analisis hubungan faktor-faktor antecedent … · dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh...

12
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/262923682 ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR ANTECEDENT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI TERHADAP... Conference Paper · November 2010 CITATIONS 0 READS 179 1 author: Some of the authors of this publication are also working on these related projects: Penelitian Dosen Pemula View project Penelitian Internal View project Kristoforus Jawa Bendi Universitas Katolik Musi Charitas 22 PUBLICATIONS 4 CITATIONS SEE PROFILE All content following this page was uploaded by Kristoforus Jawa Bendi on 09 June 2014. The user has requested enhancement of the downloaded file.

Upload: vonhi

Post on 04-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR ANTECEDENT … · dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh karyawan. Sebaliknya, Davis ef rnelaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

Seediscussions,stats,andauthorprofilesforthispublicationat:https://www.researchgate.net/publication/262923682

ANALISISHUBUNGANFAKTOR-FAKTORANTECEDENTPEMANFAATANSISTEMINFORMASITERHADAP...

ConferencePaper·November2010

CITATIONS

0

READS

179

1author:

Someoftheauthorsofthispublicationarealsoworkingontheserelatedprojects:

PenelitianDosenPemulaViewproject

PenelitianInternalViewproject

KristoforusJawaBendi

UniversitasKatolikMusiCharitas

22PUBLICATIONS4CITATIONS

SEEPROFILE

AllcontentfollowingthispagewasuploadedbyKristoforusJawaBendion09June2014.

Theuserhasrequestedenhancementofthedownloadedfile.

Page 2: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR ANTECEDENT … · dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh karyawan. Sebaliknya, Davis ef rnelaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

0k Lo'

E-Governmentdi lndonesia

=lana5

Pengembangsn

1?8-tge-15?9E-D-8

ilfl il ililil ilIil t]llllllll11785029115792O81t

lSBN

9

Page 3: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR ANTECEDENT … · dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh karyawan. Sebaliknya, Davis ef rnelaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

ANALISIS H U BU NGAN FAKTOR.FAKTO R AN T EC E DEIVT PE MAN FAATANSISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA ORGANISASI

R. Kristoforus Jawa Bendil

[email protected]

ABSTRACT

lnformation sysfem (tS) can be used to improve organization,s pefiormance. tt isdetermined by the users of ls- Previous researches found that the used or is oy tne users areinfluenced by its antecedent factors: sociat factor, affect, facititating condition, ioipiextty, tong-term consequences, and habit. The objective of inis research is to find the corretation betweenthe antecedent factors of ts and the organization's performance. The result shours that affectand facilitating condition have the positiie corelation with orginization,s performance, while thecgmpl exity ha s negative correlati an with organization,s perfoim ance.Keywords: information system, antecedenl factors, organization,s pertormance

Pemanfaatan sistem infomasi llll?^[:ningkatkan kinerja organisasi. Namunpencapaian kinefla sangat ditentukan oleh pengguna *sistem

inforynasi teiseoui- Beberapapenelitian sebelumnya menemukan bahwa pemanfaatan sistem informasi oleh penggunadipengaruhi oleh faktor-faktor antecedentnya, yakni faktor sosial, affect, kondisi pendukung,kompleksitas sistem,.konsekuensijangka panjang, dan kebiasaan. Tujuan penelitian ini adalahuntuk melihat bagaimana hubungan antari fJktor-faktor antecedent pemanraatan sisteminformasi dengan kinerja organisasi. Hasil penelitian menunjrtrrn bahwa, affect dan kondisipendukung berkorelasi positif dengan kinerja organisasi, sedangkan komptetsitas sistemberkorelasi negatif dengan kinerja organisasi.Kata kunci: sistem informasi, faktor-faktor antecedent, kinerja organisasi.

PENDAHULUAN

Teknologi informasi merupakan salah satu hal yang penting dalam menunjangkeberhasilan operasional suatu organisasi, mulai dari membantu pengembangan produk barusampai penyediaan market intettigence sebagai alat analisis dalam pembuatan keputusan. Hatini khususnya untuk organisasi dengan pasar global yang semakin menuntut organisasi untukselalu tampilwell informed (setianingsih, 1997). oleh karena itu keputusan untuk berinvestasidalam bidang teknologi informasi menjadi suatu hal yang penting. lnvestasi ini secara agregatdiharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasisecara keseluruhan (Reich dan lzak, 1996).

