analisis kondisi eksisting lingkungan alami indonesia dan singapura

24
Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia dan Singapura Disusun oleh Diny Setyanti 21080112130075 Dias Yunita N 21080112120005 M. Reindra R 21080112130041 Yosep Sopar P 21080112130053 Debby Valentina 21080112130081 Julius Alex F 21080112130087 Sindi Martina H 21080112130107 Adistia Dian K 21080112140136 Fenisa Vifaly 21080112130046 Gina Fita P 21080112110057 Kanda Arjuna O 2108011111093 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

Upload: diny-setyanti

Post on 11-Apr-2016

56 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Manajemen Lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia dan Singapura

Disusun oleh

Diny Setyanti 21080112130075

Dias Yunita N 21080112120005

M. Reindra R 21080112130041

Yosep Sopar P 21080112130053

Debby Valentina 21080112130081

Julius Alex F 21080112130087

Sindi Martina H 21080112130107

Adistia Dian K 21080112140136

Fenisa Vifaly 21080112130046

Gina Fita P 21080112110057

Kanda Arjuna O 2108011111093

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015

Page 2: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

BAB I

PENDAHULUAN

1.1;Latar Belakang

Kota merupakan tempat bagi manusia untuk bermukim dan beraktivitas. Jadi pada

dasarnya kota merupakan human settlement. Menurut Doxiadis (1969), Human Settlement

terdiri dari 2 unsur mendasar yaitu isi (contents) dan wadah (container), yang selanjutnya

dapat diuraikan lebih mendalam menjadi 5 unsur penting yaitu alam sebagai dasar tempat

pemukiman, manusia, masyarakat, bangunan-bangunan, dan jaringan infrastruktur. Dalam

hal ini kota memiliki kaitan yang cukup erat dengan alam sehingga kota harus dirancang

sedemikian rupa sehingga dapat bekerja sama dengan alam (Leitmann,1999).

Perkotaan adalah elemen penting dari suatu negara, dimana setiap perkotaan di setiap

negara tentu memiliki ciri khas dan kondisi yang berbeda. Perbedaan ini berbanding lurus

dengan perbedaan peraturan perundangan mengenai manajemen perkotaan yang

diberlakukan di negara serta di kota tersebut.

Pada laporan ini akan dilakukan perbandingan mengenai kondisi eksisting Negara

Singapore dengan Indonesia. Dengan melakukan perbandingan, maka diharapkan dapat

mengetahui kelemahan yang ada pada Negara Indonesia, dan diharapkan kita sebgaia

generasi penerus bangsa dapat mempelajari kelemahan tersebut dan mempelajari hal-hal yang

baik dari Negara Singapore untuk kemudian diimplementasikan di Negara kita, Indonesia.

1.2;Tujuan

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut.

1; Untuk mengetahui perbedaan dan melakukan perbandingan mengenai kondisi eksisting

Negara Singapore dengan Indonesia

2; Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Lingkungan Perkotaan.

Page 3: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 FLORA

A; Flora Indonesia

Bunga nasional Indonesia menurut Keputusan Presiden Indonesia nomor 4 tahun 1993:

1; Bunga melati (Jasminum sambac) sebagai Puspa Bangsa.

2; Bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai Puspa Pesona.

3; Bunga patma raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai Puspa Langka.

Bunga Melati Bunga Anggrek Bulan Bunga Patma Raksasa

Flora Indonesia terdiri dari 1.500 spesies algae, tumbuhan berspora berupa jamur

80.000 spesies, lumut kerak 595 spesies, paku-pakuan 2.197 spesies, tumbuhan berbiji 30.000

– 40.000 spesies (15.5% dari total jumlah flora di dunia).

Beberapa peraturan yang perlindungan flora di Indonesia

1; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

2; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber

Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya

3; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1992 Tentang Karantina Hewan,

Ikan Dan Tumbuhan

4; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan

Macam-macam upaya konservasi flora

1; Pelestarian in situ

Page 4: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asli suatu flora dan fauna

itu berada. Jadi dalam pelestarian in situ, flora dan fauna tidak dipindahtempatkan.

