analisis manajemen risiko kredit sepeda motor … · manajemen risiko merupakan suatu proses...

127
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR HONDA PADA PERUSAHAAN MULTIFINANCE DI INDONESIA (STUDI KASUS PADA PT. PQR FINANCE) Oleh RUSLAN EFENDI H24103018 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Upload: vonguyet

Post on 07-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT

SEPEDA MOTOR HONDA

PADA PERUSAHAAN MULTIFINANCE DI INDONESIA

(STUDI KASUS PADA PT. PQR FINANCE)

Oleh

RUSLAN EFENDI

H24103018

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

Page 2: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT

SEPEDA MOTOR HONDA

PADA PERUSAHAAN MULTIFINANCE DI INDONESIA

(STUDI KASUS PADA PT. PQR FINANCE)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

RUSLAN EFENDI

H24103018

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

Page 3: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT

SEPEDA MOTOR HONDA

PADA PERUSAHAAN MULTIFINANCE DI INDONESIA

(STUDI KASUS PADA PT. PQR FINANCE)

Oleh

RUSLAN EFENDI

H24103018

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

Page 4: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT

SEPEDA MOTOR HONDA

PADA PERUSAHAAN MULTIFINANCE DI INDONESIA

(STUDI KASUS PADA PT. PQR FINANCE)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

RUSLAN EFENDI

H24103018

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

Page 5: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

ABSTRAK

Ruslan Efendi. H24103018. Analisis Manajemen Risiko Kredit Sepeda Motor Honda Pada Perusahaan Multifinance di Indonesia (Studi Kasus Pada PT. PQR Finance). Di bawah bimbingan Wita Juwita Ermawati. Selama kurun waktu tahun 1999 hingga September 2006, pembiayaan konsumen tumbuh dengan rata-rata 19,22 persen per tahun (Statistik BI dalam Economic Review Journal, 2006). PT. PQR Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang berorientasi pada pembiayaan sepeda motor Honda. Peningkatan persentase cadangan penghapusan piutang (loan loss provision) terhadap total asset PT. PQR Finance yaitu dari 2,91 persen (tahun 2004) menjadi 6,49 persen (tahun 2006) mengindikasikan peningkatan tingkat risiko kredit macet yang dihadapi PT. PQR Finance. Identifikasi dan analisis manajemen risiko kredit sangat penting dan berguna sebagai salah satu input alternatif dalam perumusan strategi tata kelola risiko kredit. Tujuan penelitian adalah : (1). Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko kredit sepeda motor Honda pada PT. PQR Finance; (2). Menganalisis seberapa besar tingkat risiko kredit sepeda motor Honda yang dihadapi oleh PT. PQR Finance; (3). Mengetahui pengelolaan dan pengendalian risiko kredit sepeda motor Honda pada PT. PQR Finance.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan enam staf ahli Risk Portofolio Division PT. PQR Finance. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui data historis PT. PQR Finance yang meliputi laporan keuangan dan laporan portofolio risiko tahun 2004 - 2006, studi literatur, laporan penelitian dan publikasi elektronik. Analisis menggunakan analisis rasio keuangan, analisis dampak dan probabilitas serta metode CreditRisk+ dengan bantuan Spreadsheet Microsoft Excel CSFB dan Minitab 14. Metode CreditRisk+ meliputi menetapkan exposure, probability of default dan standar deviasi tiap kelas konsumen, penghitungan expected loss dan unexpected loss (tingkat kepercayaan 99 persen), economic capital dan backtesting. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit PT. PQR Finance diklasifikasikan menjadi tiga faktor yaitu faktor internal perusahaan (kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, teknologi dan informasi, kebijakan perusahaan dan keuangan), faktor business partner (dealer dan konsumen), lingkungan eksternal (kebijakan pemerintah, persaingan dalam industri pembiayaan sepeda motor, dan kondisi negara). Faktor-faktor konsumen meliputi overdue, down payment, jangka waktu kredit, pendapatan konsumen, moral dan morale hazard. Peringkat risiko di PT. PQR Finance tergolong low to moderate yang berarti kualitas manajemen risiko kredit yang kuat maka PT. PQR Finance dapat dengan baik mengelola risiko kredit yang terjadi. Nilai expected loss tahun 2005 mencapai Rp 624.209.403.115,00 dan tahun 2006 mencapai Rp 1.336.277.928.654,00. Tahun 2005, nilai unexpected loss mencapai Rp 2.291.182.236.209,00 dan tahun 2006 mencapai Rp 4.579.060.206.464,00 yang berarti kerugian katastropik yang harus mampu ditutupi oleh PT. PQR Finance dengan tingkat kepercayaan 99 persen. Pengelolaan risiko kredit yaitu membangun supply chain management, penetapan prosedur dan kebijakan transaksi kredit, pembangunan sistem terintegrasi (credit scoring dan business intelligence system). Pengendalian risiko kredit yaitu rescheduling dan reconditioning, kerjasama dengan PT. Asuransi Astra Buana, serta penetapan loan loss provision dan perolehan recovery rates.

Page 6: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor tanggal 23 Oktober 1985 dengan nama

Ruslan Efendi, sebagai putra tunggal Daman H. Mangunkusuma dan Nenih.

Penulis mengawali masa pendidikannya di SD Negeri Tanah Sareal IV Bogor

pada tahun 1991 – 1997, kemudian melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 8

Bogor tahun 1997 – 2000 dan SMU Negeri 5 Bogor tahun 2000 – 2003. Tahun

2003, penulis diterima di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB

(USMI).

Selama masa perkuliahan, penulis aktif dalam berbagai kepanitiaan di IPB

dan organisasi kemahasiswaan Centre of Management (Com@) IPB selama kurun

waktu tahun 2004 – 2006 sebagai Direktur Produksi, Operasi dan Kewirausahaan

maupun Dewan Komisaris. Pada periode tahun 2004 – 2006, penulis juga aktif

dalam kerohanian Islam mahasiswa Manajemen angkatan 40 IPB, sebagai Ketua

Kewirausahaan. Penulis berpartisipasi dalam mengkoordinasikan organisasi

kemahasiswaan Statistics Consultant for Management (Ticons) proyek SP4

Departemen Manajemen IPB tahun 2005 – 2006 dan menjadi Ketua Divisi

Internal pada kepengurusan periode 2005-2006.

Penulis juga sering mengikuti berbagai seminar dan pelatihan yang

mendukung dalam pengembangan diri dan ilmu pengetahuan, baik yang

diselenggarakan oleh perguruan tinggi maupun perusahaan. Memperoleh prestasi

dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa (LKTM) tingkat IPB sebagai juara I

tahun 2005 sekaligus mewakili IPB untuk LKTM tingkat wilayah II dan menjadi

salah satu mahasiswa berprestasi Departemen Manajemen tahun 2006. Penulis

juga pernah mengikuti Apprenticeship Programme di PT. Federal International

Finance tahun 2006.

Page 7: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

iv

KATA PENGANTAR

Allhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada

Rabb Semesta Alam, Allah SWT, dengan segala keagungan-Nya telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi yang

berjudul Analisis Manajemen Risiko Kredit Sepeda Motor Honda Pada

Perusahaan Multifinance di Indonesia (Studi Kasus Pada PT. PQR Finance)

dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis

dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang

terjadi dalam kegiatan usaha dengan tujuan agar terhindar dari kerugian yang

lebih besar. Risiko kredit merupakan risiko yang sering dihadapi lembaga

keuangan bukan bank (Non Bank Financial Institutions). Pengelolaan dan

pengendalian yang baik terhadap kemungkinan risiko kredit yang dihadapi dapat

menjadi daya saing bagi perusahaan pembiayaan yang dapat meningkatkan

pendapatan perusahaan dengan meminimalisir kemungkinan kerugian. Analisis

manajemen risiko dalam mengelola kemungkinan tingkat risiko yang terjadi

sangat penting dan berguna bagi perusahaan pembiayaan (multifinance).

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih

sedalam-dalamnya kepada:

1. Ibu Wita Juwita Ermawati S.TP, MM sebagai dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan,

membagikan ilmu, motivasi, saran dan pengarahan kepada penulis dalam

penyempurnaan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc dan Ibu Heti Mulyati, S.TP. MT,.

atas kesediaannya untuk menjadi dosen penguji dan memberikan masukan,

nasihat, kritik serta saran yang membangun.

3. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku Ketua Departemen Manajemen,

seluruh staf dosen pengajar dan karyawan serta karyawati Departemen

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Page 8: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

v

4. Bapak Yayat Hermawan, selaku staf Risk Portofolio Division dan seluruh staf

karyawan PT. PQR Finance baik di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang

yang telah menyumbangkan waktu, pikiran dan informasi selama penelitian.

5. Papa dan Mama, dengan segala keringat, do’a, dekapan kasih sayang tanpa

batas, hati yang tulus, senyum, dukungan, ilmu, materiil, perhatian,

kebersamaan dalam suka maupun duka dan semua keindahan yang diberikan

sehingga membuat penulis tetap bertahan.

6. Etty Nurbaeti atas kasih sayang yang tulus, perhatian, do’a dan motivasi.

7. Sahabat-sahabat terbaik satu peluh dan senyum. Terima kasih atas semua

kebersamaan dan semoga masa depan menjadi masa yang terindah. Teruntuk

Irwan Herma’, Adit’oshi Novian the First, Yan Risiana, dan Aldhika Big D.

8. Kurnia 3P, Kania, dan Amik Susanti selaku rekan satu bimbingan untuk

kerjasama dan motivasi selama bimbingan dan konsultasi skripsi.

9. Sahabat-sahabat terbaik dalam keceriaan dan kebersamaan. Teruntuk Hendra

Mbud, Cangkurileung Gumilang, Rio Son, Both of Bayu, Made, Fun’di, Dedi,

Roni F, Jayawinangun, Yudi d’Gone, Sun’sa, Iman, Aldo, Asep, Gema, Alex

Bembi, Ayu Ningsih, In the Rush, Yenni Baba’, Eltse’, Ulfath, Rinrin Ch.,

Pacuz Is., Cornel Lusi, Yayuk, Ipeh, Wina, Nela, Okty, Nene’, Cici, Funny,

Rae’, Yu’nia, Dian Tsu, Elwe’, Imel KW dan Mira Nur.

10. Sahabat dalam perjuangan yaitu Imam F.M dan M. Arfan.

11. Manajemen 40 untuk persahabatan selama 4 tahun di masa perkuliahan.

Saudara/i Manajemen 41 serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan

satu per satu yang telah membantu selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun untuk dijadikan bahan perbaikan dalam penulisan yang

lebih baik lagi.

Bogor, Agustus 2007

Penulis

Page 9: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 3 1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4 1.5. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kredit ................................................................................................. 5

2.1.1. Definisi Kredit ....................................................................... 5 2.1.2. Jenis-Jenis Kredit .................................................................. 5

2.2. Risiko ................................................................................................. 7 2.2.1. Definisi Risiko ....................................................................... 7 2.2.2. Klasifikasi Risiko ................................................................... 8

2.3. Risiko Kredit ...................................................................................... 11 2.3.1. Definisi Risiko Kredit ............................................................ 11 2.3.2. Dimensi Risiko Kredit ........................................................... 11 2.3.3. Bentuk dan Jenis Risiko Kredit ............................................. 13

2.4. Manajemen Risiko ............................................................................. 18 2.4.1. Definisi Manajemen Risiko ................................................... 18 2.4.2. Siklus Manajemen Risiko ...................................................... 18

2.5. Analisis Internal Risiko Kredit .......................................................... 20 2.6. Lembaga Pembiayaan ........................................................................ 21 2.7. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................. 23

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 25 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 27 3.3. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 27 3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................. 28

3.4.1. Analisis Rasio Keuangan ....................................................... 28 3.4.2. Analisis Dampak dan Probabilitas ......................................... 30

Page 10: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

vii

A. Register Risiko ............................................................... 30 B. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................... 32 3.4.3. Metode CreditRisk+ ............................................................. 34

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................... 38 4.1.1. Sejarah Singkat PT. PQR Finance ........................................ 38 4.1.2. Visi dan Misi PT. PQR Finance ........................................... 38 4.1.3. Struktur Organisasi PT. PQR Finance.................................... 39 4.1.4. Skema Kredit dan Business Partner PT. PQR Finance ........ 40 4.1.5. Perkembangan Aktiva PT. PQR Finance .............................. 41 4.1.6. Perkembangan Kinerja Keuangan PT. PQR Finance ............ 42

4.2. Karakteristik Portofolio Kredit Sepeda Motor Honda PT. PQR Finance .............................................................................. 45

4.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Risiko Kredit Sepeda Motor Honda PT. PQR Finance ................................................................... 50 4.4. Analisis Risiko Kredit Sepeda Motor Honda PT. PQR Finance .............................................................................. 63

4.4.1. Analisis Kualitas dan Kuantitas Manajemen Risiko Kredit Sepeda Motor Honda PT. PQR Finance ................................ 63

4.4.2. Analisis Internal Risiko Kredit Metode CreditRisk+ Portofolio .............................................................................. 74

4.5. Pengelolaan dan Pengendalian Risiko Kredit Sepeda Motor Honda PT. PQR Finance .............................................................................. 81

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan........... ..................................................................................... 88 B. Saran......... ................................................................................................. 89 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 90 LAMPIRAN................. .................................................................................... 92

Page 11: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

viii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Besar pembiayaan berdasarkan jenis pembiayaan pada kurun waktu tahun 1999 hingga September 2006 (triliun rupiah) ......................................... ... 1

2. Persentase penyisihan piutang ragu-ragu (loan loss provision) terhadap total asset tahun 2004 – 2006 ................................................................. 3

3. Register risiko ............................................................................................ 30

4. Penilaian risiko ........................................................................................... 31

5. Aggregate risk matrix ................................................................................. 33

6. Persentase perkembangan kinerja keuangan PT. PQR Finance tahun 2004-2006 ........................................................................................ 43

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit PT. PQR Finance ............ 50

8. Hubungan antara down payment dan kolektibilitas kredit PT. PQR Finance periode Februari 2007..................................................... 55

9. Hubungan antara jangka waktu kredit (tenor) dan kolektibilitas kredit PT. PQR Finance periode Februari 2007 .................................................... 56

10. Hubungan antara pendapatan konsumen dan kolektibilitas kredit PT. PQR Finance periode Februari 2007 ..………………………………. 58

11. Aggregate risk matrix PT. PQR Finance .................................................... 74

12. Persentase kolektibilitas portofolio kredit terhadap total kredit PT. PQR Finance selama tahun 2006 ......................................................... 86

Page 12: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Klasifikasi Risiko ........................................................................................ 10

2. Dimensi Risiko .......................................................................................... 12

3. Kerangka risiko kredit ............................................................................... 13

4. Kerangka risiko kredit berdasarkan komponen risiko kredit ..................... 17

5. Siklus manajemen risiko ............................................................................ 18

6. Kerangka pemikiran konseptual ................................................................. 27

7. Hubungan dampak dan probabilitas dalam pemeringkatan risiko ............. 31

8. Skema kredit dan business partner PT. PQR Finance ................................ 41

9. Perkembangan total aktiva PT. PQR Finance tahun 2004-2006 ………. .. 42

10. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria jumlah kredit Tahun 2007 di PT. PQR Finance ........................................ 45

11. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria harga sepeda motor tahun 2007 di PT. PQR Finance ......................................... 46

12. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria down payment tahun 2007 di PT. PQR Finance ................................................................ 47

13. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria usia konsumen tahun 2007 di PT. PQR Finance ....................................... 47

14. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria jangka waktu kredit tahun 2007 di PT. PQR Finance ..................................................... 48

15. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria pendapatan konsumen tahun 2007 di PT. PQR Finance ............................ 49

16. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria wilayah tahun 2007 di PT. PQR Finance ............................................................... 49

17. Persentase total exposure terhadap total kredit selama kurun waktu Januari 2005 sampai Februari 2007……….……………………………… 75

18. Grafik probabilitas kerugian risiko kredit tahun 2005................................. 77

19. Grafik probabilitas kerugian risiko kredit tahun 2006................................. 78

20. Persentase cadangan penghapusan piutang, kerugian dari penjualan dan penyisihan penurunan nilai pasar agunan yang diambil alih serta penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan terhadap total real loss tahun 2005-2006 .................................................................. 79

Page 13: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Daftar Istilah ............................................................................................... 92

2. Struktur Organisasi Kantor Pusat PT. PQR Finance ................................. 94

3. Struktur Organisasi Kantor Cabang PT. PQR Finance ............................... 95

4. Tabel Register Kualitas Manajemen Risiko Kredit .................................. 96

5. Keterangan Indikator Register Kualitas Manajemen Risiko Kredit ........... 97

6. Tabel Register Kuantitas Risiko Kredit .................................................... 99

7. Keterangan Indikator Register Kuantitas Risiko Kredit ............................. 100

8. Exposure Tahun 2005 dan 2006 ………………………………………… 102

9. Probability of Default Tahun 2005 dan 2006 ……………………………. 104

10. Hasil Pengolahan Spreadsheet CreditRisk+ CSFB Tahun 2005 ………… 106

11. Hasil Pengolahan Spreadsheet CreditRisk+ CSFB Tahun 2006 ………… 108

12. Proses Transaksi Kredit ..........…………………………………………… 110

13. Proses Penagihan Piutang ......................................................................... 111

14. Proses Remedial …………………………………………………………. 112

15. Laporan Keuangan PT. PQR Finance Periode 31 Desember 2004, 2005 dan 2006 ………………………………………………………………… 113

Page 14: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keterpurukan ekonomi Indonesia sejak tahun 1998 menyebabkan

kurang berkembangnya berbagai sektor industri, tidak terkecuali sektor

industri keuangan. Tetapi pada perkembangannya, pertumbuhan lembaga

keuangan bukan bank (Non Bank Financial Institutions) selama periode

tahun 2000 hingga periode Maret 2007 mengindikasikan semakin

membaiknya perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data statistik Bank

Indonesia (2007), persentase kontribusi lembaga keuangan bukan terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) pada harga berlaku mengalami peningkatan

dari rata-rata 0,60 persen (tahun 2000) menjadi 0,79 persen (Maret 2007).

Perkembangan ini menunjukkan perkembangan perusahaan pembiayaan.

Dalam kurun waktu tahun 1999 hingga September 2006, pembiayaan

konsumen tumbuh rata-rata 19,22 persen per tahun. Tabel 1 menunjukkan

besarnya pembiayaan berdasarkan jenis pembiayaan dalam kurun waktu

tahun 1999 hingga September 2006.

Tabel 1. Besar pembiayaan berdasarkan jenis pembiayaan pada kurun waktu tahun 1999 hingga September 2006 (triliun rupiah)

Jenis Pembiayaan 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Sept 2006

Anjak Piutang 6,407 6,553 3,277 3,181 3,180 2,537 1,495 1,2Kartu kredit 0,337 0,403 0,796 1,147 0,809 1,526 1,848 1,5Pembiayaan konsumen

4,323 8,515 12,361 16,594 22,666 35,958 50,3 50,3

Sewa guna usaha 10,928 13,731 14,133 12,576 11,594 14,484 19,1 18,6Pembiayaan lainnya 0,236 0,189 0,276 0,439 0,79 0,392 0,2821 0,1Total Pembiayaan 22,231 29,391 30,845 33,937 38,328 54,897 73,025 71,7

Sumber : Statistik BI dalam Economic Review Journal, 2006

Di Indonesia, terdapat 132 perusahaan pembiayaan yang aktif

melakukan kegiatan usaha dari 230 perusahaan pembiayaan yang

memperoleh ijin dari Departemen Keuangan. Menurut Shinduwinata (2005),

jumlah lembaga pembiayaan non bank untuk kredit kendaraaan bermotor

mencapai 72 perusahaan. Berdasarkan data InfoBank (2005), dari segi asset

terdapat sepuluh besar perusahaan pembiayaan keuangan yang menguasai 62

Page 15: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

2

persen asset dibandingkan dengan 132 perusahaan pembiayaan lainnya. Hal

ini menunjukkan ketatnya persaingan dalam industri pembiayaan. Salah satu

perusahaan pembiayaan sepeda motor yang memiliki total asset terbesar

yaitu PT. PQR Finance. Pada tahun 2004, PT. PQR Finance memiliki total

asset lima persen dari total asset perusahaan pembiayaan sebesar Rp 78,876

triliun dan menempatkannya dalam lima besar perusahaan pembiayaan

dengan total asset terbesar.

PT. PQR Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang

berorientasi pada pembiayaan sepeda motor Honda. Dalam kurun waktu

tahun 2004 sampai tahun 2005, terjadi peningkatan jumlah pendapatan

pembiayaan konsumen sebesar 9,82 persen. Sedangkan, dalam kurun waktu

2005 sampai tahun 2006 terjadi penurunan yang signifikan sebesar 22,24

persen (PT. PQR Finance, 2007). Penurunan pendapatan pembiayaan

konsumen ini disebabkan persaingan dalam industri pembiayaan yang

semakin ketat dan menimbulkan potensi risiko bagi PT. PQR Finance.

Kemudahan dalam memperoleh pembiayaan untuk pembelian sepeda

motor dari perusahaan pembiayaan menjadi salah satu penyebab

peningkatan penjualan sepeda motor di Indonesia yang dapat menimbulkan

potensi risiko bagi perusahaan-perusahaan pembiayaan, tidak terkecuali

dengan PT. PQR Finance. Sebagai perusahaan pembiayaan, PT. PQR

Finance dihadapkan pada berbagai aspek risiko yang dapat menimbulkan

potensi kerugian bagi perusahaan tersebut. Risiko yang sering dihadapi

perusahaan pembiayaan pada umumnya adalah risiko kredit.

Pada tahun 2002 sampai tahun 2006 terjadi peningkatan unit

pembiayaan sepeda motor pada PT. PQR Finance dengan rata-rata 33,87

persen (PT. PQR Finance, 2007). Dengan terjadinya peningkatan unit

pembiayaan ini, maka PT. PQR Finance dihadapkan pada tingkat risiko

kredit yang cukup tinggi apabila tidak dikelola dengan baik. Risiko kredit

terjadi ketika pemilik sepeda motor tidak mampu lagi membayar angsuran

kreditnya. Pada saat kredit macet, maka perusahaan akan menarik kembali

sepeda motor yang telah dibiayai dari konsumen dan kemudian akan dijual

kembali kepada dealer dengan harga yang lebih rendah dari harga awal.

Page 16: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

3

Selisih harga tersebut dapat menjadi kerugian bagi perusahaan pembiayaan.

Pada tahun 2006, PT. PQR Finance memiliki 2.411.517 konsumen di 104

cabang di seluruh Indonesia. Hal ini mengindikasikan potensi risiko kredit

macet perusahaan pembiayaan ini menjadi semakin besar apabila tidak

dikelola dengan baik.

Tabel 2. Persentase penyisihan piutang ragu-ragu (loan loss provision) terhadap total asset tahun 2004 – 2006

Tahun Loan Loss Provision (ribuan rupiah)

Total Asset (ribuan rupiah)

Loan Loss Provision per Total Asset (%)

2004 254.521.290 8.735.276.672 2,91 2005 683.336.003 15.332.114.268 4,46 2006 680.334.121 10.488.284.625 6,49

Sumber : PT. PQR Finance, 2007 (diolah)

Tabel 2 menunjukkan peningkatan persentase penyisihan piutang

ragu-ragu (loan loss provision) terhadap total asset PT. PQR Finance yaitu

dari 2,91 persen (tahun 2004) menjadi 6,49 persen (tahun 2006).

Peningkatan persentase tersebut menunjukkan peningkatan tingkat risiko

kredit macet yang dihadapi PT. PQR Finance dalam kegiatan operasinya.

Peningkatan risiko kredit macet tersebut perlu ditunjang oleh kualitas

manajemen risiko kredit yang baik untuk meminimalisir potensi kerugian

yang dihadapi oleh PT. PQR Finance. Identifikasi dan analisis manajemen

risiko kredit sangat penting dan berguna sebagai salah satu input alternatif

dalam perumusan strategi tata kelola risiko kredit. Penelitian ini

menunjukkan bagaimana kualitas manajemen dalam menghadapi kuantitas

risiko kredit PT. PQR Finance yang berpotensi menimbulkan kerugian.

1.2. Rumusan Masalah

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya risiko kredit

sepeda motor Honda pada PT. PQR Finance ?

2. Seberapa besar tingkat risiko kredit sepeda motor Honda yang dihadapi

oleh PT. PQR Finance ?

3. Bagaimana pengelolaan dan pengendalian (program mitigasi) risiko

kredit sepeda motor Honda pada PT. PQR Finance ?

Page 17: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

4

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya

risiko kredit sepeda motor Honda pada PT. PQR Finance.

2. Menganalisis seberapa besar tingkat risiko kredit sepeda motor Honda

yang dihadapi oleh PT. PQR Finance.

3. Mengetahui pengelolaan dan pengendalian (program mitigasi) risiko

kredit sepeda motor Honda pada PT. PQR Finance.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan analisis

penulis. Penulis diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan

yang didapatnya dengan hal-hal yang terjadi di perusahaan. Hasil

penelitian dapat digunakan sebagai bahan rujukan pada penelitian

selanjutnya apabila terjadi korelasi permasalahan yang saling terkait.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini berguna sebagai input alternatif untuk

melaksanakan strategi-strategi perusahaan terhadap berbagai

kemungkinan yang terjadi pada risiko kredit yang dihadapi sehingga

dapat meminimalisir kerugian dan meningkatkan kinerja perusahaan.

3. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan berkontribusi dalam memajukan pendidikan di

Indonesia terutama kalangan akademis dan masyarakat Indonesia pada

umumnya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. PQR Finance. Analisis penelitian

terfokus pada identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit,

analisis risiko kredit sepeda motor Honda dan pengelolaannya. Penelitian ini

hanya membahas risiko kredit, sedangkan risiko operasional dan risiko pasar

tidak menjadi bahasan dalam penelitian. Penelitian ini hanya melihat dari

sudut pandang perusahaan. Penelitian ini tidak menganalisis faktor-faktor

yang menyebabkan konsumen gagal bayar. Perhitungan risiko kredit pada

penelitian ini tidak memperhitungkan aspek pasar seperti suku bunga dan

tidak memperhitungkan aspek makroekonomi yang mempengaruhi kinerja

PT. PQR Finance.

Page 18: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kredit

2.1.1. Definisi Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere, artinya

kepercayaan dan kebenaran. Dalam pelaksanaan perkreditan, unsur

kepercayaan menyangkut karakter dari pemohon kredit. Oleh karena

itu, karakter pemohon kredit merupakan faktor yang

dipertimbangkan oleh pemberi kredit dalam pengambilan keputusan

kredit (Djinarto, 2000).

Menurut J.F Johnson dalam Djinarto (2000), kredit adalah

kemampuan untuk memperoleh barang atau jasa dengan memberi

janji untuk membayar pada tanggal tertentu di masa yang akan

datang. Menurut Kasmir (2004), kredit berarti memperoleh barang

dengan membayar cicilan atau angsuran di kemudian hari atau

memperoleh pinjaman uang yang pembayarannya dilakukan di

kemudian hari dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan

perjanjian. Kredit dapat berbentuk barang atau uang. Kredit dalam

bentuk uang disebut pinjaman.

2.1.2. Jenis-Jenis Kredit

Menurut Kasmir (2004), jenis-jenis kredit dilihat dari berbagai

segi yaitu :

1. Segi Kegunaan

a. Kredit Investasi

Kredit investasi yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan

perluasan usaha atau membangun proyek atau pabrik baru di

mana masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif

lebih lama dan digunakan untuk kegiatan utama perusahaan.

b. Kredit Modal Kerja

Kredit modal kerja digunakan untuk keperluan meningkatkan

produksi dalam operasionalnya. Kredit modal kerja memiliki

Page 19: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

6

jangka waktu yang lebih pendek dibandingkan kredit

investasi.

2. Segi Tujuan

a. Kredit Produktif

Kredit produktif digunakan untuk peningkatan usaha,

produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk

menghasilkan barang atau jasa.

b. Kredit Konsumtif

Kredit konsumtif digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai

secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan

barang dan jasa yang dihasilkan.

c. Kredit Perdagangan

Kredit perdagangan merupakan kredit yang digunakan untuk

kegiatan perdagangan dan untuk membeli barang dagangan

yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang

dagangan tersebut. Kredit ini diberikan kepada pemasok atau

agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam

jumlah tertentu.

3. Segi Jangka Waktu

a. Kredit Jangka Pendek

Kredit ini merupakan kredit yang memiliki jangka waktu

kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun. Kredit ini

dapat digunakan untuk keperluan modal kerja.

b. Kredit Jangka Menengah

Kredit ini merupakan kredit yang memiliki jangka waktu

antara satu tahun sampai tiga tahun.

c. Kredit Jangka Panjang

Kredit ini merupakan kredit yang memiliki jangka waktu di

atas tiga tahun atau lima tahun.

4. Segi Jaminan

Maksud dari segi jaminan adalah setiap pemberian suatu fasilitas

kredit harus dilindungi dengan suatu barang atau surat-surat

Page 20: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

7

berharga minimal senilai dengan nilai kredit yang diberikan.

