analisis kesesuaian tambak garam di pesisir …eprints.ums.ac.id/78309/31/naskah publikasi.pdf ·...

17
ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR KECAMATAN TRANGKIL KABUPATEN PATI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi Oleh : MUH SYAMSUN NAHAR E100130065 PROGRAM STUDI GEOGRAFI FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 22-Feb-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR

KECAMATAN TRANGKIL KABUPATEN PATI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

Pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi

Oleh :

MUH SYAMSUN NAHAR

E100130065

PROGRAM STUDI GEOGRAFI

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR KECAMATAN

TRANGKIL KABUPATEN PATI

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

MUH SYAMSUN NAHAR

E100130065

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan oleh:

Dosen Pembimbing

Ir. Taryono, M.si

NIK. 399

Page 3: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR KECAMATAN

TRANGKIL KABUPATEN PATI

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggidan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, Agustus 2019

Penulis

MUH SYAMSUN NAHAR

E100130065

Page 4: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

iii

Page 5: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

1

ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR KECAMATAN

TRANGKIL KABUPATEN PATI

Abstrak

Trangkil sebagai salah satu sentra produksi garam di Kabupaten Pati yang memiliki

luas lahan tambak garam rendah namun produksinya tinggi. Pengembangan potensi

lahan diperlukan untuk menunjang kebutuhan garam nasional dengan mengaitkan

aspek fisik kesesuain lahan tambak garam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

dan menganalisis kesesuain lahan tambak garam, serta faktor-faktor yang

mendominasi. Metode penelitian ini adalah survey dan pengambilan sampel

menggunakan purposive sample. Analisis yang digunakan adalah metode matching.

Hasil penelitian menunjukan kesesuaian lahan tambak garam didaerah penelitian

termasuk dalam kategori S3 dan N. Kategori S3 (sesuai marjinal) berada di Desa

Kadilangu, Tlutup, Kertomulyo, Guyangan, Sambilawang, dan Asempapan.

Kategori N (tidak sesuai) terdapat di lahan mangrove yang merupakan kawasan

konservasi. Faktor yang dominan dalam kesesuaian lahan tambak garam pada

daerah penelitian adalah tekstur tanah, kelereng lahan, jarak dari pantai, jarak dari

sungai, tutpan lahan (tambak) sedangkan faktor yang tidak sesuai adalah tutupan

lahan (mangrove).

Kata Kunci: Kesesuaian Lahan, Matching, Tambak Garam

Abstract

Trangkil as one of the centers of salt production in Pati Regency which has a low

salt pond area but high production. Development of land potential is needed to

support national salt needs by linking the physical aspects of salt pond land

suitability. The purpose of this study was to determine and analyze the suitability

of salt ponds, as well as the factors that dominate. This research method is a survey

and sampling using a purposive sample. The analysis used is the matching method.

The results showed that the suitability of salt ponds in the study area was included

in the S3 and N categories. The S3 category (marginal) was in the villages of

Kadilangu, Tlutup, Kertomulyo, Guyangan, Sambilawang, and Asempapan.

Page 6: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

2

Category N (not suitable) is found in mangrove land which is a conservation area.

Dominant factors in the suitability of salt ponds in the study area are soil texture,

land slope, distance from the coast, distance from the river, land cover (pond) while

the inappropriate factor is land cover (mangrove).

Keywords: Land Suitability, Matching, Salt Ponds

1. PENDAHULUAN

Kebutuhan garam nasional tahun 2013 berdasarkan neraca garam mencapai 1.4 juta

ton untuk kebutuhan konsumsi (sekitar 500 ribu ton di impor), sementara kebutuhan

garam industri nasional 1,8 ton semuanya impor (Efendy, 2014). Kemampuan

produksi nasional hanya mencapai kurang lebih 1,1 juta pertahunnya dengan rincian

produksi garam rakyat sebanyak 700.000 ton dan PT. Garam sebanyak 400.000 ton

(Adiraga, 2014).

Luas tambak garam di Indonesia sekitar 30.786 ha terletak di berbagai

wilayah seluruh Indonesia, tambak garam terbesar terdapat di pulau jawa seluas

25.541 ha (KKP, 2015). Jawa Jengah menjadi salah satu sentra garam yang ada di

pulau jawa terdiri dari Kabupaten Brebes, Demak, Jepara, Pati, dan Rembang.

Kabupaten Pati dan Rembang menjadi sentra garam di Jawa Tengah sebab memiliki

luas lahan dan potensi yang besar dibandingkan kabupaten lain. Tabel 1 akan

menjelaskan luas lahan garam dan produksinya dibawah ini.

