analisis network proses produksi batik …/analisis... · Ø pandanglah hari ini, kemarin sudah...

75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI BATIK KOMBINASI MOTIF PARANG JENIS KATUN PADA PERUSAHAAN BATIK PELANGI DI LAWEYAN SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya manajemen Industri Disusun Oleh : RIAN ADI WICAKSONO F3508041 PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: truongkhanh

Post on 27-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI BATIK

KOMBINASI MOTIF PARANG JENIS KATUN PADA

PERUSAHAAN BATIK PELANGI DI LAWEYAN

SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan

Ahli Madya manajemen Industri

Disusun Oleh :

RIAN ADI WICAKSONO

F3508041

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 MANAJEMEN INDUSTRI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Ø Kekurangan dan Kelebihan Seseorang akan Tampak jika Kita Terus

menerus Mengoreksi diri Sendiri.

Ø Jangan Lihat Masa Lampau dengan Penyesalan, Jangan Pula Lihat

Masa Depan dengan Ketakutan, tapi Lihatlah Sekitar Anda dengan

Penuh Kesadaran.

Ø Pandanglah Hari ini, Kemarin Sudah Menjadi Mimpi, dan Esok Hari

Hanyalah sebuah Visi, tetapi Hari yang Sungguh Nyata Menjadikan

Kemarin Sebagai Mimpi Kebahagiaan dan Setiap Hari Esok

Sebagai Visi Harapan.

Ø Keinginan dan Keyakinan dapat tercapai jika ada usaha yang kuat

untuk meraihnya.

Penulis Persembahkan

Kepada :

1. Bapak dan Ibu Tercinta

2. Seluruh keluargaku

3. Bagi yang

membutuhkan dan

mengembangkan ilmu

4. Rekan – rekan MI 2008

5. Almamaterku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,serta karunia-Nya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang

berjudul “ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI BATIK KOMBINASI

MOTIF ARANG JENIS KATUN PADA PERUSAHAAN BATIK PELANGI DI

LAWEYA SURAKARTA “

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Ahli Madya pada Program Diploma 3 Program Studi Manajemen

Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Sebagai seorang individu tentunya tidak bisa lepas dari kodrat

manusia sebagai makhluk sosial, sudah tentu dalam penyusunan tugas

akhir penulis memerlukan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr.Bambang Sutopo ,M.Com.,Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Sinto Sunaryo ,SE,Msi selaku Ketua program studi Manajemen

Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

3. Intan Novela QA, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan

bimbingan dalam penyusunan Tugas akhir ini.

4. Bapak dan Ibu Muhammad Hanafi Sucipto selaku pimpinan

Perusahaan Batik Pelangi yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan kegiatan magang dan

penelitian.

5. Semua pihak yang telah membantu,mendukung dan memberi

motivasi.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan

tugas akhir ini. Oleh karena itu,saran serta nasihat senantiasa penulis

harapkan dari pembaca. Penulis berharap tugas akhir ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Januari 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

E. Metode Penelitian ................................................................. 6

F. Metode Pengumpulan Data .......................................... 7

G. Teknik Pembahasan ............................................................. 8

H. Kerangka Pemikiran ........................................................... 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Proses Produksi ............................................... 16

B. Pengertian Perencanaan dan Pengendalian Produksi ........ 17

C. Pengertian Manajemen Proyek ............................................ 21

D. Pengertian Penjadwalan (Scheduling) ................................ 22

E. Pengertian Analisis Network ............................................... 23

F. Metode Analisis Network .................................................... 25

1. PERT ............................................................................ 25

2. Analisis CPM ................................................................ 26

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ........................................... 28

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan .................................... 28

2. Lokasi Perusahaan ....................................................... 31

3. Struktur Organisasi ...................................................... 31

4. Aspek SDM ................................................................... 34

5. Aspek Produksi ............................................................. 35

6. Hasil Produksi .............................................................. 38

7. Aspek Pemasaran ....................................................... 38

B. Laporan Magang Kerja ....................................................... 38

C. Pembahasan ...................................................................... 41

1. Perencanaan dan pengendalian produksi batik

kombinasi motif parang jenis katun di perusahaan batik

Pelangi sebelum menggunakan network ........................ 42

2. Perencanaan dan pengendalian produksi batik

kombinasi motif parang jenis katun di perusahaan batik

Pelangi sesudah menggunakan network ....................... 44

3. Perbandingan sebelum menggunakan analisis network

dan sesudah menggunakan analisis network.................. 56

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 58

B. Saran ................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

iii.1 Urutan pekerjaan dan waktu penyelesaian batik kombinasi ................ 43

iii.2 Urutan pekerjaan atau kegiatan proses produksi batik kombinasi ...... 45

iii.3 Perkiraan waktu proses produksi batik kombinasi .............................. 49

iii.4 Waktu penyelesaian yang diharapkan proses produksi batik

kombinasi ........................................................................................... 51

iii.5 Identifikasi kegiatan kritis atau bukan kritis ......................................... 55

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

i.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 12

iii.1 Struktur organisasi ....................................................................... 32

iii.2 Alur proses produksi batik kombinasi ........................................... 37

iii.3 Diagram network .......................................................................... 52

iii.4 Diagram network dengan waktu penyelesaian ............................. 53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat pernyataan

Lampiran 2 Surat keterangan magang kerja

Lampiran 3 Lembar penilaian magang kerja

Lampiran 4 Foto Proses Produksi Batik Kombinasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI BATIK KOMBINASI MOTIF PARANG JENIS KATUN PADA PERUSAHAAN BATIK PELANGI DI

LAWEYAN SURAKARTA

RIAN ADI WICAKSONO F3508041

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui urutan dan jaringan kerja proses produksi batik kombinasi motif parang jenis katun pada Perusahaan Batik Pelangi, mengetahui waktu pada masing–masing kegiatan dan hubungan masing–masing kegiatan dalan proses produksi batik kombinasi motif parang jenis katun pada Perusahaan Batik Pelangi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis network dengan metode PERT. Hasil penelitian yang diperoleh, proses produksi batik kombinasi motif parang jenis katun yaitu: tahap pemotongan ( A ), pengecapan ( B ), pemilihan warna ( C ), pewarnaan I ( D ), nglorod I ( E ), penjemuran I ( F ), pembatikan I ( G ), pewarnaan II ( H ), penjemuran II ( I ), pembatikan II ( J ), pewarnaan III ( K ), nglorod II ( L ), penjemuran III ( M ). dengan waktu yang dijadwalkan perusahaan selama 693 menit. Dengan menggunakan metode PERT diperoleh hasil jalur kritis dari proses produksi yaitu: A – B – E – F – G – H – I – J – K – L – M dengan waktu yang diharapkan 671,3 menit. Dengan demikian selisih waktu yang ditentukan perusahaan dan dengan metode PERT adalah 21,7 menit. Dari hasil network tersebut, maka dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan produksi batik kombinasi motif parang jenis katun sudah baik. Tetapi agar efisien waktu dapat tercapai sebaiknya perusahaan mencoba menggunakan analisis Network untuk pelaksanaan proses produksi selanjutnya. Kata Kunci : Batik, Motif Parang, Katun, Perusahaan Batik Pelangi Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI BATIK KOMBINASI MOTIF PARANG JENIS KATUN PADA PERUSAHAAN BATIK PELANGI DI

LAWEYAN SURAKARTA

RIAN ADI WICAKSONO F3508041

The purpose of this study was to determine the sequence of production processes and network batik combination motif parang kinds of cotton on the Batik Pelangi Company, know the time on each activity and the relationship of each activity role in the production process batik combination motif parang kinds of cotton on the Batik Pelangi Company.

The method used in this study is the analysis of the network by method of PERT. The result obtained, the production process batik combination motif parang kinds of cotton are : pemotongan, ( A), pengecapan ( B ), pemilihan warna ( C ), pewarnaan I ( D ), nglorod I ( E ), penjemuran I ( F ), pembatikan I ( G ), pewarnaan II ( H ), penjemuran II ( I ), pembatikan II ( J ), pewarnaan III ( K ), nglorod II ( L ), penjemuran III ( M ), with the company during the scheduled time 693 minutes. By using PERT critical path result obtained from the production process, namely: A – B – E – F – G – H – I – J – K – L – M with the expended of 671,3 minutes. Thus the difference in the time specified by the company and the PERT method was 21,7 minutes.

From the results of the network, it can be seen in the company’s ability to complete the production of batik combination motif parang kinds of cotton is good. But that can be achieved efficiently when the company should try to use network analysis to further the implementation the production process.

