analisis nilai manfaat tanaman nipah (nypa …

74
ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa fruticans) DI DESA LAKKANG KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR HIJRIANI M.DAHLAN 105950021411 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2016

Upload: others

Post on 21-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH

(Nypa fruticans) DI DESA LAKKANG KECAMATAN TALLO

KOTA MAKASSAR

HIJRIANI M.DAHLAN

105950021411

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

Page 2: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

NILAI MANFAAT EKONOMI TANAMAN NIPAH

(Nypa fruticans) DI DESA LAKKANG KECAMATAN TALLO

KOTA MAKASSAR

HIJRIANI M.DAHLAN

1059 5002 1411

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

Page 3: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …
Page 4: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …
Page 5: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi

NILAI MANFAAT EKONOMI TANAMAN NIPAH (Nypa fruticans)

DESA LAKKANG KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR

adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal

atau dikutip dari karya diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Makassar, 04 Februari 2016

Penulis

Page 6: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

ABSTRAK

HIJRIANI M DAHLAN 1059 5002 1411. Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman

Nipah (Nypa fruticans) Desa Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar,

dibimbing oleh Irma Sribianti dan Muthmainnah.

Nipah merupakan hasil hutan non kayu yang memiliki potensi untuk

dikembangkan menjadi sumber bahan baku dibidang industri, di Desa Lakkang

Kecamatan Tallo Kota Makassar masyarakat banyak yang memanfaatkan tanaman

nipah untuk membuat Sapu Lidi, Atap, Nira/Tuak dan lain-lain. Berdasarkan hal

tersebut, maka penelitian ini bermaksud untuk mengetahui nilai manfaat ekonomi

tanaman nipah yang dimanfaatkan oleh masyarakat.

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan mulai bulan Agustus sampai

September 2015. Tahap persiapan yang dilakukan adalah penentuan lokasi

penelitian yaitu di Desa Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar. Dengan

pertimbangan bahwa di Desa tersebut banyak terdaoat tanaman nipah, tahap

selanjutnya dilakukan identifikasi untuk melihat seberapa banyak masyarakat

yang mengelolah tanaman nipah untuk menghasilkan produk nipah olahan.

Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh 15 responden, Perhitungan nilai ekonomi

tanaman nipah dilakukan dengan menghitung pendapatan berdasarkan harga pasar

(Market Price).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman nipah yang telah diolah

menjadi Sapu Lidi, Atap dan Nira/Tuak. Nilai manfaat ekonomi tanaman nipah

yang diolah menjadi Sapu Lidi sebesar Rp. 2.055.333 dengan persentase produk

13,57 %. Nilai manfaat ekonomi tanaman nipah yang diolah menjadi Atap sebesar

Rp. 8.350.000 dengan persentase produk 55,14 %. Nilai manfaat ekonomi

tanaman nipah yang diolah menjadi Nira/Tuak sebesar Rp. 4.738.857 dengan

persentase produk 31,29 %. sehingga total Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman

Bambu sebesar Rp. 15.142.190.

Page 7: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

@ Hak Cipta milik Unismuh Makassar, tahun 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,

penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik

atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Unismuh

Makassar

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

tulis dalam bentuk laporan apaun tanpa izin Umismuh Makassar

Page 8: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan, salam dan

salawat semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.

Penulisan Skripsi ini disusun sebagai salah satu bukti bahwa penulis telah

menyelesaikan penelitian di Desa Lakkang. Dalam penulisan Skripsi ini masih

banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang merupakan konsekuensi dari

keterbatasan ilmu penulis, oleh karena kritik dan saran sangat penulis harapkan

yang sifatnya membangun untuk menambah pengalaman penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini tidak akan rangkum

tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Bunda Dr.Irma Sribianti, S.Hut.,MP dan Bunda Muthmainnah, S.Hut.,M.Hut

sebagai dosen pembimbing yang penuh dengan ketulusan telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan atau nasehat dan arahan mulai dari pra

penelitian sampai selesai skripsi ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis haturkan kepada semua

pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam usaha penyelesaian

skripsi ini yaitu kepada :

1. Ayahanda Ir.H.Saleh Molla, MM selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Ucapan terima kasih juga buat Ibunda Husnah Latifah, S.Hut.,M.Si selaku

Ketua Program Sudi Kehutanan dan Ibunda Dr.Irma Sribianti, S.Hut.,MP

selaku pembimbing I, Ibunda Muthmainnah, S.Hut.,M.Hut selaku pembimbing

II dan Ibunda Hikmah, S.Hut.,M.Si selaku penguji I, Ibunda Husnah Latifah,

S.Hut.,M.Si selaku penguji II serta seluruh staf pengajar/Dosen dan karyawan

di Fakultas Pertanian yang selalu memberikan arahan, selalu memberikan

nasehat dan masukan selama ini.

Page 9: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

3. Ucapan terpenting dan teristimewa kepada Ibunda Nasia dan Ayahanda

M.Dahlan, dengan kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih yang

tak terhingga kepada beliau. Sembah sujud penulis bagi ibunda dan ayahanda

kehadapan beliau yang tekun, sabar, tabah dan mau mengerti penulis. Dan

penulis ucapkan terima kasih yang sama pula kepada Ayahanda Muhammad

Tahnur, S.Hut.,M.Hut dan adikku tercinta Fitrawati.Dahlan yang selama ini

memberi dorongan dan motivasinya.

4. Ucapan terima kasih yang terkhusus juga buat Arman yang selama ini tidak

henti-hentinya memberikan dukungan maupun motivasi sumbangan pikiran

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ucapan terima kasih kepada pemerintah Desa Lakkang dan seluruh masyarakat

petani nipah yang telah banyak membantu memberikan informasi kepada

penulis.

6. Teman-teman seperjuangan Asdar, Ardi Alsyam, Dedi Purwanto, Hendra,

Gufran Maulana dan teman-teman seangkatan 2011 yang senantiasa

memberikan dorongan moril dan sumbangan pemikiran hingga penyelesaian

skripsi ini.

Makassar, 04 Februari 2016

Penulis

Page 10: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pamolongan pada tanggal

01 Juni 1993 dari Ayah M.Dahlan dan Ibu Nasia. Penulis

merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Tahun 2011 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Alla’

dan pada tahun 2011 penulis lulus ujian masuk perguruan

tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis melanjutkan pendidikan

pada Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Makassar. Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi anggota Himpunan

Mahasiswa Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 11: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i

HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... v

HAK CIPTA................................................................................................ vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nilai............................................................................................... 4

2.2 Nilai Manfaat ................................................................................ 5

2.3 Nilai Ekonomi Total Sumber Daya Hutan .................................... 7

2.4 Metode Analisis Nilai Manfaat...................................................... 11

2.5 Tanaman Nipah (Nypa fruticans).................................................. 16

2.5.1. Syarat Tumbuh Tanaman Nipah .......................................... 16

2.5.2. Morfologi Tanaman Nipah .................................................. 17

2.5.3. Sistematika Tanaman Nipah ................................................ 18

2.5.4. Manfaat Tanaman Nipah ..................................................... 19

2.6. Kerangka Pikir .............................................................................. 20

Page 12: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 23

3.2 Metode Pengambilan Sampel ....................................................... 23

3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 23

3.4 Jenis Data ...................................................................................... 24

3.5 Analisis Data...................................................................... ........... 25

IV. KEADAAN UMUM LOKASI

4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian………………………………. 28

4.2 Sarana dan Prasarana .................................................................... 29

4.3 Jumlah Penduduk .......................................................................... 31

4.4 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat ............................................ 32

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden ...................................................................... 33

5.1.1. Umur ................................................................................... 33

5.1.2. Tingkat Pendidikan ............................................................. 34

5.1.3. Jumlah Tanggungan Keluarga ............................................ 35

5.1.4. Luas Lahan .......................................................................... 35

5.2. Identifikasi Manfaat Tanaman Nipah ........................................... 36

5.2.1. Sapu Lidi ............................................................................. 36

5.2.2. Atap ..................................................................................... 36

5.2.3. Nira/Tuak ............................................................................ 37

5.3. Nilai Manfaat Tanaman Nipah Dari Produksi Sapu Lidi.............. 38

5.4. Nilai Manfaat Tanaman Nipah Dari Produksi Atap ..................... 39

5.5. Nilai Manfaat Tanaman Nipah Dari Produksi Nira/Tuak ............. 40

5.6. Total Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Nipah ............................ 42

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan ................................................................................... 44

6.2. Saran ............................................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1. Sarana Pendidikan di Desa Lakkang .................................................... 29

2. Prasarana Jalan di Desa Lakkang..................................... .................... 30

3. Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 31

4. Jenis Pekerjaan Masyarakat Desa Lakkang ......................................... 32

5. Jumlah Petani Nipah Berdasarkan Kelompok Umur............................. 33

6. Jumlah Petani Nipah Berdasarkan Tingkat Pendidikan......................... 34

7. Jumlah Petani Nipah Berdasarkan Tanggungan Keluarga..................... 35

8. Jumlah Petani Nipah Berdasarkan Luas Lahan.................................... 35

9. Responden Sapu Lidi di Desa Lakkang ............................................... 36

10. Responden Atap di Desa Lakkang ....................................................... 37

11. Responden Nira/Tuak di Desa Lakkang .............................................. 38

12. Nilai Manfaat Ekonomi Produksi Sapu Lidi ........................................ 39

13. Nilai Manfaat Ekonomi Produksi Atap ................................................ 40

14. Nilai Manfaat Ekonomi Produksi Nira/Tuak ....................................... 41

15. Total Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Nipah.................................... 42

16. Data Responden ................................................................................... 49

17. Identitas Petani Nipah di Desa Lakkang .............................................. 50

18. Biaya Produksi Sapu Lidi .................................................................... 51

19. Produksi Sapu Lidi Dari Tanaman Nipah ............................................ 52

20. Biaya Produksi Atap ............................................................................ 53

21. Produksi Atap Dari Tanaman Nipah .................................................... 55

Page 14: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

22. Biaya Produksi Nira/Tuak .................................................................... 56

23. Produksi Nira/Tuak Dari Tanaman Nipah ........................................... 58

Page 15: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1. Nilai Ekonomi Total Dari Sumber Daya Hutan ................................. 10

2. Kerangka Pikir .................................................................................... 22

3. Wawancara Dengan Responden yang memproduksi sapu lidi .......... 59

4. Wawancara Dengan Responden yang memproduksi atap ................. 59

5. Atap yang telah dibuat ........................................................................ 60

6. Wawancara Dengan Responden yang Memproduksi Nira/Tuak ....... 60

7. Penyadapan Nira/Tuak yang Dilakukan Responden .......................... 61

8. Nira/Tuak yang Ditadah Dalam Botol ................................................ 61

Page 16: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Kuisioner .............................................................................................. 46

2. Data Tabulasi Hasil Penelitian ............................................................. 49

3. Dokumentasi Kegiatan ......................................................................... 59

Page 17: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya dengan berbagai jenis palem,

diperkirakan ada sekitar 460 jenis palem yang termasuk dalam 35 genus dan

tersebar di wilayah Indonesia. Jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah

mengingat masih luasnya daerah yang belum diinventarisasi. Palem termasuk

tumbuhan yang penggunaanya sangat luas, buahnya digunakan sebagai bahan

pangan, obat-obatan dan minyak. Batang dan tangkai daunnya digunakan dalam

pembuatan perabotan, bangunan rumah dan perahu. Daunnya digunakan sebagai

atap, tikar dan pakaian, sedangkan ijuknya digunakan untuk membuat sapu.

Menurut Bandini (1996) dalam Mulyadi (2011), nipah (Nypa fruticans)

adalah jenis palem yang tumbuh di lingkungan hutan mangrove atau daerah

pasang surut tepi laut. Nipah sering dianggap sebagai tanaman liar karena tumbuh

secara alami atau tumbuh tanpa adanya budidaya secara khusus, luas tanaman

nipah diseluruh Indonesia diperkirakan mencapai 700.000 Ha atau 10% dari luas

lahan pasang surut yang mencapai 7 juta Ha dengan rerata populasi pohon

8.000/Ha diperkirakan total populasi nipah di Indonesia mencapai 5.600 juta

pohon.

Menurut Santoso et al (2005) dalam Subiando (2011) nipah juga

merupakan sumber pangan dan energi, namun belum banyak dipublikasikan

mengenai potensi maupun pemanfaatannya. Padahal hampir di sebagian besar

sungai yang masih terpengaruh oleh pasangnya air laut banyak dijumpai

tumbuhan nipah dengan populasi yang sangat besar. Dilaporkan bahwa

Page 18: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

pemanfaatan nipah secara tradisional oleh masyarakat di Batu Ampar dan

Pontianak untuk menghasilkan gula dan garam selain jajanan yang dibuat dari

buah (endosperma) nipah. Pemanfaatan nipah secara tradisional juga dilakukan

oleh masyarakat Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan.

Di Desa Lakkang Kecamatan Tello Makassar banyak dijumpai tanaman

nipah, dimana tanaman ini masih merupakan tanaman yang tumbuh secara alami

tanpa adanya budidaya secara khusus. Tanaman nipah merupakan hasil hutan

yang sudah lama diketahui oleh masyarakat dan sudah diusahakan secara turun

temurun. Buahnya dapat dijadikan bahan makanan, selain dari itu pemanfaatan

nipah yang bernilai ekonomi seperti atap, nira/tuak dan sapu lidi yang dapat

diperjualbelikan masyarakat di daerah tersebut.

Tanaman nipah juga memiliki fungsi yang sangat besar bagi kehidupan

masyarakat di Desa Lakkang Kecamatan Tello Makassar, diantaranya melindungi

tebing sungai dari erosi air laut (abrasi), menjadi wilayah penyangga terhadap

rembesan air laut (intrusi) dan berfungsi dalam menyaring air laut menjadi air

daratan yang tawar sehingga dapat pula menjadi penyangga kehidupan di

daratannya, mengolah bahan limbah, penghasil oksigen dan penyerap

karbondioksida sumber plasma nutfah.

Berdasarkan manfaat yang dapat dihasilkan dari tanaman nipah, maka

penelitian ini bermaksud mengetahui nilai manfaat ekonomi dari tanaman nipah

khususnya nipah olahan di Desa Lakkang Kecamatan Tello Makassar.

Page 19: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

1.2. Rumusan Masalah

1. Manfaat apa saja yang diperoleh masyarakat dari tanaman nipah

(Nypa fruticans) di Desa Lakkang Kecamatan Tello Makassar ?

2. Berapa besar nilai manfaat tanaman nipah (Nypa fruticans) di Desa

Lakkang Kecamatan Tello Makassar ?

1.3. Tujuan penelitian

1. Untuk mengidentifikasi manfaat tanaman nipah (Nypa fruticans).

2. Untuk mengetahui nilai manfaat tanaman nipah (Nypa fruticans).

1.4. Kegunaan penelitian

1. Sebagai pertimbangan dalam meningkatkan pengelolaan tanaman nipah

(Nypa fruticans) di Desa Lakkang Kecamatan Tello Makassar.

2. Dapat memberikan informasi bagi peneliti dan menjadikan referensi bagi

peneliti selanjutnya.

Page 20: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Nilai

Menurut Djijono (2002) dalam Muthmainnah (2012), nilai merupakan

persepsi manusia, tentang makna sesuatu objek tertentu, tempat dan waktu

tertentu pula. Persepsi merupakan ungkapan, pandangan, perspektif seseorang

tentang atau terhadap sesuatu benda, dengan proses pemahaman melalui panca

indera yang diteruskan ke otak untuk pemikiran dan disini berpadu dengan

harapan ataupun norma-norma kehidupan yang melekat pada individu-individu

atau masyarakat tersebut .

Beberapa pengertian nilai menurut para ahli :

a. Lorens Bagus 2002, dalam bukunya Kamus Filsafat menjelaskan tentang nilai

yaitu :

1. Nilai dalam bahasa Inggris value, bahasa latin valere (berguna, mampu

akan, berdaya, berlaku, kuat).

2. Nilai ditinjau dari segi harkat adalah kualitas suatu hal yang menjadikan

hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna atau dapat menjadi objek

kepentingan.

3. Nilai ditinjau dari segi keistimewaan adalah apa yang dihargai, dinilai

tinggi atau dihargai sebagai sesuatu kebaikan.

4. Nilai ditinjau dari sudut ekonomi yang bergelut dengan kegunaan dan nilai

tukar benda-benda material

b. Bertens 2004, mendefinisikan nilai sebagai sesuatu yang kita iakan atau

sesuatu yang kita setujui.

Page 21: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

c. Mulyana 2004, mendefinisikan tentang nilai adalah rujukan dan keyakinan

dalam menentukan pilihan.

d. David dan Johnson 1987, mengklasifikasi nilai berdasarkan cara penilaian

atau penentuan besar nilai dilakukan, yaitu :

1. Nilai pasar yaitu nilai nilai yang ditetapkan melalui transaksi pasar

2. Nilai kegunaan yaitu nilai yang diperoleh dari penggunaan sumberdaya

tersebut oleh individu tertentu

3. Nilai sosial yaitu nilai yang ditetapkan melalui peraturan, hukum ataupun

perwakilan masyarakat.

2.2. Nilai Manfaat

Nilai manfaat merupakan upaya untuk menentukan nilai atau manfaat dari

suatu barang atau jasa untuk kepentingan manusia. Menurut Suparmoko (1995)

dalam Muthmainnah (2012), bahwa nilai hutan dapat dilihat dari manfaat yang

diperoleh dari hutan. Manfaat tersebut adalah :

1. Manfaat riil (real benefit) yaitu manfaat yang timbul bagi seseorang yang

tidak diimbangi oleh hilangnya manfaat bagi pihak lain.

2. Manfaat semu yaitu manfaat yang timbul dari suatu proyek dan diterima

oleh sekelompok orang tertentu, tetapi ada sekelompok orang lain yang

menjadi menderita karena adanya proyek tersebut.

Sumberdaya hutan Indonesia menghasilkan berbagai manfaat yang dapat

dirasakan pada tingkatan lokal, nasional maupun global. Manfaat tersebut terdiri

atas :

Page 22: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

1. Nilai Manfaat nyata (tangible)

Nilai manfaat nyata adalah nilai-nilai yang dapat lebih mudah diamati dan

diukur berupa hasil hutan kayu, hasil hutan non kayu seperti rotan, bambu,

nipah, madu, tumbuhan obat-obatan dan lain-lain.

2. Nilai manfaat tidak nyata (intangible)

Nilai manfaat tidak nyata adalah merupakan nilai yang terutama berkaitan

dengan fungsi-fungsi ekosistem (sumber daya lingkungan) meliputi

pengaturan tata air, penunjang pariwisata dan rekreasi, keragaman genetik

dan menciptakan lapangan kerja

Menurut Dixon dan Hufschmidt (1996) dalam Muthmainnah (2012), nilai

hutan berdasarkan manfaat sumberdaya hutan dikelompokkan sebagai berikut :

1. Nilai manfaat untuk kepentingan konsumsi berupa hasil hutan kayu maupun

bukan kayu.

2. Nilai rekreasi/wisata

3. Nilai perlindungan berbagai fungsi hidrologis seperti perlindungan terhadap

erosi, pengaturan air dan sebagainya.

4. Nilai-nilai dari proses yang bersifat ekologis seperti siklus hara, pengaturan

iklim mikro dan makro, pembentukan formasi tanah dan pendukung

kehidupan global.

5. Nilai keanekaragaman hayati sebagai sumber genetik, perlindungan

keanekaragaman spesies dan ekosistem.

6. Nilai pendidikan dan penelitian.

Page 23: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

7. Nilai manfaat yang bersifat bukan konsumsi seperti manfaat budaya,

sejarah, spiritual dan keagamaan.

8. Nilai manfaat yang mungkin biasa diperoleh di masa depan

Nilai sumberdaya hutan sendiri bersumber dari berbagai manfaat yang

diperoleh masyarakat. Masyarakat yang menerima manfaat secara langsung akan

memiliki persepsi yang positif terhadap nilai sumberdaya hutan dan hal tersebut

dapat ditunjukkan dengan tingginya nilai sumber daya hutan tersebut. Hal tersebut

mungkin berbeda dengan persepsi masyarakat yang tinggal jauh dari hutan dan

tidak menerima manfaat secara langsung.

2.3. Nilai Ekonomi Total Sumber Daya Hutan

Menurut Bahruni (1999) dalam Muthmainnah (2012), Penilaian adalah

penentuan nilai manfaat suatu barang atau pun jasa bagi manusia atau masyarakat.

Adanya nilai yang dimiliki oleh suatu barang dan jasa (sumberdaya lingkungan)

pada gilirannya akan mengarahkan perilaku pengambilan keputusan yang

dilakukan oleh individu, masyarakat maupun organisasi.

Menurut Pearce (1992) dalam Muthmainnah (2012), membuat klasifikasi

nilai manfaat yang menggambarkan Nilai Ekonomi Total (Total Ekonomi Value)

berdasarkan cara atau proses manfaat tersebut diperoleh. Nilai ekonomi total

(NET) merupakan penjumlahan dari nilai guna langsung, nilai guna tidak

langsung dan nilai non guna dengan formulasi sebagai berikut :

NET = Nilai Guna Langsung + Nilai Guna Tidak Langsung + Nilai Pilihan +

Nilai Keberadaan

Page 24: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

1. Nilai guna langsung merupakan nilai dari manfaat yang langsung dapat

diambil dari sumber daya hutan. Sebagai contoh manfaat penggunaan sumber

daya hutan sebagai input untuk proses produksi atau sebagai barang

konsumsi.

2. Nilai guna tidak langsung merupakan nilai dari manfaat yang secara tidak

langsung dirasakan manfaatnya dan dapat berupa hal yang mendukung nilai

guna langsung seperti berbagai manfaat yang bersifat fungsional yaitu

berbagai manfaat ekologis hutan.

3. Nilai pilihan mengacu kepada nilai penggunaan langsung dan tidak langsung

yang berpotensi dihasilkan di masa yang akan datang. Hal ini meliputi

manfaat-manfaat sumberdaya alam yang disimpan atau dipertahankan untuk

kepentingan yang akan datang (sumberdaya hutan yang disisihkan untuk

pemanenan yang akan datang), apabila terdapat ketidakpastian akan akan

ketersediaan sumberdaya hutan tersebut untuk pemanfaatan yang akan

datang, contoh lainnya adalah sumberdaya genetik dari hutan tropis untuk

kepentingan masa depan.

4. Nilai bukan guna meliputi manfaat yang tidak dapat diukur yang diturunkan

dari keberadaan hutan diluar nilai guna langsung dan tidak langsung. Nilai

bukan guna terdiri atas nilai keberadaan dan nilai warisan.

5. Nilai keberadaan merupakan nilai atau harga yang diberikan oleh seseorang

terhadap keberadaan barang atau jasa lingkungan tertentu seperti objek

tertentu, spesies atau alam dengan didasarkan pada etika atau norma tertentu.

Page 25: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Misalnya orang mau membayar sesuatu agar anoa di hutan tetap ada dan

hidup meskipun mereka tidak punya niat untuk melihat.

6. Nilai warisan merupakan nilai yang diberikan masyarakat yang hidup saat ini

terhadap sumberdaya hutan agar tetap utuh untuk diberikan kepada generasi

akan datang. Nilai-nilai ini tidak terefleksi dalam harga pasar.

Page 26: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Gambar 1. Nilai Ekonomi Total Dari Sumber Daya Hutan (Pearce, 1992).

Nilai Ekonomi Total

Nilai Guna Nilai Bukan

Guna

Nilai Guna

Langsung

Nilai Guna

Tidak

Langsung

Nilai

Pilihan

Nilai

keberadaan

Nilai Lain-

lain

Hasil yang dapat

dikonsumsi

langsung

Manfaat

fungsional

Nilai langsung

dan tidak

langsung yang

akan datang

Nilai pengetahuan

- Kayu

- Makanan

- Biomassa

- Rekreasi

- Tumbuhan obat

- Fungsi ekologis

- Pengendalian

banjir

- Perlindungan

terhadap angin

- Keanekaragaman

hayati

- Perlindungan

habitat

- Habitat

- Spesies langka

Page 27: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

2.4. Metode Analisis Nilai Manfaat

Nilai ekonomi sumberdaya hutan bersumber dari berbagai manfaat yang

diperoleh masyarakat. Oleh karena itu, untuk mendapatkan keseluruhan manfaat

yang ada dilakukan identifikasi setiap jenis manfaat. Keberadaan setiap jenis

manfaat ini merupakan indikator nilai yang menjadi sasaran penilaian ekonomi

sumberdaya hutan. Indikator nilai sumberdaya hutan dapat berupa barang hasil

hutan, jasa dari fungsi ekosistem hutan maupun atribut yang menggambarkan

hubungan antara sumberdaya hutan dengan sosial budaya masyarakat.

Menurut Bishop (1999), metode penilaian ekonomi untuk manfaat yang

diperoleh dari sumberdaya alam lingkungan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

a. Pendekatan Berdasarkan Harga Pasar

Harga pasar adalah hasil interaksi antara konsumen dan produsen pada suatu

tingkat penawaran dan permintaan barang dan jasa. Jika transaksi dilakukan

dengan menggunakan uang, nilai yang terbentuk di pasar adalah harga pasar.

Asumsi yang menopang disini adalah bahwa harga tersebut mencerminkan harga

efisiensi ekonomi, namun demikian ini tidak selalu benar. Pada umumnya terdapat

distirsi harga yang berupa pajak, subsidi, perubahan suku bunga dan lain-lain. Jika

transaksi dilakukan dalam bentuk barter nilai yang terbentuk di pasar adalah nilai

tukar pasar (market exchange value).

b. Metode Biaya Pengganti

Metode ini berdasarkan pada kenyataan bahwa nilai sumberdaya hutan yang

tidak memiliki harga pasar dapat tergambarkan secara tidak langsung pada

Page 28: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

pengeluaran konsumen , harga barang dan jasa yang diperjualbelikan atau dalam

tingkat produktivitas dari kegiatan pasar tertentu. Metode ini terbagi atas :

1. Metode biaya perjalanan

Metode ini berdasarkan asumsi bahwa konsumen menilai tempat rekreasi

hutan berdasarkan pada biaya yang dikeluarkan untuk dapat sampai ke

tempat tujuan (wisata hutan), termasuk biaya perjalanan sebagai

opportunitas dari waktu yang dikeluarkan untuk melakukan perjalanan ke

tempat wisata hutan.

2. Harga Hedonik

Metode harga hedonik menekankan pada pengukuran manfaat lingkungan

yang melekat pada barang dan jasa yang memiliki harga pasar. Metode ini

didasarkan pada gagasan bahwa barang pasar menyediakan pembeli dengan

sejumlah jasa, yang beberapa diantaranya biasa merupakan kualitas

lingkungan.

3. Pendekatan Barang Subtitusi

Untuk produk-produk kehutanan yang tidak ada pasarnya atau langsung

dimanfaatkan oleh pemungutnya misalnya kayu bakar, nilai produk tersebut

dapat diduga dari harga pasar produk-produk sejenis misalnya kayu bakar

yang dijual di daerah lain atau nilai terbaik dari barang subtitusi atau barang

alternatif misalnya batu bara. Untuk barang subtitusi yang tidak memiliki

harga pasar, nilainya dapat diperkirakan dengan menghitung biaya

oportunitas dari pemakaian sebagai barang subtitusi.

Page 29: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

c. Pendekatan Fungsi Produksi

Metode penilaian ini sering disebut dengan teknik perubahan dalam produksi,

metode input-output atau dosis respon atau pendekatan fungsi produksi. Metode

ini menekankan pada hubungan antara kehidupan manusia (lebih sempitnya lagi

pada pertambahan output dari barang dan jasa yang memiliki pasar) dan

perubahan dari sumberdaya alam yang baik kualitas maupun kuantitas

(Maller, 1992). Pendekatan fungsi produksi dapat digunakan untuk mengestimasi

nilai guna tidak langsung dari fungsi ekologis hutan, melalui konstribusi nilai

guna tersebut terhadap kegiatan pasar.

Menurut James (1999), teknik penilaian manfaat sumberdaya hutan

dikelompokkan berdasarkan kriteria yang menggambarkan karakteristik setiap

jenis nilai, baik nilai guna langsung, nilai guna tidak langsung, nilai pilihan dan

nilai keberadaan.

Untuk metode nilai guna langsung terdiri atas :

1. Nilai manfaat sosial bersih

Metode ini menggunakan data demand dan supply yang lengkap secara

series sehingga dapat disusun kurva suppy dan demand untuk menetukan

nilai barang.

2. Harga pasar

Metode ini digunakan untuk barang dan jasa hutan yang memiliki harga

pasar. Data yang diperlukan adalah harga dan jumlah setiap jenis barang

atau jasa hutan. Menurut David dan Johnson 1983, metode fakta pasar dan

nilai kini bersih termasuk dalam teknik penilaian ini.

Page 30: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

3. Harga pengganti

Metode ini terdiri dari beberapa teknik :

a. Harga subtitusi merupakan nilai barang atau jasa hutan yang tidak

memiliki harga pasar didekati dari harga barang subtitusinya.

b. Harga subtitusi tidak langsung yaitu untuk barang subtitusi yang tidak ada

harga pasarnya, maka nilai barang didekati dari harga penggunaan lain dari

barang subtitusi

c. Biaya oportunitas tidak langsung yaitu nilai barang atau jasa hutan

didekati dari faktor biaya pengadaannya (khususnya upah)

d. Nilai tukar perdagangan yaitu harga barang dan jasa hutan didekati dari

nilai pertukaran dengan barang yang ada harganya

e. Biaya relokasi yaitu nilai barang atau jasa hutan didekati dari biaya

pemindahan ke tempat lain dimana manfaat penggunaan dapat digantikan

di tempat baru.

4. Biaya perjalanan

Metode ini biasa digunakan untuk menghitung nilai kawasan rekreasi hutan.

Modifikasi dari metode ini adalah biaya pengadaaan yang biasa digunakan

untuk menghitung nilai air berdasarkan besarnya biaya pengadaan sampai

air tersebut dikonsumsi.

5. Nilai dalam proses produksi

Teknik ini digunakan untuk menilai barang atau jasa hutan yang merupakan

input dalam produksi suatu barang. Sebagai contoh untuk menghitung nilai

tegakan melalui pendekatan output kayu gergajian yang dihasilkan.

Page 31: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Untuk metode penilaian nilai guna tidak langsung, nilai pilihan dan nilai

keberadaan dari sumberdaya hutan terdiri dari :

1. Perlindungan aset

a. Biaya penggantian yaitu nilai dari fungsi sumberdaya didekati dari biaya

penggantian atau pembuatan kembali sumberdaya hutan yang rusak,

sehingga fungsinya terpulihkan kembali atau berdasarkan biaya penggantian

fungsi sumberdaya hutan yang rusak dengan alternatif barang atau jasa

lainnya.

b. Biaya rehabilitasi yaitu nilai dari fungsi sumberdaya hutan didekati dari

biaya perbaikan kondisi sumberdaya tersebut sehingga fungsinya kembali

seperti semula. Perbedaan dengan biaya penggantian adalah tingkat

kerusakan yang terjadi tidak sampai harus mengganti total aset tersebut.

c. Nilai produksi yang hilang yaitu nilai dari fungsi sumerdaya didekati dari

nilai perubahan hasil produksi akibat perubahan fungsi sumberdaya tersebut.

d. Biaya pembangunan tambahan yaitu nilai dari fungsi sumberdaya hutan

didekati dari pengeluaran biaya tambahan pembuatan fasilitas tertentu agar

fungsi sumberdaya hutan tetap ada.

2. Metode penilaian kontingensi

Pemilihan metode penilaian nilai guna tidak langsung, nilai pilihan, nilai

keberadaan ditentukan berdasarkan pada dapat tidaknya nilai tersebut

direfleksikan pada nilai-nilai manfaat yang mudah terukur.

Page 32: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

2.5. Tanaman Nipah (Nypa fruticans)

Nipah merupakan jenis mangrove yang banyak didapati di rawa-rawa air

payau dan di depan muara-muara sungai (Hyene, 1987). Pada ketinggian

0-200 m dpl, iklim basah dan mengandung cukup banyak bahan organik,

walaupun tergolong tumbuhan yang potensial pemanfaatan nipah secara

konvensional masih sangat jarang dilakukan. Hal ini dikarenakan kurangnya

referensi dan pengetahuan masyarakat mengenai tumbuhan nipah dan cara

pengelolaannya.

Nipah telah dimanfaatkan oleh masyarakat dan sudah diusahakan secara

turun temurun. Atap daun nipah banyak digunakan masyarakat Sumatera Selatan

untuk atap rumah tradisional di kampung-kampung, untuk bedeng, kandang

ternak atau membuat gubuk di sawah. Tangkai daun dan pelepahnya juga dapat

dimanfaatkan sebagai kayu bakar dan pulp (bubur kertas). Lidinya dapat

digunakan untuk pembuatan sapu lidi dan dapat digunakan sebagai anyaman

(Alrasyid, 2001).

2.5.1. Syarat Tumbuh Tanaman Nipah (Nypa fruticans)

Menurut Harahap dan Nurhamni (2010), bahwa tumbuhan nipah

tumbuh pada substrat halus, pada bagian tepi atas dari jalan air, memerlukan

masukan air tawar tahunan yang tinggi dan jarang terdapat diluar zona pantai.

Biasanya tumbuh pada tegakan yang berkelompok, memiliki sistem perakaran

yang rapat dan kuat yang tersesuaikan lebih baik terhadap pertumbuhan masukan

air dibandingkan dengan sebagian besar jenis tumbuhan mangrove lainnya.

Page 33: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Nipah tumbuh dibelakang hutan bakau, terutama di dekat aliran sungai

yang memasok lumpur ke pesisir. Palem ini dapat tumbuh di wilayah yang berair

agak tawar, sepanjang daerah tersebut masih terpengaruh pasang surut air laut

yang mengantarkan buah-buahnya yang mengapung. Di tempat-tempat yang

sesuai, tegakan nipah membentuk jalur lebar tak terputus kurang lebih sejajar

dengan garis pantai. Nipah mampu hidup di atas lahan agak kering atau yang

kering sementara air surut (Alrasyid, 2001).

2.5.2. Morfologi Tanaman Nipah (Nypa fruticans)

Nipah adalah jenis palem yang tumbuh di lingkungan hutan mangrove

atau daerah pasang surut dekat tepi laut. Di beberapa negara lain, tumbuhan ini

dikenal dengan nama Attap palm (Singapura), Nipa palm (Filipina) atau umumnya

disebut Nipah palm. Nama ilmiahnya adalah Nypa fruticans dan diketahui sebagai

satu-satunya anggota genus nipah, juga merupakan satu-satunya jenis palem dari

wilayah mangrove. Fosil serbuk sari palem ini diketahui dari sekitar 70 juta tahun

yang silam (Ditjenbun, 2006).

Buah nipah berbentuk gepeng dengan 2-3 rusuk dengan warna coklat

kemerahan, terkumpul dalam kelompok rapat menyerupai bola berdiameter sekitar

13 cm. Struktur buah mirip dengan buah kelapa dengan eksokarp halus, mesokarp

berupa sabut dan endokarp keras yang disebut tempurung. Biji dilindungi oleh

tempurung dengan panjang antara 8-13 cm dan berbentuk kerucut. Dalam satu

tandan buahnya mencapai antara 30-50 butir, berdempetan satu dengan yang lain

membentuk kumpulan buah bundar.

Page 34: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Batang pohon nipah membentuk rimpang yang terendam oleh lumpur.

Akar serabutnya dapat mencapai panjang 13 cm, panjang anak daun dapat

mencapai 100 cm dan lebar daun 4-7 cm. Daun nipah yang sudah tua berwarna

kuning sedangkan daunnya yang masih muda berwarna hijau, banyaknya daun

dalam tiap tandan mencapai 25-100 helai (Vernandos dan Huda, 2008).

Cairan manis yang dikandung nipah memiliki kadar gula (sucrosa)

antara 15-17% (jumlah zat padat semu yang larut dalam gr setiap 100 gr larutan).

Dengan kandungan itu, maka nira nipah berpotensi untuk dikembangkan menjadi

bahan baku industri bioetanol. Satu tangkai bunga nipah mampu memproduksi

sekitar 3 liter nira per hari, setiap tangkai dapat dipanen terus menerus selama 20

hari. Setiap rumpun pohon nipah mampu menghasilkan sekitar 4 tangkai pada

waktu bersamaan, dengan demikian satu pohon nipah dapat menghasilkan 12 liter

nira per hari (Riyadi, 2010).

2.5.3. Sistematika Tanaman Nipah (Nypa fruticans)

Klasifikasi tanaman nipah menurut Backer dan Brink, 1968 :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Klas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Family : Arecaceae

Genus : Nypa

Spesis : Nypa fruticans wurmb

Page 35: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

2.5.4. Manfaat Tanaman Nipah (Nypa fruticans)

Menurut Endro dkk 2011, manfaat tanaman nipah adalah :

a. Daun Nipah

Daun nipah yang telah tua banyak dimanfaatkan secara tradisional

untuk membuat atap rumah yang daya tahannya mencapai 3-5 tahun, daun nipah

yang masih muda mirip janur kelapa dapat dianyam untuk membuat dinding

rumah yang disebut kajang. Daun nipah juga dapat dianyam untuk membuat tikar,

tas, topi dan aneka keranjang anyaman. Di Sumatra, pada masa silam daun nipah

yang muda (dinamai pucuk) dijadikan daun rokok, yaitu lembaran pembungkus

untuk melinting tembakau setelah dikelupas kulit arinya yang tipis, dijemur

kering, dikelantang untuk memutihkannya dan kemudian dipotong-potong sesuai

ukuran rokok. Beberapa naskah lama Nusantara juga menggunakan daun nipah

sebagai alas tulis, bukannya daun lontar.

b. Tangkai dan Pelepah Nipah

Tangkai daun dan pelepah nipah dapat digunakan sebagai bahan kayu

bakar yang baik. Pelepah daun nipah juga mengandung selulosa yang bisa

dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp (bubur kertas). Lidinya dapat

digunakan untuk sapu, bahan anyam-anyaman dan tali.

c. Tandan Bunga Nipah

Nipah dapat pula disadap niranya, yakni cairan manis yang diperoleh

dari tandan bunga yang belum mekar. Nira yang dikeringkan dengan dimasak

dipasarkan sebagai gula nipah (palm sugar), dari hasil oksidasi gula nipah dapat

dihasilkan cuka. Di Pulau Rote dan Sawu, Nusa Tenggara Timur, nira nipah

Page 36: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

diberikan ke ternak babi di musim kemarau. Konon, hal ini bisa memberikan rasa

manis pada daging babi. Di Filipina dan juga di Papua, nira ini diperam untuk

menghasilkan semacam tuak yang dinamakan tuba (dalam bahasa Filipina).

Fermentasi lebih lanjut dari tuba akan menghasilkan cuka. Di Malaysia, nira

nipah dibuat sebagai bahan baku etanol yang dapat dijadikan bahan bakar nabati

pengganti bahan bakar minyak bumi. Etanol yang dapat dihasilkan adalah sekitar

11.000 liter/Ha/tahun, jauh lebih unggul dibandingkan kelapa sawit (5.000

liter/Ha/tahun).

d. Umbut dan Buah Nipah

Umbut nipah dan buah yang muda dapat dimakan, biji buah nipah

yang muda disebut tembatuk mirip dengan kolang-kaling (buah atep) dan juga

diberi nama attap chee ("chee" berarti "biji" menurut dialek China tertentu).

Sedangkan buah yang sudah tua bisa ditumbuk untuk dijadikan tepung. Di

Kalimantan arang dari akar nipah digunakan untuk obat sakit gigi dan sakit

kepala.

2.6. Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian gambaran kerangka pikir menjelaskan bahwa

pokok penelitian ini berpusat pada kondisi masyarakat disekitar wilayah Desa

Lakkang Kecamatan Tello Kota Makassar dengan menganalisis nilai manfaat

tanaman nipah disekitar Desa, besarnya manfaat tanaman nipah terhadap

masyarakat.

Masyarakat terlibat langsung dalam mengelola tanaman nipah dengan

berbagai macam cara sehingga dapat menambah pendapatan ekonomi dan ikut

Page 37: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

serta dalam menjaga kelestarian lingkungan hutan mangrove. Adapun kerangka

pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 38: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian

TANAMAN NIPAH

(Nypa fruticans)

IDENTIFIKASI MANFAAT

LANGSUNG TANAMAN

NIPAH

(Nypa fruticans)

ATAP NIRA/TUAK SAPU LIDI

NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH

(Nypa fruticans)

NILAI EKONOMI TOTAL

TANAMAN NIPAH

(Nypa fruticans)

ANALISIS NILAI MANFAAT

TANAMAN NIPAH

(Nypa fruticans)

Page 39: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lakkang Kecamatan Tello Makassar

dalam waktu kurang lebih 2 (dua) bulan, penelitian awal dimulai dari bulan

Agustus-Oktober 2015.

3.2. Metode pengambilan sampel

Populasi adalah masyarakat yang memperoleh manfaat dari tanaman nipah

(Nypa fruticans) di Desa Lakkang Kecamatan Tello Makassar

Sampel responden adalah anggota masyarakat yang memperoleh manfaat dari

tanaman nipah. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah metode sensus yaitu semua anggota populasi dijadikan sampel. Penelitian

ini yang dijadikan sampel adalah petani nipah di Desa Lakkang Kecamatan Tello

Makassar sebanyak 15 orang.

3.3. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan mengadakan

pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti. Objek yang diteliti

adalah masyarakat yang terlibat langsung dalam proses pemanfaatan tanaman

nipah.

Page 40: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

2. Metode Wawancara

Pengumpulan data dengan wawancara mendalam (interview) adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab antara

penanya atau pewawancara dengan penjawab atau responden.

3. Metode Kuisioner

Teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan

tertulis yang ditujukan kepada responden.

3.4. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui observasi langsung di

lapangan dan wawancara dengan responden yang berada disekitar Desa Lakkang

Kecamatan Tello Makassar yang terlibat langsung dalam proses pemanfaatan

tanaman nipah. Data primer berupa identitas responden (nama, umur, tingkat

pendidikan, jumlah tanggungan keluarga) dan manfaat yang diperoleh dari

tanaman nipah (Nypa fruticans).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari kantor desa, kantor lurah

serta instansi-instansi yang terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) yang

meliputi data keadaan umum lokasi dan data sosial ekonomi dan Dinas Kehutanan

dan Perkebunan.

Page 41: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

3.5. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi manfaat – manfaat

yang diperoleh masyarakat dari tanaman nipah. yang diperoleh dengan observasi

langsung di lapangan dan melakukan wawancara dengan responden serta data

kondisi biofisik dan data sosial ekonomi masyarakat.

2. Analisis Nilai Manfaat Ekonomi

Untuk menganalisis nilai manfaat ekonomi tanaman nipah maka dilakukan

prosedur :

a. Identifikasi manfaat tanaman nipah.

b. Menghitung nilai manfaat ekonomi dari tiap manfaat yang diperoleh

dari tanaman nipah.

c. Menghitung total nilai dari seluruh manfaat yang diperoleh dari

tanaman nipah.

Tahap selanjutnya dilakukan identifikasi untuk melihat seberapa banyak

masyarakat yang mengelolah tanaman nipah. Populasi dalam penelitian ini adalah

masyarakat yang memanfaatkan tanaman nipah untuk menghasilkan produksi

nipah olahan. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh responden sebanyak 15

yang terdiri dari 3 orang yang membuat sapu lidi, 5 orang yang membuat atap dari

daun dan 7 orang yang membuat nira atau tuak.

Perhitungan nilai manfaat ekonomi tanaman nipah dilakukan dengan

menghitung pendapatan masyarakat berdasarkan harga pasar (Market Price)

dengan rumus sebagai berikut:

Page 42: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

I = TR-TC

Dimana :

I = pendapatan bersih

TR = total penerimaan

TC = total biaya

TR =∑Qi. Pi

𝑛

𝑖=1

Dimana :

TR = total penerimaan

Qi = jumlah produksi

Pi = harga produksi

TC =∑Xi. Pxi

𝑛

𝑖=2

Dimana :

TC = total biaya

Xi = jenis input biaya

Pxi = harga input biaya

3. Nilai Ekonomi Total

Nilai ekonomi total tanaman nipah diperoleh dengan menjumlahkan semua

nilai manfaat yang terkandung dari nilai penggunaan langsung. Dengan rumus

sebagai berikut :

Page 43: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

NET = NMA + NMN + NMSL

Dimana :

NET = Nilai Ekonomi Total

NMA = Nilai Manfaat Atap

NMN = Nilai Manfaat Nira/Tuak

NMSL = Nilai Manfaat Sapu Lidi

3.6. Defenisi Operasional

1. Nilai manfaat ekonomi tanaman nipah adalah nilai atau manfaat yang

diperoleh secara langsung dari tanaman nipah sebagai bahan baku industri

rumahan.

2. Nilai ekonomi total adalah nilai hasil penjualan dari seluruh nilai manfaat

produksi yang dihasilkan dari tanaman nipah.

3. Masyarakat adalah penduduk yang memanfaatkan tanaman nipah baik untuk

kepentingan produksi maupun konsumsi.

4. Nipah adalah merupakan hasil hutan non kayu yang potensi untuk

dikembangkan menjadi sumber bahan baku kepentingan produksi.

Page 44: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

IV. KEADAAN UMUM LOKASI

4.1. Keadaan umum lokasi penelitian

Kelurahan Lakkang terletak di Kecamatan Tallo Kota Makassar Sulawesi

Selatan. Secara historis, daerah ini awalnya bernama Bonto Malangere yang

penduduk aslinya merupakan pindahan dari Gowa. Sehingga daerah ini dikenal

sampai sekarang dengan daerah Lakkang yang dalam bahasa Makassar berarti

pindah.

Kelurahan Lakkang memiliki luas wilayah 195 Ha dan terletak di daerah

aliran sungai tallo. Posisi geografis terletak di 05°06’38,2”LU dan

119°25’37,2”LS dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan panakukkang (Kelurahan kapasa

dan Kelurahan Parangloe).

Sebelah Selatan : Kecamatan Panakukkang (Kelurahan Pampang).

Sebelah Barat : Kecamatan Rappokalling dan Kelurahan Parangloe.

Sebelah Timur : Kecamatan Tamalanrea (Kelurahan Tamalanrea

indah)

Secara administratif, Desa Lakkang yang lebih dikenal dengan Pulau

Lakkang merupakan kawasan tersendiri yaitu masuk ke dalam administrasi

Kelurahan Lakkang. Daerah Lakkang disebut pulau karena diapit oleh Sungai

Tallo dan Sungai Pampang, terbentuk karena endapan sedimen selama ratusan

tahun.

Page 45: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

4.2. Sarana dan Prasarana

4.2.1. Sarana

1. Pendidikan

Sarana pendidikan yang ada di Desa Lakkang Kecamatan Tallo kota Makassar

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Sarana pendidikan Di Desa Lakkang

No Sarana Pendidikan Jumlah Unit Luas

1

2

3

SD

SLTP

SLTA

1

-

-

2.400 M2

-

-

Jumlah 1

Sumber : Data Kelurahan, 2014

Sarana pendidikan di Kelurahan Lakkang terdiri atas satu unit sekolah dasar

dengan luas 2.400 m2. Penduduk yang sudah tamat dari sekolah dasar melanjutkan

pendidikannya di Kota Makassar, hal ini dikarenakan tidak adanya sekolah tingkat

pertama dan sekolah menengah atas yang berada di Kelurahan tersebut.

Berdasarkan wawancara dengan ketua RW, telah direncanakan pembangunan

SMP dan proposalnya sudah diterima oleh pemerintah setempat. Sedang untuk

pemenuhan kebutuhan masyarakat Lakkang untuk pendidikan, masyarakat harus

ekstra keras ke luar kawasan Lakkang untuk bersekolah.

2. Sarana Kesehatan

Pulau Lakkang telah memiliki sarana kesehatan berupa puskesmas pembantu

dengan luas 900 m2 yang terletak disebelah kantor Kelurahan Lakkang.

Berdasarkan jumlah penduduk Lakkang sesuai data kelurahan 2014, jumlah

Page 46: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

penduduk lakkang 952 jiwa sedangkan berdasarkan standar nasional Indonesia

untuk puskesmas pembantu dan balai pengobatan yang berfungsi sebagai unit

pelayanan kesehatan sederhana yang memberikan pelayanan kesehatan terbatas

dan membantu pelaksanaan kegiatan puskesmas dalam lingkup wilayah yang

lebih kecil diperuntukkan bagi 30.000 jiwa dengan luas lahan 300m2.

3. Prasarana Jalan

Prasarana jalan yang ada di Desa Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Prasarana jalan di Desa Lakkang

No Nama Jalan Panjang (Meter) Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Jl. Nurul Ansar

Jl. Nurul Ikhlas

Jl. Janang Pabe

Jl. Dg.Rilakkang

Jl. Dg. Makuling

Jl. Dg.Masesse

Jl. Dg.Maddi

Jl. Dermaga 1-Nurul Ansar

Jl. Dermaga 2 (RW 01)

Jl. Dermaga 3 (RW 01)

Jl. Dermaga 4 (RW 02)

Jl. Dermaga 5 (RW 02)

Jl. Dermag 6 (Kera-kera)

300

273

238

192

100

250

147

318

50

80

75

50

1.250

Jalan paving blok

Jalan paving blok

Jalan paving blok

Jalan tanah

Jalan paving blok

Jalan paving blok

Jalan paving blok

Jalan paving blok

Jalan paving blok

Jalan tanah

Jalan tanah

Jalan tanah

Jalan tanah

Jumlah 3.413

Sumber : Data Kelurahan, 2014

Jalan yang terdapat di Kelurahan Lakkang bermaterialkan paving blok dan

sebagian berupa tanah, jalan ini merupakan hasil dari PNPM Mandiri. Ada

Page 47: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

beberapa jalan dengan kondisi jalan yang rusak berupa lubang diakibatkan oleh

beberapa paving blok yang telah mengalami kerusakan pada jalan tersebut.

4. Prasarana Listrik

Kelurahan Lakkang telah terjangkau oleh aliran listrik, hal ini dapat dilihat

dengan adanya tiang-tiang listrik yang berada di pulau tersebut. Aliran listrik ini

berasal dari Kota Makassar, tiang listrik berada di beberapa bahu jalan dan bahkan

ada yang berada di depan rumah warga.

4.3. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk di Desa Lakkang pada tahun 2014 adalah sebanyak 955

jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 330 KK. Kepadatan

penduduk sebesar 582 jiwa/km2.

Tabel 3. Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di

Desa Lakkang Kecamatan Tallo.

Kelas Umur

(Tahun)

Jenis Kelamin Jumlah

Persentase

(%) Laki-laki perempuan

0- 4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65+

44

38

40

50

64

48

47

34

30

22

21

12

10

24

42

39

34

47

60

44

38

32

32

21

22

13

15

32

86

77

74

97

124

92

85

66

62

43

43

25

25

56

9,00

8,06

7,74

9,26

12,98

9,63

8,90

6,91

6,49

4,50

4,50

2,61

2,61

5,86

Jumlah 483 472 955 100

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar, 2014

Page 48: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

4.4. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Masyarakat Kelurahan Lakkang sebagian besar bermata pencaharian petani

atau nelayan sedangkan sebagian bermata pencaharian sebagai pedagang, buruh,

pegawai negri sipil dan pegawai swasta. Rata-rata masyarakat yang berprofesi

sebagai buruh bekerja di Kota Makassar, selain itu padi yang merupakan hasil

pertanian tidak dijual ke luar pulau Lakkang karena padi tersebut hanya menjadi

konsumsi bagi masyarakat pulau Lakkang. Lain halnya dengan hasil tambak

berupa udang yang dijual ke perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri

Makassar. Jenis Pekerjaan masyarakat di Desa Lakkang dapat dilihat pada

Tabel 4.

Tabel 4. Jenis Pekerjaan Masyarakat Desa Lakkang

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

1

2

3

4

5

6

7

8

Petani/Nelayan

Pedagang

Mahasiswa/Pelajar

Buruh

PNS/Polri/TNI

Karyawan/Pegawai Swasta

Anak-anak/Tidak Bekerja

Dll

166

38

230

79

7

31

330

24

18,3

4,2

25,4

8,7

0,8

3,4

36,5

2,7

Jumlah 905 100

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar, 2015

Page 49: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden

Identitas petani menggambarkan kondisi atau keadaan serta status orang

yang menjadi responden. Identitas responden ini meliputi umur, tingkat

pendidikan, jumlah tanggungan keluarga dan luas lahan.

5.1.1. Umur

Berdasarkan hasil penelitian dari 15 orang , umur petani berkisar antara

30-56 tahun yang lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah Petani Nipah Berdasarkan Kelompok Umur.

Kelompok Umur

(Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

30 - 38

39 - 47

48 - 56

4

9

2

26,67

60,00

13,33

Jumlah 15 100

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa dari 15 orang yang berumur 30-38

tahun sebanyak 4 orang atau 26,67 %, umur 39-47 tahun sebanyak 9 orang atau

60,00 % dan umur 48-56 sebanyak 2 orang atau 13,33 %. Dari hasil data tersebut

diketahui bahwa umur petani nipah yang tergolong usia muda atau lebih produktif

lebih banyak dibandingkan usia yang relatif tua.

5.1.2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan pola pikir petani

dalam mengembangkan usahanya terutama pemanfaatan tanaman nipah untuk

Page 50: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

mendapatkan hasil yang lebih optimal. Semakin tinggi tingkat pendidikan formal

yang diperoleh petani nipah semakin tinggi pula tingkat pengetahuan dan

kemampuan petani nipah dalam usaha pemanfaatan tanaman nipah. Tingkat

pendidikan petani nipah dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah Petani Nipah Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

SD

SMP

SMA

4

6

5

26,67

40,00

33,33

Jumlah 15 100

Sumber : Data Primer setelah diolah. 2015

Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa jumlah petani nipah yang tingkat

pendidikannya sampai SD sebanyak 4 orang atau 26,67 %, SMP sebanyak 6 orang

atau 40,00 % dan SMA sebanyak 5 orang atau 33,33 %. Tingkat pendidikan

responden yang paling banyak adalah SMP tentunya pemahaman dan ilmu yang

dimiliki sangat berpengaruh terhadap usaha nipah.

5.1.3. Jumlah Tanggungan Keluarga

Tanggungan keluarga adalah semua orang yang menjadi tanggungan

kepala rumah tangga yang tinggal dalam rumah tersebut. Jumlah keluarga juga

mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan, tentunya juga dapat

mempengaruhi responden untuk terus bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan

keluarganya. Jumlah tanggungan keluarga petani nipah dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 51: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Tabel 7. Jumlah Petani Nipah Berdasarkan Tanggungan Keluarga.

Tanggungan Keluarga Jumlah (KK) Persentase (%)

1 - 3

4 - 6

6

9

40,00

60,00

Jumlah 15 100

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa petani nipah yang memiliki

tanggungan keluarga 1-3 sebanyak 6 KK atau 40 % dan 4-6 sebanyak 9 orang

atau 60 %. Sehingga dapat diketahui bahwa petani nipah yang memiliki

tanggungan keluarga paling banyak antara 4-6, tentunya memrlukan biaya yang

banyak pula untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

5.1.4. Luas Lahan

Luas lahan sangat mempengaruhi tingkat pendapatan petani nipah, lahan

yang luas serta dimanfaatkan secara optimal tentunya akan memperoleh hasil yang

lebih banyak. Luas lahan petani nipah dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Jumlah Petani Nipah Berdasarkan Luas Lahan.

Luas Lahan (Are) Jumlah (Kepala Keluarga) Persentase (%)

20 - 34

35 - 49

50 - 64

65 - 79

80 - 94

1

1

8

2

3

6,67

6,67

53,33

13,33

20,00

Jumlah 15 100

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa petani nipah yang memiliki luas

lahan 20-34 are sebanyak 1 kepala keluarga atau 6,67 %, 35-49 sebanyak 1 kepala

keluarga atau 6,67 %, 50-64 sebanyak 8 kepala keluarga atau 53,33 %, 65-79

Page 52: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

sebanyak 2 kepala keluarga atau 13,33 % dan 80-94 sebanyak 3 kepala keluarga

atau 20 %.

5.2. Identifikasi Manfaat Tanaman Nipah

5.2.1. Sapu Lidi

Kebutuhan sapu lidi di Desa Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar

relatif besar. Hal ini terjadi karena hampir sebagian besar masyarakat Desa

Lakkang menggunakan sapu lidi untuk kebutuhan sendiri. Selain untuk kebutuhan

sendiri ada beberapa responden yang menjual sapu lidinya. Sapu lidi ini diperoleh

dari daun tanaman nipah yang sudah tua. Dari pengolahan data responden yang

memanfaatkan sapu lidi dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Responden Sapu Lidi Di Desa Lakkang Kecamatan Tallo

Banyaknya Sapu Lidi

(ikat)

Jumlah Responden

(orang) Persentase (%)

2

3

2

1

66,67

33,33

Jumlah 3 100

Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa sapu lidi yang diambil oleh

responden di Desa Lakkang yang paling besar adalah 2 ikat dengan jumlah

responden sebanyak 2 orang (66,67%) dari jumlah total responden. Hal ini

membuktikan bahwa kebutuhan sapu lidi di Desa Lakkang relatif besar baik

untuk dijual maupun kebutuhan sendiri.

5.2.2. Atap

Pemanfaatan tanaman nipah telah dimanfaatkan oleh masyarakat dan

sudah diusahakan secara turun temurun. Salah satu manfaat tanaman nipah yang

Page 53: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

banyak digunakan masyarakat di Desa Lakkang adalah daun nipah yang

dimanfaatkan secara tradisional untuk pembuatan atap. Daun yang baik digunakan

adalah daun yang sudah tua yang daya tahannya mencapai 3-5 tahun. Produksi

atap di Desa Lakkang dipasarkan untuk digunakan sebagai atap kandang ternak

dan rumah pembuatan batu bata. Adapun responden yang memanfaatkan atap

dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Responden Atap Di Desa Lakkang Kecamatan Tallo

Banyaknya Atap

(Lembar)

Jumlah Responden

(orang) Persentase (%)

5

6

7

1

1

3

20

20

60

Jumlah 5 100

Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa jumlah atap yang dapat diproduksi

masyarakat di Desa Lakkang paling besar adalah 7 lembar dengan jumlah

responden sebanyak 3 orang dengan persentase 60 %.

5.2.3. Nira/Tuak

Tanaman nipah dapat juga disadap niranya, yakni cairan manis yang

diperoleh dari tandan bunga yang belum mekar. Satu tangkai bunga nipah mampu

memproduksi sekitar 3 liter nira perhari, setiap tangkai dapat dipanen terus

menerus selama 30 hari. Setiap rumpun pohon nipah mampu menghasilkan 4

tangkai pada waktu yang bersamaan. Nira/Tuak di desa Lakkang selain

dikonsumsi sendiri ada beberapa responden yang menjual niranya ke pengumpul,

adapun responden yang memanfaatkan nira/tuak dapat dilihat pada Tabel 11.

Page 54: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Tabel 11. Responden Nira/Tuak Di Desa Lakkang Kecamatan Tallo

Banyaknya Nira/Tuak

(Botol) Jumlah (Orang) Persentase (%)

2

3

4

5

2

3

1

1

28,58

42,86

14,28

14,28

Jumlah 7 100

Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa jumlah nira/tuak yang dapat

diproduksi masyarakat di Desa Lakkang paling besar adalah 3 botol dengan

jumlah responden sebanyak 3 orang dengan persentase 42,86 %.

5.3. Nilai Manfaat Tanaman Nipah Dari Produksi Sapu Lidi

Pendapatan petani nipah dari produksi sapu lidi adalah semua penerimaan

petani nipah dari hasil produksi sapu lidi dikurangi dengan semua pengeluaran

pada saat melakukan usaha produksi sapu lidi. Untuk mengetahui berapa besar

pendapatan petani nipah dari hasil usaha sapu lidi di Desa Lakkang Kecamatan

Tallo Kota Makassar dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Nilai Manfaat Ekonomi Produksi Sapu Lidi

No Nama

Responden

Produksi Sapu

Lidi (Rp/Tahun)

Biaya Produksi

(Rp/Tahun)

Nilai Manfaat

(Rp) /tahun

1

2

3

Dg.Sija

Dg.Japa

Tanawiah

2.160.000

2.160.000

3.240.000

490.000

460.000

450.000

1.670.000

1.700.000

2.790.000

Jumlah 7.560.000 1.400.000 6.160.000

Rata-rata (Σ) 2.520.000 466.666 2.053.333

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015

Page 55: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa nilai manfaat ekonomi dari produksi

sapu lidi yang paling tinggi adalah Tanawiah dengan nilai manfaat sebesar

2.790.000/tahun, hal ini dipengaruhi tingkat perawatan lahan yang intensif dan

biaya pengeluaran yang cukup sedikit dibandingkan dengan responden yang lain.

Penerimaan petani nipah dari hasil produksi sapu lidi sebesar Rp. 7.560.000 atau

dengan rata – rata Rp. 2.520.000/tahun. Pengeluaran dari usaha sapu lidi sebesar

Rp. 1.400.0000 atau dengan rata-rata Rp 466.666/tahun. Nilai manfaat ekonomi

yang diperoleh masyarakat dari produksi sapu lidi sebesar Rp. 6.160.000 atau

dengan rata-rata Rp. 2.053.333/tahun.Biaya-biaya yang dibutuhkan untuk

membuat produk sapu lidi dapat dilihat pada Lampiran 2.

5.4. Nilai Manfaat Tanaman Nipah Dari Produksi Atap

Pendapatan petani nipah dari produksi atap adalah semua penerimaan petani

nipah dari hasil produksi atap dikurangi dengan semua pengeluaran pada saat

melakukan usaha produksi atap. Untuk mengetahui berapa besar pendapatan

petani nipah dari hasil usaha atap di Desa Lakkang Kecamatan Tallo Kota

Makassar dapat dilihat pada Tabel 13.

Page 56: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Tabel 13. Nilai Manfaat Ekonomi Dari Hasil Produksi Atap

No Nama

Responden

Produksi Atap

(Rp/Tahun)

Biaya Produksi

(Rp/Tahun)

Nilai Manfaat

(Rp/tahun)

1

2

3

4

5

Hj.Tino

Hj.Rabasiah

Dg.Suriah

Amir

St.Fatimah

10.080.000

10.080.000

7.200.000

10.080.000

8.640.000

821.200

781.200

781.200

791.200

791.200

9.258.800

9.298.800

6.418.800

9.288.800

7.848.800

Jumlah 11.304.000 3.966.000 41.750.000

Rata-rata (Σ) 2.260.000 793.200 8.350.000

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa nilai manfaat ekonomi dari produksi

atap yang paling tinggi adalah Hj.Rabasiah dengan nilai manfaat sebesar

Rp. 9.298.000/tahun, hal ini dipengaruhi lahan yang cukup luas, perawatan yang

intensif dan biaya pengeluaran yang cukup sedikit dibandingkan dengan

responden yang lain. Penerimaan petani nipah dari hasil produksi atap sebesar

Rp. 11.304.000 atau dengan rata-rata Rp. 2.260.000/tahun. Pengeluaran petani

nipah dari usaha atap sebesar Rp. 3.966.000 atau dengan rata-rata Rp

793.000/tahun. Nilai manfaat ekonomi yang diperoleh masyarakat dari produksi

atap sebesar Rp. 41.750.000 atau dengan rata-rata Rp. 8.350.000/tahun.