Jenis kredit dilihat dari segi jaminan yaitu :

a. Kredit dengan jaminan

Kredit ini menggunakan jaminan dalam bentuk barang

berwujud atau tidak berwujud. Hal ini berarti setiap kredit

yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang

diberikan calon debitur.

b. Kredit tanpa jaminan

Kredit ini diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.

Kredit ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter

serta loyalitas calon debitur selama berhubungan dengan

kreditur (bank) bersangkutan.

5. Segi Sektor Usaha

a. Kredit Pertanian

b. Kredit Peternakan

c. Kredit Industri

d. Kredit Pertambangan

e. Kredit Pendidikan

f. Kredit Profesi

g. Kredit Perumahan

h. Kredit Sektor Usaha Lainnya

2.2. Risiko

2.2.1. Definisi Risiko

Menurut Djohanputro (2004), risiko adalah ketidakpastian hasil

sebagai akibat keputusan atau situasi saat ini. Risiko merupakan

ukuran kuantitas atau ukuran empiris yang dapat mengukur

kemungkinan nilai suatu kejadian dengan fluktuasinya. Risiko

memiliki data pendukung (pengetahuan) mengenai kemungkinan

kejadian.

Tampubolon (2005) mendefinisikan risiko sebagai suatu

rentang (continuum) yang dapat bergerak ke arah ancaman dengan

dampak negatif, yaitu tidak tercapainya tujuan. Risiko juga dapat

Page 21: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

8

bergerak ke arah ancaman dengan dampak positif yaitu tercapainya

tujuan yang ditetapkan disertai dengan berbagai tingkat

kemungkinan terjadinya ancaman maupun peluang tersebut.

Risiko didefinisikan sebagai kombinasi antara kemungkinan

suatu kejadian dengan konsekuensinya. Risiko berarti suatu potensial

kejadian-kejadian dan konsekuensi-konsekuensinya yang dapat

berupa kesempatan untuk memperoleh manfaat atau keuntungan atau

ancaman untuk sukses (www.irm.com, 2002)

Vaughan dalam Darmawi (2004) mengemukakan beberapa

definisi risiko sebagai berikut:

1. Risiko adalah peluang kerugian (risk is the chance of loss)

Chance of loss dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan

di mana terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau

kemungkinan kerugian.

2. Risiko adalah kemungkinan kerugian (risk is the possibility of

loss)

Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa

berada di antara nol dan satu. Pengertian risiko ini tidak cocok

dipakai dalam analisis secara kuantitatif.

3. Risiko adalah ketidakpastian (risk is uncertainty)

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian (uncertainty) yaitu

adanya risiko karena adanya ketidakpastian. Oleh karena itu,

risiko sama artinya dengan ketidakpastian.

2.2.2. Klasifikasi Risiko

Menurut Djohanputro (2004), risiko perusahaan atau risiko

korporat adalah fluktuasi dari exposure korporat sebagai akibat

keputusan atau kondisi saat ini. Besaran risiko korporat terkait

dengan ketidakpastian dari nilai perusahaan dan kekayaan pemegang

saham. Risiko korporat dapat dikategorikan ke dalam empat jenis

risiko, yaitu risiko keuangan, risiko operasional, risiko strategis, dan

risiko eksternalitas. Masing-masing kategori risiko tersebut terdiri

dari beberapa jenis risiko.

Page 22: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

9

1. Risiko Keuangan

Risiko keuangan adalah fluktuasi target keuangan atau ukuran

moneter perusahaan karena gejolak berbagai variabel makro.

Ukuran keuangan dapat berupa arus kas, laba perusahaan,

Economic Value Added (EVA), dan pertumbuhan penjualan.

Risiko keuangan terdiri atas empat jenis risiko, yaitu risiko

likuiditas, risiko kredit, risiko permodalan, dan risiko pasar

(risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko komoditas, dan risiko

ekuitas).

2. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah potensi penyimpangan dari hasil yang

diharapkan karena tidak berfungsinya suatu sistem. Risiko

operasional dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sumber

daya manusia, teknologi, sistem dan prosedur, kebijakan, serta

struktur organisasi. Risiko operasional dibagi menjadi lima

kategori risiko, yaitu risiko produktivitas, risiko teknologi, risiko

inovasi, risiko sistem, dan risiko proses.

3. Risiko Strategis

Risiko strategis adalah risiko yang dapat mempengaruhi exposure

korporat dan exposure strategis (terutama exposure keuangan)

sebagai akibat keputusan yang tidak strategis yang tidak sesuai

dengan lingkungan eksternal dan internal usaha. Risiko strategis

kemudian dibagi menjadi tiga jenis risiko, yaitu risiko usaha,

risiko transaksi strategis, dan risiko hubungan investor.

4. Risiko Eksternalitas

Risiko eksternalitas adalah potensi penyimpangan hasil pada

exposure korporat dan strategis, dan dapat memberikan dampak

pada potensi penutupan usaha. Risiko eksternalitas dapat dibagi

menjadi empat jenis risiko yaitu risiko reputasi, risiko

lingkungan, risiko sosial, dan risiko hukum.

Page 23: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

10

Klasifikasi risiko perusahaan di atas dapat digambarkan dalam suatu

skema sebagai berikut :

Gambar 1. Klasifikasi risiko (Djohanputro, 2004)

Menurut Kountur (2004), risiko dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Sudut pandang manajer perusahaan

a. Risiko Spekulatif

Risiko spekulatif adalah risiko yang dihadapi perusahaan

yang dapat memberikan dua kemungkinan, yakni

kemungkinan merugikan dan kemungkinan menguntungkan.

Risiko Korporat

Risiko Keuangan

Risiko Operasional

Risiko Strategis

Risiko Eksternalitas

Risiko Pasar

Risiko Likuiditas

Risiko Kredit

Risiko Permodalan

Risiko SDM

Risiko Transaksi Strategis

Risiko Produktivitas

Risiko Teknologi

Risiko Inovasi

Risiko Sistem

Risiko Proses

Risiko Bisnis

Risiko Leverage Operasi

Risiko Hukum

Risiko Reputasi

Risiko Tingkat

Risiko Nilai Tukar

Risiko Lingkungan

Risiko Komoditas

Risiko Ekuitas

Page 24: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

11

b. Risiko Murni

Risiko murni adalah risiko dimana tidak ada kemungkinan

yang menguntungkan dan hanya kemungkinan yang

merugikan.

2. Sumber penyebab risiko

a. Risiko Keuangan

Risiko keuangan adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-

faktor ekonomi dan keuangan, seperti perubahan harga,

tingkat bunga dan mata uang.

b. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah semua risiko yang tidak masuk

pada kelompok risiko keuangan. Risiko operasional

disebabkan oleh faktor manusia, alam, dan teknologi.

2.3. Risiko Kredit

2.3.1. Definisi Risiko Kredit

Menurut Coyle (2000), risiko kredit adalah suatu kerugian yang

berpotensi menimbulkan penolakan atau ketidakmampuan konsumen

kredit untuk membayar hutangnya secara penuh dan tepat waktu.

Djohanputro (2004), mendefinisikan risiko kredit sebagai risiko

dimana debitur atau pembeli secara kredit tidak dapat membayar

utang dan memenuhi kewajiban seperti tertuang dalam kesepakatan,

atau turunnya kualitas debitur atau pembeli sehingga persepsi

mengenai kemungkinan gagal bayar semakin tinggi. Tampubolon

(2005), mendefinisikan risiko kredit sebagai exposure yang ada atau

yang potensial mengancam penghasilan dan modal perusahaan, yang

timbul karena kegagalan debitur (obligor) untuk memenuhi syarat

yang tertuang dalam kontrak dengan perusahaan sebagaimana yang

telah diperjanjikan.

2.3.2. Dimensi Risiko Kredit

Ukuran nilai suatu risiko kredit terdiri dari faktor kuantitas

exposure kredit dan kualitas exposure kredit. Kuantitas exposure

Page 25: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

12

kredit tercermin dalam besarnya pinjaman. Semakin besar pinjaman

maka semakin besar juga tingkat exposure kredit. Kualitas exposure

kredit tercermin oleh kemungkinan gagal bayar dari debitur atau

pembeli secara kredit dan kualitas dari jaminan yang diberikan oleh

debitur atau pembeli kredit. Semakin rendah kualitas jaminan maka

semakin rendah kualitas kredit dan semakin tinggi risiko kredit yang

dihadapi (Djohanputro, 2004). Ukuran nilai suatu risiko kredit

tercermin dalam dimensi risiko yang dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Dimensi risiko (Djohanputro, 2004)

Kuantitas dan kualitas risiko kredit tercermin dalam kerangka

risiko kredit pada Gambar 3. Penyebab gagal bayar pada risiko kredit

yaitu kebangkrutan nasabah dan kesulitan keuangan yang dihadapi

nasabah. Apabila nasabah berada pada ambang batas kriteria

kesehatan tidak dipenuhi maka memiliki potensi gagal bayar dan

menurunkan peringkat nasabah. Penurunan peringkat nasabah

disebabkan penurunan kinerja nasabah. Kelemahan kontrak kredit

menyebabkan pelanggaran kontrak kredit dan berpotensi dalam

meningkatkan risiko kredit.

Exposure Kredit

Probabilitas Gagal Bayar

Kualitas Jaminan

Probabilitas Likuidasi Jaminan

Kualitas Risiko Kredit

Kuantitas Risiko Kredit

Dimensi Risiko

Page 26: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

13

Gambar 3. Kerangka risiko kredit (Djohanputro, 2004)

2.3.3. Bentuk dan Jenis Risiko Kredit

Menurut Djohanputro (2004), ada tiga jenis risiko dalam risiko

kredit yaitu :

1. Risiko Gagal Bayar

Ukuran risiko gagal bayar adalah probabilitas terjadinya gagal

bayar pada periode tertentu. Untuk mengukur probabilitas gagal

bayar, perusahaan dapat melakukan pemeringkatan (rating).

2. Risiko Exposure

Risiko exposure merupakan risiko yang melekat pada besarnya

kredit yang menghadapi risiko gagal bayar. Bagi perbankan,

kredit merupakan komitmen dalam bentuk line of credit yang

termasuk bagian dari exposure. Bagi perusahaan perdagangan,

besarnya transaksi secara kredit merupakan besarnya eksposur.

Jenis-jenis status kredit yang berimplikasi terhadap besarnya

exposure, yaitu :

a. Kesepakatan transaksi yang dapat dikembalikan (revocable),

perusahaan dapat membatalkan transaksi tanpa menunggu

kesepakatan dari konsumen. Perusahaan dalam hal ini

mengidentifikasi adanya risiko gagal bayar dari konsumen

maka dilakukan pembatalan.

b. Kesepakatan bersifat irrevocable, perusahaan tidak dapat

membatalkan kesepakatan secara sepihak kecuali berdasarkan

kesepakatan kedua pihak.

Kebangkrutan nasabah

Kesulitan keuangan nasabah

Ambang batas kriteria kesehatan tidak dipenuhi

Penurunan kinerja nasabah

Kelemahan kontrak kredit

Gagal bayar

Potensi gagal bayar

Penurunan peringkat nasabah

Pelanggaran kontrak

Potensi pelanggaran kontrak

Risiko Kredit

Page 27: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

14

c. Status transaksi dan kredit dalam kondisi ketidakpastian. Hal

ini terjadi apabila konsumen sudah mentransfer pembayaran

sedangkan perusahaan belum menerima pembayaran tersebut.

d. Status terselesaikan (settled). Hal ini terjadi apabila uang

pembayaran telah masuk ke dalam rekening perusahaan.

e. Status gagal (failed). Hal ini terjadi pada saat ditetapkan,

konsumen dinyatakan gagal bayar.

3. Risiko Recovery

Risiko recovery berkaitan dengan terjadinya gagal bayar dari

konsumen. Tingkat recovery adalah sejauh mana perusahaan

dapat tetap mengupayakan agar nilai kredit dengan status gagal

bayar tersebut dapat diupayakan berapapun nilai nominal yang

dapat diperoleh. Semakin kecil kemungkinan perolehan dari

kredit macet, semakin besar risiko recovery. Semakin kecil risiko

yang terkait dengan jaminan dan eksekusinya, semakin kecil

risiko recovery dan semakin besar tingkat recovery. Risiko

recovery dinyatakan dalam bentuk persentase kemungkinan

recovery dari kredit macet. Risiko-risiko yang merupakan bagian

dari risiko recovery yaitu :

a. Risiko jaminan

Risiko ini terkait dengan kejelasan status hukum jaminan,

fluktuasi nilai likuidasi jaminan dan kemudahan eksekusi.

b. Risiko jaminan pihak ketiga

Selain jaminan dalam bentuk asset, ada jaminan berupa

kepercayaan. Jaminan ini memiliki kegagalan eksekusi yang

sangat tinggi.

c. Risiko hukum

Risiko ini berkaitan dengan kemungkinan-kemungkinan

mengubah kontrak dan status pinjaman untuk

mengakomodasikan kepentingan dan kemampuan perusahaan

dan debitur. Perubahan kontrak berupa reschedule pinjaman,

pemotongan pinjaman, dan penukaran pinjaman menjadi

Page 28: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

15

setoran modal (debt to equity swap). Kegagalan untuk

melakukan renegosiasi menyebabkan tindakan hukum harus

ditempuh.

Menurut Djohanputro (2004), model pemeringkatan yang

umum digunakan yaitu 5C yang meliputi :

a. Character

Karakter (character) berkaitan dengan perilaku calon debitur

atau pembeli secara kredit mengenai keinginan untuk membayar

dan memenuhi kewajiban. Perusahaan menggunakan data masa

lalu mengenai track record calon debitur. Karakter dapat

dikaitkan dengan pelanggaran moral (moral hazard), yaitu

kecenderungan seseorang dengan sengaja menyimpangkan

wewenang dan kemampuan untuk kepentingan pribadi dengan

mengorbankan kepentingan orang lain dan menggunakan

kemampuan atau kekayaan orang lain.

b. Capacity

Kapasitas (capacity) menunjukkan kemampuan calon debitur

atau pembeli secara kredit untuk membayar kewajiban pinjam

meminjam. Potensi pembayaran kewajiban debitur dapat dilihat

dari laporan keuangan historis dan kinerja berupa proforma arus

kas, neraca dan laba rugi. Rasio lancar, rasio kas dan rasio

efisiensi dapat menunjukkan kemampuan pemenuhan kewajiban.

c. Capital

Modal (capital) ditunjukkan oleh perbandingan antara pinjaman

dan modal sendiri (ekuitas).

d. Collateral

Jaminan (collateral) merupakan piranti pengaman pinjaman yang

terakhir. Jaminan akan dieksekusi apabila debitur atau pembeli

secara kredit menyatakan tidak dapat membayar dan pinjaman

tidak mungkin direstrukturisasi. Perusahaan kreditur perlu

memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam menetapkan kredit

Page 29: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

16

karena faktor status hukum jaminan, nilai jaminan terhadap

kewajiban, kemudahan likuidasi jaminan.

e. Condition

Kondisi (condition) mengacu kepada kondisi eksternal

perusahaan yang mempengaruhi kelangsungan perusahaan.

Kondisi perusahaan berupa kondisi makro (ekonomi, politik,

selera konsumen, dan lingkungan) dan intervensi pihak

berkepentingan (stakeholders).

Menurut Coyle (2000), pendekatan pemberian pinjaman yang

digunakan yaitu CAMPARI ICE yang meliputi :

a. Character

Karakter peminjam selalu menjadi faktor utama dalam setiap

keputusan pemberian pinjaman. Integritas dan kejujuran bukan

merupakan satu-satunya aspek karakter yang harus

dipertimbangkan. Karakter peminjam dapat dianalisis melalui

latar belakang atau catatan masa lalu peminjam dan wawancara

pribadi.

b. Ability

Ability mengacu pada konteks apakah debitur memiliki

kemampuan untuk membayar dan berkaitan pada apakah debitur

memiliki kelayakan untuk memperoleh kredit.

c. Means

Means berarti kapasitas dimana debitur memiliki kemampuan

teknis, manajerial dan kemampuan keuangan yang baik.

d. Purpose

Tujuan debitur dalam permohonan kredit harus jelas dan dapat

diterima. Perusahaan atau lembaga pembiayaan sebaiknya tidak

memberikan pinjaman jika tidak mengetahui tujuan penggunaan

kredit.

e. Amount of loans

Jumlah kredit (amount of loans) sebaiknya konsisten terhadap

tujuan penggunaan kredit.

Page 30: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

17

f. Repayment

Sumber pembayaran kembali harus dapat diketahui sebelum

permohonan kredit disetujui. Kemampuan untuk membayar

kembali penting dan membuktikan kemampuan keuangan yang

baik dari debitur.

g. Insurance

Insurance bagi debitur merupakan sarana pengaman kredit, yaitu

dalam hal ini dapat berupa jaminan kredit. Jaminan merupakan

suatu hal yang penting dalam keputusan pemberian pinjaman.

h. Interest, Commission dan Extras

Kebijakan pemberian kredit pada bank atau lembaga

pembiayaan memperlakukan tingkat bunga untuk setiap jenis

debitur dan kredit. Tingkat suku bunga ini digunakan untuk

menjamin risiko kredit. Komisi ditujukan untuk biaya-biaya

yang mungkin dikumpulkan sebagai hasil dari transaksi kredit.

Extras berarti biaya-biaya lain yang digunakan dalam transaksi

kredit.

Kerangka risiko kredit berdasarkan komponen risiko kredit

dicerminkan pada Gambar 4. Loss Given Default (LGD) merupakan

jumlah kerugian pada saat terjadinya gagal bayar dikurangi dengan

jaminan yang ada. Kerugian yang diharapkan dan kerugian yang

tidak diharapkan oleh perusahaan diukur berdasarkan deviasi normal

dan konsep Value at Risk (Wibowo, 2004).

Gambar 4. Kerangka risiko kredit berdasarkan komponen risiko kredit (Wibowo, 2004)

Risiko Gagal Bayar Risiko Recovery Risiko Exposure

Expected and Unexpected Loss

Loss Given Default

Kebijakan perusahaan

Page 31: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

18

2.4. Manajemen Risiko

2.4.1. Definisi Manajemen Risiko

Menurut Kountur (2004), manajemen risiko adalah cara-cara

yang digunakan manajemen untuk menangani berbagai permasalahan

yang disebabkan oleh adanya risiko. Proses manajemen risiko

dimulai dengan mengidentifikasi, mengukur dan menangani risiko-

risiko yang dihadapi perusahaan.

Tampubolon (2004) mendefinisikan manajemen risiko sebagai

paradigma baru berupa tata kelola organisasi yang tidak bersifat

statis (lentur) agar mampu menanggapi risiko usaha yang terus

berkembang sejalan dengan perubahan yang terjadi. Djohanputro

(2004), mendefinisikan manajemen risiko korporat terintegrasi

merupakan proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi,

mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan

risiko dan dalam memonitor serta mengendalikan penanganan risiko.

Secara lebih spesifik, Lam (2003) mendefinisikan manajemen risiko

kredit sebagai proses yang berkenaan dengan identifikasi,

mengkuantifikasi, mengawasi, dan mengendalikan risiko kredit,

transaksi kredit dan tingkat portofolio kredit.

2.4.2. Siklus Manajemen Risiko

Menurut Djohanputro (2004), siklus manajemen risiko terdiri

dari lima tahap sesuai dengan Gambar 5.

Keterangan :

Gambar 5. Siklus manajemen risiko (Djohanputro, 2004)

Identifikasi risiko

Pengukuran risiko

Pemetaan risiko Model pengelolaan risko

Pengawasan dan pengendalian risiko

Evaluasi pihak berkepentingan

Hubungan Langsung Hubungan Tidak Langsung

Page 32: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

19

Tahap 1. Identifikasi Risiko

Pada tahap ini, mengidentifikasi apa saja risiko yang dihadapi oleh

perusahaan. Langkah pertama dalam proses identifikasi risiko adalah

dengan melakukan analisis pihak berkepentigan (stakeholders).

Langkah kedua dapat menggunakan 7S dari McKenzie, yaitu shared

value, strategy, structure, staff, skills, system dan style.

Tahap 2. Pengukuran Risiko

Pengukuran risiko mengacu pada dua faktor yaitu kuantitas risiko

dan kualitas risiko. Kuantitas risiko terkait dengan berapa banyak

nilai atau eksposure yang rentan terhadap risiko. Kualitas risiko

terkait dengan kemungkinan suatu risiko terjadi. Semakin tinggi

kemungkinan risiko terjadi, semakin tinggi pula risikonya.

Tahap 3. Pemetaan Risiko

Pemetaan risiko bertujuan untuk menetapkan prioritas risiko

berdasarkan kepentingannya bagi perusahaan. Penetapan prioritas

disebabkan karena keterbatasan sumber daya untuk menghadapi

semua risiko. Pemetaan bertujuan untuk memilah-milah risiko yang

mampu memberi kontribusi positif dan risiko yang merusak nilai

perusahaan bila dikelola.

Tahap 4. Model Pengelolaan Risiko

Model pengelolaan risiko yang dapat diterapkan perusahaan berupa

pengelolaan risiko secara konvensional, penetapan modal risiko, dan

struktur organisasi pengelolaan.

Tahap 5. Monitor dan Pengendalian

Monitor dan pengendalian penting dilaksanakan karena :

1. Manajemen perlu memastikan bahwa pelaksanaan pengelolaan

risiko berjalan sesuai dengan rencana.

2. Manajemen perlu memastikan model pengelolaan risiko cukup

efektif, artinya model yang diterapkan sesuai dan mencapai

tujuan pengelolaan risiko.

Page 33: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

20

3. Risiko itu sendiri berkembang. Monitor dan pengendalian

bertujuan untuk memantau perkembangan terhadap

kecenderungan-kecenderungan berubahnya profil risiko.

Perubahan ini berdampak pada pergeseran peta risiko yang

otomatis pada perubahan prioritas risiko.

Menurut Tampubolon (2005), proses manajemen risiko yang

menjadi tanggung jawab manajer risiko sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi risiko dengan menggunakan alat seperti risk

workshop, scenario, dan risk assesment.

2. Mengelompokkan risiko berdasarkan kategorinya.

3. Mengukur risiko.

4. Menilai dan mengukur pengendalian.

5. Mitigasi risiko berupa program pengarah untuk menghilangkan,

mengurangi, menetapkan atau justru meningkatkan risiko yang

ada.

6. Memantau risiko dengan menetapkan frekuensi pemantauan

berdasarkan tinggi rendahnya risiko yang ada.

2.5. Analisis Internal Risiko Kredit

Menurut Lam (2003), analisis internal risiko kredit atau model

portofolio kredit digunakan untuk mengukur risiko kredit dari exposure

individual dan menghitung besarnya kerugian yang dihadapi. Analisis

internal risiko kredit terdiri dari beberapa model, antara lain :

1. Financial Models, terdiri dari The RiskMetric Group’s dan KMV’s

Portofolio Manager yang mengacu pada analisis terhadap struktur

modal. Analisis pada model ini berdasarkan pada kemungkinan tingkat

kegagalan debitur (peminjam) yang ditinjau dari nilai asset. Model ini

digunakan untuk menganalisis nilai foreign currency swaps dan option

pricing .

2. Econometric Model, yaitu McKinsey and Company’s

CreditPortofolioView yang mengukur tingkat kegagalan (default rate)

untuk debitur individu atau kelompok dengan memperhitungkan

perilaku variabel makroekonomi.

Page 34: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

21

3. Actuarial Model, yaitu CreditRisk+ Model. CreditRisk+ Model didasari

oleh pendekatan portofolio untuk membentuk pola risiko kegagalan

kredit dari informasi jumlah exposure dan kualitas kredit. Pengukuran

CreditRisk+ Model menggunakan recovery rates, tingkat gagal bayar

(default rates), dan volatilitas gagal bayar (default rates volatilities).

Metode CreditRisk+ adalah model credit default risk yang berarti tidak

mengasumsikan penyebab terjadinya gagal bayar (default). Metode

CreditRisk+ bersifat default model yang berarti semua portofolio

exposure menunjukkan risiko gagal bayar kredit konsumen. Metode

CreditRisk+ diperkenalkan oleh Credit Suisse Group Boston pada

Desember 1996. Model ini bisa diterapkan untuk menghitung risiko

kredit, dimana distribusi kerugian dari portofolio kredit dicerminkan

oleh frekuensi dari default kredit (frequency of event) dan nilai dari

kredit yang gagal (severity of loan losses).

2.6. Lembaga Pembiayaan

Jenis usaha pembiayaan (multifinance) terdiri dari sewa guna usaha,

modal ventura, perdagangan surat berharga, anjak piutang, usaha kartu

kredit dan pembiayaan konsumen melalui SK Menteri Keuangan

No.84/PMK.012/2006 Bab II Pasal 2 tentang kegiatan usaha perusahaan

pembiayaan. Menurut Keputusan Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006

(2006), lembaga pembiayaan (multifinance) adalah badan usaha yang

melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal

dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Lembaga

pembiayaan dapat dilakukan oleh Bank, Lembaga Keuangan bukan Bank

dan Perusahaan pembiayaan. Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha di

luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk

melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga

Pembiayaan. Perusahaan pembiayaan melakukan kegiatan yang meliputi :

a. Sewa Guna Usaha

Sewa guna usaha (leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk

penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi

(finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating

Page 35: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

22

lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka

waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran. Finance lease

adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa guna usaha pada

akhir masa konrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna

usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama. Operating lease

adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa guna usaha tidak

mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna. Sepanjang

perjanjian sewa guna usaha masih berlaku, hak milik atas barang moda

objek transaksi sewa guna usaha berada pada perusahaan sewa guna

usaha.

b. Modal Ventura

Perusahaan modal ventura (venture capital company) adalah badan usaha

yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal

ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha (investee company) untuk

jangka waktu tertentu. Penyertaan modal dalam setiap perusahaan

pasangan usaha bersifat sementara dan tidak dapat melebihi jangka

waktu sepuluh tahun.

c. Perdagangan Surat Berharga

Perusahaan perdagangan surat berharga (securities company) adalah

badan usaha yang melakukan kegiatan perdagangan surat berharga.

d. Anjak Piutang

Perusahaan anjak piutang (factoring company) adalah badan usaha yang

melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau

pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu

perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.

e. Usaha Kartu Kredit

Perusahaan kartu kredit (credit card company) adalah badan usaha yang

melakukan kegiatan pembiayaan untuk membeli barang dan jasa dengan

menggunakan kartu kredit. Pemegang kartu kredit adalah nasabah yang

mendapat pembiayaan dari perusahaan kartu kredit.

Page 36: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

23

f. Pembiayaan Konsumen

Perusahaan pembiayaan konsumen (consumers finance company) adalah

badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan

barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran

angsuran atau berkala oleh konsumen.

Perusahaan pembiayaan dapat melakukan lebih dari satu kegiatan

pembiayaan. Perusahaan pembiayaan dapat berbentuk Perseroan Terbatas

(PT) atau koperasi. Perusahaan pembiayaan dilarang menarik dana secara

langsung dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan Surat

Sanggup Bayar (Promissory Note). Perusahaan pembiayaan hanya dapat

menerbitkan Surat Sanggup Bayar sebagai jaminan atas hutang kepada bank

yang menjadi krediturnya (www.pajak.go.id, 2006).

2.7. Hasil Penelitian Terdahulu

Olof (2006) meneliti mengenai penerapan metode CreditRisk+ dalam

pengukuran risiko kredit pada pembiayaan kendaraan bermotor (studi kasus

pada PT. XYZ). Metode CreditRisk+ sesuai untuk mengukur risiko kredit

kendaraan bermotor serta cukup efektif dan praktis dalam penerapannya

karena hanya memerlukan data internal berupa jumlah unit kendaraan,

jumlah exposure, kolektabilitas dan recovery rate. Tahapan-tahapan

CreditRisk+ yaitu pengumpulan data debitur, penyusunan band, penyusunan

exposure default per band, pengukuran recovery rate, pengukuran severity

loss (Loss Given Default), pengukuran probability of default dan

cummulative probability of default, pengukuran expected dan unexpected

loss, pengukuran economic capital, backtesting, dan pengujian validitas.

Data LGD yang diperoleh dibagi menjadi tiga band yaitu Rp 1.000.000,00 ;

Rp 10.000.000,00 dan Rp 100.000.000,00.

Iqbal (2007) melakukan penelitian mengenai analisis risiko

pembiayaan syariah dengan menggunakan metode CreditRisk+ pada BMT

Prima Dinar Cabang Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Metode CreditRisk+ dapat dijadikan sebagai alat penghitungan alternatif

dalam mengestimasi risiko pembiayaan. Hasil penghitungan dengan metode

CreditRisk+ Portofolio dapat menjadi informasi yang berguna sebagai

Page 37: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

24

evaluasi apakah risiko pembiayaan mampu ditanggung oleh keadaan

keuangan perusahaan dan sebagai estimasi potensi kerugian yang akan

dihadapi pada periode berikutnya. Hasil pengujian validasi melalui

backtesting memperoleh hasil bahwa potensi kerugian memiliki selisih

sebesar Rp 7.663.805,65 dibandingkan dengan real loss Desember 2004

atau terjadi deviasi sekitar 4,41 persen. Hasil validasi menunjukkan bahwa

metode CreditRisk+ Portofolio sesuai untuk mengukur risiko pembiayaan

syariah pada BMT Prima Dinar Cabang Tawangmangu. Total potensi

kerugian untuk Bulan Desember 2004 dari 522 debitur berdasarkan

penghitungan sebesar Rp 181.350.000,00 atau 8,09 persen dari total

pembiayaan sebesar Rp 2.242.711.600,00. Strategi mitigasi dan pengelolaan

risiko atas kerugian yang mungkin terjadi antara lain adalah (1). Pemberian

pembiayaan kepada debitur di semua sektor ekonomi; (2). Penanganan

portofolio bemasalah melalui penjadwalan ulang pembiayaan, restukturisasi

atau penghapusan piutang; (3). Penggunaan metode CreditRisk+ Portofolio

untuk menghitung estimasi risiko pembiyaan satu bulan mendatang; (4).

