analisis kemampuan berpikirkritis matematis siswa dalam ...lib.unnes.ac.id/26408/1/full.pdf · gaya...
TRANSCRIPT
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWADALAM LEARNING CYCLE 7E BERDASARKAN GAYA BELAJAR
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan
Oleh
ROSMAIYADINIM. 0401513069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2015
ii
PENGESAHAN UJIAN TESIS
Tesis dengan judul “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dalam
Learning Cycle 7E berdasarkan Gaya Belajar” karya,
nama : Rosmaiyadi
NIM : 0401513069
Program Studi : Pendidikan Matematika, S2
telah dipertahankan dalam sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Semarang pada hari Kamis, tanggal 15 Oktober 2015
Semarang, Oktober 2015
Panitia Ujian
Ketua,
Prof. Dr. H. Achmad Selamet, M.SiNIP. 196105241986011001
Sekretaris,
Prof. Dr. Kartono, M.SiNIP. 195602221980031002
Penguji I,
Dr. Isnarto, M.SiNIP. 196902251994031001
Penguji II,
Dr. Khumaedi, M.SiNIP. 196306101989011002
Penguji III,
Dr. Masrukan, M.SiNIP. 196604191991021001
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Tesis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelarakademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas NegeriSemarang maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukkanTim Penelaah.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulisatau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelasdicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan namapengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudianhari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelaryang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengannorma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Semarang, Oktober 2015Yang membuat pernyataan
RosmaiyadiNIM. 0401513069
iv
MOTTO
“Seringkali orang tidak menemukan solusi karena pikirannya tertutup terhadap
solusi baru. Maka berusahalah untuk selalu berpikir terbuka, berpikir kritis, dan
berpikir positif”
PERSEMBAHAN
Untuk:Almamater, Universitas Negeri Semarang
v
ABSTRAK
Rosmaiyadi. 2015. “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dalamLearning Cycle 7E Berdasarkan Gaya Belajar”. Tesis. Program StudiPendidikan Matematika. Program Pascasarjana. Universitas NegeriSemarang. Pembimbing I Dr. Masrukan, M.Si., Pembimbing IIDr. Khumaedi, M.Si.
Kata Kunci:, berpikir kritis, Learning Cycle 7E, gaya belajar
Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu perwujudan HOT dalampembelajaran matematika. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwakemampuan berpikir kritis siswa masih rendah. Dalam mempelajari materipelajaran, siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Penelitian ini bertujuanuntuk menguji keefektifan model pembelajaran Learning Cycle 7E, pengaruhgaya belajar terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa, gaya belajaryang paling baik kemampuan berpikir kritisnya dan deksripsi kemampuan berpikirkritis matematis siswa pada masing-masing gaya belajar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Method modelSequential Explanatory Design. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII.Setelah dilakukan pengambilan sampel selanjutnya dilakukan pengambilan datagaya belajar menggunakan kuesioner. Selanjutnya dilakukan pembelajaran modelLearning Cycle 7E pada materi kubus dan balok. Kemudian dilakukanpengambilan data kemampuan berpikir kritis matematis dengan tes. Analisiskuantitatif dilakukan untuk menguji keefektifan pembelajaran model LearningCycle 7E, menguji pengaruh gaya belajar terhadap kemampuan berpikir kritismatematis dan mengetahui gaya belajar yang paling baik kemampuan berpikirkritis matematisnya. Sedangkan analisis kualiatif dilakukan untuk memperdalamhasil penelitian mengenai deskripsi kemampuan berpikir kritis matematis siswapada masing-masing gaya belajar melalui wawancara.
Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa model Learning Cycle7E efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis hal ini dapatdilihat dari aspek ketuntasan klasikal, diperoleh hasil bahwa proporsi siswa yangmendapat nilai KBKM lebih dari atau sama dengan KKM=70 telah melampaui75%, sedangkan pada uji beda rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalahthitung=6,497>ttabel=1,671 hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuanberpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran modelLearning Cycle 7E lebih dari rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswayang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Gaya belajar mempengaruhiKemampuan berpikir kritis matematis siswa hal ini diperoleh berdasarkan hasil ujiKruskal Wallis nilai Asym sig. adalah 0,046 < 0,05. Gaya belajar visual memilikikemampuan berpikir kritis matematis yang paling baik. Masing-masing gayabelajar memiliki kelebihan dan kekurangan pada aspek-aspek kemampuanberpikir kritis matematis, sehingga menyebabkan masing-masing gaya belajarmemiliki kemampuan berpikir kritis matematis yang berbeda pula.
vi
ABSTRACK
Rosmaiyadi. 2015. "An Analysis of The Student's Ability Of MathematicalCritical Thinking In Learning Cycle 7E Based On Learning Styles". Thesis.Mathematics Education. Graduate Program. State University Of Semarang.Advisor I Dr. Masrukan, M.Si., Advisor II Dr. Khumaedi, M.Si.
Keywords: Critical Thinking, Learning Cycle 7E, Learning Style.
