analisis kesesuaian tugas pokok dan fungsi...

34
ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DENGAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU NASKAH PUBLIKASI OLEH FATMAWATI NamaPembimbing 1 : WahjoePangestoeti, M.Si NamaPembimbing 2 : Dian Prima Safitri, M.AP PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

Upload: lethuy

Post on 13-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DENGAN

KOMPETENSI PEGAWAI PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN

PERDAGANGAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

NASKAH PUBLIKASI

OLEH

FATMAWATI

NamaPembimbing 1 : WahjoePangestoeti, M.Si

NamaPembimbing 2 : Dian Prima Safitri, M.AP

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 2: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang

dibawah ini :

Nama : Fatmawati

NIM : 110563201090

Jurusan /Prodi : Ilmu Administrasi Negara

Alamat : Kav. Sambau Blok H No. 206. Kec. Nongsa Kota Batam

No.Telp : 085765382493

Email : [email protected]

Judul Naskah : Analisis Kesesuaian Tugas Pokok Dan Fungsi Dengan

Kompetensi Pegawai Pada Dinas Perindustrian Dan

Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau

Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah

dan dapat diterbitkan

Tanjungpinang, Agustus 2015

Yang Menyatakan,

DosenPembimbing I DosenPembimbing II

(WahjoePangestoeti, M.Si) (Dian Prima Safitri, M.AP)

NIDN. 0713097001 NIDN.198506012012122001

Page 3: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

ANALISIS KESESUAIAN KOMPETENSI PEGAWAI DENGAN TUGAS

POKOK DAN FUNGSI PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN

PERDAGANGAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Fatmawati [email protected]

Wahjoe Pangestoeti, M.Si

Dian Prima Safitri, M.AP

ABSTRAK

Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan

atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh sikap

kerja. Selama ini masih banyak instansi pemerintah yang belum mempunyai pegawai

dengan kompetensi memadai, ini dibuktikan dengan rendahnya produktivitas pegawai

dan sulitnya mengukur kinerja pegawai (Sriwidodo dan Budhi, 2010:173). Dinas

Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau merupakan dinas yang

memberikan tugas kepada pegawai masih belum sesuai dengan kompetensi yang

dimiliki dan kurangnya pelatihan dalam mendukung tugas yang diberikan. Kompetensi

sangat diperlukan dalam mendukung kemampuan kerja yang dihasilkan pegawai.

Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah

Kesesuaian Kompetensi Pegawai dengan tugas pokok dan fungsi yang dimiliki Pada

Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau dengan tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui kesesuaian tugas pokok dan fungsi dengan

kompetensi yang dimiliki pegawai. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif. Lokasi penelitian yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Kepulauan Riau. Adapun pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan

dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori Spencer and Spencer dalam Yuniarsih

dan Suwatno (2011:23) dengan lima dimensi yaitu keterampilan, pengetahuan, konsep

diri, motif dan sifat/ciri bawaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian tugas

pokok dan fungsi dengan kompetensi yang dimiliki oleh pegawai, hal ini dapat kita

lihat melalui dimensi keterampilan, pengetahuan bahwa masih ada beberapa pegawai

yang kurang memahami tugasnya dan kurang mendapatkan pelatihan-pelatihan dalam

menunjang tugasnya. Sedangkan dimensi konsep diri, motif dan sifat atau ciri bawaan

bahwa pegawai selalu memberikan ide atau masukan ketika rapat namun kurang

memahami waktu penyelesaian tugas yang harus dikerjakan. Oleh karena itu

diperlukan perhatian lebih dalam menempatkan tugas dengan latar belakang

pendidikan pegawai, pelatihan yang meningkatkan kemampuan pegawai serta

pemahaman pegawai dalam menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan.

Kata Kunci : Kompetensi, Pegawai

Page 4: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

ANALISIS KESESUAIAN KOMPETENSI PEGAWAI DENGAN TUGAS

POKOK DAN FUNGSI PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN

PERDAGANGAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Fatmawati [email protected]

Wahjoe Pangestoeti, M.Si

Dian Prima Safitri, M.AP

A B S T R A C T

Competency is a capability for doing a work or task of based skill and

knowledge the support by work of attitude. This during still a lot of government

institute don‟t yet have employee with adequate of competency. It was evidence with

employee has low productivity and difficult for measure of employee performance

(Sriwidodo and Budhi, 2010:173). The Departement of Industry and Trade of Riau

Islands Province, is the departement who given the task to employee still hasn‟t yet

compatible with the comptency it and lack of getting exercises for supporting his work.

Competency very needs for supporting work ability who resultant that.

The formulation of problems that brought up in this research is How is the

Compatibility of employee competency with basic tasks and functions be owned in The

Departement of Industry and Trade of Riau Islands Province, the purpose of this

research is to know compatibility of basic tasks and functions with employee

competency be owned in The Department of Industry and Trade of Riau Islands

Province. This research uses a qualitative research approach, the type of applicants is

descriptive. The location is in The Department of Industry and Trade of Riau Islands

Province. This research was used interview and documentation as data collection.

This research used Spencer and Spencer teory in Yuniarsih and Suwatno(2011:23)

with five dimension that is skill, knowledge, self concept, motive and traits.

The result study in reality showed that haven‟t done as it should be it means

has still misscompatibillity of basic tasks and functions with employee competency it

seems by dimension skill and knowledge that there are some employee lack of

understanding his tasks and lack of getting exercises for supporting his

work. Another dimension self concept, motive and trait that employee always

gave idea or input while meeting and lack of understanding time of completion have to

do it. That‟s why suggestion according of researcher needs more attention for put of

task with educational background of employee, the exercises for support the ability of

employee and also understands to completion his tasks.

Key Word: Competency, Employe

Page 5: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia menjadi

bagian yang terpenting di dalam

lingkungan suatu instansi yang

mempunyai peranan dalam

melaksanakan program yang telah

ditentukan sesuai tujuan yang telah

disepakati. Memiliki sumber daya

manusia yang berkompeten adalah

keharusan bagi suatu instansi karena

sumber daya manusia yang memiliki

kompetensi diyakini bisa lebih

menjamin keberhasilan mencapai

tujuan. Sebagian besar instansi

menggunakan kompetensi sebagai

dasar dalam memilih pegawai,

mengelola kinerja, pelatihan dan

pengembangan karir serta dalam

pemberian kompensasi.

Menurut Sedarmayanti (2011:126)

bahwa kompetensi pada umumnya

diartikan sebagai kecakapan,

keterampilan, kemampuan. Kata

dasarnya adalah kompeten berarti

cakap, mampu atau terampil. Pada

konteks manajemen sumber daya

manusia istilah kompetensi mengacu

kepada atribut/karakteristik seseorang

yang membuatnya berhasil dalam

pekerjaan.

Pegawai memegang peran utama

dalam setiap kegiatan organisasi.

Banyaknya sarana dan prasarana serta

sumber day yang lain, tanpa dukungan

pegawai yang handal, kegiatan

organisasi atau instansi tidak akan

berjalan dengan baik. Dengan demikian,

Pegawai yang berkompeten merupakan

salah satu kunci pokok yang menentukan

keberhasilan pelaksanaan kegiatan,

begitu pula pada Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau

(DisperindagProv. Kepri) dalam

mencapai tujuan organisasi, dibutuhkan

kompetensi pegawai yang memadai

dalam menyelenggarakan tugas

pemerintah serta meningkatkan sektor

industri dan perdangangan dalam

memajukan perekonomian di Kepulauan

Riau,untuk mewujudkan hal tersebut

perlu didukung oleh sumber daya

manusia yang handal, professional dan

bekerja dengan motivasi yang tinggi.

