analisis pengetahuan nasabah tentang akad …

74
ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS BANK BNI SYARIAH CABANG MAKASSAR) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Pada program Studi Hukum Ekonomi SyariahFakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh: Rifka Annisa NIM : 105251108116 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H / 2020 M

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD PERBANKAN

SYARIAH

(STUDI KASUS BANK BNI SYARIAH CABANG MAKASSAR)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Hukum (S.H.) Pada program Studi Hukum Ekonomi SyariahFakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

Rifka Annisa

NIM : 105251108116

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1442 H / 2020 M

Page 2: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

ii

ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD PERBANKAN

SYARIAH

(STUDI KASUS BANK BNI SYARIAH CABANG MAKASSAR)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Hukum (S.H.) Pada program Studi Hukum Ekonomi SyariahFakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

Rifka Annisa

NIM : 105251108116

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441 H / 2020 M

Page 3: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Page 4: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

iv

Page 5: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

v

Page 6: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

vi

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung iqra’ Lt. IV Telp. (0411)851914 Makassar 90223

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rifka Annisa

NIM : 105 251 108 116

Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah

Fakultas : Agama Islam

Kelas : C

Dengan ini menyatakan hal sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Saya tidak melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam menyusun skripsi,

3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 06 Dzulkaidah 1441 H

25 agustus 2020 M

Yang Membuat Pernyataan,

Rifka Annisa

NIM : 105 251 108 116

Page 7: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

vii

ABSTRACT

Rifka Annisa. 105 251 1081 16. 2020. Analysis of customer knowledge

about Islamic banking contracts (case study of the Makassar branch of the BNI

Syariah Bank). Guided by Saidin Mansyur, S.S.,M.Hum dan Fakhruddin

Mansyur, S.E.I., M.E.I.

This type of research is a Quantitative research conducted on BNI Syariah

Ratulangi customers. This study aims to analyze how the customers knowledge

about the existing contract at the Makassar branch of Syariah Bank which the

analyzes how the influence of customer knowledge on transaction decisions. In

this study consist of 3 variables including contract, customer, and BNI Syariah.

With a total sample of 60 respondents, data collection was carried out by

disturbuting questionnaires and interviews. Furthermore, the data obtained is

processed using the SPSS (statistical produk and service solutions) model 22.0

software application. The results of the study prove that customer knowledge

about Islamic bank product contacts has a positive and significant effect on

transaction decisions.

Keywords : Contract, Customer, BNI Syariah

Page 8: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamiin, puji dan syukur senantiasa teriring dalam

setiap hela nafas atas kehadirat dan junjungan Allah SWT. Bingkisan salam dan

shalawat tercurah kepada kekasih Allah, Nabiullah Muhammad SAW, para

sahabat dan keluarganya serta ummat yang senantiasa istiqamah dijalan-Nya.

Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada kesuksesan

tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,

akhirnya sampai dititik akhir penyelesaian skripsi. Namun, semua tak lepas dari

uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan, serta bantuan

moril dan materil. Maka melalui kesempatan ini penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H.Abd Rahman Rahim, SE.,MM. Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Drs. H. Mawardi, S.Ag.,M.Si Dekan Fakultas Agama Islam.

3. Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP ketua Jurusan Hukum Ekonomi

Syari’ah Fakultas Agama Islam dan Bapak Saidin Mansyur, S.S.,M.Hum

pembimbing 1 yang telah memberikan banyak masukan, dorongan dan

motivasi untuk menyelesaikan skripsi dan Bapak Fakhruddin Mansyur, S.E.I.,

M.E.I.selaku pembimbing penulis yang telah memberikan banyak perhatian

dan bimbingan selama penulis menyelesaikan skripsi

Page 9: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

ix

4. Bapak Hasan Hasanuddin S.E.Sy selaku seketaris Jurusan Hukum Ekonomi

Syari’ah Fakultas Agama Islam.

5. Bapak/ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Makassar terutama Jurusan Hukum Ekonomi Syariah yang telah memberikan

ilmu-ilmunya, semoga segala ilmu yang telah diberikan dapat memberikan

manfaat dikehidupan yang akan datang.

6. Kedua orang tua tercinta bapak saya Drs.H. Nuradil, M. Pd. dan mama saya

Hj. Nurhayati, SE. serta saudara saya Chusnul Chatimah, Syarif Hidayatullah,

Aulia Mutmainna dan keluarga besar saya terimakasih atas doa dan curahan

hati yang tiada henti-hentinya mendoakan, memberi dorongan moril maupun

materi selama menempuh pendidikan dan pengorbanan tak terbatas yang tidak

bisa penyusun ungkapkan dengan kata-kata.

7. Sahabat saya Riska Syarif, Sri Ridha Wahyu Asni, Muthia Natasya Kautsar,

Andi Heldalina, Padelia dan Ayu Zhavira Ansar yang selalu memberikan

dukungan, bantuan dan ide-ide untuk penyelesaian skripsi ini, serta trimakasih

yang sebesar besarnya pada teman seangkatan saya Ardian Wahyudi,

Maryuni, Puji Nurul Hasanah dan Indasari yang selalu membantu dalam hal

ini.

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 khususnya teman-teman Jurusan

Hukum Ekonomi Syariah Kelas C dan juga teman-teman PKL dan KKP Plus

Terakhir ucapan terima kasih juga disampaikan kepada mereka yang namanya

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu tetapi banyak membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

x

Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak yang

sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan

berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi

penulis.Aamiin.

Makassar, 23 Agustus 2020

Penulis

RIFKA ANNISA

Page 11: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Bank Syariah ........................................................................................ 7

1. Pengertian bank Syariah ................................................................. 7

2. Fungsi dan Peran Bank Syariah..................................................... 11

3. Tujuan Bank Syariah ..................................................................... 12

4. Karakteristik Produk Bank Syariah ............................................... 13

B. Produk Bank Syariah ........................................................................... 14

1. Penyaluran dana (financing) .......................................................... 14

2. Penghimpunan Dana (funding) ...................................................... 17

3. Produk Jasa Perbankan…………………………………………… 19

Page 12: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

xii

C. Pemahaman Nasabah ........................................................................... 21

1. Pengertian Pemahaman Nasabah .................................................. 21

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman .......................... 23

D. Kerangka Fikir ..................................................................................... 27

E. Hipotesis .............................................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 29

B. Objek dan Lokasi Penelitian ................................................................ 29

C. Variabel Penelitian ............................................................................... 30

D. Definisi Operasional............................................................................. 30

E. Populasi Dan Sampel ........................................................................... 31

F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 32

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 32

H. Teknik Analisa Data ............................................................................ 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................................... 36

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................................ 39

C. Deskripsi Hasil Angket Penelitian ............................................................ 41

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 49

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 51

A. Kesimpulan ......................................................................................... 51

B. Saran .................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 53

RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ................................................................................... 34

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................. 40

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................. 41

Tabel 4.3 Rangkuman Data Jawaban ............................................................ 42

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas ......................................................................... 47

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................... 48

Page 14: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Fikir .......................................................................... 27

Page 15: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank secara umum adalah lembaga intermediasi yang dalam menjalankan

kegiatan usahanya bergantung pada dana masyarakat dan kepercayaan baik dari

dalam maupun luar negeri. Dalam menjalankan kegiatan usaha tersebut bank

menghadapi berbagai resiko, baik resiko kredit, resiko pasar, resiko operasional

maupun resiko reputasi1. Sedangkan, Bank syariah adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran2.

Bank Syariah muncul pertama kali di Mesir, lembaga dengan nama Mit

Gharm Bank binaan Ahmad Najjar tersebut hanya beroperasi di pedesaan Mesir

dan berskala kecil, namun institusi tersebut mampu menjadi pemicu yang sangat

berarti bagi perkembangan sistem finansial dan ekonomi islam3. lalu bank syariah

berkembang di berbagai Negara islam seperti Pakistan, Kuwait, Bahrain, Uni

Emirat Arab, Malaysia, Iran. Berkembangnya Bank-bank Syariah di Negara Islam

berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank

syariah sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan4.

1 Komite nasional kebijakan Corporate Governance, pedoman Good Corporate

Gorvinance Perbankan Indonesia, Januari 2004, hal. 1 2 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008, pasal 3 3 Ahmad el-Najjar, Ban Bila Fawaid Ka Istiratiratijayyah, Penerjemah Muhammad Bisri,

(Jeddah: King Abdul Aziz University Press, 1972), hal. 35 4 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani, 2001),

hal.

Page 16: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

2

Bank syariah mempunyai prinsip yang berbeda dengan Bank

Konvensional. Perbedaan yang paling mendasar adalah pada bagaimana

memperoleh keuntungan, dimana pada bank konvesional dikenal dengan

perangkat bunga, sedangkan pada Bank Syariah melarang adanya bunga yaitu

dengan menggunakan prinsip bagi hasil5.

Perkembangan bank syariah di Indonesia cukup berkembang pesat,

walaupun demikian, jumlah bank maupun kantor bank yang sudah cukup banyak,

namun jumlah asset Bank Syariah masih kecil di bandingkan bank konvensional.

Perbankan syariah di Indonesia yang masih muda pada umumnya di tuntut untuk

bersaing dengan Perbankan Konvensional. Lebih jauh dari itu, sebagai lembaga

intermediasi keuangan, perbankan syariah juga dituntut untuk memainkan peranan

yang sangat vital dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa sebagaimana

perbankan yang berbasis sistem bunga.

Dimana pada tahun 2003 hanya terdapat 2 Bank Umum Syariah (BUS)

saja, dan mengalami peningkatan menjadi 13 Bank Umum Syariah (BUS) per

September 2016. Demikian pula dengan Unit Usaha Syariah (UUS), pada tahun

2003 hanya terdapat 8 Unit Usaha Syariah (UUS) saja, kemudian bertambah

menjadi 21 Unit Usaha Syariah (UUS) per September 2016. Peningkatan juga

terlihat pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), dimana pada tahun 2003

terdapat 84 BPRS meningkat menjadi 164 BPRS per september 2016. Angka

tersebut menunjukkan bahwa semakin banyaknya perbankan syariah di Indonesia.

5 M. Syafi’i, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta; Gema Insani, 2001), hal. 34

Page 17: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

3

Kondisi yang demikian justru menjadi suatu tantangan bagi masing-

masing lembaga bank syariah di Indonesia. Semakin banyaknya perbankan

syariah di Indonesia berdampak pada persaingan antar bank yang semakin ketat.

