analisis modul oksiasetylen
DESCRIPTION
bab 4TRANSCRIPT
BAB III
DATA HASIL PERCOBAAN
A. Benda Kerja yang Digunakan
B. Alat yang digunakan
C. Proses Pengelasan
D. Hasil pengelasan
ANALISIS
Zara Karunia Tanjung
13113044
Prosedur Praktikum
Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan Cek kondisi peralatan yang akan digunakan Buat chamfer pada bendda kerja menggunakan gerinda duduk Hubungksn torch dengan pipa tabung oksigen dan oksiasetilen buka katup tangki asetilen putar regulator tekanan gas asetilen secara clock wise buka katup pengontrol tekanan gas asetilen pada penyampur gas agar asetilen
keluar buka katup tagki oksige sampai katup terbuka penuh putar regulator tekanan oksigen secara clok wise, dan atur rekanan pada selang
oksigen buka katup pengontrol tekanan oksigen pada penyampur gas agar oksigen keluar buka katup pengontrol teknan asetilen secara pelan-pelan nyalakan welding torch dengan menggunakan pematik putar katup pengontrol asetilen untuk mengatur nyala apinya lakukan pengelasan
Analisis Benda Kerja
Sebelum dilakukan pengelasan terdapa dua specimen terpisah yang diberi chamfer ditengahnya. Chamfer berguna untuk menampung lelehan filler yang akan digunakan untuk menyambungkan kedua benda kerja. setelah dilakukan pengelasan terdapat pengerasan lelehan filler diantara kedua benda kerja yang menyambungkan benda kerka. Kedua benda kerja tersambung dengan kuat walaupun tidak disambungkan seluruhnya hanya dua titik yang menjadi penymabung benda kerja
Parameter Proses
1. jumlah gassemakin banyak gas asetilen yang digunakan maka nyala api akan semakin besar, akan timbul asap gelap dan abu keluar dari torch.
2. jumlah oksigen
semakin banyak jumlah oksigen yang digunakan maka api akan semakin panas dan focus. Nyala api biru akan semakin besar menandakan dia semakin panas
3. Temperature flameSemakin besar temperature flame maka semakin cepat filler meleleh
Fenomena
1. terbentuk abu hitam abu dan asap hitam yang terbentuk selama pengelasan dikarenakan komposisi asetylennya lebih banyak dari jumlah oksigen yang digunakan sehingga terbentuk nyala api berjenis carburizing flame juga terbentuk abu sebagai bentuk pembakaran sisa dari reaksi kimia dalam pengelasan oksiasetylen
2. api mati-hidupapi mati hidup karena tangki oksigen dan gasnya bocor sehingga gas berkurang dengan sendirinya, karena kekurangan oksi/gas maka reaksi kimia tidak terjadi flamenya mati
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Prinsip kerja las oksiasetylen adalah dengan memanfaat reaksi kimia pembakarn antara gas fuel dengan oksigen dimana pada pengelasan oksiasetylen gas yang digunakan adalah asetylen. Panas yang dihasilkan dari rekasi kimia ini akan dimanfaatkan unutk melelehkan filler yang nantinya akan digunakan unutk menyambungkan kedua benda kerja.
2. Tahap proses pengelasan oksiasetylen adlah sebagai berikut ;a. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkanb. Cek kondisi peralatan yang akan digunakanc. Buat chamfer pada bendda kerja menggunakan gerinda dudukd. Hubungksn torch dengan pipa tabung oksigen dan oksiasetilene. buka katup tangki asetilenf. putar regulator tekanan gas asetilen secara clock wiseg. buka katup pengontrol tekanan gas asetilen pada penyampur gas agar
asetilen keluarh. buka katup tagki oksige sampai katup terbuka penuhi. putar regulator tekanan oksigen secara clok wise, dan atur rekanan pada
selang oksigenj. buka katup pengontrol tekanan oksigen pada penyampur gas agar oksigen
keluark. buka katup pengontrol teknan asetilen secara pelan-pelanl. nyalakan welding torch dengan menggunakan pematikm. putar katup pengontrol asetilen untuk mengatur nyala apinyan. lakukan pengelasan
Saran :1. tabung gas sepertinya tidak memeberikan asupan gas yang stabil mungkin
sebaiknya dieprbaiki terlebih dahulu