analisis faktor-faktor yang menjadi pertimbangan nasabah

13
Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah Dalam Menggunakan Bank Syariah Di Indonesia Pada Tahun 2016 Fajar Rachman Bahtera 1 dan Tengku Ezni Balqiah 2 1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan 2 Departemen Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor apa saja yang menjadi pertimbangan nasabah dalam menggunakan bank syariah. Sample dalam penelitian ini berjumlah 200 orang yang sedang menggunakan produk dari Bank Syariah. Penelitian ini di melakukan CFA terhadap item yang ada dan melakukan EFA untuk mendapatkan faktor baru dari item itu dengan menggunakan program SPSS. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 5 faktor yang menjadi pertimbangan nasabah dalam menggunakan Bank Syariah. Penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar konsumen merasa puas dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kepuasan berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan dan usia. Kata kunci: Perilaku Konsumen, Faktor-faktor yang dipertimbangkan, Bank Syariah, Proses pengambilan keputusan, kepuasan, SPSS ABSTRACT This study aimed to analyze what factors are taken into consideration customers in using Islamic banks. Sample in this research were 200 people who are currently using the product from Bank Syariah. This study did CFA on items available and make EFA to get a new factor of the item by using SPSS. In this study it was found that there are five factors into consideration customers in using Islamic Bank. The study also found that most consumers are satisfied and there is no significant difference between satisfaction by gender, occupation, income and age. Keyword: Consumer Behavior, Factors That Considered, Syariah Bank, Decision Making Process, Satisfaction, SPSS. Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah

Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah Dalam

Menggunakan Bank Syariah Di Indonesia Pada Tahun 2016

Fajar Rachman Bahtera1 dan Tengku Ezni Balqiah2

1Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan 2Departemen Ilmu Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor apa saja yang menjadi pertimbangan nasabah dalam menggunakan bank syariah. Sample dalam penelitian ini berjumlah 200 orang yang sedang menggunakan produk dari Bank Syariah. Penelitian ini di melakukan CFA terhadap item yang ada dan melakukan EFA untuk mendapatkan faktor baru dari item itu dengan menggunakan program SPSS. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 5 faktor yang menjadi pertimbangan nasabah dalam menggunakan Bank Syariah. Penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar konsumen merasa puas dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kepuasan berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan dan usia.

Kata kunci: Perilaku Konsumen, Faktor-faktor yang dipertimbangkan, Bank Syariah, Proses pengambilan keputusan, kepuasan, SPSS

ABSTRACT

This study aimed to analyze what factors are taken into consideration customers in using Islamic banks. Sample in this research were 200 people who are currently using the product from Bank Syariah. This study did CFA on items available and make EFA to get a new factor of the item by using SPSS. In this study it was found that there are five factors into consideration customers in using Islamic Bank. The study also found that most consumers are satisfied and there is no significant difference between satisfaction by gender, occupation, income and age.

Keyword: Consumer Behavior, Factors That Considered, Syariah Bank, Decision Making Process, Satisfaction, SPSS.

Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016

Page 2: Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah

PENDAHULUAN

Bank adalah badan usaha di bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang dalam masyarakat,

terutama memberikan kreditdan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. (KBBI Daring, Bank).

Menurut sejarah perbankan di Indonesia yang diambil dari data Bank Indonesia, perbankan di Indonesia sudah

berkembang sejak pada zaman penjajahan belanda tepatnya pada tahun 1828 dengan berdirinya De Javasche bank

dan berkembang sampai saat ini terdapat 118 bank di Indonesia secara keseluruhan. (Jumlah Bank Di Indonesia

Masih 118 – Keuangan – Kontan (n.d) www.keuangan.kontan.co.id)

Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang berperan penting dalam perekonomian di Indonesia karena

Menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998, Bank merupakan lembaga perantara keuangan, dimana bank bertugas

untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup orang banyak. Bank juga menjadi sarana bagi perusahaan untuk membayar gaji para

karyawan untuk mempermudah pendistribusian gaji melalui pembuatan rekning tiap karyawan di bank yang sudah

ditunjuk.

Pada perkembangannya perbankan Indonesia sempat diuji dengan adanya krisis multidimensi yang dialami

indoneisa pada tahun 1998 dan 1999 dimana ini menyebabkan runtuhnya beberapa bank yang ada saat itu namun

terdapat satu bank yang ternyata dapat bertahan dari krisis multidimensi tersebut diantaranya karena variasi produk

yang menggunakan prinsip syariah seperti sistem pembiayaan dengan sistem murabahah yang tidak terpengaruh

dengan BI Rate.

Sistem perbankan islam atau biasa disebut dengan sistem perbankan syairah sendiri sudah berkembang di

seluruh dunia, sebagai contoh negara yang menganut sistim perbankan islam adalah Malaysia, Indonesia,

Singapura, Arab Saudi, Mesir, Sudan, Pakistan, Inggris, Jerman dan masih banyak lagi di negara-negara Eropa

maupun Asia. Sampai 2014 aset perbankan syariah di pasar global secara keseluruhan telah mencapai US$ 778

miliar, dengan pangsa pasar perbankan syariah secara global adalah Malaysia, Bahrain, Kuwait, Qatar, Uni Emirat

Arab dan Arab Saudi (Jangan Sepelekan Kicauan Nasabah Bank Syariah (n.d) Maret 25, 2016.

www.republika.co.id).

Terdapat beberapa perbedaan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional, dimana bank syariah

adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah, selain itu dalam operasionalnya bank syariah juga diatur oleh

fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) dan hukum yang berlaku di Indonesia

tentang perbankan syariah. Pengelolaan bank syariah pada umumnya menggunakan akad yang berlandaskan nilai

syariah seperti akad Mudharabah, Wadiah dan untuk pembiayaan menggunakan akad salah satunya seperti

Murabahah. berbeda dengan bank konvensional yang menggunakan sistim bunga dalam keuntungannya, keuntungan

bank syariah adalah bagi hasil dimana keuntungan yang diperoleh nasabah berdasarkan hasil pengelolaan dana oleh

bank sehingga keuntungan yang didapatkan nasabah akan lebih adil.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia diawali oleh lahirnya Bank Muamalat Indonesia yang

berawal dari adanya Musyawarah Nasional IV Majelis Ulama Indonesia yang dilangsungkan pada tahun 1990

dimana hasil Munas tersebut mengamanatkan untuk membentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Islam di

Indonesia (Sejarah Bank Muamalat (n.d) Maret 26, 2016. www.bankmuamalat.co.id). Setelah adanya krisis ekonomi

Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016

Page 3: Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah

yang melanda Indonesia pada tahun 1998, terdapat beberapa kebijakan ekonomi diantaranya UU no 10 tahun 1998.

Jumlah bank umum syariah meningkat 2 kali lipat dalam kurun waktu 2009 sampai dengan 1015 atau dalam kurun

waktu 6 tahun terakhir, sedangkan kantor layanan yang dimili bank umum syariah meningkat 300% lebih dalam

kurun waktu yang sama. (Statistik Perbankan Syariah (n.d) Maret 26, 2016. www.OJK.go.id)

Pada tahun 2016 perbankan syariah sedang mengalami pelambatan, total aset dan laba keseluruhan bank

umum syariah menurun. Dari adanya penurunan tersebut tentunya terdapat beberapa hal sebagai penyebabnya, untuk

itu diperlukan penelitian untuk menemukan factor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih

menggunakan jasa dari Bank Syariah tentunya terdapat beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan nasabah untuk

menggunakan jasa dari perbankan syariah yang dapat digunakan nantinya sebagai masukan kepada pelaku bisnis di

perbankan syariah. Dalam pemahamannya terhadap suatu produk, konsumen melakukan pengamatan terhadap 2

jenis atribut produk, yaitu atribut intrinsik dan atribut ekstrinsik (Zeithaml, 1998) dari penjelasan di atas

menyebutkan bahwa Faktor faktor tersebut tentunya bisa berasal dari dalam ataupun luar diri nasabah yang akan

menyebabkan perbedaan pada kepuasan yang dirasakan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan

persepsi pada konsumen dalam perilakunya diantaranya berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendapatan

(Peter and Olson, 2010)

Tinjauan Teoritis Pemasaran Jasa

Lam et al (2001) mendefinisikan jasa sebagai hasil dari usaha penggunaan manusia dan mesin terhadap

sejumlah orang atau objek. Jasa meliputi suatu perbuatan, suatu kinerja, atau suatu upaya yang tidak bisa diproses

secara fisik .Payne (2000) merumuskan jasa sebagai aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai dan

manfaat) intangible yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan

barang-barang milik dan tidak menghasilkan perubahan kepemilikan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi

suatu jasa atau bisa juga tidak berkaitan dengan produk fisik. Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang

ditawarkan untuk dijual. Contohnya : bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, lembaga pendidikan, dan

lain-lain. Tjiptono (2005) menyatakan bahwa jasa sebagai salah satu bentuk produk dapat didefinisiskan sebagai :

setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya

bersifat intangible (tidak berwujud) dan tidak menghasilkan kepemilikan tertentu. Produknya bisa dan bisa juga

terikat pada suatu produk fisik.

Perilaku Konsumen

Definisikan perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2006): Perilaku konsumen adalah studi

bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide

atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Definisisi perilaku konsumen menurut

Schiffman dan Kanuk (2004): Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian

akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan

kebutuhan konsumen.

Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016

Page 4: Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah

Culture

Culture atau budaya secara luas sebagai makna yang dimiliki bersama oleh masyarakat dalam suatu

kelompok sosial (Peter dan Olson, 2010). Namun demikian, karena budaya adalah nilai-nilai yang dirasakan

bersama oleh suatu grup masyarakat, pemasar juga dapat menganalisis makna budaya suatu sub budaya (geografis,

usia, etnis, jenis kelamin, dan pendapatan) atau kelas sosial (kelas atas, kelas menengah, kelas bawah). Menurut

Kotler (2006) budaya (culture) merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar.

Subculture

Subculture atau Subbudaya adalah sekelompok orang tertentu dalam sebuah masyarakat yang sama-sama

memiliki makna budaya yang sama untuk tanggapan afeksi dan kognisi, perilaku dan faktor lingkungan (Peter dan

Olson, 2010). Berdasarkan pendapat Kotler (2006). Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah subbudaya yang

lebih menampakkan indentifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti usia, pekerjaan, pendapatan

dan jenis kelamin.

Usia

Kelompok umur dapat juga menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen karena biasanya

memiliki nilai dan perilaku yang berbeda di setiap kelompok usia. Terdapat 3 kategori penggolongan usia

konsumen yaitu the teen market, baby boomers dan the mature market (Peter and Olson, 2010). The teen market

adalah konsumen dalam rentang usia 12 sampai 19 tahun dimana pola pembelian lebih mementingkan kepada

popularitas brand. Baby boomers adalah konsumen yang lahir antara tahun 1946 sampai dengan usia 1964 pada

tahun 2000, dimana pola pembelian yang dilakukan dengan melihat kualitas barang yang ada. Sedangkan mature

market adalah orang orang diatas usia 55 tahun dimana pola pemilihan produk yang dilakukan berdasarkan pada

produk produk kesehatan dan produk produk keagamaan yang dibagi berdasarkan subculture yang ada.

Pendapatan

Orang orang dengan pendapatan yang berbeda memiliki nilai, perilaku dan gaya hidup yang berbeda (Peter

dan Olson, 2010) bagaimanapun juga pendapatan akan digunakan untuk menentukan segmentasi tehadap konsumen.

Bila dikatakan dengan pendapatan, konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan

konsumsi. Adapun tabungan adalah bagian pendapatan yang disimpan atau tidak dibelanjakan. Oleh karena itu,

besar pendapatan sama dengan besar konsumsi ditambah besar tabungan. Setiap pertambahan pendapatan akan

menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan. (Peter dan Olson, 2010)

Jenis Kelamin

Masing-masing segmen pasar ini mempunyai ciri dan sifat yang berbeda, seperti yang sering dihadapi

dengan pemasaran produk maupun jasa. Schmoll (2006) menyatakan bahwa ditemukan perbedaan yang signifikan

antara jenis kelamin wanita dan pria terhadap suatu pelayanan jasa atau produk. Pria cenderung lebih mudah

Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016

Page 5: Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah

menerima suatu produk maupun jasa yang baru dibandingkan dengan perempuan. Namun, perempuan lebih bersifat

konsumtif terhadap suatu produk yang memang produk tersebut terbukti bagus dan banyak dipakai oleh teman-

temannya.

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Mitchell dan Waish (2003) bahwa pria dan wanita menginginkan

produk dan jasa yang berbeda dan mereka memiliki jalan pikiran yang berbeda untuk mendapatkan produk maupun

jasa yang diinginkan. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana gender mempengaruhi konsumen

dalam pengambilan keputusan serta melakukan komunikasi mengenai suatu layanan jasa. Oleh karena itu, gender

memiliki pengaruh yang mengakibatkan perbedaan persepsi terhadap terbentuknya suatu komunikasi. Hal ini

disebabkan oleh perbedaan kebutuhan dan sifat alamiah yang ada di dalam diri mereka.

Pekerjaan

Menurut Kotler (2006) pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. pekerja lapangan

cenderung membeli pakaian kerja lebih kasar, sedangkan eksekutif membeli lebih banyak setelan bisnis. Pemasar

mencoba untuk mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki kepentingan atas rata-rata dalam produk dan

layanan mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat mengkhususkan diri dalam membuat produk yang dibutuhkan

oleh kelompok kerja yang diberikan.

Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam jurnal Rehman and Masood (2012), peneliti merancang hipotesis

untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang akan terbentuk dari variabel yang ada dan untuk mengetahui kepuasan

responden terhadap bank syariah serta adakah perbedaan kepuasan di antara gender, jenis pekerjaan, tingkat

pendapatan dan usia. Penelitian sebelumnya melakukan confirmatory factor analysis untuk membuktikan bahwa

faktor faktor yang sudah ditentukan menjadi pertimbangan konsumen pada pemilihan Bank Islam Di Pakistan

dapat pula digunakan untuk penelitian di wilayah Indonesia dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas,

penelitian yang dilakukan oleh penulis membuktikan bahwa item item yang ada pada faktor yang ditentukan

menjadi pertimbangan konsumen pada pemilihan Bank Syariah di Indonesia khususnya di wilayah

JABODETABEK.

No Nama Faktor Item Kode

1 Secure Feeling Maintain Confidentiality SF1

Professionalism Of Staff SF2

Reputation And Image Of Bank SF3

Friendly Personnel SF4

2 Banking Services Offered Lower Interest BSO1

Lower Charges BSO2

Higher Benefits BSO3

Variety Of Services Offered BSO4

Strong Financial Position Of Bank BSO5

Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016

Page 6: Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah

3 Efficiency Sufficient Transactions Time E1

ATM Services E2

Fast And Efficient Service E3

4 Religious Factor Shariah Principles RF1

Riba And Interes RF2

5 Quality Related Issues Customer Service Quality QRI1

Knowledgeable Personnel QRI2

6 Responsiveness Strong Network R1

Ease Of Obtaining Loan R2

Influence Of Relatives, Employer R3

7 Attractiveness Market Promotion A

Banking Atmosphere A2

Financial Counseling A3

8 Convenience Convenient Location C

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian konklusif. Penelitian konklusif adalah penelitian yang

dilakukan untuk membantu pembuatan keputusan untuk menentukan, mengevaluasi dan memilih alternatif terbaik

untuk memecahkan masalah, (Malhotra, 2006). Penelitian konklusif dibagi menjadi 2 yaitu penelitian deskriptif dan

kausal, pada penelitian ini peneliti akan menggunakan penelitian secara deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu karakter atau fungsi dari suatu hal (Malhotra, 2006). Dalam

penelitian deskriptif biasanya dilakukan secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan data yang didapat dari hasil

survei atau observasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Survey yang dilakukan terhadap satu jenis sample

yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini akan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk

mengumpulkan data, kuesioner yang disusun akan melalui uji pretest terlebih dahulu untuk mengukur realibilitas

dan validitas pertanyaan yang ada pada kuesioner agar dapat dipahami oleh responden, pre test akan dilakukan

terhadap 30 responden dengan rentang umur antara 17 – 40 tahun yang merupakan pengguna Bank Syariah di

wilayah JABODETABEK.

Hasil Total Variance Explained

Analisa total variance explained dilakukan untuk menentukan banyaknya faktor baru yang dapat dibentuk.

Faktor- faktor tersebut bisa saja terdiri dari satu atau lebih item. Item item yang diambil adalah item dengan

eignvalue diatas 1. Berdasarkan tabel Total Variance Explained menunjukkan bahwa pernyataan dengan nilai

eigenvalues > 1 ada 5 faktor, yaitu 8.561, 1.729, 1.550, 1.312 dan 1.040. Dengan demikian diketahui bahwa jumlah

maksimal faktor baru yang dapat terkumpul adalah sebanyak 5 faktor baru, dari hasil pengujian tersebut terdapat 5

faktor baru yang dapat dibentuk, selanjutnya dilakukan pengujian component matrix untuk mengetahui pernyataan

mana masuk ke faktor yang mana. Berikut adalah hasil perhitungannya.

Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016

Page 7: Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah

Component

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared

Loadings Rotation Sums of Squared

Loadings

Total % of

Variance Cumulative

% Total % of

Variance Cumulative

% Total % of

Variance Cumulative

%

1 8.561 37.22 37.22 8.561 37.22 37.22 3.746 16.288 16.288

2 1.729 7.519 44.739 1.729 7.519 44.739 3.018 13.122 29.41

3 1.55 6.738 51.477 1.55 6.738 51.477 2.808 12.21 41.62

4 1.312 5.705 57.182 1.312 5.705 57.182 2.497 10.855 52.476

5 1.04 4.521 61.703 1.04 4.521 61.703 2.122 9.227 61.703

6 0.97 4.216 65.919

7 0.896 3.897 69.816

8 0.785 3.413 73.229

9 0.71 3.085 76.314

10 0.621 2.702 79.016

11 0.591 2.57 81.586

12 0.564 2.452 84.038

13 0.515 2.24 86.278

14 0.496 2.158 88.436

15 0.466 2.025 90.461

16 0.401 1.745 92.206

17 0.37 1.609 93.815

18 0.314 1.365 95.18

19 0.282 1.228 96.408

20 0.279 1.215 97.623

21 0.241 1.047 98.67

22 0.225 0.979 99.648

23 0.081 0.352 100 Sumber: Output SPSS dan hasil olahan penulis

Component Matrix

Uji component matrix dilakukan untuk mengetahui item mana masuk ke faktor apa sehingga fit dengen

model penelitiannya. Untuk lebih jelas lagi dilakukan rotated component matrix untuk memperjelas pembagian item

di masing masing faktor. Dapat dilihat bahwa Matriks ini berisi nilai faktor loading yaitu nilai yang menunjukkan

hubungan antar variabel penelitian dan kontribusi mereka terhadap matriks hubungan yang telah dibentuk. Setiap

item hanya boleh mewakili 1 faktor maka untuk item yang memiliki lebih dari satu faktor akan di cabut dari

penelitian, ketiga item tersebut adalah customer service quality, kecepatan dan efisiensi layanan dan juga layanan

ATM. terdapat pula 2 item yang memiliki faktor loading kurang dari 0.5 maka item tersebut akan dibuang dari

penelitian. kelima item tersebut adalah variasi produk yang dibutuhkan nasabah serta waktu transaksi yang cukup

Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016

Page 8: Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah

sehingga tersisa 18 item yang berhasil dikelompokkan menjadi 5 faktor. Berikut hasil pengujian component matrix

yang dilakukan.

Componen

1 2 3 4 5

SF4 0.819

SF2 0.724

SF1 0.706

QRI2 0.633

QRI1 0.585 0.494

SF3 0.554

E1 0.445

A3 0.775

A2 0.703

A1 0.653

C1 0.565

E3 0.451 0.434

BSO5 0.419

BSO3 0.848

BSO2 0.633

BSO1 0.598

RF2 0.714

RF1 0.661

E2 0.48 0.505

R3 0.835

R2 0.742

R1 0.55

Sumber: Output SPSS dan hasil olahan penulis

Dapat dilihat bahwa masing masing item memiliki faktor loading lebih dari 0.5 Dalam tabel tersebut juga

terdapat nilai eigenvalue dari tiap-tiap faktor yang terbentuk. eigenvalue yang lebih dari 1 menggambarkan sesuai

dengan apa yang dimuat oleh malhotra (2006). Masing masing dari faktor juga memiliki peran dalam total varians

data dengan bagian yang sudah dimuat pada tabel. Misalkan pada faktor banking staff fapat berkontribusi sebesar

37.220 dari keseluruhan varians data. Berikut merupakan ringkasan penyajian data dari hasil perhitungan maintest

yang dilakukan.

Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016

Page 9: Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah

Faktor and Items Faktor Loading

Eigen Values

Percentage of Varians

Faktor – 1 : Banking Staff

Keramahan petugas bank

0.819 8.561 37.22

Profesionalitas petugas bank

0.724

Menjaga kerahasiaan 0.706

Reputasi dan image bank

0.554

Faktor – 2 : bank atmosphere

Konsultasi keuangan 0.775 1.729 7.519 Kondisi perbankan syariah

0.703

Sarana promosi 0.653 Kenyamanan kantor cabang

0.565

Faktor – 3 : benefit Variasi pelayanan yang diberikan

0.866 1.55 6.739

Keuntungan yang lebih tinggi

0.848

Biaya yang lebih murah 0.633 Margin yang lebih rendah

0.598

Faktor – 4 : Religious Faktor Riba dan bunga 0.714 1.312 5.705 Prinsip syariah 0.661 Faktor – 5 : Influence Pengaruh keluarga dan karyawan

0.835 1.04 4.521

Kemudahan pengajuan pinjaman

0.742

Jaringan yang kuat 0.55 Sumber: Output SPSS dan hasil olahan penulis

Satisfaction

Tabel terakhir yaitu tabel 4.11 menunjukkan tingkat kepuasan responden terhadap Bank Syariah (H2). Dari

data yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebanyak 183 responden memberikan respon positif terhadap kepuasan

mereka pada Bank Syariah, atau dengan kata lain sebanyak 91.5% responden menyatakan bahwa mereka puas

dengan Bank Syariah dengan rata rata kepuasan adalah 4.125 dari skala 1 samapai 5.

Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016

Page 10: Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah

Frequency % Cumulative %

Sangat tidak setuju

1 0.5 0.5

Tidak setuju 1 0.5 1

Netral 15 7.5 8.5 Setuju 138 69 77.5 Sangat setuju 45 23 100

TOTAL 200 100 100 Rata-rata total kepuasan 4.125

Sumber: Hasil output SPSS dan olahan penulis

Uji Beda (T Test)

Ttest adalah uji komparasi antara 2 kelompok sampel untuk mengetahui apakan ada perbedaan antara 2

kelompok sampel tersebut pada variabel tertentu. Untuk menguji hipotesa H3 penulis menggunakan T test karena

akan mengukur apakah ada pengaruh antara gender yaitu laki laki dan perempuan terhadap kepuasan responden.

Berikut merupakan hasil pengolahan datanya.

T Value T Tabel Keterangan Jenis Kelamin → Kepuasan 0.48 1,97202 Tidak Signifikan

Sumber: Hasil output SPSS dan olahan penulis

Uji Analysis of Variance (ANOVA)

Untuk menguji perbedaan kepuasan responden pada pekerjaan yang berbeda (H4), perbedaan kepuasan

responden berdasarkan pendapatan (H5) dan perbedaan kepuasan responden berdasarkan usia (H6) maka dilakukan

uji Analize of Variance karena samplenya terdiri dari lebih dari 2 group, berikut hasil perhitungannya.

F Value F Tabel Keterangan Pekerjaan → Kepuasan 0.87 2.42 Tidak Signifikan

Pendapatan → Kepuasan 0.13 2.65 Tidak Signifikan

Usia → Kepuasan 0.11 3.04 Tidak Signifikan

Sumber: Hasil output SPSS dan olahan penulis

Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016

Page 11: Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah

Pembahasan Perbedaan Kepuasan Berdasarkan Jenis Kelamin

T-value yang diperoleh untuk hipotesis 3 adalah 0.48 sedangkan T-Tabel adalah 1.97202 yang berarti T Value<.T

Tabel. Dengan demikian, H3 pada penelitian ini ditolak karena hasil dari t-value menunjukkan hasil yang tidak

signifikan.

Perbedaan Kepuasan Berdasarkan Pekerjaan

F-value yang diperoleh untuk hipotesis 4 adalah 0.87 sedangkan F-Tabel adalah 2.42 yang berarti F Value<.F Tabel.

Dengan demikian, H4 pada penelitian ini ditolak karena hasil dari t-value menunjukkan hasil yang tidak signifikan.

Perbedaan Kepuasan Berdasarkan Pendapatan

F-value yang diperoleh untuk hipotesis 5 adalah 0.13 sedangkan F-Tabel adalah 2.65 yang berarti F Value<.F Tabel.

Dengan demikian, H5 pada penelitian ini ditolak karena hasil dari t-value menunjukkan hasil yang tidak signifikan.

Perbedaan Kepuasan Berdasarkan Usia

F-value yang diperoleh untuk hipotesis 6 adalah 0.11 sedangkan F-Tabel adalah 3.04 yang berarti F Value<.F Tabel.

Dengan demikian, H6 pada penelitian ini ditolak karena hasil dari t-value menunjukkan hasil yang tidak signifikan.

Pembahasan diatas mendukung teori dari Zeithaml dan Bitner (2000) yang menyebutkan bahwa kepuasan konsumen

dipengaruhi oleh faktor kualitas pelayanan atau jasa, faktor kualitas produk, faktor harga, faktor situasi dan Faktor

pribadi dari konsumen. Sehingga jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan dan usia tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan beberapa hal yang dapat menjadi masukan untuk pelaku bisnis

perbankan syariah terutama para manager dalam menentukan strategi. Implikasi manajerial dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Faktor pertama yaitu keramahan petugas bank, disini manager dapat meningkatkan keramahan petugas

dalam hal melayani mulai dari hulu ke hilir proses pelayanan seperti security yang pertama menyambut

nasabah, petugas customer service, petugas teller maupun marketing yang akan berhadapan lagnsung

dengan nasabah agar nasabah dapat terkesan..

2. Nasabah ternyata mengharapkan bahwa bank syariah bukan hanya tempat menabung melainkan juga

dapat menjadi tempat untuk meminta pendapat mengenai keuangan yang dimiliki, manager dapat

menempatkan petugas bank syariah sebagai konsultan terhadap investasi nasabah melalui produk yang

ada di bank syariah sehingga nantinya satu orang nasabah dapat memiliki lebih dari satu produk di

bank syariah untuk alternatif investasinya.

Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016

Page 12: Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah

3. Faktor ketiga yaitu Benefit memiliki item variasi pelayanan yang diberikan sebagai item dengan rata

rata tertinggi, manager dapat melihat hal ini sebagai peluang yang berarti nasabah menginkan inovasi

produk untuk kebutuhan finansial nasabah.

4. Item dengan rata rata tertinggi di faktor religius adalah riba dan bunga, manager harus bisa

meningkatkan keyakinan nasabah mengenai bebasnya bank syariah dari riba dan bunga agar nasabah

lebih percaya dan merasa aman dalam melakukan transaksi di bank syariah dengan menciptakan

tagline atau iklan iklan yang mengedepankan kehalalan bertransaksi di bank syariah.

5. Item dengan nilai rata rata tertinggi di faktor terakhir adalah pengaruh keluarga dan karyawan,

manager harus bisa melihat ini sebagai peluang dengan memanfaatkan semua karyawan sebagai sales

people, mulai dari pegawai dasar yaitu Office boy, security dan driver sampai ke jabatan tertinggi di

cabang maupun kantor pusat untuk berjualan.

Saran Berdasarkan penelitian ini, saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. penelitian selanjutnya agar dapat menambahkan item lain yang dapat diambil dari jurnal jurnal yang sudah ada

agar data yang didapat dapat lebih beragam..

2. Untuk masa yang mendatang tentunya penelitian yang dilakukan dapat mencakup bank syariah lain atau juga

dapat memasukkan lembaga lembaga keuangan syariah lain agar sampel yang didapat dapat lebih beragam..

3. Penelitian selanjutnya dapat melakukan perbandingan antara faktor yang menjadi pertimbangan nasabah dalam

memilih antara bank syariah dan bank konvensional

DaftarPustaka

Belch, George R. & Michael E. Belch. Advertising and promotion: an integrated marketing communication

perspective, fourth edition, MCGraw-Hill, New York.2007

Budi, Triton Prawira. 2005. SPSS 13 Terapan Riset Statistik Parametrik. Andi. Yogyakarta

Etzel. Michael J. Walker J.W., Stanton, W.J. 2001.Marketing Edisi Ke 12. New York, USA: Mcgraw-Hill Irwin

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang; Badan Penerbit Universitas

Diponegoro

Good, Carter V. 1973 . Dictionary of Education. McGraw-Hill Book Company.

Hair, J.F. Jr., Anderson R.E, Tatham, R.L, & Black, W.C. (1998). Multivariate Data Analysis. 5th Edition. Upper

Saddle River, NJ: Prentice Hall

Hawkins, D. I., Mothersbaugh, D. L., & Best, R. J. 2007. Consumer Behavior: Building Marketing Strategy. New

York: McGraw Hill Company Inc.

Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016

Page 13: Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah

Kotler, Phillip Dan Gary Amstrong. (2001). Prinsip Prinsip Pemasaran, Jilid 2. Edisi Ke 8. Penerbit Erlangga,

Jakarta

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua Belas), Cetakan Ketiga, PT. Indeks,

Jakarta, 2006.

Neal, Cathy, Pascale Quester, Del I. Hawkins. (2004). Consumer Behaviour Implications for Marketing Strategy.

McGraw-Hill, Australia.

Peter, J. Paul, Olson, Jerry C, 2010, Consumer Behavior and Marketing Strategy, 9th edition, McGraw-Hill Higher

Education, New York

Prasetijo, R dan Ihalauw, J. 2005, Perilaku Konsumen, Andi Offset, Yogyakarta.

Schiffman, Leon, & Kanuk. 2004. perilaku konsumen (edisi 7). Jakarta: prentice hall

Schmoll, O, Howard, G, Chilton, PJ and Chorus. 2006. Protecting groundwater for health: managing the quality of

drinking water sources. WHO/IWA, London

Stanton, William, J., 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid Ketujuh, Penerbit Erlangga, Jakarta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D;Penerbit CV Alfabeta. Bandung

Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 7

Tahun 1992 Tentang Perbankan

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

Rehman and Masood (2012). “Why do customers patronize Islamic banks? A case study of Pakistan”. Emerald

Insight. Vol 4 issue 2/3 pp. 130-141

Zeithaml,A. Valeria. 1998 Consumer Perception Of Price Quality and Value: A Means –End Model and Syntesis of

Evidence . Journal of Marketing. Vol. 6. January.

Zeithaml, Valarie A Dan Mary Jo Bitner.2000. Service Marketing. Singapore: Mcgraw-Hill Companies.

Internet:

Jumlah Bank Di Indonesia Masih 118 – Keuangan – Kontan (n.d) Maret 19,2016. www.keuangan.kontan.co.id

Sejarah Bank Syariah Mandiri. (n.d). Maret 26, 2016. www.syariahmandiri.co.id

Sejarah Bank Muamalat. (n.d). Maret 26, 2016. www.bankmuamalat.co.id

Sejarah Bank BRI Syariah. (n.d). Maret 26, 2016. www.brisyariah.co.id

Sejarah BNI Syariah. (n.d). Maret 26, 2016. www.bniSyariah.co.id

Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016