analisis pengaruh harga jual produk terhadap...
TRANSCRIPT
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL PRODUK
TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA
PT. MEGA ELTRA (PERSERO) CABANG MEDAN
OLEH:
NAMA : EKATHERINA O.K.
NIM : 020503103
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
2008
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
2
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
Analisis Pengaruh Harga Jual Produk Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat,
dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi
level Program S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas,
benar apa adanya. Dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya
bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas.
Medan, 02 Februari 2008
Yang membuat pernyataan,
Ekatherina O. K
Nim. 020503103
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis percaya ini semua berkat mujizat Tuhan
dan kasih karuniaNya yang memampukan penulis untuk menyelesaikan setahap
demi setahap dalam proses pengerjaan skripsi.
Judul skripsi penulis adalah “Analisis Harga Jual Produk Terhadap
Profitabilitas Perusahaan pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan” yang
diajukan sebagai bahan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis sangat berterimakasih kepada orang tua penulis, Drs. Eddy
Budianto dan Indrawaty Effendy telah tidak henti-hentinya terus mendukung
penulis lewat bekerja, nasehat, desakan maupun doa demi tercapainya cita-cita
anaknya. Penulis juga bersyukur kepada pihak-pihak secara langsung maupun
tidak langsung yang telah membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini,
diantaranya adalah:
1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs. Jhon
Tafbu Ritonga, M.Ec. dan Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
2. Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara, Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si. Ak
3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, S.E.,M.Acc.,Ak. selaku Sekretaris
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
4
dosen pembimbing penulis. Terima kasih atas waktu yang disediakan,
dukungan semangat dan bimbingan yang telah Bapak berikan.
4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak. selaku Dosen Penguji I.
5. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak. selaku Dosen Penguji II.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
khususnya jurusan Akuntansi yang telah mendidik dan membagikan
ilmunya buat masa depan penulis.
7. Bapak dan Ibu pegawai di Departemen Akuntansi dan Fakultas Ekonomi
pada umumnya, khususnya untuk Bapak O.K Rafii, SE sebagai Kepala
Pustaka FE USU yang bersedia membiarkan penulis tetap berada di Perpus
meskipun jam istirahat sudah tiba.
8. Bapak Anzani sebagai kepala akuntansi di PT Mega Eltra (Persero)
Cabang Medan yang memperbolehkan penulis untuk melakukan penelitian
di perusahaan tersebut dan seluruh staf perusahaan yang terlibat dalam
proses pengambilan data penelitian. Terima kasih atas kebaikannya.
9. Bapak. Pdt. Yosep Moro Wijaya, SE dan Bapak Pdm. Robert
Tedjasukamana, Ssn. selaku bapak rohani penulis. Ci Pen Pen sebagai
kakak rohani serta seluruh fulltimer Gereja Mawar Sharon Satelit Myhome
Medan yang senantiasa selalu memberikan dukungan semangat dan doa.
Thx Andreas untuk bantuan komputer dan segala perangkatnya demi
terselenggaranya seminar proposal.
10. Anak-anak rohani Pemasa (Hepi, Stepi, Aling dan Cece), rekan se-
penilikan (Pelik, Wawin, Ko Charles, Susan, Lia), Aan, Kosy, Peda buat
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
5
perhatian dan semangatnya. Kalian menerimaku apa adanya, tidak hanya
kelebihan tetapi juga kekurangan penulis. Thx Guys.
11. Teman-teman sejawatan Akuntansi (Martin, Novie, Farida, Suria, Rico,
Donna, Eva, Deddy, Bang Jenni, Ko Hendrik, Kak Jimel) yang terus
mendukung lewat kata-kata, waktu dan tidak sungkan-sungkan
memberikan bantuan. Khusus Christian – FKG USU, thx untuk selalu setia
menyemangatiku lewat sms. Jetut, thx training SPSS nya. Kehadiran
kalian menambah warna dihidupku. Sukses untuk semuanya.
12. Terakhir untuk adek-adekku yang manis dan cakep (Epi, PinPin dan Asen)
yang selalu mengingatkanku untuk selalu fokus dan tidak patah semangat
untuk menyelesaikan ini semua. Kalian akan menjadi orang-orang yang
luarbiasa dan membanggakan orang tua. Terus semangat!!!
Semua hasil penelitian ini penulis persembahkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, My Jesus. Penulis menyadari penelitian ini jauh dari kata sempurna
yang mempunyai banyak kekuarangan. Penulis berharap agar penelitian ini dapat
berguna bagi generasi selanjutnya di kemudian hari. Semua indah pada waktuNya.
Medan, 02 Februari 2008 Penulis
Ekatherina O.K Nim.020503103
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
6
ABSTRAK
Profitabilitas adalah suatu bentuk pengukuran keuntungan yang diperoleh dari seluruh modal perusahaan yang dinilai dalam bentuk dalam aktiva. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Rasio yang rendah mencerminkan adanya kelebihan investasi dalam aktiva dalam kaitannya dengan volume penjualan, rendahnya volume penjualan dibandingkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai penjualan itu, ketidakefisienan manajemen dalam produksi, pembelian berlebihan, strategi pemasaran, dan menurunnya kondisi usaha. Sehubungan dengan volume penjualan maka harga jual suatu produk menentukan naik turunnya volume tersebut. Hal ini merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan khususnya perusahaan yang berorientasi di bidang dagang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah harga jual berhubungan signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan dan bila ada, seberapa kuat hubungan tersebut. Penelitian dilakukan terhadap PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan yang menjual beberapa produk. Objek penelitian adalah harga jual produk semen dengan periode 3 tahun dari tahun 2003 -2005 yang dibagi dalam triwulan (12 data). Penelitian diuji dengan menggunakan program SPSS versi 13 dimana harga jual semen sebagai variabel independen, sedangkan profitabilitas (ROI) perusahaan sebagai variabel dependen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa harga jual semen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan. Hasil ini dapat dilihat pada R square atau r determinasi sebesar 0,207, yang berarti hanya 20,7 % variasi dari perubahan ROI dapat dijelaskan oleh variabel-variabel perubahan harga jual. Sedangkan sisanya 79,3% dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan dan dari pengujian t-test yang menunjukan angka signifikansi (sig) harga jual berada diatas 0,05 yaitu 0,138 berarti variabel harga jual tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROI) perusahaan pada tingkat kepercayaan 95%.
Kata kunci : Harga jual, Volume Penjualan, Profitabilitas (ROI), Rasio.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
7
ABSTRACT
Profitability is an income measurement which emerged from all company capital which asses by the company’s assets. This ratio shows the ability of the company to get income/ profit. A low ratio indicate excess investment in assets related to selling volume, the low selling volume compare to any expenditure cost to reach the selling point, the inefficient management in production, excess purchase, marketing strategy, and the decreasing of business condition. Related to the selling amount, the selling price per product determines the increasing and decreasing of the selling volume. It is an important matter and company need to concern about it particularly trading company. The purpose of the research is to find out whether the selling price related significantly on the profitability rate of the company and if exist, how strong the relationship is? This research was held in PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan, which sells various products. The object of the research is the selling price of cement in three years period from 2003 to 2005 which divide into three quarterly (12 data). This research was tested by using SPSS program version 13, which the selling price as independent variable, where as a profitability (ROI) of the company as dependent variable. This result of this research shows that the selling price of cement has no significant influence on the company profitability. This research can be seen on R square or R determination for 0,207, which means only 20,7% variation from the ROI change and describe bay the change variables of selling price. Meanwhile the remainder 79,3% explain by other variables which not included in equivalency and from T-Test examination which show significant number (sig) selling price over 0,05% that is 0,138. It means that the selling piece variable not give significance influence on the profitability (ROI) of the company on the trustiness rate 95%. Keywords : Selling Price, Selling Volume, Profitability (ROI), Ratio.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
8
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………………………………………………... ii
ABSTRAK…………………………………………………………….. v
ABSTRACT…………………………………………………………… vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………... vii
DAFTAR TABEL…………………………………………………….. ix
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………..... x
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………… 1
B. Perumusan Masalah………………………………………… 6
C. Tujuan Penelitian…………………………………………… 7
D. Manfaat Penelitian………………………………………….. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan Sebagai Gambaran Kondisi Perusahaan
1. Pengertian Laporan Keuangan…………………………. 8
2. Tujuan Laporan Keuangan……………………………... 8
3. Jenis Laporan Keuangan……………………………….. 10
4. Keterbatasan Laporan Keuangan………………………. 17
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
9
B. Analisa Laporan Keuangan Menghasilkan Informasi yang
Lebih Akurat
1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan............................ 20
2. Tujuan Analisa Laporan Keuangan.................................. 21
3. Manfaat Analisa Laporan Keuangan................................ 22
4. Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan............. 25
C. Harga Jual Produk
1. Pengertian Harga Jual....................................................... 32
2. Dasar Penetapan Harga Jual............................................. 33
3. Tujuan Penetapan Harga Jual........................................... 35
4. Metode Penetapan Harga Jual.......................................... 37
D. Profitabilitas Sebagai Ukuran Kemampuan Perusahaan
Menghasilkan Laba………………………………………… 40
E. Hubungan dan Pengaruh Harga Jual Terhadap
Profitabilitas Perusahaan…………………………………… 45
F. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
1. Kerangka Konseptual………………………………….. 47
2. Hipotesis……………………………………………….. 47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………….. 48
B. Identifikasi Variabel……………………………………….. 48
C. Jenis Data…………………………………………………... 49
D. Teknik Pengumpulan Data…………………………………. 50
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
10
E. Metode Penganalisaan Data………………………………… 50
F. Jadwal dan Lokasi Penelitian……………………………….. 53
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
A. Gambaran Umum PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan 54
1. Sejarah Ringkas Perusahaan………………………… 54
2. Struktur Organisasi Perusahaan…………………….. 56
3. Aktivitas Perusahaan………………………………... 66
2. Laporan Keuangan PT. Mega Eltra (Persero) Cabang
Medan…………………………………………………… 67
3. Harga Jual pada PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan 68
4. Profitabilitas PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan 74
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Variabel Penelitian……………………………………… 79
2. Statistik Deskriptif……………………………………… 80
3. Uji Normalitas………………………………………….. 82
4. Uji Parametrik………………………………………….. 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………… 95
B. Saran……………………………………………………….. 95
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 98
LAMPIRAN
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
11
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 1.1 Data Harga Jual, Total Sales, NIAT dan
Profitabilitas (ROI) Perusahaan 04
Tabel 3.1 Pedoman Penjelasan Kekuatan Koefisien
Korelasi 51
Tabel 4.1 Harga Jual Semen PT Mega Eltra (Persero)
Cabang Medan 71
Tabel 4.2 Perhitungan ROI PT Mega Eltra (Persero)
Cabang Medan 76
Tabel 4.3 Variabel Harga Jual Semen dan ROI 80
Tabel 4.4 Descriptive Statistics 81
Tabel 4.5 Skewness and Kurtosis Test 83
Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 85
Tabel 4.7 Pedoman Penjelasan Kekuatan Koefisien
Korelasi 91
Tabel 4.8 Variables Entered/Removed 92
Tabel 4.9 Model Summary 92
Tabel 4.10 Coefficients 93
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
12
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Hubungan PM dan TATO 43
Gambar 2.2 DuPont Analysis 44
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual 47
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Mega Eltra (Persero)
Cabang Medan 59
Gambar 4.2 Grafik Harga Jual PT Mega Eltra (Persero)
Cabang Medan 72
Gambar 4.3 Grafik Perubahan ROI PT Mega Eltra (Persero)
Cabang Medan 78
Gambar 4.4 Histogram Harga Jual 86
Gambar 4.5 Histogram Profitabilitas (ROI) 87
Gambar 4.6 Grafik P-Plot Harga Jual 88
Gambar 4.7 Grafik P-Plot Profitabilitas (ROI) 89
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
13
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Lampiran 1 Hasil Output Data dari Pengelolaan SPSS
Lampiran 2 Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2003 Lampiran 3 Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2003 Lampiran 4 Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2003
Lampiran 5 Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2003 Lampiran 6 Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2003 Lampiran 7 Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2003
Lampiran 8 Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2003 Lampiran 9 Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2003 Lampiran 10 Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2003
Lampiran 11 Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
14
Desember (TW IV) 2003 Lampiran 12 Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2003 Lampiran 13 Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan Periode Desember (TWIV) 2003
Lampiran 14 Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2004 Lampiran 15 Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2004 Lampiran 16 Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2004
Lampiran 17 Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2004 Lampiran 18 Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2004 Lampiran 19 Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2004
Lampiran 20 Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2004 Lampiran 21 Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2004 Lampiran 22 Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan Periode September (TWIII) 2004
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
15
Lampiran 23 Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2004 Lampiran 24 Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2004 Lampiran 25 Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2004
Lampiran 26 Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2005 Lampiran 27 Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2005 Lampiran 28 Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2005
Lampiran 29 Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2005 Lampiran 30 Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2005 Lampiran 31 Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2005
Lampiran 32 Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2005 Lampiran 33 Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2005 Lampiran 34 Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
16
(Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2005
Lampiran 35 Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2005 Lampiran 36 Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2005 Lampiran 37 Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2005
Lampiran 38 Perhitungan Harga Jual Semen Per Zak PT Mega Eltra
(PERSERO) Cabang Medan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan adalah suatu organisasi modern yang mempunyai kegiatan
tertentu untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Tujuan perusahaan
disamping mencari laba, juga mencakup : pertumbuhan yang terus menerus,
kelangsungan hidup, kesan positif di mata publik.
Lingkungan baik di sekitar perusahaan maupun di dalam perusahaan turut
berperan serta dalam proses pencapaian tujuan tersebut, seperti contohnya :
persaingan ekonomi. Persaingan ekonomi terus menerus meningkat tanpa
memperdulikan apakah para peserta bisnis telah siap atau belum untuk
menghadapi segala resiko yang mungkin terjadi. Situasi ekonomi yang demikian
memaksa mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu
perusahaan untuk terus mengikuti perkembangan dunia bisnis dan segala
konsekuensi yang terkandung di dalamnya. Salah satu hal yang sangat perlu untuk
diketahui dalam perkembangan dunia bisnis adalah mengenai posisi keuangan
perusahaan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Kompleksnya kegiatan
suatu perusahaan menuntut agar dapat memperoleh informasi yang lengkap demi
efisiensi dan efektivitas yang akhirnya berguna dalam proses pengambilan
keputusan oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu
perusahaan, terutama bagi pihak manajemen perusahaan sebagai pihak yang
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
18
paling dekat dengan perusahaan dari sudut pandang sehari-hari, yang sekaligus
juga bertanggung jawab atas kinerja jangka panjang. Dalam memenuhi kebutuhan
tersebut, diperlukan suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaaan perusahaan. Alat bantu yang dimaksud adalah laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi dan
sepenuhnya tanggung jawab dari menajemen. Laporan keuangan berisi tentang
angka-angka yang memberikan informasi keuangan perusahaan yang
menggambarkan kondisi keuangan dalam keadaan sehat atau tidak sehat dan
sejauh mana tingkat keberhasilan dari pihak manajemen perusahaan dalam
mengelola perusahaannya.
Data perusahaan akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan
apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa
lebih lanjut sehingga dapat diperoleh informasi yang berguna dalam membuat
keputusan. Penganalisaaan lebih lanjut berarti menggali dan mengungkapkan
lebih banyak informasi yang di dalamnya. Tujuan dilakukannya analisis keuangan
yaitu untuk menentukan perkiraan dan prediksi yang paling tepat mengenai
kondisi dan kinerja di masa yang akan datang. Salah satu alat analisis yang biasa
digunakan adalah rasio keuangan, yang menghubungkan dua data keuangan
dengan jalan membagi satu data dengan data lainnya. Secara umum, metode yang
sering digunakan yaitu analisa rasio yang terbagi dalam rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio efisiensi atau aktivitas, rasio profitabilitas.
Profitabilitas perusahaan ialah perbandingan antara laba usaha dengan
modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
19
dan dinyatakan dalam persentase. Profitabilitas sering digunakan sebagai
penilaian kinerja menajemen dalam mengukur efisiensi penggunaan modal dalam
suatu perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga semakin tinggi tingkat
efisiensi dan efektivitas pada akhirnya akan membawa perusahaan pada
pencapaian profitabilitas yang tinggi. Masalah Profitabilitas lebih penting
daripada masalah laba, karena laba yang besar belum merupakan ukuran bahwa
perusahaan dapat bekerja efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dari cara
perusahaan menghasilkan laba dengan kekayaan atau modal yang dimiliki, baik
modal asing maupun modal sendiri (equity). Sehingga yang harus diperhatikan
perusahaan ialah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi
juga usaha untuk mempertinggi profitabilitasnya.
Salah satu cara yang paling umum digunakan yaitu dengan meningkatkan
penjualan. Penjualan dapat ditingkatkan dengan dua cara yaitu dengan
meningkatkan harga jual atau meningkatkan volume penjualan. Banyaknya
volume penjualan berhubungan dengan penetapan harga jual yang merupakan
kebijaksanaan perusahaan.
Penetapan harga jual yang dihasilkan oleh para produsen mempunyai
beberapa tujuan yaitu : mendapatkan laba maksimal, mendapatkan pengembalian
investasi, mencegah atau mengurangi persaingan, mempertahankan atau
memperbaiki market share.
PT Mega Eltra (Persero) yang terletak di Jl. Komplek Mutatuli Indah
Block AA no. 52 Medan ini merupakan perusahaan dagang yang bergerak dalam
bidang eksport – import, kontraktor, distributor bahan-bahan kimia, cat, semen,
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
20
dan pupuk. Dilihat dari aktivitas perusahaan, PT Mega Eltra (Persero) cabang
Medan lebih banyak terfokus pada bidang distributor semen, yang akan menjadi
objek penelitian peneliti. Aktivitas perusahaan ini merupakan hasil keputusan dari
manajemen. Pengaruh keputusan operasi manajemen terhadap kinerja perusahaan
tertuang dalam laporan laba rugi. Sedangkan mengenai efisiensi penggunaan
sumber daya perusahaan dilihat dalam neraca perusahaan.
Berikut ini adalah data harga jual dalam kaitannya dengan penjualan dan
profitabilitas PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan yang terdapat pada tabel
1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data harga jual, Total sales, NIAT dan Profitabilitas (ROI) Perusahaan
Periode Harga Jual (Rp/zak)
Total Sales Semen (Rp) NIAT ROI (%)
Tahun 2003 18.779,18 11.046.742.545 1.050.694.730 16,296%
Tahun 2004 20.835,47 21.157.758.230 1.215.671.920 12,549%
Tahun 2005 25.317,59 36.344.235.393 2.641.032.037 12,816%
Sumber : Hasil Olahan, 2007 Dari data diatas, kita dapat melihat ketidakstabilan profitabilitas (ROI)
yang dicapai perusahaan dalam waktu 3 tahun. Dimana dari tahun 2003 ke tahun
2004 profitabilitas mengalami penurunan (16,296% ke 12,549%), sedangkan
pada tahun 2005 kembali meningkat (12,549% ke 12,816%) walaupun jumlahnya
sedikit dibandingkan dengan profitabilitas yang pernah dicapai pada tahun 2003.
Perubahan yang tidak stabil ini tentunya sangat tidak diharapkan oleh perusahaan
karena profitabilitas sangat penting untuk perkembangan perusahaan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
21
Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu usaha untuk meningkatkan
profitabilitas yaitu dengan meningkatkan pernjualan yang merupakan kegiatan
utama dari PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan sebagai perusahaan dagang
yang akhirnya berdampak dengan peningkatan laba bersih. Tinggi rendahnya
penjualan semen banyak dipengaruhi oleh harga jual semen sebagai produk utama
dari perusahaan tersebut. Namun bila kita lihat dari data diatas, ketika harga jual
meningkat yang berdampak pada penjualan yang juga meningkat serta
peningkatan laba tetapi malah sebaliknya tidak terjadi demikian dengan
profitabilitas. Ini bisa dilihat di tahun 2004, profitabilitas mengalami penurunan
dan di tahun 2005, meskipun penjualan dan laba meningkat banyak tetapi
profitabilitas perusahaan hanya mengalami kenaikan sedikit saja.
Oleh karena itu, sorotan penelitian ini difokuskan pada harga jual
perusahaan dalam kaitannya dengan profitabilitas perusahaan. Sebagaimana
diketahui, profitabilitas sangat penting dalam memprediksi perkembangan
perusahaan ke depan dan penetapan harga jual produk merupakan keputusan
penting perusahaan dalam menargetkan laba yang diinginkan sehubungan dengan
profitabilitas perusahaan. Hubungan antara kedua hal tersebut menarik untuk
dikaji lebih jauh agar dapat diperoleh jawaban secara teoritis dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh harga
jual produk tehadap profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu, peneliti akan
membahasnya dalam skripsi yang diberi judul : “Analisis Pengaruh Harga Jual
Produk Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada PT Mega Eltra (Persero)
Cabang Medan.”
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
22
B. Perumusan Masalah
Memperhatikan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
5. Apakah harga jual produk berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
perusahaan pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan?
6. Seberapa kuat pengaruh harga jual terhadap profitabilitas perusahaan pada
PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan?
Batasan Operasional Penelitian
Batasan Operasional Penelitian ini adalah:
1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan dagang - PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan yang bergerak dalam bidang distributor semen
(semen Padang), pupuk (PUSRI), peralatan teknik (cat sigma) dan agro
kimia serta di bidang jasa kontruksi.
2. Data yang diteliti berupa laporan laba rugi dan neraca perusahaan tersebut
periode 2003 s/d 2005.
3. Faktor yang mempengaruhi perubahan profitabilitas dibatasi pada satu
variabel yaitu: harga jual produk.
4. Harga jual produk yang digunakan adalah harga jual semen sesuai
periodenya yaitu per triwulan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
23
5. Profitabilitas yang digunakan adalah hasil olahan perhitungan peneliti
sesuai periodenya dan laba yang digunakan dalam perhitungan merupakan
laba bersih (net income after tax = NIAT).
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah harga jual produk berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang
Medan.
2. Untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh harga jual produk terhadap
profitabilitas perusahaan pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan.
D. Manfaat penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam memperdalam pengetahuan
peneliti mengenai penetapan harga jual produk dan kaitannya dalam rasio
keuangan yang merupakan alat dalam menganalisis laporan keuangan dan
ukuran keberhasilan manajemen dalam mengelola usahanya.
2. Bagi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan, khususnya untuk pihak
manajemen. Penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan atau masukan
kepada bagian-bagian terkait di perusahaan khususnya meningkatkan
profitabilitas dalam kaitannya dengan melakukan kebijakan harga jual
produk.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
24
3. Bagi pihak – pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai bahan bacaan dan bahan referensi untuk penelitian – penelitian
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan Sebagai Gambaran Kondisi Perusahaan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan tujuan (hasil akhir) dari akuntansi, yang
mana sebagai ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama
tutup buku yang bersangkutan. Informasi akuntansi sebagaimana tersaji di dalam
laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan perusahaan memberikan gambaran
mengenai kondisi keuangan pada saat tertentu, prestasi operasi dalam suatu
rentang waktu, serta informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan
perusahaan yang bersangkutan.
Ditinjau dari sudut pandang pihak internal perusahaan (manajer, pemilik
perusahaan, karyawan), laporan keuangan merupakan media bagi mereka untuk
mengkomunikasikan performance (kinerja) keuangan perusahaan yang
dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan , sedangkan bila laporan
keuangan ditinjau dari sudut pandang pemakai (investor, kreditor, pemasok),
maka informasi akuntansi diharapkan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan yang rasional dalam praktek bisnis yang sehat.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
25
2. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan
(2007 : 4) menyebutkan bahwa “Tujuan laporan Keuangan adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.”
Laporan keuangan yang telah disusun dapat digunakan untuk mengetahui
bagaimana kinerja suatu perusahaan dimana laporan keuangan menyajikan
informasi yang penting mengenai suatu perusahaan secara periodik seperti dalam
bulanan, triwulan atau tahunan.
Menurut Ashari dan Darsono (2005, 12-13) mengungkapkan informasi
yang terkandung dalam laporan keuangan menyangkut:
1. Posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu, yaitu keadaaan pada tanggal tertentu mengenai kekayaan dan sumber kekayaan perusahaan.
2. Kinerja perusahaan selama periode tertentu, yaitu besarnya aktivitas dan biaya untuk menjalankan aktivitas serta hasil (laba/rugi) dari aktivitas selama periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan.
3. Perubahan posisi keuangan selama periode tertentu, yaitu perubahan kekayaan dan sumber kekayaan selama periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan.
4. Perputaran kas selama periode tertentu, yaitu menyangkut aliran kas masuk dan keluar perushaaan selama periode tertentu.
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia mengenai tujuan laporan keuangan
yaitu:
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
26
perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
3. Jenis Laporan Keuangan
Menurut PSAK no. 1, ada 5 macam laporan keuangan yang diakui, yaitu
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan
atas laporan kauangan. Dalam penelitian ini, laporan keuangan yang akan dibahas
hanyalah neraca dan laporan laba rugi karena jenis laporan keuangan ini yang
sesuai dan diperlukan dalam penelitian yang akan dilakukan. Laporan Neraca
menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu,
sedangkan Perhitungan Laba Rugi menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba
maupun rugi yang diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu.
Elemen ataupun isi dari kedua jenis laporan keuangan tersebut, yaitu:
a. Neraca
Neraca dapat disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Neraca
adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan
posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya pada tahun tutup buku
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
27
dan sisanya pada akhir tahun fiskal atau tahun kalender. Laporan ini bisa disusun
setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.
Istilah lain yang dipakai untuk menunjukkan neraca yaitu Balance Sheet.
Informasi yang terkandung dalam neraca mampu memberikan informasi tentang
dua hal, yaitu : (1) Likuiditas dan (2) fleksibelitas financial perusahaan, yang
dapat dipakai sebagai dasar untuk membuat estimasi (prediksi) terhadap
keadaaan-keadaaan (financial) di masa yang akan datang.
Adapun unsur-unsur/ pos-pos yang terdapat dalam neraca, yaitu:
1. Asset (Harta, Aktiva)
Asset merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang berasal dari
transaksi maupun peristiwa di masa lalu. Asset juga sekaligus merupakan harta
yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan misalnya
kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak berwujud, dan lain-lain. Posisi
asset ini dalam neraca lazimnya ditempatkan di sebelah kiri aktiva.
Accounting Principle Board (APB) Statement (1970:132) mengartikan
asset sebagai “Kekayaan ekonomi perusahaaan, termasuk di dalamnya
pembebanan yang ditunda, yang dinilai dan diakui sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.” Sedangkan menurut Financial Accounting Standard
Board (FASB) mendefenisikan asset adalah “Kemungkinan keuntungan
ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang akan datang oleh lembaga
tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang sudah berlalu.”
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
28
Dari uraian defenisi-defenisi diatas, dapat diketahui bahwa sesuatu
dianggap sebagai asset jika di masa yang akan datang dapat diharapkan
memberikan net cash inflow yang positif kepada perusahaan.
Adapun asset atau aktiva ini dapat dibedakan dalam beberapa golongan
seperti : aktiva lancar yang mencakup kas, piutang usaha, persediaan barang,
beban dibayar dimuka, dan lain-lain ; investasi ; aktiva tetap berwujud
mencakup bangunan, tanah, kendaraan, mesin, dan lain-lain ; aktiva tidak
berwujud mencakup hak paten, hak cipta, dll serta aktiva lain-lain yang tidak
bisa digolongkan dalam katagori aktiva diatas.
2. Liabilities (Kewajiban/Hutang)
Hutang merupakan kewajiban yang dimiliki perusahaan untuk
menyerahkan uang, barang, maupun jasa kepada pihak lain sebagai akibat dari
peristiwa maupun transaksi di masa lalu.
APB Statement (1970 : 134) menyatakan bahwa “Kewajiban ekonomis
dari suatu peruhasaan yang diakui dan dinilai sesuai prinsip akuntansi.
Kewajiban di sini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan
merupakan utang atau kewajiban.” Kewajiban dinilai sebesar kejadian dalam
transaksi, biasanya jumlah yang akan dibayar di masa yang akan datang
didiskontokan (dinilai berdasarkan present value untuk yang jangka panjang),
sejumlah nilai pertukaran, sejumlah nilai nominal. Sedangkan FASB (1990)
memberikan defenisi kewajiban sebagai “Kemungkinan pengorbanan
kekayaan ekonomis di masa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban
perusahaan sekarang untuk memberikan harta atau memberikan jasa kepada
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
29
pihak lain di masa yang akan datang sebagai akibat suatu transaksi atau
kejadian yang sudah terjadi.”
Kewajiban ini dapat dikatagorikan menjadi tiga macam yaitu: (1)
kewajiban lancar (jangka pendek) seperti utang dagang, (2) kewajiban jangka
panjang seperti wesel bayar, (3) kewajiban lain-lain.
3. Owners’ Equity (Modal Pemilik)
Equity adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity)
setelah dikurangi kewajibannya. Dalam perusahaan Equity adalah modal
pemilik. Sedangkan dalam perusahaan perseroan, modal dalam bentuk saham
harus dibedakan dengan : (1) Retained Earnings (laba ditahan) seperti laba
tahunan, penyesuaian atau koreksi tahun sebelumnya dan deviden, (2)
Contributed Capital ( modal setor) seperti agio saham, modal donasi, treasury
stock.
Transaksi modal dapat dibagi dua yaitu:
a. Transaksi modal, menyangkut transaksi langsung dari pemilik dengan
perusahaan misalnya pembayaran dan pengambilan modal.
b. Transaksi yang berkaitan dengan laba, menyangkut transaksi yang
berkaitan dengan laba misalnya transaksi laba/rugi, koreksi tahun lalu,
dan sebagainya.
Adapun beberapa bentuk penyajian Neraca sebagai berikut:
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
30
1. Bentuk Neraca Staffel atau Report Form
Neraca ini dilaporkan satu halaman vertikal. Di sebelah atas dicantumkan
total aktiva dan di bawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.
2. Bentuk kedua Neraca Skontro atau Account Form
Di sini aktiva disajikan di sebelah kiri (di Inggris di sebelah kanan) dan
kewajiban dan modal ditempatkan di sebelah kanan sehingga penyajiannya
sebelah menyebelah.
3. Bentuk yang menyajikan posisi keuangan atau Financial Position Form
Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk
sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk
ini pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi utang lancar dan
hasil pengurangannya diketahui Modal Kerja. Modal kerja ditambah aktiva
tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang maka
akan diperoleh modal pemilik.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang menggambarkan jumlah hasil,
biaya dan laba maupun rugi yang diperoleh perusahaan pada suatu periode
tertentu. Dengan membandingkan penghasilan dengan biaya selama jangka waktu
tertentu maka akan diketahui besarnya laba atau rugi untuk periode waktu
tertentu. Menurut APB Statement (1970) mengartikan Laba/Rugi sebagai
“Kelebihan/defisit penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi.” Jadi
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
31
laporan laba rugi menggambarkan aktivitas operasi perusahaan selama periode
tertentu.
Laporan laba rugi melaporkan profitabilitas organisasi bisnis selama
periode waktu tertentu. Laporan laba rugi menunjukkan perubahan-perubahan
dalam ekuitas pemilik yang berkaitan dnegan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Tujuan penyusunan laporan laba rugi adalah untuk mengukur kemampuan dan
perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya sehubungan dengan
dilakukannya kegiatan perusahaan.
Unsur-unsur/ pos-pos yang terkandung dalam laporan laba rugi yaitu:
1. Operating Revenue atau Sales (Penghasilan)
Ada beberapa defenisi yang dikutip oleh Harahap (1998 : 113) sehubungan
dengan hasil/revenue, yaitu:
a. Committee on Terminology mendefenisikan revenue sebagai hasil dari
penjualan barang atau pemberian jasa yang dibebankan kepada
langganan, atau mereka yang menerima jasa.
b. APB mendefenisikan revenue sebagai kenaikan gross di dalam asset
dan penurunan gross dalam kewajiban yang dinilai berdasarkan prinsip
akuntansi yang berasal dari kegiatan mencari laba.
c. FASB mendefinisikan revenue sebagai arus masuk atau peningkatan
nilai asset dari suatu entitiy atau penyelesaian kewajiban dari entity
atau gabungan keduanya selama periode tertentu yang berasal dari
penyerahan/produksi barang, pemberian jasa atas pelaksanaan kegiatan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
32
lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang
berjalan.
Dapat disimpulkan, karakteristik dari penghasilan / pendapatan adalah (1)
pendapatan itu muncul dari kegiatan-kegiatan pokok perusahaan dalam
mencari laba dan (2) pendapatan itu sifatnya berulang-ulang atau
berkesinambungan. Contoh: pendapatan penjualan barang dagangan,
pendapatan jasa, dan lain- lain.
2. Expense (Biaya)
Adapun beberapa defenisi yang dikutip oleh Harahap (1998:114)
sehubungan dengan expense / biaya, yaitu:
a. Committee on terminology menyatakan biaya adalah semua biaya
yang telah dikenakan dan dapat dikurangkan pada penghasilan.
b. APB mendefenisikan biaya sebagai penurunan gross dalam asset atau
kenaikan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut
prinsip akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan mencari
laba yang dilakukan perusahaan.
c. FASB mendefenisikan expense sebagai arus keluar aktiva, penggunaan
aktiva atau munculnya kewajiban atau kombinasi keduanya selama
suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang, pembuatan
barang, pembebanan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang
merupakan kegiatan utama perusahaan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
33
Contoh biaya yaitu biaya pokok penjualan, biaya operasi, biaya karyawan,
biaya penyusutan peralatan, dan lain-lain.
Suatu perusahaan dikatakan memperoleh laba bila penerimaan
perusahaan dalam satu periode tertentu (penghasilan) lebih besar daripada
biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dalam satu periode tertentu
(biaya/beban). Sebaliknya suatu perusahaan dikatakan mengalami kerugian
bila biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam satu periode tertentu
lebih besar daripada penerimaan perusahaan dalam satu periode tertentu.
Bentuk-bentuk laporan laba rugi yang biasa disajikan ada dua macam yaitu:
1. Bentuk rekening (account form) dimana biaya-biaya dan kerugian
ditempatkan di sebelah kiri sedangkan pos penghasilan ditempatkan di
sebelah kanan.
2. Bentuk laporan (report form) dimana penghasilan dan biaya biasanya
disusun secara vertikal. Bentuk laporan ini dapat dibagi lagi menjadi dua
bentuk penyusunan, yaitu:
a. Bentuk single step
b. Bentuk multiple step
4. Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk memberikan gambaran
mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan, menunjukkan peningkatan maupun
penurunan yang terjadi dari aktivitas perusahaan pada periode tertentu. Pada
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
34
dasarnya, laporan keuangan bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai
suatu perusahaan kepada pihak yang berkaitan. Dari manfaat yang dimiliki
tersebut, laporan keuangan juga tidak terlepas dari keterbatasan yang dimilikinya.
Keterbatasan-keterbatasan tersebut, yaitu:
a. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan
interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya
sementara) dan bukan merupakan laporan yang bersifat final. Karena itu
semua jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan
keuangan tidak menunjukkan nilai likuidasi atau realisasi (tidak sesuai
dengan nilai-nilai dan kondisi-kondisi ekonomi saat itu). Hal ini
disebabkan karena banyaknya estimasi-estimasi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan secara periodik tersebut dan pencatatan
aktiva-aktiva sesuai dengan harga perolehannya tanpa memperhitungkan
perubahan-perubahan harga yang terjadi setelah aktiva tersebut dicatat.
b. Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai dan
bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja
misalnya untuk pihak Bank, Investor dan Pajak.
c. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya
bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan
standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. Seperti halnya
dalam pencatatan nilai aktiva. Laporan keuangan dibuat dengan konsep
going concern atau anggapan bahwa perusahaan akan berjalan terus
sehingga aktiva tetap dinilai berdasarkan nilai-nilai historis atau harga
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
35
perolehannya (cost equisition) dan pengurangannya dilakukan terhadap
aktiva tetap tersebut sebesar akumulasi depresiasinya. Karena itu angka
yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku
(book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun
nilai gantinya.
d. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi
keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu,
dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun dari
waktu ke waktu berikutnya, dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya, sehingga mengakibatkan kenaikan volume penjualan yang
dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan
unita yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya
harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat
harga-harga. Karena hal tersebut, bila suatu analisa dengan
memperbandingkan data tersebut beberapa tahun tanpa membuat
penyesuaian terhadap perubahan tingkat harga akan diperoleh kesimpulan
yang keliru (misleading). Untuk menghitung perkembangan sebenarnya
yang dicapai harus diperhatikan perubahan daya beli uang tersebut atau
dengan kata lain harus dikliminasi pengaruh kenaikan harga tersebut.
e. Laporan keuangan adalah akumulasi dari kejadian-kejadian atau
transaksi-transaksi perusahaan yang dapat dinyatakan (dikuantifikasikan)
dengan satuan uang. Akibatnya laporan keuangan tidak dapat
mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
36
keadaan keuangan perusahaan yang tidak dapat dinyatakan dengan satuan
uang, misalnya reputasi dan prestasi perusahaan, adanya beberapa pesanan
yang tidak dapat dipenuhi atau adanya kontrak-kontrak pembelian maupun
penjualan yang telah disetujui, kemampuan serta integritas manajernya dan
sebagainya. Hal ini dapat membuat pihak-pihak yang membaca laporan
keuangan tersebut tidak akan mengetahui kondisi-kondisi diatas.
B. Analisa Laporan Keuangan Menghasilkan Informasi yang Lebih Akurat
1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan
Adanya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh laporan keuangan
seperti bahwa secara umum laporan keuangan menggambarkan pengaruh
keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan
informasi non keuangan menyebabkan laporan keuangan tidak menyediakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Dengan adanya masalah diatas, maka sangat dibutuhkan peran analisa
laporan keuangan. Dengan melakukan analisa laporan keuangan maka informasi
yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam.
Hubungan satu pos dengan pos lain akan dapat menjadi indikator tentang posisi
dan prestasi keuangan perusahaan serta menunjukkan bukti kebenaran
penyusunan laporan keuangan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
37
Analisa laporan keuangan itu sendiri berarti proses penilaian yang
memiliki tujuan untuk mengevaluasi posisi keuangan dan hasil-hasil operasi di
masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Harahap (1998 : 190),
memberi arti analisa laporan keuangan sebagai berikut:
“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”
2. Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Kegiatan analisa laporan keuangan berfungsi untuk mengkonversikan data
yang berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya menjadi informasi yang lebih
berguna, lebih mendalam, dan lebih tajam, dengan teknik tertentu sehingga dapat
menambah informasi dalam laporan keuangan tersebut.
Hasil analisa laporan keuangan akan memperkuat keyakinan kita pada
informasi yang ada karena bisa memberikan informasi berupa:
a. Kesalahan proses akuntansi seperti kesalahan pencatatan, kesalahan
pembukuan, kesalahan jumlah, kesalahan perkiraan, kesalahan posting,
kesalahan jurnal.
b. Kesalahan lain yang disengaja. Misalnya tidak mencatat, pencatatan harga
yang tidak wajar, menghilangkan data, dll.
Adapun tujuan dari analisa laporan keuangan menurut Harahap (1998 :
197) yaitu:
a. Screening
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
38
Analisa dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger.
b. Forcasting Analisa digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan
di masa yang akan datang. c. Diagnosis Analisa dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-
masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain.
d. Evaluation Analisa dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional,
efisiensi, dan lain-lain.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa analisa laporan keuangan
dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.
Dengan kata lain, apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan
tujuan analisa laporan keuangan juga antara lain:
1. Dapat menilai prestasi perusahaan.
2. Dapat memproyeksikan keuangan perusahaan.
3. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari
aspek waktu tertentu :
a. Posisi keuangan (Asset, Kewajiban dan Modal)
b. Hasil usaha perusahaan (Pendapatan dan Biaya)
c. Likuiditas
d. Solvabilitas
e. Aktivitas
f. Rentabilitas dan Profitabilitas
g. Indikator Pasar Modal
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
39
4. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu dan memprediksi potensi
apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.
5. Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana dan besarnya laba.
3. Manfaat Analisa Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan
kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil
usaha dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak. Dengan
mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan, maka dapat diketahui
kearah mana perkembangan perusahaan tersebut.
Dalam menganalisis laporan keuangan, masing-masing pihak mempunyai
kepentingan sendiri-sendiri. Perbedaan kepentingan akan membawa perbedaan
dalam menganalisis laporan keuangan dan menghasilkan manfaat yang berbeda
juga. Dengan kata lain, penafsiran atas hasil analisis laporan keuangan suatu
perusahaan akan tergantung pada kedudukan dan kepentingan masing-masing
pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil analisa laporan keuangan yaitu :
a. Bagi manajer atau pimpinan perusahaan. Dengan menganalisa laporan
keuangan maka akan diketahui posisi keuangan perusahaannya periode
yang baru selesai dilalui, sehingga dapat menyusun rencana kerja yang
lebih baik pada periode yang akan datang, dapat memberikan masukan
pada manajer untuk memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan
sistem kebijakan strategi-strategi yang tepat. Hal penting yang biasanya
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
40
dilihat oleh pihak manajemen adalah laba yang dicapai cukup tinggi, cara
kerja yang efisien, aktiva dalam kondisi aman dan terjaga baik, struktur
permodalan sehat dan bahwa perusahaan mempunyai rencana yang baik
mengenai hari depan baik di bidang keuangan maupun di bidang operasi.
b. Bagi investor. Informasi yang diperoleh dapat membantu pihak investor
untuk menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual saham.
Informasi tersebut juga membantu pemegang saham untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
c. Bagi karyawan. Mereka tertarik mengenai stabilitas dan profitabilitas
perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan
mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan jasa,
manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
d. Bagi pemberi pinjaman. Mereka tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta
bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
e. Bagi pemasok dan kreditur usaha lainnya, membantu mereka untuk
memutuskan apakah jumlah terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
Mereka berkepentingan terhadap keamanan kredit yang telah diberikan
kepada perusahaan. Untuk kredit jangka panjang, analisis laporan
keuangan terutama diperlukan untuk jaminan investasinya, prospek
keuntungan di masa mendatang dan perkembangan perusahaan
selanjutnya.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
41
f. Bagi pelanggan. Mereka berkepentingan mengetahui informasi yang
berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka
terlibat dalam perjanjian jangka panjang perdagangan atau tergantung pada
perusahaan.
g. Bagi pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah yang dimaksud adalah
aparatur negara dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya
yang berkepentingan dengan aktivitas perusahaan dalam menetapkan
kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan
nasional dan statistik lainnya.
h. Bagi masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam
berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti
pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan
dan perlindungan pada penanam modal domestik. Analisia laporan
keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi
kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran
perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
4. Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan
Jika analisa laporan keuangan merupakan upaya mencari hubungan antara
berbagai pos yang ada dalam laporan keuangan, maka dalam kegiatan ini perlu
diketahui tekinik dan metodenya. Teknik merupakan cara bagaimana
dilakukannya analisa. Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan
dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
42
diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila
diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan
tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya, misalnya
diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau dengan laporan
keuangan perusahaan lainnya. Tujuannya untuk menyerhanakan data yang
digunakan agar menjadi lebih mudah dimengerti.
Ada beberapa metode dan teknik yang dapat digunakan dalam
menganalisa laporan keuangan seperti berikut ini:
1. Analisa perbandingan laporan keuangan (Metode Komparatif)
Metode dan teknik analisa dengan cara membandingkan satu pos dengan
pos lainnya atau membandingkan laporan keuangan untuk dua periode
atau lebih, untuk mengetahui perbedaan/ perubahan, besaran, maupun
hubungannya dengan ditunjukannya:
a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
c. Kenaikan atau penurunan dalam persentase
d. Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio
e. Persentase dari total
Melalui informasi diatas, dapat diketahui perubahan mana yang
memerlukan perhatian lebih.
2. Tendensi posisi (Trend analysis)
Suatu metode atau teknik analisa untuk menggambarkan situasi
perusahaan pada waktu tertentu dan dari gambaran tersebut dapat
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
43
diketahui apakah tendensi tetap, naik atau bahkan turun dan dapat
dibayangkan kecenderungan (trend) situasi perusahaan di masa yang akan
datang melalui gerakan yang terjadi pada masa lalu sampai masa kini.
Trend analisa ini biasanya dibuat melalui bentuk grafik.
3. Laporan dengan presentase per komponen (Commom size statement)
Metode analisa ini merupakan metode analisa yang menyajikan laporan
keuangan dalam bentuk persentase. Contohnya: untuk mengetahui
presentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya,
juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi biaya yang
terjadi bila dihubungan dengan total penjualannya atau penjualan untuk
laba rugi. Biasanya laporan dibuat secara vertikal.
4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja
Suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal
kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam
periode tertentu.
5. Analisa sumber dan pengunaan kas (Cash Flow Statement Analysis)
Suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas
atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama
periode tertentu.
6. Analisa rasio keuangan
Suatu metode analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari
pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau
kombinasi dari kedua laporan tersebut.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
44
7. Analisa perubahan laba kotor (Gross Profit Analysis)
Analisa ini menggunakan data Penjualan, Biaya Variabel (Harga pokok
produksi), dan Laba Kotor. Melalui analisa ini, dapat diketahui hubungan
antara laba kotor, harga pokok penjualan, dan penjualan serta sebab-sebab
perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain
atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan/
dianggarkan untuk periode tersebut. Hubungan tersebut biasanya
ditetapkan dalam bentuk persentase.
8. Analisa Break Even
Analisa ini sering digunakan dalam perencanaan keuangan dan juga dalam
analisa laporan keuangan.
Dalam analisa laporan keuangan, melalui rumus ini dapat diketahui :
a. Hubungan atara penjualan, biaya dan laba
b. Untuk mengetahui struktur biaya tetap dan biaya variabel
c. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan memberikan margin
untuk menutupi biaya tetap
d. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menekan biaya
dan batas di mana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi.
e. Untuk mengetahui tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai
tingkat penjualan
9. Teknik analisa lain, seperti :
Bond Rating
Bankruptcy model
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
45
Take off prediction model
Take Over Model
Dupont Analysis
Dari beberapa teknik dan metode diatas, ada dua macam metode analisa
sederhana yang biasa digunakan dalam menganalisa laporan keuangan, yaitu:
a. Analisa Horizontal
Metode ini dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan
perusahaan selama beberapa periode. Analisa horizontal adalah analisa
dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan dari beberapa
periode yang berbeda untuk melihat perubahan-perubahan kekayaan
perusahaan, modal kerja netto dan kas perusahaan. Dari analisa ini,
disamping diketahui perkembangan perusahaan dari periode satu ke
periode lainnya, juga dapat diketahui asal (sumber) dan penggunaan dana
perusahaan. Analisa horizontal dapat digunakan untuk laporan neraca,
laporan laba rugi, laporan ekuitas pemiik dan laporan arus kas.
b. Analisa Vertikal
Metode analisa vertikal ini berbeda dengan analisa horizontal. Perbedaan
tersebut terletak pada cara memperbandingkannya. Teknik analisa
dilakukan dengan penyerhanaan angka-angka yang terdapat di dalam
laporan keuangan, kemudian diadakan perbandingan pos-pos yang
terdapat dalam satu laporan keuangan terhadap suatu pos tertentu yang
terdapat dalam laporan keuangan itu sendiri. Pos-pos yang digunakan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
46
sebagai dasar perbandingan disebut base amount. Dalam analisa vertikal
terhadap neraca, biasanya yang menjadi base amount adalah total assets
atau total kewajiban dan ekuitas. Sedangkan dalam analisa vertikal
terhadap laba rugi, biasanya yang menjadi base amount adalah total
pendapatan atau penjualan. melalui analisa ini, dapat diketahui keadaan
keuangan atau hasil operasi perusahaan pada periode tertentu.
Metode maupun teknik apapun yang digunakan dalam menganalisa
laporan keuangan bukanlah suatu masalah, karena hal itu merupakan langkah awal
yang dilakukan guna membuat data menjadi lebih dimengerti yang dapat
membantu dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu metode atau cara
yang paling umum digunakan dalam menganalisa laporan keuangan juga yang
merupakan pilihan dalam penelitian ini adalah analisa rasio keuangan.
Rasio laporan keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu
dengan pos lain yang memiliki hubungan yang signifikan (berarti). Misalnya
antara pos penjualan dengan biaya penjualan memiliki hubungan signifikan.
Analisa rasio keuangan merupakan instrumen analisa kinerja perusahaan yang
ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan perusahaan
yang bersangkutan. Dengan analisa rasio keuangan, dapat diketahui kekuatan dan
kelemahan perusahaan di bidang keuangan karena mengungkapkan posisi, kondisi
keuangan, maupun kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu. Analisa rasio
keuangan dapat juga dipakai sebagai sistem peringatan awal (early warning
system) terhadap kemunduran kondisi keuangan perusahaan yang mengakibatkan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
47
tidak akan memberikan kepastian going concern perusahaan serta sebagai alat
prediksi kinerja ekonomis di masa depan dengan kata lain sebagai informasi
akuntansi.
Ada beberapa macam jenis/ bagian dari analisa rasio keuangan seperti:
Harahap (1998:219) membagi rasio keuangan menjadi 6 jenis yaitu:
1. Rasio Likuiditas Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio Solvabilitas Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kwajiban apabila perusahaan dilikuidasi.
3. Rasio Rentabilitas/ Profitabilitas Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan laba melalui seluruh kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, dsb.
4. Rasio Leverage Rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan
terhadap modal ataupun asset. 5. Rasio Aktivitas
Rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian atau kegiatan lainnya.
6. Rasio Pertumbuhan Rasio yang menggambarkan presentase kenaikan penjualan tahun ini
dibanding dengan tahun lalu. Semakin tinggi persentasenya berarti semakin baik keadaannya.
7. Penilaian Pasar Rasio ini merupakan rasio yang khusus digunakan di pasar modal
yang menggambarkan situasi perusahaan di pasar modal. 8. Rasio produktivitas
Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai.
Sedangkan Bambang Rianto (2001:254) menggolongkan rasio keuangan menjadi
dua yaitu:
1. Penggolongan berdasarkan sumber data keuangan untuk analisa rasio, antara lain:
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
48
a. Rasio-rasio neraca b. Rasio-rasio laporan laba rugi c. Rasio-rasio antar laporan
2. Penggolongan berdasarkan tujuan analisa rasio, antara lain: a. Rasio Likuiditas b. Rasio Leverage c. Rasio Aktivitas d. Rasio Profitabilitas
C. HARGA JUAL PRODUK
Produk dalam istilah marketing adalah bentuk fisik barang yang
ditawarkan dengan seperangkat citra (image) dan jasa (service) yang digunakan
untuk memuaskan kebutuhan.
Berdasarkan proses pembelian dan penggunaannya, biasanya pemasar
membagi produk konsumen dan produk industri. Produk konsumen ialah barang
atau jasa yang dibuat untuk keperluan rumah tangga atau individual sedangkan
produk industri ialah barang atau jasa yang digunakan oleh perusahaan untuk
memproduksi barang atau jasa lain, atau dibutuhkan untuk kegiatan operasional
perusahaan tersebut.
Permasalahannya tidak hanya sampai pada bagaimana menghasilkan
produk yang sesuai dengan keinginan pasar tetapi juga bagaimana menentukan
harga produk tersebut sehingga produk tersebut dinilai layak untuk dimiliki.
1. Pengertian Harga
Harga ialah nilai tukar suatu produk yang dinyatakan dalam satuan
moneter atau uang. Harga suatu produk merupakan faktor penentu permintaan
pasar pada suatu barang atau produk. Harga berpengaruh terhadap posisi
kompetisi perusahaan dan pangsa pasarnya yang disebabkan karena harga
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
49
menentukan pendapatan perusahaan dan laba bersih, jalan masuknya uang ke
perusahaan, juga berhubungan dengan kualitas produk tersebut. Konsumen
memandang harga sebagai indikator kualitas produk, terutama jika mereka harus
mengambil keputusan membeli dengan informasi yang tidak lengkap. Harga yang
ditetapkan terlalu tinggi, bisa jadi produk tersebut tidak dibeli yang berdampak
pada kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Sebaliknya harga
yang terlalu rendah, perusahaan akan kesulitan untuk menutup biaya yang telah
dikeluarkan. Harga sangat berperan penting dalam proses pembuatan keputusan
pembelian seorang konsumen dan juga penting dalam memproyeksi keuntungan
yang akan didapat bagi pihak penjual. Oleh karena itu, harga produk tidak boleh
begitu saja ditetapkan, namun harus ditetapkan secara hati-hati dan memerlukan
suatu strategi tertentu. Memilih strategi penentuan harga dengan tepat amat
penting dilakukan perusahaan.
2. Dasar Penetapan Harga
Penetapan harga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor internal
maupun faktor eksternal. Masing-masing faktor memiliki beberapa bagian. Yaitu :
a. Faktor Internal yang mempengaruhi penetapan harga, meliputi:
1. Tujuan Pemasaran
Sebelum menetapkan harga, perusahaan telah memilih pasar sasarannya
dengan menentukan posisi dan strategi bauran pemasarannya dengan
cermat sehingga strategi yang ditetapkan akan lebih efektif. Contohnya
untuk pangsa pasar yang berpenghasilan tinggi maka juga harus
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
50
menetapkan harga tinggi yang kompetitif. Kotler (1997:341) mengatakan
semakin jelas perusahaan menetapkan sasarannya atau tujuannya maka
semakin mudah menetapkan harga.
2. Strategi Bauran Pemasaran
Dengan strategi ini, Kotler (1997:342) mengatakan penetapan harga harus
dikoordinasikan dengan desain produk, distribusi, penetapan promosi
untuk membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif. Dalam
hal ini harga merupakan faktor penting yang mentukan faktor penting yang
menentukan pasar produk, persaingan dan desain. Harga yang dimaksud
menentukan ciri produk yang dapat ditawarkan dan biaya produksi yang
dapat direalisasikan. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus
mempertimbangkan seluruh bauran pemasaran pada saat menetapkan
harga produk tersebut.
3. Biaya
Kotler (1997:344) menjelaskan bahwa biaya merupakan faktor yang
menjadi dasar penetapan harga yang diterapkan pada produk. Dalam hal
ini, perusahaan menginginkan agar harga yang ditetapkan dapat mencakup
semua biaya untuk memproduksi, mendistribusikan, dan menjual produk
serta tingkat laba yang sesuai dengan upaya yang dilakukan dan risiko
yang dihadapi. Perusahaan yang berhasil menekan biaya dapat menetapkan
harga yang lebih rendah sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan
penjualan dan akhirnya bisa mendapatkan laba yang lebih besar.
b. Faktor Ekternal yang mempengaruhi penetapan harga, meliputi
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
51
1. Pasar dan Permintaan
Sebelum menetapakan harga produk, perusahaan harus memahami
hubungan antara harga dan permintaan atas produknya karena konsumen
pasti akan menyeimbangkan antara harga produk atau jasa dengan manfaat
yang dapat diperoleh.
2. Persepsi Konsumen Terhadap Harga dan Nilai
Sebelum menetapkan harga, perusahaan perlu mempertimbangkan
persepsi konsumen terhadap harga dan cara persepsi tersebut
mempengaruhi keputusan membeli. Penetapan harga berorientasi pembeli
yang efektif meliputi pemahaman tentang besarnya nilai manfaat yang
mereka peroleh dari produk dan penetapan harga yang sesuai dengan nilai
tersebut. Jika konsumen menilai harga suatu produk lebih besar
daripadanya nilainya, mereka tidak akan membeli. Sebaliknya, jika nilai
produk lebih besar daripada harganya, mereka akan membelinya.
3. Tujuan Penetapan Harga
Sebelum penetapan harga dilakukan, haruslah terlebih dahulu ditetapkan
tujuannya terlebih dahulu. Adapun tujuan penetapan harga menurut Mahmud
Machfoedz (2007:88) meliput i:
a. Tujuan Berorientasi Laba
Tujuan berorientasi laba dapat ditempuh dalam periode jangka pendek atau
jangka panjang.
1. Mencapai Target Laba
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
52
Perusahaan dapat menetapkan harga produknya untuk mencapai persentase
tertentu dari penjualan atau investasinya. Banyak pengusaha eceran dan
grosir menggunakan target laba pada penjualan netto sebagai tujuan
penetapan harga periode jangka pendek.
2. Meningkatkan Laba
Tujuan untuk meningkatkan laba ini paling banyak diminati oleh
perusahan, dimana laba adalah Pendapatan dikurangi oleh beban.
Pendapatan merupakan harga jual dikalikan dengan jumlah yang terjual.
Tujuan memperbesar laba akan lebih menguntungkan perusahaan jika
diaplikasikan dalam jangka panjang. Profitabilitas yang meningkat
diharapkan menjadi pengembalian finansial atas penjualan/ investasi.
b. Tujuan Berorientasi Penjualan
Adapun langkah-langkah yang ditempuh bila perusahaan memilih tujuan
yang berorientasi penjualan yaitu:
1. Meningkatkan Volume Penjualan
Ada beberapa perusahaan yang menfokuskan peningkatan volume
penjualan selama periode tertentu, misalnya 1 sampai 4 tahun pertama.
Strategi ini bertujuan memaksimalkan penjualan. Tujuan ini memandang
ekspansi penjualan sebagai suatu perioritas yang lebih penting bagi posisi
persaingan jangka panjang perusahaan daripada laba jangka pendek.
Peningkatan volume penjualan dapat melalui strategi pemberian diskon.
2. Mempertahankan Atau Meningkatkan Pangsa Pasar
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
53
Untuk mempertahankan pangsa pasar agar tidak direbut oleh kompetitif
lain, tidak jarang perusahaan tersebut rela menerima margin laba yang
lebih kecil dan mengurangi biaya sehingga dapat menjual produk dengan
harga dibawah harga jual yang seharusnya.
c. Tujuan Berorientasi Citra (Prestise)
Prestise membuat sebuah harga menjadi relatif lebih tinggi untuk
mengembangkan dan menjaga sebuah citra dari kualitas dan esklusivitas.
Para produsen mengakui peran harga dalam mengkomunikasikan citra
suatu perusahaan dan produk-produknya.
Gugup Kismono (2001 : 47) menyebutkan 5 tujuan penetapan harga bagi
perusahaan yaitu:
1. Mempertahankan kelangsungan operasi perusahaan. Perusahaan menetapkan harga dengan mempertimbangkan biaya yang telah dikeluarkan dan laba yang diinginkan. Dari laba tersebut perusahaan mendapatkan dana yang dapat dipergunakan untuk jalannya operasi perusahaan.
2. Merebut pangsa pasar (market share). Perusahaan dapat menetapkan harga yang rendah sehingga dapat menarik lebih banyak konsumen dan dapat merebut pangsa pasar pesaing.
3. Mengejar keuntungan. Perusahaan dapat menetapkan harga yang bersaing agar bisa mendapat keuntungan yang optimal bagi produknya.
4. Mendapatkan Return On Investment (ROI) atau pengembalian modal. Agar perusahaan dapat cepat menutup biaya investasi, harga dapat ditetapkan tinggi.
5. Mempertahankan status quo.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
54
Di tengah persaingan beragam produk yang ditawarkan di pasar, produk yang telah mendapatkan pangsa pasar perlu dipertahankan keberadaanya dengan penetapan harga yang tepat.
4. Metode Penetapan Harga
Gugup Kismono (2001:349) mengungkapkan ada beberapa pendekatan
yang bisa diterapkan dalam menetapkan tingkat harga pada kondisi normal yaitu:
a. Pendekatan Penawaran-Permintaan (Supply-Demand Approach)
Harga produk ditentukan oleh keseimbangan antara penawaran dan
permintaan produk tersebut. Permintaan dan penawaran itu sendiri ditentukan oleh
banyak faktor. Permintaan (demand) adalah kuantitas produk tertentu yang mau
dibayar konsumen dengan harga tertentu. Adapun hukum permintaan yaitu bila
harga naik maka permintaan akan berkurang yang disebabkan konsumen
mengurangi permintaannya dan akan mencari produk substitusi (pengganti).
Selain dipengaruhi oleh harga produk tersebut, permintaan juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti barang substitusi (pengganti) maupun komplementer
(pelengkap), pendapatan konsumen, selera, dan lain-lain. Sedangkan penawaran
(supply) adalah kuantititas produk tertentu yang dapat dijual perusahaan dengan
harga tertentu. Hukum penawaran berbunyi apabila harga turun maka produsen
akan mengurangi penawaran. Selain harga, naik turunnya penawaran juga
dipengaruhi oleh biaya produksi, tersedianya faktor produksi, struktur pasar,
regulasi pemerintah, dsb.
Oleh karena dua pertimbangan diatas, maka harga sebuah produk
ditentukan berdasarkan harga keseimbangan yaitu titik tempat bertemunya antara
kemampuan konsumen untuk membayar dengan kemampuan produsen menerima
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
55
harga tertentu. Pada titik inilah, jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang
ditawarkan.
b. Pendekatan Biaya (Cost-Oriented Approach)
Melalui pendekatan ini, harga ditetapkan dengan jalan menghitung total
biaya dan menambahkan tingkat keuntungan yang diinginkan. Ada beberapa cara
yang bisa dilakukan yaitu:
1. Markup Pricing
Markup pricing diperoleh dengan cara menjumlah seluruh biaya yang
diperlukan dalam memproduksi produk, kemudian menentukan persentase
markup untuk menutup biaya dan memperoleh keuntungan yang
diharapkan. Persentase markup dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Persentase Markup =
BEP = Total Fixed Cost
Harga Jual – Total Biaya Harga Jual
2. Break-Even Analysis (Analisis pulang pokok)
BEP adalah suatu metode untuk menentukan jumlah barang yang harus
dijual dengan harga tertentu untuk menutupi biaya investasi dan
memperoleh keuntungan. Analisis pulang pokok dapat dicari melalui
selisih antara total biaya (total cost) dan total penerimaan (total revenue).
Biaya total adalah jumlah biaya tetap (fixed cost) ditambah biaya variabel
(variable cost). Penerimaan total adalah jumlah perkalian antara harga
dengan jumlah barang yang dijual. Perhitungan BEP dapat dilakukan
dengan rumus:
Price per unit – Variable Cost per unit
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
56
Dalam pendekatan ini, perusahaan dapat menilai berbagai tingkat
keuntungan dengan mencoba beberapa alternatif harga.
3. Market Approach (Pendekatan Pasar)
Pendekatan Pasar adalah suatu metode penentuan harga dengan
menggunakan berbagai variabel yang berpengaruh di pasar yang
mempengaruhi harga. Variabel-variabel tersebut meliputi variabel
persaingan, politik, sosial budaya, persepsi individual dan timing. Jadi
tidak ada aturan tertentu, produsen hanya mengikuti pergerakan pasar dan
mempertimbangkan kondisi pasar.
Dilihat dari ketiga metode penetapan harga diatas, masing-masing
perusahaan bebas memilih salah satu metode yang akan diterapkan atau bisa juga
mengkombinasikan ketiga metode tersebut untuk menghasilkan penentuan harga
yang tepat karena memadukan berbagai metode.
D. Profitabilitas Sebagai Ukuran Kemampuan Perusahaan Menghasilkan Laba
Rasio profitabilitas merupakan salah satu bagian dari analisa rasio
keuangan. Rasio profitabilitas ini juga disebut rasio rentabilitas. Rasio
profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen
perusahaan secara keseluruhan, yang ditujukan dengan besarnya laba yang
diperoleh perusahaan dan dinyatakan dalam bentuk persentase. Atau dengan kata
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
57
lain menunjukkan bagaimana kemampuan perusahaan tersebut dengan seluruh
sumber daya dan kemampuan yang dimiliki seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, dan sebagainya untuk menghasilkan laba/ profit selama
periode tertentu.
Rasio profitabilitas dianggap sebagai alat yang paling valid dalam
mengukur hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena rasio profitabilitas
merupakan alat pembanding pada berbagai alternatif investasi yang sesuai dengan
tingkat resiko.
Masalah profitabilitas lebih penting daripada masalah profit, karena profit
yang besar belum merupakan ukuran perusahaan telah bekerja dengan efisien.
Efisien baru dapat diketahui jika profit dibandingkan dengan kekayaan atau modal
yang digunakan untuk menghasilkan profit tersebut. Dengan demikian perusahaan
hendaknya tidak hanya memperhatikan bagaimana usaha untuk memperbesar
profit tetapi yang lebih penting ialah usaha untuk mempertinggi profitabilitasnya,
karena profitabilitas yang tinggi merupakan cerminan efisiensi yang tinggi juga.
Sebelum membahas bagaimana usaha untuk mempertinggi profitabilitas
suatu perusahaan, maka sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu faktor-faktor
apa yang menentukan tinggi rendahnya profitabilitas atau rentabilitas ekonomi
(Return On Investment = ROI ).
Menurut Bambang Rianto (2001:30), tinggi rendahnya ROI ditentukan oleh dua
faktor yaitu :
a. Profit Margin (PM)
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
58
Merupakan rasio antara laba bersih/ net operating income dengan
perjualan/ net sales dimana perbandingan tersebut dinyatakan dalam
persentase. laba bersih dihitung dari penjualan sesudah dikurangi dengan
seluruh biaya (Harga pokok perjualan + biaya administrasi + biaya
penjualan + biaya umum termasuk pajak) dibandingkan dengan penjualan.
dengan demikian, dapat diketahui efisiensi perusahaan dengan melihat
kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannnya dengan penjualan/
sales.
Laba Setelah Pajak Profit Margin = Penjualan x 100%
b. Total Assets Turn Over (TATO)
Merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dengan jumlah
penjualan yang diperoleh selama periode tertentu atau kecepatan
berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu. TATO dapat
ditentukan dengan membagi net sales dengan operating assets. Dengan
demikian dapat diketahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada
kecepatan perputaran operating assets dalam suatu periode.
Penjualan TATO = Total Assets x 100%
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
59
Gambar 2.1 Hubungan PM dan TATO
Kedua faktor diatas bila dijabarkan lebih lanjut, maka dipengaruhi oleh
berbagai hal lain. Profit margin dipengaruhi oleh laba yang berhubungan dengan
penjualan dan biaya dan dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi profit
margin, semakin baik operasi suatu perusahaan karena menampakkan
keberhasilannya dalam meningkatkan penjualan yang dibarengi dengan
peningkatan yang sangat besar dalam pengorbanan biayanya. Sedangkan total
assets turnover dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan dan total aktiva, baik
aktiva lencar maupun aktiva tetap. Total assets turnover dapat diperbesar dengan
menambah aktiva pada satu sisi dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan
dapat meningkat relatif lebih besar dari peningkatan aktiva atau dengan
mengurangi penjualan disertai dengan pengurangan relatif terhadap perputaran
aktiva. Hasil akhir dari pencampuran kedua efisiensi profit margin dan operating
assets turnover menentukan tinggi rendahnya rentabilitas. Oleh karena itu, makin
tingginya tingkat profit margin atau operating assets turnover masing-masing atau
kedua-duanya akan mengakibatkan naiknya Rentabilitas atau Profitabilitas.
Hubungan antara profit margin dan total assets turnover terdapat pada
gambar 2.1 seperti sebagai berikut:
Kemampuan Menghasilkan Laba = Keuntungan Penjualan x Efisiensi Aktiva ( ROI = Return On Investment)
Laba Bersih Pengembalian = Setelah Pajak Investasi Total Aktiva Digunakan untuk mengukur keseluruhan keefektifan dalam menghasilkan laba dengan yang tersedia.
Laba Bersih Margin = Setelah Pajak Lb Bersih Penjualan Bersih Digunakan untuk mengukur laba sehubungan penjualan yang dihasilkan
=
Penjualan Perputaran = Bersih Total Aktiva Total Aktiva Digunakan untuk mengukur efisiensi dlm menggunakan aktiva utk menghasilkan penjualan
X
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
60
DIKURANGI
DITAMBAH
DuPont mengurai hubungan elemen analisa rasio profitabilitas yang terdapat pada
gambar 2.2 sebagai berikut :
Return On Investment
(ROI)
Profit Margin
Total Assets Turnover
Net Operating
Income
Penjualan
Penjualan
Total Assets
Penjualan
Total Biaya
HPP
Biaya Operasi
Depresiasi Bunga
Pajak Penghasilan
(-) Pdapatan lain-lain
Aktiva Tetap
Aktiva Lancar
Kas
Surat Berharga
Piutang Dagang
Persediaan Barang
DIKALI DENGAN
DIBAGI DENGAN
DIBAGI DENGAN
Gambar 2.2 DuPont Analysis
Sumber : Sofyan Safri (1999, 334)
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
61
E. Hubungan Dan Pengaruh Harga Jual Terhadap Profitabilitas Perusahaan
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa tidak hanya laba saja yang
penting untuk diketahui oleh suatu perusahaan tetapi juga profitabilitasnya karena
laba yang besar belumlah merupakan ukuran perusahaan tersebut telah bekerja
dengan efisien, tetapi haruslah dibandingkan dengan kekayaan atau modal yang
menghasilkan laba tersebut yang disebut dengan perhitungan profitabilitas
(rentabilitas). Untuk memperbesar profitabilitas maka kita juga harus mengetahui
bagaimana cara-cara untuk memperbesar “profit margin” dan “total asset
tournover” yang merupakan bagian dari profitabilitas, yaitu sebagai berikut:
1. Memperbesar Profit Margin
Besar kecilnya profit margin pada setiap transaksi Sales ditentukan oleh 2
faktor, yaitu Net Sales dan laba usaha yang mana besar kecilnya laba usaha atau
net operating income tergantung kepada pendapatan dari Sales dan besarnya biaya
usaha (operating expenses). Dengan jumlah biaya usaha tertentu profit margin
dapat diperbesar dengan memperbesar Sales, atau dengan jumlah Sales tertentu
profit margin dapat diperbesar dengan menekan atau memperkecil biaya
usahanya. Perubahan besarnya Sales dapat disebabkan perubahan harga perjualan
per unit apabila volume Sales dalam unit sudah tertentu (tetap), atau disebabkan
kerena bertambahnya luas penjualan dalam unit kalau tingkat harga penjualan per
unit produk sudah tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan untuk menaikkan
tingkat Sales dapat berarti memperbesar pendapatan dari Sales dengan jalan :
a. Memperbesar volume sales unit pada tingkat harga penjualan tertentu, atau
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
62
b. Menaikkan harga penjualan per unit produk pada luas sales dalam unit
tertentu.
2. Memperbesar Total Asset Turnover
Demikian juga caranya untuk mempertinggi Total Assets Turnover. Tinggi
rendahnya TATO dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu Net Sales dan Operating Assets.
Makin besar jumlah operating assets tertentu, makin besarnya jumlah sales
selama periode tertentu mengakibatkan makin tingginya turnover. Sama halnya
dengan luas sales tertentu dengan makin kecilnya operating assets akan
mengakibatkan makin tinggi turnovernya. Dapat disimpulkan untuk memperbesar
Total Assets Turnover dapat dilakukan:
a. Memperbesar Sales lebih besar daripada bertambahnya operating assets.
b. Mengurangi operating assets sebesar-besarnya daripada pengurangan
sales.
Dapat kita ketahui bahwa dua faktor dari rasio profitabilitas diatas sangat
berhubungan erat dengan penambahan maupun pengurangan Net Sales. Yang
mana Net Sales merupakan pendapatan yang dihasilkan dalam penjualan tersebut,
hasil perkalian harga jual dan volume produk yang terjual. Tinggi rendahnya
volume produk dipengaruhi juga oleh tinggi rendahnya harga jual produk tersebut
(hukum permintaan). Untuk itu, penetapan harga jual sangat penting dan
mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap tinggi rendahnya
profitabiltas perusahaan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
63
F. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
1. Kerangka Konseptual
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
Sumber : Hasil Olahan, 2007
2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis menurut Sugiyono (2004 : 51) merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan
hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis : “Harga jual produk tidak berpengaruh terhadap profitabilitas”.
Hipotesis alternatif : “Harga jual berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas” .
Ho : b1 = 0
Ha : b1 ≠ 0
PT. MEGA ELTRA (PERSERO) CBG. MEDAN
HARGA JUAL
PROFITABILITAS
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
64
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan adalah studi kasus pada PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan dimana sifat penelitiannya adalah penelitian asosiatif
kuantitatif yaitu untuk mendapatkan kesimpulan dan jawaban atas pokok-pokok
masalah pada bagian perumusan masalah. Menurut Sugiono (2004 : 11)
“Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala”.
B. Identifikasi Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dihubungkan. Bentuk
hubungan ini adalah hubungan kausal yang berarti hubungan sebab akibat, bila X
maka Y. Dua variabel ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu : variabel
terikat (dependent variables) dan variabel tidak terikat (independent varibles).
Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sebagai variabel terikat (dependent variables) adalah Profitabilitas
2. Sebagai variabel bebas (independent variables) adalah Harga Jual
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
65
C. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data yang
kuantitatif dan kualitatif yang terdiri dari:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang secara langsung diperoleh dari sumber
utama dan diolah sendiri oleh peneliti. Dalam penelitian ini data yang
diperoleh langsung dari PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan adalah
hasil wawancara berupa tanya jawab langsung maupun diskusi dengan
pihak-pihak terkait terutama bagian akuntansi dan keuangan pada PT
Mega Eltra (Persero) Cabang Medan.
2. Data sekunder
Data sekunder yang artinya : data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah
jadi (terdokumentasi) yang dikumpulkan dari pihak internal perusahaan
antara lain adalah:
1. Sejarah singkat PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
2. Struktur organisasi PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan beserta
uraian tugas.
3. Laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laba rugi
perusahaan selama 3 tahun atau 12 periode triwulan terhitung dari
Januari 2003 s/d Desember 2005 beserta laporan-laporan lainnya
yang dianggap perlu.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
66
D. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data dalam
mengumpulkan data baik data primer maupun sekunder, yaitu:
1. Studi Dokumentasi, yaitu dengan melalui pencatatan-pencatatan dan
pengcopyan atas data-data sekunder untuk mendapatkan data yang
mendukung penelitian ini serta pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan
dengan skripsi yang berasal dari buku - buku.
2. Teknik wawancara (interview), yaitu dengan melakukan tanya jawab
secara langsung dengan pihak-pihak tertentu dalam perusahaan yaitu
mengenai sistem kebijakan perusahaan dalam penetapan harga jual dan
informasi lainnya kepada pimpinan dan karyawan bagian keuangan PT.
Mega Eltra (Persero) Cabang Medan.
E. Metode Penganalisaan Data
Metode analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis assosiatif /
hubungan (korelasi) yaitu analisa statistic regresi linear sederhana dan diuji
dengan t-test atau uji T. Menurut Sugiono (2004 : 149). “Analisa regresi
digunakan untuk memprediksi bagaimana pengaruh variabel independen terhadap
dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya”.
Varibel bebas (independen) adalah harga jual dan profitabilitas merupakan
variabel terikat (dependen). Dengan demikian dapat dirumuskan persamaan
regresinya sebagai berikut:
Y = a + bx + e
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
67
a. Uji Normalitas
Keterangan :
Y = Profitabilitas Perusahaan
a = Konstanta
x = Harga jual produk
b = Koefisien regresi
e = Variabel Pengganggu
Persamaan ini akan di uji dengan:
b. Uji “T” , untuk menguji apakah :
Ho : bi = 0
Ha : bi ≠ 0
Pengerjaan model regresi dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer program
SPSS release 13.
Menurut Sugiono (2004 : 149), pedoman untuk mengukur kekuatan
pengaruh tersebut disajikan seperti pada tabel 3.1:
Tabel 3.1 Pedoman Penjelasan Kekuatan Koefisien Korelasi
Sumber : Sugiono (2004:149)
Tingkat Hubungan Interval Koefisien
0.00 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000
Sangat Rendah Rendah Sedang
Kuat Sangat Kuat
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
68
4. Sebelum melakukan pengujian dengan uji T (t-test) terlebih dahulu dilakukan
uji normalitas. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi atau
penyebaran data-data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian.
Apabila hasil pengujian menunjukkan datanya berdistribusi normal maka akan
digunakan statistik parametrik dalam pengujian hipotesis. Sebaliknya apabila
data tidak berdistribusi normal maka akan dilanjutkan dengan melakukan
transformasi data. Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan alat uji
kolmogorov Smirnov. Data dikatakan normal jika nilai Asymptotic
Langkah-Langkah Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan kriteria tertentu dalam
pemilihan sampel, yaitu laporan laba rugi dan neraca PT Mega Eltra (Persero)
Cabang Medan dari periode Januari 2002 s/d Desember 2005 dan produk yang
diteliti adalah produk semen. Sebelum melakukan pengujian dilakukan:
1. Menghitung harga jual semen rata-rata dan menghitung rasio profitabilitas
sesuai dengan rumus yang sudah dibahas sebelumnya sesuai periode waktu
yang ditetapkan.
2. Merumuskan hipotesis penelitian menjadi hipotesis statistik
Ho : bi = 0, artinya tidak ada pengaruh harga jual semen terhadap
profitabilitas PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Ha : bi ≠ 0, artinya ada pengaruh signifikan harga jual semen terhadap
profitabilitas PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
3. Menentukan tingkat signifikansi α = 5 %
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
69
Significantnya di atas 0.05 (Asymp > 0.05). data dikatakan tidak normal
apabila Asymptotic Significantnya di bawah 0.05 (Asymp < 0.05).
5. Apabila hasil uji normalitas menunjukkan bahwa distibusi data normal maka
dilanjutkan dengan uji statistik parametrik yaitu uji regresi. Uji ini bertujuan
menguji pengaruh X secara parsial terhadap Y dengan t-test (uji T). T-test
digunakan untuk menentukan tingkat signifikansi secara parsial setiap variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Nilai t-test ini dihitung
dengan komputer program SPSS versi 13.
Bila p-value > α berarti Ho diterima, yang artinya variabel X (harga jual
semen) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y (profitabilitas)
- hipotesis tidak mendukung. Sebaliknya bila p-value , α berarti Ha diterima
yang artinya variabel X (harga jual semen) berpengaruh terhadap variabel Y
(profitabilitas) - hipotesis mendukung.
6. Bila Ha diterima yang berarti adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y
maka dari hasil p-value tersebut bisa diketahui tingkat kekuatan pengaruh
variabel X (harga jual semen) terhadap variabel Y (profitabiltas), yaitu dengan
membandingkan nilai p-value dengan interval koefisien tingkat kekuatan
hubungan (dalam tabel) sehingga bisa diketahui apakah hubungan tersebut
sangat rendah, rendah, sedang, kuat atau sangat kuat.
F. Jadwal dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dimulai peneliti pada bulan April 2007 dengan lokasi objek
penelitian beralamat di Jln. Kompleks Mutatuli Indah Blok AA no. 52 Medan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
70
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
1. Gambaran Umum PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
a. Sejarah Singkat Perusahaan
UU No. 86 Tahun 1985 tentang Nasionalisasi Perusahaan Milik Belanda
dikeluarkan sehubungan dengan adanya Konferensi Meja Bundar (KMB)
mengenai pembebasan Irian Barat . Undang-Undang ini mulai diberlakukan sejak
tanggal 03 Desember 1957 bersamaan dengan dikeluarkannya PP No. 33 Tahun
1953 tentang Penentuan Perusahaan Dagang berskala besar milik Belanda beserta
cabang-cabang yang dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Beberapa perusahaan Belanda yang dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik
Indonesia antara lain : PT IDENTIS, PT UPIGRAPIN, dan PT W. J. STOKVIS.
Ketiga perusahaan Belanda ini kemudian diintegrasikan kedalam Perusahaan
Negara yang bernama TULUS BAKTI dengan keberadaannya sebagai Divisi III
Elektro Teknik. Aktivitas Perusahaan Negara TULUS BAKTI tetap sebagai
importir, instalatir, produsen, dan reparatir seperti sebelum dilakukannya
nasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia.
Pada tanggal 12 Januari 1965, dikeluarkanlah surat Keputusan Direksi
(Badan Pimpinan Umum) BPU Niaga Negara No. 025/A/65 yang didasarkan atas
surat keputusan Menteri Perdagangan No. 376/M/SK/65. Berdasarkan dua Surat
Keputusan ini maka Divisi III Elektro Teknik Perusahaan Negara TULUS BAKTI
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
71
diubah namanya menjadi PT MEGA ELEKTRO dengan status sebagai salah satu
unit dari Badan Pimpinan Umum (BPU) Niaga Negara dengan aktivitas
perusahaan sebagai berikut :
1. Berdagang dalam arti seluas-luasnya, antara lain melakukan perdagangan
lokal serta melakukan kegiatan eksport dan import antar pulau atau daerah.
PT MEGA ELEKTRO juga bertindak sebagai perwakilan badan-badan
perusahaan lain di dalam maupun di luar negeri.
2. Melakukan kegiatan industri dalam arti seluas-luasnya antara lain dalam
bentuk perencanaan pembangunan, intalasi, konsulting, reparasi, servis,
perbengkelan, dan menjalankan segala usaha yang sesuai dengan maksud
dan tujuan perusahaan.
Setelah melalui berbagai penelitian dan penilaian, menunjukkan hasil
bahwa PT MEGA ELEKTRO telah dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat yang cukup untuk dapat dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan
Perseroan (PERSERO). Pada tanggal 28 Desember 1970, PT MEGA ELEKTRO
resmi dialihkan bentuknya menjadi PERSERO, sedangkan tujuan perusahaan
sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Dasar, antara lain adalah
perusahaan melakukan kegiatan perdagangan dalam arti seluas-luasnya. Dalam
melaksanakan kegiatannya PT MEGA ELEKTRO tetap menjalankan jenis usaha
yang sama seperti sebelum diubah menjadi PERSERO. Perubahan nama dan
status PT MEGA ELEKTRO menjadi PT MEGA ELTRA berakibat pada
diubahnya seluruh Anggaran Dasar Perusahaan yang disyahkan oleh Menteri
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
72
Kehakiman dengan Daftar Keputusan Menteri Kehakiman tertanggal 08 Februari
1978 No. Y.A5/27/14.
Kantor pusat PT MEGA ELTRA berada di Jakarta dan berkat kerja keras
selama bertahun-tahun pada akhirnya perusahaan mengalami kemajuan dan
perkembangan yang cukup pesat. Saat ini perusahaan telah berhasil membuka
cabang-cabang di beberapa kota besar di Indonesia seperti Medan, Surabaya,
Semarang, Bandung dan Padang.
b. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefenisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur
organisasi adalah bangan yang menggambarkan pola hubungan kerja antara dua
orang atau lebih dalam susunan hirarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai
tujuan tertentu. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagan-bagan,
atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas
wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Struktur organisasi dapat diketahui dengan menggambarkan bagan organisasi,
sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang arus wewenang dan tanggung
jawab sesuai dengan fungsi tiap-tiap jabatan dalam struktur organisasi. Struktur
organisasi juga memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan
organisasi melakukan koordinasi dalam hubungannya dengan lingkungan
pekerjaan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
73
Struktur organisasi secara umum merupakan suatu susunan tentang tingkat
pekerjaan dan wewenang masing-masing bagian yang terdapat dalam perusahaan
mulai dari tingkat yang paling tinggi sampai kepada tingkat yang paling rendah.