Membentuk cadangan penghapusan piutang yang berasal dari kas sebesar

Rp 181.350.000,00 untuk bulan Desember 2004 dan modal ekonomi unrtuk

risiko yang berasal dari modal sebesar Rp. 45.073.668,50.

Page 38: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

25

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Perkembangan perekonomian Indonesia selama beberapa tahun

terakhir memberikan dampak yang positif bagi perusahaan pembiayaan,

tidak terkecuali PT. PQR Finance. Pada tahun 2001 sampai tahun 2006

terjadi peningkatan unit pembiayaan sepeda motor pada PT. PQR Finance

dengan rata-rata 55,34 persen (PT. PQR Finance, 2007). Perkembangan

positif yang diraih PT. PQR Finance telah sesuai dengan visi dan misi

perusahaan. Dalam menjalankan usahanya, PT. PQR Finance dihadapkan

pada potensi risiko yang mempengaruhi kinerjanya. Risiko yang dihadapi

oleh PT. PQR Finance berasal dari internal dan eksternal perusahaan.

Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor, PT. PQR Finance

dihadapkan pada risiko kredit. Peningkatan persentase penyisihan

penghapusan piutang (loan loss provision) terhadap total asset PT. PQR

Finance yaitu dari 2,91 persen (tahun 2004) menjadi 6,49 persen (tahun

2006) mengindikasikan peningkatan kerugian yang diakibatkan

meningkatnya risiko kredit. Persentase tersebut mengindikasikan

peningkatan penghapusan piutang ragu-ragu PT. PQR Finance. Hal tersebut

disertai dengan peningkatan jumlah konsumen pembiayaan sepeda motor

Honda yang dapat menimbulkan potensi risiko kredit macet apabila tidak

dikelola dengan baik. Peningkatan risiko kredit macet tersebut perlu

ditunjang oleh kualitas manajemen risiko kredit yang baik untuk

meminimalisir potensi kerugian yang dihadapi oleh PT. PQR Finance.

Identifikasi dan analisis manajemen risiko kredit sangat penting dan berguna

sebagai salah satu input alternatif dalam perumusan strategi tata kelola risiko

kredit. Risiko kredit yang dihadapi perusahaan meliputi risiko gagal bayar,

risiko exposure dan risiko recovery. Besarnya risiko kredit tercermin dalam

dimensi risiko kredit yaitu kuantitas risiko kredit dan kualitas risiko kredit.

Ukuran risiko gagal bayar adalah probabilitas terjadinya gagal bayar

pada periode tertentu. Risiko exposure merupakan risiko yang melekat pada

besarnya kredit yang menghadapi risiko gagal bayar. Risiko recovery

Page 39: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

26

berkaitan dengan terjadinya gagal bayar dari konsumen. Semakin kecil

kemungkinan perolehan dari kredit macet, semakin kecil recovery rates

(Lampiran 1). Risiko recovery dinyatakan dalam bentuk persentase

kemungkinan recovery dari kredit macet.

Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis

dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko

yang timbul dalam kegiatan usaha dengan tujuan agar terhindar dari

kerugian yang lebih besar. Pada proses identifikasi diharapkan akan

teridentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit PT. PQR

Finance. Analisis rasio dilakukan untuk mengetahui kinerja perusahaan

terhadap risiko dari suatu kegiatan usaha. Setelah mengetahui kinerja

keuangan PT. PQR Finance maka dilakukan analisis kualitas dan kuantitas

manajemen risiko kredit terhadap PT. PQR Finance.

Pengukuran risiko kredit yang mencerminkan kualitas dan kuantitas

risiko kredit dilakukan menggunakan metode analisis dampak dan

kemungkinan terjadinya risiko dan metode CreditRisk+. Analisis dampak

dan kemungkinan terjadinya risiko menggunakan tabel register risiko. Pada

analisis ini dapat diketahui bagaimana kualitas manajemen kredit PT. PQR

Finance dalam mengelola kuantitas risiko kredit yang dihadapi. Analisis

CreditRisk+ berdasarkan data-data historis perusahaan seperti data

Performance Loan, Non Performance Loan (Lampiran 1), exposure per

kelompok konsumen, kolektabilitas dan recovery rate selama kurun waktu

tahun 2005 sampai tahun 2006.

Pada tahap terakhir proses manajemen risiko kredit, diketahui

pengelolaan dan pengendalian risiko kredit di PT. PQR Finance. Pada

akhirnya, dapat diketahui sejumlah modal yang efisien untuk dapat

menutupi dan meminimalisir kerugian dari risiko kredit sebagai input

alternatif bagi PT. PQR Finance dalam rangka peningkatan kinerja

perusahaan dan menurunkan tingkat kerugian perusahaan. Adapun kerangka

pemikiran konseptual dari penelitian ini, dapat digambarkan pada Gambar 6.

Page 40: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

27

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kantor Pusat PT. PQR Finance yang

berlokasi di Jakarta. Waktu penelitian dimulai dari bulan April 2007 sampai

dengan Juni 2007.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan

data sekunder.

a. Data Primer

Data primer diperoleh melalui pengamatan, pencatatan, pengumpulan

data dan wawancara langsung dengan enam staf ahli yang terkait dengan

bidang penelitian. Pengamatan dilakukan langsung di tempat penelitian

dengan mengamati proses kredit di Departemen Kredit. Sedangkan

Peningkatan Loan Loss Provision per Total Asset

Visi dan Misi PT. PQR Finance

Risiko Kredit

Kualitas Risiko Kuantitas Risiko

Pengukuran Risiko

Analisis Dampak dan Probabilitas

Credit Risk+ Model

Faktor-Faktor Risiko Kredit

Dimensi Risiko

Pengelolaan dan Pengendalian Risiko Kredit (Mitigasi Risiko)

Gambar 6. Kerangka pemikiran konseptual

Page 41: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

28

wawancara dilakukan terhadap enam staf bagian Risk Portofolio

Division dan pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian di PT. PQR

Finance.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui data historis PT. PQR Finance, studi

literatur, koran, majalah, laporan penelitian dan publikasi elektronik.

Jenis data sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan dan

laporan portofolio risiko PT. PQR Finance tahun 2004 hingga tahun

2006 dan bahan-bahan penunjang yang terkait dengan penelitian.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan

kuantitatif. Pengolahan secara kualitatif dilakukan dengan mengkaji konsep

manajemen risiko kredit PT. PQR Finance berdasarkan teori-teori serta

prinsip-prinsip yang telah berkembang. Metode kualitatif digunakan untuk

mengidentifikasi faktor-faktor risiko kredit dan menganalisis pengelolaan

serta pengendalian risiko kredit oleh PT. PQR Finance. Metode kualitatif

juga digunakan untuk mengukur kualitas manajemen risiko kredit PT. PQR

Finance. Metode kuantitatif digunakan untuk mengukur risiko kredit yang

dihadapi oleh PT. PQR Finance. Analisis kuantitatif risiko kredit

menggunakan konsep analisis rasio keuangan, penilaian risiko dengan tabel

register kuantitas risiko kredit dan CreditRisk+. Semua data diolah dengan

menggunakan software spreadsheet CreditRisk+ CSFB Microsoft Excel dan

Minitab 14.

3.4.1. Analisis Rasio Keuangan

Menurut Kasmir (2004), analisis rasio-rasio keuangan diantaranya :

a. Gross Return on Assets (Gross ROA)

Gross Return on Assets = Earning Before Taxes……………......1 Total Assets Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan asset sebelum

dikurangi pajak (earning before taxes).

Page 42: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

29

b. Net Return on Assets (Net ROA)

Net Return on Assets (Net ROA) = Earning After Tax (EAT)......2 Total Assets

Rasio ini untuk mengukur kemampuan manajemen dalam

memperoleh profitabilitas dan efesiensi secara keseluruhan

setelah dikurangi pajak (earning after taxes).

c. Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) = Earning After Tax (EAT)..................3 Equity Capital

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

perusahaan pembiayaan dalam mengelola modal (equity capital)

yang dimiliki untuk memperoleh pendapatan bersih.

d. Primary Ratio

Primary Ratio= Equity Capital....................................................4 Total Asset

Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana penurunan

yang terjadi dalam total asset dapat tertutupi oleh modal usaha.

e. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin = Net income ..............................5 Earning Before Tax

Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan pendapatan bersih (net income) dari kegiatan

operasi perusahaan.

Menurut Muljono (2001), analisis rasio-rasio keuangan perkreditan

antara lain :

a. Rasio Risiko Kredit (Credit Risk Ratio)

Credit Risk Ratio = Bad Debts.....................................................6 Total loans Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi dana likuiditasnya dengan mengadakan pergeseran

atau penarikan kredit macet (bad debts) terhadap total kredit

(total loans) untuk memenuhi permintaan kredit lain.

b. Rasio Modal (Capital Ratio)

Capital Ratio = Equity Capital + Loan Loss Provision...............7 Total Loans

Page 43: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

30

Rasio ini untuk mengukur kemampuan permodalan (equity

capital) dan cadangan konsumen gagal bayar dalam menghadapi

kemungkinan kegagalan dalam pemberian kredit. Loan loss

provision merupakan penyisihan piutang ragu-ragu.

c. Tingkat Pengembalian Kredit (Rate of Return on Loans)

Rate of Return on Loans = Interest and Fees on Loans...............8 Total Loans

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memperoleh keuntungan ditinjau dari sudut pendapatan bunga

kredit (interest and fees on loans) terhadap jumlah kredit yang

dicairkan.

d. Interest Margin

Interest Margin = Interest Income – Interest Expense................9 Total Loans Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memperoleh keuntungan ditinjau dari sudut pendapatan bunga

bersih dibandingkan total kredit yang dicairkan.

3.4.2. Analisis Dampak dan Probabilitas

A. Register Risiko

Tabel register risiko digunakan untuk menganalisis

kualitas dan kuantitas manajemen risiko kredit yang diterapkan

oleh PT. PQR Finance. Indikator-indikator mengenai risiko

kredit terkait dengan sumber risiko kredit yang terjadi. Tabel

register risiko dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Register risiko Sumber Risiko

Pernyataan Mengenai Risiko

Taksiran Potensi Dampak Risiko (H-M-L)

Taksiran Potensi Terjadi Risiko (H-M-L)

Nilai Risiko

... ... ... ... ...

Keterangan : high (H), moderate (M), low (L) Sumber : Tampubolon, 2005

Tabel register risiko di atas diberi penilaian terhadap risiko

berdasarkan analisis dampak dan kemungkinan terjadinya risiko.

Nilai risiko yang diberikan berdasarkan dampak risiko dan

kemungkinan terjadinya risiko di PT. PQR Finance. Penilaian

Page 44: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

31

risiko yang berdasarkan dampak risiko dan kemungkinan

terjadinya risiko dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Penilaian risiko Dampak risiko Kemungkinan terjadi

risiko (probability) Nilai

Risiko Mengakibatkan organisasi tidak dapat mencapai semua atau sebagian sasaran dan tujuan dalam jangka panjang

Hampir pasti (75%)

Tinggi (High)

Mencegah organisasi memenuhi tujuannya untuk periode tertentu saja

Mungkin (25% – 75%)

Sedang (Moderate)

Menyebabkan sedikit ketidaknyamanan tapi tidak terlalu berpengaruh pada pencapaian tujuan

Kemungkinan kecil (25%)

Rendah (Low)

Sumber : Tampubolon, 2005

Penilaian terhadap potensi dampak risiko dan potensi

terjadinya risiko diakumulasi menjadi suatu penilaian risiko

dengan menggunakan angka. Risiko dianalisis secara subyektif

dan diberi nilai mulai dari angka 1 sampai dengan 10. Semakin

tinggi potensi dampak risiko dan potensi terjadinya risiko maka

semakin tinggi penilaian terhadap risiko. Gambar 7 dapat

memberi pedoman mengenai risiko yang masih dapat diterima,

memerlukan pengelolaan yang secukupnya atau harus dikelola

dengan menggunakan program mitigasi yang lebih ketat.

Sedang

(5)

Cukup tinggi

(8)

Sangat tinggi

(10)

Rendah

(2)

Sedang

(6)

Cukup tinggi

(9)

P R High (5) O B A B Moderate (3) I L I Low (1) T Y

Rendah

(1)

Rendah

(3)

Sedang

(7)

Low (1) Moderate (3) High (5) DAMPAK RISIKO YANG DIIDENTIFIKASI

Gambar 7. Hubungan dampak dan probabilitas dalam pemeringkatan risiko (Tampubolon, 2005)

Page 45: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

32

Penilaian hasil akhir untuk tabel kuantitas risiko kredit

menggunakan skala dampak dan probabilitas dengan

menghitung rata-rata nilai risiko yang disesuaikan dengan

judgement ahli (Risk Portofolio Division PT. PQR Finance).

Nilai rata-rata kuantitas risiko kredit merupakan perbandingan

antara jumlah nilai risiko terhadap sumber risiko. Menurut

Tampubolon (2005), skala dampak dan probabilitas pada

Gambar 7 dibagi menjadi rendah (1-3), moderate (4-7), tinggi

(9-10). Penilaian hasil akhir untuk tabel kualitas manajemen

risiko kredit diberi bobot melalui judgement ahli kemudian total

akhir dijumlahkan dengan nilai akhir lemah (weak) untuk

rentang 100-200, memuaskan (satisfactory) untuk rentang 210-

390, dan kuat (strong) untuk rentang 400-500.

Tabel register risiko yang mengukur kualitas dari

manajemen risiko kredit dan kuantitas risiko kredit kemudian

dinyatakan dalam suatu Aggregate Risk Matrix. Tabel 5

menunjukkan bagaimana manajemen risiko yang diterapkan

untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan risiko yang

dihadapi PT. PQR Finance.

Tabel 5. Aggregate risk matrix Quality of Risk Management

Quantity of Risk

Low Moderate High Weak Low to

Moderate Moderate to High

High

Satisfactory Low Moderate Moderate to High

Strong Low Low to Moderate

Moderate

Sumber : Tampubolon, 2005

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2005), pengujian validitas atau

keabsahan data yang dapat dilakukan dalam penelitian kualitatif,

antara lain adalah :

Page 46: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

33

1. Perpanjangan pengamatan

Melalui perpanjangan pengamatan, peneliti kembali ke

lapangan, melakukan pengamatan, wawancara kembali

dengan sumber data yang pernah ditemui atau sumber data

yang baru.

2. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan dilakukan dengan pengamatan

secara lebih cermat dan berkesinambungan. Peneliti dapat

melakukan pengecekan kembali mengenai apakah data yang

telah ditemukan tersebut salah atau tidak dan peneliti juga

dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis

tentang objek yang diamati melalui peningkatan ketekunan.

3. Triangulasi

Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi terdiri

atas triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi

waktu. Triangulasi yang dilakukan pada penelitian ini

merupakan triangulasi teknik melalui wawancara dan tabel

register.

4. Diskusi

Melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang terkait yaitu

dengan staf Risk Portofolio Division PT. PQR Finance.

5. Member check

Member check adalah proses pengecekan data yang

diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan dari member

check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang

diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi

data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh pemberi

data, maka data tersebut semakin valid dan kredibel.

Page 47: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

34

3.4.3. Metode CreditRisk+

Menurut Marisson dalam Winarni (2004), manfaat kuantifikasi risiko

kredit yaitu :

1. Supporting origination decision

Kuantifikasi risiko berfungsi untuk membantu keputusan

penyaluran kredit dengan memperhatikan tingkat risiko yang

akan ditanggung.

2. Supporting portofolio optimization

Kuantifikasi risiko berfungsi untuk mengoptimisasi risk dan

return portofolio yaitu dengan mengetahui konsentrasi dan

diversifikasi dari setiap portofolio kredit sehingga dapat

meminimumkan risiko terhadap tingkat pengembalian (return)

yang diharapkan atau memaksimumkan tingkat pengembalian

(return) pada tingkat risiko yang ditetapkan.

3. Supporting capital management

Kuantifikasi risiko berfungsi untuk menentukan besarnya

cadangan modal yang perlu disediakan untuk menutupi expected

loss dari kredit dan mampu memperkirakan besarnya economic

capital yang harus tersedia untuk menyerap potensi risiko kredit.

Oleh karena itu, kuantifikasi risiko sangat penting. Pada penelitian

ini kuantifikasi risiko menggunakan metode CreditRisk+. Metode

CreditRisk+ memiliki keunggulan dalam perhitungan karena berasal

dari data internal perusahaan yang secara praktis dan efektif mampu

mengukur kemungkinan risiko kegagalan dan kerugian konsumen.

Penggunaan metode ini mengasumsikan tingkat kemungkinan gagal

bayar (probability of default) setiap konsumen yang berasal dari

perusahaan dan merupakan kejadian historis maupun hasil

perhitungan atas survei yang dilakukan perusahaan ketika calon

konsumen menjadi konsumen. Tahapan yang dilakukan dalam

metode CreditRisk+ meliputi :

Page 48: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

35

Tahap 1. Menetapkan Exposure

Exposure diperoleh dari tagihan kredit sepeda motor Honda dalam

status overdue 30 hari (Lampiran 1) atau gagal bayar lebih dari 30

hari. Besarnya pembiayaan yang diberikan oleh PT. PQR Finance

berbeda-beda setiap konsumen sehingga penetapan angsuran setiap

konsumen juga berbeda-beda. Untuk memudahkan perhitungan maka

nilai exposure diperoleh dari jumlah pembiayaan konsumen tersebut

yang dibagi menjadi 54 kelompok konsumen dengan karakteristik

yang sama yaitu kemungkinan gagal bayar (probability of default),

nilai dana awal pembayaran sebagai persetujuan transaksi (down

payment) dan wilayah. Nilai dari 54 exposure kelompok konsumen

tersebut kemudian diurutkan dari nilai yang terkecil hingga yang

terbesar.

Tahap 2. Menghitung Kemungkinan Gagal Bayar dan Standar Deviasi

Tahap ini dilakukan dengan menghitung rata-rata kemungkinan

gagal bayar (probability of default) dan standar deviasi (standard

deviation) setiap kelompok konsumen. Probability of default

(Lampiran 1) merupakan persentase gagal bayar bersih yang telah

dikurangi oleh recovery rate. Recovery rate adalah persentase nilai

utang yang dapat dibayar kembali atau persentase rata-rata tagihan

tertunggak yang dapat dilunasi konsumen. Nilai recovery rate akan

menurunkan tingkat kerugian dimana besarnya kerugian akibat

adanya kredit yang gagal bayar akan segera ditutup sebagian dengan

adanya recovery.

Tahap 3. Mengukur Expected Loss (EL) dan Unexpected Loss (UEL)

Expected loss (EL), seperti yang dijelaskan pada Lampiran 1,

merupakan kerugian akibat gagal bayar yang harus dapat ditutupi

oleh provisi yang telah dicadangkan. Expected loss (EL) untuk

seluruh kelompok konsumen dinotasikan sebagai berikut :

EL = ∑ (Exposure) x (Probability of default).................................10 m

i=1

Page 49: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

36

Dimana,

m = jumlah kelompok konsumen

Unexpected loss (UEL), seperti yang dijelaskan pada Lampiran 1,

merupakan kerugian akibat gagal bayar konsumen yang harus dapat

dikendalikan meskipun tidak diharapkan sebelumnya. Unexpected

Loss adalah nilai kumulatif kemungkinan gagal (cummulative

probability of defaults) mencapai nilai 99 persen yang berarti

maksimal rugi dapat terjadi pada tingkat keyakinan tertentu (99%).

Cummulative probability of defaults, seperti yang dijelaskan pada

Lampiran 1, menggunakan distribusi Poisson dengan asumsi

kemungkinan gagal (probability of default) dari sebagian kelompok

konsumen bernilai kecil dan kejadian macet antar kelompok

konsumen saling independen (www.csfb.com, 1997). Dalam Crouhy

(2000), rumus distribusi Poisson dinotasikan sebagai berikut :

Dimana,

n = jumlah kerugian konsumen yang gagal bayar (1,2,3....n)

e = nilai distribusi Poisson (2,71828…)

µ = nilai rata-rata kemungkinan gagal bayar

Menurut Crouhy (2000), untuk menganalisis distribusi kemungkinan

kerugian dari seluruh portofolio risiko maka menggunakan fungsi

penghasil kemungkinan risiko gagal bayar yang dinotasikan sebagai

berikut :

...............................................................12

........................................................13

Dimana,

n = jumlah kerugian konsumen yang gagal bayar (1,2,3....n)

e = nilai distribusi Poisson (2,71828…)

µ = nilai rata-rata kemungkinan gagal bayar

p = probabilitas gagal bayar

z = portofolio risiko

Probability (n defaults) = ..................................................11

Page 50: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

37

Fungsi di atas menggunakan distribusi Poisson dan Taylor series.

Untuk mempermudah pengolahan, maka pada tahap ini dilakukan

pengolahan data dengan menggunakan spreadsheet CreditRisk+

CSFB Microsoft Excel dan Minitab 14.

Tahap 4. Modal Ekonomi (Economic Capital)

Economic capital adalah modal yang harus dimiliki perusahaan

untuk menutupi kerugian maksimum yang disebabkan oleh gagal

bayar konsumen pada portofolio kredit. Economic capital dalam

pengukuran risiko kredit diperoleh dari selisih UEL dan EL.

Economic Capital = UEL – EL.........................................................14

Tahap 5. Backtesting

Untuk menjaga reliabilitas suatu model, pada tahap ini

membandingkan hasil proyeksi pengukuran expected loss (potential

loss) yang diperkirakan dengan kerugian aktual (real loss). Menurut

Jorion dalam Iqbal (2007), tahap perbandingan ini menggunakan

simpangan atau standar deviasi (σ) sebagai berikut :

σ = Potential loss – Real loss x 100%.............................................15 Real loss

Kerugian aktual (real loss) pada PT. PQR Finance merupakan total

penjumlahan penyisihan penghapusan piutang ragu-ragu (written off

doubtful accounts) dengan kerugian dari penjualan dan penyisihan

penurunan nilai pasar agunan yang diambil alih (net loss from sale

and diminution in market value of repossessed collateral) dan

dikurangi penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan

(recovery of written off receivables) selama periode tahun 2005 dan

tahun 2006. Model dapat diterapkan apabila menghasilkan standar

deviasi ≤ 6 persen. Jika simpangan berada di antara 6 – 8 persen

maka terjadi kesalahan penentuan asumsi, parameter atau kesalahan

penghitungan sehingga harus diuji kembali. Jika penyimpangan

validasi terlalu besar, berarti diperlukan perbaikan kesalahan asumsi,

parameter, proses, teknik, perbaikan data yang dimasukkan atau

mengganti dengan model yang lain.

Page 51: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

38

IV. PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Singkat PT. PQR Finance

PT. PQR Finance merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang pembiayaan konsumen, yaitu kegiatan pembiayaan untuk

pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem

pembayaran angsuran atau berkala. PT. PQR Finance memperoleh

ijin usaha sebagai perusahaan pembiayaan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Keuangan No. 1151/KMK.013/1989 tanggal 17

Oktober 1989 dan No. 1004/KMK.013/1990 tanggal 30 Agustus

1990. PT. PQR Finance memulai operasi komersial pada tahun

1989. PT. PQR Finance didirikan pada tanggal 1 Mei 1989

memperoleh ijin dalam bidang Sewa Guna Usaha, Anjak piutang

dan Pembiayaan Konsumen. Pada tahun 2007, PT. PQR Finance

telah memiliki 104 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia

seperti di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa

Tenggara dan Papua.

4.1.2. Visi dan Misi PT. PQR Finance

Visi PT. PQR Finance adalah menawarkan solusi keuangan

yang terbaik bagi pelanggan secara individual.

Misi-misi PT. PQR Finance yaitu :

1. Beroperasi secara lugas dengan tetap mengindahkan aspek

kehati-hatian. Hal ini berarti menjalankan bisnis dengan

prosedur dan aturan main yang sederhana, efisien dan cepat

tetapi tetap menjalankan fungsi pengendalian untuk

meminimalisir risiko bisnis.

2. Memberikan produk berupa keuntungan finansial atau jasa

keuangan kepada segmen konsumen kelas bawah.

Page 52: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

39

3. PT. PQR Finance memperkuat dan melebarkan infrastruktur

(fasilitas) untuk mendukung kredit mikro (kredit untuk

kebutuhan yang bersifat konsumtif) dan kredit tanpa jaminan.

4. Berkontribusi dalam meningkatkan distribusi sepeda motor

Honda.

5. Mencapai harapan para konsumen, karyawan, pemegang saham,

kreditur dan pemerintah.

4.1.3. Struktur Organisasi PT. PQR Finance

PT. PQR Finance memiliki kantor pusat yang berlokasi di

Jakarta dan 104 kantor cabang yang berada di seluruh Indonesia.

Kantor pusat PT. PQR Finance memiliki peran do the right things

yang berarti melakukan sesuatu yang benar atau efektif sedangkan

kantor cabang memiliki peran do the things right yang berarti

melakukan sesuatu secara benar atau efisien. Struktur organisasi

kantor pusat PT. PQR Finance (Lampiran 2) terdiri dari :

1. Dewan Komisaris yang dipimpin oleh Presiden Komisaris

Dewan komisaris yaitu pihak yang ditunjuk untuk mewakili

pemegang saham dalam mengawasi berjalannya suatu

perusahaan.

2. Dewan Direksi yang dipimpin oleh Presiden Direktur

a. Marketing Director

Marketing Director membawahi Marketing Division dan

Remedial and Legal Division. Marketing division berperan

untuk meningkatkan volume konsumen baru dan

meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan penjual

sepeda motor Honda seperti dealer sepeda motor Honda.

Remedial and Legal Division berperan untuk meningkatkan

tingkat recovery terhadap konsumen gagal bayar.

b. Operational Director

Operational Director membawahi Operational Division

dan Finance Division. Operational Division berperan

dalam manajemen pengumpulan transaksi kredit terhadap

Page 53: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

40

konsumennya (collection management). Finance Division

berperan untuk meminimalkan biaya usaha (cost of fund).

c. Business Support Director

Business Support Director membawahi Information and

Technology (IT) Division, Corporate Development Division

dan Corporate Community. IT Division berperan untuk

mengelola sistem secara keseluruhan dan sistem informasi

manajemen. Corporate Development Division berperan

dalam sumber daya manusia di lingkungan perusahaan

seperti Human Research Development (HRD). Corporate

Community berperan sebagai tanggung jawab sosial

perusahaan terhadap stakeholders (karyawan perusahaan,

masyarakat, pemerintah, konsumen).

3. Tim Audit

4. Risk Portofolio Division

Risk Portofolio Division merupakan divisi lintas divisi (divisi

operasional, pemasaran, keuangan serta Remedial and Legal)

yang menangani kemungkinan-kemungkinan terjadinya risiko.

Struktur organisasi departemen wilayah kantor cabang

(Lampiran 3) terdiri dari struktur organisasi kantor cabang itu

sendiri dan Marketing Field. Kantor cabang memiliki enam

departemen yaitu Departemen Kredit, Account Receivables (AR),

Remedial, Finance, Personal and Business Support (PBS) dan Used

Motorcycle (UMC). Kantor cabang berperan dalam meningkatkan

efisiensi biaya operasional, memiliki produktivitas yang telah

ditetapkan, kecepatan dan akurasi pelayanan terhadap konsumen.

4.1.4. Skema Kredit dan Business Partner PT. PQR Finance

Secara umum pihak-pihak yang terkait dalam lingkup bisnis

PT. PQR Finance yaitu dealer dan konsumen. Sebagai perusahaan

pembiayaan, PT. PQR Finance memiliki kerjasama bisnis dengan

dealer yang menjual sepeda motor Honda dengan mencairkan dana

tunai kepada dealer tersebut apabila konsumen telah memenuhi

Page 54: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

41

persyaratan kreditnya. Konsumen yang telah memenuhi persyaratan

tertentu memiliki kewajiban membayar kepada PT. PQR Finance

berdasarkan syarat-syarat yang telah disepakati. Dealer

mengirimkan sepeda motor Honda kepada konsumen setelah

memenuhi persyaratan kredit pada PT. PQR Finance. Gambar 8

menunjukkan skema kredit dan business partner PT. PQR Finance.

