Persada dalam memudahkan akses dengan pelanggannya

melakukan inovasi dari segi penjualan dengan membuat website khusus yang

dimaksudkan untuk memudahkan pelanggan dalam mencari informasi terbaru

mengenai spesifikasi maupun harga produk yang ditawarkan, selain itu website

dibuat untuk memudahkan pelanggan dalam hal pemesanan melalui aplikasi

yang tersedia. Inovasi yang dilakukan bertujuan untuk menjaga hubungan

dengan pelanggan.

Page 75: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

112

b. Perkembangan Perusahaan

Pada pertengahan tahun 2012 dalam upaya mengembangkan usahanya serta

untuk memudahkan akses pelanggan, PT. Artifa Sukses Persada meluncurkan

sebuah website resmi khusus untuk penjualan via online, sehingga pelanggan

dapat mengetahui informasi mengenai produk-produk yang ditawarkan,

spesifikasi produk, diskon dan harga yang ditawarkan sehingga pelanggan dapat

dengan mudah melakukan transaksi dengan PT. Artifa Sukses Persada.

Seiring dengan semakin maraknya gagasan mengenai produk ramah

lingkungan yang mulai banyak dibutuhkan masyarakat, semakin banyak pula

perusahaan yang menawarkan produk-produk yang ramah lingkungan dan

menjadi kompetitor PT. Artifa Sukses Persada dalam hal menyediakan variasi

produk dan kualitas yang tinggi. PT. Artifa Sukses Persada dalam persaingan

bisnis yang semakin tinggi terus berusaha menigkatkan kualitas dan melakukan

inovasi terbaru demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam.

c. Visi dan Misi PT. Artifa Sukses Persada

Visi

Menjadi salah satu perusahaan dengan jaringan global dalam rangka untuk

memanfaatkan setiap perkembangan baru tersedia di seluruh dunia dan salah satu

mitra terkemuka untuk manufaktur di Indonesia. Memberikan nilai-nilai untuk

meningkatkan daya saing industri di kawasan ASEAN.

Page 76: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

113

Misi

Menyediakan Produk-produk Ramah Lingkungan

Menyediakan Pelayanan yang Baik bagi Pelanggan

Menjalankan Praktik Etika bisnis dan memelihara keberlanjutan usaha

Ekspansi Strategis Keluar Negeri

Sejalan dengan Visi dan Misi, PT. Artifa Sukses Persada terus memprioritaskan

kualitas, berprestasi, berpikiran positif dan kemampuan untuk tampil dengan

kinerja komersial demi pertumbuhan yang sehat dan keberlangsungan usaha

yang disaat bersamaan juga mampu memenuhi seluruh keinginan stakeholders.

2. Struktur Organisasi PT. Artifa Sukses Persada

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Artifa Sukses Persada

a. Tanggung Jawab Tiap Divisi dan Tugasnya

1) Direktur

a) Menjadi Pemimpin dalam arahan menyangkut arahan mutu

b) Tanggung jawab keseluruhan untuk manajemen dan operasi

Direktur

Sales Marketing Accounting Administrasi

Adm. sales Purchasing Warehouse &

Delivery

Teknisi

Page 77: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

114

c) Menetapkan kebijakan dan sasaran mutu

d) Menunjuk wakil Manajemen

e) Memimpin rapat Tinjauan Manajemen

2) Sales Marketing

a) Memasarkan produk perusahaan dan menerima pesanan atau permintaan

dari pembeli.

b) mencapai target penjualan yang diinginkan.

c) membuat laporan kunjungan harian.

3) Accounting

a) mencatat transaksi-transaksi keuangan yang terjadi setiap harinya

b) mengatur keluar masuknya dana.

c) mengontrol aliran keuangan serta mempertanggungjawabkan laporan yang

dibuatnya kepada direktur.

d) membuat laporan keuangan secara global

e) meninjau dan menilai rekening dan pajak.

4) Administrasi

a) Mengetahui perencanaan part yang akan dibuat untuk costumer

b) Membagi tugas masing-masing operator sesuai dengan tanggung

jawabnya.

c) Pengecekan kembali unit yang sudah jadi sebelum dikirim sesuai dengan

drawing yang ada.

Page 78: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

115

d) Memeriksa material pembantu yang akan digunakan, dan memastikan

semua part dalam kondisi yang baik dan layak pakai.

5) Teknisi

a) Memasang lampu yang telah dibeli oleh customer ditempat – tempat yang

telah disepakati.

b) Mengecek lampu- lampu yang telah dipasang di tempat customer dan

memastikan kondisi lampu masih baik atau tidak.

c) Memperbaiki lampu – lampu yang sudah rusak.

6) Adm. Sales

a) mengechek barang yang dipesan oleh customer melalui sales marketing.

b) Mengurus hal yang berkaitan dengan penjualan.

c) mencatat persediaan barang yang ada.

7) Purchasing

a) melaksanakan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan,

sesuai dengan aturan yang telah di tentukan oleh perusahaan.

8) Warehouse & Delivery

a) Mengawasi keluar masuknya barang

b) menerima laporan keluar masuknya barang

c) Memuat barang-barang yang akan dikirimkan ke costumer sesuai dengan

surat jalan yang disiapkan.

d) Mengantar part sesuai permintaan / Purchaese Order Costumer

e) Memberikan / menyerahkan part dengan memberikan tanda terima / surat

jalan, menghitung kembali part yang akan diserahkan.

Page 79: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

116

f) Mengambil surat jalan / tanda terima asli yang sudah di tanda tangani atau

di stempel oleh costumer.

g) menyerahkan kembali surat jalan yang sudah ditanda tangani ke bagian

admin untuk melakukan proses penagihan.

B. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Balance Scorecard

Menurut Mulyadi (2001), konsep balanced scorecard berkembang sejalan dengan

perkembangan implementasi konsep tersebut. Balanced scorecard terdiri dari dua kata

yaitu : balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Kartu skor adalah kartu yang

digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan

untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personel di masa depan. Melalui

kartu skor, skor yang hendak diwujudkan personel di masa depan dibandingkan dengan

hasil kinerja yang sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan

evaluasi atas kinerja personel yang bersangkutan. Kata berimbang dimaksudkan untuk

menyatakan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua aspek, keuangan dan

non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang,internal dan eksternal. Balance scorecard

terdiri dari empat pespektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

1. Perspektif Keuangan ( Financial Perspective )

Balance Scorecard memakai tolok ukur kinerja keuangan seperti laba bersih dan

ROI, tolok ukur tersebut secara umum digunakan dalam perusahaan untuk mengetahui

laba. Tolok ukur keuangan saja tidak dapat menggambarkan penyebab yang

menjadikan perubahan kekayaan yang diciptakan perusahaan atau organisasi. Suatu

Page 80: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

117

pengukuran kinerja didalamnya harus memiliki keseimbangan antara financial dan

non-financial untuk mengarahkan kinerja perusahaan terhadap keberhasilan. Balance

Scorecard dapat menjelaskan lebih lanjut tentang pencapaian visi yang berperan di

dalam mewujudkan pertambahan kekayaan tersebut (Mulyadi dan Setyawan, 2000).

Tolok ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Rasio Likuiditas

1) Pengertian

Menurut Harahap (2009), rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Untuk

dapat memenuhi kewajibannya yang sewaktu-waktu ini, maka perusahaan

harus mempunyai alat-alat untuk membayar yang berupa aset-aset lancar

yang jumlahnya harus jauh lebih besar dari pada kewajiban-kewajiban yang

harus segera dibayar berupa kewajiban-kewajiban lancar.

2) Perhitungan dengan Current Ratio

(2011) CACL = Aset Lancar

Liabilitas Jangka pendek

= 962,013,426.56

385,297,250.50

= 2,496,808

(2012) CACL = Aset Lancar

Liabilitas Jangka pendek

= 1,039,019,326.14

490,972,640.50

= 2,116,247

Page 81: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

118

3) Kesimpulan

Tabel 4.1

Tabel Perhitungan CACL

NP Tahun Aset Lancar Liabilitas

Jangka Pendek CACL

PT. Artifa Sukses

Persada

2011 962,013,426.56 385,297,250.50 2,49

2012 1,039,019,326.14 490,972,640.50 2,11

Sumber: Laporan Keuangan PT. Artifa Sukses Persada, data diolah.

Berdasarkan tabel diatas, pada aset lancar maupun Liabilitas jangka

pendek dari PT. Artifa Sukses Persada mengalami kenaikan. Namun jika

dilihat dengan menggunakan perhitungan CACL, perusahaan mengealami

penurunan 0,38 (2,49 menjadi 2,11). Hal ini menunjukkan bahwa PT.

Artifa Sukses Persada mampu untuk membiayai kewajiban setiap

tahunnya.

b. Rasio Leverage

1) Pengertian

Rasio Leverage atau disebut juga rasio utang (debt ratio) yaitu rasio yang

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban

finansialnya. Semakin tinggi hutang perusahaan maka semakin tinggi

kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya.

Page 82: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

119

2) Perhitungan dengan debt ratio

Total Liabilitas

(2011) TLTA = x 100%

Total Aset

485,297,250.50

= x 100 %

975,111,790.56

= 0,49 %

Total Liabilitas

(2012) TLTA = x 100%

Total Aset

590,972,640.50

= x 100 %

1,055,264,326.14

= 0.56 %

3) Kesimpulan

Tabel 4.2

Tabel Perhitungan TLTA

NP Tahun Total Liabilitas Total Aset TLTA

PT.

Artifa

Sukses

Persada

2011 485,297,250.50 975,111,790.56 0,49%

2012 590,972,640.50 1,055,264,326.14 0,56%

Sumber: Laporan Keuangan PT. Artifa Sukses Persada, data diolah.

Berdasarkan tabel diatas, total liabilitas maupun total aset perusahaan

PT. Artifa Sukses Persada pada tahun 2011-2013 mengalami kenaikan dan

dalam perhitungan TLTA perusahaan mengalami kenaikan sebesar 0,07%

Page 83: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

120

(0,49% menjadi 0,56%). Kenaikan ini dapat menjelaskan bahwa PT.

