analisis faktor-faktor yang mempengaruhi...

154
i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MANAJEMEN PERUSAHAAN UNTUK MELAKUKAN TAX PLANNING (Studi Empiris Pada Perusahaan di DKI Jakarta) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: IDA HAMADAH NIM: 105082002619 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431H/2010M

Upload: phamkhuong

Post on 18-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

MOTIVASI MANAJEMEN PERUSAHAAN UNTUK

MELAKUKAN TAX PLANNING

(Studi Empiris Pada Perusahaan di DKI Jakarta)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

IDA HAMADAH

NIM: 105082002619

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431H/2010M

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

ii

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

MOTIVASI MANAJEMEN PERUSAHAAN

UNTUK MELAKUKAN TAX PLANNING

(Studi Empiris Pada Perusahaan di Wilayah DKI Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ida Hamadah

NIM: 1050 8200 2619

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Dr. Abdul Hamid, MS Afif Sulfa, SE.,Ak.,MSi

NIP:195706171985031002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010M

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

iii

Hari Selasa tanggal 18 Bulan Mei Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Ida Hamadah NIM: 105082002619 dengan

judul skripsi “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

MOTIVASI MANAJEMEN PERUSAHAAN UNTUK MELAKUKAN TAX

PLANNING” (Studi empiris pada perusahaan di wilayah DKI Jakarta).

Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka

skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Mei 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Afif Sulfa, SE., Ak, M.Si Reskino, SE., Ak, M.Si

Penguji II Penguji III

Dr. Amilin, SE., Ak, M.Si

Penguji I

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

iv

Hari Selasa tanggal 18 Bulan Mei Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Ida Hamadah NIM: 105082002619 dengan

judul skripsi “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

MOTIVASI MANAJEMEN PERUSAHAAN UNTUK MELAKUKAN TAX

PLANNING” (Studi empiris pada perusahaan di wilayah DKI Jakarta).

Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka

skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Mei 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Afif Sulfa, SE., Ak, M.Si Reskino, SE., Ak, M.Si

Penguji II Penguji III

Dr. Amilin, SE., Ak, M.Si

Penguji I

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Ida Hamadah

2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Agustus 1987

3. Alamat : Jl. Bangka IX gg. H. Abdul Halim

Rt.009/010 No.3

Pela Mampang Jakarta Selatan

4. Telepon : (021) 92762834

II. PENDIDIKAN

1. MI Al-Hikmah Jakarta Tahun 1993-1999

2. MTSN 1 Jakarta Tahun 1999-2002

3. SMK Al-Hidayah 1 Jakarta Tahun 2002-2005

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2005-2010

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : H. Cholid Ma’mun

2. Ibu : Hj. Churyanty

3. Alamat : Jl. Bangka IX gg. H. Abdul Halim

Rt.009/010 No.3

Pela Mampang Jakarta Selatan

4. Telepon : (021) 91279008

5. Anak Ke Dari : 5 dari 6 Bersaudara.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

vi

Factors Analisys That Influence The Motivation

Of The Company Management ForTtax Planning Practical

by: Ida Hamadah

Abstract

The aimed of this research is to analized the factors that influence the

motivation of the company management for tax planning practical. The

respondent of this research were tax employee at companies in DKI Jakarta. The

sampling method used was convenience sampling method. The data that used in

this research was primary data and it was colected by questionnaires. The

questionnaires that can be analized was 75 from 100 total distributed

questionnaires. This research used multiple regression analysis to test the

hypotesis.

The result of this research indicated that tax policy, tax regulation and tax

administration were not significantly influence to liquefaction of the tax planning.

Loopholes and tax rates have significantly influence to liquifaction of the tax

planning. The result also showed that tax policy, tax regulation, tax

administration, loopholes and tax rates together (simultaneously) influence to

liquifaction of tax planning.

Keywords: Tax policy, Tax regulation, Tax administration, Loopholes, Tax rates

and tax Planning

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

vii

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Manajeemen

Perusahaan Untuk Melakukan Tax Planning

Oleh: Ida Hamadah

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi manajemen perusahaan untuk melakukan tax planning.

Responden dari penelitian ini adalah staf pajak yang bekerja pada perusahaan-

perusahaan di wilayah DKI Jakarta. Metode penentuan sampel menggunakan

metode convenience sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang

dikumpulkan melalui kuesioner. Kuesioner yang bisa diolah adalah sejumlah 75

kuesioner dari 100 kuesioner yang disebarkan. Penelitian ini menggunakan

analisis regresi berganda untuk pengujian hipotesis.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kebijakan perpajakan,

undang-undang perpajakan, dan administrasi perpajakan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap tax planning. Sedangkan loopholes dan tarif pajak

berpengaruh secara signifikan terhadap tax planning. Hasil penelitian ini juga

menunjukkan bahwa kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan,

administrasi perpajakan, loopholes dan tarif pajak berpengaruh secara simultan

terhadap tax planning

Kata kunci: kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, administrasi

perpajakan, loopholes, tarif pajak, dan tax planning

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan rahmat-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa

dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan

para pengikutnya. Atas berkah, rahmat dan kasih sayang-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Motivasi Manajemen Perusahaan Untuk Melakukan Tax

Planning”

Skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan

berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Ayah (H.Cholid Ma’mun. Alm) dan Ibu (Hj. Churyanty) yang telah

memberikan dorongan serta bantuan baik moril maupun materil yang

penulis sangat butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini. (This is for u dad..

and thank’s for everything that u’ve done mom..)

2. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku selaku dekan Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial, serta dosen pembimbing skripsi satu, yang juga telah banyak

meluangkan waktu dan memberikan masukan untuk penulis dalam

pembuatan skripsi ini.

3. Afif Sulfa, SE.,Ak.,M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi serta dosen

pembimbing dua, yang begitu telaten dan sabar dalam membimbing penulis,

serta banyak memberikan pengarahan dan masukan selama proses

pengerjaan skripsi.

4. Yessi Fitri, SE.,Ak.,M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

5. Terima kasih kepada bapak Dr. Amilin, SE, Ak, MSi dan ibu Reskino, SE,

Ak, MSi, selaku dosen penguji komprehensif.

6. Kepada seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah banyak

membimbing, mengajarkan banyak ilmu kepada penulis. Dan tak lupa

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

ix

penulis ucapkan terima kasih kepada staf perpustakaan dan karyawan FEIS

atas bantuannya.

7. Oktafiani, perjuangan ini yang akan kita kenang sampai nanti. (This is it)

8. Sahabat-sahabatku Hadiarrohman, Ridwan Alhadian, Ahmad Syahri, Galih,

Oktavia Dian ES. Nofilia Fitrianti, M. Rokhly, Yana, Nubzatussaniah, Adit,

Muamar, Lilik Mujiati, Dea fennia, Dara utami, Ahmad Danial, Ahmad

Awliya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Semoga Allah SWT memberikan semua kebaikan, kepada pihak yang telah

disebutkan atas semua bantuannya kepada penulis. Akhir kata semoga skripsi ini

dapat bermanfaat dan membantu para pembaca dan rekan-rekan mahasiswa atau

mahasiswi lainnya.

Jakarta, September 2010

Ida Hamadah

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi .................................................................... ii

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif .................................................. iii

Lembar Pengesahan Uji Skripsi .............................................................. iv

Daftar Riwayat Hidup .............................................................................. v

Abstract ...................................................................................................... vi

Abstrak ....................................................................................................... vii

Kata Pengantar ......................................................................................... viii

Daftar Isi .................................................................................................... x

Daftar Tabel ............................................................................................... xv

Daftar Gambar .......................................................................................... xvi

Daftar Lampiran ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ................................................ 1

B. Perumusan Masalah ......................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................... 8

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

xi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar-dasar Perpajakan .................................................... 9

1. Pengertian Pajak ........................................................ 9

2. Asas-asas Perpajakan ................................................. 10

B. Laporan Keuangan Fiskal ................................................ 12

C. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial Dengan

Fiskal............ .................................................................... 16

D. Perencanaan Pajak (Tax Planning) .................................. 19

1. Pengertian .................................................................. 19

2. Tujuan dan Manfaat Tax Planning. ........................... 21

3. Syarat-Syarat Tax planning............................ ........... 22

4. Strategi dalam Tax Planning...................................... 24

5. Pendekatan Lain dalam Tax Planning..................... .. 25

E. Tahap-tahap dalam Membuat Perencanaan Pajak ........... 26

F. Langkah-langkah Perencanaan Pajak ............................... 37

1. Maksimalisasi Penghasilan yang dikecualikan .......... 37

2. Maksimalkan Beban-bebaan Fiskal ........................... 40

G. Manajemen Pajak ............................................................. 43

H. Motivasi melakukan Perencanaan Pajak (Tax

Planning).......................................... ............................... 45

I. Penelitian Terdahulu ........................................................ 57

J. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis .................................. 58

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................ 60

B. Metode Penentuan Sampel ............................................... 60

C. Metode Pengumpulan Data .............................................. 61

D. Metode Analisis Data ....................................................... 62

1. Statistik Deskriptif ..................................................... 62

2. Uji Kualitas Data ....................................................... 62

3. Uji Asumsi Klasik ...................................................... 63

4. Uji Hipotesis .............................................................. 65

E. Operasional Variabel Penelitian ....................................... 67

1. Kebijakan Perpajakan ................................................ 67

2. Undang-undang Perpajakan ....................................... 68

3. Administrasi Perpajakan ............................................ 68

4. loopholes .................................................................... 68

5. Tarif Pajak ................................................................. 69

6. Tax Planning ............................................................. 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................. 78

1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................... 78

2. Karakteristik Profil Responden .................................. 80

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ......................................... 81

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ...................................... 81

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

xiii

2. Hasil Uji Kualitas Data .............................................. 83

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................ 89

4. Hasil Uji Hipotesis ..................................................... 93

C. Pembahasan ...................................................................... 98

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................... 103

B. Implikasi ........................................................................... 104

C. Saran ................................................................................. 105

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 107

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 107

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

xiv

Daftar Tabel

No. Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 57

3.1 Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 71

4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian ................................................... 79

4.2 Data Sampel Penelitian ................................................................... 81

4.3 Profil Responden ............................................................................. 82

4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................... 83

4.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Kebijakan Perpajakan ..................... 84

4.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Undang-undang Perpajakan ............ 85

4.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Administrasi Perpajakan ................. 85

4.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Loopholes ........................................ 86

4.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Tarif Pajak ....................................... 86

4.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Tax Planning ................................... 87

4.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kebijakan Perpajakan .................. 87

4.12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Undang-undang Perpajakan ........ 88

4.13 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Administrasi Perpajakan ............. 88

4.14 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Loopholes .................................... 88

4.15 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tarif Pajak ................................... 89

4.16 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tax Planning ............................... 89

4.17 Hasil Uji Multikolonieritas .............................................................. 90

4.18 Koefisien Determinasi ..................................................................... 94

4.19 Hasil Uji Statistik t .......................................................................... 95

4.20 Hasil Uji Statistik F ......................................................................... 98

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

xv

Daftar Gambar

No. Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran .............................................................. 58

4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Histogram ................................. 91

4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ............................ 92

4.2 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................. 93

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

xvi

Daftar Lampiran

No. Keterangan Halaman

1. Kuesioner Penelitian ....................................................................... 109

2. Daftar Jawaban Responden ............................................................. 123

3. Hasil Uji Data SPSS ........................................................................ 128

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah utama bangsa Indonesia setelah kemerdekaan adalah

melakukan pembangunan nasional baik pembangunan fisik maupun

pembangunan mental rakyat. Untuk dapat melakukan pembangunan

tentunya dibutuhkan sumber dana yang sangat besar. Adapun sumber dana

yang digunakan untuk membiayai pembangunan dalam era 50-an tentunya

lebih baik menggunakan dana pinjaman luar negeri. Pada era tahun 1970-

an sumber pembiayaan pembangunan lebih banyak menggunakan sektor

migas melalui ekspor migas disamping sumber pembiayaan lain

diantaranya melalui pinjaman luar negeri. Namun belakangan setelah era

tahun 1970-an harga minyak perlahan-lahan mulai merosot serta cadangan

minyak Indonesia makin lama makin menyusut, pemerintah tidak dapat

lagi semata-mata hanya mengandalkan ekspor migas untuk membiayai

pembangunan. Peranan masyarakat dalam pembiayaan pembangunan

mulai terus ditumbuhkan dengan mendorong kesadaran, pemahaman dan

penghayatan bahwa pembangunan adalah hak, kewajiban dan tanggung

jawab seluruh rakyat. Pemerintah mulai menggalakkan pajak sebagai

alternatif pembiayaan pembangunan.

Pajak di satu sisi merupakan sumber pembiayaan pembangunan,

tetapi disisi lain tentunya merupakan beban bagi masyarakat yang harus

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

2

membayar pajak tersebut. Mengingat tujuan pembangunan adalah untuk

kesejahteraan rakyat, maka hendaknya penghasilan pajak yang dipungut

yang merupakan sumber pembiayaan pembangunan tidak menyebabkan

rakyat menjadi tidak sejahtera.

Undang-undang perpajakan di Indonesia menganut Self Assesment,

yaitu kepada wajib pajak diberi kepercayaan dan tanggung jawab yang

lebih besar untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan kewajiban

pajak. Aparat perpajakan dalam hal ini hanya melakukan pembinaan dan

pengawasan terhadap pelaksanaannya. Dengan menganut prinsip tersebut

pemerintah memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk

menjalankan kewajiban perpajakan atas kesadaran dan rasa tanggung

jawab dan untuk pengawasan atas laporan yang disampaikan wajib pajak

akan diadakan pemeriksaan.

Sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku, setiap

perusahaan yang didirikan di Indonesia atau melakukan kegiatan di

Indonesia merupakan wajib pajak, dimana perusahaan tersebut dituntut

untuk melakukan kewajiban perpajakan, selain tugasnya menjalankan self

assessment sistem, wajib pajak juga berkewajiban memungut dan

memotong pajak. Dalam pelaksanaannya masih terdapat hambatan,

dimana sebagian besar wajib pajak berpendapat pajak merupakan beban

yang harus ditekan jumlahnya.

Salah satu tujuan perusahaan pasti untuk memaksimalkan

kesejahteraan pemegang saham (pemilik perusahaan) dengan cara

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

3

memaksimalkan nilai perusahaan, yaitu dengan memperoleh laba

maksimum. Dan untuk memperoleh laba maksimum yaitu dengan cara

meminimumkan pajak, karena pajak merupakan salah satu faktor

pengurang laba. Besarnya pajak seperti kita ketahui, tergantung pada

besarnya penghasilan perusahaan. Semakin besar penghasilan maka

semakin besar pajak terhutang. Oleh karena itu perusahaan membutuhkan

suatu perencanaan pajak atau yang disebut tax planning yang tepat agar

perusahaan membayar pajak seefisien mungkin sepanjang hal tersebut

masih sesuai dengan aturan-aturan perpajakan yang berlaku.

Menurut (Yenni Mangoting, 1999) tax planning adalah proses

mengorganisasi usaha wajib pajak atau kelompok wajib pajak sedemikian

rupa sehingga utang pajaknya, baik pajak penghasilan maupun pajak-pajak

lainnya, berada dalam posisi yang paling minimal, sepanjang hal ini

dimungkinkan baik oleh ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan maupun secara komersial.

Ada lima kecenderungan yang memotivasi manajemen melakukan

tax planning sesuai dengan yang diungkapakan oleh Handayani (2004)

dan Suandy (2008) yakni: (1) Kebijakan Perpajakan (Tax Policy) adalah

kebijakan perpajakan yang terkandung dalam Ketentuan Undang-Undang

Perpajakan yang berlaku. Pada saat ini, sistem pembayaran pajak yang

berlaku di Indonesia dilandasi oleh sistem pemungutan dimana wajib pajak

boleh menghitung dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus

disetorkan (self assessment system). Dengan diberlakukannya sistem

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

4

tersebut, juga akan membuka peluang bagi manajer perusahaan untuk

mengimplementasikan tax planning dalam pengendalian pemenuhan

kewajiban perpajakan perusahaan. (2) Undang-undang Perpajakan (Tax

Law), pada kenyataannya dimanapun tidak ada Undang-undang yang

mengatur setiap permasalahan secara sempurna. Keadaan ini menyebabkan

munculnya celah bagi wajib pajak untuk menganalisis dengan cermat atas

kesempatan tersebut untuk digunakan merencanakan pajak yang baik. (3)

Administrasi perpajakan (Tax Administration), hal yang mendorong

perusahaan untuk melaksanakan perencanaan pajak dengan baik agar

terhindar dari sanksi administrasi maupun pidana karena adanya penafsiran

antara aparat fiskus dan wajib pajak akibat dari begitu luasnya peraturan

parpajakan yang berlaku dan sistem informasi yang masih belum efektif.

(4) Loopholes, salah satu tujuan perusahaan pasti untuk memaksimalkan

kesejahteraan pemegang saham (pemilik perusahaan) dengan cara

memaksimalkan nilai perusahaan, yaitu dengan memperoleh laba

maksimum. Dan untuk memperoleh laba maksimum, maka harus

meminimumkan pajak, karena pajak merupakan salah satu faktor

pengurang laba. Dengan adanya loopholes tersebut, maka perusahaan akan

melakukan pembayaran pajak seminal mungkin tanpa melanggar undang-

undang pajak. (5) Tarif pajak (tax rates ), dengan adanya perbedaan tarif

pajak atas objek pajak, memotivasi perusahaan untuk memanfaatkannya

agar beban pajaknya rendah. Perencanaan yang dapat dilakukan untuk

menghemat beban pajak atau meminimalisasi beban pajak penghasilan

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

5

yaitu dengan melihat dari segi siapa yang menanggung beban. Dimana

semakin besar tarif pajak maka semakin besar motivasi manajemen

perusahaan untuk melakukan tax planning.

Pernyataan diatas menunjukan bahwa tax planning akan membantu

meminimalisasikan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh wajib pajak dalam

rangka pemenuhan kewajiban pajak tersebut tidak memberatkan wajib

pajak dan tidak menghambat wajib pajak dalam melakukan pemenuhan

kewajiban pajaknya. Dan dengan melihat aktivitas dunia bisnis yang

banyak dipengaruhi oleh pajak, maka peneliti tertarik untuk memprediksi

faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi manejeman perusahaan untuk

melakukan tax planning.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Agus Subekti (2007) dengan

judul faktor-faktor yang memotivasi manajemen perusahaan melakukan

tax planning pada perusahaan yang terdaftar sebagai wajib pajak badan di

KPP perusahaan masuk bursa Jakarta. Menunjukkan bahwa kebijakan

perpajakan dan administrasi perpajakan memiliki hubungan yang

signifikan terhadap tax planning. Dan undang-undang tidak memiliki

hubungan yang signifikan terhadap tax planning. Penelitian yang

dilakukan oleh Martha Tanuwardi (2009) yang berjudul Analisis faktor-

faktor yang memotivasi manajemen perusahaan melakukan tax planning

juga membuktikan bahwa kebijakan perpajakan, undang-undang

perpajakan, dan administrasi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap

tax planning.

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

6

Dengan uraian diatas tax planning merupakan isu penting yang

menarik untuk diteliti, karena sasarannya sejalan dengan kebutuhan

perusahaan yang menitikberatkan pada peningkatan laba. Berdasarkan

pada uraian halaman sebelumnya, maka penelitian ini diberi judul:

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Manajemen

Perusahaan Untuk Melakukan Tax Planning”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat di klasifikasikan

masalah dalam pokok dalam penelitian ini seberapa besar faktor-faktor

yang mempengaruhi motivasi manajeman perusahaan untuk melakukan

tax planning yaitu dengan mengambil permasalahan:

1. Apakah kebijakan perpajakan berpengaruh terhadap motivasi

manajemen melakukan tax planning?

2. Apakah undang-undang perpajakan berpengaruh terhadap motivasi

manajemen melakukan tax planning?

3. Apakah administrasi perpajakan berpengaruh terhadap motivasi

manajemen melakukan tax planning?

4. Apakah loopholes berpengaruh terhadap motivasi manajemen

melakukan tax planning?

5. Apakah tarif pajak berpengaruh terhadap motivasi manajemen

melakukan tax planning?

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

7

6. Apakah kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan,

administrasi perpajakan, loopholes dan tarif pajak berpengaruh

terhadap motivasi manajemen melakukan tax planning?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka ditetapkan tujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Untuk menguji pengaruh kebijakan perpajakan terhadap motivasi

manajemen melakukan tax planning

2. Untuk menguji pengaruh undang-undang perpajakan terhadap

motivasi manajemen melakukan tax planning

3. Untuk menguji pengaruh administrasi perpajakan terhadap motivasi

manajemen melakukan tax planning

4. Untuk menguji pengaruh loopholes terhadap motivasi manajemen

melakukan tax planning

5. Untuk menguji pengaruh tarif pajak terhadap motivasi manajemen

melakukan tax planning

6. Untuk menguji pengaruh kebijakan perpajakan, undang-undang

perpajakan, administrasi perpajakan, loopholes dan tarif pajak

terhadap motivasi manajemen melakukan tax planning

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

8

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini di

harapkan dapat berguna untuk:

1. Perusahaan, khususnya manajemen, penelitian ini dapat membantu

dalam mengevaluasi kinerja serta menjadi pertimbangan yang

digunakan oleh manajemen dalam melakukan tax planning.

2. Penulis, yaitu guna memperluas wawasan berfikir dan rekan-rekan

mahasiswa khususnya jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

3. Ilmu akuntansi, yaitu untuk menambah referensi ilmiah mengenai

strategi efisiensi biaya dan akuntansi perpajakan khususnya tax

planning

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar-dasar Perpajakan

1. Pengertian Pajak

Menurut Irwansyah Lubis (2007), terdapat beberapa definisi

pajak yaitu : Definisi yang dikemukakan oleh P.J.A. Adriani, pajak

adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang

oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan

tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan

yang gunanaya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum

yang berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan

pemerintahan.

