analisis pengaruh variabel makro ekonomi terhadap ...eprints.ums.ac.id/73646/14/naspub.pdf ·...

14
ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN SUKUK KORPORASI INDONESIA TAHUN 2011 2018 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Oleh : AZZA APRILIA B 300 152 022 / I 000 152 022 TWINING PROGRAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 05-Feb-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

1

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI

TERHADAP PERTUMBUHAN SUKUK KORPORASI

INDONESIA TAHUN 2011 – 2018

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan

Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Oleh :

AZZA APRILIA

B 300 152 022 / I 000 152 022

TWINING PROGRAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

2

i

Page 3: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

3

ii

Page 4: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

4

iii

Page 5: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

1

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP

PERTUMBUHAN SUKUK KORPORASI INDONESIA

TAHUN 2011 - 2018

Abstrak

Saham termasuk instrumen investasi pasar modal dalam jangka pendek maupun

jangka panjang. Indonesia dianggap memiliki potensi besar untuk menjadi pasar

sukuk, mengingat populasi muslim yang besar serta besarnya pinjaman lintas

negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan

ekonomi (PDB),inflasi,sertfikat bank indonesia syariah (SBIS), dan nilai tukar

rupiah (kurs) terhadap pertumbuhan sukuk korporasi indonesia. Populasi dalam

penelitian ini adalah Sukuk Korporasi. Penentuan sampel dalam penelitian ini

menggunakan metode sampel jenuh, dan sampel yang diperoleh adalah data harga

pasar bulanan per Triwulan dari sukuk Koprorasi untuk Tahun 2011-2018. Untuk

alat analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis Error Correction

Mechanism (ECM) untuk menganalisis Signifikansi antara Sukuk,Inflasi,Kurs Dan

Sertfikat Bank Indonesia Syariah (SBIS),Hasil dari penelitian ini menunjukan

bahwa hanya variabel Inflasi dan tingkat Imbalan SBIS yang mempunyai

pengaruh signifikan negatif terhadap pertumbuhan sukuk korporasi dalam jangka

panjang, sedangkan untuk variabel yang lain tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini dikarenakan

adanya peningkatan dan penurunan daya beli konsumen yang menyebabkan

permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa pada perusahaan yang nantinya

akan meningkatkan profit atau menurunkan profit suatu perusahaan.

Kata Kunci : Signifikansi, Sukuk, Pertumbuhan Ekonomi (PDB), Inflasi, Kurs, Sertfikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS),Saham, Investasi.

Abstract

Stocks include short-term and long-term capital market investment instruments.

Indonesia is considered to have great potential to become a sukuk market, given

the large Muslim population and the magnitude of cross-country loans. This study

aims to determine the effect of economic growth (GDP), inflation, Indonesian

Islamic bank certificates (SBIS), and the exchange rate (exchange rate) on the

growth of Indonesian corporate sukuk. The population in this study is Corporate

Sukuk. Determination of the sample in this study using the saturated sample

method, and the sample obtained is the monthly market price data per Quarter

from the Kopukorasi sukuk for 2011-2018. The analytical tool in this study uses

the Error Correction Mechanism (ECM) analysis method to analyze the

significance of Sukuk, Inflation, Bank Indonesia Syariah Exchange Rate and

Certificates (SBIS). The results of this study indicate that only Inflation and SBIS

Rewards variables have a significant effect negative for the growth of corporate

sukuk in the long run, while for other variables it does not have a significant

Page 6: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

2

influence in the long or short term. This is because there is an increase and

decrease in the purchasing power of consumers that causes public demand for

goods and services in companies that will later increase profits or reduce profits of

a company.

Keywords: Significance, Sukuk, Economic Growth (GDP), Inflation, Exchange

Rate, Bank Indonesia Syariah Certificate (SBIS), Shares, Investment.

1. PENDAHULUAN

Pasar modal merupakan salah satu bentuk aktivitas muamalah dengan prinsip

syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan

dengan segala ketentuan yang ditetapkan oleh syariat Islam. Pasar Modal Syariah

merupakan bagian dari pasar modal Indonesia yang mempunyai peran penting

sebagai alternatif pembiayaan bagi dunia usaha dan pemerintah, serta sebagai

sarana bagi pemilik modal untuk memperoleh return melalui instrumen-intrumen

investasi yang ditawarkan di pasar modal. Salah satu instrumen pasar modal

syariah yang mempunyai potensi besar dalam menyerap dana masyarakat pasca

krisis adalah Sukuk (surat berharga syariah). Indonesia dianggap memiliki potensi

besar untuk menjadi pasar sukuk, mengingat populasi muslim yang besar serta

besarnya pinjaman lintas negara.

Menurut Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI)

pada tahun 2002 mengeluarkan Fatwa No.32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi

Syariah yang kemudian dikenal dengan istilah sukuk. Sejak itu sukuk mulai

tumbuh dan berkembang berdampingan dengan obligasi meskipun dalam

perbedaan jumlah yang sangat jauh. Dilihat dari sisi tujuan, fungsi utama sukuk

sama halnya dengan obligasi. Sukuk akhirnya memiliki peran penting sebagai

salah satu sumber pendanaan perusahaan dan menjadi solusi untuk berinvestasi

secara syariah mengingat belum ada instrumen jangka panjang syariah pada masa

itu. Sejak diterbitkannya sukuk korporasi yang pertama pada tahun 2002 hingga

akhir 2014, sukuk korporasi terus mengalami pertumbuhan, walaupun market

share nilai sukuk terhadap pasar obligasi dan sukuk masih belum mencapai 5%.

Page 7: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

3

2. METODE

2.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data penelitian yang di gunakan adalah data kuantitatif yang

bersifat deskriptif dengan menggunakan data sekunder periode waktu

2011-2018 yang mencakup data PDB, tingkat imbalan SBIS,Sukuk,Inflasi,

dan Kurs . Data yang digunakan bersumber dari OJK,BPS,Kemendagri

dan BI pada wilayah Indonesia

2.2 Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan

metode penelitian kuantitatif. Sedangkan untuk analisis dalam penelitian

ini menggunakan metode analisis Error Correction Mechanism (ECM)

untuk menganalisis Signifikansi antara Sukuk, PDB, Inflasi, kurs dan

tingkat imbalan SBIS. Alat pengolah data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perangkat lunak (software) komputer eviews 8 dengan

metode analisis

Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui

hubungan variabel dalam Sukuk korporasi yang diwakili oleh variabel

pertumbuhan perekonomian, inflasi,kurs dan suku bunga terhada

perkembangan pertumbuhan sukuk koporasi secara konstan. Hubungan

tersebut memiliki hubungan secara fungsional dengan formulasi sebagai

berikut:

Y= f (XI, X2, X3) (1)

Y = β0+ β1X1+ β2X2 + β3X3 µ (2)

Keterangan :

Y = Sukuk

β0 = Konstanta

β1,β2, = Koefisien Regresi

X1 = PDB Konstan

X2 = Inflasi

X3 = Suku Bunga

X4 = Kurs

µ = error term

Page 8: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

4

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil regresi pada Tabel 4.6 terlihat koefisien ECT (koefisien

adjustment, λ) memiliki nilai sebesar 0.577263, dan memenuhi syarat ( 0 < λ < 1).

Koefisien ini memiliki nilai p atau probabilitas (signifikansi) empirik statitik

sebesar 0.0358 yang berarti koefisien adjustment signifikan pada α = 0,1 ( 0.0358

> 0.01). Kedua kondisi ini memperlihatkan bahwa model terestimasi benar-benar

merupakan model ECM, yang melalui mekanisme koreksi kesalahan dapat

mencapai ekuilibrium teoritik jangka panjang antara variabel independen dan

variabel dependen dalam model ekonometrik, yang dipakai dalam penelitian ini.

Tabel 1. Hasil Estimasi Model Ekonometri Pengaruh Variabel Makro Terhadap

Perkembangan Sukuk Korporasi Di Indonesia Periode 2011-2018

= - 21.20954 + 0.588994 ∆logPDBt + -0.035577 ∆INFt + (0.1245) (0.5852) (0.4396)

-0.705549 ∆logKURSt + -0.023574 ∆TISBISt+ 1.130364 logPDBt-1

(0.3737) (0.6835) (0.3563)

+ -0.686934 INFt-1 + -0.330497 logKURSt-1 + -0.688868 TISBISt-1

(0.0278) **

(0.6965) (0.0245) **

+ 0.577263 ECTt

(0.0358) **

R2 = 0.505387 ; DW-Stat = 2.233920; F-Stat = 1.589437 ; Sig. F-Stat = 0.210759

Uji Diagnosis

(1) Multikolinieritas (uji VIF)

∆logPDB = 1.111565; ∆INF = 0.002000; ∆logKURS = 0.589564;

∆TISBIS= 0.003207; logPDBt-1 = 1.404399; INFt-1=0.078297;

logKURSt-1= 0.688885; TISBISt-1=0.074698

(2) Otokorelasi (uji Breusch Godfrey)

2 (3)

= 4.971880; Sig (

2 ) = 0.1739

(3) Spesifikasi model (uji Ramsey Reset)

F (2,12) = 0.2263; Sig ( F ) = 1.685868

(4) Normalitas (uji Jarque Bera)

JB (2) = 2.351617; Sig. ( X2 ) = 0.308569

(5) Heteroskedastisitas (uji White)

2 (17) = 21.50059; Sig (

2 ) = 0.2047

Sumber:BPS, OJK, BI, dan Kemendagri (diolah). Keterangan: *Signifikan pada

= 0,01; **

Signifikan pada = 0,05; ***

Signifikan pada = 0,10; Angka dalam kurung adalah probabilitas empirik (p value) t-statistik.

Page 9: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

5

3.1 Uji Asumsi Klasik

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series,

sehingga seperti yang disajikan dalam Tabel 4.6 , uji asumsi klasiknya akan

meliputi uji multikolinieritas, uji normalitas residual, uji otokorelasi, uji

heteroskedastisitas, dan uji spesifikasi atau linieritas model.

3.1.1 Uji Multikolinieritas (VIF)

Uji Multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

VIF. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah model

regresi masing-masing variabel bebas (independent) saling berhubungan

secara linear atau tidak. Jika probabilitas nilai Centered VIF > 10 (ada

masalah Multikolinieritas) namun bila probabilitas nilai Centered VIF<10

(tidak ada masalah Multikolinieritas).

3.1.2 Uji Normalitas Residual (Jarque Bera)

Normalitas residual akan diuji dengan menggunakan uji Jarque Bera

(JB). Dimana H0 uji JB adalah distribusi residual normal; dan HA-nya

distribusi residual tidak normal. H0 diterima jika nilai p (p value),

probabilitas, atau signifikasi empirik statistik JB > α; H0 ditolak. Jika nilai

p (p value), probabilitas, atau signifikasi empirik statistik JB α.terlihat

nilai p, probabilitas, atau signifikansi empirik stastistik JB adalah sebesar

0.308569 ( > 0,10 ); jadi H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

distribusi residual normal.

3.1.3 Uji Otokorelasi (Breusch Godfrey)

Otokorelasi akan diuji dengan uji Breusch Godfrey (BG). Jika H0

dari uji BG adalah tidak terdapat otokorelasi dalam model; HA-nya

terdapat otokorelasi dalam model. H0 diterima apabila nilai p (p value),

probabilitas atau signifikansi empirik statistik 2 uji BG > α; H0 ditolak

apabila nilai p (p value), probabilitas atau signifikansi empirik statistik 2

uji BG α. Nilai p, probabilitas, atau signifikansi empirik stastistik 2 uji

BG sebesar 0.1739 ( > 0,10); maka H0 diterima sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa tidak terdapat masalah Otokorelasi dalam model.

Page 10: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

6

3.1.4 Uji Heterokedastisitas (Uji White)

Uji White akan dipakai untuk menguji heterokedastisitas. H0 uji

White adalah tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam model; dan

HA-nya terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model. H0 diterima

apabila nilai p (p value), probabilitas atau signifikansi empirik statistik

2 uji White > α; H0 ditolak apabila nilai p (p value), probabilitas atau

signifikansi empirik statistik 2 uji White α. Nilai p, probabilitas, atau

signifikansi empirik stastistik 2

uji White adalah sebesar 0.2047 ( >

0,10 ) ; maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat masalah Heterokedastisitas yang serius dalam model.

3.1.5 Uji Spesifikasi Model (Ramsey Reset)

Ketepatan spesifikasi atau linieritas model dalam penelitian ini

akan diuji memakai uji Ramsey Reset. Uji Ramsey Reset memiliki H0

spesifikasi modelnya tepat atau linier; sementara HA-nya spesifikasi

modelnya tidak tepat atau tidak linier. H0 diterima apabila nilai p (p

value), probabilitas atau signifikansi empirik statistik F uji Ramsey

Reset > α; H0 ditolak apabila nilai p (p value), probabilitas atau

signifikansi empirik statistik F uji Ramsey Reset α.

Nilai p, probabilitas, atau signifikansi empirik stastistik F

uji

Ramsey Reset terlihat memiliki nilai sebesar 0.2263 > 0.10 maka Ho

diterima, sehingga spesifikasi model benar (model linier).

3.2 Uji Kebaikan Model

3.2.1 Uji Eksistensi Model (Uji F)

Model eksis apabila seluruh variabel independen secara simultan

memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (koefisien regresi tidak

secara simultan bernilai nol). Uji eksistensi model adalah uji F. Dalam

penelitian ini, formulasi hipotesis uji eksistensi modelnya adalah

0 1 2 3 4: 0H , koefisien regresi secara simultan bernilai nol

atau model tidak eksis; 1 2 3 4: 0 | 0 | 0 | 0AH , koefisien

regresi tidak secara simultan bernilai nol atau model eksis.. H0 akan

Page 11: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

7

diterima jika nilai p (p value), probabilitas, atau signifikasi empirik

statistik F > α.; H0 akan ditolak jika nilai p (p value), probabilitas, atau

signifikasi empirik statistik F α Terlihat bahwa nilai p, probabilitas, atau

signifikansi empirik stastistik F

pada estimasi model memiliki nilai

0.210759 > 0.10 sehingga Ho diterima. Maka model yang dipakai Tidak

Eksis.

3.2.2 Koefisien Determinasi ( R2)

Koefisien determinasi (R2) menunjukan daya ramal dari model

terestimasi. Dari Tabel 4.6 terlihat nilai R2 sebesar 0.505387 artinya

50.5387% variasi varaiabel Sukuk dapat dijelaskan oleh variabel inflasi

(INF), pertumbuhan ekonomi (PDB), Nilai Tukar (Kurs) dan tingkat

imbalan SBIS Sisanya 49,5 % dipengaruhi oleh variabel-variabel atau

faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini dan hasil regresi dengan model Error Corection

Model (ECM) mengenai pengaruh variabel makro ekonomi yakni Pertumbuhan

Ekonomi (PDB), Inflasi, Nilai tukar IDR/USD, dan Tingkat Imbalan Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (TISBIS) terhadap Pertumbuhan Sukuk Korporasi di

Indonesia Tahun 2011-2018,dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Jangka Pendek

Dalam penelitian ini variabel independen yang diteliti tidak signifikan

sehingga tidak mempunyai pengaruh jangka pendek terhadap pertumbuhan

dan perkembangan sukuk korporasi di Indonesia periode 2011-2018.

b. Jangka panjang

Dalam jangka panjang indikator makro ekonomi yang mempunyai

pengaruh hubungan jangka panjang hanya variabel Inflasi dan tingkat

imbalan SBIS yang memiliki pengaruh negatif signifikan pada variabel

Inflasi dan dan tingkat imbalan SBIS. Dimana nilai Adjusted R-squared

0.187421 atau sebesar 19%. Artinya pengaruh jangka panjang antar

Page 12: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

8

variabel makroekonomi dalam jangka panjang hanya sebesar 19% sisanya

81% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak di ikut sertakan dalam

varaibel lainnya.

Dari penjelasan pada bab sebelumnya, diperoleh hasil bahwa

variabel makro ekonomi yang memiliki pengaruh dominan terhadap

pertumbuhan sukuk korporasi adalah Inflasi dan TISBIS. Hal ini terlihat

dari hubungan jangka panajang yang diperoleh sehingga signifikan negatif

yang mampu mempengaruhi perkembangan sukuk korporasi. Maka dapat

disimpulkan bahwa kondisi ekonomi yang kondusif sangat mempengaruhi

pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Adrian, S. (2009). Aspek Hukum Obligasi Syariah . Jakarta: Sinar Grafika.

Ajija,dkk. (2011). Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat.

Anggraini, L. (2016). Analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (SBIS),

non performing financing (NPF), kurs, dan inflasi terhadap pembiayaan

murabahah pada perbankan syariah di indonesia (periode januari 2010 -

januari 2016). Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah.

Antonio, M. S. (2001). Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Gema

Insani.

Appa, Y. (2014). Pengaruh Inflasi dan Kurs Rupiah/Dolar Amerika terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

eJournal Administrasi Bisnis, 498-512.

Boediono. (2005). Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE.

Boediono. (2011). Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Burhanudin, S. (2008). Pasar Modal Syariah. Yogyakarta: UII PERS.

Ghazali, I. (2009). Ekonometrika Teori,Konsep dan Aplikasi. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Gregory, N. M. (2006). Pengantar Ekonomi MMakro. Jakarta: Salemba Empat.

Gujarati, D. (2003). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Page 13: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

9

Gujarati, D. (2004). Basic Econometric. New York: McGraw-Hill Higher

Education.

Gujarati, D. (2010). Dasar-Dasar Ekonometrika Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Salemba

Empat.

Hamid, A. R. (2008). Lembaga Keungan Syariah . Jakarta: Zikrul Hakim.

Hasan, I. (2002). Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasi. Bogor: Ghalia

Indonesia

Hermungsih, S. (2012). Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Kuncoro, M. (2001). Metode Kuantitatif. Yogyakarta: BPFE.

Mankiw, G. (2003). Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Mubarok, A. R. (2012). Buku Cerdas Investasi dan Transaksi Syariah. Jakarta:

Transmedia.

Murni, A. (2006). Ekonomika Makro. Bandung: PT.Refika Aditama.

Prof.Dr.Ir.Bambang Juanda, M. J. (2012). Ekonometrika Deret Waktu : Teori dan

Aplikasi. Bandung: Percetakan IPB.

Purnamawati, I. (2015). Perbandingan Sukuk dan Obligasi (Telaah Dari Perspektif

dan Akutansi). Jurnal Akutansi Universitas Jember, 65.

Putong, I. (2003). Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Ghalia

Indonesia, Rahardja Pratama.

Rahardjo, S. (2004). Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT.Gramedia

Pustaka Utama.

Salvatore. (1997). ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI. 6.

Samuelson, P. A. (2004). Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta: PT. Media Global

Edukasi.

Santoso. (2013). Analisis Pengaruh Ekonomi Makro, Index Dow Jones, dan Index

Nikkei 225 terhadap Index Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI priode

2007-2011. FEB Universitas Surabaya.

Page 14: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP ...eprints.ums.ac.id/73646/14/NASPUB.pdf · syariah, selama segala jenis transaksi yang terkait di dalamnya tidak bertentangan dengan

10

Sasanti, N. I. (2008). Analisis Pengaruh Variabel-Variabel Makro terhadap

Pertumbuhan Obligasi Pemerintah di Indonesia. Bogor: Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Instituut Pertanian Bogor.

Siwi, I. N. (2016). ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA 2005-2015.

Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, 2-3.

Soemitra, A. (2009). Bank dan Lemabaga Keuanagn Syariah. Jakarta : Kencana.

Sujoko, E. (2006). Metode Penlitian Akutansi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukirno, S. (2008). Makro Ekonomi,Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Suryahadi. (2004). Statistik Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Buku Bab 2

Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.

Susyanti, J. (2016). Pengelolaan Lembaga Keunagan Syariah. Malang: Empat

Dua.

Tandelilin, E. (2011). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta:

BPFE Yogyakarta.

Tandelilin, E. (2012). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: Edisi

ke Empat: Kanisius.

Umam, K. (2013). Pasar Modal Syariah. Bandung: CV Pstaka Setia.

Widarjono, A. (2009). Ekonometrika: Peeengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta:

Ekonisia.

Widodo, A. A. (2017). Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah dan Sertifikat

Bank Indonesia Syariah Terhadap Volatilitas Jakarta Islamic Index

Periode 2013 – 2015. 2017: Skripsi UIN Walisongo.