analisis faktor - faktor yang mempengaruhi ...repository.ub.ac.id/9474/1/cindy yosari .pdftabel 3.3...

151
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN (Studi pada Aparatur Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang) SKRIPSI Diajukan Untuk Menempuh Ujian Skripsi pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya CINDY YOSARI 105030400111004 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS PROGRAM STUDI PERPAJAKAN MALANG 2017

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENERIMAAN

PAJAK PENGHASILAN

(Studi pada Aparatur Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya

Kota Malang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Skripsi pada Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya

CINDY YOSARI

105030400111004

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

PROGRAM STUDI PERPAJAKAN

MALANG

2017

Page 2: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Page 3: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Page 4: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Lampiran 3 Curriculum Vitae

Nama : Cindy Yosari

Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 24 September 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : jl. Komp. Sutera Alba 3/16 kel. Alam Sutera Serpong

Telepon : 085230452545

E-mail : [email protected]

Pendidikan : SD IBA Palembang (2004)

SMPN 1 Sukaraja Bogor (2007)

SMA Bina Warga 1 Palembang (2010)

S1 Administrasi Perpajakan Universitas Brawijaya (2017)

Page 5: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Kupersembahkan Karyaku

Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta

Kakak-kakak dan Adikku Tersayang

Page 6: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

vi

RINGKASAN

Cindy Yosari, 2015, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak

Penghasilan (Studi pada Aparatur Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota

Malang), Ketua : Hamidah Nayati Utami Dr., S.Sos, M.Si; Anggota : Arik Prasetya S.Sos, M.Si,

Ph.D.

Penelitian ini dilatarbelakangi Faktor-Faktor yang berpengaruh pada Penerimaan Pajak

Penghasilan setiap tahunnya sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36

Tahun 2008 yang merupakan perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983

tentang Pajak Penghasilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh

faktor-faktor yang diteliti dalam penerimaan pajak penghasilan. Faktor-faktor dalam penelitian

ini merupakan upaya aparatur pajak guna mencapai indikator keberhasilan dalam penerimaan

pajak penghasilan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuisioner, serta data

sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi. Obyek penelitian ini adalah Kantor Pelayanan

Pajak Madya Malang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak dan Sosialisasi Pajak

berpengaruh pada Penerimaan Pajak Penghasilan. Aparatur pajak membangun kepatuhan Wajib

Pajak melalui adanya sosialisasi pajak serta konsultasi terhadap Wajib Pajak, sehingga

menyadarkan Wajib Pajak atas kewajiban perpajakannya. Namun masih terdapat dua faktor yang

belum memberikan pengaruh secara baik, yaitu Pemeriksaan Pajak serta Pengetahuan dan

Pemahaman Wajib Pajak. Hal ini disebabkan masih adanya Wajib Pajak yang melakukan

penghindaran pajak dan tidak jujur dalam melakukan pencatatan perpajakannya, serta kurangnya

pemahaman Wajib Pajak tentang pentingnya perpajakan.

Saran yang direkomendasikan adalah pihak aparatur pajak lebih tegas dalam menindak

Wajib Pajak yang berlaku curang, dan mengembangkan cara-cara baru untuk menyampaikan

ketentuan perpajakan pada Wajib Pajak sehingga Wajib Pajak dengan mudah memahami

kewajibannya dalam bidang perpajakan dan Penerimaan Pajak Penghasilan akan meningkat.

Kata Kunci : Penerimaan Pajak Penghasilan, Kepatuhan Wajib Pajak, Sosialisasi Pajak,

Pemeriksaan Pajak, Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak.

Page 7: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

vii

SUMMARY

Cindy Yosari, 2015, Analysis of Factors that Affect the Receipt of Income Tax (Studies on

Tax Office Madya of Malang), Chairman : Hamidah Nayati Utami Dr., S.Sos, M.Si; Member :

Arik Prasetya S.Sos, M.Si, Ph.D.

The background of this research is the factor which affect the receipt of tax income every

year base on Regulation No.36 of 2008 which is the fourth change over the regulation No. 7 of

1983 about income tax. This study aim to analyze how much influence the factors studied in

income tax revenue. The factors in this study are an effort by tax apparatus to achieve indicator

of success in income tax revenue.

This study uses descriptive method wih quantitative approach. It employs primary data

whichis obtained through questionnaire and secondary data which is obtained through

documentation. The study is taken place in Tax Office Madya of Malang.

The result of this study is that taxpayer compliance and tax dissemination had effect on

income tax revenue. The tax authorities build taxpayer compliance through the socialization of

taxes as well as consultation on taxpayer, thus awakening the taxpayer for his tax obligations.

But there are still two factors that have not given influence, namely tax audit and knowledge and

understanding of the taxpayer. This is due to to the existence of taxpayers who do tax evasion

and dishonest in recording the tax reporting, as well as a lack of understanding of taxpayers

about the importance of taxation.

Recommended advice is the tax authorities are more assertive in cracking down on

taxpayers cheating, and developing new ways to pass tax regulations on taxpayers so that

taxpayers easily to understand the obligations of taxation and income tax revenue will increase.

Keywords : Income Tax Receipts, Taxpayer Compliance, Tax Socialization, Tax Audits,

Knowledge and Understanding of the Taxpayer.

Page 8: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Penghasilan (Studi

pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang). Skripsi ini merupakan tugas akhir yang

diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Administrasi Perpajakan

pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Keluargaku tersayang, Mom, Daddy, Adikku Abdul Fattah, yang selalu

memberikan cinta, dukungan, arahan, motivasi, serta doanya hingga

terselesaikannya skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu

Administrasi Brawijaya Malang.

3. Bapak Kadarisma Hidayat, Drs, M.Si selaku Ketua Prodi Perpajakan Fakultas

Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

4. Ibu Hamidah Nayati Utami, Dr, S.Sos, M.Si selaku pembimbing 1 dan Bapak

Arik Prasetya, S.Sos, M.Si, Ph.D selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan

waktu waktu, tenaga, dan pikiran dengan ikhlas, sabar, dan tulus serta member

bimbingan, motivasi dan arahan selama penyusunan skripsi.

5. Teman-teman seperjuangan perpajakan 2010 yang telah berbagi pengetahuan dan

pengalaman demi perjuangan penyelesaian skripsi yang luar biasa ini, terutama

Benny, Debby, dan Dita.

Page 9: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

ix

6. Jauhar Andre Wicaksono selaku teman terdekat yang selalu setia mendampingi,

mendengarkan keluh kesah, memberi semangat, dukungan, dan doa.

7. Teman-teman Kesumba yang memberikan semangat dan doanya, terutama adikku

Fa’izah Putri.

8. Teman-teman DISMA yang terus memberikan semangat dan masukan-masukan

untuk penulisan skripsi ini terutama Chandra Yudistira dan Mbak Dilla Janati.

9. Para informan beserta seluruh pegawai Kantor Pelayanan Pajak Madya kota

Malang yang telah berbagi informasi dan banyak membantu dalam kelancaran

penelitian skripsi ini.

10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu disini, yang

telah membantu baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang membangun sangat peniliti

harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan yang berarti bagi

pihak yang membutuhkan.

Malang, Juni 2017

Cindy Yosari

Page 10: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

xi

DAFTAR ISI

MOTTO ............................................................................................................................iii

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................................ iv

TANDA PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................... v

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................................................... vi

RINGKASAN .................................................................................................................... vii

SUMMARY ......................................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A Latar Belakang ................................................................................................ 1

B Rumusan Masalah .......................................................................................... 9

C Tujuan Penelitian ........................................................................................... 10

D Kontribusi Penelitian ..................................................................................... 11

E Sistematika Pembahasan ................................................................................ 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 15

A Kajian Empiris............................................................................................... 15

1 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 15

B Kajian Teoritis ............................................................................................... 17

1 Definisi Pajak .............................................................................................. 17

2 Fungsi Pajak ................................................................................................ 18

3 Sistem Pemungutan Pajak ........................................................................... 18

4 Pembedaan dan Pembagian Jenis Pajak ...................................................... 20

5 Asas-Asas Perpajakan ................................................................................ 22

6 Pajak Penghasilan ....................................................................................... 23

7 Sanksi Perpajakan ....................................................................................... 29

8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak .............................. 30

C Hubungan Antar Variabel.............................................................................. 46

D Model Konseptual ......................................................................................... 48

E Model Hipotesis ............................................................................................. 49

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 52

A Jenis Penelitian ............................................................................................ 52

B Lokasi Penelitian ........................................................................................... 52

C Konsep, Variabel, dan Definisi Operasional Variabel .................................. 53

D Skala Pengukuran .......................................................................................... 58

E Populasi dan Sampel ...................................................................................... 60

Page 11: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

xii

F Sumber Data .................................................................................................. 61

G Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 62

H Instrumen Penelitian ...................................................................................... 63

I Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................................................... 63

J Teknik Analisis Data ...................................................................................... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 75

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................. 75

B Gambaran Umum Responden........................................................................ 82

C Analisis Data ................................................................................................. 85

1 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 85

2 Analisis Deskriptif ...................................................................................... 88

3 Analisis Regresi Linear Berganda ............................................................ 107

4 Uji Hipotesis ............................................................................................. 110

D Pembahasan ................................................................................................ 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 131

A Kesimpulan ................................................................................................. 131

B Saran ............................................................................................................ 133

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 135

LAMPIRAN ..................................................................................................................... 139

Page 12: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Peran Perpajakan pada APBN Tahun 2011 – 2015 .......................................... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 15

Tabel 2.2 Tarif Pajak ....................................................................................................... 29

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ......................................................................... 55

Tabel 3.2 Skala Likert ..................................................................................................... 59

Tabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert .............................................................................. 60

Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .................................................................... 66

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................................... 82

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................ 83

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 84

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ......................................... 84

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas Kolomogorov-Smirnov ....................................... 85

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................................... 87

Tabel 4.7 Dasar Interpretasi Skor Indikator Dalam Variabel Penelitian ......................... 90

Tabel 4.8 Distribusi Tanggapan Responden pada Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ..... 90

Tabel 4.9 Distribusi Tanggapan Responden pada Variabel Sosialisasi Pajak ................. 93

Tabel 4.10 Distribusi Tanggapan Responden pada Variabel Pemeriksaan Pajak ............. 96

Tabel 4.11 Distribusi Tanggapan Responden pada Variabel Pemahaman dan Pengetahuan

Pajak ............................................................................................................... 101

Tabel 4.12 Distribusi Tanggapan Responden pada Variabel Penerimaan PPh ............... 104

Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Liner Berganda ......................................................... 108

Tabel 4.14 Uji Hipotesis Parsial ...................................................................................... 112

Tabel 4.15 Tabel ANOVA .............................................................................................. 118

Tabel 4.16 Tabel Distribusi F .......................................................................................... 119

Tabel 4.17 Tabel Coefficients .......................................................................................... 122

Tabel 4.18 Tabel Distribusi t ........................................................................................... 123

Tabel 4.19 Tabel Coefficients .......................................................................................... 129

Page 13: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prosedur Pemeriksaan Pajak ........................................................................... 40

Gambar 2.2 Kerangka Penelitian ........................................................................................ 49

Gambar 2.3 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 50

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPP Madya Malang ........................................................ 79

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan Scatterplot ............................. 88

Page 14: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil

dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam

melaksanakan pembangunan ini pemerintah mengandalkan dana dari dua sumber

pokok yaitu sumber dana luar negeri dan sumber dana dalam negeri. Sumber dana

luar negeri misalnya pinjaman luar negeri dan hibah (grant), sedangkan sumber

dana dalam negeri misalnya penjualan migas dan non migas serta pajak yang

dikumpulkan. Untuk menjadi bangsa yang mandiri, pemerintah terus berusaha

mengoptimalkan sumber dana dalam negeri, yaitu berupa pajak.Menurut

Mardiasmo (2006:1) pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan

undang-undang (dapat dipaksakan) serta tidak mendapat jasa timbal

(kontraprestasi) secara langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk

membiayai pengeluaran umum.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan suatu

bentuk kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak pribadi maupun badan,

sedangkan penerimaan pajak adalah penghasilan yang diperoleh oleh pemerintah

yang bersumber dari pajak yang diberikan oleh wajib pajak pribadi maupun

badan.Agar dapat menjadi bangsa yang mandiri pemerintah harus berusaha

semaksimal mungkin untuk meningkatkan sumber pendanaan dalam negerinya

Page 15: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

2

yaitu dengan meningkatkan penerimaan pajaknya.Perkembangan perekonomian

global terutama di Indonesia, ikut memacu pemerintah dalam membenahi

berbagai sektor, terutama sektor perekonomian. Dalam membenahi berbagai

sektor tersebut diperlukan dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pelaksanaan

penerimaan dana dari dalam negeri ini diantaranya melaui sistem perpajakan

dengan asas-asas keadilan, jelas, sederhana didalam pemungutannya dan

mengandung unsur-unsur pendorong bagi kegiatan usaha produktif. Dalam

pengenaan pajak ada beberapa kriteria agar terciptanya Pajak Adil ada beberapa

asas pemungutan Pajak, yaitu:

1. Equality, (asas keseimbangan dengan kemampuan atau asas keadilan).

Pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus sesuai dengan

kemampuan penghasilan Wajib Pajak.

2. Certainty, (asas kepastian hukum). Semua pungutan pajak harus

berdasarkan UU.

3. Convinience, (asas tepat waktu atau asas kesenangan). Pajak harus

dipungut pada saat yang tepat (saat yang paling baik) bagi Wajib Pajak ,

misalnya pada saat Wajib Pajak baru menerima penghasilannya.

4. Efficiency, (asas ekonomis). Biaya pemungutan pajak diusahakan

sehemat mungkin. Jangan sampai biaya pemungutan pajak lebih besar

dari hasil pemungutan pajak.

Pajak merupakan komponen fundamental dari setiap upaya untuk

membangun bangsa.Pada umumnya, negara berkembang seperti Indonesia

mengandalkan penerimaan pajak sebagai penopang Anggaran Pendapatan dan

Page 16: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

3

Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya.Pajak dipergunakan untuk membiayai

pelayanan publik dan pembangunan seperti fasilitas umum warga negara sampai

belanja untuk pembelian alat pertahanan negara dan hasilnya dapat dinikmati oleh

semua rakyat Indonesia.Dalam perkembangannya, pajak merupakan komponen

utama penerimaan dalam negeri. Hal ini terlihat dari terus meningkatnya proporsi

penerimaan pajak terhadap total APBN, yaitu sekitar 80 persen dari seluruh

penerimaan negara.

Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk terus meningkatkan penerimaan

negara dalam sektor pajak dikarenakan peran perpajakan menjadi sektor

penyumbang utama dalam pembiayaan belanja negara yang dituangkan dalam

APBN dan setiap tahunnya tidak dapat dipastikan apakah akan meningkat ataupun

menurun dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Peran Perpajakan terhadap APBN untuk tahun 2011 - 2015

No. Tahun Anggaran Jumlah Target (Triliun Rupiah)

Persentase

target pajak

pada target

APBN (%)

APBN Pajak

1. 2011 1.210,6 873,9 72

2. 2012 1.358,2 1.016,2 75

3. 2013 1.529,7 1.192,9 78

4. 2014 1.667,1 1.280,4 76

5. 2015 1.793,6 1.201,7 67

Sumber :Menteri Keuangan, 2016

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, dua bulan pertama

tahun ini, realisasi penerimaan PPh orang pribadi naik 23% dibandingkan

dengan periode yang sama pada tahun lalu. Berdasarkan data Dirjen Pajak,

realisasi PPh orang pribadi tahun lalu mencapai Rp 16,52 triliun. Dengan

Page 17: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

4

kenaikan 23%, artinya realisasi PPh orang pribadi pada periode yang sama pada

tahun ini mencapai Rp 20,32 triliun(http://nasional.kontan.co.id/news/ditjen-

pajak-optimis-kejar-pajak-orang-pribadi). Alasan lain adalah untuk mengurangi

ketergantungan terhadap dana bantuan luar negeri yang semakin besar dan secara

nyata membawa dampak terhadap kondisi perekonomian negara, baik secara

makro maupun mikro.

Hutang negara yang terus meningkat memberikan dampak yang besar bagi

penerimaan negara kedepannya.Menyadari hal ini, penggalian dan usaha

peningkatan penerimaan pajak terus diupayakan melalui berbagai kebijakan

dibuat oleh pemerintah untuk mendukung hal tersebut.Demikian pula dalam

struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), pajak juga

mempunyai peran penting dalam menyokong pendapatan daerah. Selain dari pajak

daerah itu sendiri yang merupakan bagian dari pendapatan asli daerah, struktur

pendapatan dalam APBD juga didukung oleh dana perimbangan dari bagi hasil

pajak, baik pajak pusat maupun pajak provinsi dan dana atas pendapatan lain yang

diakui. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan di kota Malang, tercantum

dalam struktur APBD, Pajak Daerah merupakan bagian dari Pendapatan Asli

Daerah sedangkan dana perimbangan dari bagi hasil pajak terdiri dari bagi hasil

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

(BPHTB), dan Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi dan dana perimbangan dari

bagi hasil pajak provinsi.

Salah satu pos dalam APBD yang termasuk dalam penerimaan pendapatan

daerah penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi.Menurut Undang-Undang

Page 18: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

5

Perpajakan Nomor 17 Tahun 2000 pasal (1) menyatakan Pajak Penghasilan adalah

pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau

diperolehnya dalam tahun pajak. Penelitipenerimaan pajak belum maksimal

penerimaannya, sehingga peneliti ingin memastikan bahwa faktor-faktor seperti

Kepatuhan Wajib Pajak, Sosialisasi Pajak yang diberikan oleh pihak Kantor

Pelayanan Pajak Madya Kota Malang, Pemeriksaan Pajak serta Pemahaman

Wajib Pajak tentang Perpajakan memiliki pengaruh terhadap penerimaan

khususnya pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang.Peningkatan

penerimaan pajak tidak terlepas dari peran pemerintah dan wajib pajak yang ada,

karena tanpa adanya kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya mustahil penerimaan pajak akan meningkat. Undang-undang

Perpajakan Indonesia sejak tahun 1984 menganut sistem self-assesment dimana

Wajib Pajak diberi kepercayaan penuh untuk melaksanakan kewajiban dan

haknya, mulai dari menghitung, memungut, memotong, serta menyetorkan dan

melaporkan sendiri pajak penghasilan terutangnya.

Pada dasarnya, penerapan self-assessment itu sendiri terbentuk apabila

kondisi kepatuhan sukarela masyarakat telah terbentuk tetapi pada kenyataannya

di Indonesia, menunjukkan tingkat kepatuhan masih terbilang rendah. Kepatuhan

itu sendiri membangun kesadaran Wajib Pajak terhadap kewajiban perpajakannya,

seperti yang dikatakan oleh Suhendra (2010) pada penelitiannya bahwa tingkat

kepatuhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak

dikarenakan apabila tingkat kepatuhan Wajib Pajak tinggi maka kesadaran akan

kewajiban perpajakan pun akan semakin tinggi. Sehingga masyarakat sudah

Page 19: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

6

menumbuhkan dalam diri mereka bahwa membayar pajak adalah sebuah

kewajiban yang harus dipenuhi terhadap negara. Maka secara tidak langsung

Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang telah memiliki

kesadaran dan secara sukarela membayar pajak. Selain itu, menurut Bwoga

(2005:01) bahwa masih banyak Wajib Pajak yang belum patuh terhadap

kewajiban perpajakannya.

Undang-undang sendiri menghendaki bahwa dengan memberikan

kepercayaan kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan akan

mendorong Wajib Pajak agar lebih mematuhi ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan yang berlaku sehingga memberikan pengaruh meningkatnya

sumber penerimaan negara yang berasal dari pajak. Dalam pelaksanaan

kepatuhannya, Wajib Pajak harus mengerti tentang ketentuan dan perundang-

undangan kewajiban perpajakannya. Oleh karena itu, Dirjen Pajak mengadakan

sosialisasi pajak pada jangka waktu tertentu. Sosialisasi Pajak sendiri memiliki

pengaruh positif terhadap penerimaan pajak, seperti yang dikemukakan oleh Diani

(2014) bahwa sosialisasi berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak

dikarenakan diikutinya penerapan materi sosialisasi pada kewajiban

perpajakannya sehingga sosialisasi memberikan kontribusi praktis terhadap

penerimaan pajak. Dengan diadakannya sosialisasi Wajib Pajak mampu

memahami penerapan peraturan perpajakan serta praktiknya dalam menjalankan

kewajiban perpajakannya.

Adanya penelitian sebelumnya diharapakan sosialisasi pajak memiliki

pengaruh yang positif pula terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan

Page 20: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

7

Pajak Madya Kota Malang. Setelah Wajib Pajak menerapkan peraturan

perpajakan yang diketahuinya, petugas pajak memiliki kewajiban untuk

melakukan pemeriksaan pajak terhadap kewajiban perpajakan pada Wajib Pajak

yang ditanganinya. Sejak diberlakukannya system self-assessment dalam

perpajakan Indonesia mulai tahun fiskal 1984, fiskus, dalam hal ini Direktorat

Jendral Pajak, berkewajiban untuk memberikan pelayanan, pengawasan, dan

pembinaan terhadap Wajib Pajak, dalam rangka pelaksanaan sistem perpajakan.

Diharapkan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya diupayakan

agar tetap berada pada ruang lingkup peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku. Di dalam pelaksanaan undang-undang perpajakan, fungsi

pemeriksaan yang sebelumnya dilakukan pula pengawasan sekaligus pembinaan

merupakan konsekuensi dari pemberian kepercayaan itu kepada Wajib Pajak.

Oleh karena itu, pemeriksaan harus dijalankan oleh Direktorat Jenderal Pajak

dengan dibarengi dengan upaya penegakan hukum yang diwujudkan dengan

pengenaan sanksi di bidang perpajakan. Tujuannya untuk mencapai suatu keadilan

dalam pemungutan pajak dan meningkatnya penerimaan negara yang berasal dari

pajak (Yoseph, 2005:01).Kegiatan penegakan hukum terdiri dari tiga pilar yaitu,

pemeriksaan pajak, penyidikan pajak dan penagihan pajak. Kegiatan penegakan

hukum bertujuan mendorong Wajib Pajak untuk mematuhi ketentuan perpajakan

yang berlaku. Dalam sistem ini, diharapkan Wajib Pajak memiliki kesadaran

dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, kejujuran dalam menghitung

pajaknya, memiliki hasrat atau keinginan yang baik untuk membayar pajak, dan

disiplin dalam menjalankan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Page 21: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

8

Pemeriksaan Pajak juga perlu dilakukan karena tujuan dari pemeriksaan itu

sendiri adalah untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam

rangka memberikan kepastian hukum, keadilan, dan pembinaan kepada Wajib

Pajak. Tujuan lainnya yaitu dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan

No.545/KMK.04/2000. Menurut Aisiyah (2009) semakin sering pemeriksaan

dilakukan dalam melaksanakan intensifikasi, maka semakin banyak Wajib Pajak

yang patuh dalam membayar pajak sehingga berpengaruh pula pada

meningkatnya penerimaan pajak. Pemeriksaan bukan hanya memeriksa kurang

atau lebihnya pembayaran pajak tetapi juga berguna untuk mengetahui penafsiran

undang-undang perpajakan yang salah, adanya salah perhitungan, pelaporan

penghasilan yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, dan pelanggaran-

pelanggaran lainnya sehingga dapat dicegahnya penggelapan pajak maupun

berkurangnya penerimaan pajak. Dari adanya penelitian sebelumnya ini

diharapkan pemeriksaan pajak memberikan pengaruh terhadap penerimaan pajak

terutama pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang.

Setelah dilakukannya pemeriksaan perpajakan diharapkan Wajib Pajak

memiliki pemahaman yang lebih atas peraturan dan ketentuan perpajakan.