Tabel 1. Luas Lahan Tambak Garam dan Produksi di Jawa Tengah.

No Kabupaten Luas

(ha)

Produksi

(ton)

1 Brebes 430 53.629,5

2 Demak 1.271 130.118

3 Jepara 501 56.614

4 Pati 2.838 381.704

5 Rembang 1.568 218.491

Jumlah 6.608 840.556,5

Sumber: Kementrian Kelautan Dan Perikanan (2015)

Tabel 1. Menjelaskan bahwa Kabupaten Pati dengan luas lahan 2.838 ha

dengan hasil produksi 381.704 ton yang memiliki luas dan produksi paling tinggi

Page 7: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

3

diantara Kabupaten lainnya di Jawa Tengah . Kabupaten pati terbagi dalam

beberapa Kecamatan di pesisir utara kabupaten Pati. Dilautkan Kabupaten. Pati

mencatat ada 4 kecamatan yang memiliki potensi tambak garam berdasarkan luas

lahan dan produktivitasnya. Penjelasan terkait 4 Kecamatan penghasil garam dalam

tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Luas Tambak Garam dan Hasil Produksi Wilayah Pesisir Kabupaten

Pati Tahun 2012 dan 2015.

Sumber: Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Pati (2015)

Bertambahnya luas lahan tambak garam di Kecamatan Trangkil selama 3

tahun mengalami kenaikan sebesar 68,75 ha dan produksinya bertambah 5.542,24

ton. Kenaikan ini didasari oleh lahan tambak garam yang semakin meluas sehingga

produksi garam dari petani garam mengalami kenaikan drastis. Aspek fisik tambak

garam menjadi penentu kesesuaian tambak garam yang menjadi proses untuk

melakukan pendugaan potensi sumberdaya lahan dan menilai kualitas lahan. Aspek

fisik tersebut meliputi curah hujan, tekstur tanah, kemiringan lereng, jarak dari

pantai dan sungai. Kajian mengenai lahan tambak garam menimbulkan pernyataan

berkaitan dengan kesesuaian lahan yang akan dijadikan tambak garam.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis kesesuaian lahan

tambak garam di Pesisir Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, dan mengetahui

factor-faktor dominan yang mempengaruhi kesesuaian lahan tambak garam

diwilayah tersebut. Peneliti ini memilih judul “Analisis Kesesuaian Tambak Garam

di Pesisir Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati”.

No Kecamatan

2012 2015

Luas (ha) Produksi (ton) Luas (ha) Produksi (ton)

1 Batangan 1.226,66 140.773,20 1.266,66 207.817

2 Juwana 580,21 40.658,04 717,21 75.649

3 Wedarijaksa 428,56 30.885,66 497,06 56.771

4 Trangkil 288,43 35.924,76 357,18 41.467

Jumlah 2.564,11 248.241,66 2.838,11 381.704

Page 8: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

4

2. METODE

Penelitiaan metode survei adalah suatu penyelidikan yang dilakukan untuk

memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara

faktual menurut (Nazir,1983; Good,1980) dalam Yunus, 2010. Metode survei yang

menekankan untuk mendapatkan fakta dilapngan melalui observasi secara langsung

guna pengambilan sampel, pencatatan, pengukuran serta analisis laboratorium.

adapun langkah-langkah penelitian sebagai berikut.

2.1 Populasi penelitian

Lokasi penelitian berada di pesisir Kecamatan Trangkil dengan garis pantai

sepanjang 3 km. alasan pemilihan lokasi ini sebab sangat sesuai untuk

pengembangan potensi tambak garam di Kecamatan Trangkil.

2.2 Metode pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel adalah Purposive sampling dengan pendekatan satuan

lahan dilakukan dengan pertimbangan lokasi penelitian sesuai karakteristik lahan

yang diteliti.

2.3 Metode Pengumpulan Data

2.3.1. Studi Documenter

Mengumpulkan data dari sumber-sumber tertulis yaitu:

a. Data curah hujan tahun 2008-2017

b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

2.3.2. Observasi

Pengambilan titik sampel tanah dan mendokumentasikan daerah penelitian

2.3.3. Pengukuran

Teknik buffering digunakan untuk mengetahui jarak dari pantai dan jarak dari

sungai pada daerah penelitian.