Artifa Sukses Persada dapat memenuhi kewajiban setiap tahunnya.

c. Rasio Aktivitas

1) Pengertian

Rasio Aktivitas (Total Assets Turn Over) digunakan untuk mengukur

kemampuan dana yang tertanam dan keseluruhan aktiva yang berputar pada

suatu periode atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan

"revenue".

2) Perhitungan dengan Total Asset Turn Over

(2011) TATO = Penjualan

Total Aset

= 394,355,500

975,111,790.56

= 0,40442081

(2012) TATO = Penjualan

Total Aset

= 321,995,475

1,055,264,326.14

= 0,305132531

Page 84: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

121

3) Kesimpulan

Tabel 4.3

Tabel Perhitungan Turn Over Ratio

NP Tahun Penjualan Total Aset TATO

PT.

Artifa

Sukses

Persada

2011 394,355,500 975,111,790.56 0,40

2012 321,995,475 1,055,264,326.14 0,30

Sumber: Laporan Keuangan PT. Artifa Sukses Persada,data diolah

Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan Turn Over Ratio

mengalami penurunan, hal ini disebabkan aktiv yang dimiliki perusahaan

terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan perusahaan untuk menjual

maka perlu diteliti pemasaran dan jenis aktiva.

Dilihat dari kinerja keuangan menurut likuiditasnya secara umum adalah

baik, Hasil uji rasio likuiditas yang dilakukan kepada PT. Artifa Sukses Persada

menunjukkan penurunan rasio dari 2,49 ke 2,11. Artinya, rasio tersebut

menunjukkan bahwa perusahaan mampu membiayai kewajibannya. Dari sisi rasio

leverage hasil uji yang dilakukan pada PT. Artifa Sukses Persada menunjukkan

kenaikan rasio daro 0,49 ke 0,56. Artinya, rasio tesebut menunjukkan perusahaan

mampu untuk memenuhi kewajibannya dalam waktu jangka pendek. Sedangkan

hasil uji rasio aktivitas yang dilakukan ke PT. Artifa Sukses Persada menunjukkan

penurunan rasio dari 0,40 ke 0,30, hasil tersebut menunjukkan bahwa aktiva

perusahaan lebih besar dibanding dengan kemampuan penjualannya.

Page 85: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

122

Pengukuran dengan tiga rasio diatas dikatakan dapat menggambarkan kondisi

financial perusahaan. Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajibannya, rasio leverage meggambarkan tinggi rendahnya

utang yang dimiliki perusahaan yang dapat memberikan informasi seberapa besar

perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, sedangkan rasio aktivitas

memberikan informasi mengenai kemampuan modal yang dimiliki perusahaan

dalam menghasilkan revenue sehingga dalam jangka panjang perusahaan akan

terus bertumbuh.

2. Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)

Perspektif pelanggan digunakan perusahaan untuk mengidentifikasikan dan

mendefinisikan mengenai pelanggan dan segmen pasar, perspektif ini bertujuan untuk

mengukur tingkat kepercayaan pelanggan atas produk yang ditawarkan perusahaan,

kecepatan layanan yang diberikan dan kualitas hubungan perusahaan dengan

pelanggannya. Informasi yang diketahui tentang seberapa baik hubungan yang dimiliki

perusahaan dengan pelanggannya dapat memeberikan gambaran tentang bagaimana

suatu kinerja manajemennya berjalan dengan baik atau tidak. Hal ini diukur dengan

mengisi daftar pertanyaan kuesioner yang telah disediakan. Pelanggan yang menjadi

responden sebanyak 35 responden.

a. Karakteristik Responden Kepuasan Pelanggan

Distribusi kuesioner yang ditujukan kepada pelanggan bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar kuesioner yang dapat diolah untuk menentukan

karakteristiknya. Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan proses

Page 86: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

123

penyebaran dan penyebaran kuesioner kepuasan pelanggan PT. Artifa Sukses

Persada.

Tabel 4.4

Gambaran Distribusi Kuisioner Kepuasan Pelanggan

Keterangan Jumlah Presentase

Kuesioner yang dikirim 35 100%

Kuesioner yang tidak kembali 4 11,43%

Kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%

Kuesioner yang dapat diolah 31 88,57%

Sumber: data diolah

b. Uji Validitas Kepusan Pelanggan

Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi

(content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan

instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2006). Suatu

kuesioner yang valid adalah kuesioner yang mampu mengukur dan

mengungkapkan suatu hal yang ingin diukur dari kuesioner tersebut, dalam hal ini

adalah kepuasan pelanggan.

Penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya

dilakukan uji signifikasi koefisien korelasi pada taraf signifikasi 0,05 artinya

suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Teknik

pengujian yang digunakan untuk uji validitas ini adalah menggunakan Bivariate

Pearson (Produk Momen Pearson) dan Correct Item-Total Correlation. Tabel

berikut menunjukan hasil uji validitas pelanggan dari tiga variable; dengan 35

sampel responden pelanggan.

Page 87: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

124

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Atribut Produk dan Jasa Pelanggan

Pertanyaan Pearson

Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan

APJa 0,851** 0,00 Valid

APJb 0,874** 0,00 Valid

APJc 0,860** 0,00 Valid

APJd 0,845** 0,00 Valid

APJe 0,851** 0,00 Valid

Sumber: data diolah

Tabel diatas menunjukkan variabel atribut, produk, dan jasa mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05.

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Citra (Image) Perusahaan

Pertanyaan Pearson

Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan

CPa 0,909** 0,000 Valid

CPb 0,943** 0,000 Valid

CPc 0,967** 0,000 Valid

Sumber: data diolah

Tabel diatas menunjukkan variabel citra (image) perusahaan mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Hubungan dengan Pelanggan

Pertanyaan Pearson

Correlation

Sig (2-Tailed) Keterangan

HPa 0,891** 0,00 Valid

HPb 0,917** 0,00 Valid

HPc 0,886** 0,00 Valid

HPd 0,869** 0,00 Valid

Sumber: data diolah

Page 88: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

125

Tabel diatas menunjukkan variabel Hubungan dengan Pelanggan mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05.

c. Uji Reliabilitas Kepuasan Pelanggan

Reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara

konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka,

biasanya sebagai koefesien (Sukadji, 2000). Uji reabilitas ini menunjukkan

konsistensi skor-skor yang diberikan skorer satu dengan skorer lainnya. Kategori

koefisien reliabilitas (Guilford, 1956) adalah sebagai berikut:

0,80 - 1,00: reliabilitas sangat tinggi

0,60 - 0,80: reliabilitas tinggi

0,40 - 0,60: reliabilitas sedang

0,20 - 0,40: reliabilitas rendah

Instrument dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha diatas 0,6. Tabel berikut

menunjukkan hasil uji reliabilitas pelanggan dari tiga variable dengan 35 sampel

responden pelanggan.

Tabel 4.8

Hasil Uji Reliabilitas Pelanggan

Variabel Cronbach’s

Alpha

Cronchbach’s Alpha

Based on

Standardized Items

N of Items

APJ 0,818 0,942 6

CP 0,874 0,986 4

HP 0,839 0,950 5

Sumber: data diolah

Page 89: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

126

Tabel 4.8 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel atribut, produk,

dan jasa sebesar 0,818, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini sangat reliabel. Variabel citra (image) perusahaan sebesar 0,874,

sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini sangat

reliabel. Variabel hubungan dengan pelanggan sebesar 0,839, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini sangat reliabel.

d. Hasil Pengukuran Kinerja Kepuasan Pelanggan

Berdasarkan jawaban kuesioner yang berasal dari 35 responden pelanggan

PT. Artifa Sukses Persada digunakan sebagai alat untuk menganalisis dan

memeberikan gambaran terkait dengan variabel-variabel dalam penelitian ini.

Varibel yang terkait yaitu atribut produk dan jasa, citra perusahaan dan hubungan

dengan pelanggan. Hasil pengolahan data dari masing-masing elemen kepuasan

pelanggan adalah sebagai berikut.

Tabel 4.9

Hasil Pengukuran Atribut Produk dan Jasa Pelanggan

PT. Artifa Sukses Persada

Pendapat Responden Nilai

Jumlah

Jawaban

Responden

Tabel

Nilai

Bobot

Nilai

Sangat Puas 5 20 100 18,38%

Puas 4 56 224 41,17%

Cukup Puas 3 63 189 43,74%

Tidak Puas 2 15 30 5,51%

Sangat Tidak Puas 1 1 1 0,18%

Jumlah 155 544 100%

Sumber: data diolah

Variabel atribut produk dan jasa, pelanggan terdiri dari 5 pernyataan

dengan skor 1 sampai 5. Hasil pengukuran berdasarkan tabel diatas menunjukkan

bahwa kepuasan pelanggan PT. Artifa Sukses Persada terhadap atribut produk dan

Page 90: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

127

jasa adalah 18,38 % menyatakan sangat puas, 41,17 % menyatakan puas, 43,74 %

menyatakan cukup puas, 5,51 % menyatakan kurang puas, 0,18 % menyatakan

sangat tidak puas. Hal tersebut menggambarkan dan menjelaskan secara utuh

tingkat kepuasan dari pelanggan PT. Artifa Sukses Persada.

Tabel 4.10

Hasil Pengukuran Citra (Image)Perusahaan

PT. Artifa Sukses Persada

Pendapat Responden Nilai

Jumlah

Jawaban

Responden

Tabel

Nilai

Bobot

Nilai

Sangat Puas 5 12 60 17,59%

Puas 4 39 156 45,74%

Cukup Puas 3 41 123 36,07%

Tidak Puas 2 1 2 0,58%

Sangat Tidak Puas 1 0 0 0%

Jumlah 93 341 100%

Sumber: data diolah

Variabel citra (image) perusahaan terdiri dari 5 pernyataan dengan skor 1

sampai 5. Hasil pengukuran berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa

kepuasan pelanggan PT. Wijaya Karya terhadap citra (image) perusahaan adalah

17,59 % menyatakan sangat puas, 45,74 % menyatakan puas, 36,07 %

menyatakan cukup puas, 0,58 % menyatakan kurang puas, 0 % menyatakan

sangat tidak puas. Hal tersebut menggambarkan dan menjelaskan secara utuh

tingkat kepuasan dari pelanggan PT. Artifa Sukses Persada.

