analisis pengaruh tipe kepemilikan bank terhadap fee …

21
1 ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE BASED INCOME DAN RISIKO KREDIT DI INDONESIA PERIODE 2004 2011 Maya Hijriatul Rosada, Sisdjiatmo K. Widhaningrat S.E., M.Sc Program Studi S1 Reguler Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Abstrak Penelitian ini menganalisis pengaruh tipe kepemilikan bank terhadap Fee Based Income dan risiko kredit bank di Indonesia periode 2004-2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi determinan dari Fee Based Income dan dampak Fee Based Income pada risiko kredit Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional (Devisa), dan Bank Asing. Penelitian ini menemukan bahwa tipe kepemilikan bank berpengaruh terhadap Fee Based Income. Dibandingkan dengan Bank Asing, Bank Persero mendapatkan Fee Based Income yang lebih kecil. Bagi Bank Persero dan Bank Asing, Fee Based Income secara signifikan dapat mengurangi risiko kredit yang diukur melalui Loan Loss Provision. Selain itu, penelitian ini memiliki implikasi untuk perubahan profil risiko bank di emerging market country yang fokus pada Fee Based Income. Kata Kunci : Tipe Kepemilikan Bank, Fee Based Income, Risiko Kredit, Indonesia Abstract The aims of this research is to analyze impact type of ownership on fee based income and credit risk for Indonesian banks over the period 20042011. The purpose of this research is to investigate both the determinants of Fee Based Income and the impact of Fee Based Income on credit risk measures for State Bank, Private National Bank (Foreign Exchange) and Foreign Bank. The finding of this research is type of ownership does matter in the pursuit of Fee Based Income. Relative to Foreign Bank, State Bank earn significantly less fee-income. Fee-based income significantly reduces credit risk, measured by loan loss provision variable, for foreign and state bank. Our research has implications for the changes in the risk profile for banks in emerging market country pursuing non-interest revenue sources Key Words : Type of Ownership, Fee Based Income, Credit Risk, Indonesia Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

1

ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK

TERHADAP FEE BASED INCOME DAN RISIKO KREDIT

DI INDONESIA PERIODE 2004 2011

Maya Hijriatul Rosada, Sisdjiatmo K. Widhaningrat S.E., M.Sc

Program Studi S1 Reguler

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Abstrak

Penelitian ini menganalisis pengaruh tipe kepemilikan bank terhadap Fee Based Income dan

risiko kredit bank di Indonesia periode 2004-2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menginvestigasi determinan dari Fee Based Income dan dampak Fee Based Income pada risiko

kredit Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional (Devisa), dan Bank Asing. Penelitian ini

menemukan bahwa tipe kepemilikan bank berpengaruh terhadap Fee Based Income.

Dibandingkan dengan Bank Asing, Bank Persero mendapatkan Fee Based Income yang lebih

kecil. Bagi Bank Persero dan Bank Asing, Fee Based Income secara signifikan dapat mengurangi

risiko kredit yang diukur melalui Loan Loss Provision. Selain itu, penelitian ini memiliki

implikasi untuk perubahan profil risiko bank di emerging market country yang fokus pada Fee

Based Income.

Kata Kunci : Tipe Kepemilikan Bank, Fee Based Income, Risiko Kredit, Indonesia

Abstract

The aims of this research is to analyze impact type of ownership on fee based income and credit

risk for Indonesian banks over the period 2004–2011. The purpose of this research is to

investigate both the determinants of Fee Based Income and the impact of Fee Based Income on

credit risk measures for State Bank, Private National Bank (Foreign Exchange) and Foreign

Bank. The finding of this research is type of ownership does matter in the pursuit of Fee Based

Income. Relative to Foreign Bank, State Bank earn significantly less fee-income. Fee-based

income significantly reduces credit risk, measured by loan loss provision variable, for foreign

and state bank. Our research has implications for the changes in the risk profile for banks in

emerging market country pursuing non-interest revenue sources

Key Words : Type of Ownership, Fee Based Income, Credit Risk, Indonesia

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 2: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

2

1. Pendahuluan

Industri perbankan Indonesia selama beberapa dekade yang lalu telah melalui sejumlah

fase perubahan. Diawali dengan reformasi ekonomi khususnya dalam sektor keuangan pada awal

tahun 1980-an yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional bank melalui

penghapusan pagu kredit, bank bebas menetapkan suku bunga kredit, tabungan, dan deposito,

serta menghentikan pemberian Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) kepada semua bank

sehingga dapat dikatakan bahwa reformasi ekonomi melalui kebijakan liberalisasi keuangan

merupakan penyebab utama terjadinya deregulasi perbankan (Bank Indonesia).

Deregulasi perbankan dimaksudkan dengan tujuan untuk membangun sistem perbankan

yang sehat, efisien dan tangguh, mampu menjangkau masyarakat yang terpencar di Nusantara

serta mampu berkiprah secara internasional, dan upaya secara bertahap mengembalikan Bank

Indonesia secara murni sebagai Bank Sentral sehingga deregulasi perbankan telah memberi

kelonggaran-kelonggaran bagi perbankan sejak tahun 1983 hingga sampai saat ini, kelonggaran

tersebut memunculkan bank-bank baru dan cabang-cabang bank yang sudah ada.