Pemahaman Wajib Pajak atas peraturan-peraturan perpajakan terkait dianggap

penting dalam pelaksanaan kewajiban perpajakannya. Menurut Dimas (2014)

pemahaman serta pengetahuan Wajib Pajak terhadap kewajiban perpajakannya

membangun kesadaran dan kemauan Wajib Pajak untuk membayar pajak

terutangnya sehingga berpengaruh terhadap penerimaan pajak. Semakin tinggi

Page 22: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

9

tingkat pemahaman Wajib Pajak terhadap peraturan perpajakan dan tata cara

kewajiban perpajakannya, semakin tinggi pula penerimaan dikarenakan tingginya

kemauan untuk membayar pajak. Peneliti mengharapkan dalam penelitian ini

Pemahaman Wajib Pajak memiliki pengaruh terhadap penerimaan pajak khusunya

pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang.

Salah satu media untuk memberikan pemahaman terhadap Wajib Pajak

adalah dengan diadakannya sosialisasi dan pelatihan pajak. Kantor Pelayanan

Pajak Madya Kota Malang pula memberikan konstribusi besar dalam penelitian

ini, karena Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang menangani Wajib Pajak

besar yang berfokus pada Pajak Penghasilan yang dibayarkan. Peneliti menilai

aparatur pajak dapat memberikan penilaian mengenai variabel-variabel yang

diteliti secara akurat. Atas dasar itu pula peneliti memilih lokasi penelitian pada

Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang. Berdasarkan uraian diatas peneliti

tertarik untuk menganalisis seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi besarnya penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya

Kota Malang dan dengan demikian maka peneliti mengambil judul, “Analisis

Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Penghasilan” (Studi Pada

Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dirumuskan dalam latar belakang, maka yang

menjadi rumusan masalah adalah:

Page 23: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

10

1. Bagaimana gambaran faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak yang

diantaranya adalah Kepatuhan Wajib Pajak, Sosialisasi Pajak,

Pemeriksaan Pajak, dan Pemahaman pajak dalam penerimaan Pajak

Penghasilan?

2. Apakah tingkat Kepatuhan Wajib Pajak, Sosialisasi Pajak, Pemeriksaan

Pajak serta Pemahaman pajak secara simultan berpengaruh terhadap

penerimaan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota

Malang?

3. Apakah tingkat Kepatuhan Wajib Pajak, Sosialisasi Pajak, Pemeriksaan

Pajak serta Pemahaman pajak secara parsial berpengaruh terhadap

penerimaan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota

Malang?

4. Diantara faktor Kepatuhan Wajib Pajak, Sosialisasi Pajak, Pemeriksaan

Pajak, dan Pemahaman pajak manakah yang mempunyai pengaruh

dominan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan

Pajak Madya Kota Malang?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran tentang faktor yang mempengaruhi

penerimaan Pajak Penghasilan yang diantaranya adalah Kepatuhan Wajib

Pajak, Sosialisasi Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Pemahaman pajak.

Page 24: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

11

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari faktor Kepatuhan Wajib

Pajak, Sosialisasi Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Pemahaman pajak

terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak

Madya Kota Malang.

3. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari faktor Kepatuhan

Wajib Pajak, Sosialisasi Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Pemahaman

pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan

Pajak Madya Kota Malang.

4. Untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan pengaruhnya

terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak

Madya Kota Malang.

D. Kontribusi Penelitian

Dari penelitian mengenai efektivitas kegiatan kunjungan terhadap Wajib

Pajak ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pihak-pihak yang

terkait antara lain:

1. Kontribusi Akademis

a. Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna bagi perkembangan

ilmu pengetahuan khususnya ilmu administrasi perpajakan.

b. Pada masa yang akan datang dapat disempurnakan dan dapat

dijadikan sebagai referensi dan masukan untuk penelitian-penelitian

selanjutnya yang mempunyai tema yang sama atau hampir sama

dengan penelitian ini.

Page 25: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

12

2. Kontribusi Praktis

a. Bagi peneliti sendiri

(1) Diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan,

pemahaman serta kepekaan peneliti tentang strategi

perkembangan dalam sistem dan adminitrasi perpajakan

sehingga dapat menambah wawasan dalam berpikir praktis.

(2) Dapat digunakan untuk mengukur kemampuan peneliti dalam

menerapkan apa yang sudah di dapat selama masa kuliah dengan

kenyataan empiris di lapangan.

b. Bagi instansi terkait

Diharapkan dapat dijadikan masukan yang bermanfaat bagi intansi

terkait, serta dapat memberikan konstribusi dalam perkembangan

sistem dan adminitrasi perpajakan di instansi setempat, sehingga

instansi akan menjadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki

apa yang menjadi kekurangan pada instansi terkait. Perbaikan yang

dimaksud adalah upaya strategis yang dapat dilakukan secara

internal lembaga pemerintah.

c. Bagi peneliti lain

Sebagai informasi pembanding bagi peneliti lain yang membahas

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak di

Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang, sehingga menjadi

lebih baik pada masa mendatang. Dan digunakan sebagai bahan

masukan untuk peneliti-peneliti selanjutnya dengan tema yang sama.

Page 26: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

13

E. Sistematika Pembahasan

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima (5) yang merupakan rangkaian antara

bab yang satu dengan bab yang lainnya, adapun sistematika penulisan ini adalah:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini merupakan pendahuluan yang berupa penjelasan mengenai

keterkaitan kepatuhan Wajib Pajak, Sosialisasi Pajak, Pemeriksaan Pajak dan

Pemahaman pajak terhadap Penerimaan Pajak, yang terdiri dari: latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, serta

sistematika pembahasan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Memuat mengenai pengertian dan teori yang terkait dengan pembahasan

dimana hal tersebut terdiri dari beberapa teori yang mendukung dalam

pembahasan dan penelitian.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini merupakan penjelasan mengenai metodologi penelitian kuantitatif

yang digunakan, termasuk di dalam jenis penelitian, lokasi penelitian,

variabel dan pengukuran, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan

metode analisis.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Page 27: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

14

Bab ini menjelaskan secara garis besar profil perusahaan, penyajian data hasil

penelitian, dan analisis data dan interpretasi.

BAB V : Penutup

Bab ini memberikan simpulan atas permasalahan yang telah dievaluasi oleh

peneliti, serta saran terkait dengan hasil penelitian untuk menunjang

penelitian selanjutnya.

Page 28: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Empiris

1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam

mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak

menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.

Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam

memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis . Berikut merupakan penelitian

terdahulu berupa beberapa jurnal dan skripsi terkait dengan penelitian yang

dilakukan penulis.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Metodologi

Penelitian

Hasil Penelitian

Euphrasia

Susy

Suhendra

(2010)

Pengaruh

Tingkat

Kepatuhan

Wajib Pajak

Badan

Terhadap

Peningkatan

Penerimaan

Pajak

Penghasilan

Badan

Tingkat

Kepatuhan Wajib

Pajak Badan ( ),

Pemeriksaan

Pajak ( ), Pajak

Penghasilan

Terutang ( ),

dan Penerimaan

Metode yang

digunakan

adalah metode

analisis regresi

Variabel tingkat

kepatuhan ) dan

Pajak Penghasilan

terutang ( )

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

Penerimaan Pajak

Penghasilan

Page 29: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

16

Pajak

Penghasilan pada

KPP (Y)

Penghasilan (Y).

Variabel pemeriksaan

pajak ( ) tidak

berpengaruh terhadap

Penerimaan Pajak

Penghasilan

Penghasilan (Y)

Marisa

Herryanto

dan Agus

Arianto Toly

(2013)

Pengaruh

Kesadaran

Wajib Pajak,

Kegiatan

Sosialisasi

Perpajakan,

dan

Pemeriksaan

Pajak terhadap

Penerimaan

Pajak

Penghasilan di

KPP Pratama

Surabaya

Sawahan

Kesadaran Wajib

Pajak Badan ( ),

Sosialisasi

Perpajakan ( ),

Pemeriksaan

Pajak ( ), dan

Penerimaan Pajak

Penghasilan

Penghasilan (Y)

Model

Analisis

Regresi Linear

Berganda

Variabel tingkat

kesadaran berpengaruh

negatif terhadap

Penerimaan Pajak

Penghasilan

Penghasilan (Y).

Variabel pemeriksaan

dan kegiatan sosialisasi

pajak berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap Penerimaan

Pajak Penghasilan

Penghasilan (Y).

Aisiyah

Khuriana

(2009)

Pengaruh

Penyuluhan,

Pelayanan,

Pemeriksaan

dan Tingkat

Pemahaman

Wajib Pajak

terhadap

Tingkat

Kepatuhan

Wajib Pajak

Dalam

Membayar

Pajak

Penghasilan

Orang Pribadi

Penyuluhan ( ),

Pelayanan ( ),

Pemeriksaan

( ), Tingkat

Pemahaman

Wajib Pajak

( )dan

Kepatuhan Wajib

Pajak (Y)

Analisis

Regresi Linear

Berganda

Variabel Penyuluhan

( ), Pelayanan ( ),

Pemeriksaan ( ),

Tingkat Pemahaman

Wajib Pajak ( )

memiliki pengaruh

signifikan terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak

(Y)

Sumber : data yang diolah, 2015

Page 30: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

17

B. Kajian Teoritis

1. Definisi Pajak

Menurut Soeparman (dalam disertasi di Univeritas Padjajaran tahun 1964)

yang dikutip oleh Prastowo (2010 : 08) “pajak adalah iuran wajib, berupa uang

atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum,

guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam

mencapai kesejahteraan umum”. (Mardiasmo 2006 : 01) Mengutip dari

pernyataan Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH mengenai definisi pajak yaitu :

“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-

undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal

(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan

untuk membayar pengeluaran umum.”

Dari definisi yang dikutip oleh Mardiasmo tersebut ditambahkan bahwa

dalam definisi yang telah disebutkan itu memiliki beberapa unsur-unsur yaitu :

a. Iuran dari rakyat kepada negara, berarti yang berhak memungut pajak

hanyalah negara. Dan iuran tersebut merupakan uang bukan barang.

b. Berdasarkan undang-undang, pajak dipungut berdasarkan undang-

undang serta aturan pelaksanaannya.

c. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung

dapat di tunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan

adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.

d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-

pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Page 31: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

18

Jadi, pajak adalah iuran wajib yang dibayarkan oleh rakyat kepada negara

dengan tujuan untuk membiayai pembangunan negara dan fasilitas negara yang

nantinya akan dinikmati oleh warga negara itu sendiri.

2. Fungsi Pajak

Pajak memiliki peran yang penting dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara karena fungsinya. Berikut adalah fungsi-fungsi dari pajak menurut

Yustinus (2010:09) :

a. Fungsi anggaran (budgetair) yang berarti pajak berfungsi sebagai

pembiayaan untuk pembangunan dan penyelenggaraan negara.

Biasanya, Penerimaan Pajak Penghasilan sebagai pelaksanaan fungsi

anggaran tercermin dalam APBN.

b. Fungsi mengatur, pajak berfungi sebagai alat kebijakan ekonomi-politik

yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi atau tingkat konsumsi

masyarakat. Sebagai contoh, untuk melindungi produksi dalam negeri,

negara dapat menerapkan tarif bea masuk; agar daya beli rakyat

berpenghasilan rendah terjaga, negara dapat memberikan fasilitas

berupa pajak ditanggung pemerintah; dan sebagainya.

3. Pemungutan Pajak

a. Sistem pemungutan pajak dibagi menjadi :

(1) Official Assessment System

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya

Page 32: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

19

pajak yang terutang. Ciri-ciri Official Assessment System adalah sebagai

berikut:

(a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang berada

pada fiskus.

(b) Wajib Pajak bersifat pasif.

(c) Utang Pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak

oleh fiskus.

(2) Self Assessment System

Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang,

kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung,

memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak

yang harus dibayar.

(3) Withholding System

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut

besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

Dalam melakukan pemungutan pajak aparat pajak pun menemukan

hambatan dalam pelaksanaannya seperti, menurut Mardiasmo (2006:09), yaitu:

a. Perlawanan pasif dimana merupakan kondisi yang mempersulit

pemungutan pajak yang timbul dari kondisi struktur perekonomian,

Page 33: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

20

kondisi sosial masyarakat, perkembangan intelektual penduduk, moral

warga masyarakat dan tentunya sistem pemungutan pajak itu sendiri.

b. Perlawanan aktif dimana masyarakat berusaha untuk menghindari,

menyelundupkan, memanipulasi, melalaikan, dan meloloskan pajak

yang ditujukan kepada fiskus, bentuknya antara lain tax avoidance

(usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar undang –

undang) dan tax evasion (usaha meringankan beban pajak dengan cara

melanggar undang – undang seperti menggelapkan pajak.

4. Pembedaan dan Pembagian Jenis Pajak

Menurut Tjahjono dan Husein (1997) , pembagian pajak dibagi menjadi :

a. Menurut golongannya

(1) Pajak Langsung, pajak yang bebannya harus dipikul sendiri oleh

Wajib Pajak yang bersangkutan, tidak boleh dilimpahkan kepada

orang lain. Contohnya : Pajak Penghasilan.

(2) Pajak Tidak Langsung, adalah pajak-pajak yang bebannya dapat

dilimpahkan kepada pihak ketiga atau konsumen. Dalam pengertian

administratif pajak tidak langsung merupakan pajak yang dipungut

setiap terjadi peristwa atau perbuatan yang menyebabkan

terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang, pembuatan

akte. Contoh pajak tidak langsung : PPN, bea materai, bea balik

nama.

b. Menurut sifatnya

Page 34: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

21

(1) Pajak Subyektif, ialah pajak yang memperhatikan pertama-tama

keadaan pribadi Wajib Pajak, untuk menetapkan pajaknya harus

ditemukan alasan-alasan yang objektif yang berhubungan erat

dengan keadaan materialnya contoh : PPh Orang Pribadi yang

ditentukan berdasarkan kemampuan orang pribadi tersebut

membayar pajak.

(2) Pajak Objektif, (bersifat kebendaan) pertama-tama melihat kepada

objeknya baik itu berupa benda, dapat pula berupa keadaan,

perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban

membayar; kemudian barulah dicari subjeknya (orang atau badan)

yang bersangkutan langsung, dengan tidak mempersoalkan apakah

subjek pajak dalam negri atau luar negeri, contohnya PPN, PPnBM,

dan PBB.

c. Menurut lembaga pemungut

(1) Pajak Negara (Pajak Pusat) , Pajak yang dipungut pemerintah pusat

yang penyelenggaraannya dilaksanakan oleh departemen keuangan

dan hasilnya akan digunakan untuk pembiayaan rumah tangga

negara pada umumnya. Contohnya : Pajak yang dipungut oleh

Dirjen Pajak (meliputi: PPh, PPN, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea

Materai, Bea Lelang) dan Pajak yang dipungut oleh Bea Cukai.

(2) Pajak Daerah, Pajak yang dipungut oleh daerah seperti provinsi,

kabupaten maupun kotamadya berdasarkan peraturan daerah

Page 35: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

22

masing-masing dan hasilnya digunakan untuk pembiayaan rumah

tangga daerah masing-masing. Contohnya : Pajak Kendaraan

Bermotor dan Kendaraan di atas Air, Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor dan Kendaraan di atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor dan Kendaraan di atas Air, Pajak Pengambilan dan

Pemanfaatan Air Bawah dan Air Permukaan, Pajak Hotel, Pajak

Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan,

Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C,

Pajak Parkir.

5. Asas – Asas Perpajakan

Asas-asas Perpajakan terbagi sebagai berikut :

a. Asas Pemungutan

(1) Equality, (asas keseimbangan dengan kemampuan atau asas

keadilan). Pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus

sesuai dengan kemampuan penghasilan Wajib Pajak.

(2) Certainty, (asas kepastian hukum). Semua pungutan pajak harus

berdasarkan UU.

(3) Convinience, (asas tepat waktu atau asas kesenangan). Pajak harus

dipungut pada saat yang tepat (saat yang paling baik) bagi Wajib

Pajak , misalnya pada saat Wajib Pajak baru menerima

penghasilannya.

Page 36: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

23

(4) Efficiency, (asas ekonomis). Biaya pemungutan pajak diusahakan

sehemat mungkin. Jangan sampai biaya pemungutan pajak lebih

besar dari hasil pemungutan pajak.

b. Asas Pengenaan Pajak

(1) Asas domisili yaitu negara mengenakan pajak atas suatu

penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan

apabila mereka tinggal di Indonesia.

(2) Asas sumber yaitu negara mengenakan pajak dilihat dari sumber

penghasilannya yang berada di Indonesia bukan dimana Wajib

Pajak tersebut tinggal.

(3) Asas Kebangsaan yaitu negara mengenakan pajak dengan

berlandaskan pada status kewarganegaraan dari Wajib Pajak yang

memperoleh penghasilan.

6. Pajak Penghasilan

a. Pengertian Penghasilan Menurut Ketentuan Perundang-undangan

Perpajakan.

Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek

pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak

atau bagian tahun pajak. Penghasilan yang diperoleh orang pribadi dapat

dibedakan menurut ketentuan fiskal sebagai berikut :

(1) Penghasilan bukan objek pajak (tidak dikenai pajak)

(2) Penghasilan merupakan objek pajak (dikenai pajak)

Page 37: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

24

(3) Penghasilan merupakan objek pajak yang dikenakan secara final.

Di Indonesia, menurut Soemitro (1993:18) dalam Ordonansi Pajak

Penghasilan yang dikenakan pajak hanya hasil yang keluar dari 4 macam

sumber yang disebutkan dalam undang-undang, yaitu sumber usaha dan

tenaga, sumber harta tak gerak, sumber modal bergerak, dan sumber

pembayaran berkala.Dalam undang-undang baru Pasal 4 ayat 1 Undang-

Undang Pajak Penghasilan, penghasilan didefinisikan sebagai berikut :

“Penghasilan yang menjadi obyek pajak penghasilan adalah setiap

tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib

Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia

yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan

Wajib Pajak, dengan nama atau bentuk apapun”.

Begitu pula dalam undang-undang nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak

Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1994 dalam Pasal 1 menyatakan bahwa Pajak Penghasilan

dikenakan terhadap Subjek Pajak atas Penghasilan yang diterima atau

diperolehnya dalam tahun Pajak.

b. Jenis – jenis Pajak Penghasilan

(1) PPh Pasal 4 ayat (2) atau lebih dikenal dengan sebutan PPh Final,

adalah penghasilan yang dikenai pajak yang sifatnya final alias

tidak bisa dikreditkan. Penghasilan yang termasuk PPh Final adalah

penghasilan yang berupa bunga deposito dan tabungan lainnya,

bunga obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang

dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi,

Page 38: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

25

penghasilan berupa hadiah undian, penghasilan dari transaksi saham

dan sekuritas lainnya, dan penghasilan dari transaksi pengalihan

harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha, jasa konstruksi, usaha

real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan.

(2) PPh Pasal 21 adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan

pemberi kerja yang membayar gaji atau upah; bendahara

pemerintah yang membayar gaji atau upah yang sehubungan

dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan; dana pensiun atau badan lain

yang membayarkan uang pensiun dan pembayaran lain dengan

nama apapun dalam rangka pensiun; badan yang membayar

honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan

dengan jasa termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan

bebas dan penyelanggara kegiatan yang melakukan pembayaran

sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan.

(3) PPh Pasal 22 adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan

bendahara pemerintah untuk memungut pajak sehubungan dengan

pembayaran atas penyerahan barang; badan-badan tertentu untuk

memungut pajak dari Wajib Pajak yang melakukan kegiatan di

bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain; Wajib Pajak badan

tertentu untuk memungut pajak dari pembeli atas penjualan barang

yang tergolong sangat mewah.

Page 39: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

26

(4) PPh Pasal 23 adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan seperti

bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan

pengembalian utang; dividen, dengan nama dan dalam bentuk

apapun; hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang

telang dipotong PPh pasal 21; sewa dan penghasilan lain

sehubungan dengan penggunaan harta kecuali sewa dan penghasilan

lain sehubungan dengan penggunaan harta yang telah dikenai PPh

Pasal 4 ayat (2); imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa

manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan; dan jasa lainnya.

(5) PPh Pasal 25 adalah angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan

yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan

adalah sebesar Pajak Penghasilan yang terutang menurut Surat

Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu

dikurangi dengan kredit pajak dibagi 12 (dua belas) atau banyaknya

bulan dalam bagian tahun pajak.

c. Subjek Pajak Penghasilan

Subjek Pajak diartikan sebagai orang yang dituju oleh Undang-Undang

untuk digunakan pajak. Pajak dikenakan terhadap subjek pajak yang

berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam

Tahun Pajak. Subjek Pajak menurut Waluyo (2010:89) yaitu :

(1) Orang Pribadi. Orang Pribadi sebagai subjek pajak dapat bertempat

tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar negeri.

Page 40: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

27

(2) Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan. Warisan yang

belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang

berhak.Warisan yang belum terbagi dimaksud merupakan subjek

pajak pengganti menggantikan mereka yang berhak yaitu ahli

waris.Penunjukkan warisan yang belum terbagi sebagai subjek

pajak pengganti dimaksudkan agar penanganan pajak atas

penghasilan yang berasal dari warisan tetap dapat dilaksanakan.

(3) Badan. Pengertian badan menurut Undang-Undang KUP

adalahsekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan

baik yang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha yang

meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan

lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik

Daerah dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongi, koperasi,

dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi

massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga,

dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan

Bentuk Usaha Tetap.

(4) Bentuk Usaha Tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh

orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada

di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari

dalam jangka waktu dua belas bulan, atau badan yang tidak

didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk

Page 41: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

28

menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia. Bentuk

Usaha Tetap ini ditentukan sebagai subjek pajak tersendiri terpisah

dari badan.Perlakuan perpajakannya disamakan dengan subjek

pajak badan dalam negeri.

(5) Bukan Subjek Pajak Bukan termasuk Subjek Pajak adalah:

(a) Badan perwakilan negara asing;

(b) Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik, dan konsulat atau

pejabat-pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang

diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat

tinggal bersama-sama mereka, dengan syarat bukan warga

negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau

memperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaan

tersebut serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan

timbal balik;

(c) Organisasi-organisasi internasional yang ditetapkan dengan

Keputusan Menteri Keuangan, dengan syarat:

1) Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut;

2) Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk

memperoleh penghasilan dari Indonesia selain pemberian

pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari

iuran para anggota;

Page 42: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

29

(d) Pejabat-pejabat perwakilan organisasi Internasional yang

ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan dengan syarat

bukan warga Indonesia dan tidak berusaha atau melakukan

kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan

dari Indonesia;

(e) Kerja Sama Teknik yaitu member manfaat kepada pemerintah

Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan di

Indonesia.

d. Tarif Pajak

Ketentuan yang mengatur tentang tarif umum adalah Pasal 17 Undang-

Undang Pajak Penghasilan, sebagai berikut:

Tabel 2.2 Tarif Pajak

Tarif Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri

Untuk lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

Berjumlah sampai dengan Rp. 25.000.000

Berjumlah di atas Rp. 25.000.000s/dRp. 50.000.000

Berjumlah di atas Rp. 50.000.000s/dRp. 100.000.000

Berjumlah di atas Rp. 100.000.000s/dRp. 200.000.000

Berjumlah di atas Rp. 200.000.00

5%

10%

15%

25%

35%

Tarif Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Wajib Pajak BUT

Untuk lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

Berjumlah sampai dengan Rp. 50.000.000

Berjumlah di atas Rp. 50.000.000s/dRp. 100.000.000

Berjumlah di atas Rp. 100.000.000

10%

15%

30%

7. Sanksi Perpajakan

Menurut Resmi (2003:62) sanksi perpajakan terjadi karena terdapat

pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan.Dalam Undang-

Page 43: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

30

Undang Perpajakan dikenal dua macam sanksi, yaitu sanksi administrasi dan

sanksi pidana. Pelaksanaan pengenaan sanksi perpajakan kepada Wajib Pajak

dapat berupa sanksi administrasi saja atau sanksi pidana saja, tetapi dapat dikenai

oleh kedua sanksi tersebut.

a. Sanksi Administrasi, merupakan pembayaran kepada negara, khususnya

yang berupa bunga dan kenaikan. Sanksi administrasi dibedakan

menjadi 3 (tiga), yaitu sanksi berupa bunga, sanksi berupa denda

administrasi, dan sanksi berupa kenaikan.

b. Sanksi Pidana, dalam Undang-Undang Perpajakan sanksi pidana dapat

berupa denda pidana, pidana kurungan maupun pidana penjara.

8. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Penghasilan

Penerimaan negara dari sektor pajak merupakan komponen utama untuk

membiayai APBN setiap tahunnya. Agar dapat menjadi bangsa yang mandiri,

pemerintah harus berusaha maksimal untuk meningkatkan sumber pendanaan

penerimaan salah satunya yaitu dengan penerimaan pajak. Adapun faktor-faktor

yang perlu diperhatikan oleh Dirjen Pajak, dimana faktor-faktor tersebut

memberikan pengaruh terhadap penerimaan pajak. Dalam penelitian ini, akan

dibahas 4 faktor yang mempengaruhi penerimaan Pajak Penghasilan, yaitu

Kepatuhan Wajib Pajak, Sosialisasi Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Pemahaman

Wajib Pajak.

a. Kepatuhan Wajib Pajak

Page 44: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

31

Kepatuhan secara terminologi berasal dari kata patuh yang berarti

menurut perintah dan taat pada perintah atau aturan. Sedangkan kepatuhan

merupakan sifat patuh, ketaatan, tunduk, atau patuh. Kepatuhan yang

dibahas dalam penelitian ini berupa kepatuhan Wajib Pajak yaitu tingkat

kepatuhan dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan

melaksanakan hak perpajakannya. Kewajiban pajak tersebut berupa tepat

waktu dalam menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) Tahunan dalam dua

tahun terakhir, tidak mempunyai tunggakan untuk semua jenis pajak kecuali

telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda, dan membayar

pajak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Menurut Keputusan

Menteri Keuangan No.235/KMK.03/2003 bahwa kriteria Wajib Pajak patuh

sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan No.

192/PMK./2007 berupa :

(1) Tepat waktu dalam menyampikan SPT untuk semua jenis pajak

dalam dua tahun terakhir.

(2) Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak,

kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda

pembayaran pajak.

(3) Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di

bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.

(4) Dalam 2 (dua) tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan dan

dalam hal terhadap Wajib Pajak pernah dilakukan pemeriksaan,

Page 45: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

32

koreksi pada pemeriksaan yang terakhir untuk masing – masing

jenis pajak yang terutang paling banyak 5%.

(5) Wajib Pajak yang laporan keuangannya untuk dua tahun terakhir

diaudit oleh akuntan publik dengan pendapat wajar tanpa

pengecualian, atau pendapat dengan pengecualian sepanjang tidak

mempengaruhi laba rugi fiskal.

Masalah kepatuhan Wajib Pajak merupakan masalah penting baik bagi

negara maju maupun berkembang dikarenakan apabila Wajib Pajak tidak

patuh makan akan menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan

penghindaran, pengelakan, penyelundupan, dan pelalaian pajak yang pada

akhirnya tindakan tersebut akan menyebabkan penerimaan negara

berkurang. Terdapat dua macam kepatuhan, yaitu:

(1) Kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana Wajib Pajak

memenuhi kewajiban perpajakan secara formal sesuai dengan

ketentuan dalam undang – undang perpajakan. Misalnya ketentuan

batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan

(SPT PPh) Tahunan tanggal 31 Maret. Apabila Wajib Pajak telah

melaporkan SPT PPh Tahunan sebelum atau pada tanggal 31 Maret

maka Wajib Pajak telah memenuhi ketentuan formal, akan tetapi

isinya belum tentu memenuhi ketentuan material, yaitu suatu

keadaan dimana Wajib Pajak secara substantif memenuhi semua

Page 46: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

33

ketentuan material perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa undang –

undang perpajakan.

(2) Kepatuhan material adalah Wajib Pajak yang mengisi dengan jujur,

lengkap, dan benar SPT sesuai ketentuan dan menyampaikannya ke

Kantor Pelayanan Pajak sebelum batas waktu berakhir.

Kepatuhan Wajib Pajak adalah sifat patuh atau ketaatan Wajib Pajak

pada perintah-perintah yang dimaksud dalam Keputusan Keuangan No.

235/KMK.03/2003 tentang kriteria Wajib Pajak yang dapat diberikan

pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak sebagaimana telah

diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 192/PMK.03/2007. Jadi,

tingkat kepatuhan Wajib Pajak adalah tingkat ketaatan Wajib Pajak pada

perintah-perintah atau kewajiban-kewajiban sebagaimana dimaksud dan

dijelaskan dalam keputusan diatas.

b. Sosialisasi Pajak

Sosialisasi adalah suatu proses dimana orang-orang mempelajari sistem

nilai, norma, dan pola perilaku yang diharapkan oleh kelompok suatu bentuk

transformasi dari orang tersebut sebagai orang luar menjadi organisasi yang

efektif (Basalamah, 2004:196). Sosialisasi perpajakan adalah upaya yang

dilakukan oleh Dirjen Pajak untuk memberikan sebuah pengetahuan kepada

masyarakat dan khususnya Wajib Pajak agar mengetahui segala hal

mengenai perpajakan baik peraturan maupun tata cara perpajakan melalui

metode-metode yang tepat (Susanto,2012). Menurut Susanto (2012) dalam

Page 47: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

34

www.pajak.go.id sebagaimana dinyatakan Dirjen pajak bahwa kesadaran

membayar pajak datangnya dari diri sendiri, maka menanamkan pengertian

dan pemahaman tentang pajak bisa diawali dari lingkungan keluarga sendiri

yang terdekat, melebar kepada tetangga, lalu dalam forum-forum tertentu

dan ormas-ormas tertentu melalui sosialisasi. Dengan tingginya intensitas

informasi yang diterima oleh masyarakat maka dapat secara perlahan

merubah mindset masyarakat tentang pajak kearah yang positif. Berbagai

sarana-sarana informasi untuk mengakomodasi masyarakat agar merasa

mudah, cepat dan benar dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Peneliti menjadikan upaya yang dilakukan oleh DJP sebagai dasar untuk

menentukan suatu indikator, mengingat Kantor Pelayanan Pajak Madya

Malang telah menerapkan upaya sosialisasi tersebut. Dalam sosialisasi tentu

diperlukan berbagai macam cara dan upaya. Dapat dikatakan tolak ukur

keberhasilan jika tujuan akhir sosialisasi ini mampu mencapai target. Dalam

hal ini, digunakanlah dimensi untuk mengevaluasi tingkat efektivitas

sosialisasi pajak. Berikut adalah kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat

Jenderal Pajak, yaitu (Vedhayana,2012):

(1) Penyuluhan, aktivitas ini dianggap penting sebagai tahap awal

untuk melakukan penyebaran informasi-informasi terkait

perpajakan.

Page 48: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

35

(2) Penyelenggaraan, kegiatan ini berhubungan erat dengan instansi

ataupun KPP setempat dalam rangka pengadaan acara ataupun

metode-metode yang akan digunakan selanjutnya.

(3) Metode sosialisasi yang digunakan, Hal ini merupakan suatu

langkah lanjutan atas konsep metode sosialisasi sebelumnya.

(4) Media yang digunakan, Alat ataupun sarana yang digunakan dalam

tahapan-tahapan metode awal yang telah ditetapkan sebelumnya

kepada masyarakat luas sesuai dengan kebijakan dan perkembangan

yang berlaku.

Beragam bentuk sosialisasi bisa dikelompokkan berdasarkan :

(1) Berdasarkan Metode Penyampaian

Penyampaiannya bisa melalui acara yang formal maupun informal.

(a) Acara Formal biasanya menggunakan format acara yang

disusun sedemikian rupa secara resmi. Contohnya: sosialisasi

bendaharawan, sosialisasi PPh 21 karyawan, seminar

perpajakan, dan lainnya.

(b) Acara Informal biasanya menggunakan format acara yang lebih

santai dan tidak resmi. Contohnya: ngobrol santai dengan

wartawan, dengan tokoh masyarakat, dan lainnya.

(2) Berdasarkan Segmentasi

Bisa membaginya untuk kelompok umur tertentu, kelompok pelajar

dan mahasiswa, kelompok pengusaha tertentu, kelompok profesi

Page 49: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

36

tertentu, ataupun kelompok ormas tertentu. Menanamkan kesadaran

tentang pajak sejak dini, akan sangat berpengaruh terhadap pola

pikir anak-anak dan menimbulkan rasa kebanggaan terhadap pajak.

(3) Berdasarkan Media yang dipakai

Sosialisasi dapat dilakukan melalui media elektronik dan media

cetak. Misalnya, dilakukan dengan talkshow di radio atau televisi,

membuat opini, ulasan dan rubrik tanya jawab di Koran, tabloid

atau majalah. Bentuk propaganda lainnya seperti : spanduk, banner,

papan iklan/billboard, dan sebagainya.

c. Pemeriksaan

(1) Pengertian Pemeriksaan

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari,

mengumpulkan, mengolah data dan/atau keterangan lainnya untuk

menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan

lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang –

undangan perpajakan (Mardiasmo, 2006:52). Apabila menganut pada

pasal 1 angka 25 UU KUP, pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan

menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang

dilaksanakan secara obyektif dan profesional berdasarkan suatu standar

pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban

perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan

ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan. Dalam

Page 50: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

37

pemeriksaan hal yang perlu kita pegang dari awal adalah beberapa

prinsip kunci berikut (Prastowo, 2010:169):

(a) Pemeriksaan pajak adalah konsekuensi logis dari penerapan

system self-assessment, dimana Wajib Pajak diberi

kewenangan dan keleluasaan untuk menghitung,

memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan pajak

terutangnya.

(b) Undang – undang menjamin bahwa Wajib Pajak yang diperiksa

memiliki hak yang tidak boleh diabaikan. Oleh sebab ini, kita

perlu memahami hak dan kewajiban agar proses dapat diikuti

dengan baik.

(2) Tujuan Pemeriksaan

Berdasarkan Pasal 29 ayat (1) UU KUP, Direktur Jendral Pajak

berwenang melakukan pemeriksaan untuk tujuan berikut:

(a) Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib

Pajak, yang dilaksanakan dalam hal :

1) Menyampaikan surat pemberitahuan yang menyatakan

lebih bayar, termasuk yang telah diberikan pengembalian

pendahuluan kelebihan pajak;

2) Menyampaikan surat pemberitahuan yang menyatakan

rugi;

Page 51: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

38

3) Tidak menyampaikan atau menyampaikan surat

pemberitahuan tetapi melampaui jangka waktu yang telah

ditetapkan dalam surat teguran;

4) Melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran,

likuidasi, pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia

untuk selama – lamanya; atau

5) Menyampaikan surat pemberitahuan yang memenuhi

kriteria seleksi berdasarkan hasil analisis resiko (risk based

selection) yang mengindikasikan adanya kewajiban

perpajakan wajib pajak yang tidak dipenuhi sesuai

ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan.

(b) Untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan

peraturan perundang – undangan perpajakan, meliputi :

1) Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) secara

jabatan;

2) Penghapusan NPWP;

3) Pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena

Pajak (PKP);

4) Wajib Pajak mengajukan keberatan;

5) Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma

Penghitungan Penghasilan Neto;

6) Pencocokan data dan/atau alat keterangan;

Page 52: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

39

7) Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil;

8) Penentuan satu atau lebih tempat terutangnya PPN;

9) Pemeriksaan dalam rangka Pemahaman Wajib Pajak;

10) Penentuan saat produksi dimulai atau memperpanjang

jangka waktu kompensasi kerugian;

11) Sehubungan dengan pemberian fasilitas perpajakan;

dan/atau;

12) Memenuhi permintaan informasi dari negara mitra

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda.

(3) Sasaran Pemeriksaan

Menurut Mardiasmo (2006:41), yang menjadi sasaran pemeriksaan

maupun penyidikan adalah untuk mencari adanya:

(a) Interpretasi undang-undang yang tidak benar

(b) Adanya kesalahan hitung

(c) Penggelapan secara khusus dari Penghasilan

(d) Pemotongan dan pengurangan tidak sesungguhnya,yang

dilakukan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban

perpajakannya

(4) Prosedur Pemeriksaan Pajak

Menurut Prastowo (2010:181) secara umum, pemeriksaan pajak

menempuh proses sebagai berikut :

Page 53: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

40

Gambar 2.1 Prosedur Pemeriksaan Pajak

Sumber: data yang diolah,2015

(a) Tahap Persiapan

Pada tahap ini, pemeriksa melakukan langkah – langkah

persiapan berikut:

1) Mempelajari berkas Wajib Pajak atau data lain yang

tersedia.

2) Melakukan analisis terhadap SPT dan laporan keuangan

Wajib Pajak, umumnya menggunakan analisis rasio dan

analisis tren.

3) Identifikasi masalah.

4) Pengenalan lokasi Wajib Pajak

5) Menentukan ruang lingkup pemeriksaan.

6) Menyusun program pemeriksaan yang meliputi program

pemeriksaan, prosedur, dan tujuan yang hendak dicapai.

7) Menentukan buku, catatan, dan dokumen yang akan

dipinjam.

Tahap

Persiapan

Pelaksanaan

Pemeriksaan Pajak

Penyelesaian

Pemeriksaan

Pajak

Tugas

Tambahan

Tindak Lanjut

Page 54: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

41

8) Menyiapkan saran pemeriksaan seperti tanda pengenal,

SP3, dan berbagai formulir lain, termasuk kertas segel dan

materai.

(b) Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak

Dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, pemeriksa

melakukan hal – hal sebagai berikut:

1) Memeriksa Wajib Pajak di tempat domisili (dalam hal

pemeriksaan lapangan) dan di kantor pajak (dalam hal

pemeriksaan kantor).

2) Melakukan penilaian atas pengendalian internal untuk

menentukan kembali cakupan pemeriksaan.

3) Pemutakhiran ruang lingkup dan program pemeriksaan.

4) Melakukan konfirmasi ke pihak ketiga, jika diperlukan

atau diwajibkan.

5) Menyusun Kertas Kerja Pemeriksaan.

6) Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Wajib Pajak.

7) Melakukan closing conference (pembahasan akhir) dengan

Wajib Pajak.

(c) Penyelesaian Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan pajak pada umumnya diselesaikan dengan

membuat Laporan Pemeriksaan Pajak (LPP) dan Nota

Penghitungan Pajak (Nothit).

Page 55: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

42

(d) Tugas Tambahan

Selain pemeriksaan rutin yang menghasilkan LPP, pemeriksa

pajak juga mendapat tugas tambahan dalam proses pemeriksaan ini,

antara lain sebagai berikut :

1) Penelitian Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU). Untuk

memastikan ada tidaknya perubahan jenis usaha. Jika

terjadi perubahan, pemeriksa wajib membuat laporan

perubahan tersebut.

2) Tunggakan PBB. Umumnya berada di luar lingkup

pemeriksaan, tetapi tetap akan dihimbau untuk dilakukan

pelunasan.

3) Daftar harta. Pemeriksa pajak membuat daftar harta Wajib

Pajak yang akan dimanfaatkan oleh seksi penagihan untuk

dijadikan bahan tindakan Pemahaman Wajib Pajak.

4) Pembayaran hasil pemeriksaan. Pemeriksa juga diberi

tanggung jawab untuk ikut memastikan Wajib Pajak

melunasi utang pajak yang timbul akibat pemeriksaan.

(e) Tindak Lanjut

Tindak lanjut pemeriksaan :

1) Dalam hal ini pemeriksaan untuk menguji kepatuhan

pemenuhan kewajiban perpajakan, tindak lanjut yang

ditempuh adalah membuat laporan Pemeriksaan Pajak ,

Page 56: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

43

Nota penghitungan (Nothit), dan Surat Ketetapan Pajak

(SKPKB, SKPLB, SKPN, SKPKBT,STP).

2) Dalam hal pemeriksaan untuk tujuan lain, tindak lanjut

berupa pembuatan LPP sebagai bahan pembuat keputusan.

3) Dalam hal pemeriksaan bukti permulaan, tindak lanjut

berupa pembuatan LPP bukti permulaan sebagai bahan

penyidikan pajak

(5) Kewajiban dan Hak Wajib Pajak

(a) Kewajiban Wajib Pajak antara lain :

1) Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP

2) Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP

3) Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar

4) Mengisi dengan benar SPT dan dilaporkan dalam batas

waktu yang telah ditentukan

5) Menyelenggarakan pembukuan/pencatatan

6) Jika Wajib Pajak diperiksa wajib :

a) Memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau

catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan

dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan

yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas wajib

pajak, atau objek yang terutang pajak.

Page 57: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

44

b) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau

ruangan yang dipandang perlu dan memberi bantuan

guna kelancaran pemeriksaan

7) Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan,

pencatatan, atau dokumen serta keterangan yang diminta,

Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk

merahasiakan itu ditiadakan oleh permintaan untuk

keperluan pemeriksaan.

(b) Hak-hak Wajib Pajak antara lain :

1) Mengajukan keberatan dan banding

2) Menerima tanda bukti pemasukan SPT

3) Melakukan pembetulan SPT yang telah dimasukkan

4) Mengajukan permohonan penundaan pemasukan SPT

5) Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran

pembayaran pajak

6) Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang

dikenakan dalam surat ketetapan pajak

7) Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak

8) Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan

sanksi, serta pembetulan surat ketetapan pajak yang salah

9) Memberi kuasa kepada orang untuk melaksanakan

kewajiban pajaknya

Page 58: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

45

10) Meminta bukti pemotongan atau pemungutan pajak

11) Mengajukan surat keberatan dan surat banding

d. Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak

Pemahaman Wajib Pajak sangat mempengaruhi Wajib Pajak dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya. Kurangnya pemahaman dan

pengetahuan Wajib Pajak terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan menyebabkan Wajib Pajak merasa tidak memiliki kewajiban

untuk membayar pajak. Pemahaman Wajib Pajak juga dapat diartikan

sebagai suatu proses perbuatan, atau cara yang dilakukan oleh Wajib Pajak

untuk mengetahui, mengerti, dan memahami tentang perpajakan. Menurut

Fikriningrum (2012:14) ciri-ciri Wajib Pajak yang memahami peraturan

perpajakan adalah :

(1) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

(2) Memiliki Pengetahuan dan pemahaman mengenai hak dan

kewajiban Wajib Pajak

(3) Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai sanksi perpajakan

(4) Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai Pengusaha Tidak

Kena Pajak (PTKP), PKP, dan Tarif Pajak.

(5) Wajib Pajak mengetahui dan memahami peraturan perpajakan

melalui sosialisasi

(6) Wajib Pajak mengetahui dan memahami peraturan pajak melalui

training perpajakan.

Page 59: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

46

Melihat pada perkembangan di Indonesia, yang menjadi masalah adalah

pemahaman Wajib Pajak terhadap peraturan perpajakan itu sendiri. Masih

banyak pula Wajib Pajak yang belum memiliki NPWP serta minimnya

pemahaman tentang hak dan kewajiban Wajib Pajak itu sendiri. Diperlukan

pemahaman yang tinggi dari Wajib Pajak untuk mewujudkan self-

assessment, karena pada dalam sistem ini Wajib Pajak diberi kepercayaan

dan tanggungjawab sepenuhnya.

C. Hubungan Antar Variabel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan empat variabel untuk meneliti apakah

keempat variabel ini memiliki pengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan.

1. Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan

Kepatuhan Wajib Pajak adalah suatu keadaan dimana Wajib Pajak

memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya.

Dikatakan oleh Suhendra (2010) bahwa tingkat kepatuhan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan, dikarenakan apabila

tingkat kepatuhan Wajib Pajak tinggi maka kesadaran akan kewajiban perpajakan

pun akan semakin tinggi. Sehingga masyarakat sudah menumbuhkan dalam diri

mereka bahwa membayar pajak adalah sebuah kewajiban yang harus dipenuhi

terhadap negara.

Page 60: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

47

2. Sosialisasi Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan

Sosialisasi perpajakan adalah upaya yang dilakukan oleh Dirjen Pajak untuk

memberikan sebuah pengetahuan kepada masyarakat dan khususnya Wajib Pajak

agar mengetahui segala hal mengenai perpajakan baik peraturan maupun tata

cara perpajakan melalui metode-metode yang tepat. Sosialisasi bertujuan untuk

memberikan pengertian terhadap Wajib Pajak mengenai tata cara perpajakan

beserta peraturannya guna membangun kepatuhan atas kewajiban perpajakannya.

Seperti yang dikatakan oleh Diani (2014) bahwa sosialisasi berpengaruh

signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan dikarenakan diikutinya

penerapan materi sosialisasi pada kewajiban perpajakannya sehingga sosialisasi

memberikan kontribusi praktis terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan.

3. Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,

mengolah data dan/atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan

kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan

ketentuan peraturan perundang–undangan perpajakan. Menurut Aisiyah (2009)

semakin sering pemeriksaan dilakukan dalam melaksanakan intensifikasi, maka

semakin banyak Wajib Pajak yang patuh dalam membayar pajak sehingga

berpengaruh pula pada meningkatnya Penerimaan Pajak Penghasilan.

Pemeriksaan bukan hanya memeriksa kurang atau lebihnya pembayaran pajak

tetapi juga berguna untuk mengetahui penafsiran undang-undang perpajakan

yang salah, adanya salah perhitungan, pelaporan penghasilan yang tidak sesuai

Page 61: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

48

dengan keadaan sebenarnya, dan pelanggaran-pelanggaran lainnya sehingga

dapat dicegahnya penggelapan pajak maupun berkurangnya Penerimaan Pajak

Penghasilan.

4. Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak

Penghasilan

Pemahaman Wajib Pajak diartikan sebagai suatu proses perbuatan, atau cara

yang dilakukan oleh Wajib Pajak untuk mengetahui, mengerti, dan memahami

tentang perpajakan. Salah satu media untuk memberikan pemahaman terhadap

Wajib Pajak adalah dengan diadakannya sosialisasi dan pelatihan pajak. Menurut

Dimas (2014) pemahaman serta pengetahuan Wajib Pajak terhadap kewajiban

perpajakannya membangun kesadaran dan kemauan Wajib Pajak untuk

membayar pajak terutangnya sehingga berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak

Penghasilan. Semakin tinggi tingkat pemahaman Wajib Pajak terhadap peraturan

perpajakan dan tata cara kewajiban perpajakannya, semakin tinggi pula

penerimaan dikarenakan tingginya kemauan untuk membayar pajak.

D. Model Konseptual

Kerangka penelitian adalah pokok-pokok atau tiang-tiang dari suatu usul

penelitian yang memberikan gambaran bagaimana suatu penelitian itu dilakukan dan

bagaimana hasil penelitian itu diperkirakan setelah selesai nanti (Mardalis, 2008:32).

Dalam penelitian ini kita mengetahui laju pertumbuhan ekonomi menunjukkan angka

yang tidak stabil setiap tahunnya dan cendrung menunjukkan kenaikan ataupun

Page 62: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

49

penurunan. Dalam penelitian ini akan dianalisis faktor – faktor yang mempengaruhi

realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan seperti kepatuhan Wajib pajak, sosialisasi

tentang perpajakan, pemeriksaan pajak dan Pemahaman Wajib Pajak. Berdasarkan

landasan teori serta tinjauan pustaka diatas maka disusun kerangka penilitian sebagai

berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Penelitian

Sumber : Data yang diolah,2015

E. Model Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian. Hipotesis

dalam penelitian ini adalah :

Kepatuhan Wajib

Pajak

Sosialisasi Pajak

Pemeriksaan

Pajak

Pemahaman

Wajib Pajak

PENERIMAAN

PAJAK

PENGHASILAN (Y)

Page 63: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

50

Gambar 2.3 Hipotesis Penelitian

Keterangan :

: Kepatuhan Wajib Pajak

: Sosialisasi Pajak

: Pemeriksaan Pajak

: Pemahaman Wajib Pajak

Y : Penerimaan Pajak Penghasilan

: Pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen

(keterkaitan secara parsial)

Kepatuhan Wajib

Pajak(

Sosialisasi

Pajak )

Pemeriksaan

Pajak(

Penerimaan Pajak

Penghasilan

(Y)

Pemahaman

Wajib Pajak (

Page 64: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

51

: Pengaruh masing-masing variabel independen secara bersama-sama terhadap

variabel dependen (keterkaitan secara simultan)

1. Rumusan Hipotesis Secara Simultan

Kepatuhan Wajib Pajak, Sosialisasi Pajak , Pemeriksaan Pajak dan

Pemahaman Wajib Pajak secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap

Penerimaan Pajak PenghasilanKantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang.

2. Rumusan Hipotesis Secara Parsial

: Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh positif terhadap Penerimaan

Pajak PenghasilanKantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang.

: Sosialisasi Perpajakan berpengaruh positif terhadap Penerimaan

Pajak PenghasilanKantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang.

: Pemeriksaan Pajak berpengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak

PenghasilanKantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang.

: Pemahaman Wajib Pajak berpengaruh positif terhadap Penerimaan

Pajak PenghasilanKantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang.

Page 65: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

52

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis

penelitian eksplanatori (Explanatory Research), dengan menggunakan jenis

pendekatan kuantitatif karena penelitian ini menjelaskan hubungan kausal antara

variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Alasan peneliti memilih penelitian

explanatory ini diharapkan mampu memberikan penjelasan atas uji hipotesis

yang telah diajukan mengenai pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak ( ), Sosialisasi

Pajak ( ), Pemeriksaan Pajak ( ), dan Pemahaman Wajib Pajak ( ) terhadap

Penerimaan Pajak Penghasilan (Y) pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau wilayah untuk diadakannya suatu

penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan administrasi perpajakan.

Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak Madya

Kota Malang yang beralamatkan di Jalan Jaksa Agung Suprapto No.29-31

Malang. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan peneliti

ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak, Sosialisasi

Page 66: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

53

Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Pemahaman Wajib Pajak terhadap Penerimaan

Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang.

C. Konsep, Variabel, dan Definisi Operasional Variabel

Untuk menjalankan konsep ini dengan baik, maka diperlukan variabel yang

mendukung konsep yang telah ada untuk membatasi secara jelas suatu penelitian.

1. Variabel

Sugiyono mengatakan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut (2010:58). Dalam penelitian

ini digunakan dua variabel yaitu :

a. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai stimulus, prediktor, antecedent

atau dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel

bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel yang terikat (dependen). Ada 4

(empat) variabel independen yang digunakan yaitu variabel Kepatuhan

Wajib Pajak ( ), Sosialisasi Perpajakan ( ), variabel Pemeriksaan

Pajak ( ) dan Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak ( ).

b. Variabel Dependen

Variabel ini disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen atau

dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat

adalah variabel yang atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

Page 67: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

54

bebas. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah

Penerimaan Pajak Penghasilan (Y).

2. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini digunakan beberapa variabel penelitian, yaitu :

a. Variabel Independen (Variabel Bebas) terdiri dari :

(1) Kepatuhan Wajib Pajak ( ) merupakan persepsi responden

terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi semua

kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya.

Indikator dalam variabel ini kepatuhan terhadap kewajiban

pepajakan Wajib Pajak.

(a) Kepatuhan Formal

(b) Kepatuhan Materiil

(2) Sosialisasi Pajak ( ) merupakan upaya Dirjen Pajak untuk

memberikan pengetahuan kepada Wajib Pajak. Indikator terkait

dijelaskan pada tahapan penyusunan rencana sosialisasi, yaitu :

(a) Cara memberikan sosialisasi

(b) Media yang digunakan

(3) Pemeriksaan Pajak ( ) merupakan kegiatan mencari,

mengumpulkan, mengolah data dan/atau keterangan lainnya.

Indikator dalam variabel ini adalah :

(a) Pemeriksaan pajak untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak

(b) Pemeriksaan Pajak untuk menguji pelaksanaan ketentuan

undang-undang pajak

Page 68: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

55

(4) Pemahaman Wajib Pajak ( merupakan tingkat pemahaman

Wajib Pajak terhadap pengetahuan tentang perpajakan meliputi

peraturan-peraturan perpajakan, sistem perpajakan, dan

administrasi pembayaran pajak. Indikator dalam variabel ini

adalah:

(a) Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak tentang

Peraturan Perpajakannya

(b) Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak tentang

Penggunaan Media Perpajakan

b. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Berdasarkan judul yang diangkat variabel terikat dalam penelitian ini

adalah tingkat Penerimaan Pajak Penghasilan (Y) di Kantor Pelayanan

Pajak Madya Malang. Indikator yang dibahas dalam variabel ini Target

dan Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan dari Tahun 2011-2015.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Varibel Konsep Variabel Indikator Item

Faktor yang

Mempengaruhi

Penerimaan Pajak

Penghasilan

Kepatuhan Wajib

Pajak ( )

1) Kepatuhan

Formal

a) Wajib Pajak membayar

Pajak dengan tepat

waktu

b) Wajib Pajak melaporkan

SPT tepat waktu

c) Wajib Pajak tidak

memiliki tunggakan

Pajak

2) Kepatuhan

Materiil

a) Wajib Pajak bersikap

kooperatif pada petugas

dalam melaksanakan

kewajiban perpajakan

b) Wajib Pajak melaporkan

SPT secara jujur dan

sesuai dengan Undang-

Undang

c) Wajib Pajak tidak

memalsukan data-data

Page 69: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

56

pada SPT

Sosialisasi Pajak

( )

1) Cara memberikan

sosialisasi

a) KPP memberikan

seminar serta

memberikan materi

tepat sasaran sesuai

dengan fokus audience

b) Materi yang diberikan

uptodate (terbaru)

c) KPP memberikan

bimbingan atau

pelatihan teknis tentang

materi yang tidak di

mengerti oleh Wajib

Pajak

2) Media Sosialisasi a) KPP memberikan

materi atau informasi

terbaru melalui media

cetak

b) KPP memberikan materi

atau informasi terbaru

melalui media

elektronik seperti email

c) KPP memberikan materi

melalui website pajak

Pemeriksaan

Pajak ( )

1) Pemeriksaan

Pajak untuk

menguji

kepatuhan Wajib

Pajak

a) Pemeriksaan yang

dilakukan fiskus

membuat WP jujur

dalam melaporkan

perpajakannya

b) Pemeriksaan yang

dilakukan membuat WP

membayar pajak tepat

waktu

c) Pemeriksaan yang

dilakukan membuat WP

melaporkan SPT sesuai

kriteria yang ditentukan

oleh Dirjen Pajak

2) Pemeriksaan

Pajak untuk

menguji

pelaksanaan

ketentuan

undang-undang

pajak

a) Pemeriksaan yang

dilakukan membuat WP

melakukan pencatatan

laporan keuangan guna

penyusunan norma

penghitungan

b) Pemeriksaan yang

dilakukan membuat WP

cermat dan teliti dalam

mengisi SPT

c) Pemeriksaan yang

dilakukan membuat WP

membayar pajak sesuai

dengan besarnya pajak

yang terutang

Pengetahuan dan

Pemahaman

1) Pengetahuan dan

Pemahaman

a) Pengetahuan dan

Pemahaman Wajib

Page 70: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

57

Pajak ( ) tentang Peraturan Pajak tentang hak dan

kewajibannya sebagai

Wajib Pajak

b) Pengetahuan dan

Pemahaman tentang

sanksi yang akan

dikenakan apabila

melakukan pelanggaran

perpajakan

c) Pengetahuan dan

Pemahaman mengenai

PTKP, PKP, dan tarif

pajak yang diberlakukan

2) Pengetahuan dan

Pemahaman

tentang

Penggunaan

Media Perpajakan

a) Dapat mengisi SPT

secara manual maupun

dengan e-SPT

b) Telah mendaftarkan diri

sebagai Wajib Pajak dan

mempunyai NPWP

c) Wajib Pajak mengikuti

sosialisasi pajak guna

mengikuti

perkembangan peraturan

terbaru

Penerimaan Pajak

Penghasilan

Penerimaan Pajak

Penghasilan (Y)

1) Surat Ketetapan

Pajak

a) Pihak KPP

mengirimkan Surat

Tagihan Pajak terkait

koreksi jumlah pajak

terhitung

b) Pihak KPP

mengeluarkan Surat

Ketetapan Pajak Kurang

Bayar sebagai koreksi

jumlah pajak kurang

bayar terhutang

c) Pihak KPP sudah

mengeluarkan Surat

Ketetapan Pajak Kurang

Bayar Tambahan terkait

pajak kurang bayar

tambahan apabila

ditemukan data terbaru

yang terindikasi

pengenaan pajak selama

pemeriksaan

2) Target dan

Realisasi

Penerimaan Pajak

Penghasilan

(PPh)

a) Pihak KPP menetapkan

target penerimaan PPh

setiap tahunnya

b) Pihak KPP mengenakan

denda terhadap Wajib

Pajak yang tidak

melaporkan kegiatan

usahanya

c) Pihak KPP menetapkan

bunga pajak bagi Wajib

Page 71: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

58

Pajak yang tidak

membayar tagihan pajak

dalam batas waktu

3) Realisasi

Penerimaan Pajak

a) PPh yang dibayarkan

Wajib Pajak sudah

mencapai target

penerimaan pajak yang

ditetapkan KPP

b) Pihak KPP melakukan

mekanisme

pemindahbukuan

apabila terdapat

kesalahan penghitungan

pembayaran pajak

c) Pihak KPP

mengeluarkan Surat

Ketetapan Pajak Lebih

Bayar sebagai kelebihan

pembayaran pajak

apabila Wajib Pajak

telah mengajukan

permohonan restitusi

Sumber : Data yang diolah, 2015

D. Skala Pengukuran

1. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang dapat ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi mengenai hal yang diteliti (Idrus, 2009:17). Agar penelitian ini

terarah ditentukan variabel berdasarkan hipotesis yang akan diteliti. Penelitian

ini menggunakan skala likert untuk mengukur pendapat responden.

“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban

setiap item instrumen yang menggunakan skala likert memiliki gradasi

dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata”

(Sugiyono, 2013:93).

Adapun pernyataan dan skor dalam penelitian ini akan disajikan dalam

tabel dibawah ini:

Page 72: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

59

Tabel 3.2 Skala Likert

Pernyataan Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Dari skor skala likert diatas, dapat ditentukan besarnya kelas (panjang

interval) dengan rumus :

c =

c : perkiraan besarnya (class width, class size, class length)

k : banyaknya kelas

: nilai observasi terbesar

: nilai observasi terkecil

Maka perhitungannya sebagai berikut :

c =

= 0,8

Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus diatas, maka dapat

diperoleh nilai interval kelas pada skala likert, penjelasan lebih lanjut dapat

dilihat pada tabel berikut :

Page 73: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

60

Tabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert

No Pernyataan Skor Interval Kelas

1. SS 5 >4,2 – 5

2. S 4 >3,4 – 4,2

3. N 3 >2,6 – 3,4

4. TS 2 >1,80 – 2,6

5. STS 1 1 – 1,80

Sumber : (Supranto, 2000:64)

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:115) Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang digunakan

sebagai populasi adalah aparatur pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya

Malang. Populasi berkisar 108 orang karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak

Madya Malang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010:116). Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan

menggunakan teknik Sampling Jenuh. Teknik ini adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,

Page 74: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

61

2010:122). Dalam penelitian ini sampel yang ditunjuk adalah para karyawan

di Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang.

Alasan pemilihan teknik sampel ini adalah untuk mempermudah proses

pengambilan sampel dikarenakan untuk profil Wajib Pajak yang dirahasiakan

oleh petugas pajak dan pengetahuan petugas pajak tentang Wajib Pajak yang

ditanganinya.

F. Sumber Data

Sumber data merupakan asal data yang diperoleh dan dari sumber tersebut

dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang

menjadi pusat perhatian peneliti. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu :

1. Data Primer

Data Primer merupakan data yang diperoleh dengan terjun langsung ke

objek penelitian. Data primer diperoleh langsung dari responden penelitian

yang biasanya melalui kuesioner maupun wawancara (untuk penelitian

kualitatif). Dalam penelitian ini, data primer diambil melalui kuesioner

kepada responden yaitu para ahli pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya

Malang.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber lain dan tanpa

harus terjun langsung ke objek penelitian. Data sekunder biasa digunakan

untuk memperkuat opini yang sudah ada pada data primer sehingga

menambah keyakinan terhadap suatu kesimpulan penelitian. Data sekunder

Page 75: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

62

dalam penelitian ini berupa arsip atau dokumen tentang Penerimaan Pajak

Penghasilan pada Kantor Pajak Pratama Malang Utara, data dari internet,

undang-undang, serta informasi lain yang diperoleh dari studi pustaka untuk

beberapa teori pada tinjauan pustaka yang berkaitan dengan permasalahan

yang dibahas pada penelitian ini.

G. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian,

data yang terkumpul akan digunakan sebagai bahan analisis yang telah

dirumuskan. Oleh karena itu, pengumpulan data harus dilakukan secara sistematis,

terarah dan sesuai dengan masalah penelitian. Teknik yang akan digunakan dalam

pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode

kuesioner dan metode dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan sumber data primer yaitu sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Oleh karena itu digunakanlah metode

kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila

jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Metode yang

digunakan lainnya adalah dokumentasi adalah mencari data dan

Page 76: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

63

mengklasifikasikannya yang berupa laporan keuangan, catatan-catatan, dan

dokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaaanya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah (Arikunto, 2006: 160). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah lembar kuesioner yang terdiri dari pertanyaan atau

penyataan yang akan diberikan kepada responden guna memperoleh informasi,

serta pedoman dokumentasi yang terdiri dari data atau laporan Penerimaan

Pajak Penghasilan dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang.

I. Uji Validitas dan Reliabilitas

Data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya disebut valid. Sedangkan

data yang dipercaya disebut reliable. Agar dapat diperoleh data yang valid dan

reliable, maka instrument penilaian yang digunakan untuk mengukur objek yang

akan dinilai baik tes maupun non tes harus memiliki bukti validitas dan

reliabilitas. Untuk menguji apakah konstruk (variabel yang tidak dapat diukur

secara langsung, tetapi dibentuk melalui dimensi-dimensi atau indikator-indikator

yang diamati) yang telah dirumuskan reliable dan valid, maka perlu dilakukan

pengujian reliabilitas dan validitas.

Page 77: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

64

1. Uji Validitas

Menurut Santoso (2001:270) Suatu angket dianggap sah (valid) apabila

pernyataan dalam angket tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh angket tersebut. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan dan kesahian suatu instrument (Arikunto, 2002). Uji

validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari

kuesioner dengan menggunkan rumus Product Moment Pearson

(Sugiyono,2012:276). Formulanya adalah :

= ∑ (∑ ∑

√{ ∑ (∑ } { ∑ (∑ }

Keterangan :

r : Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari

n : Banyaknya sampel dalam penelitian

X :Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y : Skor total yang diperoleh dari seluruh item

∑ : Jumlah skor dalam distribusi X

∑ : Jumlah skor dalam distribusi Y

∑ : Jumlah kuadrat masing-masing X

∑ : Jumlah kuadrat masing-masing Y

(Sugiyono, 2012:188) menyatakan bahwa :

“Item yang mempunyai korelasi positif dengan criteria (skor total) serta

korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai

validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap

memenuhi syarat adalah r = 0,30.”

Page 78: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

65

Jadi, apabila korelasi antara skor butir dengan skor total kurang dari 0,30

maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali (2006:42)

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan

dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda apabila dilakukan kembali

kepada subyek yang sama. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable

jika memberikan nilai cronbach’s Alpha >0,60 . Reliabilitas menunjukkan

akurasi dan ketepatan dari 33 pengukurannya.

Sehingga suatu pengukur dapat dikatakan reliable jika dapat dipercaya

yaitu harus akurat dan konsisten. Berikut adalah rumus dari Alpha Cronbach :

r = [

( ] [

]

Keterangan :

r : Reliabilitas instrument

k : banyaknya butir pertanyaan

∑ : Jumlah varian butir2

: Varians total

Hasil penelitian yang dapat dipercaya harus berdasarkan pada informasi yang

dapat dipercaya. Informasi yang akurat hanya dapat diperoleh apabila informasi

Page 79: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

66

penelitian yang digunakan memenuhi kelayakan sebagai alat pengumpul data.

Sebelum mengukur variabel yang diteliti, terlebih dahulu dilakukan pengujian alat

ukur dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas agar data yang

diperoleh dapat dipercaya dan diakui kebenarannya. Pengujian reliabilitas

ditujukan untuk mengujur sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran dari

suatu responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana

pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam

pemahaman pertanyaan tersebut. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu

variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur variabel yang kita ukur jika

koefisien reliabilitasnya lebih besar atau sama dengan 0,700.

Tabel 3.4

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Variabel Item R

Kritis

R

Tabel

Ket Reliability Titik

Kritis

Reliability

Kepatuhan

Wajib Pajak

(X1)

X1.1 0,567 0,361 Valid 0,808 0,700 Reliabel

X1.2 0,739 0,361 Valid

X1.3 0,697 0,361 Valid

X1.4 0,739 0,361 Valid

X1.5 0,713 0,361 Valid

X1.6 0,814 0,361 Valid

Sosialisasi

Pajak (X2) X2.1 0,653 0,361 Valid 0,801 0,700 Reliabel

X2.2 0,740 0,361 Valid

X2.3 0,799 0,361 Valid

X2.4 0,719 0,361 Valid

X2.5 0,769 0,361 Valid

X2.6 0,583 0,361 Valid

Pemeriksaan

Pajak (X3) X3.1 0,726 0,361 Valid 0,785 0,700 Reliabel

X3.2 0,545 0,361 Valid

X3.3 0,576 0,361 Valid

X3.4 0,453 0,361 Valid

X3.5 0,491 0,361 Valid

X3.6 0,574 0,361 Valid

Page 80: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

67

Pengetahuan

dan

Pemahaman

WP (X4)

X4.1 0,544 0,361 Valid 0,769 0,700 Reliabel

X4.2 0,685 0,361 Valid

X4.3 0,742 0,361 Valid

X4.4 0,602 0,361 Valid

X4.5 0,751 0,361 Valid

X4.6 0,755 0,361 Valid

Penerimaan

PPh (Y) Y.1 0,730 0,361 Valid 0,873 0,700 Reliabel

Y.2 0,766 0,361 Valid

Y.3 0,744 0,361 Valid

Y.4 0,717 0,361 Valid

Y.5 0,722 0,361 Valid

Y.6 0,709 0,361 Valid

Y.7 0,699 0,361 Valid

Y.8 0,656 0,361 Valid

Y.9 0,604 0,361 Valid

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 3.4 diatas, terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada

variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X1), Sosialisasi Pajak (X2) , Pemeriksaan Pajak

(X3), Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak (X4) dan Penerimaan Pajak

Penghasilan (Y) memiliki nilai koefisien validitas > R Tabel (0,361), hal ini

menunjukkan bahwa dinyatakan valid. Sedangkan hasil Uji Reliabilitas

menunjukkan nilai alpha cronbach > Titik Kritis > 0,700). Sehingga seluruh

variabel dinyatakan reliabel.

J. Teknik Analisis Data

Menurut Rianto (2004:128) analisis kuantitatif disebut juga analisis

statistika. Secara garis besar analisis statistika dibedakan menjadi dua macam

yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Apabila dalam

penelitian hanya bertujuan memaparkan data hasil pengamatan tanpa diadakan

pengujian hipotesis–hipotesis, digunakan analisis statistik deskriptif.

Page 81: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

68

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010:206). Teknik analisis

deskriptif bertujuan untuk menjelaskan mengenai keseluruhan data yang

dikumpulkan dengan memaparkan, mengelompokkan, dan

mengklasifikasikan ke dalam tabel yang kemudian diberi penjelasan

berdasarkan indikator yang paling dominan dan indikator terlemah. Data

penelitian ini diperoleh peneliti dari jawaban responden atas sejumlah

pertayaan yaitu jawaban-jawaban responden dari pertanyaan di dalam angket

yang mendukung penelitian. Pada bagian ini tersaji distribusi frekuensi skor

masing-masing item variable dan mean setiap item variabel. Untuk

mendeskripsikan nilai mean setiap item, indicator dan variable dalam

penelitian ini digunakan criteria dengan interval kelas yang diperoleh dari

hasil perhitungan:

(

Nilai skor jawaban responden dalam penelitian ini mengacu pada skala 5

point dari skala likert (Sugiyono, 2004), sehigga nilai jawaban responden

tertinggi adalah 5 dan nilai jawaban terendah adalah 1. Jumlah kelas /

kategori yang digunakan dalam penyusunan criteria tersebut disesuaikan

dengan skala yang digunakan yaitu 5 kelas, sehingga interval kelas adalah (5-

Page 82: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

69

1) : 5 = 0,8. Sedangkan dasar interpretasi nilai rata-rata yang digunakan

dalam penelitian ini mengaju pada interpretasi skor menurut Sujana (2001),

dan yang digunakan oleh Noermijati (2008). Dengan demikian criteria untuk

mendeskripsikan nilai mean yang telah diperoleh setiap butir, indicator, dan

variabel.

2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

Penggunaan analisis inferensial ini dapat diperoleh informasi yang banyak

sehingga dari hasil analisis inferensial ini dapat digunakan sebagai dasar

untuk melakukan generalisasi. Adapun langkah-langkah analisis inferensial

dapat melibatkan berbagai pengujian data dengan bantuan program SPSS

sebagai berikut :

a. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah koefisien regresi linear berganda pada

persamaan tersebut tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang

berarti, maka dalam pelaksanaan analisis data haruslah memenuhi

asumsi-asumsi klasik. Berikut uji-uji yang akan dilakukan oleh peneliti:

(1) Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal, karena uji-F dan uji-t mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal (Ghozali, 2009:147). Pengujian

Page 83: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

70

dilakukan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

dengan taraf signfikansi 5%. Data dinyatakan berdistribusi normal

apabila menghasilkan nilai, A.symptotic Significance > a=5%.

(2) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas berarti terdapat hubungan linier yang sempurna

atau pasti diantara beberapa atau semua variabel bebas yang

menjelaskan dari model regresi. Model regresi linier berganda

dikatakan baik jika tidak terjadi multikolinieritas (Singgih,

2002:203). Asumsi ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya

variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel

independen lain. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya

multikolinieritas adalah dengan menggunakan nilai VIF (Variance

Inflation Factors). Jika nilai VIF dari suatu variabel melebihi 10

berarti terjadi multikolinieritas. Multikolinieritas merupakan masalah

yang sering muncul dalam penelitian, maka terdapat metode untuk

menghilangkan multikolinieritas antara lain :

(a) Memperbesar ukuran sampel

(b) Memasukkan persamaan tambahan ke dalam model

(c) Metode transformasi perubahan

(3) Uji Heterokedastisitas

Dalam pengujian heteroskedesitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari

Page 84: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

71

residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda, maka

terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi heteroskedastisitas (Singgih, 2002:208). Deteksi adanya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat pola pada grafik

scatterplot. Jika tidak membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi

heterokedastisitas di model regresi yang diuji.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

regresi Linier Berganda. Tetapi sebelum dilaksanakan pengujian regresi linier

berganda terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik.

“Analisis linier berganda adalah regresi linier dimana sebuah variabel

terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas

(variabel X). Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk

mengetahui adanya pengaruh variabel bebas (independen)” (Hasan,

2002:117)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

antara variabel terikat yaitu Penerimaan Pajak Penghasilan (Y) dengan

variabel bebas yaitu Kepatuhan Wajib Pajak (X1), Sosialisasi Pajak (X2),

Pemeriksaan Pajak (X3), Pemahaman Wajib Pajak (X4). Analisis regresi linier

berganda dapat digunakan jika tidak terjadi hubungan antara variabel

dependen atau variabel terikat, dalam penelitian ini adalah Penerimaan Pajak

Penghasilan (Y) . Penelitian ini mempunyai model regresi sebagai berikut :

Page 85: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

72

Dimana dalam penelitian ini :

Y = Variabel Terikat (Penerimaan Pajak Penghasilan)

a = Titik intercept atau constant, yaitu nilai perkiraan y jika x = 0

b1, b2 = Koefisien regresi

X1 = Kepatuhan Wajib Pajak

X2 = Sosialisasi Pajak

X3 = Pemeriksaan Pajak

X4 = Pemahaman Wajib Pajak

e = Kesalahan pengganggu, artinya nilai-nilai dari variabel lain yang

tidak dimasukkan dalam persamaan.

4. Uji Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan secara statistik

dengan melihat uji signifikan (pengaruh nyata) variabel bebas (X1, X2 ,X3dan

X4) terhadap variabel terikat (Y).

a. Uji F-Statistik

Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat

pengaruh signifikan secara simultan antara Kepatuhan Wajib Pajak,

Sosialisasi Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Pemahaman Wajib Pajak

terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan. Uji hipotesis pertama

menggunakan uji F, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara

Page 86: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

73

simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,

2009:16).

Tahap-tahap uji F adalah :

(1) Perumusan Hipotesis

(2) Penentuan nilai kritis, Tingkat signifikansi yang digunakan

adalah 5% dengan derajat kebebasan (df) = (n.k) dimana n

adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel (independen

dan dependen)

(3) Menetukan nilai F-hitung masing-masing koefisiensi regresi

(4) Kaidah pengambilan keputusan adalah:

(a) Jika F-hitung > F-Tabel, maka Ha diterima

(b) Jika F-hitung < F-Tabel, maka Ha ditolak

b. Uji t-Statistik

Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa salah satu

dari keempat faktor yaitu Kepatuhan Wajib Pajak, Sosialisasi Pajak,

Pemeriksaan Pajak dan Pemahaman Pajak berpengaruh secara dominan

terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan. Pengujian ini untuk mengetahui

variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai t-hitung > + t-

tabel atau t-hitung < - t-tabel maka variabel independen secara individu

berpengaruh terhadapa variabel dependen. Tahap-tahap uji t adalah :

(1) Perumusan Hipotesis

(2) Penetuan nilai kritis. Tingkat signifikansi yang digunakan

adalah 5% dengan derajat kebebasan (df) = (n.k) dimana n

Page 87: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

74

adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel (independen

dan dependen)

(3) Penetuan nilai t-hitung masing-masing koefisiensi regresi

(4) Kaidah pengambilan keputusan adalah:

(a) Jika t-hitung > t-Tabel, maka Ha diterima

(b) Jika t-hitung < t-Tabel, maka Ha ditolak

Uji hipotesis kedua untuk menentukan variabel bebas yang memiliki

pengaruh dominan terhadap variabel dependen dengan menggunakan

beta standarized (beta koefisien). Variabel yang memiliki koefisien beta

standarized terbesar adalah variabel yang memiliki pengaruh dominan

(Prasetya, 2001:59). Koefisien standardized merupakan uji yang

digunakan untuk mengetahui dan mengukur variabel-variabel bebas

mana yang berpengaruh paling tinggi dan yang paling rendah terhadap

variabel terikat.

Page 88: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

75

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang

Gaung modernisasi membawa perubahan dalam tubuh Direktorat Jendral

Pajak. Seiring dengan visi dan misi untuk melaksanakan reformasi

perpajakan, maka modernisasi administrasi perpajakan digulirkan.

Perwujudannya melalui pembentukan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) modern,

salah satunya Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 dimana SMO (Saat Mulai

Operasi) ditetapkan mulai tanggal 9 April 2007. Pada masa awal pendirian

target penerimaan yang ditetapkan untuk Kantor Pelayanan Pajak Madya

Malang adalah sebesar Rp. 1.818.010,17 (juta) atau sekitar 33,37% dari total

penerimaan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-29/PJ/2007

tanggal 26 Januari 2007 sebagaimana diubah terakhir dengan Keputusan

Direktur Jenderal Pajak nomor KEP-31/PJ/2008 tanggal 25 Maret 2008

tentang Tempat Pendaftaran bagi Wajib Pajak Tertentu dan/atau Tempat

Pelaporan Usaha bagi Pengusaha Kena Pajak Tertentu dalam hal Perubahan

Wajib Pajak Terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang,

ditetapkan bahwa Wajib Pajak Badan yang terdaftar dan Melaporkan

Page 89: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

76

usahanya pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang adalah sebanyak 990

Wajib Pajak.

Dalam perkembangannya sesuai penetapan Direktur Jenderal Pajak

dengan ketetapannya nomor KEP-27/PJ/2012 tanggal 30 Januari 2012

sebagaimana diubah terakhir dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak

nomor KEP-09/PJ.08/2012 tanggal 26 Maret 2012 tentang Tempat

Pendaftaran dan Pelaporan Usaha bagi Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan

Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak

Besar, Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya, Wajib

Pajak yang terdaftar dan melaporkan usahanya di Kantor Pelayanan Pajak

Madya Malang ditambah menjadi sekitar 1.500 Wajib Pajak. Bentangan

wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang adalah seluas wilayah

kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III yang meliputi

11 Daerah Tingkat II. Batas wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Madya

Malang sisi utara berbatasan dengan wilayahkerja Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Pajak Jawa Timur II. Kabupaten Nganjuk menjadi batas sisi Barat

Laut sedangkan Kabupaten Pasuruan menjadi batas sisi Timur Laut.

Selanjutnya wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang

membentang keseluruhan wilayah Jawa Timur bagian Selatan dengan

Kabupaten Tulungangung sebagai batas sisi Barat Daya dan Kabupaten

Banyuwangi di sisi Tenggara. Dengan cakupan wilayah kerja yang demikian

luas, tantangan mengalokasi sumber daya agar dapat melakukan pengawasan

Page 90: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

77

dan pelayanan terhadap Wajib Pajak secara efektif dan efeisien menjadi

prioritas kerja Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang.

2. Visi dan Misi

a. Visi Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang

“Menjadi Kantor Pelayanan Pajak terbaik, yang menggunakan

system administrasi perpajakan modern yang efektif dan efisien,

dipercaya dan dibanggakan masyarakat.”

b. Misi

“Dapat melayani masyarakat dalam bidang perpajakan dengan

pelayanan yang excellent dan adil serta mampu turut serta

mewujudkan kemandirian pembiayaan negara sesuai dengan yang

ada.”

3. Lokasi Penelitian

Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang berkedudukan di Komplek

Araya Bussiness Center Kav 1 Jalan Raden Panji Suroso Malang. Lokasi

Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang tercakup dalam wilayah kerja Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III yang meliputi 11 Daerah

Tingkat II. Batas Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang sisi

utara berbatasan dengan wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Pajak Jawa Timur II. Kabupaten Nganjuk menjadi batas sisi Barat Laut,

sedangkan Kabupaten Pasuruan menjadi batas sisi Timur Laut. Selanjutnya

wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang membentang ke

Page 91: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

78

seluruh wilayah Jawa Timur bagian Selatan dengan Kabupaten Tulungagung

sebagai batas sisi Barat Daya dan Kabupaten Banyuwangi di sisi Tenggara.

4. Produk Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang

a. Pelayanan permohonan pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP) tepat waktu

b. Pelayanan Penyelesaian permohonan pengukuhan PKP tepat waktu

c. Pelayanan restitusi PPN tepat waktu

d. Pelayanan penerbitan SPMKP tepat waktu

e. Pelayanan keberatan tepat waktu

f. Pelayanan penyelesaian SKB pemungutan PPh Pasal 22

g. Persentase realisasi pelayanan SKB PPh Pasal 23 tepat waktu

h. Pelayanan SKB PPh atas bunga deposito, tabungan, diskonto SBI

yang diterima pensiunan yang ditetapkan Menteri Keuangan tepat

waktu

i. Pelayanan SKB PPh atas penghasilan pengalihan hak atas tanah

dan/atau bangunan tepat waktu

j. Pelayanan SKB PPN atas BKP tertentu tepat waktu

k. Pelayanan pengurangan/penghapusan sanksi administrasi tepat

waktu

l. Pelayanan pengurangan/pembatalan ketetapan pajak yang tidak

benar tepat waktu

m. Pelayanan perubahan data dan identitas Wajib Pajak

n. Pelayanan pendaftaran e-Fin dalam rangka e-Filling

Page 92: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

79

o. Pelayanan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan

PPh

p. Pengurangan angsuran PPh Pasal 25

q. Pelayanan pemindahbukuan

r. Pelayanan permohonan restitusi karena PLB

s. Pelayanan pembubuhan tanda bea materai

t. Pelayanan surat keterangan fiskal

u. Pelayanan pengangsuran atau penundaan pembayara tagihan pajak

v. Pelayanan pencabutan pemblokiran

w. Pelayanan pencabutan sita setelah bukti pelunasan diterima

x. Pelayanan pembatalan lelang setelah bukti pelunasan diterima

5. Struktur Organisasi dan Deskriptif Jabatan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPP Madya Malang

Sumber: Data yang diolah, 2016

Kepala Kantor

Sub Bagian

Umum

Seksi

Pengolahan

Data dan

Informasi

Seksi

Pelayanan

Seksi

Pemeriksaan

Seksi

Penagihan

Seksi

Pengawasan dan

Konsultasi

Kelompok Pejabat

Fungsional

Page 93: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

80

Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang dipimpin oleh seorang Kepala

Kantor yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas bawahannya yang

terbagi dalam beberapa seksi. Masing-masing seksi mempunyai tugas dan

tanggung jawab yang berbeda dengan deskriptif jabatan sebagai berikut:

a. Kepala Kantor

(1) Mengawasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas untuk

para staf dan seluruh pegawai agar berjalan sebagaimana

mestinya sesuai Standard Operating Procedure

b. Sub Bagian Umum

(1) Melaksanakan urusan kepegawaian, keungan, tata usaha, rumah

tangga dan bantuan hukum

c. Seksi Pelayanan

(1) Penerbitan produk hukum perpajakan

(2) Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan

d. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

(1) Melakukan pengumpulan, pencarian data dan pengolahan data

(2) Penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen

perpajakan

(3) Pelayanan dukungan teknis komputer

(4) Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filling

(5) Penyiapan Laporan Kerja

e. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I

(1) Pengawasan dan kepatuhan perpajakan Wajib Pajak

Page 94: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

81

(2) Bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan

(3) Penyusunan profil Wajib Pajak

(4) Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan

intensifikasi serta evaluasi

f. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II

(1) Pengawasan dan kepatuhan perpajakan Wajib Pajak

(2) Bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan

(3) Penyusunan profil Wajib Pajak

(4) Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan

intensifikasi serta evaluasi

g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III

(1) Pengawasan dan kepatuhan perpajakan Wajib Pajak

(2) Bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan

(3) Penyusunan profil Wajib Pajak

(4) Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan

intensifikasi serta evaluasi

h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV

(1) Pengawasan dan kepatuhan perpajakan Wajib Pajak

(2) Bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan

(3) Penyusunan profil Wajib Pajak

(4) Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan

intensifikasi serta evaluasi

i. Seksi Pemeriksaan

Page 95: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

82

(1) Penyusunan renacana pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan

aturan pemeriksaan

(2) Penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

serta administrasi perpajakan yang lain

j. Seksi Penagihan

(1) Penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran

tunggakan pajak, penagihan aktif

(2) Usulan penghapusan piutang pajak

(3) Penyimpanan dokumen penagihan

B. Gambaran Umum Responden

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada seluruh pegawai pajak Kantor

Pelayanan Pajak yang berjumlah 108 responden, maka dapat diperoleh gambaran

karakteristik responden berdasarkan usia responden dan jenis kelamin responden.

Gambaran karakteristik responden secara rinci adalah sebagai berikut :

1. Gambaran Responden Berdasarkan Usia

Data gambaran responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.1

berikut :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Status Frekuensi Persentase

Belum kawin 57 52.78

Kawin 51 47.22

Total 108 100

Sumber: Data diolah, 2016

Page 96: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

83

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa responden

yang memiliki status Belum kawin sebanyak 57 responden atau 52,78%,

sedangkan yang memiliki status sudah Kawin sebanyak 51 responden atau

47,22%.

2. Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Data gambaran responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada

tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase

D1 30 27.78

D3 41 37.97

S1 36 33.33

S2 1 0.92

Total 108 100

Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa responden yang

memiliki pendidikan D1 sebanyak 30 responden atau 27,78%, D3 sebanyak

41 responden atau 37,97%, yang memiliki pendidikan S1 sebanyak 36

responden atau 33,33%, dan yang memiliki pendidikan S2 sebanyak 1

responden atau 0,92%.

3. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

pada tabel 4.3 berikut :

Page 97: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

84

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

L 65 60.19

P 43 39.81

Total 108 100

Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa responden yang

memiliki jenis kelamin laki-laki sebanyak 65 responden atau 60,19%,

sedangkan perempuan sebanyak 43 responden atau 39,81%.

4. Gambaran Responden Masa Kerja

Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa kerja Frekuensi Persentase

< 1 Tahun 0 0

1 - 5 Tahun 53 49.074

> 5 Tahun 55 50.926

Total 108 100

Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada responden

yang memiliki masa kerja kurang dari 1 tahun, yang memiliki masa kerja 1 –

5 tahun sebanyak 53 responden atau 49,074%, dan yang memiliki masa kerja

lebih dari 5 tahun sebanyak 55 responden atau 50,926%.

Page 98: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

85

C. Analisis Data

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pembentukan model regresi, sebelumnya dilakukan

pengujian asumsi terlebih dahulu agar model yang terbentuk memberikan

estimasi yang BLUE (Best, Linear, Unbiased, Estimator). (Gujarati, 1995).

Pengujian asumsi ini terdiri atas tiga pengujian, yakni Uji Normalitas, Uji

Multikolinieritas, dan Uji Heteroskedastisitas.

a) Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah residual dalam

model regresi mengikuti sebaran normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah model dimana residualnya mengikuti distribusi normal.

Metode yang digunakan dalam menguji normalitas adalah dengan uji

Kolmogorov-Smirnov. Residual model dikatakan mengikuti distribusi

normal apabila nilai signifikansi uji Kolmogorov-smirnov lebih besar

dari α yang digunakan. Hasil pengujian disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Statistik Uji Nilai Keterangan

Kolmogorov-Smirnov Z 1,273 Data Berdistribusi

Normal Signifikansi 0,078

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Asumsi normalitas berdasarkan nilai signifikansi dari nilai

Kolmogorov smirnov pada model sebesar 0,078, yang lebih besar dari α

(0.05), maka dapat disimpulkan bahwa residual data pada model

Page 99: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

86

berdistribusi normal (asumsi normalitas terpenuhi). Dari hasil uji

normalitas terhadap kelompok data tersebut di atas dapat diketahui

bahwa tidak terdapat pelanggaran terhadap asumsi pengujian parametrik,

maka analisis jalur selanjutnya dapat dilakukan.

b) Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini

tidak ortagonal. Variabel ortagonal adalah variabel bebas yang nilai

korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Untuk mendeteksi

ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat

dari nilai tolerance dan lawannya, yaitu variance inflation factor (VIF).

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang

dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana

setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap

variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas

yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi

nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena

VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinieritas yang tinggi.

Tolak ukur yang umum dipakai adalah nilai VIF dibawah 10 (Ghozali,

Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, 2001: 57).

Page 100: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

87

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Bebas VIF Keterangan

Kepatuhan Wajib Pajak (X1) 5,832 Bebas Multikolinier

Sosialisasi Pajak (X2) 3,865 Bebas Multikolinier

Pemeriksaan Pajak (X3) 4,074 Bebas Multikolinier

Pengetahuan dan

Pemahaman WP (X4) 2,915 Bebas Multikolinier

Sumber: Data primer diolah, 2016

Pada Tabel di atas masing-masing variabel bebas yang signifikan

menunjukkan nilai VIF yang tidak lebih dari nilai 10, maka dari hasil

pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas antar variabel bebas. Dengan demikian asumsi non-

multikolinieritas telah terpenuhi.

c) Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah data

memiliki varians yang sama (homo) (Gujarati : 177) atau adanya

perbedaan nilai ragam dengan semakin meningkatnya nilai variabel

bebas. Pengujian heterokedastisitas data dilakukan dengan menggunakan

Scatterplot. Hasil Scatterplot sebagai berikut :

Page 101: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

88

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan Scatterplot

Sumber: Data primer diolah, 2016

Dari masing-masing gambar diatas terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola. Serta titik-titik

menyebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model

regresi tersebut, sehingga model regresi layak dipakai untuk analisa

berikutnya. Dengan terpenuhi seluruh asumsi klasik regresi di atas maka

dapat dikatakan model regresi linear berganda yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sudah layak atau tepat. Sehingga dapat diambil

interpretasi dari hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan.

2. Analisis Statistik Deskriptif

Teknik analisis deskriptif bertujuan untuk menjelaskan mengenai

keseluruhan data yang dikumpulkan dengan memaparkan, mengelompokkan,

dan mengklasifikasikan ke dalam tabel yang kemudian diberi penjelasan

Page 102: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

89

berdasarkan indikator yang paling dominan dan indikator terlemah. Data

penelitian ini diperoleh peneliti dari jawaban responden atas sejumlah

pertayaan yaitu jawaban-jawaban responden dari pertanyaan di dalam angket

yang mendukung penelitian. Pada bagian ini tersaji distribusi frekuensi skor

masing-masing item variable dan mean setiap item variabel. Untuk

mendeskripsikan nilai mean setiap item, indikator dan variabel dalam

penelitian ini digunakan kriteria dengan interval kelas yang diperoleh dari

hasil perhitungan :

Nilai skor jawaban responden dalam penelitian ini mengacu pada skala 5

point dari skala likert (Sugiyono, 2004), sehigga nilai jawaban responden

tertinggi adalah 5 dan nilai jawaban terendah adalah 1. Jumlah kelas /

kategori yang digunakan dalam penyusunan kriteria tersebut disesuaikan

dengan skala yang digunakan yaitu 5 kelas, sehingga interval kelas adalah (5-

1) : 5 = 0,8. Sedangkan dasar interpretasi nilai rata-rata yang digunakan

dalam penelitian ini mengaju pada interpretasi skor menurut Sujana (2001),

dan yang digunakan oleh Noermijati (2008). Dengan demikian kriteria untuk

mendeskripsikan nilai mean yang telah diperoleh setiap butir, indikator, dan

variabel dapat dideskripsikan pada tabel 4.7 adalah sebagai berikut :

Page 103: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

90

Tabel 4.7

Dasar Interpretasi Skor Indikator Dalam Variabel Penelitian

No Nilai / Skor Interpretasi

1 1 - 1,8 Sangat rendah / Buruk

2 > 1,8 - 2,6 Rendah / Kurang baik

3 > 2,6 - 3,4 Sedang / Cukup baik

4 > 3,4 - 4,2 Tinggi / Baik

5 > 4,2 - 5,0 Sangat Tinggi / Sangat Baik

a. Gambaran mengenai Kepatuhan Wajib Pajak (X1)

Pada variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X1) diukur menggunakan 6

indikator. Masing-masing jawaban memiliki nilai, kemudian skor

jawaban diakumulasikan yang selanjutnya digunakan untuk

mengkategorikan variabel berdasarkan rata-rata jawaban responden.

Berikut disajikan distribusi frekuensi tanggapan responden terhadap

variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X1).

Tabel 4.8

Distribusi Tanggapan Responden pada Variabel Kepatuhan Wajib Pajak

(X1)

No Item pada Kepatuhan

Wajib Pajak (X1)

Alternatif Jawaban Mean Kategori

SS S N TS STS

1 Pihak KPP sudah

melakukan

pemantauan terhadap

Wajib Pajak, sehingga

Wajib Pajak membayar

pajak tepat waktu

28 51 20 9 0

3,91 Tinggi % 25,9 47,2 18,5 8,3 0,0

2 Pihak KPP sudah

melakukan

pemantauan pelaporan

SPT terhadap Wajib

Pajak, sehingga Wajib

Pajak melaporkan SPT

32 43 26 7 0

3,93 Tinggi % 29,6 39,8 24,1 6,5 0,0

Page 104: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

91

tepat waktu

3 Pihak KPP sudah

memberitahukan

tentang sanksi

keterlamabatan

pembayaran pajak

kepada Wajib Pajak,

sehingga Wajib Pajak

tidak memiliki

tunggakan pajak

21 55 27 5 0

3,85 Tinggi % 19,4 50,9 25,0 4,6 0,0

4 Pihak KPP sudah

memberikan pelayanan

pajak yang baik dan

sederhana kepada

Wajib Pajak, sehingga

Wajib Pajak bersikap

kooperatif pada

petugas dalam

melaksanakan

kewajiban perpajakan

31 47 22 8 0

3,94 Tinggi % 28,7 43,5 20,4 7,4 0,0

5 Pihak KPP sudah

menyampaikan

prosuder dengan

sederhana dan

memudahkan bagi

Wajib Pajak, sehingga

Wajib Pajak

melaporkan SPT secara

jujur dan sesuai

undang-undang

26 48 26 8 0

3,85 Tinggi % 24,1 44,4 24,1 7,4 0,0

6 Pihak KPP sudah

memberitahukan

tentang sanksi yang

dikenakan atas

manipulasi data,

sehingga Wajib Pajak

tidak memalsukan

data-data pada SPT

28 42 33 5 0

3,86 Tinggi % 25,9 38,9 30,6 4,6 0,0

GRANDMEAN 3,89 Tinggi

Sumber : data primer diolah, 2016

Tabel di atas merupakan tanggapan responden, yang merupakan

pegawai pajak itu sendiri, mengenai variabel Kepatuhan Wajib Pajak

Page 105: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

92

(X1). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa akumulasi rata-rata (Mean)

pada semua jawaban per item dalam variabel Kepatuhan Wajib Pajak

(X1). Dari data di atas di dapat item yang paling dominan adalah item

keempat yaitu “Pihak KPP telah memberikan pelayanan pajak yang baik

dan sederhana kepada Wajib Pajak, sehingga Wajib Pajak bersikap

kooperatif pada petugas dalam melaksanakan kewajiban perpajakan”

dengan rata-rata (Mean) sebesar 3,94. Pada item tersebut sebanyak

43,5% yang menyatakan setuju atau sekitar 47 orang pegawai pajak yang

sependapat dengan item diatas.

Pegawai pajak berpendapat bahwa telah melakukan pelayanan

terbaiknya terhadap Wajib Pajak. Itupun didukung dengan pemantauan

pada Wajib Pajak dan pelaporan SPT Wajib Pajak oleh pegawai pajak.

Dilihat pada tabel diatas, pada item nomor 1 dan 2, sebanyak 51 orang

atau sekitar 47,2% yang menjawab setuju telah melakukan pemantauan

terhadap Wajib Pajak dan sebanyak 43 orang atau sekitar 39,8%

menjawab setuju telah melakukan pemantauan pada pelaporan SPT

Wajib Pajak, sehingga Wajib Pajak membayar dan melaporkan SPT tepat

waktu. Item terlemah pada variabel diatas adalah item kelima yaitu

“Pihak KPP sudah menyampaikan prosuder sederhana dan memudahkan

bagi Wajib Pajak, sehingga Wajib Pajak melaporkan SPT secara jujur

dan sesuai undang-undang” dengan rata-rata (Mean) 3,85. Walaupun

sebanyak 48 pegawai pajak menjawab setuju telah menyampaikan

prosuder sederhana dan memudahkan, tetapi pada kenyataannya pegawai

Page 106: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

93

pajak merasa masih ada Wajib Pajak yang tidak jujur mengenai

pelaporan SPT-nya.

Data diatas menunjukkan bahwa akumulasi rata-rata (Grandmean)

semua jawaban per item pada variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X1)

sebesar 3,89, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum variabel

Kepatuhan Wajib Pajak (X1) termasuk dalam kategori Tinggi atau

variabel dengan interprasi baik.

b. Gambaran mengenai Sosialisasi Pajak (X2)

Pada variabel Sosialisasi Pajak (X2) diukur menggunakan 6

indikator. Masing-masing jawaban memiliki nilai, kemudian skor

jawaban diakumulasikan yang selanjutnya digunakan untuk

mengkategorikan variabel berdasarkan rata-rata jawaban responden.

Berikut disajikan distribusi frekuensi tanggapan responden terhadap

variabel Sosialisasi Pajak (X2).

Tabel 4.9

Distribusi Tanggapan Responden pada Variabel Sosialisasi Pajak (X2) No Item pada Sosialisasi

Pajak (X2)

Alternatif Jawaban Mean Kategori

SS S N TS STS

1 Pihak KPP sudah

memberikan sosialisasi

kepada dua fokus

sosialisasi, yaitu bagi

Calon Wajib Pajak dan

bagi Wajib Pajak Terdaftar

28 43 28 9 0

3,83 Tinggi % 25,9 39,8 25,9 8,3 0,0

2 Pihak KPP sudah

melakukan sosialisasi

dengan materi tentang

peraturan-peraturan pajak

terbaru

28 44 28 8 0

3,85 Tinggi % 25,9 40,7 25,9 7,4 0,0

3 Pada saat tidak ada

peraturan pajak terbaru 26 42 26 14 0

3,74 Tinggi % 24,1 38,9 24,1 13,0 0,0

Page 107: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

94

yang dikeluarkan, pihak

KPP sudah kembali

memberikan penyuluhan

dengan tema materi

mengenai dasar-dasar

perpajakan (seperti: Hak

dan Kewajiban Wajib

Pajak, mengenai NPWP,

pengisian SPT secara

manual maupun

menggunakan media

komputer, serta tata cara

administrasi pajak dan

pelaporan pajak

4 Pihak KPP sudah rutin

mengadakan Tax

Gathering, Kelas Pajak

bagi Wajib Pajak terdaftar,

serta Early Tax Education

dengan sasaran calon

Wajib Pajak misalnya :

mahasiswa

32 38 28 10 0

3,85 Tinggi % 29,6 35,2 25,9 9,3 0,0

5 Pihak KPP sudah rutin

mengupayakan adanya

Help Desk, yang dibuka

untuk Wajib Pajak yang

mempunyai masalah dalam

kewajiban perpajakannya

atau kurang memahami

mengenai perpajakan

26 47 30 5 0

3,87 Tinggi % 24,1 43,5 27,8 4,6 0,0

6 Pihak KPP sudah

memberikan “suplemen”

kepada Wajib Pajak

melalui brosur, sticker

pajak ataupun spanduk

yang dipasang di luar

kantor KPP guna

mengingatkan akan

kewajiban perpajakan

32 41 29 6 0

3,92 Tinggi % 29,6 38,0 26,9 5,6 0,0

GRANDMEAN 3,84 Tinggi

Sumber : data primer diolah, 2016

Tabel di atas merupakan tanggapan responden, yang merupakan

pegawai pajak itu sendiri, mengenai variabel Sosialisasi Pajak (X2). Hasil

Penelitian menunjukkan bahwa akumulasi rata-rata (Mean) pada semua

Page 108: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

95

jawaban per item dalam variabel Sosialisasi Pajak (X2). Dari data di atas

di dapat item yang paling dominan adalah item keenam yaitu “Pihak KPP

telah memberikan “suplemen” pada Wajib Pajak melalui brosur, sticker

pajak, ataupun spanduk yang diapsang di luar kantor KPP guna

meningkatkan akan kewajiban perpajakan” dengan rata-rata (Mean)

sebesar 3,92. Pada item tersebut sebanyak 38% yang menyatakan setuju

atau sekitar 41 orang pegawai pajak yang sependapat dengan item diatas.

Pegawai pajak berpendapat bahwa telah melakukan sosialisasi

terbaiknya terhadap Wajib Pajak. Itupun didukung dengan adanya Help

Desk yang dibuka untuk Wajib Pajak, membuka Tax Gathering dan

Kelas Pajak, serta melakukan sosialisasi mengenai peraturan pajak

terbaru. Dilihat pada tabel diatas, pada item nomor 2,4, dan 5, sebanyak

44 orang atau sekitar 40,7% yang menjawab setuju telah melakukan

sosialisasi mengenai peraturan perpajakan yang up-to-date, kemudian

sebanyak 38 orang atau sekitar 35,2% menyatakan setuju telah membuka

Tax Gathering dan Kelas Pajak khususnya bagi Calon Wajib Pajak baru

ataupun mahasiwa. Dan sebanyak 47 orang atau sekitar 43,5% menjawab

setuju dengan adanya Help Desk yang dibuka untuk Wajib Pajak yang

mempunyai masalah dalam kewajiban perpajakannya atau Wajib Pajak

masih kurang memahami mengenai perpajakan.

Item terlemah pada variabel diatas adalah item ketiga yaitu “Pada

saat tidak ada pertauran terbaru yang dikeluarkan, pihak KPP sudah

kembali memberikan penyuluhan dengan tema materi mengenai dasar-

Page 109: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

96

dasar perpajakan (seperti: Hak dan Kewajiban Wajib Pajak, NPWP,

pengisian SPT secara manual maupun online, serta tata cara administrasi

pajak dan pelaporannya” dengan rata-rata (Mean) 3,74. Walaupun

sebanyak 42 pegawai pajak menjawab setuju telah melakukan sosialisasi

tersebut, tetapi pada kenyataannya masih banyak Wajib Pajak yang

kurang mengerti dan kurang memahami betapa pentingnya pajak . Data

diatas menunjukkan bahwa akumulasi rata-rata (Grandmean) semua

jawaban per item pada variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X2) sebesar 3,8,

sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum variabel Sosialisasi

Pajak (X2) termasuk dalam kategori Tinggi atau variabel dengan

interprasi baik.

c. Gambaran mengenai Pemeriksaan Pajak (X3)

Pada variabel Pemeriksaan Pajak (X3) diukur menggunakan 6

indikator. Masing-masing jawaban memiliki nilai, kemudian skor

jawaban diakumulasikan yang selanjutnya digunakan untuk

mengkategorikan variabel berdasarkan rata-rata jawaban responden.

Berikut disajikan distribusi frekuensi tanggapan responden terhadap

variabel Pemeriksaan Pajak (X3).

Tabel 4.10

Distribusi Tanggapan Responden pada Variabel Pemeriksaan Pajak (X3)

No Item pada

Pemeriksaan Pajak

(X3)

Alternatif Jawaban Mean Kategori

SS S N TS STS

1 Pihak pemeriksa sudah

melakukan

pemeriksaan rutin

26 42 31 9 0 3,79 Tinggi

% 24,1 38,9 28,7 8,3 0,0

Page 110: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

97

terhadap Wajib Pajak

pemenuhan hak

dan/atau pelaksanaan

kewajiban perpajakan

oleh Wajib Pajak

2 Pihak pemeriksa sudah

melakukan

pemeriksaan sesuai

sasaran pemeriksaan

pajak, yaitu :

Interpretasi Undang-

Undang yang tidak

benar, adanya

kesalahan hitung,

penggelapan secara

khusus dari

penghasilan, serta

pemotongan dan

pengurangan yang

tidak seharusnya

dilakukan oleh Wajib

Pajak

32 41 27 8 0

3,90 Tinggi % 29,6 38,0 25,0 7,4 0,0

3 Pihak pemeriksa sudah

menentukan luas

pemeriksaan

berdasarkan petunjuk

yang diperoleh melalui

pencocokan data,

pengamatan,

permintaan keterangan,

konfirmasi, teknik

sampling, dan

pengujian lainnya

berkenaan dengan

pemeriksaan

19 49 33 7 0

3,74 Tinggi % 17,6 45,4 30,6 6,5 0,0

4 Sebelum melakukan

pemeriksaan, pihak

pemeriksa sudah

mempelajari data

Wajib Pajak

bersangkutan seperti :

Profil data Wajib

Pajak, analisis data

keuangan Wajib Pajak

minimal dua tahun

terakhir atau sesuai

19 47 34 8 0

3,71 Tinggi % 17,6 43,5 31,5 7,4 0,0

Page 111: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

98

dengan data yang

tersedia, serta data-data

lain yang relevan

5 Pihak pemeriksa sudah

memberikan bukti

peminjaman secara

tertulis perihal

peminjaman buku,

catatan, atau dokumen-

dokumen lainnya

26 52 23 7 0

3,90 Tinggi % 24,1 48,1 21,3 6,5 0,0

6 Pihak pemeriksa sudah

menuangkan hasil

pemeriksaan dalam

kertas kerja

pemeriksaan (KKP)

sebagai bahan untuk

menyusun laporan

pemeriksaan pajak

(LPP)

27 49 26 6 0

3,90 Tinggi % 25,0 45,4 24,1 5,6 0,0

GRANDMEAN 3,82 Tinggi

Sumber : data primer diolah, 2016

Tabel di atas merupakan tanggapan responden, yang merupakan

pegawai pajak itu sendiri, mengenai variabel Pemeriksaan Pajak (X3).

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa akumulasi rata-rata (Mean) pada

semua jawaban per item dalam variabel Pemeriksan Pajak (X3). Dari data

di atas di dapat 3 (tiga) item yang paling dominan, yang pertama adalah

item nomor 2 (dua) yaitu “Pihak pemeriksa telah melakukan pemeriksaan

sesuai sasaran pemeriksaan pajak, yaitu : Interpretasi undang-undang

yang tidak benar, adanya kesalahan hitung, penggelapan secara khusus

dari penghasilan, serta pemotongan dan pengurangan yang tidak

seharusnya dilakukan oleh Wajib Pajak” dengan rata-rata (Mean) sebesar

3,90 dan pada item ini sebanyak 41 orang pegawai pajak menjawab

Page 112: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

99

setuju atau sekitar 38%. Item dominan kedua yaitu pada item nomor 5

(lima) “Pihak pemeriksa sudah memberikan bukti peminjaman secara

tertulis perihal peminjaman buku, catatan, atau dokumen-dokumen

lainnya” dengan rata-rata (Mean) 3,90 dan pada item ini sebanyak 52

orang pegawai pajak menjawab setuju atau sekitar 48,1%. Item dominan

ketiga yaitu pada item nomor 6 (enam) “Pihak pemeriksa sudah

menuangkan hasil pemeriksaan dalam Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)

sebagai bahan untuk menyusun Laporan Pemeriksan Pajak ( LPP)”

dengan rata-rata (Mean) 3,90 dan pada item ini sebanyak 49 orang

pegawai pajak menjawab setuju atau sekitar 45,4%.

Dari jawab diatas dapat dilihat bahwa pegawai pajak telah

melaksanakan pemeriksaan pajak dengan memenuhi standar pemeriksaan

pajak terhadap Wajib Pajak. Adapun telah didukung dengan pemeriksaan

pajak rutin mengenai pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban

perpajakan oleh Wajib Pajak. Dilihat pada tabel diatas, pada item nomor

1 (satu), sebanyak 42 orang atau sekitar 38,9% yang menjawab setuju

telah melakukan pemeriksaan rutin terhadap pemenuhan hak dan

pelaksanaan kewajiban Wajib Pajak. Item terlemah pada variabel diatas

adalah item pada nomor 4 (empat) yaitu “Sebelum melakukan

pemeriksaan, pihak pemeriksa sudah mempelajari data Wajib Pajak

bersangkutan seperti: Profil data Wajib Pajak, analisis data keuangan

Wajib Pajak minimal dua tahun terakhir atau sesuai dengan data yang

tersedia, serta data-data lain yang relevan ” dengan rata-rata (Mean) 3,71.

Page 113: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

100

Walaupun sebanyak 47 orang pegawai pajak menjawab setuju telah

mempelajari data Wajib Pajak yang bersangkutan, tetapi pada

kenyataannya data Wajib pajak yang dipelajari pegawai pajak tidak up-

to-date atau data yang tidak sesuai dengan yang dilaporkan dan sangat

memungkinkan bahwa pegawai pajak menemukan informasi terbaru

mengenai Wajib Pajak ketika dilakukannya pemeriksaan.

Sehingga Pegawai Pajak harus melakukan pengecekan ulang

terhadap data Wajib Pajak bersangkutan. Data diatas menunjukkan

bahwa akumulasi rata-rata (Grandmean) semua jawaban per item pada

variabel Pemeriksaan Pajak (X3) sebesar 3,82, sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara umum variabel Pemeriksaan Pajak (X3)

termasuk dalam kategori Tinggi atau variabel dengan interprasi baik.

d. Gambaran mengenai Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak (X4)

Pada variabel Pengetahuan dan Pemahaman WP (X4) diukur

menggunakan 6 indikator. Masing-masing jawaban memiliki nilai,

kemudian skor jawaban diakumulasikan yang selanjutnya digunakan

untuk mengkategorikan variabel berdasarkan rata-rata jawaban

responden. Berikut disajikan distribusi frekuensi tanggapan responden

terhadap variabel Pengetahuan dan Pemahaman WP (X4).

Page 114: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

101

Tabel 4.11

Distribusi Tanggapan Responden pada Variabel Pengetahuan dan

Pemahaman WP (X4)

No Item pada

Pengetahuan dan

Pemahaman WP (X4)

Alternatif Jawaban Mean Kategori

SS S N TS STS

1 Pihak KPP sudah

memberikan

penjelasan terhadap

Wajib Pajak mengenai

hak dan kewajiban

perpajakan sebagai

warga negara

Indonesia

27 48 23 10 0

3,85 Tinggi % 25,0 44,4 21,3 9,3 0,0

2 Pihak KPP sudah

memberikan

penjelasan mengenai

istilah-istilah dalam

perpajakan seperti :

PTKP, PKP serta

penjelasan mengenai

tarif pajak yang

berlaku dan dikenakan

sesuai penghasilan

Wajib Pajak

30 44 24 10 0

3,87 Tinggi % 27,8 40,7 22,2 9,3 0,0

3 Pihak KPP sudah

menjabarkan dan

mengingatkan atas

sanksi yang dikenakan

apabila melakukan

pelanggaran

perpajakan

28 46 29 5 0

3,90 Tinggi % 25,9 42,6 26,9 4,6 0,0

4 Pihak KPP sudah

menegaskan bagi

Wajib Pajak yang

memiliki penghasilan

untuk mendaftarkan

NPWP

28 53 18 9 0

3,93 Tinggi % 25,9 49,1 16,7 8,3 0,0

5 Pihak KPP sudah

menyarankan bagi

seluruh Wajib Pajak

untuk mengikuti

sosialisasi yang

diselenggarakan guna

mengetahui

perkembangan

27 45 29 7 0

3,85 Tinggi % 25,0 41,7 26,9 6,5 0,0

Page 115: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

102

peraturan pajak terbaru

6 Pihak KPP sudah turut

membantu Wajib Pajak

yang mengalami

kendala dalam

pengisian SPT secara

manual dengan media

e-SPT

32 40 28 8 0

3,89 Tinggi % 29,6 37,0 25,9 7,4 0,0

GRANDMEAN 3,88 Tinggi

Sumber : data primer diolah, 2016

Tabel di atas merupakan tanggapan responden, yang merupakan

pegawai pajak itu sendiri, mengenai variabel Pengetahuan dan

Pemahaman Wajib Pajak (X4). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa

akumulasi rata-rata (Mean) pada semua jawaban per item dalam variabel

Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak (X4). Dari data di atas di

dapat item yang paling dominan adalah item pa nomor 4 (empat) yaitu

“Pihak KPP telah menegaskan bagi Wajib Pajak yang memiliki

penghasilan untuk mendaftarkan NPWP” dengan rata-rata (Mean)

sebesar 3,93. Pada item tersebut sebanyak 49,1% yang menyatakan

setuju atau sekitar 53 orang pegawai pajak yang sependapat dengan item

diatas.

Pegawai pajak berpendapat bahwa telah menegaskan bagi Wajib

Pajak yang memiliki penghasilan wajib untuk memiliki NPWP. Adapun

hal ini telah didukung dengan membantu Wajib Pajak untuk lebih

mengenal istilah-istilah perpajakan , seperti: PTKP, PKP, dan lain-lain.

Serta memberikan penjelasan mengenai tariff pajak yang berlaku dan

dikenakan sesuai penghasilan Wajib pajak dan menjabarkan dan

Page 116: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

103

mengingatkan atas sanksi yang akan dikenakan apabila melakukan

pelanggaran pajak. Tak lupa pula, pegawai pajak turut membantu Wajib

Pajak yang mengalami kendala dalam pengisian SPT secara manual

maupun online. Item terlemah pada variabel diatas ada dua (dua item,

yaitu yang pertama adalah item pada nomor 1 (satu) yaitu “Pihak KPP

sudah memberikan penjelasan terhadap Wajib Pajak mengenai hak dan

kewajiban perpajakan sebagai warga negara Indonesia” dengan rata-rata

(Mean) 3,85.

Item terlemah yang kedua adalah item pada nomor 5 (lima) “Pihak

KPP sudah menyarankan bagi seluruh Wajib Pajak untuk mengikuti

sosialisasi yang dselenggarakan guna mengetahui perkembangan

peraturan pajak terbaru” dengan rata-rata (Mean) 3,85. Walaupun

sebanyak 48 pegawai pajak menjawab setuju pada item nomor 1 (satu)

dan sebanyak 45 orang pegawai pajak yang menjawab setuju pada item

nomor 5 (lima), tetapi pada kenyataannya pegawai pajak merasa masih

banyak Wajib Pajak yang menghindari pemenuhan kewajiban

perpajakannya dan masih banyak pula Wajib Pajak yang tidak mengikuti

kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan. Data diatas menunjukkan

bahwa akumulasi rata-rata (Grandmean) semua jawaban per item pada

variabel Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak (X4) sebesar 3,88,

sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum variabel Pengetahuan

dan Pemahaman Wajib Pajak (X4) termasuk dalam kategori Tinggi atau

variabel dengan interprasi baik.

Page 117: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

104

e. Gambaran mengenai Penerimaan Pajak Penghasilan (Y)

Pada variabel Penerimaan PPh (Y) diukur menggunakan 9 indikator.

Masing-masing jawaban memiliki nilai, kemudian skor jawaban

diakumulasikan yang selanjutnya digunakan untuk mengkategorikan

variabel berdasarkan rata-rata jawaban responden. Berikut disajikan

distribusi frekuensi tanggapan responden terhadap variabel Penerimaan

PPh (Y).

Tabel 4.12

Distribusi Tanggapan Responden pada Variabel Penerimaan PPh (Y)

No Item pada

Penerimaan PPh (Y)

Alternatif Jawaban Mean Kategori

SS S N TS STS

1 Pihak KPP sudah

mengirimkan Surat

Tagihan Pajak atas

koreksi jumlah pajak

yang terhutang

menurut SPT Wajib

Pajak yang

bersangkutan

27 41 30 10 0

3,79 Tinggi % 25,0 38,0 27,8 9,3 0,0

2 Pihak KPP sudah

mengeluarkan Surat

Ketetapan Pajak

Kurang Bayar sebagai

koreksi jumlah pajak

kurang bayar yang

terhutang menurut SPT

Wajib Pajak yang

bersangkutan

28 44 25 11 0

3,82 Tinggi % 25,9 40,7 23,1 10,2 0,0

3 Pihak KPP sudah

mengeluarkan Surat

Ketetapan Pajak

Kurang Bayar

Tambahan sebagai

kurang bayar tambahan

apabila ditemukan data

terbaru yang dapat

menyebabkan

penambahan jumlah

30 43 25 10 0

3,86 Tinggi % 27,8 39,8 23,1 9,3 0,0

Page 118: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

105

pajak

4 Pihak KPPs sudah

menetapkan target

penerimaan pajak

penghasilan setiap

Tahunnya

31 44 24 9 0

3,90 Tinggi % 28,7 40,7 22,2 8,3 0,0

5 Pihak KPP sudah

mengenakan denda

terhadap Wajib Pajak

yang tidak melaporkan

kegiatan usahanya

28 41 30 9 0

3,81 Tinggi % 25,9 38,0 27,8 8,3 0,0

6 Pihak KPP sudah

menetapkan bunga

pajak bagi Wajib Pajak

yang tidak membayar

tagihan pajak dalam

batas waktu

pembayaran

18 46 37 7 0

3,69 Tinggi % 16,7 42,6 34,3 6,5 0,0

7 Pajak Penghasilan

yang dibayarkan Wajib

Pajak sudah mencapai

target Penerimaan

Pajak

32 36 27 13 0

3,81 Tinggi % 29,6 33,3 25,0 12,0 0,0

8 Pihak KPP sudah

melakukan mekanisme

pemindahbukuan

apabila terdapat

kesalahan

penghitungan

pembayaran pajak

28 45 27 8 0

3,86 Tinggi % 25,9 41,7 25,0 7,4 0,0

9 Pihak KPP sudah

mengeluarkan Surat

Ketetapan Pajak Lebih

Bayar sebagai

kelebihan pembayaran

pajak apabila wajib

pajak telah

mengajukan

permohonan restitusi

28 49 22 9 0

3,89 Tinggi % 25,9 45,4 20,4 8,3 0,0

GRANDMEAN 3,83 Tinggi

Sumber : data primer diolah, 2016

Tabel di atas merupakan tanggapan responden mengenai variabel

Penerimaan PPh (Y). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa akumulasi

Page 119: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

106

rata-rata (Mean) pada semua jawaban per item dalam variabel

Penerimaan Pajak Penghasilan (Y). Dari data di atas di dapat item yang

paling dominan adalah item pada nomor 4 (empat) yaitu “Pihak KPP

telah menetapkan target penerimaan pajak penghasilan setiap tahunnya”

dengan rata-rata (Mean) sebesar 3,90. Pada item tersebut sebanyak

40,7% yang menyatakan setuju atau sekitar 44 orang pegawai pajak yang

sependapat dengan item diatas. Pegawai pajak berpendapat bahwa setiap

tahunnya telah menetapkan target penerimaan pajak penghasilan.

Adapun hal ini telah didukung dengan pemenuhan hak dan

pelaksanaan kewajiban oleh Wajib Pajak. Seperti pada data di atas, dapat

dilihat, bahwa pegawai pajak menjawab telah mengingatkan kepada

Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya, dengan cara

seperti pihak Kantor Pelayanan Pajak telah mengenakan denda terhadap

Wajib Pajak yang tidak melaporkan kegiatan usahanya. Pada saat

pelaporan pajak, pihak Kantor Pelayanan Pajak akan mememeriksa

kembali untuk menghindari adanya kesalahan hitung, entah itu kelebihan

bayar maupun kurang bayar. Apabila setelah diperiksa terdapat indikasi

kurang bayar, maka pegawai pajak telah mengirimkan Surat Tagihan

Pajak dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagai koreksi jumlah

pajak yang kurang dibayarkan. Lalu apabila pada saat pemeriksaan

kembali dilakukan dan ditemukan data baru yang berindikasi dalam

kewajiban perpajakan seorang Wajib Pajak, maka pegawai pajak akan

mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan.

Page 120: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

107

Guna menyeimbangkan antara hak dan kewajiban oleh Wajib Pajak

maka pegawai pajak memperbolehkan Wajib Pajak melakukan

pemindahbukuan apabila terdapat kesalahan dalam penghitungan

pembayaran pajak. Pihak Wajib Pajak pun diperbolehkan mengajukan

permohonan restitusi apabila merasa pajak lebih bayar dan dari pihak

Kantor Pelayanan Pajak pun akan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak

Lebih Bayar sebagai bukti adanya kelebihan bayar. Item terlemah pada

variabel diatas adalah “Pihak KPP sudah menetapkan bunga pajak bagi

Wajib Pajak yang tidak membayar tagihan pajak dalam batas waktu

pembayaran” dengan rata-rata (Mean) 3,69. Walaupun sebanyak 46

pegawai pajak menjawab setuju pada item ini, tetapi pada kenyataannya

pegawai pajak merasa masih ada Wajib Pajak yang tidak memenuhi

kewajibannya tersebut. Wajib Pajak hanya membayar pajak yang

dikenakan ataupun pajak kurang bayar yang dikeluarkan, tetapi tidak

dengan denda keterlamabatan pembayaran pajak.

Data diatas menunjukkan bahwa akumulasi rata-rata (Grandmean)

semua jawaban per item pada variabel Penerimaan Pajak Penghasilan (Y)

sebesar 3,83, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum variabel

Penerimaan Pajak Penghasilan (Y) termasuk dalam kategori Tinggi atau

variabel dengan interprasi baik.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh antara

variabel Kepatuhan Wajib Pajak ( ), Sosialisasi Pajak ( ), Pemeriksaan

Page 121: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

108

Pajak ( ) dan Pengetahuan dan Pemahaman WP ( ) terhadap variabel

Penerimaan PPh (Y). Tujuannya untuk meramalkan atau memperkirakan nilai

variabel dependen dalam hubungan sebab-akibat terhadap nilai variabel lain.

a. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi linier

berganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari pengaruh variabel

independen terhadap dependen. Berdasarkan hasil pengolahan data

diperoleh ringkasan seperti pada Tabel berikut:

Tabel 4.13

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel

Dependen

Variabel

Independen

Koefisien

Regresi thitung

p-

value Keterangan

Penerimaan

PPh (Y) Konstanta -0,444

Kepatuhan

Wajib Pajak

(X1)

0,847 4,276 0,000 Signifikan

Sosialisasi

Pajak (X2) 0,324 2,254 0,026 Signifikan

Pemeriksaan

Pajak (X3) 0,113 0,689 0,492

Tidak

Signifikan

Pengetahuan

dan Pemahaman

WP (X4)

0,218 1,662 0,100 Tidak

Signifikan

= 0,05

R = 0,869

Koefisien Determinasi (R2) = 0,755 (75,5%)

F-hitung = 79,483

F-tabel = 2,46

T-tabel = 1,983

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Setelah data diolah diperolehlah Persamaan Regresi. Persamaan

regresi digunakan mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat. Dari Tabel 4.13 diatas diperoleh persamaan

Page 122: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

109

regresi sebagai berikut:

Y = -0,444 + 0,847 X1 + 0,324 X2 + 0,113 X3 + 0,218 X4

Persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut:

(1) Nilai Konstanta sebesar -0,444, artinya jika seluruh variabel

bebas bernilai nol, maka variabel Y akan bernilai -0,444.

(2) Koefisien regresi Kepatuhan Wajib Pajak (X1) sebesar 0,847,

artinya jika Kepatuhan Wajib Pajak (X1) meningkat sebesar 1

satuan, maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,847 satuan.

(3) Koefisien regresi Sosialisasi Pajak (X2) sebesar 0,324, artinya

jika Sosialisasi Pajak (X2) meningkat sebesar 1 satuan, maka

variabel Y akan meningkat sebesar 0,324 satuan.

(4) Koefisien regresi Pemeriksaan Pajak (X3) sebesar 0,113, artinya

jika Pemeriksaan Pajak (X3) meningkat sebesar 1 satuan, maka

variabel Y akan meningkat sebesar 0,113 satuan.

(5) Koefisien regresi Pengetahuan dan Pemahaman WP (X4)

sebesar 0,218, artinya jika Pengetahuan dan Pemahaman WP

(X4) meningkat sebesar 1 satuan, maka variabel Y akan

meningkat sebesar 0,218 satuan.

b. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya

pengaruh atau kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat persentase pengaruh

yang diberikan variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X1), Sosialisasi Pajak

Page 123: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

110

(X2), Pemeriksaan Pajak (X3) dan Pengetahuan dan Pemahaman Wajib

Pajak (X4), terhadap variabel Penerimaan PPh (Y). Setelah diketahui

nilai R sebesar , maka koefisien determinasi dapat dihitung menggunakan

rumus sebagai berikut:

KD = R2 X 100%

= ()2 X 100%

= %

Dengan demikian, maka diperoleh nilai KD sebesar % yang

menunjukkan arti bahwa Kepatuhan Wajib Pajak (X1), Sosialisasi Pajak

(X2), Pemeriksaan Pajak (X3) dan Pengetahuan dan Pemahaman WP

(X4) memberikan pengaruh simultan (bersama-sama) sebesar % terhadap

Penerimaan PPh (Y). Sedangkan sisanya sebesar % dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak diamati

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan bagian penting dalam penelitian, setelah

data terkumpul dan diolah. Kegunaan utamanya adalah untuk menjawab

hipotesis yang dibuat oleh peneliti.

a. Uji F (Simultan)

Pengujian F atau pengujian model digunakan untuk mengetahui

apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak, dengan kata lain

model yang diduga tepat/sesuai atau tidak. Jika hasilnya signfikan, maka

H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika hasilnya tidak signifikan,

Page 124: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

111

maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini dapat juga dikatakan sebagai

berikut :

(1) H0 ditolak jika F hitung > F tabel

(2) H0 diterima jika F hitung < F tabel

Hipotesis yang digunakan dalam pengujian adalah sebagai berikut

(1) H0 : Kepatuhan Wajib Pajak (X1), Sosialisasi Pajak (X2),

Pemeriksaan Pajak (X3) dan Pengetahuan dan Pemahaman WP

(X4) secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan

terhadap Penerimaan PPh (Y).

(2) Ha : Kepatuhan Wajib Pajak (X1), Sosialisasi Pajak (X2),

Pemeriksaan Pajak (X3) dan Pengetahuan dan Pemahaman WP

(X4) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

Penerimaan PPh (Y).

Setalah dilakukan olah data, diperoleh nilai Fhitung sebesar 79,483 dan

nilai Ftabel sebesar 2,460. Dapat dilihat bahwa nilai Fhitung dari Ftabel

(79,483 > 2,460). Sehingga diambil keputusan H0 pada taraf α = 5%.

Sehingga disimpulkan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak (X1), Sosialisasi

Pajak (X2), Pemeriksaan Pajak (X3) dan Pengetahuan dan Pemahaman

WP (X4) secara bersama-sama terhadap Penerimaan PPh (Y).

b. Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

bebas pembentuk model regresi memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat (Y). Variabel bebas pembentuk model regresi

Page 125: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

112

disimpulkan berpengaruh signifikan jika nilai thitung > ttabel atau -thitung <

-ttabel atau nilai signifikansi (p-value) < 0,05. Pengujian variabel-variabel

tersebut secara parsial adalah sebagai berikut

Tabel 4.14

Uji Hipotesis Parsial (Uji t)

Variabel Independen thitung p-value Keterangan

Kepatuhan Wajib Pajak (X1) 4,276 0,000 Signifikan

Sosialisasi Pajak (X2) 2,254 0,026 Signifikan

Pemeriksaan Pajak (X3) 0,689 0,492 Tidak Signifikan

Pengetahuan dan

Pemahaman WP (X4) 1,662 0,100 Tidak Signifikan

(1) Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X1)

Hipotesis uji yang digunakan adalah:

H0 : β1 = 0 (variabel X1 tidak berpengaruh signifikan terhadap

Y)

Ha : β1 ≠ 0 (variabel X1 berpengaruh signifikan terhadap Y)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai t hitung pada variabel

Kepatuhan Wajib Pajak (X1) sebesar 4,276, sedangkan nilai t

tabel dengan derajat bebas 103 (n-k-1)= 1,983. Bila

dibandingkan maka nilai t hitung > t tabel (4,276 > 1,983).

Pengujian ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak (X1) berpengaruh

signifikan terhadap Penerimaan PPh (Y).

Page 126: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

113

(2) Variabel Sosialisasi Pajak (X2)

Hipotesis uji yang digunakan adalah:

H0 : β2 = 0 (variabel X2 tidak berpengaruh signifikan terhadap

Y)

H1 : β2 ≠ 0 (variabel X2 berpengaruh signifikan terhadap Y)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai t hitung pada variabel

Sosialisasi Pajak (X2) sebesar 2,254, sedangkan nilai t tabel

dengan derajat bebas 103 (n-k-1)= 1,983. Bila dibandingkan

maka nilai t hitung > t tabel (2,254 > 1,983). Pengujian ini

menunjukkan bahwa Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan

bahwa Sosialisasi Pajak (X2) berpengaruh signifikan terhadap

Penerimaan PPh (Y).

(3) Variabel Pemeriksaan Pajak (X3)

Hipotesis uji yang digunakan adalah:

H0 : β3 = 0 (variabel X3 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y)

Ha : β3 ≠ 0 (variabel X3 berpengaruh signifikan terhadap Y)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai t hitung pada variabel

Pemeriksaan Pajak (X3) sebesar 0,689, sedangkan nilai t tabel

dengan derajat bebas 103 (n-k-1)= 1,983. Bila dibandingkan

maka nilai t hitung < t tabel (0,689 < 1,983). Pengujian ini

menunjukkan bahwa Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa Pemeriksaan Pajak (X3) berpengaruh tidak signifikan

terhadap Penerimaan PPh (Y).

Page 127: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

114

(4) Variabel Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak (X4)

Hipotesis uji yang digunakan adalah:

H0 : β4 = 0 (variabel X4 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y)

Ha : β4 ≠ 0 (variabel X4 berpengaruh signifikan terhadap Y)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai t hitung pada variabel

Pengetahuan dan Pemahaman WP (X4) sebesar 1,662,

sedangkan nilai t tabel dengan derajat bebas 103 (n-k-1)= 1,983.

Bila dibandingkan maka nilai t hitung < t tabel (1,662 < 1,983).

Pengujian ini menunjukkan bahwa Ho diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa Pengetahuan dan Pemahaman WP (X4)

berpengaruh tidak signifikan terhadap Penerimaan PPh (Y).

Dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan bahwa variabel Kepatuhan

Wajib Pajak dan Sosialisasi Pajak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan secara simultan dan parsial. Dan

dari sini dapat diketahui bahwa keempat variabel bebas tersebut yang

paling dominan pengaruhnya terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan

adalah Kepatuhan Wajib Pajak karena memiliki nilai koefisien beta dan t

hitung paling besar.

Page 128: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

115

D. Pembahasan

1. Gambaran faktor yang mempengaruhi penerimaan Pajak Penghasilan

Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan Pajak penghasilan yang

dibahas dalam penelitian ini ada 4 (empat), yaitu Kepatuhan Wajib Pajak,

Sosialisasi Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Pengetahuan dan Pemahaman Wajib

Pajak. Pada data yang di dapat dari pihak Kantor Pelayanan Pajak yaitu para

pegawai pajak yang dimintai keterangan melalui kuisioner, didapatlah gambaran

mengenai keempat faktor yang mendukung dalam penelitian ini. Faktor yang

pertama adalah Kepatuhan Wajib Pajak. Pada skor jawaban-jawaban yang

diutarakan pada kuisioner, didapat Grandmean sebesar 3,89 dengan interpretasi

baik. Faktor kepatuhan Wajib Pajak ini menjelaskan bahwa pelayanan dari pihak

pegawai pajak yang baik dan sederhanalah yang membuat Wajib Pajak merasa

patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Kepatuhan Wajib Pajak ini pun di dukung dengan adanya Wajib Pajak yang

telah membayar pajak dan melaporkan SPT tepat pada waktunya. Pegawai pajak

pun terus mengingatkan untuk tepat waktu membayar pajak agar tidak

dikenakannya sanksi keterlambatan sehingga Wajib Pajak tidak memiliki

tunggakan pajak. Tidak hanya mengingatkan betapa pentingnya membayar pajak

tepat waktu, pegawai pajak pun memberikan prosuder sederhana dalam mengisi

SPT sesuai dengan undang-undang perpajakan. Serta, menjelaskan sanksi-sanksi

terkait apabila Wajib Pajak tidak mengisi SPT sesuai undang-undang sehingga

tidak adanya Wajib Pajak yang memanipulasi data-data pada SPT. Faktor yang

kedua adalah Sosialisai Pajak.

Page 129: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

116

Dari data yang didapat, pegawai pajak memberikan sosialisasi melalui brosur,

Sticker pajak ataupun spanduk yang terpasang di luar Kantor Pelayanan Pajak

merupakan sosialisasi yang rutin dilakukan oleh pegawai pajak. Selain itu, Help

Desk pun diupayakan guna Wajib Pajak yang memiliki masalah dan/atau kurang

memahami dalam kewajiban perpajakannya. Begitu pula dengan rutinnya

memberikan sosialisasi mengenai peraturan-peraturan pajak terbaru kepada Wajib

Pajak. Bagi Wajib Pajak terdaftar, pegawai pajak memberikan sosialisasi melaui

Tax Gathering dan Kelas Pajak untuk lebih mengenal dan mengetahui betapa

pentingnya pajak beserta pelaporan dan tata cara administrasinya. Bagi para calon

Wajib Pajak, dari pegawai pajak telah mengadakan Early tax dengan sasaran

mahasiswa.

Mengapa mahasiswa? Seperti diketahui, banyak mahasiswa dan mahasiswi

yang sudah mulai merintis kegiatan usaha. Alangkah baiknya, mahasiswa pun

lebih memahami pengenaan pajak pada kegiatan usahanya. Faktor yang ketiga

yaitu Pemeriksaan Pajak. Setelah melihat jawaban yang diberikan oleh pegawai

pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang, dilihat bahwa dalam

melakukan pemeriksaan sasaran yang dikenakan adalah adanya interpretasi

undang-undang yang tidak benar, adanya kesalahan hitung, penggelapan secara

khusus dari penghasilan, maupun pemotongan dan pengurangan yang tidak

seharusnya dilakukan oleh Wajib Pajak. Pihak pemeriksa pun menjawab telah

memenuhi tata cara pelaksanaan pemeriksaan pajak. Ditunjukkan dalam data yang

di dapat dari pegawai pajak, bahwa pegawai pajak sudah mempelajari data Wajib

Page 130: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

117

Pajak yang akan diperiksa beserta analisis keuangan Wajib Pajak minimal dua

tahun terakhir serta data-data lain yang relevan.

Kemudian pihak pemeriksa pun telah memberikan bukti peminjaman secara

tertulis perihal peminjaman buku, catatan, atau dokumen-dokumen lainnya

apabila diperlukan dan pemeriksa pun menuangkan hasil pemeriksaan dalam

Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) sebagai bahan untuk menyusun Laporan

Pemeriksaan Pajak. Faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak penghasilan

yang terakhir adalah pengetahuan dan pemahaman Wajib Pajak. Dalam penelitian

ini kita dapat melihat bagaimana pegawai pajak menilai pengetahuan dan

pemahaman Wajib Pajak mengenai perpajakan yang dikenakan pada kegiatan

usahanya. Pegawai pajak telah melakukan sosialisasi guna memberikan

pengetahuan serta pemahaman pada Wajib Pajak. Dilihat pada jawaban kuisioner

yang diisi para pegawai pajak, diketahui bahwa pihak pegawai pajak telah

menegaskan bagi Wajib Pajak yang memiliki penghasilan untuk mendaftarkan

NPWP sebagai seorang Wajib Pajak. Pegawai pajak telah menjelaskan hak dan

kewajiban perpajakan sebagai warga negara Indonesia beserta sanksi-sanki

apabila melakukan pelanggaran perpajakan.

Adapun pegawai pajak telah menjelaskan mengenai istilah-istilah perpajakan

kepada Wajib Pajak baru maupun lama, seperti Penghasilan Tidak Kena Pajak

(PTKP), Penghasilan Kena Pajak (PKP), serta penjelasan mengenai tarif-tarif

yang diberlakukan dan dikenakan sesuai penghasilan para Wajib Pajak tersebut.

Apabila Wajib Pajak mengalami kesulitan mengisi SPT secara manual maupun

online atau kesulitan dalam melakukan penghitungan pajak yang dikenakan pada

Page 131: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

118

Wajib Pajak tersebut, pegawai pajak pun siap membantu. Dengan adanya interaksi

aktif antara Wajib Pajak dan pegawai pajak ini, diharapkan menambah

pengetahuan serta pemahaman Wajib Pajak tersebut.

2. Pengaruh secara simultan

Tabel 4.15

ANOVA

Model Sum of

Squares

df Mean

Squares

F Sig.

1. Regression

Residual

Total

3.050,338

988,208

4.038,546

4

103

107

762,585

9,594

79,483

Sumber: data yang diolah, 2016

Peneliti melakukan penelitian tentang adanya pengaruh secara simultan

(secara bersama-sama) pada keempat variabel bebas terhadap variabel independen

yaitu Penerimaan Pajak Penghasilan. Peneliti menggunakan SPSS untuk

menganalisis linier berganda pada hasil uji F. Peneliti menggunakan tingkat

signifikasi atau tingkat kesalahan 0,05 atau 5%. Dapat diketahui bahwa pada

hipotesis, memiliki pengaruh secara simultan dari Penerimaan Pajak Penghasilan

(Y) dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Kepatuhan Wajib Pajak ( ),

Sosialisasi Pajak ( ), Pemeriksaan Pajak ( ), dan Pengetahuan dan Pemahaman

Wajib Pajak ( ). Untuk mengambil keputusan tersebut dapat digunakan dua cara,

yaitu:

a. Pertama, lihat nilai signifikasi (simbol Sig. pada tabel diatas), nilai Sig.

tertera sebesar 0,000 maka dengan mudah kita dapat menyimpulkan

bahwa variabel Kepatuhan Wajib Pajak, Sosialisasi Pajak, Pemeriksaan

Pajak, serta Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak berpengaruh

secara bersama-sama (simultan) terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan.

Page 132: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

119

Hal ini diikuti dengan tingkat signifikasi 0,05 sebagai nilai cut off dari

nilai signifikasi, yang berarti apabila nilai signifikasi dibawah 5% maka

seluruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dan

begitupun sebaliknya.

b. Kedua, yaitu dengan membandingkan F-Hitung dan F-tabel. Cara ini

sedikit rumit dikarenakan kita harus mengetahui terlebih dahulu mana F-

hitung dan F-tabel. F-hitung adalah nilai F yang dihasilkan dalam tabel

ANOVA diatas yaitu sebesar 79,483. Setelah itu ditentukan nilai F-tabel

yaitu dengan cara menghitung jumlah df (degree of freedom) terlebih

dahulu yaitu dengan cara:

= n – (k + 1)

= 108 – (4 + 1) = 103

= k

= 4

Dimana n adalah jumlah sampel sedangkan k adalah jumlah variabel

bebas. Selanjutnya dilihat pada tabel distribusi pada tingkat signifikasi

0,05.

Tabel 4.16

Tabel Distribusi F

α = 0,05 df2 = k

df1 = n-

(k+1) 1 2 3 4 5

1 161.448 199.500 215.707 224.583 230.162

2 18.513 19.000 19.164 19.247 19.296

3 10.218 9.552 9.277 9.117 9.013

4 7.709 6.944 6.591 6.388 6.256

Page 133: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

120

5 6.608 5.786 5.409 5.192 5.050

.

.

.

101 3.935 3.086 2.695 2.462 2.304

102 3.934 3.085 2.694 2.461 2.303

103 3.933 3.085 2.693 2.460 2.303

104 3.932 3.084 2.692 2.459 2.302

105 3.932 3.083 2.691 2.458 2.301

Dengan nilai sebesar 103 dan sebesar 4 maka pada saat ditarik

garis vertikal horizontal dan mendapatkan angka F tabel sebesar 2,460.

Angka yang didapat dari F tabel kita bandingkan dengan nilai F hitung

yang kita dapat pada tabel ANOVA diatas yaitu 79,483. Nilai F tabel

2,460 lebih kecil dibandingkan F hitung 79,483 maka disimpulkan

variabel Kepatuhan Wajib Pajak, Sosialisasi Pajak, Pemeriksaan Pajak,

serta Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak berpengaruh secara

bersama-sama (simultan) terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan.

Kepatuhan yang dibahas dalam penelitian ini berupa kepatuhan Wajib Pajak

yaitu tingkat kepatuhan dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban

perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya. Kewajiban pajak tersebut

berupa tepat waktu dalam menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) Tahunan

dalam dua tahun terakhir, tidak mempunyai tunggakan untuk semua jenis pajak

kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda, dan membayar

pajak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Alasan Kepatuhan Wajib Pajak

berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan dikarenakan Wajib Pajak

yang patuh akan melaksanakan kewajibannya sebagai Wajib Pajak untuk

membayar pajak sehingga nantinya membantu untuk meningkatkan penerimaan

Page 134: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

121

pajak penghasilan. Kepatuhan Wajib Pajak juga dapat membangun kesadaran di

dalam diri Wajib Pajak, sehingga pengaruh kedepannya dapat meningkatkan

peneriman pajak penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang.

Variabel Sosialisasi Pajak dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak

Madya Kota Malang karena sosialisasi pajak merupakan upaya pegawai pajak

untuk memberikan informasi terbaru mengenai ketentuan perpajakan yang baru

diberlakukan. Tidak hanya peraturan pajak terbaru saja, tetapi kegiatan sosialisasi

pajak memberikan ruang bagi Wajib Pajak untuk berkonsultasi mengenai sistem

perpajakan yang masih kurang dimengerti sehingga Wajib Pajak menumbuhkan

rasa peduli untuk membayar pajak.

Variabel Pemeriksaan Pajak sendiri diperkuat penelitian terdahulu oleh

Aisiyah (2009) semakin sering pemeriksaan dilakukan dalam melaksanakan

intensifikasi, maka semakin banyak Wajib Pajak yang patuh dalam membayar

pajak sehingga berpengaruh pula pada meningkatnya penerimaan pajak.

Pemeriksaan bukan hanya memeriksa kurang atau lebihnya pembayaran pajak

tetapi juga berguna untuk mengetahui penafsiran undang-undang perpajakan yang

salah, adanya salah perhitungan, pelaporan penghasilan yang tidak sesuai dengan

keadaan sebenarnya, dan pelanggaran-pelanggaran lainnya sehingga dapat

dicegahnya penggelapan pajak maupun berkurangnya penerimaan pajak.

Variabel Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel penerimaan pajak penghasilan pada Kantor

Pelayanan Pajak Madya Malang karena pengetahuan dan pemahaman seorang

Wajib Pajak membangun kemauan untuk membayar pajak. Wajib Pajak

Page 135: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

122

mengetahui sebab atau alasan mengapa diadakannya pajak, untuk saja pajak yang

dipungut negara itu digunakan. Apabila wajib pajak telah mengetahui dan

memahami, tidak hanya mengetahui sekedar sistem dan tata cara membayar pajak,

dari dalam diri wajib akan tumbuh kemauan untuk membayar pajak atas

kewajibannya sebagai warga negara Indonesia.

3. Pengaruh secara parsial

Tabel 4.17

Coefficients

Model Unstandardized

Coefficients

Standarized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1. (Constant)

Kepatuhan Wajib

Pajak (X1)

Sosialisasi Pajak

(X2)

Pemeriksaan

Pajak (X3)

Pengetahuan dan

Pemahaman

Wajib Pajak (X4)

-,444

,847

,324

,113

,218

2,024

,198

,144

,164

,131

,503

,216

,068

,138

-,219

4,276

2,254

,689

1,662

,827

,000

,026

,492

,100

Sumber: data yang diolah, 2016

Pada tabel Coefficients diatas, disajikan informasi untuk melihat pengaruh

keempat variabel terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan secara individu

(parsial). Cara yang digunakan pun ada 2 (dua) untuk melihat pengaruh per-

variabelnya terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan, yaitu:

a. Cara yang pertama dengan melihat nilai signifikasi per variabel pada

tabel diatas (dengan simbol Sig.). apabila nilai signifikasinya lebih kecil

dari 0,05 maka dapat disimpulkan variabel tersebut berpengaruh secara

parsial terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan.

Page 136: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

123

b. Cara yang kedua adalah dengan cara membandingkan nilai t-hitung

dengan t-tabel. Nilai t-hitung adalah nilai yang dihasilkan oleh SPSS dan

dapat kita lihat pada kolom t pada tabel Coefficients diatas. Nilai t-tabel

kita dapat dengan menggunakan rumus df = n-k-1, dimana n merupakan

jumlah sampel yang digunakan dan k merupakan jumlah dari variabel

bebas yang diteliti. Nilai t-tabel yang didapatkan dengan menggunakan

rumus tersebut dalah df = 108 – 4 – 1= 103. Setelah mendapat nilai df

maka selanjutnya kita buka tabel t statistic dan kita lihat pada signifikasi

0,05. Nilai yang didapat pada tabel t dibandingkan dengan nilai t-hitung,

apabila nilai t-hitung lebih besar dibandingkan nilai t-tabel maka dapat

disimpulkan variabel tersebut berpengaruh pada variabel dependennya.

Tabel 4.18

Tabel Distribusi t

df= n-k-1 Α

0.1 0.05 0.025 0.01 0.005

1 6.314 12.706 25.452 63.657 127.321

2 2.920 4.303 6.205 9.925 14.089

3 2.353 3.182 4.177 5.841 7.453

4 2.132 2.776 3.495 4.604 5.598

5 2.015 2.571 3.163 4.032 4.773

.

.

.

101 1.660 1.984 2.275 2.625 2.870

102 1.660 1.983 2.275 2.625 2.869

103 1.660 1.983 2.275 2.624 2.869

104 1.660 1.983 2.274 2.624 2.868

105 1.659 1.983 2.274 2.623 2.868

a. Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan

Berdasarkan hasil t test antara X1 (Kepatuhan Wajib Pajak) dengan Y

(Penerimaan Pajak Penghasilan) menunjukkan t hitung = 4,276. sedangkan nilai t

Page 137: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

124

tabel dengan derajat bebas 103 (n-k-1)= 1,983. Bila dibandingkan maka nilai t

hitung > t tabel (4,276 > 1,983), maka X1 (Kepatuhan Wajib Pajak) terhadap

Penerimaan Pajak Penghasilan adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa Penerimaan Pajak Penghasilan dapat

dipengaruhi secara signifikan oleh Kepatuhan Wajib Pajak atau dengan adanya

peningkatakan Kepatuhan Wajib Pajak maka Penerimaan Pajak Penghasilan akan

mengalami peningkatan secara nyata.

Hal ini menunjukkan bahwa Kantor Pelayanan Pajak Pratama Madya Kota

Malang, seperti adanya konsultasi antara Wajib Pajak dengan Petugas Pajak

dilakukan agar Wajib Pajak memiliki rasa kesadaran dan patuh untuk membayar

pajak atas penghasilan yang telah didapatnya. Diberikannya konsultasi

meningkatkan tingkat pemahaman Wajib Pajak untuk aktif bertanya dan

memenuhi rasa ingin tahu Wajib Pajak sehingga menimbulkan rasa patuh betapa

pentingnya membayar pajak. Pentingnya membayar pajak pun akan menimbulkan

kewajiban yang tidak dapat dihindari sebagai seorang Wajib Pajak. Dengan

ditanamkannya rasa patuh di dalam diri Wajib Pajak, maka akan berpengaruh pula

terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan.

b. Pengaruh Sosialisasi Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan

Berdasarkan hasil t test antara X2 (Sosialisasi Pajak) dengan Y (Penerimaan

Pajak Penghasilan) nilai t hitung sebesar 2,254, sedangkan nilai t tabel dengan

derajat bebas 103 (n-k-1)= 1,983. Bila dibandingkan maka nilai t hitung > t tabel

(2,254 > 1,983). maka pengaruh X2 (Sosialisasi Pajak) terhadap Penerimaan Pajak

Penghasilan adalah signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak sehingga

dapat disimpulkan bahwa Penerimaan Pajak Penghasilan dapat dipengaruhi secara

Page 138: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

125

signifikan oleh Sosialisasi Pajak atau dengan diadakannya Sosialisasi Pajak secara

rutin maka Penerimaan Pajak Penghasilan akan mengalami peningkatan secara

nyata. Hal ini mengandung arti bahwa semakin rutin diadakannya Sosialisasi

Pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Madya Kota Malang mengakibatkan

Penerimaan Pajak Penghasilan juga semakin meningkat.

Dari hasil penelitian diperkuat oleh Diani (2014) bahwa sosialisasi

berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak dikarenakan diikutinya

penerapan materi sosialisasi pada kewajiban perpajakannya sehingga sosialisasi

memberikan kontribusi praktis terhadap penerimaan pajak. Indonesia sendiri

menerapakan sistem self-assesment pada Wajib Pajaknya. Wajib Pajak diberikan

kepercayaan penuh untuk melakukan penghitungan, pemungutan, penyetoran

pajak dan melaporkan sendiri pajak penghasilan yang menjadi kewajibannya.

Akan tetapi, masih banyak Wajib Pajak yang memiliki pengetahuan terbatas

mengenai kewajiban perpajakannya.

Maka dari itu, hendaknya pihak Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota Malang

mengadakan kegiatan Sosialisasi Pajak secara rutin. Dengan diadakannya

sosialisasi, Wajib Pajak mampu memahami penerapan peraturan perpajakan serta

praktiknya dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. Hal ini dapat

disimpulkan Sosialisasi Pajak berbanding lurus dengan Penerimaan Pajak

Penghasilan atau berpengaruh signifikan secara parsial.

c. Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan

Berdasarkan hasil t test antara (Pemeriksaan Pajak) dengan Y (Penerimaan

Pajak Penghasilan) nilai t hitung sebesar 0,689, sedangkan nilai t tabel dengan

derajat bebas 103 (n-k-1)= 1,983. Bila dibandingkan, maka nilai t hitung > t tabel

Page 139: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

126

(0,689 > 1,983). maka pengaruh (Pemeriksaan Pajak) terhadap Penerimaan

Pajak Penghasilan adalah tidak signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Penerimaan Pajak Penghasilan tidak

dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Pemeriksaan Pajak. Pada Kantor

Pelayanan Pajak Madya Malang Pemeriksaan Pajak tidak memberikan pengaruh

pada Penerimaan Pajak Penghasilan yang di dapat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan peneilitian yang telah diteliti oleh

Wildaniashri (2014) bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap

Penerimaan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciamis

dikarenakan masih rendahnya pemeriksaan pajak yang dilakukan aparat

perpajakan. Biaya pemeriksaan yang tidak sedikit pun bisa menghambat aparat

pajak untuk melakukan pemeriksaan dan tidak adanya biaya pemasukan atau

pemeriksaan yang tidak menghasilkan juga dapat menurunkan Penerimaan Pajak

Penghasilan. Dalam penelitian ini, Pemeriksaan Pajak pada Kantor Pelayanan

Pajak Madya Malang dapat diukur berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang

Bayar (SKPKB) yang diterbitkan dari hasil pemeriksaan. Aparat pajak telah

mengeluarkan SKPKB kepada wajib pajak yang bersangkutan akan tetapi dapat

ditarik kesimpulan bahwa SKPKB tersebut kurang diperhatikan oleh wajib pajak.

Pemeriksaan Pajak merupakan upaya untuk mengantisipasi kemungkinan adanya

penyelewengan maupun penggelapan pajak oleh wajib pajak yang telah diberikan

kepercayaan self-assessment agar peraturan perpajakan dapat dilakukan

sebagaimana mestinya.

Pemeriksaan Pajak merupakan instrument untuk menentukan tingkat

kepatuhan wajib pajak, baik formal maupun material dari peraturan perpajakan

Page 140: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

127

yang tujuan utamanya adalah untuk menguji seorang wajib pajak, dimana

kepatuhan wajib pajak merupakan posisi strategis dalam meningkatkan

penerimaan pajak. Untuk itu, diharapakan aparat perpajakan agar lebih tegas

dalam menghadapi wajib pajak yang tidak patuh dalam pelaporan perpajakannya.

Dari hasil penelitian ini diharapakan Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang

dapat memberikan pengawasan dan penyluhan yang berkesinambungan terhadap

wajib pajak. Dengan demikian, pemeriksaan pajak mempunyai peran dalam

meningkatkan penerimaan pajak untuk kedepannya.

d. Pengaruh Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak terhadap Penerimaan

Pajak Penghasilan

Berdasarkan hasil t test antara (Pengetahuan dan Pemahaman Pajak)

dengan Y (Penerimaan Pajak Penghasilan) nilai t hitung sebesar 0,689, sedangkan

nilai t tabel dengan derajat bebas 103 (n-k-1)= 1,983. Bila dibandingkan, maka

nilai t hitung > t tabel (1,662 > 1,983), maka pengaruh (Pengetahuan dan

Pemahaman Pajak) terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan adalah tidak

signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa Penerimaan Pajak Penghasilan tidak dipengaruhi secara signifikan oleh

Pengetahuan dan Pemahaman Pajak. Pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang

Pemeriksaan Pajak tidak memberikan pengaruh pada Penerimaan Pajak

Penghasilan yang di dapat.

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang diungkapkan oleh

Pancawati (2011) bahwa tidak terdapat pengaruh antara pengetahuan dan

pemahaman pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan dikarenakan sebagian

besar wajib pajak berpendidikan rendah. Hal ini menimbulkan kurangnya

Page 141: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

128

pengetahuan tentang peraturan pajak, sehingga pemahaman tentang peraturan

pajak pun dinilai kurang. Hal ini pula lah yang membuat penerimaan pajak

penghasilan menurun, dikarenakan rendahnya kemauan wajib pajak untuk

membayar pajak. Wajib pajak masih belum mengerti mengapa harus membayar

pajak? Apa alasan untuk membayar pajak?. Harapan yang perlu dilakukan oleh

pihak fiskus adalah peningkatan diadakannya pelatihan dan sosialisasi

sehubungan dengan peraturan pajak yang ada serta peraturan yang terkait pada

wajib pajak bersangkutan.

Kemudian dalam sosialisasi tersebut pun hendaknya dijelaskan tentang

pentingnya pembayaran pajak untuk pembiayaan pemerintah daerah dan

pemerintah pusat. Bukan hanya itu, pajak yang dikumpulkan pun digunakan untuk

pembangunan negara lebih baik. Pada penelitian yang saya teliti, para pegawai

pajak sudah memberikan kontribusi penuh untuk memberikan pengetahuan dan

pemahaman kepada wajib pajak. Akan tetapi, asumsi yang dapat diambil adalah

kemauan wajib pajak tersebut untuk membayar pajak yang ditagih. Wajib pajak

bisa jadi sudah mengerti mengenai pajak yang dikenakan, tetapi kembali kepada

kemauan wajib pajak tersebut untuk membayar pajak terutang.

Berbagai alasan dapat dikeluarkan oleh wajib pajak terkait kemauan wajib

pajak untuk membayar pajaknya. Harapannya fiskus dapat menekankan kembali

bahwa betapa pentingnya pajak yang dikumpulkan untuk pembangunan dan

pembiayaan bagi daerah maupun negara Indonesia. Penekanan pada sanksi berat

yang dikenakan pada wajib pajak yang tidak mau membayar pajak pun dapat

dilakukan, sehingga diharapkan penerimaan pajak penghasilan pun meningkat.

Page 142: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

129

4. Faktor yang memberikan pengaruh paling dominan terhadap

Penerimaan Pajak Penghasilan

Tabel 4.19

Coefficients

Model Unstandardized

Coefficients

Standarized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1. (Constant)

Kepatuhan Wajib

Pajak (X1)

Sosialisasi

Pajak (X2)

Pemeriksaan

Pajak (X3)

Pengetahuan

dan

Pemahaman

Wajib Pajak

(X4)

-,444

,847

,324

,113

,218

2,024

,198

,144

,164

,131

,503

,216

,068

,138

-,219

4,276

2,254

,689

1,662

,827

,000

,026

,492

,100

Sumber: data yang diolah, 2016

Tabel diatas merupakan tabel hasil SPSS yang digunakan untuk menjawab

pertanyaan faktor manakah yang paling dominan memberikan pengaruh terhadap

penerimaan pajak penghasilan. Variabel yang memberikan pengaruh paling

dominan adalah variabel Kepatuhan Wajib Pajak dari keempat variabel bebas

yang diteliti. Cara menentukan variabel Kepatuhan Wajib Pajak merupakan

variabel yang memberikan pengaruh paling dominan adalah dengan cara melihat

nilai signifikasi dan melihat nilai β yang dimiliki setiap variabel pada tabel diatas.

Pertama, eliminasi variabel yang berpengaruh tidak signifikan dengan

membandingkan nilai signifikasi pada tabel diatas dengan α = 0,05. Tabbel diatas

menuliskan bahwa variabel Pemeriksaan Pajak dan Pengetahuan dan Pemahaman

Wajib Pajaklah yang tidak memberikan pengaruh secara signifikan dengan nilai

signifikasi 0,492 dan 0,100, dimana nilai tersebut lebih besar dari α = 0,05 dan

Page 143: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

130

didapatlah variabel Kepatuhan Wajib Pajak dan Sosialisasi Pajak yang

memberikan pengaruh secara signifikan dengan nilai signifikasi 0,000 dan 0,026.

Kemudian, kita lihat kembali pada tabel diatas khususnya pada kolom β untuk

melihat variabel yang memberikan pengaruh paling dominan. Nilai β disini adalah

0, dimana variabel yang memiliki nilai β semakin menjauhi angka 0 merupakan

variabel yang memberikan pengaruh paling dominan. Diantara kedua variabel

Kepatuhan Wajib Pajak dan Sosialisasi Pajak nilai β Kepatuhan Wajib Pajak lah

yang paling jauh dari 0, yaitu 0,847 sedangkan untuk variabel Sosialisasi Pajak

nilai β yaitu 0,324. Kepatuhan Wajib Pajak menjadikan variabel yang

memberikan pengaruh terbesar pada penerimaan pajak penghasilan, dikarenakan

tinggi atau rendahnya Wajib Pajak yang patuh. Tingginya Wajib Pajak yang patuh

memberikan peningkatan terhadap penerimaan pajak penghasilan.

Begitu pula, dengan rendahnya Wajib Pajak yang patuh akan memberikan

penurunan dalam penerimaan pajak penghasilan. Kepatuhan Wajib Pajak disini

meliputi Wajib Pajak yang telah memenuhi kepatuhan formal dan kepatuhan

materiil, yang meliputi Wajib Pajak yang melakukan pembayaran dan pelaporan

perpajakannya secara tepat waktu, tidak adanya tunggakan pajak, Wajib Pajak pun

bersifat kooperatif dan melaporkan SPT sesuai dengan undang-undang

perpajakan.

Page 144: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

131

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variabel mana sajakah yang

mempunyai pengaruh pada Penerimaan Pajak Penghasilan. Dalam penelitian ini

variabel bebas yang digunakan adalah variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X1),

Sosialisasi Pajak (X2), Pemeriksaan Pajak (X3), dan Pengetahuan dan Pemahaman

Wajib Pajak (X4),sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah Penerimaan

Pajak Penghasilan (Y).

Berdasarkan pada penghitungan analisis regresi linier berganda, dapat

diketahui :

a. Dari jawaban kuisioner yang dibagikan kepada pegawai pajak Kantor

Pelayanan Pajak Madya Malang, didapatlah gambaran keempat variabel

bebas terhadap penerimaan Pajak Penghasilan(Kepatuhan Wajib Pajak

(X1), Sosialisasi Pajak (X2), Pemeriksaan Pajak (X3), dan Pengetahuan dan

Pemahaman Wajib Pajak (X4)). Menurut pegawai pajak KPP Madya,

indikator yang paling diutamakan adalah pelayanan yang baik dan

sederhana terhadap Wajib Pajak, sehingga Kepatuhan Wajib Pajak itu

terjadi. Kemudian untuk variabel bebas yang kedua Sosialisasi Pajak,

pegawai pajak membagikan brosur, sticker dan memasang spanduk di luar

kantor guna mengingatkan masyarakat tentang pentingnya pajak. Variabel

Page 145: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

132

bebas yang ketiga yaitu Pemeriksaan Pajak, pegawai pajak rutin

melakukan pemeriksaan dengan sasaran bahwa Wajib Pajak sudah taat

dalam memenuhi pelaksanaan kewajiban perpajakannya serta melakukan

pemeriksaan sesuai dengan aturan yang berlaku. Variabel yang terakhir

adalah Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak yang dinilai dan

dipantau oleh pegawai pajak mengenai aturan perpajakan dan kewajiban

perpajakan Wajib Pajak yang bersangkutan.

b. Pengaruh secara simultan (bersama-sama) tiap variabel bebas terhadap

Penerimaan Pajak Penghasilan dilakukan dengan pengujian F-test. Dari

hasil analisis regresi linier berganda diperoleh keempat variabel bebas

yang diteliti yaitu Kepatuhan Wajib Pajak (X1), Sosialisasi Pajak (X2),

Pemeriksaan Pajak (X3), dan Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak

(X4), mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap

Penerimaan Pajak Penghasilan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh

secara bersama-sama (simultan) variabel bebas terhadap variabel

Penerimaan Pajak Penghasilan dapat diterima.

c. Untuk mengetahui pengaruh secara individu (parsial) keempat variabel

bebas (Kepatuhan Wajib Pajak (X1), Sosialisasi Pajak (X2), Pemeriksaan

Pajak (X3), dan Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak (X4)) terhadap

Penerimaan Pajak Penghasilan dilakukan dengan pengujian t-test.

Berdasarkan pada hasil uji didapatkan bahwa terdapat dua variabel yang

Page 146: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

133

mempunyai pengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan

yaitu Kepatuhan Wajib Pajak dan Sosialisasi Pajak.

d. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel Kepatuhan Wajib

Pajak mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta yang paling besar.

Sehingga variabel Kepatuhan Wajib Pajak mempunyai pengaruh yang

paling kuat dibandingkan dengan variabel yang lainnya maka variabel

Kepatuhan Wajib Pajak mempunyai pengaruh yang dominan terhadap

Penerimaan Pajak Penghasilan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, dapat dikemukakan beberapa saran yang

diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak-pihak lain.

Adapun saran yang diberikan, antara lain:

1. Diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan

terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan karena variabel Kepatuhan Wajib

Pajak mempunyai pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi

Penerimaan Pajak Penghasilan, diantaranya dengan memperhatikan

kebutuhan Wajib Pajak dalam bidang pengetahuan perpajakan, sehingga

Wajib Pajak mudah untuk mengerti dan menerapkan pelayanan yang

ramah dan cepat terhadap Wajib Pajak sehingga Penerimaan Pajak

Penghasilan akan meningkat. Dari hasil penelitian ini juga menunjukkan

bahwa sosialisasi pajak berpengaruh secara positif terhadap penerimaan

pajak penghasilan, maka peneliti menyarankan agar kantor pelayanan

pajak dapat mengadakan sosialisasi sesering mungkin dan sedini mungkin

Page 147: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

134

bagi Wajib Pajak. Sedini mungkin disini dimaksudkan untuk pengusaha-

pengusaha muda yang sudah memulai usahanya sambil menempuh

pendidikan mengerti akan perpajakan yang berlaku di negara Indonesia

sehingga penerimaan pajak penghasilan dapat meningkat.

2. Melihat pada penelitian ini, peneliti mengharapkan adanya peningkatan

upaya dalam memberikan atau menyampaikan materi perpajakan kepada

peserta sosialisasi pajak, dikarenakan dalam penelitian ini ditemukan

pengaruh secara signifikan yang diberikan oleh variabel sosialisasi pajak,

akan tetapi pada variabel pengetahuan dan pemahaman wajib pajak

memberikan pengaruh secara tidak signifikan. Dapat dilihat bahwa tidak

terjadinya timbal balik antara sosialisasi pajak dengan pengetahuan dan

pemahaman wajib pajak. Maka dari itu, diharapkan pihak aparat pajak

menemukan cara terbaru untuk menympaikan mater-materi perpajakan

terhadap wajib pajak agar wajib pajak mudah memahami materi

perpajakan yang terkait.

3. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat

penting dalam mempengaruhi Penerimaan Pajak Penghasilan diharapkan

hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya

untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-

variabel lain yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah

masuk dalam penelitian ini.

Page 148: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

135

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Rianto. 2004. Metodologi Penelitian :Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit.

Agus, Yoseph. 2005. Pemeriksaan Pajak di Indonesia. Jakarta: PT Grasindo.

Arikunto, S. 2002. Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek ed. Revisi V.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Basalamah, Anies S. 2004. Perilaku Organisasi Memahami dan Mengelola Aspek

Humaniora dalam Organisasi. EdisiTiga. Depok: Usaha Kami.

Bwoga, Hanantha. dan Tony Marsyahrul. 2005. Pemeriksaan Pajak Indonesia.

Jakarta: PT Grasindo.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika-teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Hardiansyah, Haris. 2011. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika

Hasan, M.I. 2002. Pokok-Pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya., Galia

Indonesia, Jakarta.

Idrus, Muhammad. 2009 .Metode Penelitian Ilmu Sosial : Pendekatan Kualitatif

dan Kuantitatif, Edisi Kedua. Yogyakarta: Erlangga.

Kountur, Ronny, Ph.D..2004. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan

Tesis. Jakarta: Penerbit PPM.

Mardalis. 2008. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

Aksara.

Mardiasmo, Prof.,Dr.,MBA.,Ak.. 2006. Perpajakan Edisi Revisi 2006.

Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Prastowo, Yustinus. 2010 Panduan Lengkap Pajak. Depok: Raih Asa Sukses

Page 149: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

136

Rahardjo,Budi., dan Djaka Saranta. (2002). Dasar-Dasar Perpajakan Bagi

Bendaharawan Sebagai Pedoman Pelaksanaan Pemungutan/Pemotongan

dan Penyetoran/Pelaporan. Jakarta: CV. Eko Jaya.

Resmi, Siti. 2003. Perpajakan : Teori & Kasus. Jakarta : Salemba Empat.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian : Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sevilla, Consuelo. 2006. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta. Penerbit

Universitas Indonesia.

Singgih, Santoso. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Edisi Kedua.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif &Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi, edisi ke-6. Jakarta. Erlangga.

Tjahjono, Achmad., dan Muhammad Husein Fakhri. (1997). Perpajakan Edisi

Pertama. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan

YKPN.

Waluyo,Dr., M.Sc., Ak.,. 2010. Perpajakan Indonesia, Edisi 9. Jakarta. Penerbit

Salemba Empat.

Zain, Moch. Drs.,dan Drs. Kustadi Arinta. (1984). Pembaharuan Perpajakan

Nasional. Bandung: Penerbit Alumni

Dokumen :

Fikriningrum, WindaKurnia. 2012. (AnalisisFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Memenuhi Kewajiban Membayar

Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Candisari). Skripsi.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Page 150: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

137

Fitriani, Dina W. Oktober 2009, Journal of Indonesian Applied Economics,

Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penerimaan Pajak

Penghasilan Orang Pribadi. Volume 03 No.02. 10 Mei 2015.

Herryanto, Marisa.,danAgusArianto. 2013. Tax & Accounting Review, Pengaruh

Kesadaran Wajib Pajak, Kegiatan Sosialisasi, dan Pemeriksaan Pajak

terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya

Sawahan.Volume1,No.1

http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/akuntansi-

pajak/article/view/html, 26 November 2014.

Khuriana, Aisiyah. 2009. (Pengaruh Penyuluhan, Pelayanan, Pemeriksaan, dan

Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib

Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Orang Pribadi). Skripsi.

Universitas Brawijaya.

Nurrohman, Alfian. 2010. (Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Penerimaan Pajak Daerah di Kota Surakarta). Skripsi. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret.

Ongkowijoyo, Lukas. 2010. (Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar Pajak

Penghasilan). Skripsi. Universitas Brawijaya.

Priambudi, Adam A. 2013. (Pengaruh Pemahaman Perpajakan, Tarif Pajak,

Sanksi Pajak, serta Pelayanan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak UMKM di Kota Surabaya). Skripsi. Universitas Brawijaya.

Susanto,Herry. 2012.

MembangunKesadarandanKepedulianSukarelaWajibPajak.http://www.paj

ak.go.id/content/membangun-kesadaran-dan-kepedulian-sukarela-wajib-

pajak. 30 November 2014.

Susy, Euphrasia Suhendra. April 2010, Jurnal Ekonomi Bisnis, Pengaruh Tingkat

Kepatuhan Wajib Pajak Badan terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak

Penghasilan Badan. Volume 15 No.1,

http://ejournal.gunadarma.ac.id/files/journals/8/article/346/public/htm, 26

November 2014.

Page 151: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/9474/1/CINDY YOSARI .pdfTabel 3.3 Interval Kelas Skala Likert..... 60 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

138

Vedhayana, Hendy Eka. 2012. (Pengaruh Sosialisasi dan Kualitas Pelayanan

Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP

Pratama Malang Utara. Skripsi. Universitas Brawijaya.

Undang-undang :

Keputusan Menteri Keuangan No. 192/PMK./2007 tentang Kriteria Wajib Pajak

yang Dapat Diberikan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran

Pajak.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara perpajakan

Surat Edaran Pajak No. SE-98/PJ/2011 tentang Pedoman Penyuluhan Perpajakan