analisis laporan keuangan

Upload: erlanggachrisnanda

Post on 10-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB 3 LAPORAN KEUANGAN

TRANSCRIPT

TUGAS KELOMPOKANALISIS LAPORAN KEUANGAN

DISUSUN OLEHKELOMPOK 3

ERLANGGA FEBBY CHRISNANDA0120440102M. RIZKY PRATAMA0120440222

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS CENDERAWASIH2014

Bab 3LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya. Ada tiga macam laporan keuangan yang pokok yang dihasilkan:1. Neraca2. Laporan Rugi Laba3. Laporan Aliran kas

Disamping ketiga laporan pokok tersebut, dihasilkan laporan pendukung seperti laporan laba yang ditahan, perubahan modal sendiri,dan diskusi-diskusi oleh pihak manajemen.

Hubungan antara ketiga macam laporan keuangan pokok tersebut bisa dilihat berikut ini.

Gambar 3.1. Hubungan Antarlaporan KeuanganLaporan Rugi-Laba Pendapatan Biaya

Transaksi dan KejadianNeraca Awal Aset Hutang Modal SahamNeraca Akhir Aset Hutang Modal Saham

Laporan Aliran Kas Aktivitas Operasi Aktifitas Investsi Aktivitaas Pendanaan

3.1 NERACA

Salah satu tujuan pelaporan keuangan biasanya dikatakan untuk membantu investor, kreditur, dan pihak-pihak lain menaksir besar, waktu (timing), serta tingkat ketidakpastian aliran kas suatu perusahaan etintas. Neraca menampilkan sumber daya ekonomis (aset), kewajiban ekonomis (hutang), modal saham, dan hubungan antar item tersebut.Tujuan lebih spesifik adalah untuk memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan modal sendiri dari suatu entitas atau perusahaan. Secara lebih spesifik neraca dimaksudkan membantu pihak eksternal untuk menganalisis:1. Likuiditas perusahaan2. Flekstibilitas keuangan3. Kemampuan operasional4. Kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu

3.1.1 Pengakuan dalam NeracaPengakuan dalam konteks neraca adalah proses pencatatan dan pelaporan dalam laporan keuangan secara formal. Supaya bisa diakui, item (yangberarti juga informasi dalam item tersebut) harus:1. Memenuhi definisi elemen2. Bisa diukur3. Relevan4. Reliabel

Agar memenuhi tujuan neraca yaitu memberi informasi yang relevan perusahaan harus menentukan apa, bagaimana, dan dimana pelaporan elemen dalam neraca. Tiga tahap akan dilalui oleh suatu perusahaan:1. Indentifikasi item-item yang memenuhi definisi elemen2. Pengukuran (penilaian)elemem-elemen tersebut3. Pelaporan (klasifikasi) dari elemen-elemen tersebut.

Elemen-elemen dalam neraca bisa didefinisikan sebagai kelas atau blok yang luas yang mencakup item-item yang membetuk elemen tersebut. Ada tiga blok atau elemen besar yaitu aset (aktiva), hutang, dan modal.

Agar suatu elemen bisa dilaporkan di dalam neraca, elemen tersebut harus bisa diukur dengan reliabilitas tertentu dalam unit moneter. Ada berapa pengukuran yang bisa dipakai, tetapi dalam elemen neraca kebanyakan diukur dengan kos historis (historal cost). Historal cost banyak dipakai dalam pengukuran karena metode ini mempunyai reliabilitas yang tinggi.

Historical CostHistorical cost suatu aset merupakan harga pertukaran pada saat transaksi di mana aset pertama kali diperoleh/dibeli.

Current CostCurrent Cost suatu aset adalah jumlah kas (atau ekuivalen kas) yang dibutuhkan pada tanggal neraca untuk memperoleh aset yang sama.

Current Exit ValueCurrent Exit Value atau sering disebut sebagai current marker values suatu aset adalah jumlah kas (atau ekuivalen kas) yang akan diperoleh pada tanggal neraca dengan menjual aset, dalam kondisnya yang sekarang, dalam proses likuiditas yang teratur/wajar. Contoh likuidasi yang tidak wajar adalah apabila suatu aset dijual obral.

Net Realizable ValueNet Realizable Value suatu aset adalah jumlah kas (atau ekuivalen kas) di mana suatu aset diharapkan bisa ditukar dalam operasi normal perusahaan, dikurangi biaya-biaya yang berkaitan dengan transaksi pertukaran tadi (seperti biaya pengumpulan, biaya pelepasan aset).

Peresent ValuePeresent Value suatu aset adalah diskonto atas jumlah bersih aliran kas masuk yang diharapkan dikurangi jumlah aliran kas keluar yang diharapkan, berkaitan dengan suatu aset. Pendekatan ini memperhitungkan nilai tukar waktu uang.

Alternative pengukuran yang lain seperti current cost, current market value, dan present value digunakan pada situasi yang tertentu utnuk elemen-elemen yang tertentu. Misal, surat berharga yang dimiliki untuk tujuan jangka pendek (bukan investasi) akan dapat dicatat berdasarkan market value. Penggunaan metode pengukuran tersebut akan tergantung pada trade off antara relevansi dan reliabilitas.

Kalsifikasi neraca didasarkan pada tiga blok besar yaitu aset, hutang dan modal sendiri. Klasifikasi yang bias dijumpai untuk perusahaan akan nampak seperti berikut ini:1. Aktiva/Aseta. Aktiva lancerb. Investasi Jangka Panjangc. Bangunan, Pabrik, dan Peralatand. Aktiva Tidak Berwujude. Aktiva Lainnya

2. Hutanga. Hutang Lancarb. Hutang Jangka Panjangc. Hutang lainnya

3. Modal Sahama. Modal saham Disetor1) Saham Nominal2) Agio atau Capital surplusb. Laba Yang Ditahanc. Modal Lainnya

3.2 LAPORAN RUGI LABA

Laporan ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi yang paling penting dalam laporan tahunan. Kegiatan perusahaan selama periode tertentu mencakup aktivitas rutin atau operasional, disamping aktivitas-aktivitas yang sifatnya tidak rutin dan jarang muncul. Disamping itu perusahaan mungkin memutuskan untuk menghentikan lini bisnis tertentu, melakukan perubahan metode akuntansi, melaporkan item-item luar biasa. Aktivitas-aktivitas ini perlu dilaporkan dengan semestinya agar pembaca laporan keuangan memperoleh informasi yang relevan.Laporan keuangan diharapkan memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat keuntungan (Return Investment), resiko, fleksibilitas keuangan dan kemampuan operasional perusahaan. Secara umum sumbangan laporan keuanagan dalam hal penyampaian informasibisa ditingkatkan apabila laporan keuangan:1. Memberikan informasi mengenaai prestasi operasional perusahaan terpisah dari aspek lain yang berkaitan dengan prestasi perusahaan.2. Menyajikan hasil dari aktivitas atau kejadian tertentu yang signifikan untuk memprediksi jumlah, waktu (timing), ketidakpastian aliran kas, dan pendapatan dimasa mendatang.3. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk menilai Return on Investment suatu perusahaan.4. Memberikan umpan balik (feedback) ke pemakai laporan keuangan sebagai evaluasi prediksi terhadap pendapatan dan komponennya yang dilakukan sebelumnya.5. Memberikan informasi untuk membantu menaksir biaya untuk menjaga kemampuan operasional perusahaan6. Menyajikan informasi mengenai seberapa efektif manajemen telah melakukan kewajibannya yang berkaitan denagn penggunan daya ekonomi perusahaan.

Nampaknya komponen dari laba bersih lebih penting dibandingkan dengan jumlah total laba bersih sebagai bahan informasi untuk tujuan analisis seperti yang disebutkan di muka.