Seiring dengan berkembangnya dunia perbankan di Indonesia, hasil reformasi ini adalah

sebuah lingkungan yang kompetitif dimana semua bank bersaing untuk mendapatkan pangsa

pasar. Salah satu strategi untuk meningkatkan pendapatan dalam lingkungan yang semakin

kompetitif ini yaitu memperluas range of financial service yang ditawarkan kepada klien dengan

cara mendiversifikasikan pendapatan dari kegiatan tradisional seperti loan dengan kegiatan yang

lebih menghasilkan seperti fee income, service charge, trading revenue, dan tipe lain dari Fee

Based Income. Dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini bahwa Fee Based Income meningkat

dari tahun 2000-2010:

Gambar 1.1 Sumber Pendapatan Bank

Sumber: Bank Indonesia (2012)

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 3: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

3

Selain itu, penelitian ini juga menyatakan risiko dalam industri perbankan dipengaruhi

oleh tipe kepemilikan bank melalui kegiatan Fee Based Income. Berdasarkan pada Gambar 1.2,

Bank Asing sangat aktif berpartisipasi dalam kegiatan Fee Based Income dan kehadiran Bank

Asing di industri perbankan Indonesia dipandang dengan menggunakan prinsip kehati-hatian oleh

Bank Indonesia, Bank Sentral di Indonesia.

Gambar 1.2 Fee Based Income Bank Umum di Indonesia

Sumber: Bank Indonesia (2012)

Sebuah artikel terakhir di Wall Street Journal (WSJ) menyatakan bahwa setiap

peningkatan kehadiran Bank Asing di sebuah negara menjadi subjek yang mengandung “risiko

melemahnya stabilitas keuangan” dikarenakan Bank Persero memiliki Fee Based Income yang

lebih rendah dibandingkan dengan Bank Asing yang secara signifikan memiliki Fee Based

Income yang lebih besar dibandingkan dengan Bank Umum Swasta Nasional (Devisa) dan dapat

dikatakan bahwa peningkatan Fee Based Income bagi Bank Persero dapat memperkuat stabilitas

keuangan di Indonesia.

Setelah terjadi krisis keuangan Asia pada tahun 1997, Fee Based Income, risiko dan

stabilitas keuangan merupakan isu yang penting bagi para pembuat peraturan (regulator),

termasuk bank sentral dan institusi keuangan. Untuk mencapai stabilitas keuangan, Bank

Indonesia memprioritaskan effectiveness dan efficiency dari pengawasan perbankan dengan

sistem pengawasan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko (Risk Based Supervision/RBS).

Menurut Bank Indonesia, pendekatan pengawasan berdasarkan risiko mengidentifikasi

sumber ketidakstabilan sistem keuangan umumnya lebih bersifat forward looking (melihat

kedepan). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi risiko yang akan timbul serta

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 4: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

4

mempengaruhi kondisi sistem keuangan mendatang karena risiko dikhawatirkan akan menjadi

semakin membahayakan, meluas dan bersifat sistemik sehingga mampu melumpuhkan

perekonomian

Dalam upaya pencapaian stabilitas perbankan, Bank Indonesia terus berupaya untuk

memperkuat struktur industri perbankan serta institusi bank yang terlibat di dalamnya. Arah

kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang dilandasi oleh visi mencapai suatu

sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan

dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Gambar 1.3 Financial Stability Index

Sumber: Bank Indonesia (2012)

Namun, dapat dilihat pada Gambar 1.3 bahwa Financial Stability Index (FSI) turun dari

1,65 (Juni 2011) menjadi 1,63 (Desember 2011) yang disebabkan relatif terjaganya ketahanan

perbankan dan turunnya risiko perbankan serta tekanan di pasar saham dan pasar modal. Sebagai

supervisory authority, Bank Indonesia memiliki tugas penting dalam menjaga stabilitas keuangan

agar tidak sampai melumpuhkan perekonomian. Salah satu cara caranya adalah dengan

melakukan penelitian mengenai sumber-sumber yang dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam

sistem keuangan.

Di negara berkembang seperti Indonesia, diversifikasi pendapatan melalui kegiatan Fee

Based Income mungkin dianggap sebagai suatu hal yang sangat berisiko dikarenakan kurangnya

pengalaman sebelumnya, kurangnya biaya dan teknologi, terutama pada Bank Persero dan Bank

Umum Swasta Nasional.

Dengan melihat berbagai pandangan yang berbeda mengenai tipe kepemilikan bank, Fee

Based Income dan risiko bank serta adanya isu kebijakan izin berjenjang (multiple-license) dari

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 5: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

5

Bank Indonesia yang bertujuan untuk mencegah dominasi asing. Maka penulis termotivasi untuk

melakukan sebuah penelitian mengenai pengaruh tipe kepemilikan bank terhadap Fee Based

Income dan risiko kredit bank.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah benar tipe kepemilikan bank berpengaruh

terhadap Fee Based Income sehingga diharapkan penelitian ini memiliki beberapa kontribusi bagi

Industri Perbankan di Indonesia seperti membantu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam

melakukan bank supervision, meningkatkan range of financial service khususnya bagi Bank

Persero dan Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) serta meningkatkan motivasi bagi industri

perbankan indonesia untuk mengembangkan teknologi informasi.

Selain itu, apabila hasil penelitian ini juga dapat menunjukkan bahwa diversifikasi

pendapatan dapat menurunkan risiko kredit bank maka diharapkan penelitian ini dapat

bermanfaat bagi Bank Persero dan Bank Umum Swasta Nasional (Devisa) khususnya di

emerging market country seperti Indonesia untuk mendiversifikan pendapatan kedalam kegiatan

Fee Based Income dengan harapan dapat mengurangi risiko kredit yang ada dalam suatu bank.

Terakhir, adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah Republik

Indonesia dalam meningkatkan Good Corporate Governance (GCG) melalui transparansi dan

manajemen risiko bank, sehingga industri perbankan di Indonesia dapat menciptakan sebuah

sistem keuangan yang stabil dan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan taraf hidup

rakyat banyak serta fungsi bank sebagai “Agen Pembangunan” (Agent of Development) dapat

terealisasi dengan baik.

Bagian penelitian ini akan disusun sebagai berikut: Bab 2 penjelasan tinjauan literatur.

Metodologi penelitian pada Bab 3. Analisis dan pembahasan pada bab 4 serta kesimpulan dan

saran pada Bab 5.

2. Tinjauan Literatur

2.1 Tipe Kepemilikan Bank dan Fee Based Income

Ketika banyak penelitian mengenai kepemilikan dan kinerja perusahaan, relevansinya

terhadap penelitian ini adalah untaian yang menguji tipe kepemilikan pemerintah dan swasta baik

domestik maupun asing terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui Fee Based Income.

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 6: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

6

Hart et al. (1997) menemukan keuntungan pada bank milik pemerintah. Sebaliknya,

Boycko et al. (1995) and Dewenter and Malatesta (2001), menemukan bahwa kepemilikan umum

tidak menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik. Demikian pula, Shleifer and Vishny

(1997) menyarankan bahwa di banyak instansi, terutama perusahaan milik negara (BUMN) tidak

melayani kepentingan publik yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan milik swasta.

Bukti empiris pada struktur kepemilikan dan profitabilitas bank secara khusus menguji

perbedaan kinerja bank milik pemerintah dan bank milik swasta, sebagian besar di negara transisi

dan berkembang. Secara umum, banyak penelitian mendokumentasikan bahwa bank milik

pemerintah sangat kurang efisien dibandingkan dengan bank milik swasta. Penelitian

menemukan bank milik pemerintah kurang efisien, memiliki non-performing loan yang tinggi,

dan tidak selalu menyediakan tingkat perkembangan dan pertumbuhan keuangan yang lebih

tinggi (Altunbas et al., 2001; La Porta et al., 2002; Barth et al., 2004; Beck et al., 2004).

Baru-baru ini, Cornett et al. (2010) menguji kinerja bank selama 1980-2004 untuk

menemukan bahwa penurunan di dalam pengembalian cash flow, modal utama dan kualitas kredit

dari bank milik pemerintah yang secara signifikan lebih besar daripada bank milik swasta selama

periode 1997-2000 yang merupakan periode 4 tahun setelah awal Krisis Keuangan Asia.

2.2 Fee Based Income dan Risiko Kredit

Literatur diversifikasi meliputi barang dan jasa sama baiknya dengan diversifikasi

geografis, mereka hanya mendiskusikan literatur yang berhubungan dengan diversifikasi terhadap

kegiatan Fee Based Income. Sebuah peningkatan dalam Fee Based Income diperkirakan dapat

memperbaiki pendapatan. Hal itu juga diperkirakan bahwa dengan meningkatnya Fee Based

Income, bank dapat beralih dari traditional intermediation dan penurunan risiko kredit dan suku

bunga secara simultan.

Stiroh (2004) menilai keuntungan-keuntungan diversifikasi yang potensial dari perubahan

sumber pendapatan bank ke dalam kegiatan Fee Based Income. Ia menyatakan bahwa

peningkatan Fee Based Income pada bank komersial di US tidak hanya berkontribusi terhadap

tingkat pendapatan bank yang lebih tinggi sepanjang waktu, tetapi juga membawa keyakinan

yang dapat mengurangi volatilitas profit dan risiko bank.

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 7: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

7

Menggunakan data bank tingkat aggregat dan individu dari 1979 sampai 2001, Stiroh

menemukan bahwa, pada tingkat aggregat, ketika volatilitas dari pertumbuhan pendapatan bank

yang sangat menurun pada tahun 1990-an, hal ini lebih disebabkan karena volatilitas yang

berkurang dalam pertumbuhan net interest income dibandingkan dengan keuntungan diversifikasi

dari pertumbuhan Fee Based Income.

Sebaliknya, ia menemukan garis diantara Fee Based Income dan interest income yang

semakin bias dengan dua sumber pertumbuhan pendapatan yang semakin berkorelasi sepanjang

waktu. Ia menunjukkan bahwa cross-selling yang lebih besar menampakkkan beberapa segmen

bisnis dengan goncangan ekonomi yang sama, tetapi menghilangkan beberapa keuntungan

diversifikasi yang potensial.

Pada tingkat bank individu, Stiroh menemukan korelasi peningkatan yang sama antara

Fee Based Income dan interest income dan mencatat bahwa tidak hanya peningkatan Fee Based

Income secara negatif berdampak pada return, tetapi juga meningkatkan potensi kebangkrutan.

Stiroh dan Rumble (2006) juga mencatat kesalahan yang mirip dari risk return trade off

untuk bank-bank di US yang menyatakan bahwa keuntungan pendapatan dari diversifikasi

disebabkan oleh pertumbuhan Fee Based Income yang sebanding dengan peningkatan volatilitas,

menghasilkan sebuah peningkatan yang tidak sepadan di dalam return saham.

Dalam garis argumen yang sama, DeYoung and Roland (2001) and DeYoung and Rice

(2004) menunjukkan bahwa Fee Based Income ada bersama dengan, bukan menggantikan

interest income di bank komersial US. Dengan demikian, menurut DeYoung and Roland (2001),

perluasan ke dalam fee based income dapat menghasilkan peningkatan variabilitas dari

keuntungan yang meningkat sepanjang profitabilitas yang lebih tinggi dan sebuah risk return

trade off yang buruk untuk bank-bank. DeYoung and Rice (2004) juga menemukan bahwa bank

yang terkelola lebih baik cenderung bergerak lebih lambat ke dalam kegiatan Fee Based Income.

Ketika Stiroh (2004), DeYoung and Rice (2004), Stiroh and Rumble (2006)

mengindikasikan sebuah risk return trade off yang buruk bagi bank komersial yang

mengusahakan ke dalam sumber-sumber pendapatan Fee Based Income, penelitian yang sama

terhadap Fee Based Income untuk bank-bank di Eropa menyediakan hasil yang sedikit berbeda.

Chiorazzo et al. (2008) menunjukkan bahwa diversifikasi pendapatan meningkatkan risk-

adjusted return. Mereka menemukan bahwa keuntungan diversifikasi dari Fee Based Income

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 8: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

8

menurun sesuai dengan ukuran bank; bank kecil dengan bagian Fee Based Income yang sangat

kecil mencatat keuntungan yang sangat signifikan.

