analisis ikan ritter sport

21
Analisis Iklan Ritter Sport berbahasa Jerman Bedasarkan Makna Denotatif, Konotatif, dan Asosiatif Trisanti Arini Program Studi Jerman, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari, mayoritas manusia tidak dapat dijauhkan dari kegiatan mengkonsumsi kudapan/snacks. Kudapan yang kerap kali di konsumsi terlebih lagi di daerah perkotaan adalah coklat. Beberapa negara besar di dunia, contohnya Eropa terkenal akan kenikmatan coklatnya. Salah satu negara di Eropa yang terkenal akan kenikmatan coklatnya adalah negara Jerman. Jerman merupakan salah satu negara di Eropa yang memiliki tingkat produksi coklat cukup tinggi, selain Austria dan Swiss. 1 Salah satu merek yang terkenal dan banyak dikonsumsi di Jerman adalah Rittersport. Rittersport didirikan oleh sepasang suami istri bernama Alfred Ritter dan Clara Göttle. Munculnya nama Ritter Sport diawali keinginan Clara untuk membuat kemasan coklat yang berbentuk persegi empat dan ukurannya di sesuaikan dengan ukuran kantung 1 http://www.lieblingsschokolade.de/so-viel-schokolade- essen-die-deutschen/ diakses pada 11 Desember 2014 pukul 12.44 1

Upload: trisanti-arini-orin

Post on 17-Sep-2015

42 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

paper ini merupakan tugas akhir mata kuliah ragam.

TRANSCRIPT

Analisis Iklan Ritter Sport berbahasa Jerman Bedasarkan Makna Denotatif, Konotatif, dan AsosiatifTrisanti AriniProgram Studi Jerman, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas IndonesiaPendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, mayoritas manusia tidak dapat dijauhkan dari kegiatan mengkonsumsi kudapan/snacks. Kudapan yang kerap kali di konsumsi terlebih lagi di daerah perkotaan adalah coklat. Beberapa negara besar di dunia, contohnya Eropa terkenal akan kenikmatan coklatnya. Salah satu negara di Eropa yang terkenal akan kenikmatan coklatnya adalah negara Jerman. Jerman merupakan salah satu negara di Eropa yang memiliki tingkat produksi coklat cukup tinggi, selain Austria dan Swiss.

Salah satu merek yang terkenal dan banyak dikonsumsi di Jerman adalah Rittersport. Rittersport didirikan oleh sepasang suami istri bernama Alfred Ritter dan Clara Gttle. Munculnya nama Ritter Sport diawali keinginan Clara untuk membuat kemasan coklat yang berbentuk persegi empat dan ukurannya di sesuaikan dengan ukuran kantung pada jaket olahraga. Kata Ritter sendiri berasal dari nama Alfred Ritter.

Berbicara mengenai merek dari sebuah produk maka tidak luput pula dengan bidang pemasaran, khususnya iklan. Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia iklan merupakan pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau ditempat umum. Definisi tersebut menandakan bahwa iklan merupakan salah satu aspek yang berperan besar dalam kesuksesan suatu produk.

Pembuatan iklan tentu erat kaitannya dengan bahasa yang digunakan. Iklan yang baik adalah iklan yang memiliki orisinalitas dan menggunakan bahasa yang menarik sehingga target konsumen tertarik untuk membeli produk yang diiklankan. Hal itulah yang membuat saya tertarik untuk menganalisis 10 iklan, yaitu iklan-iklan yang dikeluarkan oleh Ritter Sport. Iklan-iklan yang dikeluarkan Ritter Sport sering kali menggunakan bahasa yang sangat unik dan memberikan makna tersirat. Oleh karena itu untuk menganlisis 10 iklan ini saya menggunakan teori makna denotatif, konotatif, dan asosiatif untuk mengungkap makna juga pesan yang ingin disampaikan iklan-iklan tersebut. Teori

Untuk meneliti 10 iklan Ritter Sport yang saya pilih, saya menggunakan toeri makna Denotatif, Konotatif , dan Asosiatif. Sebelum membahas makna asosiatif maka terlebih dahulu kan dibahas apa itu makna denotatif dan konotatifMenurut Erdmann, Denotasi dan Konotasi ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama atau konvensional, namun batasan antara konotasi dan denotasi sampai saay ini masih dipersilisihkan.

Denotasi merupakan makna yang jelas atau makna yang sebenarnya. Dalam tanda-tanda ilmu bahasa, makna denotatif merupakan apa yang dijelaskan di dalam kamus. Pilliang (1998 : 14) mengartikan makna denotatif adalah hubungan eksplisit antara tanda dengan referensi atau realitas dalam pertandaan tahap denotatif, seperti ada gambar manusia, binatang, pohon, rumah dan warnanya pun juga dicatat, sepeti merah, kuning, biru, putih, dan sebagainya. Pada tahap ini hanya informasi data yang disampaikan. Singkatnya makna denotatif dapat diartikan sebagai kata yang memiliki arti sesuai dengan apa yang ada di dalam kamus bahasa Indonesia yang merupakan makna sesungguhnya dari apa yang dilihat atau ditulis.

Berbeda dengan makna denotatif, menurut Pilliang (1998:17), Makna konotatif meliputi aspek makna yang berkaitan dengan perasaan dan emosi serta nilai-nilai kebudayaan dan ideologi.Makna konotatif dapat bersifat subjektif dalam pengertian bahwa ada pergeseran dari makna umum yaitu denotatif. Maka dari itu, Berger dalam Tinarbuko (2008) mencoba membandingkan antara konotasi dan denotasi sebagai berikut:

KonotasiDenotasi

Pemakaian figure

Pertanda

Kesimpulan

Memberi kesan tentang makna

Dunia mitos LIteratur

Penanda

Jelas

Menjabarkan

Dunia keberadaan atau eksistensi

Makna konotasi jarang terdapat di dalam kamus bahasa tertentu karena makna konotasi harus dipelajari dan dikuasai berdasarkan pengalaman keberbahasaan dan pemakaiannya. Jika ingin menelaah konotasi, harus dilakukan secara historis dan deskriptif. Hal ini terjadi karena terdapat makna tertentu yang berbeda konotasi antarpribadi, antarkelompok, masyarakat, antaretnis, dan antargenerasi. Telaah historis dan deskriptif merupakan dua telaah yang saling mendukung.

Konotasi memiliki sifat merangsang atau memancing pancaindra, sikap, perasaan, penilaian, dan keyakinan serta keperluan tertentu. Rangsangan tersebut bisa bersifat kolektif atau individual. Arah rangsangannya juga dapat mengarah ke arah yang positif ataupun negatif. Klasifikasi rangsangan ini bersifat tumpang tindih dan silih berganti berdasarkan pengalaman dan asosiasi yang muncul dalam hidup suatu individu dan masyarakat pemakai bahasa. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada satu konotasi yang baku dan tetap. Ada satu konotasi yang pada suatu saat bersifat negatif atau bahkan di saat lainnya bersifat positif.

Berbeda dengan kedua makna lainnya, makna asosiatif lebih dikaji dalam bidang psikolingustik. Makna Asosiatif merupakan asosiasi yang muncul dalam benak seseorang jika mendengar kata tertentu. Asosiasi ini dipengaruhi unsur-unsur psikis, pengetahuan dan pengalaman seseorang. dalam suatu masyarakat bahasa terdapat banyak persamaan makna asosiatif karena pengalaman, lingkungan, dan latar belakang budaya yang hampir sama. Oleh karena itu makna asosiatif berperan penting dalam penyusunan teks iklan, karena asosasi yang muncul dalam benak seseorang ketika melihat sebuah iklan akan sangat mempengaruhi keinginannya untuk membeli atau tidak membeli produk yang diiklankan.AnalisiSlogan Quadratisch, Praktisch, Gut

Slogan yang digunakan oleh Ritter Sport dan selalu dicantumkan disetiap iklannya adalah Quadratisch, Praktisch, Gut Saya menganalisis makna denotatif bedasar makna yang tercantum pada kamus Langenscheidt dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata Quadratisch itu sendiri berasal dari kata dasar quadrat dan diberi suffix isch yang menandakan bahwa kata tersebut merupakan sebuah kata sifat. Bedasarkan Langenscheidt, quadrat diartikan menjadi Ein Rechteck mit vier gleich langen Seiten yang dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi sebuah bujur sangkar dengan empat sisi yang sama panjang atau singkatnya segi empat. Kata Praktisch pada Langenscheidt diartikan menjadi fr einen bestimmten Zweck gut geeignet yang dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi cocok untuk tujuan tertentu atau singkatnya praktis. Kata praktis sendiri dalam KBBI diartikan menjadi mudah dan senang memakainya (menjalankan dsb). Kata terakhir pada slogan ini adalah gut. Kata gut pada Langenscheidt diartikan menjadi so, wie es sein sollte, ohne Mngel, von oder mit hoher Qualitt.dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi seperti yang seharusnya, tanpa kerusakan/kekurangan, dengan kualitas yang tinggi atau singkatnya menandakan sesuatu yang baik.

Dengan melihat makna denotatif pada slogan tersebut maka dapat dianalisis lebih lanjut makna konotatif yang terdapat pada slogan Ritter Sport ini. Dengan membaca Quadratisch, Praktisch, Gut kita dapat melihat bahwa pembuat iklan ingin menunjukkan keunggulan yang dimiliki oleh Ritter Sport. Kita dapat mengasumsikan bahwa kata Quadratisch merujuk kepada bentuk coklat Ritter Sport yang berbentuk segi empat sama panjang, kata Praktisch merujuk kepada ukurannya yang ideal karena mudah dibawa, dan kata Gut yang merujuk kepada rasanya yang lezat. Makna konotatif tersebut dapat menimbulkan makna asosiatif bahwa target konsumen dari Ritter Sport akan mendapatkan kepuasan dengan kemasan yang ideal, mudah dibawa dan rasanya yang lezat, sehingga para target konsumen akan tertarik untuk membeli Ritter Sport.

Setelah menganalisis slogan saya akan menganalisis 10 iklan Ritter Spordengan teori yang sama yaitu bedarkan makna denotatif, konotatif, dan asosiatif. Bagian yang akan dianalisis adalah Schlagzeile yang terdapat pada iklan-iklan tersebut. Schlagzeile pada iklan adalah judul yang merujuk kepada iklan tersebut. Judul iklan merupakan salah satu aspek yang membantu pembaca untuk menentukan apa yang menarik bagi mereka dan apa yang mereka butuhkan. Iklan 1Endlich mal Cornflakes, die man nicht lffeln muss.

Iklan ini mengiklankan produk Ritter Sport dengan Knusperflakes atau Cornflakes, yaitu coklat dengan salah satu jenis sereal yang banyak dikonsomsi yaitu Cornflakes. Cornflakes sendiri merupakan sereal yang berbahan dasar jagung. Schlagzeile pada iklan ini adalah Endlich mal Cornflakes, die man nicht lffeln muss yang dalam bahasa Indonesia memiliki makna denotatif Akhirnya ada Cornflakes yang tidak harus dimakan menggunakan sendok. Seperti yang kita ketahui, umumnya sereal dikonsumsi bersama dengan susu dan dimakan menggunakan sendok. Dengan Schlagzeile ini, pembuat iklan ingin menyampaikan makna konotatif bahwa Cornflakes dapat dinikmati dengan cara berbeda dari biasanya. Hanya dengan mengkonsumsi coklat ini, tidak hanya dapat menikmati kelezatan coklat itu sendiri namun juga dapat menikmatik kelezatan Cornflakes.

Setelah melihat makna denotatif dan konotatif kalimat tersbeut maka kita dapat menggambarkan pesan yang tersampaikan dan ditangkap oleh para target konsumen. Mereka yang membaca kalimat tersebut akan beranggapan bahwa Cornflakes kini dapat dinikmati dengan cara yang lebih praktis karena tidak harus dimakan menggunakan sendok.Iklan 2Vorsicht : Ab 35 Tafeln sollten Sie besser mit dem Taxi fahren.

Iklan ini mengiklankan salah satu produk Ritter Sport dengan Rum Trauben Nuss, yaitu coklat dengan rum yang berasal dari anggur dan kacang. Pada iklan ini terdapat schlagzeige Vorsicht : Ab 35 Tafeln sollten Sie besser mit dem Taxi fahren.Dianalisis melalui teori makna denotatif, kalimat tersebut memiliki makna Hati-hati : Mulai papan (satuan kemasan coklat,bungkus) ke 35, sebaiknya anda berkendara menggunakan taksi, Dengan melihat kalimat tersebut dan juga melihat yang digambarkan pada iklan maka makna konotatif yang ingin disampaikan oleh pembuat iklan adalah produk Ritter Sport ini mengandung alkohol yang jika dikonsumsi sangat banyak dapat memabukkan. Pembuat iklan juga ingin menyampaikan bahwa kandungan rum pada coklat ini benar-benart terasa dan bukan hanya bualan karena hanya dengan memakan coklat ini, konsumen akan mabuk dan di sarankan untuk tidak berkendara sendiri. Dapat dilihat bahwa pembuat iklan memberikan kesan yang sedikit berlebihan untuk menarik minat pembaca juga menunjukkan kelebih produk tersebut.

Setelah melihat makna denotatif dan asosiatif pada iklan ini, maka dapat terlihat makna asosiatif yang tersampaikan yaitu, para target konsumen yang mengkonsumsi coklat ini akan beranggapan coklat ini mengandung alkohol yang cukup kuat sehingga dapat memabukkan. Bagi mereka para pecinta alkohol, pasti akan sangat tertarik dengan produk ini, sedangkan bagi mereka yang tidak gemar mengkonsumsi alkohol atau juga bagi anak-anak, produk ini akan dihindari untuk dikonsumsi.

Iklan 3Die sind geknickt, aber alle anderen sind glcklich

Jika dianalisis melalui teori makna denotatif, maka kalimat tersebut memiliki makna mereka sudah kusut, tapi yang lain merasa senang. Kata Die atau mereka, merujuk kepada gambar bungkus-bungkus coklat Ritter Sport yang sudah terbuka dan isinya sudah dimakan. Kata geknickt merupakan bentuk pasif dari kata knicken yang memiliki makna dalam bahasa Indonesia dibuat menjadi kusut. Schlagzeile ini memiliki makna konotatif , walaupun kemasannya sudah kusut karena sudah dibuka dan dimakan isinya, namun orang-orang yang memakan isinya (coklat) merasa senang.

Dengan melihat makna denotatif dan konotatif tersebut dapat diketahui bahwa makna asosiatif yang ingin disampaikan adalah kelezatan isi bungkusan ini membawa kebahagiaan bagi siapa yang memakannya.

Iklan 4

Wer teilen lernen mchte, kann hier klein anfangen

Iklan ini mengiklankan ini produk Ritter Sport dengan ukuran mini dan di dalam satu kemasan terdapat tujuh Ritter Sport dengan rasa yang berbeda-beda. Schlagzeile pada iklan ini adalah Wer teilen lernen mchte, kann hier klein anfangen yang dalam bahasa Indonesia memiliki makna denotatif Barang siapa yang ingin belajar berbagi, dapat memulai sedikit dari sini. Melalui Schlagzeile tersebut pembuat iklan ingin menyampaikan makna konotatif bahwa kemasan Ritter Sport ini berisi lebih dari satu bungkus Ritter Sport dan dapat dinikmati bersama-sama oleh orang lain, contohnya kerabat.

Dengan melihat makna konotatif dan denotatif tersebut , maka dapat diasumsikan bahwa makna asosiatif yang akan timbul di benak para target konsumen adalah, jika mereka membeli kemasan ini maka mereka bisa berbagi dengan orang lain atau juga menikmati rasa yang berbeda-beda dalam satu kemasan. Sehingga konsumen tidak harus membeli Ritter Sport dengan rasa yang berbeda-beda dalam ukuran besar, namun cukup dengan membeli kemasan ini mereka bisa menikmati berbagai rasa.Iklan 5

Schmecktakulr

Iklan ini mengiklankan produk Ritter Sport yang berbentuk mini. Pada iklan ini digambarkan tiga buah coklat berukuran mini dengan rasa yang berbeda-beda. Schlagzeile yang digunakan pada iklan ini adalah Schmecktakulr. Kata Schmecktakulr merupakan hasil dari Wortspiel karena terdapat perubahan bentuk dari kata sebenarnya menjadi kata baru yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa. Kata Schmecktakulr berasal dari perpaduan antara kata schmecken dan spektakulr. Bedasarkan makna denotatif yang tertera pada kamus Langenscheidt, schmecken memiliki makna etwas schmecken mit der Zunge den Geschmack von etwas spren yang dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi merasakan sesuatu yang dirasakan oleh lidah. Sedangkan spektakulr pada Duden diartikan menjadi Staunen, groes Aufsehen erregend yang dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi ajaib, sangat sensasional.

Pembuat iklan memadukan dua kata tersebut untuk menimbulkan makna konotatif, bahwa produk ini memiliki rasa yang sangat sensasional. Hal tersebut menimbulkan makna asosiatif kepada para target konsumen bahwa produk ini sangat lezat. Iklan 6

Ein Schokowrfel sagt mehr als tausend Worte

Iklan ini mengiklankan sebuah produk Ritter Sport yaitu Ritter Sport Schokowrfel. Pada iklan ini digambarkan sebuah Schokowrfel, yaitu coklat berbentuk kubus yang didalamnya terdapat isi berbentuk hati. Selain bentuk coklat, bentuk kemasan coklat ini pun berbentuk kubus dan pada iklan tersebut bahwa didalam satu kemasan terdapat tujuh macam Schokowrfel. Iklan ini memiliki Schlagzeile Ein Schokowrfel sagt mehr als tausend Worte yang dalam bahasa Indonesia memiliki makna denotatif Sebuah Schokowrfel berbicara lebih dari seribu kata. Melalui Schlagzeile tersebut pembuat iklan ingin menyampaikan makna konotatif, bahwa coklat ini memiliki kelezatan yang bahkan tidak bisa dideskripsikan oleh seribu kata.

Dengan melihat makna denotatif dan konotif dari Schlagzeile tersebut maka dapat diasumsikan bahwa makna asosiatif yang tersampaikan kepada target konsumen adalah coklat ini sangat lezat. Hal tersebut juga didukung dengan gambar pada iklan ini yang memperlihat kan isi dari Schokowrfel yang semakin menggugah selera.Iklan 7Viel Spa im Mndchen

Iklan ini kembali mengiklankan produk Ritter Sport dalam ukuran mini. Pada iklan ini terdapat gambar satu kemasan Ritter Sport Minis yang berisi tujuh coklat mini dengan rasa berbeda-beda. Iklan ini menggunakan Schlagzeile yang berbunyi Viel Spa im Mndchen. Kata Mndchen merupakan gabungan dari kata dasar Mund (der Teil des Kopfes, mit dem man spricht und isst) yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti mulut (rongga di muka, tempat gigi dan lidah, untuk memasukkan makanan pada manusia atau binatang) dengan suffix chen (Das nominale Suffixderivat) yang memberi makna kecil. Bedasarkan hal tersebut Schlagzeile pada iklan ini memiliki makna denotatif Selamat bersenang-senang di dalam mulut kecil.

Selain itu, melihat fakta bahwa iklan ini dipasarkan di Mnchen maka Schleigzeile pada iklan ini menimbulkan makna konotatif Selamat bersenang-senang di Mnchen. Sehingga dapat dikatakan pula bahwa kata Mndchen merupakan sebuah Wortspiel yang memiliki bunyi yang sama dengan Mnchen. Dengan melihat makna denotatif dan konotatif pada schlagzeile ini maka makna konotatif yang tersampaikan adalah iklan ini berhasil memikat perhatian dengan adanya permainan kata pada schlagzeile tersebut dan menimbulkan kecenderungan ketika membaca kata Mndchen maka yang ada dibenak pembaca adalah gambaran kota Mnchen. Iklan 8

Nix gegen Currywurst, aber dieser Imbiss hat auch etwas.

Pada iklan ini Ritter Sport kembali mempromosikan Ritter Sport Mini. Pada iklan digambarkan terdapat beberapa kemasan Ritter Sport Mini yang diletakkan pada sebuah wadah yang bentuknya menyerupai wadah yang biasa digunakan untuk Currywurst. Currywurst adalah jajanan berbahan dasar sosis yang disiram dengan saus kari. Jajanan ini sangat digemari di Jerman khususnya di bagian Berlin. Iklan ini menggunakan Schlagzeile yang berbunyi Nix gegen Currywurst, aber dieser Imbiss hat auch etwas. yang dalam bahasa Indonesia memiliki makna denotatif Tidak ada yang melawan Currywurst, tapi kudapan ini juga memiliki sesuatu

Setelah melihat makna denotatif pada Schlagzeile maka dapat dikatakan bahwa makna konotatif yang terdapat pada Schlagzeile tersebut adalah Ritter Sport tidak kalah lezat dengan Currywurst. Sehingga pada akhirnya makna asosiatif yang tersampaikan kepada target konsumen adalah Ritter Sport memiliki rasa yang sangat lezat, karena ketika membaca atau mendengar kata Currywurst maka gambaran yang muncul dalam benak adalah kudapan yang sangat lezat dan Ritter Sport dapat menjadi tandingan Currywurst. Iklan 9

Fr Beier. Nicht fr Lutscher

Iklan ini mengiklankan Ritter Sport Voll-nuss, yaitu coklat yang berisikan kacang hazelnut yang berukuran besar dan renyah. Iklan ini menggunakan schlagzeile Fr Beier. Nicht fr Lutscher yang dalam bahasa Indonesia memiliki makna denotatif Untuk yang mengunyah, bukan untuk yang menghisap. Pada iklan ini terdapat gambar sepotong coklat yang berisikan kacang hazelnut yang besar dan terlihat begitu nyata. Merujuk kepada gambar tersebut juga kepada makna denotatif pada schlagzeile iklan ini, maka makna konotatif yang dimiliki oleh Schlagzeile iklan ini adalah Ritter Sport Voll-Nuss berisikan kacang yang besar dan nikmat sehingga harus dikunyah dengan baik.

Setelah melihat makna denotatif dan konotatif maka dapat dilihat bahwa makna asosiatif yang tersampaikan adalah coklat ini memiliki tingkat kerenyahan yang tinggi. Hal tersebut merujuk pula kepada gambar kacang yang terlihat besar, banyak sehingga menimbulkan asosiasi kerenyahan. Iklan 10

Kein Wunder, das hier so viele Grn whlen

Pada iklan ini digambar beberapa Ritter Sport dengan kemasan berwarna hijau. Iklan ini menggunakan Schlagzeile Kein Wunder, das hier so viele Grun whlen yang dalam bahasa Indonesia memiliki makna denotatif Tidak heran, disini banyak yang memilih warna hijau Jika dinalisis melalui makna denotatif, maka warna hijau disini merujuk kepada kemasan Ritter Sport yang bewarna hijau pada gambar. Namun merujuk kepada fakta bahwa iklan ini dipasarkan di Stuttgart dan Stuttgart merupakan salah satu kota yang mayoritas penduduknya memilih partai Die Grne pada saat pemilihan tahun 2012. Dari fakta tersebut maka dapat dikatakan bahwa makna konotatif Schlagzeile pada iklan ini adalah tidak heran banyak penduduk di Stuttgart yang memilih partai die Grne.

Setelah melihat makna denotatif dan konotatif pada Schlagzeile iklan ini maka dapat dikatakan bahwa makna asosiatif yang ingin disampaikan adalah partai die Grne dan Ritter Sport dengan kemasan berwana hijau memiliki kesamaan, yaitu banyak dipilih oleh penduduk kota Stuttgart. Kesimpulan

Setelah meneliti 10 iklan Ritter Sport ini saya dapat menyimpulkan bahwa Ritter Sport kerap kali menggunakan permainan kata yang menarik dalam pembuatan iklannya. Disetiap Schlagzeile yang dicantumkan pada iklannya, Ritter Sport selalu menyimpan makna di balik makna untuk menarik pembacanya. Permainan kata tersebut juga berhasil menyampaikan makna denotatif, konotatif dan asosiatif yang berbeda-beda. Tidak jarang juga Ritter Sport meggunakan latar belakang budaya untuk membuat Schlagzeile yang menarik. Daftar Pustaka

Janich, Nina. 2002. Werbesprache Ein Arbeitsbuch. Tbingen: Gunter Narr VerlagKushartanti dkk. 2005. Pesona Bahasa: Langkah awal memahami linguistik. Jakarta: PT GramediaDonalies, Elke. 2005. Die Wortbildung des Deutschen. Tbingen: Gunter Narr VerlagLampiranIklan 1

Iklan 2

Sumber : http://www.ritter-sport.de/blog/category/aktion/plakat-voting-aktionen/page/8/http://www.ritter-sport.de/blog/2010/07/30/sorte-der-woche-6-rum-trauben-nuss/Iklan 3

Sumber : http://www.ritter-sport.de/blog/2013/09/Iklan 4

Iklan 5

Sumber : http://www.ritter-sport.de/blog/2012/02/09/neue-ritter-sport-plakate-eure-meinung-ist-gefragt/http://www.ritter-sport.de/blog/2013/09/Iklan 6

Sumber : http://www.ritter-sport.de/blog/2013/09/

Iklan 7

Sumber : http://www.ritter-sport.de/blog/2012/11/12/plakatvoting-sonderformate-in-frankfurt-munchen-und-stuttgart/

Iklan 8

Iklan 9

Sumber : http://www.ritter-sport.de/blog/2013/05/17/endspurt-plakatvoting-runde-4-wir-prasentieren-die-sondermotive/comment-page-58/http://www.ritter-sport.de/blog/search/Olympia/Iklan 10

Sumber : http://www.ritter-sport.de/blog/2013/05/17/endspurt-plakatvoting-runde-4-wir-prasentieren-die-sondermotive/comment-page-58/ HYPERLINK "http://www.lieblingsschokolade.de/so-viel-schokolade-essen-die-deutschen/" http://www.lieblingsschokolade.de/so-viel-schokolade-essen-die-deutschen/ diakses pada 11 Desember 2014 pukul 12.44

HYPERLINK "http://www.markenmuseum.de/marke_rittersport0.0.html" http://www.markenmuseum.de/marke_rittersport0.0.html diakses pada 11 Desember 2014 pukul 13.12

HYPERLINK "http://kbbi.web.id/iklan" http://kbbi.web.id/iklan diakses pada 11 Desember 2014 pukul 13.35

HYPERLINK "http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/456/jbptunikompp-gdl-evisetiani-22786-2-babii.pdf" http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/456/jbptunikompp-gdl-evisetiani-22786-2-babii.pdf dikutip pada 11 Desember 2015 pukul 13.40

HYPERLINK "http://kbbi.web.id/praktis" http://kbbi.web.id/praktis diakses pada 11 Desember 2014 pukul 13.46

dikutip dari Langenscheidt

HYPERLINK "http://kbbi.web.id/mulut" http://kbbi.web.id/mulut diakses pada 12 Desember 2014 pukul 20.02

HYPERLINK "http://www.ritter-sport.de/blog/2012/11/12/plakatvoting-sonderformate-in-frankfurt-munchen-und-stuttgart/" http://www.ritter-sport.de/blog/2012/11/12/plakatvoting-sonderformate-in-frankfurt-munchen-und-stuttgart/ diakses pada 12 Desember 2014 pukul 20.06

HYPERLINK "http://kulinen.com/blog/?p=297" http://kulinen.com/blog/?p=297 diakses pada 12 Desember 2014 pukul 20.33

HYPERLINK "http://www.ritter-sport.de/blog/2013/05/17/endspurt-plakatvoting-runde-4-wir-prasentieren-die-sondermotive/comment-page-88/" http://www.ritter-sport.de/blog/2013/05/17/endspurt-plakatvoting-runde-4-wir-prasentieren-die-sondermotive/comment-page-88/ diakses pada 12 Desember 2014 pukul 21.02

HYPERLINK "http://www.spiegel.de/politik/deutschland/gruene-gewinnen-ob-wahl-in-stuttgart-kommentar-zum-kuhn-sieg-a-862576.html" http://www.spiegel.de/politik/deutschland/gruene-gewinnen-ob-wahl-in-stuttgart-kommentar-zum-kuhn-sieg-a-862576.html diakses pada 12 Desember 2014 pukul 21.54

PAGE 1