analisis pengaruh return on asset (roa), current...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), CURRENT RATIO
(CR), TOTAL ASSET TURNOVER (TATO), PRICE EARNING RATIO
(PER), DAN VOLUME PERDAGANGAN TERHADAP HARGA SAHAM
PADA SEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI
INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) TAHUN 2013-2017
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Sherly Tia Ananda
NIM: 11140860000019
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018
ii
iii
iv
iv
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Indentitas Pribadi
Nama : Sherly Tia Ananda
Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 02 Januari 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jalan Kampung Muara Bahari Bak Air Raya No.
146 Rt 08 Rw 013 Volker Tanjung Priuk Jakarta
Utara
Nomor Hp : 081906410387
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
2001 – 2002 : TK Al-Budur
2002 – 2008 : SD Negeri 02 Pagi Martadinata
2008 – 2011 : SMP Negeri 129 Jakarta
2011 – 2014 : SMA Negeri 80 Jakarta
2014 – 2018 : Program Sarjana (S1) Ekonomi Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
vi
ABSTRACT
df
This research aims to analyze the influence of Return On Assets (ROA),
Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Price Earning Ratio (PER),
and the Volume of trade towards stock price 1 year 2013 quarter period up to
2017 year 4th quarter.In this study the author uses the stock on the company's
coal mining sector that consistently recorded in Islamic Indonesia stock index
(ISSI) in 2013 to 2017.This research sample consisted of 15 companies.
Research used is secondary data with regression method data panel with a
significant level of 5%.Based on the results of the study showed that in the
partial variable positive effect return on assets significantly to stock prices,
current ratio positive effect significantly to stock prices, total asset turnover not
significantly influential the price of the stock, the price earning ratio has no
effect against significant price sagam.And the positive effect of trade volume
significantly to stock prices.
Keywords: Return On Assets (ROA), Current Ratio (CR), Total Asset
Turnover (TATO), Price Earning Ratio (PER), trading volume,
stock prices, ISSI.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Return On Asset
(ROA), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Price Earning Ratio
(PER), dan Volume Perdagangan terhadap Harga Saham periode kuartal 1 tahun
2013 sampai dengan kuartal 4 tahun 2017. Pada penelitian ini penulis
menggunakan saham pada perusahaan sektor pertambangan batubara yang
konsisten tercatat dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tahun 2013
hingga 2017. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 15 perusahaan. Penelitian
yang digunakan ialah data sekunder dengan metode regresi data panel dengan
tingkat signifkan 5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa secara
parsial variabel return on asset berpengaruh positif siginfikan terhadap harga
saham, current ratio berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham, total
asset turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, price earning
ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga sagam. Dan volume
perdagangan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
Kata kunci: Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover
(TATO), Price Earning Ratio (PER), Volume Perdagangan, Harga
Saham, ISSI.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmaanirrahim
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan segala nikmat dan karunia serta hidayah Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Return On Asset
(ROA), Current Ratio (CR), Total Asset Tirnover (TATO), Price Earning Ratio
(PER), dan Volume Perdagangan terhadap Harga Saham pada Sektor
Pertambangan Batubara yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Tahun 2013-2017” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menghadapi kesulitan-
kesulitan karena keterbatasan penulisan dalam penguasaan materi baik secara teori
maupun praktek. Namun, karena berkat rahmat Allah SWT, dukungan, bantuan
dan doa dari berbagai pihak skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Kedua Orang Tua tercinta (Ibu Hj. Asma Neneng dan H. Sukandar) dan
kakak-kakak tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, mendoakan,
mendukung, membiayai serta memberikan nasihat dan semangat yang
tiada henti kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ded Rosyada, M. A., selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan bimbingannya
kepada punulis dalam proses pembuatan skripsi.
ix
4. Bapak Dr. Amilin, S.E., Ak., M. Si., QIA., BKP selaku Wakil Dekan I
Bid. Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S. Ag., M. H. selaku
Wakil Dekan II Bid. Administrasi Umum dan Bapak Dr. Desmadi
Saharuddin, M. A. selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan yang
telah memberikan jalan bagi penulis dalam mengerjakan skripsi ini.
5. Bapak Yoghi Citra Pratama, M. Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidyatullah Jakarta.
6. Ibu RR. Tini Anggraeni, S.T., M. Si., selaku Sekretaris Program Studi
Ekonomi Syariah.
7. Bapak Ady Cahyadi, M. Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing serta
memberikan solusi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
8. Bapak Dr. Burhanuddin Yusuf, M.M., M.A., selaku Dosen Pembimbing
Akademik penulis yang telah membantu penulis selama proses
penyelesaian studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Seluruh jajaran Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu
yang bermanfaat dan membantu penulis dalam proses menempuh
pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Teman – teman semasa kuliah di Prodi Ekonomi Syariah, Laras, Vinna,
Eka, Infa, Zety, Ratih, Anis yang senantiasa saling mendukung satu sama
lain sejak awal perkuliahan hingga saat ini. Dan terima kasih juga kepada
mereka karena telah membuat hari-hariku selama dikampus menjadi
berwarna dan tidak membosankan.
11. Kepada sahabat saya Evy Yuli Rianty yang selalu mendukung serta
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Kepada keponakan tercinta Sari Ritiyanti yang senantiasa membantu dan
mendukung penulis dalam proses menyusun dan menyelesaikan skripsi
ini.
x
13. Kepada teman-teman KKN Super 100 yang sudah berbagi ilmu dan
pengalaman selama 1 bulan lamanya selama proses KKN berlangsung.
14. Kepada pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.
Hal ini tidak mengurangi rasa terima kasih penulis atas semua bantuan
yang telah diberikan kepada penulis.
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .....................................i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................v
ABSTRACT ..........................................................................................................vi
ABSTRAK .......................................................................................................vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................viii
DAFTAR ISI .....................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xv
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Pembatasan Masalah .....................................................................................18
C. Perumusan Masalah ........................................................................................19
D. Tujuan Penelitian............................................................................................19
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................................20
F. Sistematika Penulisan ....................................................................................20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................22
A. Teori ..............................................................................................................22
xii
1. Investasi .................................................................................................. 22
2. Investasi Syariah ...................................................................................... 23
3. Pasar Modal ............................................................................................. 23
4. Pasar Modal Syariah ................................................................................ 25
5. Instrumen Pasar Modal Syariah ............................................................... 27
6. Perkembangan Perdagangan Saham Syariah ........................................... 29
7. Teori Sinyal ............................................................................................. 31
8. Laporan Keuangan ................................................................................... 31
9. Rasio Keuangan ...................................................................................... 32
a. Rasio Profitabilitas ............................................................................. 32
b. Rasio Aktivitas ................................................................................... 33
c. Rasio Likuiditas .................................................................................. 34
d. Rasio Pasar ......................................................................................... 34
10. Volume Perdagangan ............................................................................ 35
B. Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 35
C. Kerangka Penelitian.......................................................................................... 40
D. Keterkaitan Variabel ........................................................................................ 42
E. Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 45
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 45
B. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 45
C. Jenis dan sumber data ....................................................................................... 47
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .................................. 47
xiii
E. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 50
F. Pengolahan dengan Analisis data...................................................................... 50
1. Estimasi model regresi data panel ........................................................... 53
2. Pemilihan model regresi data panel ......................................................... 56
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 58
4. Uji Hipotesis ............................................................................................ 61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 64
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................................. 64
1. Perkembangan Harga Saham Perusahaan Batubara di ISSI
2013-2017 ............................................................................................... 64
2. Perkembangan ROA pada Perusahaan Batubara
di ISSI 2013-2017 ................................................................................... 65
3. Perkembangan CR pada Perusahaan Batubara
di ISSI 2013-2017 ............................................................................. 66
4. Perkembangan TATO pada perusahaan Batubara
di ISSI 2013-2017 ................................................................................... 67
5. Perkembangan PER pada Perusahaan Batubara
di ISSI 2013-2017 ................................................................................... 68
6. Perkembangan Volume Perdagangan pada Perusahaan Batubara
di ISSI 2013-2017 ................................................................................... 69
B. Hasil Pemilihan Sampel .................................................................................. 70
C. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................................. 72
D. Analisis dan Pembahasan ................................................................................. 74
xiv
1. Pemilihan Model Regresi ........................................................................ 74
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 77
3. Uji Hipotesis ........................................................................................... 81
4. Interpretasi Hasil Penelitan ..................................................................... 86
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 91
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 91
B. Saran ................................................................................................................. 92
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 95
LAMPIRAN .......................................................................................................... 98
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perkembangan Produk Indonesia. ....................................................... 1
Gambar 1.2 Negara dengan Populasi Terbanyak ..................................................... 2
Gambar 1.3 Tingkat Penduduk Muslim. ................................................................. 3
Gambar 2.1 Perkembangan Jumlah Saham Syariah ............................................ 28
Gambar 2.2 Kerangka Penelitian ......................................................................... 41
Gambar 4.1 Perkembangan Harga Saham Perusahaan Sektor Batubara
di ISSI tahun 2013-2017 ................................................................. 64
Gambar 4.2 Perkembangan ROA Perusahaan Batubara
di ISSI 2013-2107 ........................................................................... 66
Gambar 4.3 Perkembangan CR Perusahaan Batubara
di ISSI 2013-2017 ........................................................................... 67
Gambar 4.4 Perkembangan TATO Perusahaan Batubara
di ISSI 2013-2017 ........................................................................... 68
Gambar 4.5 Perkembangan PER Perusahaan Batubara
di ISSI 2013-2017 ........................................................................... 69
Gambar 4.6 Perkembangan Volume Perdagangan Perusahaan Batubara
di ISSI tahun 2013-2017 ................................................................. 70
Gambar 4.7 Uji Normalitas .................................................................................. 78
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Rata-Rata Harga Saham, ROA, CR, TATO, PER, Volper............ 10
Tabel 1.2 Research gap.. ........................................................................................ 17
Tabel 2.1 Kapitalisasi Pasar BEI. .......................................................................... 30
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu. ............................................................................ 35
Tabel 3.1 Sampel Penelitian .................................................................................. 46
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian. ............................................. 49
Tabel 4.1 Sampel Penelitian. ................................................................................. 71
Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif. ........................................................ 72
Tabel 4.3 Uji Chow. .............................................................................................. 76
Tabel 4.4 Uji Hausman. ........................................................................................ 77
Tabel 4.5 Uji Fixed. .............................................................................................. 79
Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas. ............................................................................ 80
Tabel 4.7 Uji Heteroskedastisitas. ......................................................................... 81
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2). ....................................... 82
Tabel 4.9 Uji T Statistik. ....................................................................................... 83
Tabel 4.10 Uji F Statistik. ..................................................................................... 85
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Variabel Penelitian. ................................................................... 98
Lampiran 2 Pemilihan Model Regresi ...............................................................100
Lampiran 2.1 Commont Effect Model. ...............................................................100
Lampiran 2.2 Fixed Effect Model........................................................................101
Lampiran 2.3 Random Effect Model.. .................................................................102
Lampiran 2.4 Chow Test .....................................................................................103
Lampiran 2.5 Hausman Test. ..............................................................................104
Lampiran 3 Uji Heteroskedastisitas. ...................................................................105
Lampiran 4 Tabel Durbin Watson. .....................................................................106
Lampiran 5 Model Persamaan Metode Analisis Regresi Data Panel ................ 107
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salahsatu negara yang memiliki penduduk terbanyak
didunia. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami
pertumbuhan yang sangat pesat. Hal tersebut diperkuat dengan gambar berikut:
Gambar 1.1
Perkembangan Penduduk Indonesia
Sumber: Badan Pusat Statistik
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa 10 tahun terakhir sebelum tahun
penelitian, laju pertumbuhan penduduk Indonesia sudah mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Berdasarkan gambar tersebut pergerakan laju pertumbuhan tahun
2010 menuju tahun 2011 mengalami tingkat laju pertumbuhan yang paling tinggi
sebesar 1,46% sedangkan laju pertumbuhan yang mengalami presentasi yang
paling kecil terjadi pada tahun 2009 menuju tahun 2010 sebesar 1,22%. Dari data
tersebut, dapat dibayangkan pertumbuhan penduduk yang sudah terjadi
2
sebelumnya di tambah lagi dengan angka kelahiran yang terus bertambah
menyebabkan jumlah penduduk terus bertambah sampai pada saat ini.
Jumlah penduduk yang terus meningkat mengakibatkan Indonesia
menduduki urutan ke 4 yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal
tersebut dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Gambar 1.2
Sumber: databoks.katadata.co.id
Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak setelah Amerika Serikat.
Hal tersebut dikarenakan adanya salah satu faktor, yaitu angka kelahiran yang
cukup tinggi pada negara tersebut.
Sebagian besar penduduk negara Indonesia merupakan penduduk yang menganut
agama Islam. Dikarenakan banyaknya warganegara Indonesia beragama Islam
membuat Indonesia merupakan salah satu negara Islam terbanyak di dunia. Hal
tersebut dapat dilihat dari gambar berikut:
3
Gambar 1.3
Tingkat Penduduk Muslim
Sumber: Research center Forum on Religion & Public Life
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa Indonesia merupakan negara
yang memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak didunia jika dibandingkan
dengan negara lainnya. Gambar tersebut merupakan 10 negara dengan jumlah
muslim terbanyak didunia.
Jumlah penduduk dengan dominan beragama islam membuat Indonesia
mendirikan lembaga keuangan yang berprinsip syariah sesuai dengan ketentuan
agama Islam yang tidak bertentangan dengan ajaran didalamnya. Lembaga
keuangan syariah di Indonesia mengalami perkembangan sejak bank Muamalat
Syariah beroperasi sebagai bank syariah pertama di Indonesia. Lembaga keuangan
4
syariah di Indonesia terdiri dari bank dan non bank (Asuransi, Pegadaian,
Reksadana, Pasar Modal, dan BMT).
Salah satu instrumen keuangan syariah yaitu pasar modal syariah. Di
indonesia sendiri adanya pasar modal bertujuan sebagai sarana bagi para investor.
Pasar modal tersebut diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik
terhadap masyarakat kecil yang melakukan usaha seperti koperasi dan UMKM.
Tetapi kenyataannya di Indonesia pasar modal belum memiliki pengaturan dalam
pengaturan pasar modal yang berkaitan dengan koperasi dan UMKM untuk
menjadi bagian dalam pasar modal itu sendiri. Dapat dilihat dalam pasal 33 ayat 1
UUD 1945 dalam pengaturan pasar modal “Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas kekeluargaan”.
Jika dilihat dari pasal tersebut seharusnya pasar modal dapat dijadikan
sebagai sumber pembiayaan bagi masyarkat kecil yang memiliki usaha. Namun,
pasar modal belum sepenuhnya dijalankan dengan baik. Kerena, pasar modal
belum dapat dijadikan sebagai sumber modal dalam segala bidang usaha yang
dijalankan oleh masyarakat kecil pada umumnya. Tujuan pengembangan pasar
modal di Indonesia berbeda dengan tujuan pasar modal di negara yang
menerapkan sistem ekonomi kapitalistik. Tujuan dari pengembangan pasar modal
di Indonesia sendiri ialah mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur. Namun kenyataannya tujuan tersebut belum sepenuhnya dapat dipenuhi
dikarenakan belum adanya keadilan yang merata bagi masyarakat pemodal kecil
untuk dapat berpartisipasi dalam pasar modal. Dengan demikian adanya pasar
5
modal syariah diharapkan mampu memenuhi tujuan dan menempatkan sasaran
sesuai dengan yang diharapkan.
Terdapat produk berupa efek syariah pada pasar modal syariah. Efek
syariah disini adalah berupa saham. Hal tersebut dikarenakan konsep saham
merupakan kegaiatan musyarokah atau syirkah, yaitu penyertaan modal dengan
ketentuan bagi hasil didalamnya. Oleh karena itu, saham tidak bertentangan
dengan ajaran dan prinsip serta ketentuan syariah, karena nantinya saham akan
dijadikan bukti penyertaan modal yang berasal dari investor yang diberikan
kepada sebuah perusahaan, yang nantinya perusahaan akan memberikan bagi hasil
berupa deviden kepada investor. Tapi perlu di ingat bahwa tidak semua saham
dapat dikatakan sebagai saham syariah.
Saham Indonesia terdaftar secara syariah dapat dilihat pada ISSI dan JII.
Dimana, perusahaan yang terdaftar didalamnya merupakan perusahaan yang
kegiatannya tidak bertentangan dengan syariah. Perbandingan antara keduanya
menjadi tolak ukur dalam memilih index saham yang sesuai dengan melihat
kinerja portofolio setiap index. Pada saat menganalisa kinerja portofolio suatu
saham, hal yang perlu dilakukan oleh para investor adalah membandingkan return
portofolio satu dengan yang lainnya, yang sebanding dan relavan. Kinerja
portofolio tersebut juga harus disesuaikan dengan tujan dari investasi yang
dilakukan oleh para investor.
Mengukur kinerja portofolio saham tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan sebuah proksi. Proksi tersebut perlu disesuaikan dengan jenis
emiten atau sektor perusahaannya, contohnya seperti manufaktur atau property,
6
atau dapat menggunakan hal lain seperti menggunakan indeks pasar. Umumnya,
yang digunakan untuk dasar pembentukan portofolio saham ialah IHSG dan LQ45
pada Bursa Efek Indonesia (Hartono, 2013).
Pada periode 12 Mei 2011 sampai 22 November 2013, indeks syariah
yaitu, JII dan ISSI berkembang dengan baik jika dibandingkan dengan indeks
LQ45 dan IHSG. Dimana, return JII dan ISSI sebesar 19% dan 13% sedangkan
LQ45 hanya memiliki return 6% dan IHSG 13% (Abdullah, 2013).
Sayangnya, saham-saham yang tergabung dalam JII belum tentu menjamin
harapan investor dalam memperoleh return yang diinginkan yaitu return dari
portofolio optimal. Sedangkan LQ45 memiliki resiko terendah jika dibandingkan
dengan saham-saham lainnya. Hal ini dikarenakan saham yang terdaftar dalam
LQ45 berjalan smooth dan memiliki resiko yang kecil sehingga return yang
didapat tidak sebesar saham yang memiliki fluktuatif harga yang cukup
signifikan. Karena pada umumnya, jika return yang diperoleh semakin besar,
maka resiko yang akan dijalankan juga besar (Sulistyowati, 2012).
Pada saat konferensi pers pada bulan April 2012, Kepala Biro Standar
Akuntasi dan Keterbukaan Bapepam-LK, Etty Retno Wulandari menyatakan
bahwa pada periode 12 Mei 2011 sampai 12 April 2012, terdapat 258 saham yang
terdaftar pada ISSI berhasil mengalami peningkatan serta pertumbuhan indeks
yang cukup signifikan sebesar 12, 72%. Sedangkan di periode yang sama IHSG
hanya mengalami pertumbuhan sebesar 8,69%. Namun JII mencatat bahwa 30
saham didalamnya mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan 45 saham yang terdaftar dalam indeks LQ45 yaitu sebesar 8,47%
7
berbanding 4,58% pada saat periode yang sama. Namun, tidak ada perbedaan
yang mencolok terhadap resiko dan return yang dimiliki oleh LQ45 dan JII
(Fahmi, Johan Tri mahardadi, 2011).
