analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

61
i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN SOFTWARE AKUNTANSI MYOB DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Disusun oleh : KHARISMA NUR KHAKIM NIM. C2C308014 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

Upload: phungbao

Post on 30-Dec-2016

230 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAN

PENGGUNAAN SOFTWARE AKUNTANSI MYOB DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Disusun oleh :

KHARISMA NUR KHAKIM NIM. C2C308014

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG 2011

Page 2: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

ii

PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Kharisma Nur Khakim

Nomor Induk Mahasiswa : C2C208014

Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

Judul Skripsi : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAN

PENGGUNAAN SOFTWARE

AKUNTANSI MYOB : DENGAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

(TAM)

Dosen Pembimbing : P Basuki Hadiprajitno, MBA., Macc.,Akt

Semarang, 25 Maret 2011

Dosen Pembimbing,

( P Basuki Hadiprajitno, MBA., Macc.,Akt)

NIP. 131764490

Page 3: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

iii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

Nama Mahasiswa : Kharisma Nur Khakim

Nomor Induk Mahasiswa : C2C308014

Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

Judul Skripsi : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAN

PENGGUNAAN SOFTWARE AKUNTANSI

MYOB: DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE

MODEL (TAM)

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 25 April 2011

Tim Penguji:

1. P. Basuki Hadiprajitno, MBA., M.Acc.,Akt

2. Drs Tarmizi Achmad, MBA Ph.D,Akt

3. Dwi Cahyo Utomo SE, MA, Akt

Page 4: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Kharisma Nur Khakim,

menyatakan bahwa skripsi dengan judul: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN

SOFTWARE AKUNTANSI MYOB DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) adalah hasil

tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa

dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang

saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat

atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis

lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak

terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya

ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.

Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut

di atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi

yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa

saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah

hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh

universitas batal saya terima.

Semarang, 25 Maret 2011

Yang Membuat Pernyataan

(Kharisma Nur Khakim)

NIM: C2C308014

Page 5: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Ciri – ciri orang berilmu, ialah dari tutur katanya

yang bisa membuat tentram dan bahagia orang lain

( KH. Ahmad Dahlan)

Di dalam kekuatan yang besar terdapat tanggung jawab yang besar

( Ben Parker )

Sebuah persembahan bagi kedua orang tuaku tercinta

“ Bapak Abdul Chanan dan Ibu Sri Wahjudjati”

Atas keringat dan doa yang engkau curahkan selama ini

Page 6: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

vi

ABSTRACT

Information systems increasingly used by companies, the need for

accurate and fast information demanding the company to start using the system

information. Accounting software is one form of information systems used in the

company. MYOB accounting software is one that pretty much applied in the

company.

This study will examine the factors that influence the acceptance and use

of an information system, in this case the MYOB software with TAM ( Technology

Acceptance Model ). These factors include perceived usefulness, perceived ease of

use, attitudes toward the use of, interest in the use of behavior, and actual usage.

And adding a few external variables that experience, complexity, and compliance

tasks.

The population of this study are all users who use MYOB software.

Meanwhile, following the theory of sampling nonprobabilitas sampling using

probability sampling methods unrestricted direct questionnaire on which

respondents place between employees of manufacturing companies in the area of

Semarang who uses MYOB software. Appropriate questionnaire for analysis

numbered 56. This study used Partial Least Square (PLS) in analyzing the

relationship between variables.

Keywords : Information system, MYOB, Technology Acceptance Model

Page 7: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

vii

ABSTRAKSI

Sistem informasi semakin banyak digunakan oleh perusahaan, kebutuhan

akan informasi yang akurat dan cepat menuntut perusahaan untuk mulai

menggunakan sistem informasi. Software akuntansi merupakan salah satu bentuk

sistem informasi yang digunakan dalam perusahaan. MYOB merupakan salah satu

software akuntansi yang cukup banyak diaplikasikan diperusahaan.

Penelitian ini akan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan

dan penggunaan sebuah sistem informasi, dalam hal ini sofware MYOB dengan

menggunakan pendekatan TAM ( Technology Acceptance Model ). Faktor tersebut

diantaranya persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap terhadap

penggunaan, minat perilaku penggunaan, dan penggunaan senyatanya. Serta

menambahkan beberapa variabel external yaitu pengalaman, kerumitan, dan

kesesuaian tugas.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh user yang mengunakan

software MYOB. Sedangkan pengambilan sampel mengikuti teori pengambilan

sampel secara nonprobabilitas dengan menggunakan metode unrestricted

probability sampling Kuesioner langsung di antar ketempat responden yaitu

karyawan perusahaan manufaktur di wilayah semarang yang mengunakan

software MYOB. Isian kuesioner yang layak untuk dianalisis berjumlah 56.

Penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS) dalam menganalisis

hubungan antara variabel.

Kata Kunci : Sistem Informasi, MYOB, Technology Acceptance Model

Page 8: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

viii

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN SOFTWARE AKUNTANSI MYOB:

DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY

ACCEPTANCE MODEL (TAM) yang disusun sebagai syarat akademis dalam

menyelesaikan studi program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro Semarang.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan

baik tanpa dukungan, bimbingan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak selama

penyusunan sekripsi ini berlangsung. Pada kesempatan ini penulis hendak

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Mohamad Nasir, MSi, Akt. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro Semarang.

2. Bapak Drs. Basuki Hadiprajitno, MBA selaku dosen pembimbing atas

segala arahan dan bimbingannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik dan lancar.

3. Bapak Drs. H. Sudarno M.Si, Ph.D, Akt selaku dosen wali bagi penulis

selama menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro

4. Kedua orang tua, Bapak Abdul Chanan dan Ibu Sri Wahjudjati, kakakku

Mursid Faqihuddin, Farida Inayati dan kakak iparku Yulia Nur Fitriana

Page 9: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

ix

atas doa restu, kasih sayang, didikan dan arahan, dukungan moril dan

finansial, serta kesabaran kepada penulis selama ini.

5. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang

telah memberikan bekal ilmu kepada penulis

6. Seluruh responden yang telah rela meluangkan waktu untuk penulis,

terimakasih atas kerjasamanya.

7. Sahabatku Yoga, Yudhanto, Endra, Upik, Ira, Vera, Yayan, Boli, Timy,

Eleonora, Dimas, Manda, Tse terima kasih atas persahabatan kalian

selama ini

8. Teman-teman Akuntansi 2008 Arfan, Haris, Anto, Edu serta teman-teman

yang tidak dapat disebutkan satu per satu

9. Teman-teman satu kantor Rahma, Kiki, Nico, Hari, Heri, Sita, Meli

Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, mengingat keterbatasan pengetahuan yang penulis peroleh sampai saat

ini. oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun guna terciptanya kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Semarang, 25 Maret 2010

Penulis

Page 10: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

x

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ................................ iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v

ABSTRACT.................................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 7

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................... 9

1.4 Sistematika Penulisan ........................................................................ 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 12

2.1 Landasan Teori .................................................................................. 12

2.2 Penelitian Terdahulu.......................................................................... 22

2.3 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis............................ 29

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 36

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 36

3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel......................................... 36

3.3 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 37

3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 37

3.5 Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ..................................... 37

3.6 Metode Analisis Data ........................................................................ 43

Page 11: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

xi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 47

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................ 47

4.2 Statistik Deskriptif............................................................................. 49

4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis............................................... 53

4.4 Pembahasan ...................................................................................... 70

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 77

5.1 Simpulan ........................................................................................... 77

5.2 Keterbatasan.......................................................................................... 79

5.2 Saran ................................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 81

Page 12: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... 25

Tabel 4.1 Deskripsi Objek Penelitian .......................................................... 47

Tabel 4.2 Statistik Deskripsi Sampel .......................................................... 48

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ....................................................................... 49

Tabel 4.4 Measurement Model (Convergent Validity) ................................. 55

Tabel 4.5 Result for Cross Loading................................................................ 56

Tabel 4.6 Composite Reliability .................................................................. 58

Tabel 4.7 Korelasi Antar Konstruk Laten .................................................... 59

Tabel 4.8 AVE dan Akar AVE .................................................................... 59

Tabel 4.9 R-Square ..................................................................................... 61

Tabel 4.10 Result for inner weight

Pengalaman Terhadap Persepsi Kegunaan............................... ..... 62

Tabel 4.11 Result for inner weight

Pengalaman Terhadap Persepsi Kemudahan Penggunaan ........ ..... 63

Tabel 4.12 Result for inner weight

Kerumitan Terhadap Persepsi Kegunaan ................................. ..... 63

Tabel 4.13 Result for inner weight

Kerumitan Terhadap Persepsi Kemudahan Penggunaan ......... ..... 64

Tabel 4.14 Result for inner weight

Kesesuaian tugas Terhadap Persepsi Kegunaan ...................... ..... 65

Tabel 4.15 Result for inner weight Persepsi Kemudahan Penggunaan

Terhadap Persepsi Kegunaan ................................................. ..... 65

