analisis pengaruh ekuitas mer ek terhadap …/analisis... · bapak drs. m. ami e n gunadi, mp....
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
DALAM PEMAKAIAN JASA PT. ROYAL EXSPRESS INDONESIA (REX)
DI SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat guna
memperoleh Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran
OLEH :
DWI SEPTININGSIH
NIM : F3207111
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
iv
MOTO
Kehidupan dunia ini tiada lain hanya permainan dan hiburan, sedangkan
di Akhirat itulah hidup yang sebenarnya, andaikan mereka
mengetahuinya.
(QS.29 / Al-Ankabut:64)
Masa lalu jadikanlah pengalaman, masa kini jadikanlah yang terbaik,
masa esok jadikanlah cita-cita yang diperjuangkan.
(PENULIS)
Untuk menjadi yang terbaik diantara yang terbaik butuh perjuangan
keras.
(PENULIS)
v
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada :
Ibu dan Bapak tercinta yang dengan tulus ikhlas memberikan dukungan moral
dan material serta kasih sayangnya yang tidak akan pernah pupus sampai
kapanpun.
Saudaraku yang memberikan dukungan, Dek Dinari, Mas Hananto, dan Mbak
Diana terima kasih.
Untuk keponakan kecilku Ardiano Julian Pratama (Dino)
Untuk Sweety yang selalu memberiku semangat yang telah menemani hari-hari
ku untuk jadi yang lebih baik, terima kasih.
Serta teman-teman disekelilingku (Fitri, Dewi, Ganis, Danar, Frenky, Ismi) yang
memberikan motivasi dan menyayangiku.
Semua nya yang telah terlibat dalam pembuatan Tugas Akhir yang tak bisa
disebutkan satu persatu.
Almamater ku tercinta.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta kemampuan kemudahan dan
pertolongan-Nya hingga penulisan Tugas Akhir ini selesai.
Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK
TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DALAM PEMAKAIAN JASA PT. ROYAL
EXSPRESS INDONESIA (REX) DI SURAKARTA” ini merupakan persyaratan guna
meraih gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis mengalami banyak kesulitan, namun
berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitanyang timbul dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu merupakan suatu kebahagiaan apabila
dalam kesempatan ini bagi penulis dapat mengucapkan terima kasih atas segala
bentuk bantuannya kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com,Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Harmadi, MM, selaku Ketua Jurusan Program DIII Manajemen
Pemasaran Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. M. Amien Gunadi, MP. selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenaan membimbing penulis.
4. Para Dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta.
5. Seluruh karyawan PT. REX solo, Bapak Sumarno, Mbak Aroem, Bapak Irwan,
Mbak Asmara, Mbak Hastin, Mbak Yetty, Mas joko, Mas Utomo, dan Mas Yanto
yang telah yang membantu penulis dalam penelitian dan penulisan Tugas Akhir
ini.
6. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan doa untuk kemajuan anaknya.
7. Adik Dinary yang selalu memotivasi dan selalu memberikan semangat.
8. Sweety, Orang yang selalu memberi penulis inspirasi, semangat, motivasi, dan
bantuan.
9. Yanti Salindri S. Yang telah menemani waktu magang.
10. Teman-teman MP yang membantu penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.
vii
Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Tugas Akhir ini
masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan penulis dalam pengembangan serta
pengetahuan yang penulis miliki. Semoga Tugas Akhir ini berguna untuk menambah
pengetahuan bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri.
Semoga Allah SWT selalu memberikan pertolongan, anugerah yang baik dan
segala berkah-Nya atas bimbingan dan bantuan semua pihak yang telah membantu
penulis selama proses penyusunan Tugas Akhir ini serta semoga dapat memberi
manfaat bagi semua dan ilmu pengetahuan pada saat ini dan masa yang akan
datang.
Surakarta, 9 April 2010
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN ABSTRAK .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................. vii
DAFTAR ISI ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xi
DAFTAR TABEL .................................................................................. xii
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
E. Metode Penelitian ...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Jasa ......................................................................... 9
B. Karakteristik Jasa ...................................................................... 10
C. Pengertian Ekuitas Merek ......................................................... 11
D. Pengertian Perilaku Konsumen ................................................. 17
E. Keputusan Pembelian Konsumen ............................................. 18
F. Loyalitas Konsumen .................................................................. 25
ix
G. Kerangka Pemikiran .................................................................. 28
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................. 29
B. Laporan Magang Kerja .............................................................. 41
C. Analisis dan Pembahasan ......................................................... 45
BAB IV PENUTUP
A. .................................................................................................... Kesimpulan 61
B. ............................................................................................................ Saran 62
..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Proses Pengambilan Keputusan ..................................... 18
Gambar II.2 Proses Perseptual .......................................................... 22
Gambar II.3 Membentuk Suatu Set yang mempertimbangkan untuk Alternatif Pilihan
Merek ................................................................................ 23
Gambar II.4 Kerangka Pemikiran ........................................................ 28
Gambar III.1 Struktur Organisasi PT REX Surakarta .......................... 34
xi
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Hasil Pengukuran Pengguna Jasa PT REX
Surakarta ............................................................................. 46
Tabel III.2 Hasil Pengukuran Faktor Jenis Pengiriman PT REX
Surakarta .................................................................................... 47
Tabel III.3 Jenis Pengiriman Pengguna Jasa PT REX
Surakarta ............................................................................. 48
Tabel III.4 Hasil Pengukuran Faktor Pelayanan/Service yang
Sering digunakan Pelanggan PT REX Surakarta ................ 49
Tabel III.5 Hasil Pengukuran Pemakaian Pelayanan/Service
Pelanggan PT REX Surakarta dalam Pengiriman
Barang lebih dari satu item .................................................. 50
Tabel III.6 Hasil Pengukuran Tingkat Lamanya Pengguna
Layanan PT REX Surakarta ............................................... 52
Tabel III.7 Hasil Penggukuran Asset Merek Dalam Ekuitas
Merek Menurut Aspek Differensiasi (Differentiation) pada
PT REX Surakarta ............................................................... 54
Tabel III.8 Hasil Penggukuran Asset Merek Dalam Ekuitas
Merek Menurut Aspek Energi (Energy) pada PT REX
Surakarta ............................................................................. 55
Tabel III.9 Hasil Penggukuran Asset Merek Dalam Ekuitas
Merek Menurut Aspek Relevansi (Relevance) pada PT REX
Surakarta ............................................................................. 56
Tabel III.10 Hasil Penggukuran Asset Merek Dalam Ekuitas
Merek Menurut Aspek Harga Diri (Esteem) pada PT REX
Surakarta ........................................................................... 58
Tabel III.11 Hasil Penggukuran Asset Merek Dalam Ekuitas Merek
Menurut Aspek Pengetahuan (Knowladge) pada PT REX
Surakarta ........................................................................... 59
xii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram III.1 Perbandingan Pengguna Jasa PT REX
Surakarta ......................................................................... 46
Diagram III.2 Perbandingan Dokumen dan Paket ................................ 47
Diagram III.3 Perbandingan Frekuensi Pengiriman
Dokumen dan Paket Pengguna Jasa PT REX ................ 48
Diagram III.4 Perbandingan Layanan/Service yang sering
Digunakan Pelanggan .................................................... 49
Diagram III.5 Perbandingan Frekuensi penggunaan
Pelayanan/Service dalam pengiriman barang lebih
Dari satu item .................................................................. 51
Diagram III.6 Perbandingan Frekuensi Tingkat Lamanya
Penggunaan Layanan REX ............................................. 52
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat pernyataan
2. Surat Keterangan
3. Surat keterangan Kuisioner
4. Kuisioner
5. Analisis Hasil kuisioner
6. Daftar harga exspress
7. Daftar harga regular
8. Konosemen
9. Manifest
10. Daftar paket kesatuan
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DALAM PEMAKAIAN JASA PT ROYAL EXSPRESS
INDONESIA (REX) DI SURAKARTA
DWI SEPTININGSIH
NIM F3207111
PT REX Surakarta merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang (ekspedisi) berupa dokumen serta paket. Salah satu permasalahan yang ada merupakan persaingan merek yang prestisius diantara perusahaan jasa. Ekuitas merek merupakan tolak ukur penempatan serta penilaian konsumen terhadap kinerja suatu merek. Oleh sebab itu, penulis Tugas Akhir ini membahas tentang pengaruh ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen dalam pemakaian jasa PT REX Surakarta. Aset merek dalam ekuitas merek yang hendak diteliti yaitu aspek diferensiasi (differentiation), aspek energi (energy), aspek relevansi (relevance), aspek harga diri (esteem), dan aspek pengetahuan (knowledge).
Sejalan dengan masalah dan analisis tersebut, maka penelitian ini dilakukan dilakukan metode survei ini, data utama diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan PT REX surakarta dengan menggunakan metode convenience sampling, dengan mengambil 100 responden karena jumlah populasi pelanggan PT REX Surakarta yang tidak terbatas. Kemudian data yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode deskriptif yang menggambarkan hasil dari kuesioner.
Hasil analisis menunjukan bahwa PT REX Surakarta memiliki ekuitas merek yang tinggi. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya responden yang berpendapat positif serta menilai kinerja merek PT REX Surakarta baik.
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pelanggan PT REX Surakarta merasa puas terhadap asset merek yang di miliki serta kinerja PT REX Surakarta dalam melayani pelanggan. Dari kesimpulan di atas, disarankan PT REX Surakarta untuk mempertahankan nilai asset merek yang dimiliki dan lebih meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Jangan sampai nilai asset merek serta kinerja PT REX Surakarta menurun sehingga kepuasan pelanggan menurun dan berakibat pada penurunan loyalitas terhadap merek PT REX Surakarta serta penurunan image perusahaan.
Kata Kunci : Ekuitas Merek, Loyalitas Konsumen
ABSTRACT ANALYSIS OF INFLUENCE OF EQUITY IN CONSUMER BRAND
LOYALTY TO USE SERVICE PT ROYAL EXSPRESS INDONESIA (REX) IN SURAKARTA
DWI SEPTININGSIH
NIM F3207111 PT REX Surakarta is a company engaged in courier services (expedition) in the form of documents and packages. One of the problems there is a prestigious brand competition among service companies. Brand equity is a yardstick of consumer assessment of the placement and performance of a brand. Therefore, this final writer discusses the influence of brand equity on customer loyalty in service usage PT REX Surakarta. Brand assets in equity brands who want to study the aspects of differentiation (differentiation), the aspect of energy (energy), the aspect of relevance (relevance), the aspect of self-worth (esteem), and aspects of knowledge (knowledge). Along with the problems and the analysis, this research is conducted conducted this survey method, primary data obtained through a questionnaire distributed to subscribers PT REX surakarta using convenience sampling method, by taking the 100 respondents because of the number of customers PT REX Surakarta population that is not limited. Then the data obtained were processed by using descriptive method that describes the results of the questionnaire.
The analysis shows that the PT REX Surakarta has high brand equity. This is shown by the number of respondents who think positively and to assess the performance of PT REX Surakarta good brand. Based on these analysis results can be concluded that the PT REX Surakarta customers are satisfied with the brand which is owned assets and the performance of PT REX Surakarta in serving customers. From the above conclusion, it is suggested PT REX Surakarta to maintain the value of assets owned brand and further enhance service quality to customers. Do not brand asset value and performance of PT REX Surakarta decline and decreased customer satisfaction and result in a decline in brand loyalty PT REX Surakarta and lower image.
Keyword : Brand Equity, Customer Loyality
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia bisnis sekarang ini persaingan dalam hal penetapan
merek serta penempatan merek pada benak konsumen merupakan hal
terpenting dalam sebuah bisnis. Tak ubahnya dalam industri pemasaran
jasa yang dewasa kini sedang menjamur, peran dari jasa ekspedisi
pengiriman barang semakin memberi arti penting bagi setiap individu,
selain mempermudah kita mengirimkan suatu barang ketujuan tertentu
juga harus dapat memberikan rasa aman serta penghematan waktu.
Begitu banyak jasa ekspedisi yang menawarkan produk jasa pada
khalayak umum untuk memakai jasa ekspedisinya yang mempunyai
merek ternama seperti (TIKI, JNE, POS INDONESIA, LA dll). Konsumen
senantiasa mengingat merek-merek yang telah lama ada. Artinya merek
sudah sebegitu kuatnya mempengaruhi akal pikiran kita. Semakin
ketatnya persaingan akan menimbulkan adanya ancaman maupun
peluang bagi perusahaan, dengan semakin ketatnya persaingan,
perusahaan dituntut untuk terus dapat mengembangkan kualitas jasanya
dengan melakukan perkembangan produk dan mutu pelayananya agar
perusahaan dapat bertahan dan tetap bisa eksis, guna memperhitungkan
kekuatan serta kelemahan yang dimiliki dan membandingkan dengan
pesaing lain diharapkan perusahaan terdorong untuk dapat
2
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat sehingga dapat
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi.
Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin
mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang
memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut
market share (pangsa pasar). Era globalisasi menjanjikan suatu peluang
dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan di Indonesia di lain pihak
keadaan tersebut memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antar
perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.
Dalam persaingan yang begitu ketat untuk memperebutkan market
share (pangsa pasar) tersebut, salah satu aset untuk mencapai target
yang dibuat perusahaan dalam mendukung program strategi
pemasarannya adalah dengan memperkenalkan merek produknya, agar
dapat dikenal dan masuk dalam pikiran konsumen dengan berbagai cara.
Merek dewasa ini bukan hanya sebagai merek dagang suatu perusahaan
tetapi lebih dari itu, juga telah berkembang dewasa ini sebagai sumber
aset terbesar bagi perusahaan.
Merek yang prestisius memiliki ekuitas merek yang kuat dalam
menggiring konsumen mengkonsumsi produk tersebut yang selanjutnya
akan menghantar perusahaan meraup keuntungan jangka waktu yang
lama.
3
Karena itu pemahaman elemen–elemen ekuitas merek dan perilaku
merek sangat diperlukan dalam suatu analisis untuk melihat seberapa
besar pengaruh ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen.
Pemasaran dewasa ini merupakan pertempuran persepsi konsumen,
tidak sekedar pertempuran produk. Beberapa produk dengan model,
kualitas, features (karakter untuk tambahan dari produk), serta kualitas
yang sama dapat memiliki kinerja yang berbeda–beda di pasar. Karena
disebabkan perbedaan persepsi dari produk tersebut di benak konsumen.
Oleh karena itu, perusahaan dalam upayanya mempertahankan atau
merebut konsumen di pasar diharapkan tidak hanya berusaha membuat
konsep strategi pemasaran yang unggul tanpa melihat sisi merek dan
ekuitas yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pemasaran suatu produk dari organisasi tersebut di pasar.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian tentang “ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK
TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DALAM PEMAKAIAN JASA PT.
ROYAL EXSPRESS INDONESIA (REX) DI SURAKARTA”
4
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang tersebut, maka penulis dapat merumuskan
permasalahan yang menjadi dasar awal dalam melakukan penelitian, yaitu
1. Apakah pengaruh dari ekuitas merek terhadap loyalitas
konsumen ?
2. Seberapa Besar pengaruh sebuah merek pada keputusan
pembelian seorang konsumen ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui variabel dari ekuitas suatu merek yang
mempengaruhi loyalitas konsumen.
2. Mengetahui bagaimana merek dapat mempengaruhi
pembentukan perilaku konsumen dan emosinya.
D. MANFAAT PENELITIAN
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
kebijakan perusahaan yang bersangkutan sebagai berikut :
1. Memberikan kontribusi terhadap perencanaan strategi
perusahaan dalam bidang pemasaran jasa sehubungan
dengan memelihara, melindungi dan meningkatkan merek.
2. Memberikan kontribusi terhadap quality control perusahaan
khususnya dalam hal produk dan pengemasannya. Karena
merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara
5
konsisten memberikan keistimewaan, manfaat dan jasa tertentu
kepada pembeli sehubungan dengan jaminan mutu.
E. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam
melakukan risetnya ialah berupa desain deskriptif atau jenis
riset yang tujuan utamanya menggambarkan sesuatu. Riset
diskriptif dilakukan melalui riset terhadap pelanggan PT Royal
Exspress Indonesia di Surakarta.
2. Obyek Penelitian
Obyek yang digunakan dalam melakukan riset adalah
perusahaan jasa yang bergerak dibidang jasa ekspedisi. PT.
Royal Express Indonesia (REX), yang beralamatkan di Jl.
Veteran No. 291 Tipes, Surakarta. Sedangkan data tentang
tentang respoden diperoleh dari pelanggan yang menggunakan
jasa penggiriman PT Royal Exspress Indonesia di Surakarta (PT
REX Surakarta) yang datang langsung maupun ditempat
pelanggan sendiri.
3. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh
peneliti yang secara langsung didapat dari responden. Data
primer ini berupa data identitas responden, data mengenai
6
tanggapan responden terhadap ekuitas merek serta aset merek
PT Royal Exspress Indonesia (REX) di Surakarta dan
wawancara dengan pihak perusahaan.
b. Data Sekunder
Menurut Suprapto (1997:239), data sekunder adalah data yang
diperoleh melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh
pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Data
sekunder untuk penelitian ini diperoleh dari sumber–sumber di
PT Royal Exspress Indonesia (REX) Surakarta yang berupa
profil perusahaan dan buku–buku yang berkaitan dengan
penelitian ini.
4. Teknik pengambilan sampel
Dalam teknik pengambilan Sampel penulis menggunakan
metode Convenience sampling.
a. Populasi
Populasi menurut Istijanto (2005:109) adalah jumlah
keseluruhan yang mencakup semua anggota yang diteliti.
Populasi dari penelitian ini adalah pelanggan PT Royal
Exspress Indonesia (REX) Surakarta, yang berada di Kota
Surakarta dan sekitarnya.
b. Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode
convenience sampling yaitu pengambilan sampel dimana
7
peneliti mengambil sebagian dari anggota populasi
berdasarkan kemudahan dari peneliti sendiri. Menurut
Rouncoe dalam Sekaran (2006:160), ukuran sampel yang
tepat untuk penelitian adalah 30. Adapun jumlah sampel
yang diambil yaitu 100 responden, dan jumlah tersebut
dianggap sudah mewakili dari keseluruhan populasi.
5. Teknik pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data, penulis memilih menggunakan
tiga cara yakni observasi, kuisioner, dan studi pustaka.
a. Observasi
Observasi langsung yaitu menurut (William G,
Zikmund. 2000:221) yaitu peneliti terus menerus untuk
mengobservasi dan mencatat apa yang secara natural
terjadi, penginvestigasi tidak menciptakan situasi lain.
b. Kuisioner
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara
membagikan daftar pertanyaan yang harus diisi dengan
langsung oleh responden. Yaitu kepada konsumen PT
Royal Exspress Indonesia di Surakarta. Dari kuesioner
yang telah dibagikan, maka penulis akan mendapatkan
jawaban atau hasil dari pertanyaan yang telah ditulis dari
penulis itu sendiri.
8
c. Studi pustaka
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi mengenai segmentasi dan
penetapan pasar sasaran, dan referensi yang berasal dari
buku pemasaran atau sumber lain yang mendukung
penelitian ini.
6. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah
analisis deskriptif adalah teknik untuk membuat gambaran atau
deskriptif secara sistematis, factual dan akurat mengenai suatu
objek yang diteliti. Untuk mengetahui Ekuitas merek REX dilihat
dari Aspek Difensiasi (Differentiation), Aspek Energi (Energy),
Aspek Relevansi (Relevance), Aspek Harga Diri (Esteem), dan
Aspek Pengetahuan (Knowledge). Penyajian hasil-hasil analisis
deskriptif dalam penelitian ini berupa frekuensi dan prosentasi,
serta diagram dan tabel.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Jasa
Definisi jasa belum digunakan secara luas oleh pemasar.
Ini berkaitan dengan sulitnya diketahui batasan-batasan yang
jelas antara organisasi atau unit usaha yang menjadi bagian dari
penyaluran barang dengan organisasi yang yang menawarkan
jasa.
Dengan demikian jasa, khususnya yang menyangkut jasa
pertukaran dapat didefinisikan sebagai :
Jasa adalah barang yang tidak kentara (intangible product)
yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran
yang saling memuaskan.
Unsur penting dalam pengertian tersebut adalah bahwa jasa
merupakan suatu produk yang tidak kentara, artinya barang yang
dipertukarkan dengan uang adalah suatu yang tidak berwujud.
Jasa juga merupakan produk yang tidak bisa ditimbun atau
ditumpuk dalam suatu gudang sambil menunggu penjualan.
Penyaluran jasa kebanyakannya langsung dari produsen ke
konsumen.
Produk jasa ini banyak macam dan jenisnya. Secara umum
ada perbedaan antara barang dan jasa yang dapat dilihat,
10
misalnya, pembelian jasa dipengaruhi oleh motif dan emosi, jasa
tidak berwujud, bersifat tidak tahan lama, tidak dapat disimpan,
mementingkan unsur manusia, distribusi langsung, tidak memiliki
standar dan keseragaman serta jasa tidak terlalu mementingkan
adanya peramalan permintaan.
Menurut Kotler dalam Yazid (2001:2), jasa mempunyai arti
suatu tindakan yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak
lain dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan suatu
apapun. Sedangkan menurut Jasfar (2005:15), Jasa yaitu
pelayanan yang diberikan oleh manusia, baik yang dapat dilihat
maupun yang tidak dapat dilihat, yang bisa dirasakan sampai
dengan fasilitas pendukung yang harus tersedia dalam penjualan
jasa serta benda-benda lainnya.
B. Karakteristik Jasa
Karakteristik Jasa menurut Jasfar (2005:19) meliputi :
a) Intangible
Jasa yang abersifat intangible mempunyai arti tidak dapat
dilihat, dirasa, diraba, dicium atau didengar sebelum dibeli,
Sehingga untuk mengurangi rasa ketidak pastian atas kualitas
jasa dalam pembelian jasa tersebut, para konsumen
memperhatikan tanda-tanda atau bukti kualitas dari jasa
tersebut.
11
b) Inseparabillty
Jasa mempunyai sifat Inseparabillty mempunyai arti
konsumen mempunyai peranan keterlibatan dalam proses
penyaluran jasa. Karena sifat inseparabillty merupakan
proses penyaluran jasa yang tidak dilakukan secara masal,
namun individual sehingga sulit untuk melakukan
standardisasi.
c) Perishabillty
Jasa bersifat Perishabillty mempunyai arti jasa merupakan
komoditi tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
d) Variabillty
Jasa bersifat sangat berbeda karena pada umunya jasa
merupakan non standardized out put, yang artinya banyak
variasi kualitas dan jenisnya tergantung pada siapa, kapan,
dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
C. Pengertian Ekuitas Merek
Ekuitas Merek (bahasa Inggris : brand equity) adalah
seperangkat asset dan keterpercayaan merek yang terkait
dengan merek tertentu, nama dan atau simbol, yang mampu
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah
produk atau jasa, baik bagi pemasar/perusahaan maupun
pelanggan (Durianto dkk, 2001:4).
12
Keller juga menyatakan bahwa brand equity adalah
keinginan dari seseorang untuk melanjutkan menggunakan suatu
brand atau tidak. Pengukuran dari brand equity sangatlah
berhubungan kuat dengan kesetiaan dan bagian pengukuran
dari pengguna baru menjadi pengguna yang setia.
Bagi pelanggan, ekuitas merek dapat memberikan nilai
dalam memperkuat pemahaman mereka akan proses informasi,
memupuk rasa percaya diri dalam pembelian, serta
meningkatkan pencapaian kepuasan. Nilai ekuitas merek bagi
pemasar/perusahaan dapat mempertinggi keberhasilan program
pemasaran dalam memikat konsumen baru atau merangkul
konsumen lama. Hal ini dimungkinkan karena dengan merek
yang telah dikenal maka promosi yang dilakukan akan lebih
efektif.
1) Unsur–Unsur Dari Ekuitas Merek
a) Kepedulian (brand awareness) adalah kemampuan
konsumen untuk mengingat suatu brand dan yang
menjadikannya berbeda bila dibandingkan dengan brand
lainnya.
b) Kepuasan (perceived quality), adalah Didefinisikan sebagai
persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau
13
keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan
maksud yang diharapkan.
c) Loyalitas (brand loyalty), adalah Merupakan ukuran
kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah merek terhadap
produk atau jasa tertentu.
d) Citra (brand image), yakni deskripsi tentang asosiasi dan
keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.
2) Model Ekuitas Merek
Philip kotler&kevin Lane Keller ,(2009:265-268). Menuliskan
meskipun pemasar berpandangan serupa mengenai prisip
penetapan merek dasar, sejumlah model ekuitas merek
menawarkan beberapa perspektif berbada. Berikut model yang
sudah banyak diterima.
a) Penilai Aset Merek
Agen periklanan Young and Rubicam (Y&R)
mengembangkan sebuah model ekuitas merek yang disebut
dengan penilai aset merek (Brand Asset Valuator–BAV).
Berdasarkan riset terhadap hampir 500.000 konsumen di 44
negara, BAV memberikan ukuran komperatif ekuitas merek dari
ribuan merek di ratusan kategori berbeda. Ada lima komponen
atau pilar kunci dari ekuitas marek, menurut BAV :
14
a. Diferensiasi (Differentiation) mengukur tingkat sejauh mana
merek dianggap berbeda dari merek lain.
b. Energi (Energy) mengukur arti momentum merek.
c. Relevansi (Relevance) mengukur cakupan daya tarik merek.
d. Harga Diri (Esteem) mengukur seberapa baik merek dihargai
dan dihormati.
e. Pengetahuan (Knowledge) mengukur kadar keakraban dan
keintiman konsumen dengan merek.
Diferensiasi, Energi, dan Relevansi digabungkan untuk
menentukan kekuatan merek yang menggerakkan. Harga Diri,
Pengetahuan bersama–sama menciptakan Reputasi merek,
yang lebih merupakan ”kartu laporan” tentang kinerja masa lalu
sebuah merek.
Hubungan antara dimensi–dimensi ini merupakan ”pola pilar”
suatu merek yang mengungkapkan banyak tentang status merek
saat ini dan masa depan. Gabungan kekuatan merek yang
menggerakkan dan Reputasi merek membentuk power gird,
yang menggambarkan tahap–tahap dalam siklus
penggembangan merek yang masing-masing dengan pola pilar
tertentu.
15
b) BRANDZ
Konsultan riset pemasaran millward Brown dan WPP
mengembangkan model kekuatan merek BRANDZ, dimana pada
intinya terdapat piramid Brand Dynamic. Menurut model ini,
pembangunan merek mengikuti sederet langkah yang berurutan,
masing–masing bergantung pada keberhasilan pencapaian
langkah sebelumnya.
Konsumen “yang terikat,” yang berada dipuncak piramid,
membangun hubungan yang lebih kuat dengan merek dan
menghabiskan lebih banyak untuk merek tersebut dibandingkan
konsumen yang berada pada tingkatan yang rendah. Meskipun
demikian, lebih banyak konsumen akan ditemukan di tingkat
yang lebih rendah. Tantangan bagi pemasar adalah
mengembangkan kegiatan dan program yang membantu
konsumen bergerak menaiki piramid.
c) MODEL AAKER
Mantan profesor pemasaran dari UC Berkeley David
Aaker memendang ekuitas merek sebagai kesadaran merek
(brand awarness), loyalitas merek , dan asosiasi merek yang
bersama–sama menambah dan menggurangi nilai yang
diberikan sebuah produk atau jasa. Menurut Aaker, manajemen
merek dimulai dengan mengembangkan identitas merek–
16
sekumpulan asosiasi merek yang unik yang mewakili tujuan
dan janji merek kepada pelanggan, sebuah citra merek yang
aspirasioanal. Identitas merek biasanya terdiri dari 8 hingga 12
elemen yang mewakili konsep seperti lingkup produk, atribut
produk, kualitas/nilai, kegunaan, pengguna, negara asal, atribut
organisasional, kepribadian merek, dan simbol. Yang paling
penting dari semua ini, yang menggerakan program
pembanggunan merek, adalah identitas inti. Yang lain, elemen
identitas tambahan, memberikan tekstur dan panduan. Sebagai
tambahan, esensi merek dapat mengkomunikasikan identitas
merek secara ringkas dan inspiratif.
d) Model Resonansi Merek
Resonasi merek adalah intensitas atau kedalaman ikatan
psikologi yang dimiliki pelanggan dengan merek, dan juga tingkat
aktivitas yang dihasilkan oleh loyalitas merek.
Unsur – unsur Resonasi Merek :
a. Keutamaan merek adalah Seberapa sering dan seberapa
mudah pelanggan memikirkan merek dalam berbagai situasi
pembelian dan konsumsi
b. Kinerja merek adalah Seberapa baik produk dan jasa
memenuhi kebutuhan fungsional pelanggan.
17
c. Pencitraan merek adalah berfokus pada pendapatan dan
evaluasi pribadi pelanggan sendiri.
d. Resonansi Merek mengacu pada sifat hubungan yang
dimiliki pelanggan dengan merek dan sejauh mana mereka
merasa sinkron dengan merek.
D. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah Tindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Perilaku konsumen (Lamb, Hair, Mc Daniel 2001:188)
Proses pelanggan dalam membuat keputusan membeli, juga
untuk menggunakan dan membuang barang-barang serta jasa
yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor pembelian dan
penggunaan produk.
Perilaku konsumen merupakan study yang mengkaji
bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan
sumber daya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang, usaha)
untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan
dikonsumsi, apa yang mereka beli, dimana mereka membeli,
dan bagaimana mereka menggunakan.
18
E. Keputusan Pembelian Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan
beberapa keputusan. Suatu keputusan (decision) melibatkan
pilihan di antara dua atau lebih alternatif tindakan (atau
perilaku).
Gambar.II.1 proses pengambilan keputusan
Secara rinci tahap-tahap diatas dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Pengenalan Kebutuhan : Proses membeli diawali saat pembeli
menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari
terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan
kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan
oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan
normal seseorang.
2. Pencarian Informasi : Seorang konsumen yang mulai timbul
minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih
banyak.
Sumber-sumber Informasi konsumen dapat dikelompokan
menjadi empat kelompok :
a) Sumber pribadi : Keluarga, teman ,tetangga, kenalan.
Perilaku
pasca
pembelian
Keputusan
Pembelian Evalussi
Alternatif
Pencarian
Informasi
Mengenali
Kebutuhan
19
b) Sumber komersil : Iklan, tenaga penjualan, penyalur,
kemasan, dan pameran.
c) Sumber umum : Media masa, organisasi konsumen.
d) Sumber pengalaman : Pernah menanggani, menguji,
menggunakan produk.
3. Evaluasi pembelian : Bagaimana konsumen memproses
informasi tentang pilihan merek untuk mengambil keputusan
pembelian? Ternyata tidak ada proses evaluasi yang
sederhana atau tunggal yang digunakan oleh konsumen atau
bahkan oleh satu konsumen pada seluruh aktivitas membeli.
Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model
proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif yaitu
mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian
terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan
sadar dan rasional. Konsumen mungkin menggembangkan
seperangkat kepercayaan merek tentang dimana setiap merek
berada pada ciri masing-masing. Dan kepercayaan pada
sebuah merek akan menimbulkan citra merek.
4. Keputusan pembelian : Pada tahap ini, konsumen membentuk
prefensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat
pilihan. Konsumen mugkin juga membentuk tujuan membeli
untuk merek yang paling disukai.
20
5. Perilaku pasca pembelian : Sesudah pembelian terhadap suatu
produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa
tingkat kepuasan atau tidakpuasan. Konsumen tersebut juga
akan terlihat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan
penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar.
Pengenalan atas suatu obyek, jelas, gerakan, intensitas
(seperti volume yang meningkat), dan aroma adalah sesuatu
(petunjuk) yang mempengaruhi persepsi. Konsumen menggunakan
petunjuk tersebut untuk mengidentifikasi produk dan merek. Bentuk
logo dari suatu produk yang menarik dapat mempengaruhi persepsi
konsumen.
1. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat
adanya sensasi, dimana pengertian sensasi adalah aktivitas
merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan.
Sensasi dapat didefinisikan juga sebagai tanggapan yang cepat
dari indera penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya,
warna, dan suara.
Persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu
diseleksi, diorganisasikan, dan diinterpretasikan.
Menurut Wiliam J. Stanton :
“Persepsi dapat didefenisikan sebagai makna yang kita pertalikan
berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli
21
(rangsangan-rangsangan) yang kita terima melalui panca indera.”
Sedangkan, menurut Webster :
“Persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi,
diorganisasikan , dan diinterpretasikan.”
Persepsi kita dibentuk oleh tiga pasang pengaruh :
1) Karakteristik dari stimuli.
2) Hubungan stimuli dengan sekelilingnya.
3) Kondisi-kondisi di dalam diri kita sendiri.
Stimuli/stumulus adalah setiap bentuk fisik, visual, atau komunikasi
verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan individu.
Kita merasakan bentuk, warna, suara, sentuhan, aroma, dan
rasa dari stimuli. Perilaku kemudian dipengaruhi persepsi-persepsi
fisik ini. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek berbeda-beda.
Oleh karena itu persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi yang
dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan
sekitarnya. Selain itu, satu hal yang perlu diperhatikan dari persepsi
adalah bahwa persepsi secara subtansial bisa sangat berbeda
dengan realitas.
22
Berikut Gambar mengenai bagaimana stimuli ditangkap
melalui panca indera (sensasi) dan kemudian diproses oleh
penerima stimuli (persepsi).
Gambar.II.2 proses perseptual
Sumber : Diadopsi Dari Michael R. Solomon (1996), Customer Behavior,
Prentice-Holl International.
Suatu pemecahan masalah kita mengkonsumsikan bahwa
konsumen memiliki sasaran (konsekuensi yang diinginkan atau nilai
dalam rantai arti-akhir) yang ingin dicapai atau dipuaskan. Seorang
konsumen mengaggap sesuatu adalah “Masalah” karena
konsekuensi yang di inginkan belum dapat di capai. Konsumen
membuat keputusan perilaku mana yang ingin dilakukan untuk
dapat mencapai sasaran mereka, dan “pemecahan masalahnya”
dengan demikian dalam pengertian ini, pengambilan keputusan
konsumen adalah proses pemecahan masalah yang di arahkan
pada sasaran.
Sensasi
Indera Penerima
P ii inder inder
Pemberi Arti
Perhatian
Tanggapan
Interprestasi
Persepsi
STIMULI
Penglihatan
Suara
Bau
Rasa
23
Pemecahan masalah konsumen sebenarnya adalah suatu
aliran tindakan timbal balik yang berkesinambungan di antara faktor
lingkungan, proses kognitif dan afektif, serta tindakan perilaku.
Untuk keputusan yang sering dilakukan, konsumen kadang-
kadang tidak mempertimbangkan merek-merek lain di luar merek
yang ada dalam set yang dibangkitkan. Jika konsumen yakin
bahwa mereka telah mengetahui semua alternatif pilihan yang
paling penting, mereka cenderung akan mencari lainnya. Dalam
keputusan ini, alternatif pilihan dapat diperoleh melalui kegiatan
pencarian yang disengaja.
Gambar.II.3 Membentuk suatu set yang dipertimbangkan untuk alternatif
pilihan merek
Potensi pengaktifan suatu merek kadangkala disebut
kesadaran puncak (top-of-mindawarness) dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Pertama adalah oleh jumlah terakhir dan pengalaman
konsumen mrenggunakan merek tersebut. Konsumen cenderung
merek yang
ditemukan tanpa
sengaja
Semua merek dalam kelas produk
Merek tak dikenal Merek yang di
kenal
Merek yang
ditemukan
setelah dicari
sungguh-
sungguh
Set yang sering
dibangkitkan(merek
yang diaktifkan dari
ingatan)
Merek yang
tak terpanggil
Set yang dipertimbangkan
yang berisi alternative
pilihan merek
24
berpikir (mengaktifkan) merek-merek yang telah mereka gunakan
sebelumnya. Dengan demikian, suatu merek terkenal dengan pangsa
pasar lebih tinggi memiliki keunggulan lebih.
Berbagai jenis konsekuensi yang terkait dengan produk
dapat menjadi suatu kriteria pilihan dalam keputusan pemilihan
merek, termasuk kepercayaan utama tentang konsekuensi
fungsional (kinerja produk), konsekuensi psikososial (penghargaan
dari teman), atau konsekuensi nilai (rasa percaya diri atau
kebanggaan).
Kemungkinan bahwa pengetahuan produk diaktifkan dan
digunakan dalam proses evaluasi sangat dipengaruhi oleh relevansi
arti akhir pengetahuan tersebut : Pada tujuan atau sub-tujuan yang
dipertimbangkan. Misalnya, jika tujuan akhir yang dominan adalah
rasa percaya diri, maka kepercayaan tentang konsekuensi produk
yang dianggap dapat membantu pencapaian rasa percaya diri
cenderung digunakan sebagai kriteria pilihan.
Kriteria pilihan konsumen juga beragam dalam evaluasi.
Beberapa kriteria pilihan dianggap sebagai konsekuensi positif
yang diinginkan, dan menimbulkan tanggapan pengaruh positif.
Kriteria piliha lainnya, seperti harga, dapat dipandang dari sudut
negatif sebagai konsekuensi yang kurang menyenangkan atau
sebagai resiko yang dicoba untuk dihindari.
25
Riset menunjukan bahwa konsumen tampaknya tidak
mengikuti suatu aturan atau stategi tertentu dalam mengevaluasi
dan memilih berbagai alternatif yang ada. Untuk satu hal, mereka
mungkin tidak memiliki kapasitas kognitif yang memadai untuk
secara bersama mengintegrasikan beberapa kepercayaan diantara
banyak alternatif.
F. Loyalitas Konsumen
Loyalitas konsumen dapat dikelompokkan ke dalam dua
kelompok yaitu loyalitas merek (brand loyality) dan loyalitas toko
(store loyality).
Seorang konsumen sudah sangat sering melakukan
pembelian terhadap satu merek produk. Tidak ada lagi merek yang
dipertimbangkan untuk dibeli selain merek produk yang sering
dibelinya. Ketika merek tersebut tidak tersedia ditoko atau outlet
yang ditujunya , dia terus berusaha mencari produk lain itu sampai
ke tempat jauh sekalipun.
Perilaku penggulangan pembelian diasumsikan
merefleksikan penguatan atau stimuli yang kuat. Jadi, pengukuran
bahwa seseorang konsumen itu loyal atau tidak dilihat dari
frekuensi dan konsistensi perilaku pembelian terhadap satu merek.
Pengukuran loyalitas konsumen dengan pendekatan ini
menekankan pada perilaku masa lalu.
26
Assael mengemukakan empat hal yang menunjukkan
kecenderungan konsumen loyal sebagai berikut :
1) Konsumen yang loyal terhadap merek cenderung lebih percaya
diri terhadap pilihannya.
2) Konsumen yang loyal lebih memungkinkan merasakan tingkat
resiko yang lebih tinggi dalam pembeliannya.
3) Konsumen yang loyal terhadap merekjuga lebih mungkin loyal
terhadap toko.
4) Kelompok konsumen yang minoritas untuk lebih loyal terhadap
merek.
Secara garisa besar , Literatur loyalitas merek didominasi
dua aliran utama, yakni aliran stokastik (behavioral) dan aliran
determinstik (sikap), Dengan kata lain, loyalitas merek dapat
ditinjau dari merek apa yang dibeli konsumen dan bagaimana
perasaan dan sikap konsumen terhadap merek tertentu.
1. Aliran Stokastik atau Persepktif Behavioral
Berdasarkan perspektif ini, loyalitas merek diartikan sebagai
pembelian ulang suatu merek secara konsisten oleh konsumen.
Setiap kali seorang konsumen membeli ulang sebuah produk misal
jasa ekspedisi, bila ia membeli merek produk yang sama, maka ia
dikatakan pelanggan atau konsumen yang setia pada merek
tersebut dalam kategori produk yang bersangkutan.
27
2. Aliran Determinstik atau perspektif Sikap.
Dalam perspektif sikap atau aliran determinstik, asumsi
utama adalah bahwa terdapat sejumlah kecil factor eksplonatoris
yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Tujuan utama pengukuran
loyalitas konsumen berdasarkan perspektif sikap bukanlah untuk
mengetahui apakah seseorang itu loyal atau tidak.
G. Kerangka Pemikiran
Philip Kotler, (2009:265-265) menuliskan Menurut Agen
periklanan Young and Rubicam (Y&R) mengembangkan sebuah
model ekuitas merek yang disebut penilai asset merek BAV(Brand
Asset Valuttor), berdasarkan riset hampir 500.000 konsumen dari 44
negara, BAV memberikan ukuran komparatif ekuitas merek dari
ribuan merek di ratusan kategori yang berbeda. Ada lima komponen
atau pilar kunci dari ekuitas merek merek, menurut BAV. Kelima
komponen atau pilar kunci dari ekuitas merek merupakan komponen
penting untuk mengetahui seberapa besar ekuitas suatu merek
sehingga dapat menciptakan loyalitas konsumen terhadap merek
tersebut. Pengukuran aset dari ekuitas merek merupakan penilaian
dari konsumen terhadap komponen-komponen asset merek yang
terdapat pada PT Royal Exspress Indonesia di Surakarta. Dari
kerangka pemikiran diatas dapat digambarkan sebagai berikut :
28
Gambar.II.4 KERANGKA PEMIKIRAN
Keterangan :
Asset merek dalam ekuitas merek dapat diketahui melalui
lima aspek yaitu : Aspek Deferensiasi (Defferentiation), Aspek
Energi (Energy), Aspek Relevansi (Relevance), Aspek Harga Diri
(Esteem), Aspek Pengetahuan (Knowladge). Didalam lima aspek
tersebut terdapat komponen-komponen merek PT REX Surakarta
yang nantinya akan dinilai oleh pelanggan, setelah penilaian dari
komponen-komponen merek PT REX maka dapat diketahui tingkat
kepuasan Konsumen serta loyalitas konsumen terhadap merek PT
REX Surakarta.
Aspek Deferensisasi (Deferentiation) Aspek Energi (Energy)
Aspek Relevansi (Relevance) Aspek Harga Diri (Esteem)
Aspek Pengetahuan (Knowladge)
Penilaian Pelanggan
Kepuasan Pelanggan
Loyalitas Konsumen
29
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Profil PT. Royal Exspress Indonesia
PT. ROYAL EXSPRESS INDONESIA (REX) Merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang jasa ekspedisi, yang berdiri pada
bulan Januari 1991 dan berkantor pusat di Jakarta yang beralamatkan
di Jalan Let. Jend. S. Parman Kav. 92 D Jakarta 11420 yang mulai
disahkan oleh Kementrian Kehakiman pada bulan September 1991.
Perusahaan ini memiliki komitmen untuk menjadi perusahaan yang
senantiasa menyediakan pelayanan jasa yang terbaik bagi
pelanggannya. Sebagai perusahaan ekspedisi PT. ROYAL EXPRESS
INDONESIA (REX) memfokuskan layanan jasa pengiriman paket serta
dokumen melalui laut, udara, darat dengan tujuan dalam negeri
(domestik) serta luar negeri (Internasional). PT. ROYAL EXSPRESS
INDONESIA (REX) selalu menempatkan kepuasan dalam memberikan
pelayanan pada pelanggan sebagai prioritas serta dengan memenuhi
semua kebutuhan pelanggan dengan baik. Untuk meraih sasaran
tersebut PT ROYAL EXSPRESS INDONESIA didukung oleh sumber
daya manusia yang handal serta armada yang memadai.
Personil yang dilatih secara baik, menjadikan perusahaan mampu
memberikan layanan jasa yang terbaik bagi pelanggan, dengan adanya
data yang komputerisasi dengan baik untuk kota-kota besar diseluruh
30
Indonesia, menjadikan adanya jasa atau layanan yang tepat waktu,
serta pemberian bekal pelatihan terhadap para personilnya untuk selalu
mengedepankan tanggung jawab atas kepercayaan yang telah
diberikan oleh pelanggan.
Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, PT ROYAL
EXSPRESS INDONESIA (REX) berusaha menjaga keamanan
dokumen maupun paket yang dikirim. Ketepatan waktu pengiriman
serta kecepatan pelayanan menjadi hal terpenting dari pelayanan PT
REX. Dengan usaha terus meningkatkan mutu pelayanan, diharapkan
dapat membangun kemitraan dengan pelanggan untuk jangka waktu
yang lebih panjang.
PT. ROYAL EXSPRESS INDONESIA (REX) bekerja keras untuk
selalu menyediakan jasa serta layanan yang terbaik kepada
pelanggannya, maka dari itu perusahaan ini telah memperoleh banyak
penghargaan, hasil dari kerja keras perusahaan ini salah satunya
sebagai AGEN UTAMA dan TERBAIK dari sekian banyak perusahaan
ekspedisi terkemuka di Indonesia. PT. ROYAL EKSPRESS menjadi
sebuah perushaan ekspedisi yang bersertifikat serta terdaftar dalam
anggota IATA hal tersebut merupakan kebanggaan tersendiri bagi
perusahaan. Selain penyediaan layanan jasa yang efisien, strategi
penerapan harga merupakan pertimbangan yang amat penting. Oleh
karena itu perusahaan selalu memberikan penawaran harga yang
kompetitf dengan premi jasa kepada pelanggan. Dengan terbentuknya
31
komitmen yang kuat serta didukung dengan banyaknya penghargaan
yang telah diperoleh, maka kini PT. ROYAL EXSPRESS INDONESIA
(REX) telah tumbuh dan berkembang secara pesat dengan 70 kantor
anak cabang yang tersebar diseluruh Indonesia. Dalam kurun waktu
kurang dari 17 Tahun PT. ROYAL EXSPRESS INDONESIA (REX)
dapat meningkatkan kualitas serta kinerjanya yang bagus pada
konsumen nya. Salah satu agen PT ROYAL EXSPRESS INDONESIA
(REX) yaitu PT REX indonesia cabang Solo yang beralamatkan di jalan
Veteran Nomor 291 Tipes Surakarta. Agen PT REX cabang solo berdiri
pada tanggal 4 Juni 2003.
Sebagai cabang atau agen, PT REX Surakarta banyak
mendapatkan arahan dari PT ROYAL EXSPRESS INDONESIA pusat
Jakarta. Seperti sistem operasional, sales & marketing, customer
service, finance & purchasing, dan logistic. Hubungan antara PT Royal
Exspress Indonesia (PT REX) Pusat dengan PT REX Surakarta saling
membantu, kerjasama satu sama lain guna memperlancar usaha.
2. Visi dan Misi PT Royal Exsprees Indonesia (REX).
Visi
Selalu menjadi mitra kerja yang jujur dan dipercaya untuk saat ini dan di
masa yang akan datang .
32
Misi
Memberikan kepuasan dan layanan bernilai tambah kepada pelanggan
dengan membangun jaringan yang kuat, didukung oleh teknologi yang
mengikuti perkembangan jaman.
3. Budaya PT Royal Exspress Indonesia (REX).
a. Selalu mencari tahu apa yang dibutuhkan pelanggan.
b. Selalu jujur, disiplin, dan bertanggung jawab dalam bekerja.
c. Selalu bekerja keras, berkomitmen dalam bertindak dan tidak
mudah menyerah.
4. Pelayanan PT Royal Exspress Indonesia (REX).
1) REX 0 (Sama Day Service)
REX 0 merupakan pelayanan dari PT Royal Exspress Indonesia
dimana barang (dokumen dan atau paket) dikirim ketempat tujuan
pada hari itu juga, dengan kata lain pelanggan mengirimkan
barang, hari itu juga barang (dokumen atau paket) dikirim ketempat
tujuan dengan syarat tempat tujuan masih sekitar tempat
pengiriman barang.
2) REX 1 (Over Night Service).
Pelayanan dari PT Royal Exspress Indonesia dimana barang
(dokumen serta paket) dikirim dan sampai pada hari berikutnya
sebelum jam 12 siang. Sementara pelanggan tertidur lelap di
malam hari, barang pelanggan berada dalam perjalanan menuju
tempat tujuan. Keesokan harinya barang tiba ditempat tujuan
33
sebelum jam 12 siang. Jika barang tidak sampai sebelum jam 12
siang, jaminan biaya pengiriman kembali.
3) Exspress Service
Exspress Service merupakan pelayanan paket kilat (dokumen
maupun paket) yang menghemat waktu serta energi. Barang akan
dikirim dan tiba pada hari berikutnya (tergantung daerah tujuan
pengiriman) dan dipastikan tepat waktu.
4) Regular Service
Jenis pelayanan dari PT Royal Exspress Indonesia dimana barang
sampai di tempat tujuan dengan durasi 2 hari. PT Royal Exspress
Indonesia menawarkaan pelayanan yang ekonomis namun tetap
berkualitas dalam pengiriman barang.
5) INT (International Service)
Layanan pengiriman internasional yang dapat menghantar barang
kiriman pelanggan ke luar negeri keberbagai negara di dunia.
5. Struktur Organisasi
Tujuan utama pendirian suatu perusahaan adalah untuk
memperoleh keuntungan dan menigkatkan kesejahteraan karyawan
dan masyarakat pada umumnya. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan adanya pengaturan tugas, wewenang dan tanggung jawab
karyawan yang terangkum dalam suatu kerangka hubungan kerja yang
disebut struktur organisasi.
34
Struktur organisasi merupakan keseluruhan dari tugas–tugas yang
dikelompokkan dalam fungsi–fungsi yang ada sehingga menjadi suatu
yang harmonis yaitu diarahkan dan dikembangkan secara terus
menerus pada suatu tujuan tertentu dan menjadi kondisi yang optimal.
Adanya stuktur organisasi dapat memberikan gambaran tentang
penempatan individu–individu pada posisi yang ada dalam suatu
organisasi. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan siapa saja yang
memegang sebagai apa dan kepada siapa tugas, wewenang dan
tanggung jawab serta posisi tersebut diberikan. Bentuk struktur
organisasi yang diterapkan di PT REX Surakarta.
Gambar III.1 Struktur Organisasi PT REX Surakarta
Sumber:Data primer,2009
Kepala Cabang
Accounting Executive Customer Service
Kurir Accounting
Accounting
Security
35
Berdasarkan struktur organisasi di atas maka dapat diterangkan
tugas, wewenang dan tanggung jawab masing–masing bagian adalah
sebagai berikut :
a. Kepala Cabang
1) Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dan berwewenang
untuk membuat ketetapan serta memutuskan kebijakan
Kantor Cabang.
2) Mengendalikan, mengarahkan dan mengkoordinir kegiatan
Kantor Cabang.
3) Melakukan koordinasi dengan cabang lain.
4) Membuat laporan kenaikan atau penurunan omset cabang,
laporan tenaga kerja cabang, laporan penambahan atau
kehilngan pelanggan kepada Manager Operasional tiap
bulan.
5) Bertindak atas nama cabang dalam menghadapi dan
menyelesaikan segala bentuk masalah, keluhan maupun
tuntutan dari pihak luar.
6) Mengawasi dan mengevaluasi aktifitas kerja di Kantor
Cabang.
b. Accounting Executive
1) Membantu meningkatkan omset Kantor Cabang.
2) Mencari dan me–manage pelanggan baru.
36
3) Memberikan laporan mingguan ke sales manager Kantor
Pusat dengan persetujuan Kepala Cabang.
4) Membantu menaggani keluhan pelanggan.
c. Customer Service
1) Menerima pick up (pengambilan barang) dari pelanggan dan
menginformasikan kepada kurir yang bertugas di daerah
pelanggan tersebut melalui telepon maupun Handphone
(sms).
2) Sebagai kasir dalam setiap transaksi dan melaporkan nya ke
bagian Accounting.
3) Menanggapi masalah dan keluhan pelanggan.
4) Membuat laporan mingguan dan bulanan omset Kantor
Cabang dengan form yang telah ditentukan dari Kantor
Pusat sebelum tanggal 3 pada bulan berikutnya.
5) Membuat laporan jumlah order.
6) Menjaga dan menginventariskan alat–alat operasional
Kantor Cabang.
7) Mencari dan memberitahu kepada pelanggan maupun
cabang pengirim barang bila ada kiriman yang bermasalah.
d. Accounting
1) Menerima dan memeriksa hasil transaksi tunai harian
berdasarkan yang dilaporkan oleh kasir.
37
2) Mengesahkan dan merekap setiap pengeluaran Kantor
Cabang untuk dikirimkan ke Kantor Pusat setiap minggunya
dengan persetujuan Kepala Cabang.
3) Menjaga dan mengawasi keluar masuk uang.
4) Mengecek hasil input–an konosemen (bukti transaksi) setiap
akhir bulan dan melakukan tagihan setiap awal bulan
berikutnya.
5) Mengecek faktur invoice tagihan pelanggan, jika terjadi
permasalahan segera melapor ke Kantor Pusat sebelum
tanggal 5 bulan berikutnya.
6) Meminta pengesahan faktur kepada Kepala Cabang untuk
dapat segera dilaksanakan penagihan.
e. Kurir
1) Menghantarkan barang kiriman ke tempat tujuan.
2) Pick up barang (mengambil barang dari tempat pelanggan).
3) Melakukan penagihan ke pelanggan.
4) Menyerahkan konosemen setiap hari jika barang telah
dihantar.
5) Menyampaikan keluhan pelanggan kepada Customer
Service.
6) Melaporkan jumlah tagihan yang telah diterima dari
pelanggan ke bagian Accounting.
38
f. Security
1) Menjaga keamanan Kantor Cabang.
2) Merapikan atau membersihkan Kantor Cabang setelah
Kantor tutup.
6. Proses Transaksi
a) Transaksi Secara Langsung
1) Pelanggan memutuskan jenis layanan yang digunakan.
2) Barang ditimbang.
3) Barang diperiksa isinya (jika perlu) untuk menghindari resiko
barang rusak dan hilang.
4) Jika barang membahayakan atau dikhawatirkan rusak
karena tertindih barang lain, maka perlu di packing kayu.
5) Pelanggan mendapatkan konosemen atau tanda bukti.
6) Pelanggan membayar uang pengiriman barang.
7) Transaksi selesai.
Transaksi secara tunai dapat langsung ke PT Royal
Exspress Indonesia atu saat pick up barang.
b) Transaksi dengan tagihan.
Transaksi dengan tagihan adalah transaksi yang dilakukan
dengan cara menangguhkan biaya pengiriman, kemudian
akan dilakukan penagihan kepada instansi maupun
perorangan yang sudah setuju untuk ditagih sebelumnya.
Transaksi dengan tagihan ini dilakukan untuk pelanggan yang
39
sudah berlangganan. Transaksi dengan tagihan biasanya
dengan pick up barang atau pelanggan menghubungi PT
Royal Exspress Indonesia terlebih dahulu, setelah itu barang
diambil oleh kurir.
7. Proses Distribusi
1) Barang (dokumen dan atau paket) diterima dari pelanggan
dengan konosemen yang ditempel menyatu dengan barang
kiriman.
2) Barang dikelompokkan sesuai dengan daerah dan alamat
tujuan.
3) Barang yang sudah dikelompokkan menurut tujuan,
kemudian ditulis di Manifes berdasarkan pengirim, nomor
konosemen, daerah tujuan, berat dan jumlah barang serta
penerima untuk masing–masing daerah tujuan.
4) Barang satu tujuan di–packing ulang, yang kemudian
dibawa ke bandara untuk diterbangkan menuju Jakarta.
5) Barang yang dikirim ke Jakarta yaitu daerah Jakarta,
Bandung dan sekitarnya.
6) Barang yang tidak melalui Jakarta, diterbangkan langsung
ke tempat tujuan.
7) Setelah barang sampai di Kantor Cabang PT Royal
Exspress Indonesia, barang dikirim sesuai dengan tujuan
pengiriman.
40
8. Kepegawaian
PT REX Surakarta dikelola 8 orang yang berpengalaman dibidang
jasa pengiriman barang. Adapun jam kerja di PT REX Surakarta
yaitu :
Senin – jumat : 09.00 – 17.00 WIB.
Sabtu : 09.00 – 15.00 WIB.
Minggu : Libur
Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB.
Sistem pengupahan yang ada di PT REX Solo yaitu :
a. Upah Bulanan
Upah bulanan adalah upah yang diberikan setiap satu bulan
sekali dengan jumlah yang sama setiap bulannya. Semua
karyawan PT REX Solo mendapatkan upah bulanan ini dan
gaji sesuai dengan ketentuan dan kebijaksanaan dari PT
REX Solo.
b. Insentif
Insentif merupakan tambahan upah bulanan yang jumlahnya
tidak tetap. Karyawan PT REX Solo mendapatkan intensif
jika jumlah transaksi dalam satu bulan lebih banyak
dibandingkan bulan sebelumya, tidak banyak keluhan dari
pelanggan dan tidak melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
41
c. Tunjangan Hari Raya (THR)
Tunjangan Hari Raya diberikan kepada karyawan setiap satu
tahun sekali menjelang hari raya dan besarnya tunjangan
setiap karyawan berbeda berdasarkan masa kerja karyawan.
d. Dana kesehatan
Dana kesehatan diberikan kepada karyawan tersebut atau
anggota keluarganya (jika karyawan tersebut sudah
berkeluarga) ada yang sakit. Besarnya dana kesehatan
sesuai dengan jumlah uang yang sudah dikeluarkan untuk
keperluan pengobatan.
e. Bonus
Bonus adalah tambahan upah yang besarnya berdasarkan
tingkat transaksi atau penjualan. Pada PT REX Solo, bonus
diberikan kepada karyawan yang mendapatkan pelanggan
baru dan pelanggan tersebut berniat untuk menjadi
pelanggan tetap.
B. Laporan Magang Kerja.
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja merupakan suatu bentuk kegiatan
penunjang perkuliahan diluar kampus yang berorientasi
pada dunia kerja. Magang kerja ini dimaksudkan agar
mahasiswa dapat menerapkan teori–teori yang sudah
diperoleh dibangku kuliah. Selain itu, pada waktu magang
42
kerja mahasiswa juga melakukan penelitian untuk menyusun
Tugas Akhir. Data yang diperoleh akan diolah kemudian
dibahas dan dijabarkan dalam Tugas Akhir.
2. Tujuan Magang Kerja
a) Untuk memberikan bekal pengalaman bagi mahasiswa
dalam menghadapi dunia kerja.
b) Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah
dalam praktek di lapangan kerja.
c) Memberikan gambaran nyata dunia kerja bagi
mahasiswa.
d) Meningkatkan profesionalitas mahasiswa untuk siap
dalam persaingan di era global mendatang.
e) Membangun serta membina hubungan baik antara
Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan lembaga
dimana mahasiswa menjalankan praktik Kuliah Kerja
Lapangan.
3. Pelaksanaan magang Kerja
Magang kerja dilakukan selama 1 bulan yaitu dari tanggal 1
Februari 2010 sampai 31 Maret 2010. Tempat dan waktu
pelaksanaan adalah:
a) Tempat : PT Royal Exspress Indonesia
Jalan Veteran Nomor 291 Tipes Solo.
43
b) Waktu pelaksanaan magang kerja
Senin–sabtu : 09.00 – 17.00 WIB.
Minggu : Libur
Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB.
1. Kegiatan selama Magang Kerja
Selama kegiatan magang kerja PT REX Surakarta ada
banyak kegiatan yang dilakukan antara lain :
1). Jadwal untuk pagi hari yaitu melakukan pengecekan
pada manifest atau lembaran yang berisi kumpulan dari
sejumlah konosemen dari masing-masing kota tujuan
sebagi pengontrol kiriman dari cabang pengirim pusat
yang baru tiba dan memisahkannya sesuai dengan
daerahnya untuk dikirim (delivery) kembali sesuai
dengan alamat yang tertera.
2). Jadwal selanjutnya melakukan kegiatan di bagian
Customer Service, antara lain melayani pelanggan
dalam bertransaksi, menimbang barang, menulis
konosemen, menerima telepon dari pelanggan untuk
pick up barang. Selain itu kegiatan marketing juga
dilakukan yaitu dengan mencari pelanggan baru dan
follow up pelanggan. Pada saat barang kiriman sudah
terkumpul dan hendak dibawa ke bandara, hal yang
44
dilakukan yaitu menulis barang kiriman berdasarkan
tujuan pengiriman di dalam manifest dan memeriksanya
kembali agar tidak terjadi kekeliruan.
2. Manfaat Magang Kerja bagi penulis
Manfaat magang kerja yang dapat dirasakan oleh
penulis selama melaksanakan magang kerja di PT REX
surakarta, Jalan Veteran Nomor 291 Tipes Surakarta, antara
lain penulis dapat menambah pengalaman kerja serta
pengetahuan tentang perusahaan jasa pengiriman barang
(ekspedisi) mulai dari transaksi dengan konsumen, distribusi
barang serta kepengurusan perusahaan, selain itu penulis
dapat mengetahui karakteristik berbagai konsumen yang
berbeda–beda serta belajar mengatasi masalah yang timbul
atas keluhan dan komplai dari konsumen. Manfaat lain yang
dapat dirasakan penulis yaitu rasa kebersamaan serta
kekeluargaan antara karyawan perusahaan dan saling
membantu demi kemajuan perusahaan. Magang kerja ini
banyak memberi pengalaman bagi penulis.
3. Tanggapan Perusahaan tentang Magang kerja
Adapun tanggapan dari PT. REX Surakarta mengenai
kegiatan magang kerja ini yaitu dari pihak perusahaan
appreciate karena perusahaan merasa diperhatikan serta
dihargai sebagai salah satu perusahaan yang kompeten
45
yang ada di Surakarta. PT. REX Surakarta terbuka bagi
siapa saja untuk melakukan magang kerja serta untuk
menimba ilmu khususnya dalam hal pengetahuan ekspedisi
barang. Dengan adanya magang kerja, pihak perusahaan
juga merasa terbantu dalam hal aktivitas kerja serta dari
pihak mahasiswa dapat memiliki pengalaman kerja dan
pengetahuan di dalam bidang ekspedisi.
C. Analisis dan Pembahasan
Dibawah ini merupakan sajian analisis serta pembahasan
terhadap data–data yang diperoleh berdasarkan jawaban dari
responden atas item–item pertanyaan dalam kuisioner.
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Tujuan analisis data adalah untuk menghasilkan suatu
informasi yang dapat dibaca, sehingga dapat digunakan
sebagai dasar untuk menarik kesimpulan dan saran, dimana
kesimpulan dan saran tersebut diharapkan dapat menjadi
masukan bagi PT REX Surakarta untuk lebih maju dan lebih
baik lagi.
1) Pengukuran Pengguna Jasa REX
Dalam penelitian ini yang dijadikan responden yaitu
pelanggan PT REX Surakarta. Hasil pengukuran ini dapat
memberikan gambaran apakah pengguna jasa REX merupakan
Perusahaan atau pribadi. Dari hasil penelitian 100 responden dari
46
daerah Surakarta dan sekitarnya, dapat diperolah data mengenai
pengguna jasa PT REX.
Tabel III.1 Hasil Pengukuran Pengguna Jasa
PT REX Surakarta
Sumber : Data Primer diolah, 2010. Diagram III.1
Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa 92% dari 100
responden pengguna jasa REX yaitu perusahaan, sedangkan 8%
diantaranya merupakan pengguna jasa REX atas nama pribadi.
Dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa pengguna jasa
REX berdominasi perusahaan.
2) Pengukuran Faktor Jenis Pengiriman
Dalam penelitian ini yang dijadikan responden yaitu
pelanggan PT REX Surakarta. Hasil pengukuran ini dapat
memberikan dapat gambaran apakah PT REX Surakarta lebih
banyak melayani pengiriman barang berupa dokumen ataupun
paket. Dari hasil penelitian 100 responden yang berasal dari
No Pengguna Jasa REX Frekuensi Persentasi
1 Perusahaan(Company) 92 92%
2 Pribadi(Privasi) 8 8%
Jumlah 100 100%
47
Surakarta dan sekitarnya, diperoleh data tentang jenis pengiriman
yang sering responden kirim.
Tabel III.2 Hasil Pengukuran Faktor Jenis Pengiriman
PT REX Surakarta
No Jenis Pengiriman Frekuensi Presentasi
1 Dokumen 72 72%
2 Paket 28 28%
Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer diolah, 2010.
Diagram III.2
Hasil dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 72
responden (72%( sering melakukan pengiriman barang berupa
dokumen. Sedangkan sebanyak 28 responden (28%) sering
melakukan pengiriman berupa paket. Dengan hasil penelitian di
atas, menujukan bahwa PT REX Surakarta sering melayani
pengiriman berupa dokumen.
48
3) Pengukuran Jenis Pengiriman Pengguna Jasa REX
Berikut merupakan penelitian tentang jenis pengiriman
(Dokumen maupun Paket) yang pengguna kirim.
Tabel III.3 Jenis Pengiriman Pengguna Jasa REX Surakarta
Sumber : Data Primer diolah, 2010.
Diagram III.3
Hasil dari tabel diatas menunjukkan bahwa pengguna jasa
REX perusahaan 68% sering melakukan pengiriman berupa
dokumen dan 15% melakukan pengiriman berupa paket,
sedangkan pengguna individu sering melakukan pengiriman
sebanyak 10% berupa dokumen dan 7% berupa paket.
4) Pengukuran Faktor Pelayanan atau Service yang Sering digunakan
Pelanggan
Dalam pengukuran ini yang diteliti yaitu jenis pelayanan atau
service yang sering digunakan responden (pelanggan). Dari
penelitian dengan 100 responden dapat diketahui sebagai berikut :
No Jenis Pengiriman
Pengguna Layanan Perusahaan Pribadi
1 Dokumen 68 10 2 Paket 15 7
49
Tabel.III.4 Hasil Pengukuran Faktor Pelayanan/Service yang sering
digunakan Pelanggan PT REX Surakarta
NO Jenis Layanan atau Service
Jenis Pengiriman Frekuensi Presentasi Dokumen Paket
1 REX 0 (Same Day Service) 2 0 2 2% 2 REX 1 (Over Night Service) 2 3 5 5% 3 Exspress Service 62 26 88 88% 4 Regular Service 4 2 6 6% 5 INT (International) 0 0 0 0%
Julmah 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2010
Diagram III.4
Dari hasil penelitian pengukuran faktor pelayanan atau
service PT REX Surakarta diatas diketahui bahwa dari 100
responden sebanyak 88 (88%) yang terdiri dari 62 pengiriman
berupa dokumen dan 26 berupa paket sering menggunakan
pelayanan Exspress Service yang merupakan pilihan dalam
pengiriman barang responden. Pelayanan Exspress Service dipilih
oleh pelanggan karena memiliki keunggulan estimasi waktu yang
relatif cepat dengan biaya yang terjangkau. Untuk Regular service
Dan REX 0 masing-masing sebanyak 6 responden (6%) yang terdiri
dari 4 pengiriman berupa dokumen serta 2 berupa paket dan 2
responden (2%) pengiriman berupa dokumen yang sering
50
menggunakannya. Sementara pelayanan REX 1 (Over Night
Service) hanya 5 responden (5%) yang terdiri dari 2 pengiriman
berupa dokumen dan 3 pengiriman paket saja yang sering
menggunakanya. Disebabkan biaya pengiriman melalui pelayanan
REX 1 berbeda dengan pelayanan yang lainnya, dapat dikatakan
biaya pengiriman melalui pelayanan ini lebih mahal, meskipun ada
jaminan uang kembali bagi konsumen jika barang yang dikirim tidak
sampai tepat pada waktunya. Juga terdapat layanan internasional,
pengiriman luar negeri. Namun responden jarang menggunakan
pelayanan ini.
5) Pengukuran Penggunaan Pelayanan atau Service Pelanggan
Dalam penggiriman Barang lebih dari satu item.
Dalam penelitian ini yang diteliti yaitu penggunaan
pelayanan atau service oleh responden jika pengiriman yang
dilakukan lebih dari satu barang berupa dokumen maupun paket.
Dari 100 responden dapat diketahui data sebagai berikut :
Tabel III.5 Hasil Pengukuran Pemakaian pelayanan atau service
Pelanggan PT REX Surakarta dalam Pengiriman Barang lebih dari
satu Item
Sumber : Data Primer diolah, 2010.
No Pelayanan / Service Frekuensi Penggunaan 1 REX 0 (Same Day Service) 7% 2 REX 1 (Over Night Service) 4% 3 Exspress Service 79% 4 Regular Service 10% 5 INT (International) 0%
Jumlah 100%
51
Diagram III.5
Hasil diatas menunjukan bahwa 79 responden (79%)
sering menggunakan pelayanan Exspress Service dalam
pengiriman barang lebih dari satu item dokumen maupun paket.
Untuk 7 responden (7%) dan 10 responden (10%) memilih
pelayanan REX 0 (Same Day Service) dan Regular Service.
Sementara itu, hanya 4 responden (4%) yang menggunakan
pelayanan atau service REX 1 (Over Day Service), karna biaya
pengiriman lebih mahal dari pada pelayanan atau service yang lain.
6) Pengukuran Tingkat Lamanya Penggunaan Jasa Layanan PT REX.
Dalam penelitian ini, yang ditelliti adalah berapa lama
pelanggan menggunakan jasa layanaan PT REX, hasil penelitian
ini akan memberikan gambaran kualitas jasa PT REX. Dari 100
responden dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
52
Tabel III.6
Hasil Pengukuran Tingkat Lamanya Penggunaan Layanan PT REX Surakarta
Sumber : Data Primer diolah, 2010.
Diagram III.6
Dari hasil diatas menunjukkan bahwa dari 100 responden,
59 responden (59%) telah menggunakan layanan PT REX selama
lebih dari satu tahun, yang berarti kinerja layanan REX memiliki
kualitas baik terbukti dari hasil responden yang telah lama
mempercayakan jasa layanan pengiriman terhadap REX.
Sementara itu 27 responden (27%) telah menggunakan layanan
jasa REX selama satu tahun. Sedangkan 6 responden (6%) dan 8
responden (8%) menyatakan bahwa baru saja menggunakan
layanan jasa REX dan 6 responden (6%) menyatakan bahwa baru
saja menggunakan layanan jasa REX.
7) Analisis Pengukuran Asset Merek Dalam Ekuitas Merek
Dalam Pengukuran ini yang diteliti merupakan asset merek yang
meliputi lima aspek yaitu : Aspek Differensiasi (Differentiation),
No Lama Penggunaan Frekuensi 1 Baru Saja 6 2 1 Bulan 8 3 1 Tahun 27 4 Lebih Dari 1 Tahun 59
Jumlah 100
53
Aspek Energi (Energy), Aspek Relevansi (Relevance), Aspek Harga
Diri (Esteem), Aspek Pengetahuan (Knowlaedge).
Penilaian asset dalam ekuitas merek pada PT REX
Surakarta tersebut dikelompokkan menjadi 5 bagian yaitu :
SS : Sangat Setuju, diberi nilai 5.
S : Setuju, diberi nilai 4.
KS : Kurang Setuju, diberi nilai 3.
TS : Tidak setuju, diberi nilai 2.
STS : Sangat Tidak Setuju, diberi nilai 1.
Analisis Deskriptif Pengukuran Asset Merek Dalam Ekuitas
Merek :
1) Aspek Diferensiasi (Differentiation)
Dari hasil penelitian asset merek dalam ekuitas merek
menurut penilaian pelanggan PT REX Surakarta sebanyak
100 orang, aspek diferensiasi dapat dilihat pada tabel
berikut:
54
Tabel III.7 Hasil Pengukuran Asset Merek Dalam Ekuitas Merek Berdasarkan
Aspek Diferensiasi (Differentiation) Pada PT REX Surakarta
Sumber : Data Primer diolah, 2010.
Berdasarkan tabel 2.7 dapat diketahui bahwa 74 responden
(74%) berpendapat Setuju (S) bahwa REX mampu memberikan
kinerja yang maksimal dibandingkan jasa pengiriman yang lain, 21
responden (21%) dan 6 responden (6%) berpendapat sangat setuju
(SS) dan kurang setuju (KS). Sementara 57 responden (57%) dan
37 responden (37%) berpendapat setuju (S) dan sangat setuju (SS)
bahwa REX merupakan salah satu jasa pengiriman yang baik
dibanding jasa pengiriman yang lain, 4 responden (4%) dan 2
responden (2%) berpendapat kurang setuju (KS) dan tidak setuju
(TS). Sebanyak 61 responden (61%) dan 55 responden (55%)
berpendapat setuju (S) bahwa keluhan/komplain konsumen
ditanggapi positif dan cepat oleh REX, 23 responden (23%) dan 31
responden (31%) berpendapat sangat setuju (SS). Sebanyak 15
responden (15%) dan 10 responden (10%) berpandapat kurang
No Pertanyaan Aspek Diferensiasi
Frekuensi Penilaian SS S KS TS STS
1 REX merupakan salah satu jasa pengiriman yang baik dibanding jasa pengiriman yang lain.
37 57 4 2 0
2 REX mampu memberikan kinerja yang maksimal dibandingkan jasa pengiriman yang lain.
21 74 6 0 0
3 Keluhan/komplain konsumen ditanggapi positif oleh REX.
23 61 15 0 1
4 Keluhan/komplain konsumen ditanggapi cepat oleh REX.
31 55 10 3 1
55
setuju (KS), sedangkan 3 responden (3%) dan 1 responden (1%)
berpendapat tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).
2) Aspek Energi (Energy)
Hasil penelitian penggukuran asset dalam ekuitas merek
berdasarkan aspek energi (energy) dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel III.8 Hasil Penggukuran Asset Merek Dalam Ekuitas Merek
Berdasarkan Aspek Energi (Energy) Pada PT REX Surakarta
Sumber : Data Primer diolah, 2010.
Berdasarkan tabel diatas, diketahui 49 responden (49%)
berpendapat setuju (S) bahwa keamanan pengiriman jasa
pengiriman REX terjamin, 40 responden (40%) dan 10 responden
(10%) berpendapat sangat setuju (SS) dan kurang setuju (KS), 1
responden (1%) berpendapat sangat tidak setuju (STS). Untuk
Variasi penawaran produk yang diberikan menjadikan konsumen
memilih jasa pengiriman REX sebanyak 25 responden (25%)
berpendapat sangat setuju(SS), 59 responden (59%) dan 15
No Pertanyaan Aspek Energi Frekuensi Penilaian SS S KS TS STS
5 Keamanan pengiriman barang oleh jasa pengiriman REX terjamin.
40 49 10 0 1
6 Variasi penawaran produk yang diberikan menjadikan konsumen memilih jasa pengiriman REX.
25 59 15 1 0
7 Service sebelum menggunakan jasa pengiriman REX baik.
22 62 16 0 0
8 Service sesudah menggunakan jasa pengiriman REX baik.
16 64 15 3 2
56
responden (15%) berpendapat setuju (S) dan kurang setuju (KS).
Sedangkan 1 responden (1%) berpendapat tidak setuju (TS).
Sebanyak 62 responden (62%) dan 64 respnden (64%)
berpendapat setuju (S) bahwa service sebelum dan sesudah
menggunakan REX baik, 22 responden (22%) dan 16 responden
(16%) berpendapat sangat setuju (SS), sedangkan 3 responden
(3%) dan 2 responden (2%) berpendapat tidak setuju (TS) dan
sangat tidak setuju (STS).
3) Aspek Relevansi (Relevance)
Hasil penelitian penelitian penggukuran asset dalam ekuitas
merek berdasarkan aspek relevansi (relevance) dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel III.9 Hasil Pengukuran Asset merek dalam Ekuitas Merek
Berdasarkan Aspek Relevansi (Relevance) Pada PT REX Surakarta
No Pertanyaan Aspek Relevansi Frekuensi Penilaian SS S KS TS STS
9 Produk jasa pengiriman REX merupakan produk handal (Tepat waktu)
41 59 6 0 0
10 Produk REX mempunyai harga terjangkau diantara jasa pengiriman yang lain.
26 67 6 0 1
11 Layanan REX (cukup) lengkap. 27 48 22 1 2
12 Marketing relationship (hubungan pelanggan) antara REX denagn konsumen terjalin dengan baik.
27 66 4 2 1
Sumber : Data Primer diolah, 2001.
Berdasarkan tabel diatas, 41 responden (41%) berpendapat
sangat setuju (SS) bahwa produk jasa pengiriman REX merupakan
57
produk handal (Tepat waktu), 59 responden (59%) dan 6
responden (6%) berpendapat setuju (S) dan kurang setuju (KS).
Sebanyak 67 responden (67%) dan 26 responden (26%)
berpendapat setuju (S) dan sangat setuju (SS) bahwa produk REX
mempunyai harga terjangkau diantara jasa pengiriman yang lain, 6
responden (6%) dan 1 responden (1%) berpendapat kurang setuju
(KS) dan sangat tidak setuju (STS). Untuk layanan REX (cukup)
lengkap 27 responden (27%) berpendapat sangat setuju (SS), 48
responden (48%) dan 22 responden (22%) berpendapat setuju (S)
dan kurang setuju (KS), sedangkan 1 responden (1%) dan 2
responden (2%) berpendapat tidak setuju (TS) dan sangat tidak
setuju (STS). Sebanyak 21 responden (21%) dan 66 responden
(66%) berpendapat sangat setuju (SS) dan setuju (S) bahwa
marketing relationship (hubungan pelanggan) antara REX dengan
konsumen terjalin dengan baik, 4 responden (4%) dan 2 responden
(2%) berpendapat kurang setuju (KS) dan tidak setuju (TS)
walaupun ada 1 responden (1%) berpendapat sangat tidak setuju
(STS).
4) Aspek Harga Diri (Esteem)
Dari hasil penelitian asset merek dalam ekuitas merek
menurut penilaian pelanggan PT REX Surakarta sebanyak 100
orang, aspek Harga Diri dapat dilihat pada tabel berikut :
58
Tabel III.10 Hasil Pengukuran Asset merek dalam Ekuitas
merek berdasarkan Aspek Harga diri (Esteem) Pada PT REX Surakarta
Sumber : Data Primer diolah, 2010.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui, 58 responden
(58%) berpendapat setuju (S) bahwa menggunakan jasa
pengiriman REX merupakan kepuasaan tersendiri bagi
konsumen, 32 responden (32%) dan 6 responden (6%)
berpendapat sangat setuju (SS) dan kurang setuju (KS),
sedangkan 2 responden (2%) serta 2 responden (2%) yang lain
berpendapat tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).
Sebanyak 21 responden (21%) dan 64 responden (64%)
berpendapat sangat setuju (SS) dan setuju (S) bahwa Image
penggunaan jasa REX mempengaruhi kualitas jasa, 13
responden (31%) berpendapat kurang setuju (KS) dan 1
responden (1%) berpendapat tidak setuju (TS) sedangkan 1
responden (1%) berpendapat sangat tidak setuju (STS). 75
responden (75%) berpendapat setuju (S) dan 19 responden
(19%) berpandapat sangat setuju (SS) bahwa kualitas layanan
No Pertanyaan Aspek Harga Diri Frekuensi Penilaian SS S KS TS STS
13 Menggunakan jasa pengiriman REX merupakan kepuasan tersendiri bagi konsumen.
32 58 6 2 2
14 Image penggunaan jasa REX mempengaruhi kualitas jasa.
21 64 13 1 1
15 Kualitas layanan jasa REX terpercaya.
19 75 5 1 0
16 Pelayanan jasa REX melayani dengan tepat dan cepat.
30 60 8 2 0
59
jasa REX terpercaya, sebanyak 5 responden (5%) dan 1
responden (1%) berpendapat kurang setuju (KS) dan tidak setuju
(TS). Untuk pelayanan jasa REX melayani dengan tepat dan
cepat sebanyak 60 responden (60%) dan 30 responden (30%)
berpendapat setuju (S) dan sangat setuju (SS), sedangkan 8
responden (8%) berpendapat kurang setuju (KS) dan 2
responden (2%) berpendapat tidak setuju (TS).
5) Aspek Pengetahuan (Knowladge)
Hasil Penelitian pengukuran asset merek dari ekuitas merek
berdasarkan aspek pengetahuan (knowladge) dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel III.11 Hasil Pengukuran Asset Merek dalam Ekuitas Merek
berdasarkan Aspek pengetahuan (knowladge) pada PT REX Surakarta
No Pertanyaan Aspek Pengetahuan Frekuensi Penilaian SS S KS TS STS
17 Dalam penggunaan jasa REX konsumen tahu betul tentang pengiriman REX.
30 54 13 3 0
18 Hubungan kinerja REX yang baik terhadap konsumen, menjadikan pilihan utama konsumen untuk menggunakan jasa pengiriman rex.
21 70 7 2 0
19 Tempat pengiriman jasa REX mudah terjangkau.
23 66 10 1 0
20 Lokasi pengiriman REX mudah diingat.
17 71 9 3 0
Sumber : Data Primer diolah, 2010
Berdasarkan tabel diatas diketahui, 54 responden (54%)
berpendapat setuju (S) bahwa dalam penggunaan jasa REX
konnsumen tahu betul tentang pengiriman REX, sebanyak 30
60
responden (30%) berpendapat sangat setuju (SS) dan 13
responden (13%) berpendapat kurang setuju (KS) sedangkan 3
responden (3%) yang lain berpendapat tidak setuju (TS). Untuk
hubungan kinerja REX yang baik terhadap konsumen menjadikan
pilihan utama konsumen untuk menggunakan jasa pengiriman rex,
21 responden (21%) berpendapat sangat setuju (SS) dan 70
responden (70%) berpendapat setuju (S), sebanyak 7 responden
(7%) dan 2 responden (2%) berpendapat kurang setuju (KS) dan
tidak setuju (TS). Sebanyak 10 responden (10%) berpendapat
kurang setuju (KS) dan 1 responden (1%) berpendapat tidak
setuju (TS) bahwa tempat pengiriman jasa REX mudah dijangkau,
sedangkan 66 responden (60%) dan 23 responden (23%)
berpendapat sangat setuju (SS) dan setuju (S). 71 responden
(71%) berpendapat setuju (S) dan 17 responden (17%)
berpendapat sangat setuju (SS) bahwa lokasi pengiriman REX
mudah diingat, sedangkan 9 responden (9%) dan 3 responden
(3%) berpendapat kurang setuju (KS) dan tidak setuju (TS).
61
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada
bab-bab sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat diambil
kesimpulan :
1. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa mayoritas
pengguna jasa ekspedisi PT REX Surakarta merupakan
perusahaan (Company) dibandingkan pribadi (Private).
2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa PT
REX sering melakukan pengiriman barang pelanggan berupa
dokumen.
3. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui pengguna jasa PT
REX yang terdiri dari perusahaan dan pribadi lebih banyak
malakukan pengiriman barang berupa dokumen dibandingkan
paket.
4. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pelayanan yang sering
digunakan dan banyak dipilih oleh pelanggan yaitu Express
Service.
5. Dari hasil penelitian yang dilakukan, pelanggan sering
menggunakan layanan Express Service untuk pengiriman barang
lebih dari satu item baik berupa dokumen maupun paket.
62
6. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa lebih dari
satu tahun pelanggan menggunakan jasa layanan ekspedisi PT
REX Surakarta.
7. Dari hasil penelitian pengukuran asset merek dalam ekuitas merek
berdasarkan aspek Diferensiasi (Defferentiation), aspek Energi
(Energy), aspek Relevansi (Relevance), aspek Harga Diri (Esteem),
aspek Pengetahuan (Knowladge), diketahui bahwa penilaian
pelanggan terhadap komponen-komponen asset merek pada PT
REX Surakarta baik serta positif, yang berarti PT REX Surakarta
mempunyai asset merek tinggi, terbukti dengan banyaknya
pelanggan berpendapat setuju dan sangat setuju terhadap
pertanyaan yang diberikan melalui kuisioner, Yang dimana
pertanyaan tersebut meliputi kinerja merek PT REX Surakarta.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan
saran-saran yang sekiranya dapat dijadikan masukan dalam
meningkatkan kualitas asset merek PT REX Surakarta, sebagai
berikut :
1. Disarankan pada pihak perusahaan untuk lebih
mengembangkan pangsa pasar sasaran. Diharapkan bukan
hanya perusahaan yang menjadi sasaran utama dari jasa
ekspedisi PT REX Surakarta, melainkan juga pangsa pasar
pribadi yang perlu dipertimbangkan keberadaanya. Dengan
63
adanya pertimbangan untuk memperluas pangsa pasar, PT
REX Surakarta diharapkan dapat mengambil kebijakan dalam
hal terkait demi berkembangan perusahaan.
2. Setiap pelanggan tidak hanya mengirimkan barang berupa
dokumen saja, melainkan juga berupa paket. PT REX
Surakarta banyak melakukan pengiriman berupa dokumen.
Perlu adanya analisis persaingan dalam hal jasa ekspedisi
terkait dengan persaingan yang memberikan jasa pengiriman
berupa paket. Untuk itu langkah awal yang perlu dilakukan yaitu
menanyakan kepada pihak pelanggan secara langsung
mengenai hal terkait dengan pelayanan pengiriman barang baik
berupa dokumen maupun paket yang dilakukan PT REX
Surakarta. Dengan demikian perusahaan dapat mengambil
kebijakan untuk memberikan pelayanan yang baik demi
terciptanya kepuasan serta terjalinnya kepercayaan konsumen.
Sehingga pengiriman dokumen maupun paket dapat menigkat.
3. Pihak PT REX Surakarta disarankan untuk mengetahui seperti
apa yang diinginkan pelanggan baik itu dari perusahaan
maupun individu, mengerti betul tentang hal yang berkaitan
dengan pelayanan yang diberikan, kenyamanan yang
ditawarkan, terutama rasa aman ketika pelanggan mengirimkan
barang baik itu berupa dokumen maupun paket, sehingga
pelanggan (perusahaan dan pribadi) mempercayakan
64
pengiriman barang kepada jasa ekspedisi REX Surakarta
(seperti halnya pada saran yang kedua) dan menarik
kesimpulan untuk memberikan kepercayaan bagi pelanggan.
Diharapkan bukan hanya pengiriman berupa dokumen yang
dilakukan pelanggan, sehingga pengiriman (dokumen dan
paket) dapat meningkat.
4. Pada pihak perusahaan disarankan untuk lebih memperhatikan
apa yang diiginkan pelanggan, penigkatan pelayanan service
pada setiap produk yang ditawarkan, mencari informasi
mengenai kelemahan serta kelebihan dari masing-masing
service yang diberikan PT REX Surakarta. Dapat ditempuh
lagkah berupa mencari informasi atau menanyakan langsung
kepada pelanggan mengenai kekurangan dari jenis service
yang ditawarkan serta menanyakan solusi perbaikan terhadap
jenis service yang jarang digunakan pelanggan. Pihak
perusahaan menentukan kebijakan atas pelayanan jenis
service agar semua service yang digunakan memuaskan
setelah mengetahui alasan dari pelanggan.
5. Disarankan pada perusahaan untuk lebih aktif menjalin
komunikasi kepada pelanggan mengenai kinerja layanan
service yang ditawarkan, yang sering digunakan maupun yang
jarang digunakan oleh pelanggan, kritik serta saran dari
pelanggan merupakan langkah awal perusahaan mengambil
65
kebijakan untuk lebih meningkatkan kinerja yang baik bagi
masing-masing layanan service yang ditawarkan demi
kepuasan pelanggan, sehingga pelanggan loyal terhadap
merek PT REX Surakarta.
6. Marketing relationship (hubungan pelanggan) PT REX
Surakarta dengan pelanggan terjalin dengan baik, terbukti
pelanggan mempercayakan jasa pengirimanya kepada PT REX
Surakarta selama lebih dari satu tahun. Disarankan kepada
pihak perusahaan untuk menjaga kepercayaan yang diberikan
pelanggan dengan cara memperbaiki kinerja perusahaan,
memberikan pelayanan yang baik, memberikan rasa nyaman
dan aman dalam pemakaian jasa ekspedisi PT REX Surakarta.
Sehingga dapat terjalin kemitraan dengan pelanggan untuk
jagka waktu yang panjang.
7. Asset merek pada PT REX Surakarta memiliki ekuitas merek
yang tinggi, hal ini terbukti hasil penilaian pelanggan mengenai
kinerja produk merek PT REX Surakarta yang positif dan baik.
Pada pihak perusahaan disarankan untuk mempertahankan hal
tersebut dengan langkah selalu memberikan kesempatan
kepada pelanggan untuk memberikan aspirasinya mengenai
kelemahan dan keunggulan layanan produk serta penilaian
kinerja perusahaan dalam melayani pelanggan, sehingga pihak
66
perusahaan dapat instropeksi diri dan dapat mengambil
kebijakan yang tepat demi kemajuan perusahaan.
70
Surakarta, 20 April 2010
Para pelanggan yang terhomat,
Kuesioner ini merupakan alat untuk mendukung penelitian guna
mengetahui ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen terhadap pemakaian jasa
PT. Royal Ekspress Indonesia (REX) penelitian ini dilakukan oleh peneliti untuk
menyelesaikan tugas akhir dengan judul “ANALISIS EKUITAS MEREK
TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DALAM PEMAKAIAN JASA PT.
ROYAL EKSPRESS INDONESIA” dan untuk mencapai sebutan Ahli Madya
dibidang Manajemen Pemasaran di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Sekiranya Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk bersedia berpartisipasi dalam
penelitian ini.
Atas partisipasinya, peneliti mengucapkan terima kasih.
Peneliti
Dwi Septiningsih
71
KUESIONER
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden/ : .......................................................................................
Nama Perusahaan : .......................................................................................
2. Alamat : .......................................................................................
.......................................................................................
Tandai dengan tanda √ pada kotak sesuai dengan jawaban anda.
3. Jenis pengiriman yang sering anda lakukan
Dokumen
Paket
4. Service REX yang sering anda pakai:
REX 0 : Pengiriman barang yang sampai pada hari itu juga (dalam
satu tanggal).
REX 1 : Pengiriman barang yang sampai pada hari berikutnya
sebelum jam 12 siang.
Exspress : Pengiriman barang yang sampai pada hari berikutnya dan
tepat waktu.
Reguler : Pengiriman barang yang sampai dengan durasi 2 hari.
72
5. Jika lebih dari satu barang atau dokumen yang anda kirim, maka anda akan
menggunakan layanan:
REX O REX Exspress Reguler
6. Sudah berapa lama anda menggunakan jasa layanan REX
Barusaja 1 bulan 1 tahun lebih dari 1 tahun
73
PENGUKURAN ASET MEREK DALAM EQUITAS MEREK
Tandai dengan tanda √ pada alternatif jawaban yang sesuai dengan jawaban anda.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
Aspek Diferensiasi (Differentiation)
1. REX merupakan salah satu jasa pengiriman
yang baik dbanding jasa pengiriman yang
ada.
2. REX mampu memberikan kinerja yang
maksimal dibandingkan jasa pengiriman yang
lain.
3. Keluhan/komplain konsumen ditanggapi
positif oleh REX.
4. Keluhan/komplain konsumen ditanggapi
dengan cepat oleh REX.
Aspek Energi (Energy)
5. Keamanan pengiriman barang oleh jasa
pengiriman REX terjamin.
6. Variasi penawaran produk yang diberikan
menjadikan konsumen memilih jasa
pengiriman REX.
7. Service sebelum menggunakan jasa
pengiriman REX.
74
8. Service sesudah menggunakan jasa
pengiriman REX baik.
Aspek Relevansi (Relevance)
9. Produk jasa pengiriman REX merupakan
produk handal (tepat waktu).
10. Produk REX mempunyai harga terjangkau
diantara jasa pengiriman yang lain.
11. Layanan REX (cukup) lengkap.
12. Marketing relationship (hubungan pelanggan)
anatara konsumen dengan REX terjalin
dengan baik.
Aspek Harga Diri (Esteem)
13. Menggunakan jasa pengiriman REX
merupakan kepuasan tersendiri bagi
konsumen.
14. Image penggunaan jasa REX mempengaruhi
kualitas jasa.
15. Kualtas layanan jasa REX terpercaya.
16. Pelayanan jasa REX melayani dengan tepat
dan cepat.
Aspek Pengetahuan (Knowledge)
17. Dalam penggunaan jasa REX konsumen tahu
betul tentang jasa pengiriman REX.
18. Hubungan kinerja yang baik di REX terhadap
konsumen menjadikannya pilihan pertama
dalam hal jasa pengiriman.
19. Tempat pengiriman jasa REX mudah
dijangkau.
20. Lokasi pengiriman jasa REX mudah diingat.
75
Data Pengukuran Pengguna Jasa REX
Data Pengukuran Pengguna Jasa REX
Responden Pengguna Layanan REX
Responden
Pengguna Layanan REX
Perusahaan Pribadi
Perusahaan Pribadi
1 √
51 √
2 √
52 √
3 √
53 √
4 √
54 √
5 √
55 √
6 √
56 √
7 √
57 √
8 √
58 √
9 √
59 √
10 √
60 √
11 √
61 √
12 √
62 √
13 √
63 √
14 √
64 √
15 √
65 √
16 √
66 √
17 √
67 √
18 √
68 √
19 √
69 √
20 √
70 √
21 √
71 √
22 √
72 √
23 √
73 √
24 √
74 √
25 √
75 √
26 √
76 √
27 √
77 √
28 √
78 √
29 √
79 √
30 √
80 √
31 √
81 √
32 √
82 √
33 √
83 √
34 √
84 √
35 √
85 √
36 √
86 √
37 √
87 √
38 √
88 √
76
39 √
89 √
40 √
90 √
41 √
91 √
42 √
92 √
43 √
93 √
44 √
94 √
45 √
95 √
46 √
96 √
47 √
97 √
48 √
98 √
49 √
99 √
50 √
100 √
77
DATA PENGUKURAN PELAYANAN DAN JENIS PENGIRIMAN
Responden Jenis pengiriman Service Rex Penggunaan Service Penggunaan Jasa
Dokumen Paket REX 0 REX
1 Exspress Regular REX
0 REX
1 Exspress Regular Baru Saja
1 Bulan
1 Tahun
Lebih Dari 1 Tahun
1 √ √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √ √
4 √ √ √ √
5 √ √ √ √
6 √ √ √ √
7 √ √ √ √ √
8 √ √ √ √
9 √ √ √ √
10 √ √ √ √
11 √ √ √ √
12 √ √ √ √
13 √ √ √ √
14 √ √ √ √
15 √ √ √ √
16 √ √ √ √
17 √ √ √ √
18 √ √ √ √
19 √ √ √ √
20 √ √ √ √
21 √ √ √ √
22 √ √ √ √
23 √ √ √ √
24 √ √ √
25 √ √ √ √
78
26 √ √ √ √
27 √ √ √ √
28 √ √ √ √
29 √ √ √ √
30 √ √ √ √
31 √ √ √ √
32 √ √ √ √
33 √ √ √ √
34 √ √ √ √
35 √ √ √ √
36 √ √ √ √
37 √ √ √ √
38 √ √ √ √
39 √ √ √ √
40 √ √ √ √
41 √ √ √ √
42 √ √ √ √
43 √ √ √ √
44 √ √ √ √
45 √ √ √ √
46 √ √ √ √
47 √ √ √ √
48 √ √ √ √
49 √ √ √ √
50 √ √ √ √
51 √ √ √ √
52 √ √ √ √
53 √ √ √ √
79
54 √ √ √
55 √ √ √ √
56 √ √ √ √
57 √ √ √ √
58 √ √ √ √
59 √ √ √ √
60 √ √ √ √
61 √ √ √ √
62 √ √ √ √
63 √ √ √ √
64 √ √ √ √
65 √ √ √ √
66 √ √ √ √
67 √ √ √ √
68 √ √ √ √
69 √ √ √ √
70 √ √ √ √
71 √ √ √ √
72 √ √ √ √
73 √ √ √ √
74 √ √ √ √
75 √ √ √ √
76 √ √ √ √
77 √ √ √ √
78 √ √ √ √
79 √ √ √ √
80 √ √ √ √
81 √ √ √ √
80
82 √ √ √ √
83 √ √ √ √
84 √ √ √ √
85 √ √ √ √
86 √ √ √ √
87 √ √ √ √
88 √ √ √ √
89 √ √ √ √
90 √ √ √ √
91 √ √ √ √
92 √ √ √ √
93 √ √ √ √
94 √ √ √ √
95 √ √ √ √
96 √ √ √ √
97 √ √ √
98 √ √ √ √
99 √ √ √ √
100 √ √ √ √
81
ata Pengukurun Aset Merek Dalam Ekuitas Merek Berdasarkan Aspek Diferensiasi (Differentiation)
Responden Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4
SS S KS TS STS SS S KS TS STS SS S KS TS STS SS S KS TS STS
1 √ √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √ √
4 √ √ √ √
5 √ √ √ √
6 √ √ √ √
7 √ √ √ √
8 √ √ √ √
9 √ √ √ √
10 √ √ √ √
11 √ √ √ √
12 √ √ √ √
13 √ √ √ √
14 √ √ √ √
15 √ √ √ √
16 √ √ √ √
17 √ √ √ √
18 √ √ √ √
19 √ √ √ √
20 √ √ √ √
21 √ √ √ √
22 √ √ √ √
23 √ √ √ √
24 √ √ √ √
25 √ √ √ √
82
26 √ √ √ √
27 √ √ √ √
28 √ √ √ √
29 √ √ √ √
30 √ √ √ √
31 √ √ √ √
32 √ √ √ √
33 √ √ √ √
34 √ √ √ √
35 √ √ √ √
36 √ √ √ √
37 √ √ √ √
38 √ √ √ √
39 √ √ √ √
40 √ √ √ √
41 √ √ √ √
42 √ √ √ √
43 √ √ √ √
44 √ √ √ √
45 √ √ √ √
46 √ √ √ √
47 √ √ √ √
48 √ √ √ √
49 √ √ √ √
50 √ √ √ √
51 √ √ √ √
52 √ √ √ √
53 √ √ √ √
83
54 √ √ √ √
55 √ √ √ √
56 √ √ √ √
57 √ √ √ √
58 √ √ √ √
59 √ √ √ √
60 √ √ √ √
61 √ √ √ √
62 √ √ √ √
63 √ √ √ √
64 √ √ √ √
65 √ √ √ √
66 √ √ √ √
67 √ √ √ √
68 √ √ √ √
69 √ √ √ √
70 √ √ √ √
71 √ √ √ √
72 √ √ √ √
73 √ √ √ √
74 √ √ √ √
75 √ √ √ √
76 √ √ √ √
77 √ √ √ √
78 √ √ √ √
79 √ √ √ √
80 √ √ √ √
81 √ √ √ √
84
82 √ √ √ √
83 √ √ √ √
84 √ √ √ √
85 √ √ √ √
86 √ √ √ √
87 √ √ √ √
88 √ √ √ √
89 √ √ √ √
90 √ √ √ √
91 √ √ √ √
92 √ √ √ √
93 √ √ √ √
94 √ √ √ √
95 √ √ √ √
96 √ √ √ √
97 √ √ √ √
98 √ √ √ √
99 √ √ √ √
100 √ √ √ √
85
Data Pengukuran Asset Merek dalam Ekuitas Merek Berdasarkan aspek Energi (Energy)
Responden Pertanyaan 5 Pertanyaan 6 Pertanyaan 7 Pertanyaan 8
SS S KS TS STS SS S KS TS STS SS S KS TS STS SS S KS TS STS
1 √ √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √ √
4 √ √ √ √
5 √ √ √ √
6 √ √ √ √
7 √ √ √ √
8 √ √ √ √
9 √ √ √ √
10 √ √ √ √
11 √ √ √ √
12 √ √ √ √
13 √ √ √ √
14 √ √ √ √
15 √ √ √ √
16 √ √ √ √
17 √ √ √ √
18 √ √ √ √
19 √ √ √ √
86
20 √ √ √ √
21 √ √ √ √
22 √ √ √ √
23 √ √ √ √
24 √ √ √
25 √ √ √ √
26 √ √ √ √
27 √ √ √ √
28 √ √ √ √
29 √ √ √ √
30 √ √ √ √
31 √ √ √ √
32 √ √ √ √
33 √ √ √ √
34 √ √ √ √
35 √ √ √ √
36 √ √ √ √
37 √ √ √ √
38 √ √ √ √
39 √ √ √ √
40 √ √ √ √
41 √ √ √ √
42 √ √ √ √
43 √ √ √ √
44 √ √ √ √
45 √ √ √ √
46 √ √ √ √
47 √ √ √ √
87
48 √ √ √ √
49 √ √ √ √
50 √ √ √ √
51 √ √ √ √
52 √ √ √ √
53 √ √ √ √
54 √ √ √ √
55 √ √ √ √
56 √ √ √ √
57 √ √ √ √
58 √ √ √ √
59 √ √ √ √
60 √ √ √ √
61 √ √ √ √
62 √ √ √ √
63 √ √ √ √
64 √ √ √ √
65 √ √ √ √
66 √ √ √ √
67 √ √ √ √
68 √ √ √ √
69 √ √ √ √
70 √ √ √ √
71 √ √ √ √
72 √ √ √ √
73 √ √ √ √
74 √ √ √ √
75 √ √ √ √
88
76 √ √ √ √
77 √ √ √ √
78 √ √ √ √
79 √ √ √ √
80 √ √ √ √
81 √ √ √ √
82 √ √ √ √
83 √ √ √ √
84 √ √ √ √
85 √ √ √ √
86 √ √ √ √
87 √ √ √ √
88 √ √ √ √
89 √ √ √ √
90 √ √ √ √
91 √ √ √ √
92 √ √ √ √
93 √ √ √ √
94 √ √ √ √
95 √ √ √ √
96 √ √ √ √
97 √ √ √ √
98 √ √ √ √
99 √ √ √ √
100 √ √ √ √ √
89
Data Pengukuran Aset Merek Dalam Ekuitas Merek Berdasarkan Aspek Relevansi ( Relevance)
Responden Pertanyaan 9 Pertanyaan 10 Pertanyaan 11 Pertanyaan 12
SS S KS TS STS SS S KS TS STS SS S KS TS STS SS S KS TS STS
1 √ √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √ √
4 √ √ √ √
5 √ √ √ √
6 √ √ √ √
7 √ √ √ √
8 √ √ √ √
9 √ √ √ √
10 √ √ √ √
11 √ √ √ √
12 √ √ √ √
13 √ √ √ √
14 √ √ √ √
15 √ √ √ √
16 √ √ √ √
17 √ √ √ √
18 √ √ √ √
19 √ √ √ √
20 √ √ √ √
21 √ √ √ √
22 √ √ √ √
23 √ √ √ √
90
24 √ √ √ √
25 √ √ √ √
26 √ √ √ √
27 √ √ √ √
28 √ √ √ √
29 √ √ √ √
30 √ √ √ √
31 √ √ √ √
32 √ √ √ √
33 √ √ √ √
34 √ √ √ √
35 √ √ √ √
36 √ √ √ √
37 √ √ √ √
38 √ √ √ √
39 √ √ √ √
40 √ √ √ √
41 √ √ √ √
42 √ √ √ √
43 √ √ √ √
44 √ √ √ √
45 √ √ √ √
46 √ √ √ √
47 √ √ √ √
48 √ √ √ √
49 √ √ √ √
50 √ √ √ √
51 √ √ √ √
91
52 √ √ √ √
53 √ √ √ √
54 √ √ √ √
55 √ √ √ √
56 √ √ √ √
57 √ √ √ √
58 √ √ √ √
59 √ √ √ √
60 √ √ √ √
61 √ √ √ √
62 √ √ √ √
63 √ √ √ √
64 √ √ √ √
65 √ √ √ √
66 √ √ √ √
67 √ √ √ √
68 √ √ √ √
69 √ √ √ √
70 √ √ √ √
71 √ √ √ √
72 √ √ √ √
73 √ √ √ √
74 √ √ √ √
75 √ √ √ √
76 √ √ √ √
77 √ √ √ √
78 √ √ √ √
79 √ √ √ √
92
80 √ √ √ √
81 √ √ √ √
82 √ √ √ √
83 √ √ √ √
84 √ √ √ √
85 √ √ √ √
86 √ √ √ √
87 √ √ √ √
88 √ √ √ √
89 √ √ √ √
90 √ √ √ √
91 √ √ √ √
92 √ √ √ √
93 √ √ √ √
94 √ √ √ √
95 √ √ √ √
96 √ √ √ √
97 √ √ √ √
98 √ √ √ √
99 √ √ √ √
100 √ √ √ √
93
Data Pengukuran Aset Merek Dalam Ekuitas Merek Berdasarkan Aspek Harga Diri ( Esteem )
Responden Pertanyaan 13 Pertanyaan 14 Pertanyaan 15 Pertanyaan 16
SS S KS TS STS SS S KS TS STS SS S KS TS STS SS S KS TS STS
1 √ √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √ √
4 √ √ √ √
5 √ √ √ √
6 √ √ √ √
7 √ √ √ √
8 √ √ √ √
9 √ √ √ √
10 √ √ √ √
11 √ √ √ √
12 √ √ √ √
13 √ √ √ √
14 √ √ √ √
15 √ √ √ √
16 √ √ √ √
17 √ √ √ √
18 √ √ √ √
19 √ √ √ √
20 √ √ √ √
21 √ √ √ √
22 √ √ √ √
23 √ √ √ √
24 √ √ √ √
94
25 √ √ √ √
26 √ √ √ √
27 √ √ √ √
28 √ √ √ √
29 √ √ √ √
30 √ √ √ √
31 √ √ √ √
32 √ √ √ √
33 √ √ √ √
34 √ √ √ √
35 √ √ √ √
36 √ √ √ √
37 √ √ √ √
38 √ √ √ √
39 √ √ √ √
40 √ √ √ √
41 √ √ √ √
42 √ √ √ √
43 √ √ √ √
44 √ √ √ √
45 √ √ √ √
46 √ √ √ √
47 √ √ √ √
48 √ √ √ √
49 √ √ √ √
50 √ √ √ √
51 √ √ √ √
52 √ √ √ √
95
53 √ √ √ √
54 √ √ √ √
55 √ √ √ √
56 √ √ √ √
57 √ √ √ √
58 √ √ √ √
59 √ √ √ √
60 √ √ √ √
61 √ √ √ √
62 √ √ √ √
63 √ √ √ √
64 √ √ √
65 √ √ √ √
66 √ √ √ √
67 √ √ √ √
68 √ √ √ √
69 √ √ √ √
70 √ √ √ √
71 √ √ √ √
72 √ √ √ √
73 √ √ √ √
74 √ √ √ √
75 √ √ √ √
76 √ √ √ √
77 √ √ √
78 √ √ √ √
79 √ √ √ √
80 √ √ √ √
96
81 √ √ √ √
82 √ √ √ √
83 √ √ √ √
84 √ √ √ √
85 √ √ √ √
86 √ √ √ √
87 √ √ √ √
88 √ √ √ √
89 √ √ √ √
90 √ √ √ √
91 √ √ √ √
92 √ √ √ √
93 √ √ √ √
94 √ √ √ √
95 √ √ √ √
96 √ √ √ √
97 √ √ √ √
98 √ √ √ √
99 √ √ √ √
100 √ √ √ √
97
Data Pengukuran Aset Merek Dalam Ekuitas Merek Berdasarkan Aspek Pengetahuan (Knowledge )
Responden Pertanyaan 17 Pertanyaan 18 Pertanyaan 19 Pertanyaan 20
SS S KS TS STS SS S KS TS STS SS S KS TS STS SS S KS TS STS
1 √ √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √ √
4 √ √ √ √
5 √ √ √ √
6 √ √ √ √
7 √ √ √ √
8 √ √ √ √
9 √ √ √ √
10 √ √ √ √
11 √ √ √ √
12 √ √ √ √
13 √ √ √ √
14 √ √ √ √
15 √ √ √ √
16 √ √ √ √
17 √ √ √ √
18 √ √ √ √
19 √ √ √ √
20 √ √ √ √
21 √ √ √ √
22 √ √ √ √
23 √ √ √ √
24 √ √ √ √
98
25 √ √ √ √
26 √ √ √ √
27 √ √ √ √
28 √ √ √ √
29 √ √ √ √
30 √ √ √ √
31 √ √ √ √
32 √ √ √ √
33 √ √ √ √
34 √ √ √ √
35 √ √ √ √
36 √ √ √ √
37 √ √ √ √
38 √ √ √ √
39 √ √ √ √
40 √ √ √ √
41 √ √ √ √
42 √ √ √ √
43 √ √ √ √
44 √ √ √ √
45 √ √ √ √
46 √ √ √ √
47 √ √ √ √
48 √ √ √ √
49 √ √ √ √
50 √ √ √ √
51 √ √ √ √
52 √ √ √ √
99
53 √ √ √ √
54 √ √ √ √
55 √ √ √ √
56 √ √ √ √
57 √ √ √ √
58 √ √ √ √
59 √ √ √ √
60 √ √ √ √
61 √ √ √ √
62 √ √ √ √
63 √ √ √ √
64 √ √ √ √
65 √ √ √ √
66 √ √ √ √
67 √ √ √ √
68 √ √ √ √
69 √ √ √ √
70 √ √ √ √
71 √ √ √ √
72 √ √ √ √
73 √ √ √ √
74 √ √ √ √
75 √ √ √ √
76 √ √ √ √
77 √ √ √ √
78 √ √ √ √
79 √ √ √ √
80 √ √ √ √
100
81 √ √ √ √
82 √ √ √ √
83 √ √ √ √
84 √ √ √ √
85 √ √ √ √
86 √ √ √ √
87 √ √ √ √
88 √ √ √ √
89 √ √ √ √
90 √ √ √ √
91 √ √ √ √
92 √ √ √ √
93 √ √ √ √
94 √ √ √ √
95 √ √ √ √
96 √ √ √ √
97 √ √ √ √
98 √ √ √ √
99 √ √ √ √
100 √ √ √ √
102
DAFTAR HARGA DOMESTIK REGULER
per 01 Juli
2008
BIAYA KIRIM ESTIMASI
NO. WILAYAH DOC KG-1 KG-2 T IN T
( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. ) ( HARI )
1 Ambon
40.000
41.000
37.000 6 - 7
2 Balikpapan
26.000
27.000
23.000 2 - 3
3 Banda Aceh
30.000
31.000
26.000 3 - 4
4 Bandar Lampung
12.000
14.000
11.000 2 - 3
5 Bandung
8.500
10.000
7.000 2
6 Banjarmasin
19.000
20.000
17.000 2 - 3
7 Batam
18.000
20.000
16.000 2 - 3
8 Bekasi
8.500
10.000
7.000 2
9 Bengkulu
15.000
16.000
14.000 2 - 3
10 Bogor
8.500
10.000
7.000 2
11 Cikarang
8.500
10.000
7.000 2
12 Cilacap
12.500
14.000
10.500 3 - 4
13 Cirebon
11.500
12.500
9.000 2 - 3
14 Denpasar
15.000
16.000
13.000 2 - 3
15 Gresik
11.000
12.000
9.000 2
16 Jakarta
7.500
9.000
6.000 1 - 2
17 Jambi
15.000
16.000
14.000 2 - 3
18 Jayapura
45.000
46.000
42.000 6 - 7
19 Jember
19.000
24.000
12.000 2 - 3
20 Kediri
19.000
24.000
12.000 2 - 3
21 Kendari
28.500
30.000
26.500 4 - 5
22 Kupang
51.000
52.000
29.000 4 - 5
103
23 Madiun
8.500
10.000
6.500 2
24 Magelang
11.000
12.000
7.500 2 - 3
25 Makassar
23.000
24.000
21.000 2 - 3
26 Malang
12.000
13.000
10.000 2 - 3
27 Manado
31.000
32.000
29.000 3 - 4
28 Mataram
18.500
20.000
17.000 2 - 3
29 Medan
20.000
21.000
18.000 2 - 3
30 Padang
18.000
19.000
16.000 2 - 3
31 Palangkaraya
24.000
25.000
22.000 3 - 4
32 Palembang
15.000
16.000
12.500 2 - 3
33 Palu
28.500
30.000
26.500 4 - 5
34 Pangkal Pinang
21.000
22.500
15.000 2 - 3
35 Pekalongan
12.500
14.000
11.000 2 - 3
36 Pekanbaru
18.500
20.000
17.500 2 - 3
37 Pontianak
20.000
21.000
18.000 2 - 3
38 Purwakarta
13.000
14.000
12.000 3 - 4
39 Purwokerto
10.000
11.000
7.500 2 - 3
40 Salatiga
7.500
9.000
6.000 1 - 2
41 Samarinda
31.000
32.000
25.000 3 - 4
42 Semarang
7.500
9.000
6.000 1 - 2
43 Serang
14.000
15.000
12.500 3 - 4
44 Sidoarjo
8.000
9.000
7.000 1 - 2
45 Solo
3.000
4.000
2.000 1 - 2
46 Sorong
79.000
80.000
60.000 8 - 10
47 Surabaya
7.500
9.000
6.000 1 - 2
48 Tangerang
8.500
10.000
7.000 1 - 2
49 Tegal
12.500
14.000
11.000 2 - 3
50 Yogyakarta
7.500
9.000
6.000 1 - 2
* Untuk pengiriman barang yang ringan namun besar dikenakan volumetrik dengan formula :
( Panjang x Lebar x Tinggi ) : 6.000 = …Kg.
Berat yang terbesar antara volumetrik dan actual dipakai sebagai acuan biaya pengiriman.