analisis kinerja keuangan koperasi - core.ac.uk · analisis kinerja keuangan koperasi studi kasus...

143
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera” Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa tengah. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh: FRANSISKA RISTA ANDRIANI 051334074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: tranbao

Post on 23-Aug-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI

Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera” Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa tengah.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

FRANSISKA RISTA ANDRIANI

051334074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

i

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI

Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera” Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa tengah.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

FRANSISKA RISTA ANDRIANI

051334074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

iv

PERSEMBAHAN

Sebuah karya kecilku ini akan aku persembahkan kepada yang terkasih:

Jesus Christ “N” Bunda Maria

Kedua Orang Tuaku

Kakak “N” Adikku

My love

Almamaterku Universitas Sanata Dharma - Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

v

MOTTO

“Aku ini Hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendakmu”

“Ubahlah hati kita yang penuh kecemasan supaya sabar, Melangkahlah di dalam

iman saat pandangan menjadi kabur. Kesabaran berarti menantikan waktu Tuhan

tanpa meragukan kasihnya”

(Mazmur 69:14)

“Hidup adalah pilihan dan setiap pilihan pasti ada konsekuensi yang akan kita

terima tapi percayalah segala sesuatu akan indah dan tepat pada waktunya”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2009

Penulis

Fransiska Rista Andriani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Framsiska Rista Andriani

Nomor Mahasiswa : 051334074

Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KUNERJA KEUANGAN KOPERASI Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 14 September 2009 Yang menyatakan

(Fransiska Rista Andriani)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

vii

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperas Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera”

Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa tengah. (Tahun 2007 dan 2008)

Fransiska Rista Andriani

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi pada tahun 2007 dan 2008 yang dievaluasi berdasarkan SK Menkop. No. 194/KEP/M/1998.

Penelitian ini adalah studi kasus di Koperasi Adil Sejahtera yang berada di kecamatan kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah. Data dikumpulkan dengan wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan Langkah-langkah (1) menghitung rasio masing-masing aspek penelitian kesehatan, (2) menghitung nilai kredit masing-masing aspek penilaian kesehatan berdasarkan SK Menkop. No. 194/KEP/M/1998, (3) menghitung skor dari masing-masing aspek penilaian kesehatan, (4) menentukan jumlah skor dengan menjumlahkan masing-masing penilaian, (5) melakukan penilaian kinerja koperasi.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa selama dua tahun berturut-turut (2007 dan 2008). Koperasi Adil Sejahtera menunjukkan skor keseluruhan penilaian kesehatan sebesar 83,558% dan 83,559%. Hasil penilaian tingkat kesehatan koperasi untuk tahun 2007 dan 2008 dinyatakan dalam kondisi yang sehat dan kinerja keuangannya stabil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

viii

ABSTRACT

AN ANALYSIS ON THE ACCOUNTING PERFOMANCE A Case Study in Indonesian civil servant Cooperation “Adil Sejahtera”

Kaliwungu subdistrict, Ungaran, Central Java in 2007 and 2008

Fransiska Rista Andriani Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

The aim of this study is to comprehend the accounting performance of a cooperation in 2007 and 2008. This study is evaluated based on the decree of Cooperation Minister No.194/KEP/M/1998. This study is a case study done in Adil Sejahtera coorperation located in Kaliwungu Subdistrict, Ungaran, Central Java. The data were collected by interview and documentation. The steps in analyzing the data are (1) by counting on the ratio of each health/validity/solidity analysis aspects; (2) counting on the credit value of each health/validity/solidity analysis aspects based on the decree of Cooperation Minister No.194/KEP/M/1998; (3) counting the score of each finding; (4) generating the total score by accumulating each finding, (5) doing the evaluation on the cooperation’s accounting perfomance. The conclusion drawn based on the data analysis is during the two period of 2007 and 2008 the “Adil Sejahtera” cooperation reveals 83,558% and 83,559% as the overall total health/valid/solid evaluation. The result of the cooperation’s validity during the period of 2007 and 2008 is stated in a good condition and stable accounting perfomance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatnya

yang dilimpahkan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi untuk

melengkapi tugas dan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dengan judul : ANALISIS KINERJA

KEUANGAN STUDI KASUS DI KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK

INDONESIA “ADIL SEJAHTERA” KECAMATAN KALIWUNGU,

SEMARANG, JAWA TENGAH.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak bekerja sendiri melainkan dengan

adanya bantuan dari berbagai pihak baik berupa bimbingan, pengarahan maupun

dorongan. Untuk itulah dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah

sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,

dukungan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

x

5. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si,. selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Penguji

yang telah memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Joko Wicoyo., selaku Dosen yang telah bersedia memberikan

bimbingan abstract, sehingga menjadi abstract dalam bahasa inggris yang baik.

8. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga menjadi bekal dalam penyusunan

skripsi ini.

9. Segenap karyawan di sekretariat pendidikan Akuntansi (Bu Aris dan Pak Wawik)

atas segala pelayanannya dan bantuannya selama penulis kuliah di Universitas

Sanata Dharma.

10. Bapak FM. Sutrisno selaku Ketua KPRI “Adil Sejahtera” yang telah memberikan

izin, membimbing dan memberi petunjuk selama penelitian serta ibu Saminem

dan Eny Dwiyati selaku bendahara dan anggota yang telah memberikan

pengarahan, bimbingan dan menyediakan data-data yang diperlukan dalam

penyusunan skripsi.

11. Ayah dan Ibu yang selalu memberi semangat dan dukungan terimakasih untuk

bimbingan, kasih sayangnya dan pengorbanan selama ini.

12. Kakak-kakakku tercinta, Mbak agnes, mbak Esti, mbak Nana, mas Sam, mas

Hanis mas Agus dan Adikku tersayang puput makasih banyak atas dukungan,

semangat dan bantuannya selama ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

xi

13. Some one in my heart, thanks for all, I love u!!

14. Sahabatku Florentina Rina Budi Prastiwi & Ertyn Tyas Prabandari, serta adikku

Ndary yang selalu membantu, menemani, memberikan semangat dan nasehat,

sehingga penulis bisa menjadi sekarang ini.

15. Teman- temanku seperjuangan Widy, Wulan, Avila, mbak Tia, Mbak Rina,

Mbak Asih, Whilda, ririe, tri, Rita, Rosa, Copy, Galuh, boim, Yansen, Yanto,

Budiman, Arnon, Lilik, Fery, mas Eka, mas Adi, Filip, Marsya, Lilis, Dwi, dan

teman-temanku PAK angkatan 2005 yang tidak bisa saya sebut satu persatu.

Terima kasih atas kebersamaannya selama ini, kalian akan selalu ada dihatiku.

16. Teman-teman Kos Mbah Joyo: Gun-Gun yang selalu bisa buat aku tersenyum,

bahagia walaupun kadang menjengkelkan Thanks for all. Yoana, Mb Sinta

makasih atas kebaikannya selama ini.

17. Teman-teman karate sadar-atma (Erick, Onel, Nanda, Rik, Dita, april, nila) dan

teman-teman Kopma (Mas Ari, Katrin, Ariz, Bob, Tri, Fredy, Ayeek, Steph, Ben,

Horas) dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu thanks buat

kebersamaan kita selama ini, semua terlalu indah untuk di tinggalkan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis

masih membuka diri terhadap saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini

dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Penulis

Fransiska Rista andriani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

PERSEMBAHAN............................................................................................ iv

MOTTO............................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

B. Batasan Masalah .................................................................................. 4

C. Rumusan Masalah ............................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

xiii

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Pengertian koperasi ...................................................................... 6

2. Jenis Koperasi ............................................................................... 6

3. Tujuan Koperasi............................................................................ 8

4. Akuntansi Koperasi....................................................................... 8

5. Kinerja Keuangan Koperasi .......................................................... 12

6. Komponen Penilaian Kesehatan Koperasi.................................... 20

7. Kesehatan Finansial Koperasi....................................................... 23

8. Lembar penilaian kesehatan.......................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian..................................................................................... 34

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 34

C. Subyek dan Obyek Penelitian .............................................................. 34

D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 35

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 35

F. Teknik Analisis Data............................................................................ 36

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI

A. Sejarah Berdirinya KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah.. 40

B. Struktur Organisasi KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah.. 41

C. Unit Usaha . KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah……… 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

xiv

D. Kondisi Umum KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah....... 44

E. Permodalan............................................................................................ 46

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

F. Menghitung Rasio Masing-masing Aspek Penilaian........................... 47

G. Pembahasan Aspek Tingkat Kesehatan Koperasi................................. 54

H. Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam........................ 59

A. Menghitung Skor dari Aspek Penilaian Kesehatan............................... 64

B. Mencari Jumlah Skor Dengan Menjumlahkan Masing-masing Aspek

I. Penilaian Kesehatan………………………………………………… 65

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

J. Kesimpulan........................................................................................... 69

A. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 69

B. Saran..................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Data Modal sendiri dan total asset................................................27

Tabel 5.2 Penilaian aspek manajemen tahun 2007........................................30

Tabel 5.3 Penilaian Aspek manajemen tahun 2008.......................................31

Tabel 5.4 Nilai Kredit aspek manajemen tahun 2007....................................41

Tabel 5.5 Nilai kredit aspek manajemen tahun 2008.....................................42

Tabel 5.6 Jumlah skor penilaiankesehatan tahun 2007 dan 2008..................45

Tabel 5.7 Penilaian kesehatan tahun 2007.....................................................46

Tabel 5.8 Penilaian kesehatan tahun 2008.....................................................48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 Struktur Organisasi KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah...... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia, ada bermacam-macam bentuk badan usaha diantaranya

Koperasi, Perseroan Terbatas (PT), Firma, CV dan lain-lain. Dengan semakin

beragamnya bentuk usaha di Indonesia, menunjukkan bahwa semakin besar pula

kesempatan bagi siapapun untuk menjalankan usaha. Berdasarkan ketentuan yang

tercantum dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1, disebutkan bahwa “perekonomian

disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Dari pasal

tersebut terlihat bahwa Indonesia sangat mengutamakan kemakmuran masyarakat

yang dicapai secara bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan bukan

kemakmuran orang perseorangan atau individu. Oleh karena itu bentuk usaha

yang mampu mewujudkan isi dari pasal tersebut adalah koperasi.

Pada hakekatnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang sangat

diperlukan. Hal ini disebabkan karena koperasi dapat menjadi mitra negara dalam

menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh

karena itu adanya persamaan tujuan antar negara dan gerakan koperasi dalam

memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu ditingkatkan

terutama di Indonesia. Selain itu Koperasi juga sangat penting untuk diperhatikan

karena tujuan koperasi sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi

para anggota-anggotanya dan masyarakat luas bukan semata-mata untuk mencari

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

2

laba, sehingga dengan adanya koperasi tingkat kemiskinan dan pengangguran di

negara kita akan dapat semakin berkurang.

Pertanyaan yang paling mendasar tentang koperasi adalah bagaimana dengan

keberadaan koperasi yang ada sekarang ini? Pertanyaan ini tidak mudah dijawab

tanpa melalui proses penelitian dan berbagai analisis. Kenyataan saat ini koperasi

di Indonesia sudah berada ditengah-tengah berbagai bentuk badan usaha lain

yang sebagian besar berorientasi untuk memperoleh keuntungan semaksimal

mungkin (profit Oriented). Ada beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya

fenomena ini, yaitu: pertama adanya beberapa pelaku usaha yang meragukan

keberadaan koperasi. Mereka memilih untuk tidak bergabung dengan koperasi

karena koperasi dinilai tidak memberi kontribusi apapun, dan hanya

mengumpulkan keuntungan dari anggota. Kedua, Berdasarkan penelitian hibah

bersaing Dikti yang saat ini sedang dilakukan oleh Arief Subyantoro (2008)

tentang Pengaruh peran Manajemen Sumber Daya manusia (MSDM), praktek

MSDM teknis dan praktek MSDM strategik terhadap kinerja koperasi, studi

kasus pada Koperasi Unit Desa (KUD) di Yogyakarta, hasil sementara

menunjukkan bahwa usia pengurus/pengawas KUD di empat kabupaten dan satu

kotamadya di DIY rata-rata diatas 55 tahun, yaitu kelompok usia yang lazimnya

mengarah ke penurunan produktivitas kerja. Peran mereka dalam mengelola

SDM cenderung rendah mendekati cukup dengan skor rata-rata 2,7 (skala 1-5).

Kinerja KUD saat ini secara rata-rata juga baru cukup, yaitu dengan skor rata-rata

3 (skala 1-5). Melihat kondisi yang seperti itu dapat terlihat bahwa sebagian besar

masyarakat kurang mempercayai lagi akan keberadaan koperasi. Oleh karena itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

3

perlu diadakan pembenahan dalam koperasi, baik dari segi struktur maupun

elemen-elemen lain yang terdapat dalam koperasi itu sendiri, diantaranya dengan

memperhatikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)

koperasi. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi tersebut dapat

dilihat apakah dalam koperasi sudah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada

sehingga nantinya tidak ada lagi konflik kepentingan yang terjadi dalam

pelaksanaan dilapangan. Selain itu kesadaran antara anggota maupun pengurus

juga harus dapat terjalin dengan baik agar koperasi dapat berjalan sebagaimana

mestinya tanpa adanya pihak-pihak yang merasa dirugikan.

Masyarakat luas selalu berusaha meningkatkan taraf hidupnya sehingga

perlu adanya suatu wadah yang dapat membantu mereka didalam memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya. Berdasarkan sifat keanggotaannya yang sukarela dan

terbuka maka tidak menutup kemungkinan seluruh masyarakat luas yang sudah

memenuhi persyaratan dapat menjadi anggota koperasi. Aktivitas dari koperasi

ini dirasakan sangat membantu perekonomian Indonesia antara lain yaitu

membantu perekonomian anggota, mendorong berputarnya arus kas serta sebagai

alat untuk lebih mempererat hubungan antar anggota.

Dengan semakin berkembangnya kegiatan dalam koperasi, maka tuntutan

agar pengelolaan koperasi dilaksanakan secara profesional akan semakin besar.

Pengelolaan yang profesional itu sendiri membutuhkan sistem

pertanggungjawaban yang baik, informatif, relevan serta dapat diandalkan dalam

pengambilan keputusan, perencanaan, maupun pengendalian koperasi. Laporan

Keuangan merupakan salah satu alat pertanggungjawaban yang dapat dipercaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

4

bagi semua pihak dari laporan keuangan tersebut akan dapat diketahui bagaimana

keadaan dan kinerja koperasi tersebut dalam periode tertentu.

Kinerja keuangan koperasi sangat perlu untuk diperhatikan, Hal ini bertujuan

agar pengurus koperasi dapat mengetahui bagaimana keadaan keuangan yang

dimiliki koperasi sehingga bisa menentukan rencana strategis untuk masa yang

akan datang. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis mengambil

judul: “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi berdasarkan pada standar yang

ditetapkan oleh Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah

No.194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan

KSP/USP serta rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan kebutuhan analisis.

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan

hanya pada kinerja keuangan koperasi berdasarkan pada SK Menteri

No.194/KEP/M/IX/1998.

C. Rumusan Masalah

Bagaimana perkembangan kinerja keuangan koperasi pegawai negeri

“ADIL SEJAHTERA” periode 2007-2008 berdasarkan pada standar yang

ditetapkan oleh SK Menteri No.194/KEP/M/IX/1998?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

5

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat Perkembangan kinerja keuangan koperasi

pegawai negeri “ADIL SEJAHTERA” periode 2007-2008 berdasarkan pada

standar yang ditetapkan oleh SK Menteri No.194/KEP/M/IX/1998.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Koperasi

Diharapkan dapat membantu koperasi untuk mengetahui tingkat

kondisi keuangannya sehingga dapat memberikan pertimbangan dalam

menentukan kebijakan-kebijakan yang harus diambil pada periode yang

akan datang.

2. Bagi Universitas

Menambah referensi bacaan ilmiah bagi pembaca berkaitan dengan

kinerja keuangan dan koperasi.

3. Bagi Penulis

Untuk menerapkan ilmu atau teori yang diperoleh selama ini, yang

berhubungan dengan analisis kinerja keuangan dan koperasi dengan

kenyataan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

6

BAB II

TINJAUAN TEORITIK

A. Tinjauan Teoritik

1. Pengertian Koperasi

Pengertian Koperasi Menurut UU RI No.25 pasal 1, 1992: 2

a. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan azas kekeluargaan.

b. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan

beranggotakan orang-seorang.

c. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan

beranggotakan koperasi.

2. Jenis Koperasi

Didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan

dalam masyarakat yang sesuai dengan lapangan usahanya, penjenisan

koperasi dapat dilakukan menjadi : (Amidipradja, 1990:48)

a. Koperasi konsumsi, adalah koperasi yang berusaha untuk

menyediakan barang-barang yang dibutuhkan para anggotanya, baik

barang keperluan sehari-hari maupun barang-barang kebutuhan

sekunder yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para

anggotanya dalam artian dijangkau oleh daya beli.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

7

b. Koperasi Simpan-Pinjam, adalah koperasi yang berusaha untuk

mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat

pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang atau barang keperluan

hidupnya, dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur

pemberian pinjaman uang atau barang yang serendah-sendahnya.

c. Koperasi Produksi, adalah koperasi yang berusaha menggiatkan para

anggotanya dalam menghasilkan produk tertentu yang bisa

diproduksinya serta sekaligus mengkoordinir pemasarannya, dengan

demikian para produsen akan memperoleh kesamaan harga yang wajar

/ layak dan mudah memasarkannya.

d. Koperasi Serba Usaha, adalah koperasi yang berusaha dalam beberapa

macam kegiatan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan-

kepentingan para anggotanya.

Jenis Koperasi menurut golongan masyarakat yang terpadu dalam

mendirikannya dibagi menjadi: (G.kartosapoetra.dkk, 1987:134)

1) Koperasi Pegawai Negeri dalam suatu daerah kerja.

2) Koperasi di lingkungan angkatan bersenjata yang merupakan wadah

penampungan kegiatan-kegiatan karyawan anggota angkatan untuk

meningkatkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya.

3) Koperasi Wanita, Koperasi Guru, Koperasi veteran, Koperasi kaum

pensiun dsb, yang masing-masing berusaha untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi para anggota dalam golongannnya masing-

masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

8

3. Tujuan Koperasi

Tujuan utama koperasi sesuai UU RI No.25 Tahun 1992 pasal 3

adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya serta

masyarakat pada umumnya dan ikut dalam membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang

maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Selain itu

koperasi juga menjadi wahana untuk saling berusaha secara kekeluargaan.

Masing-masing anggota secara sukarela memajukan perekonomiannya

agar kesejahteraan hidup mereka terjamin, Jadi tujuan yang lain adalah

untuk menumbuhkan rasa solidaritas atau kekeluargaan diantara anggota

koperasi.

4. Akuntansi Koperasi

a. Arti penting akuntansi koperasi menurut T.Gilarso (1989:105)

Akuntansi koperasi memiliki fungsi umum yaitu menyajikan

informasi (laporan) keuangan. Informasi keuangan yang dihasilkan

oleh pembukuan/akuntansi koperasi mempunyai peranan yang

penting bagi tim manajemen kopersi dan pihak-pihak lain yang

berkepentingan, karena dari informasi itulah prestasi atau hasil

usaha koperasi selama jangka waktu tertentu dapat diketahui.

Informasi keuangan itu merupakan pertanggungjawaban atas

pengelolaan modal koperasi oleh pengurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

9

Fungsi khusus akuntansi koperasi merupakan perincian dari fungsi umum

yaitu

1) Menghitung SHU sebagai salah satu tolak ukur untuk menilai

sukses/tidaknya koperasi dalam mencapai tujuan

2) Mengamankan dan mengawasi semua harta kekayaan

koperasi dari segala macam bentuk kecurangan dan

penyelewengan.

3) Membantu menentukan hak setiap pihak yang

berkepentingan dengan koperasi.

4) Memberikan informasi kepada manajer untuk mengambil

keputusan.

b. Manfaat informasi keuangan yang disajikan oleh akuntansi koperasi

Informasi keuangan yang dibuat oleh akuntansi koperasi sangat

berguna bagi kepentingan berbagai pihak. Pihak-pihak yang secara

langsung atau tidak langsung berkepentingan terhadap informasi

yang disajikan adalah

1) Para pemilik/anggota koperasi: berkepentingan untuk

mengetahui perkembangan modal koperasi, berapa laba yang

diperoleh, berapa SHU untuk masing-masing anggota dan

berapa kira-kira laba yang akan didapat koperasi pada masa

yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

10

2) Pengurus koperasi/manajer: informasi akuntansi tersebut

dipakai sebagai alat bantu untuk Perencanaan dan

pengawasan atas kegiatan usaha

3) Kreditur/calon kreditur, misalnya bank, supplier (penjual):

informasi tersebut akan dipakai untuk menentukan apakah

akan memberikan pinjaman atau tidak dan berapa besarnya

pinjaman itu

4) Pemerintah: informasi tersebut bermanfaat untuk menentukan

besarnya subsidi dan pajak koperasi serta pelaksanaan

peraturan yang lainnya.