Di saat persaingan semakin ketat, pihak perbankan akan berusaha memenuhi

kebutuhan dan keinginan nasabah sehingga menyebabkan nasabah memiliki

banyak pilihan dalam mengunakan jasa perbankan.

Pengambilan keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan

dipengaruhi oleh perilaku seorang konsumen. Perilaku konsumen adalah proses

dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan,

pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen.6 Hal yang perlu diperhatikan dalam

memahami perilaku konsumen bahwa perilaku konsumen merupakan hal-hal yang

mendasari konsumen untuk membuat suatu keputusan pembelian.7

Secara umum calon nasabah yang akan menabung tentu memilih bank

yang dapat memberikan keuntungan dan kemudahan. Setiap nasabah akan

memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu untuk memutuskan

menabung. Untuk itu dari pihak bank syariah harus dapat membaca peluang ini

serta dapat segera mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan nasabah. Salah

satu cara yang dapat dilakukan oleh bank syariah adalah dengan membenahi

pelayanannya demi menarik perhatian nasabah. Bentuk pelayanan berupa

kecepatan, tepat, sopan dan ramah akan membuat nasabah nyaman serta

6 Susatyo Herlambang, Basic Marketing, (Yogyakarta: Gosyen Publishing,

2014), h. 6. 7 Ibid.

Page 18: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

4

membentuk kepercayaan terhadap bank tersebut bahkan akan merekomendasikan

kepada calon-calon nasabah lainnya.

Ketertarikan calon nasabah terhadap jasa perbankan juga dapat berkaitan

dengan atribut suatu bank, khususnya bank syariah. Seperti diketahui bank syariah

merupakan bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.

Ketika berbicara tentang Bank Syariah maka karakterististik yang terbentuk di

masyarakat adalah bank yang aktivitasnya dan pengelolaannya menanggalkan

sistem bunga yang merupakan suatu riba.

Salah satu faktor yang menyebabkan mengapa umat Islam belum

berhubungan dengan bank-syariah yaitu tingkat pemahaman dan pengetahuan

umat tentang bank syariah masih sangat rendah.8 Padahal kedudukan nasabah

pada dasarnya adalah sebagai pihak pembeli. Sebagai pembeli pengetahuan yang

baik mengenai suatu produk sering kali mendorong seseorang untuk menyukai

produk tersebut. Karena sikap positif terhadap suatu produk sering kali

mencerminkan pengetahuan konsumen terhadap suatu produk.

Manusia sebagai makhluk yang memperhitungkan dan

mempertimbangkan untung dan rugi yang akan didapat dari segala tingkah laku

yang akan dilakukan. Teori ini disempurnakan oleh Alfred Marshall yang

sekarang dikenal dengan teori kepuasan modern. Menurut teori ini setiap

konsumen akan berusaha mendapatkan kepuasan maksimal, dan konsumen akan

meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk untuk jangka waktu yang lama,

8 Agustianto, “Strategi Jitu Meningkatkan Market Share Bank Syariah,”

dalam Artikel Perbankan Syariah, (05 April 2011).

Page 19: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

5

bila ia telah mendapatan kepuasan dari produk yang sama yang telah

dikonsumsikannya. Teori ini didasarkan pada beberapa asumsi, salah satunya

adalah bahwa konsumen mempunyai pengetahuan tentang beberapa alternatif

sumber untuk memuaskan kebutuhannya.9 Oleh sebab itu, dibutuhkan peran dari

pihak bank syariah untuk memberikan pengetahuan kepada nasabah maupun

calon nasabahnya. Namun kebanyakan bank syariah mengkesampingkannya,

bahkan memperkenalkan istilah bagi hasil dengan istilah “bunga” karena khawatir

calon nasabah tidak mengerti, padahal inilah kesempatan bank syariah untuk

mensosialisasikan lebih dalam tentang bank syariah.

Selanjutnya lokasi yang strategis juga menjadi pertimbangan bagi nasabah

dalam memilih jasa bank. Lokasi yang terjangkau, teknologi dan gedung yang

memadai dianggap akan memudahkan nasabah dalam proses transaksi.

Pada akhirnya pemahaman tentang perilaku konsumen dalam keputusan

membeli sangat penting bagi pihak penjual. Demikian halnya jual-beli di bidang

jasa seperti perbankan syariah, penting bagi Bank Syariah sebagai pihak penjual

untuk memahami perilaku calon nasabah sebagai strategi pemasarannya. Lebih

dari itu penting juga untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi

nasabah sehingga memutuskan untuk menabung.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penyusun bermaksud untuk

mengkaji tentang sejauh mana tingkat pengetahuan dan pemahaman nasabah

tentang akad bank syariah yang akan saya susun dalam skripsi yang berjudul

9 Alfred Marshal, Principles of Economics, (London: Macmillan, cet.8, 1890), h. 80.

Page 20: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

6

Analisis Pengetahuan Nasabah Tentang Akad Perbankan Syariah (studi kasus

Bank BNI Syariah cabang Makassar).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dan latar belakang masalah yang

dikemukakan diatas dapat dirumuskan permasalahan, yakni:

1. Bagaimana tingkat pengetahuan Nasabah terhadap akad perbankan

syari’ah di BNI syariah cabang Makassar?

2. Apa faktor yang menentukan tingkat pengetahuan nasabah terhadap akad

pada perbankan syariah.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan nasabah terhadap akad perbankan

syariah di Bank BNI Syariah cabang Makassar

2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menentukan tingkat pengetahuan

nasabah terhadap akad perbankan syariah.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan program S1 jurusan

Hukum Ekonomi Syariah UNISVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR, guna memperoleh gelar S1

2. Untuk memberikan masukan informasi kepada masyarakat mengenai akad

pada bank syariah.

3. Menambah pengalaman penulis dalam menetapkan teori-teori yang

berhubungan dengan perbankan syariah.

4. Untuk bahan referensi bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Page 21: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

7

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Bank syariah

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

pembiayaan dana/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat. Menurut ensiklopedia Islam, bank Islam adalah lembaga keuangan yang

usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran

serta peredaran yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip

syari’ah Islam.10

Menurut UU No. 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat (1) Perbankan Syariah adalah

segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam pasal 1 ayat (7) Undang-Undang Nomor

21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah disebutkan bahwa Bank Syariah adalah

bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan

menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah. Dalam pasal 1 ayat (12), menyebutkan bahwa prinsip syariah adalah

prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang

dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di

bidang syariah.11 Seperti yang telah disebutkan di atas, bank syariah dalam sistem

10 Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 49. 11 Ibid., h. 50.

Page 22: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

8

serta kegiatan operasionalnya dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

Prinsip syariah diartikan sebagai prinsip yang berdasarkan hukum atau norma

agama Islam. Dalam hal ini pengertian bank syariah dan bank Islam sama, yaitu

sistem perbankan yang berdasarkan pada hukum-hukum Islam (syariah). Dasar

pemikiran terbentuknya bank syariah bersumber dari adanya larangan riba di

dalam al-Qur’an dan al-Hadits sebagai berikut:

Q.S Al-Baqarah, ayat 275

لك الذين با ل يقومون إل كما يقوم الذي يتخبطه الشيطان من المس ذ يأكلون الر

با فمن جاءه مو م الر البيع وحر با وأحل الل عظة من بأنهم قالوا إنما البيع مثل الر

رب ئك ه فانتهى فله ما سلف وأمره إلى الل أصحاب النار هم فيها ومن عاد فأول

خالدون

Terjemahan:

“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti

berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.

Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan

riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti (dari

mengambil riba), maka apa yang telah di-perolehnya dahulu menjadi

miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa

mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di

dalamnya.” 12

با ل الر النهف ى وي ل قم ا حجر ، فإ نه ل آك بح ر أتي ت يس ل الذ ى علي ه ج ا الر وأم

12 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Terjemahnya, (Surabaya: Karya Agung Surabaya,

2006), h. 58.

Page 23: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

9

Terjemahan:

“Adapun orang yang datang dan berenang di sungai lalu disuapi batu,

itulah pemakan riba.” (HR. Bukhari, no. 7047)

Q.S Annisa, ayat 160-161

م عن سب يل الل ث يراك ه م وب صد لت له م طي بات أ ح نا علي ه م ين هاد وا حر ن الذ م

فب ظ ل م

م عذابا أل يما ن ه ين ل م تد نا ل كاف ر با وقد عن هن ه وا وأع م الر ه ذ وأخ Terjemahan:

“Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas

mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan

bagi mereka, karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan

Allah, disebabkan mereka memakan riba. padahal sesungguhnya mereka

telah dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan

jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di

antara mereka itu siksa yang pedih.”13

Ayat dan hadits di atas menegaskan bahwa Allah menghalalkan jual beli

dan mengharamkan riba, “wa ahalla allah al-bay’a waharrama ar-riba”, dengan

pengertian bahwa pada jual beli ada pertukaran atau pergantian yang seimbang

yaitu barang dari pihak penjual kepada pembeli, sedangkan pada riba tidak ada

penyeimbang langsung kecuali kesempatan pemanfaatan uang. Ayat ini diakhiri

dengan penegasan ulang bahwa sudah seharusnya riba dihentikan karena orang-

orang yang suka terlibat dengan transaksi riba akan masuk ke dalam neraka,

“waman ‘ada fa’ula’ika ashhabu an-nari hum fiha khaliduna.” Sebagai ganti riba

supaya tidak termasuk dalam penghuni neraka yaitu transaksi jual beli.14 Apabila

mereka mengambil riba, maka mereka termasuk golongan penghuni neraka yang

kekal. Hal itu akan menjadi kerugian bagi yang melakukan riba, dengan merasa

13

hal yang menunjukkan riba itu ribet banget https://rumaysho.com/15352-13-hal-yang-

menunjukkan-riba-itu-ngeribanget.html. Akses pada tanggal 20 agustus 2020.