Terdapat berbagai bentuk pelestarian in situ, diantaranya adalah sebagai berikut :

a; Taman Nasional

Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam baik daratan maupun perairan yang

mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk

tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya,

pariwisata, dan rekreasi (Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 56 Tahun 2006 tentang

Pedoman Zonasi). Beberapa contoh taman nasional di Indonesia adalah Taman Nasional

Gunung Leuser (Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh), Taman Nasional Gunung

Gede Pangrango (Jawa Barat).

b; Cagar Alam

Cagar Alam adalah hutan suaka alam yang berhubungan dengan keadaan alamnya yang

khas termasuk alam hewani dan alam nabati, perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu

pengetahuan dan kebudayaan (UU No. 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan – Ketentuan Pokok

Kehutanan). Beberapa contoh cagar alam di Indonesia adalah Cagar Alam Pulau Kaget

(Kalimantan Selatan) dan Cagar Alam Rafflesia (Bengkulu).

c; Hutan Lindung

Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang karena keadaan alamnya diperuntukkan guna

mengatuur tata air, pencegahan bencana banjir dan erosi, serta pemeliharaan kesuburan

tanah (UU No. 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan – Ketentuan Pokok Keehutanan). Beberapa

contoh hutan lindung di Indonesia adalah Hutan Lindung Sungai Wain dan Hutan Lindung

Wehea (Kalimantan Timur).

2; Pelestarian ex situ

Contohnya kebun botani yang merupakan lahan yang ditanami berbagai tanaman untuk

keperluan koleksi, konservasi, pendidikan, dan wisata. Arboretum adalah semacam kebun

botani yang mengoleksi pepohonan. Contohnya adalah Kebun Raya Bogor, Kebun Raya

Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

B; Flora Singapura

Regulasi:

1; Misuse of Drugs Act (MDA) dan Control of Plants Act (CPA) untuk mencegah

penanaman tumbuh-tumbuhan dari genus Cannabis atau jenis tumbuhan lain yang

dilarang di tanam di Singapura

2; CPA juga mengatur impor dan pengiriman buah dan sayur di Singapura dan penggunaan

pestisida pada tanaman.

Page 5: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

3; Plant Varieties Protection Act (PVPA) untuk melindungi variasi tanaman baru di

Singapura.

2.2

Page 6: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

FAUNA

Peraturan Pet Relocation di Singapura

Mempunyai sertifikat yang menyatakan hewan peliharaan yang akan dibawa masuk ke

Singapura setidaknya sudah tinggal selama 6 bulan atau sejak lahir di negara Anda

sebelum hari keberangkatan.

Miliki microchip yang sesuai dengan standar ISO 11784 untuk hewam peliharaan Anda.

Harus punya sertifikat rabies asli. Sertifikat ini harus berisikan no microchip dan tanggal

penyuntikan vaksin. Untuk ke Singapura, vaksin pertama setidaknya sudah disuntikan 4

bulan sebelum hari keberangkatan. Vaksin pertama harus inactivated vaksin.

Selain vaksin anti rabies, beberapa vaksin yang juga harus diberikan untuk hewan peliharaan

Anda. Untuk doggy vaksin lainnya adalah vaksin Distemper, Hepatitis dan Parvovirus.

Sedangkan kucing, vaksin yang diberikan adalah Cat Flu (Chlamydia psittaci, Feline

calcivirus, Feline viral rhinotracheitis) dan Cat Enteritis (Feline Panieukopaenia / Feline

parvovirus). Vaksin – vaksin ini setidaknya diberikan 2 minggu sebelum hari

keberangkatan. Jangan lupa meminta sertifikat vaksinnya.

Setelah 30 hari sejak vaksin anti rabies, Anda perlu kembali ke dokter hewan untuk

melakukan tes darah. Hasilnya harus menyatakan bahahwa rabies titre testnya = atau >

dari 5 IUatau ML.

Hewan peliharaan kemudian harus disuntik vaksin rabies ke-2 sebelum 30 hari dari tanggal

keberangkatan. Vaksin ke-2 juga harus inactivated vaksin. Vaksin ke-2 ini hanya boleh

diberikan setelah melakukan titer blood.

