analisis manajemen pengenoalian persedjaan ikan...

144
ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN HIAS AIR TA'WAR DI CV. VIV A JAY A INTERNATIONAL AG UNG SUPRIY ANTO JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006Ml1427 H

Upload: lamtu

Post on 08-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN

PERSEDJAAN IKAN HIAS AIR TA'WAR DI

CV. VIV A JAY A INTERNATIONAL

AG UNG SUPRIY ANTO

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2006Ml1427 H

Page 2: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

ANALISIS MANAJEMEN PENGENUALIAN

PERSEDIAAN IKAN RIAS AIR TA \VAR DI

CV. VIVA JAYA INTERNATIONAL

Oleh

AGUNG SUPRIYANTO

101092123349

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian

pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS

FAKULT AS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDAY ATULLAH

JAKARTA

Page 3: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul "Analisis Manajemen Pengendalian Persediaan Ikan Hias Air Tawar di CV. Viva Jaya International". Telah di !\ii dan dinyatakan Lulus dalam sidang munaqasyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada hari Sabtu, 17 Juni 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu J urusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis.

Jakarta, Juli 2006

Tim Penguji

/J

DR.H. Kushlo:o, SE, MM I

Penguji II

r---.. Men~etahut, ... ·

I HJ~i "' IJ it 'i ,;

Dekan

1 Ja a Putra. M.Sis : 150 317 956

' '--·-···--~-...

Ketua Jurusan

Sosek Pertanian/ Agribisnis

r

,,-;«'~)l_ Ir. Mudatsir Najamuddm, MMA

NIP: 150 317 958

Page 4: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :

Nama NIM Program Studi Judul Skripsi

: Agung Supriyanto : 101092123349 : Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis : Analisis Manajemen Pengendalian Persediaan Ikan Hias Air Tawar di CV. Viva Jaya International.

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sa1jana

Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pembimbing I

Ir. Lilis Imamah I, M.Si

Dekan

Jakarta, Juli 2006

Menyetujui

Dosen Pembimbing,

Pembimbing II

~ Drs. Ac:ep Muhib, MM

Mengetahui,

Ketua Jurusan

Sosek Pe:rtanian/ Agribisnis

Page 5: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

RIWAYATHIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 22 Februari 1983. Penulis

adalah anak pertama dari I ima bersaudara dari pasangan Bapak Suro to dan !bu

Sulasmiyati.

Tahun 1995 penulis lulus dari SDN Kedaung 01 Bekasi Barat, kemudian

pada tahun 1998 menyelesaikan studi di SLTP I Cipasung Tasikmalaya. Penulis

menyelesaikan pendidikan menengah umum di SMU Plus BBS Bogor, Jawa Baral

pada tahun 2001.

Tahun 2001 penulis diterima sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada Jurusan Sosial Ekonomi Pe1tanian/ Agribisnis, Fakultas Sains dan

Teknologi.

Selain dalam kegiatan perkuliahan, penulis aktif di sebagai pimpinan

redaksi Buletin Jumat Al Waasit. Selain itu penulis juga sebagai editor buku

be1judul "Meluruskan Radikalisme Islam" karya Dr. Ali Syu'aibi terbitan Pustaka

Azhary, Jakarta, tahun 2004 dan "Muhammad Seorang Milyuner?" karya Dr. Ali

Syu'aibi terbitan Pustaka Azhary, Jakarta, tahun 2004.

Page 6: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR HASIL I(ARYA SENDIRI YANG BELUM

PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU ¥..ARYA ILMIAH

PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA M.ANAPUN

.Jakarta, Juli 2006

Penulis

Page 7: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

RINGKASAN

AG UNG SUPRIY ANTO, Analisis Manajemen Pengendalian Persediaan Ikan Hias Air Tawar di CV. Viva Jaya International. (Di Bawah Bimbingan LILIS IMAMAH ICHDAYATI dan ACEP MUHIB).

Salah satu sektor yang masih dapat diandalkan dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sektor pertanian, terrnasuk di dalamnya sub sektor perikanan. Indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan yang sangat besar. Bean hias telah memberikan kontribusi bagi peningkatan devisa negara. Peningkatan nilai ekspornya tiap tahun menjadikan ikan hias mernpakan komoditas potensial karena pasar luar negeri sangat respon terhadap ikan hias dari Indonesia.

Perkembangan nilai ekspor ikan hias dari tahun 2000 - 2004 selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 nilai ekspor ikan hi.as sebesar 13,6 juta US $ mengalami peningkatan pada tahun 200 I sebesar 14,6 juta US $ dan tahun 2002 sebesar 15, l juta US $. Nilai ekspor ikan hias terbesar yaitu tahun 2003 dan 2004 sebesar 15,8 juta US $. Berdasarkan data tersebut maka peluang dalam pengembangan pasar ekspor ikan hias masih sangat baik. Untuk memenuhi peluang tersebut, diperlukan langkah-langkah strategis dalam pelaksananannya, antara lain memperkuat daya saing dengan meningkatkan manajemen pengendalian persediaan agar mencapai efisiensi dan efektifitas.

CV. Viva Jaya International merupakan salah satu perusahaan ekspor ikan hias di Indonesia. Masalah pengendalian persediaan bahan baku merupakan suatu permasalahan yang sering dihadapi CV. Viva Jaya International, sehingga perusahaan harus menangani pengadaan dan penyaluran ikan hias dengan serius. Dengan melakukan manajemen pengendalian persediaan ikan hias secara tepat maka perusahaan dapat melakukan efektifitas pengendalian persediaan dan efisiensi biaya persediaan (biaya pemesanan dan biaya penyimpanan).

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengadaan ikan hias dan keputusan yang dilakukan CV. Viva Jaya International dalam pengendalian persediaannya, menganalisis jumlah pemesanan optimal dan frekuensi pembelian optimal bahan baku/ ikan hias, menghitung titik optimal persediaan pengaman serta titik optimal pemesanan kembali yang dapat dilakukan perusahaan. Penelitian ini merupakan studi kasus pad a CV. Viva Jaya International yang berlokasi di Jl. Raya Patriot Gg. Al Falah Rt. 01/ Rw. 02 Kel. Jakasampurna Bekasi Barat 17145.

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dari CV. Viva Jaya berupa data kualitatif dan kuantitatif. Untuk sistem pengadaan ikan hias akan dipaparkan secara deskriptif (kualitatif). Sedangkan pengendalian persediaan bahan baku menggunakan data-data kuantitatif dan dianalisis dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) ditunjang dengan analisis persediaan pengaman dan analisis titik pemesanan kembali (ROP).

Page 8: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

CV. Viva Jaya International mengkhususkan diri memperdagangkan berbagai jenis ikan hias untuk elcspor. Ada lebih dari 100 jenis ikan hias air tawar dengan berbagai ukuran yang di ekspor oleh perusahaan ini. Penghitungan data kuantitatif untuk pengendalian persediaan menggunakan data pembelian dan penjualan ikan hias jenis Black ghost, Rainbow bosmani dan Congo tetra selama satu tahun. Ketiga jenis ikan hias ini diambil sebagai sampel penelitian dikarenakan ikan hias jenis Black ghost, Rainbow bosmani dan Congo tetra tingkat permintaannya paling besar diantara jenis ikan hias untuk ekspor yang lain. Ketiga jenis ilcan hias ini pun selalu diekspor oleh perusahaan minimal seminggu. Ketiga jenis ikan hias ini dapat dijadikan contoh penghitungan data, berdasarkan metode EOQ dan ROP.

Sistem organisasi untuk mengendalikan persediaan dalam perusahaan ini sudah terstruktur dan fungsional. Setiap bagian dalam perusahaan ini telah menjalankan tugas sesuai fungsi dan kapasitasnya. Setiap manajer berkoordinasi dengan bawahan dan manajer yang lain untuk melaksanaan keputusan yang diambil perusahaan. Untuk melakukan persediaan ikan hias CV. Viva Jaya International terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan mengatur jenis ikan hias dan penanganan kualitas ikan hias, setelah itu proses pembe:lian ikan hias, sistem penyimpanan ikan hias dan mengkontrol proses perdagangannya.

Pembelian persediaan ikan hias CV. Viva Jaya International dilakukan apabila ikan yang terdapat di tempat penyimpanan tidak memenuhi kuantitas. Sedangkan sistem penyimpanannya diberlakukan CV. Viva Jaya International adalah sistem First Jn First Out (FIFO) yang berarti ikan hias yang terdahulu dibeli merupakan ilcan hias yang dijual pertama kali.

Total biaya persediaan bahan baku per tahun adalah total biaya pemesanan dan total biaya penyimpanan pe11ahunnya. Total biaya persediaan ikan hias pada CV. Viva Jaya International periode Januari 2005 sampai Desember 2005 untuk ikan hias Black ghost sebesar Rp. 2.523.637,-, ikan hias Rainbow bosmani sebesar Rp. 2.010.586,- dan pada ikan hias Congo tetra sebesar Rp. 2.240.688,- dengan frekuensi pembelian ikan hias yang dilakukan perusahaan unt:uk setiap jenis ikan hias sebanyak 50 kali dengan setiap pesanan rata-rata 4.348 ekor untuk jenis Black ghost, 927 ekor untukjenis Rainbow, 1.343 ekor untukjenis Congo tetra.

Apabila perusahaan melakukan penghitungan persediaan dengan model EOQ maka diperoleh total biaya persediaan optimum untuk Ikan Black ghost sebesar Rp. 2.209.502,- dan untuk ilrnn Rainbow sebesar Rp. 1.020.391,- serta untuk ikan jenis Congo tetra sebesar Rp. 1.662.449,-. Frekuensi pembelian ikan hias berdasarkan model EOQ hanya 30 kali pesanan untuk Black ghost dengan rata-rata tiap pesanan 7.365 ekor, 14 kali pesanan untuk Rainbow dengan rata-rata tiap pesanan 3.401 ekor, dan 22 kali pesanan untuk Congo tetra dengan rata-rata tiap pesanan 3.023 ekor. Berdasarkan kondisi diatas, sebenarnya CV. Viva Jaya Internasional dapat melakukan efisiensi dan efektifitas. Perusahaan dapat menghemat biaya total persediaan sebesar 12 % yaitu Rp. 314.135,- untuk ilcan Black ghost, untuk ilcan Rainbow bosmani penghematan sebesar 49 % yaitu Rp. 990.195,- dan sebesar 26 % yaitu Rp. 578.238,­untuk ikan hias Congo tetra.

Page 9: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Persediaan pengaman/ safety stock yang dilakukan perusahaan juga lebih tinggi dibandingkan persediaan pengaman berdasarkan perhitungan EOQ. Persediaan pengaman yang tinggi akan mengakibatkan biaya penyimpanan menjadi tinggi. Berdasarkan kebijakan perusahaan, persediaan pengaman dari ikan hias jenis Black ghost adalah 5.636 ekor yaitu sebesar Rp. l.690.726,- dan Rainbow bosmani adalah l.202 ekor, yaitu sebesar Rp. 360.593,- serta Congo tetra adalah l.740 ekor yaitu sebesar Rp. 957.153,-. Sedangkan dengan model EOQ persediaan pengaman sebesar 5.245 ekor untuk Black ghost yaitu sebesar Rp. 1.573.435,- dan 498 ekor untuk Rainbow yaitu sebesar Rp. 149.535,- serta l.096 ekor untuk Congo tetra yaitu sebesar Rp. 602.916,-. Berdasarkan hasil tersebut apabila menggunakan metode EOQ maka perusahan dapat mengefisiensikan biaya penyimpanan sebesar 7 % yaitu Rp. 117 .290,- untuk ilrnn Black ghost, 59 % yaitu Rp. 211.058,- untuk ikan Rainbow dan 37 % yaitu Rp. 354.236,- untuk ikan Congo tetra.

Titik pemesanan kembali dimaksudkan agar perusahaan melakukan pembelian ikan hias pada saat dimana persediaan perusahaan mencapai jumlah tertentu dan tidak mengalami kekurangan atau kehabisan stok. Berdasarkan perhitungan model EOQ, titik pemesanan kembali (ROP) pada persediaan ikan hias CV. Viva Jaya International sebesar 8.465 ekor untuk ikan Black ghost, 1.185 ekor untuk ikan Rainbow dan 2.091 ekor untuk ikan Conggo tetra.

Dalam penelitian ini disarankan agar pengendalian persediaan ikan hias di CV. Viva Jaya International sebaiknya memperhatikan frekuensi pembelian ikan hias. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa frekuensi pembelian yang dilakukan perusahaan terlalu sering dilakukan. Perlu dilakukan pengurangan frekuensi pembelian agar lebih efisien dalam pembiayaan persediaan dan jumlah pembelian ditingkatkan dengan memperhatikan efektifitas waktu dan tempat. Selain itu perusahaan perlu meminimalkan persediaan pengaman agar biaya penyimpanan untuk persediaan ikan hias dapat berkurang serta perusahaan perlu memperhatikan titik pemesanan kembali dalam jumlah te1ientu agar perusahan tepat waktu dan tidak kehabisan stok dalam melakukan pembelian.

Page 10: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

KATAPENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat

iman dan Islam kepada kila. Tiada daya upaya dan kekualan kecuali hanya milik

Allah SWT. Shalawal dan salam semoga tercurah kepacla Rasulullah Muhammad

Saw, keluarga, sahabat clan penerusnya hingga akhir zaman.

Alhamdulillah wa syukurillah, alas kehenclak clan izin-Nya serla clengan

perjuangan yang cukup panjang penulis bisa menyelesaikan skripsi sebagai salah salu

syaral menclapalkan gelar sarjana. Karena sesungguhnya Allah SWT Sang Maha

Pengasih menjanjikan kemuclahan di dalam kesulitan yang kita haclapi.

Sebagai makhluk ciptaan-Nya yang clhoif clan lak lepas clari kesalahan, penulis

memohon maaf alas segala kesalahan clan kekurangan yang lerdapal clalam skripsi ini.

Semoga perbedaan dapat menjadi kebaikan dan manfaat bagi kita semua.

Akhirnya penulis mengucapkan syukron katsiron alas segala saran clan

bimbingannya maupun pengetahuan yang telah diberikan sehingga penulis clapat

menyelesaikan slucli dan skripsinya. Rasa lerimakasih yang tak terhingga penulis

ucapkan kepacla :

I. Kedua Orang Tua ku lersayang (Suroto dan Sulasmiyati) yang telah

mengorbankan segalanya untuk memberikan yang terbaik bagi pulra-pulrinya.

Cinta dan kasih sayangnya selalu menghiasi dalam setiap langkah hidup ini.

Page 11: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2. Jbu Ir. Lilis I. Ichdayati, M.Si, selaku pembimbi.ng materi yang telah

meluangkan waktu serta sangat sabar dan bijaksana dalam memberikan arahan

maupun bimbingan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Ors. Acep Muhib, MMA, selaku pembimbing teknis yang telah banyak

membantu dalam memberikan bimbingan dan masukan yang sangat berarti

bagi penulis.

4. Bapak DR. Kusharyono, SE, MM, selaku penguji I yang telah menguji dan

memberikan banyak saran dan masukan agar skripsi ini lebih baik.

5. Bapak Ir. Andy Afandy, MM, selaku penguji II yang telah menguji dan

membantu penulis memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini.

6. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM, selaku Ketua .lurusan Sosial Ekonomi

Pe1ianian/ Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Ddrnn Fakultas Sains dan

Teknologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

8. Para dosen-dosen ku tercinta yang telah memberikan pengetahuan dan

ilmunya (Ir. !wan, Prof. Aki Baihaki, Ir. Enny W, Ir. Djunaidi, Ir. U Maman,

Jr. Tun Kelana Jaya, dan lain-lain) Jasanya tak terbalas sepanjang masa.

9. Pihak CV. Viva Jaya International khususnya Mr. Yarto Kamadi yang

memberikan izin dan kemudahan penulis dalam penelitian. Kepada Bapak

Erik Sahusilawane dan Bapak Sukim yang sangat membantu dalam proses

penelitian.

Page 12: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

I 0. Para staff kantor dan karyawan CV. Viva faya International atas

kerjasamanya dan telah membantu dalam penelitian.

11. Adik-adikku tercinta (Amry "Bejo" Nurcahyo, Atik 'Noe" Nurul Hidayanti,

Aziz "Gjis" Kurniansyah, dan Arafie "Ucrit" Fikri Al Dzaky).Terimakasih

atas kasih sayangnya yang telah menjadikan mas sabar dalam hidup ini.

Segala yang mas lakukan untuk kalian semua.

12. Non Mutia Syamsuri, atas dorongan, motivasi dan kesabarannya dalam

melalui serta menemani pe1jalanan ini. Your kindness make me meaningful.

13. Keluarga besar penerbit Pustaka Amri dan Pustaka Azhary (Bpk. Muhtarom

dan Istri, Bpk Tosik Abdul Ghrofur dan lstri) yang telah memberikan bantuan

moril dan materil serta pelajaran tentang kehidupan dan kemandirian.

14. Teman-teman terbaikku sepanjang masa (Slamet Riyanto dan Rahmat Akhiri

beserta si kecilnya dan istri). Susah dan senang milik kita semua, makan gak

makan asal kumpul.

15. Teman-teman dekatku (Nasrodin Hasan, Didin Muhidin, Ade Lili Muflihah,

Nur Aqidah, Rosmiati, Nia Rusnia, dan Lili Rusmawatie) yang telah menjadi

teman bertukar pikiran dan semoga kalian sukses dalam cinta dan cita.

16. Teman seperjuangan di kampus (Ilham Nurrochman, Nurul Mubarok, Delvin

Raya Siregar, Riko Saputra, Chandra S, Ahmad Naoval, Evi Mustopiah,

Hermovana dan Siti Nurlaela) thanks for the experiences.

Page 13: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

17. Agribsinis angkatan 200 I kelas A (Saparullah, Abdul kadir, Asep Noorman,

Ahmad Isra, Siti Zaenab, Mira Nunnagribah, Rahmayanti Adi, Dian TW,

Andari, Angga Ginanjar, Ahmad Riza, Khairil Rasyid, Khotib, dll) Kelas B

(Kaswid, Khairil Anwar, Tri Aji, Taufan Sukrno S, Aditya Fajri, Susi S,

Firrnansyah, Irwan, M Faisal, Teh !is, dll) mohon rna.af yang belurn tersebut

namanya.

18. Seluruh rnahasiswa Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah.

19. Seluruh staffUIN SyarifHidayatullah

20. Sernua orang yang telah rnernbantu saya dan yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu.

Sernoga segala kebaikan dari seluruh pihak yang tersebut diatas diterirna dan

mernperoleh pahala dari Allah SWT. Tiada kata-kata yang dapat menggarnbarkan

kebaikan kalian sernua. Semoga skripsi ini dapat memberikan rnanfaat dan

kernashalatan bagi semua orang.

Jakarta, Juli 2006

Agung Supriyanto

Page 14: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

DAFTARISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ···················································································· I

KATA PENGANTAR ................................................................................ .ii

DAFTAR ISi ................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... .ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii

I. PENDAHULUAN ............................................................................ I

I. I La tar Belakang ...................................................................... I

I .2 Perumusan Masalah ............................................................. .4

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7

2. I Ikan Hias Air Tawar ............................................................. 7

2.1. I Sifat Produk Ikan Hias Air Tawar ............................. 8

2. I .2 .Tenis Ikan Hias Air Tawar untuk Ekspor ................... I I

2.1.3 Budidaya Hean Hias Air Tawar .................................. I 4

2.2 Sistem Manajemen ................................................................ 20

2.2. I Pengertian Manajemen .............................................. 20

2.2.2 Manajemen Modern ................................................... 2I

2.3 Manajemen Pengendalian Persediaan ................................... 22

2.3. I Pengertian dan Peranan Pengendalian Persediaan ..... 24

2.3.2 Fungsi Persediaan ......................................................... 26

2.3 .3 .Tenis-jenis Persediaan ................................................ 27

Page 15: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2.3.5 Penentuan Persediaan ................................................. 34

2.4 Model-model Analisis Pengendalian Persediaan ................. .35

2.4.1 Economic Order Quantity (EOQ) ............................. 36

2.4.2 Persediaan Pengaman ............................................... .37

2.4.3 Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) ............... .38

2.5 Hasil-hasil Penelitian yang Relevan .................................... .40

2.6 Kerangka Pemikiran Penelitian ........................................... .42

III. METODE PENELITIAN ............................................................... .45

3.1 Lokasi clan Waktu Penelitian ............................................... .45

3.2 Jenis clan Sumber Data ......................................................... .45

3 .3 Batasan Penelitian/ Sampel Data ............................................ .46

3 .4 Metode Penelitian ................................................................ .4 7

3.5 Metode Analisis Data .......................................................... .47

3.4.1 Model Persediaan Economic Order Quantity ............ .47

3.4.2 Persediaan Pengaman (Safety Stock) ....................... 50

3.4.3 Analisis Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) ... 51

3.6 Definisi Operasional .............................................................. 52

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................ 54

4.1 Sejarah clan Perkembangan Perusahaan ................................ 54

4.2 Lokasi Perusahaan ................................................................ 55

4.3 Struktur Organisasi ............................................................... 56

4.4 Tenaga Kerja ......................................................................... 59

4.5 Pemasaran ............................................................................. 60

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 63

5.1 Jenis Ikan Hias ...................................................................... 63

5.2 Kualitas Ikan Hias ................................................................. 64

5.3 Proses Pembelian Ikan Hias .................................................. 70

5 .4 Sistem Penyimpanan Bahan Baku ........................................ 71

5.5 Proses Perdagangan .............................................................. 73

Page 16: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

5.7 Analisis Biaya Persediaan Hean Rias ..................................... 79

5.8 Pengendalian Persediaan Hean Rias dengan Model EOQ ..... 83

5.9 Waktu Tunggu (Lead Time) ................................................. 90

5.10 Persediaan Pengaman .......................................................... 91

5.11 Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) .......................... 95

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 99

6.1 Kesimpulan ........................................................................... 99

6.2 Saran ..................................................................................... 102

DAFTARPUSTAKA .................................................................................. 103

Page 17: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Nilai Ekspor Ikan Hias Indonesia Periode 2000-2005 ................................... 3

2. Pembelian Hean Hias (Black Ghost, Rainbow, Congo Tetra) pada CV. Viva Jaya International selama periode Januari 2005-Desember 2005 (per ekor) ....................................................... 77

3. Komponen Biaya Pemesanan Ikan Hias CV. Viva Jaya International .......... 79

4. Komponen Biaya Penyimpanan Hean Hias CV. Viva Jaya International ....... 81

5. Perhitungan Biaya Persediaan Ikan Hias Air Tawar Berdasarkan KebijakanPerusahaan pada CV. Viva Jaya International. .............................. 82

6. Jumlah Pemesanan Optimal lkan Hias Air Tawar pada CV. Viva Jaya International. ................................................................................................... 85

7. Frekuensi Pembelian Optimal Ikan Hias Air Tawar pada CV. Viva Jaya International. ................................................................................................... 86

8. Perhitungan Biaya Persediaan Ikan Hias Air Tawar Berdasarkan Kebijakan Perusahaan pada CV. Viva Jaya International. ............................ 87

9. Penghematan Biaya Persediaan untuk CV. Viva Jaya International. ............. 88

10. Waktu Ttmggu Rata-rata dan Standar Deviasi Ikan Hias di CV. Viva Jaya International. ....................................................................... 90

11. Perhitungan Persediaan Pengaman CV. Viva Jaya International periode Januari 2005-Desember 2005 ......................................................................... 91

12. Perhitungan Persediaan Pengaman CV. Viva Jaya International menumt Metode EOQ periode Januari 2005-Desember 2005 ..................................... 93

13. Efisiensi Biaya Penyimpanan Persediaan Pengan1an yang dikeluarkan oleh CV. Viva Jaya International. .................................................................. 94

Page 18: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

14. Persediaan Maksimum Ikan Hias CV. Viva Jaya International Berdasarkan Metode EOQ. Periode Januari 2005 -Desember 2005 ............ 98

15. Perhitungan Titik Pemesanan Kembali CV. Viva Jaya International menurut Metode EOQ .................................................................................... 96

Page 19: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Hubungan Biaya Pemesanan dan Biaya Penyimpanan ............................. 37

2. Kurva Titik Pemesanan Kembali .............................................................. .39

3. Bagan Alur Pemikiran Penelitian .............................................................. 44

4. Alur Perdagangan CV. Viva Jaya International ....................................... 75

Page 20: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Hal am an

1. Bagan Struktur Organisasi CV. Viva Jaya International .......................... .105

2. Tabel Data Pembelian dan Penjualan Hean Hias Black ghost CV.Viva Jaya International Periode Januari 2005-Desember 2005 ........... 106

3. Tabel Data Pembelian dan Penjualan Ilrnn Hias Rain bow bosmani CV.Viva Jaya International Periode Januari 2005-Desember 2005 ........... 107

4. Tabel Data Pembelian dan Penjualan Ikan Hias Congo Tetra CV.Viva Jaya International Periode Januari 2005-Desember 2005 .......... .108

5. Suku Bunga Deposito Rata-rata Periode Januari 2005-Desember 2005 .... 109

6. Perhitungan Biaya Surat Pesanan .............................................................. 110

7. Perhitungan Waktu Tunggu Rata-rata dan Standar Deviasi ...................... 111

8. Perhitungan Persediaan Pengaman ........................................................... .112

9. Kurva EOQ Ikan Hias Black Ghost.. .......................................................... 113

10. Kurva EOQ Ikan Hias Rainbow bosmani .................................................. .113

11. Kurva EOQ Ikan Hias Congo tetra ............................................................ 113

12. Perencanaan persediaan ikan hias Black ghost berdasarkan perhitungan EOQ ....................................................................................... 114

13. Perencanaan persediaan ikan hias Rainbow bosmani berdasarkan perhitungan EOQ ....................................................................................... 116

14. Perencanaan persediaan ikan hias Congo tetra berdasarkan perhitungan EOQ ....................................................................................... 118

15. Grafik Perencanaan Persediaan Ilrnn Hias Black ghost (Tahun) ............... 120

16. Grafilc Perencanaan Persediaan Ikan Hias Rainbow bosmani (Tahw1) .... .121

17. Grafik Perencanaan Persediaan Ikan Hias Congo tetra (Tahun) .............. .122

Page 21: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

1.1 Latar Belalrnng

BABI

PENDAHULUAN

Indonesia mernpakan negara yang kaya sumber daya alam baik dar; sektor

m1gas maupun non migas. Sektor migas mencakup kekayaan minyak dan gas

burni y,mg sifatnya tidak dapat diperbaharui. Sedangkan s<:ktor non migas yaitu

kekayaan alam yang tidak termasuk dalam minyak dan gas bnmi yang sifatnya

clapat clipe:·baharui, misalnya sektor pe1ianian. Kelebihan tersebut meqjadi

ki;unggulan komparatif bagi Indonesia untuk lebih. maju dan bcrsaing dalam

pcrdagangan dunia.

Salah satu sektor yang masih dapat diandalkan dalam memberikan

kontribusi terhadap pertumbuhar1 ekonomi adalah sektor p;;rtanian, termasuk di

dalamnya sub sektor perikanan. Indonesia memiliki potensi sumber daya

perikanan yaug sangat besar. Untuk menumbuhkembangkan potensi tcrsebut,

pemerintah dalam ha! ini Direktorat Jenderal Perikanan Bud.idaya telah mcnyusun

program kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu:

I. Program peningkalan produksi perikanan hudidaya unluk ckspor

(PROPEKAN)

2. Program peningkatan produksi perikanan umuk konsumsi 1113syarakat

(PROK.SIMAS)

3. Program peningkatan dan rehabilitasi smr.berclaya perikanan budiclaya

Page 22: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Sebagai bagian dari sektor non migas yang memiliki input positif oagi

pemasukan devisa negara, komoditas ikan hias juga memiliki potensi yang besar.