Page 91: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

128

Tabel 4.11

Hasil Pengukuran Hubungan dengan Pelanggan

PT. Artifa Sukses Persada

Pendapat Responden Nilai

Jumlah

Jawaban

Responden

Tabel

Nilai

Bobot

Nilai

Sangat Puas 5 17 85 19,54%

Puas 4 43 172 39,54%

Cukup Puas 3 54 162 37,24%

Tidak puas 2 8 16 3,6%

Sangat Tidak Puas 1 0 0 0%

Jumlah 122 435 100%

Sumber: data diolah

Variabel citra (Image) perusahaan terdiri dari 5 pernyataan dengan skor 1

sampai 5. Hasil pengukuran berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa

kepuasan pelanggan PT. Artifa Sukses Persada terhadap hubungan dengan

pelanggan adalah 19,54% menyatakan sangat puas, 39,54% menyatakan puas,

37,24% menyatakan cukup puas, 3,6% menyatakan kurang puas, 0% menyatakan

sangat tidak puas. Data tersebut menggambarkan dan menjelaskan secara utuh

tungkat kepuasan pelanggan PT. Artifa Sukses Persada.

Tabel 4.12

Hasil Jawaban Mayoritas Responden Tentang Pengukuran Kinerja

Kepuasan Pelanggan

Nama Perusahaan APJ CP HDP

PT. Artifa Sukses

Persada CUKUP PUAS CUKUP PUAS PUAS

Sumber: data diolah

Tabel diatas dapat menunjukan bahwa atibut produk dan jasa untuk

kepuasan pelanggan mayoritas memiliki nilai cukup puas bagi para pelanggannya.

Dari segi citra (image) perusahaan, mayoritas memiliki nilai cukup puas bagi para

Page 92: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

129

pelanggannya, dan untuk hubungan dengan pelanggan PT. Artifa Sukses Persada

mayoritas memiliki nilai puas bagi para pelanggannya. Kinerja PT. Artifa Sukses

Persada dilihat dari perspektif pelanggan dapat dikatakan baik, tercatat pada

perspektif ini dalam memberikan kepuasan bagi pelanggannya dapat terlihat

sesuai dengan harapan, hal ini sesuai dengan hasil yang didapat dari jawaban

mayoritas pelanggan.

Daftar Pelanggan PT. Artifa Sukses Persada

No Pelanggan

2011 2012

1. PT. Timah Persero PT. Timah Persero

2. PT. Kinden Indonesia PT. Kinden Indonesia

3. PT. Casa Prima Indonesia PT. Casa Prima Indonesia

4. CV. Cakra Elektrik PT. Manggala Gelora Perkasa

5. PT. Manggala Gelora Perkasa PT. Midi Utama Indonesia

6. PT. Midi Utama Indonesia Portofolio

7. Portofolio PT. Permata Teknik

8. PT. Permata Teknik Fodism Senayan City

9. Fodism Senayan City PT. Wahana Tirtamas (fourties)

10. PT. Wahana Tirtamas (fourties) PT. Kamadjaja Logistics

11. PT. Kamadjaja Logistics CV. Permata Tekhnik

12. CV. Permata Tekhnik PT. Debindomulti Adhiswati

13. PT. Debindomulti Adhiswati PT. Sumber Alfaria Trijaya

14. - PT. Dunia Makmur Jaya

15. - PT. Summarecon Agung, tbk

16. - Gunung Putri Graha Mandiri

17. - PT. Eco Stark Indonesia

18. - CV. Haruka hesa Engineering

19. - PT. Arta Dwi Mitra

20. - CV. Chinda Mutiara Besma

21. - PT. Perwita Marga Sakti

22. - PT. Perkasa Internusa Mandiri

23. - CV. Saraswati Flora

24 - PT. Vorteks Teknologi Indonesia

25. - PT. Astra Honda Motor

26. - PT. Lautan Jaya Kumala

Page 93: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

130

Data diatas merupakan daftar perusahaan yang menjadi pelanggan PT.

Artifa Sukses Persada, jika dikaitkan dengan hasil jawaban mayoritas responden

pelanggan maka dapat disimpulkan pada perspektif pelanggan PT.Artifa Sukses

Persada dapat memberikan kepuasan dan tingkat kepercayaan yang tinggi dari

pelanggan, hal ini dapat terlihat dengan tingginya pertambahan pelanggan pada

tahun 2012.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Balance Scorecard dalam perspektif proses bisnis internal membagi

pengukuran kinerja dalam proses ini menjadi 2, yaitu proses operasi, dan

pelayanan purna jual. Pengukuran proses bisnis internal ini dimaksudakan untuk

mengetahui bagian kegiatan-kegiatan yang selama ini telah dijalankan oleh

perusahaan. Perspektif ini menyoroti berbagai proses penting yang mendukung

strategi perusahaan.

a. Proses Operasi PT. Artifa Sukses Persada

Proses operasi yang dilakukan PT. Artifa Sukses Persada menitik

beratkan kepada penyampaian produk dan jasa kepada pelanggan yang ada

secara efisien, konsisten dan tepat waktu. Dalam prosesnya perusahaan

mengurangi aktivitas yang tidak menambah nilai dan mempercepat produk

samapai ke tangan pelanggan. Dilihat dari efisiensi waktu dan biaya PT.

Artifa sukses persada pada tahun 2011 melakukan pengiriman barang secara

Page 94: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

131

langsung antara bagian penjualan dengan pelanggan proses dari pemesanan

hingga produk sampai ke pelanggan adalah 4 hari. Dalam perkembangannya

perusahaan melakukan pengiriman pesanan dengan menggunakan jasa

pengiriman barang yang biaya pengirimannya di bebankan kepada konsumen

sehingga waktu untuk pesanan sampai ke konsumen dimulai dari pemesanan

hingga pengiriman barang adalah 2 hari. Hal ini menghasilkan efisiensi

waktu dan biaya.

Adapun siklus operasi dalam melakukan transaksi adalah sebagai

berikut:

Pelanggaan-> Marketing-> Adm.Penjualan-> Gudang-> Surat keluar barang.

Pelanggan melalui e-mail, Fax maupun Walk in customer mengirimkan

surat permintaan penawaran harga barang kepada bagian marketing.

Berdasarkan surat penawaran harga (SPH) kemudian Customer akan

mengirimkan PO, yang ditujukan kepada bagian penjualan. Berdasarkan

PO tersebut bagian penjualan akan membuatkan Delivery Order (DO)

dan Invoice dengan mengecek barang terlebih dahulu di file Stock. DO

dan Invoice asli akan diberikan kepada customer, sedangkan DO acc dan

Invoice acc akan disimpan didalam file.

Bagian gudang akan memberikan informasi mengenai persediaan barang

yang dipesan.

Sebelum barang yang dipesan dikirim oleh bagian delivery, customer

terlebih dahulu akan membayar barang tersebut ke bagian accounting

melalui uang tunai ataupun ditransfer lewat bank. Kemudian Accounting

Page 95: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

132

akan mencatat pembayaran yang akan disimpan ke dalam file.

Accounting akan membuatkan faktur pajak sesuai dengan invoice yang

telah dibuat oleh bagian penjualan,untuk dikirimkan ke customer.

Bagian gudang membuat surat keluar barang.

Barang yang siap dikirim akan dibuatkan DO dan Invoice oleh bagian

Penjualan, serta faktur pajak yang akan dibuatkan oleh bagian

accounting, yang kemudian surat-surat tersebut akan diberikan kepada

bagian delivery untuk diberikan kepada customer. Setelah itu bagian

delivery memberikan DO dan Invoice serta faktur pajak kepada customer

untuk ditanda tangani oleh customer sebagai tanda terima. Customer

akan mendapatkan Invoice dan DO, Faktur Pajak yang asli. Kemudian

Invoice acc dan DO acc dikembalikan kepada bagian administrasi untuk

disimpan ke dalam file.

b. Layanan Purna Jual PT. Artifa Sukses Persada

Layanan purna jual yang disediakan oleh PT. Artifa Sukses Persada

adalah menyediakan garansi selama 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun.

Pengaduan pelanggan dapat bisa melalui jaringan telepon, email atau website

resmi perusahaan. Apabila ada kerusakan barang yang terjadi maka

perusahaan akan mengirimkan teknisi untuk memeriksa kerusakan. Lama

waktu perbaikan disesuaikan dengan tingkat kerusakan, jika kondisi barang

setelah dilakukan penegecekan tidak dapat diperbaiki maka perusahaan akan

mengganti barang tersebut dengan barang baru yang sejenis dan tidak dapat

Page 96: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

133

diganti dengan uang. Layanan purna jual dilakukan untuk tetap menjangan

hubungan dengan pelanggan.

Dilihat dari perspektif bisnis internal, kinerja PT. Artifa Sukses Persada

mampu menyampaikan barang pesanan kepada pelanggan secara efisien,

efektif, dan tepat waktu dibarengi dengan prosedur yang baik mulai

pemesanan hingga produk sampai ditangan pelanggan. Selain itu, dalam

layanan purna jual PT. Artifa Sukses Persada memberikan garansi selama 1

sampai 2 tahun jika ada produk yang rusak atau barang pesanan tidak dapat

digunakan ketika sampai ditangan pelanggan.

Dapat disimpulkan bahwa dalam perspektif ini PT. Artifa Sukses

Persada melakukan upaya dalam menciptakan efektivitas, efisiensi dan

ketepatan waktu dalam hal pengiriman produk, dan untuk meningkatkan

kepercayaan pelanggan perusahaan memberikan garansi untuk tetap menjaga

kualitas yang diberikan kepada setiap pelanggan.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ( Learning and Growth

perspective ) PT. Artifa Sukses Persada

Proses inovasi adalah bagian terpenting dalam keseluruhan proses produksi.

Tetapi ada juga perusahaan yang menempatkan inovasi di luar proses produksi.