Menurut Perancis, yang termuat dalam buku Leroy Beaulieu

yang berjudul Traite de la Science des Finances 1906, menyebutkan

pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tidak yang

dipaksakan oleh kekuasaan publik dari penduduk atau dari barang,

untuk menutup belanja pemerintah.

N.J Feldman, dalam bukunya De overheidsmid delen van

Indonesia 1949, pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh

dan terutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkan

secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata

digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

10

Definisi pajak juga dikemukakan oleh Rochmat Soemitro, pajak

adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal

(kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan

untuk membayar pengeluaran umum.

Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa:

a. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang

b. Jasa timbal balik tidak dapat ditunjukkan secara langsung

c. Pajak dipungut oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah

d. Pajak dipergunakan untuk membiayai pengeluaran umum

pemerintah

e. Dapat dipaksakan

2. Asas-asas Perpajakan

Menurut Adam Smith, seperti dikutip oleh Erly Suandy dalam I

Kadek Sumadi (2006), pemungutan pajak hendaknya didasarkan atas

empat azas perpajakan, yaitu:

a. Equality atau azas keadilan

Pajak itu harus adil dan merata, yaitu dikenakan kepada orang-

orang pribadi sebanding dengan kemampuannya untuk membayar

(ability to pay) pajak tersebut, dan juga sesuai dengan yang

diterimanya

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

11

b. Certainty atau azas kepastian hukum

Pajak itu tidak ditentukan secara sewenang-wenang, sebaiknya

pajak itu harus dari semula jelas bagi semua wajib pajak dan

seluruh masyarakat. Berapa jumlah yang harus dibayar, kapan

harus dibayar dan bagaimana cara membayarnya. Apabila tidak ada

kepastian bagi wajib pajak tentang kewajiban pajaknya, maka

pajak terutang bergantung kepada “kebijaksanaan” petugas pajak

yang dapat menyalah gunakan kekuasaannya untuk keuntungan

dirinya.

c. Convenience of payment atau azas ketepatan waktu pemungutan

Saat wajib pajak harus membayar pajaknya, hendaknya ditentukan

pada saat yang tidak menyulitkan wajib pajak

d. Economy in collection atau azas pemungutan pajak yang ekonomis

/ efisien

Biaya pemungutan pajak bagi kantor pajak dan biaya memenuhi

kewajiban pajak (compliance cost) bagi wajib pajak hendaknya sekecil

mungkin. Demikian pula halnya dengan beban yang dipikul oleh wajib

pajak hendaknya juga sekecil mungkin. Pajak hendaknya tidak

menghalangi wajib pajak untuk terus melakukan kegiatan-kegiatan

ekonomisnya.

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

12

B. Laporan Keuangan Fiskal

Laporan keuangan fiskal menurut Suwarta (2007) adalah laporan

keuangan yang menggunakan dasar undang-undang pajak, dapat dilakukan

dengan menggunakan rekonsiliasi fiskal. Undang-undang perpajakan tidak

mengatur secara khusus bentuk dari laporan keuangan, hanya memberikan

pembatasan untuk hal-hal tertentu baik dalam pengakuan biaya ini

menyebabkan laba akuntansi dan fiskal dapat berbeda. Secara umum

laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan

(SAK), kecuali diatur secara khusus dalam Undang-Undang. Perusahaan

dapat menyusun laporan keuangan akuntansi (komersial) dan laporan

keuangan fiskal secara terpisah, atau melakukan koreksi fiskal terhadap

laporan keuangan akuntansi (komersial). Laporan keuangan komersial

yang direkosiliasi dengan koreksi fiskal akan menghasilkan laporan

keuangan fiskal. Standar akuntansi khusus Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan Nomor 46 mengenai Pajak Penghasilan. Aspek-aspek

penyusunan laporan keuangan fiskal menurut Undang – Undang

Perpajakan dalam Suandy (2008) terdiri atas:

1. Penghasilan

Menurut Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan,

penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang

diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia

maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

13

untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan

nama dan dalam bentuk apapun, termasuk:

a. penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa

yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan,

honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau

imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam

Undang-undang ini.

b. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan

penghargaan.

c. laba usaha.

d. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta

termasuk.

1) keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan,

persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau

penyertaan modal.

2) keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan dan badan

lainnya karena pengalihan harta kepada pemegang saham,

sekutu, atau anggota.

3) keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan,

pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha.

4) keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan

atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga

sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan badan

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

14

keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau

pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh

Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan

usaha, pekerjaan, kepemilikan atau penguasaan antara pihak-

pihak yang bersangkutan.

e. penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan

sebagai biaya.

f. bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan

pengembalian utang.

g. dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk

dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan

pembagian sisa hasil usaha koperasi.

h. royalti.

i. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta.

j. penerimaan atau perolehan pembayaran berkala.

k. keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan

jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

l. keuntungan karena selisih kurs mata uang asing.

m. selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.

n. premi asuransi.

o. iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya

yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau

pekerjaan bebas.

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

15

p. tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang

belum dikenakan pajak.

2. Biaya

Biaya yang boleh dikurangkan dalam menghitung penghasilan kena

pajak menurut Undang-Undang No. 17 pasal 6 ayat (1) dalam Suandy

(2008) terdiri dari:

a. biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan,

termasuk biaya pembelian bahan, biaya berkenaan dengan

pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus,

gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang,

bunga, sewa, royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah,

premi asuransi, biaya administrasi, dan pajak kecuali Pajak

Penghasilan.

b. penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud

dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas

biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu)

tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 11A.

c. iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh

Menteri Keuangan.

d. kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki

dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk

mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.

e. kerugian dari selisih kurs mata uang asing.

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

16

f. biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di

Indonesia.

g. biaya bea siswa, magang, dan pelatihan.

h. piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat:

1) telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi

komersial.

2) telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan

Negeri atau Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara

(BUPLN) atau adanya perjanjian tertulis mengenai

penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan

debitur yang bersangkutan.

3) telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus,

dan

4) wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak

dapat ditagih kepada Direktorat Jenderal Pajak, yang

pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan

Direktur Jenderal Pajak.

C. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial Dengan Fiskal

Menurut Mohammad Zain (2008) dalam Marfuah (2010) rekonsiliasi

merupakan penyesuaian antara laporan keuangan komersial dengan

laporan keuangan fiskal melalui perbedaan permanen dan perbedaan

sementara atau koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif. Perbedaan

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

17

ini disebabkan adanya perbedaan kepentingan antara akuntansi komersial

yang mendasarkan laba pada konsep dasar akuntansi the paper matching

agains revenue, sedangkan dari segi fiskal tujuannya adalah penerimaan

negara. Dalam penyusunan laporan keuangan fiskal wajib pajak harus

mengacu kepada peraturan perpajakan, sehingga laporan keuangan

komersial yang dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

harus disesuaikan koreksi fiskal terlebih dahulu sebelum menghitung

besarnya penghasilan kena pajak (Agus Subekti, 2007).

Menurut Siti Resmi (2008) perbedaan penghasilan dan

biaya/pengeluaran menurut akuntansi dan menurut fiskal dapat

dikelompokan menjadi 2 yaitu perbedaan tetap (permanent differences)

dan perbedaan sementara atau waktu (timing differences). Perbedaan tetap

terjadi karena transaksi-transaksi pendapatan dan biaya diakui menurut

akuntansi komersial dan tidak diakui menurut fiskal. Perbedaan tetap

mengakibatkan laba (rugi) bersih menurut akuntansi berbeda (secara tetap)

dengan penghasilan (laba) kena pajak menurut fiskal.

Menurut Mohammad Zain (2008) dalam Marfuah (2010) perbedaan

permanen dapat berbentuk antara lain:

1. Penghasilan tertentu, baik sebagian maupun seluruhnya dikecualikan

dari pengenaan pajak penghasilan.

2. Kelompok wajib pajak tertentu, baik sebagian maupun seluruhnya

dibebaskan dari pembayaran pajak.

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

18

3. Pengurangan khusus yang diberikan kepada wajib pajak atau

pengurangan secara selektif yang diberlakukan terhadap wajib pajak

tertentu.

Menurut Mohammad Zain (2008) dalam Marfuah (2010) perbedaan

waktu disebabkan karena perbedaan waktu pengakuan penghasilan, biaya

dan beban yang bersifat sementara yang mengakibatkan adanya penundaan

atau antisipasi penghasilan atau beban. Perbedaan tersebut dapat

dikelompokan menjadi 4 kelompok yaitu:

1. Penghasilan yang berdasarkan akuntansi pajak sudah merupakan

penghasilan yang sudah dapat dikenakan pajak, tetapi berdasarkan

akuntansi keuangan merupakan penghasilan yang masih akan

diterima.

2. Penghasilan yang berdasarkan akuntansi pajak sudah merupakan

penghasilan yang sudah dikenakan pajak, tetapi berdasarkan akuntansi

keuangan merupakan penghasilan yang diterima dimuka.

3. Beban atau pengeluaran yang berdasarkan akuntansi pajak sudah

dapat dikurangkan sebagai biaya, tetapi berdasarkan akuntansi

keuangan merupakan beban atau pengeluaran yang dibayar dimuka.

4. Beban atau pengeluaran yang berdasarkan akuntansi pajak sudah

dapat dikurangkan sebagai biaya, tetapi berdasarkan akuntansi

keuangan merupakan beban atau pengeluaran yang masih akan

dibayar.

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

19

D. Perencanaan Pajak (Tax Planning)

1. Pengertian

Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan

perusahaan yang kemudian menyajikan dengan strategi-strategi

(program) teknik-teknik serta operasi (tindakan) yang perlu dilakukan

untuk mencapai tujuan perusahaan secata menyeluruh. Salah satu

unsur dari perencanaan yang merupakan fungsi utama manajemen

adalah membuat perencanaan pajak (tax planning), mulai dari

perencanaan yang paling sederhana berupa perencanaan pemenuhan

kewajiban (pembayaran) pajak sampai perencanaan yang lebih

kompleks yang menyangkut strategi untuk mengurangi beban pajak

perusahaan. Perencanaan yang buruk bukan saja dapat menurunkan

kinerja serta menurunkan laba bersih setelah pajak perusahaan tetapi

lebih jauh dapat berakibat pada sanksi administrasi dan sanksi pidana

apabila terkandung unsur pelanggaran hukum di dalamnya. (I Kadek

Sumadi, 2004)

Perencanaan, termasuk perencanaan pemenuhan kewajiban

perpajakan (tax planning) menurut (Mohammad Zain, 2008) dalam

(Marfuah, 2010) adalah merupakan tindakan penstrukturan yang

terkait dengan konsekuensi pajaknya, yang tujuannya adalah

bagaimana pengendalian tersebut dapat mengefisiensikan jumlah

pajak yang akan di transfer ke pemerintah, melalui apa yang disebut

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

20

dengan penghindaran pajak (tax evasion) yang merupakan tindak

pidana fiskal yang tidak akan ditoleransi.

Yenni Mangoting, (1999) dalam tax planning: Sebuah pengantar

sebagai alternatif meminimalkan pajak menyebutkan bahwa tax

planning adalah proses mengorganisasi usaha wajib pajak atau

kelompok wajib pajak sedemikian rupa sehingga hutang pajaknya baik

pajak penghasilan maupun pajak-pajak lainnya berada dalam posisi

yang minimal, sepanjang hal ini memungkinkan oleh ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tax planning memungkinkan perencanaan pajak yang akan

dibayarkan, agar tidak terjadi kelebihan dalam membayar pajak, tetapi

tidak berarti sebagai upaya menghindari pajak. Tax planning adalah

upaya menekan jumlah kewajiban pajak dengan cara legal. Di luar

negeri terutama Amerika Serikat strategi ini sudah cukup dikenal dan

hampir semua perusahaan melakukannya. Cara ini cukup efektif

dalam rangka melakukan efisiensi dan penghematan.

Ada sebagian orang berpendapat tax planning bertentangan

dengan moral, karena penuh dengan trik-trik (siasat) yang mengarah

pada pengelakan pajak. Selain itu, pada prinsipnya hal ini akan

mengurangi pendapatan negara dari pajak yang merugikan negara.

Jika tax planning lebih mengarah pada pengelakan pajak, merupakan

cerminan keengganan wajib pajak melaksanakan kegotongroyongan

nasional dalam menanggung biaya pembangunan. Untuk menutupi

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

21

tindakan yang cenderung pada tipu muslihat, ada yang mengaburkan

tax planning dengan manajemen pajak. Dilihat dari segi substansi,

hampir tidak ada bedanya antara tax planning dengan manajemen

pajak. Bahkan ada yang mengatakan tax planning adalah bagian yang

tak terpisahkan dari manajemen pajak. (Nur hidayat dalam Bisnis

Indonesia, 2005)

2. Tujuan dan Manfaat Tax Planning

a. Tujuan Tax Planning

James W.Pratt, Jane O. Burns dan William N. Kulsrud, 1989

dalam Yenni Mangonting, 1999 adalah

“The obvious goal of most tax planning is the minimization of the

amount that a person or other entity must transfer to the

government”

Menurut Yenni Mangoting (1999) tujuan secara khusus tax

planning untuk memenuhi hal-hal sebagai berikut:

1) Menghilangkan atau menghapus pajak sama sekali

2) Menghilangkan atau menghapus pajak dalam tahun berjalan

3) Menunda pengakuan penghasilan

4) Mengubah penghasilan rutin berbentuk capital gain

5) Memperluas bisnis atau melakukan ekspansi usaha dengan

membentuk badan usaha baru

6) Menghindari pengenaan pajak ganda

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

22

7) Menghindari bentuk penghasilan yang bersifat rutin atau

teratur atau membentuk, memperbanyak atau mempercepat

pengurangan pajak

b. Manfaat tax planning

Manfaat tax planning itu sendiri adalah: (Yenni Mangoting, 1999)

1) Penghematan kas keluar, karena pajak yang merupakan unsur

biaya dapat dikurangi

2) Mengatur aliran kas, karena dengan perencanaan pajak yang

matang dapat diestimasi kebutuhan kas untuk pajak dan

menentukan saat pembayaran sehingga perusahaan dapat

menyusun anggaran kas secara lebih akurat.

3. Syarat-syarat Tax Planning

Syafi’i (2005) dalam tax planning sebagai upaya meminimalkan

beban pajak menyebutkan bahwa ada lima persyaratan pokok yang

harus ada dalam tax planning:

a. Mengerti peraturan perpajakan atau peraturan lainnya yang

terkait, akan sangat sulit sekali untuk dapat melakukan tax

planning yang tidak melanggar aturan bila tax planning yang

dirancang tidak dalam koridor undang-undang perpajakan yang

berlaku. Pelaksanaan tax planning yang dilaksanakan melanggar

undang-undang akan berakibat fatal dan bahkan dapat

mengancam keberhasilan tax planning (Suandy, 2001)

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

23

b. Menentukan tujuan yang ingin di capai dalam Tax Planning,

dalam hal menghindari dari tindakan yang melanggar undang-

undang sudah tentu tidak dapat melakukan tax planning untuk

menghindari kewajiban perpajakan (Hidayat, 2003). Menurut

Suandy (2001) tax planning paling tidak memiliki dua tujuan

utama yaitu (1) menerapkan peraturan perpajakan secara benar

dan (2) dalam efisiensi untuk mencapai laba yang diharapkan.

c. Memahami karakter dari usaha wajib pajak, karena hampir setiap

perusahaan memiliki perbedaan-perbedaan dalam kebijakan

maupun perilaku (behavior), dan kebiasaannya. Dengan

memahami secara mendalam seluk beluk usaha akan sangat

membantu dalam melaksanakan tax planning (Hidayat, 2003)

d. Memahami tingkat kewajaran atas transaksi yang diatur dalam tax

planning, karena jika melaksanakan tax planning dengan

mengabaikan kewajaran sudah tentu akan menimbulkan

kesulitan-kesulitan karena adanya kecurigaan fiskus, dan ini dapat

berimplikasi dengan pemeriksaan, karena bisa diindikasikan

adanya kecurangan pajak. (Hidayat, 2003)

e. Tax planning harus didukung oleh kebijakan akuntansi

(accounting treatment) dan didukung dengan bukti-bukti yang

memadai. (Hidayat, 2003)

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

24

4. Strategi dalam Tax Planning

Ada beberapa cara yang biasanya dilakukan atau dipraktekkan

wajib pajak untuk meminimalkan pajak yang harus dibayar, misalnya

seperti yang dikemukakan oleh Sophar Lumbantoruan (1996) dalam

bukunya akuntansi pajak, yaitu:

a. Pergeseran Pajak (tax shifting), ialah pemindahan atau

mentransfer beban pajak dari subjek pajak kepada pihak lain,

dengan demikian, orang atau badan yang dikenakan pajak

mungkin sekali tidak menanggungnya

b. Kapitalisasi, ialah pengurangan harga objek pajak sama dengan

jumlah pajak yang akan dibayarkan kemudian oleh pembeli

c. Transformasi, ialah cara pengelakan pajak yang dilakukan oleh

pabrikan dengan cara menanggung beban pajak yang dikenakan

terhadapnya

d. Tax evasion, ialah penghindaran pajak dengan melanggar

ketentuan peraturan perpajakan

e. Tax avoidance, ialah penghindaran pajak dengan menuruti

peraturan yang ada

Jadi dapat disimpulkan, bahwa ada strategi-strategi yang bisa

diambil oleh wajib pajak terutama wajib pajak badan. Dalam usahanya

melaksanakan tax planning dengan tujuan mengatur atau

meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar. Di antara strategi-

strategi tersebut ada yang legal maupun ilegal. Untuk strategi-strategi

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

25

atau cara-cara yang legal sesuai dengan aturan undang-undang yang

berlaku, biasanya dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang tidak

diatur dalam undang-undang atau dengan ini memanfaatkan celah-

celah yang ada dalam undang-undang perpajakan (Loopholes).

5. Pendekatan lain dalam tax planning

Menurut Yenni Mangoting (1999) ada dua pendekatan lain yang

bisa dilakukan sebagai suatu strategi dalam usaha memperkecil laba

yang akhirnya juga mengurangi pajak yang harus dibayar yaitu:

a. Dengan memperkecil pendapatan atau penerimaan

b. Dengan memperbesar biaya atau pengeluaran

Seperti yang disebutkan diatas, bahwa usaha untuk mengatur

jumlah pajak yang harus dibayar dapat dilakukan dengan dua

pendekatan, yaitu memperkecil pendapatan dan penerimaan dan

memperbesar jumlah beban atau pengeluaran. Alternatif atau cara

yang pertama umumnya berisiko besar, karena hal ini biasanya

dilakukan dengan pemalsuan dokumen atau membukukan jumlah

yang fiktif, dimana pencatatan transaksi dilakukan tidak benar.

Pendekatan yang kedua juga ada risikonya, dan cara yang ditempuh

juga sama dengan alternatif yang pertama, hanya saja peraturan pajak

memberikan beban-beban yang dapat dikurangkan dari penghasilan

bruto untuk menentukan jumlah pajak yang harus dibayar. (undang-

undang pajak penghasilan No.10 Tahun 1994, pasal 6)

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

26

Sebenarnya pembayaran pajak dapat dengan mudah dihindari

dengan tidak melakukan perbuatan yang memberikan alasan untuk

dikenai pajak, yaitu dengan meniadakan atau tidak melakukan hal-hal

yang dapat dikenakan pajak. Hal ini biasanya dilakukan dengan

penahanan diri atau dengan penggunaan surogat atau barang yang

tidak atau barang yang kurang dikenakan pajak. Misalnya cukai

tembakau atas rokok putih (luar negeri) dapat dihindari melalui

pemuasan diri dengan rokok klobot. (Yenni Mangoting, 1999)

E. Tahap – tahap dalam membuat perencanaan pajak

Dalam arus globalisasi dan tingkat persaingan yang sedemikian

tajam seorang manajer dalam membuat suatu perencanaan pajak

sebagaimana strategi perencanaan perusahaan secara keseluruhan (Global

Company’s Strategy) juga harus memperhitungkan adanya kegiatan yang

bersifat lokal maupun internasional, maka agar tax planning dapat berhasil

sesuai dengan yang diharapkan, maka menurut Ismarita (2007)

perencanaan seharusnya dilakukan melalui berbagai tahap-tahap berikut:

1. Analisis informasi yang ada

Tahap pertama dari proses pembuatan tax planning adalah

menganalisis komponen yang berbeda atas pajak terlibat dalam suatu

proyek dan menghitung seakurat mungkin beban pajak yang harus

ditanggung. Hal ini hanya bisa dilakukan dengan mempertimbangkan

masing-masing elemen dari pajak baik secara sendiri-sendiri maupun

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

27

secara total pajak yang harus dapat dirumuskan sebagai tax planning

yang paling efisien. Menurut Suandy (2008) seorang manajer

perpajakan harus memperhatikan faktor-faktor baik internal maupun

eksternal yaitu:

a. Fakta yang relevan

Seorang manajer perusahaan dalam melakukan perncanaan pajak

untuk perusahaannya dituntut untuk benar-benar menguasai

situasi yang dihadapi. Baik perubahan yang terjadi agar

perencanaan pajak dapat dilakukan secara tepat dan meneyeluruh

terhadap situasi maupun transaksi-transaksi yang mempunyai

dampak dalam perpajakan.

b. Faktor-faktor pajak (tax factors)

Dalam menganalisis setiap permasalahan yang dihadapi dalam

penyusunan perencanaan pajak tidak terlepas dari dua hal utama

yang berkaitan dengan factor-faktor:

1) setiap perpajakan nasional yang dianut oleh suatu Negara.

2) sikap fiskus dalam menafsirkan peraturan perpajakan baik

undang-undang domestik maupun tax treaty.

c. Faktor non-pajak

Beberapa faktor bukan pajak yang relevan untuk diperhatikan

dalam penyusunan suatu perencanaan pajak antara lain:

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

28

1) Masalah badan hukum (legal entry)

Badan hukum perusahaan terdiri dari berbagai bentuk seperti

perseroan terbatas, perusahaan terbuka, trusts, kongsi

(partnership), dan badan hukum lainnya. Pemilihan bentuk

badan usaha yang diusulkan sering dibuat sebagai fungsi dari

seluruh peraturan (baik untuk pajak maupun bukan pajak),

dalam rangka administrasi pembentukan dan pembubaran

badan hukum yang bersangkutan.

2) Masalah mata uang dan nilai tukar

Dalam ruang lingkup tax planning yang bersifat internasional

masalah nilai tukar mata uang mempunyai dampak yang

besar terhadap kondisi keuangan suatu perusahaan. Nilai

tukar mata uang yang berfluktuasi atau tidak stabil

memberikan resiko usaha yang cukup tinggi. Apalagi jika ada

masalah devaluasi maupun revaluasi. Dari dampak finasial

tentunya berakibat pada posisi laba rugi, terutama bila

terdapat banyak transaksi baik ekspor/impor maupun

pinjaman dalam bentuk mata uang asing. Di sini diperlukan

strategi bisnis dalam menangani jual beli antara perusahaan

induk dengan anak ataupun dengan berbagai mitra usaha.

Untuk mengatasi kerugian fluktuasi nilai mata uang asing

biasanya dilakukan forward market, maupun future markets.

3) Masalah pengawasan devisa (exchange control)

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

29

Sistem pengawasan devisa yang dianut suatu negara menjadi

bahan pertimbanagan penting terutama jika suatu negara

menganut pambatasan/larangan untuk mengadakan

pertukaran atau transfer dana dari transaksi internasional

ataupun adanya larangan untuk meminjam uang/menarik

uang dari luar tanpa seizin bank sentral/mentri keuangan.

Berbagai aturan yang dibuat tentunya menjadi bahan

pertimbangan bagi pengusaha (investor) untuk menambahkan

modal atau tidak, karena perhitungan untung rugi akhirnya

selalu menjadi patokan dasar dalam mengambil keputusan.

4) Masalah program intensif invenstasi

Masalah program intensif yang ditawarkan negara tertentu

memberikan pilihan bagi wajib pajak untuk melakukan

investasi/pemekaran usaha pada suatu lokasi/negara tertentu.

Intensif investasi yang merangsang bisa berupa pemberian

pinjaman dengan tarif bunga rendah, bebas bunga ataupun

adanya pemberian bantuan dari pemerintah.

5) Masalah faktor non-pajak lainnya

Faktor bukan pajak lainnya seperti hukum dan sistem

administrasi yang berlaku, kestabilan ekonomi dan politik,

tenaga kerja, pasar, atau tidaknya tenaga profesional, fasilitas

perbankan. Iklim usaha, bahasa, sistem akuntansi, dan lain-

lain harus dipertimbangkan juga dalam penyusunan

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

30

perencanaan pajak terutama berkaitan dengan pemilihan

lokasi investasi-apakah berupa cabang, anak perusahaan atau

lainnya.

2. Buat satu model / lebih rencana kemungkinan besarnya pajak

Model perjanjian internasional dapat melibatkan satu atau lebih atas

tindakan-tindakan berikut:

a. Pemilihan bentuk transaksi operasi atau hubungan internasional.

Dividen, bunga dan royalti dan capital gains sering memperoleh

perlakuan perpajakan yang berbeda baik di tingkat lokal maupun

dalam treaty antar-negara. Dengan demikian perlu diperhitungkan

dalam memutuskan suatu perencanaan pajak, sebagai contoh

apakah investasi harus dilakukan dalam bentuk saham sebagai

hasil dari pemilikan saham atau dalam bentuk bungan sebagai

hasil peminjaman uang. Konsekuensi perpajakan atas operasi

melalui anak perusahaan atau melalui cabang atau melalui agen

bebas juga sering berbeda. Perbedaan ini mungkin penting dalam

menentukan cara dari operasi yang akan dilaksanakan. Di banyak

negara pengertian dari Bentuk Usaha Tetap (BUT) digunakan

untuk penentuan kewajiban pajak bagi wajib pajak Luar Negeri

yang melaksanakan bisnis di negara tersebut. Sebagai tambahan

pengertian ini sering dipergunakan dalam tax treaties (perjanjian

pajak) sebagai dasar pembagian atas pajak penghasilan

(khususnya dalam hal laba industri maupun komersial). Metode

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

31

yang harus diterapkan dalam menganalisis dan membandingkan

beban pajak maupun pengeluaran lainnya dari suatu proyek

adalah:

1) Apabila tidak ada rencana pembatasan minimum pajak yang

diterapkan.

2) Apabila ada rencana pembatasan minimum pajak yang

diterapkan, berhasil ataupun gagal.

b. Pemilihan negara asing sebagai tempat melakukan investasi atau

menjadi residen dari negara tersebut. Dalam rencana perpajakan

internasional mungkin dapat diperoleh perlakuan khusus dengan

memilih antara dua atau lebih kemungkinan investasi di negara-

negara yang berbeda. Dalam menguji keunggulan pengenaan

pajaknya. Sebagai contoh dalam memutuskan antara penawaran

untuk memiliki saham perusahaan di berbagai negara,

pertimbangan-pertimbangan berikut harus diperhitungkan:

1) tarif yang dikenakan atas laba perusahaan di negara investasi.

2) apakah dividen yang dibagikan terutang withholding taxes.

Jika ya, berapa tarifnya.

3) apakah ada kredit pajak atau pengurangan pajak lainnya di

negara domisili dari pemegang saham sehubungan dengan

pajak yang dibayar di negara investasi.

c. Pengunaan satu atau lebih negara tambahan. Dalam banyak kasus,

pertimbangan penghematan pajak tidak hanya dapat dipengaruhi

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

32

oleh pemilihan yang hati-hati dari bentuk transaksi, operasi

maupun hubungan internasional, tetapi juga oleh penggunaan satu

atau lebih negara sebagai tambahan dari negara yang

bersangkutan yang sudah ada dalam data base. Perencanaan pajak

internasional sebetulnya merupakan perluasan yang sederhana

perencanaan pajak nasional melalui penggunaan elemen asing,

seperti pembentukan trust atau holding company di negara lain

dimana tarif pajaknya rendah biasa diterapkan.

3. Evaluasi pelaksanaan rencana pajak

Perencanaan pajak sebagai suatu perencanaan yang merupakan bagian

kecil dari seluruh perncanaan strategi perusahaan, oleh karena itu

perlu dilakukan terhadap beban pajak (tax burden), perbedaan laba

kotor dan penghasilan selain pajak atas berbagai alternatif

perencanaan. Variabel-variabel tersebut akan diditung seakurat

mungkin dengan hipotesis sebagai berikut:

a. Bagaimana jika rencana tersebut tidak dilaksanakan.

b. Bagaimana jika rencana tersebut dilaksanakan dan berhasil

dengan baik.

c. Bagaimana jika rencana tersebut dilaksanakan tetapi gagal.

Dari tiga hipotesis tersebut akan memberikan hasil yang berbeda. Dari

hasil tersebut baru dapat ditentukan apakah perencanaan pajak

tersebut layak untuk dilaksanakan atau tidak.

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

33

Sebagai contoh, misalnya perusahaan A menghitung apabila:

a. Ia tidak melaksanakan perencanaan pajak, pajak yang harus di

tanggung Rp 100.000.000,00.

b. Ia melaksanakan perencanaan pajak dan berhasil, maka pajak

yang harus ditanggung Rp 75.000.000,00.

c. Ia melaksanakan perencanaan pajak tapi gagal, maka pajak yang

harus di tanggung Rp 125.000.000,00.

Perusahaan tentu akan memilih untuk melaksanakan

perencanaan pajak karena ia bisa menghemat pajak sebesar Rp

25.000.000,00 jika perencanaan pajak tersebut berhasil sesuai sasaran.

Namun perlu diperhatikan bahwa ada tambahan biaya hukum dan

lain-lainnya yang mungkin terjadi apabila pihak otoritas pajak tidak

setuju dengan deductible items sehingga menjadi suatu kasus di

pengadilan.

Begitu juga dengan waktu nilai mata uang (time value of

money). Bila perencanaan pajak yang dilaksanakan semata-mata

hanya untuk menunda pembayaran bukan untuk mengurangi beban

pajak, maka seharusnya di tarik kembali (discounted) terhadap nilai

sekarang dan dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan

sekarang. Dengan kata lain dilihat nilai sekarang (present value) atas

penghematan penundaan pajak berbagai tahun dikemudian hari

dikurangi nilai sekarang atas biaya yang dikeluarkan untuk suatu

perencanaan pajak.

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

34

4. Mencari kelemahan dan kemungkinan memperbaiki kembali

rencana pajak

Untuk mengatakan bahwa hasil suatu perencanaan pajak baik

atau tidak, tentu harus dievaluasi melalui berbagai rencana yang

dibuat. Dengan demikian keputusan yang terbaik atas suatu

perencanaan pajak harus sesuai dengan bentuk transaksi dan tujuan

operasi. Perbandingan berbagai rencana harus dibuat sebanyak

mungkin sesuai bentuk perencanaan pajak yang diinginkan. Kadang

suatu rencana harus di ubah mengingat adanya perubahan

peraturan/perundang-undangan. Tindakan perubahan (up to date

planning) harus tetap dijalankan walaupun diperlukan penambahan

biaya besar, rencana tersebut harus tetap dijalankan, karena

bagaimanapun juga kerugian yang ditanggung merupakan kerugian

kriminal. Jadi sangat membantu jika pembuatan suatu rencana disertai

dengan gambaran/perkiraan berapa peluang kesuksesan dan beberapa

laba (benefit) potensial yang akan diperoleh jika berhasil maupun

kerugian (loss) potensial jika terjadi kegagalan.

5. Mutakhiran rencana pajak

Meskipun suatu rencana pajak telah dilaksanakan dan proyek

juga telah berjalan, tetap perlu diperhitungkan setiap perubahan yang

terjadi baik dari undang-undang maupun pelaksanaannya (negara di

mana aktivitas tersebut dilakukan) yang dapat berdampak terhadap

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

35

komponen suatu perjanjian. Namun sayangnya informasi mengenai

perubahan yang terjadi di luar negeri atas berbagai macam pajak

maupun aktivitas bisnis seringkali sangat terbatas. Oleh karena itu,

ketika memberikan masukan kepada konsulen luar negeri sehibungan

dengan rencana perubahan-perubahan yang akan segera terjadi dalam

undang-undang dan pelaksanaannya, juga harus ditanyakan

dampaknya terhadap perjanjian yang telah dibuat.

a. Perencanaan Pajak Domestik (National Tax Planning)

Sebelum melakukan suatu perencanaan pajak domestik (national

tax planning) diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai

maksud dan tujuan dari undang-undang dan peraturan perpajakan

yang berlaku, teori dan praktik akuntansi yang berlaku, serta

praktik administrasi perpajakan.

b. Perencanaan Pajak Internasional (International Tax

Planning)

Perencanaan pajak internasional berkaitan dengan perusahaan

grup multinasional di mana tujuan utamanya adalah ingin

meminimalkan biaya-biaya dan pajak. Namun pengertian

meminimalisasi total biaya pajak grup yang telah dibayar anggota

grup tentunya membayar pajak sesuai hukum yang berlaku dan

transfer yang dilakukan haruslah bersifat legal. Inilah yang

disebut sebagai tax avoidance atas pajak yang seharusnya dibayar.

Perusahaan grup multinasional adalah perusahaan-perusahaan

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

36

yang didirikan di berbagai negara dan saling berhubungan antar

negara, serta saling berhubungan di dalam kepemilikan yang

biasanya berjuang pada perusahaan induk (parent company).

Sebelumnya, intenasional tax planning selalu berkosentrasi

pada dua hal yaitu with holding tax dan tax havens. Namun

dalam perkembangannya yang sekarang, international tax

planning lebih ditujukan pada penggunaan negara-negara yang

mempunyai tarif pajak yang tinggi (high tax country). Ini

disebabkan manajer perusahaan dalam menyusun strategi

perencanaan pajaknya melihat bahwa tax havens bukan lagi

menjadi faktor yang menguntungkan dan tidak cocok dengan

jaringan kerja tax treaty. Pada kahirnya pengurangan beban pajak

hanya akan efektif sepanjang penghasilan yang dilindungi di

negara yang bertarif rendah akan dibagikan.

Tambahan lagi, banyak negara memberlakukan pengenaan

pajak atas penghasilan yang diperoleh subsidiary tax havens di

negara pemegang saham berada. Dengan demikian, penggunaan

negara tax havens sebagai penghubung sudah tidak

menguntungkan lagi.

Dengan demikian pada awalnya perencanaan pajak perlu

menganalisis komponen yang berbeda atas pajak yang terlibat

dalam suatu proyek dan menghitung seakurat mungkin pajak yang

harus ditanggung. Kegiatan ini hanya bisa dilakukan dengan

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

37

mempertimbangkan masing-masing elemen dari pajak baik secara

sendiri-sendiri maupun secara total pajak yang harus dirumuskan

sebagai tax planning yang paling efisien. Adalah juga penting

untuk memperhitungkan besarnya penghasilan dari suatu proyek

dan pengeluaran-pengeluaran lain dari pajak yang mungkin

terjadi, untuk itu seorang manajer perpajakan harus

memperhitungkan faktor-faktor baik dari segi internal maupun

eksternal yaitu, (1) fakta yang relevan, (2) faktor pajak, (3) faktor

non pajak lainnya.

F. Langkah – Langkah Perencanaan Pajak (Tax Planning)

1. Maksimalisasi Penghasilan yang dikecualikan

Usaha maksimalisasi penghasilan yang dikecualikan adalah

usaha memaksimalkan penghasilan yang bukan objek pajak dengan

mendasarkan pada variabel penghasilan yang bukan objek pajak

dengan mendasarkan pada variabel penghasilan yang bukan berbagai

objek pajak. Peluang ini tercantum dalam pasal 4(3) Undang-undang

Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008, yang mengatur tentang

penghasilan yang tidak termasuk objek pajak, yaitu:

a. Bantuan atau sumbangan

b. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis

keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan,

badan sosial termasuk yayasan, koperasi

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

38

c. Warisan

d. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan

e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa

yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau

kenikmatan dari wajib pajak atau pemerintah

f. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi

sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,

asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa

g. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan

terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha

milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal

pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di

Indonesia

h. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya

telah disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi

kerja maupun pegawai

i. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan

komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham,

persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi, termasuk pemegang

unit penyertaan kontrak investasi kolektif

j. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal

ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

39

didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia,

dengan syarat badan pasangan usaha tersebut:

1) Merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah, atau yang

menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang diatur

dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

2) Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia

k. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya

diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan

l. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba

yang bergerak dalam bidang pendidikan dan atau bidang penelitian

dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang

membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana

dan prasarana kegiatan pendidikan dan atau penelitian dan

pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun

sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur

lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

m. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial kepada wajib pajak tertentu, yang ketentuannya

diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan.

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

40

2. Memaksimalkan Beban-beban fiskal

Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dengan

meningkatkan beban-beban yang dapat dikurangkan atau menekan

beban yang tidak dapat dikurangkan atau dialihkan ke beban-beban

yang dapat dikurangkan. Peluang ini tercantum dalam pasal 6 dan

pasal 9 Undang-undang Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 pasal 6

mengatur beban-beban yang dapat dikurangkan yaitu:

a. Biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan,

termasuk biaya pembelian bahan, biaya berkenaan dengan

pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus,

gratifikasi dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang,

bunga, sewa dan royalty, biaya perjalanan, biaya pengolahan

limbah, premi asuransi, biaya promosi dan penjualan yang diatur

dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

b. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud

dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas

biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu)

tahun

c. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh

Menteri Keuangan

d. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan

digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk

mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

41

e. Kerugian selisih kurs mata uang asing

f. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di

Indonesia

g. Biaya beasiswa, magang dan pelatihan

h. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang

ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah

i. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang

dilakukan di Indonesia yang ketentuannya diatur dengan

Peraturan Pemerintah

j. Biaya pembangunan infrastruktur sosial yang ketentuannya diatur

dengan Peraturan Pemerintah

k. Sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur dengan

Peraturan Pemerintah

l. Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya

diatur dengan Peraturan Pemerintah

Beban-beban yang dapat dikurangkan ini nantinya yang harus

diperbesar oleh perusahaan, sehingga pengurang terhadap penghasilan

bruto juga akan semakin besar, akibatnya pajak yang akan dibayar

semakin kecil.

Pasal 9 Undang-undang Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008,

mengatur beban-beban yang tidak dapat dikurangkan sebagai berikut:

a. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti

dividen, termasuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

42

asuransi kepada pemegang polis dan pembagian sisa hasil usaha

koperasi

b. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan

pribadi pemegang saham, sekutu atau anggota

c. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan

d. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa,

asuransi dwiguna dan asuransi beasiswa, yang dibayar oleh wajib

pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan

premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi wajib pajak

yang bersangkutan.

e. Penggunaan atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa

yang diberikan dlam bentuk natura atau kenikmatan, kecuali

penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta

penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di

daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan

yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

f. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan

g. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan dan warisan

h. Pajak penghasilan

i. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan

pribadi wajib pajak atau orang yang menjadi tanggungannya

j. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma atau

perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

43

k. Sanksi administrasi berupa bunga, denda dan kenaikan serta

sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan

perundang-undangan di bidang perpajakan.

G. Manajemen Pajak

Secara umum pengertian dari manajemen pajak menurut Sophar

Lumbantoruan 1999 dalam I Kadek Sumadi, 2004 bahwa manajemen

pajak “merupakan sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan

benar tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat ditekan serendah

mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan” dengan

tetap menerapkan dan mentaati peraturan atau perundangan perpajakan

yang berlaku dengan benar sehingga usaha efisiensi untuk mencapai

keuntungan atau laba perusahaan dengan sebesar-besarnya dapat

terlaksana.

Dalam mencapai tujuan strategisnya, suatu perusahaan dapat

melakukan pengelolaan pajak dengan baik. Tax management menurut

tingkat kompleksitasnya terbagi dalam tiga jenis, diantaranya adalah yang

di kemukakan oleh Lembaga manajemen formasi, 2002 dalam I Kadek

Sumadi, 2004:

1. Global Tax Management

Global tax management merupakan merupakan bagian penting dari

tax management yang paling lengkap dan kompleks, yaitu meliputi

semua aspek perpajakan untuk semua jenis transaksi baik yang

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

44

bersifat nasional maupun internasional, global tax management akan

memberikan hasil yang maksimal jika dilakukan sejak awal pada saat

usaha akan dijalankan. Peran dari seorang tax manager atau konsultan

pajak hendaknya dilibatkan sejak seorang ingin melakukan usaha.

2. Partial Tax Management

Bagian ini hanya menitikberatkan pada unsur kepatuhan wajib pajak.

Dalam partial tax management unsur interprestasi yang benar dari

suatu peraturan atau ruling merupakan faktor yang sangat penting.

Partial tax management dapat dilakukan untuk suatu transaksi yang

dilakukan dengan pertransaction basic. Contoh, apabila perusahaan

mengadakan kontrak dengan perusahaan lain dalam bidang pemberian

jasa, maka dapat dibuat suatu kondisi yang dilegalisasi suatu kontrak

dengan tujuan untuk meringankan beban pajak.

3. Simple Tax Management

Simple tax management merupakan bagian tax management yang

paling sederhana. Dimana dapat dilakukan baik perorangan maupun

perusahaan baik dalam skala kecil menengah sampai dengan skala

besar. Simple tax management menekankan kepatuhan dari wajib

pajak dalam menjalankan peraturan-peraturan yang ada, perusahaan

diharapkan memiliki database peraturan perpajakan yang berhubungan

dengan kepatuhan sebagai wajib pajak.

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

45

H. Motivasi Melakukan Perencanaan Pajak (Tax Planning)

Motivasi diartikan sebagai semua kondisi yang memberikan

dorongan dalam diri seseorang yang digambarkan sebagai keinginan,

kemauan, dorongan dsb (Gibson, Donnelly, Invancevich, 1997) dalam

(Rini, Sartika, 2008). Motivasi dilakukannya perencanaan pajak adalah

keinginan untuk meminimalkan beban pajak yang pada akhirnya dapat

memaksimalkan laba setelah pajak karena pajak ikut mempengaruhi

pengambilan keputusan atas suatu tindakan dalam operasi perusahaan.

Dimana perencanaan pajak merupakan salah satu unsur penunjang untuk

mencapai tujuan perusahaan. Unsur penunjang lainnya yaitu usur

pendapatan atau penghasilan yang dihasilakan oleh perusahaan, dimana

pendapatan/penghasilan merupakan objek pajak tidak final dan ada juga

yang merupakan objek pajak final.

Dalam penelitian ini, membatasi faktor-faktor yang memotivasi

manajemen perusahaan melakukan tax planning menurut Ina Handyani

(2004) dan Suandy (2008) yaitu kebijakan perpajakan, undang – undang

perpajakan, administrasi perpajakan, loopholes dan tarif pajak (tax rates).