Berdasarkan pernyataan diatas maka ISSI lah yang memiliki pertumbuhan
tertinggi jika dibandingkan dengan JII dan LQ 45, selain itu dalam ISSI terdapat
banyak saham perusahaan yang dapat dijadikan pilihan investor yang sesuai
dengan syariah yang terdaftar di BEI. Karena itu saya memilih ISSI sebagai
standar indeks saham yang digunakan sebagai indikator dalam penelitian yang
saya lakukan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa rasio keuangan untuk
mengukur kinerja perusahaan tersebut. Salah satunya adalah rasio profitabilitas
yaitu Return on Asset (ROA) yang dapat mengukur sebuah perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan berdasarkan asset yang digunakan oleh perusahaan
tersebut. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan tingkat
profitabilitas yang lebih besar pada perusahaan dalam hubungannya pemanfaatan
kekayaan atau aset perusahaan. Alasan peneliti mengambil rasio ini yaitu ingin
mengetahui tingkat penggunaan aset pada perusahaan ini sehubungan dengan
pengurangan produksi batubara di beberapa tahun terakhir. Sebab tingkat kinerja
manajemen dalam memanfaatkan asetnya akan berpengaruh terhadap baik
buruknya perusahaan tersebut dan tentunya akan mempengaruhi harga saham
perusahaan tersebut.
Dalam penilitian ini saya juga menggunakan rasio likuiditas berupa
Current Ratio (CR) yang mampu mengukur kemampuan sebuah perusahaan
8
dalam membayar atau memenuhi utang jangka pendek yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut dengan aktiva lancar yang dimiliki (Kasmir, 2014: 110).
Penilitian menggunakan variabel ini dikarenakan untuk memberikan tolak ukur
pada sebuah perusahaan untuk menghindari kebangkrutan perusahaan tersebut.
Dalam penelitian ini saya juga menggunakan rasio aktivitas, yaitu TATO
(Total Asset Turnover) yang mampu mengukur kemampuan sebuah perusahaan
dalam melakukan penjualan yang dihasilkan berdasarkan modal atau dana yang
tertanam dalam total aset yang dimiliki dengan mengukur tingkat efisiensi dalam
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut (Hery, 2015:
143).
Dalam penelitian ini saya juga menggunakan rasio pasar yaitu PER (Price
Earning Ratio) yang mampu mengukur kemampuan sebuah perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan suatu hari nanti. Variabel ini dapat digunakan oleh para
investor untuk memberikan gambaran saham yang memiliki kinerja yang optimal
yang dapat menghasilkan keuntungan yang besar nantinya.
Dalam penelitian ini saya juga menggunakan variabel volume
perdagangan yang mampu memberikan gambaran pada sebuah perusahaan
maupun investor mengenai kondisi atau keadaan pasar baik itu dalam kondisi baik
maupun sebaliknya. Volume perdagangan yang semakin tinggi artinya
menunjukan bahwa kondisi pasar sedang dalam keadaan baik dalam melakukan
investasi. Meningkatnya volume perdagangan akan berdampak positif bagi para
investor karena menambah informasi secara continue selama periode
perdagangan. Jika volume perdagangan yang rendah akan mengakibatkan harga
9
saham turun. Dan pada saat permintaan saham mangalami peningkatan maka akan
mengakibatkan harga saham semakin tinggi.
Didalam penelitian ini saya melakukan penelitian pada perusahaan
pertambangan batubara. Dikarenakan perusahaan pertambangan batubara yang
memiliki resiko lebih tinggi serta return yang cukup optimal jika dibandingkan
dengan emiten lainnya. Selain itu, harga saham pada perusahaan pertambangan
batubara mengalami fluktuasi harga yang cukup tinggi, cepat naik dan turun.
Fluktuasi yang drastis ini akan berdampak pada harga jual saham.
Fluktuasi yang terjadi ini akan berpengaruh besar terhadap seluruh
kegiatan perekonomian. Hal tersebut terbukti dengan adanya fenomena yang
terjadi pada sektor batubara, yaitu pada tahun 2013, produksi batu bara kembali
terkoreksi, sampai dengan 2015 seiring dengan anjloknya harga batu bara dunia.
Pada 2015, harga batu bara dunia menyentuh $52,13 per metrik ton, anjlok 38
persen dari akhir 2013 sebesar $84,34 per metrik ton. Sepanjang 2015, realisasi
PNBP subsektor mineral dan batu bara hanya mencapai Rp29,631 triliun atau
56,76 persen dari target Rp52,2 triliun. Pada 2016, harga batu bara dunia mulai
mengalami kenaikan, setelah sempat di titik terendah pada Januari sebesar
US$49,82 per metrik ton. Harga batu bara tertinggi terjadi pada November 2016
sebesar US$100 per metrik ton. Pada 2017, harga batu bara bergerak fluktuatif,
namun dengan tren meningkat. Harga batu bara sempat mencapai titik terendah
pada Mei 2017, yakni $74,52 per metrik ton. Harga batu bara kembali naik, dan
menyentuh $97,14 per metrik ton pada Oktober 2017. (tirto.id)
10
Selain itu, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga
saham. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya
harga saham dapat membantu investor untuk mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi harga saham. Hal tersebut sangat berguna bagi investor sebagai
referensi dalam melakukan investasi.
Dalam penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang konsisten selama 5 tahun berturut-
turut. Hal tersebut dikarenakan ISSI memiliki ruang lingkup yang luas karna
terdiri dari jumlah saham yang cukup banyak sehingga memungkinkan saham
tersebut memilihi pengaruh yang besar terhadap harga saham.
Data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2017,
mengindikasikan adanya fenomena. Berikut adalah data harga saham, ROA
(Return On Asset), CR (Current Ratio), TATO (Total Asset Turnover), PER
(Price Earning Ratio), dan volume perdagangan tahunan pada perusahaan
pertambangan batubara yang terdaftar di ISSI periode tahun 2013-2017 dapat
ditunjukkan pada tabel berikut;
Tabel 1.1
Data Rata-Rata Harga Saham, ROA, CR, TATO, PER dan Volume perdagangan
perusahaan sampel tahun 2013-2107
Periode 2013 2014 2015 2016 2017
Harga Saham
Rp.3.672
Rp. 2.288
Rp.1.293
Rp. 2.421
Rp. 3.157
ROA 6,9896
3,6942
1,3879
3,832719
6,361349
CR 103,6044 55,23 60,45714 54,0675 74,05714
11
TATO 1137,759
200,0413
287,6564
350,385667
3476,48024
PER 46430,3333
967151,5
19444,89
109979,7
50340,62
Volume
Perdagangan
0,093568
0,0786658
0,028294
0,114835
0,054749
Sumber: www.idx.co.id yang sudah diolah
Seperti yang telah ditunjukkan pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa harga
saham mengalami fluktuatif. Terdapat fenomena dimana pada tahun 2013 rata-
rata harga saham sebesar Rp. 3.672 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan
menjadi Rp. 2.288 lalu pada tahun 2015 mengalami penurunan kembali menjadi
sebesar Rp. 1293 tetapi kemudian pada tahun 2016 mengalami kenaikan menjadi
Rp. 2.421 dan pada tahun 2017 mengalami kenaikan kembali menjadi Rp.3. 157.
Pergerakan yang terjadi pada penutupan harga saham yang fluktuatif dapat
menjadi tolak ukur bagi para investor dalam melakukan investasi.
Dalam penelitian ini, akan dianalisis pengaruh ROA, CR, TATO, PER dan
volume perdagangan terhadap harga saham. Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan
perhatian untuk dianalisis ketika nantinya investor akan membuat sebuah
keputusan dalam melakukan investasi.
Berdasarkan Tabel 1.2 sejak tahun 2013 hingga 2015, angka ROA terus
mengalami penurunan dari 6,9896 pada tahun 2013 dan kembali mengalami
penurunan menjadi 3,6942 pada tahun 2014 dan mengalami penurunan kembali
menjadi 1,3879 pada tahun 2015 yang dibarengi oleh anjloknya harga saham.
Terdapat fenomena gap dimana ketika ROA terus mengalami penurunan yaitu
12
pada angka 3,832719 pada tahun 2016, tingkat harga saham dapat kembali
memperoleh keuntungan dengan menunjukan peningkatan harga saham yang
positif seperti pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.421. Dan pada
tahun 2017 ROA mengalami peningkatan kembali menjadi 6,361349 dan tingkat
harga saham kembali memperoleh keuntungan kembali dengan menunjukkan
harga saham sebesar Rp. 3.157 pada tahun 2017. Hal ini menjadi fenomena gap
karena ROA yang menurun akan menyebabkan penurunan minat investor yang
berdampak pada penurunan harga saham.
Berdasarkan Tabel 1.2 terdapat fenomena gap pada CR terhadap harga
saham. sejak tahun 2013 hingga 2014 CR mengalami penurunan dari 103,6044
pada tahun 2013 menjadi 55,23 pada tahun 2014 yang dibarengi dengan anjloknya
harga saham. Namun, CR mengalami peningkatan sebesar 60,45714 pada tahun
2015 tetapi justru harga saham nengalami penurunan kembali sebesar Rp.1.293
pada tahun 2015. Pada tahun 2016, CR mengalami penurunan sebesar 54,0675
namun pada tahun yang sama justru harga saham pada tahun 2016 mengalami
peningkatan sebesar Rp. 2.421. pada tahun 2017 CR mengalami peningkatan
sebesar 74,05714 yang diikuti dengan peningkatan harga saham yang terjadi pada
tahun 2017 sebesar Rp. 3.157. Hal ini menjadi fenomena gap karena CR yang
menurun akan menyebabkan penurunan minat investor yang berdampak pada
penurunan harga saham.
Berdasarkan Tabel 1.2 terdapat fenomena gap pada TATO terhadap harga
saham. TATO mengalami peningkatan dari tahun 2013 hingga tahun 2016. Angka
TATO terus menunjukan peningkatan sebesar 1137,759 pada tahun 2013 dan
13
kembali mengalami peningkatan sebesar 200,0413 pada tahun 2014 dan
mengalami peningkatan kembali sebesar 287,6564 pada tahun 2015 dan
mengalami peningkatan kembali sebesar 350,385667 pada tahun 2016. Namun di
saat TATO terus mengalami peningkatan, harga saham mengalami penurunan dari
tahun 2013 hingga 2015 yakni sebesar Rp. 3672 pada tahun 2013 dan mengalami
penuruna sebesar Rp. 2.288 pada tahun 2014 dan kembali mengalami penurunan
sebesar Rp. 1.293 pada tahun 2015. Dan pada saat TATO mengalami peningkatan
kembali sebesar 3476,48024 pada tahun 2017, harga saham juga mengalami
peningkatan sebesar Rp. 3157 pada tahun 2017. Hal ini menjadi fenomena gap
karena secara teori TATO yang menurun seharusnya menyebabkan penurunan
harga saham.
Berdasarkan Tabel 1.2 terdapat fenomena gap pada PER terhadap harga
saham. PER mengalami peningkatan dari tahun 2013 hingga 2014. PER pada
tahun 2013 sebesar 46430,3333 dan mengalami peningkatan sebesar 967151,5
pada tahun 2014. Namun, harga saham justru mengalami penurunan dari tahun
2013 hingga 2015 yakni sebesar Rp. 3672 pada tahun 2013 dan mengalami
penuruna sebesar Rp. 2.288 pada tahun 2014 dan kembali mengalami penurunan
sebesar Rp. 1.293 pada tahun 2015. Pada tahun 2015 hingga 2016 PER
mengalami penurunan sebesar 19444,89 pada tahun 2015 dan mengalami
kenaikan sebesar 1099799,7 pada tahun 2016. Dengan harga saham yang
mengalami peningkatan juga sebesar Rp. 2.421 pada tahun 2016. PER mengalami
penurunan kembali sebesar 50340,62 pada tahun 2017, dimana harga saham
mengalami penigkatan sebesar Rp. 3.157 pada tahun 2017. Hal ini menjadi
14
fenomena gap karena PER yang menurun seharusnya menyebabkan penurunan
harga saham.
Berdasarkan Tabel 1.2 terdapat fenomena gap pada volume perdagangan
terhadap harga saham. Volume perdagangan mengalami penurunan sejak 2013
hingga 2015. Volume perdagangan sebesar 0,093568 pada tahun 2013 mengalami
penurunan sebesar 0,0786658 pada tahun 2014 dan mengalami penurunan
kembali sebesar 0,028294 pada tahun 2015. Hal tersebut dibarengi dengan
penurunan harga saham yang terjadi sejak tahun 2013 hingga 2015 yakni sebesar
Rp. 3672 pada tahun 2013 dan mengalami penuruna sebesar Rp. 2.288 pada
tahun 2014 dan kembali mengalami penurunan sebesar Rp. 1.293 pada tahun
2015. Volume perdagangan mengalami peningkatan sebesar 0,114835 pada tahun
2016 yang diikuti dengan peningkatan harga saham sebesar Rp. 2.421 pada tahun
2016. Tetapi pada saat volume perdagangan mengalami penurunan sebesar
0,054749 pada tahun 2017, harga salah justru mengalami peningkatan sebesar Rp.
3. 157 pada tahu 2017. Hal ini menjadi fenomena gap karena volume perdagangan
yang menurun seharusnya menyebabkan penurunan harga saham.
Berdasarkan fenomena gap yang ada, maka dibutuhkan research gap
untuk mengetahui hasil dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan
sebelumnya, yang dapat digunakan untuk dijadikan pedoman dalam melakukan
penelitian selanjutnya.
Pada variabel ROA terdapat research gap dari penelitian terdahulu,
dimana penelitian yang dilakukan oleh Panagiotis E. Dimitropoulos dan Dimitros
Asterio (2015) dan juga penelitian yang dilakukan oleh Putra, Saryadi dan
15
Hidayar (2013) serta Mardiyati, Nur dan Ahmad (2015) yang dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa ROA berpengaruh secara positif terhadap harga saham.
Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Vasta Biqul Khoir, Siti Ragil
Handayani, dan Zahroh Z.A (2013) dan juga penelitian yang dilakukan oleh Tan,
Syarif dan Ariza (2014) yang dalam peneletiannya menunjukkan bahwa ROA
berpengaruh negatif terhadap harga saham.
Pada variabel CR terdapat research gap dari penelitian terdahulu, dimana
penelitian yang dilakukan oleh Gunarsih dan Wibowo (2014) dan juga penelitian
yang dilakukan oleh Pratama dan Erawati (2014) yang dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa CR berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan
pada penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Wahyudi (2012) yang
menunjukkan bahwa CR berpengaruh negatif terhadap harga saham. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Rakasetya, Darminto, Dzulkirom (2013)
menyatakan bahwa CR tidak signifikan positif terhadap harga saham. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Tan, Syarif dan Ariza (2014) dan Wardi (2015)
yang menyatakan bahwa CR tidak signifikan negatif terhadap harga saham.
Pada variabel TATO terdapat research gap dari penelitian terdahulu,
dimana penelitian yang dilakukan oleh Putra, Saryadi dan Hidayat (2013) dan
juga penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati, Nur dan Ahmad (2015) yang
dalam penelitiannya menunjukkan bahwa TATO berpengaruh positif terhadap
harga saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Tan, Syarif dan Ariza
(2014) menyatakan bahwa TATO berpengaruh negatif terhadap harga saham.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rachman dan Sutrisno (2013) yang
16
menyatakan bahwa TATO tidak signifikan positif terhadap harga saham.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Deitiana (2013) menyatakan bahwa
TATO tidak singnifikan negatif terhadap harga saham.
Pada variabel PER terdapat research gap dari penelitian terdahulu, dimana
penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2013) yang dalam peneletiannya
menyatakan bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Wati dan Ratnasari (2015) menyatakan bahwa
PER bepengaruh negatif terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Rakasetya, Darminto, Dzulkirom (2013) menyatakan bahwa PER
tidak signifikan positif terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Cahyono dan Sutrisno (2013) menyatakan bahwa PER tidak
signifikan negatif terhadap harga saham.
Pada variabel volume perdagangan terdapat research gap dari penelitian
terdahulu, dimana penelitian yang dilakukan oleh Hassan Shahzad, Huu Bhan
Duong, Petko S. Kalev, Harminder Singh (2014) yang dalam penelitiannya
menyatakan bahwa volume perdagangan berpengaruh positif terhadap harga
saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Eric Girard, Mohammed
Omran (2010) menyatakan bahwa volume perdagangan berpengaruh negatif
terhadap harga saham.
Dari research gap seperti yang dijelaskan, maka terdapat beberapa
perbedaan antara fenomena dengan teori yang ada, yang diperkuat dengan adanya
research gap yang berkaitan sehingga dapat dijadikan alasan untuk melakukan
17
penelitian lebih lanjut mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi harga
saham. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan tabel 1.2 sebagai berikut;
Tabel 1.2
Research Gap
Variabel
Dependen
Variabel
Independen Hasil Peneliti
Harga
Saham
ROA
Signifikan
(+)
Panagiotis E. Dimitropoulos,
Dimitros Asteriou (2009)
Signifikan (-) Vasta Biqul Khoir, Siti Ragil
Handayani, dan Zahroh Z.A (2013)
TATO
Signifikan
(+)
Putra, Saryadi dan Hidayat (2013)
Mardiyati, Nur dan Ahmad (2015)
Signifikan (-) Tan, Syarif dan Ariza (2014)
Tidak
Signifikan
(+)
Rachman dan Sutrisno (2013)
Tidak
Signifikan (-) Deitiana (2013)
CR
Signifikan
(+)
Gunarsih dan Wibowo (2014)
Pratama dan Erawati (2014)
Signifikan (-) Dewi dan Wahyudi (2012)
Tidak
Signifikan
(+)
Rakasetya, Darminto, Dzulkirom
(2013)
Tidak
Signifikan (-)
Tan, Syarif dan Ariza (2014)
Wardi (2015)
PER Signifikan
(+) Safitri (2013)
18
Sumber: Penelitian terdahulu
Berdasarkan hasil beberapa penelitian yang sudah dikemukakan
menunjukkan masih adanya reseacrh gap terhadap rasio keuangan dan volume
perdagangan terhadap harga saham. Tidak konsistennta hasil dari penelitian yang
dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya membuat penulis ingin melakukan
penelitian lanjutan untuk mengetahui bagaiman pengaruh rasio keuangan yang
penulis gunakan dan volume perdagangan terhadap harga saham selama tahun
2013-2017, maka penelitian ini diberi judul “PENGARUH ROA, CR, TATO,
PER, DAN VOLUME PERDAGANGAN TERHADAP HARGA SAHAM
PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG
TERDAFTAR DI ISSI TAHUN 2013-2017”.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti membatasi
masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
Signifikan (-) Wati dan Ratnasari (2015)
Tidak
Signifikan
(+)
Rakasetya, Darminto, Dzulkirom
(2013)
Tidak
Signifikan (-) Cahyono dan Sutrisno (2013)
Volume
Perdagangan
Signifikan
(+)
Hassan Shahzad, Huu Bhan Duong,
Petko S. Kalev, Harminder Singh
(2014)
Negatif Eric Girard, Mohammed Omran
(2010)
19
1. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Harga
Saham.
2. Variabel independen atau yang mempengaruhi harga saham pada penelitian
ini dibatasi pada Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Total Asset
Turnover (TATO), Price Earning Ratio (PER) dan Volume Perdagangan.
3. Penelitian ini hanya menggunakan saham-saham pada perusahaan sektor
pertambangan batubara yang terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI).
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diperoleh
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apakah ROA, TATO, CR, PER, dan volume perdagangan memiliki
pengaruh pada harga saham dalam perusahaan sektor pertambangan
batubara yang tercatat dalam ISSI selama periode 2013-2017 secara
parsial?
2. Apakah ROA, TATO, CR, PER, dan volume perdagangan memiliki
pengaruh pada harga saham dalam perusahaan sektor pertambangan
batubara yang tercatat dalam ISSI selama periode 2013-2017 secara
simultan?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan permasalahan, maka penelitian
dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ROA, TATO, CR,
PER dan Volume perdagangan secara parsial terhadap harga saham
20
pada perusahaan sektor pertambangan batubara yang terdaftar di
ISSI tahun 2013-2017.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ROA, TATO, CR,
PER dan Volume perdagangan secara simultan terhadap harga
saham pada perusahaan sektor pertambangan batubara yang
terdaftar di ISSI tahun 2013-2017.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sesuai dengan
harapan, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan referensi untuk
melakukakan penelitian selanjutnya dengan menambahkan variabel
lainnya atau dengan emiten atau perusahaan lainnya.
2. Bagi investor dapat dijadikan sebagai referensi atau gambaran
mengenai saham mana yang sekiranya memiliki kinerja yang
optimal yang dapat memberikan keuntungan yang besar.
3. Bagi masyarakat dapat dijadikan sebagai bahan dalam menganalisa
kinerja perusahaan-perusahaan yang didasarkan pada informasi
laporan keuangan yang tersedia.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas latar belakang penelitian , pembatasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan
21
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas landasan teoeri dari hal-hal yang berkaitan
dengan investasi, investasi syariah, pasar modal, pasar modal syariah,
instrumen pasar modal syariah, perkembangan perdagangan saham
syariah, teori sinyal, laporan keuangan, rasio keuangan, volume
perdagangan, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis, keterkaitan
variabel, dan hiptesis penelitian.
BAB III Metodologi Penelitian
Bab ini membahas mengenai tahapan-tahapan penelitian yang
terdiri dari ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel, jenis dan
sumber data, variabel penelitian dan definisi operasional variabel, metode
pengumpulan data, teknik analisis data.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini mmbahas mengenai deskriptif data yang meliputi hasil
pemilihan sampel, analisis statistik deskriptif, pengujian model regresi, uji
asumsi klasik, uji hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan akhir berupa jawaban penelitian yang
telah dipaparkakn sebelumnya dan saran bagi beberapa pihak terkait.
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI
1. Investasi
Investasi merupakan suatu kegiatan penanaman modal dengan tujuan
mendapatkan modal sebesar-besarnya di masa yang akan datang. Investasi dapat
dikatakan sebagai kegiatan konsumsi yang ditunda pada saat sekarang, yang
digantikan dengan melakukan sesuatu yang produktif secara efisien selama
periode tertentu untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya di masa yang
akan datang. Investasi juga dapat dibedakan berdasarkan jangka waktu, resiko dan
prosesnya. Hal tersebut perlu diketahui oleh para investor untuk memastikan
investasi mana yang sesuai dengan tujuan investasi dari investor itu sendiri (
Isnawan, Ganjar. 2012: 45).
a. Jangka waktu
• Jangka pendek: investasi yang dilakukan < 12 bulan
• Jangka menengah: investasi yang dilakukan selama 1-5 tahun
• Jangka panjang: investasi yang dapat dicairkan minimal 1 tahun
b. Resiko
• Resiko rendah: ditujukkan kepada investor yang tidak
menginginkan resiko yang tinggi dan tidak mewajibkan untuk
mendapatkan keuntungan yang besar. Contohnya: deposito, emas,
dll.
23
• Resiko menengah: ditujukkan kepada investor yang berani
mengambil resiko tingkat sedang dan mengharapkan keuntungan
uang didapat diatas deposito. Contohnya: reksadana.
• Resiko tinggi: ditujukkan kepada investor yang mengharapkan
keuntungan yang besar dan mampu menanggung resiko yang yang
besar pula. Contohnya: saham.
c. Proses
• Langsung: investasi yang dilakukan secara langsung oleh investor
tanpa melalui perantara.
• Tidak langsung: investasi yang dilakukan melalui perantara sebuah
perusahaan investasi.
2. Investasi Syariah
Investasi syariah adalah bentuk investasi yang di dalamnya menerapkan
prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang diajarkan dalam Islam. Dalam
investasi syariah terdapat beberapa produk yang ditawarkan oleh investasi syariah
antara lain, asuransi syariah, deposito syariah, tabungan syariah, reksadana
syariah, dll.
3. Pasar Modal
Pasar modal merupakan sarana atau fasilitas yang dijadikan sebagai wadah
bertemunya pemilik dana dengan peminjam dana terhadap dana jangka panjang.
Dalam pasar modal syariah tidak semua jenis saham diperdagangkan. Jenis saham
yang diperdagangkan dalam pasar modal syariah, umumnya ialah saham biasa
(common stock), sedangkan jenis saham yang dilarang dalam pasar modal syariah
24
ialah saham istimewa (preferred stock). Hal tersebut dikarenakan, pada saham
istimewa, jika perusahaan mengalami kerugian (likuidasi), maka pemegang saham
yang mendapat prioritas pertama untuk memperoleh pembayaran. Hal tersebut
tidak berlaku adil antara investor dan perusahaan. Hal demikian tidak dibenarkan
dalam prinsip keadilan yang diajarkan dalam Islam sebagaimana firman Allah
SWT dalam surat an-Nahl ayat 90:
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.
Dalam pembagian deviden perusahaan, tidak terdapat jaminan kepastian
besarnya deviden bagi pemegang saham biasa, deviden dapat berfluktuasi
tergantung dari kemampuan perusahaan menghasilkan laba, sedangkan bagi
pemegang saham istimewa terdapat jaminan yang pasti dalam memperoleh
deviden tetap tanpa melihat kondisi perusahaan. Keuntungan tetap yang diperoleh
oleh pemegang saham istimewa tersebut dapat dikegorikan riba. Hal tersebut
merupakan kegiatan yang sangat dilarang dalam Islam. Seperti yang dijelaskan
dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat 30:
25
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keuntungan”.
4. Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah merupakan bentuk dari pasar modal itu sendiri hanya
bedanya, pasar modal syariah didirikan dan dijalankan sesuai dengan ketetapan
prinsip syariah yang diajarkan dalam Islam (Sutedi, Adrian. 2011: 52). Didalam
pasar modal syariah instrumen yang ditransaksikan didalamnya sesuai dengan
syariah dan dengan cara yang dibenarkan dalam Islam. Fatwa DSN MUI NO.
40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan
Prinsip Syariah di Pasar Modal menjelaskan kriteria perusahaan yang berhak
memperdagangkan sahamnya di pasar modal syariah yaitu:
a. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta
sistem operasional yang dilakukan oleh perusahaan yang
menerbitkan Efek Syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip
syariah.
b. Tidak terdapat jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan
prinsip syariah seperti perjudian, riba, dll.
26
c. Perusahaan yang menerbitkan Efek Syariah wajib menandatangani
dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan syariah atas
Efek Syariah yang telah dikeluarkan.
d. Perusahaan yang menerbitkan Efek Syariah wajib menjamin bahwa
kegiatan usahanya memenuhi prisip syariah dan memiliki Shariah
Compliance Officer.
e. Apabila perusahaan yang menerbitkan Efek Syariah sewaktu-
waktu tidak memenuhi persyaratan tersebut, maka Efek Syariah
yang diterbitkan dengan sendirinya sudah bukan sebagai Efek
Syariah.
Efek syariah yang dimaksud ialah saham syariah, obligasi syariah,
reksadana syariah, dll. Di dalam pasar modal syariah terdapat transaksi yang
dilarang, antara lain:
a. Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu.
b. Ba’i al-ma’dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (efek syariah yang
belum dimiliki.
c. Inseder Trading, yaitu memiliki informasi orang dalam untuk
mendapatkan keuntungan atas transaksi yang dilarang.
d. Margin Trading, yaitu melakukan transaksi efek syariah dengan dengan
fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian
efek syariah tersebut.
e. Ihtikar (penimbunan), yaitu pembelian atau pengumpulan suatu efek
syariah dengan tujuan mempengaruhi orang lain.
27
f. Menimbulkan informasi yang menyesatkan.
5. Instrumen Pasar Modal Syariah
• Saham Syariah
Saham syariah merupakan surat bukti kepemilikan atas suatu perusahaan
yang memenuhi kriteria syariah. Dimana, dengan bukti tersebut investor
berhak untuk mendapatkan bagi hasil dari keuntungan yang didapat. Hal
tersebut tidak bertentangan di ketentuan syariah karna kegiatan tersebut
disebut sebagai kegiatan musyarakah atau syirkah (Darmadji, Tjipto dan
Fakhruddin.M, Hendry. 2011: 184).
Tidak semua saham dapat dikatakan sebagai saham syariah. Saham yang
dapat dikatakan sebagai saham syariah jika saham tersebut diterbitkan
oleh:
1. Emiten atau perusahaan publik yang secara terbuka memberitahu
dalam menjalankan operasionalnya sama sekali tidak bertentangan
dengan prinsip syariah
2. Emiten atau perusahaan yang tidak menyatakan bahwa dalam
menjalankan operasionalnya tidak bertentangan dengan prinsip
syariah.
Jumlah saham syariah yang terdapat pada bursa setiap tahunnya
mengalami perkembangan yang positif. Hal tersebut menjelaskan bahwa saat ini
sebuah perusahaan mulai menyadari pentingnya sistem operasional yang sesuai
dengan ketetapan yang diajarkan dalam Islam. Saham syariah yang
diperdagangkan tidak hanya dapat dinikmati oleh umat muslim saja, melainkan
28
dapat dinikmati oleh non muslim. Dengan demikian saham syariah pun dapat
memperoleh keuntungan yang fleksibel. Hal tersebut dapat dijadikan keunggulan
yang dimiliki oleh saham syariah dibandingkan dengan saham konvensional.
Dimana, saham konvensional hanya dapat diperdagangkan di bursa konvensional
saja. Hal tersebut dapat dilihat dari gambar berikut;
Gambar 2.1
Perkembangan Jumlah Saham Syariah
Sumber: www.ojk.go.id
• Sukuk (Obligasi Syariah)
Sukuk (Obligasi Syariah) merupakan surat berharga jangka panjang yang
sesuai dengan prinsip syariah yang dikeluarkan untuk membayar
29
pendapatan pada pemegang obligasi syariah sebagai bagi hasil dan harus
membayar kembali dana obligasi syariah pada saat jatuh tempo.
• Reksadana Syariah
Reksadana syariah merupakan sarana atau fasilitas yang dapat digunakan
untuk mengumpulkan dana yang berasal dari masyarkat sebagai investor
atau pemodal yang kemudian dana tersebut diinvestasikan dalam bentuk
portofolio efek yang dikelola oleh manajer investasi yang menjalankan
operasionalnya sesuai dengan ketetapan prinsip syariah.
6. Perkembangan Perdagangan Saham Syariah
Perkembangan perdagangan saham syariah dapat ditunjukkan oleh nilai
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). ISSI mampu menunjukan kinerja seluruh
saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berbeda dengan
Jakarta Islamic Indek (JII) yang hanya terdapat 30 emiten didalamnnya yang
penentuannya melibatkan Dewan Pengawas PT. Danareksa Investment
Management. Walapun keduanya sama-sama mengalami peningkatan yang
signifikan, namun ISSI memiliki nilai kapitalisasi lebih besar dibanding JII. Hal
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut;
30
Tabel 2.1
Sumber: www.ojk.go.id
Kapitalisasi pasar merupakan nilai sebuah perusahaan yang dihitung
berdasarkan jumlah seluruh saham perusahaan yang beredar yang kemudian
dikalikan dengan harga pasar saham. Semakin tinggi kapitalisasinya maka
semakin mahal pula harga saham. Jika dilihat dari tabel diatas, saham syariah
menunjukan peningkatan yang konsisten. Dengan demikian, jika dilihat dari
fungsi ekonomi, peningkatan kapitalisasi saham syariah menunjukkan
keberhasilan pasar modal syariah sebagai sarana investasi bagi para investor yang
memiliki sistem operasional yang sesuai dengan karakteristik masyarakat
Indonesia yang didominasi oleh umat Islam, tak hanya itu non muslim pun dapat
menggunakan pasar modal syariah yang bersifat umum untuk semua investor.
31
7. Teori Sinyal
Teori sinyal merupakan alasan sebuah perusahaan dalam memberikan
informasi laporan keuangan kepada masyarakat atau calon investor. Pemberian
sinyal tersebut dilakukan oleh manajer (Hendrianti, 2012: 63). Sebuah perusahaan
memberikan informasi keuangannya kepada publik secara terpercaya dengan
tujuan agar mengurangi ketidakpastian mengenai kinerja ataupun prospek pada
perusahaan tersebut di kemudian hari. Sebagai contohnya perusahaan dalam
memberikan sinyal kepada para investor dengan memberikan informasi mengenai
perkembangan saham yang bersangkutan.
Apabila investor mendapatkan kabar baik, artinya resiko investasi pada
perusahaan tersebut cenderung kecil atau dapat dikatakan beta saham pada
perusahaan tersebut positif. Sebaliknya, jika para investor mendapat kabar buruk,
artinya resiko investasi pada perusahaan tersebut cenderung besar yang
mengakibatkan kurangnya minat para investor untuk membeli saham pada
perusahaan tersebut. Sinyal tersebut dapat berupa promosi atau informasi yang
menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain.
8. Laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan oleh
para investor untuk megetahui prospek perusahaan tersebut secara periode.
Laporan keuangan menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan. Laporan
keuangan tersebut dapat dijadikan sebagai referensi bagi para investor sebelum
melakukan investasi. Laporan keuangan yang digunakan oleh para investor, calon
32
investor, dan lainnya digunakan dengan tujuan yang memenuhi kebutuhan yang
berbeda (Martani, dwi dkk. 2012).
9. Rasio keuangan
Rasio keuangan merupakan kegiatan menganalisa rasio dengan
membandingkan angka satu dengan angka yang lainnya yang terdapat dalam
laporan keuangan. Perbandingan tersebut dapat dilakukan dengan satu komponen
dengan komponen lainnya dalam satu laporan keuangan atau satu komponen
dengan komponen lainnya diantara laporan keuangan. Kemudian angka-angka
yang dibandingkan tersebut dapat berupa angka-angka dalam satu periode ataupun
beberapa periode (Kasmir, 2014: 104). Dalam melakukan analisa laporan
keuangan suatu perusahaan, diperlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang
biasa digunakan dalam analisis finansial ialah rasio. Rasio itu sendiri dapat
digunakan untuk menjelaskan adanya hubungan tertentu antara faktor satu dengan
faktor yang lainnya dari laporan keuangan tersebut. Rasio yang digunakam dalam
skripsi ini, antara lain:
a. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunkaan untuk mengukur
kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan
(Kasmir, 2014: 196). Tujuan dari rasio profitabilitas itu sendiri ialah untuk
melihat tolak ukur perkembangan sebuah perusahaan dalam beberapa waktu
tertentu, baik itu mengalami peningkatan atau penurunan, serta mencari tahu
penyebab adanya perubahan yang terjadi pada perusahaan tersebut. Hal demikian
33
diperlukan oleh sebuah perusahaan untuk melihat prospek perusahaan tersebut.
Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adala ROA.
• Return On Assets (ROA)
ROA merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva
yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir, 2014: 202). ROA dapat
digunakan untuk mengukur potensi sebuah perusahaan dalam
menghasilkan laba atau keuntungan yang diperoleh oleh sebuah
perusahaan berdasarkan total asset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
ROA dapat dihitung dengan cara:
Return On Assets (ROA) = Laba bersih
Total Aktiva
b. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang mampu mengukur kemampuan
perusahaan dalam melalukan aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut (Hery, 2015:
143). Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah TATO.
• Total Assets Turnover (TATO)
TATO merupakan salah satu rasio aktivitas yang digunakan untuk melihat
kemampuan sebuah perusahaan dalam melakukan penjualan yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan berdasarkan total asset yang dimiliki
oleh perusahaan tersebut. TATO dapat dihitung dengan cara:
Total Assets Turnover (TATO) = Penjualan
Total Assets
34
c. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek (Kasmir, 2014: 129). Dalam
penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah CR.
• Current Ratio (CR)
Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah CR. CR
biasanya digunakan sebagai perhitungan dalam modal kerja dengan cara
membandingkan aktiva lancar dengan utang lancar yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan (Prastowo, 2011: 84). CR dapat dihitung dengan cara:
Current Ratio (CR) = Aktiva lancar
Utang Lancar
d. Rasio Pasar
Rasio pasar adalah rasio yang digunakan untuk mengukur nilai saham.
Rasio pasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah PER.
• Price Earning Ratio (PER)
PER adalah salah satu rasio pasar yang mampu menunjukkan besarnya
jumlah harga satu rupiah yang dibayar oleh investor dalam mendapatkan
satu rupiah earning perusahaan dalam kata lain PER merupakan tolak ukur
perusahaan dalam menghasilkan laba dikemudian hari (Tandelilin, 2010:
375). Perusahaan yang memiliki PER yang tinggi artinya memiliki
prospek yang baik. Sebaliknya, PER yang rendah, artinya perusahaan
tersebut tidak memiliki prospek yang baik (Hanafi, 2010: 43). PER dapat
dihitung dengan cara:
35
Price Earning Ratio (PER) = Harga saham
Laba per lembar saham
10. Volume Perdagangan
Volume perdagangan adalah jumlah saham yang diperdagangkan pada
bursa efek dalam periode tertentu (Lestari, 2014). Volume perdagangan mampu
menggambarkan kondisi pasar yang sedang baik atau sebaliknya. Volume
perdagangan rendah akan mengakibatkan minat investor menurun dalam
melakukan investasi. Sebaliknya, jika volume perdagangan tinggi, hal tersebut
akan menyebabkan harga saham semakin tinggi. Volume perdagangan dapat
dihitung dengan cara:
Volume perdagangan = ∑Jumlah saham yang diperdagangkan
∑ Jumlah saham yang beredar
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang sudah dilakukan
sebelumnya dengan penambahan variabel dan metode penelitian yang berbeda.
Adapun referensi yang dapat dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian yang
saya lakukan.
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No Judul/ Penulis/
Tahun Variabel Metode Hasil
1
Judul: Impact
Earning Per
Share and Price
Earning Ratio
Variabel X
X1: EPS
X2: PER
Variabel Y
Regresi Data
Panel
EPS dan PER
berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
36
on Market
Price of Share:
A study on
Auto Sector in
India
Penulis: Dr.
Pankaj Kumar
Tahun: 2017
Harga Saham
harga saham
dengan tingkat
signifikan 0,01
2
Judul:
Pengaruh Nilai
Tukar Rupiah,
Tingkat Suku
Bunga
Deposito dan
Volume
Perdagang
Saham
terhadap harga
saham
Penulis: Wahyu
Wiyani dan
Andi
Wijayanto
Tahun: 2005
Variabel X
X1: Nilai Tukar
Rupiah
X2: Tingkat Suku
Bunga Deposito
X3: Volume
Perdagangan
Variabel Y
Harga Saham
Analisis Regresi
Linear Berganda
Volume
Perdagangan
Saham
berpengaruh
positif tidak
signifikan terhadap
harga saham
3
Judul: Analisis
Fundamental,
Teknikal dan
Makro
Ekonomi
terhadap Harga
Variabel X
X1: EPS
X2: BVS
X3: PER
X4: ROA
X5: ROE
Regresi Data
Panel
EPS, BVS, PER,
ROA, ROE, PBV,
dan DER
berpengaruh
signifikan terhadap
harga saham pada
37
Saham Sektor
Pertanian
Penulis: Danika
Reka Artha.
Noer Azam
Achsani dan
Hendro
Sasangko
Tahun: 2005
X6: PBV
X7: DER
Variabel Y
Harga Saham
sektor pertanian
4
Judul:
Pengaruh
ROA, ROE,
Total Revenue,
dan BI Rate
terhadap Harga
Saham pada
Sektor
Transportasi
tahun 2009-
2014
Penulis:
Devinta Nur
Arumsari dan
David Kaluge
Variabel X
X1: ROA
X2: ROE
X3: Total
Revenue
X4: Bi Rate
Variabel Y
Harga Saham
Regresi Data
Panel
ROA, ROE dan
Total Revenue
tidak memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
harga saham pada
perusahaan sektor
transportasi dan
variabel BI Rate
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap tingkat
harga saham pada
perusahaan sektor
transportasi
5
Judul: Analisis
Pengaruh ROE,
DER, TATO,
CAPEX dan
NCCR
terhadap Harga
Variabel X
X1: ROE
X2: DER
X3: TATO
X4: CAPEX
X5: NCCR
Linear Berganda
ROE dan DER
berpengaruh
signifikan terhadap
harga saham,
sedangkan TATO ,
CAPEX, dan
38
Saham
Penulis:
Cathelia dan
Sampurno
Tahun: 2016
Variabel Y
Harga Saham
NCCR tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
harga saham
6
Pengaruh ROE,
NPM, DER dan
TATO terhadap
Harga Saham
Penulis:
Hutapea,
Saerang, dan
Tulung
Tahun: 2017
Variabel X
X1: ROE
X2: NPM
X3: DER
X4: TATO
Variabel Y
Harga Saham
Analisis Regresi
Berganda
ROA dan NPM
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
harga saham,
sedangkan DER
dan TATO
berpengaruh
signifikan terhadap
harga saham
7
Kausalitas
Volume
Perdagangan
dan Perubahan
Harga Saham
di Bursa Efek
Indonesia
(BEI)
Penulis:
Kritiyana
Danantu
Tahun: 2004
Variabel X
X1: Volume
Perdagangan
Variabel Y
Harga Saham
Uji Kausalitas
Granger dan Uji
Stabilitas Chow
Volume
Perdanganan
berperan pada
perubahan harga
dan perubahan
harga yang terjadi
medorong
transaksi yang
berperan
meningkatkan
volume
perdagangan
(positif)
8
Judul:
Pengaruh
Faktor
Variabel X
X1: ROA
X2: ROE
Regresi
Berganda
dengan Model
Faktor
fundamental
berpengaruh
39
Fundamental
dan Resiko
Sistematik
terhadap Harga
Saham
Penulis: Shahin
Natarsyah
Tahun: 2000
X3: DPR
X4: DER
X5: Book Value
Variabel Y
Harga Saham
Loglinier positif dan
signifikan terhadap
harga saham,
sedangkan variabel
yang lainnya tidak
berpengaruh pada
harga saham
9
Judul:
Pengaruh
Ukuran
Perusahaan
TATO, ROA,
CR, DER dan
EPS terhadap
Return Saham
Sayriah pada
Perusahaan
Perdagangan,
Jasa, dan
Investasi yang
terdaftar di
ISSI
Penulis:
Puspita,
Herawati, dan
Erni
Tahun: 2017
Variabel X
X1: TATO
X2: ROA
X3: CR
X4: DER
X5: EPS
Variabel Y
Return Saham
Regresi Linear
Berganda
ROA dan EPS
berpengaruh
terhadap return
saham syariah,
sedangkan TATO,
CR, dan DER
tidak berpengaruh
terhadap return
saham syariah
10 Judul:
Pengaruh CR,
Variabel X
X1: CR
Analisis Regresi
Berganda
CR dan TATO
tidak berpengaruh
40
TATO, NPM,
dan ROA
terhadap
Return Saham
Penulis:
Ariyanti dan
Suwitho (2016)
X2: TATO
X3: NPM
X4: ROA
Variabel Y
Return Saham
signifikan terhadap
return saham,
sedangkan NPM
dan ROA
berpengaruh
signifikan terhadap
return saham
Sumber: Penelitian Terdahulu
C. Kerangka Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi Harga Saham dengan variabel independen ROA, CR, TATO, PER
dan Volume Perdagangan. Berikut adalah kerangka penelitian yang dilakukan
sebagai berikut;
41
Gambar 2.2
Kerangka penelitian
HARGA SAHAM
(Y)
ROA (X1)
CR (X2)
PER (X4)
VOLUME PERDAGANGAN
(X5)
TATO (X3)
ANALISIS REGRESI DATA PANEL
MODEL REGRESI DATA PANEL
-COMMON EFFECT MODEL -FIXED EFFECT MODEL
-RANDOM EFFECT MODEL
UJI ASUMSI KLASIK -UJI NORMALITAS
-UJI MULTIKOLINEARITAS -UJI HETEROKEDASTISITAS
-UJI AUTOKORELASI
UJI HIPOTESIS -UJI KOEFISIEN DETERMINASI
-UJI T STATISTIK -UJI F STATISTIK
42
D. Keterkaitan Variabel
1. Hubungan Return On Assets (ROA) dengan Harga Saham
Semakin tinggi ROA semakin tinggi keuntungan. Semakin tinggi
keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik
akan nilai saham. Apabila dikaitkan dengan harga saham, maka semakin
tinggi ROA semakin tinggi pula harga saham perusahaan tersebut karena
tingkat keuntungan yang tinggi. Penelitian Gatiningsih (2009) menyatakan
bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
2. Hubungan Total Assets Turnover (TATO) dengan Harga Saham
TATO berasal dari perputaran total aktiva. Perputaran total aktiva
menunjukkan bagaimana perusahaan dalam mengelola total aktiva yang
dimiliki dalam menciptakan penjualan dengan tujuan mendapatkan laba.
Semakin tinggi efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva untuk
memperoleh penjualan dengan tujuan mendapatkan laba yang besar, maka
kinerja perusahaan semakin baik. Perusahaan dengan kinerja yang optimal
dan stabil akan berdampak pada harga saham perusahaan tersebut akan
semakin tinggi (Sartono, 1994).
3. Hubungan Current Ratio (CR) dengan Harga Saham
CR merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
lancarnya, maka CR yang tinggi akan mempengaruhi kepercayaan investor
untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Hal demikian
dikarenakan perusahaan dinilai mampu melunasi kewajiban jangka
pendeknya dan meningkatkan permintaan saham pada perusahaan tersebut.
43
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Pratama dan Erawati (2014) yang
menyatakan bahwa CR memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
harga saham.
4. Hubungan Price Earning Ratio (PER) dengan Harga Saham
Perusahaan yang memungkinkan pertumbuhan yang lebih tinggi biasanya
mempunyai PER yang besar dan sebaliknya. Semakin tinggi PER suatu
saham, maka semakin mahal terhadap pendapatan bersih per lembar
sahamnya. Penelitian yang dilakukan oleh Stella (2009) mennyatakan
bahwa PER mempunyai pengaruh positif siginifikan terhadap harga
saham.
5. Hubungan Volume Perdagangan dengan Harga Saham
Saatcioglu dan Starks (1998) menemukan hubungan kuat dan positif
terjadi antara harga saham dengan volume perdagangan pada pasar modal
di Amerika Latin. Mereka juga menyimpulkan volume perdaganganlah
yang menyebabkan perubahan harga saham. Signalling theory (Waluyo,
Eko. 2012) menjelaskan bahwa setiap informasi yang dikeluarkan oleh
pelaku pasar modal yang bersumber dari emiten akan diinterpretasikan dan
dianalisis sebagai sinyal baik atau sinyal buruk bagi perdagangan efek.
Jika perusahaan memberikan informasi yang baik bagi investor, maka
akan terjadi perubahan volume perdagangan, sehingga harga saham akan
meningkat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari (2004) menunjukan
bahwa frekuensi perdagangan dan volume perdagangan memiliki
pengaruh yang positif terhadap harga saham.
44
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena harus dibuktikan kebenarannya. Hal tersebut dilakukan
karena adanya pernyataan research gap yang dikemukakan oleh peneliti terdahulu
antara variabel x terhadap variabel Y.
H0 :β1= 0; ROA, TATO, CR, PER, dan Volume Perdagangan tidak memiliki
pengaruh signifikan baik itu secara parsial maupun simultan pada harga saham.
Ha :β1 ≠ 0; ROA, TATO, CR, PER, dan Volume Perdagangan berpengaruh
positif signifikan terhadap harga saham baik secara simultan maupun parsial.
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis memberikan penjelasan yang
memiliki tujuan yakni menguji atau melakukan hipotesis antara variabel satu
dengan variabel lainnya untuk melihat teori atau hipotesis yang dihasilkan dalam
penelitian dapat diperkuat atau sebaliknya dengan penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya (Sugiyono, 2012: 7).
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendeketan
kuantitatif. Pendekatan ini dipilih karena dalam penelitian menggunakan alat
statistik yang digunakan sebagai penguji teori (Rianse, Usman dan Abdi, 2012:
19). Selain itu, pendekatan ini juga dipilih oleh penulis dikarenakan dalam
penelitian ini menggunakan laporan keuangan.
B. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan sekelompok objek/ subjek yang memiliki kualitas
serta karakteristik yang berbeda yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dapat
diambil kesimpulannya (Sugiyono,2012: 80). Populasi yang digunakan pada
penelitian ini ialah perusahaan pada sektor pertambangan batubara. Sedangkan
sampel merupakan sebagian dari populasi tersebut (Santosa, 2005: 46).
Pengambilan sampel dalam penelitan ini disesuaikan dengan kriteria yang telah
ditetapkan oleh peneliti, yaitu:
1. Perusahaan yang tercatat dalam saham syariah dan tercantum dalam
daftar perusahaan pada ISSI
46
2. Memiliki posisi yang konsisten sebagai saham syariah yang tercatat
pada ISSI selama periode 2013 sampai 2017
3. Data laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan lengkap dan
tersedia selama tahun 2013-2017
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti, maka terdapat 15
perusahaan yang terpilih dalam penelitian ini yang dapat dijadikan sampel.
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
No. SAHAM PERUSAHAAN
1 ADRO Adaro Energy Tbk
2 ARII Atlas Resources Tbk
3 BUMI Bumi Resources Tbk
4 BYAN Bayan Resources
5 DOID Delta Dunia Makmur Tbk d.h
Delta Dunia Propertindo Tbk
6 GEMS Golden Energy Mines Tbk
7 HRUM Harum Energy Tbk
8 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
9 KKGI Resources Alam Indonesia Tbk
10 MYOH Samindo Resources Tbk d.h
Myoh Technology Tbk
11 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk
12 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam
(Persero) Tbk
13 PTRO Petrosea Tbk
14 SMMT
Golden Eagle Energy Tbk d.h
Eatertainment Internasional Tbk
d.h Setiamandiri Mitratama Tbk
d.h The Green Pub
47
Sumber: idx.co.id
C. Jenis dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini merupakan jenis data sekunder. Data sekunder
merupakan data yang diperoleh tidak didapatkan secara langsung, tetapi melalui
perantara, misalanya lewat orang lain atau dokumen yang bersangkutan
(Sugiyono, 2009: 193). Data sekunder yang digunakan yaitu ROA, CR, PER,
TATO, dan volume perdagangan. Data tersebut berupa: lapora neraca, laporan
laba-rugi, dan financial statement yang dipublikasi oleh perusahaan yang
bersangkutan selama periode sesuai dengan penelitian.
Dalam penelitian yang dilakukan dibutuhkan beberapa sumber terutama
pada perusahaan batubara. Sumber tersebut diperoleh melalui situs
www.idx.co.id, www.yahoo-finance.com, www.sahamok.com, www.bps.go.id,
serta penunjang lainnya berupa jurnal yang diperlukan, dan sumber-sumber lain
yang dapat digunakan dalam penelitian ini.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
dependen dan variabel independen.
a. Variabel dependen
Dalam penelitian ini variabel dependen atau variabel Y adalah harga
saham.
15 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk
48
b. Variabel Independen
Dalam penelitian ini variabel independen atau variabel X adalah
ROA (x1), CR (x2), TATO (x3), PER (x4), dan volume perdagangan
(x5).
2. Definisi Operasional
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
dependen dan variabel independen.
a. Variabel dependen
Dalam penelitian ini variabel dependen atau variabel Y adalah harga
saham. Harga saham disini digunakan sebagai tolak ukur harga yang
telah ditetapkan dalam pasar terhadap saham tersebut.
b. Variabel independen
Dalam penelitian ini variabel independen atau varibel X adalah ROA,
CR, TATO, PER, dan Volume perdagangan.
• X1: ROA, rasio ini mampu mengukur sebuah perusahaan dalam
memperoleh laba berdasarkan total asset yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut
• X2: TATO, rasio ini mampu melihat seberapa efisiennya seluruh
aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan
• X3: CR, rasio ini digunakan untuk menunjukan sejauh mana aktiva
lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar
• X4: PER, rasio ini digunakan untuk menentukan niali suatu saham
49
• X5: Volume Perdagangan, digunakan untuk mengetahui banyaknya
lembar saham suatu emiten yang diperjualbelikan
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Definisi Rumus Skala
1
ROA
(Return On
Asset)
Mengukur tingkat efisiensi
sebuah perusahaan dalam
menghasilkan laba
berdasarkan total asset yang
dimiliki
Laba Bersih
Total Aktiva Rasio
2
TATO (Total
Asset
Turnover)
Mengukur seberapa
efisiensinya seluruh aktiva
perusahaan digunakan untuk
menunjang kegiatan
penjualan
Penjualan
Total Aktiva Rasio
3
PER (Price
Earning
Ratio)
Mengukur kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan
dikemudian hari dengan
membandingkan harga saham
dengan laba per lembar
saham
Harga Saham
Laba Per
Lembar Saham
Rasio
4 CR (Current
Ratio)
Mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar
utang jangka pendek
berdasarkan total aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan
tersebut
Aktiva Lancar
Kewajiban
Lancar
Rasio
50
5 Volume
Perdagangan
Jumlah penjualan lebar
saham yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan yang
diperjualbelikan dalam pasar,
dimana harga telah disepakati
oleh penjual dan pembeli
saham melalui perantara
perdagangan saham
∑ Saham
diperdagangkan
∑Listed Share
6 Harga Saham
Sebagai tolak ukur harga
yang telah ditetapkan oleh
pasar terhadap saham tersebut
Closing Price Nominal
E. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui buku, jurnal,
skripsi, artikel dan makalah. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh landasan
teori yang berkaitan dan memiliki hubungan dengan permasalahan yang diteliti
dalam penelitian ini. Dan mengkaji serta menganalisa laporan keuangan melalui
proses dokumentasi yang didapat melalui media internet yaitu seperti
www.yahoofinance.co.id, www.idx.co.id, dll.
F. Pengolahan dengan Analisis Data
Dalam penelitian adanya pengolahan data statistik merupakan hal yang
diperlukan dalam proses penelitian, dikarenakan dengan adanya pengolahan data
statistik, maka dapat menghasilkan kesimpulan penelitian. Adanya pengolahan
data statistik ini dibantu dengan sebuah program seperti EVIEWS, SPSS dan
51
lainnya. Namun pada penelitian ini saya menggunakan EVIEWS 9 agar mampu
menghasilkan hasil yang akurat. Teknik pengolahan data statistik meliputi
beberapa perhitungan yang menggunakan beberapa model penelitian.
Analisis dalam penelitian ini menggunakan data panel, dimana didalamnya
terdapat beberapa perusahaan dan beberapa periode. Data panel merupakan
gabungan antara time series dan cross section. Data panel terdiri dari 2 macam
panel, yaitu panel balance dan unbalance. Data panel balance merupakan data
yang memiliki cross section dalam jumlah observasi time series yang sama,
sedangkan data panel unbalance merupakan data yang memiliki cross section
dalam jumlah obeservasi time series yang tidak sama atau berbeda.
Dalam sebuah peneleitian diperlukan adanya analisa terhadap sebuah
penelitian tersebut untuk mendapatkan kesimpulan yang akurat, yang nantinya
dapat dibandingkan dengan teori pada penelitian yang sudah ada , untuk
mendapatkan hasil bahwa penelitian yang kita teliti dapat diperkuat atau justru
sebaliknya dengan teori yang terdapat pada penelitian yang sudah ada
sebelumnya. Dalam penelitian ini terdapat beberapa tahapan dalam menganalisa
data kuantitatif tersebut yang terdiri dari sebgai berikut:
• Estimasi model regresi dalam data panel
• Pemilihan model regresi data panel
• Uji asumsi
• Uji hipotesis
Adanya beberapa alasan peneliti lebih memilih melakukan penelitian
dengan menggunakan data panel dikarenakan data panel memiliki beberapa
52
keunggulan jika dibandingkan dengan model data lain, yaitu sebgai berikut:
(Baltagi, 2012)
1. Dengan menggunakan data panel, peneliti mendapatkan banyak informasi
karna dalam data panel terdapat banyak variasi dengan sedikit kolinearitas
antara satu variabel dengan variabel lainnya dan dengan periode waktu
yang beruntut sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih efisien.
2. Dengan menggunakan data panel penelitian yang dilakukan dapat
mengontrol terjadinya heterogenitas pada variabel dengan memberikan
subjek variabel yang lebih spesifik.
3. Dengan menggunakan data panel penelitian observasi yang dilakukan
secara berulang-ulang dapat memberikan informasi kepada peneliti adanya
penyebab perubahan yang terjadi dalam penelitian tersebut.
4. Dengan menggunakan data panel peneliti dapat lebih mudah mempelajari
model perilaku yang rumit agar menjadi lebih efisien.
5. Dengan menggunakan data panel yang memiliki jumlah data yang semakin
banyak, maka akan mengurangi bias-bias yang dapat terjadi dalam
penelitian jika dalam penelitian mengagresi perusahaan kedalam agregasi
yang besar.
6. Dengan menggunakan data panel dapat membuat peneliti mampu melihat
dampak yang terjadi secara sederhana tanpa melihat data silang dan
periode waktu beruntun secara apa adanya.
Dalam penelitian ini analisis regresi yang dilakukan bertujuan untuk
melihat seberapa besar pengaruh dari variabel independen atau variabel X yang
53
terdiri dari ROA, CR, TATO, PER, dan Volume perdagangan terhadap variabel
dependen atau variabel Y yang berupa harga saham. Dalam penelitian ini peneliti
memilih sektor pertambangan batubara yang terdaftar di ISSI selama periode 2013
sampai 2017 sebagai subjek dalam penelitian ini. Dengan demikian , analisis
regresi yang dapat dilakukakn dalam penelitian ini dengan menggunakan metode
analisis regresi data panel dengan model persamaannya seperti berikut:
Yit = © + 1X it + β2 X it + β3 X it +β4 X it + β5 X it + € it
Keterangan :
Yit = Harga saham
© = Konstanta
X 1 = ROA
X2 = CR
X3 = TATO
X4 = PER
X5 = Volume perdagangan
β1....β5 = Koefisien regresi
€ = Tingkat kesalahan (standar error)
Dalam penelitian ini diperlukan adanya estimasi terhadap koefisien-
koefisien model dalam data panel, dengan menggunakan program EVIEWS
penelitian ini dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain:
1. Estimasi Model Regresi Data Panel
Didalam estimasi model regresi data panel, terdapat tiga model pendekatan
yang dapat dilakukan dalam proses menganalisis hasil penelitian, antara lain
54
Commont Effect, Fixed Effect, dan Random Effect. Ketiga model pendekatan
tersebut dapat didefenisikan sebagai berikut:
a. Commont Effect Model
Model ini meupakan model pendekatan yang paling sederhana, umumnya
model ini disebut sebagai pooled Least Square (CEM). Model pendekatan
ini menganggap semua perilaku antar variabel sama dalam berbagai
periode waktu sehingga model pendekatan ini merupakan model
pendekatan yang tidak memperhatikan subjek setiap variabel maupun
periode waktu.
Model ini mengkombinasikan data time series dan cross section dalam
bentuk pool, dan mengestimasikannya menggunakan pendekatan kuadrat
yang terkecil (pooled least square). Berdasarkan asumsi pada model
pendekatan ini, maka model CEM dapat dituliskan sebagai berikut:
Yit = α + β Xit + Uit ; i = 1,2,....N; t = 1,2,....,T
i = menunjukkan cross section (individu)
t = periode waktu
Dalam asumsi ini komponen error yang terdapat dalam kuadrat terkecil
(pooled least square) biasa, proses estimasi yang dilakukan akan dilakukan
secara terpisah dalam setiap unit cross section.
b. Fixed Effect Model
Model ini berbeda dengan model pendekatan common effect model karena
pada model ini menganggap bahwa adanya efek atau pengaruh yang
berbeda antar variabel didalamnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari
55
adanya perbedaan pada intersepnya. Dengan demikian, dalam model ini,
setiap variabel dapat dijadikan sebagai parameter yang tidak diketahui
yang kemudian diestimasi melalui teknik variabel dummy.
Berdasarkan asumsi pada model pendekatan ini, maka model FEM dapat
dituliskan sebagai berikut:
Yit = αi + β Xit + Uit ; i = 1,2,....N; t = 1,2,....,T
Persamaan tersebut dinamakan Least Square Dummy Variabel (LSDV).
LSDV ini selain digunakan dalam mempengaruhi setiap variabel kegunaan
lainnya ialah sebagai pemberi pengaruh terhadap periode waktu yang
sifatnya sistemik. Hal tersebut dilakukan dengan cara menambahkan
variabel dummy pada saat berada di dalam model.
c. Random Effect Model
Lain hal dengan pendekatan model seperti diatas, pendekatan model ini
memiliki pengaruh yang spesifik dari setiap variabel yang merupakan
bagian dari komponen error yang sifatnya tidak beraturan atau acak dan
tidak memiliki korelasi atau hubungan dengan variabel penjelas,
pendekatan model seperti ini dinamakan random effect model (REM) atau
biasa disebut dengan error component model (ECM).
Berdasarkan asumsi pada model pendekatan ini, maka model ECM dapat
dituliskan sebagai berikut:
Yit = α0 + β Xit + wit ; i = 1,2,....N; t = 1,2,....,T
Metode yang digunakan pada model pendekatan ini dalam mengestimasi
model ialah Generalized Least Square (GLS) dengan menggunakan
56
asumsi homokedastisitas atau crossectional correlation. Dalam melakukan
penelitian pada model pendekatan ini diperlukan pengujian dalam
menentukan model estimasi yang akan digunakan dalam penelitian, uji
tersebut dilakukan dengan menggunakan uji Chow-Test dan uji Hausman-
Test.
2. Pemilihan Model Regresi Data Panel
Berdasarkan ketiga model pendekatan yang sudah diestimasi maka
akan terpilih model mana yang sesuai dengan tujuan yang dilakukan dalam
penelitian. Dalam mendapatkan model yang sesuai dengan tujuan yang dilakukan
dalam penelitian diperlukan adanya uji tes. Uji tes tersebut digunakan untuk
memilih model regresi data panel yang terdiri dari commont effect,fixed effect, dan
random effect. Berdasarkan model regresi tersebu karakteristik data yang dimiliki,
yaitu:
a. F Test (Chow Test)
Uji ini digunakan untuk memilih model mana yang terbaik yang sesuai
dengan tujuan penelitian, apakah itu model commont effect atau fixed effect
yang akan digunakan dalam melakukan regresi data panel. Adapun
langkah-langkah dalam melakukan uji Chow Test, ialah:
• Estimasi yang dilakukan harus dengan Fixed Effect
• Kemudian melakukan uji dengan menggunakan Chow Test
• Lihat nilai probability F dan Chi-Square
Bila nilai probability F dan Chi-Square > α=5%, maka uji regresi data
panel yang dipilih ialah model Commont Effect dan sebaliknya.
57
Bila nilai probabilty F dan Chi-Square < α=5%, maka uji regresi data
panel yang dipilih ialah Fixed Effect.
• Apabila dalam uji Chow Test terpilih Commont Effect, maka dapat
langsung dilakukan uji regresi data panel, namun apabila yang terpilih
adalah model Fixed Effect, maka perlu melakukan uji Hausman Test
untuk kemudian memilih model yang sesuai dengan penelitian , yaitu
model Fixed Effect atau Random Effect yang digunakan dalam
melakukan uji regresi data panel.
b. Uji Hausman
Uji ini digunakan untuk memilih model terbaik yang akan digunakan
dalam melakaukan uji regresi data panel, apakah model Fixed Effect atau
Random Effect. Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji Hausman
Test, ialah:
• Estimasi yang dilakukakn harus dengan Random Effect
• Kemudian melakukan uji dengan menggunakan Hausman Test
• Lihat nilai probabilty F dan Chi-Square
Bila nilai probabilty F dan Chi-Square > α=5%, maka uji
regresi data panel yang dipilih ialah model Random Effect dan
sebaliknya,
Bila nilai probability dan Chi-Square < α=5%, maka uji regresi
data panel yang dipilih ialah Fixed Effect.
58
3. Uji Asumsi Klasik
Penelitian yang dilakukan dalam melakukan model estimasi bertujuan agar
dapat memberikan hasil analisis yang akurat mengenai hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen. Didalam data panel terdapat beberapa
model pendekatan yang dapat digunakan dalam proses penelitian guna
mendapatkan hasil akhir kesimpulan yang baik, model tersebut ialah Commont
Effect, Fixed Effect, dan Random Effect. Model Commont Effect dan Fixed Effect
menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) dalam melakukan
estimasinya, sedangkan Random Effect menggunakakn Generalized Least Square
(GLS) dalam melakukan estimasinya. Pendekatan OLS memiliki beberapa uji
didalamnnya dalam proses regresi data panel yang terdiri dari uji linearitaaas,
autokorelasi, heterokedastisitas, multikolinearitas, dan normalitas (Iqbal, 2016).
Data panel dapat dikatakan memiliki kelebihan utama, yaitu bersifat kuat
terhadap beberapa pelanggaran terhadap asumsi klasik, yaitu normalitas,
heterokedastisitas dan multikolinearitas (Ariefianto, 2012: 140). Dalam penelitian
ini uji asumsi klasik yang digunakan ialah uji normalitas, multikolinearitas,
heterokedastisitas, dan autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Untuk melihat data yang dilakukan dalam penelitian merupakan data
normal, maka dapat dilakukan uji Jarque Bera guna melihat data tersebut
memiliki residual yang berdistribusi normal atau sebaliknya melalui
perbandingan yang dilakukan antara Jarque bera dengan X2 tabel
(Rahmanta, 20119: 18).
59
Apabila nilai JB > X2 tabel, maka residual berdistribusi tidak normal
Apabila nilai jB < X2 tabel, maka residual berdistribusi normal
Atau dapat dilihat dari nilai probability dari hasil uji normalitas,
apabila nilai probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan data yang
dilakukan dalam penelitian tersebut normal dan sebaliknya, jika nilai
probability dari hasil uji normalitas < 0,05 maka data yang dilakukan
dalam penelitian tersebut tidak normal.
b. Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk melihat apakah data yang diuji dalam penelitian
terdapat autokorelasi atau tidak. Karena apabila data tersebut terdapat
autokorelasi didalamnya maka dapat dikatakan data tersebut memiliki
residual yang tidak bebas antara penelitian satu dengan penelitian
lainnya. Hal tersebut terjadi karena adanya error pada variabel yang
cenderung mempengaruhi variabel yang sama pada periode selanjutnya.
Uji autokorelasi ini dapat dilihat melalui uji Durbin Watson dengan
membandingkan nilai uji DW dengan DW tabel untuk melihat adanya
korelasi baik itu positif maupun negatif (Ghozali, Imam. 2011: 111).
• DW< DL, terdapat autorelasi positif
• DW > (4-DL), terdapat autokorelasi negatif
• DU < DW , (4-DL), tidak terdapat autokorelasi
• DL < DW < DU atau (4-DU), tidak dapat disimpulkan
60
c. Uji Multikolinearitas
Uji ini untuk melihat apakah dalam uji regresi data panel terdapat
multikolinearitas didalamnya atau tidak. Karena apabila model regresi
yang diuji terdapat multikolinearitas, artinya terdapat korelasi antar
variabel independen atau variabel X. Model regresi yang dapat dikatakan
baik, apabila tidak terdapat korelasi antar variabel X. Karena, jika terjadi
korelasi antar variabel X maka variabel independen yang memiliki
korelasi antar sesama variabel independen sama dengan tidak nol atau
tidak ortogonal.
Uji multikolinearitas dapat dilihat dengan melihat:
• Nilai R2 yang dihasilkan signifikan, tetapi memiliki nilai standar
error dan tingkat signifkansi setiap variabel rendah
• Melihat korelasi setiap variabel independen, jika terdapat
korelasi yang tinggi (> 0,90) maka dapat dikatakan adanya
multikolinearitas.
Namun, gejala multikolinearitas dapat diatasi dengan mengganti
atau mengeluarkan variabel yang meyebabkan terjadinya korelasi.
61
d. Heterokedastisitas
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah model regresi yang digunakan
memiliki gejala heterokedastisitas atau tidak. Uji model regresi yang
terdapat heterokedastisitas didalamnya, artinya nilai residual model tidak
memiliki varians yang konstan. Hal tersebut terjadi akibat setiap
observasi atau penelitian memiliki reliabilitas yang berbeda yang
diakibatkan karena adanya perubahan kondisi yang dilatarbelakangi tidak
termasuk dalam bagian model.
Untuk melihat apakah model regresi yang digunakan memiliki gejala
heterokedastisitas dengan melakukan perbandingan antara nilai Sum
Square Resid (SSR) pada model Fixed Effect dengan nilai Sum Square
Resid (SSR) pada metode Gdeneralized Least Square (GLS). Apabila
SSR FEM < SSR GLS, maka dapat dikatakan bahwa data pada model
regresi tersebut tidak terdapat gejala heterokedastisitas.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji ini digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen dalam model regresi
yang digunakan dalam penelitian. Uji ini dapat dilihat dari nilai
Adjusted R-Square pada model regresi yang digunakan. Besarnya nilai
Adjusted R-Square ialah besarnya variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi akan
62
semakin besar apabila jumlah variabel independen dan jumlah
observasi semakin banyak.
b. Uji t-statistik
Uji ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial. Uji ini biasanya
berbentuk uji hipotesis, yang dapat dilihat dengan melakukan :
• H0 diterima H1 ditolak = sig t > 5%, variabel independen tidak
berpengaruh signfikan terhadap variabel dependen.
• H1 diterima H0 ditolak = sig t < 5% variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji f-statistik
Berbeda dengan uji t-statistik, uji f-statistik ini digunakan untuk
melihat pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel
dependen secara simultan (keseluruhan secara bersama-sama). Uji ini
dapat dilihat dengan melakukan:
• Membandingkan antara F hitun dengan F tabel:
Bila F hitung < F tabel: maka variabel independen secara
simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
Bila F hitung > F tabel: artinya, variabel independen
memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen
secara simultan atau keseluruhan.
• Dapat dilihat dari nilai probability F statistik
63
Jika nilai probability F statistik > 5%, maka variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
Jika nilai probability F statistik < 5%, maka variabel
independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
64
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Perkembangan Harga Saham pada Perusahaan Sektor Batubara yang
terdaftar di ISSI tahun 2013-2017
Perkembangan harga saham syariah yang terdaftar di Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI) selama tahun 2013-2017 dapat dilihat pada gambar
berikut berikut;
Gambar 4.1
Perkembangan Harga Saham Perusahaan Sektor Batubara yang terdaftar ISSI
2013-2017
Sumber: www.idx.co.id
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat perkembangan harga saham
syariah pada perusahaan sektor batubara yang terdaftar di Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) periode tahun 2013-2017 secara umum mengalami fluktuatif.
65
Harga saham tertinggi berada di tahun 2013 sebesar Rp. 3.672 . Sedangkan harga
saham terendah berada pada pada tahun 2015 sebesar Rp. 1.293.
2. Perkembangan ROA pada Perusahaan Batubara yang terdaftar di
ISSI
Nilai ROA setiap tahunnya mengalami perubahan baik itu meningkat
ataupun menurun. Perkembangan ROA pada tahun 2013 sebesar 6,9896 yang
kemudian menurun pada tahun 2013 sebesar 3,6942 dan mengalami penurunan
kembali sebesar 1,3879 pada tahun 2015. ROA mengalami kenaikaikan di tahun
2016 sebesar 3,832719 dan kembali meningkat sebesar 6,361349. Setiap tahunnya
nilai ROA pada perusahaan pertambangan batubara selama tahun 2013-2017
mengalami fluktuatif. Berikut gambar yang berisikan grafik dari perkembangan
ROA pada perusahaan sektor batubara yang terdaftar di ISSI periode tahun 2013-
2017.
66
Gambar 4.2
Perkembangan ROA pada Perusahaan Batubara yang terdaftar di ISSI Tahun
2013-2017
Sumber: Diolah 2018
3. Perkembangan CR pada Perusahaan Batubara yang terdaftar di ISSI
Tahun 2013-2017
Nilai CR setiap tahunnya mengalami perubahan baik itu menurun ataupun
meningkat. Pada tahun 2013 CR pada perusahaan sektor batubara sebesar
103,6044. Kemudian di tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 55,23. Namun
di tahun 2015 CR kembali meningkat sebesar 60,45714 dan kembali menurun
sebesar 54,0675 di tahun 2016 dan meningkat kembali sebesar 74,05714 di tahun
2017. Nilai CR terus mengalami fluktuatif selama periode tahun 2013-2017.
Berdasarkan uraian tersebut, maka berikut gambar yang berisikan grafik dari
perkembangan CR pada perusahaan sektor batubara selama periode tahun 2013-
2017;
67
Gambar 4.3
Perkembangan CR Perusahaan Batubara yang terdaftar di ISSI Tahun 2013-2017
Sumber: Diolah 2018
4. Perkembangan TATO pada Perusahaan Batubara yang terdaftar di
ISSI Tahun 2013-2017
Nilai TATO setiap tahunnya mengalami perubahan, baik itu meningkat
maupun menurun. Pada tahun 2013 nilai TATO sebesar 1137,759 dan mengalami
penurunan sebesar 200,0413 pada tahun 2014 dan kembali meningkat sebesar
287,6564 di tahun 2015 dan kembali meningkat lagi sebesar 350,385667 di tahun
2016 dan kembali meningkat sebesar 3476,48024 di tahun 2017. Berdasarkan
uraian tersebut dapat dilihat bahwa TATO menurun hanya di tahun 2014. Hal
tersebut dapat dilihat dari gamabar yang berisikan grafik mengenai perkembangan
TATO pada perusahaan sektor batubara yang terdaftar di ISSI selama periode
tahun 2013-2017;
68
Gambar 4.4
Perkembangan TATO pada Perusahaan Batubara yang terdaftar di ISSI Tahun
2013-2017
Sumber: Diolah 2018
5. Perkembangan PER pada Perusahaan Sektor Batubara yang
terdaftar di ISSI tahun 2013-2017
Nilai PER setiap tahunnya mengalami perubahan, baik itu meningkat
ataupun menurun. Nilai PER pada tahun 2013 sebesar 46430,3333 dan meningkat
sebesar 967151,5 pada tahun 2014 dan menurun sebesar 19444,89 di tahun 2015
dan kembali meningkat sebesar 109979,7 pada tahun 2016 dan kembali menurun
sebesar 50340,62 di tahun 2017. Hal tersebut menandakan bahwa nilai PER
mengalami fluktuatif selama 2013-2017, namun nilai PER tertinggi berada di
tahun 2014. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat dari gambar yang berisikan
grafik mengenai perkembangan PER pada perusahaan sektor batubara yang
terdaftar di ISSI selama tahun 2013-2017, sebagai berikut;
69
Gambar 4.5
Perkembangan PER pada Perusahaan Sektor Batubara yang terdaftar di
ISSI tahun 2013-2017
Sumber: Diolah 2018
6. Perkembangan Volume Perdagangan pada Perusahaan Sektor
Batubara yang terdaftar di ISSI tahun 2013-2017
Nilai volume perdagangan setiap tahunnya mengalami perubahan, baik itu
meningkat ataupun menurun. Hal tersebut dipengaruhi oleh kemampuan
perusahaan dalam meningkatkan efisiensi aktivitas penjualannya. Berdasarkan
hasil penelitian penulis volume perdagangan mengalami penurunan selama 2013
sampai 2015. Di tahun 2013 volume perdagangan sebesar 0,093568 dan menurun
sebesar 0,0786658 di tahun 2014 dan kembali menurun sebesar 0,028294 di tahun
2015. Volume perdagangan meningkat di tahun 2016 sebesar 0,114835 dan
kembali menurun sebesar 0,054749 di tahun 2017. Berdasarkan uraian tersebut
dapat dilihat volume perdagangan tertinggi berada di tahun 2016 dan terkecil
berada ditahun 2015. Dapat dilihat dari gambar berikut yang berisikan grafik
70
mengenai perkembangan volume perdagangan pada perusahaan sektor batubara
yang terdaftar di ISSI tahun 2013-2017, sebagai berikut;
Gambar 4.6
Perkembangan Volume Perdagangan pada Perusahaan Sektor Batubara yang
terdaftar di ISSI tahun 2013-2017
Sumber: Diolah 2018
B. Hasil Pemilihan Sampel
Penelitian yang dilakukakn pada skripsi ini ialah ananlisis pengaruh ROA,
CR, TATO, PER, dan volume perdagangan terhadap harga saham pada
perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di ISSI selama periode 2013
sampai 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa annual report dan
financial statement perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di ISSI
selama periode 2013-2017. Data ini diperoleh dari http://www.idx.co.id.
Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini disesuaikan denga
kriteria yang telah ditetntukan oleh penulis.
71
Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah diuraikan pada bab III diatas,
maka didapat 15 perusahaan pertambangan batubara yang sesuai dengan kriteria.
Dengan demikian, penelitian yang dilakukan pada skripsi ini, ialah sebanyak 75
observasi (15 perusahaan X 5 tahun). Sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan sebelumnya, maka pengambilan sampel yang dilakukan dapat dilihat
pada gambar berikut:
Tabel 4.1
Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah
1
Total perusahaan pertambangan batubara
yang terdaftar di Bursa Efek yang tercatat
sebagai saham syariah dan terdaftar di ISSI
24
2 Keluar dari listed saham sayriah di ISSI
selama periode 2013-2017 (2)
3 Data laporan keuangan perusahaan yang
tidak lengkap selama tahun 2013-2017 (7)
Jumlah Sampel 15
Jumlah observasi selama 5 tahu (2013-2017) 75
72
C. Analisis Statistik Deskriptif
Adapun hasil analisis deskriptif dapat disajikan pada tabel 3.2 sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
HRGSHM ROA CR TATO PER VOLPER
Mean 2.979229 4.112933 1.098851 -0.515205 238669.4 -2.480000
Median 2.966142 4.200000 0.707570 -0.027573 182.7103 -2.390503
Maximum 4.454845 38.00000 3.136533 4.702677 13633333 0.005112
Minimum 1.698970 -64.40000 -0.744727 -6.666010 -136938.2 -7.468521
Std. Dev. 0.669666 12.32440 1.027405 2.134790 1573262. 1.462487
Skewness 0.002037 -2.409192 0.098932 -0.174268 8.394364 -0.825992
Kurtosis 2.416912 15.63292 1.641037 4.061950 71.96571 4.309051
Sum 223.4421 308.4700 82.41386 -38.64034 17900205 -186.0000
Sum Sq. Dev. 33.18551 11239.91 78.11152 337.2424 1.83E+14 158.2762
Observations 75 75 75 75 75 75
Sumber: Diolah 2018
Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat pada tabel 4.2 maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Variabel Dependen
Harga saham
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham. Dari
tabel statistik deskriptif, besarnya harga saham dari 75 sampel mempunyai
nilai rata-rata (mean) sebesesar 2.979229. Nilai maksimum harga saham
sebesar 4.454845. Nilai minimum harga saham sebesar 1.698970. Dan
nilai dari standar deviasi harga saham sebesar 0.669666.
73
Variabel Independen
ROA
Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan membagi laba bersih
dengan total aset, yang dilambangkan dengan ROA, dari tabel 4.2
besarnya nilai rata-rata (mean) sebesar 4.112933 sedangkan nilai
maksimum sebesar 38.00000 dan nilai minimum sebesar -64.40000. Pada
tabel tersebut juga dapat terlihat besarnya nilai standar deviasi sebesar
12.32440.
CR
Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan membagi aktiva lancar
dengan utang lancar, yang dilambangkan dengan CR, dari tabel 4.2 total
mean pada CR ialah 1.098851 sedangkan total maksimum ialah 3.136533
dan total minimum ialah -0.744727. Pada tabel tersebut juga dapat terlihat
besarnya nilai standar deviasi sebesar 1.027405.
TATO
Rasio aktivitas yang digunakan dalam pneletian ini diukur dengan
membagi penjualan dengan total aktiva, yang dilambangkan dengan
TATO. Dari tabel 4.2 besarnya nilai rata-rata (mean) sebesar -0.515205
sedangkan nilai maksimum sebesar 4.702677 dan nilai minimum sebesar -
6.666010. Pada tabel tersebut juga dapat terlihat besarnya nilai standar
deviasi sebesar 2.134790.
74
PER
Rasio pasar yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan membagi
harga saham dengan laba per lembar saham, yang dilambangkan dengan
PER. Dari tabel 4.2 besarnya nilai rata-rata (mean) sebesar 238669.4
sedangkan nilai maksimum sebesar 13633333 dan nilai minimum sebesar -
136938.2. Pada tabel tersebut juga dapat terlihat besarnya nilai standar
deviasi sebesar 1573262.
Volume Perdagangan
Volume perdagangan yang digunakan dalam penelitian ini dengan
membagi jumlah saham yang diperdagangkan dengan jumlah saham yang
beredar. Dari tabel 4.2 besarnya nilai rata-rata (mean) sebesar -2.480000
sedangkan nilai maksimum sebesar 0.005112 dan nilai minimum sebesar -
7.468521. Pada tabel tersebut juga dapat terlihat besarnya nilai standar
deviasi sebesar 1.462487.
D. Analisis dan Pembahasan
1. Pemilihan Model Regresi
Penelitian yang dilakukan pada skripsi ini menggunakan data panel
dengan jumlah perusahaan lebih dari satu dengan periode yang beruntun. Model
regresi yang digunakan pada penelitian ini, ialah model regresi data panel. Dalam
model regresi data panel ini terdat tiga model regresi yang dapat digunakan sesuai
dengan hasil dari pemilihan model regresi tersebut. Ketiga model regresi tersebut,
ialah Commont Effect, Fixed Effect, dan Random Effect. Berdasarkan ketiga
model tersebut, untuk dapat menentukan model mana yang akan digunakan
75
sebagai model regresi yang akan dilakukan sebagai bahan penelitian, maka
diperlukan beberapa uji sebagai alat untuk menentukan model regresi yang akan
digunakan. Uji tersebut ialah uji Chow dan uji Hausaman. Penelitian ini juga
didukung dengan program pengolahan data statistika yaitu Eviews 9 yang
digunakan dalam penelitian ini.
a. Uji Chow
Uji ini digunakan untuk menentukan model regresi yang akan digunakan
dalam penelitian. Uji ini digunakan untuk menentukan apakah commont effect
atau fixed effect yang akan digunakan dalam tahap pengujian ini. Seperti yang
telah dijelaskan pada bab 3 bahwa sebelum melakukan uji chow model regresi
perlu di estimasi pada model fixed effect, kemudian :
Bila nilai probability F dan Chi-Square > α=5%, maka uji regresi data
panel yang dipilih ialah model Commont Effect dan sebaliknya, bila nilai
probabilty F dan Chi-Square < α=5%, maka uji regresi data panel yang dipilih
ialah Fixed Effect.
Apabila dalam uji Chow Test terpilih Commont Effect, maka dapat
langsung dilakukan uji regresi data panel, namun apabila yang terpilih adalah
model Fixed Effect, maka perlu melakukan uji Hausman Test untuk kemudian
memilih model yang sesuai dengan penelitian , yaitu model Fixed Effect atau
Random Effect yang digunakan dalam melakukan uji regresi data panel. Berikut
adalah hasil uji Chow yang telah dilakukan:
76
Tabel 4.3
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests Equation: FIXED Test cross-section fixed effects
Sumber: Diolah 2018
Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat bahwa probability F ialah 0,0000 <
0,05 dan probability Chi-Square ialah 0,0000 < 0,05, artinya uji model regresi
yang digunakan ialah fixed effect. Dikarenakan fixed effect ialah model regresi
yang terpilih, maka diperlukan uji hausaman untuk menentukan kembali model
regresi yang akan digunakan, apakah tetap menggunakan fixed effect atau random
effect.
b. Uji Hausman
Uji ini dilakukan dikarenakan pada pemilahan model regresi sebelumnya terpilih
fixed effect sehingga mengharuskan dilakukan uji hausman untuk menentukan
kembali model regresi yang sesuai untuk digunakan, apakah fixed effect atau
random effect. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dengan hasil
sebagai berikut:
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 5.326911 (14,55) 0.0000
Cross-section Chi-square 64.270515 14 0.0000
77
Tabel 4.4
Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: RANDOM
Test cross-section random effects
Sumber: Diolah 2018
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa probabilitas sebesar 0,0012
< 0,05 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak, artinya model regresi yang terpilih
ialah fixed effect.
2. Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan ialah uji normalitas,
multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Untuk melihat data yang dilakukan dalam penelitian merupakan data
normal, maka dapat dilakukan uji Jarque Bera guna melihat data tersebut
memiliki residual yang berdistribusi normal atau sebaliknya melalui
perbandingan yang dilakukan antara Jarque bera dengan X2 tabel
(Rahmanta, 20119: 18).
Atau dapat dilihat dari nilai probability dari hasil uji normalitas apabila
nilai probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan data yang dilakukan dalam
penelitian tersebut normal dan sebaliknya, jika nilai probability dari hasil
Chi-Sq.
Test Summary StatisticChi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 20.174735 5 0.0012
78
uji normalitas < 0,05 maka data yang dilakukan dalam penelitian tersebut
tidak normal. Berdasarkan pengolahan data , maka didapat hasil uji
normalitas, sebagai berikut:
Gambar 4.7
Uji Normalitas
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Series: ResidualsSample 1 75Observations 75
Mean 4.84e-16Median 0.044519Maximum 0.720797Minimum -0.772765Std. Dev. 0.396440Skewness -0.171686Kurtosis 1.993115
Jarque-Bera 3.536626Probability 0.170621
Sumber: Diolah 2018
Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukan oleh gambar diatas,
diketahui probability signifikan <5% dengan probability 0,170621. Artinya
data tersebut memiliki residual yang berdistribusi normal.
b. Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil pengolahan data hasil uji autokorelasi dapat dilihat dari
gambar berikut:
79
Tabel 4.5
Uji Fixed
Cross-section fixed (dummy variables)
Sumber: Diolah 2018
Dapat dilihat pada hasil tersebut Durbin-Watson memiliki jumlah
2,167939 dengan jumlah sampel sebanyak 75 observasi dan jumlah
variabel independen sebanyak 5 (K= 5). Maka jika dilihat dari tabel
Durbin-Watson nilai dl= 1,4866 dan nilai du=1,7698 maka 4-du memiliki
nilai sebesar 2,2302. Berdasarkan uraian tersebut maka:
Du < Dw < (4-Du) = 1,7698 < 2,167 < 2,2302
Dengan demikian, berdasarkan perhitungan tersebut, dapat dinyatakan
bahwa data tersebut bebas dari gejala autokorelasi.
c. Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah ada korelasi antar variabel
independen dalam penelitian. Apabila antar variable independen ada
korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.90), maka hal tersebut
mengindikasikan adanya multikolinieritas.
R-squared 0.851244 Mean dependent var 2.979229
Adjusted R-squared 0.799855 S.D. dependent var 0.669666
S.E. of regression 0.299592 Akaike info criterion 0.650388
Sum squared resid 4.936546 Schwarz criterion 1.268385
Log likelihood -4.389558
Hannan-Quinn
criter. 0.897148
F-statistic 16.56489 Durbin-Watson stat 2.167939
Prob(F-statistic) 0.000000
80
Tabel 4.6
Uji Multikolinearitas
ROA CR TATO PER VOLPER
ROA 1.000000 0.088418 -0.299456 -0.038904 -0.474501
CR 0.088418 1.000000 -0.192660 -0.093153 -0.218957
TATO -0.299456 -0.192660 1.000000 -0.130100 0.540901
PER -0.038904 -0.093153 -0.130100 1.000000 0.126888
VOLPER -0.474501 -0.218957 0.540901 0.126888 1.000000
Sumber: Diolah 2018
Berdasarkan hasil penyajian yang ditunjukan pada tabel diatas, bahwa
angka setiap koefisien antar variabel independen tidak terdapat angka yang
berjumlah > 0,90. Dengan demikian, data tersebut terbebas dari gejala
multikolinearitas.
d. Uji Heterokedastisitas
Pengujian heterokedastisitas yang dilakukan pada penelitian ini
menggunakan metode Glejser. Berdasarkan hasil pengolahan uji
heterokedastisitas dapat dilihat dari gambar berikut:
81
Tabel 4.7
Uji Heterokedastisitas
Heteroskedasticity Test: Glejser
Heteroskedasticity Test: Glejser
F-statistic 1.526481 Prob. F(5,69) 0.1930
Obs*R-squared 7.469823 Prob. Chi-Square(5) 0.1880
Scaled explained SS 5.357440 Prob. Chi-Square(5) 0.3738
Sumber: Diolah 2018
Dapat dilihat pada dari hasil diatas, dimana nilai yang ditunjukkan dengan
nilai ProbSquare(5) pada Obs*R-Square ialah sebesar 0,1880 ( > 0,05).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tidak memiliki masalah
heterokedastisitas sebab sesuai dengan ketetapan melebihi tingkat
signifikansinya.
3. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, peniliti melakukan uji hipotesis dengan
menggunakan tiga metode, yaitu koefisien determinasi (R2), uji t-statistik, dan uji
f-statistik.
a. Koefisien determiniasi (R2)
Uji ini dapat dilihat dari nilai Adjusted R-Square pada model regresi yang
digunakan. Besarnya nilai Adjusted R-Square ialah besarnya variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependennya. Nilai koefisien
determinasi akan semakin besar apabila jumlah variabel independen dan
jumlah observasi semakin banyak. Berdasarkan pengolahan data yang
telah dilakukan, hasil yang didapat, sebagai berikut:
82
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
R-squared 0.851244 Mean dependent var 2.979229
Adjusted R-squared 0.799855 S.D. dependent var 0.669666
S.E. of regression 0.299592 Akaike info criterion 0.650388
Sum squared resid 4.936546 Schwarz criterion 1.268385
Log likelihood -4.389558 Hannan-Quinn criter. 0.897148
F-statistic 16.56489 Durbin-Watson stat 2.167939
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Diolah 2018
Berdasarkan pengujian yang ditunjukkan oleh tabel 4.9, ialah Adjusted R-
Square memiliki nilai 0,799855 (79%), artinya variabel independen
berpengaruh sebesar 79% dalam menjelaskan variabel dependen.
1. Uji t-statistik
Uji ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial. Berdasarkan hasil pengolahan,
maka didapat hasil uji t-statistik sebagai berikut:
83
Tabel 4.9
Uji t-Statistik
Sumber: Diolah 2018
Dari tabel tersebut, dapat di analisa pengaruh setiap variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial dengan hasil hipotesis sebagai
berikut:
Pengujian Hipotesis 1
Variabel ROA menyatakan positif signifikan pada harga saham.
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat nilai probabilitias pada ROA sebesar
0,0159 < 0,05 sehingga ROA berpengaruh positif signifikan terhadap
harga saham dalam perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di
ISSI selama periode 2013-2017.
Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis kedua yang diajukan pada penelitian ini menyatakan bahwa
variabel CR berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat nilai probabilitias pada CR sebesar
0,0382 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa CR berpengaruh positif
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.266325 0.214867 10.54758 0.0000
ROA 0.010637 0.004274 2.488699 0.0159
CR 0.357941 0.168553 2.123612 0.0382
TATO 0.033752 0.030437 1.108933 0.2723
PER 2.00E-08 2.55E-08 0.785692 0.4354
VOLPER -0.116308 0.049690 -2.340681 0.0229
84
signifikan terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan batubara
yang terdaftar di ISSI pada tahun 2013-2017.
Pengujian Hipotesis 3
Hipotesis ketiga yang diajukan pada penelitian ini menyatakan bahwa
variabel TATO berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat nilai probabilitias pada TATO sebesar
0,2723 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa TATO tidak
berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan
batubara yang terdaftar di ISSI pada tahun 2013-2017.
Pengujian Hipotesis 4
Hipotesis keempat yang diajukan pada penelitian ini menyatakan bahwa
variabel PER berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat nilai probabilitias pada PER sebesar
0,4354 > 5% sehingga dapat diakatakan PER tidak berpengaruh terhadap
harga saham dalam perusahaan pertambangan batubara di ISSI pada
selama periode 2013-2017.
Pengujian Hipotesis 5
Hipotesis kelima yang diajukan pada penelitian ini menyatakan bahwa
variabel volume perdagangan berpengaruh positif signifikan terhadap
harga saham. Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat nilai probabilitias pada
volume perdagangan sebesar 0,0229 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa volume perdagangan berpengaruh positif signifikan terhadap harga
85
saham pada perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di ISSI pada
tahun 2013-2017.
2. Uji Statisti F
Berbeda dengan uji t-statistik, uji f-statistik ini digunakan untuk melihat
pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara
simultan (keseluruhan secara bersama-sama). Berdasarkan hasil
pengolahan, maka hasil yang didapat untuk f-statistik, ialah:
Tabel 4.10
Uji f-Statistik
R-squared 0.851244 Mean dependent var 2.979229
Adjusted R-squared 0.799855 S.D. dependent var 0.669666
S.E. of regression 0.299592 Akaike info criterion 0.650388
Sum squared resid 4.936546 Schwarz criterion 1.268385
Log likelihood -4.389558 Hannan-Quinn criter. 0.897148
F-statistic 16.56489 Durbin-Watson stat 2.167939
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Diolah 2018
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai prob(f-statistik) sebesar
0,000000 < 0,05 dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya,
variabel independen (ROA, CR, TATO, PER, dan volume perdagangan)
secara keseluruhan berpengaruh signifikan pada variabel dependen (harga
saham).
86
4. Interpretasi Hasil Penelitian
Pengaruh ROA terhadap Harga Saham
Penelitian ini melakukan uji hipotesis pada ROA yang menyatakan
berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan
pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian menyatakan bahwa ROA
positif signifikan (probabilitas 0,0159 < 5%). Artinya, hasil tersebut
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Husaini tahun 2012 dalam
judul “Pengaruh variabel ROA, ROE, NPM, dan EPS terhadap harga
saham perusahaan” dengan hasil penelitian ROA menghasilkan hasil yang
positif signifikan pada harga saham. Hal tersebut didukung oleh teori yang
menyatakan bahwa semakin tinggi nilai ROA, maka semakin tinggi pula
tingkat profitabilitas perusahaan tersebut. Jadi, jika perusahaan
menguntungkan, maka harga saham akan meningkat. Hal ini berarti ROA
mempengaruhi tingkat harga saham perusahaan yang terdaftar di Indeks
Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada Bursa Efek Indonesia. Hasil
penelitian ini juga sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa ROA
adalah perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak dengan total
aktiva. Saat laba sebelum bunga dan pajak naik serta total aktiva turun,
maka ROA akan naik, semakin tinggi ROA, maka semakin besar tingkat
keuntungan yang akan dicapai oleh perusahaan tersebut. Artinya, pihak
manajemen perusahaan tersebut dapat menggunakan total aktiva
perusahaan dengan baik (aktiva lancar dan aktiva tetap) dan pada akhirnya
87
akan meningkatkan harga saham perusahaan sehingga menarik minat
investor untuk menanamkan modalnya.
Namun, pernyataan tersebut bertolak belakang oleh Gede Priana
Dwiratama (2009) yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Hal tersebut dikarenakan, mungkin karena pasar
efek Indonesia masih sarat dengan intervensi pemerintah, sehingga banyak
aturan-aturan main pasar efek yang tidak berjalan semestinya.
Pengaruh CR terhadap Harga Saham
Penelitian ini melakukan uji hipotesis pada CR menyatakan berpengaruh
positif signifikan terhadap harga saham . Berdasarkan pengolahan data
yang dilakukan dalam penelitian menyatakan bahwa CR positif signifikan
(probabilitas 0,0382 < 5%). Artinya, penelitian yang dilakukan oleh
penulis sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra, Saryadi dan
Hidayat pada tahun 2013, dan penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati,
Nur dan Ahmad pada tahun 2015 menunjukan bahwa CR berpengaruh
postif signifikan pada harga saham. Artinya, pada saat modal kerja yang
ditanamkan sebuah perusahaan yang tinggi, maka perusahaan tersebut
mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya sehingga akan
menimbulkan kepercayaan investor untuk menginvestasikan modalnya
sehingga dapat meningkatkan harga saham.
Namun, pernyataan tersebut berbeda dengan Rakasetya, Darminto,
Dzulkirom (2013) yang menyatakan bahwa CR tidak signifikan dalam
mempengaruhi harga saham.
88
Pengaruh TATO Terhadap Harga Saham
Penelitian ini melakukan uji hipotesis pada TATO yang menyatakan
berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan hasil
yang diperoleh menyatakan bahwa TATO tidak berpengaruh terhadap
harga saham (probabilitas 0,2723 > 0,05). Artinya, hasil tersebut sejalan
dengan Putra, Rachman, Sutrisno (2013) yang menunjukan bahwa TATO
tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hal tersebut sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa TATO berasal dari perputaran total aktiva.
Perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan, artinya kemampuan
semua aktiva dalam menciptakan penjualan belum tentu dapat
meningkatkan laba, karena ada sebagian laba tersebut yang digunakan
untuk membayar hutang perusahaan. Oleh karena itu TATO tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
Berbeda dengan pernyataan Tan, Sayrif, Ariza (2014) dalam penelitiannya
yang menunjukkan bahwa TATO berpengaruh negatif signifikan terhadap
harga saham.
Pengaruh PER Terhadap Harga Saham
Penelitian ini melakukan uji hipotesis pada PER yang menyatakan
berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan penulis, diperoleh nilai probabilitas sebesar
0,4354 > 0,05. Artinya, penelitian yang dilakukan oleh penulis sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Rakasetya, Darminto, Dzulkirom
(2013) yang menyatakan PER tidak berpengaruh terhadap harga saham.
89
Kemampuan PER yang kecil dalam memprediksi harga saham
dikarenakan perusahaan yang tidak efisien dalam mengelola aktiva
sehingga harga saham yang diperoleh tidak maksimal. Hal tersebut dapat
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan keadaan politik yang tidak stabil.
Selain itu, pendapatan yang dihasilkan oleh modal yang berasal dari
hutang tidak dapat digunakan untuk menutupi besarnya biaya modal dan
kekurangan tersebut harus ditutupi oleh sebagian pendapatan yang berasal
dari pemegang saham. Sehingga mengakibatkan PER tidak berpengaruh
terhadap harga saham.
Berbeda dengan pernyataan Wati dan Ratnasari (2015) yang menghasilkan
bahwa PER berpengaruh negatif signifikan pada harga saham dalam
penelitiannya. Hal tersebut mungkin dipengaruhi oleh adanya inflasi. Asset
yang dimiliki perusahaan yang semakin canggih yang dipengaruhi oleh
teknoogi dalam keadaan inflasi, asset tersebut dapat meningkatkan
efisiensi aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut sehingga akan
berdampak pada harga saham.
Pengaruh Volume Perdagangan pada Harga Saham
Uji hipotesis pada volume perdagangan menghasilkan jika volume
perdagangan positif signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh penulis menyatakan jika volume
perdagangan positif signifikan (probabilitas 0,0229 < 5%). Artinya,
penelitian yang dilakukan oleh penulis sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dona Menina (2009) yang menyatakan bahwa volume
90
perdagangan berpengaruh positif signifikan pada harga saham. Hal ini
berkaitan dengan dengan teori sinyal yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan / pelaku pasar modal dalam mengeluarkan informasi yang
kemudian akan diinterpretasikan dan dianalisis sebagai sinyal baik atau
buruk bagi perdagangan efek. Jika pengumuman informasi tersebut
sebagai sinyal baik bagi investor , maka akan terjadi perubahan volume
perdagangan. Sinyal yang baik menandakan perkembangan saham
perusahaan tersebut optimal dan stabil, hal tersebut dipengaruhi oleh
aktivitas perdagangan yang dilakukan. Jadi jika sinyal tersebut merupakan
sinyal baik, maka hal tersebut berpengaruh terhadap volume perdagangan.
Jika aktivitas perdagangan yang meningkat, maka return yang didapat akan
semakin besar. Hal tersebut menandakan meningkatnya minat investor
dalam melakukan investasi. Hal tersebut akan mempengaruh harga saham.
Berbeda dengan Eric Girard, Mohammed Omran (2010) yang menyatakan
volume perdagangan tidak berpengaruh terhadap harga saham.
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini yang berjudul Analisis
Pengaruh ROA, CR, TATO, PER, dan Volume Perdagangan terhadap harga
saham pada perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di ISSI tahun 2013-
2017, menghasilkan kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengujian melalui
beberapa tahap, seperti pengumpulan data, pengolahan, interpretasi serta analisa,
maka hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan regresi data panel dengan
program Eviews 9 dan berdasarkan data yang diinput hasil tersebut
menyatakan bahwa model fixed effect yang dipilih dan menyatakan bahwa
ROA memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham dengan
nilai sig 0,0159(< 0,05) secara parsial.
2. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan regresi data panel dengan
program Eviews 9 dan berdasarkan data yang diinput hasil tersebut
menyatakan bahwa model fixed effect yang dipilih dan menyatakan bahwa
CR memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham dengan
nilai sig 0,0382 (< 0,05) secara parsial.
3. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan regresi data panel dengan
program Eviews 9 dan berdasarkan data yang diinput hasil tersebut
menyatakan bahwa model fixed effect yang dipilih dan menyatakan bahwa
92
TATO tidak berpengaruh terhadap harga saham dengan nilai sig 0,2723 ( >
0,05) secara parsial.
4. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan regresi data panel dengan
program Eviews 9 dan berdasarkan data yang diinput hasil tersebut
menyatakan bahwa model fixed effect yang dipilih dan menyatakan bahwa
PER tidak berpengaruh terhadap harga saham dengan nilai sig 0,4354 ( >
0,05) secara parsial.
5. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan regresi data panel dengan
program Eviews 9 dan berdasarkan data yang diinput hasil tersebut
menyatakan bahwa model fixed effect yang dipilih dan menyatakan bahwa
volume perdagangan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga
saham dengan nilai sig 0,0229 (< 0,05) secara parsial.
6. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan regresi data panel
dengan program Eviews 9 dan berdasarkan data yang diinput hasil tersebut
menyatakan bahwa variabel ROA, CR, TATO, PER dan volume
perdagangan berpengaruh signifikan terhadap harga saham dengan prob(f-
statistik) sebesar 0,000000 (< 0,05) secara simultan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh ROA, CR, TATO, PER,
dan Volume Perdagangan pada harga saham yang terdapat pada perusahaan sektor
pertambangan batubara yang tercatat dalam ISSI tahun 2013-2017, maka saran
yang diberikan adalah sebagai berikut:
93
1. Bagi Investor
Bagi investor atau calon investor sebaiknya mempertimbangkan dan
memperhatikan faktor lain sebelum melakukan investasi, seperti tingkat
suku bunga, inflasi, kurs, situasi sosial dan politik. Serta mempelajari
pola investasi yang akan dilakukan sebelum terjalinnya kerjasama, guna
menghindari hal yang tidak diinginkan seperti penipuan dll.
2. Bagi Masayarakat
Disarankan untuk mempertimbangkan unit analis atau variabel yang
berbeda, periode tahun yang lebih luas, jenis perusahaan atau indeks
dalam Bursa Efek Indonesia yang berbeda dan serta jumlah populasi dan
sampel yang lebih banyak sehingga dapat memberikan referensi lebih
luas mengenai hubungan pengaruh ROA, CR, TATO, PER dan Volume
Perdagangan terhadap harga saham.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat meniliti lebih banyak variabel mikro maupun
makro ekonomi dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi harga
saham. Sehingga dapat memberikan referensi mengenai hasil yang
didapat.
Apabila peneliti selanjutnya ingin melakukan penelitian, diharapkan
melakukan peneltian dengan periode terupdate. Sehingga hasil yang
didapat dapat dibandingkan dengan penelitian dengan tahun yang lama.
94
Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menggunakan
variabel bebas yang lain yang masih berhubungan dengan sektor yang
sama agar dapat dijadikan perbandingan nantinya.
95
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Sri Dwi Ari. “Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan Saham,
dan Varian Return Saham terhadap Bid-Ask Spread Saham pada
Perusahaan Manufaktur yang tergabung dalam Indeks LQ45 Tahun 2003-
2005”. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 12, No. 1, April 2008, Hal: 27-38.
Ariyanti dan Suwitho. “Pengaruh CR, TATO, NPM dan ROA terhadap Return
Saham”, 2016.
Arsetiyawati, Devi. “Analisis Pengaruh DER, ROI, EPS, DPR, NPM, Dan
Volume Perdagangan Terhadap Harga Saham (Pada Perusahaan Go Public
Yang Pernah Masuk Dalam Jakarta Islamic Index Tahun 2008-2012).
(Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, 2013).
Artha et. All. “Analisis Fundamental, Teknikal dan Makroekonomi Harga Saham
Sektor Pertanian”, Vol. 16, No. 2, September 2014.
Arumsari, Devinta Nur dan Kaluge, David. “Pengaruh ROA, ROE, Total
Revenue, dan BI Rate tehadap Saham pada Sektor Transportasi Tahun
2009-2014”, Vol. 4, No. 3, September 2015.
Chatelia, Nadia dan Joko Sampurno. “Analisis Pengaruh ROE DER, TATO,
CAPEX dan NCCR terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2014)”. Journal Of Management, Vol. 5, No. 3,
Universitas Dipnegoro, 2016).
Danantu, Kristiyana. “Kausalitas Volume Perdagangan dan Perubahan Harga
Saham di BEI”, 2004.
Fatwa DSN-MUI, http://www.mui.or.id
Ferdianto, Egi. “Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio
(DER), Net Profit Margin (NPM), dan Current Ratio (CR) terhadap Harga
Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2011-2013)”. (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014).
Hanif. “Perkembangan Perdagangan Saham Syariah di Indonesia”. Jurnal ASAS
Vol. 4, No.1, Januari 2012.
96
Herawati, Puspita dan Erni. “Pengaruh Ukuran Perusahaan TATO, ROA, CR,
DER dan EPS terhadap Return Saham Syariah pada Perusahaan
Perdagangan, Jasa dan Investasi yang terdaftar di ISII”, 2017.
Hidayah, Alvian. “Pengaruh Profitabilitas (Net Profit Margin (NPM), Return On
Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS))
terhadap Harga Saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)
Periode 2013-2015”. (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Agama
Islam Universitas Muahammadiyah Surakarta, 2017).
Hutapea, Albertha W dan dkk. “Pengaruh Return On Asset, Net Profit Margin,
Debt To Equity Ratio, dan Total Asset Turnover terhadap Harga Saham
Industri Otomotif dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Jurnal EMBA, Vol. 5, No. 2, Universitas Sam Ratulangi Manado, ISSN:
2303-1174, 2017.
Kumar, Pankaj. “Impact Earning Per Share and Price Earning Ratio On Market
Price Of Share: A Study on Auto Sector In India”. Internasional Journal
Of Research, Vol. 5, No. 2, 2017.
Nardi. “Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit
Margin (NPM), dan Return On Investmen (ROI) terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2009-2012”. (Fakultas Ekonomi Universitas
Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang. 2013).
Natarsyah, Shahin. “Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko Sistematika
terhadap Harga Saham”, 2000.
Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. “Pengaruh Variabel Fundamental terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Go Public di BEI”. Jurnal Eonomi dan
Bisnis Vol. 2, No. 2, Juli 2008 (101-113) ISSN: 1978-3116.
Safitri, Abied Luthfi. “Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return
On Asset, Debt To Equity Ratio, dan Market Value Added terhadap Harga
Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index Tahun 2008-2011”.
Management Analysis Journal 2 (2), 2013.
97
Sari, Yunita Laras. “Analisis Pengaruh Return On Equity, Earning Per Share,
Price To Book Value, Book Value Per Share, Price Earning Ratio dan
Kepemilikan Institusinal terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada
Perusahaan Sektor Real Estate, Properti dan Konstruksi Bangunan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016). (Skripsi S1 Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, 2017).
Syukro, Ali. “Faktor Fundamental yang Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan
di Daftar Efek Syariah Tahun 2006-2008”. (Skripsi S1 Fakultas Syariah
dan Hukum Uin Sunan Kalijaga, 2010).
Ulupui, IG. K. A. “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan
Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan
dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEI Tahun
2005-2009).
Widodo, Saniman. “Analisis Pengaruh Total Asset Turnover (TATO), Return On
Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER) dan
Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham (Studi pada kelompok
Perusahaan Saham Syariah yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2006-2009”.
Wiyani,Wahyu dan Andi Wijayanto. “ Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Tingkat
Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Harga
Saham”, 2005.
www.duniainvestasi.com
www.finance.yahoo.com
www.idx.co.id
www.ojk.go.id
www.sahamok.co.id
www.tirto.co.id
98
LAMPIRAN
Lampiran 1: Data Variabel Penelitian
TAHUN PERUSAHAAN hrgshm ROA CR TATO PER VolPer
2013 ADRO 1090
3,4 1,8 0,007944758 149110,8071 0,001647332
2014 ADRO 1040 2,9 1,6 0,00888681 186714,5422 0,00133165
2015 ADRO 515 2,5 2,4 8,910891089 107966,457 0,000255046
2016 ADRO 1695 5 2,5 8,295001533 169500 0,000847625
2017 ADRO 1860 7,9 2,6 7,601995891 124 0,000796599
2013 ARII 850 3,36 0,27 6432,10923 238764,0449 0,079173
2014 ARII 448 7,26 0,33 2,517571923 63366,33663 0,0049761
2015 ARII 400 7,38 0,2 2,036550739 47732,6969 0,003237767
2016 ARII 520 7,72 0,18 0,904081911 63882,06388 0,000517267
2017 ARII 980 5,11 0,22 1696,922536 189555,1257 0,0015769
2013 BUMI 300 -9,4 41,2 0,506492142 10 0,00025935
2014 BUMI 80 -7,2 34,5 0,428590832 5,218525766 0,002596419
2015 BUMI 50 -64,4 9,9 0,009112237 0,938790837 1,87981E-06
2016 BUMI 278 3,79 69,24 0,02826387 148,6631016 0,00664021
2017 BUMI 270 6,6 56,9 0,022697154 47,2854641 0,004455315
2013 BYAN 8500 3,5 109,9 0,055872227 850 0,00024345
2014 BYAN 6650 16,3 62,3 0,085801531 166,25 0,00011241
2015 BYAN 7875 8,7 188,5 0,001228173 393,75 4,605E-05
2016 BYAN 6000 2,2 254,6 0,000363732 600 0,20019989
2017 BYAN 10600 38 102,4 0,000234599 106 0,110332014
2013 DOID 92 -2,7 1,4 10586,32163 49197,86096 0,95522474
2014 DOID 193 1,7 2,4 2986,459669 102659,5745 1,011839438
2015 DOID 54 -1 3 4295,834135 53465,34653 0,336757865
2016 DOID 510 4,2 1,4 5240,764172 114093,9597 0,855662993
2017 DOID 715 4,9 1,6 50428,65185 129294,7559 0,2277542
2013 GEMS 2175 4,2 1,83 1,293284344 0,075652174 2,55E-06
2014 GEMS 2000 3,4 2,21 1,381179132 0,088183422 3,4E-07
2015 GEMS 1400 0,55 2,79 0,955416632 4117,647059 3,4E-08
2016 GEMS 2700 9,12 3,77 1,017660921 460,7508532 0,005631879
2017 GEMS 2750 20,17 1,68 1,286178807 137,5 3,417E-06
2013 HRUM 2750 13,2 3,5 0,000595376 177648,5788 0,179593471
2014 HRUM 1660 0,1 3,6 0,000769286 13633333,33 0,107276023
2015 HRUM 675 -5,1 6,9 0,000215411 -136938,2022 0,017922933
2016 HRUM 2140 3,2 5,1 0,000169765 426294,8207 0,543897367
2017 HRUM 2050 9,9 5,5 7,91762 117,8838413 0,046759937
2013 ITMG 28500 17 162 1,640365512 142,5 0,000975087
99
2014 ITMG 15375 15 156 1,482383742 85,41666667 0,002620645
2015 ITMG 5725 5 180 1,348827993 95,41666667 0,001185245
2016 ITMG 16875 11 226 1,130357946 140,625 0,002388214
2017 ITMG 20700 19 243 1,243520284 90 0,000972596
2013 KKGI 410 16 173,49 1,823721679 113,8888889 0,0023427
2014 KKGI 201 8 171,98 1,363550054 125,625 0,0010999
2015 KKGI 84 5,76 221,95 1,126545217 70000 0,00041608
2016 KKGI 300 9,6 405,09 0,93848442 150 0,00682662
2017 KKGI 324 12,79 354,04 0,797347712 108000 0,00634058
2013 MYOH 490 10 1,7 0,001162011 6,186868687 0,000368894
2014 MYOH 458 14 1,9 2,21353E-05 3,772652389 0,000129095
2015 MYOH 525 15 2,3 0,00048038 46875 0,00013298
2016 MYOH 630 14 4,3 2,1577E-07 65625 0,001076129
2017 MYOH 700 9 2,8 4,32402E-07 125000 0,000128663
2013 PKPK 86 0,09 145,55 38,85593377 86 0,009377167
2014 PKPK 88 -9,38 120,05 4,274930221 -1,660377358 0,004878833
2015 PKPK 50 ‐35,48 80,64 0,017690608 -0,438596491 0,000178833
2016 PKPK 54 -8,71 70,69 0,374120974 -2,16 0,0335125
2017 PKPK 81 -7,58 1369,41 0,022196661 -4,263157895 0,265629167
2013 PTBA 2040 15,6 288,31 0,959927225 -292,2636103 0,012608127
2014 PTBA 2500 13,6 207,12 0,882928821 976,5625 0,010250837
2015 PTBA 905 12,06 154,35 0,812927196 455,6898288 0,037824311
2016 PTBA 2500 10,9 165,58 1,117156671 10683,76068 0,019902646
2017 PTBA 2460 20,36 246,34 1,074605769 5,788235294 0,026226294
2013 PTRO 1150 3,4 1,55 1,431539425 66,86046512 0,098759673
2014 PTRO 925 0,5 1,64 0,057729314 420454,5455 0,018683528
2015 PTRO 290 -3 1,55 0,138702776 -23015,87302 0,025133923
2016 PTRO 720 -2 2,16 0,139796152 -91139,24051 0,041303814
2017 PTRO 1660 2 2,16 0,991209596 202439,0244 0,095712527
2013 SMMT 5900 3 471 0,028476821 315,6768325 0,058233333
2014 SMMT 1785 0 121 0,012321821 -1716,346154 0,010615873
2015 SMMT 171 -8 76 0,040362802 -10,73446328 0,001111111
2016 SMMT 149 -3 27 0,088049791 -28,5440613 0,000400952
2017 SMMT 133 6 21 0,079426567 13,48884381 0,03047619
2013 TOBA 740 0,1 0,9 1,353609905 80434,78261 0,004714307
2014 TOBA 920 0,1 1,2 1,663169021 101098,9011 0,003576563
2015 TOBA 675 0,1 1,4 3,612736088 120535,7143 0,000199206
2016 TOBA 1245 0,1 1 0,987321452 889285,7143 0,003710377
2017 TOBA 2070 0,1 1,5 0,592180315 182,7102804 0,004069087
100
Lampiran 2: Pemilihan Model Regresi
Lampiran 2.1: Commont Effect Model
Dependent Variable: HRGSHM
Method: Panel Least Squares
Date: 07/31/18 Time: 13:46
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 15
Total panel (balanced) observations: 75 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.296018 0.114830 19.99496 0.0000
ROA 0.017657 0.004408 4.005594 0.0002
CR -0.068873 0.048020 -1.434248 0.1560
TATO -0.016384 0.027578 -0.594107 0.5544
PER 4.85E-08 3.16E-08 1.532385 0.1300
VOLPER -0.268654 0.043495 -6.176618 0.0000 R-squared 0.649540 Mean dependent var 2.979229
Adjusted R-squared 0.624144 S.D. dependent var 0.669666
S.E. of regression 0.410553 Akaike info criterion 1.133995
Sum squared resid 11.63021 Schwarz criterion 1.319394
Log likelihood -36.52482 Hannan-Quinn criter. 1.208023
F-statistic 25.57677 Durbin-Watson stat 1.400818
Prob(F-statistic) 0.000000
101
Lampiran 2.2: Fixed Effect Model
Dependent Variable: HRGSHM
Method: Panel Least Squares
Date: 07/31/18 Time: 13:47
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 15
Total panel (balanced) observations: 75 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.266325 0.214867 10.54758 0.0000
ROA 0.010637 0.004274 2.488699 0.0159
CR 0.357941 0.168553 2.123612 0.0382
TATO 0.033752 0.030437 1.108933 0.2723
PER 2.00E-08 2.55E-08 0.785692 0.4354
VOLPER -0.116308 0.049690 -2.340681 0.0229 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.851244 Mean dependent var 2.979229
Adjusted R-squared 0.799855 S.D. dependent var 0.669666
S.E. of regression 0.299592 Akaike info criterion 0.650388
Sum squared resid 4.936546 Schwarz criterion 1.268385
Log likelihood -4.389558 Hannan-Quinn criter. 0.897148
F-statistic 16.56489 Durbin-Watson stat 2.167939
Prob(F-statistic) 0.000000
102
Lampiran 2.3: Random Effect Model
Dependent Variable: HRGSHM
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 07/31/18 Time: 13:47
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 15
Total panel (balanced) observations: 75
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.421128 0.133665 18.11341 0.0000
ROA 0.014128 0.003871 3.649654 0.0005
CR -0.009982 0.066609 -0.149865 0.8813
TATO -0.009022 0.025651 -0.351741 0.7261
PER 2.66E-08 2.48E-08 1.075723 0.2858
VOLPER -0.201594 0.041269 -4.884895 0.0000 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.238192 0.3873
Idiosyncratic random 0.299592 0.6127 Weighted Statistics R-squared 0.440842 Mean dependent var 1.460587
Adjusted R-squared 0.400323 S.D. dependent var 0.427305
S.E. of regression 0.330900 Sum squared resid 7.555136
F-statistic 10.87995 Durbin-Watson stat 1.658765
Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.607515 Mean dependent var 2.979229
Sum squared resid 13.02483 Durbin-Watson stat 0.962177
103
Lampiran 2.4: Chow Test
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: FIXED
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 5.326911 (14,55) 0.0000
Cross-section Chi-square 64.270515 14 0.0000
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: HRGSHM
Method: Panel Least Squares
Date: 07/31/18 Time: 13:49
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 15
Total panel (balanced) observations: 75 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.296018 0.114830 19.99496 0.0000
ROA 0.017657 0.004408 4.005594 0.0002
CR -0.068873 0.048020 -1.434248 0.1560
TATO -0.016384 0.027578 -0.594107 0.5544
PER 4.85E-08 3.16E-08 1.532385 0.1300
VOLPER -0.268654 0.043495 -6.176618 0.0000 R-squared 0.649540 Mean dependent var 2.979229
Adjusted R-squared 0.624144 S.D. dependent var 0.669666
S.E. of regression 0.410553 Akaike info criterion 1.133995
Sum squared resid 11.63021 Schwarz criterion 1.319394
Log likelihood -36.52482 Hannan-Quinn criter. 1.208023
F-statistic 25.57677 Durbin-Watson stat 1.400818
Prob(F-statistic) 0.000000
104
Lampiran 2.5: Hausman Test
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: RANDOM
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 20.174735 5 0.0012
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. ROA 0.010637 0.014128 0.000003 0.0540
CR 0.357941 -0.009982 0.023973 0.0175
TATO 0.033752 -0.009022 0.000268 0.0090
PER 0.000000 0.000000 0.000000 0.2606
VOLPER -0.116308 -0.201594 0.000766 0.0021
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: HRGSHM
Method: Panel Least Squares
Date: 07/31/18 Time: 13:49
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 15
Total panel (balanced) observations: 75 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.266325 0.214867 10.54758 0.0000
ROA 0.010637 0.004274 2.488699 0.0159
CR 0.357941 0.168553 2.123612 0.0382
TATO 0.033752 0.030437 1.108933 0.2723
PER 2.00E-08 2.55E-08 0.785692 0.4354
VOLPER -0.116308 0.049690 -2.340681 0.0229 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.851244 Mean dependent var 2.979229
Adjusted R-squared 0.799855 S.D. dependent var 0.669666
S.E. of regression 0.299592 Akaike info criterion 0.650388
Sum squared resid 4.936546 Schwarz criterion 1.268385
Log likelihood -4.389558 Hannan-Quinn criter. 0.897148
F-statistic 16.56489 Durbin-Watson stat 2.167939
Prob(F-statistic) 0.000000
105
Lampiran 3: Uji Heterokedastisitas
Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 1.526481 Prob. F(5,69) 0.1930
Obs*R-squared 7.469823 Prob. Chi-Square(5) 0.1880
Scaled explained SS 5.357440 Prob. Chi-Square(5) 0.3738
Test Equation:
Dependent Variable: ARESID
Method: Least Squares
Date: 07/31/18 Time: 13:54
Sample: 1 75
Included observations: 75 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.356894 0.057994 6.153980 0.0000
ROA 0.001564 0.002226 0.702648 0.4846
CR 0.037922 0.024252 1.563634 0.1225
TATO -0.016167 0.013928 -1.160743 0.2497
PER -2.91E-08 1.60E-08 -1.819259 0.0732
VOLPER 0.029441 0.021967 1.340243 0.1846 R-squared 0.099598 Mean dependent var 0.333378
Adjusted R-squared 0.034351 S.D. dependent var 0.211003
S.E. of regression 0.207347 Akaike info criterion -0.232227
Sum squared resid 2.966502 Schwarz criterion -0.046828
Log likelihood 14.70853 Hannan-Quinn criter. -0.158200
F-statistic 1.526481 Durbin-Watson stat 1.939654
Prob(F-statistic) 0.192966
106
Lampiran 4: Tabel Durbin Watson (DW), α = 5%, n= 71-115, k=1-5
k=1 k=2 k=3 k=4 k=5
n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
71 1.5865 1.6435 1.5577 1.6733 1.5284 1.7041 1.4987 1.7358 1.4685 1.7685
72 1.5895 1.6457 1.5611 1.6751 1.5323 1.7054 1.5029 1.7366 1.4732 1.7688
73 1.5924 1.6479 1.5645 1.6768 1.5360 1.7067 1.5071 1.7375 1.4778 1.7691
74 1.5953 1.6500 1.5677 1.6785 1.5397 1.7079 1.5112 1.7383 1.4822 1.7694
75 1.5981 1.6521 1.5709 1.6802 1.5432 1.7092 1.5151 1.7390 1.4866 1.7698
76 1.6009 1.6541 1.5740 1.6819 1.5467 1.7104 1.5190 1.7399 1.4909 1.7701
77 1.6036 1.6561 1.5771 1.6835 1.5502 1.7117 1.5228 1.7407 1.4950 1.7704
78 1.6063 1.6581 1.5801 1.6851 1.5535 1.7129 1.5265 1.7415 1.4991 1.7708
79 1.6089 1.6601 1.5830 1.6867 1.5568 1.7141 1.5302 1.7423 1.5031 1.7712
80 1.6114 1.6620 1.5859 1.6882 1.5600 1.7153 1.5337 1.7430 1.5070 1.7716
81 1.6139 1.6639 1.5888 1.6898 1.5632 1.7164 1.5372 1.7438 1.5109 1.7720
82 1.6164 1.6657 1.5915 1.6913 1.5663 1.7176 1.5406 1.7446 1.5146 1.7724
83 1.6188 1.6675 1.5942 1.6928 1.5693 1.7187 1.5440 1.7454 1.5183 1.7728
84 1.6212 1.6693 1.5969 1.6942 1.5723 1.7199 1.5472 1.7462 1.5219 1.7732
85 1.6235 1.6711 1.5995 1.6957 1.5752 1.7210 1.5505 1.7470 1.5254 1.7736
86 1.6258 1.6728 1.6021 1.6971 1.5780 1.7221 1.5536 1.7478 1.5289 1.7740
87 1.6280 1.6745 1.6046 1.6985 1.5808 1.7232 1.5567 1.7485 1.5322 1.7745
88 1.6302 1.6762 1.6071 1.6999 1.5836 1.7243 1.5597 1.7493 1.5356 1.7749
89 1.6324 1.6778 1.6095 1.7013 1.5863 1.7254 1.5627 1.7501 1.5388 1.7754
90 1.6345 1.6794 1.6119 1.7026 1.5889 1.7264 1.5656 1.7508 1.5420 1.7758
91 1.6366 1.6810 1.6143 1.7040 1.5915 1.7275 1.5685 1.7516 1.5452 1.7763
92 1.6387 1.6826 1.6166 1.7053 1.5941 1.7285 1.5713 1.7523 1.5482 1.7767
93 1.6407 1.6841 1.6188 1.7066 1.5966 1.7295 1.5741 1.7531 1.5513 1.7772
94 1.6427 1.6857 1.6211 1.7078 1.5991 1.7306 1.5768 1.7538 1.5542 1.7776
95 1.6447 1.6872 1.6233 1.7091 1.6015 1.7316 1.5795 1.7546 1.5572 1.7781
96 1.6466 1.6887 1.6254 1.7103 1.6039 1.7326 1.5821 1.7553 1.5600 1.7785
97 1.6485 1.6901 1.6275 1.7116 1.6063 1.7335 1.5847 1.7560 1.5628 1.7790
98 1.6504 1.6916 1.6296 1.7128 1.6086 1.7345 1.5872 1.7567 1.5656 1.7795
99 1.6522 1.6930 1.6317 1.7140 1.6108 1.7355 1.5897 1.7575 1.5683 1.7799
100 1.6540 1.6944 1.6337 1.7152 1.6131 1.7364 1.5922 1.7582 1.5710 1.7804
101 1.6558 1.6958 1.6357 1.7163 1.6153 1.7374 1.5946 1.7589 1.5736 1.7809
102 1.6576 1.6971 1.6376 1.7175 1.6174 1.7383 1.5969 1.7596 1.5762 1.7813
103 1.6593 1.6985 1.6396 1.7186 1.6196 1.7392 1.5993 1.7603 1.5788 1.7818
104 1.6610 1.6998 1.6415 1.7198 1.6217 1.7402 1.6016 1.7610 1.5813 1.7823
105 1.6627 1.7011 1.6433 1.7209 1.6237 1.7411 1.6038 1.7617 1.5837 1.7827
106 1.6644 1.7024 1.6452 1.7220 1.6258 1.7420 1.6061 1.7624 1.5861 1.7832
107 1.6660 1.7037 1.6470 1.7231 1.6277 1.7428 1.6083 1.7631 1.5885 1.7837
108 1.6676 1.7050 1.6488 1.7241 1.6297 1.7437 1.6104 1.7637 1.5909 1.7841
109 1.6692 1.7062 1.6505 1.7252 1.6317 1.7446 1.6125 1.7644 1.5932 1.7846
110 1.6708 1.7074 1.6523 1.7262 1.6336 1.7455 1.6146 1.7651 1.5955 1.7851
111 1.6723 1.7086 1.6540 1.7273 1.6355 1.7463 1.6167 1.7657 1.5977 1.7855
112 1.6738 1.7098 1.6557 1.7283 1.6373 1.7472 1.6187 1.7664 1.5999 1.7860
113 1.6753 1.7110 1.6574 1.7293 1.6391 1.7480 1.6207 1.7670 1.6021 1.7864
114 1.6768 1.7122 1.6590 1.7303 1.6410 1.7488 1.6227 1.7677 1.6042 1.7869
115 1.6783 1.7133 1.6606 1.7313 1.6427 1.7496 1.6246 1.7683 1.6063 1.7874
107
Lampiran 5:
Model Persamaan Metode Analisis Regresi Data Panel (Fixed Effect Model)
Yit = © + 1X it + β2 X it + β3 X it +β4 X it + β5 X it + € it
Yit = 2.266325+0.010637+0.357941+ 0.033752 + 2.00E-08 -0.116308 + 0.214867
Keterangan :
Yit = Harga saham
© = Konstanta
X 1 = ROA
X2 = CR
X3 = TATO
X4 = PER
X5 = Volume perdagangan
β1....β5 = Koefisien regresi
€ = Tingkat kesalahan (standar error)
Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa nilai konstanta sebesar
2.266325, artinya jika variabel ROA, CR, TATO, PER dan Volume Perdagangan
dianggap konstan atau bernilai 0, maka harga saham nilainya sebesar 2.266325.
Dengan asumsi variabel lain konstan. Dengan tingkat kesalahan sebesar 0.214867.
Nilai koefisien regresi variabel ROA sebesar 0.010637, artinya jika ROA
meningkat 1%, maka akan meningkatkan harga saham sebesar 0.010637. Dengan
asumsi variabel lain konstan. Dengan tingkat kesalahan sebesar 0.214867.
108
Nilai koefisien regresi variabel CR sebesar 0.357941, artinya jika CR
meningkat 1%, maka akan meningkatkan harga saham sebesar 0.357941. Dengan
asumsi variabel lain konstan. Dengan tingkat kesalahan sebesar 0.214867.
Nilai koefisien regresi variabel TATO sebesar 0.033752, artinya jika
TATO meningkat 1% maka akan meningkatkan harga saham sebesar 0.033752.
dengan asumsi variabel lain konstan. Dengan tingkat kesalahan sebesar 0.214867.
Nilai koefisien regresi variabel PER sebesar 2.00E-08, artinya jika PER
meningkat 1% maka akan meningkatkan harga saham sebesar 2.00E-08. Dengan
asumsi variabel lain konstan. Dengan tingkat kesalahan sebesar 0.214867.
Nilai koefisien regresi variabel volume perdagangan sebesar -0.116308,
artinya jika volume perdagangan meningkat 1% maka akan menurunkan harga
saham sebesar 0.116308. Dengan asumsi variabel lain konstan. Dengan tingkat
kesalahan sebesar 0.214867.