analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina, india,...

156
ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, BELANDA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP EKSPOR JAHE INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL SKRIPSI Salma Nur Aisyah 11140920000032 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M/1442H

Upload: others

Post on 24-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA,

INDIA, BELANDA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP

EKSPOR JAHE INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL

SKRIPSI

Salma Nur Aisyah

11140920000032

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M/1442H

Page 2: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA,

INDIA, BELANDA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP

EKSPOR JAHE INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL

Oleh : SALMA NUR AISYAH

11140920000032

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

pada Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M/1442H

Page 3: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,
Page 4: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

iii

Page 5: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

iv

RIWAYAT HIDUP

Data Diri

Nama : Salma Nur Aisyah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 08 September 1996

Alamat : Jl. Penjernihan 1, RT 004

RW 06 No. 21A, Bendungan

Hilir, Tanah Abang, Jakarta

Pusat.

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

No Handphone : 085711772105

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2002 – 2008 : SDN Karet Tengsin 14

2008 – 2011 : SMPN 40 SSN Jakarta

2011 – 2014 : SMAN 35 Jakarta

2014 – 2020 : S-1 Agribisnis UIN Jakarta

Pengalaman Magang dan Kerja

2016 : Agen Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, PT

Prudential Life Assurance

Page 6: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

v

2017 : Divisi Analis Informasi Pasar dan Divisi Komoditas

Komoditas Teh dan Kopi, PT Kharisma Pemasaran

Bersama Nusantara Jakarta

2018 - 2019 : Pendamping Kasie Sosial, Kantor Kelurahan Karet

Tengsin Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat

2019 : Admin, Yayasan Purnabakti Lembaga Administrasi

Negara

2019 – 2020 : Pendamping CSR, PT Pasific Place Jakarta

2019 – 2020 : Trainer Penggerak Bank Sampah

Pengalaman Organisasi

2011 – 2013 : Sekretaris Umum, OSIS SMAN 35 Jakarta

2012 – 2013 : Bendahara Umum, Paskibra SMAN 35 Jakarta

2012 – 2013 : Sekretaris, Remaja Islam Masjid RT

2013 – 2014 : Bendahara, Karang Taruna Tingkat RW

2014 – 2015 : Wakil Ketua, Karang Taruna Tingkat RW

2014 – 2015 : Staff Divisi Kemahasiswaan, Dewan Eksekutif

Mahasiswa FST UIN Jakarta

2015 – 2016 : Kepala Departemen Keislaman, Dewan Eksekutif

Mahasiswa (DEMA) FST UIN Jakarta

2016 – 2017 : Ketua, Senat Mahasiswa (SEMA) FST UIN

Jakarta

2018 – 2020 : Sekretaris I, Karang Taruna Tingkat Kelurahan

Karet Tengsin

2019 : Bendahara, Purna Pemuda Pelopor Tingkat Kota

Jakarta Pusat

2018 – 2020 : Ketua, Bank Sampah Intiland Teduh

Page 7: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

vi

Prestasi dan Penghargaan

2012 : Juara 3 Lomba Baris Berbaris Jakarta Pusat

2013 : 10 Besar Olimpiade Astronomi Tingkat DKI

Jakarta

2015 : Peserta Terbaik Aplikasi Studi Agribisnis UIN

Jakarta

2015 : Peserta Terbaik Training Organisasi Agribisnis

UIN Jakarta

2019 : Juara I, Seleksi Pemuda Pelopor Bidang SDA,

Lingkungan, dan Pariwisata, Tingkat Kota Jakarta

Pusat

2019 : Juara II, Seleksi Pemuda Pelopor Bidang SDA,

Lingkungan, dan Pariwisata, Tingkat Provinsi

DKI Jakarta

2019 : Lolos Program Pertukaran Pemuda Jakarta-Korea

(Seoul Sister City) Dinas Pemuda Olahraga DKI

Jakarta

Page 8: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,

karunia, srta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Hubungan Ekspor Jahe Indonesia, Cina, India, Belanda

Serta Pengaruhnya Terhadap Ekspor Jahe Indonesia di Pasar Internasional”.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu

(S1) pada Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan

bantuan berbagai pihak. Penulis dengan penuh rasa hormat mengucapkan banyak

terima kasih kepada semua pihak yang memberikan bantuan dan dukungan baik

secara moril dan materil, secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua saya tercinta yang telah memberikan bantuan moral serta

materil. Bapak saya Harjono yang sangat menginspirasi serta banyak sekali

memberikan masukan-masukan yang berarti dalam penulisan skripsi ini dan

mama saya Nurrohmah yang telah melimpahkan kasih sayang dan

dukungannya tanpa henti.

2. Adik tersayang Awanda Zahra Fitriani dan Umi Mardiah yang selalu

memberikan dukungan dan motivasi selama penulisan skripsi.

3. Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M. Env. Stud selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

Page 9: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

viii

4. Dr. Siti Rochaeni, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis sekaligus

penguji I sidang skipsi dan Rizki Adi Puspita Sari, S.P, M.Si selaku Sekretaris

Program Studi Agribisnis sekaligus penguji II siding skripsi, terima kasih telah

memberikan kesempatan, dukungan, serta masukan kepada penulis sehingga

membantu penulis dalam proses akademis serta membuat skripsi ini menjadi

lebih baik.

5. Seluruh dosen Program Studi Agribisnis yang telah memberikan ilmu,

pengetahuan, wawasan dan pengalamannya kepada penulis sehingga dapat

terselesainya skripsi ini.

6. Dr. Ir. Elpawati, M.P sebagai pembimbing I skripsi dan Puspi Eko Wiranthi,

S.E, M.Si sebagai pemimbing II terima kasih telah mencurahkan waktu, tenaga,

support, nasihat serta memberikan ilmunya secara tulus sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

7. Sahabat penulis di kampus, 5 Putri, Adila, Nur, Liana, Alin yang selalu ada

menemani dan membantu selama perkuliahan, dan memberikan dukungan

selama penulisan skripsi ini. Terimakasih atas dukungan, nasihat, kasih sayang,

canda tawa, tempat curhat, tangisan, hiburan, yang selalu ada dalam suka dan

duka. See you on top!

8. Seperjuangan skripsi dan seperbimbingan dikampus, Gita Nurraini dan Vonita

Amalia Sukmadini yang selalu ada memberikan dukungan satu sama lain

selama penulisan skripsi ini. Terimakasih atas dukungan, nasihat, dan kasih

sayangnya , See you on top!

Page 10: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

ix

9. Sahabat penulis di rumah, 3 Srikandi, Linda Yuliana dan Devi Kumala Sari

yang selalu ada menemani, membantu, serta memberikan motivasi selama

menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas dukungan, nasihat, kasih sayang,

canda tawa, tempat curhat, tangisan, hiburan, yang selalu ada dalam suka dan

duka. Sayang kalian, See you on top!

10. Karang Taruna Kel Karet Tengsin, yang selalu menjadi tempat ternyaman dan

selalu memberikan semangat selama proses penulisan skripsi ini.

11. Para pejuang skripsi, keluarga besar AGRIBISNIS 2014 yang telah membantu

dan memberikan semangat kepada penulis selama perkuliahan. See you on top

guys!

12. Kakak – kakak senior Agribisnis 2012 dan 2013 yang selalu memberikan

ilmu, pengalaman dan informasi mengenai skripsi, serta adik- adik junior

2015 dan 2016 yang selalu memberikan support.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas

semangat dan motivasinya.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga

Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah kalian berikan kepada penulis.

Aamiin Ya Rabbal Allamiin

Jakarta, Mei 2020

Penulis

Page 11: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

x

ABSTRAK

SALMA NUR AISYAH, Analisis Hubungan Ekspor Jahe Indonesia, Cina, India,

Belanda Serta Pengaruhnya Terhadap Ekspor Jahe Indonesia di Pasar Internasional.

Di bawah bimbingan ELPAWATI dan PUSPI EKO WIRANTHI

Permintaan jahe dunia yang berfluktuatif serta tidak seimbang membuat

Indonesia sulit mengetahui penurunan dan peningkatan ekspor jahe di Indonesia

sehingga sering tidak tercapainya target yang telah ditetapkan. Perkembangan dunia

usaha yang begitu cepat juga mengharuskan Indonesia untuk mampu mengetahui

berbagai kemungkinan yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan

memahami informasi dari negara pesaing utama jahe. Analisis hubungan dan

pengaruh antara ekspor Cina, India, Belanda dengan Indonesia sangat diperlukan,

karena Cina, India, dan Belanda merupakan negara eksportir utama jahe dunia.

Dengan adanya analisis hubungan dan pengaruh tersebut, Indonesia dapat melihat

hubungan dan pengaruh antar negara dalam jangka panjang. Hubungan dan

pengaruh antar negara pada proses ekspor, dapat menyebabkan penurunan maupun

peningkatan ekspor di Indonesia, dengan begitu Indonesia dapat mengetahui

permintaan dunia akan jahe Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menganalisis hubungan antar negara

pengekspor jahe di Indonesia, Cina, India, dan Belanda selama periode Januari

2013–Desember 2017. (2) Menganalisis pengaruh shock/guncangan peningkatan

ekspor jahe Cina, India, dan Belanda terhadap ekspor jahe Indonesia selama periode

Januari 2018–Desember 2024 mendatang. (3) Menganalisis pengaruh perubahan

ekspor jahe di Indonesia, Cina, India, dan Belanda selama periode Januari 2018–

Desember 2024 mendatang.

Analisis hubungan dan pengaruh 6 tahun kedepan periode Januari 2018-

Desember 2024, menggunakan time series berupa data ekspor jahe Indonesia, Cina,

India, Belanda periode Januari 2013-Desember 2017, yang diperoleh dari UN

Comtrade di Pasar Internasional. Data ekspor bersifat kuantitatif diolah dengan

menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel 2010 dan Eviews 10. Metode

Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis VAR/VECM, yang didalamnya

terdapat beberapa tahapan analisis meliputi, uji stasioner ADF, uji lag optimum, uji

stabilitas model VAR, uji kausalitas Granger, Impuls Response Function (IRF) dan

Forecast Error Variance Decomposition (FEVD).

Hasil penelitian menunjukan bahwa, terdapat hubungan ke 4 negara,

Indonesia, Cina, India, Belanda terlibat dalam hubungan jangka panjang, namun

yang saling mempengaruhi signifikan terhadap peningkatan dan penurunan ekspor

jahe hanya Indonesia, Belanda, dan India. Hasil pengaruh shock/guncangan dari

Cina, India, Belanda terhadap Indonesia menggunakan IRF untuk periode Januari

2018-Desember 2024 mendatang, menunjukkan bahwa jika ada guncangan (shock)

peningkatan dari Cina maka Indonesia akan merespon secara negatif artinya akan

terjadi penurunan ekspor jahe Indonesia. Dan jika ada guncangan (shock)

Page 12: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

xi

peningkatan dari India maka Indonesia akan merespon secara positif artinya akan

terjadi peningkatan ekspor jahe Indonesia, begitupun dengan Belanda, jika ada

guncangan (shock) peningkatan dari Belanda maka Indonesia akan merespon secara

positif sehingga artinya akan terjadi peningkatan ekspor jahe di Indonesia. Hasil

pengaruh perubahan ekspor jahe di Indonesia, Cina, India, Belanda menggunakan

Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) untuk periode Januari 2018-

Desember 2024, menunjukkan ekspor jahe Indonesia akan meningkat yang

pengaruhnya didominasi oleh Indonesia itu sendiri sebesar 92%, Belanda 7%, Cina

0.2%, dan India 0.8%. Untuk ekspor jahe Cina menujukan ekspor akan meningkat

yang pengaruhnya didominasi oleh Cina 80%. Indonesia 4%, India 5% dan Belanda

11%. Untukk ekspor jahe India menujukan ekspor akan meningkat yang

pengaruhnya didominasi oleh India 68%, Indonesia 20%, Cina 6%, dan Belanda

6%. Sedangkan untuk ekspor jahe Belanda akan terjadi peningkatan ekspor yang

pengaruhnya didominasi oleh Indonesia 73%, Cina 1%, India 5%, dan Belanda

21%.

Kata Kunci : Analisis Hubungan, Ekspor, Jahe, Pengaruh, VAR, IRF, FEVD

Page 13: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

xii

DAFTAR ISI

Halaman

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xxvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 20

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 20

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 21

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 23

2.1 Agribisnis ................................................................................ 23

2.1.1 Pengertian Agribisnis .................................................... 23

2.1.2 Perkembangan Agroindustri .......................................... 25

2.2 Jahe (Zingiber officinale Rosc.) .............................................. 26

2.2.1 Klasifikasi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) .................. 27

2.2.2 Budidaya Tanaman Jahe (Zingiber officinale Roxb.) .... 29

2.2.3 Jenis Jahe ....................................................................... 30

2.2.4 Produk Turunan Jahe ..................................................... 31

2.3 Perdagangan Internasional ...................................................... 32

Page 14: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

xiii

2.4 Perkembangan Teori Perdagangan Internasional ................... 38

2.4.1 Pandangan dari Teori Merkantilisme

Mengenai Perdagangan .......................................................... 40

2.5 Kointegrasi .............................................................................. 41

2.6 Stasioneritas Data Time Series ............................................... 42

2.7 Analisisis Vector Autoregression (VAR)/ Vector Error

Correction Model (VECM).............................................................. 44

2.8 Impulse Response Function (IRF) ......................................... 46

2.9 Variance Decomposition (FEVD) ........................................ 46

2.10 Penelitian Terdahulu ............................................................. 47

2.11 Kerangka Pemikiran Operasional ......................................... 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 57

3.1 Waktu Penelitian ..................................................................... 57

3.2 Variabel Penelitian ................................................................. 57

3.3 Jenis dan Sumber Data ........................................................... 58

3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................... 60

3.5 Metode Pengolahan Data ........................................................ 60

3.6 Metode Analisis Data ............................................................. 61

3.6.1 Uji Stasioneritas ............................................................ 62

3.6.2 Uji Lag Optimum .......................................................... 63

3.6.3 Uji Stabilitas Model VAR ............................................. 64

3.6.4 Uji Kointegrasi .............................................................. 64

3.6.5 Uji Kausalitas Granger .................................................. 65

3.6.6 Estimasi VAR/VECM ................................................... 66

3.6.7 Impulse Response Function (IRF) ................................. 67

3.6.8 Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) ........ 68

3.7 Definisi Operasional ............................................................... 68

BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................ 70

4.1 Perkembangan Jahe Indonesia ................................................ 70

4.1.1 Perkembangan Produksi dan Luas Jahe Indonesia ........ 70

4.1.2 Perkembangan Konsumsi dan

Konsumen Jahe Indonesia ...................................................... 72

Page 15: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

xiv

4.1.3 Perkembangan Ekspor Jahe Indonesia .......................... 77

4.1.4 Perkembangan Harga Jahe Indonesia ............................ 81

4.2 Perkembangan Jahe Dunia ...................................................... 82

4.2.1 Perkembangan Ekspor Jahe Dunia ................................ 82

4.2.2 Perkembangan Ekspor Jahe Cina .................................. 84

4.2.3 Perkembangan Ekspor Jahe Belanda ............................. 85

4.2.4 Perkembangan Ekspor Jahe India .................................. 86

4.2.5 Permintaan Jahe Dunia .................................................. 87

4.2.6 Harga Jahe Dunia .......................................................... 88

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 90

5.1 Hubungan Ekspor Jahe 4 Negara (Indonesia, Cina, India,

Belanda) .......................................................................................... 90

5.1.1 Uji Stasioneritas ............................................................ 90

5.1.2 Penentuan Panjang Lag ................................................. 92

5.1.3 Pengujian Stabilitas VAR .............................................. 93

5.1.4 Uji Kasualitas Granger (Granger Casuality Test) ........ 95

5.1.5 Hasil Estimasi VAR (Vector Autoregression) ............... 97

5.2 Pengaruh Shock/Guncangan Ekspor Jahe Cina,

India, dan Belanda Terhadap Ekspor Jahe Indonesia ...................... 99

5.2.1 Analisis IRF (Impulse Response Function) ................. 100

5.3 Pengaruh Perubahan Ekspor Jahe di Indonesia,

Cina, India, dan Belanda ............................................................... 105

5.3.1 Analisis Forecast Error Variance Decomposition

(FEVD) ................................................................................. 106

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 112

6.1 Kesimpulan ........................................................................... 112

6.2 Saran ..................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 115

LAMPIRAN ............................................................................................. 119

Page 16: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Negara Pengimpor Jahe Dunia Tahun 2013-2017 (Ton) ................................ 17

2. Ekspor Jahe Indonesia Ke Negara Tujuan Tahun 2013-2017 (US$) .............. 18

3. Persamaan dan Perbedaan dengan Peneliti Terdahulu .................................... 53

4. Jenis dan Sumber Data .................................................................................... 59

5 Proporsi Nilai Penjualan Ritel Obat Tradisional /

Herbal di Indonesia 2012 - 2016 ..................................................................... 74

6. Negara Tujuan Ekspor Indonesia Tahun 2013-2017 ...................................... 80

7. Hasil Uji Stasioneritas Pada Level 5% Ekspor Jahe Indonesia,

Cina, India, dan Belanda Periode Januari 2013 – Desember 2017 ................. 91

8. Hasil Uji Lag Optimum Ekspor Jahe Indonesia, Cina, India,

Belanda Periode Januari 2013 – Desember 2017............................................ 93

9. Hasil Uji Stabilitas Estimasi VAR Ekspor Jahe Indonesia,

Cina, India, Belanda Periode Januari 2013- Desember 2017 ............................ 94

10. Hasil Uji Kausalitas Granger Pada Ekspor Jahe Indonesia,

Cina, India, Belanda Periode Januari 2013- Desember 2017 ......................... 95

11. Hasil Estimasi VAR Pada Ekspor Jahe Indonesia, Cina,

India, Belanda Periode Januari 2013- Desember 2017 ................................... 98

Page 17: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Produksi Biofarmaka Indonesia Tahun 2008 - 2017........................................ 3

2. Luas Lahan Panen Biofarmaka Indonesia Tahun 2008-2017 .......................... 5

3. Produksi dan Luas Lahan Jahe Indonesia Tahun 2008 - 2017 ........................ 7

4. Produsen Negara Penghasil Jahe Dunia Tahun 2008 - 2017 ........................... 8

5. Produksi Jahe India, Cina, dan Indonesia Tahun 2008-2017 ........................... 9

6. Harga Jahe Dunia Tahun 2013-2017.............................................................. 10

7. Konsumsi Jahe Domestik Tahun 2011-2015 ................................................ 11

8. Perkembangan Ekspor dan Impor Jahe Indonesia Tahun 2008-2017 ............ 13

9. Permintaan Jahe Dunia Tahun 2011 - 2015 ................................................... 14

10. Perkembangan Ekspor Jahe Cina, Belanda, India, dan Indonesia

Tahun 2008-2017 ........................................................................................... 15

11. Sistem Agribisnis .......................................................................................... 24

12. Kurva Perdagangan Internasional. ................................................................ 37

13. Alur Kerangka Pemikiran ............................................................................. 56

14. Produksi Jahe Indonesia Tahun 2008-2017 .................................................. 70

15. Perkembangan Luas Panen Jahe Nasional Tahun 2008-2017....................... 71

16. Konsumsi Jahe Nasional Tahun 2011-2015 ................................................. 73

17. Nilai Ekspor Jahe Indonesia Tahun 2008-2017 ........................................... 78

18. Harga Jahe Indonesia Tahun 2013-2017 ...................................................... 81

Page 18: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

xvii

19. Nilai Ekspor Jahe Dunia.............................................................................. 82

20. Nilai Ekspor Jahe Cina ................................................................................. 84

21. Nilai Ekspor Jahe Belanda ........................................................................... 85

22. Nilai Ekspor Jahe India ................................................................................ 86

23. Permintaan Jahe Dunia ................................................................................. 87

24. Harga Jahe Dunia (2013-2017) .................................................................... 88

25. Hasil Analisa IRF Indonesia Terhadap shock Indonesia ............................ 101

26. Hasil Analisa IRF Indonesia terhadap shock Cina ...................................... 102

27. Hasil Analisa IRF Indonesia terhadap shock India ..................................... 103

28. Hasil Analisa IRF Indonesia terhadap shock Belanda ................................ 104

29. Hasil Analisa FEVD Indonesia ................................................................... 106

30. Hasil Analisa FEVD Cina ........................................................................... 108

31. Hasil Analisa FEVD India .......................................................................... 109

32. Hasil Analisa FEVD Belanda ..................................................................... 110

Page 19: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Data Ekspor Jahe Indonesia, Cina, India, Belanda Periode Januari

2003 – Desember 2017 (Satuan ton) ............................................................. 120

2. Uji Stasioner Ekspor Jahe Indonesia, Cina, India, Belanda .......................... 122

3. Uji Lag Optimum .......................................................................................... 126

4. Uji Stabilitas Model ...................................................................................... 126

5. Uji Kausalitas Granger ................................................................................. 127

6. Estimasi VAR Lag 1 ..................................................................................... 127

7. Impulse Response Function (IRF) of Indonesia, Cina, India,

Belanda Periode Januari 2018-Desember 2024 .............................................. 129

8. Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) of Indonesia,

Cina, India, Belanda Periode Januari 2018-Desember 2024 ....................... 131

Page 20: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agribisnis merupakan sebuah sistem pertanian yang meliputi empat

subsistem terintegrasi yaitu subsistem agribisnis hulu, subsistem agribisnis usaha

tani, subsistem agribisnis hilir dan sub sistem jasa layanan pendukung agribisnis

yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara simultan dan terintegrasi mulai dari

hulu sampai hilir. Subsistem agribisnis usaha tani adalah kegiatan ekonomi yang

menggunakan sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hulu untuk

menghasilkan produk pertanian primer. Termasuk ke dalam subsistem usaha tani

ini adalah usaha tanaman pangan, usaha tanaman hortikultura, usaha tanaman obat-

obatan, usaha perkebunan, usaha perikanan, usaha peternakan dan kehutanan

(Saragih, 2001:27).

Indonesia merupakan salah satu negara agraris dengan keanekaragaman

hayati tertinggi di dunia. Keanekaragaman hayati Indonesia yang melimpah,

menjadikan banyak negara asing mengimpor produk-produk dari Indonesia

terutama sektor pertanian. Di dalam sektor pertanian terdapat sub-sektor potensial

yang mendukung pendapatan negara seperti tanaman bahan makanan, peternakan,

perikanan, perkebunan dan kehutanan (FAO, 2010). Indonesia memiliki banyak

potensi pada sektor pertanian yang berkontribusi terhadap PDB Indonesia serta

peningkatan devisa, salah satunya dalam kegiatan ekspor di pasar Internasional.

Selama tahun 2013 hingga 2017, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB

Page 21: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

2

merupakan terbesar kedua setelah sektor industri pengolahan dengan kontribusi

sebesar 7.695.326 Miliar rupiah (Badan Pusat Statistik, 2018).

Subsektor hortikultura merupakan salah satu sektor pertanian yang

memberikan kontribusi strategis dalam menyumbang nilai PDB Indonesia. PDB

yang disumbangkan yaitu sebesar 14,2 persen atau sebesar 1.097.103,2 milyar

rupiah dari total PDB subsektor pertanian, kehutanan, perikanan 7.695.329,5 milyar

rupiah. Pada tahun 2017, produk biofarmaka telah memberikan peran cukup baik

dalam PDB hortikultura, dibuktikan dengan adanya kontribusi PDB biofarmaka

sebesar 5,84 persen sejumlah 22.136 milyar rupiah (Badan Pusat Statistik, 2018).

Produk holtikultura terdiri dari tanaman hias, sayuran, buah-buahan dan

tanaman obat atau biofarmaka. Tanaman obat atau b i o f a r m a k a sendiri

memiliki ribuan jenis spesies. Dari total sekitar 40.000 jenis tumbuh-tumbuhan

obat yang telah dikenal di dunia, 30.000-nya disinyalir berada di Indonesia.

Jumlah tersebut mewakili 90% dari tanaman obat yang terdapat di wilayah Asia.

Dari jumlah tersebut, 25% diantaranya atau sekitar 7.500 jenis sudah diketahui

memiliki khasiat herbal atau tanaman obat. Namun hanya 1.200 jenis tanaman

yang sudah dimanfaatkan untuk bahan baku obat-obatan herbal atau jamu

(Kementerian Perindustrian, 2017).

Permintaan biofarmaka pada pasar lokal meningkat seiring dengan

semakin menjamurnya industri jamu dan kosmetika. Dalam pasar internasional

peningkatan permintaan tanaman biofarmaka disebabkan pola hidup masyarakat

dunia yang mulai berubah dimana lebih memprioritaskan produk alami dari pada

kimiawi ( Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, 2016 ). Indonesia

Page 22: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

3

sebagai negara dengan iklim tropis tentu memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan

produksi tanaman. Pertumbuhan produksi biofarmaka pada tahun 2008-2017 dapat

dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Produksi Biofarmaka Indonesia Tahun 2008 - 2017 Sumber : Badan Pusat Statistik (2018)

Selama tahun 2008-2017 produksi biofarmaka di Indonesia yang terdiri dari

15 jenis rempah mengalami fluktuasi. Posisi biofarmaka yang memiliki nilai

produksi tertinggi selama tahun 2008-2017 adalah komoditas jahe dengan nilai

rata-rata sebesar 184.555,35 ton, dan produksi terendah adalah komoditas dringo

dengan nilai rata-rata sebesar 552,67 ton. Jahe memiliki pertumbuhan produksi

yang berfluktuatif, meningkat pada tahun 2012-2016, lalu mengalami penurunan

pada tahun 2017. Banyaknya manfaat tanamn jahe menjadikan jahe sebagai

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

400000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Ton

Jahe

Lengkuas

Kencur

Kunyit

Lempuyang

Temulawak

Temuireng

Temukunci

Dringo

Kapulaga

Mengkudu

Mahkota Dewa

Kejibeling

Sambiloto

Lidah Buaya

Page 23: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

4

komoditas andalan dibandingkan dengan jenis tanaman obat lainnya (Statistik

Hortikultura, 2018)

Potensi pengembangan biofarmaka di Indonesia makin terbuka luas, hal

ini didukung dengan tersedianya lahan produksi, didukung pula dengan berubahnya

pandangan masyarakat yang berorientasi pada pola makanan yang sehat serta

fungsional (back to nature). Back to nature bukan hanya menjangkit pada pola

konsumsi masyarakat, namun sudah merambah juga ke sektor-sektor lain termasuk

pengobatan. Secara global juga sudah terjadi perubahan pola pengobatan

masyarakat ke obat-obat tradisional yang terbuat dari bahan alami.

Tanaman obat sangat populer digunakan sebagai bahan baku obat tradisional

dan jamu, yang jika dikonsumsi akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh

(immune system), karena tanaman ini mempunyai sifat spesifik sebagai tanaman

obat yang bersifat pencegahan (preventif) dan promotif melalui kandungan

metabolit sekunder seperti gingiro pada jahe. Mengkonsumsi jamu tidak

mempunyai sifat kuratif yang berarti menyembuhkan, namun lebih ke arah

pencegahan dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih

bermanfaat untuk sehat dan bukan untuk sembuh. Selain itu semakin luasnya

pemanfaatan tanaman obat untuk keperluan industri lain di luar industri obat

tradisional dan farmasi, seperti industri makanan dan minuman, serta industri

kosmetik membuat kebutuhan akan tanaman obat sebagai bahan baku semakin

tinggi (Kementerian Perdagangan, 2017). Luas lahan biofarmaka pada tahun 2008-

2017 dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 24: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

5

Gambar 2. Luas Lahan Panen Biofarmaka Indonesia Tahun 2008-2017 Sumber : Badan Pusat Statistik (2018)

Posisi biofarmaka yang memiliki luas lahan tertinggi selama tahun 2008-

2017 adalah komoditas jahe dengan nilai rata-rata sebesar 9.088,53 Ha, dan luas

lahan terendah adalah komoditas mahkota dewa dengan nilai rata-rata sebesar

31,33 Ha. Luas lahan biofarmaka ini memiliki pertumbuhan luas lahan yang

berfluktuatif, pada tahun 2012-2015 luas lahan panen meningkat, tetapi pada tahun

2016-2017 mengalami penurunan luas lahan, hal ini dikarenakan terjadinya

konversi lahan. Meskipun banyak konversi lahan, namun masih di dominasi oleh

sektor pertanian sebagai sektor unggulan penopang perekonomian Indonesia

(Latifah, 2008:18).

Salah satu komoditas unggulan dalam subsektor hortikultura adalah komoditas

biofarmaka yaitu jahe. Jahe atau ginger merupakan tanaman salah satu jenis

0.00

2000.00

4000.00

6000.00

8000.00

10000.00

12000.00

14000.00

16000.00

18000.00

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Ha

Jahe

Lengkuas

Kencur

Kunyit

Lempuyang

Temulawak

Temuireng

Temukunci

Dringo

Kapulaga

Mengkudu

Mahkota Dewa

Kejibeling

Sambiloto

Lidah Buaya

Page 25: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

6

tanaman rempah- rempahan yang telah dikenal lama manfaat dan khasiatnya di

Indonesia. Jahe merupakan tanaman yang banyak memiliki manfaat antara lain

sebagai jamu atau obat-obatan, bahan baku industri makanan dan minuman, bumbu

masakan, minyak wangi, dan kosmetik (Kementerian Pertanian, 2002). Jahe banyak

digunakan dalam ramuan obat tradisional karena manfaatnya seperti mengurangi

gangguan pencernaan, menyembuhkan mabuk ketika berpergian menggunakan

kendaraan, mengurangi peradangan dan nyeri, migrain, mencegah kanker, dan

meningkatkan system kekebalan tubuh (Kuwara, 2008:16).

Banyaknya manfaat tanaman jahe yang telah disebutkan sebelumnya

menjadikan jahe sebagai komoditas andalan dibandingkan jenis tanaman obat

lainnya. Permintaan jahe, baik domestik maupun mancanegara terus meningkat

karena kekhasannya yang tidak bisa digantikan dengan tanaman lainnya. Jahe

merupakan produk hortikultura yang mempunyai peluang pasar yang baik di dalam

maupun di luar negeri. Permintaan jahe sejalan dengan berkembangnya jumlah

produksi dan luas lahan jahe di Indonesia (Kuwara, 2008). Produksi dan luas lahan

jahe pada tahun 2008-2017 dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 26: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

7

Gambar 3. Produksi dan Luas Lahan Jahe Indonesia Tahun 2008 - 2017 Sumber : Badan Pusat Statistik (2018)

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, laju produksi

jahe Indonesia mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami peningkatan.

