analisis kritis 1

5
Judul : Respon Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L. Var. Tuktuk) Asal Biji terhadap Pemberian Pupuk Kalium dan Jarak Tanam Identitas Jurnal : Sitepu, Benhard., Sabar, Ginting., Mariati. 2013. Respon Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L. Var. Tuktuk) Asal Biji terhadap Pemberian Pupuk Kalium dan Jarak Tanam. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3 hal 711-724: USU Medan Tujuan Penulisan Jurnal : Bertujuan untuk mengevaluasi dosis pupuk kalium (K) dan jarak tanam yang sesuai terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) varietas Tuktuk asal biji. Fakta Unik Jurnal : Tuk Tuk merupakan varietas unggul bawang merah yang diproduksi oleh PT. East West Seed Indonesia dan telah diregistrasikan oleh Departemen Pertanian RI, sehingga menjadi varietas unggul bawang merah asal biji pertama yang terdaftar. Pembahasan Jurnal :

Upload: fiqih-dewi-maharani

Post on 01-Feb-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Analisis Kritis Artikel

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kritis 1

Judul :

Respon Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L. Var.

Tuktuk) Asal Biji terhadap Pemberian Pupuk Kalium dan Jarak Tanam

Identitas Jurnal :

Sitepu, Benhard., Sabar, Ginting., Mariati. 2013. Respon Pertumbuhan dan

Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L. Var. Tuktuk) Asal Biji

terhadap Pemberian Pupuk Kalium dan Jarak Tanam. Jurnal Online

Agroekoteknologi Vol.1, No.3 hal 711-724: USU Medan

Tujuan Penulisan Jurnal :

Bertujuan untuk mengevaluasi dosis pupuk kalium (K) dan jarak tanam

yang sesuai terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium

ascalonicum L.) varietas Tuktuk asal biji.

Fakta Unik Jurnal :

Tuk Tuk merupakan varietas unggul bawang merah yang diproduksi oleh

PT. East West Seed Indonesia dan telah diregistrasikan oleh Departemen

Pertanian RI, sehingga menjadi varietas unggul bawang merah asal biji pertama

yang terdaftar.

Pembahasan Jurnal :

Kurangnya tingkat produksi bawang merah dalam hal mencukupi

kebutuhan konsumsi bawang merah di Sumatra Utara maupun di tingkat nasional.

Untuk memenuhi kebutuhan bawang merah, maka dilakukanlah impor dari luar

negeri. Hal ini terjadi karena cara bercocok tanam kurang maksimal. Perlu

peningkatan hasil dan mutu pada tanaman bawang merah dan juga biaya yang

terjangkau oleh petani dengan memperhatikan kultur teknis yaitu jarak tanam,

pemupukan yaitu penggunaan pupuk kalium dan penggunaan benih asal biji.

Berdasarkan latar belakang diperoleh rumusan masalah yakni apakah ada respon

dosis pupuk kalium (K) dan jarak tanam yang sesuai terhadap pertumbuhan dan

produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) varietas Tuktuk asal biji.

Page 2: Analisis Kritis 1

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian langsung (eksperimental) dengan

analisis data yang digunakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok

(RAK) Faktorial dengan dua faktor perlakuan.

Poin penting berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk

kalium berpengaruh nyata terhadap diameter umbi, bobot basah umbi per sampel

dan bobot kering umbi per sampel. Jarak tanam yang biasa digunakan untuk

tanaman bawang merah dengan umbi adalah 15 x 20 cm dan 20 x 20 cm,

sedangkan jarak tanam yang direkomendasikan untuk penanaman bawang merah

dengan menggunakan biji adalah 10 x 10 cm. Kelebihan dalam penelitian ini

adalah dalam analisis data sudah memaparkan sajian data, pembacaan data dengan

jelas dan lengkap, serta dalam pembahasan sudah dihubungkan antara hasil

penelitian dengan literatur, hasil yang disajikan masing-masing sudah didukung

dengan literatur yang ada. Namun, dalam penelitian tersebut masih menggunakan

beberapa rujukan yang kurang baru atau kurang termutakhir, masih menggunakan

rujukan lama lebih dari 10 tahun terakhir. Disarankan agar dalam penelitian

selanjutnya diusahakan menggunakan rujukan atau literatur yang termutakhir

(minimal 10 tahun terakhir), dengan memasukkan berbagai macam sumber jurnal

nasional maupun jurnal internasional yang sudah terakreditasi.

Kesimpulan Jurnal :

Pemberian pupuk kalium hingga 20 g KCl/m² nyata meningkatkan

diameter umbi,bobot basah umbi per sampel, bobot basah umbi per plot, bobot

kering umbi per sampel dan bobot kering umbi per plot, tetapi tidak nyata

meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun. Jarak tanam 10 cm x 10 cm (J1)

nyata meningkatkan tinggi tanaman, bobot basah umbi per plot dan bobot kering

umbi per plot, tetapi tidak nyata meningkatkan jumlah daun, diameter umbi, bobot

basah umbi per sampel dan bobot kering umbi per sampel.

Pertanyaan yang Muncul dari Reviewer :

1. Apakah cara peningkatan hasil dan mutu pada tanaman bawang merah

hanya dengan memperhatikan kultur teknis yaitu jarak tanam, pemupukan

yaitu penggunaan pupuk kalium dan penggunaan benih asal biji saja?

Page 3: Analisis Kritis 1

2. Bagaimana hasil yang didapatkan jika varietas bawang merah Tuktuk

diganti dengan varietas lain (ex: Aggregatum)?

3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat jarak tanam bawang merah

yang terlalu dekat?

Refleksi :

Keterkaitan antara artikel dengan penelitian yang akan saya buat adalah

kesamaan dalam hal objek yang diteliti yakni menggunakan bawang merah.

Namun, bawang merah yang saya gunakan berbeda varietasnya dengan yang ada

di artikel jurnal. Walaupun berbeda varietas, cara pengelolaan bawang merah

masih tetap sama. Yang ingin saya kembangkan lebih lanjut adalah mengenai cara

peningkatan hasil dan mutu bawang melalui cara teknis yang lain yaitu

pemotongan ujung umbi bawang merah dengan berbagai tingkat pemotongan.

Bagian yang akan saya rujuk dalam proyek penelitian saya adalah:

Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang tergolong sayuran

rempah. Tanaman bawang ini membentuk umbi, umbi tersebut dapat membentuk

tunas baru, tumbuh dan membentuk umbi kembali. Karena sifat pertumbuhannya

yang demikian maka dari satu umbi dapat membentuk rumpun tanaman yang

berasal dari peranakan umbi. Produksi bawang merah provinsi Sumatera Utara

pada tahun 2010 menurut Dinas Pertanian yang dikutip dari BPS (2011) adalah

16.236 ton, sedangkan kebutuhan bawang merah mencapai 66.940 ton. Dari data

tersebut terlihat bahwa produksi bawang merah Sumatera Utara masih jauh di

bawah kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan bawang merah, maka

dilakukanlah impor dari luar negeri. Dari data tersebut produksi bawang merah

masih sangat rendah dan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Sumut dan

nasional. Oleh karena itu perlu peningkatan hasil dan mutu pada tanaman bawang

merah dan juga biaya yang terjangkau oleh petani. Hasil dan mutu umbi dapat

ditingkatkan dengan memperhatikan kultur teknis. Dibutuhkan jarak tanam yang

optimum untuk memperoleh hasil yang maksimum. Jarak tanam yang biasa

digunakan untuk tanaman bawang merah dengan umbi adalah 15 x 20 cm dan 20

x 20 cm.