5) Karyawan: untuk mengetahui sejauh mana mutu dan hasil

usaha koperasi apakah kontinuitasnya terjamin serta berapa

balas jasa yang diperoleh masing-masing.

c. Sistem akuntansi koperasi

Sistem akuntansi koperasi disusun berdasarkan surat dirjenkop

no.1654/Kop/VII/1981 yaitu tentang petunjuk pembinaan

administrasi pembukuan/akuntansi koperasi. Dalam peraturan

tersebut hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1) Petunjuk Akuntansi koperasi berpatokan pada:

a) Melaksanakan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia

b) Menggunakan metode pembukuan berpasangan

c) Menerapkan system kode/nomor perkiraan sesuai

kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

11

d) Tekhnik pencatatan dapat dilaksanakan dengan tekhnik

penyalinan.

2) Koperasi yang telah memakai system akuntansi tertentu boleh

tetap melanjutkan system akuntansi yang telah ada itu dengan

mengadakan penyesuaian seperlunya sesuai dengan petunjuk.

3) Petunjuk dimaksudkan agar semua bentuk dan langkah

pembinaan administrasi pembukuan/akuntansi mengarah

pada terciptanya suatu keseragaman system akuntansi

koperasi.

Siklus Akuntansi koperasi merupakan urutan pekerjaan pembukuan dalam

koperasi, yang meliputi dokumen bukti dasar, bukti pembukuan, buku

harian, atau jurnal, buku besar, neraca lajur, dan laporan keuangan. pada

prinsipnya sistem akuntansi koperasi mengikuti siklus pencatatan

akuntansi yang lazim seperti pada bagan berkut ini:

Gambar 1. Siklus pencatatan Akuntansi

Keterangan bagan

Semua bukti (kwitansi) pembelian dan penjualan dicatat dalam buku

harian berdasarkan urutan tanggal kejadian

Dokumen Bukti

Buku jurnal/ Buku harian

Buku Besar

Neraca Lajur

Buku pembantu Neraca

Laporan Rugi Laba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

12

Semua kejadian yang terekam dalam buku harian itu kemudian secara

periodik dikelompokkan dalam bukubesar masing-masing

Dari bukti transaksi yang sama dibuat juga bukutambahan yang fungsinya

sebagai pengontrol kebenaran buku besar

Setelah buku besar itu bias dipastikan benar maka saldo yang ada didalam

masing-masing buku besar bias dipindahkan ke neraca lajur.

5. Kinerja Keuangan Koperasi

Kinerja keuangan koperasi adalah tingkat kesehatan keuangan yang

dimiliki oleh suatu koperasi, sedangkan tingkat kesehatan koperasi yaitu

suatu kondisi/kemampuan koperasi dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya hal ini dapat dilihat dari laporan keuangannya. Laporan

keuangan koperasi mempunyai manfaat yang sangat penting terhadap

kinerja keuangan koperasi karena mampu menunjukkan perkembangan

koperasi dan segi usaha yang dilakukan dari tahun ke tahun.

a. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari pertanggung

jawaban pengurus kepada para anggota di dalam rapat anggota

tahunan

b. Laporan keuangan koperasi terdiri dari :

1) Neraca yaitu laporan yang secara sistematis tentang aktiva, hutang,

serta modal dari koperasi.

2) Laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

3) Perhitungan hasil usaha yaitu laporan yang memuat ikhtisar dari

pendapatan dan biaya koperasi dalam periode waktu tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

13

4) Laporan perubahan kekayaan bersih merupakan laporan keuangan

tambahan, yaitu ikhtisar perubahan kekayaan bersih koperasi yang

terjadi pada periode waktu tertentu.

c. Tujuan Laporan keuangan Koperasi.

Tujuan laporan keuangan koperasi adalah untuk menyediakan

informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya.

Beberapa hal yang dapat diinformasikan oleh laporan keuangan

menurut Sitio dan Halomoan (2001:108) adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota

koperasi.

2) Mengetahui prestasi keuangan koperasi selama suatu periode

dengan SHU dan manfaat keuangan koperasi sebagai ukuran.

3) Mengetahui sumberdaya ekonomis yang dimiliki koperasi,

kewajiban dan bukan anggota.

4) Mengetahui transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah

sumberdaya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih dalam suatu

periode dengan pemisah antara yang berkaitan dengan anggota dan

bukan anggota

5) Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin

mempengaruhi liquiditas dan solvabilitas koperasi.

Informasi aktivitas yang dilakukan oleh anggota yang disajikan

dalam laporan keuangan koperasi sedapat mungkin dipisahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

14

dengan dengan yang bukan anggota. Informasi yang diperlukan untuk

mencapai tujuan koperasi diatas

1) Sumberdaya ekonomi yang dimiliki koperasi.

2) Kewajiban yang harus dipenuhi koperasi.

3) Kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota koperasi itu sendiri.

4) Transaksi atau kejadian dan keadaan yang terjadi dalam suatu

periode yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan

kekayaan bersih koperasi.

5) Sumber dan penggunaan dana serta informasi-informasi lain yang

mungkin mempengaruhi liquiditas dan solvabilitas.

d. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan koperasi mempunyai karakter tersendiri menurut

Sitio dan Halomoan (2001:109) yaitu:

1) Laporan keuangan merupakan bagian pertanggungjawaban

pengurus kepada para anggotanya didalam rapat anggota tahunan

(RAT)

2) Laporan keuangan biasanya meliputi neraca/laporan sisa hasil

usaha dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara

komparatif

3) Laporan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh

semua anggota pengurus koperasi (UU No.25/1992, pasal 36

ayat1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

15

4) Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil

usaha (SHU).

SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk

anggota dan bukan anggota. SHU yang dibagikan kepada anggota

harus berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. Pada

saat RAT, SHU ini diputuskan untuk dibagi sesuai dengan

ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan anggaran

dasar koperasi. Komponen pembagian SHU sesuai dengan

anggaran dasar atau anggaran rumah tangga(AD/ART) koperasi

yang bersangkutan.

5) SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota

didistribusikan sesuai dengan komponen-komponen pembagian

SHU yang diatur dalam AD atau ART koperasi. SHU yang

bersumber dari transaksi anggota dibagi sebagai berikut (sebagai

contoh)

a) Dana Cadangan

b) Dana Anggota

c) Dana pengurus

d) Dana pegawai/karyawan

e) Dana sosial

f) Dana pembangunan daerah kerja

SHU yang berasal dari transaksi bukan anggota terdiri dari

komponen-komponen serbagai berikut (sebagai contoh)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

16

a) Dana cadangan koperasi

b) Dana pengurus

c) Dana pegawai/karyawan

d) Dana pendidikan koperasi

Komponen-komponen tersebut selama belum dicairkan disajikan

dalam kelompok kewajiban lancar pada neraca sedangkan

cadangan koperasi merupakan bagian sisa hasil usaha yang tidak

dibagi dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri dan

menutup kerugian koperasi

6) Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan

konsolidasi dari koperasi-koperasi.

7) Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca neraca, sedangkan

sisa hasil usaha tercermin pada perhitungan hasil usaha. Istilah

perhitungan hasil usaha sebagai pengganti istilah laporan laba rugi

adalah mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata

diukur dari laba tetapi lebih ditekankan pada manfaat bagi anggota.

Oleh karena itu koperasi tidak menggunakan istilah laba atau rugi

melainkan hasil usaha.

8) Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat

menyajikan hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan

untuk anggota disamping yang berasal dari bukan anggota. Hal ini

dilakukan oleh karena kegiatan koperasi sendiri cenderung lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

17

banyak ditujukan kepada kepentingan anggota baik sebagai pemilik

maupun pelanggan.

9) Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasi usaha kepada

anggota dan bukan anggota, berpedoman pada perbandingan

manfaat yang diterima oleh anggota dan bukan anggota. Jika hal

demikian sulit dilaksanakan alokasi dapat dilakukan dengan cara

lain yang sistematik dan rasional. Cara-cara yang diterapkan perlu

diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

10) Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari:

a. simpanan-pinjaman.

b. pinjaman-simpanan.

c. penyisihan dari hasi usahanya termasuk cadangan serta

sumber-sumber lain.

Cadangan koperasi dipupuk melalui penyisihan sisa hasil

usaha dan cara-cara lain yang ditetapkan dalam anggaran

dasar. Cadangan dalam koperasi dimaksudkan untuk

memupuk modalkoperasi sendiri dan menutupkerugian

koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi.

Cadangan koperasi bukan milik anggota koperasi dan tidak

boleh dibagikan kepada anggota walaupun diwaktu

pembubaran. Istilah permodalan koperasi dengan demikian

tidak hanya mencakup modal yang disetor oleh anggota.

Permodalan dalam koperasi meliputi seluruh sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

18

pembelanjaan koperasi yang dapat bersifat permanen atau

sementara.

Pihak-pihak yang mempunyai klaim terhadap sumber daya

koperasi terdiri dari kreditur, anggota/pemilik dan badan usaha

koperasi itu sendiri. Struktur klaim yang demikian

menunjukkan bahwa koperasi mempunyai eksistensi

tersendiri, terpisah dengan anggota-anggotanya.

11) Pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku

dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari

tahun buku yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha.sesuai

dengan karakteristik koperasi, sisa hasil usaha berasal dari hasil

usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan juga bukan

anggota. Sisa hasil usaha pada koperasi bukan merupakan satu-

satunya alat pengukur bagi manfaat keanggotaan koperasi dan

prestasi pengurus. Sisa hasil usaha, dengan demikian merupakan

hasil dari aturan dan prosedur akuntansi yang diterapkan dalam

koperasi dan mencerminkan perubahan kekayaan bersih yang

dimiliki oleh anggota dan koperasi itu sendiri yang berasal dari

transaksi kejadian atau keadan ekonomis yang timbul dari kegiatan

usaha. Pembagian laba dan transaksi modal tidak dimasukkan

dalam perhitungan sisa hasil usaha.

12) Keanggotaan atau kepemilikan pada koperasi tidak dapat

dipindahtangankan dengan dalih apapun. Kewajiban anggota untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

19

menanggung kerugian yang diderita koperasi baik yang timbul

pada penutupan tahun buku maupun pada saat pembubaran dapat

ditetapkan terbatas atau tidak terbatas. Dalam hal tanggungan

anggota ditetapkan terbatas maka kerugian hanya dapat dibebankan

pada kekayaan koperasi (dalam bentuk cadangan yang telah

dipupuk) dan kepada anggota sebesar jumlah tanggungan yang

ditetapkan dalam anggaran dasar. Dalam kaitan ini sisa hasil usaha

bukan merupakan perubahan kekayaan dari anggota.

e. Keterbatasan laporan Keuangan Koperasi

Bila kita mengkaji suatu laporan keuangan, sekalipun laporan

keuangan itu telah diperiksa oleh akuntan publik dengan pendapat

wajar tanpa syarat, namun sering kali laporan keuangan itu terkesan

tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan

oleh adanya keterbatasan laporan keuangan itu. Adapun keterbatasan

laporan keuangan koperasi menurut Widanarto (2003:16) Adalah:

1) Laporan keuangan dibuat secara periodik. Laporan keuangan

bukan merupakan laporan akhir, dengan demikian pengguna

laporan keuangan tidak memperoleh laporan final

2) Laporan keuangan dibuat dalam satuan mata uang tertentu. Hal ini

mengakibatkan dasar penjumlahan berbeda

3) Laporan keuangan dibuat pada akhir tahun sementara transaksi

perusahaan dilakukan dari awal tahun hingga akhir tahun, hal ini

mengabaikan nilai mata uang termasuk kenaikan harga – harga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

20

4) Tidak semua faktor – faktor yang mempengaruhi posisis keuangan

dapat tercermin dalam laporan keuangan

6. Komponen penilaian kesehatan koperasi

a. Modal sendiri

Dalam UU RI no.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 41 ayat

(2) disebutkan bahwa modal sendiri dapat berasal dari:

1) Simpanan pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang

wajib dibayarkan oleh setiap anggota kepada koperasi saat masuk

menjadi anggota koperasi

2) Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus

sama yang wajib dibayar oleh setiap anggota kepada koperasi

dalam waktu dan kesempatan tertentu.

3) Dana cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari

penyisihan SHU yang digunakan untuk memupuk modal sendiri

dan untuk memupuk kerugian koperasi bila diperlukan.

4) Hibah

Hibah adalah sejumlah uang yang diberikan dari suatu badan usaha

atau orang kepada koperasi simpan pinjam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

21

b. Total Aktiva

Total aktiva adalah kekayaan koperasi antaralain berupa kas, bank,

pinjaman diberikan, aktiva tetap yang disajikan dalam neraca koperasi

sebelah kiri.

c. Pinjaman diberikan yang berisiko

Pinjaman diberikan yang berisiko adalah dana yang dipinjamkan oleh

koperasi kepada peminjam yang tidak mempunyai agunan yang

memadai

d. Volume pinjaman diberikan

Volume pinjaman adalah sisa pinjaman tahun lalu ditambah pinjaman

kumulatif yang diberikan selama satu tahun buku penilaian baik

kepada anggota maupun non anggota.

e. Volume Pinjaman kepada anggota

Volume Pinjaman kepada anggota adalah pinjaman anggota posisi

akhir tahun lalu ditambah pinjaman kumulatif yang diberikan kepada

anggota.

f. Pinjaman bermasalah dibedakan menjadi:

1) Pinjaman kurang lancar

2) Pinjaman yang diragukan

3) Pinjaman yang macet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

22

g. Pinjaman diberikan

Pinjaman diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan dana tersebut

masih ada ditangan peminjam atau sisa dari pinjaman pokok tersebut

masih belum dikembalikan oleh peminjam.

h. Cadangan Risiko

Cadangan Risiko adalah dana yang disisihkan dari pendapatan yang

dicadangkan untuk menutup risiko apabila terjadi pinjaman macet.

i. Sisa Hasil Usaha

Sisa Hasil Usaha adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam

satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban

lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan

j. Pendapatan operasional

Pendapatan operasional adalah seluruh pendapatan yang diperoleh

koperasi dalam periode satu tahun buku yang berkaitan langsung

dengan operasionalnya.

k. Beban Operasional

Beban Operasional adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh

koperasi yang berupa beban dalam rangka memperoleh pendapatan

operasional.

l. Dana diterima

Dana diterima adalah dana yang diterima koperasi yang berstatus

sebagai ekuiti maupun sebagai kewajiban jangka pendek, menengah

maupun panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

23

7. Kesehatan Finansial Koperasi

a. Pengertian Kesehatan finansial

Tingkat Kesehatan finansial adalah kondisi atau keadaan koperasi

yang dinyatakan Sehat, cukup sehat, Kurang Sehat dan Tidak Sehat.

(Dep. Kop, 1989)

b. Tujuan Analisis Kesehatan

Tujuan Analisis kesehatan adalah untuk mengklasifikasikan tingkat

kesehatan koperasi dalam 4 (empat) predikat yaitu Sehat, cukup

sehat, Kurang Sehat dan Tidak Sehat, serta memperoleh gambaran

mengenai kinerja koperasi dari taun ke tahun. (Dep. Kop, 1989)

c. Aspek Kesehatan finansial

Lima aspek penilaian tingkat kesehatan finansial berdasarkan surat

keputusan menteri koperasi, pengusaha kecil dan menengah NO.

194/KEP/IX/1998 adalah sebagai berikut:

1) Aspek Permodalan

Penilaian terhadap permodalan dimaksudkan untuk memperoleh

rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko.

Koperasi harus memiliki modal ekuitas sebagai modal

perusahaan. atas dasar itu kedudukan dan status modal koperasi

secara hokum dipertegas dengan menetapkan modal sendiri

yang merupakan ekuitas, sedang modal pinjaman merupakan

modal penunjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

24

Beberapa aspek permodalan yang digunakan untuk mengukur

tingkat kesehatan menurut SK Menkop. No.

194/KEP/M/IX/1998 adalah sebagai berikut:

a) Rasio antara modal sendiri terhadap total asset yang

dimaksudkan untuk mengukur kemampuan modal sendiri

koperasi dalam pendanaan terhadap total asset.

Rasio tersebut di hitung dengan cara:

Modal sendiri X 100% Total assets

b) Rasio Modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan

modal sendiri koperasi untuk menutup risiko atas pemberian

pinjaman yang tidak didukung dengan agunan.

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

Modal sendiri X 100% Pinjaman diberikan berisiko

2) Aspek Aktiva Produktif

Aspek Aktiva Produktif digunakan sebagai alat untuk mengukur

seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber daya

sebagaimana digariskan oleh kebijaksanaan perusahaan (Suad

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

25

Husnan, 1989 :59). Aspek aktiva produksi dimaksudkan untuk

mengetahui kualitas kekayaan koperasi yang mendatangkan

penghasilan bagi koperasi yang bersangkutan. menurut SK

Menkop. No. 194/KEP/M/IX/1998 Aspek Aktiva Produktif

didasarkan pada tiga rasio yaitu:

a) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume

Pinjaman Diberikan.

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

Volume pinjaman pada anggota X 100% Volume Pinjaman yang diberikan

b) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman

diberikan

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

Risiko Pinjaman-Pinjaman bermasalah X 100% Pinjaman yang diberikan

c) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

Cadangan Risiko X100% Risiko Pinjaman yang Bermasalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

26

3) Aspek Rentabilitas

Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba selama periode tertentu (Munawir, 2001:33)

Ada tiga penilaian terhadap Aspek Rentabilitas yaitu:

a) Rasio SHU sebelum pajak terhadap Pendapatan Operasional

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

SHU sebelum pajak X 100% Pendapatan Operasi

b) Rasio SHU sebelum pajak terhadap Total Asset

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

SHU sebelum pajak X 100% Total asset

c) Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

Beban Operasional X 100% Pendapatan Operasi

4) Aspek Likuiditas

Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi

dalam membayar utang-utang jangka pendek kembali tepat pada

waktunya, (Amidipradja R.H &Rivai W, 1990:114), jadi

likuiditas adalah kemampuan koperasi untuk memenuhi

kewajiban jangka pendek. Penilaian jangka pendek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

27

dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pinjaman yang

diberikan dibandingkan dengan dana yang diterima.

Rasio likuiditas dihitung dengan cara sebagai berikut:

pinjaman yang diberikan X100% dana yang diterima

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

28

Lembar Kerja Penilaian Kesehatan

No ASPEK YANG

DINILAI

KOMPONEN NILAI KREDI

T

BOBOT

SKOR

I PERMODALAN

1. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

2. Rasio modal Terhadap pinjaman diberikan yang berisiko

a. Modal Sendiri

- Modal disetor Rp

- Modal tetap tambahan Rp

- Penyertaan (50%) Rp

- Cadangan (umum) Rp

- Cadangan tujuan risiko Rp

Jumlah Rp

b. Total Aset Rp

c. Pinjaman diberikan yang berisiko

- (Pinjaman diberikan-agunan)

Rp

- (Pinjaman diberikan-nilai) Rp

Tanggung rentang

== %100xbap

== %100xcap

10 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

29

II KUALITAS

AKTIVA

PRODUKTIF

a. Volume Pinjaman pada Anggota Rp

b. Volume Pinjaman yang diberikan Rp

c. Risiko Pinjaman Bermasalah - 50% x Piutang Kurang Lancar Rp

- 75% x Piutang Diragukan Rp

- 100% x Piutang Macet Rp

Jumlah Rp

d. cadangan Risio Rp

Lembar Kerja Penilaian Kesehatan

No ASPEK YANG

DINILAI

KOMPONEN NILAI KREDI

T

BOBOT

SKOR

1. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total volume pinjaman diberikan.