Penelitian mengenai kontribusi sistem informasi terhadap kinerja organisasi dankontribusinya dalam meraih keunggulan kompetitif telah banyak dilakukan (premkumar danKing, 1992; Delone dan Mclean,1992; Raghunathan dan Raghunathan, 19go). pemanfaatan

sistem informasi dalam oganisasi merupakan salai satu kunci untuk meningkatkan kinerjaorganisasi.

I Program Studi reknik Informatika sekolah Tinggi reknik Musi, palembang

237

Page 4: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR ANTECEDENT … · dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh karyawan. Sebaliknya, Davis ef rnelaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

Pencapaian kinerja organisasisangat ditentukan oleh pengguna sistem informasidalam

qrcasitersebut (Davis, 1989; Venkatesh ef aL.,2003). Penggunaan sistem informasidalam

lpsaian tugas operasional perusahaan dapat dijelaskan dari elemen kemanusiaan yang

E;a di belakang pemanfaatan sistem informasitersebut (lgbaria dan Guimares, 1999 dalam

}n- 2006). Hal ini dikarenakan operasionalisasi sistem informasi sebagian besar

tenaga manusia, dan dengan demikian penting untuk memperhatikan

faktor manusia dalam penerimaan teknologi.

Beberapa penelitian terdahulu menemukan bahwa pemanfaatan sistem informasi

i oleh beberapa faktor antecedentnya, antara lain faktor sosial, affecf (sikap)

sistem bersangkutan, kondisi pendukung, kompleksitas sistem bersangkutan,

i jangka panjang, kebiasaan serta kecocokan antara tugas dan teknologi (Baroudi

19E6; Davis, 1989; Thompson et.al., 1991; Moore dan Benbasal, 1992; Hartwick dan

1994; Compeau dan Higgins, 1995; Taylor dan Todd, 1995; lgbaria et. al., 1996;

et.a1.,1999; Venkatesh et.a\.,2003). Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti

hhwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor antecedent pemanfaatan

nturnasi dan kinerja organisasi, khususnya institusi pendidikan tinggi. Objek penelitian

Sekolah Tinggi Teknik Musi, sebuah institusi pendidikan tinggi yang berada di kota

PUSTAKA

Triandis (1980) dalam Thompson et. al. (1991) berpendapat bahwa perilaku

oleh norma sosial, yang merupakan pesan yang dirasakan dari sesuatu yang lain

inkan pemikiran individu mengenai apa yang harus mereka perbuat. Selanjutnya

rnemperluas istilahnya dan disebut dengan faktor sosial (socral factors), yang

sebagai 'The individual's internalization of the reference group's subjective culture,

interpersonal agreements that the individual has made with others, in specifrc

"(-l-hompson et. a\.,1991) Budaya subyektif berisinorma, peran, dan nilai.

Drtungan empiris terhadap hubungan faktor sosial dan perilaku ditemukan dalam

studi (Pavri, 1988) melaporkan hubungan positif antara faktor sosial dan penggunaan

oleh pimpinan dalam lingkungan penggunaan yang bersifat voluntary. Lim, et. al.

-remukan bahwa faktor sosial mempengaruhi para CEO dalam memanfaatkan NSS

Support Sysfem) Penggunaan MS-Exchange oleh pegawai rumah sakit (Malhotra

.1999), dan penggunaan spreadsheet (Yang dan Choi,2001) juga dipengaruhi

sosial. Woon dan Pee (2004) bahkan menemukan hubungan yang signifikan antara

dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh karyawan. Sebaliknya, Davis ef

rnelaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor sosial dan

teknologi informasi. Mereka berpendapat bahwa pemanfaatan sistem secara

238

Page 5: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR ANTECEDENT … · dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh karyawan. Sebaliknya, Davis ef rnelaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

mandatory alau voluntary mempengaruhi hubungan antara faktor sosial dan pemanfaatm

teknologi informasi.

