analisis pengaruh kompensasi, konflik kerja...

151
ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, KONFLIK KERJA DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN ( Studi Karyawan BRI Syariah Kantor Cabang Semarang ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.E.) Disusun Oleh: Adin Muh Nur Kamala NIM 21314196 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

Upload: others

Post on 05-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, KONFLIK KERJA

    DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP

    KINERJA KARYAWAN

    ( Studi Karyawan BRI Syariah Kantor Cabang Semarang )

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.E.)

    Disusun Oleh:

    Adin Muh Nur Kamala

    NIM 21314196

    PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2020

  • i

    ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, KONFLIK KERJA

    DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP

    KINERJA KARYAWAN

    ( Studi Karyawan BRI Syariah Kantor Cabang Semarang )

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.E.)

    Disusun Oleh:

    Adin Muh Nur Kamala

    NIM 21314196

    PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2020

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    MOTTO

    Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di

    segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya

    kepada-Nya-Lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

    (QS. Al Mulk: 15)

    Kesempatan bukanlah hal yang kebetulan. Kamu harus menciptakan

    (Chris Grosser)

    Kebaikan adalah hal segalanya apapun yang membuat hati tak tenang itu

    bukan kebaikan maka berbuatlah kebaikan agar hati senantiasa tenang

    dan senantiasa dalam lindungannya ALLAH SWT

    (Penulis)

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini saya persembahkan untuk :

    Sudarsi Fitria nur arif yang sangat luar biasa, yang saat ini

    berperan ganda untuk mendidik putra dan putrinya, serta tiada

    henti mengirim doa yang terbaik untuk kesuksesan kami.

    Keluarga saya yang selalu memotivasi dan mendukung saya,

    memberikan dorongan agar tak putus asa, pantang meyerah,

    Terima kasih.

    Sahabat saya disalatiga yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

    Terima kasih banyak untu kalian.

    Keluarga besar S1 Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang menjadi

    bagian penting dalam perjalanan ini.

  • viii

    ABSTRAK

    Kamala, Adin Muh Nur, 2020. Analisis Pengaruh Kompensasi, Konflik Kerja dan Latar

    Belakang Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Karyawan BRI

    Syariah Kantor Cabang Semarang ) . Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

    Program Studi S1 Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    Pembimbing: Imanda Firmantyas Putri Pratiwi, M.Si.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Mengetahui Pengaruh

    Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan BRI Syariah Kantor Cabang Semarang

    2) Mengetahui Pengaruh Konflik Kerja terhadap Kinerja Karyawan BRI Syariah

    Kantor Cabang Semarang 3) Mengetahui Pengaruh Latar Belakang Pendidikan

    terhadap Kinerja Karyawan BRI Syariah Kantor Cabang Semarang. Metode

    pengumpulan data melalui kuesioner yang dibagikan kepada karyawan BRI

    Syariah Kantor Cabang Semarang Sampel yang diambil sebanyak 40 responden

    dengan teknik sampel jenuh. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

    menggunakan penelitian kuantitatif. data yang diperoleh kemudian diolah dengan

    menggunakan alat bantu SPSS 22. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini

    meliputi Uji Instrumen, Uji Asumsi Klasik dan Uji Ketepatan Model. Dari hasil

    uji yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel kompensasi mempunyai

    pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel konflik

    kerja mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja

    karyawan. Variabel latar belakang pendidikan mempunyai pengaruh positif dan

    signifikan terhadap kinerja karyawan

    Kata Kunci: Kompensasi, Koflik Kerja, Latar Belakang Pendidikan, Kinerja

    Karyawan

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum. WR.WB.

    Dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyang, puji

    syukur hanya bagi Allah SWT atas segala hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisi Pengaruh Kompensasi, Konflik

    Kerja dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi

    Karyawan BRI Syariah Kantor Cabang Semarang )” ini dengan baik. Sholawat

    serta salam semogga terlimpahkan pada jujungan Nabi Besar Muhammad SAW,

    sahabat dan keluarganya.

    Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana

    Ekonomi (S.E) pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis menyadari

    bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa dukungan,

    bimbingan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini

    berlangsung. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan

    ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.

    2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

    beserta Wadek I, II, III.

    3. Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan Syariah

    4. Imanda Firmantyas Putri Pertiwi, M. Si. selaku dosen pembimbing yang telah

    sabar memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan laporan tugas

    akhir ini.

    5. Moh. Khusen, M.Ag., M. A. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

    membimbing, mengarahkan, dan memberi banyak pelajaran.

  • x

    6. Seluruh dosen S1 Perbankan Syariah yang telah memberikan bekal ilmu yang

    bermanfaat dan berbagai cerita pengalaman selama masa pekuliahan.

    7. Seluruh entitas Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang yang telah

    membantu dalam proses penelitian.

    8. Ibu Sudarsi Fitria Nur Arif & Bpk Sumarno selalu menjadi sosok inspiratif,

    memberikan contoh yang terbaik untuk ketiga putra dan putrinya.

    Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan

    skripsi ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu penulismengharapkan kritik

    dan saran yang bersifat membangun dan memperbaiki karya ilmiah ini sehingga

    menjadi lebih baik dalam penyusunan dimasa mendatang.Penulis berharap

    semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat denganbaik bagi semua pihak.

    Salatiga, 10 Oktober 2020

    Penulis

    Adin Muh Nur Kamala

    NIM. 213 14 196

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................... ii

    PENGESAHAN .............................................................................................................. iii

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................................. iv

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN & KESEDIAAN PUBLIKASI ..................... v

    MOTTO .......................................................................................................................... vi

    PERSEMBAHAN ......................................................................................................... vii

    ABSTRAK .................................................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR .................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi

    DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xiv

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

    A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 6

    C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 7

    D. kegunaan Penelitian ............................................................................................ 7

    E. Sistematis Penelitian ........................................................................................... 9

    BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 11

    A. Telaah Pustaka .................................................................................................. 14

    B. Kerangka Teori ................................................................................................. 18

    1. Kompensasi ................................................................................................ 18

    2. Konflik Kerja ............................................................................................. 24

    3. Latar Belakang Pendidikan ........................................................................ 35

    4. Kinerja Karyawan ...................................................................................... 37

    C. Kerangka Penelitian .......................................................................................... 44

  • xii

    D. Hipotesis ........................................................................................................... 45

    BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 49

    A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 49

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................ 49

    C. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 49

    1. Populasi ...................................................................................................... 49

    2. Sampel ....................................................................................................... 50

    D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 50

    1. Sumber dan Jenis Data ............................................................................... 51

    2. Alat Pengumpul Data ................................................................................. 51

    E. Skala Pengukuran ............................................................................................. 52

    F. Definisi Oprasional ........................................................................................... 53

    G. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 55

    H. Metode Analisis Data ....................................................................................... 56

    1. Uji Instrumen ............................................................................................. 56

    2. Uji Regresi dan Uji Statistik ...................................................................... 57

    3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 60

    I. Alat Analisis ..................................................................................................... 62

    BAB IV ANALISIS DATA ........................................................................................... 63

    A. Deskripsi Obyek Penelitian .............................................................................. 63

    1. Sejarah Singkat BRI Syariah Kc Semarang ............................................... 65

    2. Visi dan Misi .............................................................................................. 65

    3. Identitas Tempat Kegiatan Pratikum ......................................................... 66

    4. Sumber Daya Manusia ............................................................................... 66

    B. Deskipsi Data Responden ................................................................................. 68

    C. Analisis data ..................................................................................................... 68

    1. Uji Instrument ............................................................................................ 68

    2. Uji regrei dan Uji Statistik ........................................................................ 71

    3. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 77

    D. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................ 84

    BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 91

  • xiii

    A. Kesimpulan ....................................................................................................... 91

    B. Saran ................................................................................................................. 92

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 95

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Reserach Gap ................................................................................................ 16

    Tabel 2.2 Kerangka Penelitian ....................................................................................... 44

    Tabel 3.1 Skala Pengukuran .......................................................................................... 53

    Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................................... 69

    Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas ......................................................................................... 70

    Tabel 4.3 Hasil Uji Analisis Regresi ............................................................................. 71

    Tabel 4.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................................... 73

    Tabel 4.5 Hasil Uji Ftest ................................................................................................ 74

    Tabel 4.6 Hasil Uji Ttest ................................................................................................ 75

    Tabel 4.7 Hasul Uji Multikolineritas ............................................................................. 77

    Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedatissitas(Uji Park) ......................................................... 79

    Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ...................................................................................... 80

    Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas ...................................................................................... 84

    Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis ....................................................................................... 84

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ................................................................................... 44

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi .................................................................................... 67

    Gambar 4.2 Grafik Scatterplot ....................................................................................... 80

    Gambar 4.3 Histogram................................................................................................... 81

    Gambar 4.4 Grafik Normal Plot .................................................................................... 82

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pada era globalisasi saat ini perusahaan di tuntut untuk memiliki

    keunggulan yang. kompetitif agar dapat bersaing dengan para pesaing

    lainnya. Salah satu faktor yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif

    adalah sumber daya manusia. Karyawan yang berkompeten, loyalitas

    tinggi, dan produktif dapat membantu organisasi atau perusahaan untuk

    mencapai tujuannya. Organisasi yaitu suatu unit sosial yang

    dikoordinasikan secara sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih yang

    berfungsi pada suatu basis yang relatif bersinambung untuk mencapai

    tujuan atau serangkaian tujuan (Robbinson, 1998). Dalam mencapai tujuan

    tersebut, perusahaan akan menghadapi persaingan bisnis dan memerluka

    tenaga yang terampil dan berkompeten untuk mendukung usaha

    perusahaan dalam melaksanakan berbagai tugas sehingga tercapai prestasi

    kerja yang tinggi dan memudahkan pencapaian tujuan perusahaan.

    Karyawan merupakan salah satu faktor yang menentukan

    keberadaan organisasi maka perhatian dan pembinaan terhadap pegawai

    sebagai pekerja adalah penting, sebab kurangnya perhatian dan pembinaan

    akan menimbulkan akibat yang pada akhirnya dapat mematikan

    organisasi. Untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan karyawan yang

    sesuai dengan persyaratan dalam perusahaan, dan juga harus mampu

  • 2

    menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan oleh perusahaan. Untuk

    saat ini lembaga keuangan Bank Syariah membutuhkan karyawan yang

    mempunyai kinerja yang tinggi. Kinerja (performance) dapat diartikan

    sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

    kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi

    organisasi yang tertuang dalam mewujudkan planning suatu organisasi

    (Afriansyah, 2014). Jadi, Perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang

    memiliki prestasi kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada

    pelanggannya.

    Karyawan dan segenap jajaran manajemen menjadi faktor

    keberhasilan dalam pembentukan budaya organisasi. Budaya organisasi

    merupakan proses jangka panjang, yang membutuhkan ketelatenan dari

    para pelaku di dalamnya. Menurut Luthans (1995) bahwa, Budaya

    organisasi merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan

    perilaku anggota organisasi. Setiap anggota organisasi akan berperilaku

    sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.

    Budaya organisasi juga sebagai pemersatu karyawan, peredam konflik dan

    motivator karyawan untuk melaksanakan tugas dengan baik, sehingga

    berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Suatu perusahaan atau

    organisasi yang memiliki budaya yang kuat akan menghasilkan kinerja

    yang baik dalam jangka panjang. Dengan kata lain apabila kinerja

    perorangan baik maka kemungkinan besar kinerja lembaga juga baik

    (Prawirosentono, 2004).

  • 3

    Selain faktor budaya organisasi, kinerja pegawai juga dipengaruhi

    oleh adanya kompensasi. Kompensasi merupakan total seluruh imbalan

    yang di terima para karyawan sebagai pengganti jasa yang telah mereka

    berikan. Tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah sebagai ikatan

    kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, serta stabilitas

    karyawan (Mondy, 2008). Menurut Ishak dan Henri (2002), kompensasi

    adalah segala sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas jasa atas

    upaya-upaya yang telah diberikan kepada perusahaan. Balasan yang

    diberikan dapat saja setimpal, akan tetapi dapat saja diberikan tidak

    setimpal atau tidak sebanding. Namun idealnya balas jasa tersebut

    diberikan secara sebanding dan setimpal.

    Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai

    penukar dari kontribusi jasa mereka pada perusahaan menurut Davis dan

    Wether (2012). Jika dikelola dengan baik, kompensasi membantu

    perusahaan mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan menjaga

    karyawan dengan baik. Sebaliknya tanpa kompensasi yang cukup,

    karyawan yang ada sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan dan

    untuk melakukan penempatan kembali tidaklah mudah. Akibat dari

    ketidakpuasan dalam pembayaran bisa jadi akan mengurangi kinerja,

    meningkatkan keluhan-keluhan, penyebab mogok kerja, dan mengarah

    pada tindakan-tindakan fisik dan psikologis, seperti meningkatnya derajat

    ketidakhadiran dan perputaran karyawan. penelitian oleh Hidayah (2016)

    menyatakan bahwa Kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja

  • 4

    karyawan, sedangkan penelitian juniarti derfina (2014) menyatakan

    kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

    Menurut (Mangkunegara, 2005). Tingkat besar kecilnya

    kompensasi karyawan sangat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat

    jabatan, dan masa kerja karyawan. Maka dari itu dalam menentukan

    kompensasi karyawan perlu didasarkan pada penilaian prestasi, kondisi

    pegawai, tingkat pendidikan, jabatan, dan masa kerja karyawan. Selain itu

    dalam sebuah lembaga keuangan juga diperlukan hubungan yang baik dan

    terhindar dari konflik antara pimpinan dan bawahannya. Menurut Winardi

    (2007), “Konflik merupakan suatu situasi, di mana terdapat berbagai

    tujuan atau berbagai emosi yang tidak sesuai satu sama lain, pada diri

    beberapa individu atau antara beberapa individu yang kemudian

    menyebabkan timbulnya pertentangan”.

    Konflik antar individu yang terjadi karena adanya perbedaan sikap

    dan cara pandang dalam proses penyelesaian pekerjaan. Perbedaan

    tersebut dikarenakan adanya perbedaan tingkat pendidikan yang dimiliki

    oleh masing-masing karyawan sehingga proses penyelesaian pekerjaan

    juga mengalami permasalahan. Konflik individu terjadi karena adanya

    perbedaan atau kesenjangan antara gaji karyawan, dimana selama ini salah

    satu unsur pemberian gaji yaitu mengenai lama bekerja seorang

    karyawan. Hasil penelitian oleh Pramudia dkk (2019), Hasil Penelitian

    menunjukan bahwa : (1) konflik kerja secara simultan berpengaruh

    signifikan terhadap kinerja karyawan pada pada Bank Syariah Mandiri

  • 5

    Kendari, (2) konflik kerja secara parsial berpengaruh negatif signifikan

    terhadap kinerja karyawan, (3) konflik kerja secara simultan berpengaruh

    negatif signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkn penelitian Irwan

    (2017) variabel konflik kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    kinerja karyawan.

    Tingkat pendidikan yang tinggi dari seorang pegawai akan

    mempengaruhi kemampuannya dalam mencapai kinerja secara optimal,

    sesuai yang diungkapkan oleh Soekidjo (2005) menyatakan bahwa

    “Pendidikan didalam organisasi adalah suatu proses pengembangan

    kemampuan kearah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan”.

    Semakin tinggi pendidikan seseorang, diharapkan sumber daya

    manusianya semakin tinggi. Tanpa bekal pendidikan mustahil orang akan

    mudah mempelajari hal-hal yang bersifat baru didalam cara atau suatu

    sistem kerja. Jadi, untuk meningkatkan kinerja pegawai dan untuk

    memotivasi pegawai dalam bekerja adalah melalui pendidikan. Penelitian

    oleh Adibah (2014) hasilnya ada pengaruh yang signifikan secara

    bersama-sama dari latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja

    terhadap kinerja karyawan Bank BNI Syariah. Sedangkan penelitian Dian

    Muzerika (2018). terdapat pengaruh tidak positif dan signifikan antara

    latar belakang pendidikan terhadap kinerja karyawan.

    Permasalahan kinerja karyawan yang terjadi di lembaga keuangan

    tersebut berdasarkan wawancara oleh karyawan di Bank Syariah

    Suherman pada tanggal 03 Mei 2020 hampir seluruh karyawan sering

  • 6

    mengalami kesulitan dalam hal penagihan pinjaman kepada nasabah. Hal

    ini disebabkan karena sudah terlalu banyak nasabah yang melakukan

    pinjaman dan ada beberapa nasabah yang sering macet angsurannya. Hal

    tersebut akan berdampak pada pemotongan gaji karyawan apabila tidak

    bisa menyelesaikan penagihan pada periode tersebut. Hal tersebut

    menunjukkan bahwa karyawan tidak mampu memenuhi target kinerjanya.

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak

    pada perbedaan objek penelitian, serta variabel-variabel penelitian, dalam

    penelitian ini, peneliti menggabungkan variabel-variabel dari penelitian

    sebelumnya yaitu, Kompensasi, Konflik Kerja dan Latar Belakang

    Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah. Objek yang di

    jadikan tempat penelitian dalam penelitian kali ini adalah Karyawan BRI

    Syariah Kantor Cabang Semarang. Berdasarkan uraian tersebut, penulis

    ingin melakukan penelitian terhadap konsumen dengan judul:

    “Analisis Pengaruh Kompensasi, Konflik Kerja dan Latar

    Belakang Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan Studi Karyawan BRI

    Syariah Kantor Cabang Semarang ”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian

    ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

    1. Adakah pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan Bank BRI

    Syariah Kantor Cabang Semarang?

  • 7

    2. Adakah pengaruh konflik kerja terhadap kinerja karyawan Bank BRI

    Syariah Kantor Cabang Semarang?

    3. Adakah pengaruh latar belakang pendidikan terhadap kinerja karyawan

    Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang?

    4. Adakah pengaruh kompensasi, konflik kerja dan latar belakang

    pendidikan terhadap kinerja karyawan Bank BRI Syariah Kantor

    Cabang Semarang?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin di

    capai dalam penelitian ini adalah:

    1. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh kompensasi terhadap

    kinerja karyawan.

    2. Untuk menjelaskan dan menganalisis konflik kerja terhadap kinerja

    karyawan.

    3. Untuk menjelaskan dan menganalisis latar belakang pendidikan terhadap

    kinerja karyawan.

    4. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh kompensasi, konflik

    kerja dan latar belakang pendidikan terhadap kinerja karyawan secara

    simultan.

    D. Kegunaan Penelitian

    1. Secara Teoritis

    Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan

    mengenai pengaruh kompensasi, konflik kerja dan latar belakang

  • 8

    pendidikan yang berdampak pada kinerja karyawan pada Bank BRI Syariah

    Kantor Cabang Semarang.

    2. Secara Praktisi

    a. Bagi peneliti

    1. Untuk mengasah kemampuan peneliti dalam menjawab

    permasalahan nyata dalam dunia kerja, terutama yang terkait

    dengan faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan

    Bank Syariah.

    2. Untuk meningkatkan, memperluas dan mengembangkan

    pemahaman keilmuan peneliti.

    b. Bagi akademisi

    1. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi yang

    berkaitan dengan masalah faktor-faktor yang mempengaruhi

    Kinerja Karyawan Bank syariah.

    2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

    pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai motivasi untuk

    melakukan penelitian di masa mendatang.

    c. Bagi perusahaan

    1. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak bank, untuk

    mengetahui Kinerja Karyawan Bank Syariah.

    2. Sebagai bahan acuan perbankkan dalam meningkatkan prestasi

    kerja bagi Karyawan Bank Syariah.

  • 9

    d. Bagi Masyarakat umum

    1. Memberikan wawasan tentang Bank Syariah.

    2. Meningkatkan daya tarik mayarakat untuk menggunakan Bank

    syariah

    E. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan ini berisi penjelasan tentang isi yang

    terkandung dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan skripsi

    ini. Skripsi ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut :

    Bab pertama merupakan pendahuluan yang memuat latar

    belakang masalah yang menjelaskan alasan dan motivasi penelitian,

    kemudian dilanjutkan rumusan masalah sebagai inti penelitian. Tujuan dan

    kegunaan penelitian digunakan untuk menjawab rumusan masalah,

    selanjutnya sistematika pembahasan yang bertujuan untuk menggambarkan

    alur pemikiran peneliti.

    Bab kedua merupakan landasan teori yang berisi : Sejarah

    bank syari’ah di Indonesia, definisi Kompensasi, Konflik Kerja, Latar

    Belakang, Kinerja Karyawan, Kajian pustaka (Kajian penelitian terdahulu)

    dan Hipotesis penelitian

    Bab ketiga merupakan metode penelitian yang membahas tentang:

    Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Populasi dan Sampel,

    Variabel Penelitian, Instrumen Penelitian, Uji Coba Instrumen

    Penelitian, Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.

    Bab keempat merupakan analisis data dan pembahasan. Bab ini

  • 10

    berisi tentang hasil analisis dari pengolahan data, baik analisis data

    secara deskriptif mapun analisis hasil pengujian hipotesis yang telah

    dilakukan. Analisis tersebut diinterpretasikan terhadap hasil pengolahan

    data dengan menggunakan teori.

    Bab kelima merupakan penutup dari penelitian yang telah dilakukan.

    Bab ini memaparkan kesimpulan, dan saran dari hasil analisis data

    yang berkaitan dengan penelitian.

  • 11

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori dalam penelitian ini menggunakan teori Frederick Herzberg

    yang dikutip oleh Hasibuan (2014), mengemukakan Herzbergs two factors

    theory karyawan hanya akan termotivasi untuk melakukan pekerjaanya

    dengan semaksimal mungkin bila mereka telah puas akan pekerjaanya,

    Herzbreg menyatakan dalam melaksanakan pekerjaan dipengaruhi two

    factors theory yaitu:

    a. Faktor Higienis / hygiene factors

    Maintenace faktor adalah faktor pemeliharaan yang berhubungan

    dengan manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah.

    Kebutuhan kesehatan ini menurut herzberg merupakan kebutuhan yang

    berlangsung terus-menerus,karena kebutuhan ini akan kembali pada

    titik nol setelah dipenuhi misalnya orang lapar akan makan,kemudian

    lapar lagi, lalu makan lagi dan seterusnya. Faktor pemeliharan ini

    meliputi :

    1. Gaji (salaries)

    Menurut mardi (2014) gaji adalah sebuah bentuk

    pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh perusahaan atau

    instansi kepada pegawai atau karyawan

    2. Kondisi kerja (work condition)

  • 12

    Menurut mangkunegara (2013) kondisi kerja adalah semua

    aspek fisik kerja,psikologis kerja dan peraturan kerja yang dapat

    mempengaruhi kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas kerja.

    3. Kebijakan dan administrasi perusahaan (company policy and

    administrasion)

    Menurut siagian (2012) kebijaksanaan dan administrasi perusahaan

    adalah tingkat kesesuaian yang dirasakan tenaga kerja terhadap

    semua kebijaksan dan peraturaan yang berlaku dalam perusahaan.

    4. Hubungan antar pribadi (interpersonal relation)

    Menurut siagian (2012) hubungan antara pribadi adalah

    tingkat kesesuaian yang dirasakan dalam berinteraksi antar tenaga

    kerja lain

    5. Kualitas supervisi (quality supervisor)

    Menurut siagian (2012). Kualitas supervisi adalah tingkat

    kewajaran supervisi yang dirasakan oleh tenaga kerja.

    Pada teori ini pada dasarnya ingin menunjukkan Menurut

    Werther & Davies, tanjung (2013) Kompensasi apa yang diterima

    karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan mereka apakah gaji perjam

    atau gaji berkala departemen personalia biasanya merancang dan

    mengelola kompensasi karyawan menurut Hasibuan. tanjung (2003)

    kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atas barang

    langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan

    atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

  • 13

    b. Faktor Motivasi (Motivation Factors)

    Motivasi faktor adalah menyangkut keebutuhan piskologis.

    Kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan

    pekerjan (job content) yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan

    menggerakan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan

    presentasi pekerjaan yang baik. Faktor motivasi ini berhubungan

    dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung berkaitan

    dengan pekerjaan. Faktor ini dinamkan satisfiers yang meliputi :

    1. Prestasi (achievement)

    Menurut Hasibuan (2014). Prestasi, prestasi kerja adalah

    suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas

    tugasnya atas kecakapan, usaha dan kesempatan

    2. Pengakuan (recagnition)

    Menurut siagian (2012) pengakuan adalah besar kecilnya

    pengakuan yang diberikan kepada tenaga kerja atas hasil kerja

    3. Pekerjaan itu sendidi (the work itself)

    Menurut siagian (2012) pekerjaan itu sendiri adalah berat ri

    ngannya tantangan yang dirasakan tenaga kerja dari pekerjaannya.

    4. Tanggung jawab (responbility)

    Menurut siagian (2012) tanggung jawab adalah bessar

    kecilnya yang dirasakan terhadap tanggung jawab diberikan kepada

    seorang tenga kerja

    5. Pengembangan pontensi individual (advancement)

  • 14

    Menurut siagian (2012) pengembangan potensi individu

    adalah besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja berpelung maju

    dalam pekerjan seperti naik pangkat.

    Pada teori ini menunjukan menurut Mc clelland (1997) seperti yang

    dikutip oleh Mangkunegara (2001), berpendapat adanya hubungan positif

    antara motiv berpestasi dengan pencapaian kerja motiv berperstasi adalah

    suatu dorongan dalam diri seorang untuk melakukan suatu kegiatan atau

    tugas dengan sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja dengan

    predikat terpuji.

    Sulistiyani (2003) berpendapat bahwa kinerja seseorang merupakan

    kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari

    hasil kerjanya.

    A. Telaah Pustaka

    Penelitian oleh Hidayah (2016) menyatakan bahwa Kompensasi

    berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, sedangkan penelitian

    juniarti derfina (2014) menyatakan kompensasi tidak berpengaruh

    signifikan terhadap kinerja karyawan.

    Penelitian oleh Pramudia dkk (2019), Hasil Penelitian ini

    menunjukkan bahwa : (1) konflik kerja secara simultan berpengaruh

    signifikan terhadap kinerja karyawan pada pada Bank Syariah Mandiri

    Kendari, (2) konflik kerja secara parsial berpengaruh negatif signifikan

    terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian Irwan (2017) variabel

  • 15

    konflik kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

    karyawan.

    Penelitian oleh Adibah (2014) hasilnya ada pengaruh yang

    signifikan secara bersama-sama dari latar belakang pendidikan dan

    pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan Bank BNI Syariah.

    Sedangkan penelitian Dian Muzerika (2018) terdapat pengaruh tidak

    positif dan signifikan antara latar belakang pendidikan terhadap kinerja

    karyawan.

    Penelitian oleh Ayura (2016) hasil penelitian menunjukkan bahwa

    variabel Latar Belakang Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap Kinerja Karyawan, sedangkan penelitian Dhikhijjah (2016)

    menunjukan bahwa terdapat kompensasi pengaruh positif dan signifikan,

    konflik kerja negatif dan tidak signifikan dan latar belakang pendidikan

    pengaruh posistif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

    Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu perbedaanya bahwa

    penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya, terletak pada

    lokasi penelitian yang dimana penelitian ini dilakukan di BRI Syariah

    Kantor Cabang Semarang. Penelitian mengenai analisi pengaruh

    kompensasi,konflik kerja dan latar belakang pendidikan terhadap kinerja

    karyawan sudah dilakukan beberapa peneliti. Penelitian-penelitian

    terdahulu yang membahas mengenai pengungkapan kompensasi,konflik

    kerja dan latar belakang pendidikan masih sangat terbatas. Penelitian ini

    ingin mengetahui bagaimana analisi pengaruh kompensasi,konflik kerja

  • 16

    dan latar belakang pendidikan terhadap kinerja karyawan pada BRI

    Syariah Kantor Cabang Semarang penelitian ini dilakukan pada bulan

    Agustus 2020 sampai dengan selesai. Berikut disajikan peneliti dan hasil

    temuanya menunjukkan adanya gap dalam Tabel 2.1 berikut ini:

    Tabel 2.1 Research Gap

    No Penelitian dan

    (Tahun)

    Variabel Peneliian

    Hasil Penelitian

    Independen Dependen

    Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

    1. Nurul Hidayah

    (2016)

    Kompensasi Kinerja

    Karyawan

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    Kompensasi

    berpengaruh positif

    terhadap kinerja

    karyawan

    2. Nuraini

    Firrmandari

    (2014)

    Kompensasi Kinerja

    Karyawan

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    Kompensasi

    berpengaruh positif

    Signifikan terhadap

    kinerja karyawan

    3. Nurfitri

    Apriani (2017)

    Kompensasi Kinerja

    Karyawan

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    Kompensasi

    berpengaruh negatif

    terhadap kinerja

    karyawan

    4. Darfuna

    Juniarti (2014)

    Kompensasi Kinerja

    Karyawan

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    Kompensasi Tidak

    berpengaruh positif

    terhadap kinerja

    karyawan

    Pengaruh Konflik Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

    1. Alif Pramudia,

    Yusuf,

    Nuryamin

    Budi, Eliyat

    Agus

    Mokodampit,

    Konflik Kerja Kinerja

    Karyawan

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    Konflik Kerja

    berpengaruh Negatif

    Signifikan terhadap

    kinerja karyawan

  • 17

    Farhan

    Ramadhani I

    (2019)

    2. Frdian

    Fatikhin,

    Djamhur

    Hamid, M. D

    judi Mukzam.

    (2017)

    Konflik Kerja Kinerja

    Karyawan

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    Konflik Kerja

    berpengaruh Negatif

    Signifikan terhadap

    kinerja karyawan

    3. Muhammad

    Irwan (2017)

    Konflik Kerja Kinerja

    Karyawan

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    Konflik Kerja

    berpengaruh positif

    Signifikan terhadap

    kinerja karyawan

    Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan

    1. Ayuk

    Wahdanfiari

    Adiba (2014)

    Latar

    Belakang

    Pendidikan

    Kinerja

    Karyawan

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    Latar Belakang

    Pendidikan

    berpengaruh negatif

    Signifikan terhadap

    kinerja karyawan

    2. Dian

    Muzerika

    (2018)

    Latar

    Belakang

    Pendidikan

    Kinerja

    Karyawan

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    Latar Belakang

    Pendidikan Tidak

    berpengaruh

    Signifikan terhadap

    kinerja karyawan

    3. Ayu Lestari

    (2016)

    Latar

    Belakang

    Pendidikan

    Kinerja

    Karyawan

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    Latar Belakang

    Pendidikan Tidak

    berpengaruh

    Signifikan terhadap

    kinerja karyawan

    4 Zahrotul

    Mufidah

    (2017)

    Latar

    Belakang

    Pendidikan

    Kinerja

    Karyawan

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    Latar Belakang

    Pendidikan

    berpengaruh

    Signifikan terhadap

    kinerja karyawan

    Pengaruh Kompensasi, Konflik Kerja dan Latar Belakang Pendidikan

    Terhadap Kinerja Karyawan

  • 18

    B. Kerangka Teori

    1. Kompensasi

    a. Pengertian Kompensasi

    Kompensasi merupakan faktor penting dan menjadi perhatian

    pada banyak organisasi dalam mempertahankan dan menarik sumber

    daya manusia yang berkualitas (Wilson, 2012). Menurut Handoko

    (2012) Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para

    karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.

    Kompensasi meliputi kembalian finansial dan jasa-jasa terwujud

    dan tunjangan-tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai

    hubungan kepegawaian. Kompensasi merupakan apa yang diterima

    oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi.

    Dengan memberikan kompensasi, organisasi diharapkan dapat

    meningkatkan kinerja karyawan ataupun motivasi untuk membantu

    mencapai sasaran tujuan perusahaan (Afriansyah, 2014). Kompensasi

    1. Dies Pra

    Ayura (2016)

    Latar

    Belakang

    Pendidikan

    Kinerja

    Karyawan

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    Latar Belakang

    Pendidikan

    berpengaruh

    Signifikan terhadap

    kinerja Karyawan

    2. Lilatul

    Dhilkhijjah

    (2016)

    Kompensasi,

    Konflik Kerja

    dan Latar

    Belakang

    Kinerja

    Karyawan

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    kompensasi, konflik

    kerja Latar Belakang

    Pendidikan

    berpengaruh terhadap

    kinerja Karyawan

  • 19

    tersebut diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh pada tingkat

    kepuasan kerja dan motivasi kerja, serta hasil kerja. Perusahaan yang

    menentukan tingkat upah dengan mempertimbangkan standar

    kehidupan normal, akan memungkinkan karyawan bekerja dengan

    penuh motivasi. Hal ini karena motivasi kerja karyawan banyak

    dipengaruhi oleh terpenuhi tidaknya kebutuhan minimal kehidupan

    pegawai dan keluarganya.

    Di dalam Islam konpensasi haruslah diberikan kepada karyawan

    sebagai imbalan yang telah dijanjikan oleh para pemberi kerja,

    pemberi kerja akan mendapatkan hasil dari pekerjaan yang telah

    selesai dikerjakan sedangkan pekerja akan mendapatkan upah atau

    konpensasi dari tenaga yang telah dikeluarkannya. Allah SWT telah

    menegaskan tentang imbalan ini dalam Qur’an surah at-Taubah ayat

    105:

    ًٰ َعالِِم اْلَغْيِب َوالشههَ وَن إِلَ ُ َعَملَُكْم َوَرُسىلُهُ َواْلُمْؤِمىُىَن ۖ َوَستَُردُّ ُُكْم َوقُِل اْعَملُىا فََسيََري َّللاه ِِ فَيُىَُِّئ اَد

    بَِما ُكْىتُْم تَْعَملُىنَ

    Artinya: “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-

    Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan

    kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang

    ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang

    telah kamu kerjakan (at Taubah : 105)

    Surat at-Taubah 105 menjelaskan bahwa Allah SWT

    memerintahkan kita untuk bekerja, dan Allah pasti membalas semua

  • 20

    apa yang telah kita kerjakan. Yang paling unik dalam ayat ini adalah

    penegasan Allah bahwa motivasi atau niat bekerja itu mestilah benar.

    Sebab kalau motivasi bekerja tidak benar, Allah akan membalas

    dengan cara memberi azab. Sebaliknya, kalau motivasi itu benar,

    maka Allah akan membalas pekerjaan itu dengan balasan yang lebih

    baik dari apa yang kita kerjakan.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah semua jenis

    penghargaan yang berupa uang atau bukan uang yang diberikan

    kepada karyawan secara layak dan adil atas jasa mereka dalam

    mencapai tujuan perusahaan (Edy, 2009).

    b. Bentuk-bentuk kompensasi

    Pada dasarnya kompensasi dikelompokan ke dalam dua

    kelompok, yaitu kompensasi finansial dan bukan finansial (Edy, 2009).

    Selanjutnya kompensasi finansial ada yang langsung dan tidak

    langsung.

    1. Kompensasi langsung

    Kompensasi langsung adalah penghargaan yang diterima

    karyawan dalam bentuk uang. Kompensasi finansial langsung

    merupakan penghargaan atau ganjaran yang disebut gaji atau upah,

    yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap.

    Kompensasi langsung terdiri dari gaji dan insentif:

    a. Gaji

  • 21

    Gaji merupakan gaji dasar (base pay) yang dibayarkan kepada

    karyawan berdasarkan jenjang jabatan tertentu yang telah

    ditetapkan (Wilson, 2012). Besarnya gaji pokok yang

    diberikan kepada karyawan ditentukan berdasarkan lamanya

    bekerja, tingkat pendidikan, ketrampilan yang dimiliki.

    b. Insentif

    Insentif adalah suatu sarana memotivasi berupa materi, yang

    diberikan sebagai suatu perangsang ataupun pendorong dengan

    sengaja kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul

    semangat yang besar untuk meningkatkan produktivitas

    kerjanya dalam organisasi (Wilson, 2012).

    2. Kompensasi tidak langsung

    Kompensasi tidak langsung adalah kompensasi tambahan

    yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua

    karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para

    karyawan (Wilson, 2012). Adapun kompensasi finansial

    tidaklangsung yaitu dapat berbagai macam fasilitas dan tunjangan:

    a. Fasilitas (Facility)

    Failitas adalah kenikmatan/fasilitas seperti mobil perusahaan,

    keanggotaan club, tempat parker khusus.

    b. Tunjangan (Benefit)

    Contoh tunjangan seperti asuransi kesehatan, suransi jiwa,

    liburan-liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun

  • 22

    dan tunjangan-tunjangan lainnya yang berhubungan dengan

    kepegawaian (Hasibuan, 2013).

    c. Tujuan Kompensasi

    Tujuan kompensasi atas dasar kinerja adalah suatu upaya untuk

    meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Kemabali pada

    prinsip awal manajemen ilmiah, melalui pemberian penghargaan

    insentif organisasi berhasil mendorong para anggotanya untuk

    meningkatkan produktifitasnya (Wilson, 2012). Menurut Notoatmojo

    (1992), ada beberapa tujuan dari kompensasi yang perlu di perhatikan

    yaitu :

    1. Menghargai prestasi kerja

    Dengan pemberian kompensasi yang memadai adalah suatu

    penghargaan organisasi terhadap prestasi kerja para karyawan.

    Selanjutnya akan mendorong kinerja karyawan sesuai dengan apa

    yang di inginkan oleh suatu organisasinya.

    2. Menjamin Keadilan

    Adanya sistem kompensasi yang baik akan menjamin

    terjadinya keadilan diantara karyawan dalam organisasi.

    3. Mempertahankan karyawan

    Dengan sistem kompensasi yang baik, maka akan mencegah

    keluarnya karyawan dari organisasii untuk mencari pekerjaan yang

    lebih menguntungkan (Noto, 2001).

    4. Memperoleh karyawan yang bermutu

  • 23

    Dengan sistem kompensasi yang baik akan menarik lebih

    banyak calon karyawan dan akan lebih banyak pula peluang untuk

    memilih karyawan yang terbaik.

    5. Pengendalian biaya

    Dengan sistem kompensasi yang baik akan mengurangi

    seringnya melakukan rekrutmen.

    6. Memenuhi peraturan-peraturan

    Sistem kompensasi yang baik merupakan tuntutan dari

    pemertintah.Suatu perusahaan yang baik dituntut adanya sistem

    administrasi kompensasi yang baik pula (Edy, 2009).

    Ada dua azas penting dalam program pemberian kompensasi

    (balas jasa) supaya balas jasa yang akandiberikan merangsang gairah

    dan kepuasan kerja karyawan yaitu:

    1. Azas adil

    Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan

    harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko

    pekerjaan, tanggungjawab, jabatan pekerja, dan memenuhi

    persyaratan internal konsistensi (Hasibuan, 2013). Jadi, adil bukan

    berarti setiap karyawan menerima kompensasi yang sama besarnya.

    Asas adil harus menjadi dasar penilaian, perlakuan, dan pemberian

    hadiah atau hukuman bagi setiap karyawan. Dengan asas adil akan

    tercipta suasana kerja sama yang baik, semangat kerja, disiplin,

    loyalitas, dan stabilisasi karyawan akan lebih baik.

  • 24

    2. Azas layak dan wajar

    Azas yang layak dan wajar berarti kompensasi yang

    diterima karyawan hendaknya dapat memenuhi harapan karyawan

    dan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya. Kriteria layak

    dan wajar tidak biasanya ditentukan berdasarkan ketentuan upah

    minimum yang diberlakukan oleh pemerintah dan konsistensi

    eksternal lainnya. Pemberian kompensasi yang layak dan wajar

    juga sangat penting disesuaikan dengan konsistensi eksternal

    mengingat setiap perusahaan sangat penting untuk mengurangi

    berbagai tuntutan dari serikatpekerja dan pada akhirnya dapat

    menjamin bertahannya karyawan-karyawan yang berkualitas.

    d. Indikator kompensasi

    Indikator Kompensasi Menurut Hasibuan (2013), ada beberapa

    indikator kompensasi antara lain sebagai berikut :

    1. Kemampuan dan kesediaan perusahaan

    2. Produktivitas kerja karyawan

    3. Posisi jabatan karyawan

    4. Pendidikan dan pengalaman kerja

    2. Konflik Kerja

    a. Pengertian Konflik Kerja

    Menurut hoda lacey (2003) Konflik bisa didefinisikan sebagai

    suatu pertarungan, suatu benturan,suatupergulatan,suatu pertarungan,

    pertentangan kepentingan-kepentingan, opini-opini atau tujuan-tujuan

  • 25

    pergulatan mental penderitaan batin. Ditambahkan oleh Mangkunegara

    (2008) Konflik adalah suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang

    diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain, organisasi

    dengan kenyataan apa yang diharapkannya. Sedangkan menurut

    Afriansyah (2014), konflik adalah suatu proses yang dimulai ketika

    suatu pihak menganggap pihak lain secara negatif mempengaruhi atau

    akan mempengaruhi sesuatu/seseorang yang menjadi kepedulian pihak

    pertama.

    Menurut Tommy (2010) konflik kerja adalah adanya

    pertentangan antara seseorang dengan orang lain atau ketidak cocokan

    kondisi yang dirasakan oleh pegawaikarena adanya hambatan

    komunikasi, perbedaan tujuan dan sikap serta tergantungan aktivitas

    kerja.

    Dalam kehidupan organisasi, pendapat tentang konflik dapat

    dilihat dari 3 sudut pandang (Mangkunegara, 2008), yaitu:

    1. Pandangan tradisional berpendapat bahwa konflik merupakan

    sesuatu yang tidak diinginkan dan berbahaya bagi kehidupan

    organisasi.

    2. Pandangan perilaku berpendapat bahwa konflik merupakan suatu

    kejadian atas peristiwa yang biasa terjadi dalam kehidupan

    organisasi, yang bisa bermanfaat (konflik fungsional) dan bisa pula

    merugikan organisasi (konflik disfungsional).

  • 26

    3. Pandangan interaksi berpendapat bahwa konflik merupakan suatu

    peristiwa yang tidak dapat terhindarkan dan sangat diperlukan bagi

    pemimpin organisasi.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konflik kerja adalah

    terjadinya suatu pertentangan antara individu dengan individu yang

    lain atau adanya ketidakcocokan suatu kondisi yang dialami oleh

    pegawaikarena adanya hambatan komunikasi, perbedaan tujuan,

    kesalahan komunikasi, perbedaan penilaian tentang kerja dan

    ketergantungan aktivitas kerja.

    b. Bentuk-Bentuk Konflik dalam Organisasi

    Menurut Mangkunegara (2008) ada 4 bentuk konflik dalam

    organisasi, yaitu sebagai berikut:

    1. Konflik Hierarki (Hirarchical Conflict)

    Yaitu konflik yang terjadi pada tingkatan hierarki

    organisasi. Contohnya, konflik antara komisaris dengan direktur

    utama, pemimpin dengan karyawan, pengurus dengan anggota

    koperasi, pengurus dengan manajer, dan pengurus dengan

    karyawan.

    2. Konflik Fungsional (Functional Conflict)

    Yaitu konflik yang terjadi dari bermacam-macam fungsi

    departemen dalam organisasi. Contohnya, konflik yang terjadi

    antara bagian produksi dengan bagian pemasaran, bagian

    administrasi umum dengan bagian personalia.

  • 27

    3. Konflik Staf dengan Kepala Unit (Line Staff Conflict)

    Yaitu konflik yang terjadi antara pemimpin unit dengan

    stafnya terutama staf yang berhubungan dengan wewenang/otoritas

    kerja. Contoh: karyawan staf secara tidak formal mengambil

    wewenang berlebihan.

    4. Konflik Formal-Informal (Formal-Informal Conflict)

    Yaitu konflik yang terjadi yang berhubungan dengan norma

    yang berlaku di organisasi informal dengan organisasi formal.

    Contoh: pemimpin yang menempatkan norma yang salah pada

    organisasi.

    c. Sebab-sebab Timbulnya Konflik

    Menurut Widiyanti (1993) sebab-sebab timbulnya konflik ada

    tiga yaitu:

    1. Perbedaan pendapat

    Suatu konflik dapat terjadi kerena perbedaan pendapat,

    dimana masing-masing pihak merasa dirinyalah yang paling benar.

    Bila perbedaan pendapat ini cukup tajam, maka dapat

    menimbulkan rasa yang kurang enak, ketegangan dan sebagainya.

    Hal-hal seperti ini dapat menimbulkan konflik. Oleh karenanya ada

    perusahaan yang melarang pegawainya berdiskusi mengenai agama

    dan politik.

    2. Salah paham

  • 28

    Salah paham dapat juga merupakan salah satu yang dapat

    menimbulkan konflik. Misalnya tindakan seseorang mungkin

    tujuanya baik, tetapi oleh pihak lain tindakan itu diangap

    merugikan. Bagi yang merasa dirugikan menimbulkan rasa yang

    kurang enak, kurang simpati atau justru kebencian. Oleh karena itu

    benar yang dikemukakan suatu pepatah “berbuat baik pikir-pikir

    dulu, berbuat jahat jangan sekali-kali”.

    3. Salah satu atau kedua belah pihak merasa dirugikan

    Tindakan salah satu mungkin dianggap merugikan orang

    lain atau masing-masing merasa dirugikan oleh pihak lain. Sudah

    barang tentu seseorang yang dirugikan kurang enak, kurang simpati

    atau malah benci.

    d. Ciri-ciri Konflik Kerja

    Gibson dkk. (1985) ciri-ciri terjadinya konflik kerja adalah.

    1. Hambatan Komunikasi

    Apabila seseorang atau lebih menerima informasi yang

    berbeda atau tidak sama dalam mendampatkan sumberinformasi

    sehingga timbul terjadi perbedaan mendasar dalam

    mempersepsikan isi dari informasi tersebut. Tidak lancarnya

    komunikasi dapat mencegah perselisihan diantara dua pihak yang

    sesungguhnya saling membutuhkan.. Sebaliknya, terlalu banyak

    open communication bisa merangsang konflik kerja karena terlalu

    banyak informasi yang sesungguhnya tidak relevan jatuh

  • 29

    ketangan pihak yang tidak berkepentingan. Sehingga semua itu

    dapat ditunjukkan dalam bentuk prasangka. Mudah salah paham

    dan mudah terjadi ketegangan hati.

    2. perbedaan Tujuan

    Apabila seseorang atau lebih memiliki ketidaksamaan

    dalam memandang tujuan yang hendak dicapai sehingga terjadi

    pertentangan dalam menyikapi tujuan tersebut. Perbedaan tujuan

    tersebut dapat di tunjukan dalam bentuk menganggap dirinya yang

    paling benar dan selalu menekan kehendak masing-masing untuk

    mencapai tujuannya.

    3. Ketergantungan Aktivitas

    Kerja Apabila seseorang atau lebih tergantung satu sama

    lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, maka terjadilah

    ketergantungan kerja yang berlebihan. Ketergantungan aktivitas

    kerja dapat di tunjukan dalam bentuk meremehkan tugas masing-

    masing dan sering melimpahkan tugas kepada rekan kerja.

    4. Perbedaan Sikap

    Apabila seseorang atau lebih memiliki perbedaan sikap,

    penilaian dan pandangan. Hal ini dapat menimbulkan gesekan antar

    anggota. Perbedaan tersebut dapat ditunjukan dalam bentuk

    terjadinya perbedaan penilaian terhadap rekan kerja.

    e. Akibat-akibat Konflik Kerja

  • 30

    Tommy (2010) meyatakan akibat-akibat positif dari konflik

    kerja adalah sebagai berikut:

    1. Menimbulkan kemampuan untuk mengeroksi diri

    Konflik kerja yang terjadi dapat menimbulkan kemampuan

    diri seseorang untuk lebih dapat melakukan evaluasi atau koreksi

    terhadap hal-hal yang telah dilakukanya.

    2. Mengembangkan alternatif yang lebih baik

    Dengan adanya konflik kerja maka diharapkan seseorang

    dapat menemukan alternatif solusiyang tepat untuk memecahkan

    permasalahan yang terjadi pada perusahaan.

    3. Pendekatan yang lebih baik

    Dengan terjadinya konflik kerja maka seseorang diharapkan

    dapat memperbaiki pendekatan terhadap bawahanya, sehingga

    pertentangan yang terjadi dapat diredahkan.

    Menurut Tommy (2010) bahwa, konflik kerja yang terjadi

    didalam suatu perusahaan dapat juga bisa bersifat negatif, antara lain:

    1. Subjektif dan Emosional

    Konflik kerja yang tidak dapat dikelola denga baik, maka

    akan menimbulkan penilaian yang tidak obyektif dan lebih

    didasarkan pada subjektifitas serta perasaan emosionalsemata.

    2. Menghambat Adanya Kerja Sama

    Konflik kerja tidak bersifat fungsional maka akanberakibat

    pada ketidakmampuan perusahaan dalam mengsinergikan daya

  • 31

    yang ada dalam perusahaan tersebut, sehingga kerja sama antar

    pegawaimenjadi sulit terbentuk.

    3. Apriori

    Konflik kerja dapat pula menimbulkan prasangka yang

    tidak didasarkan pada kenyataan yang ada, sehingga menimbulkan

    pandangan negatif atau buruk sangka terhadap segala sesuatu yang

    dilakukan oleh seseorang.

    f. Cara Mengatasi Konflik Kerja

    Bila dalam suatu perusahaan terdapat konflik kerja yang

    berlebihan (overleaping problem) maka akan menyebabkan

    perpecahan dalam organisasi tersebut sehingga tidak dapat digerakan,

    serta tidak dapat melakukan tindakan-tindakan bersama dalam

    menghadapi tantangan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah

    managemen konflik kerja guna memecahkan konflik tersebut, menurut

    (Gibson.dkk,1985) manajemen konflik dapat dilakukan sebagai

    berikut:

    1. Pemecahan Masalah

    Konflik kerja diubah menjadi situasi dimana yang sedang

    berselisih bersama-sama berusahan mencari penyelesaian bagi

    masalah yang timbul. Hal ini dapat dilaksanakan melalui teknik

    pemecah masalah, dari pada menumpas konflik kerja atau

    berusahan mencapai kompromi, pihak-pihak yang bersengketa

  • 32

    secara terbuka berusaha mencari penyelesain yang dapat diterimah

    bersama.

    2. Menyatukan Tujuan

    Melibatkan upaya penyusunan seperangkat tujuan dan

    sasaran yang sama. Tujuan dan sasaran ini tidak dapat dicapai

    tanpa kerja sama kelompok yang konflik kerja.

    3. Perluasan Sumber

    Perluasan sumber merupakan teknik yang berhasil untuk

    menangulangi konflik kerja dalam banyak hal, karena teknik ini

    dapat memuaskan semua orang. Akan tetapi, dalam kenyataanya

    biasanya tidak dapat diperluas dengan mudah.

    4. Menghindari Konflik Kerja

    Berpura-pura tidak mengetahui adanya konflik kerja

    merupakan suatu bentuk penghindaran yang sering dijumpai.

    Bentuk lain ialah penolakan untuk berurusan dengan konflik

    dengan mendiamkanya dan berulang kali menunda untuk

    mengambil tindakan sampai dapat diperoleh lebih banyak

    informasi

    5. Melicinkan Konflik Kerja

    Menekankan kepentingan bersama dari kelompok yang

    sedang konflik kerja dan mengabaikan perbedaan mereka.

    Keyakinan yang mendasari teknik ini adalah bahwa dengan

  • 33

    menekan sudut pandang yang sama atas masalah-masalah tertentu

    memudahkan jalan menuju satu tujuam yang sama.

    6. Kompromi

    Dengan kompromi, tidak ada pemenang atau yang kalah

    dan keputusan yang dicapai mungkin tidak baik bagi kelompok

    manapun. Kompromi tidak dapat digunakan secara efektif jika

    tujuan yang ingin dicapai dapat dibagi secara merata. Kompromi

    dapat juga melibatkan campur tangan pihak ketiga.

    7. Perintah dari Wewenang

    Pengunaan wewenang merupakan metode yang paling tua

    dan sering digunakan untuk menyelesaikan konflik kerja. Dengan

    mengunakan metode ini, managemen dengan mudah dapat

    memecahkan konflik kerja tersebut menurut yang dianggapnya

    cocok dan mengkomunikasi keinginanya.

    8. Mengubah Struktural Individual dan Struktur Organisasi

    Mengubah struktural individu melibatkan usaha perubahan

    perilaku anggota yang terlibat. Metode ini memusatkan perhatian

    atas sebab atau sebab-sebab konflik kerja dan atas sikap orang-

    orang yang terlibat.

    g. Konflik Kerja dalam Perspektif Islam

    Manusia tidak akan terlepas dengan adanya konflik baik internal

    maupun eksternal, begitu juga dalam dunia kerja, karena manusia

    adalah mahluk sosial yang saling berinterkasi dengan sesama manusia

  • 34

    dan lingkungan. Menurut Tasmara (1994) kerja dalam islam adalah

    suatu upaya yang sungguh-sungguh, dengan mengerahkan seluruh

    jiwa, fikir, dan dzikirya untuk mengaktualisasikan atau menampakan

    arti dirinya sebagai hamba Allah yang harus menundukkan dunia dan

    menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang baik

    (Khoiro Ummah) atau dengan kata lain dapat juga kita katakan bahwa

    hanya dengan bekerja manusia itu memanusiakan manusia.

    Sebagai sebuah perbedaan, konflik dapat memberikan kontribusi

    positifdan dapat pula memberikan kontribusi negatif. Perbedaan yang

    memberikan kontribusi positif umumnya melalui konflik fungsional

    sedangkan jika memberikan kontribusi negatif dapat melalui konflik

    disfungsional.

    Di dalam al-Qur’an Allah SWT berfirman bahwa manusia

    diperintahkan untuk mewujudkan kebajikan antar sesamanya dan

    jika terjadi perbedaan oleh Allah SWT diperintahkan untuk kembali

    kepada al-Qur’an dan al-Hadits. Sebagaimana dijelaskan dalam al-

    Qur’an surat al-Baqorah ayat :148:

    ًٰ ُكلئ َولُِكلٍّ ِوْجهَةٌ هَُى ُمَىلئيهَا ۖ فَاْستَِِّقُىا اْلَخْيَراِت ۚ َ َعلَ ُ َجِميًعا ۚ إِنه َّللاه أَْيَه َما تَُكىوُىا يَأِْت بُِكُم َّللاه

    َشْيٍء قَِذيرٌ

    Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia

    menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat)

    kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan

  • 35

    kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa

    atas segala sesuatu (Q.S. al-Baqorah ayat :148).

    Setiap kelompok yang melakukan perlombaan pasti berada

    dalam posisi yang berbeda yang umumnya berada dalam posisi

    berlawanan (konflik). Oleh karena itu dalam mendapatkan kebenaran

    hendaknya Dikembalikan kepada Allah, karena pada hakekatnya

    kebenaran datangnya dari Allah. Melalui al-Qur’an Allah bermaksud

    memberikan jalan keluar bagi hamba-Nya dan bukan untuk

    menjerumuskan hamba-Nya.

    h. Indikator Konflik Kerja

    Gibson.dkk (1985) Menyatakan bahwa, Konflik di tempat kerja

    sering kali tidak dapat dielakkan atau dihindari. Ada banyak hal yang

    dapat menyulut terjadinya konflik, dan untuk dapat mengatasi konflik

    kita perlu terlebih dahulu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

    konflik. Adapun indikator penyebab konflik tersebut adalah:

    1. Perbedaan kepribadian

    2. Perbedaan cara pandang

    3. Perbedaan tujuan dan kepentingan

    4. Perbedaan pemahaman

    3. Latar Belakang Pendidikan

    a. Pengertian Latar Belakang Pendidikan

    Latar belakang pendidikan mempunyai kaitan erat dengan hasil

    seleksi yang telah dilaksanakan oleh manajer sumber daya manusia.

  • 36

    SDM yang memiliki latar belakang pendidikan tertentu biasanya akan

    terlihat prestasinya pada seleksi tentang bidang yang dikuasainya.

    Dengan kata lain hasil seleksi dapat memperkuat dan meyakinkan

    manajer SDM untuk menempatkan orang yang bersangkutan pada

    tempat yang tepat. Di samping itu, latar belakang pendidikan dengan

    prestasi akademis yang diraihnya dapat menjadi pemberian beban kerja

    dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan. Prestasi akademik

    yang telah dicapai oleh tenaga kerja selama mengikuti jenjang

    pendidikan harus mendapatkan pertimbangan dalam penempatan,

    dimana tenaga kerja seharusnya melaksanakan tugas dan pekerjaan

    serta mengemban wewenang dan tanggung jawab. Prestasi akademis

    yang menjadi pertimbangan bukan saja prestasi pada jenjang

    pendidikan terakhir, tetapi lebih dari itu dengan melihat perkembangan

    prestasi akademis sebelumnya (Adibah, 2014).

    Dapat disimpulkan latar belakang pendidikan merupakan

    prestasi akademik yang telah dicapai selama mengikuti jenjang

    pendidikan terakhir serta prestasi akademik sebelumnya.

    b. Indikator-indikator Latar Belakang Pendidikan

    Menurut Adibah (2014) indikator-indikator latar belakang

    pendidikan sebagai berikut:

    1. Jenjang Pendidikan

    Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No

    20 tahun 2003, Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang

  • 37

    ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan

    yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan, terdiri

    dari:

    a. Pendidikan dasar yaitu jenjang pendidikan awal selama 9

    (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang

    melandasi jenjang pendidikan menengah.

    b. Pendidikan atas yaitu jenjang pendidikan lanjutan pendidikan

    menengah.

    c. Pendidikan tinggi yaitu jenjang pendidikan setelah pendidikan

    atas yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan

    spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

    2. Spesifikasi/Jurusan Keilmuan

    Kesesuaian jurusan adalah sebelum karyawan direkrut

    terlebih dahulu perusahaan menganalisis tingkat pendidikan dan

    kesesuaian jurusan pendidikan karyawan tersebut agar nantinya

    dapat ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai dengan

    kualifikasi pendidikannya tersebut. Dengan demikian karyawan

    dapat memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan.

    4. Kinerja Karyawan

    a. Pengertian Kinerja

    Manusia itu harus bekerja dalam mencari penghidupan yang

    layak. Dalam melakukan suatu pekerjaan manusia harus

    menggunakan segala kemampuan yang dimiliki oleh manusia itu

  • 38

    sendiri, agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Hasil dari

    pekerjaan tersebut akan mendapatkan imbalan yang sesuai dengan

    hasil yang dicapai (Jabir, 2014).

    Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama

    periode tertentu didalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil

    kerja, target atau sasaran kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu

    dan telah disepakati bersama (Veithzal, 2005). Kinerja karyawan tidak

    hanya sekedar informasi untuk dapat dilakukannya promosi atau

    penetapan gaji bagi perusahaan. Akan tetapi bagaimana perusahaan

    dapat memotivasi karyawan dan mengembangkan satu rencana untuk

    memperbaiki kemerosotan kinerja dapat dihindari. Menurut

    Mangkunegara (2008) bahwa, Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil

    kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan

    dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

    diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Rosaputri (2012) Kinerja

    adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan

    sesuatu kegiatan yang menyempurnakannya sesuai dengan tanggung

    jawabnya dengan hasil yang diharapkan.

    Kinerja karyawan perlu adanya penilaian dengan maksud untuk

    memberikan satu peluang yang baik kepada karyawan atas rencana

    karier mereka dilihat dari kekuatan dan kelemahan, sehingga

    perusahaan dapat menetapkan pemberian gaji, memberikan promosi,

    dan dapat melihat perilaku karyawan. Penilaian kinerja dikenal dengan

  • 39

    istilah performance rating atau performance appraisa. Menurut

    munandar (2008), penilaian kinerja adalah proses penilaian ciri-ciri

    kepribadian, perilaku kerja, dan hasil kerja seseorang tenaga kerja atau

    karyawan (pekerja dan manajer), yang dianggap menunjang unjuk

    kerjanya, yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

    pengambilan keputusan tentang tindakan-tindakan terhadap bidang

    ketenagakerjaan.

    b. Pengukuran Kinerja Karyawan

    Menurut Veithzal (2005) bahwa dalam melakukan penilaian terhadap

    kinerja karyawan berdasarkan deskripsi perilaku yang spesifik, maka

    beberapa dimensi atau kriteria yang perlu mendapat perhatian adalah:

    1. Quantity of work adalah jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu

    periode waktu yang ditentukan.

    2. Quality of work adalah kualitas kerja yang dicapai berdasarkan

    syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

    3. Knowledge of job adalah luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan

    4. Personal Qualities adalah menyangkut kepribadian,

    kepemimpinan, keramah tamahan dan integritas pribadi.

    5. Cooperation adalah kesediaan untuk bekerjasama dengan orang

    lain sesama anggota organisasi.

    6. Dependability adalah kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal

    kehadiran dan menyelesaikan pekerjaan.

  • 40

    7. Initiative adalah semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru

    dan dalam memperbesar tanggung jawabnya. dan keterampilannya.

    c. Tujuan Penilaian Kinerja

    Didalam Mangkunegara (2000), secara spesifik, tujuan

    penilaian kinerja sebagai berikut:

    1. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang

    persyaratan kinerja.

    2. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga

    mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-

    kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu.

    3. Memberikan perluang kepada karyawan untuk mendiskusikan

    keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap

    karier atau pekerjaan yang diembannya sekarang.

    4. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan,

    sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan

    potensinya.

    5. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai

    dengan kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian

    menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hak yang perlu diubah.

    d. Kontribusi Kinerja

    Sumber daya manusia memberikan kontribusi kepada

    organisasi yang kebih dikenal dengan kinerja. Menurut Maltis dan

  • 41

    Jackson (2002) kinerja karyawan adalah seberapa banyak mereka

    memberikan kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk:

    1. Kuantitas Keluaran

    Jumlah keluaran yang seharusnya dibandingkan dengan

    kemampuan sebenarnya. Misalnya: seorang karyawan pabrik rokok

    dibagian produksi hanya mampu menghasilkan 250 batang rokok

    per hari, sedangkan standar umum ditetapkan sebanyak 300 batang

    rokok per hari. Ini berati kinerja karyawan tersebut masih dibawah

    rata-rata.

    2. Kualitas Keluaran

    Kualitas produksi lebih diutamakan dibandingkan jumlah

    output. Misalnya: dari 100 batang rokok yang dihasilkan, tingkat

    kesalahan (cacat) yang ditolerir adalah maksimal sebatang rokok.

    Apabila karyawan mampu menekan angka maksimum tersebut

    maka dikatakan memiliki kinerja yang baik.

    3. Jangka Waktu Keluaran

    Ketetapan waktu yang digunakan dalam menghasilkan

    sebuah barang. Apabila karyawan dapat mempersingkat waktu

    proses sesuai dengan standar, maka karyawan tersebut dapat

    dikatakan memiliki kinerja yang baik. Misalnya: waktu standar

    yang ditetapkan untuk menghasilkan 100 batang rokok adalah 120

    menit, jika karyawan dapat mempesingkat menjadi 100 menit per

    100 batang, maka kinerja karyawan tersebut dikatakan baik.

  • 42

    4. Tingkat Kehadiran di Tempat Kerja

    Kehadiran karyawan di tempat kerja sudah ditentukan pada

    awal karyawan bergabung dengan perusahaan, jika kehadiran

    karyawan dibawah standar hari kerja yang ditetapkan maka

    karyawan tersebut tidak akan mampu memberikan kontribusi yang

    optimal terhadap perusahaan.

    5. Kerjasama

    Keterlibatan seluruh karyawan dalam mencapai target yang

    ditetapkan sangat penting kerjasama yang baik antar karyawan

    akan mampu meningkatkat kinerja.

    e. Pengukuran Kinerja

    Menurut Sutrisno (2009), pengukuran kinerja diarahkan pada

    enam aspek yaitu:

    1. Hasil kerja: tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan

    dan sejauh mana pengawasan dilakukan.

    2. Pengetahuan pekerjaan: tingkat pengetahuan yang terkait dengan

    tugas pekerjaan yang ajan berpengaruh langsung terhadap kuantitas

    dan kualitas dari hasil kerja.

    3. Inisiatif: tingkat inisiatif selama menjalankan tugas pekerjaan

    khususnya dalam hal penanganan masalah-masalah yang timbul.

    4. Kecakapan mental: tingkat kemampuan dan kecepatan dalam

    menerima insturksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta

    situasi kerja yang ada.

  • 43

    5. Sikap: tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam

    melaksanakan tugas pekerjaan.

    6. Disiplin waktu dan absensi: tingkat ketepatan waktu dan tingkat

    kehadiran.

    f. Indikator Kinerja Karyawan

    Komponen indikator kinerja karyawan menurut Lazer (1977):

    1. Kemampuan teknis

    a. Ilmu pengetahuan yang dimiliki karyawan

    b. Kemampuan menggunakan metode

    c. Teknik kerja yang di gunakan karyawan

    d. Peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan tugas

    e. Pengalaman yang pernah dialami karyawan dengan pekerjaan

    yang sejenis

    f. Pelatihan yang diperoleh karyawan

    2. Kemampuan konseptual

    a. Kemampuan untuk memahami kompleksitas perusahaan

    b. Penyesuaian bidang gerak dari unit masing-masing ke dalam

    bidang operasional perusahaan secara menyeluruh

    c. Tanggung jawab sebagai seorang karyawan

    3. Kemampuan hubungan interpersonal

    a. Kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain

    b. Memotivasi karyawan

    c. Melakukan negosiasi

  • 44

    d. Pekerjaan yang dihasilkan karyawan

    C. Kerangka Pemikiran

    Kerangka pemikiran yang dapat disusun dari kajian teoritis

    mengenai pengaruh antara masing-masing variabel independen terhadap

    variabel dependen dan pengaruh antara masing-masing variabel

    independen terhadap variabel dependen.

    H1

    H2

    H3

    H4

    Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

    Keterangan : Mempengaruhi

    Variabel Independen (X) = Kompensasi (X1)

    = Konflik Kerja (X2)

    = Latar Belakang Pendidikan (X3)

    Variabel Dependen (Y) = Kinerja Karyawan (Y)

    D. Hipotesis Penelitian

    Pengertian hipotesis menurut Sugiono (2009) adalah jawaban

    sementara terhadaap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

    KOMPENSASI (X1)

    KONFLIK KERJA (X2)

    LATAR BELAKANG PENDIDIKAN (X3)

    KARYAWAN (Y)

  • 45

    masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, hipotesis

    pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan

    Kompensasi segala sesuatu yang diterima para karyawan

    sebagai bentuk balas jasa dari suatu organisasi kepada karyawan,

    Handoko (2012). penelitian oleh Hidayah (2016) Pengaruh

    Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan. Hasil menunjukkan bahwa

    Kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

    Penelitian oleh Apriani (2017) Pengaruh Kompensasi

    Terhadap Kinerja Karyawan menunujukkan bahwa pengaruh tidak

    signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Karyawan yang memiliki

    semangat kerja tinggi, mereka akan bekerja sesuai dengan tugas dan

    kewajibannya sebagai karyawan. Tujuan orang bekerja adalah agar

    ia dapat hidup dari hasil kerjanya. Tetapi semakin tinggi kompensasi

    akan menimbulkan banyak aturan dan beban yang akan diberikan

    kepada karyawan,

    Dari uraian diatas, maka Hipotesis yang dirumuskan untuk

    penelitian ini adalah sebagai berikut :

    H1: Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan Terhadap

    Kinerja Karyawan

    2. Pengaruh Konflik Kerja terhadap Kinerja Karyawan

    Konflik kerja suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang

    terjadi antar apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya,

  • 46

    orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang diharapkannya,

    Mangkunegara (2008)

    Penelitian oleh Pramudia (2019) Pengaruh Konflik Kerja

    Terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri Cabang

    Kendari menunjukan bahwa konflik kerja berpengaruh negatif

    signifikan terhadap kinerja karyawan.

    Sedangkan penelitian yang dilakukan Irwan, (2017) konflik

    kerja pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Persaingan dan

    tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya

    tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan

    kerja. Dampak yang sangat merugikan dari adanya gangguan

    kecemasan yang sering dialami oleh karyawan.

    Dari uraian diatas. Maka Hipotesis yang dirumuskan untuk

    penelitian ini adalah sebagai berikut :

    H2: Konflik Kerja berpengaruh negatif dan signifikan Terhadap

    Kinerja Karyawan

    3. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan terhadap Kinerja

    Karyawan

    latar belakang pendidikan merupakan prestasi akademik yang

    telah dicapai selama mengikuti jenjang pendidikan terakhir serta

    prestasi akademik sebelumnya Adibah (2014)

    penelitian oleh Muzerika (2018) Pengaruh Latar Belakang

    Pendidikan dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. Latar

  • 47

    belakang pendidikan menunjukan bahwa berpengaruh signifikan

    terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri KCP. Jantho.

    Penelitian oleh Lestari (2016) Pengaruh Latar Belakang

    Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja

    Karyawan Pada Bni Syariah Cabang Cirebon hasill menunjukkan

    bahwa terdapat pengaruh positif signifikan terhadap peningkatan

    kinerja

    Latar belakang pendidikan untuk karyawan sangat berpengaruh

    dalam perkembangan kemajuan untuk suatu perbankan syariah atau

    pun dalam pelayanan pelayanan yang nantinya akan menjadi salah

    satu memaksimalkan dalam kinerja. Karena dengan keterbelakangan

    pendidikan ini karyawan biasanya belum tentu juga bisa berperan aktif

    dalam kerjanya dikarenakan masalah pendidikannya tersebut.

    Dari uraian diatas, maka Hipotesis yang dirumuskan untuk

    penelitian ini adalah sebagai berikut :

    H3: Latar belakang pendidikan berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap Kinerja Karyawan

    4. Pengaruh Kompensasi, Konflik Kerja dan Latar Belakang

    Pendidikan terhadap Kinerja Karyawan

    Kinerja hasil dari pekerjaan tersebuat yang akan menghasilkan

    atau mendapkan imbalan yang sesuai dengan hasil yang dicapai, Jabir

    (2014). Sumber daya manusia memberikan kontribusi kepada

    organisasi yang kebih dikenal dengan kinerja. Menurut Maltis dan

  • 48

    Jackson (2002) kinerja karyawan adalah seberapa banyak mereka

    memberikan kontribusi kepada organisasi

    Penelitian oleh Ayura (2016) hasil penelitian menunjukkan

    bahwa kompensasi, konflik kerja dan Latar Belakang Pendidikan

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan,

    sedangkan penelitian Dhikhijjah (2016). Menunjukkan bahwa terdapat

    kompensasi pengaruh positif dan signifikan, konflik kerja negatif dan

    tidak signifikan dan latar belakang pendidikan pengaruh posistif dan

    signifikan terhadap kinerja karyawan.

    Dari uraian diatas, maka Hipotesis yang dirumuskan untuk

    penelitian ini adalah sebagai berikut :

    H4: Pengaruh Kompensasi, Konflik Kerja dan Latar Belakang

    Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

    Karyawan

  • 49

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    penelitian kuantitatif. penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang

    menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat diperoleh dengan

    menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari

    kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada gejala-

    gejala yang mempunyai karakteristik tertentu didalam kehidupan manusia

    yang dinamakan variabel (Sujarweni,2015).

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian yang dilaksanakan di Bank Rakyat Indonesia (BRI)

    Syariah Kantor Cabang Semarang, Jl. MT Haryono No.655 Wonodri, Kec.

    Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan

    pada bulan Agustus 2020 sampai selesai.

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

    subjek yang mempunyai kualitas serta karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini, yang menjadi

    populasi adalah seluruh karyawan Bank BRI Syariah Kantor Cabang

  • 50

    Semarang semuanya berada di lingkungan Kota Semarang yang

    berjumlah 40 karyawan.

    2. Sampel

    Sampel ini menggunakan Sampling Jenuh. Sampling Jenuh

    adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

    sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

    kecil, kurang dari 30 responden atau penelitian yang ingin membuat

    generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (Supardi, 2005). Jadi,

    sampel pada penelitian ini adalah Karyawan Bank BRI Syariah yang

    semuanya berlokasi di BRI Syariah Kantor Cabang Semarang.

    Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karateristik yang

    dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007). Sampel yang diambil

    dari populasi harus benar-benar representative (mewakili). Sampel

    penelitian adalah obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

    populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah karyawan Bank BRI Syariah Kantor Cabang

    Semarang.

    D. Teknik pengumpulan data

    Teknik pengumpulan data dengan cara yang digunakan untuk

    memeperoleh/mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, teknik

    pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa angket/kuesioner

    merupakan teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi

    pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau

  • 51

    sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan

    informasi yang diperlukan (Mardalis, 1995).

    1. Sumber dan Jenis Data

    Data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

    a. Data primer

    Data primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara

    langsusng oleh penelitian dari lapangan (Bawono, 2006).

    b. Data sekunder

    Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

    atau penelitian arsip yang memuat pristiwa masa lalu. Data

    sekunder dapat diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statistik

    maupun dari internet (Bawono, 2006)

    2. Alat Pengumpulan Data

    a. Kuesioner atau angket

    Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan

    memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang

    hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan kepada responden

    untuk memperoleh informasi (Sukardi, 2011). Kuesioner

    digunakan untuk mengetahui sejauh mana Kompensasi, Konflik

    Kerja dan Latar Belakang Pendidikan hubunganya dengan kinerja

    karyawan Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang.

    b. Wawancara (Interview)

  • 52

    Interview yang sering disebut dengan wawancara atau

    kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

    pewawancara (interview). Interview digunakan oleh peneliti

    untuk menilai keadaan seseorang (Arikunto, 2010). Dalam hal ini

    penulis melakukan wawancara dengan salah satu karyawan pada

    BRI Syariah Kantor Cabang Semarang.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data

    mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

    kabar, majalah, prasasti, notulen, rapot, agenda, dan sebagainya

    (Arikunto, 2006). Metode ini digunakan untuk memperoleh data

    berupa dokumen tentang sejarah Bank BRI Syariah Kantor

    Cabang Semarang dan visi, misi, dan struktur organisasi.

    E. Skala Pengukuran

    Pengukuran merupakan suatu proses yang mana suatu angka atau

    simbol diletakan pada karakteristik sesuai dengan aturan atau prosedur

    yang telah ditetapkan (Gozali, 2013). Menurut (Gozali, 2013) skala

    nominal, skala ordinal, rasio dan skala interval.

    Dalam pennelitian ini, penulis menggunakan skala pengukuran

    interval. Skala penelitian interval adalah pemberian rangking terhadap

    responden, yang diberikan ranking dapat berupa preferensi, perilaku, dan

    sebagainya (Bawono, 2006). Setiap jawaban item dari instrumen

    menggunakan skala likert yang memepunyai gradasi dari yang positif

  • 53

    sampai negatif untuk metode kuantitatif maka jawaban responden dapat

    diberi skor seperti berikut:

    Tabel 3.1 Sekala Pengukuran

    Sangat

    tidak

    setuju

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Sangat

    setuju

    Skala 0-10 dipilih dengan pertimbangan memudahkan responden

    dalam menentukan kategori sangat tidak setuju sampai dengan sangat

    setuju. Responden yang akan dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan

    penelitian interv