14 Dwi Suwiknyo, Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2010), h. 128-130.

Page 24: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

10

lelah di dunia dan azab di akhirat dan ia tidak mendapatkan manfaat yang telah ia

lakukan (mengambil riba). Hal ini sebagaimana dinyatakan Rasulullah Saw.

dalam sebuah hadis: Dari Abdullah bin Mas'ud RA, bahwa Rasulullah SAW

melaknat orang yang memakan harta hasil riba, orang yang memberi makan harta

riba kepada orang lain, dua saksinya, dan juru catatnya.15

Hadits di atas dinyatakan bahwa laknat Rasulullah Saw. diperuntukkan

kepada semua orang yang terlibat dalam transaksi riba. Mereka yang mendapatkan

laknat adalah orang yang terlibat dalam transaksi riba, yaitu orang yang mencari

keuntungan dengan cara melebihkan sesuatu dari yang seharusnya. Larangan ini

diberikan agar orang yang memberikan pinjaman atau penjual tidak

memperlakukan orang yang membutuhkan bantuannya dengan sesuka hatinya dan

tidak membuat orang lain terpaksa harus mengikuti persyaratan yang

diberikannya.16

Bank syariah dalam menjalankan usahanya menggunakan pola bagi hasil

yang merupakan landasan utama segala operasinya, baik dalam produk

pendanaan, pembiayaan maupun dalam produk lainnya. Produkproduk bank

syariah mempunyai kemiripan tetapi tidak sama dengan produk bank

konvensional karena adanya pelarangan riba, gharar dan maysir. Oleh karena itu

produk-produk pendanaan dan pembiayaan pada bank syariah harus menghindari

unsur-unsur yang dilarang tersebut. Menurut Schaik dalam buku Khaerul Umam

yang berjudul Manajemen Perbankan Syariah, bank Islam adalah sebuah bentuk

dari bank modern yang didasarkan pada hukum Islam yang sah, dikembangkan

15 Enizar, Hadis Ekonomi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 115 16 Ibid., h. 116.

Page 25: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

11

pada abad pertama Islam menggunakan konsep berbagi resiko sebagai metode

utama, dan meniadakan keuangan yang berdasarkan kepastian serta keuntungan

yang ditentukan sebelumnya.17

Pengertian senada diungkapkan oleh Karnaen Perwataatmaja dan

Muhammad Syafi’i Antonio mendefinisikan bank Islam sebagai bank yang

beroperasi sesuai prinsip-prinsip syariat Islam, yakni bank yang dalam

beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariat Islam khususnya yang

menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.18

Berdasarkan berbagai pendapat yang telah dikemukakan dapat dipahami

bahwa bank syariah atau bank Islam adalah suatu lembaga keuangan perbankan

dalam kegiatan operasionalnya dan sistem yang diterapkan berdasarkan syariat

Islam.

2. Fungsi dan Peran Bank Syariah

Selayaknya suatu usaha yang dibangun atas dasar kemaslahatan umat baik

didunia dan akhirat, maka bank syariah hendaknya melakukan fungsi dan

perannya sesuai dengan ajaran Islam dimana ajaran ini berlandaskan Al-Qur’an

dan Hadits. Adapun fungsi dan peran bank syariah yang diantaranya tercantum

dalam pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI (Accounting

and Auditing Organization for Islamic Financial Institution) sebagai berikut:19

17 Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h.

15. 18 Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2012), h. 33. 19 Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi,

(Yogyakarta: EKONISIA, 2013), h. 43.

Page 26: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

12

a. Manajer investasi, Bank Syariah dapat mengelola investasi dana

nasabah.

b. Investor, Bank Syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya

maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.

c. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, Bank Syariah

dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan

sebagaimana lazimnya.

d. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas

keuangan syariah, Bank Islam juga memiliki kewajiban untuk

mengeluarkan dan mengelola (menghimpun, mengadministrasikan,

mendistribusikan) zakat serta dana-dana sosial lainnya.

3. Tujuan Bank Syariah

Dibandingkan dengan bank konvensional, bank syariah memiliki tujuan

lebih luas daripada bank konvensional, namun tetap mencari keuntungan dimana

keuntungan tersebut didapatkan dengan cara-cara yang syariah dan berasal dari

sektor riil sehingga tidak adanya unsur riba. Adapun tujuan bank syariah sebagai

berikut:20

a. Menyediakan lembaga keuangan perbankan untuk meningkatkan taraf

hidup masyarakat.

b. Memotivasi masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan.

c. Merubah cara berpikir masyarakat agar lebih baik dan lebih ekonomis agar

masyarakat tersebut lebih baik dalam hidupnya.

20 Ibid., h. 57.

Page 27: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

13

d. Melalui produk perbankan syariah yang ada, akan menyadarkan

masyarakat mengenai pentingnya berbagi dan bagi hasil. Artinya

masyarakat tidak lagi melakukan riba.

4. Karakteristik Produk Bank Syariah

Implementasi transaksi yang sesuai dengan paradigma dan asas transaksi

syariah harus memenuhi karakteristik dan persyaratan sebagai berikut:

a. Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling

ridha

b. Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik

(thayib)

c. Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur lain, bukan

sebagai komoditas

d. Tidak mengandung unsur riba, maysir, gharar, kezaliman, haram

e. Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time valeu of money)

karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan

resiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip

al-ghunmu bil ghurmi

f. Transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar

serta untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain

g. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy) maupun

melalui rekayasa penawaran (ihtikar)

h. Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah).21

21 Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah., h. 66

Page 28: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

14

B. Produk Bank Syariah

Bank syariah memiliki peran sebagai lembaga perantara (intermediary)

antara unit–unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana (surplus units) dengan

unit-unit yang lain yang mengalami kekurangan dana (defisit units). Kedudukan

bank syariah sebagai perantara dapat diwujudkan dalam kegiatannya yang

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali untuk masyarakat

melalui berbagai produk yang ditawarkannya.22

Pada dasarnya produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat

dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu:

1. Penyaluran Dana (Financing)

Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu

pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang direncanakan. Dalam

menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan

syariah terbagi ke dalam 3 kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan

penggunaannya yaitu pembiayaan dengan prinsip jual beli, prinsip sewa, dan

prinsip bagi hasil.23

a. Pembiayaan dengan prinsip jual beli (Ba’i)

Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan untuk memiliki

barang, yaitu keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian

harta atas barang atau jasa yang dijual. Barang yang diperjual belikan

22 Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah., h. 66. 23 Adiwarman A. Karim, Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2014), h. 97.

Page 29: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

15

dapat berupa barang konsumtif maupun produktif.24 Adapun produk

perbankan syariah dengan prinsip jual beli adalah sebagai berikut:

b. Pembiayaan Murabahah

Murabahah yang berasal dari kata Ribhu (keuntungan) adalah

transaksi jual beli dimana bank menyebutkan jumlah keuntungannya. Bank

bertindak sebagai penjual sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual

adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (Margin).

Dalam murabahah, penyerahan barang dilakukan setelah akad dan

pembayaran dapat dilakukan secara cicilan.25 Dapat dijelaskan bahwa

murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati. Penjual harus memberitahu harga

produk yang dia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai

tambahannya.

c. Pembiayaan Salam

Salam secara etimologi artinya pendahuluan, secara muamalah

berarti penjualan suatu barang yang disebutkan sifat-sifatnya sebagai

persyaratan jual beli dan barang yang dibeli masih tanggungan penjual,

dimana syaratnya ialah mendahulukan pembayaran pada waktu akad dan

penyerahan dilakukan setelahnya.26 Disini bank bertindak sebagai pembeli

dan nasabah sebagai penjual. Dapat dijelaskan salam adalah pembiayaan

jual beli dimana pembeli memberikan uang terlebih dahulu terhadap

24 M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah Suatu Kajian Teoritis Praktis,

(Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), h. 147. 25 Adiwarman A. Karim, Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan., h. 98. 26 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 152.

Page 30: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

16

barang yang dibeli yang telah disebutkan spesifikasinya dengan

penyerahan kemudian.

d. Pembiayaan Istishna’

Produk istishna’ menyerupai produk salam, tapi dalam istishna’

pembayaran dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali pembayaran.

Istishna’ adalah pembiayaan jual beli yang dilakukan penjual dan pembeli

dimana penjual membuat barang yang dipesan oleh pembeli tetapi

pembayarannya dapat dicicil. Ketentuan umum pembiayaan istishna’

adalah spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam ukuran,

mutu dan jumlah. Harga jual yang telah disepakati dicantumkan dalam

akad istishna’ dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad.27

e. Pembiayaan dengan prinsip sewa

Aplikasi perbankan pembiayaan dengan prinsip sewa atau disebut

juga al ijarah al muntahiya bit tamlik (IMB) adalah sejenis perpaduan

antara kontrak jual beli dan sewa atau akad sewa yang diakhiri dengan

kepemilikan barang ditangan penyewa.28 Ijarah adalah perjanjian sewa

yang memberikan kepada penyewa untuk memanfaatkan barang yang akan

disewa dengan imbalan uang sewa sesuai dengan persetujuan dan setelah

masa sewanya berakhir, maka barang dikembalikan kepada pemilik,

namun penyewa juga dapat memiliki barang yang disewa dengan pilihan

pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh

pihak lain.

27 Adiwarman A. Karim, Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 100 28 M. Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,

2001), h.218.

Page 31: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

17

f. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

Produk bank dengan prinsip bagi hasil dapat berupa sebagai berikut:

1. Pembiayaan Musyarakah Musyarakah adalah akad kerja sama antara

dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masingmasing

pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.29

2. Pembiayaan Mudharabah Mudharabah adalah bentuk kerja sama

antara dua pihak atau lebih dimana pemilik modal (shahibul maal)

mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan

suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja

sama dalam paduan kontribusi 100% modal kas dari shahibul maal

dan keahlian dari mudharib.30 Apabila terjadi kerugian maka yang

menganggung seluruh kerugian adalah pihak pemilik modal, kecuali

kerugian terjadi karena kelalaian pihak yang menjalankan usaha.

Apabila usaha tersebut mendapat keuntungan, maka dibagi sesuai

dengan kesepakatan kedua pihak.

2. Penghimpunan Dana (funding)

a. Prinsip Wadi’ah

Wadi’ah adalah barang titipan yang dititipkan seseorang kepada pihak

lain untuk dijaga dan dirawat sebagaimana mestinya. Ada dua jenis pendanaan

dengan prinsip wadi’ah yaitu giro wadi’ah dan tabungan wadi’ah.31 Praktik

29 Ibid., h. 90 30 Adiwarman A. Karim, Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan, h.103. 31 Imam Mustofa, Fiqih Muamalah Kontemporer, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2016), h. 180-181.