Affect merupakan "feelings of ioy, elation, ar pleasure, or depression, dtsgust

displeasure, or hate associaled by an individual with a particular acf" (Iriandis, 1980 dalam

Thompson et. at.,1991). Aspek-aspek teknologi (seperti; sistem yang berkualitas tinggi) sangd

mempengaruhi sikap pemakai sistem (attec't) terfiadap sistem yang bersangkutan. Sik4

pemakai bersama-sama dengan faktor sosial dan faktor situasional lainnya akan

mempengaruhi intensitas pemanfaatan teknologi dan akhirnya akan meningkatkan

pemanfaatan teknologi. Davis (1989) menemukan bahwa affect memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pemanfaatan komputer. Woon dan Pee (2004) dalam penelitiannya

mengenai penyalahgunaan internet oleh para pekerja menemukan bahwa faktor atreci

berpengaruh secara signifikan pada perilaku dan intensitas penyalahgunaan internet.

Triandis (1980) dalam Thompson et. al. (199'i) menyatakan bahwa perilaku tidak dapd

terjadi apabila tidak ada kondisi obyektif yang mendukungnya. Kondisi pendukung (facilitating

condition) didefinisikan sebagai .objective factors, 'out there' in the environment, that severd

judges or observers can agree make an act easy to do" (Thompson et. al., 1991). Dalam

konteks pemanfaatan komputer, komputer merupakan salah satu tipe dari kondisi pendukurB

yang dapat mempengaruhi pemanfaatan komputer. Pelatihan yang diberikan untuk membantu

user dalam mengurangi dan mengeliminasi hambatan potensial merupakan bentuk lain dari

kondisi pendukung. Schultz dan Stevin (1975) dalam Thompson et. al. (1991)

mempertimbangkan bahwa dukungan atau penolakan sebagai salah satu faktor yarp

mempengaruhi pemanfaatan. Woon (2004) melaporkan adanya korelasi negatif antara kondisi

pendukung dan penyalahgunaan internet.

Menurut Rogers dan Shoemaker (1971) dalam Thompson et. al. (1991), kompleksitas

didefinisikan sebagai tingkat inovasi yang relatif untuk memahami dan menggunakan sesuatu

hal. Jika pemanfaatan komputer dipandang dalam konteks adopsi inovasi, maka hasil ini

menunjukkan suatu hubungan negatif antara kompleksitas dan pemanfaatan sistem. Merujuk

pada definisi kompleksitas tersebut, istilah kompleksitas (complexity) yang dimaksud sama

dengan istilah perceived ease of use (PEU) dalam TAM, ease of use (EU) dalam lDT, dan

effoft expectancy (EE) dalam UTAUT (Venkatesh,2003). Thompson et. al. (1991), juga

menemukan bahwa ada korelasi negatif antara kompleksitas dan pemanfaatan komputer. Davb

(19S9) menemukan bahwa PEU memiliki korelasi positif dengan pemanfataan sistem dan

manfaat yang dirasakan pengguna (perceived usefulness-PU). Liao dan Landry (2000)

melaporkan bahwa PEU memiliki pengaruh yang signifikan dalam penerimaan sistem informasi

yang baru pada lingkungan perbankan. Dalam penelitian mengenai penggunaan komputer oleh

para guru, yuen dan Will (2002) menemukan pengaruh yang signifikan antara PEU dan

penggunaan komputer. Hasil yang sama juga dilemukan oleh Jantan dan Ramayah (2001)

pada Perusahaan Kecildan Menengah di Malaysia.

239

Page 6: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR ANTECEDENT … · dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh karyawan. Sebaliknya, Davis ef rnelaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

Faktor penting yang mempengaruhi perilaku adalah konsekuensi yang diharapkan dari

Fr (triandis, 1980 dalam Thompson et. al, 1991). Menurutnya setiap tindakan dirasakan

ry konsekuensi potensial yang memiliki nilai, bersama dengan suatu kemungkinan bahwa

tsrtgensi lain yang akan terjadi. Hal ini berarti setiap individu akan mengevaluasi

-truensi perilakunya dan menentukan pilihan perilakunya atas kemungkinan adanya

t-Et dariperilaku yang dia lakukan.

