analisis pengaruh rasio keuangan dan good … fileanalisis pengaruh rasio keuangan dan good...

146
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah Periode 2012 2016) Tesis Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Master Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Diajukan Oleh Indar Fauziah Ulfah NIM. 21150850100032 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Upload: ngothu

Post on 03-Jun-2019

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN

SYARIAH DI INDONESIA

(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah Periode 2012 –2016)

Tesis

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Master Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Diajukan Oleh

Indar Fauziah Ulfah

NIM. 21150850100032

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

ii

Page 3: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS

Hari ini, Jumat 5 Januari 2018 telah dilakukan Ujian Tesis atas mahasiswa:

1. Nama : Indar Fauziah Ulfah

2. No. Induk Mahasiswa : 21150850100032

3. Jurusan : Magister Perbankan Syariah

4. Judul Tesis : Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Good

Corporate Governance terhadap Income Smoothing Perbankan Syariah di

Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Periode 2012-2016).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut dinyatakan LULUS dan tesis ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Magister Ekonomi pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 4: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini adalah benar-benar

merupakan hasil karya pribadi saya dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan

oleh orang lain pada perguruan tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan saya juga

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam tesis ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Page 5: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Indar Fauziah Ulfah

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 14 September 1989

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Kawin

Alamat : Jl Kini Kijan No. 34 RT 01 RW 02

Kel. Neroktog Kec. Pinang Kota

Tangerang

PENDIDIKAN FORMAL

1995-2001 SDN 03 Bubulak Tangerang

2001-2004 SMPN 169 Jakarta Barat

2004-2007 SMAN 84 Jakarta Barat

2007-2011 STEI SEBI Depok

LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah Koimam

Ibu Kustini

Suami Mochamad Suhairi

Page 6: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan

tesis tentang “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Good Corporate

Governance terhadap Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Bank

Umum Syariah di Indonesia studi kasus 2012-2016” Penulisan tesis ini adalah

sebagai salah satu prasyarat bagi penulis dalam rangka menyelesaikan Pendidikan

Program Strata Dua (S2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Perbankan

Syariah guna memperoleh gelar ME. Bimbingan dan dukungan telah banyak

penulis dapatkan dalam penyelesaian tesis ini. Maka dari itu dalam kesempatan

ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, ayahanda tercinta bapak Koimam dan ibunda

tercinta Ibu Kustini, yang senantiasa mendoakan dan memberi dukungan.

2. Suami tercinta Mochamad Suhairi yang selalu menyemangati dan membantu

penulis dalam mennyelesaikan tesis, dan anak- anakku tersayang yang selalu

menjadi penyemangat M. Shalahuddin Al Ayubi dan Nur Aisyah Nadhira

Syifa.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE, MM selaku Ketua Jurusan Magister Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, dan selaku penasehat akademik yang selalu memberikan

arahan kepada penulis dalam menjalankan pendidikan di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dr. Rini, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan

mengarahkan serta motivasi dalam penulisan tesis ini sehingga tesis ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Page 7: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

vii

6. Prof. Dr. Azzam Jasin selaku penguji sidang tesis yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan serta arahan dan memotivasi penulis agar

tesis ini bisa terselesaikan dengan baik.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu

yang tidak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, yang

banyak membantu penulis sehingga tesis ini akirnya bisa diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya

harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Adapun segala kekurangan dan kesalahan

pada tesis ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Harapan penulis,

semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Jakarta, 5 Januari 2018

Penulis,

Indar Fauziah Ulfah

NIM. 21150850100032

Page 8: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

DAFTAR ISI .............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

ABSTRAK ................................................................................................. xv

ABSTRACT ............................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...........................................................................12

C. Tujuan Penelitian ............................................................................14

D. Manfaat Penelitian ..........................................................................14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah .......................................................................................16

1. Pengertian .....................................................................................16

2. Bagi Hasil......................................................................................18

Page 9: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

ix

B. Teori Agency .......................................................................................21

C. Manajemen Laba .................................................................................23

D. Teori Akuntansi Positif .......................................................................26

E. Perataan Laba ......................................................................................27

F. Ikhtisar Fatwa DSN No. 87 tahun 2012 ..............................................32

G. Rasio Keuangan ..................................................................................36

H. Good Corporate Governance .............................................................44

I. Kerangka Penelitian ............................................................................49

J. Hipotesis Penelitian ............................................................................50

K. Penelitian Terdahulu ..........................................................................54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................................62

B. Desain Penelitian ...................................................................................62

C. Definisi dan Operasional Variabel ........................................................63

D. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................69

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................71

F. Metode Analisis Data ............................................................................71

1. Uji Statistik Deskriptik .................................................................71

2. Uji Regresi Logistik ......................................................................72

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................................77

1. Non Performance Financing ...........................................................77

2. Net Profit Margin ............................................................................80

Page 10: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

x

3. Return On Assets .............................................................................83

Financing To Deposit Ratio ............................................................85

4. Good Corporate Governance ..........................................................88

B. Hasil Analisis Regresi Logistik .............................................................90

1. Uji Koefisien Determinasi ((R2 McFadden) ...................................91

2. Uji Likelihood Ratio .......................................................................92

3. Uji Statistik Z ..................................................................................93

4. Persamaan Analisis Regresi Logistik ..............................................96

C. Intrepretasi.............................................................................................98

D. Analisis Tambahan ................................................................................104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...........................................................................................105

B. Saran ......................................................................................................113

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................115

Page 11: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Aset BUS dan UUS... .................................................2

Tabel 1.2 Total Pendapatan Operasional, FDR, NPF, Market Share... ............3

Tabel 2.1 Kriteria Pengukuran NPF ..................................................................38

Tabel 2.2 Kriteria Pengukuran NPM ................................................................39

Tabel 2.3 Kriteria Pengukuran ROA... ..............................................................42

Tabel 2.4 Kriteria Nilai Komposit GCG ...........................................................48

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel… .............................................................68

Tabel 3.2 Sampel Bank Umum Syariah di Indonesia… ...................................70

Tabel 4.1 Non Performance Financing tahun 2012-2016… ............................78

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Non Performance Financing … ........................79

Tabel 4.3 Net Profit Margin tahun 2012-2016…..............................................80

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Net Profit Margin… ...........................................82

Tabel 4.5 Return On Assets tahun 2012-2016… ...............................................83

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Return On Assets… ............................................85

Tabel 4.7 Financing to Deposit Ratio tahun 2012-2016… ...............................86

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Financing to Deposit Ratio.. ..............................88

Tabel 4.9 Good Corporate Governance tahun 2012-2016.. .............................89

Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Good Corporate Governance ..........................90

Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi (R2 McFadden).. ...................................91

Tabel 4.12 Uji Likelihood Ratio.. .....................................................................93

Tabel 4.13 Uji Statistik Z… ..............................................................................94

Page 12: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

xii

Tabel 4.14 Hasil Estimasi Model Logit… ........................................................96

Page 13: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rumus Non Performance Financing.............................................37

Gambar 2.2 Rumus Net Profit Margin ..............................................................39

Gambar 2.3 Rumus Return On Asset ................................................................41

Gambar 2.4 Rumus Financing to Deposit Ratio ...............................................44

Gambar 2.5 Kerangka Penelitian ......................................................................49

Gambar 4.1 Non Performance Financing tahun 2012-2016... ..........................78

Gambar 4.2 Net Profit Margin tahun 2012-2016 ..............................................81

Gambar 4.3 Return On Asset tahun 2012-2016… ............................................84

Gambar 4.4 Financing to Deposit Ratio tahun 2012-2016.. .............................86

Gambar 4.5 Good Corporate Governance tahun 2012-2016............................89

Page 14: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Hasil Perhitungan Indeks Eckel ........................................................................ 121

Page 15: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

xv

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah bank syariah di

Indonesia melakukan manajemen laba dengan perataan laba. Variabel dependen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah praktik perataan laba (Income

Smoothing), variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rasio non performing financing (NPF), net profit margin (NPM), return on asset

(ROA), financing to deposit ratio (FDR), dan Good corporate governance

(GCG).

Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah

yang terdaftar di otoritas jasa keuangan (OJK) tahun 2014-2016. Sampel dipilih

dengan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 11 bank

syariah menjadi sampel. Koefisien/indeks Eckel digunakan sebagai alat untuk

mengidentifikasi praktik perataan laba. Selanjutnya dilakukan statistik

deskriptif dan analisis regresi logistik untuk menguji setiap hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank syariah melakukan

manajemen laba dengan praktek perataan laba. Selanjutnya, tiga variabel

independen secara signifikan (NPM,ROA,GCG) positif dan negatif

mempengaruhi variabel dependen, dan dua Variabel independen tidak

signifikan (NPF,FDR). Sementara secara simultan kelima independen variabel

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Kata Kunci: Manajemen Laba, Perataan Laba, Bank Umum Syariah, Indeks

Eckel, Akuntansi syariah

Page 16: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

xvi

ABSTRACT

The objectives of this study are to examine whether islamic banks in

Indonesia do earning management with income smoothing through manipulating

the amount of loan loss provisions along with influenced factors. Dependent

variable used in this study is the income smoothing practice variables used in this

study is non performing financing (NPF) net profit margin (NPM), return on

assets (ROA), financing to deposit ratio (FDR), and Good corporate governance

(GCG).

Object studied in this research is islamic banks which is the Sharia

Commercial Banks registered in the Central bank of Republic Indonesia year

2012-2016. The Sample was selected using purposive sampling method and

obtained eleven banks being sampled. Eckel’s coefficient was used as a tool to

identify income smoothing practice. Subsequently performed descriptive statistics

and logistic regression analysis to test each hypothesis.

The result showed that islamic banks do earning management with income

smoothing practice. Furthermore, three independent variables significantly;

(NPM,ROA,GCG) positively and negative affected the dependent variables, and

two independent variabels not significantly (NPF, FDR)

Keywords: Earning manajement, income smoothing, islamic banks, islamic

accounting, index Eckel’s

Page 17: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar dunia.

Berdasarkan data yang dilansir oleh The Pew Forum on Religion & Public Life,

populasi muslim di Indonesia mencapai 209,1 juta jiwa atau 87,2 persen dari total

penduduk. Jumlah itu merupakan 13,1 persen dari seluruh umat muslim di dunia

(Pew, 2016). Potensi ini merupakan tantangan bagi Indonesia untuk menjadikan

Indonesia pusat keuangan syariah di dunia. Namun mewujudkannya bukan hal

yang mudah, sistem perekonomian berbasis bunga dan kapitalisme sudah menjadi

penopang kuat perekonomian di Indonesia sejak dahulu, sementara Indonesia baru

mengenal keuangan syariah sejak tahun 1992 yang ditandai dengan berdirinya

Bank Muamalat Indonesia menjadi generasi pertama Bank Syariah yang

menginspirasi lahirnya Pergerakan keuangan syariah berbasis Perbankan Syariah

di Indonesia (Agustianto, 2008)

Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan

prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling

menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan

dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai

kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan

spekulatif dalam bertransaksi keuangan (Muhammad, 2007).

Page 18: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

2

Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan

industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang

memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan

progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan

aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran

industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan

semakin signifikan. (Bank Indonesia, 2017)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan perkembangan sektor

keuangan syariah hingga Juni 2017, tercatat sektor perbankan syariah memiliki 13

Bank Umum Syariah, 21 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 167 BPRS.

Tabel 1.1

Pertumbuhan Aset BUS dan UUS

data diolah penulis (Statistik Perbankan Syariah OJK: 2017)

Sementara pertumbuhan rata-rata aset (yoy) perbankan syariah telah

mencapai rata-rata 25,02% dalam lima tahun terakhir. Dengan total aset sekitar

Rp387,87 triliun, industri perbankan syariah mampu mengelola hampir 23,9 juta

rekening dana masyarakat, melalui kurang lebih 2.600 kantor jaringan di seluruh

Indonesia. Faktanya, aset perbankan syariah tersebut telah mencapai 5,42% dari

aset perbankan di Indonesia, walaupun mengalami peningkatan hingga memasuki

Des 2014 Growth Des 2015 Growth Des 2016

Asset Perbankan Syariah 272,343 8,78% 296,262 20,3% 356,504

Laba Perbankan Syariah 1,733 3,05% 1,786 17,35% 2,096

Total DPK 217,858 6,11% 231,175 20,83% 279,335

Pembiayaan bagi hasil 64,578

18,48% 76,515 23,83% 94,752

dalam milyar Rupiah

Page 19: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

3

level 5% namun hal ini tetap menjadi tugas berat bagi industri perbankan syariah

mengingat negara tetangga kita malaysia memiliki pangsa pasar yang sudah

mencapai 30%-40%, dengan potensi Indonesia sebagai negara dengan mayoritas

muslim seharusnya kita mampu lebih unggul. (OJK, 2017)

Tabel 1.2

Total Pendapatan Operasional, FDR, NPF dan Market Share

data diolah penulis (Statistik Perbankan Syariah OJK:2017)

Dalam Road Map Perbankan Syariah 2014- 2019, OJK menyebutkan

bahwa rendahnya market share ini disebabkan lemahnya daya saing bank syariah

terhadap bank konvensional. Selain itu, Laela (2012) juga menambahkan jika

rendahnya market share perbankan syariah ini disebabkan oleh rendahnya minat

masyarakat menabung dan berinvestasi, serta menjadikan bank syariah sebagai

sumber pembiayaan bisnis.

Keengganan masyarakat menjadikan bank syariah sebagai tempat

berinvestasi dan juga sebagai partner bisnis tentunya memiliki penyebab.

Keterbatasan dalam pilihan investasi dan akses yang terbatas pada jenis transaksi

antar bank yang bebas bunga menimbulkan tantangan bagi manajer bank syariah

dalam menjaga tingkat modal dan tingkat risiko likuiditas (Elnahass et al., 2013).

Menurut Laela (2012), sistem bagi hasil yang dijalankan oleh bank syariah

membuat tingkat risiko yang dihadapi semakin meningkat.

Des 2014 Growth Des 2015 Growth Des 2016

Total Pendapatan Operasional 24,235 12,5% 27,267 17,77% 32,114 Total FDR 86,66% 1,58% 88,03% -2,31% 85,99% Total NPF 4,95 -2,22% 4,84 -8,67% 4,42 Market Share 4.85% -8,04% 4.46% 8,96% 4,86 %

dalam milyar Rupiah

Page 20: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

4

Manajer bank syariah harus menjaga tingkat pengembalilan tetap

menguntungkan bagi nasabah, namun juga tetap harus memperhitungkan

kemungkinan terjadinya rugi dari pembiayaan yang disalurkan.

Bank Indonesia (BI) mulai mengawasi perhitungan manajemen dua risiko

tambahan di bank syariah, yakni risiko investasi (Equity of investment risk) dan

risiko imbal hasil (rate of return risk). Meski belum diperhitungkan dalam

penilaian risiko (risk profile), bank syariah diminta menghitung berapa modal

untuk pengelolaan kedua risiko tersebut. Kedua risiko itu telah diterbitkan dalam

Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Walaupun IFSB (Islamic Financial Service Board) telah mengeluarkan

berbagai standar kehati-hatian dan pedoman yang sejalan dengan Basel II dan juga

cocok dengan sistem Keuangan Islam, penerapan standar ini memerlukan

pendekatan pengukuran resiko yang baru. Khususnya, sebuah isu sangat penting

dalam pengelolaan risiko oleh Bank Syariah secara global, adalah bagaimana

mengukur dan mengelola risiko yang berkarakteristik bagi hasil (mudharabah)

,yang merupakan karakteristik utama operasional Bank Syariah (Wahyudi, 2008).

Dalam mengurangi tingkat resiko investasi dan menjaga tingkat bagi hasil

agar tetap di level yang aman, IFSB membuat guideline for income smoothing in

sharia bank, yaitu teknik perataan laba pada bank syariah yang menjaga agar

tingkat fluktuatif laba tidak terlalu tinggi, sehingga mampu memberikan tingkat

imbal hasil yang kompetitif dalam industri perbankan (IFSB, 2010). Income

smoothing merupakan bagian dari earning management.

Page 21: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

5

Dalam income smoothing ini volatilitas laba yang tinggi pada bank syariah

dapat diminimalisir dengan pengurangan dan pencadangan bagi hasil untuk

mengantisipasi adanya kerugian di masa mendatang, IFSB memberlakukan

metode PER (Profit Equalization Reserve) dan IRR (Investment Risk Reserve),

dalam bahasa ekonomisnya adalah bahwa implementasi dari PER dan IRR

ditujukan untuk membantu mengelola tingkat Displaced Commercial Risk (DCR)

yang didefinisikan sebagai sebuah resiko yang muncul ketika Bank Syariah

berada dalam tekanan untuk memberikan hasil (return) yang lebih tinggi kepada

Investor/ deposannya melebihi yang seharusnya diberikan berdasarkan kontrak

investasi sebelumnya.

Banyak alasan yang dikemukakan terkait isu DCR tersebut, salah satunya

adalah masalah likuiditas Bank Syariah, dimana ketika bagi hasil lebih rendah dari

Bank Konvensional, dikhawatirkan akan terjadi “fund flight” yang cukup besar

dari Bank Syariah ke Bank Konvensional dikarenakan suku bunga konvensional

lebih tinggi dibanding imbal hasil Bank Syariah, dengan demikian, likuiditas dari

Bank-Bank Syariah tersebut menjadi semakin menipis (Sundarajan, 2010)

Indonesia melalui Fatwa DSN NO: 87/DSN-MUIIXII/2012

memperbolehkan adanya income smoothing tersebut hanya dengan metode PER

(Profit Equalization Reserve), Ketersediaan informasi yang dipublikasikan oleh

Bank Syariah dalam hal praktek PER ataupun IRR sangat terbatas. Dalam sebuah

analisa atas pengungkapan praktek tersebut (berdasarkan laporan tahunan 2009-

2014), hanya sekitar 30% saja dari bank-bank yang disurvei, yang

mengungkapkan jumlah PER dalam neraca mereka.

Page 22: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

6

Bank Sentral menyerahkan metodologi perhitungan income smoothing

baik PER maupun IRR, ditentukan oleh kebijakan Bank Umum Syariah itu sendiri

dan tidak ada persyaratan pengungkapan tertentu ataupun pengawasan atas PER /

IRR, selain yang timbul dari standar akuntansi yang berlaku (IFSB, 2010)

Penulis menggunakan metode identifikasi perataan laba melalui indeks

eckel, Dalam perhitungannya menggunakan koefisian eckel yang didapat dari

koefisien variansi total pendapatan operasional dengan total net income. Peneliti

sebelumnya Syahfandi dan Mutmainnah (2011) berdasarkan hasil uji

menggunakan indeks Eckel, mendapatkan hasil penelitian bahwa bank syariah

terbukti melakukan praktik perataan laba. Indeks Eckel berhasil mengidentifikasi

adanya enam dari sembilan bank umum syariah di Indonesia sebagai pelaku

perataan laba.

Menurut Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.1,

informasi laba merupakan perhatian utama untuk menaksir kinerja atau

pertanggungjawaban manajemen. Income statement perusahaan merupakan

komponen penting yang seringkali dijadikan alat untuk menginformasikan kinerja

perusahaan khususnya laba. Laba sebagai salah satu informasi potensial yang

terkandung di dalam laporan keuangan dan yang sangat penting bagi pihak

internal maupun eksternal perusahaan. Informasi laba ini sering menjadi target

rekayasa tindakan oportunis manajemen untuk memaksimumkan kepuasaannya,

tetapi dapat merugikan pemegang saham atau investor.

Page 23: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

7

Propensity income smoothing adalah kecendrungan manajemen dalam

melakukan perataan laba untuk meningkatkan nilai perusahaan. Manajemen

mungkin melakukan perilaku slack organisasional, perilaku slack pelanggaran

atau perilaku menghindar resiko masing-masing perilaku mengharuskan

keputusan yang mempengaruhi penyerapan dan atau alokasi biaya diskresioner

(Masodah, 2007).

Peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu

negara (Ismail, 2010). Kegagalan suatu bank dapat menyebabkan krisis dalam

perbankan dan mampu menggangu sistem keuangan dan sistem perekonomian.

Oleh karena itu, menjadi kewajiban dan wewenang Bank Sentral di seluruh negara

untuk menjaga dan mengendalikan kesehatan bank-bank yang ada di dalam

industri perbankannya (Untoro,2012). Pengawasan bank juga dilakukan untuk

mengetahui kinerja dan tingkat kesehatan bank. Untuk itu Bank lndonesia (BI)

memberikan ketentuan ukuran penilaian tingkat kesehatan bank yang diatur dalam

Peraturan Bank lndonesia No. 6/10/PB1/2004.

Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap faktor

faktor pemodalan (capital), kualitas asset (asset quality), manajemen

(management), rentabilitas (earning), dan likuiditas (liquidity) kelima fokus

penilaian ini sering disebut dengan singkatan CAMEL (Dewi, 2012).

Pengawasan bank juga diberlakukan pada perbankan syariah.

Laporan keuangan yang diterbitkan oleh bank akan digunakan sebagai

salah satu acuan untuk menilai tingkat kesehatan bank bersangkutan. Bank yang

Page 24: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

8

memenuhi standar minimum kesehatan bank seperti yang telah ditentukan

mendapat predikat bank yang sehat, begitu pun sebaliknya. Dalam penyusunan

laporan keuangan dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam

mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil, namun disisi lain

penggunaan dasar akrual dapat memberikan keleluasaan kepada pihak

manajemen dalam memilih metode akuntansi selama tidak menyimpang dari

standar akuntansi keuangan yang berlaku. Pilihan metode akuntansi yang secara

sengaja dipilih manajemen untuk tujuan tertentu disebut manajemen laba atau

earnings management (Halim dkk,2005).

Untuk dapat mendeteksi manajemen laba pada suatu perusahaan, maka

analisis laporan keuangan menjadi salah satu elemen penting dalam perusahaan.

Analisis laporan keuangan adalah suatu penelaahan hubungan dan

kecenderungan untuk mengetahui seberapa besar kemajuan keuangan suatu

badan usaha, apakah memuaskan atau tidak memuaskan (Kasmir,2008). Rasio

keuangan dalam penelitian menggunakan rasio profitabilitas karena laba dan

pendapatan merupakan komponen utama dalam income smoothing.

Penelitian terdahulu yang meneliti adanya pengaruh rasio CAMEL

terhadap praktik manajemen laba yaitu penelitian Zahara dan Siregar (2009)

dengan menggunakan proksi rasio CAR, RORA, ROA, NPM, dan LDR hasil

penelitian ini tidak ditemukannya praktik manajemen laba pada bank syariah,

hanya rasio NPM yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap perataan

laba.

Page 25: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

9

Penelitian Senja (2011) dengan menggunakan proksi rasio CAR, NPL,

ROA, NIM, dan LDR pada perbankan go public menemukan secara simultan

mempunyai pengaruh signifikan terhadap perataan laba, namun secara parsial

hanya rasio NIM yang berpengaruh signifikan terhadap manajemen Iaba

Penelitian Luh Gede Kusuma Dewi, I Wayan Suartana, I Putra Astika (2011)

Rasio CAR, ROA, dan NPM berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap

manajemen laba di BPR Provinsi Bali, rasio RORA dan LDR berpengaruh

signifikan pada manajemen laba di BPR Provinsi Bali.

Penelitian Fentje Salhuteru & Fransina Wattimena (2015) menemukan

Pada bank pemerintah, rasio CAR, dan MR berpengaruh negatif pada

manajemen laba, rasio RORA, ROA dan LDR berpengaruh positif tetapi tidak

signifikan, rasio NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen

laba. Pada bank swasta, rasio CAR, LDR berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba, rasio RORA, dan MR berpengaruh positif tetapi tidak

signifikan, rasio ROA dan NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap

manajemen laba.

Pengunaan Rasio CAMEL dalam penelitian manajemen laba sejalan

dengan pemikiran bahwa rasio ini telah terbukti dapat menilai kinerja industri

perbankan dan diyakini kinerja sangat mempengaruhi praktik manajemen laba

(Setiawati, 2010). Apabila kinerja suatu perusahaan buruk, maka akan ada

insentif bagi para manajer untuk melakukan tindak manajemen laba, terkait

ketatnya regulasi perbankan di lndonesia (Setiawati dan Na'im, 2001, dan

Rahmawati dan Baridwan, 2006 dalam Nasution dan Setiawan, 2007).

Page 26: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

10

Penelitian ini juga menganalisis peranan Corporate Governance (CG)

dalam memoderasi tingkat manajemen laba. Jiang et al. (2008) dan Laela (2012)

menyatakan jika mekanisme CG yang semakin baik dapat meningkatkan

kemampuan prediktabilitas laba. Hal ini disebabkan peningkatan transparansi

dalam pelaporan keuangan yang meningkatkan akurasi pengambilan keputusan

dari pengguna laporan keuangan. Mekanisme CG yang semakin baik juga

terbukti memperlemah manajemen laba (Laela, 2012; Oktaviyanti, 2013).

Mekanisme CG dalam penelitian ini diukur menggunakan skor self-

assessment pelaksanaan CG oleh bank umum. Skor ini diharapkan dapat

merefleksikan pelaksanaan CG secara komprehensif di sektor perbankan. Hal ini

dimungkinkan karena menurut SE BI No.15/15/DPNP tahun 2013, dalam skor ini

terdapat penilaian komprehensif atas governance structure, governance process,

dan governance outcome di sektor perbankan.

Pada prinsipnya self assessment GCG merupakan penilaian terhadap

implementasi tata kelola perusahaan yang dilakukan oleh manajemen bank yang

diajukan kepada regulator yang kemudian menetapkan hasil akhir dari

implementasi tata kelola perusahaan. Self assessment GCG melakukan penilaian

terhadap 11 aspek yakni pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari Dewan

Komisaris, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, kelengkapan dan

pelaksanaan tugas komite, penanganan benturan kepentingan, penerapan fungsi

kepatuhan bank, penerapan fungsi audit intern, penerapan fungsi audit ekstern,

penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern, penyediaan dana

kepada pihak terkait dan debitur besar, transparansi kondisi keuangan dan non

Page 27: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

11

keuangan serta laporan GCG dan laporan internal serta yang terakhir adalah

rencana strategis bank. Dari masing-masing aspek tersebut kemudian dinilai

kelengkapan dari GCG structure nya, GCG process nya dan GCG outcome nya.

Berdasarkan beberapa kasus skandal pelaporan keuangan seperti insider

trading pada saham PT Bank Central Asia tahun 2001 maupun kasus laporan

keuangan ganda PT Bank Lippo pada tahun 2002 yang diterbitkan oleh pihak

manajemen perusahaan yang melibatkan pelaporan keuangan (financial reporting)

yang berawal dari terdeteksi adanya manipulasi (Boediono, 2005).

Penyalahgunaan informasi keuangan ini banyak merugikan pihak-pihak yang

berkepentingan terutama para investor yang akan menanamkan modalnya,

fenomena ini telah menimbulkan pertanyaan bagaimana efektivitas penerapan

good corporate governance (GCG) dalam sebuah perusahaan untuk

meminimalkan manjemen laba.

Konflik kepentingan yang terjadi antara pemilik perusahaan dengan

manajemen dapat diminimalkan dengan suatu mekanisme monitoring yang

mampu menyeimbangkan kepentingan antara pihak manajemen dan pemegang

saham maupun pihak lainnya. Agency theory memberikan gambaran bahwa

masalah manajemen laba dapat diminimalisir dengan pengawasan melalui good

corporate governance.

Telah disahkannya Fatwa DSN NO: 87/DSN-MU/XII/2012 tentang

Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga

mengindikasi bahwa fatwa tersebut dikeluarkan sebagai upaya mempertahankan

nasabah Tabungan, Giro, dan Deposito agar tidak pindah ke bank lain apabila

Page 28: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

12

pendapatan Bagi Hasil Bulanan yang akan diberikan oleh Bank Syariah lebih

kecil ketimbang yang biasa didapatkan. Hal ini juga terkait dengan salah satu

profil Manajemen risiko Bank Syariah yaitu Risiko Imbal Hasil yang saat ini

mulai menjadi perhatian regulator dan praktisi perbankan syariah. Dari sisi

paradigma marketing, fatwa ini sangat dibutuhkan untuk menjaga posisi nasabah

existing pada bank, dengan fatwa ini nilai jual dan posisi tawar Bank Syariah di

perbankan indonesia masih tetap diperhitungkan.

Namun yang menjadi permasalahan adalah bagaimana esensi syariah

diterapkan dalam fatwa ini masih menjadi kontroversi berbagai pihak yakni baik

para praktisi maupun akademisi serta pemerhati ekonomi syariah, karna dengan

adanya fatwa ini maka terdapat kesamaan dengan bank konvensional yang akan

melunturkan esensi dari bagi hasil itu sendiri, secara alamiah bagi hasil yang

diterapkan sejak zaman rasulallah dan merupakan sistem yang mampu

menguntungkan kedua belah pihak secara maksimal, namun dengan adanya

income smoothing ini maka keuntungan yang didapatkanpun tidak maksimal

bahkan banyaknya isu terkait transparansi dan keadilan akan banyak ditemui

dalam metode ini.

Diharapkan penelitian ini mampu melihat sejauh mana rasio keuangan

yang diproksikan dengan NPF, NPM, ROA dan FDR Bank Umum Syariah serta

Good Corporate Governance yang diproksikan melalui self score assessment

sebagai perisai dalam mengawasi sharia compliance mampu meminimalisir

praktik income smoothing tersebut. Maka penulis tertarik untuk mengangkat judul

Page 29: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

13

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Good Corporate Governance

terhadap Income Smoothing Perbankan Syariah di Indonesia (Studi Kasus

Bank Umum Syariah periode 2012-2016)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh rasio NPF secara parsial terhadap praktik income

smoothing di bank umum syariah di Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh rasio NPM secara parsial terhadap praktik

income smoothing di bank umum syariah di Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh rasio ROA secara parsial terhadap praktik

income smoothing di bank umum syariah di Indonesia?

4. Bagaimana pengaruh rasio FDR secara parsial terhadap praktik income

smoothing di bank umum syariah di Indonesia?

5. Bagaimana pengaruh rasio GCG secara parsial yang diproksikan oleh

score self assessment terhadap praktik income smoothing di bank

umum syariah di Indonesia?

6. Bagaimana pengaruh rasio keuangan yang di proksikan oleh rasio

NPF, NPM, ROA dan FDR serta GCG yang diproksikan oleh score

self assessment secara simultan terhadap praktik income smoothing di

bank umum syariah di Indonesia?

Page 30: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

14

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh rasio NPF secara parsial terhadap

praktik income smoothing di bank umum syariah di Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh rasio NPM secara parsial terhadap

praktik income smoothing di bank umum syariah di Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh rasio ROA secara parsial terhadap

praktik income smoothing di bank umum syariah di Indonesia.

4. Untuk mengetahui pengaruh rasio FDR secara parsial terhadap

praktik income smoothing di bank umum syariah di Indonesia.

5. Untuk mengetahui pengaruh rasio GCG secara parsial yang

diproksikan oleh score self assessment terhadap praktik income

smoothing di bank umum syariah di Indonesia.

6. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan yang di proksikan oleh

rasio NPF, NPM, ROA dan FDR serta GCG yang diproksikan oleh

score self assessment secara simultan terhadap praktik income

smoothing di bank umum syariah di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah

Page 31: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

15

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

untuk mengambil kebijakan, khususnya kebijakan yang berhubungan

dengan kegiatan moneter. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah

dalam menjalankan fungsi sebagai lembaga intermediasi.

2. Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat penelitian ini dapat dijadikan sebagai bacaan

dan pedoman dalam melakukan investasi pada sektor industri

perbankan syariah nasional. Serta memberikan gambaran mengenai

pengaruh rasio keuangan yang di proksikan oleh rasio NPF, NPM,

ROA dan FDR serta GCG secara simultan maupun parsial terhadap

praktik income smoothing di bank umum syariah di Indonesia.

3. Bagi Akademisi

Bagi para akademisi penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan referensi ataupun bahan perbandingan dalam pengembangan

untuk penelitian selanjutnya dan untuk para pembaca dapat menambah

wawasan mengenai pengaruh rasio keuangan yang di proksikan oleh

rasio NPF, NPM, ROA dan FDR serta GCG secara simultan maupun

parsial terhadap praktik income smoothing di bank umum syariah di

Indonesia.

Page 32: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Perbankan syariah merupakan bagian dari ekonomi syariah,

dimana ekonomi syariah merupakan bagian dari muamalat (hubungan

antara manusia dengan manusia). Oleh karena itu, perbankan syariah tidak

bisa dilepaskan dari Al-Qur`an dan As-sunnah sebagai sumber hukum

Islam.

Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak

mengandalkan pada bunga. Atau dengan kata lain, bank Islam adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan

jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang

pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah (Muhammad,

2005:13).

Salah satu kegiatan utama perbankan adalah menghimpun dana

dari masyarakat, adapun sumber dana terdiri dari pihak ke satu (dana

modal sendiri), dana pihak kedua (dana pinjaman dari pihak luar), dan

dana simpanan dari pihak ketiga (dana dari masyarakat). Sumber dana

tersebut terdiri dari simpanan giro, tabungan dan deposito. Seluruh dana

yang terhimpun disalurkan dalam kegiatan suatu usaha, salah satunya

dengan cara pemberian pembiayaan kepada nasabahnya.

Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari

Page 33: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

17

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank syariah adalah bank

yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam bentuk lalu lintas pembayaran

( Kasmir, 2008:24 ).

Bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang usaha

pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran

serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip

syariah (Heri, 2008:27).

Agar berhasil menjadi pendorong terwujudnya pembangunan

ekonomi nasional maka bank syariah memiliki peranan sebagai perekat

nasionalisme yang berpihak pada ekonomi kerakyatan, beroperasi secara

transparan, berfungsi sebagai pendorong penurunan investasi spekulatif,

pendorong peningkatan efisiensi, mobilisasi dana masyarakat serta

menjadi uswatun hasanah bagi praktek usaha berlandaskan moral dan

etika Islam.

Pasal 1 angka 12 undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang

perbankan syariah menyebutkan bahwa prinsip syariah adalah prinsip

hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang

dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan

fatwa di bidang syariah. Dengan mendasarkan pada undang-undang nomor

21 tahun 2008 ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud

Page 34: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

18

dengan lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa

adalah Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI),

(Abdul, 2001 : 37).

2. Bagi Hasil

Bagi Hasil adalah perjanjian pembagian keuntungan dan atau

kerugian dengan besar pembagian tertentu dari sejumlah dana antara pihak

pemilik dana dengan pihak yang menggunakan dana (Djaslim dan

Abdussalam, 2000:74)

Bagi Hasil adalah suatu cara pembagian hasil usaha antara

penyedia dana dengan pengelola dana. pembagian hasil ini dapat terjadi

antara bank dengan penyimpan dana maupun antara bank dengan nasabah

penerima dana (Muhammad, 2001:20)

Dari pengertian bagi hasil diatas penulis dapat menyimpulkan

bahwa Bagi Hasil adalah pembagian keuntungan dan atau kerugian dengan

besar pembagian tertentu dari sejumlah dana antara penyedia dana dengan

pengelola dana bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang

dijalankan, jika tidak mendapatkan keuntungan maka kerugian ditanggung

oleh kedua belah pihak, yaitu bank dan nasabah, bentuk-bentuk kontrak

kerjasama bagi hasil dalam perbankan syariah secara umum dapat

dilakukan dalam empat akad, yaitu Musyarakah, Mudharabah, Muzara’ah

dan Musaqah. Namun, pada penerapannya prinsip yang digunakan pada

sistem bagi hasil, pada umumnya bank syariah menggunakan kontrak

kerjasama pada akad Musyarakah dan Mudharabah.

Page 35: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

19

a. Musyarakah (Joint Venture Profit & Loss Sharing)

Adalah mencampurkan salah satu dari macam harta dengan harta

lainnya sehingga tidak dapat dibedakan di antara keduanya.

Dalampengertian lain musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak

atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana (amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan.

Penerapan yang dilakukan Bank Syariah, musyarakah adalah suatu

kerjasama antara bank dan nasabah dan bank setuju untuk membiayai

usaha atau proyek secara bersama-sama dengan nasabah sebagai inisiator

proyek dengan suatu jumlah berdasarkan prosentase tertentu dari jumlah

total biaya proyek dengan dasar pembagian keuntungan dari hasil yang

diperoleh dari usaha atau proyek tersebut berdasarkan prosentase bagi-

hasil yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

b. Mudharabah (Trustee Profit Sharing)

Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara

pemilik dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha, laba

dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah

pihak, sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh si pemilik

dana kecuali disebabkan oleh misconduct, negligence atau violation oleh

pengelola dana. PSAK 105 par 18 memberikan beberapa contoh bentuk

kelalaian pengelola dana, yaitu: persyaratan yang ditentukan didalam akad

Page 36: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

20

tidak dipenuhi, tidak terdapat kondisi diluar kemampuan ( force majeur )

yang lazim dan atau yang telah ditentukan dalam akad, atau merupakan

hasil keputusan dari institusi yang berwenang.

Agar tidak terjadi perselisihan dikemudian hari maka akad /

kontrak / perjanjian sebaiknya dituangkan secara tertulis dan dihadiri para

saksi, dan apabila terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak, maka

dapat diselesaikan secara musyawarah oleh mereka berdua atau melalui

badan arbitrasesyariah. Ada beberapa jenis akad mudharabah yaitu

Mudharabah Muthlaqah dan Mudharabah Muqayyadah.

Mudharabah Muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik

dananya memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan

investasinya, mudharabah ini disebut juga investasi tidak terikat. Dan

Mudharabah Muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana

memberikan batasan kepada pengelola, antara lain lokasi, cara, dan/atau

objek investasi atau sektor usaha. Misalnya, tidak mencampurkan dana

yang dimiliki oleh pemilik dana dengan dana lainnya. Mudharabah jenis

ini disebut juga investasi terikat. Yang ketiga yaitu Mudharabah

Musytarakah adalah mudharabah dimana pengelola dana menyertakan

modal atau dananya dalam kerjasama investasi.

B. Teori Agensi (Agency Theory)

Teori Agensi adalah pendekatan yang dapat menjabarkan konsep

manajemen laba yang terkait dengan perataan laba. Menurut Anthony dan

Govindarajan (2005), teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara

Page 37: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

21

principal dan agent di mana diasumsikan bahwa tiap-tiap individu semata-

mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan

konflik kepentingan antara principal dan agent. Dalam teori keagenan,

yang disebut principal adalah pemegang saham sementara agent adalah

manajemen yang mengelola perusahaan. Principal diasumsikan hanya

tertarik pada pengembalian keuangan yang diperoleh dari investasi

mereka pada perusahaan. Sedangkan agent diasumsikan menerima

kepuasan tidak hanya dari kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan

lain yang terlibat dalam hubungan keagenan.

Hubungan keagenan didefinisikan Jensen dan Meckling (1976)

sebagai kontrak antara satu orang atau lebih pemilik (principal) yang

menyewa orang lain (agent) untuk melakukan beberapa jasa atas nama

pemilik yang meliputi pendelegasian wewenang pengambilan keputusan

kepada agen. Walaupun terdapat kontrak, agen tidak akan melakukan hal

yang terbaik untuk kepentingan pemilik. Hal ini karena agen juga

mempunyai kepentingan untuk memaksimalkan kesejahteraannya. Dengan

kata lain, manajer akan mengambil kebijakan yang menguntungkan

dirinya sebelum memberikan manfaat kepada pemegang saham.

Asumsi dasar teori agensi menurut Schroeder (2001:48) adalah

setiap individu berusaha untuk melakukan segala sesuatu secara maksimal

untuk mengoptimalkan kepentingannya sendiri. Pihak prinsipal

termotivasi untuk melakukan kontrak dalam rangka mensejahterakan

dirinya melalui profitabilitas yang pada umumnya diharapkan selalu

Page 38: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

22

meningkat. Disisi yang lain, agen termotivasi untuk pemenuhan kebutuhan

ekonomi dan psikologisnya (Widyaningdyah, 2001:91).

Terdapat asumsi sifat dasar manusia untuk menjelaskan tentang

teori agensi, seperti yang dijelaskan Eisenhardt dalam Wijayanti (2009)

salah satunya yaitu self interest di mana dalam hal ini manusia hanya

mementingkan diri sendiri dan tidak mau berkorban untuk orang lain.

Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak untuk

kepentingan mereka sendiri.

Penelitian yang dilakukan oleh Watts dan Zimmerman (1986),

secara empiris menunjukkan keterkaitan hubungan antara agen dan

prinsipal sering ditentukan oleh angka akuntansi (Widyaningdyah,

2001:92). Hal ini mendorong pihak manajemen selaku agen untuk

berusaha mengolah angka akuntansi menjadi sedemikian rupa melalui cara

yang sistematis dengan memilih metode/kebijakan tertentu sehingga angka

akuntansi (laba) yang dilaporkan dari periode ke periode benar-benar dapat

mencapai tujuan akhir yang diinginkan (Muchammad, 2001:19) dalam

Dewi (2011)

Oleh karena teori keagenan berkaitan dengan usaha-usaha untuk

memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan keagenan. Masalah

keagenan muncul jika: Terdapatperbedaantujuan (goals) antara agen dan

prinsipal, Terdapat kesulitan atau membutuhkan biaya yang mahal bagi

prinsipal untuk senantiasa memantau tindakan-tindakan yang diambil oleh

agen.

Page 39: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

23

Masalah keagenan juga akan terjadi jika antara agen dan prinsipal

mempunyai sikap atau pandangan yang berbeda terhadap risiko (Dewi,

2011). Kunci dari teori agensi adalah perbedaan tujuan antara prinsipal

dan agen, di mana semua individu berusaha bertindak sesuai dengan

kepentingannya masing- masing serta aktivitas agen yang sehari-hari tidak

dapat dimonitor, sehingga prinsipal tidak mengetahui apakah agen telah

bekerja sesuai dengan keinginan prinsipal atau tidak, menyebabkan

konflik kepentingan antara prinsipal dengan agen semakin meningkat

(Komalasari, 1999:167).

C. Manajemen Laba

Utami (2005) mendefinisikan manajemen laba sebagai, “some

ability to increase or decrease reported net income at will”. Ini berarti

bahwa manajemen laba mencakup usaha manajemen untuk

memaksimumkan atau meminimumkan laba, termasuk perataan laba

sesuai dengan keinginan manajer. Scott (2000) dalam Rahmawati dkk.

(2006) membagi cara pemahaman atas manajemen laba menjadi dua.

Pertama, melihatnya sebagai perilaku oportunistik manajer untuk

memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi,

kontrak utang, dan political costs (opportunistic earningsmanagement).

Kedua, dengan memandang manajemen labadari perspektif efficient

contracting (efficient earnings management), dimana manajemen laba

memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri merekadan

perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga

Page 40: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

24

untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak. Dengan

demikian, manajer dapat mempengaruhi nilai pasar perusahaannya melalui

manajemen laba, misalnya dengan membuat perataan laba (income

smoothing) dan pertumbuhan laba sepanjangwaktu.

Schipper (1989) dalam Rahmawati dkk. (2006) yang menyatakan

bahwa manajemen laba merupakan suatu intervensi dengan tujuan tertentu

dalam proses pelaporan keuangan eksternal, untuk memperoleh beberapa

keuntungan privat (sebagai lawan untuk memudahkan operasi yang netral

dari proses tersebut). Assih dan Gudono (2000) manajemen laba adalah

suatu proses yang dilakukan dengan sengaja dalam batasan General

Addopted Accounting Principles (GAAP) untuk mengarah pada tingkatan

laba yang dilaporkan.

Fischer dan Rozenzwig (1995) manajemen laba adalah tindakan

manajer yang menaikkan (menurunkan) laba yang dilaporkan dari unit

yang menjadi tanggung jawabnya yang tidak mempunyai hubungan

dengan kenaikan atau penurunan profitabilitas perusahaan dalam jangka

panjang. Healy dan Wallen (1999) manajemen laba terjadi ketika manajer

menggunakan judgement dalam laporan keuangan dan penyusunan

transaksi untuk mengubah laporan keuangan, sehingga menyesatkan

stakeholders tentang kinerja ekonomi perusahaan atau untuk

mempengaruhi hasil yang berhubungan dengan kontrak yang tergantung

pada angkaakuntansi.

Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses pelaporan

Page 41: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

25

keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri.

Manajemen laba adalah salah satu faktor yang dapat mengurangi

kredibilitas laporan keuangan, manajemen laba menambah bias dalam

laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang

mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa

rekayasa (Setiawati dan Na’im, 2000 dalam Rahmawati dkk, 2006).

Manajemen laba merupakan area yang kontroversial dan penting

dalam akuntansi keuangan. Manajemen laba tidak selalu diartikan sebagai

suatu upaya negatif yang merugikan karena tidak selamanya manajemen

laba berorientasi pada manipulasi laba. Manajemen laba tidak selalu

dikaitkan dengan upaya untuk memanipulasi data atau informasi

akuntansi, tetapi lebih condong dikaitkan dengan pemilihan metode

akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan

tertentu dalam batasan General Addopted Accounting Principles (GAAP).

Pihak-pihak yang kontra terhadap manajemen laba, menganggap

bahwa manajemen laba merupakan pengurangan dalam keandalan

informasi yang cukup akurat mengenai laba untuk mengevaluasi return

dan risiko portofolionya (Ashari dkk, 1994 dalam Assih, 2004).

D. Teori Akuntasi Positif

Teori Akuntansi Positif yang dapat dijadikan dasar pemahaman

tindakan perataan laba yang dirumuskan Watts dan Zimmerman (1986)

dalam Kumaladewi (2008), yaitu:

1. The Bonus Plan Hypothesis

Page 42: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

26

Pada perusahaan yang memiliki rencana pemberian bonus,

manajer perusahaan akan lebih memilih metode akuntansi yang dapat

menggeser laba dari periode mendatang ke periode saat ini sehingga

dapat menaikkan laba saat ini. Hal ini dilakukan karena manajer lebih

menyukai pemberian bonus yang lebih tinggi untuk masa kini.

2. The Debt/ Equity Hypothesis (Debt CovenantHypothesis)

Pada perusahan yang mempunyai debt to equity ratio tinggi,

manajer perusahaan cenderung menggunakan metode akuntansi yang

dapat meningkatkan pendapatan atau laba. Hal ini karena perusahaan

dengan debt to equity ratio yang tinggi akan mengalami kesulitan

dalam memperoleh dana tambahan dari pihak kreditur bahkan

perusahaan terancam melanggar perjanjianutang.

3. The Political Cost Hypothesis (SizeHypothesis)

Pada perusahaan besar yang memiliki biaya politik tinggi,

manajer akan lebih memilih metode akuntansi yang dapat membuat

laba yang dilaporkan pada periode berjalan menjadi lebih rendah

daripada laba yang sesungguhnya. Biaya politik muncul karena laba

perusahaan yang tinggi dapat menarik perhatian investor.

E. Perataan Laba (Income Smoothing)

Salah satu pola atau tindakan manajemen atas laba yang dapat

dilakukan yaitu perataan laba (income smoothing). Menurut Koch (1981)

Page 43: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

27

dalam Mursalim (2003) tindakan perataan laba dapat didefinisikan sebagai

suatau sarana yang digunakan manajemen untuk mengurangi variabilitas

urut-urutan, pelaporan laba relatif terhadap beberapa urut-urutan target

yang terlihat karena adanya manipulasi variabel-variabel akuntansi semu

(artificial smoothing) atau transaksi riil (real smoothing).

Definisi lain mengenai income smoothing adalah definisi yang

dikemukakan oleh Belkaoui (1993) dalam Ghozali dan Chariri (2007)

perataan laba merupakan normalisasi laba yang dilakukan secara sengaja

untuk mencapai tren atau tingkat yang diinginkan. Adapun Frudenberg dan

Tirole (1995) dalam Nurkhabib (2004:11) mendefinisikan perataan laba

sebagai proses manipulasi profil waktu earning atau pelaporan earning

agar aliran laba yang dilaporkan perubahannya lebih sedikit.

Definisi income smoothing lainnya yang dikemukakan Beidelman

(1973) dalam Ghozali dan Chariri (2007) adalah perataan laba yang

dilaporkan dapat didefinisikan sebagai usaha yang disengaja untuk

meratakan atau memfluktuasikan tingkat laba sehingga pada saat sekarang

dipandang normal bagi suatu perusahaan. Dalam hal ini perataan laba

menunjukkan suatu usaha manajemen perusahaan untuk mengurangi

variasi abnormal laba dalam batas- batas yang diizinkan dalam praktek

akuntansi dan prinsip manajemen yangwajar.

Ada beberapa alasan yang dapat digunakan untuk menjelaskan

mengapa manajer melakukan perataan laba. Menurut Heyworth (1953)

dalam Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa motivasi yang

Page 44: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

28

mendorong dilakukannya perataan laba adalah memperbaiki hubungan

dengan kreditor, investor dan karyawan, serta meratakan siklus bisnis

melalui proses psikologis.

Beidleman dalam Belkaoui (2007) mempertimbangkan dua alasan

menejemen meratakan laporan laba. Pendapat pertama berdasar pada

asumsi bahwa suatu aliran laba yang stabil dapat mendukung deviden

dengan tingkat yang lebih tinggi dari pada suatu aliran laba yang dinamis.

Sehingga memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi nilai saham

perusahaan seiring dengan turunnya tingkat risiko perusahaan secara

keseluruhan.

Argumen kedua berkenaan pada perataan kemampuan untuk

melawan hakikat laporan laba yang bersifat siklus dan kemungkinan juga

akan menurunkan korelasi antara ekspektasi pengembalian perusahaan

dengan pengembalian fortofolio pasar. Hal tersebut merupakan hasil dari

kebutuhan manajemen untuk menetralisir ketidakpastian lingkungan dan

menurunkan fluktuasi yang luas dalam kinerja operasi perusahaan

terhadap siklus waktu baik maupun waktu buruk yang berganti-ganti.

Manajemen laba berbeda dengan kecurangan.

Konsep perataan laba mengasumsikan bahwa investor adalah orang

yang menolak risiko (Fudenberg dan Tirole 1995 dalam Salno 2000) dan

manajer yang menolak risiko terdorong untuk melakukan perataan laba.

Demikian juga dalam hubungannya dengan kreditur, manajer lebih

menyukai alternatif yang menghasilkan perataan laba (Trueman dan

Page 45: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

29

Titman 1988 dalam Salno 2000). Hasil penelitian Suh (1990) dalam

Khafid (2004) juga menunjukkan adanya motivasi kuat yang mendorong

manajer melakukan perataan laba.

Adapun Bidleman dalam Assih (2000) percaya bahwa manajemen

melakukan perataan laba untuk menciptakan suatu aliran laba yang stabil

dan mengurangi covariance atas return dengan pasar. Sedangkan Barnea

,dkk (1976) dalam Assih (2000) menyatakan bahwa manajer melakukan

perataan laba untuk mengurangi fluktuasi dalam laba yang dilaporkan dan

meningkatkan kemampuan investor untuk memprediksi aliran kas dimasa

yang akan datang. Di lain pihak menurut Dye (1988) dalam Suwito dan

Herawaty (2005) menyatakan pemilik mendukung perataan laba karena

adanya motivasi internal dan motivasi eksternal.

Motivasi internal menunjukkan maksud pemilik untuk

meminimalisasi biaya kontrak manajer dengan membujuk manajer agar

melakukan praktek manajemen laba. Motivasi eksternal ditujukan oleh

usaha pemilik saat ini untuk mengubah persepsi investor prospektif atau

potensial terhadap nilai perusahaan. Menurut Belkaoui (2007) tiga batasan

yang mungkin mempengaruhi para manajer untuk melakukan perataan

laba adalah:

1) Mekanisme pasar yang kompetitif sehingga mengurangi jumlah pilihan

yang tersedia bagimanajemen.

2) Skema kompensasi manajemen yang terhubung langsung dengan

kinerja perusahaan.

Page 46: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

30

3) Ancaman penggantianmanajemen.

Dipandang dari sisi manajemen, Hepwort dalam Salno (2000)

mengungkapkan bahwa manajer yang termotivasi melakukan perataan

laba atau penghasilan pada dasarnya ingin mendapatkan berbagai

keuntungan ekonomi dan psikologis, antara lain; mengurangi total pajak

terutang, meningkatkan kepercayaan diri manajer yang bersangkutan

karena penghasilan yang stabil mendukung kebijakan deviden yang stabil

pula, meningkatkan hubungan manajer dengan karyawan karena pelaporan

penghasilan yang meningkat tajam memberi kemungkinan munculnya

tuntutan kenaikan gaji dan upah, siklus peningkatan dan penurunan

penghasilan dapat ditandingkan dan gelombang optimisme atau pesimisme

dapatdiperlunak.

Gordon dalam Ghozali dan Chariri (2007) mengajukan proporsi

berkaitan dengan perataan laba sebagai berikut:

1) Kriteria yang dipakai oleh manajemen perusahaan dalam memilih

metode akuntansi adalah untuk memaksimumkan kepuasan atau

kesejahteraannya.

2) Kepuasan merupakan kunci pengamanan pekerjaan, level, dan tingkat

pertumbuhan gaji serta level dan tingkat pertumbuhan danbesaran

(size)perusahaan.

3) Kepuasan dari pemegang saham dan kenaikan performan perusahaan

dapat meningkatkan status dan reward bagimanajer.

Page 47: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

31

4) Kepuasan yang sama tergantung pada tingkat pertumbuhan dan

stabilitas labaperusahaan.

Dascher dan Malcolm (1970) dalam Ghozali dan Chariri (2007)

menyatakan bahwa ada beberapa media yang biasanya digunakan

manajemen dalam melakukan income smoothing yaitu real smoothing dan

artificial smoothing. Perataan riil mengacu pada transaksi aktual yang

terjadi maupun tidak terjadi dalam hal pengaruh perataan sedangkan

perataan artifisial mengacu pada prosedur akuntansi yang

diimplementasikan terhadap pergeseran biaya dan pendapatan dari satu

periode ke periode yang lain. Namun disamping kedua media tersebut

masih terdapat dimensi atau media lain untuk melakukan income

smoothing, yaitu classificatorysmoothing.

Barnea et.al 1976 dalam Ghozali dan Chariri (2007) membedakan

ketiga dimensi perataan tersebut sebagai berikut:

1) Perataan melalui terjadinya peristiwa dan/atau pengakuanperistiwa.

Artinya, manajemen dapat menentukan waktu transaksi aktual terjadi

sehingga pengaruh transaksi tersebut terhadap laba yang dilaporkan

cenderung rata sepanjang waktu.

2) Perataan melalui alokasi sepanjang periode. Atas dasar terjadinya dan

diakuinya atas peristiwa tertentu, manajemen memiliki media

pengendalian tertentu dalam penetuan laba pada periode yang

terpengaruh oleh kuantifikasi peristiwatersebut.

Page 48: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

32

3) Perataan melalui klasifikasi (classificarity smoothing). Jika angka-

angka dalam laporan laba rugi selain laba bersih merupakan proyek

dari perataan laba, maka manajemen dapat dengan mudah

mengklasifikasikan elemen- elemen dalam laporan laba rugi sehingga

dapat mengurangi variasi laba setiap periodenya.

F. Ikhtisar Fatwa DSN No. 87 tahun 2012

Metode Perataan Penghasilan / Laba (Income Smoothing Method)

adalah pengaturan pengakuan dan pelaporan laba atau penghasilan dari

waktu ke waktu dengan cara menahan sebagian laba/penghasilan dalam

satu periode dan dialihkan pada periode lain dengan tujuan mengurangi

fluktuasi yang berlebihan atas bagi hasil antara Lembaga Keuangan

Syariah (LKS) dan Nasabah penyimpan dana (Dana Pihak KetigaDPK);

Metode Perataan Penghasilan dengan Membentuk Dana Cadangan

adalah pengaturan distribusi keuntungan dari waktu ke waktu atas bagi

hasil antara LKS dan Nasabah Penyimpan Dana dengan cara membentuk

cadangan perataan laba/penghasilan (Profit Equalization Reserve);

Profit Equalization Reserve (PER) adalah dana cadangan yang

dibentuk oleh LKS yang berasal dari penyisihan selisih laba LKS yang

melebihi tingkat imbalan/hasil yang diproyeksikan untuk penyesuaian bagi

hasil dana mudharabah (muthlaqah); dan dalam hal simpanan dana

Nasabah menggunakan akad mudharabah muqayyadah, jika disepakati

para pihak, pembentukan cadangan penyesuaian bagi hasil dapat pula

Page 49: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

33

berasal dari penyisihan keuntungan Nasabah yang melebihi tingkat bagi

hasil yang diproyeksikan;

Metode Perataan Penghasilan Tanpa Membentuk Cadangan adalah

pengaturan pengakuan dan pelaporan laba dari waktu ke waktu untuk

tujuan pengaturan bagi hasil antara LKS dan Nasabah tanpa pembentukan

cadangan.

1) Ketentuan terkait Pembentukan Dana Cadangan

a. LKS boleh membentuk Dana Cadangan (PER) untuk mengantisipasi

kemungkinan terjadinya realisasi bagi hasil untuk Nasabah penyimpan

dana di bawah tingkat imbalan yang diproyeksikan

b. Dana Cadangan (PER) secara prinsip boleh dibentuk melalui

penyisihan keuntungan sebelum dibagihasilkan dengan syarat bagi

hasil aktual melebihi tingkat imbalan yang diproyeksikan, dan dengan

izin Nasabah DPK;

c. Dana Cadangan (PER) tidak boleh dibentuk dengan mengurangi bagi

hasil yang merupakan hak nasabah DPK apabila bagi hasil aktual lebih

kecil dari tingkat imbalan yang diproyeksikan

d. Dalam hal akad Mudharabah Muqayyadah, Dana Cadangan (PER)

boleh juga dibentuk melalui penyisihan keuntungan hak Nasabah yang

melebihi tingkat imbalan yang diproyeksikan setelah dibagihasilkan

dengan izin Nasabah DPK;

Page 50: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

34

e. Dana Cadangan (PER) yang dibentuk LKS dari penyisihan keuntungan

sebelum dibagihasilkan yang melebihi tingkat imbalan yang

diproyeksikan merupakan hak Nasabah DPK secara kolektif yang

harus dikelola secara terpisah oleh LKS untuk proses pengaturan

pendapatan dan tingkat imbalan bagi Nasabah DPK;

f. Pengaturan dan pengawasan lebih lanjut terhadap kebijakan dan

pelaksanaan LKS dalam Pembentukan Dana Cadangan (PER) dan

penggunaannya merupakan kewenangan pihak otoritas.

2) Ketentuan terkait Perataan Penghasilan dengan atau tanpa Pembentukan

Cadangan. Metode Perataan Penghasilan yang dibolehkan adalah: dengan

membentuk cadangan atau tanpa membentuk cadangan;

a. Perataan Penghasilan hanya boleh digunakan LKS dalam kondisi yang

diduga kuat berpotensi menimbulkan risiko penarikan dana nasabah

akibat tingkat imbalan dari LKS yang tidak kompetitif (displaced

commercial risk);

b. Kondisi sebagai dimaksud pada angka a di atas harus ditentukan oleh

pengurus LKS berdasarkan pedoman operasional/ standard operating

prosedure (SOP) LKS dengan memperhatikan opini Dewan Pengawas

Syariah;

c. Kebijakan Perataan Penghasilan hanya boleh diberlakukan terhadap

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang menggunakan akad mudharabah;

Page 51: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

35

d. Kebijakan Metode Perataan Penghasilan tidak boleh dilakukan apabila

dalam implementasinya menimbulkan kecenderungan praktik ribawi

terselubung di mana imbalan diberikan tanpa memperhatikan hasil

nyata; dan

e. Dalam penggunaan Metode Perataan Penghasilan Tanpa Cadangan

yang dilakukan dalam hasil usaha yang dibagihasilkan lebih rendah

dari proyeksi, LKS boleh melepaskan haknya (isqath al-

haqqlattanazul 'an al-haqq) untuk menyesuaikan imbalan bagi nasabah

DPK agar kompetitif dan dapat diberitahukan kepada nasabah.

Profit equalization reserve (PER) sendiri menurut standar The

Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions

(AAOIFI) adalah sebagian dari pendapatan kotor dari pendapatan murabahah

yang dikeluarkan/disisihkan, sebelum mengalokasikannya ke bagian

Mudharib dengan tujuan untuk memberikan return/hasil yang lebih merata

kepada pemilik rekening dan pemegang saham. Sedangkan Investment Risk

Reserve adalah sebagian dari pendapatan Investor yang disesuaikan dengan

cara mengurangi bagian dari pendapatan mudharib yang bertujuan untuk

menutupi kerugian-kerugian di masa yang akan datang pada sebuah Investasi

yang dibiayai dengan skema pembiayaan berbentuk/berakad bagi hasil.

Secara prinsip, pada kontrak mudharabah, semua kerugian (disebabkan

oleh resiko kredit dan pasar) ditanggung oleh Investor, sedangkan

profit/keuntungan dibagi antara Investor dan mudharib secara proporsional

sesuai kontrak. Namun, setiap kerugian yang diakibatkan oleh “kesalahan dan

Page 52: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

36

kelalaian” (resiko operasional), ditanggung oleh mudharib.

G. Rasio Keuangan

1) Non Performing Financing (NPF)

Menurut Riyadi & Yulianto (2014:469) Non Performing Financing

(NPF) Merupakan pembiayaan macet, ini sangat berpengaruh terhadap

laba bank syariah NPF erat kaitannya dengan pembiayaan yang disalurkan

oleh bank syariah kepada nasabahnya. Apabila NPF menunjukan nilai

yang rendah diharapkan pendapatan akan meningkat sehingga laba yang

dihasilkan juga akan meningkat, namun sebaliknya apabila nilai NPF

tinggi maka pendapatan akan menurun sehingga laba yang didapat akan

turun. Bank sangat memperhatikan risiko ini, mengingat sebagian besar

bank melakukan pemberian kredit sebagai bisnis utamanya.

Saat ini, sejarah menunjukan bahwa risiko kredit merupakan

kontributor utama yang menyebabkan kondisi bank memburuk, karena

nilai NPF yang analog dengan Non Performing Loan (NPL) pada bank

konvensional merupakan rasio keuangan yang berkaitan dengan risiko

kredit.

Non Performing Financing menunjukan kemampuan manajemen

bank dalam mengelola pembiayaan bermasalah yang diberikan oleh bank.

Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin semakin buruk

kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin

besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin

besar. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak

NPF = Pembiayaan Bermasalah / Jumlah

Pembiayaan

Page 53: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

37

ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah

kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet (Almilia,

2005). Hasbi (2011) menuliskan rasio NPF ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Gambar 2.1

Rumus Non Performance Financing

Tabel 2.1

Kriteria Pengukuran Rasio NPL/NPF

Kriteria Peringkat Nilai

NPL ≤ 2% 1 Sangat Sehat

2% < NPL ≤ 5% 2 Sehat

5% < NPL ≤ 8% 3 Cukup Sehat

8% < NPL ≤ 11% 4 Kurang Sehat

NPL > 11% 5 Tidak Sehat

Sumber : Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Tahun 2012

2) Net Profit Margin (NPM)

Menurut Alexandri (2008: 200) Net Profit Margin (NPM) adalah

rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak. Menurut Bastian

dan Suhardjono (2006: 299) Net Profit Margin adalah perbandingan antara

laba bersih dengan pendapatan bunga. Semakin besar NPM, maka kinerja

perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan

NPF = Jumlah Pembiayaan Bermasalah X 100%

Jumlah Pembiayaan

Page 54: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

38

kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan

tersebut.

Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang

diperoleh dari setiap pendapatan bunga. Semakin besar rasio ini, maka

dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba

yang tinggi. Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan pendapatan

bunga menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan

perusahaan secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu

sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan

modalnya untuk suatu risiko. Hasil dari perhitungan mencerminkan

keuntungan neto per rupiah penjualan.

Para investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal tersebut

investor dapat menilai apakah perusahaan itu profitable atau tidak. Rumus

NPM menurut definisinya adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2

Rumus Net Profit Margin

.

Page 55: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

39

Tabel 2.2

Kriteria Pengukuran Rasio NPM

Kriteria Peringkat Nilai

NPM ≥ 30% 1 Sangat Sehat

20% ≤ NPM < 30% 2 Sehat

10% ≤ NPM < 20% 3 Cukup Sehat

5% < NPL ≤ 10% 4 Kurang Sehat

NPL < 5% 5 Tidak Sehat

Sumber : Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Tahun 2012

3) Return on Assets (ROA)

Menurut Hanafi dan Halim (2003:27), Return on Assets (ROA)

merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan

profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Dengan

mengetahui ROA, kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien

dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk

menghasilkan keuntungan.

Laba bersih (net income) merupakan ukuran pokok keseluruhan

keberhasilan perusahaan. Laba dapat mempengaruhi kemampuan

perusahaan untuk mendapat pinjaman dan pendanaan ekuitas, posisi

likuiditas perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk berubah. Jumlah

keuntungan (laba) yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau

trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat

Page 56: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

40

penting yang perlu mendapat perhatian penganalisa di dalam menilai

profitabilitas suatu perusahaan.

Munawir (2001:57) menjelaskan bahwa profitabilitas atau

rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam

suatu perusahaan dengan memperbandingkan antara laba dengan modal

yang digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang besar

tidak menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan itu

rentable. Bagi manajemen atau pihak-pihak yang lain, rentabilitas yang

tinggi lebih penting daripada keuntungan yangbesar.

Menurut Mardiyanto (2009: 196) ROA adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba yang berasal dari aktivitas investasi. Menurut Dendawijaya (2003:

120) rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam

memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan

tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi

penggunaan asset.

Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) ROA adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari

penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka

semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih.

Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada

investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan

Page 57: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

41

tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian atau

deviden akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak pada harga

saham dari perusahaan tersebut di pasar modal yang akan semakin

meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham

perusahaan. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) untuk menghitung

ROA digunakan rumus sebagai berikut:

Gambar 2.3

Rumus Return On Assets

Tabel 2.3

Kriteria Pengukuran Rasio ROA

Kriteria Peringkat Nilai

ROA > 1,5% 1 Sangat Sehat

1,25% < ROA ≤ 1,5% 2 Sehat

0,5% < ROA ≤ 1,25% 3 Cukup Sehat

0% < ROA ≤ 0,5% 4 Kurang Sehat

ROA ≤ 0% 5 Tidak Sehat

Sumber : Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Tahun 2012

4) Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh

bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil disalurkan oleh bank

(Muhammad, 2005). Rasio FDR yang analog dengan Loan to Deposit

Page 58: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

42

Ratio (LDR) pada bank konvensional adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank

untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang

dimiliki bank. (Dendawijaya, 2003). Nilai FDR yang diperkenankan oleh

Bank Indonesia adalah pada kisaran 78% hingga 100%.

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara besarnya

seluruh volume kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh bank dan

jumlah penerimaan dan dari berbagai sumber. Berdasarkan ketentuan

Bank Indonesia tanggal 29 Mei 1993, dana yang dihimpun bank dalam

penerapan rasio tersebut adalah dana masyarakat/dana pihak ketiga dan

modal inti bank (Dendawijaya, 2009: 59).

Menurut Kasmir (2014: 318) bahwa Loan to Deposito Ratio(LDR)

merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan

dibandingkan dengan jumlah data masyarakat dan modal sendiri yang

digunakan. Loan to Deposito Ratio tesebut merupakan seberapa jauh

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit

kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera

memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang

telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.

Dendawijaya (2009) mengatakan semakin tinggi rasio tersebut

memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang

Page 59: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

43

bersangkutan. hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan

untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Bank Indonesia

menetapkan ketentuan bahwa untuk rasio LDR sebesar 110% atau lebih

diberi nilai kredit 0, artinya likuiditas bank tersebut dinilai tidak sehat.

sedangkan untuk rasio LDR dibawah 110% diberi nilai kredit 100, artinya

likuiditas bank tersebut dinilai sehat.

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.26/5/BPPP tanggal

29 Mei 1993, besarnya Financing to Deposit Ratio ditetapkan oleh Bank

Indonesia tidak boleh melebihi 110%, yang berarti bank boleh

memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga

yang berhasil dihimpun asalkan tidak melebihi 110%. Rasio ini juga

merupakan indikator kerawanan dan kemampuandari suatu bank.

Sedangkan praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari Loan

to Deposito Ratio suatu bank adalah sekitar80%. Namun, batas toleransi

berkisar antara 86 % dan 100%. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE

BI No. 13/24/DPNP/2011)

Gambar 2.4

Rumus Financing to Deposit Ratio

H. Good Corporate Governance

Istilah GCG diperkenalkan pertama kali oleh Cadbury Committee

𝐹𝐷𝑅 = Total Pembiayaan 𝑥 100%

DPK

Page 60: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

44

pada tahun 1992 yang mendefinisikan GCG sebagai “the system by which

organization are directed and controlled or a set of rule that define the

relationship between shareholders, managers, creditors, the goverment,

employee, and other internal and external stakeholders in respect to their

rights and responsibilities”. Laporan Komite ini dapat dipandang sebagai

turning point yang sangat menentukan bagi praktik GCG di seluruh

dunia.Setelah dikenalkan oleh Cadbury Committee, berkembanglah

berbagai definisi berkenaan dengan GCG.

Definisi dari perspektif stakeholders seperti diungkapkan oleh

FCGI (2002), bahwa GCG adalah seperangkat peraturan yang mengatur

hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan,

pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta pemegang saham internal dan

eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka.

Definisi dari perspektif shareholder seperti yang dijelaskan oleh

Donaldson dan Davis (2000), bahwa GCG merupakan “the structure

whereby managers at the organizational apex are controlled through the

board of directors, its associated strucrures, executive incentive, and other

schemes of monitoring and bonding”.

Definisi GCG berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor

11/33/PBI/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi

Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah yaitu adalah suatu tata

kelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency),

akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility),

Page 61: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

45

profesional (professional), dan kewajaran (fairness).

Self Assessment GCG

Bank Indonesia menetapkan jika Good Corporate Governance

(GCG) merupakan salah satu faktor yang dinilai dalam penilaian tingkat

kesehatan bank umum. Tingkat kesehatan ini dinilai berdasarkan risiko

yang dihadapi perbankan. Dalam melaksanakan ketentuan ini, seluruh

bank umum diwajibkan melakukan self assessment terhadap pelaksanaan

tata kelola perusahaan (GCG) seperti yang diatur dalam Surat Edaran

Bank Indonesia No.15/15/DPNP tahun 2013. Sesuai dengan SE BI

No.15/15/DPNP tahun 2013, self assessment pelaksanaan GCG dilakukan

secara komprehensif dan terstruktur dengan mengintegrasikan faktor-

faktor penilaian ke dalam 3 (tiga) aspek governance, yaitu governance

structure, governance process, dan governance outcome.

Penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan GCG dilakukan

terhadap 11 faktor penilaian pelaksanaan GCG, yaitu: pelaksanaan tugas

dan tanggung jawab dewan komisaris; pelak-sanaan tugas dan tanggung

jawab direksi; keleng-kapan dan pelaksanaan tugas komite; penanganan

benturan kepentingan; penerapan fungsi kepatu-han; penerapan fungsi

audit intern; penerapan fungsi audit ekstern; penerapan manajemen

risikotermasuk sistem pengendalian intern; penyediaan dana kepada pihak

terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposures);

transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank, laporan

pelaksanaan GCG, dan pelaporan internal; dan rencana strategis bank.

Page 62: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

46

Sebelas item penilaian ini memiliki bobot yang berbeda. Setiap

item memiliki faktor berbeda yang dilakukan pemeringkatan sesuai

dengan tata kelola (CG) yang dilaksanakan. Peringkat ini kemudian

dikalikan dengan bobot untuk memperoleh skor setiap item. Skor ini

kemudian dijumlahkan untuk mengetahui nilai komposit. Nilai komposit

ini memiliki peringkat yang ditetapkan dalam 5 (lima) peringkat, yaitu

Peringkat 1 sangat baik, Peringkat 2 baik, Peringkat 3 cukup baik,

Peringkat 4 kurang baik, dan Peringkat 5 tidak baik. Nilai komposit dan

urutan peringkat faktor GCG yang lebih kecil mencerminkan penerapan

GCG yang lebih baik.

Dalam hal pelaksanaan self assessment GCG ini, bank umum

syariah pun diwajibkan mematuhi peraturan ini. Menurut Laela (2012), hal

yang membedakan struktur tata kelola bank syariah dan bank

konvensional adalah keberadaan Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagai

mekanisme pengawasan dan kepatuhan terhadap operasional bisnis

berdasarkan prinsip syariah. Menurut Surat Edaran BI No.8/19/DPbS

tahun 2006, DPS bertugas menilai aspek syariah terhadap pedoman

operasional dan produk yang dikeluarkan bank; memberikan opini dari

aspek syariah terhadap pelaksanaan operasional bank secara keseluruhan

dalam laporan publikasi bank; mengkaji produk dan jasa baru yang belum

memiliki fatwa untuk dimintakan fatwa kepada DSN; dan menyam-paikan

laporan hasil pengawasan syariah.

Dalam kaitannya dengan self-assessment GCG antara bank

Page 63: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

47

konvensional dan bank syariah, terdapat perbedaan item penilaian pada

kedua bank tersebut. Perbedaan tersebut terdapat pada “Pelaksanaan tugas

dan tanggung jawab dewan pengawas syariah” dan “Pelaksanaan prinsip

syariah dalam kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana serta

pelayanan jasa” (Laela, 2012).

Tabel 2.4

Kriteria Nilai Komposit self assessment GCG

Nilai komposit Predikat

<1,5 Sangat baik

1,5<nilai <2,5 Baik

2,5< nilai <3,5 Cukup Baik

3,5<nilai<4,5 Kurang Baik

4,5< nilai<5,00 Tidak baik

Sumber : data diolah penulis, 2017

Hal mendasar yang membedakan fungsi pengawasan bank syariah dan

konvensional adalah adanya fungsi pengawasan tambahan pada bank syariah.

Pada bank syariah, terdapat mekanisme pengawasan tambahan, yaitu Dewan

Pengawas Syariah (DPS). Dengan demikian, bank syariah memiliki dua board,

yaitu Sharia Supervisory Board (SSB) atau Dewan Pengawas Syariah dan Board

of Directors (BoD) seperti pada bank umum lainnya (Laela, 2012).

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/19/DPbS tahun 2006, fungsi

DPS adalah memberikan pengawasan dan memberi saran bagi direksi bank agar

dapat menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan prinsip syariah (sharia

compliance). Menurut Laela (2012), dalam sharia compliance, DPS mengawasi

dan mengatur aktivitas operasional bank syariah berjalan sesuai dengan etika dan

tata nilai Islam. Hal-hal yang diatur meliputi larangan berbuat zalim dan larangan

mendistorsi informasi.

Page 64: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

48

I. Kerangka Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya serta

permasalahan yang dikemukakan, berikut disajikan kerangka pemikiran :

Gambar 2.5 Kerangka Penelitian

Sumber: Data hasil olahan penulis, 2017

Analisis Rasio Keuangan dan Good Corporate Governance Terhadap income

smoothing perbankan syariah di indonesia studi kasus 2014-2016

Bank syariah dengan market share yang masih rendah, memiliki potensi meratakan

laba agar mampu berkompetisi dalam industri perbankan , meskipun sudah disahkan

melalui fatwa DSN no. 87 tahun 2012 pro kontra mengenai isu transparansi, keadilan

dan responsibility masih menjadi pertanyaan , juga terkait dengan sharia compliance.

Teori Dasar = Keagenan (Agency Theory)

Variabel bebas

NPF (X1)

NPM (X2)

ROA (X3)

FDR (X4)

GCG (X5)

Variabel

Terikat

Praktik

Perataan

Laba (eckel)

Analisis Regresi Logistik (Eviews 10)

Uji R2

McFadden

Uji Likelihood

Ratio

Uji Statistik Z

Interpretasi Hasil

Kesimpulan dan Saran

Page 65: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

49

J. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan bagian paling penting dalam penelitian,

karena dengan adanya hipotesis akan dibuktikan apakah penelitian ini

terbukti atau tidak. Hipotesis bersumber dari rumusan masalah serta tujuan

penelitian. Pada penelitian ini hipotesis berdasarkan lima variabel

independen dan satu variabel dependent akan dijelaskan sebagai berikut

1) Semakin kecil jumlah NPF maka semakin kecil pula risiko kredit

bermasalah yang ditanggung suatu bank. Bank dengan risiko kredit

yang tinggi akan memperbesar/meningkatkan biaya, baik melalui

pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga

berpotensi terhadap kerugian bank (Mawardi, 2005). Risiko

pembiayaan diharapkan dapat berpengaruh positif signifikan terhadap

income smoothing, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Taktak (2010), Amalia (2015), dan Gunawan (2014). Berdasarkan

uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut:

H1 : Rasio NPF berpengaruh positif signifikan terhadap praktik

perataan laba (Income Smoothing) Bank Umum Syariah di

Indonesia

2) Nilai rasio NPM (Net Profit Margin) diperoleh dari perbandingan

antara laba operasi dengan pendapatan. Rasio NPM menunjukkan

kemampuan bank menghasilkan laba dari aktivitas operasionalnya.

Bank yang sehat akan mendapatkan nett income yang besar dan

operating income-nya juga sebanding atau proporsional dengan nett

Page 66: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

50

income-nya. Rasio NPM juga menunjukkan kemampuan bank

menghasilkan laba dari aktivitas operasionalnya. Rasio NPM yang

tinggi diduga akan memotivasi bank untuk melakukan perataan laba.

Berdasarkan penelitian sebelumnya Mahfudzotun (2017)

bahwa rasio NPM berpengaruh positif signifikan terhadap praktik

manajemen laba, penelitian serupa oleh fiandri dan shinta (2016) juga

menemukan NPM berpengaruh positif siginifikan terhadap manajemen

laba di bank syariah, oleh karena itu dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H2 : Rasio NPM berpengaruh positif signifikan terhadap praktik

perataan laba (Income Smoothing) Bank Umum Syariah di

Indonesia

3) Perusahaan yang memiliki ROA yang lebih tinggi cenderung

melakukan perataaan laba dibandingkan dengan perusahaan yang lebih

rendah karena manajemen tahu akan kemampuan untuk mendapatkan

laba pada masa mendatang sehingga memudahkan dalam menunda

atau mempercepat laba (Assih dkk, dalam Astuti, 2013). Maka hal

tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti

(2013)yang menyatakan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan

variabel ROA berpengaruh positif signifikan terhadap perataan laba.

Oleh karena itu dirumuskan hipotesis sebagai berikut

H3 : Rasio ROA berpengaruh terhadap praktik perataan laba

(Income Smoothing) Bank Umum Syariah di Indonesia

Page 67: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

51

4) Rasio Liquidity pada rasio keuangan ini diproksikan dengan nilai rasio

FDR (Financing to Deposit Ratio). Rasio FDR merupakan rasio

pembiayaan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank.

Peningkatan penyaluran pembiayaan akan menyebabkan peningkatan

pendapatan dari bagi hasil. Pendapatan yang meningkat akan

berdampak pada peningkatan kinerja yang diikuti dengan peningkatan

laba. Semakin tinggi rasio FDR memberikan indikasi rendahnya

likuiditas bank. Hal tersebut yang memotivasi bank dalam melakukan

manajemen laba. penelitian sebelumnya dilakukan oleh fiandri dan

shinta (2016) diantara rasio CAMEL lainnya FDR berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap perataan laba bank syariah periode 2012 –

2014, maka dengan ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H4 : Rasio FDR berpengaruh positif signifikan terhadap praktik

perataan laba (Income Smoothing) Bank Umum Syariah di

Indonesia.

5) Skor hasil self-assessment pelaksanaan CG diharapkan mampu

merefleksikan pelaksanaan CG perbankan secara komprehensif. Hal

ini dimungkinkan karena semua unsur penilaian good Corporate

Governance sudah termasuk dalam komponen self-assessment (Laela,

2012). Laela (2012) dan Oktaviyanti (2013) menemukan jika semakin

baik peringkat self-assessment pelaksanaan CG, maka semakin rendah

tingkat perataan laba yang dilakukan. Berdasarkan penelitian

Page 68: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

52

terdahulu, maka hipotesis pelaksanaan CG dengan perataan laba

dinyatakan sebagai berikut

H4 : GCG berpengaruh negatif signifikan terhadap praktik

perataan laba (Income Smoothing) Bank Umum Syariah di

Indonesia.

6) Dalam penelitian ini belum ada penelitian sebelumnya yang

mengkombinasikan antara rasio keuangan dengan GCG dan

menganalisis pengaruhnya terhadap income smoothing penelitian

sebelumnya hanya menganalisis parsial pada rasio profitabilitas saja

terhadap income smoothing, ataupun GCG nya saja terhadap income

smoothing, maka berdasarkan alasan tersebut penulis mengajukan

hipotesis yaitu sebagai berikut :

H5 : NPF, NPM, ROA, FDR dan GCG secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba (Income

Smoothing) Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 69: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

53

K. Penelitian Terdahulu

No Penulis/ Judul/ Sumber Metodologi Penelitian Variabel Hasil

1 Eny Kusumawati, Shinta Permata Sari, dan

Rina Trisnawati

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN

MEKANISME

CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

PRAKTIK

EARNINGS MANAGEMENT

(Kajian Perbandingan Perusahaan yang

Terdaftar dalam Indeks Syariah

dan Indeks Konvensional Bursa Efek

Indonesia)

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL

ISBN: 978-979-636-147-2

DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013

Surakarta, 23 Maret 2013

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Rasio keuangan

dari Pusat

Referensi Pasar Modal (PRPM)

dan laporan

keuangan dari Indonesian Capital

Market

Directory (ICMD) yang terdapat

di BEI.

c.Sampel : seluruh perusahaan

syariah dan konventional di BE

d. Tahun data: 2004-2007

e.metode analisis : regresi

berganda

MODIFIED JONES MODEL

X= GCG

Y = earning

management

1.terdapat perbedaan praktik manajemen laba

pada perusahaan indeks syariah dan

konvensional

2

4. Asimetri informasi, kepemilikan institusio-

nal, kepemilikan manajerial, proporsi dewan

komisaris, ukuran dewan komisaris, dan

keber-

adaan komite audit, pada perusahaan yang

terdaftar dalam indeks syariah atau indeks

konvensional tidak berpengaruh terhadap

praktik

manajemen laba, terkecuali untuk variabel

kepemilikan institusional dan ukuran dewan

komisaris pada perusahaan yang terdaftar

dalam

indeks syariah berpengaruh positif

2 Tulus Suryanto

IAIN Raden Intan Lampung

MANAJEMEN LABA PADA BANK

SYARIAH DI INDONESIA: PERAN

KOMITE AUDIT DAN DEWAN

PENGAWAS SYARIAH

Jurnal KINERJA, Volume 18, No.1, Th.

2014: Hal. 90-100

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan

Keuangan Triwulan

c.Sampel : seluruh bank umum

syariah di indonesia

d. Tahun data: 2010-2012

e.metode analisis : Regresi linier

akrual khusus Beaver dan Engel

(1996)

X= GCG

Y = manajemen

laba

Peran komite audit dalam mencegah tindakan

manajemen laba di bank syariah berpengaruh

positif signifikan.

Ukuran dewan pengawas syariah ternyata

tidak mampu mengurangi tindakan manajemen

laba di bank syariah

3 Fiandri Gemii Kamil

Shinta Dewi Herawati

Universita Widyatama

PENGARUH RASlO CAMEL TERHADAP

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan

Keuangan Tahunan

c.Sampel : bank umum syariah

yang terdaftar di BE1CG index

X= Rasio

CAMEL

Y = manajemen

laba

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

parsial Earning (Operationa1 Efficiency Ratio

(BOPO)

andtiquidity (Rasio Deposito Berjangka)

mengalami dampak negatif yang signifikan

Page 70: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

54

PRAKTIK MANAJEMEN

LABA Dl BANK UMUM SYARIAH

(Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan

Syariah yang Terdaftar di

lndonesia periode 2012-2014)

Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi

Vol 2 No.1 Maret 2016

Hal 347-361

containing 72 CG provision

d. Tahun data: 2012-2014

e.metode analisis Regresi Data

Panel Model Fixed Effect

ACRUAL DISRESIONARY

Cross sectional models

Manajemen Pendapatan (Accrua1

discretionary). Sedangkan variabel Capital

(Capital

Rasio Kecukupan (CAR), Asset Qualrty (Non

Perfoming Loan (NPL) I Non

Pembiayaan Perfoming (NPF), Manajemen

(Net Profit Margin (NPM), Produktif

(Return on Asset (ROA), Return on Equity

(ROE), Net Interest Margin (NIM) I Net

Operating Margin (NOM) sebagian tidak

berpengaruh signifikan terhadap Earning

Manajemen (Accrua1 discretionary). Secara

simultan CAMEL Ratio memiliki

pengaruh signifikan terhadap Manajemen

Pendapatan (Accrua1 discretionary).

4 Anhara

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YAI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI MANAJEMEN LABA

(Studi Pada Perusahaan Perbankan Syariah di

Indonesia)

Jurnal TEKUN/Volume VI, No. 01, Maret

2015: 128-150

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan

Keuangan Tahunan

c.Sampel : seluruh bank umum

syariah di indonesia

d. Tahun data: 2010-2013

e.metode analisis : regresi

berganda

X= GCG dam

DPS

Y = Manajemen

laba

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kepemilikan sebagian institusional,

kepemilikan manajerial, komite audit, dan

jumlah pertemuan anggota komite audit dan

pengaruh yang signifikan terhadap

manajemen laba. Sementara keahlian dari

anggota komite audit, Syariah Dewan

Pengawas, dan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh dan tidak berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba.

5 Astri Faradila

Ari Dewi Cahyati

ANALISIS MANAJEMEN LABA PADA

PERBANKAN SYARIAH

JRAK Vol. 4 No.1 Februari 2013

Hal. 57 – 74

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan

Keuangan Tahunan

c.Sampel : seluruh bank umum

syariah di indonesia

d. Tahun data: 2011-2012

e.metode analisis : regresi

berganda dan modified jones

model

Y= manajemen

laba

Bank Umum Syariah melakukan manajemen

laba yang bernilai positif

atau negatif. Hal ini berarti adanya manajemen

laba pada laporan keuangan perbankan Bank

Umum

Syariah. Nilai Discretionary Accrual yang

positif berarti menunjukkan bahwa perbankan

Bank Umum

Syariah melakukan manajemen laba dengan

Page 71: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

55

cara menaikkan laba yang dilaporkan.

Sedangkan nilai

Discretionary Accrual yang negatif

menunjukkan bahwa perbankan Bank Umum

Syariah melakukan

manajemen laba dengan cara menurunkan

laba.

6 Mohamed I. Elghuweel,

Collins G. Ntim

Kwaku K. Opong,

Lynn Avison

Corporate governance, Islamic governance

and earnings management in Oman: A new

empirical insights from a behavioural

theoretical framework

Journal of Accounting in Emerging

Economies, Vol. 7 Issue: 2, pp.190-224, 2017

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan

Keuangan Tahunan

c.Sampel : 116 unique Omani

listed corporations and a broad CG

index containing 72 CG provision

d. Tahun data: 2001 to 2011

e.metode analisis : OLS regression

analysis

X= GCG

Y= manajemen

laba

First, we find that, on average, better-governed

corporations tend to engage significantly less

in

EM than their poorly-governed counterparts.

Second, our evidence suggests that

corporations that depict

greater commitment towards incorporating

Islamic religious beliefs and values into their

operations

through the establishment of an IG committee

tend to engage significantly less in EM than

their

counterparts without such a committee. Finally

and by contrast, we do not find any evidence

that board

size, audit firm size, the presence of a CG

committee and board gender diversity have

any significant

relationship with the extent of EM.

7 Onalo Ugbede

Mohd Lizam

Ahmad Kaseri

CORPORATE GOVERNANCE AND

EARNINGS MANAGEMENT:

EMPIRICAL EVIDENCE FROM

MALAYSIAN AND NIGERIAN BANKS

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan keuangan

c.Sampel : semua yang terdaftar

Bank-bank Nigeria dan bank

komersial Malaysia

d.Tahun data: 2007-2011

e.metode analisis : Model

Modifikasi Jones

X= GCG

Y = manajemen

laba

For Nigerian

banks the earnings management has a negative

mean, which means that the total

accrual was negative in the majority of the

sample. On the other hand, total accruals

have a positive mean for Malaysian sample

banks.

While these are mostly lacking in Nigerian

Page 72: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

56

ASIAN JOURNAL OF MANAGEMENT

SCIENCES & EDUCATION

Vol. 2 No. 4, October 2013

Page 1- 21

banks’ corporate

governance structure, resulting in the poor

accrual and earnings quality, high

accruals and earnings quality of Malaysian

banks is traceable to good corporate

governance.

8 Siti Rohaya Mat Rahim, Shafinaz Ahmad

Nazar, Nurhaslina Ramli

Analysis of Loan Loss Provisions: Malaysia

and Gulf Corporation Countries (GCC)

Islamic Banks

Journal of Islamic Finance, Vol. 4 No. 2

(2015) 031 – 041.

IIUM Institute of Islamic Banking and

Finance

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan

Keuangan Tahunan

c.Sampel 28 islamic banks di GCC

d. Tahun data: 2006 to 2012

e.metode analisis :

Generalized Methods of

Moments (GMM) model.

X= Rasio

Keuangan

Y= LLP

manajemen laba

Hanya GDP yang berpengaruh signifikan

terhadap PPAP

9 Mahfudzotun Nahar*

Taguh Erawati

PENGARUH NPM, FDR, KOMITE

AUDIT, PERTUMBUHAN USAHA,

LEVERAGE DAN SIZE TERHADAP

MANAJEMEN LABA

JURNAL AKUNTANSI DEWANTARA

VOL. 1 NO. 1 APRIL 2017

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan

Keuangan Tahunan

c.Sampel 12 bank umum syariah

dan 24 Unit Usaha Syariah

d. Tahun data: 2009 to 2014

e.metode analisis : model analisis

regresi berganda

X= NPM, FDR,

Growth ,

Leverage , sixe

Y = manajemen

laba

1.nilai signifikansi variabel NPM kurang dari

0,05 (0,000 > 0,05), maka dalam hal ini H1

yang berbunyi “Rasio NPM berpengaruh

terhadap praktik manajemen laba” diterima.

2. selebihnya hipotesis tidak signifikan dan

ditolak

10 Amalia Nurul Iman, Adityawarman

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI

PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA

PRODUKTIF (PPAP) PADA

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

DIPONEGORO JOURNAL OF

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan

Keuangan Tahunan

c.Sampel 11 bank syariah

d. Tahun data: 2011 to 2013

e.metode analisis : uji

Kolmogorov-Smirnov

X= NPF, SIZE,

Total pembiayaan

Y= PPAP

manajemen laba

Hasil pengujian hipotesis pertama

menunjukkan bahwa hipotesis pertama ditolak.

Pengujian Hipotesis 1 pada model yang

menguji pengaruh Total Pembiayaan terhadap

PPAP

menunjukkan arah koefisien negatif dengan

nilai signifikansi sebesar 0,092.

Page 73: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

57

ACCOUNTING

Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman

1-8

sedangkan Risiko Kredit (NPF) dan Ukuran

Perusahaan (Size) menurut

hasil penelitian turut mempengaruhi jumlah

PPAP dalam bank syariah dengan

menunjukkan hasil

yang positif signifikan dalam model regresi.

11 Chi-Yih Yang

Boon Leing Tan

Xiaoming Ding

Corporate governance and

income

smoothing in China

Journal of Financial Reporting

and

Accounting

Vol. 10 No. 2, 2012

pp. 120-139

(emerald insight)

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Shanghai

Stock Exchange and the

Shenzhen Stock Market

website

c.Sampel : 1,358 companies

d. tahun data : 1999 to 2006.

e.metode analisis : indeks eckel

dan regresi berganda

X= GCG Y = Perataan

Laba

income smoothing is more severe when the

state

is the controlling shareholder of the Chinese

listed firm. Firms with more independent

directors are

more likely to engage in income smoothing.

The governance mechanisms such as board of

directors,

supervisory board, audit committee, external

auditors, and shareholders’ participation are not

effective

in curtailing income smoothing in China.

12 Neila Boulila Taktak

Ridha Shabou

Pascal Dumontier

Income Smoothing Practices:

Evidence from Banks Operating

in OECD Countries

International Journal of

Economics and Finance Vol. 2,

No. 4; November 2010

(emerald insight)

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan

Keuangan Triwulan

c.Sampel 278 commercial

banks operating in OECD

countries

d. Tahun data: 1994-2002

e.metode analisis : indeks

eckel dan Beidleman

X= Loan Loss

Provisions

Y = Perataan

Laba

numerous banks

smooth their earnings intentionally either by

using loan loss provisions or by selling trading

securities. These banks

resort more to real income smoothing than to

the artificial one. Results also indicate that the

banks’ propensity to

smooth reported earnings depends on their

exposure to prudential and curative constraints

and on various

institutional constraints. The degree of

capitalization, the composition of regulatory

equity capital and the presence

of insured creditors motivate banks to smooth

their results

13 Ida Ayu Agung Istri Peranasari

Ida Bagus Dharmadiaksa

PERILAKU INCOME

SMOOTHING, DAN FAKTOR-

FAKTOR YANG

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Lapkeu

Bursa Efek Indonesia

c.Sampel : 52 perusahaan

d. Tahun data: 2008-2012.

X= Size, resiko

keuangan, ROA,

Struktur

kepemilikan

Y =Perataan

laba

Ukuran perusahaan, risiko keuangan,

profitabilitas, leverage operasi, nilai

perusahaan dan struktur kepemilikan

berpengaruh positif terhadap praktik perataan

laba yang dilakukan perusahaan manufaktur

Page 74: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

58

MEMENGARUHINYA

E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana 8.1 (2014):140-153

e.metode analisis: indeks

eckel dan regresi logistik.

yang terdaftar Bursa Efek Indonesia periode

tahun pengamatan 2008-2012.

14 Moh. Benny Alexandri

Winny Karina Anjani

INCOME SMOOTHING:

IMPACT FACTORS,

EVIDENCE IN INDONESIA

International Journal of Small

Business and Entrepreneurship

Research

Vol.3, No.1, pp. 21-27, January

2014

(emerald insight)

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan

Keuangan National Private

Commercial Foreign

Exchange Banks

listed in Indonesia Stock

Exchange (IDX).

c.Sampel : 10

National Private Commercial

Foreign Exchange Banks

d. Tahun data: 1/1/2009-

12/31/2013

e.metode analisis :indeks

eckel and panel regression

X=Total Aset,

ROA, DER,

Y=Perataan

Laba

Based on the data that has been observed can

be seen that the three independent variables

studied were Firm Size (log. Total assets),

profitability (ROA) and Financial leverage

(DER)

simultaneously affect income smoothing on the

National Private Commercial Foreign

Exchange

Bank in proxy with Eckel Index calculation

results.the size of the Company (Log.

TA), profitability (ROA) and a significant

negative effect on income smoothing. While

variable

Financial Leverage (DER) partially significant

positive effect on income smoothing (Income

Smoothing) on National Private Commercial

Foreign Exchange Bank year 2009-2013.

15 RATNANINGRUM

The Influence of Profitability

and Income Tax on Income

Smoothing Rankings

Jurnal Bisnis & Manajemen,

2016, Vol. XVII, No. 2, 133-143

a. Quantitative

c.Sampel : 45 Firms

d. Tahun data: 2010-2014

e.metode analisis Tucker-

Zarowin (TZ) statistic

X=Profitabilitas,

pajak penghasilan

Y = Perataan

penghasilan

ada hubungan negatif dan signifikan antara

profitabilitas dan perataan penghasilan. Namun,

juga

ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara variabel pajak penghasilan

dan perataan penghasilan.

16 Xu Fengju1, Rasool Yari Fard2,

Leila Ghassab Maher3, Nader

Akhteghan

The relationship between

financial leverage and

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan

Keuangan perusahaan listed

on the Tehran Stock

Exchange

c.Sampel ; 60 companies

d. Tahun data: 2006-2010

DER, Profitabilitas Perataan

Laba

confirmed the presence of smoothing and

relationships between financial leverage and

profitability in listed companies of Stock

Exchange and showed that firms do smooth

include operating profit, gross profit and net

profit. The main result of the study indicates

that despite significant relationship between

Page 75: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

59

profitability with an emphasis on

income smoothing in Iran’s

capital market

European Online Journal of

Natural and Social Sciences;

vol.2, No. 3(s), 2013

pp. 156-164

e.metode analisis indeks eckel

and regression logistic

some variety of research hypotheses in

smoothing and non-smoothing firms, there are

significant differences between financial

leverage and profitability between these two

groups of firms.

17 Neila Boulila Taktak

The nature of smoothing returns

practices: the case of Islamic

banks

J ournal of Islamic Accounting

and Business Research, 2011

Vol. 2 Issue: 2, pp.142-152,

(emerald insight)

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: 79 Islamic

banks across 19 countries

c.Sampel : semua yang

terdaftar

Bank-bank Nigeria dan bank

komersial Malaysia

d.Tahun data: 2001‐2006

e.metode analisis variation and

determination coefficients

f.Variabel lainnya

✓ Results indicate that the revenues from the

“Shariah‐based products” derived from the

profit and loss sharing principle show higher

variability than the “Shariah compliant

revenues” and that income from this source is

relatively lower. They also show that a large

number of Islamic banks engage in natural

income smoothing. Based on the determination

coefficient results, 70 per cent of banks were

found to have less smoothed total revenue than

their net income. Results based on variation

coefficient further confirm this finding, with 67

banks having a coefficient of total revenue

higher than that of the net income.

18 Ahsan Habib and Haiyan Jiang

Managerial ownership-induced

income smoothing and

information asymmetry

Pacific Accounting Review

Vol. 24 No. 2, 2012

pp. 211-232

Emerald Group Publishing

Limited

(emerald insight)

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan

Keuangan Tahunan

c.Sampel 28 islamic banks di

GCC

d. Tahun data: 2006 to 2012

e.metode analisis :

Regression and Discretionary

✓ ✓ important insights into the influence of

corporate governance

and financial reporting practice on the market’s

perception of the quality of financial

reporting. An absence of information

asymmetry between stock traders is considered

to be an important mechanism in decreasing the

cost of capital and enhancing market

efficiency (Glosten and Milgrom, 1985; Lang

and Lundholm, 1996; Welker, 1995).

Investors and regulators are interested in

finding out whether managerial ownership

Page 76: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

60

helps attenuate such information asymmetry

through financial reporting choices

(income smoothing in our case).important

insights into the influence of corporate

governance

and financial reporting practice on the market’s

perception of the quality of financial

reporting.

Yulia Susanti, Abdul Wahid

Mahsuni, Junaidi Junaidi

ANALISA FAKTOR-FAKTOR

YANG BERPENGARUH

TERHADAP

PERATAAN LABA PADA

PERUSAHAAN

MANUFAKTUR SUB

SEKTOR

MAKANAN DAN MINUMAN

PERUSAHAAN GO-PUBLIC

PERIODE 2014-2016 YANG

TERDAFTAR DI BEI

Jurnal Riset Akuntansi unisma

Vol 6, No 10 (2017)

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data:

www.idx.co.id,w ww.jsx.co.id

www.finance.yahoo.com

c.Sampel seluruh

perusahaan manufaktur sub

sektor makanan dan minuman

yang terdaftar

di BEId. Tahun data: 2014-

2016

e.metode analisis indeks eckel

dan regresi

f.Variabel lainnya

X1= NPM

ROA, NPM, DAR,

Firm Size

Perataan

Laba

Return On Asset (ROA), Net Profit

Margin (NPM), Leverage, dan Ukuran

Perusahaan secara simultan berpengaruh positif

terhadap perataan laba. Serta dari penelitian ini

ditemukan bahwa variabel

Return Of Asset (ROA) dan Net Profit Margin

(NPM) berpengaruh positif terhadap perataan

laba. Sedangkan variabel Leverage (DAR) dan

Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh positif

terhadap perataan laba.

Rahma Wijayanti, Vera Diyanti

Pengaruh Volatilitas Laba,

Perataan Laba dan Corporate

Governance terhadap Kualitas

Laba Bank Syariah dan

Konvensional

Jurnal Akuntansi dan Investasi,

a.Jenis penelitian :Quantitatif

b.Sumber data: Laporan

Keuangan Tahunan

c.Sampel 11 bank umum

syariah dan sampel 11 bank

konven-sional.

d. Tahun data: 2007-2014

Volatilitas Laba,

Perataan Laba, CG

Kualitas

Laba

Penelitian ini menemukan bukti jika terdapat

perataan laba menggunakan biaya penyisihan

kerugian (Loan Loss Provision/LLP) pada bank

konvensional dan bank syariah dengan arah

pengujian yang berbeda. Pada bank

konvensional, LLP berpengaruh negatif

terhadap laba sebelum pajak yang diduga

Page 77: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

61

Hlm: 66-79, Januari 2017 Vol

18, No 1

e.metode analisis : jones

model modified dan regresi

f.Variabel lainnya

X1= Volatilitas laba

Y1= Kualitas laba

berkaitan dengan adanya volatilitas laba akibat

penghitungan CKPN meg-gunakan fair value.

Pada bank syariah LLP berpengaruh positif

terhadap laba sebelum pajak. Hal ini diduga

disebabkan pelaksanaan kontrak bagi hasil

yang menimbulkan insentif bagi manajer bank

syariah melakukan tindakan perataan lab .

Page 78: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

62

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan oktober 2017 sampai dengan

Desember 2017 dengan menyajikan data dan informasi mengenai laporan

keuangan tahunan bank umum syariah yang terdaftar dalam Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) dengan memperoleh data melalui website resmi masing

masing bank umum syariah.

Perusahaan yang menjadi objek penelitian yaitu bank umum

syariah yang memiliki laporan keuangan pada tahun kalender 31

Desember selama periode tahun 2012 - 2016.

B. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini penelitian yang bersifat deskriptif, ekploratif

dan implementatif, didesain dengan metode kuantitatif, dengan

menggunakan data sekunder. Data sekunder didapatkan dari data yang

sudah dipublikasikan dan telah menjadi domain untuk masyarakat umum

dalam penelitian akan memakai data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Perhitungan kuantitatif dan bersifat implementatif dengan analisis dan

hipotesis secaraa empiris di lapangan.

Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel penelitian yaitu

Page 79: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

63

variabel independen atau variabel bebas (X) dan variabel dependen atau

variabel terikat (Y). Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio

keuangan yang diproksikan dengan NPF, NPM, ROA dan FDR serta Good

Corporate governance dengan proksi menggunakan self score assessment.

Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Praktik Perataan

Laba (Income smoothing), dengan deteksi awal menggunakan indeks

eckel dan dilanjutkan dengan teknik analisis regresi logistik dengan

menggunakan software eviews 10.

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel penelitian yaitu

variabel independen atau variabel bebas (X) dan variabel dependen atau

variabel terikat (Y). Variabel independen dalam penelitian ini adalah NPF,

NPM, ROA dan FDR serta Good Corporate governance dengan proksi

menggunakan self score assessment. Sedangkan variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Praktik Perataan Laba (Income smoothing). Untuk

memperjelas variabel yang ada dalam penelitian ini maka dapat diuraikan

definisi dari variabel-variabel tersebut yaitu:

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah praktik perataan

laba (income smoothing) yang diuji dengan menggunakan rumus

Indeks Eckel (1981: 28-40) menggunakan coefficient variation (CV)

variabel net income (total laba) dan variabel sales (total pendapatan

Page 80: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

64

operasional). Untuk menghitung koefisien laba dan koefisien penjualan

digunakan data periode 2011–2016. Rumus dalam perhitungan Income

Smoothing adalah sebagai berikut :

Keterangan :

CVΔI dan CVΔS = √ Variance / Expected value

CV ∆I = Koefisien variasi (coefficient variation) perubahan net income (I)

CV ∆S = Koefisien variasi (coefficient variation) perubahan sales (S)

∆X = Perubahan Laba (I) / Penjualan (S) antara tahun n dengan tahun n-1

∆𝑋 = Rata-rata perubahan (I) / Penjualan (S) antara tahun n dengan n-1

N = Banyak tahun yang diamati

Menurut Ashari (1994) yang mengungkapkan kelebihan dari

indeks eckel sebagai berikut:

a. Objektif dan berdasarkan pada statistik dengan pemisahan yang jelas

antara perusahaan yang melakukan perataan laba dan dengan

perusahaan yang tidak melakukan perataan laba.

b. Mengukur terjadinya perataan laba tanpa harus membuat prediksi

pendapatan, model ekspektasi laba, pengujian biaya atau pertimbangan

subyektif lainnya.

c. Mengukur perataan laba dengan menjumlahkan pengaruh beberapa

variabel perata laba yang potensiaal dan menyelidiki pola perilaku

Page 81: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

65

perataan laba

2. Variabel Independen

1) Non Performing Financing (X1)

Non Performing Financing menunjukan kemampuan

manajemen bank dalam mengelola pembiayaan bermasalah yang

diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan

semakin semakin buruk kualitas pembiayaan bank yang

menyebabkan jumlah pembiayaan bermasalah semakin besar maka

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.

Pembiayaan dalam hal ini adalah pembiayaan yang

diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk pembiayaan kepada

bank lain. Dalam penelitian ini digunakan NPF gross karena dinilai

lebih representatif dalam menggambarkan pembiayaan yang

bermasalah, rasio NPF ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

2) Net Profit Margin (X2)

Net Profit Margin (NPM) adalah rasio profitabilitas yang

digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih setelah pajak pada tingkat penjualan

tertentu. NPM dapat diinterprestasikan sebagai tingkat efisiensi

perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan dalam menekan biaya-

NPF = Pembiayaan Bermasalah / Jumlah

Pembiayaan

Page 82: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

66

biaya yang akan dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu.

Semakin besar rasio Net Profit Margin akan semakin baik.

Karena perusahaan dianggap memiliki kemampuan dalam

menghasilkan laba yang cukup tinggi. Tingginya Net Profit Margin

akan menghasilkan laba yang tinggi, sebaliknya Net Profit Margin

yang rendah akan menghasilkan laba yang rendah pula. NPM dapat

dirumuskan sebagai berikut

3) Return On Asset (X3)

Menurut Dendawijaya (2003: 120) rasio ini digunakan

untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh

perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan

tersebut dari segi penggunaan asset.

Rumus ROA sebagai berikut:

4) Financing to Deposit Ratio (X4)

FDR adalah perbandingan antara pembiayaan yang

diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil

Page 83: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

67

dikerahkan oleh bank (Muhammad, 2005). Nilai FDR yang

diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah pada kisaran 78%

hingga 100%. Menurut Hasbi (2011) Financing to Deposit Ratio

(FDR) dapat dirumuskan sebagai berikut

5) Self Assessment GCG (X5)

Skor hasil self assessment pelaksanaan CG diharapkan mampu

merefleksikan pelaksanaan CG perbankan secara komprehensif. Hal ini

dimungkinkan karema semua unsur penilaian good corporate governance sudah

termasuk dalam komponen self assessment. Diasumsikan bahwa semakin baik

peringkat self assessment pelaksanaan CG perbankan syariah, maka semakin

rendah perataan laba yang dilakukan, atau memininalisir kecenderungan

perbankan syariah untuk melakukan perataan laba.

Untuk dapat mendapatkan skor ini diperoleh melalui laporan tahunan

GCG yang sudah dipublikasikan oleh bank umum syariah masing – masing dan

dapat mudah diakses secara terbuka pada website resmi masing-masing bank

umum syariah. Dengan 11 indikator yang telah dijelaskan secara rinci pada bab

sebelumnya, maka bank umum syariah diharapkan telah melaksanaan penilaian

sendiri terkait poin penting dalam GCG yang meliputi GCG structure, GCG

process, dan GCG outcome.

FDR = Pembiayaan yang disalurkan / Total DPK

Page 84: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

68

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Nama Variabel Indikator Skala

Dependen (Y) :

Perataan Laba (Income

smoothing)

Perataan laba sebagai salah satu cara

yang digunakan oleh manajemen

untuk mengurangi fluktuasi laba

yang dilaporkan agar sesuai dengan

target yang diinginkan baik secara

artificial (melalui metode akuntansi)

maupun secara riil (melalui

transaksi).

Indeks Eckel :

(Eckel, 1981)

CV ∆I dan CV ∆S dapat dihitung dengan :

CVΔI dan CVΔS = √ Variance / Expected

value

Rasio

Independen (X1) :

Non perfomance

financing

Rasio keuangan yang bekaitan

dengan risiko kredit. Non

Performing Financing menunjukan

kemampuan manajemen bank dalam

mengelola pembiayaan bermasalah

yang diberikan oleh bank

Rasio

(X2) Net Profit Margin Rasio profitabilitas yang

digunakan untuk menghitung

sejauhmana

Rasio

kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih setelah

pajak pada tingkat penjualan

tertentu.

(X3) Return On Asset rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba yang

berasal dari aktivitas investasi .

Rasio

(X4) Financing To

Deposit Ratio

rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat likuiditas bank

yang menunjukkan kemampuan

bank untuk memenuhi permintaan

kredit dengan menggunakan total

aset yang dimiliki bank.

Rasio

(X5) Score Self

Assessment GCG

mengintegrasikan faktor-faktor

penilaian ke dalam 3 (tiga) aspek

governance, yaitu governance

structure, governance process,

dan governance outcome.

Nilai komposit Predikat

<1,5 Sangat baik

1,5<nilai <2,5 Baik

2,5< nilai <3,5 Cukup Baik

3,5<nilai<4,5 Kurang Baik

4,5< nilai<5,00 Tidak baik

Bobot

NPF = Pembiayaan Bermasalah /

Jumlah Pembiayaan

FDR = Pembiayaan yang disalurkan

/ Total DPK x 100%

Page 85: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

69

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun

pengukuran, baik kuantitatif ataupun kualitatif, dari karakteristik tertentu

mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh Bank Syariah di Indonesia yang saat ini

berjumlah 13. Pengambilan sampel perusahaan dalam penelitian ini

menggunakan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel

dengan tujuan tertentu. Sampel sengaja dipilih agar dapat mewakili

populasinya yang memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan penelitian ini

meliputi :

1) Bank Umum Syariah yang memiliki laporan keuangam tahunan yang

dipublikasi secara lengkap dalam website resmi masing masing bank

umum syariah

2) Periode pengambilan sampel selama lima tahun yaitu sejak tahun 2012

sampai dengan 2016

3) Sampel hanya bank umum syariah tidak termasuk unit usaha syariah

dan BPR maupun BPD syariah

Maka dengan spesifikasi di atas diperoleh sebanyak 11 sampel Bank

Umum Syariah sebagai berikut :

Page 86: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

70

Tabel 3.2

Bank Umum Syariah Di Indonesia

Sumber : OJK 2016

No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan

1. Bank Syariah Mandiri BSM

2. Bank Muamalat Indonesia BMI

3. Bank Rakyat Indonesia Syariah BRIS

4. Bank Negara Indonesia Syariah BNIS

5. Bank Mega Syariah Indonesia BMSI

6. Bank Central Asia Syariah BCAS

7. Bank Panin Syariah BPS

8. Bank Bukopin Syariah BBS

9. Bank Victoria Syariah BVS

10. Bank Maybank Syariah BMYS

11. Bank Jabar Banten Syariah BJBS

Page 87: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

71

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data didasarkan pada teknik pengumpulan

data arsip (dokumen/ copy) pada laporan keuangan tahunan periode tahun

2012 – 2016 yang dipublikasikan melalui situs resmi bank umum syariah

masing masing dan sesuai dengan kriteria – kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya pada pemilihan sampel, sebanyak 11 Bank Umum

Syariah. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Variabel NPF, NPM, ROA, FDR dan GCG serta perataan laba

(Income Smoothing) diolah sesuai dengan definisi operasional

sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis

Regresi Logistik (logistic regression). Uji Regresi Logistik dilakukan

karena variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel dummy.

Tujuan dilakukan regresi logistik ini adalah untuk pembuatan sebuah

model regresi untuk memprediksi besar variabel dependen yang berupa

sebuah variabel binary menggunakan data variabel independen yang sudah

diketahui besarnya. (Santoso, 2015)

1) Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Ghazali (2011) deskriptif merupakan analisis data

yang dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan variabel yang

diteliti suatu data untuk pengambilan keputusan yang dilihat dari nilai

Page 88: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

72

rata-rata, maksimum, sum, dan minimum. Statistik deskriptif adalah

statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi

gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau

populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum Dalam statistik deskriptif ini,

akan dikemukakan cara-cara penyajian data, dengan tabel biasa

maupun distribusi frekuensi, penjelasan kelompok melalui modus,

median, mean dan variasi kelompok melalui rentang dan simpangan

baku (Sugiyono, 2005:21).

2) Analisis Regresi Logistik

Untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi praktik

perataan laba (income smoothing) dilakukan dengan menggunakan

analisis regresi logistik (logistic regression) atau sering disebut dengan

model Logit. Model Logit (logistic regression) adalah model regresi

yang digunakan untuk menganalisis variabel dependen yang

merupakan sebuah data dengan ukuran biner atau dikotomi atau

dengan kemungkinan di antara 0 dan 1.

Regresi logistik sebetulnya mirip dengan analisis diskriminan

yaitu ketika kita ingin menguji apakah probabilitas terjadinya variabel

terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya. Namun demikian,

Menurut Ghozali (2011:333), asumsi multivariate normal distribution

tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran

Page 89: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

73

antara variabel- variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non-

metrik). Dijelaskan juga oleh Ghozali, (2007) teknik analisis regresi

logistik tidak memerlukan asumsi normalitas data dan uji asumsi klasik

pada variabel bebasnya, artinya variabel penjelasannya tidak harus

memiliki distribusi normal, linier, maupun memiliki varian yang sama

dalam setiap grip. Oleh karena itu, analisis regresi logistik tidak

memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik dalam variabel

bebasnya.

Menurut Gujarati dan Porter (2012:173-175) serta Winarno

(2011:6.3), model regresi respons kualitatif sering juga disebut sebagai

model probabilitas. Model probabilitas tidak mewajibkan

menggunakan asumsi normalitas karena, sama seperti variabel

dependen, galat/residual hanya memiliki dua nilai, yaitu mereka

mengikuti distribusi probabilitas Bernoulli (1 jika kejadian terjadi dan

0 jika kejadian tidak terjadi). Kelemahan ini tidak begitu masalah

karena akan menghasilkan estimator yang BLUE, apabila datanya

semakin banyak, distribusinya akan semakin mendekati normal. Selain

itu, Gujarati (2003) menyatakan bahwa regresi logistik mengabaikan

heteroscedacity artinya variabel dependen tidak memerlukan

homoscedacity untuk masing-masing variabel independen.

Kuncoro (2001) mengatakan bahwa regresi logistik memiliki

beberapa kelebihan dibandingkan teknik analisis lain yaitu:

Page 90: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

74

1. Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas dan heteroskedastisitas

atas variabel bebas yang digunakan dalam model sehingga tidak

diperlukan uji asumsi klasik walaupun variabel independen berjumlah

lebih dari satu.

2. Variabel independen dalam regresi logistik bisa campuran dari variabel

kontinu, distrik, dan dikotomis. Regresi logistik tidak membutuhkan

keterbatasan dari variabel independennya. Regresi logistik tidak

mengharuskan variabel bebasnya dalam bentuk interval. Untuk menguji

faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi praktik perataan laba (income

smoothing) digunakan software Microsoft Excel 7 dan EViews 10 untuk

pengolahan data penelitian. Secara matematis model penelitian yang

digunakan sebagai berikut:

β0 + β1NPF + β2NPM + β3 ROA + β4FDR+ β5GCG

Keterangan :

= odds ratio atau rasio probabilitas

Pi = probabilitas perusahaan melakukan perataan laba

1 – Pi = probabilitas perusahaan tidak melakukan perataan laba

β0 = konstanta

NPF = Non Performance Financing

NPM = Net Profit Margin

ROA = Return on Asset

FDR = Financing To Deposit Ratio

GCG = Good Corporate Governance

Page 91: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

75

Menurut Gujarati dan Porter (2012:198-199), sebelum menginterpretasi hasil dari

persamaan di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a. Karena menggunakan metode maximum likelihood, yang biasanya

adalah metode untuk sampel besar, estimasi standar error bersifat

asimptotik.

b. Karena signifikansi secara statistik untuk koefisien tidak dievaluasi

menggunakan statistik t, tetapi menggunakan statistik Z (jika jumlah

sampel cukup besar, distribusi t akan konvergen ke distribusi normal).

Uji Z dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas terhadap

α, jika nilai probabilitas < α, maka Ho ditolak yang berarti bahwa variabel

independen mempengaruhi variabel dependen, sedangkan jika nilai probabilitas >

α, maka Ho diterima yang berarti bahwa variabel independen tidak mempengaruhi

variabel dependen.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran goodness of fit yang

konvensional, R2, tidak memiliki arti dalam model dengan variabel dependen

yang biner. Ukuran lain yang serupa dengan R2, yang disebut pseudo-R2, telah

tersedia dan ada banyak macamnya. EViews menyediakan salah satu ukuran

tersebut, R2 Mcfadden, yang dilambangkan dengan 𝑅𝑀𝑐𝐹2 . Sama seperti R2,

𝑅𝑀𝑐𝐹2 juga bernilai antara 0 dan 1. Meskipun demikian, penting untuk diketahui

bahwa dalam model regresi bervariabel dependen yang biner, goodness of fit

adalah nomor dua terpenting. Yang paling penting adalah nilai koefisien variabel

independen bersifat positif atau negatif, dan signifikansi nilainya secara statistik

dan/atau praktik.

Page 92: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

76

c. Untuk menguji hipotesis nol bahwa semua koefisien slope sama

dengan nol secara simultan atau yang ekuivalen terhadap Uji F pada

model regresi linier adalah statistik Likelihood Ratio (LR). Dengan

hipotesis nol seperti itu, statistik LR mengikuti distribusi 𝑋2 dengan df

sama dengan jumlah variabel independen (konstanta tidak termasuk

dalam perhitungan df). Uji LR dapat dilakuakan dengan

membandingkan nilai chi-square hitung dan chi-square tabel, jika nilai

chi-square hitung > nilai chi-square tabel, maka menolak Ho yang

berarti semua variabel penjelas secara bersama-sama mempengaruhi

variabel dependen, sedangkan jika sebaliknya, maka menerima Ho

yang berarti semua variabel penjelas secara bersama-sama tidak

mempengaruhi variabel dependen. Sementara untuk megukur seberapa

besar pengaruh signifikansi pengaruh parsial selain digunakan prob Z

namun bukan menggunakan koefisien langsung pada yang tertera dari

hasil pengolahan eviews, namun menggunakan odds ratio dengan

bantuan pengolahan data dengan excel, rumus odds ratio adalah 2,72e,

huruf e kecil disini mengandung arti koefisien yang tertera pada hasil

pengolahan persamaan regresi logistik dengan eviews 10.

Page 93: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

77

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel independen dalam penelitian ini yakni: rasio keuangan terdiri dari

empat proksi masing masing yaitu X1=NPF, X2=NPM, X3=ROA, X4= FDR

dan good corporate governance diproksikan dengan self score assessment X5 =

Self score assessment GCG serta satu variabel terikat (dependent variable) yaitu

income smoothing yang diukur melalui indeks eckel dan diambil selama periode

2012- 2016. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut :

1) Non Perfomance Financing (NPF)

Berikut merupakan hasil analisis statistik deskriptif NPF bank umum

syariah, penilaian NPF yang semakin baik (nilai semakin kecil) diasumsikan

mampu menekan kecenderungan praktik income smoothing pada bank

umum syariah sehingga dapat mengurangi manajemen laba yang dapat

berdampak pada transparansi dan responsibilitas. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah NPF Gross karna dinilai lebih dapat

merepresantatifkan kondisi pembiayaan bermasalah dalam suatu bank

umum syariah, NPF gross merupakan rasio jumlah pembiayaan bermasalah

yang masuk dalam kategori kurang lancar sampai dengan kategori macet

dan dibagi dengan jumlah pembiayaan.

Page 94: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

78

Tabel 4.1

Non Perfomance Financing tahun 2012-2016

Bank 2012 2013 2014 2015 2016

BSM 2,56% 4,33% 6,84% 6,06% 4,92%

BMI 2,09% 1,35% 6,55% 7,11% 3,83%

BRIS 3,00% 3,04% 4,60% 4,86% 4,57%

BNIS 2,33% 2,06% 1,86% 2,53% 2,94%

BMSI 2,67% 2,98% 3,89% 4,26% 3,30%

BCAS 0,10% 0,10% 0,10% 0,70% 0,50%

BPS 0,20% 1,02% 0,53% 2,63% 2,26%

BBS 4,59% 4,27% 4,07% 2,99% 3,17%

BVS 3,19% 3,71% 7,10% 9,80% 7,31%

BMYS 2,49% 2,69% 5,04% 35,15% 43,99%

BJBS 4,46% 1,86% 5,84% 6,93% 17,91%

(Sumber: data diolah penulis, 2017)

Gambar 4.1

Non Performance Financing tahun 2012-2016

(Sumber: data diolah penulis, 2017)

Page 95: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

79

Berdasarkan data di atas, dari 11 Bank Umum Syariah yang dipilih

sebagai sampel pada tahun 2012-2016, Bank Maybank Syariah Tbk.

memiliki NPF tertinggi yaitu sebesar 43,99% pada tahun 2016. Sedangkan

perusahaan yang memiliki nilai NPF terendah pada periode tahun 2012-

2016 adalah BCA Syariah Tbk. yaitu sebesar 0,10% selama tiga periode

berturut-turut yaitu pada tahun 2012- 2016.

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Non Performance Financing

Sumber: data diolah EViews 10.0 diubah dalam bentuk Ms. Word

Pada variabel independen rasio keuangan dengan proksi NPF ,

semakin kecil nilainya maka kemampuan perusahaan tersebut dalam

mengelola portofolio pembiayaan semakin baik, ini akan berdampak pada

resiko gagal bayar yang rendah, meningkatkan likuiditas dan berdampak

pada pengambilan kebijakan yang relatif minim resiko, sehingga

diharapkan semakin kecil nilai NPF ini maka akan semakin rendah

kecenderungan bank umum syariah melakukan praktik perataan laba.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

NPF menunjukkan nilai minimum sebesar 0,10%, nilai maksimum sebesar

43,99% dengan rata-rata sebesar 5,08% dan standar deviasi 0,074.

N Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi

NPF 55 0,100000 43.99000 5.08000 7.33919

Page 96: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

80

2) Net Profit Margin (NPM)

NPM merupakan salah satu dari rasio profitabilitas dalam rasio

keuangan, dan merupakan komponen penting dalam asumsi nilai yang

dimasukkan dalam praktik perataan laba, penelitian sebelumnya banyak yang

telah berhasil menganalisis dampak NPM ini terhadap praktik perataan laba,

baik berpengaruh negatif ataupun positif.

Makna dari berpengaruh positif ini dikarenakan bank syariah yang

memiliki NPM yang tinggi akan cenderung melakukan praktik perataan laba

yang digunakan untuk kebutuhan manajerial dalam mengelola volatilitas laba

agar ketika laba sedang baik maka diberlakukan pencadangan agar nasabah

mendapatkan imbal hasil yang sesuai dengan market pada saat itu, dan

berpengaruh negatif maknanya ketika bank syariah mengalami kerugian

sehingga menyebabkan NPM menurun maka bank syariah juga akan

melakukan praktik perataan laba dengan mengambil cadangan dari dana yang

sebelumnya disisihkan agar sesuai dengan return yang berlaku di pasaran

pada saat itu. Berikut adalah sebaran nilai NPM 11 bank umum syariah

periode 2012-2016.

Tabel 4.3

Net Profit Margin tahun 2012-2016

Bank 2012 2013 2014 2015 2016

BSM 18% 17% 1,11% 6,50% 6,52%

BMI 20,20% 18,23% 2,71% 3,07% 4,44%

BRIS 10,37% 23,90% 0,23% 7,55% 9,31%

BNIS 10,30% 10,34% 11,36% 13,45% 13,86%

Page 97: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

81

BMSI 14,19% 8,93% 1,64% 1,06% 12,04%

BCAS 12,60% 15,75% 12,66% 13,57% 16,90%

BPS 39,24% 15,49% 26,85% 17,12% 6,13%

BBS 5,55% 4,86% 4,96% 12,47% 10,97%

BVS 12,17% 3,64% -4,39% -5,23% -4,21%

BMYS 33,20% 22,30% 33,93% 10,92% 31,39%

BJBS -8,23% 9,80% 11,29% 12,82% 21,25%

(Sumber: data diolah penulis, 2017)

Gambar 4.2

Net Profit Margin tahun 2012-2016

(Sumber: data diolah penulis, 2017)

Berdasarkan data di atas, dari 11 bank umum syariah yang dipilih

sebagai sampel pada tahun 2012-2016, Bank Panin Syariah memiliki rasio

NPM tertinggi yaitu sebesar 39.24%. Sedangkan perusahaan yang

memiliki rasio NPM terendah terendah pada periode tahun 2012-2016

adalah BJB Syariah yaitu sebesar -8,23%.

Page 98: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

82

Tabel 4. 4

Statistik Deskriptif Net Profit Margin

Sumber: data diolah EViews 10.0 diubah dalam bentuk Ms. Word

Pada variabel independen rasio keuangan dengan proksi NPM , semakin

tinggi NPM menandakan laba bank umum syariah tersebut semakin tebal. Kedua,

semakin tinggi nilai NPM menandakan bahwa bank umum syariah tersebut

semakin efisien operasionalnya. Perusahaan dapat menekan biaya-biaya yang

tidak perlu, sehingga bank syariah mampu memaksimalkan laba bersih yang

didapatkan.

Ketiga, sebagai antisipasi melonjaknya biaya operasional seperti kenaikan

gaji pegawai, ataupun melonjaknya beban keuangan seperti pembayaran bagihasil.

Jika NPM perusahaan lebih tebal angkanya, maka ketika hal-hal diatas terjadi,

laba bersih bank syariah tidak turun signifikan.

Dan terakhir, bank syariah akan lebih cepat tumbuh menjadi bank syariah

dengan ekuitas yang besar. Namun dengan catatan: persentase laba bersih yang

masuk sebagai ekuitas jauh lebih tinggi ketimbang persentase laba bersih yang

dibagikan sebagai bagi hasil ataupun dividen. Pertumbuhan ini dikarenakan bank

syariah yang selalu mencatatkan laba bersih tinggi, dan laba bersih tersebut akan

masuk sebagai saldo laba yang nantinya semakin menambah ekuitas bank syariah.

N Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi

NPM 55 39,24 -8,23 12.0000 9,7741

Page 99: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

83

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

profitabilitas (NPM) menunjukkan nilai minimum sebesar -8,23%, nilai

maksimum sebesar 39,24% dengan rata-rata sebesar 12% dan standar deviasi

9,7741.

3) Return On Asset (ROA)

ROA (Return On Asset) merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara

keseluruhan. Semakin besar nilai ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat

keuntungan atau laba yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi

bank tersebut dari segi penggunaan aset.

Tabel 4.5

Return On Asset tahun 2012-2016

Bank 2012 2013 2014 2015 2016

BSM 2,25% 1,53% -0,04% 0,56% 0,59%

BMI 1,54% 1,37% 0,17% 0,20% 0,22%

BRIS 1,19% 1,71% 0,08% 0,76% 0,95%

BNIS 1,31% 1,22% 1,27% 1,43% 1,44%

BMSI 3,81% 2,33% 0,29% 0,30% 2,63%

BCAS 0,80% 1,00% 0,80% 1,00% 1,10%

BPS 3,48% 1,03% 1,99% 1,12% 1,99%

BBS 0,55% 0,69% 0,27% 0,79% 0,76%

BVS 1,43% 6,93% -1,87% -2,36% -2,19%

BMYS 2,88% 2,87% 3,61% -20,13% -9,51%

BJBS -0,59% 0,91% 5,24% 4,23% 3,10%

(Sumber: data diolah penulis, 2017)

Berdasarkan data di atas, dari 11 bank umum syariah yang dipilih sebagai

sampel pada tahun 2012-2016, Bank Victoria Syariah memiliki rasio ROA

tertinggi yaitu sebesar 6,93% pada tahun 2013. Sedangkan Bank Syariah yang

Page 100: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

84

memiliki rasio ROA terendah terendah pada periode tahun 2012-2016 adalah

Bank Maybank Syariah yaitu sebesar -20,13% pada tahun 2015.

Gambar 4.3

Return on Asset tahun 2012-2016

(Sumber: data diolah penulis, 2017)

Return on Asset (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva

yang dipergunakan untuk beroperasi, bank syariah mampu memberikan laba bagi

perusahaan. Sebaliknya apabila return on asset (ROA) yang negatif disebabkan

laba bank syariah dalam kondisi negatif pula atau rugi, hal ini menunjukkan

kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu

untuk menghasilkan laba.

Jadi jika suatu bank syariah mempunyai Return on Assets (ROA) yang

tinggi maka bank syariah tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan

Page 101: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

85

pertumbuhan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan bank syariah tidak

memberikan laba maka bank syariah akan mengalami kerugian dan akan

menghambat pertumbuhan bank syariah tersebut. Return on Asset (ROA)

menggambarkan sejauh mana tingkat pengembalian dari seluruh asset yang

dimiliki bank syariah.

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif Return on Asset

Sumber: data diolah EViews 10.0 diubah dalam bentuk Ms. Word

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

profitabilitas (ROA) menunjukkan nilai minimum sebesar -20,13%, nilai

maksimum sebesar 6,93% dengan rata-rata sebesar 1,07% dan standar deviasi

2,2127.

4) Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan

deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya. Dengan FDR yang tinggi maka semakin tinggi pula dana yang disalurkan

sebagai pembiayaan, semakin tinggi penyalurannya akan berpengaruh pada laba yang

diterima oleh perusahaan (Nusantara, 2009: 26).

N Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi

ROA 55 -20,13000 6,930000 1,070000 2,2127

Page 102: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

86

Tabel 4.7

Financing to Deposit Ratio tahun 2012-2016

Bank 2012 2013 2014 2015 2016

BSM 94,40% 89,37% 82,13% 81,99% 79,19%

BMI 94,15% 99,99% 84,14% 90,30% 95,13%

BRIS 99,49% 100,90% 93,90% 84,16% 81,42%

BNIS 85,36% 96,37% 92,58% 91,94% 85,57%

BMSI 88,88% 93,37% 93,61% 98,49% 95,24%

BCAS 79,90% 83,50% 91,20% 91,40% 90,10%

BPS 105,66% 90,40% 94,04% 96,43% 91,99%

BBS 91,98% 100,29% 92,89% 90,56% 88,18%

BVS 46,08% 84,65% 95,19% 95,29% 100,67%

BMYS 197,70% 152,87% 157,77% 110,54% 134,73%

BJBS 87,99% 97,40% 97,00% 97,00% 95,00%

(Sumber: data diolah penulis, 2017)

Gambar 4.4

Financing to Deposit Ratio tahun 2012-2016

(Sumber: data diolah penulis, 2017)

Page 103: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

87

Berdasarkan data di atas, dari 11 bank umum syariah yang dipilih

sebagai sampel pada tahun 2012-2016, Bank Maybank Syariah memiliki

rasio FDR tertinggi yaitu sebesar 197,70% pada tahun 2012. Sedangkan

perusahaan yang memiliki rasio FDR terendah terendah pada periode

tahun 2012-2016 adalah Bank Victoria Syariah yaitu sebesar 46,08% pada

tahun 2012.

Dendawijaya (2009: 116) mengatakan semakin tinggi rasio

tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas

bank yang bersangkutan. hal ini disebabkan karena jumlah dana yang

diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar.

Bank Indonesia menetapkan ketentuan bahwa untuk rasio

FDR/LDR sebesar 110% atau lebih diberi nilai kredit 0, artinya likuiditas

bank tersebut dinilai tidak sehat. sedangkan untuk rasio FDR/LDR

dibawah 110% diberi nilai kredit 100, artinya likuiditas bank tersebut

dinilai sehat. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.26/5/BPPP

tanggal 29 Mei 1993, besarnya Financing to Deposit Ratio ditetapkan oleh

Bank Indonesia tidak boleh melebihi 110%, yang berarti bank boleh

memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga

yang berhasil dihimpun asalkan tidak melebihi 110%.

Rasio ini juga merupakan indikator kerawanan dan kemampuan

dari suatu bank. Sedangkan praktisi perbankan menyepakati bahwa batas

aman dari Loan to Deposito Ratio suatu bank adalah sekitar 80%. Namun,

batas toleransi berkisar antara 86 % dan 100%.

Page 104: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

88

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif Financing to Deposit Ratio

Sumber: data diolah EViews 9.0 diubah dalam bentuk Ms. Word

Dari tabel diatas, hasil analisis terhadap Financing to Deposit Ratio

(FDR) menunjukkan nilai minimum sebesar 46.08%, nilai maksimum sebesar

197,70%. dengan rata-rata sebesar 96,37% dan standar deviasi 21,17.

5) Good Corporate Governance (GCG)

Tata kelola perusahaan menjadi sangat penting dalam meminimalisir

praktik manajemen laba termasuk perataan laba, karena dengan semakin

baiknya tata kelola perusahaan dan kinerja dewan pengawas syariah yang

mumpuni dan mampu mematuhi segala sharia compliance dengan baik, maka

diasumsikan mampu meniadakan praktik perataan laba dalam bank umum

syariah.

Sesuai dengan SE BI No.15/15/DPNP tahun 2013, self assessment

pelaksanaan GCG dilakukan secara komprehensif dan terstruktur dengan

mengintegrasikan faktor-faktor penilaian ke dalam 3 (tiga) aspek governance,

yaitu governance structure, governance process, dan governance outcome.

N Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi

FDR 55 -20,13000 6,930000 96,37000 21,1732

Page 105: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

89

Tabel 4.9

Good Corporate Governance tahun 2012-2016

Bank 2012 2013 2014 2015 2016

BSM 1,68 1,45 2,00 1,00 1,00

BMI 1,15 1,15 3,00 3,00 2,00

BRIS 1,38 1,35 1,74 1,61 1,60

BNIS 1,25 1,30 2,00 2,00 2,00

BMSI 1,60 1,87 2,00 1,54 1,64

BCAS 1,80 1,55 1,00 1,00 1,00

BPS 1,35 1,35 1,40 2,00 2,00

BBS 1,50 1,50 2,00 1,50 1,50

BVS 2,07 1,66 1,93 3,00 1,97

BMYS 2,30 2,17 3,00 3,00 3,00

BJBS 2,53 1,78 2,00 2,00 2,00

Sumber : data diolah penulis (laporan GCG tahunan Bank umum syariah)

Gambar 4.5

Good Corporate Governance tahun 2012-2016

Sumber : diolah dengan ms.excel (2017)

Page 106: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

90

Berdasarkan data di atas maka nilai komposit terkecil dengan skor

1,00 yakni ditempati oleh bank syariah mandiri pada tahun 2015 sampai

2016 dan juga BCA Syariah selama tiga tahun berturut-turut yaitu pada

tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Hal ini mengindikasikan posisi

GCG yang paling baik diantara seluruh bank umum syariah yang ada.

Sedangkan untuk nilai komposit terbesar dengan skor 3,00

ditempati oleh bank muamalat selama dua tahun berturut –turut yaitu 2014

sampai 2015, dan bank victoria pada tahun 2015 , serta Bank Maybank

Syariah selama tiga tahun berturut turut yaitu pada tahun 2014 sampai

tahun 2016.

Tabel 4.10

Statistik Deskriptif GCG tahun 2012-2016

Sumber : data diolah penulis dengan eviews 10.0 (2017)

Berdasarkan gambar diatas maka nilai skor komposit minimum adalah

1,00 dan skor terbesar adalah 3,00 dengan rata rata 1,751818 dan standar

deviasi 0,482257.

B. Analisis Regresi Logistik

Menurut Gujarati dan Porter (2012:173-175) serta Winarno (2011:6.3),

model regresi respons kualitatif sering juga disebut sebagai model

N Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi

GCG 55 1.00000 3.00000 1,751818 0,482257

Page 107: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

91

probabilitas. Model probabilitas tidak mewajibkan menggunakan asumsi

normalitas karena sama seperti variabel dependen, galat/residual hanya

memiliki dua nilai, yaitu mereka mengikuti distribusi probabilitas Bernoulli

(1 jika kejadian terjadi dan 0 jika kejadian tidak terjadi).

Kelemahan ini tidak begitu masalah karena akan menghasilkan

estimator yang BLUE, apabila datanya semakin banyak, distribusinya akan

semakin mendekati normal. Selain itu, Gujarati (2003) menyatakan bahwa

regresi logistik mengabaikan heteroscedacity artinya variabel dependen tidak

memerlukan homoscedacity untuk masing-masing variabel independen.

1) Uji Koefisien Determinasi (R2 McFadden)

Dalam regresi logistik, tidak dapat menggunakan nilai koefisien R2

konvensional untuk mengukur kebaikan garis regresi. Sebagai

penggantinya, digunakan koefisien determinasi yang dkembangkan oleh

McFadden.

Tabel 4.11

Uji Koefisien Determinasi (R2 McFadden)

McFadden R-squared 0.340681 Mean dependent var 0.805556

S.D. dependent var 0.401386 S.E. of regression 0.355856

Akaike info criterion 0.982899 Sum squared resid 3.799011

Schwarz criterion 1.246819 Log likelihood -11.69218

Hannan-Quinn criter. 1.075014 Deviance 23.38436

Restr. Deviance 35.46746 Restr. log likelihood -17.73373

LR statistic 12.08310 Avg. log likelihood -0.324783

Prob(LR statistic) 0.033667

Obs with Dep=0 11 Total obs

55

Obs with Dep=1 44

Sumber: data diolah dengan menggunakan EViews 10.0 (2017)

Page 108: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

92

Dalam penelitian ini diketahui bahwa, nilai R2 McFadden dari hasil

estimasi sebesar 0.340681. Hal ini berarti bahwa variabel bebas (NPF, NPM,

ROA, FDR, GCG) dalam model mampu menerangkan perubahan probabilitas

perataan laba (income smoothing) sebesar 34,07% dan selebihnya 65,93%

dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Menurut Gujarati dan Porter

(2012:199), penting untuk diketahui bahwa dalam model regresi bervariabel

dependen yang biner, goodness of fit adalah nomor dua terpenting. Yang

paling penting adalah nilai koefisien variabel independen bersifat positif atau

negatif, dan signifikansi nilainya secara statistik dan/atau praktik.

2) Uji Likelihood Ratio (Uji LR)

Uji statistik likelihood ratio (LR) untuk menguji apakah semua

variabel penjelas secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

Uji statistik likelihood ratio (LR) sebagaimana uji F pada regresi metode

OLS. Uji LR dapat dilakukan dengan membandingkan nilai chi-square

hitung dengan chi-square tabel, jika nilai chi-square hitung > nilai chi-

square tabel, maka menolak Ho yang berarti semua variabel penjelas

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen, sedangkan jika

sebaliknya, maka menerima Ho yang berarti semua variabel penjelas

secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen.

Page 109: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

93

Tabel 4.12

Uji Likelihood Ratio

S

Sumber: data diolah dengan menggunakan EViews 10.0 (2017)

Berdasarkan hasil estimasi, diperoleh nilai LR statistik atau chi-

square hitung adalah 12,083, sedangkan nilai chi-square tabel df 4, α =

0,05 diperoleh sebesar 11,07. Nilai LR statistik atau chi-square hitung

(12,083) > nilai chi-square tabel (11,07). Selain itu, dapat melihat Uji LR

dengan membandingkan Prob (LR statistics) pada α, nila Prob (LR

statistics) 0,033667 < 0.05, maka keputusannya adalah menolak Ho dan

menerima Ha yang berarti semua variabel independen secara bersama-

sama mempengaruhi variabel dependen.

3) Uji Statistik Z

Uji Z dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara

individual mempengaruhi variabel dependen. Uji Z dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai probabilitas terhadap α, jika nilai probabilitas < α, maka

Ho ditolak yang berarti bahwa variabel independen mempengaruhi variabel

McFadden R-squared 0.340681 Mean dependent var 0.805556

S.D. dependent var 0.401386 S.E. of regression 0.355856

Akaike info criterion 0.982899 Sum squared resid 3.799011

Schwarz criterion 1.246819 Log likelihood -11.69218

Hannan-Quinn criter. 1.075014 Deviance 23.38436

Restr. deviance 35.46746 Restr. log likelihood -17.73373

LR statistic 12.08310 Avg. log likelihood -0.324783

Prob(LR statistic) 0.033667

Obs with Dep=0 11 Total obs

55

Obs with Dep=1 44

Page 110: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

94

dependen, sedangkan jika nilai probabilitas > α, maka Ho diterima yang berarti

bahwa variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen.

Tabel 4.13

Uji Statistik Z

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 1.998315 3.155327 0.633315 0.0035

NPF 3.314070 2.996706 1.105904 0.2688

NPM 2.490500 2.513950 0.990672 0.0018

ROA 3.443333 4.319750 0.797114 0.0459

FDR 1.285860 3.317375 0.387614 0.6983

GCG -2.017767 1.029193 -1.960533 0.0499

Sumber: data diolah dengan menggunakan EViews 10.0 (2017).

Berikut ini adalah hasil Uji Z dari masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen

a. Variabel NPF

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

variabel independen NPF sebesar 0.2688. Bila dibandingkan dengan α =

5%, maka nilai probabilitas (0.2688) > nilai α (0.05), sehingga dapat

diambil keputusan untuk menolak Ha dan menerima Ho. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa variabel rasio keuangan yang diproksikan dengan rasio

non performance financing tidak berpengaruh signifikan positif terhadap

perataan laba (income smoothing).

b. Variabel NPM

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa variabel rasio

keuangan yang diproksikan dengan net profit margin memiliki probabiltas

Page 111: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

95

sebesar 0.0018. Bila dibandingkan dengan α = 5%, maka nilai probabilitas

(0.0018) < nilai α (0.05), sehingga dapat diambil keputusan untuk menolak

Ho dan menerima Ha. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel NPM

perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap perataan laba (income

smoothing).

c. Variabel ROA

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

variabel independen profitabilitas yang diproksikan dengan return on

assets sebesar 0.0459. Bila dibandingkan dengan α = 5%, maka nilai ROA

(0.0459) < nilai α (0.05), sehingga dapat diambil keputusan untuk

menerima Ha dan menolak Ho. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

variable rasio keuangan yang diproksikan dengan return on asset

berpengaruh positif signifikan terhadap perataan laba (income smoothing).

d. Variabel FDR

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa variabel rasio

keuangan yang diproksikan dengan financing to deposit ratio memiliki

probabiltas sebesar 0.6983. Bila dibandingkan dengan α = 5%, maka nilai

probabilitas (0.6983) > nilai α (0.05), sehingga dapat diambil keputusan

untuk menolak Ha dan menerima Ho. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

variabel FDR bank umum syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap

perataan laba (income smoothing).

e. Variabel GCG

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa variabel GCG yang

Page 112: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

96

diproksikan dengan self assessment score memiliki probabiltas sebesar

0.0499. Bila dibandingkan dengan α = 5%, maka nilai probabilitas

(0.0499) < nilai α (0.05), sehingga dapat diambil keputusan untuk menolak

Ho dan menerima Ha. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel GCG

bank umum syariah berpengaruh signifikan negatif terhadap perataan laba

(income smoothing).

4) Persamaan Analisis Regresi Logistik

Tabel 4.14

Hasil Estimasi Model Logit

Dependent Variable: IC_SM

Method: ML - Binary Probit (Newton-Raphson / Marquardt steps)

Date: 12/30/17 Time: 05:45

Sample: 2012 2016

Included observations: 55

Convergence achieved after 6 iterations

Coefficient covariance computed using observed Hessian

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 1.998315 3.155327 0.633315 0.0035

NPF 3.314070 2.996706 1.105904 0.2688

NPM 2.490500 2.513950 0.990672 0.0018

ROA 3.443333 4.319750 0.797114 0.0459

FDR 1.285860 3.317375 0.387614 0.6983

GCG -2.017767 1.029193 -1.960533 0.0499

McFadden R-squared 0.340681 Mean dependent var 0.805556

S.D. dependent var 0.401386 S.E. of regression 0.355856

Akaike info criterion 0.982899 Sum squared resid 3.799011

Schwarz criterion 1.246819 Log likelihood -11.69218

Hannan-Quinn criter. 1.075014 Deviance 23.38436

Restr. Deviance 35.46746 Restr. log likelihood -17.73373

LR statistic 12.08310 Avg. log likelihood -0.324783

Prob(LR statistic) 0.033667

Obs with Dep=0 11 Total obs

55

Obs with Dep=1 44

Sumber: data diolah dengan menggunakan EViews 10.0 (2017)

Page 113: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

97

Berdasarkan hasil output diatas, maka diperoleh persamaan model logit sebagai

berikut :

1.998315+ 2.490500NPM+ 3,44333ROA - 2.017767GCG

Dari persamaan regresi di atas, untuk variabel yang mempengaruhi secara

signifikan dapat dijelaskan bahwa:

1) Berdasarkan persamaan regresi di atas, diperoleh koefisien regresi untuk

konstanta sebesar 1.998315. Hal ini mengindikasikan bahwa jika

variabel independen sama dengan 0, maka kemungkinan terjadinya praktik

perataan laba meningkat sebesar 1.99%.

2) Koefisien dari variabel rasio keuangan yang diproksikan dengan net profit

margin (NPM) sebesar 2.490500 dan berpengaruh signifikan pada α = 5%.

Jika menghitung antilog dari 2,49, didapatkan hasil sebesar e2,49 = 12,08.

Hal ini berarti jika persentase net profit margin (NPM) meningkat 1%,

maka kemungkinan meningkatnya tindakan perataan laba (income

smoothing) sebesar 12,08% dengan asumsi variabel lainnya konstan.

3) Return on asset (ROA) sebesar positif 3.44333 dan berpengaruh signifikan

pada α = 5%. Jika menghitung antilog dari 3,4 didapatkan hasil sebesar

e3.44= 31,25. Hal ini berarti jika persentase profitabilitas (ROA) meningkat

1%, maka kemungkinan meningkatnya tindakan perataan laba (income

smoothing) sebesar 31,25% dengan asumsi variabel lainnya konstan.

4) Koefisien dari variabel GCG sebesar negatif 2.017767 dan berpengaruh

Page 114: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

98

signifikan pada α = 5%. Jika menghitung antilog dari 0.71, didapatkan

hasil sebesar e2,02= 7,55 Hal ini berarti jika skor self assessment GCG

meningkat 1%, maka kemungkinan menurunnya praktik perataan laba

(income smoothing) sebesar 7,55% dengan asumsi variabel lainnya

konstan.

C. Interpretasi Hasil

Pada tahap ini akan disajikan uraian mengenai hasil uji statistik yang telah

dilakukan dengan acuan penelitian terdahulu. Pada pembahasan tabel 4.6

didapatkan hasil persamaan model Logit sebagai berikut :

1.998315+ 2.490500NPM+ 3,44333ROA - 2.017767GCG

Masing-masing koefisien slope pada persamaan ini adalah koefisien slope parsial

dan menghitung perubahan pada nilai estimasi logit akibat satu unit perubahan

pada nilai variabel (dengan asumsi variabel independen lainnya konstan).

Interpretasi ini akan lebih berarti jika dalam bentuk peluang saja, yaitu yang

diperoleh dengan menghitung antilog dari koefisien-koefisien slope (Gujarati dan

Porter, 2012:200).

1) Variabel NPF

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwan nilai probabilitas

variabel independen NPF yang diproksikan dengan return on asset sebesar

0.2688. Bila dibandingkan dengan α = 5%, maka nilai probabilitas

(0.2688) < nilai α (0.05), sehingga dapat diambil keputusan untuk menolak

Page 115: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

99

Ha dan menerima Ho. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel rasio

keuangan yang diproksikan dengan rasio non performance financing tidak

berpengaruh signifikan positif terhadap perataan laba (income smoothing).

Dengan demikian hasil penelitian ini didukung oleh penelitian

Fiandri (2016) dan Shinta (2016) yang menyatakan bahwa rasio NPF tidak

berpengaruh terhadap praktik manajemen laba. namun tidak sejalan

dengan penelitian Amalia (2015) dan Aditya (2015) serta penelitian Prima

(2017) yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara rasio

pembiayaan bermasalah dengan praktik perataan laba.

2) Variabel NPM

Berdasarkan uji Z diketahui bahwa koefisien dari variabel rasio

keuangan yang diproksikan dengan net profit margin (NPM) sebesar

2.490500 dan berpengaruh signifikan pada α = 5%. Jika menghitung

antilog dari 2,49, didapatkan hasil sebesar e2,49 = 12,08. Hal ini berarti jika

persentase net profit margin (NPM) meningkat 1%, maka kemungkinan

meningkatnya tindakan perataan laba (income smoothing) sebesar 12,08%

dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Hasil penelitian ini didukung oleh Mahfudzotun (2017), susanti,

dkk(2017), dan zahara (2009) yang menyatakan bahwa net profit margin

berpengaruh signifikan positif terhadap perataan laba (income smoothing).

Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Fiandra

dan Shinta (2016) yang menyatakan bahwa perataan laba tidak

dipengaruhi oleh net profit margin.

Page 116: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

100

Hal ini terjadi diduga karena investor dan kreditor cenderung

menggunakan informasi NPM sebagai tolak ukur dalam menilai seberapa

besar laba yang dihasilkan dibandinghkan pendapatan operasionalnya..

Investor selalu menginginkan perusahaan yang memiliki potensi laba yang

besar namun juga memiliki tingkat efisiensi yang tinggi.

Laba yang besar juga menandakan bahwa performa perusahaan

tersebut sedang dalam keadaan yang sangat baik. Investor berharap dengan

berinvestasi ke perusahaan yang mempunyai NPM yang besar maka

mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bukan hanya

tingkat NPM yang tinggi, tetapi investor menginginkan tingkat NPM yang

stabil.

Profitabilitas merupakan bahan pertimbangan utama bagi investor

dan kreditor dalam mengambil keputusan baik dalam menginvestasikan

dana maupun dalam meminjamkan dana pada suatu perusahaan. Karena

profitabilitas memberikan gambaran kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba dan juga memberikan informasi efektifitas. Perusahaan

dalam mengelola asset yang dimilki. Apabila perusahaan mempunyai

kemampuan mendapatkan labanya sangat kecil dan tidak stabil hal

tersebut akan sangat membahayakan kemampuan perusahaan bertahan

hidup dalam jangka panjang. Sehingga memacu manajemen untuk

melakukan perataan laba guna menarik investor dan kreditor tersebut.

3) Variabel Return on Asset

Berdasarkan uji Z diketahui bahwa variabel profitabilitas yang diproksikan

Page 117: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

101

dengan return on asset (ROA) signifikan positif terhadap praktik perataan

laba (income smoothing) dan dapat membuktikan hipotesis penelitian

sebelumnya yang dibangun, dimana terdapat pengaruh antara profitabilitas

(ROA) dengan praktik perataan laba. Return on asset (ROA) sebesar

positif 3.44333 dan berpengaruh signifikan pada α = 5%. Jika menghitung

antilog dari 3,4 didapatkan hasil sebesar e3.44= 31,25. Hal ini berarti jika

persentase profitabilitas (ROA) meningkat 1%, maka kemungkinan

meningkatnya tindakan perataan laba (income smoothing) sebesar 31,25%

dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya

yang telah dilakukan oleh Fajar dan Alit (2016), Fatmawati dan Atik

(2015), Dewi dan Sujana (2014) yang menyatakan bahwa profitabilitas

berpengaruh signifikan positif terhadap perataan laba (income smoothing).

Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Ginantra

(2015) yang menyatakan bahwa perataan laba tidak dipengaruhi oleh

profitabilitas.

Hal ini terjadi diduga karena investor dan kreditor cenderung

menggunakan informasi ROA sebagai tolak ukur dalam menilai seberapa

efektif perusahaan mengelola sumber-sumber yang dimilikinya. Investor

selalu menginginkan perusahaan yang memiliki potensi laba yang besar.

Laba yang besar juga menandakan bahwa performa perusahaan

tersebut sedang dalam keadaan yang sangat baik. Investor berharap dengan

berinvestasi ke perusahaan yang mempunyai ROA yang besar maka

Page 118: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

102

mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bukan hanya

tingkat ROA yang tinggi, tetapi investor menginginkan tingkat ROA yang

stabil.

Profitabilitas merupakan bahan pertimbangan utama bagi investor

dan kreditor dalam mengambil keputusan baik dalam menginvestasikan

dana maupun dalam meminjamkan dana pada suatu perusahaan. Karena

profitabilitas memberikan gambaran kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba dan juga memberikan informasi efektifitas. Perusahaan

dalam mengelola asset yang dimilki. Apabila perusahaan mempunyai

kemampuan mendapatkan labanya sangat kecil dan tidak stabil hal

tersebut akan sangat membahayakan kemampuan perusahaan bertahan

hidup dalam jangka panjang. Sehingga memacu manajemen untuk

melakukan perataan laba guna menarik investor dan kreditor tersebut.

4) Variabel Financing to Deposit Ratio

Berdasarkan hasil uji parsial Z statistik dapat dilihat bahwa

variabel rasio keuangan yang diproksikan dengan financig to deposit

ratio,memiliki probabiltas sebesar 0.6983. Bila dibandingkan dengan α =

5%, maka nilai probabilitas (0.6983) > nilai α (0.05), sehingga dapat

diambil keputusan untuk menolak Ha dan menerima Ho. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa variabel FDR bank umum syariah tidak berpengaruh

signifikan terhadap perataan laba (income smoothing).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian senja (2011) dan

Zahara (2009) dan Siregar (2009) yang menyatakan bahwa rasio FDR

Page 119: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

103

tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Sedangkan hasil

penelitian lainnya yang tidak sejalan dengan hasil penelitian ini adalah

penelitian Salhuteru (2017) dan Wattimena (2017) yang menyatakan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan amtara rasio FDR terhadap

praktik perataan laba.

5) Variabel Good Corporate Governance

Berdasarkan hasil dari uji parsial Z diperoleh Koefisien dari

variabel GCG sebesar negatif 2.017767 dan berpengaruh signifikan pada α

= 5%. Jika menghitung antilog dari 0.71, didapatkan hasil sebesar e2,02=

7,55 Hal ini berarti jika skor self assessment GCG meningkat 1%, maka

kemungkinan menurunnya praktik perataan laba (income smoothing)

sebesar 7,55% dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Maka dengan pengaruh yang negatif dapat disimpulkan semakin

baik tata kelola suatu bank umum syariah dan dipenuhi sharia compliance

maka kecenderungan praktik perataan laba akan menurun dan

meningkatkan aspek transparansi serta keadilan,

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Tulus (2014), Hassan

dkk (2017) dan Chi Yang,dkk (2012) yang menyatakan bahwa semakin

baik tata kelola suatu bank syariah maka semakin menurun kecenderungan

untuk melakukan praktik perataan laba, namun hasil penelitian ini tidak

sejalan dengan penelitian Ohalo,dkk (2013) yang menyatakan bahwa GCG

tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap perataan laba di bank

umum syariah.

Page 120: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

104

D. Analisis Tambahan

Dari analisis indeks eckel dapat disimpulkan dari sebanyak 55

sampel data observasi, diperoleh sebanyak 44 sampel data observasi

melakukan perataan laba di bank umum syariah periode 2012 – 2016, dan

sebanyak 11 sampel data observasi tidak melakukan perataan laba,

beberapa faktor yang dapat menjadi alasan mengapa ada perbedaan waktu

perataan laba, diantaranya adanya periode dimana bank syariah mengalami

keuntungan yang stabil, dan bisa diasumsikan manajemen juga ikut

mempengaruhi diantara pergantian manajemen, adanya isu fraud, dll.

Pada pengelompokan bank umum syariah dapat kita bagi menjadi

tiga kelompok besar yaitu bank umum syariah milik swasta, bank umum

syariah milik negara (BSM, BNIS, BRIS, BTNS), dan bank umum syariah

milik asing. Berdasarkan analisis statistik regresi logistik diatas, dapat di

analisis pembahasan lain diantaramya:

1. Bank umum syariah milik swasta memiliki fluktuatif yang cukup tinggi

dalam hal NPF, NPM, ROA, FDR serta GCG sementara dalam hal income

smoothing ada sebagian periode yang pada kondisi stabil bank umum

syariah tidak melakukan perataan laba. Namun dapat digaris bawahi

bahwa jika semakin baik GCG atau tingkat kepatuhan bank umum syariah

tersebut namun di sisi lain yakni sisi marketing dan pendapatan margin

menurun, ini menjadi pertanyaan, mengapa semakin tinggi tingkat

kepatuhan suatu bank syariah terhadap sharia compliance namun justru

memperkecil imbal hasil yang dihasilkan? baik NPM maunpun ROA.

Page 121: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

105

Sedangkan pada bank umum syariah swasta milik asing mereka

memiliki keberanian untuk keluar dari pakem jalurnya namun di lain hal

mampu mendongkrak profitabilitas bank umum syariah, maka disinilah

diperlukan pemikiran yang ada diluar batasan yakni disebut “out of the

box” namun dilain hal bank umum syariah tidak boleh kehilangan

kesyariahannya yang menjadi bagian penting dari ajaran islam alquran dan

sunnah.

Disinilah peran utama Dewan Pengawas Syariah beserta jajaran

direksi kepatuhan mengontrol hal tersebut, disamping peran

memaksimalkan profit yang dilakukan oleh unit bisnis. Diperlukan adanya

tawazun atau keseimbangan antara orientasi profit dan penjagaan

esensialitas syariah. Kedepannya akan ada banyak penelitian yang bisa

digunakan dalam membuktikan hal ini, dimana semakin patuh sebuah

bank syariah akankah ia semakin maju dan meningkatkan kompetitifnya di

era saat ini.

2. Bank umum syariah milik negara atau bank BUMN memiliki fluktuasi

yang relatif stabil baik dalam hal NPF, NPM, ROA, FDR dan GCG nya

hal ini tentu bukan dikarenakan semata mata karena kinerja yang sangat

optimal namun disisi lain relatif terlihat stagnan dibanding progress

pencapaian yang seharusnya diharapkan, ini semua karena birokrasi yang

mendukung dan juga rasa aman dalam hal permodalan menjadi zona

nyaman bagi bank syariah BUMN dalam hal ekspansi dan berinovasi,

keluar dari zona nyaman dirasa tidak begitu diperlukan mengingat

Page 122: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

106

pencapaian yang dirasa cukup memuaskan. Padahal jika dibandingkan

dengan bank swasta asing bank bumn ini masih berada di bawah level

dalam hal sisi profitabilitas.

Maka walaupun sudah ditunjang dengan berbagai regulasi yang

mendukung, namun perlu juga mengembangkan inovasi serta tidak terlalu

stagnan dan monoton pada zona nyaman yang ada.

3. Bank umum syariah swasta milik asing menyita perhatian yang cukup

besar mengingat tajamnya fluktuatif yang terjadi dari sisi semua variable

dan juga risk yang diperolehnya, Bank asing ini karena tidak terlalu terikat

pada GDP dan juga masih menginduk pada bank pusat yang berada di luar

negara, maka ia berani tampil dengan keluar jalur maupun tata kelola yang

tidak terlalu monoton, dalam hal ini dapat dikatakan inovasi dan

keberanian untuk “ out of the box” dimiliki oleh bank asing. Meskipun

begitu dalam industri bank syariah sharia compliance menjadi faktor

utama dan ciri khas dalam sistem ini, maka terlalu berani keluar jalur pun

dapat berakibat melunturkan norma dan nilai ekonomi islam itu sendiri,

maka keseimbangan diantara profit oriented dan juga sharia compliance

harus tercipta.

4. Banyak hal yang akan menjadi pekerjaan rumah besar bagi ketiga

kelompok bank besar ini di era digital high technology isu dan trend

fintech (financial technology) sangat gencar bahkan saat ini banyak

pengusung trader online yang dengan cepat menangkap peluang ini

sebagai ajang berkompetisi dalam meningkatkan pangsa pasar baik

Page 123: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

107

lembaga keuangan bank maupun lembaga keunagn non bank. Ancaman

serius ini kedepannya dapat menjadi tantangan bagi bank syariah yang saat

ini masih banyak PR dibenahi dalam meningkatkan market share,

dikhawatirkan adanya banyak kemudahan yang ditawarkan dalam fintech

ini seperti mudahnya cara pengajuan pinjaman, mesim setoran tunai yang

digunakan untuk menabung dan juga proses identifikasi nasabah berbasis

IT semakin mengurangi jumlah pangsa pasar perbankan, dan mengikis

SDM yang ada di perbankan syariah, atau bahkan lebih ekstrim lagi dapat

menghapus keberadaan perbankan itu sendiri.

Maka dengan tantangan ini sangat diperlukan SDM yang ahli IT

dan berani berinovasi dalam skema dan penyediaan sarana dan prasarana

yang memudahkan bagi semua kalangan dan dapat dijangkau dari kota

besar hingga pelososk daerah, penyebaran atau mata rantai distribusi

dalam sosialisasi perbankan syariah dirasa masih sangat minim, sehingga

dalam blueprint perbankan syariah ini masih menjadi fokus besar dan

diharapkan adanya teknologi yang semakin canggih mampu

meminimalisir biaya operasional dan dapat meningkatkan kapabilitas serta

kesejahteraan bagi internal manajemen sehingga mampu meningkatkan

produktifitas SDM dan akan berimbas pada peningkatkan kualitas

pelayanan dan inovasi yang unggul.

Page 124: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

108

Gambaran Singkat tentang Isu Terkini

1. Financial Technology

Ada sebuah industri baru bernama financial technology atau

FinTech Indonesia. Keberadaan FinTech bertujuan untuk membuat

masyarakat lebih mudah mengakses produk-produk keuangan,

mempermudah transaksi dan juga meningkatkan literasi

keuangan. Perusahaan-perusahaan FinTech Indonesia didominasi oleh

perusahaan startup dan berpotensi besar. Dalam lingkaran (circle) Fintech

terdapat unsur-unsur data, pendanaan dan utang (equity and debt),

pengelolaan aset (asset management) dan jasa lainnya (services).

National Digital Research Centre di Dublin, Irlandia

mendefinisikan financial technology atau fintech sebagai: “innovation in

financial services” atau “inovasi dalam layanan keuangan”. Definisi

tersebut memiliki pengertian yang sangat luas, perusahaan fintech dapat

menyasar segment perusahaan (B2B) maupun ritel (B2C).

FinTech Indonesia memiliki banyak jenis, antara lain startup pembayaran,

peminjaman (lending), perencanaan keuangan (personal finance), investasi

ritel, pembiayaan (crowdfunding), remitansi, riset keuangan.

2. Disruption

Disruption secara harfiah artinya mengganggu, tapi secara definisi

disruption adalah tumbuhnya sistem atau produk baru yang

menghancurkan produk lama dan membentuk sistem dan pasar product

baru. Sebagai contoh, Ojek adalah layanan jasa lama, kemudian timbul

Page 125: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

109

Ojek online sebagai inovasi maka menghasilkan pasar baru penumpang

dengan sistem baru. Disamping adanya isu disruptiion ini akan bertolak

belakang dengan inovasi.

Dunia konvensional cepat atau lambat akan ditinggalkan konsumen

baru, khususnya generasi millennials yang sekarang usianya sudah

mendekati 40 tahun. Generasi millennials itu mempunya cara pandang

yang benar-benar berbeda dengan para incumbents yang telah bertahun-

tahun menjadi market leader. Uang (daya beli) mereka memang belum

sebesar generasi di atasnya yang lebih mapan, tetapi mereka bisa

mendapatkan barang-barang dan jasa-jasa yang jauh lebih murah di jalur

non-konvensional karena dunia ekonomi yang tengah menghadapi

peristiwa disruptif yang luar biasa.

Hal ini lah yang mendongkrak perbankan syariah di Indonesia

untuk melakukan inovasi dengan ritme yang cepat sesuai dengan

perkembangan zaman, karena ini akan lebih menguntungkan jika

perbankan syariah mampu memanfaatkan momen dengan mengatur

tingkat efisiensi menggunakan teknologi. Dan tentunya SDM yang handal

sangat diperlukan agar dapat berfikir “Out of the box “.

Page 126: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

110

BAB V

Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis regresi logistik dari pengaruh rasio

keuangan yang diproksikan dengan Non Performance Financing (NPF),

Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Financing to Deposit

Ratio (FDR) dan Good Corporate Governance (GCG) yang diproksikan

dengan Self Score Assessment terhadap praktik perataan laba Bank Umum

Syariah (Income Smoothing) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial Net Profit Margin (NPM) mempunyai pengaruh yang

positif signifikan terhadap praktik perataan laba Bank Umum

Syariah (Income Smoothing). Berarti semakin tinggi nilai NPM maka

Income Smoothing pun juga akan meningkat. Karena apabila

perusahaan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi dalam

suatu periode maka dapat dikatakan bank syariah melakukan

pencadangan agar tingkat volatilitas laba tidak terlalu tinggi serta

mampu mencadangkan dana jika terjadi kerugian.

2. Secara parsial Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh yang

positif signifikan terhadap praktik perataan laba Bank Umum

Syariah (Income Smoothing). Berarti semakin tinggi nilai ROA maka

Income Smoothing pun juga akan meningkat. Karena apabila

perusahaan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi dalam

Page 127: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

111

suatu periode maka dapat dikatakan bank syariah melakukan

pencadangan agar tingkat volatilitas laba tidak terlalu tinggi serta

mampu mencadangkan dana jika terjadi kerugian.

3. Secara parsial Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh

negatif signifikan terhadap praktik perataan laba Bank Umum

Syariah (Income Smoothing). Dapat diketahui bahwa semakin tinggi

peringkat Self Score Assessment GCG Bank Umum Syariah maka

semakin baik pula tata kelola perusahaan yang dijalankan oleh

perusahaan, hal ini akan sejalan dengan proses pengawasan sharia

compliance yang mampu meminimalisir praktik perataan laba,

sehingga semakin baik tata kelola perusahaan bank umum syariah

akan semakin kecil praktik perataan laba didalamnya. Hal ini sejalan

dengan penelitian - penelitian terdahulu yang menyatakan

perusahaan yang GCG - able memiliki efek yang positif dalam tata

kelola laba perusahaan sehingga semakin adil dan transparan bagi

para nasabah dan shareholders.

4. Secara parsial Non Performance Financing (NPF) dan Financing to

Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap perataan laba Bank Umum Syariah (Income Smoothing).

Hal ini berarti Berarti tidak seluruhnya bank yang memiliki NPF dan

FDR lebih besar melakukan praktik perataan yang tinggi. Sehingga

semakin besar NPF dan FDR tidak terlalu berpengaruh terhadap

Income Smoothing Bank Umum Syariah.

Page 128: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

112

5. Secara simultan Non Performance Financing (NPF), Net Profit

Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Financing to Deposit Ratio

(FDR) dan Good Corporate Governance (GCG) yang diproksikan

dengan Self Score Assessment terhadap praktik perataan laba Bank

Umum Syariah (Income Smoothing) di Indonesia.

B. Implikasi

Penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi

seluruh bank umum syariah tentang praktik perataan laba yang sudah

sering dilakukan dan bagaimana agar mampu memaksimalkan potensi

mencapai laba namun tetap berada pada tata kelola perusahaan yang baik,

tidak melanggar sharia compliance dan mengedepankan aspek dan nilai

syariah.

1. Bagi pihak eksternal

Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu perusahaan /

nasabah khususnya para pemegang saham terkait dengan praktik perataan

laba yang banyak dilakukan oleh pihak manajemen bank syariah Para

pemilik atau pemegang saham diharapkan lebih kritis dalam menilai

kinerja yang dilakukan oleh manajemen, agar dapat meminimalisir praktik

perataan laba ini.

Page 129: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

113

2. Bagi pihak internal

Dua isu penting yang menjadi ancaman sekaligus tantangan bagi

perbankan syariah yaitu fintech dan disruption seharusnya dapat ditindak

lanjuti dengan meningkatkan kualitas SDM terutama dalam bidang IT,

sehingga perataan laba bukan lagi menjadi jalan dalam meningkatkan

pangsa pasar perbankan syariah.

3. Bagi akademisi/ pembaca

Penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada

pembaca bahwa praktik perataan laba (income smoothing) ini masih

banyak dilakukan oleh bank syariah, dan dengan melihat banyak faktor

yang mempengaruhinya dapat menjadi bahan analisis dan penelitian yang

lebih kompleks terkait perataan laba, cara meminimalisirnya serta

alternatif lain pengganti perataan laba atau metode lain yang lebih efisien

dan adil guna mengurangi resiko dan prediktibilitas laba pada bank

syariah.

C. Saran

Untuk penyempurnaan penelitian ini dan pengembangan ilmu

pengetahuan, penulis mengajukan sedikit saran mengenai bahasan yang

terkait dalam penelitian ini:

a. Penelitian selanjutnya diharapkan memperluas sampel yang

digunakan yakni bisa menggunakan seluruh bank syariah di

Page 130: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

114

Indonesia yakni Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah atau

juga bisa ditambahkan dengan BPRS Syariah.

b. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan proksi lain,

misalnya saja untuk profitabilitas bisa diproksikan dengan return

on equity, net income margin, net Operational margin.

c. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan rentang waktu yang

lebih lama agar hasil perataan laba (income smoothing) lebih

digambarkan secara akurat.

Page 131: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

115

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, N.,Koh H.C.,Tan S.L., dan Wong W.H., 1994, Factors Affecting Income

Smoothing among Listed Companies in Singapore, Journal of Accounting

and Business Research, Autumn, 24(96): p291-304.

Assih,Prihat dan M.Gudono. 2000. “Hubungan Tindakan Perataan Laba dengan

Reaksi Pasar atas Pengumuman Informasi Laba Perusahaan yang Terdaftar

di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 3 (1). Januari, h:

35 – 53.

Atik,Asuman.2008. Detecting income-smoothing behaviors of Turkish listed

companies through empirical test using discretionary accounting changes.

Critical Perspectives on Accounting, Vol.20, p 591–613.

Bank Indonesia. 2008. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan

Syariah. Jakarta

Belkaouli. (2000). Teori Akuntansi. Buku 1. Translator: Marwata, et.al. Jakarta:

Salemba Empat.

Budiasih, I. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba.

Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 4, 44-50. Retreived from ojs.unud.

Budiasih, Igan.2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan

Laba.Media AUDI Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 4. Januari, hal:1-14.

Cahyani, Nuvita Dwi .2012. Pengaruh Profiabilitas, Risiko Keuangan, Nilai

Perusahaan, Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Jenis industry

Terhadap Praktek Perataan Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa

Page 132: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

116

Efek Indonesia Periode Tahun 2006-2010. Juraksi.1(2). Februari 2012

Chang, R.D., W.H. Shen, dan C.J. Fang. 2008. “Discretionary PPAPs And

Earnings Management For The Banking Industry”. International Business

& Economics Research Journal. Vol. 7, h. 9-20

Cornett M. M, J. Marcuss, Saunders dan Tehranian H. 2006. Earnings

Management, Corporate Governance, and True Financial Performance.

http://papers.ssrn.com/ Eisenhardt,

Eckel, N. (1981). The Income Smoothing Hypothesis Revisited. Abacus. 17 (1),

28-40.

Effendi, Muhammad Arief. 2009. The Power of Good Corporate Governance;

Teori dan Implementasi. Jakarta : Salemba Empat

Elnahass, M., M. Izzeldin dan O. Abdelsalam. 2014. Loan loss provisions, Bank

Valuations and Discretion: A Comparative Study Between Conventional

and Islamic Banks. Journal of Economic Behaviour and Organization 103,

S160-S173.

Fatwa DSN NO: 87/DSN-MU/XII/2012 tentang Metode Perataan

Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga

Fengju, X. R., Fard, Y., Maher, L. G. & Akhteghan. N. (2013). The relationship

between financial leverage and profitability with an emphasis on income

smoothing in Iran’s Capital Market. European Online Journal Of Natural

And Social Sciences, 2, 156-164. http:// www.european-science.com.

Ghozali, Imam. (2005) Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Page 133: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

117

Ghozali, Imam. “Manajemen Risiko Perbankan”. Semarang : BPUNDIP, 2007.

Healy, Paul M. and J.M. Wahlen. 1999. A Review of The Earnings Management

Literature and Its Implications for Standard Setting. Accounting Horizons

13, Pp. 365–383.

Ismail, A.G.B., R.S. Shaharudin, dan A.R. Samudhram. 2006. “Do Malaysian

Banks Manage Earnings Through PPAPs?”. Journal of Financial

Reporting and Accounting, Vol. 3, h. 41-47.

Jensen, M. C., and W.H. Meckling, 1976. Theory of the Firm: Managerial

Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial

Economics, Vol.3, No. 4, October.

Jiang, W., and Anandarajan, A. (2009). “Shareholder Rights, Corporate

Governance and Earnings Quality: The Influence of Institutional

Investors”. Managerial Auditing Journal. Vol. 24. No. 8, hal 767 – 791.

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers

Kathleem. M. 1989. Agency Theory: An Assesment and Review. Academy of

Management Review, 14, Pp. 57–74.

Keown, Arthur J, John D. Martin, J,William Petty, dan David F.Scott. 2011.

Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan. Jakarta: PT Indeks

Kieso, Donald E., Weygant, Jerry J, dan Warfield, Terry D. 2011. Intermediate

Accounting. Vol 1. IFRS Edition. United States of America : John Wiley

& Sonc, Inc. Koch, B.S., 1981, “Income Smoothing:An Experiment”, The

Accounting Review, Vol LVI, no. 3, Juli 1981.

Kusumawati, Eny. Sari, Shinta Permata dan Trisnawati, Rina. (2013) “Pengaruh

Page 134: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

118

Asimetri Informasi Dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap

Praktik Earnings Management”. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Laela, S. F. 2012. Kualitas Laba dan Corporate Governance: Benarkah Kualitas

Laba Bank Syariah Lebih Rendah dari Bank Konvensional? Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 9 (1), 22-42

Munawir, 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Oktaviyanti. 2013. Pengaruh Volatilitas Laba pada Manajemen Laba Perbankan

dengan Moderasi Self Assesment Corporate Governance, Struktur

Kepemilikan dan Kualitas Audit. Tesis, Universitas Indonesia.

Padmantyo, Sri. (2010) “Analisis Manajemen Laba Pada Laporan Keuangan

Perbankan Syariah”. Universitas Muhammadiyah Surakarta. BENEFIT

Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 14, Nomor 2, hal, 256-272

Peraturan Bank Indonesia. 2006. Nomor 11/33/PBI/2009 Tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha

Syariah.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tentang Penyajian

Laporan Keuangan.

Prabayanti, dan Yasa. 2009. Perataan Laba (Income Smoothing) dan Analisis

Faktor-faktor yang Memengaruhinya (Studi Pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi. Universitas

Udayana, Vol. 6 No. 1 (2011).

Proceeding Seminar Nasional dan Call For Papers Sancall, 23 Maret Jogiyanto,

H. M. (2010) Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

Page 135: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

119

Pengalaman. Yogyakarta : BPFE.

Road Map Perbankan Syariah 2015-2019, Otoritas Jasa Keuangan.

Schipper, Katherine. 1989. Comentary Katherine on Earnings Management.

Accounting Horizon 13, Pp. 234-256

Scott, William R. 2006. Financial Acconting Theory. 4th Edition. Canada Inc:

PearsonEducation.

Sheila Nu Htay dan Syed Ahmed Salman, (2013), Practice Of Profit Equalization

Reserve And Investment Risk Reserve By Islamic Banks, International

Journal of Research In Social Sciences Vol 2 No 2 2013.

Statistik Perbankan Syariah, Desember 2016. Otoritas Jasa Keuangan..

Stubben, S. (2010) “Discretionary Revenues as a Measure of Earnings

Management”. The Accounting Review, Vol 85,No. 2, hal. 695-717.

Sulistyanto, Sri. (2011) Manajemen Laba “Teori dan Empiris”. PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Sundararajan, V. (2008), “Issues in managing profit equalization reserves and

investment risk reserves in Islamic banks”, Journal of Islamic Economics,

Banking and Finance, Vol. 4 No. 1, pp. 1-12.

Syahfandi, Rizky dan Mutmainah, Siti,. (2012) Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Perataan Laba Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif.

Universitas Dipenogoro Semarang

Taktak, N. B., B. S. Z Sarra dan B. Abdelkader. 2010. Do Islamic Banks Use

Loan loss provisionTo Smooth their Result? Journal of Islamic Accounting

and Business Research, 1 (2), 114-127.

Page 136: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

120

Untoro. 2012. Perataan Laba Sebagai Respon Perbankan terhadap Implementasi

Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan psak 55 (Revisi 2006) Melalui

Penentuan Nilai Wajar Aset. Disertasi Doktoral, Universitas Indonesia.

www.bankindonesia.go.id

Zahara dan Siregar, Veronica Sylvia. (2009) “Pengaruh Rasio Camel Terhadap

Praktik Manajemen Laba di Bank Syariah”. Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia, No.2 VOL.12, 01, hal 25-45

Page 137: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

121

TOTAL PENDAPATAN OPERASIONAL

Total Pendapatan Operasional

No Perusahaan 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 BSM 3071 4336,237 4.550,327 4.038,000 4.461,000 4.988,000

2 BMI 1517 1924,895 2.609,939 2.177,000 2.407,000 1.824,000

3 BRIS 957,08 979,877 254,069 1.213,424 1.625,022 1.829,212

4 BNIS Rp 757,14 1510,331 1.612,222 1.435,000 1.702,000 1.998,000

5 BMSI Rp 982,61 1215,42 1.673,843 968,231 1.154,817 919,747

6 BCAS Rp 107,75 106,66 126,484 101,900 172,500 217,700

7 BPS Rp 74,89 94,521 137,750 264,192 312,988 318,804

8 BBS Rp 245,31 311,22 401,503 171,280 222,806 298,055

9 BVS Rp 97,00 83,49 111,775 147,994 123,216 39,135

10 BMYS Rp 117,32 130,2342 167,3843 164,783 -291,720 -52,147

11 BJBS Rp 114,36 220,798 288,823 593,200 728,400 730,190

SELISIH TOTAL PENDAPATAN OPERASIONAL

ΔS ∆S ̅

No Perusahaan 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016

1 BSM Rp 1.265,24 Rp 214,09

Rp (512,33)

Rp 423,00 527,000

Rp 383,40

2 BMI Rp 407,90 Rp 685,04

Rp (432,94)

Rp 230,00 -583,000

Rp 222,50

3 BRIS Rp 22,80 Rp (725,81)

Rp 959,36

Rp 411,60 204,190

Rp 166,99

Page 138: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

122

4 BNIS Rp 753,19 Rp 101,89

Rp (177,22)

Rp 267,00 296,000

Rp 236,22

5 BMSI Rp 232,81 Rp 458,42

Rp (705,61)

Rp 186,59 -235,070

Rp 43,05

6 BCAS Rp (1,09)

Rp 19,82

Rp (24,58)

Rp 70,60 45,200

Rp 16,19

7 BPS Rp 19,63 Rp 43,23

Rp 126,44

Rp 48,80 5,816

Rp 59,52

8 BBS Rp 65,92 Rp 90,28

Rp (230,22)

Rp 51,53 75,249

Rp (5,62)

9 BVS Rp (13,51) Rp 28,29

Rp 36,22

Rp (24,78) -84,081

Rp 6,55

10 BMYS Rp 12,92 Rp 37,15

Rp (2,60)

Rp (456,50) 239,573

Rp (102,26)

11 BJBS Rp 106,44 Rp 68,03

Rp 304,38

Rp 135,20 1,790

Rp 153,51

No Perusahaan ΔSi-∆S ̅

2012 2013 2014 2015 2016

1 BSM Rp 881,84 Rp (169,31)

Rp (895,73)

Rp 39,60

Rp 143,600

2 BMI Rp 185,40 Rp 462,54

Rp (655,44)

Rp 7,50

Rp (805,500)

3 BRIS Rp (144,19) Rp (892,79)

Rp 792,37

Rp 244,61

Rp 37,205

4 BNIS Rp 516,98 Rp Rp Rp Rp

Page 139: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

123

(134,32) (413,44) 30,78 59,784

5 BMSI Rp 189,76 Rp 415,37

Rp (748,66)

Rp 143,53

Rp (278,123)

6 BCAS Rp (17,27) Rp 3,64

Rp (40,77)

Rp 54,41

Rp 29,011

7 BPS Rp (39,90) Rp (16,29)

Rp 66,92

Rp (10,73)

Rp (53,708)

8 BBS Rp 71,54 Rp 95,91

Rp (224,60)

Rp 57,15

Rp 80,874

9 BVS Rp (20,06) Rp 21,73

Rp 29,66

Rp (31,33)

Rp (90,636)

10 BMYS Rp 115,18 Rp 139,41

Rp 99,66

Rp (354,24)

Rp 341,832

11 BJBS Rp (47,07) Rp (85,49)

Rp 150,87

Rp (18,31)

Rp (151,721)

No Perusahaan (ΔSi -∆S ̅)^2 ∑(ΔSi -∆I ̅)^2 ∑(ΔSi -∆I ̅)^2/n-1

2012 2013 2014 2015 2016

1 BSM Rp 777.636,49 Rp 28.665,88 Rp 802.326,86

Rp 1.568,16

Rp 20.620,960

Rp 1.630.818,35

Rp 407.704,59

2 BMI Rp 34.371,31 Rp 213.946,95 Rp 429.600,28

Rp 56,25

Rp 648.830,250

Rp 677.974,79

Rp 169.493,70

3 BRIS Rp 20.790,32 Rp 797.080,23 Rp 627.849,42

Rp 59.835,28

Rp 1.384,175

Rp 1.505.555,26

Rp 376.388,81

4 BNIS Rp 267.266,51 Rp 18.043,14 Rp 170.930,77

Rp 947,67

Rp 3.574,157

Rp 457.188,09

Rp 114.297,02

Page 140: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

124

5 BMSI Rp 36.009,05 Rp 172.532,65 Rp 560.498,53

Rp 20.601,87

Rp 77.352,125

Rp 789.642,10

Rp 197.410,52

6 BCAS Rp 298,38 Rp 13,22

Rp 1.662,42

Rp 2.960,58

Rp 841,653

Rp 4.934,60

Rp 1.233,65

7 BPS Rp 1.591,73 Rp 265,51

Rp 4.478,09

Rp 115,08

Rp 2.884,496

Rp 6.450,41

Rp 1.612,60

8 BBS Rp 5.117,94 Rp 9.198,30

Rp 50.444,37

Rp 3.266,21

Rp 6.540,563

Rp 68.026,81

Rp 17.006,70

9 BVS Rp 402,50 Rp 472,21

Rp 879,98

Rp 981,73

Rp 8.214,794

Rp 2.736,43

Rp 684,11

10 BMYS Rp 13.265,61 Rp 19.434,97 Rp 9.931,71

Rp 125.488,63

Rp 116.849,287

Rp 168.120,92

Rp 42.030,23

11 BJBS Rp 2.215,56 Rp 7.307,81

Rp 22.760,63

Rp 335,28

Rp 23.019,186

Rp 32.619,28

Rp 8.154,82

No Perusahaan Standar Deviasi

∆S ̅∆S ̅

CVΔS

1 BSM Rp 638,52 Rp 383,40 1,67

2 BMI Rp 411,70 Rp 222,50 1,85

3 BRIS Rp 613,51 Rp 166,99 3,67

4 BNIS Rp 338,08 Rp 236,22 1,43

5 BMSI Rp 444,31 Rp 10,32

Page 141: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

125

43,05

6 BCAS Rp 35,12 Rp 16,19 2,17

7 BPS Rp 40,16 Rp 59,52 0,67

8 BBS Rp 130,41 Rp (5,62) -23,20

9 BVS Rp 26,16 Rp 6,55 3,99

10 BMYS Rp 205,01 Rp (102,26) -2,00

11 BJBS Rp 90,30 Rp 153,51 0,59

LABA BERSIH

LABA BERSIH

No Perusahaan 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 BSM 760,822 651 Rp 651,240

Rp 45,000

Rp 290,000

Rp 325,000

2 BMI 273,62 389,414 Rp 475,847

Rp 59,000

Rp 74,000

Rp 81,000

3 BRIS 116,542 101,688 Rp 60,807

Rp 2,822

Rp 122,637

Rp 170,209

4 BNIS Rp 66,35 64,888

Rp 186,218

Rp 163,000

Rp 229,000

Rp 277,000

5 BMSI Rp 53,87 40,353 41,317

Rp 15,859

Rp 12,224

Rp 110,729

6 BCAS Rp 8,4 Rp Rp Rp Rp

Page 142: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

126

7,95 12,701 12,900 23,400 36,800

7 BPS Rp 92,33 37,099

Rp 21,322

Rp 70,939

Rp 53,578

Rp 19,541

8 BBS Rp 12,21 17,298

Rp 19,548

Rp 8,499

Rp 27,778

Rp 32,710

9 BVS Rp 20,56 10,164 40,75

Rp (19,386)

Rp (24,001)

Rp (18,474)

10 BMYS Rp 40,35 184,872 149,54

Rp 55,913

Rp (294,392)

Rp (163,738)

11 BJBS Rp 11,21 -18,18 28,316

Rp 21,710

Rp 7,280

Rp (414,710)

SELISIH LABA BERSIH (ΔI)

SELISIH LABA BERSIH (ΔI) ∆I ̅

No Bank 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016

1 BSM Rp (109,82)

Rp 0,24

Rp (606,24)

Rp 245,00

Rp 35,00

Rp (81,50)

2 BMI Rp 115,79

Rp 86,43

Rp (416,85)

Rp 15,00

Rp 7,00

Rp (77,10)

3 BRIS Rp (14,85)

Rp (40,88)

Rp (57,99)

Rp 119,82

Rp 47,57

Rp 17,13

4 BNIS Rp (1,47)

Rp 121,33

Rp (23,22)

Rp 66,00

Rp 48,00

Rp 53,03

5 BMSI Rp (13,51)

Rp 0,96

Rp (25,46)

Rp (3,64)

Rp 98,51

Rp 17,59

6 BCAS Rp 0,45

Rp 4,30

Rp 0,20

Rp 10,50

Rp 13,40

Rp 7,10

Page 143: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

127

7 BPS Rp (55,23)

Rp (15,78)

Rp 49,62

Rp (17,36)

Rp (34,04)

Rp (4,39)

8 BBS Rp 5,09

Rp 2,25

Rp (11,05)

Rp 19,28

Rp 4,93

Rp 3,85

9 BVS Rp (10,40)

Rp 30,59

Rp (60,14)

Rp (4,62)

Rp 5,53

Rp (7,16)

10 BMYS Rp 144,52

Rp (35,33)

Rp (93,63)

Rp (350,31)

Rp 130,65

Rp (87,15)

11 BJBS Rp (29,39)

Rp 46,50

Rp (6,61)

Rp (14,43)

Rp (421,99)

Rp (99,13)

No Bank ΔIi-∆I ̅

2012 2013 2014 2015 2016

1 BSM Rp (144,82)

Rp (34,76)

Rp (641,24)

Rp 210,00

Rp 116,50

2 BMI Rp 108,79

Rp 79,43

Rp (423,85)

Rp 8,00

Rp 84,10

3 BRIS Rp (62,43)

Rp (88,45)

Rp (105,56)

Rp 72,24

Rp 30,44

4 BNIS Rp (49,47)

Rp 73,33

Rp (71,22)

Rp 18,00

Rp (5,03)

5 BMSI Rp (112,02)

Rp (97,54)

Rp (123,96)

Rp (102,14)

Rp 80,91

6 BCAS Rp (12,95)

Rp (9,10)

Rp (13,20)

Rp (2,90)

Rp 6,30

7 BPS Rp (21,19)

Rp 18,26

Rp 83,65

Rp 16,68

Rp (29,65)

Page 144: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

128

8 BBS Rp 0,16

Rp (2,68)

Rp (15,98)

Rp 14,35

Rp 1,08

9 BVS Rp (15,92)

Rp 25,06

Rp (65,66)

Rp (10,14)

Rp 12,69

10 BMYS Rp 13,87

Rp (165,99)

Rp (224,28)

Rp (480,96)

Rp 217,81

11 BJBS Rp 392,60

Rp 468,49

Rp 415,38

Rp 407,56

Rp (322,86)

No Bank (ΔIi-∆I ̅)^2 ∑(ΔIi -∆I ̅)^2

2012 2013 2014 2015 2016

1 BSM Rp 20.973,41

Rp 1.208,26

Rp 411.188,74

Rp 44.100,00

Rp 13.572,25

Rp 491.042,66

2 BMI Rp 11.836,13

Rp 6.309,60

Rp 179.646,28

Rp 64,00

Rp 7.073,40

Rp 197.856,02

3 BRIS Rp 3.897,01

Rp 7.823,93

Rp 11.142,28

Rp 5.219,05

Rp 926,70

Rp 28.082,27

4 BNIS Rp 2.446,89

Rp 5.377,29

Rp 5.072,00

Rp 324,00

Rp 25,28

Rp 13.220,18

5 BMSI Rp 12.548,26

Rp 9.514,25

Rp 15.366,83

Rp 10.432,58

Rp 6.546,59

Rp 47.861,91

6 BCAS Rp 167,81

Rp 82,79

Rp 174,27

Rp 8,41

Rp 39,69

Rp 433,27

7 BPS Rp 449,19

Rp 333,43

Rp 6.997,99

Rp 278,09

Rp 878,97

Rp 8.058,69

8 BBS Rp 0,02

Rp 7,19

Rp 255,39

Rp 205,84

Rp 1,16

Rp 468,45

Page 145: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

129

9 BVS Rp 253,51

Rp 627,95

Rp 4.311,63

Rp 102,86

Rp 160,95

Rp 5.295,95

10 BMYS Rp 192,27

Rp 27.551,35

Rp 50.301,97

Rp 231.321,56

Rp 47.439,67

Rp 309.367,14

11 BJBS Rp 154.137,90

Rp 219.479,13

Rp 172.543,87

Rp 166.105,15

Rp 104.236,97

Rp 712.266,05

No Bank Standar Deviasi

∆I ̅∆I ̅

CVΔI ∑(ΔIi -∆I ̅)^2/n-1

1 BSM Rp 404,57

Rp (81,50) -4,96

2 BMI Rp 256,81

Rp (77,10) -3,33

Rp 163.680,89

3 BRIS Rp 96,75

Rp 17,13 5,65

Rp 65.952,01

4 BNIS Rp 66,38

Rp 53,03 1,25

Rp 9.360,76

5 BMSI Rp 126,31

Rp 17,59 7,18

Rp 4.406,73

6 BCAS Rp 12,02

Rp 7,10 1,69

Rp 15.953,97

7 BPS Rp 51,83

Rp (4,39) -11,81

Rp 144,42

8 BBS Rp 12,50

Rp 3,85 3,25

Rp 2.686,23

9 BVS Rp 42,02

Rp (7,16) -5,87

Rp 156,15

Page 146: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD … fileANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INCOME SMOOTHING PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus

130

10 BMYS Rp 321,13

Rp (87,15) -3,68

Rp 1.765,32

11 BJBS Rp 487,26

Rp (99,13) -4,92

Rp 103.122,38

Rp 237.422,02