Selain itu, perlu juga didukung oleh

kompetensi yang menjadi dasar pegawai

dalam melaksanakan tugas yang harus

Page 6: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

2

dikerjakan. Disperindag Prov.Kepri

memiliki tugas dalam melaksanakan

sebagian kewenangan desentralisasi dan

tugas pembantuan yang artinya

pemberian tugas dari pusat kepada

daerah di bidang perindustrian dan

perdagangan sesuai dengan lingkup

tugasnya, tentu ini membutuhkan

pegawai-pegawai yang berkompeten

dalam bidangnya.

Berdasarkan pengamatan sementara

yang peneliti lakukan ada beberapa

gejala atau permasalahan yang terjadi

pada Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau

yaitu :

1. Tugas pokok dan fungsi yang

diberikan kepada pegawai masih

belum sesuai dengan kompetensi

yang dimiliki

2. Masih kurangnya pelatihan-

pelatihan dalam mendukung tugas

pokok dan fungsi yang diberikan

3. Masih kurangnya pengetahuan dan

keahlian pegawai dalam

melaksanakan tugas pokok dan

fungsi yang diberikan secara

maksimal

Bukan hanya pengetahuan pegawai

yang turut menentukan berhasil

tidaknya pelaksanaan tugas yang

dibebankan tetapi pelatihan teknis juga.

Pegawai yang mempunyai kompetensi

yang baik akan meningkatkan

efektifitas dan efisiensi dalam

bekerja.Peningkatan kompetensi

pegawai sangat diperlukan dalam

mendukung kemampuan kerja

sekaligus menentukan tingkat kinerja

yang dihasilkan pegawai. Semakin

tinggi kompetensi maka kinerja

pegawai akan semakin optimal.

Menurut Trotter dalamSaifuddin

(2004:90) mendefinisikan bahwa

seorang yang berkompeten adalah

orang yang dengan keterampilannya

mengerjakan pekerjaan dengan mudah,

cepat, intuitif dan sangat jarang atau

tidak pernah membuat kesalahan.

Berdasarkan gejala atau

permasalahan tersebut, maka peneliti

tertarik ingin melakukan suatu

penelitian pada Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi dengan

judul“Analisis Kesesuaian Tugas

Pokok dan Fungsi dengan

Kompetensi Pegawai Pada Dinas

Page 7: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

3

Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Kepulauan Riau”

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah

Bagaimanakah kesesuaian kompetensi

pegawai pada Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau

dengan tugas pokok dan fungsi yang

dimiliki?

C. Tujuan dan Kegunaan

Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang

dilakukan ini adalah :

1. Untuk mengetahui kompetensi

pegawai pada Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi

Kepulauan Riau

2. Untuk mengetahui kesesuaian

tugas pokok dan fungsi dengan

kompetensi yang dimiliki oleh

pegawai

Adapun kegunaan dari penelitian

yang dilakukan ini adalah :

1. Bagi penulis dan publik hasil dari

penelitian ini diharapkan dapat

menambah wawasan, pengetahuan

dan pengalaman bagi penulis dan

publik tentang pentingnya

kompetensi yang harus dimiliki

pegawai

2. Sebagai bahan informasi dan

referensi bagi penelitian lain yang

ingin meneliti pada bidang yang

sama

3. Sebagai bahan masukan bagi Dinas

Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Kepulauan Riau dalam

menyesuaikan tugas pokok dan

fungsi dengan kompetensi yang

dimiliki pegawainya.

4. Sebagai sumbangan pemikiran

terhadap perkembangan Ilmu

Administrasi Negara terutama

pada ilmu Manajemen Sumber

Daya Manusia

D. Konsep Teori

Menurut Watson Wyatt dalam

Noor Fuad (2009:124),mendefinisikan

kompetensi sebagai kombinasi dari

keterampilan (skill), pengetahuan

(knowledge) dan perilaku (attitude).

Keterampilan, pengetahuan dan

perilaku itu dapat diamati dan

diterapkan secara kritis untuk

suksesnya sebuah organisasi dan

prestasi kerja serta kontribusi pribadi

pegawai terhadap organisasinya.

Page 8: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

4

Berdasarkan pendapat tersebut

dapat dijelaskan bahwa kompetensi

yang dimiliki seorang pegawai berupa

keterampilan, pengetahuan dan

perilaku yang dimiliki harus dikelola

dengan baik agar bisa

berkesinambungan dengan jabatannya

dan dapat menghasilkan prestasi kerja

yang baik untuk dirinya maupun

organisasi atau instansinya.

Spencer and Spencer dalam

Yuniarsih dan Suwatno (2011:23)

menyatakan bahwa ada lima dimensi

kompetensi yaitu sebagai berikut :

1. Keterampilan (skill) yaitu

kemampuan untuk mampu

melaksanakan tugas-tugas secara

fisik dan mental. Contohnya seorang

dokter gigi memiliki kemampuan

menambal dan mencabut gigi tanpa

merusak syaraf atau seorang guru

memiliki keterampilan dalam

mengajar berbagai bahasa kepada

muridnya.

2. Pengetahuan (knowledge) yaitu

suatu informasi yang dimiliki

seseorang khususnya pada bidang

spesifik. Pengetahuan merupakan

kompetensi yang kompleks.

Contohnya seorang mahasiswa

memiliki pengetahuan yang luas

mengenai ilmu geographic

3. Konsep diri (self concept) yaitu

sikap, nilai atau self image dari

orang-orang. Konsep diri yaitu

semua ide, pikiran, kepercayaan dan

pendirian yang diketahui individu

tentang dirinya, komitmen terhadap

suatu hal dan mempengaruhi

individu dalam berhubungan dengan

orang lain.

4. Motif (motive) yaitu apa yang secara

konsisten di pikirkan atau

keinginan-keinginan yang

menyebabkan melakukan tindakan.

Apa yang mendorong perilaku yang

mengarah dan memilih terhadap

kegiatan tersebut atau tujuan

tertentu.

5. Sifat/ciri bawaan (trait) yaitu reaksi-

reaksi yang dilakukan terhadap

situasi atau informasi yang

didapatkan.

Gordon dalam Sutrisno (2015:204)

menjelaskan beberapa aspek yang

terkandung dalam konsep kompetensi

sebagai berikut:

Page 9: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

5

1. Pengetahuan (knowledge) yaitu

kesadaran dalam bidang kognitif.

Misalnya, seorang karyawan

mengetahui cara melakukan

identifikasi belajar dan bagaimana

melakukan pembelajaran yang baik

sesuai dengan kebutuhan yang ada

di perusahaan.

2. Pemahaman (understanding) yaitu

kedalam kognitif dan afektif yang

dimiliki individu. Misalnya, seorang

karyawan dalam melaksanakan

pembelajaran harus mempunyai

pemahaman yang baik tentang

karakteristik dan kondisi secara

efektif dan efesien.

3. Kemampuan/ketrampilan (skill)

adalah sesuatu yang dimiliki oleh

individu yang melaksanakan tugas

atau pekerjaan yang dibebankan

kepadanya. Misalnya, kemampuan

karyawan dalam memilih metode

kerja yang dianggap lebih efektif

dan efisien.