Hal ini karena Indonesia memiliki keunggulan dalam jumlah clan jenis ikan hias

air tawar. Hampir 75% ilrnn hias dunia berasal dari Indonesia, tercalt\l tidak

:rnrang clari 363 jenis ilcan hias air tawar dikembangkan di Indonesia clan telah

diekspor ke berbagai negara di dunia. Keadaan tersebut mcnempatk:.m Indonesia

sebagai saldh satu negara terkaya clalam jenis komoditas ikan him, jika

clibandingkan clengan negara tropis lainnya (Bachtiar, 2004: 7).

Ikan hifls air tawar termasuk komoclitas yang clapat dibudiclayakan secara

ten's-menerus dan clapat diperbaharui sewaktu-waktu. Sedangkan Ikan bias air

laut tid.ik dapat dibudidayakan clan diperbaharui, jika ten,s-rnenerus dilnkukan

pellangkapan, 1- .eseimbangan ekosistem air laut dapat berubah. !kiln bias air laut

memiliki nilai jual yang lebib tinggi dibandingkan ikan hias <1ir tawar. Tetapi

keterbatasan ikan bias air laut menyebabkan peluang pasr:r ikan bias air tawar

semakin terbuka lebar.

Sampai saat ini ikan bias belum mendapatkan perhatian yang besar dari

pemerintab dibandingkan perikanan konsumsi atau basil komoditas pcrtanian

lainnya. Walaupun belum mendapatkan perbatian yang b~sar dari per.1erintah,

sektor ikan hias telah memberikan kontribusi bagi peningkatan devisa negara.

Peningkatan nilai ekspornya tiap tahun menjadikan ikan bias merupakan

komoditas yang potensial karena pasar diluar negeri sangai: respon terhadap ikan

bias tropis dari Indonesia. Perkembangan ikan hias periode 2000-2005 disajikan

Page 23: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Tabel 1. Nilai Ekspor Ikan Hias Indonesia Periode 2000-2005

Tahun Nilai

b) (juta US:

I

2000

-------2001

I 2002

14,6

13,6

15, 1

. -----~---·· -·-2003 15,8

2004 15,8

-----

Su111bcr : llm:an l'usal Statistik, diolah Deparlcmen Pc:-industrian, 2005

L\u-; Tabd 1 tersebut c\apat cliketahui perkembangan nilai ekspor ikan hias

dari tulrnn 2000 - 2004 selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 nilai

c·:,spor ilrnn hias scbcsar 13,6 juta US$ mengalami pcn;nglrntan pada tahun 2001

scbcsar 14,6 j1.Jta US$ clan tahun 2002 sebesar 15,1 juta US$. Nilai ekspor ikan

bias tcrbcsar yaitu tahun 20\)3 dan 2004 sebesar 15,8 juta US $. Bcrdasarkan data

tcrscbut maka peluang dalam pengembangan pasar ekspor ikan hias masih sangat '

baik. Untuk mememihi peluang tersebut, diperlukau lang,kah-langkah s!rategis

dalam pelaksananannya, antara lain mernperkuat daya saing, dengan melakukan

cfisiensi biaya produksi. Komponen utama dari biaya proc\uksi adalah biaya

pcrscdiaan bahan bairn oleh lrnrena itu pengenc\alian terhadap persediaan bahan

bairn hams clijalankan secara optimal agar biaya persediaan dapat ditekan dan

kuantitas persediaan dapat te1jaga.

Page 24: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Si stem clistribusi clan pemasaran hasil-hasi I perikanan harus

rncmpcrtimbangkan manajemen pengendalian persediaan bnlmn balm. Perscdiaan

merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang

secara terns menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali (I-bndoko,

1992: 3 34).

1.2 Pcrumusan Masalah

Untuk menjaga kelangsungan sistem distribusi dan pemasaran hasil-hasil

perikanan yang sifatnya unik yaitu perishable dan bulky, pengendalian bahan

bairn memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, perlu dilakukan

perhitungan clalam mengelola jumlah persecliaan yang harus climiliki perus2.haan

agar terhinclar clari te1jaclinya kelebihan atau kekurar1gan procluk dalam

perusahaan tersebut, sehingga ticlak mengganggu kelancaran proses pemasaran.

Kegiatan pembelian ilcan hias merupakan aktivitas yang clilaksanakan

sccara rutin oleh CV. Viva Jaya International. Perusahaan membdi ikan-ikan hias

dari pemasok/ supplier clan ikan hias clitujukan untuk memenuhi kebutulrnn ekspor

ke Amerika, J cpang, Hongkong, Ero pa clan negara lainnya.

Masalah pengendalian persecliaan bahan bairn merupakan sualu

permasalahan yang sering clihaclapi CV. Viva Jaya International sebagai sal:lh satu

perusahaan ekspor ikan hias di Indonesia, sehingga perusahaan harus menangani

pengr1cban clan penyaluran ilrnn hias clengan serius.

Pengenclalian persediaan ikan hias yang clilak:ukan perusahaan harus

Page 25: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Persediaan ikan hias adalah faktor produksi modal yang merupakan investasi

terbcsar di CV. Viva Jaya International dan mempengaruhi aktiva lancar dnri

pcrusahaan. D~ngan melakukan manajemen pengenJalian persediaan ikan hias

secarn terJat a1aka perusahaan dapat melakukan efektifitas penge:1daiian

persediaan dan efisiensi biaya persediaan (biaya pemesanan dan biaya

penyimpanan) sehingga mengoptimalkan aliran cash )low perusahan.

Pengadaan ikan hias hams tepat jumlah, tepat mum, lepat waktu dan tepr.t

harga, untuk menentuknn persediaan optimal ikan hias maka pernmusan masalah

yang clikaji adalah:

1. Bagaimanakah sistem pengadaan ikan hias ,Jru1 keputusan yang

dilakukan CV. Viva Jaya International J,alam pengendalian

persediaannya?

2. Apa'cah jumlah pemesanan Hean hias (Q) clan frc:kuensi (F) pernbelian

ikan hias yang dilakukan perusahaan telah optimal'?

3. Berapa titik optimal persediaan pengaman (Sctfely Stock) dan titik

optimal pemesanan kembali (ROP) yang dapat di l.:ikukan perusahaan?

J .3 Tujuan dau Kegunaan Penelitian

Tujtwn penelitian yang clilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui sistem pengadaan ikan hias clan k~putusan yang dilakukan

CV. Viva Jaya International dalam pengendaliru1 persecliaannya.

2. Menganalisis jumlah pemesanl.Ul optimal clan frekuensi pe,nbelian

Page 26: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

3. Menghitung titik optimal persediaan pengaman yang dapat menjamin

kebutuhan bahan bairn dan menghitung waktu tunggu optimal serta

titik optimal pemesanan kembali yang dapat dilakukan perusahaan.

Kegunaan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Pertanian

Pada Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, Fakultas

Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri., Syarif Hidayatullah,

Jakarta.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak pt.mtsahaan dalam mengambil

keputusan untuk besarnya peme~anan bahan bal::µ sehingga diperoleh

tingkat persediaan optimal

3. Sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan untuk

memperhitungkanjumlah persediaan pengaman (safety stock) sd1ingga

tidak terj adi kekurangan bahan baku dan titik pemesanan kembali.

4. Sebag~i informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 27: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2.1 Hem Bias Air Tawar

BABU

TINJAUAN PUSTAKA

Ikan-ikan hias dipelihara untuk tujuan kesenangan. Menurut Bachtiar

(2004) kesenangan ini mengacu kepada keunikannya. Faktor-faktor ketrnikan ikan

hi::is clapat clilihat clari :

1. Bentuk ikan hias meliputi tubuhnya yang pipih a tau bulat, pendek atau

panjang, siripnya berjuntai atau normal, rnatmiya besar atau menonjol.

7.. Ukuran ilrnn hias, clari yang hanya 1 cm hini;ga kbih clari 20 CJ'l.

3. Corak warna, jumlah warna, serta kesernsi:m warna.

4. Kebiasaan ikan, seperti gaya berenangnya tenang atau gesit,

bergerombol atau tic!ak, serta suka menjahili ikan lain atau ticlak.

Keunggulan setiap jenis il(an hias tersebut berclasarkan pada sudut

pandang konsumen. Misalnya, ikan hias yang berukuran kecii mudah diangkut

clan lebih tahan atau ticlak mudah mati dibandingkan dengarr ikan yang hL:l"l'.kuran

lxsar, baik karena penyakit maupun akibat kualitas air yang rendah. Namun, hal

itu bukai•lah pr.tokan yang bersifat mutlak. lkan hias berukuran kecil lebih disukai

konsumen karena kemudahan dalam pemberian pakan, pc rawatan, clan air ticlak

im.dah kotor. Selain memiliki kelebihan tersebut, ikan hias berukuran kecil

lcrnyata cukup sulit dibudidayakan, terutama clari segi perkembang-biukannya

dibancli:1gkan d~ngan ikan hias berukuran besar. Tctapi k1Jsulhan tersebut dapat

Page 28: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

incluk, men.J<:ga kualitas air, menentukan ikan ;1ang ~.iap kawin clan cara

perkawina11nya, serta memelihara telur clan larva ikan hias.

2.1.1 Sifat Produk lkan Hias Air Tawar

llrnn bias air rnwar termasuk clalam p:·oduk agribisnis perikanan. Prociuk

agribsinis umumnya memiliki sifat rawan terhadap kernsakan (perishable),

memiliki uhnan yang besar per tumpukan (bu/J..y/ voluminous), clan beraneka

ragam mutunya (quality variation). Kerawanan terhaclap kerusakan sangat

berpcnm untuk menentukan metocle clan tempat penyimpanan, metocle clan alat

pengangkutan, serta penjaclwalan. Di lain pihak, keanekaragaman mutu

mernerlukan stanclarisasi, penyortiran, clan pengelomjiokan berdasarkaH stanc1.ar

produk yang baku atau cliinginkan oleh konsnrnen. Menurul Said clan Intan \2004:

63) serta Kuncoro (2004: 75) sifat-sifat procluk agribisnis clalam hal ini ikan hias

air tzmar cliuraikan sebagai berikut.

1. Mm/ah rusak.

Sifat procluk agribisnis yang muclah rusak, yaitu clalam hal ini ikan hias air

tawar, memerlukan penanganan yang cepat clan cermat untuk menjaga mutu

sesuai clengan yang diinginkan oleh konsumen. Penanganan yang Japat clilakukan

adalah pengepakan (packing), penclinginan (cooling) dan pengangkutan clengan

cepat, sr:suai dengan jenis procluk. Sifat muclah rusak menycbabkan kegiatan pada

fungsi pcngangkutan clan penyimpanan menjacli lebih kompleks clan mahal.

Pengangkutan iknn hias lmms dilnkuktm dengan cepat dim lrnti·hati.

Selama pengangkutan, tingkat oksigen dan suhu harus tetap clapat clikoHlrol dan

Page 29: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

oksigcn, suhu, dan goncangan.Sebelum melakukan ke:c,i:;lan pengangkutan,

pengepa;rnn harus clibkukan unt11k mengurangi kerusakan ;:elama pengangkutan.

Jcnis clan cr.ra pengepakan clisesuaikan dengan angkutan yang cligunakan ser•a

rnma clan jauhnya jarak pengangkutan. Fungsi penyimpanan berperaa un,uk

mengurangi jumlah kerusakan procluk clan agar clapat bertah::tn lebih lama.

2. Sifat Ukuran yang Besar Per Tumpuk1111

Sifat tersebut menyebabkan procluk pertanian memerlukan tempat yang

besar, terutama untuk kebutuhan penyimpanan clan pengangkutan. Pengangkutan

yang dilakukan dengan jarak yang relatif ja•.th d~ri sumier produK kc daerah

pcmasaran 8kan menelan biaya pcngangkc1t:m yang rebtif tinggi. Begitlt juga

dcngan fungsi penyimpanan yang clilakukan, memerlukan tempat atau gudang

yang relatif besar sehingga biaya penyimpanannya juga relalif besar. Hal ini

secara relatif akan memperbesar marjin biaya pemasaran komoditas tersebut.

3. Keser11g11m1111 produk kurang sesuai

Kesera;iaman ikan yang cliharapkan pembeli dalam j umlah ban yak sering

tidak dapat dipenuhi oleh eksportir. Masalahnya, ikan di peroleh clari beberapa

peternak yang tentunya berbecla ukurannya. Misalkan, pacla bulan H, beberapa

peternak memelihara ikan A, sedangkan dari luar menginginkan ikan B sehingga

pesanan tidak terpenuhi k&rena di pasaran saat itu hanya ikan jenis A yar.g ))Uling

banyak, seclangkan ikan jenis B hany& dipelihara beberap 1 peternak. Akibatnya,

ikan yang diambil tidak berukuran sama. Sementara bila pada saal di1)i lih ii<an

yang bcrukuran sama, temyata jumlahnya tidak sampm memenuhi peimintaan

Page 30: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

4. K1111ti1111itas paso/11111 yang kuraug te1j11ga

Permasalahan pasokan juga merupakan kendala kare:na banyaknya pesanan

tidak dapal dip<:nuhi. Hal tersebut disebabkan oleh bcbernpa hal, di antaranya

sL:bagai berikut.

a. Mengandalkan ikan tangkapan alam

Beberapa jenis ikan yang diekspor oleh pengurnha Indonesia rnerupakan

hasil iangkapan alarn, seperti ikan arwana Kalimantan (Sceropagesformosuo),

botia (Botia macracantha), dan beberapfl kelornpok ikan rainbow (genus

:J/oso/epis, Te/111aterina, Iriantherina). Bila pcsanan pernbeli jatuh pada musim

saat ikan tersebut mudah clitangkap rnaka pasokan akan mulus-nrnlus saja. Akan

lctapi, bila pesanan datang pada musim jarang diternui ikan maka kontinuitas

pasokan menjadi berkurang sehingga pembeli hanya bisa kecewa. karena, ilrnn­

ikan tersebut tidak dapat dipesan dari negara lain.

b. Teknologi bucli daya belum banyak ditcrn;?kan

Teknologi bucli daya belum banyak diterapkan dalnm biclang ikan hias.

Masih banyak eksportir yang menerima ikan tangkapan alam, stper:i botia.

Karena belum banyak hasil budi daya yang diterapkan pacla ikan ini.

Pengembangan ikan botia masih merupakan peke1jaan rumah bagj praktisi ikan

bias maupun pemerintah melalui Departemen Kelautan clan Perikanan. Ikan

tersebut belum berhasil dibudidayakan. Kalaupun bisa, tingkat kematian larva

masih tinggi (di alas 60%). ltupun semua ikan tidak sampai dewasa. Bila budi

daya ikan ini tidak dicoba terus, ada kemungkinan suatu saat botia akan punah di

Page 31: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Toba, ~ umatra Utara. Eksploitasi ikan yang berlebihan tanpa usaha untuk

mcmbuclida;-ahmnya akan berakibat fatal bagi spesieo. yang bersangkutan.

Bahkan, pameo pencari ikan maupun eksportir yang dengan gegabah mer,gatakan

selama di alan; masih banyak mengapa hams membudidayakannya.

c. Pemilihan jenis ikan yang dibudidayakan kurang beraga1n

Kurang beragamnya jenis ikan yang dibudidayakan akan berakibat

penolakan pcsanan dari pembeli oleh eksportir. Karena tidak adanya ikan yane

dipesan. Sebagai contoh, ilrnn frontosa (CypJ10tilap!a ji·o1Josa) merupakan ikaP

clengan kebutuhan ekspor yang tinggi, tet'.lpi jarang sekali peh:rnak ikan yang

mcmbudidayakan-nya sehingga kerap kali pcsanan ikan tcrscbut tidak dapat

dipenuhi dalam jumlah banyak karena kurangnya stole Demikian juga clengan

ilrnn siklicl Afnka, seperti tropeus (Tropeus brichardi), red katanga (Aulonocara

sp.), rnlvus (Lamprologus ca/vus), serta berbagai ikan cmfish scperti corydoras

(Corydoras sp.), sinodontis (Synodontis sp.), clan Sorubrim iima.

Adapun earn mengatasinya dengan meningkatkan kemampuan bucli daya

yang sclama ini masih menggantungkan pada hasil tangkapan alam, serta clengan

lllCningkatkan kemampuan eksportir dalam hal keanekaragaman dan jumlah stole

ikan yang cliperlukan.

2.1.2 Jcnis Ikan Hias Air Tawar untuk Ek.s\)O!"

.Tenis ikan hias air ta war cukup ban yak. Namun, tidak semua jenis wr.,ebut

bisa diekspor. Ada kalanya jenis ikan hias air tawar !idak diekspor karena

Page 32: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

terjacli, misalnya karena ikan tersebut suclah sangat umurn clibucliclayakan atau

semua negara tdah memilild pasokan ikan tersebut clalam ju ml ah cukup ban yak.

Penggolongan ilcan hias umumnya clilakukan sesuai clengan selera para

pembeli atau buyer di luar negeri. Hal inilah yang akan menjadi penentu bagi para

pctani untuk memilih jenis ikan hias yang akan dikembangkannya. Ikan hias air

tmvar untuk ekspor dikelompokkan bcrdasarkan keluarga atau l'amili (Bachtiar,

2004: 7).

::. Famili Characidae

1. Neon terra (Paracheirodon innesi).

2. Phantom (Megalomphoduss).

3. Red nose atau rummy nose (Petitel/a georgae).

4. Black teJTa (Gymnocorimbus temetzi).

S. Kaisar I emperor tetra (Palmed, Nematobricon pahneri I Jnpaicthis kerii).

6. Congo tetra (Hemigrammopetersius caudalid).

7. Silver dollar (Methynis hypsaucheri).

b. Famili Anllbantidae

I. Cupang atau betta (Betta splendens).

2. Sepat biru (Golden strain gourami atau Trichogaster trichoptem:,).

3. Sepal mutiara (Pear/gourami a/au Trichogaster /eeri).

·I. Tambakan (Kissing gourami atau Helostoma temmineki).

5. Labiosa (Thick lipped gourami atau Colisa labiosa,I.

c. Famili Cicblidae

Page 33: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2. Seven:m (Cichlasoma severuiri).

3. Manfis (Angelfish atau PterophyUum sea/are).

4. Ramirezi (Apistograma ramirezi).

~. Oskar (Astmnotus ocellatus).

d. Famili Poicilidae

1. Platy (Xiphophorus maculata).

2. Guppy (Poecilia reticulata).

3. Molly (Poecilia sphenops).

e. F:unili Cyprinidac

I. Sumatranus (Barbus letrazona,Puntius tetrazona,atau Capocta /elrazona.)

~. Cheker barb (Barbus oligolepsi).

3. Suberti (Bar bus suberti).

4. Rosy barb (Puntius conchonius).

5. Maskoki (Carrassius aurah10).

6. Koi (Cyprinus carpus).

f. Famili Callichthydae

Corydoras (Corydorassp.)

g. Famili Rainbow

l. Rainbow bosmani (Melantonia bosmani).

2. Blue rainbow (Melantonia lacuslris).

h. Famili Ancient

Black ghost (Apteronotus aldiji·ons).

Page 34: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2.1.3 Budidaya Ilmu Hias Air Tawar. (Black ghost, Rainbow bosmani,

clan Congo tetra)

Dengan budidaya yang baik, diharapkan standar atau kriteria ikan untuk

mampu menembus pasar ekspor akan tercapai. Berikut ini akan diuraikan

mengenai ikan hias air tawar jenis Black ghost, Rainbow bosmani, dan Congo

tetra (Bachtiar, 2004: 17).

a. Black Ghost (Apteronotus altlifrons)

lkan hias air tawar jenis Black

ghost merupakan salah satu ikan hias

air tawar famili ancient. Black ghost

memilki nama latin Apteronotus

aldifrons. Karakteristik ikan ini adalah

sekujur tubuh ikan Black ghost berwarna hitam kelam. Sirip perut be1:juntai

meliuk-liuk. Sirip ekor mengeras seperti lidi dan terdapat lingkaran berwarna

putih denganjumlah tertentu dan bentuk tubuhnya tampak seperti daun pisang.

Memilih lnduk

lnduk sebaiknya berumur 10-12 bulan. Induk jantan memiliki tubuh

ramping, hitam mengilap, dan tampak panjang. Induk betina memiliki perut

gemuk dan warna tubuh agak buram.

- Mempersiapkan Pemijahan

• Wadah untuk pemijahan bisa berupa akuarium berukuran 100 x 50 x 40

cm dengan tinggi air 25-30 cm dan bak tembok berukuran 1 00 x 50 x 50

cm atau I x 1 x 0,5 m dengan tinggi air 25-30 cm.

Page 35: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

• Air hams steril danjernih dengan pH 6,5, serta suhu 24- 26 °C

o Substrat berupa pakis atau benda keras seperti pi pa PVC atau keramik.

Proses Pemijahan

• \Vadah disucihamakan dengan PK agar nyaman bagi induk untuk kawin.

• Pemijahan dilakukan secara massal yaitn perbandingan j an tan betina 1: 1.

• Telur akan keluar setelah induk betina dikawini indukjantan.

Merawat Telur dan Larva

• Setelah telur keluar sebaiknya segera diangkat bersama sarangnya dan

dipindahkan ke wadah penetasan yang beraerasi lemah. Substrat diganti

dengan yang baru km-ena masih ada induk yang kawin. Telur akan

menetas setelah 48 jam.

• Setelah semua menetas, wadah atau air dari sisa telvr dan telur yang tidak

menetas dibersihkan. Wadah juga diberi aerasi lemah.

• Setelah 3 hari, larva diberi pakan berupa infusoria atau cacing rambut

(yang dimakan berupa sari/lendir dari cacing biru).

• P~meliharaan ini berlangsung selama 25-30 hari.

Mcniwat Bcnih llurn

• Tahap pertama di bak atau akuarium berukuran 100 x 50 x 40 cm yang

beraerasi lemah dengan padat tebar 500- 800 ekor/l 00 liter air.

o Tahap keclua di bak atau akuarium dengan ukuran sama dengan tahap

pertama. Han ya, padat tebarnya menjacli 300-500 ekor/100 liter air.

• Fakan berupa cacing rambut clan lama pemeliharaan setiap tahap 25-30

Page 36: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

- Merawat Telur, Larva, dan Beuih lkan

Telur akan menetas setelah 5 hari keluar dari induk bctina. lnduk jantan

dari jenis rainbow tidak akan memakan telurnya. Agar telur terhindar dari jamur,

air di dalam wadah penetasan diberi larutan MGO. Selama 3 hari sejak menetas,

larva tidak perlu diberi makan karena masih hertahan hidup dengan egg yolk.

Pakan berupa infusoria dapat diberikan setelah 4--5 hari scjak menetas.

Perrmeliharaan berlangsung hingga 25-30 hari. Setelah 30 hari, ikan

dapat dijual atau dibesarkan lagi hingga 2 bulan. Pembesaran ini dapat dilakukan

di dalam akuarium atau bak tembok.

c. Congo tetra (Hemigrmnmopetersius caudalis)

lkan Congo tetra tetap tampak

indah, rneskipun tidak dipelihara di

akuariurn. Badannya panjang agak

tipis (compressed) dengan warna

yang rnenyala, sisi tubuhnya berwarna-warni antara kuning hijau dan biru, serta

pcrut berwarna silvers atau perak.

Jenis ini memiliki keunikan di bagian siripnya. Bentuk sirip punggung dan

sirip ekor bc1juntai, sehingga jika berenang tarnpak sepe1ii sedang menari Bali.

Sirip-sirip tersebut rnemiliki warna abu-abu dan kadang··kadang memiliki corak

violet.

Memilih Induk

lnduk jantan memiliki warna lebih mencolok, jelas, dan cemerlang,

sedangkan warna induk betina agak burarn. Sirip punggung ikan jantan agak

Page 37: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

panjang, sirip ekor berjuntai dan memiliki 2 cagak seperti garpu, sedangkan ikan

betina tidak. Induk yang telah siap kawin biasanya ben.nnur 8-10 bulan dengan

panjang 5-6 cm.

Mcmpersiapkan Pemijahan

Ikan ini dapat dipijahkan secara berpasangan atau massal. Secara

berpasangan membutuhkau akuarium berukuran 40 x 40 x 40 cm dengan tinggi air

30 cm. Pemijahan secara massal bisa menggunakan bak tembok bernkuran 1 x 1 x

0,5 m atau 2 x 1 x 0,5 m dan akuarium berukuran 100 x 50 x 40 cm dengan

kepadatan 8 ekor/100 liter air. Perbandingan jantan dan betina dalam pemijahan

secara massal adalah 1 : 3. Sebelum digunakan, wadah bernpa akuarium atau bak

tcmbok hams disucihamakan dengan larutan PK. Air harus jernih <ian steril

dengan pH sekitar 6,5, se1ia suhu 22-26 °C (suhu paling optimum adalah 24 °C).

Substrat untuk menempelkan telur berupa hydrilla atau tanaman air yang

mengapung dengan akar panjang, seperti eceng gondok atau myriophyllum

Proses Pemijahan

Sebelum dilepaskan ke wadah pemijahan, sebaiknya induk jantan dan

bclina dipisahkan selama 24 jam di dalam wadah yang berb•oda dan dibero terlebih

dabulu (tidak diberi makan). Kemudian, barn dilepaskan ke wadah pemijahan.

Scbelum memijah, ikan jenis ini akan mengalami proses pemijahan yang

berlangsung c1.1kup lama, yakni sekitar 1-2 hari. Setelah bercumbu, seekor induk

bctina akan beflelur, lcemudian disusul oleh betina yang lain dengan selang 1 jam.

1-Ial terscbut akan terjadi pada pemijahan secara massal dan umumnya terjadi

..

Page 38: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

hanya akan berlangsung satu kali. · Telur-telur yang te!ah dikeluarkan bisa

ditetasb.n di tempat tersendiri atau cukup induk-induknya yang diangkat dan

dipindahkan ke tempat semula.

- Mcrawat Telur dan Larva

Wadah diisi air, kemudian anti jamur MOO dilarutlrnn kc dalam rir (0,01

mg/liter) dan MB I tetes untuk 5 liter air. Telur ym;g mer:.empel di tan<1man air

dibiarkan berada di akuarium atau bak pemijahan. Telur baru akan nwr.etas

setelah 48 jam. Sambil menunggu telur menetas keseluruhm1, air diberi udara

dengan perlahan-lahan untuk memberikan tambahan 02 kepada telur dan Jarva.

Setelah 3 hari, pakan berupa rotifera clan nauphi artemia diberikan hingga larva

bcnunur l 0 hari. Setelah itu, barn didederkan di akuarium ymg lebih luas.

Mcrawat Bcnih Ikan

Sebelum dijual atau dipasarkan, anak ikan hams melalui 2-3 tahap

pcrawatn. Sctiap tahap membutuhkan perlakuan yang sama. Perbedaannya hm1ya

pad a padat tcbarnya. Tahap pcrtanm padat tebarnya 10--1.5 ckor/ liter nir, tahap

kcdua mcnjadi 7-10 ekor/liter air, dan tahap ketiga 5 ekoriliter air. Pemcliharaan

set1ap tahap sekitar 25-30 hari.

Penggantian air dapat. dilakukan setiap satu minggu sekali dengan cara

disifon sebanyak 1/4 bagim1 akuarium (bagian dasmnya). Selama pemeliharaan,

aernsi ringan tetap diperlukan. Dalam pembesaran ini wadah yang digunakan

sclain akuariurn oisa bak tembok dengan ketinggian air 20---30 cm dari dasar 1.Jak.

Page 39: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2.2 Sistcm Manajcmcn

Istilah mrmajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini

belum ada lceseragaman. Berbagai istilah yang dipergunakan, seperti

ketatalaksanaan, manajemen, management dan pengurusan. Untuk mengilindari

penafsiran yang berbeda-beda, dalam penelitian ini dipakai istilah aslinya, yaitu

11 n1anajcn1cn 11•

2.2.l Pengertian Manajemen

Istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu pertama,

manajemen sebagai suatu proses, kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang­

orang yang melakukan aktivitas manajemen, dan ketiga, manajemen sebagai ~uatu

seni (arl) dan sebagai suatu ilmu. (Manullang, 2004: 3)

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses.

Dalam Encylopedia of the Social Sciense dikatakan bahwa manajen:en adalah

suatu proses dengan mana, pelaksanaan suatu tujuan tcrtentu diselenggarakan dan

diawasi.

Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang­

orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap

orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu

di>ebut manajemen. Dalam arti singular (tunggal), disebut manajer. Manajer

adalah pej a bat yang bertanggung j awab atas terselenggaranya aktivitas-akti.vitas

mmrnjemen agm· tujmm unit yang dipimpinnya te1·oapai dengnn men1uiunnlmn

bantnan orang lain. (Manullang, 2004: 3)

Page 40: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Apakah yang dimaksud dengan aktivitas manajemen itu? A ktivitas

mtmaJcmen dimaksudkan kegiatan-kegiatan at~u fungsi-fungsi yang dilakukan

oleh setiap manaJer. Pada umunmya, kegiatan-kegiatan manajer dan aktivitas

manajer itu adalah planning, organizing, ste<jfing, directing, dan control1ing. Ini

Jering pula disebut dengan istilah proses manajemen, fungsi-fungsi manajemen,

bahkan ada yang menyebutnya unsur-unsur manajemen.

Menurut pengcrtian yang ketiga, manajemen itu adalah seni atuu suatu

ilmu. Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapid tujuan yang nyata

mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen s::bagai ilmu berfungsi

m-enerangkaa fenomena-fenomena (gejala-gejala), kejadii1n-kejadian, keadaan­

keadaan, dan memberikan penjelasan-penjelasan. (Manullang, 2004: 3)

Unsur keilmuan merupakan kumpulan pengetahuan yang tertentu. seperti

yang dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau stat~men-st.atemen umum, dan

dipertaht'.nkan oleh berbagai tingkat ujian-ujian dan penydidikan-penyelidikan.

Unsur seni ialah pemakaian pengetahuan tersebut pada satu situasi tertent:i.

Dengan pengalaman-pengalaman pemakaian yang demikian menjadi pembawaan,

kira-kira suatu panca indera keenam, keahlian yang bcrsifat intuisi. Dalam

lwhiduoan nyata sehari-hari, manajemen benar-benar me:takukan kedua fongsi

tersebut, yaitu selain fongsi ilmu juga sebagai seni.

2.2.2 Manajemen Modern

Seiring berkembanganya ilmu pengetahuan, pengertian clan pengap'ikasian

manajemen pun mengalami perkembangan. Istilah manajemen saat ini mengacu

Page 41: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

cliselesaikm: secara efisien clan efektif clengan clan melalui orang lain. (Coulter clan

Robbins, 1999: &)

Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan­

kegiatan utama yang clilakukan oleh pm·a manajer. Fungsi-fungsi ini lazimnya

clisebut 111erancang, mengorganisasi, memimpin clan mengenclalikan.

Melalui manajemen (yakni melalui pengkoorclinasian clan pengintegrasian

peke1jaan orang-orang lain) kegiatan-kegiatan kerja organisasi itu cliselesaikm1

secara efisien clan efektif; atau sekurang-kurangnya itulah apa yang cliclambakan

oleh manajemen.

Efisiensl merupakan bagian penting mmmjemen. Efisiensi itu mengacu

pacla hubungan masukan clengm1 keluaran. Seandainya manajer mampu

mePclapatkan lebih bm1yak keluaran dm·ipada masukan, manajer telah

meningkatkan efisiensi.

Sedangkan efektivitas seringkali dilukiskan sebagai melakukan hal-hal

yang tepat, artinya kegiatan kerja yang akan membantu organisasi tersebut

mcncapai sasarannya. Sementara efisiensi lel:ih memperhatikan "sm·ana-s.:irana"

melaksanakan segala sesuatunya, efektivitas itu berkaitan dengan "hasil akhir,"

atau pencapaian sarana-sarana organisasi. (Coulter clan Robbins, 1999: 8-9)

2.3 MaPajcmen Pengendalian Persediaan

Pcngendalian dalam hal ini diartikan sebagai pengawasnn, sekaligus dapat

mengambil beberapa tindakan untuk perbaikan yang diperlukan. Dengan demikian

Page 42: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

kegiatan dalarn sebuah perusahaan, rnelainkan juga terrnasuk pengurnpulan data

sebagai rnasul< an (input) guna penentuan tindak lanjut dalam usaha-usaha

perbaikan pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan tersebut pada masa yang akan

datang.

Manajernan pengendalian persediaan beiarti mengacu pada proses

mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan pengendalian persediaan agar

diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain untuk masa

saat ini dan akau datang.

Manajemcn Pcrscdiaan (inventory control) atau clisebut juga inventory

management atau pengendalian tingkat persediaan adalah kegiatan yang

berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan

kebutuban material sedemikian rupa sehingga di satu pihak kebutuhan operasi

dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investm:i persediaan material

clapat ditekan secara optimal. Pengendalian tingkat persediaan bertujuan mencapai

efisiensi dan efektivitas optimal dalam penyediaan material. Dalam peng0rtian di

atils, usaha yang peilu dilakukan dalam manajemen persediaan secara garis besar

dapat diperinci sebagai berikut (Indrajit dan Djokopranoto, 2003: 4-5):

1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan operasi;

2. Membatasi nilai seluruh investasi;

3. Membatasi jenis danjurnlah material;

4. Memanfaatkan seoptimal mungkin material yang ada.

' Sedangkan dalam menangani per5ediaan barang haruslah dianut prinsip

Page 43: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

clisimpan clalam persccliaan haruslah seclemikian rupa sehingga procluksi clan

opernsi perusahaan ticlak terganggu, tetapi di lain pihak s ~kaiigus harus dijaga

agar biaya invcstasi yang timbul dari penyediaan barang tersebut seminimal

tI1ungk!n."

Prinsip tersebut memang selaras dengan prin:;ip ekonomi, yakni

"menghasilkan keluaran tert1;ntu dengan biaya seminimal rnungkin, atau dengan

biaya tertentu menghasilkan keluaran semaksimal mungkin." (Indrajit clan

Djokopranoto, 2003: 10-11)

2.3.1 Pcngcrtian dan Peranan Pcngcndalian Perscdiaan

Pengertian dari pcrsediaan adalah suatu aktiva y.mg mcliputi barang­

barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dolarn suatu periode usaha

yang normal, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/ proses

produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam

suatu proses produksi. Jadi persediaan mernpakan sejumlah bahan-bahan yang

dis<:diakan chm bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam pcrnsahaan untuk

proses produksi, serta barang-barang jadi/ produk yang disediakan untuk

memenuhi permintaan dari komponen atau langganan sctiap waktu (Assauri,

2004: 169-170).

Adapun alasan diperlakukannya persediaan oleh suatti perusahaan adalah

karena:

I. Dibutuhlrn1111ya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi untuk

memindahkan produk dari suatu tinglrnt ke tingkat proses yang lain,

Page 44: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2. Alasan organisasi, untuk memungkinkan saiu unit atau bagian

membuat skedul operasinya secara bebas, tidak tergantung dari yang

lainnya.

Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi

pernsahaan yang secara kontinu diperoleh, diubah, yang kernudian dijual kmnbali.

Sebagian besar dari sumber-sumber perusahaan juga sering dikaitkan di dalam

persediaan yang akan digunakan dalam perusahaan. Ni!ai dari persediaan harus

clicatat, cligolong-golongkan menurut jenisnya yang kcrnudian clibuatkan perincian

clari masing-masing barangnya dalam suatu periocle tertentu.

Pacla akhir suatu periode, pengalokasian biaya-biaya dapat dibebankan

pada aktivitas yang te1jadi dalam periode tersebut. Dalam mengalokasikan biaya­

biaya, biasanya setiap perusahaan mengenal pos-pos biaya untuk mengukur hasil

yang telah dicapai dalam suatu pcriode tertentu. Kegagalan dalam

mengal•)kasikan biaya dapat menimbulka.'1 kegagalan dalam mengetahui posisi

keuangan dan kemajuan yang telah dicapai oleh suatu perusahaan secara layaK.

Dari keterangan di atas dapatlah di!(etahui bahwa persediaan sangat

penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi menghubungkan antara

operasi yang berurutan clalam pembuatan suatu barang dan menyampaikannya

kepacla konsumen. Hal ini berarti clengan aclanya persediaan memengkinkan

lcrlaksananya operasi produksi dan faktor waktu antara operasi dapat

climinimumkan. Persediaan dapat diminimumkan dengan mengatlakan

percncanaan produksi yang lebih baik, serta organisasi bagian produksi yang lebih

Page 45: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2.3.2 Fungsi Perscdiaan

Efisiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai

fongsi penting persediaan. Fungsi-fungsi tersebut meliputi (Handoko, 1992:335):

I. Fungsi Decoupling

Y aitu fungsi persediaan bahan baku yang memungkinkan perusahaan

dapat memenuhi permintaan Jangganan tanpa tergantung pada pemasok.

Persecliaan bahan bairn diaclakan perusahaan agar ticlak sepenuhnnya tergantung

pacla pengaclaannya clalam ha! kuantitas clan waktu pengiriman. Persecliaan barang

jadi cliperlukan untuk memenuhi permintaan procluk yang ticlak pasti dari para

langganan. Persecliaan yang cliadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan

kurm1men yang ticlak dapat cliperkirakan clisebutjluctuation slack.

2 Fungsi Economic lot Sizing

Yaitu fungsi yang menyimpan persecliaan sehing.ga perusahaan clapat

men1p~·ocluksi dun membeli sumberclaya-sumberdaya clalam kuantitas yang dapat

mengurangi biaya-biitya per unit. Persedian Lot Size ini mempertimbangkan

potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murnh, clan sebagainya

karena µerusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar

dibanding dengan biaya-biaya yang timbul karena besamya per3ediaan.

3. Fungsi Antisipasi

Yaitu fi.mgsi yang berguna bagi pernsahaan dalam menghadapi

ketidakpastian j «ngka waktu pengiriman clan pesanan barang selama periode

pemesanan kcmbali sehingga memerlukan persediaan pengaman. Fungsi

Page 46: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

23.3 Jenis-jenis Persediaan

Persediaan yang terdapat dalam pernsahaan dapat dibedakan n 1enurut

becerapa cara. Memm1t Assauri (2004) dilihat dari fungsinya, persediaan dapat

dibcdakan atas :

I) Barch Stock atau Lot Size Inventory yaitu persc!diaan yang diadakan

karena memb<:li atau membuat bahan-bahan/ barang-barang dalam jmnlah yang

lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pacia saat itu. Jadi dalan1 h;il ini

pembclian atau pembuatan yang dilakukan untuk jumlah besar, sedang peng­

gunaan atau pengeluaran dalam jumlah kecil. Terjadinya persediaa.1 karena

peno,adaan bahan/ barang yang clilakukan lebih banyak daripacla yang dibutuhkan.

Perseclirmn ini timbul di mana bahan/barang yang clibeli, dike1j akan/dibuat

atau diangkut dalam jumlah y"ang besar (bulk), sehingga barang-barang diperoleh

lcbih b<:nyak dan cepat daripada penggu11aan atau penge:luarannya, dan untuk

scmcntara tcrcipta suatu persecliaan. Perlu kita ketahui bahwa adalah rdatif lebih

mcngunt•.111gkan apabila kita melakukan pembelian dalam jumlah yang hesar,

lrnrcna kemungkinan untuk mendapatkan potongan harga pembelian, hiaya

pengangkutan yang lebih murah per unitnya dan penghematan dalam biaya-biaya

lainnya yang mungkin diperoleh. Untuk ini kita perlu membandingkan antara

penghcmt1tan-penghematan karena mengadakan pembelian secara besar·')esaran

dengan biaya-biaya yang timbul karena besamya persecliaan tersebut, seperti

biaya scwa guclang, biaya investasi, risiko penyimpanan clan sebagainya.

Jadi keuntungan yang akan diperoleh dari adnnya batch-stock atau lot size

Page 47: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

a) Memperoleh potongan harga pada harga pembelian.

b) Mempcroleh efisiensi produksi (manufacturing economies) karena adanya

operasi atau "production run" yang lebih lama.

c) Penghematan di dalam biaya angkutan.

Bagi negara-negara yang sudah maju, persoalan perbandingun dari

ket,ntungan atau penghematan yang diperoleh dengan besarnya biaya yang

dit;mbulkan oJeh persediaan ini sangat diperhatikan. Sedang di negara-negara

yang sedang berkembang, di mana masalah kelangkaan (scarcity) masih

merupakan ha! yang umum, maka persoalan efisiensi clari batch stock (lot size

invento1J) ini kurang cliperhatikan; sehingga selalu terclapat kecenclerungan tmtuk

mengaclakan pembelian secara besar-besaran tanpa memperhatikan biaya yang

tirnbul knrenanya.

2) Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi

tluktuasi permintaan konsumen yang ticlak clapat diramalkan. Dalam ha! ini

perusahaan mengadakan persediaan untuk clapat memenuhi permintaan

konsum..:n, apabila tingkat permintaan men:mjukkan kcadaan yang tidak berah1ran

atau tidak tetap dan fluktuasi permintaan tidak dapat diramalkan lebih dalmlu. Jadi

apabila I ordapat fluktuasi permintaan yang sangat besar, maka persecliaan ini

(fluctumion stock) dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik

'.uru1mya permintaan tersebut

3) Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi

i1uktuasi permintaan yang clapat diramalkan, berdasarkan pola musima11 yang

Page 48: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

permintaan yang meningkat. Di samping itu anticipation stock dimaksudkan pula

untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan-hahan sehingga tidak

mengganggu jalannya produk atau menghindari kemacetan produksi.

Walaupun kita mengetahui bahwa persediaan dapat dibedakan menurut

fungsinyH, tetapi perlu kita ketahui bahwa persediaan itu sendiri merupakan fungsi

cadangan dan karena itu hendalmya harus dapat digunal:an s,ecara efisien.

Di samping perbedaan menurut fungsi, persed 1aan itu dap1t pula

dibedakan atau dikelompokkan menurnt jenis dan posisi barang tersebut di dalam

urutan penge1jaan produk yaitu:

1) Persediaan Bahan Baku (Raw JV!aterials Stock) yaitu persediaan dari

barnng-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang mana

dapat dipernleh dari sumber-sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau

pcrusa'.1aan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaqn pabri:c yang

menggunabnr;ya, Bahan bairn diperlukan oleh pabrik untuk diolah, yang setelah

!11elalui beberapa proses diharapkan menjadi barang jadi (finished good). Sebagai

contoh b~nang diolah menjadi kain atau kaos, kapas dipintal mt:njadi benang, dan

!rnlit diolah Il1enjadi sepatu. Contoh lain, kertas yang merupakan bahan balm bagi

perusahaan perc<!takan, tetapi kertas juga merupakan barang; jadi bagi suatu pabrik

yang menghasilkan kertas. Jadi pengertian dari bahan bairn meliputi semua bahan

yang dipergueakan dalam perusahaan pabrik, kecuali terhad.ap bahan-balum yang

secara fisik akan digabungkan dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan

pabrik tersebut.

Page 49: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2) Persediaan bagian produk atau suku cadang yang dibeli {purchased

parts/ components stock) yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari parts

yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung diassembling

dengan parts lain, tanpa melalui proses produksi sebelumnya. Jadi bentuk barang

yang merupakan parts ini tidak mengalami perubaban dalam operasi. Misalnya

pabrik mobil, di mana dalam ha! ini bagian-bagian (part.1) dari mobil ~ersebut

tidak diprodusir dalam pabrik mobil, tetapi diprodusir oleh perusahaan lain, dan

kemudian diassembling menjadi barang jadi yakni mobil.

3) Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang··barang perlengkapan

(supplies stock) yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan

dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang

dipergunakaE dalmn bekerjanya suatu perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian

amu kornponen dari barang jadi. Misalnya minyak solar dan minyak pelumas

hanya merupakan bahan pembantn.

4) Pers~diaan barang setengah jadi atau barang clalam proses (work in

pnicess/ progress stock) yaitu persediaan barang-barang yang keluar dari tiap-tiap

bagian dalem satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu

bcntuk, telapi lebih perlu di proses kembali untuk kcmudian menjadi barang jadi.

Tctapi 1r.tmgkin saja barang setengah jadi bagi suatu pabrik, merupakie1 barang

jadi bagi pabrik lain karena proses produksinya memang hanya sampai pada tahap

itu. Mungkin pula barang setengah jadi !tu merupak1m bahan bnku bagi

perusahaan lainnya yang akan memprosesnya menjadi barang jadi. Pengertian dari

Page 50: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Y"ng belum berupa barang jadi, akan tetapi masih merupakan proses lebih lanjut.

Sehingga menjadi barang jadi yang sudah siap untuk dijual kepada konsumen atau

pelanggan.

5) Persediaan barang jadi (finished goods stock) yaitu persediaan barang­

barang yang tel ah selesai di proses atau diol ah dalarn pabrik dan siap untuk dijual

kepada pelanggan atau perusahaan Jain. Dengan demikian barang jadi ini adalah

produk selesai dan telah siap tmtuk dijual. Biaya-biaya yang meliputi pembuatan

procluk selesai ini tercliri dari biaya bahan baku, upah buruh langsung, serta biaya

overhead yang berhubungan dengan produk terse but.

2.3.4 Iliaya-biaya yang timbul dari persediaan

Menu rut Assauri (2004: 172) unsur-unsur biaya yang terdapat dalam

pcrsediaan dapat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu :

l. Biaya pemesanan (ordering costs).

2. Biaya ya10g te1jacli dari adanya persediaan (inventory canying costs).

3. Biaya kekurangan persecliaan (out of stock cost;).

4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity cissociated costs).

a. Bjaya pemesanan (ordering costs).

Biaya pemesanan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan

pemesanan barang-barang atau bahan-bahan dari penjual, sr:jak dari pesanan

( orde1) dibnat clan dikirim ke penjual, sampai barang .. barang/ bahan-bahan

terscbut clikiri,n dan cliserahkan se1ia diinspeksi di guclang alau claerah pengolahan

(process areas). Jacli biaya ini berhubungan dengan pesanan, tetapi sifr.tnya agak

Page 51: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

atau banyalmya barang yang dipesan. Yang termasuk dalam biaya pemesanan ini

ialah semua hiaya yang dikeluarkan dalam rangka mengadakan pemesanan bahan

ttrscbut, di antaranya biaya administrasi pembelian dan penempatan ordt-r (cost of

piili'ing onle1), biaya pcngangkutan dan bongkar muat (.1·hipping and handling

cosf,1), biaya pcnerimaan dan biaya pemeriksaan.

b. Bmya yang terjadi dari adanya persediaan (invem'o1y canying 1:osts).

Yanis d11nakst1d dengan Inventory carrying 1:ost atL1lah bi.iya-biaya ya!1g

dipcrlukan berkenaan dengan adanya persediaan yu:1g meliputi scluruh

pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan scbagai akitiat adanya sejumlah

pcrsed:aan. Jadi biaya ini berhubungan dengan te1jadinya persediaan dan disebut

juga dengan biaya mengadakan persediaan (stock holding costs). Biaya ini

berlmbungan dengan tingkat rata-rata persediaan yang selalu terdapat di guclang.

B"sarnya biaya ini bervariasi tergantung clari besar kecilnya "ata-rata

persecliaan, Yang tennasuk clalam biaya ini ialah semua bi:;,ya yang timbul karena

barang clisimp<m yaitu biaya pergudangan (storage costs) yang terdiri dari biaya

sewa gudang, 11pah dan gaji tenaga pengawas dan pelaksana pergudangan, biaya

pcrnlatan m.iterial handling di gudang, biaya administrasi :~.udang dan biaya-biaya

lainnya.

Biay'l pergudangan ini tidak akan ada, apabilu ticlak ada persecliaan, Di

sampbg biaya pergudangan dalam "inventory carrying costs" termasuk pula

asurausi atas persediaan yang dimiliki seperti halnya dengan aktiva lainnya, dan

pajak yang berupa pajak kekayaan atas investasi dalam persediaan yang biasanya

Page 52: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

rata-rata selaPla satu tahun. Selain itu, dalam biaya ini juga 1ermasuk penghapusan

dan risiko-risiko karena ketinggalan zaman atau m1mjadi tua, kerusakan, kecurian

da11 turnm1ya nilai/harga barang dalam persediaan itu (depreciation and

oiJsolescence)

Akhirnya yang termasuk dalam biaya ini adalah bunga atas modal yang

dii11vesla>.ika11 dalam inventory untuk mcngganti biaya (co."/ «l capital tied up)

yang timbul karena hilangnya kesempatan untuk mrmggunakan modal tersebut

dalam investasi lain s~hingga disebut juga cost of forgone inveslmcnl opportunity.

Biasa11ya "inventory carrying cost" ditentukan sebagm rnatu persr;;ntase (%) dari

nilai uang dari persediaan tersebut per unitnya dalam sarn tahun.

c. Biaya kekurangan persediaan (out of stock cosr.1).

Yang dimaksudkan dengan biaya ini adalah biaya-biaya yang timbul

sebagai akil:>at terjadinya persediaan yang lebih kedl d.aripada jumlah yang

diperlukan, seperti kerugian atau biaya-biaya tambahan yang diperlukan karena

seorang pelange;an meminta atau memesan suatu barang sedangkan barang atau

bahan yang ciibutuhkan tidak tersedia. Di samping juga dapat merupakan biaya­

biaya yang ti:nbul akibat pengiriman kembali pesanan (orde1:1 tersebut.

cl. Bi.aya-biaya berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs).

Yang dimaksnd dengan capacity associated C'.Jsls adalah biaya-biaya

terdiri 2tas biaya kerja lembur, biaya latihan, biaya pemberhentian ke1ja dan

biaya-biaya pengangguran (idle time coJts). Biaya-biaya ini terjadi km·ena adanya

penam bah an a tau pengurangan kapasitas, a tau bi la terlal u ban yak a tau terlalu

Page 53: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2.3.5 Pcnentuan Persediaan

Apabila barang-barang yang telah dibeli atau cliprocluksi sencliri semuanya

te1jual clalam suatu periocle fiskal maka clalam meaentukan gross profit atas

penjualan akan clapat clitentukan clengan muclah, yaitu total harga pokok

~ernbclian atau biaya produksi yang juga merupakan harga pokok pcqjualan

dibebar.kan pada hasil penjualan (Revenue fi"om Saleo"'}. Tetapi biasanya sebagian

barang yang dibeli, ticlak atau belum terjual pada al(;'lir suatu periode. Hal ini

rnemerlukan penilaian atas barang-barang tersebut. Yang menjadi persoalan dalam

menentukan nilai dari persediaan yang dilaporkan pada ncraca sebagai laporan

keuangan aclalah faktor-faktor apakah yang termasuk clalam. suatu persediaan dan

berapa besarnya nilai persecliaan tersebut (Assauri, 2004: 173)

a. Cara-cam Penentuan Jumlah Persediaan.

Sistem yang umum clikenal clalam menentukan jumlah persecliaan pacla

akhir suatu periode aclalah:

I. Periodic System, yaitu setiap akhir periode dilakukan pe:rhitungan secara flsik

dalarn menentukan jurnlah persediaan akhir.

2. Perpitual System atau juga clisebut Book Inventories yaitu persediaan yang

diatur dalam catatan administrasi. Setiap mutasi clari pers-~cliaan sebagai akibat

dari p~mbdian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalmn kartu administrasi

persediaannya. Bila metode ini yang clipakai, maka perhitungan secara fisik hanya

clilakukan paling ticlak setalrnn sekali yang biasanya dilakukan untuk keperluan

cou/1/er checki11g anta,ra jumlah persecliaan menurut fisik d•;ngan menurut catatan

Page 54: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

b. M~tode Penilaian Persediaan.

Dalam menilai suatu persediaan ada beberapa cara yang r!apat digunakan, di

antaranya dengan:

1. First-Jn, First-Out (FIFO- Method), bahwa barang-bi1rnng yang terdahulu

dibeli merupakan barang yang dijual pertama kali.

2. Rata-rata ditimbang (Weighted Average Methoa), bahwa barang-barang yang

dijual rnerupalmn barang yang terdapat dalam pcrsediaan.

3. Last-Jn, First-Out (LIFO-Methtod), bahwa barang-banmg yang paling akh.ir

dibeli merupakan barang yang dijual pertama kali.

2.4 Model-Model Analisis Pengendalian Persediaan

Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003:47) ada berbagai model dalam

analisis pengendalian persediaan, diantaranya adalah. sistem pengendalian

persediaan yang berdasarkan permintaan yang independen, yaitu :

1. Sistem pemesanan tetap

Dalam sistem ini, untuk setiap kali pemesanan, jumhth yang dipesan seialu

krsifat \etap. Model yang paling populer ialah model EOQ (economic order

quontity).

2. Sistem Droduksi tumpukan.

Sistem ini berorientasi pada produksi barang dal;i.m tumpukan tertentu.

Model yang cukup populer adalah formula economic prod.11ction quanlily (EPQ),

runout lime method (ROT), dan aggregme run out lime 111ethod (AROT).

Page 55: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

3. Si stem periodik tetap

Sistem ini digunakan cintuk perhitungan atau tinjauan pemesanan kembali

persecliaan baning berdasarkan jadwal waktu yang :etap. Model yang

clikembangkan dalam sistem ini, di antaranya adalah economic order interval.

4. Sistcrn rninitnurn-maksimum

Sistem ;ni menganut paham bahwa sebaiknya cliusahalrnn suatu jumlah

perseoiaan minimum untuk menjamin kelangsungan operasi perusahaan, namun

juga perlu ditetapkan jumlah maksimal untuk menjamin tidak tertumnuknya

barang secara tidnk terkendali. Ini sesuai dengan prinsip manajemen persecliaan.

2.4.l Economic Order Quantity (EOQ)

Metode EOQ merupakan teknik pcngendalian per>ediaan yang tertua dan

paling stderhana. Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh Ford W. Harris

pada I <115. Metode ini bertujuan untuk meminimisasi biaya total (keseluruhan)

dan untuk mendapatkan hasil persediaan ekonomis maka dilakukan efisiensi

biaya. Biaya yang mempengaruhi kuantitas pemesanan optimal (Economic Order

Qillmlily) menurut Assauri (2004:181) adalah biaya pemesanan dan biaya

penyimpanan.

Untuk menekan biaya persediaan, perusahau menghadapi clua 3ifat yang

bertentangan. Sifat yang pertama menekankan pada jumlah pesanan sangnt besar

sehingga biaya pemesanan selama satu periode menjadi lebih kecil. Tetapi

sebaliknyn, biaya penyimpanan menjadi besar. Sifat kedua menekan agar jumlah

pesanan sangat kecil, sebalik.nya biaya pemesanan menjadi sangat be:mr per

Page 56: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

ciigambarkan hubungan biaya-biaya tersebut pacia Gr.mbar 1 bahwa .iumlah

pesanan yang ekonomis terletak antara perbatasan biaya penyimpanan ciengan

biaya pemcsanan yang mencapai nilai minimum.

