analisis pengaruh innovation attributes dan …
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH INNOVATION ATTRIBUTES DAN
KNOWLEDGE-BASED TRUST TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
UNTUK MENGGUNAKAN MOBILE BANKING
(Studi Kasus: Bank Mandiri di Jabodetabek)
Viensa Pradipta dan Anna Amalyah Agus
Program Ekstensi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
ABSTRAK:
Kemajuan pesat di bidang teknologi mobile dan devices telah membuat mobile banking
menjadi sangat penting dalam mobile commerce dan jasa finansial di Indonesia. Menggunakan
innovation diffusion theory dan knowledge-based trust, penelitian ini mengembangkan sebuah
model penelitian untuk menganalisis pengaruh dari innovation attributes (perceived relative
advantage, ease of use dan compatibility) dan knowledge-based trust (perceived competence,
benevolence dan integrity) terhadap attitude dan behavioral intention untuk menggunakan
mobile banking. Berdasarkan survei dari 150 orang responden, penelitian ini menggunakan
pendekatan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menginvestigasi model penelitian. Hasil
pengolahan data mengindikasikan jika perceived compatibility, competence, benevolence and
integrity secara signifikan mempengaruhi attitude, dimana secara langsung mempengaruhi
behavioral intention untuk menggunakan mobile banking.
Rapid advances in mobile technologies and devices have made mobile banking
increasingly important in mobile commerce and financial services in Indonesia. Using
innovation diffusion theory and knowledge-based trust literature, this study develops a research
model to examine the effect of innovation attributes (perceived relative advantage, ease of use
and compatibility) and knowledge-based trust (perceived competence, benevolence and integrity)
on attitude and behavioral intention about using (or continuing to use) mobile banking across
customers. Based on a survey of 150 participants, this study uses a structural equation modeling
approach to investigate the research model. The results indicate that perceived compatibility,
competence, benevolence and integrity significantly influence attitude, which in turn lead to
behavioral intention to using (or continue-to-use) mobile banking.
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
Kata kunci :
mobile banking, innovation diffusion, knowledge-based trust, attitude, behavioral intention
1. Latar Belakang Penelitian
Kemajuan teknologi yang semakin pesat telah membawa perubahan yang semakin
memudahkan manusia dalam beraktifitas. Demikian pula pada perkembangan transaksi keuangan
di bidang perbankan yang semakin hari kian maju dan memberikan kemudahan kepada nasabah.
Ketatnya persaingan menuntut setiap perusahaan perbankan untuk terus berinovasi melalui
teknologi, meskipun hal ini sama artinya dengan mereka harus menanamkan investasi yang
cukup besar untuk alokasi biaya teknologi perbankan.
Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet menyebabkan mulai
munculnya aplikasi yang berbasis elektronik. Dalam dunia perbankan sendiri, pada umumnya
memanfaatkan teknologi untuk mengakomodir kebutuhan berinteraksi antara bank dengan
nasabah. Electronic banking (e-banking) adalah fasilitas yang disediakan bank melalui benda
elektronik seperti ponsel, komputer, dan telepon untuk mengganti kebutuhan bertransaksi yang
biasanya dilakukan oleh ATM. Dengan kata lain, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan
melalui ponsel ataupun internet seperti transaksi di mesin ATM. Penggunaan fitur internet
banking dan mobile banking semakin banyak digunakan seiring dengan kemudahan, kecepatan,
dan faktor plus lainnya. Dibandingkan layanan e-banking lainnya, perkembangan mobile banking
(m-banking) terbilang paling cepat. Perkembangan ini karena layanan m-banking mampu
menjawab kebutuhan masyarakat modern yang sangat mengedepankan mobilitas. Dengan satu
sentuhan, mobile banking menciptakan kemudahan layanan perbankan dalam satu genggaman.
Bank Mandiri adalah salah satu bank terbesar yang nasabahnya banyak menggunakan
layanan mobile banking. Antara 30-40 persen dari 9 juta nasabah Bank Mandiri telah
menggunakan SMS m-banking dengan berbagai provider telekomunikasi (50 persen
diestimasikan berasal dari satu provider). Khusus layanan mobile banking, hingga saat ini
pengguna aktif layanan mobile banking Mandiri menjadi 1 juta pengguna pada akhir 2012.
Jumlah tersebut naik dari 600.000 pengguna aktif pada tahun 2011. Pada periode Januari-Mei
2012, volume transaksi finansial melalui mobile banking telah mencapai 46,6 juta transaksi
dengan nilai Rp 8,7 triliun. Jumlah tersebut naik 43 persen dari transaksi periode yang sama
tahun 2011 sebesar Rp 6,1 triliun.
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
Layanan yang paling populer adalah balance checks dengan lebih dari 50 persen
penggunaan mobile banking terdiri dari simpel balance checks. Namun transaksi telah
berkembang sampai 1000 persen meskipun hanya dari sebagian kecil nasabah. Pendapatan
terbesar bank berasal dari cost savings yang dapat tumbuh dari mobile banking, dengan biaya per
transaksi Rp.200, dibandingkan Rp.3000 untuk transaksi ATM dan Rp.8000 untuk branch
banking. Nasabah menanggung biaya Rp.500 untuk SMS premium. Semakin banyak nasabah
yang dapat migrasi untuk menggunakan mobile banking, semakin banyak biaya yang dapat
dipotong oleh bank.
Strategi yang digunakan berupa menyediakan Mandiri Mobile yaitu layanan e-banking
untuk melakukan transaksi finansial dan non finansial dengan menggunakan menu transaksi dan
tampilan menu, dimana aplikasi harus diunduh terlebih dahulu menggunakan handset telepon
selular/komputer tablet serta teknologi 3G/GPRS/WIFI. Aplikasi mobile banking ini merupakan
inovasi Bank Mandiri dalam hal e-banking. Layanan ini akan memudahkan dan memberi
keamanan bertransaksi di mobile banking. Melalui mobile banking, nasabah tidak perlu
mengingat perintah transaksi seperti jika menggunakan SMS banking. Mandiri Mobile adalah
layanan mobile banking pada smartphone (Blackberry, Android, iPhone, dan Windows Phone)
untuk melakukan transaksi finansial (transfer, pembayaran, pembelian, seperti isi ulang pulsa,
pembayaran tagihan listrik, telepon, TV kabel, kartu kredit), transaksi non finansial (mengecek
saldo, info mutasi rekening/cek histori transaksi, dll), hingga informasi suku bunga, kurs dan
pencarian lokasi ATM atau cabang Bank Mandiri yang dilengkapi dengan peta.
Untuk mengaktifkan layanan ini caranya dengan Mandiri SMS, kemudian mengunduh
aplikasi Mandiri Mobile. Aplikasi ini dapat diunduh di Blackberry App World, App Store, dan
Google Play. Keuntungan dengan menggunakan Mandiri Mobile yaitu memudahkan nasabah
untuk melakukan transaksi karena menu lebih jelas, lebih mudah digunakan dan tampilan yang
lebih menarik, dapat digunakan nasabah dimana saja dan kapan saja karena diakses lewat telepon
selular atau komputer tablet, hemat dan singkat karena terdapat menu transaksi Favoritku yang
dapat menyimpan data transaksi nasabah sehingga alur transaksi menjadi lebih singkat,
personalized karena setiap nasabah dapat memilih dengan tampilan foto pribadi di menu utama,
aman karena setiap masuk ke dalam aplikasi harus memasukkan password atau identitas rahasia,
dan proses pendaftaran yang mudah dengan berbagai mekanisme pengunduhan aplikasi, yaitu
dengan SMS dengan mengetik REG MOBILE ke nomor 3355. Melalui aplikasi ini, seluruh
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
transaksi yang dilakukan tidak dikenakan biaya tambahan. Nasabah hanya perlu berlangganan
paket data (GPRS atau 3G).
1.1. Perumusan Masalah
Penelitian ini berfokus pada pengaruh Innovation Attributes dan Knowledge-Based Trust
terhadap Attitude dan Behavioral Intention untuk menggunakan mobile banking. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Innovation attributes dan Knowledge-Based Trust
terhadap keinginan menggunakan mobile banking kembali di masa mendatang (behavioral
intention) pada nasabah Bank Mandiri. Oleh karena itu peneliti merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Apakah perceived relative advantage berpengaruh positif terhadap attitude toward using (or
continuing to use) mobile banking.
2. Apakah perceived ease of use berpengaruh positif terhadap attitude toward using (or
continuing to use) mobile banking.
3. Apakah perceived compatibility berpengaruh positif terhadap attitude toward using (or
continuing to use) mobile banking.
4. Apakah perceived competence berpengaruh positif terhadap attitude toward using (or
continuing to use) mobile banking.
5. Apakah perceived benevolence berpengaruh positif terhadap attitude toward using (or
continuing to use) mobile banking.
6. Apakah perceived integrity berpengaruh positif terhadap attitude toward using (or continuing
to use) mobile banking.
7. Apakah customer attitude berpengaruh positif terhadap behavioral intention about using
(continuing to use) mobile banking.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menguji model yang terdapat dalam penelitian Lin (2011)
untuk menganalisis pengaruh elemen-elemen innovation attributes dan knowledge-based trust
sehingga akhirnya mempengaruhi behavioral intention konsumen untuk menggunakan mobile
banking. Secara detail. tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
1. Untuk mengetahui apakah perceived relative advantage berpengaruh positif terhadap attitude
toward using (or continuing to use) mobile banking.
2. Untuk mengetahui apakah perceived ease of use berpengaruh positif terhadap attitude toward
using (or continuing to use) mobile banking.
3. Untuk mengetahui apakah perceived compatibility berpengaruh positif terhadap attitude
toward using (or continuing to use) mobile banking.
4. Untuk mengetahui apakah perceived competence berpengaruh positif terhadap attitude
toward using (or continuing to use) mobile banking.
5. Untuk mengetahui apakah perceived benevolence berpengaruh positif terhadap attitude
toward using (or continuing to use) mobile banking.
6. Untuk mengetahui apakah perceived integrity berpengaruh positif terhadap attitude toward
using (or continuing to use) mobile banking.
7. Untuk mengetahui apakah customer attitude berpengaruh positif terhadap behavioral
intention about using (continuing to use) mobile banking.
2. Tinjauan Teoritis
Gambar 2.1. Model Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh Innovation Attributes dan Knowledge-Based Trust
dalam terhadap Behavioral Intention dalam menggunakan mobile banking di Taiwan. Penelitian
ini adalah penelitian pertama yang menguji efek dari Innovation Attributes dan Knowledge-
Based Trust dan Behavioral Intention dalam menggunakan mobile banking terhadap konsumen
potensial dan konsumen tetap.
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
Pada penelitian Lin, innovation diffusion terdiri dari beberapa innovation attributes
diantaranya adalah relative advantage (dimana sebuah inovasi bisa membawa keuntungan untuk
organisasi), ease of use (kebalikan dari complexity, dimana sebuah inovasi mudah untuk
digunakan), compatibility (dimana sebuah inovasi bisa konsisten dengan existing values, beliefs
dan pengalaman pada pengadopsinya). Relative advantage, ease of use, dan compatibility adalah
faktor yang paling banyak diidentifikasi untuk pengadopsian pada teknologi berbasis internet
(Liao, Shao, Wang, & Chen, 1999; Papies & Clement, 2008; Vijayasarathy, 2004). Faktor-faktor
ini diambil dari penelitian Rogers (2003). Dalam penelitian ini dalam teori inovasi terdapat
beberapa faktor innovation attributes yang dapat mempengaruhi keputusan mengadopsi atau
menggunakan sesuatu. Dalam teori inovasi terdapat beberapa innovation attributes yang dapat
mempengaruhi keputusan mengadopsi atau menggunakan (Rogers, 2003). Innovation attributes
ini diantaranya adalah relative advantage (dimana sebuah inovasi bisa membawa keuntungan
untuk organisasi), ease of use (kebalikan dari complexity, dimana sebuah inovasi mudah untuk
digunakan), compatibility (dimana sebuah inovasi bisa konsisten dengan existing values, beliefs
dan pengalaman pada pengadopsinya). Relative advantage, ease of use, dan compatibility adalah
faktor yang paling banyak diidentifikasi untuk pengadopsian pada teknologi berbasis internet
(Liao, Shao, Wang, & Chen, 1999; Papies & Clement, 2008; Vijayasarathy, 2004).
Perceived relative advantage dapat didefinisikan sebagai tingkatan dimana sebuah
inovasi bisa membawa keuntungan untuk organisasi tersebut. Sedangkan menurut Taylor dan
Tod (1995), relative advantage adalah tingkat dimana seseorang melihat sebuah inovasi
menawarkan keuntungan dibanding cara-cara sebelumnya saat melakukan hal yang sama. Dalam
hal ini mobile banking memberikan inovasi dalam hal kemudahan dibanding transaksi finansial
dengan cara lama. Perceived relative advantage ini harus dapat memberikan banyak keuntungan
daripada sebelumnya. Relative advantage diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, keuntungan
ekonomi, dan menaikkan status (Rogers, 2003). Berdasarkan pengaruh perceived relative
advantage terhadap attitude toward using (or continuing to use) mobile banking, penelitian ini
menggunakan hipotesis sebagai berikut:
H1: Perceived relative advantage memiliki pengaruh yang positif terhadap attitude toward
using (or continuing to use) mobile banking.
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
Perceived ease of use merupakan seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif
mudah untuk dipahami dan digunakan (Davis et al., 1989, Chin dan Todd, 1995). Davis (1989)
mendefinisikan kemudahan penggunaan (ease of use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang
percaya bahwa teknologi informasi dapat dengan mudah dipahami. Menurut Goodwin (1987);
Silver (1988); dalam Adam, et al. (1992), intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna
(user) dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering
digunakan menunjukkan bahwa teknologi tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan
lebih mudah digunakan oleh penggunanya. Persepsi ini kemudian akan berdampak pada
perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem,
semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi (Anandarajan, Simmers, & Igbaria,
2000). Sedangkan menurut Davis (1989) pengertian perceived ease of use didefinisikan sebagai
tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan teknologi merupakan hal yang mudah
dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya. Berdasarkan pengaruh perceived ease of use
terhadap attitude toward using (or continuing to use) mobile banking, penelitian ini
menggunakan hipotesis sebagai berikut:
H2: Perceived ease of use memiliki pengaruh yang positif terhadap attitude toward using
(or continuing to use) mobile banking.
Perceived compatibility merupakan tingkatan dimana sebuah inovasi bisa konsisten
dengan existing values, beliefs dan pengalaman pada pengadopsinya (Rogers, 2003). Menurut
Agarwal dan Prasad (1997) compatibility adalah tingkatan dimana sebuah inovasi dilihat
konsisten dengan nilai-nilai bagi penggunanya. Perceived compatibility diidentifikasi sebagai
indicator dasar persepsi terbaik dari attitude terhadap transaksi online (Vijayasarathy, 2004).
Konsumen menggunakan saluran mobile channel karena kesempatan yang diberikan channel
tersebut untuk memenuhi kebutuhan spesifik atas layanan dari pengguna (Laforet dan Li, 2005).
Berdasarkan pengaruh perceived compatibility terhadap attitude toward using (or continuing to
use) mobile banking, penelitian ini menggunakan hipotesis sebagai berikut:
H3: Perceived compatibility memiliki pengaruh yang positif terhadap attitude toward using
(or continuing to use) mobile banking.
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
Knowledge-based trust adalah sebuah fungsi persepsi individual dalam competence,
benevolence dan integrity pada produk, service atau orang (Mayer, Davis, & Schoorman, 1995).
Mayer et al. (1995) dan McKnight et al. (2002) mengidentifikasi dan menvalidasi tiga elemen
utama dalam knowledge-based trust, yaitu competence, benevolence, dan integrity.
Mayer et al. (1995) dan McKnight et al. (2002) mendefinisikan competence sebagai
kemampuan penerima kepercayaan untuk memenuhi keinginan pemberi kepercayaan. Dalam
konteks mobile banking, competence menuju pada persepsi individu jika bank memiliki
kemampuan, skill, dan keahlian untuk mengerti keinginan mereka dalam hal untuk mengelola
personal financial mereka. Berdasarkan pengaruh perceived competence terhadap attitude
toward using (or continuing to use) mobile banking, penelitian ini menggunakan hipotesis
sebagai berikut:
H4: Perceived competence memiliki pengaruh yang positif terhadap attitude toward using
(or continuing to use) mobile banking.
Benevolence didefinisikan sebagai penerima kepercayaan yang sukarela membantu dan
dimotivasi oleh pemberi kepercayaan (Mayer et al., 1995 dan McKnight et al., 2002).
Benevolence adalah persepsi individu jika penyedia layanan mobile banking mengerti keinginan
mereka dan melakukan hal yang diinginkan mereka. Benevolence penting dalam kepercayaan
karena mengindikasi tingkatan dimana seorang individu percaya untuk merasakan diperhatikan
dan dipedulikan dengan alasan yang baik dibandingkan karena ego dan keuntungan (Robert,
Dennis, & Hung, 2009).
Jika konsumen percaya bahwa Bank Mandiri benevolence, mereka akan senang
menggunakan mobile banking. Jadi, perceived benevolence biasanya diasosiasikan dengan
perilaku positif terhadap adopsi atau terus menggunakan mobile banking. Berdasarkan pengaruh
perceived benevolence terhadap attitude toward using (or continuing to use) mobile banking,
penelitian ini menggunakan hipotesis sebagai berikut:
H5: Perceived benevolence memiliki pengaruh yang positif terhadap attitude toward using
(or continuing to use) mobile banking.
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
Perceived integrity adalah kesetiaan pada sebuah prinsip. Integrity penting karena bisa
menanamkan kepercayaan pada pemberi kepercayaan dalam setiap perilaku penerima
kepercayaan, dan mengurangi ketidakpastian juga resiko potensial (Bhattacherjee, 2002).
Menurut Mayer et al. (1995) dan McKnight et al. (2002), integrity didefinisikan sebagai persepsi
individual jika pemberi mengikuti prinsip-prinsip seperti kejujuran atau menepati janji yang akan
diterima oleh penerima. Dalam konteks mobile banking, bank harus dapat memberikan informasi
yang cepat dan akurat, memelihara komitmen nasabah, dan memelihara kehahasiaan informasi
personal nasabah. Berdasarkan pengaruh perceived benevolence terhadap attitude toward using
(or continuing to use) mobile banking, penelitian ini menggunakan hipotesis sebagai berikut:
H6: Perceived integrity memiliki pengaruh yang positif terhadap attitude toward using (or
continuing to use) mobile banking.
Costumer attitude adalah sebuah sistem yang dibentuk oleh sebuah kepercayaan individu
tentang konsekuensi dari mengadopsi atau menggunakan suatu sistem dan evaluasi dari
konsekuensi-konsekuensi tersebut (Karahanna, Straub, & Chervany, 1999). Kepercayaan
individu terhadap penggunaan sistem diharapkan menginfluence intensi individu untuk
menggunakan. Eksistensi dari hubungan ini di support dalam bermacam-macam situasi,
Berdasarkan pengaruh perceived benevolence terhadap behavioral intention untuk menggunakan
(continuing to use) mobile banking, penelitian ini menggunakan hipotesis sebagai berikut:
H7: Costumer attitude memiliki pengaruh yang positif terhadap behavioral intention about
using (continuing to use) mobile banking.
3. Metode Penelitian
Target populasi pada penelitian ini adalah nasabah Bank Mandiri berusia minimal 17
tahun, yang berdomisili di Jabodetabek, Sampling frame diperoleh dengan cara menyeleksi
apakah nasabah tersebut mengetahui keberadaan layanan mobile banking Mandiri dan belum
pernah atau pernah menggunakan layanan mobile banking dari Bank Mandiri.
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
Ukuran sampel yang digunakan dalam sebuah penelitian yang menggunakan metode
penelitian Structural Equation Modelling, Hair et al., (2006) dan Wijanto (2008) menyarankan
bahwa paling rendah rasio lima responden per variabel teramati akan mencukupi untuk distribusi
normal ketika sebuah variabel laten mempunyai beberapa indikator (variabel teramati) dan
rasio 10 responden per variabel teramati akan mencukupi untuk distribusi yang lain.
Berdasarkan hal ini, maka sebagai rule of thumb, ukuran sampel yang diperlukan untuk estimasi
Maximum Likelihood adalah minimal lima responden untuk setiap variabel teramati yang ada
di dalam model.
Penelitian ini memiliki 26 variabel teramati dari 8 dimensi yang ada, sehingga jumlah
sampel minimum yang diperlukan adalah sebanyak 26 X 5 = 130 ditambah dengan 5% sehingga
jumlah seluruh sampel adalah 137 sampel. Namun, jumlah responden yang terlibat dalam
penelitian ini sebanyak 150 orang yang artinya, jumlah sampel minimum telah terpenuhi.
Sampel yang akan digunakan adalah responden yang pernah menggunakan fasilitas mobile
banking Bank Mandiri dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Kriteria kurun waktu yang lebih
pendek dilakukan agar data penelitian lebih reliable.
Pengumpulan data dilakukan melalui self-administered questionnaire. Responden
mengisi sendiri kuesioner tanpa melibatkan interviewer. Keterangan tertentu diberikan oleh
interviewer berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang dirasa kurang jelas atau tidak
dimengerti oleh responden guna menghindari terjadinya aided answer (jawaban yang diarahkan)
kepada responden. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung dan melalui internet. Media
internet dipakai untuk menjangkau lebih banyak responden. Hal tersebut perlu dilakukan karena
pengguna fasilitas mobile banking yang masih sedikit. Proses penyebaran dan pengambilan data
kuantitatif ini sangat penting karena akan menentukan hasil dari penelitian.
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada 150 orang responden yang
telah memenuhi syarat pada karakteristik responden dan telah lolos pada screening question yang
terdapat di dalam kuesioner. Peneliti menggunakan teknik convenience sampling yaitu teknik
pengambilan sampel, dimana peneliti memilih sampel dari anggota populasi yang mudah
dijangkau oleh peneliti atau dengan kata lain responden dipilih oleh peneliti karena mereka
berada pada tempat dan waktu yang tepat sesuai ruang lingkup penelitian ini (Malhotra, 2007;
Beebe, Stoner, Anderson dan Williams, 2007). Convenience sampling dipilih oleh peneliti
karena kelebihannya, yakni biaya dan waktu yang dikeluarkan lebih sedikit. Penelitian ini akan
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
dilakukan terhadap responden yang pernah menggunakan fasilitas mobile banking Bank Mandiri
dalam kurun waktu satu bulan terakhir dan bersedia menjadi responden.
3. Hasil Penelitian
Tabel 4.1. Profil Responden :
Profil Responden Jumlah Persentase (%)
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
87
63
58 %
42 %
Usia Responden
Kurang dari 20 tahun
21 – 30 tahun
31 – 40 tahun
Lebih dari 40 tahun
7
75
43
25
4.7 %
50 %
28.6 %
16.7 %
Jenis Pekerjaan
Pelajar / Mahasiswa
Pegawai Swasta
Pegawai Negeri
Ibu Rumah Tangga
Wiraswasta
Lain-lain
38
64
16
9
20
3
25.3 %
42.7 %
10.7 %
6 %
13.3 %
2%
Tingkat Pendidikan yang telah ditamatkan
SD/SMP dan setara
SMA dan setara
Diploma dan setara
S1
S2/S3
0
14
40
79
17
0 %
9.3 %
26.7 %
52.7 %
11.3%
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
Pengeluaran Keseluruhan Responden
per bulan
Rp 1.500.000 – Rp 2.999.999
Rp 3.000.000 – Rp 4.499.999
Rp 4.500.000 – Rp 5.999.999
Rp 6.000.000 – Rp 7.499.999
Rp 7.500.000 – Rp 8.999.999
Lebih dari Rp 9.000.000
35
28
42
18
10
17
23.3 %
18.7 %
28 %
12 %
6.7 %
11.3%
Sumber : Hasil olahan peneliti berdasarkan output SPSS 18.0
Tabel 4.2. Perilaku Responden :
Perilaku Responden Jumlah Persentase (%)
Frekuensi mengakses mobile banking dalam satu bulan
< 5 kali
5-10 kali
10-20 kali
> 20 kali
12
53
57
28
8 %
35.3 %
38 %
18.7 %
Lama menggunakan mobile banking
Kurang dari 1 tahun
1 – kurang dari 2 tahun
2 – kurang dari 3 tahun
3 – kurang dari 4 tahun
Lebih dari 4 tahun
34
32
45
21
18
22.7 %
21.3 %
30 %
14 %
12 %
Ponsel, Smartphone atau gadget yang digunakan untuk
mengakses mobile banking
Blackberry
Android
iPhone
Komputer tablet (iPad, galaxy tab)
Lain-lain
66
42
22
3
17
44 %
28 %
14.7 %
2 %
11.3 %
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
Provider telekomunikasi yang digunakan untuk
mengakses mobile banking
Indosat
Telkomsel
Excelcomindo
Axis
3
Lain-lain
37
73
17
9
14
0
24.7 %
48.7 %
11.3 %
6 %
9.3 %
0 %
Sumber : Hasil olahan peneliti berdasarkan output SPSS 18.0
4.1. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat tujuh buah hipotesis. Analisis pengujian hipotesis dilakukan
dengan tingkat signifikansi 5% sehingga menghasilkan nilai kritis t adalah ± 1.96. Hipotesis
diterima apabila nilai t-value ≥ 1.96. Uji hipotesis dilakukan untuk melihat apakah model
penelitian didukung oleh data.
Tabel 4.3. Pengujian Hipotesis Model Penelitian
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Estimasi t-value Kesimpulan
H1
Perceived relative advantage memiliki
pengaruh yang positif terhadap attitude
toward using (or continuing to use)
mobile banking
-0.14 -0.60 Hipotesis tidak
diterima
H2
Perceived ease of use memiliki
pengaruh yang positif terhadap attitude
toward using (or continuing to use)
mobile banking
-0.16 -0.57 Hipotesis tidak
diterima
H3
Perceived compatibility memiliki
pengaruh yang positif terhadap attitude
toward using (or continuing to use)
mobile banking
-0.98 -2.48 Hipotesis diterima
H4 Perceived competence memiliki 1.48 3.49 Hipotesis diterima
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
pengaruh yang positif terhadap attitude
toward using (or continuing to use)
mobile banking
H5
Perceived benevolence memiliki
pengaruh yang positif terhadap attitude
toward using (or continuing to use)
mobile banking.
0.66 2.33 Hipotesis diterima
H6
Perceived integrity memiliki pengaruh
yang positif terhadap attitude toward
using (or continuing to use) mobile
banking.
1.40 3.38 Hipotesis diterima
H7
Customer attitude memiliki pengaruh
yang positif terhadap behavioral
intention about using (continuing to
use) mobile banking.
0.75 5.59 Hipotesis diterima
Sumber : Hasil olahan peneliti berdasarkan output LISREL 8.8
5. Pembahasan
Gambar 4.1. Kesimpulan Model Penelitian Sumber : Hasil olahan peneliti berdasarkan output LISREL 8.8
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
Attitude tidak dipengaruhi oleh perceived relative advantage dan perceived ease of use,
namun dipengaruhi secara negatif oleh perceived compatibility dan secara positif oleh perceived
competence, perceived benevolence, dan perceived integrity. Sedangkan behavioral intention
dipengaruhi secara positif oleh attitude. Pengaruh positif terbesar diberikan oleh perceived
competence dengan pengaruh sebesar 1.48 terhadap attitude. Perceived competence memiliki
pengaruh yang terbesar dan signifikan diantara yang lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa persepsi konsumen melihat apakah penyedia layanan mobile
banking memiliki kemampuan, skill, dan keahlian untuk mengerti keinginan konsumen dalam
menfasilitasi layanan mobile banking. Dengan semakin besar kemampuan, skill, dan keahlian
yang dimiliki penyedia layanan untuk mengerti keinginan konsumen, maka semakin positif
attitude konsumen terhadap penggunaan mobile banking.
Behavioral intention dipengaruhi secara positif oleh attitude. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin konsumen percaya dengan konsekuensi dalam menggunakan mobile banking, maka
semakin besar keinginan konsumen untuk menggunakan mobile banking. Kepercayaan
konsumen terhadap penggunaan mobile banking diharapkan menginfluence intensi konsumen
untuk menggunakan mobile banking.
Pada pembuktian hipotesis diatas dapat disimpulkan bahwa innovation attributes yaitu
perceived compatibility dan knowledge-based trust yang meliputi perceived competence,
perceived benevolence, dan perceived integrity merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
oleh perusahaan karena memiliki pengaruh yang signifikan terhadap attitude. Fasilitas mobile
banking yang cocok dengan cara yang konsumen inginkan untuk mengelola keuangan, penyedia
layanan mobile banking yang mampu memahami kebutuhan konsumen, penyedia layanan mobile
banking akan mengerti keinginan mereka dan berusaha memberikan layanan yang terbaik untuk
nasabahnya, penyedia layanan mobile banking yang menjaga komitmen harus diimplementasikan
oleh pihak perusahaan perbankan.
6. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan Hsiu-Fen Lin (2011) meneliti pengaruh antara innovation
attributes yang terdiri dari dimensi perceived relative advantage, perceived ease of use, dan
perceived compatibility dan knowledge based-trust yang terdiri dari dimensi perceived
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
competence, perceived benevolence, dan perceived integrity terhadap costumer attitude serta
behavioral intention umtuk menggunakan mobile banking.
Penelitian ini telah menjawab tujuan dari penelitian ini, antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Menguji model yang ada di dalam penelitian Hsiu-Fen Lin (2011) untuk mengetahui
apakah dimensi-dimensi dalam innovation attributes yang terdiri dari perceived relative
advantage, perceived ease of use, dan perceived compatibility berpengaruh positif
terhadap attitude toward using (or continuing to use) mobile banking.
Penelitian ini sama dengan yang dilakukan di Taiwan sesuai dengan penelitian
yang dilakukan Hsiu-Fen Lin (2011). Objek penelitian di Taiwan adalah bank-bank yang
beroperasi di Taiwan yang terdiri dari 1 bank milik pemerintah dan 3 bank swasta,
sedangkan objek penelitian ini adalah Bank Mandiri yang merupakan bank terbesar yang
ada di Indonesia dengan mengambil responden di wilayah Jabodetabek. Dalam penelitian
menunjukkan innovation attributes kurang signifikan dan tidak memiliki hubungan yang
positif terhadap attitude konsumen untuk menggunakan mobile banking. Dimensi
perceived relative advantage dan perceived ease of use tidak signifikan, sedangkan
perceived compatibility menunjukkan hasil yang signifikan namun berpengaruh negatif
terhadap attitude konsumen untuk menggunakan mobile banking. Model penelitian luar
negeri (asing) yang diaplikasikan di Indonesia terkadang memberikan hasil yang berbeda
(Wijanto, 2008). Hal ini mungkin disebabkan kerena mobile banking bukan suatu
teknologi yang relatif yang baru di Indonesia.
2. Untuk mengetahui apakah dimensi-dimensi dalam knowledge-based trust yang terdiri
dari perceived competence, perceived benevolence, dan perceived integrity berpengaruh
positif terhadap attitude toward using (or continuing to use) mobile banking.
Dari analisis data yang telah peneliti lakukan, diperoleh hasil bahwa knowledge-
based trust yaitu dimensi perceived competence, perceived benevolence, dan perceived
integrity memberikan pengaruh yang signifikan terhadap attitude konsumen untuk
menggunakan mobile banking. Perceived competence menunjukkan hasil yang paling
signifikan dibanding perceived benevolence dan perceived integrity dengan nilai-t 3.38.
Perceived competence memiliki pengaruh sebesar 1.48 terhadap attitude. Hal ini berarti
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
jika terjadi peningkatan sebesar 1 satuan pada perceived competence, akan menghasilkan
peningkatan sebesar 1.48 satuan pada attitude.
Perceived competence paling signifikan karena disebabkan konsumen
menggunakan saluran mobile banking karena kesempatan yang diberikan mobile banking
tersebut untuk memenuhi kebutuhan spesifik atas layanan yang diinginkan konsumen,
sesuai dengan pernyataan Laforet dan Li (2005). Hourahine dan Howard (2004)
menyatakan bahwa layanan melalui saluran tradisional seringkali tidak dapat memenuhi
kebutuhan konsumen yang ingin melakukan transaksi saat berada dalam perjalanan atau
saat berada sendirian di tempat umum karena saluran tersebut tidak menawarkan
keunggulan ubiquity sebagaimana yang ditawarkan oleh mobile channel. Dengan
semakin mudah mobile banking memenuhi kebutuhan konsumen untuk melakukan
transaksi perbankan ketika sedang berada di dalam perjalanan, atau jauh dari ATM,
semakin besar keinginan konsumen untuk menggunakan mobile banking adan jika
konsumen percaya Bank Mandiri mampu memberikan dan meningkatkan pelayanan
terkait dengan mobile banking, maka konsumen akan tertarik untuk menggunakan mobile
banking.
Faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan pada dimensi-dimensi ini juga dapat
mempengaruhi terhadap attitude konsumen untuk menggunakan mobile banking. Hal ini
juga telah menjawab bahwa memang benar terdapat pengaruh yang positif pada dimensi-
dimensi dalam knowledge-based trust yang terdapat di Bank Mandiri terhadap attitude
konsumen untuk menggunakan mobile banking.
3. Untuk mengetahui apakah dimensi-dimensi dalam innovation attributes dan knowledge-
based trust berpengaruh positif terhadap behavioral intention untuk menggunakan mobile
banking.
Dari analisis data yang telah peneliti lakukan, diperoleh hasil bahwa innovation
attributes yang terdiri dari dimensi perceived relative advantage, perceived ease of use,
dan perceived compatibility dan knowledge based-trust yang terdiri dari dimensi
perceived competence, perceived benevolence, dan perceived integrity memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap behavioral intention untuk menggunakan mobile
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
banking dengan pengecualian perceived relative advantage dan perceived ease of use
yang tidak signifikan.
Hasil ini menunjukkan indikasi bahwa knowledge based-trust yang terdiri dari
perceived competence, perceived benevolence, dan perceived integrity lebih berpengaruh
secara signifikan terhadap behavioral intention umtuk menggunakan mobile banking
dibandingkan dengan innovation attributes yang terdiri dari perceived relative advantage,
perceived ease of use, dan perceived compatibility yang banyak menunjukkan hasil yang
tidak signifikan.
4. Untuk mengetahui apakah customer attitude berpengaruh positif terhadap behavioral
intention untuk menggunakan mobile banking.
Dari analisis data yang telah peneliti lakukan, diperoleh hasil bahwa customer
attitude memberikan pengaruh yang signifikan terhadap behavioral intention konsumen
untuk menggunakan mobile banking. Attitude memiliki pengaruh sebesar 0.75 terhadap
behavioral intention. Hal ini berarti jika terjadi peningkatan sebesar 1 satuan pada
attitude, akan menghasilkan peningkatan sebesar 0.75 satuan pada behavioral intention.
Hasil ini menunjukkan indikasi bahwa kepercayaan konsumen adalah alasan
utama yang dipertimbangkan untuk menggunakan mobile banking, sehingga semakin
Bank Mandiri menawarkan keamanan dan privasi, maka semakin besar keinginan
konsumen untuk menggunakan mobile banking. Kepercayaan konsumen terhadap
penggunaan mobile banking diharapkan menginfluence intensi individu untuk
menggunakannya.
7. Keterbatasan Penelitian dan Saran bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan dan keterbatasan sehingga
memerlukan perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang. Berikut merupakan saran
peneliti yang mungkin dapat dipertimbangkan dalam penelitian-penelitian selanjutnya :
1. Penelitian ini hanya mengambil objek penelitian Bank Mandiri di wilayah Jabodetabek,
sehingga pada penelitian selanjutnya objek penelitian yang dipilih lebih spesifik lagi
cakupannya agar dapat diketahui hasil penelitian di wilayah tertentu.
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
2. Penelitian ini hanya menggunakan satu bank yang menawarkan fasilitas mobile banking,
yakni Bank Mandiri. Pada penelitian selanjutnya mungkin dapat diaplikasikan pada seluruh
bank di Indonesia atau terhadap satu bank lain.
3. Pada penelitian selanjutnya mungkin dapat diaplikasikan pada Mobile Financial Services
(MFS) yang lain atau jenis teknologi yang berbeda, misalnya aplikasi yang ditawarkan oleh
provider telekomunikasi. Hal ini dapat menjadi perbandingan yang baik dalam pengujian
model penelitian maupun dalam hubungan antara dua konstruk yang ada tersebut.
4. Penelitian ini hanya menggunakan dua konstruk yang ada yaitu innovation attributes dan
knowledge-based trust. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan penambahan dimensi
lainnya yang mempengaruhi costumer attitude serta behavioral intention untuk
menggunakan mobile banking, misalnya seperti yang ada pada penelitian Yiu, Grant, dan
Edgar (2007) yaitu risk sebagai faktor yang mempengaruhi penerimaan jasa perbankan
berbasis internet. Penelitian yang telah dilakukan Lee dan Chung (2009) juga
memverifikasi tiga faktor kualitas yaitu system quality, information quality dan interface
design quality memiliki efek pada kepuasan konsumen terhadap mobile banking. Faktor-
faktor ini dapat digunakan sebagai faktor-faktor tambahan untuk melihat faktor apa saja
yang memberikan pengaruh terbesar kepada behavioral intention untuk menggunakan
mobile banking. Sehingga pada penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi model
alternatif dan teori innovation diffusion untuk memahami faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi attitude konsumen untuk menggunakan mobile banking.
5. Pada penelitian selanjutnya, pada perilaku responden, dapat digali lebih dalam dengan
menambahkan pertanyaan tentang besar transaksi yang dilakukan.
8. Kepustakaan
Agarwal, R., & Prasad, J. (1997). Role of innovation characteristics and perceived voluntariness
in the acceptance of information technology. Decision Sciences, 28 (3), 557–582.
Goodwin, Nancy C. (1987). Functionality and Usability. Communications of the ACM, 30 (3),
229-233
Hair, J.F. Jr., Anderson, R.E., Tatham, R.L., & Black, W.C. (2006). Multivariate Data Analysis.
New York: Prentice Hall Inc.
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013
Hourahine, B., Howard, M. (2004). Money on the move: opportunities for financial service
providers in the ‘Third Space’. Journal of Financial Services Marketing, 9, 57–67.
Laforet, S., & Li, X. (2005). Consumers’ attitudes towards online and mobile banking in Chain.
International Journal of Bank Marketing, 23 (5), 362–380.
Lee, K. C., & Chung, N. (2009). Understanding factors affecting trust in and satisfaction with
mobile banking in Korea: A modified DeLone and McLean’s model perspective.
Interacting with Computers, 21 (5), 85–392.
Lee, M. S. Y., McGoldrick, P. F., Keeling, K. A., & Doherty, J. (2003). Using ZMET to explore
barriers to the adoption of 3G mobile banking service. International Journal of Retail &
Distribution Management, 31 (6), 340–348.
Liao, S., Shao, Y. P., Wang, H., & Chen, A. (1999). The adoption of virtual banking: An
empirical study. International Journal of Information Management, 19 (1), 63–74.
Lin, H-F. (2011). An empirical investigation of mobile banking adoption: The effect of
innovation attributes and knowledge-based trust. International Journal of Information
Management. 31 (3), 252-260.
Malhotra. Naresh K. (2007). Marketing Research An Applied Orientation (5th ed). New York:
Prentice Hall Inc.
Mayer, R. C., Davis, J. H., & Schoorman, F. D. (1995). An integrative model of organizational
trust. Academy of Management Review, 20 (3), 709–734.
McKnight, D. H., Choudhury, V., & Kacmar, C. (2002). Developing and validating trust
measures for e-commerce: An integrative typology. Information Systems Research, 13
(3), 334–359.
Papies, D., & Clement, M. (2008). Adoption of new movie distribution services on the Internet.
Journal of Media Economics, 21 (3), 131–157.
Rogers, E. M. (2003). Diffusion of innovation (5th ed.). New York: Simon & Schuster, Inc.
Vijayasarathy, L. R. (2004). Predicting consumer intentions to use on-line shopping: The case
for an augmented technology acceptance model. Information and Management, 41 (6),
747–762.
Wijanto, S.H. (2008). Structural Equation Modeling Dengan Lisrel 8.8. Yogyakarta: Graha Ilmu.
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2012). FAQ Mandiri Mobile
http://www.bankmandiri.co.id/article/faq-mm.asp
Analisis Pengaruh...Viensa Pradipta, FE-UI, 2013