Setelah hasil lab tes rabies serology FAVN keluar, Anda siap mengajukan peminjaman ruang

karantina (bila hewan peliharaan Anda emang diwajibkan untuk dikarantinakan – lebih

Page 7: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

baik konsultan dengan pihak pet relocation dan instalasi pemerintah Singapura yang

khusus menangani masalah ini).

Miliki sertifikat kesehatan standar yang diisi oleh dokter hewan terakreditas. Sertifikat ini

harus dikeluarkan setidaknya 7 hari sebelum hari keberangkatan.

Harus punya izin keberangkatan dan impor sebelum sampai Singapura.

Semua sertifikat ( 2 sertifikat rabies, sertifikat vaksin dan sertifikat kesehatan ) harus

mendapatkan pengesahan USDA lokal dimana Anda tinggal. Agar gampangnya hubungi

pet relocation yang ada didekat Anda agar Anda tahu USDA mana yang harus didatangi

atau lebih mudahnya lagi langsung menggunakan jasa mereka untuk mengurusnya.

Hewan yang diperbolehkan dipelihara :

Dogs

Cats

Rabbits

Guinea pigs

Hamsters

Gerbils

Mice

Chinchillas

Red-eared sliders (red-eared

terrapins)

Birds (birds listed in the CITES

Appendices must be imported with

CITES permits or Certificates of Origin)

Fish (fish listed in the CITES Appendices

must beimported with CITES permits or

Certificates of Origin)

Land hermit crabs (Coenobita rugosus)

Green tree frogs (Litoria caerulea)

Malayan box turtles (Cuora amboinensis)

listed in CITES Appendix II

Syarat yang harus di penuhi sebelum memiliki hewan peliharaan :

1; Memeberi makan hewan dengan makanan yang bernutrisi

2; Memiliki rumah permanen agar dapat memeliharan dengan baik.

3; Pelatihan Hewan.

4; Bawa ke dokter hewan jika sakit.

5; Luangkan waktumu untuk hewan peliharaan.

Page 8: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

6; Selalu memperhatikan hewan peliharaan (seperti : jangan sampai mengganggu orang lain,

kotoran, dsb)

7; Sterilise hewan peliharaan.

8; Microchip hewan peliharaan anda agar mempermudah dalam pencarian saat hilang

Hal-hal yang diperhatikan sebelum memiliki hewan peliharaan:

Persetujuan keluarga untuk memiliki hewan peliharaan

Tipe hewan peliharaan apa yang cocok dengan lifestyle

Pengetahuan dalam pemeliharaan hewan

Mengetahui berapa umur maksimal hewan

Memiliki sumber daya (waktu, uang, ruang) untuk memelihara hewan

Untuk di negara Indonesia Sendiri, penulis belum mendapatkan informasi kewajiban

seseorang dalam memelihara hewan peliharaan, hanya sebatas kemampuan membeli dan

merawat. Untuk masalah kesehatan, monitoring(tracking), pelatihan, maupun lisensi

kepemilikan tidak ada yang mengatur, berbeda dengan yang diterapkan di Singapura.

Dalam hal adopsi, atau pembelian hewan peliharaan di Indonesia hanya memperhatikan

tentang transaksi jual beli kepemilikan, berbeda dengan Singapura. Dalam adopsi hewan

peliharaan harus memenuhi kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya, masih harus melewati

proses sertifikasi, cek kesehatan dan vaksinasi, serta hal-hal penting lainnya.

Page 9: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

Mengenai hal jumlah (kuantitas), pemerintah singapura telah menerapkan peraturan

mengenai pembatasan jumlah hewan yang bias dipelihara, yaitu maksimal 3 dengan

ketentuan-ketentuan yang telah di penuhi. Berbeda dengan yang di terapkan di Indonesia, kita

bisa memiliki hewan peliharaan jenis apapun dan dalam jumlah besar. Misalnya memelihara

anjing, kucing, ayam, sapi, kambing dan lain sebagainnya.

Standar yang di terapkan di Singapura :

ISO (International Standards Organisation) standards 11784 or 11785.

Badan/Organisasi yang menaungi tentang hewan :

AVA (Agri-Food & Veterinary Authority) of Singapura

Kontak organisasi yang menaungi tentang hewan peliharaan yang ada di Singapura :

Agency for Animal Welfare

Animal Lovers League

Action for Singapore Dogs

Cat Welfare Society

Causes for Animals Singapore

Exclusively Mongrels

House Rabbit Society of Singapore

Humane Society (Singapore)

MercyLight Adoption

Noah's Ark CARES

Save Our Street Dogs

Society for Prevention of Cruelty to Animals

Voices for Animals

Page 10: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

2.3 AIR

a; Lembaga

Secara kelembagaan, Public Utilities Board (PUB) saat ini mengelola siklus air seluruh

Singapura. Sebelumnya, PUB bertanggung jawab untuk mengelola listrik, air minum dan gas.

Pada tanggal 1 April 2001, tanggung jawab untuk pembuangan limbah dan drainase

dipindahkan ke PUB dari Kementerian Lingkungan Hidup. Transfer ini memungkinkan PUB

untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan holistik, yang mencakup perlindungan dan

perluasan sumber air, stormwater manajemen, desalinasi, manajemen permintaan.

Di Indonesia, lembaga yang mengelola air adalah PDAM dan beberapa PAM Swasta.

PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik daerah,

yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di

setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan

perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh

aparataparat eksekutif maupun legislatif daerah.

b; Sungai dan Waduk

Di Singapore terdapat waduk besar, yaitu Waduk Macritche, waduk Pandan, waduk

Pierce dan waduk Seleter. Waduk Macritche merupakan waduk tertua di singapura. Waduk

tersebut selesai pada tahun 1868 dengan menyita air dari tanggul tanah yang kemudian

dikenal dengan Thomson Reservoir.

Waduk Macritche

Negara pulau kecil Singapura mempunyai beberapa sungai pendek dan sempit, yang

terpanjang, Sungai Kallang hanya 10km panjang. Sungai Singapura, yang paling terkenal di

Page 11: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

negara itu. Sungai Singapura adalah sebuah sungai kecil yang mempunyai nilai historis yang

tinggi karena merupakan awal mula peradaban diSingapura. Sungai ini mengalir

sepanjang kawasan tengah Singapura di daerah selatan Singapura sebelum bermuara ke laut.

Karena nilai historisnya sangat tinggi, sungai ini menjadi salah satu sungai terkenal di

Singapura.

Sungai Kallang merupakan sungai terpanjang di Singapore, sepanjang 10 km dari

Takungan Peirce Rendah ke pinggir laut di Lebuh Raya Nicoll.

Page 12: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

2.4 TANAH DAN MINERAL

Singapura adalah negara kecil yang tidak memiliki hasil tambang yang berarti.

Sedangkan di indonesia terdapat banyak jenis barang tambang di antaranya minyak bumi, gas

alam, bausit, timah putih, biji besi, batubara, intan, emas, perak dan aspal.1; Lembaga

Lembaga di Singapura yang mengelola tanah adalah SLA atau Singapore Land Authority.

Fokus SLA adalah pada optimalisasi sumber daya lahan dan memiliki 2 peran utama yaitu

perkembangan dan peraturan. Dalam peran perkembangannya, SLA mengawasi pengelolaan

tanah negara dan bangunan, penjualan tanah, sewa, akuisisi dan alokasi, mengembangkan dan

informasi terkait tanah pemasaran dan memelihara database informasi tanah nasional. Dalam

peran regulasinya, SLA adalah otoritas pendaftaran tanah nasional dan bertanggung jawab

atas pengelolaan dan pemeliharaan sistem survei tanah nasional. Di Indonesia, lembaga yang mengelola tanah adalah BPN atau Badan Pertanahan

Nasional atau yang sekarang disebut Kementrian Agraria dan Tata Ruang. BPN memiliki visi

menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar

kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan

dan kenegaraan Republik Indonesia. Sedangkan misinya adalah :

Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk:1; Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran

rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta pemantapan

ketahanan pangan.2; peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat

dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

(P4T).3; Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai

sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat

hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa,

konflik dan perkara di kemudian hari.4; Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan

memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah

sebagai sumber kesejahteraan masyarakat. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai

dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi

rakyat secara luas.

Page 13: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di

bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral. Dalam melaksanakan tugas Badan

Pertanahan Nasional menyelenggarakan fungsi :

1; perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan;2; perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan;3; koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan;4; pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan;5; penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di bidang

pertanahan;6; pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum;7; pengaturan dan penetapan hak -hak atas tanah;8; pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-wilayah

khusus;9; penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik negara/daerah

bekerjasama dengan Departemen Keuangan;10; pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah;11; kerjasama dengan lembaga-lembaga lain;12; penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di bidang

pertanahan;13; pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan;14; pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang

pertanahan;15; pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan;16; penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan;17; pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan;18; pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan;19; pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertanahan;20; pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan/atau badan hukum

dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;21; fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perbandingan :

1; Tanah di indonesia banyak yang berjenis tanah vulkanik, organosol (humus, gambut),

litosol (tanah berbatu-batu), podzol, laterit, mergel, kapur. Bentang alam atau rupa

bumi Singapura di bagian tengah berbukit terdiri atas batuan vulkanis, bagian barat

batuan sedimen, dan bagian timur terdiri atas pasir dan batu kerikil.

2; Ciri-ciri tanah di Indonesia:

Banyak mengandung unsur hara

Struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan

tidak terlalu lenggang

Cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara

Page 14: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

Mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak

Ciri-ciri tanah di Singapura:

Tidak banyak mengandung unsur hara, karena tanahnya kebanyakan terdiri dari

pasir dan batuan

Struktur tanahnya kurang bagus, karena susunan butir-butir tanah terlalu padat

dan terlalu lenggang

Sedikit sekali mengandung air, karena memang tanah Singapura disengaja untuk

tidak menampung air banyak dengan cara menanam tanaman yang tidak begitu

menyerap air

Page 15: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

2.5 UDARA

A; Pengukuran Kualitas Udara di Singapura

Pemantauan kualitas udara ambien di Singapura dimulai pada tahun 1972 dan dilakukan

oleh Perencanaan Strategis & Departemen Riset (SPRD) dari National Environment Agency,

Singapura. Tujuan dari pemantauan program adalah sebagai berikut:

Untuk menilai sifat dan besarnya masalah polusi udara

Untuk memantau tren dalam kualitas udara sehingga keputusan kebijakan tepat

dilakukan untuk mencegah polusi udara

Untuk menilai kecukupan dan efektivitas pengendalian pencemaran program

Data pemantauan kualitas udara awalnya dikumpulkan secara manual dan di lakuakan

analisis laboratorium sampel udara. sejak Januari 1994 data tersebut didapat secara otomatis

dengan komisioning pemantauan kualitas udara telematika dan manajemen Sistem

(TAQMMS) . Jaringan atau titik pemantauan yang dimiliki Singapura sebanyak 16 stasiun

pemantauan kualitas udara di daratan. Stasiun dihubungkan melalui saluran telepon umum ke

Pusat Pengendalian Station (CCS) yang terletak di Gedung Lingkungan.

Gambar Lokasi Stasiun Pemantauan Udara

Stasiun Monitoring Udara berada di 16 lokasi strategis untuk mengetahui kualitas udara

di seluruh pulau secara akurat. Dari 16 stasiun, 13 stasiun memantau kualitas udara ambien

secara umum, sementara 3 stasiun lainnya memantau kualitas udara di pinggir jalan. Stasiun

ambien berada di perkotaan, industri dan sub-urban dan terletak di pusat kegiatan. tiga stasiun

Page 16: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

di pinggir jalan terletak di dekat jalan yang sibuk atau tol dan digunakan untuk mengukur

emisi kendaraan. Pada stasiun pemantauan udara, analisis otomatis terus memantau polusi

udara klasik seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon, karbon monoksida, partikulat

(PM10) dan hidrokarbon. Di stasiun tertentu terdapat pengukuran meteorologi untuk

parameter seperti kecepatan dan arah angin, suhu dan kelembapan. Sejak April 2014

parameter yang diukur bertambah, yaitu fine particulate matter (PM 2,5). NEA juga

mempublikasikan pengukuran konsentrasi PM 2,5 setiap jamnya dan dapat di akses di

www.nea.gov.sg.

Data yang dikumpulkan di stasiun pemantauan udara dalam jaringan disalurkan melalui

jaringan telepon umum dengan CCS secara berkala. Di CCS,data secara otomatis diproses

untuk memberikan update pada kualitas udara. Metode pemantauan kualitas udara yang

digunakan di Singapura mereferensi pada Amerika Serikat Environmental Protection Agency

(USEPA).

Tabel Metode Pengukuran dari Tiap Parameter Menurut USEPA

US EPA NAAQS dan WHO AQG digunakan sebagai pedoman dalam evaluasi kualitas

udara ambien di Singapura. Standar tersebut diringkas sebagai berikut:

Page 17: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

Indeks Standar Pencemar (PSI) yang dikembangkan oleh Singapura National

Environment Agency (NEA) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air

(MEWR) memberikan indikator yang akurat, tepat waktu dan mudah dimengerti dari tingkat

harian polusi udara udara ambien Singapura. Nilai-nilai PSI dilaporkan menggunakan data

real-time sebagai skala numerik dan memungkinkan masyarakat untuk menentukan apakah

tingkat polusi udara di lokasi tertentu baik, tidak sehat atau berbahaya. Polutan dengan indeks

tertinggi selama periode 24-jam digunakan untuk menggambarkan kualitas udara untuk hari

tertentu.

Tingkat PSI dikategorikan menjadi beberapa bagian seperti ditunjukkan dalam tabel yang

dibawah.

NEA menyatakan bahwa skala PSI yang digunakan dan dikembangkan di Singapura

sangat mirip dengan skala yang dipakai oleh US Environmental Protection Agency. NEA juga

menyatakan bahwa The National Ambient Air Quality Standards (NAAQS) yang

dikembangkan oleh US Environmental Protection Agency digunakan untuk menilai kualitas

udara Singapura.

Page 18: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

MEWR, bersama dengan NEA, meninjau rekomendasi dari Komite Penasehat dan The

Sustainable Singapore Blueprin (SSB) yang diluncurkan pada tahun 2009. Tujuannya untuk

mencapai rata-rata tahunan dari 15μg/m3 dari SO2 dan 12μg/m3 dari PM2.5 pada tahun

2020. MEWR dan NEA telah bekerja dengan instansi pemerintah terkait dan berbagai pihak

untuk membuat target yang memenuhi persyaratan WHO AQGs. Untuk mencapai target

kualitas udara pada tahun 2020, NEA telah mengumpulkan peta jalan dengan satu set

langkah-langkah pengurangan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan

pembangunan dengan tetap menjaga kesehatan masyarakat dan daya saing ekonomi.

Gambar Contoh Hasil Pemantauan Kualitas Udara di Singapura

Page 19: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

B; Pengukuran Kualitas Udara di Indonesia

Pemantauan kualitas udara ambien di Indonesia menggunakan metode yang sama seperti

di Singapura yang mengikuti standar US EPA. Namun untuk hasil pemantauan kualitas udara

di Indonesia belum dapat dilakukan secara real time. Pemantauan secara real time hanya ada

di beberapa ibu kota yang telah mempunyai Air Quality Monitoring System, seperti Jakarta,

Pekanbaru, Surabaya.

Sedangkan pemantauan kualitas udara yang terdapat di Laporan Status Lingkungan

Hidup Indonesia tiap tahunnya, pemantauan dilakukan 3 kali dalam setahun anggaran di 243

kabupaten/kota masing2 mewakili wilayah pemukiman, industri, transportasi dan

perkantoran.

Parameter yang dipantau di Indonesia hanya 5 jenis saja yaitu sulfur dioksida, nitrogen

oksida, ozon, karbon monoksida, dan partikulat (PM10).

Page 20: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

Berikut adalah kategori ISPU beserta dampak atau efek yang ditimbulkan yang berlaku

di Indonesia.

Page 21: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

Gambar Contoh Hasil Pemantauan Kualitas Udara di Indonesia

POLLUTION

STANDARD INDEX (PSI)

Air Quality Report

Main Air Quality Center

BAPEDAL

Validity:

11.06.2003 15:00 – 12.06.2003 15:00

Regions PM10 SO2 CO O3 No2

Critical

Component

Bandung 62 36 16 66 12 O3

Denpasar — — 18 — — CO

Jakarta 91 55 23 89 27 PM10

Jambi — — — — —

Medan 64 12 22 41 13 PM10

Palangkaraya 21 9 4 26 3 O3

Pekanbaru 356 16 114 16 — PM10

Pontianak 58 0 23 29 — PM10

Semarang 17 14 32 47 13 O3

Surabaya 66 50 17 51 22 PM10

2.6

Page 22: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

Human BeingsMasyarakat singapura sangat peduli terhadap keadaan lingkungan di sekitarnya.

Masyarakat disana bisa peduli karena mereka menyadari bahwa daerah negara mereka yang

kecil, apabila lingkungan tidak dijaga, keberlangsungan hidup mereka dapat terganggu.

Kepedulian masyarakat singapura dibuktikan dengan berbagai macam peraturan yang ada di

singapura, mengatur tentang berbagai macam hal mengenai lingkungan, yaitu :

1; Hewan peliharaan dan binatang

mengatur lisensi hewan peliharaan, membawa keluar atau masuk ke singapura

2; Tanaman

mengatur ekspor impor tanaman, lisensi pestisida, membuat perkebunan di singapura

3; Perikanan

Semua hal diatas diatur dalam peraturan yang dikeluarkan pemerintah singapura, yang

bisa kita akses melalui ava.gov.sg. Kebiasaan masyarakat singapura yang taat pada peraturan

pemerintah membuat pelaksanaan kebijakan yang mengatur segala hal mengenai lingkungan

berlangsung dengan baik.

AIR

Selain mengenai hewan dan tumbuhan, masyarakat singapura juga sangat peduli

terhadap air, terutama air yang mereka konsumsi sehari-hari. Mereka menggunakan air untuk

kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, minum, dll, secukupnya. Selain karena sadar

bahwa sumber daya mereka sangat terbatas, hal ini dikarenakan mereka harus membayar

untuk setiap tetes air yang mereka gunakan.

Sangat berbeda dengan yang terjadi di indonesia. Masyarakat indonesia menggunakan air

dengan sangat boros, karena masyarakat indonesia masih dapat mengakses air bersih dengan

mudah.

UDARA

Kebiasaan masyarakat singapura yang lebih memilih menggunakan transportasi umum juga

memangkas polusi udara yang terjadi secara signifikan, bila dibandingkan dengan masyarakat

Indonesia. Bila di indonesia hampir setiap rumah memiliki minimal satu buah sepeda motor,

di singapura jarang orang yang memiliki kendaraan bermotor. Salah satu penyebab jarangnya

orang memiliki kendaraan bermotor di singapura yaitu sangat mahalnya pajak kendaraan

bermotor disana. Selain itu, akses kendaraan umum disana sudah sangat mudah, jadi

Page 23: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

masyarakat disana merasa kendaraan bermotor pribadi bukanlah kebutuhan yang sangat

penting.

TANAH

Penggunaan lahan di singapuran diatur dengan sangat ketat oleh pemerintah. Izin

pendirian bangunan juga sangat ketat, serta pajak bumi bangunan cukup tinggi. Di singapura

juga seluruh tanah yang ada di singapura adalah kepunyaan negara, semua warganya harus

menyewa untuk tinggal.

Apabila dibandingkan dengan indonesia, di indonesia sendiri memiliki lahan yang luas, dan

izin pendirian bangunan yang dapat diurus dengan cukup mudah, serta pajak bumi bangunan

yang rendah pula dibandingan dengan singapura

Page 24: Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia Dan Singapura

BAB III

PENUTUP

3.1; Kesimpulan

Singapura dan Indonesia memiliki perbedaan dalam segi sumber daya, baik flora, fauna,

air, tanah, udara, serta perilaku maupun regulasi yang dijalankan dalam pemerintahan.

Namun ada beberapa aspek yang memiliki kesamaan antara Indonesia dan Singapura

contohnya seperti penerapan metode pemantauan kualitas udara. Dalam hal sumber daya

alam Indonesia jauh lebih kaya dibandingkan Singapura. Namun dalam bidang pengelolaan

dan peraturan di Singapura lebih ketat dan teratur dibanding Indonesia.