Critical thinking ability is one manifestation of the learning ofmathematics in HOT (High Order Thinking). Based on data in the field that thecritical thinking ability of the students is still low. Based on initial studiesobtained the results that the critical thinking ability of Junior High School studentsmathematically is still low. In studying the subject matter, students have differentlearning styles. This research aims to test the effectiveness of learning modellearning Cycle 7E”, the influence of learning style against the students ability ofcritical thinking, the best learning style of the student is critical thinking abilityand description of students’ mathematical critical thinking ability in each learningstyle.
The methods used in this research was Mixed Design Model; theSequential Explanatory Method. The subject of this research is grade VIII. Afterbeing taken the sample, then data collection of learning style using questionnaire.And also using Learning Cycle 7E model on the material of the cube and thebeams. Then conducted data retrieval ability of mathematical critical thinkingwith tests. Quantitative analysis was conducted to test the effectiveness oflearning “Learning Cycle 7E” model, and to test the influence of learning styleagainst the ability of mathematical critical thingking and to know the learningstyle that best critical thinking ability strings. While the analysis of the qualitativedone to deepen the results of research on mathematical description of the criticalthinking ability of students in each learning style through interviews.
Based on the data analysis, so the conclusion is that Learning Cycle 7Emodel was effective in improving the ability of mathematical critical thinking, itcan be seen from the aspect of classical completeness, obtained the result that theproportion of students who got a value KBKM greater than or equal with KKM =70 have exceeded 75%, while the average difference test of class experiments andclassroom control were t-count=6,497>t-tabel=1,671. this shows that the averagestudents’ mathematical critical thinking ability taught by “Learning Cycle 7Emodel” more than average than students’ mathematical critical thinking abilitytaught with conventional learning. Learning styles affect the students’mathematical critical thinking ability, this is retrieved based on the test results ofthe Kruskal Wallis with Asym value sig is 0.046 < 0.05. The visual learning stylehas the best ability of mathematical critical thinking. Each learning style hasadvantages and disadvantages on aspects of ability of critical thinkingmathematically, thus causing each learning style has differences the ability ofcritical thinking mathematically too.
vii
PRAKATA
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dalam Learning
Cycle 7E berdasarkan Gaya Belajar”. Tesis ini disusun sebagai salah satu
persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing:
Dr. Masrukan, M.Si. (Pembimbing I) dan Dr. Khumaedi, M.Si. (Pembimbing II).
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang telah
membantu selama proses penyelesaian studi, di antaranya:
1. Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si. selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian.
2. Prof. Dr. St. Budi Waluya, M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Program Pascasarjana UNNES yang telah memberikan
kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.
3. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Unnes, yang telah banyak
memberikan bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama menempuh
pendidikan.
4. Mursidi, S.Pd. selaku kepala SMP Negeri 19 Singkawang Provinsi
Kalimantan Barat atas izin penelitian yang diberikan kepada peneliti.
viii
5. Dewan Guru dan Staf Tata Usaha SMP Negeri 19 Singkawang atas dukungan
dan pastisipasinya.
6. Kedua orang tua serta saudara-saudara kandung atas dorongan, do’a,
pengertian, dan kesabarannya dalam mendampingi dan menunggu sejak mulai
studi hingga selesainya tesis ini.
7. Istri dan anak terkasih yang selalu menjadi penyemangat dan motivator dalam
penyelesaian penulisan tesis ini.
8. Teman-teman mahasiswa Program Studi pendidikan Matematika
Pascasarjana UNNES angkatan 2013, sebagai teman berbagi rasa dalam suka
dan duka dan atas segala bantuan dan kerja samanya sejak mengikuti studi
sampai penyelesaian penelitian dan penulisan tesis ini
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Semarang, Oktober 2015
Penulis
ix
DAFTAR ISI
halamanPERSETUJUAN PENGUJI DRAF TESIS......................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
PRAKATA.......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 11.1. Latar Belakang Masalah............................................................................... 11.2. Identifikasi Masalah.................................................................................... 91.3. Cakupan Masalah......................................................................................... 91.4. Rumusan Masalah ........................................................................................ 101.5. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 111.6. Penegasan Istilah Manfaat Penelitian .......................................................... 111.7. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, KERANGKABERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN………………………….......... 142.1. Kajian Pustaka ............................................................................................. 14
2.1.1. Belajar dan Pembelajaran Matematika............................................. 142.1.2. Teori Belajar..................................................................................... 172.1.3. Model Pembelajaran Learning Cycle 7E ......................................... 252.1.4. Kemampuan Berpikir Kritis ............................................................. 282.1.5. Gaya Belajar..................................................................................... 352.1.6. Materi Geometri ............................................................................... 44
2.2. Kerangka Teoretis ........................................................................................ 442.3. Kerangka Berpikir........................................................................................ 482.4. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 50BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 51
x
3.1. Desain Penelitian ......................................................................................... 513.2. Prosedur Penelitian ...................................................................................... 51
3.2.1. Tahap Pra Lapangan ........................................................................... 523.2.2. Tahap Pekerjaan Lapangan................................................................. 53