Page 32: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

18

wadi’ah yang diterapkan dalam lembaga keuangan syariah adalah wadi’ah

amanah dan wadi’ah yad dhamanah. Prinsip wadi’ah yang diterapkan dalam

bank syariah adalah wadi’ah yad dhamanah yang diterapkan pada produk

rekening giro. Berbeda dengan wadi’ah amanah yang mempunyai prinsip

harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipkan. Pada wadi’ah yad

dhamanah pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta

titipan sehingga boleh memanfaatkan harta titipan tersebut.32

Selain itu, ada biaya penjagaan terhadap wadi’ah barang berharga,

surat berharga, dokumen-dokumen penting dan barang lain yang bernilai dan

membutuhkan penjagaan dan perawatan khusus. Berdasarkan biaya-biaya ini,

maka apabila terjadi kehilangan, kerusakan atau kemusnahan karena kelalaian

orang yang menyimpan maka diwajibkan mengganti. Apabila bank syariah

menggunakan barang titipan seperti uang untuk perniagaan atau usaha lain,

maka bank syariah wajib mengembalikan sepenuhnya uang wadi’ah yang

telah digunakan itu kepada pemilik.33

b. Prinsip Mudharabah

Mudharabah disini dimana bank sebagai mudhorib (pengelola) dan

deposan sebagai shohibul mal (pemilik modal). Mudharabah dibagi atas dua

yakni muthlaqah dan muqoyyadah. Mudharabah muthlaqah adalah deposan

memberikan hak sepenuhnya pada bank untuk memutar atau

32 Adiwarman A. Karim, Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan, h.107-108. 33 Imam Mustofa, Fiqih Muamalah Kontemporer., h. 186.

Page 33: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

19

menginvestasikan dananya. Sedangkan mudharabah muqoyyadah adalah

deposan memberi batasan pada bank untuk menginvestasikan dananya.34

3. Produk Jasa Perbankan

Pelayanan jasa bank merupakan produk jasa bank yang diberikan kepada

nasabah untuk memenuhi kebutuhannya. Bank menawarkan produk dan jasa

dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kepada nasabah bank atau pihak lain

yang memerlukannya. Dengan memberikan jasa bank maka bank akan

memperoleh pendapatan. Pendapatan yang diperoleh bank berasal dari pendapatan

atas produk jasa disebut dengan fee based come.35 Jasa perbankan tersebut antara

lain berupa:

a. Al-Wakalah

Wakalah atau sering disebut perwakilan yaitu pelimpahan kekuasaan

oleh satu pihak (muwakil) kepada pihak lain (wakil) dalam hal-hal yang boleh

diwakilkan. Atas jasanya, maka penerima kekuasaan dapat meminta imbalan

tertentu dari pemberi amanah.36 Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi

apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakilkan dirinya

melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso dan

transfer uang.37

b. Al-Kafalah

Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil)

kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang

34 Adiwarman A. Karim, Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 108. 35 Ismail, Perbankan Syariah., h. 193 36 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), h. 83. 37 Adiwarman A. Karim, Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 107.

Page 34: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

20

ditanggung. Kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang

yang dijamin dengan berpegang dengan tanggung jawab orang lain sebagai

penjamin.38

c. Al-Hawalah

Hawalah yaitu peralihan utang dari orang yang berhutang kepada

orang lain yang wajib menanggungnya. Kontrak hawalah dalam perbankan

biasanya diterapkan pada factoring atau anjak piutang, dimana para nasabah

yang memiliki piutang kepada pihak ketiga memindahkan piutangnya kepada

bank bank membayar utang tersebut dan bank menagihnya dari pihak ketiga

itu.39

1. Ar-Rahn

Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai

jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Secara sederhana rahn semacam

jaminan utang atau gadai.40

2. Al-Qardh

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat

ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa

mengharapkan imbalan.41 Dalam aplikasinya di perbankan salah satunya

diterapkan sebagai akad pelengkap kepada nasabah yang mempunyai

loyalitas dan bonafitnya, yang membutuhkan dana talangan segera untuk

masa yang relatif pendek.

38 M. Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktik., h. 123. 39 Ibid., h. 125 40 Ibid., h. 128 41 Ibid., h. 131

Page 35: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

21

3. Sharf (jual beli valuta asing)

Pada prinsipnya jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf.

Jual beli mata uang yang tidak sejenis, penyerahannya harus dilakukan

pada waktu yang sama dan bank mengambil keuntungan dari jual beli

valuta asing ini.42

C. Pemahaman Nasabah

1. Pengertian Pemahaman Nasabah

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pemahaman berasal dari kata

dasar ‘paham’ yang artinya pengetahuan banyak, pendapat pikiran,

pandangan, pandai dan mengerti benar tentang suatu hal. Sedangkan

pemahaman merupakan proses, cara, perbuatan memahami atau

memahamkan.43

Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan

menginterprestasikan sesuatu, ini berarti bahwa seseorang yang telah

memahami sesuatu atau telah memperoleh pemahaman akan mampu

menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang telah ia terima. Selain

itu, bagi mereka yang telah memahami tersebut, maka ia mampu

memberikan interprestasi atau menafsirkan secara luas sesuai dengan

keadaan yang ada disekitarnya, ia mampu menghubungkan dengan kondisi

yang ada saat ini dan yang akan datang.44

42 Adiwarman A. Karim, Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan., h. 112. 43 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005) cet III, H. 811. 44 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2013), H. 7.

Page 36: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

22

Proses pemahaman merupakan langkah ataupun cara untuk

mencapai suatu tujuan sebagai aplikasi dari pengetahuan yang dimiliki,

sehingga pengetahuan tersebut mampu menciptakan adanya cara pandang

ataupun pemikiran yang benar akan suatu hal. Sedangkan cara pandang

ataupun pemikiran merupakan suatu proses berpikir, dimana merupakan

gejala jiwa yang dapat menetapkan hubungan antara pengetahuan kita

terhadap suatu masalah.45 Alat yang digunakan dalam berpikir adalah akal,

dan hasil pemikiran terlahir dengan bahasa dan dapat juga berupa

intelejensi. Intelejensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri

dengan kebutuhan baru dengan menggunakan alat-alat berpikir yang

sesuai dengan tujuannya.1446 Pemahaman tersebut dimaksudkan untuk

kepentingan pemberian bantuan bagi pengembangan potensi yang ada

padanya dan penyelesaian masalah-masalah yang dihadapinya. Manusia

dalam kenyataannya berbeda-beda dalam kemampuan berpikirnya,

karakter kepribadiannya, dan tingkah lakunya. Semuanya itu bisa ditaksir

atau diukur dengan bermacam-macam cara.47

‘Masyarakat adalah sekumpulan orang yang terdiri dari berbagai

kalangan dan tinggal di dalam satu wilayah, kalangan bisa terdiri dari

kalangan orang mampu hingga orang yang tidak mampu. Masyarakat yang

sesungguhnya adalah sekumpulan orang yang telah memiliki hukum adat,

norma-norma, dan berbagai peraturan yang siap untuk ditaati.

45 Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 56. 46 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2007), h. 52. 47 Susilo Rahardjo, Pemahaman Individu: Teknik Nontes, (Jakarta: Kancana Prenada

Media Group, 2013), h. 2.

Page 37: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

23

Menurut Abdul Syani masyarakat berasal dari kata musyarak yang

artinya bersama-sama. Kemudian berubah menjadi masyarakat yang

artinya berkumpul bersama, hidup bersama dengan saling berhubungan

dan saling mempengaruhi selanjutnya mendapatkan kesepakatan menjadi

masyarakat.48

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa pemahaman

masyarakat adalah suatu langkah atau proses dalam mencapai suatu tujuan

dimana terdapat sekumpulan orang yang telah memiliki hukum adat,

norma-norma, dan berbagai peraturan yang siap ditaati. Dalam mencapai

suatu tujuan perlu adanya pengetahuan yang mampu menciptakan adanya

cara pandang ataupun pemikiran yang benar akan suatu hal.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman

Untuk mengetahui suatu pemahaman masyarakat diperlukan adanya

faktor-faktor yang dapat diukur sebagai indikator bahwa seseorang dapat

dinyatakan paham akan suatu hal. Adapun faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi pemahaman masyarakat meliputi:

a. Pengetahuan

Pengetahuan dapat diartikan sebagai “hasil tahu manusia terhadap

sesuatu atau segala perbuatan manusia untuk memahami sesuatu objek

yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu

objek tertentu.”49 Pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman

diri sendiri dan juga melalui orang lain baik secara langsung maupun

48 Abdulsyani, Sosiologi : Skematika, Teori dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2012), h. 30. 49 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), h. 2.

Page 38: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

24

melalui media, dan apa yang diberitahukan dapat diterima sebagai

sesuatu yang dianggap benar.50

Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh pengetahuan, diantaranya adalah bertanya kepada orang

yang dianggap lebih tahu tentang sesuatu (mempunyai otoritas

keilmuan pada bidang tertentu).51

Pengetahuan pada hakikatnya meliputi semua yang diketahui oleh

seseorang tentang objek tertentu baik melalui pengalaman diri sendiri

ataupun melalui orang lain. Dalam hal ini pengetahuan mengenai

perbankan syariah dimana masyarakat yang memiliki banyak

pengetahuan tentang perbankan syariah maka masyarakat tersebut

dapat dikatakan paham mengenai perbankan syariah.

b. Pengalaman-pengalaman terdahulu

Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang

mempersepsikan dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru,

tetapi lain halnya bagi orang-orang mentawai di pedalaman Siberut

atau saudara kita di pedalaman Iran.52 Berdasarkan pengalaman yang

dimiliki, seseorang dapat berpikir melalui apa yang pernah dilakukan,

sehingga hal ini yang dipakai untuk menemukan kebenaran.53

Pengalaman yang dimiliki oleh masyarakat yang berpangkal pada

fakta-fakta yang diperoleh melalui pengalaman langsung mengenai

50 W. Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: Grasindo, 2004), Cet III, h. 11. 51 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, h.1. 52 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (Dalam

Perspektif Islam), (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 118. 53 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, h. 7.