3.2.1 Elemen Rugi-LabaAda tiga elemen pokok dalam laporan rugi-laba:1. Pendapatan Operasional2. Beban Operasional3. Untung atau Rugi (Gain or Loss)

Isi laporan rugi-laba biasanya mencakup elemen-elemen seperti berikut ini:1. Pendapatan Operasional perusahaana. Penjualan (besih)b. Harga Pokok Penjualanc. Biaya Operasionald. Pendapatan dan Biaya Lainnyae. Biaya Pajak yang berkaitan dengan Operasional Perusahaan2. Hasil dari Operasi Yang Dihentikana. Pendapatan (Rugi) dari operasi perusaahn yang dihentikan (bersih pajak)b. Untung (Rugi) yang berkaitan dengan pelepasan lini bisnis yang dihentikan (bersih pajak)3. Item-item luar biasa (bersih pajak pendapatan)4. Efek kumulatif perubahan prinsip akuntansi (bersih pajak pendapatan)5. Laba Bersih6. Laba perlembar saham

3.3 LAPORAN ALIRAN KAS

Tujuan pokok laporan aliran kasadalah:1. Untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan secara periode tertentu.2. Untuk memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu.

Laporan keuangan apabila digunakan bersama laporan lainnya akan membantu pihak eksternal menganalisis:1) Kemampuan perusahaan menghasilkan aliran kas masa mendatang yang positif2) Kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dan membayar deviden3) Kebutuhan perusahaan akan pendanaan eksternal4) Alasan terjadinya perbedaan-perbedaan antara laba bersih perusahaan dan penerimaan dan pengeluaran kasnya5) Aspek kas dan nonkas dari transaksi investasi dan pendanaan selama periode tertentu

Ada 2 metode penyusunan laporan aliran kas, yakni metode langsung dan metode tidaklangsung. Metode yang biasanya digunakan adalah metode tidak langsung. Dalam metode ini laba bersih ditaruh pada baris pertama, kemudian penyesuaiandilakukan terhadap laba bersih sebagai berikut:1) Untuk menghilangkan sejumlah tertentu (seperti depresiasi) yang dimasukkan dalam laba bersih tetapi tidak melibatkan aliran kas masuk atau keluar pada aktivitas operasi.2) Untuk memasukkan perubahan-perubahan dalam aktiva lancar (selain kas) dan hutang lancar yang berkaitan dengan siklus operasi perusahaanyang mempengaruhi aliran kas yang berbeda dengan laba bersih.

Aliran kas untuk aktivitas investasi yang sering dapat klarisifikasi sebagai berikut:1) Penerimaan kas dari penjualan investasi pada saham atau obligasi2) Peneriamaan kas dari penjualan bangunan, pabrik, dan peralatan3) Pembayaran untuk investasi pada surat berharga (saham atau obligasi)4) Pembayaran untuk pembelian bangunan, pabrik, dan peralatan

Aktivitas pendapatan yang sering dimasukkan ke dalam kegiatan pendanaan sering diklasifikasikan sebagai berikut ini:1) Penerimaan dari emisi surat berharga (obligasi, saham)2) Pembayaran deviden3) Pelunasan Hutang atau obligasi4) Pembayaran untuk membeli saham kembali (treasury stock)

Aktivitas yang sering dimasukan dalam operasi adalah:Aliran Kasa Masuk Operasi:1) Pengumpulan dari pelanggan2) Bunga atau deviden yang dikumpulkan

Aliran Kas Keluar1) Pembayaran ke pemasok (supplier) atau karyawan2) Pembayaran Bunga3) Pembayaran pajak pendapatan

Beberapa hal yang dilaporkan di luar laporan keuangan (dalam lampiran) adalah:1) Ringkasan Prinsip atau Metode Akuntansi yang dipakai2) Aset dab Hutang yang belum pasti3) Peristiwa kemudian

Laporan-laporan pelengkap akan membantu analisis keuangan memahami kondosi keuangan suatu perusahaan. Laporan bersama dengan informasi yang diperoleh dari pihak luar (seperti analisis industri) akan memberi gambaran yang lebih lengkap mengenai perusahaan serta prospek dan risikonya.

KETERANGAN: TOTAL 5 HALAMAN (1 HALAMAN COVER + 4 HALAMAN ISI)PEMBAGIAN: HAL 2-3 (ERLANGGA F.C.) & HAL 4-5 (M. RIZKY P.)