3.3. Subjek Penelitian ......................................................................................... 563.4. Sumber Data Penelitian................................................................................ 563.5. Teknik Pengumpulan Data........................................................................... 56
3.5.1. Tes ...................................................................................................... 573.5.2. Angket/ Kuesioner.............................................................................. 573.5.3. Wawancara ......................................................................................... 57
3.6. Instrumen Penelitian .................................................................................... 583.6.1. Lembar Kuesioner Gaya Belajar ........................................................ 583.6.2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis....................................... 583.6.3. Pedoman Wawancara ......................................................................... 59
3.7. Teknik Analisis Data.................................................................................... 603.7.1. Uji Validitas Instrumen Penelitian ..................................................... 603.7.2. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Soal Tes Kemampuan
Berpikir Kritis Matematis ................................................................... 623.7.3. Analisis Data Kuantitatif ................................................................... 663.7.4. Analisis Data Kualitatif ..................................................................... 70
BAB IV GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN ................................ 754.1.Lokasi Penelitian........................................................................................... 754.2.Identitas Sekolah ........................................................................................... 764.3. Visi dan Misi SMP Negeri 19 Singkawang ................................................. 764.4. Kurikulum dan Sistem Pembelajaran........................................................... 774.5. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan................................................ 784.6. Peserta Didik ................................................................................................ 794.7. Sarana Prasarana Sekolah ............................................................................ 804.8. Gambaran Umum Siswa Kelas VIII A ....................................................... 81
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 825.1.Hasil Penelitian ............................................................................................. 82
5.1.1. Data Gaya Belajar Siswa .................................................................... 825.1.2. Data Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa .......................... 835.1.3. Keefektifan Pembelajaran Model Learning Cycle 7E dalam
meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis...................... 855.1.4. Pengaruh Gaya Belajar terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Matematis ................................................................... 915.1.5. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Berdasarkan Gaya
Belajar................................................................................................. 935.1.5.1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Dengan Gaya
Belajar Visual ....................................................................... 955.1.5.2. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Dengan Gaya
Belajar Auditorial ................................................................. 120
xi
5.1.5.3. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Dengan GayaBelajar Kinestetik ................................................................. 145
5.2. Pembahasan.................................................................................................. 1685.2.1. Keefektifan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E ........................ 1685.2.2. Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis ........................................................................................... 1705.2.3. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Berdasarkan Gaya
Belajar................................................................................................. 171BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 1756.1. Simpulan ...................................................................................................... 1756.2. Implikasi ...................................................................................................... 1766.3. Saran ............................................................................................................ 177
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 179
xii
DAFTAR TABEL
halamanTabel 3.1. Sumber Data....................................................................................... 56
Tabel 3.2. Hasil Validasi Instrumen Penelitian ....................................................... 60
Tabel 3.3. Output Hasil Perhitungan Reliabilitas Butir Soal TKBKM............... 63
Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Daya Pembeda................................................ 64
Tabel 3.5. Interpretasi Koefisien Tingkat Kesukaran ......................................... 65
Tabel 3.6. Data, Sumber Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen dan TeknikAnalisis Data ………………………………………………………………….. 72
Tabel 4.1. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 19 Singkawang……………….. 80
Tabel 5.1. Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Berdasarkan Gaya
Belajar Siswa ..................................................................................... 84
Tabel 5.2. Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Kelas Eksperimen .... 86
Tabel 5.3. Output Hasil Uji Normalitas Dua Sampel ......................................... 89
Tabel 5.4. Output Hasil Uji Homogenitas Dua Sampel ...................................... 90
Tabel 5.5. Output Hasil Uji Kruskal Wallis ........................................................ 92
Tabel 5.6. Interpretasi Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa……… 93
xiii
DAFTAR GAMBAR
halamanGambar 2.1. Alur Pengembangan Learning Cycle dari 5E ke 7E ..................... 25
Gambar 2.2. Kerangka Berpikir .......................................................................... 50
Gambar 3.1. Alur Penelitian................................................................................ 55