Biaya

Biaya Total (TC)= I-I (Q) + S (Q) 2 Q

Biaya P.;nyimpanan = H (~)

Biaya Pemesanan ~ S (D) ·~~ Q

~~~~~~~~~~~--0 EOQ Kuanti tas bahan bairn

Gambar 1. Hubnngan biaya pemesanan dan Biaya penyimpanan Sumber: Handoko (1992)

2.4.2. Persediaan Pengaman

Y <ing dimaksudkan dengan persediaan pengaman (Safety Stock) adalah

persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan

teijadinya kekurangan bahan (stock out). Kemungkinan te~jDdinya stock out dapat

disebabkan karena penggunaan bahan balm yang lebih besar daripada perkiraan

semula, atau keterlambatan dalam penerimaan bahan bairn yang dipesan. Akibat

pengadaan persediaan pengaman terhadap biaya perusahaan adalah mengurangi

1---··-~=·--- ----- -- _J~_,_· 1 11

Page 57: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

akan menambah besarnya "carrrying cost''. Oleh karena itu pengadaan perscdiaan

pengaman oleh perusahaan dimaksudkan untuk mengurangi kerugian yang

ditimbulkan kare.-ia te1jadinya stock out, tetapi juga pada saat itu diusahakm1 agar

"carrying cost" adalah serendah mungkin (Assauri, 2004: 186).

Waktu tunggu (lead time) adalah lamanya waktn antara mulai dari

dilakukannya pemesanan bahan baku sampai dengan kedatangan bahan baku

tersebut dan diterima digudang pemesan. Lamanya waktu tersebut tidaklah sama

antara satu pesanan dengan pesanan yang lain, tetapi bervariasi. Untuk

m-:ngurangi kesalahan dari perkiraan waktu tunggu r.ua~u pesanan digunakan rata­

rata lead time daH standar deviasi lead time.

2.4.3. Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)

1'itik pemesanan kembali adalah suatu titik ata1.1 bat11s <lari jumlah

perse<liaan yang ada pada suatu saat di ma.1a pemesanan hams diadakan kembali.

Titik ini menunjukkan kepada bagian pernbelian tmtuk me,11gadakan pemesanan

kembali bahan-bahan persediaan nntuk menggantikan persediaan yang telah

digunalrnn. Dalam menentukan titik ini kita harus memperhatikan bcsarnya

penggunaan bahan selama bahan-bahan yang dipesan belum datang dan

persediaan minimum. Besarnya penggunaan selama bahan-bahan yang dipesan

belum di1erima ditentukan oleb dua faktor yaitu "lead time" dan ting'.<at

penggunaan rata-rata. Jadi besarnya penggunaan bahan selama bahan-bahan yang

dipcsan belum cliterima (selama lead time) adalah hasil pc:rkalian antara waktu

yang dibutuhkan untuk memesan (lead lime) clan jumlah penggunaan rata-rata

Page 58: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Dengan memperhatikan kedua faktor tersebut maka dapat digambarkan

hubungan titik pemesanan kembali pada Gambar 2 bahwa suatu volume pesanan

(Q), diterima dan digunakan pada tingkat yang konstan. Jika persediaan berkurang

s::impai reorder point (ROP), pesanan berikutnya segera ditempatkan, tidak perlu

menunggu persediaan habis karena waktu penyerahan barang (lead time). Setiap

pesanan diterin1a seluruhnya pada saat persediaan habis, sehingga tidak acla stock

011/ (Mulyono, 2002: 302).

Volume Pesa mm

... Q' I

Slope =unit/day= d

' ' ' ' ' ' ' ' -----------r-----

ROP

' ' ' I ' ' I

----~------------' ' I I

' '

' ' I ' ' •.•••• 1. I

' ' ' ' ' [__~~~~--''--~.J...-~~~~~-'-~-""'~-~~~~-'-~~.~

Lead Time

Gambar 2. Kurva Titik Pemesanan Kembali Sumber: (Mulyono, 2002)

Waktu

Page 59: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2.5 Hasil-lrn$il Penclitian yang Relevan

Manajemen pengendalian persediaan bahan baku nwmerlukan penelitian

untuk dilakukannya optimalisasi pada sistem pengadaan persediaan bahan baku

perusaluan. Penelitian seperti ini telah banyak dilakukan. Pada kajian

pengenJalian persediaan bahan baku teh ekspor pada PT. Sar.iwangi AEA Gunung

Putri, Bogor (Hikmawan, 2002) menunjukkan babwa sistem pengadaan

perscdiaannya belum optimal, hal ini berdasarkan hasil analisis dengan

menggunakan metode EOQ. Hal ini dikarenakan pembelian atas baban bakunya

bcrsifat speculative purchasing sehingga biaya persediaim yang dikeluarkan

perusahaan sangat besar. Frekuensi pembelian yang dilakukan perusahaan lebih

t;nggi dibandingkan dengan frekuensi pembelian optimal sehingga biaya

pemesana'1 menjadi tinggi. Aspek persediaan pengamm~ d.1 perusabaan ini juga

lebih tinggi dengan persedian pengaman dengan perhitungan metode EOQ dan ha!

ini mengakibatkan perusabaan mengeluarkan biaya yang besar untuk

penyimpanan.

Basil penelitian tentang pengendalian persediam1 bahan baku produk ikan

tuna kaleng di PT JUI FA International Foods dengan menggunakan mode\ EOQ

(Annika, 2002), menyatakan bahwa pengendalian persediaan perusahaan ini

belumlah optimal, ha! ini dikarenakan frekuensi pem1:sanan terlalt: tinggi

dibanclingkan frekuensi pemesanan optimal. Jumlah pemesanan pun harus

clitingkhtkan q;ar dapat mengefisienkan biaya pengadam1 persediaan, akan t.::tapi

jumlah pemesananjuga harus disesuaikan clengan kapasitas ruang inventory.

Page 60: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Llerdasarkan beberapa hasil penelitian m&ka kecertderungan yang bisa

disimpulkan dari hasil penelitian di berbagai perusahaan, yaitu:

1. Perhitungan dengan metode EOQ menghasilkan frekuensi pengadaan

persedir an optimal lebih kecil dibandingkan frekuensi yang clilukukan

perusahaan selama ini.

2. Perhitungan jumlah pemesanan optimal dengan metode EOQ memberikan

nilai yang lebih besm· darijumlah pemesanan yang dilakukan perusahaan.

3. Persediaan pengaman perusahan lebih bes'ar clibandingkan dengan

persediaan pengaman optimal dengan metode EOQ.

Kcmungkinan pernsahaan melakukan frekuensi pemesanan yang terlalu

senng dikarenakan dari permintaan perusahaan yang sifatnya tidak tetap dan

perusanaan berspckulatif terhadap persediaan, sehingga perusahan terlalu S<"ring

melakukan pemesanan dengan jumlah yang relatif sedikit. Hal ini akan

mengak!batkan tingginya biaya pemesanan serta jumlah pemesanan dan

pe!·sediaan pengaman yang besar mengakibat tingginya biaya pemesanan. Hal ini

berlawanan rlengan perhitungan yang menggunakan metode EOQ, dimana

frekucnsi pemesanan optimal yaitu lebih kecil clari frekuensi yang dilakukan

pcrusahaan.

M ctode EOQ menyimpulkan berclasarkan hasil permintaan yang ada

pcrusahaan harus dapat realistis dan lebih efisien dalam pengadaan persediaan di

pernsahaan, sehingga dengan perhitungan yang optimal maka akan mengurang1

biaya total p~rsecliaan clari persediaan perusahaan.

Page 61: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2.6 Kcrnngl~a Pemikiran Pcnelitian

Melihat potensi perikanan yang dirniliki Indonesia dan dikaitkan dengan

konclisi pasaran ikan hias clunia, pada prinsipnya peluang untuk rneningkatkan

ckspor ikan lii'.is Indonesia rnasih sangat terbuka. Prospek inihch yang harus dapat

di manl'aadrnn olch perusahaan-perusahaan pengekspor ilrnn bias di Indonesia

dengan rneningkatkan lagi usahanya.

Dalarn rangka pernenuhan ekspor tersebut ha! terpenting yang ti.nut

mendukung yaitu persediaan ikan hias sebagai asset penting bagi perusahaan

knrcna persentasenya terhadap investasi cukup besar. Persediaan yang di<ldakan

untuk menjmnin kelancaran produksi perusahaan setiap saat. Tanpa persediuan

produksi tidak akan berjalan sebagaimana semestinya. Oleh :rnrena itu pen.sahaan

harus menentukan besarnya tingkat persediaan dar1 me11gendalikmmya s~cara

disicn dan cfeki.if. Analisis pengadaan ikan hias air tawar merupakan ar,alisis

kt;alitatif yang meliputi jenis dan asal ikan hias, identifikasi kebutuhan ikan hias,

proscdur pembelian ikan hias, pengujian mutu ikan hias dm cara penyirnpanan

ikan hias air tawar.

Identifikasi kebijakan perusahaan dalam sistem pengendalian bahan baku

yaaL1 meliputi pembelian ikan atau banyaknya ikan yang digunakan oleh

perusahaan untuk dipasarkan, biaya persediaan ikan hias, serta w<:ktu tunggu yang

diperlukan perusahaan untuk mernperoleh ilrnn hias tersebut.

Biaya penyimpanan clan biaya pemesanan merupakan dua biaya yang

saling bertentangan. Bila perusahaan rnemesan bahan balrn dalam jumlah kecil,

Page 62: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

scbaliknya teijadi bila perusahaan memesan dalam jurnlab besar, yang

mengakibatkan biaya pernesanan menjadi rendah dan biaya penyimpanan menjadi

tiuggi. Maka cligunakan analisis model EOQ (Economic Order Quantity) yang

dapat dimanfaatkan untuk mengatasi ha! tersebut clengan menentukan suatu

jumlah pembelian dimana biaya pemesanan sama clengan biaya penyimpanan.

Kuantitas pesanan ekonomis (EOQ) merupakan kuantitas climana biaya

total untuk persiapan pemesanan clitambah clengan biaya penyimpanar. aclalah

!11inimal, sehiugga efisiensi persecliaan bahan baku di clalarn perusahaan tenebut

cbpat dilaksanakan clengan baik.

Persediaan pengaman merupakan jurnlah persediaan yang paling rendah

yang harus ada untuk semua jenis bahan. Persediaan pengaman bcrfungsi

melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kek urangan bahan yang

clisebabkan oleh kebutuhan bahan yang lebih besar dari rerkirmm semula, atau

keterlambatan dalam penerimaan bahan yang dipesan.

Dalam optimasi persediaan perlu juga ditentukan su<!tu titik pemesanan

kembali, uniuk mengetahui kapan suatu perusahaan harus melakukan pemesanan

kembali. Titik pemesanan kembali adalah suatu titik atau batas dari jumlah

pcrsediaan yang ada pada suatu saat dimana pesamm harus clilakukan kembali

(Assauri, 7.004: 196).

Al ur pcmikiran diatas dapat diterangkan dalam skema kerangka pemikiran

scbagai berikut:

Page 63: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Mauajcmen. PengendalfanPe. rsecli·a· a. u·.··· .. I CV. VIVA JAYA INTERNATIONAL

---------~-----------.,,..,

Kebutuh1111·nm11 Hi as

MetodeROP

Kebijakau Pernsa~~au · dala1i1 · Sistem Peugcndaliau limn Hias

Binya Pcrsedinan I.kanHias

·--'-'-__....,

Wllktu l)inggu Pcmesauan

·MetocleEOQ

Efisiensi .. Pe.ugendaliau.Persedimln • I(nantitas Pe111es1111a~ Q1~~inl11l • Frekuensi l'emesa.n1111 Optimal o Pcrsediaa~ Pcngl}lllllJI • Wakt11J~emcs11mmKe11Jbali

Gum bar 3. Bagan Alnr Pemikiran Penelitian

Page 64: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelifom

Penentuan tempat penelitian dilakukan secara seng<ua (pwyJosive) pada

CV. Viva fay<i International yang berlokasi di Jl. Raya Pal riot Gg. Al Falah Rt.

01/ Rw. 02 Kel. Jakasampuma Bekasi Baral J 7145.

Penentuan tempat dilakukan dengan pertimbangan bahwa CV. Viva Jaya

International adalah sa!ah satu dari perusahaau agribisnis ekspor impor ikan hias

air lawm yang cukup maju di JaBoTaBek. Pangsa pasarnya tidak hanya lokal tapi

sudah mcrnmbah ke mancanegara misalnya, Eropa, Jepang, Amerika Serikai dan

berbagai negara lainnya. CV.· Viva Jaya International juga mengimpor berbagai

jenis ikan bias tawar u11tuk di pasarkan kembali.

Penelitian ini dilaksanakan dan dilakukan pada bulan Agustus 2005

sarnpai dengr.n bulan Novemher 2005 .

.l.2 .Jenis dan Sumber Data

Jcnis data yang digunakan adalah data text, b'.lik ya:1g berbentuk alphabet

maupun numerik. Data text bisa berbentuk apa saja (misal satu atau sepulvh digit)

kare1u yang menentukan arti dari data tersebut adalah interpretasi.

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode

oengumpulan df!ta primer dengan melakukan pengamllan dan wawancara

langsung cl-:1~gan pihak perusahaan, serta dokumen-dokumen perusahaan terutama

Page 65: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

li tcrntur yang berhubungan dengan manajemen produksi khususnya manajemen

ocn,ecliaan. Data sekuncler juga cliclapat clari informasi yang berlrnbungan clengan

ckspor impc'r ikan hias dari BPS (Baclan Pusat Statistik), data/ dokumen

pcrusalrnn dan lembaga-lcmbaga pemerintahan.

Data kualitatif mengenai kegiatan pengendalian per.,;ecliaan cliperoleh dari

lrnsil pcngamalan langsung di pernsahmm d:m penjclasan tlari pihak perusahaan.

Informasi mengenai data kuantitatif diperoleh dari Iaporan bulanan dari bagian

produksi CV.Viva Jaya International.

3.3 Batasan Penclitian/ Sampel Data

Penghitungan data kuantitatif untuk peng1)ndalian persediaan

mcnggunakan data pembelian clan penjualan ikan hias jenis Black ghost, Rainbow

bosmani clan Congo tetra selama satu tahun. Ketiga jenis ikan hias ini diambil

sebagai sampel penelitian berdasarkan pertimbangm1 oebaga' berikut :

1. Ikan hias jenis Bleck ghost, Rainbow bosmani dan Congo tetra

tingkat permintaannya paling besar diantara jenis ikan bias

untuk ekspor yang lain. Maka nilai in vestasi yang terbesar

dijadikan contoh uta111a dalam penelifom ini.

2. Ikan hias jenis Black ghost, Rainbow bosmani dan Congo tetra

selalu diekspor oleh perusahaan minimal scminggu sekali.

Sehingga frekuensi permintam1 ketiga jeni~ ikan bias ini

konstan.

Page 66: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

3. Kctiga jenis ilrnn hias ini dapat dijadikan sebagai contoh

penghitungari data, yang nantinya dapat cligunakan untuk

penghitungan jenis ikan hias yang lain oleh pemsahaan

berdasarkan metocle clan rumusan yan,i.~ digunaknn dalam

penelitian ir.i bila terbukti optimal.

CIA l'Vlctodc Penclitian

MetoJe penelitian Analisis Pengendalian Perscdiaan lkan Hias di CV.

Viva faya International menggunakan metode studi kasus. Metode studi kasus

meru1Jakan metcde penelitian tentang status subjek yang berkenaan cler.gan suatu

fase spesifi!J khas dari keseluruhan personalitas (Nazir 2004).

3.5 Mctnde Analisis Data

Pengenclalian persediaan bahan baku menggunakan data kuantitatif c:lan

dianalisis cleng1ln menggunakan model Economic Order Qu.mtity (EOQ) , analisis

persecliaan pengaman dan analisis pemesanan kembali. Pengo\aha11 data

kuantitatif ini menggunakan alat bantu software komputer berupa program

Microsoji Excel.

3.5.l Model Persediaan Economic Order Quantity (EOQ}

Metocle EOQ bertujuan mencntukan jumlah clc.n frek1;ensi peml::elian yang

optimal. Melalui penentuan jum\ah dan frekuensi pembeli:m yang optimal maka

Page 67: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Dengan menggunakan variabel-variabel dibawah ini dapat ditentukan total

biaya pemesanan clan penyimpanan, sehingga didapatkan nili:i EOQ,

s = Biaya pemesanan per pesanan

H = Biaya penyimpanan per unit per periode waktu

TS Total biaya pemesanan tahunan

TH = Total biaya penyimpanan tahunan

Q = Kuantitas barang setiap pemesanan

Q* -- Kuantitas ekonomis barang setiap pemesanan (EOQ)

TC Total biaya persediaan bahan baku

F = Frekuensi pembelian bahan balm

D = Permintaan bahan baku per periode waktu

l'erscdim111 bahan baku yang optimal dianalisis clengan metocle Economic

Ord:r Quantity (EOQ), secara sistematis, biaya pengendalian persediaan dapat

ditulis sebagai berikut (Handoko, 1992:340):

l. Tuuil biaya r,emesanan tahunan (TS)

2. Total biaya penyirnpanan tahunan (TH)

=

=

[ ;~) (S)

['21 CHJ 2J

3. Tot_il bi a ya persediaan cliketahui dari penjumlalmn total biaya pemesanan

uht111a11 <kngaP total biaya penyirnpanan tahunan, yalrni:

TC ~Ds + Q H Q 2

4. Untuk rnc1;dapatka1111ilai Q* (EOQ), dilakukan perkalian silang dan pisahkan

Q di scbelah kiri tanda sama dengan ..

Page 68: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2DS = Q2H Q2 = 2DS

H

Q* -~ I-I

5. Untuk mengetahui frekuensi yang optimal selama satu periode digunakan

rumus sebagai b0rikut:

1: ,, D

Q*

Metode EOQ mengasumsikan bahwa biaya pengendalian persediaan

terdiri dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Menurut Handoko

(1992:341) penerapan model EOQ dasar menggunakan beberapa asumsi, yaitu:

I. Uemand dikctahui, konstan dan diketahui (clctcrmanistik).

2. Ilarga per unit procluk aclalah konstan.

3. Biaya penyimpanan per unit pe1iahun (H) aclalah konstan.

4. Biayn pemesanan per pesanan (S) aclalah konstan.

5. Waklll tunggu (lead time) cliketahui dan konstan.

6. Ticlak te1jacli kekurangan bahan atau "back orders".

Dengan aclanya asumsi bahwa pennintaan dan waktu tunggu konstan

menycbt' bkan metocle ini kurang clapat cliterapkan pacla pembelian bahan bairn clan

waktu tunggu ;'ang berfluktuasi. Pacla kenyataannya permint:wn clan waktu tunggu

besarnya relatir' berfluktuasi. Sehingga perlunya menghitung persecliaan

pengaman untuk mengantisipasi keticlakpastian clari permintaan clan waktu

Page 69: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

3.5.2 Pcrscdiaan Pcngaman (Safety Stock)

Sebelum persediaan pengaman dapat ditentukan, ada dua faktor das'1! lain

yang perlu diperhatikan dan dihitung, yaitu:

I) Jarak waktu penyerahan (Delive1y !ead time) yaitu jarak waktu yang

terdapat antara saat pengaclaan pesanan untuk pengisian persediaan clengan saat

pcncrimmm barang-barang yang dipesan itu di gudang persediaan.

2) Waktu yang terlinclung (Coverage time) yaitu jangka wakt'! yang

efoktif climana persecliaan pengaman dapat menutup fluktuasi pcrmintaan tanpa

dibnntu oleh penambahan persecliaan.

Hubungan yang tepat antara "coverage time" dan "delivery lead time",

terlihat bahwa makin l8ma "coverage time" berlangsunr, maka makin besar

persediaan pengaman (Assauri, 2004: 192)

Rumus perhitllngan persediaan pengaman adalah sebagai berikut:

S = K. CTu

Swndar dcviasi dari pcnggunaan bahan baku selama pengisian adalah:

clirnana:

S = pcrscdiaan pengaman (safety stock)

K ~policy factor yang nilainya tcrgantung pacla bcsarnya tingkat pelayam.n

Ot, 00 stanclar cleviasi dari waktu yang terlinclung

:; u = stanclar cleviasi clari penggunaan bahan bairn

Page 70: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

L = waktu tunggu rata-rata

D = penggunaan bahan baku rata-rata

Rumus tersebut dipakai untuk menentukan persediaan pengaman

berdasarkan distribusi normal yaitu bahan baku yang dipakai bergerak cepat.

Persediaan minimum besamya sama dengan p1~rsediaan per1gaman.

Persediaan maksimum diperoleh dari jumlah persediaan pengaman ditambah

de1.gan jumlah pembelian bahan baku optimal.

Persecliar.n minimum = S = K . cru

Persccliaan maksimum = persecliaan pengaman + persecliaan optimal = S + Q

3.5.3. Analisis Titik Pemcsanan Kembali (Reorder Point)

Menurut As$auri (2004: 196), titik pemesanm1 kembaii adalah suatu titik

atau batas dari jumlah persediaan yang ada pacla suatu sar.t climana pemesanana

haru:; diadakan kembali. Titik pemesanan kembali mun·~ul ketika persecliaan

oarung di gudang perusahaan menjacli berkurang kuantitasnya, sehingga

persecliaan yang dibutuhkan tersebut hams dipesan kemhali, agar kontinuitas

procluksi teijagc;.

Hes,irnya titik 'pemesanan kembali dapat diketahui rndalui rumus berikut:

T = S + (L.cl)

Dimana :

T = titik pi;;mesanan kembali

S = persecliaan pengaman

Page 71: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

d = rata-rata pembelian per hari

L.cl = pemakaian bahan balm selama waktu tunggu

3.1) Definisi Operasional

a. Jcnis Bahan Bairn/ Ikan Hias

Jenis Ika11 bias yang cligtmakan untuk mewakili penelitian persecliaaan

ikan hias terdiri jadi 3 jenis ikan hias yaitu Black ghost, Rainbow bosmani, clan

Congo tetra. Dengan ukurannya yaitu Black ghost ukuran 2 inci up, Rainbow

bo.1·11u1ni ukuran 2 inci up, clan Congo tetra ukuran XL.

b. Kebutuhan Ikan Hias

lkan hias yang dibutuhkan ( ekor per tahun) yaitu jumlah ikan hias yang

dibutuhlrnn olel1 perusahaan. Kebutuhan ini berdasarkan pembelian yang

dilakukari oleh perusahan dari pemasok selama satu tahun.

c. Biaya-Biaya Persediaan

I. Biaya pemesanan bahan baku/ ikan hias (Rp per pesanan per tahun)

yaitu semua biaya yang dikeluarkan perusahaan ;etiap kali me;akukan

pem~sanan, antara lain biaya telepon/ fax dan biaya surat pesanan.

2. B;aya penyimpanan bahan baku/ ikan hias (Rp per ekor per tahun)

yaitu semua biaya yang dikeluarkan perusnhaan akibat aclanya

penyimpanan persediaan bahan baku/ ikan hias, antara lain biaya

fosilitas perseditum, biuyn perawatan pers~diaim clan biayti asunmsi

persediaan.

Page 72: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

d. Waktu Timggu

Waktu tunggu yaitu selang waktu antarn pemesanan bahan baku/ ikan hias

c!cngan saat datang dan diterimanya bahan baku/ ikan hias di gudang persediaan.

Waktu tunggu ini dapat dihitung dengan hari atau bulan :ergantung dari sifat dan

kcbutuhan bahan yang diperlukan perusahaan.

e. Frekuensi Pembelian

Frekuensi pembelian Gumlah pembelian per taLun) yaitu banyaknya

pembelian yang dilakukan perusahaan selama satu tahun.

f. Pcrscdiaan Pengaman

Pcrscdiaan pcngaman adalah sualu pcrsediaan yang disimpan di luar

kebutuhan yang diharapkan untuk menjaga kemungkinan adanya kekurangan

bahan (stock out).

Page 73: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

-1.1. Sejarah dan Pcrkcmbangan Perusahaan

Perusahaan CV.Viva Jaya International adalah salah satu perusahaan di

biclang ekspor impor ikan hias air tawar yang ada di Indonesia. Perusahaan ini

mengutamakan kegiatan usahanya pada penjualan ikan hias jenis air tawm skala

besar untuk pasar dalam dan luar negeri.

Perusahaan ini di sahkan menjadi perusahaan komanditer (CV) pada

tanggal 5 Desember 1988, berdasarkan akta notaris No. I. 7 Anianny Lamoen

Tecljo, Sh. yang berkedudukan di JI. Patriot, gg Masjid Alfalah No.8 Kalimalang,

Kranji, Bekasi, Jawa Barnt. Luas areal lahan seluruhnya adalah 9850 m2 dengan

luas tempat penyimpanan clan perawatan ikan 7500 m2 dan selebihnya digunakan

sebagai kantor, mess karyawan, tempat packing clan lapangan clahraga.

CV. Viva Jaya International clidirikan oleh bapak Kam Tjui Ing, yang

merupakan salah satu perintis dari eksportir ikan hias air tawar di Indonesia.

Beliau mengklmsuskan untuk mengekspor ikan bias Botia marchanta sejak tahun

1962 di claernh Jambi, kepulauan Sumatera. Saat ini CV. Viva Jaya International

men.1adi lebih berkembang setelah clipimpin oleh anak terlua heliu yaitu bapak

\' arlo l(nn1adi.

Pndu masa seknrang perusahaan hanya berorientasi m~nj1rnl ikan hii1s ail·

ti'.war uutuk skala ckspor. Sebelunmya CV. Viva Jaya Internatioual juga

Page 74: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

ckspor tetapi seiring pe1jalanan waktu hanya ikan hias air tawar yang rnemiliki

kontinuitas yang baik untuk dipasarkan. Di tahun 1926 CV. Viva Jaya

International mulai mendirikan kantor di daerah Slipi, Jakarta Pusat. Akan tetapi

perusahaan tidak memiliki tempat untuk packing dan penyimpanan ikan.

Perusahaan ini hanya mcmilild kantor dan sedikit ru3ngan untuk melakukan

perclagangan ikan hias.

l'uda Tahun 1988 sciring <lcngan pcrkt'mbangun p·~rusuhaan. CV. Vivn

Jaya International memindahkan kegiatan usaha ke lokasi yang lebih luas dan

kondusi f yaitu di daerah Bekasi Barat. Untuk memenuhi peningkatan permintaan

ikan hias di luar negeri maka perusahaan melakukan intensilikasi usaha dengan

rnenambah tenaga kerj a, memper!tlngkapi infrastruktur serta meningke.tkan

permo'.lalan dari investor maupun lembaga keuangan.

Pada saat ini perusahaan menjual berbagai jenis tropical.fish untuk pasaran

luar negeri, seperti Hongkong, Amerika Serikat, Singapura, Eropa dan lain-lain.

"f.2 LoLasi Pcrusahaan

Kantor clan lempat penyimpanan produk clari CV. Viva Jaya International

terktak di Jl. Patriot, gg Masjid Alfalah No.8 Kalimc.lang, Kranji, Bekasi 17145,

Ja\va l3arat.

Pcmilihan lokasi ini karena strattgis dan kondusif. Strnlcgis karena lokasi

usalia Li'.lak jauh <lari milra bisnis (supplier) maupun p<;:ternak ikan sehingga

mcmp~rmudah untuk mendapatkan ikan hias siap ekspor. Lokasi ini dikatakan

Page 75: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Yang perlu cliwaspaclai perusahaan aclalah keamanan ikan terhaclap

pencurian, karena banyak juga jenis ikan yang memiliki nilai jual yang tinggi,

misalkan ikan arwana super red, aligator, clan lainnya. Pengamanan dilakukan

dengan memperlengkapi sistem keamanan perusahaan dengan kamera CCTV,

rnempcrketat keamanan 24 jam (2 Shift), serta menerapkan kejujuran karyawan

un 1.uk turul meujaga keamanan dan ketertiban perusahaan.

4.3 Struktur Organisasi

Perusahaan CV. Viva Jaya International pada awal berdirinya

menggunakan sistem manajemen organisasi yang sedcrhana, tetapi saat ini tdah

dilakukan pembaharuan. Struktur organisasi mengalami perubahan total clari

orgamsas1 bersifat sederhana menjacli struktur organisasi fungsional. f;trnktur

org1nisasi ini mengelompoklcan tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan sejenis ke

dabm unit-unit organisasi yang terpisah. Perusahaan ini dipimpin oleh komisaris

utama yang memiliki wewenang untuk memimpin serta menentukan

kcbijaksanaan perusahaan. (Lampiran I)

Kelebihan clari sistem organisasi fungsional yang diterapkan perusahaan

nu aclalah aclanya pembidangan tugas-tugas yang jelas maka pencleiegasian

keputusan operasional clapat berjalan clengan tepat clan benar. Spesialisasi

kur;'awan pun dapat dikembangkan clan cligunakan semaksimal mungkin, dengan

digunakl\nnya tenaga-tenaga ahli yang sesuai fungsinya dapal mempermuclah

pcn'sahaan melaksanakan ·keputusan strategiknya sesuai clengan tuj\wn

Page 76: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

diadakannya koordinasi dan pengawasan terhadap sesama tenaga ahli. Rangkap

jabatan pun dapat le1jadi dalam sistem ini yang dapat mengganggu pelaksanaan

tugas dan tanggungjawab yang dibebankan. Tugas-tugas dan tanggungjawab dari

jabatan dan staf maupun karyawan CV.Viva Jaya Inl'ernational dapat dijelaskan

sebagai berikul:

• Komisaris.

Komisaris ini adalah puncak pimpinan tertingg,i. dalam organisasi,

mempunyai pengaruh terbesar atas kebijakan yang akan diambil dan mengawasi

kinerja perusahaan agar berjalan sesuai dengan lltjuan.

• Dirnktur

Direktur memiliki wewenang dalam menentukan kebijaksan&im yang

terkai t dalam seluruh kegiatan dalam perusahaan, melakukan koordinasi atas

kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan bawahannya, dan melakukan

perenc:maan, menganalisis dan mengevaluasi terhadap pro;iram kerja yang akan

clan tclah clilaksanakan.

o Ms11ajer Utama

Memimpin para manajer dibawahnya dan mernbentuk team work,

sebi11gga dapal melaksanakan program kerja yang telah diletapkan. Bertanggung

jawab unluk memotivasi clan mengaktiflrnn bawalmn scrla rnemberikan instruksi­

inslrul.si kepada para manajer dibawahnya.

• Manajer Ekspor/ Impor

Tugas dan wewenang manajer ekspor/impor adalah mengatur ke:giatan

Page 77: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

;1ent;aturan pemenuhan order. Manajer ini membawahi ;angsung para staff ekspor

dan impor yang rncngatur pcmenuhan bahan bairn, operasional e)(spor impor, dan

<:kspor/ impor per wilayah pemasaran. Diantara tugas manajer ekspor/impor

beserta staff nya adalah,

1. Melaksanakan transaksi ekspor/impor.

2. MG!akukan kontrol dan pelaksanaan terhadap kegiatan ekspor/imoor

produk perusahaan.

3. Mengatur administrasi dokumen ekspor/impor beserta tata cara

pembayaran produk.

4. Mt'nangani pemasaran dan perencanaan ikan hias untuk ekspor/ impor.

• Manajer Keuangan dan Akunting

Secara spesifik tugas manajer keuangan dan akunting adalah mengatur

ktluar masuknya kas dalam perusahaan dan membuat laponmnya secara periodik,

menyiapkan dan mengelola sumber-sumber keuangan secara efektif serta

bertanggung jawab atas pengaturan pembayaran kewajiban perusahaan dan

penerimaan perusahaan.

• Manajer purchasing, packing, dan inventory.

Manajer ini mengatur tiga hal bersamaan yaitu pembc:lian, pengepakan,

dan invcntaris perusahaan. Ketiga tugas tersebut mempakan ujung tombak

pcrusahaan dalam hal persediaan ikan bias perusahaan. Manajer ini berscntuhan

lnng;.ung dengan pihak supplier sebagai penyedia produk. Manajer ini

membawahi staff pengepakan dan staff penanganan inventaris. Tugas dar,

Page 78: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

1. Mengatur pembelian produk dari pihak suppli9r mulai dengan masalab

harga, kualitas hingga kuantitas

2. Mcngatur pengepakan terhadap produk yang akan dikirim, menangani

secara detail masalah-masalah pengepakan dan tata caranya hingga

prodnk dapat dibawa dengan baik sampai ke tempat tujuan.

3. tvle1:gatur infarstruklur yang climiliki oleh perusahaan, penanganan

gedung, fasilitas perusahaan bese1ia peralatmmya.

4. Melakukan pengawasan clan kontrul agar alat-alat pemeliharan clan

penanganan procluk berfungsi dengan baik.

4.4 Tenaga Kerja

CV. Viva Jaya International saat ini memiliki 30 (!rang karyawan yaitu

terdiri dari 8 orang staff kantor, 8 orang staff keamanan, 14 orang staff guclang

dau perawatan. Karyawan di CV. Viva Jaya International berstatus tetap maupun

kontrak dan sistcm pembayaran gaji clilakukan tiap awal bulan.

Staff ahli perusahaan seperti manajer dan supervisor diduduki oleh SDM

yang berkualitas dan berpengalaman. Pengalaman dan kemampuan manajerial

bagi para manajer sangatlah berperan dalam peningkatan kine1ja perusahaan. Para

staff ahli pun diharapkan man1pu mengusasai pengetahuan dan te knologi

penanganan ikan te1mutakhir, sehingga menj adi ke'mggulan internal organisasi

pert1sahua11.

Karyawan di CV. Viva Jaya International sebagian besar aclalab warga di

Page 79: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

CV. Viva Jaya International memberlakukan jam kerja normal unt1.lk para

slaff tllllllrn nmlai pukul 09.00-17.00 dengan l jam istirahat yaitu pukul 12.00-

!3.UO, total jam ke1ja karyawan adalah 7 jam. UntuL staff gudang cliberlakukan 2

d1iji yaiti, shiji 1 mulai pukul 09.00-17.00 dan shifl 2 mulai pukul 17.00-01.00.

Scdanglrnn untl'k staff keamanan jam kerja sclama 24 jam dengan 2 shiji. Hari

kc1ja pcrusahaan cliberlakukan selama 6 hari yaitu dari hari Senin hingga Sabtu

clan khusus untuk smff keamanan selama 7 hari.

Salah satu fasilitas yang diberikan oleh perusahaan adalah tempat linggal

bagi para karyawan di dalam lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diberikan untuk

para ma,1ajer maupun untuk para staffumum perusahaan. Dengan adanya fasilitas

:ni l"tll~mberikan stimulus positif dalam peningkatan scm:u1gat clan kine1ja para

karya\van.

4.5 Pemasarnn

Pemasaran merupakan ha! utama dalam pernsahaan agribisnis yang

bcrgera'' dalam bi dang ekspor ikan hias. CV. Viva Jaya International memiliki

sis:em pemasa :an yang aktif, yaitu selain menunggu pesanan yang clatang,

perusahaan ini pun gencar melakukan ekspansi pemasaran ke negara-negm-a lain.

Bagian yang bertanggung jawab dalam kegiat,m pemasaran dalam perusahaan ini

adalah manajer ekspor/impor. Selain menangani ha! yang bersifat operasional

pelaksanaan ekspor/impor, manajer ini bertugas manang<111i pcmasaran bc:rik<1t

pengembangannya.

Page 80: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

a. Daerah pemasaran

Daerah pemasaran CV. Viva Jaya International aclalah negara-negara

benua '\sia, Eropa dan Amerika, cliantaranya Jepang, Hongkong, Singapura,

inggris, Belancla, Italia, Brazil, Amerika Serikat clan lain-lain. Pengiriman clalam

negeri pun terkaclang clilakukan apabila terclapat pesanan, biasanya pesanan ini

hanya berlaku khusus untuk beberapa jenis ikan hias.

b. Promosi

Perusahaan pun giat melaksanakan promosi procluk ilcan hias yaitu clengan

memasang iklan di majalah ikan hias luar negeri, promosi melalui berbagai situs

pcrikunan di internet clan mcngikuti berbagai pamernn di dalam clan luar negeri.

Parneran di luar negeri sangat banyak manfaatnya bagi perus:ihaan, cliantaranya:

I) Men12etahui pangsa pasar ikan hias international, baik harga, tren, clan para

kompctitor/pesaing.

2) Mengetahui tren ikan hias yang akan clatang.

3) Diperoleh database pembeli, penyuplai, farm breeder (peternak ilrnn) dari

berbagai negara.

4) Memperoleh permintaan ilrnn hias dari seluruh dunia sehingga pendapatan

perusahaan akan bertambah.

5) Mcnambah pengetahuan tentang teknologi budi daya ilrnn hias dt:ngan rnelihat

pcrkembangan tcknologi dari pescrta pameran negara lain

Page 81: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

c. Price (harga)

Barga yang diberlakukan oleh CV. Viva Jaya International adalah harga

ikan hias yang berlaku di pasar. Salah satu hal yang mempe:ngaruhi harga adalah

ukuran ilcan hias. Ukuran ikan hias dapat diten!ukan dalam 2 hal :

I. Ukuran pasti (inci), Misal; 2 inci, 3 inci, 4 inci dan seteru:mya

2. lJkuran besar-kccil, yaitu; S = 2 cm, M =3,5 cm , L = 4 cm, XL= 5 cm serta

Jumbo= 7 cm.

d. Packing dan shiping

Bagi perusahaan yang bergerak dalam ekspor ikan hias proses pengemasan

merupakan hal yang sangat penting, karena pengemasan akan mempi;mgaruhi

kcscla1nala11 ikan yang dikirirn kc ncgarn tujuan. Pcr,gcrnasan yang baik

disc·suaibn ckngan ukuran, jenis dan banyaknya ikan dalam kantong plastik.

Teknik pengemasan dan prosedur pengmman harus mengikuti standar

pen~rbrn1gan international. Biasanya sebelum dilakukan pemberangkatan di

banciar:i, ierdapat pemeriksaan dan kelengkapan dokurnen. Konfirmasi ke negara

luj uan teniang pengiriman ikan hias dilakukan tiga/ clua hari sebelum

pembcrnngkatan.

Page 82: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

BABV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persecliaa11 baban baku/ ikan bias yang clilakukan CV. Viva Jaya

International berdasarkan permintaan order clari costumer luar negeri. Ikan bias

yang biasanya rutin Ulltuk clilakukan pengirilmm ekspor ke luar negeri aclalah jenis

ikan Iii as 11/ac·k gho.1·1, Rainbow, clan Congo lelra. Biasanya ketiga jenis ikan bias

ini dikirim ke negara tujuan ekspor minimal sekali dalam setiap minggunya.

Sistcrn organisasi untuk rncngcnclalikan persecliaan dalarn perusabaan ini

suchth terslruktur clan fungsional. Setiap bagian clalam perusahaan ini telah

menj~dankan tugas sesuai fungsi clan kapasitasnya. Setiap manajer berkoordinasi

ckngan bwah,m dan manajer yang lain untuk melahanaan keputusan yang telah

ditetapkm1 perusahaan.

S. l Jeuis ikan Hi'.ls

CY. Yiv:t Jaya International mcngkhtisuskan diri memperdagangkan

bcrbagai jcnis ikan hias untuk ekspor. Sebagian ikan hias yang dipasarkan aclalah

jenis ikan hias tropis (tropical fish). Ada lebih dari 100 jenis ikan hias air tawar

dcngan berbagai ukuran yang di ekspor oleh CY. Viva Jaya International. Namun

j .1rnlah ini sifatnya ticlak tetap, karena ekspor ikc.n hias yang dilakukan perusahaan

bcrdasarkan permintaan konsumen. Apabila konsumen/ pasar tidak lagi respon

terhadap jenis ikan hias tertentu maka ~kspornya tidak dilakukan. Misalnya, pacla

Page 83: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

nrnka ekspor jenis ikan ini pun jarang dilakvkan. Padahal pada tahun 2002-2004,

ikan hias jenis Lau han mengalami booming/ lonjakan permintaan.

Konsumen perusahaan ini adalah hobiis ikan hias mancanegara. Sebagai

eksportir, perusahaan ini dituntut memi!iki ikan hias yang beragam dan mampu

mernasok ikan hias secara kontinyu. Bila perusahaan ini tidak mampu memem1hi

pcrmintaan para pclanggannya maka kredibilitas pernsahaan akan dipertanyakan

dan membuat perusabaan kehilangan konsumert.

5.2 Kualitas Ikan Hias

S·.:lain jenis ikan hias yang harus diperhatikan, kualitas ikan hias juga

1m:njadi perhatian utama pcrusahaan ini dalam mengekspor produknya. Dengan

kualitas ikan yang baik maka daya saing produk akan meningkat dan kepuasan

konsurnen tctap te1jaga. Untuk menjaga kualitas ikan hias maka diperlukan

pe1Emg1111w1 khusus sehingga ikan yang akan di ekspor memiliki kualitl.s terbaik

untuk memeauhi permintaan ekspor. CV. Viva Jaya International menerapkan

sistcm manajemen kualitas untuk menjaga kualitas produk:nya, yaitu

1) Manajemen kedatangan ikan

Manajemen kedatangan ikan merupakan suatu cara untuk pengaturan ikan­

ikan yang clatang dari luar negeri (biasanya ikan indukan atau ikan impor yang

nkan di~kSJl')J" lngi) maupun yang clatang clari supplier lokal. Ikan yang baru

cbtang tcrscbut ticlak boleh dicampur dengan stok lama, kecuali ikan telah

dises\'aikan (beradaptasi) dengan lingkungan baru minimal selama 48 jam dari

Page 84: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2) Manajeman knalitas air

Kualitas air selalu harus dijaga agar selalu baik. Air yang jernih dan

bening belum tentu baik untuk ikan. Peugukuran kualitas air harus sesuai dengan

kondisi standar. Kondisi standar itu rneliputi oksigen terlarut, pH, se1ta kanclungan

air yang bcbas amonia, nitrit dan nitrat. Kualitas air tersebut hams clisesuaikan

dengan kebutuhan hidup ikan hias. Misalnya,

a) lkan yang berasal dari Afrika lebih scsuai dengan air yang ber-pl-l

netrnl hingga basa (7-9) clan kesadahan air 20-30 di-I, kandungan

oksigen terlarut 2-5 ppm, clan kandungan arnonia kurang dari 1

ppm.

b) lL:m yang berasal dari Amerika Tengah clan Amerika Se Iatan

membutuhkan air clengan pH mendekati asam sampai netral (5,5-

7 ), l~csadahannya kurang dari I 0 dH, bmdungan oksigen ter!arut 2-

5 ppm clan kandungan amoni~·, kurang dari I ppm.

c) lkan daerah tropis, seperti ikan yang berasal dari berbagai daerah di

Indonesia membutuhkan pH netral (7), kesadahan 10-20 di-I,

oksigen terlarut 2-5 ppm, clan kandungan arnonia kurang dari 1

ppm.

3) Pencegahan dan pengobatan penyakit ilcan

Pencegahan penyakit ikan yang dilakukan CV.Viva Jaya Inten,ation~l

c:iantaranya dengan melakukan sterilisasi desir.fektan terhadap semua peralatan.

Masing-masing akuarium dan bale menggunakan skoop jaring yang berbeda untuk

Page 85: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

gejala sa:dt, stres atau luka maka ikan tersebut harus di obati dan diisolasi ke

tcmpat terpisah, clan tidak boleh di ekspor.

4) Perawatan ikan sebelum dikirim

lb11 yn11g akan dikirim kc luar negeri ticlak boleh rnendapatkan flukt,rnsi sinar

d;111 kt1nli1<1.' air ya11g berbcda drastis dari kondisi saat ikan hias masih di tempat

penyimp:1ua11. CV. Viva Jaya International melakukan pelabelan untuk scmua

<1ku:1riurn pt.:nyin1rnnan yang di scsuaikan dcngan nan1a dun jenis ikan hias. l·lal ini

dilakukan agar ilrnn bias rnuclah diambil, kesalahan pengan1bilan dapat dihindari,

sena rnudah dikontrol. Akuarium di!etakkan pada pMisi rnuclah dijangkau agar

mudah melakukm1 perneliharaan.

Perawatan yang biasanya harus dilakukan rutin setiap hari yaitu pemeriksaan

d:m pernbersi11dn akuarium atau bale Pengambilan sisa pakan clan ikan hiao yang mati

di dnlmnnyn dilakukan secara · cepat. Pemberian pakan dilakukan mengacu pada

komlisi kesehatan dan nilai gizi pakan yang diberilrnn. Serla kepadatan ikan l-.ias

dalam wadah tidak t<:l'lalu tinggi agar stres pada ikan hias dapat dirninimalisir

5) Manajernen pengirirnan ikan :1ias

Jkan hias yang akan diekspor harus dipastikan schat secarn klinis dan bebas

dari penyakit 11.iar. Bila pada saat pcngemasan terlihat tvnda·tanda sakit, maka ikan

tidak boleh dik'rim. Berikut adalah beberapa ha! yang dilakukan CV.Viva Jaya

l11tenwtional dalarn rnanajemen pengirirnan ikan,

a. Seleksi lkan hias.

Jkan hias yang akan diangkut dipilih yang m;impunyai ciri, diantaranya

sebaga: bcrikut.

Page 86: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

gcjala sakit, stres atau luka maka ikan tersebut harus di obati dan diisolas; ke

lcmpat terpisah, dan ticlak boleh di ekspor.

4) Perawatan ikan sebelum dikirim

lkan yang akan dikirim ke luar negeri tidak boleh mendapatkan fluktuasi sinar

dan kualitas air yang berbeda drastis dari kondisi saat ikan hias masih di te1npat

pc;1yim1n1nan. CV. Viva Jaya International melakukan pdabelan untuk semua

akuarium penyirnpanan yang di sesuaikan clengan nama dan jenis ikan hias. Hal ini

dilakukan agar ikan hias mudah diambil, kesalahan pengambilan dapat dihindari,

scrta mudah dikontrol. Akuarium diletakkan pada pcsisi muclah dijangkau agar

mudah moiakukan pcmcliharaan.

Pcrnwatan yang biasanya harus dilakukan rutin setiap ~1ari yaitu pcmeriksaan

dan pcmbersihan akuarium atau bale Pengambilan sisa pakan dan ikan hias yang mati

di dalamnya dilakukan secara · cepat. Pemberian pakan dilakukan menga1:u pada

kondisi kesehatan clan nilai gizi pakan yang diberikan. Serta kepadatan ikan hias

dalam waclah tidak terlalu tinggi agar stres pacla ikan hi2s dapat diminimalisi:.

5) Mamtjernen pengiriman ikan hias

lkan bias yang akan diekspor harus dipastikan sehat secara klinis dan bebas

clari pcnyakit luar. Bila pada saat pengemasan terlihat tanda .. tanda sakit, maka ikan

tidak boleh dikirirn. Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan CV.Viva Jaya

International dalam manajemen pengiriman ikan,

a. Seleksi lkan hias.

lkan bias yang akan cliangkut dipilih yang mcmp1myai ciri, di«ntaranya

scbagai bcrikut.

Page 87: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Kantong plastik yang dibuat khusus untuk ikan hias biasanya tidak

\Jersuclut di bagian bawalmya untuk menghindari ikan yang tc!1jebak masuk. Selain

itu, untuk menghinclari terjadinya kebocoran akibat ilrnn bergerak munclur clan

duri sirip punggungnya akan mengenai plastik. Khusus untuk ikan hias yang

berduri clan bcrsirip tajam biasanya plastik dilapisi clengan kertas/ koran lalu

clilapisi plastik lagi.

Setelah semua ilrnn hias dimasukkan clan banyaknya air memadai, sekitar

dua per tiga bagian kantong plastik. Kemuclian kantong plastik diberi oksigen dari

tabung oksigen clan diikat dengan karet gelang. Banyaknya ikan hias dalam plastik

dapal clihitung berdasarkan kepadatan per liter ail media sehingga besarnya

kantong plastik disc:suaikan dengan jumlah clan besar ikaa hias.

Plastik yang berisi ikan hias climasukkim ke dalam kardus karton yang

clilapisi styrofoam. Kegunaan styrofoam aclalah untuk menstabilkan suhu ikan hias

selama perjalanan clan memuclahkan pengemasan sehingga kantong plastik

tersusun rnpi. Biasanya untuk pengangkutan jarak jauh cligunakan es batu yang

dirnasukLan clalam kantong plastik tersencliri. Kemudian disimpan di antara

turnpukan kantong plastik yang berisi ikan sehingga suhu air di kantong ikan hias

menjadi dingin. Jumlah es batu clisesuaikan clengan jurnlah clan ukuran ikan hias.

Dengan perlakuan demikian, ikan hias menjadi pasif dan kebutuhan oksigen

~1erkunrng sehingga kandungan amonia clan gas karbonclioksicla tidak nwningkat.

d. PL:11ycdiaan air

, \ir yang clipakai untuk transportasi ikan hias h2.rus benar-benar berkualitas

Page 88: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

ada di akuariurn atau kolam tempat semula ikan hias yang akan diangk11t berada.

Air yang akan clipakai harus suclah clicliamkan, ticlak acla ikan yang climasukkan <li

bak yang berisi air untuk penganglrntan tersebut. Penanganan air ini clua puluh

em pat jam sebelumnya harus cliaerasi atau diresirkulasi terlebih clalmlu.

e. Cara pengemasan

Untuk ikan karnivora, pengemasan clalam kantong plastik yang baik

<Lclalah rangkap clua clan memakai kertas di antara plastik. Hal tersebut untuk

mcnghinclari perkelahian antar ikan hias karena plastik tembus panclang. Aclapun

pengemasan juga dapat cligunakan plastik rangkap, yaitu plastik putih atau bening,

kemudian plastik hitam dan terakhir plastik bening lagi. Hal tersebut dimaksudkan

agar ik::m hias tenang atau tidak stres karena situasi di dalam plastik gelap, seperti

keaclaan malam hari sehingga kebutuhan oksigen juga rendah.

Sesudab ikan hias dimasukkan sesuai clengan media air yang acla dalam

;ilas:ik kemasan, ujung kantong yang terbuka clitekan sampai semua udara di

Lantc<11g keluar scmua. Mclalui sclang oksigen di alas ;:icnnukaan air dimasukkan

oksigen sebanyak dua pertiga kantong. Selang kemuclian ditarik keluar secara

hati-llati dan plastik cliikat erat clengan karet gelang. Oksigen ini dapat tertahan

sdanrn 40 jam setelah clilakukan pengemasan.

Pcnerapan earn pengangkutan yang baik tentu harus dilakukan oleh CV.

Viva Jaya lntcrnational agar kualitas ikan bias yang dikirirn seiama penerbangan

,clcip dal~1m komlisi baik.

Page 89: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

5.3 Proses Pcmbclian llum Hias

Dalam proses perdagangan dikenal proses tahap awal bagaimana barang

terscbut didapatkan dan awal perusahaan melakukan perseciiaan. Tahap tersebut

dikenal sebagai tahap pembelian barang ..

Puda CV. Viva Jaya International proses pembelian barang ini ditangani

oleh manajer purchasing, packing dan inventory. M1majer ini berperan penting

dalam segala kegiatan perusahaan dalam melakukan pembelian ikan hias,

penyimpanannya serta bagaimana barang tersebut di kemas untuk dipasarkan.

Perusahaan memperoleh ikan hias 8ecara kontinu dari para supplie1· tetap

yang jumlahnya saat ini terdapat 30 pem2sok. Para pcmasok ini berloka3i

umumnya di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Adapun pemasok

dari luar kota sifatnya ticlak tetap, hanya mengirim ikan pacla saat clibutuhkan

pcrusahaan .

Dalam menentukan kebutuhan ikan hias, bagian ekspor/impor membuat

perencan:.rnn .iumlah ikan hias yang akan clijual. Perencanaan ini berdasarkan

permintaan costumer di luar negeri, clan persediaan yang ada di gudang

penyunpanan.

Setelah bagian ekspor/ impor melakukan perencatman jumlah produk

maka dilnkukan follow up kepada bagian keuangan yang mengeluarkan PO

(Purchusing Orde1) clan diteruskan kepacla bagian purchasing, packing clan

invc11101-y. Bagian ini yang menghubtrngi para supplier-o·upplier.

l'erusahaan memperoleh ikan hias dari pihak supplier yang dilaksanakan

Page 90: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

lainnya pun dilakukan pembelian. Dalam setahun pembelian ikan bias dilakukan

rnaksimal 50 kali, pada umumnya pembelian dilakukan perusahaan 48-49 kali

dalam setahun.

Setelah mendapatkan ikan hias sesuai dengan yang dibutuhkan, transaksi

te1jadi antara pihak perusahaan dengan pihak supplier. Ikan hias yang dikirim

supplier dilakukan pemeriksaan ulang (cross check), limn hias ini harus sesuai

jumlah, kualitas clan ukurannya dengan permintaan. !kan hias yang lolos seleksi

kondisi fisiknya harus bagus, tidak ada yang mati maupun saldt. Apabila terdapat

ikan hias yang mati atau sakit malca ikan tersebut tidak di proses oleh perusahaan.

Mengenai sistem pembayaran ikan hias yang telah dikirim oleh supplier

dibcrlakukan sistem kredit. CV. Viva Jaya International akan membayar ikan hias

biasanya satu bulan setelah pengiriman dengan pemberian giro pada pihak

supplier. Sistem ini dirasakan efektif karena perusahaan dapat lebih mengatur

kondisi keuangan clan permodalan.

SA Sistcm Prnyimpanan Bahan Balm

Scte!ah dilakukan proses pembelian oleh perusahaan, ikan bias yang telah

di perib·1 saa: transaksi disimpan di tempat penyimp~nan. Penyimpanan ikan hias

diternpmkan pada bak-bak akuarium ynng sudah disterilisasi. Pada ikan-ikan

tertentu yang mudah sakit, (rentan terhadap perubahan) diberikan perlal:uan

kitusus, misalnya kwidungan oksigen hams t0Lap kaya dan kandungan arnoniak

harus benar-benar minim. Ikan seperti ini biasanya ikan yang diambil dari alam

Page 91: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Pada ikan hias jenis Black ghost, Rainbow bosmania dan Conggo tetra

tidak ada perlakuan khusus dalam penanganan penyimpanan. Ikan hanya

dilakukan pengccekan apakah selalu dalam kondisi baik Karena ketiga jenis ikan

ini biasanya ticl::ik lama di tempat penyimpanan, hanya b<~berapa hari scbelmn

1Jengiriman. Tempat penyimpanan bagi jen!s Black ghost, Rainbow bosmania dan

Conggo tetra hanya sebagai tempat transit, pemberokan clan pengecekan kondisi

ikan agar siap untuk di ekspor.

CV. Viva Jaya International tidak menggunakan rnetode yang khusus

dalam 1m~nilai persediaan ikan hias. Namun berdasarkan mutu clan penanganan

ikrn hias sebelum keberangkatan ekspor, perusahaan menggunakan metode First

/Jz First Out (FIFO) yang berarti barang yang terdahulu dibeli merupakan ba~ang

yang dijual pertama kali. Ilcan hias untuk ekspor, mutu d.an konclisinya harus

te1jaga. Ilrnn hias yang pertama kali dibeli perusahaan telah diberlakukan

pcnanganan. Penangansn ilrnn hias yang pertama kali masuk ini memungkinkan

ikan untuk siap diekspor, baik ditinjau dari segi kualhas maupun kekuatan ikan

clalam pe1jalanan ke luar negeri.

D~.lam menentukan jumlah persediaan pada akhir periode CV. Viva jaya

Intcrnallcnal nienggunakan metode Pe11Je/ual System atau juga disebut Book

im'clllories yaitu diatur clalam catatan aclministrasi persediaan. Semua ikan hias

yang masuk yaitu pcmbelian clan ikan hias yang telah dikirim atau penjualan

dicatal dalarn buku catalan l.ogistik pcrusahaan. Pcncataltlll ini dilnkukun U&:nr

mlminis:rnsi pen1sahaan lebih tertib dan terstruktur. Hal ini akan memuclahkan

Page 92: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

dalam pembua.an laporan neraca tahunan, yang dapB.t menggambarkan

profitabilitas, dan eksistensitas perusahaan.

5.5 Proses Perdagangan

CV. Viva Jaya International merupskan perusahc:an dagang, yang kegiatan

usahanya memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan in.i bergerak t:ebagai

c!(sportir ikan hias air tawar, dimana perusahaan ini tidak rnclakukan budidaya

ikan secara i..husus. Ikan bias yang akan diekspor ini dibeli dari supplier dan

petani ikan hias, kemudian CV. Viva Jaya International menampung dan m.:rawat

ikan hias agar siap ekspor. Secara go.ris hesar perusahaan ini bergerak dahm

lingkup pemasaran ilcan hias untuk pasar luar negeri.

Karena perusahaan menitik beratkan pada proses Jl•ordagangan ikan hias

untuk ekspor, maka di dalam perusahaan terdapat stru.kturisasi pengambil

keputusan dalam kegiatan perdagangan CV. Viva Jaya International. Aciapun

prosedur perclagangannya adalah:

a. Bagian ekspor/impor memperoleh permintaan dari pa:sar luar negeri.

b. Bagian ekspor/impor berkoorclinasi dengan bagian persediaan untuk

mcngetalrni ketersediaan ikan hias di tempat penyimpanan mengenai

kuantitas dan kualitasnya. Apabila ketersediaan ika.n hias di pt':rusahaan

kurnng maka bagian persecliaan melakukan permir taan kepada supplier

untuk dilakukan pengiriman.

c. Llagi~111 ekspor/impor mengevaluasi permintaan luar negen dcngan

Page 93: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

d. Pihak perusahaan rnelakukan kesepakatan dengan i:mportir luar neceri

rnent;enai jenis ikan, karakteristik ikan hias, harga jual dan sistern

pernbayaran yang digunakan. Biasanya pembayaran dengan transfer

setelah ikan hias diterima importir.

e. Setelah ada kesepakatan maka bagian ekspor/ impor menyiapkan dolrnmen

untuk pengiriman ikan hias dan menghubungi bagian pengepabn dan

persedir.an untuk dilakukan pengepakan ikan hias yang sesuai dengan

pesanan.

Kegiataa ekspor diawali dengan pemindahan ikan hias yang sudah

dikemas dari ternpat penyimpanan menuju bandara. Pada ~mat di bandara pibak

berwenang (bea cukai) melakukan pengecekan terhadap barang yang :tl<an

diekspor. Oleh karena itu jumlab ikan bias yang dikirim barns sesuai dengan yang

teraata dalam dokumen pengiriman. Setelab semua prosedur administrasi selesai,

kemasan ikan bias dimasukkan di bagasi khusus dalam pesawat.

Mengenai biaya transportasi dibebankan kepada eksportir barang dalam

hnl ini CV. Viva Jaya International, yaitu dengan sistem Cash, Insurance and

Freight (CIF). Sistem ini menjelaskan apabila terdapat sesuatu bal mengenai

kondisi barang, misalkan ikan mati sampai negara tujuan maka pibak eksportir

bertanggung jawab penuh sampai barang diterima importir. Dari uraian diatas alur

perdagangan CV. Viva Jaya International dapat digambarkan dalam bagan sebagai

berikut,

Page 94: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Pencari Ikan

Pedagang Pengumpul (Supplier)

Peternak lkan Hias

CV. Viva J~!: .· J_ Importir dari Inter11atio~ ~~N-·~eg_ra_r_a_L_a_in_· ~

Gambar 4. Alur Perdagangan CV. Viva Jaya International.

Berdasarkan Gambar 4 diatas dapatlah diketahui bahwa CV. Viva Jay a

International mendapatkan pasokan ikan hiasnya (persedia:an) untuk dijual kepada

importir luar negeri dari tiga sumber yaitu pencari ikan, peternak ikan dan

pedagang pengumpul. Pencari ikan hias yang menjual ikan hias-nya ke CV. Viva

Jaya International karena jenis ikan yang diperoleh tidak hisa dibudidayakan atau

hanya dapat ditangkap dari alam. Peternak ikan hias terkadang pula memasok ikan

hias ke perusahaan ini. Namun karena keterbatasan modal, pencari ikan hias dan

peternak ikan hias tidak dapat memasok ikan secara kontinyu kepada CV. Viva

Jaya International yang melakukan pembayaran dengan cara kredit.

Untuk memperoleh pasokan ikan hias secara kontinyu CV. Viva Jaya

International mengandalkan pedagang pengumpul karena lebih luas jaringannya

Page 95: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

kcpada pcncuri ikan hias dan pclcrnak ikan hias. P1;daga11g ptmgumpul pun

memililj pcrmodalan yang cukup baik untuk memasok ikan kc perusahaan ini.

CV. Viva Jaya International tidak hanya menganclalkan pasokan ikan hias dari

bebcrapa pengumpul saja, juga menjalin ke1jasama <lengan pengumpul-

nengumpul yang lainnya berdasarkan spesialisasi ikan hias yang mer~ka miliki.

Hal ini dilakukan agar CV. Viva Jaya International dapat menjaga ketersediaan

ikan hias untuk di ekspor. Agar kerjasama selalu terjalin baik dengan pihak

pedagang pengumpul/ supplier, CV. Viva Jaya International memberikan harga

yang bai k dan proses pembayaran yang tepat waktu.

5.6 Pembe!ian Ikan llias (Black ghost, Rainbow bosmani, Congo tetra) pada CV. Viva Jaya International

CV. Viva Jaya International menggum,kan ilrnn hias berdasarkan

pcnninl'ian dari pasar ekspor/ luar mgeri. Besar kecilnya permintaan dari pasar di

luar negeri menentukan seberapa besar pembelian ikan hias untvk diekspor.

Apabila permintaan dari luar negeri meningkat berarti pembelian ikan hias pun

akan meningkat. Pembelian ikan hias diketahui ti'.tp bulan mengaiami fluktuasi,

baik itu peningkatan maupun mengalami penurunan pembelian ikan hias.

p,ombelian ikan hias j~nis Black ghost, Rainbow, Congo tetra dapat di!ihat pada

Tabel 2 .'ebagai berikut,

Page 96: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Tabel 2. Pembelian Ikan Hias (Black ghost, Rainbow bosmani, Congo tetra) pada CV.Viva Jaya International selama periocle .Tanuari-Desember 2005 (per ekor)

-Tnhun

Black ghost Rainbow Congo tetra 2004-2005 bosmani

-· l'embelian Fluktuasi Bulan Pembelian Flu:(tuasi Pembelian Fluktuasi

---------- ( ekor) (%) ( ekor) (%) (ekor} (%) Ja11uari 30.240 - 3.975 - 4.200 -. --··- ···- ..... _, __ ---·------ ·-·---Februari 31.570 4,40 4.260 7,17 4.985 18,69 - --!V1aret 34.520 9,34 3.050 (28,40) 5.270 5,72 -- -------~--· --- ···-Awil 26.635 (22,84) 3.640 19,34 6.775 28,56 IV!ei 12.510 (53,03) 4.520 24,18 2.900 (57,20) ---

(31,97) l Jt111i 15.390 23,02 3.075 6.210 1 !4,14 ~- "l -----

Juli 25.067 62,88 3.830 24,55 ! 3.410 (45,09) ~-

(24,02) i 7.940 I _ Agustl12_ 9.540 (61,94) 2.910 132,84 September 7.130 (25,26) 3.250 11,68 5.540 _J30,23) Oktober 8.460 18,65 5.242 61,29 3.000 (45,85) November 7.110 (15,96) 3.750 (28.46) 7.355 145,l 7 ------ -Desembcr 9.207 29,49 4.860 29,60 9.540 29,71 - -Total 217.379 (31,25) 46.362 64,96 67.125 296,46 --·---- -

r--1~~!'!.:_l":\_( a 18.114,9 (5,21) 3.863,5 10,83 5.593,75 49,41 - -----Standar

10.637,9 - 746,32 - -Dev. 2.069,88 -Surnbtr: Bagian Keuangan, CV. Viva Jaya International, 2005

Berdasarkan Tabel 2 di atas clapat cliketahui bahwa adanya fluktuasi clari

kebutuhan ikm: hias atau pembelian ikan hias menunjt:kkan karena adanya

11crubalwn perrnintaan clari pasar Juar negeri tiap bulmmya. Pcmbelian ikan hias

icrt'n;\gi pacla ilrnn Black ghost yaitu pacla bulan Maree 2005 sebesar 34.520 ekor

atau rncningkat sebesar 9, 34% dari bulan sebelumnya. lkan jenis ini Jebih banyak

diminta r.lari daerah Hongkong. Pembelian ikan Blac~ ghosr pacb bulan ini tinggi

brcna pcrndntnan dari konsurnen Chimil Hongkong yang meningkat. Pada 1wal

diwn k1Jnsurnc11 di Hongkong memiliki minat yang tinggi u11tuk ikan Black ghost

Page 97: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

n1enunmny« p~mbelia;1 ikan hias jenis Black ghost teijadi di akhir tahun tahun.

i'ermintaan p1.1da akhir tahun berkurang khususnya di negara-negara Asia seperli

Cl1ina daa kpang karena pacla bulan-bulan ini rata-rata penclucluknya banyak yang

rnelakukan libman akhir tahun.

Pcmbelian ikan hias Rainbow bosmani tertinggi yaitu pacla bulan Oktober

2005 sebesar 5.242 ekor atau meningkat sebesar 61,29 %. Begitu pula ikan hias

Congo tetra pembelian tertinggi pada bulan Desember 2005 sebesar 9.540 ekor

atau mening'.rnt sebesar 29,71 %. Pangsa pasar jenis ikan hias adalah di negara­

ncgara Eropa dan Amerika. Peningkatan pembelian ikan hias jenis Rainbow

bosmani clan Congo tetra terjadi di akhir tahun yai1g biasanya terdapat b1t11yak

pamcrnn ikan hias di negara-negara tersebut. Sedangkan rata-rata menurunnya

punbclian ikan hias jenis Rainbow bosmani dan Congo tetra te1jadi di awal tahvn.

Pcrmintaan pada awal tahun berkurang khususnya di negara-negara Eropa dan

An:erika karena pada bulan-bulan ini merupakan musirn dingin yang pada

umurnnya pemeliharaan ikan hias menjadi sulit

CV. Vi"a Jaya International melakukan pencatatan terhadap semua jenis

ikan hias yang ada di tempat penyimpanan. Dengan adanya stock list maka

perusahaan dapat melakukan perencanaan untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

Pembelian dilakukan apabila ikan yang terdapat di tempat penyimpanan tidak

rncrnenuhi ku'.!Etitas. Sistem penyimpanannya diberlakukan sistem First In Firs/

Out (FIFO) yang bcrarli ikan hias yang terclahulu dibcli mer.Ipakun ikan hi as yang

dijual pertama kali.

Page 98: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

5.7 1\ rrnlisis Bia ya l'crscdiaan limn Hias

Dalam analisis biaya persediaan bahan bairn di CV. Viva Jaya

International terdapat dua komponen biaya, yaitu biaya p1:mesanan dan biaya

pcnyimpanan. Biaya pemesanan adalah biaya yang timbu! dikarenakan

perusnhaan rnelakukan pembelian bahan bairn. Biaya pemesanan didalamnya

terdapat biaya telepon dan biaya surat pesanan.

Biaya telepon timbu! karena perusahaan memes1m ikan hias dengan

menggunakan telepon dan biaya faksimili karena pengit'iman PO (Purchase

Order) clalam bentuk faksimili kepada supplier. Hal ini dirasakan efektif dan tepat

untuk mempercepat proses pemesanan dibandingkan utu:mn perusahaan hams

cltttang langsung kepacla supplier untuk memesan. Sedangkan biaya surat pesanan

tirnbul clari biaya yang hams clikeluarkan perusahaan uutuk membuat surat

pesamm per satu pesanan. Seclangkan biaya transportasi pengiriman i\,an hias

rlitanggung oleh pihak supplier. Sehingga biaya pemesanan t'.dak mencakup biaya

trnnsportasi.

Dengan clemikian komponen biaya pemesanan ikan hias jenis Black ghost,

Rainbow vosmani, dan Congo tetra pacla CV. Viva Jaya International disajikan

dalam Tabel 3 sebagai berikut,

Tabel.3 Komponen Biaya Pemesanan Hean Hias CV. Viva Jaya International

-Jenis lkan Hias

KQmponen Biaya Black host Rainbow bosmani Comw tetta

Nilai (Rn) % Nilai (Rn\ % Nilai IRn\ %

Telenon & Fax 750 1,8 750 1,8. 750 1,8 ,-::- .. ,.,,.. """' IV"I ('\(\ ".I c r.,-:-n 0'7 00 ~i; /;RI\ 97.40,

Page 99: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Dalam biaya pemesanan dapal dilihat dalam Tabel 3 bahwa nominal biaya

1,cmc:sanan tiap jcnis ikan hias yang dipesan adalah sama, yaitu total biaya yang

dikduarkan Rp. 37.430,-. Hal ini dikarenakan pengiriman fax atau waktu

penggunaan telcpon untuk memesan tiap jenis ikan hias adalah sama yaitu lrnrang

lcbih sch1111:1 6 menit' sehingga biaya telepon dan fax nominalnya tidak berl:ieda

yaitu scbesar Rp. 750,- setiap pemesanan. Sedangkan biaya surat pesanan juga

tklak bcroccla antar tiap pemesanan ikan hias karena biaya material surat pesanan

(kcrtas) dan biaya pemprosesan surat pesanan memiliki biaya yang sama, tfop

pernesanan tiap jenis ikan hias membutuhkan satu surat pi::sanan yang biayanya

sebcsar Rp. 36.680,-. Penjelasan penghitungan surat pesanan dapat dilihat pada

lr.11npiran u.

Jenb biaya persediaan yang kedua yaitu biaya penyimpanan. B;aya

penyirnpanaa yang dilakukan oleh CV. Viva Jaya International yaitu biaya-biaya

yang timbul dari perawatan tempat penyimpanan, biaya pe11yediaan fasilitas, dan

opporlunily cost. Yang dimaksud dengan opportunity cost adalah pengorbanan

atas sejumlah biaya apabila biaya tersebut di simpan di bank, dalam ha! ini biaya

yang dimaksud adalah biaya persediaan. lndikator penghitungan opportunity cost

acblah tingkat suku bunga peminjaman rata-rata pada bulan Januari 2005 srtmpai

bulan Desember 2005 yaitu sebesar 8,06% (Lampiran 5).

Selain biaya pengorbanan alas investasi, yang termasuk komponen biaya

pcnyimpanan adalab biaya perawatan clan biaya fasilitas. Fliaya perawatm1 adalah

biaya kebersihan dan kesehatan ikan bias sebelum di ekspor. Biaya fasilitas adalah

. ,. .,., -

Page 100: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

yang clibutuhkan ikan hias. Dengan demikian biaya penyimpanan masing-1:msing

ikan '.crcantum dalam Tabel 4 berikt1t.

Ta be I. 'I Komponen Biaya Penyimpanan llrnn Hias CV. Viva Jaya International

,·--·

' Jeni; Ikan Hias I 011 1.n Biaya Black !!.host

Nilai (Rn1 %

\ l(ornp Rainbow bosmani

Nilai (Rn) %

. __ Congo tetra

Nilai (Rp)___ %

·----'-1~90~ L._ .. "-----·--·· -----·

s 104,1 34,7 104, 1 34~?_ --an 75 25 75 25 - 137 5 25

I Fasilita

\ .. ?e~~~~;--34,7

mil)' Cost 120,9 40,3 120,9 40,3

300 100 300 100 IJ?Jll'.O.':l.l ____ 2,,,2:.!l ,65_ 4 0 :l Total 550 100

\,...... .. _ ·-·---""-"-'-'--"-'-"--' Sumber: Bagtan Keuangan, CV. Viva Jaya International, 2005, data diolah

Bercbsarkan Tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa biaya fasilitas yang

dikeluarkan adalah 34,7% dari total biaya penyimpanan atau sebesar Rp. 104,1,-,

oiaya perawatan 25% dari total biaya penyirnpanan aiau sebesar Rp. 75,- dan

biaya yang krbe3ar adalah biaya pengorbarn;n atas investasi yaitu 40,3% dari total

biaya ~1cnyimpanan atau sebesar Rp. 120,9,-. Berdasarlrnr. perhitungan diatas

perusahaan mengeluarkan biaya untuk melakukan penyimprnan sebcsar Rp. 300,-

per ekor untuk ikan hias Black ghost, Rp. 300,- per ekoi u!1':uk ikan hias Rainbow

bosmwii clan Rp. 550,- per ekor untuk ikan hias Congo tetra,

Untuk perhitungan biaya penyimpanan, perusahaan mengambil kebijakan

bahwa biaya penyimpanan ikan hias adalah sekitar 20% dari harga beli ikan hias

per ekor. Harga ikan hias yang berlaku di tingkat supplier, Black ghost Rp. 1.500,-

per ekor, ikan hias Rainbow bosmani Rp. 1.500,- per ekor clan ikan hias Congo

tetrn Rp. 2.750,- per ekor. Biaya-biaya ini rutin dikeluarkan perusahaa~1 dalam

Page 101: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Dari biaya pemesanan dan penyimpanan yang terdap~t pada Tabel 2 dan 3

dapat dib~tahui biaya total pengendalian persediaan yang dilakukan oleh

per,isahaan. Perhitungan biaya total persediaan berdasarkan rumus biay?i total

persediaan yaitu biaya total pemesanan · dijumlahkan dengan biaya total

penyimpanan, disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut berikut.

Tabd 5. Perhitungan Biaya persediaan Ikan Hias Air Tawar Berdasarkan Kebijakan Pernsahaan pada CV. Viva Jaya International

Jen is

Jkan

r1!;~r-, .. 1.:.<.~ "~. ------. v\a.:ib(h! )'i()SlllU!li 1-------·-·-

Frckucnsi Jun1lah ·

Pcmbelian Pe1nesanan

(x) (Ekor/Pesan)

---\ !) (2)

--;;--r 4.348

50 927 -~3----I 50 J.343 ['_'on,\~O

e'.!.~~-.,-­

Biaya Biaya Biaya Total

Pcn1esanan Penyin1panan Pemesanan

(Rp/Pesan) (Rp/Ekorffhn) (Rpffh)

(3) (4) (5)=(1)x(3)

37.430 300 1.871.500

37.430 300 1.871.500

37.430 550 1.871.500

Surnbcl': Dagnn Keua!1gan, CV. Viva Jaya lnternat10nal, 2005, data d10lah

Biaya Tota! Biaya Total

Pcnyimpanan Persediann

(Rpffh) (Rpffh)

..

(6)=(2)x(4)/2 (7)=(5)+(6)

652.137 2.523.637

139.086 2.010.586

369.188 2.140.688

Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat dijelaskan bahwn. frekuensi pembelian

yang clibkL:irnn pacla 'tiap jenis ikan hias aclalah sama yaitu sebanyak 50 kali

;:icmbelirn1. Sedangkan jumlah pemesanan atau kuantitas ekor pemesanan

diperoleh dari total pembelian ikan hias dibagi dengan frekuensi pemesan"n yang

,Jilakukan p<;rusahaan. Jumlah pemesanan yang dilakukan setiap pemesanan

sebesar 4.348 ek.or untuk ikanjenis Black ghost, 927 ekor w1tuk Rainbow bos1.wni

dan 1.343 ekor untukjenis Congo tetra.

Dalam biaya total persediaan terdapat perbedaan yaitu, ikan hias Black

Page 102: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Tabcl 6. Jumlah Pcmesanan Optimal Ilrnn Hias Air Tawar pada CV. Viva Jaya International

n1bc!ian Bia ya Bia ya EOQ -·orlThn) Pe1nesanan Penyirnpanan I

(Rp/Pesanan) · (Rp/Ekor/Thn) 2 SD I '

D s H

1.2 S D)/H EOQ

[(2SD)/ H]'l'

(:) '(2) (3) (4)=2(2)(1) (5)=(4)/(3) (6)=.J(5) I-

17.379 37.430 300 16.272.991.940 ' '4,243.306 7.365 -

6.3G2 37.430 300 3.470.659.320 1 1.568.864 3.401 "-·----· -· _,_ _____

6 L/_l!fl_<I_.~ __

(_'u,1gu 7.125 37.430 550 5.024.977.500

I 9.136.323 3.023 -

Berclasarkan hasil penghitungan dari metocle EOQ diperoleh jumlah

pemesanan yang ekonomis yaitu sebesar 7 .365 ekor untuk ikan Black ghost,

3.401 ckor tmtllk ikan Rainbow bosmani dan 3.023 ekor untuk ikan Congo tetra.

Jumlab pemesanan ekonomis ini memiliki nilai yang Desar clibandingkan jumlah

pcmcsanan yang clilakukan perusahaan. Banyaknya jumlah pcmesanan ikan hias

akan berpengaru h pad a frekuensi pembelian yang dilakukm1 perusahaan clan pada

akhirnya berpengaruh pada total biaya persediaan ikan hias.

Dengan cliketahuinya jumlah pemesanar1 ekonomis maka frekuensi

per1esanan yang optimal dapat diketahui. Frekuensi pembelian optimal adalah

banyalrnya pembelian yang dilakukan perusahaan berdasarkan jumlah pemesanan

optimal. Frekuensi pembelian optimal aclalah basil perhitungan EOQ dibagi

dc:ngun pembeliun selama satu tahun oleh perusahaan. Berciasarkan penghitungan

dcngan pendekatan metode EOQ maka frekuensi pembeEan optimal ikan hias

Page 103: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Tabel 7. Frekuensi Pembelian Optimal Ikan Hias Air Tawar pada CV. Viva Jaya International

I Jenis lkan Bias ···--

I Pembelian EOQ Frdrnensi

(1) (2) (3)=( 1 )/(2)

Black ghost 217.379 7.365 30 ·--

Rainbow bosmani 46.362 3.401 14

Congo tetra 67. 125 3.023 22 ~-

Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat dijelaskan bahwa, ikan Blac,'; ghost

memiliki frekuensi 30 kali pembelian dalam setahun, Rainbow 14 kali, dan Congo

tetra scbanyak 22 kali. Jumlah frekuensi ini sangatlah berbeda dengan yang

dilakukan perusahan yaitu sebanyak 50 kali dalam setahun untuk ketiga jenis ikan

hi as. Perbedaan ini dikarenakan jumlah pomesanan optirr al kuantitasnya lebih

tinggi dcngan pemesanan yang dilakukan perusahaan. Pemesanan sebanyak 50

kali oleb perusahaan disebabkan stok di perusahaan h:mya tergantung duri

"'J'JJiicr tanpa melakukan penyirnpanan ikan hias. Hal ini juga dikarenakan

p~rJ,Jintaan ikan bias oleh pelanggan luar negeri untuk ketigajenis ikan hias Hlacli

ghosl, Ifoinbow bosmani dan Congo ietra dilakukan seminggu sekali atau

st:banyak 48-50 kali permintaan tiap tahunnya.

Setelal1 mendapatkan basil perhitungan dari keseluruhan variabel maka

dapatlah diketahui biaya total persecliaan secara optimum. 3iaya total persediaan

optimun, aclalah jumlah nominal yang dikeluarkan untuk melakukan pcrsecliaan

ikan bias secJra ekonomis clan efisien. Berclasarkurr penghitungan clrngaa

nendekatan metocle EOQ maka total biaya persediaan optimal ikan hias clapat

Page 104: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Tabel 8. Perhitungan Biaya persediaan Ikan Hias Air Tawar Berdasarka:l Economic Order Quantity (EOQ) pada CV. Viva Jaya International

Jt;,liS Frekucnsi EOQ Biaya Biay1 Biaya Total Biaya Total Biaya Total

!kan J-llas Pe•nbelian Pemesanan Penyimpannn Pemcsanan Penyin1panan Pcrsediaan

(x) (Rp/Pesanan) (Rp/Ekorffh) (Rp/Th) (Rpfl'h) (Rpffh)

-----· (I) (2) (3) (4) (5)=(l)x(3) (6)=(2)x(4)/2 (7)=(5)->(6)

Black 30 7.365 37.430 300 l.104.751 1.104.751 2.209.502 l!,:105/

\--'-:·"-: ·-l<11111boH' 14 3.401 37.430 300 510.196 510.196 l.020.391 Uos11u111

1-, Congo 22 3.023 37.430 550 831.225 831.225 1.662.449 tutra

Berdasarkan model EOQ yang terdapat pada Tabd 8, diperoleh biaya

pcrsediaan optimal tiap !kan hias. !lean Black ghost memi liki biaya persediaan

optimum sebesar Rp. 2.209.502,- dan untuk ilrnn Rainbow st:besar Rp. l.C20.391,-

scrrn untuk ikan jenis Congo tetra sebesar Rp. 1.662.449,-. Perhitungan biaya-

hia)a ini dilrnrapkan dapat diterapkan perusahaan dalam rnenentukan kcbijakan

percedia,.nnya. Dari hasil penghitungan ini terdapat pcrb·;daan antara Tabel 5

dengan Tabel 8, yakni antara total biaya persediaan ikan hias menurut kebiJakan

perusahaan clengan yang me1iggunakan model EOQ. Perhitungan pada Tabel 5

memiliki nilai yang, lebih besar dibandingkan pada Tabel 8. Perbeclaan ini

mengicientifikasikan bahwa perhitungan dengan metocle EOQ menjaclikan

pernsaha :111 dapat melakukan efisiensi biaya persediaan.

?erbedaan ini menunjukkan adanya penghematan total biaya persecliaan

liari sistem yang digunakan perusahaan terhadap sistern EOQ. Bernasarkan

penghitungan dengan pendekatan metode EOQ rnaka penghematan biaya

Page 105: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Tabel 9. Penghematan Biaya Persediaan untuk CV. Vivajaya International

1 otal Biava Persedinan -nis lkan 1-lias Sistem yang Sistem EOQ Diuunakan Pcrusahaan Peng ------

-ic1natan Perscntase

(O(L_

J ~lack ghost 2.523.637 2.209.502 31 l.135 12 ··-- .. -l~ainbow 2.010.586 I.020.391 99 0.195 49

·-- .. _ ongo tetra 2.240.688 1.662.449 57 o.238 26

Bcrdasarkan Tabel 9 di alas dapat dijclaskan bahwa, perusahaan dapat

menghemat total biaya persediaan 12 % yaitu Rp. 314.13:5,- untuk ikan Black

ghost, tmtuk ikan Rainbow penghematan sebesar 49 % yaitu Rp. 990.195, .. dan

sebesar 26 % yaitu Rp. 578.238,- untuk ikan hias Congo tet1 a.

Total bis.ya persediaan yang dikeluarkan perusahaan lebih besar dari

perhitungan menurut metode EOQ. Dalam hal ini sistem pengendalian persediaan

yang clilakukan perusahaan belumlah optimal. Perusahaan sebenarnya dapat

mr-nghemat biaya pengeluaran yang biasa dilakukar. untuk melakukan pemesanan.

Penghematan berdasarkan perhitungan ini dapat dilakukan bila frekuensi

pembclian yang dilakukan perusahaan diperkecil sampai pada titik optimal. \Jntuk

mendapatkan nilai optimal dalam melakukan pemesanan ikan hias perlu

memperhatikan frekuensi pemesanan berdasarkan perhitungan EOQ.

Dengan menggunakan metode EOQ diperoleh j. umlah dan frekuensi

pernesanan yang lebih rendah. Sehingga biaya .. biaya yang dikeluarkan perusahaan

d~dnrn mengelola persediaan dapat ditekan, seperti biaya pemesanan dan biaya

pc:nyin1pc.nan. Dengan adanya optimalisasi biaya persediaaan rnaka pernsahaan

dnpnt lebih efisien dalam mengatur persediaan ikan hias.

Page 106: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Biaya penyimpanan, biaya pemesanan dan jumlah pemesanan saling

mempengaruhi untuk memperoleh kuantitas pemesanan optimal. · Dalam

persecliaan biaya penyimpanan clan biaya pemesanan acalah keclua ha! yang saling

bertolak belakang. Apabila jumlah pemesanan menjadi besar, biaya pemesanan

r~nclah maka biaya penyimpanan menjadi tinggi. Sedangkan apabila jumlah

pemesar1an seclikit agar biaya penyimpanan renclah tetapi hal ini menyebabkan

biaya pemesanan menjacli tinggi. Maka tmtuk memperoleh jumlah pemcsanan

optimal, biaya pemesanan harus samadengar. biaya penyimpman.

Berclasarkan Tabel 8 pacla ikan hias Black ghost biaya pemesanan adalah

Rp. 1.104.751,- yang besarnya sama clengan biaya penyimpanan Rp. 1.104.751,­

sehingga biaya total persecliaan Rp. 2.209.502,- clan jumlah pemesanan c.ptimal

sebesar 7.365 ekor. Untuk ikan hias Rainbow bosmani biaya pemesanan adalah

Rp. SlC.196,- yang besarnya sama dengan biaya penyimpanan Rp. 510.196,­

sehingga biaya total persediaan Rp. 1.020.391,- clan jumlah pemesanan optimal

scbesar 3.401 ekor. Sedangkan untuk ilcan hias Congo tetra biaya pemenanM

adalah Rp. 831.225,- yang besarnya pun sama dengan biaya penyimpanan Rp.

831.225,- maka biaya total persecliaan Rp. 1.662.449,- clan jumlah pemesanan

optimal scbesar 3.023 ekor. Hubungan antara biaya pemesanan, biaya

penyimp:111an, biaya total persediaan clan jumlah peme•sanan optimal yang

dipaparkan diatas dapat dilihat pada kurva EOQ tiap jenis ikan hias di Lampiran

9, 10 clan 11.

Page 107: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

5.9 Wakt11 Tunggu (Lead Time)

Dalam mcngatur inventory perusahaan sangatlah penting memperhatikan

waktu tunggu (lead time) yang tepat. Hal ini clilakukan agar perusahaan cla1)at

mengantisipasi ketidakpastian pasokan ilcan yang berasal dari supplier srh!ngga

perusahaan terhindar dari keterlambatan penerimaan yang dapat mcnyebabkan

keterlambatan perusahaan saat ikan hams di ekspor.

Disini perusahaan membutuhkan waktu tunggu paling cepat 1 hari sampai

7 hari untuk menerima ikan hias dari supplier .. Sedangkan setelah ikan diterima

r.kri supplier 1m1ksimal batas waktu pengiriman permintaan ikan hia~ kepada

pdangga;1 di luar negeri adalah selama kurnng lebih 7 hmi Dari perhitungan

tcrsebul dapat dilihat waktu tunggu rata-rata clan standa:r cleviasi dari waktu

lunggu ikan hias sepcrti pada Tabel I 0 di bawah ini

Tabd. l 0 Waktu tunggu rata-rata clan Sta11dar Deviasi llrnn Hias di CV. Viva Jaya International, Periocle Oktober 2004-September 2005

1-------Waktu Tunggu Rata-rata I

I Hari Bulan I I L 4 o,13333

Standar Deviasi

Hari Bulan

2, 1602 0,072

Berdasmkan Tabel.10 di atas clapat terlihat bahwa waktu tunggu iata-rata

dalam kurun waktu bulan adalah sebesar 0,13333 clan standar deviasi bula.mya

adalah sebesar 0,072. dua variabel ini nantinya akan digunakan untuk perhitungan

'"'c,,,i;,,,rn_,.,,n"arnan nntimal. Perhituurmn waktu tunggu beserta stlmdar deviasi

Page 108: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

5.10 Pcr~ediaan pcngmnan

Persediaan pengaman dilakukan pernsahaan agar perusahaan tidak

mengalami stock out apabila ada permintaan. Untuk mengantipasi keadaan

tersebul CV.Viva Jaya International melakukan peroediaan pengaman yang

dilakukan berdasarkan kebutuhan ilrnn hias serta waktu tunggunya. Persediaan

pcngam»n berfungsi untuk mengantisipasi permintaan dan waktu tunggu yang

'luktuatif'. Pada kenyataannya permintaan ikan hias d<tri importir sifatnya

!:ulm:atif. Sehingga diperlukan persediaan pengaman jika terdapat permirtaan

yang jumlahnya melebihi persediaan perusahaan.

Dapat d1lilrnt dari Tabel 11 bahwa persediaan pengarnan dilakukan selama

:no hari kc:rjr, perusahaan dalam bulan Januari 2005 - Desember 2005 dan

~1csarnya persediaan pengaman berdasarkan perkalian c\ari jumlah rata-rata

vu!u111c Jic:mbdian pcrhari tkngan waktu tunggu tcrlama yaitu 7 li.u'i. Per,;edimm

yang biasa dilakukan perusahaan dapatlah dilihat pada Tabel 11 berikut ini.

Tabel.11 Pe1hitungan Persediaan Pengaman CV. Viv8. llya lnternational periode Januari 2005-Desember 2005

l;cnis- Voh1n1e Rnta~Rata Vohnne Persediaan Bi

!kan Pe1nl,elian Pembelian Pcngan1an Penyit

I I li;ts (ekor) perhari (ekor) (ekor) (R

\ mack

(a) !b)~!a1/270 hari (c~bx7)

2;7379 805 5.636 31

~ O\V 46.362 172 1.202 3 , bu.11 iani

aya ,;,,8 npanan Pcnyi111panan

p) PersediaL.n

Pengaman (RE)_

)0 1.690.726

00 360.593

\ C'ongo tetra 67.125 249

-

1.740 5 50 957.153 -

~ • 1 • ~ ,.

Page 109: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Rp. 1.690.726,- untuk ikan hias Black ghost, Rp. 360.593,- untuk ikan hias

Rainbow bosmani, dan Rp. 957.153,- untuk ikan hias Congo tetra. Sedangkan

jumlah ilrnn untuk persediaan pengaman yang dila!rnkan p<orusahaan selama irii

aclalah ~ebanyak 5.636 ekor untuk ikan Black ghost, 1.202 ekor untuk ilrnn

Rainbow bosmani clan 1.740 ekor untuk ikan Congo telra. Jumlah pernediaan

pengaman ini biasa dilakukan perusahaan untnk mengantisipasi apabila adanya

rcsiko kematian terhadap ikan bias maupun kekurangan stole untuk pengiriman.

Dalam menentukan persediaan pengaman yang optimal, penelitian ini

nwnggunakan pendekatan berdasarkan tingkat pelayanan (service !eve{). Tingkat

pclay<'IWJ\ yang dilakukan olch CV. Viva .Jaya lnti.:rnational dilakukan

berdasarkt<n rasio persentase pembelian atau penjualan ikan hias terhadap

pcmbclian ibn hias dari supplier (Lampiran 2).

CV. Viva Jaya International memiliki tingkat pel: 1yanan sebesar 90 %

·mn:k Black ghost, 89 % untuk Rainbow, dan 90 % untuk Congo tetra. Besamya

rnsiu ini dikar<.:nakan adanya rcsiko kcmatian clan sakitnya ikan hias sdarna masa

pcrscdi1an pengaman (Lampiran 2, 3 dan 4).

Berclasarkan standar cleviasi clari waktu tunggu yang clidapat pacla Tabel. l 0

maka uapatlah dihitung persecliaan pengaman optimal yang harus clilakukan

perusahaan. Berclasarkan penghitungan clengan pendekatan metode EOQ dan

persdiaan pengaman optimal maka pengbit1.1ngan persecliaan pengarnan ikan bias

disajikan dalam Tabel 12 dibawah ini dengan variabel perhitungannya pada

Lampiran 8.

Page 110: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Tabel.12 Perhitungan Persediaan Pengaman CV. Viva Jaya International menurut metode EOQ periode Januari 2005-Desember 2005

-Jcnis Policy St. Deviasi Persediaan Biay a Bia ya

\kan Factors Waktu Pengan1r.n Penyin1p nnan Peny impannn

I !ins Pclindung (Ekor) Pcrscdiaan

-- (Kl Bu S=KxBu Pcngu1n~!L_

Black ghost 90% (1,28) 4.097 5.245 30C 1.573.435 ·-

Rainbo\v 89% (1,28) 389 498 300 149.53:0

Co11go tetr.i 90% (1,28) 856 1.096 550 602.916 -

Berdasarkan Tabel 12 di atas memperlihatkan bahwa biaya Persediaan

F<.:ns«rnan menurut metode EOQ pada tiap jenis ilcan hi as adalah ikan Black ghost

udulah sebcsl\r Rp. l.573.435,-. ikan Rainbow sebesar Rp. 149.535,- sedangkan

ilrn11 C\mgo tetra sebesar Rp. 602.916,-.

Dulr.m perhitungan metode EOQ perusahan harus melakukan persediaan

1Jengaman sebesar 5.245 ekor untuk ilcan Black ghost, 498 ekor untuk Ra!nbow

dan 1.096 untuk ikan Congo tetra. Dimana jumlah persediaan tersebul adalah

1ll·1:.c'Cliaun 1nini111u111 u11tuk pcrnsahmm 1nc11ghindari lwkura11g11n ikun hiu:;,

Dari perhitungan persediaan pengaman menurut mei:ode EOQ pada Tabel

12 diatas apabila dibandingkan dengan persediaan pengaman yang dilakukan

perusahaan tertera pada Tabel 11, menunjukkan bahwa persediaan pengaman

vang dilakukan perusahaan belumlah optimal. Persediaan pengamm1 meto<le EOQ

membcrikan solusi cfisiensi biaya persediaan pengama:1 seperti yang dapat dilibat

pada Tnbel.13 sebagai berikut.

Page 111: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Tabel.13 Efisiensi Biaya Penyimpanan Persediaan Pengaman yang dikeluarkan oleh CV. Viva Jaya International

~

Jenis Biava Persediaan Pen12aman Efisiensi Biaya Ilcan Perhitungan Perhitungan Pernediaan Pengaman Bias rerusahaan MetodeEOQ (Rp)

(Rn) (Rn) Black ghost 1.690.726 1.573.435 117.290

Rtiinbo\V 360.593 149.535 211.058

Congo tetra 957.153 602.916 354.236

Berdasarkan Tabel 13 di atas dapat dibuktikan bahwa apabila

menggnnakan metode EOQ malca perusahaan dapat mengefisiensikan biaya

pcnyimpanan sebcsar 7 % untuk ikan Black ghost, 59 % unluk ikan Rainliow dan

3 7 % untuk ikan Congo tetra.

Berdasarkan perhitungan jumlah persediaan ekonomis dan jumlah

persediaan pengaman minimum, CV. Viva Jaya International dapat meh1k•1kan

efisiensi dalam biaya persediaan. Efisiensi ini ditentukan dengan jumlah

persec\iaan maksimum yang clapat c\ilakukan perusahaan. Persec\iaan maksimnm

merupakan batas jumlah persediaan paling besar yang diadakan perusahaan

supaya tidak melakukan persediaan secara berlebihar1. Dengan persediaan

maksimum, CV. Viva Jaya International dapat melakukan batasan dalam

pembelian ikan hias. Sehingga perusahaan dapat melakukan efisiensi biaya dan

elisiensi daya tamptmg atas ikan hias yang dimiliki perusahaan.

Pcrsec\iaan maksimum ini diperoleh dari penjumlahan antara jumlah

pcmesanan ekonomis dan jumlah persediaan pengmnan berdasarkan perhitungan

Page 112: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

'

maksimum yang dapat dilakukan oleh CV. Viva Jaya International dapat diketahui

dalam Tabel I 4 sebagai berikut.

Tabel 14. Persediaan Maksimum Ilrnn Hias CV. Viva Jaya International Berdasarkan Metode EOQ. Periode Januari 2005 - Desember 2005

-·---~·---- --- --

-

J umlah Pemesanan Ikan Bias Ekonomis

{ekor)

Black ghat/ 7.365

Rainbow 3.401 Congo tetra 3.023

Persediaan Pengaman

(ekor)

5.245

498

1.096

-

---

Persediaan Maksimum

(ekor) ___ --1

12.610

3.899 4.119

Berdasarkan Tabel 14 di atas dapatlah diketahui bahwa pcrsediaan

maksimum dad ikan hias CV. Viva Jaya International sebe;:ar 12.610 ekGr untuk

ikan Black ghost, 3.899 ekor untuk ikan Rainbow, dan 4J 19 ekor untuk ikan

Congo tetra. Jumlah ini adalah jumlah persediaan paling banyak yang boleh

clilakukan perusahaan berclasarkan metode EOQ. Dengan menggunakan metode

EOQ pcrusahaan clapat melakukan efisiensi clan efoktifitas dalmn mcngcndalikari

persediaan ilrnn hias. Metode ini memberikan keuntungan bagi pernsahaan clalam

hal biaya, waktu clan jumlah persediaan ilcan hias.

5.11 Titik Pemesanan Kembali (reorder point)

Apabila metode EOQ menjawab pertanyaan berapa banyak pemesanan

yang optimal, sedangkan reorder point (ROP) menjawab pertanyaan kapan mulai

m~ngadakan pemesanan kembali.

Page 113: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

ROP te1jadi apabila jumlah persediaan yang terdapat di dalam stok

