analisis gaya bahasa puisi dalam surat kabar …

109
ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-APRIL 2012 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Siti Khodiyah 082110070 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2013

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR

KOMPAS EDISI JANUARI-APRIL 2012 DAN SKENARIO

PEMBELAJARANNYA DI SMA

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Siti Khodiyah

082110070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2013

Page 2: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

i

ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR

KOMPAS EDISI JANUARI-APRIL 2012 DAN SKENARIO

PEMBELAJARANNYA DI SMA

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Siti Khodiyah

082110070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2013

Page 3: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

ii

Page 4: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

iii

Page 5: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

iv

Page 6: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

„Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”

(HR Ahmad).

“Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika

niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu

buruk” (Imam An Nawawi).

“Bagi siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan

baginya jalan ke surga” (H R Muslim).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Ibu dan bapak tercinta, adikku,

keluarga kecilku, dan anakku

yang selalu mencurahkan

kasih sayang, dukungan dan

doa yang tulus tiada henti.

2. Semua keluarga besar yang

telah memotivasi dan mendoa-

kan saya untuk meraih cita-

cita.

3. Teman-teman seperjuangan

Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia 2008 yang saya

banggakan.

Page 7: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

vi

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul

“Analisis Gaya Bahasa Puisi dalam Surat Kabar Kompas Edisi Januari-April 2012

dan Skenario Pembelajarannya di SMA”.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa

terima kasih kepada:

1. Drs. H. Supriyono, M. Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo

yang telah memberikan izin dan rekomendasi kepada penulis mengikuti

perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Purworejo ini.

2. Drs. Hartono, M. M., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan izin dan

rekomendasi kepada penulis mengadakan penelitian dan pengumpulan data

untuk penyusunan skripsi ini.

3. Drs. H. Bagiya, M. Hum., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia dan dosen Pembimbing II yang telah memberikan koreksi,

perhatian, dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Prof. Dr. H. Sukirno, M.Pd., dosen Pembimbing I yang telah memberikan

arahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Page 8: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

vii

Page 9: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

viii

ABSTRAK

Khodiyah, Siti. “Analisis Gaya Bahasa Puisi dalam Surat Kabar Kompas Edisi

Januari-April 2012 dan Skenario Pembelajarannya di SMA”. Skripsi. Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2013.

Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk menjelaskan: (1) pemakaian

gaya bahasa puisi pada surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012, (2) skenario

pembelajaran gaya bahasa puisi pada surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012

di kelas X SMA.

Teori yang digunakan adalah teori Keraf (2009), gaya bahasa adalah cara

mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa

dan kepribadian penulis (pemakai bahasa), dan teori Tarigan (1986) tentang

pengajaran gaya bahasa. Teori ini memfokuskan pada pemakaian gaya bahasa

puisi pada surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 dan skenario

pembelajarannya di kelas X SMA.

Teknik penelitian skripsi ini menggunakan teknik simak catat. Teknik

simak catat adalah mencatat data-data yang ditemukan ke dalam kartu pencatat

data. Dalam teknik analisis data digunakan metode analisis mengalir yaitu

mengkaji dan membahas seluruh isi teks secara teliti dengan memfokuskan pada

gaya bahasa puisi (Huberman, 1992: 16-18).

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa puisi pada surat

kabar Kompas edisi Januari-April 2012 memiliki banyak gaya bahasa di

dalamnya. (1) Pemakaian gaya bahasa puisi pada surat kabar Kompas edisi

Januari-April 2012, yaitu: (a) gaya bahasa persamaan/simile, (b) gaya bahasa

metafora, (c) gaya bahasa alegori, (d) gaya bahasa personifikasi atau

prosopopoeia, (e) gaya bahasa alusi, (f) gaya bahasa sinekdoke, (g) gaya bahasa

metonomia, (h) gaya bahasa hipalase, dan (i) gaya bahasa satire, (2) Skenario

pembelajaran gaya bahasa puisi pada surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012

di kelas X SMA berdasarkan KTSP adalah sebagai berikut: (a) Pendahuluan,

meliputi: memotivasi siswa; menjelaskan indikator dan tujuan yang ingin dicapai,

(b) Inti, meliputi mengidentifikasi dan menganalisis gaya bahasa puisi pada surat

kabar Kompas edisi Januari-April 2012, (c) Penutup, meliputi: refleksi yaitu guru

memberikan penguatan terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dan pemberian

tugas; (i) menyebutkan gaya bahasa puisi yang terdapat dalam surat kabar Kompas

edisi Januari-April 2012!, (ii) menjelaskan fungsi gaya bahasa personifikasi yang

terdapat dalam puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012!

Kata kunci: Gaya Bahasa, Puisi pada surat kabar Kompas edisi Januari-April

2012.

Page 10: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

ix

DAFTAR ISI

halaman

JUDUL ..................................................................................................... i

PERSETUJUAN ...................................................................................... ii

PENGESAHAN ...................................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN.......................................................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN............................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Penegasan Istilah .................................................................. 4

C. Rumusan Masalah ................................................................ 6

D. Tujuan Penelitian ................................................................. 7

E. Manfaat Penelitian ............................................................... 8

F. Sistematika Skripsi .............................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka .................................................................. 10

B. Kajian Teori ......................................................................... 12

1. Gaya bahasa………....………………………………... 12

2. Puisi ............................................................................... 23

3. Skenario Pembelajaran Puisi di Kelas X SMA .............. 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian ................................................................... 36

B. Fokus Penelitian ................................................................... 36

C. Data dan Sumber Data ......................................................... 36

D. Instrumen Penelitian ............................................................ 37

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 37

F. Teknik Analisis Data ........................................................... 38

G. Teknik Penyajian Data ......................................................... 39

BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA

A. Penyajian Data ..................................................................... 40

1. Pemakaian Gaya Bahasa Puisi dalam Surat Kabar Kompas

Edisi Januari-April 2012 ................................................ 40

2. Skenario Pembelajaran Gaya Bahasa Puisi dalam Surat Kabar

Page 11: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

x

Kompas Edisi Januari-April 2012 di Kelas X SMA ..... 40

B. Pembahasan Data ................................................................ 42

1. Pemakaian Gaya Bahasa Puisi dalam Surat Kabar Kompas

Edisi Januari-April 2012 ................................................ 43

2. Skenario Pembelajaran Gaya Bahasa Puisi dalam Surat Kabar

Kompas Edisi Januari-April 2012 di Kelas X SMA ....... 67

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................. 75

B. Saran ................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Gaya Bahasa yang terdapat pada puisi Surat Kabar Kompas Edisi

Januari-April 2012 ........................................................................... 41

Tabel 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Puisi Surat Kabar Kompas Edisi

Januari-April 2012 di Kelas X SMA………………………………. 41

Page 13: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Puisi Surat Kabar Kompas Edisi Januari-April 2012

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3 Kartu Bimbingan Skripsi

Page 14: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab pertama ini, peneliti akan memaparkan mengenai latar belakang

masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

A. Latar Belakang

Sastra merupakan hasil cipta atau karya manusia yang berupa ekspresi

jiwa yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan dengan menggunakan

bahasa sebagai media penyampaiannya. Selain itu, oleh manusia, ekspresi

jiwa ini disampaikan dengan menggunakan bahasa-bahasa yang indah

sehingga memiliki nilai estetis dan membuat pembaca tertarik untuk

menikmati karya sastra tersebut. Karya-karya yang menggunakan bahasa-

bahasa yang indah dalam karya sastra dapat berupa cerpen, novel, drama, dan

puisi. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Aminudin (2009: 134) bahwa

puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai

media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya

lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan

pelukisnya. Jadi, puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang

berhubungan erat dengan kejiwaan atau perasaan dari penyairnya. Seorang

pengarang atau penyair dalam membuat atau menulis sebuah puisi selalu

berhubungan erat dengan suasana hati saat menghasilkan sebuah puisi,

misalnya saja ketika pengarang sedang dilanda asmara atau jatuh cinta, maka

Page 15: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

2

umumnya seorang pengarang akan menghasilkan puisi-puisi yang bertemakan

tentang cinta. Hal tersebut dapat tercipta karena pengarang memiliki

ketertarikan pada objek tersebut. Objek itu dapat berupa sebuah benda,

peristiwa atau kejadian yang sangat berarti bagi pengarang, entah berkaitan

dengan manusia atau makhluk yang lainnya.

Ketertarikan pengarang pada sebuah objek kemudian dituangkannya

dalam bentuk bahasa-bahasa kiasan yang dapat menjadi sebuah karya sastra

yaitu puisi. Pengarang dapat mengutarakan maksudnya dengan menggunakan

bahasa-bahasa kiasan yang tentunya akan menarik perhatian bagi pembaca

yang membacanya. Melalui bahasa kiasan pengarang berharap agar pembaca

dapat memahami maksud dari puisi yang dihasilkannya. Penggunaan bahasa

kiasan oleh pengarang merupakan salah satu wujud dari penyimpangan

terhadap kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Menurut Keraf, bahasa kias adalah

bahasa yang maknanya tidak dapat ditafsirkan sesuai dengan makna kata-kata

pembentuknya (Nurgiyantoro, 1998: 298). Hal itu berarti makna bahasa kias

merujuk pada makna tersirat bukan merujuk pada makna tersurat.

Kompas merupakan salah satu nama surat kabar terkemuka di Indone-

sia yang berdiri pada tanggal 28 Juni 1965. Koran yang didirikan oleh P.K.

Ojong ini diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang merupakan

bagian dari Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Puisi-puisi yang diterbitkan

oleh Kompas adalah puisi-puisi yang diciptakan oleh penulis-penulis yang

berkompeten. Hal tersebut dikarenakan sebuah karya sastra khususnya puisi

yang dimuat di surat kabar Kompas tentu saja sudah melalui proses seleksi

Page 16: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

3

yang cukup ketat dan memiliki kualitas yang mumpuni untuk dibaca oleh

segala kalangan.

Kedudukan sastra di dalam kurikulum sekolah tentunya tidak dapat

berdiri sendiri. Pembelajaran sastra sendiri merupakan salah satu bagian dari

mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang tidak dapat terpisahkan.

Dengan demikian, kedudukan puisi sebagai salah satu bahan pembelajaran di

sekolah sangatlah penting, yaitu agar siswa memiliki rasa peka terhadap

lingkungan dan situasi di sekitarnya. Oleh karena itu, seorang guru harus

memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas serta mendalam mengenai

pembelajaran sastra agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dan memiliki

rasa peka terhadap lingkungan. Rahmanto (1988: 15) menyatakan bahwa

tujuan pembelajaran sastra adalah untuk meningkatkan kemampuan apresiasi

terhadap karya sastra, lebih dari itu pembelajaran sastra dapat memberikan

sumbangan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dalam

masyarakat. Selain itu, pembelajaran sastra juga membantu siswa

memperoleh keterampilan berbahasa yang lain, yaitu menyimak, menulis,

berbicara, serta mendengarkan. Berdasarkan manfaat-manfaat tersebut,

pembelajaran sastra dapat berperan untuk meningkatkan kepribadian siswa

dan menumbuhkan rasa peka siswa terhadap masalah-masalah yang ada di

lingkungannya sehingga dapat dipecahkan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan alasan penulis memilih puisi-

puisi yang dimuat oleh surat kabar Kompas Edisi Januari-April 2012 berikut

ini.

Page 17: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

4

1. Puisi-puisi yang diterbitkan oleh Kompas layak untuk dibaca oleh

berbagai kalangan, terutama pelajar dan mahasiswa karena sebelum

dimuat puisi-puisi tersebut sudah melalui proses seleksi sehingga puisi-

puisi yang dimuat memiliki kualitas dari segi isi dan diksinya.

2. Puisi-puisi yang diterbitkan oleh Kompas mengandung gaya bahasa yang

beraneka ragam sehingga penulis tertarik untuk menelitinya.

3. Puisi-puisi yang diterbitkan oleh Kompas layak untuk dijadikan sebagai

bahan pembelajaran sastra, khususnya pembelajaran puisi tentang gaya

bahasa di SMA, kelas X.

.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kemungkinan adanya salah pengertian dalam

penelitian ini, perlu diberi batasan pengertian sebagai berikut.

1. Analisis

Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,

perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya

(sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya) (KBBI, 2008: 58).

2. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa

secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis

(pemakai bahasa). Sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung

tiga unsur berikut: kejujuran, sopan-santun, dan menarik (Keraf, 2009:

113). Menurut Muljana, gaya bahasa adalah susunan perkataan yang

Page 18: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

5

terjadi karena perasaan yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang

menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati pembaca (Pradopo,

2009: 93).

3. Puisi

Menurut Aminudin (2009: 134) puisi merupakan salah satu cabang

sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk

membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang

menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan

pelukisnya.

4. Kompas

Kompas merupakan nama surat kabar Indonesia yang berkantor

pusat di Jakarta. Kompas yang didirikan oleh P.K.Ojong pada tanggal 28

Juni 1965 ini diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang

merupakan bagian dari Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Koran ini

juga terbit dalam bentuk KOMPAS. Com yang dikelola oleh PT Kompas

Cyber Media.

5. Skenario

Skenario adalah rencana lakon sandiwara atau film berupa adegan

demi adegan yang tertulis secara terperinci; rancangan penyelenggaraan

(upacara, pesta, dan sebagainya) (KBBI, 2008: 1324).

Page 19: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

6

6. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (SISDIKNAS, 2003:

11)

7. SMA

SMA merupakan singkatan dari Sekolah Menengah Atas yang

merupakan salah satu jenjang pendidikan lanjutan setelah menempuh

sekolah sembilan tahun (SMP).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa maksud dari judul

”Analisis Gaya Bahasa Puisi dalam Surat Kabar Kompas Edisi Januari-

April 2012 dan Skenario Pembelajarannya di SMA” adalah penelitian

tentang gaya bahasa dalam puisi pada surat kabar Kompas Edisi Januari-

April 2012 dan skenario pembelajaran gaya bahasa puisi di SMA kelas

X.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas

dalam penelitian ini dipaparkan di bawah ini.

a. Bagaimanakah gaya bahasa puisi yang terdapat dalam surat kabar Kompas

edisi Januari-April 2012?

b. Bagaimanakah skenario pembelajaran gaya bahasa puisi yang terdapat

dalam surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 dalam pembelajaran

puisi di SMA kelas X?

Page 20: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

7

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah

untuk:

1. mendeskripsikan dan menjelaskan gaya bahasa puisi yang terdapat dalam

surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012;

2. mendeskripsikan dan menjelaskan skenario pembelajaran gaya bahasa

puisi yang terdapat dalam surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 di

SMA kelas X.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat dari segi teoretis

dan segi praktis.

1. Segi Teoretis

Secara umum penelitian ini diharapkan dapat menambah

khasanah kepustakaan hasil penelitian dalam bidang sastra, terutama

penelitian mengenai analisis gaya bahasa puisi.

2. Segi Praktis

a. melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat mengembangkan

keterampilan menganalisis gaya bahasa yang terdapat pada berbagai

macam karya sastra.