Gambar 3.2. Alur Teknik Analisis data Kualitatif .............................................. 71
Gambar 4.1. Peta Kota Singkawang ................................................................... 75
Gambar 5.1. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswaberdasarkan Gaya Belajar …………………………………………………….. 84
Gambar 5.2. Uji Homogenitas dengan Box Plot................................................. 86
Gambar 5.3. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswaberdasarkan Gaya Belajar …………………………………….......................... 94
Gambar 5.4. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Aspek PenarikanMasing-Masing Gaya Belajar ……………………………………..... 95
Gambar 5.5. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Penarikan Kesimpulan yangmemiliki Gaya Belajar Visual …………………………………….................... 96
Gambar 5.6. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Penarikan Kesimpulan yangmemiliki Gaya Belajar Visual …………………………………….................. 98
Gambar 5.7. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Aspek AsumsiMasing-Masing Gaya Belajar …………………………………........................ 100
Gambar 5.8. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Asumsi yang memiliki GayaBelajar Visual ……………………………………..... 101
Gambar 5.9. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Asumsi yang memiliki GayaBelajar Visual ……………………………………..... 102
Gambar 5.10. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Aspek DeduksiMasing-Masing Gaya Belajar ………………………………......................... 104
Gambar 5.11. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Deduksi yang memiliki GayaBelajar Visual ……………………………………........................................... 106
Gambar 5.12. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Deduksi yang memiliki GayaBelajar Visual …………………………………….......................................... 107
Gambar 5.13. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis AspekMenafsirkan Informasi Masing-Masing Gaya Belajar ……………………… 110
xiv
Gambar 5.14. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Menafsirkan Informasi yangmemiliki Gaya Belajar Visual …………………………………….......... 111
Gambar 5.15. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Menafsirkan Informasi yangmemiliki Gaya Belajar Visual …………………………………….......... 113
Gambar 5.16. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Aspek PenilaianArgumen Masing-Masing Gaya Belajar …………………………… 115
Gambar 5.17. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Penilaian Argumen yangmemiliki Gaya Belajar Visual …………………………………….......... 116
Gambar 5.18. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Penilaian Argumen yangmemiliki Gaya Belajar Visual …………………………………….......... 118
Gambar 5.19. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Aspek PenarikanMasing-Masing Gaya Belajar ……………………………………..... 121
Gambar 5.20. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Penarikan Kesimpulan yangmemiliki Gaya Belajar Auditorial…..…………………………….................... 122
Gambar 5.21. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Penarikan Kesimpulan yangmemiliki Gaya Belajar Auditorial ………………………………….................. 123
Gambar 5.22. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Aspek AsumsiMasing-Masing Gaya Belajar …………………………………........................ 126
Gambar 5.23. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Asumsi yang memiliki GayaBelajar Auditorial ……………………………………..................................... 127
Gambar 5.24. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Asumsi yang memiliki GayaBelajar Auditorial ……………………………………..... 128
Gambar 5.25. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Aspek DeduksiMasing-Masing Gaya Belajar…………………………………......................... 130
Gambar 5.26. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Deduksi yang memiliki GayaBelajar Auditorial ……………………………………...................................... 131
Gambar 5.27. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Deduksi yang memiliki GayaBelajar Auditorial ………………………………….......................................... 132
Gambar 5.28. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis AspekMenafsirkan Informasi Masing-Masing Gaya Belajar ……………………… 135
Gambar 5.29. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Menafsirkan Informasi yangmemiliki Gaya Belajar Auditorial …………………………………….......... 136
Gambar 5.30. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Menafsirkan Informasi yangmemiliki Gaya Belajar Auditorial …………………………………….......... 138
xv
Gambar 5.31. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Aspek PenilaianArgumen Masing-Masing Gaya Belajar …………………………… 140
Gambar 5.32. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Penilaian Argumen yangmemiliki Gaya Belajar Auditorial …………………………………….......... 141
Gambar 5.33. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Penilaian Argumen yangmemiliki Gaya Belajar Auditorial …………………………………….......... 142
Gambar 5.34. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Aspek PenarikanKesimpulan Masing-Masing Gaya Belajar ………………………………..... 145
Gambar 5.35. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Penarikan Kesimpulan yangmemiliki Gaya Belajar Kinestetik…..…………………………….................... 146
Gambar 5.36. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Penarikan Kesimpulan yangmemiliki Gaya Belajar Kinestetik ………………………………….................. 147
Gambar 5.37. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Aspek AsumsiMasing-Masing Gaya Belajar …………………………………........................ 150
Gambar 5.38. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Asumsi yang memiliki GayaBelajar Kinestetik ……………………………………..................................... 151
Gambar 5.39. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Asumsi yang memiliki GayaBelajar Kinestetik ……………………………………..... 152
Gambar 5.40. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Aspek DeduksiMasing-Masing Gaya Belajar ………………………………......................... 154
Gambar 5.41. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Deduksi yang memiliki GayaBelajar Kinestetik ……………………………………...................................... 155
Gambar 5.42. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Deduksi yang memiliki GayaBelajar Kinestetik ………………………………….......................................... 156
Gambar 5.43. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis AspekMenafsirkan Informasi Masing-Masing Gaya Belajar ……………………… 159
Gambar 5.44. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Menafsirkan Informasi yangmemiliki Gaya Belajar Kinestetik …………………………………….......... 160
Gambar 5.45. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Menafsirkan Informasi yangmemiliki Gaya Belajar Kinestetik …………………………………….......... 161
