analisis kasus sdm

2
ANALISIS KASUS ASTRAZENECA Kebijakan merahasiakan tarif gaji antar pegawai yang terjadi di AstraZeneca adalah praktek yang umum terjadi di banyak perusahaan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi konflik yang muncul dikarenakan internal inequity. The Equal Pay Act menyatakan bahwa perbedaan jenis kelamin tidak dapat dijadikan dasar dalam menerapkan tarif yang berbeda di dalam perusahaan. Dalam kondisi kerja yang sama, karyawan dari kedua jenis kelamin harus menerima upah yang sama, kecuali perbedaan gaji induk dari sistem senioritas, sistem jasa, kuantitas atau kualitas produksi, atau faktor selain jenis kelamin. Penjelasan yang tidak bersifat diskriminatif yang dapat diberikan AstraZeneca dalam kasus perwakilan penjualan wanita berpenghasilan lebih sedikit dibandingkan pria adalah : 1. Menjelaskan bahwa performance dan penjualan perwakilan pria lebih baik dibandingkan performance dan penjualan perwakilan wanita berdasarkan performance appraisal yang dilakukan sehingga AstraZeneca memberikan kompensasi yang lebih banyak kepada perwakilan pria. 2. Menjelaskan bahwa tingkat pendidikan dan kemampuan perwakilan pria lebih baik dibandingkan tingkat pendidikan dan kemampuan perwakilan wanita sehingga AstraZeneca memberikan kompensasi yang lebih banyak kepada perwakilan pria. 3. Menjelaskan bahwa perwakilan penjualan pria lebih senior dibandingkan perwakilan penjualan wanita berdasarkan lama bekerja di perusahaan sehingga AstraZeneca memberikan kompensasi yang lebih banyak kepada perwakilan pria. 4. Menjelaskan bahwa waktu bekerja perwakilan pria lebih lama dibandingkan waktu bekerja perwakilan wanita sehingga AstraZeneca memberikan kompensasi yang lebih banyak kepada perwakilan pria.

Upload: gilang

Post on 19-Feb-2016

27 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

UI

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis kasus SDM

ANALISIS KASUS ASTRAZENECA

Kebijakan merahasiakan tarif gaji antar pegawai yang terjadi di AstraZeneca adalah praktek yang umum terjadi di banyak perusahaan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi konflik yang muncul dikarenakan internal inequity. The Equal Pay Act menyatakan bahwa perbedaan jenis kelamin tidak dapat dijadikan dasar dalam menerapkan tarif yang berbeda di dalam perusahaan. Dalam kondisi kerja yang sama, karyawan dari kedua jenis kelamin harus menerima upah yang sama, kecualiperbedaan gaji induk dari sistem senioritas, sistem jasa, kuantitas ataukualitas produksi, ataufaktor selain jenis kelamin. Penjelasan yang tidak bersifat diskriminatif yang dapat diberikan AstraZeneca dalam kasus perwakilan penjualan wanita berpenghasilan lebih sedikit dibandingkan pria adalah :

1. Menjelaskan bahwa performance dan penjualan perwakilan pria lebih baik dibandingkan performance dan penjualan perwakilan wanita berdasarkan performance appraisal yang dilakukan sehingga AstraZeneca memberikan kompensasi yang lebih banyak kepada perwakilan pria.

2. Menjelaskan bahwa tingkat pendidikan dan kemampuan perwakilan pria lebih baik dibandingkan tingkat pendidikan dan kemampuan perwakilan wanita sehingga AstraZeneca memberikan kompensasi yang lebih banyak kepada perwakilan pria.

3. Menjelaskan bahwa perwakilan penjualan pria lebih senior dibandingkan perwakilan penjualan wanita berdasarkan lama bekerja di perusahaan sehingga AstraZeneca memberikan kompensasi yang lebih banyak kepada perwakilan pria.

4. Menjelaskan bahwa waktu bekerja perwakilan pria lebih lama dibandingkan waktu bekerja perwakilan wanita sehingga AstraZeneca memberikan kompensasi yang lebih banyak kepada perwakilan pria.

5. Menjelaskan bahwa perwakilan penjualan pria bekerja di lingkungan yang keadaannya lebih berbahaya dibandingkan perwakilan penjualan wanita sehingga AstraZeneca memberikan kompensasi yang lebih banyak kepada perwakilan pria.

6. Menjelaskan bahwa divisi HR AstraZeneca mengidentifikasi melalui job analysis bahwa tenaga spesialis penjualan farmasi tingkat III merupakan yang dikecualikan dari penerapan Perintah Eksekutif 11246 dengan alasan penghasilannya telah melewati batas 23.660 dollar per tahun atau pekerjaan utamanya yang menjaga bisnis perusahaan tetap berjalan.

Metode point adalah metode evaluasi pekerjaan di manasejumlah compensable faktor diidentifikasi dan kemudian dihitung sejauh manamasing-masing faktor ini ada pada pekerjaan.

Page 2: Analisis kasus SDM

ditentukan. Tiga hal spesifik yang dapat memastikan agar diskriminasi gaji di AstraZeneca tidak terulang dimana AstraZeneca dapat tetap menggunakan metode point adalah :

1. Mendirikan perserikatan tenaga kerja untuk mengawasi dan menjamin hak-hak perwakilan wanita serta sebagai daya tawar kolektif untuk kebijakan gaji di AstraZeneca.

2. ?3. ?

Jenis kompensasi yang kami rekomendasikan untuk diterapkan di AstraZeneca adalah kompensasi berdasarkan performance yaitu penjualan obat ke rumah sakit Negara. Kompensasi jenis ini dapat membuat perilaku pegawai dan perwakilan penjualan akan mendukung AstraZeneca dalam mencapai strategi kompetitifnya. Hal ini dapat membuat perwakilan penjualan berlomba-lomba mencapai target penjualan obat dengan dijanjikan reward dan bonus yang diinginkan.