Keyword ; Batik, Motif Paarang, cotton, Batik Pelangi company, Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterpurukan ekonomi sejak tahun 1997 silam, banyak perusahaan

atau unit usaha yang mengalami kemunduran bahkan tidak jarang yang

mengalami penutupan usaha. Ditambah lagi dengan adanya era

perdagangan bebas membuat perusahaan-perusahaan yang ada harus

bekerja ekstra keras untuk mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaannya. Tidak bisa dipungkiri persaingan dan perkembangan

teknologi dalam dunia usaha semakin ketat, yang ditandai dengan munculnya

perusahaan-perusahaan baru yang menghasilkan produk sejenis dan

inovatif. Hal ini menjadi pemicu bagi setiap perusahaan untuk menunjukkan

kompetensinya, sehingga para pengusaha dituntut untuk lebih agresif

didalam setiap kesempatan agar mampu menghasilkan produk yang

maksimal. Dalam menghadapi persaingan salah satu usaha yang ditempuh

perusahaan untuk dapat bersaing adalah dengan melaksanakan proses

produksi secara terarah dan sesuai dengan perencanaan, pengendalian serta

pengawasan produksi yang matang.

Proses produksi merupakan metode dan teknik yang digunakan dalam

mengolah bahan baku menjadi produk dengan mengoptimalkan sumberdaya

produksi (tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana) yang ada (Nasution,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

2003:3). Pada perusahaan manufaktur proses produksi memegang peranan

penting dalam meningkatkan hasil produksi, dimana setiap proses produksi

dibantu oleh mesin-mesin canggih yang penggunaannya sangat praktis dan

pengerjaannya hanya membutuhkan waktu yang singkat. Selain itu

pelaksanaan proses produksi juga ditangani oleh para tenaga kerja yang

terampil sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Analisis network merupakan suatu metode analisis yang mampu

memberikan informasi kepada perusahaan untuk dapat melakukan

perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan produksi atau proyek yang

akan dilaksanakan. Metode ini terutama digunakan untuk mengendalikan

kegiatan-kegiatan yang bersifat tidak rutin, atau terutama pada tipe proses

produksi yang intermittent atau produksi pesanan (Gitosudarmo, 2002:297).

Pada prinsipnya analisis network digunakan untuk merencakan penyelesaian

berbagai macam pekerjaan, dengan menggunakan network sebagai alat

perencanaan dapatlah disusun perencanaan yang baik serta dapat diadakan

realokasi tenaga kerja. Adapun keuntungan menggunakan analisis network

adalah sebagai berikut :

1. Mengorganisir data dan informasi secara sistematis.

2. Penentuan urutan pekerjaan.

3. Dapat menemukan pekerjaan yang dapat ditunda tanpa

menyebabkan terlambatnya penyelesaian proyek secara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

keseluruhan sehingga dari pekerjaan tersebut dapat dihemat

tenaga, waktu dan biaya.

4. Dapat menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus segera

diselesaikan tepat pada waktunya, karena penundaan pekerjaan

tersebut dapat mengakibatkan tertundanya penyelesaian secara

keseluruhan.

5. Dapat segera mengambil keputusan apabila jangka waktu kontrak

tidak sama dengan jangka waktu penyelesaian proyek secara

normal.

6. Dapat segera menentukan pekerjaan-pekerjaan mana yang harus

dikerjakan dengan lembur, atau pekerjaan mana yang harus di

sub-kontrak-kan agar penyelesaian proyek secara keseluruhan

dapat sesuai dengan permintaan konsumen.

Masalah perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan produksi atau

proyek menjadi hal yang sangat penting, karena dengan perencanaan dan

pengendalian yang baik maka perusahaan dapat meminimumkan waktu yang

dibutuhkan menyelesaikan seluruh proses produksi. Sehingga akan

berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan itu sendiri.

Perusahaan Batik Pelangi merupakan perusahaan tekstil yang

bergerak di bidang pembuatan batik dalam berbagai proses, yaitu proses tulis

dan proses cap. Perusahaan tersebut menggunakan ribuan macam motif

dengan jenis macam kain antara lain, jenis katun, syphone, primissima,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

santung, paris dan sutra. Selama ini Perusahaan Batik Pelangi masih

menggunakan teknik pekiraan untuk menentukan jangka waktu penyelesaian

proyek. Perusahaan berpedoman pada jumlah permintaan atau order dalam

menghasilkan produk, sehingga perusahaan tersebut belum mampu untuk

mencapai efisiensi waktu, biaya dan tenaga kerja. Dengan demikian metode

analisis network sangat berguna untuk mengatasi pemasalahan perusahaan

dalam menentukan efisiensi jangka waktu penyelesaian suatu produksi.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dalam menyusun tugas akhir

mengambil judul “ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI BATIK

KOMBINASI MOTIF PARANG JENIS KATUN PADA PERUSAHAAN BATIK

PELANGI DI LAWEYAN SURAKARTA”.

B. Rumusan Masalah

Masalah-masalah pokok yang mendorong penelitian tentang

penerapan analisis network pada Perusahaan Batik Pelangi adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana perencanaan dan pengendalian produksi batik kombinasi

motif parang jenis katun di perusahaan sebelum menggunakan metode

analisis network ?

2. Bagaimana urutan dan jaringan kerja proses produksi batik kombinasi

motif parang jenis katun agar dapat diselesaikan tepat waktu?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3. Berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan agar

mendapatkan waktu yang diharapkan dengan metode PERT ?

4. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses produksi bila

dilakukan secara normal dan jika menggunakan analisis diagram

network?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yang berkaitan dengan penggunaan

analisis network pada Perusahaan Batik Pelangi adalah :

1. Mengetahui perencanaan dan pengendalian produksi batik kombinasi

motif parang jenis katun di perusahaan setelah menggunakan metode

analisis network

2. Mengetahui urutan dan jaringan kerja proses produksi batik kombinasi

motif parang jenis katun agar dapat diselesaikan tepat waktu.

3. Mengetahui waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan agar

mendapatkan waktu yang diharapkan dengan metode PERT.

4. Mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses produksi

bila dilakukan secara normal dan jika menggunakan analisis diagram

network.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Memberi masukan dan gambaran kepada pemilik perusahaan

bahwa dengan menerapkan penggunaan analisis network dapat

memperkirakan waktu penyelesaian produksi secara efisien dan

pentingnya perencanaan dan pengawasan produksi dalam

memperoleh efektivitas waktu dan biaya pembuatan produk yang

dihasilkan,

2. Bagi Penulis

a. Menambah pengetahuan tentang penerapan dan penggunaan

metode analisis network pada proses produksi.

b. Menambah wawasan dan pengalaman dalam menerapkan

ilmu dan teori yang didapat dari perkuliahan dalam dunia kerja

nyata.

3. Bagi Pihak lain

Sebagai bahan acuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

E. Metode Penelitian

1. Objek Penelitian

Untuk mengetahui data yang dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya, maka dibutuhkan obyek penelitian. Dalam hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

obyek penelitian dilaksanakan BATIK PELANGI yang berlokasi di

Karang Turi 1A Pajang Solo 57146.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dengan survei lapangan

yang menggunakan semua metode pengumpulan data original (

Kuncoro, 2003:127).

Data primer dalam penelitian ini berupa hasil wawancara

dengan karyawan produksi tentang urutan proses produksi dan

waktu penyelesaian tiap tahap, jam kerja kerja karyawan, alat

dan bahan baku yang digunakan dan jenis produk yang

dihasilkan, struktur organisasi.

b. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh

lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada

masyarakat pengguna data ( Kuncoro, 2003:127).

Data sekunder dalam penelitian ini berupa :

a) Data sejarah Perusahaan Batik Pelangi

b) Data struktur organisasi Perusahaan Batik Pelangi

c) Proses produksi Perusahaan Batik Pelangi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

F. Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara

Pengumpulan data dengan melakukan komunikasi secara

langsung berupa tanya jawab dengan pimpinan perusahaan

maupun karyawan yang bersangkutan di dalam perusahaan

mengenai proses produksi dan waktu pengerjaan

2. Observasi ( Pengamatan )

Pengumpulan data secara langsung di lapangan atau tempat

dimana melakukan penelitian yaitu berupa magang kerja atau

pengamatan langsung dengan tujuan untuk mengetahui secara

langsung proses produksi atau kegiatan lainnya di perusahaan.

3. Study pustaka

Yaitu metode pengumpulan data dengan mengumpulkan data-data

yang bersumber dari referensi buku-buku panduan dan literatur-

literatur lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian.

G. Teknik Pembahasan

1. Sebelum menggunakan metode analisis network :

a) Mengidentifikasi tahap-tahap dalam proses pembuatan batik

kombinasi motif parang jenis katun

b) Menentukan waktu normal tiap-tiap tahap proses produksi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

c) Memperkirakan waktu normal penyelesaian dalam pembuatan

batik kombinasi motif parang jenis katun

2. Sesudah menggunakan metode analisis network :

a) Mengidentifikasi semua pekerjaan atau kegiatan dalam proses

pembuatan batik kombinasi motif parang jenis katun dan waktu

normal penyelesaian kegiatan tersebut.

b) Menentukan urutan atau routing penyelesaian kegiatan yang

logis, yaitu kegiatan atau pekerjaan apa saja yang harus

diselesaikan sebelum suatu pekerjaan dimulai.

c) Menentukan perkiraan waktu penyelesaian setiap pekerjaan

untuk mendapatkan waktu yang diharapkan dengan

menggunakan metode PERT, dengan rumus :

( )6

4 bmaET

++=

Dimana :

ET = waktu kegiatan yang diharapkan

a = waktu optimistik, waktu kegiatan bila semua berjalan

dengan baik tanpa hambatan.

m = waktu realistik, waktu kegiatan terjadi bila suatu kegiatan

dilaksanakan dalam kondisi normal.

b = waktu pesimistik, waktu kegiatan bila terjadi hambatan

atau penundaan lebih dari semestinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

d) Menyusun Diagram Network

1) Setiap kegiatan untuk menyelesaikan proses produksi

secara keseluruhan ditulis dalam bentuk simbol.