2. Rasio Risiko Pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan.

3. Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah

=%100xca

=%100xbc

=%100xcd

10

10 10

III MANAJEMEN 1. Permodalan a. Tingkat Pertumbuhan modal sendi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

30

sama atau lebih besar dari tingkat pertumbuhan asset

b. Tingkat pertumbuhan modal sendiyang berasaldari anggota sekurangkurangnya sebesar 10% dibandingtahun sebelumnya.

c. Penyisihan cadangan dari SHU samatau lebih besar dari seperempat SHtahun berjalan.

d. Simpanan (Tabungan Koperasi dansimpanan berjangka koperasi) meningkat minimal 10% dari tahunsebelumnya

e. Investasi harta tetap dari inventarisserta biaya ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal sendiri

Positif/Negatif

2. Kualitas Asset Positif a. Pinjaman lancar minimal sebesar

90% dari pinjaman yang diberikan.

b. Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang dinilainya sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan

c. Dana Cadangan penghapusan pinaman sama atau lebih besar dari pinjaman macet.

d. Pinjaman macet tahun lalu dapat ditarik sekurang-kurangnya sepersepuluh

e. Koperasi senantiasa memantau agar produsen pinjaman dilaksanakan dengan baik

Positif/Negatif

5

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

31

Lembar Kerja Penilaian Kesehatan

No ASPEK YANG DINILAI

KOMPONEN NILAI KREDI

T

BOBOT

SKOR

3. Pengelolaan a. Memiliki rencana kerja jangka

pendek (tahunan) yang meliputi: 1) Penghimpunan simpanan

dan pemberian pinjaman 2) Pendanaan 3) Pendapatan dan biaya 4) Personil

b. Memiliki bagan organisasi yang memuat secara jelas garis wewenang dan tanggungjawab setiap unit kerja dan disiplin kerja.

c. Mempunyai system dan prosedur tertulis mengenai pengendalian intern tentang pengamanan asset koperasi yang mencakup kas, harta tetap dan likuid lainnya.

d. Memiliki program pendidikan dan latihan bagi pegawai dan anggota

e. Memiliki kebijakan tertulis yang mengatur bahwa pengurus dan pegawai tidak diperbolehkan memanfaatkan posisisi dan kedudukannya untuk kepentingan pribadi

Positif/Negatif

4. Rentabilitas a. Memiliki ketentuan tentang

penyisihan penghapusan piutang/cadangan risiko untuk menutup kerugian yang diperkirakan karena macet

b. Memiliki ketentuan bahwa semua pengeluaran biaya harus didukung dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan

c. Memiliki ketentuan tidak akan memberikan pinjaman yang

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

32

bersifat spekulatif, yaitu pinjaman yang menghasilkan keuntungan tinggi tetapi berisiko tinggi.

d. Memiliki ketentuan mengenai pembatasan pemberian pinjaman kepada anggota baru

e. Dalam pemberian pinjaman, koperasi lebih menitikberatkan atas kemampuan peminjam untuk mengembalikannya daripada tersedianya agunan

Positif/Negatif

5. Likuiditas a. Memiliki kebijakan tertulis

mengenai pengendalian likuiditas b. Memiliki fasilitas pinjaman yang

akan diterima dari lembaga lain untuk menjaga likuiditasnya.

c. Memiliki pedoman administrasi yang efektif untuk memantau kewajiban yang jatuh tempo

d. Memiliki ketentuan yang mengatur hubungan antara jumlah pemberian pinjaman dengan jumlah dana yang ada.

e. Memiliki system informasi manajemen yang memadai untuk pemantauan likuiditas

Positif/Negatif

5

5

IV RENTABILITAS

1. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan nasional

a. Pendapatan operasional Rp b. Beban operasional Rp c. SHU sebelum pajak Rp d. Total Asset Rp

=%100xca

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

33

Lembar Kerja Penilaian Kesehatan

No ASPEK

YANG DINILAI

KOMPONEN NILAI KREDI

T

BOBOT

SKOR

1. Rasio SHU sebelum pajak terhadap Total Asset.

2. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional

=%100xbc

=%100xcd

5

5

V LIKUIDITAS

Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

a. Pinjaman yang diterima Rp

b. Dana yang diterima

- Modal sendiri kekayaan Rp

- Moadl Pinjaman (modal tidak

tetap) Rp

- Modal Penyertaan (50%) Rp

- Sumbangan/tabungan Rp

Jumlah Rp

=%100xbc

10

JUMLAH SKOR Keterangan Predikat Skor - Sehat 81-100 - Cukup Sehat 66-< 81 - Kurang Sehat 51-< 66 - Tidak Sehat 0-< 51 PREDIKAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah studi kasus, yaitu Penelitian yang

dilakukan terhadap data-data perusahaan yang memusatkan pada satu

objek penelitian tertentu, sehingga kesimpulan yang diambil hanya

terbatas pada objek yang diteliti. Dalam kasus ini penelitian dilakukan

terhadap data-data keuangan koperasi kemudian dari data-data itu

kemudian dianalisis sehingga akan dapat ditarik kesimpulan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian dilakukan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia

“Adil Sejahtera” Kecamatan Kaliwungu, Jawa Tengah. Alasan

pemilihan obyek penelitian pada koperasi tersebut adalah:

a. Koperasi telah lama beroperasi

b. Koperasi bersedia menyediakan data-data yang diperlukan.

2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada Mei – Juni 2009

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

subyek penelitian ini adalah pengurus, anggota, dan karyawan

koperasi.

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

35

2. Objek Penelitian

obyek penelitian ini adalah data-data keuangan dan data-data lain

yang mendukung dari tahun 2007 – 2008.

D. Instrumen Penelitian

1. Gambaran Umum Koperasi.

2. Struktur Organisasi.

3. Laporan Keuangan dari tahun 2007-2008.

4. Sistem Akuntansi koperasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung baik dengan

pemilik maupun dengan para karyawan yang ada hubungannya

dengan permasalahan yang ada.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara melihat dan mempelajari catatan-catatan akuntansi, arsip-

arsip, dokumen-dokumen mengenai struktur organisasi dan laporan

keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

36

3. Observasi

Observasi yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan

mengadakan pengamatan langsung ke koperasi.

F. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif

kuantitatif. Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah adalah

sebagai berikut:

1. Menghitung Rasio masing-masing aspek penilaian kesehatan.

2. Menghitung Nilai kredit masing-masing aspek penilaian kesehatan

berdasarkan SK Menkop No.194/KEP/IX/1998.

a. Aspek Permodalan

Cara Penilaian:

1) Rasio antara modal sendiri terhadap total asset

- Untuk Rasio Lebih kecil atau sama dengan 0 (Nol) maka

diberikan nilai 0 (Nol), Artinya bahwa bila koperasi tidak

mempunyai modal sendiri atau minus karena kerugiannya

lebih besar daripada modal koperasi itu sendiri.

- Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0%, nilai kredit

ditambah 5 dengan maksimum nilai 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

37

2) Rasio modal sendiri terhadap pinjaman berisiko

Cara Penilaian:

- Untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 0 (Nol) maka

diberikan nilai kredit 0 (nol)

- Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0%, nilai kredit

ditambah 5 dengan maksimum nilai 100%.

b. Aspek Kualitas Aktiva produktif

1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota thd Volume Pinjaman

Diberikan.

Cara penilaian:

- Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 60%

diberikan nilai kredit 100, sedangkan untuk rasio kurang

dari 60% diberikan nilai kredit 0. Artinya koperasi dinilai

lebih baik apabila pinjaman diberikan kepada anggota

minimal 605 dari volume pinjamnyang diberikan.

2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman

diberikan

Cara Penilaian:

- Untuk rasio 50% atau lebih diberi kredit 0 (nol).

- Untuk penurunan rasio 1%, nilai kreditnya ditambah 2

dengan maksimum nilai kredit 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

38

3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah

Cara Penilaian:

- Untuk rasio 0% (tidak mempunyai cadangan penghapusan)

diberi nilai 0.

- Untuk setiap kenaikan 1% maka nilai kredit ditambah

1dengan maksimum 100

c. Aspek Manajemen

Perhitungan nilai kredit didasarkan pada hasil penilaian atas

jawaban pertanyaan manajemen sebanyak 25. Didalam penilaian

aspek ini mengandung jawaban positif dan negatif. Penilaian

aspek manajemen dikatakan positif apabila 5 komponen yang

dinilai ada dan dijalankan oleh koperasi, sebaliknya akan

dikatakan negatif apabila ketentuan pada 5 komponen tidak ada

atau ada tetapi tidak dijalankan oleh koperasi.

d. Aspek Rentabilitas

1. Rasio SHU sebelum pajak terhadap Pendapatan Operasional

- Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai kredit

ditambah 20 dengan maksimum nilai kredit 100.

2. Rasio antara SHU sebelum pajak terhadap Total Asset

- Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai kredit

ditambah 10 dengan maksimum nilai kredit 100.

3. Rasio antara Beban Operasional terhadap Pendapatan

Operasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

39

- Untuk rasio 100% atau negatif diberi nilai kredit 0.

- Untuk setiap penurunan rasio sebesar 1% mulai 100%,

nilai kredit ditambah 10 dengan maksimum 100.

e. Aspek Likuiditas

Rasio antara pinjaman diberikan terhadap dana yang diterima.

Cara Penilaian:

- Untuk rasio 90% atau lebih diberi kredit nilai 0, untuk

rasio dibawah 90% diberi nilai kredit 100.

3. Menghitung skor dari masing-masing aspek penilaian kesehatan.

Untuk menghitung skor digunakan rumus:

Skor = Nilai Kredit X Bobot

4. Menentukan jumlah Skor dengan menjumlah masing-masing

penilaian.

5. Melakukan penilaian tingkat kinerja koperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM KOPERASI

A. Sejarah Berdirinya KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu, Ungaran, Jawa

Tengah

KPRI “Adil Sejahtera” Kecamatan Kaliwungu resmi dengan Status

Badan Hukum No: 9920/ BH/ VI pada tanggal 29 Desember 1983, bergerak

dalam bidang simpan pinjam. Pada awal berdirinya merupakan Koperasi

Sekolah Dasar yang berada di Papringan, Kaliwungu. Dalam pendirian

koperasi ini di prakarsai oleh Bp Nahrowi, Bp Sadiman, Bp Subandi, Bp

PCM Sukir, Bp Suharyoto, dan Ibu Saminem, dengan tujuan untuk

mengentaskan para guru dan masyarakat sekitar dari lintah darat yang pada

waktu itu sangat marak dengan memberikan bunga yang sangat tinggi.

Kemudian dibentuklah pengurus untuk pertama kalinya Pengurus inilah yang

menandatangani Akta Pendirian dan yang membuat Anggaran Dasar (AD)

dan Anggaran Rumah Tangga (ART).

Pengurus tersebut adalah

Ketua : Bp Sadiman SS

Sekertaris : PCM Sukir

Bendahara : 1. Ibu Saminem

2. S Setyowali

Pembantu Umum : Bp Danuri

Anggota : 1. Suharyoto Da.

2. Subandi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

41

B. Struktur Organisasi KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah

Struktur organisasi sangat diperlukan dalam suatu organisasi yaitu

sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan dan untuk memudahkan

pekerjaan dalam pengawasan dan pembinaan. Struktur organisasi sehat

artinya pada masing-masing satuan organisasi menjalankan peran, tugas dan

tanggung jawabnya secara tertib, teratur dan rapi disamping itu dituntut untuk

mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasilnya.

Bagan struktur organisasi KPRI “Adil Sejahtera” Kecamatan

Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah adalah sebagai berikut:

Gambar 3

STRUKTUR ORGANISASI KPRI “ADIL SEJAHTERA”

KALIWUNGU, SEMARANG, JAWA TENGAH.

Sumber. KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah.

RAT

Pengawas Pengurus

Bendahara I Sekretaris Ketua I Ketua II

Pembina

Bidang Keorganisasian

Bidang Administrasi

Bendahara II

Bidang Simpan Pinjam & Waserda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

42

Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing-masing

jabatan adalah sebagai berikut:

1. Rapat Anggota Tahunan (RAT)

Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan tiap satu tahun sekali. Rapat

Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tatanan kehidupan

koperasi yang mempunyai tugas antara lain:

a. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

b. Menetapkan Kebijaksanaan umum koperasi

c. Memilih mengangkat atau memberhentikan pengurus dan badan

pengawasan.

2. Pengawas

Pengawas Koperasi Pegawai Negeri “Adil Sejahtera” terdiri dari tiga

orang yang satu ketua dan yang dua anggota.

3. Pembina

Pembina merupakan orang yang dipilih oleh rapat anggota sebagai

tempat untuk meminta pertimbangan terhadap berbagai kebijaksanaan

yang diambil oleh pengurus. Pembina Koperasi Pegawai Negeri “Adil

Sejahtera” adalah Kepala Pusat Kantor Pegawai Negeri (PKPN)

Ungaran

4. Pengurus

Pengurus adalah orang-orang yang dipilih dalam rapat anggota yang

nantinya bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan operasional

koperasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

43

Susunan kepengurusan KPRI “Adil Sejahtera“ Kecamatan Kaliwungu

Periode 2007-2009 adalah sebagai berikut:

1. Ketua : Bp. FM Sutrisno.

Mempunyai tugas memimpin jalan organisasi, bertanggung jawab atas

semua kegiatan anggota, pengurus dan pengawas, bertanggung jawab

organisasi keluar.

2. Wakil Ketua : Bp. Ngatmin

Bertugas membantu Ketua I dalam menjalankan dalam bidang

keorganisasian.

3. Sekertaris : Bp. Danuri

Bertugas Mengelola bidang administrasi dan mencatat semua kegiatan

yang terjadi di koperasi (notulen).

4. Bendahara 1 : Ibu. Saminem

Mempunyai tugas dalam perencanaan, pengelola dan pelaporan

keuangan, memegang kasir, mengontrol dan mengawasi keuangan dan

unit-unit usaha, Bertanggung jawab atas simpan pinjam.

5. Bendahara II : Bp. Warsito

Mempunyai tugas membantu bendahara I dalam mengawasi simpan

pinjam dan amprah gaji.

6. Pengawas : Diketuai oleh Bp. Suyadi, anggotanya Bp. Rochardo

dan Bp. Soedjito

Mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan

pengelolaan koperasi, melakukan pengawasan program kerja dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

44

pelaksanaannya, membuat laporan tertulis hasil pengawasan, meneliti

semua administrasi yang ada pada koperasi, mendapatkan segala

keterangan yang diperlukan.

C. Unit Usaha KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah

Upaya Untuk meningkatkan kehidupan perekonomian terus dilakukan

oleh para pendiri koperasi yang dibantu oleh pengurus harian koperasi.

Beberapa Jenis Bidang Usaha yang dikembangkan oleh KPRI “Adil

Sejahtera” adalah:

1. Simpan Pinjam

Sesuai latar belakang dibentuk koperasi ini adalah mengentaskan para

guru yang terlibat utang dengan para rentenir dengan bunga yang sangat

tinggi maka unit usaha ini melayani kebutuhan para anggota dalam hal

simpan pinjam.

2. Waserda

Bidang pertokoan / waserda koperasi “Adil Sejahtera” menyediakan

barang-barang kebutuhan sehari-hari para anggota dan masyarakat

sekitar.

D. Kondisi Umum KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu” Jawa Tengah

Koperasi Adil Sejahtera beralamat dijalan Raya Boyolali-Simo KM.11

tepatnya di desa Papringan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

45

Keanggotaan Koperasi “Adil Sejahtera” terdiri dari pegawai negeri di

kecamatan kaliwungu terutama guru-guru SD dan karyawan, karyawan

kantorDEPDIKNAS kecamatan kaliwungu serta para pensiunan.

Keanggotaan koperasi pegawai negeri Adil Sejahtera dari tahun 2007 sampai

2008 telah mengalami perubahan. Jumlah anggota koperasi cenderung naik

turun hal tersebut dikarenakan ada yang masuk, ada yang keluar karena

pindah tugas, pensiun dan meninggal berikut perubahan jumlah anggota

koperasi

Tabel 4.1

Keanggotaan KPRI “Adil Sejahtera” Kliwungu

Tahun 2007-2008

Awal Th

(1)

Masuk

(2)

Keluar

(3) Tahun

L P L P L P

Jumlah

2007 221 165 2 2 10 7 373

2008 213 160 1 2 12 18 346

Sumber. KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah

Rapat pengurus dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 24, dan rapat

bagian administrasi dengan badan pengawas setiap 3 bulan sekali.

Syarat masuk anggota KPRI “Adil Sejahtera”

1. Mengisi blangko Formulir (disediakan Pengurus)

2. Membayar simpanan pokok (SPK) Rp. 10.000

3. Membayar Simpanan Wajib (SW) Rp. 20.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

46

4. Membayar Simpanan Wajib Khusus (SWK) Rp. 5.000

5. Membayar Simpanan Berjangka (SBJ) Rp. 5.000

6. Membayar biaya administrasi Rp. 1.000

7. Pas photo 3X4 sebanyak 2 Lembar untuk KTA -

Jumlah Rp. 41.000

E. Permodalan

Sebuah Organisasi apapun bentuknya pasti membutuhkan modal untuk

mengembangkan usahanya, adapun sumber modal KPRI “Adil Sejahtera”

adalah sebagai berikut:

1. Sumber modal internal

a. Simpanan pokok

b. Simpanan wajib

c. Simpanan sukarela

2. Sumber Modal eksternal

Pinjaman dari lembaga keuangan (Bank)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

47

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi analisis data dan pembahasan hasil penelitian kemudian

dibandingkan dengan kajian teori yang ada. Penelitian tingkat kesehatan koperasi

simpan pinjam dilakukan pada setiap posisi akhir tahun buku yang diambil.

Penelitian masing-masing aspek dilakukan dengan melakukan penelitian

setiap komponennya. Setiap komponen yang dinilai diberikan skor penilaian

sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi simpan pinjam.

Skor penilaian tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam diperoleh dengan

menjumlahkan skor aspek yang ada.

Di bawah ini akan disampaikan data hasil penelitian yang akan dianalisis

lebih lanjut yaitu data laporan keuangan pada tutup buku yang meliputi neraca

dan laporan laba rugi.

A. Menghitung Rasio Masing-Masing Aspek Penilaian Kesehatan

1. Aspek Permodalan

Perhitungan aspek permodalan dilakukan dengan cara menghitung

rasio perkomponen. Adapun perhitungannya meliputi dua cara, yaitu:

a. Rasio modal sendiri terhadap total asset.

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri

koperasi dengan mendukung pendanaan terhadap total asset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

48

Tabel 5.1

Data Modal sendiri dan total asset

Tahun Modal Sendiri Total asset 2007 714.781.814,280 1.044.135.864,320 2008 873.556.958,563 1.217.748.264,450

Sumber : Data Laporan Keuangan KPRI “Adil Sejahtera”

Hasil perhitungan rasio modal sendiri dengan total asset:

Rasio = Modal Sendiri x 100%

Total Asset

Tahun 2007 = 714.781.814,280 x 100%

1.044.135.864,320

= 68,46 %

Tahun 2008 = 873.556.958,563 x 100%

1.217.748.264,450

= 71,74 %

b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko

Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan modal sendiri

koperasi untuk menutupi risiko atas pemberian pinjaman yang tidak

didukung agunan. Hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap

pinjaman diberikan berisiko adalah sebagai berikut:

Rasio = Modal Sendiri x 100% Pinjaman diberikan berisiko

Tahun 2007 = 714.781.814,280 x 100%

1.568.171.000 = 45,58 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

49

Tahun 2008 = 873.556.958,563 x 100% 1.916.007.950 = 45,59 %

2. Aspek kualitas produktif

Perhitungan Aspek kualitas aktiva produktif dilakukan dengan cara

menghitung komponen yang ada. Adapun perhitungannya adalah sebagai

berikut:

a. Rasio antara Volume pinjaman kepada anggota terhadap volume

pinjaman yang diberikan

Rasio ini untuk mengukur besarnya volume pinjaman yang diberikan

kepada anggota dibandingkan seluruh pinjaman yang diberikan. Hasil

perhitungan rasio volume pinjaman kepada anggota terhadap volume

pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut:

Rasio = Pinjaman pada anggota x 100% Pinjaman yang diberikan Tahun 2007 = 1.568.171.000 x 100% 1.007.455.950 = 155,66 %

Tahun 2008 = 1.916.007.950 x 100% 1.193.616.100 = 160,52 %

b. Rasio antara pinjaman bernasalah dengan pinjaman diberikan

Rasio ini bertujuan untuk mengukur besarnya risiko pinjaman

bermasalah dibandingkan dengan pinjaman yang diberikan. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

50

perhitungan rasio bermasalah dengan pinjaman yang diberikan adalah

sebagai berikut:

Rasio = Risiko Pinjaman yang Bermasalah x100% Pinjaman Yang diberikan Tahun 2007 = 1.535.000 x100% 1.007.455.950 = 0,15 %

Tahun 2008 = 1.910.000 x100% 1.193.616.100 = 0,16 %

c. Rasio antara cadangan risiko dengan risiko pinjaman bermasalah.

Rasio ini bertujuan mengukur besarnya cadangan risiko dibandingkan

dengan risiko pinjaman bermasalah. Hasil perhitungan rasio tersebut

sebagai berikut:

Rasio = Cadangan Risiko x 100% Risiko Pinjaman Yang bermasalah

Tahun 2007 = 12.042.056,260 x100% 1.535.000 = 784,50 % Tahun 2008 = 19.778.562,690 x 100% 1.910.000 = 1035,53 %

3. Aspek Manajemen

Penilaian aspek manajemen meliputi lima komponen yaitu permodalan,

kualitas aktiva produktif, pengelolaan, rentabilitas dan likuiditas. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

51

penilaian aspek manajemen ini mengandung jawaban positif dan negatif.

Penilaian aspek manajemen dikatakan positif apabila lima komponen yang

dinilai dijalankan oleh koperasi, sebaliknya aspek manajemen akan

dikatakan negatif apabila ketentuan pada lima komponen tidak ada atau

ada tetapi tidak dijalankan oleh koperasi. Dibawah ini akan dianalisis

masing-masing komponen selama tahun 2007 dan 2008. Hasil penilaian

aspek manajemen selama tahun 2007 dan 2008 akan diuraikan pada tabel

dibawah ini.