Proses inovasi dalam melakukan identifikasi keinginan pelanggan yang sesuai

dengan keinginan pelanggan sangat penting. Bila hasil inovasi dari perusahaan

tidak sesuai dengan keinginan pelanggan, maka produk tidak akan mendapat

tanggapan positif dari pelanggan, sehingga tidak memberi tambahan pendapatan

Page 97: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

134

bagi perusahaan. Sebelum website khusus Online Shopping dibuat pelanggan

banyak menemui kesulitan dalam memperoleh produk yang diinginkan karena

keterbatasan waktu yang dimiliki oleh pelanggan, online shop memberikan

manfaat bagi pelanggan dalam hal kemudahan dalam memperoleh produk yang

diinginkan. Sedangkan bagi perusahaan dapat memudahkan proses pengenalan

produk pada pelanggan dan meningkatkan penjualan.

PT. Artifa Sukses Persada sebagai perusahaan yang sedang dalam tahapan

proses pertumbuhan tidak akan berhenti dalam menyediakan produk-produk baru

yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan agar dapat terus berkembang dan

mampu bersaing dengan produk-produk sejenis lainnya, melalui proses inovasi

PT. Artifa Sukses Persada telah menjalankannya dengan baik. Kegiatan usaha PT.

Artifa Sukses Persada lebih memusatkan pada kegiatan pemasaran. Inovasi yang

dilakukan oleh adalah dengan menyediakan produk baru yaitu lampu untuk lampu

penerangan jalan yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan baik untuk

kegiatan industri ataupun penggunaan dalam skala kecil seperti rumah tangga,

dengan tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Dalam pemasaran

produknya PT. Artifa Sukses Persada membuat sebuah website resmi pada tahun

2013 yang berisikan informasi mengenai produk baru yang ditawarkan, serta

bermanfaat untuk memudahkan pelanggan dalam memperoleh produk yang

diinginkan sehingga memberikan kepuasan atas pelayanan yang disediakan

perusahaan.

Dapat disimpulkan pada perspektif ini PT.Artifa Sukses Persada dalam

pembelajaran dan pertumbuhannya cukup baik, hal ini dapat dilihat dari inovasi-

Page 98: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

135

inovasi yang telah dilakukan dapat memberikan perubahan positif bagi

perusahaan untuk dapat lebih berkembang.

5. Perspektif Karyawan

Balance Scorecard dalam perspektif ini membagi tiga pengukuran kinerja

sebagai indikatornya yaitu pengukuran kinerja pada tingkat pertambahan

karyawan dan karyawan yang memutuskan untuk keluar dari PT. Artifa Sukses

Persada, tingkat retensi karyawan yaitu kemampuan perusahaan mempertahankan

karyawan lama yang dimiliki dan dengan mengukur tingkat kepuasan karyawan

pada perusahaan. Perspektif ini dapat membantu manajer untuk terus

meningkatkan pencapaiannya dalam mempertahankan anggota lama yang

memiliki skill yang baik dan berusaha untuk menambah jumlah karyawan baru

dengan kemampuan yang lebih baik demi tercapainya tujuan perusahaan dalam

memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan perusahaan dapat

memberikan kepuasan bagi karyawannya

a. Tingkat perolehan/ pertambahan karyawan

Tabel 4.13

Tingkat pertambahan karyawan baru

NP Tahun Karyawan

baru

Karyawan

yang

keluar

Jumlah

Karyawan

PT. Artifa

Sukses

Persada

2011 - -3 46

2012 +15 -2 59

Sumber: data diolah

Tabel diatas menunjukkan pada tahun 2011 jumlah karyawan PT. Artifa

Sukses Persada tercatat 46 karyawan, pada tahun 2012 PT. Artifa Sukses

Page 99: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

136

Persada memiliki karyawan baru sebanyak 13 orang, jumlah karyawan

yang dimiliki PT. Artifa Sukses Persada pada tahun 2012 adalah 59 orang.

Hal tersebut menggambarkan tingkat penambahan karyawan baru lebih

tinggi jika dibandingkan dengan tingkat karyawan yang memutuskan

untuk keluar dari PT. Artifa Sukses Persada.

b. Tingkat Retensi Karyawan

Tabel 4.20 menunjukkan pada tahun 2011 tercatat 3 karyawan

memutuskan untuk keluar dari PT. Artifa Sukses Persada, jumlah

karyawan pada tahun 2011 adalah 46. Tahun 2012 PT. Artifa Sukses

Persada mencatat 2 karyawan keluar dari PT. Artifa Sukses Persada,

jumlah kayawan pada tahun 2012 adalah 59.

c. Tingkat Kepuasan Karyawan

Perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya keempat

perspektif sebelumnya, Penting bagi suatu badan usaha saat melakukan

investasi tidak hanya pada peralatan untuk menghasilkan produk/jasa,

tetapi juga melakukan investasi pada infrastruktur, yaitu: sumber daya

manusia, sistem dan prosedur. Tolok ukur kinerja keuangan, pelanggan,

proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan dapat

mengungkapkan kesenjangan yang besar antara kemampuan yang ada

dari manusia, sistem, dan prosedur. Untuk memperkecil kesenjangan itu,

maka suatu badan usaha harus melakukan investasi dalam bentuk

reskilling karyawan, yaitu: meningkatkan kemampuan sistem dan

teknologi informasi, serta menata ulang prosedur yang ada. Karyawan

Page 100: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

137

sebagai bagian utama dalam setiap kegiatan perusahaan jika dikelola

dengan baik makan dapat memenuhi tujuan perusahaan dengan baik.

Mengukur tingkat kepuasan karyawan yaitu dengan mengisi daftar

kuesioner yang telah disediakan, karyawan yang menjadi responden

adalah 35 orang karyawan PT. Artifa Sukses Persada.

1) Karakteristik Responden Kepuasan Karyawan

Penyebaran kuesioner yang ditujukan kepada karyawan

bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kuesioner yang dapat

diolah untuk menentukan karakteristiknya. Tabel berikut ini

menggambarkan proses penyebaran dan penerimaan kuesioner

kepuasan karyawan PT. Artifa Sukses Persada.

Tabel 4.14

Gambaran Distribusi Kuesioner Kepuasan Pelanggan

Keterangan Jumlah Persentase

Kuesioner yang dikirim 35 100%

Kuesioner yang tidak kembali 2 5,71%

Kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%

Kuesioner yang dapat diolah 33 94,29%

Sumber: data diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa total 35 kuesioner yang

dibagikan ke pihak karyawan hanya 2 kuesioner yang tidak kembali

dikarenakan adanya kuesioner hilang dan keterbatasan waktu.

2) Uji Validaitas Kepuasan Karyawan

Suatu kuesioner yang valid adalah kuesioner yang mampu

mengukur dan mengungkapkan suatu hal yang ingin diukur dari

Page 101: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

138

kuesioner tersebut, dalam hal ini adalah kepuasan pelanggan dan

pemasok barang. Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang

dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan

untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu

penelitian (Sugiyono, 2006).

Teknik yang digunakan untuk uji validaitas ini adalah

menggunakan korelasi Bivariate (Produk Momen Pearson) dan

Corrected Item-Total Correlation. Tabel dibawah ini menunjukkan

hasil uji validitas pelaggan dari tiga variabel. Dalam penentuan layak

atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji

signifikansi 0,05. Hal itu, artinya suatu item yang akan dianggao valid

jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.

Tabel 4.15

Hasil Uji Validitas Kapabilitas Karyawan

Pertanyaan Pearson

Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

KKa 0,924** 0,000 Valid

KKb 0,920** 0,000 Valid

Sumber: data diolah

Tabel diatas menunjukkan variabel kapabilitas karyawan mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilaii signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.16

Hasil Uji Validitas Kapabilitas Sistem Informasi

Pertanyaan Pearson Sig (2-Tailed) Keterangan

Page 102: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

139

Corelation

KSIa 0,865** 0,000 Valid

KSIb 0,859** 0,000 Valid

KSIc 0,826** 0,000 Valid

KSId 0,899** 0,000 Valid

KSIe 0,844** 0,000 Valid

Sumber: data diolah

Tabel diatas menunjukkan variabel kapabilitas sistem informasi

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.17

Hasil Uji Validitas Motivasi, Pemberdayaan, dan keselarasan

karyawan

Pertanyaan Pearon

Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

MPKa 0,807** 0,000 Valid

MPKb 0,875** 0,000 Valid

MPKc 0,861** 0,000 Valid

MPKd 0,769** 0,000 Valid

MPKe 0,837** 0,000 Valid

MPKf 0,870** 0,000 Valid

Sumber: data diolah

Tabel diatas menunjukkan variabel motivasi, pemberdayaan, dan

keselarasan mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan

dengan nilai signikansi lebih kecil dari 0,05.

3) Uji Reliabilitas Kepuasan Karyawan

Reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur

secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam

bentuk angka, biasanya sebagai koefesien (Sukadji, 2000).

Page 103: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

140

Uji reabilitas ini menunjukkan konsistensi skor-skor yang

diberikan skorer satu dengan skorer lainnya. Kategori koefisien

reliabilitas (Guilford, 1956) adalah sebagai berikut:

0,80 - 1,00: reliabilitas sangat tinggi

0,60 - 0,80: reliabilitas tinggi

0,40 - 0,60: reliabilitas sedang

0,20 - 0,40: reliabilitas rendah

Tabel berikut ini menunjukkan hasil uji reliabilitas karyawan yang

terdiri dari variabel dengan sampel 35 responden pelanggan PT. Artifa

Sukses Persada.

Tabel 4.18

Hasil Uji Reliabilitas Karyawan

Variabel Cronbach’s

Alpha

Cronbach’s

Alpha Based on

Standardized

N of Items

KK 0,904 0,944 3

KSI 0,819 0,943 6

MPK 0,806 0,941 7

Sumber: data diolah

Tabel diatas menunjukkan nilai Cronbach’s alpha atas variabel

kapabilitas karyawan PT. Artifa Sukses Persada sebesar 0,904 , variabel

kapabilitas sistem informasi PT. Artifa Sukses Persada sebesar 0,819,

variabel motivasi, pemberdayaan, dan keselarasan sebesar 0,806

sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini

sangat reliable.