Gambar 8. Skema kredit dan business partner PT. PQR Finance

(PT. PQR Finance, 2006)

4.1.5. Perkembangan Aktiva PT. PQR Finance

Sejak didirikan pada tahun 1989, PT. PQR Finance

mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini terlihat dengan

pertumbuhan aktiva perusahaan tersebut. Dalam kurun waktu tahun

2004 sampai tahun 2005 terjadi peningkatan total aktiva dari Rp

8,73 triliun menjadi Rp 15,33 triliun. Persaingan antar perusahaan

pembiayaan dan perekonomian yang kurang baik dibandingkan

tahun 2005 menyebabkan total aktiva PT. PQR Finance menurun

pada tahun 2006 menjadi sebesar Rp 10,48 triliun. Penurunan total

aktiva PT. PQR Finance mengindikasikan terjadi penurunan kinerja

perusahaan tersebut. Perkembangan total aktiva PT. PQR Finance

selama kurun waktu tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 dapat

dilihat pada Gambar 9.

PT. PQR Finance

Dealer Konsumen

Angsuran Pencairan

Sepeda Motor Honda

Page 55: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

42

15.332.114.268

10.488.284.6258.735.276.672

0

2000000000

4000000000

6000000000

8000000000

10000000000

12000000000

14000000000

16000000000

18000000000

Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006

4.1.6. Perkembangan Kinerja Keuangan PT. PQR Finance

Perkembangan usaha PT. PQR Finance selama tiga tahun

terakhir menunjukkan kinerja yang kurang baik. Hal ini tidak

terlepas dari kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga Bahan

Bakar Minyak (BBM) selama tahun 2004 hingga tahun 2006

(PT. PQR Finance, 2007). Persaingan usaha antar perusahaan

pembiayaan semakin ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan-

perusahaan pembiayaan yang tidak memiliki keuangan yang kuat

kurang bisa bertahan dalam industri ini. Sebagai perusahaan

pembiayaan dengan keuangan yang cukup kuat, PT. PQR Finance

masih tetap terkena dampak dari persaingan usaha dalam industri

pembiayaan ini. PT. PQR Finance mengalami peningkatan total

kredit kotor dari tahun 2004 sebesar Rp 7,89 triliun, tahun 2005

sebesar Rp 14,05 triliun hingga tahun 2006 sebesar Rp 9,30 triliun.

Peningkatan total kredit tersebut tidak disertai dengan

perkembangan kinerja keuangan yang baik. Perkembangan usaha

yang kurang baik ini mengindikasikan peningkatan risiko usaha

suatu perusahaan. Kinerja keuangan PT. PQR Finance selama kurun

waktu tahun 2004 sampai tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 6.

Gambar 9. Perkembangan total aktiva PT. PQR Finance tahun 2004-2006 (PT. PQR Finance, 2007)(diolah)

Ribuan Rupiah 18.000.000.000

16.000.000.000

14.000.000.000

12.000.000.000

10.000.000.000

8.000.000.000

6.000.000.000

4.000.000.000

2.000.000.000

Page 56: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

43

Tabel 6. Persentase perkembangan kinerja keuangan PT. PQR Finance tahun 2004-2006

Indikator Tahun 2004

(persen) Tahun 2005

(persen) Tahun 2006

(persen) Gross ROA 6,95 4,11 4,55Net ROA 4,57 2,86 3,25ROE 46,26 33,69 20,43Net Profit Margin 65,76 69,62 71,43Rate of Return on Loans 0,76 0,79 1,72Primary Ratio 9,88 8,49 15,91Capital Ratio 14,17 14,12 25,26Credit Risk Ratio 0,20 0,37 0,50Interest Margin -11,19 -8,93 -14,83

Sumber : PT. PQR Finance, 2007 (diolah)

Tabel 6 menunjukkan tingkat profitabilitas usaha (Gross

ROA, Net ROA, dan ROE) PT. PQR Finance mengalami

penurunan dari tahun 2004 hingga tahun 2006. Gross Return On

Total Assets (ROA) menunjukkan penurunan kinerja dengan rata-

rata 15,08 persen dari tahun 2004 (6,95%) hingga tahun 2006

(4,55%). Hal ini berarti terjadi penurunan kemampuan manajemen

dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan harta yang ada.

Net ROA menunjukkan penurunan kinerja dengan rata rata 11,90

persen dari tahun 2004 (4,57%) hingga tahun 2006 (3,25%). Net

ROA pada Tabel 6 menunjukkan penurunan kemampuan

manajemen dalam memperoleh laba bersih dan efisiensi

pengelolaan harta secara keseluruhan. Penurunan Return On Equity

(ROE) PT. PQR Finance dengan rata-rata 33,27 persen dari tahun

2004 (46,26%) hingga tahun 2006 (20,43%) menunjukkan

penurunan kemampuan manajemen perusahaan tersebut dalam

mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan pendapatan

bersih.

Dalam menjalankan kegiatan perkreditannya, PT. PQR

Finance menunjukkan perkembangan yang baik. Hal ini terlihat dari

peningkatan net profit margin dan rate of return on loans dari tahun

2004 hingga tahun 2006 seperti pada Tabel 6. Net profit margin PT.

Page 57: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

44

PQR Finance selama kurun waktu tahun 2004 (65,76%) hingga

tahun 2006 (71,43%) mengalami peningkatan dengan rata-rata 4,23

persen. Hal ini menunjukkan peningkatan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan pendapatan bersih dari kegiatan operasi

perusahaan tersebut. Begitu pula dengan rate of return on loans

yang mengalami peningkatan dengan rata-rata 60,83 persen dari

tahun 2004 (0,76%) hingga tahun 2006 (1,72%). Peningkatan ini

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan perusahaan

untuk memperoleh keuntungan ditinjau dari sudut pendapatan

bunga terhadap jumlah kredit yang dicairkan.

Tabel 6 menunjukkan peningkatan tingkat solvabilitas PT.

PQR Finance dari tahun 2004 hingga tahun 2006. Peningkatan

tingkat solvabilitas pada Tabel 6 terlihat pada peningkatan primary

ratio dan capital ratio. Hal ini menunjukkan peningkatan

kemampuan PT. PQR Finance dalam mencari sumber dana untuk

membiayai kegiatan perkreditannya. Tingkat solvabilitas juga dapat

menjadi alat ukur untuk melihat kekayaan dan efisiensi bagi

manajemen perusahaan. Primary ratio mengalami peningkatan

dengan rata-rata 36,66 persen dari tahun 2004 (9,88%) hingga tahun

2006 (15,91%). Peningkatan primary ratio menunjukkan

peningkatan ketersediaan modal perusahaan untuk menutupi apabila

terjadi penurunan total assets. Peningkatan capital ratio PT. PQR

Finance dengan rata-rata 39,27 persen dari tahun 2004 (14,17%)

hingga tahun 2006 (25,26%) menunjukkan peningkatan permodalan

dan cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan

terutama risiko gagal bayar konsumen.

Peningkatan credit risk ratio PT. PQR Finance dengan rata-

rata 60,07 persen dari tahun 2004 (0,20%) hingga tahun 2006

(0,50%) menunjukkan peningkatan risiko kredit macet dapat

merugikan perusahaan terhadap kredit yang disalurkan. Interest

margin PT. PQR Finance pada Tabel 6 menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memperoleh keuntungan ditinjau dari sudut

Page 58: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

45

pendapatan bunga bersih dibandingkan total kredit yang dicairkan

mengalami penurunan dengan rata-rata 22,94 persen dari tahun

2004 (-11,19%) sampai dengan tahun 2006 (-14,93%). Persentase

negatif berarti kemampuan perusahaan untuk memperoleh

pendapatan ditinjau dari pendapatan bunga masih rendah

dibandingkan dengan beban yang telah dikeluarkan oleh PT. PQR

Finance.

4.2. Karakteristik Portofolio Kredit Sepeda Motor Honda PT. PQR Finance

Pada tahun 2007, PT. PQR Finance memiliki 2.426.779 konsumen di

seluruh Indonesia dengan total kredit sebesar Rp 15,54 triliun (PT. PQR

Finance, 2007). Dalam menjalankan kegiatan perkreditannya, PT. PQR

Finance memiliki segmentasi konsumen berdasarkan kriteria tertentu yaitu

berdasarkan jumlah kredit yang diberikan kepada konsumen, harga sepeda

motor Honda, dana awal pembayaran konsumen (down payment), usia

konsumen, jangka waktu kredit, pendapatan konsumen dan wilayah

penyebaran kredit. Gambar 10 menunjukkan portofolio segmentasi total

kredit sepeda motor Honda PT. PQR Finance pada tahun 2007 berdasarkan

jumlah kredit terhadap konsumennya.

Gambar 10. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria

jumlah kredit Tahun 2007 di PT. PQR Finance (PT. PQR Finance, 2007) (diolah)

Gambar 10 menunjukkan bahwa sebesar 50,01 persen dari total kredit

PT. PQR Finance berada pada jumlah kredit konsumen antara Rp 10 juta

Persentase

46,67% 50,01%

0,76% 0,02% 2,53%0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

x < 5 5 ≤ x <10 15 ≤ x <20

Diatas 20 10 ≤ x <15

Keterangan : x = jumlah kredit (juta rupiah)

Page 59: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

46

sampai Rp 15 juta. PT. PQR Finance mempunyai jumlah kredit konsumen

antara Rp 5 juta sampai Rp 10 juta sebesar 46,67 persen dari total kredit dan

jumlah kredit konsumen kurang dari Rp 5 juta sebesar 2,53 persen dari total

kredit serta jumlah kredit konsumen lebih dari 15 juta sebesar kurang dari

satu persen dari total kreditnya. Gambar 11 menunjukkan portofolio

segmentasi kredit sepeda motor Honda PT. PQR Finance berdasarkan harga

sepeda motor Honda yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

Gambar 11. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria harga sepeda motor tahun 2007 di PT. PQR Finance (PT. PQR Finance, 2007) (diolah)

Gambar 11 menunjukkan bahwa sebesar 74,59 persen dari total kredit

yang ditujukan pada konsumen yang melakukan transaksi kredit dengan

harga sepeda motor Honda antara Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Sebesar

19,89 persen dari total kredit ditujukan kepada konsumen dengan harga

sepeda motor kurang dari Rp 10 juta. Sebesar 5,08 persen dari total kredit

ditujukan kepada konsumen yang melakukan transaksi kredit dengan harga

sepeda motor Honda antara Rp 15 juta sampai Rp 20 juta. Sebesar 0,44

persen dari total kredit untuk kredit konsumen dengan harga sepeda motor

lebih dari Rp 20 juta. Berdasarkan data di atas, maka potensi peningkatan

risiko kredit di PT. PQR Finance dapat terjadi untuk konsumen dengan

kredit pada harga sepeda motor antara Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.

Berdasarkan dana awal penyetoran konsumen (down payment), total kredit

yang ditujukan untuk konsumen dapat dilihat pada Gambar 12.

Persentase

19,89%

0,44%

74,59%

5,08%

0,0% 10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

x < 10 10 ≤ x <15 15 ≤ x <20

diatas 20 juta Keterangan : x = harga sepeda motor (juta rupiah)

Page 60: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

47

Gambar 12. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria down payment tahun 2007 di PT. PQR Finance (PT. PQR Finance, 2007) (diolah)

Gambar 12 menunjukkan bahwa sebesar 77,37 persen total kredit

ditujukan pada konsumen dengan down payment kurang dari 20 persen.

Sedangkan kurang dari delapan persen total kredit tahun 2007 ditujukan

konsumen dengan down payment diatas 20 persen. Hal ini mengindikasikan

bahwa tingkat risiko kredit PT. PQR Finance terjadi sebagian besar

disebabkan pemberian kredit yang ditujukan kepada konsumen dengan

down payment yang rendah (kurang dari 20 persen). Pemberian kredit

berdasarkan kriteria usia konsumen, dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria usia konsumen tahun 2007 di PT. PQR Finance (PT. PQR Finance, 2007) (diolah)

Persentase

77,37%

6,52% 4,76%11,36%

0,00%10,00%

20,00%30,00%

40,00%50,00%

60,00%70,00%

80,00%90,00%

x < 20% 20% ≤ x < 25% 25% ≤ x < 30% Di atas 30

Persentase

Keterangan = x = down payment

Keterangan : x = usia konsumen

27,85%

36,38%

26,76%

9,01%

0,00% 5,00%

10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00% 40,00%

20 ≤ x < 30 30 ≤ x < 40 40 ≤ x < 50 50 ≤ x < 60

Page 61: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

48

Gambar 13 menunjukkan bahwa sekitar 36,38 persen dari total kredit

ditujukan kepada konsumen dengan usia antara 30 tahun sampai 40 tahun.

Total pemberian kredit untuk usia antara 20 – 30 tahun dan 40 – 50 tahun

sejumlah 27,85 persen dan 26,76 persen. Sekitar 9,01 persen dari total kredit

ditujukan untuk konsumen antara usia 50 tahun sampai 60 tahun. Portofolio

kredit sepeda motor Honda berdasarkan jangka waktu kredit konsumen PT.

PQR Finance dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar … Portofolio Kredit Sepeda Motor Honda Berdasarkan

Gambar 14. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria

jangka waktu kredit tahun 2007 di PT. PQR Finance (PT. PQR Finance, 2007) (diolah)

Gambar 14 menunjukkan bahwa sekitar 67,38 persen dari total kredit

tahun 2006 ditujukan kepada konsumen dengan jangka waktu kreditnya

antara 24 bulan sampai 36 bulan (2 – 3 tahun). Hal ini mengindikasikan

bahwa sebagian besar potensi peningkatan risiko kredit pada PT. PQR

Finance terjadi untuk konsumen yang melakukan transaksi kredit dalam

jangka waktu yang menengah (2 – 3 tahun). Sekitar 20,15 persen dari total

kredit ditujukan pada konsumen dengan jangka waktu kredit antara 12 bulan

sampai 24 bulan. Sekitar 8,41 persen dari total kredit ditujukan untuk

konsumen dengan jangka waktu diatas 36 bulan (3 tahun) dan 2,89 persen

total kredit ditujukan untuk konsumen dengan jangka waktu kredit kurang

dari satu tahun. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria

pendapatan konsumen PT. PQR Finance dapat dilihat pada Gambar 15.

Persentase

4,07% 20,15%

67,38%

8,41%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

x < 12 12 ≤ x < 24 24 ≤ x < 36 Di atas 36 Keterangan : x = jangka waktu kredit

Page 62: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

49

Gambar 15. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria pendapatan konsumen tahun 2007 di PT. PQR Finance (PT. PQR Finance, 2007) (diolah)

Gambar 15 menunjukkan bahwa sekitar 64,94 persen dari total kredit

PT. PQR Finance tahun 2007 ditujukan untuk konsumen dengan pendapatan

kurang dari Rp 2.000.000,00. Hal ini sesuai dengan misi dari perusahaan

tersebut untuk memberikan fasilitas jasa keuangan bagi segmen kelas

menengah ke bawah. Kebijakan mengenai segmentasi konsumen ini tidak

terlepas dari terjadinya risiko kredit. Sekitar 32,23 persen dari total kredit

ditujukan untuk konsumen dengan pendapatan antara

Rp 2.000.000,00 sampai Rp 5.000.000,00 sedangkan kurang dari tiga persen

total kredit ditujukan untuk konsumen dengan pendapatan diatas

Rp 5.000.000,00 Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan wilayah

penyebaran konsumen PT. PQR Finance dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Portofolio kredit sepeda motor Honda berdasarkan kriteria

wilayah tahun 2007 di PT. PQR Finance (PT. PQR Finance, 2007) (diolah)

Persentase 64,94%

32,23%

2,25% 0,38% 0,21% 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00%

x < 2 2 ≤ x < 5 5 ≤ x < 10 10 ≤ x < 25 diatas 25 Keterangan : x = pendapatan konsumen (juta rupiah)

A19%

B28% C

9%

D11%

E8%

F6%G

6%H

12%

I1%

Keterangan : A = JABOTABEK B = SUMATERA C = JABAR D = JATENG E = KALIMANTAN F = SULAWESI G = BALI &

LOMBOK H = JATIM I = NTT & PAPUA

Page 63: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

50

Gambar 16 menunjukkan portofolio kredit berdasarkan wilayah di

seluruh Indonesia. Gambar tersebut menunjukkan 28 persen total kredit

ditujukan untuk konsumen di wilayah Sumatera. Data di atas menunjukkan

bahwa wilayah Sumatera merupakan wilayah dengan konsumen kredit

sepeda motor Honda PT. PQR Finance terbanyak di antara wilayah lainnya.

Sekitar 19 persen dari total kredit ditujukan untuk konsumen di wilayah

Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) dan sekitar 32 persen

total kredit ditujukan untuk konsumen di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah

dan Jawa Barat.

4.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Risiko Kredit Sepeda Motor Honda PT. PQR Finance

PT. PQR Finance telah menempatkan posisinya sebagai perusahaan

pembiayaan sepeda motor terbesar di Indonesia. Sebagai perusahaan

pembiayaan, PT. PQR Finance tidak terlepas dari keberadaan risiko kredit.

Risiko kredit terjadi ketika perusahaan pembiayaan menghadapi

kemungkinan ketidakmampuan konsumennya untuk membayar kredit

secara penuh dan tepat waktu. Pemberian kredit bagi PT. PQR Finance

berkaitan dengan persetujuan suatu kredit atas sepeda motor dengan

perjanjian kontrak tertentu dan pengenaan kewajiban bagi konsumennya

untuk membayar secara berkala dalam periode tertentu dengan syarat-syarat

yang telah disepakati. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit PT.

PQR Finance dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit PT. PQR Finance Sumber faktor

1. Internal perusahaan

a. Kualitas dan kuantitas SDM b. Teknologi dan Informasi (TI) c. Kebijakan perusahaan d. Keuangan

2. Business partner

a. Dealer b. Konsumen : Overdue, down payment, jangka waktu kredit, (tenor), pendapatan konsumen, angsuran kredit, moral hazard dan morale hazard.

3. Lingkungan eksternal

a. Kebijakan pemerintah terhadap perusahaan pembiayaan b. Persaingan dalam industri pembiayaan dan sepeda motor c. Kondisi ekonomi, politik dan keamanan negara

Sumber : Data primer dan data sekunder pada PT. PQR Finance, 2007 (diolah)

Page 64: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

51

Berdasarkan Tabel 7, faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit dapat

diklasifikasikan menjadi tiga sumber faktor yaitu faktor internal perusahaan,

konsumen dan lingkungan.

1. Faktor internal perusahaan

Meskipun telah menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di

Indonesia, PT. PQR Finance harus mampu meningkatkan kualitas

internal perusahaannya agar mampu meningkatkan kinerjanya. Faktor-

faktor yang mempengaruhi risiko kredit yang berasal dari internal PT.

PQR Finance yaitu berasal dari kualitas dan kuantitas Sumber Daya

Manusia (SDM), Teknologi dan Informasi (TI), kebijakan perusahaan

dan keuangan.

a. Kualitas dan kuantitas SDM

Sebagai perusahaan pembiayaan, PT. PQR Finance harus

memiliki kualitas SDM yang baik dan kuantitas SDM yang memadai

baik di kantor pusat maupun kantor cabangnya. SDM yang

berkualitas dapat memimimalisir kemungkinan terjadinya risiko

kredit. Dalam kaitannya dengan operasional perusahaan yang

berhubungan dengan kredit sepeda motor yang dijalankan PT. PQR

Finance maka faktor SDM sangat penting untuk departemen-

departemen yang berperan dalam transaksi kredit seperti Departemen

Kredit, Departemen Account Officer (AO), dan Departemen

Remedial. Kerugian risiko kredit yang terkait dengan faktor SDM

internal perusahaan berkenaan dengan moral hazard dan morale

hazard (Lampiran 1). Moral hazard terjadi apabila karyawan internal

perusahaan dengan sengaja melakukan tindakan demi

menguntungkan diri sendiri terutama dalam menjalankan tugasnya

sehingga menimbulkan kerugian risiko kredit bagi perusahaan.

Morale hazard dapat terjadi karena kekuranghati-hatian karyawan

dalam melakukan transaksi kredit dengan konsumen.

Bagi Departemen Kredit, SDM merupakan aspek vital dalam

kegiatan usaha perusahaan ini. Dalam departemen kredit, kualitas

surveyor harus baik karena memiliki tanggung jawab atas

Page 65: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

52

kemungkinan persetujuan kredit sepeda motor terhadap calon

konsumennya. Apabila kualitas surveyor rendah maka akan

meningkatkan risiko kredit perusahaan ini seperti kesalahan dalam

memberikan laporan kelayakan calon konsumen. Ketidakmampuan

konsumen dalam membayar angsuran kredit dapat disebabkan karena

kesalahan surveyor dalam mensurvei calon konsumen kredit sebelum

kredit diberikan.

Bagi Departemen Account Officer (AO), kolektor memiliki

peran yang sangat penting. Kualitas kolektor yang baik dapat

meminimalisir kemungkinan keterlambatan pembayaran angsuran

kredit konsumen. Kolektor bertugas untuk mengumpulkan angsuran

konsumen untuk angsuran kredit yang jatuh tempo maupun untuk

angsuran kredit yang telah melebihi jatuh tempo (overdue) sampai 60

hari. Bagi Departemen Remedial, kualitas eksekutor yang baik dalam

menindak konsumen yang tidak mampu membayar sisa angsuran

kredit dapat meminimalkan kerugian yang diterima perusahaan.

Eksekutor berperan untuk mengumpulkan semaksimal mungkin

pendapatan dari angsuran kredit bermasalah yang telah melebihi 60

hari dari jatuh tempo dan melakukan tindakan berdasarkan prosedur

yang telah ditetapkan terhadap konsumen tersebut.

b. Teknologi dan Informasi (TI)

Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat

memungkinkan peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam dunia

usaha, tidak terkecuali PT. PQR Finance. PT. PQR Finance yang

memiliki 104 cabang yang tersebar di Indonesia. Oleh karena itu,

teknologi dan informasi berperan sangat penting terutama dalam

menyampaikan kebijakan-kebijakan berkenaan dengan transaksi

bisnis perusahaan tersebut (kebijakan mengenai kredit) yang berasal

dari kantor pusat kepada kantor cabangnya. PT. PQR Finance

memiliki sistem terintegrasi untuk menganalisis kelayakan calon

konsumen atau pemeringkatan kredit (credit scoring) secara

terkomputerisasi berdasarkan variabel-variabel yang ditetapkan PT.

Page 66: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

53

PQR Finance. Sistem ini memungkinkan efektivitas dan efisiensi

waktu untuk menilai kelayakan calon konsumen secara tepat.

Ketepatan penilaian kelayakan calon konsumen dapat meminimalisir

kerugian risiko kredit. Sistem yang diterapkan PT. PQR Finance

secara terpusat, hal ini untuk mengendalikan risiko kredit secara

ketat.

c. Kebijakan perusahaan

Kebijakan perusahaan berkenaan dengan kebijakan yang

diterapkan terhadap kegiatan usaha PT. PQR Finance yaitu kebijakan

mengenai kredit. Kebijakan mengenai kredit dapat berupa kebijakan

penetapan suku bunga kredit atau kebijakan mengenai down payment

dari calon konsumen. Kebijakan perusahaan tersebut akan dapat

meningkatkan atau mengurangi tingkat risiko kredit perusahaan.

Kebijakan mengenai tingkat suku bunga dan tingkat down payment

yang rendah dapat meningkatkan risiko kredit sedangkan kebijakan

mengenai tingkat suku bunga dan tingkat down payment yang tinggi

dapat mengurangi risiko kredit sepeda motor Honda PT. PQR

Finance. Kebijakan mengenai batas pembayaran awal calon

konsumen (down payment) untuk menjadi konsumen dapat

mempengaruhi risiko kredit yang berasal dari sudut pandang

kemampuan finansial konsumennya.

Kebijakan perusahaan menjalin hubungan kerjasama dengan

PT. Asuransi Astra Buana merupakan kebijakan untuk mengurangi

kerugian risiko kredit yang dihadapi PT. PQR Finance. PT. Asuransi

Astra Buana merupakan perusahaan asuransi yang memiliki

hubungan kerjasama dengan PT. PQR Finance. Kebijakan ini

memungkinkan konsumen untuk membayar premi dalam jumlah

tertentu sesuai dengan yang disyaratkan oleh PT. PQR Finance. Premi

tersebut dibayar oleh konsumen dengan jumlah angsuran kredit setiap

bulannya. Hal ini ditujukan untuk meminimalisir kerugian risiko

kredit yang diakibatkan bagi konsumen yang mengalami kehilangan,

pencurian, perampasan dan kecelakaan (75 persen masih utuh) selama

Page 67: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

54

masa angsuran kredit masih berjalan. Prosedur kontrak merupakan

prosedur yang vital dalam suatu transaksi kredit. Kualitas kontrak

yang baik, dimana telah memenuhi persyaratan dan prosedur yang

telah ditetapkan oleh PT. PQR Finance, akan meminimalkan

terjadinya kerugian risiko kredit.

d. Keuangan

Kemampuan keuangan PT. PQR Finance berhubungan dengan

kemampuan dalam menyediakan sejumlah uang secara tunai terhadap

dealer resmi sepeda motor Honda apabila calon konsumen telah

memenuhi syarat-syarat tertentu untuk diberikan fasilitas kredit

sepeda motor dari PT. PQR Finance. Kemampuan keuangan PT. PQR

Finance ini dapat juga berhubungan dengan kemampuan dalam

mencadangkan sejumlah uang (cadangan penghapusan piutang ragu-

ragu) untuk mengantisipasi kemungkinan kerugian akibat konsumen

yang gagal bayar sebagai bagian dari kerugian risiko kredit.

Cadangan penghapusan piutang ragu-ragu harus mampu menutupi

kemungkinan kerugian yang akan dihadapi oleh PT. PQR Finance

secara efisien dan efektif. Peningkatan capital ratio PT. PQR Finance

dengan rata-rata 39,27 persen dari tahun 2004 (14,17%) hingga tahun

2006 (25,26%) menunjukkan kemampuan keuangan perusahaan yang

kuat untuk mengantisipasi kemungkinan kerugian-kerugian dari

kegiatan usahanya.

2. Faktor Business Partner

Dalam kegiatan usahanya, PT. PQR Finance tidak terlepas dari

kerjasama bisnis (business partner) dengan dealer dan konsumen.

a. Dealer

Dealer merupakan organisasi bisnis yang berorientasi sebagai

penyalur kendaraan bermotor. Dari sudut pandang hubungan

kerjasama dengan dealer, faktor-faktor yang mempengaruhi risiko

kredit berupa risiko dari moral hazard yang dilakukan oleh dealer

dan kurang baiknya kualitas kerjasama antar perusahaan dengan

dealer. PT. PQR Finance memiliki hubungan kerjasama dengan

Page 68: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

55

dealer resmi sepeda motor Honda sehingga antar kedua perusahaan

tersebut memiliki hubungan kerjasama yang kuat. Oleh karena itu,

kemungkinan kerugian yang diakibatkan oleh dealer dapat

diminimalisir.

b. Konsumen

Dari sisi konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi risiko

kredit antara lain :

1. Overdue

Overdue merupakan lama waktu tertunggak (hari tertunggak)

konsumen dalam melunasi kewajiban-kewajibannya berdasarkan

ketentuan-ketentuan yang telah disepakati. Hal ini berarti

konsumen belum melunasi kewajibannya sampai melebihi jatuh

tempo yang telah disepakati. Semakin panjang waktu overdue

maka kemungkinan kerugian dari risiko kredit semakin besar dan

semakin pendek waktu overdue (termasuk kredit dengan status

lancar) maka kemungkinan kerugian dari risiko kredit semakin

kecil.

2. Down Payment

Down payment merupakan sejumlah uang yang disetorkan

oleh konsumen sebagai dana awal untuk memulai kontrak kredit

sepeda motor Honda. Tabel 8 menunjukkan hubungan antara down

payment terhadap kolektibilitas kredit.

Tabel 8. Hubungan antara down payment dan kolektibilitas kredit PT. PQR Finance periode Februari 2007 (triliun rupiah)

Kolektibilitas Down Payment A B C D E Total DP ≤ 5% 4,380 0,250 0,131 0,047 0,023 4,831 DP 5-10% 3,950 0,230 0,096 0,043 0,016 4,335 DP 10-20% 3,640 0,200 0,043 0,039 0,006 3,928 DP 20-25% 0,890 0,020 0,005 0,003 0,001 0,919 DP 25-30% 0,610 0,010 0,003 0,001 0,000 0,627 DP ≥ 30% 1,210 0,010 0,004 0,002 0,001 1,226

Total 14,800 0,720 0,282 0,135 0,047 15,871 Keterangan : DP = Down Payment ; A = Kredit Lancar; B = Kredit Dalam Perhatian Khusus (Overdue 30); C = Kredit Kurang Lancar (Overdue 60); D = Kredit Diragukan (Overdue 90);

E = Kredit Macet (Overdue 150 atau lebih) Sumber : PT. PQR Finance, 2007 (diolah)

Page 69: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

56

Tabel 8 menunjukkan bahwa down payment kurang dari lima

persen (DP ≤ 5%) memiliki nilai kredit macet tertinggi yang

mencapai Rp 0,023 triliun atau 48 persen dari total kredit macet

periode Februari 2007. Hal ini mengindikasikan down payment

kurang dari lima persen memiliki tingkat risiko kredit macet yang

tertinggi. Down payment kurang dari lima persen memiliki tingkat

risiko kredit yang tertinggi juga nilai kredit dalam perhatian

khusus (Overdue 30), kredit kurang lancar (Overdue 60), dan

kredit diragukan (Overdue 90). Nilai risiko kredit untuk down

payment antara lima persen sampai 10 persen dan down payment

antara 10 persen sampai 20 persen memiliki tingkat risiko kredit

yang tinggi pula. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin rendah

persentase down payment konsumen, maka semakin tinggi tingkat

risiko kredit gagal bayar yang dihadapi PT. PQR Finance.