bcrkurang terus. Oleh karena itu perusahaan menentukBn titik pemesanan kembali

yang harus dilakukan perusahaan agar perusahaan tidak kehabisan stok maupun

kelebihan stok. Untuk mengetahui besarnya titik pemesanan kembali maka

dipcrlukan data rata-rata pembelian per hari, waktu tunggu rata-rata perhari dan

persediaan pengaman. Untuk itu maka perhitungan titik pemesanan ki.'mbali

berdasiirkan pendekatan metode ROP dapat dilihat pada Tabel 15 sebagai berikut.

Tabei 15. Perhitungan Titik Pemesanan Kembali CV. Viva Jaya International menurut metode ROP

~enis Waktu ·runggu RatnMRata Volu1ne Pen!belian Perscdiaan Titik

lkan R:ltaMrata Pen1belian perluui Sclama Waktu Pengmnan Pe1nesanan

Hias -- (hari) (ckorlhari) Tun•Jl_ll~kor) (ekorl Kc1nhali

L D (DxL) s T~S+DL

Black 4 805 3.220 5.245 S.465

Ghost Rninbow

4 172 687 498 1.185 bosn1ani Congo

4 249 994 Lt.096 '."!.091 ,Vf/'i/

.•... -.--~--~- ---·

Waktu tunggu rata-rata yang digunakim adalah selama 4 hari dilwlikan

cicngan rnta-rata volume pembelian per hari sehingga didapatkan pembelian

sdama waktu tunggu yaitu sebanyak 3 .220 ekor untnk ikan hia~ Black ghost, 687

ckor ttnluk ikan hias Rainbow bosmani dnn 994 ekor untuk ikan hias Congo tetra.

1mtuk mendapatkan jumlah titik pemesanan kembali pernbelian selama waktu

trnggu dijumlahkan dengan persediaan pengaman berdvsarkan m<::tode EOQ.

Maka nntuk memenuhi titik pemesanan kemb'1li yang optimum

Page 114: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

8.465 ekor untuk ikan Black ghost, 1.185 ekor untuk ilcc.n Rainbow dan 2 091 ekor

untuk ikan Conggo tetra. Jumlah ini adalah titik optimum agar tidak te1:iadi

kdrnrnngan stole maupun kelebihan stok bagi perusahaan dalam melakukan

pemesanan kembali persediaan ilcan hiasnya. Dalam aitian perusahaan llapat

melakukan pemesanan kembali untuk kebutuhan ekspor apabila stole ikan hias

berada 1iada jumlah yang te1tera diatas.

Dengan adanya titik pemesanan kembali maka persediaan ikan hias pnda

tempat penyimpanan perusahaan tidak mengalami kekurangan atau kehabisan

stole Perusahaan dapat menentukan kapan pembelian ilcan hias dilaksanakan

clcngan titik pemesanan kembali.

Berdasarkan data-data yang telah dianalisis diatas malca dapat di.lakukan

pcrcncanaan pcrsecliaan pacla masing-masing ilcan hias seperti tercantum pacla

lrnnpirnn 12, i 1 dan I 4.

Dalam perencanaan persecliaan ikan hias dilakukan perencanaan atas

Lc:buculrnn/ pcrmintaan, kekurangan pesanan, persecliaa>1 ditangan, stok pengaman,

rcncana penc:rimaan dan rencana pemesanan. Permintaan adalah kebutuhan ikan

hias yang harus dipenuhi, kekurangan pesanan adalah kekurangan ikan hias

sc:bclum aclanya pemesanan, persediaan di tangan adalah jumlah ikan hias yang

,ida setelah pemesanan cliterima, stok pengaman adalah jumlah ilcan hias yang

d:jadikan persecliaan pengaman apabila permintaan ikan fluktuatif atau pemesanan

ikan bclum dilerima, rencana penerimaan adalah rencana kedatangan ikan yang

telah clipesan, dan rencana pemesanan adalah rencana atau clilakukannya

Page 115: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

dilakulcan perencanaan berdasarkan hasil penghitungan EOQ dan periode w~.ktu

selmna 48 minggu. Perencanaan persediaan dipaparkan pula dalam bentuk grafik.

Grafik perencanaan persediaan dapat dilihat pada Lampi ran 15, 16 dam 17.

Den gan ad an ya perencanaan persediaan maka diharapkan pernsahaan

dapat merencanakan persediaan ikan hiasnya secara periodik dan sistematik

berdasarkan penghitungan Economic Order Quantity (EOQ). Melalui metode

EOQ dan perencanaan persediaan malca manajemen pengendalian persediaan ikan

bias air tawar di CV. Viva Jaya International dapat dilakukan secara efektif dan

efisien.

Page 116: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

G.J Kc!Jimpulan

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Ber·:lasarkan penelitian manajemen pengendalian persediaan ikan hias di CV.

Viva Jaya International, sistem pengadaan ikan hias dan keputusan yang

dilakukan CV. Viva Jaya International dalam pengendalian persediaannya

dapat diketahui bahwa:

• Sistem organisasi untuk mengendalilrnn persediaan dalam perusahaan ini

sudah terstruktur dan fungsional. Untuk mela'.cukan persediaan ikan hias

CV. Viva Jaya International terlebih dahulu mengatur jenis ilcan hi as dan

penanganan kualitas ikan hias, setelah itu proses pembelian ikan hias,

p~nyimpanan ikan hias dan mengkontrol proses pcrdagangannya.

• CV. Viva Jaya International melakukan pencatatan terhadap semua jenis

ikan hias yang ada di tempat penyimpanan. Dengan stock list perusa\iaan

dapat melakukan perencanaan untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

Pembelian dilakukan apabila ikan yang terdapat di tempat penyimpanan

tidak memenuhi kuantitas.

• Sistem penyimpanan yang diber!akukan CV. Viva Jaya International

adalah sistem First Jn First Out (FIFO) yang berarti ikan hias yang

tcrdahulu dibeli mernpakan ikan hias yang dijual pertama kali.

Page 117: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

2. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui jumlah pemesanan ikan hias (Q)

clan frekuensi (F) pembelian ikan hias yang dilakukan oleh CV. Viva Jaya

ln~ernational, yakni:

• Jumlah pemesanan ikan hias dan frekuensi pembdian ikan hias yang

dilakukan oleh CV. Viva Jaya International belum mencapai titik optimal.

Masil1 terdap~tnya kelebihan jumlah pesanan ] ang dilakukan oleh

perusahaan, ha! ini mengakibatkan biaya persediaan yang harus

dikeluarkan perusahaan menjadi besar. Frekuensi pembelian ikan hias

yang dilakukan perusahaan untuk setiap jenis ikan hias sebanyak 50 kali

dengan setiap pesanan rata-rata 4.348 ekor untuk jenis Black ghusl, 927

ekor untukjenis Rainbow, 1.343 ekor tmtL1kjeni3 Congo tetra.

• Apabila perusahaan melakukan persecliaan dengan model EOQ frekucnsi

pembelian hanya 30 kali pesanan untuk Black ghost dengan rata-rata tiap

pesanan 7.365 ekor, 14 kali pesanan untuk Rainbov1 dengan rata-rata tiap

pesanan 3.401 ekor, dan 22 kali pesanan untuk Congo tetra clengan rata­

rata tiup pesana!1 3.023 ekor. Berdasarkan kondisi diatas, sebenarnya CV.

Viva Jaya lnternasional dapat melakukan efisiensi. Perusahaan clapat

E1enghemat biaya persediaan sebesar 12 % untuk ikan hias Black ghost, 49

% untuk ikan hias Rainbow bosmani dan 26 % untuk ikan hias Congo tetra

apabila melakukan sistem persediaan berdasark&n model EOQ.

Page 118: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

3. Be;·da3arkan hasil penelitian dapat diketahui persediaan pengaman (Safety

Stock) yang optimal dan waktu optimal pemesanan kembali (ROP) yang dapat

di lakukai> oleh CV. Viva Jaya International, yakni:

s Persecliaan pengaman/ safety stock yang dilakukan pcrusahaan lebil1 tinggi

dibandingkan persecliaan pengaman berdasarkan pcrhilungan LOQ.

Persediaan pengaman yang tinggi akan mengakibatkan biaya penyimpanan

111enjadi tinggi. Berdasarkan kebijakan perusahaan persediaan pengaman

clari ikan hias jenis Black ghost sebesar 5.636 ekor, Rainbow sebesar 1.202

ekor, dan Congo tetra sebesar 1.740 ekor. Sedangkan dengan model EOQ

persediaan pengaman sebesar 5.245 ekor untuk Black ghost, 498 ekor

untuk Rainbow, dan 1.096 ekor untuk Congo tetra. Berdasa;·kan hasil

tcrsebut apabila menggunakan metode EOQ maka perusahan dapat

mengcfisiensikan biaya penyimpanan sebesar 7 % untuk ikai1 Black ghost,

59 % untuk ikan Rainbow dan 37 % untuk ikan Congo tetra.

• Bcrdas:trkan pcrhitungan model EOQ, waktu peme:mnan kembali (ROP)

rada persediaan ikan hias CV. Viva Jaya International sebesar 8.465 ekor

untuk i!can Black ghost, 1.185 ekor untuk ikan Rainbow dan 2.091 ekor

untuk ikan Conggo tetra. Dalam artian perusahaan dapat melakukan

pemesa1an kembali untuk kebutuhan ekspor apabil2. stok ikan hias berada

pada jumlah 8.465 ekor untuk ikan Black ghost, l.185 ekor untL1k ikan

Rainbow dan 2.091 ekor untuk ilcan Conggo tetra.

Page 119: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

6.2 Sanui

1. Menyarankan agar di terapkan metode EOQ dalam manajemeu

perscdiaan ikan hias di CV. Viva Jaya International agar persl'cliaan

dapat di optimalisasikan. Berdasarkan hasil penelii:ian memperlihatkan

bahwa frekuensi pembelian yang dilakukan pemsahaan terlalu sering

dilakukan. Dengan metode EOQ Perlu clilakukan pengurangan

frekuensi pembelian agar lebih efisien dalam pe:mbiayaan pcr~ediaan

dan jumlah pernbelian ditingkatkan dengan memperhatikan efrktifitas

waktu dan tempat.

'2. Ti1:gkat persediaan pengaman perlu disesuaikan sehingga biaya

penyimpanan untuk persediaan ikan hias dapat optimal. Pemsahaan

pun perlu memperhatikan wakt.u pemesanan l:embali (ROP) dalam

jumlah tertentu agar perusahan tepat waktu clalam mdakukan

pembelian clan perusahan tidak kehabisan stok persecliaannya.

3. IC;rcna total biaya pcnyirnpanan dilakukan per tahun. Scbclum

mdakukan pcrhitungan EOQ malrn disarankan untuk mcmpcrhalikan

ken:ba!i stok yang ada di perusahmm (standinr stock) per bulannya.

Sehingga diketahtii riil biaya penyimpanan yang harus dikeluarkim

rerusahaan per bulan. (

Page 120: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

DAFTARPUSTAKA

Annika. Ana/isis Penge11dalian Persediaan Bahc<n Baku Prociuk Ikan Tuna Kaleng di PT. JUI FA International Foods Cilacap. Skripsi. (Bogor : Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan. Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, 2002)

Assauri, Sofjan. J\1anajernen Produksi clan Operasi. (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004)

Bachtiar, Y. dan Tim Lentera. Budiclaya Ikan Hias Air Tawar untuk Ekspor, (Jakarta: Agromedia Pustaka, 2004)

Badan Pusat Statistik, Statistik Pe,'dagangan Luar Negeri Indonesia (Ekspor), Jakarta. 2005.

Bank Indonesia. Suku Bunga Deposito Rata- Rata 12 Bank Urnum Periode Januari 2005-Desernber 2005. http://www.bi.go.id. Jakarta. 2 ha!. Selasa. 7 Maret. Pukul 6:50:15 WIB. 2006.

Coulter, M. clan Robbins, P. S. Manajernen Ji/id I. (Jaka:rta: PT. Prenhallindo, 19)9)

Eket, Y. A. Ku11111s Lengkap Bahasa Indonesia. (Surabaya: Tiga Dua, 2004)

l lmdoko T. H. Dasar-Dasar ivfanajemen Produksi clan Operasi. (Y ogyakarta: BPFE, 1992)

Hikrnawan, J. A. Kcijian Pengendalicm Persediaan Bahan Baku Teh Ekspor pada -"T S{frhvcmgi AEA Gunung Putri Bogar. Skripsi. (Bogor : Jurus:m lhm1-Ilmu Sosoial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertan an. lnstitut Pcrtanian Bogor, 2002) '

lndrnjit, E. R. dan Djokopranoto. R. Jvfancyemen I'ersediaan. (Jakarta: Grnsindo, 2003)

Kuncoro, Budi, Elrn. Kial Memasarkan Jkan Hias. (Jakarta: Penebar Swadaya, 2004)

l\lanullang, M. Das{fr-Dasar ]vf{fnajemen. (Yogyakarta: Gajahmada Univ ~1sity

Page 121: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Mulyono, S. Rise/ Operasi. (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 21)02)

1'\azir. Metode Penelitian. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 20014)

'.Zc111tdrnti. F. Mwwjemen J'ersediaan. (Jakarta: PT Rcija Grafindo l'ersac\a, :W04)

J~~nder, lJ dan Heizer, J. Prinsip-prinsip 1\!fanajemen <)perllsi. (Jakarta: Sakmba E•npat, 2001)

:said, Gumbirn. E. dan Intan, Haritz. A. Manajemen Agribisnis. (Jakarta: PT Ghalia Indonesia, 2004)

Stoner, James A. F. dan Freeman, R. Edward. Manajemen. Jilid I. (Jakarta: PT Indeks, 2002)

Sugiyono. Metode Penelilian Bisnis. (Bandung: Alfabeta, 2003)

Tim Pcnyusun Pcdoman Penulisan Skripsi Fakultas Sains dan Tcknologi UIN Syahid Jakarta. Pedoman Penulisan Skripsi. (.Jakarta: Universitas Islam Negeri Press, 2004)

Umar, Husci1~. Research Methods in Finance and Bankin. (hkarta: PT Gramedia Pustalrn Utama, 2002)

Page 122: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan
Page 123: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

/

~ -JJ L!l!J ~ Vivajaya International

ii :{::\:1 1~;,11·1.Jl (Jg. i\l~Fa!ah Nu. 89 \{'f. OJ RV/. 021, l<el. J:ika -~·,unplir11;1

l(ec. Bt.·kasi Barat 17145, INJ)()I'1ESIA ! \.•! p. { 02 I ) 8E6<11 16~7, 8890987, 8850022 Fax. ( o:~ ! ) gg500 .:7

/~-1n:iil · vivajaya(fJ)cbn-nvt id, ka1nadi((!)(,.:bo.11<:! id

SJ1_i:at J~dcrmlliilll No : 00 l /II/ A/2006

Yung bt_:rlanda tangan di bawah ini 1ncnyatakau bali\\i.l

Nama : Agung Supriyanto

Nim : JO 109212349

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif

1 lidayatullah, Jakarta, telah melakukan penelitaian ,1ada periode Agust\ls 2005

sampai November 2005. Dengan judul "Analisis Manajemcn Pengendalian

l\:rsedim1 !kan llias Air Tawar di CV. Viva Jaya International" den;:,an hasil

yang baik .

Dcmikian surat kcterangan 1111 dibuat untuk dapal dipergunakan dengan

semestinya,

lkknsi, 28 Februari 2006

/.J)f1VRr\ '·

, /

fa!!< Sahusil:iwane. S.E. Ckncral Man 1ger

Page 124: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

m 1. B8!?:an Siruktur O:lrnnisasi CV. Viva .lava lnternasional ~ ' .

KepalaUrut. Keama."1l'.l.n

Il/lanaj er Keuangan

StaffK.e.a.."nar.a.n 51.uf pern~a=an Ekspor·Irnpor

Assistenl:eama.:.tan I

Kepala Penyimp.anan Jkan 1

I Assston I L ___ . ____ .. __

r-:ffPanmhlur~nl

Ke?al.a Peny:unpan.an 1 bm 2

Ass.i~..en

-- T--

~:;;om~=]

Slruktur Organisasi CV. \'iva Jaya Internasional

l'J'CS1ctc11 L'>icck•··"·

W.:..a~i;."'..f.' 1-~am~

Me.."1B.je:r E kspor-Irr1 per

S~ffOr~a:iio:i.tl Ekspot·Impor

l:..::pah Th n:,..i:::.-.;o.a..'tan lkan 3

EP=clili== ]

K'-'p.al.a.R&D Fenyim.p:t.!.anll:an

. Staif.R&D l l Pen:;"impa:r= D:an J

~taffSDM & Ekspor-Irnpor Wil Asia

IVia."l.r!.je: pw-chJ .;ack, i1're

Ke p.ala Ba.;En Pengepakan

Stafi'Per~~U:.n Gedutt;; d<i.nFasilit::ts;

Staff Per..g.;,;;a.kan

Page 125: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Lampira!1 2. Tabel Data Pembelian dan Penjualan Ikan Bias Black ghost CV.Viva Jaya International Periode Janumi 2005-Desember 2005

I ------

Tahun Black ghost I 2005 (ekor) f ! Bulan --------- Pembelian Penjualan

.l:tnuari 30240 -----~-·-

Februari 31570 --·---Maret 34520 ~··--·--------

April 26635

, Mei 12510

.!uni 15390

.Juli 25067 --·--Agustus 9540

, September 7130

I Oktober 8460

, November 7110

I Desember 9207

Total 217379

\ R;;-t a -;:;;-t a 18114,9 1 · ----···----------------- -----L•?;td. Dev. __ 10637,9

-

----

2700 0 --2800 0

-300(1 0

-235( I

I

0 110(

135 22.5(

90(

65(

80(

65( )

0

0 -0

0

0

0

0

0

85( i()

19401; 10

16166 ,7 9244,'. 18

%

--89

89

87 88 88 88 90

94

91

95

91

92.

-90

------

Page 126: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

I .11npirn11 3. Tabcl D::la Pcmbclian clan Penjtialan lkan Hias Rainbow bm:mani CV. Viva Jaya lntcrnational l'criodc Januari 2005-Dcsember 2ll05

i -

-----T:--llrnn-·1--------l-(,-·1i_n_b_ow--bo_s __ n_1_t_m_i __ _

-~~lO~-----·L__ (ekor) _____ % i ______ l~_l:ll_t11_1__ ____________ l_'c_·n_1_b_e_li_a_n __

1_P_enjualan _____ . ___ __

I ) ' 3975 .)''5(.-10 88 1 anuan I'"'---~-------------· -1 Fcbrudn 4260 3850 90 r--~-.. ---~--··--- ---- . l.~'.~1n?l___________ __ 3050 2800 92

----i !\p_i:ji____ 3640 3 l:iO 87 I Mei 4520 f----·-- ---------+-----------+----------t-------i

4200 93

I .luni 3075 2800 91 1--i .lul_!_ ___________________ 3_8_3_0-l--------i i\gustus 2910 1- ------- ----+------------+-----------1s,,plembcr 3250

1 Oktobcr 5242 ! Nc~;~-,n--be_r _____ 1 3750

35•)0 91

2450 84

28•)0 86

4550 87

3500 93 1--·----- --------·--!---·- -----·--t----------1----1

I Dc:;_c:m~e_r -·------ _____ 4860 4200 \ 86_

I Tola! 46362 4130~-)-i9

l ~t:~t.aJ;~:l -~ -i_-------------~-~-~-~~~~-:-----!-~-:--~~~

Page 127: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Larnpirnn 4. Tabcl Data Pernbelian dan Penjualan !lean Hias C:ongo tetra CV.Viva Jaya International Periode Januari 2005-Desember 2005

i--- . ~'~~~1 -Bulan

r-----1 ~J;;;~,-u !'I

·--·-----·-·

ar1 -Febru

Maret

_l':J?!:i I --··-·-·-·--

Mei

---~

U;l;l-;- ---"'··----"

uli -------us

mber

A gust

I Septe I Oktol )Cl' r---

i Nove mber ---~

··-··----------U)_~SCJ nber

I Total --·

rata

)ev. -

1--------1 Rata-

t_ Std.!

·----

Congo tetra (ekor)

-- %

Pembelian Penjualan

4200

4985

5270 1----

6775

2900 ---- -6210

3410

7940

5540

3000 --7355

9540

67125

5593,75

2069,88

-385( ) 92 -------·-455( J 91

490( 93 -- '-------)

) 6301 93 -2451 ) 84 ----------5601 90 ------)

)

0 c

3151 92 -

700 88 ·- ----

490 I 88 -

2801 I 93 --1---

6301 J 86 -----840 ( J 88

-60201 [I -

-· 5016,6' :r 90

() 179~.J.i -

Page 128: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Lampiran 5. Suku Bunga Deposito Rata-rata Periode Januari 2005-Desember 2005

Pcriocle

2005

Janua n

ar\ Fcbru

f Murel

I , \pril I I Mei 1----·---

\Jun~ -

I 1u1i

tus

mber Sep le

Oktob er

1 Nove rnbcr ··--·-

Dcsc1 nb:r

lb ta-rata

-

-

-

-

·---·-·----~--------

Nilai

(%)

7,06

7,11

8,04

7,09

7,16

7' 11

7,3

7,46

8,65

9,21 ·--

9,6

10,95

8,061666667

Sum her: Bank Indonesia, Suku Bunga Deposito Rata-rata Bank Um um I 2 Bulan, 2005

Page 129: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Lampi ran 6. Perhitungan Biaya Surat Pesanan

Diketahui:

Biaya Tetap:

- Gaji pegawai bagian adsministrasi

- Biaya operasi bagian adsministrasi

Biava Variabel:

'= Rp. 1.500.000,­

= Rp. 300.000,-

·· Biaya 1;emrosesan surat pesanan = Rp. 680/ surat pesanan

- h:mbuatan sun'tt pesanan rata-rata/ tahun = 50 Eksemplar

Biaya Surnt Pesanan = Biaya Tetap

J umlah Surat Pesanan

= 1.500.000 + 300.000

50

= 1.800.000

50

+ Biaya Variabel

+ 680

+ 680

= Rp. 36.680/ per surat pesanan

(Sumber: Bagian Keuangan CV. Viva Jaya International, data diolah)

Page 130: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Lampiran 7 . Tabel Perhitungan Wakti1 Tunggu Rata-rata dan Standar Deviasi

-hari bulan __

-·-

1 0,0333 ----------2 Q,0667

~-------

3 0,1

4 0,1333 --5 0,1667 ----6 0,2

7 0,2333

Rata-rata 4 .0,1333

StancLir cleviasi 2,1602 0,072

Page 131: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

i .arnpiran. 8 Perhitungan Persediaan Pcngaman

l'c:1lii1u11ga11 l'crscdiaa:111 l'cngrnnan untuk lkan llias J\ir T•1war CV. Viva .Jaya iPt<:rnational adalah sebagai berikut:

;\ lkan /Jlack ghost

CTf '' ~ L (0D') + D2 (0L2) cc -I (0, J 3 333) (10637 ,9)2 + ( 18114,9)2 (0,072)2 • -J 1 G.789.405,84 = 4.097

S=k(CTT) s = 1,28 (4.097) S ·= 5.245 Ekor

B. llun Rainbow

CTT =\IL (0D2) + D2 (0L2)

=-I (0,13333) (746,32)2 + (3863,5)2 (0,072)2

=-I 151.643,61 = 389

S=k(ar) s ,, J ,28 (389) S cc 408 Ekor

B.Conggo Tetra GT = -J L ( aD2

) + D2 ( aL2)

=-I (0, 13333) (2069,88)2 + (5593,75)2 (0,072)2 =-I 733.447,04 = 856

S=k(al) s = 1,2~ (856) S = 1. 096 Ek or

Page 132: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Larnpirn:}. 9 Kurva EOQ lkan Hias Black ghost

l31aya Total {TC)

B1nyt1 p..:nyimpmiim (I!)

Rp. J.2\/9502,· ---- ----"'-"'-~__..

7.365

EOQ

I .rnnpiran. l (J Kurva EOQ Ikan Hias Rainbow bosmani

Biaya

Biaya lotal (TC)

Kirnnt!tas lkan Hias (ckor)

~onyirnpnnnn (Ii)

3AOI

EOQ

Rp.510.196,~

Biaya µcmcsanan (S}

Kuantit1.!: !kan l \ias (ckor)

L.ampiran.11 K urva EOQ Ilrnn Bias Congo tetra

Ilia ya

Biaya Torn! (TC)

Rp.831.225,~

Page 133: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

3n 12. f'crenc311aa111Jersediaan ikan 11ias Blaci.: gi1ost bcrdasarkan perl1itu11gan EOQ

I - - --·· -P~ricd~-· ·- I o I 1 2 3 4 I 5 6 7 s I 9 i o 11 ii

ban Ikan Hias i 7560 I 7560 7560 7560 7893 7893 : 7893 1 7893 8630 8630 8630 1 s63o -

i1gan Pesanan 7560 7735 7910 8085 8593 9101 9609 10117 11362 12607 I

13852 15097

aan di Tangan -175 -350 -525 -700 -1208 1 -1716 -2224 -2732 -3977 -5222 -6467 -7712

~ngaman 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 I 5245 5245

a Penerimaan 7385 7385 7385 I 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385

,a Pemesanan 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385

I - Periode I I 13 14 15 16 I 17 18 19 20 I 21 22 23 24

ihan Ikan Hias I 6659 6659 6659 6659 3128 312D 3128 3128 3848 3848 ! 3848 I 3848 1

mgan Pesanan • i4371 13645 !2919 i2193 7936 3679 I -578 25so -987 2s61 / -676 3112 ,

-- 1-6986 J -6260 I -5534 J -4s~-551 3106 I .'.i78 / 4835 I 987 j 4524 i 676 I 4213 i . . - - ~~- -- --- ' 5245 I 5245 i 5245 I 5245 I s245 I s245

iaan di Tangan

5245 I 5245 engaman 5245 5245 5245 5245

1a Penerirnaan 7385 7385 I 7385 7385 7385 7385 I - 1 7385 7385 7385 n I ,.,,0, I -;'~' I -i-v- I _,Q, I '7'0< I ,-- " - I I Im --1 - ·1

1a1--e111esa.112U1 1 ~ 0 .: J :.o_, I t5o) ! !.:io_- · ..::v__,, -__ L2":-~_::: i ' 7385 i 7335 --~---'

Page 134: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

r-- ---~

I ~~e I i 25 26 27 28 I 29 30 3 l 32 I 33 34 35 3~

-·-··

I 6267 ban llcan Hias 6267 6267 6267 2385 2385 i 2385 2385 I 1783 1 1783 1783 1 1783

n gan P es an an 2054 936 -1s2 I -1300 -6300 -3915 -1530 -6530 -4747 -2964 I -8566 -6783

aan di Tangan 5331 I 6449 7567 8685 6300 3915 89i5 6530 4747 10349 8566 6783

~ngan1an 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245

•a Penerima.Bn 7385 I 7385 7385 7385 - - 7385 - - 7385 - I -

ta Pemesanan 7385 7385 7385 - - 7385 - - 7385 - - -

~- I Peri ode

'!:7 38 39 40 I 41 42 43 44 I 45 46 47 48

1har1 lkan Hias 2115 2115 2115 2115 1778 1778 1778 1778 2302 2302 2302 2302

mgan Pesanan -4668 -2553 -7823 -5708 -3930 -2152 -7759 -5981 -3679 -1377 -6460 -4158

iaan di Tangan I 4668 9938 7823 I 5708 I 3930 9537 7759 5981 3679 8762 6460. 4158 x lsllil~ls~i™s\~15~5 5lli/~i~ 5245 5245 i 5245 I engarr1a11

.13 Penerimaan 7385 7385 7385

1a Pemesanan 7385 7385 7385

Page 135: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

ll1 13. Fen-:nc;in.:;; 1;;__~iinl 1\1\\ berdasar}·_an

Periode I I 0 I 1 2 3 4 I 5 6 7 8 I 9 10 11 12 I I! I 994 I 994 ! 994 994 1065 11065

I I 7;1 ban lkan Bias !

1C65 1065 793 793 793

ngan Pesarn:n I I s15 i -14131 -419 575 -1761 -696 369 -1967 -1174 -381 412 -2196

aan di Tangan I 1 2407 1413 I 419 2826 1761 696 3032 1967 1114 1 381 2989 2196 '

i 1. 498 498 1 498 498 I 498 498 498 498 498 498 498 :ngaman I 498

a P enerimaar1 I i 3401 - I - 3401 - - 3401 - - - 3401 -I 3401 i 1a Pen~esanan - - ! 3401 - - 3401 - - - 3401 - I -

r Peri ode I 13 14 15 16 I 17 18 19 20 I 21 22 23 24

Ihan Ikan Hi as I 910 i 910 I 910 I 910 1130 1130 I 1130 I i 130 769 1 76') 769 I 769

mQCJ.!. Pc:sanr:n l -1286 I -376 I 534 I -1957 -827 I 303 I -1968 j -838 -69 I 700 I -1932 1-1163 ' ' ' I i ' ' ' I 1 /'V'l"" 1

iaan di Isngan 1286 i 376 I 2s61 j 1951 827 3098 j 1968 838 69 2701 1932 1163

engaman I 498 r 49sf4981 498 498 498 I 498 498 498 498 498 498

3401 na Penerimaan I j 3401 I : 1--

na Pemesanan I 3401 ' ·

3401

3401 3401

Page 136: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

-·- ------··- --·------- ----- --·----·-·-·--- ----·-- ----.. ----·-----------------------------, JJeriode ---------

~ ~~- ' 0.· "'' "'O ....,, ~,,j ' :."' '°"/1 ...,5 '6 j ., __ ('. / ~·-:0 ..) _11 -'-"- ! _,.:, _,..,. .) .:>) --------

ian lkr.n Hias I 9ST i_ 958 I . 9~-8T958 T-728-1-728-- 728 I 728 I 813 813 813 i 813

~gan Pesan_§Ji_ I -205 j ~53_ f _:1690 ) -732 i -4 724 I -1949 -1221 -408 405 ) -2183 / -1370

ian di Taugan j 205 ) 2648 \ 1690 I 732 I 4 I 2677 / 1949 / 1221 / 408 I 2996 I 2183 11370

ngaman I 498 1 498 I 498 498 I 498 I 498 i 498 I 498 498 498 498 I 498

I - I 3401 l - I - I - I 3401 I - I - - 3401 - I -I 340 J I - I - . I - I 3401 I - I - j - 3401 - - ! -

a Penerimaan

a Pemesanan

Periode I 37--3;;-_ 39 - 40 I 41 42 43- - 44 J 45 46 47 48

han Ikan Hias 11311 11311 i 1311 1311 938 I 938 : 938 / 938 1215 1215 1215 I 1215

~anPesanan 1 -59 J 12s2 I -838 473 I -1990 -1052 -114 824 -1362 -147 1068 / -1118

I 59 I 2149 I 838 I 2928 147 233~ I 1118 I .aan di Tangan I 1990 1052 114 2577 1362

! 49R I 498 I 498 I 498 , 498 I 498 I 498 ...... -. ·-- ·-- I ·-- . ·-- I

,,,_~,.-,.."'"""'""""""' p ' ' - , ' I ! 4'.;115 I 't::tO I 't'.10 I

I I 3401 I - I 3401 I I - I - I 3401 I - I - I 3401 I ~ 1a Penerimaan

ia Pemesanan 3401 I - I 3401 I - I - I - I 3401 I - I - f34o1/- --- T -~ -I

Page 137: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

<:n : ...: ., ' · c ' ct k , · -oQ 1.r;:an 111as 011gu tetra ocr asar a:n pcr111tu11ga11 b

Periode I I

Ll_-1 2 3 4 I - 5 - -6 1 s I 9 10 n 12 I - I

I 1050 1050 1050 1050 1246 I ' I

bar:. lkan }ii2s I 1246 1246 1246 131s i31s 131s I 1318 ~

ngan Pesanan I 963 1-923 127 -1846 -600 646 -1131 115 -1590 -212 I 1046 1 -659

aan di Ta11can I 1973 923 2896 1846 600 2377 1131 2908 1590 272 1977 659

:ngan1an I 1096 1096 1096 1096 1096 1096 1096 1096 1096 1096 1096 1096

1a Penerimaan I 3023 - - 3023 - - 3023 - 3023 - - 3023 -

1a Pemesanan 13023 - 3023 - - 3023 - 3023 - - 3023 - 3023

,---- - - ----- - -

! Periode

I 13 14 is 16 I 11 18 19 20 I 21 22 23 24 I 725 1553 1553 1l1an Ikru, Hias l 1694 I 1694 I 1694

I 1694 I 725 I 725 725 1553 1553

114 mgan Pesa.nan ) 1035 I -294 / 1400

[ 19881 294 i 1623

71 / -2227 / -1502 I

.,------ ----2952 2227 I 1502 /

-777 -52 1501 31 -1439

iaan di Tangm1 777 52 2992 I 1439 2909 i 1522

""'" 1 "'96 I 1096 1096 1096 I 1096 1096 1096 1096 1096 1096 I

0a Penerirnaan ~3023 - 3023 3023 / - H- ---+----+-3_0_--!---..+----j_::.=:_ i 3023 I 3023 - I - 3073 ! '0L.-c: ! ! on-- i I '

1 I _, I _, _, ! j _:v.;...) j I

23 3023

na Pemesanan

Page 138: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

l)eriode - .. ·-·---]

25 26 --- -,c r~-::;~---"-1----,)T- "' -1 "' "6 I ~I ..;;,() .:_j _;u :J ,:,.._ .J_J ~").._,. .J_- -' J ·

I 853 I i

ss3 I 1985 l 985 I 1385 13s5 I 1385 han Ikan Hias 853 I 853 1985 1935 1385

-2056 -1203 I -350 ,o- I -- - 1450 412 -626 I

1-1132 ngan Pesanai1 _. ..1 -)J) 7S9 -879 I 506 , I

1573 1

2611 626 1 2264 i 879 1 2s11 1 i 132 aan di Tanaan 2056 I 1203 I 350 2520 535 "'

:ngaman 1096 1096 I 1096 1096 1096 1096 f 1096 [ 1096 J 1096 [ 1096 1096 [ 1096 I a Penerimaa1 - - I - 3023 - 3023 3023 - 3023 I - "or I -" _j

I

.a Pemesanan - - I 3023 - 3023 3023 - 3023 - I -o--.) ~.J - I -

Peri ode

37 38 39 40 I 41 42 43 44 I 45 46 47 48

, han Ikan Hias 750 750 I 750 I 750 I 1839 I 1839 I 1839 I 1839 I 2385 I 2385 I 2385 2385

1096

'-3s2 I 368 I -1905- -11551 6s4 -~.500 TB39 155 -:i-s3 I 1~ 1264 I 626 ,

.aa.n di Tangan [ 382 I 2655 I 1905 1155 / 2339 500 ! 1634 _2868 483 : 1121 I l 759 J -626 I I mo;; I moi:: I rnoi:: I mo;; I rno;; mo,:: I 100,c; i mo;; I rno;; I I .l.V./V i ,:.,v,,-v ( ,_,_,_,..._, ! ~·--'~"-' i :..·-·~---· :..·.·-··-· ' lHJH i •V/V ! .J..V/V 1

I I I 3023 I - I 3023 I 3023 I - I 3023 I 3023

ngan Pesa.nan

;ngaman

ia Penerimaan

1 AO:::: 1 f\o;; I ~~~

- I 3023

ia Pemesanan 1 3023 3023 - I 3023 3023 3023 I 3023 l

Page 139: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

piran 15. Grafik Perencanaan Persediaan Ikan Hias Black ghost (Tahun).

I 85001=-----------.~-.·1·~'1:'.'=)1--~~~~--~-------~---~----------:_::::::::::::::::::::::::::::::::=::=::=::=::j 8000

7500 1---~~~~=====4~==~! 1_ c•;·····-~~==· 7.000 I

6500

600(!

~ 5500 +-- 1--+l--l+-H-· - -1 II 11 z ' - - - - - - - - - - - - - .. - - - ....... ! 5000 , ____________________ _,_,

i ::~ """ -.-1····· ······11 \ I I I I ··I·\······ 2_· ..., 3500 .r· ·: ·" • - I 1

3000 - ·--·-- -I - !