Page 104: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

141

4) Hasil Pengukuran Kinerja Kepuasan Karyawan

Pengukuran kinerja PT. Artifa Sukses Persada dalam perspektif ini

dapat dikatakan baik, hal ini dilihat dari jumlah karyawan yang

bertambah dari tahun sebelumnya. Jumlah karyawan yang keluar dari

perusahaan pada tahun 2012 lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah

karyawan yang keluar pada tahun sebelumnya, selain itu perusahaan

terus menambah karyawan baru untuk meningkatkan pencapaian

perusahaan dalam memiliki sumber daya manusia yang baik.

Responden yang berasal dari Karyawan PT. Artifa Sukses Persada

digunakan sebagai alat ukur untuk menganalisis dan memberikan

gambaran terkait dengan variabel-variabel dalam penelitian ini

berjumlah 35 responden. Adapun variabel-variabel tersebut adalah

Kapabilitas Karyawan, kapabilitas sistem informasi, dam motivasi

pemberdayaan dan keselarasan. Berikut adalah hasil pengolahan data

dari masing-masing elemen kepuasan karyawan.

Tabel 4.19

Hasil Pengukuran Kapabilitas Karyawan

PT. Artifa Sukses Persada

Pendapat

Responden Nilai

Jumlah

Jawaban

Responden

Tabel

Nilai

Bobot

Nilai

Sangat Puas 5 18 90 34,35%

Puas 4 32 128 48,85%

Cukup Puas 3 12 36 13,74%

Tidak Puas 2 4 8 3,05%

Sangat Tidak Puas 1 0 0 0%

Jumlah 262 100%

Sumber: data diolah

Page 105: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

142

Variabel kapabilitas karyawan terdiri dari 5 pernyataan dengan

skor 1 sampai 5. Hasil pengukuran berdasarkan tabel diatas

menunjukkan bahwa kepuasan karyawan PT. Artifa Sukses Persada

terhadap kapabilitas karyawan adalah 34,35 % menyatakan sangat puas,

48,85 % menyatakan puas, 13,74 % menyatakan cukup puas, 3,05 %

menyatakan kurang puas, 0 % menyatakan sangat tidak puas. Hal

tersebut menggambarkan dan menjelaskan secara utuh tingkat kepuasan

dari karyawan PT. Artifa Sukses Persada.

Tabel 4.20

Hasil Pengukuran Kapabilitas Sistem Informasi

PT. Artifa Sukses Persada

Pendapat

Responden Nilai

Jumlah

Jawaban

Responden

Tabel

Nilai

Bobot

Nilai

Sangat Puas 5 33 165 27,18%

Puas 4 55 220 36,24%

Cukup Puas 3 70 210 34,59%

Tidak Puas 2 6 12 1,97%

Sangat Tidak Puas 1 0 0 0%

Jumlah 607 100%

Sumber: data diolah

Variabel Kapabilitas Sistem Informasi terdiri dari 5 pernyataan

dengan skor 1 sampai 5. Hasil pengukuran berdasarkan tabel diatas

menunjukkan bahwa kepuasan karyawan PT. Artifa Sukses Persada

terhadap kapabilitas karyawan adalah 27,18 % menyatakan sangat puas,

36,24 % menyatakan puas, 39,59 % menyatakan cukup puas, 1,97 %

menyatakan kurang puas, 0 % menyatakan sangat tidak puas. Hal

tersebut menggambarkan dan menjelaskan secara utuh tingkat kepuasan

dari karyawan PT. Artifa Sukses Persada.

Page 106: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

143

Tabel 4.21

Hasil Pengukuran Motivasi, Pemberdayaan, dan keselarasan

PT. Artifa Sukses Persada

Pendapat

Responden Nilai

Jumlah

Jawaban

Responden

Tabel

Nilai

Bobot

Nilai

Sangat Puas 5 35 175 25,62%

Puas 4 61 244 35,72%

Cukup Puas 3 70 210 30,74%

Tidak Puas 2 24 48 7,02%

Sangat Tidak Puas 1 6 6 0,87%

Jumlah 683 100%

Sumber: data diolah

Variabel Kapabilitas Sistem Informasi terdiri dari 5 pernyataan

dengan skor 1 sampai 5. Hasil pengukuran berdasarkan tabel diatas

menunjukkan bahwa kepuasan karyawan PT. Artifa Sukses Persada

terhadap kapabilitas karyawan adalah 25,62 % menyatakan sangat puas,

35,72 % menyatakan puas, 30,74 % menyatakan cukup puas, 7,02 %

menyatakan kurang puas, 0,87 % menyatakan sangat tidak puas. Hal

tersebut menggambarkan dan menjelaskan secara utuh tingkat kepuasan

dari karyawan PT. Artifa Sukses Persada.

Kemampuan perusahaan dalam memberikan kepuasan bagi

karyawan diukur dari perspektif karyawan. Jawaban dari pihak

karyawan PT. Artifa Sukses Persada tercatat memberikan nilai positif

bagi perusahaan. Dapat dikatakan perusahaan sudah mampu

memberikan kepuasan bagi para karyawannya. Hal tersebut dapat

dilihat dalam tabel dibawah ini.

Page 107: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

144

Tabel 4.22

Hasil Jawaban Mayoritas Responden Tentang Pengukuran Kinerja

Kepuasan Karyawan

Nama Perusahaan KK KSI MPK

PT. Artifa Sukses

Persada PUAS PUAS PUAS

Sumber: data diolah

Dari tabel 4.22 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas jawaban

untuk kapabilitas karyawan dalam kepuasan karyawan memiliki nilai

puas bagi para karyawan. Untuk kapabilitas sistem informasi mayoritas

memiliki nilai puas bagi para karyawan, dan untuk motivasi

pemberdayaan dan keselarasan, mayoritas memiliki nilai puas bagi para

karyawan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki

kinerja yang baik dalam hal kepuasan karyawan.

Hasil pengujian kepuasan karyawan secara keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa mayoritas karyawan mendapatkan kepuasan. Hal

ini diliat dari hasil pengujian yang memiliki nilai puas pada tiap

indikator. Implikasi dari kepuasan karyawan tersebut adalah karyawan

memiliki loyalitas yang tinggi pada perusahaan dan lebih berusaha

meningkatkan kinerjanya dalam melakukan tugasnya.

6. Perspektif Kemitraan

Kemitraan mengandung beberapa unsur antara lain pemberian kesempatan

pelatihan sumber daya manusia, ada retribusi asset produktif dari yang kuat

kepada yang lemah, ada akses terhadap sumber-sumber pendanaan, ada akses

informasi dan teknologi, dan ada akses terhadap pasar (Muflih, 1997).

Page 108: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

145

Balance Scorecard dalam perspektif kemitraan melakukan pengukuran kinerja

dengan dua indikator yaitu perkembangan jumlah mitra dan jenis perusahaan yang

menjadi mitra PT. Artifa Sukses Persada.

a. Perkembangan Jumlah Mitra

Tabel 4.23

Perkembangan Jumlah Mitra

NP Tahun Mitra Baru Jumlah Mitra

PT. Artifa

Sukses

Persada

2011 - 2

2012 3 5

Sumber: Data diolah

Tabel 4.23 menunjukan pada tahun 2011 PT. Artifa Sukses Persada

memiliki 2 perusahaan mitra kemudian pada tahun 2012 tercatat ada 3

perusahaan mitra baru PT. Artifa Sukses Persada, jumlah perusahaan

mitra pada tahun 2012 adalah 5 perusahaan mitra.

b. Nama dan Jenis Perusahaan Mitra

Tabel 4.24

Daftar Nama dan Jenis Usaha Perusahaan Mitra

Nama Perusahaan Mitra Jenis Usaha

a. Singapore Innogreen Solution

PTE.Ltd

Distributor Lampu LED

b. Citra Langgeng Sentosa Distributor Lampu LED

c. Takumi Penjualan lampu LED skala kecil

d. Tunas Cahya Sentosa Distributor Lampu LED

e. CV. Impack Gravindo Penjualan lampu LED via Online

Sumber: data diolah

Dilihat dari perspektif kemitraan perusahaan memiliki hasil yang cukup

baik, hal ini dapat ditunjukkan dengan pertambahan mitra pada tahun 2012

sehingga menambah jumlah mitra perusahaan PT. Artifa Sukses Persada.

Page 109: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

146

Pertambahan jumlah mitra ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu

memberikan hubungan yang baik dengan mitranya, sehingga banyak perusahaan

yang tetap menjadi mitra PT. Artifa Sukses Persada. Dilihat dari jenis usaha mitra

PT. Artifa Sukses Persada yang menjadi perusahaan mitra adalah perusahaan

yang menyediakan produk sejenis sehingga variasi produk dalam hal ini tidak

berkembang. Namun dalam hal pemasaran dan penjualan perusahaan dinilai

berkembang dengan adanya mitra perusahaan yang memasarkan produknya

dengan cara Online sehingga pelanggan dapat dengan mudah mendapatkan

produknya.

Page 110: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

147

BAB V

PENUTUPAN

A. Simpulan

Hasil penilaian kinerja yang diperoleh PT. Artifa sukses Persada menggunakan

balance scorecard dengan enam perspektif memperlihatkan bahwa perusahaan telah

memiliki kriteria yang cukup baik atas enam perspektif yang telah diteliti. Pengukuran

dengan enam perspektif ini yaitu prspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif karyawan dan

perspektif kemitraan menghasilkan pengukuran yang lebih menyeluruh dan terinci.

Mengukur kinerja PT. Artifa Sukses Persada dengan menggunakan metode Balance

scorecard enam perspektif menghasilkan total pengukuran kinerja yang memuaskan dan

dapat memberikan informasi kinerja dari setiap perspektif yang diteliti.

1. Dilihat dari perspektif keuangan PT. Artifa Sukses Persada dengan menggunakan

rasio sebagai indikator kinerja keuangan menurut likuiditasnya secara umum adalah

baik, Hasil uji rasio likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan mampu membiayai

kewajibannya, rasio leverage menunjukkan perusahaan mampu untuk memenuhi

kewajibannya dalam waktu jangka pendek dan rasio aktivitas menunjukkan bahwa

aktiva perusahaan lebih besar dibanding dengan kemampuan penjualannya.

2. Dilihat dari hasil pengujian perspektif pelanggan PT. Artifa Sukses Persada

menunjukan bahwa atibut produk dan jasa untuk kepuasan pelanggan mayoritas

memiliki nilai cukup puas bagi para pelanggannya. Dari segi citra (image) perusahaan,

mayoritas memiliki nilai cukup puas bagi para pelanggannya, dan untuk hubungan

Page 111: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

148

dengan pelanggan PT. Artifa Sukses Persada mayoritas memiliki nilai puas bagi para

pelanggannya.

3. Hasil dari perspektif bisnis internal dalam perspektif ini PT. Artifa Sukses Persada

melakukan upaya yang baik dalam menciptakan efektivitas, efisiensi dan ketepatan

waktu dalam hal pengiriman produk, dan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan

perusahaan memberikan garansi untuk tetap menjaga kualitas yang diberikan kepada

setiap pelanggan.

4. Dapat disimpulkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhannya PT.Artifa

Sukses Persada cukup baik, hal ini dapat dilihat dari inovasi-inovasi yang telah

dilakukan dapat memberikan perubahan positif bagi perusahaan untuk dapat lebih

berkembang.

5. Dapat disimpulkan dalam perspektif karyawan PT. Artifa Sukses Persada bahwa

kapabilitas karyawan mayoritas memiliki nilai puas bagi para karyawan. Untuk

kapabilitas sistem informasi, mayoritas memiliki nilai puas bagi para karyawan, dan

untuk motivasi pemberdayaan dan keselarasan, mayoritas memiliki nilai puas bagi

para karyawan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang

baik dalam hal kepuasan karyawan.

6. Dilihat dari perspektif kemitraan PT. Artifa Sukses Persada memiliki hasil yang cukup

baik, hal ini dapat ditunjukkan dengan pertambahan mitra pada tahun 2012

Pertambahan jumlah mitra ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu memberikan

hubungan yang baik dengan mitranya. Dilihat dari jenis usaha mitra PT. Artifa Sukses

Persada yang menjadi perusahaan mitra adalah perusahaan yang menyediakan produk

sejenis sehingga variasi produk dalam hal ini tidak berkembang.

Page 112: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

149

B. Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu

akuntansi terutama dalam konsep pengukuran kinerja perusahaan. Penelitian ini diharapkan

dapat memberikan informasi tambahan mengenai pengukuran kinerja perusahaan di PT.

Artifa Sukses Persada baik untuk pihak manajeman maupun pihak lain yang terkait.

Informasi tersebut diantaranya

1. Penelitian ini memberikan alternatif untuk pengukuran kinerja dengan balance

scorecard yang lebih lengkap bagi PT. Artifa Sukses Persada. Yaitu dengan enam

perspektif, perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan

pertumbuhan, karyawan dan kemitraan.

2. Perusahaan harus mengingkatkan kinerja keuangan dalam hal pemanfaatan asset dan

menekankan biaya-biaya operasi agar memperoleh laba yang maksimal. Kinerja

keuangan harus tetap diperhatikan dan ditingkatkan demi keberlangsungan hidup

perusahaan.

3. Perusahaan harus menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama

dengan cara meningkatkan pelayanan, kualitas produk dan kemudahan dalam

melakukan transaksi dengan PT. Artifa Sukses Persada.

4. Perspektif karyawan memberikan informasi dalam memaksimalkan kinerja karyawan,

perusahaan perlu mengoptimalkan penciptaan kepuasan kerja karyawan dengan

memberikan reward pada karyawan yang memberikan kontribusi lebih pada

perusahaan.

5. Perspektif Kemitraan PT. Artifa Sukses Persada terlihat cukup baik, hal ini didasari

dengan pertambahan jumlah mitra perusahaan yang dapat meningkatkan penjualan

Page 113: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

150

perusahaan. Namun keberagaman jenis usaha mitra perusahaan masih belum mampu

menambah jenis produk ramah lingkungan yang ditawarkan oleh perusahaan, sehingga

perusahaan harus meningkatkan kepercayaan mitra agar menarik perusahaan lain

untuk menjalin hubungan bisnis dengan PT. Artifa Sukses Persada. Hal ini juga dapat

memudahkan perusahaan dalam mengenalkan produknya.

C. Saran

1. Membuat penelitian balance scorecard dengan perspektif lain untuk mengembangkan

konsep pengukuran kinerja balance scorecard bagi peneliti selanjutnya.

2. Perusahaan dikomparasikan dengan manufaktur.

3. Memperpanjang periode penelitian sehingga dapat menggambarkan kondisi jangka

panjang.

Page 114: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

151

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Michael dan Baron, A. ”Performance Management: The New Realities”, Institute of

Personnel and Development,New York. 1998

Anthony, Robert N and Vijay Govindarajan. “Management Control System”, Tenth Edition, Mc

Graw-Hill Irwin, New York, 2001.

Bernardin, Jhon H dan Joyce A Russel, “Human Resources Management:An Experiental

Approach”, Mc Graw-Hill, New York.1998.

Ciptani, Monika Kussetya.“Balance Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja Masa Depan: Suatu

Pengantar”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.2,No.1. 2000.

Darmawanto, Agus. “Analisis Balance Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja PT. Sepatu Asia”,

Jurnal Akuntansi manajemen, Universitas Gunadharma.2011.

Erlina. “Analisis Kinerja Dengan Perusaahan Dengan Metode Balance Scorecard (BSC) dan

SWOT ”, Jurnal Penelitian Ilmu Teknik, Vol.9,No.1 .2009.

Ghosh, Mukherjee. “Measurement of Corporate Performance Through Balance Scorecard : An

Overview”,Vidyasagar University Journal of Commerce, Vol. 11. 2006.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20”, Edisi Keenam,

Universitas Diponegoro,2012.

Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd Basri. “Performance Appraisal:Sistem yang Tepat

Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan”,

RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004.

Hafsah, Jafar. ”Kemitraan Usaha: Konsepsi dan Strategi”, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2000.

Hansen, Mowen. “Akuntansi Manajemen”, Edisi Tujuh, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Page 115: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

152

Hanuma, Soraya dan Endang Kiswara, “Analisis Balance Scorecard Sebagai Alat Pengukur

Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT.Astra Honda Motor)”. Jurnal Akuntansi dan

manajemen. 2011.

Harahap, Sofyan Syafri, “Teori Akuntansi”, Edisi Pertama, Raja grafindo Persada, Jakarta,2004.

Havery, L. James. “Pengertian Sistem Menurut Para Ahli”, 2009.www.creativebrain.com.

(diakses pada tanggal 15 Oktober 2013).

Hermawan, Ancella. ”Balanced Scorecard Sebagai Sarana Akuntansi Manajemen Strategi”,

Jakarta:Ikatan Akuntansi Indonesia.1996.

Irawan, Prasetya, “Analisis Kinerjam: Panduan Praktis untuk Menganalisis Kinerja

Organisasi”, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. 1997.

Kaplan dan Norton. “The Balance Scorecard: Translating Strategy into Act Massachusetts”,

Harvard Business School Press. 1996.

Kaplan dan Norton. “Balance Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi”,Erlangga,Jakarta,

2001.

Kaplan dan Norton. ”The Strategy-Focused Organization”,Harvard Business School

Press,Boston,2001.

Kotler, Philip. “Marketing Management”, Eleventh Edition, New Jersey: Person Education, Inc,

2003.

Moh. Nazir. “Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998.

Mondy. R., Wayne dan Robert M. Noe, Allyn and Bacon, New York. 1990.

Page 116: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

153

Mowen. “Akuntansi Manajemen”, Edisi 7, Salemba 4, Jakarta, 2004.

Mulyadi. ”Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa”,Salemba Empat, Jakarta.

2001.

Mulyadi. ”Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen”, Salemba Empat. Jakarta. 2007.

Mulyana, Dedy. “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005.

Munawir. “Analisa Laporan Keuangan”, Edisi 4,Liberty,Yogyakarta,2004.

Mutasowifin, Ali. ”Penerapan Balance Scorecard Sebagai Tolok Ukur Penilaian Kinerja Pada

Badan Usaha Berbentuk Koperasi”, Jurnal Universitas Paramadina, Vol.3.2002.

Sapardianto. “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balance Scorecard”,

eJournal Administrasi Bisnis. 2013.

Sekaran, Uma. “Metodologi Penelitian untuk Bisnis”, Jilid 2 Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta,

2006.

Srimindati. ”Balance Scorecard Sebagai Alternatif Untuk Mengukur Kinerja”, Jurnal

Akuntansi.2004.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, CV.Alfabeta: Bandung, 2009.

Tjiptono, Fandy. “Strategi Pemasaran”, Edisi kedua, penerbit Andi, Yogyakarta, 2007.

Tunggal, Amin Widjaja. ”Balance Scorecard Mengukur Kinerja Bisnis”, Harvarindo,

Jakarta,2009.

Page 117: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

154

Wardani, Susanta dan Agung Budiatmo. “Analisis Balance Scorecard Pada Koperasi Karyawan

Krama Yudha Ratu Motor Jakarta”, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Semarang. 2012.

Weygant, Kieso, and Kimmel. ”Pengantar Akuntansi”, Terjemahan Edisi Tujuh, Salemba empat,

Jakarta, 2008.