3. Jangka waktu kredit (Tenor)

Jangka waktu kredit merupakan periode yang diberikan

kepada konsumen untuk melunasi kewajibannya berdasarkan

persetujuan antar perusahaan dan konsumen tersebut. Tabel 9

menunjukkan hubungan antara jangka waktu kredit (tenor)

terhadap kolektibilitas kredit.

Tabel 9. Hubungan antara jangka waktu kredit (tenor) dan kolektibilitas kredit PT. PQR Finance periode Februari 2007

Kolektibilitas (dalam rupiah) Tenor (bulan) Overdue 30 Overdue 90 Total

< 12 10.508.574.848 2.146.327.629 12.654.902.47712 - 24 80.496.838.874 14.538.810.055 95.035.648.92924 - 36 583.228.670.715 107.946.000.495 691.174.671.210

> 36 93.452.378.786 17.255.658.973 110.708.037.759Total 767.686.463.223 141.886.797.152 909.573.260.375

Sumber : PT. PQR Finance, 2007 (diolah)

Tabel 9 menunjukkan bahwa konsumen dengan jangka waktu

kredit (tenor) antara 24 sampai 36 bulan memiliki jumlah

tunggakan (overdue 30 hari) yang paling tinggi dengan nilai

mencapai Rp 583.228.670.715,00 (75,97 persen dari total

Page 70: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

57

kolektibilitas kredit dengan status kredit dalam perhatian khusus).

Untuk jangka waktu kredit (tenor) lebih dari 36 bulan termasuk

dalam kategori jumlah tunggakan yang tinggi pada kredit dalam

perhatian khusus (overdue 30) selama periode Februari tahun 2007

dengan nilai mencapai Rp 93.452.378.786,00 (12,17 persen dari

total kolektibilitas kredit dengan status kredit dalam perhatian

khusus). Nilai tunggakan terendah dengan status kredit dalam

perhatian khusus (overdue 30) yaitu jangka waktu kredit yang

disepakati konsumen kurang dari 12 bulan yang mencapai

Rp 10.508.574.848,00 (1,37 persen dari total kolektibilitas kredit

dengan status kredit dalam perhatian khusus) dan jangka waktu

kredit konsumen antara 12 bulan sampai 24 bulan yang mencapai

Rp 80.496.838.874,00 (10,49 persen dari total kolektibilitas kredit

dengan status kredit dalam perhatian khusus).

Tabel 9 menunjukkan bahwa konsumen dengan jangka waktu

kredit (tenor) antara 24 sampai 36 bulan memiliki jumlah

tunggakan (overdue 90 hari) yang paling tinggi dengan nilai

mencapai Rp 107.946.000.495,00 (76,08 persen dari total

kolektibilitas kredit dengan status kredit diragukan). Untuk jangka

waktu kredit (tenor) lebih dari 36 bulan termasuk dalam kategori

jumlah tunggakan yang tinggi pada kredit diragukan (overdue 90)

selama periode Februari tahun 2007 dengan nilai mencapai

Rp 17.255.658.973,00 (12,16 persen dari total kolektibilitas kredit

dengan status kredit diragukan). Nilai tunggakan terendah dengan

status kredit diragukan (overdue 90) yaitu jangka waktu kredit

yang disepakati konsumen kurang dari 12 bulan yang mencapai

Rp 2.146.327.629,00 (1,51 persen dari total kolektibilitas kredit

dengan status kredit diragukan) dan jangka waktu kredit konsumen

antara 12 bulan sampai 24 bulan yang mencapai

Rp 14.538.810.055,00 (10,25 persen dari total kolektibilitas kredit

dengan status kredit diragukan).

Page 71: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

58

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin panjang

jangka waktu kredit konsumen dengan status kredit dalam

perhatian khusus (overdue 30) atau kredit diragukan (overdue 90)

maka semakin tinggi kemungkinan kerugian dari risiko kredit dan

semakin pendek jangka waktu kredit konsumen dengan status

kredit dalam perhatian khusus (overdue 30) atau kredit diragukan

(overdue 90), maka semakin rendah kemungkinan kerugian dari

risiko kredit yang dihadapi oleh PT. PQR Finance. Hal ini

menunjukkan bahwa jangka waktu kredit (tenor) yang panjang

memungkinkan konsumen untuk membayar tidak tepat waktu dan

tidak secara penuh.

4. Pendapatan konsumen

Pendapatan konsumen merupakan aspek kapasitas konsumen

dari segi keuangan, diharapkan agar konsumen mampu membayar

kewajibannya pada periode kredit yang telah disepakati. Tabel 10

menunjukkan hubungan antara pendapatan konsumen terhadap

kolektibilitas kredit.

Tabel 10. Hubungan antara pendapatan konsumen dan kolektibilitas kredit PT. PQR Finance periode Februari 2007

Kolektibilitas (dalam rupiah) Pendapatan Konsumen

(rupiah) Overdue 30 Overdue 90 Total

< 2 juta 507.170.223.002 93.456.709.182 600.626.932.1842 - 5 juta 242.613.360.652 44.897.944.030 287.511.304.6825 - 10 juta 14.343.072.070 2.801.956.477 17.145.028.54710 - 25 juta 2.578.638.687 504.883.095 3.083.521.782> 25 juta 981.168.812 225.304.368 1.206.473.180Total 767.686.463.223 141.886.797.152 909.573.260.375

Sumber : PT. PQR Finance, 2007 (diolah)

Tabel 10 menunjukkan bahwa konsumen dengan pendapatan

konsumen kurang dari Rp 2.000.000,00 memiliki jumlah

tunggakan (overdue 30 hari) yang paling tinggi dengan nilai

mencapai Rp 507.170.223.002,00 (66,06 persen dari total

kolektibilitas kredit dengan status kredit dalam perhatian khusus).

Untuk pendapatan konsumen antara Rp 2.000.000,00 hingga

Rp 5.000.000,00 termasuk dalam kategori jumlah tunggakan yang

Page 72: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

59

tinggi pada kredit dalam perhatian khusus (overdue 30) selama

periode Februari tahun 2007 dengan nilai mencapai

Rp 242.613.360.652,00 (31,60 persen dari total kolektibilitas

kredit dengan status kredit dalam perhatian khusus). Nilai

tunggakan yang termasuk rendah dengan status kredit dalam

perhatian khusus (overdue 30) yaitu pendapatan konsumen antara

Rp 5.000.000,00 hingga Rp 10.000.000,00 yang mencapai

Rp 14.343.072.070,00 (1,87 persen dari total kolektibilitas kredit

dengan status kredit dalam perhatian khusus), pendapatan

konsumen antara Rp 10.000.000,00 sampai Rp 25.000.000,00

yang mencapai Rp 2.578.638.687,00 (0,34 persen dari total

kolektibilitas kredit dengan status kredit dalam perhatian khusus)

serta pendapatan konsumen lebih dari Rp 25.000.000,00 yang

mencapai Rp 981.168.812,00 (0,13 persen dari total kolektibilitas

kredit dengan status kredit dalam perhatian khusus).

Tabel 10 menunjukkan bahwa konsumen dengan pendapatan

konsumen kurang dari Rp 2.000.000,00 memiliki jumlah

tunggakan (overdue 90 hari) yang paling tinggi dengan nilai

mencapai Rp 93.456.709.182,00 (65,87 persen dari total

kolektibilitas kredit dengan status kredit diragukan). Untuk

pendapatan konsumen antara Rp 2.000.000,00 hingga

Rp 5.000.000,00 termasuk dalam kategori jumlah tunggakan yang

tinggi pada status kredit diragukan (overdue 90) selama periode

Februari tahun 2007 dengan nilai mencapai Rp 44.897.944.030,00

(31,64 persen dari total kolektibilitas kredit dengan status kredit

diragukan). Nilai tunggakan yang termasuk rendah dengan status

kredit diragukan (overdue 90) yaitu pendapatan konsumen antara

Rp 5.000.000,00 hingga Rp 10.000.000,00 yang mencapai

Rp 2.801.956.477,00 (1,97 persen dari total kolektibilitas kredit

dengan status kredit diragukan), pendapatan konsumen antara

Rp 10.000.000,00 sampai Rp 25.000.000,00 yang mencapai

Rp 504.883.095,00 (0,36 persen dari total kolektibilitas kredit

Page 73: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

60

dengan status kredit diragukan) serta pendapatan konsumen lebih

dari Rp 25.000.000,00 yang mencapai Rp 225.304.368,00 (0,16

persen dari total kolektibilitas kredit dengan status kredit

diragukan).

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin rendah

pendapatan konsumen dengan status status kredit dalam perhatian

khusus (overdue 30) atau kredit diragukan (overdue 90) maka

semakin tinggi kemungkinan kerugian dari risiko kredit dan

semakin tinggi pendapatan konsumen dengan status status kredit

dalam perhatian khusus (overdue 30) atau kredit diragukan

(overdue 90), maka semakin rendah kemungkinan kerugian dari

risiko kredit yang dihadapi oleh PT. PQR Finance. Hal ini

disebabkan karena rata-rata konsumen dengan pendapatan tinggi

membayar angsuran secara penuh dan tepat waktu sebelum jatuh

tempo (kredit berstatus lancar). Tingginya jumlah konsumen

dengan pendapatan kurang dari Rp 2.000.000,00 (1.575.961

konsumen) sesuai dengan misi PT. PQR Finance yaitu

memberikan kredit untuk konsumen segmen menengah ke bawah.

5. Angsuran kredit

Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit sepeda motor

untuk kategori angsuran kredit dilihat dari jumlah angsuran yang

telah dibayar, periode angsuran yang telah dijalani, dan sisa hutang.

Jumlah angsuran kredit yang telah dibayar merupakan total jumlah

keseluruhan angsuran yang telah dipenuhi kewajibannya

berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati

sebelumnya. Semakin besar jumlah angsuran yang dilunasi maka

semakin kecil kemungkinan kerugian dari risiko kredit dan

semakin kecil jumlah angsuran yang dilunasi maka semakin besar

kemungkinan kerugian dari risiko kredit yang dihadapi PT. PQR

Finance.

Periode angsuran yang telah dijalani merupakan jangka waktu

kredit yang telah dilalui oleh konsumen secara penuh dalam

Page 74: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

61

melunasi kewajibannya. Semakin panjang periode angsuran yang

telah dijalani secara penuh, maka semakin kecil kemungkinan

kerugian dari risiko kredit dan semakin pendek periode angsuran

yang telah dijalani secara penuh, maka semakin besar kemungkinan

kerugian dari risiko kredit yang dihadapi PT. PQR Finance. Sisa

hutang merupakan banyaknya jumlah keseluruhan angsuran yang

belum dilunasi oleh konsumen. Semakin besar sisa hutang

konsumen, maka semakin besar kemungkinan kerugian dari risiko

kredit dan semakin kecil sisa hutang konsumen, maka semakin

kecil kemungkinan kerugian dari risiko kredit yang dihadapi PT.

PQR Finance.

6. Moral hazard dan morale hazard

Kemudahan memperoleh kredit untuk pembelian sepeda

motor memiliki potensi menimbulkan moral hazard dan morale

hazard pada konsumen pembeli sepeda motor. Konsumen dapat

dengan mudah memperoleh sepeda motor baru dengan uang muka

(down payment) yang relatif rendah. Apabila konsumen tidak

mampu membayar angsuran selama jangka waktu yang telah

ditetapkan, maka perusahaan pembiayaan yang bersangkutan akan

menarik kembali unit sepeda motor tersebut. Bagi perusahaan

pembiayaan, hal ini dapat menjadi kerugian karena nilai jual motor

tersebut akan menjadi turun. Moral hazard dapat terjadi karena

tindakan konsumen melucuti komponen-komponen pada sepeda

motor tersebut dan menggantinya dengan harga yang lebih murah

dan dengan sengaja melakukan pelanggaran kontrak seperti

menunda pembayaran tepat waktu. Sedangkan, morale hazard

dapat terjadi karena konsumen secara tidak sengaja melakukan

tindakan yang menyalahi persetujuan transaksi, seperti bertindak

kurang hati-hati dalam memanfaatkan fasilitas kredit yang

diberikan.

Page 75: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

62

3. Lingkungan eksternal

Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan eksternal yaitu :

a. Kebijakan pemerintah terhadap perusahaan pembiayaan

Ketentuan dan tata cara mengenai pelaksanaan lembaga

pembiayaan diatur oleh pemerintah yang mulai dilandasi sejak tahun

1974 berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri

(Menteri Keuangan, Menteri Industri dan Menteri Perdagangan) dan

pada tahun 1988 melalui Surat Keputusan Presiden No.61/1988

(Economic Review Journal, 2005) serta diperbaharui melalui Surat

Keputusan Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006 Bab II Pasal 2

tentang kegiatan usaha perusahaan pembiayaan. Regulasi pemerintah

terhadap industri pembiayaan tidak terlalu ketat dibandingkan

terhadap bank. Pemerintah kurang memberikan perhatian yang lebih

terhadap perusahaan pembiayaan seperti belum jelasnya perumusan

terhadap peraturan dan kebijakan terkait risiko dan tingkat kesehatan

bagi perusahaan pembiayaan.

b. Persaingan dalam industri pembiayaan dan sepeda motor

Perusahaan pembiayaan semakin agresif dalam memberikan

kredit untuk pemilikan kendaraan bermotor, terutama sepeda motor.

Hal ini, menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam industri

pembiayaan. Meningkatnya penjualan sepeda motor yang disebabkan

oleh adanya kemudahan dalam memperoleh kredit untuk pembelian

sepeda motor memberikan dampak pada peningkatan potensi risiko

perusahaan pembiayaan. Dengan semakin mudahnya persyaratan

kredit tersebut, maka semakin banyak orang yang tertarik untuk

membeli sepeda motor dengan sistem kredit ini. Kemudahan kredit

ini, menimbulkan risiko kredit yang semakin besar bagi perusahaan

pembiayaan.

c. Kondisi ekonomi, politik dan keamanan negara

Perkembangan industri pembiayaan yang cukup pesat

diantaranya dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi, politik, dan

keamanan negara. Salah satunya adalah adanya dukungan stabilitas

Page 76: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

63

lingkungan ekonomi, antara lain peningkatan konsumsi masyarakat

terhadap kendaraan bermotor dan pengaruh suku bunga yang cukup

stabil. Selain hal tersebut, pengaruh kenaikan harga Bahan Bakar

Minyak (BBM) sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi

ekonomi negara, juga memiliki pengaruh terhadap bisnis pembiayaan

yang dijalankan oleh PT. PQR Finance. Pada tahun 2005 hingga

tahun 2006, PT. PQR Finance mengalami penurunan pendapatan

bunga yang disebabkan oleh peningkatan harga BBM. Perkembangan

interest margin PT. PQR Finance tahun 2005 hingga tahun 2006

mengalami penurunan dari -11,19 persen menjadi -14,93 persen (PT.

PQR Finance, 2007).

4.4. Analisis Risiko Kredit Sepeda Motor Honda PT. PQR Finance

4.4.1. Analisis Kualitas dan Kuantitas Manajemen Risiko Kredit Sepeda Motor Honda PT. PQR Finance

Tabel register kualitas dan kuantitas manajemen risiko kredit

telah melalui tahap pengisian pendapat dengan enam pakar dari

bagian Risk Portofolio Division PT. PQR Finance. Pengujian

vailiditas dan reliabilitas terhadap pengisian tabel register kualitas

dan kuantitas manajemen risiko kredit dilakukan melalui proses

perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi teknik,

diskusi dan member check (Sugiyono, 2005). Penilaian para ahli

manajemen Risk Portofolio Division PT. PQR Finance menghasilkan

suatu pembobotan terhadap kualitas manajemen risiko kredit dengan

total bobot sebesar 100. Hasil penilaian tabel register kualitas

manajemen risiko kredit (Lampiran 4) menunjukkan bahwa nilai

kualitas secara keseluruhan berjumlah 472. Hal ini berarti, kualitas

manajemen risiko kredit di PT. PQR Finance tergolong kuat (strong)

berdasarkan perkiraan nilai pada rentang 400-500. Implikasi dari

kualitas manajemen risiko kredit di PT. PQR Finance, yaitu :

1. Kebijakan kredit

Penerapan kebijakan kredit telah efektif dilaksanakan dari

manajemen tingkat atas di kantor pusat sampai dengan kantor

Page 77: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

64

cabang. Kebijakan kredit yang dirumuskan telah efektif

dikomunikasikan dan sesuai dengan tujuan portofolio kredit

seperti penerapan down payment yang rendah dengan kendali

yang ketat terhadap masyarakat menengah ke bawah. Penentuan

batas risiko yang masih dapat diterima sebagai bagian dari

kebijakan kredit telah dilaksanakan secara efektif untuk

mengurangi peningkatan kerugian akibat terjadinya risiko kredit

seperti kebijakan mengenai ketetapan prosedur-prosedur

penagihan bagi konsumen yang berpotensial gagal bayar.

Jaminan atas pembiayaan (kredit) sepeda motor Honda berupa

Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). Hal ini telah

efektif dilaksanakan dan telah efektif mengurangi kerugian atas

peningkatan kerugian risiko kredit.

2. Pelaporan penyimpangan terhadap kebijakan dan pemilihan risiko

Pelaporan penyimpangan terhadap kebijakan memerlukan

analisis trend untuk menentukan dampaknya pada kualitas

portofolio kreditnya. Analisis trend yang dilakukan dengan

menganalisis kemungkinan-kemungkinan kecenderungan

penyimpangan kredit konsumen dan menganalisis dampaknya,

sehingga dapat mengurangi kemungkinan peningkatan kerugian

risiko kredit. Analisis trend dilaksanakan secara efektif dan

apabila terjadi penyimpangan dilaporkan sesuai dengan

prosedur-prosedur kebijakan kredit yang telah ditetapkan.

3. Pelaksanaan analisis kredit

Pelaksanaan analisis kredit baik, lengkap, sesuai prinsip kehati-

hatian dan tepat waktu baik saat analisis sebelum transaksi kredit

disetujui terhadap calon konsumen maupun penilaian berkala

berikutnya. Analisis kredit yang dilaksanakan harus dilakukan

secara dinamis yaitu memerlukan perbaikan secara

berkesinambungan dan terus menerus sesuai dengan perubahan-

perubahan dalam industri atau bisnis pembiayaan sepeda motor.

Page 78: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

65

Hal ini dilakukan agar analisis kredit yang dilaksanakan akurat

untuk mengurangi potensi peningkatan kerugian risiko kredit.

4. Risk rating dan problem loan identification

Pemeringkatan risiko (risk rating) dan identifikasi kredit

bermasalah (problem loan identification) dilaksanakan dengan

akurat dan tepat waktu. Pemeringkatan risiko dilaksanakan

dengan menganalisis risiko-risiko yang berpotensi menyebabkan

kerugian. Implementasi dari pemeringkatan risiko berupa sistem

penaksiran secara komprehensif terhadap kecenderungan

pemeringkatan risiko akibat konsumen yang berpotensi gagal

bayar. Risk rating dan problem loan identification berfungsi

sebagai early warning tool yang berarti sebagai alat peringatan

dini terhadap potensi kredit bermasalah, menetapkan suku bunga

yang tepat berdasarkan tingkat risiko yang dihadapi oleh PT.

PQR Finance, menetapkan secara akurat cadangan penghapusan

piutang setiap periode tertentu, dan penetapan proses

pengalokasian modal dengan baik.

5. Credit scoring

Credit scoring merupakan penetapan perkiraan calon konsumen

untuk dapat diterima menjadi konsumen PT. PQR Finance.

Pemeringkatan kredit dalam perhatian (overdue 60) belum

menunjukkan masalah dalam manajemen portofolio kredit secara

keseluruhan baik di kantor pusat maupun di kantor cabang PT.

PQR Finance. Hal ini berarti manajemen portofolio kredit dapat

secara akurat menentukan kredit terhadap konsumennnya dan

menunjukkan administrasi kredit sesuai dengan prosedur-

prosedur yang telah ditetapkan. Manajemen portofolio kredit

dapat melakukan tindakan yang tepat dan cepat terhadap kredit

dengan status overdue 30 (kredit dalam perhatian khusus),

overdue 60 (kredit kurang lancar), overdue 90 (kredit diragukan)

ataupun overdue lebih dari 150 (kredit macet).

Page 79: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

66

6. Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM) akurat, lengkap, dan

tepat waktu sehingga berguna bagi manajemen untuk mengelola

risiko kredit. PT. PQR Finance mengimplementasikan pelayanan

terpadu manajemen sistem, yang meliputi manajemen,

receivables management, remedial recovery dan accounting

process. Aplikasi dengan teknologi mutakhir melalui sistem

terintegrasi yang dikembangkan oleh PT. PQR Finance

diterapkan dalam semua aspek bisnis perusahaan, sehingga dapat

menghasilkan analisis yang akurat dan mendukung proses

pengambilan keputusan manajemen PT. PQR Finance, seperti

credit scoring yang dapat memudahkan calon pelanggan untuk

pembelian tipe pembiayaan yang diperlukannya. Sistem ini

dibangun sesuai dengan kebutuhan stakeholders.

7. Pengawasan aktif manajemen

Manajemen PT. PQR Finance telah secara aktif melakukan

pengawasan dan pengelolaan terhadap kegiatan usahanya. Hal

tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (GCG) yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung

jawab, independensi, dan keadilan (fairness). Menurut Hasbullah

(2004), transparansi (transparancy) berarti mewajibkan suatu

informasi yang terbuka, tepat waktu, jelas dan dapat

diperbandingkan menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan

perusahaan, exposure risiko dan kepemilikan perusahaan.

Akuntabilitas (accountability) berarti menjelaskan peran dan

tanggung jawab serta penilaian seluruh kinerja manajemen

terkait risiko kredit. Tanggung jawab (responsibility) berarti

memastikan bahwa perusahaan dikelola secara hati-hati sesuai

peraturan yang berlaku. Independensi (independency) berarti

bertindak hanya untuk kepentingan perusahaan dan mengurangi

conflict of interest. Keadilan (fairness) berarti menjamin

perlindungan hak-hak shareholders dan stakeholders.

Page 80: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

67

8. Budaya kredit

Budaya kredit adalah pemahaman seluruh karyawan dan anggota

perusahaan pembiayaan terhadap seluruh peraturan dan prosedur

pemberian kredit, seperti penyeragaman persepsi dan definisi di

antara seluruh karyawan perusahaan pembiayaan mengenai

pemberian pinjaman yang diharuskan dengan pengembalian

pinjaman pokok beserta bunga, sehingga semua karyawan akan

berusaha agar seluruh transaksi kredit dibayarkan kembali untuk

menghindari terjadinya risiko kredit macet (zero tolerance). Bagi

PT. PQR Finance, budaya kredit telah diterapkan dengan baik

baik untuk manajemen di kantor pusat maupun di seluruh kantor

cabang.

9. Penyusunan strategi atau business plan

Penyusunan strategi bisnis konsisten dengan kecenderungan

risiko dan menghasilkan keseimbangan antara pengambilan

risiko dan pertumbuhan pendapatan. Produk pelayanan (services)

dan inisiatif baru diteliti secara mendalam dan diuji sebelum

diimplementasikan. Saat ini, PT. PQR Finance mempunyai 104

kantor cabang di seluruh Indonesia. Perluasan bisnis ditempuh

dengan membuka kantor cabang baru PT. PQR Finance di suatu

tempat tertentu telah dianalisis secara baik sehingga risiko yang

diambil sesuai dengan pendapatan yang akan diterima ke

depannya. Meningkatkan kualitas pelayanan jasa dari PT. PQR

Finance dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan

pendapatan sesuai dengan kemungkinan risiko yang tinggi

karena segmentasi konsumen PT. PQR Finance adalah bagi

masyarakat menengah ke bawah.

10. Kemampuan pejabat kredit

Jumlah dan kemampuan pejabat kredit sesuai dengan

kompleksitas portofolio kredit. Jumlah pejabat kredit yang cukup

memadai dan kemampuan pejabat kredit yang baik sesuai

dengan banyaknya jumlah konsumen PT. PQR Finance yang

Page 81: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

68

mencapai 2,4 juta konsumen per Februari 2007. Tingkat turnover

pegawai di PT. PQR Finance yang rendah dan tingkat

pendidikan yang baik memungkinkan pengalihan tanggung

jawab yang rendah.

11. Struktur kompensasi

Struktur kompensasi memadai dibandingkan dengan

produktivitas, hasil kredit, kualitas kredit yang baik, dan

pengelolaan portofolio termasuk pengelolaan kredit yang baik.

Hasil penilaian pada tabel register kuantitas risiko kredit

(Lampiran 6) menunjukkan bahwa nilai rata-rata kuantitas

manajemen risiko kredit yaitu lima. Kuantitas risiko kredit yang

terjadi di PT. PQR Finance tergolong moderate pada rentang 1-10,

hal ini berarti risiko kredit yang terjadi masih dapat dikelola oleh PT.

PQR Finance. Implikasinya adalah terdapat beberapa potensi dampak

risiko yang tergolong tinggi tetapi potensi terjadinya risiko rendah

yaitu level of loan to total asset, loan to capital ratio, risk and return,

pendapatan bunga yang masih harus diterima, perubahan bauran

portofolio kredit, kecukupan penyisihan piutang ragu-ragu, tingkat

kredit jatuh tempo 30 hingga 150 hari, dan tingkat kecenderungan

kredit jatuh tempo lebih dari 150 hari. Implikasi dari kuantitas risiko

kredit di PT. PQR Finance yaitu :

1. Level loan to total asset

Tingginya tingkat total pembiayaan terhadap total asset (level of

loan to total asset) berdampak pada tingginya risiko kredit yang

dihadapi oleh PT. PQR Finance. Peningkatan risiko kredit macet

yang dihadapi dapat meningkatkan cadangan penghapusan

piutang (written off doubtful accounts) dan peningkatan kerugian

dari penjualan serta penyisihan penurunan nilai pasar yang

diambil alih sehingga berdampak pada berkurangnya pendapatan

bersih (net income) yang diterima oleh PT. PQR Finance.

Potensi terjadinya risiko dari tingginya level of loan to total asset

Page 82: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

69

tergolong rendah karena diimbangi dengan prosedur dan

manajemen kredit yang baik.

2. Loan to capital ratio

Tingginya rasio total pembiayaan terhadap modal perusahaan

(loan to capital ratio) berdampak pada meningkatnya risiko

kredit dimana apabila tingkat kredit macet yang terjadi

mengalami peningkatan maka perusahaan harus mempunyai

modal yang kuat untuk menutupi kerugian yang diakibatkan

kredit macet tersebut. Apabila perusahaan tidak mempunyai

modal yang kuat berarti perusahaan tersebut tidak mampu

menutupi kerugian yang diakibatkan oleh adanya risiko kredit

yang terjadi sehingga menimbulkan kebangkrutan. Potensi

terjadinya risiko dari dampak yang tidak diharapkan tersebut

tergolong rendah, karena PT. PQR Finance mempunyai

keuangan yang cukup kuat untuk menutupi kerugian yang terjadi

dan mempunyai manajemen kredit yang baik sehingga potensi

kerugian kredit macet dapat ditekan seminimal mungkin.

3. Pertumbuhan kredit

Pertumbuhan kredit yang terjadi selama beberapa tahun terakhir

telah melampaui rencana sesuai dengan pertumbuhan ekonomi,

demografi dan persaingan. Pada tahun 2001 sampai tahun 2006

terjadi peningkatan unit pembiayaan sepeda motor pada PT. PQR

Finance dengan rata-rata 55,34 persen (PT. PQR Finance, 2007).

Dampak risiko dari pertumbuhan kredit ini tergolong moderate,

berarti tidak mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap

peningkatan kerugian risiko kredit yang terjadi. Pertumbuhan

kredit selama kurun waktu tersebut disertai juga dengan tingkat

profitabilitas PT. PQR Finance yang cukup tinggi. Potensi

terjadinya risiko tergolong rendah yang berarti dampak negatif

dari pertumbuhan kredit memiliki kemungkinan yang kecil

dikarenakan PT. PQR Finance telah memiliki manajemen yang

kuat.

Page 83: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

70

4. Pendapatan kredit

Pendapatan PT. PQR Finance sangat tergantung pada usaha

perkreditannya namun telah terdiversifikasi. Pendapatan dari

kegiatan perkreditan yang terdiversifikasi berarti pendapatan

diperoleh dari pengelolaan kredit terhadap segmentasi konsumen

tertentu telah baik dilaksanakan sesuai dengan yang telah

direncanakannya sehingga dapat meminimalisir kerugian dan

meningkatkan pendapatan. Oleh karena itu, potensi terjadinya

risiko cukup rendah dan tidak mempunyai pengaruh cukup besar

terhadap peningkatan kerugian dari usaha perkreditannya.

5. Persentase penyisihan piutang ragu-ragu terhadap total kredit

Persentase penyisihan piutang ragu-ragu terhadap total kredit

memiliki dampak moderate yang berarti cukup berpengaruh

terhadap pengurangan pendapatan bersih. Potensi terjadinya

risiko ini tergolong rendah. Hal ini terlihat dengan rendahnya

rasio penyisihan piutang ragu-ragu terhadap total kreditnya yang

kurang dari 10 persen (PT. PQR Finance, 2007).

6. Risk and return

Dampak dari risk and return tergolong tinggi, berarti PT. PQR

Finance menghadapi tingkat risiko yang tinggi dengan diimbangi

tingkat imbal hasil (return) yang tinggi. Hal ini dikarenakan

dengan misi PT. PQR Finance yang melakukan transaksi kredit

sebagian besar untuk masyarakat menengah ke bawah yang

memiliki potensi risiko gagal bayar (macet) yang tinggi. Akan

tetapi, potensi dari risiko tergolong rendah karena manajemen

kredit yang baik yaitu dari prosedur yang ketat dan kualitas SDM

yang baik sehingga tingkat profitabilitas yang dicapai cukup

tinggi.

7. Kebijakan kredit dan pemilihan risiko

Kebijakan kredit, pemilihan risiko dan jaminan kredit tergolong

moderate yang berarti pada pelaksanaannya tidak terlalu

menyimpang dan sesuai dengan yang direncanakan.

Page 84: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

71

Penyimpangan dari penerapan kebijakan kredit dan kesalahan

dalam pemilihan risiko, dalam hal penerimaan konsumen, dapat

berakibat pada meningkatnya kredit macet dan menurunnya

pangsa pasar PT. PQR Finance. Potensi terjadinya risiko kredit

tersebut tergolong rendah.

8. Struktur kredit

Struktur kredit yaitu prosedur kredit, jangka waktu (tenor), suku

bunga, dan syarat lain yang akan diberikan kepada konsumen.

Struktur kredit memiliki dampak moderate yang berarti terdapat

sedikit kelemahan dalam struktur kredit dan terdapat

penyimpangan jaminan serta seimbang dengan tekanan

persaingan dalam industri pembiayaan. Potensi terjadinya risiko

tersebut tergolong rendah yang berarti struktur kredit di PT. PQR

Finance cenderung kuat sesuai dengan prosedur dan kebijakan

kredit yang ditetapkan.

9. Persyaratan dan dokumentasi collateral

Persyaratan collateral mempunyai dampak dengan adanya

pelanggaran dalam penentuan syarat-syarat jaminan terhadap

calon konsumen. Tetapi dampak tersebut tergolong rendah

karena jaminan berupa BPKB bagi konsumen tergolong cukup

baik untuk mengurangi kemungkinan peningkatan kerugian dari

risiko gagal bayar konsumen.

10. Pendapatan bunga yang masih harus diterima berbanding total kredit

Pendapatan bunga yang masih harus diterima berbanding total

kredit yang tinggi berdampak pada berkurangnya pendapatan

bersih dan meningkatnya potensi kerugian (penghapusan piutang

ragu-ragu) dari usaha perkreditan PT. PQR Finance. Tetapi,

potensi risiko yang terjadi di PT. PQR Finance tergolong rendah

yang berarti pendapatan bunga yang diterima sesuai dengan

rencana dan tepat waktu.

Page 85: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

72

11. Perubahan bauran portofolio kredit

Perubahan bauran portofolio kredit memiliki dampak yang cukup

tinggi dan dapat meningkatkan risiko kredit. Perubahan bauran

portofolio ini dapat terjadi ketika sebagian besar konsumen PT.

PQR Finance rata-rata memiliki periode jangka waktu kredit

yang semakin panjang seperti dari rata-rata dengan jangka waktu

satu sampai dua tahun menjadi dua sampai tiga tahun. Hal ini

berdampak pada meningkatnya potensi gagal bayar konsumen

dan meningkatkan potensi kerugian akibat meningkatnya risiko

tersebut. Potensi dari dampak risiko tersebut tergolong rendah

karena manajemen PT. PQR Finance secara periodik

menganalisis dan memantau konsumen-konsumen yang

berpotensi gagal bayar dengan ketat.

12. Kecukupan penyisihan piutang ragu-ragu

Kecukupan penyisihan piutang ragu-ragu yang rendah

mempunyai dampak yang sangat besar dalam industri

pembiayaan sehingga menyebabkan perusahaan tidak dapat

menutupi kerugian dari konsumen yang gagal bayar dan

menyebabkan kebangkrutan. Bagi PT. PQR Finance, potensi dari

dampak risiko tersebut tergolong rendah karena PT. PQR

Finance mempunyai keuangan yang cukup kuat dengan total

asset mencapai Rp 10,49 triliun untuk tahun 2007.

13. Trend migrasi kredit

Trend migrasi kredit pada konsumen PT. PQR Finance

mempunyai dampak yang moderate dan berpotensi rendah yang

berarti perpindahan status konsumen yang tergolong lancar ke

konsumen dengan status yang meragukan (overdue 90 hari)

cukup rendah karena proses transaksi kredit yang ketat. Trend

migrasi kredit yang rendah menunjukkan baiknya manajemen

PT. PQR Finance dalam memperoleh pendapatan dan tingkat

kolektibilitas yang tinggi.

Page 86: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

73

14. Tingkat kredit overdue 30 hingga 150 hari

Tingkat kredit jatuh tempo (overdue) antara 30 hingga 150 hari

mempunyai dampak yang moderate, berarti cukup memberikan

kontribusi terhadap peningkatan kerugian yang disebabkan

pembayaran yang tidak tepat waktu atau tidak sesuai dengan

yang direncanakan. Potensi terjadinya risiko dari tingkat jatuh

tempo (overdue) antara 30 hingga 150 hari tergolong rendah

yang berarti pendapatan yang diterima tepat waktu dan kerugian

dapat diminimalisir.

15. Tingkat dan kecenderungan kredit overdue lebih dari 150 hari

Tingkat dan kecenderungan kredit jatuh tempo (overdue) lebih

dari 150 hari (kredit macet) mempunyai dampak yang tinggi

yaitu potensi kerugian yang diakibatkan kredit macet sangat

besar dan dapat mengurangi pendapatan bersih (net income)

perusahaan. Potensi dari terjadinya risiko tersebut bagi PT. PQR

Finance tergolong rendah karena tingkat dan kecenderungan

kredit jatuh tempo lebih dari 150 hari (macet) sangat kecil yaitu

kurang dari lima persen sehingga kerugian dapat ditekan

semaksimal mungkin.

Kualitas manajemen risiko kredit dan kuantitas risiko kredit

disesuaikan dengan aggregate risk matrix. Aggregate risk matrix

seperti yang dapat dilihat pada Tabel 11 menunjukkan bahwa

peringkat risiko di PT. PQR Finance tergolong low to moderate. Hal

ini berarti, dengan kualitas manajemen risiko kredit yang kuat maka

PT. PQR Finance masih dapat dengan baik mengelola risiko kredit

yang dihadapinya. Tetapi, manajemen risiko kredit PT. PQR Finance

tetap memerlukan pengelolaan terhadap risiko kredit dengan baik

sehingga dapat meminimalisir kerugian dari usaha perkreditannya.

Page 87: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

74

Tabel 11. Aggregate risk matrix PT. PQR Finance Quality of Risk Management

Quantity of Risk

Low Moderate High Weak Low to Moderate Moderate to High High

Satisfactory Low Moderate Moderate to High

Strong Low Low to Moderate Moderate

4.4.2. Analisis Internal Risiko Kredit Metode CreditRisk+ Portofolio

Analisis internal risiko kredit dengan metode CreditRisk+

digunakan untuk mengukur tingkat potensi kerugian dari risiko kredit

yang terjadi di PT. PQR Finance. Analisis dengan menggunakan

metode ini berasal dari portofolio konsumen PT. PQR Finance yang

memiliki potensi gagal bayar atau meningkatkan kredit macet.

1. Menetapkan exposure, kemungkinan gagal bayar dan standar deviasi

Nilai exposure diperoleh dari konsumen dengan status

overdue 30 hari atau gagal bayar lebih dari 30 hari per bulan. Hal

ini bertujuan bahwa status overdue 30 hari sebagai alat peringatan

dini (early warning tool) untuk mengukur tingkat kredit macet

yang terjadi pada status overdue lebih dari 150 hari. Kelompok

konsumen ini dikelompokkan berdasarkan asumsi kemungkinan

gagal bayar (probability of default), recovery rate, down payment

dan wilayah yang sama. Nilai exposure dari kelompok konsumen

dapat dilihat pada Lampiran 8. Dari 54 kelompok konsumen, nilai

exposure terkecil pada tahun 2005 sebesar Rp 1.347.735.711,59

dan nilai exposure terbesar yaitu Rp 902.008.133.877,62. Pada

tahun 2006, nilai exposure terkecil yaitu sebesar

Rp 2.425.500.657,17 dan nilai exposure terbesar yaitu

Rp 1.316.118.185.190,81. Pada tahun 2005, rata-rata persentase

exposure terhadap total kredit yang mencapai 4,07 persen

sedangkan pada tahun 2006 mencapai 5,12 persen. Hal ini

menunjukkan peningkatan risiko exposure sebesar 1,05 persen.

Page 88: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

75

Rata-rata exposure maksimum (Lampiran 1), yaitu

penyimpangan exposure yang masih dapat ditolelir, diperkirakan

mencapai 0,54 persen (tahun 2005) dan 0,70 persen (tahun 2006)

dari kemungkinan terjadinya risiko exposure pada periode analisis

tersebut. Persentase total exposure selama kurun waktu Januari

2005 sampai Februari 2007 dapat dilihat pada Gambar 17.

0%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

7%

jan.

05

feb.

05

mar

.05

apr.0

5

mei

.05

jun.

05

jul.0

5

ags.

05

sept

.05

okt.0

5

nov.

05

des.

05

jan.

06

feb.

06

mar

.06

apr.0

6

mei

.06

jun.

06

jul.0

6

ags.

06

sept

.06

okt.0

6

nov.

06

des.

06

jan.

07

feb.

07

Peningkatan persentase dari tahun 2005 sampai tahun 2006

berpotensi pada meningkatnya potensi kredit macet dan

menyebabkan meningkatnya kerugian. Peningkatan persentase

exposure dan exposure maksimum disebabkan pada pertumbuhan

kredit dan faktor-faktor eksternal perusahaan. Persentase exposure

ini dapat menjadi ukuran peringatan dini atas potensi kerugian

dari kredit macet konsumen pada saat overdue lebih dari 150 hari

(kredit macet). Pengelolaan dan pengendalian atas besarnya nilai

exposure ini memerlukan manajemen yang kuat sehingga mampu

meminimalisir potensi kerugian tersebut.

Pengukuran potensi risiko kredit yang dianalisis dengan

metode CreditRisk+ menggunakan asumsi kemungkinan gagal

bayar (probability of default) dan standar deviasi (Lampiran 1)

yang berasal dari PT. PQR Finance selama periode yang dianalisis

Gambar 17. Persentase total exposure terhadap total kredit selama kurun waktu Januari 2005 sampai Februari 2007(PT. PQR Finance, 2007) (diolah)

exposure

Page 89: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

76

yaitu tahun 2005 dan tahun 2006. Penentuan perubahan

kemungkinan gagal bayar (probability of default) dan standar

deviasi (standard deviation) dari PT. PQR Finance atas dasar

pertimbangan pertumbuhan kredit dan faktor-faktor eksternal

perusahaaan. Kemungkinan gagal bayar (probability of default)

dan standar deviasi tiap kelompok konsumen dapat dilihat pada

Lampiran 9.

Perubahan kemungkinan gagal bayar (probability of default)

dan standar deviasi dari tahun 2005 sampai tahun 2006 pada tiap

kelompok konsumen diakibatkan oleh perkembangan kredit

sepeda motor Honda dan ruang lingkup manajemen kredit di PT.

PQR Finance (kebijakan kredit, prosedur, sistem, dan hal-hal yang

terkait dengan transaksi kredit) yang terjadi selama kurun waktu

tersebut di PT. PQR Finance. Standar deviasi pada Lampiran 9

menyatakan tingkat kerugian maksimum yang tidak dapat

diperkirakan bagi tiap kelompok konsumen tetapi masih dapat

ditolelir. Sedangkan nilai value at risk merupakan unexpected loss

yang berarti tingkat kerugian maksimum (katastropik) yang tidak

dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan 99 persen.

Persentase kerugian dari penetapan kemungkinan gagal bayar

(probability of default) dan standar deviasi pada Lampiran 9 telah

dikurangi dengan kemungkinan recovery rate.

2. Penghitungan Expected Loss (EL) dan Unexpected Loss (UL)

Expected Loss (EL) merupakan potensi kerugian yang dapat

diperkirakan selama kurun waktu tertentu. Lampiran 10

menunjukkan nilai expected loss pada tahun 2005 mencapai

Rp 624.209.403.115,00 atau 11 persen dari total exposure yang

diperkirakan sebesar Rp 5.676.476.499.458,44. Hal ini berarti

total potensi kerugian yang diperkirakan untuk tahun 2005 dari 54

kelompok konsumen dengan total 38.524 konsumen mencapai

Rp 624.209.403.115,00. Unexpected loss (UEL) menggunakan

tingkat kepercayaan 99 persen seperti yang disarankan oleh Credit

Page 90: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

77

Suisse Group Boston (1997). Pada tahun 2005, nilai unexpected

loss mencapai Rp 2.291.182.236.209,00 yang berarti merupakan

kerugian katastropik (terburuk) yang harus mampu ditutupi oleh

PT. PQR Finance agar mampu bertahan dalam persaingan di

industri pembiayaan. Nilai expected loss, unexpected loss dan

economic capital dapat dilihat pada Gambar 18.

0,00%

1,00%

2,00%

3,00%

4,00%

5,00%

6,00%

0 500.000.000.000 1.000.000.000.000 1.500.000.000.000 2.000.000.000.000 2.500.000.000.000 3.000.000.000.000 3.500.000.000.000 4.000.000.000.000

Gambar 18. Grafik probabilitas kerugian risiko kredit tahun 2005

Lampiran 11 menunjukkan nilai expected loss pada tahun

2006 mencapai Rp 1.336.277.928.654,00 atau 14,96 persen

dari total exposure yang diperkirakan sebesar

Rp 8.934.926.821.495,23. Hal ini berarti total potensi kerugian

yang diperkirakan untuk tahun 2006 dari 54 kelompok

konsumen dengan total 38.879 konsumen mencapai

Rp 1.336.277.928.654,00. Pada tahun 2006, nilai unexpected loss

pada tingkat kepercayaan 99 persen mencapai

Rp 4.579.060.206.464,00. Nilai expected loss, unexpected loss

dan economic capital dapat dilihat pada Gambar 19.

Unexpected Loss (99%) Expected Loss Economic Capital

Rp 2.291.182.236.209,00 Rp 624.209.403.115,08

Probabilitas

Jumlah kerugian risiko kredit (rupiah)

Page 91: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

78

0,00%

0,50%

1,00%

1,50%

2,00%

2,50%

3,00%

3,50%

0 1.000.000.000.000 2.000.000.000.000 3.000.000.000.000 4.000.000.000.000 5.000.000.000.000 6.000.000.000.000 7.000.000.000.000

Gambar 19. Grafik probabilitas kerugian risiko kredit tahun 2006

Dari 54 kelas konsumen, kelas konsumen DP<5.1 dan

DP<5.2 memiliki tingkat exposure dan kemungkinan gagal bayar

(probability of default) yang tinggi sehingga kedua kelas

konsumen tersebut memiliki expected loss tertinggi. Oleh karena

itu, PT. PQR Finance perlu memberikan perhatian yang khusus

terhadap kedua kelas konsumen tersebut karena memiliki tingkat

risiko kerugian kredit yang tinggi yaitu dengan menetapkan suku

bunga yang lebih tinggi secara merata terhadap calon konsumen

pada kedua kelas tersebut dengan pertimbangan risiko

kemungkinan gagal bayar dan melakukan pengawasan yang ketat

secara periodik.

Ditinjau dari persentase kemungkinan gagal bayar

(probability of default) pada Lampiran 9, kelas konsumen DP<5.9

dan DP5-10.9 memiliki persentase tertinggi. Hal ini menunjukkan

tingkat profitabilitas rendah yang berarti tingkat kolektibilitas PT.

PQR Finance untuk kedua kelas konsumen tersebut tergolong

rendah dibandingkan kelas konsumen lainnya. Oleh karena itu,

PT. PQR Finance pun perlu memberikan perhatian khusus untuk

kelas konsumen DP<5.9 dan DP5-10.9 karena memiliki tingkat

profitabilitas yang rendah dan tingkat risiko yang sangat tinggi

seperti penetapan tingkat suku bunga yang tinggi, pemilihan

Jumlah kerugian risiko kredit (rupiah)

Probabilitas

Economic Capital Unexpected Loss (99%) Expected Loss Rp 4.579.060.206.464,00 Rp 1.336.277.928.653,90

Page 92: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

79

terhadap calon konsumen secara sangat selektif dan pengawasan

secara periodik terhadap transaksi kredit konsumen yang termasuk

kelas konsumen tersebut.

Peningkatan kerugian yang terjadi pada tahun 2006 baik

expected loss maupun unexpected loss diakibatkan pertumbuhan

kredit di PT. PQR Finance itu sendiri dan faktor eksternal seperti

kebijakan pemerintah dalam menetapkan harga BBM. Nilai

expected loss dapat ditutupi dengan persentase recovery rate yang

dilakukan oleh PT. PQR Finance, perolehan laba kemudian

cadangan (provisi) yang ditetapkan setiap periode, dan sejumlah

dana yang dapat diperoleh dari mitigasi risiko seperti asuransi.

Persentase penghapusan piutang, kerugian dari penjualan dan

penyisihan penurunan nilai pasar agunan yang diambil alih serta

penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan dapat

dilihat pada Gambar 20.

-40.00%

-20.00%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

Jan-

05

Feb-

05

Mar

-05

Apr

-05

May

-05

Jun-

05

Jul-0

5

Aug

-05

Sep

-05

Oct

-05

Nov

-05

Dec

-05

Jan-

06

Feb-

06

Mar

-06

Apr

-06

May

-06

Jun-

06

Jul-0

6

Aug

-06

Sep

-06

Oct

-06

Nov

-06

Dec

-06

Gambar 20. Persentase cadangan penghapusan piutang, kerugian dari penjualan dan penyisihan penurunan nilai pasar agunan yang diambil alih serta penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan terhadap total real loss tahun 2005-2006 (PT. PQR Finance, 2007)(diolah)

written off nett loss from sale and diminution in market value of repossessed collateral recovery rate

Page 93: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

80

Nilai expected loss dapat tercermin dalam persentase

kecukupan laba dan penyisihan penghapusan piutang ragu-ragu

(written off doubtful accounts), kerugian dari penjualan dan

penyisihan penurunan nilai pasar agunan yang diambil alih (net

loss from sale and diminution in market value of repossessed

collateral) dan penerimaan kembali piutang yang telah

dihapusbukukan (recovery of written off receivables) pada

Lampiran 15. Gambar 20 menunjukkan persentase penghapusan

piutang ragu-ragu (written off) terhadap total real loss dengan

rata-rata tahun 2005 sebesar 67,70 persen dan tahun 2006 sebesar

61,30 persen. Persentase kerugian dari penjualan dan penyisihan

penurunan nilai pasar agunan yang diambil alih (net loss from sale

and diminution in market value of repossessed collateral) terhadap

total real loss untuk tahun 2005 dengan rata-rata sebesar 43,69

persen dan tahun 2006 dengan rata-rata sebesar 52,03 persen.

Persentase penerimaan kembali piutang yang telah

dihapusbukukan (recovery of written off receivables) terhadap

total real loss untuk tahun 2005 dengan rata-rata sebesar -11,29

persen dan tahun 2006 dengan rata-rata sebesar -13,33 persen.

Nilai rata-rata recovery rate tersebut memiliki implikasi bahwa

semakin negatif nilai recovery rate maka semakin besar

persentase kerugian dari kredit macet yang dapat dikurangi.

Kecenderungan rata-rata persentase Gambar 20 di atas dapat

dijadikan indikator penghapusan piutang, kerugian dari penjualan

dan penyisihan penurunan nilai pasar agunan yang diambil alih

serta penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan

yang akan ditetapkan berdasarkan perhitungan expected loss.

3. Penghitungan modal ekonomi (economic capital)

Informasi mengenai economic capital (Lampiran 1)

diperlukan sebagai ukuran risiko yang harus ditanggung oleh PT.

PQR Finance dari kerugian kredit macet yang tidak terduga.

Economic capital merupakan selisih dari nilai unexpected loss

Page 94: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

81

(tingkat kepercayaan 99 persen) dan expected loss. Tahun 2005,

economic capital mencapai Rp 1.666.972.833.094,00. Tahun

2006, economic capital mencapai Rp. 3.242.782.277.810,00.

Economic capital tersebut dapat ditetapkan sebagai indikator yang

harus mampu diperoleh dari pendapatan kegiatan perkreditan,

perolehan dari asuransi yang dibayarkan konsumen setiap periode

transaksi dan modal yang ditetapkan oleh PT. PQR Finance

sebagai antisipasi dari kerugian macet yang harus ditanggung

terhadap kejadian yang tidak terduga.

4. Uji validitas dengan backtesting

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan backtesting

dari nilai expected loss terhadap kerugian aktual (real loss) untuk

periode 2005 dan 2006. Total real loss dari seluruh kelompok

konsumen tahun 2005 yaitu sebesar Rp 631.490.838.000,00 dan

tahun 2006 sebesar Rp 1.280.904.003.460,00. Jika dibandingkan

dengan nilai potensi kerugian yang diperkirakan, terdapat selisih

sebesar Rp 7.281.434.885,00 (penyimpangan sekitar 1,15 persen)

pada tahun 2005 dan Rp 55.373.925.194,00 (penyimpangan

sekitar 4,32 persen) pada tahun 2006. Jika selisih antara potensi

kerugian dengan real loss masih berada di bawah enam persen,

berarti penghitungan potensi kerugian masih dapat diterima

(Jorion dalam Iqbal, 2007). Dengan demikian, kemungkinan gagal

bayar (probability of default) dari seluruh kelompok konsumen

cukup akurat untuk memperhitungkan potensi kerugian yang

terjadi dan metode CreditRisk+ dapat digunakan sebagai input

alternatif perhitungan potensi kerugian akibat kredit macet.

4.5. Pengelolaan dan Pengendalian Risiko Kredit Sepeda Motor Honda PT. PQR Finance

Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor terbesar di Indonesia,

PT. PQR Finance harus memiliki pengelolaan yang baik terhadap

kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerugian risiko kredit. PT. PQR

Finance yang memiliki 104 cabang di seluruh Indonesia memiliki sistem

Page 95: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

82

pengelolaan online dan terintegrasi dalam proses kredit yang cepat dengan

pengendalian yang ketat.

Program mitigasi risiko merupakan program pengarah yang dilakukan

oleh suatu perusahaan untuk menghilangkan, mengurangi, menetapkan atau

justru meningkatkan risiko yang ada. Program mitigasi risiko yang dilakukan

PT. PQR Finance berupa kebijakan terkait dengan risiko kredit yang

dirumuskan oleh manajemen tingkat atas, pemantauan secara ketat terhadap

manajemen kredit di kantor-kantor cabang dan pembangunan sistem

terintegrasi. Keseluruhan penggunaan sistem ini dilakukan secara terpusat

atas dasar efisiensi dan peningkatan produktivitas berdasarkan visi, misi dan

tujuan perusahaan tersebut.

Program mitigasi risiko dapat juga berupa asuransi, pembentukan

sistem pengukuran kerugian dari risiko kredit, penyisihan penghapusan

piutang ragu-ragu (written off doubtful accounts) dan penerimaan kembali

piutang yang telah dihapusbukukan (recovery of written off receivables)

sebagai ukuran risiko atas kejadian yang tidak terduga. Sebagai bagian dari

pengendalian risiko kredit, program mitigasi risiko yang dilakukan oleh PT.

PQR Finance telah dirumuskan dengan baik. Program mitigasi tersebut

diterapkan menjadi pengelolaan dan pengendalian.

Pengelolaan risiko kredit sebagai antisipasi terjadinya kerugian dari

terjadinya risiko kredit yang dilakukan oleh PT. PQR Finance dinamakan

acquisition, yaitu sebagai proses pengelolaan yang dilakukan secara terpusat

terhadap seluruh kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah di

Indonesia. Proses acquisition yang diterapkan oleh PT. PQR Finance antara

lain sebagai berikut :

1. Membangun supply chain management yang baik antara kantor pusat maupun kantor cabang

Supply chain management (Lampiran 1) yang diterapkan oleh PT.

PQR Finance antara konsumen, dealer, dan departemen-departemen

kantor pusat atau cabang yang terkait dengan kegiatan usaha perusahaan

tersebut untuk mencapai efektivitas dan efisiensi. Dalam kegiatan

perkreditannya, PT. PQR Finance berhubungan erat dengan dealer-

dealer resmi sepeda motor Honda dan konsumen-konsumennya. Order

Page 96: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

83

management merupakan suatu proses yang terkait dengan dealer

mengenai penawaran penyediaan fasilitas kredit untuk konsumen dealer

yang telah memenuhi kriteria layak dan penyediaan dana secara tunai

berdasarkan nilai yang telah disepakati untuk konsumen yang telah layak

menerima fasilitas kredit dari PT. PQR Finance. Hal-hal yang terkait

dengan order management yaitu origination (keaslian dan kebenaran

suatu transaksi atau perjanjian), credit approval (penerimaan fasilitas

kredit bagi calon konsumen yang layak), documentation (dokumentasi

mengenai calon konsumen) dan disbursement (pembayaran down

payment dari konsumen sebagai perjanjian awal transaksi).

Proses order management didukung oleh proses product

development, promosi, printing, dan networking. Account management

merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian dan

pengendalian terhadap konsumen agar dapat melakukan pembayaran

secara penuh sesuai kesepakatan dan tepat waktu, serta apabila konsumen

melakukan penyimpangan maka dapat diambil tindakan cepat sesuai

dengan prosedur yang telah ditetapkan. Untuk mendukung proses

account management maka dilakukan collateral management. Collateral

management merupakan proses perencanaan, pengorganisasian dan

pengendalian terhadap jaminan konsumen sebagai bagian dari proses

transaksi kredit, dalam hal ini PT. PQR Finance mensyaratkan BPKB

sebagai jaminan wajib.

Proses yang terkait dengan account management antara lain

kendali piutang (account receivables control), pengumpulan angsuran

kredit (credit collection), pengendalian penyimpangan dari konsumen

(remedial) dan pemasaran kembali unit sepeda motor yang telah ditarik

dari konsumen yang tidak mampu membayar kembali dengan ketentuan

yang telah disepakati (remarketing). Untuk mengambil alih BPKB dari

dealer bagi calon konsumen yang telah layak mendapatkan fasilitas

kredit, maka PT. PQR Finance melakukan proses pendanaan dalam

rangka mempersiapkan dana secara tunai untuk dealer melalui proses

order management dan selanjutnya BPKB disimpan di PT. PQR Finance

Page 97: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

84

hingga transaksi kredit telah selesai kemudian diberikan kepada

konsumen. Keseluruhan proses didukung oleh departemen-departemen

yang terkait yang dinamakan business support, seperti human resource

departement, informasi dan teknologi, accounting, audit dan business

support departement (fasilitas).

2. Penetapan prosedur dan kebijakan yang terkait dengan transaksi kredit.

PT. PQR Finance menetapkan dan mengelola prosedur transaksi

kredit, yang meliputi proses transaksi, proses penagihan piutang, dan

proses remedial. Proses transaksi kredit yang terdapat pada Lampiran 12

menjelaskan bahwa konsumen dapat mengajukan permohonan kredit

sepeda motor Honda melalui kantor cabang PT. PQR Finance, kantor

pos, ataupun dealer. Konsumen dapat mengisi form aplikasi pembayaran

atau dokumen pendukung yang kemudian akan dianalisis oleh

manajemen kredit melalui credit scoring dan survei. Konsumen yang

tidak layak dalam persetujuan kredit akan dimasukkan dalam data bad

customer file. Sedangkan konsumen yang layak untuk diberikan kredit,

akan menerima kontrak dan unit sepeda motor akan dikirimkan kepada

konsumen yang bersangkutan melalui dealer ataupun PT. PQR Finance.

Bagi transaksi melalui dealer, PT. PQR Finance akan secara langsung

mentransfer sejumlah dana kepada dealer tersebut berdasarkan

persyaratan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Bagian

keuangan akan melakukan pencatatan proses transaksi kredit dengan

konsumen berdasarkan persyaratan yang telah disepakati.

Proses penagihan piutang sebagaimana yang terdapat pada

Lampiran 13 menjelaskan bahwa konsumen dapat melakukan

pembayaran melalui bank, kantor cabang PT. PQR Finance, ataupun

kantor pos dengan tanda bukti berupa slip setoran dan kwitansi. Apabila

konsumen melanggar pembayaran (terlambat membayar selama 10 hari

dan 23 hari), maka konsumen yang bersangkutan akan terkena somasi.

Pembayaran yang terlambat lebih dari 30 hari (overdue lebih dari 30

hari) akan ditangani oleh pihak Departemen Account Receivable dan

Page 98: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

85

Departemen Remedial. Proses penagihan terhadap konsumen akan

dilakukan oleh bagian kolektor.

