analisis faktor penentu kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia...

38
1 ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012 Erfan Dwi Rendra Graha Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya [email protected] ABSTRACT Dividends are payments made by the company to shareholders, either in the form of cash or stock. Payment of dividends to shareholders showed capital income directly and indirectly invested by shareholders in the company. This study aims to determine what are the factors could affect dividend policy. The sample of this study are companies that listed in the Indonesian Stock Exchange and continuously distribute dividend from 2008 to 2012. The number of samples are 60 companies with number of observations are 300 items. This study using profitability variable, leverage, cash flow, growth, taxes and market ratio with using multiple linear regression on IBM SPPS 20. The results showed that leverage variable and ratio of the market affect dividend policy. However, profitability variable, cash flow, growth, and the tax have no effect on dividend policy Keyword : Dividend Policy, Leverage, Ratio of the Market PENDAHULUAN Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan

Upload: alim-sumarno

Post on 27-Dec-2015

422 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : ERFAN DWI RENDRA GRAHA, NI NYOMAN ALIT TRIA,

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

1

ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA TAHUN 2008-2012

Erfan Dwi Rendra Graha

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri [email protected]

ABSTRACT

Dividends are payments made by the company to shareholders, either in the form of cash or stock. Payment of dividends to shareholders showed capital income directly and indirectly invested by shareholders in the company.

This study aims to determine what are the factors could affect dividend policy. The sample of this study are companies that listed in the Indonesian Stock Exchange and continuously distribute dividend from 2008 to 2012. The number of samples are 60 companies with number of observations are 300 items. This study using profitability variable, leverage, cash flow, growth, taxes and market ratio with using multiple linear regression on IBM SPPS 20.

The results showed that leverage variable and ratio of the market affect dividend policy. However, profitability variable, cash flow, growth, and the tax have no effect on dividend policy

Keyword : Dividend Policy, Leverage, Ratio of the Market

PENDAHULUAN

Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan pihak

yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan

yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal

merupakan salah satu alternatif sumber pembiayaan ekstern yang menghimpun dana

masyarakat melalui emisi saham yang dapat dimanfaatkan untuk ekspansi,

memperbaiki struktur permodalan, meningkatkan investasi di anak perusahaan,

melunasi sebagian utang, menambah modal kerja, dan manfaat lainnya (Darmadji dan

Fakhruddin 2006: 79).

Page 2: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

2

Salah satu tujuan utama masyarakat (investor) bersedia menanamkan dananya

melalui pasar modal adalah memperoleh return atau keuntungan dari investasi yang

dilakukan. Return atau keuntungan yang nantinya akan didapat investor ada dua

macam, yaitu dividen dan capital gain (Marlina dan Clara, 2009). Dividen disini

merupakan bentuk distribusi laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang saham

sesuai dengan proporsi lembar saham yang dimilikinya (Handayani dan Bambang,

2009), sedangkan capital gain adalah pendapatan dari selisih harga jual saham

terhadap harga belinya (Utama, 2012).

Kebijakan pembagian laba berupa dividen merupakan hal yang sangat sulit

bagi perusahaan. Selain menimbulkan konflik keagenan, masalah lainnya adalah

penentuan besarnya dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan. Bagi seorang

investor, mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam

penentuan besarnya pembagian dividen sangat penting agar dividen yang dibagikan

nantinya bisa sesuai dengan apa yang diharapkan investor. Oleh karena itu,

manajemen dituntut untuk mengambil keputusan yang optimal. Berbagai

pertimbangan dilakukan oleh manajemen untuk menetapkan kebijakan dividen yang

optimal agar keuangan pada perusahaan tidak terganggu.

Sehubungan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah: untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris

bahwa terdapat pengaruh Profitabilitas, Cash Flow, Tax, Rasio Pasar, Growth, dan

Leverage terhadap kebijakan dividen.

Page 3: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

3

KAJIAN PUSTAKA

Dividend irrelevance theory

Teori dividend irrelevance yang mengikuti pendapat Modigliani dan Miller

menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai

perusahaan tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis.

Brigham (2001:198)

Bird in the Hand Theory

Teori ini terinspirasi bahwa investor merasa lebih aman untuk memperoleh

pendapatan berupa pembayaran dividen dibandingkan menunggu capital gains yang belum

pasti. Artinya kita hendaknya lebih realistis apa yang ada didepan mata itu lebih pasti.

Kamaludin (2011:332).

Tax Preference Theory

Dasar berpijak teori ini bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen

dan capital gains maka para investor lebih menyukai capital gains daripada dividen karena

dapat menunda pembayaran pajak. Capital gains hanya dikenakan pajak ketika investor

menjual saham dan memperoleh keuntungan atas penjualan saham.

Dividen

Dividen merupakan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemegang

saham, baik berupa kas maupun saham. Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham

menunjukkan pendapatan atas modal yang secara langsung atau tidak langsung

diinvestasikan pemegang saham di perusahaan. Pembayaran dividen merupakan

kewenangan dewan direksi. Sudana (2009:146)

Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah mencakup keputusan mengenai apakah laba akan

dibagikan kepada pemegang saham atau akan ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan.

Page 4: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

4

Apabila perusahaan memilih membagi laba sebagai dividen, tentunya akan mengurangi laba

yang akan ditahan. Dampak selanjutnya akan mengurangi kemampuan sumber dana

internal, demikian sebaliknya apabila perusahaan memilih menahan laba, maka akan

memperkuat atau memperbesar sumber dana internal. Kamaludi (2011:329).

Profitabilitas

Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau

penjualan perusahaan. Perusahaan yang dapat menciptakan profit atau laba besar berarti

perusahaan dapat menciptakan pendanaan internal bagi perusahaan sendiri. Menurut

Sudana (2009:25) menyatakan terdapat beberapa cara untuk mengukur besar kecilnya

profitabilitas ialah menggunakan Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Net

Profit Margin (NPM).

Arus Kas

Arus kas melaporkan dampak dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan oleh perusahaan pada arus kas selama satu periode akuntansi (Brigham

dan Houston, 2006:59). Laporan arus kas adalah laporan yang mengikhtisarkan

penerimaan dan pengeluaran kas dari sebuah kesatuan usaha untuk suatu periode

waktu tertentu. Laporan arus kas melaporkan nilai bersih arus kas dari aktivitas

operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan. Selain itu juga menunjukkan arus

kas masuk dan arus kas keluar dari masing masing aktivitas tersebut (Kieso et. al,

2010:197).

Pajak (Tax)

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi

atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

Page 5: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

5

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat IAI (2013:1).

Pertumbuhan (Growth)

Rasio pertumbuhan, bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

mempertahankan kedudukanya dalam pertumbuhan ekonomi dan dalam industri

(Sugiono dan Untung, 2008:60). Sebuah perusahaan yang mengalami pertumbuhan

atau growth berarti aktivitas operasi perusahaan tinggi. Hal ini menyebabkan

pendanaan perusahaan lebih difokuskan untuk mengembangkan pertumbuhan atau

dana perusahaan lebih difokuskan untuk kegiatan operasi. (Daljono,2013)

Rasio Pasar

Rasio pasar atau penilaian bertujuan menjadi tolok ukur yang mengaitkan

hubungan antara harga saham biasa dengan pendapatan perusahaan dan nilai buku

saham atau mencerminkan performance perusahaan secara keseluruhan. (Sugiono dan

Untung, 2008:73). Rasio penilaian ini terdiri dari price earning ratio dan price book

to value.

Leverage

Rasio Leverage, yaitu rasio untuk mengukur sejauh mana pembelanjaan

dilakukan dengan hutang dibandingkan dengan modal dan kemampuan untuk

membayar bunga serta beban tetap lainnya. (Sugiono dan Untung, 2008:60)

Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel

kebijakan dividen, antara lain :

Page 6: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

6

1. Hardiatmo dan Daljono (2013) melakukan penelitian dengan judul Analisis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen.. Hasil penelitian variabel

profitabiltas, likuiditas dan Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap

kebijakan dividen. Sedangkan variabel leverage berpengaruh negatif terhadap

kebijakan dividen

2. Marietta dan Sampurno (2013) melakukan penelitian dengan judul Analisis

Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio

Terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil penelitian variabel ROA, size, dan DER

berpengaruh positif dan signifikan terhadap devidend payout ratio. Metode

analisis menggunakan regresi berganda.

3. Pribadi dan Sampurno (2012) melakukan penelitian dengan judul Analisis

Pengaruh Cash Position, Firm Size, Growth Opportunity, Ownership, dan Return

On asset.. Hasil penelitian variabel ownership dan ROA berpengaruh positif dan

signifikan terhadap devidend payout ratio, sedangkan variabel firms size dan

cash position berpengaruh negatif dan signifikan terhadap devidend payout ratio.

Metode analisis menggunakan regresi linier berganda.

4. Utama (2012) melakukan penelitian dengan judul Dividend Payout Ratio dan

Faktor yang Mempengaruhinya.. Hasil penelitian variabel ukuran perusahaan dan

cash ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.

Metode analisis menggunakan regresi linier berganda.

5. Gill el.al (2010) melakukan penelitian dengan judul Determinants of Dividend

Payout Ratios: Evidence from United States. Hasil penelitian variabel

profitabiltas berpengaruh positif terhadap dividen payout ratio, cash flow tidak

signifikan terhadap deviden payout ratio, tax berpengaruh positif terhadap

deviden payout ratio pada perusahaan manufaktur, sales growth berpengaruh

Page 7: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

7

negatif terhadap dividend payout ratio pada perusahaan jasa, market to book

value berpengaruh positif signifikan terhadap dividend payout ratio, debt to

equity ratio berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio pada perusahaan

jasa dan manufaktur.

2.14 Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan landasan teori, dalam penelitian ini variabel independen yang

diduga memiliki hubungan dengan kebijakan dividen adalah Profitabilitas, Cash

Flow, Rasio Pasar, Growth, Tax dan Leverage.

H1 : Profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap kebijakan dividen.

H2 : Cash Flow mempunyai pengaruh positif terhadap kebijakan dividen

H3 : Growth mempunyai pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen

H4 : Rasio Pasar mempunyai pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen

H5 : Tax mempunyai pengaruh positif terhadap kebijakan dividen.

H6 : Leverage mempunyai pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan secara

kuantitatif karena memerlukan pendekatan yang bersifat sistematis tentang hubungan

antar variabel yang menitikberatkan pada pengujian hipotesis dengan menggunakan

alat statistik untuk melakukan pengujiannya.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode studi

pustaka dan metode dokumentasi. Data dalam penelitian ini yaitu diperoleh melalui

dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mencatat data-data perusahaan terkait

penelitian. Data bersifat sekunder yaitu berupa laporan keuangan perusahaan yang

Page 8: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

8

terdapat Bursa Efek Indonesia. Data penelitian diperoleh melalui website Laporan

Keuangan Tahunan Perusahaan yang dirilis idx.co.id, Pengumuman BEI tentang

Saham Emiten Yang Masuk dan Keluar LQ45, IDX Fact Book tahun 2009-2012,

Bursa Efek Indonesia (BEI), buku, artikel, jurnal ilmiah

Populasi dan Sampel

Beberapa kriteria yang dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan sampel

penelitian ini antara lain:

Pemilihan Sampel

Kriteria Sampel

Perusahaan yang terdaftar di BEI (2008-2012) 460

Perusahaan yang tidak membagikan dividen kas berturut-

turut (2008-2012)

(400)

Jumlah 60

Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

melakukan analisis kuantitatif yang dalam perhitungannya menggunakan metode

statistik yang dibantu dengan program pengolah data statistik yaitu SPSS 20.0 for

windows. Metode-metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik,

uji signifikansi simultan (uji statitik F), uji signifikansi parameter individual (uji

statistik t). dan koefisien determinasi R2.

DPR = β0 + β1 ROA + β2 DER + β3 ARUSKAS + β4 GROWTH + β5 PAJAK + β6

PBV + Ɛ

Keterangan :

DPR = Dividend Payout Ratio PAJAK = Pajak Badan

ROA = Return On Asset PBV = Price Book Value

Page 9: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

9

DER = Debt to Equity Ratio β0 = Konstanta

ARUSKAS= Arus Kas Operasi β1 – cβ7 = Koefisien regresi

GROWTH= Pertumbuhan Penjualan Ɛ = Error

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Objek Penelitian

Objek penelitian pada penelitian ini yaitu perusahaan yang terdaftar di bursa

efek indonesia dan secara berturut-turut membagikan dividen pada tahun 2008 sampai

2012. Sampel yang dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria-

kriteria yang telah ditentukan sebelumnya pada tabel 3.1. Perusahaan yang menjadi

objek penelitian ini sebanyak 60 perusahaan selama 5 tahun yang terdiri dari

perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa, total sampel yang akan diteliti sebesar

300.

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Uji statistik deskriptif disini akan mendeskripsikan data masing-masing

variabel penelitian pada tahun 2008-2012. Statistik deskriptif memberikan gambaran

atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum,

maksimum, dan standar deviasi masing-masing variabel. Nilai rata-rata (mean) adalah

nilai rata-rata dari setiap variabel penelitian. Nilai minimum adalah nilai terendah

untuk setiap variabel penelitian, sedangkan nilai maksimum adalah nilai tertinggi

untuk setiap variabel penelitian. Standar deviasi merupakan variasi data atau sebaran

data penelitian yang mana mencerminkan data tersebut heterogen atau homogen.

Page 10: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

10

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DPR 300 ,00 105,26 33,9802 19,29251

ROA 300 ,00 35,94 11,0195 8,48713

DER 300 ,00 10,63 1,5322 1,87572

ARUSKAS

(Juta)300 -1098934 30553000 1129352,7 3551434,46

GROWTH 300 -1,53 ,63 ,1226 ,21124

PAJAK 300 ,00 ,51 ,2317 ,10044

PBV 300 ,00 10,09 2,0077 1,58894

Valid N

(listwise)300

Sumber: Hasil olah di SPSS

Analisis Data

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan uji regresi

berganda. Untuk memperoleh model regresi yang terbaik, maka model regresi harus

memenuhi sifat Best Linear Unbiassed Estimator (BLUE). Serangkaian pengujian

berikut ini dapat dilakukan agar persamaan regresi yang terbentuk dapat memenuhi

sifat BLUE tersebut.

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang dilakukan

pada penelitian ini. Model yang baik yaitu model regresi yang bebas dari asumsi

klasik. Adapun uji asumsi klasik pada penelitian ini yaitu uji normalitas, uji

heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan uji autokorelasi.

Uji Normalitas

Page 11: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

11

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara

visual kelihatan normal. Oleh sebab itu uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji

statistik pada penelitian ini juga menggunakan analisis statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji ini dilihat dari nilai Asymp.Sig.(2-tailed). Apabila

nilainya > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal dan sebaliknya.

Pengujian Normalitas StatistikOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 300

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 18,50657060

Most Extreme Differences

Absolute ,055

Positive ,055

Negative -,042

Kolmogorov-Smirnov Z ,945

Asymp. Sig. (2-tailed) ,334

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil olah di SPSS

Besarnya nilai Kolmogorof-Smirnov adalah 0,945 dan signifikan pada 0,334.

Hal ini berarti data terdistribusi secara normal karena nilai Asymp.Sig.(2-tailed) >

0,05. Sekali lagi hasilnya konsisten dengan uji grafik.

Uji Multikoliniaritas

Model PBV PAJAK DER GROWTH ARUSKAS ROA

1Correlations PBV 1,000 ,022 -,105 -,011 -,104 -,395

PAJAK ,022 1,000 -,072 -,084 ,030 -,047

DER -,105 -,072 1,000 -,013 -,088 ,375

Page 12: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

12

GROWTH -,011 -,084 -,013 1,000 ,039 -,060

ARUSKAS -,104 ,030 -,088 ,039 1,000 -,152

ROA -,395 -,047 ,375 -,060 -,152 1,000

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standard

ized

Coefficie

nts

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Toleranc

e

VIF

1

(Constant) 35,700 3,409 10,473 ,000

ROA ,014 ,152 ,006 ,094 ,926 ,703 1,423

DER -1,274 ,624 -,124 -2,043 ,042 ,854 1,171

ARUSKAS 9,366E-014 ,000 ,017 ,299 ,765 ,944 1,060

GROWTH -6,133 5,152 -,067 -1,190 ,235 ,987 1,013

PAJAK -18,713 10,838 -,097 -1,727 ,085 ,986 1,014

PBV 2,519 ,754 ,207 3,340 ,001 ,814 1,229

a. Dependent Variable: DPR

Sumber: Hasil olah di SPSS

Melihat hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa hanya

variabel NPF yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel wealth dengan

tingkat korelasi sebesar -0,395 atau sekitar 39,5%. Oleh karena korelasi ini masih

dibawah 95%, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas yang serius.

Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel

independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada

korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan

Page 13: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

13

nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu

variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan

bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas

Dari grafik scatterplots diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga

model regresi layak dipakai untuk memprediksi kebijakan dividen berdasarkan

masukan variabel dependen profitabilitas, leverage, arus kas, growth, pajak, dan rasio

pasar.

Uji Autokorelasi

Page 14: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

14

Pengujian AutokorelasiModel Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,283a ,080 ,061 18,69510 2,103

Nilai DW sebesar 2,103 nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel

dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 300 (n) dan jumlah

variabel independen 6 (k=6). Berdasarkan tabel DW dengan derajat kepercayaan 5%

diketahui bahwa nilai batas bawah (dL) adalah sebesar 1,77689 dan nilai batas atas

(dU) sebesar 1,84463. Oleh karena nilai DW 2,103 berada diantara [Du – (4-dU)]

maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

Analisis Regresi

Persamaan regresi akan memberikan hasil yang Best Linear Unbiased

Estimator (BLUE) jika memenuhi uji asumsi klasik. Pada model regresi penelitian ini

dengan persamaan: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e. Setelah diuji

asumsi klasik ternyata sudah memenuhi semua uji asumsi klasik mulai dari uji

normalitas, uji multikoloniritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Sehingga

model regresi dalam penelitian ini akan memberikan hasil yang Best Linear Unbiased

Estimator (BLUE).

Pengujian Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktua dapat diukur dari

Goodness of fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien

determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t (Ghozali,2009:87).

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien Determinasi (R2)Model Summaryb

Page 15: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

15

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,283a ,080 ,061 18,69510 2,103

Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted R2 adalah

0,061, hal ini berarti 6,1% variasi pembiayaan dapat dijelaskan oleh variasi dari ke

lima variabel independen yaitu ROA, DER, Arus Kas, Growth, Pajak, PBV

sedangkan sisanya (100% - 6,1% = 93,9%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain

diluar model.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 8882,604 6 1480,434 4,236 ,000b

Residual 102405,453 293 349,507

Total 111288,058 299

a. Dependent Variable: DPR

b. Predictors: (Constant), PBV, PAJAK, DER, GROWTH, ARUSKAS, ROA

Sumber: Hasil olah di SPSS

Dari uji F di dapat nilai F hitung sebesar 4,236 dengan probabilitas 0.000.

karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat dikatakan

bahwa ROA, DER, Arus Kas, Growth, Pajak, dan PBV secara bersama-sama

berpengaruh terhadap DPR.

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Page 16: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

16

Uji t pada dasarnya dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.

Pengujian Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 35,700 3,409 10,473 ,000

ROA ,014 ,152 ,006 ,094 ,926 ,703 1,423

DER -1,274 ,624 -,124 -2,043 ,042 ,854 1,171

ARUSKAS 9,366E-014 ,000 ,017 ,299 ,765 ,944 1,060

GROWTH -6,133 5,152 -,067 -1,190 ,235 ,987 1,013

PAJAK -18,713 10,838 -,097 -1,727 ,085 ,986 1,014

PBV 2,519 ,754 ,207 3,340 ,001 ,814 1,229

a. Dependent Variable: DPR

Berdasarkan hasil perhitungan uji t tersebut diketahui bahwa:

1. Nilai signifikan ROA lebih dari α (0,926 > 0,05). Jadi, ROA secara parsial tidak

berpengaruh terhadap DPR

2. Nilai signifikan DER kurang dari α (0,042 < 0,05). Jadi, DER secara parsial

berpengaruh terhadap DPR

3. Nilai signifikan Arus Kas lebih dari α (0,765 > 0,05). Jadi, Arus kas secara parsial

tidak berpengaruh terhadap DPR

Page 17: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

17

4. Nilai signifikan Growth lebih dari α (0,235 > 0,05). Jadi, Growth secara parsial

tidak berpengaruh terhadap DPR

5. Nilai signifikan Pajak lebih dari α (0,085 > 0,05). Jadi, pajak secara parsial tidak

berpengaruh terhadap DPR

6. Nilai signifikan PBV kurang dari α (0,001 < 0,05). Jadi, PBV secara parsial

berpengaruh terhadap DPR

Pembahasan

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen

Pada penelitian ini variabel Profitabilitas diproksikan dengan ROA. Variabel

ROA secara parsial tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hal ini bisa dilihat

dari nilai signifikan 0,926 > 0.05. Nilai signifikan diatas 0,05. Sehingga dapat

dikatakan bahwa kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aset yang

dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak tidak akan mempengaruhi besar

kecilnya dividen atau proporsi laba yang akan diberikan kepada pemilik saham.

Apabila perusahaan memilih laba sebagai dividen, tentunya akan mengurangi

laba yang akan ditahan. Dengan berkurangnya laba yang akan ditahan maka

kemampuan sumber dana internal juga akan semakin berkurang. Hal ini dapat

berakibat berkurangnya laba yang akan diperoleh perusahaan karena laba yang

ditahan merupakan salah satu modal internal untuk menghasilkan laba di masa yang

akan datang. Hal ini dapat dibuktikan pada beberapa perusahaan seperti SMGR yang

memiliki ROA tertinngi yaitu 35,94 pada tahun 2009 dan perusahaan tersebut hanya

membagi DPR sebesar 55%, akan tetapi pada perusahaan POOL yang memilki hanya

mampu menghasilkan ROA sebesar 5,99 pada tahun 2009 akan tetapi DPR yang

diberikan sangatlah besar yaitu 83,29%. Dengan kata lain dengan laba yang besar

Page 18: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

18

pada perusahaan tidak selalu diikuti meningkatnya DPR karena manajer lebih

memperhatikan faktor lain seperti utang perusahaan dan harga pasar.

Hasil sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utama (2012)

bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen yang diprosikan

Dividend Payout Ratio. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan

oleh Gill et.al (2010) bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kebijakan dividen, dimana ketika kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

dengan menggunakan aset yang ada semakin meningkat maka dividen yang akan

diberikan akan semakin meningkat.

Pengaruh Leverage Terhadap Kebijakan Dividen

Pada penelitian ini variabel leverage diproksikan dengan DER. Nilai

signifikan DER lebih kecil dari α (0,042 > 0.05). Jadi, DER secara parsial

berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pembelanjaan yang dilakukan dengan hutang akan mengurangi dividen perusahaan

yang akan diberikan. Hal ini dikarenakan ketika utang suatu perusahaan tinggi maka

beban bunga yang harus dibayarkan kepada kreditur juga semakin tinggi sehingga

akan mempengaruhi besar kecilnya laba yang tersedia untuk dijadikan dividen.

Menurut Rozeff (1982) perusahaan yang leverage operasi atau keuangannya

tinggi akan memberikan dividen yang rendah. Pernyataan sesuai dengan pandangan

bahwa perusahaan yang berisiko akan membayar dividen rendah, dengan maksud

untuk megurangi ketergantungan akan pendanaan secara eksternal. Peningkatan utang

pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi

para pemegang saham termasuk dividen yang diterima karena kewajiban untuk

membayar hutang lebih diutamakan daripada pembagian dividen.

Page 19: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

19

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Daljono (2013) dan Handayani dan Bambang (2009) bahwa leverage berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen, dimana ketika perusahaan memiliki

utang yang tinggi atau banyak maka perusahaan akan cenderung melunasi utang

tersebut daripada memberikan dividen

Pengaruh Arus Kas Terhadap Kebijakan Dividen

Pada penelitian ini variabel arus kas diproksikan dengan arus kas operasi. Arus

kas operasi secara parsial tidak berpengaruh berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Hal ini bisa dilihat dari nilai signifikan 0,765 > 0,05. Nilai signifikan diatas 0.05.

Sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus

kas (dari operasi sehari-hari) untuk melunasi utang, pembiayaan operasi perusahaan,

pembiayaan dividen dan melakukan investasi tidak akan mempengaruhi besar

kecilnya dividen yang akan diberikan kepada para pemegang saham.

Perusahaan yang memiliki kas yang besar, tetapi laba bersih yang dihasilkan

kecil, maka perusahaan akan cenderung untuk menahan laba. Hal ini bisa dilihat pada

perusahaan TLKM yang memiliki arus kas tertinggi yaitu 30.553 juta memperoleh

laba sebesar 15.470 juta, akan tetapi pada tahun berikunya arus kas pada perusahaan

ini mengalami penurunan yaitu 27.941 juta tetapi mengalami peningkatan pada laba

sebesar 18.362 juta. Peningkatan arus kas operasi tidak selalu diikuti dengan naiknya

dividen yang diambil melalui laba sehingga semakin tinggi arus kas operasi

menunjukkan bahwa semakin besar jumlah kas yang dihasilkan perusahaan dari

aktifitas operasi tetapi tidak dipergunakan untuk dibagikan dalam bentuk dividen

Page 20: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

20

melainkan akan dipergunakan untuk melunasi hutang. Beberapa manajer perusahaan

lebih senang ketika perusahaan tidak bergantung terhadap modal melalui utang.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Amidu dan

Abor (2006) bahwa arus kas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan

dividen, dimana ketika kemampuan arus kas perusahaan meningkat, maka laba yang

akan diterima perusahaan akan semakin tinggi. Meningkatnya laba ini diharapkan

akan meningkatkan dividen yang akan diberikan kepada para pemilik saham.

Perbedaan ini dimungkinkan karena pada penelitian Amidu dan Abor (2006)

menggunakan objek yang berada di Ghana.

Pengaruh Growth Terhadap Kebijakan Dividen

Pada penelitian ini variable pertumbuhan (growth) diproksikan dengan

pertumbuhan penjualan (sales growth). Variabel Growth secara parsial tidak

berpengaruh berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hal ini bisa dilihat dari nilai

signifikan 0,235 > 0.05. Nilai signifikan diatas 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa

pertumbuhan penjualan tidak akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang akan

diberikan kepada para pemegang saham.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hardiatmo

dan Daljono (2013) bahwa growth tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen, Hal

ini dimungkinkan bahwa pada tahun 2008 dan 2012 terjadi krisis ekonomi global

yang berimbas ke negara indonesia. Pada tahun 2008 terjadi krisis di negara Amerika

yang berdampak ke negara indonesia mencapai 11,06 dan pada tahun 2010 terjadi

krisis juga di negara yunani yang berimbas pula ke negara indonesia mencapai 6,96.

Kekacauan ini mengakibatkan dimungkinkan mengganggu pertumbuhan di Indonesia

menjadi kacau.

Pengaruh Pajak Terhadap Kebijakan Dividen

Page 21: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

21

Variabel pajak secara parsial tidak berpengaruh berpengaruh terhadap

kebijakan dividen. Hal ini bisa dilihat dari nilai signifikan 0,085 > 0.05. Nilai

signifikan diatas 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah pajak yang dibayarkan

kepada pemerintah tidak akan mempengaruhi jumlah dividen yang akan diberikan

kepada para pemegang saham

Pajak yang semakin tinggi disebabkan dengan semakin tingginya

profitabilitas, dengan tingginya profitabilitas maka semakin tinggi pula pembagian

dividen. Hal ini tidak sesuai dengan teori, dimungkinkan beberapa perusahaan

menggunakan keuntungan yang diperoleh untuk meningkatkan laba ditahan, karena

dengan cara tersebut dana internal meningkat sehingga perusahaan dapat menunda

penggunaan utang. Utama (2012)

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rehman

dan Takumi (2012) bahwa pajak yang semakin tinggi disebabkan dengan semakin

tingginya laba perusahaan, dengan semakin tinggi laba perusahaan maka dividen yang

diberikan akan semakin tinggi, hal ini dikarenakan dividen diambil dari laba setelah

pajak dan pihak manajer harus melunasi kewajiban yang ada seperti utang dan bunga.

Pengaruh Rasio Pasar Terhadap Kebijakan Dividen

Pada penelitian ini variabel rasio pasar diproksikan dengan Price Book Value.

Variabel rasio pasar secara parsial berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.

Hal ini bisa dilihat dari nilai signifikan 0,001 > 0.05. Nilai signifikan diatas 0.05.

Sehingga dapat dikatakan bahwa.ketika pasar menghargai nilai buku perusahaan lebih

tinggi, maka dividen yang akan diberikan kepada pemegang saham juga semakin

tinggi. Hal ini sesuai dengan teori birth in the hand yang menyatakan bahwa investor

lebih senang dividen daripada capital gain.

Page 22: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

22

Bird in the hand theory juga menjelaskan bahwa kebijakan dividen

berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan

perusahaan semakin besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut akan

semakin tinggi dan sebaliknya

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Amidu dan

Abor (2006) bahwa rasio pasar berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen.

Ketika harga pasar lebih tinggi daripada harga buku akan menyebabkan investor lebih

senang capital gain daripada nilai buku. Hal ini akan mempengaruhi manajer untuk

mengurangi dividen yang akan diberikan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam bab

sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen.

2. Leverage berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

3. Arus kas tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen.

4. Pertumbuhan (Growth) tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen..

5. Pajak (Tax) tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen..

6. Rasio pasar berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Saran

1. Penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio Pasar berpengaruh positif terhadap

kebijakan dividen dan Leverage berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen

pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia, maka disarankan

Page 23: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

23

sebaiknya investor memperhatikan Profitabilitas dan Leverage dalam

pengambilan keputusan mengenai kebijakan dividen.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan variabel independen dari faktor

eksternal misalnya inflasi sehingga peneliti tidak hanya mengambil faktor

internal saja.

DAFTAR PUSTAKA

Abor, Joshua Dan Godfred A. Bokpin. 2010. Investment Opportunities, Corporate Finance, And Dividend Payout Policy Evidence From Emerging Markets. Studies in Economics and Finance. Vol. 27, No. 3, pp 180-194.

Amidu, Mohammed dan Abor, Joshua.2006.Determinants of Devidend Payout Ratio in Ghana. Vol. 7, No.2, pp 136-145

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan Edisi Kedelapan Buku 2. Jakarta: Erlangga

Daljono, Budi Hardiatmo. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen., Vol. 2, No. 1 hal 1-13

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhrudin. 2006. Pasar modal Indonesia pendekatan tanya jawab. Edisi kedua. Jakarta: Salemba empat

Dewi, Sisca Christianty. 2008. Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional, Kebijkan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 10, No. 1, pp 47-58.

Fadah, Isti dan Dodik Rian. 2007. Analisis Faktor-Faktor Penentu Kebijakan Dividen (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEJ). Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 1, No. 1, pp 14-29.

Gill, et.al.2010.Determinants of Devidend Payout Ratio : Evidance from United States. The Open Business Journal, No.3 ,8-14

Hanafi. M.M. 2004. Manajemen Keuangan. Edisi 2004/2005. Cetakan pertama. Yogyakarta: BPFE

Handayani, Dwi R. dan Bambang Hadinugroho. 2009. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, ROA, Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2001-2005. Fokus Manajerial, Vol. 7, No.1, pp 64-71.

Page 24: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

24

Hardiatmo, Budi dan Daljono. 2013. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2010). Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No. 1, pp 1-13

Horne, James C. Van dan JR, John M.Wachowicz. 2009. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta. Salemba Empat

Horne, James C. Van dan JR, John M.Wachowicz. 2010. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta. Salemba Empat

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2013. Susunan Dalam Satu Naskah Undang-Undang Perpajakan. Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia

John, Franklin dan Muthusamy.2010.Leverage, Growth and Profitability as Determinants of Devidend Payout Ratio-Evidance from Indian Paper Industry. Vol.1, No.1, pp 26-30

Kamaludin. 2011. Manajemen Keuangan : Konsep Dasar dan Penerapannya. Bandung. Mandar Maju.

Lopolusi, Ita. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Sektor Manufaktur Yang Terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2, No. 1.

Marlina, Lisa dan Clara Danica. 2009. Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 2, No. 1, pp 1-6.

Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia

Pourheydari, Omid. 2009. “A Survey Of Management Views On Dividend Policy In Iranian Firms”. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management. Vol. 2, No. 1, pp 20-31.

Sudana, I Made. 2009. Manajemen Keuangan : “Teori Dan Praktik”. Surabaya. Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP)

Sugiono, Arief dan Untung, Edy. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta. Grasindo

Sumarto. 2007. Anteseden dan Dampak dari Kebijakan Dividen Beberapa Perusahaan Manufaktur. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, Vol. 7, No. 1

Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia UII

Takumi, Haruto dan Rehman, Abdul. 2012. Determinants of Devidend Payout Ratio: Evidance From Karachi Stock Exchange (KSE). Vol. 1, No.1, pp 20-27

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta. Kanisus

Page 25: ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

25

Utama, I Made Karya. 2012. “Dividend Payout Ratio Dan Faktor Yang Mempengaruhinya (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010)”. Manajemen Bisnis Syariah, No. 1