analisis faktor - faktor yang mempengaruhi perilaku … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah...

16
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16 Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 1 ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN RUMAH SEDERHANA (Studi Kasus : Perumahan Graha Arya Wiraraja, Perumahan Satelit Permai, Perumahan Griya Mapan, Perumahan Batu Kencana di Kabupaten Sumenep) Wateno Oetomo1, Agustin Dwi Lestari2 1Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustustus 1945 Surabaya email: [email protected] 2Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustustus 1945 Surabaya Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor harga, fisik bangunan, fasilitas, desain, lokasi terhadap keputusan pembelian rumah sederhana di Kabupaten Sumenep. Di samping ini penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian rumah sederhana di Kabupaten Sumenep.Jumlah sampel yang digunakan analisis ini sebanyak 170 orang yang menyebar di empat lokasi perumahan yaitu 17 responden dari Perumahan Graha Arya Wiraraja, 66 responden dari Perumahan Satelit Permai, 29 responden dari Perumahan Griya Mapan, 58 responden dari Perumahan Batu Kencana. Penarikan sampel dilakukan dengan metode Sampel Random Sampling (sederhana). Untuk mengetahui pengaruh faktor harga, fisik bangunan, fasilitas, desain, lokasi terhadap keputusan pembelian rumah sederhana di empat perumahan tersebut, digunakan SEM melalui Program Amos 20.0. Teknik analisis SEM untuk menguji 9 ( Sembilan ) hipotesis denga n α = 0,05.Nilai Loading Factor P (Regression Weights) pengujian hipotesis dari 9 hipotesis hanya 4 hipotesis yang berpengaruh signifikan bila dibandingkan dengan taraf nyata α = 0,05 yaitu Harga terhadap Lokasi, Harga terhadap Keputusan Pembelian, Fasilitas terhadap Keputusan Pembelian, Lokasi terhadap Keputusan Pembelian.Koefisien determinasi hasil Amos adalah sebesar 0,759. Hal ini menunjukkan variasi variabel- variabel bebas (eksogen) dapat menjelaskan 75,9% terhadap variabel terikat (endogen) atau variabel keputusan pembelian. Sedangkan sisanya 24,1% dijelaskan variabel-variabel eksogen lain yang tidak diteliti. Kata kunci : keputusan membeli, harga, fisik bangunan, fasilitas, desain, lokasi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang mencapai 6% lebih memiliki efek yang luar biasa terhadap peningkatan daya beli masyarakat di semua sektor, dan memicu pula pada peningkatan investasi usaha. Begitu pula pada penjualan produk perumahan, dimana dari tahun ketahun mengalami peningkatan penjualan yang signifikan, dari data Badan Pusat Statistik kebutuhan akan produk perumahan pada tahun 2010 diperkirakan akan mencapai 13 juta unit. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang concern terhadap proyek-proyek perumahan sederhana diharapkan akan meningkatkan minat pengembang perumahan untuk berinvestasi lebih besar lagi pada sektor perumahan sederhana baik proyek perumahan yang terdapat di Kabupaten-Kabupaten besar maupun di daerah-daerah, sehingga pemerataan pembangunan perumahan sederhana dapat tercapai. Pembangunan proyek perumahan yang semakin banyak akan mempengaruhi minat beli masyarakat menengah ke bawah terhadap perumahan sederhana semakin tinggi dan berdampak pada makin baiknya pola kehidupan masyarakat baik pada tingkat kesehatan maupun pada tingkat keteraturan sosialnya hal ini nantinya akan sejalan dengan persiapan bangsa Indonesia dalam mencapai dan memasuki Millennium Development Goals (MDG’s) tahun 2015. Proyek-proyek perumahan sederhana selama ini masih kurang memperhatikan pembangunan fasilitas yang berimbang sesuai apa yang disyaratkan oleh Keputusan CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk Provided by Jurnal Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 1

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMBELIAN RUMAH SEDERHANA

(Studi Kasus : Perumahan Graha Arya Wiraraja, Perumahan Satelit Permai,

Perumahan Griya Mapan, Perumahan Batu Kencana di Kabupaten Sumenep)

Wateno Oetomo1, Agustin Dwi Lestari2

1Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustustus 1945 Surabaya

email: [email protected]

2Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustustus 1945 Surabaya

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor harga, fisik bangunan, fasilitas, desain,

lokasi terhadap keputusan pembelian rumah sederhana di Kabupaten Sumenep. Di samping ini penelitian ini

juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap

keputusan pembelian rumah sederhana di Kabupaten Sumenep.Jumlah sampel yang digunakan analisis ini

sebanyak 170 orang yang menyebar di empat lokasi perumahan yaitu 17 responden dari Perumahan Graha

Arya Wiraraja, 66 responden dari Perumahan Satelit Permai, 29 responden dari Perumahan Griya Mapan,

58 responden dari Perumahan Batu Kencana. Penarikan sampel dilakukan dengan metode Sampel Random

Sampling (sederhana). Untuk mengetahui pengaruh faktor harga, fisik bangunan, fasilitas, desain, lokasi

terhadap keputusan pembelian rumah sederhana di empat perumahan tersebut, digunakan SEM melalui

Program Amos 20.0. Teknik analisis SEM untuk menguji 9 ( Sembilan ) hipotesis dengan α = 0,05.Nilai

Loading Factor P (Regression Weights) pengujian hipotesis dari 9 hipotesis hanya 4 hipotesis yang

berpengaruh signifikan bila dibandingkan dengan taraf nyata α = 0,05 yaitu Harga terhadap Lokasi, Harga

terhadap Keputusan Pembelian, Fasilitas terhadap Keputusan Pembelian, Lokasi terhadap Keputusan

Pembelian.Koefisien determinasi hasil Amos adalah sebesar 0,759. Hal ini menunjukkan variasi variabel-

variabel bebas (eksogen) dapat menjelaskan 75,9% terhadap variabel terikat (endogen) atau variabel

keputusan pembelian. Sedangkan sisanya 24,1% dijelaskan variabel-variabel eksogen lain yang tidak diteliti.

Kata kunci : keputusan membeli, harga, fisik bangunan, fasilitas, desain, lokasi

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan perekonomian

Indonesia yang mencapai 6% lebih

memiliki efek yang luar biasa terhadap

peningkatan daya beli masyarakat di semua

sektor, dan memicu pula pada peningkatan

investasi usaha. Begitu pula pada penjualan

produk perumahan, dimana dari tahun

ketahun mengalami peningkatan penjualan

yang signifikan, dari data Badan Pusat

Statistik kebutuhan akan produk perumahan

pada tahun 2010 diperkirakan akan

mencapai 13 juta unit.

Kebijakan-kebijakan pemerintah yang

concern terhadap proyek-proyek

perumahan sederhana diharapkan akan

meningkatkan minat pengembang

perumahan untuk berinvestasi lebih besar

lagi pada sektor perumahan sederhana baik

proyek perumahan yang terdapat di

Kabupaten-Kabupaten besar maupun di

daerah-daerah, sehingga pemerataan

pembangunan perumahan sederhana dapat

tercapai. Pembangunan proyek perumahan

yang semakin banyak akan mempengaruhi

minat beli masyarakat menengah ke bawah

terhadap perumahan sederhana semakin

tinggi dan berdampak pada makin baiknya

pola kehidupan masyarakat baik pada

tingkat kesehatan maupun pada tingkat

keteraturan sosialnya hal ini nantinya akan

sejalan dengan persiapan bangsa Indonesia

dalam mencapai dan memasuki Millennium

Development Goals (MDG’s) tahun 2015.