Tabel 5.2

Penilaian aspek manajemen tahun 2007

Jawaban No

Positif Negatif

1 Permodalan 5 - 2 Kualitas Aktiva Produktif 4 1 3 Pengelolaan 5 - 4 Rentabilitas 5 - 5 Likuiditas 5 -

Jumlah 24 1 Sumber: Data primer dari aspek manajemen yang dinilai tahun 2007

Tabel 5.3

Penilaian aspek manajemen tahun 2008

Jawaban No

Positif Negatif

1 Permodalan 5 - 2 Kualitas Aktiva Produktif 4 1 3 Pengelolaan 5 - 4 Rentabilitas 5 - 5 Likuiditas 5 -

Jumlah 24 1 Sumber: Data primer dari aspek manajemen yang dinilai tahun 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

52

4. Aspek Rentabilitas

Aspek rentabilitas sebagai alat ukur koperasi untuk memperoleh sisa hasil

usaha sangatlah penting untuk menunjang kelancaran usaha koperasi

tersebut. Penilaian terhadap aspek rentabilitas meliputi tiga komponen

yaitu:

a. Rasio sisa hasil usaha sebelum pajak terhadap pendapatan operasional.

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam

memperoleh sisa hasil usaha dari pendapatan operasionalnya. Semakin

tinggi rasio ini menunjukkan semakin tinggi kemampuan koperasi

memperoleh sisa hasil usaha dari kegiatan operasionalnya. Hasil

perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut:

Rasio = SHU sebelum Pajak x 100%

Pendapatan Operasi

Tahun 2007 = 154.730.128,590 x 100% 212.644.578,590 = 72,76 %

Tahun 2008 = 205.317.071,436 x100%

266.491.261,436

= 77,04 %

b. Rasio sisa hasil usaha sebelum pajak terhadap total asset

Rasio ini mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh sisa

hasil usaha dibandingkan dengan total asset yang ada pada koperasi.

Hasil perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

53

Rasio = SHU sebelum Pajak x 100% Total asset Tahun 2007 = 154.730.128,590 x 100% 1.044.135.864,320 = 14,82 %

Tahun 2008 = 205.317.071,436 x100% 1.217.748.264,450 = 16,86 %

c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional

Rasio ini bertujuan untuk mengukur besarnya beban operasional

koperasi dibandingkan dengan pendapatan operasional. Hasil

perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut:

Rasio = Beban Operasional x 100% Pendapatan Operasional Tahun 2007 = 57.914.450 x100% 212.644.578,590 = 27,24 % Tahun 2008 = 61.174.190 x100% 266.491.261,436 = 22,96 %

5. Aspek Likuiditas

Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan koperasi memenuhi

kewajiban jangka pendek dengan menggunakan dana lancar yang tersedia

pada saat tertentu. Hasil Perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

54

Rasio = Pinjaman yang diberikan x100% Dana yang diterima Tahun 2007 = 1.007.455.950 x 100% 560.715.050 = 179,67 %

Tahun 2008 = 1.193.616.100 x 100% 722.391.850 = 165,23 % Tahun 2007 = 329.354.044,988 x100%

1.044.135.864,320

= 31,54 %

Tahun 2008 = 344.191.304,850 x 100% 1.217.748.264,450

= 32,96 %

B. Pembahasan Aspek Tingkat Kesehatan Koperasi

1. Aspek permodalan

a. Rasio antara modal sendiri terhadap total asset

Hasil data rasio selama tahun 2007 dan 2008 koperasi Pegawai

Republik Indonesia Adil Sejahtera menunjukkan perkembangan yang

baik. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2007 dan 2008

adalah 68,46% dan 71,74%. Yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total

asset didukung oleh dana modal sendiri sebesar 68,46% dan 71,74%.

Koperasi Adil sejahtera pada tahun 2007 dan 2008 mengalami

kenaikan sebesar 3,28%.Perubahan ini disebabkan oleh kenaikan

modal sendiri sebesar Rp.668.419.887,127 dan total asset sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

55

Rp.173.612.400,130. Perkembangan koperasi Adil Sejahtera selama

satu tahun menunjukkan kondisi baik, karena modal sendiri koperasi

mampu mendukung total asset koperasi.

b. Rasio antara modal sendiri terhadap pinjaman diberikan berisiko

Perkembangan koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil

Sejahtera selama satu tahun menunjukkan kondisi yang baik.Karena

modal sendiri mampu menutupi kerugian yang terjadi akibat pinjaman

diberikan tidak didukung agunan yang memadai. Hal ini ditunjukkan

dengan rasio tahun 2007 dan 2008 sebesar 45,59%. Kenaikan nya

sebesar 0,01% dikarenakan hampir setiap pinjaman yang diberikan

tanpa agunan sehingga semua pinjaman yang diberikan dianggap

sebagai pinjaman berisiko.

2. Aspek Kualitas aktiva produktif

a. Rasio antara volume pinjaman kepada anggota terhadap volume

pinjamanyang diberikan

Hasil analisis data menunjukkan bahwa selama tahun 2007 dan

2008, koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera

Mempunyai perkembangan yang baik, dikatakan baik karena koperasi

mampu memberikan pinjaman kepada anggota hampir dengan seluruh

pinjaman yang diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan rasio sebesar

155,66% dan 160.52% selama tahun 2007 dan 2008.

Keberadaan pinjaman yang diberikan kepada anggota sangat

penting karena merupakan kekayaan yang mendatangkan penghasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

56

bagi koperasi. Selama tahun 2007 dan 2008, rasio ini meningkat

sebesar 4,86%. Hal ini disebabkan karena kenaikan volume pinjaman

kepada anggota sebesar Rp 347.836.950 dan untuk kenaikan volume

pinjaman yang diberikan jumlah kenaikannya sama karena koperasi

Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera tidak memberikan

pinjaman kepada bukan anggota.

b. Rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang

diberikan.

Hasil analisa data menunjukkan bahwa tahun 2007 dan 2008

menunjukkan perkembangan yang baik. Karena setiap pinjaman yang

diberikan selama tahun 2007 dan 2008 hanya mempunyai masalah

yang cukup kecil yaitu sebesar 0,15% dan 0,16%

Keberadaan pinjaman yang diberikan kepada anggota tercermin

dari tingkat kolektibitas pinjaman, sementara apabila pinjaman yang

dikembalikan anggota lancar dan semakin kecil pinjaman bermasalah

maka kualitasnya semakin baik. Sebaliknya semakin kecil pinjaman

lancar dan semakin besar pinjaman bermasalah maka kualitasnya

semakin buruk. Selama tahun 2007 dan 2008, rasio menunjukkan

kenaikan 0,01 %. Hal ini disebabkan adanya kenaikan pinjaman

bermasalah sebesar Rp 375.000 dan kenaikan pinjaman yang

diberikan sebesar Rp 186.160.150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

57

c. Rasio antara cadangan risiko dengan risiko pinjaman bermasalah

Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil

Sejahtera tahun 2007 dan 2008 menunjukkan perkembangan yang

baik. Karena cadangan risiko mampu menutupi kerugian dari risiko

pinjaman bermasalah. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun

2007 dan 2008 sebesar 784,50% dan 1035,53%. Rasio ini

menunjukkan kenaikan sebesar 251,03% hal ini disebabkan adanya

kenaikan pinjaman yang bermasalah sebesar 375.000 dan kenaikan

cadangan risiko sebesar 7.736.506,430

3. Aspek Manajemen

Tujuan dari aspek manajemen adalah untuk menjaga kegiatan usaha

koperasi tercapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Disisi lain

keberhasilan koperasi sangat ditentukan oleh aspek manajemen yang ada

dan dijalankan oleh koperasi yang bersangkutan. Adapun pembahasan

aspek manajemen selama tahun 2007 dan 2008, koperasi Pegawai

Republik Indonesia Adil Sejahtera menunjukkan perkembangan yang baik

dan stabil, Dikatakan baik karena hampir seluruh ketentuan dilaksanakan

koperasi.

Perkembangan aspek manajemen tahun 2007 dan 2008 menunjukkan

24 positif, ini berarti koperasi sudah menjalankan 24 ketentuan yang ada

pada aspek manajemen. Sementara koperasi masih memiliki 1 nilai negatif

. hal ini dikarenakan koperasi belum menjalankan 1 ketentuan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

58

4. Aspek Rentabilitas

a. Rasio Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak Terhadap Pendapatan

Operasional

Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil

Sejahtera tahun 2007 dan 2008 menunjukkan perkembangan yang

baik karena koperasi mengalami kenaikan dalam kemampuannya

memperoleh Sisa hasil usaha dari pendapatan operasionalnya. Hal ini

ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2007 dan 2008 sebesar 72,76%

dan 77,04%. Koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera

mengalami kenaikan sebesar 4,28%. Perubahan ini disebabkan oleh

kenaikan SHU yaitu sebesar Rp 50.586.942,9 dan Pendapatan

operasional sebesar 53.846.682,9.

b. Rasio Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak Terhadap Total Asset

Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil

Sejahtera tahun 2007 dan 2008 menunjukkan perkembangan yang

baik karena koperasi mengalami kenaikan dalam kemampuannya

memperoleh sisa hasil usaha terhadap total asset yang ada. Hal ini

ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2007 dan 2008 sebesar

14,82% dan 16,86%. Koperasi Adil sejahtera mengalami kenaikan

sebesar 2,04% Perubahan ini disebabkan oleh kenaikan sisa hasil

usaha yaitu sebesar 50.586.942,9 dan kenaikan total asset sebesar

173.612.400

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

59

c. Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional

Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia adil

sejahtera tahun 2007 dan 2008 untuk rasio beban operasional terhadap

pendapatan operasional menunjukkan perkembangan yang baik hal ini

ditunjukkan dengan rasio untuk tahun 2007 dan 2008 sebesar 27,24%

dan 22,96%. Selama tahun 2007 dan 2008 Koperasi Pegawai Republik

Indonesia Adil Sejahtera mengalami penurunan sebesar 4,28%. Hal

ini disebabkan oleh kenaikan beban operasional sebesar 3.259.740 dan

kenaikan pendapatan operasional sebesar 53.846.682,9

5. Aspek Likuiditas

Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil

Sejahtera tahun 2007 dan 2008 untuk aspek likuiditas menunjukkan

kondisi yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan rasio untuk tahun 2007 dan

2008 adalah sebesar 179,67% dan 165,23% meskipun mengalami

penurunan sebesar 14,43% namun jumlah rasio masing-masing masih

diatas 100% sehingga dapat diketahui bahwa koperasi masih mampu untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan dana lancar

yang tersedia. Perubahan rasio tersebut disebabkanoleh kenaikan pinjaman

yang diberikan sebesar 186.160.150 dan kenaikan dana yang diterima

sebesar 161.676.800

C. Penilaian Tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

Untuk Menilai tingkat kesehatan perlu langkah-langkah sebagai berikut:

Menghitung nilai kredit masing-masing aspek penilaian kesehatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

60

1. Aspek Permodalan

a. Rasio Modal sendiri terhadap total asset mempunyai nilai kredit yang

dihitung sebagai berikut:

Untuk Rasio yang lebih kecil atau sama dengan 0, diberi nilai 0 dan

untuk tiap kenaikan rasio 1 % mulai dari 0 %, nilai kredit ditambah 5

dengan maksimum nilai 100%. Maka nilai kredit rasio ini untuk

tahun:

2007 = 68,46% x 5 = 358,677 % (Namun Nilai maksimium 100 maka

nilai kredit = 100%)

2008 = 71,74% x 5 = 342,284 % (Namun Nilai maksimium 100 maka

nilai kredit = 100%)

b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko

mempunyai nilai kredit yang dihitung sebagai berikut:

Untuk rasio Lebih Kecil atau sama dengan 0 %, Nilai kredit ditambah

1 dengan nilai maksimum 100%. Maka nilai kredit untuk rasio ini

untuk tahun:

2007 = 45,58 % x 1 = 45,58%

2008 = 45,59% x 1 = 45,59%

2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif

a. Rasio antara pinjaman kepada anggota terhadap volume pinjaman

yang diberikan mempunyai nilai kredit yang dihitung sebagai berikut :

Untuk rasio yang lebih besar atau sama dengan 60% diberi nilai kredit

100%, sedangkan rasio yang bernilai lebih kecil atau sama dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

61

60% diberi nilai kredit 0. Maka nilai kredit untuk tahun 2007 dan

2008 adalah 100% karena rasio tahun 2007 dan 2008 adalah 155,66%

dan 160,52%

b. Rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang

diberikan mempunyai nilai kredit yang dihitung sebagai berikut:

Untuk rasio lebih besar atau sama dengan 50% diberi nilai kredit 0.

Untuk penurunan rasio 1 % nilai kreditnya ditambah 2 dengan

maksimum kredit 100%. Maka nilai kredit untuk tahun 2007 dan 2008

adalah 100% karena nilai rasio tahun 2007 dan 2008 adalah sebesar

0,15% dan 0,16% yang berarti penurunan yang terjadi tidak sampai 1

%

c. Rasio antara cadangan risiko dengan pinjaman bermasalah nilai

kreditnya dihitung sebagai berikut:

Untuk rasio 0% diberi nilai 0. Untuk Rasio setiap kenaikan 1 % maka

nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum nilai kredit 100%. Maka

nilai kredit tahun:

2007 = 784,50% x 1 = 784,50% ( namun nilai maksimum 100 maka

nilai kredit =100%)

2008 = 1035,53 % x 1 = 1035,53% ( namun nilai maksimum 100

maka nilai kredit = 100%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

62

3. Aspek Manajemen

Aspek manajemen akan dibahas ditabel dibawah ini:

Tabel 5.4

Nilai Kredit Aspek Manajemen Tahun 2007

No Sub komponen positif Konstanta Nilai kredit

1 Permodalan 5 4 20 2 Kualitas Aktiva Produktif 4 4 16 3 Pengelolaan 5 4 20 4 Rentabilitas 5 4 20 5 Likuiditas 5 4 20 Jumlah Nilai Kredit 96 Sumber : Data diolah

Tabel 5.5

Nilai Kredit Aspek Manajemen Tahun 2008

No Sub komponen positif Konstanta Nilai

kredit

1 Permodalan 5 4 20

2 Kualitas Aktiva Produktif 4 4 16

3 Pengelolaan 5 4 20

4 Rentabilitas 5 4 20

5 Likuiditas 5 4 20

Jumlah Nilai Kredit 96

Sumber : Data diolah

4. Aspek Rentabilitas

a. Rasio sisa hasil usaha sebelum pajak terhadap pendapatan operasional

nilai kreditnya dihitung sebagai berikut:

Untuk setiap kenaikan 1 % mulai dari 0 %, nilai kredit ditambah 20

dengan maksimum nilai kredit 100. Maka nilai kredit untuk tahun:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

63

2007 = 72,76% x 20 = 1455,2 % ( namun nilai maksimum 100 maka

nilai kredit = 100%)

2008 = 77,04 % x 20 = 1540,8 % ( namun nilai maksimum 100 maka

nilai kredit = 100%)

b. Rasio Sisa Hasil Usaha sebelum pajak terhadap total asset nilai

kreditnya dihitung sebagai berikut:

Untuk setiap kenaikan 1 % mulai dari 0 % , nilai kreditnya

ditambahkan 10 dengan maksimum nilai kredit 100. Maka nilai kredit

untuk tahun :

2007 = 14,82% x 10 = 148,2 % ( namun nilai maksimum 100 maka

nilai kredit = 100%)

2008 = 16,86% x 10 = 168,6 % (namun nilai maksimum 100 maka

nilai kredit = 100%)

c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional nilai

kreditnya dihitung sebagai berikut:

Untuk rasio 100% atau negative diberi nilai kredit 0. Untuk setiap

penurunan 1% rasio mulai dari 100% nilai kredit ditambah 10 dengan

nilai maksimum 100. Maka nilai kredit tahun:

2007 = 27,24 % x 10 = 272,4% ( namun nilai maksimum 100 maka

nilai kredit = 100%)

2008 = 22,96 % x 10 = 229,6% ( namun nilai maksimum 100 maka

nilai kredit = 100%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

64

5. Aspek Likuiditas

Aspek likuiditas nilai kredit masing-masing tahun 2007 dan 2008 sebesar

0. Hal ini disebabkan untuk rasio lebih besar dari 90% diberi nilai kredit

0 dan rasio lebih kecil dari 90% diberi nilai kredit 100. Maka nilai kredit

tahun 2007 dan 2008 adalah 179,67% dan 165,23%

D. Menghitung Skor Dari Aspek Penilaian kesehatan

Untuk mencari skor maka perlu rumus : Skor = nilai kredit x bobot

1. Aspek Permodalan

a. Skor P (A) tahun 2007 = 100 x 10% = 10

Skor P (A) tahun 2008 = 100 x 10% = 10

b. Skor P (B) tahun 2007 = 45,58 x 10% = 4,558

Skor P (B) tahun 2008 = 45,59 x 10% = 4,559

2. Aspek kualitas Aktiva Produktif

a. Skor KAP (A) tahun 2007 = 100 x 10% = 10

Skor KAP (A) tahun 2008 = 100 x 10% = 10

b. Skor KAP (B) tahun 2007 = 100 x 10% = 10

Skor KAP (B) tahun 2008 = 100 x 10% = 10

c. Skor KAP (C) tahun 2007 = 100 x 10% = 10

Skor KAP (C) tahun2008 = 100 x 10% = 10

3. Aspek Manajemen

Tahun 2007 skor = 96 x 25% = 24

Tahun 2008 skor = 96 x 25% = 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

65

4. Aspek Rentabilitas

a. Skor R (A) tahun 2007 = 100 x 5% = 5

Skor R (A)tahun 2008= 100 x 5% = 5

b. Skor R (B) tahun 2007= 100 x 5% = 5

Skor R (B)tahun 2008= 100 x 5% = 5

c. Skor R (C)tahun 2007 = 100 x 5% = 5

Skor R(C)tahun 2008= 100 x 5% = 5

5. Aspek Likuiditas

Skor Likuiditas tahun 2007 = 0 x 10% = 0

Skor likuiditas tahun 2008 = 0 x 10% = 0

E. Mencari Jumlah Skor Dengan menjumlahkan Masing-masing Aspek

Penilaian Kesehatan

Tabel 5.6

Jumlah Skor Aspek Penilaian Kesehatan tahun 2007 dan 2008

Tahun No Aspek yang dinilai 2007 2008

1 Permodalan 14,558 14,559 2 Kualitas Aktiva Produktif 30 30 3 Manajemen 24 24 4 Rentabilitas 15 15 5 Likuiditas 0 0

Jumlah 83,558 83,559 Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

66

Memasukkan hasil Perhitungan kedalam tabel penilaian kesehatan.

Tabel 5.7

Penilaian kesehatan tahun 2007

No Aspek Yang dinilai Rasio (%)

Nilai Kredit

Kredit Penilaian(%) Skor

1 Permodalan a. Rasio modal sendiri

terhadap total asset b. Rasio modal sendiri

terhadap pinjaman yang diberikan berisiko

68,46

45,58

100

45,58

10

10

10

4,558

2 Kualitas Aktiva Produktif a. Rasio volume pinjaman

pada anggota terhadap total volume

b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan

c. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah

155,66

0,15

784,50

100

100

100

10

10

10

10

10

10

3 Manajemen 96 25 24 4 Rentabilitas

a. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional

b. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset

c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan opeasional

72,76

14,82

27,24

100

100

35

5 5 5

5 5 5

5 Likuiditas Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

179,67

0

10

0

TOTAL 83,558 Sumber : Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

67

Tabel 5.7

Penilaian kesehatan tahun 2008

No Aspek Yang dinilai Rasio (%)

Nilai Kredit

Kredit Penilaian(%)

Skor

1 Permodalan a. Rasio modal sendiri

terhadap total asset b. Rasio modal sendiri

terhadap pinjaman yang diberikan berisiko

71,74

45,59

100

45,59

10

10

10

4,559

2 Kualitas Aktiva Produktif a. Rasio volume pinjaman

pada anggota terhadap total volume

b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan

c. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah

160,52

0,16

1035,53

100

100

100

10

10

10

10

10

10

3 Manajemen 96 25 24 4 Rentabilitas

a. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional

b. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset

c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan opeasional

77,04

16,86

22,96

100

100

100

5

5 5

5

5 5

5 Likuiditas Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

165,23

0

10

0

TOTAL 83,559 Sumber : Data diolah

Dari hasil perhitungan pada tabel penilaian kesehatan selama tahun

2007-2008, maka jumlah skor keseluruhan dapat dilihat pada tabel diatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

68

Kemudian hasil perhitungan skor dibandingkan dengan penetapan predikat

kesehatan KSP/USP menurut SK menteri koperasi, pengusaha kecil dan

menengah RI nomor: 194/KEP/M/IX/1998.

Selama tahun 2007 dan 2008, koperasi Pegawai Republik Indonesia

Adil sejahtera menunjukkan skor penilaian tingkat kesehatan sebesar 83,558

dan 83,559. Pada tahun 2007 dan 2008 koperasi Pegawai Republik Indonesia

Adil Sejahtera menunjukkan predikat “sehat”.

