analisis kem kemampuan berpikir kritis maatematik …etheses.uinmataram.ac.id/964/1/hera gusriani...
TRANSCRIPT
ANALISIS KEMSISWA MENGGU
(GRM) di SMAN
PROGRFAKULTAUNIVERSI
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAENGGUNAKAN GRADED RESPONSE
N 1 Jonggat Kelas XI Tahun Pelajara
Oleh
Hera GusriantiNIM. 15.1.14.4.005
GRAM STUDI TADRIS MATEMATIKALTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (
SITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATAMATARAM
2018
ATEMATIKSE MODELSran 2018/2019
TIKAN (FTK)TARAM
ANALISIS KEMSISWA MENGGU
(GRM) di SMAN
diajukanuntuk melengkap
PROGRFAKULTAUNIVERSI
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAENGGUNAKAN GRADED RESPONSE
N 1 Jonggat Kelas XI Tahun Pelajara
Skripsikan kepada Universitas Islam Negeri Mataragkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana P
Oleh
Hera GusriantiNIM. 15.1.14.4.005
GRAM STUDI TADRIS MATEMATIKALTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (
SITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATAMATARAM
2018
ATEMATIKSE MODELSran 2018/2019
arama Pendidikan
TIKAN (FTK)TARAM
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Hera Gusrianti, NIM. 15.1.14.4.005 yang berjudul “Analisis
Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa Menggunakan Graded Response
Models (GRM) di SMAN 1 Jonggat Kelas XI Tahun Pelajaran 2018/2019” telah
memenuhi syarat dan disetujui untuk diujikan.
Disetujui pada tanggal: 2018
Pembimbing I
Samsul Irpan, M.Pd.NIP. 198007082009121002
Pembimbing II
Fadrik Adi Fahruddin, M.PdNIP. 198204102015031004
Mataram, 2018
Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Rektor UIN Mataram
di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan
koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa : Hera Gusrianti
NIM : 151.144.005
Program Studi : Tadris Matematika
Judul : Analisis Kemampuan Berpikir Kritis
Matematik Siswa Menggunakan
Graded Response Models (GRM) di
SMAN 1 Jonggat Kelas XI Tahun
Pelajaran 2018/2019
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami
berharap agar skripsi ini dapat segera di-munaqasyah-kan.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.
Pembimbing I
Samsul Irpan, M.Pd.NIP. 198007082009121002
Pembimbing II
Fadrik Adi Fahruddin, M.PdNIP. 198204102015031004
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Hera Gusrianti
NIM : 151.144.005
Program Studi : Tadris Matematika
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
menyatakan bahwa skripsi dengan judul: “Analisis Kemampuan Berpikir
Kritis Matematik Siswa Menggunakan Graded Response Models (GRM)
di SMAN 1 Jonggat Kelas XI Tahun Pelajaran 2018/2019” ini secara
keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada
bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti melakukan
plagiat tulisan/karya orang lain, saya siap menerima sanksi yang telah
ditentukan oleh lembaga.
Mataram, 6 Juli 2018
Saya yang Menyatakan,
Hera Gusrianti
: Tarbiyah dan Keguruan
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Hera Gusrianti, NIM: 151.144.005, dengan judul: Analisis
Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa Menggunakan Graded Response
Models (GRM) di SMAN 1 Jonggat Kelas XI Tahun Pelajaran 2018/2019, telah
dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Tadris Matematika Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram pada tanggal 20 Juli 2018
Dewan Penguji
Samsul Irpan, M.Pd.
(Ketua Sidang/ Pembimbing I)
_________________
Fadrik Adi Fahruddin, M.Pd.(Sekretaris Sidang/ Pembimbing II)
_________________
Dr. Fathurahman Muhtar, MA.
(Penguji I)
_________________
Kiki Riska Ayu Kurniawati, M.Pd.
(Penguji II)
_________________
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dr. Hj. Lubna, M.Pd.NIP.196812311993032008
“Sesungguhnya sesudah selesai (dari sesuat
yang lain. Dan hany
MOTTO
sudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabisuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (an hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu b
(QS. Al-Insyirah:6-8)
a apabila kamu telahsungguh (urusan)
u berharap”.
PERSEMBAHAN
“Skripsi ini saya persembahkan untuk Allahku,
Ayahanda dan Ibunda tercinta, Pauzi dan Aenin.
seluruh keluarga besarku, keluarga besar H. Mahrip
dan Alm. Amaq Pauzi, Mereka yang menantikan
wisuda ku dan Sahabat-sahabat A14, serta
Almamaterku tercinta”
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh,
Puji Syukur kepada Allah subhanahuwata’ala atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang
berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa Menggunakan
Graded Response Models (GRM) di SMAN 1 Jonggat Kelas XI Tahun Pelajaran
2018/2019”. Tak lupa juga shalawat serta salam kepada junjungan alam Nabi
besar Muhammad Salallahu’alaihiwasallam yang telah mengayomi umat manusia
dengan cinta kasih serta perjuangan beliau sehingga kita bisa menikmati indahnya
nikmat Islam sampai saat ini. Alhamdulillah.
Penulis menyadari bahwa selama penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Samsul Irpan, M.Pd. selaku pembimbing I dan Bapak Fadrik Adi
Fahruddin, M.Pd. selaku pembimbing II yang dengan sabar dan ikhlas
membimbing penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik.
2. Ibu Dahlia Hidayati, M.Fil.I. dan Ibu Nurhilaliati, M.Ag. selaku pembina
kelas A yang terus memberikan motivasi dan dukungan sehingga skripsi ini
bisa diselesaikan dengan baik.
3. Prof. Dr. H. Mutawalli, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Mataram.
4. Dr. Hj. Lubna, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
5. Bapak Dr. Alkusairi, M.Pd. selaku Ketua dan Bapak Ervin Evendi, M.Pd.
selaku Sekretaris Program Studi Tadris Matematika.
6. Bapak dan Ibu Dosen UIN Mataram yang telah banyak memberikan
bimbingan selama penulis melaksanakan studi di UIN Mataram.
7. Ayah dan Ibu serta Kakak dan Adik ku Tercinta, Pauzi dan Aenin serta
Nurma Adrianti dan Irza Apriandi terimakasih atas bantuan berupa doa,
motivasi, dan semangat yang telah ayah dan ibu serta Kakak dan Adik ku
berikan untuk menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah SWT membalasnya;
8. Sahabat-sahabat dan teman-teman A14, terimakasih atas dorongan dan
semangat kalian yang membuatku paham arti kebersamaan.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan penelitian selanjutnya. Semoga skripsi
ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada
khususnya.
Wassalamu`alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Mataram, 16 Juli 2018
Penulis
Hera GusriantiNIM: 15.1.14.4.005
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................... v
PENGESAHAN .............................................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
ABSTRAK ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat ....................................................................... 7
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian........................................... 8
E. Telaah Pustaka................................................................................ 9
F. Kerangka Teori............................................................................... 12
1. Kemampuan Berpikir Kritis ..................................................... 12
2. Graded Response Models (GRM) ............................................ 21
G. Metode Penelitian........................................................................... 25
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian............................................... 25
2. Kehadiran Peneliti .................................................................... 25
3. Lokasi Penelitian ...................................................................... 26
4. Sumber Data ............................................................................. 27
5. Pengumpulan Data.................................................................... 28
6. Teknik Analisis Data ................................................................ 30
7. Pengecekan Keabsahan Data .................................................... 36
H. Sistematika Pembahasan ................................................................ 38
I. Rencana Jadwal Kegiatan............................................................... 39
BAB II HASIL PENELITIAN ................................................................ 40
A. Penentuan Subjek Penelitian .......................................................... 40
B. Deskripsi dan Analisis Data ........................................................... 40
1. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Tes Kemampuan
Berpikir Kritis Matematik Siswa Menggunakan Graded Response
Models (GRM) ......................................................................... 40
2. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Wawancara Siswa ............. 44
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................ 75
A. Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa Menggunakan
Graded Response Models (GRM) ................................................. 75
B. Pembahasan Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis
Tinggi ............................................................................................. 76
C. Pembahasan Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis
Sedang ............................................................................................ 83
D. Pembahasan Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis
Rendah............................................................................................ 89
BAB IV PENUTUP .................................................................................. 97
A. Kesimpulan..................................................................................... 97
B. Saran .............................................................................................. 98
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1.1Kriteria dan Indikator Kemampuan Berpikir KritisMatematik
18
Tabel 1.2 Penskoran Graded Response Models (GRM) 21
Tabel 1.3Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir KritisMatematik
28
Tabel 1.4 Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis 30
Tabel 1.5 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian 37
Tabel 2.1 Distribusi Skor Hasil Tes yang Diperoleh Siswa padaSetiap Butir Soal
41
Tabel 2.2 Presentase Pencapaian Kemampuan Berpikir KritisMatematik Siswa Per Indikator
42
Tabel 2.3 Skor yang Diperoleh Subjek S1 dan S2 54
Tabel 2.4 Skor yang Diperoleh Subjek S3 dan S4 64
Tabel 2.5 Skor yang Diperoleh Subjek S5 dan S6 74
DAFTAR GAMBAR
Hal.Gambar 2.1 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S1 44
Gambar 2.2 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S2 46
Gambar 2.3 Jawaban Soal Nomor 2 Subjek S1 47
Gambar 2.4 Jawaban Soal Nomor 2 Subjek S2 49
Gambar 2.5 Jawaban Soal Nomor 3 Subjek S1 50
Gambar 2.6 Jawaban Soal Nomor 3 Subjek S2 52
Gambar 2.7 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S3 55
Gambar 2.8 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S4 56
Gambar 2.9 Jawaban Soal Nomor 2 Subjek S3 58
Gambar 2.10 Jawaban Soal Nomor 2 Subjek S4 59
Gambar 2.11 Jawaban Soal Nomor 3 Subjek S3 60
Gambar 2.12 Jawaban Soal Nomor 3 Subjek S4 62
Gambar 2.13 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S5 65
Gambar 2.14 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S6 66
Gambar 2.15 Jawaban Soal Nomor 2 Subjek S5 68
Gambar 2.16 Jawaban Soal Nomor 2 Subjek S6 69
Gambar 2.17 Jawaban Soal Nomor 3 Subjek S5 71
Gambar 2.18 Jawaban Soal Nomor 3 Subjek S6 72
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kartu Konsultasi Pembimbingan Penulisan Skripsi
Lampiran 2 Surat-surat yang Berkaitan dengan Penelitian
Lampiran 3 Instrumen Tes
Lampiran 4 Kunci JawabanTes Kemampuan Berpikir Kritis Matematik
Lampiran 5 Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematik
Lampiran 6 Rubrik Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Matematik
Lampiran 7 Lembar Validasi Tes Kemampuan Berpikir KritisMatematik
Lampiran 8 Pedoman Wawancara
Lampiran 9 Kisi-kisi Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Lembar Validasi Pedoman Wawancar
Lampiran 11 Transkip Wawancara
Lampiran 12 Hasil Perhitungan Tes Kemampuan Berpikir KritisMatematik Siswa
Lampiran 13 Jawaban Siswa
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKSISWA MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODELS
(GRM) di SMAN 1 Jonggat Kelas XI Tahun Pelajaran 2018/2019
Oleh
Hera GusriantiNIM. 151.144.005
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana KemampuanBerpikir Kritis Matematik Siswa Menggunakan Graded Response Models(GRM) Di Sman 1 Jonggat Kelas Xi Tahun Pelajaran 2018/2019. Populasidalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Jonggat. Teknikpengambilan data yaitu purposive sampling diman teknik pengambilansampel sumber data dengan pertimbangan tertentu Sampel dalampenilitian ini sebanyak 22 siswa. Pertama yang dilakukan adalahmemberikan tes kemampuan berpikir kritis matematik menggunakanGraded Response Models (GRM) yang berupai tes uraian atau essaykepada siswa kelas XI MIPA5 yang berjumlah 22 siswa. Berdasarkan hasiltes kemampuan berpikir kritis matematik menggunakan Graded ResponseModel (GRM), peneliti memilih 6 orang siswa, yaitu 2 siswa yangmemiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, 2 siswa yang memilikikemampuan berpikir kritis sedang dan 2 siswa yang memiliki kemampuanberpikir kritis rendah untuk diwawancara terkait dengan jawaban yangsudah mereka tuliskan dan menggali berpikir kritis dari subjek tersebut.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahpenelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulandata dilakukan dengan menggunakan metode tes dan wawancara. Hasilpenelitan ini menunjukkan bahwa model penyekoran GRM ini efektifdalam menganalisis kemampuan berpikir kritis matematik siswa. Dimana4 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, 3 siswa memilikikemampuan berpikir kritis sedang, dan 15 siswa memiliki kemampuanberpikir kritis rendah. Dilihat dari hasil presentase, 18,2% siswa memilikikemampuan berpikir kritis tinggi, 13,4% memiliki kemampuan berpikirkritis sedang, dan 68,2% memiliki kemampuan berpikir kritis rendah.Dilihat dari pencapaian tiap indikator, 56,8% siswa mencapai indikatorFokus, 49,2% siswa mencapai indikator Reason, 38,3% siswa mencapaiindikator Inference, 59,8% siswa mencapai indikator Situation, 49,2%siswa mencapai indikator Clarity, dan 34,1% siswa mencapai indikatorOverview.
Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis Matematik, Graded ResponseModels (GRM).
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu ilmu dan menjadi ilmu dasar
bagi ilmu-ilmu lainnya.1 Matematika memiliki peran yang penting dalam
meningkatkan kemampuan berpikir.2 Oleh karena itu, pelajaran
matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar
bahkan sampai jenjang perguruan tinggi. Hal ini untuk membekali siswa
dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif,
serta kemampuan bekerja sama. Belajar matematika berkaitan erat dengan
aktivitas dan proses belajar serta berpikir karena karakteristik matematika
merupakan suatu ilmu dan human activitiy, yaitu bahwa matematika
adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logis, yang
menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat.3
Pembelajaran matematika merupakan proses interaksi antara guru dan
siswa yang melibatkan pengembangan pola berpikir dan mengelola logika.
Dalam pembelajaran matematika, siswa diharapkan dapat memiliki
kemampuan berpikir kritis matematis.
1Tria Nur Indah Sari, “Profil Kemampuan Brpikir Kritis Matematika Siswa ditinjau Dari
Kemampuan Spasial Dengan Menggunakan Graded Response Models (GRM)”, (Skripsi, FTKUIN SUNAN AMPEL Surabaya, Surabaya, 2017), hlm. 1.
2 Budi Manfaat dan Zara Zahra Anasha, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis
Matematika Siswa Dengan Menggunakan Graded Response Models (GRM)”, makalah ini
disampaikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Yogayakarta, 9November 2013, hlm. 1.
3Tria Nur Indah Sari, Profil..., hlm. 1.
Berpikir kritis matematis merupakan dasar proses berpikir untuk
menganalisis argumen dan memunculkan gagasan terhadap tiap makna
untuk mengembangkan pola pikir secara logis. Kemampuan berpikir kritis
matematis sangat penting bagi siswa karena dengan kemampuan ini siswa
mampu bersikap rasional dan memilih alternatif pilihan yang terbaik bagi
dirinya. Selain itu menanamkan kebiasaan berpikir kritis matematis bagi
siswa perlu dilakukan agar mereka dapat mencermati berbagai persoalan
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.4
Kemampuan berpikir matematis, khususnya berpikir matematis
tingkat tinggi (high-order mathematical thinking) sangat diperlukan oleh
siswa, terkait dengan kebutuhan siswa untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.5Kemampuan berpikir tingkat
tinggi bukanlah sesuatu yang sederhana, melainkan sesuatu yang cukup
kompleks dan tentu saja merupakan istilah umum dari berbagai
kemampuan-kemampuan berpikir yang lainnya yang lebih khusus.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi ini dapat dikatakan mencakup
beberapa jenis kemampuan berpikir seperti kemampuan berpikir kritis,
logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif.6
Khusus berpikir tingkat tinggi yang berupa berpikir kritis, sangat
jelas akan pentingnya dimiliki oleh siswa terutama dalam belajar.
4Jumaisyaroh dkk, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Kemadirian
Belajar Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah”, Kreano, Vol. 5, Nomor 2,Desember 2014, hlm. 158.