Baele et al. (2007) menguji bank-bank di Eropa selama periode 1989-2004 untuk

menemukan bahwa Fee Based Income meningkatkan nilai bank franchise secara positif. Mereka

juga menemukan bahwa bank dengan Fee Based Income yang lebih tinggi memiliki beta pasar

yang lebih tinggi dan oleh karena itu risiko sistematik lebih tinggi.

Mercieca et al. (2007) mempelajari keuntungan diversifikasi dari bank-bank kecil di

Eropa untuk periode 1997-2003. Mereka tidak menemukan secara langsung keuntungan

diversifikasi dalam dan lintas garis bisnis, menariknya, menemukan sebuah hubungan yang

terbalik antara Fee Based Income dan kinerja bank.

Demikian pula, ketika Lepetit et al. (2008) menemukan bahwa bank-bank yang

memperluas ke dalam Fee Based Income menghadapi risiko dan insolvency risk yang lebih

tinggi, penemuan ini dapat dikaitkan dengan bank-bnak yang lebih kecil dan dikendalikan oleh

kegiatan komisi (comission) dan biaya (fee). Mereka memperlihatkan bahwa bank-bank yang

mengikutsertakan saham-saham yang lebih tinggi dari aktivitas trading tidak terkait dengan

risiko yang lebih tinggi.

Lepetit et al. (2008) menginvestigasi 602 bank-bank komersial Eropa dan bekerjasama

untuk menilai bagaimana perluasan bank-bank tersebut ke dalam fee based service berdampak

pada interest margin dan loan pricing mereka. Mereka menemukan bahwa bank dengan fee

based service yang lebih tinggi membebankan suku bunga pinjaman yang lebih rendah; borrower

default risk dihargai lebih rendah pada bank dengan fee based service yang lebih tinggi. Ia

menyatakan bahwa bank akan menggunakan loan sebagai penglaris, menimbulkan isu

peningkatan risiko ketika bank menggunakan strategi cross-selling. Mereka menunjukkan bahwa

penemuan mereka akan membantu menjelaskan hubungan positif yang ditemukan antara risiko

dan diversifikasi produk yang ditemukan pada penelitian sebelumnya oleh DeYoung & Rice

(2004) dan Stiroh (2004).

3. Metodologi

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 46 bank yang termasuk ke dalam Bank Persero,

Bank Umum Swasta Nasional (Devisa) dan Bank Asing selama 8 tahun periode 2004-2011.

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 9: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

9

Peneliti hanya membatasi sampel pada 3 tipe kepemilikan karena ingin menanalisis perbedaan

antara Bank Pemerintah, Bank Umum Swasta Nasional (Devisa), dan Bank Asing.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Data panel merupakan

gabungan antara time series dengan data cross section dengan jumlah unit data yang sama.

Pengolahan data sekunder untuk variabel penelitian ini menggunakan beberapa paket

program statistik seperti Microsoft Office Excel 2007 dan STATA 11. Kegiatan pengolahan data

dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007 meliputi pembuatan tabel dan grafik untuk

analisis deskriptif. Sedangkan untuk pengujian analisis regresi berganda data panel menggunakan

STATA 11 sebagai program pengolahan data.

Sejak Fee Based Income meningkat pada bank, pertama-tama kami ingin menjelaskan

apakah tipe kepemilikan bank berpengaruh terhadap Fee Based Income Bank. Model Pertama

akan menjelaskan hubungan diantara Fee Based Income dan Tipe Kepemilikan Bank melalui

model sebagai berikut:

Fee Based Incomeit = + 1 (Bank Persero Dummyit) + 2 (Bank Asing Dummyit) + 3

(LnTAit) + 4 (ROEit) + 5 (LLPit) + 6 (GTAit) + 7 (L-TAit) + 8

(CapAdeqit) + it

Selanjutnya, Model 2 akan mencoba menjelaskan pengaruh Fee Based Income terhadap Risiko

Kredit pada Bank Persero, BUSN Devisa dan Bank Asing:

Loan Loss Provisionit = + 1 (FBIit) + 2 (LnTAit) + 3 (ROEit) + 4 (EqTAit) + 5 (GTAit) + 6

(CapAdeqit) + υi + it

Dan terakhir, Model 3 akan mencoba menjelaskan pengaruh Commission Income, Trading

Income dan Other Income terhadap Risiko Kredit Bank pada Bank Persero, BUSN Devisa dan

Bank Asing.

Loan Loss Provisionit = + 1 (COMMit) + 2 (TRADit) + 3 (OTOPit) + 4 (LnTAit) + 5

(ROEit) + 6 (EqTAit) + 7 (GTAit) + 8 (CapAdeqit) + υi + it

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 10: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

10

Keterangan:

Bank Persero Dummy (Public Bank Dummy), dimana 1= Bank Persero Dummy, 0= otherwise

Bank Asing Dummy (Foreign Bank Dummy, dimana 1= Bank Asing Dummy, 0= otherwise

Log of total asset (LnTAit) merupakan variabel kontrol yang digunakan untuk melihat ukuran

suatu bank. Nilai variabel ini diperoleh dari logaritma natural atas total aset bank i pada

periode t.

Return on equity (ROEit) merupakan variabel kontrol yang menunjukkan kemampuan bank i

pada periode t untuk menghasilkan profit dengan menggunakan equity yang dimilikinya.

Loan loss provisions (LLPit) merupakan jumlah Penyisihan Penghapusan Aktiva (PPA) kredit

yang ditetapkan untuk tahun t relatif terhadap total kredit pada tahun t. LLP digunakan untuk

menilai risiko kredit bank.