Gambar 5.46. Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Aspek PenilaianArgumen Masing-Masing Gaya Belajar ……………………………………… 163
Gambar 5.47. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Penilaian Argumen yangmemiliki Gaya Belajar Kinestetik …………………………………….......... 164
xvi
Gambar 5.48. Hasil Pekerjaan Siswa Aspek Penilaian Argumen yangmemiliki Gaya Belajar Kinestetik …………………………………….......... 165
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
halamanLampiran 1. Surat Izin Penenlitian Dinas Pendidikan ........................................ 185
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Pascasarjana UNNES.................................... 186
Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................ 187
Lampiran 4. Silabus Mata Pelajaran Matematika ............................................... 188
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................... 193
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................ 233
Lampiran 7. Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar Siswa ....................................... 267
Lampiran 8. Kuesioner Gaya Belajar siswa........................................................ 268
Lampiran 9. Kisi-Kisi Soal Uji Coba TKBKM .................................................. 272
Lampiran 10. Soal Uji Coba TKBKM ................................................................ 273
Lampiran 11. Pedoman Penskoran Uji Coba TKBKM....................................... 284
Lampiran 12. Pedoman dan Daftar Pertanyaan Wawancara............................... 295
Lampiran 13. Contoh Lembar Penilaian Validator terhadap Silabus ................. 300
Lampiran 14. Contoh Lembar Penilaian Validator terhadap RPP ...................... 309
Lampiran 15. Contoh Lembar Penilaian Validator terhadap LKS...................... 317
Lampiran 16. Contoh Lembar Penilaian Validator terhadap TKBKM............... 321
Lampiran 17. Contoh Lembar Penilaian Validator terhadap Pedoman Wawancara........ 328
Lampiran 18. Contoh Lembar Penilaian Validator terhadap Kuesioner Gaya
Belajar ...................................................................................... 331
Lampiran 19. Rekapitulasi Penilaian Validator terhadap Silabus....................... 336
Lampiran 20. Rekapitulasi Penilaian Validator terhadap RPP .......................... 337
Lampiran 21. Rekapitulasi Penilaian Validator terhadap LKS........................... 338
Lampiran 22. Rekapitulasi Penilaian Validator terhadap TKBKM.................... 339
Lampiran 23. Rekapitulasi Penilaian Validator terhadap Pedoman Wawancara.... 340
Lampiran 24. Rekapitulasi Penilaian Validator terhadap Kuesioner Gaya
Belajar…….. ........................................................................... 341
Lampiran 25. Hasil Validasi Perangkat dan Instrumen Penelitian ..................... 342
Lampiran 26. Data Uji Coba TKBKM................................................................ 343
xviii
Lampiran 27. Reliabilitas dan Validitas TKBKM .............................................. 344
Lampiran 28. Daya Pembeda Butir TKBKM........................................................ 346
Lampiran 29. Taraf Kesukaran Butir TKBKM.................................................... 348
Lampiran 30. Kisi-Kisi Soal Penelitian TKBKM............................................... 350
Lampiran 31. Soal Penelitian TKBKM............................................................... 351
Lampiran 32. Pedoman Penskoran TKBKM ...................................................... 361
Lampiran 33. Data Kuesioner Gaya Belajar.......................................................... 369
Lampiran 34. Data Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Kelas Eksperimen. 372
Lampiran 35. Data Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Kelas Kontrol ....... 373
Lampiran 36. Tabel r-Product Moment .............................................................. 374
Lampiran 37. Dokumentasi Penelitian................................................................ 375
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan
manusia dan juga mendasari perkembangan teknologi modern, serta mempunyai
peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini
dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar,
analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan
teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan dan pemahaman atas matematika
yang kuat sejak dini (Permendikbud No.58 Tahun 2014).
Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas.
Kekhasan itu berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun
secara hirarkis. Usodo (2012) mengutip pendapat Ervynck yang menyatakan
bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki struktur
bangunan yang ketat, terdiri atas aksioma, definisi dan teorema.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik
mulai dari sekolah dasar, untuk membekali peserta didik dengan kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, inovatif dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki
kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk hidup
lebih baik pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan sangat kompetitif.
2
Dalam melaksanakan pembelajaran matematika, diharapkan bahwa peserta didik
harus dapat merasakan kegunaan belajar matematika.
Pembelajaran pada kurikulum 2013 memiliki tujuan untuk mencapai
kemampuan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thingking (HOT) sejak dini.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
siswa. Proses pembelajaran yang dikembangkan dalam Kurikulum 2013 menuntut
untuk berpendekatan saintifik dan kontekstual. Hal ini diharapkan guna
menghasilkan HOT sejak dini. Pendekatan saintifik meliputi mengamati,
menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.
Berpikir kritis dan berpikir kreatif merupakan perwujudan dari HOT.
Berbagai definisi mengenai kemampuan berpikir kritis telah banyak dicetuskan
oleh para ahli. Sukmadinata (2004) menyatakan berpikir kritis adalah suatu
kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan
masalah, menarik keputusan, memberikan keyakinan, menganalisis asumsi, dan
pencarian ilmiah. Desmita (2012) mengutip pendapat yang dikemukakan oleh
Beyer yaitu berpikir kritis adalah kumpulan operasi-operasi spesifik yang
mungkin dapat digunakan satu persatu atau dalam banyak kombinasi atau urutan
dan setiap operasi berpikir kritis tersebut memuat analisis dan evaluasi. Santrock
menjelaskan bahwa berpikir kritis adalah pemikiran reflektif dan produktif serta
melibatkan evaluasi bukti. Glazer (2001) mendefinisikan bahwa berpikir kritis
3
dalam matematika adalah kemampuan dan disposisi untuk menggabungkan
pengetahuan sebelumnya, penalaran matematika, dan strategi kognitif untuk
menggeneralisasi, membuktikan, atau mengevaluasi situasi matematis asing
secara reflektif.
Hasil penelitian Rochmad (2013) diketahui bahwa keterampilan guru dan
siswa dalam berpikir kreatif dalam kategori rendah. Keterampilan berpikir kreatif
siswa tergolong rendah diindikasikan dari kemampuan berpikir kritis siswa
rendah. Sebagaimana pendapat Noddings yang telah dikutip oleh Saurino (2008)
menyatakan banyak siswa yang kurang kritis, ketika para siswa diberikan soal-
soal yang memuat berpikir kritis atau memecahkan masalah siswa sering
melewatkan dan bahkan tidak mengerjakannya. Hal ini sesuai dengan hasil studi
awal pada SMP Negeri 19 Singkawang. Pada proses pembelajaran ketika siswa
diberikan latihan soal-soal non rutin, sebagian besar siswa mengalami kesulitan
dan tidak mengerjakan soal ketika dihadapkan pada pemecahan masalah
matematika. Kesulitan tersebut dikarenakan siswa masih belum terbiasa dengan
soal-soal non rutin dan juga karena kemampuan berpikir kritis siwa masih rendah.
Hal ini diketahui dari pekerjaan siswa pada ulangan harian materi geometri yaitu
materi Bangun Ruang Sisi Datar. Pada soal yang berbentuk pemecahan masalah
siswa hanya dapat menuliskan hal-hal yang diketahui pada soal, tanpa
menyertakan rencana penyelesaian dan penyelesaiannya. Mereka cenderung
mengerjakan soal tersebut hanya dengan konsep yang diajarkan guru saja tanpa
menggunakan atau menghubungkan konsep-konsep yang telah dipelajari
4
sebelumnya. Jadi ketika menjawab soal mereka selalu menggunakan rumus-rumus
bangun datar yang dipelajari saja.
Usaha meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis memerlukan
adanya pembenahan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu
diupayakan suatu pembelajaran dengan model atau metode tertentu yang dapat
meningkatkan aktivitas, motivasi dan kemampuan berpikir kritis peserta didik
sehingga belajar peserta didik dapat menjadi bermakna. Model pembelajaran yang
mempunyai karakteristik tersebut diantaranya adalah model pembelajaran
Learning Cycle 7E yang terdiri dari 7 tahapan (Eisenkraft, 2003) yaitu: Elicit,
Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, dan Extend.
Secara singkat alur proses pembelajaran dalam model Learning Cycle 7E
dimulai dengan menumbuhkan pengetahuan awal siswa, melibatkan siswa dalam
kegiatan pengalaman langsung, siswa memperoleh pengetahuan dengan
pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang dipelajari, memberi
siswa kesempatan untuk menyimpulkan dan mengemukakan hasil dari temuannya,
memberi siswa kesempatan untuk menerapkan pengetahuannya pada situasi baru,
guru membimbing siswa untuk menerapkan pengetahuan yang telah didapat pada
konteks baru (Eisenkraft, 2003).
Guru dapat menggunakan model pembelajaran Learning Cycle dan
membuat sebuah rangkaian aktivitas pembelajaran yang bermakna bagi siswa dan
dapat memberikan siswa peluang untuk melatih meningkatkan kemampuan
berpikir kritis (Bevevino et al. 1999). Hasil penelitian Mecit (2006)
5
mengemukakan bahwa pembelajaran Learning Cycle 7E menyebabkan terjadinya
kemajuan yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
Dalam mempelajari materi di dalam kelas, setiap siswa memiliki
karakteristik yang berbeda antara siswa yang satu dan yang lainnya. Salah satu
karakteristik siswa yang perlu diperhatikan pada saat proses belajar mengajar
adalah gaya belajar. Nasution (2003) mendefinisikan gaya belajar atau learning
style adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang siswa dalam
menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan memecahkan
soal. DePorter dan Hernacki (2013) menyatakan gaya belajar merupakan suatu
kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah
informasi. Dunn dan Griggs (2000) menjelaskan bahwa gaya belajar merupakan
kumpulan karakteristik pribadi yang membuat suatu pembelajaran efektif untuk
beberapa orang dan tidak efektif untuk orang lain. Ilmiyah dan Masriyah (2013)
mengemukakan bahwa gaya belajar merupakan cara berbeda yang dimiliki setiap
individu untuk memproses, mendalami, dan mempelajari informasi dengan
mudah.
DePotter dan Hernacki (2013), menyatakan ada tiga jenis gaya belajar
yaitu:
1) Visual, belajar dengan cara melihat; 2) Auditorial, belajar dengan cara
mendengarkan; dan 3) Kinestetik, belajar dengan cara bergerak, bekerja
dan menyentuh. Setiap siswa pasti memiliki gaya belajar yang berbeda-
beda. Sehingga dalam mengikuti pembelajaran mereka menggunakan cara
yang berbeda-beda untuk memahami materi yang mereka pelajari.
Siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting
adalah mata/penglihatan (visual), mereka cenderung belajar melalui apa yang
mereka lihat. Siswa yang mempunyai gaya belajar visual harus mengamati bahasa
6
tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka
cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas.
Siswa yang bertipe auditorial mengandalkan kesuksesan belajarnya
melalui telinga (alat pendengarannya). Siswa yang mempunyai gaya belajar
auditorial dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan
mendengarkan apa yang guru katakan. Mereka dapat mencerna dengan baik
informasi yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya),
kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang sulit
diterima oleh siswa bergaya belajar auditorial. Anak-anak seperi ini biasanya
dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan
mendengarkan kaset.
Siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak,
menyentuh, dan melakukan. Siswa seperti ini tidak tahan untuk duduk berlama-
lama mendengarkan pelajaran dan merasa bisa belajar lebih baik jika prosesnya
disertai kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan
mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak
tubuh.
Para ahli di bidang pendidikan mencoba mengembangkan teori mengenai
gaya belajar sebagai cara untuk mencari jalan agar belajar menjadi hal yang
mudah dan menyenangkan. Belajar memerlukan konsentrasi yang tinggi agar
dapat memahami konsep yang dipelajari. Situasi dan kondisi untuk berkonsentrasi
sangat berhubungan dengan gaya belajar. Jika seseorang dapat mengenali gaya
7
belajar sendiri, maka orang tersebut dapat mengelola pada kondisi apa, di mana,
kapan dan bagaimana seseorang dapat memaksimalkan belajar.
Proses pelaksanaan pembelajaran di kelas sebaiknya guru memperhatikan
aspek gaya belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Karza (2013) bahwa guru harus mengajar sesuai dengan bentuk dan gaya belajar
yang dimiliki oleh siswanya. Jika guru melaksanakan pembelajaran dengan
memperhatikan aspek gaya belajar, maka pembelajaran di kelas akan lebih
menyenangkan dan siswa akan lebih mudah memahami apa yang mereka pelajari.
Seperti yang dikutip oleh Mubarik (2013), hasil penelitian Akyun menyatakan
bahwa guru sebagai pihak yang terkait langsung dengan masalah pendidikan dan
langsung berinteraksi dengan siswa berkewajiban untuk mengkaji dan menyelidiki
gaya belajar siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa.
Guru harus mengetahui gaya belajar siswanya, sebaliknya siswa juga harus
mengetahui gaya belajar yang dimilikinya. Dengan mengetahui gaya belajarnya,
ia akan dapat belajar dengan mudah. Menurut DePotter dan Hernacki (2013) jika
anda akrab dengan gaya belajar anda sendiri, anda dapat mengambil langkah-
langkah penting untuk membantu diri anda belajar lebih cepat dan lebih mudah.
Hal senada diungkapkan oleh Indarto (2012) bahwa siswa yang mengenali gaya
belajarnya sendiri akan membantu memahami materi yang diberikan guru
sehingga mudah memproses materi.
Armanto (2002) yang menyatakan bahwa pembelajaran konvensional
merupakan karakteristik umum bagaimana guru melaksanakan pembelajaran
matematika di Indonesia. Pada pembelajaran konvensional, diawali dengan
8
menjelasakan konsep secara informatif, memberi contoh soal, dan diakhiri dengan
memberikan soal-soal latihan. Pembelajaran matematika konvensional bercirikan:
berpusat pada guru, guru menjelaskan matematika melalui metode ceramah
(chalk-and-talk), siswa pasif, pertanyaan dari siswa jarang muncul, berorientasi
pada satu jawaban yang benar, dan aktivitas kelas yang sering dilakukan hanyalah
mencatat atau menyalin. Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
Matematika di SMP Negeri 19 Singkawang guru memaparkan bahwa ketika
melaksanakan pembelajaran materi Bangun Ruang Sisi Datar masih menggunakan
langkah-langkah seperti pada pembelajaran konvensional. Selain itu dalam proses
pembelajaran, guru jarang menciptakan suasana pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk berpikir kritis.
Melalui pembelajaran Learning Cycle 7E diharapkan siswa terbiasa
dengan cara berpikir kritis, sehingga nantinya dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis matematisnya untuk semua siswa walaupun masing-masing siswa
memiliki gaya belajarnya sendiri.
Hasil penelitian Bhattti dan Bart (2013) menyatakan bahwa gaya belajar
dan gender mempengaruhi prestasi akademik. Mappeasse (2009) mengutip
pendapat Gie bahwa cara belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya
belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasilnya
atau gagalnya belajar. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Indarto dalam
Mubarik (2013) penelitiannya yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar. Hasil
penelitian Gappi (2013) memiliki kesimpulan yang berbeda yaitu menyatakan
9
bahwa tidak ada korelasi signifikan antara prestasi akademik dan gaya belajar
siswa. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Adnan (2013) hasil penelitiannya
menyatakan bahwa hubungan antara gaya belajar dengan kemampuan matematika
lemah. Berdasarkan beberapa hasil penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti
bagaimana hubungan antara gaya belajar dengan dengan prestasi akademik dalam
matematika dalam hal ini adalah kemampuan berpikir kritis matematis serta
mendekripsikan bagaimana kemampuan berpikir kritis matematis siswa untuk
masing-masing siswa dengan gaya belajar yang berbeda.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang disebutkan sebelumnya, dapat
diidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Kemampuan berpikir kritis siswa di SMP Negeri 19 Singkawang masih
rendah, hal ini diperoleh dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran,
bahwa siswa mengalami kesulitan dan bahkan tidak dapat menyelesaikan
menyelesaikan soal non rutin.
2) Dalam pembelajaran materi Bangun Ruang Sisi Datar di SMP Negeri 19
Singkawang, proses pembelajaran dilaksanakan menggunakan langkah-
langkah pembelajaran konvensional
3) Belum diketahuinya gambaran kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya
belajar visual, auditorial dan kinestetik
10
4) Terdapat perbedaan hasil penelitian mengenai pengaruh gaya belajar siswa
terhadap prestasi akademik atau hasil belajar.
5) Belum diketahuinya apakah gaya belajar siswa mempengaruhi kemampuan
berpikir kritis.
1.3 Cakupan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas yang telah dirangkum dari
latar belakang, maka cakupan masalah dalam penelitian ini adalah gaya belajar
dan kemampuan berpikir kritis matematis dalam Learning Cycle 7E pada siswa
kelas VIII SMP Negeri 19 Singkawang di Kota Singkawang Provinsi Kalimantan
Barat tahun ajaran 2014-2015. Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah
materi Bagun Ruang Sisi Datar yaitu Kubus dan Balok yang diajarkan pada kelas
VIII.
1.4 Rumusan Masalah
1) Apakah model pembelajaran Learning Cycle 7E efektif dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kritis matematis siswa?
2) Apakah terdapat pengaruh gaya belajar siswa terhadap kemampuan berpikir
kritis matematisnya pada pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E?
3) Gaya belajar manakah yang paling baik kemampuan berpikir kritisnya pada
pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E?
4) Bagaimanakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan gaya
belajar visual pada pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E?
11
5) Bagaimanakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan gaya
belajar auditorial pada pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E?
6) Bagaimanakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan gaya
belajar kinestetik pada pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E?
1.5 Tujuan Penelitian
1) Menguji keefektifan model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
2) Menguji pengaruh gaya belajar siswa terhadap kemampuan berpikir kritis
matematisnya pada pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E.
3) Menguji gaya belajar yang paling baik kemampuan berpikir kritisnya pada
pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E.
4) Menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan gaya belajar
visual pada pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E.
5) Menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan gaya belajar
auditorial pada pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E.
6) Menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan gaya belajar
kinestetik pada pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E.
1.6 Penegasan Istilah
1) Kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir
kritis matematis. Kemampuan berpikir kritis matematis adalah kemampuan
dan disposisi untuk menggabungkan pengetahuan sebelumnya, penalaran
matematika, dan strategi kognitif untuk menggeneralisasi, membuktikan, atau
mengevaluasi situasi matematis asing secara reflektif.
12
2) Aspek kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini yaitu: (1) inference
(penarikan kesimpulan) berupa kesimpulan yang ditarik dari fakta-fakta yang
diamati atau seharusnya; (2) assumptions (asumsi) yang merupakan sesuatu
yang diandaikan atau diterima begitu saja; (3) deductions (deduksi); (4)
interpreting information (menafsirkan informasi) dan; (5) evaluation of
argument (penilaian argumen) yang berguna untuk dapat membedakan antara
argumen yang kuat dan argumen yang lemah.
3) Model pembelajaran Learning Cycle 7E, adalah suatu model pembelajaran
yang menerapkan konstruktivisme dimana pengetahuan dibangun dari
pengetahuan siswa itu sendiri. Tahapan Learning Cycle 7E sebagai Elicit,
Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, dan Extend.
4) Gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah
informasi. Terdapat tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang
digunakan individu dalam memproses informasi yaitu: (1) Gaya Belajar
Visual, belajar dengan cara melihat; (2) Gaya Belajar Auditorial, belajar
dengan cara mendengarkan; dan (3) Gaya Belajar Kinestetik, belajar dengan
cara bergerak, bekarja dan menyentuh.
5) Pengaruh gaya belajar terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa
dalam penelitian ini adalah asumsi adanya perbedaan kemampuan berpikir
kritis berdasarkan gaya belajar siswa.
6) Materi geometri dalam penelitian ini adalah materi yang diajarkan di kelas
VIII SMP yaitu Bangun Ruang Sisi Datar.
13
1.7 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang
kemampuan berpikir kritis matematis siswa berdasarkan gaya belajar yang
meliputi gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik serta mampu
memberikan kontribusi dalam mengembangkan pembelajaran matematika
yang berkualitas.
2) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam menentukan
strategi belajar yang cocok berdasarkan gaya belajar siswa guna
meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga diperoleh hasil kemampuan
berpikir kritis matematis yang maksimal.
3) Bagi siswa, yaitu diharapkan pembelajaran matematika yang disesuaikan
dengan gaya belajar siswa sehingga mampu mengembangkan kemampuan
berpikir kritis matematis yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari.