analisis laporan keuangan

Upload: gumarangpamungkas

Post on 15-Oct-2015

126 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Contoh analisis laporan keuangan

TRANSCRIPT

ANALISIS LAPORAN KEUANGANPT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. Tahun 2012

Disusun oleh :Andaru Sandi Gunabakti / 4.42.12.0.06Gumarang Pamungkas / 4.42.12.0.10

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAHJURUSAN AKUNTANSIPOLITEKNIK NEGERI SEMARANG2013Analisis Fundamental Laporan Keuangan

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas1. Rasio Likuiditas

Rasio tersebut bisa diinterpretasikan sebagai berikut: artinya, Pada tahun 2011, setiap Rp. 1 hutang dijamin oleh Rp. 1,47 aktiva lancar. Rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada angka 1, meskipun tidak ada standar yang pasti untuk penentuan rasio lancar yang seharusnya. Dalam hal ini, untuk PT Ultrajaya rasio lancarnya termasuk normal.

Rasio tersebut bisa diinterpretasikan sebagai berikut: artinya, Pada tahun 2012 mengalami kenaikan likuiditas sebesar Rp. 1 hutang dijamin oleh Rp. 2,018 aktiva lancar. Rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada angka 2, meskipun tidak ada standar yang pasti untuk penentuan rasio lancar yang seharusnya. Dalam hal ini, untuk PT Ultrajaya rasio lancarnya termasuk normal. Rasio lancar yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio lancar yang terlalu tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang berpengaruh tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Aktiva lancar secara umum menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap.

Angka diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut; Pada tahun 2011, setiap Rp. 1 hutang dijamin oleh Rp. 0,87 aktiva lancar diluar persediaan. Angka ini menunjukan tingkat likuiditas yang rendah karena berada dibawah angka 1.

Sedangkan pada tahun 2012 mengalami kenaikan likuiditas sebesar Rp. 1 hutang dijamin oleh Rp. 1,454 aktiva lancar diluar persediaan. Tingkat likuiditas meningkat dari tahun sebelumnya. Angka yang terlalu tinggi menunjukkan indikasi kelebihan aktiva lancar, sedangkan angka yang terlalu rendah menunjukkan tingkat likuiditas yang lebih tinggi.

Angka diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut; Pada tahun 2011, setiap Rp. 1 hutang dijamin oleh Rp. kas. Angka ini menunjukan likuiditas dari uang tunai (kas) yang rendah.

Sedangkan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar Rp. 1 hutang dijamin oleh Rp. kas. Angka yang terlalu tinggi menunjukkan indikasi kelebihan kas sedangkan angka yang terlalu rendah menunjukkan tingkat likuiditas yang lebih tinggi.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage keuangan (financial leverage) yang tinggi. Penggunaan financial laverage yang tinggi akan meningkatkan rentabilitas modal saham dengan cepat, dan begitupun sebaliknya. Pada tahun 2011 PT Ultrajaya Milk Industry menggunakan dana dari kreditur 38% dari total dananya, yang berarti tidak begitu besar. Rasio ini juga menginterpretasikan setiap Rp.0,3799 hutang perusahaan dijamin oleh Rp.1 aset perusahaan.

Sedangkan pada tahun 2012 PT Ultrajaya Milk Industry menggunakan dana dari kreditur 30% dari total dananya, yang berarti tidak begitu besar. Rasio ini juga menginterpretasikan setiap Rp.0,3075 hutang perusahaan dijamin oleh Rp.1 aset perusahaan.

3. Rasio Aktivitas

Dari perhitungan tersebut, Pada tahun 2011 piutang berputar 8,22 kali dalam setahun dan diperlukan waktu 44,4 hari dari piutang menjadi kas. Untuk melihat baik tidaknya angka tersebut, perusahaan bisa membandingkan dengan industry atau dengan kebijakan di perusahaan. Angka rata-rata piutang yang terlalu rendah bisa jadi mengindikasikan kebijakan piutang terlalu ketat dan hal ini bisa menurunkan penjualan dari yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Namun, bila terlalu tinggi juga menunjukkan kemungkinan tidak kembalinya piutang yang lebih tinggi.

Sedangkan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar piutang berputar 9,44 kali dalam setahun dan diperlukan waktu 38,6 hari dari piutang menjadi kas.

Dalam tahun 2011 persediaan berputar 4 kali dan kalua lamanya umur persediaan 91,25 hari. Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan. Sebaliknya, perputaran yang rendah mengindikasikan kurangnya pengendalian persediaan yang efektif.

Sedangkan pada tahun 2012 persediaan berputar 5,7 kali dan kalua lamanya umur persediaan 63,9 hari.

4. Rasio Profitabilitas

Pada tahun 2011 NPM sebesar 6 % dari penjualan. Namun pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 12,58% dari penjualan. Net Profit Margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Net Profit Margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidak efisienan manajemen.

Pada tahun 2011 ROA sebesar 5 % dari total aktiva. Namun pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 14,6% dari total aktiva.Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset, yang berarti manajemen berjalan dengan efisien.

Analisis Pasar

Pada tahun 2011 tingkat PER mencapai 24,5 kali, sedangkan pada tahun 2012 tingkat PER turun menjadi 10,9 kali. PER melihat harga saham relatif terhadap labanya. Perusahaan yang berprospek baik adalah perusahaan yang memiliki PER yang tinggi. Namun, bagi investor PER yang tinggi tidak terlalu menarik karena kemungkinan capital gain yang diperoleh akan lebih kecil.

Laporan Laba rugi PT Ultrajaya Milk IndustryTahun 2012Tahun 2011Tahun 2010

Penjualan2.809.851.307.4392.102.383.741.5321.880.411.473.916

Beban pokok penjualan1.908.109.047.2371.476.677.453.8141.288.167.519.944

Laba kotor901.742.260.202625.706.287.718592.243.953.972

Biaya penjualan, administrasi umum dan lain-lain472.400.760.324489.061.834.376406.826.687.113

Laba Usaha429.341.499.878136.644.453.342185.417.086.859

Pendapatan Lain-lain28.628.615.30620.173.453.08617.506.454.838

Laba sebelum pajak457.970.115.184156.817.906.428202.923.541.697

Pajak penghasilan104.538.495.69928.368.562.3767.231.995.350

Laba bersih353.431.619.485128.449.344.052107.339.358.519

Analisis Common Size Laporan Laba Rugi PT Ultrajaya Milk IndustryTahun 2012Tahun 2011Tahun 2010

Penjualan100100100

Beban pokok penjualan67,970,268,5

Laba kotor32,129,831,5

Biaya penjualan, administrasi umum dan lain-lain16,823,221,6

Laba sebelum pajak15,36,69,9

Pajak penghasilan3,71.35

Laba bersih11,65,34,5

Trend yang dihasilkan dari tahun 2010 ke tahun 2012 adalah meningkat.Analisis Common size PT Ultrajaya Milk Industry menunjukkan bahwa persentase laba dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini mengindikasi bahwa trend beban mengalami penurunan walaupun pada tahun 2011 meningkat namun, pada tahun 2012 kembali turun sehingga tidak menyebabkan penurunan persentase laba tahun berjalan.Kesimpulan Analisis Fundamental dan Analisis KebangkrutanA. Aspek Resiko Resiko Jangka PendekDalam analisis likuiditas perusahaan diperoleh rasio lancar 2,018 dan rasio quick 1,454. Karena rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada angka 2 maka kesimpulannya rasio lancar PT Ultrajaya Milk Industry termasuk normal. Dapat dikatakan bahwa PT Ultrajaya Milk Industry tidak menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar. Hal ini baik karena aktiva lancar yang berlebih akan berpengaruh tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa PT Ultrajaya berprospek baik dalam jangka pendeknya.

Resiko Jangka Panjang Rasio solvabilitas yang tinggi menunjukkan dana yang disediakan oleh kreditur juga tinggi. PT Ultrajaya memiliki rasio solvabilitas sebesar 0,3075 atau 30% menggunakan dana dari kreditur. Maka dapat disimpulkan bahwa pengunaan financial leverage PT Ultrajaya Milk Industry tidak terlalu besar yang berarti perusahaan cukup mandiri dengan modal sendiri. Dengan begitu untuk resiko jangka panjangnya tidak terlalu mengkhawatirkan karena perusahaan dapat terus berjalan meskipun dana oleh kreditur tidak besar.

Rekomendasi

ManajemenDari hasil perhitungan rasio aktivitas menunjukkan bahwa umur piutang dan perputaran persediaan terbilang rendah. Hal ini mengindikasikan bisa jadi kebijakan piutang dan pengendalian persediaan kurang baik. Oleh karena itu manajemen harus lebih bijak dalam membuat kebijakan piutang dan mengendalikan persediaan agar perusahaan dapat menghasilkan laba secara maksimal.

InvestorDari aspek return dapat terlihat bahwa perusahaan menghasilkan profit margin dan ROA yang cukup baik, hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba juga baik. Begitupun dari perhitungan PER yang memungkinkan harga saham akan terus naik dan capital gain yang akan diperoleh investor juga bisa lebih besar. Maka dari itu, para investor dapat mengambil keputusan untuk membeli saham PT Ultrajaya Milk Industry.

KrediturPT Ultrajaya Milk Industry tidak terlalu banyak menggunakan dana dari kreditur, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan bisa mandiri. Dengan begitu, seharusnya para kreditur dapat mempercayakan dananya kepada perusahaan dan tidak perlu khawatir perusahaan nantinya tidak mampu membayar hutang.