Growth in total assets (GTAit) merupakan variabel kontrol yang diproksikan oleh rasio total

aset tahun ini dikurang periode sebelumnya dibagi dengan total total aset periode sebelumnya.

Loan to total assets (L-TAit) merupakan variabel kontrol yang diproksikan oleh rasio total

kredit dibagi dengan total aset pada akhir periode.

Capital adequacy ratio (CapAdeqit) merupakan variabel kontrol yang diproksikan oleh rasio

modal bank dibagi dengan aktiva terimbang menurut risiko pada akhir periode.

Diversification Variable merupakan variabel independen yang diproksikan oleh Fee Based

Income Ratio. Kemudian pada model selanjutnya diversification variable dipecah menjadi

COMM, TRAD dan OTOP untuk melihat besaran pengaruhnya terhadap Loan Loss Provision.

Commission Income (COMMit) merupakan variabel independen yang diproksikan oleh rasio

dari total pendapatan komisi dan provisi dibagi dengan total pendapatan operasi pada akhir

periode.

Trading Income (TRADit) merupakan variabel independen yang diproksikan oleh rasio dari

total pendapatan dari transaksi valas ditambah dengan kenaikan nilai surat berharga dibagi

dengan total pendapatan operasi pada akhir periode.

Other Income (OTOPit) merupakan variabel independen yang diproksikan oleh rasio dari total

pendapatan lainnya dibagi dengan total pendapatan operasi pada akhir periode.

Permodalan bank (EqTAit) merupakan variabel kontrol permodalan bank terhadap total aset

pada bank i periode t

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 11: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

11

Dengan mengacu pada model penelitian serta kerangka pengembangan hipotesis, maka

penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Pengaruh Tipe Kepemilikan Bank terhadap Fee Based Income

Hipotesis 1A: Tipe kepemilikan bank Persero yang terdaftar di Bank Indonesia berpengaruh

secara negatif terhadap Fee Based Income

Hipotesis 1B: Tipe kepemilikan bank Asing yang terdaftar di Bank Indonesia berpengaruh

secara positif terhadap Fee Based Income

Hipotesis 1C: Ukuran Bank berpengaruh secara positif terhadap Fee Based Income

Hipotesis 1D: Return on Equity berpengaruh secara positif terhadap Fee Based Income

Hipotesis 1E: Loan Loss Provision berpengaruh secara positif terhadap Fee Based Income

Hipotesis 1F: Growth in Total Asset berpengaruh secara positif terhadap Fee Based Income

Hipotesis 1G: Loan to Total Asset berpengaruh secara negatif terhadap Fee Based Income

Hipotesis 1H: Capital Adequacy Ratio berpengaruh secara negatif terhadap Fee Based

Income

2. Pengaruh Diversification Variable terhadap Risiko Kredit

Pengaruh Fee Based Income terhadap Risiko Kredit pada Bank Persero, Bank Umum

Swasta Nasional (Devisa) dan Bank Asing

Hipotesis 2A: Fee Based Income Bank Persero yang terdaftar di Bank Indonesia

berpengaruh secara negatif terhadap LLP

Hipotesis 2B: Fee Based Income Bank Umum Swasta Nasional (Devisa) yang terdaftar di

Bank Indonesia berpengaruh secara positif terhadap LLP

Hipotesis 2C: Fee Based Income Bank Asing yang terdaftar di Bank Indonesia berpengaruh

secara negatif terhadap LLP

Pengaruh Commission Income (COMM) terhadap Risiko Kredit pada Bank Persero,

Bank Umum Swasta Nasional (Devisa) dan Bank Asing

Hipotesis 3A1: Commission Income (COMM) Bank Persero yang terdaftar di Bank Indonesia

berpengaruh secara positif terhadap LLP

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 12: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

12

Hipotesis 3B1: Commission Income (COMM) Bank Umum Swasta Nasional (Devisa) yang

terdaftar di Bank Indonesia berpengaruh secara positif terhadap LLP

Hipotesis 3C1: Commission Income (COMM) Bank Asing yang terdaftar di Bank Indonesia

berpengaruh secara positif terhadap LLP

Pengaruh Trading Income (TRAD) terhadap Risiko Kredit pada Bank Persero, Bank

Umum Swasta Nasional (Devisa) dan Bank Asing

Hipotesis 3A2: Trading Income (TRAD) Bank Persero yang terdaftar di Bank Indonesia

berpengaruh secara negatif terhadap LLP

Hipotesis 3B2: Trading Income (TRAD) Bank Umum Swasta Nasional (Devisa) yang

terdaftar di Bank Indonesia berpengaruh secara negatif terhadap LLP

Hipotesis 3C2: Trading Income (TRAD) Bank Asing yang terdaftar di Bank Indonesia

berpengaruh secara negatif terhadap LLP

Pengaruh Other Income (OTOP) terhadap Risiko Kredit pada Bank Persero, Bank

Umum Swasta Nasional (Devisa) dan Bank Asing

Hipotesis 3A3: Other Income (OTOP) Bank Persero yang terdaftar di Bank Indonesia

berpengaruh secara negatif terhadap LLP

Hipotesis 3B3: Other Income (OTOP) Bank Umum Swasta Nasional (Devisa) yang terdaftar

di Bank Indonesia berpengaruh secara negatif terhadap LLP

Hipotesis 3C3: Trading Income (OTOP) Bank Asing yang terdaftar di Bank Indonesia

berpengaruh secara negatif terhadap LLP.

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 13: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

13

4. Analisis dan Pembahasan

4.1 Tipe Kepemilikan Bank dan Fee Based Income

*) Signifikan pada level 10%

**) Signifikan pada level 5%

***) Signifikan pada level 1%

Sumber : Output STATA 11 Olahan Penulis

Pada Hasil Regresi Model 1, dapat dilihat bahwa Bank Persero Dummy memiliki

hubungan negatif dan tidak signifikan sesuai dengan hipotesis bahwa ketika tipe kepemilikan

suatu bank adalah Bank Persero, maka bank akan menurunkan besaran Fee Based Income. Hasil

tidak signifikan dikarenakan Bank Persero di Indonesia adalah bank yang bank yang sudah

berpengalaman, memiliki financial network yang baik, dan memiliki inovasi teknologi.

