analisis isi pesan dakwah dalam esq...

113
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ (EMOTIONAL, SPIRITUAL, QUOTIENT) BASIC TRAINING LEADERSHIP CENTER 165 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : ABDULLAH SUNTANI NIM : 107051002149 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H. / 2014 M.

Upload: vuxuyen

Post on 08-Sep-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ (EMOTIONAL, SPIRITUAL, QUOTIENT) BASIC TRAINING

LEADERSHIP CENTER 165

SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

ABDULLAH SUNTANINIM : 107051002149

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1435 H. / 2014 M.

Page 2: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan
Page 3: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan
Page 4: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan
Page 5: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

i

ABSTRAK

Abdullah SuntaniNIM: 107051002149

Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam ESQ Basic Training Leadership Center 165, dibawah bimbingan Drs. Jumroni, M.Si

Training ESQ Leadership Center 165 didirikan oleh Ary Ginanjar Agustian, merupakan lembaga training yang memiliki metode baru tentang konsep kecerdasan emosi dan spiritual yang dikaitkan dengan nilai-nilai yang terdapat dalam Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ikhsan. Kemudian disebut dengan ESQ Model 165 yang diaplikasikan dalam bentuk training. Walau dinamakan training Sumber Daya Manusia (SDM), namun dalam training ini diperkuat dengan penjelasan ayat-ayat Al-Quran dan hadis.

Masalah penelitian ini yaitu analisis isi pesan dakwah dalam training ESQ dan menghususkan penelitian pada materi basic training, dengan dua pertanyaan yakni, apa saja pesan dakwah yang terkandung dalan training ESQ 165? Dan apa pesan dakwah yang paling dominan dalam training tersebut?

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian Analisis Isi (Content Analysis) melalui pendekatan kuantitatif, menurut Barelson, Analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang objektif, sistematis dan menggambarkan secara kuantitatif isi-isi pernyataan suatu komunikasi. Dalam teknik analisis data disebut kategorisasi pesan dakwah yang terdapat pada materi training, kemudian membuat lembar koding yang diisi juri berjumlah tiga orang yang telah ditetapkan sebelumnya. Selanjutnya hasil tim juri dijadikan sebagai koefisien reabilitas dan terakhir melakukan penghitungan persentase mengenai pesan dakwah yang dominan.

Isi pesan dakwah dalam training ESQ 165 yaitu pesan-pesan dakwah yang disampaikan mengandung tiga kategori yakni, akhlak, aqidah, syariah. Adapun pesan yang paling dominan adalah pesan syariah berjumlah 0,345%. Ke dua pesan Aqidah berjumlah 0,342%. Ke tiga pesan akhlak dengan hasil 0,312%.

Page 6: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa peneliti panjatkan

kehadirat Allah SWT. Dengan kuasa dan rahmatNya memberikan ilmu dan ilham

kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam juga

senantiasa tercurahkan kepada Rasul pilihan Allah yaitu Nabi Muhammad SAW,

beserta keluarga, para sahabat, pengikut beliau dan seluruh umat manusia yang

setia kepadanya hingga akhir zaman.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak hambatan yang telah peneliti temui.

Namun karena kasih sayang Allah SWT, kemuliaan Nabi-Nya, keiklasan hati dan

kerja keras penulis, serta doa, motivasi maupun bantuan dari berbagai pihak, maka

kesulitan dan hambatan yang peneliti temui dapat dilalui dengan baik. Demikian

pula peneliti menyadari bahwa, skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, maka melalui tulisan

ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra, MA,

selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M.Si, selaku

Pembantu Dekan Bidang Administrasi dan merangkap sebagai pembimbing,

Drs. Study Rizal LK, MA, selaku pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Rahmat Baihaki, M.Si, sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam (KPI) dan Dra. Hj. Umi Musyarofah, MA, Sekretaris Jurusan KPI.

Page 7: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

iii

3. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, terima kasih atas

ilmu pengetahuan yang telah diberikan, semoga penulis senantiasa dapat

memanfaatkan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Suntani dan Ibunda Siti

Hatimah yang telah memberikan banyak hal yang berarti dalam kehidupan

penulis. Cinta, kasih, sayang, doa dan dukungan baik moril maupun materil

yang semuan itu tak akan tergantikan dengan apapun.

5. Kakang Teteh; kang Imin (Muslimin), kang Nur (Nuryadi) teh Idah

(Almaidah) dan kedua keponakanku (Sri Ayu Hartati dan Raisa Adilatun

Najwa) yang telah memberikan kasih sayang, do’a, dukungan moril dan

materil yang berlimpah. Sehingga peneliti senantiasa termotivasi dan tidak

kenal menyerah dalam mencapai cita-cita.

6. Terhusus untuk Uwa/Ende (Almarhum Ende Suheruddin dan Ende Houjah)

yang selalu turut memotivasi dan memperhatikan perkembangan penulis sejak

memasuki pondok pesantren hingga perguruan tinggi. Semoga Allah

mengampuni segala dosa-dosanya dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah.

Amin

7. KH. Hikmatullah A,Syam’un, M.Si pimpinan pondok pesantren Al-khairiyah

Citangkil yang telah memberikan motivasi, bimbingan dan kesempatan bagi

penulis untuk mengukir dan mengamalkan ilmu.

8. Kang Abi (Dr. Ahmad Tholabi Khaerli, MA) yang telah memberikan

dukungan moral dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Page 8: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

iv

9. Para dewan juri materi ESQ Basic Training yang dengan sukarela meluangkan

waktunya untuk memberikan pengetahuan, bimbingan, informasi dan data-

data dalam pelaksanaan skripsi ini.

10. Special Thanks for Sahabat-sahabat Himpunan Alumni (HIMAL) Al-

khairiyah, kakak-kakak Racana Fatahillah-Nyimas Gandasari Pramuka UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Rekan-rekan Berita UIN, penulis-penulis

Padepokan Jejak Sastra (PJS) dan teman-teman alumni pondok pesantren

modern Ibadurrahman Tangerang, terimakasih untuk segala kenangan dan

pengalaman manis kebersamaan kita. Semoga kita menjadi orang yang

berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Amin

11. Teman seperjuangan Komunikasi Penyiaran Islam periode 2007 khususnya

kelas D, kenangan manis selalu di hati dan semoga silaturrahmi selalu terjaga

antara kita meski sebatas via sosial media.

Akhir kata, penulis sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada bantuan semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan namanya satu-

persatu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

umumnya.

Amin Ya Rabbal Alamin.

Jakarta, 13 Januari 2013

Abdullah Suntani

Page 9: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ....................................................................................................... i

KATAPENGANTAR....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 7

D. Metodologi Penelitian ............................................................... 8

E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 14

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Analisis Isi................................................................ 16

B. Pengertian Training (Pelatihan) ................................................ 17

C. Pengertian Dakwah dan Ruang Lingkupnya ............................. 18

1. Pengertian Dakwah............................................................... 18

2. Tujuan Dakwah .................................................................... 21

3. Unsur-unsur Dakwah ........................................................... 26

1. Subjek / Pelaku Dakwah (da’i) ........................................ 26

2. Objek Dakwah (Mad’u) ................................................... 33

3. Materi Dakwah (Maadat al-Da’wah) ............................. 35

4. Metode Dakwah .............................................................. 39

5. Media Dakwah (Wasail al-Dakwah) .............................. 41

6. Efek Dakwah (Atsar al-Da’wah) ....................................... 44

Page 10: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

vi

BAB III GAMBARAN UMUM ESQ LEADERSHIP CENTER 165

A. Profil ESQ Leadership Center 165 ...................................... 46

1. Sejarah Berdirinya ESQ ................................................ 46

2. Visi ...................................................................... 49

3. Misi ...................................................................... 49

B. Sekilas Tentang Pendiri........................................................ 49

C. Metode, Materi dan Tingkatan Training ESQ...................... 53

1.Metode Training ESQ ...................................................... 53

2.Materi Training ESQ ........................................................ 54

3.Tingkatan Training ESQ .................................................. 65

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Pesan Dakwah dalam Training ESQ ................................... 68

1. Pesan Dakwah Dalam Bagian I

( Unleash Spiritual Intellegent ) ...................................... 69

2. Pesan Dakwah Dalam Bagian II

( Develiping Emitional Intellegent ) ................................ 70

3. Pesan Dakwa Dalam Bagian III (Lets’s Action ) ............ 73

B. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan Dalam Training

ESQ Leadership Center 165................................................. 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 79

B. Saran .................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 82

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

vii

DAFTAR TABEL

TABEL 1 ........................................................................................................ 11

TABEL 2 ........................................................................................................ 12

TABEL 3 ........................................................................................................ 69

TABEL 4 ........................................................................................................ 70

TABEL 5 ........................................................................................................ 71

TABEL 6 ........................................................................................................ 71

TABEL 7 ........................................................................................................ 74

TABEL 8 ........................................................................................................ 74

TABEL 9 ........................................................................................................ 77

Page 12: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Artinya:“Siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal saleh dan berkata, ‘sesungguhnya aku termasuk orangyang berserah diri”. (QS al-Fusilat:33)

Di antara kelebihan syariat Islam yang dengannya Allah menyempurnakan

agama-Nya, dan merupakan nikmat yang sempurna adalah mengizinkan setiap

muslim dan muslimah menjadi penyeru kepada Allah. Dalam Islam tidak ada

monopoli dakwah., tidak ada tingkatan-tingkatan orang yang boleh berdakwah

dan yang tidak.1

Memasuki abad 21, dunia dakwah menghadapi berbagai tantangan

berkaitan dengan munculnya era globalisasi yang menciptakan tuntutan baru

terhadap agama. Itu berarti timbulnya keperluan agama untuk menjalankan

reaktualsasi (reidentifikasi) firman-firman Tuhan dalam al-Quran. Jika tidak

demikian maka agama Islam akan sulit dilibatkan untuk menerangkan globalisasi

1 Adnan Tharsyah, 16 Jalan Kebahagiaan Sejati, (Jakarta: Hikmah 2006) h. 261.

Page 13: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

2

dalam berbagai dimensi kehidupan umat.2 Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi, telah membawa dampak

berarti pada perubahan sendi-sendi etika umat Islam. Era globalisasi memiliki

potensi untuk merubah hampir seluruh sistem kehidupan masyarakat baik di

bidang politik, ekonomi, sosial budaya, bahkan di bidang pertahanan dan

keamanan.

Disamping itu berbagai penyakit masyarakat seperti pencurian,

perampokan, penodongan, korupsi, pelanggaran HAM dan sejenisnya merupakan

problema mendasar umat Islam saat ini. Akses yang sangat mendasar dari

problema tersebut adalah timbulnya pendangkalan iman, yang mendatangkan

berbagai problem sosial dan keagamaan.3

Selain itu, Kerawanan moral dan etika itu muncul semakin transparan

dalam bentuk kemaksiatan karena disokong oleh kemajuan alat-alat teknologi

informasi mutakhir seperti siaran televisi, keping-keping VCD, jaringan Internet,

dan sebagainya. Kemaksiatan itu senantiasa mengalami peningkatan kualitas dan

kuantitas, seperti maraknya perjudian, minum-minuman keras, dan tindakan

kriminal, serta menjamurnya tempat-tempat hiburan, siang atau malam, yang

semua itu diawali dengan penjualan dan pendangkalan budaya moral dan rasa

malu.

2 A. Muis, Komunikasi Islam (Bandung: PT Rosda Karya 2001), h. 131.3 Jakfar Puteh Saifullah, Dakwah Tekstual dan Kontekstua; Peran dan Fungsinya Dalam

Pemberdayaan Ekonomi Umat, (Yogyakarta: AK Group 2006) hlm. 1

Page 14: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

3

Oleh sebab itu, da’i harus mempunyai pemahaman yang mendalam bukan

saja menganggap bahwa dakwah dalam frame “amar ma’ruf nahi mungkar”,

sekedar menyampaikan saja melainkan harus memenuhi beberapa syarat, yakni

mencari materi yang cocok, mengetahui psikologis objek dakwah, memilih

metode yang representatif, menggunakan bahasa yang bijaksana dan sebagainya.

Secara konvensional, subjek dakwah terdiri dari da’i (mubaligh) dan pengelola

dakwah.4

Komposisi subjek dakwah tersebut muncul karena dakwah selama ini

lebih diartikan atau dititikberatkan pada dialog lisan (verbal) saja. Da’i sering

diidentikkan dengan penceramah, sementara pengelola dakwah adalah

penyelenggara kegiatan dakwah yang dilembagakan dalam institusi permanen

(ta’mir masjid, pengurus pengajian dan sebagainya) atau institusi sementara

dalam bentuk kepanitiaan. Subjek dakwah, lembaga atau pusat dakwah, adalah

institusi atau organisasi yang menjalankan atau mempunyai usaha berupa kegiatan

dakwah.5

Secara hakikat, Dakwah Islamiyah merupakan aktualisasi iman yang

dimanifestasikan dalam suatu kegiatan manusia beriman dalam bidang

kemasyarakatan yang dilandasi secara tertentu, demi terwujudnya ajaran Islam

dalam segala segi kehidupan. Kegiatan tersebut sering disampaikan secara

individu atau pun kelompok melalui berbagai metode dan saran yang bertujuan

4Unzier Suparta dan Harjani, Metode Dakwah, (Jakarta: Rahmat Semesta, 2003), hlm. 6.5 Achyar Eldin, Dakwah Stratejik, (Jakarta: Pustaka Tarbiyatuna, 2003), hlm. 30-31.

Page 15: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

4

memberi perubahan dalam segala segi kehidupan karena dakwah bersifat

universal.6 Maka dalam pelaksanaannya dakwah harus dapat menyentuh semua

lapisan atau tingkatan, baik dari sudut budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, dan

kemajuan teknologi.

Semua aspek kehidupan tersebut, selalu dikaitkan dengan solusi Islam

yang berpedoman pada al-Quran dan hadis. Untuk itu dakwah Islam haruslah

dikemas dengan cara dan metode yang tepat dan pas. Dakwah harus tampil secara

aktual, faktual, dan kontekstual. Aktual dalam arti memecahkan masalah yang

kekinian dan hangat ditengah masyarakat. Faktual dalam arti konkrit dan nyata,

serta kontekstual dalam arti relevan menyangkut problema yang sedang dihadapi

oleh masyarakat.7

Untuk mencapai tujuan dakwah secara maksimal, maka perlu dukungan

oleh para juru dakwah yang handal. Keandalan tersebut meliputi kualitas yang

seharusnya dimiliki oleh seorang juru dakwah yang sesuai dengan tujuan dewasa

ini. Aktivitas dakwah dipandang sebagai kegiatan yang diperlukan keahlian.

Mengingat suatu keahlian memerlukan penguasaan pengetahuan, maka para

aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan persyaratan

akademik dan empirik dalam melaksanakan kewajiban dakwah.8

6 Jumanto, Toto, Psikologi Dakwah Dengan Aspek-Aspek Kejiwaan yang Qur’ani,

(Wonosobo: Jakarta,2001) h. xiii.7 Munzier Suparta dan Ani Hetani, Metode Dakwah: Pengantar Metodologi Dakwah Sebuah

Kajian (Jakarta: Kecana, 2003), Cet ke-1, , h.xiii.8 Asep Muhyidin, Dakwah dalam Perspektif al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi, Misi dan

Wawasan,(Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm. 34.

Page 16: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

5

Dakwah dapat diucapkan, dituliskan, digambarkan, dibentukkan,

dilakukan, diisyaratkan, dan lain sebaginya, menurut tingkat kesanggupan

manusia yang melakukannya untuk mencapai daya guna yang setingi-tingginya.

Yang menerima dakwah itu pun senang pula diberi dakwah. Makin indah dan

menarik cara dakwah yang dilakukan, makin tertarik orang.9

Di era modern ini, juru dakwah perlu memiliki dua kompetensi dalam

melaksanakan dakwah, yaitu: kompetensi substantif dan kompetensi metodologis.

Kompetensi substantif meliputi penguasaan seorang juru dakwah terhadap ajaran-

ajaran Islam secara tepat dan benar. Kompetensi metodologis meliputi

kemampuan juru dakwah dalam mensosialisasikan ajara-ajaran Islam kepada

sasaran dakwah (mad’u).10

Lembaga Training ESQ Leadership Center 165 yang didirikan oleh Ary

Ginanjar Agustian, merupakan lembaga training yang memiliki metode baru

tentang konsep kecerdasan emosi dan spiritual yang dikaitkan dengan nilai-nilai

yang terdapat dalam Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ikhsan, kemudian disebut

dengan ESQ Model 165 yang diaplikasikan dalam bentuk training. Walau

dinamakan training Sumber Daya Manusia (SDM), namun dalam training ini

diperkuat dengan penjelasan ayat-ayat Al-Quran dan hadits serta berlandaskan

pada pilar-pilar Syariat Islam, yaitu Ihsan, Rukun Iman dan Rukun Islam.

9 M. Toha Yahya Omar, Islam dan Dakwah, (Jakarta: AL-mawardi 2004) h.ix.10 Abdul Munir Mulkhan, Ideologi Gerakan Dakwah: Episode Kehidupan M. Natsir dan

Azhar Basyir, (Yogyakarta: Sipress, 1996), hlm. 237.

Page 17: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

6

Training ESQ adalah sebuah fenomena yang mampu menggugah dan

mengubah kehidupan seseorang. Hal itu bisa terjadi karena ESQ memang berbeda

dari pelatihan lainnya bukan sekedar pelatihan kepemimpinan atau menejemen

biasa. Training ESQ merupakan pelopor pelatihan yang mengasah sisi spriritual

dengan mendalam, bersamaan dengan sisi emosional dan intelektual seseorang.

ESQ adalah suatu inovasi mutakhir yang bertujuan untuk membangkitkan

dimensi spiritual manusia.

Lembaga tersebut dinilai mampu memberikan solusi yang terbaik yang

mengembalikan semangat dan giroh untuk hidup dengan kembali pada ajaran

Islam serta mengamalkannya dengan sungguh-sungguh. Berdasarkan pemikiran

tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian: “Analisis Isi

Pesan Dakwah Dalam ESQ Basic Training Leadership Center 165”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghasilkan penelitian maksimal, maka dalam penelitian ini

peneliti membatasi ruang lingkupnya pada isi pesan dakwah dalam ESQ Basic

Training Leadership Center 165 yang diselenggarakan di Gedung Menara 165

pada Juli 2012 bagi karyawan JNE (Express, Across, Nation). Sedangkan unit

analisisnya ditetapkan berdasarkan tema pokok, khususnya pada ESQ basic

training.

Page 18: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

7

2. Perumusan masalah

Melihat dari batasan di atas, maka penulis merumuskan masalah

umum sebagai berikut: Bagaimana isi pesan dakwah yang terdapat dalam

ESQ Basic Training Leadership Center 165?

Dalam bentuk kategorisasi dari masalah umum tersebut dapat

dirincikan pesan dakwah sebagai berikut:

a. Bagaimana pesan Aqidah dalam ESQ Basic Training Leadership Center?

b. Bagaimana pesan Syari’ah dalam ESQ Basic Training Leadership Center ?

c. Bagaimana isi pesan Akhlak dalam ESQ Training Leadership Center?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah peneliti rumuskan, maka

ada beberapa tujuan khusus yang ingin dicapai dari hasil penelitian, yaitu:

Secara umun untuk mengetahui pesan dakwah yang terdapat dalam Training

ESQ Leadership Center 165. Namun, dalam bentuk kategorisasi dari masalah

umum tersebut dapat dirinci isi pesan dakwah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pesan Aqidah yang terkandung dalam Training ESQ

Leadership Center 165.

b. Untuk mengetahui pesan Syari’ah yang terkandung dalam Training ESQ

Leadership Center 165.

Page 19: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

8

c. Untuk mengetahui pesan Akhlak yang terkandung dalam Training ESQ

Leadership Center 165.

2. Manfaat penelitian

1. Segi Teoritis

Memberikan wawasan dan pengetahuan dalam upaya mengembangkan

studi komunikasi dan dakwah. Sehingga pesan-pesan dakwah dapat

diterima oleh masyarakat sesuai dengan tujuan dan keadaan zaman

2. Segi Praktis

Untuk menambah wawasan aktivitas akademik dan praktisi dakwah

agar dapat mengembangkan metode dakwah di lapangan serta dakwah

yang disampaikannya mudah dimengerti dan diterima dengan berbagai

macam model yang berkenaan dengan nilai-nilai yang bernuansa islami.

D. Metodologi Penelitian

1) Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis, yaitu

penelitian yang dimaksudkan untuk meneliti isi pesan yang disampaikan

dalam suatu proses komunikasi.11 Pelopor analisis ini adalah Harold D.

Lasswell, yang memelopori tekhnik symbol coding, yaitu mencatat lambang

atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.

11 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta

dengan UIN Press, 2006), h. 66.

Page 20: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

9

Metode analisis ini juga diartikan sebagai objek data analisis secara

manifest yaitu di analisis menurut apa yang dikatakan (tersurat) bukan

menurut arti yang terkandung di atas baris demi baris (tersirat).12

2) Penetapan Juri

Penelitian ini agar menjadi relevan dengan permasalahan yang telah

dirumuskan, maka peneliti menggunakan tiga orang juri dalam menganalisis isi

pesan, yang masing-masing dari mereka mempunyai pemahaman di bidangnya,

seperti aqidah, syariah dan akhlak.

Untuk memperoleh realibilitas dan validitas kategori-kategori, maka

peneliti menggunakan tiga orang juri dalam menganalisis isi pesan yaitu:

1. KH. Hikmatullah A. Syam’un, M.Si Ketua Yayasan Pondok Pesantren

(Pengurus Besar) Al-khairiyah.

2. Dr Ahmat Tholabi Kharlie, MA dosen dan lektor kepala Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Jakarta.

3. Dr Hasana Ahmad Said, MA dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan

Lampung.

Peneliti memilih ketiga juri tersebut, karena dinilai memahami

pembahasan mengenai ajaran Islam dan menggeluti di bidang Agama Islam.

12 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan

Aplikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006), hal. 7

Page 21: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

10

3) Tehnik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data-data penelitian ini, penulis mengunakan

beberapa teknis diantaranya sebagai berikut:

a. Dokumentasi, adalah strategi yang digunakan ketika data tidak dapat

diperoleh dari hasil wawancara atau observasi, yaitu mengumpulkan buku-

buku, makalah, bulletin, majalah dan dokumen tertulis lainnya yang

berkaitan dengan objek penelitian13. Dengan kata lain dokumentasi yaitu

sebuah catatan tertulis atau literarut yang relevan dan berhubungan dengan

penelitian, seperti Profile Ary Ginanjar, Training ESQ, Program dan

kegiatan ESQ serta lain sebagainya.

b. Pengamatan (Observasi). Yaitu metode pengumpulan data di mana

peneliti mencatat informasi sebagaimana disaksikan selama menjalani

penelitian.14 Dalam penelitian ini penulis melakukan partisipasi penuh

dengan cara merasakan dan menghayati apa yang dirasakan oleh

responden yaitu dengan cara mengikuti pelaksanaan training ESQ atau

kegiatan lain yang menyangkut dengan penelitian baik di Menara 165

(Graha 165) atau di tempat-tempat lainnya.

4) Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah peneliti mendapatkan rekaman siaran yang telah ditentukan

sebagi sample penelitian. Kemudian, rekaman siaran terseut dijadikan

13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bina Usaha,

1989), h. 6214 W Gulo, Metode Penelitian (Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia 2002) h.116.

Page 22: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

11

kedalam bentuk transkip data. Dalam pengolahan data ini, peneliti

melakukannya dalam bentuk Codding Sheet atau lembar koding yaitu berupa

tabel daftar cek yang berisi kategori-kategori subjek yang hendak diukur.15

Kemudian unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Isi Pesan

Dakwah Training ESQ Leadership Center 165 yang menjadi pokok persoalan

dan unit pengamatan adalah persatuan unit tema pesan dakwah yang menjadi

pokok pembahasan. Kategori dibuat berdasarkan pesan dakwah yang terdapat

dalam Training ESQ diantaranya: Aqidan, Syariah, dan Akhlak.

Tabel 1.

Kategorisasi Isi Pesan

NO. Kategorisasi

1. Aqidah

2. Syari’ah

3. Akhlak

Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang

mengambil keputusan. Sedangka pengertian aqidah dalam agama maksudnya

adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Aqidah juga bisa

diartikan sebagai iman kepada Allah, kepada malaikat, kitab suci al-Qur’an,

iman kepada rasul dan hari kiamat dan iman kepada qada dan qadar.

15 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2006), h.75.

Page 23: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

12

Akhlak diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Jadi,

akhlak adalah ajaran yang membina mental dan jiwa manusia untuk mencapai

hakikat kemanusiaan yang tinggi.

Syariah berarti aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah

untuk mengatur hubungan manusia dengan tuhannya, mengatur hubungan

sesama.

Peneliti menggunakan rumus dari Holsty (1969) yang menjadi salah

satu acuan dalam analisis isi secara kuantitatif untuk mencari koefisien

realibilitas kategori antar juri dan untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai

keputusan antar juri sebagai berikut:

Koefisien Realibilitas =

Keterangan :

2M : Nomor keputusan yang sma antar juri

N1, N2 : Jumlah item yang dibuat oleh tim juri.

Table 2.

Hasil Kesepakatan Antar Juri

Antar juri Item Kesepakatan Ketidak Sepakatan Nilai

Ke 1 dan 2 95 82 13 0,86

Ke 2 dan 3 95 79 16 0,83

Ke 1 dan 3 95 83 12 0,87

Total 2,56

Page 24: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

13

Setelah diketahui hasil dari ketiga juri yang telah dirinci dalam table di

atas dari keseluruhan item dan juga telah diketahui nilai rata-ratanya. Hasil ini

diperoleh dari menjumlahkan semua nilai dari kesepakatan tiga juri. Selanjutnya

dihitung dengan menggunakan rumus komposit realibility sebagai berikut:

Komposit Realibilitas = ( )

( )( )Keterangan :

N : Jumlah juri

X : Rata-rata koefisien realibilitas antara juri16

Nilai rata-rata = 2,56 : 3 = 0,853

Komposit reliabilitas = ,( , )

= ,,

= 0,944

Perhitungan dari data di atas menunjukan tingkat validitas yang cukup,

karena didasarkan pada penilaian dengan menggunakan tiga orang juri, sehingga

tidak ada terjadi kekeliruan data dan penilaian dapat dikatakan akurat dan

objektif.

Pada penelitian ini data akan dianalisis berdasarkan materi training

ESQ 165. Setelah data terkumpul, kemudian penulis akan melaporkan,

16 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Press 2006) h.

76-77

Page 25: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

14

menggambarkan, mengklasifikasikan serta menginterpretasikan secara apa adanya

untuk kemudian disimpulkan menjadi data yang valid dan realiabel.

Adapun tehnik penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada buku

pedoman penulisan skripsi, tesis dan disertasi UIN Jakarta.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini penulis mengadakan tinjauan pustaka

yang terdapat dalam perpustakaan di fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi

maupun di perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk

mengumpulkan bahan-bahan materi.

Menurut pengamatan penulis dari hasil observasi yang dilakukan sampai

saat ini belum menemukan analisis isi pesan dakwah dalam training ESQ. yang

penulis temukan adalah, diantaranya Pengaruh Training ESQ Leadership Center

165 Terhadap Kepemimpinan Siswa SMA 86 Jakarta, Pola Komunikasi dalam

Training ESQ 165, penyusun Ratih damayanti angkatan 2005 dan Pengaruh

Pelaksanaan Training ESQ Terhadap Kinerja Karyawan UIN Jakarta, penyusun

Nadia Nurfitria angkatan 2007.

Secara umum pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah sama yaitu

mengenai training ESQ. Namun perbedaan dan yang menjadi kelebihan dari

penelitian ini yaitu terletak pada objek penelitian, yakni menganalisis isi materi

training tersebut.

Page 26: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

15

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun atas lima bab yang masing-masing memiliki sub-sub

dengan sistematika penyusunan sebagai berikut:

BAB I Merupakan pendahuluan. Pada bab ini diuraikan latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, dan terakhir tinjauan pustaka.

BAB II Bab ini membicarakan tentang pengertian analisis isi, pengertian

training, pengertian dakwah beserta ruang lingkupnya.

BAB III Membicarakan tentang Training ESQ Leadership Center 165. Bab ini

berisi sejarah ESQ, Visi-misi ESQ, Metode dan materi training ESQ.

BAB IV Mengupas tentang analisis isi pesan dakwah dalam Training ESQ

Leadership Center 165. Bab ini berisi pesan aqidah yang terdapat

dalam Training ESQ Leadership Center 165, pesan syariah yang

terdapat dalam Training ESQ Leadership Center 165, dan pesan

akhlak yang terdapat dalam Training ESQ Leadership Center 165.

BAB V Merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dari penelitian

serta hasil penelitian dan berisi simpulan beserta saran-sarannya.

Page 27: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Analisis Isi

Dalam bukunya Jalaludin Rahmat menjelaskan, definisi analisis isi

(Content analysis) merupakan tehnik penilaian untuk memperoleh keterangan

dari isi komunikasi yang dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat digunakan

untuk menganalisis semua bentuk komunikasi, seperti surat kabar, buku, puisi,

lagu, lukisan, novel dan lain-lain.1

Menurut Klaus Krippendorf, metode analisis isi ialah sebuah teknik

penelitian untuk membuat inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara

sistemik dan objektif karakteristik-karakteristik dalam sebuah teks.2

Sedangkan menurut Agus Putranto menjelaskan, penelitian dengan

menggunakan metode analisis isi yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan

penyajian data yang secara terstruktur serta memberikan gambaran secara

terperinci tentang objek penelitian yaitu berupa pesan komunikasi.3

Adapun tujuan analisis isi, antara lain: (1) menggambarkan isi

komunikasi, (2) menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan, (3)

1 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: PT Remaja Rosdkarya, 1993), h.

192 Klaus Krippendorf. Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1993), h. 19, diterjemahkan oleh Farid Wjidi3 M. Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta:

Gintanyali, 2004), cet ke-1, hal.146

Page 28: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

17

membandingkan isi media dengan “dunia nyata”, (4) melalui imej suatu

kelompok tertentu dan masyarakat, (5) menciptakan titik awal terhadap studi

efek media.4

B. Pengertian Training (Pelatihan)

Pelatihan merupakan usaha mengurangi atau menghilangkan terjadinya

kesenjangan antara kemampuan karyawan dengan yang dikehendaki organisasi.

Usaha tersebut dilakukan melalui peningkatan kemampuan kerja yang dimiliki

karyawan dengan cara menambah pengetahuan dan keterampilan serta merubah

sikap.5

Dalam SK Menpan N0. 01/Kep/M.Pan/2001 di lingkungan PNS, yang

dimaksud pelatihan adalah proses pembelajaran yang lebih menekankan pada

praktek dari pada teori yang dilakukan seseorang atau sekelompok dengan

menggunakan pendekatan pelatihan untuk orang dewasa dan bertujuan

meningkatkan dalam satu atau bebrapa jenis keterampilan tertentu.6

Selain itu, menurut Edwin B. Flippo yang dikutip Sedarmayanti, pelatihan

adalah proses membantu pegawai memperoleh efektivitas dalam pekerjaan

sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan kebiasaan, fikiran dan

tindakan, kecakapan, pengetahuan dan sikap dengan tujuan: a). Increased

productivity in terms of both quantity and quality (meningkatkan produktivitas

4 Andi Bulaeng, Metodologi Penelitian Kounikasi Kontemporer, (Yogyakarta: Penerbit Andi

Offset, 2004), h. 1715 Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen

Pegawai Negeri Sipil, (Bandung: Refika Aditama, 2008) h. 1636 Ibid. h. 164

Page 29: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

18

dalam jumlah maupun mutu). b). Reduced accident (Mengurangi kecelakaan. c).

Reduced supervision (mengurangi pengawasan. d). Increased organizational

stability and flexibility (meningkatkan stabilitas dan fleksibilitas organisasi. e).

Heightened morale (mempertinggi moral).7

C. Pengertian Dakwah dan Ruang Lingkupnya

1. Pengertian Dakwah

Kegiatan dakwah sebagai aktivitas untuk menegakkan nilai-nilai Islam

dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu usaha yang senantiasa

mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Kata dakwah berasal dari bahasa

arab yang berarti ajakan, seruan, panggilan, undangan8. Kata dakwah (دعوة)

dalam ilmu tata bahasa Arab merupakan bentuk isim masdar dari kata kerja

(fiil), yaitu “da,a - yad’u” )یدعو-دعا ( yang artinya memanggil, mengajak, atau

menyeru. Dakwah menurut Prof Toha Yahya Umar MA dilihat dari dua segi

yaitu dakwah secara umum dan dakwah menurut Islam.

a. Pengertian dakwah secar umum adalah ilmu pengetahuan yang berisi cara-

cara dan tuntunan –tuntunan, bagaimana seharusnya menarik perhatian

manusia untuk menganut, menyetujui , melaksanakan suatu ideologi,

pendapat, pekerjaan tertentu.

7 Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen

Pegawai Negeri Sipil, (Bandung: Refika Aditama, 2008) h. 1648 M. Toha Yahya Omar, Islam & Dakwah (Jakarta: PT. Al-Mawardi Prima, 2004), h. 67

Page 30: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

19

b. Menurut Islam adalah mengajak manusia kepada kebenaran yang sesuai

dengan perintah Allah SWT dengan cara yang bijaksanaa untuk

kemaslahatan manusia itu sendiri didunia maupun dia akhirat.9

Menurut Prof. Dr Yunan Yusuf, yang mengutip Syaikh Al-babiy al-

Khuli dakwah didefinisikan sebagai:

Upaya memindahkan situasi (Changing situation) manusia kepada situasi yang lebih baik. Pemindahan situasi ini mengandung makna yang sangat luas, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Dakwah harus merambah upaya bagaimana menciptakan kehidupan sejahtera, aman dan damai dengan mengembangkan kreativitas, baik individu maupun masyarakat, dalam konteks ini dakwah adalah juga suatu proses pemberdayaan.10

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dakwah itu ialah suatu usaha

yang terus menerus dari seorang da’i untuk menciptakan suatu perubahan

menuju terciptanya suatu tatanan masyarakat yang berkeadaban yang

dilandasi dengan nilai-nilai ajaran Islam.

Banyak pengertian dakwah dikemukakan oleh para ahli sesuai dengan

disiplin ilmunya. H. Endang Saifuddin Anshori berpendapat bahwa pengertian

dakwah terbagi dalam dua bagian, pertama, dakwah dalam pengertian sempit

yaitu penyampaian Islam kepada manusia baik melalui lisan, tulisan maupun

lukisan. Kedua, dakwah dalam pengertian luas yaitu, penjabaran,

penerjemahan, dan pengamalan ajaran Islam dalam perikehidupan dan

9 AH, Hasanuddin, Retorika Dakwah & Publisistik dalam kepemimpinan (Surabaya: Usaha

Nasional 1982), h. 34-3510 Yunan Yusuf, Dr. Metode dakwah, Naskah Panduan Bahan Ajar majelis ta’Lim DKI

Jakarta (Penerbit: Forum Komunikasi majelis Ta’lim DKI Jakarta, 2000), h. 3.

Page 31: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

20

penghidupan manusia termasuk bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan,

Iptek, kesenian, keluarga dan sebagainya”.11

Dakwah dalam pengertian sempit, misalnya pendapat sebagian orang

yang megatakan bahwa dakwah identik dengan tabligh (ceramah, pidato).

Pandangan semacam ini menurut Amrullah Ahmad12 kurang mampu memberi

jawaban yang lebih kongkrit terhadap berbagai persoalan dalam masyarakat,

karena dakwah hanya berada di mimbar-mimbar. Oleh karena itu, berdakwah

selain dengan cara menyampaikan ( tabligh, ceramah, seminar dan lain-lain),

juga harus diperkaya dengan pelaksanaan yang lebih luas, yaitu suatu

kegiatan/usaha untuk merealisir ajaran Islam dalam semua segi kehidupan.13

Lebih lanjut Hamka memberikan suatu uraian bahwa kata dakwah

mempunyai makna lebih umum dari semta-mata tabligh.14

Dari pemahaman seperti itu, jelas sekali bahwa dakwah dapat

dilakukan di banyak tempat dan oleh kalangan dari beragam profesi. Al-

Khuli menegaskan bahwa da’i adalah orang yang menykini ideologi Islam

dan mengajak kepada fikiran Islam dengan berbagai cara, baik tulisan,

pidato, pembicaraan yang umum maupun yang husus serta dengan segala

perangkat dakwah yang mungkin dilakukan. Seorang da’i adalah dokter yang

mengobati segala penyakit jiwa dan memperbaiki keadaan masyarakat yang

11 Endang Syaifuddin Anshori, Wawasan Islam (Jakarta: CV Rajawali, 1986) cet ke. I h. 190.12 Amrullah Ahmad (ed) dakwah dan perubahan Sosial (Yogyakarta: Prima Duta 1983) h. 1.13 Ibid.14 Hamka, Prinsip dan Kebijakan dakwah Islam, (Jakarta: Penerbit Umminda 1982) h. 1.

Page 32: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

21

rusak. Ia juga seorang peneliti dan pengamat yang kritis. Dengan kata lain

da’i adalah tokoh masyarakat, pemimpin politik, pelakun ekonomi, direktur,

atau pemegang kunci strategis disetiap lini kehidupan. Semua fungsi diatas

tidak mungkin dijalankan hanya dengan pidato. Ia juga bisa berfungsi sebagai

teman, sahabat dan saudara bagi si kaya maupun si miskin. Sehingga seorang

da’i harus mempunyai sifat kasih sayang dan kepedulian sosial yang tinggi,

tidak ada perbedaan antara kata dan perbuatan. Semua sifat tersebut harus

terinternalisasi menjadi satu karakter pada seorang da’i.

2. Tujuan Dakwah

Dari berbagai pengertian diatas, dakwkah Islam yang berdasarkan al-

Quran dan hadits pada hakekatnya memiliki tujuan untuk mengubah orang

atau situasi (changing situation) ke arah yang lebih baik dengan cara

menananmkan ajaran Islam untuk menjadikan pedoman hidup, baik bagi

individu maupun masyarakat dan untuk menciptakan kehidupan yang islami

baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, maupun budaya. Dalam kitab suci

al-Quraan tergambar bahwa tujuan dakwah adalah terciptanya masyarakat

khaira ummah yaitu masyarakat yan g senantiasa menyeru kepada kebajikan

dan mencegah adanya kemungkaran. Masyarakat khaira ummah tersebut

sejalan dengan firman Allah sebagai berikut:

Page 33: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

22

Artinya:“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imron: 110)

Masyarakat khaira ummah yang digambarkan dalam al-Quran tersebut

menurut Imam Ibnu Katsir adalah sebaik-baik umat yaitu manusia yang

memberikan kotribusi terbaik kepada manusia lainnya (anfa’un naas lin-naas)

karena mereka menegakkan nilai-nilai kebenaran universal, dengan jalan

menyeruh kepada kebaikan (al-amru bi al-ma’ruf), mencegah kemungkaran

(nahyu ‘anli munkar) dan beriman kepada Allah.15

Menurut Nurcholis Madjid, manusia-manusia yang mengesakan

Tuhan akan menemukan kepribadian yang utuh dan integral, dan hal itu hanya

mungkin tercapai manakala seseorang memusatkan orientasi transendental

hidupnya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebaliknya mereka yang

menempatkan diri secara harkat dan martabatnya dibawah sesamanya atau,

apalagi di bawah objek dan gejala alam, akan mengakibatkan kepribadiannya

tak utuh. Karena ia akan kehilangan kebebasannya, dan hilangnnya kebebasan

15 Imam Ibnu Katsir, Tafsir al-Quran al-adzim (Riyad: Maktabah al-Rusyd, 2001) tafsir surat

Ali Imran ayat 110

Page 34: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

23

itu mengakibatkan pula hilangnya kesempatan dan kemungkinan untuk

mengembangkan diri ke tingkat yang setinggi-tingginya.16

Adapun untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan langkah-langkah

dakwah, sehingga tujuan dakwahnya dapat tercapai. Muhamad Sulthon

memperkenalkan dua macam teori untuk mencapai tujuan dakwah dimaksud,

sebagaimana yang pernah dilakukan Rasulullah SAW. Kedua teori tersebtu

Adalah (1) Teori Medan Dakwah (2) teori tahapan Dakwah.

(1) Teori Medan dakwah

Teori medan dakwah melihat dakwah sebagai ikhtiar muslim

mewujudkan khaira ummah. Ikhtiar itu merupakan refleksi tauhid yang

wajib ditunaikan oleh setipa muslim dengan inti pendorongnya adalah

nilai kebaikan (al-birr) dan kepatuhan menjalankan perintah Allah dan

menjauhi larangannya (al-taqwa). Pengaplikasiannya berbentuk amar

ma’ruf nahi munkar. Tugas ini yang telah dibebankan menjadi suatu

kewajiban pada setiap utusan Allah (Para rasul terdahulu) dan kemudaiin

diwariskan kepada umat Muhammad SAW. Ikhtiar dimaksud berhadpan

dengan situasi sosio-kultural yang mengandung nilai-nilai jahiliah yang

berlawanan dengan khaira ummah. Kondisi seperti itu pernah terjadi pada

dakwah Nabi Muhammad SAW ketika menghaddapi kaum jahiliah yang

diperparah oleh para penguasa dan konglomerat yag menindas kaum

16 Noercholis Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban (Jakarta: Penerbit Yayasan Wakaf

Paramadina, 2000), h. 97.

Page 35: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

24

mustadh’afin. Karena upaya Rasulullah yang begitu intensif dan tidak

mengenal lelah memperjuangkan nilai-nilai kebenaran, maka masyarakat

jahiliah yang pada walnya menolak dakwah nabi lambat laun

menerimanya dengan suka cita.17

(2) Teori Tahapan Dakwah

Teori tahapan dakwah memperjelas teori medan dakwah. Teori ini

terdiri dari takwin, tandzim dan pendelegasian. Takwin adalah tahapan

pembentukan masyarakat dakwah dalam bentuk internalisasi dan

sosialisasi ajaran tauhid. Tahap ini oleh nabi Muhammad dimulai dengan

iitisal fardli, yaitu berdakwah kepada orang terdekatnya sebagaimana

tersirat dalam pada firman Allah:

Artinya:Dan berilah peringatan kerabat-kerabatmu yang terdekat. (Q.S. As-Syu’ara:214).

Setelah itu iitisal jama’i yaitu masyarakat pada umumnya

sebagaimana tersirat pada firman Allah:

Artinya:Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangn segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dariorang-orang musyrik. (Q.S. Al-Hijr: 94).

17 Muhammad Sulthon, Design Ilmu Dakwah: Kajian Ontologis, epistemologis dan

aksiologis, (jogjakarta: pustaka Pelajar 2003) h. 118-121.

Page 36: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

25

Adapun langkah dakwah Rasulullah pada tahapan ini, dimulai dengan

dakwah bil-lisan (tabligh) dan dakwah bil-hal (pengembangan masyarakat)

seperti dipresentasikan dengan Baiat ‘Aqabah. Internalisasi dan sosialisai itu

merupaka pembebasan masyarakat dari tata sosial dan budaya tughyani, yaitu

model budaya yang dicirikan oleh legalisasi perbudakan, pemasungan hak-

hak asasi manusia, pelestarian juarang pemisah dalam stratifikasi sosial dan

penguasaan asset ekonomi oleh kelompok tertentu. Dalam tahap ini Bai’at

merupakan inti pendorong yang signifikan.mereka yang ikut bai’at

membentuk masyarakat kecil sebagai basis komunitas dalam pembentukan

masyarakat khaira ummah,18 yaitu masyarakat yag patuh pada aturan hukum

yang disepakatai bersama dan membangun konsepsi kehidupan menuju

kepada kebahagiaan lahir dan batin.

Tahap tandzim merupakan tahap penataan dakwah yang berangkat dari

hasil internalisasi dan sosialisai yang dilakukan pada tahap pertama. Tahap

tandzim mengmbil bentuk institusionalisai Islam, yang diawali dengan hijrah

nabi. Dalam tahan ini sub tahapnya meliputi pembangunan masjid,

membentuk lembaga ukhuwah Islamiyah dan Basyariyah seperti Piagam

Madinah. Tahap ini kemudian dilanjutkan dengan tahap pendelegasian yang

dipresentasikan dengan pnyelenggaraan haji wada’, suatu tahap di mana

18 Muhammad Sulthon, Design Ilmu Dakwah: Kajian Ontologis, Epistemologis dan

Aksiologis, (Jogjakarta: pustaka Pelajar 2003) h. 118-121.

Page 37: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

26

masyarakat Islam binaan Rasulullah Saw siap menjadi masyarakat yang

mandiri sehingga siap menerskan perjuangan Rasulullah SAW.19

Teori tahapan dakwh sebagaimana dipresentasikan AmrullahAhmad di

atas menggambarkan strategi dakwah yang didasarkan pada pencapaian tujuan

jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Tahapan tersebut

sangat penting sebagai upaya melaksanakan dakwah yang konsepsional

sehingga hasilnya realistis, terukur dan bisa dipertanggung jawabkan.

3. Unsur-unsur Dakwah

Di dalam berdakwah ada beberapa unsur:

1. Subjek/pelaku Dakwah (da’i).

Maju mundurnya Islam tergantung dari kegiatan dakwah yang

dilakukan umatnya, karena dakwah pada hakekatnya adalah meningkatkan

kualitas diberbagai sgei kehidupan, bagi mamsyarakat Islam khususnya

dan masyarakat luas pada umumnya. Oleh karena itu para pelaku dakwah

mendapatkan kedudukan yang mulia di mata Allah. Sebgai mana firman-

Nya:

Artinya: Dan Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,

19 Muhamad Sulthon, Design Ilmu Dakwah: Kajian Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis,

(Jogjakarta: pustaka Pelajar 2003) h. 121.

Page 38: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

27

Yaitu: Nabi-nabi, Para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya. (Q.S An-Nisa: 69)

Ayat Al-Quran tersebut menggambrakan bahwa orang yang taat

kepada Allah dan rasul-Nya mereka akan diberikan posisi yang mulia

yaitu berupa nikmat dimana mereka kelak berada bersama nabi, orang-

orang yang jujur, orang-orang yang berjuag di jalan Allah kemudian mati

syahid dan beserta orang-orang yang saleh dan mereka itulah sebetunya

orang-orang yang akan selamat hidupnya dan mencapai kebahagiaan

hakiki. Ada dua kategori da’I (pelaku dakwh) yaitu:20

a. Dakwah Individual (dakwah fardlu ‘ain)

Dakwah sebagai fardlu ‘ain adalah bahwa setiap pribadi

muslim merupakan pelaku dakwah. Kewajiban dakwah oleh setiap

individu muslim didasarkan atas firman Allah:

Artinya:Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (Q.S At-taubah:41)

20 Muhamad Sulthon, Design Ilmu Dakwah: Kajian Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis,

(Jogjakarta: pustaka Pelajar 2003) h. 118.

Page 39: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

28

Dari ayat tersebut tergambar bahwa tugas sebagai individu

muslim adalah menjaga dan melindungi agama dan mengamalkan

ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan

bahwa semua problematika yang dihadapi umat Islam itulah

sesungguhnya problematika dakwah. Sebagai mana telah disebut

sebelumnya, bahwa tujuan dakwah adalah membangun khara ummah,

maka upaya untuk menjuju ke arah itu tiada lain umat Islam harus

melakukan jihad fi sabilillah (kerja keras dijalan Allah dalam berbagai

segi kehidupan). Menurut Qurais Shihab perintah berjihad pada

hakekatnya adalah untuk kemaslahatan (kebaikan) dan ayat tersebut

memerintahkan untuk menuju ke medan jihad dengan bergegas dan

penuh semangat baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa

berat, kaya atau miskin, kuat atau lemah sesuai dengan

kemampuannya dan jihad itu harus disertai harta dan dirimu di jalan

Allah.21

Kewajiban dakwah secara individual ini dapat dilakukan oleh

berbagai profesi seperti ulama, kaum cendekiawan, dokter, seniman,

poltikus , birokrat dan siapa saja kaum muslimin di mana mereka

melakukan kegiatan dakwah berbentuk tabligh/menyampaikan pesan

21 M. Quraish Shihab Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan dan keserasian al-Qur’an (Jakarta:

Penerbit Lentera Hati, 2001) h. 571.

Page 40: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

29

sesauia dengan hadits rasulullah Sampaikan sesuatu yang datang

dariku walauoun hanya satu ayat.

b. Dakwah Kolektif (dakwh fardlu kifayah)

Agama Islam juga memerintahkan untuk berdakwh secara

kolektif (organisasi) yaitu dakwah yang dilakukan oleh keompok

individu, institusi atau lembaga untuk menuju kepada satu kekuatan

yang lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka

mengaktualisasikan nilai-nilai Islam ditengah masyarakat. Karena

dengan dakwah secara kolektif maka kegiatan dakwah dapat diarahkan

kepada pengorganisasian secara lebih profesional dan melibatkan

banyak orang untuk mencapai tujuan tertentu sehingga efektivitas

dakwah dapat dilaksanakan secara maksimal.

Ada beberapa alasan mengapa dakwah kolektif /organisasi

menjadi fardlu kifayah karena dalam dakwah kolektif yang

terorganisir terdapat kegiatan yang bermanfaat yang tercermin sebagai

berikut:22

1. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melayani masyarakat, misalnya

organisasi Majelis Ta’lim seperti BKMT dan FKMT adalah

melayani jamaah dalam merespon kebutuhan dan persoalan2 yang

dibutuhkan umat.

22 Muhamad Sulthon, Design Ilmu Dakwah: Kajian Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis,

(Jogjakarta: pustaka Pelajar 2003) h. 118-121.

Page 41: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

30

2. Unruk mencapai sasaran yang sulit atau tidak mungkin dicapai

seorang diri.

3. Untuk mempertahankan suatu pengetahuan atau idealisme.

4. Untuk menyediakan karis dan terciptanya pengkaderan.23

Adapun kewajiband akwah kolektif ini tertuang dalam firman

Allah SWT:

Artinya:Dann hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S Ali ‘Imran:104)

Dari pemahaman ayat yang disebutkan di ata, Sayyid Quthub

mengindikasikan keharusan didirikannya sebuah koletivitas dakwh di

tengah komunitas masyarakat yang tujuan utamanya adalah menyeru

kepada kebaikan, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah

kemungkiran. Keharusan tugas dakwah ini menurutnya dilakukan oleh

pemerintah/penguasa di mana kelompok ini dianggap memiliki

kekuasaan untuk mengajak seluruh aparat, unit-unit yang dibawh

naungannya, dan masyarakatnya dalam rangka melaksanakan aturan-

23 Ati Cahayati, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, (Jakarta: Penerbit PT. Grafindo,

2003), h. 5.

Page 42: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

31

aturan yang telah ditetapkan Allah SWT.24 Aturan-aturan tersebut

berupa hukum-hukum yang telah ditetpkan dalam al-Quran dan hadits

yang orientasinya diarahkan pada pembentukn / perwujudan rasa

keadilan, terciptanya kesejahteraan, kedamaian dan kebahgiaan di

tengah-tengah masyarakat.

Seorang da’i harus memiliki keimanan yang mendalam yaitu

keyakinan akan kebenaran agama Allah. Posisi keimanan tersebut

harus mampu membangun diri menjadi manusia paripurna atau

manusia digital.25 Manusia seperti itu hanya mengenal bilangan 0 (nol)

dan 1 (satu). 0 (nol) mengosongkan otak dari fikiran yang jelek dan

hati yang rusak dalam memposisikan diri di hadapan Sag Khalik. Satu

(1) hanya berprinsip kepada yang Esa. Ketika diri seseorang telah

mencapai titik nol (0) berarti ia siap membangun mental tauhid.

Mental tauhid inilah sebagai bekal keimanan sejati dalam menjalankan

dakwah. Keimanan ini harus terus diyakininya sekalipun ia hanya

seorag diri, da’i tidak boleh goyah kendatipun orang-orang kafir dalam

jumlah dan kekuan yang besar. Keimanan yang kuat dan pemahaman

yang benar terhadap ajaran Islam akan menjadi daya dorong

munculnya semangat juang untuk melakukan jihad di jalan Allah.

24 Sayyid Quthub: Tafsir Fi Dzilali Al-Qur’an, Jilid. 1, hal. 444.25 Ary Ginanjar Agustian, ESQ Mencerahkan Emosi dan Spiritual, dalam “NEBULA” Nomor

02, hal. 3.

Page 43: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

32

Keimanan tersebut akan termanifestasi dalam sifat-sifat mulia antara

lain:

1. Zero Paradigma. Yaitu sebuah keadaaan dimana seseorang mampu

untuk berjiwa jernih kemudian menemukan siapa Tuhannya.

Sehingga pada akhirnya ia menemukan potensi tersembunyi dalam

dirinya untuk meraih goal (tujuan) perjuangan.

2. Rasa Cinta (Mahabbah) kepadaAllah. Cinta atu mahabbah

merupakan ruh bagi kecerdasan ruhani yaitu keinginan untuk

memberi dan tidak mengharapkan imbalan (pamrih). Rasa cinta

yang mendalam kepada Allah merupakan kecerdasan ruhaniah

yang mampu mengatasi seluruh perasaan yang bersifat jasadi.

Kecerdasan ini mampu memberikan kesempatan kepada manusia

untuk berbuat dengan sebaik-baiknya yang disertai dengan

tanggung jawab sebagai bentuk cinta kepada Allah (mahabbah

lillah) yang merupakann kebenaran tertinggi.26

3. Rasa Takut, yaitu rasa takut kepada Allah SWT. Kondisi ini

merupakan puncak dari segala hikmah. Barang saipa takut kepada

Allah maka ia tidak akan takut kepeda siapapun, dengan demikian

26 Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah Trancendental Intelligence: membentuk Kepribadian

Yang Bertanggung Jawab, Profesional dan Berakhlak (Jakarta: Gema Insani Press, 2001) h. x-xi

Page 44: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

33

apapun yang terjadi rintangan didalam kegiatan dakwahnya, tidak

akan membuatnya surut dalam menegakkan kebenaran illahi.27

2. Objek Dakwah (mad’u)

Dalam litertur dakwah tidak ada kesepakatan dikalangna ilmaun

dakwah mengenai jumlah rumpun mad’u. sementara dalam sural Al-

Baqarah mad’u dikelompokan dalam tiga rumpun yaitu, mu’min, kafir

dan munafik. Sebagaimana dikatakan mujahid: “Empat ayat di awal surat

Al-Baqarah mendeskripsikan tentang sifat orang mukmin, dua ayat

mendeskripsikan sifat orang kafir dan ketiga belas ayat berikutnya

mendeskripsikan sifat orang munafik”28 ayat tersebut adalah:

27 Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah Trancendental Intelligence: membentuk Kepribadian

Yang Bertanggung Jawab, Profesional dan Berakhlak (Jakarta: Gema Insani Press, 2001) h. x-xi28 Yunan Yusuf, Metode dakwah, Seri panduan Majelis Ta’lim (Jakarta: FKMT tt) h. 12.

Page 45: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

34

Artinya:Alif laam miin. Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. dan bagi mereka siksa yang Amat berat. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, Padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. (Q.S Al-Baqarah:1-9)

Dalam realitanya, kelompok mad’u dapat dibagi dalam berbagai

kelompok baik pendidikan, ekonomi, status sosial dan sebagainya. Karen

itu pula Dr. Yunan Yusuf mengelompokan mad’u dari berbagai tinjauan

yaitu:29

1) Ditinjau dari segi penerimaan dan penolakan ajaran Islam, madu

terbagi dua, muslim dan non muslim.

2) Mad’u ditinjau dari tingkat pengetahaun agamanya terbagi tiga, ulama,

pembelajar, dan awam.

3) Mad’u ditinjau dari struktur terbagi tiga: pemerintah (al-mala),

masyarakat maju (al-mufrathin) dan terbelakang (al-mustadh’afin).

29 Yunan Yusuf, Metode dakwah, Seri panduan Majelis Ta’lim (Jakarta: FKMT tt) h. 12.

Page 46: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

35

4) Madu ditinjua dari prioritas dakwah, di mulai dari diri sendiri,

keluarga, masyarakat dan seterusnya.30

3. Materi Dakwah (Maadat al-Da’wah).

Pesan (massage) terdiri dari dua aspek, yakni isi atau isi pesan (the

content of massage) dan lambing (symbol) untuk mengekspresikannya.31

Maddah Dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’I

kepada mad’u. dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah

dakwah adalah ajaran islam itu sendiri.32 Keseluruhan materi dakwah pada

dasarnya berasal dari dua sumber, yaitu:33 (1) Al-qur’an dan Hadits.

Merupakan sumber utama ajaran islam. Oleh karena itu materi dakwah

Islam tidak dapat terlepas dari dua sumber tersebut, bahkan bila tidak

berstandar dari keduanya, seluruh aktivitas dakwah akan sia-sia dan

dilarang oleh syariat Islam. (2) opini Ulama. Islam menganjurkan umatnya

untuk berpikir-pikir, berijtihad menemukan hokum-hukum yang sangat

operasional sebagai tafsiran dan akwil al-Quran dan hadits. Maka dari

hasil penelitian dan pemikiran para ulama ini, bias dijadikan sumber ke

dua, dengan kata lain penemuan baru yang tidak bertentangan dengan al-

Quran dan Hadits dapat pula dijadikan sebagai sumber materi dakwah.

30 Yunan Yusuf, Metode dakwah, Seri panduan Majelis Ta’lim (Jakarta: FKMT tt) h. 12.31 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, 2003), cet. Ke-3, hal. 31232 M, Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2009), hal. 2433 Amuni Syukir, Dasar-dasar strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-ikhlas, 1983), hal 63

Page 47: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

36

Istilah materi dalam bahasa indonesia diartikan sebagai suatu yang

dijadikan bahan untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, diterangkan dan

sebagainya.34 Menurut Wardi Bachtiar, materi dakwah adalah al-Islam

yang bersumber dari al-Quran dan hadits sebagai sumber utamanya yang

meliputi aqidah, syariah dan akhlak dengan berbagai macam cabang ilmu

yang diperoleh darinya.35

Dengan demikian al-Quran dan hadis merupakan materi dasar

yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang da’i disamping keahlian

dibidan keilmuan lainnya.

Di samping itu materi dakwh bisa diperkaya denagn pendpat Prof

Dr. Harun Nasution dalam bukunya “Islam Ditinjau Dari Berbagai

Aspeknya” berupa aqidah, syariah yang didalamnya hukum dan

perundang-undangan Islam, Filsafat dan Mistisme (tasawuf), Politik

Islam, Ekonomi Islam, Sejarah Peradaban Islam, Estetika dan Seni

Islam.36

a. Aqidah

Secara etimologi berarti ikatan, dan angkutan. Secara tekhnis

berarti kepercayaan, keyakinan, iman, creed, credo.37 Aqidah dalam

34 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (jakarta: Balai

pustaka 1989). H. 566.35 Wardi bachtiar, Dr. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (jakarta: Logos 1997) h. 33-34.36 Harun Nasution, Prof. Dr. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek (Jakarta: UI Press 1998).37 Endang Syaifudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993), h

25

Page 48: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

37

islam bersifat I’tiqad bathiniyah yang mencakup masalah-masalah

yang erat hubungannya dengan rukun iman.

Menurut bahasa, aqidah di ambil dari kata al-Aqd, yaitu

mengikat, menguatkan, teguh, dan mengukuhkan. Menurut istilah,

Aqidah ialah iman yang kuat kepada Allah dan apa yang diwajibkan

berupa tauhid (mengesakan Allah dalam peribadatan), beriman kepada

malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, Hari Akhir, takdir

baik dan buruk-Nya, dan mengimani semua cabang dari pokok-pokok

keimanan ini serta hal-hal yang masuk dalam kategorinya berupa

prinsip-prinsip agama.38 Masalah aqidah ini secara garis besar

ditunjukan oleh rasulullah SAW, dalam sabdanya: “Iman ialah engkau

percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-

rasul-Nya, Hari Akhir dan percaya kepada ketentuan Allah yang baik

maupun yang buruk”.

b. Syariah

Syariah secara etimologi berarti jalan. Syariah Islam adalah

suatu system norma ilahi yang mengatur hubungan antara manusia

dan Tuhan, hubungan sesama manusia, serta hubungan antar manusia

dalam alam lainnya.39

38 Abdullah bin Abdul Aziz al-Jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah; Sesuai al-Quran, as-

Sunnah dan pemahaman Salafus Shalih, (Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2007), h 3-439 Endang Syaifudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993), h

45.

Page 49: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

38

Syariah dalam islam, berhubungan berat dengan amal lahir

(nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan atau hokum Allah

guna mengatur hubungan antar manusia dengan Tuhannya dan

mengatur pergaulan hidup antara sesame manusia. Maksudnya,

masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah syariah bukan

saja terbatas pada ibadah kepada Allah, akan tetapi masalah-masalah

yang berkenaan dengan pergaulan hidup antara sesame manusia,

seperti hokum jual beli, berumah-tangga, kepemimpinan, dan amal-

amal salaeh lainnya. Demikian juga larangan Allah seperti minuman

keras, berzinah, mencuri dan lain-lainnya.40

c. Akhlak

Akhlak atau budi pekerti, akhlak dalam aktifitas dakwah

merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan

keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai

pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan

dengan masalah keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak

merupakan penyempurnaan keimanan dan keislaman seseorang.41

Secara garis besar, akhlak islam mencakup bebrapa hal, yaitu:42

1. Akhlak manusia terhadap khalik

40 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-ikhlas, 1983), h. 60-61.41 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Penerbit AMZAH, 2009), hal. 89-9242 Endang Syaifudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993),h.

25

Page 50: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

39

2. Akhlak manusia terhadap makhluk

a. Akhlak terhadap manusia

yaitu diri sendiri, tetangga dan masyarakat luas lainnya.

b. Akhlak terhadap bukan manusia

Yaitu flora, fauna dan sebagainya.

4. Metode Dakwah

Istilah metode berasl dari bahasa yunani yaitu methodos yang

berarti cara atau jalan.43 Sedangkan dalam bahasa arab kata metode

biasnya disebut thariqat atau manhaj yang juga mengandung arti tata cara.

Sementara dalam bahasa indonesia metode diartikan: “cara yang teratur

dan berfikir baik-baik untuk maksud tertnetu, cara yang bersistem untuk

memudahkan pelaksanan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang

ditentukan”. Metode merujuk pada cara kerja yang teratur, terorganisir

dan sistematis atau bersistem.44 Dengan demikian metode dakwah berarti

cara yang ditempuh guna mencapai tujuan dakwh.

Dr. Wardi Bachtiar berpendapat bahwa metode dakwah adalah

cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da’i untuk menyampaikan

materi dakwah, yaitu al-Islam atau serentetan kegiatan untuk mencapai

43 Fuad hasan dan Koentjaraningrat, Beberapa Aspek metodologi Ilmiah, dalam:

Koentjaraningrat (ed) Metodologi Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 1977) h. 16. 44 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai

pustaka 1989). h.580

Page 51: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

40

tujuan tertentu.45 Adapun ayat al-quran yang berkaitan dengan metode

dakwah sbb:

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S An-Nahl: 125)

Ayat tersebut menjelaskan landsan dasar metodologi dakwh yang

terdiri dari bil hikmah, bilmau’idzatil hasanah dan dakwah mujadalah.46

Dari sumber metode itu tumbuh metode-metode yang merupakan

operasionalnya yaitu dakwah dengan lisan (bil lisan) tulisan (bil Kitabah),

seni dan contoh perbuatan (bil Hal). Dakwah dengan lisan berupa

ceramah, seminar, simposium, diskusi, khutbah an lain-lain. Dakwh

dengan tulisan berupa buku, majalah, surat kabat, spanduk, lukisan-

lukisan dan lain-lain. Dakwah bil hal berupa prilaku yang sopan sesuai

dengan ajaran Islam, memelihara lingkungan, mencari nafkah dengan

tekun, sabar, semangat, kerja keras, menolong sesama manusia,

memlihara anak yatim, mendirikan lembaga pendidikan dan lain-lain.47

45 Wardi Bachtiar, Dr. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah Op. Cit. h. 34.46 Yunan Yusuf, Metode dakwah, Seri panduan Majelis Ta’lim (Jakarta: FKMT tt) h. 4-6.47 Wardi Bachtiar, Dr. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah Op. Cit. h. 34.

Page 52: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

41

Metode dakwah sebagiman dikemukakan al-Quran tersebut

dipergunakan Ary Ginanjar Agustian sebagaiman ia lakukan melalui

ceramah-ceramahnya maupun yang terdapat dalam trainingnya. Begitu

pula dengan dakwah bil kibah ia lakukan dengan terbitnya bebrapa karya

tulis baik dalam bentuk buku maupun tulisan di media Nebula dan media

lainnya seperti brosur, pamflet dan lain-lain.

5. Media Dakwah (Wasail al-Dakwah)

Dalam menjelaskan kegiatan dakwh seorang da’i tak cukup hanya

mengandalkan ceramah, khutbah, tabligh dan lain-lain, akan tetapi

diperlukan pula saran lainnya yaitu media, baik media cetak maupun

elektronik. Media-media tersebut adalah media pendukung bagi kegiatan

dakwah yang berarti peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan

materi dakwah.48

Pada zaman modern media dakwah telah berkembang sedemikian

cepat dengan ditemukannya teknologi seperti televisi, video, kaset

remkaman, majalah, surat kabar dan lain-lain. Media dakwah era

millennium berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, seperti teknologi komunikasi dan informasi. Media tersebut

sangat diperlukan dalam menunjang bagi suksesnya kegiatan dakwah

karena teknologi informasi (TI) tersebut jangkauannnya sangat luas (tanpa

48 Wardi Bachtiar, Dr. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah Op. Cit. h. 34.

Page 53: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

42

mengenal batas). Diantara bebrapa media yang dapat diergunakan sebagai

pendukung kegiatan dakwah adalah sbb:

a. Media cetak

Media cetak adalah media yang dihasilkan dari produk mesin

percetakan baik berupa buku, majalah, surat kabar, selebaran, brosur

dan lain-lain yang isi dan materinya tentang agama, baik uraiannya

dengan dalil-dalil agama maupun bertema agama atau berupa bahasan

dengan tinjauan kacamata agama.49 Penyajian melalui media cetak ini

perlu ditampilkan secara menarik baik isi maupun format serta design

sehingga mendorong minat baca dan rasa ingin tahu.

b. Radio dan Televisi

Merupakan suatu media dakwah yang sangat efektif karena

jangkauannya yang sangat luas dan jauh. Oleh karena itu

pemanfaattnnya agar digunakan seefektif mungkin dengan menyajikan

materi yang bervariasi agar diterima oleh mad’u dan mereka

terpengaruh melalui tayangan yang disajikan.50

Selain radio dan televisi media lain yang menarik adalah film

yang pembuatannya memrlukan dana yang tidak sedikit dan

diperlukan keahlian tersendiri. Karena hasilnya untuk masyarakat,

maka perencanaanya harus disusun secara matang dengan mengikuti

49 Yunan Yusuf, Buku Panduan Pelaksana Tugas Penyuluhan Agama Utama (Jakarta:

Deartemen Agama RI 2003)h. 5.50 Ibid. h. 51

Page 54: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

43

sertrakan para ulama agar tidak terjadi hal-hal yang negatif, untuk

itulah maka dalam pengunaan media ini di perlukan pendekatan dan

motivasi yang kuat.

c. Media Visualisasi

Media ini merupakan alat untuk menampilkan sesuatu dalm

bentuk gambar seperti lukisan, foto, grafik, maupun gambaran tentang

teori-teori atau sistem-sistem kegiatan baik organisasi, dakwah,

penerangan, kebudayaan pembinaan masyarakat dan lain-lain. Untuk

menyajikan visualisasi perlu adanya perencanaan yang matang tentang

apa yang akan ditampilkan. Dengan demikian bahan dan data perlu

dicari dan dikupas sedemikian rupa, sehingga betul-betul menjadi

bahan pokok yang menjunjung perencanaan tentang apa yang

ditampilkan. Satu hal yang sangat penting ialah, bagaimana

menmpikan datanya dengan motif dan bentuk yang menarik dan

mudah dilihat/dipahami, sehingga orang terkesan akan apa yang

dilihat, yang mencerminkan bahwa sesuatu kegiatan yang merupakan

manifestasi keimanan atau kehawtiran itu menarik, logis dan

membawa rasa aman bahagia.51

d. Media Elektronik

Media elektronik dimaksud kan sebgai alat yang menggunakan

tenaga listrik, baterai atau aki sesuai dengan keperluan situasi dan

51 Yunan Yusuf, Metode dakwah, Seri panduan Majelis Ta’lim (Jakarta: FKMT tt) h. 52.

Page 55: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

44

tempat dan oleh karena itu alat tersebut harus dipersiapkan terlebih

dahulu.52 Untuk menampilkan film misalnya diperlukan proyketor.

Melalui film misalnya mad’u diajak menikmati sajian dakwha yang

tidak membosankan karen di dalamnya terkandung unsur hiburan,

demikian pula VCD, in focus dan lain sebagainya. Sebagai saran

pendukung kegiatan dakwah dewasa ini media elektronik seperti yang

ditampilkan melalui film merupakan kebutuhan yang tidak dapat

dielakan. Bahkan dengan proyektor atau LCD materi dakwah dapat

divisualisasikan sedemikian rupa sehingga dapat menjadikan mad’u

tidak jenuh untuk menikmati dakwah yang disuguhkan.

6. Efek Dakwah (Atsar al-Da’wah)

Dalam komunikadi dakwah, efektifitas dakwah akan dinilai sejauh

mana da’i dapat mempengaruhi mad’u di dalam penympaina pesan

dakwahnya. Pengaruh dakwah tersebut harus menciptakan sebuah

perubahan dalam diri seseorang atau masyarakat menuju terciptanya

situasi yang lebih baik atau bernilai positif sesuai dengan apa-apa yang

dipesankan Allah melalui al-Quran dan hadis.

Sebagai sebuah pesan, dakwah adalah pesan da’i kepada madu

sehingga madu mengikuti apa yang dikehendaki oleh da’i yaitu

tertanamnya nilai-nilai yang terkandung dalam al-Quran dan hadits.

Pengaruh dakwah ada/memiliki indikasi-indikasi yaitu tertanmmnya

52 Yunan Yusuf, Metode dakwah, Seri panduan Majelis Ta’lim (Jakarta: FKMT tt) h. 12.

Page 56: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

45

keimanan dalam diri seseorang sehingga mereka dpat menjalankan apa

yang dipesankan oleh da’i tersebut. Indikasi dari efek dakwh tersebut

antara lain tercermin dalm firman Allah:

Artinya:Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Q.S Al-Anfal: 02)

Dari ayat tersebut dikemukakn bahawa efek dakwah bagi madu

ialah apabila tertanam rasa keimanna yang mendalam melalui

teraplikasinya keimanan tersebut dalam gerak kehidupan seseorang baik

dalam kontek hubungan kepada Allah seperti melaksanakan sholat dengan

khusu, rajin qiyamullail dan ibadah mahdhah lainnya.53 Begitu juga dalam

konteks hubungan sesama manusia, dengan mengawali niat karena Allah

eseorang merasa gelisah hatinya untuk menolong orang lain bila orang

tersebut mendapat kesusahan dan kesulitan, memiliki berbaik sangka

(positif thinking, khusnudzan) dan ingin terus menerus berbuat baik,

menyambung silaturrahmi da lain sebagainya.

53 Yunan Yusuf, Metode dakwah, Seri panduan Majelis Ta’lim (Jakarta: FKMT tt) h. 12.

Page 57: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

46

BAB III

GAMBARAN UMUM ESQ LEADERSHIP CENTER 165

A. Profil ESQ Leadership Center 165

1. Sejarah Berdirinya ESQ

Training ESQ adalah training kepemimpinan dan pengembangan

kepribadian dengan tujuan membentuk karakter tangguh yang

memadukan konsep kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan

emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) secara terintegrasi dan

transendental.1 Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai lembaga ini

adalah ingin menjadikan Indonesia emas pada tahun 2020 dan dunia

emas 2050. materi dasar training ini adalah bersumber dari al-Quran

dan hadis. Mengajarkan 7 Nilai dasar yang terdiri dari Jujur,

Tanggung Jawab, Visioner, Disiplin, Kerjasama, Adil, dan peduli.

Salah satu tujuan training ini aadalah menjadikan pesertanya cerdas

emosi dan spiritual berdasarkan dari pancaran 1 Ihsan, 6 Rukun Iman,

dan 5 Rukun Islam.

Berawal dari sebuah buku “ESQ” yang kemudian

ditransformasikan dalam bentuk Training ESQ yang diluncurkan pada

6 Juni 2006. Buku ESQ karya Ary Ginanjar Agustian, sebuah buku

laris (best seller) yang berisikan membangun kesuksesan berdasarkan

5 Rukun Islam dan 6 Rukun Iman. Meningkatnya minat baca

1 Brosur ESQ Training

Page 58: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

47

masyarakat terhadap buku ESQ menjadikan buku ini “National Best

Seller”. Melihat semangat pembaca yang tinggi, diterbitkanlah buku

kedua, ESQ Power yang lebih menajamkan pemahaman ke dalam diri

dengan landasan Ihsan. Buku itu pun semakin menarik perhatian

masyarakat luas. Untuk lebih menyempurnakan lagi, terbitlah buku ke

tiga yang merupakan pembaharuan dari buku pertama, ESQ: Rahasia

Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual yang telah

dicetak sebanyak lebih dari 400.000 eksemplar. Tak salah bila buku

itu juga termasuk kategori best seller. Seluruh isinya merupakan

proses pembelajaran dan pengalaman Ary Ginanjar Agustian selama

kurun waktu lebih dari sepuluh tahun.

Setelah 10 tahun berdiri, sejak 16 Mei 2000, ESQ LC telah

menjadi salah satu lembaga pelatihan sumber daya manusia terbesar di

Indonesia. Setiap bulan terselenggara rata-rata 100 even training di

dalam maupun luar negeri, dan menghasilkan alumni per bulan rata-

rata 10.000-15.000 orang. Sampai dengan saat ini, telah terselenggara

lebih dari 5,000 training (data per Nopember 2010) dengan total

alumni hampir 1 juta orang (data per Nopember 2010). Untuk

melaksanakan itu semua, ESQ LC saat ini didukung lebih dari 500

orang karyawan.

Sejak tahun 2006, mulai diselenggarakan training di luar negeri

seperti Malaysia, Brunei, Singapura, Belanda, Amerika Serikat, dan

Australia. Tahun 2009, beberapa negara lainnya seperti Jepang,

Page 59: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

48

Dubai, Mesir pun menunggu untuk terselenggaranya training ESQ.

Khusus di Malaysia, sejak bulan April 2007 secara resmi dibuka

cabang ESQ.

Training ESQ bukan hanya ditujukan bagi kalangan dewasa

namun juga bagi mahasiswa, remaja dan anak-anak, sebagai generasi

penerus masa depan yang harus diselamatkan. Menyadari akan

tanggung jawab sosialnya, ESQ LC bekerjasama dengan Forum

Komunikasi Alumni ESQ telah melaksanakan berbagai program bagi

masyarakat dan salah satu diantaranya adalah training cuma-cuma

bagi lebih dari 100,000 (data per Nopember 2010) guru di seluruh

Indonesia. Tujuannya, agar para guru memiliki kecerdasan emosional

dan spiritual disamping kecerdasan intelektual dan membangun ketiga

kecerdasan tersebut pada para siswa. Program tersebut akan terus

digulirkan hingga target minimum 1 juta orang guru tercapai pada

tahun 2020.2

Keberhasilan ESQ bukan seperti membalikkan telapak tangan,

semua melalui proses perjalanan panjang seorang Ary Ginanjar

Agustian, tak lain adalah pendiri ESQ sendiri atau penemu ESQ

model.

2 http:gerakjalanesq.wordpress.com/training-esq-Cuma-Cuma-untuk-para-ustadz-se-

dki. Rabu, 22 Juli 2013. 14:16:10

Page 60: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

49

2. Visi

Menjadi leadersihip center kelas dunia yang terkemuka dan

independen.3

3. Misi

a. Memberikan kontribusi dalam pembangunan karakter individu dan

korporasi yang tangguh dengan penyampaian “The ESQ Way

165” kepada masyarakat luas melalui pelatihan dan media lainnya

secara professional.

b. Membangun jejaring (network) dan bersinergi di segala bidang

yang mendatangkan manfaat dan kesejahteraan masyarakat.

Berupaya terus-menerus menjadi lembaga professional yang dibentuk

melalui penerapan ESQ Way 165.

B. Sekilas Tentang Pendiri

Di balik keberhasilan ESQ yang fenomenal, tentulah berdiri

seorang tokoh yang inovatif dan kreatif. Tokoh pencetus ide sekaligus

pendiri ESQ Leadership Center adalah Ary Ginanjar Agustian.4

Ary Ginanjar lahir di bandung pada tanggal 24 Maret 1965. Ia

merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan H. A.

Rohim Agustjik dan Hj. Ana Rahim. Ayahnya lahir di Palembang dan

bekerja di departemen kesehatan RI sedangkan ibunya lahir di bandung.

Setelah lahir di bandung bebrapa bulan, maka ia dibawa ke Jakarta

3 The ESQ Way 165, Menuju Indonesia Emas (Jakarta: PT. Arga Bangun Bangsa),

h. 74 http://www.esqway165.com/about-us/founder/

Page 61: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

50

tinggal bersama orang tuanya di Tanah Abang. Dia disekolahkan di

SDN Kare 1, SMP 70 Pejompongan dan SMA 68 di Jakarta.

Setelah Ary GA selesai menempuh pendidikan menengahnya

di Jakarta, ia melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP)

Bandung jurusan Turism Manajemen. Kemudian ia bekerja di Dinas

Pariwisata Bali. Bebrapa kemudian ia memperoleh beasisiwa selama

satu tahun untuk belajar di Tafe College, Adelaide, South Australia

mendalami bidang komunikasi pada tahun 1985. Sepulangnya dari

Australia ia kembali bertugas ditempat semula (dinas pariwisata).

Disamping itu ia diminta mengajar politeknik di Universitas Udayana

Jimbaran Bali. Setelah selama lima tahun ia menjadi dosen, ia berhenti

sebagai PNS dan beralih profesi menjadi pelaku bisnis sambil menjadi

trainer dalm bidang sumber daya manusia (SDM).

Setelah sukses mengawali bisnisnya di Bali, ia kemudian

kembali ke Jakarta sekitar akhir tahun 1990-an. Di Jakarta ia

mendirikan bebrap perusahaan dan memgang berbagai jabatan penting

antara lain sebagai presiden direktur PT Arga Wijaya, Komisaris Utama

PT. Arsa Dwi Nirmala, Executive Vice Presiden di JJP (Jakarta

professional chapter), menjadi ketua diklat dan litbang di HIPMI Jaya

(Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) dan terakhir ia mendirikan

pusat pelatihan ESQ Leadership center yang telah mengadakan bebrapa

kali pelatihan.

Page 62: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

51

Ary Ginanjar Agustian adalah seorang profesional yang telah

berkecimpung di dunia bisnis selama lebih dari 20 tahun. Melalui buku-

buku yang dipelajari, perenungan serta pengalamannya tersebut Ary

Ginanjar menulis sebuah buku yang sangat fenomenal “ESQ: Rahasia

Sukses Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual”. Di dalam buku

tersebut ia menyampaikan gagasan bahwa untuk mencapai keberhasilan,

kecerdasan intelektual (IQ) saja tidak cukup. Diperlukan kecerdasan

emosional (EQ) yang akan memberikan keterampilan dalam

bersosialiasi dan berhubungan dengan orang lain, serta kecerdasan

spiritual (SQ) yang akan memberikan jawaban atas eksistensi diri.

Untuk menggabungkan ketiga kecerdasan tersebut, Ary Ginanjar

merancang sebuah konsep yang disebutnya The ESQWay165, yaitu

sebuah konsep pembangunan karakter yang komprehensif dan integratif

berdasarkan 1 nilai universal, 6 prinsip pembanguan mental dan 5

langkah aksi.

Untuk menyampaikan konsep tersebut, Ary Ginanjar

merancang metode training yang menggunakan teknologi tinggi dan

multimedia modern. Ia kemudian mendirikan lembaga training

pembangunan karakter yaitu ESQ Leadership Center. Keberhasilannya

dalam memberikan motivasi dan semangat perubahan melalui buku

serta training tersebut, membuat Ary Ginanjar terpilih sebagai salah satu

The Most Powerful People and Ideas in Business 2004 oleh Majalah

Swasembada. Ia juga terpilih menjadi Tokoh Perubahan 2005 oleh

Page 63: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

52

Koran Republika serta didaulat menjadi Pengurus Dewan Pakar ICMI

periode 2005–2010. Pada Maret 2007, Ary Ginanjar juga telah berhasil

memperkenalkan ESQ di Oxford, Inggris. Dalam sebuah pertemuan

yang diselenggarakan oleh The Oxford Academy of Total Intelligence

tersebut Ary Ginanjar telah memukau sejumlah pakar Spiritual Quotient

(SQ) dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Australia, Denmark,

Belanda, Nepal dan India.

Penghargaan serta pengakuan atas konsep The ESQWay165

sebagai metode pembangunan karakter terus mengalir. Pada peringatan

Sumpah Pemuda di tahun 2009, Ary Ginanjar menerima penghargaan

dari Menteri Pemuda dan Olah Raga yang bertajuk “ESQ Model sebagai

Metode Pembangunan Karakter”. Kemudian pada tahun yang sama

Majalah Biografi Politik juga menobatkan Ary Ginanjar sebagai

Pemimpin Muda Berpengaruh 2009. Sebagai penghargaan atas

kontribusi ESQ dalam pembangunan karakter di lingkungan Kepolisian

RI maka di tahun 2010 Ary Ginanjar menerima pula penghargaan dari

Kepala Kepolisian Republik Indonesia.

Konsep The ESQWay165 sebagai metode pembangunan

karakter juga telah diakui secara akademis melalui penganugerahan

gelar Doctor Honoris Causa oleh Universitas Negeri Yogyakarta kepada

Ary Ginanjar pada Desember 2007. Ary Ginanjar juga mendapat

Page 64: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

53

kepercayaan untuk mengajar mata kuliah “Strategi Pendidikan

Karakter” di program pascasarjana UNY.5

C. Metode, Materi dan Tingkatan Training ESQ

1. Metode Training ESQ 165

Peserta akan dituntut membangkitkan tujuh nilai dasar: Jujur,

Tanggungjawab, Visioner, Disiplin, Kerja Sama, Adil, dan Peduli.

Nilai-nilai ini sesungguhnya sudah tertanam dalam diri manusia sejak

lahir. Melalui training ESQ ini peserta diarahkan untuk memiliki nilai-

nilai dasar tersebut dan membantu membangkitkan kekuatan

tersembunyi serta mengarahkan seluruh potensi dirinya untuk

kehidupan dan pekerjaan yang lebih produktif.

“Yang unik dan membedakan training ESQ dari pelatihan lainnya adalah training dibuat sedemikian rupa sehingga peseta akan merasa seperti menikmati sebuah pertunjukan yang bermakna. Sebagai materi pendukung, peserta juga akan diajak terliabat beberapa aktivitas dalam training seperti permainin, simulasi serta saling berbagi pengalaman diantara peserta. Materi training akan disampaikan dengan menggunakan multimedia yang menggabungkan antara animasi, klip, film, efek suara dan musik. Ditampilkan dengan medium beberapa layar besar, berukuran 4x6 meter dan tata suara hingga 15.000 watt. Training dilaksanakan di berbagai tempat terpilih dengan standar tertentu untuk memastikan bahwa training dapat berlangsung nyaman dan menyenangkan bagi peserta”.6

5 http://esq165blog.wordpress.com/sekilas-esq/Sekilas ESQ. Kamis 26/09/13

6 New Life Option: ESQ Leadership Training (Jakarta: PT. Arga, t.t), h. 1

Page 65: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

54

2. Materi Training ESQ

Training ESQ adalah sebuah training yang menyatukan tiga

kecerdasan sekaligus, yaitu IQ, EQ, SQ. Walau dinamakan training

SDM (Sumber Daya Manusia), namun dalam training ini diperkuat

dengan penjelasan ayat-ayat Al-Quran dan hadits. Training ini

bukanlah training agama, seperti halnya penuturan Ary Ginanjar

Agustian dalam bukunya yang berjudul ESQ: Rahasia Sukses

Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. “… kalau di dalam

buku ini ada al-Quran, ini bukan untuk golongan, tapi untuk seluruh

umat Islam. Bukan al-Quran untuk Islam, bukan dunia untuk Islam,

tetapi Al-quran dan Islam untuk dunia…”7

“Terdapat tiga tahapan pemberian materi di training ESQ,

yaitu Unleash Spiritual Intellegent, Developing Emotional Intellegent,

dan Let’s Action.”8

1. Unleash Spiritual Intellegent

a. ESQ Backgraound

Dalam ESQ background, peserta diperkenalkan

seputar ESQ dengan memepertanyakan “mengapa ESQ”?.

Materi ini memasuki pada tataran dimensi IQ, pada ESQ

backgroun ini diperkenalkan seputar teori yang merupakan

pijakan awal dalam pemberian materi.

7 Agustian, ESQ: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual,

(Jakarta: Arga 2005), h. 208 Ratih Damayanti, Skripsi Pola komunikasi dalam training ESQ 165, thn. 2008, h.

63

Page 66: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

55

Pada materi ini, peserta diberikan pengetahuan tentang fakta-

fakta kemampuan kecerdasan intelektual, emosional, dan

spiritual dengan menunjukan hasil-hasil penelitian tentang

seberapa besar pengaruh antara ketiga kecerdasan ini menjadi

seseorang pemimpin atau pengembangan Sumber Daya

Manusia (SDM).

b. ESQ Outer Journey

Merupakan materi yang mengajak peserta masuk

dalam dimensi rasa dan dimensi spiritual. Tujuan utama

penyampaian materi ini adalah:

1. peserta memiliki kesadaran ilahiyah (god conciousness),

yaitu kesadaran tentang eksistensi Allah, kebesaran Allah,

dan keesaan Allah.

2. Tumbuhnya keyakinan kepada Tuhan dalam hati para

peserta.9

c. ESQ Inner Journey

Setelah melihat keluar, kemudian training memberikan

materi yang mengajak peserta untuk memperhatikan dalam diri

sendiri. Tujuan Inner Journey ini adalah:

1. Peserta memiliki god conciousness: eksistensi Allah,

kebesaran Allah, dan keesaan Allah.

9 Ratih damayanti, Skripsi Pola Komunikasi dalam Training ESQ 165

Page 67: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

56

2. Peserta mampu mengenal dan merasakan sifat Allah di

dalam dirinya dan getarannya.

3. Merasakan kebesaran Allah melalui suara hati manusia dan

asmaul husna.

Muhasabah dengan membandingkan betapa sifat-sifat

itu telah diabaikan dan didzolimi.10

d. Zero Maind Proses (Penjernihan Emosi)

“Dalam diri seseorang sebenarnya telah dikaruniakan

oleh Tuhan sebuah jiwa, di mana dengan jiwa tersebut tiap

orang bebas memilih sikap, bereaksi positif / negatif, berhenti /

melanjutkan, marah / sabar, reaktif / produktif, atau bahkan

baik / buruk.”11

Zero Mind Proses (ZMP) merupakan sebuah rumus

bagaimana manusia mampu khususnya peserta menyadari

kebenaran suara hati yang sama setiap orang. Adapun rumus

ZMP itu adalah: = ~

Angka berapapun jika dibagi dengan nol maka akan

mendekati tak terhingga (~). Jika kita ikhlas dan jernih (= 0)

maka kita akan mendekati yang Maha Tinggi yaitu Allah.

10 Ratih damayanti, Skripsi Pola Komunikasi dalam Training ESQ 165 h. 64-6511 Agustian, ESQ: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual,

(Jakarta: Arga 2005) h. 67

Page 68: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

57

Terdapat tujuh faktor yang tanpa disadari membuat manusia

buta hati, yaitu: prasangka negatif, pengaruh prinsip hidup,

pengaruh pengalaman, kepentingan, sudut pandang,

pembanding, dan literatur.12 Ketujuh belenggu ini sangat

mempengaruhi cara berfikir seseorang, oleh karena itu

kemmpuan melihat sesuatu secara jernih dan objektif harus

didahului oleh kemampuan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi. Caranya adalah dengan mengembalikan

manusia pad afitrah hatinya, sehingga mampu melihat dengan

mata hati, memilih dengan cara yanga adil dan bijaksana

sesuai suara hati sehingga keputusan yang diambil menjadi

benar.

2. Developing Emotional Intellegent

Setelah ditemukan suara hati pada dimensi spiritual, maka

nilai-nilai itu dibentuk dan dibentengi oleh enam prinsip untuk

membangun mentalitas / kecerdasan emosi. Pada tahap ini materi

yang diberikan sudah memasuki pada tahap mental building yang

bertujuan untuk membangun kecerdasan emosi.

a. Star principle (Prinsip Bintang)

Komitmen spiritual adalah hidup hanya berpegang

teguh pada Tuhan yang maha Esa. Tidak ada prinsip selain

12 Agustian, ESQ: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, h.

67.

Page 69: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

58

Dia. “Prinsip ini akan membuat manusia merasa aman,

memiliki kepercayaan diri yang tingggi, integritas,

kebijaksanaan, dan semua dilandasi oleh iman, dan dibangun

dengan prinsip hanya kepada Allah, serta memuliakan dan

menjaga sifat-sifatNya pada diri manusia”.13

Pada Star Prinsiple yang berarti iman kepada Tuhan,

ada tuju hasil dari prinsip bintang ini, yaitu: bijaksana,

inegritas, rasa aman, situasi terus berubah, kepercayaan diri,

intuisi, dan sumber motivasi.14

b. Angel Principle ( Prinsip Malaikat)

Penyampaian materi prinsip malaikat ini baisanya

diawali dengan sebuah cerita “Rudi dan sikat Gigi”. Dalam

kisah ini digambarkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan

tidak mengharapkan pujian dari orang lain, cukup malaikat

mencatat di pundak di sebelah kanan dan tidak membutuhkan

tepuk tangan serta penghargaan dari orang lain. Hasil dari

prinsip ini akan menciptakan loyalitas, komitmen, kebiasaan

memberi dan mengawali, kebiasaan menolong dan saling

percaya.

1) Keteladanan malaikat

13 Ary Ginanjar, Membangun SumberDaya Manusia dengan Kesinergian Antara

Kecerdasan Spiritual Emosional dan Intelktual, ed., pidato ilmiah penganugrahan gelar kehormatan Doktor Honoris causa, 17 desember 2007 (Yogyakarta: UNY Press, 2007), h. 26

14 Ary Ginanjar, Membangun SumberDaya Manusia dengan Kesinergian Antara Kecerdasan Spiritual Emosional dan Intelktual ESQ (Jakarta: Arga Publishing) h. 137

Page 70: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

59

Malaikat adalah mahluk mulia, mereka sangat

dipercaya oleh Tuhan untuk menjalankan segala perintah-

Nya. Semua pekerjaan dilakukan dengan sebaik2nya.

Seberat apapun pekerjaan yang diberikan kpd mereka,

akan dilaksanakan dengan sepenuh hati. Prinsip tungggal

hanya mengabdi kepada Allah swt.15

2) Integritas dan loyalitas

Loyalitas dan kesetiaan pada prinsip yang dianut.

integritas adalah sikap jujur, konsisten, komitmn, berani

dan dapat dipercaya. Integritas muncul dari kesadaran diri

terdalam, yang bersumber dari suara hati. Integritas tidak

menipu dan tidak berbohong karena integritas tidak

memerlukan tepuk tangan orang lain.16

3) Kebiasaan memberi dan mengawali

Dengan mengucap bismillah, setiap kali akan

melakukan suatu pekerjaan, berarti kita telah melakukan

sesuatu yang yang tidak akan merugikan orang lain, karena

efektivitas bismillah sendiri adalah suatu investasi

kepercayaaan, karena merupakan prinsip yan mendahului

“memberi”, bukan menunggu ataupun meminta.17

15 Ary Ginanjar, Membangun SumberDaya Manusia dengan Kesinergian Antara

Kecerdasan Spiritual Emosional dan Intelktual ESQ (Jakarta: Arga Publishing) h. 13916 Ibid., h. 14217 Ibid., h. 143

Page 71: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

60

4) Komitmen

“menyatukan sebuah janji adalah pekerjaan yang

sangat mudah, namun menepati janji adalah sebuah

langkah emas yang mampu meraih kepercayaan yang

sangat tinggi nilainya bagi orang lain. Meski anya sebuah

janji kecil, namun sesungguhnya hal tersebut sangat

berpengaruh kepada kredibilitas seseorang.18”

5) Saling komitmen dan saling percaya

“saat mengucap “assalamualaikum wr wb” kepada

orang lain sesungguhnya memiliki arti: smg Allah

memberikan keselamatan dan rahmat kepad anda. Ketika

mengucap kata ‘semoga’ sebuah makan a “saya berharap”

memancar dari padanya.”19 Berharap secara sungguh-

sungguh agar ia mendapat keselamatan serta berkah.

Asssalamualaikum adlah seuntai kata bermakana janji

persaudaraan, saling percaya dan saling membantu.

c. Leadership principle (prinsip kepemimpinan)

Menjadi pemimpin dengan empta sifat yaitu fathonan

(cerdas), amanah (jujur), shidiq (benar), dan tabligh

(komunikatif).20

18 Ary Ginanjar, Membangun SumberDaya Manusia dengan Kesinergian Antara

Kecerdasan Spiritual Emosional dan Intelktual ESQ (Jakarta: Arga Publishing) h. 14719 Ibid h. 14820 Ibid h. 158

Page 72: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

61

d. Learning principle (perinsip pembelajaran)

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, (QS al-alaq 1-3)

Perinsip ini merupaakn kebiasan untuk memperbaiki

dan meningkatkan serta membuang hal2 buruk. Untuk

melatihnya menggunakan doktrin harian yang dibaca

berulang-ulang, seperti kita mebaca surat al-fatihah setiap

shalat secara berulang2 sebg peross penyempurnaan secara

terusmnerus.

e. Vision principle (prinsip masa dpean)

Pada vision princpl inilah langkah pembangunan visi

dimulai. Vision princpl selalu berorientasi pada tujuan akhir di

setiap langkah. Visi terbagi menjadi 3, yaitu: visi jangka

panjang, bahwa hari akhir senagai tuuan akhir (surge atau

neraka). Hal ini akan menimbulkan pengendalian diri dan rasa

aman abadi, karena kita selalu memilih target yang lebih besar.

Visi jangka menengah, membangun bangsa Indonesia emas.

Visi jangka pendek adalh membangun pribadi emas yang

mamapu menjalankan nilai2 165 dalm kehidupan.21

f. Well organized principle (prinsip kteraturan)

21 Ary, Ginanjar, Membangun SumberDaya Manusia dengan Kesinergian Antara Kecerdasan Spiritual Emosional dan Intelktual ESQ (Jakarta: Arga Publishing) h. 203-214

Page 73: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

62

Memiliki kesadaran, ketenangan dan keyakinan dalam

berusaha, karena pengetahuan akan kepastian hokum alam dan

hokum social. Sangat memahami akan arti penting sebuah

proses yang harus dilaluui. Sell berorientasi pada pembentukan

system (sinergi), dan sll berupaya menjaga sisstem yang telah

dibentuk. Menyadari bahwa diri kiat sebagai bagian dari

sebuah system, demikian selalu ikhlas dimanapun posisinya

berada dengan situasi atau kejadian apapun denan

menghormati sebagai bagian dari keteraturan.

3. Lets action

Setelah mengenal suara hati, membangun enam prinsip

mentalitas, maka langkah ketiga adalah bagaimana cara

mengaplikasikan suara hati kedalam langkah aksi. Karena

nilai-nilai itu harus dikeluarkan menjdi realitas dan aplikasi

nyata. Untu itu supaya tidak keluar dari garis orbit maka

dituntut dengan lima langkah sehingga menjadi lima kebiasan.

Lima langkah ini berada pada dimensi fisik agar tetap

pada garis orgbit. Adapun aksi-aksi tersebut adalah:22

a) Mision Statement (penetapan misi),

Mission Statement yang dimaksud adalah tentang

kebenaran isi syahadat yang sebenarnya merupakan

ketetapan dari tuhan. Hal ini lebih dapat menguatkan

22 Ary Ginanjar, Membangun SumberDaya Manusia dengan Kesinergian Antara

Kecerdasan Spiritual Emosional dan Intelktual ESQ (Jakarta: Arga Publishing) h. 262

Page 74: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

63

keyakinan seseorang tentang kebenaran rukun islam yang

pertama, yakni syahadat.

Menetapkan misi bahwa hidup adalah pengabdian

kepada Allah. Pernyataan misi hidup ini akan membangun

sebuah keyakinan dalam berusaha, memberikan daya

dorong yang kuat dalam mencapai tujuan.

b) Character building (pembangunan karakter)

Melatih dan membentuk karakter dengan

pengulangan sehingga terjadi internalisasi karakter. Salah

satu melahirkan karakter unggul adalah dengan melakukan

shalat yang dilakukan secara konsisten.

Shalat adalah penelitian menyeluruh untuk menjaga

serta meningkatkan kualitas kejernihan emosi dan spiritual

seseorang.

c) Self controlling (pengendalian diri)

Tujuan akhir pengendalian diri yang dilatih dan

dilambangkan dengan puasa sebenarnya adalah

keberhasilan bukan sebuah pelarian diri dari kenyataan

hidup di dunia yang seharusnya dihadapi.

Puasa tanpa didahului niat, hanyalah menghasilkan

kesia-siaan. Hanya sebatas menahan nafsu (makan/minum)

tanpa tujuan yang jelas. Puasa adalah bentuk metode

Page 75: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

64

pelatihan pengendalian diri yang bertujuan untuk

memlihara asset kita yang paling berharga, yaitu fitrah.

d) Social strategi (ketangguhan sosial)

Pada bagian ini, yaitu ketangguhan social berupa

zakat, pada hakekatnya adalah untuk mengeluarkan god

spot / fitrah diri ke arah kondisi nyata dalam bentuk

aplikasi yang konkrit suara hati. Prinsip zakat adalah

mengeluarkan.

e) Total action (aplikasi total)

Total action di sini dilambangkan dengan haji.

Secara prinsip, haji merupakan langkah yang berpusat pada

Allah Yang Maha Esa, dimana setiap tujuan tidak lagi

berprinsip pada yang lain. Prinsip ini akan melahirkan jiwa

yang luar biasa. Haji adalah suatu transformasi prinsip dan

langkah secara total (tawaf), konsistensi perjuangan sa’i,

evaluasi dan visualisasi serta mengenal jati diri spiritual

ketika wukuf.

Ada 7 nilai dasar yang terdapat dalam ESQ tersebut

diambil dari Asmaul Husna sebagai bentuk pengabdian

kepada sifat Allah yang terletak pada pusat orbit:

1. Jujur, adalah wujud pengabdian kepada sifat Allah, Al-

mukmin.

Page 76: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

65

2. Tanggung jawab, adalah wujud pengabdian kepada

sifat Allah, Al-wakiil.

3. Disiplin, adalah wujud pengabdian kepada sifat Allah,

Al-matiin

4. Kerjasama, adalah wujud pengabdian kepada sifat

Allah, A-jamii’.

5. Adil, adalah wujud pengabdian kepada sifat Allah, A-

adl.

6. Visioner, adalah wujud pengabdian kepada sifat Allah,

Al-akhir.

7. Peduli, adalah wujud pengabdian kepada sifat Allah,

Al-bashir.

Ketujuh sifat inilah yang harus dijadikan values

atau nilai yang melaksanakan disamping nilai-nilai lainnya

yang berjumlah 99 sebagai sumber pengabdian.23

3. Tingkatan Training ESQ

Untuk mempermudah segmentasi peserta, training ESQ dibagi

menjadi beberapa tingkatan, yaitu:24

23 Ary Ginanjar, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual,

(Jakarta: Arga Publishing 2008) h. 90

24 http://esq165blog.wordpress.com/sekilas-esq/ Kamis 26/09/13

Page 77: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

66

1. ESQ Basic Training

Pada training awal ini peserta akan memperoleh pemahaman

tentang konsep dasar ESQ serta merasakan pengalaman spiritual

yang akan mengubah hidup peserta ke arah yang lebih baik. ESQ

Basic Training ini memiliki beberapa jenis kelas yaitu Kelas

Eksekutif, Kelas Profesional, Kelas Reguler, Kelas Mahasiswa,

Kelas Remaja dan Kelas Anak-anak.25

2. ESQ Mission Statement

Training ini membantu peserta untuk memiliki visi yang

jelas & misi yang kuat. Setelah mengikuti training ini peserta ber-

hak menyandang YELLOW BELT dengan predikat Bintang 1.

3. ESQ Character Building

Melalui training ini peserta akan menjadi seorang pribadi yang

memiliki karakter kuat dan tangguh. Setelah mengikuti training

ini peserta berhak menyandang GREEN BELT dengan predikat

Bintang 2.

4. ESQ Self Control

Kemampuan untuk mengendalikan diri serta mengalahkan

semua kelemahan adalah hasil yang akan peserta peroleh dari

training ESQ Self Control. Setelah mengikuti training ini peserta

berhak menyandang BLUE BELT dengan predikat Bintang 3.

25http://esq165blog.wordpress.com/sekilas-esq/ Sekilas ESQ Kamis 26/09/13

Page 78: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

67

5. ESQ Strategic Collaboration

Di dalam training ini peserta akan diajak untuk

menemukan potensi yang tak ternilai yaitu kolaborasi serta

menciptakan tim kerja yang solid. Setelah training ini peserta

berhak menyandang DARK BLUE BELT dengan predikat

Bintang 4.

6. ESQ Total Action

Untuk mewujudkan sebuah ide menjadi kenyataan maka

diperlukan kemampuan untuk mengeksekusi, dan itulah yang

akan peserta dapatkan dalam training ESQ Total Action. Setelah

mengikuti training ini peserta berhak menyandang BROWN

BELT dengan predikat Bintang 5.

7. ESQ Star Leader

Peserta akan diminta mengajukan sebuah ide proyek sesuai

dengan bidang & keahlian masing-masing, demi terwujudnya

Indonesia dan Dunia Emas. Dalam pelaksanaannya peserta akan

didukung oleh jaringan ESQ diseluruh dunia. Setelah

menyelesaikan proyek ini peserta berhak menyandang BLACK

BELT dengan predikat Bintang 6.

Page 79: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pesan Dakwah dalam Training ESQ

Pada bab ini penulis akan menguraikan data untuk memperoleh validitas

dan realibilitas tentang isi pesan dakwah dalam program Training ESQ

Leadership Center 165. Dalam menganalisa pesan dakwah tersebut, peneliti

menggunakan metode analisi isi (conten analysis) sebagai suatu metode

penelitian yang bersifat mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau

tercetak dalam suatu media massa. Adapun pelopor analisis isi adalah Harold D.

Laswell, ia membuat teknik symbol coding yaitu mencatat lambang atau pesan

secara sistematis untuk kemudian dapat dinterpretasikan oleh peneliti.1

Untuk memperoleh realibitas dan validitas kategori isi pesan dakwah,

maka diadakan pengujian kategori pada tiga orang juri atau koder yang dipilih

dari orang yang dipandang kredibel dan mampu memberikan penilaian secara

objektif.

Dalam training terdapat tiga bagian yaitu Unleash Spiritual Intellegent

yang biasa disebut satu Hati (hati yang ihsan), Developing Emotional Intellegent,

atau rukun iman (enam prinsip) dan Let’s Action yang biasa disebut rukun islam

1 Bambang Setiawan, Materi Pokok Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2004), h. 7.9)

Page 80: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

69

(lima langkah). Dari semua tema diteliti pesan-pesan dakwah yang terkandung

dalam setiap bagian tersebut dengan kategorisai yang telah dibuat.

Berikut adalah hasil pengujian kategori oleh tiga orang juri dan akan

ditampilkan oleh peneliti penjelasan sesuai dengan urutan materi (bagian).

1. Pesan Dakwah dalam Bagian I ( Unleash Spiritual Intellegent )

Pada bagian ini diperoleh data bahwa kategori pesan dakwah pada

materi ESQ 165 yang memiliki nilai dominan adalah pesan akhlak. Berikut

hasil penilaian juri yang telah dianalisis dari tujuh jumlah materi:

Table 3

Kategori Pesan dalam Bagian I ( Unleash Spiritual Intellegent )

No Kategor Frekuensi Persentase

1 Aqidah 3 42,85 %

2 Syariah 0 0 %

3 Akhlak 4 57,14 %

Jumlah 7 100 %

Dari tabel di atas, hasil perhitungan pesan dakwah yang mendominasi

adalah pesan akhlak berjumlah 57,14%. Hasil dari persentase penilaian ketiga

juri menunjukan bahwa materi training ESQ 165 pada bagian satu

menekankan kepada para peserta terhadap makna dan pentingnya akhlak.

Baik terhadap pencipta, antar sesama dan sebagainya.

Page 81: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

70

Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung kategori pesan

akhlak menurut kesepakatan juri:

Table 4

Rician Kategori Akhlak

Kategori Materi / Uraian

Pesan

Akhlak

Inner Journey: Setiap manusia ditiupkan ruh oleh Allah,

atau bisa kita sebut Suara Hati yang bersumber dari Asmaul

Husna. Jika kita menjalankan sifat-sifat yang terkandung

dalam asmaul husna, kitapun secara tidak langsung mendekat

kepada Allah Swt. ESQ pun merealisasikan dengan 7 Budi

Utama: Jujur, Tanggung Jawab, Visioner, Disiplin,

Kerjasama, Adil, Peduli.

Penjernihan Emosi: Hindari berprasangka buruk, upayakan

berprasangka baik kepada orang lain.

Kebebasan Hati: Setiap manusia telah dikaruniai oleh Tuhan

sebuah jiwa, yang dengan jiwa itu, ia bebas menentukan

pilihan reaksi. Bereaksi positif atau negatif, marah atau sabar,

reaktif atau proaktif, bereaksi baik atau buruk.

Kesadaran Diri: dibutuhkan kejernihan hati sebelum

mencari dan menemukan kebenaran, kebenaran yang sesuai

dengan kehendak sang pencipta.

2. Pesan Dakwah dalam Bagian II Developing Emotional Intellegent

Pada bagian ini terdapat 51 materi pesan dakwah. Dari 51 materi pesan

dakwah yang telah dikategorisasikan menghasilkan nilai sebagai berikut:

Page 82: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

71

Table 5

Kategori Pesan dalam Bagian II ( Developing Emotional Intellegent )

No Kategori Frekuensi Persentase

1 Aqidah 19 37,25 %

2 Syariah 17 33,33 %

3 Akhlak 15 29,41 %

Jumlah 51 100 %

Perhitungan tabel di atas menampilkan bahwa kategori pesan aqidah

lebih dominan ketimbang kategori syariah dan akhlak, yakni 37,25%. Dengan

demikian, persentase penilaian ketiga juri menunjukan bahwa materi training

ESQ 165 pada bagian dua menekankan kepada para peserta terhadap

keyakinan kepada Allah yang menjadi prinsip kehidupan.

Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung kategori pesan

aqidah menurut kesepakatan juri:

Table 6

Ricinan Kategori Pesan Aqidah

Kategori Materi / Uraian

Rasa Aman: Rasa aman abadi yanag ada didasar hati

membuat sesorang bisa menghadapi segala situasi,

yang tidak mengenakan sekalipun. Ia perpegang pada

Laa ilaaha Illallah

Page 83: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

72

Pesan

Aqidah

Sumber Motivasi: Allah senantiasa mendampingi,

dengan suara-suara hati yang merupakan sifat-sifat-

Nya. Apabila terjatuh, sadarlah, itu berarti masih

banyak ilmu yang belum diketahui. Pelajari kesalahan

tersebut, cari jawaban kenapa jatuh. Ambil jurus

kedua dan bangkit kembali. Allah yang maha Agng

mencintai hamba-Nya.

Keteladanan Malaikat: Malaikat adalah contoh bagi

manusia tentang integritas sesungguhnya: integritas

total yang menghasilkan suatu kepercayaan tingkat

tinggi.

Integritas dan Loyalitas: Setiap apa yang kita

lakukan, yakinlah, malaikat mencacatnya. Jangan

mengaharapkan penghargaan dari manusia.

Berorientasilah kepada kepercayaan dan ridho Allah,

bukan semata uang.

Mencari Kebenaran: membaca adalah awal suatu

perintah untuk mengenal dan berfikir tentang

eksistensi diri dan Tuhan sebagai pencipta.

Al-Qur’an Sebagai Pedoman Puncak: Al-Qur’an

juga memberikan peneghan agar manusia memiliki

kepercayaan diri yang sejati dan mampu memberikan

motivasi yang kuat dan prinsip yang teguh.

Jaminan Masa Depan: Perjuangan rasulullah

menghadapi kaum Quraisy adalah misi Tuhan

sesungguhnya, dan itulah seni serta keindahan hidup,

yaitu sebuah perjuangan dan pengabdian kepada

Allah

Page 84: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

73

Pesan

Aqidah

Bebaskan Belenggu: Adanya kesadaran diri bahwa

hanya Allah yang paling sempurna, akan membuat

manusia merasa seperti gelas kosong yang siap untuk

diisi ilmu baru, sehingga langkah-langkah

penyempurnaan diri selalu dilakukan.

Teladani Sistem Manajemen Alam Semesta:

pelajari bagaimana Allah memotivasi setiap manusia

dengan menciptakan dorongan-dorongan yang

ditumbuhkan di hati setiap individu, agar mereka

selalu mencari kemuliaan dan kemajuan. Hasil

akhrnya, hamba2 Allah itu bekerja maksimal. Maka,

di samping system punishment yang tegas, system

rewarding perlu mendapat penekanan khusus,

sekiranya ingin belajar dari manajemen Allah. Inilah

system yang disebut Rububiah Allah atau sisitem

pemeliharaan Allah.

3. Pesan Dakwah pada Bagian III ( Let’s Action )

Kategorisasi pesan dakwah pada bagian ini memiliki nilai yang

bervariasi. Berikut hasil penilaian ketiga juri dari 37 materi pesan dakwah

dalam training ESQ 165:

Page 85: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

74

Table 7

Kategori pesan dalam Bagian III ( Let’s Action )

No Kategor Frekuensi Presentase

1 Aqidah 5 13,51 %

2 Syariah 26 70,27 %

3 Akhlak 6 16,21 %

Jumlah 37 100

Persentase perhitungan ketiga juri terhadap materi training ESQ 165

bagian tiga menunjukan bahwa pesan syariah menjadi materi yang lebih

mendominasi dengan perolehan nilai 70,27%. Karena dalam training tersebut

menjelaskan tentang hal yang bersangkutan dengan amaliah, seperti shalat.

Shalat dalam Islam berfungsi sebag tiang atau pondasi bangunn.

Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung kategori pesan

aqidah menurut kesepakatan juri:

Table 8

Ricinan Kategori Pesan Syariah

Kategori Materi / Uraian

Relaksasi: Fungsi relaksasi dalam sholat akan memberikan

ruang berfikir bagi perasaan intuitif, sekaligus mentasbihkan

kecerdasan emosi serta spiritual seseorang, dan menjaga

kefitrahan suara hati.

Page 86: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

75

Pesan

Syariah

Membangun Kekuatan Afirmasi: Sholat juga memberikan

kekuatan afirmasi yang dapat membantu seseorang untuk lebih

menyelaraskan nilai-nilai positif keimanan dengan realitas

kehidupan.

Pembangkit dan Penyeimbang Energi Batiniah: Selain

untuk menyelarskan hati, pikiran dan kenyataan hidup, solat

juga sebuah mekanisme yang bias menabah energy baru, yang

terakumulasi menjadi kumpulan dorongan untuk segera

berbuat nyata sebagai aplikasi pemikiran ke dalam realitas.

Energy itu akan breubah menjadi perjuangan nyata dalam

menjalankan misi sebagai rahmatan lil ‘alamin. Sholat akan

meghasilkan sumber daya manusia yg diilhami “cahaya Allah”

yg berperan utk memakmurkan bumi.

Pengasahan Prinsip: Sholat adalah pelatihan menyeluruh

untuk menjaga kejernihan emosi dan spiritual seseorang.

Adzan: Adzan yg dikumandangkan secara antusisa lima kali

dalam sehari, semestinya mampu menularkan emosi dari isi

ucapan adzan itu sendiri. Dan isi adzan lainnya yang secara

keseluruhan akan mampu memengaruhi serta membangkitkan

semanga seseorg utk meraih kemenangan dan memgang

prinsip.

Garis Orbit dan Makna Kiblat: karakter setiap pribadi yang

tetap pd garis orbit akan selalu mengelilingi titik Tuhan.

Karakter yg terbangun akan sesuai dg suara hati. garis orbit itu

dijaga dengan enam asas Rukun Iman, dan dikelilingi solat

lima kali sehari semalam. Jgn sampai kita beredar di luar garis

orbit, meski fisik sudah melakukan sholat, karena jiwa, pikiran

serta tingkah laku kita mengorbit dan berpusat kpd prinsip

Page 87: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

76

Pesan

Syariah

yang lain.

Ketangguhan Sosial (Social Strength): Ketangguhan

diaplikasika melalui tiga langkah; Syahadat (mission

statement), sholat (character building), dan Puasa (self

control).

Keluarkan Potensi Spiritual (Core Values): prinsip zakat

bukan sebatas member sebagian dari penghasilan, namun zakat

dimaknai sebagai potensi fitrah, seperti member perhatian dan

penghargaan, menunjukan sikap kasih saying, berempati, dan

menunjukan integritas.

Hadapi Tantangan—Lontar Jumrah: manusia dilahirkan

dalam kondisi hati yg fitrah, namun pendidikan dan

pengalaman telah begitu kuat berperan dalam menciptakan

belenggu yg menutup “penglihatan” kefitrahan hati. sehingga

seringkali kita tak mampu melihat secara obyektif. Melontar

jumrah di Mina adalah symbol dari pelawanan aktif terhadap

musuh2 yg ada di dalam diri tersebut.

Pengasahan Komitmen dan Integritas—Thawaf: Komitmen

bukan hanya sebuah janji yg terucap dan adal dalam pikiran,

tetapi komitmen harus diwujudkan melalui perbuatan dan

langkah nyata. Semua benda dari yg terkecil hingga terbesar,

dari ataom sampai system tata surya, berthawaf, patuh

mengikuti aturan-Nya.

Page 88: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

77

B. Pesan Dakwah yang Paling Dominan dalam Training ESQ

Leadership Center 165

Berdasarkan hasil nilai yang digambarkan dalam table dari ketiga juri

tersebut, maka nilai kesepakatan yang diperoleh antar juri menjadi ukuran nilai

pesan dakwah yang terdapat dalam training. Secara keseluruhan bagian (I, II dan

III), pesan dakwah yang terdapat dalam training ESQ Leadership Center 165 ini

dengan total jumlah komposit realibitas adalah nilai Syariah, dengan rincian pada

bagian I 0%, bagian II 33,33% dan bagian III 70,27%.

Setelah peneliti melakukan perhitungan realibilitas dan frekuensi

prosentase kepada tiga juri terhadap kategori-kategori yang telah peneliti buat dan

melakukan analisis isi dalam training ESQ Leadership Center 165dari table yang

telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dibuat pesan dominan dalam training

tersebut dengan rekapitulasi sebagai berikut:

Tabel 9

Kategori Pesan Dakwah Paling Dominan

NO Kategori Bag I Bag. II Bag. III Total Rata-rata

1 Aqidah 42,85% 37,25% 13,51% 93,61% 0,312%

2 Syariah 0% 33,33% 70,27% 103,6% 0,345%

3 Akhlak 57,14% 29,41% 16,21% 102,7% 0,342%

Total 100% 100% 100% 300%

Page 89: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

78

Dari table di atas dapat dilihat nilai yang paling dominan dari masing-masing

bagian ( I, II dan III ) adalah pesan syariah dengan nilai 0,345%. Meskipun pada

bagian pertama pesan syariah memiliki nilai 0 (nol), namun pada bagian ke dua dan

ke tiga pesan syariah memiliki nilai yang cukup tinggi, sehingga mampu

mendominasi pesan aqidah dan akhlak.

Kedua pesan akhlah dengan jumlah 0,342%. Jumlah tersebut tidak terlalu

lebar dengan jumlah pesan syariah, hanya berselising tiga angka. Dan ketiga 0,312%

untuk pesan aqidah. Hasil ini diperoleh dari jumlah kategori pesan dibagi dengan

total nilai keseluruhan kategori.

Demikian uraian pesan dakwah dalam training ESQ Leadership Center 165.

Perhitungan dari data di atas menunjukan tingkat validitas yang cukup tinggi, karena

didasarkan pada penilaian dengan menggunakan tiga orang juri, sehingga tidak akan

terjadi kekeliruan data, dan penilaian dapat dikatakan akurat serta objektif. Berbeda

dengan menggunakan satu orang juri yang akan menghasilkan data dan kesimpulan

penelitian ini secara subjektif.

Page 90: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam program training ESQ yang digagas oleh Ary Ginanjar Agustian.

Dakwah yang disampaikan begitu kental. Walau dinamakan training Sumber

Daya Manusia (SDM), namun dalam training ini diperkuat dengan penjelasan

ayat-ayat al-Quran dan hadis serta berlandaskan pada pilar-pilar Syariat Islam,

yaitu Ihsan, Rukun Iman dan Rukun Islam, kemudian dikenal dengan istilah The

ESQ Way 165. Dari sini penulis bisa menarik kesimpulan yaitu:

1. Training ESQ menjelaskan berbagai perkembangan mutakhir di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi (Iptek), tetapi juga disertai dengan amalan-amalan

yg selama ini menjadi ciri gerakan tradisional seperti shalawatan dan doa-doa

lainnya dengan membunyikan suara.

2. Dari kategorisasi yang terdapat dalam materi training ESQ maka dapat

diketahui pesan-pesan yang dominan dari bagian yang diteliti antara lain:

a. Pada bagian pertama (Unleash Spiritual Intellegent/satu hati) dengan

jumlah tujuh materi yaitu, pesan Akhlak berjumlah 57,14%, pesan Aqidah

berjumlah 42,85% dan pada pesan Syariah dewan juri tidak memberikan

penilaian atau 0%.

Page 91: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

80

b. Pada bagian kedua (Developing Emotional Intellegent/enam prinsip)

dengan jumlah 51 materi yaitu, pesan Aqidah berjumlah 37,25%, pesan

Syariah berjumlah 33,33% dan pesan Akhlak dengan nilai persentase

29,41%.

c. Pada bagian ketiga (Let’s Action/lima langkah) dengan jumlah 37 materi

yaitu, pada pesan Syariah berjumlah 70,27%, pesan Akhlak berjumlah

16,21%, dan pesan Aqidah dengan jumlah 13,51%.

Berdasarkan pengolahan data keseluruhan yang berjumlah 95

sub tema yang diteliti, maka dapat diketahui pesan dakwah yang paling

dominan dari masing-masing bagian ( I, II dan III ) adalah pesan syariah

dengan nilai 0,345%. Kedua pesan akhlah dengan jumlah 0,342%. Dan

ketiga 0,312% untuk pesan aqidah.

B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan penulisan ini, penulis memberikan bebrapa

saran-saran antara lain:

1. Kepada para ilmuan dan sarjanah yang bergerak dalam bidang dakwah

agar lebih memberikan nuansa baru yang inovatif terhadap konsep dakwah

yang aktual. Karena dakwah tidak sekedar pidato atau ceramah.

Page 92: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

81

2. Training ESQ menjadi salah satu media dakwah dalam era modernisasi

dan gelobalisasi dengan konsep visualisasi yang menarik, logis dan

membawa rasa aman.

3. Model training seperti ini (ESQ) menjadi konsep baru dalam dakwah,

sehingga pesan-pesan yang disampaikan dapat mudah dipahami, dihayati

dan tidak membosankan.

Page 93: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

82

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Agustian, Ary Ginanjar , The ESQ Way 165, Menuju Indonesia Emas, Jakarta: PT. Arga Publishing 2005

Agustian, Ary Ginanjar, New Life Option: ESQ Leadership Training, Jakarta: Arga Publishing: 2006

Agustian, Ary Ginanjar ESQ: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, Jakarta: Arga Publishing 2008

Ahmad, Amrullah dakwah dan perubahan Sosial Yogyakarta: Prima Duta 1983

Al-Jibrin, Abdullah bin Abdul Aziz Cara Mudah Memahami Aqidah; Sesuai al-Quran, as-Sunnah dan Pemahaman Salafus Shalih, Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2007

Amin, Samsul Munir Ilmu Dakwah, Jakarta: Penerbit AMZAH, 2009

Anshari, Endang Syaifudin Wawasan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993

Anshori, Endang Syaifuddin Wawasan Islam Jakarta: CV Rajawali, 1986

Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Bina Usaha, 1989

bachtiar, Wardi Dr. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos 1997

Birowo, M. Antonius Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi,Yogyakarta: Gintanyali, 2004

Bulaeng, Andi Metodologi Penelitian Kounikasi Kontemporer, Yogyakarta: Penerbit Andi Offset, 2004

Cahayati, Ati Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, Jakarta: Penerbit PT. Grafindo, 2003

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai pustaka 1989

Page 94: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

83

Effendy, Onong Uchjana Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003

Eldin, Achyar Dakwah Stratejik, Jakarta: Pustaka Tarbiyatuna, 2003

Gulo, W Metode Penelitian, Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia 2002

Hamka, Prinsip dan Kebijakan dakwah Islam, Jakarta: penerbit Umminda 1982

Hasanuddin, AH, Retorika Dakwah & Publisistik dalam kepemimpinan Surabaya: Usaha Nasional 1982

Jumanto, Toto, Psikologi Dakwah Dengan Aspek-Aspek Kejiwaan yang Qur’ani,Wonosobo: Jakarta, 2001

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006

Katsir, Imam Ibnu Tafsir al-Quran al-adzim Riyad: Maktabah al-Rusyd, 2001, tafsir surat Ali Imran ayat 110

Koentjaraningrat, Fuad hasan dan Beberapa Aspek metodologi Ilmiah, dalam: Koentjaraningrat (ed) Metodologi Penelitian Masyarakat Jakarta: Gramedia, 1977

Krippendorf, Klaus Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993, diterjemahkan oleh Farid Wjidi

Madjid, Noercholis Islam Doktrin dan Peradaban Jakarta: Penerbit Yayasan Wakaf Paramadina, 2000

Mulkhan, Abdul Munir Ideologi Gerakan Dakwah: Episode Kehidupan M. Natsir dan Azhar Basyir,Yogyakarta: Sipress, 1996

Muhyidin, Asep Dakwah dalam Perspektif al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi, Misi dan Wawasan,Bandung: Pustaka Setia, 2002

Muis, A. Komunikasi Islam Bandung: PT Rosda Karya 2001

Nasution, Harun Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek Jakarta: UI Press 1998

Omar, M. Toha Yahya Islam & Dakwah Jakarta: PT. Al-mawardi prima, 2004

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006

Page 95: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

84

Quthub, Sayyid Tafsir Fi Dzilali Al-Qur’an, Jilid. 1

Rahmat, Jalaludin Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: PT Remaja Rosdkarya, 1993

Saifullah, Jakfar Puteh Dakwah Tekstual dan Kontekstua; Peran dan Fungsinya Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat, Yogyakarta: AK Group 2006

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Bandung: Refika Aditama, 2008

Setiawan, Bambang Materi Pokok Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2004

Shihab, M. Quraish Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan dan keserasian al-Qur’an Jakarta: Penerbit Lentera Hati, 2001

Sulthon, Muhammad M Ag. Design Ilmu Dakwah: Kajian Ontologis, epistemologis dan aksiologis, Jogjakarta: pustaka Pelajar 2003

Suparta, Munzier dan Hj Ani Hetani, Metode Dakwah: Pengantar MetodologiDakwah Sebuah Kajian Jakarta: Rahmat Semesta, 2003

Syukir, Asmuni Dasar-dasar Strategi Dakwah, Surabaya: Al-ikhlas, 1983

Tasmara, Toto Kecerdasan Ruhaniah Trancendental Intelligence: membentuk Kepribadian Yang Bertanggung Jawab, Profesional dan Berakhlak Jakarta: Gema Insani Press, 2001

Tharsyah, Adnan 16 Jalan Kebahagiaan Sejati, Jakarta: Hikmah 2006

Wahyu Ilahi, M, Munir dan Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009

Yusuf, Yunan Metode dakwah, Naskah Panduan Bahan Ajar majelis ta’lim DKI Jakarta Jakarta: Forum Komunikasi majelis Ta’lim DKI Jakarta, 2000

Yusuf, Yunan, Buku Panduan Pelaksana Tugas Penyuluhan Agama Utama Jakarta: Deartemen Agama RI 2003

Page 96: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

85

Majalah dan Internet

Majalah “NEBULA” Nomor 02, ESQ Mencerahkan Emosi dan Spiritual

Brosur ESQ Training

http//www.esq165.com

http://esq165blog.wordpress.com

http:gerakjalanesq.wordpress.com

Page 97: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

MATERI ESQ Leadership Center 165

I. Unleash Spiritual Intellegent, meliputi:

1.a. Outer Journey1.b. Inner Journey1.c. Zero Mind Proces 1.c1. kebebasan hati 1.c2. Anggukan Universal 1.c3. Kesadaran Diri 1.c4. Suara Hati

II. Developing Emotional Intellegent, meliputi:

2.a. Star Principle2.a1. Integritas2a2. Rasa Aman2.a3. Situasi Terus Berubah2.a4. kepercayaan Diri2.a5. Intuisi2.a6. Sumber Motivasi

2.b. Anggel principle 2.b1. Keteladanan Malaikat

2.b2. Integritas dan Loyalitas2.b3. Kebebasan member dan

mengawali2.b4. Komitmen2.b5. Salam Komitmen bersinergi2.b6. Kualitas Upaya vs hasil

2.c. Leader principle2.c1. Paradigma Yang keliru.2.c2. semua Orang adalah pemimpin2.c3. pemimpin adalah pengaruh2.c4. Tangga Kepemimpinan2.c5. Pemimpin tingkat 12.c6. Pemimpin tingkat 22.c7. pemimpin tingkat 32.c8. pemimpin tingkat 42.c9. pemimpin tingkat 5

2.d. Learning Principle2.d1. Bacalah2.d2. Mencari kebenaran2.d3. Berfikir kritis2.d4. evaluasi dan sempurnakan2.d5. Pengaruh materi bacaan

2.d6. Ilmu pengetahuan vs kebenaran2.d7. Beberapa Mukjizat allah.2.d8. Al-quran sbg pedoman puncak2.d9. Kekuatan dan kesempurnaan - Al-fatihah

2.e. Vision Principle2.e1. Siapkan pondasinya2.e2. Rumusan Visi2.e3. Orientasi jangka pendek2.e4. Orientasi jangka menengah2.e5. Orientasi Jangka panjang, kendali social dan ketenangan batiniah2.e6. Jaminan masa depan.2.e7. Apabila anda masih ragu.

2.f. Well Organized2.f1. Mulailah dengan tujuan2f2. Semua melalui proses2.f3. Bebaskan belenggu2.f4. Kepastian hokum alam2.f5. Sistem sinergi Allah2.f6. Teladani system manajemen alam semesta2.f7. Memelihari system2.f8. Jangan melanggar suara hati.

III. Let’s Action, melalui:

3.a. Mission Statement3.a1. Kekuatan sebuah misi3.a2. Membangun misi kehidupan3.a3. Membulatkan tekad3.a4. Membangun visi3.a5. Menciptakan wawasan3.a6. Transformasi nilai3.a7. Komitmen total

3.b. Character Building3.b1. Relaksasi

3.b2. Membangun kekuatan afirmasi3.b3. Meningkatkan kecerdasan

Page 98: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

MATERI ESQ Leadership Center 165

emosi dan spiritual3.b4. Membangun pengalaman positif3.b5. Pembangkit dan penyeimbang energy batiniah3.b6. Pengasahan prinsip3.b7. Adzan3. b8. Garis orbit dan makna kiblat

3.c. Self Controling3.c1. Meraih kemerdekaan sejati3.c2. memelihara God Spot3.c3. Mengendalikan suasana hati3.c4. Meningkatkan kecakapan emosi secara fisiologi3.c5. Pengendalian Prinsip3.c6. Pelihara tata garis orbit

3.d. Strategi Collaboration3.d1. Ketangguhan social3.d2. Keluarkan potensi spiritual (Core Values)3.d3. Pentingnya sinergi3.d4. Makna Zakat dalam Rukun Iman3.d5. Jaga garis orbit

3.e. Total Action3.e1. Langkah zero mind process__Ihram3.e2. Kenali diri dan evaluasi__Wukuf3.e3. Hadapi tantangan__Lontar Jumrah3.e4. Pengasahan komitmen dan integritas__Thawaf3.e5. Pengasahan AQ (Adversity Quotient)__Sa’i3.e6. Sinergi__Jamaah Haji.

Page 99: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

TABEL HASIL PENJUARIAN ANTAR JURI

NO MATERII II III KETERANGAN

Ak Sy Ak Aq Sy Ak Aq Sy AkI 1 (Satu) Hati Unleash Spiritual Intellegent

1 1.a √ √ √ Aqidah2 1.b √ √ √ Akhlak3 1.c √ √ √ Akhlak4 1.c.a √ √ √ Akhlak5 1.c.b √ √ √ Aqidah6 1.c.c √ √ √ Akidah7 1.c.d √ √ √ Aqidah

II 6 (Enam) Prinsip Developing Emotional Intellegent8 2.a √ √ √ Akhlak9 2.a1 √ √ √ Syariah

10 2.a2 √ √ √ Aqidah11 2.a3 √ √ √ Aqidah12 2.a4 √ √ √ Aqidah13 2.a5 √ √ √ Aqidah14 2.a6 √ √ √ Aqidah15 2.b √ √ √ Syariah16 2.b1 √ √ √ Aqidah17 2.b2 √ √ √ Aqidah18 2.b3 √ √ √ Akhlak19 2.b4 √ √ √ Akhlak20 2.b5 √ √ √ Akhlak21 2.b6 √ √ √ Akhlak22 2.c √ √ √ Syariah23 2.c1 √ √ √ Akhlak24 2.c2 √ √ √ Syariah25 2.c3 √ √ √ Syariah

Page 100: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

NO MATERI I II III KETERANGANAq Sy Ak Aq Sy Ak Aq Sy Ak

26 2.c4 √ √ √ Aqidah27 2.c5 √ √ √ Akhlak28 2.c6 √ √ √ Syariah29 2.c7 √ √ √ Syariah30 2.c8 √ √ √ Akhlak31 2.c9 √ √ √ Akhlak32 2.d √ √ √ Syariah33 2.d1 √ √ √ Syariah34 2.d2 √ √ √ Aqidah35 2.d3 √ √ √ Aqidah36 2.d4 √ √ √ Aqidah37 2.d5 √ √ √ Syariah38 2.d6 √ √ √ Syariah39 2.d7 √ √ √ Aqidah40 2.d8 √ √ √ Aqidah41 2.d9 √ √ √ Aqidah42 2.e √ √ √ Syariah43 2.e1 √ √ √ Syariah44 2.e2 √ √ √ Syariah45 2.e3 √ √ √ Akhlak46 2.e4 √ √ √ Akhlak47 2.e5 √ √ √ Aqidah48 2.e6 √ √ √ Akhlak49 2.e7 √ √ √ Syariah50 2.f √ √ √ Akhlak51 2.f1 √ √ √ Akhlak52 2.f2 √ √ √ Syariah53 2.f3 √ √ √ Aqidah54 2.f4 √ √ √ Aqidah55 2.f5 √ √ √ Aqidah

Page 101: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

MATERI I II III

Aq Sy Ak Aq Sy Ak Aq Sy Ak56 2.f6 √ √ √ Aqidah57 2.f7 √ √ √ Akhlak58 2.f8 √ √ √ Syariah

III 5 (Lima) Langkah Let’s Action59 3.a √ √ Akidah60 3.a1 √ √ Akidah61 3.a2 √ √ Akidah62 3.a3 √ √ Syariah63 3.a4 √ √ Syariah64 3.a5 √ √ Syariah65 3.a6 √ √ Syariah66 3.a7 √ √ Aqidah67 3.b √ √ Syariah68 3.b1 √ √ Syariah69 3.b2 √ √ Akhlak70 3.b3 √ √ Akhlak71 3.b4 √ √ Akhlak72 3.b5 √ √ Syariah73 3.b6 √ √ Syariah74 3.b7 √ √ Syariah75 3.b8 √ √ Syariah76 3.c √ √ Syariah77 3.c1 √ √ Aqidah78 3.c2 √ √ Aqidah79 3.c3 √ √ Aqidah80 3.c4 √ √ Syariah81 3.c5 √ √ Syariah82 3.c6 √ √ Syariah83 3.d √ √ Syariah84 3.d1 √ √ Syariah

Page 102: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

NO. MATERI I II IIIAk Sy Ak Aq Sy Ak Aq Sy Ak

85 3.d2 √ √ √ Syariah86 3.d3 √ √ √ Syariah87 3.d4 √ √ √ Syariah88 3.d5 √ √ √ Aqidah89 3.e √ √ √ Syariah90 3.e1 √ √ √ Syariah91 3.e2 √ √ √ Syariah92 3.e3 √ √ √ Syariah93 3.e4 √ √ √ Syariah94 3.e5 √ √ √ Syariah95 3.e6 √ √ √ Syariah

Kesimpulan Tabel Penjurian

1. Unleash Spiritual Intellegent (7 Materi) 2. Developing Emotional Intellegent (51 Materi)Aqidah = 3Syariah = 0Akhlak = 4

Aqidah = 19Syariah = 17Akhlak = 15

3. Let’s Action (37 Materi)Aqidah = 5Syariah = 26Akhlak = 6

Page 103: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

MANAGEMENT TEAM

Page 104: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

MANAGEMENT TEAM

Page 105: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

THE ESQ WAY 165 / ESQ MODEL

Page 106: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan
Page 107: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan
Page 108: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan
Page 109: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan
Page 110: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan
Page 111: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan
Page 112: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan
Page 113: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ESQ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25868/1/ABDULLAH... · aktivis dakwah (da’i / muballigh) harus memiliki kualifikasi dan

Penulis saat menjadi Team ATS (Alumni Training Support / Asisten Trainer) pada training Reguler karyawan JNE

Penulis saat menjadi Team ATS (Alumni Training Support / Asisten Trainer) pada training Reguler karyawan JNE