Proyek-proyek perumahan sederhana

selama ini masih kurang memperhatikan

pembangunan fasilitas yang berimbang

sesuai apa yang disyaratkan oleh Keputusan

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

Provided by Jurnal Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Page 2: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 2

Menteri Negara Perumahan Rakyat selaku

Ketua Badan Kebijaksanaan dan

Pengendalian Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Nasional No.

04/KPTS/BKP4N/1995 dimana Pengem-

bang (developer) harus memperhatikan

penyediaan fasilitas sarana dan prasarana.

Dengan penduduk sekitar 1.078.315

jiwa (sumber: BPS Sumenep) dan

pertumbuhan ekonomi di tahun 2011

mencapai 6,24%, (sumber; Bapedda

Sumenep) Kabupaten Sumenep menyimpan

potensi yang cukup besar akan

perkembangan pembangunan perumahan

dan permintaan akan produk perumahan.

Dari sinilah peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang Faktor-

faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen dalam pengambilan keputusan

Pembelian Rumah Sederhana di

perumahan-perumahan Kabupaten

Sumenep.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apakah faktor harga, fisik bangunan,

fasilitas, desain mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap faktor lokasi

Perumahan sederhana di Kabupaten

Sumenep?

b. Apakah faktor harga, fisik bangunan,

fasilitas, desain, lokasi mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap

perilaku konsumen dalam pengambilan

keputusan pembelian rumah sederhana

di Kabupaten Sumenep?

c. Faktor apa yang berpengaruh paling

dominan terhadap perilaku konsumen

dalam pengambilan keputusan

pembelian rumah sederhana di

Kabupaten Sumenep?

1.3. Tujuan Penelitian

adalah untuk membuktikan dan

menganalisis pengaruh :

a. Faktor harga, fisik bangunan, fasilitas,

desain terhadap faktor lokasi

Perumahan sederhana di Kabupaten

Sumenep.

b. Faktor harga, fisik bangunan, fasilitas,

desain, lokasi terhadap perilaku

konsumen dalam pengambilan keputusan

pembelian rumah sederhana di

Kabupaten Sumenep.

c. Faktor yang paling dominan terhadap

perilaku konsumen dalam pengambilan

keputusan pembelian rumah sederhana

di Kabupaten Sumenep.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah :

“Kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan

mempergunakan barang- barang dan jasa-

jasa, termasuk didalamnya proses

pengambilan keputusan pada persiapan

dan penentuan kegiatan- kegiatan tersebut

(Basu dan Hani,1997:10).

2.2. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi

Perilaku Konsumen

Keputusan pembelian dari pembeli

merupakan hasil suatu hubungan yang

saling mempengaruhi dan yang rumit

antara faktor-faktor kebudayaan, sosial,

pribadi, dan psikologi dari pembeli (Kotler,

2000).

1. Faktor- Faktor Kebudayaan

Dalam faktor- faktor kebudayaan kita

akan melihat peranan yang diberikan

oleh kebudayaan, sub-budaya dan

kelas sosial. Kebudayaan merupakan

faktor yang paling dasar dari

keinginan perilaku seseorang.

2. Faktor- Faktor Sosial

Perilaku pembelian konsumen juga

dipengaruhi oleh faktor sosial seperti:

kelompok referensi, keluarga, peran

dan status sosial.

3. Faktor-Faktor Pribadi.

Konsumsi seseorang juga dibentuk

oleh tahapan siklus hidup keluarga.

Pekerjaan yang dimiliki seseorang

juga menentukan jenis produk yang

akan dibelinya.

Page 3: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 3

4. Faktor- Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang secara

psikologis dipengaruhi oleh motivasi,

persepsi, proses belajar, kepercayaan

dan sikap.

2.3. Model Perilaku Pembelian

Konsumen

Perilaku konsumen adalah suatu

proses dinamis yang berlangsung secara

terus menerus. Keputusan pembelian

sangat dipengaruhi oleh pengenalan

kebutuhan (Engel et. al, 1995 : 136).

2.4. Keputusan Pembelian Konsumen

Pengertian mengenai proses

keputusan pembelian konsumen akan

membantu perusahaan untuk menetapkan

peranan variabel-variabel strategi

pemasaran, yaitu dimana dan bagaimana

mereka beroperasi dan sifat dari

pengaruhnya.

2.5. Jenis–Jenis Perilaku Keputusan

Konsumen

Ada beberapa jenis perilaku

keputusan konsumen (Kotler, 2000, 247-

249), yaitu :

1. Perilaku Pembelian Kompleks. Para

konsumen mempunyai perilaku

pembelian kompleks ketika mereka

sangat terlibat dalam suatu pembelian

dan menyadari adanya perbedaan

nyata antara berbagai merek.

2. Perilaku Pembelian Yang Mengurangi

Ketidaksesuaian (Disonansi). Kadang-

kadang terlibat dalam suatu

pembelian tetapi tidak melihat banyak

perbedaan dalam merek.

3. Perilaku Pembelian Menurut

Kebiasaan. Banyak produk yang

dibeli dengan keterlibatan konsumen

yang rendah dan tidak ada keter-

libatan merek yang signifikan.

4. Perilaku Pembelian Yang Mencari

Variasi. Beberapa situasi pembelian

ditandai dengan keterlibatan konsumen

yang rendah tetapi perbedaan merek

bersifat nyata.

2.6. Tahap–Tahap Dalam Proses

Keputusan Pembelian

Philip Kotler (2000:251)

mengemukakan bahwa ada lima tahap-

tahap dalam proses keputusan pembelian

yaitu : pengenalan kebutuhan, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian, perilaku setelah pembelian.

Pengenalan Kebutuhan, Proses pem-

belian dimulai ketika pembeli mengenal

suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan

ini dapat dipicu oleh stimulus intern atau

ekstern. Rangsangan dari dalam muncul

karena seseorang merasakan suatu kebu-

tuhan yang harus dipenuhinya.

Keputusan Pembelian, Konsumen

mungkin juga membentuk suatu maksud

pembelian untuk membeli merek yang

paling disukai.

Sumber : Philip Kotler ( 2000 : 257 ) Gambar 2.1 Langkah – Langkah Antara Evaluasi

Alternatif Dan Keputusan Pembeli

Perilaku Setelah Pembelian, Setelah

pembelian produk, konsumen akan

mengalami suatu tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan tertentu, konsumen juga

akan melakukan tindakan setelah pem-

belian dan menggunakan produk

tersebut yang mendapat perhatian dari

masyarakat, setelah membeli suatu

produk atau jasa seorang konsumen

mungkin menemukan suatu kekurangan

atau cacat.

2.8. Perumahan Sederhana Di Indonesia

2.8.1. Pengertian Perumahan Sederhana

Pengertian rumah sederhana

berdasarkan Keputusan Menteri Negara

Perumahan Rakyat Selaku Ketua Badan

Kebijaksanaan dan Pengendalian

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Page 4: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 4

Nasional No.04/KPTS/BKP4N/1995, yang

dimaksud dengan :

Rumah sederhana adalah rumah yang

tidak bersusun dengan luas lantai

bangunan tidak lebih dari 70m2, yang

dibangun di atas tanah dengan luas

kaveling 54m2 sampai dengan 200 m2

dan biaya pembangunan per m2 tidak

melebihi dari harga satuan per m2

tertinggi untuk pembangunan rumah

dinas tipe C yang berlaku, yang meliputi

rumah sederhana tipe besar, rumah

sederhana tipe kecil, rumah sangat

sederhana dan kaveling siap bangun.

Rumah sederhana tipe kecil adalah

rumah sederhana dengan luas lantai

bangunan 21 m2 sampai dengan 36 m2

dan sekurang-kurangnya memiliki kamar

mandi dengan WC dan ruang serba guna.