Tabel 4.16 Result for inner weight

Persepsi Kegunaan Penggunaan Terhadap Sikap Penggunaan ..... 66

Tabel 4.17 Result for inner weight

Persepsi Kemudahan Terhadap Sikap Penggunaan ................. ..... 67

Tabel 4.18 Result for inner weight

Persepsi Kegunaan Terhadap Minat Perilaku Penggunaan ...... ..... 67

Page 13: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

xiii

Tabel 4.19 Result for inner weight

Sikap Penggunaan Terhadap Minat Perilaku Penggunaan....... ..... 68

Tabel 4.20 Result for inner weight Minat Perilaku Penggunaan

Terhadap Penggunaan Senyatanya ......................................... ..... 69

Page 14: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ....................................................... 29

Gambar 4.1 Tampilan Hasil PLS Algorithm...................................................... 54

Page 15: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner .................................................................................. 86

Lampiran 2 Hasil Olah Data ......................................................................... 90

Page 16: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini informasi merupakan bagian yang penting dan bermanfaat bagi

manusia, kebutuhannya terus meningkat dari waktu ke waktu. Dilihat dari

pengertiannya sendiri, informasi ialah data yang berguna yang dapat diolah

sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang tepat

(Bodnar dan Hopwood, 1995). Suatu informasi dapat dikatakan memiliki manfaat

dalam proses pengambilan keputusan apabila informasi tersebut disajikan secara

akurat, tepat waktu dan relevan. Informasi saat ini telah diakui sebagai salah satu

sumber daya atau investasi yang patut dikembangkan oleh suatu perusahaan yang

diharapkan dapat memiliki kinerja yang baik sehingga dapat menjadi suatu

sumber daya penyedia informasi yang cepat dan akurat serta dapat memberikan

manfaat yang besar dalam pencapaian tujuan organisasi (Komara, 2005).

Penggunaan informasi secara tepat berarti meningkatkan pengetahuan

perusahaan. Perusahaan yang memiliki dasar pengetahuan yang kuat berarti telah

menciptakan basis yang kuat dalam menghadapi pesaing. Informasi yang

berkualitas dijadikan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan .

Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya sistem informasi yang

dirancang dengan baik, yang mampu menangkap, mencipta dan memanipulasi

informasi internal dan eksternal secara efektif.

Page 17: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

2

(Romney, 2003) menyebutkan, sistem informasi adalah sistem yang

mengumpulkan atau mencatat dan memproses data untuk menghasilkan informasi

untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi sendiri terdiri dari enam

komponen, yaitu:

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut

2. Prosedur-prosedur baik manual maupun yang terotomatisasi,

3. Data tentang proses bisnis organisasi,

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi,

5. Infrastruktur teknologi informasi meliputi komputer, jaringan dan

peralatan pendukung (peripheral device)

6. Internal control security measures yang mengamankan data dalam suatu

informasi akuntansi.

Secara bersama-sama enam komponen tersebut memungkinkan suatu sistem

informasi melaksanakan fungsi mengumpulkan dan menyimpan data, mengubah

data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen, dan menyediakan

pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset dalam organisasi

Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi,

kualitas, manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta

keunggulan kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis

(Kroenke 1992 dalam Kadir 2003). Sistem informasi diadakan untuk menunjang

semua aktivitas usaha di semua tingkatan organisasi. Penggunaan sistem

informasi mencakup sampai ke tingkat operasional untuk meningkatkan kualitas

produk serta produktivitas operasi.

Page 18: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

3

Sistem informasi harus dapat diterima dan digunakan oleh seluruh karyawan

dalam organisasi sehingga investasi yang besar untuk pengadaan sistem informasi

akan diimbangi pula dengan produktivitas yang tinggi. Hal tersebut akan

menimbulkan pemikiran tentang kebutuhan investasi dalam sistem informasi,

tidak terkecuali untuk perusahaan yang berada pada industri yang mengalami

perubahan mendasar dalam proses bisnisnya melalui implementasi teknologi

informasi dan komunikasi.

Akuntansi merupakan pendukung penting dalam bisnis, telah mengalami

perkembangan teknologi informasi yang cukup pesat. Perkembangan yang pesat

tersebut ditandai dengan munculnya berbagai macam software akuntansi yang

dapat membantu dalam data transaksi keuangan suatu perusahaan. Berbagai

software akuntansi pada saat ini diantaranya, DEA, MYOB, ACL, MS. EXCEL,

VALUE PLUS dan lain lain (Siti Nurjanah,2007). Pengunaan software dapat

membantu dalam penyediaan informasi dalam bisnis. Teknologi informasi dapat

memenuhi kebutuhan informasi bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan

dan akurat (Wilkison & Cerullo,1997). Banyak perusahaan yang mulai

mengembangkan dan memberi perhatian khusus pada teknologi informasi sebagai

sumber yang memfasilitasi pengumpulan dan pengunaan informasi secara efektif.

Banyak hambatan yang terjadi dalam implementasi teknologi informasi,

Jogiyanto (2007) menyebutkan bahwa sekarang ini hambatan implementasi

Teknologi Informasi Komputer (TIK) banyak diakibatkan oleh faktor pengguna

TIK tersebut. Pada waktu yang lalu banyak TIK yang gagal diimplementasikan

karena aspek teknis, banyak terkandung kesalahan-kesalahan sintak maupun

Page 19: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

4

algoritma dalam implementasi TIK. Walaupun kualitas teknis TIK sudah

membaik saat ini, tetapi masih banyak teknologi informasi yang gagal diterapkan.

Faktor yang memegang peranan penting dalam keberhasilan penerapan

teknologi informasi salah satunya faktor pengguna. Pengguna merupakan salah

satu aspek yang penting untuk diperhatikan dalam penerapan TIK. Kesiapan

pengguna untuk menerima teknologi tersebut mempunyai pengaruh besar dalam

menentukan sukses atau tidaknya penerapan teknologi tersebut.

Pengguna harus mempertimbangkan manfaat dan kegunaan dalam

pemakaian TIK. Pertimbangan tersebut mempengaruhi persepsi pengguna TIK

terhadap perilakunya. Penelitian tentang minat berperilaku (behavioral intention)

dalam penggunaan teknologi dilakukan dengan menggunakan Technology

Acceptance Model (TAM). TAM menawarkan suatu penjelasan yang kuat dan

sederhana untuk penerimaan teknologi dan perilaku penggunanya (Venkatesh dan

Moris, 2000).

TAM dilandasi dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikemukakan

Ajzen dan Fisbein (1980). TRA menyatakan bahwa seseorang akan menerima

komputer jika komputer memberikan manfaat kepada para pemakainya.

Berdasarkan TRA, pengguna TIK ditentukan dari persepsi individu dan sikap yang

pada akhirnya akan membentuk perilaku seseorang dalam penggunaan suatu TIK

TAM secara khusus digunakan dalam bidang sistem informasi untuk

memprediksi penerimaan dan penggunaan dalam pekerjaan individual pemakai

(Jogiyanto, 2007). TAM merupakan model penelitian yang paling luas digunakan

untuk meneliti perilaku pengguna dalam menerima dan menggunakan TIK.

Page 20: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

5

Bentuk original TAM memiliki konstruk-konstruk persepsi kegunaan (perceived

usefulness), persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), sikap

(atitude), minat perilaku (behavioral intention), dan penggunaan senyatanya

(actual use) Davis (1986). TAM digunakan untuk melihat pengaruh variabel

perceived ease of use (persepsi kemudahan penggunaan) dan perceived usefulness

(persepsi penggunaan) terhadap variabel behavior intention (niat untuk

menggunakan) teknologi informasi. Amoroso dan Gardner (2004) TAM

menambahkan beberapa konstruk eksternal yaitu jenis kelamin (gender),

pengalaman (experience), kerumitan (complexity), dan kesukarelaan

(voluntariness). Suseno (2009) melakukan penelitian tentang objek faktor-faktor

mempengaruhi perilaku penerimaan karyawan PT KAI terhadap layanan e-tiket.

Dalam penelitian tersebut digunakan variabel jenis pengalaman (experience) dan

kerumitan (complexity) yang didasarkan pada penelitian terdahulu Wiyono (2008)

Tjhai (2003) menggunakan faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian

tugas, konsekuensi jangka panjang, kondisi yang menfasilitasi dan pemanfaatan

sistem informasi terhadap kinerja akuntan. Dalam penelitiannya, ditemukan 1)

faktor sosial dan affect berpengaruh positif terhadap pemanfaatan teknologi

informasi, 2) kesesuaian tugas, kompleksitas, konsekuensi jangka panjang dan

kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh negatif terhadap pemanfaatan

teknologi informasi, dan 3) pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh

terhadap kinerja individual.

Jumali (2001) menggunakan variabel yang sama dengan Tjhai (2003).

Penelitian dilakukan terhadap 154 orang akuntan publik. Hasil penelitiannya

Page 21: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

6

menunjukkan adanya pengaruh kecocokan tugas teknologi terhadap pemanfaatan

teknologi dan tidak mendukung adanya hubungan positif antara pemanfaatan

teknologi terhadap dampak kinerja individu.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Suseno (2009). Dalam penelitian ini penulis memasukan variabel baru yaitu faktor

job fit (kesesuaian tugas) berdasarkan penelitian Tjhai (2003). Job fit (kesesuaian

tugas) adalah besar kecilnya keyakinan individu terhadap pemanfaatan komputer

dalam meningkatkan kinerjanya, Haryanti (2004). Hal tersebut sesuai dengan

Teori TRA yang menyatakan bahwa seseorang akan menerima komputer jika

komputer memberikan manfaat kepada para pemakainya. Dalam penelitian ini

ditambahkan variabel job fit (kesesuaian tugas) untuk mengetahui pengaruhnya

terhadap perceived of usefullness (persepsi kegunaan)

Penelitian Suseno (2009) menggunakan e-ticket sebagai objek

penelitiannya. Electronic ticket (e-ticket) digunakan untuk pembelian kursi

penumpang kereta api. Bentuk tiket ini kini telah banyak menggantikan fungsi

tiket kertas (paper ticket) yang lama. Tiket elektronik juga memperkecil biaya

pelayanan, sehingga harga tiket juga dapat ditekan. Tiket semacam ini digunakan

juga untuk voucher hotel, dan tiket hiburan tertentu. Sayangnya dalam penelitian

ini e-ticket lebih dirasakan manfaatnya oleh pelanggan PT KAI, bukan oleh

pengguna informasi keuangan.

Peneliti menggunakan MYOB sebagai objek karena digunakan oleh

pengguna informasi keuangan seperti akuntan, manajemen, kreditor dan pihak-

pihak lain. Penggunaan MYOB dalam perusahaan cukup membantu dalam

Page 22: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

7

pengolahan data akuntansi, sehingga mampu menghasilkan informasi keuangan

yang dapat digunakan oleh pengguna informasi tersebut. Peneliti ingin

mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penerimaan dan

pengunaan MYOB bagi karyawan yang menggunakannya.

Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “ANALISIS FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAN

PENGGUNAAN SOFTWARE AKUNTANSI MYOB : DENGAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE

MODEL (TAM)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas, maka permasalahan

pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah pengalaman (experience) dapat berpengaruh positif terhadap

persepsi kegunaan (perceived of usefulness) dalam penggunaan MYOB?

2. Apakah pengalaman (experience) dapat berpengaruh positif terhadap

persepsi kemudahan (perceived ease of use) dalam penggunaan MYOB?

3. Apakah kerumitan (complexity) dapat berpengaruh negatif terhadap persepsi

kemudahan (perceived of usefulness) dalam penggunaan MYOB?

4. Apakah kerumitan (complexity) dapat berpengaruh negatif terhadap

persepsi kegunaan (perceived ease of use) dalam penggunaan MYOB?

5. Apakah kesesuaian tugas (job fit) dapat berpengaruh positif terhadap

persepsi kegunaan (perceived of usefulness) dalam penggunaan MYOB?

Page 23: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

8

6. Apakah persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dapat

berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan (perceived of usefulness)

dalam penggunaan MYOB?

7. Apakah persepsi kegunaan (perceived of usefulness) dapat berpengaruh

positif terhadap sikap pengguna (attitude) dalam praktek penggunaan

MYOB?

8. Apakah persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dapat

berpengaruh positif terhadap sikap pengguna (attitude) dalam praktek

penggunaan MYOB?

9. Apakah persepsi kegunaan (perceived of usefulness) dapat berpengaruh

positif terhadap minat perilaku (behavioral) dalam penggunaan MYOB?

10. Apakah sikap pengguna (attitude) MYOB dapat berpengaruh positif

terhadap minat perilaku (behavioral) dalam penggunaan MYOB?

11. Apakah minat perilaku (behavioral) dapat berpengaruh positif terhadap

penggunaan senyatanya (actual use) dalam penggunaan MYOB?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan pada rumusan

masalah, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Menguji pengaruh pengalaman (experience) terhadap persepsi kegunaan

(perceived of usefulness) MYOB

Page 24: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

9

2. Menguji pengaruh pengalaman (experience) terhadap persepsi kemudahan

(perceived ease of use) MYOB

3. Menguji pengaruh kerumitan (complexity) terhadap persepsi kemudahan

(perceived of usefulness) MYOB

4. Menguji pengaruh kerumitan (complexity) terhadap persepsi kegunaan

(perceived ease of use) MYOB

5. Menguji pengaruh kesesuaian tugas (job fit) terhadap persepsi kegunaan

(perceived of usefulness) MYOB

6. Menguji pengaruh persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of

use) terhadap persepsi kegunaan (perceived of usefulness) MYOB

7. Menguji pengaruh persepsi kegunaan (perceived of usefulness) terhadap

sikap pengguna (attitude) MYOB

8. Menguji pengaruh persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of

use) terhadap sikap pengguna (attitude) MYOB

9. Menguji pengaruh persepsi kegunaan (perceived of usefulness) terhadap

minat perilaku (behavioral) pengguna MYOB

10. Menguji pengaruh sikap pengguna (attitude) MYOB terhadap minat

perilaku (behavioral) pengguna MYOB

11. Menguji pengaruh minat perilaku (behavioral) pengguna MYOB terhadap

penggunaan senyatanya (actual use)

Page 25: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

10

1.3.2 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Dapat memperkaya literatur tentang Sistem Informasi dan memperoleh

pemahaman yang lebih komprehensif mengenai faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi minat pemanfaatan dan penggunaan Sistem Informasi

sehingga dapat dikembangan pada penelitian selanjutnya.

2. Bagi Praktek

a. Dapat menjadi suatu pertimbangan untuk melakukan pengembangan

Sistem Informasi mengenai pengunaan perangkat lunak akuntansi.

b. Dapat membuka wawasan anggota organisasi mengenai pentingnya

pemahaman tentang Sistem Informasi dan mendorong minat mereka

untuk memanfaatkan sistem yang tersedia.

1.4 Sistematika Penulisan Skripsi

Secara garis besar penelitian ini dijabarkan dalam lima bab dengan

sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang peneliti mengangkat topik

penelitian ini, selain itu peneliti mencoba menjelaskan manfaat

yang akan disumbangkan untuk sistem informasi khususnya

akuntansi.

Page 26: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

11

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori dan review

penelitian terdahulu yang relevan dan mendukung penelitian,

sehingga mampu mendukung peneliti dalam membentuk kerangka

pemikiran dan pengembangan hipotesis penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai variabel penelitian dan

definisi operasional, bagaimana penentuan sampel, penentuan jenis

dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis

data.

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bagian ini akan membahas mengenai gambaran umum obyek

penelitian yang berisi penjelasan secara deskriptif variabel-variabel

yang berkaitan dengan masalah penelitian, analisis data yang

bertujuan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasikan, dan pembahasan yang lebih

luas dan implikasi dari hasil analisis.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian,

keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya.

Saran yang disampaikan dalam penelitian kali ini diharapkan dapat

menjadi masukan baik bagi institusi yang berkaitan maupun bagi

dunia penelitian.

Page 27: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

2.1.1 Theory of Reasoned Action (TRA)

Theory of Reasoned Action (TRA) menyatakan bahwa individu akan

menggunakan komputer jika mereka mengetahui adanya keuntungan atau hasil

positif dalam penggunaan komputer tersebut Fisben dan Ajzen (1975). Individu

akan menggunakan TIK jika mempunyai alasan yang tepat dan menguntungkan,

contohnya pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dengan hasil yang lebih baik

sehingga kinerja individu tersebut dapat dikatakan meningkat.

TRA merupakan landasan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik

mengenai perilaku pemakai dalam penerimaan dan penggunaan teknologi

informasi Davis (1989). Penerimaan sebuah aplikasi TIK bergantung dari

bagaimana perilaku individu yang memakai terhadap TIK tersebut. Menurut

Fisbein dan Ajzein (1975) memiliki dua konstruk utama. Behavioral intention

adalah suatu ukuran tentang kekuatan tujuan seseorang untuk melakukan tindakan

khusus. Subjective norm adalah persepsi seseorang tentang pendapat umum

apakah ia harus atau tidak harus melakukan perilaku seperti dibicarakan oleh

banyak orang.