Benbasat et. al. (1986), dalam penelitiannya yang menyelidiki penggunaan computer-

G design/computer-aided machine (CAD/CAM) dalam sistem manufaktur, menemukan

ItrEan yang kuat antara pengharapan dan penggunaan aktual. la menunjukkan, jika

:Eetuensi yang diharapkan dari penggunaan suatu komputer aftractive, dan kemungkinan

F6lan konsekuensi tinggi, maka pemanfaatan suatu komputer akan lebih besar.

Kebiasaan merupakan determinan yang penting dari perilaku. Menurut Triandis (1980)

lEfn Thompson et. al. (1991), kebiasaan adalah situasi rangkaian perilaku yang terjadi tanpa

Gmrksi pribadi. lndividu biasanya tidak sadar terhadap rangkaian ini. Dalam penelitian

r:Oetumnya telah ditunjukkan bahwa kebiasaan adalah prediktor perilaku yang kuat (Sugar,

r$7 dalam Thompson et. a\.,1991). Pada konteks pemanfaatan komputer, kebiasaan dapat

lp1nainkan peran dalam penggunaan komputer, komputer mungkin digunakan untuk

rrnngerjakan tugas-tugas sederhana dan pasti karena komputer telah biasa digunakan

=Oelumnya. Kebiasaan dapat diukur dengan frekuensi terjadinya perilaku. Hal ini identik

f,ngan ukuran pemanfaatan. Woon dan Pee (2004) menemukan bahwa perilaku dan intensitas

enyalahgunaan internet oleh para karyawan sangat dipengaruhi oleh faktor kebiasaan.

irnayem et. at. (2001) menemukan bahwa pengaruh pada intensitas dan penggunaan (aplikasi

*b board) akan bervariasi tergantung tingkat kebiasaan seseorang'

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada Sekolalr Tinggi Teknik Musi, dengan sampelnya adalah

dosen dan karyawan yang secara langsung menggunakan sistem informasi berbasis komputer.

pengambilan sampel dilakukan dengan metoda sampeljenuh. Hal ini dilakukan karena jumlah

populasi yang sedikit, sehingga memungkinkan seluruh populasi menjadi sampel dalam

penelitian ini. Data diperoleh dengan mengirimkan kuesioner kepada responden. Kuesioner

terdiri atas tujuh bagian pertanyaan dimana setiap bagian mewakili variabel penelitian. Bagian

pertama memuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan variabel faktor sosial, bagian kedua

berkaitan dengan variabel affect, bagian ketiga berkaitan dengan variabel kondisi pendukung,

bagian keempat berkaitan dengan variabel kompleksitas sistem, bagian kelima berkaitan

dengan variabel konsekuensi jangka panjang, bagian keenam berkaitan dengan variabel

kebiasaan dan bagian terakhir berkaitan dengan variabel kinerja organisasi.

Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Untuk menentukan hubungan

antara faktor-faktor antecedent dengan kinerja organisasi, digunakan lima point skala Likert.

240

Page 7: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR ANTECEDENT … · dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh karyawan. Sebaliknya, Davis ef rnelaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

,,lrynrnrtpr:yysayattidaksep)uotwarlgg)w)@.2@2-2.?_

setu[u diwakiti oteh point 5 (tima). Setetah semua data terkumput, tertebrh dahutru akrd\\akukan u\r va\rsr\as dan re\rabr\r\as un\uk me\r\afi. va\rdr\as dan konsrs\ensr \n\ema\ arEvariabel dalam alat ukur. Terdapat enam hipotesis yang diajukkan dalam penelitian ini, antalain:

fiiafu*? 4: lefuar slsh( m€mpufiya(' 1ubungan posft( (an sQnffkan dengan kheryorganlsasr.

Hipotesis 1s: Affecf mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kineria organisasi.

Hipotesis 1": Kondisi pendukung yang ada dalam organisasi mempunyai hubungan positif dan

signifikan dengan kinerja organisasi.

tfta.otaq.i.e. 't*'- KornoLakdltas m,am,qlr-o-v=al huktttnctq-o nqa.el(-cl.ao- eierrtltLka-o- dqrs+:_tci=gQ+organisasi.

Hipotesis 1.: Konsekuensijangka panjang mempunyai hubungan positif dan signifikan dengankine{a organisasi.