4. Nilai (value) adalah suatu standar

perilaku yang telah diyakini dan

secara psikologis telah menyatu

dalam diri seseorang. Misalnya,

standar perilaku para karyawan

dalam melaksanakan tugas

(kejujuran, keterbukaan, demokratis,

dan lain-lain.

5. Sikap (attitude) yaitu perasaan

(senang-tidak senang, suka-tidak

suka) atau reaksi terhadap suatu

rangsangan yang datang dari luar.

Misalnya, reaksi terhadap krisis

ekonomi, perasaan terhadap

kenaikan gaji, dan sebagainya.

6. Minat (interest) adalah

kecendurungan seseorang untuk

melakukan suatu perbuatan.

Misalnya, melakukan sesuatu

aktivitas tugas.

Menurut Widjaja (2006:113)

bahwa Pegawai adalah orang-orang

yang dikerjakan dalam suatu badan

tertentu, baik di lembaga-lembaga

pemerintah maupun dalam badan-

badan usaha. Pegawai yang telah

memberikan tenaga maupun

pikirannya dalam melaksanakan tugas

ataupun pekerjaan, baik itu organisasi

pemerintah maupun organisasi swasta

akan mendapat imbalan sebagai balas

jasa atas pekerjaan yang telah

dikerjakan. Pegawai merupakan

orang-orang yang melakukan

pekerjaan dengan mendapat imbalan

Page 10: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

6

jasa berupa gaji dan tunjangan dari

pemerintah atau badan swasta.

Berdasarkan pendapat diatas dapat

ditarik suatu kesimpulan bahwa

pegawai sebagai tenaga kerja atau yang

menyelenggarakan pekerjaan perlu

digerakkan sehingga mereka

mempunyai keterampilan dan

kemampuan dalam bekerja yang pada

akhirnya akan dapat menghasilkan

karya-karya yang bermanfaat untuk

tercapainya tujuan organisasi. Karena

tanpa kemampuan dan keterampilan

pegawai tidak akan mampu

menjalankan bidang yang ia jalankan

secara efektif.

Menurut Soewarno (2003:147)

Pegawai negeri adalah mereka yang

telah memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan dalam peraturan perundang-

undangan yang berlaku, diangkat oleh

pejabat yang berwenang dan diserahi

tugas dalam sesuatu jabatan negeri atau

diserahi tugas negara lainnya yang

ditetapkan berdasarkan sesuatu

peraturan perundang-undangan dan

digaji menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

E. Konsep Operasional

Kompetensi merupakan

kemampuan dasar yang dimiliki

seseorang dalam menjalankan perintah

yang telah diberikan kepadanya

sehingga ia dapat menjalankan perintah

tersebut dengan efektif dan efisien.

Dalam penulisan ini indikator yang

digunakan penulis dalam konsep

operasional adalah Spencer and

Spencer dalam Yuniarsih dan Suwatno

(2011:23) menyatakan bahwa ada lima

dimensi kompetensi yaitu sebagai

berikut :

1. Keterampilan (skill) yaitu

kemampuan untuk mampu

melaksanakan tugas-tugas secara

fisik maupun mental. Dengan

indikatornya sebagai berikut :

a. Pendidikan

b. Pelatihan

2. Pengetahuan (knowledge) yaitu

suatu informasi yang dimiliki

seseorang khususnya pada bidang

spesifik. Pengetahuan merupakan

kompetensi yang kompleks. Dengan

indikatornya sebagai berikut :

a. Pengalaman kerja

b. Pemahaman

Page 11: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

7

3. Konsep diri (self concept) yaitu

sikap, nilai atau self image dari

orang-orang. Konsep diri yaitu

semua ide, pikiran, kepercayaan

dan pendirian yang diketahui

individu tentang dirinya serta

komitmennya dalam melakukan

sesuatu dan mempengaruhi

individu dalam berhubungan

dengan orang lain. Dengan

indikatornya sebagai berikut :

a. Pemberian Ide/Masukan

b. Tanggung jawab

4. Motif (motive) yaitu apa yang

secara konsisten di pikirkan atau

keinginan-keinginan yang

menyebabkan melakukan tindakan.

Apa yang mendorong perilaku

yang mengarah dan memilih

terhadap kegiatan tersebut atau

tujuan tertentu.Dengan

indikatornya sebagai berikut :

a. Motivasi kerja

b. Waktu penyelesaian

5. Sifat/ciri bawaan (trait) yaitureaksi-

reaksi yang dilakukan terhadap

situasi atau informasi yang

didapatkan. Dengan indikatornya

sebagai berikut :

a. Kemampuan mengambil

keputusan

b. Kemampuan bekerja sama

F. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis

adalah penelitian yang bersifat

deskriptif kualitatif. Penelitian

deskriptif mencoba untuk

mendiskripsikan atau menjelaskan

sesuatu hal serta mengkaji hal tersebut

secara mendalam.

Menurut Sugiyono (2005:11)

penelitian deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui

variabel mandiri, baik satu variabel

atau lebih tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan

antara satu variabel dengan variabel

yang lain.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh

penulis adalah Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau

(Disperindag Prov. Kepri). Alasan

penulis memilih lokasi penelitian

tersebut karena Disperindag Prov.

Kepri memiliki Tugas Pokok dan

Page 12: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

8

Fungsi yang penting dalam

meningkatkan perekonomian di Kepri

dan sebelumnya belum ada yang

melakukan penelitian di Disperindag.

3. Sumber data

a. Data Primer

Menurut Arikuntoro (2010:22) data

primer adalah data dalam bentuk verbal

atau kata–kata yang diucapkan secara

lisan, gerak-gerik atau perilaku yang

dilakukan oleh subjek yang dapat

dipercaya. Dalam hal ini adalah subjek

penelitian (informan) yang berkenaan

dengan variabel yang diteliti.

b. Data Sekunder

Menurut Arikunto (2010:22)

data sekunder adalah data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen

grafis, foto-foto, film, rekaman video,

benda-benda dan lain-lain yang dapat

memperkaya data primer. Pengambilan

data sekunder melalui data yang

diperoleh dari bahan pustaka antara

lain berasal dari dokumen atau data

mengenai peraturan perundang–

undangan, jurnal, internet, buku-buku,

literatur dan sumber terpercaya yang

berkaitan dengan penelitian ini.

4. Informan

Menurut Sugiyono (2011:215)

Sampel dalam penelitian kualitatif

disebut dengan informan, narasumber

atau partisipan. Menurut Moleong

(2002:90), “informan adalah orang

yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi

latar penelitian secara faktual”. Dalam

menentukan informan yang pertama

dilakukan adalah menjabarkan ciri-ciri

atau karakteristik dari subjek, yang

dipilih adalah informan yang

mengetahui dengan jelas dan sesuai

dengan tujuan dari permasalahan.

Penelitian ini menggunakan metode

purposive samplingdalam menentukan

informan. Menurut Sugiyono (2013:96)

“ purposive sampling adalah dimana

sampel diambil dengan pertimbangan

tertentu.” Dengan mempertimbangkan

bahwa orang yang diambil sebagai

informan merupakan orang–orang yang

memahami mengenai penelitian ini,

sehingga memudahkan peneliti dalam

melakukan penelitian.

5. Teknik dan Alat pengumpulan data

Dalam penelitian deskriptif

kualitatif untuk memperoleh data, fakta

Page 13: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

9

dan informasi dengan menggunakan

teknik dan alat data sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara yaitu teknik

pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara melakukan tanya jawab

secara langsung dengan informan yang

berkaitan dengan permasalahan

penelitian. Penulis menggunakan

wawancara terstruktur dengan alat

pengumpulan data yaitu pedoman

wawancara, kertas, pena dan phone

recorder

b. Dokumentasi

Menurut Arikunto ( 2010:274)

dokumentasi yaitu mencari data

mengenai hal–hal yang berkaitan

dengan variabel yang berupa catatan,

file, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda

dan sebagainya. Alat pengumpulan

data yang digunakan oleh penulis

dalam penelitian ini berupa kamera

handphone untuk foto-foto yang

berkaitan dengan penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini bersifat deskriptif

kualitatif yaitu upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan

apa yang dipelajari dan memutuskan

apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain, (Moleong, 2002:248). Miles

dan Huberman dalam Sugiyono

(2011:246) mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan

berlangsung terus menerus sampai

tuntas sehingga datanya jenuh.

Aktivitas analisis data dalam penelitian

ini yaitu

1. Reduksi Data (data reduction)

Seluruh data diperoleh dari

lapangan dicatat dan dirinci,

selanjutnya dilakukan analisis data

melalui reduksi data dengan

merangkum, memilah hal-hal yang

sesuai dengan penelitian, memfokuskan

kepada hal yang penting dan

membentuk pola dari situasi sosial.

2. Penyajian Data (data display)

Penyajian data dalam penelitian

kualitatif dilakukan dalam bentuk

uraian singkat seperti teks yang bersifat

naratif, bagan, flowchartdan sejenisnya.

Page 14: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

10

3. Penarikan Kesimpulan

(takeconclusion)

Langkah ketiga dalam analisis data

kualitatif yaitu melakukan penarikan

kesimpulan sehingga dapat menjawab

rumusan masalah yang ditetapkan.

ANALISIS KESESUAIAN TUGAS

POKOK DAN FUNGSI DENGAN

KOMPETENSI PEGAWAI PADA

DINAS PERINDUSTRIAN DAN

PERDAGANGAN PROVINSI

KEPULAUAN RIAU

A. Karakteristik Informan

Informan dalam penelitian ini

berjumlah 10 orang dengan 1 orang key

informan yaitu 1 Sekretaris Dinas

Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Kepulauan Riau (Disperindag

Prov. Kepri), 1 Kasubbag Umum dan

Kepegawaian Disperindag Kepri, 1

Kasubbag Perencanaan dan Evaluasi

Disperindag Kepri, 1 Kepala Seksi

Industri Pangan Disperindag Prov.

Kepri, 1 Kepala Seksi Industri

Manufaktur Disperindag Prov. Kepri, 1

Kepala Seksi Kerjasama Perdagangan

Internasional Disperindag Prov. Kepri,

1 Staf Bidang Industri Agro dan

Manufaktur Disperindag Prov. Kepri, 3

Pegawai Tidak Tetap (PTT) Sekretariat

Disperindag Prov. Kepri, 1 PTT

Bidang Perdagangan Luar Negeri

Disperindag Prov. Kepri.

Untuk mengetahui atau

menelaah bagaimana kesesuaian

kompetensi pegawai dengan tugas

pokok dan fungsi pada dinas

perindustrian dan perdagangan provinsi

kepulauan riau. Maka dapat dilihat dari

beberapa indikator yaitu :

a. Keterampilan (Skill)

Keterampilan merupakan sebuah

kemampuan diri dalam menjalankan

suatu pekerjaan secara lebih mudah dan

tepat. Keterampilan tersebut

Page 15: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

11

dikembangkan melalui pengetahuan

yang didapatkan melalui training dan

pengalaman dengan melakukan

beberapa tugas. Contohnya seorang

pegawai memiliki keterampilan dalam

mengoperasikan program komputer

yaitu adobe photoshop tahun 2010.

Sehingga untuk menjadi seorang

pegawai yang terampil yang memiliki

keahlian khusus dibutuhkan berbagai

pendidikan dan pelatihan supaya dapat

menguasai bidang tertentu dan dapat

mengaplikasikannya secara benar.

Bagaimana keterampilan

seorang pegawai dapat kita lihat dari

segi latar belakang pendidikan yang

dimiliki dan pelatihan yang pernah

diikuti.

1. Pendidikan

Pendidikan yaitu suatu proses yang

dilakukan dalam meningkatkan kualitas

diri pribadi melalui pembelajaran-

pembelajaran tertentu dan

memudahkan pekerjaan dimasa yang

akan datang. Untuk mengetahui

bagaimana latar belakang pendidikan

pegawai Dinas Perindustrian dan

Perdagangan dengan tugas pokok dan

fungsi pada bidangnya, maka dapat kita

lihat dari hasil wawancara yang telah

peneliti lakukan.

Berdasarkan hasil wawancara

kepada informan dan key informan

peneliti mengambil kesimpulan bahwa

latar belakang pendidikan yang dimiliki

oleh pegawai Disperindag Prov.Kepri

bahwa telah sesuai latar belakang

pendidikan yang dimiliki pegawai

dengan tugas pokok dan fungsi yang

diberikan pada bidangnya masing-

masing namun masih terdapat beberapa

pegawai yang tidak sesuai antara latar

belakang pendidikan dengan tugas

yang diberikan pada bidangnya

Page 16: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

12

masing-masing. Hal ini dapat kita lihat

dari pernyataan informan I bahwa

pegawai tersebut memiliki latar

belakang pendidikan dengan jurusan

Admininistrasi Negara namun

ditempatkan di bidang industri dan

manufaktur. Begitu pula dengan

pernyataan informan V yang memiliki

latar belakang pendidikan lulusan SMA

paket C yang memiliki tugas di bagian

kesekretariatan dan pernyataan dari

informan VIII yang menyatakan tidak

sesuai latar belakang pendidikan

dengan bidangnya, pegawai tersebut

adalah lulusan jurusan teknologi

pangan namun ditempatkan pada tugas-

tugas mengenai keuangan.

Ketidaksesuaian ini dapat terjadi

karena kurangnya pegawai dalam

bidang tertentu maupun karena adanya

tuntutan pekerjaan dan perpindahan

pegawai setiap tahun sehingga pegawai

tidak akan berada pada bidang yang

sama dari tahun ke tahun.

2. Pelatihan

Pelatihan bagi pegawai

merupakan suatu usaha terencana yang

dilakukan oleh atasan ataupun badan

tertentu dalam memfasilitasi

pembelajaran tentang pekerjaan yang

berkaitan dengan pengetahuan,

keahlian dan perilaku para pegawai.

Pelatihan yang dimaksudkan disini

adalah pelatihan formal yang

direncanakan secara matang dan

mempunyai suatu format pelatihan

yang terstruktur (Robbins, 2001:282).

Berdasarkan hasil wawancara

dengan informan dan key informan

peneliti mengambil kesimpulan bahwa

masih kurangnya pelatihan yang

diberikan sebelum atau setelah

menempatkan pegawai dengan tugas

yang diberikan. Pelatihan yang

Page 17: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

13

diberikan barulah hanya sebatas

pelatihan prajabatan dan tidak semua

pegawai mendapatkan pelatihan

tersebut karena beberapa faktor yaitu

keterbatasan anggaran, keterbatasan

instruktur, ketersediaan pelatihan dan

kesibukan yang dimiliki oleh pegawai.

Pelatihan yang diberikan belumlah

mencakup pelatihan teknis yang dapat

menunjang keahlian pegawai dalam

melaksanakan tugas yang diamanahkan

kepadanya, sehingga apabila ada

pegawai yang memiliki latar belakang

pendidikan tidak sesuai dengan

tugasnya dan tidak mendapatkan

pelatihan teknis yang sangat

mendukung pekerjaannya maka ia akan

mendapatkan kesulitan dan harus

benar-benar memulai sesuatunya dari

awal.

b. Pengetahuan

Pengetahuan dalam penelitian

ini berkenaan dengan ilmu yang

didapatkan pegawai dari apa yang ia

tidak tahu sebelumnya menjadi tahu,

ilmu tersebut bisa ia dapatkan dari hasil

pengalaman kerjanya maupun dari cara

ia memahami suatu tugas. Pengetahuan

bertujuanuntuk menambah kemampuan

pegawai dalam melaksanakan suatu

pekerjaan agar nantinya dapat

menjadikan sebagai sumber tenaga

profesional. Dengan pengetahuan

pegawai diharapkan dapat menunjang

kerja yang lebih baik, Untuk

mengetahui bagaimana pengetahuan

pegawai terhadap bidangnya masing-

masing dapat dilihat dari beberapa

indikator dibawah ini yaitu

Page 18: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

14

1. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja merupakan

suatu bentuk pengalaman pegawai

dalam melaksanakan tugas-tugas

tertentu terdahulunya. Pengalaman

kerja akan memunculkan potensi

seseorang untuk lebih memperhatikan

apa yang ia kerjakan. Pegawai yang

berpengalaman dalam bekerja memiliki

kemampuan kerja yang lebih baik

dalam dari orang yang baru saja

memasuki dunia kerja.

Berdasarkan hasil wawancara

kepada informan dan key informan

peneliti mengambil kesimpulan bahwa

pengalaman kerja pegawai sangat

penting sebelum menempatkan

pegawai dengan tugas pokok dan

fungsi pada bidangnya, dengan

pengalaman kerja yang ada pegawai

dapat belajar dari pengalaman

sebelumnya sehingga meminimalisir

kesalahan yang terjadi di masa yang

akan datang dan dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik. Pengalaman

kerja pegawai dapat kita lihat dari

pekerjaan yang dilakukan dan lamanya

dalam melakukan pekerjaan tersebut.

pengalaman kerja perlu mendapat

pertimbangan karena semakin lama

bekerja semakin banyak pengalaman

kerja yang ia dapatkan dan sebaliknya

semakin singkat masa kerja semakin

sedikit pengalaman yang diperoleh.

Namun untuk status bagi Pegawai

Negeri Sipil, pengalaman kerja bukan

merupakan suatu kewajiban yang harus

dimiliki sehingga seorang pegawai bisa

saja berada di suatu jabatan atau di

bidang manapun tanpa memiliki

pengalaman kerja sebelumnya di

bidang tersebut.

Page 19: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

15

2. Pemahaman

Pemahaman yang dimaksudkan

dalam penelitian ini yaitu pemahaman

pegawai dalam mengerjakan tugas

pokok dan fungsi pada bidang yang

diberikan kepadanya. Tanpa

pemahaman yang baik maka pegawai

akan mengalami kesulitan dalam

mengerjakan tugasnya, terlebih jika

tugas tersebut harus segera dikerjakan,

tentu pegawai harus mengerti pula cara

menyelesaikan pekerjaannya tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara

kepada informan dan key informan

peneliti mengambil kesimpulan bahwa

pegawai cukup baik dalam memahami

tugas pokok dan fungsi yang harus ia

kerjakan sesuai dengan bidangnya

masing-masing maupun yang

diperintahkan oleh atasan. Pemahaman

pegawai akan tugas dan tanggung

jawabnya merupakan suatu cara yang

dapat mendorong perilaku seseorang

dalam bidang tertentu. Dengan

pemahaman pegawai terhadap tugas

dan pekerjaannya hendaknya

mencerminkan keseimbangan antara

tingkat kemampuan pegawai dengan

beban kerja, latar belakang pendidikan

dengan jenis pekerjaan. Ada beberapa

alasan mengapa pegawai Disperindag

Prov.Kepri kurang memahami tugas

pokok dan fungsi pada bidangnya yaitu

pegawai tersebut berstatus pegawai

baru yang berada pada suatu bidang

maupun pegawai lama namun

dipindahkan ke bidang yang

lain.Dengan adanya pemahaman

terhadap tugas pokok dan fungsinya,

diharapkan pekerjaan yang

dilaksanakan akan mudah dijalani

tanpa keraguan.

Page 20: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

16

c. Konsep Diri

Konsep diri merupakan suatu

sikap, nilai atau self imagedari orang-

orang. Konsep diri yang dimiliki

berupa ide, masukan, pikiran,

kemampuan dalam berkomunikasi,

kepercayaan dan pendirian yang

diketahui pegawai tentang dirinya,

komitmennya terhadap sesuatu hal dan

mempengaruhi pegawai dalam

berhubungan dengan orang lain.

1. Pemberian Ide/Masukan

Pemberian ide-ide atau

masukan dari pegawai demi kemajuan

suatu instansi merupakan suatu hal

yang penting. Dengan adanya ide-ide

baru akan dapat diketahui apa yang

harus dilakukan dan apa yang harus

dihindari.

Berdasarkan hasil wawancara

kepada informan dan key informan

peneliti mengambil kesimpulan bahwa

pegawai bersikap baik dan selalu

memberikan ide-ide atau masukan

kepada atasan dan pegawai bebas

dalam berpendapat terutama ketika

rapat sedang berlangsung dan

berkomitmen dengan baik dalam

bekerja. Komitmen pegawai

Disperindag Prov.Kepri ditunjukkan

salah satunya dengan cara tetap

mengerjakan tugas yang diberikan

kepada atasan walau tugas tersebut

diserahkannya tidak tepat waktu

Dengan adanya komitmen dalam

bekerja diharapkan pegawai bisa

bertanggung jawab disetiap

pelaksanaan tugas yang diberikan

kepadanya dan apapun yang ditugaskan

kepada pegawai mereka harus

mengerjakan tanpa memilih-milih

apakah tugas atau pekerjaan tersebut

sesuai dengannya.

Page 21: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

17

2. Tanggung Jawab

Tanggung jawab yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah

tanggung jawab pegawai dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan

kepadanya. Apabila pegawai tidak

merasa memiliki kewajiban dalam

menyelesaikan tugasnya maka akan

menimbulkan pekerjaan-pekerjaan

yang tidak akan pernah selesai. Dengan

adanya tanggung jawab yang kuat oleh

pegawai maka diharapkan apapun tugas

yang diberikan kepadanya dapat

dikerjakan semaksimal mungkin.

Berdasarkan hasil wawancara

kepada informan dan key informan

peneliti mengambil kesimpulan bahwa

tanggung jawab merupakan salah satu

hal yang penting bagi seorang pegawai.

Pegawai tersebut harus menyelesaikan

tugas yang diberikan kepadanya.

Pegawai di Disperindag Prov.Kepri

bertanggung jawab terhadap tugas yang

diberikan kepadanya walau tidak

semua pegawai dapat dengan tepat

waktu menyelesaikan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya. Pegawai

yang tidak bertanggung jawab

disebabkan karena lama atau mengulur-

ngulur waktu dalam menyelesaikan

tugas-tugasnya, beberapa kendala

seperti listrik yang ketika itu sering

mati-mati, keterbatasan kemampuan

pegawai dalam menyelesaikan tugas

dan tugas yang terlampau banyak yang

diberikan kepada pegawai itu sendiri.

d. Motif

Motifyaitu apa yang secara

konsisten dipikirkan atau keinginan-

keinginan yang menyebabkan

melakukan tindakan. Apa yang

mendorong perilaku mengarah dan

memilih terhadap kegiatan atau tujuan

tertentu.

Page 22: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

18

1. Motivasi Kerja

Menurut Mangkunegara

(2009:93) bahwa motivasi adalah

kondisi yang menggerakkan pegawai

agar mampu mencapai tujuan dari

motifnya. Berdasarkan dari pendapat

tersebut bahwa motivasi merupakan hal

yang penting bagi seseorang dalam

melakukan sesuatu hal, motif tersebut

menciptakan upaya dalam mencapai

sesuatu yang harus diraih.

Berdasarkan hasil wawancara

kepada informan dan key informan

peneliti mengambil kesimpulan bahwa

pegawai memiliki masing-masing

motivasi yang membuatnya bergairah

dalam mengerjakan tugasnya dan

motivasi yang paling banyak dimiliki

pegawai yaitu untuk menunjukkan apa

yang ia kerjakan ialah pemberian hasil

terbaik dari tanggungjawab yang harus

ia kerjakan, semampu dan sebaik

mungkin berusaha mengerjakannya

menjadi suatu hal yang sangat berguna

sehingga pekerjaan tersebut menjadi

tidak sia-sia

2. Waktu Penyelesaian

Waktu penyelesaian dalam penelitian

ini maksudnya adalah adanya batas

waktu yang ditentukan dalam

menyelesaikan tugas-tugas yang

diberikan oleh atasan kepada pegawai

bawahannya. Apabila pegawai belum

memahami kapan waktu penyelesaian

tugas tersebut maka akan menimbulkan

ketidakefektivan dalam

bekerja.Berdasarkan hasil wawancara

kepada informan dan key informan

peneliti mengambil kesimpulan bahwa

ada target waktu yang diberikan oleh

atasan kepada pegawai dalam

menyelesaikan tugas, namun masih ada

beberapa pegawai yang kurang

memahami waktu penyelesaian dalam

Page 23: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

19

menyelesaikan tugas yang harus ia

kerjakan. Kurangnya pemahaman

pegawai mengenai kapan tugas tersebut

diselesaikan menimbulkan hal-hal yang

tidak diinginkan yaitu telat atau lambat

dalam menyerahkan hasil tugas sesuai

waktu yang ditentukan. Salah satu

penyebab mengapa waktu penyelesaian

tugas yang diberikan kepada pegawai

tidak sesuai yang diharapkan yaitu

karena pegawai memiliki persepsi

masing-masing terhadap suatu tugas,

bahwa ada batas/tidak ada batas dalam

penyelesaian tugas dan biasanya dari

atasan jarang memberitahu kapan tugas

tersebut harus sudah terselesaikan,

dilihat dari beban kerja yang diberikan

banyak atau tidak dan seberapa penting

tugas tersebut harus segera

diselesaikan. Apabila tugas tersebeut

tidak sesuai dengan waktu yang

ditentukan maka pegawai akan

mendapatkan sanksi berupa sanksi

lisan. Waktu penyelesaian harus benar-

benar dipahami oleh pegawai dalam

menyelesaikan tugasnya, jangan

sampai penyelesaian pekerjaan yang

kurang tepat waktu menyebabkan kerja

yang buruk baik bagi pribadi maupun

satu team pekerjaan. Pegawai perlu

mencari tahu dengan cara bertanya

setiap pekerjaan yang diberikan

kepadanya. Dengan begitu ia bisa

menentukan kapan waktu penyelesaian

tersebut. Waktu penyelesaian ini

merujuk pada kedisiplinan pegawai

dalam bekerja.

e. Sifat/Ciri Bawaan

Sifat atau ciri bawaan

merupakan reaksi-reaksi yang

dilakukan seseorang terhadap situasi

atau informasi yang ia dapatkan.

Dengan adanya reaksi ini kita dapat

mengetahui bagaimana seseorang

Page 24: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

20

mengambil keputusan ketika

mendapatkan suatu masalah maupun

bagaimana ia bekerja sama dengan

yang lainnya.

1. Kemampuan Mengambil

Keputusan

Kemampuan mengambil

keputusan dalam penelitian ini

maksudnya adalah apa yang dilakukan

pegawai ketika ia mendapatkan suatu

permasalahan dalam pekerjaannya.

Apakah pegawai akan memutuskan

sendiri dalam penyelesaiannya atau

akan membicarakan terlebih dahulu

kepada atasan lalu mengambil

keputusan bersama.

Berdasarkan hasil wawancara

kepada informan dan key informan

peneliti mengambil kesimpulan bahwa

kemampuan pegawai dibatasi dalam

mengambil keputusan saat terjadi

permasalahan dalam pekerjaan.

Pegawai harus terlebih dahulu

melaporkan kepada atasan

permasalahan apa yang sedang terjadi

sehingga baru bisa diputuskan solusi

yang terbaik agar hasil akhir dari

permasalahan tersebut tidak

menyebabkan efek untuk selanjutnya.

2. Kemampuan Bekerja Sama

Kemampuan bekerja sama

merupakan suatu bentuk interaksi yang

dilakukan oleh pegawai satu dengan

yang lainnya. Kerja sama yang

dimaksud dalam penelitian ini berupa

kerja sama dalam mencapai tugas-tugas

pada Disperindag Prov.Kepri melalui

kegiatan-kegiatan atau program kerja

yang harus dilakukan. Dengan adanya

kerja sama yang baik akan tercipta

kondisi yang kondusif dilingkungan

kerja.

Page 25: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

21

Berdasarkan hasil wawancara

kepada informan dan key informan

peneliti mengambil kesimpulan bahwa

pegawai memiliki kemampuan yang

baik dalam bekerjasama antara pegawai

satu dengan lainnya, ini dapat dilihat

dari kemampuan mereka bekerja secara

team work, membantu teman satu

bidang dalam menyelesaikan tugas.

Dengan adanya kemampuan

bekerjasama yang baik diharapkan

pegawai dapat menolong pegawai

lainnya ketika pegawai tersebut

mengalami suatu masalah jadi tidak

bekerja secara sendiri-sendiri sehingga

dapat menciptakan good team work .

Secara etimologi kerjasama berasal dari

bahas inggris “cooperation”yang

memiliki arti yang sama yaitu

kerjasama. Kerjasama merupakan

kegiatan bersama antara dua orang atau

lebih untuk mencapai tujuan yang

sama. Berdasarkan pendapat tersebut

dapat dijelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan bersama bisa berupa

pemberian bantuan barang maupun

jasa, perseorangan maupun kepada

kelompok tertentu. Kerjasama juga

memiliki batas waktu tertentu sesuai

dengan kesepakatan yang disepakati.

Namun dalam hal ini kerjasama yang

dilakukan oleh pegawai Disperindag

Prov.Kepri merupakan kerjasama yang

tidak ada batasnya karena kerjasama

yang dilakukan untuk mencapai

program kegiatan bersama.

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian

dan pembahasan yang telah penulis

uraikan sebelumnya mengenai analisis

kesesuaian tugas pokok dan fungsi

(Tupoksi) dengan kompetensi pegawai

Page 26: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

22

pada Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Kepulauan

Riaudapat disimpulkan bahwa pegawai

memiliki Tupoksi yang sesuai dengan

kompetensinya, namun tidak semuanya

karena disebabkan beberapa kendala

untuk mewujudkan kesesuaian tersebut.

maka peneliti membuat kesimpulan

dalam penelitian untuk melihat

berbagai kendala yang ada dari hasil

penelitian.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data

yang diperoleh berkaitan dengan

Analisis Kesesuaian Tugas Pokok dan

Fungsi dengan Kompetensi Pegawai

Pada Dinas Perindustrian Dan

Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau,

maka dapat disimpulkan dari lima

dimensi Spencer and Spencer dalam

Yuniarsih dan Suwatno (20011:23)

diperoleh hasil bahwa :

1. Pada dimensi Keterampilan yang

diperoleh dari indikator pendidikan

dan pelatihan bahwa telah sesuai

latar belakang pendidikan yang

dimiliki pegawai dengan tugas

pokok dan fungsi yang diberikan

walaupun masih terdapat beberapa

pegawai yang tidak sesuai, hal ini

disebabkan karena kurangnya

pegawai dalam bidang tersebut dan

adanya perpindahan pegawai ke

bidang yang lainnya. Begitu pula

dengan pelatihan yang diberikan

yang tidak semua pegawai

mendapatkannya karena

keterbatasan anggaran, instruktur,

ketersediaan pelatihan dan

kesibukan yang dimiliki oleh

beberapa pegawai

Page 27: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

23

2. Pada dimensi Pengetahuan yang

diperoleh dari indikator

pengalaman kerja dan pemahaman

bahwa pengalaman kerja

merupakan hal yang penting

sebelum menempatkan seorang

pegawai dengan tugas pokok dan

fungsinya, hal ini dilakukan karena

dengan adanya pengalaman seorang

pegawai dapat belajar atau

meminimalisir kesalahan yang akan

terjadi di masa yang akan datang.

Sehingga tugas pokok dan fungsi

yang diberikan kepadanya dapat ia

jalankan secara maksimal. Begitu

pula dengan pemahaman pegawai

bahwa pegawai cukup baik dalam

memahami tugas pokok dan fungsi

yang harus ia kerjakan sesuai

dengan bidangnya masing-masing

maupun yang diperintahkan oleh

atasan. Dengan pemahaman

pegawai tersebut diharapkan

pekerjaan yang dilaksanakan akan

mudah dijalani untuk diselesaikan.

3. Pada dimensi Konsep Diri yang

diperoleh dari indikator pemberian

ide/Masukan dan tanggung jawab

bahwa pegawai selalu memberikan

ide-ide maupun masukan kepada

atasan ketika berlangsungnya suatu

rapat dan memiliki komitmen

dalam bekerja, dengan adanya

keaktifan dari pegawai dalam

memberikan ide atau masukan

tersebut diharapkan timbulnya

kontribusi yang baik dalam

melaksanakan misi atau tujuan

Disperindag. Begitu pula dengan

tanggung jawab yang dilakukan

oleh pegawai dengan menunjukkan

hasil kerjanya semaksimal yang

bisa ia lakukan terhadap tugasnya.

Page 28: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

24

4. Pada dimensi Motif yang diperoleh

dari indikator motivasi kerja dan

waktupenyelesaian bahwa pegawai

memiliki masing-masing motivasi

dalam mengerjakan tugas pokok

dan fungsinya dan motivasi yang

paling banyak dimiliki pegawai

yaitu untuk menunjukkan apa yang

ia kerjakan ialah pemberian hasil

terbaik dari tanggungjawab yang

harus ia kerjakan namun masih ada

beberapa pegawai yang kurang

memahami mengenai waktu dalam

penyelesaian tugas sehingga

menimbulkan hal-hal yang tidak

diinginkan yaitu telat atau lambat

dalam menyerahkan hasil tugas

5. Pada dimensi Sifat/Ciri Bawaan

yang diperoleh dari indikator

kemampuan mengambil keputusan

dan kemampuan bekerja sama

bahwa kemampuan pegawai

dibatasi dalam mengambil

keputusan saat terjadi permasalahan

dalam pekerjaan. Hal ini dapat

terjadi karena pegawai harus

terlebih dahulu melaporkan kepada

atasan mengenai permasalahan apa

yang sedang terjadi sehingga bisa

diputuskan solusi yang terbaik agar

hasil akhir dari permasalahan

tersebut tidak menyebabkan efek

untuk selanjutnya. Pegawai juga

memiliki kemampuan yang baik

dalam bekerjasama antara pegawai

satu dengan lainnya, ini dapat

dilihat dari kemampuan mereka

bekerja secara teamwork,

membantu teman satu bidang

ataupun bidang lainnya dalam

menyelesaikan tugas.

B. Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat

disampaikan dari hasil penelitian ini

Page 29: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

25

mengenai Analisis Kesesuaian Tugas

Pokok Dan Fungsi Dengan Kompetensi

Pegawai Pada Dinas Perindustrian Dan

Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau.

1. sLatar belakang pendidikan yang

dimiliki oleh pegawai dalam

menempatkan tugas pokok dan

fungsi pada bidangnya masing-

masing seharusnya lebih

diperhatikan kembali. Latar

belakang pendidikan harus

disesuaikan dari awal sebelum

menempatkan pegawai dengan tugas

pokok dan fungsi pada bidangnya

masing-masing. Contohnya seorang

sarjana lulusan teknik industri

ditempatkan dibidang industri dan

manufaktur. Begitu pula dengan

pelatihan yang seharusnya diberikan

kepada pegawai dalam upaya

menunjang keterampilan pegawai.

Pelatihan-pelatihan yang diberikan

kepada pegawai seharusnya

pelatihan yang berkesinambungan.

Contohnya bidang perdagangan luar

negeri mendapatkan pelatihan

bahasa inggris dan pelatihan

kerjasama perdagangan antar

negara, lalu pelatihan ekspor impor

barang & jasa.

2. Pegawai merupakan aset yang

dibutuhkan dalam suatu instansi.

Dengan adanya pengalaman kerja

yang dimiliki pegawai tentu

memudahkan pegawai tersebut

dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan kepadanya. Contoh

pengalaman kerjanya yaitu pernah

kerja dibagian industri. Begitu pula

dengan bentuk pemahaman

pegawai seharusnya lebih

diperhatikan karena pegawai yang

kurang memahami tugasnya dapat

menyebabkan lamanya pengerjaan

Page 30: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

26

tugas. Contohnya setiap masing-

masing kepala bidang memberikan

arahan kepada masing-masing

bawahannya sebelum memberikan

tugas kepada pegawai,

menjelaskan cara kerja disetiap

kegiatan yang harus diselesaikan.

3. Pemberian ide-ide atau masukan

yang diberikan oleh pegawai

Disperindag Prov.Kepri seharusnya

semakin ditingkatkan agar pekerjaan

yang dilakukan dapat

terimplementasi dengan baik. Ide-

ide yang diberikan tidak hanya saat

jam-jam rapat melainkan juga ketika

dalam mengerjakan tugas atau

ketika di tempatkan untuk dinas

luar. Sedangkan dari segi

tanggungjawab, setiap pegawai

harus benar-benar menyadari bahwa

tugas yang diberikan kepadanya

merupakan suatu tanggungjawab

yang besar karena jika

tanggungjawab tersebut lalai untuk

dilakukan maka akan terjadi

penumpukan-penumpukan tugas

untuk berikutnya. Tanggung jawab

pegawai harus ditingkatkan.

Contohnya penyelesaian tugas yang

tepat waktu, tidak menunda-nunda

pekerjaan, dapat menjelaskan hasil

laporan dengan baik.

4. Banyaknya pegawai yang memiliki

motivasi bahwa tugas yang

diberikan kepadanya merupakan

suatu kewajiban dari pekerjaan yang

harus ia kerjakan. Motivasi tersebut

adalah motivasi internal dari

pegawai, ada baiknya jika atasan

turut memberikan beberapa motivasi

kepada pegawai. Motivasi-motivasi

yang memberikan rasa semangat

kepada pegawai rutin setiap

minggunya seperti pemberian

Page 31: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

27

motivasi. Contohnya bahwa

pegawai harus “Harishul „ala

waqtihi” yaitu selalu memanfaatkan

waktu dengan sebaik-baiknya. Itu

artinya pegawai tidak boleh lalai

dengan waktu yang diberikan

kepadanya. Pegawai pun perlu

memahami dengan baik waktu atau

kapan penyerahan tugas yang harus

ia berikan kepada atasan atau bagian

keuangan. Maka atasan harus

memberikan arahan kapan tugas

tersebut harus diselesaikan, semakin

cepat dikerjakan tentu akan semakin

mempermudah pekerjaan lainnya

5. Kemampuan pegawai dalam

mengambil keputusan saat

menghadapi permasalahan juga perlu

diperhatikan oleh atasan.

Permasalahan-permasalahan kecil

yang tidak harus diputuskan oleh

atasan dapat dilakukan oleh pegawai,

biarkan pegawai menunjukkan

kemampuannya. Contohnya pegawai

menjadi representatif dalam acara

pameran industri di jogja, biarkan

pegawai mengambil keputusan

sendiri ketika menghadapi

permasalahan selama pameran. Hal

ini dilakukan karena pegawai yang

menjadi representatif itulah yang

mengetahui keadaannya. Sedangkan

kerjasama pegawai perlu ditingkatkan

kembali, bukan hanya kepada

pegawai tetapi juga kepada

masyarakat. Contohnya membantu

masyarakat kecil dalam memasarkan

produk home industry ke luar daerah.

Memberi bekal pengetahuan dalam

memanfaatkan sumber daya alam

yang baik

Page 32: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

28

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Arikunto, Suharsimi, 2010, “Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik”,

Jakarta:Rineka Cipta. Cetakan ke-14

Hutapea, P. dan N.Toha, 2008, “Kompetensi Plus Teori, Desain, dan Penerapan untuk

HR dan Organisasi yang Dinamis”, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

Idris, Sahara, 2004, “Dasar-Dasar Pendidikan”, Bandung: Angkasa Raya.

Kusdyah, Ike, 2010, “ManajemenSumber Daya Manusia.” Yogyakarta: CV. Andi

Offset

Mangkunegara, A.A, 2009, “ManajemenSumber Daya Manusia Perusahaan.”

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Moeheriono, 2009,“Pengukuran kinerja berbasis kompetensi”, Bogor: Ghalia

Indonesia

Moekijat, 2001, “Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.”Bandung: CV.

Mandar Maju.

Mulyasa, 2001,“Kompetensi, konsep, karakteristik dan implementasi,”, Bandung:

Remaja Rosdakarya. cetakan ke-3

Palan, R.,2003, “Competency Management” , Jakarta: PPM.

Robbins, Stephen P., 2001, “Organizational Behaviour, New Jersey: Prentice Hall,

Inc.

Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani, 2009, “Manajemen Sumber Daya Manusia

untuk Perusahaan”, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Rucky, Ahmad, 2003, “Sumber daya manusia berkualitas”, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Sedarmayanti, 2007,“Manajemen Sumber Daya Manusia”, Bandung : Refika

Aditama Hal: 76.

Page 33: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

29

-----------------, 2010, “Pengembangan Kepribadian Pegawai”, Bandung: Cv. Mandar

Maju. Cetakan kedua.

-----------------, 2011, “Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi &

Manajemen PNS”, Bandung: PT. Refika Aditama. Cetakan kelima

Soewarno, Handayaningrat, 2003,“Administrasi Pemerintahan Dalam Pembangunan

Nasional”, Jakarta: Gunung Agung Hal.147.

Sudarmanto, 2009,“Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM”. Pustaka Pelajar,

Yogyakarta

Sugiyono, 2011, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D”, Bandung:

Alfabeta

Sutrisno, edy, 2009,“Manajemen sumber daya manusia”, Jakarta: Kencana. Cetakan

pertama

-----------------, 2010, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Jakarta: Kencana.

Cetakan kedua

----------------, 2011, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Jakarta: Kencana. Cetakan

ketujuh

Triton, 2010, “Manajemen Sumber Daya Manusi: Perspektif Partnership dan

Kolektivitas.” Yogyakarta: Oryza. Cetakan kesatu

Wibowo, 2007, “Manajemen Kinerja”, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

-----------, 2012,“Manajemen Kinerja”, Rajawali Pers, Divisi Buku Perguruan Tinggi,

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Edisi Ketiga

Widjaja, A.W, 2006, “Administrasi Kepegawaian”, Jakarta: Rajawali Hal.113.

Yuniarsih, Tjuju dan Suwatno, 2011,“Manajemen Sumber Daya Manusia”, Bandung:

Cv. Alfabeta

B. Dokumen dan Jurnal

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan Pegawai Negeri

Sipil (PNS)

Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 04 Tahun 2011 tentang Tugas

Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri

Page 34: ANALISIS KESESUAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya ketidak sesuaian

30

Undang-undang Pokok Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil. 2011, Bandung:

Fokusmedia

Nurmashita, Faiza., Dkk, 2013, “Pengaruh kompetensi pegawai dan lingkungan kerja

Terhadap kualitas pelayanan (studi pada dinas kependudukan dan

pencatatan sipil kabupaten sidoarjo)”, Jurnal Administrasi Publik (JAP),

Volume.1 No. 6 1220-1228 (diakses 24 Desember 2014, 10:15:45 Wib)

Parman, M.Rusdy, 2014, “Analisis kompetensi dan kompensasi serta pengaruhnya

terhadap kinerja pegawai perwakilan BPKP Provinsi Lampung”, Jurnal

Ilmu Administrasi Negara. Digilib.unila.ac.id (diakses 07 Agustus 2015,

08:30:24 Wib)

Wahyudi, firman. dkk, 2014, “ Peran Kompetensi Dalam Meningkatkan Kinerja

Pegawai Bagian Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur”,

eJournal administrative reform, ISSN 2338-7637 Volume.2 No.1 1047-

1060 (diakses 02 Februari 2015, 19:30:35 Wib)

Murbijanto, Reinhard, 2013, “analisis pengaruh kompetensi kerjaDan lingkungan

kerja fisikTerhadap kinerja pegawai”. (eprints.undip.ac.id, diakses 08

Desember 2014)