Biaya-biaya yang dibutuhkan untuk membuat produk atap dapat dilihat pada

Lampiran 2.

5.5. Nilai Manfaat Tanaman Nipah Dari Produksi Nira/Tuak

Pendapatan petani nipah dari produksi nira/tuak adalah semua penerimaan

petani nipah dari hasil produksi nira/tuak dikurangi dengan semua pengeluaran

pada saat melakukan usaha produksi nira/tuak. Untuk mengetahui berapa besar

Page 57: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

pendapatan petani nipah dari hasil usaha nira/tuak di Desa Lakkang Kecamatan

Tallo Kota Makassar dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Nilai Manfaat Ekonomi Dari Hasil Produksi Nira/Tuak

No Nama

Responden

Produksi

Nira/Tuak

(Rp/Tahun)

Biaya Produksi

(Rp/Tahun)

Nilai Manfaat

(Rp) /tahun

1

2

3

4

5

6

7

Haeruddin

Amir

Abd.Aziz

Nasir

Dg.Ramma

Herman

Hasantaba

3.600.000

5.400.000

9.000.000

7.200.000

3.600.000

5.400.000

5.400.000

935.000

815.000

945.000

822.000

743.000

738.000

1.430.000

2.665.000

4.585.000

8.055.000

6.378.000

2.857.000

4.662.000

3.970.000

Jumlah 39.600.000 6.428.000 33.172.000

Rata-rata (Σ) 5.657.142 918.285 4.738.857

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 14 diketahui bahwa nilai manfaat ekonomi dari produksi

nira/tuak yang paling tinggi adalah Abd.Aziz dengan nilai manfaat sebesar

Rp. 8.055.000/tahun, hal ini dipengaruhi proses perlakuan yang intensif.

Penerimaan petani nipah dari hasil produksi nira/tuak sebesar Rp. 39.6000.000

atau dengan rata-rata Rp. 5.657.000/tahun. Pengeluaran petani nipah dari usaha

nira/tuak sebesar Rp. 6.428.000 atau dengan rata-rata Rp 918.285/tahun. Nilai

manfaat ekonomi yang diperoleh masyarakat dari produksi atap sebesar

Rp. 33.172.000 atau dengan rata-rata Rp. 4.738.000/tahun. Biaya-biaya yang

dibutuhkan untuk membuat produk nira/tuak dapat dilihat pada Lampiran 2.

Page 58: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

5.6. Total Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Nipah

Nilai ekonomi total tanaman nipah diperoleh dengan menjumlahkan semua

nilai yang terkandung seperti nilai penggunaan langsung. Nilai manfaat ekonomi

total tanaman nipah diperoleh dari nilai manfaat ekonomi produksi Sapu Lidi,

nilai manfaat ekonomi produksi Atap dan nilai manfaat Ekonomi Produksi

Nira/Tuak. Hasil penjumlahan dari ketiga manfaat tersebut diperoleh nilai

ekonomi total tanaman nipah.

Secara lengkap nilai manfaat ekonomi total tanaman nipah dapat dilihat

pada Tabel 15.

Tabel 15. Total Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Nipah

No Manfaat Nilai total (Rp) Persentase nilai manfaat

(%)

1

2

3

Produksi Sapu Lidi

Produksi Atap

Produksi Nira/Tuak

2.053.333

8.350.000

4.738.857

13,57

55,14

31,29

Total 15.142.190 100

Sumber: Data primer setelah diolah (2015)

Berdasarkan Tabel 15 diketahui bahwa total nilai manfaat Ekonomi

tanaman nipah dari produksi sapu lidi sebesar Rp. 2.053.333 dengan persentase

13,57 %, produksi atap sebesar Rp. 8.350.00 dengan persentase 55,14 % dan

produksi nira/tuak sebesar Rp. 4.738.857 dengan persentase 31,29 %. Nilai

manfaat tanaman nipah di Desa Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar yang

paling besar adalah produksi atap dengan jumlah nilai total Rp. 8.350.000 dengan

persentase 55,14 %, hal ini dikarenakan jumlah produksi atap cukup tinggi

dibandingkan dengan produksi sapu lidi dan nira/tuak. Daun dari tanaman nipah

Page 59: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

yang digunakan untuk membuat atap cukup tersedia dan banyaknya permintaan

produsen, selain itu masyarakat lebih banyak memproduksi atap karena

keuntungan yang besar berupa pendapatan.

Page 60: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian nilai manfaat ekonomi tanaman nipah dapat

disimpulkan bahwa :

1. Manfaat tanaman nipah di Desa Lakkang Kecamatan Tallo Kota

Makassar terdiri atas manfaat sapu lidi, atap dan nira/tuak

2. Nilai manfaat ekonomi produksi Sapu Lidi dari tanaman nipah sebesar

Rp. 2.053.333 dengan persentase produk 13,57 %, Nilai manfaat

ekonomi produksi Atap dari tanaman nipah sebesar Rp. 8.350.000

dengan persentase produk 55,14 %, Nilai manfaat ekonomi produksi

Nira/Tuak dari tanaman nipah sebesar Rp. 4.738.857 dengan

persentase produk 31,29 %. Total nilai manfaat ekonomi tanaman

nipah sebesar Rp. 15.142.190.

6.2. Saran

Untuk meningkatkan nilai manfaat ekonomi dari hasil tanaman nipah,

perlu adanya perhatian khusus dari pemerintahan terkait yang nantinya bisa

membantu perekonomian masyarakat dan perlu adanya peninjauan terhadap

masalah-masalah apa saja yang menghambat proses pemasaran dari tanaman

nipah.

Page 61: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

DAFTAR PUSTAKA

Alrasyid, H. 2001. Pedoman Pengelolaan Hutan Nipah (Nypa fruticans) Secara

Lestari. Puslitbang Hutan Dan Konservasi Alam. Badan Litbang

Kehutanan. Departemen Kehutanan. Bogor

Arief, F., Usman dan Rio. Analisis Kelayakan Teknis dan Finansial produksi

Selai Dari Tanaman Nipah (Nypa fruticans). Fakultas Teknologi Industri

Pertanian, Universitas Brawijaya. Malang. Diakses Tanggal 20 Juni 2015

Backer dan Brink. 1968. Sistematika Tanaman Nipah (Nipa fruticans). Gajah

Mada University, Yogyakarta

Ditjenbun. 2006. Daftar Komoditi Binaan Direktorat Jendral Perkebunan

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 511/KPTS/PD

310/92006.

Endro, S., N.M. Heriyanto dan Endang, K. Potensi Nipah (Nypa fruticans

(Thunb.) Wurmb.) Sebagai Sumber Pangan Dari Hutan Mangrove.

Buletin Plasma Nutfah No. 1. Vol 17 Maret 2011. Pusat Penelitian Dan

Pengembangan Hutan Dan Konservasi Alam. Bogor

Harahap danNurhamni. Studi Etnobotani Nipah (Nypa fruticans Wurmb). No

1.Vol 1 Januar-Juni 2010. STKIP Bina Bangsa Getsempena. Banda Aceh

Kuswandi, Relawan. 2012. Inventarisasi Potensi Dan Sebaran Jenis Nipah.

Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan. Diakses Tanggal 20 Juni

2015

Muthmainnah. 2012. Nilai Manfaat Hutan Pada Catchment Area Das Tanralili

Kabupaten Maros. Program Pasca Sarjana, Universitas Hasanuddin.

Makassar

Putri, D., Rina, W Dan Armein, L. Analisis Lambung Kerang Bakau (Polymesoda

bengalensis Lamarck) Di Muara Nipah Kecamatan Sutera Kabupaten

Pesisir Selatan. STKIP PGRI. Sumatera Barat. Diakses Tanggal 20 Juni

2015

Riyadi, A. 2010. Nipah Membawa Berkah. http://jurnalenergi.com/news/55-

nipah-membawa-berkah. Diakses tanggal 20 Juni 2015

Page 62: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner

DAFTAR PERTANYAAN

Analisis Nilai Manfaat Tanaman Nipah (Nypa Fruticans) Di Desa Lakkang

Kecamatan Tello Kota Makassar.

IDENTIFIKASI RESPONDEN/MASYARAKAT

Nomor urut responden :

Tanggal wawancara :

Desa/Dusun :

I. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis kelamin :

3. Umur :

4. Pendidikan :

5. Tanggungan keluarga :

6. Pekerjaan utama :

7. Pekerjaan sampingan :

8. Luas lahan :

II. a. Produksi Sapu Lidi dari Tanaman Nipah (Nypa fruticans)

No Nama

Responden

Jumlah/Hari

(ikat)

Jumlah/Bulan

(ikat)

Jumlah/Tahun

(ikat)

Harga

(Rp) Total

1

2

3

4

5

Jumlah

Rata-rata

Page 63: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

b. Biaya produksi Sapu Lidi dari Tanaman Nipah (Nypa fruticans)

No Nama

Responden

Jenis Biaya Produksi Total

1

2

3

4

5

Jumlah

Rata-rata

III. a. Produksi Atap dari Tanaman Nipah (Nypa fruticans)

No Nama

Responden

Jumlah/Hari

(lembar)

Jumlah/Bulan

(lembar)

Jumlah/Tahun

(lembar)

Harga

(Rp) Total

1

2

3

4

5

Jumlah

Rata-rata

b. Biaya Produksi Atap dari Tanaman Nipah (Nypa fruticans)

No Nama Responden Jenis Biaya Produksi

Total

1

2

3

4

5

Jumlah

Rata-rata

Page 64: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

IV. a. Produksi Nira/Tuak dari Tanaman Nipah (Nypa fruticans)

No Nama

Responden

Jumlah/Hari

(botol)

Jumlah/Bulan

(botol)

Jumlah/Tahun

(botol)

Harga

(Rp) Total

1

2

3

4

5

Jumlah

Rata-rata

b. Biaya Produksi Nira/Tuak dari Tanaman Nipah

No Nama Responden Jenis Biaya Produksi

Total

1

2

3

4

5

Jumlah

Rata-rata

Page 65: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Lampiran 2. Tabulasi Hasil Penelitian

Tabel 16. Data Responden

No Nama Responden

Hasil Produksi

Keterangan Sapu

Lidi Atap Nira/Tuak

1 Dg.Sija - - -

2 Dg.Japa - - -

3 Tanawiah - - -

4 Hj.Tino - - -

5 Hj.Rabasiah - - -

6 Dg.Suriah - - -

7 Amir - - -

8 St.Fatimah - - -

9 Haeruddin - - -

10 Amir - - -

11 Abd.Aziz - - -

12 Nasir - - -

13 Dg.Ramma - - -

14 Herman - - -

15 Hasantaba - - -

Sumber : Hasil Pengelolahan Data Primer, 2015

Page 66: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Tabel 17. Identitas Petani Nipah di Desa Lakkang Kecamatan Tallo Kota

Makassar.

No Nama Responden Umur

(Tahun )

Tingkat

Pendidikan

Jumlah

Tanggungan

Keluarga

1 Dg.Sija 47 SD 4

2 Dg.Japa 43 SMP 3

3 Tanawiah 45 SMP 3

4 Hj.Tino 42 SMA 3

5 Hj.Rabasiah 45 SMP 4

6 Dg.Suriah 42 SD 2

7 Amir 42 SD 5

8 St.Fatimah 45 SMA 4

9 Haeruddin 54 SMP 4

10 Amir 30 SMP 2

11 Abd.Aziz 32 SMA 4

12 Nasir 45 SD 4

13 Dg.Ramma 30 SMP 4

14 Herman 30 SMP 4

15 Hasantaba 47 SD 4

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015

Page 67: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Tabel 18. Biaya Produksi Sapu Lidi

No Nama

Responden

Alat dan

Bahan Masa pakai Jumlah

Harga

(Rp)

Total Biaya

(Rp/Tahun)

1 Dg.Sija

(47 Tahun)

Pisau 8 Bulan 2 Buah Rp. 15.000 Rp. 30.000

Rotan 2 Minggu 24 Ikat Rp. 15.000 Rp. 360.000

Parang 1 Tahun 1 Buah Rp. 100.000 Rp. 100.000

Total Rp. 490.000

2 Dg.Japa

(43 Tahun)

Pisau 8 Bulan 2 Buah Rp. 15.000 Rp. 30.000

Rotan 2 Minggu 24 Ikat Rp. 15.000 Rp. 360.000

Parang 1 Tahun 1 Buah Rp. 70.000 Rp. 70.000

Total Rp. 460.000

2 Tanawiah

(45 Tahun)

Pisau 6 Bulan 2 Buah Rp. 10.000 Rp. 20.000

Rotan 2 Minggu 24 Ikat Rp. 15.000 Rp. 360.000

Parang 1 Tahun 1 Buah Rp. 70.000 Rp. 70.000

Total Rp. 450.000

Tabel 19. Produksi Sapu Lidi Dari Tanaman Nipah

No Nama

Responden

Jumlah

Sapu Lidi

(Ikat/Hari)

Jumlah Sapu

Lidi

(Ikat/Tahun)

Harga

Satuan

(Rp)

Produktivitas

(Rp/Ikat/Tahun)

1 Dg.Sija 2 720

Rp.

3.000 Rp. 2.160.000

2 Dg.Japa 2 720

Rp.

3.000 Rp. 2.160.000

3 Tanawiah 3 1.080

Rp.

3.000 Rp. 3.240.000

Jumlah 7 2.520 Rp.

9.000 Rp. 7.560.000

Rata-rata 2,33 840 Rp.

3.000 Rp. 2.520.000

Page 68: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Tabel 20. Biaya Produksi Atap

No Nama Responden Alat dan

Bahan Masa Pakai Jumlah Harga (Rp)

Total Biaya

(Rp/Tahun)

1 Hj.Tino

(42 Tahun)

Pisau 8 Bulan 2 Buah Rp. 15.000 Rp. 30.000

Rotan 3 Minggu 36 Ikat Rp. 15.000 Rp. 540.000

Parang 1 Tahun 1 Tahun Rp. 100.000 Rp. 100.000

Bambu 3 Minggu 36 Ikat Rp. 4.200 Rp. 151.200

Total Rp. 821.200

2 Hj.Rabasiah

(45 Tahun)

Pisau 6 Bulan 2 Buah Rp. 10.000 Rp. 20.000

Rotan 3 Minggu 36 Ikat Rp. 15.000 Rp. 540.000

Parang 1 Tahun 1 Tahun Rp. 70.000 Rp. 70.000

Bambu 3 Minggu 36 Ikat Rp. 4.200 Rp. 151.200

Total Rp. 781.200

3 Dg.Suriah

(42 Tahun)

Pisau 6 Bulan 2 Buah Rp. 10.000 Rp. 20.000

Rotan 3 Minggu 36 Ikat Rp. 15.000 Rp. 540.000

Parang 1 Tahun 1 Tahun Rp. 70.000 Rp. 70.000

Bambu 3 Minggu 36 Ikat Rp. 4.200 Rp. 151.200

Total Rp. 781.200

No Nama

Responden

Alat dan

Bahan Masa Pakai Jumlah Harga (Rp)

Total Biaya

(Rp/Tahun)

4 Amir

(42 Tahun)

Pisau 8 Bulan 2 Buah Rp. 15.000 Rp. 30.000

Rotan 3 Minggu 36 Ikat Rp. 15.000 Rp. 540.000

Parang 1 Tahun 1 Tahun Rp. 70.000 Rp. 70.000

Bambu 3 Minggu 36 Ikat Rp. 4.200 Rp. 151.200

Total Rp. 791.200

5 St.Fatimah

(45 Tahun)

Pisau 8 Bulan 2 Buah Rp. 15.000 Rp. 30.000

Rotan 3 Minggu 36 Ikat Rp. 15.000 Rp. 540.000

Parang 1 Tahun 1 Tahun Rp. 70.000 Rp. 70.000

Bambu 3 Minggu 36 Ikat Rp. 4.200 Rp. 151.200

Total Rp. 791.200

Page 69: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Tabel 21. Produksi Atap Dari Tanaman Nipah

No Nama

Responden

Jumlah Atap

(Lembar/Hari)

Jumlah Atap

(lembar/Tahun) Harga Satuan (Rp)

Produktivitas

(Rp/Lembar/Tahun)

1 Hj.Tino 7 2.520 Rp. 4.000 Rp. 10.080.000

2 Hj.Rabasiah 7 2.520 Rp. 4.000 Rp. 10.080.000

3 Dg.Suriah 5 1.800 Rp. 4.000 Rp. 7.200.000

4 Amir 7 2.520 Rp. 4.000 Rp. 10.080.000

5 St.Fatimah 6 2.160 Rp. 4.000 Rp. 8.640.000

Jumlah 39 11.520 Rp. 20.000 Rp. 46.080.000

Rata-rata 7,8 2.304 Rp. 4.000 Rp. 9.216.000

Tabel 22. Biaya Produksi Nira/Tuak Dari Tanaman Nipah

No Nama

Responden

Alat dan

Bahan Masa pakai Jumlah

Harga

(Rp)

Total Biaya

(Rp/Tahun)

1 Haeruddin

(54 Tahun)

Pisau 1 Tahun 1 Buah Rp. 35.000 Rp. 35.000

Botol 1 Hari 360 Buah Rp. 500 Rp. 180.000

Sene 2 Minggu 24 Buah Rp. 30.000 Rp. 720.000

Total Rp. 935.000

2 Amir

(30 Tahun)

Pisau 1 Tahun 1 Buah Rp. 35.000 Rp. 35.000

Botol 1 Hari 360 Buah Rp. 500 Rp. 180.000

Sene 2 Minggu 24 Buah Rp. 25.000 Rp. 600.000

Total Rp. 815.000

3 Abd.Aziz

(32 Tahun)

Pisau 1 Tahun 1 Buah Rp. 45.000 Rp. 45.000

Botol 1 Hari 360 Buah Rp. 500 Rp. 180.000

Sene 2 Minggu 24 Buah Rp. 30.000 Rp. 7200.000

Total Rp. 945.000

4 Nasir

(45 Tahun)

Pisau 1 Tahun 1 Buah Rp. 30.000 Rp. 30.000

Botol 1 Hari 360 Buah Rp. 200 Rp. 72.000

Sene 2 Minggu 24 Buah Rp. 30.000 Rp. 720.000

Total Rp. 822.000

5 Dg.Ramma

(45 Tahun)

Pisau 1 Tahun 1 Buah Rp. 35.000 Rp. 35.000

Botol 1 Hari 360 Buah Rp. 300 Rp. 108.000

Sene 2 Minggu 24 Buah Rp. 25.000 Rp. 600.000

Total Rp. 743.000

No Nama Responden Alat dan

Bahan Masa pakai Jumlah

Harga

(Rp)

Total Biaya

(Rp/Tahun)

6 Herman

(30 Tahun)

Pisau 1 Tahun 1 Buah Rp. 35.000 Rp. 35.000

Botol 1 Hari 360 Buah Rp. 300 Rp. 108.000

Sene 2 Minggu 24 Buah Rp. 25.000 Rp. 600.000

Page 70: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Total Rp. 738.000

7 Hasantaba

(47 Tahun)

Pisau 1 Tahun 1 Buah Rp. 50.000 Rp. 50.000

Botol 1 Hari 360 Buah Rp. 500 Rp. 180.000

Sene 2 Minggu 24 Buah Rp. 50.000 Rp. 1.200.000

Total Rp. 1.430.000

Tabel 23. Produksi Nira/Tuak Dari Tanaman Nipah

No Nama Responden Jumlah Nira/Tuak

(Botol/Hari)

Jumlah Nira/Tuak

(Botol/Tahun)

Harga Satuan

(Rp)

Produktivitas

(Rp/Botol/Tahun)

1 Haeruddin 2 720 Rp. 5.000 Rp. 3.600.000

2 Amir 3 1.080 Rp. 5.000 Rp. 5.400.000

3 Abd.Aziz 5 1.800 Rp. 5.000 Rp. 9.000.000

4 Nasir 4 1.440 Rp. 5.000 Rp. 7.200.000

5 Dg.Ramma 2 720 Rp. 5.000 Rp. 3.600.000

6 Herman 3 1.080 Rp. 5.000 Rp. 5.400.000

7 Hasantaba 3 1.080 Rp. 5.000 Rp. 5.400.000

Jumlah 22 7.920 Rp. 35.000 Rp. 39.600.000

Rata-rata 3,14 1.131,42 Rp. 5.000 Rp. 5.657.142,85

Page 71: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 3. Wawancara dengan responden yang memproduksi sapu lidi

Gambar 4. Wawancara dengan responden yang memproduksi atap

Page 72: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Gambar 5. Atap yang telah dibuat

Gambar 6. Wawancara dengan salah satu responden yang

memproduksi nira/tuak

Page 73: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …

Gambar 7. Penyadapan nira/tuak yang dilakukan responden

Gambar 8. Nira/Tuak yang ditadah dalam botol

Page 74: ANALISIS NILAI MANFAAT TANAMAN NIPAH (Nypa …