1. Kebijakan Perpajakan (Tax Policy)

Pada saat ini, sistem pembayaran pajak yang berlaku di

Indonesia dilandasi oleh sistem pemungutan dimana wajib pajak boleh

menghitung, memperhitungkan dan membayar sendiri besarnya pajak

yang harus disetorkan (self assessment system). Sistem ini

diberlakukan untuk memberikan kepercayaan sebesar-besarnya

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

46

kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan peran serta

masyarakat dalam menyetorkan pajaknya.

Self assessment system merupakan salah satu faktor yang dapat

memotivasi manajemen melakukan tax planning. Hal ini disebabkan,

dalam self assessment system para Wajib Pajak dapat merencanakan

sendiri pajaknya dengan cara menghitung serta membayar sendiri

pajaknya serta melakukan pembukuan. Dengan adanya kepercayaan

yang diberikan kepada Wajib Pajak, maka hal ini membuat Wajib

Pajak termotivasi untuk merencanakan pajaknya.

Oleh karena diberlakukannya sistem tersebut, juga akan

membuka peluang bagi manajer perusahaan untuk

mengimplementasikan tax planning dalam pengendalian pemenuhan

kewajiban perpajakan perusahaan. Pada perusahaan yang memperoleh

penghasilan kena pajak yang telah dikenakan tarif tertinggi (di atas Rp

100 juta) dan pengenaan PPh Badannya tidak final, diupayakan

seminimal mungkin memberikan kesejahteraan karyawan dalam

bentuk natura dan kenikmatan karena pengeluaran ini tidak dapat

dibebankan sebagai biaya.

Perusahaan yang PPh Badannya dikenakan pajak secara final,

sebaiknya memberikan kesejahteraan karyawan dalam bentuk natura

dan kenikmatan, karena pemberian natura dan kenikmatan kepada

karyawan tidak termasuk objek PPh Pasal 21, sedangkan pengeluaran

untuk pemberian natura dan kenikmatan tersebut tidak mempengaruhi

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

47

besarnya PPh Badan, karena PPh Badan Final dihitung dari presentase

atas penghasilan bruto sebelum dikurangi biaya-biaya. Apabila

perusahaan yang mengalami kerugian, maka pemberian natura dan

kenikmatan akan menurunkan PPh Pasal 21 sementara PPh Badan

tetap nihil. Dengan demikian, maka Wajib pajak termotivasi untuk

melakukan tax planning yang baik untuk pengendalian kewajiban

perpajakan perusahaan.

Kebijakan perpajakan (tax policy) merupakan alternatif dari

berbagai sasaran yang hendak dituju dalam sistem perpajakan dari

berbagai aspek kebijaksanaan pajak, berikut akan diuraikan faktor-

faktor yang mendorong dilakukannya suatu perencanaan pajak yaitu:

a. Pajak yang akan Dipungut

Di dalam sistem perpajakan ada berbagai tipe pajak yang harus

menjadi pertimbangan utama baik berupa pajak langsung maupun

pajak tidak langsung dan cukai seperti:

1) Pajak Penghasilan Badan dan Perseorangan.

2) Pajak atas capital gains.

3) Withholding tax atas gaji, dividen, sewa, bunga, royalty, lain-

lain.

4) Pajak atas impor, ekspor, serta bea masuk.

5) Pajak atas undian/hadiah.

6) Bea materai.

7) Capital transfer taxes/transfer duties.

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

48

8) Business licence dan trade taxes lainnya.

Terdapat berbagai kewajiban jenis pajak yang harus dibayar

di mana masing-masing jenis pajak tersebut mempunyai sifat

perlakuan pajak sendiri-sendiri. Misalnya bea masuk dianggap

sebagai biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan kena

pajak atau bisa dimintakan restitusi apabila kita melakukan ekspor

barang, sedangkan pajak penghasilan adalah pajak atas laba atau

penghasilan kena pajak yang dapat mengurangi besarnya

penghasilan bersih setelah pajak. Maka agar tidak mengganggu

atau tidak memberatkan arus kas perusahaan, diperlukan

perencanaan pajak yang baik untuk bisa menganalisis atas

transaksi apa akan terkena pajak yang mana dan berapa dana yang

diperlukan, sehingga dapat diketahui berapa penghasilan bersih

setelah pajak.

b. Subjek Pajak

Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut “the

classical system” dimana ada pemisahan antara Wajib Pajak

Badan dengan Wajib Pajak Orang Pribadi. Indonesia merupakan

salah satu negara yang menganut ‘The Classical System’ di mana

ada pemisahaan antara badan usaha dengan pribadi pemiliknya

uang akan menimbulkan pajak ganda.

Adanya perbedaan perlakuan perpajakan atas pembayaran

dividen badan usaha kepada pemegang saham perorangan dan

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

49

kepada pemegang saham berbentuk badan usaha menyebabkan

timbulnya usaha untuk merencanakan pajak dengan baik agar

beban pajak rendah sehingga sumber daya perusahaan bisa

dimanfaatkan untuk tujuan yang lain. Di samping itu, ada

pertimbangan untuk menunda pembayaran dividen dengan cara

meningkatkan jumlah laba yang ditahan bagi perusahaan yang

juga akan menimbulkan penundaan pembayaran pajak.

c. Objek Pajak

Yang merupakan objek pajak adalah setiap tambahan kemampuan

ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang

berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat

dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib

pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Adanya perlakuan perpajakan yang berbeda atas objek pajak yang

secara ekonomis hakikatnya sama akan menimbulkan usaha

perencanaan pajak agar beban pajaknya rendah.

Sebagai contoh transaksi modal perseroan atas dividen dan

capital gains, di mana atas pembayaran dividen kepada pemegang

saham perorangan diterapkan tarif progresif Pasal 17 Undang-

undang Pajak Penghasilan sedangkan capital gains dikenakan

pajak flat rate sebesar 0,1% atau 0,6% dari jumlah bruto nilai

penjualan saham. Karena objek pajak merupakan basis

perhitungan besarnya pajak, maka untuk optimalisasi alokasi

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

50

sumber dana, manajemen akan merencanakan pajak yang tidak

lebih dan tidak kurang.

d. Tarif Pajak

Adanya tarif yang diterapkan di Indonesia mengakibatkan seorang

perencana pajak akan berusaha sedapat mungkin dikenakan tarif

yang paling rendah. Menurut Barry Bracewell and Milnes,

(1980), bahwa: “The heavier the burden, the stroner the motive

and the wider the scope for tax avoidance, since the taxpayer may

avoid the higher rates of tax while still remaining liae to the

lower.”

e. Prosedur Pembayaran Pajak

Adanya self assessment system dan payment system

mengharuskan seseorang perencana pajak untuk merencanakan

pajak dengan baik. Sistem pembayaran pajak yang berlaku di

Indonesia dilandasi oleh sistem pemungutan dimana Wajib Pajak

boleh menghitung, memperhitungkan dan membayar sendiri

besarnya pajak yang harus disetorkan (self assessment system).

2. Undang-undang Perpajakan (Tax Regulated)

Undang-undang perpajakan adalah kumpulan peraturan-

peraturan yang mengatur masalah perpajakan. Pada kenyataannya

dimanapun tidak ada undang-undang yang mengatur setiap

permasalahan secara sempurna, maka dalam pelaksaannya selalu

diikuti oleh ketentuan-ketentuan lain (Peraturan Pemerintah

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

51

Keputusan Presiden, Keputusan Menteri Keuangan dan Direktur

Jenderal Pajak), maka tidak jarang ketentuan pelaksanaan tersebut

bertentangan dengan undang-undang itu sendiri karena disesuaikan

dengan kepentingan pembuat kebijaksanaan dalam mencapai tujuan

yang lain yang ingin dicapainya.

Seperti diketahui, tax planning merupakan suatu proses yang

mendeteksi cacat teoritis dalam ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan tersebut. Melaksanakan tax planning dengan

memanfaatkan celah-celah dari peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Keadaan ini menyebabkan munculnya celah bagi wajib pajak

untuk menganalisis dengan cermat atas kesempatan tersebut untuk

digunakan merencanakan pajak yang baik. wajib pajak dapat mencari

kelemahan dan memperbaiki kembali rencana pajaknya.

Pada awal mendirikan usaha, wajib pajak juga dapat melakukan

tax planning dengan cara memanfaatkan undang-undang pajak yang

berlaku. Pada masa sekarang ini, wajib pajak harus cermat dalam

memilih lokasi usaha yang akan didirikan. Hal ini disebabkan, adanya

lokasi-lokasi usaha tertentu yang memperoleh fasilitas yang lebih

dibanding dengan lokasi/kawasan lainnya. Apabila wajib pajak ingin

mendapatkan fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah maka wajib

pajak dapat memilih lokasi usaha di daerah tertentu, misalnya di

Indonesia Bagian Timur.

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

52

Dengan mendirikan usaha di daerah tersebut, maka wajib pajak

dapat memperoleh banyak pengurangan pajak penghasilan yang

diberikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1983 yang telah diubah terakhir dengan Undang-

undang Nomor 36 Tahun 2008. Di samping itu juga diberikan fasilitas

seperti penyusutan dan amortisasi yang dipercepat, kompensasi

kerugian yang lebih lama dari seharusnya.

Hasil suatu tax planning bisa dikatakan baik atau tidak

tergantung dengan apa yang kita lakukan dan semua itu harus sesuai

dengan kebutuhan perusahaan. Kadang-kadang suatu rencana harus

diubah mengingat adanya peraturan perundang-undangan.

Tindakan perubahan tersebut harus tetap dijalankan walaupun

diperlukan penambahan biaya/kemungkinan keberhasilannya sangat

kecil. Sepanjang masih besar penghematan pajak yang bisa diperoleh

rencana tersebut harus tetap dijalankan, karena bagaimanapun juga

kerugian yang ditanggung merupakan kerugian minimal. Meskipun

suatu tax planning sudah dijalankan dan proyek sudah berjalan, masih

perlu mempertimbangkan setiap perubahan yang terjadi termasuk

perubahan undang-undang.

3. Administrasi Perpajakan (Tax Administration)

Administrasi pajak pada dasarnya adalah kelanjutan dari

pelaksanaan tax planning. Administrasi pajak adalah metode untuk

meyakinkan bahwa apa yang dilaksanakan telah sesuai dengan yang

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

53

direncanakan. Pada intinya administrasi adalah bentuk dari suatu

sistem untuk mengendalikan masalah pajak perusahaan. Dalam sistem

itu minimal harus mencakup hal-hal berikut:

a. Memonitor transaksi-transaksi utama yang mempunyai dampak

perpajakan cukup signifikan, menjamin bahwa transaksi utama

tersebut telah dicatat atau diperlakukan sesuai dengan undang-

undang dan kebijaksanaan perusahaan.

b. Menciptakan sistem pengawasan internal untuk menjamin bahwa

berbagai kewajiban perpajakan telah diikuti dengan benar, dengan

demikian resiko sanksi administrasi maupun sanksi pidana dapat

dihindari atau diminimumkan sehingga tidak menimbulkan

pemborosan sumber dana perusahaan.

Hal yang mendorong perusahaan untuk melaksanakan tax

planning dengan baik adalah agar terhindar dari sanksi administrasi

maupun pidana karena adanya penafsiran antara aparat fiskus dan

wajib pajak akibat dari begitu luasnya peraturan parpajakan yang

berlaku dan sistem informasi yang masih belum efektif.

Wajib pajak harus menguasai peraturan perpajakan untuk

menghindari tax penalty sehingga dapat menghindari sanksi

perpajakan. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, atau kenaikan

yang dapat menyebabkan pemborosan sumber daya yang seharusnya

tidak terjadi bila wajib pajak mengerti dan mematuhi ketentuan

peraturan perpajakan.

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

54

Untuk menghindari sanksi administratif, wajib pajak harus

mengetahui sarana, batas, waktu, angsuran dan penundaan

pembayaran pajak. Dengan demikian wajib pajak dapat merencanakan

kebutuhan kas untuk pajak dan menentukan saat pembayaran sehingga

perusahaan dapat menyusun cash budget dengan lebih akurat.

4. Loopholes

Loopholes dapat dimanfaatkan untuk membayar pajak lebih

kecil dari atau bahkan tidak membayar sama sekali atas suatu income

tertentu. Dalam tax avoidance wajib pajak memanfaatkan peluang-

peluang (loopholes) yang ada dalam undang-undang perpajakan,

sehingga dapat membayar pajak yang lebih rendah. Tax avoidance

(penghindaran pajak) adalah suatu usaha pengurangan secara legal

yang dilakukan dengan cara memanfaatkan ketentuan-ketentuan di

bidang perpajakan secara optimal, seperti pengecualian dan

pemotongan-pemotongan yang diperkanankan maupun memanfaatkan

hal-hal yang belum diatur dan kelamahan-kelamhan yang ada dalam

peraturan perpajakan. Seperti diketahui, tax planning merupakan suatu

proses yang mendeteksi cacat teoritis dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Keadaan ini munculnya celah bagi

wajib pajak untuk menganalisis dengan cermat atas kesempatan

tersebut untuk digunakan merencanakan pajak yang baik. wajib pajak

dapat mencari kelemahan dan memperbaiki kembali rencana

pajaknya. Pada awal mendirikan usaha, wajib pajak juga dapat

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

55

melakukan tax planning dengan cara memanfaatkan undang-undang

perpajakan yang berlaku. Loopholes ini memiliki 2 makna yaitu:

a. Loopholes yang memang sengaja di berikan oleh pemerintah di

dalam suatu tax policy yang dibuat sedemikian rupa guna

mendukung suatu aktivitas atau kegiatan ekonomi tertentu.

b. Loopholes yang sebetulnya bukan maksud pembuat undang –

undang di dalam membuat peraturan perpajakan tersebut, atau

dengan kata lain tidak sejalan dengan jiwa dan semangat

ketentuan perpajakan.

5. Tarif Pajak (Tax Rates)

Tarif Pajak, dimana semakin besar tarif pajak maka semakin

besar motivasi wajib pajak untuk melakukan tax planning. Sebagai

contoh adalah pemberian natura kepada karyawan tidak dapat

diperlukan sebagai deductible expense. Sehingga bagi perusahaan hal

ini tidak menguntungkan, oleh karena itu perusahaan memberikannya

dalam bentuk cash dan memasukannya ke dalam daftar gaji karyawan

sehingga perusahaan bisa diperlakukan sehingga deductible expense.

Dengan adanya perbedaan tarif pajak atas objek pajak,

memotivasi perusahaan untuk memanfaatkannya agar beban pajaknya

rendah. Perencanaan yang dapat dilakukan untuk menghemat beban

pajak atau meminimalisasi beban pajak penghasilan yaitu dengan

melihat dari segi siapa yang menanggung beban, maka PPh pasal 21

dapat di lakukan melihat tiga bentuk:

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

56

a) PPh pasal 21 ditanggung oleh karyawan

Dalam hal ini jumlah PPh pasal 21 yang terutang akan ditanggung

karyawan itu sendiri sehingga benar-benar mengurangi

penghasilan. Istilah yang sering digunakan adalah PPh pasal 21

yang dipotong oleh perusahaan.

b) PPh pasal 21 ditanggung perusahaan

Dalam hal ini, jumlah PPh pasal 21 yang terutang akan

ditanggung oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan

demikian, gaji yang diterima oleh karyawan tersebut tudak

dikurangi dengan PPh pasal 21 karena perusahaan yang

menanggung beban PPh pasal 21. penghitungan PPh pasal 21

tersebut tidak dilakukan dengan cara gross up, karena tidak

menambah secara langsung penghasilan bruto karyawan tersebut

tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan.

c) PPh pasal 21 diberikan dalam bentuk tunjangan dengan

menggunakan metode gross up

Jika PPh pasal 21 diberikan dalam bentuk tunjangan, maka

jumlah tunjangan tersebut akan menambah penghasilan karyawan

dan kemudian baru dikenakan PPh pasal 21. dalam hal ini

perhitungan dilakukan dengan cara gross up dimana besarnya

tunjangan pajak sama dengan jumlah PPh pasal 21 terutang untuk

masing – masing karyawan.

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

57

I. Penelitian terdahulu

Berikut ini akan dipaparkan mengenai penelitian yang dilakukan

terkait dengan pengaruh penerapan Tax Planning dalam meminimalkan

pajak terutang wajib pajak badan.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Nama

Peneliti

Judul Penelitian Hasil Penelitian

Agus

Subekti

(2007)

Faktor-faktor yang

memotivasi manajemen

perusahaan melakukan

tax planning pada

perusahaan yang

terdaftar sebagai wajib

pajak badan di KPP

Perusahaan Masuk

Bursa Jakarta

Memperoleh hasil yang signifikan

antara kebijakan perpajakan

terhadap tax planning, undang-

undang perpajakan berpengaruh

tidak signifikan terhadap tax

planning, dan administrasi

perpajakan berpengaruh secara

signifikan terhadap tax planning.

Terdapat hubungan yang signifikan

antara variabel independent

terhadap variabel dependent

Martha

Tanuwardi

(2009)

Analisis faktor-faktor

yang memotivasi

manajemen perusahaan

melakukan tax planning

Penelitian ini membuktikan bahwa

kebijakan perpajakan, undang-

undang perpajakan, dan

administrasi perpajakan

berpengaruh signifikan terhadap tax

planning

Marfuah

(2010)

Analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi

motivasi manajemen

perusahaan melakukan

tax planning

Memperoleh hasil yang tidak

signifikan antara kebijakan

perpajakan, undang-undang

berpengaruh tidak signifikan

terhadap tax planning, administrasi

perpajakan berpengaruh signifikan

terhadap tax planning, loopholes

berpengaruh tidak signifikan

terhadap tax planning, tarif pajak

berpengaruh tidak signifikan

terhadap tax planning. Terdapat

hubungan yang signifikan antara

variabel independent terhadap

variabel dependent

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

58

J. Keterkaitan antar variabel

Hubungan faktor-faktor motivasi manajemen yaitu kebijakan

perpajakan, undang-undang perpajakan, administrasi pperpajakan,

loopholes dan tarif pajak sangat erat. Dibuktikan dengan penelitian yang

dilakukan Agus Subekti (2007), Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini berupa kuesioner dengan metode penyebaran secara

langsung kepada manajemen perusahaan yang terdaftar sebagai wajib

pajak badan di KPP perusahaan masuk bursa jakarta, dengan

menggunakan model regresi menghasilkan bahwa variabel kebijakan

perpajakan, administrasi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap tax

planning, dan undang-undang perpajakan berpengaruh tidak signifikan

terhadap tax planning.

Menurut Martha Tanuwardi (2009) menggunakan teknik multivariet

Structural Equation Model (SEM), dengan alat bantu perangkat lunak atau

software LISREL 8.30. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

berupa kuesioner dengan metode penyebaran secara langsung kepada

manajemen perusahaan yang terdaftar di SIER Surabaya, menunjukkan

bahwa kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, dan administrasi

perpajakan berpengaruh terhadap tax planning.

Penelitian ini juga dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Marfuah (2010), menggunakan alat bantu SPSS model regresi

berganda, menunjukkan bahwa kebijakan perpajakan, undang-undang

perpajakan, loopholes dan tarif pajak berpengaruh tidak signifikan,

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

59

sedangkan administrasi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap tax

planning

K. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1. Berdasarkan landasan teori diatas, maka hipotesis pada penelitian ini

adalah:

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

2. Hipotesis

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berfikir maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Kebijakan Perpajakan

UU Perpajakan

Administrasi Perpajakan

Tarif Pajak

Loopholes

Tax Planning

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

60

H1: Kebijakan Perpajakan (KP) secara signifikan berpengaruh

terhadap Tax Planning (TP).

H2: Undang – Undang Perpajakan (UP) secara signifikan

berpengaruh terhadap Tax Planning (TP).

H3: Administrasi Perpajakan (AP) secara signifikan berpengaruh

terhadap tax Planning (TP).

H4: Loopholes (LP) secara signifikan berpengaruh terhadap Tax

Planning (TP).

H5: Tarif Pajak (TR) secara signifikan berpengaruh terhadap Tax

Planning (TP).

H6: Kebijakan Perpajakan (KP), Undang – Undang Perpajakan (UP),

Administrasi Perpajakan (AP), Loopholes (LP), Tarif Pajak (TR)

secara signifikan berpengaruh tarhadap Tax Planning (TP).

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

61

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kausal yaitu studi yang dilakukan untuk menganalisis faktor-

faktor yang mempengaruhi motivasi manajemen perusahaan untuk

melakukan tax planning pada perusahaan yang ada di wilayah DKI Jakarta.

Jenis penelitian yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel

independen yaitu: kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan,

administrasi perpajakan, loopholes, tarif pajak dan varibel dependen yaitu

tax planning.

B. Metode Penentuan Sampel

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

mengambil sampel dengan menggunakan teknik Convenience Sampling

yang termasuk dalam non-probality sampling yaitu teknik pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur

atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode ini dapat

mengambil sampel dari elemen populasi yang tidak terbatas yang tersedia

memberikan informasi yang di butuhkan (Nur Indriantoro dan Supomo,

2002). Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan yang ada

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

62

di DKI Jakarta, sedangkan sampel yang dipilih dari populasi adalah

sebanyak 37 perusahaan.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu

penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder

(Nur Indriantoro dan Supomo, 2002). Peneliti memperoleh data yang

berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal,

skripsi, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan penyitaan,

lelang, penyanderaan dan pencairan tunggakan pajak.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti

memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada

penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah aparatur pajak

yang masih aktif bekerja di Kantor Pelayanan Pajak. Pengumpulan data

kuisioner dilakukan dengan teknik personally administered

questionnaires, yaitu kuisioner disampaikan dan dikumpulkan langsung

oleh peneliti (Nur Indriantoro dan Supomo, 2002).

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

63

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas

data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness

(kemencengan distribusi) (Imam Ghozali, 2005).