2) Menggambarkan diagram network

keterangan :

: anak panah penuh, sebagai simbol kegiatan.

: lingkaran, sebagai simbol kejadian atau

peristiwa.

: anak panah terputus-putus, sebagai simbol

kegiatan semu.

3) Menentukan jalur penyelesaian pekerjaan yang terlihat pada

diagram network, kemudian dihitung jumlah waktu yang

dipergunakan dalam setiap jalur. Dengan langkah tersebut

dapat ditemukan jalur yang paling panjang ( paling lama )

yang disebut jalur kritis ( Critical Path ).

1 2

3

4

6

5

7 8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

e) Mengidentifikasi jalur kritis penyelesaian pekerjaan

Dengan diagram network maka dapat diidentifikasi jalur

kritisnya, pekerjaan keseluruhan ( ES, LS, EF,LF dan Slack

kegiatan ).

a) ES = Earliest Start, waktu mulai aktivitas paling awal.

b) LS = Latest Start, waktu mulai aktivitas paling akhir.

c) EF = Earliest Finish, waktu penyelesaian aktivitas paling

awal.

d) LF = Latest Finish, waktu penyelesaian aktivitas paling akhir.

e) S = Waktu Slack atau waktu mundur aktivitas.

Untuk menghitung ES, LS dan S dengan rumus sebagi

berikut :

EF = ES + t

LF = LS + t

S = LS – ES atau S = LF – EF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

H. Kerangka Pemikiran

Sebelum Sesudah

GAMBAR I.1 KERANGKA PEMIKIRAN

Mengidentifikasi semua pekerjaan

Menentukan urutan atau routing penyelesaian kegiatan yang logis

Menentukan Jalur Kritis Penyelesaian Pekerjaan

Metode Network PERT

Menyusun Diagram Network

Mengidentifikasi tahap-tahap proses produksi

Menentukan waktu normal tiap-tiap tahap

proses produksi

Menghitung jumlah total waktu penyelesaian

proses produksi

Perbandingan

Keputusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Keterangan :

1. Sebelum ada analisis network :

Perusahaan Batik Pelangi dalam menentukan berapa lama kira-kira

waktu yang cepat untuk menyelesaikan produksi masih menggunakan

metode perkiraan. Dimana untuk mendapatkan waktu penyelesaian suatu

produksi perusahaan mengidentifikasi tahap-tahap dalam pembuatan

batik tersebut. Setelah iitu perusahaan menentukan waktu normal tiap-tiap

tahap proses produksi. Dengan adanya data tersebut dan tahap-tahapan

pembuatan dalam waktu normal maka perusahaan dapat memperkirakan

berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produksi dengan

menjumlahkan waktu-waktu normal pada setiap proses produksi.

2. Sesudah ada analisis network :

Pada Perusahaan Batik Pelangi masih berpedoman pada jumlah

permintaan atau order dalam menghasilkan produk. Selama ini

perusahaan Batik Pelangi masih menggunakan perkiraan sebagai

pedoman untuk menentukan berapa lama kira–kira waktu yang cepat

dalam penyelesaian proyek, maka perusahaan tersebut memerlukan

suatu metode kerja untuk menganalisanya yang disebut network atau

jaringan kerja. Dimana untuk menganalisa metode kerja dengan network

maka langkah yang dilakukan perusahaan adalah mengidentifikasi semua

pekerjaan atau kegiatan dalam proses pembuatan batik cap motif parang

dan waktu normal penyelesaian kegiatan tersebut. Dari hasil data tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

maka perusahaan dapat menentukan kegiatan atau pekerjaan apa saja

yang harus diselesaikan sebelum suatu pekerjaan dimulai.

Dalam menentukan perkiraan waktu penyelesaian setiap pekerjaan

untuk mendapatkan waktu yang diharapkan dengan menggunkan metode

PERT. Dengan data waktu penyelesaian setiap pekerjaan yang dihasilkan

dengan metode PERT maka perusahaan dapat menyusun diagram

network. Dari hasil diagram netwok tersebut maka dapat dihitung jumlah

waktu yang dipergunakan dalam setiap jalur produksi. Dengan langkah

tersebut dapat ditemukan jalur yang paling panjang ( paling lama ) yang

disebut jalur kritis ( Critical Path ). Dengan demikian waktu yang

diperlukan untuk penyelesaian jalur kritis adalah sama dengan waktu

untuk menyelesaikan proyek secara keseluruhan.

3. Perbandingan sebelum menggunakan analisis network dan sesudah

menggunakan analisis network

Perusahaan Batik Pelangi dalam menentukan berapa lama kira-kira

waktu yang cepat untuk menyelesaikan produksi tanpa metode analisis

network hanya dapat memperkirakan waktu normal saja dalam

penyelesaiaan proses produksi. Di lain sisi bila Perusahaan Batik Pelangi

menggunakan analisis network, perusahaan dapat menentukan waktu

yang diharapkan ( expected time )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

4. Keputusan perusahaan

Dengan perbandingan tersebut maka perusahaan tentunya dapat

mengambil keputusan untuk menggunakan metode analisis network atau

tetap menggunakan metode manual dalam menentukan waktu yang cepat

untuk menyelesaikan proses produksi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Proses Produksi

Menurut Subagyo (2000:8–10) Proses produksi adalah proses

perubahan masukan menjadi keluaran. Pada umumnya proses

produksi dibagi dua macam yang sifatnya ekstrim, yaitu proses

produksi continous atau terus–menerus dan proses produksi

intermittent atau terputus–putus.

1. Proses Produksi Terus–menerus

Proses produksi terus–menerus atau continous adalah

proses produksi yang tidak pernah berganti macam barang yang

dikerjakan. Proses produksi continous biasanya juga disebut

sebagai proses produksi yang berfokuskan pada produk atau

product focus dan biasa digunakan untuk membuat barang yang

macammya relatif sama dan jumlah yang dihasilkan banyak sekali.

2. Proses Produksi Terputus–putus

Proses produksi terputus–putus atau intermittent digunakan

untuk pabrik yang mengerjakan barang bermacam–macam,

dengan jumlah setiap macam hanya sedikit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Proses produksi terputus–putus biasanya disebut juga

sebagai proses produksi yang berfokuskan pada proses atau

process focus. Dalam process focus banyak digunakan pada

proses pembuatan barang yang bermacam karena macam

produknya berganti–ganti.

Proses produksi adalah aktivitas bagaimana membuat

produk jadi dari bahan baku yang melibatkan mesin, energi,

pengetahuan teknis dan lain–lain. Proses produksi ini terdiri atas

beberapa subproses produksi, misalkan proses pengolahan bahan

baku menjadi komponen, proses perakitan komponen menjadi sub

assembly dan proses perakitan sub assembly menjadi produk jadi

(Baroto, 2002:13–14).

B. Pengertian Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Menurut Nasution (2003:13) Perencanaan dan pengendalian

produksi dapat disebut juga dengan PPC ( Planning Production

Control ). PPC dapat didefinisikan sebagai proses untuk

merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masak,

mengalir dan keluar dari sistem produksi atau operasi sehingga

permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu

penyerahan yang tepat dan biaya produksi minmum.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Menurut Baroto (2002:14) Perencanaan dan Pengendalian

Produksi adalah aktivitas bagaimana mengelola proses produksi

tersebut. Perencanaan dan Pengendalian Produk merupakan tindakan

manajemen yang sifatnya abstrak (tidak dapat dilihat secara nyata).

1. Perencanaan produksi

Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajemen,

dimana perencanaan tersebut menentukan usaha atau tindakan

untuk suatu kegiatan yang diputuskan olah pimpinan. Perencanaan

mempunyai arti penting bagi seluruh kegiatan–kegiatan yang

dilaksanakan oleh perusahaan.

