analisis pembentukan word graph kata...

84
ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

Upload: nguyentram

Post on 05-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA

MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH

HAIRUL SALEH

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

PERNYATAAN MENGENAI TESIS

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Analisis

Pembentukan Word Graph Kata Benda Menggunakan Teori Knowledge Graph adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian tesis ini.

Bogor, 19 Agustus 2009

Hairul Saleh

G551070501

ABSTRACT

HAIRUL SALEH. Word Graph of Noun Analysis Using Knowledge Graph Theory. Under direction of SRI NURDIATI and FARIDA HANUM. Knowledge graph is one of many theories that can be used to describe human language. In the theory of knowledge graph, word is represented by a word graph. Nouns describe something that are usually of considerable complexity. Describing their precise meaning leads to complex word graphs. In this thesis every noun will be analyzed using Indonesian grammar. Then, the noun is represented in a word graph. The result of this research is a systematic pattern of word graph of noun. Furthermore, the systematic pattern has been tested and is used to produce a rule to construct a knowledge graph for any noun. Keywords: knowledge graph, word graph, sentence graph, word graph of noun.

RINGKASAN

HAIRUL SALEH. Analisis Pembentukan Word Graph Kata Benda Menggunakan Teori Knowledge Graph. Dibimbing oleh SRI NURDIATI dan FARIDA HANUM Teori Knowledge Graph (KG) digunakan untuk menggambarkan bahasa manusia yang lebih berfokus pada aspek semantik daripada aspek sintaksis. Salah satu pemanfaatan teori KG adalah dalam analisis dokumen sehingga diperoleh intisari atau pengetahuan baru. Penerapan teori KG tersebut selama ini masih terbatas untuk dokumen berbahasa Inggris. Hal ini disebabkan penerapan teori KG berkait dengan tata bahasa alami yang mendasarinya dan dasar teori KG selama ini adalah tata bahasa Inggris.

Upaya penerapan teori KG pada bahasa Indonesia telah dirintis dengan diadakannya beberapa penelitian. Penelitian tersebut telah dimulai dengan pembuatan rekayasa memahami teks menggunakan metode KG dalam bahasa Indonesia dengan tema sistem pendidikan nasional dan penggunaan teori KG untuk menganalisis masalah kemiskinan. Selanjutnya diadakan pula penelitian untuk mengubah kalimat sembarang menjadi kalimat efektif lalu mengubahnya ke dalam bentuk text graph dan merancang algoritme pembentukan text graph. Penelitian lainnya ditujukan untuk merancang algoritme pembentukan combined graph dan simplified graph untuk teks berbahasa Indonesia. Penelitian terakhir dalam upaya penerapan teori KG pada bahasa Indonesia ditujukan untuk menentukan chunk indicators yang digunakan sebagai petunjuk dalam menganalisis teks berbahasa Indonesia yang akan ditampilkan dalam bentuk graf.

Penelitian di atas masih jauh dari memadai untuk terciptanya sebuah metode membaca dokumen berbahasa Indonesia secara otomatis dan menghasilkan informasi dalam bentuk graf. Masih banyak aspek pada struktur bahasa Indonesia yang belum dianalisis yang mengakibatkan teori KG belum dapat diterapkan dalam bahasa Indonesia sepenuhnya. Sebagai contoh belum ada aturan word graph dari jenis kata yang lebih spesifik seperti kata benda, kata kerja dan kata sifat. Juga belum ada kamus word graph dari setiap kata yang muncul dalam sembarang dokumen berbahasa Indonesia.

Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis pada proses pembentukan word graph kata benda pada bahasa Indonesia dan membuat aturan pembentukan word graph kata benda pada bahasa Indonesia. Penelitian ini bermanfaat dalam membantu terciptanya kamus graf kata benda pada bahasa Indonesia sebagai konstribusi bagi usaha untuk merealisasikan tujuan jangka panjang analisis teks bahasa Indonesia secara otomatis dengan memanfaatkan teori knowledge graph.

Tahapan yang dilakukan dalam penelitian menganalisis pembentukan word graph kata benda pada bahasa Indonesia menggunakan teori knowledge graph (KG) dimulai dengan pengumpulan data untuk analisis struktur kata benda bahasa Indonesia. Pada tahap ini dilakukan kegiatan mengumpulkan berbagai bahan pustaka yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti yaitu pustaka mengenai pengelompokan kata benda berdasarkan afiksasinya dan pustaka mengenai pembentukan graf kata pada knowledge graph. Selanjutnya dilakukan pembuatan contoh graf kata benda berdasarkan kelompok afiksasi kata benda. Pembuatan graf kata benda ini terbatas hanya pada kata benda yang dianggap

merepresentasikan kelompok afiksasinya. Selanjutnya, berdasarkan analisis pembuatan contoh graf kata benda sesuai kelompoknya di atas maka dibuatlah aturan pembentukan graf kata benda yang dapat berlaku umum untuk setiap kata benda. Langkah terakhir penelitian ini adalah pengujian aturan pembentukan graf kata benda yang telah dibuat terhadap sembarang kata benda. Bila aturan tersebut belum dapat diterapkan pada kata uji maka aturan tersebut perlu diperbaiki. sehingga dapat diterapkan pada kata uji tersebut.

Dari tinjauan pustaka diketahui bahwa penurunan kata benda pada bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan afiksasi yaitu proses penambahan afiks tertentu pada kata dasar. Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia pada dasarnya ada tiga prefiks dan satu sufiks yang dipakai untuk menurunkan kata benda, yaitu prefiks ke-, per, dan peng- serta sufiks –an. Karena prefiks dan sufiks dapat bergabung, seluruhnya ada tujuh macam afiksasi dalam penurunan kata benda: (1) ke-, (2) per-, (3) peng-, (4) -an, (5) peng-an, (6) per-an dan (7) ke-an. Selain dipengaruhi oleh ketujuh macam afiksasi tersebut makna kata benda turunan juga dipengaruhi oleh kata dasar pembentuknya. Dari berbagai makna kata benda turunan inilah selanjutnya diperoleh beberapa pola pembentukan word graph kata benda. Dari penelitian ini diperoleh dua puluh pola pembentukan word graph kata benda yang terdiri atas delapan belas pola pembentukan word graph berdasarkan afiksasi dan masing-masing sebuah pola kata benda dasar (KBD) dan kata benda turunan (KBT) yang belum dapat dimasukkan ke dalam pola yang telah terbentuk sesuai dengan makna katanya. Kata kunci: knowledge graph, word graph, sentence graph, kata benda, word

graph kata benda.

@Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2009 Hak cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber. a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan

karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik dan tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Institut Pertanian Bogor.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin Institut Pertanian Bogor.

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA

MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH

HAIRUL SALEH

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada

Program Studi Matematika Terapan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Drs. Prapto Tri Supriyo, M.Kom

Judul Tesis : Analisis Pembentukan Word Graph Kata Benda Menggunakan

Teori Knowledge Graph

Nama : Hairul Saleh

NRP : G551070501

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc. Dra. Farida Hanum, M.Si.

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Matematika Terapan

Dr. Ir. Endar H. Nugrahani, MS Prof. Dr. Ir.Khairil Anwar Notodiputro, MS

Tanggal ujian : 18 Agustus 2009 Tanggal lulus : 24 Agustus 2009

tuk nia kurniasih

muhammad zaki ihsani syahid naufal ramadhan

fitra khalisa zahira

PRAKATA

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan takterhingga nikmat hingga selesailah sudah penulisan tesis ini. Solawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc dan Dra. Farida Hanum, M.Si sebagai dosen pembimbing atas bimbingannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Drs. Prapto Tri Supriyo, M.Kom sebagai penguji pada ujian tesis yang telah memberikan masukan yang berharga untuk perbaikan tesis ini. Juga kepada para dosen dan karyawan Departemen Matematika IPB penulis sampaikan terima kasih atas bantuannya selama ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bahrul Hayat, Ph.D sebagai Sekretaris Jendral Departemen Agama yang telah mengupayakan beasiswa dan kesempatan kepada guru-guru madrasah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Drs.Achmad Damiri dan Dra. Hj. Makiyah, M.Pd sebagai Kepala MTsN 11 Jakatrta serta Zulkifli, S.Pd sebagai Kepala MTsN 36 Jakarta atas pengertian dan perhatiannya sewaktu penulis menempuh pendidikan pascasarjana ini. Terima kasih penulis sampaikan kepada teman-teman mahasiswa S2 Matematika atas kerjasama dan bantuannya. Akhirnya terima kasih penulis sampaikan kepada istri, anak-anak dan seluruh keluarga atas pengertian, bantuan dan doanya. Penulis siap menerima saran dan kritik untuk perbaikan tesis ini yang memang masih banyak kekurangannya. Semoga Allah SWT menjadikan semua amal kita sebagai amal kebaikan dan membalasnya dengan balasan yang berlipat. Amin.

Bogor, 19 Agustus 2009

Hairul Saleh

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Jakarta pada 12 Juni 1963. Penulis merupakan anak kelima dari delapan bersaudara dengan ayah Juaini dan ibu Maimunah. Penulis menamatkan SDN 01 Cengkareng, SMPN 45 dan SMAN 33 di Jakarta. Melalui Proyek Perintis II tahun 1983 penulis memasuki pendidikan S1 pada Jurusan Matematika ITB dan lulus tahun 1990. Sarjana kependidikan penulis dapatkan dari STKIP Kusuma Negara Jakarta tahun 2006. Melalui beasiswa bagi guru di lingkungan Departemen Agama tahun 2007 penulis menempuh pendidikan S2 pada Program Studi Matematika Terapan IPB dan lulus tahun 2009. Kini penulis mengajar di MTsN 36 Jakarta dan beberapa perguruan tinggi serta membuka bimbingan belajar matematika “Logic”.

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR …………………………………….……………...... DAFTAR LAMPIRAN ………………………………..………………...... 1 PENDAHULUAN …………………………….…………..…...…. 1.1 Latar Belakang …………………………………….………….. 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………..…… 1.3 Ruang Lingkup Penelitian …………………...…………..…… 2 TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………..……. 2.1 Kata Benda …………………………………………….….…..

2.1.1 Batasan dan Ciri Kata Benda ………………………...... 2.1.2 Kata Benda Dasar ……..…………………………......…

2.1.3 Kata Benda Turunan ………………..………….……….. ….. 2.2 Graf dan Knowledge Graph ………...……………………………..

2.2.1 Graf …………………………………………………... 2.2.2 Knowledge Graph (KG) ………………………………. 2.2.3 Konsep ……………………………………………….. 2.2.4 Word Graph …………………….………………………... 2.2.5 Aspek-aspek Ontologi …………..…………………….

2.3 Pembentukan Graf Kata Benda ………….…………………….

3 METODE PENELITIAN …………………...…………………… .. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN …………………….……………. .. 4.1 Pembentukan Word Graph Kata Benda ………….………….. 4.1.1 Pembentukan Word Graph Kata Benda Dasar ………….

4.1.2 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks pe- …...…….…….. 4.1.3 Afiksasi Kata Benda dengan Sufiks –an ……………….. 4.1.4 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks pe- dan Sufiks –an .

4.1.5 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks ke- dan Sufiks –an . 4.1.6 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks ke- …...…….…….. 4.1.7 Word Graph Kata Benda yang Belum Terpolakan …….

4.2 Aturan Pembentukan Word Graph Kata Benda ......................... 4.3 Pengujian Aturan Pembentukan Word Graph Kata Benda ........ 5 SIMPULAN DAN SARAN ………………………….……………. DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….…………… LAMPIRAN ……………………………………………………………….

xiii

xv

1 1 2 2

3 3 3 3 4 7 7 7 8 8 9

12

15

17 17 17 18 24 31 36 37 38 38 51

54

55

57

DAFTAR GAMBAR Halaman

1 Contoh relasi ALI ……………………………………………………... 9

2 Contoh relasi CAU ………………………………..…………………... 9

3 Contoh relasi EQU ………………………..…………………………... 10

4 Contoh relasi SUB ……………………………………….……………. 10

5 Contoh relasi DIS ………………………………………...………........ 10

6 Contoh relasi ORD ………………………………...………………….. 10

7 Contoh relasi PAR ……………………………………………………. 11

8 Contoh relasi SKO ……………………………………………………. 11

9 Contoh relasi Fokus …………………………………………………… 11

10 Empat relasi frame ………………………………………….…………. 12

11 Graf kata pelajar ………………………………………………………. 13

12 Graf kata pelaut ……………………………………………… ………. 14

13 Graf kata penakut …………………………………………………....... 14

14 Bagan penelitian pembentukan word graph kata benda ………………. 16

15 Graf kata sawah …………………………………………………. ....... 17

16 Word Graph Pola 1: KBD ……………………..……………………... 17

17 Graf kata penyuruh …………………………………………………….. 18

18 Word Graph Pola 2: pe-KK 1 …………………………………………. 19

19 Graf kata pendorong ……………………………...…………………… 19

20 Word Graph Pola 3: pe-KK 2 …………………………………………. 19

21 Graf kata pesuruh ……………………………………………………… 20

22 Graf kata pertanda ……………………………………………………………. 20

23 Word Graph Pola 4: pe-KK 3 …………………………………………. 21

24 Graf kata pelaut …………….. ………………………………………….. 21

25 Word Graph Pola 5: pe-KB 1 …………………………………………. 22

26 Graf kata pemancing …………………………………………………....... 22

27 Word Graph Pola 6: pe-KB 2 …………………………………………. 22

28 Graf kata peramah ………….………………………….……………….. 23

29 Word Graph Pola 7: pe-KS 1 …………………………………………. 23

30 Graf kata pengecil ……………………………………………………… 24

31 Word Graph Pola 8: pe-KS 2 …………………………………………. 24

32 Graf kata makanan …………………….……….……….……………... 25

33 Word Graph Pola 9: KK-an …………………………………………… 25

34 Graf kata harian …………………….………………………………… 26

35 Word Graph Pola 10: KB-an . …………………………………………. 26

36 Graf kata manisan ………………….…………………………………... 27

37 Word Graph Pola 11: KS-an …………………………………………. 27

38 Graf kata satuan ……………………………….………………............ 28

39 Graf kata belasan ……………………………….………………............ 28

40 Graf kata puluhan ……………………………………………………… 29

41 Graf kata dua puluhan .…………………….……….……….………… 29

42 Graf kata belasan tahun .……………………….………………............ 30

43 Word Graph Pola 12: KBil …………………………………………….. 30

44 Graf kata pemindahan …………………………….………………....... 31

45 Word Graph Pola 13: pe-KK-an 1 ……………………………………. 32

46 Graf kata perpindahan ...…………….………………………………… 32

47 Word Graph Pola 14: pe-KK-an 2 ……………………………………. 33

48 Graf kata perbukuan ...…………….…………………………………... 33

49 Word Graph Pola 15: pe-KB-an 1 …………………………………….. 34

50 Graf kata pembukuan ...…………….………………………………… 34

51 Word Graph Pola 16: pe-KB-an 2 …………………………………….. 35

52 Graf kata penyuburan ……………………………….………………..... 35

53 Word Graph Pola 17: pe-KS-an ... …………………………………….. 36

54 Graf kata kesuburan ……………………………….………………....... 36

55 Word Graph Pola 18: ke-KD-an .. …………………………………….. 37

56 Graf kata kekasih …. ……………………………….………………....... 37

57 Word Graph Pola 19: ke-KD …………………………………………. 38

58 Word Graph Pola 20: KBT …………………………………………….. 38

59 Diagram alir pembentukan word graph kata benda …………………... 51

60 Graf kata pembajakan berdasarkan skenario ………………………….. 52

61 Word Graph Pola 16: pe-KB-an 2 …………………………………….. 52

62 Graf kata pembajakan berdasarkan aturan …………………………… 53

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

1 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK 1 ………………………. 58

2 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK 2. ……..……………….. 59

3 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK 3 . …………………….. 60

4 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KB 1 ....………….………… 60

5 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KB 2 ....………….………… 60

6 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KS 1 ....………….………… 60

7 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KS 2 ....………….………… 61

8 Daftar kata benda yang termasuk pola KK-an ……………………….. 61

9 Daftar kata benda yang termasuk pola KB-an ..……………………… 62

10 Daftar kata benda yang termasuk pola KBil …..………………….….. 62

11 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK-an 1 ...…………………. 62

12 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK-an 2 …………………… 63

13 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KB-an 1…………………… 64

14 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KB-an 2.…………………... 64

15 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KS-an .……………………. 64

16 Daftar kata benda yang termasuk pola ke-KD-an .……………………. 65

17 Daftar kata benda yang termasuk pola ke-KD …. .……………………. 65

18 Daftar kata pengujian aturan pembentukan word graph kata benda ….. 66

1

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu pemanfaatan teori knowledge graph (KG) adalah dalam analisis

dokumen sehingga diperoleh intisari atau pengetahuan baru. Penerapan teori KG

tersebut selama ini masih terbatas untuk dokumen berbahasa Inggris. Hal ini

disebabkan penerapan teori KG berkait dengan tata bahasa alami yang

mendasarinya dan dasar teori KG selama ini adalah tata bahasa Inggris.

Untuk penerapan teori KG pada bahasa alami selain bahasa Inggris seperti

bahasa Jepang, Cina atau Bahasa Indonesia diperlukan analisis teori KG terhadap

struktur bahasa yang bersangkutan. Hal ini diperlukan karena setiap bahasa alami

memiliki struktur bahasa yang tidak persis sama dengan struktur bahasa Inggris.

Upaya penerapan teori KG pada bahasa Indonesia telah dirintis oleh Sri

Nurdiati dan beberapa mahasiswa di bawah bimbingannya. Hulliyah (2007)

memulai dengan membuat rekayasa memahami teks menggunakan metode KG

dalam bahasa Indonesia dengan tema sistem pendidikan nasional. Ikhwati (2007)

mencoba menggunakan teori KG untuk menganalisis masalah kemiskinan.

Selanjutnya Berri (2008) mengubah kalimat sembarang menjadi kalimat efektif

lalu mengubahnya ke dalam bentuk text graph dan merancang algoritme

pembentukan text graph. Wulandari (2008) merancang algoritme pembentukan

combined graph dan simplified graph untuk teks berbahasa Indonesia dan

Rusiyamti (2008) menentukan chunk indicators yang digunakan sebagai petunjuk

dalam menganalisis teks berbahasa Indonesia yang akan ditampilkan dalam

bentuk graf.

Penelitian di atas masih jauh dari memadai untuk terciptanya sebuah metode

membaca dokumen berbahasa Indonesia secara otomatis dan menghasilkan

informasi dalam bentuk graf. Masih banyak aspek pada struktur bahasa Indonesia

yang belum dianalisis yang mengakibatkan teori KG belum dapat diterapkan

dalam bahasa Indonesia sepenuhnya. Sebagai contoh belum ada aturan word

graph dari jenis kata yang lebih spesifik seperti kata benda, kata kerja dan kata

sifat. Juga belum ada kamus word graph dari setiap kata yang muncul dalam

sembarang dokumen berbahasa Indonesia.

2

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. melakukan analisis pada proses pembentukan word graph kata benda pada

bahasa Indonesia,

2. membuat aturan pembentukan word graph kata benda pada bahasa Indonesia,

3. melakukan pengujian terhadap aturan pembentukan word graph kata benda

pada bahasa Indonesia.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat dalam membantu terciptanya kamus graf kata

benda pada bahasa Indonesia sebagai konstribusi bagi usaha untuk merealisasikan

tujuan jangka panjang analisis teks bahasa Indonesia secara otomatis dengan

memanfaatkan teori knowledge graph.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Karena kata benda pada bahasa Indonesia sangat banyak maka dalam

penelitian ini kata benda yang dibahas diutamakan pada kata benda yang

berhubungan dengan bidang pertanian.

3  

2 TINJAUAN PUSTAKA

Ada dua masalah yang menjadi tinjauan dalam menganalisis pembentukan

kata benda pada bahasa Indonesia menggunakan teori knowledge graph. Pertama,

masalah aturan pembentukan kata benda pada bahasa Indonesia dan kedua,

masalah pembentukan graf kata benda menggunakan teori knowledge graph.

2.1 Kata Benda

2.1.1 Batasan dan Ciri Kata Benda

Kata benda adalah segala macam kata yang dapat diterangkan atau

diperluas dengan yang + kata sifat (Keraf 1984). Kata benda dapat dilihat dari

tiga segi, yakni segi semantis, segi sintaksis, dan segi bentuk. Dari segi semantis,

kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep

atau pengertian. Dengan demikian, kata seperti guru, kucing, meja, dan

kebangsaan adalah kata benda. Dari segi sintaksisnya, kata benda mempunyai

ciri-ciri tertentu:

1. Dalam kalimat yang predikatnya kata kerja, kata benda cenderung

menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.

2. Kata benda tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata pengingkarnya

ialah bukan.

3. Kata benda umumnya dapat diikuti oleh kata keterangan, baik secara

langsung maupun dengan diantarai oleh kata yang.

Dari segi bentuknya, kata benda terdiri atas dua macam, yakni (1) kata benda

yang berbentuk kata dasar dan (2) kata benda turunan (Alwi et al. 2003).

2.1.2 Kata Benda Dasar

Kata benda dasar adalah kata benda yang hanya terdiri atas satu morfem.

Kata benda dasar dapat dibagi menjadi dua yaitu kata benda dasar umum dan kata

benda dasar khusus (Alwi et al. 2003).

Beberapa acuan ciri semantik kata benda dasar umum:

1. tempat, contohnya meja, kursi

2. waktu, contohnya malam, minggu, tahun

4  

3. alat melakukan perbuatan, contohnya pisau, tongkat

4. cara melakukan perbuatan, contohnya kesatria, hukum

Kata benda dasar khusus memiliki beberapa acuan fitur semantik, misalnya:

1. tempat, contohnya atas, dalam, bawah

2. nama geografis, contohnya Jakarta, Bogor

3. idiomatis, contohnya butir, batang

4. nama diri orang, contohnya Hairul, Saleh

5. nama hari, contohnya Minggu, Jumat

2.1.3 Kata Benda Turunan

Kata benda turunan adalah kata benda yang terbentuk dari kata benda

dasar. Penurunan kata benda dapat dilakukan dengan afiksasi yaitu proses

penambahan afiks tertentu pada kata dasar.

Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia pada dasarnya ada tiga prefiks

dan satu sufiks yang dipakai untuk menurunkan kata benda, yaitu prefiks ke-, per,

dan peng- serta sufiks –an. Karena prefiks dan sufiks dapat bergabung,

seluruhnya ada tujuh macam afiksasi dalam penurunan kata benda: (1) ke-, (2)

per-, (3) peng-, (4) -an, (5) peng-an, (6) per-an dan (7) ke-an. Di bawah ini

diberikan uraian singkat dan contoh dari ketujuh afiksasi tersebut (Alwi et al.

2003).

 

2.1.3.1 Afiksasi Kata Benda dengan ke-

Tidak banyak kata benda yang diturunkan dengan prefix ke-. Yang dapat

disebutkan ialah ketua, kehendak, kekasih, dan kerangka. Prefix ke- menyatakan

orang atau sesuatu yang di.…, dengan titik-titik diisi dengan kata kerja pasif.

Contoh, ketua berarti orang yang dituakan.

2.1.3.2 Afiksasi Kata Benda dengan per-

Prefiks per- mempunyai tiga alomorf, yakni pel-, per-, dan pe-. Kata benda

yang diturunkan dengan pel- hanya pada satu kata dasar, yakni ajar yang

menurunkan kata pelajar. Kata benda yang diturunkan dengan per- berkaitan erat

dengan kata kerja berafiks ber- dan jumlahnya sangat terbatas: pertapa, persegi,

5  

pertanda dan perlambang. Kata benda yang berkaitan dengan kata kerja berafiks

ber- tetapi muncul dengan bentuk pe- , misalnya petani, petinju, pedagang dan

pejuang.

2.1.3.3 Afiksasi Kata Benda dengan peng-

Prefiks peng- mempunyai enam alomorf, yakni pem-, pen-, peny-, pe-, peng-,

dan peng-. Sumber untuk penurunan kata benda ini adalah kata kerja atau kata

sifat. Arti yang umum bagi kata benda dengan peng- ialah:

(a) Orang atau hal yang melakukan perbuatan yang dinyatakan oleh kata kerja.

Contoh, pembeli berarti orang yang membeli.

(b) Orang yang pekerjaannya melakukan kegiatan yang dinyatakan oleh kata

kerja.

Contoh, penanam berarti orang yang pekerjaannya menanam.

(c) Orang yang memiliki sifat yang dinyatakan oleh kata sifat.

Contoh, pemarah berarti orang yang sifatnya mudah marah.

(d) Alat untuk melakukan atau orang yang melakukan perbuatan yang

dinyatakan oleh kata kerja.

Contoh, penyubur berarti alat untuk atau orang yang menyuburkan.

Karena pe- merupakan alomorf dari peng- dan alomorf dari per- maka

perlu benar-benar diketahui apakah bentuk pe- merupakan alomorf peng- atau

alomorf per-. Contoh pe- alomorf per-: petani, pedagang, peladang yang berasal

dari bertani, berdagang, dan berladang. Contoh pe- alomorf peng-: perawat,

pelatih, pemilih yang berasal dari merawat, melatih, dan memilih.

Selain didasarkan atas analogi bentuk yang telah ada, bentuk baru juga

ditopang oleh perkembangan pada aspek lain terutama kata kerja. Bentuk yang

semula terbatas dan tidak memiliki kontras makna ini lalu berkembang sehingga

terbentuklah kontras. Contoh, penyuruh berarti yang menyuruh sedangkan

pesuruh berarti yang disuruh. Contoh lainnya adalah penatar dengan petatar dan

penyuluh dan pesuluh.

6  

2.1.3.4 Afiksasi Kata Benda dengan -an

Kata benda dengan sufiks –an umumnya diturunkan dari sumber kata kerja

walaupun kata dasarnya adalah kelas kata lain. Kata asinan, misalnya, diturunkan

dari sumber kata kerja mengasinkan walaupun kata dasarnya adalah kata sifat

asin.

Arti yang umum bagi kata benda dengan sufiks -an ialah:

(a) Hasil tindakan, atau sesuatu yang dinyatakan oleh kata kerja.

Contoh, anjuran berarti hasil menganjurkan atau sesuatu yang dianjurkan

(b) Berkaitan dengan makna lokasi

Contoh, tepian berarti tempat menepi.

(c) Mengacu pada waktu berkala. Contoh: harian, mingguan, bulanan.

(d) Kumpulan dari kata benda

Contoh, sayuran berarti berbagai sayur.

2.1.3.5 Afiksasi Kata Benda dengan peng-an

Kata benda dengan peng-an mempunyai beberapa alomorf: peng-an, pen-

an, pem-an, penge-an, peny-an, dan pe-an. Kata benda dengan peng-an

umumnya diturunkan dari kata kerja transitif dengan meng- bukan dari kata kerja

taktransitif. Kata penyatuan, misalnya, diturunkan dari kata kerja transitif

menyatukan bukan dari kata kerja taktransitif bersatu.

Arti yang umum bagi kata benda dengan peng-an ialah:

(a) Perbuatan yang dinyatakan oleh kata kerja

Contoh, penyiraman berarti perbuatan menyiram.

(b) Hasil perbuatan

Contoh, pengakuan berarti hasil perbuatan mengakui.

(c) Bermakna unik sehingga harus ditentukan sendiri-sendiri, yang belum tentu

berkaitan dengan kata kerjanya.

Contoh, pendirian berarti perbuatan mendirikan/pendapat yang dinyatakan.

2.1.3.6 Afiksasi Kata Benda dengan per-an

  Makna umum kata benda dengan per-an adalah:

(a) Hal, keadaan, atau hasil yang dinyatakan oleh kata kerja

7  

Contoh, pergerakan berarti hal/keadaan bergerak.

(b) Perbuatan yang dinyatakan oleh kata kerja

Contoh, pertanian berarti perbuatan bertani.

(c) Hal yang berkaitan dengan kata dasar

Contoh, perikanan berarti hal yang berkaitan dengan ikan.

(d) Tempat yang dirujuk oleh kata kerja atau kata dasar

Contoh, perkemahan berarti tempat berkemah.

2.1.3.7 Afiksasi Kata Benda dengan ke-an

Makna umum kata benda dengan ke-an adalah:

(a) Hal atau keadaan yang berhubungan dengan yang dinyatakan kata kerja

Contoh, kepergian berarti hal yang berhubungan dengan pergi.

(b) Hal atau keadaan yang berhubungan dengan yang dinyatakan kata sifat

Contoh, kekosongan berarti keadaan kosong.

(c) Merujuk pada keabstrakan

Contoh, kebangsaan berarti hal mengenai bangsa.

(d) Merujuk pada kantor atau wilayah kekuasaan

Contoh, kedutaan berarti kantor duta

 

2.2 Graf dan Knowledge Graph

2.2.1 Graf

Graf G = (V,E) adalah pasangan terurut dengan V adalah himpunan

berhingga dan tak kosong dari elemen graf yang disebut verteks dan E adalah

himpunan pasangan takterurut dari verteks di V yang disebut edge E. Verteks

disebut juga node atau titik, edge disebut juga garis atau sisi.

Graf berarah Ğ = (V,A) adalah pasangan terurut dengan V himpunan tak

kosong dan berhingga dan A adalah himpunan pasangan terurut dari elemen-

elemen di V yang disebut sisi berarah atau arc (Foulds 1992).

2.2.2 Knowledge Graph

Teori knowledge graph merupakan suatu cara pandang baru yang

digunakan untuk menggambarkan bahasa manusia yang lebih berfokus pada

8  

aspek semantik daripada sintaksis. Knowledge graph membuka jalan baru riset

tentang komputer dalam memahami bahasa manusia. Pada dasarnya knowledge

graph terdiri atas konsep (token dan type) dan relasi (binary dan multivariate)

(Zhang 2002).

2.2.3 Konsep

Konsep merupakan komponen terpenting dalam pemikiran manusia.

Konsep merupakan sesuatu yang penting dalam membentuk suatu pengertian dari

khusus ke umum atau sebaliknya (Zhang dan Hoede 2000). Menurut van den

Berg (1993) konsep dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu token, type dan

name.

Token adalah verteks pada knowledge graph yang diberi tanda □. Token

mengekspresikan sesuatu dalam dunia nyata atau suatu konsep dalam diri

manusia. Token merupakan konsep yang dipahami manusia menurut cara

pandang masing-masing sehingga bersifat subjektif (Zhang 2002); misalnya kata

padi dapat diasosiasikan secara subjektif mengenai bentuk, warna, rasa dan

sebagainya.

Type adalah konsep yang berupa informasi umum dan bersifat objektif

karena merupakan kesepakatan yang dibuat sebelumnya; misalnya orang, buah,

hewan.

Name adalah sesuatu yang bersifat individual, sebagai contoh: rojolele

adalah sebuah name yaitu nama padi. Dalam KG type dan name dibedakan oleh

jenis relasi yang menghubungkannya dengan token.

 

2.2.4 Word Graph

Word graph merupakan graf yang merepresentasikan kata. Dalam teori KG

setiap kata memiliki word graph tersendiri. Karena setiap word graph

mengekspresikan makna kata tertentu maka disebut semantic word graph.

Beberapa kata yang membentuk kalimat dapat direpresentasikan menjadi

sentence graph. Beberapa sentence graph yang digabung dapat membentuk teks

9  

yang disebut text graph dan mengandung pengetahuan tertentu (Hoede dan

Nurdiati 2008).

2.2.5 Aspek-Aspek Ontologi

Ontologi merupakan gambaran dari beberapa konsep dan relasi antarkonsep

yang bertujuan untuk mendefinisikan ide-ide yang merepresentasikan konsep,

relasi dan logikanya. Ontologi word graph terdiri atas token, 9 relasi biner dan 4

relasi frame (Zhang 2002). Penjelasan dari relasi tersebut diberikan di bawah ini.

1. ALI (Alikeness)

Relasi ALI digunakan untuk menghubungkan type dengan token. Contoh:

padi adalah type karena padi adalah konsep yang berupa informasi umum,

maka grafnya adalah:

Gambar 1 Contoh relasi ALI.

2. CAU (Causality)

Relasi CAU digunakan untuk menghubungkan dua token yang memiliki

hubungan sebab akibat. CAU juga digunakan untuk menghubungkan konsep

berupa kata benda dan kata kerja. Contoh: petani menanam padi. Graf kalimat

tersebut:

 

Gambar 2 Contoh relasi CAU.

                                                                                                                                                            

padi ALI

ALI

ALI

tanam

CAUpetani

CAUALIpadi

10  

3. EQU (Equality)

Relasi EQU digunakan untuk menghubungkan name dengan token. Contoh:

rojolele merupakan name dari padi. Graf kata rojolele seperti pada Gambar

3 (kiri). EQU dapat menyatakan kata kerja adalah atau merupakan. Graf

adalah atau merupakan seperti pada Gambar 3 (kanan):

 

Gambar 3 Contoh relasi EQU.

4. SUB (Subset)

Relasi SUB digunakan untuk menggambarkan dua token yang menyatakan

word graph dengan sifat word graph yang satu merupakan bagian dari

word graph yang lain. Contoh: biji apel. Karena biji bagian dari apel maka

graf biji apel adalah:

 

Gambar 4 Contoh relasi SUB.

5. DIS (Disparateness)

Relasi DIS digunakan untuk menyatakan sesuatu yang berbeda. Contoh:

pertanian berbeda dengan pertambangan. Graf kalimat tersebut:

Gambar 5 Contoh relasi DIS.

6. ORD (Ordering)

Relasi ORD menyatakan dua hal yang memiliki urutan waktu atau tempat.

Ungkapan dari permukaan sampai dasar dinyatakan dengan graf berikut:

Gambar 6 Contoh relasi ORD.

permukaan dasar ORD ALI ALI

EQU EQU rojolele

ALI padi

ALI ALI

pertanian pertambangan DIS

ALI biji

ALISUB apel

11  

7. PAR (Attribute)

Relasi PAR digunakan untuk menyatakan sesuatu yang memiliki sifat

tertentu. Kata manis merupakan attribute dari apel pada kata apel manis.

Relasi PAR pada kata apel manis ditampilkan pada Gambar 7 di bawah

ini.

 

Gambar 7 Contoh relasi PAR.

8. SKO

Relasi SKO digunakan jika sebuah token informasinya bergantung pada

token yang lain. Contoh: pernyataan ,

berakibat nilai y bergantung pada x. Bentuk grafnya:

 

Gambar 8 Contoh relasi SKO.

9. Ontologi F (Fokus)

Ontologi F digunakan untuk menunjukkan fokus suatu graf. Contoh: petani

benci hama. Dalam kalimat tersebut yang menjadi fokus adalah petani

sehingga graf kalimat tersebut adalah:

 

 

Gambar 9 Contoh relasi Fokus.

ALI

apel ALI

manis ALI PAR

x ALI

y ALI SKO

CAU ALI ALI

benci

hama CAUpetani

PAR

F

12  

Frame merupakan verteks berlabel. Relasi frame menyatakan bahwa

verteks berlabel tersebut sebenarnya suatu frame dari beberapa graf yang lebih

kompleks. Relasi frame pada KG ada empat macam (Zhang 2002):

1. FPAR (Focusing on a situation)

2. NEGPAR (Negation of a situation)

3. POSPAR (Possibility of a situation)

4. NECPAR (Necessity of a situation)

FPAR merupakan pemberian sifat internal dari sesuatu ke sesuatu yang lain

(dalam frame). NEGFAR merupakan pemberian sifat internal sesuatu ke sesuatu

yang lain tetapi dalam bentuk negasi (dalam frame). POSPAR merupakan

pemberian sifat internal sesuatu ke objek yang lain sebagai sebuah kemungkinan

(dalam frame). NECFAR merupakan pemberian sifat internal sesuatu ke objek

yang lain sebagai sebuah keharusan (dalam frame).

Misalkan p suatu pernyataan tanaman memerlukan air. Graf dari

pernyataan bahwa tanaman memerlukan air, tidak benar bahwa tanaman

memerlukan air, mungkin tanaman memerlukan air dan seharusnya tanaman

memerlukan air berturut-turut seperti pada Gambar 10 di bawah ini.

Gambar 10 Empat relasi frame.

2.3 Pembentukan Graf Kata Benda

Pembentukan graf kata benda harus memperhatikan dasar pembentukan

kata benda tersebut. Hal ini diperlukan agar graf kata benda yang dibentuk tidak

berbeda maknanya dengan kata benda sumber pembentukannya.

Ada tujuh macam afiksasi dalam penurunan kata benda. Pada ketujuh

macam afiksasi tersebut terdapat beberapa alomorf. Sebagai contoh, prefiks per-

NEG NEC POS

p p p p

13  

mempunyai tiga alomorf, yakni per-, pel-, dan pe-. Prefiks peng- mempunyai

enam alomorf: pem-, pen-, peny-, peng-, penge-, dan pe-.

Karena prefiks per- atupun peng- mempunyai alomorf yang wujudnya

sama, yakni pe- maka dalam menentukan keanggotaan prefiks ini kita harus hati-

hati. Sebagai contoh, pewaris dan pedagang. Pe- pada pewaris adalah alomorf

dari peng- sedangkan pe- pada pedagang alomorf dari per- (Alwi et al. 2003).

Karena banyaknya afiksasi penurunan kata benda maka peninjauan pustaka

pembentukan graf kata benda disini hanya ditampilkan afiksasi dengan pe-.

Banyak kemungkinan perubahan pelafalan terjadi ketika prefiks pe-

digunakan. Agar perubahan semantik terlihat jelas perubahan tersebut hanya

ditulis dengan pe- ditambah penggalan kata selanjutnya. Makna dasar dari pe-

adalah orang yang …, dengan titik-titiknya diisi sesuai dengan kata asal

penurunannya. Di bawah ini diberikan beberapa contoh word graph kata benda

dengan prefiks pe- (Hoede dan Nurdiati 2008).

a. Penurunan dari Kata Kerja

Akan dibahas sebuah contoh: pe- ajar yang berubah menjadi pe(l)ajar. Ajar

adalah kata kerja untuk belajar, jadi pe-ajar adalah orang yang belajar,

yakni siswa. Dengan demikian word graph kata pelajar adalah:

Gambar 11 Graf kata pelajar.

Pencantuman orang pada graf tersebut adalah hal yang wajar sesuai dengan

fakta bahwa pelajar secara definisi adalah orang yang belajar. Dalam

bahasa Inggris verb-er sering digunakan untuk mengekspresikan pe-kata

kerja dalam bahasa Indonesia.

ALI

CAU

orang

ALI

ajar

ALIpelajar

14  

b. Penurunan dari Kata Benda

Makna dasar dari pe- adalah orang yang …, dengan titik-titik diisi sesuai

kata asal penurunannya tidaklah selalu berlaku. Sebagai contoh, kata pelaut

tidaklah bermakna orang yang laut, tetapi lebih tepat diberi makna sebagai

orang yang berhubungan dengan laut. Relasi yang tepat untuk digunakan

dalam graf adalah relasi SKO. Dengan demikian graf kata pelaut dapat

dibuat seperti pada Gambar 12 di bawah ini.

Gambar 12 Graf kata pelaut.

c. Penurunan dari Kata Sifat

Penggunaan pe- banyak pula dikombinasikan dengan kata sifat. Penurunan

kata benda dari kata sifat bermakna orang yang…. Contoh: takut. Penakut

berarti orang yang takut. Graf kata penakut adalah:

Gambar 13 Graf kata penakut.

 

ALI

SKO

orang ALI

laut

ALIpelaut

ALI

PAR

orang ALI

takut

ALIpenakut

15

3 METODE PENELITIAN

Tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian dalam menganalisis

pembentukan word graph kata benda pada bahasa Indonesia menggunakan teori

knowledge graph (KG) adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data untuk analisis struktur kata benda bahasa Indonesia

Pada tahap ini dilakukan kegiatan mengumpulkan berbagai bahan pustaka yang

sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Ada dua bahan pustaka pokok yang

menjadi tinjauan: pertama, pustaka mengenai pengelompokan kata benda

berdasarkan afiksasinya dan kedua, pustaka mengenai pembentukan graf kata

pada knowledge graph.

2. Pembuatan contoh graf kata benda berdasarkan kelompok afiksasi kata benda

Pembuatan graf kata benda ini terbatas hanya pada kata benda yang dianggap

merepresentasikan kelompok afiksasinya. Jika satu kelompok afiksasi memiliki

arti yang sama maka dibuat satu graf kata benda yang mewakili kelompoknya.

Jika satu kelompok afiksasi memiliki beberapa arti maka dibuat beberapa graf

kata benda sesuai artinya yang mewakili kelompoknya.

3. Pembuatan aturan pembentukan graf kata benda

Berdasarkan analisis pembuatan contoh graf kata benda sesuai kelompoknya di

atas maka dibuatlah aturan pembentukan graf kata benda yang dapat berlaku

umum untuk setiap kata benda.

4. Pengujian aturan pembentukan graf kata benda

Aturan pembentukan graf kata benda yang telah dibuat pada tahapan

sebelumnya diujikan terhadap sembarang kata benda. Bila aturan tersebut

belum dapat diterapkan pada kata uji maka aturan tersebut perlu diperbaiki

sehingga dapat diterapkan pada kata uji tersebut.

16

Tahapan penelitian dalam menganalisis pembentukan word graph kata

benda pada bahasa Indonesia menggunakan teori knowledge graph dibagankan

seperti di bawah ini.

Gambar 14 Bagan penelitian pembentukan word graph kata benda.

Pengumpulan data untuk analisis struktur kata benda bahasa Indonesia

Pengumpulan data untuk analisis pembentukan graf kata benda pada KG

Pembuatan aturan pembentukan graf kata benda yang berlaku umum

untuk setiap kata benda

Analisis contoh kata benda berdasarkan kelompok afiksasinya

Pembuatan graf kata benda dari hasil analisis contoh kata benda

berdasarkan kelompok afiksasinya

Analisis contoh graf kata benda berdasarkan kelompok afiksasinya

Pengujian aturan pembentukan graf kata benda

17

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembentukan Word Graph Kata Benda

Word graph kata benda dibentuk dengan mempertimbangkan teori

knowledge graph tentang pembentukan word graph dan makna semantik kata

benda itu sendiri. Karena dari segi bentuknya kata benda terdiri atas kata benda

dasar dan kata benda turunan maka pembahasan pembentukan word graph kata

benda dalam penelitian ini juga mempertimbangkan bentuk kata benda dasar dan

kata benda turunan. Dalam pembentukan word graph kata benda pada

pembahasan ini token yang merupakan fokus graf diberi lambang .

4.1.1 Pembentukan Word Graph Kata Benda Dasar

Kata benda dasar adalah kata benda yang hanya terdiri atas satu morfem;

misalnya sawah, ladang, cangkul, padi dan sapi. Word graph kata benda dasar

dapat dibuat langsung dengan relasi ALI. Sebagai contoh word graph kata sawah

dapat dibuat seperti di bawah ini.

Gambar 15 Graf kata sawah.

Secara umum word graph kata benda dasar (KBD) tanpa afiksasi dibuat

seperti gambar di bawah ini.

Gambar 16 Word graph pola 1: KBD.

Kata benda turunan dapat dibentuk dengan afiksasi (Alwi et al. 2003).

Selanjutnya akan dibahas pembentukan word graph kata benda turunan dengan

afiksasi tersebut menggunakan teori knowledge graph.

ALI sawah

ALI KBD

18

4.1.2 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks pe-

Salah satu cara yang banyak dipakai untuk membentuk kata benda adalah

dengan prefiks pe-. Banyak kemungkinan perubahan yang terjadi saat pengucapan

ketika prefiks pe- digunakan. Untuk kemudahan pembahasan dan kejelasan

perubahan semantik, di sini hanya ditulis pe- ditambah akar katanya. Arti dasar

dari pe- adalah orang yang …, dengan titik-titik diisi sesuai dengan kata dasar

penurunan kata benda tersebut.

4.1.2.1 Prefiks pe- Penurunan dari Kata Kerja

Contoh kata benda dengan prefiks pe- penurunan dari kata kerja yang akan

dianalisis adalah kata penyuruh. Kata penyuruh berasal dari pe + suruh. Suruh

adalah kata kerja yang mendapat awalan me- dan mengalami perubahan bentuk

(alomorf) menjadi menyuruh. Penyuruh berarti orang yang menyuruh. Dengan

demikian dapatlah dibuat graf kata penyuruh sebagai berikut:

Gambar 17 Graf kata penyuruh.

Karena banyaknya alomorf yang terjadi pada proses afiksasi maka untuk

memudahkan pembahasan secara umum kata benda dengan prefiks pe-

penurunan dari kata kerja (KK) diberi pola pe-KK. Makna pe-KK pada pola ini

adalah orang yang …. , dengan titik-titik diisi sesuai dengan KK. Selanjutnya pe-

KK dengan makna orang yang … ini disebut pola pe-KK 1 Grafnya dapat dibuat

sebagai berikut:

ALI

suruh

ALI ALI

CAU

orang

penyuruh

19

Gambar 18 Word graph pola 2: pe-KK 1.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KK 1 dicantumkan pada Lampiran 1.

Selain bermakna orang yang KK, pola pe-KK ini bisa pula bermakna

sesuatu yang KK atau alat KK. Sebagai contoh, pendorong bermakna orang yang

mendorong. Selain itu pendorong juga bermakna sesuatu yang mendorong atau

alat mndorong. Dengan demikian dapatlah dibuat graf pendorong seperti pada

gambar 19.

Gambar 19 Graf kata pendorong.

Pola pe-KK yang bermakna orang yang KK, sesuatu yang KK atau alat KK

selanjutnya disebut pola pe-KK 2. Graf pola pe-KK 2 dapat dibuat seperti pada di

bawah ini.

Gambar 20 Word graph pola 3: pe-KK 2.

ALI

KK

ALI ALI

CAU

orang

pe-KK

ALI

KK

ALI

CAU pe-KK

ALI

dorong

ALI

CAUpendorong

20

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KK 2 dicantumkan pada Lampiran 2.

Makna lainnya dari pola pe-KK adalah orang atau sesuatu yang di-KK atau

dijadikan KK. Sebagai contoh, pesuruh bermakna orang yang disuruh dan

pertanda bermakna sesuatu yang menjadi tanda. Dengan demikian dapatlah

dibuat graf pesuruh seperti di bawah ini.

Gambar 21 Graf kata pesuruh.

Graf kata pertanda dibuat seperti gambar di bawah ini.

Gambar 22 Graf kata pertanda.

Dari kedua contoh graf di atas dapat dibuat graf pola pe-KK 3 yang bermakna

orang atau sesuatu yang di-KK atau dijadikan KK seperti pada gambar berikut.

ALI

ALI

suruh

CAUpesuruh CAU

ALI

ALI

tanda

pertanda CAU

21

Gambar 23 Word graph pola 4: pe-KK 3.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KK 3 dicantumkan pada Lampiran 3.

4.1.2.2 Prefiks pe- Penurunan dari Kata Benda

Untuk membahas pembentukan graf kata benda prefiks pe- penurunan dari

kata benda akan kita tinjau kata pelaut. Pelaut berarti orang yang berhubungan

dengan laut. Dengan demikian hubungan ini dapat direpresentasikan dengan relasi

SKO pada graf. Graf pelaut menjadi:

Gambar 24 Graf kata pelaut.

Secara umum kata benda dengan prefiks pe- penurunan dari kata benda

(KB) berbentuk pe-KB bermakna orang yang berhubungan dengan KB. Grafnya

dinamakan pola pe-KB 1 dan dapat dibuat sebagai berikut:

ALI

laut

ALI ALI

SKO

orang

pelaut

ALI

ALI

KK

CAUpe-KK CAU

22

Gambar 25 Word graph pola 5: pe-KB 1.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KB 1 dicantumkan pada Lampiran 4.

Ada pula pe-KB yang bisa diperluas maknanya menjadi sesuatu yang

berhubungan dengan KB. Contoh, pemancing bisa bermakna orang atau sesuatu

yang berhubungan dengan pancing. Dengan demikian dapat dibuat graf kata

pemancing seperti di bawah ini.

Gambar 26 Graf kata pemancing.

Dari contoh tersebut dapat dibuat graf kata dengan pola pe-KB 2 sebagai

berikut.

Gambar 27 Word graph pola 6: pe-KB 2.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KB 2 dicantumkan pada Lampiran 5.

ALI

KB

ALI ALI

SKO

orang

pe-KB

ALI

KB

ALI

SKOpe-KB

ALI

pancing

ALI

SKOpemancing

23

4.1.2.3 Prefiks pe- Penurunan dari Kata Sifat

Untuk membahas pembentukan graf kata benda prefiks pe- penurunan dari

kata sifat akan ditinjau kata peramah. Peramah berarti orang yang ramah.

Dengan demikian hubungan orang dan ramah dapat direpresentasikan dengan

relasi PAR pada graf. Graf peramah menjadi:

Gambar 28 Graf kata peramah.

Secara umum kata benda dengan prefiks pe- penurunan dari kata sifat (KS)

berbentuk pe-KS bermakna orang yang KS. Graf kata benda seperti itu disebut

graf kata benda pola pe-KS 1 yang dibuat sebagai berikut:

Gambar 29 Word graph pola 7: pe-KS 1.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KS 1 dicantumkan pada Lampiran 6.

Ada pula kata benda bentuk pe-KS yang bermakna orang atau sesuatu yang

me…., dengan titik-titik berisi kata sifat yang dijadikan kata kerja transitif.

Contoh, pengecil berasal dari prefiks pe- dan kata sifat kecil. Pengecil bermakna

orang atau sesuatu yang mengecilkan. Graf kata pengecil dapat dibuat seperti

pada Gambar 30.

ALI

KS

ALI ALI

PAR

orang

pe-KS

ALI

ramah

ALI ALI

PAR

orang

peramah

24

Gambar 30 Graf kata pengecil.

Graf kata benda bentuk pe-KS yang bermakna orang atau sesuatu yang

me…., dengan titik-titik berisi kata sifat yang dijadikan kata kerja transitif

dikelompokkan dalam graf pola pe-KS 2 dengan grafnya seperti di bawah ini.

Gambar 31 Word graph pola 8: pe-KS 2.

Beberapa kata benda yang sejenis dengan ini dicantumkan pada Lampiran 7.

4.1.3 Afiksasi Kata Benda dengan Sufiks –an

Cara lain yang banyak ditemukan untuk membentuk kata benda adalah

dengan sufiks –an. Arti umum dari sufiks –an ini adalah sesuatu yang ….

4.1.3.1 Sufiks -an Penurunan dari Kata Kerja

Berkaitan dengan kata kerja transitif sufiks –an memiliki kedudukan sebagai

objek atau akibat seperti kedudukan agen atau pelaku pada sufiks pe-. Sebagai

contoh: makanan adalah objek atau akibat dari kata kerja makan. Dengan

demikian graf kata makanan dapat dibuat seperti pada gambar di bawah ini.

ALI

ALI

kecil

CAUpengecil CAU

ALI

ALI

KS

CAUpe-KS CAU

25

Gambar 32 Graf kata makanan.

Secara umum kata benda dengan sufiks –an yang dibuat dari kata kerja

(KK) berbentuk KK-an bermakna sesuatu yang menjadi objek atau akibat dari

kata kerja transitif (KK). Grafnya dapat dibuat sebagai berikut:

Gambar 33 Word graph pola 9: KK-an.

Beberapa kata benda yang termasuk pola KK-an dicantumkan pada Lampiran 8.

4.1.3.2 Sufiks -an Penurunan dari Kata Benda

Contoh kata benda dengan sufiks –an yang berasal dari kata benda adalah

harian. Kata harian berasal dari kata benda hari. Harian adalah sesuatu yang

bergantung kepada hari. Dengan alasan tersebut relasi pada graf kata harian

adalah SKO dan graf kata harian dapat dibuat sebagai berikut:

ALI

ALI

CAU

KK

KK-an

ALI

ALI

CAU

makan

makanan

26

Gambar 34 Graf kata harian.

Secara umum kata benda dengan sufiks –an yang dibuat dari kata benda

(KB) berbentuk KB-an bermakna sesuatu yang bergantung kepada kata benda

(KB). Secara umum grafnya dapat dibuat dengan relasi SKO sebagai berikut:

Gambar 35 Word graph pola 10: KB-an.

Beberapa kata benda yang termasuk pola KB-an dicantumkan pada

Lampiran 9.

4.1.3.3 Sufiks -an Penurunan dari Kata Sifat

Sufiks –an dari kata sifat membentuk kata benda. Sebagai contoh, dari kata

sifat manis dapat dibentuk kata benda manisan yang bermakna sesuatu yang

manis. Dengan demikian dapatlah dibuat graf kata manisan sebagai berikut:

ALI

ALI

SKO

hari

harian

ALI

ALI

SKO

KB

KB-an

27

Gambar 36 Graf kata manisan.

Secara umum kata benda dengan sufiks –an yang dibuat dari kata sifat (KS)

berbentuk KS-an bermakna sesuatu yang mempunyai sifat kata sifat (KS). Secara

umum grafnya dapat dibuat sebagai berikut:

Gambar 37 Word graph pola 11: KS-an.

Tidak bamyak kata benda yang termasuk pola KS-an. Selain manisan, kata lain

yang termasuk pola ini adalah asinan.

4.1.3.4 Sufiks -an Penurunan dari Kata Bilangan

Dari kata bilangan satu timbul kata satuan yang berarti sesuatu yang satu

atau satu unit. Dengan demikian graf kata satuan dapat dibuat sebagai berikut:

ALI

ALI

PAR

manis

manisan

ALI

ALI

PAR

KS

KS-an

28

Gambar 38 Graf kata satuan.

Kata belasan yang berasal dari kata belas berarti himpunan bilangan mulai

dari sebelas hingga sembilan belas. Dengan alasan tersebut dapat dibuat graf kata

sebelas sebagai berikut:

Gambar 39 Graf kata belasan.

Dari kata puluh dapat dibentuk kata puluhan yang berarti himpunan

bilangan mulai dari sepuluh hingga sembilan puluh sembilan. Graf kata puluhan

dapat dibuat sebagai berikut:

ALI

ALI

PAR

bilangan

satuan

1 EQU

ALI

himpunan

ORD

bilangan

ALI

ALI

PAR

19 EQU

ORD11

bilangan

ALI

belasan

EQU

bilangan

ALI

29

Gambar 40 Graf kata puluhan.

Perluasan dari kata puluhan adalah dua puluhan, tiga puluhan, dan

seterusnya. Dua puluhan, misalnya, adalah himpunan bilangan mulai dari dua

puluh hingga dua puluh sembilan. Dengan demikian dapatlah dibuat graf kata dua

puluhan seperti di bawah ini.

Gambar 41 Graf kata dua puluhan.

ALI

himpunan

ORD

bilangan

ALI

ALI

PAR

99

EQU ORD

10

bilangan

ALI

puluhan

EQU

bilangan

ALI

ALI

himpunan

ORD

bilangan

ALI

ALI

PAR

29

EQU ORD

20

bilangan

ALI

dua puluhan

EQU

bilangan

ALI

30

Untuk lebih jelasnya penggunaan graf kata bilangan di atas akan

dicontohkan kata belasan tahun. Karena tahun adalah attribute dari belasan maka

graf belasan tahun dibuat seperti pada Gambar 42.

Gambar 42 Graf kata belasan tahun.

Dari pembahasan pembentukan graf kata bilangan belasan, puluhan dan dua

puluhan di atas tampak bahwa bilangan terkecilnya berturut-turut adalah 11, 10

dan 20 dan bilangan terbesarnya 19, 99 dan 20. Secara umum graf kata bilangan

(KBil) dengan bilangan terkecil (BK) dan bilangan terbesar (BB) dapat dibuat

sebagai berikut:

Gambar 43 Word graph pola 12: KBil.

ALI himpunan

ORD

bilangan

ALI

ALI

PAR

19

EQU ORD

11

bilangan

ALI

belasan

EQU

bilangan

ALI

PAR

tahun

ALI

BB EQU

bilangan

ALI

KBil ALI

himpunan

ORD

bilangan

ALI

ALI

PAR

EQU ORD BK

bilangan

ALI

31

Beberapa kata benda yang termasuk pola kata bilangan (KBil) beserta bilangan

terkecil (BK) dan bilangan terbesar (KK) dicantumkan pada Lampiran 10.

4.1.4 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks pe- dan Sufiks –an

Afiksasi kata benda dengan prefiks pe- dan sufiks –an dapat berasal dari

kata kerja, kata benda atau kata sifat. Berdasarkan kata dasar pembentuknya dari

afiksasi ini terbentuk pola pe-KK-an, pe-KB-an dan pola pe-KS-an. Dari masing-

masing pola tersebut terdapat beberapa makna sehingga muncul pola turunannya.

Dari pola pe-KK-an, misalnya, muncul pola pe-KK-an 1 dan pe-KK-an 2.

4.1.4.1 Afiksasi dengan Prefiks pe- dan Sufiks –an dari Kata Kerja

Kata benda yang terbentuk dengan prefiks pe- dan sufiks –an umumnya

diturunkan dari kata kerja transitif. Kata pemindahan, misalnya, diturunkan dari

kata kerja memindahkan. Pemindahan bermakna perbuatan atau hal

memindahkan. Dengan demikian graf kata pemindahan dapat dibuat seperti

gambar di bawah ini.

Gambar 44 Graf kata pemindahan.

Dari contoh di atas dapat dibuat secara umum graf kata benda pola pe-KK-an

yang bermakna perbuatan atau hal KK, dengan KK adalah kata kerja transitif.

Selanjutnya graf kata pola tersebut dinamakan pola pe-KK-an 1 yang gambarnya

seperti pada Gambar 45.

ALI

ALI

pindah

ALI

CAU

orang

pemindahan CAU

SKO

32

Gambar 45 Word graph pola 13: pe-KK-an 1.

Beberapa kata yang termasuk pola pe-KK-an 1 tercantum pada Lampiran 11.

Selain dari kata kerja transitif kata benda yang terbentuk dengan prefiks pe-

dan sufiks –an juga diturunkan dari kata kerja taktransitif. Kata perpindahan,

misalnya, diturunkan dari kata kerja berpindah. Perpindahan bermakna perbuatan

atau hal berpindah. Dengan demikian graf kata perpindahan dapat dibuat seperti

gambar di bawah ini.

Gambar 46 Graf kata perpindahan.

ALI

ALI

KK

ALI

CAU

orang

pe-KK-an CAU

SKO

ALI

ALI

pindah

ALI

CAU

orang

perpindahan SKO

33

Dari contoh di atas dapat dibuat secara umum graf kata benda pola pe-KK-

an yang bermakna perbuatan atau hal KK, dengan KK adalah kata kerja

taktransitif. Selanjutnya graf kata pola tersebut dinamakan pola pe-KK-an 2 yang

gambarnya seperti di bawah ini.

Gambar 47 Word graph pola 14: pe-KK-an 2.

Beberapa kata yang termasuk pola pe-KK-an 2 tercantum pada Lampiran 12.

4.1.4.2 Afiksasi dengan Prefiks pe- dan Sufiks –an dari Kata Benda

Selanjutnya akan dibahas contoh kata benda yang dibentuk dengan prefiks

pe- dan sufiks –an dengan kata dasarnya kata benda. Dari kata benda buku dapat

dibentuk kata perbukuan yang bermakna hal yang berkaitan dengan buku.

Dengan demikian graf kata perbukuan dapat dibuat dengan menggunakan relasi

SKO sebagai berikut:

Gambar 48 Graf kata perbukuan.

ALI

ALI

SKO

buku

perbukuan

ALI

ALI

KK

ALI

CAU

orang

pe-KK-an SKO

34

Contoh graf di atas dapat dibuat secara umum untuk kata benda dengan

prefiks pe- dan sufiks –an yang berasal dari kata benda (KB) dengan makna hal

yang berkaitan dengan KB. Selanjutnya pola seperti ini disebut pola pe-KB-an 1.

Graf pola kata benda tersebut seperti gambar di bawah ini.

Gambar 49 Word graph pola 15: pe-KB-an 1.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KB-an 1 dicantumkan pada

Lampiran 13.

Selain contoh kata perbukuan di atas akan dibahas contoh kata benda

yang dibentuk dengan prefiks pe- dan sufiks –an dengan kata dasarnya kata benda

yang telah menjadi kata kerja transitif. Dari kata benda buku dapat dibentuk kata

membukukan sehingga terbentuk kata pembukuan yang bermakna perbuatan

membukukan. Dengan demikian graf kata pembukuan dapat dibuat dengan

menggunakan relasi SKO sebagai berikut:

Gambar 50 Graf kata pembukuan.

ALI

ALI

SKO

KB

pe-KB-an

ALI

buku

ALI

CAU

orang

pembukuan CAU

SKO

ALI

35

Contoh graf di atas dapat dibuat secara umum untuk kata benda dengan

prefiks pe- dan sufiks –an yang berasal dari kata benda (KB) yang telah berubah

menjadi kata kerja transitif. Pola tersebut berbentuk pe-KB-an dengan makna

perbuatan me-KB-kan. Selanjutnya pola seperti ini disebut pola pe-KB-an 2. Graf

pola kata benda tersebut seperti gambar di bawah ini.

Gambar 51 Word graph pola 16: pe-KB-an 2

Kata benda yang termasuk pola pe-KB-an 2 dicantumkan pada Lampiran 14.

4.1.4.3 Afiksasi dengan Prefiks pe- dan Sufiks –an dari Kata Sifat

Kata benda dapat pula dibentuk dengan prefiks pe- dan sufiks –an dengan

kata dasarnya kata sifat yang telah menjadi kata kerja transitif. Dari kata sifat

subur dapat dibentuk kata menyuburkan sehingga terbentuk kata penyuburan yang

bermakna perbuatan menyuburkan. Dengan demikian graf kata penyuburan dapat

dibuat dengan menggunakan relasi SKO sebagai berikut:

Gambar 52 Graf kata penyuburan.

ALI

ALI

KB

ALI

CAU

orang

pe-KB-an CAU

SKO

ALI

ALI

subur

ALI

CAU

orang

penyuburan CAU

SKO

36

Contoh graf di atas dapat dibuat secara umum untuk kata benda dengan

prefiks pe- dan sufiks –an yang berasal dari kata sifat (KS) yang telah berubah

menjadi kata kerja transitif. Pola tersebut berbentuk pe-KS-an dengan makna

perbuatan me-KS-kan. Selanjutnya pola seperti ini disebut pola pe-KS-an. Graf

pola kata benda tersebut seperti gambar di bawah ini.

Gambar 53 Word graph pola 17: pe-KS-an.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KS-an tercantum pada Lampiran 15.

4.1.5 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks ke- dan Sufiks –an

Makna kombinasi prefiks ke- dan sufiks –an adalah keadaan …., dengan

titik-titik diisi sesuai dengan kata dasarnya. Karena itu grafnya menggunakan

relasi SKO. Contoh: kesuburan, bermakna keadaan subur. Karena itu graf kata

kesuburan dapat dibuat sebagai berikut

Gambar 54 Graf kata kesuburan.

ALI

KS

ALI

CAU

orang

pe-KS-an CAU

SKO

ALI

ALI

ALI

SKO

subur

kesuburan

37

Berdasarkan contoh di atas secara umum kata benda dengan prefiks ke-

dan sufiks –an yang dibentuk dari suatu kata dasar (KD) dapat dibuat grafnya

sebagai berikut:

Gambar 55 Word graph pola 18: ke-KD- an.

Beberapa kata benda yang termasuk pola ke-KD-an tercantum pada Lampiran 16.

4.1.6 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks ke-

Tidak banyak kata benda yang diturunkan dengan prefix ke-. Prefix ke-

menyatakan orang atau sesuatu yang di.…, dengan titik-titik diisi dengan kata

kerja pasif. Contoh, kekasih berarti orang atau sesuatu yang dikasihi. Graf kata

kekasih dapat dibuat seperti di bawah ini.

Gambar 56 Graf kata kekasih.

Secara umum kata benda yang berasal dari kata dasar (KD) dengan

tambahan prefiks ke- ini dapat dikelompokkan ke dalam pola ke-KD. Word graph

kata benda dengan pola ke-KD dapat dibuat seperti pada Gambar 57.

ALI

ALI

kasih

CAUkekasih CAU

ALI

ALI

SKO

KD

ke-KD-an

38

Gambar 57 Word graph pola 19: ke-KD.

Beberapa kata benda yang termasuk pola ke-KD tercantum pada Lampiran 17.

4.1.7 Word Graph Kata Benda yang Belum Terpolakan

Untuk mengatisipasi kata benda turunan (KBT) dengan afiksasi yang belum

termasuk ke dalam pola di atas maka dibuat pola umum seperti di bawah ini.

Gambar 58 Word graph pola 20: KBT.

4.2 Aturan Pembentukan Word Graph Kata Benda

Berdasarkan bahasan sebelumnya tentang pembuatan contoh graf kata benda

dan pembuatan graf kata benda secara umum sesuai dengan afiksasinya maka kini

akan dibahas aturan pembentukan graf kata benda tersebut. Untuk memudahkan

pembentukan aturan tersebut di bawah ini ditampilkan pola pembentukan word

graph kata benda yang telah dibahas sebelumnya.

Word Graph Pola 1:

KBD

ALIKBT

ALI KBD

ALI

ALI

KD

CAUke-KD CAU

39

Word Graph Pola 2:

pe-KK 1

Word Graph Pola 3:

pe-KK 2

Word Graph Pola 4:

pe-KK 3

Word Graph Pola 5:

pe-KB 1

ALI

KK

ALI

CAU pe-KK

ALI

KK

ALI ALI

CAU

orang

pe-KK

ALI

ALI

KK

CAUpe-KK CAU

ALI

KB

ALI ALI

SKO

orang

pe-KB

40

Word Graph Pola 6:

pe-KB 2

Word Graph Pola 7:

pe-KS 1

Word Graph Pola 8:

pe-KS 2

Word Graph Pola 9:

KK-an

ALI

KS

ALI ALI

PAR

orang

pe-KS

ALI

ALI

CAU

KK

KK-an

ALI

KB

ALI

SKO pe-KB

ALI

ALI

KS

CAUpe-KS CAU

41

Word Graph Pola 10:

KB-an

Word Graph Pola 11:

KS-an

Word Graph Pola 12:

KBil

ALI

ALI

SKO

KB

KB-an

ALI

ALI

PAR

KS

KS-an

BB EQU

bilangan

ALI

KBil ALI

himpunan

ORD

bilangan

ALI

ALI

PAR

EQU ORD BK

bilangan

ALI

42

Word Graph Pola 13:

pe-KK-an 1

Word Graph Pola 14:

pe-KK-an 2

Word Graph Pola 15:

pe-KB-an 1

Word Graph Pola 16:

pe-KB-an 2

ALI

ALI

SKO

KB

pe-KB-an

ALI

KB

ALI

CAU

orang

pe-KB-an CAU

SKO

ALI

ALI

KK

ALI

CAU

orang

pe-KK-an SKO

ALI

ALI

KK

ALI

CAU

orang

pe-KK-an CAU

SKO

ALI

43

Word Graph Pola 17:

pe-KS-an

Word Graph Pola 18:

ke-KD-an

Word Graph Pola 19:

ke-KD

Word Graph Pola 20:

KBT

ALIKBT

ALI

ALI

SKO

KD

ke-KD-an

ALI

KS

ALI

CAU

orang

pe-KS-an CAU

SKO

ALI

ALI

ALI

KD

CAUke-KD CAU

44

Berdasarkan pembahasan di atas aturan pembentukan word graph kata

benda dibuat seperti di bawah ini.

Masukan : kata (= sebuah kata benda)

Keluaran : sebuah word graph

Mulai

Jika kata tanpa afiksasi maka KBD = kata

Word graph = Word graph Pola 1

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KK 1 maka pe-KK = kata

Word graph = Word graph Pola 2

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KK 2 maka pe-KK = kata

Word graph = Word graph Pola 3

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KK 3 maka pe-KK = kata

Word graph = Word graph Pola 4

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KB 1 maka pe-KB = kata

Word graph = Word graph Pola 5

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KB 2 maka pe-KB = kata

Word graph = Word graph Pola 6

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KS 1 maka pe-KS = kata

45

Word graph = Word graph Pola 7

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KS 2 maka pe-KS = kata

Word graph = Word graph Pola 8

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola KK-an maka KK-an = kata

Word graph = Word graph Pola 9

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola KB-an maka KB-an = kata

Word graph = Word graph Pola 10

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola KS-an maka KS-an = kata

Word graph = Word graph Pola 11

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola KBil maka KBil = kata

Word graph = Word graph Pola 12

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KK-an 1 maka pe-KK-an = kata

Word graph = Word graph Pola 13

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KK-an 2 maka pe-KK-an = kata

Word graph = Word graph Pola 14

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KB-an 1 maka pe-KB-an = kata

46

Word graph = Word graph Pola 15

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KB-an 2 maka pe-KB-an = kata

Word graph = Word graph Pola 16

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KS-an maka pe-KS-an = kata

Word graph = Word graph Pola 17

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola ke-KD-an maka ke-KD-an = kata

Word graph = Word graph Pola 18

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola ke-KD maka ke-KD = kata

Word graph = Word graph Pola 19

Selesai

Jika tidak maka KBT = kata

Word graph = Word graph Pola 20

Selesai

Aturan pembentukan word graph kata benda tersebut di atas dapat

digambarkan dengan diagram alir seperti pada Gambar 59 berikut ini

47

Diagram Alir Pembentukan Word Graph Kata Benda Pada Bahasa Indonesia

Mulai

kata = sebuah kata benda

1

kata berpola KBD Word Graph

Pola 1

ya

tidak

kata berpola pe-KK 1 Word Graph

Pola 2

ya

tidak

5

5

5

5 kata berpola pe-KK 2 Word Graph

Pola 3

ya

tidak

kata berpola pe-KK 3 Word Graph

Pola 4

ya

tidak

48

1

2

5

5

5

5

5 kata berpola pe-KB 1 Word Graph

Pola 5

ya

tidak

kata berpola pe-KB 2 Word Graph

Pola 6

ya

tidak

kata berpola pe-KS 1 Word Graph

Pola 7

ya

tidak

kata berpola pe-KS 2 Word Graph

Pola 8

ya

tidak

kata berpola KK-an Word Graph

Pola 9

ya

tidak

49

2

3

5 kata berpola KB-an Word Graph

Pola 10

ya

tidak

kata berpola KS-an Word Graph

Pola 11

ya

tidak

kata berpola KBil Word Graph

Pola 12

ya

tidak

kata berpola pe-KK-an 1 Word Graph

Pola 13

ya

tidak

5

5

5

5

kata berpola pe-KK-an 2 Word Graph

Pola 14

ya

tidak

50

3

4

5

5

5

5

kata berpola pe-KB-an 1 Word Graph

Pola 15

ya

tidak

kata berpola pe-KB-an 2 Word Graph

Pola 16

ya

tidak

kata berpola pe-KS-an Word Graph

Pola 17

ya

tidak

kata berpola ke-KD-an Word Graph

Pola 18

ya

tidak

51

Gambar 59 Diagram alir pembentukan word graph kata benda.

4.3 Pengujian Aturan Pembentukan Word Graph Kata Benda

Aturan pembentukan word graph kata benda tersebut selanjutnya diujikan

terhadap sembarang kata benda. Misalnya, kata pembajakan. Skenario

pembentukan graf kata pembajakan adalah sebagai berikut. Pembajakan berarti

sesuatu atau perbuatan yang berkaitan dengan membajak. Dengan arti kata

pembajakan seperti ini dapatlah dibuat word graph kata pembajakan seperti

Gambar 60.

Word Graph Pola 20

Selesai

4

5

5 kata berpola ke-KD Word Graph

Pola 19

ya

tidak

52

Gambar 60 Graf kata pembajakan berdasarkan skenario.

Selanjutnya dibuat word graph kata pembajakan berdasarkan aturan

pembentukan word graph kata benda yang telah dibuat. Pembajakan berasal dari

pe-bajak-an. Bajak merupakan kata benda sehingga pembajakan berpola pe-KB-

an. Pembajakan berarti perbuatan membajak. Membajak berasal dari kata benda

bajak yang berubah menjadi kata kerja transitif. Dengan demikian pembajakan

termasuk kata benda dengan pola 16 yaitu pe-KB-an 2 dengan pola word

graphnya adalah

Gambar 61 Word graph pola 16: pe-KB-an 2.

Dengan menggati pe-KB-an pada pola word graph tersebut dengan pembajakan

dan KB dengan bajak maka diperoleh graf kata pembajakan sebagai berikut.

ALI

bajak

ALI

CAU

orang

pembajakan CAU

SKO

ALI

ALI

KB

ALI

CAU

orang

pe-KB-an CAU

SKO

ALI

53

Gambar 62 Graf kata pembajakan berdasarkan aturan.

Dari pengujian tersebut ternyata bahwa graf kata pembajakan hasil aturan

pembentukan word graph kata benda sesuai atau sama dengan hasil skenario

pembentukan graf kata pembajakan.

Secara umum langkah-langkah pengujian aturan pembentukan word graph

kata benda tersebut sebagai berikut:

1. Input: kata benda

2. Tentukan makna kata benda tersebut

3. Buat graf kata benda hasil skenario (manual) berdasarkan makna tersebut.

4. Tentukan susunan asal kata benda tersebut.

5. Tentukan pola umum kata benda tersebut berdasarkan susunan asal kata.

6. Tentukan pola khusus kata benda tersebut berdasarkan makna kata.

7. Buat graf kata benda hasil aturan pembentukan word graph kata benda sesuai

pola yang diperoleh.

8. Bandingkan kesesuaian graf hasil aturan pembentukan word graph kata benda

dengan graf hasil skenario.

Hasil selengkapnya pengujian aturan pembentukan word graph kata benda

dapat dilihat pada Lampiran 18. Dari hasil pengujian tersebut tampak bahwa word

graph kata benda hasil aturan pembentukan word graph kata benda sesuai dengan

hasil skenario yang diinginkan.

ALI

bajak

ALI

CAU

orang

pembajakan CAU

SKO

ALI

5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan hal-hal berikut:

1. Proses pembentukan word graph kata benda pada bahasa Indonesia dapat

mengacu kepada aturan afiksasi kata benda pada bahasa Indonesia dan aturan

pembentukan word graph pada teori knowledge graph secara umum.

2. Dari proses pembentukan word graph kata benda dapat dibuat pola umum

pembentukan word graph kata benda berdasarkan kelompok afiksasinya.

3. Dari pola umum pembentukan word graph kata benda berdasarkan kelompok

afiksasinya dapat dibuat aturan pembentukan word graph kata benda.

4. Setelah diadakan pengujian, aturan pembentukan word graph kata benda tersebut

dapat diterapkan untuk semua kata benda.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian pembentukan word graph kata benda menggunakan teori

knowledge graph ini ada beberapa topik yang disarankan dapat dijadikan bahan

penelitian selanjutnya:

1. Pembuatan kamus word graph kata benda.

2. Pembuatan aturan pembentukan word graph semua jenis kata dalam bahasa

Indonesia.

3. Pembuatan aturan pembentukan graph untuk frasa dalam struktur bahasa

Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi H, Dardjowidjojo S, Lapoliwa H, Moeliono AM. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Ed ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.

Berri N. 2008. Algoritme Pembentukan Text Graph dari Dokumen Berbahasa Indonesia [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Foulds LR. 1992. Graph Theory Applications. New York: Springer Verlag.

Hoede C. 2003. Basic Notion in Mathematics: On the “Graph” in Particular and on Ontology in General, Memorandum No. 1682, Department of Applied Mathematics, University of Twente, Enschede, The Netherlands, ISSN 0169-2690.

Hoede C, Nurdiati S. 2008. A Graph Theoretical Analysis of Certain Aspects of Bahasa Indonesia, Memorandum No. 1870, Department of Applied Mathematics, University of Twente, Enschede, The Netherlands, ISSN 1874-4850

Hulliyah K, 2007. Rekayasa Memahami Teks Menggunakan Metode Knowledge Graph [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Ikhwati A. 2007. Analisis Masalah Kemiskinan Menggunakan Teori Knowledge Graph [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Keraf G. 1984. Tatabahasa Indonesia Untuk Sekolah Lanjutan Atas, Jakarta: Nusa Indah.

Rusiyamti. 2008. Analisis Teks Berbahasa Indonesia Menggunakan Teori Knowledge Graph [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

van den Berg H. 1993. Knowledge Graph and Logic: One of Two Kinds. Dissertation, University of Twente, Enschede, The Netherlands, ISBN 90-9006360-9

Wulandari A. 2008. Perancangan Algoritme Pembentukan Combined Graph dan Simplified Graph pada Metode Knowledge Graph [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Zhang L. 2002. Knowledge Graph Theory and Structural Parsing. Thesis, University of Twente, Enschede, The Netherlands, ISSN 9036518350.

Zhang L, Hoede C. 2000. Structural Parsing. Memorandum No. 1527, Faculty of Mathematical Sciences, University of Twente, Enschede, The Netherlands, ISSN 0169-2690.

57

LAMPIRAN

58

Lampiran 1 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK 1

pe-KK KK Kata Sumber

petani pedagang penyanyi pemain pejuang pejalan pelari pekerja perenang petinju pertapa penanam perampas perintis pelintas peramal pelapor pemakan peminum pelatih perawat perancang pemasak pewaris penyuruh penatar penyerta pembantu penduduk pendidik penyiram penulis pembaca pemimpin penjelajah pemikir pendengar penolong penimbun pembeli

tani dagang nyanyi main juang jalan lari kerja renang tinju tapa tanam rampas rintis lintas ramal lapor makan minum latih rawat rancang masak waris suruh tatar serta bantu duduk didik siram tulis baca pimpin jelajah pikir dengar tolong timbun beli

bertani berdagang bernyanyi bermain berjuang berjalan berlari bekerja berenang bertinju bertapa menanam merampas merintis melintas meramal melapor memakan meminum melatih merawat merancang memasak mewarisi menyuruh menatar menyertai membantu menduduki mendidik menyiram menulis membaca memimpin menjelajah memikirkan mendengar menolong menimbun membeli

59

Lanjutan

pe-KK KK Kata Sumber

penggarap pembangun pemilih pemerah peminta pemulung pengemis pembeli pengawas pengirim penyiar penipu pemasok penjilat pemetik penjual penjenguk pengajar pelajar

garap bangun pilih perah pinta pulung emis beli awas kirim siar tipu pasok jilat petik jual jenguk ajar ajar

menggarap membangun memilih memerah meminta memulung mengemis membeli mengawas mengirim menyiarkan menipu memasok menjilat memetik menjual menjenguk mengajar belajar

Lampiran 2 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK 2

pe-KK KK Kata Sumber

pemukul pemotong penetas penopang pembatas penyadap penadah pengetes penunjuk pelindung penyuluh penggali penghapus pendorong pendobrak pengatur penetas pemanjat perambat

pukul potong tetas topang batas sadap tadah tes tunjuk lindung suluh gali hapus dorong dobrak atur tetas panjat rambat

memukul memotong menetas menopang membatasi menyadap menadah mengetes menunjuk melindungi menyuluhi menggali menghapus mendorong mendobrak mengatur menetas memanjat merambat

60

Lampiran 3 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK 3

pe-KK KK Kata Sumber

pesuruh peserta petatar petunjuk

suruh serta tatar tunjuk

disuruh disertakan ditatar ditunjukkan

Lampiran 4 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KB 1

pe-KB KB Kata Sumber

pelayar peladang peternak pelaut penyangkul

layar ladang ternak laut canglul

berlayar berladang beternak melaut mencangkul

Lampiran 5 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KB 2

pe-KB KB Kata Sumber

pembajak penyapu pewarna petelur

bajak sapu warna telur

membajak menyapu mewarnai bertelur

Lampiran 6 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KS 1

pe-KS KS

penakut peramah pemarah pemberani pelupa periang peragu pengasih penyayang pembenci pemabuk penjahat perisau

takut ramah marah berani lupa riang ragu kasih sayang benci mabuk jahat risau

61

Lampiran 7 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KS 2

pe-KS KS Kata Sumber

pengecil pemutih penyubur pembesar pemerah

kecil putih subur besar merah

mengecilkan memutihkan menyuburkan membesarkan memerahkan

Lampiran 8 Daftar kata benda yang termasuk pola KK-an

KK-an KK

makanan minuman siraman curahan tanaman belahan impian pilihan masukan rintihan binaan limpahan resapan ujian latihan kiriman keluaran pindahan olahan rayuan tangisan ratapan obrolan pikiran kritikan lamunan bangunan galian cobaan turunan anjuran titipan

makan minum siram curah tanam belah impi pilih masuk rintih bina limpah resap uji latih kirim keluar pindah olah rayu tangis ratap obrol pikir kritik lamun bangun gali coba turun anjur titip

62

Lampiran 9 Daftar kata benda yang termasuk pola KB-an

KB-an KB

harian mingguan bulanan tahunan tepian kubangan lautan sayuran

hari minggu bulan tahun tepi kubang laut sayur

Lampiran 10 Daftar kata benda yang termasuk pola kata bilangan (KBil)

Kata Bilangan (KBil) Bilangan Terkecil (BK) Bilangan Terbesar (BB)

belasan puluhan dua puluhan tiga puluhan ratusan dua ratusan tiga ratusan tiga ratus lima puluhan ribuan jutaan

11 10 20 30 100 200 300 350 1000

1000000

19 99 29 39 999 299 399 359 9999

999999999

Lampiran 11 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK-an 1

pe-KK-an KK Kata Sumber

pemindahan penyemaian penemuan penyiraman pendaftaran pelampiasan pemanggilan peleburan pelelangan pengunduran penyajian penggalian penipuan

pindah semai temu siram daftar lampias panggil lebur lelang undur saji gali tipu

memindahkan menyemaikan menemukan menyiram mendaftarkan melampiaskan memanggil meleburkan melelang mengundurkan menyajikan menggali menipu

63

Lanjutan

pe-KK-an KK Kata Sumber

pelepasan pelatihan pemilihan perebutan penggusuran perlawanan permintaan percobaan pergelaran pertahanan perjuangan pengerjaan pemukiman

lepas latih pilih rebut gusur lawan minta coba gelar tahan juang kerja mukim

melepaskan melatih memilih merebut menggusur melawan meminta mencoba mempergelarkan mempertahankan memperjuangkan mengerjakan memukimkan

Lampiran 12 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK-an 2

pe-KK-an KK Kata Sumber

perpindahan pertemuan perjanjian pergerakan perjalanan perdagangan pertanian pekerjaan permukiman pergaulan

pindah temu janji gerak jalan dagang tani kerja mukim gaul

berpindah bertemu berjanji bergerak berjalan berdagang bertani bekerja bermukim bergaul

64

Lampiran 13 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KB-an 1

pe-KB-an KB

perbukuan perburuhan perikanan perkotaan perkampungan perkapalan perapian pedesaan perkebunan perladangan persahabatan perkemahan

buku buruh ikan kota kampung kapal api desa kebun ladang sahabat kemah

Lampiran 14 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KB-an 2

pe-KB-an KB Kata Sumber

pembukuan pembibitan pengakuan penyelesaian pengumuman pemberitaan

buku bibit aku selesai umum berita

membukukan membibitkan mengakui menyelesaikan mengumumkan memberitakan

Lampiran 15 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KS-an

KBT Kata Sifat (KS) Kata Sumber

penyuburan pembodohan pemanasan pendinginan pengeringan pengayaan pemiskinan pencerahan pengosongan pemenuhan penghijauan pemutihan

subur bodoh panas dingin kering kaya miskin cerah kosong penuh hijau putih

menyuburkan membodohkan memanaskan mendinginkan mengeringkan mengayakan memiskinkan mencerahkan mengosongkan memenuhi menghijaukan memutihkan

65

Lampiran 16 Daftar kata benda yang termasuk pola ke-KD-an

ke-KD-an KD

kedatangan kepergian kehadiran keberangkatan keputusan ketetapan kesuburan kemahiran kekosongan keberanian kebimbangan kemalasan kekecewaan kerajinan kedisiplinan kemandirian kebangsaan kemanusiaan kerakyatan kekeluargaan

datang pergi hadir berangkat putus tetap subur mahir kosong berani bimbang malas kecewa rajin disiplin mandiri bangsa manusia rakyat keluarga

Lampiran 17 Daftar kata benda yang termasuk pola ke-KD

KBT Kata Dasar (KD) ketua

kehendak kekasih

tua hendak kasih

66

Lampiran 18 Daftar kata pengujian aturan pembentukan word graph kata benda

Kasus Uji Kata yang Diuji

Skenario Hasil Pengujian

Status

kata benda dasar

pohon pola 1 word graph pola 1: KBD

sesuai

panen word graph pola 1: KBD

sesuai

malam word graph pola 1: KBD

sesuai

minggu word graph pola 1: KBD

sesuai

kata benda dengan prefiks pe-

pengarang pola 2 word graph pola 2: pe-KK 1

sesuai

penghalang pola 3 word graph pola 3: pe-KK 2

sesuai

pesuluh pola 4 word graph pola 4: pe-KK 3

sesuai

perokok pola 5 word graph pola 5: pe-KB 1

sesuai

pencakar pola 6 word graph pola 6: pe-KB 2

sesuai

pemurung pola 7 word graph pola 7: pe-KS 1

sesuai

pengering pola 8 word graph pola 8: pe-KS 2

sesuai

kata benda dengan sufiks -an

pesanan pola 9 word graph pola 9: KK-an

sesuai

batangan pola 10 word graph pola 10: KB-an

sesuai

asinan pola 11 word graph pola 11: KS-an

sesuai

kata bilangan

lima ratusan pola 12 word graph pola 12: KBil

sesuai

kata benda dengan prefiks pe- dan sufiks -an

pemisahan pola 13 word graph pola 13: pe-KK-an 1

sesuai

perpisahan pola 14 word graph pola 14: pe-KK-an 2

sesuai

permesinan pola 15 word graph pola 15: pe-KB-an 1

sesuai

pembajakan pola 16 word graph pola 16: pe-KB-an 2

sesuai

penghitaman pola 17 word graph pola 17: pe-KS-an 1

sesuai

kata benda berprefiks ke- dan sufiks -an

kemajuan

pola 18

word graph pola 18: ke-KD-an

sesuai

67

Lanjutan kata benda dengan prefiks ke-

kerangka pola 19 word graph pola 19: ke-KD

sesuai