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapakan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson

Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai

yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson

Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data

yang diperoleh adalah valid (Imam Ghozali, 2005).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah penerjemahan dari kata reability yang

mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki

reabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (Imam

Ghozali, 2005). Istilah ini juga dipakai untuk menunjukan sejauh

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

64

mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran

diulangi dua kali atau lebih. Juga dapat diartikan sebagai tingkat

ketepatan, ketelitian, dan keakuratan sebuah instrumen.

Jika koefisien korelasi > 0,600, semua butir pertanyaan

tersebut dikatakan reliabel. Dan sebaliknya, jika harga koefisien

korelasi lebih kecil dari 0,600, maka butir pertanyaan tersebut

dinyatakan tidak reliabel (Imam Ghozali, 2005).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

a. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji

multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance

Inflantion Factor (VIF) (Imam Ghozali, 2005). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikoliniearitas

(multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat

dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF) serta

besaran korelasi antar variabel independen (Imam Ghozali, 2005).

Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika

mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

65

tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat dengan besaran

korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat

dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar variabel

independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat,

maka terjadi problem multiko (Santoso, 2004).

b. Uji Normalitas Data

Untuk mengolah data digunakan Uji Normalitas, yang

menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen

dan variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Dengan menggunakan Normal P-P Plot data yang

ditunjukkan menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi dapat dikatakan memenuhi

asumsi normalitas (Santoso, 2002) dalam Christinawati (2005).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji

heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot

antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual

(SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik

yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka

dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

66

jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

4. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

regresi berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh

mengenai hubungan antara variabel perpajakan, serta ukuran

perusahaan terhadap variabel dependen, yaitu: tax planning. Dalam

pengujian hipotesis ini dapat dilakukan antara lain:

a. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1

(satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005).

b. Uji t

Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual yaitu: kebijakan perpajakan,

undang-undang perpajakan, administrasi perpajakan, serta ukuran

perusahaan dalam menerangkan variabel dependen, yaitu tax

planning. Untuk dapat mengetahui apakah ada pengaruh yang

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

67

signifikan dari variabel masing-masing independen, maka nilai

signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaan.

Apabila sig t lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima.

Demikian pula sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0.05, maka Ho

ditolak. Bila Ho ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan

antara variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali,

2001) dalam (Christinawati, 2005).

c. Uji f

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh

semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi

secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada

tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2005). Menurut Santoso (2004)

dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima

atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak

atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

68

sama terhadap variabel dependen atau terikat.

E. Operasional Variabel Penelitian

Sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah tax planning,

sedangkan independen variabelnya adalah kebijakan perpajakan, undang –

undang perpajakan, administrasi perpajakan, loopholes, dan tarif pajak.

Pengukuran dari masing-masing variabel dapat dikemukakan sebagai

berikut ini:

1. Kebijakan Perpajakan

Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan pernyataan yang

dikembangkan oleh Marfuah (2010) Terdiri dari 6 (enam) item

pernyataan dengan menggunakan skala interval (interval scale) 5 poin

dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4)

sangat setuju (5).

2. Undang-undang Perpajakan

Undang-undang perpajakan adalah kumpulan peraturan-peraturan

yang mengatur masalah perpajakan. Instrumen pengukuran variabel ini

menggunakan pernyataan yang dikembangkan oleh Marfuah (2010)

Terdiri dari 5 (lima) item pernyataan dengan menggunakan skala

interval (interval scale) 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju

(2), ragu-ragu (3), setuju (4) sangat setuju (5).

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

69

3. Administrasi Perpajakan

Administrasi Pajak dalam arti sempit adalah penatausahaan dan

pelayanan terhadap kewajiban-kewajiban dan hak-hak wajib pajak, baik

penatausahaan dan pelayanan tersebut dilakukan di kantor fiskus

maupun di kantor wajib pajak. Instrumen pengukuran variabel ini

menggunakan pernyataan yang dikembangkan oleh Marfuah (2010)

Terdiri dari 5 (lima) item pernyataan dengan menggunakan skala

interval (interval scale) 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju

(2), ragu-ragu (3), setuju (4) sangat setuju (5).

4. Loopholes

Loopholes adalah celah-celah yang dapat dimanfaatkan dalam

undang-undang, pengaruh tax avoidance (penghindaran pajak) untuk

meminimalkan beban pajak. Instrumen pengukuran variabel ini

menggunakan pernyataan yang dikembangkan oleh Marfuah (2010)

Terdiri dari 5 (lima) item pernyataan dengan menggunakan skala

interval (interval scale) 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju

(2), ragu-ragu (3), setuju (4) sangat setuju (5).

5. Tarif Pajak

Tarif pajak adalah dasar pengenaan pajak terhadap objek pajak

yang menjadi tangungannya. Tarif pajak biasanya persentase (%).

Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan pernyataan yang

dikembangkan oleh Agus Subekti (2007) Terdiri dari 5 (lima) item

pernyataan dengan menggunakan skala interval (interval scale) 5 poin

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

70

dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4)

sangat setuju (5).

6. Tax Planning

Tax planning adalah proses mengorganisasi usaha wajib pajak

atau kelompok wajib pajak sedemikian rupa sehingga hutang pajaknya

baik pajak penghasilan maupun pajak-pajak lainnya berada dalam posisi

yang minimal, sepanjang hal ini memungkinkan oleh ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Instrumen pengukuran

variabel ini menggunakan pernyataan yang dikembangkan oleh

Marfuah (2010) Terdiri dari 5 (lima) item pernyataan dengan

menggunakan skala interval (interval scale) 5 poin dari sangat tidak

setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4) sangat setuju (5).

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

71

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator Skala

Pengukuran

No. Butir

Pernyataan

Kebijakan

perpajakan

a. Self assessment system adalah salah satu

system dimana wajib pajak dapat

menghitung, memperhitungkan serta

membayar sendiri jumlah pajak yang

seharusnya terutang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang – undangan

perpajakan. Oleh karena adanya self

assessment system tersebut, saya

termotivasi untuk melakukan Tax

Planning.

b. Dengan adanya self assessment system para

wajib pajak dapat merencanakan sendiri

pajaknya dengan cara menghitung dan

membayar pajaknya serta melakukan

pembukuan. Dengan adanya kepercayaan

yang diberikan kepada wajib pajak, maka

hal inilah yang membuat wajib pajak

termotivasi untuk melakukan Tax Planning

c. Withholding tax adalah system pembayaran

pajak melalui pemotongan atau

pemungutan oleh pihak ketiga. Hal ini

disamping mengganggu arus kas

perusahaan juga bisa mengakibatkan

kelebihan pembayaran atas pemungutan

pendahuluan tersebut padahal untuk

memperoleh restitusi atas kelebihan

tersebut diperlukan waktu dan biaya. Oleh

karena hal itu, saya termotivasi untuk

melakukan Tax Planning.

Interval

Interval

Interval

1

2

3

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

72

Tabel 3.1 (lanjutan)

Variabel Indikator Skala

Pengukuran

No. Butir

Pernyataan

Undang-

undang

Perpajakan

d. Dengan adanya perlakuan perpajakan yang

berbeda atas objek pajak yang secara

ekonomis hakikatnya sama akan

menimbulkan usaha perencanaan pajak

agar beban pajaknya rendah. Oleh karena

adanya perbedaan perlakuan perpajakan

tersebut, saya termotivasi untuk

melakukan Tax Planning

e. Dengan adanya perlakuan perpajakan yang

berbeda atas objek pajak yang timbul

akibat adanya biaya – biaya yang

dikecualikan akan menimbulkan usaha

perencanaan pajak untuk

meminimilisasikan beban pajak. Setujukah

anda dengan pernyataan di atas?

f. Dengan adanya perlakuan perpajakan yang

berbeda atas objek pajak yang timbul

akibat adaanya biaya – biaya yang dapat

dikurangkan akan menimbulkan usaha

perencanaan pajak untuk

meminimalisasikan beban pajak.

Setujukah anda dengan pernyataan di atas?

a. Adanya perlakuan perpajakan yang belum

diatur dalam undang – undang perpajakan

secara sempurna (grey area), maka wajib

pajak melakukan interprelasi sendiri atau

penafsiran tersendiri atas objek pajak

tersebut. Hal ini memotivasi saya untuk

melakukan Tax Planning.

Interval

Interval

Interval

Interval

4

5

6

7

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

73

Tabel 3.1 (lanjutan)

Variabel Indikator Sakala

Pengukuran

No.Butir

Pernyataan

b. Adanya perlakuan perpajakan yang sudah

diatur dalam undang – undang perpajakan,

maka wajib pajak tidak melakukan

interprelasi atau penafsiran tersendiri atas

objek pajak tersebut. Sehingga saya

termotivasi untuk melakukan Tax

Planning.

c. Ketentuan peraturan perundang –

undangan perpajakan hendaknya memiliki

fleksibilitas yang cukup tinggi untuk

dikondisikan sesuai dengan situasi

perekonomian yang eksis. Apabila

perubahan suatu ketentuan peraturan

perundang – undangan perpajakan harus

menunggu persetujuan dari Dewan

Perwakilan Rakyat, maka ada

kemungkinan keterlambatan dalam

pengaturan tersebut, sehingga sudah tidak

tepat lagi untuk dilakukan penyesuaian.

Oleh karena itu, perlu dilakukan Tax

Planning. Setujukan anda dengan

pernyataan di atas?

d. Undang – undang perpajakan adalah

kumpulan peraturan – peraturan yang

mengatur masalah perpajakan. Di dalam

undang – undang perpajakan telah

disebutkan adanya undang – undang yang

mengatur pengecualian penghasilan atau

bukan objek pajak, hal ini mendorong

perusahaan untuk memanfaatkan

pengecualian penghasilan tersebut sebagai

motivasi perusahaan melakukan Tax

Planning.

Interval

Interval

Interval

8

9

10

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

74

Tabel 3.1 (lanjutan)

Variabel Indikator Skala

Pengukuran

No. Butir

Pernyataan

Administrasi

Perpajakan

e. Dengan adanya ketentuan perundang –

undangan perpajakan yang mengatur

biaya – biaya yang dapat dikurangkan

sebagai objek pajak akan menimbulkan

usaha perencanaan pajak untuk

meminimalisasikan beban pajak yang

terutang. Oleh karena itu, perusahaan

termotivasi untuk melakukan Tax

Planning.

a. Sanksi Administrasi maupun pidana

timbul akibat adanya perbedaan

penafsiran antara aparat fiskus dengan

wajib pajak akibat luasnya peraturan

perpajakan. Oleh karena itu, saya

melakukan usaha untuk memperkecil

kemungkinan sanksi – sanksi pajak

tersebut dengan melakukan Tax

Planning.

b. Administrasi pajak pada dasarnya adalah

kelanjutan pelaksanaan Tax Planning.

Dengan menciptakan system pengawasan

internal untuk menjamin bahwa berbagai

kewajiban perpajakan telah diikuti

dengan benar, dengan demikian resiko

sanksi administrasi maupun pidana dapat

dhindari atau diminimumkan sehingga

tidak menimbulkan pemborosan sumber

dana perusahaan. Setujukah anda dengan

pernyataan di atas?

Interval

Interval

Interval

11

12

13

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

75

Tabel 3.1 (lanjutan)

Variabel Indikator Skala

Pengukuran

No. Butir

Pernyataan

Loopholes

c. Salah satu bagian dari Tax Planning

adalah melaksanakan administrasi

perpajakan yang baik dan benar dengan

cara memonitor transaksi – transaksi

utama yang mempunyai dampak

perpajakan cukup signifikan, menjamin

bahwa transaksi utama tersebut telah di

catat atau diperlakukan sesuai undang –

undang dan kebijaksanaan perusahaan.

Setujukah anda dengan pernyataan di atas?

d. Tax Planning yang akan diterapkan oleh

perusahaan akan berjalan dengan baik bila

di tunjang oleh administrasi yang baik.

Setujukah anda dengan pernyataan diatas?

e. Wajib pajak harus menguasai peraturan

perpajakan untuk menghindari tax penalty

sehingga dapat menghindari sanksi

perpajakan. Oleh karena itu, saya

melakukan usaha untuk memperkecil

kemungkinan sanksi – sanksi pajak

tersebut dengan melakukan Tax Planning.

a. Loopholes adalah celah–celah

(kelemahan–kelemahan yang dapat

dimanfaatkan) yang terdapat dalam

undang–undang perpajakan. Dengan

mempelajari dan memahami undang-

undang, keputusan dan edaran, kita dapat

melihat celah–celah yang menguntungkan

untuk melakukan penghematan pajak

dengan cara menetapkan Tax Planning.

Interval

Interval

Interval

Interval

14

15

16

17

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

76

Tabel 3.1 (lanjutan)

Variabel Indikator Skala

Pengukuran

No. butir

pernyataan

b. Loopholes dapat dimanfaatkan untuk

membayar pajak lebih kecil atau bahkan tidak

membayar sama sekali atas suatu income

tertentu. Hal inilah yang mendorong

perusahaan untuk melakukan Tax Planning

dengan cara memanfaatkan celah – celah yang

terdapat dalam undang – undang perpajakan.

c. Tax avoidance adalah penghindaran pajak

dengan menuruti peraturan yang ada. Dalam

tax avoidance Wajib pajak memanfaatkan

peluang - peluang (loopholes) yang ada dalam

undang-undang perpajakan, sehingga

perusahaan dapat membayar pajak yang lebih

rendah. Setujukah anda dengan pernyataan

diatas?

d. Penghindaran pajak (tax avoidance) adalah

suatu usaha pengurangan secara legal dengan

cara memanfaatkan ketentuan – ketentuan di

bidang perpajakan secara optimal. Dalam

penghindaran pajak tersebut, wajib pajak

memanfaatkan hal – hal yang belum diatur

dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Oleh karena hal itu, saya termotivasi untuk

melakukan Tax Planning.

e. Dengan adanya tax avoidance wajib pajak

memanfaatkan hal – hal yang belum diatur

dalam undang – undang perpajakan, sehingga

perusahaan dapat membayar pajak yang lebih

rendah. Oleh karena itu, saya termotivasi

untuk melakukan Tax Planning.

Interval

Interval

Interval

Interval

18

19

20

21

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

77

Tabel 3.1 (lanjutan)

Variabel Indikator Skala

Pengukuran

No. Butir

Pernyataan

Tarif

Pajak

a. Dengan adanya perbedaan tarif pajak atas

objek pajak, memotivasi perusahaan untuk

memanfaatkannya agar beban pajaknya

rendah. Oleh karena adanya perbedaan tarif

pajak tersebut, saya termotivasi untuk

melakukan Tax Planning.

b. Pemberian natura kepada karyawan tidak

dapat diperlakukan sebagai deductible

expense. Sehingga bagi perusahaan hal ini

tidak menguntungkan, oleh karena itu

perusahaan memberikannya dalam bentuk

cash dan memasukannya ke dalam daftar

gaji karyawan sehingga bagi perusahaan

bisa diperlakukan sebagai deductible

expense. Semakin besar tarif pajak maka

semakin besar motivasi wajib pajak untuk

melakukan Tax Planning. Setujukah anda

dengan pernyataan diatas?

c. Tarif yang diterapkan di Indonesia

mengakibatkan seorang perencana pajak

berusaha sedapat mungkin agar di kenakan

tarif yang paling rendah. Oleh karena itu,

tarif pajak adalah salah satu faktor yang

memotivasi manajemen perusahaan untuk

melakukan Tax Planning.

d. Jika perusahaan memberikan tunjangan

karyawan dalam bentuk cash dan

memasukannya ke dalam daftar gaji

karyawan, maka tunjangan tersebut

dianggap sebagai deductible expense. Oleh

karena hal itu, besarnya tarif pajak

mempengaruhi perusahaan untuk

melakukan Tax Planning.

Interval

Interval

Interval

Interval

22

23

24

25

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

78

Tabel 3.1 (lanjutan)

Variabel Indikator Skala

Pengukuran

No. Butir

Pernyataan

Tax

Planning

e. Dengan adanya beban pajak yang besar bagi

perusahaan, maka semakin kuat motivasi

manajemen perusahaan untuk melakukan

Tax Planning.

a. Apakah Kebijakan Perpajakan dapat

memotivasi dilakukannya Tax Planning?

b. Apakah Undang – Undang Perpajakan dapat

memotivasi dilakukannya Tax Planning?

c. Apakah Administrasi Perpajakan dapat

memotivasi dilakukannya Tax Planning?

d. Apakah Loopholes ( kelemahan undang –

undang perpajakan) dapat memotivasi

dilakukannya Tax Planning?

e. Apakah Tarif Pajak dapat memotivasi

dilakukannya Tax Planning?

Interval

Interval

Interval

Interval

Interval

Interval

26

27

28

29

30

31

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

103

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah

dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi

berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kebijakan perpajakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tax

planning. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

Agus Subekti (2007) dan Marfuah (2010).

2. Undang-undang perpajakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

tax planning. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan Agus Subekti (2007).

3. Administrasi perpajakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tax

planning. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan Agus Subekti (2007) dan Marfuah (2010).

4. Loopholes berpengaruh secara signifikan terhadap tax planning. Hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan Agus

Subekti (2007) dan Marfuah (2010).

5. Tarif pajak berpengaruh secara signifikan terhadap tax planning. Hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan Marfuah

(2010).

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

104

6. Kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, administrasi

perpajakan, loopholes, dan tarif pajak berpengarug signifikan terhadap

tax planning. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan Agus Subekti (2007) dan Marfuah (2010).

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas menunjukkan bahwa hanya variabel

Loopholes dan tarif pajak yang berpengaruh secara signifikan terhadap tax

planning. Loopholes merupakan satu diantara berbagai macam cara untuk

melakukan tax planning, yaitu dengan cara memanfaatkan celah yang

terdapat pada undang-undang perpajakan. Cara ini banyak dipraktekan oleh

para manajer perusahaan guna meminimalkan pajak yang harus dibayarkan.

Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan keahlian khusus dari staf perpajakan

perusahaan untuk memperoleh Penghasilan Kena Pajak (PKP) yang kecil

sehingga tarif pajak yang dikenakan pun tarif dengan persentase terkecil.

Tarif pajak merupakan dasar pengenaan pajak terhadap objek pajak yang

menjadi tanggungannya, manajemen menginginkan tarif pajak yang

dikenakan kepada perusahaan seminimal mungkin, guna mengurangi

pengeluaran beban perpajakannya. Hal tersebut dimaksudkan agar kinerja

manajemen terlihat baik dan stabil dihadapan para pemakai laporan

keuangan, seperti pemberi kredit (kreditor), pemegang saham, dan lain-lain.

Variabel kebijakan pajak, undang-undang perpajakan, dan administrasi

perpajakan tidak terlalu mempengaruhi terhadap motivasi manajemen untuk

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

105

melakukan tax planning, dikarenakan ketiga variabel tersebut merupakan

suatu peraturan dan tata cara perpajakan yang telah berbentuk baku dan

mengikat serta bersifat memaksa sehingga wajib hukumnya bagi setiap wajib

pajak melakukan dan mengikuti tata cara yang berlaku. Manajemen jusru

mencari celah dari kebijakan perpajakan, undang-undang pajak serta

administrasi perpajakan untuk meminimalisir utang pajak yang menjadi

tanggunggannya, atau yang biasa disebut dengan Loopholes. Oleh karena itu,

manajemen diharapkan mempunyai sumber daya manusia yang mempunyai

keahlian memadai dalam bidang perpajakan, dikarenakan untuk melakukan

tax planning dibutuhkan pemahaman tentang perpajakan yang berlaku, baik

tentang peraturan perpajakan, tata cara perpajakan, administrasi perpajakan,

serta subyek dan objek pajak beserta tarifnya.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka implikasi dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel

penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di

Jakarta tetapi juga di kota-kota besar lainnya, sehingga dapat diperoleh

hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi.

2. Penelitian ini menggunakan beberapa kombinasi faktor-faktor dari

perusahaan dan yang berkaitan dengan motivasi manajemen perusahaan

yang mempengaruhi perencanaan pajak (tax planning). Peneliti

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

106

selanjutnya diharapkan mengidentifikasi faktor-faktor lain yang berkaitan

dengan tax planning.

3. Penerapan perencanaan pajak pada perusahaan memberikan banyak

manfaat terutama dalam meminimalkan beban pajak yang terhutang.

Penulis menyarankan kepada setiap perusahaan untuk melaksanakan tax

planning secara lebih baik melalui penganalisaan informasi yang ada

secara lebih teliti, membuat satu model atau lebih rencana kemungkinan

besarnya pajak, mengevaluasi pelaksanaan tax planning secara continue,

mencari kelemahan dan kemudian memperbaiki kembali tax planning,

dan memutakhiran tax planning disesuaikaan dengan keadaan sekarang.

4. Penerapan perencanaan pajak tidak terlepas dari pengetahuan dan

keahlian manajemen perusahaan dalam meminimalkan beban pajak yang

terhutang. Penulis menyarankan agar perusahaan mengadakan training

atau seminar khususnya karyawan yang menangani masalah pajak guna

memperdalam pengetahuan karyawan tentang tax planning.

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

79

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdapat di

wilayah DKI Jakarta yang letaknya tidak jauh dari domisili penulis dan

yang menjadi subjek penelitian adalah accounting dan finance yang

bekerja pada beberapa perusahaan yang ada di wilayah DKI Jakarta.

Penyebaran kuesioner dari awal Mei 2010 dan pengumpulannya sampai

dengan akhir Juni 2010, dalam penyebaran kuesioner peneliti mendatangi

langsung 37 perusahaan yang ada di wilayah DKI Jakarta.

Tabel 4.1

Data Distribusi Sampel Penelitian

Bersambung ke halaman selanjutnya

No Nama Perusahaan Jumlah

1 PT. ENI 2

2 PT. GPS Indo Mandiri 1

3 Bank Danamon cab. Buncit 2

4 PT. Jawa Tirta Marin 2

5 PT. Seahours 1

6 PT. Arpeni Pratama Ocean Line 2

7 PT. Pramitha Utama 3

8 Bank BRI cab. Buncit 2

9 PT. Multi Pangan Lestari 2

10 PT. Mega Fina Dana 2

11 PT. Sapta Jaya Mandiri 3

12 PT. Mitra Citra Daya Power 2

13 PT. Hanna Graha Abadi 1

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

80

Tabel 4.1 (Lanjutan)

Sumber: Data primer yang diolah

Kuesioner yang disebarkan berjumlah 100 buah dan jumlah

kuesioner yang kembali adalah sebanyak 82 kuesioner atau 82%.

Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 18 buah atau 18%. Kuesioner

yang dapat diolah berjumlah 75 buah atau 75%, sedangkan kuesioner

yang tidak dapat diolah karena tidak diisi secara lengkap oleh responden

No. Nama perusahaan Jumlah

14 PT. Jasa Kesehatan Indonesia 2

15 PT. Sertco Quality 2

16 PT. Bravo Security Indonesia 3

17 PT. Jan Darmadi Investindo 2

18 PT. Mediclink Medicare 4

19 Consurtium CRW Grissik 2

20 PT. Southern Tristar 3

21 PT. Bravo security Indonesia 2

22 PT. Alvotel komunika 4

23 PT. Minakta 2

24 PT. Alam Lestari mandiri 1

25 PT. Miura Indonesia 2

26 PT. Dwi Java 1

27 PT. Saipem Indonesia 2

28 PT. Subur Grafistama 3

29 PT. Executrain 1

30 PT. Jakarta Metro Engineering 2

31 PT. Aditech Matra 2

32 PT. Petrokimia Nusantara 1

33 PT. Switchlab 2

34 PT. Simaeru Indonesia Raya 2

35 PT. Inhealth 2

36 PT. Ellegrand 1

37 PT. AIA 3

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

81

sebanyak 7 buah atau 7%. Gambaran mengenai data sampel ini dapat

dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2.

Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Aparatur

Pajak

Persentase

1. Jumlah kuesioner yang disebar 100 100%

2. Jumlah kuesioner yang kembali 82 82%

3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 18 18%

4. Jumlah kuesioner yang tidak dapat

diolah

7 7%

5. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 75 75%

Sumber: Data primer yang diolah

2. Karakteristik Profil Responden

Data yang diperlukan untuk mengukur faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi manajemen perusahaan melakukan tax planning

diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada bagian accounting dan

finance khususnya staf pajak menjadi objek penelitian. Jumlah kuesioner

yang disebarkan sebanyak 100 kuesioner. Dari 100 kuesioner tersebut,

tingkat pengembaliannya 75% atau sebanyak 75 kuesioner. Profil

responden dalam penelitian ini disajikan secara lengkap dalam tabel 4.3

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

82

Tabel 4.3.

Profil Responden

Keterangan Jumlah Persentase

Usia

20-25

26—30

32-35

>36

11

35

13

16

14,67%

46,67%

17,33%

21,33%

Jenis Kelamin

L

P

42

33

56%

44%

Jabatan

Manager

Tax Spesialist

Accounting Finance

Staf

Dan lain-lain

5

5

35

17

13

6,67%

6,67%

46,67%

17,33%

22,67%

Lama menduduki jabatan

15-11

10-5

<5

29

46

38,67%

61,33%

Sumber : Data primer yang diolah

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi

kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, administrasi

perpajakan, loopholes, tarif pajak dan tax planning dalam secara statistik

deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.4.

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

83

Tabel 4.4.

Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Kp 75 15.00 30.00 21.7600 4.02975

Uup 75 12.00 23.00 17.3600 3.43133

Ap 75 12.00 23.00 17.5200 3.01510

Loop 75 11.00 22.00 18.3600 2.33447

Tp 75 14.00 25.00 18.7067 2.79852

Tpl 75 12.00 25.00 18.6133 2.92655

Valid N

(listwise) 75

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.4. menjelaskan bahwa pada variabel kebijakan perpajakan

jawaban minimum responden sebesar 15 dan maksimum sebesar 30

dengan rata-rata total jawaban 21.7600 dan standar deviasi sebesar

4.02975. Variabel minimum undang-undang perpajakan sebesar 12 dan

maksimum sebesar 23, dengan rata-rata total jawaban 17.3600 dan

standar deviasi sebesar 3.43133. Pada variabel administrasi perpajakan

minimum jawaban responden sebesar 12 dan maksimum sebesar 23,

dengan rata-rata total jawaban 17.5200 dan standar deviasi sebesar

3.01510. Variabel loopholes minimum jawaban responden sebesar 11

dan maksimum sebesar 22, dengan rata-rata total jawaban 18.3600 dan

standar deviasi sebesar 2.33447. Variabel minimum tarif pajak sebesar 14

dan maksimum sebesar 25, dengan rata-rata total jawaban 18.7067 dan

standar deviasi sebesar 2.79852 Pada variable tax planning minimum

jawaban responden sebesar 12 dan maksimum sebesar 25, dengan rata-

rata total jawaban 18.6133 dan standar deviasi sebesar 2.92655.

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

84

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika

tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut

dapat dikatakan valid. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji

validitas dari enam variabel yang digunakan dalam penelitian ini,

yaitu kebijakan perpajakan (KP), undang-undang perpajakan (UUP),

administrasi perpajakan (AP), loopholes (LOP), tarif pajak (TP), tax

planning (TPL).

Tabel 4.5.

Uji Validitas Instrumen Kebijakan Perpajakan

Instrumen Pearson Correlation Signifikan Keterangan

KP1 .847 .000 Valid

KP2 .735 .000 Valid

KP3 .808 .000 Valid

KP4 .874 .000 Valid

KP5 .788 .000 Valid

KP6 .804 .000 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel 4.5. diatas terlihat bahwa instrumen kebijakan

perpajakan memiliki koefisien korelasi > 0,05 ini menunjukan hasil

yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan

yang diajukan kepada responden dinyatakan valid.

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

85

Tabel 4.6.

Uji Validitas Instrumen Undang-Undang Perpajakan

Instrumen Pearson Correlation Signifikan Keterangan

UUP1 .833 .000 Valid

UUP2 .716 .000 Valid

UUP3 .802 .000 Valid

UUP4 .816 .000 Valid

UUP5 .833 .000 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel 4.6. diatas terlihat bahwa instrumen undang-undang

perpajakan memiliki koefisien korelasi > 0,05 ini menunjukan hasil

yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan

yang diajukan kepada responden dinyatakan valid.

Tabel 4.7.

Uji Validitas Instrumen Administrasi Perpajakan

Instrumen Pearson Correlation Signifikan Keterangan

AP1 .803 .000 Valid

AP2 .713 .000 Valid

AP3 .745 .000 Valid

AP4 .772 .000 Valid

AP5 .738 .000 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel 4.7. diatas terlihat bahwa instrumen administrasi

perpajakan memiliki koefisien korelasi > 0,05 ini menunjukan hasil

yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan

yang diajukan kepada responden dinyatakan valid.

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

86

Tabel 4.8.

Uji Validitas Instrumen Loopholes (Celah Undang-Undang

Perpajakan)

Instrumen Pearson Correlation Signifikan Keterangan

LOP1 .804 .000 Valid

LOP2 .762 .000 Valid

LOP3 .607 .000 Valid

LOP4 .405 .000 Valid

LOP5 .774 .000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.8. diatas terlihat bahwa instrumen loopholes (celah

undang-undang perpajakan) memiliki koefisien korelasi > 0,05 ini

menunjukan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa

semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid.

Tabel 4.9.

Uji Validitas Instrumen Tarif Pajak

Instrumen Pearson Correlation Signifikan Keterangan

TP1 .737 .000 Valid

TP2 .771 .000 Valid

TP3 .787 .000 Valid

TP4 .714 .000 Valid

TP5 .719 .000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.9. diatas terlihat bahwa instrumen tarif pajak

memiliki koefisien korelasi > 0,05 ini menunjukan hasil yang

signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang

diajukan kepada responden dinyatakan valid.

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

87

Tabel 4.10.

Uji Validitas Instrumen Tax Planning

Instrumen Pearson Correlation Signifikan Keterangan

TPL1 .726 .000 Valid

TPL2 .731 .000 Valid

TPL3 .742 .000 Valid

TPL4 .743 .000 Valid

TPL5 .766 .000 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel 4.10. diatas terlihat bahwa instrumen tax planning

memiliki koefisien korelasi > 0,05 ini menunjukan hasil yang

signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang

diajukan kepada responden dinyatakan valid.

b. Hasil Uji Reliabiltas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari

instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,6.

Tabel 4.11.

Uji Reliabiltas Instrumen Kebijakan Perpajakan

Cronbach’s Alpha N of Items

.889 6

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.11. di atas dapat dilihat bahwa instrument

kebijakan perpajakan memiliki koefisien korelasi > 0,600 yaitu

0,889. menunjukan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

88

bahwa pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan

reliabel.

Tabel 4.12.

Uji Reliabiltas Instrumen Undang-undang Perpajakan

Croanbach Alpha N of Items

.858 5

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.12. di atas dapat dilihat bahwa instrument undang-

undang perpajakan memiliki koefisien korelasi > 0,600 yaitu 0,858.

menunjukan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa

pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan reliabel.

Tabel 4.13.

Uji Reliabiltas Instrumen Administrasi Perpajakan

Croanbach Alpha N of Items

.805 5

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.13. di atas dapat dilihat bahwa instrument

administrasi perpajakan memiliki koefisien korelasi > 0,600 yaitu

0,805. menunjukan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan

bahwa pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan

reliabel.

Tabel 4.14.

Uji Reliabiltas Instrumen Loopholes

Croanbach Alpha N of Items

.701 5

Sumber: Data primer yang diolah

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

89

Dari tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa instrument

loopholes memiliki koefisien korelasi > 0,600 yaitu 0,701.

menunjukan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa

pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan reliabel.

Tabel 4.15.

Uji Reliabiltas Instrumen Tarif Pajak

Croanbach Alpha N of Items

.793 5

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.15 di atas dapat dilihat bahwa instrument tarif

pajak memiliki koefisien korelasi > 0,600 yaitu 0,793. menunjukan

hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang

diajukan kepada responden dinyatakan reliabel.

Tabel 4.16.

Uji Reliabiltas Instrumen Tax Planning

Croanbach Alpha N of Items

.791 5

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.16. di atas dapat dilihat bahwa instrument tax

planning memiliki koefisien korelasi > 0,600 yaitu 0,791.

menunjukan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa

pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan reliabel.

Page 110: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

90

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen

(Ghazali, 2005). Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem

multikolonieritas atau multiko. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi diantara variabel independennya. Ada tidaknya

multikolonieritas di dalam model regresi adalah dilihat dari besaran

VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Regresi yang

terbebas dari problem multikolonieritas apabila nilai VIF <10 dan

nilai tolerance >0,10, maka data tersebut tidak ada M tolerance.

Hasil uji multikolonieritas terhadap data untuk pengujian hipotesis

ditunjukkan pada tabel 4.17.

Tabel 4.17.

Uij Multikolineritas

Coefficientsa

Model

Collinearity

Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Kp .264 3.785

Uup .137 7.301

Ap .252 3.966

Loop .207 4.839

Tp .236 4.235

a. Dependent Variable: Tp

Sumber: Data primer yang diolah

Page 111: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

91

Berdasarkan tabel diatas nilai tolerance variabel kebijakan

perpajakan, undang-undang perpajakan, administrasi perpajakan,

loopholes dan tarif pajak mempunyai VIF kurang dari 10 dan nilai

tolerance lebih dari 0,1, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapatnya korelasi antar variabel independen tersebut. Dengan

demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas.

b. Hasil Uji Normalitas

Berikut ini adalah hasil uji normalitas variabel dependen dan

variabel independent.

Gambar 4.1.

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Histogram

3210-1-2 -3

Regression Standardized Residual

14

12

10

8

6

4

2

0

Mean =-8.33E-16

Std. Dev. =0.966

N =75

Histogram

Dependent Variable: tpl

Fre

qu

en

cy

Page 112: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

92

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa penyebaran data

terdistribusi secara normal. Ini menunjukkan bahwa model regresi

telah memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.2.

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Gambar 4.2 memperlihatkan penyebaran data yang berada

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini

menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi

normalitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Ex

pect

ed C

um

Pro

b

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: tpl

Page 113: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

93

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada pola scatterplot antar

SPRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar pengambilan

keputusannya jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit), maka mengindikasikan bahwa telah terjadi

Heteroskedastisitas. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak

terjadi Heteroskedastisitas (Ghazali, 2005).

Gambar 4.3.

Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas

20-2

Regression Standardized Predicted Value

2.5

0.0

-2.5

Scatterplot

Dependent Variable: tpl

Reg

ressio

n S

tud

en

tized

Resid

ual

Page 114: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

94

Dari grafik di atas, da pat disimpulkan bahwa grafik tersebut

menunjukan titik-titik yang membentuk pola diagonal, baik di atas

maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. hal ini menunjukan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam regresi linier berganda.

4. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis

regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu:

a. Uji Koefisien Determinasi

Uji ini dilakukan untuk mengukur kamampuan variabel-

variabel independen, yaitu kebijakan perpajakan, undang-undang

perpajakan, administrasi perpajakan, loopholes, dan tarif pajak

dalam menjelaskan variasi variabel dependen yaitu tax planning.

Hasil uji koefisien Adjusted R Square pada tabel 4.18.

Tabel 4.18.

Koefisien Determinasi

a. Predictors: (Constant): kebijakan perpajakan, UU perpajakan,

administrassi perpajakn, loopholes, tarif pajak

b. Dependent Variable: tax planning

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan analisis data pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa

nilai koefisien Adjusted R Square adalah sebesar 0,702, hal ini

berarti 70,2% variabel tax planning dapat dipengaruhi oleh variabel

kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, administrasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .850(a) .722 .702 1.59676

Page 115: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

95

perpajakan, loopholes, dan tarif pajak Sedangkan sisanya (100% -

70,2% = 29,8%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

b. Hasil Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.11, jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,

sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan menolak Ha.

Tabel 4.19.

Hasil Uji Statistik t Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .467 1.664 .281 .780

Kp -.094 .090 -.129 -1.044 .300

Uup .182 .146 .213 1.243 .218

Ap -.087 .123 -.089 -.706 .482

Loop .546 .175 .436 3.122 .003

Tp .455 .136 .435 3.336 .001 a Dependent Variable: tpl

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh kebijakan perpajakan terhadap

tax planning

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel kebijakan

perpajakan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,300. Hal ini

berarti menolak Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa kebijakan

Page 116: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

96

perpajakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tax

planning karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel kebijakan

perpajakan lebih kecil dari 0,05.

Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh undang-undang perpajakan

terhadap tax planning

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel undang-

undang perpajakan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,218.

Hal ini berarti menolak Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa undang-

undang perpajakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tax

planning karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel undang-

undang perpajakan lebih kecil dari 0,05.

Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh administrasi perpajakan

terhadap tax planning

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel

administrasi perpajakan mempunyai tingkat signifikansi sebesar

0,482. Hal ini berarti menolak Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa

administrasi perpajakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

tax planning karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel

administrasi perpajakan lebih kecil dari 0,05.

Hasil Uji Hipotesis 4: Pengaruh loopholes terhadap tax planning

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel loopholes

mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,003. Hal ini berarti

menerima Ha4 sehingga dapat dikatakan bahwa loopholes

Page 117: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

97

berpengaruh secara signifikan terhadap tax planning karena tingkat

signifikansi yang dimiliki variabel loopholes lebih kecil dari 0,05.

Hasil Uji Hipotesis 5: Pengaruh tarif pajak terhadap tax

planning

Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.20, variabel tarif pajak

mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal ini berarti

menerima Ha5 sehingga dapat dikatakan bahwa tarif pajak

berpengaruh secara signifikan terhadap tax planning karena tingkat

signifikansi yang dimiliki variabel tarif pajak lebih kecil dari 0,05.

c. Hasil Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara

bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikan 0,05. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.21, jika

nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak

H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan menolak Ha.

Tabel 4.20.

Uji F atau ANOVA untuk Tax Planning

ANOVAb

a Predictors: (Constant), tp, kp, ap, loop, uup

b Dependent Variable: tpl

Sumber: Data primer yang diolah

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 457.862 5 91.572 35.916 .000(a)

Residual 175.925 69 2.550

Total 633.787 74

Page 118: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

98

Hasil Uji Hipotesis 6: Pengaruh kebijakan perpajakan, undang-

undang perpajakan, administrasi perpajakan, loopholes, dan

tarif pajak terhadap tax planning.

Hasil uji hipotesis 6 dapat dilihat pada tabel 4.21 nilai F diperoleh

sebesar 35,916 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat

signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha6 diterima, sehingga dapat

dikatakan bahwa kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan,

administrasi perpajakan, loopholes, dan tarif berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap tax planning.

C. Pembahasan

1. Pengaruh kebijakan perpajakan terhadap tax planning

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi

variabel kebijakan perpajakan 0,300 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa kebijakan perpajakan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap tax planning. Hal ini di karenakan bahwa sistem pembayaran

pajak yang berlaku di Indonesia dilandasi oleh sistem self assessment

system dimana wajib pajak boleh menghitung, memperhitungkan dan

membayar sendiri besarnya pajak yang harus di setorkan. Sistem self

assessment dapat terlaksana dengan baik apabila wajib pajak memahami

peraturan perpajakan dan mengikuti aturan yang berlaku sesuai dengan

undang-undang perpajakan. Hasil suatu tax planning bisa dikatakan baik

atau tidak tergantung dengan apa yang kita lakukan apabila Sistem self

Page 119: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

99

assessment tersebut dapat terlaksana dengan baik dan wajib pajak dapat

memahami peraturan perpajakan dan mengikuti aturan yang berlaku

sesuai dengan undang-undang perpajakan. Oleh karena itu, kebijakan

perpajakan tidak dipengaruhi oleh tax planning. Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Marfuah (2010).

2. Pengaruh undang-undang perpajakan terhadap tax planning

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi

variabel undang-undang perpajakan 0,218 < 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa undang-undang perpajakan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap tax planning. Hasil penelitian terdahulu oleh Agus

Subekti (2007) dan Marfuah (2010) menyatakan bahwa tidak ada

pengaruh yang signifikan antara undang-undang perpajakan dengan tax

planning, demikian juga dengan penelitian yang sekarang bahwa tidak

ada pengaruh yang signifikan antara undang-undang perpajakan dengan

tax planning. Hal ini dikarenakan perbedaan jenis usaha dari masing-

masing perusahaan yang ada di wilayah DKI Jakarta. Karena dalam

melakukan tax planning wajib pajak harus memahami karakter dari jenis

usahanya, karena hampir setiap perusahaan memiliki perbedaan-

perbedaan dalam kebijakan maupun perilaku, dan kebiasaan-

kebiasaannya. Dengan memahami secara mendalam seluk beluk usaha

akan sangat membantu dalam melakukan tax planning melalui

pengetahuan wajib pajak dalam menafsirkan undang-undang perpajakan.

Page 120: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

100

3. Pengaruh administrasi perpajakan terhadap tax planning

Hasil uji hipotesis untuk administrasi perpajakan mempunyai

signifikansi 0,482 yang berarti lebih besar dari 0.05. karena nilai hasil uji

t untuk variabel administrasi perpajakan lebih besar dari 0.05 maka H3

ditolak. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Marfuah (2010). Hal ini dikarenakan pajak merupakan

kelanjutan dari pelaksanaan tax planning. Administrasi pajak adalah

metode untuk mayakinkan bahwa apa yang dilaksanakan telah sesuai

dengan yang direncanakan. Oleh karena itu tax planning tidak terlalu

mempengaruhi motivasi manajemen perusahaan untuk melakukan tax

planning.

4. Pengaruh loopholes terhadap tax planning

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi

variabel loopholes 0,003 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

loopholes berpengaruh secara signifikan terhadap tax planning. Tax

planning merupakan suatu proses yang mendeteksi cacat teoritis dalam

ketentuan perundang-undangan perpajakan tersebut. Loopholes juga,

dapat dimanfaatkan untuk membayar pajak lebih kecil dari atau bahkan

tidak membayar sama sekali atas suatu income tertentu. Dalam tax

avoidance wajib pajak memanfaatkan peluang-peluang (loopholes) yang

ada dalam undang-undang perpajakan, sehingga dapat membayar pajak

yang lebih rendah. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Marfuah (2010).

Page 121: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

101

5. Pengaruh tarif pajak terhadap tax planning

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi

variabel tarif pajak 0,001 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tarif

pajak berpengaruh secara signifikan terhadap tax planning. Pemberian

natura kepada karyawan tidak dapat diperlukan sebagai deductible

expense. Sehingga bagi perusahaan hal ini tidak menguntungkan, oleh

karena itu perusahaan memberikannya dalam bentuk cash dan

memasukannya ke dalam daftar gaji karyawan sehingga perusahaan bisa

diperlakukan sehingga deductible expense. Dengan adanya perbedaan

tarif pajak atas objek pajak, memotivasi perusahaan untuk

memanfaatkannya agar beban pajaknya rendah.

6. Pengaruh kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, administrasi

perpajakan, loopholes, dan tarif pajak terhadap tax planning

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kebijakan perpajakan,

undang-undang perpajakan, administrasi perpajakan, loopholes, dan tarif

pajak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap tax planning.

Hal ini dikarenakan, untuk mendapatkan hasil yang baik dalam

melakukan tax planning manajemen harus mengandalkan variabel-

variabel independen sebagai alat perencanaan pajak. Pemahaman

ketentuan perpajakan sangat mutlak diperlukan oleh wajib pajak supaya

pelaksanaan tugas pekerjaan entitas yang bersangkutan dapat

terselenggara dengan baik tanpa meninggalkan dinamika yang ada.

Untuk itu diperlukan semacam nuansa atau iklim continuing professional

Page 122: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

102

education bagi mereka yang secara khusus ditugasi mengelola pajak.

Pajak merupakan jumlah biaya yang tidak sedikit jumlahnya, sangat

wajar jika perusahaan menempatkan petugas dengan keahlian memadai

untuk menangani kewajiban pajak atau mengelola pajak sesuai dengan

siklus keberadaan perusahaan. Masalah administrasi perpajakan selalu

berkaitan dengan sistem akuntansi yang baik. Jika perusahaan belum

sanggup memiliki sistem akuntansi yang baik, maka pembukuan yang

memadai dapat digunakan, tergantung dengan besar-kecilnya perusahaan

dan kompleksitas yang dihadapi. Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Marfuah (2010)

Page 123: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

107

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Agus Subekti. ”Analisis Faktor-faktor yang Memotivasi Manajemen Perusahaan

Melakukan Tax Planning”,UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Christinawati. ” Pengaruh Informasi Prospektus Terhadap Return Saham Di

Pasar Perdana”, Uinversitas Trisakti, Jakarta, 2005.

Erly Suandy. ”Perencanaan Pajak Edisi 4”, Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Erly Suandy.”Hukum Pajak Edisi 4”, Selemba Empat, Jakarta, 2008.

I Kadek Sumadi. “Analisis Peranan Perencanaan Pajak Untuk Meminimalkan

Beban Pajak Penghasilan Yang Harus Diayar Serta Meningkatkan Laba

Bersih Setelah Pajak Pada PT. “ESP”. Jakarta: Program Studi Ilmu

Administrasi Universitas Indonesia, 2004

Ina Handayani. ”Penerapan Tax Planning Dalam Usaha Meminimalkan

Kewajiban Pembayaran Pajak Pada PT X”, Universitas Trisakti,

Jakarta, 2004.

Irwansyah, Lubis, SE., M.Si. “Perpajakan Domestik Indonesia Suatu

Pengantar”. Jakarta, YP2SDM, 2006.

Ismarita. “Pengaruh Penerapan Tax Planning Biaya Pegawai Terhadap Beban

Pajak Terhutang Wajib Pajak Badan”. Program Studi Akuntansi

Universitas Widyatama, 2007

Marfuah. “Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Manajemen Perusahaan

Melakukan Tax Planning” UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.

Page 124: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

108

Martha Tanuwardi. “Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Manajemen

Perusahaan Melakukan Tax Planning” Universitas Kristen Petra, 2009

Mohammad Zain.”Manajemen Perpajakan”, Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Mr. Dr.N.J Feldman.1949. Overheidsmid Delen Van Indonesia dalam Irwansayh

Lubis. 2005

Nur Hidayat. “Tax Planning Bukan Untuk Hindari Pajak. Sumber: Bisnis

Indonesi,. 2005.

Perancis. Leroy Beaulieu yang berjudul Traite de la Science des Finances, 1906.

Rini, dan Sartika.”Pengaruh Kecerdasan Spiritual, Kinerja Pelayanan Pajak dan

Ketegasan Sanksi Perpajakan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Dalam

Memenuhi Kewajiban Perpajakan”, Jurnal Akuntansi, Keuangan, dan

Pajak, Volume 1, Nomor 3, Oktober 2008.

Siti Resmi. ”Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 4”,Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Sophar B. Lombartoruan. “Akuntansi Pajak”, edisi revisi, Jakarta: PT. Gramedia

Widiasarana. 1996.

Suwarta.” Akuntansi Perpajakan Brevet AB Terpadu”. STAN, Jakarta, 2007.

Syafi’i, Tax Planning Sebagai Upaya Meminimalkan Beban Pajak. Dialektika

Vol.4 No.1-2 2005

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan

Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak

Penghasilan

Waluyo. “Akuntansi Pajak”. Salemba Empat, Jakarta, 2004.

Page 125: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

Lampiran 1

ANALISIS FAKTOR

MOTIVASI MANAJEMEN PERUSAHAAN UNTUK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

ANALISIS FAKTOR

MOTIVASI MANAJEMEN PERUSAHAAN UNTUK

MELAKUKAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Di Wilayah DKI Jakarta)

FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI

MOTIVASI MANAJEMEN PERUSAHAAN UNTUK

MELAKUKAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Di Wilayah DKI Jakarta)

JURUSAN AKUNTANSIJURUSAN AKUNTANSIJURUSAN AKUNTANSIJURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTAJAKARTAJAKARTAJAKARTA

1431 H/2010M1431 H/2010M1431 H/2010M1431 H/2010M

Disusun Oleh:

Ida hamadah

NIM : 105082002619

FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI

MOTIVASI MANAJEMEN PERUSAHAAN UNTUK

MELAKUKAN TAX PLANNING

(Studi Empiris Pada Perusahaan Di Wilayah DKI Jakarta)

JURUSAN AKUNTANSIJURUSAN AKUNTANSIJURUSAN AKUNTANSIJURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIALDAN ILMU SOSIALDAN ILMU SOSIALDAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTAJAKARTAJAKARTAJAKARTA

1431 H/2010M1431 H/2010M1431 H/2010M1431 H/2010M

Disusun Oleh:

Ida hamadah

NIM : 105082002619

FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI

MOTIVASI MANAJEMEN PERUSAHAAN UNTUK

TAX PLANNING

(Studi Empiris Pada Perusahaan Di Wilayah DKI Jakarta)

JURUSAN AKUNTANSIJURUSAN AKUNTANSIJURUSAN AKUNTANSIJURUSAN AKUNTANSI

DAN ILMU SOSIALDAN ILMU SOSIALDAN ILMU SOSIALDAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

1431 H/2010M1431 H/2010M1431 H/2010M1431 H/2010M

Disusun Oleh:

NIM : 105082002619

FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI

MOTIVASI MANAJEMEN PERUSAHAAN UNTUK

TAX PLANNING

(Studi Empiris Pada Perusahaan Di Wilayah DKI Jakarta)

DAN ILMU SOSIALDAN ILMU SOSIALDAN ILMU SOSIALDAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

109

FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI

MOTIVASI MANAJEMEN PERUSAHAAN UNTUK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

109

Page 126: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

110

Jakarta, Mei 2010

Kepada,

Yth Bpk/Ibu/Sdr/i Responden

di Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata Satu

(S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Ida hamadah

NIM : 105082002619

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul

“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivassi Manajemen Perusahaan

Melakukan tax Planning (Studi Empiris Pada Perusahaan Di Wilayah DKI

Jakarta)”.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjadi

responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya

mohon maaf telah menggangu waktu bekerjanya.

Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

penghentian prematur atas prosedur audit. Data yang diperoleh hanya akan digunakan

untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat

Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika

penelitian.

� Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan

lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak di

isi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.

� Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan Anda, yang penting

memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda.

Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab

semua pertanyaan dalam kuisioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Mengetahui, Hormat saya,

Dosen Pembimbing, Peneliti,

(Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si.) (Ida hamadah)

Page 127: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

111

A. Identitas Responden

Sebagai data pelengkap dalam penelitian ini, kami mohon kesediaan Bapak/ Ibu

untuk melengkapi isian berikut:

Nama perusahaan :

Usia :

Jenis kelamin :

Jabatan :

Lama menduduki jabatan tersebut :

Petunjuk Pengisian

Pertanyaan – pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui pendapat anda tentang

motivasi di lakukannya Tax Planning bagi perusahaan. Pada setiap pertanyaan telah

disediakan bagian lima poin skala disampingnya. Dengan keterangan sebagai

berikut:

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Netral

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Anda diminta untuk memberikan Jawaban yang tersedia di bawah pertanyaan sesuai

dengan jawaban/keadaan anda dengan cara memberi tanda silang (X).

Page 128: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

112

1. Kebijakan Perpajakan

Petunjuk: Berilah tanda (�) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian

anda, dimana:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Ragu-ragu (RR)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

No. PERNYATAAN SS S RR TS STS

1. Self assessment system adalah salah satu system

dimana wajib pajak dapat menghitung,

memperhitungkan serta membayar sendiri jumlah

pajak yang seharusnya terutang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang – undangan

perpajakan. Oleh karena adanya self assessment

system tersebut, saya termotivasi untuk melakukan

Tax Planning.

2. Dengan adanya self assessment system para wajib

pajak dapat merencanakan sendiri pajaknya dengan

cara menghitung dan membayar pajaknya serta

melakukan pembukuan. Dengan adanya

kepercayaan yang diberikan kepada wajib pajak,

maka hal inilah yang membuat wajib pajak

termotivasi untuk melakukan Tax Planning

3. Withholding tax adalah system pembayaran pajak

melalui pemotongan atau pemungutan oleh pihak

ketiga. Hal ini disamping mengganggu arus kas

perusahaan juga bisa mengakibatkan kelebihan

pembayaran atas pemungutan pendahuluan tersebut

padahal untuk memperoleh restitusi atas kelebihan

tersebut diperlukan waktu dan biaya. Oleh karena

hal itu, saya termotivasi untuk melakukan Tax

Planning.

Page 129: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

113

4. Dengan adanya perlakuan perpajakan yang berbeda

atas objek pajak yang secara ekonomis hakikatnya

sama akan menimbulkan usaha perencanaan pajak

agar beban pajaknya rendah. Oleh karena adanya

perbedaan perlakuan perpajakan tersebut, saya

termotivasi untuk melakukan Tax Planning

5. Dengan adanya perlakuan perpajakan yang berbeda

atas objek pajak yang timbul akibat adanya biaya –

biaya yang dikecualikan akan menimbulkan usaha

perencanaan pajak untuk meminimilisasikan beban

pajak. Setujukah anda dengan pernyataan di atas?

6. Dengan adanya perlakuan perpajakan yang berbeda

atas objek pajak yang timbul akibat adaanya biaya

– biaya yang dapat dikurangkan akan menimbulkan

usaha perencanaan pajak untuk meminimalisasikan

beban pajak. Setujukah anda dengan pernyataan di

atas?

Page 130: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

114

2. Undang-undang Perpajakan

Petunjuk: Berilah tanda (�) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian

anda, dimana:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Ragu-ragu (RR)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

No. PERNYATAAN SS S RR TS STS

1. Adanya perlakuan perpajakan yang belum diatur

dalam undang – undang perpajakan secara

sempurna (grey area), maka wajib pajak

melakukan interprelasi sendiri atau penafsiran

tersendiri atas objek pajak tersebut. Hal ini

memotivasi saya untuk melakukan Tax Planning.

2. Adanya perlakuan perpajakan yang sudah diatur

dalam undang – undang perpajakan, maka wajib

pajak tidak melakukan interprelasi atau penafsiran

tersendiri atas objek pajak tersebut. Sehingga saya

termotivasi untuk melakukan Tax Planning.

3. Ketentuan peraturan perundang – undangan

perpajakan hendaknya memiliki fleksibilitas yang

cukup tinggi untuk dikondisikan sesuai dengan

situasi perekonomian yang eksis. Apabila

perubahan suatu ketentuan peraturan perundang –

undangan perpajakan harus menunggu persetujuan

dari Dewan Perwakilan Rakyat, maka ada

kemungkinan keterlambatan dalam pengaturan

tersebut, sehingga sudah tidak tepat lagi untuk

dilakukan penyesuaian. Oleh karena itu, perlu

dilakukan Tax Planning. Setujukan anda dengan

pernyataan di atas?

Page 131: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

115

4. Undang – undang perpajakan adalah kumpulan

peraturan – peraturan yang mengatur masalah

perpajakan. Di dalam undang – undang perpajakan

telah disebutkan adanya undang – undang yang

mengatur pengecualian penghasilan atau bukan

objek pajak, hal ini mendorong perusahaan untuk

memanfaatkan pengecualian penghasilan tersebut

sebagai motivasi perusahaan melakukan Tax

Planning.

5. Dengan adanya ketentuan perundang – undangan

perpajakan yang mengatur biaya – biaya yang

dapat dikurangkan sebagai objek pajak akan

menimbulkan usaha perencanaan pajak untuk

meminimalisasikan beban pajak yang terutang.

Oleh karena itu, perusahaan termotivasi untuk

melakukan Tax Planning.

Page 132: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

116

3. Administrasi Perpajakan

Petunjuk: Berilah tanda (�) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian

anda, dimana:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Ragu-ragu (RR)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

No. PERNYATAAN SS S RR TS STS

1. Sanksi Administrasi maupun pidana timbul akibat

adanya perbedaan penafsiran antara aparat fiskus

dengan wajib pajak akibat luasnya peraturan

perpajakan. Oleh karena itu, saya melakukan usaha

untuk memperkecil kemungkinan sanksi – sanksi

pajak tersebut dengan melakukan Tax Planning.

2. Administrasi pajak pada dasarnya adalah

kelanjutan pelaksanaan Tax Planning. Dengan

menciptakan system pengawasan internal untuk

menjamin bahwa berbagai kewajiban perpajakan

telah diikuti dengan benar, dengan demikian resiko

sanksi administrasi maupun pidana dapat dhindari

atau diminimumkan sehingga tidak menimbulkan

pemborosan sumber dana perusahaan. Setujukah

anda dengan pernyataan di atas?

3. Salah satu bagian dari Tax Planning adalah

melaksanakan administrasi perpajakan yang baik

dan benar dengan cara memonitor transaksi –

transaksi utama yang mempunyai dampak

perpajakan cukup signifikan, menjamin bahwa

transaksi utama tersebut telah di catat atau

diperlakukan sesuai undang – undang dan

kebijaksanaan perusahaan. Setujukah anda dengan

pernyataan di atas?

Page 133: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

117

4. Tax Planning yang akan diterapkan oleh

perusahaan akan berjalan dengan baik bila di

tunjang oleh administrasi yang baik. Setujukah

anda dengan pernyataan diatas?

5. Wajib pajak harus menguasai peraturan perpajakan

untuk menghindari tax penalty sehingga dapat

menghindari sanksi perpajakan. Oleh karena itu,

saya melakukan usaha untuk memperkecil

kemungkinan sanksi – sanksi pajak tersebut dengan

melakukan Tax Planning.

Page 134: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

118

4. Loopholes

Petunjuk: Berilah tanda (�) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian

anda, dimana:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Ragu-ragu (RR)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

No. PERNYATAAN SS S RR TS STS

1. Loopholes adalah celah – celah (kelemahan –

kelemahan yang dapat dimanfaatkan) yang terdapat

dalam undang – undang perpajakan. Dengan

mempelajari dan memahami undang – undang,

keputusan dan edaran, kita dapat melihat celah –

celah yang menguntungkan untuk melakukan

penghematan pajak dengan cara menetapkan Tax

Planning.

2. Loopholes dapat dimanfaatkan untuk membayar

pajak lebih kecil atau bahkan tidak membayar sama

sekali atas suatu income tertentu. Hal inilah yang

mendorong perusahaan untuk melakukan Tax

Planning dengan cara memanfaatkan celah – celah

yang terdapat dalam undang – undang perpajakan.

3. Tax avoidance adalah penghindaran pajak dengan

menuruti peraturan yang ada. Dalam tax avoidance

Wajib pajak memanfaatkan peluang-peluang

(loopholes) yang ada dalam undang-undang

perpajakan, sehingga perusahaan dapat membayar

pajak yang lebih rendah. Setujukah anda dengan

pernyataan diatas?

4. Penghindaran pajak (tax avoidance) adalah suatu

usaha pengurangan secara legal dengan cara

memanfaatkan ketentuan – ketentuan di bidang

Page 135: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

119

perpajakan secara optimal. Dalam penghindaran

pajak tersebut, wajib pajak memanfaatkan hal – hal

yang belum diatur dalam peraturan perpajakan

yang berlaku. Oleh karena hal itu, saya termotivasi

untuk melakukan Tax Planning.

5. Dengan adanya tax avoidance wajib pajak

memanfaatkan hal – hal yang belum diatur dalam

undang – undang perpajakan, sehingga perusahaan

dapat membayar pajak yang lebih rendah. Oleh

karena itu, saya termotivasi untuk melakukan Tax

Planning.

Page 136: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

120

5. Tarif Pajak

Petunjuk: Berilah tanda (�) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian

anda, dimana:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Ragu-ragu (RR)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

No. PERNYATAAN SS S RR TS STS

1. Dengan adanya perbedaan tarif pajak atas objek

pajak, memotivasi perusahaan untuk

memanfaatkannya agar beban pajaknya rendah.

Oleh karena adanya perbedaan tarif pajak tersebut,

saya termotivasi untuk melakukan Tax Planning.

2. Pemberian natura kepada karyawan tidak dapat

diperlakukan sebagai deductible expense. Sehingga

bagi perusahaan hal ini tidak menguntungkan, oleh

karena itu perusahaan memberikannya dalam

bentuk cash dan memasukannya ke dalam daftar

gaji karyawan sehingga bagi perusahaan bisa

diperlakukan sebagai deductible expense. Semakin

besar tarif pajak maka semakin besar motivasi

wajib pajak untuk melakukan Tax Planning.

Setujukah anda dengan pernyataan diatas?

3. Tarif yang diterapkan di Indonesia mengakibatkan

seorang perencana pajak berusaha sedapat mungkin

agar di kenakan tarif yang paling rendah. Oleh

karena itu, tarif pajak adalah salah satu faktor yang

memotivasi manajemen perusahaan untuk

melakukan Tax Planning.

4. Jika perusahaan memberikan tunjangan karyawan

dalam bentuk cash dan memasukannya ke dalam

daftar gaji karyawan, maka tunjangan tersebut

dianggap sebagai deductible expense. Oleh karena

Page 137: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

121

hal itu, besarnya tarif pajak mempengaruhi

perusahaan untuk melakukan Tax Planning.

5. Dengan adanya beban pajak yang besar bagi

perusahaan, maka semakin kuat motivasi

manajemen perusahaan untuk melakukan Tax

Planning.

Page 138: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 1

122

6. Tax Planning

Petunjuk: Berilah tanda (�) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian

anda, dimana:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Ragu-ragu (RR)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

NO PERNYATAAN SS S RR TS STS

1. Apakah Kebijakan Perpajakan dapat memotivasi

dilakukannya Tax Planning?

2. Apakah Kebijakan Perpajakan dapat memotivasi

dilakukannya Tax Planning?

3. Apakah Kebijakan Perpajakan dapat memotivasi

dilakukannya Tax Planning?

4. Apakah Kebijakan Perpajakan dapat memotivasi

dilakukannya Tax Planning?

5. Apakah Kebijakan Perpajakan dapat memotivasi

dilakukannya Tax Planning?

Page 139: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 2

Daftar Jawaban Responden

123

NO KEBIJAKAN PERPAJAKAN UU PERPAJAKAN ADM PERPAJAKAN

1 2 3 4 5 6 JML 1 2 3 4 5 JML 1 2 3 4 5 JML

1 4 3 4 5 5 4 25 4 5 4 5 4 22 4 5 5 5 4 23

2 3 3 4 3 4 5 22 3 5 4 4 3 19 4 4 3 4 3 18

3 3 2 3 2 3 3 16 3 3 2 3 4 15 4 3 3 2 3 15

4 5 4 4 4 4 4 25 4 5 4 5 5 23 5 4 4 4 4 21

5 4 4 4 4 4 4 24 4 5 5 5 4 23 5 4 4 4 5 22

6 3 2 3 3 2 3 16 2 3 3 3 3 14 3 2 3 2 3 13

7 5 4 4 5 4 4 26 5 4 4 5 4 22 4 5 5 5 4 23

8 3 3 4 3 4 4 21 3 4 4 3 4 18 4 4 3 4 3 18

9 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 15 3 4 3 3 3 16

10 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 4 5 23 5 4 5 4 4 22

11 4 3 3 4 3 4 21 3 3 4 3 4 17 4 3 4 4 3 18

12 2 3 3 2 3 3 16 2 3 3 2 3 13 3 2 4 3 3 15

13 4 3 3 4 3 3 20 3 2 3 4 3 15 2 3 3 2 3 13

14 3 4 4 5 4 4 24 3 4 5 3 4 19 3 4 4 3 3 17

15 5 3 4 4 3 4 23 4 3 2 3 3 15 3 4 3 5 4 19

16 2 3 3 2 2 3 15 2 3 3 2 2 12 2 3 3 3 3 14

17 3 4 3 2 3 3 18 3 4 3 3 2 15 3 4 3 3 3 16

18 4 4 3 4 5 4 24 4 3 4 3 4 18 4 5 4 3 3 19

19 5 5 4 5 4 5 28 5 4 5 4 4 22 4 3 4 3 3 17

20 4 5 4 4 3 3 23 3 4 2 3 3 15 2 3 3 3 3 14

21 3 4 4 3 4 4 22 3 3 4 4 3 17 4 3 3 4 4 18

22 2 3 3 2 3 3 16 3 3 2 3 3 14 3 2 3 3 3 14

23 4 5 4 4 5 4 26 4 3 4 3 3 17 5 4 4 3 3 19

24 3 4 3 3 4 2 19 2 3 2 3 3 13 2 3 3 3 3 14

25 4 4 3 4 3 3 21 3 4 4 3 3 17 4 3 3 3 4 17

26 5 4 4 4 4 5 26 4 4 4 5 4 21 4 4 5 4 4 21

27 4 4 3 4 3 4 22 4 5 4 3 4 20 4 5 4 4 3 20

28 4 3 3 4 3 3 20 3 2 3 4 3 15 3 3 3 2 3 14

29 3 4 4 5 4 4 24 3 4 5 3 4 19 3 4 4 3 3 17

30 5 3 4 4 3 4 23 4 3 2 3 3 15 3 4 3 5 4 19

31 2 3 3 2 2 3 15 2 3 3 2 2 12 3 3 4 2 3 15

32 3 4 3 2 3 3 18 3 4 3 3 2 15 3 4 3 2 3 15

33 4 4 3 4 5 4 24 4 3 4 3 4 18 4 5 4 3 3 19

34 5 5 4 5 4 5 28 5 4 5 4 4 22 4 3 4 3 3 17

35 4 5 4 4 3 3 23 3 4 2 3 3 15 2 3 2 3 3 13

36 3 4 4 3 4 4 22 3 3 4 4 3 17 4 3 3 4 4 18

37 2 3 3 2 3 3 16 3 3 2 3 3 14 3 2 2 3 2 12

38 4 5 4 4 5 4 26 4 3 4 3 3 17 5 4 4 3 3 19

39 3 4 3 3 4 2 19 2 3 2 3 3 13 2 3 3 3 3 14

40 4 4 3 4 3 3 21 3 4 4 3 3 17 4 3 3 3 4 17

41 5 4 4 4 4 5 26 4 4 4 5 4 21 4 4 5 4 4 21

42 5 4 4 4 4 4 25 4 5 4 5 5 23 5 4 4 4 4 21

43 4 4 4 4 4 4 24 4 5 5 5 4 23 5 4 4 4 5 22

44 3 2 3 3 2 3 16 2 3 3 3 3 14 3 4 3 4 3 17

45 5 4 4 5 4 4 26 5 4 4 5 4 22 4 5 5 5 4 23

Page 140: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 2

Daftar Jawaban Responden

124

NO KEBIJAKAN PERPAJAKAN UU PERPAJAKAN ADM PERPAJAKAN

1 2 3 4 5 6 JML 1 2 3 4 5 JML 1 2 3 4 5 JML

46 3 3 4 3 4 4 21 3 4 4 3 4 18 4 4 3 4 3 18

47 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 15 3 4 3 3 3 16

48 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 4 5 23 5 4 5 4 4 22

49 4 3 3 4 3 4 21 3 3 4 3 4 17 4 3 4 4 3 18

50 2 3 3 2 3 3 16 2 3 3 2 3 13 3 2 4 3 3 15

51 4 3 3 4 3 3 20 3 2 3 4 3 15 2 3 3 2 3 13

52 3 4 4 5 4 4 24 3 4 5 3 4 19 3 4 4 3 3 17

53 5 3 4 4 3 4 23 4 3 2 3 3 15 3 4 3 5 4 19

54 2 3 3 2 2 3 15 2 3 3 2 2 12 2 3 4 2 3 14

55 3 4 3 2 3 3 18 3 4 3 3 2 15 3 4 3 2 3 15

56 4 4 3 4 5 4 24 4 3 4 3 4 18 4 5 4 3 3 19

57 2 3 3 2 2 3 15 2 3 3 2 2 12 2 3 4 2 3 14

58 3 4 3 2 3 3 18 3 4 3 3 2 15 3 4 3 2 3 15

59 4 4 3 4 5 4 24 4 3 4 3 4 18 4 5 4 3 3 19

60 5 5 4 5 4 5 28 5 4 5 4 4 22 4 3 4 3 3 17

61 4 5 4 4 3 3 23 3 4 2 3 3 15 2 3 4 3 3 15

62 3 4 4 3 4 4 22 3 3 4 4 3 17 4 3 3 4 4 18

63 2 3 3 2 3 3 16 3 3 2 3 3 14 3 2 2 3 2 12

64 4 5 4 4 5 4 26 4 3 4 3 3 17 5 4 4 3 3 19

65 3 4 3 3 4 2 19 2 3 2 3 3 13 2 3 3 3 3 14

66 4 4 3 4 3 3 21 3 4 4 3 3 17 4 3 4 3 4 18

67 5 4 4 4 4 5 26 4 4 4 5 4 21 4 4 5 4 4 21

68 5 4 4 4 4 4 25 4 5 4 5 5 23 5 4 4 4 4 21

69 4 4 4 4 4 4 24 4 5 5 5 4 23 5 4 4 4 5 22

70 3 2 3 3 2 3 16 2 3 3 3 3 14 3 4 3 2 3 15

71 5 4 4 5 4 4 26 5 4 4 5 4 22 4 5 5 5 4 23

72 3 3 4 3 4 4 21 3 4 4 3 4 18 4 4 3 4 3 18

73 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 15 3 4 3 3 3 16

74 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 4 5 23 5 4 5 4 4 22

75 4 3 3 4 3 4 21 3 3 4 3 4 17 4 4 5 4 3 20

Page 141: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 2

Daftar Jawaban Responden

125

NO LOOPHOLES TARIF PAJAK TAX PLANNING

1 2 3 4 5 JML 1 2 3 4 5 JML 1 2 3 4 5 JML

1 5 5 4 4 4 22 5 5 5 5 5 25 4 4 5 4 5 22

2 5 4 5 3 4 21 3 4 3 3 4 17 5 4 4 3 4 20

3 3 4 3 4 3 17 4 3 3 4 4 18 4 3 4 3 3 17

4 5 5 4 4 4 22 4 5 5 4 5 23 5 5 5 5 5 25

5 4 5 4 4 5 22 4 5 4 4 4 21 4 4 4 5 4 21

6 3 3 3 3 3 15 4 3 3 3 3 16 3 4 4 3 4 18

7 4 4 4 5 4 21 4 5 4 4 5 22 4 4 4 5 4 21

8 5 4 4 3 4 20 4 5 4 4 4 21 4 5 4 3 5 21

9 4 3 3 4 3 17 3 4 3 3 4 17 3 4 4 3 3 17

10 4 4 5 4 4 21 4 5 4 5 5 23 4 5 4 4 4 21

11 4 3 3 4 3 17 4 3 4 3 3 17 4 3 3 4 3 17

12 3 4 3 3 4 17 3 4 3 4 3 17 3 4 3 3 2 15

13 3 3 3 4 3 16 3 3 4 3 4 17 3 5 2 3 4 17

14 5 4 3 4 4 20 4 5 4 4 3 20 3 4 3 4 5 19

15 3 2 3 4 3 15 3 4 4 3 3 17 3 4 3 2 4 16

16 3 3 3 4 3 16 3 3 3 3 2 14 3 4 3 4 3 17

17 3 4 4 3 3 17 3 4 3 3 3 16 3 3 4 3 3 16

18 4 5 4 3 3 19 4 5 4 3 5 21 4 3 3 4 4 18

19 4 4 3 5 3 19 4 3 5 3 4 19 3 4 3 4 3 17

20 4 3 3 3 4 17 3 5 3 4 3 18 3 4 4 4 4 19

21 3 4 3 4 3 17 4 5 4 3 3 19 4 3 3 4 3 17

22 3 3 4 3 3 16 3 3 2 3 3 14 3 3 4 3 3 16

23 4 5 3 4 4 20 4 4 5 4 3 20 3 4 4 3 5 19

24 3 3 3 4 3 16 3 3 3 3 3 15 4 3 3 3 3 16

25 4 4 4 3 4 19 4 5 4 4 4 21 5 4 4 4 5 22

26 4 5 4 4 4 21 4 5 5 5 4 23 5 5 5 5 5 25

27 3 4 4 3 4 18 4 3 5 4 3 19 4 3 5 4 3 19

28 3 3 3 4 3 16 2 3 2 3 4 14 3 4 3 3 4 17

29 5 4 3 4 4 20 4 5 4 4 3 20 3 4 3 4 5 19

30 3 4 3 4 3 17 3 4 2 3 3 15 3 4 3 3 4 17

31 3 3 3 3 4 16 3 4 3 3 2 15 4 3 3 3 3 16

32 3 4 4 3 3 17 3 4 3 3 3 16 3 4 4 3 3 17

33 4 5 4 3 3 19 4 5 4 3 5 21 4 3 3 4 4 18

34 4 4 3 5 3 19 4 3 5 3 4 19 5 4 3 4 3 19

35 4 3 4 3 4 18 3 5 3 4 3 18 3 4 4 4 4 19

36 3 4 3 4 3 17 4 5 4 3 3 19 4 3 3 4 3 17

37 3 3 4 3 3 16 3 3 3 4 3 16 4 2 3 3 3 15

38 4 5 3 4 4 20 4 4 5 4 3 20 3 4 4 3 5 19

39 3 3 3 4 3 16 3 3 3 3 3 15 4 3 3 3 3 16

40 4 4 4 3 4 19 4 5 4 4 4 21 5 4 4 4 5 22

41 4 5 4 4 4 21 4 5 5 5 4 23 5 5 5 5 5 25

42 5 5 4 4 4 22 3 5 5 4 5 22 5 5 5 5 5 25

43 4 5 4 4 5 22 3 5 4 4 4 20 4 4 4 5 4 21

44 3 3 3 3 3 15 4 3 3 3 3 16 3 4 4 3 4 18

45 4 4 4 5 4 21 3 5 4 4 5 21 4 4 4 5 4 21

Page 142: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 2

Daftar Jawaban Responden

126

NO LOOPHOLES TARIF PAJAK TAX PLANNING

1 2 3 4 5 JML 1 2 3 4 5 JML 1 2 3 4 5 JML

46 5 4 4 3 4 20 4 5 4 4 4 21 4 5 4 3 5 21

47 4 3 3 4 3 17 3 4 3 3 4 17 3 4 4 3 3 17

48 4 4 5 4 4 21 4 5 4 5 5 23 4 5 4 4 4 21

49 4 3 3 4 3 17 4 3 4 3 3 17 4 3 3 4 3 17

50 3 4 4 3 4 18 3 2 3 4 3 15 3 4 3 3 2 15

51 3 2 3 4 3 15 2 3 3 3 4 15 3 5 4 3 4 19

52 5 4 4 4 4 21 4 5 4 4 3 20 3 4 3 4 5 19

53 3 4 3 4 3 17 3 4 3 3 3 16 3 4 3 2 4 16

54 2 3 4 3 4 16 3 4 3 3 4 17 2 3 3 2 3 13

55 3 4 4 3 3 17 3 4 3 3 3 16 3 2 4 3 3 15

56 4 5 4 3 3 19 4 5 4 3 5 21 4 3 3 4 4 18

57 2 3 2 2 2 11 3 4 3 4 3 17 2 3 3 2 3 13

58 3 4 4 3 3 17 3 4 3 3 3 16 3 2 4 3 3 15

59 4 5 4 3 3 19 4 5 4 3 5 21 4 3 3 4 4 18

60 4 4 3 5 3 19 4 3 5 3 4 19 5 4 3 4 3 19

61 4 3 4 3 4 18 3 5 3 4 3 18 3 4 4 4 4 19

62 3 4 3 4 3 17 4 5 4 3 3 19 4 3 3 4 3 17

63 3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 3 15 2 2 2 3 3 12

64 4 5 3 4 4 20 4 4 5 4 3 20 3 4 4 3 5 19

65 3 4 3 4 3 17 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 3 16

66 4 4 4 3 4 19 4 5 4 4 4 21 5 4 4 4 5 22

67 4 5 4 4 4 21 4 5 5 5 4 23 5 5 5 5 5 25

68 5 5 4 4 4 22 4 5 5 4 5 23 5 5 5 5 5 25

69 4 5 4 4 5 22 4 5 4 4 4 21 4 4 4 5 4 21

70 3 3 4 3 3 16 3 3 3 3 3 15 3 4 4 3 4 18

71 4 4 4 5 4 21 4 5 4 4 5 22 4 4 4 5 4 21

72 5 4 4 3 4 20 4 5 4 4 4 21 4 5 4 3 5 21

73 4 3 3 4 3 17 3 4 3 3 4 17 3 4 4 3 3 17

74 4 4 5 4 4 21 4 5 4 5 5 23 4 5 4 4 4 21

75 4 3 5 4 3 19 4 3 4 3 3 17 4 3 3 4 3 17

Page 143: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 3

HASIL UJI DATA SPSS

127

HASIL UJI VALIDITAS

Correlations Kebijakan Perpajakan

kp1 kp2 kp3 kp4 kp5 kp6 skortot

kp1 Pearson

Correlation 1 .501(**) .580(**) .815(**) .481(**) .639(**) .847(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75 75

kp2 Pearson

Correlation .501(**) 1 .556(**) .528(**) .622(**) .392(**) .735(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000

N 75 75 75 75 75 75 75

kp3 Pearson

Correlation .580(**) .556(**) 1 .616(**) .588(**) .731(**) .808(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75 75

kp4 Pearson

Correlation .815(**) .528(**) .616(**) 1 .571(**) .625(**) .874(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75 75

kp5 Pearson

Correlation .481(**) .622(**) .588(**) .571(**) 1 .588(**) .788(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75 75

kp6 Pearson

Correlation .639(**) .392(**) .731(**) .625(**) .588(**) 1 .804(**)

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75 75

Skortot Pearson

Correlation .847(**) .735(**) .808(**) .874(**) .788(**) .804(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75 75

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 144: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 3

HASIL UJI DATA SPSS

128

Correlations Undang-undang Perpajakan

uup1 uup2 uup3 uup4 uup5 skortot

uup1 Pearson Correlation 1 .430(**) .563(**) .659(**) .658(**) .833(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

uup2 Pearson Correlation .430(**) 1 .500(**) .533(**) .466(**) .716(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

uup3 Pearson Correlation .563(**) .500(**) 1 .475(**) .623(**) .802(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

uup4 Pearson Correlation .659(**) .533(**) .475(**) 1 .604(**) .816(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

uup5 Pearson Correlation .658(**) .466(**) .623(**) .604(**) 1 .833(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

Skor

tot

Pearson Correlation .833(**) .716(**) .802(**) .816(**) .833(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Administrassi Perpajakan

ap1 ap2 ap3 ap4 ap5 skortot

ap1 Pearson Correlation 1 .428(**) .520(**) .478(**) .538(**) .803(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

ap2 Pearson Correlation .428(**) 1 .472(**) .444(**) .327(**) .713(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .004 .000

N 75 75 75 75 75 75

ap3 Pearson Correlation .520(**) .472(**) 1 .388(**) .439(**) .745(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

ap4 Pearson Correlation .478(**) .444(**) .388(**) 1 .597(**) .772(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

ap5 Pearson Correlation .538(**) .327(**) .439(**) .597(**) 1 .738(**)

Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

Skortot Pearson Correlation .803(**) .713(**) .745(**) .772(**) .738(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 145: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 3

HASIL UJI DATA SPSS

129

Correlations Loopholes

loop1 loop2 loop3 loop4 loop5 skortot

loop1 Pearson Correlation 1 .553(**) .505(**) .402(**) .681(**) .832(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

loop2 Pearson Correlation .553(**) 1 .565(**) .121 .565(**) .779(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .303 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

loop3 Pearson Correlation .505(**) .565(**) 1 .252(*) .585(**) .776(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .029 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

loop4 Pearson Correlation .402(**) .121 .252(*) 1 .352(**) .533(**)

Sig. (2-tailed) .000 .303 .029 .002 .000

N 75 75 75 75 75 75

loop5 Pearson Correlation .681(**) .565(**) .585(**) .352(**) 1 .837(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000

N 75 75 75 75 75 75

Skortot Pearson Correlation .832(**) .779(**) .776(**) .533(**) .837(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Tarif Pajak

tp1 tp2 tp3 tp4 tp5 skortot

tp1 Pearson Correlation 1 .409(**) .721(**) .406(**) .337(**) .737(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .000

N 75 75 75 75 75 75

tp2 Pearson Correlation .409(**) 1 .380(**) .506(**) .489(**) .771(**)

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

tp3 Pearson Correlation .721(**) .380(**) 1 .456(**) .418(**) .787(**)

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

tp4 Pearson Correlation .406(**) .506(**) .456(**) 1 .355(**) .714(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000

N 75 75 75 75 75 75

tp5 Pearson Correlation .337(**) .489(**) .418(**) .355(**) 1 .719(**)

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .002 .000

N 75 75 75 75 75 75

Skortot Pearson Correlation .737(**) .771(**) .787(**) .714(**) .719(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 146: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 3

HASIL UJI DATA SPSS

130

Correlations Tax Planning

tpl1 tpl2 tpl3 tpl4 tpl5 skortot

tpl1 Pearson Correlation 1 .289(*) .403(**) .635(**) .341(**) .722(**)

Sig. (2-tailed) .012 .000 .000 .003 .000

N 75 75 75 75 75 75

tpl2 Pearson Correlation .289(*) 1 .481(**) .310(**) .612(**) .730(**)

Sig. (2-tailed) .012 .000 .007 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

tpl3 Pearson Correlation .403(**) .481(**) 1 .413(**) .487(**) .738(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

tpl4 Pearson Correlation .635(**) .310(**) .413(**) 1 .359(**) .739(**)

Sig. (2-tailed) .000 .007 .000 .002 .000

N 75 75 75 75 75 75

tpl5 Pearson Correlation .341(**) .612(**) .487(**) .359(**) 1 .766(**)

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .002 .000

N 75 75 75 75 75 75

skortot Pearson Correlation .722(**) .730(**) .738(**) .739(**) .766(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 75 75 75 75 75 75

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

HASIL UJI REALIBILITAS

KEBIJAKAN PERPAJAKAN

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 75 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 75 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.889 6

Page 147: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 3

HASIL UJI DATA SPSS

131

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item Deleted

kp1 18.0800 10.534 .751 .863

kp2 18.0533 12.132 .620 .882

kp3 18.2133 12.819 .748 .872

kp4 18.1733 10.253 .792 .855

kp5 18.1867 11.532 .682 .873

kp6 18.0933 11.897 .719 .868

UU PERPAJAKAN

Case Processing Summary

75 100.0

0 .0

75 100.0

Valid

Excluded a

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.858 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item Deleted

uup1 14.0000 7.459 .719 .817

uup2 13.7867 8.630 .579 .852

uup3 13.8000 7.405 .658 .836

uup4 13.9200 7.642 .697 .823

uup5 13.9333 7.874 .737 .815

Page 148: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 3

HASIL UJI DATA SPSS

132

ADMINISTRASI PERPAJAKAN

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 75 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 75 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.805 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item Deleted

ap1 13.9600 5.444 .637 .755

ap2 13.8933 6.286 .538 .784

ap3 13.8800 6.188 .589 .768

ap4 14.1733 5.821 .607 .763

ap5 14.1733 6.767 .624 .768

LOOPHOLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 75 100.0

Excluded

(a) 0 .0

Total 75 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.701 5

Page 149: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 3

HASIL UJI DATA SPSS

133

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item Deleted

loop1 14.6400 3.206 .632 .569

loop2 14.4933 3.253 .547 .610

loop3 14.7600 4.050 .388 .678

loop4 14.6933 4.648 .140 .765

loop5 14.8533 3.586 .625 .587

TARIF PAJAK

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 75 100.0

Excluded

(a) 0 .0

Total 75 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.793 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item Deleted

tp1 15.1600 5.785 .618 .750

tp2 14.5467 4.792 .581 .755

tp3 14.9733 4.918 .627 .735

tp4 15.1067 5.637 .564 .758

tp5 15.0400 5.228 .525 .770

Page 150: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 3

HASIL UJI DATA SPSS

134

TAX PLANNING

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 75 100.0

Excluded

(a) 0 .0

Total 75 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.791 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

tpl1 14.9333 5.847 .547 .759

tpl2 14.8000 5.784 .556 .756

tpl3 14.9600 6.012 .592 .747

tpl4 14.9733 5.702 .564 .754

tpl5 14.7867 5.494 .596 .743

Page 151: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 3

HASIL UJI DATA SPSS

135

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

1. HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .467 1.664 .281 .780

kp -.094 .090 -.129 -1.044 .300 .264 3.785

uup .182 .146 .213 1.243 .218 .137 7.301

ap -.087 .123 -.089 -.706 .482 .252 3.966

loop .546 .175 .436 3.122 .003 .207 4.839

tp .455 .136 .435 3.336 .001 .236 4.235

2. HASIL UJI NORMALITAS

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Ex

pe

cte

d C

um

Pro

b

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: tpl

Page 152: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 3

HASIL UJI DATA SPSS

136

3. HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS

20-2

Regression Standardized Predicted Value

2.5

0.0

-2.5

Re

gre

ss

ion

Stu

de

nti

ze

d R

es

idu

al

Scatterplot

Dependent Variable: tpl

3 210-1-2-3

Regression Standardized Residual

14

12

10

8

6

4

2

0

Fre

qu

en

cy

Mean =-8.33E-16Std. Dev. =0.966

N =75

Histogram

Dependent Variable: tpl

Page 153: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 3

HASIL UJI DATA SPSS

137

4. HASIL UJI AUTOKORELASI

Durbin-Watson

1.781

HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Kp 75 15.00 30.00 21.7600 4.02975

Uup 75 12.00 23.00 17.3600 3.43133

Ap 75 12.00 23.00 17.5200 3.01510

Loop 75 11.00 22.00 18.3600 2.33447

Tp 75 14.00 25.00 18.7067 2.79852

Tpl 75 12.00 25.00 18.6133 2.92655

Valid N

(listwise) 75

HASIL UJI REGRESI BERGANDA

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 tp, kp, ap, loop,

uup(a) . Enter

a All requested variables entered.

b Dependent Variable: tpl

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .850(a) .722 .702 1.59676

a Predictors: (Constant), tp, kp, ap, loop, uup

b Dependent Variable: tpl

Page 154: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3704/1/IDA... · Memerhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

Lampiran 3

HASIL UJI DATA SPSS

138

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 457.862 5 91.572 35.916 .000(a)

Residual 175.925 69 2.550

Total 633.787 74

a Predictors: (Constant), tp, kp, ap, loop, uup b Dependent Variable: tpl

Coeficientsa

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .850(a) .722 .702 1.59676