Selama periode tahun 2008-2017, produksi jahe nasional meningkat hingga

mencapai 216.586,66 ton pada tahun 2017, sedangkan laju luas lahan jahe

Indonesia cenderung berfluktuatif, meningkat pada tahun 2012-2015 dan menurun

pada tahun 2016-2017 hingga mencapai 10.556,01 Ha. Produksi jahe Indonesia

berada di posisi ke enam dunia di antara negara-negara pengekspor jahe terbesar

setelah India, Cina, Cina mainland, Nigeria, dan Nepal. Secara kompetitif,

Indonesia merupakan negara penghasil jahe terbesar ke enam di dunia. Produksi

jahe dari beberapa negara terbesar produsen jahe dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 27: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

8

Gambar 4. Produsen Negara Penghasil Jahe Dunia Tahun 2008 - 2017

Sumber : The Food and Agriculture Organization (FAO) (2018)

India dan Cina masih menguasai dan menjadi produsen utama jahe di Pasar

Internasional. Sementara Indonesia menduduki peringkat ke 6 dengan rata rata

produksi 184.555,3 ton tiap tahun dengan pertumbungan produksi yang cenderung

meningkat. Selama tahun 2008 - 2017 jumlah jahe yang dihasilkan dari negara

produsen jahe berfluktuatif dan cenderung meningkat. Negara yang terus

mengalami penurunan hanya Nigeria, hal ini dikarenakan sejak tahun 2014 Nigeria

sedang terjadi konflik yang berkepanjangan. Keamanan yang tidak stabil menjadi

masalah utama kurangnya produksi di Nigeria (FSCluster, 2016:36).

Peningkatan produksi jahe Indonesia yang signifikan ini diharapkan dapat

menjadikan Indonesia menjadi urutan ketiga penghasil terbesar jahedunia pada

tahun 2022. Dilihat dari data produksi jahe, India da Cina masih menguasai jumlah

terbesar produksi jahe dunia. India dan Cina dapat menguasai jumlah terbesar

produksi karena India dan Cina dapat konsisten dengan jumlah produksinya, serta

Page 28: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

9

dengan produksi yang cenderung meningkat. Perkembangan produksi Indonesia

dengan negara pesaing utama India dan Cina dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Produksi Jahe India, Cina, dan Indonesia Tahun 2008-2017

Sumber : The Food and Agriculture Organization (FAO) (2018)

Pada tahun 2008-2017 India masih menguasai sebagai negara utama

penghasil jahe dunia. Selama tahun 2008-2017 jumlah jahe yang dihasilkan dari

negara India adalah sebesar 6.890.510 ton, dengan pertumbuhan produksi selama

10 tahun terahir cenderung meningkat, dan hanya menurun pada tahun 2013-2014

dengan penurunan sebesar 28.000-73.000 ton. Sedangkan Cina sebagai negara

kedua setelah India sebagai negara penghasil jahe terbesar dunia. Selama tahun

2008-2017 jumlah jahe yang dihasilkan dari negara Cina adalah sebesar 4.613.086

ton, dengan pertumbuhan produksi selama 10 tahun terahir yang cenderung

meningkat, dan hanya menurun pada tahun 2013 dengan penurunan sebesar 77.933

ton. Jumlah produksi jahe yang fluktuatif, akan mempengaruhi volume ekspor dan

harga jahe dunia.

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Ton

India

China

Indonesia

Page 29: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

10

Dapat dilihat pada Gambar 6 yang menampilkan harga jahe dunia.

Gambar 6. Harga Jahe Dunia Tahun 2013-2017 Sumber : BPS Perdagangan Luar Negri (2017)

Jahe sendiri pada pasar internasional memilki tren harga yang fluktuakif dan

cenderung meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 6 yang

menunjukan grafik harga jahe selama 5 tahun terakhir pada tahun 2013 hingga 2017.

Jahe mengalami kecendrungan harga yang selalu naik, kenaikan terjadi pada tahun

2013-2015, lalu mengalami penurunan pada tahun 2016, dan kembali naik pada

tahun 2017 harga sebanyak U$ 683.

Jahe dalam bentuk tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk (segar) pada masa

ini juga tidak terbatas untuk konsumsi rumah tangga, semakin banyak industri jamu

yang berkembang baik di Indonesia maupun di luar negri membuat jahe Indonesia

banyak diminati sebagai bahan baku untuk membuat jamu. Hal ini menjadikan

peluang usaha dalam bentuk industri jamu atau herbal mulai banyak di minati oleh

masyarakat karena pangsa pasar yang tersedia cukup luas di Indonesia maupun di

dunia (Kementerian Perindustrian, 2017). Konsumsi jahe internasional yang

Page 30: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

11

memiliki tren meningkat, menjadikan pasar jahe di negara produsen menjadi

bertumbuh dan berkembang. Peningkatan yang terjadi pada konsumsi jahe dunia,

juga terjadi pada konsumsi jahe dalam negeri. Peningkatan konsumsi jahe domestik

mulai tahun 2011 hingga 2015 dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Konsumsi Jahe Domestik Tahun 2011-2015 Sumber : Badan Pusat Statistik (2016)

Konsumsi domestik jahe selama kurun waktu 5 tahun terakhir, dari tahun

2011 hingga tahun 2015, mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2011,

volume konsumsi jahe domestik sebesar 115,949 ton dan meningkat menjadi

136,409 ton pada tahun berikutnya. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2015,

dengan jumlah sebesar 282,026 ton. Jumlah konsumsi jahe sebanding dengan

volume produksi, seperti pada contoh tahun 2015, konsumsi domestik jahe

Indonesia sebanyak 282,026 ton per kapita/ tahun dan memiliki jumlah produksi

jahe sebanyak 331,064 ton/tahun menjadikan jahe Indonesia surplus atau memiliki

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

2011 2012 2013 2014 2015

(To

n)

Page 31: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

12

produksi jahe lebih dan kemudian di ekspor untuk meningkatkan harga pada pasar

internasional.

Perdagangan internasional terhadap jahe Indonesia juga dapat menjadi salah

satu alasan agar Indonesia mampu menjadi negara eksportir jahe untuk bersaing

dengan pasar jahe dunia khususnya negara pesaing utama seperti Cina, India, dan

Belanda. Oleh karena itu estimasi ekspor jahe perlu dilakukan untuk mengetahui

permintaan ekspor jahe Indonesia kedepan. Estimasi ini diperlukan agar Indonesia

tetap menjadi negara eksportir jahe, atau bahkan meningkatkan posisi di pasar

internasional sebagai negara eksportir, yang pada saat ini menempati urutan ketujuh

di dunia sebagai negara eksportir jahe setelah Cina, Belanda, India, Thailand, Peru,

Nigeria (Kementerian Perdagangan, 2017).

Pada kegiatan ekspor-impor komoditas jahe, hal tersebut ditentukan oleh

kode HS atau Harmonized System atau daftar kode barang. Kode HS dibuat secara

sistematis dengan tujuan memudahkan penarifan dan transaksi perdagangan

(Kementerian Perdagangan, 2017). Ekspor jahe Indonesia dilakukan berdasarkan

proses pengolahan atau bentuknya, oleh karena itu dalam pembahasan ini ekspor

dengan bentuk (Spices;ginger) yang di bahas dalam pembahasan ini.

Perkembangan ekspor dan impor jahe Indonesia selama sepuluh tahun 2008-

2017, berfluktuasi baik volume maupun nilainya. Nilai ekspor jahe Indonesia lebih

tinggi dari nilai impornya, hal ini menunjukan bahwa jahe memiliki neraca

perdagangan yang positif. Selama kurun waktu 2008-2017, volume dan nilai ekspor

jahe Indonesia sempat mengalami peningkatan. Puncaknya tahun 2014 volume

ekspor jahe Indonesia yakni 61.191.401 Kg dengan nilai US $49.126.585. Akan

Page 32: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

13

tetapi, pada tahun 2015-2016 mengalami penurunan drastis. Hingga pada tahun

2016, volume ekspor jahe hanya sebesar 21.934.240 Kg dengan nilai US

$13.954.382, namun kembali naik pada thun 2017 sebsar 3 %. Penurunan nilai dan

volume ekspor pada tahun 2015-2016 dikarenakan menurunnya tingkat produksi

dan luas lahan jahe di Indonesia. Perbandingan nilai ekspor dan impor tanaman jahe

dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Perkembangan Ekspor dan Impor Jahe Indonesia Tahun 2008-2017 Sumber : UN Comtrade, 2018 (diolah)

0

10,000,000

20,000,000

30,000,000

40,000,000

50,000,000

60,000,000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Jum

lah

Tahun

Nilai Ekspor dan Impor Komoditas Jahe Indonesia Tahun 2008-

2017

Nilai Impor (US$) Nilai Ekspor (US$)

Page 33: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

14

Gambar 9. Permintaan Jahe Dunia Tahun 2011 - 2015 Sumber : Kementerian Perdagangan (diolah)

Peningkatan ekspor jahe Indonesia sejalan dengan pertumbuhan permintaan

komoditas jahe di dunia. Selama tahun 2011-2015 ekspor jahe dunia tumbuh

sebesar 8,6 % per tahun. Pada tahun 2015 permintaan ekspor jahe dunia mencapi

756 juta USD. Indonesia sebagai negara eksportir ke-7 dunia untuk komoditas jahe,

mengalami pertumbuhan eskpor rata-rata 146% pertahun pada periode yang sama.

Indonesia adalah negara yang mengalami pertumbuhan ekspor terbesar untuk

komoditas jahe di dunia. Peningkatan kontribusi Indonesia sebagai penghasil jahe

dunia tidak hanya dari segi nilai perdagangan tapi juga pangsa pasarnya. Tahun

2011, Indonesia memberikan 0,18 % pasokan jahe dunia dan pada tahun 2015

menjadi 2,4 %. Permintaan tanaman obat khususnya jahe di dunia akan meningkat

signifikan mengingat fungsi tanaman obat yang semakin berkembang. Proyeksi

permintaan tanaman jahe tentunya didasarkan pada industri yang menggunakannya.

Saat ini fungsi jahe memang lebih banyak untuk pengobatan herbal. Hal tersebut

didukung oleh World Health Organization (WHO) (2003) yang memprediksi

1.2 1.4

14.9

49.1

18.2

-

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

2011 2012 2013 2014 2015

Page 34: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

15

permintaan akan mencapai USD 5 triliun pada tahun 2050. Sementara permintaan

tanaman obat khusunya jahe berbentuk tanaman baku akan tumbuh sekitar 10-20 %

pertahun (Sharma, 2004).

Pasar ekspor jahe Internasional masih dikuasai oleh Cina, India, dan Belanda.

Negara tersebut merupakan negara terbesar produsen jahe dunia kecuali Belanda.

Belanda termasuk negara pengeskpor terbesar karena Belanda banyak mengimpor

jahe lalu mengeskspor kembali ke negara-negara lain terutama di kawasan Eropa

(FAO, 2015). Sebagai negara ekspor terbesar, banyak yang menjadikan Cina, India,

dan Belanda sebagai negara acuan untuk ekspor jahe Internasional. Adapun

perbandingan nilai ekspor jahe dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Perkembangan Ekspor Jahe Cina, Belanda, India, dan Indonesia

Tahun 2008-2017 Sumber : UN Comtrade, 2018 (diolah)

Negara pengeskpor jahe masih sangat dikuasa oleh Cina, hal ini dapat dilihat

dari sangat tingginya nilai ekspor jahe Cina. Pada tahun 2008-2017 jumlah jahe Cina

yang di ekspor sebesar 3.794.214.424 US$ dengan rata rata tiap tahun sebesar

0

100000000

200000000

300000000

400000000

500000000

600000000

2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7

US

$

China Netherlands India Indonesia

Page 35: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

16

379.421.442 US$. Sedangkan untuk Belanda menjadi negara eksportir jahe terbesar

setelah Cina, pada tahun 2008-2017 jumlah jahe Belanda yang di ekspor sebesar

531.892.602 US$ dengan rata rata tiap tahun sebesar 53.189.260US$. Sedangkan

untuk India menjadi negara eksportir jahe terbesar setelah Cina dan Netherlad, pada

tahun 2008-2017 jumlah jahe India yang di ekspor sebesar 343.598.731

US$ dengan rata rata tiap tahun sebesar 34.359.873US$. Walaupun India menjadi

negara produsen jahe terbesar setelah Cina, namun nilai ekspor India jauh dibawah

Cina, padahal jika dilihat dari jumlah produksi, India menguasai sebagai produsen

jahe terbesar di dunia mengungguli Cina, namun India tidak bisa menguasai pasar

ekspor utama jahe. Hal ini di karenakan konsumsi domestik India sangat besar,

bahkan untuk bisa memenuhi kebutuhan domestik dan eskpor, India juga

mengimpor jahe dari negara lain, dan juga India tidak bisa mempertahankan kualitas

ekspor jahe. Jahe Cina, Belanda dan India cenderung mengalai peningkatan yang

signifikan, atau bisa disebut konsisten, sedangkan ekspor Indonesia cenderung

stagnan dan sulit mengalami peningkatan. Hal ini lah yang membuat Cina, Belanda,

dan India sering dijadikan negar acuan dan paling diminati negara lain untuk

mengekspor jahe (Kementerian Perdagangan, 2017)

Tingginya permintaan dunia akan jahe tercermin dari semakin meningkatnya

impor jahe dunia. Pangsa pasar dunia yang semakin terbuka bagi pengembangan

jahe ini mendorong peningkatan investasi usaha di bidang jahe dan produk

olahannya. Menurut The Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun

2017 pangsa pasar jahe Indonesia adalah sebesar 19,1 persen yang kemudian

meningkat menjadi 23,5 persen pada tahun2017 mengungguli Cina, Belanda, India

Page 36: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

17

dengan pangsa sebesar 41,1. Trend peningkatan impor ini cenderung terjadi pada

negara-negara yang kurang kondusif dari segi geografis untuk mengusahakan

jahe seperti negara Pakistan, USA, Japan. Impor jahe dunia yang masuk ke negara

negara yang tinggi permintaannya dilihat pada Tabel 1

Tabel 1. Negara Pengimpor Jahe Dunia Tahun 2013-2017 (Ton)

Peringkat

Negara Pengimpor Tahun

Jahe 2013 2014 2015 2016 2017

1 Pakistan 62120.86 69439.131 89402.799 77289.647 79090.592

2 USA 55609.098 57118.379 70434.975 77411.547 63598.264

3 Japan 62710.424 57487.828 56607.99 63988.699 61591.797

4 Belanda 55609.098 32737.731 45128.423 47104.535 46685.942

5 Malaysia 35091.798 30885.879 29642.495 28623.717 26552.187

6 India 28221.514 25004.382 21938.138 23539.048 17721.443

7 United Kingdom 18414.193 18472.142 20248.399 22550.401 21207.01

8 Germany 8973.046 10919.647 10920.883 14233.352 17265.475

9 Singapore 9059.624 9434.298 9890.339 10006.5 10296.891

10 Russian Federation 10151.862 8281.088 7025.303 8067.548 9976.822

Sumber : UN Comtrade (2018, diolah)

Dalam 10 negara pengimpor jahe dunia, terdapat negara yang menjadi

perhatian khusus yaitu India. India dengan jumlah produksi yang paling besar di

dunia, namun tetap mengimpor jahe dari negara lainn. Hal ini di karenakan

konsumsi domestik India sangat besar, bahkan untuk bisa memenuhi kebutuhan

Page 37: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

18

domestik dan eskpor, India juga mengimpor jahe dari negara lain, dan juga India

tidak bisa mempertahankan kualitas jahe (Kementerian Perdagangan, 2017).

Jahe merupakan salah satu komoditas ekspor yang diperdagangkan

Indonesia dan negara-negara lainnya di pasar dunia. Jahe sendiri memiliki

kontribusi setengah dari total ekspor komoditas biofarmaka (Pusdatin Kementerian

Pertanian, 2016). Popularitas dan daya tarik dunia terhadap jahe, utamanya

dikarenakan manfaat yang baik untuk kesehatan serta didukung oleh faktor sejarah,

tradisi, sosial dan kepentingan ekonomi (Pusdatin, Kementerian Pertanian, 2016).

Dengan semakin meningkatnya produksi jahe dalam negeri, maka laju

ekspor jahe Indonesia ke berbagai negara pun semakin meningkat. Ekspor sendiri

merupakan cerminan dari sisa produksi ketika produksi yang ada telah memenuhi

kebutuhan dalam negeri. Semakin tinggi ekspor jahe Indonesia, maka kontribusi

jahe terhadap total devisa akan semakin meningkat. Ekspor Jahe Indonesia ke

negara tujuan ekspor dapat dilihatpada Tabel 2.

Tabel 2. Ekspor Jahe Indonesia Ke Negara Tujuan Tahun 2013-2017 (US$)

Peringkat

Negara Tujuan Ekpor Tahun

Jahe Indonesia 2013 2014 2015 2016 2017

1 Bangladesh 8474445 36571 7663751 5010100 7769489

2 Belanda 383782 15833048 179563 6400 217

3 Pakistan 1350357 15824 4764562 472183 1773417

4 Viet Nam 21845 353378 2487425 1277920 889368

5 Malaysia 2377689 281 899500 737162 841506

6 Singapore 524811 1911201 532628 329674 441379

Page 38: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

19

7 Japan 586657 24200 453958 428639 359087

8 India 87300 39987 51383 81597 64629

9 Timor-Leste 551 75655 1269 40 5

10 United Arab Emirates 14480 10650 940 11941 85

Sumber : UN Comtrade (2018, diolah)

Permintaan jahe dunia berfluktuatif dan tidak seimbang sehingga membuat

Indonesia sulit mengetahui penurunan dan peningkatan ekspor jahe di Indonesia

sehingga sering tidak tercapainya target yang telah ditetapkan. Perkembangan dunia

usaha yang begitu cepat juga mengharuskan Indonesia untuk mampu mengetahui

berbagai kemungkinan yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan

memahami informasi dari negara pesaing utama jahe.

Analisis hubungan dan pengaruh antara ekspor Cina, India, Belanda dengan

Indonesia sangat diperlukan, karena Cina, India, dan Belanda merupakan negara

eksportir utama jahe dunia. Dengan adanya analisis hubungan dan pengaruh

tersebut, Indonesia dapat melihat hubungan dan pengaruh antar negara dalam

jangka panjang. Hubungan dan pengaruh antar negara pada proses ekspor,

terkadang dapat menyebabkan penurunan maupun peningkatan ekspor di

Indonesia, dengan begitu Indonesia dapat mengetahui permintaan dunia akan jahe

Indonesia. Berdasarkan hal tersebut penulis akan melakukan penelitian dengan

judul ‘’Analisis Hubungan Ekspor Jahe Indonesia, Cina, India, Belanda Serta

Pengaruhnya Terhadap Ekspor Jahe Indonesia di Pasar Internasional’’.

Page 39: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

20

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan pada penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah terjadi hubungan antar negara pengekspor jahe di Indonesia, Cina,

India, dan Belanda selama periode Januari 2013 – Desember 2017 ?

2. Bagaimana pengaruh shock/guncangan peningkatan ekspor jahe Cina, India,

dan Belanda terhadap ekspor jahe Indonesia selama periode Januari 2018 –

Desember 2024 mendatang ?

3. Bagaimana pengaruh perubahan ekspor jahe di Indonesia, Cina, India, dan

Belanda selama periode Januari 2018 – Desember 2024 mendatang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, berikut ini tujuan yang hendak

dicapai oleh penulis, yaitu :

1. Menganalisis hubungan antar negara pengekspor jahe di Indonesia, Cina, India,

dan Belanda selama periode Januari 2013 – Desember 2017

2. Menganalisis pengaruh shock/guncangan peningkatan ekspor jahe Cina, India,

dan Belanda terhadap ekspor jahe Indonesia selama periode Januari 2018 –

Desember 2024 mendatang

3. Menganalisis pengaruh perubahan ekspor jahe di Indonesia, Cina, India, dan

Belanda selama periode Januari 2018 – Desember 2024 mendatang

Page 40: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

21

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian diatas, maka penulis

mengharapkan penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Bagi Pemerintah dan Perusahaan, sebagai salah satu alternatif pengambilan

keputusan dalam menyusun perencanaan bagi bidang tanaman, pabrik,

administrasi dan ekspor jahe. Pengambilan keputusan yang ditetapkan pada

setiap bidang akan saling berkaitan satu sama lain.

2. Bagi Pembaca, sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan hubungan dan pengaruh ekspor jahe antar negara.

3. Bagi Penulis, sebagai penerapan ilmu yang telah diperoleh selama masa

pendidikan perkuliahan dan sebagai syarat kelulusan sarjana strata satu dalam

Program Studi Agribisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada analisis pasar Internasional dengan

menggunakan data dari un comtrade dengan kode HS091010 (Spices;Ginger).

Batasan penelitian berfokus membahas hubungan ekpsor jahe Indonesia, Cina,

India, dan Belanda dengan memperhatikan pengaruh untuk ekspor jahe di Indonesia

dimasa mendatang. Hubungan ekspor jahe antar negara dilihat berdasarkan data

time series yang diperoleh dari un comtrade mulai dari periode Januari 2013 -

Desember 2017. Data time series tersebut digunakan sebagai acuan untuk

mengetahui pengaruh perubahan ekspor jahe di Indonesia, Cina, India, dan Belanda

selama periode Januari 2018 - Desember 2024 mendatang. Metode analisis yang

Page 41: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

22

digunakan untuk melihat hubungan jangka panjang antar negara pengekspor jahe

adalah Vector Autoregression (VAR)/Vector Error Correction Model (VECM) dan

untuk memperhatikan besarnya pengaruh antar negara menggunakan analisis

Impulse Response Function (IRF) dan Forecast Error Variance Decomposition

(FEVD).

Page 42: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Agribisnis

2.1.1 Pengertian Agribisnis

Secara harfiah, agribisnis diadopsi dari bahasa Inggris yakni agribusiness.

Kata tersebut berasal dai agriculture (pertanian), dan business (bisnis). Banyak

definisi yang berkembang mengenai agribisnis, salah satunya menurut Davis dan

Golberg (1957:14) yang mendefinisikan agribusiness is the sum total of all

operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies;

production operations on the farm; and storage, processing and distribution of

farm commodities and items. Agribisnis merupakan jumlah total keseluruhan

operasi termasuk dalam manufaktur dan distribusi pertanian (output); operasi

produksi di lahan pertanian; dan penyimpanan, proses dan distribusi komoditas

pertanian dan lainnya.

Definisi yang dikemukakan oleh Davis dan Golberg (1957:14) memberikan

suatu konsep dan wawasan yang dalam, mengenai pertanian modern saat

menghadapi milenium ketiga. Agribisnis menjadi suatu sistem, yang jika

dikembangkan harus terpadu dan selaras dengan semua subsistem yang ada di

dalamnya. Bila pengembangan agribisnis hanya dilakukan oleh salah satu

subsistem yang ada di dalamnya, maka tidak akan berjalan dengan efektif dan

efisien (Gumbira-Sai’id dan Intan, 2004:20). Pengertian agribisnis menurut

Soekartawi (2003:17), berdasarkan unsur kata pembentuknya yaitu: “agri” yang

Page 43: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

24

berasal dari agriculture (pertanian) dan bisnis yang berasal dari kata “bisnis”

(usaha). Agribisnis merupakan usaha dalam bidang pertanian, yang meliputi proses

produksi, pengolahan, pemasaran, atau kegiatan lainnya yang berkaitan dengan

bidang tersebut (Soekartawi, 2003:17).

Kegiatan ekspor pada sistem agribisnis merupakan proses yang terdiri dari

tahap produksi primer hingga pemasaran. Kegiatan ekspor berada pada subsistem

kedua (SS-II) dan keempat (SS-IV) dalam sistem agribisnis, yang dapat dilihat pada

Gambar 11.

Gambar 11. Sistem Agribisnis Sumber : Said dan Intan (2001:21)

Pada Gambar 11 menunjukkan, setiap subsistem dalam sistem agribisnis

mempunyai keterkaitan kebelakang dan kedepan. Tanda panah kebelakang (ke kiri)

pada subsistem pengolahan (SS-III) menunjukkan bahwa SS-III akan berfungsi

dengan baik apabila ditunjang oleh ketersediaan sarana produksi yang dihasilkan

SS III

(Pengolahan)

SS IV

(Pemasaran)

SS I

(Pengadaan dan

Penyaluran

Sarana Produksi)

SS II

(Produksi

Primer)

Lembaga Penunjang Agribisnis

(Pertanahan, Keuangan, Penelitian, dll)

Page 44: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

25

oleh SS-I. Tanda panah kedepan (ke kanan) pada SS-II menunjukkan bahwa

subsistem pengolahan (SS-II) akan berhasil jika menemukan pasar untuk produk

pertaniannya (SS-IV). Pengembangan agribisnis tidak akan efektif dan efisien

apabila hanya dikembangkan salah satu subsistem. Tidak ada subsistem yang lebih

penting dari subsistem lainnya dan setiap subsistem akan berfungsi dengan baik

apabila tidak ada gangguan pada salah satu subsistem (Gumbira-Sai’id dan Intan,

2004:21).

2.1.2 Perkembangan Agroindustri

Pembangunan pertanian saat ini terdapat penekanan efisiensi ekonomi

dengan banyak perhatian pada pengembangan sektor industri. Hal tersebut

mengakibatkan sektor ini melaju dengan cepat sekali tetapi lambat untuk menarik

sektor pertanian. Untuk itu diperlukan peningkatan industri skala kecil (dan

menengah) yang dekat dengan daerah produksi pertanian (Soekartawi, 2003:12).

Usaha yang terdiri dari proses produksi hingga pemasaran dalam agribisnis

seperti ini, sering dikaitkan dengan kegiatan ekspor. Hal ini terdapat tambahan

dalam penerimaan devisa negara dari agribisnis melalui kegiatan ekspor

(Soekartawi, 2003:17). Kegiatan perdagangan internasional menurut Soekartawi

(2003:118), merupakan kelanjutan dari perdagangan daerah. Barang yang

diperdagangkan antarnegara didasarkan tidak hanya atas keuntungan alamiah,

namun juga berdasarkan proporsi dan intensitas faktor-faktor produksi yang

digunakan dalam menghasilkan produk tersebut. Perkembangan agroindustri dan

sektor industri lainnya diharapkan dapat berjalan seiring diartikan pula sektor

industri perlu didukung oleh sektor pertanian yang maju. Konsep ini ditekankan

Page 45: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

26

melalui agriculture led development. Atas pertimbangan bahwa peningkatan

penghasilan devisa dari ekspor hasil pertanian memiliki keuntungan-keuntungan

yang tidak dimiliki barang-barang hasil industri, diantaranya (Soekartawi,

2003:13) :

a. Peningkatan ekspor hasil pertanian seperti kopi, coklat, dan tanaman lain tidak

membutuhkan investasi besar-besaran.

b. Meskipun investasi baru diperlukan, jumlahnya relatif tidak besar; karena

biasanya ratio capital-output pengusaha pertanian adalah kecil.

c. Produksi pertanian yang bersifat homogen membuat permintaan yang dihadapi

oleh negara eksportir produk pertanian bersifat sangat elastis, sehingga

peningkatan volume ekspor tidak mempengaruhi harga.

Pihak swasta turut berperan dalam pembangunan ekonomi Indonesia, karena

pelaku-pelaku sektor perekonomian di Indonesia terdiri dari pihak Swasta, Badan

Usaha Milik Negara (BUMN), dan koperasi. Ketiga unsur tersebut kemudian

dikenal dengan istilah “dunia usaha”. Ketiga unsur dunia usaha ini mendapatkan

dukungan dari dunia perbankan dalam mengembangkan usahanya, sebagai

penyandang dana dari pemerintah. Pihak pemerintah berperan dalam menyediakan

dan menyempurnakan iklim usaha yang sehat dan kontinu (Soekartawi, 2003:16).

2.2 Jahe (Zingiber officinale Rosc.)

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman obat berupa tumbuhan

rumpun berbatang semu. Bagian tanaman Jahe yang dimanfaatkan adalah rimpang

tanaman. Rimpang Jahe memiliki daya guna yang besar, antara lain dimanfaatkan

sebagai bahan pembuatan obat-obatan, parfum, makanan ringan, minuman, dan

Page 46: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

27

bumbu dapur. Hingga saat ini, daerah asal tanaman Jahe (Zingiber officinalle Rosc)

belum dapat diketahui dengan pasti. Di Indonesia, terdapat tiga jenis klon Jahe,

yaitu Jahe kecil atau Jahe emprit, Jahe merah atau Jahe sunti, dan Jahe gajah.

Penyebaran tanaman Jahe tidak dapat dipisahkan dari keanekaragaman tipe

agroklimat di masing-masing kawasan tempat tumbuhnya (Suprapti, 2003: 12).

2.2.1 Klasifikasi Jahe (Zingiber officinale Rosc.)

Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (zingiberaceae), satu famili dangan

Temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam

(Curcuma aeruginosa), kunyit, (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia

galanga), lengkuas (Languas galanga), dan lain-lain. Jahe merupakan rempah-

rempah Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama

dalam bidang kesehatan. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India

sampai Cina (Paimin dan Murhanato, 2008). Menurut Cronquist (1981:45),

klasifikasi tanaman jahe yaitu sebagai berikut.

Kingdom :Plantae

Divisio :Magnoliophyta

Classis : Liliopsida

Subclassis : Zingiberidae

Ordo :Zingiberales

Familia :Zingiberaceae

Genus :Zingiber

Species : Zingiber officinale Roxb.

Page 47: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

28

Secara morfologi, tanaman Jahe terdiri atas, rimpang, batang, daun, bunga.

Perakaran tanaman Jahe merupakan akar tunggal yang semakin membesar seiring

dengan umurnya, hingga membentuk rimpang serta tunas-tunas yang akan tumbuh

menjadi tanaman baru. Batang tanaman Jahe merupakan batang semu yang tumbuh

tegak lurus. Batang ini tersiri atas seludang-seludang dan pelepah daun yang

menutup batang. Bagian luar batang licin dan mengilap, serta mengandung banyak

air.

Tanaman jahe memiliki daun yang sempit dengan panjang 15-23 cm, lebar

8-15 mm, tangkai daunnya berambut dengan panjang 2 mm sampai dengan 4 mm.

Bentuk lidah daun memanjang, tidak berambut, panjang 7,5 mm sampai dengan 1

cm, seludang agak berambut. Tangkai bunga hampir tidak berambut, panjangnya

25 cm, ibu tangkai daun (rachis) berambut jarang, sisik pada tangkai terdapat 5

buah sampai dengan 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau

rapat,hampir tidak berambut, panjang sisik 3-5 cm. Daun pelindung berbentuk

bundar telur terbalik, bulat pada ujungnya, tidak berambut, berwarna hijau

cerah,panjang 2,5 cm, lebar 1 cm sampai dengan 1,25 cm. Mahkota bunga

berbentuk tabung, panjang tabung 2-2,5 cm, helainnya agak sempit berbentuk

tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 cm sampai 2,5 cm, lebar 2 mm

sampai dengan 3,5 mm, bibir (labellum) berbintik-bintik berwarna putih

kekuningan. Kepala sari berwarna ungu dengan panjang 9 mm. Rimpang jahe jika

dipotong berwarna kekuningan (Backer & Van Den Brink, 1968:87).

Jahe memiliki akar berbentuk akar serabut dengan warna putih kotor.

Rimpang tebal agak melebar, tumbuh bercabang-cabang. Warna rimpang kuning

Page 48: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

29

pucat. Bagian dalam berserat agak kasar, warna kuning muda dengan bagian ujung

berwarna merah muda. Buah jahe berbentuk bulat hingga bulat panjang, berwarna

coklat sedang bijinya berbentuk bulat dengan warna hitam (Ramadhan, 2013:99).

2.2.2 Budidaya Tanaman Jahe (Zingiber officinale Roxb.)

Tanaman jahe terdapat di seluruh Indonesia ditanam di kebun dan pekarangan.

Tumbuh di tempat terbuka sampai di tempat yang agak kenaungan, pada tanah

latosal ataupun andosal terutama yang mengandung bahan organik tinggi.

Umumnya ditanam di tanah ringan atau tanah yang mudah diolah seperti tanah

lempung berdebu, lempung berliat, dan liat berpasir. Tumbuh pada ketinggian

tempat sampai 900 meter atau lebih di atas permukaan laut, umumnya ditanam pada

ketinggian tempat antara 200 m sampai dengan 600 m di atas permukaan laut

(Departemen Kesehatan RI, 2008:48).

Tanaman diperbanyak dengan rimpang. Rimpang yang akan digunakan

sebagai bibit dipotong dengan ukuran 3-7 cm dan setidaknya mengandung 3

matatunas. Stek rimpang yang dipakai dari tanaman yang sudah berumur 10 bulan

atau12 bulan. Dalam penanaman stek rimpang 5-7,5 cm umumnya dengan cara

membuat alur-alur sepanjang tanah yang akan ditanami. Tunas-tunas jahe akan

keluar dari dalam tanah 2 minggu sampai 2 bulan setelah ditanam. Pemeliharan

terhadap tanaman jahe terdiri dari menyiang, membumbun, mencabut, membakar

tanaman yang terserang penyakit, dan memupuk. Pemanenan rimpang dapat

dilakukan pada umur 9 bulan sampai dengan 12 bulan setelah tanam. Panenan

pada umur 6 bulan biasanya dilakukan untuk keperluan bahan pembuatan

Page 49: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

30

manisan. Panenan tua pada umur 9 sampai 12 bulan dilakukan bila tanaman mulai

mengering seluruhnya sampai sudah rebah rumpun-rumpunnya (Departemen

Kesehatan RI, 2008:48).

2.2.3 Jenis Jahe

Berdasarkan bentuk, ukuran, serta warna rimpangnya, Jahe dapat dibedakan

menjadi tiga jenis, yaitu Jahe merah (sunti), Jahe emprit, dan Jahe gajah. Jahe merah

memiliki ukuran rimpang paling kecil dibandingkan dengan kedua klon lainnya.

Klon Jahe ini memiliki karakteristik warna merah sampai jingga, berserat kasar,

beraroma tajam, dan sangat pedas.Jahe emprit berukuran lebih besar daripada Jahe

merah, namun lebih kecil daripada Jahe gajah. Klon Jahe ini memiliki karakteristik

warna putih atau kuning, berbentuk pipih, berserat lembut, dan aromanya tidak

tajam. Jika dibandingkan dengan dua klon yang lain, Jahe gajah memiliki ukuran

rimpang paling besar. Sering kali, Jahe gajah juga disebut Jahe badak atau Jahe

kombongan (Bengkulu). Jahe jenis ini memiliki karakteristik warna kuning atau

kuning muda, berserat sedikit dan lembut, aroma tidak terlalu tajam, dan rasa tidak

terlalu pedas (Suprapti, 2003: 14).

Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri komoditas Jahe juga

diekspor, dan dipasarkan ke mancanegara guna memenuhi permintaan luar

negeri.Indonesia mengekspor jahe dalam bentuk jahe segar, jahe kering, dan produk

olahan jahe. Sebagian besar ekspor jahe Indonesia dalam bentuk jahe segar, bahkan

pernah mencapai 99,33%. Jahe Indonesia yang diekspor terdiri dari beberapa

bentuk produk yaitu jahe segar (HS 0910100000), produk jahe untuk keperluan

Page 50: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

31

farmasi (HS 3301291100), dan non farmasi (HS 3301299100). Ekspor jahe untuk

keperluan farmasi dan nonfarmasi dalam pengelompokkan jenis barang ekspor

digabung dengan serai wangi, dan kayu manis (Pharmaceutical Grade of Lemon

Grass of Citronella, Cinnamon, Ginger, and Other Pharmaceutical Grade of

Lemon Grass of Citronella, Cinnamon, Ginger) (Pribadi, 2013:79).

Saat ini jenis Jahe di Indonesia yang diekspor maupun yang merupakan hasil

impor tahun 1996-2011 adalah Jahe dengan kode HS 0910100000 (tidak

dihancurkanatau tidak ditumbuk). Sementara sejak tahun 2012 dan 2013, terdapat

penambahan kode HS yaitu 0910200000 (dihancurkan atau ditumbuk) (Pusdatin

Kementerian Pertanian, 2016).

2.2.4 Produk Turunan Jahe

Selain dalam bentuk utuh atau segar, Jahe dapat diolah menjadi beberapa jenis

produk. Produk olahan maupun awetan Jahe diminati oleh konsumen dari luar

dalam negeri dan luar negeri, antara lain: Jahe Kering, Bubuk Jahe, Asinan Jahe

(Salted Ginger), Jahe dalam Sirup (Syruped Ginger), Jahe Kristal (Crystalized

Ginger), Manisan Kering Jahe, Ting-Ting Jahe (Kembang Gula/Permen), Kopi

Jahe, Sirup Pokak, Sirup Sekoteng, Minyak Jahe (Ginger Oil), serta Oleoresin

(Ekstrak Jahe) (Suprapti, 2003: 9).

Minyak asiri (eteris) hasil dari ekstraksi rimpang Jahe biasa digunakan

sebagai bahan pembuatan minuman ringan (ginger ale), bahan baku bagi industri

farmasi, parfum, dan kosmetik, serta sebagai bahan penyedap (flavouring agents).

Sementara Jahe segar dapat dimanfaatkan sebagai bahan kembang gula atau permen

Page 51: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

32

(ting-ting Jahe) dan minuman penghangat tubuh. Jahe yang masih muda sering

digunakan sebagai lalap (dimakan mentah) atau diolah dan diawetkan menjadi Jahe

asin (asinan Jahe), manisan Jahe, dan Jahe dalam sirup. Jahe yang sudah tua dapat

diawetkan dalam bentuk Jahe kering, bubuk Jahe, Jahe instan, atau ting-ting Jahe

(Suprapti, 2003: 18-19).

2.3 Perdagangan Internasional

Menurut Purwito dan Indriani (2015:30), perdagangan internasional

merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan perdagangan antara suatu tempat

ke tempat lainnya dengan melewati batas-batas negara, sifatnya interdependensi

dengan menerapkan aturan (tradisional, bilateral, dan regional) yang telah

disepakati secara internasional. Kesepakatan tersebut telah melalui perjanjian atau

terikat dalam keanggotaan suatu institusi global. Biasanya telah melalui perjanjian

atau keanggotaan dalam suatu institusi global. Secara teorititis, perdagangan

internasional terjadi karena dua alasan. Pertama, setiap negara dapat memperoleh

keuntungan dengan melakukan sesuatu yang relatif lebih baik. Kedua, perdagangan

yang dilakukan negara-negara tersebut bertujuan mencapai skala ekonomi

(economic of scale) dalam produksi. Maksudnya, jika setiap negara memproduksi

barang tertentu, maka skalanya akan lebih besar dan produksinya lebih efisien

dibandingkan memproduksi segala jenis barang.

Perdagangan ekspor dan impor diartikan sebagai perdagangan dari

bermacam jenis dan kualitas barang yang terjadi antara negara yang satu dengan

yang lainnya. Ekspor diartikan sebagai kegiatan penjualan atau pengiriman barang,

Page 52: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

33

jasa, atau modal yang berasal dari dalam daerah ke luar daerah sesuai peraturan

yang berlaku secara inernasional. Kegiatan ekspor dapat diartikan sebagai

mengeluarkan barang, jasa, atau modal yang berasal dari dalam daerah ke dalam

luar daerah secara internasional. Tujuannya untuk digunakan, dimiliki, dialihkan,

atau dijual kembali dengan memanfaatkan kegunaan atau keuntungan atas produk

tersebut (Elpawati dan Raditya Audayuda, 2018:104).

Kebijaksanaan ekspor-impor dalam perdagangan internasional tidak dapat

dikaitkan begitu saja, misalnya untuk kebijaksanaan ekspor. Urgensi perlunya suatu

negara menggalakkan ekspor adalah untuk meningkatkan kekayaan negara, yang

berarti meningktkan pendapatan per kapita masyarakat. Kegiatan ekspor dalam

perdagangan internasional, dapat terjadi apabila (Soekartawi, 2003:120):

1. Terdapat kelebihan produksi dalam negeri, sehingga dapat dijual ke luar negeri

melalui kebijaksanaan ekspor.

2. Adanya permintaan produk dari luar negeri, karena produk dalam negeri negara

tersebut tidak mencukupi.

3. Harga pasar dunia yang lebih menguntungkan, akan memberikan keuntungan

lebih besar dari penjualan luar negeri dibandingkan penjualan dalam negeri.

4. Terdapat kebijaksanaan ekspor yang bersifat politik.

5. Adanya barter antarproduk tertentu dengan produk lain yang diperlukan dan

tidak dapat diproduksi dalam negeri.

Menurut Soekartawi (2015:122), terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi ekspor, yaitu :

Page 53: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

34

a. Harga Internasional

Hubungan harga internasional dengan volume ekspor adalah jika harga

komoditas di pasar global lebih besar dari pada pasar domestic. Harga komoditi di

pasar domestik berbeda dengan harga di pasar internasional. Semakin besar selisih

antara harga yang ada di pasar internasional dengan harga domestik, maka akan

menyebabkan jumlah komoditi yang akan diekspor semakin bertambah banyak.

b. Nilai Tukar Uang (Exchange Rate)

Kebijaksanaan nilai tukar uang memberikan efek yang berkaitan dengan

kebijaksanaan devaluasi, (yaitu penurunan nilai mata uang domestik terhadap mata

uang luar negeri) terhadap ekspor impor suatu negara dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain adalah evaluasi elastisitas harga untuk ekspor, elastisitas harga

untuk impor, dan daya saing komoditas tersebut di pasar internasional. Apabila

elastisitas harga untuk ekspor lebih tinggi daripada harga untuk impor maka

devaluasi cenderung menguntungkan. Sebaliknya jika elastisitas harga untuk impor

lebih tinggi daripada harga untuk ekspor maka kebijaksanaan devaluasi tidak

menguntungkan.

c. Kuota Ekspor Impor

Adanya kuota ekspor bagi negara produsen komoditi tertentu akan

menghambat ekspor komoditi tersebut. Terutama berdampak bagi negara-negara

penghasil komoditi yang jumlahnya relatif sedikit. Pada saat harga di pasar

internasional sedang tinggi (misalnya akibat kerusakan komoditi tersebut), maka

negara-negara penghasil komoditi yang relatif sedikit itu tidak dapat memanfaatkan

keadaan tersebut.

Page 54: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

35

d. Kebijaksanaan Tarif dan No tarif

Biasanya kebijaksanaan tarif dikenakan untuk komoditi impor atau komoditi

subtitusi impor. Hal ini dilakukan untuk menjaga harga produk dalam negeri berada

dalam tingkatan tertentu sehingga harga tersebut dapat atau mampu mendorong

pengembangan komoditi tersebut. Selain kebijaksanaan tarif, dikenal pula

kebijaksanaan nontarif. Supaya mendorong tujuan diversifikasi tujuan ekspor.

e. Kebijaksanaan Meningkatkan Ekspor Nonmigas

Sebagai upaya dalam meningkatkan ekspor, pemerintah dapat menggunakan

beberapa kebijaksanaan antara lain pemberian fasilitas-fasilitas kemudahan guna

menunjang kegiatan ekspor. Fasilitas-fasilitas tersebut harus bisa berupa kredit

ekspor, kebebasan eksportir untuk menggunakan devisanya, penyederhanaan tata

laksana dan lainnya. Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah

dalam upaya meningkatkan ekspor bukanlah berdiri sendiri melainkan serangkaian.

Menurut Tambunan (2002 :5), faktor-faktor yang mempengaruhi

perdagangan internasional dapat dilihat dari teori permintaan dan penawaran.

Kesimpulan dari teori permintaan dan penawaran tersebut, menyatakan bahwa

perdagangan internasional dapat terjadi karena adanya kelebihan produksi dalam

negeri (penawaran) dengan kelebihan permintaan negara lain. Secara teoritis, suatu

negara (misal negara A) akan mengekspor suatu komoditi (misal pakaian jadi) ke

negara lain (misal negara B) apabila hargad omestik negara A (sebelum terjadinya

perdagangan internasional) relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan harga

domestik negara B .

Page 55: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

36

Struktur harga yang terjadi di negara A lebih rendah karena produksi

domestiknya lebihbesar daripada konsumsi domestiknya sehingga di negara A telah

terjadi excesssupply (memiliki kelebihan produksi). Dengan demikian, negara A

mempunyaikesempatan menjual kelebihan produksinya ke negara lain. Dilain

pihak, di negaraB terjadi kekurangan supply karena konsumsi domestiknya lebih

besar daripadaproduksi domestiknya (excess demand) sehingga harga yang terjadi

di negara Blebih tinggi. Dalam hal ini negara B berkeinginan untuk membeli

pakaian jadi darinegara lain yang relatif lebih murah. Jika kemudian terjadi

komunikasi antaranegara A dengan negara B, maka akan terjadi perdagangan antar

keduanya dengan harga yang diterima oleh kedua negara adalah sama (Salvatore

2014:8).

Page 56: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

37

Gambar 12. Kurva Perdagangan Internasional Sumber : Salvatore, (2014:88)

Keterangan :

P1 : Harga domestik di negara 1 (pengekspor) tanpa perdagangan internasional

OQ1 : Jumlah produk domestik yang diperdagangkan di negara 1 (pengekspor)

tanpa perdagangan internasional

K : Jumlah komoditi yang diekspor oleh negara 1

P3 : Harga domestik di negara 2 (pengimpor) tanpa perdangangan

internasional.

OQ2 : Jumlah produk domestik yang diperdagangkan di negara 2 (pengimpor)

tanpa perdagangan internasional.

M : Jumlah komoditi yang diimpor oleh negara 2

P2 : Harga keseimbangan antara kedua negara setelah perdangangan

internasional

OQ* : Keseimbangan penawaran dan permintaan antar kedua negara dimana

jumlah yang diekspor (Ekspor) sama dengan jumlah yang diimpor (Impor).

Q1 0 0 0 X X X

Panel A

Pasar Negara 1 untuk komoditi X

Panel B

Perdagangan Internasional

dalam komoditi X

Panel C

Pasar Negara 2 untuk

komoditi X

Q2

M

Q*

Px/Py Px/Py

K

Px/Py

P1

P3

P2

A*

P3 A”

B*

A’

𝑺𝑿

𝑫𝑿

E’

S

D

E’

B E

A

𝑫𝑿

𝑺𝑿

B’

Page 57: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

38

Pada gambar 12, menggambarkan terjadinya perdagangan internasional harga

di negara 1 sebesar P1, sedangkan di negara 2 sebesar P2. Penawaran pasar

internasional akan terjadi jika harga internasional lebih tinggi dari P1, sedangkan

permintaan di pasar internasional akan jika harga internasionallebih rendah dari P2.

Pada saat harga internasional (P2) sama dengan P1, maka negara 2 akan terjadi

Excess Demand (ED) (lihat garis D). Jika harga internasional sama dengan PB maka

di negara 1 akan terjadi Excess Supply (ES) (garis S). Dari persilangan garis tersebut

maka akan terbentuk kurva S dan D akan menentukan harga yang terjadi di pasar

internasional sebesar P2. Dengan adanya perdagangan tersebut, maka negara 1 akan

mengekspor komoditi (produk) sebesar K sedangkan negara 2 akan mengimpor

komoditi sebesar M, dimana di pasar internasional sebesar K sama dengan M yaitu

Q*.

2.4 Perkembangan Teori Perdagangan Internasional

Menurut Salvatore (2014:8), teori perdagangan internasional (internasional

trade theory) digunakan untuk menganalisis landasan dan manfaat dari

perdagangan. Sementara kebijakan perdagangan internasional (international trade

policy) meneliti tentang pengaruh dan alasan dari pembatasan perdagangan. Teori

perdagangan internasional dapat membantu menjelaskan arah dan komposisi

perdagangan antara beberapa negara. Serta melihat bagaimana efek yang

ditimbulkan terhadap struktur perekonomian di suatu negara. Di samping itu, teori

perdagangan internasional juga dapat menunjukkan adanya keuntungan yang

timbul dengan adanya perdagangan internasional (gains from trade).

Page 58: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

39

Teori perdagangan internasional pun mengalami sejumlah perkembangan,

diantaranya doktrin-doktrin ekonomi yang dikenal sebagai merkantilisme yang

berlaku sejak abad XVII dan XVIII. Selanjutnya terdapat teori keunggulan absolut

yang dikembangkan oleh Adam Smith. Setelah 40 tahun sejak teori yang

dikemukakan Adam Smith, David Richardo kemudian mampu menjelaskan pola

dan keuntungan dari perdagangan dengan hukum keunggulan komparatifnya.

Richardo yang awalnya mendasarkan penjelasan tentang hukum keunggulan

komparatif pada teori nilai kerja, sempat mengalami penolakan. Pada awal abad

kedua puluh, Gottfried Haberler kemudian muncul “menyelamatkan” teori

Richardo, dengan hukum keunggulan komparatif dalam teori biaya oportunitas.

Sebagaimana yang tercermin dalam kurva batas-batas kemungkinan produksi, atau

kurva transformasi (Salvatore, 2014:30).

Adam Smith memandang perdagangan sebagai positive-sum game, yaitu saat

semua mitra berdagang akan memperoleh manfaat jika negara-negara melakukan

spesialisasi dalam memproduksi barang-barang yang memiliki keunggulan absolut.

Hal tersebut berbeda dengan merkantilisme yang memandang perdagangan sebagai

suatu zero-sum game, keadaan dimana surplus perdagangan sebuah negara

diimbangi dengan defisit perdagangan negara lainnya. Richardo kemudian

memperluas teori keunggulan absolut menjadi teori keunggulan komparatif. Ia

beranggapan sekalipun negara tidak memiliki keunggulan absolut dalam barang

apapun, negara tersebut dan negara lainnya masih mendapatkan manfaat dari

perdagangan internasional. Meskipun Richardo tidak menjelaskan tentang alasan

perbedaan keunggulan komparatif antar negara. Sementara itu Heckscher-

Page 59: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

40

Ohlintampaknya berhasil menjawab kelemahan teori sebelumnya. Mereka

beranggapan bahwa keunggulan komparatif muncul dari hasil perbedaan pada fator

dalam (factor endownments). Beberapa ekonomi telah mengembangkan teori

alternatif lainnya mengenai perdagangan internasional, setelah model Heckscher-

Ohlin nyatanya dianggap tidak berjalan dengan baik (Cho dan Moon, 2003:1).

2.4.1 Pandangan dari Teori Merkantilisme Mengenai Perdagangan

Teori merkantilisme dalam ilmu ekonomi mulai dominan hingga abad ke-18.

Saat itu kaum merkantilisme menilai kesejahteraan dengan emas dan perak, atau

harta benda, sebagai ukuran yang berlaku secara umum. Merkantilisme

menekankan pentingnya negara untuk memperoleh logam berharga sebanyak-

banyaknya (Cho dan Moon, 2003:3). Sementara pandangan merkantilisme dalam

hal perdagangan menurut Salvatore (2014:23), yaitu lebih banyak melakukan

ekspor dan menekan impor sesedikit mungkin adalah satu satunya jalan untuk

menjadi negara kaya. Para kaum merkantilisme beranggapan bahwa negara yang

kaya adalah negara yang paling banyak memiliki cadangan emas dan logam mulia.

Melalui kebijakan mengakumulasi logam berharga atau paham emas lantakan

(bullionisme), kemudian diterjemahkan dalam upaya mendorong impor dan

melarang ekspor emas lantakan. Kebijakan ini berkembang menjadi pengaturan

dalam perdagangan internasional untuk mencapai neraca perdagangan yang

menguntungkan. Kelebihan ekspor dibandingkan dengan impor akan dibayarkan

dalam bentuk emas dan perak. Dasar pemikiran bahwa negara yang memproduksi

lebih banyak barang untuk diekspor akan menghasilkan neraca perdagangan positif,

Page 60: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

41

akan mendapatkan aliran masuk emas lantakan. Selanjutnya kebijakan tersebut

beralih untuk mendorong produk domestik (Cho dan Moon, 2003:3).

Pada periode berlakunya paham merkantilisme, kebijakan pajak bersifat

penting. Negara dapat mencapai tujuannya dengan menurunkan pajak untuk ekspor

dan memberlakukan tarif yang tinggi atas impor. Meskipun pajak secara tidak

langsung sering dibebankan pada bidang yang tidak berkaitan dengan ekspor.

Adanya tarif yang tinggi pada produk yang diimpor akan menyebabkan industri

yang diproteksi akan berkembang pesat. Kebijakan lainnya adalah memberikan

monopoli pada sektor industri tertentu, seperti manufaktur kaca dan kertas, serta

pertambangan tembaga. Akan tetapi, kebijakan ini sering disalahgunakan dan

kurang bermanfaat bagi struktur industri (Cho dan Moon, 2003:4).

2.5 Kointegrasi

Definisi kointegrasi Rosadi (2012:200) adalah komponen-komponen dari

vektor dikatakan berkointegrasi dalam orde d,b atau ditulis

~CI (d,b) apabila berlaku (a). Semua komponen dari merupakan proses

integrated order d atau I(d) dan (b). Terdapat vektor α = (α1,α2,...,αk)(≠0) sehingga

demikian Vektor α sering disebut sebagai vektor

kointegrasi. Kegunaan kointegrasi menjadi penting dalam menganalisis data yang

mengandung akar unit, karena dengan konsep ini dapat diamati hubungan jangka

panjang dari variabel-variabel yang tidak stasioner.

Page 61: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

42

Data tidak stasioner seringkali menunjukkan hubungan ketidakseimbangan

dalam jangka pendek, akan tetapi ada kecenderungan terjadinya hubungan jangka

panjang. Ada atau tidaknya hubungan jangka panjang dalam sebuah variabel

ekonomi yang diteliti, maka berkaitan erat dengan uji kointegrasi (Widarjono,

2013:305). Satu set variabel disebut berkointegrasi jika kombinasi linier dari

variabel-variabel tersebut adalah stasioner. Terdapat banyak data tidak stasioner

bergerak bersama sepanjang waktu, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor artinya

data tersebut terikat dalam suatu hubungan jangka panjang. Hubungan kointegrasi

juga bisa dilihat sebagai sebuah fenomena jangka panjang, dengan kemungkinan

variabel-variabel yang berkointegrasi tersebut bisa terdeviasi dari hubungan jangka

pendek, tetapi hubungannya akan kembali dalam jangka panjang (Hakim,

2014:204).

2.6 Stasioneritas Data Time Series

Pada umumnya data time series adalah tidak stasioner. Data time series

merupakan sekumpulan nilai suatu variabel yang diambil pada waktu yang berbeda.

Setiap data dikumpulkan secara berkala pada interval waktu tertentu seperti harian,

mingguan, bulanan dan tahunan (Nachrowi dan Usman, 2006:339). Data yang

dikumpulkan pada interval waktu tertentu tersebut bersifat random, karena

merupakan data dari hasil proses stokastik. Suatu data dikatakan stasioner jika

memenuhi tiga kriteria yaitu jika rata-rata, varian dan kovarian pada setiap lag

adalah konstan sepanjang waktu. Apabila data time series tidak memenuhi kriteria

tersebut, maka data dikatakan tidak stasioner (Widarjono, 2013:307). Pentingnya

Page 62: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

43

stasioneritas dalam analisis data time series adalah sebagai berikut (Hakim,

2014:190) :

1. Stasioneritas sebuah series sangat berpengaruh terhadap perilaku series tersebut.

Contoh, jika sebuah guncangan (shock) yang stasioner akan semakin mengecil

seiring berjalannya waktu maka hal tersebut bisa diterima oleh nalar, dan jika

tidak stasioner maka sebaliknya.

2. Penggunaan data tidak stasioner akan mengakibatkan spurious regression

(regresi palsu) atau hasil regresi meragukan. Regresi palsu adalah sebuah situasi

dimana hasil regresi menunjukkan koefisien regresi yang signifikan secara

statistik dan memiliki nilai determinasi yang tinggi, namum tidak saling

berhubungan antar variabel didalam model.

3. Jika variabel yang ada dalam model regresi tidak stasioner, bisa dibuktikan

bahwa asumsi standar untuk analisis asymptotic tidak akan valid, atau dengan

kata lain nilai rasio t yang biasa tidak akan mengikuti distribusi t, dan nilai F

statistik tidak akan mengikuti distribusi F dan seterusnya.

Pada analisis time series, asumsi stasioneritas data merupakan sifat yang

penting. Pada model stasioner, sifat-sifat statistik dimasa yang akan datang dapat

diramalkan berdasarkan data historis yang telah terjadi dimasa lalu. Pengujian

stasioneritas data time seriesdapat dilakukan dengan beberapa cara seperti,

menggunakan plot fungsi autokorelasi (Autocorrelation/ACF) dan plot fungsi

autokorelasi parsial (Partial Autocorrelation/PACF), uji unit root dengan

menggunakan metode Dickey-Fuller, Augmented Dickey Fuller dan Philip-Person

(Rosadi, 2012:38).

Page 63: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

44

2.7 Analisis Vector Autoregression (VAR)/ Vector Error Correction Model

(VECM)

Menurut Nachrowi (2006:289) adanya hubungan yang simultan antar

variabel yang diamati perlu diperlakukan sama, sehingga tidak ada lagi variabel

endogen dan eksogen konsep ini disebut Vector Autoregression (VAR). Model

VAR adalah model persamaan regresi dengan menggunakan data time series.

Model VAR dibangun dengan pertimbangan meminimalkan pendekatan teori yang

bertujuan agar mampu menangkap fenomena ekonomi dengan baik, maka dari itu

model VAR disebut juga sebagai model non struktural atau tidak teoritis. VAR

merupakan salah satu model yang mampu menganalisis hubungan saling

ketergantungan dalam variabel time series. Kegunaan model VAR adalah untuk

analisis dinamis data time seriesmeliputi analisis penting seperti peramalan,

impulse response, variance decomposition dan uji kausalitas (Widarjono,

2013:332). Pada model VAR yang perlu diperhatikan hanya ada dua hal yaitu :

1. Tidak perlu membedakan variabel endogen (dependen) dan eksogen

(independen). Semua variabel baik endogen maupun eksogen dipercaya saling

berhubungan maka perlu dimasukkan ke dalam model.

2. Untuk melihat hubungan antar variabel didalam VAR, maka membutuhkan

sejumlah kelambanan variabel yang ada. Kelambanan variabel diperlukan untuk

menangkap efek dari variabel tersebut terhadap variabel yang lain didalam

model.

Pada model VAR menganggap bahwa semua variabel ekonomi adalah

saling tergantung dengan yang lain. Pembentukan model VAR sangat erat

Page 64: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

45

kaitannya dengan stasioneritas data dan kointegrasi antar variabel didalamnya.

Menurut Widarjono (2013:334) terdapat 2 model bentuk VAR non struktural, yang

pada umumnya digunakan yaitu,VAR unrestricted dan restricted VAR atau dikenal

dengan Vector Error Correction Model (VECM), yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Unrestricted VAR

Terestriksi atau tidaknya bentuk VAR sangat erat kaitannya dengan ada atau

tidaknya kointegrasi didalam model VAR non struktural. Model VAR biasa

(unrestricted VAR) atau dikenal juga dengan VAR in level digunakan ketika data

sudah stasioner pada level dan tidak perlu melakukan uji kointegrasi karena variabel

dipastikan memiliki hubungan kointegrasi. Namun, jika data tidak stasioner perlu

melakukan uji stasioneritas data pada tingkat deferensi dan jika data stasioner pada

tingkat diferensi, tetapi variabelnya tidak terkointegrasi dikenal dengan model VAR

in difference (Widarjono, 2013:334).

2. Vector Error Correction Model (VECM)

Model VECM merupakan model terestriksi (restricted VAR) karena adanya

kointegrasi yang menunjukkan terdapatnya hubungan jangka panjang antar variabel

didalam model. Model VECM digunakan dalam model VAR non struktural apabila

data time series tidak stasioner pada level, tetapi stasioner pada level diferensi dan

terkointegrasi, sehingga menunjukkan adanya hubungan teoritis antar variabel.

Spesifikasi VECM merestriksi hubungan perilaku jangka panjang antar variabel

yang ada agar konvergen ke dalam hubungan kointegrasi, namun tetap membiarkan

perubahan-perubahan dinamis dalam jangka pendek. Terminologi kointegrasi ini

dikenal sebagai koreksi kesalahan karena jika terjadi deviasi terhadap

Page 65: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

46

keseimbangan jangka panjang akan dikoreksi secara bertahap melalui penyesuaian

parsial jangka pendek secara bertahap (Widarjono, 2013:334).

2.8 Impulse Response Function (IRF)

Metode IRF digunakan untuk menentukan respons suatu variabel endogen

terhadap suatu guncangan (shock) tertentu. Hal ini dikarenakan shock variabel

misalnya ke-i tidak hanya berpengaruh terhadap variable ke-i itu saja, tetapi

ditransmisikan kepada semua variabel endogen lainnya melalui struktur dinamis

atau struktur lag dalam VAR. karena itu, IRF juga dapat mengukur pengaruh suatu

shock pada suatu waktu kepada inovasi variabel endogen pada saat tersebut dan

dimasa yang akan datang. (Firdaus, 2011:157).

2.9 Variance Decomposition (FEVD)

Metode yang dapat dilakukan untuk melihat bagaimana perubahan dalam suatu

variabel yang ditunjukkan oleh perubahan error variance dipengaruhi oleh

variabel-variabel lainnya adalah FEVD. Metode ini mencirikan suatu struktur

dinamis dalam model VAR/VECM, dimana dalam metode ini dapat dilihat

kekuatan dan kelemahan masing-masing variabel dalam mempengaruhi variabel

lainnya dalam kurun waktu yang panjang. Jadi, FEVD dapat diketahui secara pasti

faktor- faktor yang memengaruhi fluktuasi terhadap perubahan dari variabel

tertentu (Firdaus, 2011:158).

Page 66: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

47

2.10 Penelitian Terdahulu

Praditya, A (2012) penelitiannya berjudul Analisis Pengaruh Capital Inflow

Terhadap Nilai Tukar Rupiah dengan menggunakan Model Vector Autoregressive

(VAR) dan Vector Error Correction Model (VECM). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh/hubungan antara Capital Inflow dan nilai

tukar rupiah menggunakan metode VAR/VECM. Panjang deret waktu yang

digunakan dari tahun 1986 sampai 2010, dan menunjukkan terjadinya fluktuasi

antara Capital Inflow dan nilai tukar rupiah. Hasil analisis uji stasioneritas

menunjukkan data stasioner pada level first difference. Panjang lag optimal yang

digunakan pada penelitian ini berada pada lag 1 dengan nilai AIC sebesar 17.84183

dan setelah dilakukan uji kointegrasi Johansen menunjukkan Capital Inflow dan

nilai tukar rupiah saling mempengaruhi artinya terdapat hubungan kausalitas dua

arah pada kedua variabel tersebut. Hasil uji kointegrasi menunjukkan bahwa antara

pergerakan Capital Inflow dan nilai tukar rupiah memiliki hubungan keseimbangan

dalam jangka panjang yang artinya saling terkointegrasi, sehingga estimasi yang

akan digunakan adalah VECM. Hasil estimasi VECM menunjukkan terjadi

peningkatan Capital Inflow sebesar satu satuan akan meningkatkan nilai tukar

rupiah sebesar 2,024980 satu satuan, hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh

antara Capital Inflow terhadap nilai tukar. Model VECM memiliki nilai modulus <

1 maka model dikatakan stabil. Analisis IRF dan FEVD menunjukkan respon dari

masing-masing variabel terhadap guncangan yang berasal dari dirinya sendiri

cukup signifikan.

Page 67: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

48

Pranyoto (2017) penelitiannya berjudul Analisis Kointegrasi dan Kausalitas

Granger Tingkat Suku Bunga Simpanan, Perubahan Nilai Tukar Rp/USD dan

Return Pasar Saham di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat

apakah terdapat hubungan keseimbangan jangka pendek dan jangka panjang dari

data runtun waktu tingkat suku bunga simpanan, perubahan nilai tukar Rp/USD dan

return pasar saham di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah krisis moneter

Indonesia. Panjang deret waktu yang digunakan Januari 1993-Desember 2015

sebagai acuan untuk meramalkan periode Januari 2016-Desember 2025. Hasil

analisis uji stasioneritas menggunakan ADF, PP dan KPSS menunjukkan semua

data stasioner pada level first difference. Uji kointegrasi menunjukkan adanya

hubungan keseimbangan jangka panjang yang terjadi diantara return saham, tingkat

suku bunga simpanan dan kurs nilai tukar pada Bursa Efek Indonesia. Return saham

memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang terhadap kurs nilai tukar di

pasar modal Indonesia. Hasil estimasi VECM menunjukkan bahwa adanya

hubungan dan signifikansi pengaruh antara variabel tingkat suku bunga simpanan

dan kurs nilai tukar terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia periode 1993-

2015. Nilai variance decomposotion menunjukkan respon cukup besar hubungan

antara return saham, kurs nilai tukar dan tingkat suku bunga simpanan selama 10

tahun kedepan terhadap guncangan berasal dari variabel itu sendiri.

Anggraeni dkk (2017) penelitiannya berjudul Model Vector Autoregressive

(VAR) untuk Meramalkan Jumlah Pengadaan Beras (Studi Kasus : Jawa Timur).

Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan pengadaan beras oleh Bulog Jawa Timur

sebagai tindakan antisipasi dalam ketidakpastian permintaan dengan melibatkan

Page 68: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

49

variabel yang mempengaruhinya seperti harga beras, realisasi pengadaan beras,

harga pembelian pemerintah, harga gabah kering giling dan juga stok beras.

Panjang deret waktu yang digunakan yaitu Januari 2011-Desember 2015 sebagai

acuan untuk meramalkan selama 12 bulan kedepan periode Januari-Desember

2016. Hasil uji stasioneritas ADF menunjukkan bahwa kelima variabel tersebut

telah stasioner pada tingkat first difference. Hasil uji kointegasi Johansen

menunjukkan bahwa minimal ada 3 persamaan kointegrasi yang dapat dibentuk dan

hasil uji hipotesis nilai Eigen maksimum, nilai probability untuk masing-masing

hipotesis lebih besar dari α=5%, ini menunjukkan bahwa berdasarkan nilai Eigen

maksimum tidak ada persamaan kointegrasi yang terjadi, dari kedua parameter uji

tersebut ternyata menunjukkan hasil yang berbeda, maka metode yang digunakan

adalah VECM. Uji lag optimum menunjukkan lag optimum dengan nilai AIC

terkecil sebesar 83.40229. Terdapat beberapa hubungan kausalitas jangka pendek,

diantaranya: harga dasar pembelian beras dengan harga beras, stok dengan harga

dasar pembelian beras, harga dasar pembelian beras dengan harga gabah, harga

dasar pembelian beras terhadap realisasi pengadaan beras, harga dasar pembelian

beras terhadap stok. Respon dari masing-masing variabel terhadap guncangan yang

berasal dari diri sendiri cukup signifikan karena terjadi fluktuasi. Secara umum,

analisis kedepan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang anatara harga

beras, HDPB, harga gabah, realisasi pengadaan beras dan stok saling

mempengaruhi. Hasil peramalan menunjukkan bahwa memiliki nilai MAPE

<30%., artinya hasil ramalan akurat

Page 69: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

50

Oktaviani, M (2019) Penelitiannya berjudul Peramalan Penjualan The Hijau

Pada Tahun 2020 di PT Rumpun Sari Kemuning 1, Karanganyar, Jawa Tengah

menggunakan Metode Vector Error Correction Model (VECM). Panjang deret

waktu yang digunakan Januari 2007- Juni 2019. Hasil analisis uji stasioneritas

menunjukkan data stasioner pada level first difference. Hasil uji lag optimum

menunjukkan nilai FPE dan SIC yang terkecil terdapat pada lag 2 yaitu FPE sebesar

6.39e+41 dan AIC sebesar 113 sehingga dalam pengujian kointegrasi dan dalam

mengestimasi model VECM nantinya akan menggunakan lag 2. Hasil uji

kointegrasi Johansen menunjukkan terdapat 5 persamaan kointegrasi pada taraf 5%.

Hasil uji kausalitas Granger menunjukkan bahwa kausalitas satu arah dengan taraf

<5% terjadi pada variabel keringan murni berpengaruh terhadap penjualan chun

mee, chun mee berpengaruh terhadap penjualan kempring, lokal 2 berpengaruh

terhadap penjualan kempring, lokal 2 berpengaruh terhadap penjualan dust,

kempring berpengaruh terhadap penjualan dust dan tulang berpengaruh terhadap

penjualan dust. Pada uji kausalitas Granger dua arah dengan taraf <5% terjadi pada

variabel lokal 2 yang berpengaruh terhadap penjualan chun mee begitupun

sebaliknya chun mee berpengaruh terhadap penjualan lokal 2. Hasil ramalan

penjualan dengan menggunakan IRF untuk periode Juli 2019-Desember 2020

mendatang, menunjukkan bahwa respon negative dari jenis teh hijau chun mee,

keringan murni, lokal 2, kempring, dust dan tulang bernilai negatif akibat

guncangan (shock)dari keringan murni sehingga terjadi penurunan penjualan

hampir pada setiap jenis teh hijau, sedangkan terjadi peningkatan penjualan hampir

pada semua teh hijau karena direspon positif akibat guncangan (shock) dari chun

Page 70: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

51

mee, lokal 2 dan tulang. Hasil ramalan menggunakan FEVD untuk periode Juli

2019-Desember 2020, menunjukkan penjualan jenis teh hijau chun mee, keringan

murni, lokal 2, kempring, dust dan tulang cenderung menurun yang pengaruhnya

didominasi oleh jenis teh hijau itu sendiri dan pengaruh jenis teh hijau lain, untuk

chun mee yang paling kuat adalah keringan murni, keringan murni yang paling kuat

adalah lokal 2, lokal 2 yang paling kuat adalah chun mee, kempring yang paling

kuat adalah lokal 2, dust yang paling kuat adalah chun mee dan tulang yang paling

kuat adalah lokal 2.

Akbar dkk (2016) penelitiannya berjudul Analisis Integrasi Pasar Bawang

Merah menggunakan Metode Vector Error Correction Model (VECM) (Studi

Kasus : Harga Bawang Merah di Provinsi Jawa Tengah). Panjang deret waktu yang

digunakan Januari 2010-Februari 2016. Hasil analisis uji stasioneritas

menunjukkan data stasioner pada level first difference. hasil uji lag optimum

menunjukkan nilai AIC dan SIC yang terkecil terdapat pada lag 1 yaitu sebesar

93,885 dan 95,006, sehingga dalam pengujian kointegrasi dan dalam mengestimasi

model VECM nantinya akan menggunakan lag 1. Hasil uji kointegrasi Johansen

menunjukkan terdapat 2 persamaan kointegrasi pada taraf 5%. Estimasi model

VECM menunjukan bahwa cukup signifikan pengaruh pasar di kab. Brebes

terhadap ke 4 wilayah yaitu kab. Pemalang, kota Semarang, kota Salatiga dan kota

Surakarta. Begitu juga cukup seignifikan pengaruh pasar di kota Tegal terhadap ke-

3 wilayah yaitu kota Semarang, kota Salatiga dan kota Surakarta. Hasil uji

kausalitas Granger menunjukkan hanya pada kota Semarang hubungan kausalitas

terbentuk yaitu hubungan kausalitas satu arah dari harga bawang merah grosir ke

Page 71: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

52

harga bawang merah konsumen. Hasil analisis model sudah memenuhi asumsi

independensi residual,asumsi normalitas multivariat dan memiliki nilai MAPE =

(21,68% 24,87% 13,72% 23,74% 24,82% 21,71%) dimana model tersebut masih

cukup baik jika nantinya digunakan untuk peramalan. Berikut ini persamaan dan

perbedaan dari penelitian terdahulu yang penulis gunakan sebagai referensi

penulisan pada penelitian ini, dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 72: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

53

Tabel 3. Persamaan dan Perbedaan dengan Peneliti Terdahulu

No Peneliti Persamaan Perbedaan

1 Agung

Praditya

(2012)

-Menggunakan uji

kointegrasi Johansen,

kausalitas Granger,

IRF dan FEVD

- Menggunakan Metode VECM

-Variabel penelitiannya yaitu Capital

Inflow dan nilai tukar rupiah.

-Panjang deret waktu tahun 1986 - 2010

2 Anggraeni

dkk (2017)

-Menggunakan uji

kointegrasi Johansen.

Kausalitas Granger

dan FEVD.

- Menggunakan Metode VECM

-Variabel penelitiannya yaitu harga beras

(HB), harga dasar pembelian beras

(HDPB), harga gabah kering giling (HG),

realisasi pengadaan beras (RPB)dan stok

beras.

-Panjang deret waktu Januari 2011-

Desember 2015.

3 Pranyoto

(2017)

-Menggunakan uji

kointegrasi Johansen

kausalitas Granger

dan FEVD.

- Menggunakan Metode VECM

-Variabel penelitiannya yaitu indeks harga

saham gabungan (IHSG), tingkat suku

bunga simpanan dan perubahan nilai tukar

Rp/USD.

-Panjang deret waktu Januari 1993-

Desember 2015.

4 Mutiara

Oktaviani

(2019)

-Menggunakan uji

kointegrasi Johansen

dan kausalitas

Granger, IRF, FEVD

- Menggunakan Metode VECM

-Variabel penelitiannya yaitu harga

penjualan 7 jenis teh hijau PT. Rumpun

Sari Kemuning 1 yaitu chun mee,

keringan murni, lokal 2, kempring, faning,

dust dan tulang.

-Panjang deret waktu yaitu periode januari

2007- Juni 2019

Page 73: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

54

5 Akbar dkk

(2016)

-Menggunakan uji

kointegrasi Johansen

dan kausalitas

Granger.

- Menggunakan Metode VECM

-Melakukan analisis integrasi pasar.

-Variabel penelitiannya yaitu harga

penjualan bawang merah tingkat grosir

dan konsumen diProvinsi Jawa Tengah

yang meliputi kab.Brebes, kota Tegal,

kab.Pemalang, kota Semarang, kota

Surakarta dan kota Salatiga.

-Panjang deret waktu Januari 2010-

Februari 2016.

2.11 Kerangka Pemikiran Operasional

Jahe merupakan salah satu komoditas pertanian yang menjadi komoditas

unggulan di Indonesia. Indonesia merupakan negara penghasil/produsen jahe ke

enam di dunia setelah Cina, India, Belanda, Nigeria, Nepal (FAO, 2018). Seperti

Cina, Belanda dan India,ekpor jahe Indonesia cenderung mengalami peningkatan

selama periode tahun 2008-2017 (Badan Pusat Statistik, 2018),

Permintaan jahe dunia berfluktuatif dan tidak seimbang membuat Indonesia

sulit mengetahui penurunan dan peningkatan ekspor jahe di Indonesia sehingga

sering tidak tercapainya target yang telah ditetapkan. Perkembangan dunia usaha

yang begitu cepat juga mengharuskan Indonesia untuk mampu mengetahui berbagai

kemungkinan yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan memahami

informasi dari negara pesaing utama jahe. Sehingga dibutuhkannya analisis

hubungan dan pengaruh ekspor jahe Indonesia, Cina, India, Belanda. Dengan

adanya analisis hubungan dan pengaruh tersebut, Indonesia dapat melihat hubungan

dan pengaruh antar negara dalam jangka panjang. Hubungan dan pengaruh antar

Page 74: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

55

negara pada proses ekspor, terkadang dapat menyebabkan penuruan maupun

peningkatan ekspor di Indonesia, dengan begitu Indonesia dapat mengetahui

permintaan dunia akan jahe Indonesia.

Data ekspor jahe Indonesia, Cina, India, dan Belanda, 60 periode dari

Januari 2013 - Desember 2017 digunakan sebagai dasar dalam analisis hubungan

dan pengaruh. Tahap pertama melakukan uji stasioneritas data dengan

menggunakan uji akar unit Augmented Dickey Fuller (ADF) dan data dikatakan

stasioner pada taraf kepercayaan 1%, 5% dan 10%. Apabila data sudah stasioner

pada salah satu taraf kepercayaan tersebut, maka model yang digunakan adalah

VAR, sedangkan jika data stasioner pada level first difference atau dengan kata

lain tidak stasioner perlu dilakukan uji kointegrasi untuk melihat apakah 4 negara

terlibat dalam hubungan keseimbangan jangka panjang. Apabila terdapat

kointegrasi maka model yang tepat digunakan adalah VECM, jika tidak

terkointegrasi disebut VAR in difference.

Setelah mengetahui model yang digunakan VAR/VECM, tahap selanjutnya

sama yaitu melakukan uji lag optimum, uji stabilitas model, uji kausalitas Granger,

estimasi model VAR/VECM, setelah itu Impulse Response Function (IRF) dan

Forecast Error Variance Decomposition (FEVD). Berikut ini kerangka pemikiran

yang secara garis besar penulis gambarkan dapat dilihat pada Gambar 13.

Page 75: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

56

Ya Tidak

Ya Tidak

Menganalisis hubungan Ekspor Jahe (Indonesia, Cina, India, Belanda)

serta pengaruhnya bagi ekspor Jahe Indonesia

Data Ekspor Jahe (Indonesia, Cina, India, Belanda)

periode Januari 2013-Des 2017

Perdagangan Internasional

Ekspor Jahe (Indonesia, Cina, India, Belanda)

Uji

Stasioner

Stasioner

pada level

VAR

Stasioner

pada first

difference

Uji

Kointegrasi

rasi

VECM VAR

First

Difference

Gambar 13. Alur Kerangka Pemikiran

Hubungan Ekspor Jahe (Indonesia, Cina, India, Belanda)

periode Januari 2013-Des 2017

1. Uji Lag Optimum 3. Uji Kausalitas Granger

2. Uji Stabilitas Model 4. Estimasi VAR/ VECM

IRF & FEVD

Pengaruh Shock/guncangan Peningkatan Ekspor Jahe Cina, India, Belanda terhadap

Ekspor Jahe Indonesia dan Perubahan Ekspor Jahe Indonesia, Cina, India, Belanda

periode Januari 2018-Des 2024

Kesimpulan

Page 76: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

57

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu Penelitian

Penelitian mengenai analisis peramalan ekspor jahe Indonesia dengan

negara pesaing utama di pasar Internasional dilakukan dengan cara menghimpun

data dari beberapa instansi-instansi yang terkait dengan penelitian. Instansi-instansi

tersebut meliputi Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Dirjen Hortikultura),

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Badan Pusat Statistik, UN

Comtrade, The Food and Agriculture Organization (FAO) dan instansi-instansi

lainnya yang menunjang penelitian serta penelitian-penelitian terdahulu.

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli - Desember tahun 2019.

3.2 Variabel Penelitian

Terdapat 4 variabel penelitian yang digunakan dalam analisis peramalan

ekspor jahe, dengan panjang deret waktu 60 bulan dari periode Januari 2013 -

Desember 2017. Variabel-variabel penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Indonesia (IDN)

Indonesia merupakan suatu variabel besarnya ekspor jahe Indonesia pada

suatu periode waktu. Besar ekspor jahe Indonesia diketahui dengan melihat data

ekspor pada periode sebelumnya (IDNt-1) yang digunakan untuk mengetahui

besarnya ekspor pada periode mendatang (IDNt+1)

Page 77: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

58

2. Cina (CHN)

Cina merupakan suatu variabel besarnya ekspor jahe Cina pada suatu

periode waktu. Besar ekspor jahe Cina diketahui dengan melihat data ekspor pada

periode sebelumnya (CHNt-1) yang digunakan untuk mengetahui besarnya ekspor

pada periode mendatang (CHNt+1)

3. India (IND)

India merupakan suatu variabel besarnya ekspor jahe India pada suatu

periode waktu. Besar ekspor jahe India diketahui dengan melihat data ekspor pada

periode sebelumnya (INDt-1) yang digunakan untuk mengetahui besarnya ekspor

pada periode mendatang (INDt+1)

4. Belanda (NLD)

Belanda merupakan suatu variabel besarnya ekspor jahe Belanda pada suatu

periode waktu. Besar ekspor jahe Belanda diketahui dengan melihat data ekspor

pada periode sebelumnya (NLDt-1) yang digunakan untuk mengetahui besarnya

ekspor pada periode mendatang (NLDt+1)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dengan kode HS 091010

(Spices;Ginger) merupakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif yang digunakan

dalam penelitian meliputi data time series selama 60 bulan dari Januari 2013 hingga

Desember 2017. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur (measurable)

Page 78: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

59

atau dihitung secara langsung sebagai variabel angka atau bilangan (Widarjono,

2013:6).

Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian kali ini

adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh

pihak lain dan telah terdokumentasikan, sehingga peneliti tinggal menyalin dan

mengolah data tersebut untuk kepentingan penelitiannya (Widarjono, 2013:6). Data

sekunder yang digunakan dalam penelitian ini terdokumentasi di beberapa instansi

terkait seperti: Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Dirjen Hortikultura),

Kementerian Pedagangan Republik Indonesia, Badan Pusat Statistik, Un Comtrade

dan The Food and Agriculture Organization (FAO). Adapun jenis data-data yang

digunakan dan instansi penunjang data yang terkait dalam penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 4 dengan kode HS 091010 (Spices;Ginger).

Tabel 4. Jenis dan Sumber Data

No Data Sekunder

Penelitian

Jenis Data Sumber Data

1 Volume ekspor jahe

Indonesia

(Jan 2013-Des 2017

000 ton)

Sekunder/ time series UN Comtrade

2 Volume ekspor jahe Cina

(Jan 2013-Des 2017

000 ton)

Sekunder/ time series UN Comtrade

3 Volume ekspor jahe

Belanda

(Jan 2013- Des 2017

000 ton)

Sekunder/ time series UN Comtrade

4 Volume ekspor jahe India

(Jan 2013-Des 2017

000 ton)

Sekunder/ time series UN Comtrade

Page 79: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

60

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dengan menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data meliputi :

1. Observasi

Pengamatan secara online mengenai data perdagangan Internasioanal

melalui UN Comtrade dengan melihat data perkembangan ekspor jahe.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan narasumber yang dipilih secara sengaja

(purposive), atas pertimbangan narasumber yang dipilih sangat mengetahui

perkembangan ekpor jahe Indonesia. Wawancara dilakukan secara bebas atau tidak

terstruktur hanya menggunakan poin-poin pertanyaan tertentu. Narasumber

penelitian ini adalah setiap kelapa departemen dari Departemen Perdagangan dan

Kepala Departemen Hortikultura.

3. Studi pustaka

Literatur-literatur penulisan penelitian diperoleh dari beragam referensi

buku-buku terkait peramalan kointegrasi, referensi penelitian terdahulu berupa

jurnal-jurnal dan skripsi terkait peramalan kointegrasi yang diperoleh melalui

internet.

3.5 Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data dibantu dengan program aplikasi Microsoft Excel

2010 dan Eviews 10. Tahap pengolahan data dimulai dari input data ekspor jahe

Page 80: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

61

Indonesia, Cina, India, dan Belanda periode Januari 2013-Desember 2017 ke dalam

bentuk tabel dengan aplikasi Microsoft Excel 2010, data yang telah selesai diinput

nantinya akan digunakan sebagai dasar pengolahan data pada aplikasi Eviews 10.

Langkah selanjutnya menggunakan aplikasi Eviews 10.

Langkah awal analisis VAR/VECM pada aplikasi Eviews 10, dimulai dari

uji stasioneritas data pada ekspor masing-masing negara, apabila data sudah

stasioner pada level kepercayaan 1%, 5%, 10%, maka model yang digunakan

adalah VAR, sedangkan apabila data stasioner pada first difference (pembeda

pertama) maka model yang digunakan adalah VECM. Setelah mengetahui model

yang digunakan VAR/VECM tahap selanjutnya adalah sama yaitu, melakukan

pembentukan model VAR, uji lag optimum, uji stabilitas VAR. Setelah lag

optimum diperoleh dan model VAR stabil, gunakan lag optimum tersebut untuk

tahap analisis selanjutnya mulai dari uji kointegrasi Johansen jika model yang

terpilih VECM, lalu setelah itu uji kausalitas Granger, estimasi model VAR/VECM,

Impulse Response Function (IRF) dan Forecast Error Variance decomposition

(FEVD).

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data dilakukan secara kuantitatif untuk mengetahui

hubungan dan pengaruh ekspor antar negara. Langkah-langkah analisis dan

pengolahan data dijelaskan sebagai berikut.

Page 81: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

62

3.6.1 Uji Stasioneritas

Asumsi yang harus terpenuhi dalam analisis times series adalah stasioneritas

data. Uji stasioneritas data ekspor jahe ke 4 negara menggunakan uji Augmented

Dickey Fuller (ADF) pada Eviews 10. Pengujian dilakukan dengan menguji

hipotesis H0 : ρ = 0 (terdapat unit root) dan H1 : ρ ≠ 0 (tidak terdapat unit root).

Persamaan regresi variabel Indonesia, Cina,India, dan Belanda pada first difference

dituliskan sebagai berikut :

∆IDNt= α + δt+ ρIDNt-1+ ∑ ∅jkj-1 ∆IDNt-j+et(1)

∆CHNt= α + δt+ ρCHNt-1+ ∑ ∅jkj-1 ∆CHNt-j+et(2)

∆INDt= α + δt+ ρINDt-1+ ∑ ∅jkj-1 ∆INDt-j+et(3)

∆NLDt= α + δt+ ρNLDt-1+ ∑ ∅jkj-1 ∆NLDt-j+et(4)

Keterangan :

ΔIDN, ΔCHN, ΔIND, ΔKNLD = Data ekspor jahe (Indonesia, Cina, India, Belanda

pada first difference

α, δ = Konstanta, tren

t-1 = Tahun sebelumnya

ρ = Lag (kelambanan)

e = Variabel ganguan lain

Page 82: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

63

Prosedur penentuan data stasioner atau tidak dengan cara membandingkan

antara nilai statistik ADF dengan nilai kritis distribusi statistik Mackinnon. Apabila

nilai absolut statistik ADF > nilai kritis Mackinnon pada taraf kepercayaan 1%, 5%,

10%, artinya data stasioner pada level dan tidak perlu melakukan uji kointegrasi

karena variabel sudah terkointegrasi dan jika sebaliknya nilai absolut stastistik ADF

< nilai kritis Mackinnon artinya data tidak stasioner. Data yang tidak stasioner perlu

dilakukan first difference (pembeda pertama) agar menjadi stasioner, baik pada

setiap variabel ataupun salah satu variabel Indonesia, Cina, India, Belanda yang

tidak stasioner pada taraf kepercayaan 1%, 5%, 10% dan hal ini terus dilakukan

sampai memperoleh data yang stasioner pada derajat yang sama.

3.6.2 Uji Lag Optimum

Uji lag optimum digunakan untuk menentukan panjang lag yang optimum

didalam model VAR/VECM, untuk menangkap berapa lama pengaruh variabel

ekspor Indonesia, Cina, India, Belanda pada masa lalu dalam mempengaruhi ekspor

dimasa mendatang. Tahap awal yang dilakukan dengan membuat model VAR

terlebih dahulu agar diperoleh lag optimum dan stabilitas model VAR, maka model

VECM dapat dibentuk. Selanjutnya untuk menentukan panjang lag optimum,

diketahui dengan melihat lag yang paling banyak terdapat tanda bintang (*) pada

masing-masing kriteria Akaike Information Criterion (AIC), Schwartz Information

Criterion (SIC),Hannan-QuinCriterion (HQC), Likelihood Ratio (LR) maupun

Final Prediction Error (FPE) dengan nilai terkecil pada aplikasi Eviews 10. Salah

satu kriteria yang umumnya digunakan untuk menentukan panjang lag optimum

adalah AIC yang dituliskan dengan rumus :

Page 83: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

64

AIC = 𝑒2𝑘/2 ∑ �̂�𝑖2̂

𝑛= 𝑒2𝑘/2 𝑆𝑆𝑅

𝑛(7)

Keterangan :

k = Jumlah parameter estimasi

n = Jumlah observasi ekspor jahe (60 obs)

e, �̂� = Residual

3.6.3 Uji Stabilitas Model VAR

Uji stabilitas model VAR pada variabel Indonesia, Cina, India, Belanda

digunakan untuk mengetahui model yang digunakan stabil atau tidak. Apabila

model VAR yang digunakan sudah stabil, maka hasil estimasi model dapat

dipercaya dan memiliki validitas data yang tinggi. Pada uji stabilitas model VAR

menggunakan lag optimum yang terpilih pada uji lag optimum. Penentuan model

VAR stabil apabila hasil estimasinya mendekati noldan inverse akar karakteristinya

memilikinilai modulus <1, apabilanilai modulus menunjukkan angka1, > 1 dapat

dipastikan bahwa model VAR tidak stabil atau dengan kata lain hasilestimasiVAR

diragukan. Hasil estimasi VAR yang akan dikombinasikan dengan VECM tidak

stabil, akanberdampak pada hasil Impulse Response Function (IRF) dan Forecast

Error Variance Decomposition (FEVD) yangmenjadi tidak valid.

3.6.4 Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi Johansen digunakan untuk membuktikan bahwa variabel

Indonesia, Cina, India, Belanda yang tidak stasioner bukanlah regresi lancung

(spurious regression), melainkan regresi yang terkointegrasi, dengan syarat 4

Page 84: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

65

negara yang tidak stasioner tersebut menghasilkan residual yang stasioner pada first

difference (pembeda pertama). Pengujian dilakukan dengan menguji hipotesis H0 :

r= r* < k (tidak memiliki hubungan kointegrasi) dan H1 : r= k (memiliki hubungan

kointegrasi). Pada uji kointegrasi menggunakan panjang lag optimum terpilih pada

uji lag optimum.

Terkointegrasi atau tidak terkointegrasi pada Johansen cointegration test

pada aplikasi Eviews 10, diketahui dengan cara membandingkan nilai trace statistic

dengan nilai 0,05 critical value. Apabila salah satu variabel ataupun setiap variabel

chun mee, keringan murni, lokal 2, kempring, dust dan tulang nilai trace statistic>

nilai 0,05 critical value artinya terdapat kointegrasi dan model yang digunakan pada

tahap selanjutnya adalah VECM, sedangkan jika sebaliknya nilai trace statistic<

nilai 0,05 critical valueartinya tidak terkointegrasi, maka model yang digunakan

VAR tingkat diferensi.

3.6.5 Uji Kausalitas Granger

Uji kausalitas Granger digunakan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan

kausalitas satu arah ataupun dua arah antar variabel Indonesia, Cina, India, dan

Belanda dalam model VAR/VECM. Caranya dengan melihat dari nilai probabilitas

variabel Indonesia, Cina, India, Belanda pada salah satu taraf kepercayaan yang

digunakan yakni < 1%, 5%, 10%, artinya terdapat hubungan kausalitas. Pada uji

kausalitas Granger harus dimasukkan lag optimum yang dari diperoleh dari uji lag

length criteria pada tahap sebelumnya.

Page 85: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

66

3.6.6 Estimasi VAR/VECM

Estimasi VAR dapat digunakan apabila variabel Indonesia, Cina, India,

Belanda stasioner pada level kepercayaan 1%, 5%, 10% pada uji ADF, sedangkan

estimasi VECM dapat digunakan apabila variabel Indonesia, Cina, India, Belanda

stasioner pada first difference dan terkointegrasi. Spesifikasi model VAR meliputi

dua hal yaitu pemilihan variabel endogen dan penentuan panjangnya kelambanan

setiap variabel endogen. Ada tiga kemungkinan hasil identifikasi yaitu tidak

teridentifikasi (under identified) terjadi jika jumlah informasi kurang dari jumlah

parameter yang diestimasi, tepat teridentifikasi (exactly identified) terjadi jika

jumlah informasi sama dengan jumlah parameter yang diestimasidan terlalu

teridentifikasi (over identified) terjadi jika jumlah informasi melebihi jumlah

parameter yang diestimasi.

Model VECM memiliki satu persamaan untuk setiap variabel negara

(sebagai variabel dependen), namun untuk setiap persamaan dimasukkan ECM.

Variabel negara (ekspor jahe) yang terdiri dari 4 variabel mengandung unit root dan

berkointegrasi persamaan model VECM nya dituliskan sebagai berikut.

IDNt = φ1+ δ1t + λ1et-1+ γ11∆IDNt-1+…+ γ1ρ∆IDNt-ρ+ω11∆CHNt-1

+…+ω1q∆NLDt-q+ε1t(5)

CHNt = φ2+ δ2t + λ2et-1+ γ21∆CHNt-1+…+ γ2ρ∆CHNt-ρ+ω21∆IDNt-1

+…+ω2q∆NLDt-q+ε2t(6)

Page 86: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

67

INDt = φ3+ δ3t + λ3et-1+ γ31∆INDt-1+…+ γ3ρ∆INDt-ρ+ω31∆IDNt-1

+…+ω3q∆NLDt-q+ε3t(7)

NLDt = φ4+ δ4t + λ4et-1+ γ41∆NLDt-1+…+ γ4ρ∆NLDt-ρ+ ω41∆IDNt-1

+…+ω4q∆NLDt-q+ε4t(8)

Keterangan :

φ, δ, λ, γ = Parameter yang diestimasi

IDN = Indonesia

CHN = Cina

IND = India

NLD = Belanda

3.6.7 Impulse Response Function (IRF)

Analisis Impulse Response Function (IRF) dapat dilanjutkan setelah

melakukan estimasi model VAR/VECM dengan lag optimum yang terpilih. IRF

digunakan untuk melacak respon dari variabel Indonesia, Cina, India, dan Belanda

pada periode Jan 2018-Desember 2024 mendatang, karena adanya guncangan

(shock)dari variabel itu sendiri maupun variabel yang lain. Respon jangka panjang

dari setiap variabel dapat dilihat apabila ada guncangan (shock) tertentu sebesar satu

standar deviasi (±) pada setiap persamaan.

Page 87: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

68

3.6.8 Forecast Error Variance Decomposition (FEVD)

Analisis Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) menggambarkan

relatif pentingnya setiap variabel didalam sistem VAR karena adanya guncangan

(shock). FEVD berguna untuk memprediksi kontribusi persentase varian setiap

variabel Indonesia, Cina, India, dan Belanda karena adanya perubahan variabel ke

4 negara (ekspor jahe) dalam sistem VAR sepanjang periode Jan 2018-Desember

2024 mendatang. Dengan Analisis Forecast Error Variance Decomposition dapat

diketahui secara pasti faktor-faktor yang memberikan pengaruh paling signifikan

terhadap perubahan dari variabel teh hijau tertentu.

3.7 Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Jahe segar adalah jahe utuh yang tidak diolah tanpa ditumbuk atau dihancurkan.

2. Ekspor jahe Indonesa adalah banyaknya jahe segar yang di ekspor Indonesia

dalam satuan ton

3. Ekspor jahe Cina adalah banyaknya jahe segar yang di ekspor Cina dalam satuan

ton

4. Ekspor jahe India adalah banyaknya jahe segar yang di ekspor India dalam

satuan ton

5. Ekspor jahe Belanda adalah banyaknya jahe segar yang di ekspor Belanda dalam

satuan ton

Page 88: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

69

6. Data time series adalah data ekspor jahe masing-masing negara yang

dikumpulkan perbulan dari periode Januari 2013 - Desember 2017.

7. Data stasioner adalah data ekspor masing-masing negara yang memiliki nilai

rata-rata konstan atau tetap disepanjang waktu.

8. Differences (pembeda) adalah suatu langkah untuk menstasionerkan data ekspor

jahe apabila data yang dimiliki tidak stasioner, dengan membuat deret waktu

baru dalam pembedaan yang beruntutan.

9. Hubungan antar negara (ekspor jahe) adalah besarnya nilai salah satu negara

dalam hubungan antar negara (ekspor jahe) yang satu dengan negara yang lain.

10. Pengaruh antar negara (ekspor jahe) adalah besarnya nilai salah satu negara

dalam mempengaruhi negara yang lain.

Page 89: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

70

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1 Perkembangan Jahe Indonesia

4.1.1 Perkembangan Produksi dan Luas Jahe Indonesia

Produksi jahe Indonesia telah dimulai dilakukan sejak awal abad ke 20. Pada

periode 10 tahun terakhir, perkembangan produksi jahe Indonesia cenderung

mengalami peningkatan, pada tahun 2008-2016 produksi jahe Indonesia terus

mengalami peningkatan, yaitu dari sebesar 154.963,8 ton pada tahun 2008 hingga

menjadi 340.341 ton pada tahun 2016. Namun pada tahun 2017 produksi jahe

Indonesia mengalami penururan sebesar 36,3 % dengan produksi jahe sebesar

216.586,6 ton. Prduksi jahe Indonesia dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Produksi Jahe Indonesia Tahun 2008-2017 Sumber : Badan Pusat Statistik (2018) (diolah)

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

400000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Ton

Page 90: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

71

Berdasarkan hasil data yang diolah dari BPS tahun 2018, selama periode

tahun 2013 hingga 2017 rata-rata luas panen jahe nasional dapat mencapai

89.157.424 m² /tahun. Perkembangan luas panen jahe nasional selama kurun waktu

10 tahun tersebut cenderung mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat pada grafik

luas panen jahe nasional tahun 2008-2017 (gambar 15). Penurunan luas panen

terjadi dari tahun 2008 hingga tahun 2011, yakni dari 87.117.173 m² pada tahun

2008 terus menurun hingga 54.909.211 m² pada tahun 2011. Perkembangan luas

panen jahe Nasional dapat dilihat pada gambar 15.

Gambar 15. Perkembangan Luas Panen Jahe Nasional Tahun 2008-2017 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2018 (diolah)

Peningkatan luas panen sempat terjadi pada tahun 2012 yakni menjadi

56.288.948 m² hingga puncaknya pada tahun 2015 mencapai 153.238.159 m². Akan

tetapi, penurunan luas panen kembali terjadi pada tahun 2016 yakni hanya seluas

129.317.472 m². Terus mengalami penurunan hingga tahun 2017, luas panen jahe

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Ton

Page 91: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

72

nasional hanya mencapai 105.560.126 m². Selisih penurunan luas panen dari tahun

2015 hingga tahun 2017, yakni sebesar 47.678.033 m².

4.1.2 Perkembangan Konsumsi dan Konsumen Jahe Indonesia

Dalam perkembangannya hampir 94% bahan baku industri jamu berasal dari

dalam negeri. Dari hasil perhitungan diperoleh data konsumsi beberapa produk

tanaman obat yang direpresentasikan dan dihitung berdasarkan pendekatan produksi

dan volume ekspor impor. Proyeksi permintaan merupakan proyeksi ketersediaan,

ketersediaan ini merupakan ketersediaan konsumsi seperti kebutuhan industri dan

rumah tangga. Konsumsi jahe Indonesia dari jenis jahe segar, menunjukan tren

meningkat selama 5 tahun terakhir. Dari tahun 2011 hingga tahun 2015 cenderung

naik sebesar 27,08%. Peningkatan jumlah konsumsi jahe di Indonesia dipengaruhi

oleh mulai sadarnya masyarakat untuk kembali menggunakan bahan bahan alami

yang dapat digunakan sebagai obat (back to nature).

Back to nature bukan hanya menjangkit pada pola konsumsi masyarakat,

namun sudah merambah juga ke sektor-sektor lain termasuk pengobatan. Secara

global juga sudah terjadi perubahan pola pengobatan masyarakat ke obat-obat

tradisional yang terbuat dari bahan alami. Tanaman obat sangat populer digunakan

sebagai bahan baku obat tradisional dan jamu, yang jika dikonsumsi akan

meningkatkan sistem kekebalan tubuh (immune system), karena tanaman ini

mempunyai sifat spesifik sebagai tanaman obat yang bersifat pencegahan (preventif)

dan promotif melalui kandungan metabolit sekunder seperti gingiro pada jahe

(Hernani, 2011:4). Konsumsi jahe Indonesia dapat dilihat pada gambar 16.

Page 92: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

73

Gambar 16. Konsumsi Jahe Nasional Tahun 2011-2015 Sumber : Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, 2016 (diolah)

Selama periode tahun 2011–2015, tren perkembangan konsumsi jahe

Indonesia cenderung naik sebesar 21,9%. Konsumsi jahe pada tahun 2014 sebesar

167.687 ton dan meningkat menjadi 282.025 ton pada tahun 2015. Besarnya

konsumsi jahe pada tahun 2015 ini kemungkinan dipengaruhi dengan mulai

sadarnya masyarakat untuk kembali mengunakan bahan- bahan alami yang dapat

digunakan sebagai obat. Permintaan tanaman obat berasal dari: (1) Industri dan

usaha obat tradisional, (2) Industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik, (3)

Rumah tangga,dan (4) Ekspor (Hernani,2011 :1).

Dari keempat konsumen tanaman obat Indonesia, konsumen tanaman obat

hasil produksi dalam negeri 63% adalah perusahaan industri obat dan industri

farmasi, 23% konsumen rumah tangga, dan 14% untuk ekspor (Hernani, 2011:8).

Berdasarkan data Badan Pengkajian Pengembangan dan Perdagangan (2018)

perusahaan yang bergerak dibidang industri dan usaha obat tradisional yang

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

2011 2012 2013 2014 2015

(To

n)

Page 93: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

74

menjadi konsumen tanaman obat adalah adalah seperti dalam Tabel 5.

Tabel 5 Proporsi Nilai Penjualan Ritel Obat Tradisional/Herbal di Indonesia,

2012 - 2016

2012 2013 2014 2015 2016

1 Sido Muncul 14,8 15,2 15,6 16,0 16,4

2 Deltomed Laboratories

10,8 11,4 11,7 11,9 12,0

3 Soho Industri Pharmasi

6,8 6,9 6,8 6,8 6,8

4 Citra Nusa Insan Cemerlang

3,5 3,2 3,0 2,8 2,7

5 Indofarma (Persero) Tbk

2,2 2,1 2,0 2,0 2,0

6 Sea Quill Co 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0

7 Eagle Indo Pharmaceutical

1,7 1,7 1,7 1,6 1,6

8 Mecosin Indonesia 1,7 1,5 1,4 1,3 1,2

9 Lofthouse of Fleetwood Ltd

1,3 1,2 1,2 1,2 1,1

10 Artois Pharmaceutical Ind Co Ltd

0,9 0,9 1,0 1,0 1,0

11 Twinlab Corp 1,0 1,0 1,0 1,0 0,9

12 Nusa Selaras Indonesia

0,9 0,9 0,9 0,9 0,9

13 K-Link Indonesia 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9

14 Matolindo Primantara 1,0 1,0 0,9 0,8 0,7

15 Elken Int Indonesia 0,8 0,8 0,8 0,7 0,7

16 Amindoway Jaya 0,8 0,8 0,7 0,7 0,6

17 Bintang Kupu-Kupu 1,0 0,9 0,8 0,7 0,6

18 Ricola AG 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6

19 Kompak Indopola 1,0 0,8 0,7 0,6 0,6

20 Kalbe Farma Tbk 0,4 0,4 0,3 0,3 0,3

Page 94: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

75

21 Harmoni Dinamik Indonesia

0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

22 Sinde Budi Sentosa 0,2 0,2 0,2 0,2 0,1

23 Henson Farma 0,2 0,1 0,1 0,1 0,1

24 Jamu Iboe Jaya 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1

25 Patria Wiyata Vico 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

26 Bintang Toedjoe 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

27 Singa Langit Jaya 0,1 0,1 0,0 0,0 0,0

28 Konimex PharmaceuticalLabora

tories

0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

29 Saka Farma 0,1 0,1 0,1 0,0 0,0

30 Pharmac Apex 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

31 Tempo Scan Pacific Tbk

0,0 - - - -

32 Lainnya 44,8 44,8 45,2 45,4 45,6

Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

Sumber : Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (2018, diolah)

Tabel 5 menunjukkan PT. Sido Muncul merupakan perusahaan dengan share

terbesar dalam industry obat tradisional/herbal sejak tahun 2012 hingga 2016

dengan share sebesar 14,8% pada tahun 2012 dan terus meningkat hingga 16,4%

tahun 2016.Berdasarkan Permenkes No. 006 Tahun 2002 tentang Industri dan

Usaha Obat Tradisional,obat tradisional hanya dapat dibuat oleh industry dan

usaha di bidang obat tradisional yang telah memiliki izin dari Kementerian

Kesehatan untuk industri di bidang obat tradisional, yang terdiri dari Industri Obat

Tradisional (IOT) dan Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) dan untuk usaha di

bidang obat tradisional terdiri dari Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), Usaha

Menengah Obat Tradisional (UMOT), Usaha Jamu Racikan dan Usaha Jamu

Page 95: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

76

Gendong.

Data Kementerian Kesehatan tahun 2016 menunjukkan bahwa jumlah IOT dan

IEBA sampai dengan tahun 2016 sebanyak 112 perusahaan, sedangkan jumlah

UKOT dan UMOT sampai dengan tahun 2015 sebanyak 828 perusahaan. Propinsi

Jawa Barat merupakan pusat dari industri obat tradisional dengan jumlah 42 dari

112 perusahaan, sedangkan untuk UKOT dan UMOT di Jawa Timur dan Jawa

Barat merupakan pusatnya dengan jumlah usaha masing-masing sebanyak 226

dan 222 dari total 828 usaha.

Jawa Barat merupakan propinsi dengan Jumlah Industri Obat Tradisional

(IOT) dan Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) terbesar, yaitu 42 perusahaan

diikuti propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur sebanyak 21 dan 16 perusahaan.

Tiga propinsi tersebut telah mengambil share sebesar 70,54%, dan bila di tambah

DKI Jakarta, Banten dan DI Yogyakarta maka share perusahaan IOT dan IEBA

96,43% berada di pulau Jawa. Sedangkan untuk Usaha Kecil Obat Tradisional

(UKOT) Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), Propinsi Jawa Timur memiliki

jumlah usaha terbesar yaitu 226 pelaku usaha, diikuti Propinsi Jawa Barat dan

DKI Jakarta masing-masing sebesar 222 dan 104 pelaku usaha.Tiga propinsi

tersebut telah mengambil share 66,67%. Berbeda dengan IOT dan IEBA yang

hanya terdapat di 10 propinsi, UKOT dan UMOT tersebar di 19 propinsi, dimana

84,90% terdapat di pulau Jawa.

Page 96: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

77

4.1.3 Perkembangan Ekspor Jahe Indonesia

Selain untuk konsumsi di dalam negeri, jahe juga diekspor. Berdasarkan data

Dirjen Hortikultura (2017), produksi jahe merupakan produksi terbesar dari

tanaman biofarmaka meskipun volume produksinya berfluktuasi. Produksi jahe

Indonesia selain untuk konsumsi dalam negeri yang berkisar 34-74 %, sisanya

sebesar 53-66 % diekspor Indonesia mengekspor jahe dalam bentuk jahe segar, jahe

kering dan produk olahan jahe. Sampai saat ini sebagian besar ekspor jahe Indonesia

dalam bentuk jahe segar, bahkan pernah mencapai sebesar 99,33 %. Jahe Indonesia

diekspor ke beberapa negara diantaranya adalah Bangladesh, Belandas, Vietnam,

Malaysia, Singapore, Japan, USA, Timor Leste, dsb.

Ekspor jahe Indonesia sudah mulai dilakukan sejak zaman penjajahan

Belanda. Sebelum tahun 1999 Indonesia merupakan eksportir utama jahe ke pasar

dunia, dengan negara pesaing utama adalah Cina, Thailand, dan India. Pada tahun

1999 volume pasokan jahe Indonesia ke pasar dunia mencapai 21,17 % turun

menjadi 0,94 % pada tahun 2007 (FAO, 2010:1). Berdasarkan data yang diperoleh

dari UN Comtrade(2018), ekspor jahe dengan kode (HS 091010) mengalami nilai

ekspor yang berfluktuaif. Ekspor jahe menglami peningkatan pada tahun 2012-2014

dengan nilai tertinggi mencapai 49.126.585 USD dan mengalami penurunan pada

tahun 2015-2016 hingga mencapai10.580.766 USD, dan naik lagi pada tahun 2017

sebesar 3%. Meskipun demikian, selama periode 2008-2017, ekspor jahe dunia

memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar 7,6% pertahun. Grafik ekspor jahe

Indonesia dapat dilihat pada Gambar 17.

Page 97: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

78

Gambar 17. Nilai Ekspor Jahe Indonesia Tahun 2008-2017 Sumber : UN Comtrde, 2018 (diolah)

Puncaknya pada tahun 2014, jumlah ekspor jahe meningkat hingga sebesar

61.191.401 Kg dengan nilai US $49.126.585. Sekitar 98,3% volume jahe yang

diekspor Indonesia ke dunia berupa jahe segar kemasan atau dikenal dengan istilah

jahe gajah (Pribadi, 2013).Sebelum tahun 1999, ekspor jahe Indonesia merupakan

yang terbesar di dunia (FAO, 2010). Pada tahun 1999, pangsa volume ekspor jahe

Indonesia tercatat mencapai 21,2% (FAO, 2010). Namun, pangsa ekspor jahe

Indonesia ke dunia mengalami penurunan hingga hanya sebesar 2,5% pada tahun

2015 dan menempatkan Indonesia pada peringkat ke-tujuh sebagai eksportir jahe

terbesar dunia. Meskipun saat ini Indonesia bukanlah eksportir terbesar jahe, tren

ekspor jahe Indonesia selama lima tahun terakhir masih tumbuh positif, rata-rata

sebesar 146,3% per tahun.

Tren pertumbuhan yang sangat tinggi ini didorong oleh peningkatan ekspor jahe

pada tahun 2014 yang mencapai USD 49,1 juta dari tahun sebelumnya yang hanya

0

20,000,000

40,000,000

60,000,000

80,000,000

100,000,000

120,000,000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

To

tal

Tahun

Nilai Ekspor (US$) Berat Bersih (Kg)

Page 98: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

79

sebesar USD 14,9 juta. Peningkatan ekspor yang sangat signifikan pada tahun 2014

tersebut terutama disebabkan oleh melonjaknya permintaan jahe dunia (UN

Comtrade, 2016 :4). Meskipun demikian, pada tahun 2015-2016, ekspor jahe

mengalami penurunan sebesar 62,9 % menjadi sebesar USD 18,2 juta.

Nilai ekspor jahe hal tersebut menempatkan Indonesia yang semula sebagai

eksportir utama turun ke urutan tujuh eksportir jahe di pasar dunia. Penyebab

turunnya volume dan nilai ekspor jahe Indonesia secara internal diduga karena

beberapa hal, diantaranya : (1) tidak stabilnya produksi jahe Indonesia, (2) mutu

yang kurang memenuhi standar pasar jahe dunia sehingga tidak bisa bersaing

dengan negara eksportir jahe lainnya, (3) serangan hama dan penyakit yang

menyebabkan turunnya produksi dan mutu jahe. Selain itu curah hujan (faktor

iklim) juga berpengaruh terhadap ekspor jahe Indonesia (Hernani, 2011 :6).

Sedangkan menurut Siswono (2004:17), rendahnya daya saing sektor pertanian

Indonesia termasuk jahe disebabkan oleh sempitnya penguasaan lahan, tidak

efisiennya usahatani dan iklim usaha yang kurang kondusif serta ketergantungan

yang masih tinggi pada sumber daya alam.

Adapun negara tujuan atau ekspor jahe Indonesia dapat dilihat pada tabel 6.

Page 99: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

80

Tabel 6. Negara Tujuan Ekspor Indonesia Tahun 2013-2017

Peringkat

Negara Tujuan Ekpor Tahun

Jahe Indonesia 2013 2014 2015 2016 2017

1 Bangladesh 8474445 36571 7663751 5010100 7769489

2 Belandas 383782 15833048 179563 6400 217

3 Pakistan 1350357 15824 4764562 472183 1773417

4 Viet Nam 21845 353378 2487425 1277920 889368

5 Malaysia 2377689 281 899500 737162 841506

6 Singapore 524811 1911201 532628 329674 441379

7 Japan 586657 24200 453958 428639 359087

8 USA 87300 39987 51383 81597 64629

9 Timor-Leste 551 75655 1269 40 5

10 United Arab Emirates 14480 10650 940 11941 85

Sumber : UN Comtrade (2018, diolah)

Negara tujuan utama ekspor jahe Indonesia pada tahun 2011 antara lain

Jepang, Singapura, Australia, Amerika Serikat, dan Malaysia. Namun, pada tahun

2017, negara tujuan utama ekspor jahe Indonesia adalah Bangladesh, Belandas dan

Pakistan. Pangsa ekspor jahe ke tiga negara tersebut pada tahun 2017 mencapai 80%

dari total ekspor jahe Indonesia ke dunia. Sementara itu,ekspor ke negara-negara

pengimpor utama jahe dunia, seperti Jepang, Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris

masih rendah. Hal ini disebabkan karena negara-negara tersebut mensyaratkan jahe

yang memiliki kualitas tinggi dan kemasan khusus sedangkan Indonesia belum

mampu memenuhi persyaratan tersebut (Sharma 2004:26).

Page 100: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

81

4.1.4 Perkembangan Harga Jahe Indonesia

Perkembangan harga jahe di Indonesia yang didominasi oleh jahe segar.

Dapat dilihat pada Gambar 22, menampilkan harga jahe di Indonesia selama 5 tahun

dari tahun 2013 sampai tahun 2017. Harga jahe dikeluarkan setiap bulan oleh

bagian perdagangn Dirjen Hortikultura dberdasarkan jenis dari jahe lokal dan jahe

import. Harga jahe domestik mengalami penurunan pada tahun 2015 berada pada

harg Rp 6.571, sedangkan untuk harga jahe tertinggi terjadi pada tahun 2017 dengan

harga Rp. 20.456.

Trend yang berfluktuasi pada harga jahe juga dipengaruhi oleh fluktuasi

kurs dollar terhadap rupiah yang merupakan nilai tukar untuk jual beli jhe di dunia

internasional. Oleh karena jahe merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia,

maka harga jual dan harga beli mengikuti harga yang terbentuk di pasar

Internasional. Perkembangan harga jahe Indonesia dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Harga Jahe Indonesia Tahun 2013-2017 Sumber : Dirjen Hortikultura, 2018 (diolah)

8928.571429

14928.57143

6571.428571

18234.4567

20456.3248

0

5000

10000

15000

20000

25000

2013 2014 2015 2016 2017

(US$

)

Page 101: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

82

4.2 Perkembangan Jahe Dunia

4.2.1 Perkembangan Ekspor Jahe Dunia

Pada ekspor jahe, pada semua negara menggunakan kode HS untuk

menyamakan jenis dari komoditi tersebut agar memudahkan dalam proses impor

dan ekspor di semua negara seperti pengurusan biaya pajak dan lain sebagainya.

Untuk komoditi jahe, kode HS dipisahkan berdasarkan bentuk dari jahe tersebut,

seperti dalam bentuk segar atau utuh, jahe tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk,

dan jahe dihancurkan atau ditumbuk. Negara pengekspor tertinggi di dunia untuk

jahe dalam bentuk segar adalah negara Cina sebagai negara nomor satu di dunia

dalam ekspor jahe (The Food and Agriculture Organization, 2016). Gambar 19

menunjukkan nilai ekspor jahe dunia.

Gambar 19. Nilai Ekspor Jahe Dunia

Sumber : UN Comtrade, 2018

Perkembangan ekspor jahe Dunia selama sepuluh tahun terakhir

berfluktuasi baik nilai maupun volumenya. Nilai ekspor jahe dunia tertinggi berada

pada tahun 2014 dengan nilai ekspor sebesar 812.766.748 US$, dan nilai terendah

ekspor jahe dunia berada pada tahun 2009 sebesar 373.145.904 US$. Terdapat

0

100000000

200000000

300000000

400000000

500000000

600000000

700000000

800000000

900000000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

(US$

)

Page 102: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

83

urutan untuk negara pengekspor jahe di dunia, berdasarkan data ICO tahun 2016,

negara yang menempati posisi pertama dalam ekspor jahe yaitu negara Cina.

Kemudian untuk urutan selanjutnya ditempati oleh negara Belanda, selanjutnya

negara India, Thailand, Peru, Nigeria, Indonesia. Urutan tersebut merupakan urutan

untuk posisi ekspor jahe segar.

Faktor eksternal yang diduga berpengaruh perdagangan jahe di pasar

internasional, antara lain: (1) Adanya daya saing dengan negara-negara lain di

dunia, (2) perbedaan harga pasar dalam negeri dan harga terhadappasar

internasional. Jika harga jahe di pasar internasional lebih tinggi daripada harga

pasar domestik, maka produsen akan lebih memilih untuk memasarkannya ke pasar

Internasional sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekspor. (3) adanya

permintaan dari luar negeri. Semakin tinggi permintaan dari luar negeri terhadap

komoditi yang dihasilkan oleh suatu negara, maka semakin tinggi pula

pertumbuhan ekspor negara tersebut, (4) Nilai tukar mata uang. Apabila suatu

negara mengalami depresiasi nilai tukar, maka akan meningkatkan pertumbuhan

ekspor di negara tersebut. Hal itu terjadi karena depresiasi nilai tukar menyebabkan

harga-harga komoditas domestik terlihat lebih murah di mata internasional

sehingga permintaan luar negeri untuk komoditas tersebut akan meningkat

(Sharma, 2004:9).

Page 103: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

84

4.2.2 Perkembangan Ekspor Jahe Cina

Berdasarkan data yang diperoleh dari UN Comtrade (2018:3), ekspor jahe

Cina dengan kode (HS 091010) mengalami nilai ekspor yang tinggi dan

berfluktuaif. Grafik ekspor jahe Cina dapat dilihat pada Gambar 20.

Gambar 20. Nilai Ekspor Jahe Cina Sumber : UN Comtrade, 2018

Ekspor jahe Cina menglami peningkatan pada tahun 2012-2014 dengan nilai

tertinggi mencapai 548.990.701 USD pada tahun 2014 dan mengalamipenurunan

pada tahun 2015-2016 hingga mencapai 369.456.328 USD pada tahun 2016 dan

naik kembali pada tahun 2017 sebesar 4,2 %. Meskipun demikian, selama periode

2008-2017, Cina tetap menguasai pasar ekspor jahe dunia, karena Cina juga

merupakan negara produsen terbesar kedua setelah India serta Cina selalu dapat

memenuhi kebutuhan domestik dan dapat mempertahankan kualitas jahenya

(Kementerian Perdagangan, 2017:1).

0

100000000

200000000

300000000

400000000

500000000

600000000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

(US$

)

Page 104: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

85

4.2.3 Perkembangan Ekspor Jahe Belanda

Berdasarkan data yang diperoleh dari UN Comtrade (2018:3), ekspor jahe

Belanda dengan kode (HS 091010) mengalami pertumbuhan nilai ekspor yang

signifikan dan berfluktuaif. Grafik ekspor jahe Belanda dapat dilihat pada Gambar

21.

Gambar 21. Nilai Ekspor Jahe Belanda Sumber : UN Comtrade, 2018

Pertumbuhan ekspor jahe Belanda terjadi secara perlahan namun cenderung

selalu menglami peningkatan. Peningkatan terjadi pada tahun 2008-2014 dengan

nilai tertinggi mencapai 101.30.005 USD pada tahun 2014 dan

mengalamipenurunan pada tahun 2015 hingga mencapai67.632.015 USD dan naik

kembali pada tahun 2016 sebesar 1,2 %. Meskipun Belanda tidak memproduksi

jahe dalam jumlah banyak, namun selama periode 2008-2017, Belanda tetap menjadi

pengeskpor jahe terbesar kedua setelah Cina. Hal ini dikarenakan Belanda banyak

mengimpor jahe dari negara lain khususnya kawasan Asia Tenggara (Kementerian

Perdagangan, 2017:1).

0

20000000

40000000

60000000

80000000

100000000

120000000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

(US$

)

Page 105: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

86

4.2.4 Perkembangan Ekspor Jahe India

Berdasarkan data yang diperoleh dari UN Comtrade (2018:3), ekspor jahe

India dengan kode (HS 091010) mengalami pertumbuhan nilai ekspor yang

berfluktuaif. Grafik ekspor jahe Belanda dapat dilihat pada Gambar 22.

Gambar 22. Nilai Ekspor Jahe India Sumber : UN Comtrade, 2018

Pertumbuhan ekspor jahe India mengalami fluktuasi selama tahun 2008-

2017. Peningkatan terjadi pada tahun 2008-2011 dengan nilai tertinggi mencapai

55.246.230 USD pada tahun 2011 dan mengalamipenurunan pada tahun 2012-2013

hingga mencapai27.007.565 USD dan naik kembali pada tahun 2014 sebesar

40,1 %. Meskipun demikian, selama periode 2008-2017, India tetap menjadi negara

pengekspor jahe terbesar setelah Cina dan Belanda, karena India juga merupakan

negara produsen terbesar pertama. India tidak bisa menjadi negara pengeskpor

terbesar pertama dikarenakan India tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan domestik

dan tidak dapat mempertahankan kualitas jahenya. Oleh karena itu selain

memproduksi jahe, India juga pengimpor jahe dari negara lain. (Kementerian

Perdagangan, 2017:1).

0

10000000

20000000

30000000

40000000

50000000

60000000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

(US$

)

Page 106: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

87

4.2.5 Permintaan Jahe Dunia

Sebagai ilustrasi, peningkatan produksi jahe Indonesia sejalan dengan

pertumbuhan permintaan komoditas jahe didunia. Selama2011-2015 ekspor jahe

dunia tumbuh 8,6% per tahun. Pada tahun 2015 permintaan ekspor jahe dunia

mencapai USD 756 juta. Indonesia sebagai eksportir ke-7 dunia untuk komoditas

ini mengalami pertumbuhan ekspor rata-rata 146% per tahun pada periode yang

sama. Indonesia adalah negara yang mengalami pertumbuhan ekspor terbesar untuk

komoditas jahe di dunia. Peningkatan kontribusi Indonesia sebagai penghasil jahe

dunia tidak hanya dari segi nilai perdagangan tapi juga pangsa pasarnya. Tahun

2011, Indonesia memberikan 0,18% pasokan jahe dunia dan pada tahun 2015

menjadi 2,4%. Hal ini menjadi peluang bagi petani jahe untuk meningkatkan

produksi guna memenuhi permintaan dunia yang sedang tumbuh. Dapat dilihat

pada Gambar 23 menunjukan permintaan jahe dunia dari tahun 2011-2015.

Gambar 23. Permintaan Jahe Dunia Sumber : Badan Pengkajian dan Perkembangan Perdagangan (2016)

1.2 1.4

14.9

49.1

18.2

0

10

20

30

40

50

60

2011 2012 2013 2014 2015

(US$

)

Page 107: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

88

4.2.6 Harga Jahe Dunia

Jahe di dunia dapat dibedakan berdasarkan bentuk dari jahe tersebut, yaitu

jahe segar, dan jahe yang dihancurkan. Dapat dilihat pada Gambar 24 menunjukkan

harga jahe dunia dari tahun 2013 sampai 2017.

Gambar 24. Harga Jahe Dunia (2013-2017) Sumber : BPS Perdagangan Luar Negri (2017)

Harga jahe di pasar internasional jauh lebih tinggi dibandingkan harga jahe

domestik. Harga jahe dunia mengalami peningkatan. Membaiknya harga jahe

tersebut mengacu pada perkiraan produksi jahe di India, Cina,dll dan termasuk

Indonesia yang merupakan negara eksportir jahe terbesar yang tidak mengalami

lonjakan besar di tengah terus meningkatnya permintaan di pasar dunia. Pada harga

jahe internasional, terdapat tren meningkat pada 5 tahun terakhir. Presentase tren

kenaikan harga jahe internasional sebanyak 5-10 %.

2008422530

26149

26884 27567

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

2013 2014 2015 2016 2017

US

$

Page 108: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

89

Dampak dari volume produksi jahe di India, Cina terhadap harga jahe di

dunia adalah fluktuasi volume jahe di pasar internasional yang juga menentukan

harga jahe di dunia karena sampai saat ini, karena belum ada negara yang memiliki

total volume produksi jahe sebanyak negara India dan Cina.

Page 109: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

90

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Ekspor Jahe 4 Negara (Indonesia, Cina, India, Belanda)

Hubungan antar 4 negara dalam ekspor jahe dapat diketahui dengan analisis

Vector Autoregression (VAR)/Vector Error Correction Model (VECM). Selain itu,

terdapat uji lainnya dalam analisis VAR/VECM yang perlu dilakukan sebagai

serangkaian tahapan analisis dinamis data time series. Tahap-tahap analisis

dijelaskan sebagai berikut.

5.1.1 Uji Stasioneritas

Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VAR/VECM

adalah pengujian stasioneritas data masing-masing variabel, baik variabel

dependen, maupun variabel independen. Seperti yang telah dijelaskan di atas, data

stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil penguian estimasi VAR/VECM.

Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang tidak stasioner, akan

menghasilkan apa yang disebut regresi lancung atau spurious regression (Winarno,

2015). Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi stasioner atau tidaknya masing-

masing data varibel, maka digunakan uji ADF (Augmented Dickey Fuller) dengan

menggunakan model intercept. Variabel dikatakan stasioner jika nilai ADF test

Statistic > test critical values 5% dan memiliki nilai probabilitas < 0,05. Adapun

uji stasioner ADF masing-masing variabel dapat ditunjukan oleh table 7 berikut ini.

Page 110: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

91

Tabel 7. Hasil Uji Stasioneritas Pada Level 5% Ekspor Jahe Indonesia, Cina,

India, dan Belanda Periode Januari 2013 – Desember 2017

Variabel Test Critical

Values 5%

ADF Test

Statistic Probability Keterangan

Indonesia -2.911730 -3,917571 0.0035 Stasioner

Cina -2.911730 -3,067798 0.0346 Stasioner

India -2.911730 -2,923028 0.0487 Stasioner

Belanda -2.913549 -4,541426 0.0005 Stasioner

Sumber : Eviews (diolah)

Dari tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa variabel ekspor jahe Indonesia

pada tingkat yang sama (level), sudah memenuhi persyaratan stasioneritas, dimana

diketahui probabilitas ADF t-statistik variabel Indonesia lebih besar daripada nilai

Test Critical Value 5 % (dalam penelitian ini digunakan 0,05), yaitu -3,917571 > -

2,911730, dan memiliki nilai probabilitas < 0,05 yaitu sebesar 0,0035. Artinya, H0

ditolak dan H1 diterima atau dengan kata lain data telah stasioner.

Kemudian, pada tingkat yang sama (level), variable ekspor jahe Cina juga

sudah memenuhi persyaratan stasioneritas, dimana diketahui probabilitas ADF t-

statistik variabel Cina lebih besar daripada nilai Test Critical Value 5 % (dalam

penelitian ini digunakan 0,05), yaitu -3,067798 > -2.911730, dan memiliki nilai

probabilitas < 0,05 yaitu sebesar 0,0346. Artinya, H0 ditolak dan H1 diterima atau

dengan kata lain data telah stasioner.

Pada tingkat yang sama (level), variable ekspor jahe India sudah memenuhi

persyaratan stasioneritas, dimana diketahui probabilitas ADF t-statistik variabel

Page 111: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

92

India lebih besar daripada nilai Test Critical Value 5 % (dalam penelitian ini

digunakan 0,05), yaitu -2,923028 > -2.911730, dan memiliki nilai probabilitas <

0,05 yaitu sebesar 0,0487. Artinya, H0 ditolak dan H1 diterima atau dengan kata lain

data telah stasioner.

Pada tingkat yang sama (level), variable ekspor jahe Belanda sudah

memenuhi persyaratan stasioneritas, dimana diketahui probabilitas ADF t-statistik

variabel India lebih besar daripada nilai Test Critical Value 5 % (dalam penelitian

ini digunakan 0,05), yaitu -4,541426 > -2.913549, dan memiliki nilai probabilitas

< 0,05 yaitu sebesar 0,0005. Artinya, H0 ditolak dan H1 diterima atau dengan kata

lain data telah stasioner.

Dari pengujian data diatas, semua variabel telah memenuhi persyaratan

stasineritas data uji ADF dimana, nilai ADF t-statistik lebih besar daripada nilai

Test Critical Value 5 persen pada tingkat level. Oleh karna semua variabel data

sudah stasioner pada tingkat level, maka metode yang digunakan adalah metode

Vector Autoregression (VAR), sebelum estimasi VAR langkah selanjutnya, yaitu

penentuan panjang lag optimal.

5.1.2 Penentuan Panjang Lag

Estimasi VAR sangat sensitif terhadap panjang lag dari data yang

digunakan. Panjang lag digunakan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan

pengaruh dari masing-masing variabel terhadap variabel masa lalunya. Dalam

penelitian ini, penentuan panjang lag dilakukan dengan melihat nilai pada Likehood

Page 112: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

93

Ratio (LR), Final Prediction Error (FPE), Akaike Information Crition (AIC),

Schwarz Information Crition (SC), dan Hannan-Quin Crition (HQ). Panjang lag

optimal dapat ditunjukan dalam tabel 8 berikut ini.

Tabel 8. Hasil Uji Lag Optimum Ekspor Jahe Indonesia, Cina, India, Belanda

Periode Januari 2013 – Desember 2017

Lag LogL LR FPE AIC SIC HQC

0 -2074.424 NA 7.83e+27 75.72504 75.72504 75.63551

1 -2003.033 129.8010 1.05e+27* 73.56485 74.29479* 73.84712*

2 -1994.972 13.48506 1.41e+27 73.85351 75.16740 74.36161

3 -1971.951 35.15815* 1.12e+27 73.59823 75.49608 74.33214

4 -1954.459 24.17174 1.11e+27 73.54395* 76.02575 74.50368

5 -1942.929 14.25506 1.42e+27 73.70650 76.77225 74.89205

Sumber : Eviews (diolah)

Dari table 8, dapat diketahui bahwa panjang lag optimal terletak pada lag 1.

Pemilihan lag 1 sebagai lag optimal karena berdasarkan hasil eviews bahwa jumlah

bintang terbanyak berada pada lag 1. Kemudian, karena panjang lag optimal sudah

ditemukan, maka dapat dilakukan pengujian selanjutnya, yaitu uji kointegrasi.

5.1.3 Pengujian Stabilitas VAR

Pengujian stabilitas model merupakan langkah selanjutnya sebelum kita

menggunakan estimasi VAR. Uji stabilitas model pada variable ekspor jahe

Indonesia, Cina, India, dan Belanda digunakan untuk mengetahui apakah model

VECM yang digunakan stabil atau tidak. Model VAR dianggap stabil apabila

inverse akar karakteristiknya mempunyai nilai modulus <1 atau semuanya berada

Page 113: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

94

didalam lingkaran. Pengujian stabilitas model, dimaksud untuk menguji validitas

IRF dan FEVD. Pengujian stabilitas estimasi VAR dapat ditunjukan dalam tabel 10

berikut ini.

Tabel 9. Hasil Uji Stabilitas Estimasi VAR Ekspor Jahe Indonesia, Cina, India,

Belanda Periode Januari 2013- Desember 2017

Root Modulus

0.869315 0.869315

0.620495 - 0.344884i 0.709901

0.620495 + 0.344884i 0.709901

0.597704 0.597704

-0.271640 0.271640

-0.082439 – 0.254167i 0.267202

-0.082439 + 0.254167i 0.267202

0.155069 0.155069

Sumber : Eviews (diolah)

Berdasarkan Tabel 9, hasil AR Root Tabel dengan lag 1 menunjukkan bahwa

model yang digunakan semua memiliki nilai modulus < 1 dan dari penentuan

panjang lag dengan trial dan error, model VAR stabil hingga panjang lag ke 5

(dapat dilihat pada Tabel). Dengan demikian, hasil analisis IRF (Impluse Response

Function) dan FEVD (Forecast Error Variance Decomposition) adalah valid dan

dapat dilakukan pengujian selanjutnya, yaitu uji kasualitas granger.

Page 114: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

95

5.1.4 Uji Kasualitas Granger (Granger Casuality Test)

Uji kausalitas Granger digunakan untuk melihat adakah hubungan satu arah

atau dua arah antar variable yaitu pada variabel ekspor jahe Indonesia, Cina, India,

dan Belanda dalam model Vector Autoregression (VAR). Taraf uji yang digunakan

dalam uji kasualitas granger ini, yaitu pada tingkat kepercayaan 0,05 (5 persen) dan

panjang lag sampai pada lag 1 sesuai pengujian panjang lag optimum yang telah

dilakukan. Ada / tidak kausalitas dapat dilihat dari nilai probabilitas pada level

signifikansi < 5 %. Hasil uji kausalitas Granger dengan lag optimum 1, dapat dilihat

pada Tabel 10 berikut ini.

Tabel 10. Hasil Uji Kausalitas Granger Pada Ekspor Jahe Indonesia, Cina, India,

Belanda Periode Januari 2013- Desember 2017

Null Hypothesis Obs F-

Statstic Prob.

Cina does not Granger Cause Indonesia 59

0.83760 0.3640

Indonesia does not Granger Cause Cina 2.58925 0.1132

India does not Granger Cause Indonesia 59

0.16332 0.6877

Indonesia does not Granger Cause India 1.64484 0.2049

Belanda does not Granger Cause Indonesia 59

0.45671 0.0478

Indonesia does not Granger Cause Belanda 2.17622 0.1458

India does not Granger Cause Cina 59

1.28760 0.2613

Cina does not Granger Cause India 0.57403 0.4518

Belanda does not Granger Cause Cina 59

0.92481 0.3403

Cina does not Granger Cause Belanda 0.00094 0.9757

Page 115: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

96

Belanda does not Granger Cause India 59

8.60246 0.0049

India does not Granger Cause Belanda 1.26245 0.2660

Sumber : Eviews (diolah)

Nilai probabilitas yang terdapat dalam penelitian kasualitas granger perlu

diperhatikan. Jika nilai probabilitas lebih besar 0,05 maka disimpulkan tidak terjadi

kasualitas antar variabel. Hipotesis yang digunakan yaitu :

H0: Variabel dependen tidak secara signifikan dipengaruhi oleh variabel

independen.

H1: Variabel dependen secara signifikan dipengaruhi oleh variabel independen.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel ekspor jahe Belanda yang secara

statistik signifikan mempengaruhi ekspor jahe Indonesia dengan nilai Prob kurang

dari 0,05 yaitu 0,0478 sehingga menolak hipotesis nol. Sedangkan ekspor jahe

Indonesia secara statistik tidak signifikan mempengaruhi ekspor jahe Belanda

dengan nilai Prob lebih besar dari 0,05 yaitu 0,1458 sehingga menerima hipotesis

nol. Ekspor jahe Belanda berpengaruh terhadap ekspor jahe Indonesia, artinya

ketika pemerintah Indonesia ingin melakukan ekspor jahe, pemerintah tentunya

akan melihat nilai ekspor Jahe Belanda karena dari nilai ekspor jahe Belanda lah

nantinya akan menentukan besaran ekspor jahe Indonesia yang dilakukan agar

sesuai dengan anggaran APBN. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terjadi

kasualitas satu arah antara variabel ekspor jahe Belanda dan ekspor jahe Indonesia

yaitu hanya Belanda yang secara statistik signifikan mempengaruhi Indonesia dan

tidak terjadi sebaliknya.

Page 116: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

97

Variabel ekspor jahe Belanda juga yang secara statistik signifikan

mempengaruhi ekspor jahe India dengan nilai Prob kurang dari 0,05 yaitu 0,0049

sehingga menolak hipotesis nol. Sedangkan ekspor jahe India secara statistik tidak

signifikan mempengaruhi ekspor jahe Belanda dengan nilai Prob lebih besar dari

0,05 yaitu 0,2660 sehingga menerima hipotesis nol. Ekspor jahe Belanda

berpengaruh terhadap ekspor jahe India, artinya ketika pemerintah India ingin

melakukan ekspor jahe, pemerintah tentunya akan melihat nilai ekspor Jahe

Belanda karena dari nilai ekspor jahe Belanda lah nantinya akan menentukan

besaran ekspor jahe India yang dilakukan agar sesuai dengan anggaran. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa terjadi kasualitas satu arah antara variabel

ekspor jahe Belanda dan ekspor jahe India yaitu hanya ekspor jahe Belanda yang

secara statistik signifikan mempengaruhi ekspor jahe India dan tidak terjadi

sebaliknya.

5.1.5 Hasil Estimasi Vector Autoregression (VAR)

Setelah melakukan serangkaian tahap pra estims, yaitu uji stasioneritas data,

penentuan panjang lag optimum, stabilitas model VAR, uji kausalitas granger

faktanya terdapat terdapat hubungan antar variable dalam penelitian ini, maka

model yang digunakan, yaitu Vector Autoregression (VAR) . Penggunaan estimasi

VAR sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu untuk

mengidentifikasi hubungan dan pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

Pengaruh variabel ekspor jahe Indonesia yang terkointegrasi terhadap variabel

ekspor jahe negara lain dapat dilihat dalam analisis Vector Autoregression (VAR).

Page 117: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

98

Pembacaan intepretasi hasil dengan cara melihat koefisien kointegrasinya, dengan

membaca tanda terbalik dari tanda koefisiennya. Koefisien kointegrasi dikatakan

signifikan jika mutlak nilai t-statistic > nilai t tabel 1,671 atau < - 1,671. Hasil

Estimasi model VAR dengan lag optimum 1 dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil Estimasi VAR Pada Ekspor Jahe Indonesia, Cina, India, Belanda

Periode Januari 2013- Desember 2017

Variabel CointEq1

Koefisien t-Statistik

Parsial

Cina 0.066341 0.83738

India 0.398258 0.99821

Belanda 1.796917 2.69138

Sumber : eviews (diolah)

Dari tabel estimasi VAR dalam jangka panjang diatas, dapat dijelaskan bahwa

variabel ekspor jahe Belanda pada lag 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap

ekspor jahe Indonesia sebesar 2,69138. Artinya, apabila terjadi kenaikan ekpor jahe

Belanda sebesar 1% pada tahun sebelumnya, maka akan menaikan ekpor jahe

Indonesia pada tahun sekarang sebesar 1.796917 poin. Hasil analisis tersebut telah

sesuai dengan hipotesis dimana, nilai t-statistik parsial variabel Belanda pada lag 1

sebesar 2,69138 atau lebih besar dari 1,671 yang artinya, H0 ditolak dan H1 diterima

atau dengan kata lain, variabel Belanda berpengaruh positif dan signifikan terhadap

ekpor Jahe Indonesia dalam jangka panjang. Sesuai dengan fakta empiris yang ada

dalam jangka panjang ekspor jahe Belanda secara signifikan dan positif terhadap

ekpor jahe Indonesia artinya jika ekpor Jahe Belanda naik maka jumlah ekpor Jahe

Indonesia akan meningkat. Hal ini dikarenakan Belanda bukan merupakan negara

penghasil atau produsen jahe, Belanda dapat mengekspor jahe karena mendapatkan

Page 118: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

99

pasokan dari impor, dan impor Belanda didominasi oleh Indonesia. Jadi dapat

disimpulkan jika ekspor jahe Belanda mengalami peningkatan maka ekspor jahe

Indonesia juga akan mengalami peningkatan, karena dari Indonesia, Belanda

mendapat pasokan jahe.

Hasil estimasi VAR jangka pendek dan jangka panjang diatas, merupakan

hasil yang valid dimana, diketahui dari nilai koefisien determinasi Rsquared sebesar

0,17 persen atau 17 persen dari 1,00 persen atau 100 persen dimana, perubahan

variabel dependen (Indonesia) mampu dijelaskan oleh variabel independennya

(Cina, India, Belanda) sebesar 17 persen dari maksimal 100 persen.

5.2 Pengaruh Shock/Guncangan Ekspor Jahe Cina, India, Belanda

Terhadap Ekspor Jahe Indonesia

Hasil analisis VAE tidak hanya mampu melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen namun, dalam estimasi VAR juga

dilengkapi dengan fitur IRF (Impluse Response Function) untuk melihat respon dan

waktu yang dibutuhkan variabel kembali ke titik keseimbangannya. Impulse

Response Function (IRF) digunakan untuk menggambarkan tingkat laju shock dari

variabel yang digunakan dalam penelitian. Perilaku dinamis dari model VECM

dapat dilihat melalui respon dari setiap variabel terhadap shock dari variabel

tersebut maupun terhadap variabel endogen lainnya. Adapun hasil analisis IRF

dapat dijelakan sebagai berikut.

Page 119: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

100

5.2.1 Analisis IRF (Impulse Response Function)

Dalam model ini response dari perubahan masing-masing variabel dengan

adanya informasi baru diukur dengan 1-standar deviasi. Sumbu horizontal

merupakan waktu dalam periode hari ke depan setelah terjadinya shock, sedangkan

sumbu vertikal adalah nilai respon. Secara mendasar dalam analisis ini akan

diketahui respon positif atau negatif dari suatu variabel terhadap variabel lainnya.

Respon tersebut dalam jangka pendek biasanya cukup signifikan dan cenderung

berubah. Dalam jangka panjang respon cenderung konsisten dan terus mengecil.

Impulse Response Function memberikan gambaran bagaimana respon dari suatu

variabel dimasa mendatang jika terjadi gangguan pada satu variabel lainnya. Untuk

memudahkan interpretasi, hasil analisis disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini

dalam 10 periode. Hasil pengujian ini berupa grafik dimana grafik respon tersebut

akan menunjukkan respon positif atau negatif dari varianbel yang digunakan. Hasil

dari Impulse Response Function (IRF) dapat dilihat pada Gambar 25 berikut ini.

Page 120: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

101

Gambar 25 . Hasil Analisa IRF Indonesia Terhadap Shock Indonesia Sumber : Eviews (diolah)

Gambar 25 merupakan respon Indonesia terhadap guncangan (shock) dari

ekspor jahe Indonesia itu sendiri. Respon yang diberikan Indonesia jika terjadi

guncangan (shock) pada ekspor jahe Indonesia sebesar satu standar deviasi bernilai

positif disepanjang periode.. Respon Indonesia pada periode ke 1 (Januari 2018)

menunjukkan peningkatan ekspor jahe tertinggi sebanyak 2.801.528 ton dan

selanjutnya mengalami fluktuasi. Pergerakan respon Indonesia mengalami sedikit

fluktuasi peningkatan ekspor hingga akhir periode ke 84 (Desember 2024) dengan

peningkatan sebesar 1364.323 ton. Dapat disimpulkan apabila terjadi guncangan

(shock) pada ekspor jahe Indonesia, maka Indonesia akan merespon secara fluktuasi

dengan nilai positif, yang artinya ekspor jahe Indonesia akan meningkat sepanjang

7 tahun kedepan.

-1,000

-500

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80

Response of INDONESIA to INDONESIA

Periode

Ton

Page 121: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

102

Gambar 26 . Hasil Analisa IRF Indonesia terhadap shock Cina Sumber : Eviews (diolah)

Gambar 26 merupakan respon Indonesia terhadap guncangan (shock) dari

ekspor jahe Cina. Berdasarkan gambar respon yang diberikan Indonesia jika terjadi

guncangan (shock) pada ekspor jahe Cina sebesar satu standar deviasi benilai

negatif disepanjang periode. Respon Indonesia pada periode ke 1 (Januari 2018)

berada pada titik keseimbangan yang ditunjukkan dengan nilai nol, respon

Indonesia benilai negatif pada periode ke 2 (Februari 2018) yang menunjukkan

ekspor jahe Indonesia akan menurun sebanyak 111.261 ton. Respon Indonesia terus

mengalami penurunan ekspor hingga periode ke 6 (Juni 2018), namun di periode 7

(Juli 2018) dan periode 8 (Agustus 2018) mengalami peningkatan ekspor yaitu

sebesar 27.496 ton dan 4.575 ton. Pergerakan respon Indonesia terus mengalami

sedikit fluktuasi penurunan ekspor jahe hingga akhir periode ke 84 (Desember

-1,000

-500

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80

Response of INDONESIA to CHINATon

Periode

Page 122: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

103

2024). Dapat disimpulkan apabila terjadi guncangan (shock) pada ekspor jahe Cina,

maka ekspor jahe Indonesia akan merespon secara fluktuasi dengan nilai negatif,

yang artinya ekspor jahe Indonesia akan menurun sepanjang 7 tahun kedepan.

Gambar 27 . Hasil Analisa IRF Indonesia terhadap shock India Sumber : Eviews (diolah)

Gambar 27 merupakan respon Indonesia terhadap guncangan (shock) dari

ekspor jahe India. Berdasarkan Gambar respon yang diberikan Indonesia jika terjadi

guncangan (shock) pada ekspor jahe India sebesar satu standar deviasi benilai

positif disepanjang periode dan hanya pada periode ke-2 (Februari 2018) bernilai

negatif dengan mengalami penurunan sebesar 69.770 ton. Respon Indonesia pada

periode ke 5 (Mei 2018) menunjukkan peningkatan ekspor jahe Indonesia tertinggi

sebanyak 270.287 ton, namun setelah itu terus mengalami fluktuasi. Pergerakan

respon Indonesia mengalami sedikit fluktuasi peningkatan ekspor hingga akhir

-1,000

-500

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80

Response of INDONESIA to INDIATon

Periode

Page 123: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

104

periode ke 84 (Desember 2024). Dapat disimpulkan apabila terjadi guncangan

(shock) pada ekspor jahe India, maka ekspor jahe Indonesia akan merespon secara

fluktuasi dengan nilai positif, yang artinya ekspor jahe Indonesia akan meningkat

sepanjang 7 tahun kedepan dan guncangan dari India itu dianggap merugikan

ekspor Indonesia hanya pada periode ke 2 (Februari 2018).

Gambar 28 . Hasil Analisa IRF Indonesia terhadap shock Belanda Sumber : Eviews (diolah)

Gambar 28 merupakan respon Indonesia terhadap guncangan (shock) dari

ekspor jahe Belanda. Berdasarkan gambar, respon yang diberikan Indonesia jika

terjadi guncangan (shock) pada ekspor jahe Belanda adalah sebesar satu standar

deviasi benilai positif disepanjang periode dan hanya pada periode ke-3 (Maret

2018) bernilai negatif menurun sebesar 46.424 ton. Respon Indonesia pada periode

ke 6 (Juni 2018) menunjukkan peningkatan ekspor jahe Indonesia tertinggi

-1,000

-500

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80

Response of INDONESIA to NETHERLANDResponse Of Indonesia to Belanda

Ton

Periode

Page 124: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

105

sebanyak 581.105 ton, namun setelah itu terus mengalami fluktuasi. Pergerakan

respon Indonesia mengalami sedikit fluktuasi hingga akhir periode ke 84

(Desember 2024). Dapat disimpulkan apabila terjadi guncangan (shock) pada

ekspor jahe Belanda, maka ekspor jahe Indonesia akan merespon secara fluktuasi

dengan nilai positif, yang artinya ekspor jahe Indonesia akan meningkat sepanjang

7 tahun kedepan dan guncangan dari Belanda itu dianggap merugikan ekspor jahe

Indonesia hanya pada periode ke 3 (Maret 2018).

5.3 Pengaruh Perubahan Ekspor Jahe di Indonesia, Cina, India, dan

Belanda

Hasil analisis VAR tidak hanya mampu melihat pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen namun, dalam estimasi VAR juga dilengkapi dengan

fitur Variance Decomposition untuk melihat seberapa besar komposisi pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap pembentukan variabel dependennya.

Setelah menganalisis perilaku dinamis melalui Impulse Response, selanjutnya akan

dilihat karakteristik model melalui Forecast Error Variance Decomposition

(FEVD) yang digunakan untuk menyusun forecast error variance suatu variabel,

yaitu seberapa besar perbedaan antara variance sebelum dan sesudah shock, baik

shock yang berasal dari diri sendiri maupun shock dari variabel lain untuk melihat

pengaruh relatif variabel penelitian terhadap variabel lainnya. Adapun hasil

Variance Decomposition dapat dijelakan sebagai berikut.

Page 125: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

106

5.3.1 Analisis Forecast Error Variance Decomposition (FEVD)

Prosedur Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) yaitu dengan

mengukur persentase kejutan-kejutan atas masing-masing variabel. Forecast Error

Variance Decomposition (FEVD) Model digunakan untuk memberikan penjelasan

secara rinci mengenai bagaimana perubahan satu variabel yang dipengaruhi oleh

perubahan variabel lainnya. Perubahan yang terjadi dalam variabel ditunjukkan

dengan adanya perubahan error variance. Hasil uji Forecast Error Variance

Decomposition (FEVD) dapat dilihat pada Gambar 29 berikut ini.

Gambar 29 . Hasil Analisa FEVD Indonesia Sumber : Eviews (diolah)

90

92

94

96

98

100

102

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80

INDONESIA CHINAINDIA NETHERLAND

Variance Decomposition of INDONESIA

INDONESIA CINA INDIA BELANDA

%

Periode

Page 126: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

107

Berdasarkan Gambar 29, menunjukkan bahwa perubahan ekspor jahe

Indonesia untuk 84 periode mendatang (Januari 2018-Desember 2024) mengalami

sedikit peningkatan stabil. Peningkatan ini dipengaruhi oleh ekpor jahe Cina, India,

dan Belanda. Pada periode periode ke 1 (Januari 2018) ekspor jahe Indonesia

dipengaruhi oleh ekspor jahe Indonesia itu sendiri dengan persentase varian sebesar

100%. Mulai periode ke 5 (Mei 2018) hingga akhir periode ke 84 (Desember 2024)

peningkatan ekspor jahe Indonesia dipengaruhi oleh ekpor jahe Cina, India,

Belanda, namun didominasi oleh ekspor jahe Belanda. Dengan persentase varian

yang menguat sebesar 0.2% dari Cina, 0.8% dari India, dan Belanda sebesar 7%.

Secara keseluruhan, hasil Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) ekspor

Jahe Indonesia untuk 84 periode kedepan (Januari 2018-Desember 2024)

mengalami peningkatan stabil, yang pengaruhnya didominasi oleh Indonesia itu

sendiri dan ketiga negara lain yakni Cina, India, Belanda. Belanda memberikan

pengaruh peningkatan ekpor jahe yang lebih kuat dibanding India dan Cina, baik

dalam jangka pendek maupun panjang.

Page 127: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

108

Gambar 30. Hasil Analisa FEVD Cina Sumber : Eviews (diolah)

Berdasarkan Gambar 30, menunjukkan bahwa perubahan ekspor jahe Cina

untuk 84 periode mendatang (Januari 2018- Desember 2024) mengalami fluktuasi

namun tetap stabil, yang dipengaruhi oleh ekpor jahe Indonesia, India, dan Belanda.

Pada periode periode ke 1 (Januari 2018) ekspor jahe Cina dipengaruhi oleh Cina

itu sendiri denga presentasi varian 98 % dan juga dipengaruhi oleh ekspor jahe

Indonesia sebesar 2 % serta tidak dipengaruhi oleh ekspor jahe India dan Belanda.

Mulai periode ke 3 (Maret 2018) hingga periode ke 15 (Maret 2019) peningkatan

ekspor jahe Cina dipengaruhi oleh ekpor jahe Indonesia, India, dan Belanda dengan

persentase varian yang menguat sebesar 4% dari Indonesia, 5 % India, dan 11%

dari Belanda. Kemudian pada periode 16 (April 2019) hingga akhir periode 84

(Desember 2024) kembali mengalami peningkatan. Secara keseluruhan hasil

90

92

94

96

98

100

102

10 20 30 40 50 60 70 80

INDONESIA CHINA

INDIA NETHERLAND

Variance Decomposition of INDONESIA

0

20

40

60

80

100

120

10 20 30 40 50 60 70 80

INDONESIA CHINA

INDIA NETHERLAND

Variance Decomposition of CHINA

0

20

40

60

80

100

120

10 20 30 40 50 60 70 80

INDONESIA CHINA

INDIA NETHERLAND

Variance Decomposition of INDIA

0

20

40

60

80

100

120

10 20 30 40 50 60 70 80

INDONESIA CHINA

INDIA NETHERLAND

Variance Decomposition of NETHERLAND

INDONESIA CINA INDIA BELANDA

%

Periode

Page 128: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

109

Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) ekspor Jahe Cina untuk 84

periode kedepan (Januari 2018-Desember 2024) mengalami peningkatan yang

stabil, yang pengaruhnya didominasi oleh Cina itu sendiri dan ketiga negara lain

yakni Indonesia, India, Belanda. Belanda memberikan pengaruh peningkatan ekpor

jahe yang lebih kuat dibanding India dan Indonesia, baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang.

Gambar 31. Hasil Analisa FEVD India Sumber : Eviews (diolah)

Berdasarkan Gambar 31, menunjukkan bahwa perubahan ekspor jahe India

untuk 84 periode mendatang (Januari 2018-Desember 2024) mengalami sedikit

peningkatan, yang dipengaruhi oleh ekpor jahe Indonesia, Cina, dan Belanda. Pada

periode periode ke 1 (Januari 2018) ekspor jahe India dipengaruhi oleh India itu

90

92

94

96

98

100

102

10 20 30 40 50 60 70 80

INDONESIA CHINA

INDIA NETHERLAND

Variance Decomposition of INDONESIA

0

20

40

60

80

100

120

10 20 30 40 50 60 70 80

INDONESIA CHINA

INDIA NETHERLAND

Variance Decomposition of CHINA

0

20

40

60

80

100

120

10 20 30 40 50 60 70 80

INDONESIA CHINA

INDIA NETHERLAND

Variance Decomposition of INDIA

0

20

40

60

80

100

120

10 20 30 40 50 60 70 80

INDONESIA CHINA

INDIA NETHERLAND

Variance Decomposition of NETHERLAND

INDONESIA CINA INDIA BELANDA

%

Periode

Page 129: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

110

sendiri dengan presentasi varian 99 % dan juga dipengaruhi oleh ekspor jahe

Indonesia sebesar 0,8 % dan Cina sebesar 0,2 % serta tidak dipengaruhi oleh ekspor

jahe Belanda. Mulai periode ke 2 (Februari 2018) hingga periode ke 84 (Desember

2024) mengalami peningkatan jahe yang dipengaruhi oleh ekpor jahe Indonesia,

Cina, dan Belanda dengan persentase varian yang menguat sebesar 20% dari

Indonesia, 6% dari Cina dan 6% dari Belanda. Secara keseluruhan hasil Forecast

Error Variance Decomposition (FEVD) ekspor Jahe India untuk 84 periode

kedepan (Januari 2018-Desember 2024) mengalami peningkatan, yang

pengaruhnya didominasi oleh India itu sendiri dan ketiga negara lain yakni

Indonesia, Cina, dan Belanda. Indonesia memberikan pengaruh peningkatan ekpor

jahe yang lebih kuat dibanding Cina dan Belanda, baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang.

Gambar 32 . Hasil Analisa FEVD Belanda Sumber : Eviews (diolah)

90

92

94

96

98

100

102

10 20 30 40 50 60 70 80

INDONESIA CHINA

INDIA NETHERLAND

Variance Decomposition of INDONESIA

0

20

40

60

80

100

120

10 20 30 40 50 60 70 80

INDONESIA CHINA

INDIA NETHERLAND

Variance Decomposition of CHINA

0

20

40

60

80

100

120

10 20 30 40 50 60 70 80

INDONESIA CHINA

INDIA NETHERLAND

Variance Decomposition of INDIA

0

20

40

60

80

100

120

10 20 30 40 50 60 70 80

INDONESIA CHINA

INDIA NETHERLAND

Variance Decomposition of NETHERLAND

INDONESIA CINA INDIA BELANDA

Variance Decompositio Of Belanda

Periode

%

Page 130: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

111

Berdasarkan Gambar 32, menunjukkan bahwa perubahan ekspor jahe

Belanda untuk 84 periode mendatang (Januari 2018-Desember 2024) mengalami

peningkatan, yang dipengaruhi oleh ekspor jahe Indonesia, Cina, India, dan

Belanda itu sendiri. Pada periode periode ke 1 (Januari 2018) ekspor jahe Belanda

dipengaruhi oleh Belanda itu sendiri denga presentasi varian 96 % dan juga

dipengaruhi oleh ekspor jahe Indonesia sebesar 1 % dan Cina sebesar 1% serta 2%

dari India. Mulai periode ke 2 (Februari 2018) hingga periode ke 84 (Desember

2024) terus mengalami peningkatan ekspor jahe yang dipengaruhi paling besar oleh

ekspor jahe dari Indonesia sebesar 73 %, Cina 1% dan India sebesar 5 %. Secara

keseluruhan hasil Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) ekspor Jahe

Belanda untuk 84 periode kedepan (Januari 2018-Desember 2024) mengalami

peningkatan, yang dipengaruhi oleh Indonesia, Cina, India dan Belanda itu sendiri.

Indonesia memberikan pengaruh peningkatan ekpor jahe Belanda yang lebih kuat

dibanding Cina dan India, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Page 131: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

112

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Hasil hubungan ke 4 negara (Indonesia, Cina, India, Belanda) mengindikasikan

bahwa terdapat kointegrasi yang terjadi pada kegiatan ekspor jahe di pasar

Internasional. Indonesia, Cina, India, Belanda terlibat dalam hubungan jangka

panjang, namun yang saling mempengaruhi signifikan terhadap peningkatan dan

penurunan ekspor jahe hanya Indonesia, Belanda, dan India.

2. Hasil pengaruh shock/guncangan dari Cina, India, Belanda terhadap Indonesia

menggunakan IRF untuk periode Januari 2018 - Desember 2024 mendatang,

menunjukkan bahwa jika ada guncangan (shock) peningkatan dari Cina maka

Indonesia akan merespon secara negatif artinya akan terjadi penurunan ekspor

jahe Indonesia. Dan jika ada guncangan (shock) peningkatan dari India maka

Indonesia akan merespon secara positif artinya akan terjadi peningkatan ekspor

jahe Indonesia, begitupun dengan Belanda, jika ada guncangan (shock)

peningkatan dari Belanda maka Indonesia akan merespon secara positif sehingga

artinya akan terjadi peningkatan ekspor jahe di Indonesia.

3. Hasil pengaruh perubahan ekspor jahe di Indonesia, Cina, India, Belanda

menggunakan Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) untuk periode

Januari 2018 - Desember 2024, menunjukkan ekspor jahe Indonesia akan

Page 132: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

113

meningkat yang pengaruhnya didominasi oleh Indonesia itu sendiri sebesar 92%,

Belanda 7%, Cina 0.2%, dan India 0.8%. Untuk ekspor jahe Cina menujukan

ekspor akan meningkat yang pengaruhnya didominasi oleh Cina 80%. Indonesia

4%, India 5% dan Belanda 11%. Untukk ekspor jahe India menujukan ekspor

akan meningkat yang pengaruhnya didominasi oleh India 68%, Indonesia 20%,

Cina 6%, dan Belanda 6%. Sedangkan untuk ekspor jahe Belanda akan terjadi

peningkatan ekspor yang pengaruhnya didominasi oleh Indonesia 73%, Cina

1%, India 5%, dan Belanda 21%.

6.2 Saran

Pada penelitian ini penulis menyarankan beberapa hal kepada Departemen

Pertanian dan Perdagangan komoditas jahe yakni sebagai berikut :

1. Sebaiknya, Departemen Perdagangan harus bisa meningkatkan ekspor jahe dan

memudahkan kebijakan ekspor, karena kegiatan ekspor jahe Indonesia bernilai

positif bagi devisa negara, dan dalam pengambilan kebijakan sebaiknya

Indonesia memiliki data lengkap dan fokus juga pada ekspor jahe Belanda dan

India, karena Belanda dan India sangat mempengaruhi peningkatan dan

penurunan ekspor di Indonesia.

2. Indonesia harus siap merespon dengan baik atas segala guncangan ekspor dari

Cina, India, dan Belanda, oleh karena itu harus adanya peningkatan sumber daya

manusia untuk berperan aktif menganalisa berbagai perubahan perubahan yang

terjadi di negara pesaing utama jahe. Dengan ketersediaan data dan pengetahuan,

maka Indoesia dapat dengan baik merespon berbagai guncangan.

Page 133: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

114

3. Indonesia cukup banyak memasok jahe untuk negara India dan Belanda, oleh

karena itu harus adanya perbaikan dari Departemen Pertanian terkait

peningkatan produktivitas jahe Indonesia, sebaiknya dilakukan perbaikan dan

peningkatan sumber daya manusia, mesin, kerjasama antar petani dan pengusaha

jahe, agar dapat menghasilkan jahe dalam jumlah banyak dan bermutu tinggi,

dengan begitu Indonesia akan tetap menjadi negara pemasok jahe dunia.

Page 134: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

115

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Rizky Aditya, Agus Rusgiyono dan Tarno. (2016). Analisis Integrasi Pasar

Bawang Merah menggunakan Metode Vector Error Correction Model

(VECM) (Studi Kasus : Harga Bawang Merah di Provinsi Jawa Tengah).

Jurnal Gaussian. Vol. 5 No. 6 Februari 2016. Hal 811-820.

Anggraeni, Wiwik, Retno Kuspinasih, Faizal Mahananto, Sumaryanto, Kuntoro

Boga Andri dan Prasetyono. (2017) Model Vector Autoregressive (VAR)

untuk Meramalkan Jumlah Pengadaan Beras (Studi Kasus : Jawa Timur).

Jurnal Sesindo. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia. November

2017. Hal. 271-278.

Backer, C.A., & Bakhuisen van den Brink R.C (1968). Flora of Java

(Spermatophytes Only). Vol. III Wolters-Noordhoff, N.V. Groningen: The

Belandas.

Badan Pusat Statistik. (2018). Produk Domestik Bruto. Jakarta: Badan Pusat

Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Tanaman Biofarmaka Indonesia. Jakarta:

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik. (2018). Buletik Statistik Perdagangan Luar Negri Ekspor.

Jakarta: Badan Pusat Statistik

Badan Standarisasi Nasional. (2018). Standar Nasional Indonesia No. 01-3179-

2018 tentang Jahe Segar. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional

Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah. (1997). Jahe. Bogor: Balai Penelitian

Tanaman Rempah dan Obat

Cho, Doang Sung., Moon, Wy Chang. (2003). From adamsmith to michael porter

(evolusi teori daya saing). Salemba Empat

Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants.

Columbia University Press, New York. hlm. 1177-1180.

Davis J.H. and R.A. Goldberg. (1957). A Concept of Agribusiness. Graduate

School of Business Administration. Harvad University. Harvad.

Page 135: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

116

Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian. (2018). Diakses dari

http://database.pertanian.go.id/eksim/index1.asppada tanggal 25 Agustus

2018

Departemen Kesehatan RI. (2008). Farmakope Herbal Indonesia, Edisi 1. Jakarta :

Departemen Kesehatan RI

Elpawati, Raditya Audayuda. (2017). Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi

Impor Jagung di Indonesia dengan Menggunakan Model Regresi Linier

Berganda. Jurnal Agribisnis. Vol.12 No. 2 Desember 2018. Hal 103-117.

FAO-Faostat. (2018). Food and Agriculture Organization Of The United Nations.

Diakses dari http://www.fao.org/faostat/en/#data/QC pada tanggal 25

Desember 2018.

Firdaus, M. (2011). Aplikasi Ekonometrika Untuk Data Panel dan Time Series.

Bogor. PT. Penerbit IPB Press.

FSCluster. (2016). Nigeria Food Security and Vulnerability Survey. FAO Nigeria.

Gumbira, Sa’id. dan A. Harizt Intan, (2004). Manajemen Agribisnis. Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Hakim, Abdul. (2014). Pengantar Ekonometrika dengan Aplikasi EViews, Edisi 1

Cetakan 1. Ekonisia, Yogyakarta.

Hernani. (2011). Pengembangan Biofarmaka Sebagai Obat Herbal Untuk

Kesehatan. Buletin Teknologi Pacapanen Pertanian: Vol 7 (1). Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Kementerian Perindustrian. (2017). Industri Jamu Indonesia, Edisi 1. Jakarta :

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia

Kementerian Perdagangan. (2017). Statistik Perdagangan Luar Negeri., Jakarta :

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

Kuwara, S. (2008). Jahe dan Hasil Olahannya, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Latifah. (2008). Standar Operasional Prosedur Budidaya Jahe. Direktorat

Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka, Departemen Pertanian,

Jakarta.

Nachrowi, Djalal Nachrowi, Hardius Usman. (2006). Pendekatan Populer dan

Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta:

Badan Penerbit Universitas Indonesia

Page 136: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

117

Oktaviani, Mutiara. (2019). Peramalan Penjualan The Hijau Pada Tahun 2020

Pada PT. Rumpun Sari Kemuning 1 Karanganyar Jawa Tengah dengan

Menggunakan Model vector autoregressive (VAR) dan Vector Error

Correction Model (VECM). Universitas Syarif Hidayatullah. Jakarta

Paimin, F. B. dan Murhanato. (2008). Budidaya, Pengelolaan, Perdagangan Jahe.

Jakarta : Penebar Swadaya.

Praditya, A. (2012). Analisis Pengaruh Capital Inflow Terhadap Nilai Tukar

Rupiah dengan Menggunakan Model vector autoregressive (VAR) dan

Vector Error Correction Model (VECM). Institut Pertanian Bogor. Bogor

Pranyoto. (2017). Analisis Kointegrasi dan Kausalitas Granger Tingkat Suku

Bunga Simpanan, Perubahan Nilai Tukar Rp/USD dan Return Pasar Saham

di Bursa Efek Indonesia Menggunakan Model Vector Error Correction

Model (VECM) dan Variance Decompotion. Jurnal Bisnis Damajaya. Vol.3

No.2, Juli 2017

Pribadi, E.R. (2013). Status dan Prospek Peningkatan Produksi dan Ekspor Jahe

Indonesia. Perspektif, 12 (2): 79-90

Purwito, A dan Indriani. (2015). Ekspor, Impor, Sistem Harmonisasi, Nilai Pabean

dan Pajak dalam Kepabeanan, Jakarta: Mitra Wacana Media.

Pusat Data dan Informasi Pertanian. (2016). Outlook komoditas pertanian subsektor

hortikultura. Pusdatin Sekjen Kementerian Pertanian, Jakarta

Ramadhan. (2013). Aneka Manfaat Ampuh Rimpang Jahe untuk Pengobatan.

Surabaya : Diandra Primamitha,

Rosadi, Dedi. (2012). Ekonometrika dan Analisis Runtut Waktu Terapan dengan

Eviews. CV. Yogyakarta: Andi Offset

Salvatore, Dominick. (2014). Ekonomi Internasional. Jakarta: Salemba Empat.

Saragih, Bungaran. (2001). Suara dari Bogor : Membangun Sistem Agribisnis.

Bogor: Yayasan USESE bekerjasama dengan Sucofindo

Sharma. A.B. (2004). Global Medicinal Plants Demand May Touch $5Trilion By

2050. Indian Express 2004

Siswono, Y.H, et al. (2004) Pertanian Mandiri Pandangan Strategis Para pakar

Untuk Kemajuan Pertanian Indonesia. Jakarta: Penebar Swadaya.

Page 137: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

118

Soekartawi. (2001). Pengantar Agroindustri Edisi 1 Cetakan ke 2. PT. Raja,

Jakarta: Grafindo Persada

Supranto, J. (1993). Metode Ramalan Kuantitatif untuk Perencanaan Ekonomi dan

Bisnis. Jakarta: PT Rineka Cipta

Suprapti, M. Lies. (2003). Aneka Awetan Jahe. Teknologi Pengolahan. Kanisinus :

Yogyakarta. Hal 12

Tambunan, Tulus. (2002). Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran.

Jakarta: Pustaka LP3ES

UN Comtrade. (2018). International Trade in Goods Based on UN Comtrade

Data.Diakses dari https://comtrade.un.org/data/pada tanggal 20 Desember

2018.

World Healt Organization (WHO). (2003)

Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai

Panduan EViews. Yogyakarta: UPP SYIM YKPN.

Page 138: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

119

LAMPIRAN

Page 139: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

120

Lampiran 1. Data Ekspor Jahe Indonesia, Cina, India, Belanda Periode

Januari 2013 – Desember 2017 (Satuan ton)

Tahun Bulan Indonesia Cina India Belanda

2013

Januari 138.924 21232.962 345.173 2155.302

Februari 192.767 14628.714 502.004 3559.734

Maret 176.721 31701.162 371.367 2550.101

April 186.43 29683.634 439.474 1882.046

Mei 237.868 25591.627 405.002 1216.274

Juni 490.495 28955.866 271.309 1141.669

Juli 2438.868 27292.363 365.042 936.69

Agustus 3805.194 24357.956 1507.766 443.523

September 3240.133 22190.725 875.742 413.297

Oktober 3450.533 21118.887 587.62 3096.253

November 13278.567 21162.858 778.572 4296.421

Desember 1209.858 32061.545 5964.131 5282.221

2014

Januari 1486.4 40081.659 2662.592 5559.465

Februari 1359.53 20762.338 2657.007 4647.64

Maret 2439.812 40751.499 3091.682 3816.059

April 5800.354 35863.411 3650.87 2942.049

Mei 9728.587 24488.357 2804.462 1637.361

Juni 13078.382 27820.551 1345.062 1422.701

Juli 11716.696 35481.668 1266.779 2060.58

Agustus 7496.636 40404.926 529.924 3065.984

September 6037.938 36676.777 4713.784 5116.187

Oktober 1279.613 36116.502 9264.828 7240.747

November 5022.638 30902.431 12607.297 4917.737

Desember 4779.610 39517.149 10154.176 5378.138

2015

Januari 2742.592 38975.307 5157.224 3648.676

Februari 2317.207 33699.721 4667.952 5549.717

Maret 3091.652 40615.774 4032.514 2347.903

April 2650.87 32745.829 3060.079 1549.503

Mei 2874.462 27513.106 2055.9 798.805

Juni 1445.062 34389.442 719.958 878.377

Juli 1966.279 36367.325 1425.572 2744.828

Agustus 829.924 31988.302 561.328 4869.265

September 3713.784 45051.733 2185.117 4188.602

Oktober 4264.828 42126.223 856.787 3981.098

November 4607.297 39568.301 621.97 3131.071

Desember 4154.176 43001.433 1044.943 3024.568

Page 140: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

121

2016

Januari 2832.192 18015.869 1577.035 3165.542

Februari 2327.107 18254.623 0 2388.373

Maret 3091.002 20277.151 2476.614 4516.94

April 3650.97 17168.804 2325.09 3448.913

Mei 3874.262 15216.128 2097.775 1825.835

Juni 1435.062 11957.237 1132.363 2317.427

Juli 2066.379 10600.19 1070.937 2615.417

Agustus 929.814 14506.855 0 1848.768

September 2713.784 16497.947 470.244 3667.939

Oktober 3260.828 16960.574 584.697 4616.978

November 3307.297 15989.837 1047.765 5377.569

Desember 2054.276 15605.028 850.43 4165.542

2017

Januari 275.925 22445.406 1035.061 4388.373

Februari 131.249 14078.226 1967.48 4512.74

Maret 105.746 20000.958 5747.247 4448.913

April 74.79 18724.054 1834.902 2825.835

Mei 281.723 13272.088 2164.729 2615.477

Juni 847.3 14154.956 1301.621 2613.417

Juli 1565.787 19700.234 1088.73 1848.768

Agustus 6741.395 22016.064 1071.556 2468.912

September 1254.343 21324.621 408.48 2878.735

Oktober 2461.815 22432.406 702.837 2915.427

November 511.206 20339.958 1468.183 3613.416

Desember 269.356 20588.662 1908.989 3848.758

Page 141: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

122

Lampiran 2. Uji Stasioner Ekspor Jahe Indonesia, Cina, India, Belanda

a. Uji Stasioner Ekspor Jahe Indonesia Pada Level

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2013 2014 2015 2016 2017

Indonesia

Null Hypothesis: INDONESIA has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.917571 0.0035

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(INDONESIA)

Method: Least Squares

Date: 02/03/20 Time: 17:46

Sample (adjusted): 2013M02 2017M12

Included observations: 59 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

INDONESIA(-1) -0.423565 0.108119 -3.917571 0.0002

C 1291.032 461.1353 2.799681 0.0070

R-squared 0.212134 Mean dependent var 2.210712

Adjusted R-squared 0.198312 S.D. dependent var 2772.072

S.E. of regression 2482.030 Akaike info criterion 18.50485

Sum squared resid 3.51E+08 Schwarz criterion 18.57528

Log likelihood -543.8931 Hannan-Quinn criter. 18.53234

F-statistic 15.34736 Durbin-Watson stat 2.109799

Prob(F-statistic) 0.000242

Page 142: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

123

b. Uji Stasioner Ekspor Jahe Cina Pada Level

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

50,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2013 2014 2015 2016 2017

China

Null Hypothesis: CHINA has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.067798 0.0346

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(CHINA)

Method: Least Squares

Date: 02/03/20 Time: 17:48

Sample (adjusted): 2013M02 2017M12

Included observations: 59 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

CHINA(-1) -0.284081 0.092601 -3.067798 0.0033

C 7473.547 2593.708 2.881414 0.0056

R-squared 0.141713 Mean dependent var -10.92034

Adjusted R-squared 0.126656 S.D. dependent var 7236.913

S.E. of regression 6763.104 Akaike info criterion 20.50966

Sum squared resid 2.61E+09 Schwarz criterion 20.58009

Log likelihood -603.0350 Hannan-Quinn criter. 20.53715

F-statistic 9.411384 Durbin-Watson stat 2.312325

Prob(F-statistic) 0.003297

Page 143: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

124

c. Uji Stasioner Ekspor Jahe India Pada Level

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2013 2014 2015 2016 2017

India

Null Hypothesis: INDIA has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.923028 0.0487

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(INDIA)

Method: Least Squares

Date: 02/03/20 Time: 17:52

Sample (adjusted): 2013M02 2017M12

Included observations: 59 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

INDIA(-1) -0.256128 0.087624 -2.923028 0.0050

C 573.3802 284.8593 2.012854 0.0489

R-squared 0.130356 Mean dependent var 26.50536

Adjusted R-squared 0.115100 S.D. dependent var 1753.979

S.E. of regression 1649.953 Akaike info criterion 17.68819

Sum squared resid 1.55E+08 Schwarz criterion 17.75862

Log likelihood -519.8017 Hannan-Quinn criter. 17.71568

F-statistic 8.544093 Durbin-Watson stat 1.753015

Prob(F-statistic) 0.004964

Page 144: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

125

d. Uji Stasioner Ekspor Jahe Belanda Pada Level

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2013 2014 2015 2016 2017

Netherland

Null Hypothesis: NETHERLAND has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.541426 0.0005

Test critical values: 1% level -3.550396

5% level -2.913549

10% level -2.594521

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(NETHERLAND)

Method: Least Squares

Date: 02/03/20 Time: 17:52

Sample (adjusted): 2013M04 2017M12

Included observations: 57 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

NETHERLAND(-1) -0.499965 0.110090 -4.541426 0.0000

D(NETHERLAND(-1)) 0.278473 0.127572 2.182867 0.0335

D(NETHERLAND(-2)) 0.327718 0.126918 2.582125 0.0126

C 1604.539 374.2103 4.287800 0.0001

R-squared 0.285368 Mean dependent var 22.78346

Adjusted R-squared 0.244917 S.D. dependent var 1183.614

S.E. of regression 1028.508 Akaike info criterion 16.77720

Sum squared resid 56064928 Schwarz criterion 16.92057

Log likelihood -474.1501 Hannan-Quinn criter. 16.83292

F-statistic 7.054666 Durbin-Watson stat 2.095377

Prob(F-statistic) 0.000446

Page 145: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

126

Lampiran 3. Uji Lag Optimum

Lampiran 4. Uji Stabilitas Model VAR

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variables: INDONESIA CHINA INDIA NETHERLAND

Exogenous variables: C

Date: 02/03/20 Time: 18:08

Sample: 2013M01 2017M12

Included observations: 55

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -2074.424 NA 7.83e+27 75.57905 75.72504 75.63551

1 -2003.033 129.8010 1.05e+27* 73.56485 74.29479* 73.84712*

2 -1994.972 13.48506 1.41e+27 73.85351 75.16740 74.36161

3 -1971.951 35.15815* 1.12e+27 73.59823 75.49608 74.33214

4 -1954.459 24.17174 1.11e+27 73.54395* 76.02575 74.50368

5 -1942.929 14.25506 1.42e+27 73.70650 76.77225 74.89205

* indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

Roots of Characteristic Polynomial

Endogenous variables: INDONESIA CHINA

INDIA NETHERLAND

Exogenous variables: C

Lag specification: 1 2

Date: 02/03/20 Time: 18:17

Root Modulus

0.869315 0.869315

0.620495 - 0.344884i 0.709901

0.620495 + 0.344884i 0.709901

0.597704 0.597704

-0.271640 0.271640

-0.082439 - 0.254167i 0.267202

-0.082439 + 0.254167i 0.267202

0.155069 0.155069

No root lies outside the unit circle.

VAR satisfies the stability condition.

Page 146: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

127

Lampiran 5. Uji Kausalitas Granger

Lampiran 6. Estimasi VAR Lag 1

Pairwise Granger Causality Tests

Date: 02/05/20 Time: 21:46

Sample: 2013M01 2017M12

Lags: 1

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

CHINA does not Granger Cause INDONESIA 59 0.83760 0.3640

INDONESIA does not Granger Cause CHINA 2.58925 0.1132

INDIA does not Granger Cause INDONESIA 59 0.16332 0.6877

INDONESIA does not Granger Cause INDIA 1.64484 0.2049

NETHERLAND does not Granger Cause INDONESIA 59 0.45671 0.0478

INDONESIA does not Granger Cause NETHERLAND 2.17622 0.1458

INDIA does not Granger Cause CHINA 59 1.28760 0.2613

CHINA does not Granger Cause INDIA 0.57403 0.4518

NETHERLAND does not Granger Cause CHINA 59 0.92481 0.3403

CHINA does not Granger Cause NETHERLAND 0.00094 0.9757

NETHERLAND does not Granger Cause INDIA 59 8.60246 0.0049

INDIA does not Granger Cause NETHERLAND 1.26245 0.2660

Vector Error Correction Estimates

Date: 02/04/20 Time: 16:43

Sample (adjusted): 2013M04 2017M12

Included observations: 57 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]

Cointegrating Eq: CointEq1

INDONESIA(-1) 1.000000

CHINA(-1) -0.066341

(0.07922)

[-0.83738]

INDIA(-1) -0.398258

(0.39897)

[-0.99821]

NETHERLAND(-1) -1.796917

(0.66766)

[-2.69138]

C 5199.562

Error Correction: D(INDONESIA) D(CHINA) D(INDIA) D(NETHER...

CointEq1 -0.178099 -0.181414 0.139755 0.195445

(0.10969) (0.22149) (0.06040) (0.03886)

[-1.62364] [-0.81905] [ 2.31384] [ 5.02905]

D(INDONESIA(-1)) -0.171907 0.387638 -0.098158 -0.190804

(0.17169) (0.34667) (0.09454) (0.06083)

[-1.00129] [ 1.11816] [-1.03832] [-3.13679]

D(INDONESIA(-2)) 0.050321 0.946999 -0.230421 -0.127866

(0.16262) (0.32837) (0.08954) (0.05762)

[ 0.30944] [ 2.88397] [-2.57329] [-2.21929]

D(CHINA(-1)) -0.036711 -0.429243 -0.021157 0.018461

(0.05605) (0.11317) (0.03086) (0.01986)

[-0.65499] [-3.79276] [-0.68552] [ 0.92966]

D(CHINA(-2)) -0.047460 -0.293394 -0.002030 0.000222

(0.05579) (0.11266) (0.03072) (0.01977)

[-0.85065] [-2.60427] [-0.06607] [ 0.01125]

D(INDIA(-1)) -0.141225 -0.234434 -0.090225 -0.036696

(0.24731) (0.49937) (0.13618) (0.08762)

[-0.57105] [-0.46946] [-0.66256] [-0.41881]

D(INDIA(-2)) 0.077287 -1.066385 -0.101467 -0.056665

(0.23280) (0.47008) (0.12819) (0.08248)

[ 0.33199] [-2.26852] [-0.79155] [-0.68701]

D(NETHERLAND(-1)) -0.064307 0.738449 0.497116 0.068217

(0.34675) (0.70017) (0.19093) (0.12285)

[-0.18546] [ 1.05467] [ 2.60363] [ 0.55528]

D(NETHERLAND(-2)) -0.417731 2.055373 0.600758 0.228404

(0.35255) (0.71187) (0.19412) (0.12491)

[-1.18490] [ 2.88727] [ 3.09473] [ 1.82860]

C 12.75200 -203.9713 32.76340 25.07331

(371.215) (749.571) (204.403) (131.521)

[ 0.03435] [-0.27212] [ 0.16029] [ 0.19064]

R-squared 0.172336 0.443022 0.373045 0.409777

Adj. R-squared 0.013847 0.336367 0.252990 0.296756

Sum sq. resids 3.69E+08 1.50E+09 1.12E+08 46304645

S.E. equation 2801.528 5656.957 1542.613 992.5750

F-statistic 1.087371 4.153774 3.107277 3.625660

Log likelihood -527.8432 -567.8983 -493.8320 -468.6990

Akaike AIC 18.87169 20.27713 17.67832 16.79646

Schwarz SC 19.23012 20.63556 18.03675 17.15489

Mean dependent 1.625175 -194.9561 26.97582 22.78346

S.D. dependent 2821.129 6944.145 1784.817 1183.614

Determinant resid covariance (dof adj.) 5.55E+26

Determinant resid covariance 2.57E+26

Log likelihood -2056.599

Akaike information criterion 73.70522

Schwarz criterion 75.28232

Number of coefficients 44

Page 147: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

128

Vector Error Correction Estimates

Date: 02/04/20 Time: 16:43

Sample (adjusted): 2013M04 2017M12

Included observations: 57 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]

Cointegrating Eq: CointEq1

INDONESIA(-1) 1.000000

CHINA(-1) -0.066341

(0.07922)

[-0.83738]

INDIA(-1) -0.398258

(0.39897)

[-0.99821]

NETHERLAND(-1) -1.796917

(0.66766)

[-2.69138]

C 5199.562

Error Correction: D(INDONESIA) D(CHINA) D(INDIA) D(NETHER...

CointEq1 -0.178099 -0.181414 0.139755 0.195445

(0.10969) (0.22149) (0.06040) (0.03886)

[-1.62364] [-0.81905] [ 2.31384] [ 5.02905]

D(INDONESIA(-1)) -0.171907 0.387638 -0.098158 -0.190804

(0.17169) (0.34667) (0.09454) (0.06083)

[-1.00129] [ 1.11816] [-1.03832] [-3.13679]

D(INDONESIA(-2)) 0.050321 0.946999 -0.230421 -0.127866

(0.16262) (0.32837) (0.08954) (0.05762)

[ 0.30944] [ 2.88397] [-2.57329] [-2.21929]

D(CHINA(-1)) -0.036711 -0.429243 -0.021157 0.018461

(0.05605) (0.11317) (0.03086) (0.01986)

[-0.65499] [-3.79276] [-0.68552] [ 0.92966]

D(CHINA(-2)) -0.047460 -0.293394 -0.002030 0.000222

(0.05579) (0.11266) (0.03072) (0.01977)

[-0.85065] [-2.60427] [-0.06607] [ 0.01125]

D(INDIA(-1)) -0.141225 -0.234434 -0.090225 -0.036696

(0.24731) (0.49937) (0.13618) (0.08762)

[-0.57105] [-0.46946] [-0.66256] [-0.41881]

D(INDIA(-2)) 0.077287 -1.066385 -0.101467 -0.056665

(0.23280) (0.47008) (0.12819) (0.08248)

[ 0.33199] [-2.26852] [-0.79155] [-0.68701]

D(NETHERLAND(-1)) -0.064307 0.738449 0.497116 0.068217

(0.34675) (0.70017) (0.19093) (0.12285)

[-0.18546] [ 1.05467] [ 2.60363] [ 0.55528]

D(NETHERLAND(-2)) -0.417731 2.055373 0.600758 0.228404

(0.35255) (0.71187) (0.19412) (0.12491)

[-1.18490] [ 2.88727] [ 3.09473] [ 1.82860]

C 12.75200 -203.9713 32.76340 25.07331

(371.215) (749.571) (204.403) (131.521)

[ 0.03435] [-0.27212] [ 0.16029] [ 0.19064]

R-squared 0.172336 0.443022 0.373045 0.409777

Adj. R-squared 0.013847 0.336367 0.252990 0.296756

Sum sq. resids 3.69E+08 1.50E+09 1.12E+08 46304645

S.E. equation 2801.528 5656.957 1542.613 992.5750

F-statistic 1.087371 4.153774 3.107277 3.625660

Log likelihood -527.8432 -567.8983 -493.8320 -468.6990

Akaike AIC 18.87169 20.27713 17.67832 16.79646

Schwarz SC 19.23012 20.63556 18.03675 17.15489

Mean dependent 1.625175 -194.9561 26.97582 22.78346

S.D. dependent 2821.129 6944.145 1784.817 1183.614

Determinant resid covariance (dof adj.) 5.55E+26

Determinant resid covariance 2.57E+26

Log likelihood -2056.599

Akaike information criterion 73.70522

Schwarz criterion 75.28232

Number of coefficients 44

Page 148: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

129

Lampiran 7. Impulse Response Function (IRF) of Indonesia, Cina, India,

Belanda Periode Januari 2018-Desember 2024

Response of

INDONESIA:

Period INDONESIA CINA INDIA BELANDA

1 2801.528 0.000000 0.000000 0.000000

2 1824.723 -111.2615 -69.77039 249.1905

3 1804.549 -225.6356 127.2759 -46.42462

4 1413.971 -41.50567 232.9539 291.4065

5 1226.927 -17.29297 270.2875 388.4902

6 1155.879 -0.046608 197.7517 581.1056

7 1180.253 27.49676 139.4391 535.3376

8 1290.401 4.575757 104.0074 469.7522

9 1409.590 -20.10576 87.00170 405.3655

10 1440.482 -33.29775 98.69783 358.3711

11 1436.439 -40.36758 122.3535 345.7283

12 1399.906 -35.32705 139.8310 368.6026

13 1359.537 -27.05566 147.6164 394.4216

14 1337.655 -20.58254 145.1653 415.0752

15 1336.029 -17.39589 137.4981 421.6332

16 1347.502 -18.24437 130.2225 416.6205

17 1362.608 -21.09318 126.3339 406.8886

18 1372.534 -23.77630 126.3646 398.5223

19 1375.053 -25.27748 128.8389 394.7249

20 1371.780 -25.30295 131.6665 395.6263

21 1366.340 -24.40324 133.4599 398.9264

22 1362.061 -23.35366 133.7950 402.2688

23 1360.431 -22.67234 133.0679 404.1213

24 1361.172 -22.53232 132.0147 404.2017

25 1363.063 -22.79349 131.2341 403.1501

26 1364.806 -23.18274 130.9757 401.8717

27 1365.669 -23.47706 131.1594 401.0285

28 1365.597 -23.57890 131.5340 400.8395

29 1364.974 -23.51478 131.8577 401.1411

30 1364.293 -23.37696 132.0034 401.6112

31 1363.883 -23.25561 131.9725 401.9733

32 1363.828 -23.19938 131.8460 402.1043

33 1364.017 -23.20911 131.7173 402.0325

34 1364.273 -23.25536 131.6455 401.8673

35 1364.454 -23.30337 131.6416 401.7189

36 1364.507 -23.33074 131.6816 401.6480

37 1364.457 -23.33291 131.7307 401.6574

38 1364.364 -23.31844 131.7633 401.7123

39 1364.288 -23.30019 131.7709 401.7708

40 1364.256 -23.28785 131.7595 401.8049

41 1364.267 -23.28477 131.7415 401.8084

42 1364.298 -23.28883 131.7275 401.7914

43 1364.329 -23.29549 131.7223 401.7694

Page 149: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

130

44 1364.345 -23.30075 131.7250 401.7541

45 1364.345 -23.30276 131.7313 401.7500

46 1364.335 -23.30184 131.7371 401.7547

47 1364.323 -23.29952 131.7398 401.7627

48 1364.315 -23.29738 131.7395 401.7692

49 1364.314 -23.29632 131.7374 401.7717

50 1364.317 -23.29641 131.7352 401.7707

51 1364.321 -23.29717 131.7338 401.7679

52 1364.325 -23.29801 131.7337 401.7653

53 1364.326 -23.29851 131.7343 401.7640

54 1364.325 -23.29858 131.7352 401.7641

55 1364.323 -23.29835 131.7358 401.7650

56 1364.322 -23.29803 131.7359 401.7660

57 1364.321 -23.29781 131.7357 401.7666

58 1364.322 -23.29774 131.7354 401.7667

59 1364.322 -23.29781 131.7352 401.7664

60 1364.323 -23.29792 131.7351 401.7661

61 1364.323 -23.29801 131.7351 401.7658

62 1364.323 -23.29805 131.7352 401.7657

63 1364.323 -23.29804 131.7353 401.7658

64 1364.323 -23.29800 131.7354 401.7659

65 1364.322 -23.29796 131.7354 401.7660

66 1364.322 -23.29794 131.7353 401.7661

67 1364.322 -23.29794 131.7353 401.7661

68 1364.323 -23.29796 131.7353 401.7660

69 1364.323 -23.29797 131.7353 401.7660

70 1364.323 -23.29798 131.7353 401.7659

71 1364.323 -23.29798 131.7353 401.7659

72 1364.323 -23.29798 131.7353 401.7659

73 1364.323 -23.29797 131.7353 401.7660

74 1364.323 -23.29797 131.7353 401.7660

75 1364.323 -23.29797 131.7353 401.7660

76 1364.323 -23.29797 131.7353 401.7660

77 1364.323 -23.29797 131.7353 401.7660

78 1364.323 -23.29797 131.7353 401.7660

79 1364.323 -23.29797 131.7353 401.7660

80 1364.323 -23.29797 131.7353 401.7660

81 1364.323 -23.29797 131.7353 401.7660

82 1364.323 -23.29797 131.7353 401.7660

83 1364.323 -23.29797 131.7353 401.7660

84 1364.323 -23.29797 131.7353 401.7660

Page 150: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

131

Lampiran 8. Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) of Indonesia,

Cina, India, Belanda Periode Januari 2018-Desember 2024

a. Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) of Indonesia

Variance

Decomposition of INDONESIA:

Period S.E. INDONESIA CINA INDIA BELANDA 1 2801.528 100.0000 0.000000 0.000000 0.000000

2 3355.223 99.29520 0.109963 0.043241 0.551595

3 3818.793 98.98096 0.433997 0.144461 0.440584

4 4089.426 98.26879 0.388756 0.450474 0.891977

5 4295.699 97.21566 0.353938 0.804149 1.626256

6 4490.643 95.58370 0.323875 0.929767 3.162656

7 4676.073 94.52397 0.302156 0.946411 4.227468

8 4874.659 93.98679 0.278127 0.916395 4.818687

9 5091.320 93.82301 0.256519 0.869261 5.051212

10 5304.320 93.81411 0.240271 0.835473 5.110150

11 5507.748 93.81387 0.228222 0.824246 5.133657

12 5696.639 93.73454 0.217184 0.830743 5.217532

13 5871.808 93.58626 0.206542 0.845118 5.362084

14 6038.314 93.40362 0.196470 0.856948 5.542965

15 6200.257 93.23130 0.187128 0.861946 5.719630

16 6360.017 93.09522 0.178668 0.861110 5.864998

17 6518.319 92.99826 0.171143 0.857356 5.973241

18 6674.405 92.92828 0.164501 0.853570 6.053646

19 6827.262 92.87015 0.158588 0.851389 6.119878

20 6976.229 92.81284 0.153203 0.851038 6.182915

21 7121.251 92.75248 0.148201 0.851851 6.247469

22 7262.760 92.69040 0.143516 0.852917 6.313167

23 7401.351 92.63019 0.139130 0.853598 6.377079

24 7537.513 92.57492 0.135042 0.853712 6.436330

25 7671.526 92.52575 0.131248 0.853409 6.489588

26 7803.474 92.48211 0.127730 0.852964 6.537196

27 7933.337 92.44248 0.124458 0.852601 6.580458

28 8061.093 92.40540 0.121400 0.852415 6.620790

29 8186.771 92.36993 0.118526 0.852385 6.659160

30 8310.462 92.33580 0.115816 0.852431 6.695949

31 8432.289 92.30316 0.113254 0.852473 6.731114

32 8552.376 92.27223 0.110832 0.852467 6.764471

33 8670.824 92.24315 0.108541 0.852412 6.795902

34 8787.708 92.21585 0.106373 0.852329 6.825451

35 8903.078 92.19014 0.104319 0.852246 6.853297

36 9016.977 92.16579 0.102370 0.852178 6.879666

37 9129.449 92.14259 0.100516 0.852130 6.904762

38 9240.542 92.12043 0.098750 0.852097 6.928726

39 9350.306 92.09923 0.097067 0.852069 6.951638

40 9458.793 92.07896 0.095459 0.852040 6.973541

41 9566.051 92.05960 0.093923 0.852006 6.994467

42 9672.124 92.04112 0.092454 0.851970 7.014461

43 9777.049 92.02344 0.091048 0.851933 7.033578

Page 151: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

132

44 9880.861 92.00652 0.089701 0.851897 7.051881

45 9983.595 91.99029 0.088409 0.851866 7.069432

46 10085.28 91.97471 0.087169 0.851837 7.086283

47 10185.95 91.95973 0.085978 0.851810 7.102479

48 10285.63 91.94533 0.084832 0.851784 7.118057

49 10384.36 91.93146 0.083730 0.851758 7.133047

50 10482.16 91.91812 0.082669 0.851733 7.147479

51 10579.05 91.90526 0.081647 0.851709 7.161382

52 10675.06 91.89287 0.080661 0.851685 7.174785

53 10770.22 91.88091 0.079710 0.851662 7.187715

54 10864.55 91.86937 0.078792 0.851641 7.200198

55 10958.06 91.85822 0.077905 0.851620 7.212258

56 11050.78 91.84744 0.077047 0.851600 7.223916

57 11142.73 91.83701 0.076218 0.851580 7.235191

58 11233.93 91.82692 0.075416 0.851561 7.246101

59 11324.39 91.81715 0.074639 0.851543 7.256664

60 11414.14 91.80769 0.073886 0.851525 7.266895

61 11503.18 91.79852 0.073157 0.851508 7.276811

62 11591.54 91.78963 0.072450 0.851491 7.286426

63 11679.24 91.78101 0.071764 0.851475 7.295753

64 11766.28 91.77264 0.071098 0.851459 7.304805

65 11852.68 91.76451 0.070452 0.851444 7.313594

66 11938.45 91.75662 0.069824 0.851429 7.322132

67 12023.61 91.74894 0.069214 0.851415 7.330428

68 12108.18 91.74148 0.068621 0.851401 7.338494

69 12192.16 91.73423 0.068044 0.851387 7.346338

70 12275.56 91.72717 0.067483 0.851374 7.353969

71 12358.40 91.72031 0.066936 0.851361 7.361397

72 12440.69 91.71362 0.066404 0.851348 7.368629

73 12522.44 91.70711 0.065886 0.851336 7.375672

74 12603.66 91.70076 0.065382 0.851324 7.382535

75 12684.35 91.69457 0.064890 0.851313 7.389223

76 12764.54 91.68854 0.064410 0.851301 7.395744

77 12844.23 91.68266 0.063942 0.851290 7.402104

78 12923.42 91.67693 0.063486 0.851280 7.408308

79 13002.14 91.67133 0.063041 0.851269 7.414363

80 13080.38 91.66586 0.062606 0.851259 7.420273

81 13158.15 91.66053 0.062182 0.851249 7.426043

82 13235.47 91.65531 0.061767 0.851239 7.431680

83 13312.34 91.65022 0.061362 0.851229 7.437186

84 13388.76 91.64525 0.060967 0.851220 7.442567

b. Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) of Cina

Variance Decomposition

of CINA:

Period S.E. INDONESIA CINA INDIA BELANDA 1 5656.957 1.236243 98.76376 0.000000 0.000000

2 6674.767 0.936319 96.63055 0.018252 2.414880

3 8157.215 6.035013 78.71458 3.127204 12.12321

4 9182.122 4.779775 80.08138 4.048534 11.09031

Page 152: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

133

5 9895.822 5.162399 80.59056 4.155301 10.09174

6 10691.79 5.683963 79.37733 4.396965 10.54174

7 11371.67 5.266832 79.82109 4.469767 10.44231

8 12011.10 4.960969 79.99120 4.466001 10.58183

9 12654.02 4.666494 79.96851 4.486255 10.87874

10 13261.53 4.391501 80.00313 4.527815 11.07755

11 13841.56 4.217711 79.97331 4.589585 11.21939

12 14397.60 4.096562 79.95686 4.653979 11.29260

13 14926.83 4.013639 79.96156 4.707353 11.31745

14 15436.45 3.947504 79.96584 4.747756 11.33890

15 15929.38 3.877954 79.98303 4.775731 11.36329

16 16408.07 3.806155 80.00010 4.796025 11.39772

17 16874.70 3.735570 80.01141 4.813623 11.43940

18 17329.63 3.669914 80.01914 4.830984 11.47996

19 17773.17 3.612748 80.02338 4.848810 11.51507

20 18205.73 3.564032 80.02619 4.866512 11.54326

21 18627.82 3.522066 80.02937 4.883077 11.56549

22 19040.20 3.484700 80.03318 4.897871 11.58425

23 19443.70 3.450069 80.03755 4.910795 11.60158

24 19839.02 3.417259 80.04202 4.922162 11.61856

25 20226.75 3.386114 80.04608 4.932442 11.63536

26 20607.31 3.356829 80.04958 4.942023 11.65157

27 20981.03 3.329624 80.05253 4.951118 11.66673

28 21348.22 3.304528 80.05512 4.959778 11.68058

29 21709.17 3.281366 80.05751 4.967964 11.69316

30 22064.16 3.259851 80.05983 4.975630 11.70469

31 22413.50 3.239696 80.06210 4.982770 11.71544

32 22757.47 3.220683 80.06430 4.989418 11.72560

33 23096.33 3.202686 80.06639 4.995640 11.73529

34 23430.31 3.185643 80.06834 5.001501 11.74452

35 23759.60 3.169518 80.07015 5.007054 11.75327

36 24084.40 3.154271 80.07185 5.012329 11.76155

37 24404.87 3.139850 80.07344 5.017344 11.76936

38 24721.18 3.126187 80.07496 5.022109 11.77675

39 25033.49 3.113211 80.07641 5.026635 11.78374

40 25341.95 3.100861 80.07780 5.030936 11.79040

41 25646.70 3.089086 80.07913 5.035028 11.79676

42 25947.88 3.077845 80.08040 5.038928 11.80283

43 26245.60 3.067107 80.08160 5.042653 11.80864

44 26539.98 3.056842 80.08275 5.046215 11.81419

45 26831.13 3.047023 80.08385 5.049626 11.81950

46 27119.15 3.037622 80.08491 5.052893 11.82458

47 27404.15 3.028612 80.08592 5.056026 11.82945

48 27686.22 3.019968 80.08689 5.059031 11.83412

49 27965.44 3.011666 80.08782 5.061915 11.83860

50 28241.89 3.003687 80.08871 5.064687 11.84291

51 28515.67 2.996013 80.08958 5.067353 11.84706

52 28786.85 2.988625 80.09040 5.069919 11.85105

53 29055.49 2.981510 80.09120 5.072391 11.85490

54 29321.68 2.974653 80.09197 5.074774 11.85860

55 29585.46 2.968039 80.09271 5.077072 11.86218

56 29846.92 2.961656 80.09343 5.079290 11.86562

57 30106.11 2.955492 80.09412 5.081431 11.86896

58 30363.08 2.949535 80.09479 5.083501 11.87217

59 30617.90 2.943776 80.09544 5.085502 11.87529

60 30870.61 2.938205 80.09606 5.087437 11.87830

61 31121.28 2.932812 80.09667 5.089311 11.88121

Page 153: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

134

62 31369.93 2.927590 80.09725 5.091125 11.88403

63 31616.64 2.922530 80.09782 5.092883 11.88677

64 31861.43 2.917625 80.09837 5.094587 11.88942

65 32104.36 2.912868 80.09890 5.096240 11.89199

66 32345.46 2.908252 80.09942 5.097844 11.89448

67 32584.78 2.903772 80.09992 5.099401 11.89690

68 32822.35 2.899420 80.10041 5.100913 11.89925

69 33058.22 2.895193 80.10089 5.102381 11.90154

70 33292.42 2.891083 80.10135 5.103809 11.90376

71 33524.97 2.887088 80.10180 5.105197 11.90592

72 33755.93 2.883201 80.10223 5.106547 11.90802

73 33985.32 2.879420 80.10266 5.107861 11.91006

74 34213.17 2.875738 80.10307 5.109141 11.91205

75 34439.51 2.872153 80.10347 5.110386 11.91399

76 34664.38 2.868661 80.10386 5.111600 11.91588

77 34887.79 2.865258 80.10425 5.112782 11.91771

78 35109.79 2.861940 80.10462 5.113934 11.91951

79 35330.38 2.858705 80.10498 5.115058 11.92125

80 35549.61 2.855550 80.10534 5.116155 11.92296

81 35767.50 2.852472 80.10568 5.117224 11.92462

82 35984.07 2.849467 80.10602 5.118268 11.92625

83 36199.34 2.846533 80.10635 5.119287 11.92783

84 36413.34 2.843669 80.10667 5.120283 11.92938

c. Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) of India

Variance Decomposition

of INDIA:

Period S.E. INDONESIA CINA INDIA BELANDA 1 1542.613 0.542783 0.397628 99.05959 0.000000

2 2075.842 0.308532 1.480712 96.87734 1.333418

3 2433.644 1.841594 1.530227 92.14085 4.487332

4 2654.819 2.297095 1.805609 92.06692 3.830375

5 2916.567 7.307958 2.545079 86.39215 3.754811

6 3269.937 14.46371 3.375251 76.98557 5.175462

7 3619.341 18.54914 4.034052 70.85248 6.564330

8 3934.112 20.29251 4.469518 67.93027 7.307701

9 4189.919 20.47120 4.731301 67.44450 7.353004

10 4406.516 20.13418 4.885367 67.82517 7.155280

11 4598.464 19.81500 4.989717 68.28577 6.909511

12 4780.062 19.73616 5.081038 68.45189 6.730910

13 4960.269 19.90874 5.174746 68.27042 6.646099

14 5142.506 20.22918 5.268800 67.85741 6.644608

15 5324.342 20.55275 5.357599 67.40806 6.681594

16 5501.792 20.79113 5.436248 67.05842 6.714201

17 5672.040 20.92753 5.502687 66.84869 6.721096

18 5834.639 20.99398 5.558047 66.74354 6.704426

19 5990.701 21.03332 5.605268 66.68528 6.676137

20 6141.926 21.07635 5.647282 66.62801 6.648358

21 6289.767 21.13513 5.686067 66.55084 6.627964

22 6435.031 21.20667 5.722450 66.45475 6.616135

23 6577.873 21.28093 5.756508 66.35239 6.610176

24 6718.087 21.34866 5.788056 66.25701 6.606276

Page 154: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

135

25 6855.429 21.40549 5.816987 66.17589 6.601632

26 6989.826 21.45205 5.843414 66.10927 6.595269

27 7121.408 21.49168 5.867637 66.05303 6.587649

28 7250.428 21.52799 5.890021 66.00217 6.579820

29 7377.159 21.56325 5.910889 65.95319 6.572674

30 7501.817 21.59810 5.930466 65.90483 6.566603

31 7624.534 21.63208 5.948882 65.85753 6.561516

32 7745.378 21.66435 5.966208 65.81238 6.557067

33 7864.388 21.69435 5.982502 65.77025 6.552904

34 7981.608 21.72199 5.997822 65.73137 6.548815

35 8097.099 21.74757 6.012247 65.69543 6.544755

36 8210.938 21.77154 6.025856 65.66182 6.540788

37 8323.208 21.79427 6.038731 65.62999 6.537004

38 8433.986 21.81601 6.050939 65.59959 6.533461

39 8543.338 21.83681 6.062535 65.57049 6.530164

40 8651.318 21.85668 6.073563 65.54267 6.527081

41 8757.973 21.87559 6.084061 65.51618 6.524166

42 8863.345 21.89355 6.094061 65.49101 6.521379

43 8967.476 21.91062 6.103596 65.46708 6.518700

44 9070.407 21.92688 6.112699 65.44430 6.516123

45 9172.181 21.94242 6.121398 65.42253 6.513651

46 9272.838 21.95729 6.129722 65.40170 6.511287

47 9372.414 21.97156 6.137694 65.38171 6.509029

48 9470.945 21.98526 6.145338 65.36253 6.506871

49 9568.462 21.99840 6.152672 65.34412 6.504805

50 9664.996 22.01102 6.159715 65.32644 6.502821

51 9760.575 22.02314 6.166483 65.30946 6.500913

52 9855.226 22.03479 6.172992 65.29314 6.499075

53 9948.977 22.04600 6.179256 65.27744 6.497305

54 10041.85 22.05680 6.185290 65.26231 6.495599

55 10133.88 22.06721 6.191105 65.24773 6.493956

56 10225.07 22.07725 6.196714 65.23366 6.492371

57 10315.46 22.08695 6.202128 65.22008 6.490843

58 10405.07 22.09631 6.207356 65.20697 6.489367

59 10493.91 22.10535 6.212407 65.19430 6.487941

60 10582.00 22.11410 6.217291 65.18205 6.486562

61 10669.37 22.12256 6.222016 65.17020 6.485228

62 10756.03 22.13074 6.226589 65.15873 6.483937

63 10841.99 22.13867 6.231017 65.14763 6.482686

64 10927.28 22.14635 6.235308 65.13686 6.481474

65 11011.91 22.15380 6.239468 65.12643 6.480300

66 11095.89 22.16102 6.243502 65.11632 6.479161

67 11179.24 22.16803 6.247416 65.10650 6.478055

68 11261.97 22.17483 6.251215 65.09697 6.476983

69 11344.10 22.18144 6.254905 65.08772 6.475941

70 11425.64 22.18786 6.258490 65.07872 6.474928

71 11506.61 22.19410 6.261975 65.06999 6.473944

72 11587.00 22.20016 6.265363 65.06149 6.472988

73 11666.85 22.20606 6.268658 65.05322 6.472057

74 11746.15 22.21180 6.271865 65.04518 6.471151

75 11824.92 22.21739 6.274987 65.03735 6.470270

76 11903.16 22.22283 6.278027 65.02973 6.469411

77 11980.90 22.22814 6.280988 65.02230 6.468575

78 12058.14 22.23330 6.283874 65.01506 6.467760

79 12134.88 22.23834 6.286687 65.00801 6.466966

80 12211.14 22.24325 6.289430 65.00113 6.466192

81 12286.93 22.24804 6.292105 64.99442 6.465436

Page 155: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

136

82 12362.25 22.25271 6.294715 64.98787 6.464699

83 12437.12 22.25727 6.297263 64.98148 6.463979

84 12511.54 22.26173 6.299750 64.97525 6.463277

d. Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) of Belanda

Variance Decomposition of BELANDA:

Period S.E. INDONESIA CINA INDIA BELANDA 1 992.5750 0.614765 0.741780 2.260042 96.38341

2 1220.622 0.480663 1.207100 1.812674 96.49956

3 1402.347 1.679167 0.966473 3.644649 93.70971

4 1596.868 17.64524 0.755874 5.805656 75.79323

5 1811.388 32.99806 0.792021 6.552252 59.65767

6 2023.785 44.91632 1.013259 6.174806 47.89562

7 2166.332 51.01484 1.142140 5.744341 42.09868

8 2264.367 54.17143 1.198819 5.406537 39.22321

9 2343.337 55.59258 1.194251 5.186394 38.02677

10 2418.067 56.40776 1.162122 5.069767 37.36035

11 2496.415 57.27162 1.127244 5.041436 36.55970

12 2580.817 58.47655 1.100962 5.057429 35.36506

13 2668.605 59.90983 1.088835 5.065923 33.93541

14 2755.720 61.35580 1.088510 5.041596 32.51409

15 2838.425 62.62664 1.092348 4.992740 31.28827

16 2915.600 63.65995 1.094597 4.936482 30.30897

17 2988.321 64.48238 1.093056 4.885936 29.53862

18 3058.344 65.16434 1.088415 4.846949 28.90030

19 3127.098 65.77477 1.082577 4.819343 28.32331

20 3195.291 66.35735 1.077204 4.799251 27.76620

21 3262.937 66.92525 1.073162 4.781983 27.21961

22 3329.674 67.47183 1.070480 4.764335 26.69335

23 3395.099 67.98447 1.068652 4.745421 26.20146

24 3459.006 68.45489 1.067081 4.725976 25.75206

25 3521.433 68.88257 1.065385 4.707239 25.34481

26 3582.573 69.27310 1.063468 4.690121 24.97332

27 3642.651 69.63437 1.061434 4.674905 24.62930

28 3701.830 69.97326 1.059449 4.661341 24.30595

29 3760.188 70.29402 1.057638 4.648935 23.99940

30 3817.735 70.59839 1.056039 4.637235 23.70834

31 3874.454 70.88663 1.054622 4.625985 23.43276

32 3930.337 71.15875 1.053325 4.615129 23.17280

33 3985.399 71.41520 1.052091 4.604731 22.92798

34 4039.679 71.65703 1.050892 4.594872 22.69721

35 4093.224 71.88567 1.049724 4.585589 22.47902

36 4146.082 72.10256 1.048597 4.576858 22.27199

37 4198.285 72.30890 1.047525 4.568614 22.07496

38 4249.860 72.50559 1.046513 4.560783 21.88711

39 4300.823 72.69325 1.045561 4.553305 21.70789

40 4351.189 72.87236 1.044659 4.546145 21.53684

41 4400.975 73.04338 1.043799 4.539286 21.37354

42 4450.200 73.20678 1.042975 4.532720 21.21753

43 4498.884 73.36306 1.042183 4.526439 21.06832

44 4547.045 73.51271 1.041421 4.520432 20.92544

Page 156: ANALISIS HUBUNGAN EKSPOR JAHE INDONESIA, CINA, INDIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52797... · 2020. 10. 8. · analisis hubungan ekspor jahe indonesia, cina,

137

45 4594.703 73.65618 1.040690 4.514680 20.78845

46 4641.873 73.79388 1.039989 4.509166 20.65696

47 4688.570 73.92616 1.039317 4.503869 20.53066

48 4734.807 74.05331 1.038672 4.498776 20.40925

49 4780.596 74.17561 1.038052 4.493875 20.29246

50 4825.950 74.29333 1.037455 4.489155 20.18006

51 4870.882 74.40672 1.036880 4.484608 20.07179

52 4915.402 74.51601 1.036325 4.480226 19.96744

53 4959.523 74.62143 1.035789 4.476000 19.86679

54 5003.256 74.72317 1.035273 4.471921 19.76963

55 5046.609 74.82144 1.034773 4.467983 19.67580

56 5089.593 74.91641 1.034291 4.464177 19.58512

57 5132.217 75.00824 1.033825 4.460496 19.49744

58 5174.490 75.09708 1.033374 4.456935 19.41261

59 5216.421 75.18307 1.032938 4.453488 19.33050

60 5258.017 75.26635 1.032515 4.450150 19.25098

61 5299.286 75.34705 1.032106 4.446915 19.17393

62 5340.237 75.42528 1.031708 4.443779 19.09924

63 5380.876 75.50115 1.031323 4.440738 19.02679

64 5421.210 75.57478 1.030949 4.437787 18.95648

65 5461.247 75.64626 1.030587 4.434922 18.88824

66 5500.992 75.71567 1.030234 4.432139 18.82195

67 5540.452 75.78312 1.029892 4.429436 18.75755

68 5579.633 75.84868 1.029559 4.426808 18.69495

69 5618.540 75.91243 1.029235 4.424252 18.63408

70 5657.180 75.97444 1.028921 4.421767 18.57487

71 5695.558 76.03479 1.028614 4.419348 18.51725

72 5733.680 76.09354 1.028316 4.416993 18.46115

73 5771.549 76.15075 1.028026 4.414700 18.40652

74 5809.171 76.20649 1.027743 4.412466 18.35331

75 5846.552 76.26080 1.027467 4.410288 18.30145

76 5883.695 76.31374 1.027198 4.408166 18.25089

77 5920.604 76.36537 1.026936 4.406097 18.20159

78 5957.286 76.41574 1.026680 4.404078 18.15350

79 5993.742 76.46488 1.026431 4.402108 18.10658

80 6029.979 76.51284 1.026187 4.400186 18.06079

81 6065.998 76.55967 1.025950 4.398309 18.01607

82 6101.806 76.60540 1.025718 4.396475 17.97241

83 6137.404 76.65007 1.025491 4.394685 17.92975

84 6172.797 76.69373 1.025269 4.392935 17.88807

Cholesky Ordering:

INDONESIA CINA INDIA BELANDA