Page 28: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

13

2.1.2 Technology Acceptance Model (TAM)

Technology Acceptance Model (TAM) pertama kali dikembangkan oleh

Davis (1989) dan kemudian dipakai serta dikembangkan kembali oleh beberapa

peneliti seperti Adam et al. (1992) Szajna (1994), Igbaria et al. (1995) dan

Venkatesh dan Davis (2000). Modifikasi model TAM dilakukan oleh Venkantesh

(2002) dengan menambahkan variable trust dengan judul: Trust enhanced

Technology Acceptance Model, yang meneliti tentang hubungan antar variabel

TAM dan trust. Modifikasi TAM lain yaitu Trust and Risk in Technology

Acceptance Model (TRITAM) yang menggunakan variabel kepercayaan dan resiko

bersama variabel TAM (Lui and Jamieson, 2003)

Beberapa model penelitian telah dilakukan untuk menganalisis dan

memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi

komputer, diantaranya yang tercatat dalam berbagai literatur dan referensi hasil

riset di bidang teknologi informasi adalah seperti TRA, Theory of Planed

Behaviour (TPB), dan TAM yang dikembangkan oleh Davis F.D (1989)

merupakan salah satu model penelitian yang paling banyak digunakan dalam

penelitian teknologi informasi, karena model penelitian ini lebih sederhana dan

mudah diterapkan (Iqbaria, 1995) dalam Sarana (2000).

Model penelitan TAM dikembangkan dari berbagai perspektif teori. Pada

awalnya teori inovasi difusi yang merupakan teori yang paling mendominasi

penerimaan dan berbagai model penerimaan teknologi. Difusi adalah proses suatu

informasi yang dikomunikasikan melalui saluran tertentu secara

berkesinambungan kepada anggota dalam sebuah sistem sosial. Sedangkan

Page 29: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

14

inovasi adalah ide, praktek, atau obyek yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang

baru oleh individu atau unit adopsi yang lain (Roger dalam Setiawan, 2006).

TAM mempunyai tujuan menjelaskan dan memprediksikan penerimaan

pengguna terhadap suatu teknologi. TAM merupakan pengembangan TRA dan

memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi berdasar pengaruh dua

faktor, yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan

penggunaan (perceived ease of use) (Davis, 1989).

Menurut Davis (1989) TAM adalah sebuah teori sistem informasi yang

dirancang untuk menjelaskan bagaimana pengguna mengerti dan menggunakan

sebuah teknologi informasi. TAM menggunakan TRA dari Fishbein dan Ajzen

(1967) yang digunakan untuk melihat bagaimana tingkat adopsi responden dalam

menerima teknologi informasi. Suseno (2009) menggunakan konstruk asli TAM

yang dibuat oleh Davis (1989), yaitu persepsi kegunaan (perceived usefulness),

persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), sikap (attitude), minat

perilaku (behavioral intention), penggunaan senyatanya (actual use) dan

ditambahkan beberapa konstruk eksternal yaitu, pengalaman (experience),

kerumitan (complexity)

2.1.2.1 Persepsi Kegunaan Penggunaan (Usefulness)

Persepsi kegunaan (perceived usefulness) merupakan suatu tingkatan

dimana seseorang percaya bahwa pengguna suatu sistem tertentu akan dapat

meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Berdasarkan definisi tersebut dapat

Page 30: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

15

diartikan bahwa kemanfaatan dari penggunaan TIK dapat meningkatkan kinerja,

prestasi kerja orang yang menggunakannya.

Thompson et. al (1991) menyimpulkan kemanfaatan teknologi informasi

merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna teknologi informasi dalam

melaksanakan tugas. Thompson (1991) juga menyebutkan bahwa individu akan

menggunakan TIK jika orang tersebut mengetahui manfaat atau kegunaan

(usefulness) positif atas penggunaanya.

2.1.2.2 Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use)

Persepsi kemudahan penggunaan mampu meyakinkan pengguna bahwa

TIK yang akan digunakan mudah dan bukan merupakan beban bagi mereka. TIK

yang mudah digunakan akan terus dipakai oleh perusahaan. Persepsi kemudahan

penggunaan mempengaruhi kegunaan, sikap, minat perilaku dan penggunaan

senyatanya, Chau dalam Wiyono (2008).

Davis (1989) mendefinisikan kemudahan penggunaan (perceived ease of

use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan sistem

tertentu dapat mengurangi usaha seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Menurut

Goodwin (1987), Silver (1988), dalam Maskur (2005), intensitas penggunaan dan

interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukan

kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukan bahwa

sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah

digunakan oleh penggunanya.

Page 31: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

16

2.1.2.3 Sikap Terhadap Penggunaan (Attitude Toward Using)

Sikap pada penggunaan sesuatu menurut Aakers dan Myers (1997)

adalah, sikap suka atau tidak suka terhadap penggunaan suatu produk. Sikap suka

atau tidak suka terhadap suatu produk ini dapat digunakan untuk memprediksi

perilaku niat seseorang untuk menggunakan suatu produk atau tidak

menggunakannya. Sikap terhadap penggunaan teknologi (attitude toward using

technology), didefinisikan sebagai evaluasi dari pemakai tentang ketertarikannya

dalam menggunakan teknologi, Arif Hermawan (2008) dalam Suseno (2009)

2.1.2.4 Minat Perilaku Penggunaan (Behavioral Intention to Use)

Behavioral intention to use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap

menggunakan suatu teknologi (Davis, 1989). Tingkat penggunaan sebuah

teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatian

pengguna terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral

pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi

pengguna lain. Arief Hermawan (2008) dalam Suseno (2009) mendefinisikan

minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use) sebagai

minat (keinginan) seseorang untuk melakukan perilaku tertentu.

2.1.2.5 Penggunaan Senyatanya (Actual Use)

Penggunaan senyatanya (actual system usage) adalah kondisi nyata

penggunaan sistem (Davis,1989). Seseorang akan puas menggunakan sistem jika

mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan

Page 32: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

17

meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata

penggunaan (Natalia Tangke, 2004).

Bentuk pengukuran penggunaan senyatanya (actual system usage)

adalah frekuensi dan durasi waktu penggunaan terhadap TIK. Penggunaan

teknologi sesungguhnya (actual technology use), diukur dengan jumlah waktu

yang digunakan untuk berinteraksi dengan teknologi dan frekuensi penggunaan

teknologi tersebut.

2.1.2.6 Kesesuaian Tugas (Job Fit)

Thompson et al. (1991) dalam Tjhai (2003), membuat model penelitian

yang mengadopsi sebagian teori yang diusulkan oleh Triandis (1980), faktor-

faktor yang mempengaruhi penerapan teknologi informasi adalah faktor sosial,

affect, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, dan kondisi

yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi. Kesesuaian tugas

didefinisikan sebagai koresponden antara kebutuhan tugas, kemampuan individual

dan fungsi dari teknologi. Kesesuaian tugas dan teknologi dipengaruhi oleh

interaksi antara karakteristik individu pemakai, teknologi yang digunakan, dan

tugas yang berbasis teknologi. Dalam penelitian kali ini peneliti ingin mencari

hubungan antara kesesuaian tugas terhadap persepsi kegunaan (perceived

usefulness)

Page 33: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

18

2.1.2.7 Pengalaman (Experience)

Ajzein dan Fishbein (1980) penelitian menemukan adanya perbedaaan

yang signifikan antara pengguna yang berpengalaman dengan yang tidak

berpengalaman dalam mempengaruhi penggunaan senyatanya. Kajian Taylor dan

Todd (1995) terhadap pengguna yang berpengalaman menunjukan bahwa ada

korelasi yang kuat antara minat menggunakan suatu teknologi dan perilaku

penggunaan (behavioral usage) suatu teknologi yang berpengalaman. Agarwal

dan Prasad (1999) dalam Suseno (2009) mengungkapkan bahwa ada hubungan

kuat antara seseorang yang mempunyai pengalaman terhadap suatu teknologi

yang mirip. Dalam penelitian kali ini peneliti ingin mencari hubungan antara

pengalaman terhadap persepsi kemudahaan pemakaian dan persepsi kegunaan.

2.1.2.8 Kerumitan (Complexity)

Penelitian Rogers dan Shoemakers (1971) menjelaskan kompleksitas

sebagai tingkat persepsi terhadap teknologi komputer yang dipersepsikan sebagai

hal yang relatif sulit dipahami dan digunakan. Thompson et.al (1991) menemukan

bahwa semakin kompleks suatu inovasi, semakin rendah tingkat penyerapannya.

Inovasi terhadap sebuah TIK dapat mempengaruhi pemahaman pengguna dalam

menggunakan TIK. Dalam penelitian kali ini peneliti ingin mencari hubungan

antara kerumitan terhadap persepsi kemudahaan penggunaan dan persepsi

kegunaan.

Page 34: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

19

2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi

Bodnar dan Hopwood (2005) menyatakan bahwa informasi pada dasarnya

adalah sumber daya seperti halnya pabrik dan peralatan. Produktivitas sebagai

sesuatu hal yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem

informasi yang lebih baik. Keberadaan sistem informasi akuntansi menjadi sangat

penting di dalam suatu perusahaan karena merupakan suatu alat untuk

mempertahankan kemampuan berkompetisi. Menurut Winarno (2006),

perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif (competitive advantage)

melalui sistem informasi yang dibangunnya.

Sistem informasi akuntansi terdiri dari kata sistem, informasi dan

akuntansi. Bodnar dan Hopwood (2005) mendefinisikan secara terpisah sistem

informasi akuntansi. Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan

untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi adalah data yang berguna yang diolah,

sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambi keputusan yang tepat. Akuntansi,

sebagai suatu sistem informasi, mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan

mengkomunikasikan informasi ekonomik mengenai suatu badan usaha kepada

beragam orang.

Dari definisi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sistem informasi

akuntansi diawali dengan keberadaan suatu data. Data dapat diartikan sekumpulan

karakter, fakta atau jumlah-jumlah yang merupakan masukan (input) bagi suatu

sistem informasi (Baridwan, 2005). Data adalah fakta atau representasi suatu

obyek. Data yang belum diolah belum dapat digunakan sebagai informasi untuk

pembuatan keputusan. Dengan demikian, informasi adalah data yang sudah

Page 35: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

20

diolah, sehingga berguna untuk pembuatan keputusan (Winarno, 2006). Adapun

sistem berfungsi menerima input (masukkan data), mengolah input, dan

menghasilkan output (keluaran) atau informasi. Informasi biasanya sudah tersusun

dengan baik dan mempunyai arti bagi yang menerimanya.

Untuk dapat memahami sistem informasi akuntansi secara komprehensif,

berikut ini adalah pendapat dua orang pakar. Baridwan (2005), mengungkapkan

sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan,

mengklasifikasikan, mengelola, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi

keuangan serta pembuatan keputusan yang relevan kepada pihak ekstern

perusahaan dan pihak intern perusahaan. Sedangkan menurut Bodnar dan

Hopwood (2005), sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya,

seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi

informasi, untuk dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Sistem

informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau

terkomputerisasi.

Berdasarkan dua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi akuntansi merupakan kegiatan sumber daya manusia mulai dari

mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengelola, dan menganalisa data untuk

diubah menjadi informasi keuangan, agar dapat dikomunikasikan kepada beragam

pengambil keputusan, misalnya investor, kreditur, kantor pajak (pihak eksternal),

dan pihak internal perusahaan, yang dapat dikerjakan secara manual maupun

terkomputerisasi. Data dapat diubah menjadi informasi melalui tiga cara, yaitu

manual, dengan komputerisasi dan perpaduan antara manual dan komputerisasi.

Page 36: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

21

Penerapan salah satu dari tiga cara di atas tergantung dari kemampuan perusahaan

dan modernisasi pola pikir pihak manajemen perusahaan.

Dalam proses mengolah data menjadi informasi dibutuhkan suatu sistem

dimana penyusunan sistem akuntansi di suatu perusahaan perlu

mempertimbangkan beberapa faktor penting seperti karakteristik informasi.

Karakteristik informasi yang berguna meliputi relevan, andal, lengkap, tepat

waktu, dapat dipahami, dapat diverifikasi.

2.1.4 Software MYOB

Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, semakin rumitnya

struktur dan persaingan bisnis (persaingan global, perkembangan strategi

marketing) mendorong perusahaan untuk melakukan perubahan teknologi guna

membantu operasional perusahaan, meningkatkan effektivitas dan pelayanan

karena perusahaan akan mengalami banyak kendala apabila tetap menggunakan

cara-cara konvensional. Teknologi informasi mempunyai peranan sebagai alat

untuk meningkatkan competitive advantage menjadi semakin penting khususnya

dalam Perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang. Hal ini harus disadari

oleh setiap manager didalam menyusun strategi bisnis agar tidak kalah bersaing.

Banyak perusahaan-perusahaan yang memutuskan untuk mengunakan perangkat

lunak akuntansi dengan software MYOB .

MYOB adalah sebuah paket software accounting yang dikembangkan pertama

kali oleh MYOB Technology Pty Ltd di Australia. Kemudahan penggunaan,

kecepatan akses data dari sebuah laporan ke sumber transaksi, dan linked dengan

Page 37: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

22

aplikasi Microsoft Office serta aplikasi lainya. Beberapa pertimbangan

mengunakan software ini sebagai tool yang membantu proses pekerjaan akuntansi

diantaranya:

User Friendly ( mudah digunakan) dimana tampilan menu dan aliran

transaksi yang sederhana, mudah diingat dan dimengerti oleh orang awam

yang tidak mempunyai pengetahuan mendalam tentang komputer dan

akuntansi.

Tingkat keamanan (security) yang valid untuk setiap user.

Kemampuan explorasi semua laporan ke program EXCEL tanpa melalui

proses export/import file yang merepotkan.

Kemampuan trash back semua laporan ke sumber dokumen dan source

transaksi.

Dapat diaplikasikan untuk 150 jenis perusahaan yang telah direkomendasi.

Menampilkan laporan keuangan komparasi (perbandingan) serta

menampilkan analisis laporan dalam bentuk grafik.

Bisa dijalankan secara offline maupun online.

Software tersebut telah teruji mengingat program tersebut juga

dikembangkan dinegara lain seperti Amerika, dimana Amerika adalah

gudang software akuntansi yang hebat (http://www.pcmag.com/)

2.2 Penelitian Terdahulu

Uji hipotesis yang dilakukan oleh Desi Nelvia dan Rudy M. Harahap

(2009), diketahui bahwa penggunaan layanan jaringan komunikasi data dan suara

Page 38: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

23

di BPKP dipengaruhi oleh 4 variabel laten yaitu perceived ease of use, perceived

usefulness, intention to use dan actual use behavior.

Suseno (2009), melakukan penelitian evaluasi perilaku penerimaan

karyawan terhadap penggunaan sistem e-ticket di PT KAI dengan menggunakan

beberapa konstruk yaitu pengalaman (experience), kerumitan (complexity),

persepsi kegunaan (usefulness), persepsi kemudahan penggunaan (ease of use),

sikap terhadap penggunaan teknologi (attitude toward using technology), minat

perilaku penggunaan (behavioral intention), penggunaan senyata (actual use)

Hasil penelitian Amoroso dan Gardner (2004) pada internet menunjukkan

pentingnya pengalaman dan kesukarelaan menggunakan internet sebagai variabel

yang mempengaruhi minat perilaku terhadap penggunaan internet, kerumitan dan

pengalaman menggunakan internet mempunyai pengaruh terhadap persepsi

kegunaan

Wiyono (2008) melakukan penelitian terhadap penggunaan E-filling

sebagai sarana pelaporan pajak. Wiyono menggunakan model yang sama dengan

Amoroso dan Gadner (2004). Beberapa hasil penelitian menunjukkan pengaruh

yang berbeda dengan hasil penelitian Amoroso dan Gadner

Penelitian Tjhai (2003) menggunakan variabel kesesuaian tugas (job fit)

sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi oleh akuntan

publik. Tjhai juga menggunakan variabel kompleksitas, variabel yang juga

digunakan oleh Wiyono (2008) serta Amoroso dan Gadner (2004) sebagai faktor

yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi

Page 39: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

24

Venkatesh et al., (2003) melakukan penelitian terhadap industri

komunikasi, hiburan, perbankan, dan administrasi publik yang menggunakan

sistem informasi secara wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Penelitian

dilakukan untuk mereview dan menggabungkan beberapa model penerimaan

sistem informasi dan menghipotesiskan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan

faktor sosial mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan sistem informasi

dan kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh terhadap penggunaan sistem

informasi.

Page 40: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

25

TABEL 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitan

1. Desi Nelvia

dan Rudy M.

Harahap

(2009)

PEOU, PU,

Intention to Use

(ITU), Actual Use

Behavior (AUB)

1. Kemudahan penggunaan (PEOU)

mempunyai pengaruh terhadap

penggunaan (PU)

2. Penggunaan (PU) berpengaruh terhadap

niat menggunakan (ITU)

3. Keinginan menggunakan (ITU)

berpengaruh terhadap penggunaan

senyatanya

4. Kemudahan penggunaan (PEOU) tidak

mempunyai pengaruh terhadap

keinginan untuk menggunakan (ITU)

2. Bontos

Himawan

Suseno

(2009)

Persepsi

Kegunaan,

Persepsi

Kemudahan

Penggunaan, Sikap

Terhadap

Penggunaan,

Pengalaman,

1. Pengalaman (experience) tidak

berpengaruh signifikan terhadap

konstruk persepsi kegunaan (usefulness)

2. Pengalaman (experience) berpengaruh

signifikan dengan persepsi kemudahan

penggunaan (ease of use)

3. Kerumitan (complexity) berpengaruh

signifikan terhadap konstruk persepsi

Page 41: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

26

Kerumitan,

Penggunaan

Sesungguhnya

kemudahan penggunaan (ease of use)

4. Kerumitan (complexity) tidak

berpengaruh signifikan terhadap

konstruk persepsi kegunaan (usefulness)

3. Adrianto

Sugiarto

Wiyono

(2008)

Persepsi

Kegunaan,

Persepsi

Kemudahan

Penggunaan, Sikap

Terhadap

Penggunaan, Minat

Perilaku, Jenis

Kelamin,

Pengalaman,

Kerumitan,

Kesukarelaan,

Penggunaan

Sesungguhnya

1. Minat perilaku tidak berpengaruh

signifikan terhadap penggunaan

senyatanya,

2. Kerumitan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Penggunaan

Senyatanya

3. Jenis Kelamin mempunyai pengaruh

signifikan terhadap Persepsi

Kemudahan Penggunaan.

4. Amoroso dan

Gardner

(2004)

Persepsi

Kegunaan,

Persepsi

Kemudahan

Penggunaan, Sikap

1. Pengalaman menggunakan internet

sebagai variabel yang mempengaruhi

Persepsi Kegunaan terhadap internet

2. Kesukarelaan dan pengalamn

mempunyai pengaruh terhadap Minat

Page 42: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

27

Terhadap

Penggunaan, Minat

Perilaku, Jenis

Kelamin,

Pengalaman,

Kerumitan,

Kesukarelaan,

Penggunaan

Sesungguhnya

Perilaku terhadap penggunaan internet

3. Kerumitan menggunakan internet

mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Persepsi Kegunaan

4. Jenis Kelamin mempunyai pengaruh

terhadap kepercayaan (Persepsi

Kegunaan dan Persepsi Kemudahan)

5. Tjhai Fung

Jin

Social factor,

affect, complexity,

job fit, long term

consequences,

facilitating,

condition,

information

utilization,

performance

1. Kesesuaian tugas (job fit) tidak

berpengaruh signifikan terhadap

pemanfaatan teknologi

2. Komplesitas (complexity) mempunyai

hubungan negatif terhadap pemanfaatan

teknologi

6. Venkatesh et

al., (2003)

Performance

expectancy, effort

expectancy, social

influence,

facilitating

1. Ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan

faktor sosial mempunyai pengaruh

terhadap minat pemanfaatan sistem

informasi dan kondisi yang

memfasilitasi pemakai berpengaruh

Page 43: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

28

condition, gender,

age,experience,

voluntariness of

use, behavioral

intention, use

behavior

terhadap penggunaan sistem informasi

Page 44: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

29

2.3 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Bontos Himawan Suseno (2009). tentang penggunaan e-ticket di PT KAI, dengan

cara mengubah objek, dari objek e-ticket di PT KAI menjadi objek pemakaian

Software akuntansi MYOB pada perusahan manufaktur diwilayah semarang.

Konstruk-konstruk pada penelitian tentang MYOB ini terdiri dari dua konstruk

eksternal yang dikembangkan oleh Bontos Himawan Suseno (2009) yaitu

pengalaman (experience) dan kerumitan (complexity), 5 (lima) konstruk original

TAM yang dikembangkan oleh Davis et al. (1989) serta ditambah konstruk

eksternal baru yaitu kesesuaian tugas (job fit)

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran

H1a H2a

H2b

Pengalaman

H7

H6

Sikap Penggunaa

n

H8

H5a

H3

Penggunaan

Senyatanya

Minat Perilaku

TAM

Persepsi Kemuda

hanan

Kesesuaian Tugas

H2b

H2a

H5b

H4

Persepsi Kegunaa

n

H1b

Kerumitan

Page 45: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

30

2.3.1 Pengaruh Antara Pengalamam (Expirience) Terhadap Persepsi

Kegunaan (Usefulness) dan Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)

Ajzein dan Fishbein (1980) dalam penelitiannya menemukan adanya

perbedaaan yang signifikan antara pengguna yang berpengalaman dengan yang

tidak berpengalaman dalam mempengaruhi Penggunaan Senyatanya. Bontos

Himawan Suseno (2009) menemukan hubungan yang signifikan antara

pengalaman terhadap persepsi kemudahan penggunaan. Agarwal dan Prasad

(1999) melaporkan bahwa ada hubungan kuat antara seseorang yang mempunyai

pengalaman terhadap suatu teknologi yang mirip. Penelitian kali ini dicari

hubungan antara pengalaman terhadap persepsi kemudahaan pemakaian dan

persepsi kegunaan.

H1a : Pengalaman menggunakan MYOB berpengaruh positif terhadap persepsi

kegunaan dalam penggunaan MYOB

H1b : Pengalaman menggunakan MYOB berpengaruh positif terhadap persepsi

kemudahan dalam penggunaan MYOB

2.3.2 Pengaruh Antara Kerumitan (Complexity) Terhadap Persepsi

Kegunaan (Usefulness) dan Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)

Kerumitan didefinisikan sebagai tingkat harapan pengguna bahwa

teknologi bebas dari usaha (Amoroso dan Gardner, 2004). Rogers dan

Shoemakers (1971) mendefinisikan persepsi kerumitan sebagai tingkatan persepsi

terhadap teknologi komputer yang dipersepsikan sebagai hal yang relatif sulit

dipahami dan digunakan. Thompson et al. (1991) menyatakan semakin kompleks

Page 46: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

31

(rumit) suatu inovasi, semakin rendah tingkat penyerapannya. Jika pemanfaatan

suatu teknologi informasi dapat di tunjukan dalam konteks penerimaan atas

inovasi, maka hasil ini mendukung sebuah hubungan yang negatif antar

kompleksitas dengan pemanfaatan teknologi informasi. Peneliti ingin menguji

kembali hubungan antara pengalaman terhadap persepsi kemudahan pemakaian

dan persepsi kegunaan.

H2a : Kerumitan menggunakan MYOB berpengaruh negatif terhadap persepsi

kegunaan dalam penggunaan MYOB.

H2b : Kerumitan menggunakan MYOB berpengaruh negatif terhadap persepsi

kemudahan dalam penggunaan MYOB.

2.3.3 Pengaruh Antara Kesesuaian Tugas (Job Fit) Terhadap Persepsi

Kegunaan (Usefulness)

Kesesuaian tugas dapat diukur dengan mengetahui apakah individu

percaya bahwa pemanfaatan teknologi infirmasi akan meningkatkan kinerja

individu tersebut. Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat dan didukung oleh

keahlian personil yang mengoperasikannya dapat meningkatkan kinerja

perusahaan maupun kinerja individu yang bersangkutan. Hubungan yang positif

antara kesesuaian tugas dengan pemanfaatan teknologi informasi telah terbukti

dari beberapa hasil penelitian. Davis et al (1989) dalam hasil penelitiannya

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kesesuaian tugas dengan

pemanfaatan teknologi informasi sedangkan. Menurut model penelitian yang

dikembangkan Thompson et al. (1991) dalam Thjai (2003), yang mengadopsi

Page 47: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

32

sebagian teori yang diusulkan oleh Triandis (1980), faktor-faktor yang

mempengaruhi penerapan teknologi informasi adalah faktor sosial, affect,

kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, dan kondisi yang

memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi. Hubungan antara kesesuaian

tugas terhadap persepsi kemudahan pemakaian dan persepsi kegunaan akan

diteliti

H3 : Kesesuaian tugas menggunakan MYOB berpengaruh positif terhadap

persepsi kegunaan dari MYOB.

2.3.4 Pengaruh Antara Persepsi Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)

Terhadap Persepsi Penggunaan (Usefulness)

Kemudahan penggunaan (ease of use) akan mengurangi usaha (baik waktu

dan tenaga) seseorang di dalam mempelajari sistem informasi. Persepsi

kemudahan penggunaan MYOB dapat menyakinkan pengguna MYOB bahwa

teknologi yang akan digunakannya mudah dan bukan merupakan beban bagi

mereka. Konstruk ini telah beberapa kali teruji keandalannya (reliability) Lin

(2000) dengan nilai Cronbach’s alpha 0,85; Moon (2001) dengan nilai

Cronbach’s alpha 0,93. Chan (1996) menemukan bahwa persepsi kemudahan

penggunaan mempengaruhi kegunaan, sikap, minat perilaku dan penggunaan

senyatanya. Suseno (2009) menemukan hubungan yang positif signifikan antara

persepsi kemudahan terhadap persepsi kegunaan. Peneliti ingin menguji kembali

hubungan antara persepsi kemudahan penggunaan terhadap persepsi kegunaan.

Page 48: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

33

H4 : Persepsi Kemudahan Penggunaan MYOB berpengaruh positif terhadap

Persepsi Kegunaan MYOB.

2.3.5 Pengaruh Antara Persepsi Kegunaan (Usefulness) dan Persepsi

Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) Terhadap Sikap Penggunaan

(Attitude)

Suseno (2009) menemukan hubungan yang signifikan antara persepsi

kemudahan terhadap persepsi sikap tehadap penggunaan. Serta di dukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Amoroso dan Gadner (2004), yang menemukan

hubungan yang signifikan antara persepsi kegunaan terhadap persepsi sikap

penggunaan. Kedua variabel penelitian ini merupakan variabel independen dalam

model TAM untuk melihat pengaruh kemudahan penggunaan dan persepsi

kegunaan terhadap persepsi sikap. Dalam penelitian ini peneliti ingin menguji

kembali hubungan antara persepsi kegunaan dan kemudahan terhadap persepsi

sikap penggunaan .

H5a : Persepsi kegunaan dalam penggunaan MYOB berpengaruh positif terhadap

sikap penggunaan MYOB.

H5b : Persepsi kemudahan dalam penggunaan MYOB berpengaruh positif

terhadap sikap penggunaan MYOB.

2.3.6 Pengaruh Antara Persepsi Kegunaan (Usefulness) Terhadap Minat

Perilaku Penggunaan (Behavioral)

Davis (1989) menemukan hubungan persepsi kegunaan terhadap

penggunaan senyatanya lebih kuat dibandingkan dengan konstruk manapun.

Page 49: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

34

Szajna (1996) juga menemukan hubungan yang signifikan antar dua konstruk

tersebut. Demikian pula Igbaria et al. (1997), juga menemukan hal yang sama

bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh langsung terhadap penggunaan

aktual. Sun (2003) telah mengkonfirmasikan juga bahwa kegunaan sebagai faktor

yang paling penting yang mempengaruhi penerimaan pengguna. Serta Wiyono

(2008) menemukan adanya hubungan positif signifikan antara persepsi kegunaan

terhadap persepsi minat perilaku. Peneliti ingin mencari hubungan antara persepsi

kegunaan terhadap minat perilaku penggunaan.

H6 : Persepsi kegunaan dalam penggunaan MYOB berpengaruh positif terhadap

minat perilaku penggunaan MYOB

2.3.7 Pengaruh Antara Sikap Penggunaan (Attitude) Terhadap Minat

Perilaku (Behavioral) Penggunaan

Sun (2003) menemukan bahwa sikap bukan merupakan pemrediksi andal

terhadap minat perilaku maupun penggunaan senyatanya. Amoroso dan Gardner

(2004) menyatakan bahwa penggunaan mungkin memiliki sikap yan positif jika

mereka percaya bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerja dan

produktivitas mereka. Wiyono (2008) dan Suseno (2009) mmenemukan hubungan

yang positif signifikan persepsi sikap penggunaan terhadap persepsi minat

perilaku. Dalam penelitian ini peneliti ingin menguji kembali hubungan antara

persepsi sikap penggunaan terhadap minat perilaku penggunaan.

H7 : Sikap penggunaan MYOB berpengaruh positif terhadap minat perilaku

penggunaan MYOB

Page 50: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

35

2.3.8 Pengaruh Antara Minat Perilaku (Behavioral) Penggunaan Terhadap

Penggunaan Senyatanya (Actual Use)

Kesulitan untuk mengukur penggunaan senyatanya membuat banyak

penelitian berhenti sampai pada minat perilaku meskipun minat perilaku

merupakan pengukur kekuatan dari minat seseorang untuk melakukan suatu

perilaku. Penelitian yang dilakukan oleh Davis et al. (1989), Taylor dan Todd

(1995), serta Venkatesh dan Davis (2000) menyatakan bahwa Minat Perilaku

adalah pemrediksi yang baik terhadap penggunaan senyatanya.

H8: Minat perilaku penggunaan MYOB berpengaruh positif terhadap

penggunaan senyatanya MYOB.

Page 51: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif, karena penelitian ini

memerlukan pengujian secara statistik. Penelitian kuantitatif menekankan pada

pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan

angka dan melakukan analisa data dengan prosedur statistik (Indriantoro dan

Supomo, 2002). Serta tergolong penelitian deskriptif yaitu penelitian yang di

lakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel atau lebih

(independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel

yang satu dengan yang lain ( Zainal Abidin, 2008 ).

3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yang digunakan adalah karyawan yang bekerja di perusahaan

yang menggunakan MYOB di wilayah Semarang. Dalam penelitian ini teknik

penarikan sampel diambil dengan menggunakan teknik unrestricted probability

sampling. Sampel yang diambil adalah karyawan yang menggunakan MYOB

dalam mengerjakan tugasnya, karyawan digunakan sebagai sampel karena mereka

pengguna langsung dan pengguna terakhir (end user) dari MYOB

Page 52: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

37

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu

data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (responden-tidak

melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan

melalui kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan

dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada karyawan

Perusahaan di wilayah Semarang yang mengunakan software MYOB, kuesioner

akan langsung di antar ketempat responden dan untuk tenggang waktu

pengambilan kuesioner akan ditetapkan.

3.5 Definisi Operasional dan Variabel penelitian

Berikut ini dipaparkan mengenai variable penelitian dan definisi

operasional atas variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini :

3.5.1 Persepsi Kegunaan (Usefulness)

Persepsi kegunaan (usefulness), didefinisikan sebagai suatu tingkatan

dimana seseorang percaya bahwa penggunaan sistem tertentu akan dapat

meningkatkan prestasi kerja orang tersebut (Davis, 1989). Variabel ini

merupakan variabel dependen utuk melihat pengaruh pengalaman penggunaan

(expirience), kerumitan (complexity), kesesuaian tugas (job fit) dan kemudahan

Page 53: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

38

pemakaian (ease of use) terhadap kegunaan (usefulness). Variabel ini diukur

dengan Indikator didalamya yaitu:

1. Peningkatan performa kinerja

2. Peningkatan efektivitas kinerja

3. Menyederhanakan proses kinerja

Instrumen pengukuran dengan menggunakan tiga item pernyataan dengan skor

satu sampai lima (menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju)

dengan menggunakan skala Likert (Davis, 1989).

3.5.2 Persepsi Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)

Persepsi kemudahan penggunaan (ease of use), didefinisikan sebagai suatu

tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan yang khusus tersebut

dapat dengan mudah untuk dapat dipahami (Davis, 1989). Variabel ini dependen

untuk melihat pengaruh antara pengalaman penggunaan (experience), dan

kerumitan (complexity) terhadap kemudahan pemakaian (ease of use). Variabel ini

diukur dengan Indikator didalamnya yaitu

1. Mempelajari MYOB mudah

2. Mengunakan MYOB mudah

3. Interaksi dapat dengan jelas dan terpahami

4. Mudah beradaptasi

5. Keseluruhan mudah digunakan

Instrumen pengukuran dengan menggunakan lima item pernyataan dengan jumlah

skor antara satu sampai lima (menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan

sangat setuju) dengan menggunakan skala Likert (Davis,1989).

Page 54: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

39

3.5.3 Sikap Terhadap Penggunaan (Attitude)

Sikap terhadap penggunaan (attitude), didefinisikan sebagai evaluasi dari

pemakai tentang ketertarikannya dalam menggunakan teknologi. Sikap pada

penggunaan sesuatu menurut Aakers dan Myers (1997) adalah sikap suka atau

tidak suka terhadap penggunaan suatu produk. Variabel ini merupakan variabel

dependen untuk melihat pengaruh antara kegunaan (usefulness) dan kemudahan

pemakaian (ease of use) terhadap sikap penggunaan (attitude). Variabel ini diukur

dengan Indikator didalamnya yaitu:

1. Kenyamanan berinteraksi

2. Senang menggunakan

3. Menikmati penggunaan

4. Tidak membosankan

Instrumen pengukuran dengan menggunakan empat item pernyataan dengan

jumlah skor antara satu sampai lima (menyatakan sangat tidak setuju sampai

dengan sangat setuju) dengan menggunakan skala Likert (Amoroso dan Gardner,

2004).

3.5.4 Minat Perilaku (Behavioral Intention to Use)

Behavioral intention to use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap

menggunakan suatu teknologi, Arief Wibowo (2008) dalam dalam Suseno (2009).

Sedangkan Arief Hermawan (2008) dalam dalam Suseno (2009) mendefinisikan

Minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use), di

definisikan sebagai minat (keinginan) seseorang untuk melakukan perilaku

tertentu. Variable penelitian ini merupakan variable dependen dalam model TAM

Page 55: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

40

untuk melihat pengaruh antara sikap (attitude) dan persepsi kegunaan (usefulness)

terhadap minat perilaku (behavioral). Variabel ini diukur dengan indikator

didalamnya yaitu:

1. Mempunyai fitur yang membantu

2. Selalu mencoba menggunakan

3. Berlanjut dimasa datang

Instrumen pengukuran dengan menggunakan tiga item pernyataan dengan jumlah

skor antara satu sampai lima (menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan

sangat setuju) dengan menggunakan skala Likert (Amoroso dan Gardner, 2004).

3.5.5 Penggunaan Senyatanya (Actual System Usage)

Arief Wibowo (2008) mendefinisikan penggunaan senyatanya (actual

system usage) sebagai kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam

bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi.

Variabel ini merupakan variabel dependen dalam model TAM untuk melihat

pengaruh antara minat perilaku (behavioral intention) terhadap penggunaan

senyatanya (actual use). Variabel ini diukur dengan indikator didalamnya yaitu:

1. Mengunakan saat bekerja sehari hari

2. Sering mengunakan saat bekerja

3. Mengunakan lebih dari 120 menit

Instrumen pengukuran dengan menggunakan tiga item pernyataan dengan jumlah

skor antara satu sampai lima (menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan

sangat setuju) dengan menggunakan skala Likert (Davis Fred D, 1989).

Page 56: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

41

3.5.6 Kesesuaian Tugas (Job Fit)

Kesesuaian tugas didefinisikan sebagai koresponden antara kebutuhan

tugas, kemampuan individual dan fungsi dari teknologi (Tjhai, 2003). Variabel ini

merupakan variabel independen dalam model TAM untuk melihat pengaruh

kesesuaian tugas terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness). Variabel ini

diukur dengan indikator didalamnya yaitu:

1. Mempengaruhi kinerja

2. Mengurangi waktu penyelesaian pekerjaan

3. Meningkatkan kualitas

4. Meningkatkan efektifitas

5. Hasil lebih banyak

6. Membantu tugas

Instrumen pengukuran dengan menggunakan enam item pernyataan dengan

jumlah skor antara satu sampai lima (menyatakan sangat tidak setuju sampai

dengan sangat setuju) dengan menggunakan skala Likert.

3.5.7 Pengalaman (Experience)

Pengalaman (experience), didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang

pernah menggunakan suatu teknologi guna mempermudah kinerjanya. Variabel

ini merupakan variabel independen dalam model TAM untuk melihat pengaruh

pengalaman terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi

kemudahan penggunaan (ease of use). Variabel ini diukur dengan indikator

didalamnya yaitu:

Page 57: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

42

1. Memiliki banyak pengalaman

2. Bertahun tahun dalam mengunakan

Instrumen pengukuran dengan menggunakan dua item pernyataan dengan jumlah

skor antara satu sampai lima (menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan

sangat setuju) dengan menggunakan skala Likert (Amoroso dan Gardner, 2004).

3.5.8 Kerumitan (Complexity)

Kompleksitas didefinisikan sebagai tingkat di mana inovasi dipersepsikan

sesuatu yang relatif sulit diartikan dan digunakan (Tjhai, 2003). Rogers dan

Shoemakers (1971) dalam Suseno (2009) mendefinisikan Persepsi Kerumitan

sebagai tingkatan persepsi terhadap teknologi komputer yang dipersepsikan

sebagai hal yang relatif sulit dipahami dan digunakan. Variabel penelitian ini

merupakan variabel independen dalam model TAM untuk melihat pengaruh

kerumitan terhadap persepsi kegunaan dan penggunaan senyatanya. Instrumen

diukur dengan indikator didalamya yaitu:

1. Banyak menyita waktu

2. Sulit dipadukan

3. Berbahaya bagi komputer dan data

Instrumen pengukuran dengan menggunakan tiga item dengan skor satu sampai

lima (menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju) dengan

menggunakan skala Likert (Davis, 1989).

Page 58: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

43

3.6 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Partial Least

Square (PLS). PLS adalah model persamaan Structural Equation Modeling (SEM)

yang berbasis komponen atau varian. Menurut Ghozali (2006), PLS merupakan

pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis kovarian

menjadi berbasis varian.

SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji kausalitas atau teori

sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. PLS merupakan metode analisis

yang powerfull (Ghozali, 2006), karena tidak didasarkan pada banyak asumsi.

Misalnya, data harus terdistribusi normal, sampel tidak harus besar. Selain dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi teori.

PLS juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan

antar variabel laten. Variabel laten adalah variabel yang tidak bisa diukur secara

langsung dan memerlukan beberapa indikator (variabel manifest/variabel

observed) sebagai proksi. Dalam PLS variabel independen sering disebut juga

variabel eksogen, sedangkan variabel dependen dapat disebut juga variabel

endogen. PLS dapat sekaligus menganalisis konstruk yang dibentuk dengan

indikator refleksif dan formatif. Dalam penelitian ini menggunakan indikator

reflektif karena variabel laten mempengaruhi indikatornya (Ghozali, 2006)

Tujuan PLS adalah membantu peneliti untuk tujuan prediksi. Model

formalnya mendefinisikan variabel laten adalah linear agregat dari indikator-

indikatornya. Weight estimate untuk menciptakan komponen skor variable laten

didapat berdasarkan bagaimana inner model (model struktural yang

Page 59: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

44

menghubungkan antar variabel laten) dan outer model (model pengukuran yaitu

hubungan antara indikator dengan konstruknya) dispesifikasi Ghozali (2006)

Estimasi parameter yang didapat dengan PLS dapat dikategorikan menjadi

tiga. Pertama, adalah weight estimate yang digunakan untuk menciptakan skor

variabel laten. Kedua, mencerminkan estimasi jalur (path estimate) yang

menghubungkan variabel laten dan antar variabel laten dan indikatornya

(loading). Ketiga, berkaitan dengan means dan lokasi parameter (nilai konstanta

regresi) untuk indikator dan variabel laten. Untuk memperoleh ketiga estimasi ini,

PLS menggunakan proses iterasi tiga tahap dan setiap tahap iterasi menghasilkan

estimasi. Tahap pertama, menghasilkan weight estimate, tahap kedua

menghasilkan estimasi untuk inner model dan outer model, dan tahap ketiga

menghasilkan estimasi means dan lokasi (Ghozali, 2006).

3.6.1 Model Pengukuran atau Outer Model

Model ini digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari

indikator. Indikator dalam penelitian ini adalah reflektif karena indikator varibel

laten mempengaruhi indikatornya, untuk itu digunakan 3 cara pengukuran, yaitu:

1. Convergent validity : dinilai berdasarkan korelasi antara item

skor/komponen skor dengan konstruk skor yang dihitung dengan PLS,

Korelasi dikatakan tinggi jika melebihi 0,70

2. Discriminant validity : dinilai berdasarkan cross loading pengukuran

dengan konstruk. Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih

besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka akan menunjukkan bahwa

konstruk laten memprediksi ukuran pada blok yang lebih baik daripada

Page 60: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

45

ukuran blok lainnya. Direkomendasikan nilai AVE harus lebih besar 0,50

(Fornnel dan Larcker, 1981 dalam Ghozali, 2006). Berikut ini rumus

menghitung AVE:

Σλi²

AVE = Σλi² + Σivar(εi)

Dimana λi adalah component loading ke indikator dan var(εi) = 1 - λi².

Jika semua indikator di standardized, maka ukuran ini sama dengan

average communalities dalam blok. Fornnel dan Larcker (1981)

menyatakan bahwa pengukuran ini dapat digunakan untuk mengukur

reabilitas component score variabel laten dan hasil lebih konservatif di

bandingkan dengan composite reability (ρс). Direkomendasikan nilai

AVE harus lebih besar 0,50.

3. Composite realibility : dengan mengunakan output yang dihasilkan

PLS maka composite realibility dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

(Σλi)²

ρс = (Σλi)² + Σivar(εi) Dimana λi adalah component loading ke indikator dan var(εi) = 1 - λi².

Nilai dari composite realibity harus diatas 0,60

Page 61: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

46

3.6.2 Model Struktural atau Inner Model

Inner model (inner relation, structural model dan substantive theory)

menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada teori substantif.

Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk

dependen, Stone-GeisserQ-square test untuk predictive relevance dan uji t serta

signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural.

Hasil R-square sebesar 0,67; 0,33 dan 0,19 untuk variabel laten endogen

(variabel dependen) dalam model struktural mengindikasikan bahwa model baik,

moderat dan lemah

3.6.3 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, nilai t-statistic yang dihasilkan dari output PLS

dibandingkan dengan nilai t-tabel, output PLS merupakan estimasi variabel laten

yang merupakan linier agregat dari indikator. Hipotesis yang dugunakan adalah

sebagai berikut

H0 : bi = 0 , artinya suatu variabel independen tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Ha : bi > 0, artinya suatu variabel independen berpengaruh positif

terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi () = 0,05 ditentukan

sebagai berikut :

Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima

Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak