analisis parameter fisik air

19
ANALISIS PARAMETER FISIK AIR Lukman Hakim 21080 Hary Tri D 21080114120003 Anita R 21080114120009 Zeus Priadika 210801141200 Zahra Nabila 21080114120032 Oktaviani I 21080114140112 Ghina Aulia 21080114140113

Upload: sely-oktaviolita-asri

Post on 05-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Analisis Parameter Fisik Air

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Parameter Fisik Air

ANALISIS PARAMETER FISIK AIR

• Lukman Hakim 21080• Hary Tri D 21080114120003• Anita R 21080114120009• Zeus Priadika 210801141200

• Zahra Nabila 21080114120032• Oktaviani I 21080114140112• Ghina Aulia 21080114140113

Page 2: Analisis Parameter Fisik Air

PARAMETER KUALITAS AIR PERAIRAN

Dalam pengertian secara umum, kualitas air adalah istilah yang menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk penggunaan tertentu. Kualitas air akan berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, misalkan kualitas air untuk keperluan minum berbeda dengan kualitas air untuk keperluan budidaya.

Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna).

Dalam pengukuran  kualitas air ada beberapa hal yang harus diperhatikan  diantaranya adalah Parameter Fisik, parameter kimia, dan parameter biologis.

Page 3: Analisis Parameter Fisik Air

PARAMETER FISIK AIR

1. BauAir minum yang berbau, selain tidak estetis juga tidak disukai oleh masyarakat. Bau air dapat memberi petunjuk terhadap kualitas air, misalnya bau amis dapat disebabkan oleh adanya algae dalam air tersebut. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, diketahui bahwa syarat air minum yang dapat dikonsumsi manusia adalah tidak berbau.

Page 4: Analisis Parameter Fisik Air

2. Kandungan Zat Padat Total Dissolved Solid

Padatan terlarut total (Total Dissolved Solid atau TDS) merupakan bahan-bahan terlarut (diameter < 10-6 mm) dan koloid (diameter 10-6 mm – 10-3 mm) yang berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain, yang tidak tersaring pada kertas saring berdiameter 0,45 µm (Rao, 1992 dalam Effendi, 2003).

Materi ini merupakan residu zat padat setelah penguapan pada suhu 105 oC. TDS terdapat di dalam air sebagai hasil reaksi dari zat padat, cair, dan gas di dalam air yang dapat berupa senyawa organik maupun anorganik. Substansi anorganik berasal dari mineral, logam, dan gas yang terbawa masuk ke dalam air setelah kontak dengan materi pada permukaan dan tanah.

Page 5: Analisis Parameter Fisik Air

Materi organik dapat berasal dari hasil penguraian vegetasi, senyawa organik, dan gas-gas anorganik yang terlarut. TDS biasanya disebabkan oleh bahan anorganik berupa ion-ion yang terdapat di perairan. Ion-ion yang biasa terdapat di perairan ditunjukkan dalam Tabel berikut

Page 6: Analisis Parameter Fisik Air

Tabel Ion-ion yang Terdapat di Perairan

Ion Utama (Major Ion)(1,0 – 1000 mg/liter)

Ion Sekunder (Secondary Ion)(0,01 – 10 mg/liter)

1. Sodium (Na) 1. Besi

2. Kalsium (Ca) 2. Strontium (Sr)

Magnesium (Mg) 3. Kalium (K)

4. Bikarbonat (HCO3) 4. Karbonat (CO3)

5. Sulfat (SO4) 5. Nitrat (NO3)

6. Klorida (Cl) 6. Fluorida (F)

7. Boron (B)

8. Silika (SiO2)

Sumber : Todd, 1970 dalam Effendi, 2003.

Page 7: Analisis Parameter Fisik Air

Total Suspended Solid (TSS)Zat padat tersuspensi (Total Suspended Solid)

adalah semua zat padat (pasir, lumpur, dan tanah liat) atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikel-partikel anorganik.

Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang heterogen dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan.

Page 8: Analisis Parameter Fisik Air

3. KekeruhanKekeruhan menggambarkan sifat optik air yang

ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat di dalam air. Kekeruhan disebabkan adanya bahan organik dan anorganik yang tersuspensi dan terlarut (misalnya lumpur dan pasir halus), maupun bahan anorganik dan organik yang berupa plankton dan mikroorganisne lain (APHA, 1976; Davis dan Cornwell, 1991dalam Effendi 2003).

Zat anorganik yang menyebabkan kekeruhan dapat berasal dari pelapukan batuan dan logam, sedangkan zat organik berasal dari lapukan hewan dan tumbuhan. Bakteri dapat dikategorikan sebagai materi organik tersuspensi yang menambah kekeruhan air.

Page 9: Analisis Parameter Fisik Air

Beberapa metode pengukuran kekeruhan antara lain (Santika, 1987) : Metode Jackson Candler Turbidimetry Metode Nephelometric Metode Visual

Satuan kekeruhan yang biasa digunakan sebagai berikut : mg/l SiO2 (satuan standar) = 1 unit turbiditas. NTU (Nephelometric Turbidity Unit). Batas maksimal

yang diperbolehkan oleh US Environmental Protection Agency adalah 0,5 – 1 unit kekeruhan (NTU). Dalam batas ini, air boleh digunakan sebagai air minum.

JTU (Jackson Candle Turbidity Unit). 40 NTU = 40 JTU (Sawyer dan Mc Carthy : 1978).

FTU (Formazin Turbidity Unit)

Page 10: Analisis Parameter Fisik Air

4. RasaAir minum biasanya tidak memberikan

rasa (tawar). Air yang berasa menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Efek yang dapat ditimbulkan terhadap kesehatan manusia tergantung pada penyebab timbulnya rasa.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, diketahui bahwa syarat air minum yang dapat dikonsumsi manusia adalah tidak berasa.

Page 11: Analisis Parameter Fisik Air

5. SuhuSuhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas,

agar tidak terjadi pelarutan zat kimia pada saluran/pipa yang dapat membahayakan kesehatan, menghambat reaksi reaksi biokimia di dalam saluran/pipa, mikroorganisme patogen tidak mudah berkembang biak, dan bila diminum dapat menghilangkan dahaga.

Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi kimia, evaporasi, volatilisasi, serta menyebabkan penurunan kelarutan gas dalam air (gas O2, CO2, N2, CH4, dan sebagainya) (Haslam, 1995 dalam Effendi, 2003). Peningkatan suhu juga menyebabkan terjadinya peningkatan dekomposisi bahan organik oleh mikroba. Kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan adalah 20 oC – 30 oC.

Page 12: Analisis Parameter Fisik Air

6. WarnaAir minum sebaiknya tidak berwarna

untuk alasan estetika dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna. Warna dapat menghambat penetrasi cahaya ke dalam air. Warna pada air disebabkan oleh adanya partikel hasil pembusukan bahan organik, ion-ion metal.

Page 13: Analisis Parameter Fisik Air

Dalam penyediaan air minum, warna sangat dikaitkan dengan segi estetika. Warna air dapat dijadikan sebagai petunjuk jenis pengolahan yang sesuai. Berdasarkan zat penyebabnya, warna air dapat dibedakan menjadi : Warna Sejati (true color) Warna Semu (apparent color)

Page 14: Analisis Parameter Fisik Air

7. Daya Hantar Listrik (DHL)Daya hantar listrik (DHL) merupakan

kemampuan suatu cairan untuk menghantarkan arus listrik (disebut juga konduktivitas). DHL pada air merupakan ekspresi numerik yang menunjukkan kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu, semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL. Besarnya nilai DHL bergantung kepada kehadiran ion-ion anorganik, valensi, suhu, serta konsentrasi total maupun relatifnya.

Page 15: Analisis Parameter Fisik Air

Besarnya daya hantar listrik bergantung pada kandungan ion anorganik (TDS) yang disebut juga materi tersuspensi. Hubungan antara TDS dan DHL dinyatakan dalam persamaan (2.1) (Metcalf & Eddy : 1991 dalam Effendi, 2003).

Nilai TDS biasanya lebih kecil daripada nilai DHL. Pada penentuan nilai TDS, bahan-bahan yang mudah menguap (volatile) tidak terukur karena melibatkan proses pemanasan.

TDS (mg/L) = DHL (mmhos/cm atau ds/m) x 640

(2.1)

Page 16: Analisis Parameter Fisik Air

Menurut APHA, AWWA (1992) dalam Effendi (2003) diketahui bahwa pengukuran DHL berguna dalam hal sebagai berikut : Menetapkan tingkat mineralisasi dan

derajat disosiasi dari air destilasi. Memperkirakan efek total dari

konsentrasi ion. Mengevaluasi pengolahan yang cocok

dengan kondisi mineral air. Memperkirakan jumlah zat padat terlarut

dalam air. Menentukan air layak dikonsumsi atau

tidak.

Page 17: Analisis Parameter Fisik Air

Dampak Parameter Fisik Air

1. BauDampak kesehatan tidak adasumber : gas, mineral yang terlarut dalam air,

septik tank.

2. Warna Dampak kesehatan tidak ada Sumber: logam besi, tembaga, mangan, pembusukan bahan organik

3. TDS (zat padat terlarut)Dampak: mempengaruhi rasa dan warna, merusak perpipaan, mengurangi efektifitas sabun dan deterjensumber: karbonat, bikarbonat,klorida, sulfat, fosfat, nitrat, korosi pipa dan lainnya.

Page 18: Analisis Parameter Fisik Air

4. KekeruhanDampak; mengurangi efektif filtrasi,

desinfeksi, tingginya kekeruhan menunjukkan adanya virus, parasit, bakteri yang dapat menimbulkan mual, kejang, diare, dan sakit kepala

5.RasaDampak bagi kesehatan tidak adaSumber pencemaran semua bahan

kimia/organik yang dapat merubah rasa.

6.SuhuDampaknya menyebabkan korosi.

Page 19: Analisis Parameter Fisik Air

KUIS

1. Sebutkan dan jelaskan apa saja parameter fisik air? Min. 5

2. Apa dampak dalam parameter fisik air?3. Metode apa saja yang digunakan dalam

pengukuran kekeruhan?