Perencanaan produksi dilakukan dengan tujuan menentukan

arah awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan dimasa

mendatang, apa yang harus dilakukan, berapa banyak

melakukannya dan kapan harus melakukan. Karena perencanaan

ini berkaitan dengan masa mendatang, maka perencanaan disusun

atas dasar perkiraan yang dibuat berdasarkan data masa lalu

dengan menggunakan beberapa asumsi. Oleh karena itu,

perencanaan tidak akan selalu memberikan hasil sebagaimana

yang diterapkan dalam rencana tersebut, sehingga setiap

perencanaan yang dibuat harus di evaluasi secara berkala dengan

jalan melakukan pengendalian ( Nasution, 2003:13).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2. Pengendalian Produksi

Rencana produksi yang telah disusun tidak akan dapat

dilaksanakan tanpa adanya pengendalian terhadap pelaksanaan

rencana tertsebut. Pengendalian yang dimaksud disini adalah

pengawasan yang sekaligus dapat mengambil beberapa tindakan

untuk perbaikan yang diperlukan. Pengendalian adalah suatu

usaha untuk mengamati dan mengevaluasi suatu kegiatan-

kegiatan yang dilakukan, supaya sesuai rencana, serta mencatat

semua penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan mencari

solusinya.

Menurut Nasution (2003:20) Pengendalian dapat di

definisikan sebagai proses yang dibuat untuk menjaga supaya

realisasi dari suatu aktivitas sesuai dengan yang direncanakan.

Oleh karena itu, pengendalian terdiri dari prosedur-prosedur untuk

menentukan penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan dan

tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminir

penyimpangan tersebut.

3. Pengawasan

Sedangkan pengawasan merupakan suatu usaha untuk

memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai dengan

aktivitas yang direncanakan. Apabila terjadi penyimpangan akan

diketahui mana letak penyimpangannya, juga untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

seberapa tingkat pencapaian atau penyelesaian kegiatan yang

ditentukan.

Menurut Reksohadiprojo dan Gitosudarmo (2000:127) dalam

tahap pengawasan produksi terdapat empat fungsi utama yang

terdiri dari :

a) Routing

Usaha untuk menentukan urutan operasi yang akan dilalui, nilai

bahan sampai proses produksi selesai.

b) Scheduling

Menentukan rencana waktu kapan pekerjaan itu akan

dikerjakan dan bilamana pekerjaan-pekerjaan dapat

dialokasikan pada waktu yang telah ditentukan.

c) Dispatching

Perintah pelaksanaan dari semua rencana dan pengaturan

dalam bidang routing dan scheduling.

d) Follow - up

Merupakan fungsi penelitian dan pengecekan terhadap semua

aspek yang mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi.

Maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan pengendalian

produksi merupakan usaha-usaha manajemen untuk

merencanakan dasar-dasar daripada proses produksi dan aliran

bahan, sehingga menghasilkan produk yang dibutuhkan pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

waktunya dengan biaya yang seminim mungkin dan mengatur serta

menganalisa mengenai pengorganisasian dan pengkoordinasian

bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan, tenaga manusia dan

tindakan-tindakan lain yang dibutuhkan (Nasution, 2003:14).

C. Pengertian Manajemen Proyek

Manajemen merupakan proses dari perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan serta pengendalian.

Jadi manajemen bagi suatu proyek sangat penting untuk mencapai

tujuan dan sasaran yang ingin dituju.

Proyek merupakan proses penciptaan suatu jenis produk yang

agak rumit dengan suatu pendefinisian urutan tugas-tugas yang teratur

akan keutuhan sumberdaya dan dibatasi oleh waktu penyelesaian

(Nasution, 2003:11). Sehingga dapat diartikan sebagai kegiatan

sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan

alokasi sumberdaya tertentu dan di masukkan untuk melaksanakan

tugas dan sasarannya yang telah digariskan dengan jelas.

Jadi yang dimaksud dengan manajemen proyek adalah

kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan

mengendalikan sumberdaya organisasi perusahaan untuk mencapai

tujuan dan waktu tertentu dengan sumberdaya tertentu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Menurut Heizer dan Render (2005:75) Manajemen proyek

meliputi tiga fase yaitu :

1. Perencanaan, fase ini mencakup penetapan sasaran,

mendefinisikan proyek dan organisasi timnya.

2. Penjadwalan, fase ini menghubungkan orang, uang dan bahan

untuk kegiatan khusus dan menghubungkan masing-masing

kegiatan satu dengan yang lainnya.

3. Pengendalian, disini perusahaan mengawasi sumberdaya, biaya,

kualitas dan anggaran. Perusahaan juga merevisi atau mengubah

rencana dan menggeser atau mengelola kembali sumberdaya agar

dapat memenuhi kebutuhan dan biaya.

D. Pengertian Penjadwalan ( Scheduling )

Untuk memudahkan penyelesaian proyek yang rumit dan

kompleks memerlukan perencanaan yang baik. Oleh karena itu

perencanaan harus dilengkapi dengan scheduling.

Scheduling adalah penjadwalan kegiatan, suatu kegiatan

dijadwal kapan memulainya, berapa lama mengerjakan setiap tahap

kegiatannya dan akhir kapan selesainya. Scheduling merupakan

bagian dari perencanaan, yaitu perencanaan mengenai waktu

melaksanakan kegiatan ( Subagyo, 2000:165).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Penjadwalan merupakan kegiatan yang penting dalam

penentuan waktu dan urutan dalam kagiatan produksi, dengan

penjadwalan perusahaan akan memperoleh gambaran tentang

kegiatan produksi yang akan dilaksanakan, sehingga perusahaan

dapat memperkirakan waktu dan biaya.

Heizer dan Render (2001:506) Dengan adanya scheduling atau

penjadwalan produksi yang dilakukan oleh perusahaan, maka fungsi

pengawasan produksi akan mudah dilaksanakan, karena akan

diketahui penyimpangan dan efisiensi waktu yang telah direncanakan

dengan waktu yang sesungguhnya dalam proses produksi

perusahaan. Scheduling membantu meningkatkan kegunaan sumber

daya manusia, uang dan material dengan identifikasi hambatan kritis

dalam proyek, mendorong penentuan waktu yang diperlukan dan

perkiraan biaya untuk setiap kegiatan.

E. Pengertian Analisis Network

Analisis network merupakan suatu metode analisis yang

mampu memberikan informasi kepada perusahaan untuk dapat

melakukan perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan produksi

atau proyek yang akan dilaksanakan. Metode ini terutama digunakan

untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang bersifat tidak rutin, atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

terutama pada tipe proses produksi yang intermittent atau produksi

pesanan (Gitosudarmo, 2002:297).

Pada prinsipnya analisis network digunakan untuk

merencanakan penyelesaian berbagai macam pekerjaan atau proyek

terutama proyek atau pekerjaan yang terdiri atas berbagai macam

pekerjaan, dengan menggunakan analisis network sebagai alat

perencanaan maka dapat disusun perencanaan yang baik serta dapat

diadakan realokasi tenaga kerja atau karyawan.

Menurut Gitosudarmo (2002:301-302) Diagram network

merupakan sebuah bagan yang sistematis dari kegiatan-kegiatan serta

kejadian-kejadian didalam melaksanakan proses produksi, dan dalam

penggambarannya menggunakan simbol-simbol. Dalam hal ini

terdapat beberapa simbol yang dipergunakan, yaitu :

a. : simbol anak panah, menunjukkan sebuah kegiatan atau

aktivitas. Yang dimaksud kegiatan disini adalah segala

tindakan yang memakan waktu tertentu dalam

pemakaian atau penggunaan sejumlah material, tenaga

kerja serta peralatan ( resource ) yang ada.

b. : simbol lingkaran, menunjukkan suatu kejadian (event),

baik kejadian atas berakhir atau selesainya suatu

kegiatan tertentu atau kejadian dimulainya kejadian

yang lain. Jadi dalam hal ini berarti bahwa satu simbol

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

lingkaran itu sekaligus menunjukkan dua buah

kejadian.

c. : simbol anak panah terputus-putus, menunjukkan

kegiatan semu ( dummy activity ).

F. Pengertian Metode Analisis Network

Ada dua metode analisis network yang paling terkenal dan

digunakan dalam penjadwalan dan pengawasan, yaitu :

1. PERT ( Program Evaluation and Review Technique )

PERT merupakan suatu metode analitis yang dirancang

untuk membantu dalam scheduling dan pengawasan yang

kompleks, yang memerlukan kegiatan-kegiatan tertentu yang harus

dijalankan dalam urutan tertentu, dan kegiatan-kegiatan itu

mungkin tergantung pada kegiatan-kegiatan lain.

PERT mengguanakan tiga estimasi waktu yaitu waktu

optimistik, waktu realistik dan waktu pesimistik untuk mendapatkan

waktu kegiatan yang diharapkan ( expected time ) dengan rumus :

( )6

4 bmaET

++=

Dimana :

ET = waktu kegiatan yang diharapkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

a = waktu optimistik, waktu kegiatan bila semuanya berjalan

baik tanpa hambatan-hambatan atau penundaan-

pemundaan.

m = waktu realistik, waktu kegiatan yang akan terjadi bila suatu

kegiatan dilaksanakan dalam kondisi normal dengan

penundaan-penundaan tertentu yang dapat diterima.

b = waktu pesimistik, waktu kegiatan bila terjadi hambatan

atau penundaan lebih dari semestinya.

2. Analisis CPM ( Critical Path Method )

Jalur kritis merupakan jalur-jalur didalam diagram network

itu, dimana jalur tersebut memiliki waktu penyelesaian yang

terpanjang dari jumlah waktu penyelesaian pada jalur-jalur yang

lain.

Jumlah waktu penyelesaian yang terbesar itu berarti

merupakan minimum waktu yang dibutuhkan oleh keseluruhan

proses produksi itu. (Gitosudarmo, 2002:298).

Adapun sifat-sifat jalur kritis

1. Jalur kritis merupakan jalur yang memakan waktu terpanjang

dalam proses produksi itu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2. Jalur kritis adalah jalur yang tidak memiliki tenggang waktu

antara waktu selesainya suatu tahap kegiatan yang lain dalam

proses produksi itu.

Menurut Heizer dan Render (2001:513), sasaran analisis

jalur kritis adalah untuk menentukan kuantitas masing-masing

aktivitas berikut ini :

1. ES = Earliest Start, waktu mulai aktivitas paling awal. Semua

aktivitas yang mendahuluinya harus diselesaikan sebelun suatu

aktivitas bisa dimulai.

2. LS = Latest Start, waktu mulai aktivitas paling akhir. Semua

aktivitas berikut harus diselesaikan tanpa menunda keseluruhan

proyek.

3. EF = Earliest Finish , waktu penyelesaian aktivitas paling awal

4. LF = Latest Finish, waktu penyelesaian aktivitas paling akhir

5. S = waktu slack atau waktu mundur aktivitas,yang sama

dengan (LS – ES ) atau ( LF – EF )

Jadi analisis PERT dan CPM sangat penting bagi suatu

proyek, yang digunakan untuk menentukan aktivitas yang akan

diselesaikan tepat waktu sehingga akan menjamin penyelesaian

keseluruhan proyek sesuai jadwal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Perusahaan Batik Pelangi didirikan oleh Bapak Muhammad

Hanafi Sucipto pada tahun 1980. Beliau lahir di Yogyakarta 11 Juni

1949. Awal mulanya sebelum mendirikan sebuah perusahaan

batik, Bapak Hanafi bekerja sebagai buruh di Perusahaan Batik

Danar Hadi yang sampai sekarang ini menjadi salah satu

perusahaan batik yang terkenal di Kota Surakarta. Beliau bekerja

sekitar tahun 1976 sampai dengan tahun 1980, tetapi beliau

bekerja di Perusahaan Batik Danar Hadi hanya sebentar, setelah

itu Bapak Hanafi membantu orangtuanya yang juga sebagai

seorang pengusaha batik. Saat itu lokasi perusahaan yang dijalani

beliau dengan orangtuanya berada di daerah Kabangan Laweyan

Surakarta, yang merupakan lokasi pertama beliau dalam memulai

bisnisnya sebagai pengusaha batik.

Dari situlah Bapak Hanafi memiliki kemampuan dalam

mengelola dan memanajemeni di bidang batik, serta mempunyai

keinginan untuk mendirikan sebuah perusahaan batik sendiri.

Alasan lain beliau ingin mendirikan perusahaan batik adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

karena pada waktu itu beliau tidak mempunyai pekerjaan tetap

selain membantu orangtuanya dan juga dikarenakan belum ada

perusahaan batik didaerah sekitar pada saat itu, sehingga belum

banyak pesaing. Dengan keinginannya yang kuat, akhirnya secara

perlahan-lahan beliau mampu mendirikan perusahaan batik sendiri

dengan dibantu istrinya, perusahaan tersebut berlokasi di Pajang,

tepatnya di Jalan Karangturi 1A yang sampai sekarang ini masih

menjadi tempat usahanya.

Dengan mempekerjakan kurang lebih seratus orang

karyawan, perusahaan batik milik Bapak Hanafi bisa berkembang

dan mengalami kemajuan hingga saat ini, yang mampu

menghasilkan bermacam-macam batik, baik berupa produk jadi

maupun lembaran kain batik. Adapun jenis produknya adalah batik

tulis dan batik cap dengan jenis kain katun, primissima, santung,

paris dan sutra. Selain itu perusahaan juga memproduksi batik

kombinasi, yaitu perpaduan antara batik tulis dan batik cap ( dalam

prosesnya).

Sekarang ini Perusahaan Batik Pelangi masih memproduksi

ketiga jenis produk tersebut, tetapi untuk batik tulis sendiri

mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena batik tulis yang

diproduksi perusahaan Bapak Hanafi kalah bersaing di pasaran

dengan perusahaan-perusahaan batik lainnya yang sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

mempunyai nama khususya di Kota Surakarta misalnya, batik

Danar Hadi. Jadi untuk saat ini Perusahaan Batik Pelangi lebih

banyak memproduksi batik cap dan batik kombinasi yang menjadi

produk unggulannya.

Perusahaan Batik Pelangi merupakan perusahaan home

industry yang bersifat perseorangan. Dikerenakan perusahaan ini

didirikan, dipimpin dan dikelola oleh Bapak Hanafi sendiri dengan

dibantu istrinya. Produk yang dihasilkan Perusahaan Batik Pelangi

adalah berupa lembaran kain batik dan produk jadi, misalnya

kemeja pria, pakaian wanita seperti busana muslim yang

memanjang ( abaya ), pakaian anak-anak, sprei dan sarung bantal.

Dan untuk sistem produksinya berdasarkan permintaan konsumen

atau pesanan (order).

Adapun tujuan dari pendirian Perusahaan Batik Pelangi

adalah sebagai berikut :

a. Melestarikan budaya bangsa yang bersifat tradisional agar tetap

eksis dan lestari pada masyarakat globalisasi sekarang ini.

b. Memperoleh keuntungan.

c. Membuka lapangan pekerjaan, terutama masyarakat sekiitar

perusahaan.

d. Mensejahterakan karyawan.

e. Mencukupi kebutuhan sandang bagi masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2. Lokasi Perusahaan

Lokasi Perusahaan Batik Pelangi berada di Jalan Karangturi

1A Pajang, Laweyan Surakarta. Dengan letaknya yang strategis

sehingga mudah untuk dijangkau. Sejak berdiri sampai sekarang

lokasi perusahaan belum pernah berpindah tempat.

Perusahaan ini mempunyai dua bangunan yang mempunyai

fungsi berbeda, yaitu bangunan depan digunakan untuk tempat

pemasaran dan rumah batik atau showroom. Sedangkan bangunan

yang terletak di bagian belakang digunakan sebagai tempat

berlangsungnya proses produksi pembuatan batik.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Perusahaan Batik Pelangi alurnya

bersifat langsung, yaitu dari pemimpin perusahaan kepada para

karyawan yang langsung menjalankan proses produksi tanpa

melalui manajer atau supervisor terlebih dahulu. Hal ini disebabkan

Perusahaan Batik Pelangi merupakan perusahaan home industri

yang sifatnya perseorangan.

Adapun bagan struktur organisasi Perusahaan Batik

Pelangi adalah sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Sumber : Perusahaan Batik Pelangi

GAMBAR III.2 STRUKTUR ORGANISASI

Tugas dan wewenang

a. Pemimpin Perusahaan

Pemimpin perusahaan merupakan pemilik dari perusahaan

itu sendiri, yang bertanggung jawab penuh atas kelangsungan

hidup perusahaan, sehingga mempunyai wewenang untuk

merencanakan semua kegiatan yang akan dilakukan sesuai

dengan tujuan perusahaan yang telah ditentukan,

mengkoordinir karyawan dalam melaksanakan tugasnya dan

melakukan pengawasan langsung terhadap pekerjaan para

Pemimpin Perusahaan

Bagian Produksi

Bagian Pemasaran

Bagian Administrasi Keuangaan

Karyawan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

karyawan. Selain itu pemimpin perusahaan memiliki wewenang

untuk menentukan kebijakan perusahaan.

b. Bagian Administrasi Keuangan

Bertugas menangani masalah administratif yaitu

melakukan pencatatan secara periode, misalnya penggajian

karyawan, pemesanan, pemasukan dan pengeluaran

perusahaan.

Bagian administrasi dan keuangan juga bertanggung

jawab atas pelaksanaan dan kelancaran administrasi

perusahaan. Bagian administrasi keuangan perusahaan ini

dipegang oleh pemimpin perusahaan sendiri.

c. Bagian Produksi

Tugas dan wewenang kepala bagian produksi yaitu

mengamati dan mengawasi jalannya proses produksi, memberi

perintah langsung kepada karyawan untuk melakukan sesuatu

yang berhubungan dengan kegiatan proses produksi.

d. Bagian Pemasaran

Pemimpin perusahaan turut ambil bagian dalam bidang

pemasaran, terutama dalam kebijakan penjualan dan

penentuan harga. Untuk bagian pemasaran sendiri mempunyai

tugas menangani masalah yang berkaitan dengan promosi dan

penjualan, yaitu melayani konsumen yang akan melakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

transaksi dengan perusahaan serta mengadakan hubungan

baik dengan penyalur.

e. Karyawan

Bertugas menjalankan pekerjaan dengan sebaik-baiknya

atas beban yang diberikan serta bertanggungjawab atas

pekerjaan yang dilakukan tersebut.