Page 118: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

155

LAMPIRAN 1

SURAT PENELITIAN

SKRIPSI

Page 119: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

156

Page 120: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

157

LAMPIRAN 2

SURAT KETERANGAN

PENELITIAN PT. ARTIFA

SUKSES PERSADA

Page 121: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

158

Page 122: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

159

LAMPIRAN 3

LAPORAN KEUANGAN

PT. ARTIFA SUKSES

PERSADA

Page 123: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

160

PT. ARTIFA SUKSES PERSADA

LAPORAN RUGI LABA

BULAN DESEMBER 2011

S.D BULAN Desember

2011

(YTD)

RP

PENJUALAN

Penjualan PT. TIMAH (Persero),Tbk 9,875,000.00

Penjualan PT. KINDEN INDONESIA 6,755,000.00

Penjualan PT. CASA PRIMA INDONESIA 98,708,000.00

Penjualan CV. CAKRA ELECTRIC 84,540,000.00

Penjualan PT. MANGGALA GELORA PERKASA 7,000,000.00

Penjualan PT. MIDI UTAMA INDONESIA 131,732,000.00

Penjualan FODISM SENAYAN CITY 1,790,000.00

Penjualan PT. WAHANA TIRTAMAS (FOURTIES) 4,460,000.00

Penjualan barang dagangan ke Portofolio 976,500.00

Penjualan barang dagangan ke PT. Permata Tekhnik 51,000,000.00

Potongan Penjualan 2,481,000.00

Jumlah Penjualan 394,355,500.00

HARGA POKOK PENJUALAN

Persediaan Awal -

Pembelian 316,370,044.00

Barang yang tesedia untuk dijual 383,804,200.00

Persediaan Akhir 26,900,400.00

Jumlah Harga Pokok Penjualan 356,903,800

LABA KOTOR 37,451,700.00

BEBAN OPERASIONAL

Beban Gaji dan Upah

32,146,843.00

THR dan Hari Besar Lainnya

4,569,078.00

Beban Perbaikan dan Pemeliharaan

1,598,000.00

Beban Alat Tulis Kantor

2,249,012.00

Page 124: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

161

Beban Rumah Tangga Kantor

4,890,700.00

Beban Fotocopy

274,890.00

Beban Supplies

18,590,875.00

Beban Telepon,Fax,Internet

4,693,200.00

Beban Listrik

998,400.00

Beban Tenaga Ahli

5,000,000.00

Beban Konsultan

1,500,000.00

Beban Bensin,Tol,Parkir

13,560,237.00

Beban Entertainment

1,050,000.00

Beban Sewa Gedung

19,500,000.00

Beban Pengiriman Barang

1,050,262.00

Beban Barang Cetakan

10,155,982.00

Beban Pos,Kurir,Meterai

480,000.00

Beban Ongkos Angkut

2,650,930.00

Beban Perjalanan Dinas Luar Kota

6,320,980.00

Beban Asuransi

975,403.00

Beban Perijinan

-

Beban Penyusutan Kendaraan -

Jumlah Beban Operasional

132,254,792.00

PENDAPATAN LAIN-LAIN

Pendapatan Pengantaran

600,704.00

Pendapatan Jasa Giro

200,443.65

Biaya Administrasi Bank

(1,435,600.00)

LABA USAHA (NET) (108,535,908.35)

Page 125: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

162

PT. ARTIFA SUKSES PERSADA

POSISI KEUANGAN

PERIODE DESEMBER 2011

31-12-2011

RP

KAS ASP

1,590,732.00

BANK BCA

337,947,188.06

BANK NISP

1,744,000.00

BANK NISP USD

9,714,200.00

PIUTANG DAGANG

283,656,272.50

PERSEDIAAN BARANG 18,618,700.00

SURAT BERHARGA

300,000,000.00

BIAYA DIBAYAR DIMUKA- SEWA I

3,900,000.00

BIAYA DIBAYAR DIMUKA- ASURANSI

1,842,333.00

UANG MUKA LAIN-LAIN

3,000,000.00

PPN MASUKAN

Kendaraan

13,098,364 .00

Akm Peny Kendaraan -

JUMLAH AKTIVA 975,111,790.56

HUTANG DAGANG

Citra Langgeng Sentosa

331,996,978.00

HUTANG LAINNYA HUTANG JANGKA PANJANG

53,290,511.00 100,000,000 .00

PPN KELUARAN

9,760.50

JUMLAH LIABILITAS 485,297,250.50

Modal

600,000,000.00

Laba tahun berjalan

(110,185,459.94)

Laba ditahan

-

JUMLAH EKUITAS 489,814,540.06

JUMLAH PASIFA 975,111,790.56

Page 126: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

163

PT. ARTIFA SUKSES PERSADA

LAPORAN RUGI LABA

BULAN DESEMBER 2012

S.D BULAN Desember

2012

(YTD)

RP

PENJUALAN

Penjualan PT. TIMAH (Persero),Tbk 10,503,975.00

Penjualan PT. KINDEN INDONESIA 8,448,000.00

Penjualan PT. CASA PRIMA INDONESIA 87,325,000.00

Penjualan CV. CAKRA ELECTRIC 47,250,000.00

Penjualan PT. MANGGALA GELORA PERKASA 12,600,000.00

Penjualan PT. MIDI UTAMA INDONESIA 153,729,000.00

Penjualan FODISM SENAYAN CITY 2,357,500.00

Penjualan PT. WAHANA TIRTAMAS (FOURTIES) -

Penjualan barang dagangan ke Portofolio -

Penjualan barang dagangan ke PT. Permata Tekhnik -

Potongan Penjualan 218,000.00

Jumlah Penjualan 321,995,475.00

HARGA POKOK PENJUALAN

Persediaan Awal -

Pembelian 343,044,223.00

Barang yang tesedia untuk dijual 343,044,223.00

Persediaan Akhir -

Jumlah Harga Pokok Penjualan 343,044,223

LABA KOTOR (21,048,748.00)

BEBAN OPERASIONAL

Beban Gaji dan Upah

27,970,640.00

THR dan Hari Besar Lainnya

4,764,640.00

Page 127: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

164

Beban Perbaikan dan Pemeliharaan

2,475,100.00

Beban Alat Tulis Kantor

3,203,110.00

Beban Rumah Tangga Kantor

1,975,225.00

Beban Fotocopy

347,800.00

Beban Supplies

19,893,400.00

Beban Telepon,Fax,Internet

4,145,153.00

Beban Listrik

1,069,813.00

Beban Tenaga Ahli

10,000,000.00

Beban Konsultan

1,265,000.00

Beban Bensin,Tol,Parkir

8,191,506.00

Beban Entertainment

2,065,881.00

Beban Sewa Gedung

19,500,000.00

Beban Pengiriman Barang

767,500.00

Beban Barang Cetakan

10,184,000.00

Beban Pos,Kurir,Meterai

565,000.00

Beban Ongkos Angkut

3,790,000.00

Beban Perjalanan Dinas Luar Kota

6,310,580.00

Beban Asuransi

921,167.00

Beban Perijinan

-

Beban Penyusutan Kendaraan -

Jumlah Beban Operasional

161,895,515.00

PENDAPATAN LAIN-LAIN

Pendapatan Pengantaran

650,000.00

Pendapatan Jasa Giro

101,253.82

Biaya Administrasi Bank

(941,150.76)

LABA USAHA (NET) (166,889,159.94)

Page 128: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

165

PT. ARTIFA SUKSES PERSADA

POSISI KEUANGAN

PERIODE DESEMBER 2012

31-12-2012 RP

KAS ASP 2,026,147.00

BANK BCA 1,507,331.24

BANK NISP 463,772,847.00

BANK NISP USD

9,698,437.40

PIUTANG DAGANG 228,967,822.50

PERSEDIAAN BARANG 28, 434,700.00

SURAT BERHARGA 300,000,000.00

BIAYA DIBAYAR DIMUKA- SEWA I -

BIAYA DIBAYAR DIMUKA- ASURANSI 1,612,041.00

UANG MUKA LAIN-LAIN

3,000,000.00

PPN MASUKAN Kendaraan 16,245,000.00

JUMLAH AKTIVA 1,055,264,326.14

HUTANG DAGANG

Citra Langgeng Sentosa 460,088,458.00

HUTANG LAINNYA HUTANG JANGKA PANJANG

30,129,862.50 100,000,000.00

PPN KELUARAN 754,320.00

JUMLAH LIABILITAS 590,972,640.50

Modal 600,000,000.00

Laba tahun berjalan (135,708,314.36)

Laba ditahan -

JUMLAH 464,291,685.64

JUMLAH PASIFA 1,055,264,326.14

Page 129: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

166

LAMPIRAN 4

KUESIONER PENELITIAN

PT. ARTIFA SUKSES

PERSADA

Page 130: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

167

Nomor : ………. (diisi oleh peneliti)

KUESIONER ANALISIS PENERAPAN BALANCE SCORECARD DALAM

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN

(STUDI KASUS PT ARTIFA SUKSES PERSADA)

Responden yang terhormat, Saya merupakan mahasiswa universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta sedang mengerjakan suatu penelitian. Penelitian tersebut adalah Analisis

penerapan Balance Scorecard dalam pengukuran kinerja perusahaan (Studi kasus PT.Artifa

Sukses Persada). Di dalam penelitian ini saya membutuhkan data primer yang berasal dari

konsumen. Oleh karena itu saya sangat mebutuhkan bantuan dari responden untuk megisi

kuesioner ini. Atas waktunya saya ucapkan terimakasih.

1. Nama : ……………………………………… ( boleh nama alias )

2. Umur : ………………………………………

3. JenisKelamin : Laki-Laki / Perempuan (coret yang tidak perlu)

4. Lama Bekerja : ………. tahun

PETUNJUK PENGISIAN

Saudara/i dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas pernyataan-pernyataan

berikut, dengan memilih skor yang tersedia dengan cara disilang (X). Jika menurut Saudara/i

tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban dapat diberikan pada pilihan yang

mendekati. Tiap pertanyaan hanya boleh ada satu jawaban.