Struktur organisasi yang telah ada merupakan dasar penyusunan prosedur kegiatan
perusahaan yang akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan kegiatan
serta tujuan pengawasan oleh perusahaan.
Struktur organisasi mengandung unsur-unsur:
1. Spesialisasi kerja yaitu yang berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas
individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan
penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja
(departemenlisasi).
2. Standarlisasi kegiatan yaitu merupakan prosedur yang digunakan
organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang telah
direncanakan.
3. Koordinasi kegiatan yang menunjukkan prosedur-prosedur yang
mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan yang menunjukkan
lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan.
5. Ukuran satuan kerja, yang menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu
kelompok kerja.
Untuk menunjang operasional perusahaan perlu adanya penyempurnaan
struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan dengan berdasarkan prinsip-prinsip organisasi yang sehat untuk
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
74
menghasilkan mekanisme kerja yang tepat waktu dan berhasil guna serta dapat
menghindari adanya hirarki yang tidak sepadan dan birokrasi yang berbelit-belit
sehingga berakibat pada terhambatnya kelancaran operasi perusahaan.
Struktur organisasi yang baik dalam suatu perusahaan belum dapat
memberikan jaminan tentang loyalitas setiap individu untuk melakukan tugas dan
tanggung jawabnya sebagaimana yang telah digariskan. Keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai tujuan dengan baik banyak dipengaruhi oleh mengerti
atau tidaknya seseorang atau individu yang tergabung dalam organisasi untuk
memahami fungsi dan tugasnya di dalam organisasi tersebut. Dengan demikian
struktur organisasi yang baik bukanlah menjadi tujuan utama perusahaan, namun
lebih sebagai alat yang dipergunakan dalam mencapai tujuan perusahaan.
PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan menggunakan struktur
organisasi garis. Pimpinan memilih sistem ini karena kuasa dan tanggung jawab
yang diberikan kepada bawahan secara penuh diharapkan akan mampu
mendorong setiap individu memberikan ide dan pendapat demi kemajuan
perusahaan, sejauh tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku serta
kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pimpinan perusahaan. PT MEGA
ELTRA (PERSERO) Cabang Medan juga menganut sistem desentralisasi dimana
setiap kegiatan perusahaan harus diketahui oleh pimpinan atau kepala bagian dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh karyawan dengan pengawasan dari pimpinan. Hal
ini memungkinkan setiap perkembangan perusahaan tidak hanya bergantung dari
kenerja perusahaan namun juga bergantung pada struktur organisasi dan sistem
manajemen yang dijalankan perusahaan selama ini seperti pada gambar 4.1:
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
75
SEK
RE
TA
RIA
T
OPE
RA
SIO
NA
L N
ON
OPE
RA
SIO
NA
L
SEI.
AD
MIN
IST
RA
SI
SE
I PU
PUK
SE
KSI
JA
SA
KO
NST
RU
KSI
SE
I A
DM
INIT
RA
SI
SEI
KEU
AN
GA
N
DA
N
PER
SON
ALI
A
SE
KSI
SEM
EN
SEI
CA
T SI
GM
A
DA
N
HA
ND
TR
AC
TOR
SE
I UM
UM
D
AN
PE
NG
AD
AA
N
SE
I H
ERBI
SID
A
STR
UK
TU
R O
RG
AN
ISA
SI
PT. M
EG
A E
LT
RA
(PE
RSE
RO
) CA
BA
NG
ME
DA
N
MA
NA
JER
CA
BA
NG
Gam
bar
4.1
Stru
ktur
Org
anisa
si P
T M
ega
Eltr
a (P
erse
ro) C
aban
g M
edan
Sum
ber :
PT
Meg
a El
tra (P
erse
ro) C
aban
g M
edan
, 200
7
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
76
Susunan Struktur Organisasi
Pada struktur organisasi yang tergambar sebelumnya sangat jelas terlihat
bahwa adanya pelimpahan tugas dan wewenang dari atasan kepada bawahan.
Kesinambungan seperti ini sangat diperlukan bagi setiap perusahaan besar seperti
PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan yang memiliki banyak kegiatan
dan pasar yang luas dan memerlukan penanganan yang baik untuk menjamin
kelancaran semua kegiatan perusahaan.
Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas, berikut ini akan diuraikan
secara garis besar tentang tugas, dan tanggung jawab dari setiap bagian organisasi
PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan yaitu Menajer Cabang,
Sekretaris, Kepala Bagian serta setiap Seksi yang dibawahi.
Manajer Cabang
Tugas dan tanggung jawab Manajer Cabang antara lain :
1. Sebagai orang yang diangkat dan diberikan hak sepenuhnya oleh kantor
pusat di Jakarta untuk menjalankan dan bertanggung jawab penuh atas
semua kegiatan perusahaan di kantor cabang Medan.
2. Membawahi dan mengatur semua bagian lain di kantor cabang Medan.
3. Mengawasi dan berwenang penuh dalam menjalankan kegiatan perusahaan
serta memastikan bahwa setiap pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan
standard dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh kantor pusat maupun
kantor cabang sendiri.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
77
4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan operasional, target omset, dan
penetapan harga jual serta meneliti perkembangan dan perkembangan
cabang.
5. Mengangkat dan memberhentikan karyawan di kantor cabang.
6. Mewakili kepentingan perusahaan di cabang baik kedalam maupun keluar
perusahaan berdasarkan kewenangan yang dilimpahkan direktur
pemasaran kantor pusat Jakarta.
Sekretaris
Tugas dan tanggung jawab seorang Sekretaris pada umumnya adalah sebagai
pembantu Manajer Cabang dalam mendukung kelancaran setiap kegiatan
perusahaan.
Kepala Bagian Operasional
Bagian Operasional adalah bagian yang secara umum bertanggung jawab
pada pelaksanaan bidang operasional perusahaan secara menyeluruh, antara lain
bertanggung jawab dalam bidang perdagangan berbagai macam barang dagang
yaitu semen, pupuk, cat Sigma, hand tractor, dan herbisida. Selain itu bagian
operasional juga bertanggung jawab dalam hal penanganan usaha jasa kontruksi
lain. Bagian Operasional ini dipimpin oleh seorang Kepala Bagian.
Tugas utama Kepala Bagian Operasional adalah menjadi pengawas dan
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keenam Seksi yang dibawahinya.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
78
Tugas dari masing-masing Seksi Bagian Operasional antara lain :
a. Seksi Administrasi
Bertugas sebagai pembantu Kepala Bagian untuk mengkoordinir semua
kegiatan lima Seksi bagian Operasional lain yaitu Seksi Pupuk, Seksi Semen,
Seksi cat Sigma, dan hand tractors, herbisida, serta Seksi jasa konstruksi.
b. Seksi Pupuk
Bertanggung jawab untuk menangani distribusi pupuk ke berbagai daerah
pemasaran di Sumut. Jenis pupuk yang didistribusikan oleh perusahaan adalah
Urea, SP-36, ZA, Dolomit, KCL/MOP, Rock Posphat, NPK, dan Kiesirite yang
merupakan produksi dari Pabrik Pupuk Sriwijaya (PUSRI). Berbagai jenis pupuk
ini akan didistribusikan ke Perkebunan Pemerintah (PTPN) dan Perkebunan
swasta lain di daerah Sumatera Utara dan sekitarnya.
c. Seksi Semen
Bertanggung jawab untuk menangani distribusi semen ke berbagai daerah
pemasaran di Sumut. Adapun jenis semen yang didistribusikan oleh perusahaan
adalah Semen Padang, Semen Gresik, Semen Baturaja, dan Semen Tonasa.
Berbagai jenis semen ini didistibusikan oleh perusahaan melalui toko-toko
pengecer di wilayah Sumatera Utara.
d. Seksi Cat Sigma dan Head Tractor
Bertanggung jawab untuk menangani pendistribusian cat Sigma dan hand
tractors ke berbagai daerah pemasaran di Sumatera Utara. Jenis cat Sigma yang
dipasarkan berupa cat jenis Protective dan Decorative yang diberikan tugas oleh
PT PELINDO. Sedangkan produk jenis hand tractors merupakan tugas yang
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
79
diberikan oleh Dinas Pertanian kepada PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang
Medan untuk menyediakan hand tractors guna keperluan Dinas Pertanian.
e. Seksi Herbisida
Bertanggung jawab untuk menangani distribusi berbagai jenis obat-obatan
untuk tanaman seperti Herbatop, Glitop, dan Ristop ke berbagai wilayah di
Sumatera Utara.
f. Seksi Konstruksi
Bertanggung jawab untuk mengkoordinir dan melaksanakan kontrak
tender untuk jasa konstruksi seperti instalasi listrik, bangunan, dan
telekomunikasi. Jasa konstruksi ini diberikan tugas oleh perusahaan
telekomunikasi Siemens.
Kepala Bagian Non Operasional
Bagian Non Operasional adalah bagian yang bertugas sebagai pendukung
pelaksanaan kegiatan Bagian Operasional. Bagian Non Operasional sendiri
dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang membawahi tiga seksi. Tiga seksi itu
adalah Seksi Akuntansi, Seksi Keuangan dan Personalia, dan Seksi Umum dan
Pengadaan. Tugas utama Kepala Bagian Non Operasional adalah menjadi
pengawas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas ketiga seksi yang
dibawahinya.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
80
Sedangkan tugas dari masing-masing seksi antara lain :
a. Seksi Akuntansi
Pada dasarnya antara Seksi Keuangan dan Seksi Akuntansi merupakan dua
bagian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan dalam hal ini pembagian
tugasnya hampir sama, yaitu :
1. Bertanggung jawab terhadap pembentukan sistem anggaran yang baik dan
mengkoordinir kegiatan penyusunan anggaran.
2. Menyusun berbagai aturan bidang keuangan yang diselaraskan dengan
kebijaksanaan yang telah digariskan serta menjamin kelancaran
pelaksanaannya.serta mengendalikan likuiditas keuangan perusahaan.
3. Melakukan monotoring dan evaluasi keuangan perusahaan.
4. Memproses semua data dan dokumen yang diterima dari masing-masing
departemen dan cabang, menyusun dan mempersiapkan laporan keuangan
yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas serta berbagai
jenis laporan lain yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.
5. Melakukan analisis atas laporan dari masing-masing departemen dan
cabang dan memverifikasi kebenaran laporan sebelum disampaikan ke
pihak manajemen puncak.
b. Seksi Personalia
Tugas-tugas dari Seksi Personalia antara lain :
1. Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan semua kegiatan bidang
umum dan personalia agar tercipta hubungan yang serasi antara kebutuhan
personil dengan volume pekerjaan yang ada, sehingga kelancaran
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
81
mekanisme roda perusahaan dapat terjamin, dan berdaya guna dalam
rangka mencapai tujuan perusahaan.
2. Turut serta menyusun program dan laporan kegiatan perusahaan, baik
untuk keperluan intern yang menyangkut kegiatan operasional rutin
(jangka pendek dan jangka panjang) maupun pertanggungjawaban
manajemen perusahaan.
3. Menyeleksi dan melakukan interview dengan calon karyawan yang
melamar di PT Mega Eltra Cabang Medan.
c. Seksi Umum dan Pengadaan
Tugas-tugas Seksi Umum dan Pengadaan, antara lain :
1. Pengadaan berbagai jenis barang dagangan.
2. Pergudangan baik untuk barang dagangan atau berbagai jenis keperluan
kantor, kebutuhan proyek dan alat-alat kantor.
3. Melakukan reparasi gedung yang menjadi tanggung jawab perusahaan.
c. Aktivitas Perusahaan
PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan adalah salah satu cabang
perusahaan yang didirikan sebagai perluasan usaha dari kantor pusat PT MEGA
ELTRA (PERSERO) yang bergerak di bidang perdagangan dan kontrakting.
Dalam menjalankan usahanya, PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan
mempunyai kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Melakukan kegiatan perdagangan dalam arti yang seluas-luasnya yaitu
perdagangan eksport import antar pulau dan perdagangan lokal termasuk
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
82
melakukan kegiatan distribusi. PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang
Medan Bertindak sebagai distributor utama untuk produk Semen Padang
yang merupakan produk dari PT SEMEN PADANG INDARUNG di
Sumatera Barat dan produk Pupuk Sriwijaya (PUSRI). Selain bertugas
untuk mendistributorkan kedua jenis produk tersebut, perusahaan juga
bertindak sebagai distributor berbagai jenis produk lain seperti cat Sigma,
dan berbagai jenis Herbisida.
2. Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan jasa konstruksi antara lain
perencanaan pembangunan, instalasi, dan reparasi. Dalam hal ini
perusahaan mengerjakan proyek yang diperoleh melalui tender.
2. Laporan Keuangan PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Laporan keuangan PT MEGA ELTRA (PERSERO) disusun secara rutin
setiap tahun. Dalam penyusunan laporan Laba Rugi, PT MEGA ELTRA
(PERSERO) Cabang Medan menyusunnya setiap bulannya, lalu disusun secara
kumulatif sampai bulan terakhir sesuai dengan anggaran. Karena anggaran
disusun per bulan dimulai dari periode Januari sampai Desember, maka laporan
laba rugi perusahaan disusun mulai Bulan Januari hingga Bulan desember setiap
tahunnya. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Laporan Neraca
b. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi yang disusun oleh PT MEGA ELTRA (PERSERO)
Cabang Medan mencakup :
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
83
1. Anggaran Penjualan per produk
2. Anggaran Harga Pokok per produk
3. Anggaran Laba Kotor per produk
4. Realisasi Penjualan per produk
5. Realisasi Harga Pokok Penjualan per produk
6. Realisasi Laba Kotor per produk
c. Catatan Atas Laporan Keuangan
3. Harga Jual Produk PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Besarnya laba yang dapat diraih perusahaan secara tidak langsung
berhubungan dengan harga yang ditetapkan perusahaan atas produk yang terjual
oleh perusahaan. Dalam menentukan harga suatu produk yang akan dijual, hal
yang paling utama diperhatikan oleh perusahaan adalah besarnya subsidi yang
dimiliki oleh produk tersebut. Dari hasil tanya jawab maupun diskusi antara
peneliti dan bagian akuntasi-keuangan diketahui bahwa PT Mega Eltra (Persero)
Cabang Medan dalam menentukan harga jual produk (semen) tidak menetapkan
mekanisme khusus, namun tingkat kompetensi dipasar sangat menentukan harga
jual semen/ berdasarkan pertimbangan pasar (Market Approach).
Adapun produk-produk yang dijual perusahaan pada:
a. Pada Tahun 2003
1. Pupuk : ZA, Rock Posphat, KCL/ MOP, Urea, SP-36, Kaptan, TSP,
Dolomit, Kleseritte, NaCl
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
84
2. Semen
Semen Padang : Semen Padang Type 1, Semen Pafang Tpye PPC
3. Kimia Agro : Herbatop, Glitop, Glifomin, Restop, Dessin, Sidametrin
4. Cat : Decorative
b. Pada Tahun 2004
1. Pupuk : Rock Posphat, KCL/ MOP, Urea, SP-36, Bio Nutrismart.
Kleseritte
2. Semen
Semen Padang : Semen Padang Type 1, Semen Padang Tpye PPC
3. Kimia Agro : Herbatop, Glitop, Glifomin, Restop, Dessin, Sidametrin,
Sidazeb, Startop
4. Cat : Decorative
c. Pada Tahun 2005
1. Pupuk : ZA, Rock Posphat, KCL/ MOP, Urea, TSP, NPK, SP-36, Bio
Nutrismart, Kleseritte, RP.
2. Semen
Semen Padang : Semen Padang Type 1, Semen Padang Tpye PPC
3. Kimia Agro : Herbatop, Glitop, Glifomin, Restop, Dessin, Sidametrin,
Sidazeb, Startop
4. Cat : Decorative
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
85
Pada tahun 2003 perusahaan menambah satu jenis produk pada sektor
kimia agro yaitu Sidametrin. Jenis produk lainnya yang dalam kimia agro
mengalami peningkatan penjualan, sedangkan pada produk semen (type I)
mengalami penurunan penjualan dan type PPC mengalami kenaikan penjualan.
Tahun 2004, penjualan produk semen mengalami penurunan jumlah
kuantitas penjualan. Pada sektor pupuk, ada penambahan jenis yaitu Bio
Nutrismart. Pada sektor kimia agro, mengalami penambahan jenis yaitu Sidazeb
dan Startop.
Tahun 2005, penjualan produk semen (type I) mengalami kenaikan sedikit
sedangkan type PPC mengalami penurunan penjualan. Dari sektor kimia agro,
penjualan setiap jenis produk mengalami penurunan jumlah. Dari sektor pupuk,
mengalami penambahan jenis produk yaitu NPK.
Dari keterangan diatas dapat diketahui sektor yang relatif stabil dalam hal
jenis produk yang diperdagangkan yaitu sektor semen. Selain itu, penjualan lebih
banyak didominasi oleh produk semen. Oleh karena itu, peneliti mengambil satu
produk utama perusahaan yaitu produk semen dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini, peneliti menentukan variabel bebas yaitu harga
produk semen, yang mana harga jual produk ini diperoleh melalui rumus:
Harga jual produk = Total penjualan (per periode) Volume Penjualan (per periode)
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
86
Melalui perhitungan tersebut, peneliti memperoleh data harga jual semen selama
periode Januari 2003 s/d Desember 2005 terdapat tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Harga Jual Semen PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Periode Sales Semen (Rp/TW)
Volume Sales (Zak/TW)
Harga Jual (Rp/zak)
Tahun 2003
11.046.742.545
581.303,25
19.003,41
Maret - TW I
2.628.452.696
157.817,50
16.655,01
Juni – TW II
2.091.639.430
116.509,50
17.952,52
September - TW III
2.188.953.635
116.563,75
18.779,03
Desember - TW IV
4.137.696.784
190.412,50
21.730,17
Tahun 2004
21.157.758.230
1.009.368,00
20.961,39
Maret - TW I
4.040.827.753
199.003,00
20.305,36
Juni - TW II
4.712.811.009
233.192,00
20.210,00
September - TW III
4.643.638.785
220.241,00
21.084,35
Desember - TW IV
7.760.480.683
356.932,00
21.742,18
Tahun 2005
36.344.235.393
1.416.722,00
25.653,75
Maret - TW I
7.467.806.078
320.829,00
23.276,59
Juni - TW II
5.785.252.410
243.804,00
23.729,11
September - TW III
11.915.119.303
449.166,00
26.527,21
Desember - TW IV
11.176.057.602
402.923,00
27.737,45
Sumber : Hasil Olahan, 2007
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
87
Harga Jual Semen
16.655,01
17.952,52 18.779,03
21.730,17 20.305,36
20.210,0021.084,35
21.742,18
23.276,59 23.729,11
26.527,21
27.737,45
15.000,00
17.500,00
20.000,00
22.500,00
25.000,00
27.500,00
30.000,00
MA
RE
T
JUN
I
SE
P
DE
S
MA
RE
T
JUN
I
SE
P
DE
S
MA
RE
T
JUN
I
SE
P
DE
S
TAHUN 2003 TAHUN 2004 TAHUN 2005
Tahun
Nila
i
Harga Jual Semen
Gambar 4.2 Grafik Harga Jual Semen PT Mega
Sumber : Hasil Olahan, 2007
Pada tahun 2003, dari triwulan (TW) I ke triwulan (TW) berikutnya harga
semen mengalami kenaikan dari Rp. 16.655,01 per zak sampai Rp. 21.730,17 per
zak di akhir Desember 2003. Sedangkan volume penjualan tidak menunjukkan hal
demikian, dimana seharusnya dengan naiknya harga jual maka volume penjualan
mengalami penurunan (sesuai dengan hukum permintaan). Hal ini dapat dilihat di
TW III, dimana harga semen naik juga diiringi volume penjualan yang juga naik.
Demikian juga terjadi di TW IV harga naik melebihi harga TW I, volume
penjualan juga melonjak tinggi.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
88
Tahun 2004, harga semen kembali turun dan volume penjualan
menunjukkan kenaikan di TW I. hal sama juga terjadi di TW II, harga semen
hanya turun sedikit tetapi volume penjualan bertambah banyak, diduga ini terjadi
karena adanya kebutuhan semen yang tinggi untuk pembangunan sehingga pada
TW III dan TW IV harga semen mengalami kenaikan kembali dan volume
penjualan juga naik yaitu sebanyak 356.932 zak - harga semen Rp. 21.742,18 di
akhir tahun 2004.
Kenaikan harga semen terus mengalami kenaikan di tahuan 2005 dari TW
I sampai TW IV yaitu dari harga Rp. 23.276,59 – Rp. 27.737,45 di akhir tahun.
Sedangkan volume penjualan berubah-berubah, dimana TW II dan TW IV
mengalami penurunan jumlah permintaan. Dari selang waktu TW II ke TW III,
harga semen naik diiringi dengan kenaikan volume penjualan yang mencapai
hampir 2x lipat volume sebelumnya.
Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa selain harga jual, ada faktor
lain yang ikut mempengaruhi naik turunnya volume penjualan dimana dari dua
belas data yang diteliti (1 tahun = 4 triwulan) ada 4 data yang tidak menunjukkan
aturan dari hukum permintaan (jika harga barang naik maka permintaan barang
menurun) yaitu TW III, TW IV tahun 2003, TW IV tahun 2004, TW III tahun
2005. Faktor lain tersebut diduga adalah kebutuhan semen (bahan pokok) dalam
pembangunan rumah atau bangunan baru maupun renovasi bangunan lama yang
banyak terjadi di akhir tahun sehingga kenaikan harga tidak berpengaruh pada
volume penjualan semen.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
89
Selain dari faktor kebutuhan diatas, harga jual tetap mempengaruhi
volume penjualan yang akhirnya juga mempengaruhi naik turunnya penjualan
semen. Dilihat dari data pada halaman sebelumnya, diketahui jika harga jual
semen naik maka total penjualan semen mengalami penurunan. Demikian juga
sebaliknya. Untuk menaikkan penjualan harus diperhatikan penetapan harga jual
semen karena naik turunnya penjualan sangat berpengaruh kepada laba yang akan
dihasilkan dengan asumsi biaya operasi tidak banyak berubah. Naik turunnya
penjualan semen berpengaruh juga pada naik turunnya penjualan perusahaan
secara keseluruhan disebabkan karena produk semen merupakan produk unggulan
perusahaan sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi besarnya laba dalam
hubungannya ke pencapaian profitabilitas perusahaan.
4. Profitabilitas PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Perhitungan rasio profitabilitas tidak dilakukan oleh perusahaan – PT
Mega Eltra (Persero) Cabang Medan, sehingga tidak diketahui nilai persentase
profitabiltas setiap tahun maupun per periodenya serta bagaimana tingkat
perubahan persentase tersebut dari tahun ke tahun atau dari periode tertentu ke
periode berikutnya.
Dengan demikian, peneliti mengolah dan menghitung sendiri nilai
profitabilitas perusahaan tersebut. Rasio profitabilitas dapat dihitung dengan
rumus:
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
90
a. Mengitung Profit Margin terlebih dahulu yaitu:
b. Kemudian menghitung Total Assets Turnover dengan rumus:
Laba Setelah Pajak Profit Margin = Penjualan x 100%
Penjualan TATO = Total Assets x 100%
Hasil dari masing-masing bagian diatas selanjutnya dikalikan yang
akhirnya menghasilkan sebuah nilai yang merupakan besaran dari profitabilitas
yang perusahaan capai.
Laba Setelah Pajak Penjualan Laba Setelah Pajak ROI = Penjualan x Total Assets = Total Asset/ Aktiva x 100%
Dalam penelitian ini, peneliti telah melakukan perhitungan terhadap rasio
profitabilitas untuk produk semen. Sebelum menghitung rasio, peneliti teelebih
dahulu mencari total penjualan (sales) seluruh produk perusahaan per-triwulannya
dikarenakan perusahaan tidak membuat perhitungan pertriwulan melainkan per-
bulan. Kemudian dihitung profit margin (PM) dan Total Asset Turnover (TATO)
per-triwulannya. Perkalian antara dua varibel tersebut (PM dan TATO)
menghasilkan besaran nilai ROI per-triwukan. Hasil perhitungan rasio
profitabilitas (ROI) PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan ditampilkan dalam
bentuk tabel 4.2, yaitu sebagai berikut:
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
91
Tabel 4.2 Perhitungan ROI PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
TAHUN 2003
MARET JUNI SEP DES TTL SALES (S/D)
4.135.093.691
10.027.729.749
27.428.389.013
35.745.704.566
TTl SALES (TriW)
4.135.093.691
5.892.636.058
17.400.659.264
8.317.315.553
NIAT 25.002.537
183.856.711
559.537.501
282.297.981
TOTAL AKTIVA
7.837.321.739
12.370.556.224
14.377.879.457
6.447.583.548
PROFIT MARGIN
0,0060
0,0312
0,0322
0,0339
TATO 0,5276
0,4763
1,2102
1,2900
ROI 0,00319
0,01486
0,03892
0,04378
% 0,319% 1,486% 3,892% 4,378%
TAHUN 2004
MARET JUNI SEP DES TTL SALES (S/D)
6.364.301.617
15.432.520.810
26.793.826.997
45.747.968.742
TTl SALES (TriW)
6.364.301.617
9.068.219.193
11.361.306.187
18.954.141.745
NIAT 65.606.895
208.347.351
474.541.997
467.175.677
TOTAL AKTIVA
7.530.588.813
10.782.076.282
13.123.054.721
9.687.759.482
PROFIT MARGIN
0,0103
0,0230
0,0418
0,0246
TATO 0,8451
0,8410
0,8658
1,9565
ROI 0,00871
0,01932
0,03616
0,04822
% 0,871% 1,932% 3,616% 4,822%
TAHUN 2005
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
92
Sumber : Hasil Olahan, 2007
ROI
2,298%
4,754%
2,277%
4,822%
1,932%
0,871%
4,378%
0,319%
3,616%
1,486%
3,205%3,892%
0,000%
1,000%
2,000%
3,000%
4,000%
5,000%
6,000%
MAR
ET
JUN
I
SEP
DES
MAR
ET
JUN
I
SEP
DES
MAR
ET
JUN
I
SEP
DES
TAHUN 2003 TAHUN 2004 TAHUN 2005
Tahun
Pers
enta
se
ROI
MARET JUNI SEP DES TTL SALES (S/D)
19.784.145.639
34.820.573.295
61.244.503.613
82.518.115.493
TTl SALES (TriW)
19.784.145.639
15.036.427.656
26.423.930.318
21.273.611.880
NIAT 739.011.524
567.158.376
861.278.148
473.583.989
TOTAL AKTIVA
23.058.183.335
24.907.968.631
18.116.919.097
20.608.072.776
PROFIT MARGIN
0,0374
0,0377
0,0326
0,0223
TATO 0,8580
0,6037
1,4585
1,0323
ROI 0,03205
0,02277
0,04754
0,02298
% 3,205% 2,277% 4,754% 2,298%
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
93
Gambar 4.3 Grafik Perubahan ROI PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Sumber : Hasil Olahan, 2007
Di tahun 2003, dapat dilihat dari TW I – TW III, total penjualan
mengalami kenaikan yang berdampak juga kepada kenaikan laba dan tingkat
profitabilitas. Tetapi pada TW IV tahun 2003, dimana terjadi penurunan penjualan
yang diirigi dengan penurunan laba tidak membuat tingkat profitabilitas juga
turun sebaliknya profitabilitas mengalami kenaikan.
Tahun 2004 di awal triwulan, penjualan dan laba juga mengalami
penurunan juga diiringi dengan profitabilitas yang juga menurun, selanjutnya dari
TW II sampai TW IV penjualan mengalami kenaikan juga diiringi dengan
kenaikan profitabilitas.
Pada tahun 2005 di TW I, penjualan dan laba mengalami kenaikan tetapi
sebaliknya dengan tingkat profitabilitas mengalami penurunan. Dari TW II sampai
TW IV tahun 2005, penjualan dan laba mengalami kenaikan dan penurunan juga
diiringi dengan kenaikan dan penurunan dari tingkat profitabilitas.
Dari data dan keterangan diatas, dapat kita ketahui bahwa tingkat
penjualan dan laba berbanding lurus dimana jika penjualan mengalami kenaikan
maka laba juga mengalami kenaikan. Seharusnya jika laba naik maka
profitabilitas juga mengalami kenaikan, namun tidak demikian terjadi pada PT
Mega Eltra (Persero) Cabang Medan. Data diatas yaitu TW IV tahun 2003 dan
TW I tahun 2005 menunjukkan bahwa walaupun laba mengalami kenaikan belum
tentu profitabilitasnya juga mengalami kenaikan dan sebaliknya. Hal ini
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
94
menyebabkan ketidak stabilan tingkat profitabilitas selama empat tahun yang
dibagi dalam triwulan.
B. Analisis Hasil Olahan Penelitian
1. Variabel Penelitian
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
harga jual produk semen dan variabel profitabilitas (ROI) perusahaan periode
tahun 2003 – tahun 2005 yang dibagi dalam triwulan. Adapun yang menjadi
variabel independen/ bebas (X) adalah harga jual semen sedangkan yang
merupakan variabel dependen/ terikat (Y) adalah profitabilitas perusahaan (ROI).
Berikut data yang akan dimasukkan dalam perhitungan SPSS, yaitu:
Tabel 4.3 Variabel Harga Jual semen dan ROI
Periode Harga Jual (Rp/zak) - X ROI (%) - Y
Tahun 2003 Maret - TW I 16.655,01 0,319%
Juni - TW II 17.952,52 1,486%
September - TW III 18.779,03 3,892%
Desember - TW IV 21.730,17 4,378% Tahun 2004
Maret - TW I 20.305,36 0,871%
Juni - TW II 20.210,00 1,932%
September - TW III 21.084,35 3,616%
Desember - TW IV 21.742,18 4,822%
Tahun 2005
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
95
Maret - TW I 23.276,59 3,205%
Juni - TW II 23.729,11 2,277%
September - TW III 26.527,21 4,754%
Desember - TW IV 27.737,45 2,298%
Sumber : Hasil Olahan, 2007
2. Statistik Deskriptif
Peneliti menggunakan metode statistik deskriptif dalam penelitian ini,
yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya
tentang kondisi perusahaan dalam analisis yang dilakukan pada PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan.
Adapun tujuan dari metode penelitian deskriptif ini yaitu untuk
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan
dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala sesuatu atau menggambarkan
fenomena atau karakteristik dari data. Karakteristik data yang digambarkan adalah
karakteristik distribusinya. Statistik ini menyediakan nilai frekwensi, pengukur
tendensi pusat (measures of central tendency), dispersi, dan pengukur-pengukur
bentuk (measures of shape).
Sebelum melakukan pembahasan dari variabel independen terhadap
variabel dependen maka terlebih dahulu perlu menganalisis data penelitian yaitu
harga jual produk semen dan profitabitas perusahaan.
Berikut ditampilkan data statistik secara umum dari seluruh data yang
digunakan pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
96
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean Std.
Deviation Variance
HRGAJUAL 12
16.655,01
27.737,45
21.644,082
3.287,6158
10.808.417
ROI 12 0,00319 0,04822 2,864E-02 1,508785E-02 2,276E-04
Valid N 12 (listwise)
Sumber : Hasil Olahan, 2007
Hasil analisis output dari data diatas menjelaskan:
Jumlah data (N) masing-masing pada variabel harga jual dan ROI adalah
12 data dan semuanya dinyatakan valid. Ini berarti tidak ada data yang
tidak valid/ hilang (missing).
Nilai minimum dari data variabel harga jual adalah 16.655,01
Nilai minimum dari data variabel ROI adalah 0,00319
Nilai maksimum dari data variabel harga jual adalah 27.737,45
Nilai maksimum dari data variabel ROI adalah 0,04822
Nilai rata-rata (mean) dari data variabel harga jual adalah 21.644,082
Nilai rata-rata (mean) dari data variabel ROI adalah 0,02864
Deviasi standar dari variabel harga jual adalah 3287,6158. hal ini berarti
bahwa penyebaran dari data perubahan harga jual berkisar antara nilai
mean (μ) ± deviasi standar yaitu 21.644,082 ± 3287,6158
Standar Deviasi dari variabel ROI adalah 0,01508785. hal ini berarti
bahwa penyebaran dari data perubahan variabel ROI berkisar antara nilai
mean (μ) ± deviasi standar yaitu 0,02864 ± 0,01508785
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
97
3. Uji Normalitas
Sebelum melakukan uji statistik, maka data yang akan diolah harus
discreening terlebih dahulu sebagai langkah awal. Salah satu asumsi penggunaan
statistik parametrik adalah asumsi multivariate normality. Multivariate normality
merupakan asumsi bahwa setiap variabel dan semua kombinasi linear dari
variabel terdistribusi normal. Jika asumsi ini dipenuhi, maka nilai residual dari
analisis juga berdistribusi normal dan independen yang artinya perbedaan antara
nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara
simetri disekitar nilai means sama dengan nol. Walaupun normalitas suatu
variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji statistik akan
lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal. Jika variabel tidak
terdistribusi secara normal (menceng kekiri atau menceng kekanan) maka hasil uji
statistik akan terdegradasi.
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menguji normalitas
variabel suatu data yaitu sebagai berikut:
a. Uji Statistik Skewness dan Kurtosis
Secara statistik ada dua komponen normalitas yaitu Skewness dan
Kurtosis. Skewness berhubungan dengan simetri distribusi. Skewed variabel
(variabel menceng) adalah variabel yang nilai mean-nya tidak ditengah-tengah
distribusi. Sedangkan Kurtosis berhubungan dengan puncak dari suatu distribusi.
Berikut pengujiannya yang terdapat pada tabel 4.5:
Tabel 4.5 Skewness and Kurtosis Test
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
98
12 ,468 ,637 -,185 1,23212 -,275 ,637 -1,099 1,232
12
HRGAJUALROIValid N(listwise)
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. ErrorN Skewness Kurtosis
Sumber : Hasil Olahan, 2007
Hasil analisis output dari data diatas menjelaskan:
Nilai Skewness harga jual adalah 0,468 dan Standard Error-nya adalah
0,637. Maka nilai dari rasio Skewness harga jual adalah = 0,468 / 0,637
= 0,735. Sedangkan nilai Skewness ROI adalah -0,275 dan Standard
Error-nya adalah 0,637. Maka nilai dari rasio Skewness ROI adalah =
0,275 / 0,637 = 0,432.
Nilai Kurtosis harga jual adalah -0,185 dan Standard Error-nya adalah
1,232. Maka nilai dari rasio Kurtosis harga jual adalah = 0,185 / 1,232 =
0,15. Sedangkan nilai Kurtosis ROI adalah -,1099 dan Standard Erorrnya
adalah 1,232. Maka nilai dari rasio Kurtosis ROI adalah 1,099 / 1,232 =
0,89.
Nilai dari rasio Skewness harga jual dan ROI beserta nilai dari rasio
Kurtosis harga jual dan ROI kemudian dibandingkan dengan nilai
krtitisnya yaitu untuk alpha 0.05 (nilai kritis ± 1,96)
Hasil perhitungan untuk variabel harga jual dan ROI menunjukkan nilai
yang berada dibawah/lebih kecil dari nilai kritisnya ± 1,96 ( signifikan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
99
pada α = 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebaran data kedua
variabel ini mengikuti kaidah distribusi normal/terdistribusi secara normal.
b. Uji Statistik Kolmogorov Smirnov
Pengujian normalitas juga dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov
Smirnov. Yang terlebih dahulu menentukan hipotesa pengujian yaitu:
Ho = Data terdistribusi secara normal
Ha = Data tidak terdistribusi secara normal
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
100
Tabel 4.6
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
12 1221644,0820 2,8642E-023287,6160 1,5088E-02
,155 ,108,155 ,097
-,098 -,108
,536 ,372
,936 ,999
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
HRGAJUAL ROI
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Sumber : Hasil Olahan, 2007 Dari tabel diatas, dapat diketahui:
Nilai K-S untuk variabel harga jual adalah 0,536 dengan probabilitas
signifikansi Asymp. Sig (2-tailed) 0,936. Nilai tersebut jauh diatas α =
0,05 karena Asymp. Sig (2-tailed ) n ya > α / 2 (0 ,0 2 5 ). Hal ini berarti
variabel harga jual terdistribusi normal. Ho diterima.
Nilai K-S untuk variabel ROI adalah 0,372 dengan probabilitas
signifikansi Asymp. Sig (2-tailed) 0,999. Nilai tersebut jauh diatas α =
0,05 karena Asymp. Sig (2-tailed ) n ya > α / 2 (0 ,0 2 5 ). Hal ini berarti
variabel ROI terdistribusi normal. Ho diterima.
Untuk mengujia apakah data grafik variabel harga jual dan ROI memiliki
distribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan menggambarkan kurva
histogramnya yaitu pada gambar 4.4 sebagai berikut:
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
101
HRGAJUAL
28000,026000,0
24000,022000,0
20000,018000,0
16000,0
3,5
3,0
2,5
2,0
1,5
1,0
,5
0,0
Std. Dev = 3287,62 Mean = 21644,1
N = 12,00
Gambar 4.4 Histogram Harga Jual
Sumber : Hasil Olahan. 2007
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
102
Regression Standardized Residual
1,501,00,500,00-,50-1,00-1,50
Fre
qu
en
cy
3,5
3,0
2,5
2,0
1,5
1,0
,5
0,0
Std. Dev = ,95 Mean = 0,00
N = 12,00
Gambar 4.5 Histogram Profitabilitas (ROI)
Sumber : Hasil Olahan, 2007
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
103
c. Uji normalitas dengan grafik P-Plot
Normal P-P Plot of HRGAJUAL
Observed Cum Prob
1,00,75,50,250,00
Expe
cted
Cum
Pro
b
1,00
,75
,50
,25
0,00
Gambar 4.6 Grafik P-Plot Harga Jual
Sumber : Hasil Olahan. 2007
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
104
Normal P-P Plot of ROI
Observed Cum Prob
1,00,75,50,250,00
Expe
cted
Cum
Pro
b
1,00
,75
,50
,25
0,00
Gambar 4.7 Grafik P-Plot Profitabilitas (ROI)
Sumber : Hasil Olahan, 2007
Hasil dari analisis grafik diatas menjelaskan:
Garis diagonal merupakan garis linear dari sebuah distribusi normal.
Sedangkan titik-titik yang tergambar merupakan sebaran dari data variabel
harga jual (gambar 4.6) dan ROI (gambar 4.7). Sumbu X adalah data yang
diamati (observed value) sedangkan untuk sumbu Y merupakan nilai yang
diharapkan (expected value).
Sebaran masing-masing data diatas berada di sekitar garis linier dan
penyebaran titik-titik tersebut searah mengikuti garis diagonal membentuk
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
105
sebuah garis lurus maka dapat diidentifikasi data tersebut merupakan data
dengan distribusi normal.
4. Uji Parametrik
Dalam analisis dependen kita sering dihadapkan dengan analisis data yang
ingin melihat hubungan antara variabel independen (yang bersifat katagori atau
skala nonmetrik) dan variabel dependen (yang bersifat kontinyu, metrik atau
berskala interval dan ratio). Alat uji statistik yang cocok untuk masalah ini
tergantung dari jumlah katagori dari variabel independen. Jika variabel
independen berkatagori dua, maka uji statistik yang digunakan adalah uji beda t-
test, sedangkan untuk variabel independen yang berkatagori lebih dari 2 (dua)
digunakan analisis of variance (Anova). Dalam penelitian ini, variabel
independen berkatagori 2 (dua) maka uji statistik yang digunakan adalah Uji beda
T-test.
Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sample yang tidak
berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Tujuannya adalah
membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang
lain. Apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah
tidak sama secara signifikan.
Untuk dapat melakukan pengujian parametrik maka distribusi data harus
normal. Karena distribusi data harga jual dan ROI sudah terdistribusi normal
melalui beberapa pengujian diatas, maka pengujian dapat dilanjutkan dengan
pengujian parametrik.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
106
a. Analisa Korelasi
Koefiseksin korelasi (R) mempunyai nilai antara -1 sampai 1. Jika nilai
R=-1 maka disebut dengan linear sempurna negatif. Hal ini terjadi apabila titik
contoh atau kombinasi terletak tepat pada suatu garis lurus yang mempunyai
kemiringan negatif. Nilai R=1 disebut dengan linear sempurna positif, yang terjadi
apabila semua titik contoh terletak pada asatu garis lurus dengan kemiringan
positif. Nilai koefiseksin korelasi yang mendekati -1 atau 1 menyatakan bahwa
hubungan kedua variabel adalah kuat atau korelasi kedua variabel tinggi. Akan
tetapi apabila R mendekati 0, hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau
mungkin tidak ada sama sekali.
Sugiyono (2004, 149) memberikan keakuratan kekuatan korelasi antara
dua variabel dalam tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7 Pedoman Penjelasan Kekuatan Koefiseksin Korelasi
Sumber : Sugiyono (2004: hal 189)
Tingkat Hubungan Interval Koefisien
0.00 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000
Sangat Rendah Rendah Sedang
Kuat Sangat Kuat
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
107
Tabel 4.8
Variables Entered/Removed b
HRGAJUALa , EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a. Dependent Variable: ROIb.
Sumber : Hasil Olahan, 2007 Tabel 4.8 menjelaskan bahwa variabel yang dimasukkan adalah perubahan
harga jual dan tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed). Ini disebabkan
metode yang dipakai adalah single step (enter) dan bukannya stepwise.
Tabel 4.9
Model Summary b
,455a ,207 ,127 1,409442E-02Model1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), HRGAJUALa. Dependent Variable: ROIb.
Sumber: Hasil Olahan, 2007
Pada model summary dapat diketahui:
Besarnya hubungan antara variabel harga jual dengan ROI ditunjukkan
oleh besarnya R yaitu 0,455 yang berarti terdapat korelasi atau tingkat
hubungan tersebut adalah sedang karena berada diantara koefiseksin 0,40
– 0,599 pada tabel yang diberikan Sugiyono.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
108
Angka R square atau koefiseksin determinasi adalah 0,207 (yaitu
pengkuadratan dari koefiseksin korelasi, atau 0,455 x 0,455 = 0,207), yang
berarti hanya 20,7 % variasi dari perubahan ROI dapat dijelaskan oleh
variabel-variabel perubahan harga jual. Sedangkan sisanya 79,3% (100% -
20,7%) dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dimasukkan
dalam persamaan.
Adjust R Square memiliki nilai sebesar 0,127.
Std. Error of the Estimate menunjukkan angka 0,001409442. Jika nilai ini
dibandingkan dengan nilai deviasi standar dari harga jual = 3.287, 6158
(tabel 4.4). Hal ini menunjukkan bahwa model regresi ini lebih bagus
digunakan daripada rata-rata variabel harga jual itu sendiri.
b. Uji T-Test
Uji T-Test digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap
variabel independennya, artinya persamaan regresi yang didapat akan diuji apakah
memang valid untuk memprediksi variabel dependen (ROI).
Tabel 4.10
Coefficientsa
-1,652E-02 ,028 -,584 ,5722,086E-06 ,000 ,455 1,614 ,138
(Constant)HRGAJUAL
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: ROIa.
Sumber : Hasil Olahan, 2007
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
109
Pada tabel 4.10 diatas, dapat diketahui bahwa:
Harga jual mempunyai angka signifikansi (sig) diatas 0,05 yaitu 0,138
yang menunjukkan variabel harga jual tersebut tidak signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa harga jual tidak mempengaruhi besarnya ROI secara
individual.
Persamaan regresi yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut:
Y = - 0,01652 + 0,000002086 X
o X adalah variabel harga jual, sedangkan Y adalah variabel ROI.
o Konstanta sebesar – 0,01652 yang berarti bahwa jika variabel
independen (X) dianggap konstan/ tidak ada perubahan harga jual,
maka ROI akan mengalami perubahan sebesar – 0,01652.
o Koefiseksin regresi sebesar 0,000002086 menyatakan bahwa setiap
penambahan (karena tanda +) sebesar Rp. 100,- akan meningkatkan
variabel Y- profitabilitas (ROI) sebesar -0,01652 + {0,000002086
(100)} . Sebaliknya, jika harga jual menurun, profitabilitas (ROI)
turun. Tanda (+) didepan 0,0000002086 menyatakan arah hubungan
searah, dimana kenaikan atau penurunan variabel independen (X)
akan mengakibatkan kenaikan/ penurunan variabel dependen (Y).
Ho : bi = 0, artinya tidak ada pengaruh harga jual semen terhadap
profitabilitas PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan.
Ha : bi ≠ 0, artinya ada pengaruh signifikan harga jual semen
terhadap profitabilitas PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
110
Untuk menguji hipotesis digunakan syarat:
Jika Statistik t-hitung < t-tabel maka Ho diterima
Jika Statistik t-hitung > t-tabel maka Ha diterima atau Ho ditolak
Dari tabel diatas, diketahui t-hitung untuk harga jual adalah 1,614
sedangkan t-tabel adalah 1,782 (n=12 dan α = 0,05).
Maka keputusan yang diambil :
Keterangan diatas menjelaskan t-hitung (1,614) < t-tabel (1,782) sehingga
keputusan yang diambil adalah Ho diterima, berarti harga jual semen
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROI) pada PT
Mega Eltra (Persero) Cabang Medan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
111
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian di Bab IV, maka dapat disimpulkan:
1. Hasil penelitian ini adalah menerima Ho (hipotesis nol) yang berarti
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga jual dengan
profitabilitas perusahaan (ROI) pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang
Medan.
2. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,207, yang berarti
hanya 20,7 % variasi dari perubahan ROI dapat dijelaskan oleh variabel-
variabel perubahan harga jual. Sedangkan sisanya 79,3% (100% - 20,7%)
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
persamaan pengukuran pengaruh harga jual terhadap profitabilitas
misalnya harga pokok penjualan, aktiva perusahaan.
B. Saran
1. Untuk PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan, disarankan:
Harga jual merupakan keputusan penting perusahan dalam strategi
peningkatan penjualannya. Dianjurkan kepada perusahaan tersebut, selain
melihat harga pasar perlu juga diperhatikan bagaimana biaya operasi dan
investasi tertutupi sehingga menghasilkan laba yang relatif naik dan stabil.
Dilihat dari produk semen yang mendominasi tingkat penjualan, akan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
112
lebih baik bila perusahaan untuk lebih fokus mencari cara meningkatkan
volume penjualan produk semen daripada produk lainnya.
Untuk perusahaan melakukan penganalisaan lebih lanjut terhadap laporan
keuangan tidak sebatas menyiapkan laporan keuangan saja. Melalui proses
penganalisaan tersebut, maka akan diketahui bagaimana kondisi
perusahaan saat ini dan memprediksi perkembangan di masa depan
terutama pada rasio profitabilitas. Dengan mengetahui hal tersebut,
perusahaan akan fokus untuk memperkuat area yang lemah dan
mempertahankan bahkan meningkatkan area yang kuat seperti peningkatan
profitabilitas.
2. Untuk penelitian selanjutnya
Berhubungan dengan keterbatasan data, peneliti menyarankan untuk
penelitian selanjutnya sebaiknya mengambil jangka waktu yang lebih lama
dengan data yang lebih banyak (minimal 30 data) sehingga hasil penelitian
yang didapat lebih akurat.
Pada penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar menggunakan
variabel lain selain harga jual untuk mengetahui variabel yang
mempengaruhi profitabilitas perusahaan seperti harga pokok penjualan,
aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan baik aktiva lancar maupun aktiva
tetap dan biaya operasional.
Keputusan penetapan harga jual merupakan salah satu aspek penting
anggapan setiap pedagang dalam mencapai laba yang ditargetkan.
Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan mengenai harga jual dalam
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
113
kaitannya ke variabel lain sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih
memuaskan dalam pengambilan keputusan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
114
DAFTAR PUSTAKA
Ashari dan Darsono. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta : Penerbit ANDI
Harahap, Sofyan Syafri. 1999. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi
Pertama, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Kismono, Gugup. 2001. Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta,
Yogyakarta. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Buku 2, Edisi Pertama, Terjemahan
: Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli Salemba Empat, Jakarta. Machfaedz, Mahmud. 2007. Pengantar Bisnis Modern, Edisi Pertama, Penerbit
ANDI, Yogyakarta. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi
Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Ketujuh, CV. Alfabeta, Bandung. Trihendradi, Cornelius. 2005. Step By Step SPSS 13 : Analisis Data Statistik, Edisi
Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta. Van Home, Wachowicz, Jr. 1998. Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi
Kesembilan, Terjemahan: Heru Sutojo, Salemba Empat, Jakarta. APB, Statement No.4. 1970. Basics Concepts and Accounting Principles
Underlying Financial Statements of Bussiness Enterprice. FASB Original. 1990. Pronouncement Accounting Standards, as of June 1, 1990,
Volume I, Irwin, Homewood, Illinois. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Jurusan Akuntasi. 2004. Buku
Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba
Empat, Jakarta.