analisis pengaruh harga produk, citra produk … · kenyataannya tidak banyak merek mie instan yang...

43
ANALISIS PENGARUH HARGA PRODUK, CITRA PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BRAND LOYALITY PRODUK INDOMIE RADEN LIDYA ANGGRAENI DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: ngothuy

Post on 27-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PENGARUH HARGA PRODUK, CITRA PRODUK

DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BRAND LOYALITY

PRODUK INDOMIE

RADEN LIDYA ANGGRAENI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi berjudul Pengaruh Harga

Produk, Citra Produk dan Kepuasan Konsumen terhadap Brand Loyality Indomie

adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum

diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka bagian akhir Skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, April 2014

Raden Lidya Anggraeni

NIM H24100092

ABSTRAK

RADEN LIDYA ANGGRAENI. Analisis pengaruh harga produk, citra

produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality pada produk mie intsan

merek Indomie. Dibimbing oleh MUKHAMAD NAJIB.

Brand Loyality adalah suatu sikap loyal yang ditunjukan oleh konsumen

terhadap suatu merek pada produk tertentu. Untuk menguji loyalitas suatu

konsumen, tentu diperlukan banyak indikator yang mendukungnya. Tujuan

penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah adanya pengaruh antara harga

produk, citra produk dan kepuasan konsumen mie instan merek Indomie terhadap

loyalitas konsumennya pada merek tersebut. Ketiga faktor tersebut dijabarkan

dalam indikator-indikator spesifik yang disajikan dalam bentuk kuesioner. Data

yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Sturctural Equation Modeling.

Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS AMOS 18.0. Uji

pada variabel menunjukan bahwa adanya pengaruh yang terjadi terhadap harga

produk, citra produk, kepuasan konsumen dan brand loyality. Pengaruh harga

terhadap brand loyality yaitu sebesar 9.8%, sedangkan pengaruh citra produk

diperoleh sebesar 5.4%. Namun, pengaruh terbesar justru dimiliki variabel

kepuasan konsumen terhadap brand loyality sebesar 97.1%.

Kata Kunci : brand loyality, citra produk, harga produk, kepuasan konsumen,

structural equation modeling

ABSTRACT

RADEN LIDYA ANGGRAENI Influence of Price Product, Brand Image

and Satisfication of consumer to Brand Loyality of instant noodles Indomie.

Supervised by MUKHAMAD NAJIB.

Brand Loyality is a loyality behave who showed from consumer to one

spesific brand. To improve loyality of consumer, we need a lot of indicator to

support it. The objectives of this research are to know the influence of price

product, brand image and satisfication of consumer to brand loyality of Indomie.

Three X variable are describe to spesific indicator that written in questioner. In

this research, the methode are used is structural equation modeling. The result

showed, there’s influence between three X variable to brand loyality. But, only

two of them show significant influence. The variable is brand image and

satisfication of consumer. Price did not show significant influence and only

contribute 9.8% to brand loyality. Brand Image olny can influence 5.4% and the

biggest influence comes from satisfication of consumer to brand loyality in

97.1%.

Keyword : brand image, brand loyality, price, satisfication of consumer,

structural equation modeling

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Manajemen

ANALISIS PENGARUH HARGA PRODUK, CITRA PRODUK

DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BRAND

LOYALITY PRODUK INDOMIE

RADEN LIDYA ANGGRAENI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Harga Produk, Citra Produk dan Kepuasan

Konsumen terhadap Brand Loyality Produk Indomie.

Nama : Raden Lidya Anggraeni

NIM : H24100092

Disetujui oleh

Dr Mukhamad Najib STP, MM

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib STP, MM

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga karya tulis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam

penelitian yang dilaksananakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Februari

2014 ini adalah Brand Loyality dengan judul Analisis Pengaruh Harga produk,

Citra Produk dan Kepuasan Konsumen terhadap Brand Loyality pada Produk

Indomie.

Terimakasih kepada bapak Dr. Mukhamad Najib, STP, MM Selaku

pembimbing atas perhatian, dukungan dan saran yang telah diberikannya.

Disamping itu, ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada bapak R.

Mulyamahardjo, Spd dan Ibu R. Lilis Nuraeni selaku orang tua penulis atas doa,

dukungan, kasih sayang dan cinta yang luar biasa. Kepada Muhamad Syahrial, SE

yang selalu memberikan waktu, dukungan dan semangat kepada penulis, kepada

Yudha Pratama Family (A yuda, Tanu, Mbi.) atas doa yang diberikan kepada

penulis. Juga kepada D’gibz (Sonia, Wina, Yolanda, Nude) yang selalu menemani

hari-hari penulis selama kuliah, kepada geng rusuh (Emon, Uddi, Mimi, Linda

dan Didi) yang selalu membangkitkan suasana dan kepada Najibers (Wina, Dedel,

Viana dan Dian) yan berjuang bersama penulis. Serta kepada semua teman-teman

Manajemen 47 atas doa dan dukungannya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, April 2014

Raden Lidya Anggraeni

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 4

Kepuasan Konsumen 4

Brand Loyality 5

Citra Produk 5

Harga Produk 6

Structural Equation Model 6

METODE 9

Waktu dan Tempat Penelitian 9

Metode Penarikan Sampel 9

Jenis Data 10

Metode Pengolahan Data 10

HASIL DAN PEMBAHASAN 12

Gambaran Umum Perusahaan 12

Analisis Deskriptif 13

Perbandingan Atribut Mie Instan 15

Hasil Analisis SEM 12

SIMPULAN DAN SARAN 22

DAFTAR PUSTAKA 23

LAMPIRAN 25

DAFTAR TABEL

1. Pertumbuhan penjualan Indomie dan Mie Sedap 2

2. Proporsi responden tiap fakultas 9

3. Klasifikasi skala likert 10

4. Karakteristik responden 13

5. Normalitas data 16

6. Goodnes of Fit to Model 18

7. Hasil Regresi variabel 19

8. Pengaruh variabel 19

9. Hubungan antar variabel 20

DAFTAR GAMBAR

1. Market share 1

2. Metode penelitian 12

3. Perbandingan atribut 16

4. Pendugaan model 18

5. Model akhir 18

DAFTAR LAMPIRAN

1. Validitas kuesioner 25

2. Perbandingan atribut mie instan 27

3. Kuesioner 27

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mie instan merupakan makanan yang sangat diminati hampir seluruh

kalangan di Indonesia. Hal ini mengakibatkan semakin banyaknya merek-merek

mie instan baru yang kian bermunculan. Merek-merek tersebut saling berlomba

menawarkan keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing. Namun pada

kenyataannya tidak banyak merek mie instan yang mampu menguasai pasar.

Salah satu merek mie instan yang namanya sudah tidak asing lagi di telinga

konsumen adalah Indomie.

Indomie merupakan produk mie instan yang berada di bawah naungan PT

Indofood Sukses Makmur TBK. Sejak pertama kali diproduksi pada tahun 1982,

Indomie langsung mendapatkan respon yang baik dari masyarakat Indonesia. Hal

ini dapat terlihat pada tahun 1990 market share Indomie mampu mencapai angka

71 persen. Berdasarkan pada data tersebut, dapat terlihat bahwa Indomie

merupakan mie instan yang menjadi pemimpin dalam bidangnya. Namun

kehadiran merek-merek baru ternyata memiliki pengaruh terhadap market share

Indomie dalam industri mie instan di Indonesia. Perubahan tersebut pertama kali

terjadi pada tahun 2002, dimana indomie turun ke posisi 68 persen dari total

keseluruhan market share. Hal ini tentu tidak berhenti sampai disitu. Kehadiran

Mie Sedap yaitu mie instan produksi PT WingsFood membuat market share

Indomie kembali mengalami penurunan. Market share Indomie pada tahun 2012-

2013 dapat terlihat di dalam Gambar 1 berikut :

Gambar 1 Market Share Indomie Tahun 2012-2013 ( www.Repositori-binus.ac.id 2013)

Berdasarkan pada Gambar 1 diatas, dapat terlihat bahwa market share yang

dimiliki oleh Indomie pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan dibandingkan

pada tahun 1990 dan 2002. Pangsa pasar untuk Indomie sendiri hanya mencapai

angka 38 persen. Kehadiran Mie sedap sebagai kompetitor utama dari Indomie

disinyalir membuat para konsumen cenderung melakukan pergantian merek. Hal

ini tercermin dari market share Mie sedap yang mencapai angka 29 persen.

Charles W. Lamb (2001) menyatakan bahwa besarnya pangsa pasar setiap saat

akan berubah sesuai dengan banyak faktor. Faktor tersebut seperti loyalitas

konsumen terhadap suatu merek, perubahan selera konsumen, atau berpindahnya

Sarimie 7%

Indomie 38% Mie sedap

29%

Supermie 12%

Other Brand 14%

2

minat konsumen dari suatu produk ke produk lain. Berdasarkan hal tersebut, maka

dapat terlihat adanya kontribusi loyalitas dari konsumen terhadap suatu merek

yang mempengaruhi penurunan pangsa pasar sebuah produk. Hal inilah yang

disinyalir turut mempengaruhi perubahan pangsa pasar Indomie di Indonesia

Fakta lain juga dapat terlihat berdasarkan pertumbuhan penjualan Indomie

dan mie sedap yang tersaji dalam Tabel 1 berikut

Tabel 1 Pertumbuhan penjualan Indomie

Tahun

Merek Mie Instan 2011 2012 2013

Indomie

Mie Sedap

9 persen

15 persen

10 persen

17 persen

10.8 persen

18.2 persen

Sumber : Annual Report Indofood dan www.wingsfood.com (2013)

Berdasarkan pada Tabel 1 dapat terlihat bahwa kedua produk baik Indomie

maupun mie sedap sama-sama memiliki kenaikan pertumbuhan penjualan. Data

pertumbuhan penjualan tersebut terlihat dari tahun 2011 sampai dengan tahun

2013. Namun, apabila ditinjau lebih lanjut pertumbuhan penjualan pada Mie

Sedap terlihat lebih cepat dibandingkan dengan produk Indomie. Hal ini kembali

menegaskan bahwa Indomie memang mengalami penurunan pangsa pasar yang

cukup tinggi dibandingkan dengan awal kehadirannya di Indonesia. Penurunan

pangsa pasar Indomie merupakan hal yang sangat menarik untuk dicermati. Peran

loyalitas konsumen Indomie kembali dipertanyakan. Loyalitas konsumen terhadap suatu merek sendiri dapat dipengaruhi oleh

banyak faktor. Kotler (2005), menyebutkan bahwa loyalitas pelanggan terhadap

suatu merek adalah suatu pembelian ulang yang dilakukan oleh seorang

pelanggan karena komitmen ada suatu merek atau perusahaan. Loyalitas mucul

karena adanya ketertarikan yang kuat terhadap merek tersebut. Sedangkan

menurut Griffin (2005) Sikap positif konsumen tehadap suatu merek sehingga

melakukan pembelian berulang. Berdasarkan pada uraian-uraian tersebut maka

dapat dikatakan bahwa loyalitas pelanggan terhadap suatu merek merupakan hal

yang muncul akibat adanya komitmen dan kepercayaan pada merek tersebut

sehingga seorang pelanggan akan melakukan kegiatan pembelian ulang pada

merek tersebut. Loyalitas pelanggan dapat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu

kepuasan konsumen, harga produk serta citra produk. Kepuasan konsumen

menurut Samuel (2005) adalah langkah perbandingan antara pengalaman dengan

hasil evaluasi, dapat menghasilkan rasa nyaman secara rohani, bukan hanya

nyaman karena dibayangkan atau diharapkan. Kepuasan tersebut menimbulkan

keinginan pada individu untuk membeli lebih banyak dan loyal, mengatakan hal

positif tentang suatu produk serta membeli produk lain dari perusahaan penghasil

produk utama. Dengan kata lain, kepuasan konsumen akan melahirkan kesan yang

baik dari pelanggan terhadap sebuah produk tertentu yang berdampak baik bagi

perusahaan.

Pengaruh loyalitas konsumen terhadap suatu merek turut pula dipengaruhi

oleh harga sebuah produk. Menurut Saladin (2003), Harga merupakan sejumlah

3

uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk. Sebuah produk tentu memiliki

harga yang relatif berbeda dengan produk lainnya. Penentuan harga tersebut

tergantung pada biaya-biaya yang dikeluarkan saat melakukan produksi suatu

produk. Untuk seorang konsumen, harga merupakan atribut penting yang

mempengaruhi keputusan pembeliannya. Sedangkan hal lain yang juga turut

mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap suatu merek adalah citra produk.

Menurut Aacker (1995), citra produk adalah persepsi kualitas yang berhubungan

dengan suatu merek. Ketiga hal tersebut dirasa sangat berpengaruh terhadap

loyalitas pada suatu merek. Popularitas Indomie yang digemari segala kalangan memang tidak perlu

diragukan lagi. Hal ini juga tentu berlaku untuk kalangan mahasiswa. Bagi

mahasiswa, Indomie merupakan makanan yang kerap dijadikan pilihan utama untuk

dikonsumsi. Keterbatasan uang saku yang dimiliki mahasiswa merupakan salah satu

alasan bagi mereka untuk mengonsumsi mie instan tersebut. Namun, munculnya

merek mie instan lain dengan harga yang bervariasi berpotensi mengakibatkan adanya

perubahan loyalitas terhadap mie instan merek Indomie. Maka dari itu perlu

dilakukan penelitian mengenai loyalitas konsumen terhadap mie instan merek

Indomie pada mahasiswa program sarjana Institut Pertanian Bogor. Selain harga,

variabel lain yang juga turut dianalisis adalah citra produk dan kepuasan

konsumen Indomie yang dirasa mempengaruhi loyalitas mereknya. Maka dari itu,

penelitian ini memiliki judul “Analisis Pengaruh Harga Produk, Citra produk dan

Kepuasan Konsumen Terhadap Brand Loyality Pada Produk Indomie (Studi

Kasus Mahasiswa S1 IPB)”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan, maka rumusan masalah

adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana pengaruh harga produk, citra produk dan

kepuasan konsumen terhadap brand loyality merek mie instan Indomie pada

mahasiswa S1 IPB; (2) Manakah yang paling berpengaruh antara harga produk

dan citra produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality merek mie

instan Indomie pada Mahasiswa S1 IPB; (3) Bagaimana hubungan antara variabel

harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah dijabarkan, maka tujuan

penelitian adalah sebagai berikut : (1) Menganalisis pengaruh harga produk, citra

produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality merek mie instan

Indomie pada mahasiswa S1 IPB; (2) Menganalisis pengaruh terbesar antara harga

produk, citra produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality merek mie

instan Indomie pada mahasiswa S1 IPB; (3) Menganalisis hubungan antar variabel

harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan, maka manfaat dari

penelitian yang dilakukan adalah: (1) Bagi penulis yaitu sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada departemen manajemen; (2) Bagi

4

produsen yaitu untuk mengetahui pengaruh mana dari citra produk, harga produk

dan kepuasan konsumen yang paling mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap

merek mie instan Indomie ; (3) Dapat dijadikan referensi bagi penulisan karya

ilmiah selanjutnya.

Batasan Penelitian

Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada penelitian ini, maka penulis

membatasi permasalahan yang terjadi yaitu (1) Responden dalam penelitian ini yaitu

mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor; (2) Mengingat banyaknya komoditi yang

terdapat dalam industri makanan, penulis mengambil fokus penelitian pada

komoditi mie instan di Indonesia merek Indomie; (3) Alat bantu yang digunakan

pada penelitian ini adalah microsoft Excel dan SPSS AMOS. (4) Uji yang

dilakukan pada penelitian merupakan uji yang bersifat satu arah.

TINJAUAN PUSTAKA

Kepuasan Konsumen

Menurut Sumarwan (2011), kepuasan konsumen adalah selisih dari harapan

konsumen dengan kenyataan yang bersifat positif. Berdasarkan pada teori tersebut

maka dapat dikatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan sikap positif yang

ditunjukan oleh konsumen pasca konsumsi dimana konsumen merasakan nilai

yang sesuai dengan harapannya.

Mengukur Kepuasan Konsumen

Dalam mengukur kepuasan konsumen, terdapat beberapa cara yang dapat

dilakukan yaitu sebagai berikut :

a. Membeli lebih banyak

Seorang konsumen yang telah merasakan kepuasan terhadap suatu merek,

akan melakukan pembelian yang lebih banyak terhadap merek tersebut

b. Mengatakan hal positif tentang produk

Mengatakan hal positif terhadap suatu produk merupakan suatu ciri bahwa

suatu produk dapat mencapai harapan dan keinginan konsumen

c. Membeli varian lain dari produk tersebut

Konsumen yang merasa puas terhadap suatu produk akan cenderung

mencoba varian yang berbeda dari produk yang sama.

Brand Loyality

Brand loyality adalah sikap positif konsumen terhadap suatu merek

sehingga melakukan pembelian berulang (Griffin 2005). Menurut Kotler (2005),

loyalitas konsumen terhadap sebuah merek adalah suatu pembelian ulang yang

dilakukan oleh seorang pelanggan karena komitmen pada suatu merek atau

perusahaan. Loyalitas mucul karena adanya ketertarikan yang kuat terhadap

merek tersebut.

5

Adapun menurut Sumarwan (2011), kepuasan konsumen terhadap suatu

produk membuat konsumen tersebut memiliki kemungkinan melakukan

pembelian ulang terhadap suatu produk dan menunjukan loyalitas produk.

Marthin (2007) menyatakan bahwa seorang pelanggan yang sangat loyal tidak

akan mudah berpindah ke merek lain, apapun yang terjadi pada merek tersebut.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat terlihat bahwa brand loyality adalah suatu

sikap positif yang ditunjukan konsumen terhadap suatu merek dan menunjukan

ketidakinginan mengganti merek.

Mengukur Brand Loyality

Indikator yang dapat digunakan dalam melihat brand loyality adalah sebagai

berikut :

1. Pembelian berulang

Brand loyality dapat terlihat dari adanya pembelian berulang terhadap

sebuah merek. Hal ini memperlihatkan adanya kesesuaian antara keinginan

konsumen dengan manfaat dari produk tersebut.

2. Merekomendasikan pada kerabat

Kegiatan seorang konsumen dalam merekomendasikan suatu produk kepada

orang lain merupakan suatu cara yang memperlihatkan adanya kepercayaan

konsumen terhadap sebuah merek. Hal ini juga mengindikasikan konsumen

telah merasakan manfaat nyata dari produk tersebut.

3. Tidak ingin mengganti merek

Seorang konsumen yang telah merasa puas terhadap suatu produk, relatif

sukar dalam melakukan pergantian merek sehingga menghasilkan loyalitas

terhadap suatu merek.

4. Menjadikan pilihan utama

Menjadikan suatu merek sebagai pilihan utama dibandingkan merek yang

lain mengindikasikan loyalitas pada sebuah merek dari seorang konsumen.

Citra produk

Citra produk menurut Aacker (1995) adalah persepsi kualitas yang

berhubungan dengan suatu merek. Indikatornya adalah produk merupakan

unggulan di bidangnya, produk memiliki kualitas yang baik dan terpercaya.

Menurut Suprihatin dan Sugiharto (2011), citra produk adalah pola pikir

masyarakat yang terbentuk terhadap suatu produk. Sedangkan menurut Fadli et all

(2013) pemikiran atau keyakinan seorang konsumen erhadap atribut dan asosiasi

merek suatu barang atau jasa. Meninjau pernyataan para ahli, maka dapat terlihat

bahwa citra produk merupakan persepsi konsumen yang terbentuk terhadap suatu

produk dan melekat erat dengan produk tersebut.

Harga produk

Harga merupakan suatu elemen penting yang diperhatikan dalam

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dalam menentukan keputusan

pembelian, konsumen relatif menjadikan harga produk sebagai salah satu

pertimbangan utamanya. Hal ini pula yang menjadi perhatian para produsen

dengan menjadikanya sebagai salah satu alat persaingan perusahaan.

6

Menurut Saladin (2003) harga merupakan sejumlah uang sebagai alat tukar

untuk memperoleh produk. Sedangkan menurut Purwati, Setiawan dan,

Rohmawati (2012) harga adalah nilai yang harus ditukarkan untuk mendapat

manfaat. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa harga merupakan sesuatu yang

melekat erat dengan suatu produk yang harus dikorbankan oleh konsumen untuk

mendapatkan produk tersebut. Untuk mengukur apakah suatu harga dapat

mempengatuhi loyalitas pelanggan indikator yang dapat digunakan adalah harga

yang terjangkau oleh konsumen dan harga yang terdapat pada sebuah produk

sesuai dengan manfaat yang dirasakan oleh konsumen.

Tujuan Penetapan Harga

Harga yang diberikan pada suatu produk memiliki tujuan tertentu yaitu :

1. Maksimisasi Laba Jangka pendek

Untuk dapat memiliki laba dalam jangka pendek, sebuah perusahaan harus

menetapkan harga terhadap produknya guna mendapatkan keuntungan dan

menutupi biaya operasionalnya.

2. Maksimisasi Hasil Penjualan

Maksimisasi hasil penjualan merupakan tujuan utama yang ingin diperoleh

oleh sebuah perusahaan. Hal tersebut dapat dicapai oleh perusahaan melalui

penetapan harga.

3. Menentukan Permintaan

Harga dapat berpengaruh pada penentuan permintaan konsumen. Pada

hakikatnya, konsumen akan relatif memperhatikan harga sebuah produk

pada saat akan melakukan pembelian.

4. Menyaring Pasar Secara Maksimum

Melalui harga, sebuah produk dapat ditentukan hendak memasuki pasar

dengan segmentasi yang sesuai dengan trategi pemasarannya.

5. Bertahan hidup

Untuk dapat bertahan hidup, perusahaan harus menentukan harga bagi

produknya guna mendapatkan pengembalian dari biaya produksinya.

Structural Equation Modeling

Menurut Santoso (2011), Structural Equation Modeling (SEM) Merupakan

suatu metode penelitian yang dapat digunakan untuk menganalisis ilmu-ilmu

sosial. Sedangkan menurut Istjanto (2005) Structural Equation Modeling adalah

metode yang dapat digunakan untuk memecahkan hal-hal yang bersifat abstrak

dan rumit. Berdasarkan pada kedua teori tersebut, dapat terlihat bahwa SEM

merupakan metode yang dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh dan

hubungan antar variabel yang tidak mampu dijelaskan secara langsung. Hal ini

juga dapat terlihat dengan adanya variabel laten dan variabel manifest dalam

pengembangan model penelitian menggunakan SEM.

Variabel laten merupakan variabel yang tidak dapat diukur secara langsung

tanpa bantuan variabel manifest. Variabel laten membutuhkan indikator-indikator

yang mendukungnya untuk dapat diuji secara lebih lanjut. Indikator inilah yang

sering disebut dengan variabel manifest. Dalam sebuah model penelitian yang

menggunakan SEM, untuk sebuah vaiabel laten biasanya memiliki beberapa

variabel manifest yang mendukungnya. Variabel manifest tersebut kemudian akan

7

dikembangkan melalui sejumlah pertanyaan yang dirasa dapat mewakili apa yang

ingin di analisis dalam sebuah penelitian.

Hipotesis

H0.1 : Tidak ada pengaruh sigifikan harga produk terhadap brand loyality

H1.1 : Ada pengaruh signifikan harga produk terhadap brand loyality

H0.2 : Tidak ada pengaruh signifikan citra produk terhadap brand loyality

H1.2 : Ada pengaruh signifikan citra produk terhadap brand loyality

H0.3 : Tidak ada pengaruh siginifikan kepuasan konsumen terhadap brand loyality

H1.3 : Ada pengaruh secara signifikan kepuasan konsumen terhadap brand loyality

Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.

Penelitian pertama yang berkaitan dilakukan oleh Risky Nurhayati pada tahun

2011 dari Univesitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta dengan judul

“Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Loyalitas Konsumen Studi Kasus

Handphone Nokia”. Pada penelitian tersebut, peneliti melakukan analisis

pengaruh dari kualitas produk dan harga terhadap loyalitas konsumen. Metode

yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dengan menggunakan uji reliabilitas dan

validitas, uji penyimpangan asumsi klasik, koefisien determinasi, serta analisis

regresi linier berganda. Hasil dari penelitian tersebuat adalah secara parsial baik

kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap loyalitas pelangan handphone

merek Nokia.

Penelitian kedua yang terkait adalah penelitian yang dilakukan Oleh Ade

Suprihatin dan Toto Sugiharto pada tahun 2011 dari universitas Gunadarma.

Penelitian tersebut diberi judul “Analisis Kepuasan Konsumen Berdasarkan

Variabel Fasilitas, Harga dan Citra Perusahaan (Studi Kasus TMBookstore

Depok)”. Metode yang digunakan yaitu dengan mengambil sampel sebanyak 100

orang pengunjung toko buku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas, harga

dan citra perusahaan secara bersama-sama memengaruhi kepuasan konsumen

Tmbookstore. Secara parsial hanya dua dari tiga variabel yang mempengaruhi

kepuasan konsumen Tmbookstore yaitu harga dan citra perusahaan. Citra

perusahaan mempunyai pengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen.

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran

Persaingan bisnis dalam industri makanan di Indonesia semakin

berkembang pesat. Persaingan tersebut juga berlaku pada perusahaan-perusahaan

penghasil produk mie instan. Indofood selaku perusahaan penghasil Indomie yang

menjadi produk pioner bagi mie instan di Indonesia menghadapi berbagai macam

gempuran dari perusahaan lain yang membuat produk penirunya. Produk-produk

tersebut beredar luas di masyarakat Indonesia dan membuat pilihan bagi

konsumen semakin beragam. Semakin banyaknya produk sejenis dengan berbagai

macam merek tersebut dapat berindikasi berpengaruh pada brand loyality.

8

Brand loyality merupakan loyalitas yang ditunjukan oleh pelanggan

terhadap sebuah merek dan melakukan pembelian ulang terhadap merek tersebut.

Menurut Aacker (1995) brand loyality memiliki tiga faktor yang dirasa

mempengaruhinya yaitu kepuasan konsumen, citra produk dan harga produk.

Untuk mengetahui hal tersebut, kepuasan konsumen memiliki indikator yang

dapat mempengaruhinya diantaranya adalah membeli lebih banyak dan loyal,

mengatakan hal positif tentang produk dan membeli produk lain dari perusahaan

tersebut. Sedangkan indikator untuk citra produk adalah produk merupakan

unggulan di bidangnya dan produk berkualitas serta terpercaya. Indikator untuk

harga adalah keterjangkauan oleh konsumen serta harga sebanding dengan

manfaat yang dirasakan. Dalam penelitian ini, indikator-indikator tersebut akan

diolah menggunakan structural equation modeling. Pengolahan menggunakan

metode tersebut ditujukan untuk melihat adanya pengaruh antara kepuasan

konsumen, citra produk dan harga terhadap brand loyality dari Indomie. Kerangka

pemikiran tersebut dijelaskan dengan Gambar 2 berikut:

Gambar 2 Kerangka pemikiran

a. Membeli lebih

banyak

b. Mengatakan hal

positif tentang

produk

c. Membeli varian

lain dari produk

tersebut

Industri makanan di

Indonesia

Persaingan industri mie

instan

Brand Loyality

Indomie

Kepuasan konsumen

a. Produk merupakan

unggulan di

bidangnya

b. Produk memiliki

kualitas yang baik

Analisis model

struktural (SEM)/

Analisis deskriptif

Citra produk

a. Harga

terjangkau

b. Harga

sesuai

dengan

manfaat

Rekomendasi Bagi Perusahaan

Indofood

Harga

9

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian di lakukan di Institut Pertanian Bogor, Jalan Raya Dramaga,

Kampus IPB Dramaga, Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober

2013 sampai Februari 2014.

Metode Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil merupakan mahasiswa program

sarjana Institut Pertanian Bogor dengan teknik non probability sampling. Non

probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan kondisi

seluruh anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan

sampel. Teknik yang dipilih sebagai bagian dari non probability sampling ialah

convenience sampling. Convenience sampling ialah pengambilan sampel yang

terjadi pada siapa saja anggota populasi yang terdapat dalam lokasi penelitian.

Pemilihan metode tersebut memiliki keunggulan kemudahan dalam mendapatkan

sampel.

Data diambil menggunakan alat bantu kuesioner melalui wawancara dengan

responden. Responden yang dimaksud ialah responden yang telah memenuhi

syarat tertentu yang telah di tentukan oleh peneliti. Persyaratan tersebut ialah

responden harus telah pernah mengonsumsi mie instan dengan merek Indomie.

Alasan pemilihan responden tersebut ialah agar konsumen dapat mendeskripsikan

persepsi mereka terhadap produk mie instan Indomie.

Pada penelitian ini, responden yang diambil berasal dari sembilan fakultas

yang ada pada Institut Pertanian Bogor. Responden diambil memiliki jumlah yang

beragam sesuai dengan proporsi dari masing-masing fakultas. Banyaknya sampel

diambil berdasarkan ketentuan SEM yang menyebutkan bahwa sampel diambil

berjumlah 5 sampai dengan 10 kali jumlah indikatornya. Dalam penelitian ini

indikator yang dimiliki berjumlah 12 buah, maka dari itu sampel yang diambil

harus berjumlah 120 orang.

Data tentang pembagian responden dalam setiap fakultas tersaji dalam Tabel

2 berikut

Tabel 2 Proporsi Sampel Setiap Fakultas Fakultas Jumlah Orang

Pertanian

Kedokteran Hewan

Perikanan dan Ilmu Kelautan

Peternakan

Kehutanan

Teknologi Pangan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Ekonomi dan Manajemen

Ekologi Manusia

14 Orang

7 Orang

12 Orang

11 Orang

12 Orang

13 Orang

21 Orang

17 Orang

12 Orang

10

Jenis Data dan Sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang di peroleh langsung dari sumber data

tersebut. Pada penelitian ini, data primer di peroleh dari responden melalui alat

bantu kuesioner. Kuesioner yang diajukan, berisi serangkaian pertanyaan tertutup.

Pertanyaan tertutup merupakan serangkaian pertanyaan yang telah diberikan

alternatif pilihan jawaban sehingga memudahkan responden dalam memilih

jawaban yang telah disediakan. Responden dapat mengisi jawaban yang dirasa

paling sesuai dengan pilihannya.

Data sekunder ialah data yang tidak diperoleh langsung dari sumbernya,

melainkan menggunakan data yang terdapat pada penelitian maupun literatur

lainnya. Pada penelitian ini, data sekunder diperoleh dari beberapa sumber yaitu

seperti buku, internet, penelitian terdahulu, jurnal serta instansi dan lembaga

terkait yang berhubungan dengan topik penelitian ini.

Metode Pengolahan Data

Uji Validitas

Tahap awal yang dilakukan sebelum data diolah ialah dengan melakukan uji

validitas kuesioner. Uji validitas dilakukan untuk mengukur tingkat kesahihan dari

alat ukur atau instrumen dapat mengukur apa yang ingin di peroleh. Untuk

mengukur validitas, digunakan rumus :

r = ( ) ( )( )

√ ( ( ) ( ) ( ) ... (1)

dimana ,

r = koefisien korelasi dari pearson

n = jumlah dari responden

x = variabel bebas ( skor masing-masing pertanyaan dari tiap responden)

y = variabel terikat(skor total semua pertanyaan dari tiap responden)

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian kali ini diaplikasikan

pada data yang diperoleh dari responden. Responden dapat menjawab sejumlah

pertanyaan yang telah disediakan dan kemudian dilakukan interpretasi lanjutan.

Pada penelitian ini, desain pengukuran yang digunakan ialah Skala Guttman dan

Skala Likert dimana klasifikasinya sebagai berikut :

Tabel 3 Klasifikasi skala likert

Sikap Skala Likert

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Istijanto (2005)

11

Sedangkan klasifikasi skala Guttman memiliki kualifikasi sebagai berikut :

a. ya

b. tidak

Structural Equation Modeling

Penelitian ini menganalisis pengaruh kepuasan konsumen, citra produk dan

harga produk terhadap brand loyality produk mie instan Indomie dengan

menggunakan analisis structural equation modeling. Menurut Santoso (2011),

Structural Equation Modeling merupakan metode yang digunakan pada penelitian

yang memiliki variabel laten. Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat

diidentifikasi secara langsung tanpa bantuan variabel manifest. Software yang

digunakan dalam penelitian ini adalah software SPSS AMOS versi 18.0.

Gambar 3 Model penelitian

Brand

Loyality

Kepuasan

Konsumen

Pembelian berulang

Menjadikan pilihan

utama

Tidak ingin

mengganti merek

Merekomendasikan

pada kerabat

Membeli lebih

banyak

Mengatakan hal

positif tentang

produk

Membeli pilihan

rasa lain dari

produk tersebut

Harga sesuai dengan manfaat

Harga

terjangkau Harga

Citra

Produk

Produk

merupakan

unggulan di

bidangnya

Produk

berkualitas dan

terpercaya

12

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Indomie

Indomie merupakan produk mie instan yang berada di bawah naungan

perusahaan PT Indofood sukses makmur TBK. PT Indofood Sukses Makmur

sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri makanan dan

minuman yang telah berdiri sejak tahun 1971. Perusahaan ini merupakan salah

satu perusahaan yang dimiliki oleh Salim group, yaitu salah satu kerajaan bisnis

yang telah berskala Internasional. Indomie sebagai produk andalan dari Indofood

merupakan produk yang telah ada sejak 1982. Bahkan sejak diproduksi pertama

kali, Indomie telah mampu menjadi pemimpin dalam bidangnya. Sebagai

perusahaan berskala Internasional, Indofood membuat pabrik-pabrik yang tersebar

di seluruh Indonesia. Pembuatan pabrik tersebut di fokuskan berdasarkan pada

produk yang akan dibuat. Untuk produk Indomie sendiri, Indofood telah membuat

sebanyak 14 Pabrik yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan

Sulawesi. Pabrik-pabrik tersebut dikhususkan untuk mengolah bahan mentah

menjadi mie instan siap saji. Sedangkan, untuk beberapa pabrik seperti di

Sumedang dan Cikarang berfokus pada pembuatan bumbu mie instan tersebut.

PT Indofood Sukses makmur adalah perusahaan yang memiliki banyak

aktifitas bisnis yang dikelolanya. Perusahaan yang memiliki visi sebagai

perusahaan yang dapat menjadi solusi seluruh kebutuhan makanan ini memiliki

beberapa aktifitas perusahaan seperti Indofood CBPS, Bogasari, Agribisnis dan

Distribusi. Seluruh kegiatan bisnis tersebut dibagi berdasarkan produk yang

dibuatnya. Keempat aktifitas bisnis tersebut tentu saling berintegrasi dengan baik

untuk dapat mendukung satu sama lainnya. Hal ini adalah salah satu strategi

bisnis yang diterapkan oleh Indofood untuk mencapai tujuan perusahaannya.

Selain itu, strategi PT Indofood Sukses Makmur TBK ini juga terlihat dari

perumusan misi perusahaannya yaitu menjadi solusi kebutuhan makanan secara

keseluruhan, keberlanjutan sumberdaya manusia, proses dan teknologi,

keberlanjutan nilai penerimaan stakeholder dan untuk berkontribusi pada

lingkungan sosial.

Eksistensi Indomie dalam industri mie instan di Indonesia tidak dapat

dipungkiri menjadikan Indomie menjadi salah satu produk mie instan yang

terdepan dibidangnya. Selama kurang lebih 43 tahun Indomie mampu menghadapi

berbagai gempuran dari produk pesaingnya. Sebagai produk mie instan yang

memiliki market share terbesar di Indonesia yaitu sebesar 75 persen dari total

industri mie instan, indomie berada dibawah naungan PT Indofood Consumer

Branded Products. Indofood CBPS adalah salah satu bentuk aktifitas bisnis yang

di bentuk oleh Indofood khusus untuk menangani produksi mie instannya. Selain

Indomie, tentu Indofood CBPS juga memproduksi beberapa merek mie instan

lainnya seperti mie sakura, mie supermi, sarimi serta popmie. Namun, ternyata

keseluruhan produk yang ada memiliki segmentasi yang berbeda satu sama

lainnya. Berdasarkan pada perbandingan keseluruhan merek mie instan tersebut,

Indomie sengaja di tempatkan di posisi paling atas oleh Indofood. Segmentasi

yang diberikan untuk Indomie adalah khusus untuk kalangan menengah keatas.

Hal ini dapat telihat dari sterategi pemberian harga premium pada produk Indomie

dibandingkan dengan merek mie instan lainnya yang di produksi Indofood.

13

Untuk dapat mempertahankan kepercayaan konsumen kepada Indomie,

Indofood CBPS berusaha tetap menjaga kualitas dari Indomie dengan menetapkan

segenap standar mutu tertentu. Sistem mutu yang diaplikasikan pada PT Indofood

CBPS ialah berupa sertifikasi ISO 9001 yang berkaitan dengan mutu proses dan

ISO 14000 yang berkaitan dengan lingkungan. Penerapan standar mutu tersebut

sangat diperlukan berkaitan dengan skala bisnis Indofood sendiri yang telah

merambah pasar Asia. Untuk melebarkan bisnisnya, Indofood telah berhasil

membidik pasar Asia seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Jepang, Cina, dan

Korea. Maka dari itu, untuk dapat dengan mudah memasuki pasar-pasar tesebut

Indofood melakukan perbaikan secara berkelanjutan baik pada produknya, sistem

distribusi dan pemasarannya. Inilah yang disinyalir menjadikan Indofood

perusahaan yang terkemuka di lingkup nasional dan internasional.

Analisis Deskriptif

Validitas Kuesioner

Pada penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan

kuesioner. Pada proses penyusunan kuesioner, dilakukan pengujian sederhana

untuk menguji validitas dari pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam

kuesioner tersebut. Pada pengujian pertama, dilakukan pengujian terhadap 30

buah kuesioner yag telah di isi oleh para responden. Ketigapuluh kuesioner

tersebut diolah menggunakan bantuan Microsoft Excel. Tingkat kesalahan atau

error yang digunakan yaitu 10 persen atau lebih besar dari angka 0,302.

Berdasarkan hasil pengujian yang disajikan dalam lampiran 1, dapat terlihat

bahwa setiap pertanyaan yang mewakili indikator telah melebihi angka 0,302 atau

dapat dinyatakan valid.

Karakteristik Responden

Berdasarkan pada hasil pengambilan sampel pada responden, maka di

dapatkan karakteristik-karakteristik tertentu yang terdapat pada responden.

Adapun karakteristik pada responden dapat terlihat dalam Tabel 4 berikut ini :

Tabel 4 Karakteristik responden

Karakteristik Responden Proporsi Karakteristik

Jenis Kelamin

Laki-laki = 27,50%

Perempuan = 72,50%

Usia

10-18Ttahun = 4,17%

19-25 Tahun = 95,83%

Jumlah Uang saku

< dari Rp. 1.000.000 = 53,33%

Rp1.000.001-3.000.000 = 46,67%

14

Lanjutan Tabel 4

Karakteristik Responden Proporsi Karakteristik

Lokasi Konsumsi

Rumah = 35 %

Kosan dan Kontrakan = 52,50 %

Warung Kopi = 12,50%

Frekuensi Konsumsi Perminggu

< 2 Kali dalam satu minggu = 61,67 %

2-3 Kali dalam satu minggu = 37,50%

> 4 Kali dalam satu minggu = 0,83 %

Pada Tabel 4 dapat terlihat bahwa terdapat karakteristik-karakteristik yang

terdapat pada diri responden. Karakteristik tersebut terbagi menjadi beberapa

bagian yaitu karakteristik berdasarkan usia, jenis kelamin, jumlah uang saku,

lokasi konsumsi mie instan merek Indomie serta Frekuensi konsumsi dalam satu

minggu. Dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan

bahwa untuk karakteristik responden berdasarkan fakultas, jumlah responden

terbanyak yaitu dimiliki oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Sedangkan responden paling sedikit diperoleh dari mahasiswa Fakultas

Kedokteran Hewan. Hal ini dinilai sangat wajar mengingat populasi dari

mahasiswa pada fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam merupakan

yang terbesar dibandingkan dengan fakultas lainnya. Sedangkan untuk

karakteristik berdasarkan jenis kelamin responden, responden terbanyak adalah

wanita yaitu sebesar 72.50 persen. Responden pria cenderung lebih sedikit yaitu

27.50 persen dari total keseluruhan responden.

Karakteristik lain dari responden yang juga diperoleh adalah berdasarkan

usia responden dan berdasarkan jumlah uang saku responden. Berdasarkan hasil

pengambilan sampel, jumlah responden terbanyak memiliki usia antara 19-25

tahun yaitu sebesar 95.83 persen sedangkan diikuti dengan usia 10-18 tahun

dengan presentase 4.17 persen. Untuk karakteristik responden berdasarkan jumlah

uang saku tersaji dalam tabel 4 diperolah 53.33 persen responden memiliki uang

saku kurang dari Rp 1.000.000. Dan untuk responden yang beruang saku antara

Rp1.000.001 sampai dengan Rp 3.000.00 adalah sebanyak 46.67 persen.

Lokasi konsumsi mie instan merek Indomie dan frekuensi konsumsi dalam

satu minggu, merupakan karakteristik yang juga dianalisis dari responden.

Berdasarkan pada lokasi konsumsi, diperoleh hasil bahwa lokasi yang paling

sering digunakan responden untuk mengonsumsi Indomie adalah kosan dan

kontrakan dengan presentase sebesar 52.50 persen. Hal ini dinilai wajar

mengingat responden yang diambil datanya adalah mahasiswa. Sedangkan lokasi

yang paling jarang digunakan untuk mengonsumsi mi instan merek Indomie

adalah warung kopi dengan presentase sebesar 12.50 persen. Berbeda dengan

lokasi konsumsi, karakteristik yang terakhir dari responden adalah berdasarkan

frekuensi konsumsi dalam satu minggu. Dalam mengonsumsi Indomie, hasil

menunjukan bahwa paling banyak responden mengonsumsi Indomie sebanyak

kurang dari dua kali dengan presentase 61.67 persen. Sedangkan sebanyak 0.83

15

persen menunjukan angka konsumsi sebanyak lebih dari 4 kali dalam satu

minggu.

Perbandingan Atribut pada Beberapa Merek Mie Instan

Dalam industri mie instan di Indonesia, terdapat beberapa merek mie instan

yang menjadi pemain kuat di pasaran. Selain Indomie, terdapat merek-merek

seperti Mie Sedap dan mie ABC yang tidak dapat dipandang sebelah mata.

Bahkan, terdapat mie instan produk Indofood sendiri yang menjadi pesaing kuat

Indomie yaitu Sarimi. Berdasarkan pada hal tersebut, pada penelitian kali ini

peneliti mencoba melihat perbandingan atribut yang dimiliki masing-masing mie

instan. Perbandingan dilakukan terhadap empat merek mie instan yaitu Indomie,

Mie Sedap, Sarimie dan Mie ABC dengan atribut yang dibandingkan adalah Rasa,

harga, kualitas, ukuran, citra produk dan varian rasa. Perbandingan dilakukan

dengan cara menghitung skor rata-rata dari setiap atribut berdasarkan penilaian

para responden. Dengan membandingan atribut tersebut, maka diperoleh hasil

yang tersaji dalam Gambar 4 berikut :

Gambar 4 Perbandingan atribut mie instan

Pada Gambar 4 dapat terlihat bahwa terdapat hasil yang berbeda dari setiap

atribut yang ada. Berdasarkan keempat merek mie instan yang dibandingan,

masing-masing mie instan memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Untuk atribut rasa diberikan skala 1 sampai 5 dengan penjelasan angka 1

menunjukan rasa sangat tidak enak sedangkan angka 5 menyatakan rasa sangat

enak. Dalam gambar terlihat bahwa Indomie menempati posisi pertama dengan

angka 4.23 dan Mie ABC menempati posisi terakhir dengan angka 2.88. Hal ini

menunjukan bahwa responden menilai Indomie memiliki rasa yang paling sesuai

dan enak dibandingkan yang lain, sedangkan Mie ABC memiliki rasa yang paling

tidak sesuai diantara keempat merek mie instan tersebut.

Atribut kedua yang turut di analisis ialah harga. Pada analisis atribut harga

ini, diberikan skala dari 1 sampai dengan 5. Semakin mendekati angka 1

menandakan harga mie instan menjadi sangat mahal. Sedangkan mendekati angka

5 menandakan harga semakin murah dan terjangkau. Berdasarkan hasil

perhitungan penilaian responden maka diperoleh bahwa mie instan dengan harga

paling terjangkau diraih oleh Sarimi dengan rata-rata nilai 4 dan mie instan yang

00,5

1

1,52

2,53

3,5

44,5

5

Rasa

Harga

Kualitas

Ukuran

Citra p

roduk

Varian R

asa

Indomie

Mie Sedap

Sarimie

Mie ABC

16

memiliki harga paling mahal adalah Indomie dengan nilai rata-rata 2.9. Berbeda

dengan atribut harga, diperoleh hasil bahwa produk mie instan yang paling

berkualitas menurut penilaian responden adalah Indomie dengan nilai rata-rata

3.99 dan produk mie instan yang memiliki kualitas terendah adalah Mie ABC

dengan nilai rata-rata sebesar 2.75.

Atribut selanjutnya yang turut analisis adalah ukuran produk, citra produk

dan Varian rasa. Ukuran produk yang paling sesuai menurut responden adalah mie

instan merek Indomie dengan nilai rata-rata 3.79. Sedangkan, mie instan dengan

ukuran yang paling tidak sesuai dengan selera konsumen adalah Mie ABC dengan

nilai rata-rata yang hanya mencapai angka 2.83. Untuk atribut Citra produk yang

ling baik diraih oleh mie instan merek Indomie pada nilai rata-rata 4.16 dengan

predikat terpercaya dan nilai rata-rata terkecil dipegang oleh mie ABC dengan

angka 2.68. Serupa dengan kedua atribut sebelumnya, untuk atribut varian rasa

Indomie memegang predikat varian rasa paling beragam dengan nilai rata-rata

4.46. Sedangkan mie ABC menempati posisi terakhir dengan nilai rata-rata 2.45.

Analisis SEM

Pada penelitian ini, dilakukan analisis untuk melihat pengaruh antara

kepuasan konsumen, citra produk dan harga produk terhadap brand loyality.

Analisis dilakukan menggunakan structural equation modeling (SEM) dengan

tujuan dapat melihat secara lebih jelas pengaruh yang terjadi antar variabelnya.

Menurut Istijanto (2005), SEM dapat digunakan untuk melihat pengaruh antar

variabel yang sulit untuk dijelaskan. Langkah pertama dalam melakukan analisis

tersebut adalah dengan menguji normalitas pada data yang diperoleh. Berdasarkan

data tersebut diperoleh hasil pada Tabel 5 berikut :

Tabel 5 Normalitas data

Variable Min Max Skew c.r. kurtosis c.r.

c1 3,000 5,000 ,324 1,447 ,317 ,709

c2 3,000 5,000 ,124 ,556 -,545 -1,219

c3 3,000 5,000 ,042 ,186 -,258 -,578

h1 1,000 4,000 ,031 ,140 -,272 -,609

h2 2,000 5,000 -,118 -,527 -,123 -,276

kk1 2,000 5,000 -,180 ,805 -,499 -1,116

kk2 2,000 5,000 -,166 -,743 ,147 ,328

kk3 2,000 5,000 -,102 -,457 -,098 -,219

bl4 2,000 5,000 -,110 -,494 -,349 -,781

bl3 2,000 5,000 -,267 -1,196 -,085 -,191

bl2 2,000 5,000 ,217 ,972 -,420 -,938

bl1 2,000 5,000 -,039 -,176 -,487 -1,088

Multivariate 4.909 1,594

Pada Tabel 5 dapat terlihat nilai kurtosis yang diperoleh adalah sebesar

1.594. Untuk dapat menggunakan AMOS, nilai kurtosis yang diperoleh dalam

penelitian harus berada dalam rentang -2.58 sampai dengan 2.58. Berdasarkan

aturan tersebut, dapat dikatakan bahwa data yang diperoleh memiliki sebaran yang

17

normal. Hal ini mengindikasikan bahwa data dapat digunakan, dan juga penelitian

dapat dilanjutkan kelangkah berikutnya.

Setelah melakukan uji normalitas pada data, maka langkah selanjutnya

adalah membuat model pada penelitian. Model yang dibuat pada tahapan awal

tersaji pada Gambar 5 berikut :

Gambar 5 Pendugaan model awal

Pada Gambar 5 terlihat adanya perumusan dugaan adanya hubungan antara

variabel Y yaitu brand loyality dengan variabel X1 yaitu kepuasan konsumen, X2

yaitu harga dan X3 yaitu citra produk. Selain hubugan tersebut, perumusan model

juga menggambarkan dugaan adanya hubungan antar variabel X yaitu XI dengan

X2, X2 dengan X3 serta X1 dengan X3. Setelah menggambarkan dugaan

hubungan tersebut, dilakukan pengolahan data yang telah diperoleh dari

responden sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :

Gambar 6 Model setelah pengolahan

18

Dari hasil komputasi Amos, dapat disarikan seperti pada tabel berikut

Tabel 6 Goodness of Fit For Model

No Goodness of Fit Cut-off value Hasil Ket

1

Adjusted Goodness of Fit Index

(AGFI) ≥ 0.90

0.844 Cukup

Baik

2 Chi-square diharapkan kecil 77.396

3 Comparative Fit Index (CFI) > 0.90 0.934 Baik

4 CMIN/DF < 2 1.612 Baik

5 Degree of freedom (df) diharapkan besar 48

6 Goodness of Fit Index (GFI) > 0.90 0.904 Baik

7

Parsimonious Goodness of Fit Index

(PGFI) 0 - 1.0

0.556 Baik

8 Probability ≥ 0.05 0.05 Baik

9

Root Means Square Error

Approximation < 0.08

0.072 Baik

(RMSEA)

Confirmatory Factor Analisis pada model measurement diatas

menggambarkan bahwa model yang dibuat untuk penelitian telah memenuhi

kriteria. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hipotesa yang telah dibuat mampu

direpresentasikan dengan baik melalui model. Sehingga, model yang telah dibuat

dapat dikategorikan fit dan memiliki karakteristik baik.

Pada model, tersaji hasil yang mengambarkan pengaruh antar variabel X1,

X2, X3 dan Y. Untuk pengaruh antara variabel X1 yaitu harga dengan Y yaitu

brand loyality di peroleh loading factor sebesar sebesar -0.07 Sedangkan, untuk

pengaruh variabel X2 yaitu citra produk terhadap brand loyality diperoleh loading

factor sebesar 0.6. Pada variabel X3 yaitu kepuasan konsumen terhadap brand

loyality, diperoleh angka loading factor sebesar 2.43. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukan bahwa adanya ketidaksesuaian yang terjadi antara variabel X1 yaitu

harga terhadap brand loyality dikarenakan hasil pengolahan menunjukan angka

minus pada variabel tersebut. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa dari ketiga variabel yaitu harga, citra produk dan kepuasan

konsumen, yang memiliki pengaruh secara signifikan adalah kepuasan konsumen

dan citra produk.

Tabel 7 Hasil regresi pada variabel

Estimate S.E. C.R. P Label

brand_loyality

Y

<

---

kepuasan_konsumen

X3 2.425 .989 2.452 .014 par_4

brand_loyality

Y

<

--- harga_X1 -.072 .132 -.548 .504 par_11

brand_loyality

Y

<

--- citra produk_ x2 .064 .238 2.02 .046 par_12

19

Lanjutan Tabel 7

Estimate S.E. C.R. P Label

bl1 --- Brand_loyality Y 1.000

bl2 --- Brand_loyality Y .562 .160 3.522 *** par_1

bl3 --- Brand_loyality Y 1.135 .165 .870 ** par_2

bl4 --- Brand_loyality Y 1.112 .

156

7

.150

*

** par_3

kk3 --- kepuasan_konsumen X3 1.000

kk2 --- kepuasan_konsumen X3 1.743 .599 .911 004 par_5

kk1 --- kepuasan_konsumen X3 2.840 .941 .019 .003 par_6

h2 --- Harga_X1 1.000

h1 --- Harga_X1 .337 .187 .806 .071 par_7

c3 --- citra produk_ x2 1.000

c2 --- citra produk_ x2 1.042 .156 .692 *

** par_8

c1 --- citra produk_ x2 967 138 .991 *

** par_9

Pada Tabel 7 terlihat bahwa terdapat nilai P yang diperoleh untuk masing-

masing variabel yang didapat berdasarkan hasil pengolahan. Menurut Santoso

(2011), suatu variabel dinyatakan signifikan apabila memiliki nilai P di bawah

0.05. Apabila meninjau pada teori tersebut maka, variabel yang dirasa memiliki

karakter signifikan adalah kepuasan konsumen dan citra produk. Hal ini terlihat

dari nilai P yang dimiliki oleh kepuasan konsumen sebesar 0.014 dan nilai P untuk

citra produk sebesar 0.046. Sedangkan untuk variabel harga dirasa berpengaruh

namun tidak signifikan dengan nilai P yang didapatkan untuk adalah 0.504. Selain

nilai signifikansi, terdapat pula nilai pengaruh antar variabel yang didapat sebagai

berikut :

Tabel 8 Nilai pengaruh variabel Estimate

brand_loyality Y <--- kepuasan_konsumen X3 .971

brand_loyality Y <--- harga_X1 -.098

brand_loyality Y <--- citra produk_ x2 .054

bl1 <--- brand_loyality Y .669

bl2 <--- brand_loyality Y .553

bl3 <--- brand_loyality Y .791

bl4 <--- brand_loyality Y .825

kk3 <--- kepuasan_konsumen X3 .502

kk2 <--- kepuasan_konsumen X3 .564

kk1 <--- kepuasan_konsumen X3 .808

h2 <--- harga_X1 .956

h1 <--- harga_X1 .398

c3 <--- citra produk_ x2 .718

c2 <--- citra produk_ x2 .704

c1 <--- citra produk_ x2 .804

20

Berdasarkan pada Tabel 8 dapat terlihat bahwa diperoleh nilai estimate

untuk masing-masing variabel. Hal ini menunjukan besarnya pengaruh yang

terdapat pada variabel. Perolehan nilai tersebut telah distandarisasi berdasarkan

sistem yang ada. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi pada satu variabel akan

mampu mempengaruhi variabel lainnya. Untuk variabel kepuasan konsumen dan

brand loyality memiliki pengaruh yang signifikan. Pada variabel kepuasan

konsumen terhadap brand loyality diperoleh nilai estimates 0.971. Hal ini

menunjukan apabila kepuasan konsumen ditingkatkan sebesar satu satuan, maka

akan mempengaruhi brand loyality sebesar 97.1 persen. Hal ini juga berlaku

untuk variabel citra produk. Setiap kenaikan citra produk satu satuan, maka akan

meningkatkan brand loyality pada produk Indomie sebesar 5.4 persen. Hasil

berbeda diperoleh untuk variabel harga dimana berlaku perbandingan secara

terbalik. Untuk setiap kenaikan harga sebesar satu satuan, akan menurunkan

brand loyality sebesar 9.8 persen.

Hasil yang lainnya juga diperoleh nilai pengaruh antar variabel. Berikut ini

adalah tabel yang menyatakan hubungan antar variabel. Hubungan tersebut

terlihat sebagai berikut :

Tabel 9 Nilai hubungan antar variabel

Estimate

harga_X1 <--> citra produk_ x2 .568

kepuasan_konsumen X3 <--> harga_X1 .532

kepuasan_konsumen X3 <--> citra produk_ x2 .687

Hasil yang disarikan pada Tabel 9 menggambarkan hubungan yang terjadi

antar variabel. Variabel Harga dengan citra produk memiliki korelasi sebesar

0.568. Pada variabel kepuasan konsumen dengan harga, diperoleh nilai korelasi

sebesar 0.532. Sedangkan untuk nilai korelasi kepuasan konsumen dan citra

produk diperoleh korelasi sebesar 0.687. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh

kesimpulan bahwa setiap variabel baik kepuasan konsumen, harga produk dan

citra produk terdapat korelasi yang bersifat positif satu sama lainnya.

Pengaruh Variabel

Pada penelitian kali ini, diperoleh hasil adanya pengaruh antar variabel X

yang diteliti terhadap variabel Y. Berdasarkan pada Tabel 7 terlihat bahwa setiap

variabel X baik X1, X2 dan X3 memiliki pengaruh terhadap variabel Y. Variabel

tersebut adalah X1 untuk harga, X2 untuk citra produk, X3 untuk kepuasan

konsumen serta Y untuk variabel brand loyality. Namun, pengaruh tersebut ada

yang bersifat signifikan dan ada yang bersifat tidak signifikan. Pengaruh

signifikan terjadi pada variabel X2 yaitu citra produk terhadap brand loyality, dan

X3 yaitu kepuasan konsumen terhadap brand loyality. Kesimpulan tersebut

diperoleh berdasarkan nilai P yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan. Pada

variabel citra produk diperoleh nilai P sebesar 0.046. Karena nilai ini lebih kecil

dari nilai alpha 0.05 maka pengaruh tersebut dirasa signifikan. Hal ini juga serupa

dengan nilai P pada kepuasan konsumen yang bersifat signifikan pada angka

0.014. Namun, harga produk memiliki pengaruh yang tidak signifikan karena

memiliki nilai P sebesar 0.504.

21

Pengaruh antar variabel yang tersaji pada Tabel 8 menjelaskan bahwa

terdapat pengaruh yang beragam dari ketiga variabel X terhadap variabel Y. Pada

variabel X1 yaitu harga produk memiliki pengaruh sebesar 9.8 persen. Jadi,

apabila Indofood menaikan harga sebesar satu satuan maka akan menurunkan

brand loyality pada Indomie sebesar 9.8 persen. Untuk variabel X2 yaitu citra

produk diperoleh pengaruh sebesar 5.4 persen pada brand loyality. Sedangkan

untuk variabel X3 memiliki pengaruh pada brand loyality sebesar 97.1 persen.

Artinya untuk setiap kenaikan kepuasan konsumen sebesar satu satuan akan

menaikan brand loyality sebesar 97.1 persen. Berdasarkan hal tersebut diperoleh

bahwa pengaruh terbesar dimiliki oleh kepuasan konsumen yaitu X3 terhadap

brand loyality.

Hubungan Antar Variabel

Hubungan antar variabel merupakan salah satu hal yang turut dianalisis

pada penelitian ini. Hubungan tersebut disajikan pada Tabel 9 yang menjelaskan

hubungan antara variabel X1, X2 dan X3. Hubungan yang terjadi antara X1 yaitu

harga produk dan X2 yaitu citra produk sebesar 0.568. Sedangkan untuk variabel

X2 yaitu citra produk dengan X3 kepuasan konsumen terdapat korelasi sebesar

0.532. Korelasi terbesar justru diperoleh oleh variabel X1 yaitu harga terhadap

kepuasan konsumen yaitu sebesar 0.687. Hal ini menunjukan bahwa harga

Indomie memiliki korelasi yang kuat terhadap kepuasan konsumen dari Indomie.

Pembuktian Hipotesis

Berdasarkan pada hipotesis yang dibuat pada awal penelitian, dirumuskan

hipotesis sebagai berikut :

A. H0.1 : tidak ada pengaruh sigifikan harga produk terhadap brand loyality

H1.1 : Ada pengaruh signifikan harga produk terhadap brand loyality

Berdasarkan tabel nilai CR sebesar -0.548≥ 2 atau p = 0.504 ≤ 0,05 Maka

tolak H1.1

B. H0.2 : Tidak ada pengaruh signifikan citra produk terhadap brand loyality

H1.2 : Ada pengaruh signifikan citra produk terhadap brand loyality

Berdasarkan tabel nilai CR sebesar 2.02≥ 2 atau p = 0.046 ≤ 0,05 Maka

tolak H0.2

C. H0.3 : Tidak ada pengaruh signifikan kepuasan konsumen terhadap brand

loyality

H1.3 : Ada pengaruh signifikan antara kepuasan konsumen terhadap brand

loyality

Berdasarkan tabel nilai C.R sebesar 2,452≥ 2 atau p = 0,014 ≤ 0,05 maka

H03 ditolak dan terima H1.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh secara

signifikan pada citra produk dan kepuasan konsumen, sedangkan pada harga

produk tidak berlaku secara signifikan.

22

Implikasi Manajerial

Brand loyality merupakan loyalitas yang ditujukan pada sebuah merek oleh

konsumen. Pada hakikatnya brand loyality dapat terbentuk dari banyak hal yang

mempengaruhinya. Berdasarkan pada penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh

Harga Produk, Citra Produk dan Kepuasan Konsumen terhadap brand loyality

pada merek mie instan Indomie, diperoleh hasil bahwa hanya citra produk dan

kepuasan kosumen yang mempengaruhi brand loyality merek Indomie secara

signifikan. Meninjau hal tersebut, hal yang seharusnya di terapkan oleh PT

Indofood Sukses Makmur sebagai produsen Indomie adalah dengan

mempertahankan dan meningkatkan citra produk Indomie dan kepuasan

konsumen Indomie.

Citra produk Indomie yang baik merupakan hal yang dibentuk berdasarkan

kualitas dari produk Indomie. Indofood sebagai produsen Indomie sebaiknya

selalu memperhatikan kualitas dari setiap produknya. Kualitas tersebut dapat

diapliaksikan pada proses produksi mie instan, proses promosi serta sampai pada

proses distribusi produk. Jaminan kualitas pada bagian produksi dapat diterapkan

berupa penjadwalan produksi yang baik sehingga dapat memenuhi permintaan

pasar. Pada proses promosi, citra produk dapat diciptakan dengan baik. Promosi

yang baik dapat membuat citra produk yang baik dimasyarakat. Kegiatan yang

dapat dilakukan misalnya seperti melakukan kegiatan-kegiatan sosial pada

masyarakat. Sedangkan peningkatan kualitas pada proses distribusi dapat berupa

jaminan produk dapat sampai dengan tepat waktu baik pada distributor, agen

maupun konsumen.

Berbeda dengan citra produk, kepuasan konsumen dapat dibentuk

berdasarkan beberapa indikator yang ada. Indikator tersebut adalah membeli lebih

banyak produk Indomie dari pada merek mie instan lain, mengatakan hal positif

tentang produk dan membeli varian rasa lain dari produk tersebut. Berdasarkan

ketiga indikator tersebut maka yang seharusnya ditingkatkan oleh pihak Indofood

sebagai produsen Indomie adalah selalu memperbaiki hal yang berhubungan

dengan varian rasa dari Indomie. Kepuasan terhadap produk dapat dipertahankan

dengan melakukan kegiatan inovasi yang berkelanjutan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh harga produk, citra

produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

a. Harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen berpengaruh terhadap

Brand Loyality Indomie. Namun, pengaruh yang signifikan hanya dimiliki

oleh Citra produk dan Kepuasan Konsumen. Sedangkan harga produk

pengaruhnya tidak secara signifikan.

b. Pengaruh terbesar dimiliki oleh kepuasan konsumen sebesar 97.1 persen

terhadap brand loyality. Hal ini menunjukan bahwa apabila kepuasan

konsumen naik sebesar satu satuan maka brand loyality konsumen terhadap

23

Indomie akan ikut naik sebesar 97.1 persen. Pengaruh citra produk, apabila

citra produk berhasil ditingkatkan oleh produsen sebesar satu satuan, maka

akan meningkatkan brand loyality sebesar 5.4 persen. Sedangkan untuk

harga, memiliki pengaruh yang tidak signifikan. Untuk kenaikan harga

produk Indomie sebesar satu satuan, maka akan menurunkan brand loyality

sebesar 9.8 persen.

c. Terdapat hubungan antara harga produk, citra produk dan kepuasan

konsumen. Hubungan terbesar dimiliki oleh Harga produk dengan kepuasan

Konsumen dengan perolehan hasil perhitungan 0.687 atau sebesar 68.7

persen.

Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis, hasil penelitian serta

kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

a. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengembanggakan kembali berbagai

faktor yang dirasa dapat memberi pengaruh terhadap loyalitas konsumen

terhadap suatu merek. Selain itu, peneliti hendaknya mengembangkan

dengan metode baru yang dapat mengidentifikasi secara menyeluruh.

b. Bagi Indofood sebagai produsen Indomie hendaknya tetap mempertahankan

citra produknya. Hal ini dikarenakan kedua hal tersebut mempengaruhi

brand loyality konsumen Indomie secara signifikan. Mempertahankan citra

produk Indomie dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan secara

berkelanjutan guna mempertahankan kualitas produk Indomie.

c. Bagi Indofood sebaiknya juga turut memberikan perhatian terhadap

kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen memiliki pengaruh yang paling

tinggi terhadap loyalitas merek yang ditunjukan konsumen pada Indomie.

Hal ini tentu harus menjadi fokus utama Indomie untuk tetap

mempertahankan loyalitas konsumennya.

DAFTAR PUSTAKA

Aacker D. 1995. Brand Equity. New york NY(US): The free press.

Charles W. Lamb. 2001. [internet] [diunduh 2014 Maret 12]. Tersedia pada E-

bookbrowsee.net ma/marketing-charles-w-lamb.

Samuel H. 2005. Kepuasan Konsumen terhadap Kesetiaan Merek Studi Kasus

Restoran the Prime Steak and Ribs Surabaya. Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan 7(1):75. Tersedia pada http://cpanel.petra.ac.id/ejournal/

index.

Griffin J. 2005. Customer Loyalty : How to Earn It, How to Keep It. Singapore:

Lexington Books, The Free Press.

Indofood CBPS. 2013. Annual Report Indomie. [Internet] [diunduh pada 2014

Maret 12]. Tersedia pada www.indofoodcbp.com/portals/1/AR/ICBP-

ARforWeb2011-2013.

Indofood. 2013. Sejarah Indofood. [Internet] [diunduh tanggal 10 Januari 2014].

Tersedia pada www.Indofood.com

24

Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka

Utama

Kotler. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi 12. Jakarta (ID): Indeks

Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid 2 Edisi 12. Jakarta (ID): Prenhalindo

Market Share Indomie. 2013. Market Share Indomie tahun 2013. [Internet]

[diunduh 2013 Mei 20]. Tersedia pada www.repositori-binus.ac.id.

Marthin J. 2007. Analisis Tingkat Brand Loyality pada Produk Shampoo

Head&Shoulders. Jurnal Manajemen Pemasaran 2(2):91. Tersedia pada

www.puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.

Nurhayati R. 2011. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Loyalitas

Pelanggan [skripsi]. Jakarta(ID): Universitas Gunadarma.

Purwati, Setiawan H, Rohmawati. 2012. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk

terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Matic Beat. Jurnal Ekonomi dan

Informasi Akuntansi 2(3):261. Tersedia pada www.news.palcomtech.com

Saladin D. 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran. Bandung

(ID): Lindakarya.

Santoso S. 2011. Structural Equation Modelling : Konsep dan Aplikasi

AMOS 18. Jakarta (ID): Gramedia.

Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran 2nd

Ed. Bogor (ID) : Ghalia Indonesia

Fadli et al. 2013. Pengaruh Brand Image Terrhadap Loyalitas Pelanggan pada

Farina Beauty Clinic Jalan Kertabumi no 23 Karawang. Jurnal Manajemen

10(3):1240. Tersedia pada www.jurnal.feunsika.ac.id.

Suprihatin A, Sugiharto T. 2011. Analisis Kepuasan Konsumen berdasarkan

Variabel Harga, Citra Perusahaan dan Fasilitas [skripsi]. Yogyakarta (ID):

Universitas Veteran Yogyakarta

Wingsfood. 2013. Penjualan Mie Sedap. [Internet][diunduh 2014 maret 12].

Tersedia pada www.wingsfoodcorp.com/product.

25

Lampiran 1 Validitas kuesioner

KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 Total H1 H2 Total

2 2 3 2 3 12 3

3

5 4 4 2 4 19 2 4 6

4 3 3 3 3 16 4 4 8

5 5 5 4 5 24 4 5 9

4 4 5 5 4 22 2 4 6

4 4 3 4 4 19 2 4 6

4 4 4 4 3 19 2 4 6

4 4 4 4 4 20 3 4 7

4 4 4 5 5 22 3 4 7

4 4 4 4 4 20 3 4 7

4 4 4 4 3 19 3 4 7

4 4 4 3 4 19 3 4 7

4 4 4 3 2 17 3 4 7

3 3 4 3 4 17 3 4 7

5 5 5 3 4 22 3 5 8

5 5 4 4 3 21 3 5 8

4 5 4 5 5 23 3 5 8

5 5 5 5 4 24 3 5 8

5 5 5 5 5 25 3 5 8

4 4 4 4 4 20 3 4 7

3 3 4 4 3 17 3 4 7

4 4 4 4 3 19 2 4 6

5 4 3 4 4 20 3 4 7

4 4 4 3 4 19 3 4 7

5 5 4 5 4 23 3 4 7

4 4 3 4 4 19 3 4 7

4 4 3 3 4 18 3 4 7

4 5 4 3 3 19 3 4 7

5 4 5 4 4 22 3 4 7

5 5 4 4 4 22 3 4 7

0.

785524

0.

852633

0.

687677

0.

740214

0.

665218

0.

548457

0.

763005

26

Lanjutan Lampiran 1

C1 C2 C3 C4 TOTAL BL1 BL2 BL3 BL4 BL5 TOTAL

3 3 4 4 14 2 2 3 3 3 13

4 4 4 4 16 4 2 4 4 4 18

3 3 3 4 13 3 3 3 3 3 15

5 5 5 5 20 4 3 5 5 5 22

4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19

4 3 3 4 14 3 2 4 4 4 17

4 3 3 3 13 4 3 4 4 4 19

4 4 3 4 15 3 3 4 4 3 17

4 4 4 4 16 4 2 4 3 3 16

4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19

4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19

4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19

4 4 4 4 1

16 4 3 4 3 3 17

5 5 5 5 20 5 2 5 5 5 22

5 5 5 5 20 4 3 5 5 4 21

4 4 4 4 16 5 3 4 4 4 20

5 5 5 5

\

20 5 3 5 5 5 23

5 5 5 5 20 5 3 5 5 5 23

4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19

4 4 4 4 16 4 2 3 3 3 15

4 4 3 4 15 4 4 4 3 3 18

4 5 3 3 15 4 2 4 5 4 19

4 4 4 4 16 3 3 4 4 4 18

5 4 4 5 18 4 3 4 4 4 19

4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19

4 4 4 3 15 4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 16 4 2 4 3 4 17

4 4 4 4 16 5 2 4 4 4 19

4 5 5 5 19 5 3 5 5 5 23

0.856705 0.866072 0.899861 0.85024

0.762549 0.351973 0.901965 0.865596 0.887956

27

Lampiran 2 Perbandingan rata-rata atribut mie instan

Atribut

Merek

Rasa

Harga

Kualitas

Ukuran

Citra

produk

Varian

Rasa

Indomie 4,23333 2,9 3,99167 ,79167 4,16666667 4,46666667

Mie

Sedap 3,26667 3,75 3,2 3,275 3,30833333 3,15833333

Sarimie 3,00833 4 3,04167 3,1 2,96666667 2,84166667

Mie

ABC 2,88333 3,25 2,75833 2,83333 2,68333333 2,45

28

Lampiran 3 Kuesioner

Terima kasih atas kesediaan Bapak/ibu/Saudara untuk menjadi responden

dari kuesioner ini. Dalam penelitian ini, informasi yang didapatkan digunakan

untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaanya.

Raden Lidya Anggraeni ( H24100092)

Analisis Pengaruh Harga Produk, Citra Produk dan Kepuasan Konsumen

terhadap Brand Loyality Produk Indomie

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Identitas Responden

Nama Responden :

Jenis kelamin :

Fakultas :

Alamat :

Telepon/HP :

Email :

Petunjuk pengisian:

- Berilah tanda “X” pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda

A. Karakteristk responden

1. Apakah anda pernah mencoba Indomie ?

a. Ya b. tidak (jika ya lanjut ke pertanyaan berikutnya)

2. Berapakah Usia anda saat ini ?

a. 19-25 tahun b. >25 tahun?

3. Status Pernikahan :

a. belum menikah b. Menikah c. Janda d. Duda

4. Berapakah Uang saku anda setiap bulan ?

a. < Rp 1.000.000 b. Rp 1.000.001 – Rp 3.000.000

29

Lanjutan Lampiran 3

5. Berapa kali dalam satu minggu anda mengonsumsi mie instan ?

a. < 2 kali seminggu b. 2-3 kali seminggu c. 4 kali seminggu

d. >4 kali seminggu

6. Dimanakah anda biasanya paling sering mengonsumsi Indomie ?

a. Rumah b. Kosan / Kontrakan c. Warung Kopi

B. Berikan penilaian anda terhadap pernyataan di bawah, dengan mengisi kolom

yang telah disediakan. Adapun skor tersebut mencerminkan

1= Sangat tidak setuju 2= Tidak setuju 3= Ragu-ragu

4= Setuju 5= Sangat setuju

NO INDIKATOR Skor

1 2 3 4 5

KK1 Setiap membeli mie instan, saya lebih

memilih membeli merek indomie dari pada

merek lain

KK1 Setiap membeli merek mie instan, saya

akan melakukan pembelian merek

Indomie lebih banyak jumlahnya

dibandingkan merek lain

K

K2

Saya memberikan komentar yang

positif setelah mengonsumsi Indomie

K

K3

Saya kerap melakukan pembelian mie

instan merek indomie dengan berbagai

varian rasa

K

K3

Setiap muncul varian rasa baru pada

Indomie, saya cenderung akan

mencobanya

H1 Saya memilih indomie karena harganya

yang relatif terjangkau

H2 Harga pada indomie sesuai dengan kualitas

yang saya rasakan.

C1 Indomie merupakan merek mie instan

yang terpercaya di Indonesia

C1 Saya memilih indomie karena kualitas nya

yang terpercaya

C2 Indomie merupakan merek mie instan yang

menjadi pelopor dan pemimpin di

bidangnya

C3 Saya percaya dan yakin terhadap kualitas

dari mie instan merek indomie

30

Lanjutan Lampiran 3

Brand Loyality

NO INDIKATOR Skor

1 2 3 4 5

BL1 Saya membeli indomie secara berulang saat

saya hendak mengonsumsi mie

BL2 Saya kerap merekomendasikan pada teman ,

keluarga maupun kerabat untuk membeli

mie instan merek Indomie.

BL4 Saya akan tetap membeli indomie meskipun

banyak bermunculan merek mie instan lain

BL4 Saya akan berlaku loyal dan tetap membeli

indomie saat hendak melakukan pembelian

mie instan

Berikut merupakan kolom yang berisi perbandingan antara empat produk mie instan

yaitu Indomie, Mie sedap, Sarimie dan mie ABC. Isilah kolom sesuai dengan penilaian

individu dengan klasifikasi skor sebagai berikut :

1 = Sangat tidak baik 2 = Tidak baik 3= Cukup baik 4 = Baik

5 = Sangat Baik

Perbandingan Atribut Indomie, Mie sedap , Sarimi dan Mie ABC

Indomie

Indikator klasifikasi 5 4 3 2 1 klasifikasi

Rasa Sangat Enak Sangat tidak Enak

Harga Sangat murah Sangat Mahal

Kualitas Sangat Baik Sangat tidak baik

31

Lanjutan Lampiran 3

Indikator Klasifikasi 5 4 3 2 1 klasifikasi

Ukuran Sangat Sesuai Sangat tidak sesuai

Citra Produk Sangat baik Sangat Tidak baik

Varian Rasa Sangat Beragam Sangat tidak Beragam

Mie Sedap

Indikator Klasifikasi 5 4 3 2 1 klasifikasi

Rasa Sangat Enak Sangat tidak Enak

Harga Sangat murah Sangat Mahal

Kualitas Sangat Baik Sangat tidak baik

Ukuran Sangat Sesuai Sangat tidak sesuai

Citra Produk Sangat baik Sangat Tidak baik

Varian Rasa Sangat Beragam Sangat tidak

Beragam

Sarimie

Indikator Klasifikasi 5

5

4

4

3

3

2

2

1

1

Klasifikasi

Rasa Sangat Enak Sangat tidak Enak

Harga Sangat murah Sangat Mahal

Kualitas Sangat Baik Sangat tidak baik

Ukuran Sangat Sesuai Sangat tidak sesuai

Citra Produk Sangat baik Sangat Tidak baik

Varian Rasa Sangat Beragam Sangat tidak

Beragam

32

Lanjutan Lampiran 3

Mie ABC

Indikator klasifikasi 5 4 3 2 1 klasifikasi

Rasa Sangat Enak Sangat tidak Enak

Harga Sangat murah Sangat Mahal

Kualitas Sangat Baik Sangat tidak baik

Ukuran Sangat Sesuai Sangat tidak sesuai

Citra Produk Sangat baik Sangat Tidak baik

Varian Rasa Sangat Beragam Sangat tidak Beragam

33

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dillahirkan di Bogor pada tanggal 19 April 1992 dari ayah Raden

Mulyamahardjo dan ibu Raden Lilis Nuraeni. Penulis adalah putri tunggal dari

keluarga R. Mulyamahardjo. Tahun 1998 Penulis lulus dari TK Kartika III-IV.

Pada tahun 2004 penulis lulus dari SD Negeri 6 Kota Batu Bogor, pada tahun

yang sama penulis memasuki Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kota bogor.

Tahun 2010 penulis lulus dai SMA Negeri 4 Bogor dan kemudian penulis lolos

masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB pada

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam kegiatan di dalam

kampus dan diluar kampus. Penulis aktif dalam bidang menyanyi baik didalam

kampus maupun diluar kampus. Penulis bergabung dalam kegiatan paduan suara

mahasiswa Agriaswara pada tahun 2010-2011.