Page 39: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

25

perbankan syariah dapat mempengaruhi pemahaman dimana semakin

banyak pengalaman yang dimiliki baik dari kajian keilmuan maupun

praktek maka hal tersebut menandakan bahwa ia memahami perbankan

syariah.

c. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi merupakan faktor yang bisa mempengaruhi

minimnya tingkat kepahaman masyarakat karena dari keadaan

ekonomi masyarakat bisa melakukan pendidikan yang lebih tinggi agar

bisa menerima suatu pengetahuan dan informasi yang ada dalam

masyarakat. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu.

Pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsinya. Pekerjaan secara

tidak langsung turut andil dalam mempengaruhi tingkat pemahaman

seseorang, hal ini dikarenakan pekerjaan berhubungan erat dengan

faktor interaksi sosial dan kebudayaan.

d. Faktor Sosial/Lingkungan

Hampir setiap masyarakat mempunyai bentuk struktur kelas sosial.

Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif permanen dan teratur

dalam masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat, dan

perilaku serupa. Kelompok referensi atau acuan seseorang terdiri dari

semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak

Page 40: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

26

langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.54 Lingkungan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemahaman

seseorang. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman

yang akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang.

e. Faktor Informasi

Menurut Wied Hary, informasi akan memberikan pengaruh pada

pemahaman seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang

rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai

media misalnya TV, radio, atau surat kabar maka hal itu dapat

meningkatkan pemahaman seseorang.55

54 Septiyan Irwanto, Analisis Minimnya Tingkat Pemahaman Masyarakat Kampung

Welirang Terhadap Produk-Produk Perbankan Syariah dalam Meningkatkan Pendapatan Bank

Syariah, (UIN Sunan Ampel, 2015), h. 25-27 dalam http://digilib.uinsby.ac.id/3029/diunduh pada

tanggal 15 januari 2020. 55 Ibid., h. 28.

Page 41: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

27

D. Kerangka fikir

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Al-Qur’an

QS. Al-Baqarah :275

QS. Annisa :160-161

As-Sunnah

HR. Bukhari

Studi Teoritik

1. Akad adalah kesepakatan tertulis antara Bank Syariah atau UUS dan pihak lain yang memuat adanya hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak sesuai dengan prinsip Syariah.

2. Nasabah adalah orang yang

biasa berhubungan dengan

atau menjadi pelanggan

bank (dalam hal keuangan).

3. BNI Syariah adalah lembaga

perbankan di Indonesia.

Bank ini semula bernama

Unit Usaha Syariah Bank

Negara Indonesia yang

merupakan anak

perusahaan PT BNI,

Persero, Tbk.

Studi Empirik

Fitrie Yulia Zarly/2009

Analisis Pengetahuan Nasabah Tentang

Prinsip Produk Perbankan Syariah (studi kasus kota

Padang)

Studi

Rumusan Masalah

Hipotesis

Skripsi

1. Pengembangan ilmu

2. Manfaat karya ilmiah

3. Motifasi penelitian lanjutan

4. Kesimpulan dan

5. Rekomendasi

Analisis Kuantitatif

Page 42: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

28

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan sementara atas

permasalahan penelitian yang memerlukan data untuk menguji kebenaran

dugaan tersebut.56 Dari permasalahan sebelumnya, penulis mengemukakan

hipotesis dari penelitian ini, yaitu :

1. Diduga, tingkat pengetahuan nasabah terhadap akad perbankan syariah di

BNI Syariah tinggi.

2. Diduga, tingkat nasabah terhadap akad perbankan syariah di BNI Syariah

dipengaruhi oleh beberapa faktor.

56 Kountur, Roni. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Edisi Revisi 2.

(Jakarta : PPM,2007).hlm.89

Page 43: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena data diperoleh

dari hasil pengamatan langsung pada lapangan penelitian. Dalam penelititian

ini peneliti meggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian menjelaskan

pengaruh utama antara variabel-variabel yang digunakan.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang informasi atau datanya

dianalisis menggunakan teknik statistik. Dengan demikian, hipotesis pada

penelitian kuantitatif diuji dengan prosedur pengujian statistik.57 Tujuan

penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model

matematis, teori-teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.

Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif

karena hal ini, memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan

empiris dan ekspresi matematis dan hubungan-hubungan kuantitatif.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Penulis akan melakukan penelitian pada Bank BNI Syariah Ratulangi,

adapun waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan dimana objek penelitian

adalah hal-hal yang berhubungan tentang sejauh mana pengetahuan nasabah

tentang akad yang dilakukan di bnak BNI Syariah Makassar .

57 Ronny kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis Edisi Revisi 2.

Jakarta: Penerbit PPM, 2007.hlm 89

Page 44: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

30

C. Variable Penelitian

a. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi penyebab perubahan pada variabel lain. Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel bebas yaitu Akad (X1) dan Nasabah (X2). variabel

ini dikatakan variabel bebas dikarenakan keberadaan variabel ini tidak

tergantung pada adanya variabel lain atau bebas dari ada atau tidaknya

variabel lain

b. Variabel Terikat (Dependent variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang keberadaanya dipengaruhi

atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah BNI Syariah (Y). Dinamakan variabel terikat karena

kondisi untuk variasinya terikat atau dipengaruhi oleh variasi variabel lain,

yaitu di pengaruhi oleh variabel bebas.

D. Defenisi Operasional

Berikut ini adalah pengertian tentang defenisi operasional variabel:

1. Akad adalah kesepakatan tertulis antara Bank Syariah atau UUS dan pihak

lain yang memuat adanya hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak

sesuai dengan prinsip Syariah.

2. Nasabaah adalam dunia perbankan dimaksud dengan konsumen atau

pelanggan. Menurut undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan

pasal 1, “Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank sedangkan

nasabah penyimpanan adalah nasabah yang menempatkan dananya di

Page 45: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

31

bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah

yang bersangkutan”.

Menurut Rambat (2001), nasabah adalah seseorang yang secara

kontinu dan berulang dating ke bank untuk memuaskan keinginannya

dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar

produk/jasa tersebut.

3. BNI Syariah adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini semula

bernama Unit Usaha Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan

anak perusahaan PT BNI, Persero, Tbk.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suhasimi Arikunto populasi adalah “keseluruhan objek

yang diteliti”.58 Populasi pada penelitian ini adalah nasabah yang ada di

Bank BNI Syariah cabang Makassar, sebanyak 150 orang

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Dengan kata lain sampel adalah bagian dari

populasi.59 Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Maka dari itu sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 60 nasabah yang

58 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineke Cipta, 2010) hlm.102

59 Daulay Murni. Metode Penelitian Ekonomi (Medan: USU Press:2010), h. 76.

Page 46: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

32

ada di bank BNI Syariah cabang Makassar. Pada saat penelitian

berlangsung menggunakan Rumus sloving, sebagai berikut:

Rumus Sloving : n = N

(1+𝑒2N)

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Tingkat error (10%)

Diketahui : n = 150

1+(0,1)2 (150)

n = 150

2,5

n = 60 Responden

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data yang digunakan

untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrument

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket atau

kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Tujuan dari angkat ini adalah

untuk memperoleh informasi yang relevan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting

demi keberhasilan penelitian. Metode pengumpulan data merupakan teknik

atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Teknik yang

dipergunakan dalam proses pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas

metode:

Page 47: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

33

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat

di lapangan atau lokasi penelitian yang sedang dilakukan. Observasi

dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data-data kongkret di tempat

penelitian. Observasi digunakan dalam melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga ingin mengetahui

hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

2. Kuesioner (angket)

Kuesioner atau angket adalah tekhnik pengumpulan data dengan

memberikan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan untuk dijawab oleh

para responden. Dalam hal ini, jumlah maupun kualifikasi para responden

ditentukan berdasarkan dengan metode pengambilan sampel.

Cara pengumpulan data ini dipilih dengan harapan bahwa peneliti,

melalui jawaban responden dapat memperoleh informasi yang relevan

dengan permasalahan yang dikaji dengan mempunyai derajat yang tinggi.

Jumlah pertanyaan yang ada diambil dari masing-masing item yang

diperoleh dari masing-masing indikator variabel, baik indikator independen

maupun variabel dependen.

Angket diberikan langsung kepada responden dengan tujuan agar lebih

efektif dan efesien menjangkau jumlah sampel dan mudah memberikan

penjelasan berkenaan dengan pengisian angket tersebut. Instrument yang

digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini menggunkan skala Likert

dengan skor 1-5, jawaban responden berupa pilihan 5 (lima) alternatif yaitu

Page 48: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

34

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S N TS STS

1

2

3

4

5

Table 3.1 Skala Likert

Dimana :

SS = Sangat setuju

S = Setuju

N = Netral

TS = Tidak setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

3. Wawancara

Merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan melalui

tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun

penaleliti terhapadap narasumber atau sumber data. Dalam wawancara

peneliti akan mencatat opini dan hal lain yang berkaitan dengan penelitian.

Dengan demikian ada banyak informasi yang akan didapat dari hasil

wawancara tersebut.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan tekhnik pengumpulan data melalui

metode dokumentasi, peneneliti menyediakan benda-benda tertulis seperti

nuku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya.

Page 49: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

35

H. Teknik Analisa Data

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkatan keandalan alat

ukur yang digunakan. Menurut pengujian validitas dilakukan untuk

mengetahui validitas dari setiap pertanyaan atau pernyataan dalam

kuesioner yaitu dengan menguji korelasi antara skor item dengan skor

total. Jika koefesien korelasi tiap faktor tersebut lebih dari 0,1 maka

menunjukan pertanyaan atau pernyataan tersebut valid, dengan

menggunakan softwere SPSS 22,0.60

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sebera jauhsuatu

instrumen memberikan hasil pengukuran yang konsisten, apabila

pengukuran dilakukan berulang-ulang. Pengujian Conbach Alpha

digunakan untuk menguji tingkat keandalan (reliability) dari

masingmasing variabel. Apabila nilai Conbach Alpha semakin mendekati

mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi pula konsistensi reliabilitasnya.

Menurut Ghozali bahwa reliable (handal) jika nilai Conbach Alpha lebih

besar dari 0,60. Jadi dapat dikatakan bahwa seluruh pernyataan dalam

kuisioner adalah reliable (dapat diandalkan), sehingga layak untuk

dilakukan pengujian selanjutnya.61

60Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2007), hlm. 52 61 www.smartstat.info/statistika/diakses pada 6 Desember pukul 11.15

Page 50: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Bank BNI Syariah Ratulangi

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan

dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan

yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998,

pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI

dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan

Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor

Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1746 outlet

yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional

perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.

Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh Dr.

Hasanudin, M.Ag, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS

sehingga telah memenuhi aturan syariah. 62

Dengan berlandaskan pada undang-undang No. 10 tahun1998 didirikan unit

usaha syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, malang,

62 Sejarah berdirinya bank BNI syariah

https://www.bnisyariah.co.id/idid/perusahaan/tentangbnisyariah/sejarah di akses pada tanggal 19

agustus 2020

Page 51: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

37

pekalongan, jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang

menjadi 28 kantor cabang dan 31 kantor cabang pembantu termaksud bank bni

syariah cabang ratulagi Makassar.

BNI Syariah merupakan anak perusahaan dari BNI dengan komposisi

kepemilikan saham 99.99% dimiliki oleh BNI dan sisanya dimiliki oleh PT. BNI

Life. Hingga akhir Mei 2010, Unit Usaha Syariah BNI memiliki aset sebesar Rp

5,2 triliun, total dana masyarakat sebesar 4,2 triliun, total pembiayaan Rp 3,2

triliun, modal sebesar Rp 1 triliun , dengan customer based lebih dari 420 ribu

nasabah.

Strategi jangka menengah-panjang setelah spin off, BNI akan menjajaki

kemungkinan menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, baik institusi di

dalam maupun di luar negeri dalam mengebangkan PT Bank BNI Syariah,

termasuk mengundang investor strategis guna memperkuat permodalan, keahlian,

dan jaringan global. BNI Syariah akan menjadi elemen penting dalam bisnis BNI

secara holding melalui konsep BNI Incorporated. Sementara itu, nasabah tetap

dapat menikmati layanan yang ada selama ini, seperti layanan e-channel BNI

(BNI ATM, BNI SMS Bangking, BNI Internet Bangking), tarik setor di seluruh

kantor BNI, serta masih dapat melakukan pembukaan rekening BNI Syariah di

lebih dari 750 kantor cabang BNI yang telah menjadi Syariah Channeling Outlet

(SCO). Demikian juga dengan fitur produk tidak mengalami perubahan, bahkan

ke depan akan lebih bervariasi. 63

63 Betara indra gunawan, sejarah berdirinya Bank Negara Indonesia Syariah,

http://ktara.blogspot.com/2015/03/sejarah-berdirinya -bank-negara-indonesia syariah.html, di

akses pada tanggal 19 agustus 2020

Page 52: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

38

2. Visi dan Misi Bank BNI Syariah

a. Visi PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Makassar

Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan

kinerja.

b. Misi PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Makassar

1) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada

kelestarian linkungan.

2) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan

syariah.

3) Memberikan nilai invstasi yang optimal bagi investor.

4) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebangaan untuk berkarya

dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

5) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan salah satu hal penting dalam pencapaian

tujuan dan sasaran organisasi yang secara langsung membuat skema

wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap anggota organisasi pada setiap

pekerjaan demi terwujudnya tujuan organisasi tersebut.

a. Kepala Cabang (Branch Manager)

b. Pemimpin Bidang Operasional (Operasional Manager)

c. Manager Bisnis (Bussiness Manager)

d. OSH (Operasional Service Head)

Page 53: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

39

e. Menyelenggarakan pelayanan dan pengadministrasian atas

transaksitransaksi jasa perbankan serta pemupukan dana di kantor cabang.

f. Processing

g. Unit Branch Internal Control

h. Unit Pemasaran Bisnis (Marketing)

i. Customer Service

j. Teller

4. Lokasi

a. Bank BNI Syariah Ratulagi Makassar Senin 20 juli.

b. Bank bni syariah merupakan suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya

berdasrakan hokum islami( syariah)

c. Konsep perbankan syariah beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

syariah. Implementasi prinsip syariah inilah yang menjadi pembeda utama

dengan bank konvesional. Pada intinya prinsip syariah tersebut mengacu

kepada syariah islam yang berpedoman utama kepada AL Quran dan

hadist. Islami sebagai agama merupakan konsep yang mengatur kehidupan

manusia secara komprehensif dan universal baik dalam hubungan dengan

sang pencipta (HabluminAllah) maupun dalam hubungan sesama manusia

(Hablumminannas).

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Sebaran Responden

Sebaran responden dalam penelitian ini di dasarkan pada usia responden.

Sedangkan responden penelitian ini adalah nasabah yang melakukan transaksi

Page 54: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

40

di bank BNI Syariah Ratulangi dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 60

sampel yang di ambil dari nasabah yang melakukan transaksi. Berikut adalah

karakteristik responden berdasarkan usia dan pekerjaan yang didapatkan

peneliti di BNI Syariah Ratulangi.

Dari hasil pengumpulan data melalui metode wawancara,observasi,

dokumentasi untuk skripsi yang berjudul ”Analisis Pengetahuan Nasabah

Tentang Akad Perbankan Syariah pada BNI Syariah cabang Kota Makassar”.

Telah dideskripsikan sebagai hasil penelitian. Data penelitian diuraikan

dengan urutan berdasarkan pada fokus penelitian, yaitu data hasil penelitian

dari sumber data yang terdiri dari informan dan responden, observasi dan

dokumentasi. Dari hasil penelitian ini yang didapat dari angket dan juga

tambahan wawancara untuk meyakinkan hasil peneltian ini. wawancara dan

angket ditujukan oleh nasabah di BNI Syariah Kota Makassar.

a. Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.1

Karakteristik responden berdasarkan usia Usia Responden

Frequency Percent

Valid

17-30 40 40.8

31-50 20 20.4

Total 60 100.0

Sumber : Data primer diolah pada tanggal 15 agustus 2020

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa jumlah responden yang

berusia 17-30 sebanyak 40 orang atau (40,8 %), jumlah responden yang

berusia 31-50 sebanyak 20 orang atau (20,4%). Jadi dapat disimpulkan

Page 55: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

41

bahwa jumlah responden terbanyak berusia 17-30 tahun sebanyak 40

orang atau (40,8 %).

b. Responden jenis kelamin

Tabel. 4.2

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin responden

Frequency Percent

Valid

L 22 22.4

P 38 38.8

Total 60 100.0

Sumber : Data primer diolah pada tanggal 15 agustus 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 22 orang (22,4%), dan responden yang

berjenis kelamin perempuan sebanyak 38 orang atau (38,8%). Jadi dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden yang bertransaksi di BNI Syariah

Ratulangi lebih dominan perempuan.

C. Deskripsi Hasil Angket Penelitian

Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu akad (X1), dan

Nasabah (X2) dan variabel terikat yaitu BNI Syariah (Y). Pengetahuan dapat

diartikan sebagai “hasil tahu manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan

manusia untuk memahami sesuatu objek yang dihadapinya.. Selanjutnya peneliti

akan menganalisis data primer yang di dapat dari hasil kuesioner/angket yang

dibagikan kepada responden yaitu nasabah BNI syariah Ratulangi. Kuesioner ini

berjumlah 20 pernyataan, kuesioner ini bersifat terbatas artinya responden diminta

Page 56: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

42

menjawab dengan memilih jawaban yang telah tersedia saja. Setelah hasil data

kuesioner terkumpul maka diadakan pengolahan data dengan menggunakan

aplikasi SPSS Versi 22. Maka langkah selanjutnya penulis akan

menginterpretasikan hasil jawaban responden sesuai dengan item-item pertanyaan

yang telah diajukan kepada para responden serta diambil kesimpulan hasil

kuesioner tersebut. Untuk lebih jelas mengenai data jawaban responden maka

akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Deskripsi Variabel Akad (X1)

Tabel 4.3 rangkuman data jawaban (X1)

No. Pernyataan SS + S KS +TS

F % F %

1. Produk bank syariah lebih

terpercaya karna prosedur

yang dijalankan berdasarkan

syariat islam.

51 85,0% 9 15,1%

2. Setiap melakukan transaksi

akad yang di gunakan harus

amanah dan jelas.

56 93,4% 4 6,7%

3. Adanya opsi jaminan

membuat nasabah jadi lebih

aman dan terhindar dari hal

yang tidak diinginkan.

52 86,6% 8 13,3%

4. Keputusan antara kedua belah

pihak menjadi satu akad yang

sah dalam satu perjanjian.

55 91,7% 5 8,4%

Sumber : Data primer diolah pada tanggal 15 agustus 2020

Pada pernyataan no. 1, sebanyak 85,0% responden mengakui bahwa

Produk bank syariah lebih terpercaya karna prosedur yang dijalankan

berdasarkan syariat islam, meski sebanyak 15,1% ragu akan hal tersebut,

Page 57: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

43

selanjutnya pada pernyataan no. 2, sebanyak 93,4% responden setuju,

jadi dapat di simpulkan bahwa responden setuju bahwa setiap nasabah

melakukan transaksi akad yang digunakan harus amanah dan jelas, dan

sebanyak 6,7% kurang setuju akan hal tersebut.

Pada pernyataan no. 3, sebanyak 86,6% responden menyetujui adanya

opsi jaminan membuat nasabah menjadi lebih aman dan membuat nasabah

terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Sedangkan sebanyak 13,3%

kurang menyetujui hal tersebut. Pada pernyataan no. 4 sebanyak 91,7%

responden setuju Jadi dapat disimpulkan bahwa responden memilih sangat

setuju dengan keputusan antara kedua belah pihak menjadi satu akad yang

sah dalam satu perjanjian, sedangkan sebanyak 8,4% kurang menyetujui

hal tersebut.

2. Deskripsi Variabel Nasabah (X2)

Tabel 4.4 rangkuman data jawaban (X2)

5. Minimnya pengetahuan

nasabah tentang akad produk

bank syariah.

26 43,3%

34 56,7%

6. Minimnya pengetahuan

masyarakat terhadap

perbankan syariah

41 68,4% 19 31,7%

7. Pengalaman sangat

menentukan tingkat

pengetahuan nasabah tentang

akad bank syariah.

52 86,7% 8 13,3%

8. Kebebasan nasabah dalam

memilih suatu produk dan

adanya promosi serta

feedback yang besar menjadi

daya tarik nasabah dalam

perbankan syariah.

54 90,0% 6 10,0%

Page 58: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

44

9. Tidak ada unsur keterpaksaan

kepada nasabah dalam

menggunakan produk bank

syariah.

49 81,7 11 18,4%

10. Tingkat pengetahuan nasabah

berpengaruh signifikan

terhadap keputusan

bertansaksi.

55 91,6% 5 8,4%

11. Nasabah memilih bertransaksi

di bank syariah karna produk

yang ditawarkan sesuai

dengan kebutuhan nasabah.

44 73,3% 16 26,6%

12. Minimnya kesadaran nasabah

akan hak dan kewajiban.

45 75,0% 15 25,0%

13. Lingkungan sangat

berpengaruh terhadap tingkat

pengetahuan nasabah tentang

akad bank syariah.

50 83,3% 10 16,3%

Sumber : Data primer diolah pada tanggal 15 agustus 2020

Pada pernyataan no. 5 sebanyak 43,3% responden setuju dan sebanyak

56,7% responden netral dan tidak setuju, jadi dapat disimpulkan bahwa

dominan responden tidak menyetujui minimnya pengetahuan nasabah

terhadap produk bank syariah, meskipun tidak jauh berbeda dengan

pendapat responden yang setuju, pada pernyataan no. 6 sebanyak 68,4%

responden memilih setuju jadi dapat disimpulkan bahwa responden

menyetujui minimnya pengetahuan masyarakat terhadap perbankan

syariah, dan sebanyak 31,7% tidak setuju. Selanjutnya pada pernyataan no.

7 sebanyak 86,7% responden memilih setuju yang otomatis menyimpulkan

bahwa responden menyetujui Pengalaman sangat menentukan tingkat

pengetahuan nasabah tentang akad bank syariah, dan sebanyak 13,3%

kurang setuju dengan pernyataan tersebut.

Page 59: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

45

Pada pernyataan no. 8 sebanyak 90,0% responden memilih setuju, jadi

dapat disimpulkan bahwa kebebasan nasabah dalam memilih suatu produk

dan adanya promosi serta feedback yang besar menjadi daya tarik nasabah

dalam perbankan syariah, sedangkan sebanyak 10,0% tidak setuju dengan

hal tersebut. Pada pernyataan no. 9 sebanyak 81,7 responden memilih

setuju, jadi dapat disimpulkan bahwa benar tidak adanya unsur

keterpaksaan kepada nasabah dalam menggunakan produk bank syariah,

dan sebanyak 18,4% kurang setuju dengan pernyataan tersebut, pada

pernyataan no. 10 sebanyak 91,6% responden menyetujui akan Tingkat

pengetahuan nasabah berpengaruh signifikan terhadap keputusan

bertansaksi. sedangkan sebanyak 8,4% responden memilih kurang setuju.

Selanjutnya pada pernyataan no. 11 sebanyak 73,3% responden

menyetujui bahwa Nasabah memilih bertransaksi di bank syariah karna

produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan nasabah dan sebanyak

26,6% memilih kurang setuju atas hal tersebut. Pada pernyataan no. 12

sebanyak 75,0% responden memilih setuju, jadi dapat disimpulkan bahwa

minimnya kesadaran nasabah akan hak dan kewajiban. dan sebanyak

25,0% memilih tidak setuju yang berarti mereka mengetahui dan sadar

akan hak dan kewajiban sebagai nasabah. Pada pernyatan no. 13 sebanyak

83,3% responden menyetujui bahwa Lingkungan sangat berpengaruh

terhadap tingkat pengetahuan nasabah tentang akad bank syariah. Dan

sebanyak 16,3% kurang setuju akan hal tersebut.

Page 60: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

46

3. Deskripsi Variabel BNI Syariah (Y)

Tabel 4.4 rangkuman data jawaban (X2)

14. Kurangnya Sosialisasi bank

syariah kepada masyarakat.

43 71,7% 17 28,3%

15. Sejak berdirinya BNI Syariah

sebagian masyarakat lebih

percaya untuk melakukan

transaksi di BNI Syariah.

48 80,0% 12 20,1%

16. Prosedur yang dijalankan

bank syariah bebas bunga

alhasil jauh dari praktek riba.

44 73,4% 16 26,7%

17. Penjelasan dari pihak bank

tentang akad Produk bank

syariah mudah dipahami pihak

konsumen.

45 75,0% 15 25,0%

18. Kejujuran serta tanggung

jawab menjadi etika

pelayanan yang baik dalam

perbankan syariah.

54 90,0% 6 10,0%

19. Pelayanan bank syariah

mempengaruhi keputusan

bertransaksi.

53 88,3% 7 11,6%

20. Tingkat promosi dari bank

BNI Syariah berpengaruh

pada pertumbuhan nasabah.

55 91,7% 5 8,4%

Sumber : Data primer diolah pada tanggal 15 agustus 2020

Pada pernyataan no. 14 sebanyak 71,7% responden setuju, jadi dapat

disimpulkan bahwa Kurangnya Sosialisasi bank syariah kepada

masyarakat. Pada pernyataan no. 15 sebanyak 80,0% responden setuju

bahwa sejak berdirinya BNI syariah sebagian masyarakat lebih percaya

untuk melakukan transaksi di BNI syariah, dan sebanyak 20,1% kurang

menyetujui hal tersebut. Pada pernyataan no. 16 sebanyak 73,4%

responden setuju bahwa prosedur yang dijalankan bank syariah bebas

Page 61: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

47

bunga alhasil jauh dari praktek riba, sedangkan sebanyak 26,7% responden

memilih kurang setuju.

Pada pernyataan no. 17 sebanyak 75,0% responden menyetujui bahwa

Penjelasan dari pihak bank tentang akad Produk bank syariah mudah

dipahami pihak konsumen. Pada pernyataan no. 18 sebanyak 90,0%

responden menyetujui Kejujuran serta tanggung jawab menjadi etika

pelayanan yang baik dalam perbankan syariah. Pada pernyataan no. 19

sebanyak 88,3% responden melilih setuju, jadi dapat disimpulkan bahwa

Pelayanan bank syariah mempengaruhi keputusan bertransaksi..Sedangkan

sebanyak 11,6% kurang setuju akan hal tersebut. Selanjutnya pada

pernyataan no. 20 sebanyak 91,7% responden memilih setuju, jadi dapat

dsismpulkan Tingkat promosi dari bank BNI Syariah berpengaruh pada

pertumbuhan nasabah, sedangkan sebanyak 8,4% memilih netral.

4. Uji Validitas dan Reabilitas

a. Uji Validitas

Adapun hasil uji validitas ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.4 hasil uji Validitas

Variabel Item R Hitung R Tabel Keterangan

Akad (X1) P1 0,795 0,211 Valid

P2 0,864 0,211 Valid

P3 0,840 0,211 Valid

P4 0,696 0,211 Valid

Nasabah (X2) P5 0,440 0,211 Valid

P6 0,360 0,211 Valid

P7 0,646 0,211 Valid

P8 0,708 0,211 Valid

Page 62: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

48

P9 0,547 0,211 Valid

P10 0,670 0,211 Valid

P11 0,565 0,211 Valid

P12 0,542 0,211 Valid

P13 0,530 0,211 Valid

BNI Syariah

(Y)

P14 0,788 0,211 Valid

P15 0,787 0,211 Valid

P16 0,739 0,211 Valid

P17 0,604 0,211 Valid

P18 0,616 0,211 Valid

P19 0,774 0,211 Valid

P20 0,597 0,211 Valid

Berdasarkan output di atas diketahui untuk r hitung dari variabel akad,

nasabah dan BNI Syariah dinyatakan valid, hal ini dibuktikan dengan

diperolehnya nilai koefisien korelasi (rhitung) > 0,211. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa pernyataan no 1 sampai dengan no 20 adalah valid

karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0,211. Jadi dapat

disimpulkan bahwa item pernyataan yang berjumlah 20 dinyatakan

signifikan.

b. Uji Reliabilitas

Hasil Uji reliabilitas ditunjukkan pada tabel 17 sebagai berikut :

Tabel 4.5 hasil uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas

No. Variable Croncach’s Alpha Keterangan

1. Akad (X1) 0,808 Reliabel

2. Nasabah (X2) 0,710 Reliabel

3. BNI Syariah (Y) 0,829 Reliabel

Sumber : Data primer diolah pada tanggal 15 agustus 2020

Page 63: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

49

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa semua nilai cronbach‟s

alpha variabel akad 0,726 dinyatakan reliabel, sementara untuk nilai variabel

nasabah 0,710 dan BNI Syariah 0,829 juga dinyatakan reliabel. Nilai cronbach‟s

alpha yang reliable adalah antara 0,61-0,8, sementara nilai croanbach‟s alpha

yang cukup reliabel adalah antara 0.42-0.60.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis pengetahuan nasabah tentang

akad perbankan syariah maka dapat di tunjukkan pada rangkuman data

jawaban pada tabel 4.3, 4.4, dan 4.5 sebagai berikut :

Dari table 4.3 di atas dapat diihat bahwa dari empat pernyataan terkait

Akad bank syariah mayoritas responden (nasabah) pada umumnya setuju dengan

pernyataan-pernyataan yang ada, adanya akad yang jelas dan telah berlandaskan

syariat islam pada bank syariah membuat nasabah menjadi lebih aman.

Deskripsi table 4.4 di atas menunjukkan bahwa dari sembilan peryataan

yang diajukan kepada responden terkait tingkat pengetahuan Nasabah mayoritas

reponden (nasabah) pada umumnya setuju dengan pernyataan yang ada,meskipun

pada pernyataan no. 5 responden dominan memilih jawaban netral dan tidak

setuju yang berarti perkembangan pengetahuan nasabah sampai saat ini sudah

cukup baik. jadi dapat disimpulkan bahwa Lingkungan, pengalaman nasabah

berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan nasabah tentang akad bank syariah.

Yang selanjutnya hal tersebut juga berpengaruh terhadap keputusan bertransaksi.

Dari tabel 4.5 di atas menunjukkan data lapangan bahwa. Dari 7 pernyataan

tentang BNI Syariah yang diajukan kepada responden mayoritas responden

Page 64: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

50

(nasabah) memilih setuju atas pernyataan yang diajukan. Meskipun Penjelasan

dari pihak bank kepada konsumen mudah dipahami tetapi sosialisasi yang

diadakan pihak bank kepada masyarakat masih kurang sehingga tingkat

pengetahuan masyarakat terhadap produk bank syariah juga masih minim. Jadi

dapat disimpulkan bahwa tingkat promosi yang diadakan pihak bank sangat

berpengaruh pada pertumbuhan nasabah.

Page 65: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil akhir penelitian yang dilakukan tentang analisis

pengetahuan nasabah terhadap akad perbankan Syariah pada BNI Syariah

Cabang Makassar berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah

dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Peneliti menyimpulkan bahwa sesuai perkembangan yang terlihat sampai

saat ini pengetahuan nasabah terhadap akad perbankan syariah sudah

cukup baik dilihat dari 56,7% yang memilih tidak setuju pada pernyataan

“minimnya pengetahuan nasabah tentang akad produk bank syariah”.

2. Pengetahuan nasabah adalah semua informasi yang dimiliki nasabah

mengenai berbagai macam akad pada produk dan jasa serta pengetahuan

dan informasi lainnya yang terkait dengan hal tersebut.

Faktor yang berpengaruh terhadap pengetahuan nasabah mengenai akad

perbankan syariah adalah dipengaruhi oleh minat, pe ngalaman, dan usia,

juga dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan sosial/lingkungan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat disarankan bagi pihak BNI

Syariah cabang Makassar untuk lebih meningkatkan pemahaman konsumen

mengenai akad perbankan Syariah. Serta perlunya diadakan pembinaan dan

mensosialisasikan kesadaran beragama guna meningkatkan perekonomian

berbasis syariah, karna dengan pesatnya pertumbuhan teknologi dan informasi

Page 66: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

52

saat ini, peningkatan pengetahuan nasabah terhadap prinsip-prinsip syariah

akan semakin tinggi lagi dengan memanfaatkan social media, sehingga terjadi

komunikasi yang vertikal antara perusahaan dan nasabahnya.

Penelitian ini tentu memiliki keterbatasan-keterbatasan. Dengan

keterbatasan tersebut, diharapkan agar dapat dijadikan sebagai acuan untuk

melakukan perbaikan pada penelitian mendatang.

Page 67: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

53

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar

(Dalam Perspektif Islam), 2004 (Jakarta: Prenada Media)

Abdulsyani, Sosiologi : Skematika, Teori dan Terapan, 2012 (Jakarta: PT

BumiAksara)

Adiwarman A. Karim, Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan, 2014 (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada)

Agustianto, “Strategi Jitu Meningkatkan Market Share Bank Syariah,” dalam

Artikel Perbankan Syariah, (05 April 2011).

Agus Sujanto, Psikologi Umum, 2008 (Jakarta: Bumi Aksara,)

Ahmad el-Najjar, Ban Bila Fawaid Ka Istiratiratijayyah, 1972 Penerjemah

Muhammad Bisri, (Jeddah: King Abdul Aziz University Press,)

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar,2013(Jakarta:

Kencana Prenada Media Group)

Alfred Marshal, Principles of Economics, 1890 (London: Macmillan, cet.8)

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, 2013 (Jakarta: Rajawali Press,)

Betara indra gunawan, sejarah berdirinya Bank Negara Indonesia Syariah,

http://ktara.blogspot.com/2015/03/sejarah-berdirinya -bank-negara-

indonesia syariah.html, di akses pada tanggal 19 agustus 2020

Dwi Suwiknyo, Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam, 1890 (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar)

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005 (Jakarta:

Balai Pustaka,)

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Terjemahnya, 2006 (Surabaya: Karya Agung

Surabaya)

Enizar, Hadis Ekonomi, 2013 (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada)

hal yang menunjukkan riba itu ribet banget https://rumaysho.com/15352-13-hal-

yangmenunjukkan-riba-itu-ngeribanget.html. Akses pada tanggal 20

agustus 2020.

Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi,

Page 68: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

54

2013 (Yogyakarta: EKONISIA)

Ismail, Perbankan Syariah, 2011 (Jakarta: Kencana) Imam Mustofa, Fiqih Muamalah Kontemporer, 2016 (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada)

Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, 2013 (Bandung: Pustaka Setia)

Komite nasional kebijakan Corporate Governance, 2004 pedoman Good

Corporate Gorvinance Perbankan Indonesia,.

Kountur, Roni. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Edisi Revisi

2. 2007 (Jakarta : PPM)

M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah Suatu Kajian Teoritis

Praktis, 2012 (Bandung: CV Pustaka Setia,)

M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, 1972 (Jakarta: Gema

Insani).

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, 2007 (Jakarta: Raja Grafindo)

Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia, 2012 (Jakarta:

Sinar Grafika,)

Sejarah berdirinya bank BNI syariah

https://www.bnisyariah.co.id/idid/perusahaan/tentangbnisyariah/sejarah di

akses pada

tanggal 19 agustus 2020

Septiyan Irwanto, 2015, Analisis Minimnya Tingkat Pemahaman Masyarakat

KampungWelirang Terhadap Produk-Produk Perbankan Syariah dalam

MeningkatkanPendapatan Bank Syariah, (UIN Sunan Ampel,) dalam

http://digilib.uinsby.ac.id/3029/diunduh pada tanggal 15 januari 2020.

Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta. 2007),

www.smartstat.info/statistika/diakses pada 6 Desember pukul 11.15

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineke Cipta, 2010)

Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, 2012 (Yogyakarta: Graha Ilmu)

Susatyo Herlambang, Basic Marketing, 2014 (Yogyakarta: Gosyen

Publishing).

Page 69: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

55

Susilo Rahardjo, Pemahaman Individu: Teknik Nontes, 2013 (Jakarta: Kancana

Prenada Media Group)

Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008, pasal 3

W. Gulo, Metode Penelitian, 2004 (Jakarta: Grasindo,)

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, 2009 (Jakarta: Sinar Grafika)

Page 70: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

LITERASI

DATA ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD PERBANKAN SYARIAH

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor

1 Ainun Rafika 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 93

2 Syarif Hidayahtullah 5 3 5 5 5 5 1 5 5 5 1 4 5 5 3 5 3 5 3 5 83

3 Bangbang 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 3 3 3 5 4 5 86

4 Arman 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 89

5 Riska fadila 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 78

6 Karina Putri 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 5 91

7 Mukarramah 5 4 5 4 2 2 5 5 5 5 4 3 5 4 3 4 4 5 3 5 82

8 Nazil Fahmi 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 73

9 Nurun Niswa 5 5 4 3 4 3 5 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 86

10 Abdul Haq. AS 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100

11 Dewi Rahayu Renwarin 4 4 5 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 87

12 Fitriyana 4 4 4 4 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 5 67

13 Yuyun Rifdah Irianti 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 3 3 5 4 3 3 3 4 4 5 83

14 Sabdariah 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 75

15 Andi Heldalina Sulaiman 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 74

16 Muh Adnan 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 1 5 5 3 3 4 5 5 5 83

17 Aelis 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 3 5 3 4 5 4 5 89

18 Chusnul Chatimah 2 1 1 1 5 5 1 2 1 1 1 1 3 1 2 3 2 2 2 2 39

19 Nurhayati Amin 4 5 5 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 78

20 Nur Adil 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 96

21 Haidir 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3 4 94

22 Astuti 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 94

23 Imam Syafei 5 4 4 4 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 4 4 3 5 5 5 85

24 Fahrul Awal 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 94

25 Mutmainnah 3 3 3 4 4 4 5 3 4 3 3 3 5 4 3 4 4 4 4 3 73

26 Mahfud Agus 4 5 5 5 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 84

27 Ardian Wahyudi 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 98

28 Hardiansyah 1 4 2 5 1 5 3 3 5 4 2 5 2 5 2 5 4 2 4 3 67

29 Ardi 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3 1 5 1 2 1 1 5 5 2 4 73

30 Puji Nurul Hasanah 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 88

31 Sri Ridha Wahyu Asni 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 3 4 5 5 82

32 Marwah Abidin 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 85

33 Riska Syarif 3 5 5 4 3 3 5 5 3 5 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 73

34 Padelia 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 96

35 Muthia Natasya Kautsar 4 5 5 5 3 3 5 4 5 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 5 87

36 Ana 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 2 4 5 3 3 3 3 4 3 4 82

37 Devi Ratna Sari 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 3 4 3 2 5 4 5 4 87

38 Andi Ainun Musfira 5 5 5 5 4 3 3 5 4 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 86

39 Indrawati 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4 86

40 Tika 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 3 4 3 4 4 4 3 82

41 Ayu Zhavira 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99

42 Ratu 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 97

43 Umianti 3 5 5 5 3 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 88

44 Musayyana 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 98

45 Rusmiati 4 5 5 4 3 5 4 5 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 5 87

46 Putri 3 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 89

47 Yunu Yarni 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 79

48 Ainun Sari 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 92

49 Andi Ainun Anggraeny 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 4 4 4 5 5 5 89

50 Aulia 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 88

51 Irfan 4 4 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 82

52 Andi Iswandi 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 83

53 Ilham Rahmatullah 4 4 4 5 3 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 82

54 indasari 5 5 4 4 3 3 4 4 5 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 81

55 Arman 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 88

56 Sukmawati 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 81

57 Dirman 3 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 80

58 M. Ilham Akbar 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 91

59 Nursiah 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 81

60 Hasna 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 83

Page 71: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

LAMPIRAN PHOTO

Page 72: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …
Page 73: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …
Page 74: ANALISIS PENGETAHUAN NASABAH TENTANG AKAD …

RIWAYAT HIDUP

Rifka Annisa, Lahir di Majene, 12 september 1997

anak ke-2 dari 4 bersaudara yang merupakan buah

cinta dan kasih sayang dari pasangan Nuradil dan

Nurhayati. Penulis mulai menapaki dunia pendidikan

formal mulai tahun 2004 di SDN Inpres Baru II dan

tamat pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis

melanjutkan pendidikan di SMP PPM Al-Ikhlas

Lampoko dan tamat pada tahun 2013.

Selanjutnya Penulis melanjutkan pendidikan di SMA PPM Al-Ikhlas hingga

akhirnya tamat pada tahun 2016. Kemudian penulis melanjutkan

pendidikan di perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa di

Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Agama Islam

Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (S1).