Proses remedial (Lampiran 14) dilakukan bagi konsumen yang

melanggar pembayaran terlambat lebih dari 60 hari. Data konsumen

diterima dari Departemen Account Receivable menuju Departemen

Remedial, kemudian akan dimasukkan ke dalam daftar problem account

dan dianalisis menggunakan remedial tool. Pada proses selanjutnya, debt

collector akan melakukan proses penagihan. Apabila konsumen telah

terlambat membayar pada jangka waktu lebih dari 150 hari, maka akan

dilakukan penarikan unit sepeda motor (pick up) dan proses transaksi

kredit akan dihentikan oleh eksekutor. Sepeda motor yang telah ditarik

dan diterima dari konsumen yang telah melanggar kontrak akan diproses

sebagai sepeda motor bekas (used motorcycle).

3. Pembangunan sistem terintegrasi

Sistem terintegrasi digunakan sebagai sistem credit scoring dengan

prinsip 5C terhadap calon konsumen dan business intelligence system

untuk keakuratan dan kecepatan informasi dalam keputusan bisnis

strategis serta jaringan komunikasi internal perusahaan yang ekstensif.

Pembangunan yang sistem terintegrasi ini memungkinkan keakuratan

dalam menentukan tingkat gagal bayar konsumen (probability of default)

dan standar deviasi melalui credit scoring sehingga kegagalan konsumen

yang diperkirakan dapat diantisipasi pada awal persetujuan. Keakuratan

sistem tersebut dapat ditunjukkan dengan meningkatnya tingkat

kolektibilitas selama beberapa bulan terakhir pada tahun 2006 seperti

yang terdapat pada Tabel 12.

Page 99: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

86

Tabel 12. Persentase kolektibilitas portofolio kredit terhadap total kredit PT. PQR Finance selama tahun 2006

Periode Kredit Lancar (tepat

waktu)

Kredit Dalam

Perhatian Khusus

(overdue 30)

Kredit Kurang Lancar (overdue 60)

Kredit Diragukan

(overdue 90)

Kredit Macet (overdue 150)

Januari 89,78% 6,04% 2,46% 1,30% 0,42% Februari 89,39% 6,06% 2,63% 1,41% 0,51% Maret 89,41% 5,98% 2,53% 1,52% 0,57% April 90,08% 5,58% 2,32% 1,43% 0,59% Mei 90,76% 5,25% 2,06% 1,27% 0,65% Juni 91,85% 4,69% 1,86% 1,10% 0,51% Juli 92,43% 4,52% 1,61% 0,95% 0,49% Agustus 92,91% 4,33% 1,54% 0,86% 0,36% September 93,32% 4,12% 1,42% 0,80% 0,34% Oktober 91,82% 5,49% 1,57% 0,82% 0,30% November 92,59% 4,79% 1,52% 0,81% 0,30% Desember 92,74% 4,55% 1,56% 0,86% 0,29% Rata-rata 91,42% 5,12% 1,92% 1,09% 0,44% Sumber : PT. PQR Finance, 2007 (diolah)

Tabel 12 menjelaskan bahwa rata-rata tingkat kolektibilitas untuk

kredit lancar mengalami perkembangan yang cukup baik selama tahun

2006. Rata-rata persentase kredit lancar PT. PQR Finance selama tahun

2006 mencapai 91,42 persen, dan lebih tinggi dibandingkan kategori

kredit yang lain seperti kredit macet yang mencapai 0,44 persen. Hal ini

dapat menunjukkan bahwa PT. PQR Finance memiliki sistem

manajemen kredit yang baik sehingga sebagian besar angsuran kredit dan

sisa hutang konsumen dapat dibayar secara penuh pada periode yang

telah ditetapkan.

Pengendalian atas kemungkinan kerugian dari terjadinya risiko kredit

yang akan diterima oleh PT. XYZ. Finance antara lain :

1. Rescheduling dan reconditioning

Rescheduling dan reconditioning yang dilakukan oleh Departemen

Account Officer (AO) dan Departemen Remedial di kantor cabang.

Rescheduling dilakukan melalui penjadwalan ulang dimana konsumen

yang terlambat membayar diberi jangka waktu tertentu untuk membayar

dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan PT. PQR Finance.

Reconditioning dilakukan dengan cara mengubah berbagai persyaratan

dan prosedur seperti penundaan pembayaran bunga sampai dengan

Page 100: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

87

waktu tertentu, dimana penundaan pembayaran hanya berlaku untuk

bunga pinjaman, sedangkan pokok pinjamannya tetap harus dibayarkan

seperti biasa.

2. Kerjasama dengan PT. Asuransi Astra Buana

Kerjasama ini dapat mengurangi kemungkinan kerugian dari

konsumennya. Dalam setiap transaksi konsumen diwajibkan membayar

premi asuransi dengan persentase yang telah ditetapkan oleh PT. PQR

Finance. Asuransi tersebut akan diberikan kepada PT. PQR Finance

untuk menutupi kerugian akibat kecelakaan sepeda motor Honda

konsumen selama masa transaksi.

3. Menetapkan penyisihan penghapusan piutang ragu-ragu, penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan dan modal ekonomi (economy capital).

Penetapan penyisihan piutang ragu-ragu dan perolehan penerimaan

kembali piutang yang telah dihapusbukukan (recovery rate) tergantung

pada seberapa baik manajemen PT. PQR Finance memperoleh

pendapatan dari piutang yang telah dihapusbukukan. Departemen

Account Receivables (AR) dan Remedial berperan dalam perkembangan

recovery rate setiap konsumen yang gagal bayar.

Penetapan modal ekonomi (economic capital) sebagai informasi

yang diperlukan untuk mengukur risiko yang harus ditanggung oleh PT.

PQR Finance dari kerugian kredit macet yang tidak terduga. Economic

capital tersebut harus mampu diperoleh dari pendapatan kegiatan

perkreditan, perolehan dari asuransi yang dibayarkan konsumen setiap

periode transaksi dan modal yang telah ditetapkan oleh PT. PQR

Finance sebagai antisipasi dari kerugian macet yang harus ditanggung

terhadap kejadian yang tidak terduga. Keakuratan penetapan economic

capital dapat berdasarkan pada tingkat kepercayaan 99 persen. Oleh

karena itu, sistem credit scoring untuk menentukan kemungkinan gagal

bayar (probability of default) bagi tiap konsumen harus cukup akurat dan

tepat.

Page 101: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

88

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit PT. PQR Finance yaitu

faktor internal perusahaan (sumber daya manusia, teknologi dan informasi,

kebijakan perusahaan, dan keuangan), faktor business partner (dealer dan

konsumen), lingkungan eksternal (kebijakan pemerintah, persaingan dalam

industri pembiayaan sepeda motor, dan kondisi ekonomi serta keamanan

negara). Faktor-faktor konsumen meliputi overdue, down payment, jangka

waktu kredit (tenor), pendapatan konsumen, moral dan morale hazard.

2. Peringkat risiko di PT. PQR Finance tergolong low to moderate yang berarti

dengan kualitas manajemen risiko kredit yang kuat maka PT. PQR Finance

masih dapat dengan baik mengelola risiko kredit yang terjadi. Nilai expected

loss pada tahun 2005 mencapai Rp 624.209.403.115,00 dan tahun 2006

mencapai Rp 1.336.277.928.654,00. Pada tahun 2005, nilai unexpected loss

mencapai Rp 2.291.182.236.209,00 dan tahun 2006 mencapai Rp

4.579.060.206.464,00 yang berarti kerugian katastropik yang harus mampu

ditutupi oleh PT. PQR Finance dengan tingkat kepercayaan 99 persen. Kelas

konsumen DP<5.1 dan DP<5.2 memiliki tingkat exposure dan probability of

default yang tinggi sehingga kedua kelas konsumen tersebut memiliki

expected loss tertinggi.

3. Pengelolaan risiko kredit yang dilakukan PT. PQR Finance adalah

membangun supply chain management yang baik antara kantor pusat

maupun kantor cabang, penetapan prosedur dan kebijakan transaksi kredit

dan pembangunan sistem terintegrasi (credit scoring dan business

intelligence system). Pengendalian terhadap risiko kredit yang dilakukan PT.

PQR Finance yaitu rescheduling dan reconditioning oleh departemen

Account Officer (AO) dan Departemen Remedial, kerjasama dengan PT.

Asuransi Astra Buana, serta menetapkan penyisihan penghapusan piutang

ragu-ragu dan penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan.

Page 102: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

89

B. Saran

1. PT. PQR Finance sebaiknya mengelola dengan baik faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi risiko kredit terutama faktor-faktor yang berasal dari

sisi konsumen melalui penetapan kebijakan dan prosedur transaksi kredit

seperti dengan memperbesar rata-rata persentase down payment konsumen

dan memperketat penentuan jangka waktu kredit bagi calon konsumen.

2. Untuk mengurangi kuantitas risiko kredit PT. PQR Finance perlu lebih

meningkatkan kualitas manajemen risiko kredit. Hal ini dapat dilakukan

dengan perbaikan secara terus menerus untuk aspek-aspek yang mengurangi

efisiensi dan efektivitas kinerja seperti dari segi SDM dan sistem analisis

terhadap konsumen serta prosedur dan kebijakan transaksi kredit. Metode

CreditRisk+ dapat ditetapkan sebagai alternatif perhitungan di PT. PQR

Finance, dengan overdue 30 hari sebagai early warning tool dan penetapan

tingkat probability of default tiap konsumen untuk tahun 2007 dan tahun-

tahun selanjutnya. Berdasarkan kemungkinan tingkat gagal (probability of

default) dan expected loss yang tinggi, PT. PQR Finance perlu memberikan

perhatian khusus terhadap konsumen pada kelas konsumen DP<5.1 dan

DP<5.2 yaitu dengan menetapkan suku bunga yang lebih tinggi dan

pengawasan yang ketat secara periodik.

3. Pengendalian atas kemungkinan kerugian risiko kredit dapat dilakukan

dengan meningkatkan recovery rate terhadap konsumen gagal bayar.

Kualitas kolektor dan eksekutor dapat ditingkatkan sehingga diharapkan

recovery rate mampu ditingkatkan untuk tahun 2007 dibandingkan tahun

2005 (11,29 persen) dan tahun 2006 (13,33 persen). Modal ekonomi dapat

ditetapkan di PT. PQR Finance sebagai indikator awal bagi perolehan

tingkat pendapatan dari kegiatan perkreditan yang harus dapat dicapai.

Page 103: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2006. Kondisi Perusahaan Pembiayaan Tahun 2006 dalam Economic Review Journal. http://www.google.com. [ 24 Februari 2007 ].

Coyle, B. 2000. Framework For Credit Risk Management. CIB Publishing.

United Kingdom. Credit Suisse First Boston Group. 1997. CreditRisk+ A Credit Risk Management

Framework. http://www.csfb.com. [ 13 Maret 2007 ]. Crouhy, M dan Dan Galai et al. 2000. Risk Management. Mc Graw Hill, Inc. New

York Darmawi, H. 2004. Manajemen Risiko. Bumi Aksara. Jakarta. Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2006. Ketentuan dan Tata Cara

Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan melalui Keputusan Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006. http://www.pajak.go.id. [ 23 September 2006 ].

Dewi. 2005. Tren Industri Pembiayaan di Indonesia dalam Economic Review

Journal No.201. September 2005. http://www.bni.co.id/document. [ 23 November 2006 ].

Djinarto, B. 2000. Banking Asset Liability Management. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta. Djohanputro, B. 2004. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi. Penerbit PPM.

Jakarta. Hasbullah, Yudistira. 2004. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko Kredit di

Perbankan dalam rangka Good Corporate Governance. Jurnal pada Usahawan No.12 edisi Desember.

Institute of Risk Management. 2002. http://www.irm.com. [ 16 Oktober 2006 ]. Iqbal, A. 2007. Analisis Risiko Pembiayaan Syariah, Pendekatan Metode

CreditRisk+ Portofolio (Studi Kasus: BMT Prima Dinar Cabang Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah). Skripsi pada Departemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kountur, R. 2004. Manajemen Risiko Operasional. Penerbit PPM. Jakarta.

Page 104: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

91

Lam, J. 2003. Enterprise Risk Management From Incentives to Controls.Wiley Finance. New Jersey.

Muljono, TP. 2001. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil. BPFE-

Yogyakarta. Yogyakarta. Olof, R. 2006. Penerapan Metode Credit Risk+ dalam Pengukuran Risiko Kredit

pada Pembiayaan Kendaraan Bermotor (Studi Kasus PT. XYZ). Tesis pada Magister Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.

PT. PQR Finance. 2006. Corporate Social Responsibility PT. PQR Finance. PT.

PQR Finance Cabang Bogor. Bogor ________. 2007. Financial Report PT. PQR Finance 31 Desember 2001 - 2003.

http://www.bes.co.id. [ 12 Maret 2007 ]. ________. 2007. Financial Report PT. PQR Finance 31 Desember 2004 - 2006.

http://www.bes.co.id. [ 12 Maret 2007 ]. ________. 2007. Risk Portofolio Segmentation PT. PQR Finance Periode 2004 -

2007. http://www.bes.co.id. [ 15 April 2007 ]. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Tampubolon, R. 2005. Risk and System Based Internal Auditing. PT. Elex Media

Komputindo. Jakarta. Wibowo, F. 2004. Pemahaman Risk Management. Makalah Seminar Pemahaman

dan Implementasi Risk Management Dalam Surat Utang. 18 Februari 2004. Jakarta. http://sinarmas.co.id. [ 16 Desember 2006 ].

Winarni, Endang Sri dan Cut Indriani. 2004. Probabilitas Transisi Kualitas Kredit

dan Besarnya Risiko Kredit dengan Macro Simulation Approach. Jurnal pada Usahawan No. 06 edisi Juni.

www.infobanknews.com. [ 28 Desember 2006 ]. www.aisi.co.id. [ 28 Desember 2006 ]. www.bi.go.id. [ 06 Juli 2007 ]

Page 105: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

Business Support DirectorBusiness Support Director

Board of CommissionersBoard of Commissioners

President DirectorPresident DirectorA U D I TA U D I T

Marketing DirectorMarketing Director Operating DirectorOperating Director

Marketing DivisionMarketing Division

RemidialRemidial and Legal and Legal DivisionDivision

Operating DivisionOperating Division IT DivisionIT Division

Corporate Development Corporate Development DivisionDivision

Board of DirectorsBoard of Directors

Finance DivisionFinance Division

Corporate Corporate CommunicationCommunication

Lam

piran1. Struktur

OrganisasiK

antorPusatPT

. PQR

Finance94

Page 106: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

Area Department

Branch Marketing Field

Remedial

AR(Account Receivable)

PBS (Personnel & Business Support)

Credit

Finance

UMC (Used Motorcycle)

Marketing Service

NMC

UMC

Electronic

Lam

piran2. Struktur

OrganisasiK

antorC

abangPT

. PQR

Finance95

Page 107: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

CUSTOMER

BRANCH

POS

DEALER

CREDIT OPERATION

SURVEYOR

CREDITOPERATION

CREDITOPTR.

CREDITCOMMITTEE

CUSTOMER

DATABASEA/R

- Mengisi aplikasi- Mengisi dokumenpendukung

- customer dataentry

Mengirim aplikasi konsumenkepada PQR Finance

Bad customer file

for blacklist

-credit scoring-document checking

- survey- Tanda tangan kontrak

- document checking

no

Marginal

no

yes

Persetujuan pembiayaan ( PO )

Pengiriman unit sepeda motor

Collectingprocess

- customer dataentry

- Mencetakkontrak

FINANCE

CROSSCHECK

FINANCEHO

- Permintaan dana

Direct Transfer to dealer

Rp.

Up date statusA/R

yes

Tagihan dealer

Lam

piran12. Proses

ProsesT

ransaksiT

ransaksi Kredit

Kredit

110

Page 108: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

CUSTOMERBRANCH

POS

rupiah

KOLEKTOR

BANK SLIPSETORAN

KWITANSI DATABASEA/R

KWITANSI

DAFTARKUNJUNGAN

HARIAN

SOMASI

PROSESREMEDIAL

A/R overdue over 30 days

- 10 hari- 23 hari

Lam

piran13. Proses

ProsesPenagihanPenagihan

PiutangPiutang

111

Page 109: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

96

Lampiran 4. Tabel Register Kualitas Manajemen Risiko Kredit

Pernyataan Mengenai

Kualitas Manajemen Risiko Kredit Taksiran Potensi Kualitas Manajemen Risiko Kredit

(K-M-L)

Rating Bobot

1 Kebijakan kredit yang ada K 5 10 2 Pelaporan penyimpangan terhadap kebijakan

dan pemilihan risiko M 3 11

3 Pelaksanaan analisis kredit K 5 7 4 Risk rating dan problem loan identification K 5 15 5 Credit scoring K 5 6 6 Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM) K 5 14 7 Pengawasan aktif manajemen K 5 5 8 Budaya kredit M 3 3 9 Penyusunan strategi atau business plan K 5 4 10 Kemampuan pejabat kredit K 5 13 11 Struktur kompensasi K 5 12

TOTAL BOBOT 100 Keterangan :

K = Kuat (5) M = Memuaskan (3) Lemah = (1)

Skala total nilai kualitas risiko : weak (100-200); satisfactory (210-390); strong (400-500)

Nilai kualitas = [(5 x 10) + (3 x 11) + (5 x 7) + (5 x 15) + (5 x 6) + (5 x 14) + (5 x 5) +

(3 x 3) + (5 x 4) + (5 x 13) + (5 x 12)] = 472 (Strong)

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT

SEPEDA MOTOR HONDA PADA PT. PQR FINANCE

Page 110: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

97

Lampiran 5. Keterangan Indikator Register Kualitas Manajemen Risiko Kredit

Indikator Kuat (Strong) Memuaskan (Satisfactory)

Lemah (Weak)

1 Kebijakan kredit yang ada

Efektif, menunjukkan secara jelas tujuan portofolio, toleransi risiko dan standar pemilihan risiko

Pada dasarnya cukup. Perlu beberapa perbaikan khusus toleransi risiko

Kebijakan tidak memadai dan butuh perbaikan. Tidak cukup jelas atau terlalu umum dalam mengkomunikasikan tujuan portofolio, risk tolerance, dan seleksi risiko

2 Pelaporan penyimpangan terhadap kebijakan, dan pemilihan risiko

Diidentifikasi, disetujui, dipantau dan dilaporkan secara efektif per individu dan agregat kredit

Memerlukan sedikit analisis trend untuk menentukan dampaknya pada kualitas portofolio kredit

Ada kebijakan penyimpangan, namun tidak dilaporkan atau tidak dianalisis dampaknya terhadap kualitas portofolio kredit atau penyimpangan tidak mendapat persetujuan

3 Pelaksanaan analisis kredit

Lengkap dan berhati-hati, tepat waktu baik saat underwriting atau penilaian berkala berikutnya

Analisis setelah underwriting memerlukan beberapa perbaikan

Analisis kredit tidak memadai, dilakukan secara formal dan mengabaikan risiko kunci dan data kredit tidak lengkap

4 Risk rating dan problem loan identification

Dilaksanakan dengan akurat dan tepat waktu. Berfungsi sebagai early warning tool dan mendukung penetapan suku bunga berbasis risiko, loan loss provision, dan proses alokasi modal

Masih memadai untuk mendeteksi kredit bermasalah yang berkembang. Perlu perbaikan untuk mendukung penetapan suku bunga berbasis risiko, loan loss provision, dan proses alokasi modal

Masalah kredit tidak teridentifkasi tepat waktu dan risiko portofolio salah disajikan. Loan grading tidak memadai untuk penetapan suku bunga, loan loss provision, dan alokasi modal

5 Credit scoring Belum menunjukkan masalah manajemen portofolio kredit

Menunjukkan kurang baiknya manajemen portofolio kredit

Menunjukkan administrasi kredit yang buruk

6 Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Menyajikan informasi portofolio, untuk penyimpanan secara akurat, lengkap dan tepat waktu dan berguna bagi manajemen untuk mengelola risiko kredit

Manajemen menerima laporan yang memadai untuk menganalisis risiko kredit tetapi masih dibutuhkan penyempurnaan

SIM tidak akurat, tidak lengkap dan tidak tepat waktu. Manajemen dapat salah dalam mengambil keputusan dan menilai profil risiko kredit

7 Pengawasan aktif manajemen

Baik dalam pengelolaan risiko kredit dengan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas

Manajemen mengelola risiko secukupnya, namun masih dibutuhkan tambahan kemampuan

Manajemen tidak memiliki kemampuan untuk mengelola risiko kredit. Tanggung jawab tidak jelas

Page 111: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

98

8 Budaya kredit Terdapat budaya kredit yang jelas dan sehat. Toleransi risiko dari manajemen dikomunikasikan dan dimengerti secara jelas

Terdapat budaya kredit namun kurang dikomunikasikan atau diinformasikan secara jelas

Budaya kredit tidak memadai atau gagal. Toleransi risiko tidak dipahami dengan benar

9 Penyusunan strategi atau business plan

Konsisten dengan kecenderungan risiko dan menghasilkan keseimbangan antara pengambilan risiko dengan pertumbuhan pendapatan. Produk dan inisiatif baru diriset secara mendalam dan diuji sebelum diimplementasikan

Konsisten dengan kecenderungan risiko. Terjadi kepanikan untuk meningkatkan pendapatan dengan risiko yang lebih tinggi meski pengambilan risiko tetap seimbang dengan pertumbuhan dan tujuan menambah pendapatan

Strategi atau business plan menganjurkan tingkat risiko yang tidak moderate karena kurangnya waktu untuk mencari pendapatan yang tinggi. Strategi yang dibuat dengan memasuki usaha atau produk baru tanpa antisipasi yang cukup

10 Kemampuan pejabat kredit

Jumlah dan kemampuan sesuai dengan kompleksitas portofolio kredit. Turnover pegawai rendah dan pendidikan memungkinkan pengalihan tanggung jawab rendah

Kemampuan pejabat masih sesuai dengan besar dan kompleksitas portofolio kredit. Turnover pegawai moderat dapat menghasilkan gap dengan pejabat. Inisiatif training mungkin tidak konsisten

Jumlah staf atau keterampilan pejabat kredit tidak memadai, turnover dan gap tinggi serta tidak didukung training yang memadai

11 Struktur kompensasi

Kompensasi memadai dibandingkan dengan produktivitas hasil kredit, kualitas kredit dan pengelolaan portofolio termasuk risiko

Manajemen kredit dan struktur kompensasi pegawai memberi keseimbangan antara produksi loan/revenue, kualitas kredit dan administrasi kredit

Pengelolaan kredit dan struktur kompensasi tidak seimbang dengan produktifitas loan/revenue.

Lanjutan Lampiran 5. Keterangan Indikator Register Kualitas Manajemen Risiko Kredit

Page 112: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

99

Lampiran 6. Tabel Register Kuantitas Risiko Kredit

Sumber Risiko Pernyataan Mengenai Risiko

Taksiran Potensi

Dampak Risiko

(H-M-L)

Taksiran Potensi Terjadi Risiko

(H-M-L)

Nilai Risiko

1 Loan dan Total Asset

Level of Loan to Total Asset H L 7

2 Rasio Loan terhadap Modal

Loan to Capital Ratio H L 7

3 Pertumbuhan Kredit

Pertumbuhan kredit terhadap rencana sesuai pertumbuhan ekonomi, demografi dan persaingan

M L 3

4 Pendapatan kredit Diversifikasi dan independensi pendapatan terhadap kredit

M L 3

5 Penyisihan dan penghapusan piutang ragu-ragu

Persentase penyisihan dan penghapusan piutang ragu-ragu terhadap total kredit

M L 3

6 Risk and Return Risk and Return H L 7 7 Kebijakan kredit Kebijakan kredit, pemilihan risiko

dan prosedur kredit M L 3

8 Struktur kredit Struktur kredit M L 3 9 Kolateral Persyaratan dan dokumentasi

kolateral L L 1

10 Pendapatan bunga Pendapatan bunga yang masih harus diterima berbanding total kredit

H L 7

11 Portofolio kredit Perubahan bauran portofolio kredit H L 7 12 Penyisihan

Penghapusan Piutang Ragu-ragu

Kecukupan Penyisihan Penghapusan Piutang Ragu-ragu

H L 7

13 Migrasi kredit konsumen

Trend migrasi kredit khususnya antar kategori lancar

M L 3

14 Kredit jatuh tempo konsumen

Tingkat kredit jatuh tempo antara 30 hingga 150 hari

H L 7

15 Kredit jatuh tempo konsumen

Tingkat dan kecenderungan kredit jatuh tempo >150 hari

H L 7

Total Nilai Risiko 75 Keterangan : H = High (5) M = Moderate (3) L = Low (1) Skala dampak dan probabilitas : Rendah (1-3); Moderate (4-7); Tinggi (9-10). Rata-rata = jumlah nilai risiko = 75 = 5 (Moderate) sumber risiko 15

Page 113: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

100

Lampiran 7. Keterangan Indikator Register Kuantitas Risiko Kredit

Indikator Rendah (Low) Sedang (Moderate) Tinggi (High) 1 Level of Loan to

Total Asset Relatif rendah Relatif moderat Relatif tinggi

2 Loan to Capital Ratio

Rendah Sedang Tinggi

3 Pertumbuhan kredit terhadap rencana sesuai pertumbuhan ekonomi, demografi dan persaingan

Sesuai rencana Melampaui rencana Jauh melampaui rencana

4 Diversifikasi dan independensi pendapatan terhadap kredit

Terdiversifikasi dengan baik dan dependensi rendah

Ketergantungan pada kredit namun terdiversifikasi

Ketergantungan penuh pada bunga kredit dengan dampak trend siklis

5 Persen penyisihan dan penghapusan piutang ragu-ragu terhadap total kredit

Tinggi Moderate Rendah

6 Risk and Return Seimbang dan loan yields moderat

Risk and Return sedikit seimbang dan loan yields moderat

Risiko lebih tinggi dari pengembaliannya dan loan yields tinggi

7 Kebijakan kredit, pemilihan risiko dan prosedur kredit

Konservatif yang tercermin dari kredit yang diberikan atau diperpanjang

Antara konservatif dan moderat

Kebijakan yang terlalu liberal atau terlalu menyimpang dari kebijakan

8 Struktur kredit Struktur kredit kuat dengan sedikit penyimpangan prosedur kredit

Terdapat sedikit kelemahan dalam struktur dan penyimpangan prosedur kredit, seimbang dengan tekanan persaingan

Banyak struktur kredit lemah atau penyimpangan terhadap prosedur kredit yang sangat berisiko

9 Persyaratan collateral

Dimintakan dalam prosedur kredit dan dinilai secara tepat waktu

Syarat kolateral sedikit dilanggar.