2.8.2 Faktor Penilaian Keputusan

Pembeli Perumahan Sederhana

Faktor Harga Berdasarkan Keputusan Menteri

PU no.20/KPTS/1986 tentang Pedoman

Teknik Pembangunan Perumahan

Sederhana Tidak Bersusun, yang

dimaksud dengan :

1. Harga meliputi :

Harga tanah matang dan harga

bangunan perumahan.

2. Batasan Harga Jual

Batasan harga jual yang dimaksud

dalam pedoman ini adalah harga jual

pada tahun yang ditetapkan dimana

penjualan perumahan sederhana

tersebut dilakukan.: Tabel 2.1. Batas Harga Maksimal Rumah Tapak

Sejahtera

No Wilayah Harga

maksimal RTS

1 Wilayah I (meliputi Jawa, Sumatera,

dan Sulawesi, kecuali Jabodetabek) Rp88 juta

2 Wilayah II (meliputi Kalimantan,

Maluku, NTB dan NTT) Rp95 juta

3 Wilayah III (Papua dan Papua Barat) Rp145 juta

4 khusus meliputi Jabodetabek, Batam, Bali

Rp95 juta

5 Rumah susun dengan luas minimal

21-36 m2 Rp216 juta

Faktor Desain Bangunan

Fenomena desain bangunan tema

arsitektur perumahan memang menjadi tren

yang berkembang pesat pada masa kini,

hingga masing-masing perumahan selalu

tampil dengan desain bangunan tema

tertentu untuk mengembangkan

lingkungannya.

Faktor Fisik bangunan Berdasarkan Keputusan Menteri PU

no.20/KPTS/1986 tentang Pedoman Teknik

Pembangunan Perumahan Sederhana

Tidak Bersusun, persyaratan teknik rumah

sederhana adalah :

1. Kelengkapan Bangunan

a. Plambing

b. Penyediaan air bersih

c. Pembuangan air bersih

d. Pembuangan air hujan

e. Pembuangan sampah

f. Listrik

2. Struktur, komponen dan bahan

bangunan

a. Dapat menahan semua beban dan

gaya termasuk gempa bumi yang

bekerja padanya sesuai fungsinya

b. Cukup terlindung dari korosi,

kelapukan, serangga

c. Mempunyai keawetan min.5 tahun

untuk susunan non struktur, min.20

tahun untuk susunan struktur.

Faktor Fasilitas Fasilitas perumahan terdiri dari sarana

dan prasarana, yaitu :

Prasarana dalam lingkungan perumahan

1. Adanya jalan

2. Adanya pembuangan air limbah

3. Adanya pembuangan air hujan

4. Adanya air bersih

5. Adanya supply listrik

6. Adanya jaringan telepon

Sarana dalam lingkungan perumahan

a. Adanya sarana pendidikan

b. Adanya sarana perniagaan

c. Adanya sarana olahraga dan daerah

terbuka

Page 5: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 5

d. Adanya taman dan lapangan olahraga

terbuka masih harus disediakan jalur

hijau sebagai cadangan/sumber alam.

Faktor Lokasi 1. Kondisi fisik dari lokasi :

a. Tersedia lahan yang cukup bagi

pembangunan lingkungan

perumahan baru minimum 50 unit

rumah dan dilengkapi dengan

prasarana dan sarana lingkungan.

b. Dapat disediakan air bersih (air

minum)

c. Bebas dari polusi udara, polusi

suara, polusi air.

d. Bebas banjir & memiliki

kemiringan tanah 0 – 15%.

e. Mempunyai aksesbilitas yang baik

f. Mudah dan aman mencapai tempat

kerja

g. Tidak dibawah permukaan air

setempat.

2. Jarak dan Waktu Tempuh ke Sarana

Lingkungan dan Tempat Kerja

Faktor penting dalam pengembangan,

cara pencapaian dan waktu tempuh

lokasi ke tujuan.

2.9. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah sebagai

berikut:

H1 : Faktor harga, fisik bangunan,

fasilitas, desain mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap

faktor lokasi Perumahan sederhana

di Kabupaten Sumenep

H2 : Faktor harga, fisik bangunan,

fasilitas, desain, lokasi mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap

perilaku konsumen dalam

pengambilan keputusan pembelian

rumah sederhana di Kabupaten

Sumenep

H3 : Faktor yang berpengaruh paling

dominan terhadap perilaku

konsumen dalam pengambilan

keputusan pembelian rumah

sederhana di Kabupaten Sumenep.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 4

(empat) perumahan di Kota Sumenep yaitu

Perumahan Graha Arya Wiraraja,

Perumahan Satelit Permai, Perumahan

Griya Mapan, Perumahan Batu Kencana.

3.2. Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

3.3. Materi Penelitian

3.3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan

digolongkan pada penelitian asosiatif /

hubungan. Hal ini berdasarkan masalah

yang diselidiki, tempat dan waktu yang

dilakukan serta teknik dan alat yang

digunakan dalam melakukan penelitian.

Penelitian asosiatif adalah penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih

(Sugiono, 2002: 11)

Dalam penelitian ini faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen

sebagai variabel eksogen (independent)

memiliki hubungan kausal dengan

variabel e n d o g e n (dependent) yaitu

perilaku konsumen dalam pengambilan

Page 6: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 6

keputusan pembelian rumah sederhana di

Kota Sumenep.

3.3.2. Jenis Dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data ordinal. Data

ordinal adalah data yang berbentuk

rangking atau peringkat (Sugiono,2002:

15). Jenis data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini adalah bersumber dari :

1. Data Primer, yaitu data yang

diperoleh dari responden terpilih pada

lokasi penelitian. Berdasarkan masalah

yang telah diuraikan serta tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini,

maka data primer yang diperlukan

adalah data tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli rumah

sederhana di Kota Sumenep, data ini

diperoleh dengan memberi kuisioner

pada responden.

2. Data Sekunder, yaitu data yang

diperoleh melalui studi pustaka

dengan mempelajari literatur yang

berhubungan dengan perilaku

konsumen. Data diperoleh dari 4

(empat) developer perumahan yaitu

data jumlah perumahan berdasarkan

tipe rumah yang akan diteliti.

3.4. Populasi Dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi

berupa subjek atau objek yang diteliti untuk

dipelajari dan diambil kesimpulan.

Sedangkan sampel adalah sebagian dari

populasi yang diteliti.

Sampel penelitian adalah penghuni

perumahan sederhana yang dijadikan

sumber penelitian dan sasaran penelitian.

(1) Menentukan Populasi Penelitian Tabel 3.1. Jumlah unit rumah berdasarkan tipe di

Perumahan Graha Arya Wiraraja,

Perumahan Satelit Permai, Perumahan

Griya Mapan, Perumahan Batu Kencana

TIPE

RUMAH

PERUMAHAN

TOTAL

UNIT

Graha

Arya

Wiraraja

Satelit

Permai

Griya

Mapan

Batu

Kencana

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah

RS 36 10 40 20 35 105

RS 45 20 75 30 65 190

TOTAL 30 115 50 100 295

Sumber : Developer Graha Arya Wiraraja, Satelit Permai,

Griya Mapan, Batu Kencana

(2) Menentukan Sampel Penelitian

Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Sampel Random

Sampling (sederhana). Sampel sederhana

adalah pengambilan sampel anggota

populasi secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi itu

(Sugiyono, 2002: 57).

Penentuan besarnya sampel dirumuskan

sebagai berikut :

n = N

1 + N ( α ) 2

Dimana : (Sumber : Bungin, 2010;105) n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

α = level pengujian sebesar 5 %

dengan demikian, jumlah sampel

dalam penelitian ini adalah :

n = 295

1 + 295 ( 0,05 )2

= 169,78 dibulatkan menjadi 170 orang

Strata dalam penelitian ini adalah tipe

rumah yang dikelompokkan menjadi dua

strata, yaitu tipe RS 36 dan RS 45, dengan

perincian pengambilan sampel sebagai

berikut:

1. Perumahan Graha Arya Wiraraja

Jumlah sampel 17 responden, didapat

dengan perhitungan

30/295 x 170 = 17

Yang menyebarkan di dua strata tipe

rumah dengan proporsi sebagai berikut :

Tipe RS 36 : 10/30 x 17 = 6

Tipe RS 45 : 20/30 x 17 = 11

Total = 17

2. Perumahan Satelit Permai

Jumlah sampel 66 responden, didapat

dengan perhitungan

115/295 x 170 = 66

Yang menyebarkan di dua strata tipe

rumah dengan proporsi sebagai berikut :

Tipe RS 36 : 40/115 x 66 = 23

Tipe RS 45 : 75/115 x 66 = 43

Total = 66

Page 7: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 7

3. Perumahan Griya Mapan

Jumlah sampel 29 responden, didapat

dengan perhitungan

50/295 x 170 = 29

Yang menyebarkan di dua strata tipe

rumah dengan proporsi sebagai

berikut :

Tipe RS 36 : 20/50 x 29 = 12

Tipe RS 45 : 30/50 x 29 = 17

Total = 29

4. Perumahan Batu Kencana

Jumlah sampel 58 responden, didapat

dengan perhitungan

100/295 x 170 = 58

Yang menyebarkan di dua strata tipe

rumah dengan proporsi sebagai berikut:

Tipe RS 36 : 35/100 x 58 = 20

Tipe RS 45 : 65/100 x 58 = 38

Total = 58

3.5. Identifikasi Variabel Penelitian Dan

Definisi Operasional

3.5.1. Identifikasi Variabel Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah,

uraian teoritis dan hipotesis yang diajukan,

maka variabel-variabel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Variabel Endogen (dependent

variabel) dengan symbol Y, terdiri

dari:

Y1 = perilaku konsumen dalam

pengambilan keputusan

pembelian rumah sederhana di

Kota Sumenep.

Y2 = Faktor Lokasi

2. Variabel Eksogen (Independent

variabel) dengan Simbol X, yaitu

faktor–faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen dalam pengambilan

keputusan pembelian rumah sederhana

di Kota Sumenep, terdiri dari :

X1 = faktor harga

X2 = faktor fisik bangunan

X3 = faktor desain

X4 = faktor fasilitas

3.5.2. Definisi Operasional

Untuk mempertajam substansi

masalah pemilihan elemen variabel dan

penyusunan kuesioner maka perlu diberikan

operasional. Definisi Operasional dalam

penelitian ini adalah :

1. Faktor Harga (X1)

a. Kemampuan konsumen membayar

sejumlah harga

b. Perbandingan harga rumah

sederhana di perumahan lain

c. Nilai jual kembali

2. Faktor Fisik Bangunan (X3)

a. Kebocoran pada atap rumah

b. Kerusakan pada lantai / dinding /

pintu / jendela

c. Kerusakan pada saluran toilet dan

saluran air cuci

3. Faktor Desain (X4)

a. Kesesuaian dengan jumlah keluarga

b. Keserasian dengan model bangunan

c. Dimungkinkan untuk mengubah

disain

4. Faktor Fasilitas (X5)

a. Listrik, telepon, PDAM

b. Sarana kebersihan umum (sumur,

WC)

5. Keputusan Pembeli (Y1)

a. Kesadaran akan kebutuhan

b. Pencarian informasi

c. Ketepatan dalam memutuskan

6. Faktor Lokasi (Y2)

a. Lokasi rumah dengan sarana umum

b. Lokasi rumah dengan tempat

pendidikan anak

3.6. Instrumen Penelitian Dan Teknik

Pengumpulan Data

3.6.1. Instrumen Penelitian

Pengukuran variabel bebas dan terikat

dalam kuisioner adalah menggunakan skala

Likert dengan skala penilaian (skor) 1

sampai dengan 5, dengan variasi jawaban

untuk masing-masing item pertanyaan yaitu

1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3

(ragu-ragu), 4 (setuju), 5 (sangat setuju).

3.6.2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data kuantitatif

menggunakan teknik kuesioner dan

dokumenter. Daftar pertanyaan kuisioner

sebagai alat pengumpul data, sebelum

Page 8: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 8

digunakan terlebih dahulu diuji validitas isi

dan reliabilitasnya. Sedangkan data

dokumenter, terutama yang bersumber dari

data di 4 (empat) developer perumahan

yang telah ditentukan.

3.6.3. Pengujian Validitas Dan

Reliabilitas Instrumen Penelitian

Nilai koefisien korelasi product

moment validitas instrument variabel

dikatakan valid minimal mempunyai nilai

0,3 sedangkan lebih dari 0,3 adalah baik

(Sugiono, 2002:124).

Cronbach alpha yang baik adalah

yang makin mendekati 1. Menurut Sekaran

(1992) reliabilitas yang kurang dari 0,6

adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat

diterima dan reliabilitasnya dengan

cronbach alpha 0,8 atau diatasnya adalah

baik.

Jumlah responden yang digunakan

sekitar 30 orang. Setelah data ditabulasikan,

maka pengujian validitas konstruk

dilakukan dengan cara melakukan uji

validitas dan mengamati nilai pada kolom

“Corrected item Total Correlation” pada

tabel SPSS. Untuk uji reliabilitas, dengan

mengamati nilai pada kolom “Cronbach's

Alpha”. Untuk keperluan ini maka

diperlukan bantuan komputer dengan

Program SPSS 19.0.

3.7. Teknik Analisis Data Dan Pengujian

Hipotesis

(1) Model Persamaan Struktural dengan

Menggunakan AMOS 20

Model yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah model kausalitas atau

hubungan atau pengaruh dan untuk menguji

hipotesis yang diajukan, maka teknik

analisis yang digunakan adalah SEM

(Structural Equation Modelling) dari pakar

statistik AMOS.

Penelitian akan menggunakan dua

macam teknik analisis, yaitu:

a. Regression Weight Analysis, digunakan

untuk menganalisis pengaruh antar

variabel yang diteliti.

b. Analisis Faktor Konfirmatori

(Confirmatory Factor Analysis),

digunakan untuk mengkonfirmasikan

faktor–faktor yang paling dominan

dalam satu kelompok variabel.

(2) Uji Kesesuaian dan Uji Statistik

Berikut ini disajikan beberapa indeks

kesesuaian dan out-off valuenya untuk

digunakan dalam menguji apakah sebuah

model dapat diterima atau ditolak (Augusty

Ferdinand, hal 51, 2000) :

X2 chi-square statistic, dimana model

dipandang baik atau memuaskan bila

nilai chi-squarenya rendah. Semakin

kecil nilai x2 semakin baik model itu dan

diterima berdasarkan probabilitas dengan

cut off value sebesar p>0,005 atau p>0,1

RMSEA (The Root mean Square Error

of Approximation), yang menunjukkan

goodness of fit yang dapat diharapkan

bila model diestimasi dalam populasi.

Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama

dengan 0,08 merupakan indeks untuk

dapat diterimanya model yang

menunjukkan sebuah close fit dari model

itu berdasar degree of freedom.

GFI (Goodness of Fit Index) adalah

ukuran non statistikal yang mempunyai

rentang nilai antara 0 hingga 1. Nilai

yang tinggi dalam indeks ini

menunjukkan suatu better fit.

AGFI (Adjust Goodness of Fit Indeks)

dimana tingkat penerimaan yang

direkomendasikan adalah bila AGFI

mempunyai nilai sama dengan atau lebih

besar dari 0,9 kurang dari 1.

CMIN/DF adalah The Minimum Sample

Discrepancy Function yang dibagi

dengan degree of freedom. CMIN/DF

tidak lain adalah statistik chi square, x2

dibagi DFnya disebut x2 relatif. Bila

nilai x2 relatif kurang dari 2 atau 1

adalah indikasi dari acceptable fit antara

model dan data.

TLI (Tucker lewis Index 0 merupakan

incremental index) yang membanding-

kan sebuah model yang diuji terhadap

sebuah baseline model, nilai yang

direkomendasikan sebagai acuan untuk

Page 9: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 9

diterimanya sebuah model adalah lebih

besar atau sama dengan 0,95 dan nilai

yang mendekati 1 menunjukkan a very

good fit.

CFI (Comparative Fit Index), yang

mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit

yang paling tinggi. Nilai yang

direkomendasikan adalah CFI lebih

besar atau sama dengan 0,95.

(3) Analisis Faktor Konfirmatori

(Confirmatory Factor Analysis

(CFA))

Digunakan untuk menegaskan bahwa

semua indikator mengelompokan sendiri

kedalam faktor-faktor yang berkaitan

dengan bagaimana peneliti telah

menghubungkan indikator-indikator

dengan variabel-variabel laten.

IV. ANALISA HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1. Hasil Analisis Faktor Konfirmatori

(Confirmatory Factor Analysis (Cfa)

4.1.1. First Confirmatory Factor Analysis

Untuk Konstruk Variabel Harga Tabel 4.1.Hasil Regression Weights Faktor Konfirmatori

Konstruk Variabel harga

Estimate S.E. C.R. P Label

X3 <--- HARGA 1,000

X2 <--- HARGA 1,103 ,146 7,553 *** par_1

X1 <--- HARGA 1,326 ,181 7,338 *** par_2

Sumber : Hasil analisis AMOS pada data primer, 2013

Dari 3 Indikator Harga, semua

indikator mempunyai factor loading diatas

0,30 yaitu indikator (X1) harga rumah

perumnas (factor loading 1,326 ), indikator

(X2) perbandingan harga rumah perumnas

dengan rumah lain (factor loading 1,103 ),

dan indikator (X3) prospek harga jual

kembali rumah perumnas (factor loading

1,000 ).

Dari Tabel 4.1 dapat diketahui

seluruh indikator memiliki nilai

standardized estimate ≥ 0,04. Pengujian

kekuatan masing-masing indikator (bobot

faktor) dalam membentuk hubungan

dengan variabel laten harga dapat dilihat

pada nilai Critical Ratio (C.R) yang identik

dengan nilai t hitung, dimana t-tabel pada

level 0,05 dengan df sebesar 3 adalah 2,353.

Seluruh indikator memiliki C.R ≥ 2,353dan

nilai probabilitas (P) ≤ 0,05 sehingga dapat

diartikan bahwa indikator-indikator tersebut

secara signifikan dapat mendifinisikan dan

menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap

variabel laten harga.

4.1.2. First Confirmatory Factor

Analysis Untuk Konstruk

Variabel Fisik Bangunan Tabel 4.2. Hasil Regression Weights Faktor

Konfirmatori Konstruk Variabel Fisik

bangunan

Estimate S.E. C.R. P Label

X6 <--- FISIK_BANGUNAN 1,000

X5 <--- FISIK_BANGUNAN ,850 ,187 4,551 *** par_1

X4 <--- FISIK_BANGUNAN ,340 ,107 3,163 ,002 par_2

Sumber : Hasil analisis AMOS pada data primer, 2013

Dari 3 Indikator Harga, semua

indikator mempunyai factor loading diatas

0,30 yaitu indikator (X4) kebocoran atap

rumah (factor loading 0,340), indikator

(X5) kerusakan pada lantai/dinding/pintu/

jendela (factor loading 0,850), dan

indikator (X6) kerusakan pada toilet dan

saluran air cuci (factor loading 1,000).

Dari Tabel 4.2 dapat diketahui

seluruh indikator memiliki nilai

standardized estimate ≥ 0,04. Pengujian

kekuatan masing-masing indikator (bobot

faktor) dalam membentuk hubungan

dengan variabel laten fisik bangunan dapat

dilihat pada nilai Critical Ratio (C.R) yang

identik dengan nilai t hitung, dimana t-tabel

pada level 0,05 dengan df sebesar 3 adalah

2,353. Seluruh indikator memiliki C.R ≥

2,353 dan nilai probabilitas (P) ≤ 0,05

sehingga dapat diartikan bahwa indikator-

indikator tersebut secara signifikan dapat

mendifinisikan dan menunjukkan pengaruh

yang kuat terhadap variabel laten fisik

bangunan.

4.1.3. First Confirmatory Factor

Analysis Untuk Konstruk

Variabel Fasilitas

Tabel 4.3 Hasil Regression Weights Faktor Konfirmatori

Konstruk Variabel Fasilitas

Page 10: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 10

Estimate S.E. C.R. P Label

X9 <--- FASILITAS 1,000

X8 <--- FASILITAS 1,063 ,108 9,880 *** par_1

X7 <--- FASILITAS 1,267 ,126 10,059 *** par_2

Sumber : Hasil analisis AMOS pada data primer, 2013

Dari 3 Indikator Harga, semua

indikator mempunyai factor loading diatas

0,30 yaitu indikator (X7) fasilitas olah raga

(factor loading 1,267), indikator (X8)

fasilitas listrik dan PDAM (factor loading

1,063 ), dan indikator (X9) fasilitas umum

kebersihan / tempat pembuangan sampah

(factor loading 1,000).

Dari Tabel 4.3 dapat diketahui

seluruh indikator memiliki nilai

standardized estimate ≥ 0,04. Pengujian

kekuatan masing-masing indikator (bobot

faktor) dalam membentuk hubungan

dengan variabel laten fasilitas dapat dilihat

pada nilai Critical Ratio (C.R) yang identik

dengan nilai t hitung, dimana t-tabel pada

level 0,05 dengan df sebesar 3 adalah 2,353.

Seluruh indikator memiliki C.R ≥ 2,353dan

nilai probabilitas (P) ≤ 0,05 sehingga dapat

diartikan bahwa indikator-indikator tersebut

secara signifikan dapat mendifinisikan dan

menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap

variabel laten fasilitas.

4.1.4. First Confirmatory Factor

Analysis Untuk Konstruk

Variabel Desain Tabel 4.4 Hasil Regression Weights Faktor Konfirmatori

Konstruk Variabel Desain

Estimate S.E. C.R. P Label

X12 <--- DESAIN 1,000

X11 <--- DESAIN 1,253 ,148 8,466 *** par_1

X10 <--- DESAIN 1,357 ,162 8,364 *** par_2

Sumber : Hasil analisis AMOS pada data primer, 2013

Dari 3 Indikator Harga, semua

indikator mempunyai factor loading diatas

0,30 yaitu indikator (X10) penyesuaian

desain rumah dengan jumlah keluarga

(factor loading 1,357 ),indikator (X11)

penyesuaian model rumah (factor loading

1,253),dan indikator(X12) perubahan

desain rumah (factor loading 1,000).

Dari Tabel 4.4 dapat diketahui

seluruh indikator memiliki nilai

standardized estimate ≥ 0,04. Pengujian

kekuatan masing-masing indikator (bobot

faktor) dalam membentuk hubungan

dengan variabel laten desain dapat dilihat

pada nilai Critical Ratio (C.R) yang identik

dengan nilai t hitung, dimana t-tabel pada

level 0,05 dengan df sebesar 3 adalah 2,353.

Seluruh indikator memiliki C.R ≥ 2,353dan

nilai probabilitas (P) ≤ 0,05 sehingga dapat

diartikan bahwa indikator-indikator tersebut

secara signifikan dapat dan menunjukkan

pengaruh yang kuat terhadap

mendifinisikan variabel laten desain.

4.1.5. First Confirmatory Factor

Analysis Untuk Konstruk

Variabel Lokasi Tabel 4.5. Hasil Regression Weights Faktor Konfirmatori

Konstruk Variabel Lokasi

Estimate S.E. C.R. P Label

X15 <--- LOKASI 1,000

X14 <--- LOKASI 1,508 ,328 4,597 *** par_1

X13 <--- LOKASI 2,188 ,598 3,660 *** par_2

Sumber : Hasil analisis AMOS pada data primer, 2013

Dari 3 Indikator Harga, semua

indikator mempunyai factor loading diatas

0,30 yaitu indikator (X13) lokasi

perumahan dekat kota (factor loading

2,188), indikator (X14) lokasi perumahan

dekat sarana umum (factor loading 1,508 ),

dan indikator (X15) lokasi perumahan dekat

sarana pendidikan(factor loading 1,000).

Dari Tabel 4.5 dapat diketahui

seluruh indikator memiliki nilai

standardized estimate ≥ 0,04. Pengujian

kekuatan masing-masing indikator (bobot

faktor) dalam membentuk hubungan

dengan variabel laten lokasi dapat dilihat

pada nilai Critical Ratio (C.R) yang identik

dengan nilai t hitung, dimana t-tabel pada

level 0,05 dengan df sebesar 3 adalah 2,353.

Seluruh indikator memiliki C.R ≥ 2,353dan

nilai probabilitas (P) ≤ 0,05 sehingga dapat

diartikan bahwa indikator-indikator tersebut

secara signifikan dapat mendifinisikan dan

menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap

variabel laten lokasi.

4.1.6. First Confirmatory Factor

Analysis Untuk Konstruk Variabel

Keputusan Pembelian Tabel 4.6.Hasil Regression Weights Faktor Konfirmatori

Konstruk Variabel Keputusan Pembelian

Sumber : Hasil analisis AMOS pada data primer, 2012

Estimate S.E. C.R P Label

X18 <-- KEPUTUSAN_PEMBELIAN 1,000

X17 <-- KEPUTUSAN_PEMBELIAN 6,154 12,008 ,512 ,608 par_1

X16 <-- KEPUTUSAN_PEMBELIAN ,537 ,187 2,873 ,004 par_2

Page 11: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 11

Dari 3 Indikator Harga, semua

indikator mempunyai factor loading diatas

0,30 yaitu indikator (X1) kebutuhan rumah

di perumahan (factor loading 0,537),

indikator (X2) ketelitian penawaran rumah

di perumahan melalui informasi-informasi

yang diterima (factor loading 6,154 ), dan

indikator (X3) prospek harga jual kembali

rumah perumnas (factor loading 1,000 ).

Dari Tabel 4.6 dapat diketahui

seluruh indikator memiliki nilai

standardized estimate ≥ 0,04. Pengujian

kekuatan masing-masing indikator (bobot

faktor) dalam membentuk hubungan

dengan variabel laten keputusan pembelian

dapat dilihat pada nilai Critical Ratio (C.R)

yang identik dengan nilai t hitung, dimana

t-tabel pada level 0,05 dengan df sebesar 3

adalah 2,353. Seluruh indikator memiliki

C.R ≥ 2,353dan nilai probabilitas (P) ≤ 0,05

diartikan bahwa indikator-indikator tersebut

secara signifikan dapat mendifinisikan dan

menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap

variabel laten keputusan pembelian.

4.1.7. Second Orders Confirmatory

Factor Analysis Untuk Konstruk

Eksogen

Variabel-variabel laten atau konstuk

eskogen ini terdiri dari 12 observed

variable sebagai pembentuknya.

Tabel 4.7. Hasil Uji Model Faktor Konfirmatori

Konstruk Eksogen

Sumber : Hasil analisis AMOS pada data primer, 2013

Berdasarkan tabel 4.6. hasil uji

goodness of fit overall model ternyata dari

seluruh kriteria yang digunakan

menunjukkan bahwa semua kriteria yang

memiliki hasil yang kurang baik. Hal ini

berarti kemampuan model dalam

menjelaskan hubungan-hubungan yang

ditentukan sangat rendah. Dengan demikian

perlu dilakukan suatu modifikasi terhadap

model tersebut (lihat lampiran dan

pembahasan). Namun demikian, dalam

penelitian ini penggunaan Structural

Equation Modelling (SEM) ditekankan pada

fungsi pengujian hipotesis.

Hasil perhitungan uji chi–square pada

konstruk eksogen memperoleh nilai sebesar

176,667 masih diatas chi–square tabel

untuk derajat kebebasan 48 pada tingkat

signifikan 5 % sebesar 65,17. Nilai

probabilitas sebesar 0,000 yang mana nilai

tersebut di bawah 0,05. Disamping kriteria

di atas observed (indikator) dari konstruk

eksogen 1 (harga), eksogen 2 (fisik

bangunan), eksogen 3 (fasilitas), dan

eksogen 4 (desain) valid karena

mempunyai nilai loading di atas 0,5

sehingga tidak satupun observed (indikator)

yang didrop (dibuang). Hasil tersebut

menunjukkan konstruk dapat diolah dengan

full model.

Tabel 4.8. Hasil Regression Weights Faktor Konfirmatori

Konstruk Eksogen

Sumber : Hasil analisis AMOS pada data primer, 2013

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.7 di

atas, juga terlihat bahwa setiap indikator

atau dimensi pembentuk masing-masing

variabel laten menunjukkan hasil yang

memenuhi kriteria yaitu nilai Critical Ratio

(CR) >1.96 dengan Probability (P) lebih

kecil dari pada 0,05. Berdasarkan hasil ini,

maka dapat dikatakan bahwa indikator-

indikator pembentuk variabel laten telah

menunjukkan unidimensionalitas atau

kumpulan dimensi konfirmatori faktor

terjadi unidimensi antara indikator

pembentuk suatu serangkaian yang tidak

Kriteria Cut of

Value

Hasil Evaluasi

Chi-Square

Probability

GFI AGFI

TLI

CFI CMIN/DF

RMSEA

χ2 dengan

df : 48 ; p : 5 % =

65,17

> 0,05 > 0,90

> 0,90

> 0,95 > 0,95

< 2,00

< 0,08

176,667

0,000 0.861

0,773

0,849 0,890

48

0,126

Kurang baik

Kurang baik Marginal

Kurang baik

Marginal Marginal

Kurang baik

Kurang baik

Page 12: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 12

dapat dipisahkan. Apabila hasil olah data

menunjukkan nilai yang memenuhi syarat

tersebut, maka hipotesis penelitian yang

diajukan dapat diterima. Secara rinci

pengujian hipotesis penelitian akan dibahas

secara bertahap sesuai dengan hipotesis

yang telah diajukan.

4.1.8. Second Orders Confirmatory

Factor Analysis Untuk Konstruk

Endogen

Analisis faktor konfirmatori konstruk

endogen bertujuan untuk menguji uni-

dimensionalitas indikator-indikator pem-

bentuk variabel laten (konstruk) endogen.

Variabel-variabel laten atau konstruk

endogen ini terdiri dari 2 variable dengan 6

observed variable sebagai pembentuknya.

Adapun hasil pengujian terhadap faktor

konfirmatori konstruk endogen.

Gambar 4.7. Analisis faktor konfirmatori Konstruk

Endogen

Tabel 4.9. Hasil Uji Model Faktor Konfirmatori Konstruk

Endogen Kriteria Cut of Value Hasil Evaluasi

Chi-Square

Probability

GFI

AGFI

TLI

CFI

CMIN/DF

RMSEA

χ2 dengan df : 8 ;

p : 5 % = 15,51

> 0,05

> 0,90

> 0,90

> 0,95

> 0,95

< 2,00

< 0,08

63,304

0,000

0.899

0,736

0,478

0,721

8

0,202

Kurang baik

Kurang baik

Marginal

Kurang baik

Kurang baik

Kurang baik

Kurang baik

Kurang baik

Sumber : Hasil analisis AMOS pada data primer, 2013

Berdasarkan tabel 4.9. hasil uji

goodness of fit overall model ternyata dari

seluruh kriteria yang digunakan

menunjukkan bahwa semua kriteria yang

memiliki hasil yang kurang baik. Hal ini

berarti kemampuan model dalam

menjelaskan hubungan-hubungan yang

ditentukan sangat rendah. Dengan demikian

perlu dilakukan suatu modifikasi terhadap

model tersebut (lihat lampiran dan

pembahasan). Namun demikian, dalam

penelitian ini penggunaan Structural

Equation Modelling (SEM) ditekankan pada

fungsi pengujian hipotesis.

Hasil perhitungan uji chi–square pada

konstruk eksogen memperoleh nilai sebesar

63,304 masih diatas chi–square tabel untuk

derajat kebebasan 8 pada tingkat signifikan

5 % sebesar 15,51. Nilai probabilitas

sebesar 0,000 yang mana nilai tersebut di

bawah 0,05. Disamping kriteria di atas

observed (indikator) dari konstruk endogen

1 (harga), dan endogen 2 (fisik bangunan),

valid karena mempunyai nilai loading di

atas 0,5 sehingga tidak satupun observed

(indikator) yang didrop (dibuang). Hasil

tersebut menunjukkan konstruk dapat

diolah dengan full model.

Tabel 4.10. Hasil Regression Weights Faktor Konfirmatori

Konstruk Endogen

Sumber : Hasil analisis AMOS pada data primer, 2013

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.10. di

atas, juga terlihat bahwa setiap indikator

atau dimensi pembentuk masing-masing

variabel laten menunjukkan hasil yang

memenuhi kriteria yaitu nilai Critical Ratio

(CR) >1.96 dengan Probability (P) lebih

kecil dari pada 0,05. Berdasarkan hasil ini,

maka dapat dikatakan bahwa indikator-

indikator pembentuk variabel laten telah

menunjukkan unidimensionalitas atau

kumpulan dimensi konfirmatori faktor

terjadi unidimensi antara indikator

pembentuk suatu serangkaian yang tidak

dapat dipisahkan. Apabila hasil olah data

menunjukkan nilai yang memenuhi syarat

tersebut, maka hipotesis penelitian yang

diajukan dapat diterima. Secara rinci

pengujian hipotesis penelitian akan dibahas

secara bertahap sesuai dengan hipotesis

yang telah diajukan.

Page 13: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 13

4.2. Hasil Uji Goodness Of Fit Model

Model dikatakan baik apabila

pengembangan model hipotetik secara

konseptual dan teoritis didukung oleh data

empirik. Beberapa hasil uji goodness of fit

overallmodel dapat dilihat pada tabel

berikut: Tabel 4.11. Hasil Pengujian Goodness of Fit Model

Kriteria Cut of Value Hasil Evaluasi

Chi-Square

Probability

GFI AGFI

TLI

CFI CMIN/DF

RMSEA

χ2 dengan df : 120;

p : 5 % = 146,57 > 0,05

> 0,90 > 0,90

> 0,95

> 0,95 < 2,00

< 0,08

576,111

0,000

0,759 0,657

0,748

0,803 120

0,150

Kurang baik

Kurang baik

Kurang baik Kurang baik

Kurang baik

Marginal Kurang baik

Kurang baik

Sumber : Hasil analisis AMOS pada data primer, 2013

Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji

goodness of fit overall model ternyata dari

seluruh kriteria yang digunakan

menunjukkan bahwa semua kriteria yang

memiliki hasil yang kurang baik. Hal ini

berarti kemampuan model dalam

menjelaskan hubungan-hubungan yang

ditentukan sangat rendah. Dengan demikian

perlu dilakukan suatu modifikasi terhadap

model tersebut. Namun demikian, dalam

penelitian ini penggunaan Structural

Equation Modelling (SEM) ditekankan pada

fungsi pengujian hipotesis.

4.3. Analisis Model Struktural

Analisis selanjutnya adalah analisis

Structural Equation Model (SEM) secara

Full Model yang dimaksudkan untuk

menguji model dan hipotesis yang

dikembangkan dalam penelitian ini.

Analisis hasil pengolahan data pada tahap

full model SEM dilakukan dengan

melakukan uji kesesuaian dan uji statistik.

Hasil pengolahan data untuk analisis full

model SEM ditampilkan pada berikut.

Gambar 4.8. Hasil Uji Structural Equation Model

4.4. Hasil Pengujian Hipotesis

Penelitian

Setelah semua asumsi dapat dipenuhi,

selanjutnya akan dilakukan pengujian

hipotesis sebagaimana diajukan pada bab

sebelumnya. Pengujian hipotesis penelitian

ini dilakukan berdasarkan suatu hubungan

kausalitas dari pengolahan SEM

sebagaimana data lampiran.

Dengan tingkat kesalahan sebesar α =

0,05 dan dibandingkan dengan nilai P pada

output tabel Regression Weights, serta jika

nilai P lebih kecil dari α = 0,05 maka antar

variabel yang diuji akan berpengaruh

signifikan. Tabel 4.12. menyajikan

signifikansi hubungan antara tiap variabel

yang telah dihipotesiskan.

Tabel 4.12. Hasil Pengujian Signifikansi Hubungan

antar Varaiabel dalam SEM

Sumber : Hasil analisis AMOS pada data primer, 2013

Page 14: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 14

4.4.1. Hasil Pengujian Hipotesis 1

Hasil temuan dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai probabilitas

Faktor Harga berpengaruh signifikan

terhadap Faktor Lokasi. Hal ini ditunjukkan

dari nilai probabilitas ( 0,001 ) lebih kecil

dari α ( 0,05 ). Dengan demikian hipotesis 1

yang menyatakan bahwa “Faktor harga

mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap faktor lokasi” terbukti

kebenarannya.

4.4.2. Hasil Pengujian Hipotesis 2

Hasil temuan dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai probabilitas

Faktor Fisik Bangunan tidak berpengaruh

signifikan terhadap Faktor Lokasi. Hal ini

ditunjukkan dari nilai probabilitas ( 0,139 )

lebih besar dari α ( 0,05 ). Dengan demikian

hipotesis 2 yang menyatakan bahwa

“Faktor fisik bangunan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap faktor

lokasi” tidak terbukti kebenarannya.

4.4.3. Hasil Pengujian Hipotesis 3

Hasil temuan dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai probabilitas

Faktor Desain tidak berpengaruh signifikan

terhadap Faktor Lokasi. Hal ini ditunjukkan

dari nilai probabilitas ( 0,281 ) lebih besar

dari α ( 0,05 ). Dengan demikian hipotesis 3

yang menyatakan bahwa “Faktor desain

mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap faktor lokasi” tidak terbukti

kebenarannya.

4.4.4. Hasil Pengujian Hipotesis 4

Hasil temuan dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai probabilitas

Faktor Fasilitas tidak berpengaruh

signifikan terhadap Faktor Lokasi. Hal ini

ditunjukkan dari nilai probabilitas ( 0,409 )

lebih besar dari α ( 0,05 ). Dengan demikian

hipotesis 4 yang menyatakan bahwa

“Faktor fasilitas mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap faktor lokasi”

tidak terbukti kebenarannya.

4.4.5. Hasil Pengujian Hipotesis 5

Hasil temuan dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai probabilitas

Faktor Harga berpengaruh signifikan

terhadap Faktor Keputusan Pembelian. Hal

ini ditunjukkan dari nilai probabilitas (

0,011 ) lebih kecil dari α ( 0,05 ). Dengan

demikian hipotesis 5 yang menyatakan

bahwa “Faktor harga mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap faktor

keputusan pembelian” terbukti

kebenarannya.

4.4.6. Hasil Pengujian Hipotesis 6

Hasil temuan dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai probabilitas

Faktor Fisik Bangunan tidak berpengaruh

signifikan terhadap Faktor Keputusan

Pembelian. Hal ini ditunjukkan dari nilai

probabilitas ( 0,916 ) lebih besar dari α (

0,05 ). Dengan demikian hipotesis 6 yang

menyatakan bahwa “Faktor fisik bangunan

mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap faktor keputusan pembelian” tidak

terbukti kebenarannya.

4.4.7. Hasil Pengujian Hipotesis 7

Hasil temuan dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai probabilitas

Faktor Desain tidak berpengaruh signifikan

terhadap Faktor Keputusan Pembelian. Hal

ini ditunjukkan dari nilai probabilitas (

0,592) lebih besar dari α ( 0,05 ). Dengan

demikian hipotesis 7 yang menyatakan

bahwa “Faktor desain mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap faktor

keputusan pembelian” tidak terbukti

kebenarannya.

4.4.8. Hasil Pengujian Hipotesis 8

Hasil temuan dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai probabilitas

Faktor Fasilitas berpengaruh signifikan

terhadap Faktor Keputusan Pembelian. Hal

ini ditunjukkan dari nilai probabilitas

(0,001 ) lebih kecil dari α ( 0,05 ). Dengan

demikian hipotesis 8 yang menyatakan

bahwa “Faktor fasilitas mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap faktor

Page 15: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 15

keputusan pembelian” terbukti

kebenarannya.

4.4.9. Hasil Pengujian Hipotesis 9

Hasil temuan dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai probabilitas

Faktor Lokasi berpengaruh signifikan

terhadap Faktor Keputusan Pembelian. Hal

ini ditunjukkan dari nilai probabilitas

(0,039 ) lebih kecil dari α ( 0,05 ). Dengan

demikian hipotesis 9 yang menyatakan

bahwa “Faktor lokasi mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap faktor keputusan

pembelian” terbukti kebenarannya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian, hasil

dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat

dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor harga mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap faktor lokasi.

Sedangkan faktor fisik bangunan,

desain, fasilitas tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap

faktor lokasi.

2. Faktor harga, fasilitas dan lokasi

mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap faktor keputusan pembelian.

Sedangkan faktor fisik bangunan,

desain tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap faktor

keputusan pembelian

3. Adapun faktor harga adalah faktor

yang paling dominan terhadap lokasi

perumahan dan faktor fasilitas adalah

faktor yang paling dominan

perumahan terhadap faktor keputusan

pembelian. Faktor yang paling

dominan berdasarkan atas Nilai P

(Regression Weights) yang terkecil

(0,001) dari Nilai P (Regression

Weights) faktor – faktor lainnya.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil

penelitian, dapat disampaikan beberapa

saran kepada para pihak tertentu sebagai

berikut :

1. Diharapkan kepada developer untuk

memperhatikan faktor kondisi fisik

bangunan dimana jikalau fisik bangunan

cukup berkualitas dan memenuhi standar

pembangunan rumah sederhana, maka

faktor ini jelas akan mempengaruhi

penjualan produk ke depannya.

2. Fasilitas yang tersedia dalam kompleks

perumahan hendaknya pihak developer

menyediakan sesuai dengan kebutuhan

penghuni perumahan, sehingga

kedepannya jika faktor fasilitas di penuhi

menurut standar yang berlaku maka akan

mempengaruhi penjualan produk

perumahan.

3. Diharapkan pemerintah mampu

memberikan dukungan kepada developer

perumahan untuk memperbanyak

pembangunan perumahan sederhana

melalui kebijakan-kebijakan yang

menguntungkan bagi developer

perumahan dalam pembangunan

perumahan sederhana seperti intensif

pajak, subsidi uang muka,dan

sebagainya, sehingga kebutuhan akan

perumahan sederhana ke depannya akan

terpenuhi.

4. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya

bisa menggali lebih banyak lagi variabel-

variabel lain yang dimungkinkan

memiliki perngaruh terhadap perilaku

konsumen dalam keputusan membeli

produk perumahan, dan member

konstribusi khususnya untuk penjualan

produk-produk perumahan sederhana di

Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Ferdinand, Agusty, 2000, Structural

Equation Modeling Dalam

Penelitian Manajemen, Badan

Penerbit Universitas Dipenegoro,

Semarang.

Page 16: ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU … · 2019. 10. 27. · dibangun di atas tanah dengan luas kaveling 54m2 2 sampai dengan 200 m dan biaya pembangunan per m2 tidak

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 1 - 16

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 16

Ghozali, Imam, 2011, Model Aplikasi

Persamaan Struktural Konsep dan

Aplikasi Dengan Program AMOS

19.0, Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, Semarang.

Nugroho J., Setiadi, 2003, Perilaku

Konsumen, Prenada Media, Jakarta.

Priambodo, Touffan, 2006, Analisa Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Konsumen Dalam

Pembelian Produk Perumahan,

Program Studi Magister Teknik

Sipil Program Pascasarjana,

Universitas 17 Agustus 1945,

Surabaya.

Riwidikdo, Handoko, 2007, Statistik

Kesehatan, Mitra Cendikia Press,

Yogyakarta.

Santoso, Singgih, 2000, Buku Latihan SPSS

Statistik Parametrik, PT. Alex

Media Komputindo, Jakarta.

Sarwono, Jonathan, 2011, Buku Pintar IBM

SPSS Statistics 19, PT. Alex Media

Komputindo, Jakarta.

Sujarweni, V. Wiratna, 2007, Panduan

Mudah Menggunakan SPSS dan

Contoh Penelitian Bidang Ekonomi,

Ardana Media, Yogyakarta.

Trihendardi, C. 2006, Langkah Mudah

menguasai Statistk Menggunakan

SPSS 15, CV. Andi Offset,

Yogyakarta.

Umar H., 1996, Metode Penelitian Untuk

Skripsi dan Tesis Bisnis, Raja

Gratindo Persada, Jakarta.

Yakin, Didik Chusnul, 2012, Pengaruh

Implementasi Kebijakan.

Karakteristik Individu, Karakteristik

Organisasi Terhadap Motivasi

Kerja dan Kinerja Sekretaris Desa

Di Kabupaten Mojokerto, Disertasi,

Program Doktor Ilmu Administrasi,

Universitas 17 Agustus 1945,

Surabaya.

Yamin, Sofyan; Kurniawan, Heri 2009,

SPSS Complete Teknik Analisis

Statistik Terlengkap dengan Sofware

SPSS, Salemba Infotek, Jakarta.