Hipotesis 11: Kebiasaan mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kinerja organisasi.Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi pearson. Hasil pengujiananalisis korelasi ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel { : Hasil Analisis Korelasi

FS o,220 0,1552 AF 0,648* 0,0003 KP 0,599*" 0,0004 KS -0,537* 0,0005 KJ -0,033 0,8366 KB 0,257 0,104

*signifikan pada 0,05**signifikan pada 0,01

Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa:

1' Hasil pengujian koretasi menunjukkan bahwa hanya variabel affect, kondisi pendukungdan variabel kompleksitas sl'stem yang memiliki hubungan yang signifikan dengankinerja organrisasi.

2' Faktor affect memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja organisasi.Hubungan tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi (r) = 0,6+A, p = 0,000, signifikan pactap < 0,0'1. Berdasarkan hasir tersebut, maka hrpofesris 16 diterima.

3' Faktor kondisi pendukung memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerjaorganisasi. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan nirai korerasi (r) = 9,599, p = 0,000,signifikan pada p < 0,01. Berdasarkan hasiltersebut, maka hipatesis 1" diterima.

241

Page 8: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR ANTECEDENT … · dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh karyawan. Sebaliknya, Davis ef rnelaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

Kornpleksitas ssfem memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan kinerjatganisasi. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan nirai korerasi (r) = -g,537, p = 0,000,s{nffikan pada p < 0,01 . Berdasarkan hasil tersebut, maka hrpotes is 16 diterima.fuktor soslal, konsekuensi iangka panjang dan faktor kebiasaan tidak memilikilrubungan yang signifikan dengan kinerja organisasi. Berdasarkan hasil tersebut makafirfesrs 1", hipotesis 1" dan hipotesis 1r ditotak.

Tabel2 : Hasil pengujian Hipotesis Model I

t Hipotesis 1u

2 Ffirctesis 16

! Hirctesis 1"

Faktor sosial telah menjadi konstruk yang kontroversial dalam penelitian sebelumnya.hmpe peneliti menemukan bahwa faktor sosial memiliki hubungan yang signifikan terhadapF pemanfaatan (Fishbein dan Ajzen, 1975; Triandis, 1980 dalam Thompson et. at.,1991;rE ' '1991; Thompson e/- al., 1991; Todd dan Taylor, 1995). sebatiknya hasil penetitian ini

-pkkan bahwa faktor sosial tidak memiliki hubungan terhadap kinerja organisasi.

(1991) dan Davis et- ar- (1gg9) tidak menemukan hubungan yang signifikan antarartan tujuan pemanfaatan. Kemungkinan perbedaan hasil penelitian ini dengan beberapa

sebelumnya disebabkan oleh perbedaan variabel dependennya. peneliti-peneliti

melihat signifikansi hubungan antara faktor sosiar dengan tujuan pemanfaatanfo use), sedangkan penelitian ini melihat signifikansi hubungan dan pengaruh faktor

trhadap kinerja organisasi.

Fbrtwick dan Barki (1994) dan Venkatesh dan Davis (2000) menunjukkan bahwa jikasistem bersifat mandatory, faktor sosial secara signifikan memiliki hubungan

pemanfaatan sistem, sebaliknya faktor sosial tidak memiliki hubungan signifikanpenggunaan sistem yang bersifat voluntary. Penemuan inisekaligus dapat menjelaskan

rnehian ini. Konteks sistem informasi dalam penelitian ini adalah sistem informasi yangsecara voluntary.

|bil pengamatan menunjukkan bahwa seluruh responden yang dilibatkan dapattelah memiliki pengalaman dalam pemanfaatan sistem informasi (dalam konteksai). Hartwick dan Barki (1994) menemukan bahwa pengaruh faktor sosiar akan

242

Page 9: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR ANTECEDENT … · dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh karyawan. Sebaliknya, Davis ef rnelaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

berkurang seiring bertambahnya pengalaman menggunakan sistem. Mereka berpenda@

bahwa bahwa sebelum sistem digunakan pengetahuan dan keyakinan pemakai akan sistem

bersifat vaque and ill-formed, namun setelah kekuatan dan kelemahan sistem diketahui melahi

pengalaman langsung menggunakan sistem, pengaruh sosial akan berkurang. Pendape

tersebut, setidaknya dapat mendukung hasil yang diperoleh dalam penelitian ini.

Hasil analisis menunjukkan bahwa affect memiliki korelasi positif terhadap kineri

organisasi. Hasil ini sejalan dengan penemuan Triandis (1980) dalam Thompson ef. a/ ('1991)-

Fishbein dan Ajzen (1975), dan Davis et. al. (1989). Sebaliknya Thompson ef. a/. (1991) yarp

dijadikan acuan penelitian ini, justru tidak menemukan hubungan yang signifikan antara aHdan tingkat utilisasi PC.

Sebuah penjelasan yang mungkin untuk hasil ini adalah karena konteks pemanfa*rsistem informasi dalam penelitian ini bersifat voluntary. Kondisi ini memungkinkan responhmempersepsikan sistem informasi berdasarkan software atau hardware yang seridigunakannya. Seseorang yang sering menggunakan komputer untuk mengakses intemet dr

"

menjalankan game komputer, akan melihat komputer sebagai sesuatu yang menyenangfir.

Faktor affect berperan pada kondisi tersebut. Pada sisi lain ketika seseorang menggun&aplikasi perkantoran seperti Microsoft Office, maka pemanfaatan aplikasi ini lebih

sebagai sebuah kebutuhan akan tugas (performing faks). Pada kondisi seperti ini, faktor

tidak banyak berpengaruh.

Penjelasan di atas diperkuat oleh Yang dan Choi (2001) yang dalam

mengenai pengaruh sosial (social influence) terhadap teknologi menemukan

pemanfaatan spreadsheef dipandang untuk tujuan performing fasks, sedang

lnternet dipandang sebagai sesuatu yang sifatnya fun and sympafhy. Sehingga

berargumen bahwa perbedaan sifat alami teknologi akan menentukan pengaruh

d itimbu lkan pada pemanfaatan teknolog i tersebut.

Penelitian ini menemukan hubungan yang signifikan faktor kondisi pendukung

kinerja organisasi. Hasil ini konsisten dengan Teori Triandis dan TPB (TBP

istilah perceived behavioral control), namun bertolak belakang dengan penemuan Thomga/. (1991) yang justru menjadi acuan penelitian ini. Mereka belum menyimpulkan

mereka. Tetapi mereka memberikan argumen bahwa hasil tersebut mungkin diakibatlran

pengukuran yang dilakukan terhadap kondisi pendukung hanya pada satu aspek saja

serupa juga dilaporkan oleh Davis et. al. (1989), bahwa accessibiltiy (konstruk ini mirip

facilitating condition) tidak berpengaruh pada perilaku pemanfaatan. Namun

berargumen bahwa accessibility bukan merupakan masalah bagi responden

penelitiannya.

Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat bahwa sebagian besar karyawan atau

hampir tidak melakukan aktivitas apa pun yang berkaitan dengan tugas dan

ketika terjadi gangguan atau masalah pada komputer yang digunakannya. Bahkan

beberapa kasus dosen membatalkan kuliahnya karena ketiadaan fasilitas pendukurp

243

Page 10: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR ANTECEDENT … · dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh karyawan. Sebaliknya, Davis ef rnelaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

i

i

n

a

Aizen, l. (1991). "The Theory of Planned Behavior". organizationat Behavior andHtmtan Decision Processes. 50:2. pp. 179-211.Baroudi, J.J., olson, M.H., dan lves, B. (19s6). "An Empiricat study in The lmpact ofUser lnvolvement on System lJsage and lnformation Satisfaction". Communication afTtre AC M. 29:3. pp.232-238.

I knbasat, 1., Derter, A.s., dan Todd, p. (19s6). "An Experimentat programhvestigating Color-Exhanced and Graphicat Information Presentaiion: An lntegratin otTtre Finding". Communication of The ACM. pp. 1094-1105.

Jt bptop)' Fenomena ini mungkin dapat menjadi sebuah penjelalasan atas hasildalam penelitian ini.

pi- venkatesh ef. a/. (2003) menemukan bahwa kondisi pendukung berpengaruhn hanya ketika faktor tersebut dipengaruhi oleh faktor umur dan pengalaman

Ge moderat' Namun penelitian ini belum melihat mekanisme pengaruh tersebut

penelitian menunjukkan bahwa kompleksitas sistem memiliki korelasi negatif dancngan kinerja organsiasi. penemuan ini konsisten dengan Davis ef. a/. (19gg) danct d (1991). Venkatesh et. at. (2003) iuga menemukan hubungan anrara effort(nip dengan comprexity) dengan periraku pemanfaatan. simpuran yang dapat

bahwa semakin kompreks sebuah sistem informasi, maka ada kecenderungankineIa organisasi.

pengujian menunjukkan bahwa baik konsekuensi jangka panjang maupunreduanya tidak memiriki hubungan yang signifikan dengan kinerja organisasi.

kompleksitas sistem, belum ada penjelasan yang cukup kuat untuk hasil yang- Konsekuensi jangka panjang diduga memiliki korerasi karena respondenlomputer sebagai sebuah alat bantu sederhana yang digunakan untuk

sebuah pekerjaan tertentu. sehingga keinginan untuk meningkatkanrcnggunakan komputer tidak menjadi perhatian utama bagi responden.

Hlan ini bertujuan untuk menemukan hubungan dan pengaruh antara faktor-faktorprnanfaatan sistem informasi terhadap kinerja organisasi. Hasil yang didapat

bahwa faktor affecf, kondisi pendukung dan kompleksitas sistem memilikiyang signifikan dengan kinefia organisasi. Namun hanya affect dan kondisisaja yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Sedangkan faktor sosial,i jangka panjang dan kebiasaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan

PUSTAKA

244

Page 11: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR ANTECEDENT … · dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh karyawan. Sebaliknya, Davis ef rnelaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

4) Compeau, D., dan Hinggins, C. A. (1995). "Computer Self-Efficacy: Development AMeasure and lnitial Test". MIS Quarterly. 19:2. pp. 189-211.

5) Compeau, D., dan Hinggins, C. A. (1995b). 'Application Social Cognitive Theory toTraining Computer Sk//s". lnformation Sysfems Research. 6:2. pp. 1'18-143.

6) Compeau, D., Hinggins, C. A., dan Huff, S. (1999). "Social Cognitive Theory andlndividual Reactions To Computing Technology: A Longitudinal Study". MIS Quarterly.23:2. pp.145-158.

7) Davis, F. D. (1989). "Perceives Usefu/ness, Perceives Ease of Use, and UserAcceptance of lnformation Technology". MIS Quaftely. 13:3. pp. 319-339.

8) Davis, F. D., Bagozzi, R. P., dan Warchaw, P. R. (1989). "User Acceptance ofComputer Technology: A Comparison of Two Theoretical Models". ManagementScience. 35:8. pp. 982-1442.

9) Delone W.H., dan Mclean, E.R. (1992). "lnformation System Succes.' The Quest forThe Dependent Variable". lnformation Sysfem Research. 3:1. pp.60-95.

10) Fishbein, M., dan Ajzen, l. (1975). Belief, Attitude, lntention, and Behavior: Anlntroduction to Theory and Research. Addison-Wesley. Reading, MA.

11) Hartwick, J. dan Barki, H. (1994). "Explaining The Role of User Partisipation inlnformation Sysfem Usage". Management Science.40:4. pp. 440-465.

12) lgbaria, M., Prasuraman, S., dan Baroudi, J. J. (1996). "A Motivational Model ofMicrocomputer Usage". Jurnalof Management lnformation Sysfems. 13:1. pp. 127-143.

13) Jantan, M., dan Ramayah, T. (2001). "Personal Computer Acceptance by Small andMedium Sized Company Evidence from Malaysia". Jurnal Manajemen & Bisnr's.Program Magister Manajemen Universitas Syah Kuala. 3:1. pp. 1-14.

14) Liao, Z.dan Landry, R. Jr. (2000). "4n Empirical Study on Organization Acceptance ofNew lnformation Systems in a Commercial Bank Environment". Proceedings of the 3tHawaii lnternational Conference on System Sciences.

15) Lim, J., Gan, B., dan Ting-Ting Chang. (2002). "A Survey on /VSS Adoption lntention".Proceedings of the 35tn Hawaii tnternational Conference on System Sciences.

16) Limayem M., Hirt, S. G., dan Chin, W. W. (2001). "lntention Does IVof Always Matter.The Contingent Role Of Habit on tT usage Behavior", The 9'' European Conference onI nform ati o n Sysfems. pp. 27 4-286

17) Malhotra, Y., dan Galletta, D. F. (1999). "Extending Acceptance Model to AccountforSociat lnfluence: TheoreticatBases and Empirical Validation". Proceeding of the 3fAnnual Hawaii lnternational Conference on System Scr'ence.

18) Mathieson, R. (1991). 'Predicting User lntentions: Computing the TechnologyAcceptance model with the Theory of Planned Behavior". lnformation SysfemsResearch. 2:3. pp. 173-191.

19) Moore, G. C., dan Benbasat, l. (1991). "Development of A lnstrument to Measure ThePerceptions of Adopting An lnformation Technology lnnovation". lnformation SysfemsResearch. 2:3. pp. 192-222.

20) Moore, G.C., dan Benbasat, l. (1992). "An Empirical Examination of A Model of TheFactors Affecting Utilization of lnformation Technology by End Users". Working Paper ofThe Bristish Colombia, Vocounver, B.C.

21) Pavri, F. (1988). "An Empirical lnvestigation of The Factors Contributing to Micro-Computer Usage". Dissertation. University of Western Ontario.

22) Premkumar, G., dan King, W. R. (1992). 'An Empirical Assessment of lnformationSystems Planning and The Role of lnformation Sysfems in Organizations". Journal ofMlS.9:2. pp.92-126.

23) Raghunathan, B., dan Raghunathan T.S. (1990). "Planning lmplications of Thelnformation Sysfems Strategic Grid: An Empiricallnvestigation". Decision Sciences.2:2-pp.287-300.

24) Reich, B. H., dan Benbasat, l. (1996). "Measuting The Linkage Between Eusrness andlnformation Technology Objectives". MIS Quaftely.20:1. pp. 55-81 .

25) Setianingsih, S. (1997). "Pemanfaatan Teknologi lnformasi dan Hubungannya DenganPe ningkatan Kinerja I ndivid u al", Telaah. 1 :3.

26) Susanti, V. A., (2006). "Teknologi Tugas yang Fit dan Kinerja lndividual", JumalAkuntansi dan Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra. 8:1 . pp.24-34.

245

Page 12: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR ANTECEDENT … · dan penyalahgunaan internet (internet abuse) oleh karyawan. Sebaliknya, Davis ef rnelaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

Zl Taylor, s., dan Toqg, i A. (1995/. "rJnderstanding rnfarmation Technorogy usage: A^- I9"r of competing Moders". tnforiation sysfems R-esearch.6:4. pp. 144-176.23r Thompson, R.L., Higgins, c.A., dan Howett, J M (1sst; ;e"r"o

nat computing: Toward^_ of conceptuar Modet of LJtilization". Mrs Quaftery.i5,i. ;p. izs-t+s.29r Venkatesh, v., dan javis, F. D. (2ooo). ,A rneoreiai Extension of rechnorogy

i3E:!1T", Modet: Four Lonsitudinat Fietd study". ianagement science. 46:2. pp.

3cr venkatesh, v., Morris, M. G., Davis, G. B., dan Davis, F. D. (2003) . ,,rJser Acceptanceof lnformation Technotogy". MtS euarterly.2T:3. pp. iiS-+la"311woon, l' M. Y., dan Pee, L. G. (2004). ;Behavioirat

Factors nrfecting lnternet Abuse inthe workplace - An Empiricat tnvestigation". Proceedingsirtn" tniio annual*ii*"nopon HCI Research in MtS.Pr Yang, Hee-Dong dan ctroi, rn-young. {209J)

,,Revisiting Technotogy AcceptanceModel with sociat lnfluence Factors;. http://ranvw.rcacis-net.orqffile/2001/050.pdf.diakses 22106/2006.

33r Yuen, A. H. K., dan wiil_w. K. MA. eaaz). ',Gender Differences in Teacher computerAc'ceptance". Journar of rechnorogy and reacher Eduiitioi,' rc,3. pp.365_3g2.

246

View publication statsView publication stats