Page 21: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

8

b. melalui penelitian ini diharapkan guru Bahasa dan Sastra Indonesia

memperoleh tambahan pengetahuan dan wawasan tentang analisis

sastra melalui pendekatan kebahasaan.

c. melalui penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan penulisan

lainnya khususnya analisis gaya bahasa yang terdapat pada puisi.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Agar pemahaman terhadap skripsi ini jelas dan logis, skripsi

tersistematika sebagai berikut.

Bagian awal skripsi ini terdiri atas halaman judul, persetujuan

pembimbing, lembar pengesahan, pernyataan, moto dan persembahan,

prakata, daftar isi, dan abstrak. Bagian pokok dalam skripsi ini terbagi

menjadi lima bab, yaitu:

Bab I berisi latar belakang, penegasan istilah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II berisi tinjauan pustaka dan kajian teoretis, (a) tinjauan pustaka

berisi kajian terhadap penelitian atau kajian terdahulu yang relevan dengan

topik penelitian, (b) kajian teori berisi teori-teori yang dijadikan landasan

peneliti sebelum melakukan penelitian yang kemudian dijadikan sebagai

pedoman dalam melaksanakan pembahasan data hasil penelitian.

Page 22: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

9

Bab III berisi tentang metodologi penelitian, yaitu objek penelitian,

fokus penelitian, data dan sumber data, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil penelitian.

Bab IV meliputi penyajian dan pembahasan data. Dalam bab ini,

peneliti akan menguraikan tentang macam-macam gaya bahasa puisi yang

terdapat dalam surat kabar Kompas Edisi Januari-April 2012 dan skenario

pembelajaran gaya bahasa puisi pada surat kabar Kompas edisi Januari-April

2012 di kelas X SMA.

Bab V berisi penutup. Bab ini merupakan uraian singkat pembahasan

pada bab IV dan saran.

Bagian akhir dalam skripsi ini meliputi daftar pustaka berisi tentang

daftar buku-buku yang menjadi referensi dan pedoman dalam pembuatan

skripsi serta lampiran.

Page 23: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS

Berikut ini penulis uraikan mengenai tinjauan pustaka terhadap penelitian-

penelitian terdahulu yang relevan dan kajian teoretis yang berisi teori-teori dari

pakar yang menjadi landasan penelitian.

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan pandangan atau pendapat dari buku-buku

(pustaka) yang masih berkaitan dengan masalah yang sedang dibahas oleh

peneliti. Penelitian tentang kemampuan memahami karya sastra, khususnya

memahami strukturnya sudah cukup banyak dilakukan. Begitu pula dengan

penelitian tentang gaya bahasa pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indone-

sia sudah banyak dilakukan. Pada tinjuan pustaka ini, penulis melihat dua

penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan penulis lakukan, yaitu

penelitiaan yang dilakukan oleh Dedy Purbady (2005) dan Sumartini (2011).

Penelitian Purbady (2005) yang berjudul “Penggunaan Majas dalam

Kumpulan Cerpen Di Laut Kita Jaya Karya Tri Budhi Sastrio”, memperma-

salahkan penggunaan majas yang terdapat dalam kumpulan cerpen Di Laut

Kita Jaya karya Tri Budhi Sastrio dan pemanfaatan majas dalam kumpulan

cerpen Di Laut Kita Jaya karya Tri Budhi Sastrio. Dalam penelitiannya, Pur-

bady menyimpulkan beberapa gaya bahasa yang digunakan dalam kumpulan

cerpen Di Laut Kita Jaya karya Tri Budhi Sastrio yaitu, (1) majas perban-

dingan, meliputi majas personifikasi, majas sinekdoke pars pro toto, majas hi-

Page 24: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

11

perbola, majas alegori, majas eufimisme, majas antonomasia; (2) majas pene-

gasan, meliputi majas paralelisme, majas tautologi, majas ekslamasio, majas

simetri, majas koreksio, majas pleonasme, majas retorik; (3) majas perten-

tangan, meliputi majas antithesis, majas paradoks, majas kontradiksio, majas

intermemis; dan (4) majas perulangan, meliputi majas aliterasi dan majas re-

petisi.

Penelitian yang dilakukan Purbady memiliki persamaan dan perbe-

daan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Persamaannya ada-

lah sama-sama meneliti gaya bahasa, sedangkan perbedaan penelitian ini ter-

letak pada objek kajiannya. Objek kajian yang diambil oleh Purbady adalah

kumpulan cerpen, sedangkan penulis meneliti gaya bahasa puisi surat kabar.

Penelitian Sumartini (2011) yang berjudul “Analisis Gaya Bahasa da-

lam Puisi Kidung Bulan Tertikam Antologi Puisi Penyair Purworejo dan Ke-

mungkinan Pengajarannya di SMK Kelas XII”. Dalam penelitiannya, Sumar-

tini menyimpulkan beberapa gaya bahasa yang terdapat dalam Puisi Kidung

Bulan Tertikam Antologi Puisi Penyair Purworejo, yaitu (1) gaya bahasa per-

sonifikasi, (2) gaya bahasa hiperbola, (3) gaya bahasa tautologi, (4) gaya ba-

hasa eufimisme, (5) gaya bahasa retorik, (6) gaya bahasa erotesis, dan (7)

gaya bahasa repetisi.

Penelitian yang dilakukan Sumartini memiliki persamaan dan perbe-

daan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Persamaannya ada-

lah sama-sama meneliti gaya bahasa yang terdapat pada puisi, sedangkan per-

bedaan penelitian ini terdapat pada objek kajiannya. Objek kajian dalam pe-

Page 25: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

12

nelitian Sumartini adalah puisi yang terdapat pada sebuah antologi puisi, se-

dangkan penulis meneliti gaya bahasa puisi pada surat kabar Kompas Edisi

Januari-April 2012 dan skenario pembelajarannya di SMA kelas X.

B. Kajian Teoretis

Kajian teoretis merupakan penjabaran kerangka teoretis yang memuat

beberapa kumpulan materi terpilih dari berbagai sumber untuk dijadikan se-

bagai acuan pokok dalam membahas masalah yang diteliti. Kajian teori ini

menjelaskan; gaya bahasa, puisi dan skenario pembelajaran puisi di kelas X

SMA.

1. Gaya Bahasa

Di bawah ini diuraikan pengertian gaya bahasa, unsur-unsur gaya

bahasa, macam-macam gaya bahasa, dan fungsi gaya bahasa.

a. Pengertian Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-

kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempenga-

ruhi penyimak dan pembaca. Kata retorik berasal dari bahasa Yunani

rhetor yang berarti orator atau ahli pidato (Tarigan, 1986: 5). Gaya

atau khususnya gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah

style. Kata style diturunkan dari kata Latin stilus, yaitu semacam alat

untuk menulis pada lempengan lilin. Keahlian menggunakan alat ini

akan mempengaruhi jelas tidaknya tulisan pada lempengan tadi. Ak-

hirnya style atau gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran me-

lalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian

Page 26: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

13

penulis (pemakai bahasa) (Keraf, 2009: 112-113). Menurut Muljana,

gaya bahasa adalah susunan perkataan yang terjadi karena perasaan

yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang menimbulkan suatu

perasaan tertentu dalam hati pembaca (Pradopo, 2009: 93). Menurut

Pradopo (2009: 93), gaya bahasa itu menghidupkan kalimat dan mem-

beri gerak pada kalimat. Gaya bahasa itu untuk menimbulkan reaksi

tertentu, untuk menimbulkan tanggapan pikiran kepada pembaca.

Dengan adanya majas ini, puisi akan lebih menarik perhatian, menim-

bulkan kesegaran, terasa hidup, dan terutama menimbulkan kejelasan

gambaran angan.

Dalam penelitian ini, pengertian gaya bahasa adalah cara

(teknik) menggunakan bahasa yang khas dari seorang pengarang da-

lam menuliskan gagasan atau idenya dalam sebuah karya sastra

memperoleh efek estetis (keindahan).

b. Unsur-Unsur Pembentuk Gaya Bahasa

Menurut Keraf (2009: 113-115), sebuah gaya bahasa yang baik

harus mengandung tiga unsur berikut: kejujuran, sopan-santun, dan

menarik.

1) Kejujuran

Hidup manusia hanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri

dan bagi sesamanya, kalau hidup itu dilandaskan pada sendi-sendi

kejujuran. Kejujuran dalam bahasa berarti: kita mengikuti aturan-

aturan, kaidah-kaidah yang baik dan benar dalam berbahasa. Pema-

Page 27: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

14

kaian kata-kata yang kabur dan tak terarah, serta penggunaan kali-

mat yang berbelit-belit, adalah jalan untuk mengundang ketidakju-

juran.

2) Sopan-santun

Sopan-santun adalah memberi penghargaan atau menghor-

mati orang yang diajak bicara, khususnya pendengar atau pembaca

(Keraf, 2009: 114). Rasa hormat dalam gaya bahasa diwujudkan

melalui kejelasan dan kesingkatan. Menyampaikan sesuatu secara

jelas berarti memeras keringat untuk mencari tahu apa yang ditulis

atau dikatakan. Kesingkatan dapat dicapai melalui usaha untuk

mempergunakan kata-kata secara efisien, meniadakan penggunaan

dua kata atau lebih yang bersinonim secara longgar, menghindari

tautologi; atau mengadakan repetisi yang tidak perlu

3) Menarik

Sebuah gaya yang menarik dapat diukur melalui beberapa

komponen berikut: variasi, humor yang sehat, pengertian yang

baik, tenaga hidup (vitalitas), dan penuh daya khayal (imajinasi).

c. Macam-Macam Gaya Bahasa

Menurut Tarigan (1986: 6), gaya bahasa dibagi menjadi empat

kelompok yaitu: (1) gaya bahasa perbandingan, (2) gaya bahasa per-

tentangan, (3) gaya bahasa pertautan, dan (4) gaya bahasa perulangan.

Page 28: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

15

1) Gaya bahasa perbandingan terdiri dari majas perumpamaan, meta-

fora, personifikasi, depersonifikasi, alegori, antitesis, pleo-

nasme/tautologi, perifrasis, prolepsis atau antisipasi, dan koreksio

atau epanortosis

2) Gaya bahasa pertentangan terdiri dari majas hiperbola, litotes,

ironi, oksimoron, paronomasia, paralipsis, zeugma (silepsis), sati-

re, inuendo, anti frasis, paradoks, klimaks, anti klimaks, apostrof,

anastrof, apofasis, histeron proteron, hipalase, sinisme, dan sar-

kasme

3) Gaya bahasa pertautan terdiri dari majas metonimia, sinekdoke,

alusi, eufemisme, eponim, epitet, antonomasia, erotesis, parale-

lisme, elipsis, gradasi, asindeton, dan polisindeton

4) Gaya bahasa perulangan terdiri dari majas aliterasi, asonansi, an-

tanaklasis, kiasmus, epizeukis, tautotes, anafora, epistrofa, sim-

ploke, mesodiplosis, epanalepsis, dan anadiplosis

Keraf (2009: 138-145), menggolongkan gaya bahasa kiasan terdiri

dari: (a) persamaan atau simile, (b) metafora, (c) alegori, parabel, fabel,

(d) personifikasi atau prosopopoeia, (e) alusi, (f) eponim, (g) epitet, (h)

sinekdoke, (i) metonimia, (j) antonomasia, (k) hipalase, (l) ironi, sinisme,

dan sarkasme, (m) satire, (n) inuendo, (o) antifrasis, dan (p) pun atau pa-

ronomasia

Page 29: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

16

a) Persamaan atau Simile

Kata simile berasal dari bahasa Latin yang bermakna seperti. Per-

samaan atau simile adalah perbandingan yang bersifat eksplisit, yaitu

secara langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain, se-

perti: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya (Ke-

raf, 2009: 138). Menurut Pradopo (2009: 62), perbandingan atau

perumpamaan atau simile, ialah bahasa kiasan yang menyamakan satu

hal dengan hal lain dengan mempergunakan kata-kata pembanding

seperti: bagai, sebagai, bak, seperti, semisal, seumpama, laksana,

sepantun, penaka, se, dan kata-kata pembanding yang lain. Dengan

simile ini, penyair menyamakan sesuatu dengan yang lainnya.

Contohnya: Kikirnya seperti kepiting batu.

Seperti menating minyak penuh.

b) Metafora

Metafora berasal dari bahasa Yunani metaphora yang berarti

memindahkan; dari meta yang berarti di atas; melebihi dan pherin

yang berarti membawa. Metafora adalah semacam analogi yang

membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang

singkat: bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dan

sebagainya (Keraf, 2009: 139). Menurut Altenbernd, metafora ini

menyatakan sesuatu sebagai hal yang sama atau seharga dengan hal

lain, yang sesungguhnya tidak sama (Pradopo, 2009: 66).

Page 30: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

17

Contohnya: Pemuda adalah seperti bunga bangsa.

Perahu itu menggergaji ombak.

c) Alegori, Parabel, dan Fabel

Alegori berasal dari bahasa Yunani allegorein yang berarti

berbicara secara kias; diturunkan dari allos yang berarti yang lain dan

agoreunein yang berarti berbicara. Alegori adalah suatu cerita singkat

yang mengandung kiasan. Dalam alegori, nama-nama pelakunya

adalah sifat-sifat yang abstrak, serta tujuannya selalu jelas tersurat

(Keraf, 2009: 140). Menurut Tarigan (1986: 24), alegori adalah cerita

yang dikisahkan dalam lambang-lambang; merupakan metafora yang

diperluas dan berkisambungan, tempat atau wadah objek-objek atau

gagasan-gagasan yang diperlambang.

Parabel adalah suatu kisah singkat dengan tokoh-tokoh biasanya

manusia, yang selalu mengandung tema moral. Istilah parabel dipakai

untuk menyebut cerita-cerita fiktif di dalam Kitab Suci yang bersifat

alegoris, untuk menyampaikan suatu kebenaran moralatau klebenaran

spiritual (Keraf, 2009: 140). Kata parabel berasal dari bahasa Latin

parabola yang bermakna parabel, pepatah, peribahasa, yang

sebenarnya diturunkan pula dari bahasa Yunani ballein yang berarti

melemparkan dan para yang berarti disamping; membandingkan.

Fabel adalah suatu metafora berbentuk cerita mengenai dunia bina-

tang, di mana binatang-binatang bahkan makhluk-makhluk yang tidak

bernyawa bertindak seolah-olah sebagai manusia (Keraf, 2009: 140).

Page 31: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

18

Menurut Tarigan (1986: 24), fabel adalah sejenis alegori, yang di

dalamnya binatang-binatang berbicara dan bertingkah laku seperti

manusia.

d) Personifikasi atau Prosopopoeia

Personifikasi berasal dari bahasa Latin persona (orang, pelaku,

aktor, atau topeng yang dipakai dalam drama) dan fic (membuat).

Personifikasi atau prosopopoeia adalah semacam gaya bahasa kiasan

yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang

tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan (Keraf,

2009: 140). Fungsi gaya bahasa ini adalah memperjelas

penggambaran suatu peristiwa dan keadaan.

Contohnya: Angin yang meraung di tengah malam yang gelap itu

menambah lagi ketakutan kami.

e) Alusi

Alusi adalah semacam acuan yang berusaha mensugestikan

kesamaan antara orang, tempat, atau peristiwa (Keraf, 2009: 141).

Menurut Tarigan (1986: 126), alusi atau kilatan adalah gaya bahasa

yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh

berdasarkan peranggapan adanya pengetahuan bersama yang dimiliki

oleh pengarang dan pembaca serta adanya kemampuan para pembaca

untuk menangkap pengacuan itu.

Contohnya: Bandung adalah Paris Jawa.

Kartini kecil itu turut memperjuangkan haknya.

Page 32: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

19

f) Eponim

Eponim adalah suatu gaya di mana seseorang yang namanya begitu

sering dihubungkan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai

untuk menyatakan sifat tertentu (Keraf, 1986: 141).

Contohnya: Hercules menyatakan kekuatan.

Hellen dari Troya menyatakan kecantikan.

g) Epitet (epiteta)

Epitet (epiteta) adalah semacam acuan yang menyatakan suatu sifat

atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal (Keraf, 2009:

141).

Contohnya: Lonceng pagi untuk ayam jantan.

Puteri malam untuk bulan.

h) Sinekdoke

Kata sinekdoke berasal dari bahasa Yunanni synekdechesthai (syn

yang berarti dengan dan dechesthai yang berarti mengambil,

menerima). Sinekdoke adalah semacam bahasa figuratif yang

mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan

keseluruhan (pars pro toto) atau mempergunakan keseluruhan untuk

menyatakan sebagian (totum pro parte) (Keraf, 2009: 142). Menurut

Moeliono, sinekdoke adalah majas yang menyebutkan nama bagian

sebagai pengganti nama keseluruhannya, atau sebaliknya (Tarigan,

1986: 124).

Contohnya: Setiap kepala dikenakan sumbangan sebesar Rp 1000,00.

Page 33: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

20

i) Metonimia

Metonimia (berasal dari bahasa Yunani meta yang berarti bertukar

dan onym yang berarti nama) adalah suatu gaya bahasa yang

mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena

mempunyai pertalian yang sangat dekat (Keraf, 2009: 142). Menurut

Moeliono, metonimia ialah majas yang memakai nama ciri atau nama

hal yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal, sebagai

penggantinya. Kita dapat menyebut pencipta atau pembuatnya jika

yang kita maksudkan ciptaan atau buatannya ataupun kita menyebut

bahannya jika yang kita maksudkan barangnya (Tarigan, 1986: 123)

Contohnya: Ia membeli sebuah Chevrolet.

Pena lebih berbahaya dari pedang.

j) Antonomasia

Antonomasia merupakan sebuah bentuk khusus dari sinekdoke

yang berwujud penggunaan sebuah epiteta untuk menggantikan nama

diri, atau gelar resmi, atau jabatan untuk menggantikan nama diri

(Keraf, 2009: 142). Menurut Tarigan (1986: 132), antonomasia adalah

gaya bahasa yang merupakan penggunaan gelar resmi atau jabatan

sebagai pengganti nama diri.

Contohnya: Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.

Page 34: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

21

k) Hipalase

Hipalase adalah semacam gaya bahasa di mana sebuah kata tertentu

dipergunakan untuk menerangkan sebuah kata, yang seharusnya

dikenakan pada sebuah kata yang lain (Keraf, 2009: 142).

Contohnya: Ia berbaring di atas sebuah bantal yang gelisah.

l) Ironi, Sinisme, dan Sarkasme

Ironi diturunkan dari kata eironeia yang berarti penipuan atau

pura-pura. Ironi atau sindiran adalah suatu acuan yang ingin

mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud berlainan dari apa

yang terkandung dalam rangkaian kata-katanya (Keraf, 2009: 143).

Contohnya: Tidak diragukan lagi bahwa Andalah orangnya, sehingga

semua kebijaksanaan terdahulu harus dibatalkan

seluruhnya!.

Sinisme adalah suatu sindiran yang berbentuk kesangsian yang

mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati (Keraf,

2009: 143).

Contohnya: Memang Anda adalah seorang gadis yang tercantik di

seantero jagad ini yang mampu menghacurkan seluruh

isi jagad ini.

Sarkasme merupakan suatu acuan yang lebih kasar dari ironi dan

sinisme (Keraf, 2009: 143). Kata sarkasme berasal dari bahasa Yunani

sarkasmos yang diturunkan dari kata kerja sakasein yang berarti me-

robek-robek daging seperti anjing, menggigit bibir karena marah atau

Page 35: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

22

berbicara dengan kepahitan. Menurut Tarigan (1986: 92), ciri utama

gaya bahasa sarkasme ialah mengandung kepahitan dan celaan yang

getir, menyakiti hati, dan kurang enak didengar.

Contohnya: Mulut kau harimau kau.

Kelakuanmu memuakkan saya.

m) Satire

Kata satire diturunkan dari kata satura yang berarti talam yang

penuh berisi macam-macam buah-buahan. Satire adalah ungkapan

yang menertawakan atau menolak sesuatu, mengandung kritik tentang

manusia (Keraf, 2009: 144). Menurut Tarigan (1986: 70), satire

merupakan sejenis bentuk argument yang beraksi secara tidak

langsung, terkadang secara aneh bahkan ada kalanya dengan cara yang

cukup lucu yang menimbulkan tertawaan.

n) Inuendo

Inuendo adalah semacam sindiran dengan mengecilkan kenyataan

yang sebenarnya (Keraf, 2009: 144).

Contohnya: Setiap kali ada pesta, pasti ia akan sedikit mabuk karena

terlalu kebanyakan minum.

o) Antifrasis

Antifrasis adalah semacam ironi yang berwujud penggunaan se-

buah kata dengan makna kebalikannya, yang bisa saja dianggap seba-

gai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal kejaha-

Page 36: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

23

tan, roh jahat, dan sebagainya (Keraf, 2009: 144-145). Menurut

Tarigan (1986: 75), antifrasis adalah gaya bahasa yang berupa

penggunaan sebuah kata dengan makna kebalikannya.

Contohnya: Engkau memang orang yang mulia dan terhormat !.

p) Pun atau Paronomasia

Pun atau paronomasia adalah kiasan dengan mempergunakan

kemiripan bunyi (Keraf, 2009: 145).

Contohnya: Tanggal dua gigi saya tanggal dua.

d. Fungsi Gaya Bahasa

Menurut Tarigan (1986: 4), fungsi gaya bahasa meliputi: (a)

sebagai sarana penunjang pengembangan kosakata; (b) sebagai sarana

penunjang keterampilan menulis; (c) sebagai sarana penunjang

keterampilan membaca; (d) sebagai sarana penunjang keterampilan

berbicara; (e) sebagai sarana penunjang keterampilan menyimak; dan (f)

sebagai sarana penunjang pemahaman dan penghayatan karya sastra

2. Puisi

Di bawah ini diuraikan pengertian puisi, ciri-ciri puisi, dan jenis-jenis

puisi.

a. Pengertian Puisi

Kata poet berasal dari kata Yunani yang berarti membuat, men-

cipta. Dalam bahasa Inggris kata poet ini lama sekali disebut maker.

Dalam bahasa Yunani sendiri kata poet berarti orang yang mencipta

Page 37: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

24

melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau

yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang

berpenglihatan tajam, orang suci; yang sekaligus merupakan orang

filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang

tersembunyi (Coulter dalam Tarigan, 1984: 4).

Menurut Situmorang (1983: 10), kata puisi berasal dari bahasa

Yunani, yang juga dalam bahasa Latin poietes (Latin poeta). Mula-mula

artinya pembangun, pembentuk, pembuat. Asal katanya poieo atau poio

atau poeo yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan,

menyair. Arti yang mula-mula ini lama-kelamaan semakin dipersempit

ruang lingkupnya menjadi hasil seni saatra, yang kata-katanya disusun

menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak,

kadang-kadang kata-kata kiasan.

Puisi merupakan salah satu cabang sastra yang menggunakan

kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan suatu ilusi

dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan war-

na dalam menggambarkan gagasan pelukisnya (Aminudin, 2009:134 ).

Menurut Wellek dan Warren, puisi (sajak) adalah sebuah struk-

tur yang kompleks (Pradopo, 2007:14). Altenbernd mengemukakan

bahwa puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran

(menafsirkan) dalam bahasa berirama (as the interpretive dramatization

of experience inmetrical language) (Pradopo, 2007: 5). I.A. Richard

menyatakan bahwa dua hal penting yang membangun puisi yaitu haki-

Page 38: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

25

kat puisi (the nature of poetry) dan metode puisi (the method of poetry)

(Situmorang, 1983: 12).

Hakikat puisi terdiri dari: (a) sense (tema, arti), (b) feeling

(rasa), (c) tone (nada), dan (d) intention (tujuan, amanat). Sedangkan

metode puisi itu sendiri terdiri dari: (1) diction (diksi), (2) imagery

(imaji, daya bayang), (3) the concrete word (kata-kata konkret), (4)

figurative language (gaya bahasa), dan (5) rhythm dan rime (irama dan

rima) (Situmorang, 1983: 12).

b. Ciri-ciri Puisi

Menurut Pradopo (2007: 11-13), ciri-ciri puisi yaitu: (1)

merupakan hasil aktivitas memadatkan (puitis), (2) bersifat ekspresi

kreatif (aktivitas jiwa yang menangkap kesan-kesan lalu dipadatkan dan

dipusatkan), dan 3) bersifat pencurahan jiwa yang padat.

Suhariyanto (1981: 21-25) mengemukakan bahwa ciri-ciri puisi

yaitu: (1) terdiri dari bait dan baris yang saling berkait satu sama lain,

(2) kata-kata yang digunakan menunjuk arti yang tidak sebenarnya

(lambang dan kiasan), dan (3) memiliki tipografi yang khas, sesuai

dengan makna dan suasana dari penyairnya.

c. Jenis-jenis Puisi

Suhariyanto (1981: 28) membedakan puisi menjadi 2 macam yaitu

puisi prismatis dan puisi diaphan. Puisi prismatis adalah puisi-puisi

yang menggunakan kata-kata sebagai lambang-lambang atau kiasan.

Page 39: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

26

Puisi diaphan adalah puisi-puisi yang kata-katanya tidak mengandung

pelambang-pelambang atau kiasan-kiasan. Puisi ini sering disebut juga

puisi prosais (mempunyai sifat seperti prosa). Puisi yang prismatis

dapat menarik perhatian pembaca karena puisi ini mengungkapkan

makna secara samar-samar. Pengungkapan makna yang samar-samar ini

akan memberikan keindahan tersendiri dalam sebuah puisi. Puisi yang

prismatis akan membuat pembaca berpikir lebih mendalam maksud dari

sebuah puisi. Puisi semacam ini tidak hanya membuat pembaca

berpikir, tetapi juga menikmati keindahan sebuah puisi.

3. Skenario Pembelajaran Puisi di kelas X SMA

Di bawah ini diuraikan pembelajaran puisi, tujuan pembelajaran puisi,

metode semiotik, bahan pembelajaran puisi, materi pembelajaran, dan eva-

luasi.

a. Pembelajaran Puisi

Dalam usaha mengajarkan bagaimana cara menikmati puisi, dijumpai

dua macam hambatan yang cukup mengganggu. Hambatan yang perta-

ma adalah adanya anggapan sementara orang yang berpendapat bahwa

secara praktis puisi sudah tidak ada gunanya lagi. Hambatan kedua ada-

lah pandangan yang disertai prasangka bahwa mempelajari puisi sering

tersandung pada „pengalaman pahit‟. Langkah-langkah yang harus dila-

kukan oleh guru adalah memilih bahan ajar (puisi) berdasarkan tingkat

kemampuan siswa-siswanya, dan hendaknya selalu ingat bahwa tidak

Page 40: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

27

ada unsur-unsur magis yang melekat pada nama-nama penyair terkenal

atau mempunyai reputasi yang mantap, kemudian dalam pembelajaran

di kelas guru berusaha menjaga agar suasana kelas tetap santai.

Menurut Rahmanto (1988: 48-53), adapun teknik pengajaran puisi lebih

rinci adalah sebagai berikut:

1) pelacakan pendahuluan

Hal yang penting dalam pelacakan awal ini adalah menemukan

cara yang tepat dengan mempertimbangkan beberapa hal antara

lain: siapakah yang menjadi sasaran yang dituju oleh penyairnya,

pribadi tertentu atau manusia pada umumnya; bagaimana penyair

menyajikan puisi tersebut, dengan dialog atau monolog; dan

apakah secara keseluruhan puisi tersebut lebih bermakna tersirat

ataukah hanya tersurat.

2) penentuan sikap praktis

Puisi yang disajikan diusahakan tidak terlalu panjang. Ketera ngan

awal yang diberikan guru hendaknya jelas dan seperlunya, guru

juga perlu menentukan kapan teks puisi harus dibagikan.

3) introduksi

Pengantar ini akan sangat tergantung pada setiap individu guru,

keadaan siswa dan juga karakteristik puisi yang akan diberikan.

Page 41: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

28

4) penyajian

Puisi pada dasarnya adalah bentuk sastra lisan. Pesan dan kesan

yang dibawakannya baru akan benar-benar menyentuh gerak hati

seseorang apabila puisi itu dibacakan atau didengarkan. Biasanya

siswa akan merasa lebih mudah mengenal puisi untuk pertama

kalinya dengan mendengarkan guru membacakannya daripada

membacanya sendiri. Jika puisi yang disajikan sulit ditangkap

isinya dengan hanya sekali didengar, guru dapat membacakannya

dua atau tiga kali sehingga berbagai unsur yang terkandung di

dalamnya menjadi lebih jelas. Pembacaan ulang dapat dilakukan

dengan lebih cepat apabila sekiranya siswa sudah menangkap isi

secara global.

5) diskusi

Urutan masalah yang dibahas dalam diskusi kelas ini akan banyak

dipengaruhi oleh imajinas guru, kekhususan puisi yang dipilih dan

tanggapan siswa di kelas. Secara umum urutan diskusi dan jawaban

yang diperbincangkan dapat mengikuti pola sebagai berikut:

umum (kesan awal)____khusus (rinci)_____umum (kesimpulan)

Masalah umum yang pertama kali perlu didiskusikan antara lain

meliputi: Siapa tokoh dalam puisi itu? Bagaimana situasinya?

Bagaimana perasaan tokoh itu?, dan sebagainya. Apabila siswa

sudah mampu memahami ide (pemikiran) global dalam puisi yang

disajikan, diskusi dapat beralih ke hal-hal yang lebih rinci dan ha-

Page 42: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

29

rus ada hubungannya dengan pemikiran global,hal-hal yang perlu

diperhatikan di dalam diskusi khusus ini antara lain: Bagaimana

pengembangan ide dalam puisi itu? Kapan dan bagaimana penyair

mengubah perasaan/pemikirannya? Dimana klimaksnya?, dan

sebagainya. Setelah pembahasan hal-hal rinci itu dipadukan

menjadi suatu kesatuan, kemudian diarahkan ke kesimpulan yang

me- ngandung unsur-unsur penilaian, misalnya: Mengapa penyair

memilih pokok permasalahan ini? Apakah puisi ini mengingatkan

siswa akan puisi, cerita atau pengalaman hidup yang lain?, dan

sebagainya. Adapun yang harus dihindari dalam diskusi adalah

pembahasan-pembahasan berdasarkan alasan yang tidak ada

relevansinya dengan pokok masalah dalam puisi yang dibahas.

6) pengukuhan

Tidak semua puisi cocok untuk latihan lanjutan di luar kelas, akan

tetapi guru hendaknya berusaha agar puisi itu semakin

mengesankan sehingga menambah cadangan pengalaman siswa

yang tak mudah terlupakan. Latihan lanjutan ini dapat berupa

aktivitas-aktivatas lisan dan tertulis di luar kelas atau sebagai

pekerjaan rumah.

a) lisan

Sedapat mungkin hendaknya siswa mendapat kesempatan

untuk membaca puisi itu secara lisan sehingga benar-benar

dapat „merasakan‟ kualitas puisi itu. Beberapa puisi (terutama

Page 43: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

30

yang berupa cerita) dapat didramatisasikan dengan baik. Guru

hendaknya dapat bertindak sebagai model meski penyajian

keseluruhannya akan dilaksanakan oleh siswa.

b) tertulis

Puisi dapat dihubungkan dengan berbagai aktivitas tulis-

menulis, di antaranya dapat di arahkan untuk membuat kum-

pulan puisi atau yang lainnya. Di samping itu, suatu tema atau

struktur sebuah puisi juga dapat dituliskan dalam bentuk

karangan lain seperti bentuk narasi atau deskripsi, dan dapat

juga memparafrasekan puisi tersebut dengan kata-kata sendiri.

d. Tujuan Pembelajaran Puisi

Menurut Brahim, tujuan pengajaran sastra pada hakikatnya

adalah menanamkan rasa peka terhadap hasil sastra (Situmorang, 1983:

25). Effendi mengemukakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dengan

apresiasi puisi di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas sebagai berikut:

1) Anak didik hendaknya memperoleh “kesadaran” yang lebih baik

terhadap diri sendiri, orang lain, dan kehidupan disekitarnya hingga

mereka bersikap terbuka, rendah hati, peka perasaan dan pikiran

kritisnya terhadap tingkah laku pribadi, orang lain, serta masalah-

masalah kehidupan sekitarnya.

Page 44: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

31

2) Anak didik hendaknya memperoleh “kesenangan”dari mambaca dan

mempelajari puisi hingga tumbuh keinginan membaca dan

mempelajari puisi pada waktu senggangnya.

3) Anak didik hendaknya memperoleh “pengetahuan” dan pengertian

dasar tentang puisi hingga tumbuh keinginan memadukannya de-

ngan pengalaman pribadinya yang diperoleh di sekolah kini dan

mendatang (Situmorang, 1983: 26).

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya di SMA

diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi

dengan sesama dalam berbagai kesempatan dengan menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik lisan maupan tulisan serta

menumbuhkan apresiasi siswa terhadap karya sastra yang dihasilkan

oleh anak bangsa. Standar kompetensi merupakan kemampuan minimal

yang harus dimiliki siswa dalam penguasaan pengetahuan, keterampilan

berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

e. Metode Semiotik

Hill mengungkapkan bahwa karya sastra merupakan sebuah struk-

tur yang kompleks (Pradopo, 2007: 120). Karena itu, untuk memahami

karya sastra (sajak) haruslah karya sastra (sajak) dianalisis karya sastra

sudah merupakan sistem semiotik atau ketandaan, yaitu sistem ketan-

daan yang mempunyai arti. Bahasa itu merupakan sistem ketandaan

yang berdasarkan atau ditentukan oleh konvensi (perjanjian) masyara-

kat. Sistem ketandaan itu disebut semiotik. Dalam ilmu tanda-tanda

Page 45: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

32

atau semiotik, arti bahasa sebagai sistem tanda tingkat pertama itu

disebut meaning (arti) sedangkan konvensi sastra dalam semiotik

berada pada tingkat kedua. Jadi, arti sastra itu merupakan arti dari arti

(meaning of meaning). Untuk membedakannya (dari arti bahasa), arti

sastra itu disebut makna (significance). Dalam praktiknya, menurut

Pradopo (2007: 227), untuk memahami makna atau motif gaya bahasa,

diperlukan pembacaan karya sastra secara semiotik, yakni pembacaaan

heuristik dan retroaktif atau hermenuistik. Dalam pengertian sederhana,

pembacaan heuristik adalah pembacaan arti (sesuai konvensi bahasa),

sedangkan pembacaan hermenuistik adalah pembacaan makna (arti dari

arti) sesuai konvensi sastra.

f. Bahan Pembelajaran Puisi

Menurut Rahmanto (1988: 27), agar dapat memilih bahan

pembelajaran puisi yang tepat, ada beberapa aspek yang perlu

dipertimbangkan yaitu, (1) segi bahasa, (2) kematangan jiwa

(psikologi), dan (3) latar belakang budaya siswa.

1) Segi bahasa

Dalam memilih suatu materi pembelajaran, seorang pendidik se-

lalu berusaha memahami tingkat kebahasaan siswa-siswanya sehing-

ga seorang pendidik dapat memilih materi pembelajaran yang sesuai

dengan tingkat penguasaan bahasa siswanya. Dalam hal ini seorang

Page 46: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

33

pendidik tidak hanya mempertimbangkan kosakata dan tata bahasa,

tetapi isi serta ungkapan-ungkapan yang ada.

2) Psikologi

Dalam memilih materi pembelajaran, seorang pendidik harus

memperhatikan tahap-tahap perkembangan psikologi siswa. Hal ini

karena tahap-tahap ini sangat berpengaruh terhadap minat belajar

siswa. Tahap-tahap perkembangan psikologi siswa adalah (a) tahap

pengkhayal (usia 8 sampai 9 tahun), (b) tahap romantik (usia 10

sampai 12 tahun), (c) tahap realistik (usia 13 sampai 16 tahun), dan

(d) tahap generalisasi (usia lebih dari 16 tahun).

3) Latar belakang budaya

Biasanya siswa cenderung tertarik dengan karya-karya yang

memiliki latar belakang yang mirip bahkan sama dengan kehidupan

mereka. Oleh karena itu seorang pendidik berusaha memahami apa

yang diminati oleh siswa serta berusaha menambah wawasan siswa

melalui karya-karya budaya dari asing seperti karya terjemahan.

g. Evaluasi

Tidak dapat dipungkiri lagi jika evaluasi atau ujian selalu dibu-

tuhkan dalam dunia pendidikan, terutama untuk mengukur atau menge-

tahui sampai sejauh mana pengetahuan yang telah dipelajari siswa se-

lama memempuh pendidikan. Istilah ujian lebih memasyarakat daripada

Page 47: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

34

evaluasi. Hal tersebut dikarenakan ujian merupakan sesuatu yang pen-

ting dan memiliki pengaruh yang besar dalam kurun waktu yang cukup

lama. Evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran puisi surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012 secara tertulis dengan menggunakan

tes atau esai. Tes esai adalah suatu bentuk pertanyaan yang menuntut

jawaban siswa dalam bentuk uraian dengan mempergunakan bahasa

sendiri. Dalam tes ini siswa dituntut untuk berpikir tentang dan

mempergunakan apa yang diketahui yang berkenaan dengan

pertanyaan yang harus dijawab. Sebagai alat pengukur belajar siswa, tes

bentuk esai mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan tes esai, adalah (a) tes esai tepat untuk menilai proses

berpikir yang melibatkan aktivitas kognitif tingkat tinggi, tidak semata-

mata hanya mengingat dan memahami fakta atau konsep saja, (b) tes

esai memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan jawabannya

ke dalam bahasa yang runtut sesuai dengan gayanya sendiri, (c) tes esai

member kesempatan siswa untuk menggunakan pikirannya sendiri, dan

kurang memberikan kesempatan untuk bersikap untung-untungan, dan

(d) tes esai mudah disusun dan tidak banyak menghabiskan waktu.

Kelemahan tes esai, adalah (a) kadar validitas dan reliabilitas tes

esai rendah, (b) akibat terbatasnya bahan yang diteskan, dapat terjadi

hasil yang bersifat kebetulan, (c) penilaian yang dilakukan terhadap

jawaban siswa tidak mudah ditentukan standarnya, dan (d) waktu yang

Page 48: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

35

dibutuhkan untuk memeriksa pekerjaan siswa relatif lama, apalagi jika

jumlah siswa cukup banyak, sehingga dirasa tidak efisien.

Solusi untuk mengurangi kelemahan tes esai, yaitu (a) bahan

yang dipilih untuk diteskan hendaknya berupa bahan utama yang dapat

mewakili bahan lain yang tak diteskan, (b) pertanyaan hendaknya yang

menuntut jawaban tertentu, dan (c) sebelum dilakukan penilaian,

hendaknya disusun terlebih dahulu kriteria tertentu yang dijadikan

pedoman untuk penilaian. Contoh soal tes esai, yaitu

1) Sebutkan gaya bahasa yang terdapat dalam puisi surat kabar Kompas

edisi Januari-April 2012?

2) Jelaskan fungsi gaya bahasa personifikasi yang terdapat dalam puisi

surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012?

Page 49: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

36

BAB III

METODE PENELITIAN

Arikunto (2010: 203) menjelaskan metode penelitian adalah cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode

penelitian ini terdiri dari objek penelitian, fokus penelitian, data dan sumber data,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik

penyajian data.

A. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah apa saja yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian (Arikunto, 2010: 116). Objek penelitian dalam skripsi ini adalah

puisi-puisi yang diterbitkan dalam surat kabar Kompas Edisi Januari-April

2012.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah pemakaian gaya bahasa,

khususnya pemakaian gaya bahasa puisi-puisi yang dimuat surat dalam kabar

Kompas Edisi Januari-April 2012 dan pembelajarannya pada siswa SMA ke-

las X.

C. Data dan Sumber Data

Data penelitian ini berupa rangkaian kata yang menunjukkan

penggunaan gaya bahasa yang bersumber dari puisi-puisi yang dimuat dalam

surat kabar. Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh

Page 50: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

37

(Arikunto, 2010: 129). Sumber data dalam penelitian ini adalah surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012.

D. Instrumen Penelitian

Arikunto (2010: 203) menjelaskan bahwa instrumen adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar peker-

jaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrument)

yang dibantu oleh kartu data. Kartu data berfungsi untuk mencatat data-data

yang ditemukan. Kartu data dapat berupa kartu kutipan dan kartu komentar.

Kartu kutipan digunakan untuk mencatat kutipan puisi yang mendukung pada

masalah yang dibahas. Kutipan itu dapat berupa frasa, penggalan kalimat,

ataupun kalimat utuh yang disertakan pula dengan judul dan nama penyair,

sedangkan kartu komentar digunakan untuk mencatat komentar peneliti ter-

hadap data yang ditemukan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik simak-catat. Teknik simak catat adalah teknik simak yang dilanjutkan

dengan pencatatan data pada kartu data yang dilanjutkan dengan proses klas-

ifikasi (Sudaryanto, 1993: 135). Teknik simak catat dipilih karena data-data

yang ada berupa teks. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam

pengumpulan data adalah sebagai berikut:

Page 51: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

38

1. mencari objek penelitian;

2. menentukan objek penelitian;

3. membaca keseluruhan isi dari puisi surat kabar Kompas edisi Januari-

April 2012, secara intensif, kritis dan teliti;

4. mencatat data-data yang diperoleh sesuai dengan objek penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis mengalir. Menurut Miles dan Huberman (1992: 14-18), analisis men-

galir adalah analisis yang terdiri dari empat alur kegiatan yang terjadi secara

bersamaan yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penari-

kan kesimpulan/verifikasi. Langkah-langkah dalam menganalisis data dengan

metode analisis mengalir meliputi beberapa hal, yaitu: (1) pengumpulan data,

(2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) penarikan kesimpulan/verifikasi.

1. Pengumpulan data

Pada langkah ini, data-data yang berwujud kata-kata dikumpulkan men-

jadi satu yaitu mengumpulkan puisi-puisi yang dimuat surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012.

2. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data. Dari data-

data yang dicatat kemudian dilakukan penyederhanaan data. Data-data

yang dipilih hanyalah data-data yang berhubungan dengan masalah yang

Page 52: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

39

akan dianalis, yaitu tentang gaya bahasa yang terdapat dalam puisi-puisi

yang dimuat surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012.

3. Penyajian data

Pada langkah ini, data-data yang diperoleh disusun dan disederhanakan

secara terperinci agar lebih mudah dipahami. Data-data ini kemudian di-

analisis sesuai dengan masalah yang akan dianalisis sehingga diperoleh

data-data tentang gaya bahasa puisi yang dimuat surat kabar Kompas edi-

si Januari-April 2012.

4. Penarikan data/verifikasi

Pada tahap ini ditarik kesimpulan-kesimpulan seperti yang telah diru-

muskan sejak awal penelitian. Kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh

masih harus melewati tahap verifikasi (pengujian kebenaran terhadap

hasil laporan) sehingga hasil yang diperoleh benar-benar kebenarannya

(valid).

G. Teknik Penyajian Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik penyajian hasil

penelitian informal. Teknik penyajian informal adalah penyajian hasil analisis

dengan menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:145). Melalui pen-

yajian analisis informal, penyajian hasil analisis berupa gaya bahasa yang

digunakan penyair dalam puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012

dan skenario pembelajarannya disajikan dengan kata-kata biasa.

Page 53: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

40

BAB IV

PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA

Pada bab ini, disajikan dua hal paparan pokok, yaitu (1) penyajian data, dan

(2) pembahasan data sebagai hasil penelitian.

A. Penyajian Data

Dalam puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 yang akan

penulis teliti, (1) pemakaian gaya bahasa puisi dalam surat kabar Kompas

edisi Januari-April 2012, dan (2) skenario pembelajaran gaya bahasa puisi

dalam surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 di kelas X SMA.

Sebelum penulis membahas data-data penelitian, terlebih dahulu penulis

menyajikan data. Data-data dalam penyajian ini merupakan gambaran

mengenai masalah-masalah yang akan penulis bahas dalam pembahasan data.

1. Pemakaian Gaya Bahasa Puisi dalam Surat Kabar Kompas Edisi

Januari-April 2012

Dalam puisi yang dimuat surat kabar Kompas edisi Januari-April

2012 ditemukan beberapa gaya bahasa, yaitu gaya bahasa

persamaan/simile, gaya bahasa metafora, gaya bahasa alegori, gaya bahasa

personifikasi atau prosopopoeia, gaya bahasa alusi, gaya bahasa

sinekdoke, gaya bahasa metonimia, gaya bahasa hipalase, dan gaya bahasa

satire. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 54: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

41

Tabel 1

Gaya Bahasa yang terdapat pada puisi Surat Kabar Kompas

Edisi Januari-April 2012

No. Gaya Bahasa Puisi nomor

1. persamaan/simile 1, 5, 11, 13, 21, 25, 36

2. metafora 13, 41

3. alegori 43

4. personifikasi atau prosopopoeia 2, 25, 30, 41

5. alusi 11, 17, 38

6. sinekdoke 13, 14

7. metonomia 13, 34

8. hipalase 45

9. satire 7

2. Skenario Pembelajaran Gaya Bahasa Puisi dalam Surat Kabar

Kompas Edisi Januari-April 2012 di Kelas X SMA

Skenario pembelajaran gaya bahasa puisi dalam surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012 di kelas X SMA berdasarkan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai berikut

Tabel 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Puisi dalam Surat Kabar

Kompas Edisi Januari-April 2012 di Kelas X SMA

Standar Kompetensi 5. Memahami puisi yang disampai-

kan secara langsung/tidak lang-

sung.

Kompetensi Dasar 5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur

bentuk suatu puisi yang disam-

paikan secara langsung ataupun

Page 55: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

42

melalui rekaman

Indikator Memahami macam-macam gaya

bahasa, mengidentifikasi gaya baha-

sa yang terdapat dalam puisi surat

kabar Kompas edisi Januari-April

2012

Tujuan Pembelajaran Siswa dapat memahami macam-

macam gaya bahasa, siswa dapat

mengidentifikasi gaya bahasa yang

terdapat dalam puisi surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012

Metode Pembelajaran Metode ceramah, metode demon-

strasi, metode tanya jawab, metode

diskusi, dan metode tugas

Materi Pembelajaran Pengertian puisi, pengertian gaya

bahasa, macam-macam gaya bahasa,

fungsi gaya bahasa, mengidenti-

fikasi gaya bahasa

Waktu Pembelajaran 4 jam pelajaran (2x pertemuan)

Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan awal, meliputi: memoti-

vasi siswa, menjelaskan indikator

dan tujuan yang ingin dicapai;

kegiatan inti, meliputi mengiden-

tifikasi dan menganalisis gaya baha-

sa puisi dalam surat kabar Kompas

edisi Januari-April 2012; dan kegia-

tan akhir, meliputi refleksi dan pem-

berian tugas.

Sumber belajar Buku pelajaran yang diwajibkan,

LKS, puisi surat kabar Kompas edisi

Januari-April 2012

Evaluasi Tes esai

B. Pembahasan Data

Di bawah ini diuraikan (1) pemakaian gaya bahasa puisi dalam surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012, dan (2) pembelajaran gaya bahasa puisi

dalam surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 di kelas X SMA.

Page 56: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

43

1. Pemakaian Gaya Bahasa Puisi dalam Surat Kabar Kompas Edisi

Januari-April 2012

Di bawah ini diuraikan (a) gaya bahasa persamaan/simile, (b) gaya

bahasa metafora, (c) gaya bahasa alegori, (d) gaya bahasa personifikasi,

(e) gaya bahasa alusi, (f) gaya bahasa sinekdoke, (g) gaya bahasa

metonimia, (h) gaya bahasa hipalase, dan (i) gaya bahasa satire.

a. Gaya Bahasa Persamaan/Simile

Persamaan atau simile adalah perbandingan yang bersifat eksplisit,

yaitu secara langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain,

seperti: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya

(Keraf, 2009: 138). Dalam puisi yang dimuat surat kabar Kompas

edisi Januari-April 2012 ditemukan 15 data gaya bahasa

persamaan/simile. Berikut ini dijelaskan data gaya bahasa

persamaan/simile secara lebih ter-perinci.

1) Ia berdesis serupa nyanyian cinta dari Tuhan yang fana.

(Edisi 22 Januari 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 1

(berjudul Ular karya Hanna Fransisca). Penggunaan kata serupa

dalam bait puisi di atas menunjukkan adanya persamaan antara

suara desis seekor ular dengan suara Tuhan. Suara desis ular

dikiaskan sebagai iblis (sesuatu hal yang buruk) yang menggoda

manusia untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama

dengan mengatasnamakan Tuhan. Dalam puisi ini penyair

Page 57: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

44

menyamakan desis ular dengan suara juga kasih sayang Tuhan

yang belum pernah terlihat oleh semua makhluk ciptaan-Nya.

2) Topinya terapung-apung beberapa detik, seperti kapal.

(Edisi 22 Januari 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 5

(berjudul Charlie Chaplin di Ngamplang, 1927 karya Ian

Campbell). Penggunaan kata seperti dalam bait puisi di atas

menunjukkan adanya persamaan antara sebuah topi dengan sebuah

kapal. Dalam puisi ini penyair menyamakan antara topi yang

terapung dengan sebuah kapal yang merupakan salah satu alat

transportasi yang dapat terapung di atas air.

3) Rambut dan misainya semakin putih, seperti benang kain kafan.

(Edisi 4 Maret 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 11

(berjudul Merdeka Walk, Medan karya Ahda Imran). Penggunaan

kata seperti dalam bait puisi di atas menunjukkan adanya

persamaan antara rambut dan juga misai yang mulai memutih

karena usia yang sudah tak lagi muda dengan benang pada kain

kafan. Melalui puisi ini, penyair ingin mengingatkan kita

mengenai kematian. Rambut dan juga misai yang memutih

memiliki warna yang sama dengan benang-benang yang

Page 58: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

45

menyusun kain kafan. Tubuh kita hanya akan dibalut kain kafan di

saat kita menghadap Tuhan.

4) Sebaiknya aku pergi sambil mengingat-ingat potongan sebuah

lagu seperti mencari-cari wajahmu.

(Edisi 4 Maret 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 13

(berjudul Malam yang Buruk karya Ahda Imran). Penggunaan kata

seperti dalam bait puisi di atas menunjukkan adanya persamaan

antara potongan sebuah lagu dengan wajah seseorang. Dalam puisi

ini penyair menyamakan potongan sebuah lagu yang

mengingatkannya dengan wajah seseorang yang dikenalnya dan

kemudian berusaha mencari-carinya sembari mengingat-ingat

potongan sebuah lagu.

5) Orang-orang memandangku- merogoh-rogoh pikiranku, mencari-

cari namamu seperti suara yang memanggil-manggil ibu.

(Edisi 4 Maret 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 13

(berjudul Malam yang Buruk karya Ahda Imran). Penggunaan kata

seperti dalam bait puisi di atas menunjukkan adanya persamaan

antara pikiran orang-orang dengan suara ketika penyair memanggil

ibu. Dalam puisi ini penyair menyamakan pikiran masyarakat

terhadap dirinya dengan keadaan saat ia memanggil-manggil

ibunya karena ketakutan.

Page 59: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

46

6) Asap ganja, perut yang lapar, jendela-jendela rumah dan gedung-

gedung tertutup, seperti mata yang terpejam.

(Edisi 4 Maret 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 13

(berjudul Malam yang Buruk karya Ahda Imran). Penggunaan kata

seperti dalam bait puisi di atas menunjukkan adanya persamaan

antara mata saat terpejam dengan asap ganja, perut yang lapar,

jendela rumah dan gedung yang tertutup. Kegiatan mengonsumsi

ganja, keadaan perut yang lapar, jendela rumah juga gedung yang

tertutup disamakan dengan keadaan mata saat tidur. Ketika kita

tertidur kita tidak akan mengetahui apa yang ada disekeliling kita,

demikian juga dengan keadaan yang terjadi diluar jendela dan

gedung-gedung yang tertutup. Melalui puisi ini penyair mengingat-

kan kita untuk peduli dengan keadaan orang-orang disekitar kita.

7) Tiba-tiba hadir serupa kartu pos dari kawan lama

(Edisi 1 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 21

(berjudul Sinden karya Gunawan Maryanto). Penggunaan kata

serupa pada bait puisi tersebut menunjukkan adanya persamaan

antara manusia dengan kartu pos. Kartu pos merupakan salah satu

alat komunikasi yang sangat penting di masanya dan selalu dinanti

kedatangannya. Manusia atau orang tersebut selalu dinanti keha-

Page 60: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

47

dirannya oleh penyair sehingga disamakan dengan sebuah kartu

pos.

8) Aku seperti pernah mendengar suaramu, dulu saat demam

kebanyakan bermain hujan.

(Edisi 1 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 21

(berjudul Sinden karya Gunawan Maryanto). Penggunaan kata

seperti dalam bait puisi di atas menunjukkan adanya persamaan

antara suara seseorang dengan ingatannya tentang sesuatu saat

sedang mengigau.

9) Aku seperti pernah mendengar suaramu, dulu di sebuah panggung

pertunjukan wayang.

(Edisi 1 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 21

(berjudul Sinden karya Gunawan Maryanto). Penggunaan kata

seperti dalam bait puisi di atas menunjukkan persamaan antara

suara seseorang dengan suara sinden yang menyanyi dalam

pertunjukan wayang. Dalam puisi ini penyair mengkritik

masyarakat sekarang yang telah melupakan tradisi pertunjukan

wayang yang sudah dilupakan oleh generasi penerus.

Page 61: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

48

10) Matanya menatap tajam punggungku seperti membaca cerita yang

akan kutulis.

(Edisi 1 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 21

(berjudul Sinden karya Gunawan Maryanto). Penggunaan kata

seperti dalam bait puisi di atas menunjukkan adanya persamaan

antara sorotan mata dengan membaca. Dalam puisi ini penyair

juga mengkritik agar cerita yang disajikan dalam pertunjukan

wayang lebih menarik sehingga banyak generasi penerus yang

mencintai budaya wayang ini.

11) Kami hanya mendengarkan khotbah dari radio seperti

mendengarkan pertandingan sepakbola.

(Edisi 8 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 25

(berjudul Rambutan 450,5 Kilogram karya Deddy Arsya).

Penggunaan kata seperti dalam bait puisi tersebut menunjukkan

adanya persamaan antara suara khotbah yang disiarkan melalui

radio dengan suara pertandingan sepakbola. Dalam puisi ini tema

khotbah yang disiarkan memiliki daya tarik yang sama dengan

sebuah pertandingan sepakbola. Puisi ini merupakan sindiran

bahwa banyak diantara kita yang menganggap sebuah khotbah itu

membosankan tidak menarik seperti sebuah pertandingan

sepakbola.

Page 62: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

49

12) Khatib dalam radio itu bersorak seperti kepala suporter bersorak.

(Edisi 8 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 25

(berjudul Rambutan 450,5 Kilogram karya Deddy Arsya).

Penggunaan kata seperti dalam bait puisi tersebut menunjukkan

adanya persamaan antara suara khatib yang sedang memberikan

khotbah dengan suara kepala suporter saat pertandingan

sepakbola berlangsung. Dalam puisi ini diceritakan suara seorang

khatib saat memberikan khotbah sangat menggebu-gebu dan

bersemangat. Penyair menyamakan suara sang khatib dengan

suara seorang kepala suporter yang sangat bersemangat ketika

memberikan dukungan kepada tim kesayangannya ketika

bertanding.

13) Doanya seperti klakson yang menyigugu.

(Edisi 8 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 25

(berjudul Rambutan 450,5 Kilogram karya Deddy Arsya).

Penggunaan kata seperti dalam puisi tersebut menunjukkan adanya

persamaan antara suara seseorang yang sedang berdoa dengan

suara klakson yang menyigugu. Suara klakson dikiaskan sebagai

suara lolongan anjing yang terus menerus. Melalui puisi ini kita di-

ingatkan untuk selalu berdoa kepada Tuhan namun dengan suara

yang lemah lembut karena Tuhan Maha Mendengar.

Page 63: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

50

14) Sambil berdoa seperti sirine ambulan.

(Edisi 8 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 25

(berjudul Rambutan 450,5 Kilogram karya Deddy Arsya).

Penggunaan kata seperti pada bait puisi tersebut menunjukkan

adanya persamaan antara kegiatan berdoa dengan suara sirine

ambulan. Suara sirine ambulan yang keras dan terus menerus

merupakan sebuah sindiran pada sebagian umat manusia yang

berdoa saat mengalami kesusahan saja dan melupakan Tuhan saat

mereka merasakan kebahagiaan. Sebagai umat yang taat dan patuh

kepada Tuhan, kita diwajibkan untuk selalu berdoa dan mengingat

Tuhan, di waktu bahagia dan kesusahan.

15) Kota-kota seperti pemakaman

(Edisi 22 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 36

(berjudul Jarak karya Toni Lesmana). Penggunaan kata seperti

dalam bait puisi tersebut menunjukkan adanya persamaan antara

sebuah kota dengan sebuah tempat yang disebut pemakaman.

Sebuah kota disamakan dengan sebuah pemakaman yang

merupakan tempat berakhirnya kehidupan seorang manusia di

dunia ini. Tempat di mana manusia dapat mengingat orang-orang

sebelum mereka dan akhirnya dilupakan. Hal ini sama dengan

kehidupan manusia di perkotaan yang hidup dengan kehidupan

Page 64: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

51

mereka sendiri tanpa memikirkan kehidupan sekelilingnya. Fungsi

gaya bahasa ini adalah menunjukkan persamaan antara satu hal

dengan hal yang lain dengan menggunakan kata-kata pembanding.

b. Gaya Bahasa Metafora

Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal

secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat: bunga bangsa,

buaya darat, buah hati, dan sebagainya (Keraf, 2009: 139). Dalam

puisi yang dimuat surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012

ditemukan 4 data gaya bahasa metafora. Berikut ini dijelaskan data

gaya bahasa metafora secara lebih terperinci.

1) Aku berjalan dengan sepasang mata yang tak punya pikiran

(Edisi 4 Maret 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 13

(berjudul Malam yang Buruk karya Ahda Imran). Dalam bait puisi

di atas kaki manusia disamakan dengan sepasang mata. Kaki

manusia yang digunakan untuk berjalan disamakan dengan mata

yang biasa digunakan manusia untuk melihat. Dalam puisi ini mata

dianalogikan seperti kaki yang digunakan untuk berjalan.

2) Aku berjalan dengan pikiran yang tak lagi punya siapa pun

(Edisi 8 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 13

(berjudul Malam yang Buruk karya Ahda Imran). Dalam bait puisi

Page 65: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

52

di atas penyair menyamakan kakinya dengan pikirannya yang

sedang bingung. Dalam puisi ini pikiran/otak manusia dianalogikan

sebagai kaki yang digunakan untuk berjalan.

3) Cintaku adalah hara yang menyebati di tanah kebunmu

(Edisi 29 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 41

(berjudul Aku Tak Akan Menyalahkannya karya Hasan Aspahani).

Pada bait puisi di atas penyair menyamakan rasa cinta yang

dimilikinya dengan unsur hara yang ada di dalam tanah dan akan

menyuburkan tanaman yang ada di kebun. Penyair mengungkapkan

bahwa rasa cintanya itu hanya untuk orang yang dicintainya,

berusaha memberikan apa pun yang dimilikinya untuk sang kekasih

serta selalu berusaha untuk membahagiakan pasangannya. Gaya

bahasa ini menyamakan sesuatu hal yang tidak sama yaitu rasa

cinta yang dimiliki penyair dengan unsur hara yang ada dalam

tanah.

4) Cintaku adalah rasa asin pada lautmu

(Edisi 8 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 41

(berjudul Aku Tak Akan ada Menyalahkannya karya Hasan

Aspahani). Dalam bait puisi di atas rasa cinta yang dimiliki penyair

disamakan dengan rasa asin yang selalu ada dalam air laut. Penyair

Page 66: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

53

akan selalu ada untuk kekasihnya sama seperti rasa asin yang ada

dalam air laut. Walaupun sudah terpisahkan jarak dan waktu tetap

akan kembali ke laut. Dalam puisi ini rasa asin dianalogikan

sebagai rasa cinta yang dimiliki penyair untuk kekasihnya tak akan

pernah hilang walau terpisah jarak dan waktu.

c. Gaya Bahasa Alegori

Alegori adalah suatu cerita singkat yang mengandung kiasan.

Dalam alegori, nama-nama pelakunya adalah sifat-sifat yang abstrak,

serta tujuannya selalu jelas tersurat (Keraf, 2009: 140). Dalam puisi

yang dimuat surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 ditemukan

1 data gaya bahasa alegori. Berikut ini dijelaskan data gaya bahasa

alegori secara lebih terperinci.

Ulat yang Rakus dan Embun yang Santun

Aku daun dan kau ulat yang rakus. Aku sudah tak ada, ketika kau

menjelma menjadi kupu-kupu, mengembangkan warna sayapmu.

Aku malam dan kau embun yang santun. Aku sudah tak ada ketika di

ujung daun, pagi dan matahari mencermelangkanmu.

(Edisi 29 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 43 (berjudul

Ulat yang Rakus dan Embun yang Santun karya Hasan Aspahani).

Puisi di atas melambangkan cinta kasih seorang ibu pada anaknya.

Cinta kasih seorang ibu ini dikiaskan sebagai daun yang rela dimakan

Page 67: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

54

oleh ulat hingga habis dan malam yang menemani embun sebelum

matahari terbit di ufuk timur. Jadi, puisi tersebut mengiaskan daun dan

embun sebagai rasa cinta seorang ibu yang dengan sepenuh hati akan

merelakan apa saja termasuk nyawanya hanya untuk kebahagiaan sang

anak.

d. Gaya Bahasa Personifikasi

Personifikasi atau prosopopoeia adalah semacam gaya bahasa

kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang

yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan

(Keraf, 2009: 140). Personifikasi ini membuat hidup lukisan, di

samping itu memberikan kejelasan, memberikan bayangan bayangan

angan yang nyata. Dalam puisi yang dimuat surat kabar Kompas edisi

Januari-April 2012 ditemukan 10 data gaya bahasa personifikasi.

Berikut ini dijelaskan data gaya bahasa personifikasi secara lebih

terperinci.

1) Sepasang mata kanak menerbitkan cahaya bintang di selimutnya

(Edisi 22 Januari 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 2

(berjudul Tahun Baru karya Hanna Fransisca). Dalam bait puisi di

atas, mata manusia seolah-olah dapat melakukan kegiatan seperti

manusia yaitu menerbitkan sesuatu. Dalam hal ini yang dimaksud

dengan menerbitkan adalah menerbitkan sebuah karya, entah itu

buku atau yang lainnya. Jadi, gaya bahasa ini menunjukkan benda

Page 68: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

55

yang tak bernyawa seolah-olah dapat melakukan perbuatan seperti

yang dilakukan manusia.

2) Suaramu menggambar rumah yang ingin sekali kutinggali

(Edisi 1 April 2102)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 21

(berjudul Sinden karya Gunawan Maryanto). Dalam bait puisi di

atas suara manusia seolah-olah dapat melakukan kegiatan seperti

manusia, yaitu menggambar. Kegiatan yang dilakukan dengan me-

dia kertas serta alat tulis lainnya ini biasa dilakukan manusia untuk

menghilangkan rasa jenuh setelah beraktivitas. Melalui puisi ini

penyair menceritakan keinginannya untuk tinggal disebuah rumah

dengan orang yang dikasihinya.

3) Suaramu-yang terkumpul dari sejumlah museum sepi yang kerap

kau singgahi

(Edisi 1 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 21

(berjudul Sinden karya Gunawan Maryanto). Dalam bait puisi di

atas suara manusia seolah-olah dapat bertindak seperti manusia

yaitu bergerak dan berkumpul. Kegiatan bergerak dan berkumpul

dilakukan manusia bukan dilakukan oleh suara.

Page 69: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

56

4) Kini sepanjang malam suaramu duduk simpuh di antara tukang

gender dan tukang kendang

(Edisi 8 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 21

(berjudul Sinden karya Gunawan Maryanto). Dalam bait puisi di

atas suara manusia seolah-olah dapat bertindak seperti manusia,

yaitu duduk. Kegiatan duduk biasa dilakukan oleh manusia.

5) Kota telah tidur

(Edisi 15 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 30

(berjudul Rumah Boneka karya Joko Pinurbo). Dalam bait puisi di

atas, sebuah kota diibaratkan dapat melakukan perbuatan yang

dilakukan manusia yaitu tidur. Tidur merupakan salah satu kegiatan

yang dilakukan manusia untuk melepas lelah setelah beraktivitas.

Sebuah kota dikatakan tidur apabila sudah tidak ada aktivitas

manusia, biasanya pada malam hari.

6) Hujan masih mengingat saya

(Edisi 15 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 30

(berjudul Rumah Boneka karya Joko Pinurbo). Dalam bait puisi di

atas hujan seolah-olah dapat bertindak seperti manusia, yaitu

mengingat. Kegiatan mengingat biasanya dilakukan manusia untuk

mengenang kejadian-kejadian yang dialami sebelumnya.

Page 70: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

57

7) Kata-kata telah tidur

(Edisi 15 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 30

(berjudul Rumah Boneka karya Joko Pinurbo). Dalam bait puisi di

atas kata-kata seolah-olah dapat bertindak seperti manusia, yaitu

tidur. Tidur biasa dilakukan manusia untuk melepas lelah setelah

beraktivitas seharian. Lewat bait puisi ini penyair mengungkapkan

saat kata-kata telah tidur berarti saat manusia dipanggil oleh Tuhan.

8) Tiga orang boneka menghampirinya

(Edisi 15 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 30

(berjudul Rumah Boneka karya Joko Pinurbo). Dalam bait puisi di

atas boneka seolah-olah dapat menghampiri sesuatu. Padahal

boneka merupakan benda mati yang biasanya digerakkan oleh

manusia.

9) Pak Raden, angin makin jahat

(Edisi 15 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 30

(berjudul Rumah Boneka karya Joko Pinurbo). Dalam bait puisi di

atas angin seolah-olah dapat melakukan kegiatan/sifat seperti

manusia, yaitu memiliki perasaan jahat.

Page 71: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

58

10) Matahari mengira ia bisa menguapkan aku dari engkau,

mengawankanku di langit yang asing

(Edisi 29 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat dalam puisi nomor urut 41

(berjudul Aku Tak Akan Menyalahkannya karya Hasan Aspahani).

Dalam bait puisi di atas matahari seolah-olah dapat bertindak

seperti manusia, yaitu menguap. Kegiatan menguap biasa

dilakukan manusia saat memasak/merebus sesuatu.

e. Gaya Bahasa Alusi

Alusi adalah semacam acuan yang berusaha mensugestikan

kesamaan antara orang, tempat, atau peristiwa (Keraf, 2009: 141).

Dalam puisi yang dimuat surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012

ditemukan 3 data gaya bahasa alusi. Berikut dijelaskan data gaya

bahasa alusi secara lebih terperinci.

1) Merdeka Walk, Medan

Gedung-gedung tua berwarna jam 5 sore

lapang terbuka, dua gelas bir, kebab Turki

misai dan rambut Idris yang putih. Idris bercerita

tentang Amir, revolusi, kematian, dan bendera

Langkat yang masih dikibarkan

Langit kuning. Matahari

berdiri di pinggir Sungai Deli. Bayang

pohon di persimpangan. Angin dihembuskan

dari tenggara. Bau tubuh koeli, suara sepatu

Nienhuys memindahkan Deli Maatschappij-

menjauhi kota sultan

Seperti Priangan, kota ini terbuat dari jejak

sepatu tuan-tuan perkebunan. Bunga tembakau,

ukiran pucuk rebung dan langit-langit

Page 72: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

59

Istana Maimoon yang berdebu

........

(Edisi 4 Maret 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 11

(berjudul Merdeka Walk, Medan karya Ahda Imran). Dalam bait

puisi tersebut penyair ingin pembaca mengingat kembali dan

merasakan kembali saat para pejuang berusaha mempertahankan

kota Deli juga Istana Maimoon yang berada di jalan Merdeka, Me-

dan dari serangan penjajah yang ingin merebutnya. Banyak para

bangsawan juga para pejuang yang gugur dalam pertempuran itu.

Melalui puisi ini penyair berusaha menyadarkan kita untuk meng-

hormati jasa para pahlawan kita yang telah gugur mempertahankan

kemerdekaan negara kita serta berusaha mengisi dan memajukan

Negara kita dengan hal-hal yang membanggakan.

2) Mustakaweni

ia memutuskan menyamar menjadi lelaki

-dengan sayap tumbuh di punggungnya

tak lupa ia pasang bintang di dadanya

menutup sepasang payudara yang menggoda

sebelum berangkat ia berkaca mematut tubuh

dan menyadari kumis belumlah tumbuh

di atas bibirnya yang merah jambu

tergesa ia oleskan minyak kelapa

pada belati dan dibakarnya menjadi jelaga

kini kumis yang tebal hitam berkilat

sudah melintang dengan garang

di atas bibirnya yang merah jambu

Page 73: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

60

saatnya terbang membalas seluruh kehilangan

menang atau kalah biarlah dalang yang mengabarkan

ia hanya perlu menjaga agar kumisnya tak luntur

………………

(Edisi 1 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 17

(berjudul Mustakaweni karya Gunawan Maryanto). Puisi tersebut

mengingatkan pembaca pada salah satu tokoh pewayangan

bernama Mustakaweni. Dalam puisi ini dikisahkan kalau

Mustakaweni adalah seorang perempuan yang menyamar menjadi

seorang laki-laki. Ia menyamar seperti itu hanya untuk berperang.

Melalui puisi ini penyair mengingatkan kita pada kesenian wayang

yang berangsur-angsur dilupakan oleh generasi penerus. Sebagai

generasi penerus bangsa ini kita dituntut untuk melestarikan

budaya bangsa.

3) Lima Catatan Harian Malin

1.

badai yang gila, ajari aku

melecuti tubuh sendiri

suwir-suwir dagingnya kau rontokkan

di ceruk-ceruk karang

tempat suatu saat singgah camar

merindu celoteh anaknya berebut makan

di sela-sela gigir karang yang kasar

2.

ombak yang buta, seretlah aku

ke dasar palungmu seperti nahkoda yang berdendang

di geladak kapal yang oleng menuju karam

Page 74: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

61

seperti langkah pemabuk menyusur malam

meninggalkan kekasih di pengkol jalan

setelah mencumbunya dalam gairah samodra

membekukan waktu yang meronta-ronta dalam pelukan

.............

(Edisi 22 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 38

(berjudul Lima Catatan Harian Malin karya Tjahjono Widijanto).

Melalui puisi, ini penyair mengingatkan kita tentang kisah Malin

Kundang. Kisah seorang anak yang tidak mengakui ibu

kandungnya bahkan bersikap kasar pada ibunya setelah sukses

hidup di rantau. Malin Kundang bersikap seperti itu hanya karena

merasa malu atas kemiskinan ibunya. Melalui puisi ini penyair

mengingatkan kita untuk berbakti pada ibu kita, karena ibu sudah

mempertaruhkan jiwanya saat melahirkan, merawat serta mendidik

kita.

f. Gaya Bahasa Sinekdoke

Sinekdoke adalah semacam bahasa figuratif yang mempergunakan

sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan (pars pro

toto) atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian

(totum pro parte) (Keraf, 2009: 142). Dalam puisi yang dimuat surat

kabar Kompas edisi Januari-April 2012 ditemukan 2 data gaya bahasa

sinekdoke. Berikut ini dijelaskan data gaya bahasa sinekdoke secara

lebih terperinci.

Page 75: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

62

1) Aku ingin menangis untuk ketakutan dan kesedihan banyak orang

(Edisi 4 Maret 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 13

(berjudul Malam yang Buruk karya Ahda Imran). Dalam bait di

atas sosok si aku ingin menangis untuk mewakili kesedihan orang-

orang. Gaya bahasa ini mewakili keseluruhan untuk sebagian, yaitu

kesedihan yang dirasakan oleh seluruh rakyat karena banyaknya

tindak kekerasan dan penyalahgunaan narkotika yang terjadi di

negara ini.

2) Aku mimpi buruk bagi keledai pesolek yang memuja dirinya di

permukaan air

(Edisi 4 Maret 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 14

(berjudul Lubuk Kata karya Ahda Imran). Dalam bait di atas sosok

keledai pesolek mewakili orang-orang golongan menengah ke atas

yang selalu membanggakan kecantikan, harta serta kedudukannya

di mata masyarakat. Padahal jika mereka dipanggil Tuhan, tidak

ada diantara kecantikan, harta, serta kedudukan yang akan mereka

bawa. Gaya bahasa di atas mewakili gaya hidup orang-orang

golongan menengah ke atas yang selalu membanggakan apa yang

mereka miliki.

Page 76: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

63

g. Gaya Bahasa Metonomia

Metonimia adalah suatu gaya bahasa yang mempergunakan

sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai

pertalian yang sangat dekat (Keraf, 2009: 142). Dalam puisi yang

dimuat surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 ditemukan 2 data

gaya bahasa metonimia. Berikut ini dijelaskan data gaya bahasa

metonimia secara lebih terperinci.

1) Lambang negara dan potret sepasang lelaki yang entah apa

gunanya

(Edisi 22 April 2012)

Gaya bahasa di atas terdapat pada puisi nomor urut 13

(berjudul Malam yang Buruk karya Ahda Imran). Dalam bait

tersebut yang dimaksud dengan lambang negara adalah gambar

lambang burung garuda yang terdapat simbol-simbol Pancasila

yang menjadi lambang negara kita, sedangkan yang dimaksud

sepasang laki-laki adalah potret presiden dan wakil presiden yang

selalu terpajang rapi di setiap dinding sebuah instansi/lembaga.

Jadi, kata lambang negara juga potret sepasang lelaki

menggantikan gambar burung garuda serta potret presiden dan

wakil presiden.

2) Dunia

…………………..

Namun seusai salam

Melirik ke kanan dan kiri

Page 77: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

64

Tanganku mengusap wajah

………

(Edisi 22 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 34

(berjudul Dunia karya Toni Lesmana). Penggunaan kata salam,

melirik ke kanan, kiri, tangan, serta mengusap wajah dapat

menggantikan kegiatan sholat atau sembahyang untuk umat Islam.

Puisi Dunia karya Toni Lesmana ini menceritakan tentang

kehidupan manusia yang menemukan jalan terang ketika

menjalankan ibadah (sholat). Ketika selesai sholat dan

mengusapkan wajahnya saat salam, jalan terang itu tak terlihat lagi

dan kembali menikmati kehidupan seperti biasanya. Hal ini

merupakan sebuah kritik untuk manusia yang sekarang sudah

dibutakan oleh kehidupan dunia dengan mengesampingkan aspek

religi.

h. Gaya Bahasa Hipalase

Hipalase adalah semacam gaya bahasa di mana sebuah kata

tertentu dipergunakan untuk menerangkan sebuah kata, yang

seharusnya dikenakan pada sebuah kata yang lain (Keraf, 2009: 142).

Dalam puisi yang dimuat surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012

ditemukan 2 data gaya bahasa hipalase. Berikut ini dijelaskan data

gaya bahasa hipalase secara lebih terperinci.

Page 78: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

65

1) Ada seekor ular berdiam dalam tiap buah apel yang dulu kita

yang menanam.

(Edisi 29 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 45

(berjudul Tentang Ular yang Berdiam di Dalam Apel karya Hasan

Aspahani). Maksud bait di atas adalah ada seekor ular disetiap buah

apel dari pohon apel yang ditanam penyair dengan seseorang. Kata

ular dalam puisi ini menggantikan sebuah masalah besar yang

timbul ketika menjalin suatu hubungan dengan seseorang yang

semakin lama semakin besar dan tak dapat dipecahkan.

3) Kita sepasang petani, berselisih jalan di jalan ke rumah yang

berbeda alamat dan arah.

(Edisi 29 April 2012)

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 45

(berjudul Tentang Seekor Ular yang Berdiam di Dalam Apel karya

Hasan Aspahani). Maksud bait di atas adalah ada sepasang petani

yang sedang berjalan dan memiliki perbedaan pendapat sewaktu

pulang ke rumah namun ternyata mereka memiliki alamat serta

tujuan yang berbeda. Bait puisi tersebut mengisahkan tentang kisah

cinta sepasang muda-mudi yang merencanakan melanjutkan

hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Namun semua impian itu

kandas di tengah jalan karena mereka tidak memiliki kesamaan

tujuan yang diperlukan untuk melanjutkan hubungan. Kata jalan

Page 79: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

66

dalam puisi di atas menggantikan tujuan yang akan dicapai saat

seseorang membina hubungan dengan kekasihnya.

i. Gaya Bahasa Satire

Satire adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu,

mengandung kritik tentang manusia. Satire mengandung kritik tentang

kelemahan manusia. Tujuan utamanya adalah agar diadakan perbaikan

secara etis maupun estetis (Keraf, 2009: 144). Dalam puisi yang

dimuat surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 ditemukan 1 data

gaya bahasa satire. Berikut dijelaskan data gaya bahasa satire secara

lebih terperinci.

Dongeng Sabarud’din

………………………………………………………….

kemarau. matahari hitam. pelangi api di langit yang berlubang

paceklik. tanah terbelah panas. batu-batu bergerak

mencari lingkaran air yang tersisa

dengan puisimu, tulislah tangis burung tanpa air mata

tangis tubuh yang ngilu tersekap di goa yang gelap

tangis gadis yatim yang diculik raksasa hitam, raksasa miskin dan buta huruf

…………………………………..

karena raksasa-raksasa datang kembali, raksasa yang tidak lagi hitam

apalagi miskin dan buta huruf. tapi raksasa dengan rasa lapar tanpa batas

yang akan menculik gadis-gadis terkasihmu, …bukan menyembunyikannya di goa

yang tidak lagi gelap, namun menyembunyikannya di rumah-rumah kaca

menjadikannya buruh migran di kampung halaman.

……

(Edisi 26 Februari 2012)

Page 80: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

67

Gaya bahasa tersebut terdapat pada puisi nomor urut 7

(berjudul Dongeng Sabarud’din karya Sindu Putra). Dalam puisi

tersebut diceritakan terjadi musim paceklik panjang terjadi di desa. Di

desa tersebut memiliki tradisi agar hujan kembali datang mereka harus

mengorbankan gadis-gadis untuk dijadikan persembahan. Di saat

kehidupan di desa tersebut mulai membaik, gadis-gadis desa tak lagi

dikorbankan untuk meminta hujan. Namun banyak gadis desa yang

tetap menjadi korban. Korban dari raksasa (penguasa) untuk dijadikan

pembantu rumah tangga atau sebagai wanita yang menghibur laki-laki

hidung belang. Melalui puisi ini penyair mengkritik penguasa negeri

ini untuk lebih memperhatikan rakyatnya yang kekurangan, terutama

kaum perempuan dan anak-anak yang banyak dijadikan korban

perdagangan manusia dan penjualan organ dalam mereka secara

ilegal.

2. Skenario Pembelajaran Puisi dalam Surat Kabar Kompas Edisi

Januari-April 2012 di Kelas X SMA

Di bawah ini dijelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, materi pembelaja-

ran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, waktu pembelajaran,

dan evaluasi pembelajaran.

Page 81: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

68

a. Standar Kompetensi

Standar kompetensi dalam pembelajaran gaya bahasa puisi dalam

surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 di kelas X SMA adalah

memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung.

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar dalam pembelajaran gaya bahasa puisi dalam surat

kabar Kompas edisi Januari-April 2012 di kelas X SMA adalah

mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan

secara langsung ataupun melalui rekaman.

c. Indikator

Indikator dalam pembelajaran gaya bahasa puisi dalam surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012 di kelas X SMA adalah (1)

memahami macam-macam gaya bahasa, (2) mengidentifikasi gaya

bahasa puisi dalam surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012.

d. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April

2012 di kelas X SMA adalah (1) siswa dapat memahami macam-

macam gaya bahasa, (2) siswa dapat mengidentifikasi gaya bahasa

puisi dalam surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012.

e. Strategi pembelajaran

Salah satu strategi yang dapat digunakan meliputi (1) tahap

penjelajahan, (2) interpretasi, dan (3) rekreasi.

Page 82: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

69

1) Tahap penjelajahan

Pada tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengapresiasikan sebuah puisi. Tahap meliputi beberapa

langkah, yaitu (a) guru membuka pelajaran, (b) guru mengucapkan

salam, mengajak siswa berdoa sebelum memulai pelajaran dan

mengakhiri pelajaran, serta menanyakan kehadiran siswa, (c) guru

membacakan salah satu puisi surat kabar Kompas edisi Januari-

April 2012, dan (d) guru memberikan materi pelajaran yaitu

pengertian gaya bahasa, macam-macam gaya bahasa, fungsi gaya

bahasa, dan cara menentukan gaya bahasa puisi surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012.

2) Interpretasi

Tahap ini merupakan kegiatan mendiskusikan gaya bahasa

puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012. Tahap meliputi

beberapa langkah, yaitu (a) guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok, (b) guru memberikan puisi dalam surat kabar Kompas

edisi Januari-April 2012 pada masing-masing kelompok, (c) guru

meminta siswa untuk menganalisis gaya bahasa yang ada pada

puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012, dan (d) guru

dan siswa mendiskusikan gaya bahasa yang ada pada puisi surat

kabar Kompas edisi Januari-April 2012.

Page 83: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

70

3) Rekreasi

Tahap ini meliputi beberapa langkah, yaitu (a) guru

menyimpulkan gaya bahasa yang ada pada puisi surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012, (b) guru memberikan tugas pada

siswa

f. Materi pembelajaran

Pemilihan 1puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012

sebagai materi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas X SMA

dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu (1) segi bahasa, (2) psikologi, dan

(3) latar belakang budaya.

1) Segi bahasa

Dalam memilih materi pembelajaran, seorang pendidik selalu

berusaha memahami tingkat kebahasaan siswa-siswanya sehingga

seorang pendidik dapat memilih materi pembelajaran yang sesuai

dengan tingkat penguasaan bahasa siswanya. Puisi-puisi yang dimuat

surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 menggunakan kosakata-

kosakata juga struktur bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.

2) Psikologi

Dalam memilih materi pembelajaran, seorang pendidik harus

memperhatikan tahap-tahap perkembangan psikologi siswa. Hal ini

Page 84: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

71

karena tahap-tahap ini sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa.

Umumnya siswa SMA berusia 15-18 tahun.

Pada usia ini anak sudah tidak lagi hanya berminat pada hal-hal

praktis saja tetapi berusaha menemukan konsep-konsep abstrak dengan

menganalisis suatu fenomena. Dengan menganalisis fenomena, mereka

berusaha menemukan dan merumuskan penyebab utama fenomena itu

yang kadang-kadang mengarah ke pemikiran filsafat untuk menentukan

keputusan-keputusan moral. Jadi, puisi surat kabar Kompas edisi

Januari-April 2012 sesuai dengan perkembangan psikologi untuk siswa

SMA kelas X.

3) Latar belakang budaya

Biasanya siswa cenderung tertarik dengan karya-karya yang

memiliki latar belakang yang mirip bahkan sama dengan kehidupan

mereka. Puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 memiliki

latar belakang budaya Indonesia karena sebagian besar penyair yang

puisinya dimuat merupakan hasil karya anak bangsa. Puisi yang dimuat

surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 juga memuat beberapa

puisi hasil karya penyair luar negeri yang dapat menambah kosakata

juga wawasan untuk siswa.

g. Langkah-langkah pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berupa RPP (terlampir). RPP dibuat

berdasarkan silabus. Di bawah ini disajikan langkah-langkah pembelajaran

Page 85: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

72

gaya bahasa puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 di kelas X

SMA.

Pertemuan 1 (2x45 menit)

1) Kegiatan Awal

a) Guru memberikan salam, berdoa dan menanyakan kehadiran

siswa.

b) Guru membacakan salah satu puisi surat kabar Kompas edisi

Januari-April 2012.

c) Guru menjelaskan pada siswa mengenai materi yang akan

disampaikan yaitu pengertian puisi, pengertian gaya bahasa,

macam-macam puisi, macam-macam gaya bahasa, fungsi gaya

bahasa dan cara menentukan gaya bahasa puisi surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012.

2) Kegiatan Inti

a) Siswa diminta berkelompok dengan teman sebangkunya.

b) Guru membagikan puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April

2012.

c) Siswa diminta mencari gaya bahasa puisi surat kabar Kompas

edisi Januari-April 2012.

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa diminta melanjutkan pekerjaan di rumah.

b) Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 86: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

73

Pertemuan II (2x45 menit)

1) Kegiatan Awal

a) Guru memberi salam, berdoa dan menanyakan kehadiran siswa.

b) Guru bertanya jawab pada siswa tentang kesulitan apa saja yang

ditemui siswa saat mengerjakan tugas tersebut.

c) Guru mengulang sedikit materi gaya bahasa, macam-macam gaya

bahasa, dan fungsi gaya bahasa serta cara menentukan gaya

bahasa.

2) Kegiatan Inti

a) Beberapa siswa diminta menyebutkan gaya bahasa puisi surat

kabar Kompas edisi Januari-April 2012.

b) Guru dan siswa mendiskusikan materi tersebut.

3) Kegiatan Akhir

Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran, yaitu mengenai gaya

bahasa yang terdapat dalam puisi surat kabar Kompas edisi

Januari-April 2012.

h. Sumber belajar

Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran gaya bahasa

puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 mencakup buku

pelajaran yang diwajibkan, buku pelengkap berupa LKS, serta puisi surat

kabar Kompas edisi Januari-April 2012.

Page 87: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

74

i. Waktu pembelajaran

Waktu yang digunakan dalam pembelajaran puisi dapat diatur

sesuai dengan kedalaman materi yang akan dibahas. Dalam pembelajaran

gaya bahasa puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 di kelas X

SMA sebaiknya 4 jam pelajaran (2x pertemuan). Misalnya untuk

menyampaikan materi yang panjang dan mendalam memerlukan waktu

yang lebih lama.

j. Evaluasi

Penilaian proses dan hasil pembelajaran gaya bahasa puisi surat

kabar Kompas edisi Januari-April 2012 di kelas X SMA dapat diperoleh

lewat kegiatan, baik lisan maupun tertulis. Evaluasi yang digunakan dalam

pembelajaran gaya bahasa puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April

2012 di kelas X SMA menggunakan tes esai. Tes esai adalah suatu bentuk

pertanyaan yang menuntut jawaban siswa dalam bentuk uraian dengan

mempergunakan bahasa sendiri. Dalam tes ini siswa dituntut untuk

berpikir tentang dan mempergunakan apa yang diketahui yang berkenaan

dengan pertanyaan yang harus dijawab. Contoh soal tes esai, yaitu

1) Sebutkan gaya bahasa yang terdapat dalam puisi surat kabar Kompas

edisi Januari-April 2012?

2) Jelaskan fungsi gaya bahasa personifikasi yang terdapat dalam puisi

surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012?

Page 88: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

75

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dan saran. Simpulan berisi jawaban singkat atas ma-

salah yang diteliti, sedangkan saran berisi masukan penulis yang berkaitan dengan

hasil penelitian.

A. Simpulan

Berdasarkan uraian pada analisis dan pembahasan data hasil

penelitian, peneliti dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Gaya bahasa yang terdapat dalam puisi pada surat kabar Kompas edisi

Januari-April 2012 adalah (a) gaya bahasa persamaan/simile, (b) gaya

bahasa metafora, (c) gaya bahasa alegori, (d) gaya bahasa personifikasi

atau prosopopoeia, (e) gaya bahasa alusi, (f) gaya bahasa sinekdoke, (g)

gaya bahasa metonomia, (h) gaya bahasa hipalase, dan (i) gaya bahasa

satire.

2. Puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012 lebih banyak mengulas

tentang kritik terhadap pemerintah, agama, percintaan, serta kehidupan

sehari-hari di masyarakat.

3. Skenario pembelajaran gaya bahasa puisi dalam surat kabar Kompas edisi

Januari-April 2012 di kelas X SMA berdasarkan KTSP adalah (a)

pendahuluan, meliputi: menjelaskan indikator dan tujuan yang ingin

dicapai, (b) inti, meliputi: mengidentifikasi dan menganalisis gaya bahasa

puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012, dan (c) penutup,

Page 89: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

76

meliputi: refleksi yaitu guru memberikan penguatan terhadap kegiatan

yang dilakukan siswa; pemberian tugas.

B. Saran

1. Bagi Peneliti berikutnya

Kemajuan dunia sastra tidak terlepas dari sastrawan, kritikus sastra,

dan penulis sastra. Oleh karena itu, untuk memajukan dunia kesusastraan

khususnya puisi hendaknya ada penelitian-penelitian lain seperti yang

dilakukan oleh penulis, akan tetapi dalam penelitian yang dilakukan lebih

luas ruang lingkupnya dan lebih baik dalam pembahasannya, khususnya

dalam bidang gaya bahasa puisi.

2. Bagi Guru

Peran guru dalam dunia pendidikan sangatlah penting, khususnya

dalam bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam menumbuhkan

rasa kecintaan siswa terhadap puisi, guru hendaknya selalu

menumbuhkembangkan minat siswa dalam dunia kesusastraan, terutama

gaya bahasa puisi.

3. Bagi Siswa

Para siswa hendaknya lebih kreatif dalam mengapresiasikan puisi,

sehingga selain memiliki daya imajinasi serta kecintaan juga dapat

menganalisis sebuah puisi. Perbanyaklah membaca untuk meningkatkan

ilmu pengetahuan dan wawasan terutama puisi.

Page 90: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Malang: C.V Sinar Baru.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Arsya, Deddy. 2012. “Peta yang Berantakan”, “Rambutan 450,5 Kilogram”. Kompas

Edisi Minggu 8 April 2012.

Aspahani, Hasan. 2012. “Ia Menulis di Linimasa”, “Yang Sembunyi di Dalam

Mataku”, “Aku Tak Akan Menyalahkannya”, “Romantisme Badut”, “Ulat

yang Rakus dan Embun yang Santun”, “Gambar untuk Sebuah Petang”,

“Tentang Ular yang Berdiam di Dalam Apel”, “Mengatakan Aku,

Mengakukan Kata”. Kompas Edisi Minggu 29 April 2012.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Ba-

hasa Edisi IV. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Campbell, Ian. 2012. “Lembah Elqui, Chili”, “Charlie Chaplin di Ngamplang, 1927”.

Kompas Edisi Minggu 22 Januari 2012.

Fransisca, Hanna. 2012. “Ular”, “Tahun Baru”, “Nikah”. Kompas Edisi Minggu 22

Januari 2012.

Imran, Ahda. 2012. “Malam yang Buruk”, ”Merdeka Walk, Medan”, “Sulamadaha”,

“Lubuk Kata”, “Rumah Sakit Hasan Sadikin”. Kompas Edisi Minggu 4

Maret 2012.

Keraf, Gorys. 2009. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lesmana, Toni. 2012. “Jarak”, “Dunia”, “Hidup”, “Semacam Surat Cinta”. Kompas

Edisi Minggu 22 April 2012.

Maryanto, Gunawan. 2012. “Kutukan Srenggi”, “Sepasang Arca”, “Mustakaweni”,

“Samadi”, “Selo Blekithi”, “Adaninggar”, “Sinden”. Kompas Edisi Minggu

1 April 2012.

Milles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (Ter-

jemahan Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).

Page 91: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

Nurgiyantoro, Burhan. 1998. Teori Pengkajian Fiksi. Cetakan kedua. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Pinurbo, Joko. 2012. “Ulang Tahun”, “Sajak Kacamata”, “Ibu Hujan”, “Ingatan”,

“Rumah Boneka”, “Tangan Kecil”. Kompas Edisi Minggu 15 April 2012.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Purbady, Dedy. 2005. “Penggunaan Majas dalam Kumpulan Cerpen Di Laut Kita Ja-

ya Karya Tri Budhi Sastrio”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purwore-

jo.

Putra, Sindu. 2012. “Made Budhiana, Aku Curi Garismu”, “Dongeng Sabarud’din”.

Kompas Edisi Minggu 26 Februari 2012.

Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Rofiqi, Zaim. 2012. “Peta”, “Pécselyi Semillon”. Kompas Edisi Minggu 26 Februari

2012.

Situmorang, BP. 1983. Puisi dan Metodologi Pengajarannya. Ende: Nusa Indah.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta

Wacana University Press.

Suharianto, S. 1981. Pengantar Apresiasi Puisi. Surakarta: Widya Duta.

Sumartini. 2011. “Analisis Gaya Bahasa dalam Puisi Kidung Bulan Tertikam An-

tologi Puisi Penyair Purworejo dan Kemungkinan Pengajarannya di SMK

Kelas XII”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Tarigan, Henry Guntur. 1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.

Widijanto, Tjahjono. 2012. “Mata Dadu”, “Lima Catatan Harian Malin”. Kompas

Edisi Minggu 22 April 2012.

Wimra, Zelfeni. 2012. “Bocah Berkalung Ketapel”, “Tempat Menahan Airmata”,

“Meraut Sunyi di Ujung Batu”. Kompas Edisi Minggu 8 April 2012.

Page 92: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

LAMPIRAN

Page 93: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

Lampiran 1

Puisi-puisi yang dimuat di Surat Kabar Kompas edisi Januari-April 2012

Dalam penelitian ini penulis menganalisis puisi yang dimuat di surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012. Judul puisi-puisi tersebut adalah

1. Ular karya Hanna Fransisca, edisi Minggu 22 Januari 2012

2. Tahun Baru karya Hanna Fransisca, edisi Minggu 22 Januari 2012

3. Nikah karya Hanna Fransisca, edisi Minggu 22 Januari 2012

4. Lembah Elqui, Chili karya Ian Campbell, edisi Minggu 22 Januari 2012

5. Charlie Chaplin di Ngamplang, 1927 karya Ian Campbell, edisi Minggu 22

Januari 2012

6. Made Budhiana, Aku Curi Garismu karya Sindu Putra, edisi Minggu 26

Februari 2012

7. Dongeng Sabarud’din karya Sindu Putra, edisi Minggu 26 Februari 2012

8. Peta karya Zaim Rofiqi, edisi Minggu 26 Februari 2012

9. P ́cselyi Semillon karya Zaim Rofiqi, edisi Minggu 26 Februari 2012

10. Rumah Sakit Hasan Sadikin karya Ahda Imran, edisi Minggu 4 Maret 2012

11. Merdeka Walk, Medan karya Ahda Imran, edisi Minggu 4 Maret 2012

12. Sulamadaha karya Ahda Imran, edisi Minggu 4 Maret 2012

13. Malam yang Buruk karya Ahda Imran, edisi Minggu 4 Maret 2012

14. Lubuk Kata karya Ahda Imran, edisi Minggu 4 Maret 2012

15. Kutukan Srenggi karya Gunawan Maryanto, edisi Minggu 1 April 2012

16. Sepasang Arca karya Gunawan Maryanto, edisi Minggu 1 April 2012

Page 94: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

17. Mustakaweni karya Gunawan Maryanto, edisi Minggu 1 April 2012

18. Samadi karya Gunawan Maryanto, edisi Minggu 1 April 2012

19. Selo Blekithi karya Gunawan Maryanto, edisi Minggu 1 April 2012

20. Adaninggar karya Gunawan Maryanto, edisi Minggu 1 April 2012

21. Sinden karya Gunawan Maryanto, edisi Minggu 1 April 2012

22. Bocah Berkalung Ketapel karya Zelfeni Wimra, edisi Minggu 8 April 2012

23. Tempat Menahan Airmata karya Zelfeni Wimra, edisi Minggu 8 April 2012

24. Peta yang Berantakan karya Deddy Arsya, edisi Minggu 8 April 2012

25. Rambutan 450,5 Kilogram karya Zelfeni Wimra, edisi Minggu 8 April 2012

26. Meraut Sunyi di Ujung Batu karya Zelfeni Wimra, edisi Minggu 8 April 2012

27. Ulang Tahun karya Joko Pinurbo, edisi Minggu 15 April 2012

28. Ibu Hujan karya Joko Pinurbo, edisi Minggu 15 April 2012

29. Sajak Kacamata karya Joko Pinurbo, edisi Minggu 15 April 2012

30. Ingatan karya Joko Pinurbo, edisi Minggu 15 April 2012

31. Rumah Boneka karya Joko Pinurbo, edisi Minggu 15 April 2012

32. Tangan Kecil karya Joko Pinurbo, edisi Minggu 15 April 2012

33. Semacam Surat Cinta karya Toni Lesmana, edisi Minggu 22 April 2012

34. Dunia karya Toni Lesmana, edisi Minggu 22 April 2012

35. Hidup karya Toni Lesmana, edisi Minggu 22 April 2012

36. Jarak karya Toni Lesmana, edisi Minggu 22 April 2012

37. Mata Dadu karya Tjahjono Widijanto, edisi Minggu 22 April 2012

38. Lima Catatan Harian Malin karya Tjahjono Widijanto, edisi Minggu 22

April 2012

39. Ia Menulis di Linimasa karya Hasan Aspahani, edisi Minggu 29 April 2012

Page 95: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

40. Yang Sembunyi di Dalam Mataku karya Hasan Aspahani, edisi Minggu 29

April 2012

41. Aku Tak Akan Menyalahkannya karya Hasan Aspahani, edisi Minggu 29

April 2012

42. Romantisme Badut karya Hasan Aspahani, edisi Minggu 29 April 2012

43. Ulat yang Rakus dan Embun yang Santun karya Hasan Aspahani, edisi

Minggu 29 April 2012

44. Gambar untuk Sebuah Petang karya Hasan Aspahani, edisi Minggu 29 April

2012

45. Tentang Ulat yang Berdiam di Dalam Apel karya Hasan Aspahani, edisi

Minggu 29 April 2012

46. Mengatakan Aku, Mengakukan Kata karya Hasan Aspahani, edisi Minggu 29

April 2012

Page 96: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …
Page 97: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …
Page 98: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …
Page 99: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …
Page 100: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …
Page 101: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …
Page 102: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …
Page 103: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …
Page 104: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 1 Salaman

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : X/1

Waktu : 4 JP ( 4 x 45 menit )

A. STANDAR KOMPETENSI :

5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung.

B. KOMPETENSI DASAR :

5. 1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara

langsung atau pun melalui rekaman.

C. MATERI PEMBELAJARAN :

Rekaman puisi atau pembacaan langsung :

Pengertian puisi

Kata poet berasal dari kata Yunani yang berarti membuat, mencipta.

Dalam bahasa Inggris kata poet ini lama sekali disebut maker. Dalam bahasa

Yunani sendiri kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya,

orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada

dewa-dewa. Puisi merupakan salah satu cabang sastra yang menggunakan

kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan

imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam

menggambarkan gagasan pelukisnya (Aminudin, 2009:134 ).

Page 105: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

Pengertian gaya bahasa

Gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata

dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi

penyimak dan pembaca. Kata retorik berasal dari bahasa Yunani rhetor

yang berarti orator atau ahli pidato. Menurut Muljana, gaya bahasa adalah

susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul atau hidup

dalam hati penulis, yang menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati

pembaca (Pradopo, 2009: 93). Menurut Pradopo (2009: 93), gaya bahasa itu

menghidupkan kalimat dan memberi gerak pada kalimat.

Macam-macam gaya bahasa

Keraf (2009: 138-145), menggolongkan gaya bahasa kiasan terdiri

dari: (a) persamaan atau simile, (b) metafora, (c) alegori, parabel, fabel,

(d) personifikasi atau prosopopoeia, (e) alusi, (f) eponim, (g) epitet, (h)

sinekdoke, (i) metonimia, (j) antonomasia, (k) hipalase, (l) ironi, sinisme,

dan sarkasme, (m) satire, (n) inuendo, (o) antifrasis, dan (p) pun atau

paronomasia. Menurut Tarigan (1986: 6), gaya bahasa dibagi menjadi

empat kelompok yaitu: (1) gaya bahasa perbandingan, (2) gaya bahasa

pertentangan, (3) gaya bahasa pertautan, dan (4) gaya bahasa perulangan.

Fungsi gaya bahasa

Menurut Tarigan (1986: 4), fungsi gaya bahasa meliputi: (a) sebagai

sarana penunjang pengembangan kosakata; (b) sebagai sarana penunjang

keterampilan menulis; (c) sebagai sarana penunjang keterampilan membaca;

(d) sebagai sarana penunjang keterampilan berbicara; (e) sebagai sarana

penunjang keterampilan menyimak; dan (f) sebagai sarana penunjang

pemahaman dan penghayatan karya sastra.

Page 106: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

D. INDIKATOR :

Mengidentifikasi gaya bahasa yang terdapat dalam puisi surat kabar Kompas

edisi Januari-April 2012

E. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Siswa dapat mengidentifikasi gaya bahasa yang terdapat dalam puisi surat

kabar Kompas edisi Januari-April 2012

F. METODE PEMBELAJARAN :

Ceramah

Tanya jawab

Demonstrasi

Diskusi

Penugasan

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

1. Pendahuluan (2X10 menit)

Guru memberikan salam, berdoa, dan menanyakan kehadiran siswa.

Guru membacakan salah satu puisi surat kabar Kompas edisi Januari-

April 2012.

Guru menjelaskan materi yang akan disampaikan yaitu pengertian

puisi, pengertian gaya bahasa, macam-macam gaya bahasa, fungsi

gaya bahasa, dan cara menentukan gaya bahasa puisi surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012.

2. Inti (2X70 menit)

Siswa berkelompok dengan teman sebangkunya.

Page 107: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

Guru membagikan puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012

pada masing-masing kelompok.

Siswa menganalisis gaya bahasa yang ada pada puisi surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012.

Siswa menyebutkan gaya bahasa puisi surat kabar Kompas edisi

Januari-April 2012.

Guru dan siswa mendiskusikan gaya bahasa yang ada pada puisi surat

kabar Kompas edisi Januari-April 2012.

3. Penutup (2X10 menit)

Guru menyimpulkan gaya bahasa yang ada pada puisi surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012.

Guru memberikan tugas pada siswa

H. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN :

Tuturan/Pembacaan langsung puisi surat kabar Kompas edisi Januari-

April 2012.

LKS : Tim Bahasa Indonesia SMA X. Klaten: CV Viva Pakarindo.

Mafrukhi, dkk. 2007. Kompetensi Berbahasa Indonesia Kelas X. Jakarta:

Erlangga.

Rohmadi, Muhammad. 2005. Kompetensi Berbahasa dan Bersastra

Indonesia. Surakarta: Grahadi.

I. EVALUASI

1. Evaluasi proses

Bacalah puisi surat kabar Kompas edisi Januari-April 2012!

Page 108: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

2. Evaluasi hasil

a. Sebutkan gaya bahasa yang ada dalam puisi surat kabar Kompas

edisi Januari-April 2012!

b. Jelaskan fungsi gaya bahasa personifikasi dalam puisi surat kabar

Kompas edisi Januari-April 2012!

Skor Penilaian

a. Penilaian kognitif

No Aspek Yang Dinilai Skor

1. Parafrase puisi

2. Penggunaan majas

Kriteria skor:

Setiap jawaban lengkap : 25

Jawaban kurang lengkap : 10

Tidak ada jawaban : 0

b. Penilaian psikomotorik

No Aspek Yang Dinilai Skor

1. Mengerjakan tugas tatap muka

2. Mengerjakan tugas terstruktur

Skor:

4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup baik 1 = kurang

Page 109: ANALISIS GAYA BAHASA PUISI DALAM SURAT KABAR …

c. Aspek afektif

No Nama

siswa

Indikator sikap

ketekunan kerajinan disiplin Kerja

sama

Tanggung

jawab

1.

2.

Keterangan:

1 = sangat kurang 3= cukup

2 = kurang 4 = baik

Mengetahui Magelang,

Kepala SMAN 1 Salaman, Guru Mata Pelajaran,

Suwardi, M.Pd. Siti Khodiyah

NIP 19550603 197903 1 007