~~~~ I I ~t·. ·l·t· / I lJ.\ .. i 1500 I II ll I I I 1·r·1 . I I ·,~:ti -1 1

~~~ I - ~ --l l \ r 1 r \ - r · -\ -- ·r r ·r · \ 0 . . . . . " . . . .

1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243444546474849

Waktu (minggu kc-)

•",,.,,,,,. '"'' Kebutuhan Ikan Hias ---Jumlah Pesanan - .. - · Persediaan Pcngaman

Page 140: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

piran 16. Grafik Perencanaan Persediaan Ikan Hias Rainbow bosmani (Tahnn).

3600r;-.--.--.--.--.--~-"---'-~.----'-.--.--.--.--.--.--~.--.--~.----'----~~~--'---'-.--.----'---'-.--.--.--.--c...

3400 I

3200 1:.._-~p-~j---·~t~.--~t-~~-t-'--'-ccf-'--'-c~ff.--~lc-c--'--:iC---cci·'--'-c-'-c-~lc-.--l~~~~t~-'--:ii-·~ 30001_,-c1-.--'-.,jt---cc-c1t-~~.--111--~-"'ll~-,-'--n~~'-"'11-c-~.--~1

?Ann.ic-~+-•:~11-----.il~··'·'J~·-~~-·ll•.--··+l•·-•-----'l!l'--··•·····'...-'fl''·--~;11----·-····•·l!l--"·-"c-ll·•~l'l·•-'··•·~~l'

.. .I :··········H·'·'··· l+·····ll•"'•••cflF'·'·'····-+l··•··•··A'l···••····· ··II•··················· ··---11: II

2400 tEl~l+-'-

i ~:~ Fff rl-1-. · 1-1 11 1~-1800

I ~u==I=\=l=~=WI=\--•·; •.. I

.. L._ . -r--•·· "'

!" ~·-----·-·-

!- J

' :::: _············· =~ ··········· - --=/=\ ····=· =--·· .. -.. _,_ .··-·--! - ::~q____:_ l _2········ ' l=tt_j s 1600 .;;

1000 ..... ·-- ····· ··········I +; \ ·r-800 ·······-· ~ ···- ---,····- - -- - ............. -..... -r-,--·

~ §T-\:f-J:'V\-T 1f f tf ff f +-r-v-/'t4'-t~F f~ 1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243444546474849

Waktu (mingu ke-)

---Kebutuhan Ikan 1-Iias ---Jumlah Pesanan .... - · Persediaan Pengaman

Page 141: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

piran 17. Grafik Perencanaan Persediaan Ikan Rias Congo tetra (Tahun). -----

---

3200

3Q00

2800

. i ••• .·.· .•. · ·..... : .• -- • • • •. • .··.•·· ...•. · • i. ..... •. ··•. ••• • ....• ·· .. •·. ·.·· ·.• ""~

I • .. ··•·• <•I• • ···. i • 1 ··· · ·.·. ·• <, . ·•.• i•. < I · ·•.• · .. · .. • • •·· ; . ·.. ··· · .. · • ' , .. _ .. ,1.•·•·-1.•I•.·•• .[;..:•··· .. '•·•····••·• ->.' 1.•·· .. .. . ..· I .. ••• ' ... . • • •;; • ' > .-.-;- .· · ..

..• i. 1 ...••..•. 1 •.. 1 .... • · .•• ··••·.·• .•...• i·· ·•· ..••....•••.•. · •·,_. .· .·_. . .. .•... . .• . , r > , . . > I -•-·• i .· •.. ·. • . r !- .•• ••·-· ...... ·· . 2600

2400 •-· ·--~. ,.-.---- . - . ··-- --· .... .. ; .'.. ·--icii'·=I· -'"" '' ' ' ; l.>· >·o:: ,' ">. : '', - .. ,- ---- _, -' 1· , , ',>· r·.; ~-- . '.;' ·. • 1. : ', ·. : ·.i f-- .· h , ' 2200 -C . r--"- •:---.-- --'-c--" ·. I .• . -•------· -·--- ---•·· -~·-· .... - -- -··, .. ··. l. -•··-. •.-1··- - ·-···· --

0 . ·· . ·.• • 1. . •· , I · ·.. ·.• · -;:' 20 0 . ' i .. . .•. •• i ·. . •..•. •• . l . • . . . . .. d -- ,1---1:-

0 1800 I -- 1 - .. ·• . ..· .... , . I ··. • ..:;::- i·: ' _--- i-~ . .• ' I . . • "5 1600 - ' ' 1- ' 1-- - '--l-+---4-..::::_ · I . . . •1 . I i \ · , § 14001 ···· ,_ -'··········· ___ , __ , __ --.-+- - L. • ···- -····· • ' I .. __ ,_ ··-..; ' . i i \ 1200 J.__ . - ~ -1-++-+-~~1 .

1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243444546474849

Waktu (minggu ke-)

--Kebutuhan Ikan Hias ----Jmnlah Pesanan .. - - · Persediaan Pengan1an

Page 142: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

Lampiran 18. Dokumentasi

I. Tempat penyimpanan ikan hias dalam akuarium kaca.

2. Perawatan ikan hias yang termasuk dalam biaya penyimpanan.

3. Tempat penyimpanan ikan hias dalam bak-bak permanen.

Page 143: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

4. Pakan ikan hias yang termasuk dalam biaya penyimpanan.

5. Tempat packing dan penyortiran ilrnn hias.

6. lkan hias di packing dan dimasukkan dalam kardus untuk ekspor.

Page 144: ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14915/1/AGUNG... · sektor perikanan. ... untuk pengendalian persediaan menggunakan

7. Penyesuaian suhu ikan hias di ruangan AC sebelum di ekspor.

8. Jumlah ikan hias per kardus disesuaikan denganjenis ikan.

9. Tempat karantina kura-kura