5Budi Manfaat dan Zara Zahra Anasha, Analisis..., hlm. 1.6Yusuf Ahmadi, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Pada Materi
Segitiga”, (Skripsi, FITK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016), hlm. 2.
Setidaknya ada lima sebab pentingnya berpikir kritis oleh siswa dalam
belajar, yaitu berpikir kritis termasuk domain keterampilan berpikir umum,
penting dalam ekonomi pengetahuan modern, menambah kemampuan
berbahasa dan prestasi, meningkatkan kreativitas, dan untuk refleksi akan
diri sendiri.7
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada 12
Februari 2018, pada umumnya siswa di SMAN 1 Jonggat mempunyai
respon yang kurang terhadap materi yang disampaikan guru karena tidak
adanya kesiapan siswa dalam menghadapi materi pembelajaran, siswa
hanya bisa menghafal dan mengingat kembali informasi yang diberikan
guru, mereka tidak mampu menganalisis serta mengembangkan informasi
tersebut. Padahal untuk mencapai kategori berpikir matematis, khususnya
berpikir kritis, hal yang diperlukan adalah manganalisis serta
mengembangkan informasi yang diberikan oleh guru.
Salah satu guru matematika di SMAN 1 Jonggat Sri Wahyuni,
S.Pd. mengatakan bahwa “tingkat kemampuan siswa dalam menerima
informasi yang diberikan berbeda-beda. Sebagian siswa mampu
menuliskan informasi yang diketahui dan memberikan alasan berdasarkan
fakta atau bukti yang relevan pada setiap langkah dalam membuat
keputusan maupun menarik kesimpulan dari informasi yang didapatkan.
Begitu pula halnya pada saat siswa diberikan tes atau soal, tidak semua
siswa mampu menuliskan informasi apa yang diketahui dan ditanyakan
7Ibid, hlm. 4.
dengan tepat, tidak semua siswa mampu mengira-ngira apakah yang
diketahui cukup atau tidak untuk menjawab pertanyaan tersebut, dan tidak
semua siswa mampu mencari solusi atas permasalah yang ditemukan
secara tepat”.8
Proses pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru di kelas
masih terlalu banyak menekankan pada penguasaan keterampilan dasar
menghitung (basic skills) yang bersifat prosedural. Hal ini dapat terlihat
dari soal-soal yang diberikan saat ulangan harian sama persis seperti
contoh, hanya saja angka yang diberikan diubah. Dilihat dari pekerjaan
siswa saat menyelesaikan soal, sebagian besar tidak ada yang
menunjukkan bahwa mereka berpikir kritis dalam menyelesaikan soal
tersebut. Selain itu respon siswa terhadap proses pembelajaran pun kurang
baik karena kebanyakan siswa cenderung tidak berperan aktif dalam
proses pembelajaran. Salah satu penyebabnya adalah proses pembelajaran
yang masih terpusat di guru. Guru dalam proses pembelajaran masih
menggunakan metode ceramah, tidak menggunakan media, tidak
mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa dan tidak ada
kegiatan yang menantang sehingga dapat memotivasi siswa untuk tertarik
mempelajari matematika dan membentuk kemampuan berpikir kritis.
Kemudian dalam sistem penskoran guru belum pernah mmengukur
kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan Graded Response Models
(GRM).
8 Sri Wahyuni, Wawancara, Ubung, 12 Februari 2018.
Untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis matematik siswa
baiknya diukur masing-masing tiap siswa tersebut, yakni dengan
menggunakan tes khusus ataupun tes yang dikaitkan dengan materi
tertentu. Dilihat dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya tes
terbagi menjadi dua, yaitu tes objektif dan tes essay (uraian). Kedua
bentuk tes tersebut tentunya mempunyai teknik penskoran yang berbeda.
Bentuk tes objektif, biasanya pilihan ganda (Multiple Choice), betul-salah
(True Or False), mencocokkan/menjodohkan (Matching), dan analisa
hubungan (Relationship Analysis). Pada bentuk tes objektif siapapun yang
memeriksa akan memberikan skor yang sama, karena penskoran dalam
bentuk tes objektif hanya mempunyai dua kemungkinan jawaban, yaitu
jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Namun
dalam tes objektif ini siswa tidak dapat mengungkapkan pemikirannya
mengenai tes tersebut.
Sedangkan untuk kemampuan berpikir kritis matematik siswa
diperlukannya alasan dan sumber yang menjadi acuan siswa untuk
menjawab tes tersebut. Bentuk tes essay (uraian) dapat memberikan
kebebasan kepada siswa bagaimana mencapai dan menjelaskan
kesimpulan mereka masing-masing. Penskoran pada tes essay (uraian)
biasanya dilakukan dengan skor politomus, dimana skor bertingkat
(graded) lebih dari dua kategori yang diberikan sesuai dengan kriteria
tertentu.
Menganalisis kemampuan berpikir kritis matematika siswa
menggunakan GRM atau model respon berjenjang adalah sistem
penskoran dimana tingkat kesukaran tiap kategori pada item tes disusun
secara berurutan sehingga jawaban peserta tes haruslah terurut dari
kategori rendah hingga kategori yang tinggi dan penilaian dimana semua
respon siswa dilihat dari urutan pengerjaannya.9 GRM digunakan dengan
tujuan untuk menampilkan estimasi parameter butir dan kemampuan
siswa, dan menggambarkan pendekatan kemampuan yang bertingkat.10
Atas dasar inilah peneliti ingin mengadakan suatu penelitian yang
bertujuan utuk meneliti siswa di SMAN 1 Jonggat. Peneliti tertarik untuk
meneliti dari apa yang telah dipaparkan di atas, yaitu menganalisis
kemampuan berpikir kritis matematika siswa menggunakan Graded
Response Models (GRM). Selain itu penelitian ini penting dilakukan
terhadap siswa, untuk menganalisis tingkat berpikir kritis siswa dalam
pembelajaran matematika. Oleh karena itu peneliti mengambil judul
“Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa
Menggunakan Graded Response Models(GRM) di SMAN 1 Jonggat
Kelas XI Tahun Pelajaran 2018/2019”.
9Tria Nur Indah Sari, Profil..., hlm. 4.10 Arfani Manda Tama, “Analisis Butir Soal Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis Peserta Didik Dengan Menggunakan Graded Response Models (GRM)”,
(Skripsi, FTK, UIN Raden Intan Lampung, Lampung, 2017), hlm. 11.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dihasilkan
rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana
kemampuan berpikir kritis matematik siswa menggunakan Graded
Response Models (GRM) di SMAN 1 Jonggat kelas XI Tahun Pelajaran
2018/2019?
C. Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis matematik siswa
menggunakan Graded Response Models (GRM) di SMAN 1 Jonggat kelas
XI Tahun Pelajaran 2018/2019.
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi siswa, untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
matematika siswa.
2. Bagi guru, dengan adanya metode Graded Response Models(GRM)
dapat dijadikan acuan untuk penskoran hasil tes siswa dan dapat
dijadikan acuan untuk pembuatan butir soal dengan tujuan
mengembangkan pola berpikir kritis matematika siswa.
3. Bagi sekolah, diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat
dijadikan masukan dan pertimbangan sebagai salah satu metode
penskoran dalam mata pelajaran matematika.
4. Bagi peneliti, menjadi sarana bagi pengembangan diri peneliti tentang
kemampuan berpikir kritis matematik siswa menggunakan Graded
Response Models (GRM) dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk
peneliti lain (peneliti yang relevan) pada penelitian yang sejenis.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Setiap penelitian tentunya terbatas pada satu ide pokok yang
akan menjadi fokus kajiannya. Batasan tersebut memungkinkan untuk
tidak terjadi bias dalam pembahasannya. Adapun ruang lingkup dalam
penelitian ini, yaitu tentang kemampuan berpikir kritis matematik
siswa menggunakan Graded Response Models (GRM).
2. Setting Penelitian
Sebagaimana yang tertera pada judul, bahwa lokasi penelitian
ini diadakan di SMAN 1 Jonggat. SMAN 1 Jonggat merupakan salah
satu sekolah yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, lebih
tepatnya SMAN 1 Jonggat berada di Desa Ubung, Kecamatan
Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Tidak sedikit dari siswa-siswa
di SMAN 1 Jonggat yang berpotensi, berbakat, dan cerdas. Akan
tetapi, kemampuan dari siswa-siswa di SMAN 1 Jonggat pasti
berbeda-beda. Begitu juga dalam pembelajaran matematika, tidak
semua siswa-siswa di sekolah tersebut mampu dengan cepat
menangkap informasi-informasi yang disampaikan oleh guru.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi dan karya-karya
terdahulu yang terkait untuk menghindari duplikasi, plagiasi, repetisi serta
menjamin keaslian dan keabsahan penelitian yang dilakukan peneliti atau
mendapatkan atau menemukan beberapa pendapat.
Tujuannya adalah untuk menegaskan kebaruan, orisinilitas, dan
urgensi penelitian bagi pengembangan ilmu terkait. Suatu karya ilmiah
dipandang baik dan benar apabila hasil kajian atau penelitian tersebut
relevan dengan apa yang terjadi atau berkembang dalam suatu wilayah.
Dari penelitian tersebut, maka peneliti mengemukakan beberapa laporan
penelitian terdahulu yang menjjadi bahan pertimbangan untuk menegaskan
kebaruan, orisinilitas, dan urgensi peneliti ini dari peneliti sebelumnya.
Berkenaan dengan studi tersebut atau tema-tema yang senada dengan
akhlak, ada beberapa penelitian yang telah dilakkukan diantaranya oleh:
1. Junaidi dengan judul “ analisis kemampuan berpikir kritis matematika
siswa dengan menggunakan graded response models di SMA Negeri
1 Sakti” Universitas Jabal Ghafur Sigli. Jurusan Pendidikan
Matematika. Dalam penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sakti
kelas X MIA1 yang berjumlah18 siswa. Hasil penelitian tersebut
mengungkapkan bahwa 50% siswa memiliki kemampuan berpikir
kritis matematika sangat tinggi, 5,5% siswa memiliki kemampuan
berpikir kritis matematika tinggi, 11,1% siswa memiliki kemampuan
berpikir kritis matematika rata-rata, 33,3% siswa memiliki
kemampuan berpikir kritis matematika rendah, dan 0% siswa
memiliki kemampuan berpikir kritis matematika sangat rendah.
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti adalah sama-sama menganalisis kemampuan berpikir kritis
matematika siswa menggunakan Graded Response Models (GRM).
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti adalah tempat penelitian dan jumlah subjek penelitian.
2. Muhammad Syahrul Kahar dengan judul “analisis kemampuan
berpikir matematis siswa SMA kota Sorong terhadap butir soal
dengan graded response model” Universitas Muhammadiyah Sorong.
Jurusan Pendidikan Matematika. Dalam penelitian yang dilakukan di
SMA Negeri 3 Kota Sorong pada siswa kelas XI IPA 1 yang
berjumlah 38 siswa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
model penyekoran GRM efektif dalam menganalisis kemampuan
berpikir matematis siswa. Dimana siswa dengan kriteria relevansi isi
dengan skor 4 terdapat 18 siswa (47,37%), sementara siswa dengan
relevansi isi skor 1 terdapat 4 siswa (10,53%). Dari kriteria ketuntasan
siswa yang mencapai jawaban tuntas dengan skor 4 terdapat 1 siswa
(2,64%) dan siswa dengan jawaban jauh dari tuntas dengan skor 1
terdapat 7 siswa (19,52%). Kemudian untuk kriteria pengorganisasian,
siswa yang mengerjakan dengan sangat sistematis terdapat 8 siswa
(21,05%) dansiswa yang mengerjakan dengan tidak sistematis terdapat
10 siswa (26,32%). Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama menggunakan model
Graded Response Models (GRM) dalam penyekoran. Perbedaan
penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti adalah penelitian tersebut meneliti kemampuan matematik
siswa, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti adalah meneliti
kemampuan berpikir kritis matematika siswa.
3. Yusuf Ahmadi dengan judul “analisis kemampuan berpikir kritis
matematis siswa pada materi segitiga” Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurusan Pendidikan Matematika.Dalam
penelitian yang dilakukan di SMP Kharisma Bangsa. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa secara kuantitatif tingkat kemampuan berpikir
kritis matematis siswa yang dikategorikan rendah 20,83%, kategori
sedang sebanyak 56,26%, dan untuk kategori tinggi sebanyak 22,92%.
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh
penelti adalah sama-sama menganalisis kemampuan berpikir kritis
matematis siswa. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tersebut
menganalisis kemampuan berpiikir kritis matematika siswa pada
materi segitiga, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti adalah
menganalisis kemampuan berpikir kritis matematika siswa
menggunakan Graded Response Models (GRM).
F. Kerangka Teori
1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematik
a. Pengertian Berpikir Kritis Matematik
1) Pengertian Berpikir
Pendapat para ahli mengenai berpikir itu bermacam-
macam. Misalnya ahli-ahli psikologi asosiasi menganggap
bahwa berpikir adalah kelangsungan tanggapan-tanggapan
dimana subjek yang berpikir pasif. Berpikir itu adalah
berbicara dalam hati. Sehubungan dengan pendapat tersebut
yang mengatakan berpikir adalah aktivitas ideasional. Pada
pendapat yang treakhir itu dikemukakan dua kenyataan,
yaitu:
a) Bahwa berpikir itu adalah aktivitas, jadi subjek yangberpikir aktif, dan
b) Bahwa aktivitas itu sifatnya ideasional, jadi bukan sensorisdan bukan motoris, walaupun dapat disertai oleh kedua halitu, berpikir itu menggunakan abstraksi-abstraksi atau“ideas”.
11
Berpikir melibatkan kegiatan memanipulasi dan
mentransformasi informasi dalam memori. Manusia berpikir
untuk membentuk konsep, menalar, berpikir secara kritis,
membuat keputusan, berpikir secara kreatif, dan memecahkan
masalah. Siswa dapat berpikir mengenai hal-hal yang
kongkret, seperti liburan di pantai atau cara untuk menang
11Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008),hlm. 54.
dalam permainan video game. Mereka juga dapat memikirkan
subjek yang lebih abstrak, seperti arti dari kebebasan atau
identitas. Mereka dapat berpikir mengenai masa lampau
(seperti apa yang terjadi kepada mereka bulan lalu) dan masa
depan (seperti apakaha kehidupan mereka pada tahun 2020).
Mereka dapat berpikir mengenai kenyataan (seperti
bagaimana mendapatkan hasil yang lebih baik pada ujian
berikutnya) dan fantasi (seperti apakah rasanya bertemu Elvis
Presley atau mendaratkan pesawat ruang angkasa di Mars).12
Dari dua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
berpikir adalah aktivitas atau kegiatan untuk memanipulasi
dan mentransformasi informasi untuk membentuk konsep dan
melakukan penalaran, serta berpikir secara kritis dan kreatif,
membuat keputusan dan memecahkan masalah.
2) Pengertian Berpikir Kritis
Dalam hal berpikir kritis, seorang siswa dituntut
untuk menggunakan cara berpikir kognitifnya, agar dapat
mengatasi segala kendala dan pemecahan masalah dengan
tepat. Berpikir kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang
memungkinkan siswa mengevaluasi bukti, asumsi, logika dan
bahasa yang mendasari pernyataan orang lain. Berpikir kritis
juga merupakan sebuah proses sistematis yang
12Jhon W. Santrock, Psikologi Pendidikan, terj. Diana Angelica, (Jakarta: SalembaHumanika, 2011), hlm. 7-8
memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengavaluasi
keyakinan dan pendapat mereka sendiri. Serta berpikir kritis
juga merupakan berpikir dengan baik, dan merenungkan
tentang proses berpikir merupakan bagian dari berpikir degan
baik.13
Beberapa ahli mengatakan berpikir kritis adalah
berpikir pada sebuah level yang kompleks dengan
menggunakan berbagai proses analisis dan proses evaluasi
terhadap informasi yang didapatkan. Pendapat lain
mengatakan berpikir kritis adalah kemampuan menganalisis
fakta yang ada kemudia membuat beberapa gagasan dan
mempertahankan gagasan tersebut kemudian membuat
perbandingan. Dengan membuat beberapa perbandingan kita
bisa menarik kesimpulan dan membuat sebuah solusi atas
masalah yang ada.14
Berpikir kritis sangat penting untuk mengambil
sebuah keputusan atau memecahkan sebuah masalah, oleh
karena itu berpikir kritis merupakan proses berpikir yang
terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental
seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan,
membujuk, menganalisis asumsi, merefleksi permasalahan
13Tria Nur Indah Sari, Profil..., hlm. 8.14
Pengertian Menurut Para Ahli, “Pengertian Berpikir Kritis Menurut Para Ahli”, dalam
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-berpikir-kritis-menurut-para-ahli/, diaksespada tanggal 24 Januari 2018, pukul 9.36 WITA
secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka
bagi berbagai pendekatan dan perspektif yang berbeda, tidak
mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang
dari berbagai sumber, dan berpikir secara reflektif dan
evaluatif.15
Saat ini para psikologi dan pendidikan sangat tertarik
mengenai berpikir kritis, meskipun hal ini bukanlah suatu
gagasan yang baru, berbicara mengenai pentingnya berpikir
secara produktif daripada hanya menebak jawaban benar.
Berpikir kritis meliputi berpikir secara reflektif dan produktif
serta mengevaluasi bukti.16
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan
bahwa berpikir kritis adalah sebuah proses berpikir pada level
kompleks yang memungkinkan siswa untuk menganalisis dan
mengevaluasi informasi yang ia dapatkan, kemudian mencari
solusi atas permasalahan yang ditemukan secara reflektif dan
produktif.
Jadi, dari beberapa paparan mengenai pengertian berpikir
dan pengertian berpikir kritis diatas, dapat disimpulkan bahwa
15Nurina Happy, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif
Matematis Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kasihan Bantul Pada Pembelajaran Matematika
Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)”, (Skripsi, FMIPA UNY, Yogyakarta,
2011), hlm. 11.
16 Jhon W Santrock, Psicologi…, hlm. 11
berpikir kritis matematik adalah kemampuan untuk mengambil
keputusan dan memecahakan masalah dengan cara menalar,
menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang didapatkan untuk
mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah
matematika.
b. Komponen-komponen Kemampuan Berpikir Kritis
Matematik
Ciri-ciri orang yang berpikir kritis, yaitu:
1) Mencari kejelasan pernyataan atau pertanyaan,2) Mencari alasan,3) Mencoba memperoleh informasi yang benar,4) Menggunakan sumber yang dapat dipercaya,5) Mempertimbangkan keseluruhan situasi,6) Mencari alternatif,7) Dapat dipercaya,8) Mengubah pandangan apabila ada bukti yang dapat
dipercaya,9) Mencari ketepatan suatu permasalahan, dan10) Sensitifterhadap perasaan, tingkat pengetahuan, dan tingkat
kecanggihan orang lain.17
Karakteristik yang berhubungan dengan berpikir kritis sebagai
berikut:
1) Watak (disposition). Seseorang yang mempunyaiketerampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptis,sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respekterhadap berbagai data dan pendapat, respek terhadapkejelasan dan ketelitian, mencari pandanggan-pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikapketika terdapat sebuah pendapat yang dianggapnyabaik.
17Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), hlm.241.
2) Kriteria (criteria). Berpiikir kritis harus mempunyaisebuah kriteria atau patokan. Untuk sampai kearahsana maka harus menemukan sesuatu untukdiputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuahargumen dapat disusun dari beberapa sumberpelajaran, namun akan mempunyai kriteria yangberbeda. Apabila kita akan menerapkan standarisasimaka haruslah berdasarkan kepada relevansi,keakuratan fakta-fakta, berlandaskan sumber yangkredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yangkeliru, logika yang konsisten, dan mempertimbangkanyang matang.
3) Argumen (argument). Argumen adalah pernyataanatau proposisi yang dilandasi oleh data-data.Keterampilan berpikir kritis akan meliputi kegiatanpengenalan, penilaian, dan menyusun argumen.
4) Pertimbangan atau pemikiran (reasoning).Kemampuan ini adalah untuk merangkum kesimpulandari satu atau beberapa premis, prosesnya akanmeliputi kegiatan menguji hubungan antara beberapapernyataan atau data.
5) Sudut pandang (point of view). Sudut pandang adalahcara memandang atau menafsirkan dunia ini, yangakan menentukan konstruksi makna. Seseorang yangberpikir dengan kritis akan memandang sebuahfenomena dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
6) Prosedur penerapan kriteria (procedures for applyingcriteria). Prosedur penerapan kriteria kritis sangatkompleks dan prosedural. Prosedur tersebut akanmeliputi merumuskan permasalahan, menentukankeputusan yang akan diambil, dan mengidentifikasiperkiraan-perkiraan.18
Berdasarkan teori diatas, karakteristik orang yang berpikir
kritis meliputi watak (disposition), kriteria (criteria), argumen
(argument), sudut pandang (point of view), pertimbangan atau
pemikiran (reasoning), dan prosedur penerapan kriteria
(procedures for applying criteria). Seseorang yang berpikir kritis
memiliki karakter khusus yang dapat diidentifikasi dengan
18Siti Zubaedah, “Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat
Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains”, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Sains,
Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, 16 Januari 2010, hlm. 4-5
melihat bagaimana seseorang menyikapi suatu masalah, informasi
atau argumen, serta bagaimana kemampuannya mendeteksi
adanya bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda, dan
bagaimana kemampuannya dalam mengambil keputusan untuk
menyelesaikan suatu maslah.Karakter-karakter tersebut tampak
pada kebiasaan bertindak, berargumen dan memanfaatkan
intelektualnya dan pengetahuannya.
Para ahli juga menyebutkan beberapa kemampuan yang
dimiliki dalam berpikir kritis. Diantaranya Seifert dan
Hoffnug, beberapa komponen penting dalam berpikir
kritis, yaitu:
1) Basic operation of reasoning (Operasi dasarpenalaran). Untuk berpikir kritis, seseorang memilikikemampuan untuk menjelaskan, menggeneralisasikan,menarik kesimpulan deduktif, dan merumuskanlangkah-langkah logis secara mental.
2) Domain-specific knowledge (Domain-pengetahuankhusus). Dalam menghadapi suatu problem, seseorangharus memiliki pengetahuan tentang topik ataukontennya. Untuk memecahkan suatu konflik pribadi,seseorang harus memiliki pengetahuan tentang persondan dengan siapa yang memiliki konflik tersebut.
3) Metacoqnitive knowledge (Pengtahuan metakognitif).Pemikiran kritis yang efektif mengharuskan seseoranguntuk memonitor ketika ia mencoba utnuk benar-benar memahami suatu ide, menyadari kapan diamemerlukan informasi baru, dan mereka-rekabagaimana ia dapat dengan mudah mengumpulkandan mempelajari informasi tersebut.
4) Value, beliefs, and disposition (Nilai, manfaat, danposisi). Berpikir secara kritis berarti melakukanpenilaian secara fair dan objektif. Ini berarti adasemacam keyakinan diri bahwa pemikiran benar-benar mengarah pada solusi. Ini berarti juga ada
semacam diposisi yang persisten dan reflektif ketikaberpikir.19
Berdasarkan teori di atas, beberapa kemampuan yang
dimiliki dalam berpikir kritis adalah Basic operation of reasoning
(Operasi dasar penalaran), Domain-specific knowledge (Domain-
pengetahuan khusus), Metacoqnitive knowledge (Pengtahuan
metakognitif), dan Value, beliefs, and disposition (Nilai, manfaat,
dan posisi). Kemampuan berpikir kritis ditandai dengan
kemampuan mengidentifikasi asumsi yang diberikan, kemampuan
merumuskan pokok-pokok permasalah, kemampuan menentukan
akibat dari suatu ketentuan yang diambil, kemampuan yang
mengungkapkan data/definisi/teorema dalam menyelesaikan
masalah, dan kemampuan mengevaluasi argument yang relevan
dalam penyelesaian suatu masalah.
Menurut Ennis dalam Tia Nur Indah Sari, seseorang yang
berpikir kritis matematik idealnya memiliki beberapa
kriteria atau elemen dasar yang disingkat dengan FRISCO
(Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, Overview)
sebagai berikut:
1) F (Focus)Tertuju pada poin utama yang sedang
dilakukan/dihadapi. Pada soal matematika yang
menjadi focus adalah pertanyaan dari soal yang
diberikan.
19Tria Nur Indah Sari, Profil..., hlm. 9-10.
2) R (Reason)Memberikan alasan-alasan yang mendukung
untuk menolak putusan yang dibuat berdasarkan
situasi dan fakta yang relevan dengan masalah yang
diberikan. Pada soal matematika yang menjadi reason
adalah yang diketahui.
3) I (Inference)Proses penarikan kesimpulan yang masuk
akal, yaitu mengikuti langkah-langkah argumentasi
yang logis menuju kesimpulan. Pada soal matematika
yang menjadi inference adalah kira-kira yang
diketahui, cukup, atau tidak untuk menjawab
pertanyaan itu.
4) S (Situation)Mengungkapkan faktor-faktor penting yang
perlu dipertimbangkan dalam membuat kesimpulan.
Pada soal matematika yang menjadi situation adalah
konteks.
5) C (Clarity)Menjelaskan arti istilah-istilah yang berkaitan
dengan pembuatan kesimpulan. Pada soal matematika
yang menjadi clarity adalah penjelasan istilah-istilah.
6) O (Overview)Mengecek kembali semua tindakan yang telah
diketahui, apakah masuk akal atau tidak. Pada soal
matematika yang menjadi overview adalah mengecek
kembali tentang apa yang ditanyakan, diketahui,
alasannya, konteksnya serta istilah-istilah yang
digunakan.20
Berdasarkan teori di atas, indikator kemampuan berpikir
kritis siswa meliputi mencari pernyataan yang jelas dari
pertanyaan, mencari alasan, berusaha mengetahui informasi
dengan baik, memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan
menyebutkannya, memerhatikan situasi dan kondisi secara
keseluruhan, berusaha tetap relevan dengan ide utama, mengingat
kepentingan yang asli dan mendasar, mencari alternatif, bersikap
dan berpikir terbuka, mengambil posisi ketika ada bukti yang
cukup untuk melakukan sesuatu, mencari penjelasan sebanyak
mungkin, dan bersikap secara sistematis dan teratur dengan
bagian dari keseluruhan masalah.
Berdasarkan penjelasan para ahli tentang karakteristik dan
indikator berpikir kritis di atas, aspek kemampuan berpikir kritis
matematik yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:21
Tabel 1.1
Kriteria dan Indikator Kemampuan Berpikir Kritis matematik
NoKriteria Berpikir Kritis
MatematikIndikator
20Ibid, hlm. 11-1221
Dinawati Trapsilasiwi dkk, “Profil Berpikir Kritis Siswa Kelas X-IPA 3 MAN 2Jember Berdasarkan Gender dalam menyelesaikan Soal Matematika Pokok Bahasan SistemPersamaan Linier Tiga Variabel”, Kadikma, Vol. 8, Nomor 1, April 2017, hlm 23-24.
1 ocus (Fokus) a. Siswa dapat menuliskan hal yangdiketahui dan hal yang ditanya pada soal.
b. Siswa dapat menuliskan metode yangdigunakan dalam menyelesaikan soal.
2 eason (Alasan) a. Siswa mencari cara untuk menyelesaikanmasalah dengan memberikan alasanberdasarkan fakta atau bukti yang relevandari setiap langkah dalam pembuatankeputusan.
b. Siswa mampu mengerjakan soal sesuaidengan cara yang telah direncanakandengan mengungkapkan alasan yang jelas.
3 nference (Menyimpulkan) Siswa mampu membuat kesimpulan dari
alasan yang telah dikemukakan dengan
benar.
4 Situation (Situasi) Siswa mampu menggunakan semua informasi
yang telah disesuaikan dengan
permasalahan.
5 larity (Kejelasan) Siswa mampu membedakan beberapa hal
dengan jelas
6 verview (Meninjau
kembali)
a. Siswa meneliti kembali secaramenyeluruh.
b. Siswa mampu menemukan alternatif lainuntuk menyelesaikan permasalahantersebut
Pada penelitian ini analisis berpikir kritis matematik yang
dimaksud peneliti adalah berpikir untuk menuju suatu kesimpulan
dengan dilandasi bukti-bukti, sumber-sumber iinformasi yang valid,
serta mampu memberikan penjelasan yang masuk akal yang
didasarkan pada kriteria berpikir kritis FRISCO (Focus, Reason,
Inference, Situation, Clarity, Overview). Alasan peneliti menggunakan
kriteria dari Ennis karena kriteria tersebut langsung mengacu pada
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik, Ennis juga merupakan
kontirbutor terkenal bagi perkembangan tradisi berpikir kritis, serta
kejelasan dalam membagi kriteria.
2. Graded Response Models(GRM)
Graded Response Models (GRM) atau model respon
berjenjang adalah sistem penskoran dimana tingkat kesukaran tiap
kategori pada item tes disusun secara berurutan, sehingga jawaban
siswa haruslah terurut dari kategori yang rendah hingga kategori yang
tinggi.22
Graded Response Models (GRM), merupakan salah satu
pendekatan model IRT (item respon theory) dimana bertujuan
untuk menampilkan kemampuan berpikir matematis siswa,
karena bentuk tes yang digunakan dalam penskoran model ini
adalah uraian, yang menuntut siswa untuk mampu berpikir
kritis, dan setiap butir soal dibuat berdasarkan tingkat kesulitan
dari mudah hingga sukar.23
Penskoran merupakan langkah pertama dalam proses
pengolahan hasil tes pekerjaan siswa atau mahasiswa. Graded
Response Models merupakan sebuah model penskoran yang
digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kritis
matematika siswa. Pengukuran sama dengan penskoran, pengukuran
22Tria Nur Indah Sari, Profil..., hlm. 16.23
Syahrul Kahar, “Analisis Kemampuan Berpikir Matematis Siswa SMA kota Sorong
terhadap Butir Soal dengan Graded Response Model”, Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah, Vol.2, Nomor 1, Juni 2017, hlm. 12-13.
sebagai prosedur untuk memberikan angka (biasanya disebut skor).
Pendapat lain mengatakan skor adalah angka yang menunjukkan
jumlah jawaban yang benar dari sejumlah butir soal yang membentuk
tes. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penskoran adalah
sebuah proses pemberian angka atau pengkuantifikasian tiap butir
pada tes maupun kuisioner. Bila ditinjau dari bentuk-bentuk tes dan
kuisioner, maka proses penskoran pun akan bebeda, untuk jenis tes
maupun kuisioner tertentu. Penskoran tes jenis onjektif akan berbeda
dengan penskoran tes essay, demikian halnya dengan tes pilihan ganda
dan jawaban pendek.24
GRM merupakan ekstensi dari metode Thurstone yang
muncul pada 1928. GRM tepat digunakan ketika respons peserta tes
terhadap butir digolongkan sebagai respons kategori yang berurutan
dan tingkat penyelesaiannya cenderung meningkat seperti yang ada
pada skala Likert. Nilai tingkat kesulitan relative katagori 1 > 2 > ...>
n atau urut.25
Penggunaan GRM tepat ketika respons peserta ujian terhadap
butir dapat digolongkan sebagai respons kategori yang berurutan dan
tingkatan penyelesaiannya cenderung meningkat. Yaitu dengan
24Junaidi, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa dengan
Menggunakan Graded Response Models”, Vol. 4, Nomor 1, April 2017, hlm. 18-19.25 Saiful Ridlo, “Pengembangan Tes Pengetahuan Praktikum Biologi
Berdasarkan Graded Response Dan Generalized Partial Credit”, Jurnal Penelitian Dan
Evaluasi Pendidikan, dalam http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/1111
diakses pada 24 Januari 2018.
menggunakan respon yang berurutan dan tingkat penyelesaian dengan
kata lain, langkah kedua memerlukan prasyarat langkah kesatu, dan
seterusnya sampai penyelesaian akhir.26
Cara menskor hasil tes biasanya disesuaikan dengan bentuk-
bentuk soal tes yang dipergunakan. Apakah tes objektif atau
tes essay. Untuk soal-soal objektif biasanya setiap jawaban
yang benar diberi skor 1 dan setiap jawaban yang salah diberi
skor 0. Total skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor
yang diperoleh dari semua soal. Untuk soal-soal essay dalam
penskorannya biasanya digunakan dengan cara memberi bobot
kepada setiap soal menurut tingkat kesulitannya atau banyak
sedikitnya unsur yang harus terdapat dalam jawaban yang
dianggap paliing baik.27
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penskoran setiap
butir soal dilakukan dengan model GRM 4 kategori bertingkat
(graded) yaitu:28
Tabel 1.2
PenskoranGraded Response Models(GRM)
No spek Penilaian Skor
1 iwa tidak mampu menyelesaikan soal dengan benar 1
26 Arfani Manda Tama, Analisis …, hlm. 30.27Junaidi, Analisis…, hlm. 19.28
Azhar Rezky Wahyudi, “Penskoran Politomi Dalam Teori Respon Butir Menggunakan
Graded Response Model (GRM)”, (Skripsi, FMIPA Universitas Hasanuddin, Makassar, 2012),hlm. 4.
2 iswa mampu menyelesaikan soal setengah benar 2
3 iswa mampu menyelesaikan soal hampir benar 3
4 iswa mampu menyelesaikan soal dengan benar 4
Dari beberapa teori di atas, graded response models (GRM)
tepat digunakan ketika respons peserta tes terhadap butir digolongkan
sebagai respons kategori yang berurutan dan tingkat penyelesainnya
cenderung meningkat. Yaitu dengan menggunakan respons yang
berurutan dan tingkat penyelesaian dengan kata lain, langkah kedua
memerlukan prasyarat langkah kesatu, dan seterusnya sampai
penyelesaian akhir.
Jadi, dari beberapa paparan mengenai Graded Response
Models di atas, dapat disimpulkan bahwa Graded Response Models
adalah sistem penskoran dimana tingkat kesukaran tiap kategori pada
item tes disusun secara terurut sehingga jawaban siswa haruslah
terurut dari kategori yang rendah hingga kategori yang tinggi.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif jenis
deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian
yang mengungkapkan situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan
kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik
pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari
siutasi alamiah.29 Deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang
tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting
sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai
suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang
diteliti antara fenomena yang diuji.30 Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan analisis kemampuan berpikir kritis matematik siswa
menggunakan Garded Response Models (GRM).
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam rangka melaksanakan penelitian
yang berperan sebagai instrumen kunci yang langsung melibatkan diri
dalam kehidupan subjek dalam jangka waktu yang telah ditentukan
peneliti. Kehadiran peneliti bukan dimaksudkan untuk mempengaruhi
subyek penelitan, melainkan untuk mendapatkan data-data yang
akurat. Untuk mendapatkan data, peneliti mengadakan pengamatan
dan melibatkan diri dengan subyek sehingga dapat terjalin hubungan
yang akrab dan bekerja sama serta saling bertukar informasi yang
sebanyak-banyaknya. Kehadiran peneliti di lapangan bukan bertujuan
untuk mempengaruhi subyek penelitian melainkan hanya untuk
29Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitan Kualitatif, (Bandung:
ALFABETA, 2014), hlm. 25.30
Wikipedia, “Penelitian Deskriptif”, dalam
https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif, diakses pada tanggal 20 Februari 2018 pukul12. 33 WITA.
mengamati dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan data
atau fokus masalah yang peneliti angkat. Oleh karena itu,
penganalisis, penafsiran (interpretasi) data, dan pada akhirnya terjadi
pelaporan hasil penelitian.
Adapun data-data yang peneliti maksud dalam peneliitian ini
adalah analisis kemampuan berpikir kritis matematik siswa
menggunakan Graded Response Models (GRM) di SMAN 1 Jonggat
kelas XI Tahun Pelajaran 2018/2019 Kec. Jonggat, Kab. Lombok
Tengah. Berkenaan dengan hal tersebut, maka hal-hal yang dilakukan
oleh peneliti di lapangan meliputi:
a. Observasi awal
b. Memberikan tes tertulis tarkait kemampuan berpikir kritis
matematik siswa menggunakan Graded Response Model (GRM)
c. Melakukan wawancara secara langsung dengan subyek penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Sebagaimana yang tertera pada judul, bahwa lokasi penelitian
ini diadakan di SMAN 1 Jonggat. Adapun alasan peneliti mengadakan
penelitian di SMAN 1 Jonggat yaitu, alasan pertama: hampir semua
siswa di SMAN 1 Jonggat hanya bisa menghafal dan mengingat
kembali informasi yang diberikan guru, mereka tidak mampu
menganalisis serta mengembangkan informasi tersebut. Padahal untuk
mencapai kategori berpikir matematis, khususnya berpikir kritis, hal
yang diperlukan adalah manganalisis serta mengembangkan informasi
yang diberikan oleh guru. Alasan kedua: guru belum pernah mengukur
tingkat kemampuan berpikir kritis matematik siswa menggunakan
Graded Response Model (GRM).
4. Sumber Data
Sumber data adalah subjek penelitian atau informan, atau
subjek darimana data diperoleh. Adapun yang menjadi subjek
penelitian meliputi siswa kelas XI MIPA5 SMAN 1 Jonggat yang
terdiri dari 22 siswa. Namun, pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik purposivesampling. Purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu.31 Pertama yang akan dilakukan peneliti adalah memberikan
tes kemampuan berpikir kritis matematik menggunakan Graded
Response Models (GRM) yang berupai tes uraian atau essay kepada
siswa kelas XI MIPA5 yang berjumlah 22 siswa. Berdasarkan hasil tes
kemampuan berpikir kritis matematik menggunakan Graded Response
Model (GRM), peneliti memilih 6 orang siswa, yaitu 2 siswa yang
memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, 2 siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kritis sedang dan 2 siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kritis rendah untuk diwawancara terkait dengan
jawaban yang sudah mereka tuliskan dan menggali berpikir kritis dari
subjek tersebut
5. Pengumpulan Data
31 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2012), hlm. 218-219.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan.
Data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
bagaimana kemampuan berpikir kritis matematik siswa menggunakan
Graded Response Models (GRM). Pengumpulan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan teknik sebagai berikut:
a. Tes kemampuan berpikir kritis matematik menggunakan Graded
Response Models (GRM)
Tes kemampuan berpikir kritis digunakan untuk
mendapatkan data kemampuan berpikir kritis matematik yang
dimiliki subjek penelitian. Tes kemampuan berpikir kritis ini
berupa 3 soal uraian atau essay dengan alokasi waktu 30 menit.
Hasil analisis yang diperoleh digunakan untuk memperoleh
tingkat kemampuan berpikir kritis metematik siswa menggunakan
Graded Response Models (GRM).
b. Wawancara
Wawancara akan dilakukan setelah subjek mengerjakan 5
butir soal tes berpikir kritis matematika. Setelah mengetahui hasil
tes kemampuan berpikir kritis matematik menggunakan Graded
Response Model (GRM), akan dipilih 6 orang siswa untuk
diwawancara, yaitu 2 orang siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kritis tinggi, 2 orang siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kritis sedang, dan 2 orang siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kritis rendah. Tujuan dari wawancara ini
adalah untuk mendalami jawaban siswa setelah mengerjakan tes
kemampuan berpikir kritis matematik. Wawancara yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur,
yaitu pedoman wawancara hanya berupa garis besar permasalahan
yang ditanyakan.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Siswa diberi tugas dalam bentuk tes kemampuan berpikir
kritis matematika.
2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
tes.
3) Siswa diwawancarai berdasarkan kemampuan berpikir kritis
matematika.
4) Peneliti merekam hal-hal penting untuk data tentang
kemampuan berpikir kritis matematika siswa.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian bertujuan untuk membatasi penemuan-penemuan
hingga menjadi suatu data yang teratur, tersusun serta lebih berarti.
Bagian merupakan uraan lebih lanjut tentang langkah-langkah analisis
data yang telah disebutkan dalam teknik pengumpulan data.
Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan ke orang
lain.32 Teknik analisis data pada penelitian ini meliputi:
a. Analisis kemampuan berpikir kritis matematika menggunakan tes
Graded Response Models (GRM)
Analisis hasil tes kemampuan berpikir kritis matematika
siswa dengan menggunakan kunci jawaban yang telah dibuat
peneliti dan rubrik penilaian tes kemampuan berpikir kritis
matematika siswa. Langkah-langkah untuk menganalisis hasil tes
kemampuan berpikir kritis matematika adalah sebagai berikut:
1) Mengoreksi hasil tes kemampuan berpikir kritis matematika
dengan menggunakan kunci jawaban yang telah dibuat oleh
peneliti. Kisi-kisi soal dibuat dengan terlebih dahulu
menetapkan indikator kemampuan berpikir kritis matematika
serta menentukan pedoman penskoran. Adapun pedoman
pemberian skor yang digunakan adalah sebagai berikut:33
Tabel 1.3
32Ibid, hlm. 244.33 Tria Nur Indah Sari, Profil..., hlm. 31-32.
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Matematik
No
Kriteria Berpikir
Kritis
Matematika Sim
bol Respon Siswa Terhadap Soal
Sko
r
1 ocus (Fokus) P1 iswa tidak mampu menuliskanhal apa yang
diketahui, ditanyakan dan metode yang
digunakan dengan benar
1
iswa mampu menuliskanhal apa yang
diketahui, ditanyakan dan metode yang
digunakan dengan setengah benar
2
iswa mampu menuliskanhal apa yang
diketahui, ditanyakan dan metode yang
digunakan dengan hampir benar
3
iswa mampu menuliskanhal apa yang
diketahui, ditanyakan dan metode yang
digunakan dengan benar
4
2 eason (Alasan) P2 iswa tidak mampu memberikan alasan-
alasan yang mendukung kesimpulan yang
diambil dengan benar
1
iswa mampu memberikan alasan-alasan
yang mendukung kesimpulan yang
diambil dengan setengah benar
2
iswa mampu memberikan alasan-alasan
yang mendukung kesimpulan yang
diambil dengan hampirbenar
3
iswa mampu memberikan alasan-alasan
yang mendukung kesimpulan yang
diambil dengan benar
4
3 nference (Proses
penarikan
kesimpulan)
P3 iswa tidak mampu membuat kesimpulan
dari alasan yang telah dikemukakan
denganbenar
1
iswa mampu membuat kesimpulan dari
alasan yang telah dikemukakan dengan
setengah benar
2
iswa mampu membuat kesimpulan dari
alasan yang telah dikemukakan dengan
hampir benar
3
iswa mampu membuat kesimpulan dari
alasan yang telah dikemukakan dengan
benar
4
4 Situation (Situasi) P4 iswa tidak mampu menggunakan semua
informasi yang telah disesuaikan dengan
benar
1
iswa mampu menggunakan semua
informasi yang telah disesuaikan dengan
2
setengah benar
iswa mampu menggunakan semua
informasi yang telah disesuaikan dengan
hampir benar
3
iswa mampu menggunakan semua
informasi yang telah disesuaikan dengan
benar
4
5 larity (Kejelasan) P5 iswa tidak mampu membedakan beberapa
hal dengan benar
1
iswa mampu membedakan beberapa hal
dengan setengah benar
2
iswa mampu membedakan beberapa hal
dengan hampir benar
3
iswa mampu membedakan beberapa hal
dengan benar
4
6 verview (Meninjau
kembali)
P6 iswa tidak mampu mengecek semua tidakan
yang telah dilakukan dengan benar
1
iswa mampu mengecek semua tidakan yang
telah dilakukan dengan setengah benar
2
iswa mampu mengecek semua tidakan yang
telah dilakukan dengan hampir benar
3
iswa mampu mengecek semua tidakan yang
telah dilakukan dengan benar
4
Total Skor 24
2) Data dari hasil tes yang diperoleh kemudian diolah dengan
menggunakan presentase yang dirumuskan sebagai berikut:34
= × 100%
Keterangan: P = Presentase
f = Frekuensi jawaban siswa
n = Jumlah skor keseluruhan (skor
maksimum)
Peneliti menganalisis data tersebut berdasarkan
jawaban siswa dengan melihat jenis kemampuan berpikir
kritis matematika siswa. Adapun kriteria berpikir kritis
adalah sebagai berikut:35
Tabel 1.4
Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis
Rentang Nilai Tingkat Kemampuan Berpikir
Kritis Matematika
0≤ NKBK ≤ 60 Rendah
60 < NKBK ≤ 75 Sedang
75 < NKBK ≤ 100 Tinggi
(Dengan NKBK = Nilai Kemampuan Berpikir Kritis)
b. Wawancara
34Junaidi, Analisis…, hlm. 20.35Yusuf Ahmadi, Analisis…, hlm 33-34.
Teknik analisis data wawancara dalam penelitian ini
menggunakan model yang diberikan Miles and Huberman yang
mengemukakan bahwa aktivitas dalam menganalisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus pada setiap tahap penelitian sehingga sampai tuntas dan
datanya sampai jenuh.36 Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
reduction, data display, dan cochusion drawing/verification.
1) Reduksi data
Setelah membaca, mempelajari, dan menelaah data
yang diperoleh dari hasil tes dan wawancara, maka dilakukan
reduksi data. Reduksi data yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah suatu bentuk analisis yang mengacu pada proses
menggali, menggolongkan informasi, dan membuang yang
tidak perlu dan mengorganisasikan data mentah yang
diperoleh dari lapangan tentang analisis kemampuan berpikir
kritis matematika siswa. Hasil wawancara dituangkan secara
tertulis dengan cara sebagai berikut:
a) Memutar hasil rekaman wawancara dari alat perekam
beberapa kali agar dapat menuliskan dengan tepat apa
yang diucapkan subjek.
b) Mentranskip hasil wawancara
36 Sugiyono, Metode..., hlm. 246.
c) Memeriksa kembali hasil transkip tersebut dengan
mendengarkan kembali ucapan-ucapan saat wawancara
berlangsung, untuk mengurangi kesalahan penulisan
pada hasil transkip. Data kemudian dikelompokkan
berdasarkan hasil-hasil yang didapatkan subjek
penelitian, seperti dari hasil tes wawancara kemampuan
berpikir kritis matematika siswa.
2) Penyajian data
Penyajian data dilakukan sebagai berikut:
a) Menyajikan data wawancara yang diberikan kemudian
dilakukan pemeriksaan data untuk menentukan
kekonsistenan informasi yang diberikan subjek penelitian
yang valid melalui tringulasi sumber
b) Membahas data hasil wawancara yang telah valid untuk
mendeskripsikan analisis kemampuan berpikur kritis
matematik siswa menggunakan Graded Response
Models (GRM).
3) Menarik kesimpulan
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti
yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila data yang dikemukakan pada tahap
awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.37 Dalam penelitian ini, penarikan kesimpulan
didasarkan pada hasil pembahasan terhadap data yang
diperoleh dari hasil wawancara. Selanjutnya penarikan
kesimpulan dalam pembahasan data ini dimaksudkan untuk
merumuskan analisis kemampuan berpikir kritis matematik
siswa menggunakan Graded Response Models (GRM).
7. Pengecekan Keabsahan Data
Suatu data dikatan abasah jika data tersebut menunjukkan hasil
yang sesuai dengan kondisi obyektif di lapangan setelah diadakan
analisis secara seksama.Uji keabsahan data dalam penelitian, sering
ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas.Validitas merupakan
derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian
dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.38
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga cara dalam
mendapatkan keabsahan data, yaitu antara lain:
a. Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan
secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut
maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam
secara pasti dan sistematis. Meningkatkan ketekunan ibarat
37Ibid, hlm. 252.38Ibid, hlm. 267.
mengecek soal-soal atau makalah yang telah dikerjakan, ada yang
salah atau tidak. Dengan meningkatkan ketekunan, peneliti dapat
melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah
ditemukan itu salah atau tidak. Dengan peningkatan ketekunan
maka, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan
sistematis tentang apa yang diamati.39 Peneliti melakukan
peningkatan ketekunan dengan cara membaca berbagai referensi
buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi
yang terkait dengan analisis kemampuan berpikir kritis
matematika siswa menggunakan Graded Response Models
(GRM).
b. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai
cara dan berbagai waktu.40 Dalam penelitian ini, tirangulasi yang
digunakan adalah triangulasi teknik dan triangulasi waktu.
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan
teknik yang berbeda.41 Data tentang kemampuan berpikir kritis
matematika siswa menggunakan Graded Response Models
(GRM) yang diperoleh melalui tes dengan sumber yang sama
dicek kembali dengan menggunakan wawancara. Sedangkan
39Ibid, hlm 272.40Ibid, hlm 273.41Ibid, hlm 274.
triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data.
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari
pada saat nara sumber masih segar, belum banyak masalah, akan
memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.
c. Menggunakan bahan referensi
Yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah
adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah
ditemukan oleh peneliti.42 Untuk penggunaan bahan referensi ini,
peneliti menggunakan rekaman wawancara dengan siswa dan
hasil tes kemampuan berpikir kritis matematika siswa
menggunakan Graded Response Models (GRM).
H. Sistematika Pembahasan
Peneliti membuat sistematika pembahasan untuk menghindari
kerancuan pembahasan sebagai berikut:
Bab 1: Merupakan bab pendahuluan yang memuat latar belakang
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat
penelitian, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah
pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika
pembahasan.
Bab 2: Merupakan bab hasil penelitian yang memuat subjek
penelitian, deskripsi, dan analisis data.
42Ibid, hlm. 275.
Bab 3: Merupakan bab pembahasan yang memuat tingkat
kemampuan berpikir kritis matematik siswa menggunakan
Graded Response Model (GRM) dan pembahasan siswa
yang memiliki kemampuan berpikir kritis matematik tinggi,
pembahasan siswa yang memiliki kemampuan berpikir
kritis matematik sedang, dan pembahasan siswa yang
memiliki kemampuan berpikir kritis matematik rendah.
Bab 4: Merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan dan
saran.
I. Rancana Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 1.5
Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
No. KegiatanBulan ke-
1 2 3 4 5 6
1 enyusunan Proposal ÷ ÷
2 eminar Proposal ÷
3 enelitian ÷ ÷
4 enyusunan Laporan ÷ ÷
BAB II
HASIL PENELITIAN
A. Penentuan Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI MIPA5 SMAN 1 Jonggat yang terdiri dari 22 siswa. Tes
dilakukan pada hari Rabu, 30 Mei 2018. Pertama yang akan dilakukan
peneliti adalah peneliti memberikan tes kemampuan berpikir kritis
matematik menggunakan Graded Response Model (GRM) yang berupa tes
uraian atau essay kepada siswa kelas XI MIPA5 yang berjumlah 22 siswa.
Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis matematik menggunakan
Graded Response Model (GRM), peneliti memilih 3 orang siswa, yaitu
satu siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, satu siswa
yang memiliki kemampuan berpikir kritis sedang dan satu siswa yang
memiliki kemampuan berpikir kritis rendah untuk diwawancara pada hari
Kamis, 31 Mei 2018, terkait dengan jawaban yang sudah mereka tuliskan
dan menggali berpikir kritis dari subjek tersebut.
B. Deskripsi dan Analisis Data
1. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Tes Kemampuan BerpikirKritis Matematik Siswa Menggunakan Graded Response Models(GRM)
Untuk melihat kemampuan berpikir kritis matematik siswa
menggunakan Graded Response Models (GRM) kelas XI MIPA5
SMAN 1 Jonggat dilakukan pengolahan data secara kuantitatif. Data
selengkapnya hasil tes yang diperoleh siswa pada setiap butir soal di
SMAN 1 Jonggat Tahun Pelajaran 2018/2019 ditabulasi dalam tabel
2.1 berikut:
Tabel 2.1Distribusi Skor Hasil Tes yang Diperoleh Siswa pada Setiap Butir
Soal
No. Nama SiswaSkor Tiap Butir Soal
Total Skor Nilai Kriteria1 2 3
1 SA 6 10 14 30 42 Rendah
2 DH 6 6 9 21 29 Rendah
3 SH 18 15 17 50 69 Sedang
4 AS 7 10 10 27 38 Rendah
5 K 19 23 13 55 76 Tinggi
6 RAF 6 12 17 35 49 Rendah
7 RRAF 6 15 6 27 38 Rendah
8 ATP 23 23 15 61 85 Tinggi
9 GP 6 6 9 21 29 Rendah
10 M 6 12 17 35 49 Rendah
11 HF 19 22 19 60 83 Tinggi
12 MA 14 14 9 37 51 Rendah
13 FWP 14 22 23 59 82 Tinggi
14 YH 16 6 8 30 42 Rendah
15 PNI 6 6 16 28 39 Rendah
16 JY 6 6 6 18 25 Rendah
17 MAJ 7 7 6 20 28 Rendah
18 AAS 7 23 23 53 74 Sedang
19 N 7 7 6 20 28 Rendah
20 MID 17 21 6 44 61 Sedang
21 EH 7 7 6 20 28 Rendah
22 AD 7 6 17 30 42 Rendah
Dari tabel 2.1 di atas terlihat bahwa 4 dari 22 siswa memiliki
kemampuan berpikir kritis matematik tinggi, 3 dari 22 siswa memiliki
kemampuan berpikir kritis matematik sedang, dan 15 dari 22 siswa
memiliki kemampuan berpikir kritis matematik rendah.
Jika dinyatakan dalam bentuk persen maka diperoleh:
a. Presentase siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis
tinggi
422 × 100% = 18,2%
b. Presentase siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis
sedang
322 × 100% = 13,4%
c. Presentase siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis
rendah
1522 × 100% = 68,2%
Jika dilihat dari perhitungan presentase di atas, diperoleh
68,2% siswa yang mengikuti tes memperoleh nilai ≤ 60, ini berarti
bahwa sebagian besar siswa kelas XI MIPA5 memiliki kemampuan
berpikir kritis matematik rendah dan 18,2% siswa yang mengikuti tes
memperoleh nilai ≥ 75, ini berarti hanya sedikit siswa kelas XI MIPA5
yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi.
Hasil tes secara keseluruhan untuk kemampuan berpikir kritis
matematik siswa ditinjau dari tiap indikator dapat dilihat pada Tabel
2.2 berikut:
Tabel 2.2Presentase Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis Matematik
Siswa Per Indikator
IndikatorRata-rata Skor
Indikator
Skor Total
IndikatorPresentase
ocus (Fokus) 6,8 12 56,8%
eason (Alasan) 5,9 12 49,2%
nference (Menyimpulkan) 4,6 12 38,3%
Situation (Situasi) 7,2 12 59,8%
larity (Kejelasan) 6,0 12 49,6%
verview (Meninjau kembali) 4,1 12 34,1%
Rata-rata 48,0%
Dari Tabel 2.2 di atas menunjukkan presentase kemampuan
berpikir kritis matematik siswa secara umum siswa menghasilkan
capaian angka 48% (perhitungan rata-rata). Untuk hasil presentase
berdasarkan indikator, dapat ditunjukkan bahwa indikator 4 menjadi
indikator paling tinggi karna dibandingkan dengan indikator lain
dengan presentase memenuhi 59,8%. Indikator yang diharapkan
dicapai oleh siswa disini adalah mampu menggunakan semua
informasi yang telah diketahui (Situasi). Sedangkan untuk indikator
dengan nilai tertinggi kedua adalah indikator 1 yang mengharapkan
siswa menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanya pada soal
serta menuliskan metode yang digunakan (Fokus). Indikator 1
menunjukkan nilai 56,8%. Indikator berikutnya dengan capaian
tertinggi ketiga adalah indikator 5 yang mengharapkan siswa mampu
membedakan beberapa hal dengan jelas (Kejelasan). Indikator 5
menunjukkan capaian 49,6%. Selanjutnya indikator 2 menjadi
indikator urutan keempat dimana mengharapkan siswa memberikan
alasan-alasan yang mendukung kesimpulan yang diambil dan
mengerjakan soal sesuai dengan cara yang telah direncanakan
(Alasan). Indikator 2 menunjukkan capaian 49,2%. Indikator 3
menjadi urutan kelima dimana mengharapkan siswa mampu membuat
kesimpulan (Menyimpulkan). Indikator 3 menunjukkan capaian
38,3%. Sedangkan indikator 6 menjadi indikator urutan terakhir
dimana siswa diharapkan meneliti kembali secara menyeluruh dan
mampu menemukan alternatif jawaban (Meninjau kembali). Indikator
6 menunjukkan capaian 34, 1%.
2. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Wawancara Siswa
a. Subjek yang memiliki kemampuan berpikir kritis matematiktinggi
Deskripsi data ini merupakan hasil tertulis dan hasil
wawancara dari subjek yang memiliki kemampuan berpikir kritis
matematik tinggi, adapun yang menjadi sabjeknya adalah S1 dan
S2, yang kemudian dilakukan penskoran berdasarkan pedoman
penskoran tes kemampuan berpikir kritis matematik
menggunakan Graded Response Models (GRM).
1) Soal nomor 1
Gambar 2.1Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S1
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S1 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
metode yang digunakan dengan tepat. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Focus (Fokus).
b) Memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan mengerjakan
soal sesuai dengan cara yang telah direncanakan dengan
tepat. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Reason (Alasan).
c) Menggunakan alasan yang tepat pada saat penarikan
kesimpulan. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Inference
(Menyimpulkan).
d) Telah menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Clarity (Kejelasan).
f) Meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
soalnya. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Overview (Meninjau
kembali).
Gambar 2.2Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S2
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S2 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
metode yang digunakan dengan tepat. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Focus (Fokus).
b) Memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan mengerjakan
soal sesuai dengan cara yang telah direncanakan dengan
tepat. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Reason (Alasan).
c) Menggunakan alasan yang tepat pada saat penarikan
kesimpulan. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Inference
(Menyimpulkan).
d) Telah menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Clarity (Kejelasan).
f) Meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
soalnya. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Overview (Meninjau
kembali).
2) Soal nomor 2
Gambar 2.3Jawaban Soal Nomor 2 Subjek S1
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S1 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Focus (Fokus).
b) Memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan mengerjakan
soal sesuai dengan cara yang telah direncanakan dengan
tepat. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Reason (Alasan).
c) Menggunakan alasan yang tepat pada saat penarikan
kesimpulan. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Inference
(Menyimpulkan).
d) Telah menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Clarity (Kejelasan).
f) Meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
soalnya. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Overview (Meninjau
kembali).
Gambar 2.4Jawaban Soal Nomor 2 Subjek S2
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S2 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
metode yang digunakan dengan tepat. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Focus (Fokus).
b) Memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan mengerjakan
soal sesuai dengan cara yang telah direncanakan dengan
tepat. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Reason (Alasan).
c) Menggunakan alasan yang tepat pada saat penarikan
kesimpulan. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Inference
(Menyimpulkan).
d) Telah menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Clarity (Kejelasan).
f) Meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
soalnya. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Overview (Meninjau
kembali).
3) Soal nomor 3
Gambar 2.5Jawaban Soal Nomor 3 Subjek S1
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S1 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
metode yang digunakan dengan tepat. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Focus (Fokus).
b) Memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan mengerjakan
soal sesuai dengan cara yang telah direncanakan dengan
tepat. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Reason (Alasan).
c) Menggunakan alasan yang tepat pada saat penarikan
kesimpulan. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Inference
(Menyimpulkan).
d) Telah menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Clarity (Kejelasan).
f) Meneliti kembali jawaban yang subjek tulis, tapi tidak
mampu menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
soalnya. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Overview (Meninjau
kembali).
Gambar 2.6Jawaban Soal Nomor 3 Subjek S2
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S2 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
metode yang digunakan dengan tepat. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Focus (Fokus).
b) Tidak memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan tidak
mengerjakan soal sesuai dengan cara yang telah
direncanakan dengan tepat. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam Reason
(Alasan).
c) Tidak menggunakan alasan yang tepat pada saat
penarikan kesimpulan. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam
Inference (Menyimpulkan).
d) Telah menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Clarity (Kejelasan).
f) Tidak meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
tidak mampu menemukan alternatif lain untuk
menyelesaikan soalnya. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam
Overview (Meninjau kembali).
Dari hasil wawancara ketiga soal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa subjek S1 dan S2 mampu memenuhi semua
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik (focus, reason,
inference, situation, clarity dan overview), yaitu subjek S1 dan
S2 mampu menyebutkan dan menuliskan hal yang diketahui dan
hal yang ditanyakan pada soal serta metode yang digunakan,
memberikan alasan-alasan yang mendukung kesimpulan yang
diambil dengan jelas dan mengerjakan soal sesuai dengan cara
yang telah direncanakan, mampu menulis kesimpulan dari
alasan yang telah dikemukakan, menggunakan semua informasi
yang diketahui, membedakan beberapa hal dengan jelas, dan
meneliti kembali jawaban yang subjek tulis, serta mampu
menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan soalnya.
Adapun skor yang diperoleh subjek S1 dan S2 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.3Skor yang Diperoleh Subjek S1 dan S2
Inisial Nama SubjekNomor Soal Total
SkorNilai
1 2 3
ATP 23 23 15 61 85
K 19 23 13 55 76
b. Subjek yang memiliki kemampuan berpikir kritis matematiksedang
Deskripsi data ini merupakan hasil tertulis dan hasil
wawancara dari salah satu subjek yang memiliki kemampuan
berpikir kritis matematik sedang, adapun yang menjadi sabjeknya
adalah S3 dan S4, yang kemudian dilakukan penskoran
berdasarkan pedoman penskoran tes kemampuan berpikir kritis
matematik menggunakan Graded Response Mod els (GRM).
1) Soal nomor 1
Gambar 2.7Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S3
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S3 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
metode yang digunakan dengan tepat. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Focus (Fokus).
b) Memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan mengerjakan
soal sesuai dengan cara yang telah direncanakan dengan
tepat. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Reason (Alasan).
c) Tidak membuat kesimpulan dari hasil akhirnya. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Inference (Menyimpulkan).
d) Telah menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Clarity (Kejelasan).
f) Meneliti kembali jawaban yang subjek tulis, tapi subjek
tidak mampu menemukan alternatif lain untuk
menyelesaikan soalnya. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam
Overview (Meninjau kembali).
Gambar 2.8Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S4
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S4 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan, tidak
menyebut metode yang digunakan dengan tepat. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Focus (Fokus).
b) Tidak memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan tidak
mengerjakan soal sesuai dengan cara yang telah
direncanakan dengan tepat. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam Reason
(Alasan).
c) Tidak membuat kesimpulan dari hasil akhirnya. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Inference (Menyimpulkan).
d) Tidak menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Clarity (Kejelasan).
f) Tidak meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
tidak mampu menemukan alternatif lain untuk
menyelesaikan soalnya. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam
Overview (Meninjau kembali)
2) Soal nomor 2
Gambar 2.9Jawaban Soal Nomor 2 Subjek S3
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S3 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
metode yang digunakan dengan tepat. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Focus (Fokus).
b) Tidak memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dan tidak mengerjakan soal
sesuai dengan cara yang telah direncanakan. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Reason (Alasan).
c) Tidak membuat kesimpulan dari hasil akhirnya. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Inference (Menyimpulkan).
d) Telah menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Clarity (Kejelasan).
f) Tidak meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
tidak mampu menemukan alternatif lain untuk
menyelesaikan soalnya. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam
Overview (Meninjau kembali).
Gambar 2.10Jawaban Soal Nomor 2 Subjek S4
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S4 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
metode yang digunakan dengan tepat. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Focus (Fokus).
b) Memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dan mengerjakan soal sesuai
dengan cara yang telah direncanakan. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Reason (Alasan).
c) Membuat kesimpulan dari hasil akhirnya. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Inference (Menyimpulkan).
d) Telah menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Clarity (Kejelasan).
f) Tidak meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
tidak mampu menemukan alternatif lain untuk
menyelesaikan soalnya. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam
Overview (Meninjau kembali).
3) Soal nomor 3
Gambar 2.11Jawaban Soal Nomor 3 Subjek S3
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S3 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
metode yang digunakan dengan tepat. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Focus (Fokus).
b) Memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan mengerjakan
soal sesuai dengan cara yang telah direncanakan dengan
tepat. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Reason (Alasan).
c) Tidak membuat kesimpulan dari hasil akhirnya. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Inference (Menyimpulkan).
d) Telah menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Clarity (Kejelasan).
f) Tidak meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
tidak menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
soalnya. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Overview (Meninjau
kembali).
Gambar 2.12Jawaban Soal Nomor 3 Subjek S4
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S4 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
metode yang digunakan dengan tepat. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Focus (Fokus).
b) Memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan mengerjakan
soal sesuai dengan cara yang telah direncanakan dengan
tepat. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Reason (Alasan).
c) Membuat kesimpulan dari hasil akhirnya. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Inference (Menyimpulkan).
d) Telah menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Clarity (Kejelasan).
f) Tidak meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
tidak menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
soalnya. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Overview (Meninjau
kembali).
Dari hasil wawancara ketiga soal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa subjek S3 hanya mampu memenuhi kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik Focus, Reason, Situation,
dan Clarity, sedangkan S4 hanya mampu memenuhi kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik Focus, Reason, inference,
Situation, dan Clarity. Dimana subjek S3 hanya mampu
menyebutkan dan menuliskan hal yang diketahui dan hal yang
ditanyakan pada soal serta metode yang digunakan, memberikan
alasan-alasan yang mendukung kesimpulan yang diambil
dengan jelas dan mengerjakan soal sesuai dengan cara yang
telah direncanakan, menggunakan semua informasi yang
diketahui, dan mampu membedakan beberapa hal dengan jelas.
Sedangkan subjek S4 hanya mampu menyebutkan dan
menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada
soal serta metode yang digunakan, memberikan alasan-alasan
yang mendukung kesimpulan yang diambil dengan jelas dan
mengerjakan soal sesuai dengan cara yang telah direncanakan,
mampu menulis kesimpulan dari alas an yang telah
dikemukakan, menggunakan semua informasi yang diketahui,
dan mampu membedakan beberapa hal dengan jelas. Adapun
skor yang diperoleh subjek S3 dan S4 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4Skor yang Diperoleh Subjek S3 dan S4
Inisial Nama SubjekNomor Soal Total
SkorNilai
1 2 3
SH 18 15 17 50 69
AAS 7 23 23 53 74
c. Subjek yang memiliki kemampuan berpikir kritis matematikrendah
Deskripsi data ini merupakan hasil tertulis dan hasil
wawancara dari salah satu subjek yang memiliki kemampuan
berpikir kritis matematik rendah, adapun yang menjadi sabjeknya
adalah S5 dan S6, yang kemudian dilakukan penskoran
berdasarkan pedoman penskoran tes kemampuan berpikir kritis
matematik menggunakan Graded Response Models (GRM).
1) Soal nomor 1
Gambar 2.13Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S5
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S5 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan dengan
benar, tapi tidak menyebutkan metode yang digunakan.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Focus (Fokus).
b) Memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan mengerjakan
soal tidak sesuai dengan cara yang telah direncanakan
dengan tepat. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Reason (Alasan).
c) Menggunakan alasan yang kurang tepat pada saat
penarikan kesimpulan. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam
Inference (Menyimpulkan).
d) Telah menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Tidak membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Clarity (Kejelasan).
f) Tidak meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
tidak menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
soalnya. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Overview (Meninjau
kembali).
Gambar 2.14Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S6
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S6 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan dengan
tidak benar dan tidak menyebutkan metode yang
digunakan. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Focus (Fokus).
b) Tidak memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan mengerjakan
soal tidak sesuai dengan cara yang telah direncanakan
dengan tepat. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Reason (Alasan).
c) Menggunakan alasan yang kurang tepat pada saat
penarikan kesimpulan. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam
Inference (Menyimpulkan).
d) Tidak menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Tidak membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Clarity (Kejelasan).
f) Tidak meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
tidak menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
soalnya. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Overview (Meninjau
kembali).
2) Soal nomor 2
Gambar 2.15Jawaban Soal Nomor 2 Subjek S5
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S5 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
metode yang digunakan dengan tepat. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Focus (Fokus).
b) Memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan kurang jelas dan tidak
mengerjakan soal sesuai dengan cara yang telah
direncanakan dengan tepat. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam Reason
(Alasan).
c) Menggunakan alasan yang tidak tepat pada saat
penarikan kesimpulan. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam
Inference (Menyimpulkan).
d) Tidak menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Tidak membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Clarity (Kejelasan).
f) Tidak meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
tidak menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
soalnya. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Overview (Meninjau
kembali).
Gambar 2.16Jawaban Soal Nomor 2 Subjek S6
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan subjek S6 dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan dengan
tepat, tapi tidak menyebutkan metode yang digunakan
dengan tepat. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Focus (Fokus).
b) Tidak memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan tidak
mengerjakan soal sesuai dengan cara yang telah
direncanakan dengan tepat. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam Reason
(Alasan).
c) Menggunakan alasan yang tidak tepat pada saat
penarikan kesimpulan. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam
Inference (Menyimpulkan).
d) Tidak menggunakan semua informasi yang diketahui.
Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis matematik
siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Tidak membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Clarity (Kejelasan).
f) Tidak meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
tidak menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
soalnya. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Overview (Meninjau
kembali).
3) Soal nomor 3
Gambar 2.17Jawaban Soal Nomor 3 Subjek S5
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan S5 dalam menyelesaikan tes kemampuan
berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
metode yang digunakan dengan tepat. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Focus (Fokus).
b) Memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan mengerjakan
soal sesuai dengan cara yang telah direncanakan dengan
tepat. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Reason (Alasan).
c) Tidak menggunakan alasan yang tepat pada saat
penarikan kesimpulan. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam
Inference (Menyimpulkan).
d) Telah menggunakan semua informasi yang telah
diketahui. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan jelas. Dalam kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik siswa termasuk
dalam Clarity (Kejelasan).
f) Tidak meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
tidak menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
soalnya. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Overview (Meninjau
kembali).
Gambar 2.18Jawaban Soal Nomor 3 Subjek S5
Berdasarkan data tertulis dan wawancara terungkap
bahwa kemampuan S6 dalam menyelesaikan tes kemampuan
berpikir kritis matematik siswa sebagai berikut:
a) Menyebut apa yang diketahui dan ditanyakan serta
metode yang digunakan dengan tidak tepat. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Focus (Fokus).
b) Tidak memberikan alasan-alasan yang mendukung
kesimpulan yang diambil dengan jelas dan tidak
mengerjakan soal sesuai dengan cara yang telah
direncanakan dengan tepat. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam Reason
(Alasan).
c) Tidak menggunakan alasan yang tepat pada saat
penarikan kesimpulan. Dalam kriteria kemampuan
berpikir kritis matematik siswa termasuk dalam
Inference (Menyimpulkan).
d) Tidak menggunakan semua informasi yang telah
diketahui. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Situation (Situasi).
e) Membedakan beberapa hal dengan tidak jelas. Dalam
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik siswa
termasuk dalam Clarity (Kejelasan).
f) Tidak meneliti kembali jawaban yang subjek tulis dan
tidak menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
soalnya. Dalam kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik siswa termasuk dalam Overview (Meninjau
kembali).
Dari hasil wawancara ketiga soal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa subjek S5 hanya mampu memenuhi kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik pada Situation dan
Clarity, sedangkan S6 hanya mampu memenuhi kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik pada focus. Subjek S5
hanya mampu menggunakan semua informasi yang diketahui
dan membedakan beberapa hal dengan jelas. Sedang kan subjek
S6 hanya mampu menuliskan dan menyebutkan apa yang
diketahui dan ditanyakan pada soal. Adapun skor yang diperoleh
subjek S5 dan S6 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5Skor yang Diperoleh Subjek S5 dan S6
Inisial Nama SubjekNomor Soal Total
SkorNilai
1 2 3
SA 6 10 14 30 42
JY 6 6 6 18 25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa analisis kemampuan berpikir kritis matematik siswa
menggunakan Graded Response Models (GRM) kelas XI MIPA5 SMAN 1
Jonggat Tahun Pelajaran 2018/2019 sebagai berikut, dari 22 siswa yang
mengikuti tes, 4 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, 3 siswa
memiliki kemampuan berpikir kritis sedang, dan 15 siswa memiliki
kemampuan berpikir kritis rendah. Dilihat dari hasil presentase, 18,2%
siswa memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, 13,4% memiliki
kemampuan berpikir kritis sedang, dan 68,2% memiliki kemampuan
berpikir kritis rendah.
Dilihat dari pencapaian tiap indikator, 56,8% siswa mampu
menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanya pada soal serta
menuliskan metode yang digunakan (Fokus). 49,2% siswa mampu
memberikan alasan-alasan yang mendukung kesimpulan yang diambil dan
mengerjakan soal sesuai dengan cara yang telah direncanakan (Alasan).
38,3% siswa mampu membuat kesimpulan (Menyimpulkan). 59,8% siswa
mampu menggunakan semua informasi yang telah diketahui (Situasi).
49,2% siswa mampu membedakan beberapa hal dengan jelas (Kejelasan).
Dan 34,1% siswa mampu meneliti kembali secara menyeluruh dan mampu
menemukan alternatif jawaban (Meninjau kembali). Siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kritis tinggi mampu memenuhi semua kriteria
kemampuan berpikir kritis matematik (focus, reason, inference, situation,
clarity, dan overview), siswa yang memiliki kemampuan beripikir kritis
sedang hanya mampu memenuhi semua kriteria kemampuan berpikir kritis
matematik focus, reason, situation, dan clarity, dan siswa yang memiliki
kemampuan beripikir kritis rendah hanya mampu memenuhi semua
kriteria kemampuan berpikir kritis matematik focus dan clarity.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk guru, hendaknya memperhatikan perbedaan kemampuan yang
dimiliki siswa dalam proses pembelajaran. Jika dimungkinkan lebih
memperhatikan siswa yang berkemampuan spasial rendah. Siswa
diberi pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang siswa untuk
berpikir kritis ketika dihadapkan soal matematika.
2. Kajian penelitian ini masih terbatas pada kemampuan berpikir kritis
matematik siswa menggunakan Graded Response Models. Bagi
peneliti lain yang hendak melakukan penelitian yan relevan dengan ini,
hendaknya mengkaji lebih dalam mengenai Graded Response Models.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Yusuf. “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Pada
Materi Segitiga”. Skripsi, FITK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016.Happy, Nurina. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif
Matematis Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kasihan Bantul PadaPembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah(PBM)”. Skripsi, FMIPA UNY, Yogyakarta, 2011.
Jumaisyaroh dkk. “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan
Kemadirian Belajar Siswa SMP Melalui Pembelajaran BerbasisMasalah”.Kreano. Vol. 5, Nomor, 2, Desember 2014.
Junaidi. “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa dengan
Menggunakan Graded Response Models”. Vol. 4, Nomor 1, April 2017.
Syahrul Kahar, “Analisis Kemampuan Berpikir Matematis Siswa SMA kota
Sorong terhadap Butir Soal dengan Graded Response Model”, JurnalKeguruan dan Ilmu Tarbiyah, Vol. 2, Nomor 1, Juni 2017.
Manfaat, Budi dan Zara Zahra Anasha. “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis
Matematika Siswa Dengan Menggunakan Graded Response Models(GRM)”. makalah ini disampaikan dalam Seminar Nasional Matematikadan Pendidikan Matematika, Yogayakarta, 9 November 2013.
Nur Indah Sari,Tria. “Profil Kemampuan Brpikir Kritis Matematika Siswa
ditinjau Dari Kemampuan Spasial Dengan Menggunakan GradedResponse Models (GRM)”.Skripsi, FTK UIN SUNAN AMPEL Surabaya,Surabaya, 2017.
Pengertian Menurut Para Ahli, “Pengertian Berpikir Kritis Menurut Para Ahli”,
dalam http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-berpikir-kritis-menurut-para-ahli/, diakses pada tanggal 24 Januari 2018, pukul 9.36WITA
Rezky Wahyudi, Azhar. Penskoran Politomi Dalam Teori Respon Butir MenggunakanGraded Response Model (GRM). Skripsi, FMIPA Universitas Hasanuddin,Makassar, 2012.
Santrock, Jhon W. Psikologi Pendidikan. terj. Diana Angelica. Jakarta: SalembaHumanika, 2011.
Satori, Djam’an dan Aan Komariah.Metodologi Penelitan Kualitatif. Bandung:ALFABETA, 2014.
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,2012.
Suryabrata,Sumadi.Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2008.
Trapsilasiwi, Dinawati dkk, “Profil Berpikir Kritis Siswa Kelas X-IPA 3 MAN 2Jember Berdasarkan Gender dalam menyelesaikan Soal MatematikaPokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel”, Kadikma, Vol. 8,Nomor 1, April 2017.
Wikipedia, “Penelitian Deskriptif”, dalam
https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif, diakses pada tanggal 20Februari 2018 pukul 12. 33 WITA.
Zubaedah,Siti. “Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat
Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains”. Makalah disampaikan pada
Seminar Nasional Sains, Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, 16Januari 2010.
Zubaedi.Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Prenada Media Group, 2011.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
INSTRUMEN TES
Tes Kemampuan Berpikir Kritis MatematikJawablah dengan benar pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Diketahui keliling Δ ABC adalah 37 cm, dengan sisi AB >sisi BC >sisi
AC dan sisi AB 3 cm lebih panjang dari sisi BC dan BC 8 cm lebihpanjang dari sisi AC. Tentukan panjang dari tiap sisi Δ ABC tersebut.
2. Ani, Rini, dan Ega berada di toko buah-buahan yang sama. Ani membeli3 kg mangga, 2 kg jeruk, dan 5 kg apel dengan harga Rp. 92.500,00. Rinimembeli 2 kg mangga, 1 kg jeruk, dan 3 kg apel dengan harga Rp.55.000,00. Ega membeli 1 kg mangga, 1 kg jeruk, dan 1 kg apel denganharga Rp. 26.000,00. Hitunglah harga tiap kg dari masing-masing buahtersebut.
3. Jumlah 3 bilangan sama dengan 20. Tiga kali bilangan pertama ditambahbilangan kedua sama dengan tiga kali bilangan ketiga dikurangi dua. Jikabilangan pertama ditambah dua kali bilangan ketiga sama dengan tiga kalibilangan kedua, maka tentukan ketiga bilangan tersebut.
KUNCI JAWABAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
MATEMATIK
No. Alternatif Jawaban
Sko
r
AspekBerpikirKritis
1 Diketahui :Misalnya : BC = a, AC = b, dan AB = c
a + b + c = 37 → a + b + c = 37 ….. (1)
c = a + 3 → c – a = 3 ….. (2)
a = b + 8 → a – b = 8 ….. (3)
Ditanya : Panjang a, b, dan c
8Focus
Clarity
Eliminasi persamaan (1) dan (2)
+ + = 37= 3
+ 2 = 40 + (4)Eliminasi persamaan (1) dan (3)
+ + = 37= 8
2 + = 29 (5)
6Reason
Situation
Eliminasi persamaan (4) dan (5)
+ 2 = 402 + = 29
|2||1|
2 + 4 = 802 + = 293 = 51
= 17Substitusikan c = 17 ke persamaan (5)
2 + = 292 + 17 = 292 = 29 17
4 Reason
A B
C
c
ba
2 = 12= 6
Substitusikan b = 6 dan c = 17 ke persamaan (1)
+ + = 37+ 6 + 17 = 37+ 23 = 37
= 14BC = a = 14 cm, AC = b = 6 cm, dan AB = c = 17 cmJadi, panjang sisi AB = 17 cm, BC = 14 cm, dan AC = 6 cm
6 InferenceOverview
2 Diketahui :
Misalanya harga 1 kg mangga = xharga 1 kg jeruk = yharga 1 kg apel = z
3x + 2y + 5z = 92.500 …… (1)
2x + y + 3z = 55.000 …… (2)
x + y + z = 26.000 …… (3)
Ditanya : x, y, z = …?
8FocusClarity
Eliminasi persamaan (1) dan persamaan (2)
3 + 2 + 5 = 92.5002 + + 3 = 55.000
|2||3|
6 + 4 + 10 = 185.0006 + 3 + 9 = 165.000
+ = 20.000 (4)
Eliminasi persamaan (2) dan persamaan (3)
2 + + 3 = 55.000+ + = 26.000
|1||2|
2 + + 3 = 55.0002 + 2 + 2 = 52.000
+ = 3.000 (5)
6Reason
Situation
Dari persamaan (4) dan persamaan (5)
+ = 20.000+ = 3.0002 = 23.000
= 11.500+
Substitusikan z = 11.500 ke persamaan (4)
+ = 20.000+ 11.500 = 20.000
4 Reason
= 8.500Substitusikan y = 8.500 dan z = 11.500 ke persamaan (3)
+ + = 26.000+ 8.500 + 11.500 = 26.000+ 20.000 = 26.000
= 6.000x = 6.000, y = 8.500, dan z = 11.500Jadi, Harga 1kg Mangga = Rp. 6.000.00
Harga 1kg Jeruk = Rp 8.500.00Harga 1kg Apel = Rp. 11.500.00
6OverviewInference
3 Diketahui :
Misalnya tiga bilangan tersebut berturut-turut adalah r, s, dan t.Jumlah tiga bilangan sama dengan 20: r + s + t = 20Tiga kali bilangan pertama ditambah bilangan kedua sama dengan
tiga kali bilangan ketiga dikurangi dua: 3r + s = 3t – 2 → 3r + s
– 3t = – 2Bilangan pertama ditambah dua kali bilangan ketiga sama dengan
tiga kali bilangan kedua: r + 2t = 3s → r = 3s – 2t
Bentuk umum SPLTV sebagai berikut:r + s + t = 20 ….. (1)
3r + s – 3t = – 2 ….. (2)
r = 3s – 2t ….. (3)
Ditanya : r, s, t = …?
8FocusClarity
Substitusikan persamaan (3) ke persamaan (1)
r + s + t = 203s – 2t + s + t = 20
4s – t = 20t = 4s – 20 …… (4)
Substitusikan persamaan (3) ke persamaan (2)
3r + s – 3t = – 23(3s – 2t) + s – 3t = – 2
9s – 6t + s – 3t = – 210s – 9t = – 2 …… (5)
6Reason
Situation
Substitusikan persamaan (4) ke persamaan (5)
10s – 9t = – 210s – 9(4s – 20) = – 210s – 36s + 180 = – 2
– 26s = – 182
4 Reason
s = 7Substitusikan s = 7 ke persamaan (5)
10s – 9t = – 210(7) – 9t = – 2– 9t = – 72
t = 8Substitusikan s = 7 dan t = 8 ke persamaan (1)
r + s + t = 20r + 7 + 8 = 20
r = 20 – 15r = 5
r = 5, s = 7, dan t = 8Jadi, ketiga bilangan tersebut adalah 5, 7, dan 8.
6InferenceOverview
RUBRIK PENSKORAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
MATEMATIK
No Aspek yang diukur Respon Siswa Terhadap Soal
Sko
r
1 Focus (Fokus) Siswa tidak mampu menuliskan hal apa yang
diketahui, ditanyakan dan metode yang digunakan
dengan benar
1
Siswa mampu menuliskan hal apa yang diketahui,
ditanyakan dan metode yang digunakan dengan
setengah benar
2
Siswa mampu menuliskan hal apa yang diketahui,
ditanyakan dan metode yang digunakan dengan
hampir benar
3
Siswa mampu menuliskanhal apa yang diketahui,
ditanyakan dan metode yang digunakan dengan benar
4
2 Reason (Alasan) Siswa tidak mampu memberikan alasan-alasan yang
mendukung kesimpulan yang diambil dengan benar
1
Siswa mampu memberikan alasan-alasan yang
mendukung kesimpulan yang diambil dengan setengah
benar
2
Siswa mampu memberikan alasan-alasan yang
mendukung kesimpulan yang diambil dengan hampir
benar
3
Siswa mampu memberikan alasan-alasan yang
mendukung kesimpulan yang diambil dengan benar
4
3 Inference (Proses
penarikan
kesimpulan)
Siswa tidak mampu membuat kesimpulan dari alasan
yang telah dikemukakan dengan benar
1
Siswa mampu membuat kesimpulan dari alasan yang
telah dikemukakan dengan setengah benar
2
Siswa mampu membuat kesimpulan dari alasan yang
telah dikemukakan dengan hampir benar
3
Siswa mampu membuat kesimpulan dari alasan yang
telah dikemukakan dengan benar
4
4 Situation (Situasi) Siswa tidak mampu menggunakan semua informasi
yang telah disesuaikan dengan benar
1
Siswa mampu menggunakan semua informasi yang
telah disesuaikan dengan setengah benar
2
Siswa mampu menggunakan semua informasi yang
telah disesuaikan dengan hampir benar
3
Siswa mampu menggunakan semua informasi yang
telah disesuaikan dengan benar
4
5 Clarity (Kejelasan) Siswa tidak mampu membedakan beberapa hal dengan
benar
1
Siswa mampu membedakan beberapa hal dengan
setengah benar
2
Siswa mampu membedakan beberapa hal dengan 3
hampir benar
Siswa mampu membedakan beberapa hal dengan
benar
4
5 Overview (Meninjau
kembali)
Siswa tidak mampu mengecek semua tidakan yang
telah dilakukan dengan benar
1
Siswa mampu mengecek semua tidakan yang telah
dilakukan dengan setengah benar
2
Siswa mampu mengecek semua tidakan yang telah
dilakukan dengan hampir benar
3
Siswa mampu mengecek semua tidakan yang telah
dilakukan dengan benar
4
PEDOMAN WAWANCARA
Peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur untuk mendalami
kemampuan komunikasi matematis subjek penelitian. Wawancara dilakukan
setelah diketahui hasil tes komunikasi matematis peserta didik.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Oleh sebab itu, pedoman
yang digunakan dalam penelitian ini hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
Petunjuk Melakukan Wawancara:
1. Pertanyaan wawancara yang diajukan disesuaikan dengan kemampuan
berpikir kritis matematika subjek penelitian, yang ditunjukkan pada hasil tes
kemampuan berpikir kritis matematika siswa.
2. Pertanyaan yang diberikan tidak harus sama, tetapi memuat pokok soal yang
sama.
3. Apabila subjek penelitian mengalami kesulitan dengan pertanyaan tertentu,
siswa akan diberikan pertanyaan yang lebih sederhana tanpa menghilangkan
inti persoalan.
Pelaksanaan Wawancara:
Subjek penelitian diberikan tes kemampuan berpikir kritis matematika,
kemudian dari hasil tes subjek penelitian yang memenuhi kriteria diberikan
wawancara. Soal dikerjakan dalam waktu 30 menit. Setelah beberapa waktu,
subjek penelitian diwawancara berkaitan dengan pengerjaan soal tersebut
dengan pertanyaan sebagai berikut.
1. Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soalnya?
2. Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?
3. Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?
4. Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?
5. Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika ada bagaimana
caranya?
6. Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah benar? Jika
yakin, bagaimana anda bisa yakin?
7. Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?
8. Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk menyelesaikan
soalnya?
9. Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan anda kembali?
KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA
Sekolah : SMA NEGERI 1 JONGGATMata Pelajaran : MatematikaKelas : X/1
No. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Butir1. Kemampuan menuliskan hal yang diketahui dan hal yang
ditanya pada soal.1
2. Kemampuan menuliskan metode yang digunakan dalammenyelesaikan soal.
2
3. Kemampuan mencari cara untuk menyelesaikan masalah denganmemberikan alasan berdasarkan fakta atau bukti yang relevandari setiap langkah dalam pembuatan keputusan.
4
4. Kemampuan mengerjakan soal sesuai dengan cara yang telahdirencanakan dengan mengungkapkan alasan yang jelas.
6
5. Kemampuan membuat kesimpulan dari alasan yang telahdikemukakan dengan benar.
7
6. Kemampuan menggunakan semua informasi yang telahdisesuaikan dengan permasalahan.
8
7 Kemampuan membedakan beberapa hal dengan jelas 38 Kemampuan meneliti kembali secara menyeluruh 99 Kemampuan menemukan alternatif lain untuk menyelesaikan
permasalahan5
TRANSKIP HASIL WAWANCARA SISWA
1. Soal Nomor 1a. Subjek S1
P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan padasoalnya?
S1 : Diketahui keliling segitiga ABC adalah 37 cm dimisalkanmenjadi a + b + c = 37, kemudian sisi AB 3 cm lebih panjangdari sisi BC dimisalkan menjadi c = a + 3, dan sisi BC 8 cmlebih panjang dari sisi AC dimisalkan menjadi a = b + 8. Yangditanyakan adalah panjang setiap sisi segitiga ABC.
P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S1 : Eliminasi dan substitusi.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S1 : Dilihat dari yang diketahui pada soal, apabila pada persamaan-
persamaan yang telah diketahui ada yang bisa disubstitusikanmaka metode yang digunakan adalah metode substitusi namunjika tidak ada maka harus dieliminasi terlebih dahulu kemudiansetelah menemukan nilai dari salah satu variabel barudisubstitusikan kesalah satu persamaan
P : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S1 : Pertama-tama menentukan persamaan 1, 2, dan 3 dari yang
diketahui pada soal, dimana a + b + c = 37 menjadi persamaan1, c = a + 3 diubah menjadi c – a = 3 menjadi persamaan 2, dana = b + 8 diubah menjadi a – b = 8 menjadi persamaan 3.Kemudian mengeliminasi persamaan 1 dan 3, dari hasileliminasi didapatkan persamaan 4 yaitu 2b + c = 29. Kemudianmengeliminasi lagi persamaan 1 dan 2, dari hasil eliminasididapatkan persamaan 5 yaitu b + 2c = 40. Setelah itu,persamaan 5 dan 4 dieliminasi sehingga ketemu nilai b = 6.Kemudian nilai b = 6 disubstitusikan ke persamaan 3, dari hasilsubstitusi didapatkan nilai a = 14. Kemudian nilai b = 6 dan a =14 disubstitusikan ke persamaan 1. Sehingga didapatkan hasil c= 17.
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S1 : Ada kak, caranya sama hanya saja pasangan persamaan-persamaan yang dieliminasi bisa dibolak-balik, jika cara yangtadi dengan mengeliminasi persamaan ke 1 dan 3 kemudian
mengeliminasi persamaan 1 dan 2 dan mengeliminasi persamaan4 dan 5 kemudian mensubstitusikan hasilnya. Maka cara lainnyaadalah dengan mengeliminasi persamaan 1 dan 2 terlebih dahulukemudian mengeliminasi persamaan 1 dan 3 dan caraselanjutnya sama.
P : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudahbenar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?
S1 : Yakin kak, dengan cara saya memeriksanya kembali danmenghitung ulang
P : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S1 : Jadi setelah menghitung dengan cara mengeliminasi dan
mensubstitusikan persamaan-persamaan yang diketahuiketemulah nilai setiap variabelnya, yaitu a = 14, b = 6, c = 7.Jadi panjang setiap sisi segitiga tersebut adalah panjang sisi BC= 14, sisi AC = 6, dan AB = 17.
P : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untukmenyelesaikan soalnya?
S1 : Iya, sudah semua kak. Yang diektahui kan a + b + c = 37 yangdieliminasi dengan a – b = 8 sudah digunakan pada langkah 1kemudian c – a = 3 digunakan pada langkah selanjutnyadieliminasi dengan a + b + c = 37.
P : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaananda kembali?
S1 : Jadi yang pertama saya baca lagi soalnya, kemudian sayaperiksa kembali apa yang diketahui dan ditanyakan. Setelah itusaya memeriksa langkah-langkah penyelesain saya denganmengeliminasi persamaan 1 dan 3, dari hasil eliminasididapatkan persamaan 4, kemudian mengeliminasi lagipersamaan 1 dan 2, dari hasil eliminasi didapatkan persamaan 5.Setelah itu, persamaan 5 dan 4 dieliminasi sehingga ketemu nilaib, kemudian nilai b disubstitusikan ke persamaan 3 dari hasilsubstitusi didapatkan nilai a. Kemudian nilai b dan adisubstitusikan ke persamaan 1. Sehingga didapatkan hasilseluruh variabelnya, yaitu a = 14, b = 6, dan c = 17.
b. Subjek S2P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S2 : Diketahui segitiga ABC mempunyai keliling 37 cm, dimana
sisi AB lebih besar dari sisi BC dan sisi BC lebih besar dari sisiAC. Misalkan AB = a, BC = b dan AC = c. Persamaan 1 adalah
a + b + c = 37, persamaan 2 adalahh a – b = – 3 , persamaan 3adalah b – c = – 8. Ditanyakan panjang tiap sisi.
P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S2 : Eliminasi dan substitusi.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S2 : Metode dalam sistem persamaan linear ka nada dua ya kak,
yaitu eliminasi dan substitusi, kalau tidak eliminasi ya pastisubstitusi
P : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S2 : Eliminasi persamaan 1 dan 2, kemudian eliminasi persamaan 1
dan tiga, setelah itu eliminasi persamaan 4 dan 5, hasilnya c,kemudian c disubstitusikan ke persamaan 4, hasilnya a, a dan cdisubstitusi ke persamaan 1.
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S2 : Ada kak, tinggal diubah pasangan persamaan yang dieliminasi.Misalnya eliminasi persamaan 2 dan 3 dulu, setelah itu eliminasipersamaan 1 dan 2.
P : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudahbenar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?
S2 : InsyaAllah yakin kak, karena saya sudah menghitung ulang.P : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S2 : Dengan menulis kembali nilai a, b, dan c.P : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S2 : Iya kak, sudah.P : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S2 : Pertama saya eliminasi persamaan 1 dan 2, kemudian eliminasi
persamaan 1 dan 3, setelah ketemu persamaan 4 dan 5, sayaeliminasi persamaan 4 dan 5, sehingga ketemu nilai c = 19,kemudian substitusi nilai c ke persamaan 4 ketemu nilai a,selanjutnya a dan c disubstitusi ke persamaan 1, ketemu nilai b.
c. Subjek S3P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S3 : Yang diketahui adalah keliling segitiga ABC sama dengan 37
cm, kemudian sisi AB > sisi BC > sisi AC, sisi AB 3 cm lebih
panjang dari sisi BC dan BC 8 cm lebih panjang dari sisi AC.Yang ditanyakan panjang tiap sisi segitiga ABC.
P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S3 : Metode eliminasi dan substitusi.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S3 : Seingat saya metode yang digunakan untuk menyelesaikan soal
sistem persamaan linear tiga maupun dua variabel ya cumadengan metode substitusi dan eliminasi.
P : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S3 : Dimisalkan dulu AB = a, BC = b, dan AC = c, kemudian
menentukan persamaan-persamaannya, setelah itumengeliminasi persamaan 1 dan 2, dari hasil eliminasididapatkan persamaan 4. Selanjutnya eliminasi persamaan 1 dan3 untuk mendapatkan persamaan 5. Kemudian persamaan 4 dan5 dieliminasi menghasilkan nilai c = 17. Nilai c disubstitusikanke persamaan 5, hasilnya b = 6. Kemudian nilai bdisubstitusikan ke persamaan 3 hasilnya a = 14.
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S3 : Saya rasa tidak ada kakP : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah
benar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?S : Yakin kak, karena saya menghitungnyaP : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S3 : Saya tidak menuliskan hasil akhirnya.P : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S3 : Iya kakakP : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S3 : Saya baca ulang dan perikas lagi kak.
d. Subjek S4P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S4 : Diketahui sisi AB > sisi BC > sisi AC, AB = z, BC = x, dan
AC = y. z + 3 = x, x + 8 = y, dan x + y + z = 37. Ditanyapanjang tiap sisi.
P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S4 : Belum saya kerjakan kak.
P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakanuntuk menyelesaikan soalnya?
S4 : Enggak tau kak.P : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S4 : Belum selesai kak.P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika ada
bagaimana caranya?S4 : Saya rasa tidak adaP : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah
benar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?S4 : Tidak yakin kak, belum jadi soalnyaP : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S4 : Entahlah kak.P : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S4 : TidakP : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S4 : Belum selesai kakak.
e. Subjek S5P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S5 : Diketahui keliling segitiga ABC = 37, panjang AB 3 kali
panjang BC, dan panjang BC = 8. Yang ditanyakan panjang ACP : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S5 : Enggak tau namanya kakP : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S5 : Saya coba-coba aja kakP : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S5 : keliling sama dengan sisi AB + BC + AC, kan kelilingnya 36,
kemudian sisi AB 3, dan BC 8. Yang ditanyakan AC, tinggalditambahkan 3 + 8 = 11 kemudian 36 – 11 = 26 ketemulah nilaiAC.
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S5 : Tidak ada kakP5 : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah
benar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?
S5 : Enggak tua, bingung kakP : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S5 : Iya itu tadi 36 – 11kakP : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S5 : Iya sudah semua kakP : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S5 : Saya tidak periksa ulang kak
f. Subjek S6Berikut ini petikan wawancara subjek S6 dalam menjawab soal nomor 1:P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S6 : Diketahui keliling segitiga ABC = 37 cm. Ditanya AC.P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S6 : Entahlah kak.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S6 : Enggak tau kak.P : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S6 : Dari yang diketahui keliling segitiga = 37, maka K = AB + BC
+ AC. Kemudian masukkan nilai K = 37, AB = 3 dan BC = 8.Ketemulah nilai AC = 26.
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S6 : Tidak ada kakP : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah
benar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?S6 : InsyaAllah kakP : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S6 : Dari 37 dikurang 11 sama dengan 26P : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S6 : Enggak tau kakP : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S6 : Lupa kak
2. Soal Nomor 2a. Subjek S1
P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan padasoalnya?
S1 : Dimisalkan dulu mangga = a, jeruk = b, dan apel = c,kemudian diketahui Ani membeli 3 kg mangga , 2 kg jeruk, dan5 kg apel seharga 92.500 dimisalkan menjadi 3a + 2b + 5c =92.500. Rini membeli 2 kg mangga, 1 kg jeruk, dan 3 kg apelseharga 55.000 dimisalkan menjadi 2a + b + 3c = 55.000. DanEga membeli 1 kg mangga, 1 kg jeruk, dan 1 kg apel seharga26.000 dimisalkan menjadi a + b + c = 26.000. Ditanyakanharga tiap kg masing-masing buah.
P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S1 : Eliminasi dan substitusi.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S1 : Sama saja seperti soal yang nomor satu kak, dilihat dari yang
diketahui pada soal, apabila pada persamaan-persamaan yangtelah diketahui ada yang bisa disubstitusikan maka metode yangdigunakan adalah metode substitusi namun jika tidak ada makaharus dieliminasi terlebih dahulu kemudian setelah menemukannilai dari salah satu variabel baru disubstitusikan kesalah satupersamaan.
P : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S1 : Menentukan persamaan 1, 2, dan 3, yaitu 3a + 2b + 5c =
92.500 persamaan 1, 2a + b + 3c = 55.000 persamaan 2, dan a +b + c = 26.000 persamaan 3. Kemudian mengeliminasipersamaan 1 dan 2, dari hasil eliminasi didapatkan persamaan 4yaitu b + c = 20.000. Kemudian mengeliminasi lagi persamaan 1dan 3, dari hasil eliminasi didapatkan persamaan 5 yaitu – b + 2c= 14.500. Setelah itu, persamaan 5 dan 4 dieliminasi sehinggadidapatkan nilai c = 11.500. Kemudian nilai c disubstitusikan kepersamaan 4, dari hasil substitusi didapatkan nilai b = 8.500.Kemudian nilai c = 11.500 dan b = 8.500 disubstitusikan kepersamaan 3. Sehingga didapatkan hasil seluruh variabel.
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S1 : Ada kak, sebenarnya caranya sama seperti yang saya jelaskanpada soal yang nomor satu tadi, caranya yaitu denganmembolak-balik pasangan persamaan yang dieliminasi, jika cara
yang tadi dengan mengeliminasi persamaan ke 1 dan 2 terlebihdulu, maka cara lainnya adalah dengan mengeliminasipersamaan 1 dan 3 dulu. Sehingga didaptakan persamaan ke 4dan 5
P : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudahbenar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?
S1 : Yakin kak, karena saya sudah menghitungnya dengan benarP : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S1 : Setelah dihitung dengan benar dan mendapatkan nilai dari a, b,
dan c kemudian dapat saya simpulkan harga dari tiap-tiap kgbuah tersebut, adapun harganya adalah a = mangga = 6.000, b =jeruk = 8.500, dan c = apel = 11.500.
P : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untukmenyelesaikan soalnya?
S 1 : Iya kak, sudah semua.P : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S1 : Jadi yang saya lakukan adalah membaca kembali soalnya
kemudian memeriksa apakah yang diketahui yang saya tulissudah benar atau belum, kemudian saya memeriksa lagilangkah-langkah pekerjaan saya dengan menghitung ulang,dengan cara yang sama seperti langkah awal.
b. Subjek S2P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S2 : Diketahui mangga = x, jeruk = y, dan apel = z. Persamaan 1nya
3x + 2y + 5z = 92.500, persamaan 2nya 3x + y + 3z = 55.000,dan persamaan 3nya x + y + z = 26.000. ditanya harga masing-masing buah.
P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S2 : Eliminasi dan substitusi.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S2 : Sama seperti soal nomor 1 kak.P : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S2 : Eliminasi persamaan 1 dan 2, eliminasi lagi persamaan 1 dan 3,
hasil dari eliminasi pertama dan kedua dieliminasi, yaitupersamaan 4 dan 5. Ketemu nilai z, kemidian z disubstitusi kepersamaan 4 hasilnya nilai y, selanjutnya nilai z dan ydisubstitusi ke persamaan 3 ketemu nilai x
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S2 : Ada kak, dengan mengeliminasi persamaan 1 dan 3 terlebihdulu, kemudian eliminasi persamaan 2 dan 3, dan seterusnya.
P : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudahbenar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?
S2 : Yakin kak, saya sudah menghitungnya dengan telitiP : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S2 : Menulis ulang nilai x, y, dan z nya kak.P : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S2 : Sudah kak.P : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S2 : Pertama saya eliminasi persamaan 1 dan 2, hasilnya persamaan
4. Kemudian eliminasi persamaan 1 dan 3, hasilnya persamaan5. Persamaan 5 dan 4 dieliminasi ketemu nilai z, nilai zdisubstitusi ke persamaan 4, ketemu nilai y, kemudian nilai ydan z disubstitusi kepersamaan 5 ketemu nilai x.
c. Subjek S3P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S3 : Diketahui misalnya mangga = x, jeruk = y, dan apel = z, Ani
membeli 3x + 2y + 5z = 92.500 persamaan ke 1, Rini membeli2x + y + 3z = 55.000 persamaan ke 2, dan Ega membeli x + y +z = 26.000 persamaan ke 3. Ditanyakan harga tiap kg buah.
P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S3 : Metode eliminasi.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S3 : Seingat saya juga.P : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S3 : Eliminasi persamaan 1 dan 2, hasilnya persamaan 4. Kemudian
eliminasi persamaan 2 dan 3, hasilnya persamaan 5. Selanjutnyaeliminasi persamaan 4 dan 5, hasilnya – x – y = – 20.000. Hanyasampai sana jawaban saya.
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S3 : Tidak ada
P : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudahbenar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?
S3 : Tidak kak, .karena belum jadi.P : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S3 : Bagaimana mau menentukan hasil akhir, jawabannya aja cuma
setengah.P : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S3 : Iya sudah semua kak.P : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S3 : Saya tidak memeriksanya kak.
d. Subjek S4P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S4 : Diketahui x = mangga, y = jeruk, z = apel, persamaan 1 3x +
2y + 5z = 92.500, persamaan 2 2x + y + 3z = 55.000, persamaan3 x + y + z = 26.000. Ditanya harga mangga, apel, jeruk.
P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S4 : Eliminasi dan substitusi kak.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S4 : Karena pada sistem persamaan linear tiga atau dua variabel
hanya ada metode eliminasi dan substitusi aja kak.P : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S4 : Pertama eliminasi persamaan 1 dan 2, kemudian eliminasi
persamaan 2 dan 3, selanjutnya eliminasi persamaan 4 dan 5,kemudian substitusi nilai z ke persamaan 4, ketemu nilai x. Nilaix dan z disubstitusi ke persamaan 3, ketemu nilai y.
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S4 : Tidak adaP : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah
benar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?S4 : Yakin kak, karena saya sudah menghitungnya dengan benar.P : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S4 : Dengan melihat hasil perhitungan yang sudah diakukan, yaitu
x = 6.000, y = 8.500, dan z = 11.500.P : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?
S4 : Iya sudah semua kak.P : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S4 : Dengan menulis hasil akhirnya.
e. Subjek S5P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S5 : Diketahui mangga = x, apel = y, dan jeruk = z. Ani : 3x + 2y +
5z = 92.500, Rini : 2x + 2y + 2z = 55.000, dan Ega : x + y + z =26.000. Ditanyakan harga mangga jeruk apel.
P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S5 : Substitusi dan eliminasi kakP : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S5 : Karang-karang kakP : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S5 : Belum selesai kak, bingung.P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika ada
bagaimana caranya?S5 : Enggak tau kakP : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah
benar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?S5 : Entahlah kakP : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S5 : Kan belum jadi kakP : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S5 : TidakP : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S5 : Saya tidak periksa ulang kak
f. Subjek S6P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S6 : Diketahui Ani membeli 3 kg mangga, 2 kg jeruk dan 5 kg apel
seharga 92.500, Rini membeli 2 kg mangga, 1 kg jeruk, dan 3 kgapel seharga 55.000, Ega membeli 1 kg mangga, 1 kg jeruk, dan1 kg apel seharga 26.000. Ditanyakan harga masing-masingbuah.
P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?
S6 : Entahlah kak.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S6 : Dari situ dah kak.P : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S6 : Belum selesai saya kerjakan kak.P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika ada
bagaimana caranya?S6 : Enggak ada kayaknya kakP : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah
benar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?S6 : Enggak tau kakP : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S6 : Belum jadi kakP : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S6 : Tidak ada kakP : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S6 : Enggak tau kak, lupa
3. Soal Nomor 3a. Subjek S1
P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan padasoalnya?
S1 : Diketahui jumlah 3 bilangan sama dengan 20 dimisalkan 3bilangan tersebut adalah a, b, dan c. Maka 3 bilangan samadengan 20 adalah a + b + c = 20. Kemudian tiga kali bilanganpertama ditambah bilangan kedua sama dengan tiga kalibilangan ketiga dikurangi dua adalah 3a + b = 3c – 2, danbilangan pertama ditambah dua kali bilangan ketiga samadengan tiga kali bilangan kedua adalah a + 2c = 3c. Ditanyakannilai a, b, c
P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S1 : Substitusi dan eliminasi.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S1 : Dengan mencoba-cobanya hingga menemukan metode yang
tepatP : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?
S1 : Pertama-tama menentukan persamaan ke 1, 2, dan 3. Dimana a+ b + c = 20 menjadi persamaan ke 1, 3a + b = 3c – 2 menjadipersamaan ke 2, dan a + 2c = 3b diubah menjadi a = 3b – 2cmenjadi persamaan ke 3. Setelah itu mensubstitusikanpersamaan 3 ke persamaan ke 2, diperoleh persamaan ke 4 yaitu10b – 9c = – 2. Persamaan 3 disubstitusikan lagi ke persamaan1, diperoleh persamaan ke 5 yaitu 4b + c = 20. Kemudianpersamaan 5 dan 4 dieliminasi memperoleh nilai b = 4. Nilai b =4 disubstitusikan ke persamaan 5 diperoleh nilai c = 4. Nilai b =4 dan c = 4 disubstitusikan ke persamaan 1, sehingga diperolehnilai a = 12.
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S1 : Saya rasa tidak ada.P : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah
benar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?S1 : InsyaAllah yakin, karena saya sudah menghitungnya dengan
teliti.P : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S1 : Dengan menuliskan kembali nilai a = 12, b = 4, dan c = 4.P : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S1 : Iya sudah semua.P : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S1 : Dengan cara saya baca dan periksa ulang hasil pekerjaan saya
kemudian saya meneliti lagi apakah ada yang salah hitung atautidak.
b. Subjek S2P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S2 : Diketahui misalnya 3 bilangan tersebut adalah x, y, dan z.P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S2 : Sebenarrnya metodenya sama aja dengan soal nomor 1 dan 2
kak.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S2 : Sama seperti soal nomor 1 dan 2 kakP : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S2 : Belum selesai saya kerjakan kak, keburu waktunya habis.
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S2 : Saya rasa tidak ada.P : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah
benar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?S2 : Enggak kak, karena belum jadi kan.P : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S2 : Kalau sudah jadi mungkin bisa saya jelaskan kak, tapi ini kan
belum selesai saya jawab kak.P : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S2 : InsyaAllah.P : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S2 : Bagaimana mau diuraikan kak, oaring belum jadi.
c. Subjek S3P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S3 : Diketahui misalkan 3 bilangan adalah a, b, c dan yang
ditanyakan nilai dari a, b, dan c.P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S3 : Substitusi kak.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S3 : Seperti soal nomor 1 dan 2 kak.P : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S3 : Menentukan persamaan-persamaannya dari yang diketahui,
kemudia mensubstitusikan persamaan 3 ke persamaan 1 yangmengahsilkan persamaan 4, lalu mensubstitusikan persamaan 3ke persamaan 2 yang menghasilkan persamaan 5. Selanjutnyasubstitusi persamaan 4 ke persamaan 5 yang hasilnya b =7,kemudian substitusi b ke persamaan 5 hasilnya c = 8, dansubstitusi b dan c ke persamaan 1 hasilnya a = 5.
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S3 : Tidak ada.P : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah
benar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?S3 : Yakin insyaAllah kak, saya sudah menghitungnya dengan
benar.
P : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S3 : Saya tidak menuliskan kesimpulannya.P : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S3 : Iya kak.P : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S3 : Saya baca ulang kemudian memeriksanya lagi kak.
d. Subjek S4P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S4 : Diketahui bilangan 1 = x, bilangan 2 = y, bilangan 3 = z,
persamaan 1 x + y + z = 20, persamaan 2 3x + y = 3z – 2,persamaan 3 x + 2z = 3y. Ditanya x, y, dan z.
P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S4 : Eliminasi dan substitusi.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S4 : seperti nomor 2 kak.P : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S4 : Eliminasi persamaan 1 dan 2, kemudian eliminasi persamaan 1
dan 3, selanjutya eliminasi persamaan 4 dan 5 dari hasileliminasi yang tadi, menghasilkan nilai z, selanjutnya zdisubstitusi ke persamaan 5, hasilnya y, kemudian z dan ydisubstitusi ke persamaan 1, hasilnya x.
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S4 : Tidak ada kak.P : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah
benar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?S4 : InsyaAllah kak, saya sudah menghitungnya dengan benar.P : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S4 : Menuliskan ulang berapa nilai x, y dan z nya kak.P : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S4 : Iya, sudah kak.P : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S4 : Dengan menulis kesimpulannya.
e. Subjek S5
P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan padasoalnya?
S5 : Diketahui bilangan 1 = a. 2 = b, dan 3 = c. a + b + c = 20, 3a +b = 3c – 2 menjadi 3a + b – 3c = – 2, dan a + 2c = 3b menjadi a– 3b + 2c = 0. Ditanyakan a, b, dan c
P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S5 : Substitusi dan eliminasi kak.P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soalnya?S5 : Saya ingat-ingat kembali metode apa yang dipakai pada materi
sistem persamaan linear tiga variabelP : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S5 : Pertama mengeliminasi a + b + c = 20 dengan 3a + b – 3c = – 2
hasilnya –2a + 4c = 22. Kemudian mengeliminasi 3a + b – 3c =– 2 dengan a – 3b + 2c = 0 hasilnya 10a – 7c = –6. Selanjutnyamengeliminasi –2a + 4c = 22 dengan 10a – 7c = –6 hasilnya c =8, lalu nilai c disubstitusikan ke –2a + 4c = 22 hasilnya a = 5,kemudian nilai a dan c disubstitusikan ke a + b + c = 20 hasilnyab = 7
P : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika adabagaimana caranya?
S5 : Tidak ada kakP : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah
benar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?S5 : Yakin kak, karena saya sudah menghitungnya dengan benar.P : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S5 : Begitu dah kakP : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S5 : Sudah kakP : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S5 : Tidak saya periksa kak
f. Subjek S6P : Apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
soalnya?S6 : Diketahui 3 x 20 = 60/3 = 20P : Metode apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soalnya?S6 : Tau dah kak, saya gak ngerti..
P : Bagaimana cara anda menentukan metode apa yang digunakanuntuk menyelesaikan soalnya?
S6 : Gak ngerti kakP : Bagaimana cara anda menyelesaikan soalnya?S6 : Saya hanya mengalikan-mengalikan saja kakP : Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soalnya? Jika ada
bagaimana caranya?S6 : Tidak ada kak.P : Apakah anda yakin langkah-langkah yang anda gunakan sudah
benar? Jika yakin, bagaimana anda bisa yakin?S6 : Wallahualam kak.P : Bagaimana cara anda menentukan hasil akhirnya?S6 : Belum jadi dan saya bingungP : Apakah semua yang diketahui sudah digunakan untuk
menyelesaikan soalnya?S6 : Belum kakP : Uraikan lagi bagaimana cara anda memeriksa hasil pekerjaan
anda kembali?S6 : Bingung kak
HASIL PERHITUNGAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISMATEMATIK SISWA
JAWABAN SISWA
SUBJEK S1
SUBJEK S2
SUBJEK S3
SUBJEK S4
SUBJEK S5
SUBJEK S6