analisis pengaruh pengetahuan produk, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5626/1/skripsi...

161
ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK, RELIGIUSITAS, DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP KEPUTUSANPEMBELIAN PRODUK BERLABEL HALAL DENGAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Disusun oleh : Anis Choriroh 63020-15-0076 PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 17-Jan-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK,

RELIGIUSITAS, DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP

KEPUTUSANPEMBELIAN PRODUK BERLABEL

HALAL DENGAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING

(Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Disusun oleh :

Anis Choriroh 63020-15-0076

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

ii

iii

ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK,

RELIGIUSITAS, DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BERLABEL

HALAL DENGAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING

(Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Disusun oleh :

Anis Choriroh 63020-15-0076

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jalan Tentara Pelajar No. 02 Telepon( 0298) 3432784 Salatiga 50721

Website : www.febi.iainsalatiga.ac.id

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

skripsi Saudara:

Nama : Anis Choriroh

NIM : 63020150076

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan : Ekonomi Syariah (S1)

Judul :ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK,

RELIGIUSITAS, DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BERLABEL HALAL

DENGAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi

Kasus Pada Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 22 April 2019

Pembimbing

Fetria Eka Yudiana,M.Si.

NIP. 19740228 200901 2 005

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jalan Tentara Pelajar No. 02 Telepon( 0298) 3432784 Salatiga 50721

Website : www.febi.iainsalatiga.ac.id

v

PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK, RELIGIUSITAS, DAN

NORMA SUBJEKTIF TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

BERLABEL HALAL DENGAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING

(Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)

DISUSUN OLEH

ANIS CHORIROH

NIM: 63020 15 0076

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Istitut Agama islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada

Tanggal ................. dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, M.Si.

Sekretaris Penguji : Fetria Eka Yudiana, M.Si.

Penguji I : Dr. H. Abdul Aziz NP, M.M.

Penguji II : Dr. H. Ahmad Mifdlol Muthohar, M.SI.

Salatiga, 2 Mei 2019

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

Dr. Anton Bawono, M.Si.

NIP. 19740320 200312 1 001

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anis Choriroh

NIM : 63020 15 0076

Jurusan : S1 Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk, Religiusitas,

dan Norma Subjektif Terhadap Keputusan Pembelian

Produk Berlabel Halal dengan Sikap Sebagai Variabel

Intervening (Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik

Safi di Kota Semarang)

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Salatiga, 2 Mei 2019

Penulis,

Anis Choriroh

NIM. 63020 15 0076

vii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anis Choriroh

NIM : 63020150076

Jurusan : S1 Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Dengan ini saya menyatakan bahwa judul skripsi “Analisis Pengaruh Pengetahuan

Produk, Religiusitas, dan Norma Subjektif Terhadap Keputusan Pembelian Produk

Berlabel Halal dengan Sikap Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada

Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)” benar bebas dari plagiat, dan apabila

pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

ketentuan berlaku. Demikin pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Salatiga, 2 Mei 2019

Penulis,

Anis Choriroh

NIM 63020150076

viii

DECLARATION

In the name of Allah the most gracious and merciful.

Hereby the writer fully declares that the graduating paper is made by the writer

himself, and it is not contained the materials writers or has been published bu other

people and others, people ideas except the information from the references.

The writer is capable to account for graduating paper if in the future it can proved of

containing other’s ideas or fact the writer imitated to others’ graduating paper.

Like wise the declaration made by the writer and she hopes that this declaration can

be understood.

Salatiga, 2 Mei 2019

The writer

Anis Choriroh

NIM. 63020150001

ix

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anis Choriroh

NIM : 63020150001

Jurusan : S1 Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk, Religiusitas,

dan Norma Subjektif Terhadap Keputusan Pembelian

Produk Berlabel Halal dengan Sikap Sebagai Variabel

Intervening (Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik

Safi di Kota Semarang)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini diperkenakan untuk dipublikasikan

pada e-repository IAIN Salatiga. Demikian surat pernyataan ini saya buat, apabila

dikemudian hari terbukti karya saya ini bukan karya saya sendiri, maka saya sanggup

menanggup semua konsekuensinya.

Salatiga, 2 Mei 2019

Penulis,

Anis Choriroh

NIM 63020150075

x

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS Ar RA’d 11).

Barang siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapatkannya.

Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan (QS Al Insyirah 5-6)

Balas dendam terbaik adalah dengan memperbaiki dirimu (Ali Bin Abi Thalib).

PERSEMBAHAN

Allah SWT,

Kedua orang tuaku tercinta,

Para dosenku, saudara-saudaraku,

Sahabat-sahabatku yang setia menemani dan membantuku,

Teman-teman seperjuanganku,

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayat,

serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk, Religiusitas, dan Norma Subjektif

Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Berlabel Halal dengan Sebagai

Variabel Intervening” ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu

tercurahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW yang kita nantikan

syafaatnya di hari akhir kelak.

Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu

Ekonomi Syariah. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu serta memberi pengarahan, bimbingan, bantuan dalam proses penyusunan

skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga

3. Bapak Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar M, Lc.,M.SI selaku ketua program studi

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

ix

4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Pembimbing skripsi yang telah sabar

membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi S1-Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan serta wawasan

kepada penulis selama menempuh pendidikan.

6. Seluruh staf dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga

7. Kedua orangtua saya ibu Siti Rukamah dan Bapak Turidi yang telah memberikan

dukungan, semangat, serta doaselama ini.

8. Seluruh keluarga besar saya yang telah memberikan bantuan dan dukungan.

9. Sahabat saya Radita Setya murin, Dwi Sariningsih, Desi Rahmawati, Yuni

Latifah, Zulia Fitroh, Asri Hana dan Ahmad Anan Fauzi yang telah menjadi

sahabat dalam suka maupun duka yang telah membantu serta selalu memberi

dukungan.

10. Teman-teman S1-Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga angkatan 2015, terimakasih atas kebersamaan serta kegembiraanya

selama kuliah.

11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu

dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

x

Semoga kebaikan mereka mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.

Amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bertambahnya

pengetahuan penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Salatiga, 22 April 2019

Penulis

Anis Choriroh

63020150076

xi

ABSTRAK

Choriroh, Anis. 2019. Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk, Religiusitas, dan

Norma Subjektif Terhadap Keputusan Pembelian Produk Berlabel Halal

dengan Sikap sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Konsumen

kosmetik Safi di Kota Semarang). Skripsi, Program Studi Ekonomi Syariah

S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri

Salatiga, Dosen Pembimbing Fetria Eka yudiana, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan produk,

religiusitas, dan norma subjektif terhadap keputusan pembelian produk berlabel halal

dengan sikap sebagai variabel intervening. Pengumpulan data dilakukan dengan cara

penyebaran kuesioner menggunakan skala interval (1-5) kepada konsumen kosmetik

Safi di kota Semarang. Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 100.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik sampel purposive

sampling yang merupakan salah satu teknik pengumpulan data dari non probability

sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu

IBM SPSS Statistic 24. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi

klasik,uji statistik dan uji menggunakan path analysis.

Berdasarkan hasil uji t pertama menunjukkan hasil bahwa variabel

pengetahuan produk dan religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

sikap konsumen Sedangan norma subjektif berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap sikap konsumen. Hasil uji t kedua menunjukan bahwa variabel pengetahuan

produk, religiusitas, norma subjektif, dan sikap konsumen berpengaruh positif dan

dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk halal. Variabel sikap mampu

memediasi pengetahuan produk, religiusitas, dan norma subjektif terhadap keputusan

pembelian kosmetik Safi berlabel halal.

Kata Kunci : Pengetahuan Produk, Religiusitas, Norma Subjektif, Sikap, Keputusan

xii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ iv

PENGESAHAN ............................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................... vi

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .......................................................................... vii

DECLARATION ......................................................................................................... viii

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ..................................................................... ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................ x

KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Rumusan masalah............................................................................................. 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 11

1. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 11

2. Manfaat ..................................................................................................... 13

D. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................... 15

A. Telaah Pustaka ................................................................................................ 15

B. Landasan Teori ................................................................................................. 22

1. Theory of Planned Behavior ..................................................................... 22

2. Pengetahuan Produk ................................................................................. 26

4. Norma Subjektif ........................................................................................ 34

5. Sikap ......................................................................................................... 36

xiii

6. Keputusan pembelian ................................................................................ 38

C. Kerangka Penelitian ......................................................................................... 43

D. Hipotesis ........................................................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 55

A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 55

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 55

C. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 55

1. Populasi ..................................................................................................... 55

2. Sampel ...................................................................................................... 56

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 57

1. Pengertian Data ......................................................................................... 57

2. Sumber dan Jenis Data .............................................................................. 58

3. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 58

E. Skala Pengukuran ............................................................................................. 59

F. Definisi Konsep dan Operasinal ...................................................................... 60

1. Variabel Penelitian .................................................................................... 60

G. Definisi Operasinal Variabel ............................................................................ 62

H. Instrumen Penelitian......................................................................................... 63

1. Uji Instrumen ............................................................................................ 63

2. Uji Statistik ............................................................................................... 66

3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 67

4. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................... 69

I. Alat Analisis ..................................................................................................... 72

xiv

BAB IV ANALISIS DATA ........................................................................................ 73

A. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................... 73

B. Gambaran Umum Responden .......................................................................... 75

1. Identifikasi Berdasarkan usia .................................................................... 75

2. Identifikasi Berdasarkan Pekerjaan .......................................................... 76

3. Identifikasi Berdasarkan Penghasilan ....................................................... 77

C. Analisis Data .................................................................................................... 78

1. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................................. 78

a. Hasil Uji Reabilitas ............................................................................... 78

b. Hasil Uji Validitas ................................................................................. 79

2. Hasil Uji Statistik ...................................................................................... 80

a. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ................ 80

b. Hasil Uji F Test (Uji secara serempak) .................................................... 85

c. Hasil Koefisien Determinasi (R2) ......................................................... 86

3. Analisis Jalur/Path Analysis .................................................................. 87

4. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 92

a. Uji Multikolineritas ............................................................................... 92

b. Uji Heterokedastisitas ........................................................................... 93

c. Uji normalitas ........................................................................................ 95

D. Uji Hipotesis .................................................................................................... 96

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 108

A. KESIMPULAN .............................................................................................. 108

B. SARAN .......................................................................................................... 109

xv

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................111

LAMPIRAN..............................................................................................................119

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Halal Beauty Market (US$ Million) tahun 2013-2015 ................................ 4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 16

Tabel 2.2 Hipotesis Penelitian ................................................................................... 54

Tabel 3.1 Skala Likert ................................................................................................ 60

Tabel 3.2 Variabel dan Indikator Penelitian .............................................................. 62

Tabel 4.1 Karakteristik Usia Responden .................................................................... 75

Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ......................................................... 76

Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Penghasilan ..................................................... 77

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................. 78

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ...................................................................................... 79

Tabel 4.6 Hasil Uji TTest 1 .......................................................................................... 80

Tabel 4.7 Hasil Uji TTest 1 .......................................................................................... 80

Tabel 4.8 Hasil Uji TTest 2 .......................................................................................... 83

Tabel 4.9 Hasil Uji TTest 2 .......................................................................................... 83

Tabel 4.10 Hasil Uji FTest ....................................................................................................................................... 86

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 87

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikoliearitas......................................................................... 93

Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 94

xvii

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 95

Tabel 4.15 Hasil Hipotesis ....................................................................................... 107

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Sertifikasi Halal LPPOM MUI Periode 2011-2015......................... 3

Gambar 2.1 Teori Perilaku Direncanakan (Theory of Planned Behavior)................. 25

Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan ............................................................. 40

Gambar 2.3 Tahapan Dalam Proses Pembelian ......................................................... 42

Gambar 2.4 Kerangka Penelitian ............................................................................... 43

Gambar 3.1 Bagan Analisis Jalur ............................................................................... 70

Gambar 4.1 Bagan Analisis Jalur ............................................................................... 88

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner .............................................................................................. 119

Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden .................................................................... 125

Lampiran 3 Uji Deskriptif ........................................................................................ 129

Lampiran 4 Output Uji Reliabilitas dan Validitas.................................................... 130

Lampiran 5 Output Uji Statistik ............................................................................... 136

Lampiran 6 Output Uji Asumsi Klasik .................................................................... 137

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik nasional memproyeksikan

jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020 yaitu sekitar 271 juta jiwa

(bps.go.id). Mayoritas agama yang dianut di Indonesia adalah agama islam

yaitu sekitar 207.176.162 (87,18%)dari jumlah penduduk di Indonesia

(Sensus penduduk,2010).Islam merupakan agama yang bertujuan untuk

kemaslahatan umat. Semua tentang kehidupan manusia sudah ditentukan dan

diatur oleh syariat. Allah telah mengatur segala sesuatu yang diperbolehkan

maupun yang dilarang, Termasuk perintah untuk menjauhi dan larangan

menggunakan produk yang haram. Karena dengan menggunakan produk

haram dapat menimbulkan kemudharatan dan membahayakan bagi tubuh

manusia.

Mengingat sebagian besar jumlah penduduk di Indonesia beragama

islam, permintaan akan produk yang halal akan semakinbanyak dan terus

meningkat. Kondisi tersebut menjadi perhatian khusus oleh perusahaan-

perusahaan untuk memproduksi halal product. Fenomena persaingan bisnis di

era modern ini menuntut perusahaan menjawab berbagai tantangan pasar

2

dengan cara memanfaatkan tantangan tersebut sebagai peluang bisnis yang

akan bertahan dimasa yang akan datang serta mengikuti tren yang sedang

diminati untuk sekarang dan juga masa depan. Salah satu tren global saat ini

adalah bisnis syariah yaitu suatu produk atau jasa yang membrandingkan

dirinya dengan sebutan halal(Nasrullah,2018).

Sertifikasi halal dapat didefinisikan sebagai fatwa tertulis Majelis

Ulama Indonesia yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan

syari’at islam. Sertifikasi Halal MUI ini merupakan syarat untuk mendapatkan

ijin pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi pemerintah

yang berwenang (LPPOM MUI.com). Labelisasi halal merupakan label yang

menginformasikan kepada pengguna produk berlabel tersebut, bahwa

produknya benar-benar halal dan nutrisi-nutrisi yang dikandungnya tidak

mengandung unsur-unsur yang diharamkan secara syariah sehingga produk

tersebut boleh dikonsumsi (Agustian dan Sujana,2013). Labelisasi halal

tersebut sangat membantu konsumen terutama konsumen muslim dalam

memilih dan membedakan mana produk yang halal dan boleh digunakan yang

telah sesuai dengan syariat. Banyak perusahaan yang mulai berlomba-lomba

mendaftarkan produknya ke LPPOM MUI untuk mensertifikasi kehalalan

produknya. Dari tahun ke tahun jumlah produk yang bersertifikat halal terus

meningkat. Berikut data sertifikasi halal LPPOM MUI tahun 2011-2018.

3

Sumber : LPPOM MUI

Gambar 1.1

Data Sertifikasi Halal LPPOM MUIPeriode 2011–2018

Seorang muslim diwajibkan untuk mengonsumsi produk yang halal.

Kehalalan merupakan parameter utama dalam proses pemilihan produk salah

satunya adalah produk kosmetik.Oleh karena itu,kosmetik halal menjadikan

jawaban bagi para kaum muslimah untuk tampil cantik dengan menggunakan

bahan yang halal dan sesuai dengan syariat islam.Pasar kosmetik global

diperkirakan akan mencapai nilai US $429 miliyar pada tahun 2022.

DiIndonesiasendiri produk kosmetik memiliki market share yang cukup

banyak. Industri kosmetik di Indonesia telah bertumbuh secara positif dengan

rata-rata pertumbuhan setiap tahunnya 13,03%. Industri kosmetik halal

diprediksi akan meningkat rata-rata sebesar 10% pada tahun 2015-2020.

Lebih lanjut, indonesia masuk ke dalam sepuluh besar Global Islamic

Economy Indicator (GIEI) (Nuzulfah, 2017).Lebih dari 2.000 produk

4

kosmetik yang beredar telah memperoleh sertifikasi halal dari Majelis Ulama

Indonesia (MUI). Ini membuktikan bahwa pemain kosmetik mulai

menjadikan halal sebagai salah satu prasyarat utama jika ingin bersaing di

pasar domestik. Menurut laporan Deloitte Tohmatsu Consulting pada tahun

2015, kosmetik halal diestimasikan akan menempati 11% dari total pasar halal

global yang bernilai lebih dari US$ 1 triliun. Di sisi lain, perusahaan riset

TechNavio melihat penjualan produk personal care halal tumbuh 14% hingga

tahun 2019 melebihi pasar produk personal care umum. Berikut

perkembangan halal beauty market dalam berbagai negara(marketeers.com).

Tabel1.1

Halal Beauty Market (US$ Million) tahun 2013-2015

Market 2013 2014 2015

Australia & NZ 1,34 1,36 1,37

China 17,3 19,98 18,74

Thailand 20,4 21,61 23,01

India 77.89 84,62 92,23

Pakistan 119,7 130,52 142,85

Indonesia 255 283 315,74

Malaysia 306,68 340,41 379,56

Total 798,31 881,5 973,5

Sumber : technavio

Dapat dilihat tabel 1.1 bahwa pasar kosmetik halal di Indonesia dari

tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa

masyarakat di Indonesia terutama kaum wanita kesadaran terhadap produk

halal juga semakin meningkat. Seiring dengan trend, masyarakat terutama

kaum wanita di Indonesia mulai memperhatikan produk perawatan wajah dan

5

tubuh sebagai kebutuhan utama.Banyak sekali jenis-jenis produk kosmetik

yang beredar di Indonesia mulai dari produk lokal hingga produk impor.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat industri kosmetik nasional

tumbuh 7,36 persen pada kuartal pertama 2018. Presentase ini meningkat

dibandingkan pada 2017 yang tumbuh 6,35 persen (Tribunjatim.com). Namun

dalam peredarannya produk kosmetik masih banyak ditemukan yang bahan-

bahannya itu tidak sesuai dengat syariat islam dan tidak tercantum label halal.

Data BPOM (2018) menemukan 1,25 juta produk kosmetik ilegal yang

beredar di pasaran.

Sebagai muslim yang baik bukan hanya masakan saja yang mesti

dijaga kehalalannya, tetapi pun kosmetik. Sebab, kali ini kosmetik dengan

label halal menjadi salah satu fokus industri kecantikan yang digarap sejumlah

perusahaan kosmetik. Salah satunya Safi, produk skincare halal asal Malaysia.

Safi adalah produk skincare yang khusus diperuntukan buat perempuan

muslimah dan secara umum untuk perempuan yang mau memakai kosmetik

yang aman dan tak mengandung bahan berbahaya serta bersertifikat halal. Safi

sudah menemukan sertifikat halal dari Jabatan Kemajuan Islam Malaysia dan

Majelis Ulama Indonesia (MUI).Sementara banyaknya jumlah muslim di

Indonesia menjadi salah satu penyebab Safi meluncurkan produknya di

Indonesia. Masalah ini terbukti dengan persentase populasi perempuan

berhijab yang naik setidaknya pada dua tahun paling akhir (www.Safi.com).

6

Meski pemain baru di antara pemain produk skincare lainnya, Safi

dijamin memiliki keunggulam yang tak dimiliki para pesaingnya. Salah

satunya, Safi hanya menggunakan bahan-bahan alami dan natural. Produk Safi

juga tidak pernah diuji coba pada binatang. Bahan –bahan yang ada di Safi

menggunakan bahan vegan. Jadi, Safi tidak memakai bahan-bahan dari unsur

binatang. Semua produk Safi bebas alkohol dan gelatin. Tak hanya itu, untuk

memastikan produknya benar-benar sesuaidengankebutuhan para perempuan

Indonesia, Safi skincare terlebih dahulu melakukan research selama dua

tahun sebelum melepas produknya kepasar (www.Safi.com).

Safi mulai diluncurkan pada bukan maret 2018. Antusiasme

masyarakat cukup baik sejak diluncurkannya produk Safi. Penjualan produk

Safi sampai dengan juni 2018 telah mencapai index 481, atau lima kali lipat

sejak diluncurkan pada kuartal 1 2018. Prospek penjualan produk Safi masih

akan terus meningkat dan menjadi produk pilihan wanita indonesia

(lifestyle.bisnis.com).Masyarakat muslim di Indonesia khususnya wanita

muslimah telah sadar akan kehalalan produk kosmetik itu sangat penting.

Tidak hanya memiliki manfaat yang baik untuk wajah namun juga terciptanya

maslahah yaitu untuk kebaikan didunia maupun di akhirat.

Pemasaran produk Safi sekarang sudah mulai menyebar di sekitar kota

Semarang. Mulai dari mall-mall seperti Paragon dan Ciputra telah menjual

produk kosmetik Safi. Peneliti mencoba untuk meneliti konsumen disekitar

7

kota Semarang sebagai objek penelitian ini dengan kriteria yang telah

ditentukan.

Mengingat jumlah penjualan produk Safi yang semakin meningkat,,

penulis mencoba meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

pembelian. Penelitian tentang keputusan konsumen dalam membeli produk

berlabel halal telah banyak dilakukan, diantaranya penelitian yang dilakukan

oleh Aditya (2014) tentang Analisis Pengaruh Brand Liking, Subjective Norm,

Attitude Towards Brand Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Berlabel

Halal di Kota Semarang. Mutaalimah (2018) tentang Pengaruh Harga,

Kualitas Produk dan Religiusitas Terhadap Perilaku Pembelian Produk

Kecantikan Sariayu Berlabel Halal.Ismailia (2018) Pengaruh Gaya Hidup

Syariah dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Klinik Kecantikan

Muslimah Aishaderm. Sadzalia (2015) Pengaruh Label Halal Dan Religiusitas

Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Di Kota Malang.

Pengetahuan produk merupakan wawasan yang dimiliki oleh kosumen

untuk megonsumsi produk tertentu. Konsumen mengonsumsi produk yang

memiliki label halal karena mempersepsikan produk-produk tersebut telah

sesuai dengan keyakinannya akan kualitas produk tersebut, bahwa produk itu

baik, memiliki manfaat dan tidak merugikan untuk dikonsumsi

(Rochmanto,2014). Variabel Pengetahuan produk digunakan dalam penelitian

ini karena pengetahuan produk merupakan faktor yang dapat mempengaruhi

keputusan seorang konsumen. Ketika sesorang konsumen mengetahui

8

informasi atau atribut dari suatu produk maka ia akan cepat dalam

memutuskan pembelian atau tidak.

Dalam pembelian produk halal religiusitas juga merupakan salah satu

faktor dalam keputusan pembelian. Konsumen yang memiliki religiusitas

yang tinggi akan selektif dalam memilih produk halal untuk dikonsumsi, baik

itu dikonsumsi dalam tubuh maupun diluar tubuh. Penelitian terdahulu

menyebutkan religiusitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik di kota Malang (Sadzalia ,2015). Namun dalam

penelitian Mutaalimah (2018) menyebutkan bahwa religiusitas tidak

mempengaruhi secara signifikan dan negatif terhadap perilaku pembelian

pada produk kecantikan Sariayu berlabel halal. Dalam penelitian terdahulu

terdapatgap yang membuat peneliti ingin meneliti kembali variabel

religiusitas seseorang apakah mempengaruhi keputusan konsumen dalam

membeli produk kosmetik berlabel halal.

Norma subjektif merupakan sejauh mana seorang individu merasakan

bagaimana orang lain menyetujui tindakan individu dalam perilaku tertentu

(Kazerouni dkk,2011 dalam Nuzulfah dkk,2017). Dalam penelitian Putra

(2014) norma subjektif berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan

pembelian. Dalam penelitian Listyoningrum (2012) juga menyebutkan bahwa

norma subjektif berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen muslim.

Variabel norma subjektif digunakan dalam penelitian ini karena norma

subjektif juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan

9

konsumen.Norma subjektif seseorang dapat mempengaruhi sikap seseorang

terhadap merk atau produk yang secara langsung juga dapat mempengaruhi

keputusan pembelian.

Variabel sikap konsumen terhadap kehalalan produk kosmetik Safi

digunakan dalam penelitian ini. Sikap merupakan evaluasi positif atau negatif

seseorang untuk melakukan suatu perilaku (Lada et al.,2009 dalam

Listyoningrum,2012).Peneliti menggunakan sikap sebagai variabel

intervening dalam penelitian ini untuk menganalisis apakah sikap konsumen

memiliki peranan yang cukup besar dalam meningkatkan keputusan

konsumen dalam pembelian produk kosmetik Safi.

Berdasarkan uraian kondisi dan permasalahan tersebut, maka peneliti

mencoba melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian produk kosmetik

berlabel halal dengan judul Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk,

Religiusitas, dan Norma Subjektif Terhadap Keputusan Pembelian

produk Berlabel Halal Dengan SikapSebagai Variabel Intervening (Studi

Kasus Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang).

10

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, telah dijelaskan bahwa masih

terdapat beberapa kasus bahwa masih banyak kosmetik yang belum tercantum

label halal yang beredar di Indonesia. Sebagai seorang konsumen muslim

terutama kaum wanita diwajibkan menggunakan produk kosmetik yang halal.

Salah satu produk kosmetik halal adalah Safi. Safi merupakan produk

kosmetik yang masih dibilang baru di Indonesia. Safi merupakan produk

kosmetik yang mengusung konsep halal. Maka dari itu peneliti mencoba

menganalisis keputusan konsumen terhadap kesadaran kosmetik halal

khususnya kosmetik Safi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperoleh rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah pengetahuan produk mempengaruhi sikap terhadap produk

kosmetik Safi ?

2. Apakah religiusitas mempengaruhi sikap terhadap produk kosmetik Safi ?

3. Apakah norma subjektif mempengaruhi sikap terhadap produk kosmetik

Safi ?

4. Apakah pengetahuan produk mempengaruhi keputusan pembelian produk

kosmetik Safi?

5. Apakah religiusitas mempengaruhi keputusan pembelian produk kosmetik

Safi?

11

6. Apakah norma subjektif mempengaruhi keputusan pembelian produk

kosmetik Safi?

7. Apakah sikap konsumen mempengaruhi keputusan pembelian produk

kosmetik Safi?

8. Apakah pengetahuan produk mempengaruhi keputusan pembelian produk

kosmetik Safi melalui sikap sebagai variabel intervening?

9. Apakah religiusitas mempengaruhi keputusan pembelian produk kosmetik

Safi melalui sikap sebagai variabel intervening?

10. Apakah norma subjektif mempengaruhi keputusan pembelian produk

kosmetik Safi melalui sikap sebagaivariabel intervening?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku

konsumen terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi berlabel

halal. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan produk terhadap sikap

pada produk kosmetik Safi

b. Untuk menganalisis pengaruh religiusitas terhadap sikap pada produk

kosmetik Safi

12

c. Untuk menganalisis pengaruh norma subjektif terhadap sikap pada

produk kosmetik Safi

d. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan produk terhadap

keputusan pembelian produk kosmetik Safi

e. Untuk menganalisis pengaruh religiusitas terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi

f. Untuk menganalisis pengaruh norma subjektif terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi

g. Untuk menganalisis pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian

produk kosmetik Safi

h. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan produk terhadap

keputusan pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai

variabel intervening

i. Untuk menganalisis pengaruh religiusitas terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel

intervening

j. Untuk menganalisis pengaruh norma subjektif terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel

intervening

13

2. Manfaat

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi peneliti, penelitian ini memberikan wawasan yang menyangkut

tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen

dalam membeli produk kosmetik halal dan menambah wawasan serta

pengalaman dibidang penelitian.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi untuk

menambah wawasan para pembaca dan juga dapat dijadikan bahan

referensi untuk penelitian selanjutnya.

c. Semoga hasil penelitian ini memberikan kontribusi kepada

perusahaan untuk membuat dan mengembangkan strategi pemasaran

produk halal. Dan bagi konsumen untuk melakukan seleksi lebih

cermat lagi tentang kehalalan dari suatu produk yang akan

digunakan.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini berisi penjelasan dari masing-masing bab

secara singkat dari keseluruhan skripsi ini. Sistematika dalam skripsi ini

terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN : Pendahuluan yang meliputi latar belakang

masalah, yang menjelaskan landasan pemikiran secara garis besar yang

menjadi alasan dan dibuatnya penelitian ini. Rumusan masalah yang berisi

14

pernyataan tentang keadaan yang memerlukan jawaban melalui penelitian.

Tujuan dan manfaat penelitian merupakan hal yang diharapan dapat dicapai

melalui penelitian ini.

BAB II TELAAH PUSTAKA : Landasan teori mencakup tentang teori-teori

yang menjadi landasan atau acuan yang mendukung penelitian ini dari

masalah yang dibahas, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis, dan

hipotesis dari penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN : Metode penelitian menguraikan tentang

variabel penelitian dan definisi operasional, populasi, dan sampel yang

digunakan dalam penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, teknis

analisis data untuk menguji hipotesis.

BAB IVANALISIS DATA : Bab ini menjelaskan tentang diskripsi objektif

objek penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam

penelitian. Analisis data dan pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk

yang lebih sederhana yang mudah dibaca dan mudah diinterprestasikan

meliputi diskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta analisis data dan

pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan interprestasi.

BAB V PENUTUP : Merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang berisi

kesimpulan berdasarkan hasil pembahasanserta saran-saran bagi para peneliti

selanjutnya.

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Telaah pustaka penelitian terdahulu ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara penelitian yang pernah dilakukan. Dalam penelitian

terdahulu berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.

Variabel-variabel yang akan diteliti oleh penulis diambil dari penelitian-

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang kemudian dimodifikasi oleh

penulis. Dari penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil penelitian dari tiap-

tiap variabel. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nailis,dkk (2015),

Yoesmana (2015), dan Sumidah (2018) bahwa pengetahuan produk

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian namun dalam hasil

penelitian yang dilakukan oleh Mutiara dan Syahpura (2018) menyebutkan

bahwa variabel pengetahuan produk tidak berpengaruh terhadap variabel

keputusan pembelian.

Penelitian yang dilakukan Imamuddin (2017) menyebutkan bahwa

bahwa variabel religiusitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian. Namun dalam penelitian Pradani dan Iriani (2018) bahwa variabel

religiusitas tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mie samyang.

Penelitian yang dilakukan oleh Kapantouw dan Mandey (2015)

menyebutkan bahwa variabel norma subjektif berpengaruh terhadap

16

keputusan pembelian produk handphone Asus dengan nilai koefisien yang

signifikan dan positif.Namun dalam penelitian Safira,dkk (2018)

menyebutkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel X1 yaitu

Norma Subyektif terhadap Y yaitu Keputusan Pembelian secara parsial.

Berikut tabel penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh penulis guna

untuk melakukan penelitian.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Pengaruh Pengetahuan produk terhadap keputusanpembelian

No. Judul Variabel Peneliti Hasil

1 Pengaruh

Pengetahuan Produk

Dan Produk Halal

Terhadap

Keputusan

Pembelian Pada

Produk Kecantikan

Korea

Independen(X)

1.pengetahuan

produk

2. produk halal

Dependen (Y)

Keputusan

pembelia

Ichsani

Mutiara dan

Syahputra

(2018)

pengetahuan produk tidak

berpengaruh terhadap

variabel keputusan

pembelian.

2 Pengaruh Kemasan,

Label Halal, dan

Pengetahuan Produk

Terhadap

Keputusan

Pembelian

Konsumen(studi

pada konsumen

kosmetik wardah di

kota palembang)

Independen(X)

1.label halal

2. pengetahuan

produk

Dependen(Y)

Keputusan

pembelian

Rani Nur

Khasanah

dkk (2014)

variabel pengetahuan

produk berpengaruh

signifikan terhadap

keputusan pembelian

konsumen.

3 Pengaruh

Pengetahuan Produk

Dan Persepsi

Kualitas Produk

Terhadap

Keputusan

Pembelian Pada

Kosmetik Organik

Independen(X)

1.pengetahuan

produk

2. persepsi kualitas

produk

Dependen(Y)

Keputusan

pembelian

Indarto

Candra

Yoesmana

(2015)

variabel pengetahuan

produk berpengaruh

positif terhadap keputusan

pembelian pada kosmetik

organik Melilea Botanical

Skin Care.

17

4 Pengaruh Label

Halal, Pengetahuan

Produk dan

Religiusitas

Terhadap

Keputusan

Pembelian Melalui

Sikap Sebagai

Variabel

Intervening(studi

kasus mahasiswa

pengguna kosmetik

wardah di STIE

Putra Bangsa

Kebumen)

Independen(X)

1.label halal

2. pengetahuan

produk

Dependen(Y)

Keputusan

pembelian

Siti Sumidah

(2018)

variabel pengetahuan

produk berpengaruh

terhadap keputusan

pembelian pada

mahasiswa pengguna

kosmetik Wardah di STIE

Putra Bangsa Kebumen.

5 Pengaruh Green

Marketing,

Pengetahuan, dan

Minat Membeli

terhadap Keputusan

Pembelian

Independen(X)

1.Green marketing

2. pengetahuan

3.minat membeli

Dependen(Y)

Keputusan

pembelian

Riska

Septifani dkk

(2014)

variabel pengetahuan

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan pembelian

1 pengaruh label halal

dan religiusitas

terhadap keputusan

pembeliam mie

instan mahasiswa

IAIN Bukittinngi

T.A 2016/2017

Independen(X)

1.Label halal

2.religiusitas

Independen(Y)

Keputusan

pembelian

M.Imamudd

in (2017)

Variabel religiusitas

berpengaruh terhadap

keputusan pembelian.

2 Pengaruh

Religiusitas dan

Country Of Origin

terhadap Keputusan

Pembelian Mie

Samyang(studi pada

konsumen mie

samyang di

surabaya pusat)

Independen(X)

1.religiusitas

2. country of origin

Dependen (Y)

Keputusan

pembelian

Eka Yuniar

Pradani dan

Sri Setyo

Iriani (2018)

Variabel religiusitas tidak

berpengaruh terhadap

keputusan pembelian mie

Samyang

3 Pengaruh Kualitas

Produk dan

Religiusitas

Terhadap

Keputusan Nasabah

Produk Simpanan

Pada BSM Cabang

Purwokerto

Independen(X)

1.kualitas produk

2. religiusitas

Dependen(Y)

Keputusan nasabah

Yois Shofwa

(2016)

Religiusitas berpengaruh

terhadap keputusan

nasabah

4 Pengaruh

Religiusitas dan

Brand Liking

terhadap Keputusan

Independen(X)

1.Religiusitas

2.Brand Liking

Intervening(Y1)

Khafilah Un

Cahyati dkk

(2017)

religiusitas berpengaruh

positif terhadap keputusan

menabung

18

Menabung dengan

Sikap terhadap

Merek sebagai

Variabel

Intervening (Studi

pada Bank BRI

Syariah Kebumen)

Sikap

Dependen (Y2)

Keputusan

Menabung

5 Menilai Tingkat

Religiusitas dan

Pengetahuan pada

Perilaku Beli

Generasi Muda

Terhadap Produk

Pangan Halal

Independen(X)

1.tingkat religiusitas

2.pengetahuan

Dependen(Y)

Keputusan

pembelian

Nurwulan

Purnasari

dkk (2018)

variabel tingkat

religiusitas berpengaruh

terhadap keputusan beli

produk halal

Pengaruh Norma Subjektif Terhadap Keputusan pembelian

1 Pengaruh Sikap,

Norma Subjektif,

dan Gaya Hidup

Terhadap keputusan

pembelian

Handphone Asus Di

Gamezone

jurnaComputer

Mega Mall Manado

Independen(X)

1.Sikap

2.norma subjektif

3.gaya hidup

Dependen (Y)

Keputusan

pembelian

Christian

Kapantouw

dan Silvya L.

Mandey

(2015)

variabel norma subjektif

berpengaruh terhadap

keputusan pembelian

produk handphone Asus

dengan nilai koefisien

yang signifikan dan positif

2 Analisis Sikap Dan

Norma Subyektif

Sebagai Faktor

Yang

Mempengaruhi

Keputusan

Pembelian Petani

Terhadap Pupuk

Organik Kemasan

Independen(X)

1.norma subjektif

2.sikap

Dependen (Y)

Keputusan

pembelian

Rini Dwi

Astuti dkk

(2010)

variabel norma subjektif

memiliki pengaruh positif

terhadap keputusan

pembelian

3 Perilaku Konsumen

dalam Pengambilan

Keputusan

Pembelian Produk

Kosmetik

Bersertifikat halal

MUI

Independen(X)

1.sikap

2.norma subjektif

3.Kontrol perilaku

Dependen (Y)

Keputusan

Pembelian

Novita Zati

Hulwani

(2017)

Variabel norma subjektif

(X2) berpengaruh positif

terhadap keputusan

pembelian produk

kosmetik bersertifikat

halal MUI

4 Pengaruh Sikap dan

Norma Subjektif

Terhadap Minat dan

Keputusan

Mahasiswa Dalam

Memilih Perguruan

Tinggi Universitas

Abdurrachman

Saleh Situbondo

(UNARS)

Independen(X)

1.sikap

2.norma subjektif

Intervening (Z)

Minat mahasiswa

Dependen(Y1)

Keputusan

mahasiswa

Ediyanto

(2016)

Norma Subjektif

mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap

Keputusan Mahasiswa.

19

5 Pengaruh Norma

Subyektif dan Self

Control Terhadap

Keputusan

Pembelian Produk

Branded Hijab

(Studi Kasus Vanilla

Hijab)

Independen(X)

1.norma subjektif

2.Self Control

Dependen (Y)

Keputusan

pembelian

Ivone Tamara

Safitri (2018)

tidak terdapat pengaruh

yang signifikan dari

variabel X1 yaitu Norma

Subyektif terhadap Y

yaitu Keputusan

Pembelian secara parsial.

Pengaruh Sikap konsumen Terhadap Keputusan pembelian

1 Pengaruh Sikap

Konsumen Terhadap

Keputusan

Pembelian Produk

Ekolabel (Studi

Pada Produk PT

Ultrajaya)

Independen(X)

1.Sikap konsumen

Dependen (Y)

Keputusan

pembelian

M. Afif

Fathi

Ramadhan

Edriana

Pangestuti

(2018)

Variabel sikap mempunyai

pengaruh signifikan

terhadap keputusan

pembelian produk

ekolabel PT Ultrajaya.

2 Pengaruh Sikap,

Faktor Pribadi, dan

Faktor Sosial

Terhadap Keputusan

Pembelian Produk

Tata Rias Wajah

Import

Independen(X)

1.Sikap

2.Faktor pribadi

3.Faktor sosial

Dependen(Y)

Keputusan

pembelian

Kiki

Joesyiana

(2017)

variabel sikap

berpengaruh secara

signifikan terhadap

keputusan pembelian

produk kosmetik tata rias

merk import.

3 Pengaruh Sikap

Konsumen Terhadap

Keputusan

Pembelian Minuman

Merek Aqua

Berkaitan dengan

Penerapan Program

CSR (Corporate

Social

Responsibility)

Independen(X)

1.sikap

Dependen (Y)

Keputusan

Pembelian

Endi

Sarwoko

Madziatul

Churiyah

(2007)

Sikap konsumen

berpengaruh positif

terhadap keputusan

Minuman Merek Aqua

Berkaitan dengan

Penerapan Program CSR

4 Analisis Kualitas

Produk, Harga, dan

Sikap Konsumen

Terhadap Keputusan

Pembelian Sepeda

Motor Yamaha Pada

PT. Hasjrat Abadi

Manado

Independen(X)

1.kualitas produk

2.harga

3.sikap konsumen

Dependen(Y)

Keputusan

pembelian

Brian

Alfredo

Kaligis dkk

(2014)

Sikap Konsumen

berpengaruh terhadap

Keputusan Pembelian

sepeda motor Yamaha

pada PT. Hasjrat Abadi

Manado

5 Pengaruh Sikap dan

Norma Subjektif

Terhadap Minat dan

Keputusan

Mahasiswa Dalam

Memilih Perguruan

Tinggi Universitas

Abdurrachman

Saleh Situbondo

Independen(X)

1.sikap

2.norma subjektif

Intervening(Z)

Minat mahasiswa

Dependen(Y)

Keputusan

mahasiswa

Ediyanto

(2016)

Sikap berpengaruh positif

signifikan terhadap

keputusan.

20

Pengaruh Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan pembelian Melalui Sikap

1 Pengaruh Label

Halal, Pengetahuan

Produk dan

Religiusitas

Terhadap Keputusan

Pembelian Melalui

Sikap Sebagai

Variabel Intervening

(Studi pada

Mahasiswi

Pengguna Kosmetik

Wardah di STIE

Putra Bangsa

Kebumen)

Independen(X)

1.Label Halal

2.Pengetahuan

Produk

2. Religiusitas

Intervening(Z)

Sikap

Dependen(Y)

Keputusan

konsumen

Siti Sumidah

(2018)

Pengetahuan produk tidak

berpengaruh terhadap

sikap pada mahasiswi

pengguna kosmetik

Wardah. Adjusted R2

(koefisien determinasi)

substruktural I sebesar

0,095 artinya 9,5%

variansi dari variabel

intervening dapat

dijelaskan oleh variabel

variansi independen

sebesar 9,5% sehingga

koefisien pengaruh

variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian

ini sebesar 90,5 %.

2 Pengaruh

Pengetahuan Dan

Religiusitas

Terhadap Niat Beli

Pada Kosmetik

Halal Melalui Sikap

Independen(X)

1.Pengetahuan

2.Religiusitas

Intervening(Z)

Sikap

Dependen(Y)

Niat Beli

Karina

Indah

Rohmatun ,

Citra

Kusuma

Dewi (2017)

Pengetahuan berpengaruh

signifikan terhadap niat

beli remaja muslim

Indonesia pada produk

kosmetik halal dengan

sikap sebagai mediator.

Apabila niat beli

seseorang tinggi maka

dapat disimpulkan bahwa

keputusan pembelian

konsumen juga akan

positif.

Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan pembelian Melalui Sikap

1 Pengaruh Label

Halal, Pengetahuan

Produk dan

Religiusitas

Terhadap Keputusan

Pembelian Melalui

Sikap Sebagai

Variabel Intervening

(Studi pada

Mahasiswi

Pengguna Kosmetik

Wardah di STIE

Putra Bangsa

Kebumen)

Independen(X)

1.Label Halal

2.Pengetahuan

Produk

Intervening(Z)

Sikap

Dependen(Y)

Keputusan

konsumen

Siti Sumidah

(2018)

Religiusitas berpengaruh

signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Adjusted R2 (koefisien

determinasi) substruktural

I sebesar 0,095 artinya

9,5% variansi dari variabel

intervening dapat

dijelaskan oleh variabel

variansi independen

sebesar 9,5% sehingga

koefisien pengaruh

variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian

ini sebesar 90,5%.

21

2 Pengaruh

Pengetahuan Dan

Religiusitas

Terhadap Niat Beli

Pada Kosmetik

Halal Melalui Sikap

Independen(X)

1.Pengetahuan

2.Religiusitas

Intervening(Z)

Sikap

Dependen(Y)

Niat Beli

Karina

Indah

Rohmatun ,

Citra

Kusuma

Dewi (2017)

Religiusitas berpengaruh

signifikan terhadap niat

beli remaja muslim

Indonesia pada produk

kosmetik halal dengan

sikap sebagai mediator.

Apabila niat beli semakin

tinggi maka dapat

disimpulkan keputusan

konsumen juga semakin

positif.

3 Pengaruh

Religiusitas dan

Brand Liking

terhadap Keputusan

Menabung dengan

Sikap terhadap

Merek sebagai

Variabel Intervening

(Studi pada Bank

BRI Syariah

Kebumen)

Independen(X)

1.Religiusitas

2.Brand Liking

Intervening(Z)

Sikap

Dependen(Y)

Keputusan

Menabung

Khafilah Un

Cahyati

(2017)

Sikap terhadap merek

dapat memediasi pengaruh

religiusitas terhadap

keputusan menabung.

Pengaruh Norma Subjektif Terhadap Keputusan pembelian Melalui Sikap

1 Pengaruh Islamic

Religiosity dan

Norma Subyektif

terhadap Niat Beli

Trend Busana

Muslim:An

Extended of Theory

of Reason Action

Independen(X)

1.Islamic Religiosity

2.Norma Subjektif

Intervening(Z)

Sikap

Dependen(Y)

Niat Beli

Sulis

Riptiono

(2018)

Variabel sikap konsumen

berpengaruh terhadap niat

beli trend busana muslim.

Variabel norma subjektif

berpengaruh signifikan

terhadap niat beli. Jadi

dapat disimpulkan

pengaruh tidak langsung

variabel norma subjektif

melalui sikap berpengaruh

positif. Pengaruh langsung

kedua variabel tersebut

berpengaruh positif

terhadap niat beli. Jika

niat beli seseorang tinggi

maka keputusan untuk

membelipun juga akan

semakin positif.

2 Analisis Pengaruh

Brand Liking,

Subjective Norm,

AttitudeTowards

Brand Terhadap

Keputusan

Pembelian Makanan

Berlabel Halal di

Independen(X)

1. Brand Liking

2. Subjective Norm

Intervening(Z)

AttitudeTowards

Brand

Dependen(Y)

Keputusan

Aditya

Hutama

Putra (2014)

Terdapat pengaruh secara

signifikan dan positif

antara Subjective Norm

terhadap Attitude Towards

Brand. Terdapat pengaruh

secara signifikan dan

positif antara Attitude

Towards Brand terhadap

22

Kota Semarang Pembelian Keputusan Pembelian.

Dalam hasil penelitian

tersebut juga dapat

disimpulkan jika pengaruh

tidak langsung antara

Subjective Norm terhadap

keputusan pembelian

melalui Attitude Towards

Brand juga memiliki

pengaruh yang positif

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak

pada objek penelitian dan variabel-variabel penelitian yang digunakan.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ditambah maupun dikurangi

dalam masing-masing penelitian.Dalam penelitian ini penulis juga

menggunakan uji path analysisdengan variabel sikap sebagai variabel

intervening.Dalam penelitian terdahulu hasil penelitian yang didapatkan

terdapat gap antara variabel penelitian yang satu dengan yang penelitian yang

lainnya, sehingga membuat peneliti harus meneliti kembali variabel-variabel

tersebut dengan objek penelitian yang berbeda.

B. Landasan Teori

1. Theory of Planned Behavior

Ajzen dan Fishbein telah mengembangkan teori tindakan beralasan

(Theory of Reasoned Action) yang menjadi dasar pemahaman terhadap

hubungan antara sikap dan perilaku yang sebelumnya masih dipandang

kontroversial. Teori tindakan beralasan Ajzen dan Fishbein, (1980),

23

mengasumsikan perilaku ditentukan oleh keinginan individu untuk

melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu atau sebaliknya.

Keinginan ditentukan oleh dua variabel independen termasuk sikap dan

norma subyektif. Model TRA memiliki keterbatasan dalam memprediksi

minat dan perilaku konsumen karena konsumen tidak memiliki kontrol

atas kehendak perilaku mereka. Padahal tidak sepenuhnya semua perilaku

manusia terjadi atas kehendak sendiri.Theory of Reason Action yang

diusulkan oleh Ajzen dan Fishbein (1980), diperbaharui dengan teori

perilaku direncanakan (Theory Of Planned Behavior) oleh Ajzen (1991),

telah digunakan dalam beberapa dekade terakhir untuk meneliti keinginan

dan perilaku. Ajzen (2002) mengemukakan bahwa Theory Of Planned

Behavior telah muncul sebagai salah satu dari kerangka kerja yang paling

berpengaruh dan konsep yang populer pada penelitian dibidang

kemanusiaan.Teori perilaku direncanakan ini dikembangkan dari teori

tindakan beralasan dengan memasukan tambahan yaitu pembangun

perilaku kontrol yang dirasakan. Teori Ajzen tentang sikap terhadap

perilaku mengacu pada derajat mana seseorang memiliki penilaian

evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungkan dari perilaku dalam

sebuah pertanyaan (Ajzen,1991). Hubungan sikap terhadap perilaku

merupakan keyakinan individu terhadap perilaku yang menggambarkan

probabilitas subyektif bahwa perilaku dalam pertanyaan akan

menghasilkan hasil tertentu dan evaluasi menggambarkan penilaian

24

implisit. Norma subyektif mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan

untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu (Ajzen,1991). Norma

subjektif merupakan keyakinan normatif yang berkaitan dengan persepsi

individu tentang bagaimana kelompok melihat perilaku dan evaluasi yang

pada umumnya diekspresikan sebagai motivasi individu untuk mematuhi

kelompok-kelompok rujukan. Persepsi kontrol perilaku yang dirasakan

merupakan kendali keyakinan yang mencakup persepsi individu

menunjukan kemudahan atau kesulitan melakukan perilaku (Ajzen,1991).

Persepsi kontrol perilaku merupakan kendali keyakinan dari persepsi

individu mengenai kemudahan mendapatkan sumber daya atau media dan

juga kemampuan maupun ketrampilan yang dapat dilakukan. Dari adanya

sumber daya dan ketrampilan yang dimiliki apakah memiliki peluang

kemudahan dalam melakukan suatu kegiatan.

Theory Of Planned Behavior yang mencakup tiga faktor yaitu

sikap, norma subjektif dan persepsi perilaku kontrol yang dapat digunakan

untuk memprediksi atau mengukur perilaku apakah seseorang akan

melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dari teori tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut.

25

Sumber : Ajzen, I. (1991)

Gambar 2.1

Teori Perilaku Direncanakan (Theory of Planned Behavior)

Teori perilaku terencana (Theory of planned behaviour atau TPB)

menunjukan bahwa tindakan manusia diarahkan oleh tiga macam

kepercayaan-kepercayaan. Ketiga kepercayaan-kepercayaan tersebut

adalah (Ajzen (1991):

a. Kepercayaan perilaku (behavior belieft) yaitu kepercayaan tentang

kemungkinan terjadinya perilaku. Di TRA, ini disebut dengan sikap

(attitude) terhadap perilaku.

b. Kepercayaan normatif (normative beliefs) yaitu kepercayaan tentang

ekspetasi-ekspetasi normatif dari orang-orang lain dan motivasi untuk

Behavioral

Beliefs

Normative

Beliefs

Attitude

Toward the

Behavior

Subjective

Norm

Control

Beliefs

Perceived

Behavioral

Control

intention Behavior

26

menyetujui ekspetasi-ekspetasi tersebut. Di TRA ini disebut dngan

norma-norma subjektif sikap (Subjektif norm) terhadap perilaku.

c. Kepercayaan kontrol (control beliefs) yaitu kepercayaan tentang

keberadaan faktor-faktor yang akan memfasilitasi atau merintangi

kinerja dari perilaku dan kekuatan persepsian dari faktor-faktor

tersebut. Di TRA konstruk ini belum ada dan ditambahkan di TPB.

2. Pengetahuan Produk

a. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan adalah semua informasi yang dimiliki konsumen

mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan

lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi

yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen (Sunyoto,

2013).

b. Jenis-jenis pengetahuan

Menurut Peter & Olson (2013) secara luas, terdapat dua jenis

pengetahuan yaitu yang pertama pengetahuan umum mengenai

lingkungan dan perilaku mereka, kedua pengetahuan prosedur

mengenai cara melakukan sesuatu.

1) Pengetahuan umum (general knowledge) membahas interprestasi

konsumen atas informasi relevan dalam lingkungan. Misalnya

konsumen menciptakan pengetahuan umum mengenai kategori

27

produk, toko atau bank, perilaku tertentu, orang lain atau mereka

sendiri.

2) Pengetahuan prosedural (prosedural knowledge) yaitu

pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu. Pengetahuan

prosedural juga tersimpan dalam memori sebagai jenis hubungan

“jika…, maka…” antara konsep (peristiwa) dan perilaku yang

bersesuaian.

c. Pengertian produk

Pengertian produk menurut Kotler dan Armstrong (2004) adalah

segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan

perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman

subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha

untuk mencapai tujuan oganisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan

kegiatan konsumen, ssesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi

serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai

persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil

produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan

dasar pengambilan keputusan konsumen.

Tjiptono (2010) dalam Syahputra (2018) mengartikan produk

sebagai : “segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan,

dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh

28

kebutuhan/keinginan pasar yang bersangkutan”. Produk yang ditawarkan

tersebut meliputi: barang, jasa, orang/pribadi, organisasi, dan ide. Secara

lebih rinci, konsep produk meliputi: barang, kemasan, merk, label, harga,

kualitas, pelayanan, dan jaminan.

Dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu

memikirkan secara mendalam lima tingkatan produk (Kotler,2005). Lima

tingkatan produk tersebut yaitu:

1) Manfaat ini (core benefit), yaitu manfaat ini atau manfaat yang

sesungguhnya didapat ketika konsumen membeli sebuah produk

2) Produk dasar (basic product), yaitu adanya manfaat tambahan dari

manfaat ini produk tersebut.

3) Produk yang diharapkan (expected product), yaitu beberapa kondisi

yang biasanya diharapkan oleh pembeli ketika mereka membeli suatu

produk.

4) Produk yang ditingkatkan (augmented product), yaitu manfaat atau

pelayanan yang diberikan oleh produk yang membedakan produk

tersebut dengan produk pesaing.

5) Calon produk (potential product), yaitu meliputi segala kemungkinan

peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau

tawaran tersebut pada masa yang akan datang.

29

d. Pengertian Pengetahuan produk

Pengetahuan produk telah menjadi isu sentral dari studi perilaku

pelanggan. Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi sejumlah besar

penelitian telah difokuskan pada perah pengetahuan produk dalam

peningkatan penjualan produk perusahaan. Pengetahuan produk telah

dikembangkan lebih baik dan lebih komplek semata dengan baik

dirumuskan kriteria keputusan (Kotler, 2009).

Product knowledge adalah pengetahuan konsumen tentang suatu

produk. Rao dan Sieben dkk (1992) dalam Waluyo dan Pamungkas

(2003) mendefinisikanproduct knowledge sebagai cakupan seluruh

informasi akurat yang disimpan dalam memori konsumen yang sama

baiknya dengan persepsinya terhadap pengetahuan produk. konsumen

yang berpengetahuan lebih tinggi akan lebih realistis dalam pemilihan

sesuai dengan harapannya. Menurut Sumarwan (2011) mendefinisikan

pengetahuan produk sebagai kumpulan berbagai macam informasi

mengenai produk. pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek,

terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan

kepercayaan mengenai produk.

Ada tiga jenis pengetahuan produk menurut Peter dan Olson

(Sumarwan, 2011):

30

1) Pengetahuan tentang atrubut produk : pengetahuan mengenai atribut

produk akan mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilam

keputusan. Pengetahuan yang lebih banyak mengenai atribut suatu

produk akan memudahkan konsumen untuk memilih produk yang

akan dibelinya.

2) Pengetahuan tentang manfaat produk : konsumen sering berfikir

mengenai manfaat (baik itu manfaat positif maupun negatif) yang

akan ia rasakan jika mengonsumsi atau membeli suatu produk, bukan

mengenai atributnya. Pengetahuan tentang manfaat produk adalah

penting bagi konsumen, karena pengetahuan ini akan mempengaruhi

keputusan pembeliannya.

3) Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk: setelah

konsumen menggunakan suatu produk maka mereka akan merasakan

manfaat yang diberikan oleh produk tersebut. Suatu ukuran seseorang

dikatakan puas apabila apa yang ia rasakan atau didapatkan adalah

sama atau melebihi dari apa yang ia harapkan.

3. Religiusitas

a. Pengertian religiusitas

Istilah agama berasal dari beberapa bahasa antara lain religion

(inggris), religie (belanda), religi (latin), dan dien (arab). Harun

Nasution menjelaskan pengertian agama berdasarkan asal kata yaitu

al-Din, religi (relegere, religare) dan agama. Al-Din berarti undang-

31

undang atau hukum. Dalam bahasa arab, akata ini mengandung arti

menguasai, menundukan, patuh utang, balasan, kebiasaan. Kemudia

kata religi (latin) atau relegere berarti mengumpulkan dan membaca,

sedangkan religare berarti mengikat. Adapun kata agama terdiri dari

a= tidak; gam= pergi yang mengandung arti tidak pergi, tetap ditempat

atau diwarisi turun-temurun (jalaluddin,2010).

Menurut Anshori dalam Ghufron & Risnawati (2010) agama

menunjuk pada aspek-aspek formal yang berkaitan dengan aturan dan

kewajiban, sedangakan religiusitas menunjuk pada aspek agama yang

telah dihayati oleh seseorang dalam hati. Ghufron & Risnawati

menegaskan lebih lanjut bahwa religiusitas merupakan tingkat

keterikatan individu terhadap agamanya. Apabila individu telah

menghayati dan menginternalisasikan ajaran agamanya, maka ajaran

agama akan berpengaruh dalam segala tindakan dan pandangan

hidupnya. Religiusitas adalah simbol, sistem keyakinan, sistem niali,

dan sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat

pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi

(Glock dan Stark, 1965 dalam Riptiono,2018).

Keberagamaan atau religiusitas adalah sesuatu yang amat

penting dalam kehidupan manusia. Keberagamaan atau religiusitas

diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan. Aktivitas beragama bukan

hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah),

32

tapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan

supranatural. Bukan hanya yang berkaitan dengan aktivitas yang

tampak dan dapat dilihat mata, tapi jugaaktivitas yang tak tampak dan

terjadi dalam hati seseorang. Sikap religiusitas merupakan integrasi

secara komplek antara pengetahuan agama, perasaan serta tindakan

keagamaan dalam diri seseorang. Religiusitas dapat dilihat dari

aktivitas beragama dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan secara

rutin dan konsisten (Astogini,2011).Ajaran-ajaran agama

mempengaruhi sikap, motivasi, persepsi, dan perilaku konsumen

dalam mengonsumsi barang dan jasa (Sumarwan, 2015).

b. Dimensi religiusitas

Menurut Glock & Stark dalam (Ancok, 2008) mengatakan

bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas, yaitu:

1) Dimensi keyakinan atau Ideologis

Dimensi keyakinan adalah tingkatan sejauh mana seseorang

menerima hal-hal yang dogmatik dalam agamanya, misalnya

kepercayaan kepada Tuhan, malaikat, surga dan neraka. Pada

dasarnya setiap agama juga menginginkan adanya unsur ketaatan

bagi setiap pengikutnya. Adapun dalam agama yang dianut oleh

seseorang, maka yang terpenting adalah kemauan untuk mematuhi

aturan yang berlaku dalam ajaran agama yang dianutnya. Jadi,

dimensi keyakinan lebih bersifat doktriner yang harus ditaati oleh

33

penganut agama. Dengan sendirinya dimensi keyakinan ini

menuntut dilakukannya praktek-praktek peribadatan yang sesuai

dengan nilai-nilai Islam.

2) Dimensi praktik agama atau ritualistik

Dimensi praktik agama yaitu tingkatan sejauh mana

seseorang mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam

agamanya. Unsur yang ada dalam dimensi ini mencakup

pemujaan, ketaatan, serta hal-hal yang lebih menunjukan

komitmen seseorang dalam agama yang dianutnya. Wujud dari

dimensi ini adalah perilaku mansyarakat pengikut agama tertentu

dalam menjalankan ritus-ritus yang berkaitan dengan agama.

Dimensi praktek dalam agama islam dapat dilakukan dengan

menjalankan ibadah shalat, puasa, zakat, haji ataupun praktek

muamalat lainnya.

3) Dimensi pengalaman atau eksperiensial

Dimensi pengalaman adalah perasaan-perasaan atau

pengalaman yang pernah dialami dan dirasakan. Misalnya merasa

dekat dengan Tuhan, merasa takut berbuat dosa, merasa doanya

dikabulkan, diselamatkan oleh Tuhan, dan sebagainya.

4) Dimensi pengetahuan agama atau intelektual

Dimensi pengetahuan agama adalah dimensi yang

menerangkan seberapa jauh seseorang mengetahui tentang ajaran-

34

ajaran agamanya, terutama yang ada di dalam kitab suci manapun

yang lainnya. Paling tidak seseorang yang beragama harus

mengetahui hal-hal pokok mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-

ritus, kitab suci dan tradisi. Dimensi ini dalam islam meliputi

pengetahuan tentang isi Al-Quran, pokok-pokok ajaran yang harus

diimani dan dilaksanakan, hukum islam dan pemahaman terhadap

kaidah-kaidah keilmuan ekonomi islam/perbankan syariah.

5) Dimensi konsekuensi

Yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku

seseorang dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya dalam

kehidupan sosial, misalnya apakah ia mengunjungi tetangganya

sakit, menolong orang yang kesulitan, mendermakan hartanya, dan

sebagainya.

4. Norma Subjektif

Norma subjektif merupakan bagian dari Theory Of Planned

Behaviour. Norma subjektif adalah persepsi seseorang mengenai tekanan

sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (Ajzen, 1988).

Norma subjektif merupakanpersepsi individu yang berhubungan dengan

orang-orang di sekeliling yang dianggap penting bagi dirinya (seperti :

orang tua, kerabat, teman dekat, rekan kerja atau bisnis, dsb) yang

kemudian akanmempengaruhi individu untuk melakukan atau tidak

35

melakukan tingkah laku tertentu, orang-orang yang dianggapnya penting

bagi dirinya kemudian dijadikan acuan atau patokan untuk mengarahkan

perilaku.

Norma subjektif merupakan kecenderungan yang dipelajari dari

konsumen melalui keyakinannya bahwa referen berfikir tentang sesuatu

yang harus dilakukan oleh konsumen (Albari dan Liriswati, 2004).

Menurut Jogiyanto (2007) dalam Mandey (2015) norma subjektif

merupakan persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-

kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi intensi/minat untuk

melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan.

Norma subjektif juga merupakan fungsi dari keyakinan yang menentukan

individu atau kelompok untuk berfikir apakah ia harus atau tidak

melakukan perilaku.

Norma subjetif ditentukan oleh adanya keyakinan normatif

(normative belief) dan keinginan untuk mengikuti (motivation to comply)

Norma subjektif merupakan fungsi yang didasarkan oleh belief yang

disebut normative belief, yaitu belief mengenai kesetujuan dan atau

ketidaksetujuan yang berasal dari referent atau orang dan kelompok yang

berpengaruh bagi individu (significant other) seperti orang tua, pasangan,

teman dekat, rekan kerja atau lainnya terhadap suatu perilaku(Ajzen,

2005). Norma subjektif tidak hanya ditentukan oleh referent, tetapi juga

ditentukan oleh (motivation to comply). Secara umum individu yakin

36

bahwa kebanyakan referent akan menyetujui dirinya menampilkan

perilaku tertentu, dan adanya motivasi untuk mengikuti perilaku tertentu

akan merasakan tekanan sosial untuk melakukannya. Sebaliknya individu

yang yakin bahwa kebanyakan referent akan tidak menyetujui dirinya

menampilkan perilaku tertentu, dan tidak adanya motivasi untuk

mengikuti perilaku tertentu maka hal ini akan menyebabkan memiliki

norma subjektif yang menempatkan tekanan pada dirinya untuk

menghindari melakukan perilaku tersebut (Ajzen, 2005).

Norma subjektif menjadi prediktor untuk memilih produk halal.

Norma subjektif dalam mempengaruhi sikap tersebut dan niat untuk

memilih produk halal dapat membantu dalam membentuk suatu sikap

(Mukhthar dan Butt, 2012). Lada et al.,(2009)menemukan norma subjektif

untuk menjadi prediktor yang paling berpengaruh dari niat beli yang

kemudian akan mempengaruhi keputusan pembelian.

5. Sikap

Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan

tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan

lama dari seeorang terhadap suatu objek atau gagasan. Orang memiliki

sikap terhadap semua hal : agama, politik, pakaian, makanan, dan lain-

lain. Sikap menempatkan semua itu ke dalam sebuah kerangka pemikiran

yang menyukai atau tidak menyukai suatu objek, bergerak mendekati atau

37

menjauhi objek tersebut. Sikap menyebabkan orang-orang berperilaku

secara cukup konsisten terhadap obyek yang serupa (Kotler,2002). Pada

dasarnya sikap merupakan evaluasi dari seseorang terhadap sesuatu.

Secara umum, sikap dianggap mempunyai tiga komponen utama yaitu

(Peter dan Olson, 2013) :

1) Komponen kognitif (Pengetahuan)

Komponen kognitif mengacu pada kesadaran responden dan

pengetahuannya terhadap beberapa objek atau fenomena.

2) Komponen afektif (Emosi/perasaan)

Komponen afektif mengacu pada preferensi dan kesenangan

responden terhadap obyek atau fenomena.

3) Komponen perilaku (tindakan)

Komponen perilaku mengacu pada perilaku pembeli yang merupa

minat membeli dan membeli.

Sikap konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi

keputusan pembelian seorang konsumen. Konsep sikap sangat erat

kaitannya dengan konsep kepercayaam (Belief) dan Perilaku (behavior).

Sikap merupakan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai

atau tidak disukai.. Kepercayaan konsumen merupakan pengetahuan

konsumen mengenai atribut dan manfaat dari objek tersebut (Peter dan

Olson, 2013). Semakin positif sikap konsumen terhadap atribut kosmetik

38

halal, maka konsumen akan semakin melakukan pembelian aktual pada

kosmetik halal.

6. Keputusan pembelian

a. Definisi keputusan

keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal

dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada

terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah

yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis

dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu begitu besarnya

pengaruh yang akan terjadi jika seandainya rekomendasi yang

dihasilkan tersebut terdapat kekeliruan atau adanya kesalahan-

kesalahan yang tersembunyi karena faktor ketidakhati-hatian dalam

melakukan pengkajian masalah (Fahmi,2016).

b. Tahap-tahap pengambilan keputusan

Guna memudahkan pengambilan keputusan maka perlu

dibuat tahap-tahap yang bisa mendorong kepada terciptanya

keputusan yang diinginkan. Adalah tahap-tahap tersebut adalah

(Fahmi,2016) :

1) Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau

mudah untuk dimengerti.

39

2) Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan

menyusunnya secara prioritas dengan maksud agar adanya

sistematika yang terarah dan terkendali.

3) Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan

tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan

terarah secara lebih spesifik.

4) Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya

masing-masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan

menggunakan model atau uji yang akan dipakai.

5) Memastikan kembali bahwa ,alat uji yang dipergunakan tersebut

telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang

berlaku pada umumnya.

c. Proses pengambilan keputusan

Lahirnya suatu keputusan tidak serta merta berlangsung

secara sederhana begitu, sebab sebuah keputusan itu selalu saja lahir

berdasarkan dari proses yang memakan waktu, tenaga dan pikiran

hingga akhirnya terjadi suatu pengkristalah dan lahirnya keputusan

tersebut. Saat pengambilan keputusam adalah saat dimana kita

sepenuhnya memilih kendali dalam bertindak sedangkan saat

kejadian tak pasti adalah saat dimana sesuatu di luar diri kitalah yang

menentukan apa yang akan terjadi artinya kendali diluar kemampuan

40

kita. Selanjutnya yang dianggap adalah pertanggungjawabab dari

keputusan itu sendiri kepada pihak yang berkepentingan.

Menurut stephen robbins dan mary counlter dalam Fahmi

(2016) proses pengambilan merupakan serangkaian tahap yang terdiri

dari delapan langkah yang meliputi mengidentifikasi masalah,

memilih suatu alternatif, dan mengevaluasi keputusan, adapun proses

pengambilan keputusan itu dapat dilihat pada gambar (lihat gambar

proses pengambilan keputusan).

Gambar 2.2

Proses Pengambilan Keputusan

Mengidentifikasi masalah

Mengidentifikasi kriteria keputusan

Memberi bobot pada kriteria

Mengembangkan alternatif-alternatif

Menganalisis alternatif

Memilih satu alternatif

Melaksanakan alternatif tersebut

Mengevaluasi efektivitas keputusan

41

d. Definisi keputusan pembelian

Machfoedz (2010) dalam Syahputra (2018) mengemukakan

bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses penilaian dan

pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-

kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap

paling menguntungkan. MenurutKotler (2002) keputusan pembelian

adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak

terhadap produk.

Keputusan konsumen merupakan tindakan konsumen dalam

memutuskan sebuah produk yang dianggap menjadi solusi dari

kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut. Setiadi (2003) dalam

Fahmi (2016) mendefinisikan bahwa inti dari pengambilan

keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang

mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku

alternatif atau lebih, dan memilih salah satu di antaranya. Hasil dari

proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara

kognitif sebagai keinginan berperilaku. Menurut Philip kotler dalam

Assauri (2014) menyatakan bahwa ada lima tahap yang terdapat

dalam proses pembelian, yaitu : timbulnya kebutuhan, pencarian

informasi, pengevaluasian perilaku, perbuatan keputusan untuk

membeli, dan perilaku atau perasaan setelah pembelian dilaksanakan.

42

Sumber : Kotler & Amstrong,2008

Gambar 2.3

Tahapan dalam Proses Pembelian

Penjelasan dari gambar 2.2 adalah sebagai berikut :

1) Pengenalan kebutuhan : Tahap ini merupakan tahap pertama yang

dilalui konsumen dalam proses keputusan pembelian, dimana

mereka menyadari suatu masalah atau kebutuhannya.

2) Pencarian informasi : Tahap ini merupakan tahap proses

keputusan pembeli dimana konsumen mencari informasi lebih

banyak yang berhubungan dengan kebutuhan mereka. Konsumen

dapat memperoleh infomasi dari berbagai sumber. Sumber ini

meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan),

sumber komersial (iklan,wiraniaga, situs Web, dll), sumber publik

(media massa, organisasi, pemeringkat konsumen, pencarian

internet, dan sumber pengalaman (penanganan, pemeriksaan,

pemakaian produk)

3) Evaluasi alternative : Tahap ini adalah tahap proses keputusan

pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk

mngevaluasi merek dalam sekelompok pilihan.

Timbulnya

kebutuhan

Keputusan

untuk

membeli

Perasaan/pe

rilaku

setelah

pembelian

dilakukan

Pencarian

informasi

Evaluasi

perilaku

43

4) Keputusan pembelian : Keputusan pembelian konsumen adalah

konsumen membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor

bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.

5) Perilaku pascapembelian : Tahap proses keputusan pembeli dimana

konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian,

berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Jika produk

tidak memnuhi ekspetasi maka konsumen akan kecewa,jika

produk melebihi ekspetasi maka konsumen akan sangat puas.

C. Kerangka Penelitian

Dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan peneliti lain serta

penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka dapat dirumuskan

suatu kerangka penelitian sebagai berikut :

Gambar 2.4Kerangka Penelitian

Pengetahuan

Produk (X1)

Norma Subjektif

(X3)

Religiusitas(X2) Sikap

Konsumen

(Z)

Keputusan

konsumen untuk

membeli produk

kosmetik Safi

berlabel halal (Y)

44

D. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan dan kajian terhadap penelitian dahulu yang

relevan, maka hipotesis yang akan diujikan kebenarannya secara empiris

adalah :

1. Pengaruh pengetahuan produk terhadap sikap pada produk kosmetik

Safi

Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai informasi

mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek,

terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan

kepercayaan mengenai produk (Engel et al, dikutip dari Sumarwan 2011).

Pencarian informasi dari suatu produk merupakan tahapan yang dilakukan

oleh konsumen untuk menentukan produk mana yang cocok untuk dibeli

(Kotler and Keller, 2012). Jika pengetahuan seseorang mengenai suatu

produk semakin tinggi maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap

sikap seseorang untuk membeli suatu produk. hal ini sejalan dengan

penelitian Rochmatun dan Dewi (2017)yang menggunakan Theory of

Reasoned Action yang dijadikan teori dasar dalam penelitiannya yang

menyatakan bahwa pengetahuan produk berpengaruh signifikan terhadap

sikap remaja muslim Indonesia. Dalam penelitian Safira,dkk (2018) yang

juga menggunakan Theory of Reasoned Action yang dijadikan teori

dasarpenelitiannya juga menyebutkan bahwa pengaruh pengetahuan

terhadap sikap konsumen pada produk kosmetik halal memiliki nilai

45

signifikansi yang positif. Berdasarkan penelitian di tersebut, maka penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut,

H1 = Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

sikap pada produk kosmetik Safi.

2. Pengaruh Religiusitas terhadap sikap pada produk kosmetik Safi

Religiusitas adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai,

dan sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat

pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi

(Glock dan Stark, 1965 dalam Riptiono, 2018).Menurut Said, dkk (2014)

dalam Safira,dkk (2018) komitmen pada religiusitas memainkan sebuah

peranan penting dalam membentuk kepercayaan, pengetahuan dan sikap

seseorang. Jadi semakin tinggi tingkat religisitas yang dimiliki oleh

konsumen maka semakin besar sikapnya terhadap produk yang halal. Hal

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riptiono (2018) yang

menggunakan model Theory of Reason Action bahwa pengaruh

religiusitas terhadap sikap konsumen memilki nilai signifikansi yang

positif. Dalam penelitian Sumidah (2018) menyebutkan bahwa pengaruh

religiusitas terhadap sikap konsumen pada produk kosmetik halal memilki

nilai signifikansi yang positif.Dapat disimpulkan bahwa religiusitas

memiliki pengaruh secara positif terhadap sikap konsumen pada produk

46

halal.Berdasarkan penelitian tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis

sebagai berikut,

H2 =Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap pada

produk kosmetik Safi.

3. Pengaruh Norma subjektif terhadap sikap pada produk kosmetik Safi

Norma subjektif adalah persepsi atau pandangan seseorang

terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan memengaruhi

intensi/minat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang

dipertimbangkan (Jogiyanto, 2007). Dalam teori Ajzen (2005) Norma

Subjektif yang didefinisikan sebagai harapan orang-orang disekitarnya

sangat berpengaruh, baik individu maupun kelompok untuk melakukan

atau tidak suatu perilaku tertentu. Norma subjektif seseorang dapat

mempengaruhi sikap seseorang terhadap merek atau produk. hal ini

sejalan dengan penelitian Riptiono (2018) yang menggunakan model

Theory of Reason Action(2018)menunjukkan bahwa variabel norma

subjektif berpengaruh langsung terhadap sikap konsumen pada tren

busana muslim. Selain itu dalam penelitian Putra (2014) juga

menyebutkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh secara signifikan

dan positif antara Subjective norm terhadap Attitude Towards Brand.

Berdasarkan penelitian di tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis

sebagai berikut,

47

H3 = Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap

pada produk kosmetik Safi.

4. Pengaruh pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian

produk kosmetik Safi

Menurut Sumarwan(2011) dalam Yoesmanan (2015)

mendefinisikan pengetahuan produk sebagai kumpulan berbagai macam

informasi mengenai produk. pengetahuan ini meliputi kategori produk,

merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan

kepercayaan mengenai produk. pengambilan keputusan untuk membeli

suatu produk tentu tidak luput dari pengetahuan konsumen akan produk

yang akan dibeli. Pencarian informasi akan produk merupakan tahapan

yang dilakukan konsumen dalam menentukan produk mana yang cocok

untuk dibeli (kotler and keller, 2012 dalam syahputra, 2018).

Pengaruh pengetahuan produk terhadap keputusan konsumen

didukung dalam penelitian yang dilakukan Nailis,dkk (2014), Yoesmana

(2015), dan Santoso,dkk (2014) yang menggunakan Theory of Planned

Behaviour dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pengetahuan produk

memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka penulis mengajukan hipotesis

sebagai berikut.

48

H4 = Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifkan terhadap

keputusan pembelian produk kosmetik Safi.

5. Pengaruh Religiusitas terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik Safi

Religiusitas adalah simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan

sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat pada

persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi (Glock

dan Stark, 1965 dalam Riptiono,2018). Religiusitas itu bukan hanya

terbatas pada urusan ibadah dalam menjalankan shalat saja, tetapi

religiusitas dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam

melakukan suatu kegiatan ataupun dalam mengonsumsi suatu produk guna

untuk memenuhi kebutuhan supaya tercipta keberkahan.

Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Sabarisman,dkk(2018)

yang menggunakan Theory of Planned Behaviour dalam

penelitiannyamenyebutkan bahwa tingkat religiusitas memiliki pengaruh

yang positif terhadap keputusan beli produk halal. Dalam penelitian

Fatmawati (2017) yang menggunakan teori perilaku konsumen juga

menyebutkan bahwa religiusitas berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian. Berdasarkan penelitian tersebut, maka penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut,

49

H5 =Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi.

6. Pengaruh Norma Subjektif terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik Safi

Norma subjektif merupakan bagian dari Theory Of Planned

Behaviour. Norma subjektif adalah persepsi seseorang mengenai tekanan

sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (Ajzen, 1998).

Semakin tinggi persepsi konsumen bahwa terdapat tekanan dalam

lingkungannya untuk menggunakan produk kosmetik halal, maka semakin

positif pula niat beli yang dimiliki. Tekanan yang dirasakan konsumen

berasal dari preferensi keluarga atau teman dekat konsumen terhadap

produk kosmetik halal (Nuzulfah,dkk 2017).

Pengaruh norma subjektif terhadap keputusan konsumen didukung

dalam penelitian yang dilakukan oleh Kapantouw dan Mandey (2015) dan

Rahayu,dkk (2010) yang menggunakan teori consumer behavior dalam

penelitiannya menyebukan bahwa norma subjektif memiliki pengaruh

positif terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan penelitian tersebut,

maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut,

H6 = Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk kosmetik Safi.

50

7. Pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi

Sikap terhadap suatu perilaku (attitude toward behavior)

ditentukan oleh keyakinan terhadap suatu perilaku (behavior beliefs) dan

biaya atau keuntungan dari perilaku tersebut (Ajzen, 1991 dalam

Maghfiroh, 2015). Semakin positif sikap yang dimiliki oleh konsumen

pada produk halal, maka akan semain positif pula keputusan pembelian

yang akan dilakukan. Hal tersebut didukung oleh penelitian Pangestuti

(2018) dan Joesyiana (2017) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa

variabel sikap berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan penelitian tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis

sebagai berikut,

H7 = Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi.

8. Pengaruh pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian

produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai intervening

Menurut Rao dan Sieben yang dikutip dalam Waluyo dan

Pamungkas (2003), pengetahuan produk adalah cakupan seluruh infomasi

akurat yang disimpan dalam memori konsumen yang sama baiknya

dengan persepsinya terhadap pengetahuan produk. Jika pengetahuan

seseorang mengenai suatu produk semakin tinggi maka akan semakin

besar pengaruhnya terhadap sikap seseorang dalam niat untuk membeli

51

suatu produk. hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rochmatun dan Dewi (2017) yang menggunakan teori Theory Of Planned

Behaviourdalam penelitiannya hasil koefisien jalur, pengaruh tidak

langsung variabel Pengetahuan (X1) terhadap variabel Niat Beli (Z)

melalui variabel Sikap (Y) sebesar 7.10% dan sisanya sebesar 92.9%

dipengaruhi oleh variabel lain. Pengaruh langsung variabel pengetahuan

(X1) terhadap niat beli (Z) adalah sebesar 1.4% yang lebih kecil jika

dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung variabel Pengetahuan (X1)

terhadap variabel Niat Beli (Z) melalui variabel Sikap (Y). Hal ini

menunjukkan bahwa sikap (Y) memiliki peranan yang cukup besar untuk

meningkatkan niat beli (Z) remaja muslim untuk membeli produk

kosmetik halal. Jika niat beli seseorang tinggi maka keputusan untuk

membeli juga akan tinggi. Berdasarkan penelitian di tersebut, maka

penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut,

H8 = pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel

intervening.

9. Pengaruh Religiusitas terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik Safi dengan sikap sebagai intervening

Religiusitas adalah simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan

sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat pada

persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi (Glock

52

dan Stark, 1965 dalam Riptiono,2018). Jika semakin tinggi tingkat

religisitas yang dimiliki oleh konsumen maka semakin besar sikapnya

terhadap produk dan keputusan pembelian produk yang halal. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rochmatun dan Dewi (2017)

yang menggunakan teori Theory Of Planned Behaviour dalam

penelitiannya hasil koefisien jalur, pengaruh tidak langsung variabel

Religiusitas (X2) terhadap variabel Niat Beli (Z) melalui variabel Sikap

(Y) sebesar 8.35% dan sisanya sebesar 91.65% dipengaruhi oleh variabel

lain diluar penelitian ini. Pengaruh langsung variabel religiusitas (X2)

terhadap niat beli (Z) adalah sebesar 0.8% yang lebih kecil jika

dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung variabel Religiusitas (X2)

terhadap variabel Niat Beli (Z) melalui variabel Sikap (Y). Hal ini

menunjukkan bahwa sikap (Y) memiliki peranan yang cukup besar untuk

meningkatkan niat beli (Z) remaja muslim untuk membeli produk

kosmetik halal. Jika nait beli seseorang positif maka keputusan untuk

membeli juga akan positif. Berdasarkan penelitian tersebut, maka penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut,

H9 =Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel

intervening.

53

10. Pengaruh Norma subjektif terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik Safi dengan sikap sebagai intervening

Norma subjektif merupakan bagian dari Theory Of Planned

Behaviour,. Norma subjektif adalah persepsi seseorang mengenai tekanan

sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (Ajzen, 1998).

Berbagai penelitian yang relevan dengan penelitian ini menunjukkan

bahwa norma subyektif mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap niat beli konsumen dan keputusan pembelian konsumen. Dalam

penelitian Putra (2014) yang menggunakan teori Theory Of Planned

Behaviour dalam penelitiannya juga menyebutkan terdapat pengaruh

secara signifikan dan positif antara Subjective Norm terhadap Attitude

Towards Brand dan juga terdapat pengaruh secara signifikan dan positif

antara Attitude Towards Brand terhadap Keputusan Pembelian. Dalam

hasil penelitian tersebut juga dapat disimpulkan jika pengaruh tidak

langsung antara Subjective Norm terhadap keputusan pembelian melalui

Attitude Towards Brand terhadap keputusan pembelian juga memiliki

pengaruh yang positif. Berdasarkan penelitian tersebut, maka penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut,

H10 = Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel

intervening.

54

Tabel 2.2

Hipotesis Penelitian

H1 Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap pada

produk kosmetik Safi

H2 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap pada produk

kosmetik Safi

H3 Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap pada

produk kosmetik Safi

H4 Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi

H5 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

produk kosmetik Safi

H6 Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi

H7 Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusanpembelian produk

kosmetik Safi

H8 pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap

keputusan pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel

intervening

H9 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel intervening

H10 Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel intervening

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian

kuantitatif karena penelitian ini disajikan dengan angka dan perhitungannya

menggunakan metode statistik. Data kuantitatif merupakan data yang diukur

dalam suatu skala numerik (angka), yang dapat dibedakan menjadi data

interval dan data rasio (Kuncoro,2013).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kota Semarang. Karena pemasaran produk

kosmetik Safi telah tersebar diberbagai mall yang ada di kota Semarang dan

untuk kota-kota kecil seperti ungaran, salatiga dan lain sebagainya masih agak

sulit untuk menemukan produk kosmetik Safi. Jadi penulis akan mencoba

meneliti di sekitar kota Semarang karena kemungkinan besar konsumen

produk Safi di kota semarang jumlahnya banyak. Waktu Pelaksanaan pada

bulan Februari sampai selesai.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2016). Populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan

56

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah himpunan individu

atau objek yang banyaknya terbatas dan tidak terbatas. Populasi yang

terbatas itu merupakan populasi yang dapat dihitung dan diketahui

jumlahnya. Sedanngkan populasi tidak terbatas, sulit dihitung jumlahnya

(Tika,2006). Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh konsumen

produk Safi yang berada di kota Semarang. Jumlah populasi konsumen

Safi dalam penelitian ini tidak dapat diketahui secara pasti jumlahnya.

2. Sampel

Sampel dapat diartikan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi yang merupakan bagian dari populasi (Sugiyono,

2006). Atau juga dapat diartikan sampel merupakan bagian suatu subjek

atau objek yang mewakili populasi (Tika,2006). Sampel yang diambil

dalam penelitian ini adalah konsumen produk kosmetik Safi yang berada

di kota semarang.

Metode dalam dalam pengambilan sampel menggunakan

metodenon probability sampling dengan teknik purposive sampling

merupakan teknik menentukan sampel dengan pertimbangan khusus

sehingga layak untuk dijadikan sampel (Sugiyono,2009). Kriteria

respondennya adalah para wanita pengguna poduk kosmetik Safi dan

beragama islam. Jumlah populasi konsumen produk Safi di kota Semarang

57

tidak diketahui secara jelas jumlahnya. Menurut Wibisono dalam Riduwan

dan Akdon (2013) pada penelitian yang besaran populasinya tidak

diketahui dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

( ) (

)

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Zα/2 = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5%= 1,96

ɛ = margin of error yang bisa di toleransi dan ditetapkan sebesar 10% .

Melalui rumus di atas, jumlah sampel yang diperoleh sebesar :

( ) (

)

( ) (

)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, sampel yang diambil sebanyak

96,4.Kemudian peneliti mengambil sampelnya menjadi 100 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengertian Data

Data penelitian merupakan informasi mentah yang tersedia, yang

diperoleh melalui survei atau observasi, fakta yang diberikan

58

kepadapeneliti dan lingkungan studinya (Wijaya,2013). Data merupakan

sekumpulan bukti atau fakta yang dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan

tertentu (Tika, 2006).

2. Sumber dan Jenis Data

Jenis data dalam penelian ini adalah data primer .Menurut

Mustafa (2009) data primer adalah data yang diperoleh berdasarkan

pengukuran secara langsung oleh peneliti dari sumbernya (subjek

penelitian). Data primer bisa diperoleh dari narasumbernya secara

langsung bisa yang dijadikan sebagai objek penelitian sebagai sarana

untuk mencari informasi ataupun data. atau juga dapat diartikan data

primer itu merupakan data yang diperoleh dari sumber dan bersifat

mentah atau belum diolah. Data primer belum mampu memberikan

informasi dalam pengambilan keputusan sehingga perlu diolah lebih

lanjut (Wijaya, 2013).

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Angket (Kuesioner)

Menurut Hudori Nawawi dalam Tika (2006) angket

(kuesioner) adalah usaha mengumpulkan informasi dengan

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara

tertulis oleh responden. Kuesioner ini disebarkan dengan metode

offlinedan online. Offline yaitudengan cara menyebarkan secara

59

langsung kuesioner hard copy ke responden.sedangakan online yaitu

dengan cara menyebarkan secara tidak langsung melalui media google

form.

b. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan metode pencarian informasi dari

buku-buku dan sumber-sumber lain yang relevan dengan masalah

yang dibahas dalam penelitian ini. Pencarian informasi ini dapat

bersumber pada jurnal, buku, dan referensi yang berkaitan dengan

bahan penelitian.

E. Skala Pengukuran

Skala pengkuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Dalam

penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,

yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert,

maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun

item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan

(Sugiyono, 2016). Jawaban dari setiap item yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Berikut tabel

rentang penilaian dalam skala likert.

60

Tabel 3.1

Skala Likert

No. Pertanyaan

SS S TT TS STS

Keterangan :

SS =Sangat Setuju

S =Setuju

TT =Tidak Tahu

TS =Tidak Setuju

STS =Sangat Tidak Setuju

F. Definisi Konsep dan Operasinal

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas (independent variables)

Variabel bebas (independent variables) merupakan suatu

variabel yang dapat mempengaruhi variabel lainnya (Tika, 2006).

Variabel bebas (independent variables) adalah variabel yang

mempengaruhi (stimulus) atau variabel yang nilainya tidak

dipengaruhi oleh variabel lain (Wijaya, 2013). Dalam penelitian ini

61

variabel independennya adalah pengetahuan produk (X1), religiusitas

(X2), dan norma subjektif (X3).

b. Variabel Terikat (dependent Variables)

Variabel terikat (dependent variables) adalah variabel yang

dipengaruhi (respon) atau variabel yang nilainya tergantung oleh

perubahan variabel lain (Wijaya, 2013). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y)

c. Variabel Intervening (intervening variables)

Variabel intervening merupakan variabel yang secara teoritis

mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan

dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur (Sugiyono, 2014).

Variabel intervening ini merupakan variabel perantara antara variabel

independen yang variabel dependen, yang mana variabel independen

tidak mempengaruhi langsung terhadap variabel dependen tetapi

melalui variabel perantara yaitu variabel intervening. Variabel

intervening dalam penelitian ini adalah sikap(Z).

62

G. Definisi Operasinal Variabel

Tabel 3.2

Variabel dan indikator penelitian

Variabel Konsep variable Indikator Skala

ukur

Pengetahuan

produk (X1)

Menurut Rao dan Sieben yang

dikutip dalam Waluyo dan

Pamungkas (2003),

pengetahuan produk adalah

cakupan seluruh informasi

akurat yang disimpan dalam

memori konsumen yang sama

baiknya dengan persepsinya

terhadap pengetahuan produk.

1. atribut produk

2. manfaat fisik

3. manfaat psikologis

4. nilai-nilai

(Peter dan Olson,2010 dalam

Mawardi, 2018)

Skala

Likert

Religiusitas

(X2)

Religiusitas adalah simbol,

sistem keyakinan, sistem niali,

dan sistem perilaku yang

terlembagakan, yang semuanya

itu berpusat pada persoalan-

persoalan yang dihayati sebagai

yang paling maknawi (Glock

dan Stark, 1965 dalam

Riptiono,2018).

1. keyakinan

2. praktik agama

3. pengalaman

4. pengetahuan agama

5. pengamalan

(Glock and Stark, 1965 dalam

Nasrullah, 2015)

Skala

Likert

Norma

subjektif

(X3)

Norma subjektif merupakan

bagian dari Theory Of Planned

Behaviour, norma subjektif

adalah persepsi seseorang

mengenai tekanan sosial untuk

melakukan atau tidak

melakukan perilaku (Ajzen,

1998)

1. Normative beliefs

2. Motivation to comply

(Ajzen, 2005)

Skala

Likert

Sikap (Y1) Sikap adalah evaluasi, perasaan

emosional, dan kecenderungan

tindakan yang menguntungkan

atau tidak menguntungkan dan

bertahan lama dari seeorang

terhadap suatu objek atau

gagasan (kotler,2002)

1. komponen Kognitif

(kepercayaan merek)

2. komponen afektif (evaluasi

merek)

3. komponen konatif (maksud

untuk membeli)

(Kotler dan Armstrong, 2008)

Skala

Likert

Keputusan

pembelian

(Y2)

keputusan pembelian adalah

tindakan dari konsumen untuk

mau membeli atau tidak

terhadap produk (Kotler ,2002).

1. pengenalan kebutuhan

2. pencarian informasi

3. evaluasi alternatif

4. keputusan pembelian

5. perilaku pasca pembelian

(Kotler dan Keller, 2009)

Skala

Likert

63

H. Instrumen Penelitian

1. Uji Instrumen

a. Uji Reliabilitas

Menurut Arukinto (2010), realiabilitas menunjukan pada suatu

pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut

sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan mengarahkan responden

untuk memilih pada suatu jawaban tertentu. Uji reliabilitas dilakukan

untuk memperoleh gambaran keajegan atau isntrumen penelitian yang

akan digunakan sebagai alat pengumpulan data.

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu

tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes

tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Hartono (2011)

menerangkan bahwa pengukuran dikatakan reliable jika dapat

dipercaya. Supaya dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus

akurat dan konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran

terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda.

Pengukuran reliabilitas instrument dalam penelitian ini dengan

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Hal ini

dikarenakaninstrument yang diuji skornya bukan 1 dan 0 melainkan

64

skala dengan nila 1 – 5. Rumus perhitungannya sebagai berikut

(Mushtafa, 2009):

Cronbach’s Alpha = (

|

)

Keterangan :

Q = Banyaknya butir dalam suatu variabel

Sqi = Varians skor tiap butir

Sx = Varians skor total butir tersebut

Rxy = Mean korelasi antar butir

Sekaran (2003) dalam Mushtafa (2009) menyatakan bahwa,

jika koefisien reliabilitas perhitungan menunjukkan angka ≥ 0,6 maka

dapat disimpulkan bahwa instrumen yang bersangkutan dinyatakan

reliabel.

b. Uji Validitas

Validitas menurut Arikunto (2010) adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Sebuah instrumen bisa dikatakan valid apabila instrument tersebut

mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkap dari

variabel yang diteliti secara tepat.

65

Sedangkan Hartono (2011) menyimpulkan bahwa validitas

menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang

seharusnya diukur. Validitas dalam hal ini behubungan dengan

ketetapan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya.

Validitas berhubungan dengan kenyataan dan tujuan dari pengukuran.

Hartono juga mengatakan bahwa pengukuran dikatakan valid jika

mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Alat ukur yang tidak

valid akan memberikan memberi hasil ukuran menyimpang dari

tujuannya.

Rumus yang digunakan adalah (Mushtafa : 2009) :

∑xiy

Rxiy =

√( )( )

Jika Xi = skor butir ke I = 1,2,3,….

MX = rata-rata skor pada tiap butir

Y = skor total dari seluruh butir

MY = rata – rata skor total.

Mustafa (2009), berdasarkan pedoman aturan umum yang

biasa digunakan (rule of thumb), disimpulkan bahwa butir yang diuji

dinyatakan valid apabila taraf signifikasi yang dihasilkan dari uji t

tersebut ≤ 0,05.

66

2. Uji Statistik

a. Uji t

Ghozali (2011), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Adapun ketentuan

penerimaan atau penolakan apabila angka signifikansi dibawah atau

sama dengan 0,05 maka diterima yang artinya signifikan dan

sebaliknya, dengan ketentuan:

: Jika nilai sig penelitian < 0,05 maka diartikan bahwa

pengetahuan produk, religiusitas, norma subjektif, dan sikap

konsumen secara parsial berpengaruh terhadap keputusan

pembelian.

: Jika nilai sig penelitian > 0,05 maka diartikan pengetahuan

produk, religiusitas, norma subjektif, dan sikap konsumen secara

parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

b. Uji R2

Ghozali (2011), koefisien determinasi ( ) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara

nol dan satu.Nilai ( ) adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai yang

67

mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen memberikan

hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Ghozali (2011), menyatakan bahwa uji multikolinieritas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.

Multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)

variance inflanation factor (VIF). Kedua ukuran tersebut menunjukan

ukuran setiap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur

variabilitas variabel independen yang dipilih dan tidak dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama

dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Cara untuk

mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinieritas dengan melihat

nilai Variance Inflanation Factor (VIF), apabila nilai VIF kurang dari

10 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas.

b. Uji Heterokedastisitas

Ghozali (2011), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian

68

nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian

dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas bisa di analisis dengan

menggunakan metode rank spearman. Jika probabilitas signifikansinya

diatas tingkat kepercayaan 5% atau 0,05 dapat disimpulkan bahwa

model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Ghozali (2011), menerangkan bahwa uji normalitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal. Untuk data berdistribusi normal

atau tidak, salah satunya dengan menggunakan deteksi normalitas, bisa

dilihat dari nilai kolmogorof smirnov.

Jika nilai signifikansinya α ≥ 0,05 maka berdistribusi normal.

Sedangkan Blank (1982) menjelaskan mengenai asumsi CLT (central

limit theorem) yang dapat mengijinkan penggunaan teori distribusi

normal dalam mengelola data yang tidak berdistribusi normal. Teori

CLT berbunyi “suatau populasi bisa berasal dari suatu distribusi yang

belum diketahui nilai mean µ dan varian . Dengan mengambil

69

sampel sebesar n dari populasi tersebut, semakin besar nilai n

distribusi dari sampel mean akan mendekati distribusi normal.

Hal inilah yang mendasari nilai n≥30 yang dibutuhkan agar

suatu data dianggap menyebar normal. Artinya jika dapat

mengumpulkan sampel sebanyak 30 fari sembarang data yang besar

maka rata-rata nilai sampel yang kita ambil diasumsikan menyebar

normal sesuai dengan teori limit pusat diatas atau teori CLT.

4. Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur/path analysis adalah alat analisis statistik yang

digunakan untuk menganalisis pola hubungan kausal antar variabel dengan

tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung, baik secara

serempak maupun secara sendiri-sendiri beberapa variabel penyebab

terhadap sebuah variabel akibat (Muhidin dan Abdurahman, 2007). Menurut

Ghozali (2013) Analisis jalur bertujuan untuk menguji pengaruh variabel

intervening dan digunakan untuk menaksir hubungan antara tiga variabel

atau lebih. Analisis jalur tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan

tidak dapat digunakan untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel.

Hubungan langsung terjadi jika variabel independen mempengaruhi variabel

dependen tanpa adanya variabel intervening yang memediasi kedua variabel

tersebut. Sedangkan hubungan tidak langsung terjadi jika variabel variabel

intervening memediasi antara variabel independen dan variabel dependen.

70

Pada penelitian ini analisis jalur/path analysis digunakan yaitu

untuk menganalisis pengaruh pengetahuan produk, religiusitas, norma

subjektif, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. Model

penelitian yang dapat dijadikan pedoman analisis jalur adalah :

e1 e2

Pzx1

Pyx1

Pyx2 Pzy

Pyx3

Pzx3

Pzx2

Gambar 3.1

Bagan Analisis Jalur

Dari bagan analisis jalur tersebut dapat diturunkan menjadi dua sub

struktur dalam melakukan analisis jalur.

Keterangan :

Pengetahuan

produk

Religiusitas Sikap Keputusan

pembelian

Norma

subjektif

71

X1 = Pengetahuan produk

X2 = Religiusitas

X3 = Norma subjektif

Y = Keputusan pembelian

Z = Sikap

Pzx1 = koefisien jalur pengetahuan produk terhadap sikap

Pzx2 =koefisien jalur religiusitas terhadap sikap

Pzx3 = koefisien jalur norma subjektif terhadap sikap

e1 = faktor lain yang mempengaruhi pengungkapan sikap

Pyx1 = koefisien jalur pengetahuan produk terhadap keputusan

pembelian

Pyx2 = koefisien jalur religiusitas terhadap keputusan pembelian

Pyx3 = koefisien jalur norma subjektif terhadap keputusan

pembelian

e2 = faktor lain yang mempengaruhi pengungkapan keputusan

pembelian

72

I. Alat Analisis

Data dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah data

kuantitatif. data kuantitatif merupakan data-data yang berupa angka-angka

atau pernyataan-pernyataan yang dinilai dan dianalisis dengan analisis statistik

dengan bantuan program SPSS. Program SPSS merupakan program komputer

statistik yang berfungsi untuk membantu mengolah data-data statistik secara

cepat, tepat, dan efisien.

73

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian

Safi merupakan produk skincare halal diperuntukan khusus untuk

wanita muslimah dan secara umum untuk perempuan guna untuk perawatan

kulit wajah. Safi merupakan kosmetik yang aman serta tidak mengandung

bahan yang berbahaya serta bersertifikasi halal. Safi merupakan produk

kosmetik yang berasal dari Negara Malaysia. Safi sudah 34 tahun hadir di

Malaysia dan menjadi Brand Skincare no. 1 di Malaysia. Rangkain dari

produk Safi dibuat oleh Safi Research Institute dengan fasilitas riset yang

berlokasi di Subangg, Malaysia. Safi Research Institute memperkerjakan 100

ilmuwan dan ahli untuk membuat produk skincare halal yang tak hanya herbal

namun efektif dengan memadukan kekayaan alam dan menggunakan

teknologi modern (www.Safi.com)

Safi diluncurkan di Indonesia pada bulan maret 2018. Karena

mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam menjadi salah satu sebab

Safi meluncurkan produknya di Indonesia dengan wanita muslim yang

menjadi segmen pasarnya. Safi skincare sebelum diluncurkan di Indonesia

terlebih dahulu melakukan riset mendalam selama dua tahun pada konsumen

Indonesia. Dalam pemasaranya Safi mengunakan konsep halal, natural, dan

teruji. Halal merupakan platform (dasar) untuk setiap produk yang

74

diluncurkan, yang menjamin bahan baku, proses pembuatan serta produk jadi.

Natural yaitu dengan mengunakan bahan alami terbaik sebagai penggerak

utama untuk keefektifan produk. Teruji yaitu produk yang halal (aman),

natural (alami) dan Teruji (efektif) untuk memenuhi harapan wanita muslim

suapaya dapat mendapatkan kecantikan yang sesungguhnya dan mencapai

potensi dirinya. Rangkaian Safi skincare yang hadir di Indonesia ada 3 jenis :

1. Safi natural white

2. White ekpert

3. Age dafy

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan skincare Safi

menggunakan bahan-bahan yang aman tidak berbahaya dan alami yaitu :

a. Seed of blessing atau jinta yang sejak ratusan tahun yang lalu

dipercaya sebagai obat untuk segala jenis penyakit, memelihara kulit

agar sehat dan cerah. Antloksidan dalam habbatus sauda membantu

melindungi kulit dari paparan radikal bebas.

b. Mangosteen extract atau ekstak manggis yang membantu menjaga

kelembaban alami kulit wajah serta memeliharanya tampak lebih cerah

bercahaya.

c. Gold Extract yang telah dikenal sejak jaman dahulu kala dipakai oleh

para bangsawan sebagai bahan perawatan kulit untuk memelihara

keremajaan kulit (www.Safi.com).

75

B. Gambaran Umum Responden

Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang pengetahuan

produk, religiusitas, dan norma subjektif terhadap keputusan pembelian

dengan sikap sebagai variabel intervening. Teknik pengampilan sampel yang

dilakukan oleh peneliti adalah metode non probability sampling dengan teknik

purposive sampling. Responden dalam penelitian ini sebanyak 100 wanita

muslim yang menggunakan kosmetik Safi dikota Semarang. Gambaran umum

responden dalam penelitian ini akan diuraikan secara deskriptif dan disajikan

dalam bentuk tabel dari jumlah responden yang dijadikan objek penelitian.

1. Identifikasi Berdasarkan usia

Pengelompokan usia dari responden dalam penelitian ini terbagi

menjadi empat kelompok yang dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai

berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Usia Responden

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1,0 1,0 1,0

> 16 tahun 1 1,0 1,0 2,0

16-25 tahun 46 46,0 46,0 48,0

26-35 tahun 42 42,0 42,0 90,0

36-45 tahun 10 10,0 10,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

76

Pada tabel 4.1 dapat diketahi bahwa sebanyak 1 orang atau 1%

masih dibawah usia 16 tahun, 46 orang atau 46% berusia 16-25 tahun,

sebanyak 42 orang yang berusia 26-35 tahun, dan sebanyak 10 orang

yang berusia 36-45 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas

atau kebanyakan konsumen produk Safi berusia antara 16-25 tahun.

2. Identifikasi Berdasarkan Pekerjaan

Pengelompokan berdasarkan pekerjaan dari responden dalam

penelitin ini terbagi menjadi lima kelompok yang dapat dilihat pada tabel

4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1,0 1,0 1,0

Karyawan Swasta 41 41,0 41,0 42,0

Lain-lain 11 11,0 11,0 53,0

Pelajar/Mahasiswa 18 18,0 18,0 71,0

PNS 7 7,0 7,0 78,0

Wiraswasta 22 22,0 22,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebanyak 41 orang atau 41%

bekerja sebagai karyawan Swasta, 11 orang atau 11% bekerja diberbagai

bidang atau lain-lain, 18 orang atau 18% masih sebagai

77

pelajar/nahasiswa, 7 orang atau 7% berprofesi sebagai PNS, dan 22 orang

atau 22% bekerja sebagai wiraswasta. Jadi dapat disimpulkan bahwa

konsumen Safi rata-rata berprofesi sebagai karyawan swasta.

3. Identifikasi Berdasarkan Penghasilan

Pengelompokan berdasarkan penghasilan dalam penelitian ini

terbagi menjadi empat kelompok yang dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagi

berikut:

Tabel 4.3

Karakteristik Berdasarkan Penghasilan

Penghasilan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1,0 1,0 1,0

> 3.000.000 23 23,0 23,0 24,0

1.100.000-

2.000.000 11 11,0 11,0 35,0

100.000-

1.000.000 18 18,0 18,0 53,0

2.100.000-

3.000.000 47 47,0 47,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Dari tabel 4.3 dapat diketahui jumlah responden yang

berpenghasilan > 3.000.000 sebanyak 23 orang atau 23%, 11 orang atau

11% berpenghasilan sebesar 1.100.000-2.000.000, sebanyak 18 orang

atau 18% berpenghasilan sebesar 100.000-1.000.000, dan sebanyak 47

orang atau 47% berpenghasilan sebanyak 2.100.000-3.000.000. sehingga

78

adapat disimpulkan mayoritas pengguna Safi berpenghasilan sekitar

2.100.000-3.000.000

C. Analisis Data

1. Hasil Uji Instrumen Penelitian

a. Hasil Uji Reabilitas

Hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.4

Hasil Uji Reabilitas

Variabel Reliabilitas

Coefficient

Cronbach's Alpha Keputusan

Pengetahuan

produk (X1)

4 item pertanyaan 0,736 Reliabel

Religiusitas (X2) 5 item pertanyaan 0,701 Reliabel

Norma subjektif

(X3)

3 item petanyaan 0,686 Reliabel

Sikap konsumen

(Z)

3 item pertanyaan 0,686 Reliabel

Keputusan

pembelian (Y)

5 item pertanyaan 0,726 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Dari keterangan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa hasil uji

reabilititas dengan 35 data responden masing-masing variabel, baik

X1, X2, X3, Z maupun Y memiliki Cronbach’s Alpha> 0,60. Dengan

demikian, hasil uji reliabilitas terhadap keseluruhan variabel penelitian

adalah reliabel atau dapat dipercaya.

79

b. Hasil Uji Validitas

Hasil uji validitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas

Variabel Pertanyaan R hitung R table Keterangan

Pengetahuan

produk

(X1)

Pertanyaan 1 0,668 0,3338 Valid

Pertanyaan 2 0,817 0,3338 Valid

Pertanyaan 3 0,761 0,3338 Valid

Pertanyaan 4 0,760 0,3338 Valid

Religiusitas

(X2)

Pertanyaan 1 0,676 0,3338 Valid

Pertanyaan 2 0,819 0,3338 Valid

Pertanyaan 3 0,800 0,3338 Valid

Pertanyaan 4 0,614 0,3338 Valid

Pertanyaan 5 0,399 0,3338 Valid

Norma

subjektif

(X3)

Pertanyaan 1 0,716 0,3338 Valid

Pertanyaan 2 0,706 0,3338 Valid

Pertanyaan 3 0,908 0,3338 Valid

Sikap

konsumen

(Z)

Pertanyaan 1 0,787 0,3338 Valid

Pertanyaan 2 0,822 0,3338 Valid

Pertanyaan 3 0,741 0,3338 Valid

Keputusan

konsumen

(Y)

Pertanyaan 1 0,630 0,3338 Valid

Pertanyaan 2 0,571 0,3338 Valid

Pertanyaan 3 0,785 0,3338 Valid

Pertanyaan 4 0,693 0,3338 Valid

Pertanyaan 5 0,772 0,3338 Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Berdasarkan hasil pengujian validitas dari 35 data

respondenseperti dijelaskan pada tabel 4.5, bahwa semua pernyataan

dari setiap indikator variabel dinyatakan valid semua. Indikator yang

digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini harus mempunyai r hitung > r tabel (r tabel = 0,3338).

80

Sehingga dapat disimpulkan semua indikator dari masing-masing

variabel telah memenuhi kelayakannya dan dapat digunakan dalam

penelitian.

2. Hasil Uji Statistik

a. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Kriteria penerimaan hipotesis apabilah

signifikansi kurang dari atau sama dengan 0,05 (Ghozali, 2011). Hasil

uji t dalan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hasil Uji TTest 1

Tabel 4.6

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,751a ,564 ,551 1,045

a. Predictors: (Constant), x3_total, x1_total, x2_total

Sumber : Data Primer yang diolah, 2019

Tabel 4.7

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,397 1,085 ,366 ,715

x1_total ,410 ,097 ,448 4,219 ,000

x2_total ,154 ,073 ,225 2,109 ,038

x3_total ,145 ,087 ,157 1,662 ,100

a. Dependent Variable: z_total

Sumber : Data Primer yang diolah, 2019

81

Berdasarkan tabel tersebut maka diperoleh model persamaan

sebagai berikut :

Y = βο + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Y = 0.397 + 0.410 X1 + 0.154 X2 + 0.145 X3 + e

Dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1) Konstanta 0.397 mengandung arti apabila variabel pengetahuan

produk (X1), religiusitas (X2), dan norma subjektif (X3) konstan

atau tidak ada (0), maka sikap (Z) akan mengalami peningkatan

sebesar 0,397%.

2) Koefisien regresi pengetahuan produk (X1) sebesar 0,410

mengandung arti bahwa setiap tambahan satu poin pengetahuan

produk (X1) akan meningkatkan sikap (Z) sebesar 0,410 kali.

3) Koefisien regresi religiusitas (X2) sebesar 0,154 mengandung arti

bahwa setiap tambahan satu poin religiusitas (X2) akan

meningkatkan sikap (Z) sebesar 0,154.

4) Koefisien regresi norma subjektif (X3) sebesar 0,145 mengandung

arti bahwa setiap tambahan satu poin norma subjektif (X3) akan

meningkatkan sikap (Z) sebesar 0,145 kali.

82

Berdasarkan tabel 4.7 tersebut maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1) Pengetahuan produk mempunyai nilai t sebesar 4.219 dan nilai

signifikansi sebesar 0,000 pada koefisien alpha 5%. Karena nilai

signifikansi < 0.05, hal ini berarti pengetahuan produk

berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap.

2) Religiusitas mempunyai nilai t hitung sebesar 2,109 dan nilai

signifikansi sebesar 0.038 pada koefisien alpha 5%. Karena nilai

signifikansi < 0.05, hal ini berarti pengetahuan produk

berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap.

3) Norma subjektif mempunayi t hitung sebesar 1,662 dan nilai

signifikansi sebesar 0,100 pada koefisien alpha 5%. Karena nilai

signifikansi > 0.05, maka dapat disimpulkan norma subjektif

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap sikap.

4) Besarnya nilai R2

atau R Squareyang terdapat dalam tabel Model

Summary sebesar 0,. Maka besarnya e1 dalam model persamaan

ini adalah e1 = √( )

83

Hasil Uji TTest 2

Tabel 4.8

Model Summary

Model R R Square

Adjusted

R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,919a ,844 ,837 ,855

a. Predictors: (Constant), z_total, x3_total, x2_total, x1_total

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Tabel 4.9

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 1,367 ,888 1,540 ,127

x1_total ,605 ,087 ,487 6,991 ,000

x2_total ,173 ,061 ,186 2,829 ,006

x3_total ,183 ,072 ,146 2,522 ,013

z_total ,294 ,083 ,216 3,519 ,001

a. Dependent Variable: y_total

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Dari tabel tersebut maka diperoleh model persamaan regresi

sebagai berikut :

Y = βο + β1X1 + β2X2 + β3X3 +β4Z + e

Y = 1.367 + 0.605 X1 + 0.173 X2 + 0,183 X3 + 0,294 Z + e

Dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa :

1) Konstanta 1.367 mengandung arti apabila variabel pengetahuan

produk (X1), religiusitas (X2), norma subjektif (X3), dan Sikap

(Z) konstan atau tidak ada (0), maka keputusan pembelia (Y) akan

mengalami peningkatan sebesar 1.367 atau 1,36%.

84

2) Koefisien regresi pengetahuan produk (X1) sebesar 0.605

mengandung arti bahwa setiap tambahan satu poin pengetahuan

produk (X1) akan meningkatkan keputusan pembelian (Y)

sebesar 0.605 kali.

3) Koefisian regresi religiusitas (X2) sebesar 0.178 mengandung arti

bahwa setiap penambahan satu poin religiusitas (x2) maka akan

meningkatkan keputusan pembelian (Y) sebesar 0.178 kali.

4) Koefisien regresi norma subjektif (X3) sebesar 0.183

mengandung arti bahwa setiap tambahan satu poin norma

subjektif (X) akan meningkatkan keputusan pembelian (Y)

sebesar 0.183 kali.

5) Koefisien regresi sikap (Z) sebesar 0.294 mengandung arti bahwa

setiap tambahan poin sikap konsumen (Z) akan meningkatkan

keputusan pembelian (Y) sebesar 0.294 kali.

Apabila nilai sig. < 0.05 atau 5% maka variabel tersebut

dinyatakan positif berpengaruh terhadap variabel dependen.

Berdasarkan hasil tabel 4.9 hasil uji t hitung masing-masing untuk

pengetahuan produk, religiusitas, norma subjektif, dan sikap adalah

sebagai berikut :

1) Pengetahuan produk (X1) mempunyai nilai t sebesar 6,991 dan

nilai signifikansi sebesar 0,000 pada koefisien alpha 5%. Karena

85

nilai signifikansi < 0.05, maka pengetahuan produk berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

2) Religiusitas (X2) mempunyai nilai t hitung sebesar 2.829 dan

nilai signifikansi sebesar 0,006 pada koefisien alpha 5%. Karena

nilai signifikansi < 0.05, maka religiusitas berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

3) Norma subjektif (X3) mempunyai nilai t hitung sebesar 2,552 dan

nilai signifikansi sebesar 0,013 pada koefisien alpha 5%. Karena

nilai signifikansi < 0.05, maka pengetahuan produk berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelia.

4) Sikap (Z) mempunyai t hitung sebesar 3,519 dan signifikansi

sebesar 0,001 pada koefisien alpha 5%. Karena nilai signifikansi

< 0.05, maka sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian.

5) Besarnya nilai R2

atau R Square yang terdapat dalam tabel Model

Summary sebesar 0,837. Maka besarnya e1 dalam model

persamaan ini adalah e1 = √

b. Hasil Uji F Test (Uji secara serempak)

Menurut Bawono (2006) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui seberapa jauh variabel independen atau variabel bebas

86

secara bersama-sama atau simultan dapat mempengaruhi variabel

dependen. Hasil uji F adalah sebagai berikut :

Tabel4.10

Hasil Uji F Test

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 374,544 4 93,636 128,147 ,000b

Residual 69,416 95 ,731

Total 443,960 99

a. Dependent Variable: y_total

b. Predictors: (Constant), z_total, x3_total, x2_total, x1_total

Sumber : Data Primer yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil uji F

pada penelitian ini memiliki nilai koefisien sebesar 128.147 dengan

signifikansi sebesan 0.000 < 0.05. dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa variabel bebas secara simultan mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

c. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Apabila nilai mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

87

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Hasil uji

koefisien determinasi adalah sebagai berikut.

Tabel 4.11

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,919a ,844 ,837 ,855

a. Predictors: (Constant), z_total, x3_total, x2_total, x1_total

Sumber : Data Primer yang diolah, 2019

Hasil uji tersebut menunjukan bahwa koefisien korelasi (R)

sebesar 0,919 artinya ada hubungan antara variabel dependen

(keputusan pembelian) dengan variabel independen ( pengentahuan

produk, religiusitas, norma subjektif, dan sikap konsumen) sebesar

0,919. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,837 ini

berarti kontribusi dari variabel independen mempengaruhi variabel

dependen sebesar 84,4% sedangkan sisanya sebesar 15,6%

dipengaruhi variabel lain diluar model.

3. Analisis Jalur/Path Analysis

analisis jalur bertujuan untuk menguji pengaruh variabel

intervening dan digunakan untuk menaksir hubungan antara tiga variabel

atau lebih. Analisis jalur tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat

dan tidak dapat digunakan untuk melihat hubungan kausalitas antar

88

variabel. Hubungan langsung terjadi jika variabel independen

mempengaruhi variabel dependen tanpa adanya variabel intervening yang

memediasi kedua variabel tersebut. Sedangkan hubungan tidak langsung

terjadi jika variabel variabel intervening memediasi antara variabel

independen dan variabel dependen (Ghozali, 2013). Berdasarkan tabel 4.7

dan 4.9 maka akan menghasilkan model analisis jalur seperti dibawah ini:

(0,670) (0,404)

0,605

0,410

0,154 0,294

0,145

0,183

0,173

Gambar 4.1

Bagan Analisis Jalur

Diuji dengan sobel tes menggunakan rumus :

Sp2p3=√

Keterangan:

P3 : Koefisien variabel mediasi

Pengetahuan

produk

Religiusitas Sikap Keputusan

pembelian

Norma

subjektif

89

P2 : Koefisien variabel bebas

Sp2 : Standar error koefisien bebas

Sp3 : Standar error koefisien mediasi

a. Pengaruh Pengetahuan Produk (X1) terhadap keputusan pembelian

yang dimediasi oleh sikap (Z)

Besarnya pengaruh langsung 0,605 sedangnkan pengaruh tidak

langsung harus dihitung yaitu P2 x P3 = 0,410 x 0,294 = 0,12054. Maka

pengaruh totalnya adalah pengaruh langsung ditambah pengaruh tidak

langsung yaitu P1 + (P2 x P3) = 0,605 + 0,12054 = 0,72554

Pengaruh mediasi yang ditujukan oleh perkalian koefisien (P2

x P3) untuk X1 sebesar 0,12054 signikansi atau tidak diuji

menggunakan Sobel test dengan menghitung standart eror dari koeisien

indirect effect (Sp2p3).

Sp2p3 = √

Sp2p3 = √( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Sp2p3 =√

Sp2p3 =√

Sp2p3 = 0,044866469

Berdasarkan Sp2p3 dapat menghitung nilai t statistik pengaruh

mediasi dengan rumus :

90

t =

=

= 2,68663888

karena t hitung = 2,687 lebih besar dari t tabel = 0.1966 maka

dapat disimpulkan bahwa pengaruh mediasi.

b. Pengaruh Religiusitas (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

yang dimediasi oleh Sikap (Z)

Besarnya pengaruh langsung 0,173 sedangkan pengaruh tidak

langsung harus dihitung yaitu P2 x P3 = 0,154 x 0,294 = 0,045276.

Maka pengaruh totalnya adalah pengaruh langsung ditambah pengaruh

tidak langsung yaitu P1 + (P2 x P3) = 0,173 + 0,045276 = 0,218276

Pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian koefisien (P2 x

P3) untuk X2 sebesar 0,218276 signifikansi atau tidak diuji

menggunakan Sobel testdengan menghitung standart eror dari koeisien

indirect effect (Sp2p3).

Sp2p3 = √

Sp2p3 = √( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Sp2p3 =√

Sp2p3 =√

Sp2p3 = 0,025099801

91

Berdasarkan Sp2p3 dapat menghitung nilai t statistik pengaruh

mediasi dengan rumus :

t =

=

= 1,803839

Karena t hitung = 1,804 lebih besar dari t tabel 0,1966 maka

dapat disimpulkan ada pengaruh mediasi.

c. Pengaruh Norma Subjektif (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

yang dimediasi oleh Sikap (Z)

Besarnya pengaruh langsung 0,183 sedangkan pengaruh tidak

langsung harus dihitung yaitu P2 x P3 = 0,145 x 0,294 = 0,04263. Maka

pengaruh totalnya adalah pengaruh langsung ditambah pengaruh tidak

langsung yaitu P1 = (P2 x P3) = 0,183 + 0,04263 = 0,22563

Pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian koefisien (P2 x

P3) untuk X3 sebesar 0,04263 signifikansi atau tidak diuji menggunakan

Sobel test dengan menghitung standart eror dari koeisien indirect effect

(Sp2p3).

Sp2p3 = √

Sp2p3 = √( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Sp2p3 =√

Sp2p3 =√

92

Sp2p3 = 0,029849623

Berdasarkan Sp2p3 dapat menghitung nilai t statistik pengaruh

mediasi dengan rumus :

t =

=

= 1,69841984

Oleh karena t hitung = 1,698 lebih besar dari t tabel = 0,1966

maka dapat disimpulkan ada pengaruh mediasi.

4. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolineritas

Tujuan dari uji multikolinieritas yaitu untuk mengetahui gejala

dimana satu atau lebih variabel independen dapat dinyatakan sebagai

kombinasi linier dari variabel independen lainnya. Jadi dapat

dikatakan terjadi multikolinearitas apabila ada hubungan yang kuat

pada dua atau lebih variabel independen (Yuliadi, 2009). Hasil uji

multikolinearitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

93

Tabel4.12

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Consta

nt) 1,367 ,888 1,540 ,127

x1_total ,605 ,087 ,487 6,991 ,000 ,340 2,942

x2_total ,173 ,061 ,186 2,829 ,006 ,381 2,626

x3_total ,183 ,072 ,146 2,522 ,013 ,492 2,033

z_total ,294 ,083 ,216 3,519 ,001 ,436 2,295

a. Dependent Variable: y_total

Sumber : Data Primer yang diolah, 2019

Pada hasil uji multikolinearitas menunjukan nilai tolerance

untuk variabel pengetahuan produk (X1), religiusitas (X2), norma

subjektif (X3), dan Sikap (Z) masing-masing sebesar 0.340, 0.381,

0.492, dan 0.436. Nilai tolerance yang diperoleh pada variabel tersebut

lebih dari 0,1 serta nilai VIF dari masing-masing variabel pengetahuan

produk (X1), religiusitas (X2), norma subjektif (X3), dan Sikap (Z)

yaitu sebesar 2.942, 2.626, 2.033, dan 2.295 dimana nilai VIF dari

variabel-variabel tersebut kurang dari 10. Berdasarkan hasil uji

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala

multikolinearitas.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian nilai residual satu

94

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homikedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Pada

pengujian ini penulis menggunakan uji rank sperman. Hasil uji

heteroskedastisitas dapat dilihat dalam tabel ini :

Tabel 4.13

Hasil uji Heteroskedastisitas Rank Sperman

Correlations

x1_total x2_total x3_total z_total

Unstandardize

d Residual

Spearm

an's rho

x1_total

Correlation

Coefficient 1,000 ,757** ,657** ,737** ,008

Sig. (1-tailed) . ,000 ,000 ,000 ,470

N 100 100 100 100 100

x2_total

Correlation

Coefficient ,757** 1,000 ,654** ,670** -,030

Sig. (1-tailed) ,000 . ,000 ,000 ,383

N 100 100 100 100 100

x3_total Correlation

Coefficient ,657** ,654** 1,000 ,610** -,047

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 . ,000 ,320

N 100 100 100 100 100

z_total Correlation

Coefficient ,737** ,670** ,610** 1,000 -,066

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 . ,258

N 100 100 100 100 100

Unstanda

rdized

Residual

Correlation

Coefficient ,008 -,030 -,047 -,066 1,000

Sig. (1-tailed) ,470 ,383 ,320 ,258 .

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : Data Primer yang diolah, 2019

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas tersebut dapat diketahui

bahwa nilai signifikasi variabel indepeden pengetahuan produk (X1),

religiusitas (X2), norma subjektif (X3), dan Sikap (Z) masing-masing

sebesar 0.470, 0.383, 0.320, dan 0.258. nilai dari masing-masing variabel

95

tersebut tidak signifikan yaitu lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

c. Uji normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk mengetahui normalitas dari

variabel penggangu. Sebagaimana telah diketahui bahwa variabel

pengganggu diasumsikan memiliki distribusi normal sehingga uji t atau F

dapat dilakukan (yuliadi, 2009). Untuk mendeteksi apakah asumsi

normalitas dapat terpenuhi atau tidak bisa dilihat dari nilai kolmogorof

smirnov. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel4.14

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,83735903

Most Extreme Differences Absolute ,061

Positive ,052

Negative -,061

Test Statistic ,061

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : Data Primer yang diolah, 2019

96

Pada hasil uji statistik non-parametrik kolmogorov-smirnov

dapat diketahui bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.200 sedangkan

tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0.05. hasil ini menunjukan

bahwa data yang digunakan berdistribusi normal, karenaAsymp. Sig (2-

tailed)lebih besar dari 0,05.

D. Uji Hipotesis

1. Pengaruh pengetahuan produk terhadap sikap pada produk kosmetik

Safi

Berdasarkan hasil pengujian t tes pertama, nilai koefisiennya

sebesar 4,219 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini

menunjukan bahwa pengetahuan produk berpengaruh positif dan

signifikan terhadap sikap konsumen, sehingga H1 diterima.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2017)

dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa pengetahuan produk

berpengaruh signifikan terhadap sikap remaja muslim Indonesia. Dalam

penelitian yang dilakukan oleh Kusuma dan Untarini (2014) juga

mengatakan bahwa pengaruh pengetahuan produk memiliki hubungan

yang positif dan signifikan terhadap sikap.

Pengetahuan yang tinggi yang dimiliki konsumen terhadap produk

kosmetik Safi mengenai atribut maupun manfaat dapat membentuk sikap

yang positif dan terbukti memiliki pengaruh yang cukup besar pada

97

penelitian ini. Jumlah responden dalam kelompok usia produktif antara

16-25 lebih dominan daripada kelompok usia yang lain. Tahap usia ini

merupakan tahap dimana mereka lebih aktif untuk menggali pengetahuan

dan informasi. Selain itu mayoritas responden yang bekerja sebagai

pegawai swasta dengan penghasilan sekitar Rp 2.100.000-Rp 3.000.000

menunjukan bahwa responden juga memiliki pendidikan yang cukup baik.

Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki, maka responden akan

dengan mudah mendapatkan pengetahuan ataupun informasi. Dengan

pengetahuan lebih yang didapatkan membuat mereka mengevaluasi dan

mempertimbangkan suatu produk yang akhirnya akan membentuk sikap

positif ataupun negatif. Sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh

konsumen mengenai hal-hal yang berkaitan dengan produk kosmetik Safi

berhasil mempengaruhi sikap konsumen.

2. Pengaruh religiusitas terhadap sikap pada produk kosmetik Safi

Berdasarkan pengujian t tes pertama, nilai koefisien sebesar 2,109

dengan tingkat signifikansi 0,038 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap konsumen,

sehingga H2 diterima.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rohmatun

dan Dewi (2017) dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa

religiusitas berpengaruh signifikan terhadap sikap remaja muslim

indonesia terhadap produk halal. Selain itu dalam peneltian yang

98

dilakukan oleh Sumidah (2018) menyebutkan bahwa pengaruh

religiusitas terhadap sikap konsumen berpengaruh secara positif dan

signifikan.

Religiusitas merupakan tingkat keterikatan individu dengan agama

yang dianutnya, tidak hanya semata-mata melakukan ritual ibadah kepada

Allah namun juga implementasinya terhadap kehidupan sehari-hari yang

sesuai dengan ajaran Allah. Ajaran agama mempengaruhi sikap, motivasi,

persepsi, dan perilaku dalam mengonsumsi barang-barang dan jasa

(Sumarwan, 2015). Responden dalam penelitian ini berkisar antara 16-45

tahun. Usia tersebut merupakan usia dimana mereka telah memiliki

pengetahuan yang cukup tentang agama. Ketika seseorang memiliki

tingkat religiusitas yang tinggi mereka akan memperhatikan terkait halal

dan haram dari produk yang akan dikonsumsinya supaya tidak

menimbulkan kemudharatan bagi tubuh. Karena kosmetik Safi dalam

memasarkan produknya dengan mengunggulkan konsep halal membuat

wanita muslimah khususnya disemarang mampu membentuk sikap yang

positif dan tertarik dengan produk tersebut.

3. Pengaruh norma subjektif terhadap sikap pada produk kosmetik Safi

Berdasarkan pengujian t tes pertama, nilai koefisien sebesar 1,662

dengan tingkat signifikansi 0,100> 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

religiusitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap sikap

konsumen, sehingga H3 ditolak.

99

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian terdahulu

seperti dalam penelitian yang dilakukan Riptiono (2018) yang menyatakan

bahwa Norma subjektif berpengaruh secara signifikan terhadap sikap

konsumen terhadap trend busana muslim. Norma subjektif merupakan

faktor eksternal lingkungan yang dapat mempengaruhi sikap konsumen,

namun hal ini tidak berlaku untuk konsumen kosmetik Safi. Jumlah

responden dalam yang paling banyak dalam penelitian ini adalah usia

produktif antara 16-25 tahun. Pada usia tersebut adalah tahap dimana

pikiran mereka masih labil dalam memutuskan sesuatu. Sehingga persepsi

mereka terhadap lingkungan yang dianggapnya benar untuk menjadi

rujukan dalam berperilaku masih berubah-ubah dan dapat membuat sikap

mereka berubah-ubah juga. Selain itu pembelian sebuah kosmetik

konsumen pasti lebih mengutamakan apakah produk tersebut cocok

dengan kulit wajah mereka. Jadi bukan karena terpengaruh dengan faktor

lingkungan namun dari faktor internal sendiri sesuai dengan kebutuhan

konsumen yang memberikan dampak positif.

4. Pengaruh Pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian

produk kosmetik Safi

Berdasarkan pengujian t tes kedua, nilai koefisien sebesar 6,991

dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian, sehingga H4 diterima.

100

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nailis dkk

(2014) dalam hasil peneltiannya menyebutkan bahwa variabel

pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan dengan keputusan

pembelian konsumen. Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh

Yoesmana (2015) juga mengatakan bahwa variabel pengetahuan produk

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Dari hasil penelitian tersebut menunjukan apabila pengetahuan

produk mengenai kosmetik Safi tinggi maka konsumen akan cepat dalam

melakukan keputusan pembelian. Jumlah responden dalam kelompok usia

produktif antara 16-25 lebih dominan daripada kelompok usia yang lain.

Tahap usia ini merupakan tahap dimana mereka lebih aktif untuk

menggali pengetahuan dan informasi. Kosmetik merupakan produk untuk

menunjang penampilan. Ketika konsumen ingin menggunakan suatu

produk kosmetik maka mereka akan berusaha mencari informasi

mengenai produk tersebut apakan sesuai dengan kebutuhan mereka atau

tidak. Oleh karena itu Safi harus mempertahankan serta meningkatkan

dalam pemasarannya dengan menekankan pengetahuan mengenai atribut

serta manfaat dari produknya karena penyebaran informasi diera

globalisasi sata ini sangat mudah untuk disebarluaskan.

101

5. Pengaruh religiusitas terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik Safi

Berdasarkan pengujian t tes kedua, nilai koefisien sebesar 2,829

dengan tingkat signifikansi 0,006 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian, sehingga H5 diterima.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sabarisman

dkk (2018) yang mengatakan bahwa religiusitas memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan beli produk halal. Dalam penelitian

Fatmawati (2017) juga menyebutkan bahwa religiusitas berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian.

Religiusitas merupakan tingkat keterikatan individu dengan agama

yang dianutnya, tidak hanya semata-mata melakukan ritual ibadah kepada

Allah namun juga implementasinya terhadap kehidupan sehari-hari yang

sesuai dengan ajaran Allah. Ajaran agama mempengaruhi sikap, motivasi,

persepsi, dan perilaku dalam mengonsumsi barang-barang dan jasan

(Sumarwan, 2015). Safi merupakan produk kosmetik yang mengusung

konsep halal dalam memasarkan produknya. Ketika konsumen memiliki

pengetahuan agama yang cukup dan mengetahui dasar halal dan haram

mereka akan tertarik dengan produk yang sudah dijamin kehalalannya.

102

Sehingga konsumen dengan cepat dapat memutuskan pembeliannya..

Responden dalam penelitian ini ditujukan untuk wanita-wanita muslim

dikota Semarang dimana usia-usia responden berkisar antara 16 tahun-45

tahun. Pada usia tersebut pasti mereka sudah memiliki pengetahuan agama

yang cukup baik.

6. Pengaruh norma subjektif terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik Safi

Berdasarkan pengujian t tes kedua, nilai koefisien sebesar 2,522

dengan tingkat signifikansi 0,013< 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian, sehingga H6 diterima.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mandey

(2015) yang mengatakan bahwa variabel norma subjektif memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Selain itu dalam penelitian Hulwani (2017) mengatakan bahwa variabel

norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik bersertifika halal MUI. Norma subjektif

merupakan faktor eksternal yang berasal dari keluarga, orang terdekat,

maupun lingkungan. Ketika faktor eksternal tersebut positif mengenai

kosmetik halal maka tanpa berpikir panjang konsumen dengan cepat akan

langsung memutuskan pembeliannya. Responden dalam penelitian ini

103

masih tahap dimana mereka dapat dengan mudah terpengaruh langsung

oleh faktor-faktor luar. Sehigga tanpa berpikir panjang akan memutuskan

untuk membeli kosmetik Safi berdasarkan persepsi yang dianggapnya

benar.

7. Pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi

Berdasarkan pengujian t tes kedua, nilai koefisien sebesar 3,519

dengan tingkat signifikansi 0,001< 0,05. Hal ini menunjukan bahwa sikap

konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian, sehingga H7 diterima

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pangestu

dkk (2018) yang mengatakan bahwa variabel sikap memiliki pengaruh

dalam keputusan pembelian. Selain itu dalan penelitian yang dilakukan

oleh samaraow,dkk (2014) mengatakan bahwa sikap konsumen

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda

motor. Sebelum memutuskan pembelian maka konsumen akan

mengevaluasi produk tersebut sehingga dapat membentuk sikap. Ketika

responden mengevaluasi mengenai produk kosmetik Safi tersebut positif

maka akan menimbulkan sikap yang positif. Ketika sikap yang ditunjukan

konsumen positif maka dengan cepat akan memutuskan pembeliannya.

104

8. Pengaruh Pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian

kosmetik Safidengan sikap sebagai variabel intervening

Berdasarkan pengujian Path Analysis, diperoleh t hitung sebesar

2,687. karena t hitung = 2,687 lebih besar dari t tabel = 0.1966 maka

dapat disimpulkan bahwa pengaruh mediasi. Sikap konsumen menjadi

mediator dalam pengaruh pengetahuan produk terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi, sehingga H8 diterima.

Hal ini sejalah dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusuma

dan Untarini (2014) yang menyatakan bahwa pengetahuan produk

berpengaruh signifikan terhadap niat beli melalui sikap. Jika niat beli

positif maka kemungkinan besar keputusan untuk membeli juga besar.

Ketika Safi menekankan pengetahuan produk terhadap konsumen maka

akan membuat konsumen memiliki informasi yang baik maka akan

menimbulkan rasa suka maupun tidak suka. Ketika konsumen tertarik dan

menimbulkan sikap yang positif maka konsumen akan cepat untuk

memutuskan pembelian terhadap produk kosmetik Safi.

9. Pengaruh Religiusitas terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabelintervening

Berdasarkan pengujian Path Analysis, diperoleh t hitung sebesar

1,804. karena t hitung = 1,804 lebih besar dari t tabel 0,1966 maka dapat

disimpulkan ada pengaruh mediasi. Sikap konsumen menjadi mediator

105

dalam pengaruh religiusitas terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik Safi, sehingga H9 diterima.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumidah

(2018) dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa pada persamaan

struktural I religiusitas berpengaruh terhadap sikap. Dan dalam

persamaan strukturan II religiusitas berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Maka dapat disimpulkan pula bahwa sikap dapat memediasi

religiusitas terhadap keputusan pembelian. Ketika konsumen memiliki

pengetahuan agama yang baik dan mengerti tentang halal dan haram

maka mereka akan berusaha memenuhi kebutuhan dengan barang-barang

yang halal untuk dikonsumsi. Safi merupakan produk kosmetik yang

mengusung konsep halal bukan hanya dari bahan namun dalam proses

produksinya dijamin halal. ketika tingkat religiusitas konsumen tinggi

maka akan menimbulkan sikap yang positif terhadap produk Safi,

kemudian akan menstimulus konsumen untuk melakukan keputusan

pembelian.

10. Pengaruh Norma subjektif terhadap keputusan pembelian produk

kometik Safidengan sikap sebagai variabel intervening

Berdasarkan pengujian Path Analysis, diperoleh t hitung sebesar

1,698. Karena t hitung = 1,698 lebih besar dari t tabel = 0,1966 maka

106

dapat disimpulkan ada pengaruh mediasi. Sikap konsumen menjadi

mediator dalam pengaruh norma subjektif terhadap keputusan pembelian

produk kosmetik Safi, sehingga H10 diterima.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setianingsih

(2018) yang mengatakan bahwa sikap konsumen menjadi mediator antara

norma subjektif terhadap niat berperilaku. Ketika niat yang ditunjukan

positif maka keputusan pembelian juga akan positif. Norma subjektif

yang dipengaruhi oleh lingkungan eksternal seperti keluarga, orang

terdekat, maupun lingkungan membangun kesadaran seseorang yang

kemudian menimbulkan sikap untuk memutuskan membeli kosmetik

yang halal sesuai dengan syariat.

107

Tabel 4.15

Hasil Uji

No Hipotesis Kesimpulan

1 Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap sikap pada produk kosmetik Safi

Diterima

2 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap

pada produk kosmetik Safi

Diterima

3 Norma subjektif berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap sikap pada produk kosmetik Safi

Ditolak

4 Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi

Diterima

5 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk kosmetik Safi

Diterima

6 Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk kosmetik Safi

Diterima

7 Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusanpembelian produk kosmetik Safi

Diterima

8 pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi

dengan sikapsebagai intervening

Diterima

9 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi dengan

sikapsebagai intervening

Diterima

10 Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap

terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi dengan

sikap sebagai intervening

Diterima

108

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pengenai pengaru

pengetahuan produk, religiusitas, dan norma subjektif terhadap keputusan

pembelianproduk berlabel halal dengan sikap sebagai variabel intervening

(studi kasus pada konsumen kosmetik Safi di kota Semarang), maka

kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap

pada produk kosmetik Safi di kota Semarang.

2. Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap pada

produk kosmetik Safi di kota Semarang.

3. Norma Subjektif berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap sikap

pada produk kosmetik Safi di Kota Semarang.

4. Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk kosmetik Safi di kota Semarang.

5. Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi di kota Semarang.

6. Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik Safi di kota Semarang.

109

7. Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

produk kosmetik Safi di kota Semarang.

8. Pengetahuan produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik Safidi kota Semarang yang dimediasi oleh sikap.

9. Religiusitas berpengaruh terhadap keputusan pembelianproduk kosmetik

Safidi kota Semarang yang dimediasi oleh sikap.

10. Norma subjektif berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik Safi di kota Semarang yang dimediasi oleh sikap.

B. SARAN

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya, hasil ini dapat dijadikan bukti studi kasus

dan acuan atau referensi mengenai pembahasan yang berkaitan dengan

topik proses perkuliahan.

b. Untuk peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan

tambahan bukti empiris bagi teori yang melandasi hubungan yang

digambarkan dalam model penelitian ini, karena pengetahuan produk,

religiusitas, dan sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian. Selain itu dalam analisis path variabel sikap

dapat memediasi ketiga variabel tersebut terhadap keputusan

pembelian..

110

c. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan untuk memperluas penelitian

dari segi wilayah, sampel, atau variabel yang belum dimasukan dalam

penelitian ini. Karena masih banyak faktor pendukung lain yang dapat

digunakan.

d. Item pernyataan religiusitas dan sikap dalam penelitian ini kurang

sesuai dengan kondisi dilapangan, diharapkan peneliti selanjutnya

dapat memperbaiki kuesioner penelitian sesuai dengan kondisi yang

ada dilapangan.

2. Bagi Perusahaan Safi

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, adapun saran yang

dapat diberikan penulis antara lain :

a. Karena Pengetahuan Produk berpengaruh positif dan signifikan

Disarankan perusahaan Safi untuk mempertahankan pemasarannya

dengan menekankan informasi produk kepada konsumen.

b. Karena religiusitas memberikan pengaruh positif dan signifikan

terhadap sikap dan keputusan pembelian disarankan perusahan Safi

untuk mempertahankan kualitas produk dengan konsep halalnya.

111

DAFTAR PUSTAKA

Agnesya Balques,dkk. 2017. Analisis Sikap, Norma Subjektif, dan Niat Beli Produk

Kosmetik Hlal pada Konsumen Muslim di Surabaya, Jurnal TeKnik ITS,

Vol. 6, No: 2.

Ajeng Larasati dkk. 2018. Religiusitas dan Pengetahuan Terhadap Sikap dan Intensi

Konsumen Muslim untuk Membeli Produk Kosmetik Halal, Jurnal Bisnis

dan Manajemen, Vol.8, No.2.

Ajzen, I. 1988. Attitudes, Personality, and Behavior, OpenUniversity Press, Milton

Keynes, UK.

. 1991. Organizational Behavior and Human Decision Processes. The

Theory of Planned Behavior. University of Massachusettsat Amberst:

Academic Press Inc.

. 2002. Perceived behavioral control, self-efficacy, locus of control, and the

theory of planned behavior. Journal of Applied Social Psychology, 32(4)

. 2005. Attitude, Personality, and Behavior second edition. USA: Open

University Press.

Ajzen, I., & Fishbein, M. 1980. Understanding attitudes and predicting social

behavior. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Ha.

Akdon, dan Riduan. 2013. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung:

Alfabeta.

Ancok, Djamaludin & Fuat Nasori Suroso. Cetakan VII. 2008. Psikologi Islami:

Solusi Islam atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta

:Rineka Cipta.

Assauri, S. 2014. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga

Press.

Brian Alfredo K., dkk. 2014. Analisis Kualitas Produk, Harga, dan Sikap Konsumen

terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha pada PT. Hasjrat

Abadi Manado, Jurna EMBA, Vol.2, No.4.

112

Christian Kapantouw dan Silviya L. Mandey. 2015. Pengaruh Sikap, Norma

Subjektif, dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Handphone

ASUS di Gamezone Computer Mega Mall Manado, Jurnal EMBA, Vol.3,

No.2.

Dwi A. Dkk.2010. Analisis Sikap dan Norma Subjektif Sebagai Faktor yang

Mempengaruhi Keputusan Pembelian Petani Terhadap Pupuk Organik

Kemasan, AGRISE, Vol X, No. 2.

Ediyanto.2016. Pengaruh Sikap dan Norma Subjektif Terhadap Minat dan Keputusan

Mahasiswa dalam Memilih Perguruan Tinggi Universitas Abdurrachman

Saleh Situbondo (UNARS), Jurnal Ekonomi Bisnis GROWTH, Vol.14,

No.2.

Eka Yuniar P. Dan Sri Setyo Iriani.2018. Pengaruh Religiusitas dan Country Of

Origin terhadap Keputusan Pembelian Mie Samyang (Studi pada Konsumen

Mie Samyang di Surabaya Pusat), Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi.

Endi Sarwoko.2017. Penagruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian

Minuman Merek Aqua Berkaitan dengan Penerapan Program

CSR(Corporate Sosial Responsibility), Jurnal Ekonomi MODERNISASI,

Vol.3, No.2.

Eri Agustin dan Sujana. 2013. Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Produk Wall’s Conello), Jurnal

Ilmiah Manajemen, Vol. 1, No.2.

Fahmi, Irham. 2016. Perilaku Konsumen Teori dan Aplikasi. Bandung: CV.Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: BPFE UGM.

. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Progam SPSS. Badan

Penerbitan UDIP Semarang.

Ghufron, M.N & Risnawita, R.S. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: ArRuzz.

Hartono, Jogiyanto. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan

Pengalaman Pengalaman. Yogyakarta: BPFE UGM.

Ichsanti M. Dan Syahputra.2018. Pengaruh Pengetahuan Produk Halal Terhadap

Keputusan Pembelian Pada Produk Kecantikan Korea, Jurnal Indonesia

Membangun, Vol. 17, No.2.

113

Indarto Candra Y.2015. Pengaruh Pengetahuan Produk dan Perspsi Kualiatas Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Pada Kosmetik Organik, Jurnal Bisnis dan

Manajemen, Vol.7, No2.

Irma Dwi K. Dan Nindria Untarini. 2014. Pengaruh Pengetahuan produk Terhadap

Niat Beli Dengan Sikap Sebagai Variabel Intervening, Jurnal Ilmu

Manajemen, Vol.3, No.4.

Ismailia, Yasinta. 2018. Pengaruh Gaya Hidup Syariah dan Harga Terhadap

Keputusan Pembelian Pada Klinik Kecantikan Muslimah Aishaderm.

Skripsi. Surabaya. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

J. Paul peter and Jerry C Olson. 2013. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.

Jakarta: Salemba Empat.

Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Pers.

Karina Indah R. Dan Citra Kusuma D.2017. Pengaruh Pengetahuan dan Religiusitas

Terhadap Niat Beli Pada Kosmetik Halal Melalui Sikap, Jurnal Ecodemica,

Vol.1, No. 1.

Kevin Yonathan Harry M. 2016. Motivasi Konsumen dan Sikap Konsumen Terhadap

Keputusan Pembelian di Wild, Jurnal Manajemen dan Star-Up Bisnis, Vol.1,

No.5.

Khalifah Un Cahyati dkk.2017. Pengaruh Religiusitas dan Brand Liking terhadap

Keputusan Menabung dengan Sikap terhadap Merk sebagai Variabel

Intervening (Studi pada Bank BRI Syariah Kebumen).

Kiki Joesyiana.2017. Pengaruh Sikap, Faktor Pribadi, dan Faktor Sosial Terhadap

Keputusan Pembelian Produk Tata Rias Wajah Import (Survey pada

Mahasiswa Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Persada

Bunda), Jurnal Valuta, Vol.3, No.2.

Kotler, Philip & Amstrong, Gary. 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1.

Edisi Kesembilan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta Erlangga.

Kotler, Philip dan Keller Kevin Lanne. 2009. Manajemen Pemasaran (Alih

bahasa Bob Sabran). Jilid 1 dan 2. Edisi Tigabelas. Jakarta: Erlangga.

. 2012. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta: Penerbit

Indeks.

114

. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid I dan II. Jakarta: PT Indeks.

Kuncoro, Mudjarat. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 4. Jakarta:

Erlangga.

S. Lada, G. H. Tanakinjal, and H. Amin, “Predicting Intention to Choose Halal

Products Using Theory of Reasoned Action,”Int. J. Islam. Middle East.

Financ. Manag., pp. 66–76, 2009.

Listyoningrum, Anggit & Albari. (2012). Analisis Minat Beli Konsumen Muslim

Terhadap Produk yang Tidak Diperpanjang Sertifikat Halalnya. Jurnal

Ekonomi dan Keuangan Islam. Vol. 2, No.1.

M. Afif F. R. Dkk.2018. Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian

Produk Ekolabel (Studi Pada Produk PT Ultrajaya), Jurnal administrasi

bisnis, Vol.57, No.1.

M. Imamuddin.2017.Pengaruh Label Halal dan Religiusitas Terhadap Keputusan

Pembelian Mie Instan Mahasiswa IAIN Bukittinggi TA 2016/2017, Jurnal

Of Economic Studies. Vol.1, No.1.

marketeers.com/zoya-kepincut-pasar-kosmetik-halal/

Muchlis H, Mas’ud. 2012. Pengaruh Sikap, Norma-Norma Subjektif dan Kontrol

Perilaku Yang Dipersepsikan Nasabah Terhadap Keinginan Untuk

Menggunakan Automatic Teller Machine (atm) Bank BCA di Kota Malang,

Jurnal Manajemen dan Akuntansi,Vol.1, No.3.

Muhammad Nasrullah.2015. Islamic Branding, Religiusitas, dan Keputusan

Konsumen Terhadap Produk, Jurnal Hukum Islam, Vol. 13, No. 2.

Mukhtar, A., & Butt, M. M. 2012. Intention to choose Halal

products: the role of religiosity. Journal of Islamic Marketing, 3, No2.

Mustafa, Zainal. 2009. Mengurangi Variabel Hingga Instrumen. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Mutaalimah. Siti. 2018. Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Religiusitas Terhadap

Perilaku Pembelian Produk Kecantikan Sariayu Berlabel Halal. Skripsi.

Yogyakarta: Fakultas Ilmu Agama Islam.

Novita Zati H.2017. Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian

Produk Kosmetik Bersetifikat Halal MUI (Studi Kasus pada Mahasiswa S1

Prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Malang)

115

Nurwulan Purnasari dkk.2018. Menilai Tingkat Religiusitas dan Pengetahuan pada

Perilaku Beli Generasi Muda Terhadap Produk Pangan Halal, Jurnal Bisnis

dan Manajemen Bisnis Islam, Vol.6, No.2.

Putra, Aditya Hutama. 2014. Analisis Pengaruh Brand Liking, Subjective Norm,

Attitude Towards Brand Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Berlabel

Halal di Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Bisnis.

Rani Nur Khasanah dkk.2014. Pengaruh Kemasan, Label Halal, dan Pengetahuan

Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Kosmetik

Wardah di Kota Palembang), Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Terapan.

Vo. 11. No.2.

Riska Septifani dkk.2014. Pengaruh Green Marketing, Pengetahuan dan Minat

Membeli terhadap Keputusan Pembelian, Jurnal Manajemen Teknologi, Vol.

13, No.2.

Rochmanto, B. Al. 2014). Pengaruh Pengetahuan Produk dan Norma Religius

Terhadap Sikap Konsumen Dala Niat Mengkonsumsi Produk Makanan

dan Minuman Halal (Studi Kasus di Kota Semarang). Skripsi Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Romario Nimrod M. Dan Mukhammad Kholid M. 2018. Pengaruh Product

Knowledge Terhadap Purchase Intention (Survei pada Pengunjung Toko

Buku UB Press, Kota Malang), Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.55, No.3.

Sadzalia, Shovi. 2015. Pengaruh Label Halal dan Religiusitas Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Kosmetik di Kota Malang. Malang: Fakultas Ekonomi.

Safitri, Ivone Tamara, 2018. Pengaruh Norma Subjektif dan Self Control Terhadap

Keputusan Pembelian Produk Branded Hijab (Studi Kasus Vanilla Hijab).

Skripsi. Surabaya:Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

sensus penduduk, 2010.

Setyaningsih. 2018. Analisis Pengaruh Norma Subjektif dan Persepsi Kontrol

Perilaku Terhadap Niat Berperilaku Pada Produk Bersertifikat Halal dengan

Sikap Sebagai Variabel Intervening(Studi Mahasiswa Muslim di Solo

Raya).Skripsi. Surakarta:Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Siti Sumidah.2018. Pengaruh Label Halal, Pengetahuan Produk dan Religiusitas

Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Sikap Sebagai Variabel Intervening

(Studi pada Mahasiswa Pengguna Kosmetik Wardah di STIE Putra Bangsa

Kebumen,

116

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.

Alfabeta.

. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: CV. Alfabeta.

. 2016. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: CV. Alfabeta.

Sulis Riptiono.2018. Pengaruh Islam Religiosity dan Norma Subjektif terhadap Niat

Beli Trend Busana Muslim: An Extended of Theory of Reason Action,

Jurnal Ekonomi dan Teknik Informatika, Vol.6, No.2.

Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya

dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

. 2015. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran . Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk

Mengenali Konsumen). Yogyakarta: Center of Academic Publishing Service.

Tika, H. Moh. Pabundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta. PT Bumi Angkasa.

Waluyo, P dan Pamungkas, A. 2003. Analisis Perilaku Brand Swithing

Konsumen dalam Pembelian produk Handphone di Semarang, Jurnal

Bisnis dan Ekonomi.

Wijaya, Toni. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

www.beritasatu.com/ekonomi/463975/bpom-temukan-125-juta-produk-kosmetik-

ilegal

www.Bps.go.id

www.halalmui.org/mui14/

www.jatim.tribunnews.com/2018/09/24/segmen-generasi-milenial-dorong-

pertumbuhan-industri-kosmetik-double-digit-hingga-akhir-tahun-2018

www.kemenperin.go.id/artikel/18957/Industri-Kosmetik-Nasional-Tumbuh-20

www.lifestyle.bisnis.com/read/20180719/220/818259/kosmetik-asal-malaysia-ini-

catat-kenaikan-penjualan-5-kali-lipat-di-indonesia

www.LPPOMMUI.COM

117

www.safi.com

Yoiz Shofwa. 2016. Pengaruh Kualitas Produk Dan Religiusitas Terhadap Keputusan

Nasabah Produk Simpanan Pada BSM Cabang Purwokwerto. Jurnal

Ekonomi Islam. Vol. 4 No.1

Yuliadi, Imamudin. 2009. Ekonometrika Terapan.Yogyakarta: UPFE-UMY

118

LAMPIRAN

119

Lampiran 1 kuesioner

KUESIONER

Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk, Religiusitas, dan Norma

Subjektif Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Membeli Produk

Berlabel Halal Dengan Sikap Sebagai Variabel Intervening

(Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)

Kepada

Yth. Konsumen Produk Kosmetik Safi

Di tempat,

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Bersama ini saya mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner berikut.

Kuesioner ini diedarkan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian

untuk Skripsi. Penelitian ini dilakukan sebagai syarat kelulusan tingkat Sarjana di

Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Syariah.

Semua informasi yang diberikan dijamin kerahasiaannya dan semata-mata hanya

digunakan untuk penelitian ini. Untuk itu diminta kesediaan saudara/i untuk mengisi

kuesioner ini dengan keadaan yang sebenarnya, agar hasilnya dapat bermanfaat untuk

penelitian yang akan dilakukan. Atas kesediaan mengisi kuesioaner ini, saya ucapkan

terimakasih.

Salatiga, Februari 2019

Anis Choriroh

120

KUESIONER

Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk, Religiusitas, dan Norma

Subjektif Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Membeli Produk

Berlabel Halal Dengan Sikap Sebagai Variabel Intervening

(Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER :

1. Jawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya.

2. Sebelum anda mengisi kuesioner dimohon untuk terlebih dahulu mengisi

pertanyaan mengenai data diri anda.

3. Isilah kolom pertanyaan dengan menggunakan tanda (X) atau () pada kolom

yang tersedia.

I. Karakteristik Responden

Bagian karakteristik responden merupakan pernyataan yang

berhubungan dengan identitas responden, mohon diisi sesuai identitas anda.

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dan isilah titik-titik dengan

jawaban yang sesuai.

1. Nama Responden :………………………………………………..

2. Usia

a. < 16 tahun d. 36-45 tahun

b. 16-25 tahun e. > 45 tahun

c. 26-35 tahun

121

3. Pekerjaan

a. Pelajar/Mahasiswa d. Karyawan Swasta

b. PNS e. Lain-lain

c. Wiraswasta

4. Penghasilan

a. 100.0000- 1.000.000 c. 2.100.000- 3.000.000

b. 1.100.000- 2.000.000 d. > 3.000.000

5. Apakah anda menggunkan/mempunyai lebih dari satu item/macam

produk dari kosmetik Safi?

a. Ya

b. Tidak

II. PERNYATAAN

Pernyataan dibawah ini merupakan pertanyaan yang berkaitan dengan

faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian

produk kosmetik Safi.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda (X) atau ()

pada kolom yang sesuai.

122

Keterangan :

1. SS = Sangat Setuju

2. S = Setuju

3. TT = Tidak Tahu

4. TS = Tidak Setuju

5. STS = Sangat Tidak Setuju

A. Pernyataan Untuk Pengetahuan Produk

NO PERNYATAAN SS S TT TS STS

1 Saya mengetahui tentang atribut

produk kosmetik Safi

2 Saya mengetahui manfaat dari

produk kosmetik Safi

3 Saya merasa produk kosmetik Safi

memberikan dampak yang positif

bagi kulit wajah saya

4 Saya merasa puas dengan produk

kosmetik Safi

B. Pernyataan Untuk Religiusitas

NO PERNYATAAN SS S TT TS STS

1 Saya membeli produk kosmetik Safi

berlabel halal karena saya adalah

seorang muslim

2 Saya membeli produk kosmetik Safi

berlabel halal karena dapat

digunakan untuk sholat

123

3 Saya membeli produk kosmetik Safi

berlabel halal karena membuat hati

tenang

4 Saya membeli produk kosmetik Safi

berlabel halal karena mengetahui

tentang hukum halal dan haram

5 Saya membeli produk kosmetik Safi

berlabel halal karena aman

digunakan

C. Pernyataan Untuk Norma Subjektif

NO PERNYATAAN SS S TT TS STS

1 Sebagian besar orang terdekat saya

menggunakan produk kosmetik halal

2 Keluarga saya lebih menyukai

produk kosmetik halal

3 Teman-teman saya akan berfikir

bahwa saya harus memilih produk

kosmetik halal

D. Pernyataan Untuk Sikap Konsumen

NO PERNYATAAN SS S TT TS STS

1 Saya lebih berminat membeli produk

kosmetik Safi dibandingkan merek

lain

2 saya menyukai produk kosmetik Safi

karena cocok dengan kebutuhan kulit

wajah saya

124

3 Saya membeli produk kosmetik Safi

karena bahannya tidak berbahaya dan

alami

E. Pernyataan Untuk Keputusan Pembelian

NO PERNYATAAN SS S TT TS STS

1 Saya menyadari adanya kebutuhan

untuk menggunakan produk

kosmetik yang berlabel halal

2 Saya memperoleh informasi tentang

label halal produk kosmetik Safi dari

teman, keluarga, iklan, dan media

massa

3 saya berusaha memenuhi kebutuhan

dengan produk kosmetik yang

berlabel halal

4 Saya memutuskan untuk membeli

produk kosmetik Safi karena

memenuhi syarat kehalalan sesuai

syariat Islam

5 Saya memiliki keinginan untuk

membeli kembali produk kosmetik

Safi berlabel halal

125

Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden

X1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x3.1 x3.2 x3.3 z.1 z.2 z.3 y.1 y.2 y.3 y.4 y.5

4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4

4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4

4 4 3 3 5 5 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4

5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4

5 5 5 4 5 5 3 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3

4 5 4 4 5 4 3 3 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5

3 3 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4

5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4

5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 5 5 5 4 4 4 5

5 5 4 4 5 4 3 5 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 5

5 4 4 4 4 3 2 5 5 3 4 2 4 4 5 5 5 4 3 4

4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 5 4 4 4

4 5 4 4 3 2 2 3 5 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4

4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4

4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4

4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5

4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5

4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5

126

4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 4

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4

4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4

5 4 4 3 5 4 2 5 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 5 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4

4 4 4 4 3 4 3 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4

5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4

4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3

5 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 5 3 3

5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5

3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3

3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3

5 4 5 4 3 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4

5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4

5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5

4 4 5 5 4 5 3 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4

5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5

4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4

5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5

5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4

5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5

5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4

127

4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5

5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4

4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5

4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5

4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4

4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5

4 5 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 5 3 4 4 4

5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5

4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5

4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 5

5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 5 4 5

4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3

3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4

3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3

4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5

4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3

4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4

5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 3 4 4 3 4 5 5 5

4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4

5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4

4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3

4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4

128

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3

4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3

5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4

5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5

4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5

4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4

5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5

4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3

4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3

5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4

5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5

5 4 4 4 5 4 3 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5

4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 2 4 4 5 5 5 4 3 4

4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 3 3 3 4 4 3 5 4 4 4

4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4

3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4

4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4

4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4

129

Lampiran 3 Uji Deskriptif

1. Usia Responden

Usia

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulat

ive

Percent

Valid 1 1,0 1,0 1,0

> 16 tahun 1 1,0 1,0 2,0

16-25 tahun 46 46,0 46,0 48,0

26-35 tahun 42 42,0 42,0 90,0

36-45 tahun 10 10,0 10,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

2. Pekerjaan Responden

Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1,0 1,0 1,0

Karyawan Swasta 41 41,0 41,0 42,0

Lain-lain 11 11,0 11,0 53,0

Pelajar/Mahasiswa 18 18,0 18,0 71,0

PNS 7 7,0 7,0 78,0

Wiraswasta 22 22,0 22,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

3. Penghasilan

Penghasilan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1,0 1,0 1,0

> 3.000.000 23 23,0 23,0 24,0

1.100.000-

2.000.000 11 11,0 11,0 35,0

100.000-

1.000.000 18 18,0 18,0 53,0

2.100.000-

3.000.000 47 47,0 47,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

130

Lampiran 4 Output Uji Reliabilitas dan Validitas

1. Uji Reliabilitas

X1 (Pengetahuan Produk)

Scale: ALL

VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 35 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 35 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,736 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1.1 12,66 2,055 0,401 0,748

x1.2 12,71 1,681 0,619 0,619

x1.3 12,86 2,067 0,606 0,650

x1.4 12,94 1,820 0,526 0,679

X2 (Religiusitas)

Scale: ALL

VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 35 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 35 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure

131

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,701 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item Deleted

x2.1 16,26 4,138 0,485 0,643

x2.2 16,43 3,311 0,649 0,558

x2.3 17,17 3,264 0,597 0,584

x2.4 16,29 4,269 0,387 0,680

x2.5 16,37 5,064 0,179 0,742

X3 (Norma Subjektif)

Scale: ALL

VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 35 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 35 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,686 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

x3.1 7,77 2,064 0,571 0,570

x3.2 7,86 2,067 0,446 0,665

x3.3 8,09 0,963 0,630 0,489

132

Z (Sikap)

Scale: ALL

VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 35 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 35 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,686 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

z.1 8,43 1,076 0,487 0,609

z.2 8,14 1,008 0,555 0,517

z.3 8,00 1,235 0,462 0,639

Y (Keputusan Pembelian)

Scale: ALL

VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 35 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 35 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

133

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,726 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

y.1 16,77 3,240 0,409 0,708

y.2 16,80 3,400 0,335 0,734

y.3 16,94 2,879 0,635 0,622

y.4 17,14 3,008 0,476 0,684

y.5 16,91 2,787 0,592 0,634

2. Uji Validitas

X1 (Pengetahuan Produk)

Correlations

X1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1_total

X1.1 Pearson

Correlation 1 ,396

* ,536

** ,108 ,668

**

Sig. (2-tailed) ,018 ,001 ,537 ,000

N 35 35 35 35 35

x1.2 Pearson

Correlation ,396

* 1 ,350

* ,629

** ,817

**

Sig. (2-tailed) ,018 ,039 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

x1.3 Pearson

Correlation ,536

** ,350

* 1 ,513

** ,761

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,039 ,002 ,000

N 35 35 35 35 35

x1.4 Pearson

Correlation ,108 ,629

** ,513

** 1 ,760

**

Sig. (2-tailed) ,537 ,000 ,002 ,000

N 35 35 35 35 35

x1_total Pearson

Correlation ,668

** ,817

** ,761

** ,760

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

134

X2 (Religiusitas)

Correlations

x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x2_total

x2.1 Pearson Correlation 1 ,537**

,377* ,236 ,135 ,676

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,025 ,172 ,441 ,000

N 35 35 35 35 35 35

x2.2 Pearson Correlation ,537**

1 ,641**

,356* ,079 ,819

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,036 ,652 ,000

N 35 35 35 35 35 35

x2.3 Pearson Correlation ,377* ,641

** 1 ,329 ,178 ,800

**

Sig. (2-tailed) ,025 ,000 ,054 ,307 ,000

N 35 35 35 35 35 35

x2.4 Pearson Correlation ,236 ,356* ,329 1 ,147 ,614

**

Sig. (2-tailed) ,172 ,036 ,054 ,400 ,000

N 35 35 35 35 35 35

x2.5 Pearson Correlation ,135 ,079 ,178 ,147 1 ,399*

Sig. (2-tailed) ,441 ,652 ,307 ,400 ,018

N 35 35 35 35 35 35

x2_total Pearson Correlation ,676**

,819**

,800**

,614**

,399* 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,018

N 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

X3 (Norma Subjektif)

Correlations

x3.1 x3.2 x3.3 x3_total

x3.1 Pearson Correlation 1 ,326 ,593**

,761**

Sig. (2-tailed) ,056 ,000 ,000

N 35 35 35 35

x3.2 Pearson Correlation ,326 1 ,444**

,706**

Sig. (2-tailed) ,056 ,007 ,000

N 35 35 35 35

x3.3 Pearson Correlation ,593**

,444**

1 ,908**

Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,000

N 35 35 35 35

x3_total Pearson Correlation ,761**

,706**

,908**

1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

135

Z (Sikap)

Correlations

z.1 z.2 z.3 z_total

z.1 Pearson Correlation 1 ,470**

,351* ,787

**

Sig. (2-tailed) ,004 ,039 ,000

N 35 35 35 35

z.2 Pearson Correlation ,470**

1 ,442**

,822**

Sig. (2-tailed) ,004 ,008 ,000

N 35 35 35 35

z.3 Pearson Correlation ,351* ,442

** 1 ,741

**

Sig. (2-tailed) ,039 ,008 ,000

N 35 35 35 35

z_total Pearson Correlation ,787**

,822**

,741**

1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Y (Keputusan Pembelian)

Correlations

y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 y_total

y.1 Pearson Correlation

1 ,045 ,623** ,153 ,383

* ,630

**

Sig. (2-tailed) ,797 ,000 ,380 ,023 ,000

N 35 35 35 35 35 35

y.2 Pearson Correlation

,045 1 ,307 ,310 ,328 ,571**

Sig. (2-tailed) ,797 ,073 ,070 ,054 ,000

N 35 35 35 35 35 35

y.3 Pearson Correlation

,623** ,307 1 ,392

* ,421

* ,785

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,073 ,020 ,012 ,000

N 35 35 35 35 35 35

y.4 Pearson Correlation

,153 ,310 ,392* 1 ,497

** ,693

**

Sig. (2-tailed) ,380 ,070 ,020 ,002 ,000

N 35 35 35 35 35 35

y.5 Pearson Correlation

,383* ,328 ,421

* ,497

** 1 ,772

**

Sig. (2-tailed) ,023 ,054 ,012 ,002 ,000

N 35 35 35 35 35 35

y_total Pearson Correlation

,630** ,571

** ,785

** ,693

** ,772

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

136

Lampiran 5 Output Uji Statistik

UJI TTEST 1

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant

) ,397 1,085 ,366 ,715

x1_total ,410 ,097 ,448 4,219 ,000

x2_total ,154 ,073 ,225 2,109 ,038

x3_total ,145 ,087 ,157 1,662 ,100

d. Dependent Variable: z_total

Sumber : Data Primer yang diolah, 2019

UJI TTEST 2

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficient

s

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constan

t) 1,367 ,888 1,540 ,127

x1_total ,605 ,087 ,487 6,991 ,000

x2_total ,173 ,061 ,186 2,829 ,006

x3_total ,183 ,072 ,146 2,522 ,013

z_total ,294 ,083 ,216 3,519 ,001

a. Dependent Variable: y_total

Sumber : Data Primer yang diolah, 2019

137

UJI F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 374,544 4 93,636 128,147 ,000b

Residual 69,416 95 ,731

Total 443,960 99

a. Dependent Variable: y_total

b. Predictors: (Constant), z_total, x3_total, x2_total, x1_total

UJI R2

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,919a ,844 ,837 ,855

a. Predictors: (Constant), z_total, x3_total, x2_total, x1_total

Lampiran 6 Output Uji Asumsi Klasik

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Consta

nt) 1,367 ,888 1,540 ,127

x1_total ,605 ,087 ,487 6,991 ,000 ,340 2,942

x2_total ,173 ,061 ,186 2,829 ,006 ,381 2,626

x3_total ,183 ,072 ,146 2,522 ,013 ,492 2,033

z_total ,294 ,083 ,216 3,519 ,001 ,436 2,295

a. Dependent Variable: y_total

138

Uji Heteroskedastisitas

Correlations

x1_total x2_total x3_total z_total

Unstandard

ized

Residual

Spearm

an's rho

x1_total

Correlation

Coefficient 1,000 ,757** ,657** ,737** ,008

Sig. (1-tailed) . ,000 ,000 ,000 ,470

N 100 100 100 100 100

x2_total

Correlation

Coefficient ,757** 1,000 ,654** ,670** -,030

Sig. (1-tailed) ,000 . ,000 ,000 ,383

N 100 100 100 100 100

x3_total Correlation

Coefficient ,657** ,654** 1,000 ,610** -,047

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 . ,000 ,320

N 100 100 100 100 100

z_total Correlation

Coefficient ,737** ,670** ,610** 1,000 -,066

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 . ,258

N 100 100 100 100 100

Unstanda

rdized

Residual

Correlation

Coefficient ,008 -,030 -,047 -,066 1,000

Sig. (1-tailed) ,470 ,383 ,320 ,258 .

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : Data Primer yang diolah, 2019

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,83735903

Most Extreme Differences Absolute ,061

Positive ,052

Negative -,061

Test Statistic ,061

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

139

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

1. Nama : Anis Choriroh

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 22 September 1997

3. Jenis Kelamin : Perempuan (P)

4. Agama : Islam

5. Warga Negara : Indonesia

6. Alamat : Dsn. Jangglengan RT 03/RW 03, Ds.

Banyukuning, Kec. Bandungan, Kab. Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.

7. Telepon : 085 886 665 752

8. E-mail : [email protected]

Pendidikan

Periode (tahun) Sekolah/Institusi/Universitas Jurusan

2003-2010 MI Maarif Banyukuning -

2010-2013 SMP N 1 Sumowono -

2013-2015 SMK Perintis 29 Ungaran Akuntansi

2015-2019 IAIN Salatiga Ekonomi Syariah S1