Skala yang digunakan dalam menjawab pertanyaan adalah sebagai berikut:

1 2 3 4 5

Sangat Tidak

Puas Tidak Puas CukupPuas Puas

Sangat

Puas

Page 131: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

168

KUESIONER

No

Pertanyaan

Jawaban

STP TP CP P SP

1 Atribut Produk dan Jasa

a. Harga dari produk yang ditawarkan PT. Artifa Sukses

Persada terjangkau oleh pembeli

b. Banyaknya jenis produk yang ditawarkan kepada

pelanggan

c. Perusahaan menyediakan tempat pelayanan dan

peralatan yang memadai bagi pelanggan

d. Kualitas dari produk yang dijual PT. Artifa Sukses

Persada

e. Perusahaan memberikan prosedur pelayanan sesuai

dengan standar yang sama bagi setiap pelanggan dalam

menampilkan fisik, peralatan, personel, media

komunikasi

2 Citra (Image) Perusahaan

a. Perusahaan berlaku adil pada setiap pelanggan

b. Kemampuan PT. Artifa Sukses Persada dalam

menyediakan produk sesuai dengan permintaan

pelanggan

c. Kontribusi perusahaan dalam upaya pemberdayaan

lingkungan

3 Hubungan dengan Pelanggan/Pembeli

a. Ketanggapan karyawan atas keluhan dan masalah

pelanggan

b. Karyawan memberikan pelayanan secara menyeluruh

kepada pelanggan

c. Karyawan memberikan penjelasan dengan baik atas

produk yang ditawarkan

d. Karyawan berpenampilan baik dalam memberikan

pelayanan secara individu kepada pelanggan

Page 132: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

169

Nomor : ………. (diisi oleh peneliti)

KUESIONER ANALISIS PENERAPAN BALANCE SCORECARD DALAM

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN

(STUDI KASUS PT ARTIFA SUKSES PERSADA)

Responden yang terhormat, Saya merupakan mahasiswa universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta sedang mengerjakan suatu penelitian. Penelitian tersebut adalah Analisis

penerapan Balance Scorecard dalam pengukuran kinerja perusahaan (Studi kasus PT.Artifa

Sukses Persada). Di dalam penelitian ini saya membutuhkan data primer yang berasal dari

karyawan. Oleh karena itu saya sangat mebutuhkan bantuan dari responden untuk megisi

kuesioner ini. Atas waktunya saya ucapkan terimakasih.

1. Nama : ……………………………………… ( boleh nama alias )

2. Umur : ………………………………………

3. JenisKelamin : Laki-Laki / Perempuan (coret yang tidak perlu)

4. Lama Bekerja : ………. tahun

PETUNJUK PENGISIAN

Saudara/i dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas pernyataan-pernyataan

berikut, dengan memilih skor yang tersedia dengan cara disilang (X). Jika menurut Saudara/i

tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban dapat diberikan pada pilihan yang

mendekati. Tiap pertanyaan hanya boleh ada satu jawaban.

Skala yang digunakan dalam menjawab pertanyaan adalah sebagai berikut:

1 2 3 4 5

Sangat Tidak

Puas Tidak Puas CukupPuas Puas

Sangat

Puas

Page 133: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

170

KUESIONER

No

Pertanyaan

Jawaban

STP TP CP P SP

1 Kapabilitas Karyawan

a. Pekerjaan saya memberikan kesempatan untuk saya

belajar

b. Pekerjaan saya memberikan kesempatan untuk saya

meningkatkan kreatifitas

2 Kapabilitas Sistem Informasi

a. Perusahaan memberikan informasi yang tepat pada

setiap karyawan

b. Perusahaan menyediakan akses yang mudah dalam

memperoleh informasi

c. Perusahaan memberikan kejelasan informasi terkait

dengan tugas-tugas yang harus dilakukan terkait

dengan jabatan karyawan

d. Adanya peningkatan performa setelah perusahaan

didukung oleh sistem informasi

e. Kemampuan karyawan dalam memaksimalkan

teknologi informasi yang tersedia

3 Motivasi, Pemberdayaan, dan Keselarasan

a. Perusahaan memberikan gaji para karyawan selalu

tepat waktu

b. Perusahaan menetapkan gaji yang sesuai dengan

tingkat pendidikan karyawan

c. Perusahaan memberikan peluang naik jabatan bagi

karyawan yang telah lama bekerja di perusahaan

d. Perusahaan memberikan pengarahan, perhatian dan

motivasi kepada setiap karyawan

e. Perusahaan memberikan penghargaan bagi karyawan

yang berprestasi

f. Perusahaan memberikan sanksi bagi karyawan yang

telah melanggar tata tertib perusahaan

Page 134: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

171

LAMPIRAN 5

JAWABAN RESPONDEN

Page 135: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

172

Data Kuesioner Pelanggan

Responden

APJa APJb APJc APJd APJe TAPJ CPa CPb CPc TCP HPa HPb HPc HPd THP SUMP

1 5 3 4 4 5 21 5 3 3 11 4 5 5 3 17 49

2 2 4 3 4 4 17 4 3 3 10 4 3 3 4 14 41

3 3 4 5 4 4 20 4 5 4 13 4 4 5 4 17 50

4 4 4 5 5 4 22 5 5 5 15 5 5 3 3 16 53

5 4 3 5 5 3 20 3 3 3 9 3 3 3 3 12 41

6 2 5 3 3 3 16 4 4 4 12 3 4 3 4 14 42

7 3 4 4 4 4 19 3 4 4 11 3 3 5 4 15 45

8 3 3 5 3 3 17 4 3 4 11 4 4 4 4 16 44

9 2 4 2 4 3 15 4 4 3 11 3 3 3 3 12 38

10 3 3 3 3 5 17 3 3 3 9 3 5 3 4 15 41

11 3 2 4 3 4 16 3 3 3 9 4 3 3 3 13 38

12 3 4 3 1 5 16 2 5 4 11 3 4 3 5 15 42

13 3 4 4 3 3 17 3 3 3 9 3 3 4 3 13 39

14 5 4 3 3 2 17 5 4 4 13 4 3 4 3 14 44

15 2 3 3 4 2 14 3 3 3 9 3 4 3 3 13 36

16 2 5 4 3 4 18 3 4 4 11 5 2 2 4 13 42

17 3 3 4 4 3 17 5 4 4 13 4 4 4 3 15 45

18 4 4 3 4 3 18 3 3 3 9 3 4 3 4 14 41

19 3 3 4 3 2 15 3 3 4 10 3 3 2 3 11 36

20 3 5 5 3 4 20 4 4 4 12 5 5 5 3 18 50

21 4 4 3 3 5 19 3 4 3 10 3 4 3 3 13 42

22 3 4 2 4 4 17 4 3 3 10 3 3 5 3 14 41

23 4 3 2 5 3 17 3 5 4 12 4 2 3 2 11 40

24 4 4 4 5 3 20 3 4 3 10 3 2 2 4 11 41

25 3 3 3 4 3 16 5 3 4 12 4 3 4 2 13 41

26 4 4 3 3 4 18 4 5 5 14 4 4 3 4 15 47

27 4 4 3 5 4 20 3 4 4 11 4 3 4 3 14 45

28 4 3 4 3 2 16 3 4 4 11 3 5 4 5 17 44

29 5 3 3 3 4 18 4 4 3 11 4 3 5 3 15 44

30 2 3 3 4 2 14 3 3 4 10 4 4 3 3 14 38

31 3 4 4 3 3 17 4 4 4 12 4 4 4 5 17 46

32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 136: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

173

Data Kuesioner Karyawan

Responde

n KK1 KK2 TKK KSI3 KSI4 KSI5 KSI6 KSI7 TKSI MPK8 MPK9 MPK10 MPK11 MPK12 MPK13 TMPK SUMK

1 4 4 8 5 4 4 4 4 21 4 5 4 5 4 3 25 54

2 4 4 8 4 5 4 5 4 22 4 5 5 4 5 5 28 58

3 4 4 8 2 3 4 3 3 15 2 3 3 3 3 3 17 40

4 3 4 7 3 3 4 3 5 18 3 3 5 3 3 3 20 45

5 4 5 9 3 5 4 4 5 21 5 5 5 4 3 4 26 56

6 4 4 8 5 4 3 3 5 20 3 2 2 5 3 3 18 46

7 3 4 7 4 4 3 3 4 18 4 3 4 4 3 4 22 47

8 3 4 7 2 3 4 4 4 17 2 4 3 4 3 2 18 42

9 5 4 9 2 2 3 3 3 13 3 3 3 3 3 3 18 40

10 5 5 10 4 3 3 4 4 18 4 3 4 4 3 3 21 49

11 4 3 7 3 3 4 5 5 20 4 4 4 4 4 4 24 51

12 4 2 6 4 2 3 3 4 16 5 3 2 3 3 1 17 39

13 4 4 8 3 3 5 4 3 18 4 3 3 4 4 4 22 48

14 4 5 9 5 3 4 5 5 22 1 3 5 4 4 5 22 53

15 5 4 9 3 2 3 3 3 14 2 3 3 3 2 2 15 38

16 2 3 5 5 4 4 5 4 22 4 2 5 5 2 2 20 47

17 5 3 8 3 3 4 3 4 17 2 4 3 4 3 4 20 45

18 4 5 9 5 3 5 3 3 19 2 2 2 3 1 1 11 39

19 4 3 7 3 3 3 3 3 15 3 4 3 4 3 3 20 42

20 5 4 9 4 4 3 4 3 18 4 4 4 5 5 4 26 53

21 5 4 9 3 5 4 4 3 19 3 4 4 4 3 3 21 49

22 4 3 7 5 4 4 5 5 23 5 4 5 3 4 5 26 56

23 3 3 6 3 3 3 3 3 15 3 2 3 3 3 3 17 38

24 5 5 10 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 4 5 29 63

25 4 4 8 3 3 3 4 3 16 3 4 4 4 4 3 22 46

26 4 2 6 3 4 4 3 4 18 3 3 4 3 5 3 21 45

27 5 4 9 4 3 3 5 3 18 4 4 3 5 5 5 26 53

28 4 5 9 4 3 4 4 4 19 4 5 5 4 4 5 27 55

29 5 5 10 4 3 3 4 4 18 3 4 4 3 1 3 18 46

30 4 5 9 5 4 5 5 4 23 4 5 5 2 2 5 23 55

31 5 4 9 3 3 3 3 5 17 3 4 4 3 3 4 21 47

32 3 4 7 3 3 5 4 3 18 2 2 2 3 2 1 12 37

33 2 3 5 4 5 3 5 3 20 3 4 3 5 3 2 20 45

Page 137: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARDrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38572/1/SITI... · dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis. 9. Sahabatku

174

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0