Dari hasil tersebut dapat dilihat perkembangan kinerja koperasi

Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera” selama dua tahun berturut-turut

yaitu tahun 2007 dan 2008 yang mengalami perkembangan cukup stabil

(kenaikan sebesar 0,001), kenaikan tersebut dapat kita lihat pada aspek

permodalan yang disebabkan modal sendirinya bertambah sehingga koperasi

memiliki kemampuan menutupi seluruh pinjaman berisiko yang ada,

sedangkan dalam aspek-aspek yang lainnya seperti kualitas aktiva produktif ,

manajemen, rentabilitas dan likuiditasnya koperasi cenderung untuk stabil

kinerjanya sehingga untuk jumlah skornya menjadi sama untuk dua tahun

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

69

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada

koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera dari tahun 2007 dan

2008, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Selama dua tahun berturut-turut, yaitu tahun 2007-2008 Koperasi Pegawai

Republik Indonesia Adil Sejahtera menunjukkan skor keseluruhan penilaian

kesehatan sebesar 83,558 dan 83,559. Hasil Perhitungan ini dibandingkan

dengan SK menkop No. 194/KEP/M/IX/1998 yang menunjukkan tingkat

kesehatan untuk kategori 0-51 dinyatakan tidak sehat, 51-66 dinyatakan

kurang sehat, 66-81 dinyatakan cukup sehat dan 81-100 dinyatakan sehat,

sehingga dapat diketahui untuk tahun 2007 dan 2008 Koperasi Pegawai

Republik Indonesia dinyatakan “sehat”

B. Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian yang telah dilakukan di Koperasi Pegawai Negeri Adil

sejahtera memiliki keterbatasan yang ditemui adalah sebagai berikut

1. Analisa laporan keuangan sangat tergantung pada kualitas laporan

keuangan itu sendiri. Sebagai peneliti tentunya tidak akan mengetahui

semua keadaan secara nyata laporan keuangan yang ada pada Koperasi

Pegawai Negeri Adil Sejahtera.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

70

2. Jawaban atas pertanyaan pada aspek manajemen tidak dapat ditelusur

kebenarannya karena hanya berdasarkan wawancara pada pengurus saja.

C. Saran

1. Aspek Permodalan pada koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sudah

baik. Oleh karena itu koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sebaiknya

terus mempertahankan kinerjanya dengan mempertahankan jumlah modal

sendiri dan total assetnya, yaitu dengan cara menambah anggota baru dan

lebih meningkatkan kesadaran menabung diantara anggotanya.

2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif pada koperasi Pegawai Negeri Adil

Sejahtera menunjukkan perkembangan yang baik. Oleh karena itu koperasi

Pegawai Negeri Adil Sejahtera sebaiknya terus mempertahankan kinerja

aspek aktiva produktifnya, yaitu dengan cara memperhatikan kualitas

pinjaman yang diberikan sehingga pinjaman bermasalah seminimum

mungkin bisa dihindari.

3. Aspek manajemen koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sudah baik.

Oleh karena itu koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sebaiknya terus

mempertahankan kinerja aspek manajemennya yaitu para pengurus dan

karyawan yang selalu menjaga sikap dan perilaku dalam bekerja sehingga

tidak terdapat penyelewengan dan manipulasi.

4. Aspek Rentabilitas koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sudah baik.

Oleh karena itu koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sebaiknya terus

mempertahankan kinerja aspek rentabilitasnya misalnya saja untuk sarana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

71

usaha (waserda) akan lebih baik apabila dikelola sendiri lagi sehingga

diharapkan nantinya bisa menambah pendapatan bagi koperasi dan pada

akhirnya akan meningkatkan SHU dalam koperasi.

5. Aspek likuiditas koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sudah baik. Oleh

karena itu koperasi Pegawai Negeri Adil Sejahtera sebaiknya terus

mempertahankan kinerja aspek likuiditasnya yaitu dengan cara

meningkatkan jumlah dana cadangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

Daftar Pustaka

Amidipradja R.H., & Rivai Sasmita, R.A (1990). Analisa Laporan Keuangan Koperasi. Bandung : Pioner Jaya.

Buku Pedoman Manajer koperasi/KUD. Departemen Perdagangan dan koperasi Direktorat jenderal koperasi.

Djarwanto, P.S, 1997. Bimbingan Menulis Skripsi. Surakarta: BPFE Universitas Sebelas Maret

Edilius, Sudarsono, 1994, Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Kartosapoetra, G.dkk. (1989). Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta : Rineka

Cipta.

Hendrojogi, 2000, Koperasi (Azas-azas, Teori dan Praktek) Edisi Revisi 2000, Jakarta: PT Grafindo Persada.

Husnan, Suad. (1985). Pembelanjan Perusahaan. (Edisi II). Yogyakarta : Liberty

Justiani. 2006. Analisis Rasio likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas untuk

mengukur kinerja koperasi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Munawir, S. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.

SK Menkop, pengusaha kecil dan Menengah RI No.194/KKKEP/M/IX/1998 tentang petunjuk kesehatan koperasi simpan pinjam.

Sitio Arifin dan Halomoan Tamba. (2001). Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga Gilarso, T. (1989). Pengelolaan Koperasi. Yogyakarta: Kanisius

UU No.25 Tahun 1992 Tentang Koperasi. Jakarta. Direktorat jenderal Koperasi.

Widanarto, S. (2003). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

Lampiran I

No Aktiva Tahun 2008 Tahun 2007 No Kewajiban dan Kekayaan Tahun 2008 Tahun 2007Aktiva Kewajiban Lancar

1 Kas dan bank 9,810,764.450 6,343,514.320 1 Hutang Anggota 231,305,569.000 196,368,794.000 2 Piutang Anggota 1,193,616,100.000 1,007,455,950.000 2 Dana-dana SHU 28,680,448.850 20,072,080.988 3 Piutan Waserda 15,000,000.000

Jumlah 1,203,426,864.450    1,028,799,464.320     Jumlah 259,986,017.850    216,440,874.988        Investasi jangka panjang Kewajiban Jangka Pendek

1 Simpanan di PKPRI Ungaran 2,518,400.000 2,518,400.000 1 Hutang BRI Pager 8,888,000.000 2 Simpanan di PKPRI Salatiga 10,000.000 10,000.000 2 Hutang Waserda 15,000,000.000

3 Hutang Bank Kesejahteraan semarang 59,205,287.000 89,025,170.000 4 Hutang BRI Susukan 25,000,000.000

Jumlah 2,528,400.000            2,528,400.000             Jumlah 84,205,287.000       112,913,170.000        1 Aktiva Tetap Kekayaan Bersih2 Tanah 2,000,000.000 2,000,000.000 1 Simpanan Pokok 3,460,000.000 3,730,000.000 3 Gedung Koperasi 9,700,000.000 10,670,000.000 2 Simpanan Wajib 296,945,050.000 250,378,900.000 4 Peralatan Kantor 93,000.000 138,000.000 3 Cadangan 348,056,274.437 293,900,729.430

Akumulasi Penyusutan Aktiva tetap (11,836,000.000) (10,821,000.000) 4 Cadangan Resiko 19,778,562.690 12,042,056.260 5 SHU Tahun Berjalan 205,317,071.436 154,730,128.590

Jumlah 11,793,000.000          12,808,000.000           Jumlah 873,556,958.563    714,781,814.280        

Jumlah Total Aktiva 1,217,748,264.450    1,044,135,864.320       Jumlah Total Pasiva 1,217,748,264.450 1,044,135,864.320

NERACA                                     PER:31 DESEMBER 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

Lampiran II

PERHITUNGAN SISA HASIL USAHA

PER: 31 DESEMBER 2008 & 2007

NO URAIAN TAHUN 2008 TAHUN 2007

1 Pendapatan Usaha Rp 256.114.460,000 Rp 208.834.578,590

2 Pendapatan

Waserda

Rp 1.200.000,000 Rp 2.710.000,000

3 Beban Usaha (Rp 61.174.190,000) (Rp 57.914.450,000)

4 Pendapatan Lain Rp 9.176.801,437 Rp 1.100.000,000

SHU Rp 205.317.071,436 Rp 154.730.128,590

Sumber: Data Laporan Keuangan KPRI “Adil Sejahtera

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

Lampiran III

 

1. Data Volume Pinjaman kepada anggota dan volume pinjaman yang diberian

Tahun Volume pinjaman kepada

anggota

Volume pinjaman yang

diberikan

2007 Rp 1.568.171.000 Rp 1.568.171.000

2008 Rp 1.916.007.950 Rp 1.916.007.950

Sumber : Data Laporan Keuangan KPRI “Adil Sejahtera”

2. Data pinjaman Bermasalah, Pinjaman diberikan yang Berisiko dan cadangan

Tahun Pinjaman

Bermasalah

Pinjaman diberikan

Berisiko

Cadangan Risiko

2007 Rp 1.535.000 Rp 1.568.171.000 Rp 12.042.056,260

2008 Rp 1.910.000 Rp 1.916.007.950 Rp 19.778.562,690

Sumber : Informasi Lisan dari Bendahara KPRI “Adil Sejahtera”

3. Data pinjaman yang diberikan dan dana yang diterima

Tahun Pinjaman yang diberikan Dana yang diterima

2007 Rp 1.007.455.950 Rp 560.715.050

2008 Rp 1.193.616.100 Rp 722.391.850

Sumber : Data Laporan Keuangan KPRI “Adil Sejahtera”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

Lampiran IV Aspek manajemen

Aspek yang dinilai 2007 2008

1. Permodalan a. Tingkat Pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar da

tingkat pertumbuhan asset b. Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasaldari anggota

sekurang-kurangnya sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

c. Penyisihan cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari seperempat SHU tahun berjalan.

d. Simpanan (Tabungan Koperasi dan simpanan berjangka koperasi) meningkat minimal 10% dari tahun sebelumnya

e. Investasi harta tetap dari inventaris serta biaya ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal sendiri

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P 2. Kualitas Aktiva Produktif

a. Pinjaman lancar minimal sebesar 90% dari pinjaman yang diberikan.

b. Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang dinilainya sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan

c. Dana Cadangan penghapusan pinaman sama atau lebih besar dari pinjaman macet.

d. Pinjaman macet tahun lalu dapat ditarik sekurang-kurangnya sepersepuluh

e. Koperasi senantiasa memantau agar produsen pinjaman dilaksanakan dengan baik

P

N

P

P

P

P

N

P

P

P

3. Pengelolaan a. Memiliki rencana kerja jangka pendek (tahunan) yang

meliputi: 1) Penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman 2) Pendanaan 3) Pendapatan dan biaya 4) Personil

b. Memiliki bagan organisasi yang memuat secara jelas garis wewenang dan tanggungjawab setiap unit kerja dan disiplin kerja.

c. Mempunyai system dan prosedur tertulis mengenai pengendalian intern tentang pengamanan asset koperasi yang mencakup kas, harta tetap dan likuid lainnya.

d. Memiliki program pendidikan dan latihan bagi pegawai dan anggota

e. Memiliki kebijakan tertulis yang mengatur bahwa pengurus dan pegawai tidak diperbolehkan memanfaatkan posisisi dan kedudukannya untuk kepentingan pribadi

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

4. Rentabilitas a. Memiliki ketentuan tentang penyisihan penghapusan

piutang/cadangan risiko untuk menutup kerugian yang diperkirakan karena macet

b. Memiliki ketentuan bahwa semua pengeluaran biaya harus didukung dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan

c. Memiliki ketentuan tidak akan memberikan pinjaman yang bersifat spekulatif, yaitu pinjaman yang menghasilkan keuntungan tinggi tetapi berisiko tinggi

d. Memiliki ketentuan mengenai pembatasan pemberian pinjaman kepada anggota baru

e. Dalam pemberian pinjaman, koperasi lebih menitikberatkan atas kemampuan peminjam untuk mengembalikannya daripada tersedianya agunan

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

5. Likuiditas a. Memiliki kebijakan tertulis mengenai pengendalian

likuiditas b. Memiliki fasilitas pinjaman yang akan diterima dari

lembaga lain untuk menjaga likuiditasnya. c. Memiliki pedoman administrasi yang efektif untuk

memantau kewajiban yang jatuh tempo d. Memiliki ketentuan yang mengatur hubungan antara

jumlah pemberian pinjaman dengan jumlah dana yang ada.e. Memiliki system informasi manajemen yang memadai

untuk pemantauan likuiditas

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

Sumber: Data diolah Keterangan : P = Positif N = negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

128

4.9. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENILAIAN KESEHATAN USAHA SIMPAN PINJAM

4.9.1. Peraturan Penilaian Kesehatan Usaha Simpan Pinjam

Model penilaian kesehatan usaha simpan pinjam ini mengacu pada Keputusan Menteri Koperasi,

Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor: 194/Kep/M/IX/1998, Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam.

1) Pengertian

Dalam petunjuk pelaksanaan ini yang dimaksud dengan :

1. Kesehatan KSP dan USP adalah kondisi atau keadaan Koperasi yang dinyatakan sehat,

cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat;

2. Modal sendiri KSP adalah jumlah simpanan pokok, simpanan wajib, hibah dan cadangan

yang disisihkan dari SHU dan dalam kaitannya dengan penilaian kesehatan dapat ditambah

dengan 50% modal penyertaan;

3. Modal sendiri USP adalah modal tetap USP terdiri dari modal yang disetor pada awal

pendirian, modal tetap tambahan dari Koperasi yang bersangkutan, cadangan yang

disisihkan dari keuntungan USP;

4. Pinjaman yang diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan dana tersebut masih ada di

tangan peminjam atau sisa dari pinjaman pokok tersebut yang masih belum dikembalikan

oleh si peminjam;

5. Pinjaman diberikan yang berisiko adalah dana yang dipinjamkan oleh Koperasi kepada

peminjam yang tidak mempunyai agunan yang memadai dan atau jaminan dari penjamin

atau avalis yang dapat diandalkan atas pinjaman yang diberikan tersebut;

6. Penjamin adalah anggota yang dapat diandalkan termasuk kelompok anggota yang

bersedia menjamin pelunasan dengan tanggung renteng;

7. Tanggung renteng adalah tanggung jawab bersama diantara anggota atau di satu kelompok

atas segala kewajiban mereka terhadap Koperasi dengan berdasarkan keterbukaan dan

saling percaya;

8. Aktiva produktif adalah kekayaan Koperasi yang mendatangkan penghasilan bagi Koperasi

yang bersangkutan;

9. Risiko pinjaman bermasalah adalah perkiraan risiko atas pinjaman yang kemungkinan tidak

tertagih;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

129

10. Cadangan risiko adalah dana yang disisihkan dari pendapatan yang dicadangkan untuk

menutupi risiko apabila terjadi pinjaman macet;

11. Rentabilitas adalah kemampuan Koperasi untuk memperoleh SHU;

12. Likuiditas adalah kemampuan Koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek;

13. Return of Asset adalah perbandingan antara SHU sebelum pajak yang diperoleh dengan

kekayaan yang dimiliki Koperasi;

14. Rasio adalah perbandingan.

Ukuran kinerja keberhasilan usaha KSP harus ditetapkan dalam rangka untuk mempertahankan

dan menjaga eksistensi usaha KSP tersebut. Dalam menjalankan usahanya, pengelola wajib

memperhatikan aspek permodalan, likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas guna menjaga

kesehatan usaha dan menjaga kepentingan semua pihak terkait:

1. Aspek permodalan meliputi:

a. Modal sendiri KSP tidak boleh berkurang jumlahnya dan harus ditingkatkan.

b. Setiap pembentukan jaringan pelayanan, harus disediakan tambahan modal sendiri.

c. Antara modal sendiri dengan modal pinjaman dan modal penyertaan harus berimbang.

2. Aspek likuiditas meliputi:

a. Penyediaan aktiva lancar yang mencukupi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

b. Rasio antara pinjaman yang diberikan dengan dana telah dihimpun.

3. Aspek solvabilitas meliputi:

a. Penghimpunan modal pinjaman dan modal penyertaan didasarkan pada kemampuan

membayar kembali.

b. Rasio antara modal pinjaman dan modal penyertaan dengan kekayaan harus

berimbang.

4. Aspek rentabilitas meliputi:

a. Rencana perolehan SHU ditentukan dalam jumlah yang wajar untuk dapat memupuk

permodalan pengembangan usaha, pembagian jasa anggota dengan tetap

mengutamakan kualitas pelayanan.

b. Rasio antara SHU atau keuntungan dengan aktiva harus wajar

Penilaian kesehatan usaha KSP, melalui pendekatan kualitatif dengan menilai:

1. Aspek permodalan

Penilaian terhadap aspek permodalan dilakukan dengan mengukur rasio:

a. Rasio modal sendiri terhadap total aset;

b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman yang diberikan yang berisiko.

2. Aspek kualitas aktiva produktif.

Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

130

a. Rasio volume pinjaman pada anggaran terhadap total volume pinjaman diberikan;

b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan;

c. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah.

3. Aspek manajemen, penilaian aspek manajemen meliputi komponen permodalan, kualitas aktiva

produktif, pengelolaan, rentabilitas, dan likuiditas yang disusun dalam bentuk pertanyaan aspek

manajemen sebanyak 25 pertanyaan.

4. Aspek rentabilitas. Penilaian terhadap aspek rentabilitas didasarkan pada rasio:

a. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional;

b. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total aset;

c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional.

5. Aspek likuiditas, dinilai dengan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima.

2) Bobot Penilaian Aspek dan Komponen

Dalam melakukan penilaian kesehatan KSP/USP, maka terhadap aspek sebagaimana dimaksud

dalam pasal 1 ayat (2) Surat Keputusan ini diberikan bobot penilaian sesuai besarnya pengaruh

terhadap kesehatan Koperasi tersebut. Penilaian setiap aspek dilakukan dengan menggunakan

sistem nilai kredit atau reward system yang dinyatakan dalam angka dengan nilai kredit 0

sampai dengan 100.

Bobot Penilaian terhadap Aspek dan Komponen tersebut ditetapkan sebagai berikut :

No Aspek yg Dinilai

Komponen Bobot Pen (Dinilai dlm %)

1 Permodalan 20

a. Rasio modal sendiri terhadap Total Aset b. Rasio modal sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang

berisiko

10 10

2 Kualitas Aktiva Produktif

30

a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total

volume pinjaman diberikan b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman

diberikan c. Rasio cadangan risiko terhadap rasio pinjaman bermasalah

10 10 10

3 Manajemen 25

4 Rentabilitas 15

a. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan

operasional b. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total aset c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional

5 5 5

5 Likuiditas 10

Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

131

4.9.2. Prosedur Penilaian Kesehatan KSP/USP

4.9.2.1. Permodalan

1) Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar dari tingkat pertumbuhan asset.

1. Mintalah laporan keuangan yang isinya terdiri dari neraca dan perhitungan hasil usaha yang

telah disahkan RAT tahun buku yang dinilai dan tahun sebelumnya.

2. Lakukan cara penilaian dengan cara perhitungan sebagai berikut:

a. Jumlahkan komponen modal sendiri yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib,

hibah, dan cadangan untuk tahun buku yang dinilai dan tahun sebelumnya, bandingkan

komponen modal sendiri tahun buku yang dinilai dengan tahun sebelumnya.

b. Bandingkan antara total asset tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

c. Bandingkan kenaikan atau penurunan %tasi modal sendiri dengan total asset.

2) Tingkat pertumbuhan modal sendiri berasal dari anggota sekurang-kurangnya sebesar 10%

dibandingkan tahun sebelumnya.

Cara penilaian:

1. Apabila pertumbuhan modal sendiri tahun berjalan dibandingkan dengan modal sendiri

tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan 10 (sepuluh) % atau lebih, maka nilainya

positif.

2. Selain diatas nilainya negatif.

3) Penyisihan Cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari 25% SHU tahun berjalan.

1. Lihat SHU tahun tutup buku yang dinilai.

2. Lakukan perbandingan antara penyisihan cadangan balk cadangan umum maupun

cadangan resiko tahun buku yang dinilai dengan tahun sebelumnya.

3. Apabila perbandingan tersebut dihasilkan nilai yang sama atau dihasilkan 25% dari SHU

maka nilainya adalah positif sedangkan apabila lebih dari 50% atau kurang dari 25% maka

nilainya adalah negatif.

4) Simpanan (Simpanan Koperasi dan Simpanan Berjangka Koperasi) meningkat minimal 10% dari

tahun sebelumnya.

1. Lakukan penjumlahan simpanan dan simpanan koperasi tahun buku yang dinilai dengan

tahun sebelumnya.

2. Bandingkan jumlah simpanan dan simpanan tahun buku yang dinilai dengan tahun

sebelumnya.

c) Apabila hasilnya meningkat minimal 10% maka nilainya positif dan apabila kurang dari 10%

hasilnya negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

132

5) Investasi harta tetap dan inventaris serta biaya ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal

sendiri.

1. Mintalah Neraca KSP atau USP yang bersangkutan, apabila modal.sendiri bagi KSP dan

modal tetap bagi USP lebih besar dari harta tetap dan inventaris (Kantor Pusat, Kantor

Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas) maka dinilai positif, dan sebaliknya bila

lebih kecil maka dinilai negatif.

2. Dalam arti bahwa nilai positif diberikan apabila harta tetap dan inventaris KSP atau USP

dibiayai dari modal sendiri KSP atau modal tetap USP dan sebaiiknya dinilai negatif

apabila harta tetah clan inventaris KSP atau USP dibiayai juga dari modal pinjaman/

modal tidak tetap.

3. KSP dan USP yang membiayai harta tetap dan inventaris dengan modal pinjaman/modal

tidak tetap dapat berpengaruh negatil terhadap kelangsungan hidupnya.

4.9.2.2. Kualitas Asset

1) Pinjaman lancar minimal sebesar 90% dari pinjaman yang diberikan

1. Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola daftar jumlah pinjaman yang diberikan kepada

anggota berdasarkan tingkat kolektibilitas yang terdiri dari pinjaman lancar, pinjaman kurang

lancar, pin, jaman diragukan dan pinjaman macet.

2. Cara Penilaian :

a. apabila jumlah pinjaman lancar minimal sebesar 90% dari pinjaman yang diberikan,

maka nilainya positif.

b. apabila jumlah pinjaman lancar kurang dari 90% dari pinjaman yang diberikan, maka

dinilai negatif.

2) Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang nilainya sama atau lebih besar

dari pinjaman yang diberikan.

1. Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola, bukti agunan terhadap pinjaman yang diberikan

yang nilainya sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan.

2. Lakukan pengecekan untuk setiap pinjaman dengan agunannya

3. Bandingkan antara setiap pinjaman dengan masing-masing agunannya apabila agunannya

berupa phisik, namun apabila dengan bentuk non phisik (avalis, tanggung renteng) maka

teliti keabsahannya.

4. Cara penilaian :

a. apabila nilai agunan sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan, maka dinilai

positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

133

b. apabila dana cadangan penghapusan pinjaman lebih kecil dari pinjaman macet, maka

nilainya negatif.

3) Dana cadangan penghapusan pinjaman sama atau lebih besar dari pinjaman macet.

1. Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola, laporan keuangan berupa neraca dan

perhitungan hasil usaha KSP atau USP yang bersangkutan.

2. Hitung berapa jumlah dana cadangan penyisihan penghapusan pinjaman dari cadangan

resiko tahun berjalan.

3. Hitung jumlah pinjaman macet.

4. Cara penilaian :

a. apabila dana cadangan penghapusan pinjaman sama atau lebih besar dari pinjaman

macet, maka nilainya positif.

b. apabila dana cadangan penghapusan pinjaman lebih kecil dari pinjaman macet, maka

nilainya negatif.

4) Pinjaman macet tahun lalu dapat ditarik sekurang-kurangnya sepersepuluh.

1. Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola jumlah pinjaman macet tahun lalu.

2. Bandingkan pinjaman macet tahun buku yang dinilai dengan pinjaman macet tahun

sebelumnya.

3. Cara Penilaian :

a. apabila besar penarikan pinjaman macet tahun buku yang dinilai sekurang-kurangnya

sepersepuluh (10%) dari pinjaman macet tahun sebelumnya, maka nilainya positif.

b. apabila besarnya penarikan pinjaman macet tahun buku yang dinilai lebih kecil dari

sepersepuluh pinjaman macet tahun sebelumnya. maka nilainya negatif.

5) Koperasi senantiasa memantau agar prosedur pinjaman dilaksanakan dengan balk.

1. Teliti apakah prosedur pemberian pinjaman yang telah ditetapkan oleh Koperasi

dilaksanakan atau tidak.

2. Cara penilaian :

a. apabila pemantauan prosedur pinjaman telah dilaksanakan dengan balk maka nilainya

positif.

b. apabila pemantauan prosedur belum dilaksanakan, maka nilainya negatif.

4.9.2.3. Pengelolaan

1) Memiliki Rencana Kerja Jangka Pendek (Tahunan) yang meliputi:

1. Penghimpunan

2. Pendanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

134

3. Pendapatan dan biaya

4. Personil.

Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola mengenai rencana kerja jangka pendek (tahunan)

kegiatan simpan pinjam.

Cara penilaian :

1. apabila rencana kerja tersebut ada lengkap memuat :

� rencana penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman.

� rencana pendanaan yaitu rencana peningkatan modal sendiri atau modal tetap serta

modal pinjaman.

� rencana pendapatan dan biaya.

� rencana peningkatan personil (sumber daya manusia) dilihat secara kuantitatif dan atau

kualitatif, maka dinilai POSITIF.

2. apabila rencana kerja tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak lengkap muatannya maka

dinilai NEGATIF.

2) Memiliki bagan organisasi yang memuat secara jelas garis : Wewenang tanggung jawab setiap

unit kerja dan disiplin kerja.

Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola atau bagian Personalia mengenai bagan organisasi

yang memuat secara jelas garis wewenang dan tanggung jawab setiap unit kerja dan disiplin

organisasi. Bagan Organisasi tidak harus dibuat pada papan yang besar tetapi dapat juga di

atas kertas lembaran.

Cara penilaian :

a) apabila bagan tersebut ada dan lengkap, maka dinilai positif.

b) apabila bagan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak lengkap maka dinilai negatif.

3) Mempunyai sistem dan prosedur mengenai pengendalian intern tentang pengamanan asset

koperasi yang mencakup kas, harta tetap, dan harta likuid lainnya.

Mintalah kepada Pengurus atau Pengawas atau Pengelola mengenai ketentuan yang memuat

sistem dan prosedur tertulis mengenai pengendalian/pengawasan intern tentang pengamanan

asset KSP/USP yang mencakup kas, harta likuid dan harta tetap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

135

Cara penilaian :

a) apabila ketentuan tersebut ada dan lengkap dinilai positif

b) apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak lengkap dinilai negatif.

4) Mempunyai program pendidikan latihan bagi pegawai dan anggota.

Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola mengenai program pendidikan dan latihan bagai

pegawai dan anggota.

Cara penilaian:

a) apabila program tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.

b) apabila program tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan seluruhnya atau

sebagai besar maka dinilai negatif.

5) Mintalah kepada Pengurus, mengenai kebijaksanaan tertulis yang ditandatangani oleh Pengurus

yang mengatur bahwa Pengurus dan pengawas tidak diperbolehkan memanfaatkan posisi dan

kedudukannya untuk kepentingan pribadi.

Cara penilaian:

a) apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan dinilai positif.

b) apabila ketentuan tersebut di atas tidak ada dan atau ada tetapi tidak dilaksanakan maka

dinilai negatif.

4.9.2.4. Rentabilitas

1). Mintalah kepada pengurus atau pengelola mengenai ketentuan tertulis tentang penyisihan

penghapusan piutang/pinjaman diberikan berupa cadangan resiko yang disisihkan dari

pendapatan atau SHU untuk menutup kerugian yang diperkirakan karena macet.

Cara penilaian:

a) apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan dinilai positif.

b) apabila program tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan seluruhnya atau

sebagian besar maka dinilai negatif.

2) Mintalah kepada pengurus dan pengelola mengenai ketentuan yang menyatakan bahwa semua

pengeluaran harus didukung dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

136

Bukti-bukti pengeluaran dapat berupa bukti yang berasal dari intern (dalam) atau bukti yang

berasal dari ekstern (luar).

Cara penilaian:

a) apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.

b) apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan maka dinilai negatif.

3) Mintalah kepada pengurus atau pengelola mengenai ketentuan bahwa prinsip pemberian

pinjaman didasarkan atas penilaian kelayakan dan kemampuan pemohon pinjaman dan tidak

bersifat spekulatif.

Cara penilaian :

a) apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.

b) apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi scrwE kekurangan likuiditas

4) Mintalah kepada pengurus atau pengelola mengenai ketentuan yang mengatur bahwa

pemberian pinjaman kepada anggota baru dimulai dengan jumlah yang relatif terbatas, dengan

maksud untuk mengurangi resiko macet karena belum diketahui performancenya.

Cara penilaian :

a) apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.

b) apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan maka dinilai negatif.

5. Amati, apakah keputusan pemberian pinjaman didasarkan atas kelayakan dan kemampuan

peminjam untuk mengembalikan pinjaman.

Cara penilaian :

a) apabila ya, maka dinilai positif.

b) apabila tidak, maka dinilai negatif.

4.9.2.5. LIKUIDITAS

1) Mintalah kepada pengelola, ketentuan tertulis mengenai pengendalian likuiditas, dengan

maksud agar kebutuhan likuiditas setiap hari dapat tersedia.

Cara penilaian :

a) apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

137

b) apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi sering kekurangan likuiditas maka

dinilai negatif.

2) Tanyakan kepada pengurus atau pengelola apakah ada kerjasama tertulis dengan bank,

lembaga keuangan atau pihak lainnya, bahwa lembaga tersebut bersedia memberikan pinjaman

untuk mengatasi bila kekurangan likuiditas.

Cara penilaian:

a. apabila ada kerjasama dinilai positif.

b. apabila tidak ada kerjasama dinilai negatif.

3. Mintalah kepada pengurus atau pengelola administrasi untuk memantau kewajiban KSP/USP

yang jatuh tempo.

Cara penilaian:

a. apabila ada, dinilai positif.

b. apabila tidak ada, dinilai negatif.

4) Mintalah kepada pengurus atau pengelola ketentuan tertulis mengenai jumlah pemberian

pinjaman yang dapat disalurkan dikaitkan dengan jumlah dana yang ada.

Cara penilaian:

a) apabila ada dan dilaksanakan, dinilai positif.

b) apabila tidak atau ada tetapi tidak dilaksanakan, dinilai negatif.

5) Amati, apakah KSP/USP yang bersangkutan memiliki sistim informasi manajemen/formulir atau

catatan likuiditas untuk memantau likuiditas.

Cara penilaian:

a. apabila ada, dinilai positif.

b. apabila tidak ada, dinilai negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

138

4.9.3. Bobot Penilaian Aspek Dan Komponen KSP/USP

Pemberian bobot penilaian terhadap aspek yang dinilai yaitu permodalan, kualitas aktiva produktif,

manajemen, rentabilitas, dan likuiditas didasarkan besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi.

Besarnya bobot ini merupakan asumsi, karena sulit dihitung secara matematis.

Besarnya bobot penilaian terhadap 5 aspek tersebut adalah sebagai berikut:

No. Aspek Bobot

1. Permodalan 20

2. Kualitas aktiva produktif 30

3. Manajemen 25

4. Rentabilitas 15

5. Likuiditas 10

Jumlah 100

Sedangkan besarnya bobot penilaian terhadap 14 komponen adalah sebagai berikut:

NO. KOMPONEN BOBOT

1. 1.1. ASPEK PERMODALAN a. Rasio modal sendiri terhadap total asset 10 b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko 10 2. 2.1. ASPEK KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total volume pinjaman

yang diberikan 10

b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan 10 c. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah 10 3. 3.1. ASPEK MANAJEMEN a. Manajemen permodalan 5 b. Manajemen aktiva 5 c. Manajemen pengelolaan 5 d. Manajemen rentabilitas 5 e. Manajemen likuiditas 5 4. 4.1. ASPEK RENTABILITAS a. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional 5 b. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset 5 c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional 5 5. 5.1. ASPEK LIKUIDITAS a. Rasio pinjaman diberikan terhadap dana diterima 10

JUMLAH 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

139

4.9.4. Penjelasan

1) Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Berdasarkan pemberian bobot penilaian di atas, dinilai bahwa kualitas aktiva produktif diberikan

bobot tertinggi yaitu 30 artinya bahwa pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap kesehatan

KSP/USP adalah sebesar 30%. Seperti diketahui bahwa keberhasilan atau kegagalan

KSP/USP tercermin dari kualitas aktiva produktif. Dalam penilaian kesehatan KS/USP ini aktiva

produktif yang dinilai adalah kualitas pinjaman diberikan pada anggota dan non anggota,

karena dalam usaha KSP/USP aktiva produktif terbesar adalah dalam bentuk pinjaman

diberikan, sedangkan aktiva produktif lainnya (seperti penanaman dana pada bank dan

lembaga keuangan lainnya, penyertaan surat-surat berharga) jumlahnya relatif kecil.

Kualitas pinjaman diberikan tercermin dari kolektibilitas pinjaman (lancar, kurang lancar,

diragukan, dan macet). Sementara besar pinjaman lancar dan semakin kecil pinjaman

bermasalah (kurang lancar, diragukan, dan macet) maka kualitasnya semakin baik dan

sebaliknya semakin kecil pinjaman lancar dan semakin besar pinjaman bermasalah maka

kualitasnya semakin kurang baik.

2) Aspek Manajemen

Aspek manajemen diberikan bobot kedua sebesar 25. Penilaian terhadap manajemen

KSP/USP mencakup penilaian terhadap:

a. Manajemen permodalan.

b. Manajemen aktiva.

c. Manajemen pengelolaan.

d. Manajemen rentabilitas.

e. Manajemen likuiditas.

Masing-masing komponen di atas, hanya 5 (lima) sub komponen yang dinilai yaitu

sebagaimana pada lampiran Surat Keputusan menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan

Menengah, Nomor: 194/KEP/M/IX/1998, sehingga seluruhnya ada 25 (dua puluh lima) sub

komponen yang dinilai positif atau negatif.

Seperti diketahui bahwa keberhasilan atau kegagalan suatu Koperasi sangat ditentukan oleh

kualitas manajemennya, oleh karena itu bobot penilaian manajemen ini cukup tinggi yaitu 25.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

140

3) Aspek Permodalan

Aspek permodalan diberikan bobot ketiga yaitu sebesar 20. Pada penilaian aspek permodalan,

dua komponen yang dinilai yaitu:

1. Untuk KSP

a. Rasio antar modal sendiri dengan total asset KSP.

b. Rasio antara modal sendiri KSP terhadap pinjaman diberikan yang berisiko.

2. Untuk USP

a Rasio antar modal tetap dengan total asset USP.

b Rasio antara modal tetap dengan pinjaman diberikan yang berisiko.

Rasio modal yang digunakan pada penilaian kesehatan KSP/USP dimaksudkan untuk

mengukur kemampuan modal sendiri/modal tetap KSP/USP terhadap total asset dan juga untuk

menutupi bila terjadi risiko kemacetan pengembalian pinjaman karena tidak ada/kurang

jaminannya (agunan).

Di sini bukan berarti KSP/USP dalam memberikan pinjaman harus menggunakan agunan,

tetapi bila pinjaman yang diberikan tidak disertai jaminan/agunan maka bila terjadi kemacetan

pengembalian pinjaman harus ditutup dari modal sendiri dan bukan dari modal peminjam atau

simpanan (TABKOP dan SIJAKOP) yang dihimpun.

Apabila pinjaman yang tanpa disertai agunan terjadi kemacetan sedangkan modal sendiri tidak

cukup untuk menutup kemacetan tersebut, maka akan sangat membahayakan kelangsungan

hidup KSP/USP, karena tidak akan mampu membayar kewajibannya, baik untuk membayar

simpanan maupun mengembalikan pinjaman.

4) Aspek Rentabilitas

Aspek Rentabilitas diberikan bobot keempat yaitu sebesar 15.

Rentabilitas menunjukkan kemampuan KSP/USP memperoleh SHU (Sisa Hasil Usaha) dari

pengelolaan kekayaannya (asetnya). Di kalangan Koperasi ada yang berpendapat bahwa

Koperasi tidak mengejar keuntungan jadi SHU bukan merupakan tujuan pokok tetapi yang lebih

penting adalah kualitas pelayanan kepada anggota.

Di dalam Peraturan Pemerintah R.I. Nomor: 9 Tahun 1995, Pasal 14 ayat 15 jelas-jelas

dinyatakan bahwa rencana perolehan SHU atau keuntungan ditetapkan dalam jumlah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

141

wajar untuk dapat memupuk permodalan pengembangan usaha, pembagian jasa anggota

dengan tetap mengutamakan kualitas pelayanan.

Oleh karena itu dalam penilaian kesehatan KSP/USP rentabilitas diberikan bobot yang lebih

rendah dibanding dengan aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, dan manajemen.

Aspek rentabilitas, sangat berguna dalam mengukur kemampuan Koperasi untuk memberikan

balas jasa terhadap anggota atas simpanan pokok dan simpanan wajib yang ditanam sebagai

modal sendiri pada Koperasi dan untuk mengembangkan usahanya.

Rasio untuk mengukur rentabilitas KSP dan USP sebenarnya cukup banyak, namun untuk

kepentingan pengukuran rentabilitas dalam rangka penilaian kesehatan KSP/USP hanya

menggunakan 3 (tiga) rasio.

5) Aspek Likuiditas

Aspek Likuiditas diberikan bobot kelima yaitu sebesar 10.

Dalam usaha simpan pinjam pemeliharaan likuiditas dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban

jangka pendek baik untuk membayar penarikan simpanan realisasi pinjaman yang telah

disetujui maupun kewajiban jangka pendek lainnya. Oleh karena itu pemeliharaan likuiditas

harus menjadi perhatian yang besar bagai pengelola KSP/USP untuk menjaga tingkat

kepercayaannya.

4.9.5. Cara Penilaian Kesehatan KSP/USP

Penilaian kesehatan KSP/USP dilakukan pada setiap posisi akhir tahun buku sebanyak 5 (lima)

aspek yang dinilai yaitu:

1. Permodalan.

2. Kualitas aktiva produktif.

3. Manajemen.

4. Rentabilitas.

5. Likuiditas.

Penilaian masing-masing aspek dilakukan dengan melakukan penilaian komponennya. Setiap aspek

dan komponen yang dinilai diberikan bobot penilaian sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap

kesehatan KSP/USP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

142

Penetapan bobot penilaian masing-masing aspek dari komponen didasarkan pada asumsi yang

disimpulkan dari pengalaman karena tidak bisa ditentukan secara matematis.

Besarnya bobot penilaian dari masing-masing aspek dan komponen tercantum pada tabel 1 berikut

ini:

NO ASPEK KOMPONEN BOBOT

KOMPONEN %

ASPEK

1. Permodalan a. Rasio modal sendiri terhadap asset 10 20 b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko 10

2. Kualitas Aktiva

Produktif a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total

volume pinjaman diberikan 10 30

b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan

10

c. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah

10

3. Manajemen a. Permodalan 5 25 b. Aktiva 5 c. Pengelolaan 5 d. Rentabilitas 5 e. Likuiditas 5 4. Rentabilitas a. Rasio sebelum pajak terhadap pendapatan

operasional 5 15

b. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset 5 c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan

operasional 5

5. Likuiditas Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang

diterima 10 10

100

Skor masing-masing aspek diperoleh dengan menjumlahkan skor komponen pada aspek yang

bersangkutan. Skor kesehatan KSP/USP diperoleh dengan menjumlah skor dari 5 (lima)

aspek.

Tingkat kesehatan KSP/USP ditetapkan dalam 4 (empat) predikat yaitu SEHAT, CUKUP

SEHAT, KURANG SEHAT dan TIDAK SEHAT dengan melihat skor kesehatan sebagai

berikut:

SKOR PREDIKAT

81 — 100 SEHAT 66 — 81 CUKUP SEHAT 51 — 66 KURANG SEHAT 0 — 51 TIDAK SEHAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

143

1) Cara Perhitungan Sub Komponen

Sebagaimana diuraikan di atas bahwa untuk menetapkan predikat kesehatan KSP/SP harus

terlebih dahulu dihitung nilai kredit masing-masing komponen pada setiap aspek yang dinilai.

1. Modal Sendiri KSP Dan Modal Tetap USP

Untuk menghitung nilai kredit dan Aspek Permodalan, dilakukan dengan menghitung nilai

kredit komponen.

Pada aspek permodalan ini, terdapat dua komponen yang dinilai yaitu:

1.1. KSP

1.1.1. Rasio modal sendiri terhadap total asset.

1.1.2. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko.

1.2. USP

1.2.1. Rasio modal tetap terhadap total asset.

1.2.2. Rasio modal tetap terhadap pinjaman diberikan yang berisiko.

Tahap I hitung berapa besarnya:

a) Modal sendiri KSP atau modal tetap USP.

b) Pinjaman yang diberikan yang berisiko.

c) Total asset KSP/USP.

Untuk menghitungnya lihat neraca akhir tahun buku KSP/USP dan buku administrasi

pinjaman yang diberikan.

Besarnya modal sendiri KSP dihitung dengan menjumlahkan 4 (empat) sub komponen

yaitu simpanan pokok, simpanan wajib, hibah/donasi dan cadangan yang disisihkan dari

Sisa Hasil Usaha (SHU).

Rumus

Modal sendiri KSP = Simpanan Pokok : Rp Simpanan Wajib : Rp Hibah : Rp Cadangan : Rp

Jumlah : Rp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

144

Untuk memperoleh angka yang akurat, supaya dilakukan pengecekan silang (cross check)

dengan buku administrasi simpanan pokok dan simpanan wajib pada KSP yang

bersangkutan.

Cadangan yang dihitung sebagai modal sendiri adalah cadangan kumulatif yang disisihkan

dari SHU, baik cadangan umum maupun cadangan tujuan risiko, tetapi cadangan yang

disisihkan dari SHU tahun buku penilaian belum dihitung sebagai modal sendiri KSP

karena belum disahkan oleh rapat anggota.

Sebagai contoh, untuk penilaian kesehatan KSP tahun buku 1998, cadangan yang

disisihkan dari SHU tahun buku 1998 belum dihitung sebagai modal sendiri KSP.

Demikian juga cadangan yang disisihkan dari pendapatan KSP tidak dihitung sebagai

modal sendiri.

Apabila KSP menerima modal penyertaan sebagaimana dimaksud Pasal 42 Undang-

Undang RI Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu modal penyertaan yang

ikut menanggung risiko, maka modal penyertaan tersebut digolongkan sebagai modal

sendiri yang dinilai 50%, sehingga modal sendiri KSP adalah sebagai berikut:

Rumus

Modal sendiri = : Rp Simpanan Pokok : Rp Simpanan Wajib : Rp Hibah : Rp Cadangan : Rp Modal Penyertaan : Rp x 50% : Rp Modal tetap USP dihitung dengan menjumlah modal disetor dan modal tetap tambahan

yang diterima dari koperasinya (Koperasi Induk) serta cadangan komulatif yang disisihkan

dari keuntungan (SHU) USP.

Rumus

Modal sendiri USP = Modal Disetor : Rp Modal Tetap Tambahan : Rp Cadangan : Rp Jumlah : Rp

Pada modal tetap USP, tidak ada yang berasal dari hibah dan modal penyertaan karena

modal hibah dan modal penyertaan dari pihak lain ditempatkan pada Badan Hukum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

145

Koperasi. Jadi apabila ada pihak lain yang akan memberikan hibah dan atau modal

penyertaan kepada USP, maka modal tersebut diberikan kepada koperasi dan pengurus

koperasi yang bersangkutan menempatkan pada USP sebagai modal disetor dan atau

modal tetap tambahan.

2. Total Asset

Total asset adalah total kekayaan KSP atau USP sebesar total aktiva KSP atau USP yang

bersangkutan. Seperti diketahui bahwa asset KSP dan USP adalah seluruh kekayaan KSP

atau USP antara lain berupa:

a) Dana/uang dalam bentuk tunai yang disimpan sebagai kas.

b) Dana/uang yang disimpan di bank dalam bentuk giro, simpanan, dan simpanan

berjangka.

c) Dana yang disimpan di KSP/USP dalam bentuk TABKOP dan SIJAKOP.

d) Penanaman dalam bentuk surat berharga.

e) Penanaman dana dalam bentuk pinjaman yang diberikan.

f) Penanaman dalam bentuk penyertaan pada badan usaha lain.

g) Penanaman dalam bentuk aktiva tetap seperti gedung dan peralatannya, alat

transportasi dan sebagainya.

3. Pinjaman Diberikan Yang Berisiko

Untuk menghitung besarnya pinjaman diberikan yang berisiko, yaitu dengan cara

menghitung jumlah pinjaman diberikan yang tidak didukung dengan jaminan (agunan),

atau didukung dengan jaminan (agunan) tetapi jumlahnya tidak mencukupi, atau tidak ada

kesediaan tanggung renteng anggota dalam pelunasan pinjaman.

Pinjaman diberikan pada dasarnya sama dengan sisa pinjaman pokok yang belum dibayar

oleh peminjam (masih di tangan peminjam).

Cara menghitung pinjaman diberikan yang berisiko adalah:

1) Pinjaman diberikan — nilai agunan = Rp

2) Pinjaman diberikan — nilai tanggungan renteng = Rp

_________________

Jumlah = Rp

_________________

Nilai agunan ditetapkan oleh KSP/USP yang bersangkutan bila pada waktu pelaksanaan

penilaian kesehatan ternyata nilai agunan belum diterbitkan oleh KSP/USP yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

146

bersangkutan, maka petugas penilai kesehatan KSP/USP memperkirakan nilai agunan

tersebut untuk menghitung jumlah pinjaman yang berisiko.

Tanggung renteng mempunyai nilai ekonomis bila didukung dengan simpanan (TABKOP

dan SIJAKOP) anggota yang ikut menanggung renteng, jadi tidak termasuk simpanan

pokok dan simpan wajib anggota di koperasi sebagai modal sendiri (ekuiti).

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini disampaikan contoh perhitungan

pinjaman diberikan yang berisiko pada posisi akhir tahun 1009 dari KSP:

1. Kondisi

1) Pinjaman diberikan : Rp 10.000.000

2) Jumlah peminjam : 100 orang

− 80 orang peminjam sebesar Rp 8.000.000:

masing-masing peminjam memberikan agunan lebih besar dari pinjamannya,

jadi nilai agunan => Rp 8.000.000

− 10 orang peminjam sebesar Rp 1.000.000:

masing-masing peminjam memberikan agunan kurang dari pinjamannya, jadi

nilai agunan < Rp 1.000.000 misalnya dengan nilai Rp 500.000

− 10 orang peminjam Rp 1.000.000:

memberikan agunan tanggung renteng berupa simpanan di koperasi

(TABKOP dan SIJAKOP) sebesar Rp 500.000

2. Perhitungan pinjaman diberikan yang berisiko adalah sebesar:

a) Kekurangan nilai agunan

Rp 1.000.000 — Rp 500.000 = Rp 500.000

b) Kekurangan nilai tanggung renteng = Rp 500.000

-----------------

Pinjaman diberikan yang berisiko = Rp 1.000.000

Pinjaman diberikan yang berisiko adalah sebesar Rp 1.000.000

4. Volume Pinjaman Pada Anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

147

Volume pinjaman pada anggota adalah sisa pinjaman pada anggota posisi akhir tahun lalu

ditambah pinjaman kumulatif yang diberikan kepada anggota posisi akhir tahun buku

penilaian

Rumus

VA = SPA + PA

Keterangan:

VA = Volume pinjaman pada anggota

SPA = Sisa pinjaman tahun lalu pada anggota

PA = Pinjaman kumulatif tahun buku yang diberikan pada anggota.

5. Volume Pinjaman Yang Diberikan

Volume pinjaman yang diberikan

Volume pinjaman yang diberikan adalah sisa pinjaman tahun lalu ditambah pinjaman

kumulatif yang diberikan selama satu tahun buku penilaian baik kepada anggota maupun

non anggota.

Rumus

V = SP + P

Keterangan:

V = Volume pinjaman yang diberikan

SP = Sisa pinjaman tahun lalu

P = Pinjaman kumulatif tahun buku penilaian

6. Risiko Pinjaman Bermasalah

Kolektibilitas pinjaman digolongkan menjadi 4 (empat),yaitu:

a. Pinjaman lancar

b. Pinjaman kurang lancar

c. Pinjaman diragukan

d. Pinjaman macet

Sedangkan pinjaman bermasalah terdiri dari:

a. Pinjaman kurang lancar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

148

b. Pinjaman diragukan

c. Pinjaman macet

Di mana masing-masing pinjaman bermasalah mempunyai risiko yaitu tidak

dikembalikannya pinjaman tersebut, di mana risiko pinjaman kurang lancar lebih kecil

dibanding dengan pinjaman diragukan dan pinjaman macet, sedangkan risiko pinjaman

diragukan lebih kecil dibanding pinjaman macet.

Besarnya pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:

NO PINJAMAN BERMASALAH RISIKO (%)

1. Pinjaman kurang lancar 50

2. Pinjaman diragukan 75

3. Pinjaman macet 100

Untuk menghitung besarnya pinjaman bermasalah, harus dilihat pinjaman bermasalah

masing-masing peminjam. Oleh karena itu seharusnya bagi masing-masing KSP dan USP

membuat tingkat kolektibilitas masing-masing peminjam.

Cara perhitungan pinjaman bermasalah dengan contoh di awah in:

Kondisi:

1. Jumlah pinjaman: Rp 10.000.000 pada 100 orang

2. Kolektibilitas pinjaman

2.1. Lancar = Rp 7.000.000 pada 70 orang

2.2. Kurang lancar = Rp 1.000.000 pada 10 orang

2.3. Diragukan = Rp 1.000.000 pada 10 orang

2.4. Macet = Rp 1.000.000 pada 10 orang

Maka risiko pinjaman bermasalah adalah sebesar:

a. 50% x pinjaman kurang lancar 50% x Rp 1.000.000 = Rp 500.000 b. 75% x pinjaman diragukan 75% x Rp 1.000.000 = Rp 750.000 c. 100% x pinjaman macet 100% x Rp 1.000.000 = Rp 1.000.000 = Rp 2.250.000

Jadi besarnya risiko pinjaman bermasalah Rp 2.250.000

7. Pendapatan Operasional

Jumlah pendapatan operasional yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh KSP dan USP

yang berkaitan langsung dengan operasionalnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

149

Pendapatan operasional antara lain terdiri dari:

1. Pendapatan bunga yang diterima dari:

1.1. pemberian pinjaman

1.2. dari giro

1.3. dari simpanan

1.4. dari simpanan berjangka

1.5. dari penanaman surat berharga

2. Pendapatan dari provisi dan komisi

8) Beban Operasional

Jumlah beban/biaya operasional adalah seluruh biaya yang berkaitan langsung dengan

operasional KSP dan USP.

Beban/biaya operasional antara lain terdiri dari:

1. Biaya bunga yang dibayarkan untuk:

1.1. membayar bunga simpanan koperasi (tabkop).

1.2. membayar bunga simpanan berjangka koperasi (sijakop).

1.3. membayar bunga atas pinjaman yang diterima dari bank dan kreditor lainnya.

1.4. membayar bunga atas penerbitan surat-surat berharga.

2. Biaya provisi dan komisi.

3. Biaya untuk pemberian hadiah, misalnya hadiah kepada penyimpan (Tabkop,

Sijakop).

4. Biaya untuk membiayai premi asuransi untuk karyawan, premi asuransi simpanan

(Tabkop, Sijakop).

5. Biaya penyusutan aktiva tetap.

6. Biaya penurunan nilai surat berharga yang dibeli.

7. Biaya overhead

a. biaya umum dan administrasi

b. biaya personalia

c. biaya overhead lainnya

9) Dana Diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

150

Untuk menghitung dana yang diterima oleh KSP dan USP dengan cara menjumlahkan

modal sendiri/modal tetap, modal pinjaman/modal tidak tetap, modal penyertaan,

simpanan (Tabkop, Sijakop), yaitu sebagai berikut:

1. Dana diterima KSP 1.1. Modal sendiri dari a. simpanan pokok : Rp b. simpanan wajib : Rp c. dana cadangan : Rp d. hibah : Rp ------------------------- Jumlah 1.1. : Rp 1.2. Modal pinjaman dari a. anggota : Rp b. koperasi lainnya dan atau anggota : Rp c. bank dan lembaga keuangan lainnya : Rp d. penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya : Rp e. Sumber lain yang syah : Rp -------------------------- Jumlah 1.2. : Rp 1.3. Modal penyertaan dari: a. pemerintah : Rp b. BUMN : Rp c. BUMS : Rp d. anggota : Rp e. masyarakat lainnya : Rp -------------------------- Jumlah 1.3. : Rp 1.4. Simpanan berupa: a. simpanan koperasi : Rp b. simpanan berjangka koperasi : Rp -------------------------- Jumlah 1.4. : Rp 1.5. Kewajiban lainnya : Rp Total 1.1. + 1.2. + 1.3. + 1.4. + 1.5. : Rp --------------------------

2. Dana diterima USP 2.1. modal tetap a. modal disetor : Rp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

151

b. modal tetap tambahan : Rp -------------------------- Jumlah 2.1. : Rp 2.2. Modal tidak tetap : Rp -------------------------- 2.3. Simpanan a. simpanan koperasi : Rp b. simpanan berjangka koperasi : Rp ------------------------- Jumlah 2.3. : Rp ------------------------- Total 2.1. + 2.2. + 2.3. : Rp

2) Contoh Perhitungan Nilai Kredit dan Skor

1. ASPEK PERMODALAN

1.1. Rasio antara modal sendiri terhadap total asset

a. Penilaian terhadap rasio antar modal sendiri KSP/modal tetap USP terhadap

total asset ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan modal sendiri

KSP/modal tetap USP dalam mendukung pendanaan terhadap total asset.

b. Untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 0 (nol), maka diberikan nilai kredit 0

(nol). Artinya bahwa bila KSP/USP tidak mempunyai modal sendiri atau minus

karena kerugiannya lebih besar dari modal sendiri KSP/modal tetap USP.

c. Untuk setiap kenaikan rasio modal 1% (satu %) mulai dari 0% (nol %), nilai kredit

ditambah 5 (lima) dengan maksimum nilai 100 (seratus).

d. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 10% akan diperoleh SKOR.

e. Contoh perhitungan

1) Modal sendiri terdiri dari:

− Simpanan pokok = Rp 2.000.000

− Simpanan wajib = Rp 5.000.000

− Hibah = Rp 0

− Cadangan = Rp 3.000.000

− Modal penyertaan = Rp -

Modal sendiri = Rp 10.000.000

2) Total asset:

− Kas/bank = Rp 5.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

152

− Simpanan simpanan dan simpanan berjangka = Rp 8.000.000

− Surat-surat berharga = Rp 3.000.000

− Pinjaman yang diberikan = Rp 8.000.000

− (penyisihan penghapusan pinjaman) = Rp 1.000.000

− Piutang anggota dan pihak lain 1.500.000

− Penyertaan pada koperasi anggota dan pihak

lain

= Rp

2.000.000

− Pendapatan yang masih harus diterima = Rp 2.000.000

− Aktiva tetap = Rp 25.000.000

− Akumulasi penyusutan aktiva tetap = Rp 2.000.000

− Aktiva lain-lain = Rp 5.000.000

Jumlah Aktiva = Rp 62.500.000

3) Rasio modal sendiri dengan total asset:

Rp 10.000.000

Rp 62.500.000 x 100% = 16%

Jadi nilai kredit = 16 x 5 = 80 (delapan puluh)

SKOR = Nilai x Bobot

= 80 x 10% = 8

f. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan di bawah ii dicantumkan Tabel

Perhitungan Nilai Kredit dan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset.

TABEL 2

PERHITUNGAN RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL ASSET

RASIO MODAL NILAI KREDIT BOBOT % SKOR

0

5

10

15

20

0

25

50

75

100

10

10

10

10

10

0,0

2,5

5,0

7,0

10,0

1.2. Rasio antara modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

153

a. Penilaian terhadap rasio antar modal sendiri KSP/modal tetap USP terhadap

pinjaman yang diberikan yang berisiko dimaksudkan untuk mengukur

kemampuan modal sendiri KSP/modal tetap USP untuk menutup risiko atas

pemberian pinjaman yang tidak didukung dengan agunan.

b. Untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 0 (nol) maka diberikan nilai o (nol).

c. Untuk setiap kenaikan rasio modal 1% (satu %) mulai dari 0% (nol %), nilai kredit

ditambah 1 (satu) dengan maksimum nilai 100 (seratus).

d. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 10% (sepuluh %) akan diperoleh skor.

e. Contoh perhitungan

1) Modal sendiri = Rp 10.000.000

2) Pinjaman diberikan = Rp 8.000.000

− Pinjaman yang agunannya cukup = Rp 5.000.000

− Pinjaman yang tidak ada agunan = Rp 3.000.000

Maka pinjaman yang berisiko sebesar = Rp 3.000.000

3) Rasio modal sendiri dengan pinjaman yang berisiko

Rp 10.000.000

Rp 3.000.000 x 100% = 333%

Jadi nilai kredit = 100 (seratus)

SKOR = Nilai Kredit x Bobot

= 100 x 10%

= 10

f. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan di bawah ini dicantumkan tabel

perhitungan nilai kredit dan skor rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan

yang berisiko.

TABEL 3

PERHITUNGAN RASIO MODAL SENDIRI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

154

TERHADAP PINJAMAN DIBERIKAN YANG BERISIKO

RASIO MODAL NILAI KREDIT BOBOT % SKOR

0

10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

0

10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

0

1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 9,0

10,0

2. ASPEK KUALITAS AKTIVA

2.1. Rasio antara volume pinjaman kepada anggota terhadap volume pinjaman diberikan.

a. Penilaian terhadap rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya volume

pinjaman yang diberikan kepada anggota dibandingkan seluruh volume pinjaman

yang diberikan.

b. Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 60% diberikan nilai kredit 100,

sedangkan untuk rasio lebih kecil dari 60% dari volume pinjaman yang diberikan.

c. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 10% diperoleh SKOR.

d. Contoh:

− Volume pinjaman pada anggota = Rp 8.000.000

− Volume pinjaman = Rp 12.000.000

− Maka Rasionya:

Rp 8.000.000 Rp 12.000.000

x 100% = 66,7% atau 67%

− Nilai Kreditnya = 100 (seratus)

− Skor = Nilai kredit x Bobot

− = 100 x 10% = 10

e. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini tabel perhitungan nilai

kredit dan skor rasio antara volume pinjaman kepada anggota dengan volume

pinjaman diberikan.

TABEL 4 PERHITUNGAN NILAI KREDIT DAN SKOR RASIO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

155

ANTARA VOLUME PINJAMAN DENGAN TOTAL VOLUME PINJAMAN

RASIO MODAL (%)

NILAI KREDIT BOBOT (%)

SKOR

≥ 60 < 60

100 0

10 10

10 0

2.2. Rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang diberikan

a. Penilaian terhadap rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya risiko

pinjaman bermasalah dibandingkan dengan pinjaman yang diberikan. Semakin

kecil rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang diberikan,

maka semakin tinggi nilai kreditnya atau kualitasnya semakin baik.

Artinya semakin kecil pinjaman bermasalah (kurang lancar, diragukan dan macet)

maka semakin baik kualitas pinjaman yang diberikan.

b. Untuk rasio 50% atau lebih diberi nilai kredit 0 (nol). Artinya, bila %tase pinjaman

bermasalahnya sebesar 50% atau lebih dari pinjaman yang diberikan maka nilai

kreditnya no.

c. Untuk penurunan rasio 1% (satu %), nilai kreditnya ditambah 2 (dua) dengan

maksimum nilai kredit 100 (seratus).

d. Contoh:

− Pinjaman diberikan = Rp 8.000.000

− Risiko pinjaman bermasalah = Rp 3.000.000

− Maka Rasionya:

Rp 3.000.000

Rp 8.000.000 x 100% = 37,5

− Nilai Kreditnya = (50% - 37,5%) x 2

= 12,5% x 2 = 0,25

− Skor = Nilai kredit x Bobot

= 0,25 x 10% = 2,5

e. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini dicantumkan tabel

perhitungan nilai kredit dan skor rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan

pinjaman yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

156

TABEL

PERHITUNGAN NILAI KREDIT DAN SKOR

ANTARA PINJAMAN BERMASALAH DENGAN PINJAMAN YANG DIBERIKAN

RASIO

(%) NILAI KREDIT

BOBOT

(%) SKOR

≥ 50

45

40

35

30

25

20

15

10

5

0

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0

7,0

8,0

9,0

10,0

2.3. Rasio antara cadangan risiko dengan risiko pinjaman bermasalah

a. Penilaian terhadap rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya cadangan

risiko dibandingkan dengan risiko pinjaman bermasalah. Semakin kecil rasionya

maka semakin tidak baik nilai kreditnya.

Artinya semakin kecil %tasi cadangan risiko yang dihimpun untuk menutup risiko

pinjaman bermasalah maka semakin tidak baik nilai kreditnya.

b. Untuk rasio 0% (tidak mempunyai cadangan penghapusan) diberi nilai 0 (nol).

c. Untuk setiap kenaikan 1% (satu %) maka nilai kredit ditambah 1 (satu) dengan

maksimum 100 (seratus).

d. Contoh:

− Cadangan risiko = Rp 1.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

157

− Cadangan dari SHU = Rp 1.000.000

Cadangan risiko = Rp 2.000.000

− Risiko pinjaman bermasalah = Rp 3.000.000

− Maka Rasionya:

Rp 2.000.000

Rp 3.000.000 x 100% = 66,7%

− Nilai Kreditnya = 66,7

− Skor = Nilai kredit x Bobot

= 66,7 x 10% = 6,67

e. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini dicantumkan tabel

perhitungan nilai kredit dan skor rasio antara cadangan risiko dengan risiko

pinjaman bermasalah.

RASIO (%)

NILAI KREDIT BOBOT (%)

SKOR

0

10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

0

10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

0

1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 9,0

10,0

3) ASPEK MANAJEMEN

3.1. Penilaian manajemen meliputi beberapa komponen yaitu permodalan, kualitas aktiva

produktif, pengelolaan, rentabilitas, dan likuiditas.

3.2. Perhitungan nilai kredit didasarkan kepada hasil penilaian atas jawaban pertanyaan

manajemen sebanyak 25 (dua puluh lima). Setiap jawaban dinilai positif diberi nilai

kredit sebesar 4 (empat).

3.3. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 25% diperoleh skor manajemen.

3.4. Contoh

1) Permodalan

1.1. Positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

158

1.2. Positif

1.3. Positif

1.4. Negatif

1.5. Positif

---------

Positif = 4

Nilai kredit = 4 x 4 = 16

Bobot (%) = 25

Nilai skor = 16 x 25% = 4

2) Kualitas asset produktif

2.1. Positif

2.2. Negatif

2.3. Negatif

2.4. Negatif

2.5. Negatif

-----------

Positif = 1

Nilai kredit = 1 x 4 = 4

Bobot (%) = 25

Nilai skor = 4 x 25% = 1

3) Manajemen

3.1. Positif

3.2. Positif

3.3. Negatif

3.4. Negatif

3.5. Positif

---------

Positif = 3

Nilai kredit = 3 x 4 = 16

Bobot (%) = 25

Nilai skor = 12 x 25% = 3

4) Kualitas aset produktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

159

3.1. Negatif

3.2. Positif

3.3. Negatif

3.4. Positif

3.5. Positif

---------

Positif = 3

Nilai kredit = 3 x 4 = 16

Bobot (%) = 25

Nilai skor = 12 x 25% = 3

Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan di bawah ini tabel perhitungan aspek

manajemen:

TABEL 8 PERHITUNGAN NILAI KREDIT DAN SKOR RASIO ANTARA

SHU SEBELUM PAJAK TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL

POSITIF NILAI KREDIT BOBOT (%) SKOR

1 5

10 15 20 25

4

20 40 60 80

100

5 5 5 5 5 5

0

1,0 2,0 3,0 4,0 5,0

4. ASPEK RENTABILITAS

4.1. Rasio antara SHU sebelum dikenakan pajak terhadap pendapatan operasional.

a. Penilaian terhadap rasio ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan KSP dan

USP untuk memperoleh SHU dibanding dengan pendapatan operasional dalam

satu tahun buku.

b. Untuk rasio 0 (nol) atau negatif diberi nilai kredit 0 (nol), artinya KSP atau USP

tidak memperoleh SHU atau rugi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

160

c. Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai kredit ditambah 20 (dua puluh)

dengan maksimum nilai kredit 100 (seratus). Artinya bahwa rasio 5% merupakan

rasio yang optimal dimana KSP atau USP mempunyai kemampuan yang optimal

untuk memperoleh SHU.

d. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 5% diperoleh skor.

e. Contoh

− SHU sebelum pajak Rp 2.000.000

− Pendapatan operasional Rp 10.000.000 maka rasionya:

SHU sebelum pajak =

Pendapatan operasional x 100%

Rp 2.000.000 =

Rp 10.000.000 x 100% = 20%

− Nilai kredit = 100 (seratus)

− Skor = nilai kredit x bobot

= 100 x 5% = 5

Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini dicantumkan tabel

perhitungan nilai kredit dan skor rasio antara SHU sebelum pajak terhadap

pendapatan operasional.

POSITIF NILAI KREDIT BOBOT (%) SKOR

0 1 2 3 4 5

0

20 40 60 80

100

25 25 25 25 25 25

1,0 5,0

10,0 15,0 20,0 25,0

4.2. Rasio antara SHU sebelum pajak terhadap total asset.

a. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan KSP/USP untuk

memperoleh SHU dari total asset yang dipergunakan.

b. Untuk rasio 0 (nol) atau negatif diberi nilai kredit 0 (nol), artinya KSP atau USP

tidak memperoleh SHU atau rugi.

c. Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai kredit ditambah 10 (sepuluh)

dengan nilai maksimum nilai kredit 100 (seratus). Artinya bahwa rasio 10%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

161

merupakan rasio yang optimal dimana KSP atau USP mempunyai kemampuan

yang optimal untuk memperoleh SHU.

d. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 5% diperoleh skor.

e. Contoh

− SHU sebelum pajak Rp 2.000.000

− Total asset Rp 62.500.000

− Maka rasionya

SHU sebelum pajak =

Total Asset x 100%

Rp 2.000.000 =

Rp 62.500.000 x 100% = 3,2%

− Nilai kredit = 3,2 x 10 = 32

− Skor = nilai kredit x bobot

= 100 x 5% = 1,65

Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini dicantumkan total

perhitungan nilai kredit dan skor rasio antara SHU sebelum pajak terhadap total

asset.

TABEL 9 PERHITUNGAN NILAI KREDIT DAN SKOR RASIO

ANTARA SHU SEBELUM PAJAK TERHADAP TOTAL ASSET

Rasio (%) Nilai Kredit Bobot (%) Skor

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

0

10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

0

0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0

4.3. Rasio antara beban operasional terhadap pendapatan operasional dalam satu tahun

buku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

162

a. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya beban/biaya operasional

KSP/USP dibandingkan dengan pendapatan operasional pada satu tahun buku.

b. Untuk rasio 100% atau negatif diberi nilai kredit 0 (nol).

c. Untuk setiap penurunan rasio sebesar 1% (satu %) mulai 100%, nilai kredit

ditambah 10 (sepuluh) dengan maksimum 100 (seratus).

d. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 5% diperoleh skor.

e. contoh

− Beban operasional Rp 8.000.000

− Pendapatan operasional Rp 10.000.000

− Maka rasionya

Beban Operasional =

Pendapatan Operasional x 100%

Rp 8.000.000 =

Rp 10.000.000 x 100% = 3,2%

− Nilai kredit = 100

− Skor = nilai kredit x bobot

= 100 x 5% = 5

f. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini dicantumkan tabel

perhitungan nilai kredit dan skor rasio antar beban operasional terhadap

pendapatan operasional.

Rasio (%) Nilai Kredit Bobot (%) Skor

100 99 98 97 96 95 94 93 92 91 90

0

10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

0

0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0

5) ASPEK LIKUIDITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

163

5.1. Penilaian kualitatif terhadap aspek likuiditas didasarkan atas rasio antara pinjaman

diberikan terhadap dana yang diterima.

5.2. Untuk rasio 90% atau lebih diberi nilai kredit o (nol), untuk rasio di bawah 90% diberi

nilai kredit 100 (seratus).

5.3. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 10%, diperoleh skor likuiditas.

5.4. Contoh:

a) pinjaman diberikan Rp 8.000.000

b) dana diterima

c) rasio

Pinjaman Diberikan =

Dana Diterima x 100%

Rp 8.000.000 =

Rp 12.000.000 x 100% = 66,7%

d) nilai kredit = nilai kredit x bobot

e) skor = 100 x 5%

= 10

5.5. Untuk memudahkan bagi penilai kesehatan, di bawah ini tabel perhitungan nilai kredit

dan skor aspek likuiditas.

TABEL 11

PERHITUNGAN NILAI KREDIT DAN SKOR ASPEK LIKUIDITAS

Rasio (%) Nilai Kredit Bobot (%) Skor

≥ 90

< 90

0

100

10

1

0

10

Setiap penilai kesehatan KSP atau USP supaya menggunakan kertas kerja penilaian

kesehatan KSP atau USP sebagaimana terlampir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

164

4.9.6. Penetapan Kesehatan KSP/USP

Penetapan kesehatan KSP dan USP didasarkan atas penilaian secara kuantitatif sebagaimana

tersebut di atas dan penilaian secara kuantitatif dan kualitatif, yaitu menggabungkan penilaian

kuantitatif dan kualitatif.

1) Penetapan Kesehatan Secara Kuantitatif

Berdasarkan hasil perhitungan penilaian kuantitatif terhadap 5 (lima) aspek sebagaimana di atas

diperoleh skor secara keseluruhan.

Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP adalah sebagai berikut:

SKOR PREDIKAT

81 — 100 SEHAT

66 — 81 CUKUP SEHAT

51 — 66 KURANG SEHAT

0 — 51 TIDAK SEHAT

2) Penetapan Kesehatan Secara Kualitatif dan Kuantitatif

Hasil penilaian kesehatan KSP dan USP secara kualitatif masih perlu diuji lebih lanjut dengan

komponen penilaian kesehatan yang dikuantitatifkan. Adapun komponen penilaian kualitatif

meliputi:

1. Koreksi Penilaian

Faktor-faktor yang dapat menurunkan “satu tingkat” kesehatan KSP dan USP yaitu:

a) Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan intern maupun ekstern.

Yang dimaksud dengan ketentuan intern adalah ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh

koperasi yang bersangkutan dan dituangkan dalam anggaran dasar, anggaran rumah

tangga, keputusan RAT, keputusan pengurus, dan sebagainya.

b) salah pembukuan/tertunda pembukuan

Faktor ini dapat menurunkan satu tingkat kesehatan KSP dan USP, bila penilai

memperhitungkan bahwa kesalahan pembukuan/tertundanya pembukuan bersifat

material yang berpengaruh besar terhadap kesehatan KSP dan USP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

165

c) Pemberian pinjaman yang tidak sesuai dengan prosedur

Faktor ini dapat menurunkan satu tingkat kesehatan KSP dan USP bila penilai

memperhitungkan bahwa kesalahan prosedur tersebut bersifat material yang

berpengaruh besar terhadap kesehatan KSP dan USP.

d) Tidak menyampaikan laporan tahunan atau laporan berkala 3 (tiga) kali berturut-turut.

Yang dimaksud dengan laporan tahunan adalah laporan keuangan KSP dan USP pada

posisi akhir tahun tutup buku. Sedangkan laporan berkala adalah laporan keuangan

KSP dan USP pada posisi akhir Maret, Juni, September dan Desember.

e) Mempunyai volume pinjaman di atas Rp 1.000.000.000,- (satu milyar) tapi tidak diaudit

oleh akuntan publik.

Faktor ini dapat menurunkan satu tingkat kesehatan KSP/USP bila akhir tahun buku

tidak diaudit oleh akuntan publik.

f) Manajer USP belum diberikan wewenang penuh adalah pengelola USP dilakukan

secara terpisah dari unit usaha lainnya, sesuai dengan PP Nomor: 9 tahun 1995

tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi. Bila hal tersebut

tidak dilaksanakan maka, dapat diturunkan satu tingkat kesehatan KSP/USP.

2. Kesalahan Fatal

Faktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat kesehatan KSP dan USP menjadi “tidak

Sehat”, yaitu:

a) Adanya perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan kesulitan dalam

koperasi yang bersangkutan. Perselisihan tersebut terutama di lingkungan Pengurus,

Pengawas, dan Pengelola.

b) Adanya campur tangan pihak di luar koperasi atau kerjasama yang tidak wajar sehingga

prinsip koperasi tidak dilaksanakan dengan baik. Prinsip koperasi sebagaimana tertuang

pada Pasal 5 Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha

masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

5. Kemandirian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

166

c) Rekayasa pembukuan atau window dressing dalam pembukuan sehingga

mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap koperasi.

d) Melakukan kegiatan usaha tanpa membukukan dalam koperasi.

3. Penerbitan Sertifikat Kesehatan Ksp Dan Usp Koperasi

a. Penerbitan sertifikat kesehatan KSP dan USP oleh:

� Penerbitan sertifikat kesehatan bagi koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam

koperasi primer dan sekunder tingkat kabupaten/kota dilakukan oleh kantor

departemen/dinas koperasi, PK dan M kabupaten/kota.

� Penerbitan sertifikat kesehatan bagi KSP dan USP koperasi primer dan sekunder

tingkat propinsi/DI dan primer tingkat nasional dilakukan oleh Kantor wilayah

Departemen Koperasi, PK dan M Propinsi/DI.

� Penerbitan sertifikat kesehatan bagi KSP dan USP koperasi sekunder tingkat

nasional dilakukan oleh direktorat Jenderal fasilitas pembiayaan dan simpan pinjam.

b. Warna sertifikat

Warna sertifikat penilaian kesehatan KSP dan USP adalah sebagai berikut:

WARNA DASAR SERTIFIKAT PREDIKAT

Hijau

Biru

Kuning

Merah muda

Sehat

Cukup sehat

Kurang sehat

Tidak sehat

3) Saran Penilaian Kesehatan

Petugas penilai kesehatan KSP dan USP wajib membuat saran bagi upaya peningkatan

kesehatan setiap KSP dan USP yang dinilai. Saran ini berfungsi sebagai masukan bagi

pengurus/pengelola KSP dan USP serta pembina dalam rangka meningkatkan kesehatan KSP

dan USP yang dinilai.

4) Laporan Hasil Penilaian Kesehatan

Hasil penilaian kesehatan KSP/USP yang dilakukan oleh Kakanwil Propinsi/DI dan Kepala

Kantor/Dinas Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan menengah Kabupaten/Kota agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

167

dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Fasilitas Pembiayaan dan Simpan Pinjam c.q. Direktur

Pengendalian Simpan Pinjam setiap bulan dilengkapi dengan:

a. Kertas kerja penilaian KSP/USP yang bersangkutan.

b. Laporan keuangan KSP/USP yang bersangkutan.

c. Salinan fotocopy/fotocopy sertifikat predikat kesehatan KSP/USP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

168

LAMPIRAN

ASPEK MANAJEMEN YANG DINILAI

No Keterangan No Urut

Pernyataan Positif/ Negatif

I PERMODALAN

1.1. Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar dari tingkat pertumbuhan aset

1

1.2. Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal dari anggota sekurang-kurangnya sebesar 10% dibanding tahun sebelumnya

2

1.3. Penyisihan cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari seperangkat SHU tahun berjalan

3

1.4. Simpanan (simpanan Koperasi dan simpanan berjangka Koperasi) meningkat minimal 10% dari tahun sebelumnya

4

1.5. Investasi harta tetap dan inventaris serta biaya ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal sendiri

5

2 KUALITAS ASET

2.1. Pinjaman lancar minimal 90% dari pinjaman yang diberikan 6 2.2. Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang nilainya

sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan 7

2.3. Dana cadangan penghapusan pinjaman sama atau lebih besar dari tahunan pinjaman macet

8

2.4. Pinjaman macet tahun lalu dapat ditarik sekurang-kurangnya seperseratus 9 2.5. Koperasi senantiasa memantau agar prosedur pinjaman dilaksanakan

dengan baik 10

3 PENGELOLAAN

3.1. Memiliki rencana kerja jangka pendek (tahunan) yang meliputi : a. Penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman b. Pendanaan c. Pendapatan dan biaya d. Personil

11

3.2. Memiliki bagan organisasi yang memuat secara jelas garis wewenang dan tanggung jawab setiap unit kerja dan disiplin kerja

12

3.3. Mempunyai sistem dan prosedur tertulis mengenai pengendalian intern tentang pengamanan aset Koperasi yang mencakup kas harta tetap, dan harta likuid lainnya

13

3.4. Memiliki program pendidikan dan latihan bagi pegawai dan anggota 14 3.5. Memiliki kebijaksanaan tertulis yang mengatur bahwa pengurus dan

pegawai tidak diperbolehkan memanfaatkan posisi dan kedudukannya untuk kepentingan pribadi.

15

4 RENTABILITAS

4.1. Memiliki ketentuan tentang penyisihan penghapusan piutang cadangan risiko untuk menutup kerugian yang diperkirakan karena macet

16

4.2. Memiliki ketentuan bahwa semua pengeluaran biaya harus didukung dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

17

4.3. Memiliki ketentuan tidak akan memberikan pinjaman yang bersifat spekulatif, yaitu pinjaman yang menghasilkan keuntungan tinggi tetapi berisiko tinggi

18

4.4. Memiliki ketentuan tentang pembatasan pemberian pinjaman kepada anggota baru

19

4.5. Dalam pemberian pinjaman, Koperasi lebih menitikberatkan atas kemampuan peminjam untuk mengembalikan pinjamannya dari pada tersedianya agunan.

20

V LIKUIDITAS

5.1. Memiliki kebijaksanaan tertulis mengenai pengendalian likuiditas 21 5.2. Memiliki fasilitas pinjaman yang akan diterima dari lembaga lain untuk

menjaga likuiditasnya 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

169

No Keterangan No Urut

Pernyataan Positif/ Negatif

5.3. Memiliki pedoman administrasi yang efektif untuk memantau kewajiban yang jatuh tempo

23

5.4. Memiliki ketentuan yang mengatur hubungan antara jumlah pemberian dengan jumlah dana yang ada

24

5.5. Memiliki sistem informasi manajemen yang memadai untuk pemantauan likuiditas.

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

170

KERTAS KERJA PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

1. IDENTITAS KOPERASI SIMPAN PINJAM

1. Nama KSP : 2. Nomor Badan Hukum : 3. Tanggal Badan Hukum : 4. Alamat

− Jalan :

− Desa/Kelurahan :

− Kecamatan : 5. Kabupaten/Kota : 6. Propinsi :

No Aspek yang Dinilai Komponen Perhitungan Nilai Bobot Skor

1 PERMODALAN A. Rasio modal sendiri terhadap total asset

a. modal sendiri

− Simpanan pokok

− Simpanan wajib

− Hibah/donasi

− Cadangan b. total asset USP

= Rp = Rp = Rp = Rp = Rp

a x 100%

b

10%

B. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan berisiko

a. modal sendiri

− Simpanan pokok

− Simpanan wajib

− Hibah/donasi

− Cadangan b. pinjaman diberikan yang

berisiko

= Rp = Rp = Rp = Rp = Rp

a x 100%

b

10%

2 KUALITAS AKTIVA

PRODUKTIF

A. Rasio volume pinjaman

pada anggota terhadap

total volume pinjaman

diberikan.

B. Rasio risiko pinjaman

bermasalah terhadap

pinjaman diberikan.

C. Rasio cadangan risiko

terhadap risiko pinjaman

bermasalah

a. Volume pinjaman pada

anggota

b. Total volume pinjaman

diberikan

c. Risiko pinjaman bermasalah

− 50% x piutang lancar

− 75% x piutang diragukan

− 100% x piutang macet

d. Cadangan risiko

− Cadangan penghapusan

pinjaman

− Cadangan dari SHU

= Rp

= Rp

= Rp

= Rp

= Rp

= Rp

= Rp

a x 100%

b

c x 100%

a

d x 100%

a

10%

10%

10%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

171

No Aspek yang Dinilai Komponen Perhitungan Nilai Bobot Skor

3. MANAJEMEN

(Nilai positif terhadap

aspek manajemen)

a. Permodalan

b. Aktiva

c. Pengelolaan

d. Rentabilitas

e. Likuiditas

=

=

=

=

=

a + b + c +

d

25%

4. RENTABILITAS

A. Rasio SHU sebelum

pajak terhadap

pendapatan operasional

a. SHU sebelum pajak

b. Total asset

c. Beban operasional

d. Rentabilitas

e. Pendapatan operasional

= Rp

= Rp

= Rp

= Rp

= Rp

a x 100%

d

5%

B. Rasio SHU sebelum

pajak terhadap total

asset

a x 100%

b

5%

C. Rasio beban

operasional terhadap

pendapatan operasional

c x 100%

d

5%

5. LIKUIDITAS

Rasio pinjaman diberikan

terhadap dana diterima

a. Pinjaman diberikan

b. Dana yang diterima

− Modal sendiri

− Modal pinjaman

− Modal peny.

− Modal penyt.

− Simpanan anggota

= Rp

= Rp

= Rp

= Rp

= Rp

= Rp

= Rp

c x 100%

d

10%

JUMLAH

SARAN PETUGAS PENILAI

PREDIKAT SKOR

SEHAT 81 — 100 CUKUP SEHAT 66 — < 81 KURANG SEHAT 51 — < 66 TIDAK SEHAT 0 — < 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

172

KERTAS KERJA

PENILAIAN KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM

No Aspek yang Dinilai Komponen Perhitungan Nilai Bobot Skor

1 PERMODALAN A. Rasio modal sendiri terhadap total asset

a. Modal sendiri

− M.D.

− M.T.T.

− Cadangan b. Total asset USP

= Rp = Rp = Rp = Rp

a x 100%

b

10%

B. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan berisiko

a. Modal sendiri

− M.D.

− M.T.T.

− Cadangan b. Pinjaman diberikan yang

berisiko

= Rp = Rp = Rp = Rp

a x 100%

b

10%

2 KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF A. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total volume pinjaman diberikan.

B. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan.

C. Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah

e. Volume pinjaman pada

anggota f. Total volume pinjaman

diberikan g. Risiko pinjaman bermasalah

− 50% x piutang lancar

− 75% x piutang diragukan

− 100% x piutang macet h. Cadangan risiko

− Cadangan penghapusan pinjaman

− Cadangan dari SHU

= Rp = Rp = Rp

= Rp = Rp = Rp

= Rp

a x 100%

b c x 100%

a d x 100%

a

10%

10%

10%

3. MANAJEMEN (Nilai positif terhadap aspek manajemen)

a. Permodalan b. Aktiva c. Pengelolaan d. Rentabilitas e. Likuiditas

= = = = =

a + b + c + d

25%

4. RENTABILITAS A. Rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional

a. SHU sebelum pajak b. Total asset c. Beban operasional d. Rentabilitas e. Pendapatan operasional

= Rp = Rp = Rp = Rp = Rp

a x 100%

d

5%

B. Rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset

a x 100%

b

5%

C. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional

c x 100%

d

5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

173

5. LIKUIDITAS Rasio pinjaman diberikan terhadap dana diterima

a. Pinjaman diberikan b. Dana yang diterima

− Modal sendiri

− Modal pinjaman

− Modal peny.

− Modal penyt.

− Simpanan anggota

= Rp = Rp = Rp = Rp = Rp = Rp = Rp

c x 100%

d

10%

JUMLAH

SARAN PETUGAS PENILAI

PREDIKAT SKOR

SEHAT 81 — 100

CUKUP SEHAT 66 — < 81

KURANG SEHAT 51 — < 66

TIDAK SEHAT 0 — < 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI - core.ac.uk · ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus di Koperasi Pegawai Re publik Indonesia Adil Sejahtera Kecamatan Kaliwungu, Ungaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI