analisis pengaruh kepuasan supplier terhadap peningkatan produktivitas perusahaan (studi kasus pada...
DESCRIPTION
Supply chain management, Strategic Management, Supplier satisfaction, Importance Performance Analysis, dairy farmers and Agricultural cooperativeTRANSCRIPT
![Page 1: ANALISIS PENGARUH KEPUASAN SUPPLIER TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Koperasi Unit Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun 2011 )](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081806/5695d5481a28ab9b02a4c157/html5/thumbnails/1.jpg)
SNTI III-2012 Universitas Trisakti ISBN : 978-979-18265-4-9
I018-1
ANALISIS PENGARUH KEPUASAN SUPPLIER TERHADAP PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Koperasi Unit Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun 2011 )
Ignatius P Aji W ¹, Syamsir Abduh ² Program Pascasarjana Universitas Trisakti
Gedung D Lt.6 Kampus A. Jl Kyai Tapa No 1. Grogol, Jakarta 11440
Tel/Fax. +62-21-5663232 Ext 8398/+62-21-5668640
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen, kepercayaan dan komunikasi
terhadap kepuasan supplier dan kepuasan supplier terhadap peningkatan produktivitas produksi
perusahaan.Obyek penelitian ini adalah adalah unit susu dan cooling / pendinginan Koperasi Unit
Desa Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Unit susu dan cooling memiliki peningkatan
produksi dari 16.000 liter perhari pada tahun 2006 menjadi 69.000 liter pada tahun 2010. Unit susu
dan cooling bahan bakunya adalah susu sapi segar yang berasal dari supplier atau peternak sapi perah
baik anggota dan non anggota KUD, pengurus atau manajemen KUD Mojosongo berusaha untuk
memuaskan para suppliernya dengan melakukan beberapa kebijakan manajemen untuk menjaga
produktifitas unit tersebut. Maka timbulah permasalahan yaitu kebijakan – kebijakan bagaimanakah,
yang benar – benar dapat menciptakan kepuasan pada diri supplier yang berpengaruh terhadap
peningkatan produktifitas produksi yang terjadi dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010, sehingga
pengurus dapat menentukan kebijakan – kebijakan untuk menjaga dan meningkatkan peningkatan
produktifitas tersebut. Metode penelitian yang digunakanadalah metode Sensus yang melibatkan 104
responden dari 1270 populasi peternak sapi supplier KUD Mojosongo. Analisis data mempergunakan
Structural Equation Model dan Importance and Performance Analysis (IPA) dengan alat bantu
program komputer SPSS dan Amos 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen, kepercayaan
dan komunikasi berpengaruh positif terhadap kepuasan supplier. Sebagai hasilnya Kepuasan supplier
berpengaruh positif terhadap peningkatan produktivitas produksi KUD Mojosongo dari tahun 2006
sampai dengan tahun 2010.
Kata Kunci : Supply chain management, Strategic Management, Supplier satisfaction, Importance
Performance Analysis, dairy farmers and Agricultural cooperative
Pendahuluan
Peningkatan produksi cooling unit susu sapi segar di KUD Mojosongo Boyolali dari tahun
2006 sampai dengan tahun 2010, berasal dari susu sapi segar yang disetorkan supplier (pemasok)
yaitu para peternak sapi perah anggota dan non anggota dari KUD mojosongo, grafik rata –rata
produksi cooling unit menunjukkan peningkatan yang signifikan (tahun 2006-2010), demikian pula
dengan jumlah peternak sapi perah yang terdapat di KUD Mojosongo juga mengalami peningkatan.
Hubungan kerjasama yang baik antara perusahaan ( KUD Mojosongo) dengan pemasok menurut
Pearce dan Robinson (1997) sangat penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan jangka
panjang perusahaan karena ketergantungannya dalam hal dukungan keuangan, layanan, bahan baku
dan peralatan.
Kemudian berdasarkan pendapat dari beberapa peneliti, Fierro dan Redondo (2008)
menyatakan bahwa pemilihan dan pengelolaan hubungan yang memuaskan dengan cukup supplier
dapat menjadi satu sumber daya saing yang tertinggi. Pemasok juga akan sangat membantu jika
perusahaan sedang mendapatkan permintaan dari pelanggan yang ingin menerima barang dengan
cepat dan dalam pesanan ukuran khusus. Robert M. Monezka (Pamungkas,2006) menyatakan
bahwa keberhasilan kerjasama dapat dilihat dari kinerja yang diukur dari tingkat kepuasan Interaksi
dalam proses supply chain akan mengubah status output dari supplier menjadi input bagi
perusahaan manufaktur, dan output dari perusahaan manufaktur akan menjadi input bagi
distributornya. Pada posisi ini KUD Mojosongo menempatkan dirinya sebagai buyer dalam
hubungannya dengan supplier dan sekaligus sebagai seller dalam hubungannya dengan Industri
Pengolah Susu sekaligus distributor PT. Frisian Flag Indonesia.
Masalah Penelitian
Fokus permasalahan yang ada sebagai berikut :
![Page 2: ANALISIS PENGARUH KEPUASAN SUPPLIER TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Koperasi Unit Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun 2011 )](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081806/5695d5481a28ab9b02a4c157/html5/thumbnails/2.jpg)
SNTI III-2012 Universitas Trisakti ISBN : 978-979-18265-4-9
I018-2
1. Penelitian difokuskan pada data sekunder dan primer produktivitas produksi susu sapi
perah unit cooling dan unit susu di KUD Mojosongo dari tahun 2006 s/d 2010.
2. Penelitian difokuskan pada data sekunder dan primer kebijakan-kebijakan manajemen atau
pengurus yang diterapkan KUD Mojosongo dalam memuaskan supplier atau peternak sapi
perah anggota dan non anggota KUD Mojosongo yang menyetorkan susu sapi segar ke
KUD.
Berdasarkan pada pengungkapan latar belakang penelitian maka diperoleh perumusan masalah
sebagai berikut : ini :
1. Adakah pengaruh komitmen yang diberikan KUD Mojosongo untuk memuaskan
kebutuhan supplier terhadap kepuasan supplier?
2. Adakah pengaruh kepercayaan supplier pada KUD Mojosongo terhadap kepuasan
supplier?
3. Adakah pengaruh efektifitas komunikasi yang diberikan KUD Mojosongo kepada supplier
terhadap kepuasan supplier?
4. Adakah pengaruh kepuasan supplier dalam peningkatan produktivitas produksi unit susu
dan cooling KUD Mojosongo dari tahun 2006 s/d 2010?
Studi Pustaka
Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan
Pengertian Manajemen Strategi Menurut Thomas L.Wheelen – J.David Hunger (2003)
manajemen strategi adalah serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang
menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.
Kegiatan tersebut terdiri dari perumusanperencanaanstrategi,pelaksana/ implementasi, dan evaluasi.
Perumusan strategi dan kebijakan perusahaan adalah rencana manajemen efektif jangka panjang
dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Perumusan strategi dan kebijakan perusahaan mencakup pengembangan visi suatu
usaha,mengindentivikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan
kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah
strategi alternative untuk organiasi dan memilih strategi tertentu untuk digunakan. Faktor internal
manajemen perusahaan / organisasi yaitu manajemen, pemasaran, keuangan / akuntansi, produksi /
operasi, penelitian dan pengembangan serta system informasi manajemen sedangkan faktor
eksternal antara lain social, ekonomi , politik, teknologi dan persaingan usaha (David, 2004)
Atribut Supplier
Dalam penelitian Supply chain risk inturbulent environments—A conceptualmodel for
managing supply chain network risk (2009) Peter Trkman dan Kevin McCormack mengatakan
bahwa atribut supplier atau pemasok untuk mengevaluasi kinerja perusahaan yaitu kinerja
keuangan,faktor pemasaran faktor pengembangan sumber daya manusia, faktor operasional atau
produksi perusahaan, kultur perusahaan dan Faktor hubungan kerjasama
Komitmen (Commitment)
Wong (2002), komitmen dalam penelitian ini akan diarahkan pada pengertian komitmen
terhadap kebutuhan supplier mengingat penelitian ini membicarakan hubungan antara perusahaan
dengan para suppliernya. Wong (2000) menyebutkan komitmen untuk memuaskan kebutuhan
supplier menjadi salah satu variabel yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai kepuasan
supplier selain budaya kerjasama dengan supplier dan kontroversi yang membangun. Jika
perusahaan dapat mempertahankan komitmen mereka dalam memenuhi kebutuhan para
suppliernya maka mereka dapat meningkatkan kepuasan supplier. Kemudian dia menambahkan
bahwa kepuasan supplier ini akan berperan dalam membangun kepuasan konsumen. Penelitian ini
diperkuat lagi olehnya pada tahun 2002 yang menyebutkan hal serupa dengan menjelaskan
komitmen terhadap kepuasan supplier sebagai cerminan tingkat komitmen perusahaan untuk
memuaskan konsumen mereka.
![Page 3: ANALISIS PENGARUH KEPUASAN SUPPLIER TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Koperasi Unit Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun 2011 )](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081806/5695d5481a28ab9b02a4c157/html5/thumbnails/3.jpg)
SNTI III-2012 Universitas Trisakti ISBN : 978-979-18265-4-9
I018-3
Kepercayaan (Trust)
Zineldin dan jonsson (2000) menunjukkan bahwa kepuasan dapat mempengaruhi
kepercayaan. Bahkan dalam penjualan ditekankan bahwa kepercayaan merupakan dasar untuk
membentuk loyalitas. Dalam situasi seperti ini di dalam konteks organisasi bahwa trust akan
mengakibatkan tingkat loyalitas yang lebih tinggi, yaitu komitmen terhadap bargaining partner
(Mahir, 2003).
Kepercayaan dapat diwujudkan dengan menunjukkan citra atau image perusahaan yang baik.
Budaya yang diciptakan perusahaan dalam memperlakukan (treatment) para supplier
menyenangkan. Perusahaan terkesan mengayomi dan memenuhi factor utama loyalitas supplier
yaitu pembayaran tepat pada waktunya.
Komunikasi (Communication)
Komunikasi memungkinkan supplier untuk mengetahui dan mengklarifikasi kebutuhan dan
harapan pembeli, dan terhadap pembeli untuk mengidentifikasi kapasitas dari supplier mereka
(Fierro dan Redondo, 2008).
Selanjutnya, dalam penelitian yang berbeda Selnes (1998) mendefinisikan komunikasi sebagai
pertukaran informasi antar supplier dan konsumen. Komunikasi diharapkan menjadi sumber
penting bagi kepuasan karena komunikasi dapat memimpin untuk membagi pemahaman hasil
kinerja (outcome) dan harapan (atau norma).
Kepuasan Supplier (Supplier Satisfaction)
Penelitian Wong (2002) menjadi dasar bagi penelitian ini bahwa jika perusahaan mampu
membuat supplier merasa puas terhadap hubungan yang dijalinnya melalui pendekatan relational,
maka para supplier tersebut akan lebih kooperatif dan bersedia membantu perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan supplier dapat menjadi
faktor pendukung kelancaran kualitas produksi. Karena hubungan baik dengan supplier merupakan
bagian dari proses pelaksanaan program TQM yang juga mensyaratkan adanya integrasi kualitas
aktivitas manajemen dari anggota lain dalam rantai pasokan (Kanji dan Asher, Youseff et al dalam
Wong, 2002).
Produktivitas Produksi
Proses pembuatan barang dan jasa memerlukan transformasi sumber daya menjadi barang
dan jasa. Semakin efisien perusahaan melakukan perubahan ini, kita menjadi semakin produktif
dan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dihasilkan menjadi lebih tinggi.
Produktivitas ( productivity) adalah perbandingan antara output (barang dan jasa ) dibagi dengan
input ( sumber daya seperti tenaga kerja dan modal) Heizer & Reinder (2009)
Gambar 1. Proses Produksi
Sumber : Operattion management edisi 9 ,2009
Jika tenaga kerja, modal dan manajemen meningkat tanpa disertai dengan meningkatnya
produktivitas, maka harga akan menjadi mahal. Di lain pihak, harga dipaksa turun saat
produktivitas meningkat karena lebih banyak produk yang dihasilkan, sedangkan jumlah sumber
dayanya sama ( Heizer & reinder 2009).
![Page 4: ANALISIS PENGARUH KEPUASAN SUPPLIER TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Koperasi Unit Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun 2011 )](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081806/5695d5481a28ab9b02a4c157/html5/thumbnails/4.jpg)
SNTI III-2012 Universitas Trisakti ISBN : 978-979-18265-4-9
I018-4
Kerangka Pemikiran
Dalam menjalankan usahanya, pengurus atau manajemen KUD Mojosongo menerapkan
kebijakan yang bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya, khususnya para peternak sapi perah.
Kebijakan - kebijakan tersebut juga berguna untuk memuaskan peternak sapi perah anggota dan
non anggota KUD Mojosongo yang menyetorkan susu sapi segar ke KUD. Untuk memuaskan
peternak sapi perah terdapat tiga variabel yang mempengaruhi, ketiga variabel tersebut dapat
tersusun berdasarkan kebijakan-kebijakan yang dibuat pengurus KUD mojosongo sehingga
kebijakan-kebijakan pengurus tersebut sebagai dapat disusun menjadi sebuah variabel ditunjukkan
pada Tabel 1
Tabel 1. Variabel Independen dan Dependen
Sumber : dikembangkan untuk penelitian ini, 2011
Kerangka pemikiran tersebut ditunjukkan pada Gambar 2
Gambar 2. Kerangka Konseptual
Sumber : dikembangkan untuk penelitian ini, 2011
Untuk mendapatkan data penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, terlebih dahulu
diidentivikasikan variable penelitian, kemudian dihubungkan dalam instrument penelitian.
Hipotesis
1. Ada pengaruh komitmen yang diberikan KUD Mojosongo untuk memuaskan kebutuhan
supplier terhadap kepuasan supplier.
2. Ada pengaruh tinggkat kepercayaan supplier pada KUD Mojosongo terhadap kepuasan
supplier.
3. Ada pengaruh efektifitas komunikasi yang diberikan KUD Mojosongo kepada supplier
terhadap kepuasan supplier.
4. Ada pengaruh kepuasan supplier dalam peningkatan produktivitas produksi unit susu dan
cooling KUD Mojosongo dari tahun 2006 s/d 2010.
Metodelogi Penelitian
Sampel dan Analisa Statistik Yang Digunakan
Menggunakan sensus sampel dengan membagikan kuesioner kepada 2 kategori responden,
kategori pertama adalah responden yang berada dalam 9 wilayah kelurahan area kerja KUD
(anggota KUD Mojosongo) dengan masing-masing 15 kuesioner yang dibagikan dan kategori
kedua mewakili non anggota KUD Mojosongo yang sudah ditentukan oleh peneliti sebanyak 15
kuesioner.
Dari 150 kuesioner yang kembali berjumlah 119 kuesioner. Namun dari 119 kuesioner
tersebut terdapat 15 data yang tidak dapat dianalisa karena ketidak lengkapan dan kesalahan dalam
No Independen (X) Dependen (Y)
1 Komitmen Kepuasan Supplier
2 Kepercayaan Kepuasan Supplier
3 Komunikasi Kepuasan Supplier
4 Kepuasan
Supplier
Produktivitas Produksi
![Page 5: ANALISIS PENGARUH KEPUASAN SUPPLIER TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Koperasi Unit Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun 2011 )](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081806/5695d5481a28ab9b02a4c157/html5/thumbnails/5.jpg)
SNTI III-2012 Universitas Trisakti ISBN : 978-979-18265-4-9
I018-5
pengisian, sehingga kuesioner yang valid dan dapat dianalisa berjumlah 104 kuesioner dari
minimal 93 kuesioner yang sudah dihitung, ditetapkan dan mewakili populasi yang berjumlah
1270.
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Desanti Filliani
(2009) yaitu mengukur tingkat kepuasan yang dibangun dari variabel-variabel komitmen,
komunikasi, dan kepercayaan dan dilanjutkan pengaruh dari kepuasan supplier tersebut terhadap
kualitas produksi perusahaan. Akan tetapi dalam penelitian ini, peneliti mengganti kualitas
produksi perusahaan dengan peningkatan produktitas produksi perusahaan seperti yang dilakukan
oleh Fierro dan Redondo (2008). Metode Analisis Structural Equation Modeling (SEM) menurut
Ferdinand (2000) bertujuan untuk menunjukkan korelasi antar variabel, selain itu digunakan juga
Importance Performance Analysis (IPA) yang menurut Martilla dan James (1977) bertujuan
menggali lebih dalam konsistensi tiap variabel pembangun tingkat kepuasan supplier. Analisis IPA
akan lebih dapat menunjukkan kepada perusahaan (KUD Mojosngo) dalam melihat kebijakan atau
atribut mana saja yang dianggap penting oleh para supplier namun kurang mendapatkan perhatian
dari pihak manajemen perusahaan (pengurus KUD Mojosongo).
Dalam langkah kedua ini, model teoritis yang telah dibangun pada tahap pertama akan
digambarkan dalam sebuah path diagram, yang akan mempermudah untuk melihat hubungan-
hubungan kausalitas yang ingin diuji. Pada path diagram, dalam path diagram yang dapat
dibedakan dalam dua kelompok, sebagai berikut :
1. Exogenous constructs yang dikenal juga sebagai source variables atau independent
variables yang tidak diprediksi oleh variabel yang lain dalam model. Konstruk eksogen
adalah konstruk yang dituju oleh garis dengan satu ujung panah.
2. Endogenous constructs yang merupakan faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau
beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi satu atau beberapa konstruk
endogen lainnya, tetapi konstruk eksogen hanya dapat berhubungan kausal dengan
konstruk endogen
Pengembangan path diagram ditunjukkan pada Gambar 5 sebagai berikut :
Gambar 5. Diagram Alur Variabel
Sumber : data primer yang diolah, 2011
Indeks-indeks yang digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model ditunjukkan pada Tabel 2
sebagai berikut :
Tabel 2. Indeks Pengujian Kelayakan Model (Goodness-of-fit Index)
![Page 6: ANALISIS PENGARUH KEPUASAN SUPPLIER TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Koperasi Unit Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun 2011 )](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081806/5695d5481a28ab9b02a4c157/html5/thumbnails/6.jpg)
SNTI III-2012 Universitas Trisakti ISBN : 978-979-18265-4-9
I018-6
Hasil Penelitian Pengujian hipotesis ini didasarkan atas pengolahan data penelitian dengan menggunakan
analisis SEM, dengan cara menganalisis nilai regresi yang ditampilkan pada Tabel (Regression
Weights Analisis Structural Equation
Modeling). Pengujian hipotesis ini adalah dengan menganalisis nilai Critical Ratio(CR) dan nilai
Probability (P) hasil olah data, dibandingkan dengan batasan statistik yang disyaratkan, yaitu nilai
CR diatas 1.96 dan nilai P (probabilitas) dibawah 0.05.
Secara rinci pengujian hipotesis penelitian akan dibahas secara bertahap sesuai dengan hipotesis
yang telah diajukan. Pada penelitian ini diajukan empat hipotesis yang selanjutnya pembahasannya
dilakukan dibagian berikut.
Tabel 3 Kesimpulan Hipotesis
No Pengaruh Antar Variabel Estimate S.E. C.R. P H1
1 Komitmen Kepuasan_Supplier 0.283 0.101 2.787 0.005 Diterima
2 Kepercayaan
Kepuasan_Supplier 0.285 0.091 3.141 0.002 Diterima
3 Komunikasi
Kepuasan_Supplier 0.338 0.077 4.386 0.000 Diterima
4 Kepuasan_Supplier
Peningkatan_Produktivitas 0.798 0.096 8.302 0.000 Diterima
Sumber : data primer yang diolah, 2011
Analisis Importance Performance Analysis
Analisis deskriptif kualitatif dalam penelitian ini menggunakan metode analisis IPA
(Importance Performance Analysis). Pada analisis ini dapat diketahui tingkat kepentingan dari
variabel yang diteliti dengan kinerja atau kenyataan yang dirasakan. Untuk mempermudah
analisisnya dipergunakan diagram kartesius
sebagai alat bentuk untuk pemecahan masalah yang ada.
Tabel 4 Perhitungan Rata – rata Penilaian Pelaksanaan dan Penilaian Kepentingan
Variabel Komitmen
No Indikator Penilaian
Kepentingan
Penilaian
Pelaksanaan Y X
1 KO1 661 599 6.36 5.76
2 KO2 687 627 6.61 6.03
3 KO3 701 643 6.74 6.18
4 KO4 668 623 6.42 5.99
5 KO5 685 649 6.59 6.24
6 KO6 661 616 6.36 5.92
7 KO7 651 623 6.26 5.99
8 KO8 656 613 6.31 5.89
9 KO9 656 617 6.31 5.93
10 KO10 679 622 6.53 5.98
Rata - Rata Variabel
Komitmen (KO)
6.45 5.99
Variabel Kepercayaan
1 KP1 674 621 6.48 5.97
2 KP2 662 595 6.37 5.72
3 KP3 677 608 6.51 5.85
Rata - Rata Variabel
Komitmen (KP)
6.45 5.85
Bersambung…….
![Page 7: ANALISIS PENGARUH KEPUASAN SUPPLIER TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Koperasi Unit Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun 2011 )](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081806/5695d5481a28ab9b02a4c157/html5/thumbnails/7.jpg)
SNTI III-2012 Universitas Trisakti ISBN : 978-979-18265-4-9
I018-7
Variabel Komunikasi
1 KM1 649 592 6.24 5.69
2 KM2 644 599 6.19 5.76
3 KM3 652 605 6.27 5.82
Rata - Rata Variabel
Komitmen (KM)
6.23 5.76
Sumber : data primer yang diolah, 2011
Berikut adalah pembagian kuadran pembagian kuadran Importance Performance Analysis Variabel
Komitmen (KO), Kepercayaan (KP), dan Komunikasi (KM). Ditunjukkan pada Gambar 6
Gambar 6. Pembagian Kuadran Importance Performance Analysis
Variabel Komitmen (KO), Kepercayaan (KP), dan Komunikasi (KM)
Sumber : data primer yang diolah, 2011
Secara umum berdasarkan gambar 6 diatas, responden menyatakan bahwa kebijakan yang
berkaitan dengan tingkat komitmen,kepercayaan dan komunikasi KUD Mojosongo berada pada
Kuadran 1 (Pertahankan Kinerja) atau disimpulkan bahwa kualitas pelayana pada saat ini sudah
sesuai dengan keinginan supplier, namun jika ingin dilakukan kajian lebih mendetail mengenai
pengelompokan faktor-faktor apa saja yang sesungguhnya masih perlu ditingkatkan atau tidak
perlu terlalu mendapatkan perhatian, maka dipergunakan grafik IPA yang mempergunakan nilai
rata-rata hasil pengukuran tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan sebagai garis pemisah antar
kuadran seperti terlihat padaGambar 7
Gambar 7. Pembagian Kuadran Importance Performance Analysis Berdasarkan
Nilai Rata-rata Pada Skala Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja
Variabel Komitmen (KO), Kepercayaan (KP), dan Komunikasi (KM)
Sumber : data primer yang diolah, 2011
![Page 8: ANALISIS PENGARUH KEPUASAN SUPPLIER TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Koperasi Unit Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun 2011 )](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081806/5695d5481a28ab9b02a4c157/html5/thumbnails/8.jpg)
SNTI III-2012 Universitas Trisakti ISBN : 978-979-18265-4-9
I018-8
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis data maka penelitian ini berhasil membuktikan dan selajutnya
menyimpulkan bahwa komitmen,kepercayaan dan komunikasi berpengaruh positif terhadap
kepuasan supplier, sehingga semakin tinggi komitmen, kepercayaan dan komunikasi yang
diberikan perusahaan atau Koperasi Unit Desa Mojosongo untuk memuaskan kebutuhan supplier
atau para peternak sapi perah, maka semakin tinggi juga kepuasan supplier. Selanjutnya juga dapat
dibuktikan bahwa kepuasan supplier berpangaruh positif terhadap peningkatan produktivitas
produksi unit susu dan cooling KUD Mojosongo, dari peryataan hipotesis tersebut penelitian ini
dapat menyimpulkan Hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini memperkuat justifikasi
hipotesis penelitian terdahulu. Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa semua hipotesa dalam
penelitian ini adalah benar atau valid berdasarkan uji analisis data yang telah dilakukan.
Berikut ini diuraikan beberapa kesimpulan saran yang bersifat strategis berdasarkan indikator –
indikator yang dianalisa menggunakan IPA ( Importance Performance Analysis ):
1. Peningkatan kualitas susu sapi segar dan kuantitas produksi perlu ditingkatkan lagi, tetapi perlu
disesuaikan dengan biaya produksi. Dari beberapa saran para peternak, peternak sanggup untuk
meningkatkan kualitas susu sapi perah mereka, tetapi karena harga pakan yang mahal dan
keuntungan yang didapat masih minim ( dari hasil wawancara dengan 10 peternak didapatkan
rata-rata keuntungan peternak per 1 liter susu segar sekitar Rp.450, dengan asumsi pakan
menggunakan dedaunan hijau ,konsentrat atau ampas tahu atau menggunakan konsentrat dan
ampas tahu), maka perlu ada negoisasi dengan pihak PT. Frisian Flag Indonesia. Negoisasi
tersebut adalah jika peternak sanggup untuk memenuhi kualitas tertinggi susu sapi segar sesuai
dengan kriteria yang diberikan PT.FFI disertai biaya produksi untuk pemeliharaan ternak
untuk mencapai kriteria tertinggi tersebut, berapa keuntungan yang akan didapatkan peternak
setelah menyanggupi kriteria kualitas yang dikehendaki PT.FFI tersebut apakah sesuai dengan
keinginan peternak dan PT.FFI atau tidak, untuk hal ini perlu dikaji lebih mendalam
berdasarkan keilmuan yang berhubungan dengan industri susu sapi segar dari peternakan,
manajemen, industri pengolah serta regulasi pemerintah yang berlaku.
2. Ketepatan waktu dalam menjemput susu sapi segar dan pembayarannya saat ini sudah baik
ditandai dengan indeks IPA nya berada di kuadaran II atau kinerja perlu dipertahankan. Akan
tetapi dari beberapa alasan dan masukan peternak yang lokasi TPS (Tempat Penampungan
Susu) paling jauh dengan KUD Mojosongo masih sering terjadi keterlambatan dalam
penjemputan, oleh karena itu perlu dilakukakan kembali evaluasi penjadwalan dan perencanan
yang baik dalam waktu penjemputan, sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam penjemputan.
Saran peneliti jika alasan keterlambatan Karena kapasitas truk pengangkut susu dari peternak
ke KUD Mojosongo terbatas ketika sedang terjadi peningkatan produksi, maka pengurus KUD
Mojosongo dapat melakukan kebijakan untuk menyewa truk pengangkut dari pihak lain untuk
menjemput di TPS bersangkutan, dengan syarat memenuhi standar operasional kerja yang
berlaku untuk menjaga kualitas susu sapi segar agar tetap terjaga.
3. Kejujuran dan Ketepatan dalam perhitungan atau pembayaran kepada peternak sapi saat ini
sudah baik dan berada pada kuadran II atau pertahankan kinerja yang sudah ada. Berdasarkan
beberapa alasan dan masukan peternak mengenai hal diatas masih perlu dilakukan pemeriksaan
dan evaluasi petugas lapangan, karena ada informasi kecurangan dalam penghitungan volume
susu yang di setorkan peternak.
4. Pelaksanaan program penyuluhan dan pembinaan kepada para peternak sapi untuk
Meningkatkkan memperbaiki atas kesalahan demi meningkatkan kualitas susu sapi dan harga
susu sapi segar sudah baik tetapi jika diperdalam dengan menggunakan rata-tata IPA maka
berada pada kuadran I atau prioritas utama. Oleh karena itu peneliti menyarankan program –
program yang dilakukan yang berhubungan langsung dengan peternak pada saran-saran
sebelumnya dapat dilaksanakan untuk mengatasi kekurangan yang ada.
5. Kebijakan pemberian bingkisan pada hari raya sudah baik dan berada pada kuadran II, oleh
karena itu berdasarkan alasan dan masukan peternak peneliti menyarankan program ini dapat
diteruskan dan dipertahankan, dan juga sebagai masukan agar pemberian bingkisan dapat berisi
kebutuhan – kebutuhan bahan pokok sehari hari.
![Page 9: ANALISIS PENGARUH KEPUASAN SUPPLIER TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Koperasi Unit Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun 2011 )](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081806/5695d5481a28ab9b02a4c157/html5/thumbnails/9.jpg)
SNTI III-2012 Universitas Trisakti ISBN : 978-979-18265-4-9
I018-9
Daftar Pustaka
Ferdinand, A., 2000, Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen, Badan Penerbit
Diponegoro
Fierro, Jesus J. Cambra dan Yolanda Polo-Redondo, 2008, Crating satisfaction in Deman-supply
chain: The Buyer’s Perspective, Supply chain Management: An International Journal, Vol.13, No.
3, pg. 211-224
Filiani, Desanti (2009) Membangun Kepuasan Supplier Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas
Produksi Perusahaan, Thesis Magister Manajemen. Universitas Diponegoro, Semarang
Heizer, Jay dan Barry Render, 2009, Manajemen Operasi, 9th ed, Salemba Empat,Jakarta
KUD Mojosongo, 2008, Profil Koperasi Unit Desa Mojosongo”. Boyolali
Mahir, Ali, 2003, Strategi Kerjasama Jangka Panjang dan Pengaruhnya pada Keunggulan Bersaing,
Thesis Magister Management, Universitas Diponegoro, Semarang
Martilla, J. dan James, J. Importance-Performance Analysis, Journal of Marketing. Vol.41, hal. 77-
79. 1977.
Selnes, Fred, 1998, Antecedents and Consequences of Trust and Satisfaction in Buyer-Seller
Relationships, European Journal of Marketing, Vol. 32, No.3 / 4, pg. 305-32
Supranto, J, 1997, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Supranto,J, 2003, Metode Riset – Aplikasinya dalam Pemasaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Wong, Alfred, Jul 2000, Integrating Supplier Satisfaction with Customer Satisfaction, Total
Quality Management, Vol. 11, NOS. 4/5&6, S427
Wong, Alfred 2002, Sustaining Company Performance through Partnering with Supplier,
International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 19, No.5, pg. 567-58
Zineldin, Mosad dan Patrik Jonsson, 2000, An Examination of the Main Factors Affecting
Trust/Commitment in Supplier-Dealer Relationships: An Empirical Study of The Swedish Wood
Industry, The TQM Magazine, Vol. 12. No. 4, pg. 245-265
Zineldin, Mosad dan Patrik Jonsson, 2003, Achieving High Satisfaction in Supplier-Dealer
Working Relationships, Supply Chain Management: An International Journal, Vol. 8, No. 3, pg.
224-240