Selain itu, Bank Persero di Indonesia merupakan bank yang memiliki komposisi aset (size

of bank) yang terbesar sehingga ketika suatu bank memiliki ukuran yang besar maka bank

tersebut akan semakin meningkatkan Fee Based Income-nya. Dan hal ini ditunjukkan pada

variabel LnTA untuk melihat size of bank, dimana hubungannya adalah positif dan signifikan

(DeYoung & Rice, 2004 dan Pennathur et. al, 2012).

Dan, pada variabel Bank Asing Dummy dapat dillihat bahwa hubungannya adalah positif

dan signifikan sesuai dengan hipotesis bahwa ketika tipe kepemilikan suatu bank adalah Bank

Asing, maka bank akan meningkatkan besaran Fee Based Income.

Model 1

Variable Coefficient Probability

C -0,21549 0,0050

Bank Persero Dummy -0,03547 0,2660

Bank Asing Dummy 0,24000*** 0,0000

LnTA 0,02199*** 0,0000

ROE 0,00252 0,7410

LLP -0,10684 0,4000

GTA -0,00008 0,9710

L-TA -0,10899*** 0,0060

CapAdeq 0,10217*** 0,0000

R-square 0,6376

Prob>chi2 0,0000

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 14: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

14

Oleh karena itu, untuk variabel tipe kepemilikan sesuai dengan penelitian yang dilakukan

sebelumnya oleh Rakhe (2010), yang mengatakan bahwa Bank Asing memiliki kinerja yang

lebih baik dibandingkan dengan Bank Persero (ditandai dengan FBI yang lebih besar). Hal ini

disebabkan Bank Asing tidak ingin memiliki ketergantungan pada interest income untuk

mendanai operasinya. Hasil serupa juga dikemukakan oleh Pennathur et al. (2012).

Selanjutnya, untuk variabel kontrol seperti Loan to Total Asset (L-TA) memiliki pengaruh

negatif dan signifikan, terhadap Fee Based Income, sesuai dengan hipotesis bahwa ketika terjadi

penurunan pada traditional interest income source yang menandakan jumlah total loan yang

diberikan kepada masyarakat juga menurun (bank tidak mampu bersaing di loan market), maka

bank akan meningkatkan Fee Based Income agar pendapatan bank tetap meningkat (Pennathur et.

al, 2012).

Dan variabel kontrol terakhir pada model 1 adalah Capital Adequacy Ratio (CAR),

dimana CAR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Fee Based Income. Hasil

penelitian ini sesuai dengan hipotesis ketika CAR suatu bank meningkat maka bank tersebut akan

lebih tertarik lagi untuk mendiversifikasikan pendapatannya ke dalam Fee Based Income. Hal ini

disebabkan CAR yang meningkat menandakan bahwa kecukupan modal bank sudah cukup kuat

sehingga bank tidak perlu khawatir untuk meningkatkan pendapatan melalui Fee Based Income.

Karena perusahaan sudah memiliki buffer yaitu CAR tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan sebelumnya oleh Blum’s (1999) dan Flannery (1989) menyatakan bahwa bank

dengan CAR yang tinggi, akan mengubah behavior bank untuk mengambil keputusan yang lebih

berisiko agar pendapatan tetap meningkat (High Risk High Return).

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 15: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

15

4.2 Tipe Kepemilikan Bank, Fee Based Income dan Risiko Kredit

*) Signifikan pada level 10%

**) Signifikan pada level 5%

***) Signifikan pada level 1%

Sumber : Output STATA 11 Olahan Penulis

Pada Hasil Regresi Model 2 untuk Bank Persero dan Bank Asing, dapat dilihat bahwa

variabel Fee Based Income (FBI) memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap risiko

kredit. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa ketika FBI meningkat, maka risiko kredit (Loan

Loss Provision) akan menurun pada Bank Persero. Hal ini disebabkan ketika Bank Persero telah

memutuskan untuk menurunkan traditional interest income source menandakan bank akan segera

meningkatkan FBI. Dengan semakin meningkatnya pendapatan maka Bank Persero dan Bank

Asing akan menghadapi Loan Loss Provision yang lebih rendah karena telah cukup tercover oleh

peningkatan FBI (Saunders and Walter, 1994 dan Hidayat et al.,2010)

Selanjutnya pada BUSN Devisa, variabel Fee Based Income (FBI) memiliki hubungan

positif dan signifikan terhadap risiko kredit. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa ketika FBI

meningkat, maka risiko kredit (Loan Loss Provision) akan meningkat pada BUSN Devisa

(khususnya small bank). Hal ini disebabkan ketika BUSN Devisa telah memutuskan untuk

Model 2 (Bank Persero) Model 2 (BUSN Devisa) Model 2 (Bank Asing)

Variable Coefficient Probability Coefficient Probability Coefficient Probability

C 0,10194 0,5910 0,30163 0,0000 -0,03000 0,7200

FBI -0,23799* 0,0500 0,12434*** 0,0060 -0,06046*** 0,0030

LnTA 0,00150 0,8770 -0,01544*** 0,0000 0,00504 0,3210

ROE -0,08906** 0,0450 -0,00283 0,3290 0,09472*** 0,0000

EqTA -0,10842 0,6440 -0,23394*** 0,0000 -0,10632 0,1170

GTA -0,11702*** 0,0060 -0,00124 0,1030 -0,01568 0,1220

CapAdeq 0,14372 0,2330 0,17848*** 0,0000 0,02577** 0,0490

R-squared 0,6450 R-squared 0,3505 R-squared 0,2407

Prob>chi2 0,0000 Prob>chi2 0,0000 Prob>chi2 0,0004

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 16: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

16

melakukan ekspansi ke dalam Fee Based Income activities, maka secara langsung risiko pada

BUSN Devisa akan lebih tinggi dibandingkan dengan bank yang hanya melakukan supply loan.

Selain itu, dengan BUSN Devisa yang mayoritas berukuran kecil, equity to total asset yang

bergerak menurun merupakan alasan meningkatnya risiko kredit pada BUSN Devisa (DeYoung

and Roland , 2001 dan Lepetit, 2008).

4.3 Tipe Kepemilikan Bank, Fee Based Income (COMM, TRAD, OTOP) dan Risiko

Kredit

*) Signifikan pada level 10%

**) Signifikan pada level 5%

***) Signifikan pada level 1%

Sumber : Output STATA 11 Olahan Penulis

Pada Hasil Regresi Model 3, dapat dilihat bahwa Comission Income memiliki pengaruh

positif yang tidak signifikan terhadap risiko kredit (Loan Loss Provision) pada Bank Persero,

BUSN Devisa dan Bank Asing. Hal ini tentunya sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh Pennathur et al., 2012 dan Ceboyan & strahan (2004) yang menunjukkan bahwa

risiko kredit berhubungan positif dengan comission income activities.

Model 3 (Bank Persero) Model 3 (BUSN Devisa) Model 3 (Bank Asing)

Variable Coefficient Probabili

ty Coefficient Probability Coefficient Probability

C -0,20398 0,1490 0,02896 0,3020 -0,01810 0,8470

COMM 0,04666 0,8100 0,10424 0,2570 0,04331 0,5320

TRAD -0,05530 0,7440 0,07303 0,3540 -0,06817** 0,0110

OTOP -0,64276*** 0,0000 0,31756*** 0,0000 -0,04771** 0,0360

LnTA 0,01409 0,1070 -0,00162 0,3710 0,00350 0,5320

ROE -0,04439 0,1720 -0,00735 0,0320 0,09813*** 0,0000

EqTA 0,18075 0,4470 -0,25273*** 0,0000 -0,12190* 0,0830

GTA -0,13647*** 0,0060 -0,00056 0,5350 -0,01728* 0,0860

CapAdeq 0,20671 0,1270 0,18153*** 0,0000 0,03093*** 0,0200

R-

squared 0,8345

R-squared 0,2647 R-squared 0,1332

Prob > F 0,0000 Prob>chi2 0,0000 Prob>chi2 0,0005

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 17: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

17

Selanjutnya, dapat dilihat pula bahwa Trading Income memiliki pengaruh negatif yang

tidak signifikan terhadap risiko kredit (Loan Loss Provision) pada Bank Persero. Namun pada

Bank Asing, trading Income memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap risiko kredit

(Loan Loss Provision). Hal ini tentunya sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh Pennathur et al. (2012) dan Stiroh (2004) yang menunjukkan bahwa risiko

kredit berhubungan negatif dengan trading income activities.

Dan yang terakhir, dapat dikatakan bahwa Other Income memiliki pengaruh negatif yang

signifikan terhadap risiko kredit (Loan Loss Provision) pada Bank Persero dan Bank Asing.

Namun pada BUSN Devisa, other Income memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

risiko kredit (Loan Loss Provision).

5. Kesimpulan dan saran

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tipe kepemilikan

bank terhadap Fee Based Income dan risiko kredit berdasarkan penelitian terdahulu yang

dilakukan Pennathur et al. (2012) di India. Pendapatan non-bunga (Fee Based Income) digunakan

untuk menilai diversifikasi pendapatan, sementara Loan Loss Provision digunakan untuk menilai

risiko kredit bank. Menurut Mercieca et al. (2007), diverisifkasi pendapatan dari kegiatan Fee

Based Income dapat dibedakan menjadi 3 sumber pendapatan, yaitu Commission Income

(COMM), Trading Income (TRAD) dan Other Income (OTOP).

Dengan menggunakan metode penelitian yang terbaik dari amsing-masing data panel

maka kami menemukan bahwa dari penelitian yang dilakukan pada Model 1, didapatkan

kesimpulan bahwa tipe kepemilikan Bank Asing secara signifikan dapat meningkatkan Fee Based

Income. Hal ini dikarenakan Bank Asing merupakan bank yang sudah berpengalaman, memiliki

financial network yang baik, dan memiliki inovasi teknologi tinggi.

Selain itu pada Model 2, didapatkan hasil bahwa pada Bank Persero dan Bank Asing, Fee

Based Income secara signifikan dapat menurunkan Loan Loss Provision bank. Sedangkan, Fee

Based Income pada Bank Umum Swasta Nasional (Devisa) secara signifikan dapat meningkatkan

risiko kredit bank. Hal ini disebabkan pada BUSN Devisa mayoritas adalah bank dengan ukuran

besar yang sering disebut dengan large bank (Total Asset > 1 Triliun Rupiah) sehingga sesuai

dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hidayat et al. (2010) menyatakan bahwa pada

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 18: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

18

large bank, ketika Fee Based Income meningkat maka akan semakin meningkatkan risiko kredit

bank tersebut.

Dari hasil penelitian dengan menggunakan Model 3, maka didapatkan hasil bahwa

Trading Income pada Bank Asing secara signifikan dapat menurunkan risiko kredit bank. Sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Pennathur et al. (2012) yang menyatakan bahwa dengan

meningkatnya Trading Income, maka bank akan mengurangi fokus bank terhadap interest income

activities, sehingga interest income menurun. Dan hal inilah yang menyebabkan risiko kredit

menurun

Selanjutnya, pada Bank Persero dan Bank Asing Other Income secara signifikan dapat

menurunkan risiko kredit bank. Sedangkan, pada Bank Umum Swasta Nasional (Devisa), Other

Income secara signifikan dapat meningkatkan Loan Loss Provision bank.

Oleh karena itu, hasil penelitian ini memiliki beberapa implikasi bagi Bank, Otoritas

Moneter, dan Masyarakat khususnya bagi pengembangan produk perbankan dan peningkatan

maajemen risiko bank sehingga dapat tercipta transparansi keuangan di dalam industri perbankan

di Indonesia.

Referensi

Altunbas, Y., Evans, L., Molyneux, P., (2001). Bank ownership and efficiency. Journal of

Money, Credit and Banking 33, 926–954.

Baele, L., de Jonghe, O., Vennet, R.V., (2007). Does the stock market value bank diversification?

Journal of Banking and Finance 31 (7), 1999–2023.

Barth, J.R., Caprio, G. Jr., Levine, R., (2004). Bank supervision and regulation: what works best?

Journal of Financial Intermediation 13, 205–248.

Beck, T., Demirgüç-Kunt, A., Maksimovic, V., (2004). Bank competition and access to finance:

international evidence. Journal of Money, Credit, and Banking 36, 627– 648.

Blum, J. (1999). Do capital adequacy requirements reduce risks in banking? Journal of Banking

& Finance 23, 755–771.

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 19: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

19

Bonin, J.P., Hasan, I., Wachtel, P., (2005). Privatization matters: bank efficiency in transitional

countries. Journal of Banking and Finance 29 (8–9), 2155–2178.

Boot, A., Greenbaum, S., (1993). Bank regulation, reputation and rents theory and policy

implications. In: Mayer, C., Vives, X. (Eds.), Capital Markets and Financial Intermediation.

Cambridge University Press, Cambridge, 262–285.

Boycko, M., Schleifer, A., Vishny, R.W., (1995). Privatizing Russia. MIT Press, Cambridge,

MA.

Cebenoyan, A.S., Strahan, P.E. (2004). Risk management, capital structure and lending at banks.

Journal of Banking & Finance 28, 19–43.

Chiorazzo, V., Milani, C., Salvini, F., (2008). Income diversification and bank performance:

evidence from Italian banks. Journal of Financial Services Research 33, 181–203.

Cornett, M., Lin, G., Khaksari, S., Tehranian, H., (2010). The impact of state ownership on

performance differences in privately-owned versus state-owned banks: an international

comparison. Journal of Financial Intermediation 19 (1), 74– 94.

Dewenter, K.L., Malatesta, P.H., (2001). State-owned and privately-owned firms: an empirical

analysis of profitability, leverage, and labor intensity. American Economic Review 91, 320–334.

DeYoung, R., Roland, K. (2001). Product mix and earnings volatility at commercial banks:

evidence from a degree of total leverage model. Journal of Financial Intermediation 10, 54–84.

DeYoung, R., Rice, T. (2004). Fee Based Income and financial performance at US commercial

banks. Financial Review 39, 101–127.

Flannery, M., (1989). Capital regulation and insured banks’ choice of individual loan default

rates. Journal of Monetary Economics 24, 235–258.

Gujarati, D. N. (2009). Basic Econometrics. New York: McGrawHill.

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 20: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

20

Hadad, M.D., Sugiarto, A., Purwanti, W., Hermanto, M.J., Arianto, B. (2003). Kajian Mengenai

Struktur Tipe kepemilikan bank di Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia.

Hadad, M.D., Santoso,W., Besar,D.S., Rulina,I., Purwanti, W., Satria,R. (2004). Fungsi

Intermediasi Bank Asing Dalam Mendorong Pemulihan Sektor Riil di Indonesia. Jakarta: Bank

Indonesia.

Hart, O., Shleifer, A., Vishny, R.W. (1997). The proper scope of government: theory and an

application to prisons. Quarterly Journal of Economics 112, 1127–1161.

Hidayat, W.Y., Kakinaka,M., Miyamoto,H. (2010). Bank Risk and Fee Based Income Activities

in the Indonesian Banking Industry. Journal of Asian Economics 23, 335-343.

La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F., Shleifer, A., (2002). Government ownership of banks. Journal

of Finance 57, 265–302.

Lepetit, L., Nys, E., Rous, P., Tarazi, A., (2008). Bank income structure and risk: an empirical

examination of European banks. Journal of Banking and Finance 32, 1452–1467.

Lepetit, L., Nys, E., Rous, P., Tarazi, A., (2008). The expansion of services in European banking:

implications for loan pricing and interest margins. Journal of Banking and Finance 32, 2325–

2335.

Mercieca, S., Schaek, K., Wolfe, S. (2007). Small European banks: benefits from diversification?

Journal of Banking and Finance 37, 1975–1998.

Pennathur, A.K., Subrahmanyam, V., Vishwasrao, S., (2012). Income diversification and risk:

Does ownership matter? An empirical examination of Indian banks. Journal of Banking and

Finance 36, 2203–2215.

Rakhe, P.B., (2010). Profitability of foreign banks vis-à-vis other bank groups in India-a panel

data analysis. Reserve Bank of India Occasional Papers 31(2) (Monsoon).

Shleifer, A., Vishny, R.W., (1997). A survey of corporate governance. Journal of Finance 52,

737–783.

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013

Page 21: ANALISIS PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN BANK TERHADAP FEE …

21

Stata Corp. (2009). Stata: Release 11 Statistical Software. College Station, TX: Stata Corp LP.

Stiroh, K., (2004). Diversification in banking: is Fee Based Income the answer? Journal of

Money, Credit and Banking 36 (5), 853–882.

Stiroh, K., Rumble, A., (2006). The dark side of diversification: the case of US financial holding

companies. Journal of Banking and Finance 30 (8), 2131–2161.

Analisis pengaruh..., Maya Hijriatul Rosada, FE UI, 2013