4. Aspek SDM

Untuk saat ini Perusahaan Batik Pelangi mempekerjakan

tenaga atau karyawan sebanyak 112 secara keseluruhan. Adapun

rinciannya sebagai berikut :

a. Bagian pemotongan : 4 orang

b. Bagian pengecapan : 15 orang

c. Bagian pewarnaan : 15 orang

d. Bagian pembatikan : 50 orang

e. Bagian menjahit : 25 orang

f. Bagian pemasaran : 3 orang

Berikut jam kerja kayawan di Perusahaan Batik Pelangi adalah :

§ Hari kerja : Senin – Sabtu

§ Hari libur : Minggu

§ Jam kerja : Pukul 08.00 – 16.00, jam istirahat pukul 12.00 –

13.00

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Di Perusahaan Batik Pelangi tenaga kerjanya bersifat

borongan. Jadi untuk upah yang diperoleh masing-masing

karyawan berdasarkan banyak sedikitnya hasil pekerjaan,

penghitungan upah ditentukan persatuan produk yang dihasilkan

dan tergantung pada jenis kain yang digunakan serta tingkat

kesulitan pengerjaannya.

Untuk tunjangan yang diberikan karyawan dari perusahaan

hanya Tunjangan Hari Raya ( THR ), yang berupa uang tunai dan

barang, biasanya batik jadi atau lembaran kain batik yang

diproduksi sendiri. Besarnya tunjangan yang dberikan berdasarkan

kemampuan perusahaan atau tergantung masa kerja karyawan.

5. Aspek Produksi

a. Jenis produk

Produk yang dihasilkan oleh Perusahaan Batik Pelangi

adalah batik tulis dan batik cap. Jenis kain yang digunakan

bermacam-macam antara lain, katun, primissima, santung, paris

dan sutra. Selain itu perusahaan ini juga memproduksi batik

kombinasi yaitu perpaduan proses batik tulis dan proses batik

cap, yang sekarang ini menjadi produk unggulan.

b. Alat-alat yang digunakan untuk proses produksi batik

kombinasi, terdiri dari :

1) Canting ( alat untuk membatik )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2) Wajan, berukuran besar dan kecil untuk mencairkan lilin

3) Kompor ( ukuran kecil dan besar )

4) Alat cap dengan berbagai motif

5) Gawangan ( alat untuk penyangga kain saat membatik )

6) Meja yang dilapisi busa, digunakan untuk mengecap

7) Bak atau ember pewarnaan dan pencucian

c. Bahan Baku

Terdiri dari :

1) Kain mori berwarna putih bersih

2) Malam atau lilin

3) Obat pewarna kain

d. Proses Produksi

Untuk proses produksi batik kombinasi melalui beberapa tahap.

Dalam pembahasan akan dibahas proses produksi batik

kombinasi secara rinci, adapun alur kegiatan proses produksi

pada Perusahaan Batik Pelangi sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Sumber : Perusahaan Batik Pelangi

GAMBAR III.3 ALUR PROSES PRODUKSI

BATIK KOMBINASI

Pemotongan kain

Pengecapan

Pemilihan warna

Pewarnaan I

Nglorod I

Penjemuran I

Pembatikan I

Pewarnaan II

Penjemuran II

Pembatikan II

Pewarnaan III

Nglorod II

Penjemuran III

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

6. Hasil Produksi

Produk-produk yang dihasilkan Perusahaan Batik Pelangi

berupa produk atau kain jadi, seperti kemeja pria, pakaian wanita,

busana muslim wanita ,pakaian anak, sprei dan sarung bantal.

Selain itu produk yang dihasilkan berupa lembaran kain batik.

7. Aspek Pemasaran

Untuk daerah pemasaran batik di Perusahaan Batik Pelangi

hanya dalam lingkup domestik, yaitu meliputi daerah Surakarta,

Yogyakarta dan Jakarta serta ditambah dengan pesanan atau

order yang jumlahnya tidak menentu setiap waktunya. Selain itu

perusahaan memiliki tempat pemasaran sendiri yang disebut

showroom, yang letaknnya masih satu tempat dengan

perusahaan.

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja adalah kegiatan intrakurikuler yang dilakukan

oleh mahasiswa sebagai penunjang perkuliahan diluar kampus

dengan berorientasi pada dunia nyata yang merupakan aplikasi

teori-teori yang dipelajari selama perkuliahan. Sebelum

melaksanakan magang kerja, mahasiswa terlebih dahulu dibekali

dalam berbagai pengetahuaan praktis. Selain itu magang kerja

sebagai syarat dalam penulisan tugas akhir yang harus dan wajib

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dilaksanakan oleh mahasiswa jenjang diploma tiga Manajemen

Industri.

2. Manfaat Magang Kerja

Agar Mahasiswa dapat menerapkan materi-materi selama

perkuliahan khususnya dalam bidang industri. Selain itu mahasiswa

dapat memperoleh pengalaman langsung dan pegetahuan tentang

berbagai aktivitas dalam dunia usaha.

3. Pelaksanaan Magang Kerja

Magang kerja dilakukan di Perusahaan Batik Pelangi, yang

beralamat di jalan Karangturi 1a Pajang, Laweyan Surakarta.

Pelaksanaannya selama satu bulan lebih, yaitu mulai tanggal 1

Februari 2011–5 Maret 2011. Mahasiswa magang kerja masuk

satu minggu tiga kali, dari pukul 09.00-12.00. Dikarenakan

pelaksanaan magang kerja tidak ditentukan atau ditetapkan oleh

perusahaan yang bersangkutan.

Adapun rincian kegiatan yang dilakukan mahasiswa saat

magang kerja adalah sebagai berikut :

a. Minggu pertama

1) Melakukan pengenalan pada lingkungan kerja dan

melakukan perkenalan dengan pemilik perusahaan, para

karyawan di bagian produksi serta melakukan wawancara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

langsung dengan pemilik perusahaan tentang sejarah

perusahaan.

2) Mengamati langsung proses produksi pembuatan batik

secara singkat.

b. Minggu kedua

Melakukan observasi dan wawancara langsung dengan

karyawan bagian produksi termasuk bagian pembatikan,

bagaimana cara kerjannya mulai dari pemotongan kain,

pengecapan, proses pewarnaan dan pembatikan serta

menanyakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing

pekerjaan dan bagaimana tata letak ( layout ) Perusahaan Batik

Pelangi.

c. Minggu ketiga

Observasi dan wawancara langsung dengan karyawan

bagian konveksi, mulai dari bagaimana pembuatan pola,

pemotongan kain dan tahap-tahap menjahit.

d. Minggu keempat

Mengamati proses finishing dan sistem pemasaran barang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

C. Pembahasan

1. Perencanaan dan pengendalian produksi batik kombinasi

motif parang jenis katun di perusahaan batik Pelangi sebelum

menggunakan network.

Kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan yang

diperlukan dalam proses produksi batik kombinasi motif parang

jenis katun pada Perusahaan Batik Pelangi, meliputi :

a. Tahap Pemotongan

Memotong kain mori sesuai ukuran yang telah ditentukan.

b. Tahap Pengecapan ( ngecap )

Memberi motif pada kain mori dengan lilin atau malam yang

dipanaskan dalam wajan besar ( grengseng ). Kain dicap diatas

meja yang dilapisi busa.

c. Pemilihan warna

Memilih warna sesuai motif kain yang telah dicap.

d. Tahap pewarnaan ( ngelir ) I

Pada tahap ini ada dua proses, pertama yaitu kain yang sudah

dicap dicelupkan ke dalam bak pewarnaan yang berisi naptol.

Proses selanjutnya,kain dicelupkan ke dalam bak berisi air dan

garam ( tujuannya untuk memperkuat warna pada kain ).

e. Tahap Nglorod I

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Menghilangkan lilin atau malam pada kain yang sudah dicap

dan diwarnai dengan cara direbus dalam bak besar.

f. Tahap penjemuran I

Kain dijemur di tempat yang panas hingga kain kering.

g. Tahap Pembatikan ( sungging ) I

Memberi malam pada kain menurut pola dan sesuai coraknya

dibagian tepi motif dengan menggunakan canting.

h. Tahap pewarnaan ( ngelir ) II

Memberi pewarnaan kembali pada kain setelah disungging

(proses sama dengan tahap pewanaan II ).

i. Tahap penjemuran II

Pada tahap penjemuran II, kain dijemur di tempat teduh atau

dalam ruangan. Tujuannya agar kain yang telah di sungging

malamnya tidak meleleh.

j. Tahap pembatikan ( sungging ) II

Kain disungging kembali untuk kedua kalinya pada bagian

dalam motif.

k. Tahap pewarnaan ( ngelir ) III

Proses sama dengan pewarnaan tahap I dan II. Tujuannya

adalah untuk memperkuat warna.

l. Tahap nglorod II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Menghilangkan lilin atau malam pada kain setelah proses

sungging dan ngelir. Proses sama dengan nglorod tahap I.

m. Tahap penjemuran III

Setelah proses nglorod kain dijemur hingga kering ditempat

yang panas.

Untuk mempermudah, semua kegiatan di atas dapat dilihat

di tabel berikut ini :

Tabel III.1 Urutan pekerjaan proses produksi batik kombinasi

dan waktu penyelesaian ( dalam satuan menit )

No Kegiatan Simbol Waktu 1. Pemotongan Kain A 6 2. Pengecapan B 10 3. Pemilihan warna C 5 4. Pewarnaan I D 5 5. Nglorod I E 5 6. Penjemuran I F 45 7. Pembatikan I G 210 8. Pewarnaan II H 5 9. Penjemuran II I 75 10. Pembatikan II J 270 11. Pewarnaan III K 5 12. Nglorod II L 7 13. Penjemuran III M 45

Total 693 Sumber : Perusahaan Batik Pelangi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Perkiraan waktu penyelesaian proses produksi didapatkan

dengan menjumlahkan waktu normal dalam setiap proses produksi.

Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

A + B + C + D + E + F + G + H + I + J + K + L + M

6 + 10 + 5 + 5 + 5 + 45 + 210 + 5 + 75 + 270 + 5 + 7 + 45 = 693 Menit.

Jadi sebelum perusahaan menggunakan analisis Netwok

waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proses produksi

pembuatan batik motif parang jenis katun adalah 693 Menit.

2. Perencanaan dan pengendalian produksi batik kombinasi

motif parang jenis katun di perusahaan batik Pelangi sesudah

menggunakan network.

a. Menentukan urutan dan jaringan kerja proses produksi batik

kombinasi motif parang jenis katun agar dapat diselesaikan

tepat waktu

Kegiatan-kegiatan dalam suatu proyek diurutkan sesuai

dengan pekerjaan, sehingga dapat diketahui kegiatan atau

pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum suatu kegiatan lain

dapat dimulai, agar data diketahui hubungan ketergantungan

yang logis antar kegiatan.

Adapun hubungan ketergantungan tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel III.2 Urutan pekerjaan atau kegiatan

proses produksi batik kombinasi

No. Kegiatan Simbol Kegiatan yang mendahului

1. Pemotongan kain A - 2. Pengecapan B A 3. Pemilihan warna C - 4. Pewarnaan I D C 5. Nglorod I E B,D 6. Penjemuran I F E 7. Pembatikan I G F 8. Pewanaan II H G 9. Penjemuran II I H 10. Pembatikan II J I 11. Pewarnaaan II K J 12. Nglorod II L K 13. Penjemuran III M L

Sumber : Perusahaan Batik Pelangi

b. Menentukan perkiraan waktu-waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan pekerjaan agar mendapatkan waktu yang

diharapkan dengan metode PERT.

Dalam penentuan waktu kegiatan yang diperkirakan

untuk tiap-tiap kegiatan atau pekerjaan tidaklah mudah. Maka

untuk menentukan waktu kegiatan digunakan metode PERT

yang didasarkan pada tiga macam perkiraan waktu, yaitu waktu

optimistik, waktu realistik dan waktu optimistik.

Adapun perhitungan perkiraan waktu penyelesaian untuk

masing-masing elemen pekerjaan adalah sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

1) Pemotongan kain, waktu normal yang dibutuhkan adalah 6

menit. Jika kekurangan tenaga kerja maka dapat

diselesaikan dalam waktu 8 menit, dan jika tenaga kerja

lebih banyak maka dapat selesai dengan waktu 4 menit.

2) Pengecapan, waktu normal yang dibutuhkan adalah 10

menit. Jika malam atau lilin yang dipanaskan sulit mencair,

maka pekerjaan dapat selesai dalam waktu 15 meinit, dan

jika malam atau lilin mudah mencair maka pekerjaan dapat

selesai dalam waktu 7 menit.

3) Pemilihan warna, waktu normal yang dibutuhkan adalah 5

menit. Jika bahan terlalu banyak, maka dapat diselesaikan

dalam waktu 7 menit, dan jika bahan sedikit akan selesai

lebih cepat dalam waktu 3 menit.

4) Pewarnaan ( ngelir ) I, waktu normal yang dibutuhkan adalah

5 menit. Jika bahan pewarna belum tersedia maka

pekerjaan selesai dalam waktu 8 menit, dan jika bahan

pewarna telah tersedia pekerjaan dapat diselesaikan dalam

waktu 2 menit.

5) Nglorod I, waktu normal yang dibutuhkan adalah 5 menit.

Jika malam atau lilin yang melekat pada kain sulit

dihilangkan dan bahan pembantu yang digunakan belum

tersedia seluruhnya maka pekerjaan akan selesai dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

waktu 10 menit, dan jika malam yang melekat pada kain

mudah dihilangkan serta bahan pembantu yang digunakan

telah tersedia, maka pekerjaan dapat diselesaikan dalam

waktu 3 menit.

6) Penjemuran I, waktu normal yang dibutuhkan adalah 45

menit. Jika musim kemarau proses penjemuran akan lebih

cepat yaitu 30 menit. Jika musim penghujan maka pekerjaan

akan lebih lama diselesaikan, yaitu membutuhkan waktu 55

menit.

7) Pembatikan ( sungging ) I, waktu normal yang dibutuhkan

210 menit. Jika kekurangan tenaga kerja dan bahan

pembantu belum tersedia seluruhnya, maka pekerjaan akan

selesai dalam waktu 265 menit, dan jika tenaga kerja lebih

banyak maka pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu

150 menit.

8) Pewarnaan ( ngelir ) II, waktu normal yang dibutuhkan

adalah 5 menit. Jika bahan pewarna belum tersedia maka

pekerjaan dapat selesai dalam waktu 10 menit. Dan jika

bahan pewarna sudah tersedia maka dapat diselesaikan

dalam waktu 3 menit.

9) Penjemuran II, waktu normal yang dibutuhkan adalah 75

menit. Jika tempat atau ruangan tidak mencukupi, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

dapat diselesaikan dalam waktu 85 menit. Dan jika tempat

atau ruangan mencukupi maka pekerjaan akan selesai

dalam waktu 50 menit.

10) Pembatikan ( sungging ) II, waktu normal yang dibutuhkan

adalah 270 menit. Jika tenaga kerja lebih banyak pekerjaan

dapat diselesaikan dalam waktu 185 menit, dan jika tenaga

kerjanya sedikit maka pekerjaan akan selesai dalam waktu

295 menit.

11) Pewarnaan (ngelir ) III, waktu normal yang dibutuhkan

adalah 5 menit. Jika bahan pewarna sudah tersedia

pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 3 menit. Dan jika

bahan pewarna belum tersedia maka pekerjaan akan selesai

dalam waktu 10 menit.

12) Nglorod II, waktu normal yang dibutuhkan adalah 7 menit.

jika malam atau lilin yang melekat pada kain sulit dihilangkan

dan bahan pembantu yang digunakan belum tersedia

seluruhnya maka pekerjaan akan selesai dalam wakktu 15

menit. Dan jika malam yang melekat pada kain mudah

dihilangkan serta bahan pembantu sudah tersedia maka

pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 4 menit.

13) Penjemuran III, waktu normal yang dibutuhkan adalah 45

menit. Jika musim kemarau proses penjemuran akan lebih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

cepat yaitu 30 menit. Dan jika musim penghujan maka

pekerjaan lebih lama diselesaikan yaitu membutuhkan waktu

60 menit.

Berikut perhitungan perkiraan waktu penyelesaian

dalam tabel :

Tabel III.3 Perkiraan waktu proses poduksi batik kombinasi ( dalam satuan menit )

Simbol

Kegiatan Waktu

Optimistik Waktu

Realistik Waktu Pesimistik

A 4 6 8 B 7 10 15 C 3 5 7 D 2 5 8 E 3 6 10 F 30 45 55 G 150 210 265 H 3 5 10 I 50 75 85 J 185 270 295 K 3 5 10 L 4 7 15 M 30 45 60

Sumber : Data Primer yang Diolah

Untuk mendapatkan waktu yang diharapkan ( ET ) dapat

dicari mengggunakan metode PERT, dengan rumus sebagai

berikut :

( )6

4 bmaET

++=

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Dimana :

ET = waktu kegiatan yang diharapkan

a = waktu optimistik, waktu kegiatan bila semua berjalan

dengan baik tanpa hambatan.

m = waktu realistik, waktu kegiatan terjadi bila suatu kegiatan

dilaksanakan dalam kondisi normal.

b = waktu pesimistik, waktu kegiatan bila terjadi hambatan

atau penundaan lebih dari semestinya.

Adapun perhitungan waktu yang diharapkan ( ET )

masing-masing pekerjaan atau kegiatan adalah sebagai berikut

:

( )6

6

8644=

++=A

( )5,10

6

151047=

++=B

( )5

6

7543=

++=C

( )5

6

8542=

++=D

( )5,5

6

10543=

++=E

( )44

6

5545430=

++=F

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

( )209

6

2652104150=

++=G

( )5,5

6

10543=

++=H

( )5,72

6

8575450=

++=I

( )260

6

2952704185=

++=J

( )5,5

6

10543=

++=K

( )8,7

6

15744=

++=L

( )45

6

6045430=

++=M

Dari perhitungan ( ET ) masing-masing pekerjaan diatas

dapat dibuat tabel sebagai berikut :

Tabel III.4 Waktu Penyelesaian yang diharapkan

proses produksi batik kombinasi

Simbol Kegiatan

Kegiatan yang mendahului

Waktu yang diharapkan ( ET )

A - 6 B A 10,5 C - 5 D C 5 E B,D 5,5 F E 44 G F 209 H G 5,5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

I H 72,5 J I 260 K J 5,5 L K 7,8 M L 45

Total 681,3

c. Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

proses jika menggunakan analisis diagram network.

1) Menyusun Diagram Network

GAMBAR III.4 DIAGRAM NETWORK

1

2

3

4 5 6

7

8

9

10

11 12

A B

C D

E F

G

H

K M

I

J

13

L

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

2) Menentukan jalur kritis penyelesaian pekerjaan, jalur

kritisnya adalah sebagai berikut :

GAMBAR III.5 DIAGRAM NETWORK DENGAN

WAKTU PENYELESAIAN

1

3

4 5 6

7

8

9

10

11

12 13

2 A

C

6

B

10,5

5

D

5

E

5,5

F

44

G 209

5,5 H

72,5 I

260 J

5,5 K

7,8

45

L

M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

3) Menentukan jalur penyelesaian pekerjaan dari diagram

network

Berdasarkan gambar dan data diatas terdapat dua jalur

kegiatan yaitu : A - B – E – F – G – H – I – J – K – L – M ( 6+

10,5 + 5,5 + 44 + 209 + 5,5 + 72,5 + 260 + 5,5 + 7,8 + 45 )

dengan jumlah waktu 671,3 menit, dan jalur C – D – E – F –

G – H – I – J – K – L – M ( 5 + 5 + 5,5 + 44 + 209 + 5,5 +

72,5 + 260 + 5,5 + 7,8 +45 ) dengan jumlah waktu 664,8

menit. Jadi jalur kritisnya adalah A – B – E – F – G – H – I –

J – K – L – M, karena dengan jumlah terbesar yaitu 671,3

menit.

4) Mengidentifikasi jalur kritis penyelesaian pekerjaan

Setelah diagram network dibuat, dapat ditentukan jalur

kritis melalui identifikasi peristiwa – peristiwa yang

dihubungkan oleh kegiatan – kegiatan dengan waktu

longgar nol atau EF = LF untuk mengetahui waktu paling

akhir dalam memulai maupun mengakhiri ( LS dan EF)

Dimana :

ES : Earliest Start, waktu mulai aktivitas paling awal.

LS : Latest Start, waktu mulai aktivitas paling akhir.

EF :Earliest Finish, waktu penyelesaian aktivitas paling

awal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

LF : Latest Finish, waktu penyelesaian aktivitas paling

akhir.

S : Slack, waktu mundur aktivitas.

Untuk menghitung ES, LS dan S,dengan rumus sebagi

berikut :EF = ES + t

LF = LS + t

S = LS – ES atau S = LF – EF

Tabel III.5 Identifikasi kegiatan kritis atau bukan kritis

No Kegiatan Simbol Waktu ES EF LS LF Slack

1. 1-2 A 6 0 6 0 6 0 2. 2-4 B 10,5 6 16,5 6 16,5 0 3. 1-3 C 5 0 5 6,5 11,5 6,5 4. 3-4 D 5 5 10 11,5 16,5 6,5 5. 4-5 E 5,5 16,5 22 16,5 22 0 6. 5-6 F 44 22 66 22 66 0 7. 6-7 G 209 66 275 66 275 0 8. 7-8 H 5,5 275 280,5 275 280,5 0 9. 8-9 I 72,5 280,5 353 280,5 353 0 10. 9-10 J 260 353 613 353 613 0 11. 10-11 K 5,5 613 618,5 613 618,5 0 12. 11-12 L 7,8 618,5 626,3 618,5 626,3 0 13. 12-13 M 45 626,3 671,3 626,3 671,3 0

Dari perhitungan tabel di atas dapat diketahui jalur

kritisnya adalah 1 – 2 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 –

12 -13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3. Perbandingan Sebelum Menggunakan Analisis Network dan

Sesudah Menggunakan Analisis Network

Setelah mengetahui hasil analisis dari perhitungan waktu

penyelesaian proses produksi batik kombinasi motif parang jenis

katun sebelum menggunakan analisis network dengan sesudah

menggunakan analisis network, maka dari hasil masing-masing

analisis perhitungan tersebut dibandingkan untuk mengetahui

waktu yang lebih efisien untuk diteapkan di Perusahaan batik

Pelangi. Adapun analisis perbandingannya adalah sebagai berikut :

a. Sebelum menggunakan analisis network

Proses pembuatan batik kombinasi motif parang jenis

katun dengan metode yang selama ini diterapkan di

Perusahaan Batik Pelangi membutuhkan waktu 693

menit.

b. Sesudah menggunakan analisis network

Proses pembuatan batik kombinasi motif parang jenis

katun dengan metode analisis network di Perusahaan

Batik Pelangi membutuhkan waktu 671,3 menit

Dengan adanya perhitungan waktu penyelesaian proses

produksi batik kombinasi motif parang jenis katun sebelum

menggunakan analisis network dengan sesudah menggunakan

analisis network, maka dapat diketahui bahwa waktu yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dihasilkan dengan analisis network lebih efisien karena terdapat

selisih waku penyelesaian proses produksi sebesar 21.7 menit.

Untuk itu metode analisis network layak untuk diterapkan di

Perusahaan Batik Pelangi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebelum perusahaan menggunakan metode analisis network :

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam proses pembuatan

batik kombinasi motif parang jenis katun terdapat tahap-tahap

proses, yaitu tahap pemotongan ( A ), pengecapan ( B ), pemilihan

warna ( C ), pewarnaan I ( D ), nglorod I ( E ), penjemuran I ( F ),

pembatikan I ( G ), pewarnaan II ( H ), penjemuran II ( I ),

pembatikan II ( J ), pewarnaan III ( K ), nglorod II ( L ), penjemuran

III ( M ).

2. Dari perhitungan secara normal tahap-tahap tersebut diperoleh

waktu penyelesaian proses produksi pembuatan batik kombinasi

motif parang jenis yaitu 693 menit.

Sesudah perusahaan menggunakan metode analisis network :

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan analisa serta

perhitungan dari data dan pembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada diagram network dapat dilihat urutan kegiatan dari proses

produksi batik kombinasi, yaitu tahap pemotongan ( A ),

pengecapan ( B ), pemilihan warna ( C ), pewarnaan I ( D ), nglorod

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

I ( E ), penjemuran I ( F ), pembatikan I ( G ), pewarnaan II ( H ),

penjemuran II ( I ), pembatikan II ( J ), pewarnaan III ( K ), nglorod II

( L ), penjemuran III ( M ).

2. Dari hasil perhitungan, waktu penyelesaian yang diharapkan untuk

setiap pekerjaan dengan menggunakan metodde PERT dapat

diperoleh jumlah waktu sebesar 681,3 menit.

3. Dari hasil perhitungan dengan metode PERT dapat diperoleh jalur

kritis, yaitu kegiatan A – B – E – F – G – H – I – J – K – L - M

dengan jumlah waktu 671,3 menit.

4. Berdasarkan gambar dan data pada diagram network diperoleh

dua jalur kegiatan, yaitu A – B – E – F – G – H – I – J – K – L – M

dengan jumlah waktu 671,3 menit, dan jalur kegiatan C – D – E – F

– G – H – I – J – K – L – M dengan jumlah waktu 664,8 menit. Dari

perbandingan tersebut dipilih waktu penyelesaian yang lebih lama.

Karena waktu yang lebih lama dalam jalur kegiatan diagram

network lebih mencakup semua tahap-tahap proses produksi.

B. Saran

1. Perusahaan Batik Pelangi sebaiknya dalam melaksanakan

proses produksi diharapkan untuk menerapkan atau

menggunakan analisis network, dengan tujuan agar dapat

dicapai efisiensi waktu penyelesaian pekerjaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2. Sebaiknya perusahaan dalam melakukan proses produksi

menggunakan PERT dengan waktu 671,3 menit, agar bisa

diperoleh waktu penyelesaian pekerjaan yang efisien.

3. Agar perusahaan dapat menyelesaikan proses produksi dalam

waktu 671,3 menit, maka perusahaan perlu :

a. Memberikan pelatihan ketrampilan kepada setiap karyawan

b. Membuat sistem kerja lembur pada karyawan agar target

dapat dipenuhi dan diselesaikan.