analisis penerapan akuntansi pada usaha bordir di pekanbaru

29
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusah aan di di ri kan secara umum be rt uju an untuk me nghasil kan keun tunga n atau mendapatk an tingk at penge mbali an yan g lebih besar dari biaya moda lnya. Dalam meng hasilk an keunt ungan tersebu t, perusa haan melak sanaka n  berbagai aktivitas. Aktivitas perusahaan ini tergambar dalam suatu laporan yang dibuat dan disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Dalam membuat laporan ini biasanya perusahaan menggunakan data-data keuangan sehingga laporan ini disebut dalam laporan keuangan. Akuntansi merupakan seni mencatat, penggolongan, dan pengikhtisarkan dangan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan sebagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya. Tra nsak si ya itu kej adi an yang dap at mempengar uhi dua kes atuan ata u lebih. Dan formulir adalah sesuatu yang dapat dijadikan bukti karena adanya transaksi, dan dari pengertian tersebut baha transaksi merupakan penyebab aal adanya pencatatan yang d ilakukan berdasarkan pada bukti transaksi. !urnal adalah suatu buku harian untuk mencatat segala transaksi secara krono logi, dimana dalam pencat atan ini sudah ditentu kan. !urnal perki raan yang diperlukan serta jumlah yang harus didebit dan jumlah yang harus dikredit. Dalam  jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut  penggolongan yang sesuai dengan informasi yang disajikan dalam laporan

Upload: yanaka17

Post on 15-Oct-2015

484 views

Category:

Documents


102 download

TRANSCRIPT

A

129

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan didirikan secara umum bertujuan untuk menghasilkan keuntungan atau mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih besar dari biaya modalnya. Dalam menghasilkan keuntungan tersebut, perusahaan melaksanakan berbagai aktivitas. Aktivitas perusahaan ini tergambar dalam suatu laporan yang dibuat dan disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Dalam membuat laporan ini biasanya perusahaan menggunakan data-data keuangan sehingga laporan ini disebut dalam laporan keuangan.

Akuntansi merupakan seni mencatat, penggolongan, dan pengikhtisarkan dangan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan sebagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.Transaksi yaitu kejadian yang dapat mempengaruhi dua kesatuan atau lebih. Dan formulir adalah sesuatu yang dapat dijadikan bukti karena adanya transaksi, dan dari pengertian tersebut bahwa transaksi merupakan penyebab awal adanya pencatatan yang dilakukan berdasarkan pada bukti transaksi.Jurnal adalah suatu buku harian untuk mencatat segala transaksi secara kronologi, dimana dalam pencatatan ini sudah ditentukan. Jurnal perkiraan yang diperlukan serta jumlah yang harus didebit dan jumlah yang harus dikredit. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Secara garis besar jurnal dapat dibagi dua yaitu : jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum adalah untuk menampung transaksi penjualan, pembelian, penerimaan, dan pengeluaran kas, penyusutan aktiva tetap dan transaksi lainnya. Jurnal khusus adalah untuk mengurangi waktu pemrosesan dan beban pencatatan atas transaksi yang terjadi berulang-ulang dan mempunyai karakteristik yang sama.

Buku besar adalah kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan tersendiri. Fungsinya adalah untuk mencatat perubahan harta, modal, pendapatan, dan biaya yang ditimbulkan oleh transaksi perusahaan pada suatu periode tertentu. Buku besar pembantu adalah jumlah akun yang sangat besar dengan karakteristik yang sama, akun-akun tersebut dapat dikelompokkan ke suatu buku besar terpisah.Pada pelaporan saat saldo akhir dari setiap akun dilaporkan dalam suatu dokumen tersendiri sehingga posisi keuangan dan hasil usaha selama periode yang bersangkutan dapat diketahui. Dokumen yang digunakan sebagai laporan akuntansi disebut laporan keuangan.

Laporan keuangan yang utama bagi perusahaan adalah : (1) Neraca yaitu daftar asset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, (2) Laporan laba rugi yaitu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode dan waktu tertentu, (3) Laporan ekuitas pemilik yaitu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu, (4) Laporan arus kas adalah ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu, dan (5) Catatan atas laporan keuangan yaitu penjelasan terhadap laporan keuangan pokok yang disajikan dengan maksud agar laporan keuangan tidak menyesatkan.Luas atau tidaknya cakupan dari penerapan akuntansi, tergantung pada besar kecilnya usaha yang dijalankan oleh suatu usaha (perusahaan). Oleh karena itu, akuntansi tidak hanya diterapkan oleh perusahaan berskala besar tetapi juga diterapkan pada perusahaan yang berskala kecil. Penerapan akuntansi pada usaha kecil sangat tergantung pada tingkat pengetahuan pengelola usaha terhadap ilmu akuntansi.

Usaha kecil merupakan bagian dari dunia usaha yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam mewujudkan pembangunan. Mengingat peranannya dalam pembangunan, usaha kecil harus terus dikembangkan dengan semangat keluarga, saling isi mengisi, saling memperkuat antara usaha yang kecil dan besar dalam rangka pemerataan serta mewujudkan kemakmuran.Dalam Penerapan akuntansi pada usaha kecil harus memperhatikan konsep dan prinsip dasar akuntansi. Adapun konsep dasar dari akuntansi yaitu: (1) Konsep kesatuan usaha, (2) Konsep perusahaan berjalan, (3) Konsep satuan pengukur, (4) Dasar-dasar pencatatan, ada dua macam dasar pencatatan dalam akuntansi yang digunakan, yaitu dasar akrual dan dasar kas. Dasar akrual (accrual basis) pengaruh suatu transaksi dicatat dan diakui pada saat transaksi tersebut terjadi (bukan pada saat penerimaan atau pengeluaran kas sehubungan dengan transaksi tersebut). Sedangkan Dasar kas (cash basis) yang mengakui pengaruh suatu transaksi pada saat dilakukan pembayaran atau penerimaan atas transaksi tersebut. (5) Konsep objektif, (6) Konsep materialitas, dan (7) Konsep penandingan.Sebelumnya penelitian tentang penerapan akuntansi bagi usaha kecil pernah dilakukan oleh Djuan Andra pada tahun (2007). Dalam skripsinya yang berjudul Analisis Penerapan Akuntansi Pada Usaha Kecil Pengetaman Kayu dan Perabot di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru Menyimpulkan bahwa : pencatatan yang dilakukan oleh usaha kecil pengetaman kayu dan perabot di wilayah Tenayan Raya belum dapat menghasilkan informasi keuangan yang bermanfaat dalam menjalankan usahanya.)Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Qomariah (2008) yang berjudul Analisis Penerapan Akuntansi pada usaha kecil Percetakan di kecamatam Sukajadi Pekanbarudari hasil penerapan yang dilakukan oleh pengusaha kecil percetakan ini belum sesuai dengan konsep-konsep dasar akuntansi.)Sehubungan dengan hal yang telah diuraikan, maka penelitian ini dilakukan pada 11 tempat usaha bordir yang berada diwilayah kota Pekanbaru. Data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Pekanbaru. Dari hasil Survey awal pada 11 usaha bordir, semua pengusaha bordir mencatat orderan penjualan dan penerimaan pesanan bordir kedalam catatan harian. Buku-buku yang digunakan dalam pencatatan tersebut adalah buku kas. Pencatatan dan penerimaan kas bersumber dari penjualan dan pesanan bordir. Sedangkan pencatatan atas pengeluaran kas yang dilakukan pengusaha bordir tidak dicatat dalam buku harian. Karena mereka memisahkan antara pengeluaran pribadi dengan pengeluaran usahanya.Sebagian dari pengusaha bordir ini mempunyai kegiatan yang berbeda-beda,ada yang langsung memproduksi dan ada yang hanya memberikan jasa saja, serta ada yang melakukan kegiatan keduanya (memproduksi dan memberikan jasa). Untuk mengetahui keuntungan atau kerugian yang terjadi, pengusaha bordir hanya melakukan perhitungan laba rugi. Dalam perhitungan laba rugi ini pengusaha kecil membandingkan jumlah pendapatannya dengan jumlah yang dikeluarkan. Pendapatan yang diperhitungkan dalam menentukan laba atau rugi antara lain dari penjualan secara tunai dan penerimaan uang muka. Sedangkan biaya-biaya yang dijadikan pengurangan dari pendapatan adalah biaya listrik, sewa toko,pembayaran gaji karyawan,dan pembelian bahan baku.Periode perhitungan laba rugi juga berbeda dimana ada yang melakukan perhitungan laba rugi tiap minggu atau bulanan dan ada juga yang melakukan perhitungan setiap hari. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dan latar belakang masalah yang dihadapi penulis bermaksud untuk meneliti masalah akuntansi pada usaha kecil khususnya usaha Bordir yang berada di kota Pekanbaru, dengan judul : ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PADA USAHA BORDIR DI PEKANBARUB. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut : Apakah penerapan akuntansi yang dilakukan pada usaha bordir di Pekanbaru telah sesuai dengan konsep-konsep dasar akuntansi.C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian ini dilaksanakan adalah :

Untuk mengetahui kesesuaian penerapan akuntansi yang dilakukan oleh usaha bordir di Pekanbaru dengan konsep-konsep dasar akuntansi.

Manfaat dasr penelitian ini adalah :

a. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dalam penerapan akuntansi untuk usaha kecil.b. Bagi pemilik usaha, sebagai masukan dalam menerapkan akuntansi yang sesuai dengan konsep-konsep dasar akuntansi.

c. Bagi peneliti lainnya, sebagai referensi dalam penelitian sejenis.D. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pemahaman dan penulisan ini,penulis memebahas nya dalam enam bab,yang secara rinci dapat dilihat dari sistematika penulisan yang masing-masing membahas masalah-masalah sebagai berikut :BAB I: Bab ini merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang latar

belakang masalah, perumusan masalah,tujuan dan manfaat penelitian, sarta sistematika penulisanBAB II: Bab ini mengemukakan tinjauan pustaka yang berhubungan dengan penulisan serta hipotesa dan diakhiri dengan konsep operasional.BAB III: Bab ini dijelaskan tentang lokasi penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, populasi, serta analisis data.BAB IV: Bab ini menuliskan gambaran umum idenditas responden berisikan

tingkat umur responden, tingkat pendidikan responden, modal usaha

responden, jumlah karyawan.BAB V: Bab ini diuraikan tentang perencanaan usaha,pengawasan usaha dan

pemasaran usaha,serta analisis efektif dan efisien usaha dan

mengenai hasil penelitian dan pembahasanBAB VI: Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran

yang diperlukan,yang dianggap penting dan diharapkan berguna bagiperusahaan kecil.BAB II

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESISA. Telaah Pustaka1.Pengertian Akuntansi

Dalam rangka menjalankan aktivitas-aktivitas usahanya , pengusaha kecil sangat membutuhkan ilmu akuntansi yang dapat memberikan informasi yang pada akhirnya berfungsi untuk pengambilan keputusan. Informasi ini tidak hanya digunakan oleh pengusaha kecil itu sendiri tetapi juga berguna bagi pihak luar untuk pengambilan keputusan dalam ketergantungannya pada perusahaan.Dalam mengaplikasikan praktek akuntansi ini ada standar kelayakan terhadap laporan keuangan yang dibuat dalam menjalankan usaha.

Menurut Niswonger mendefinisikan adalah sebagai berikut :Akuntansi adalah sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.)Lili M. Sadili dalam bukunya dasr-dasar akuntansi menyatakan bahwa

Laporan keuangan dapat dikatakan layak apabila telah memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan kewajiban.

2. Menyajikan informasi tentang perubahan kekayaan bersih perusahaan sebagai dari hasil kegiatan usaha.

3. Menyaikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam menaksirkan kemampuan memperoleh laba.

4. Menyajikan informasi lain yang sesuai atau relevan dengan keperluan pemakainya.)Menurut American Institute of Public Accounting (AICPA) mendefinisikan:

Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.) Definisi akuntansi lainnya yaitu menurut Accounting Principle Board (APB) statemen No.4 adalah sebagai berikut:

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih diantara beberapa alternatif 7)Dari definisi diatas dapat dilihat dari pengertian akuntansi termasuk fungsi pencatatan di samping fungsi lainya, begitu pula akuntansi didalam definisi tersebut sebagai keseluruhan pengetahuan yang begitu luas dari tidak hanya tekhnik pencatatan semata.2. Konsep- Konsep Dasar Akuntansi.

Konsep dasar akuntansi terdiri dari tujuh konsep yaitu :1. Kesatuan usaha (bussines entity concept) yaitu pemisahan transaksi usaha dengan transaksi non usaha (rumah tangga).Konsep kesatuan adalah: Konsep yang mengatakan bahwa dari akuntansi unit usaha atau perusahaan harus dianggap sebagai orang atau organisasi yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan terpisah dari pemilik.2. Dasar-dasar pencatatan, ada dua macam dasar pencatatan dalam akuntansi yang digunakan dalam mencatat akuntansi.

a. Dasar akrual (accrual basis) pengaruh suatu transaksi dicatat dan diakui pada saat transaksi tersebut terjadi (bukan pada saat penerimaan atau pengeluaran kas sehubungan dengan transaksi tersebut).

b. Dasar kas (cash basis) yang mengakui pengaruh suatu transaksi pada saat dilakukan pembayaran atau penerimaan atas transaksi tersebut.

3. Konsep periode waktu, suatu konsep yang menyatakan bahwa akuntansi menggunakan periode waktu sebagai dasar dalam mengukur dan menilai kemajuan suatu perusahaan.4. Konsep satuan pengukuran (unit of meansure concept)Konsep akuntansi yang menyatakan data ekonomi harus dinyatakan dalam satuan uang. Uang merupakan unit pengukuran yang biasa digunakan untuk menghasilkan laporan dan data keuangan yang sama.

5. Konsep objektif (objectivity concept)

Seluruh catatan dan laporan keuangan lazimnya dibukukan sebesar harga perolehan berdasarkan bukti-bukti yang objektif. Dalam hal ini harus didapat bukti yang paling objektif yang diterima, sehingga kemungkinan salah dan penyimpangan atau kecurangan yang disengaja dapat dikurangi.

6. Konsep materialitas (materiality concept)

Konsep akuntansi yang menyiaratkan bahwa kesalahan dapat diperlakukan dengan cara yang semudah mungkin.7. Konsep penandingan (matching concept) Suatu konsep akuntansi, dimana semua pendapatan yang dihasilkan harus dibandingkan dengan biaya-biaya yang ditimbulkan untuk memperoleh laba dari pendapatan untuk jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap biaya-biaya yang terjadi. Kelebihan disebut laba bersih (net profit) jika beban melebihi pendapat disebut rugi bersih(net loss).

Maksud dari konsep dalam akuntansi adalah pencatatan yang terjadi dalam laporan keuangan yang jelas didasarkan kepada prosedur atau anggapan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi. Catatan dalam laporan keuangan tidak dapat dilakukan dengan prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi. Tujuannya adalah untuk memudahkan penyusunan, pemeriksaan, dan keseragaman.3. Tahap- Tahap dalam Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka, mengklasifikasikan mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas atau transaksi perusahaan dalam bentuk informasi keuangan.

Proses pencatatan dalam akuntansi sering disebut dengan pembukuan.secara lengkap, proses atau siklus akuntansi meliputi seluruhnya sebanyak sebelas tahap yaitu :1. Identifikasi transaksi

Langkah pertama dalam siklus atau proses akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi, Secara umum, transaksi adalah suatu kejadian atau peristiwa yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada posisi keuangan suatu perusahaan, dan dapat diukur atau dinyatakan kedalam unit moneter secara objektif.2. Analisis transaksi

Analisis efek transaksi pada posisi keuangan ini diperlukan untuk memudahkan dalam mencatattransaksi didalam alat-alat pencatatan akuntansi yang digunakan.3. Pencatatan transaksi kedalam jurnal

Setelah informasi transaksi yang terdapat didalam dokumen sumber dikumpulkan dan dianalisis, kemudian dicatat sebagai kronologis didalam buku jurnal. Dengan demikian jurnal adalah suatu catatan kronologis tentang transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode akuntansi.Pengertian jurnal menurut M.P. Simangunsong adalah sebagai berikut :

Jurnal adalah catatan dan kronologis dari transaksi-transaksi finansial dengan menyebutkan perkiraan yang akan didebit dan dikredit disertai transaksi tersebut.)Sedangkan Pengertian menurut Al Haryono Jusup adalah sebagai berikut :Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis dengan menunjukkan rekening yang harus di debit dan di kreditkan beserta jumlah rupiahnya masing-masing.)4. Posting Transaksi

Posting dalah pencatatan transaksi dari jurnal kedalam rekening-rekening yang terkait. Posting transaksi pada dasrnya mengumpulkan item-item transaksi yang sama kedalam satu tempat yang disebut dengan rekening pembukuan. Rekening pembukuan dapat dibedakan kedalam kedua kategori yaito rekening buku besar (general ladger) dan rekening buku pembantu (Subsidary ladger).Pengertian rekening buku besar dan rekening buku pembantu menurut Mulyadi sebagiai berikut :Buku besar dalah kumpulan rekening-rekening pembukuan, yang masing-masing digunakan untuk mencatat informasi tentang aktiva, kewajiban, ekuitas, laba ditahan, hasil penjualan dan beban tertentu.

Buku Pembantu adalah suatu kelompok rekening yang merupakan rincian rekening tertentudalam buku besar, yang dibentuk untuk memudahkan dan mempercepat penyusunsn laporan dan neraca percobaan.)1. Jurnal umum Pencatatan ke dalam jurnal umum meliputi tanggal transaksi, nama-nama rekening dan jumlah yang didebit, nama-nama rekening yang dikredit dan penjelasan singkat menyangkut transaksi yang terkait.Jurnal umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi dalam suatu periode.

2. Jurnal khusus Jurnal khusus digunakan untuk mencatat transaksi yang sejenis dan sering terjadi. Jurnal-jurnal khusus yang biasanya diselenggarakan dan sifat serta tipe-tipe transaksi yang dicatat pada masing-masing jurnal.5. Penyusunan neraca sisa

Neraca sisa adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada tanggal tertentu. Neraca sisa disusun dengan tujuan pokok yaitu untuk mengetahui atau membuktikan apakah saldo debit rekening-rekening buku besar sama dengan jumlah saldo kredit dari suatu transaksi.6. Penyusunan Jurnal Penyesuaian

Menurut Amin Widjaja Tunggal, Jurnal penyesuaian adalah : Jurnal untuk mencatat kejadian-kejadian yang tidak mempunyai dokumen khusus seperti tanda terima, bukti pengeluran kas, atau faktur penjualan. Dicatat pada akhir periode akuntansi dengan jurnal penyesuaian.Maksud dan tujuan jurnal penyesuaian adalah untuk mengubah sisa perkiraan hingga menggambarkan secra wajar situasi pada akhir periode.)7. Neraca sisa setelah penyesuaian

Definisi neraca sisa setelah penyesuaian adalah penyesuaian yang dikemukakan oleh Harnanto adalah sebagai berikut :

Neraca sisa setelah penyesuaian dalah daftar saldo Rekening-rekening buku besar perusahaan yang siap untuk disajikan didalam laporan keuangan.)8. Penyusunan laporan keuangan

Penyusunan laporan keuangan merupakan tahap krusial dalam keseluruhan

siklus atau proses akuntansi. Pada umumnya penyusunan laporan keuangan secara berurutan adalah sebagai berikut :1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang memuat ikhtisar dari pendapatan dan biaya-biaya dari suatu kesatuan usaha untuk suatu periode tertentu.2. Laporan perubahan modal

Laporan perubahan modal adalah ikhtisar dari perubahan modal dari suatu kesatuan yang telah terjadi selama suatu periode tertentu.3. Neraca

Neraca adalah suatu gambaran posisi keuangan suatu badan usaha pada saat tertentu yang lazimnya disajikan dalam bentuk aktiva, uang, dan modal.

4. Laporan Arus kas

Adalah laporan yang menunjukan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kas.

9. Jurnal Penutup

Proses penutupan buku terdiri dari pemindahan sisa setiap perkiraan sementara (perkiraan pendapatadan biaya) kedalam perkiraan rugi laba. Pemindahan ini dilakukan dengan membuat jurnal pendebitan seluruh sisa perkiraan bersaldo kredit atau pengkreditan perkiraan yang bersaldo debit. Dengan demikian saldo perkiraan tersebut kan bernilai nihil.

10. Nercaca sisa setelah penutupan

Adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar, khusus untuk rekening-rekening permanen.

11. Jurnal Pembalik

Merupakan kebalikan dari jurnal-jurnal tertentu yang pada tahap penyesuaian yang dilakukan pada akhir periode tertentu.4. Menyusun Laporan Keuangan

Setelah transaksi pencatatan dan diikhtisarkan, maka disiapkan laporan bagi pemakai. Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi demikian itu dinamakan dengan laporan keuangan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang diterapkan kepadanya oleh para pemakai perusahaan, disamping itu laporan keuangan digunakan untuk memenuhi tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak luar perusahaan. Urutan-urutan penyusunan dan nama data yang terdapat dalam laporan-laporan tersebut adalah sebagai berikut :a. Laporan laba rugiLaporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu. Pengertian laba-rugi menurut Lili M. Sadeli adalah sebagai berikut:Suatu daftar yang memuat ikhtisar tentang penghasilan, biaya serta hasil netto suatu perusahaan pada waktu tertentu, misalnya: satu bulan atau satu tahun.)Unsur-unsur laporan laba rugi meliputi:

1. Pendapatan, yaitu arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan kewajiban selama satu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktifitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan.

2. Beban, yaitu itu arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau penambahan kewajiban selama satu periode yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang.

Ada dua cara penyajian laba-rugi yaitu:

1. Current Operating Income, adalah suatu cara penyajian yang mencantumkan pendapatan yang berasal dari kegiatan normal, sedangkan pos yang tidak berasal dari kegiatan normal tidak bisa dicantumkan dalam laporan laba ditahan.

2. All Inclusive Income, adalah suatu cara penyajian yang mencantumkan income yang berasal dari kegiatan normal dan kegiatan insendentil dicantumkan dalam laporan laba rugi dan hasil akhirnya saja dilaporkan ke dalam laba ditahan.Kegunaan laporan laba-rugi adalah sebagai berikut:

1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan.

2. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan.

3. Membantu menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan

4. Menetapkan besarnyapajak penghasilan.

5. Menilai keberhasilan perusahaan dengan memperhitungkan tingkat profitabilitas(keuntungan).

6. Menilai laba perusahaan dengan membandingkan dengan laba dalam laporan tahun yang lalu.

7. Menilai efisiensi perusahaan dengan melihat besarnya biaya atau beban jenis komposisinya.b. Laporan ekuitas pemilik

Laporan ekuitas pemilik adalah suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu. Misalnya, pada akhir bulan atau pada akhir tahun.c. Neraca

Neraca merupakan suatu daftar aktiva,kewajiban dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu yang biasanya pada akhir bulan atau pada akhir tahun.Unsur-unsur neraca :

1. Aktiva, yaitu nilai ekonomi yang mungkin diperoleh dimasa depan atau dikendalikan dengan entitas tertentu sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.a. Kas

Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi.Dalam neraca kas merupakan aktiva yang paling lancar atau yang paling sering berubah, karena hampir setiap transaksi yang terjadi selalu mempengaruhi kas. Pengertian kas menurut Mardiasmo adalah sebagai berikut:

Kas adalah uang tunai, baik uang kertas maupun uang logam,simpanan uang dibank yang setiap saat dapat diambil (simpanan giro),dalam bentuk alat pembayaran lainnya yang mempunyai sifat seperti mata uang.)b. Piutang

Menurut Donald Kieso, Jerry Weygandt, Terry Warfield mendefinisikan piutang sebagai berikut :

Piutang adalah suatu tagihan (klaim) perusahaan kepada pihak lain atas uang, barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak lainnya. Piutang digolongkan menjadi usaha atau piutang dagang. Piutang usaha adalah janji lisan dari pembeli untuk membayar barang dan jasa yang dijual.Sedangkan piutang dagang adalah jumlah yang terhutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi normal. )c. Persediaan

Persediaan meliputi barang yang tersedis untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, barang yang masih dihasilkan dalam proses produksi, barang yang masih dalam perjalanan dan yang akan digunakan dalam proses produksi.Menurut Slamet Sugiri persediaan terdiri atas :1. Persediaan barang dagangan adalah barang yang dimiliki oleh perusahaan dagang, yang diperoleh dari pemasok, tanpa diubah bentuknya dan dimaksudkan untuk dijual kembali pada pelanggan dalam kegiatan normal perusahaan.

2. Persediaan bahan baku,adalah persediaan yang akan digunakan dalam proses produksi dan akan menjadi substansi utama dari barang (produk)jadi.

3. Barang dalam proses, adalah bahan baku yang sudah mengalami proses produksi tetapi belum selsesai.

4. Barang jadi, adalah barang yang telah selesai diproduksi dan menunggu untuk dijual.2. Kewajiban, yaitu pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan yang berasal dari kewajiban berjalan entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya dimasa depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.3. Ekuitas, yaitu kepentingan residu oleh aktiva sebuah entitas setelah dikurangi dengan kewajiban-kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis, ekuitas inilah yang merupakan kepentingan kepemilikannya.Neraca dapat disajikan dalam tiga bentuk :

1. Bentuk skontro, bentuk neraca yang disusun sebelah menyebelah dimana sisi kiri disebut aktiva dan sisi kanan disebut pasiva.antara kedua sisi harus seimbang.

2. Bentuk stafel, yaitu bentuk neraca yang disusun dalam bentuk laporan dimana bagian atas untuk mencatat aktiva dan bagian bawah untuk mencatat pasiva. Jumlah aktiva dan pasiva sama.

3. Bentuk yang menyajikan posisi keuangan, dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini pertama tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi utang lancar dan pengurangannya diketahui modal kerja. Modal kerja tersebut ditambahkan dengan aktiva tetap dan aktiva lainnya, kemudian dikurangi utang jangka panjang dan dari hasil tersebut akan diperoleh modal pemilik.d. Laporan arus kas

Laporan arus kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama satu periode waktu tertentu. Tujuan dari penyajian laporan arus kas ini adalah untuk memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas atau setara dengan kas dari suatu perusahaan padasuatu periode tertentu.

Laporan keuangan sebagai suatu informasi yang penting dan berbagai pihak harus mempunyai sistem akuntansi agar adanya keteraturan dalam proses menghasilkan informasi tersebut. Sistem akuntansi yang dirancang oleh perusahaan berbeda-beda sesuai dengan besar kecilnya perusahaan dan kebutuhannya akan sistem akuntansi. Mulyadi mendefinisikan sistem akuntansi adalah sebagai berikut :

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, Catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.)5. Pengertian Usaha Kecil Usaha kecil merupkan bagian dari dunia usaha yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam mewujudkan pembangunan. Mengingat peranannya dalam pembangunan,usaha kecil harus terus dikembangkan gengan semangat keluarga, saling isi mengisi, saling memperkuat antara usaha yang kecil dan besar dalam rangka pemerataan serta mewujudkan kemakmuran.Definisi usaha kecil sampai saat ini berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang yang mengartikannya. Ada yang mengartikan usaha kecil dari sudut pandang modal, omset tahunan, bahkan ada juga yang mendefinisikan dari sudut pandang tenaga kerja, tetapi pada prinsipnya sama. Menurut M. Tohar mendefinisikan perusahaan kecil adalah sebagai berikut :

Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil, dan memenuhi kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang. )Menurut Venon A Musselman dan Jhon H. Jacson mendefinisikan perusahaan kecil adalalah Suatu usaha yang memperkerjakan tenaga pelaksana dan jumlah minimal dan yang menjalankan oleh pemiliknya yang mengawasi sendiri semua fungsi pelaksana dengan jalan mendelegasi pekerjaan kepada pegawai-pegawai harian. )Sedangkan Comite For Economic Development dalam buku Syofian Safri Harahap mereka mendefinisikan bardasarkan sifat. Menurut komite disebut perusahaan kecil jika memenuhi minimal dua dari sifat berikut :

1. Manajemen independent, dan selalu manajemennya juga pemilik.

2. Pemilikan dipegang sendiri/ modal didrop secara individual atau sejumlah kecil.

3. Kegiatan usahanya bersifat lokal,dengan satu pabrik dan kantor pusat.4. Size perusahaan relative lebih keciljika dilihat dari keseluruhan industri.)Dan menurut undang-undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah sebagai berikut :Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil, dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini, pasal 1 butir 1, yaitu :

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000.- (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).c. Milik warga negara Indonesia.

d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah ataupun usaha besar.e. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum,atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi (pasal 5).

Dari definisi pengusaha kecil diatas,dapat dilihat bahwa pengusaha kecil mempunyai kriteria antara lain dapat dilihat dari jumlah modal yang digunakan dimana modal yang digunakan merupakan modal pemilik usaha itu sendiri, jumlah tenaga kerja serta jumlah omset yang didapatnya.

Usaha kecil merupakan usaha yang biasanya dikelola sendiri dengan modal terbatas, tenaga kerja yang minimal biasanya kurang dari 10 orang serta omset yang diperoleh maksimal Rp 200 juta pertahunnya.Selain itu kegiatan usaha biasanya berlokasi disekitar rumah pemilik usaha.6. Konsep akuntansi untuk usaha kecil Pada dasarnya konsep akuntansi yang digunakan peusahaan besar sama halnya dengan konsep akuntansi yang digunakan dan diterapkan perusahaan kecil, hanya ada ada perbedaan dari segi pencatatan yang digunakan oleh keduanya.1. Pembukuan dan akuntansi

Ada perbedaan pembukuan dan akuntansi. Ini disebabkan oleh keadaan bagwa keduanya saling berhubungan. Pembukuan tersebut merupakan pencatatan data perusahan jadi setiap terjadinya transaksi hanya dicatat oleh perusahaan tanpa menjelaskan laporan keuangan atas transaksi tersebut. Sedangkan akuntansi tersebut merencanakan sistem pencatatan dan penyajian laporan keuangan.Berdasarkan yang diatas kebanyakan perusaha kecil hanya menerapkan akuntansi dalam bidang pencatatan pembukuan saja, tanpa dilanjutkan dalam laporan keuangan. Sedangkan dalam perusahaan besar penerapan akuntansi sudah sempurna dilakukan dalam laporan keuangan. Perbedaan akuntansi perusahaan kecil dan perusahaan besar hanya terletak pada segi pencatatan akuntasinya saja, akan tetapi secara keseluruhan pengelolaan antara perusahan kecil dan besar tersebut hampir sama.2. Sistem dan prinsip akuntansi untuk usaha kecilSystem akuntansi yang dilakukan usah kecil masih bersifat sangat sederhana sekali, dimana system akuntansinya berupa akuntansi tunggal (single entry sistem). hal ini diperkuat dengan argumentasi Syofyan Safri Harahap dalam bukunya Auditing Perusahaan Kecil yang menyatakan:

Kenyataannya akuntansi usaha kecil di Indonesia tidak banyak mengikuiti siklus akuntansi yang jelas. Banyak di antara mereka yang memiliki catatan kepala atau kertas-kertas lepas atau tidak ada pencatatan sama sekal. Mereka mungkin dapat dikatagorikan memiliki single enrty accounting system .)Ada dua system pencatatan akuntansi:

1. System pencatatan tunggal (single entry system) Pencatatan perkiraan akuntansi di catat pada satu aspek saja, baik kas masuk ataupun kas keluar. System ini tidak mengenal buku besar, system ini juga tidak mencatat secara kontiniu dan tidak mengikuti perubahan-perubahan dalam susunan harta hutang dan modal usaha.2. Sistem pembukuan berpasangan (Double entry bookkeeping)System ini melibatkan pembuatan paling tidak dua masukan untuk setiap transakasi: satu debit pada suatu rekening dan kredit terkait pada suatu rekening yang lain. Jumlah keseluruhan debit harus sama dengan jumlah keseluruhan kredit. Setiap transaksi dicatat dalam suatu cara untuk memastikan keseimbangan dan kesamaan dasar akuntansi. )B. HipotesisBerdasarkan latar belakang masalah dan telaah pustaka yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut :

Diduga penerapan akuntansi yang dilakukan oleh usaha bordir di Pekanbaru belum sesuai dengan konsep-konsep dasar akuntansi.BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi PenelitianPenelitian ini dilakukan di kota pekanbaru, Berkenaan dengan penelitian ini yang menjadi objek adalah para pengusaha Bordir yang terdaftar pada Dinas perindustrian dan perdagangan di kota pekanbaru.B. Operasional Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah penerapan akuntansi pada usaha Bordir, yaitu sejauh mana pemahaman pengusaha Bordir tentang prinsip-prinsip dasar akuntansi dan menjalankannya dalam aktivitas usaha dengan indikator pemahaman tentang: 1. Kesatuan usaha

Yaitu pemisahan transaksi usaha dengan transaksi non usaha (rumah tangga). Konsep ini menggambarkan akuntansi menggunakan sistem berpasangan dalam pelaporannya (double entry bookkeeping) artinya dalam setiap melaporkan sumber ekonomic (kekayaan) perusahaan dan perubahannya harus pada asal atau sumber dananya.

2. Dasar Pencatatan

Dasar pencatatan ada dua yaitu dasar kas dan dasar akrual. Dasar kas dimana penerimaan dan pengeluaran dicatat dan diakui apabila kas sudah diterima atau dikeluarkan. Sedangkan dasar akrual penerimaan dan pengeluaran dicatat atau diakui pada saat terjadinya transaksi tanpa melihat kas yang telah diterima tau dikeluarkan.

3. Konsep satuan pengukuran(Unit of meansure concept)Mensyaratkan bahwa data ekonomi dicatat dalam satuan mata uang.

4. Konsep objektif (objectivity concept)

Bahwa catatan dan laporan akuntansi harus didasarkan bukti yang objektif.

5. Konsep penandingan (Matching concept)

Perhitungan laba rugi memberikan informasi mengenai hasil operasi perusahaan baik dalam kondisi rugi maupun laba akibat dari semua transaksi usaha untuk satu periode tertentu.C. PopulasiDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua pengusaha Bordir yang berada di kota pekanbaru yang bersumber dari Dinas Perindustrian dan perdagangan berjumlah 11 pengusaha bordir.TABEL III. 1POPULASI USAHA BORDIR DI PEKANBARUNONAMA PERUSAHAAN ALAMAT

1Cemara bordirJl. Sukamaju

2Kurnia bordirJl. Surabaya

3Mitra bordirJl. Utama/nenas no.144

4Skala konveksi dan bordirJl. Durian no.27

5Dini bordirJl. Durian

6Burhan bordirJl. Jendral Gg.Bintara no.09

7Sri mersing bordirJl. Tanjung jati Gg.tanjuna jati no.37

8Alphira bordirJl. Bahagia no.74 Rt.02 Rw.03

9Rosa bordirJl.Ekasari no.22

10Endang/ konveksi bordirJl. Dahlia Gg.Adha no 54

11Rizky bordirJl.Hos Cokroamonoto

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota PekanbaruKarena populasi yang relatif sedikit, maka penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil seluruh populasi dari usaha tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti.D. Jenis dan Pengumpulan DataUntuk menunjang penelitian ini data dikumpulkan berdasarkan:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara dan kuisioner.

2. Data Skunder, yaitu data yang diperoleh dari responden berupa data laporan keuangan dan instansi terkait dalam penelitian ini yaitu kantor Kesatuan Bangsa dan Dinas Usaha Kecil Menengah, Pekanbaru.E. Teknik Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

a. Wawancara terstuktur, yaitu cara pengumpulan data dengan wawancara yeng telah disiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawaban telah disiapkan

b. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengambilan dokumen-dokumen yang sudah ada tanpa ada pengolahan data.

F. Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul kemudian dikelompokan menurut jenisnya masing-masing. Selanjutnya dituangkan dalam bentuk tabel dan akan diuraikan secara deskriptif sehingga dapat diketahui apakah pengusaha kecil Bordir yang berada di Pekanbaru telah menerapkan konsep-konsep dasar Akuntansi. Kemudian akan ditarik suatu kesimpulan untuk disajikan dalam bentuk penelitian.) Djuan Andra, Analisis Penerapan Akuntansi Pada Usaha Kecil Pengetaman Kayu dan Perabot di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau, 2007.

) Nurul Qomariah, Analisis Penerapan Akuntansi pada Usaha Kecil Percetakan di Kecamatan Sukajadi pekanbaru, Universitas Isalm Riau, 2008

) C. Rollin Niswonger, Carl S.Warren, James M.Revee. Philip E. Fess, Penerjemah alfonsus Sirait, M.Bus, Helda Gunawan, Prinsip-prinsip Akuntansi Penerbit Erlangga, Jakarta,1999,hal 6.

)Lili M. Sadili, Dasar-Dasar Akuntansi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta,2002, hal19

) Syofian syafri Harahap,Teori Akuntansi, Penerbit PT. Raja Grafindo persada, Tahun 2005,hal 4.

) M.P Simangunsong, Pelajaran Akuntansi Tingkat Dasar Satu, Karya Utama, Jakarta, 1999, Hal. 59.

) Al Haryono Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi, STIE YKPN, Yogyakrta, Rupa Aksara, Jakarta, 2000, Hal.12.

) Mulyadi, Op. Cit, Hal 121.

) Amin Widjaja Tunggal, Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah, Cetakan Pertama, Renika Cipta, Jakarta,2002, hal. 105.

) Harnanto, 0p. Cit, hal. 73.

) Lili M. Sadeli, 0p. Cit, hal 24.

) Mardiasmo, Akuntansi keuangan Dasar, Edisi Ke Tujuh, Pnerbit BPFE, Yogyakarta, 2000, hal 1.

) Donald Kieso, Jerry Weygant, Terry Warfield, Akuntansi Intermediete, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2004, hal 386.

) Mulyadi, Sistem Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001, hal 13.

) M. Tohar, Membuka Usaha Kecil, Penerbit Kanisus, Yogyakarta, 2001, hal 1.

) Vernon A. Musselman dan Jhon H. Jacson, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Erlangga, Jakarta, 2000, Hal 2.

) Syofian Safri Harahap, Auditing Perusahaan Kecil, Bumi Aksara, Jakarta, 1999, Hal. 70.

) Syofyan Safri Harahap, Op. Cit, , hal. 9.

) Stice, Earl K, James D Stice, K Fred Skousen, Intermediete Accounting, Penerbit Salemba Empat, Edisi 15, Jakarta, 2004 hal 76.