Syarat kolateral yang liberal atau banyak penyimpangan dan tanpa penilaian

10 Pendapatan bunga berbanding total kredit

Rendah Moderate Mengarah tidak tertagih dengan jumlah besar

11 Perubahan bauran portofolio kredit

Rendah dengan risiko yang netral atau dikurangi

Cenderung meningkat namun masih moderat

Tinggi dan meningkatkan risiko portofolio

Page 114: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

101

12 Kecukupan penyisihan dan penghapusan piutang ragu-ragu

Stabil Moderat, pencadangan harus ditingkatkan

Rendah. Butuh tambahan cadangan besar

13 Trend migrasi kredit khususnya antar kategori lancar

Rendah dan mengarah ke peringkat yang lebih tinggi

Trend migrasi naik dan cenderung risiko moderat

Banyak terjadi penurunan ke peringkat rendah

14 Tingkat kredit jatuh tempo antara 30 hingga 150 hari

Rendah dengan trend stabil

Moderate, trend stabil atau sedikit meningkat

Moderate ke tinggi dengan trend cepat

15 Tingkat dan kecenderungan kredit jatuh tempo >150 hari

Rendah dengan trend stabil

Moderate, trend stabil atau sedikit meningkat

Moderate ke tinggi dengan trend cepat

Lanjutan Lampiran 7. Keterangan Indikator Register Kuantitas Risiko Kredit

Page 115: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

102Lampiran 8. Exposure Tahun 2005 dan 2006 (dalam Rupiah)

Kelas Konsumen Total Exposure Tahun 2005 DP25-30.9 1.347.735.711,59 DP>30.9 1.578.762.398,74 DP20-25.9 1.703.111.823,93 DP5-10.9 3.033.660.578,56 DP<5.9 3.252.047.207,30 DP25-30.3 6.616.418.007,50 DP10-20.9 8.497.365.194,79 DP25-30.6 8.661.315.753,85 DP>30.6 9.153.473.096,59 DP25-30.7 9.255.758.866,59 DP25-30.1 9.461.304.425,30 DP25-30.8 9.876.756.593,93 DP>30.3 10.974.460.084,07 DP25-30.4 12.356.655.457,09 DP>30.1 13.373.394.001,47 DP20-25.6 13.389.651.004,40 DP20-25.3 13.526.966.528,89 DP>30.8 13.643.613.112,83 DP25-30.5 14.132.900.747,99 DP>30.7 14.870.083.254,70 DP20-25.8 16.320.677.711,30 DP20-25.1 16.897.171.767,99 DP>30.5 18.606.618.578,87 DP20-25.7 19.167.249.507,20 DP20-25.4 22.045.026.723,25 DP>30.4 23.213.259.490,25 DP20-25.5 27.418.411.507,58 DP25-30.2 37.823.096.156,83 DP>30.2 45.216.524.856,07 DP20-25.2 64.926.684.778,34 DP5-10.8 79.679.763.812,37 DP10-20.8 82.083.353.603,48 DP<5.7 83.110.012.939,22 DP10-20.3 83.649.454.424,55 DP10-20.6 94.278.442.959,89 DP10-20.4 102.241.238.067,36 DP5-10.7 109.811.790.664,57 DP5-10.5 117.959.647.452,87 DP5-10.4 124.763.764.200,04 DP5-10.6 129.631.136.098,80 DP10-20.7 130.561.025.726,77 DP10-20.5 138.418.916.647,88 DP<5.4 149.803.915.601,52 DP5-10.3 153.854.117.547,40 DP<5.5 176.369.795.926,75 DP<5.8 196.422.719.360,09 DP<5.6 220.483.003.567,92 DP10-20.1 233.327.785.407,51 DP5-10.1 280.571.610.814,96 DP<5.3 297.139.449.094,06 DP10-20.2 349.882.107.444,67 DP<5.1 398.959.589.748,50 DP5-10.2 571.125.569.541,88 DP<5.2 902.008.133.877,62 Total exposure 5.676.476.499.458,44

Page 116: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

103Lanjutan Lampiran 8. Exposure Tahun 2005 dan 2006 (dalam Rupiah)

Kelas Konsumen Total Exposure Tahun 2006 DP25-30.9 2.425.500.657,17 DP>30.9 2.534.176.337,05 DP20-25.9 3.057.347.451,93 DP25-30.3 6.479.352.729,89 DP25-30.7 7.588.646.351,25 DP25-30.6 8.672.738.593,18 DP<5.9 8.829.950.784,89 DP>30.3 9.284.328.536,70 DP5-10.9 9.821.890.469,49 DP>30.7 9.953.878.792,17 DP>30.6 10.101.213.105,22 DP25-30.1 10.823.514.929,31 DP20-25.6 11.263.947.267,62 DP20-25.3 12.777.519.311,12 DP20-25.7 14.341.052.065,91 DP10-20.9 14.955.942.458,16 DP>30.1 16.273.715.314,28 DP25-30.8 16.274.023.697,73 DP25-30.5 18.017.352.219,47 DP20-25.1 18.683.312.807,76 DP>30.8 20.096.302.861,11 DP>30.5 21.011.675.540,96 DP25-30.4 22.224.788.443,07 DP20-25.8 24.528.517.218,70 DP25-30.2 30.508.017.374,86 DP20-25.5 31.458.234.200,62 DP>30.2 39.464.709.031,54 DP20-25.4 41.582.709.722,59 DP>30.4 44.953.695.094,33 DP20-25.2 58.690.306.610,15 DP<5.7 66.313.948.793,41 DP10-20.3 93.497.936.688,37 DP5-10.7 97.071.773.831,76 DP10-20.7 98.659.929.608,09 DP10-20.6 101.953.408.316,83 DP<5.6 134.258.493.835,72 DP10-20.8 153.886.650.137,63 DP10-20.5 180.025.832.563,20 DP10-20.4 204.559.840.983,15 DP5-10.5 205.432.388.397,30 DP10-20.1 216.019.883.953,36 DP<5.4 243.558.206.914,18 DP<5.5 251.745.417.096,26 DP5-10.8 278.131.898.676,21 DP5-10.4 284.410.195.938,60 DP5-10.6 313.007.673.661,11 DP5-10.3 347.709.604.952,36 DP10-20.2 374.361.292.489,74 DP<5.8 416.506.127.323,77 DP5-10.1 512.652.189.601,10 DP<5.3 592.288.013.017,18 DP5-10.2 792.235.179.441,22 DP<5.1 1.113.844.390.105,66 DP<5.2 1.316.118.185.190,81 Total Exposure 8.934.926.821.495,23

Page 117: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

104Lampiran 9. Probability of Default Tahun 2005 dan 2006

Kelas Konsumen Probability of default Tahun 2005 Standar Deviasi Tahun 2005 DP25-30.9 4,55% 4,29% DP>30.9 3,73% 3,96% DP20-25.9 6,22% 5,56% DP5-10.9 24,06% 4,74% DP<5.9 34,43% 10,79% DP25-30.3 3,34% 3,27% DP10-20.9 21,87% 10,04% DP25-30.6 1,76% 1,60% DP>30.6 1,34% 1,36% DP25-30.7 2,15% 1,85% DP25-30.1 5,36% 5,41% DP25-30.8 4,10% 4,05% DP>30.3 1,99% 2,09% DP25-30.4 3,23% 3,17% DP>30.1 2,70% 2,99% DP20-25.6 2,27% 2,03% DP20-25.3 3,37% 3,12% DP>30.8 3,34% 3,54% DP25-30.5 2,28% 2,09% DP>30.7 1,47% 1,42% DP20-25.8 4,35% 3,92% DP20-25.1 6,04% 5,66% DP>30.5 1,51% 1,60% DP20-25.7 2,33% 1,96% DP20-25.4 3,48% 3,13% DP>30.4 2,25% 2,32% DP20-25.5 2,43% 2,19% DP25-30.2 2,56% 2,42% DP>30.2 1,73% 1,79% DP20-25.2 3,07% 2,71% DP5-10.8 14,38% 2,12% DP10-20.8 11,58% 2,38% DP<5.7 8,96% 1,26% DP10-20.3 8,99% 1,99% DP10-20.6 5,78% 1,23% DP10-20.4 9,29% 1,89% DP5-10.7 6,68% 0,94% DP5-10.5 10,08% 1,14% DP5-10.4 11,00% 1,15% DP5-10.6 8,83% 1,54% DP10-20.7 5,91% 1,50% DP10-20.5 6,44% 1,18% DP<5.4 11,03% 1,64% DP5-10.3 14,40% 4,87% DP<5.5 12,85% 2,27% DP<5.8 17,26% 2,13% DP<5.6 10,59% 2,00% DP10-20.1 11,22% 4,51% DP5-10.1 15,34% 4,14% DP<5.3 18,87% 5,61% DP10-20.2 8,05% 1,66% DP<5.1 17,83% 3,14% DP5-10.2 8,89% 1,72% DP<5.2 11,30% 2,60%

Page 118: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

105Lanjutan Lampiran 9. Probability of Default Tahun 2005 dan 2006

Kelas Konsumen Probability of default Tahun 2006 Standar Deviasi Tahun 2006 DP25-30.9 1,52% 2,43% DP>30.9 0,94% 2,26% DP20-25.9 3,71% 3,05% DP25-30.3 1,34% 1,94% DP25-30.7 1,80% 3,72% DP25-30.6 0,74% 1,13% DP<5.9 39,95% 11,72% DP>30.3 0,55% 1,27% DP5-10.9 40,83% 11,19% DP>30.7 1,04% 2,80% DP>30.6 0,37% 0,79% DP25-30.1 1,56% 2,11% DP20-25.6 1,90% 1,62% DP20-25.3 2,68% 2,11% DP20-25.7 2,94% 2,78% DP10-20.9 15,94% 6,20% DP>30.1 0,57% 1,20% DP25-30.8 1,30% 1,73% DP25-30.5 0,86% 1,38% DP20-25.1 3,74% 2,83% DP>30.8 0,66% 1,37% DP>30.5 0,46% 1,07% DP25-30.4 0,91% 1,17% DP20-25.8 2,97% 2,29% DP25-30.2 1,29% 1,86% DP20-25.5 1,60% 1,21% DP>30.2 0,61% 1,35% DP20-25.4 2,02% 1,63% DP>30.4 0,44% 0,89% DP20-25.2 2,65% 1,96% DP<5.7 18,54% 4,54% DP10-20.3 9,60% 2,59% DP5-10.7 14,17% 2,32% DP10-20.7 8,86% 1,51% DP10-20.6 7,27% 1,68% DP<5.6 15,17% 3,50% DP10-20.8 10,15% 2,63% DP10-20.5 6,41% 1,48% DP10-20.4 8,33% 3,30% DP5-10.5 13,44% 1,50% DP10-20.1 8,98% 2,38% DP<5.4 13,04% 3,23% DP<5.5 14,73% 3,12% DP5-10.8 17,86% 3,08% DP5-10.4 11,36% 2,52% DP5-10.6 13,18% 1,69% DP5-10.3 13,34% 2,34% DP10-20.2 8,77% 2,18% DP<5.8 18,68% 4,08% DP5-10.1 16,62% 3,84% DP<5.3 17,53% 5,07% DP5-10.2 13,73% 3,40% DP<5.1 25,10% 7,80% DP<5.2 17,42% 5,60%

Page 119: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

106 Lampiran 10. Hasil Pengolahan Spreadsheet CreditRisk+ CSFB Tahun 2005

Outputs - Percentiles and loss distribution 2005 Kelas Konsumen Expected Loss Standar Deviasi Risk Contribution

DP25-30.9 61.381.378,17 57.753.289,36 259.282.291 DP>30.9 58.834.209,78 62.488.494,77 220.764.856 DP20-25.9 105.891.049,44 94.691.984,76 376.057.854 DP5-10.9 729.996.318,75 143.766.749,18 1.775.605.962 DP<5.9 1.119.659.796,72 350.852.884,39 2.615.706.464 DP25-30.3 221.222.878,61 216.054.898,05 366.508.623 DP10-20.9 1.858.734.991,91 853.117.406,17 2.809.228.356 DP25-30.6 152.778.817,68 138.863.215,27 229.425.820 DP>30.6 122.331.594,98 124.853.889,42 251.445.453 DP25-30.7 198.876.144,98 171.155.534,89 406.458.670 DP25-30.1 507.036.489,08 511.923.112,53 1.024.772.444 DP25-30.8 404.759.540,56 399.973.112,36 800.675.375 DP>30.3 217.875.433,56 229.041.723,02 409.673.944 DP25-30.4 398.804.433,25 392.191.326,66 710.606.628 DP>30.1 361.309.834,93 400.355.140,11 622.320.511 DP20-25.6 303.305.590,16 271.760.923,29 522.147.898 DP20-25.3 455.792.813,68 421.377.839,30 781.319.942 DP>30.8 455.625.043,88 482.556.515,42 778.250.269 DP25-30.5 321.883.385,61 295.042.298,73 541.916.163 DP>30.7 218.396.564,17 211.383.645,64 360.286.806 DP20-25.8 709.820.159,21 639.092.912,29 1.129.995.217 DP20-25.1 1.020.446.024,66 957.059.761,93 1.603.885.953 DP>30.5 280.323.036,92 298.608.806,86 520.578.163 DP20-25.7 446.684.740,41 375.842.198,40 818.324.909 DP20-25.4 766.959.667,12 690.209.986,62 1.321.768.318 DP>30.4 521.293.125,38 539.692.353,58 879.411.991 DP20-25.5 665.612.299,73 599.124.298,98 1.228.906.568 DP25-30.2 967.028.146,32 914.290.948,36 1.770.619.662 DP>30.2 784.333.276,96 811.622.868,27 1.489.074.579 DP20-25.2 1.991.469.999,37 1.762.312.283,80 3.891.153.962 DP5-10.8 11.461.383.710,35 1.692.518.115,08 22.111.954.024 DP10-20.8 9.504.795.291,82 1.955.516.361,22 19.593.053.979 DP<5.7 7.446.733.238,16 1.046.404.513,94 15.252.956.724 DP10-20.3 7.516.199.136,32 1.667.285.018,04 15.344.431.336 DP10-20.6 5.444.667.421,25 1.159.748.502,53 11.287.429.161 DP10-20.4 9.502.211.567,85 1.936.602.209,99 20.300.973.884 DP5-10.7 7.337.276.538,17 1.029.405.980,18 16.169.275.981 DP5-10.5 11.887.240.953,97 1.343.589.923,54 26.916.961.288 DP5-10.4 13.722.122.100,63 1.431.312.357,30 30.125.606.490 DP5-10.6 11.451.715.848,55 1.996.531.941,63 26.211.206.149 DP10-20.7 7.719.172.355,02 1.960.871.578,43 17.597.133.387 DP10-20.5 8.910.906.025,93 1.635.953.655,70 20.883.380.229 DP<5.4 16.525.742.572,25 2.455.713.593,85 39.234.084.941 DP5-10.3 22.154.891.731,36 7.491.032.792,47 54.798.260.276 DP<5.5 22.671.328.138,52 3.997.829.077,91 57.543.806.261 DP<5.8 33.892.926.875,96 4.188.986.606,00 89.068.851.711 DP<5.6 23.348.939.235,55 4.399.011.029,49 65.683.322.215 DP10-20.1 26.173.203.635,19 10.530.262.117,33 74.224.738.497 DP5-10.1 43.028.737.773,40 11.610.523.327,49 138.171.374.554 DP<5.3 56.065.019.039,51 16.663.704.996,77 179.799.756.420 DP10-20.2 28.174.531.429,60 5.812.539.486,09 99.726.260.056 DP<5.1 71.144.682.188,26 12.546.251.546,61 277.336.497.284 DP5-10.2 50.747.500.063,02 9.845.782.253,98 249.293.782.937 DP<5.2 101.949.009.458,49 23.427.218.337,85 693.990.964.774 Total 624.209.403.115,08 145.241.655.726 2.291.182.236.209

Page 120: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

107Lanjutan Lampiran 10. Hasil Pengolahan Spreadsheet CreditRisk+ CSFB Tahun 2005 Hasil Pengolahan Spreadsheet CreditRisk+ CSFB Tahun 2005 Outputs - Percentiles and loss distribution 2005

Percentile Credit loss amount Mean 624.209.403.115

50,00 495.799.596.099 75,00 897.446.581.084 95,00 1.640.464.049.270 97,50 1.929.463.850.634 99,00 2.291.182.236.209 99,50 2.552.457.354.312 99,75 2.807.817.105.097

99,90 3.135.971.653.000

Percentile Credit loss amount Credit loss amount per Expected loss

Mean 624.209.403.115 1,0050,00 495.799.596.099 0,7975,00 897.446.581.084 1,4495,00 1.640.464.049.270 2,6397,50 1.929.463.850.634 3,0999,00 2.291.182.236.209 3,6799,50 2.552.457.354.312 4,0999,75 2.807.817.105.097 4,50

99,90 3.135.971.653.000 5,02 Hasil Pengolahan Minitab 14 Probability Density Function Poisson with mean = 1 x P( X = x ) 0,00 0,367879 0,50 0,000000 0,79 0,000000 1,00 0,367879 1,44 0,000000 1,50 0,000000 2,00 0,183940 2,50 0,000000 2,63 0,000000 3,00 0,061313 3,09 0,000000 3,50 0,000000 3,67 0,000000 4,00 0,015328 4,09 0,000000 4,50 0,000000 5,00 0,003066 5,02 0,000000

Expected Loss

Unexpected Loss

Economic Capital Tahun 2005

Cumulative Distribution Function Poisson with mean = 1 x P( X <= x ) 0,00 0,367879 0,50 0,367879 0,79 0,367879 1,00 0,735759 1,44 0,735759 1,50 0,735759 2,00 0,919699 2,50 0,919699 2,63 0,919699 3,00 0,981012 3,09 0,981012 3,50 0,981012 3,67 0,981012 4,00 0,996340 4,09 0,996340 4,50 0,996340 5,00 0,999406 5,02 0,999406

Page 121: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

108 Lampiran 11. Hasil Pengolahan Spreadsheet CreditRisk+ CSFB Tahun 2006

Outputs - Percentiles and loss distribution 2006 Kelas Konsumen Expected Loss Standar Deviasi Risk Contribution

DP25-30.9 36.752.789,86 59.018.690,75 117.392.415 DP>30.9 23.711.139,48 57.252.537,34 73.504.929 DP20-25.9 113.573.226,47 93.279.766,76 311.265.981 DP25-30.3 86.780.725,83 125.693.890,55 158.058.026 DP25-30.7 136.336.112,07 282.627.187,88 231.946.741 DP25-30.6 63.809.012,13 98.060.525,59 102.963.843 DP<5.9 3.527.425.573,39 1.034.443.129,42 5.653.405.513 DP>30.3 51.407.264,26 118.202.095,33 80.874.105 DP5-10.9 4.010.053.195,17 1.098.990.919,91 6.182.827.583 DP>30.7 103.115.007,28 278.225.683,56 158.245.150 DP>30.6 37.574.027,46 79.668.332,06 57.369.861 DP25-30.1 168.506.717,91 228.135.562,64 251.359.765 DP20-25.6 214.004.219,37 182.365.342,36 315.113.568 DP20-25.3 343.045.179,67 268.984.149,04 485.922.850 DP20-25.7 421.496.417,55 398.986.768,62 763.417.792 DP10-20.9 2.384.408.000,38 926.920.267,24 4.239.135.707 DP>30.1 92.846.345,25 195.910.804,93 159.219.349 DP25-30.8 211.740.125,59 281.215.567,62 363.103.777 DP25-30.5 154.374.761,34 248.087.308,41 254.052.621 DP20-25.1 699.537.281,21 528.182.309,45 1.135.119.712 DP>30.8 133.421.777,07 274.539.613,73 210.658.516 DP>30.5 96.565.178,32 224.844.160,26 150.030.629 DP25-30.4 201.979.362,16 260.151.600,49 307.705.590 DP20-25.8 728.478.169,45 561.637.731,98 1.073.986.578 DP25-30.2 392.410.593,07 567.787.282,01 635.966.664 DP20-25.5 503.238.735,73 379.885.513,93 806.147.573 DP>30.2 239.902.501,69 531.324.783,33 355.008.537 DP20-25.4 841.911.010,57 676.926.248,23 1.393.166.381 DP>30.4 199.237.965,89 398.861.958,15 319.909.861 DP20-25.2 1.553.965.277,33 1.148.256.524,27 2.520.617.391 DP<5.7 12.297.236.560,87 3.009.817.451,62 20.972.139.903 DP10-20.3 8.977.662.101,40 2.420.660.716,04 15.727.210.283 DP5-10.7 13.753.648.137,18 2.248.911.099,96 23.713.168.344 DP10-20.7 8.737.448.173,92 1.487.382.344,41 14.962.705.167 DP10-20.6 7.410.840.768,79 1.716.011.635,30 12.520.350.216 DP<5.6 20.362.288.175,86 4.705.264.780,43 37.498.505.147 DP10-20.8 15.624.485.348,71 4.052.474.358,80 28.742.347.719 DP10-20.5 11.535.621.961,74 2.669.349.607,91 22.082.231.819 DP10-20.4 17.045.356.244,87 6.758.593.658,30 34.039.357.567 DP5-10.5 27.605.226.378,17 3.072.989.802,19 55.010.386.277 DP10-20.1 19.408.589.672,91 5.142.454.592,10 39.633.409.242 DP<5.4 31.761.398.330,42 7.862.967.680,87 67.022.684.692 DP<5.5 37.070.986.662,78 7.844.837.400,64 80.441.899.664 DP5-10.8 49.673.813.960,65 8.565.093.837,63 111.425.759.215 DP5-10.4 32.306.165.354,74 7.166.562.256,63 71.580.983.885 DP5-10.6 41.259.226.532,58 5.303.432.631,81 94.110.726.845 DP5-10.3 46.372.630.063,19 8.140.553.807,49 111.877.054.961 DP10-20.2 32.834.846.593,94 8.152.551.107,21 81.623.322.695 DP<5.8 77.797.331.913,10 17.013.313.922,12 201.321.502.714 DP5-10.1 85.217.822.917,32 19.695.351.657,98 241.657.384.159 DP<5.3 103.847.559.101,67 30.032.309.537,20 326.416.199.038 DP5-10.2 108.758.731.170,49 26.931.099.689,40 402.024.593.624 DP<5.1 279.613.294.454,98 86.867.123.773,18 1.280.359.900.659 DP<5.2 229.234.110.380,70 73.678.324.644,78 1.175.428.885.621 Total 1.336.277.928.653,90 356.145.898.249,88 4.579.060.206.464

Page 122: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

109Lanjutan Lampiran 11. Hasil Pengolahan Spreadsheet CreditRisk+ CSFB Tahun 2006 Hasil Pengolahan Spreadsheet CreditRisk+ CSFB Tahun 2006 Outputs - Percentiles and loss distribution 2006

Percentile Credit loss amount Mean 1.336.277.928.654

50,00 1.126.132.184.808 75,00 1.915.065.751.816 95,00 3.357.081.055.569 97,50 3.903.360.059.112 99,00 4.579.060.206.464 99,50 5.069.976.460.015 99,75 5.543.449.545.739

99,90 6.150.747.923.834

Percentile Credit loss amount Credit loss amount per Expected loss

Mean 1.336.277.928.654 1,0050,00 1.126.132.184.808 0,8475,00 1.915.065.751.816 1,4395,00 3.357.081.055.569 2,5197,50 3.903.360.059.112 2,9299,00 4.579.060.206.464 3,4399,50 5.069.976.460.015 3,7999,75 5.543.449.545.739 4,15

99,90 6.150.747.923.834 4,60 Hasil Pengolahan Minitab 14 Probability Density Function Poisson with mean = 1 x P( X = x ) 0,00 0,367879 0,50 0,000000 0,84 0,000000 1,00 0,367879 1,43 0,000000 2,50 0,000000 2,51 0,000000 2,92 0,000000 3,00 0,061313 3,43 0,000000 3,50 0,000000 3,79 0,000000 4,00 0,015328 4,15 0,000000 4,50 0,000000 4,60 0,000000

Expected Loss

Unexpected Loss

Economic Capital Tahun 2006

Cumulative Distribution Function Poisson with mean = 1 x P( X <= x ) 0,00 0,367879 0,50 0,367879 0,84 0,367879 1,00 0,735759 1,43 0,735759 2,50 0,919699 2,51 0,919699 2,92 0,919699 3,00 0,981012 3,43 0,981012 3,50 0,981012 3,79 0,981012 4,00 0,996340 4,15 0,996340 4,50 0,996340 4,60 0,996340

Page 123: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

113

Lampiran 15. Laporan Keuangan PT. PQR Finance Periode 31 Desember 2004, 2005, dan 2006

PT. PQR FINANCE

NERACA 31 DESEMBER 2004, 2005 DAN 2006

(Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2004 2005 2006 AKTIVA Kas dan setara kas 149.549.588 411.809.590 471.958.267Efek 20.212.732 Piutang pembiayaan konsumen (bersih) 8.297.801.852 14.286.504.032 9.149.908.840Piutang lain-lain 88.822.531 298.777.585 332.591.348Pajak dibayar dimuka 160.593.933Biaya dibayar dimuka 9.088.075 20.788.079 44.046.553Aktiva pajak tangguhan (bersih) 100.699.991 209.698.277 184.021.151Aktiva tetap 54.716.822 88.993.809 123.485.339Aktiva lain-lain 14.385.081 15.542.896 21.679.194JUMLAH AKTIVA 8.735.276.672 15,332.114.268 10,488.284.625 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Hutang lain-lain 28.972.397 63.722.731 48.279.295Hutang premi asuransi 101.618.342 461.262.595 191.765.831Biaya yang masih harus dibayar 156.104.472 191.155.318 169.783.962Hutang pajak 130.711.535 113.217.995 43.977.809Pinjaman 5.491.124.611 10.978.692.695 6.580.898.244Hutang obligasi 1.763.741.515 2.014.288.146 1.667.001.024Pinjaman subordinasi 200.000.000 200.000.000 Kewajiban derivatif 8.375.323 117.800.429JUMLAH KEWAJIBAN 7.872.272.872 14.030.714.803 8.819.506.594EKUITAS Modal saham 80.000.000 80.000.000 280.000.000Saldo laba yang dicadangkan 200.000 300.000 400.000Saldo laba yang belum dicadangkan 782.803.800 1.221.099.465 1.388.378.031JUMLAH EKUITAS 863.003.800 1.301.399.465 1.668.778.031JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 8.735.276.672 15.332.114.268 10.488.284.625

Page 124: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

114

Lanjutan Lampiran 15. Laporan Keuangan PT. PQR Finance Periode 31 Desember 2004, 2005, dan 2006

PT. PQR FINANCE LAPORAN LABA RUGI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2004, 2005 DAN 2006

(Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2004 2005 2006 PENDAPATAN Pembiayaan konsumen 2.079.759.746 3.373.671.011 3.788.920.367Administrasi 301.500.129 505.931.073 493.456.958Bunga dan denda 59.591.968 110.591.198 160.223.964Jumlah pendapatan 2.440.851.843 3.990.193.282 4.442.601.289BEBAN Beban usaha 631.612.719 1.078.446.146 1.333.235.533Beban bunga dan keuangan 942.130.709 1.364.839.464 1.539.845.668Penyisihan piutang ragu-ragu 254.521.290 683.336.003 680.334.121Beban lain-lain (bersih) 5.516.875 233.897.490 411.928.709Jumlah beban 1.833.781.593 3.360.519.103 3.965.344.031LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 607.070.250 629.674.179 477.257.258BEBAN PAJAK PENGHASILAN 207.861.822 191.278.514 136.359.992LABA BERSIH 399.208.428 438.395.665 340.897.266LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh) 4.990 5.480 1.217

Page 125: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

115

Lanjutan Lampiran 15. Laporan Keuangan PT. PQR Finance Periode 31 Desember 2004, 2005, dan 2006

PT. PQR FINANCE

LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2004, 2005 DAN 2006 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2004 2005 2006 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari : Konsumen 10.046.856.163 11.078.693.832 15.502.175.537Pembiayaan bersama 371.186.796 3.266.699.235 6.208.988.221Pendapatan bunga 24.156.406 19.442.872 15.883.857Pinjaman karyawan 3.334.186 4.746.744 6.416.923Lain-lain 9.132.024 43.604.782 62.235.410Jumlah 10.454.665.575 14.413.187.465 21.795.699.948Pengeluaran kas untuk : Pembayaran kepada penyalur kendaraan (10.692.398.137) (13.885.750.817) (12.233.379.812)Pembayaran pembiayaan bersama (825.577.887) (3.037.240.860) (4.824.923.114)Pembayaran premi asuransi konsumen (325.304.374) (384.092.850) (834.361.428)Beban usaha (444.191.567) (928.099.515) (1.116.891.420)Beban bunga dan keuangan (967.524.198) (1.167.871.652) (1.355.688.911)Pajak penghasilan badan (205.465.390) (325.770.067) (343.136.933)Pinjaman karyawan (2.912.756) (6.057.219) (7.465.226)Lain-lain (28.082.266) (49.161.867) (98.503.728)Jumlah (13.491.456.575) (19.784.044.847) (20.814.350.572)Arus kas bersih diperoleh dari atau (digunakan untuk) aktivitas operasi -3.036.791.000 -5.370.857.382 981.349.376 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap 789.321 1.696.752 2.679.194Hasil penjualan efek 376.368.325 669.000.000 -Pembelian aktiva tetap (29.004.315) (58.964.511) 67.817.781Pembelian efek (305.000.000) (649.000.000) -Arus kas bersih (digunakan untuk) atau diperoleh dari aktivitas investasi 43.153.331 -37.267.759 -65.138.587

Page 126: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

116

Lanjutan Lampiran 15. Laporan Keuangan PT. PQR Finance Periode 31 Desember 2004, 2005, dan 2006

Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Perseroan menerima jaminan dari

konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan

bermotor yang dibiayai Perseroan.

(BEBAN) atau PENDAPATAN LAIN-LAIN (BERSIH) 31 DESEMBER 2006, 2005 DAN 2004 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2004 2005 2006 Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan 44.453.262 71.568.190 162.881.286Selisih lebih penerimaan pembayaran dari konsumen 3.515.862 10.778.537 51.555.120Keuntungan dari penjualan aktiva tetap (bersih) 788.201 833.198 455.973Kerugian dari penjualan dan penyisihan penurunan - - -nilai pasar agunan yang diambilalih (53.550.540) (317.986.080) (631.306.790)Lain-lain (723.660) 908.665 4.485.702

-5.516.875 -233.897.490 -411.928.709

PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (BERSIH) 31 DESEMBER 2006, 2005 DAN 2004 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Cicilan piutang pembiayaan konsumen (bruto) yang akan diterima sesuai dengan tanggal jatuh

temponya :

2004 2005 2006 < 1 tahun 6.637.309.964 10.804.292.904 10.080.661.5721-2 tahun 3.756.192.866 6.835.636.730 6.813.160.195> 2 tahun 1.525.285.789 3.021.842.436 2.441.148.607 11.918.788.619 20.661.772.070 19.334.970.374 Perubahan pada penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2004 2005 2006 Saldo awal 186.158.146 304.770.459 603.033.514Penambahan penyisihan piutang ragu-ragu 254.521.290 683.336.003 680.334.121Penghapusan piutang ragu-ragu 135.908.977 385.072.948 789.452.217Saldo akhir 304.770.459 603.033.514 493.915.418

Page 127: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT SEPEDA MOTOR … · Manajemen risiko merupakan suatu proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

A/R OD > 60PK

A/R DATABASE

Problem AccountList

REMED. OPS

Analyze by Remedial Tool

Executor Debt Collector

Distribute to

Pick Up

PROSESUMC

3

4

5

6a6b

Lam

piran14. Proses

ProsesRem

edial112