2.4 Metode Analisis

Metode analisis yang dipergunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan

menganalisa lahan yang sesuai untuk tambak garam dengan menggunakan metode

matching yakni mencocokan data yang telah diperoleh berdasarkan tabel 3

dibawah ini.

Page 9: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

5

Tabel 3. Variabel Klasifikasi Keseuaian Lahan Tambak Garam.

Kriteria

Kelas Kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Tekstur Tanah Lempung Liat Liat Berdebu Debu, Pasir

Liat Berpasir

Berpasir

Kelerengan Lahan 0-2 2-3 3-4 >4

(%)

Jarak Dari Garis 100-1.000 1.000- 2.000- 0-100

Pantai (m) 2.000 4.000 >4.000

Jarak dari 0-500 500-1.000 1.000- > 2.000

Sungai (m) 2.000

Tutupan lahan

Tambak garam,

tegalan,belukar

Sawah,

kebun

rawa, tambak

budidaya Permukiman,

hutan,mangrove

Sumber: Achmadi 2013

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Satuan Lahan

Satuan lahan daerah penelitian yang memiliki beberapa unit akan dipadukan dengan

hasil labolatorium sampel tanah yang telah diambil kemudian akan dijelaskan

sesuai dengan unit satuan lahan pada tabel 4 dan peta satuan lahan dalam gambar 1

dibawah ini.

Tabel 4. Variabel Satuan Lahan Tambak di Kecamatan Trangkil

No Bentuk Lahan Pengunaan

lahan Jenis Tanah

Kemiringan

Lereng Satuan Lahan

1 Dataran

Gabungan Tambak Aluvial Hidromorf I DG-T-AH-I

2 Dataran

Gabungan Tambak

Asosiasi Litosol dan

Grumusol Kelabu Tua I

DG-T-

ALGKT-I

3 Rawa Tambak Aluvial Hidromorf I R-T-AH-I

4 Rawa Tambak Asosiasi Litosol dan

Grumusol Kelabu Tua I R-T-ALGKT-I

5 Rawa Mangrove Aluvial Hidromorf I R-M-AH-I

Sumber: Penulis,2019

Keterangan Satuan Lahan :

DG = Bentuk Lahan T = Penggunaan Lahan

AH = Jenis Tanah I = Kemiringan Lereng

Page 10: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

6

Gambar 1. Peta Satuan Lahan Tambak Garam di Kecamatan Trangkil

3.2 Hasil Pengambilan Sampel di Lapangan

Pengambilan sampel dilakukan pada 2 titik berdasarkan jenis tanah pada daerah

penelitian untuk mengetahui tekstur tanah yang terkandung dalam tanah tersebut.

Titik pengambilan sampel tanah dapat dilihat pada gambar 1. Sampel tanah tersebut

kemudian diujikan dalam laboratorium untuk mengetahui nilai kandungan pasir,

debu,dan liat dalam tanah tersebut. berikut ini merupakan gambar 2. pengambilan

sampel tanah dan gambar 3 dan 4 penggunaan lahan.

Gambar 2. Pengambilan Sampel Tanah

Page 11: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

7

Gambar 3. Lahan Tambak Garam

Gambar 4. Lahan Tambak Budidaya Ikan

3.3 Hasil Survey Dan Uji Laoratorium

Hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel 4 satuan lahan kemudian

dipadukan dengan penjelasan hasil survey dan uji labolatorium berikut ini :

3.3.1 DG-T-AH-I (Dataran Gabungan – Tambak – Alluvial Hidromorf – I )

Satuan lahan DG-T-AH-I memiliki luasan 15 ha dengan karakteristik lahan

berdasarkan kemiringan lereng 1,06% dengan tutupan lahan tambak yang memiliki

hasil tekstur tanah bersifat lempung liat berpasir(debu:24.76%, liat:27.49%, pasir:

47.76%) dari uji labolatorium jenis tanah alluvial hidromorf. Jarak dari garis pantai

adalah 2500-3000 meter dan jarak dari sungai adalah 2-400 meter mencangkup

pada satuan lahan DG-T-AH-I.

3.3.2 DG-T-ALGKT-I ( Dataran Gabungan – Tambak – Asosiasi Litosol Dan

Grumusol Kelabu Tua – I )

Page 12: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

8

Satuan lahan DG-T-ALGKT-I memiliki luasan 327 ha dengan karakteristik lahan

berdasarkan kemiringan lereng 0,8% dengan tutupan lahan tambak yang

mempunyai tekstur tanah lempung liat berpasir (Debu:19.10%, liat: 31.19%, pasir:

49.71%) dari uji labolatorium jenis tanah asosiasi litosol dan grumusol kelabu tua.

Jarak dari garis pantai adalah 3000- 4000 meter, dan jarak dari sungai adalah 2-500

meter berdasarkan satuan lahan DG-T-ALGKT-I.

3.3.3 R-T-AH-I ( Rawa – Tambak – alluvial hidromorf – I )

Satuan lahan R-T-AH-I mempunyai luas 749 ha dengan karateristik lahan

berdasarkan kemiringan lereng 0,78% dengan tutupan lahan tambak. Jenis tanah

alluvial hidromorf memiliki tekstur tanah lempung liat berpasir (debu:24.76%,

liat:27.49%, pasir: 47.76%) dari hasil uji labolatorium. Jarak dari garis pantai

adalah 300-2500 meter dan jarak dari sungai adalah 2-500 meter berdasarkan satuan

lahan R-T-AH-I.

3.3.4 R-T-ALGKT-I ( Rawa – Tambak – Asosiasi Litosol dan Grumusol Kelabu

Tua – I )

Satuan lahan R-T-ALGKT-I mempunyai luas 3 ha dengan karateristik lahan

berdasarkan curah hujan 1821.7 mm/tahun dari rata-rata curah hujan selama

10tahun, kemiringan lereng 1,1% dengan tutupan lahan tambak. Jenis tanah

Asosiasi Litosol dan Grumusol Kelabu Tua memiliki tekstur tanah lempung liat

berpasir (Debu:19.10%, liat: 31.19%, pasir: 49.71%) dari hasil uji labolatorium.

Jarak dari garis pantai adalah 2500 meter dan jarak dari sungai adalah 2-400 meter

berdasarkan satuan lahan R-T-ALGKT-I.

3.3.5 R-M-AH-I ( Rawa – Mangrove – Alluvial Hidromorf – I )

Satuan lahan R-T-AH-I mempunyai luas 36 ha dengan karateristik lahan

berdasarkan kemiringan lereng 0,69% dengan tutupan lahan mangrove. Jenis tanah

alluvial hidromorf memiliki tekstur tanah lempung liat berpasir (debu:24.76%,

liat:27.49%, pasir: 47.76%) dari hasil uji labolatorium. Jarak dari garis pantai

adalah 100 meter dan jarak dari sungai adalah 2-500 meter berdasarkan satuan lahan

R-M-AH-I.

Berikut ini peta kesesuain lahan tambak garam dari hasil survey dan uji

laboratorium yang akan disajikan dalam gambar 3.5 dibawah ini.

Page 13: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

9

Gambar 5. Peta Kesesuaian Lahan Tambak Garam Kecamatan Trangkil

3.4 Karakteristik Kelas Kelas Lahan Tambak Garam

Hasil survey dan uji laboratorium tentang karakteristik lahan tambak garam

menunjukan kelas kesesuaian lahan yang dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Kelas Kesesuaian Lahan Tambak Garam di Pesisir Kecamatan Trangkil

Variabel Kesesuaian

Tambak Garam

SATUAN LAHAN

DG-T-AH-I DG-T-ALGKT-I R-T-AH-I R-T-ALGKT-I R-M-AH-I

Tekstur Tanah Geluhan

(S1)

Geluh Lempung

(S1)

Geluhan

(S1)

Geluh Lempung

(S1)

Geluhan

(S1)

Kelerengan Lahan 1,06%

(S1)

0,8%

(S1)

0,79%

(S1)

1,1%

(S1)

0,69%

(S1)

Jarak dari Garis Pantai 2500-3000

(S3)

3000-4000

(S3)

300-3000

(S2)

2500

(S3)

1-100

(N)

Jarak dari Sungai 2-400

(S1)

2-500

(S1)

2-500

(S1)

2-400

(S1)

2-500

(S1)

Tutupan Lahan

Tambak

budidaya

(S3)

Tambak budidaya

(S3)

Tambak

budidaya

(S3)

Tambak

budidaya

(S3)

Mangrove

(N)

HASIL S3 S3 S3 S3 N

Sumber: Olah Data 2019

Page 14: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

10

Berdasarkan analisis kesesuaian lahan tambak garam yang dilakukan dengan

metode matching (mencocokan) antara karakteristik lahan yang ada di Pesisir

Kecamatan Trangkil sesuai persyaratan pembentukan lahan tambak garam yang

sesuai menurut Ahcmadi 2013 menunjukan kategori S3 (Sesuai Marjinal) pada

satuan lahan DG-T-AH-I, DG-T-ALGKT, R-T-AH-I, R-T-ALGKT-I dan N (tidak

sesuai) pada wilayah satuan lahan R-M-AH-I. Satuan lahan dengan kategori S3

(sesuai marjinal) cocok dijadikan lahan tambak garam yang semula merupakan

tambak budidaya menjadi tambak garam untuk meningkatkan produktivitas garam

yang berada di Desa Kadilangu, Tlutup, Kertomulyo, Guyangan, Sambilawang,

Asempapan. Selain faktor fisik kesesuaian lahan diatas,curah hujan juga memiliki

peranan dalam pembuatan garam itu sendiri.

Tambak garam merupakan lahan yang memerlukan curah hujan yang rendah

untuk menghasilkan garam dengan metode jemur untuk proses pembentukan garam

sehingga curah hujan tahunan yang baik adalah > 1300 mm/tahun untuk lahan

tambak garam (Ahmadi, 2013). Gufron (2011) mengatakan penentuan lokasi

tambak garam dapat dilihat berdasarkan curah hujan dan ditentukan oleh bulan

basah dan bulan kering. Tambak garam melalui curah hujan bulanan dengan

banyaknya bulan kering minimal 4 bulan dalam wilayah tersebut yang akan akan

berpengaruh pada jumlah produktivitas garam wilayah itu. Selama 10 tahun antara

2008-2017 curah hujan tahunan kecamatn trangkil rerata 1821.7 mm/tahun

melebihi pembatas factor kesesuaian lahan tambak garam hal ini menyebabkan

lahan tidak bisa dimanfaatkan selama setahun penuh dan hanya bisa dipakai pada

musim kemarau minimal 4 bulan. Kecamatan Trangkil memiliki tipe iklim D3

berdasarkan klasifikasi iklim Oldeman. curah hujan yang ada diwilayah tersebut

memiliki bulan kering (BK) sebanyak 4 bulan dari bulan juni sampai oktober dapat

memanfaatkan potensi lahan dengan tingginya angka produktvitas per hektar adalah

116 ton dari 41.467 ton dari 357,18 ha pada tahun 2015 menurut Dinas Perikanan

dan Kelautan Kab. Pati.

Satuan lahan R-M-AH-I dengan kaetegori N (tidak sesuai) sebab oleh terlalu

dekat dengan laut yang memiliki tutupan lahan mangrove masuk kedalam wilayah

konservasi untuk perlindungan daerah sekitar dari ancaman gelombang tinggi air

Page 15: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

11

laut tidak bisa dijadikan lahan tambak garam menurut Keputusan Presiden Nomor

32 tahun 1990.

3.5 Faktor-faktor dominan dalam mempengaruhi kesesuaian lahan tambak

garam.

Pesisir Kecamatan Tangkil yang sebagian wilayahnya adalah tambak sangat sesuai

apabila tambak budidaya dijadikan tambak garam di bulan kering. Adapun factor

dominan dalam mempengaruhi kesesuaian lahan tambak di Kecamatan trangkil.

3.5.1 Faktor Yang Lebih Dominan Dalam Kesesuaian Lahan Tambak Garam.

a. Tekstur tanah

Hasil uji labolatorium dari sampel jenis tanah menunjukan hasil geluhan dan

geluh berpasir dalam kesesuaian lahan tambak garam sangat cocok karena

tekstur tanah yang sangat sesuai untuk lahan tambak garam adalah lempung liat

berpasir sebab tanah yang dominan memiliki tekstur lempung sangat baik untuk

menahan air.

b. Kelerengan lahan atau kemiringan lereng

Kategori S1 sangat sesuai kemiringan lereng 2% masuk klasifikasi lahan datar

yang sangat baik untuk pembuatan tambak sebab kontruksi kemiringan lahan

akan memudahkan dalam pengelolaan air, sehingga tambak cukup mendapatkan

air laut saat terjadi pasang tanpa menggunakan pompa untuk mengalirkan air ke

tambak lahan.

c. Jarak dari garis pantai

Kategori berbeda- beda menurut satuan lahan wilayah penelitian adalah S2,S3

dan N. Kategori cukup sesuai(S2) dengan jarak 300-3000 meter walaupun

kategori kelas sesuai semuanya masuk namun penulis mengambil kelas S2

cukup sesuai. dan sesuai marjinal (S3) sangat cocok kalau berpedoman dari

satuan lahan dengan jarak 2500-4000 meter.

d. Jarak dari sungai

Jarak sungai ke tambak adalah 2-500 meter sangat sesuai (S1) untuk lahan

tambak. Berdasarkan survey di lapangan sungai sangat dekat 2-4 meter setiap

tambak juga ada pintu air sehingga memudahkan jalannya air ke tambak baik

masuk maupun keluarnya air.

Page 16: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

12

e. Tutupan lahan

Keseluruhan daerah penelitian adalah tambak dengan kelas S3 (sesuai marjinal)

yang akan dialihkan dari tambak budidaya menjadi tambak garam pada musim

kemarau yang masuk pada bulan kering.

3.5.2 Faktor ketidak sesuaian Lahan Tambak Garam.

a. Tutupan lahan

Tutupan lahan mangrove masuk kategori kelas N tidak sesuai sebab masuk

kawasan lindung sepanjang 100 m dari titik pasang tertinggi yang diatur dalam

keputusan presiden dan menjadi lahan konservasi untuk menjaga wilayah pesisir

pantai dari abrasi akibat hempasan ombak laut

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesesuaian lahan untuk tambak garam yang ada di daerah Penelitian Kecamatan

Trangkil termasuk dalam kategori S3 (sesuai marjinal) pada satuan lahan DG-T-

AH-I, DG-T-ALGKT-I, R-T-AH-I, R-T-ALGKT-I, dan N (tidak sesuai) pada

satuan lahan R-M-AH-I. Curah hujan sangat berpengaruh akan lahan tambak garam

serta pembuatan garam. Curah hujan tahunan yang baik adalah > 1300 mm/tahun,

selain persyaratan tersebut jumlah bulan kering juga berpengaruh minimal 4 bulan

(Achmadi 2013). Kecamatan Trangkil memiliki klasifikasi bulan kering (BK)

sebanyak 4 bulan dari bulan juni sampai oktober dapat memanfaatkan potensi lahan

dengan tingginya angka produktvitas per hektar adalah 116 ton dari 41.467 ton dari

357,18 ha pada tahun 2015 menurut Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Pati.Factor

yang mendominasi kesesuaian lahan tambak garam ada 2 macam. Factor dominan

kelas kesesuaian lahan (S) sesuai adalah tekstur tanah, kelerengan lahan, jarak dari

garis pantai, jarak dari sungai dan tutupan lahan.Factor ketidaksesuaian lahan

tambak garam adalah tutupan lahan (Mangrove).

4.2 Saran

Kriteria kesesuaian lahan tambak garam perlu disempurnakan lagi dengan

mempertimbangkan hasil penelitian ini serta di lengkapi dengan variabel yang lebih

relevan dan dapat memberi pengaruh yang lebih positif untuk pengusaha garam.

Dinas kelautan dan perikanan hendaknya melakukan penyuluhan berkaitan dengan

Page 17: ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK GARAM DI PESISIR …eprints.ums.ac.id/78309/31/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Data curah hujan tahun 2008-2017 b. Citra Google Earth Pesisir Kecamatan Trangkil

13

perubahan iklim dan kesiapan musim hujan yang sangat berpengaruh pada tingkat

produksi garam rakyat.

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Didi. 2013. Kajian Pengembangan Sentral Tambak Garam Rakyat di

Kawasan Pesisir Selatan Kabupaten Sampang Provinsi Jawa Timur.

Tesis. Bogor: Jurusan Ilmu Perencanaan Wilayah Institut Pertanian

Bogor.

Adigara, Yudha. 2014. Analisis Dampak Perubahan Curah Hujan, Luas Tambak

Garam Dan Jumlah Petani Tambak Garam Terhadap Produksi Garam

Usaha Garam Rakyat di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Periode

2003-2012. Diponegoro Jurnal of Economics,Volume 3 nomor 1,

Tahun 2014, Halaman 1-13. ISSN: 2337-3814. Universitas

Diponegoro.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati. 2013. Data Produksi Dan Luas

Tambak Garam.

Efendy. 2014. Pemetaan Potensi Pengembangan Lahan Tambak Garam di Pesisir

Utara Kabupaten Pamekasan. Jurnal Kelautan, Volume 7, No. 1, April

2014. ISSN: 1907-9931. Universitas Trunojoyo Madura.

Ghufran. 2010. Budidaya ikan bandeng untuk umpan. Jakarta : Akademia.

Kementerian kelautan dan perikanan. 2015. Produksi Garam Indonesia

http://statistik.kkp.go.id/sidatik diakses 25 september 2018.

Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metode Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.