analisis faktor faktor yang mempengaruhi...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI
AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT
(Survei Pada KAP dengan Legal Mengaudit
Industri Berbasis Syariah di Indonesia)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
MUHAMMAD ZAKI YUSUF
1113082000018
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438 H/2017 M
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
INDEPENDENSI AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT
(Survei Pada KAP dengan Legal Mengaudit
Industri Berbasis Syariah di Indonesia)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
MUHAMMAD ZAKI YUSUF
1113082000018
Di Bawah Bimbingan
Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP.
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2017
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari Senin 7 Mei 2017 telah dilakukan ujian komprehansif atas mahasiswa:
Nama : Muhammad Zaki Yusuf
No. Induk Mahasiswa : 1113082000018
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi
Auditor dan Kualitas Audit (Survei Pada KAP dengan Legal
Mengaudit Industri Berbasis Syariah di Indonesia)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan
selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut dinyatakan
LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
1. Atiqah, SE., MS., Ak.
NIP : 19820120 200912 2 004
2. Ismawati Haribowo, SE., M.Si.
NIP : 19800909 201411 2 003
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Selasa, 13 Juni 2017 telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Muhammad Zaki Yusuf
2. NIM : 1113082000018
3. Jurusan : Akuntansi/Audit
5. Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi
Auditor dan Kualitas Audit (Survei Pada KAP dengan Legal
Mengaudit Industri Berbasis Syariah di Indonesia).
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skirpsi, maka diputuskan bahwa mahasiwa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Juni 2017
1. Hepi Prayudiawan, SE., Ak.,MM.,CA
NIP : 19720516 200901 1 006
2. Dr. Amilin, SE.,Ak., M.Si., CA.,QIA.,BKP
NIP : 19730615 200501 1 009
3. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA
NIP : 19760924 200604 2 002
4. Dr. Amilin, SE.,Ak., M.Si., CA.,QIA.,BKP
NIP : 19730615 200501 1 009
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Muhammad Zaki Yusuf
No. Induk Mahasiswa : 1113082000018
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan
bukti bahwa saya telah melanggar aturan diatas, maka saya siap untuk dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Muhammad Zaki Yusuf
2. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 03 Mei 1995
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Jalan Jala IX Lingk-09
Paya Pasir – Medan Marelan
5. Telepon : 0812-1516-3035
6. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. TK Dr Wahidin Sudiro Husodo Tahun 1999-2001
2. SD Dr Wahidin Sudiro Husodo Tahun 2001-2007
3. PP Ar-Raudhatul Hasanah Tahun 2007-2010
4. Al Azhar Senior High School Medan Tahun 2010-2013
5. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2013-2017
Jakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : H. Munasir
2. Ibu : Hj. Siti Masita
3. Anak ke- : Ketiga dari Empat bersaudara
vii
ANALYSIS OF FACTORS THAT AFFECT AUDITOR
INDEPENDENCE AND AUDIT QUALITY
(Suvey on The Public Accounting Firm (KAP) with Legal Auditing of
Sharia-Based Industries in Indonesia)
ABSTRACT
This study aims to examine the factors that affect auditor independence
and audit quality. This study uses primary data through questionnaires.
Questionnaires are distributed to independent auditors (patners and managers) in
Indonesia working in Public Accounting Firm (KAP) with legal auditing of
sharia-based industries in Indonesia as listed in Directory KAP issued by
Indonesian Institute of Certified Public Accountants (IAPI) in 2017. Sampling is
done With purposive sampling method with judgment. The questionnaire
distributed amounted to 285 questionnaires. The number of questionnaires
returned was 265 (94.74%) questionnaires and only 255 (89.48%) of the
questionnaire could be processed. The analytical method used to test the
hypothesis is path analysis using Lisrel 8.7 and SPSS 22.
The results showed that audit rotation and KAP size significantly
influenced the existence of lowballing audit practice. Audit Rotation significantly
affects auditor independence and KAP size has no significant effect on auditor
independence. Audit rotation has significant effect on audit quality and KAP size
has no significant effect on audit quality. Lowballing Audit significantly affects
auditor independence and auditor independence has no significant effect on audit
quality. Audit rotation and KAP measures together significantly influence the
practice of lowballing audit and impact on auditor independence. Audit rotation
and KAP measures together have a significant effect on auditor independence and
have an impact on audit quality.
Keyword: audit rotation, audit firm size, audit lowballing, auditor independence,
audit quality, path analysis
viii
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI
AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT
(Survei Pada KAP Dengan Legal Mengaudit Industri
Berbasis Syariah di Indonesia)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi
independensi auditor dan kualitas audit. Penelitian ini menggunakan data primer
melalui kuesioner. Kuesioner disebar kepada auditor independen (patner dan
manajer) di Indonesia yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan
legal mengaudit industri berbasis syariah di Indonesia sesuai daftar di Directory
KAP yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2017.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan
judgement. Kuesioner yang disebar berjumlah 285 kuesioner. Jumlah kembali
kuesioner sebanyak 265 (94.74%) kuesioner dan hanya 255 (89.48%) kuesioner
yang dapat diolah. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis
adalah analisis jalur (path analysis) menggunakan Lisrel 8.7 dan SPSS 22.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rotasi audit dan ukuran KAP
berpengaruh secara signifikan terhadap keberadaan praktik lowballing audit. Rotasi
Audit berpengaruh secara signifikan terhadap independensi auditor dan ukuran
KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap independensi auditor. Rotasi
audit berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit dan ukuran KAP tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Lowballing Audit
berpengaruh secara signifikan terhadap independensi auditor dan independensi
auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Rotasi Audit
dan ukuran KAP secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
praktik lowballing audit serta berdampak pada independensi auditor. Rotasi Audit
dan ukuran KAP secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
independensi auditor serta berdampak pada kualitas audit.
Kata kunci: rotasi audit, ukuran KAP, lowballing audit, independensi auditor,
kualitas audit, analisis jalur.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuhu.
Segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
yang telah memberikan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Independensi Auditor dan Kualitas Audit (Survei pada KAP dengan legal
Mengaudit Industri Berbasis Syariah di Indonesia)”. dengan baik. Shalawat
serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam,
nabi akhir zaman, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan,
bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:
1. Ayah dan mama, yang selalu mencurahkan perhatian, cinta dan sayang,
dukungan serta doa yang tertuju untukku.
2. Kakak-kakak dan adikku mbak Nisa, mbak Rina dan Zamali yang selalu
membantu dan menemaniku ketika susah dan gembira.
3. Teman-teman dan sahabatku Hani, Heafsy, Syarah, Ali, Tyas, Acin, Haiqal,
Nuhwan, bang Dedik, Muhajir, pak Jarno, bang Adiyo, kak Alif yang selalu
memberi semangat, menemani dan membantu dalam pengumpulan data-data
selama penelitian.
4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini LC., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA dan Bapak Hepi Prayudiawan, SE.,
MM., Ak selaku Ketua Jurusan dan sekretaris jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP. selaku Dosen
Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
berdiskusi, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi
ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Bapak berikan selama ini.
x
7. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada
penulis.
8. Akuntansi A dan B UIN Jakarta angkatan 2013, terimakasih selama lebih
kurang tiga tahun sepuluh bulan kita bersama-sama menghadapi kehidupan
kampus yang penuh warna. Semoga kita semua mencapai kesuksesan di
masa depan.
9. Seluruh teman-temanku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terima kasih
atas doa, semangat dan dukungan yang diberikan kepada penulis selama ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuhu.
Jakarta, Juni 2016
Muhammad Zaki Yusuf
xi
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Identifikasi, Batasan dan Rumusan Masalah ............................................. 9
1. Identifikasi Masalah ............................................................................ 9
2. Batasan Masalah ................................................................................. 9
3. Rumusan Masalah ............................................................................. 10
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 14
A. Tinjauan Literatur .................................................................................. 14
1. Teori Keagenan ................................................................................ 14
xii
2. Rotasi Audit ...................................................................................... 16
3. Ukuran KAP ..................................................................................... 18
4. Lowballing Audit ............................................................................. 19
5. Independensi Auditor ........................................................................ 21
6. Kualitas Audit ................................................................................... 22
B. Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................................... 24
C. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 30
D. Perumusan Hipotesis .............................................................................. 32
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 46
A. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................... 46
B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 46
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 47
D. Metode Analisis Data ............................................................................. 48
1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ................................. 48
2. Metode Pengukuran SEM (Structural Equation Model) .................... 51
a). Metode Pengukuran (Measurement Model) .................................. 52
b). Model Struktural (Structural Model) ............................................ 53
3. Implementasi Model ......................................................................... 56
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ....................................................... 57
1. Rotasi Audit ...................................................................................... 57
2. Ukuran KAP ..................................................................................... 58
3. Lowballing Audit .............................................................................. 59
4. Indenpedensi Auditor ........................................................................ 60
5. Kualitas Audit ................................................................................... 61
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 64
xiii
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 64
1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 64
2. Karakteristik dan Profil Responden ................................................... 65
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin ........................... 66
b. Deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir ......................... 66
c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir ................. 67
d. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja .................... 68
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................................ 69
1. Hasil Uji Validitas Konstruk ............................................................. 69
a) Validitas Konstruk Rotasi Audit ................................................. 70
b) Validitas Konstruk Ukuran KAP ................................................. 72
c) Validitas Konstruk Lowballing Audit .......................................... 75
d) Validitas Konstruk Independensi Auditor .................................... 77
e) Validitas Konstruk Kualitas Audit ............................................... 80
2. Analisis Regresi ................................................................................ 83
a). Uji Kecocokan Model Regresi (Goodness of Fit) ......................... 83
b). Persamaan Struktural ................................................................... 84
c). Dekomposisi Pengaruh ................................................................ 86
C. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 89
D. Pembahasan .......................................................................................... 103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 117
A. Kesimpulan .......................................................................................... 117
B. Implikasi .............................................................................................. 119
C. Saran .................................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 121
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kasus Dalam Dunia Bisnis ....................................................... 3
Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu ..................................................... 25
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian................................................. 62
Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian ............................................................ 65
Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..... 66
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir .... 67
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir ................................................................. 68
Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Pengalaman Kerja ..................................................................... 68
Tabel 4.6 Muatan Faktor Item Rotasi Audit .............................................. 71
Tabel 4.7 Muatan Faktor Item Ukuran KAP ............................................. 74
Tabel 4.8 Muatan Faktor Item Lowballing Audit ...................................... 76
Tabel 4.9 Muatan Faktor Item Indenpedensi Auditor ................................ 79
Tabel 4.10 Muatan Faktor Item Kualitas Audit ........................................... 82
Tabel 4.11 Kecocokan Model Regresi ........................................................ 83
Tabel 4.12 Proporsi Varians Persamaan Struktural ..................................... 85
Tabel 4.13 Koefisien Regresi ..................................................................... 87
Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Rotasi
Audit Terhadap Lowballing Audit............................................. 92
Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Ukuran KAP
Terhadap Lowballing Audit ..................................................... 93
Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Rotasi
xv
Audit Terhadap Independensi Auditor ...................................... 94
Tabel 4.17 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Ukuran KAP
Terhadap Independensi Auditor ............................................... 95
Tabel 4.18 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Rotasi
Audit Terhadap Kualitas Audit ................................................. 96
Tabel 4.19 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Ukuran KAP
Terhadap Kualitas Audit .......................................................... 97
Tabel 4.20 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Lowballing
Audit Terhadap Independensi Auditor ...................................... 98
Tabel 4.21 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Independensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit .......................................................... 99
Tabel 4.22 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Rotasi Audit
Terhadap Independensi Auditor Melalui Lowballing ................100
Tabel 4.23 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Ukuran KAP
Terhadap Independensi Auditor Melalui Lowballing ................101
Tabel 4.24 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Rotasi Audit
Terhadap Kualitas Audit Melalui Independensi Auditor ...........102
Tabel 4.25 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Ukuran KAP
Terhadap Kualitas Audit Melalui Independensi Auditor ...........103
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................ 30
Gambar 3.1 Model Struktural Penelitian ...................................................... 53
Gambar 4.1 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Rotasi Audit ................. 70
Gambar 4.2 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Ukuran KAP ................ 73
Gambar 4.3 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Lowballing Audit ......... 75
Gambar 4.4 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Indenpedensi Auditor ... 78
Gambar 4.5 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Kualitas Audit .............. 80
Gambar 4.6 Diagram Jalur Model Struktural Antar Variabel Laten ............... 90
Gambar 4.7 Diagram Diagram Jalur T Hitung Full Model ............................. 91
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Penelitian Skripsi .............................................................127
Lampiran 2 Surat Keterangan .......................................................................135
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian..................................................................152
Lampiran 4 Daftar Identitas dan Jawaban Responden ...................................162
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan entitas menyediakan informasi menyangkut kinerja,
posisi keuangan, serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat
bagi sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Isi laporan
keuangan harus dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pihak
yang berkepentingan terhadap laporan keuangan mendapat informasi yang jelas
dan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini berarti
laporan keuangan harus dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan oleh
pihak–pihak yang berkepentingan terutama investor (Hamzah, 2017).
Menurut FASB, relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable) adalah
dua karakteristik yang penting dan harus ada pada laporan keuangan. Kedua
karakteristik tersebut sangatlah sukar untuk diukur sehingga para pengguna
informasi membutuhkan auditor independen untuk memberi pengungkapan bahwa
laporan keuangan tersebut relevan dan dapat diandalkan agar kepercayaan para
pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut meningkat (Singgih
dan Bawono, 2010).
Akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat, sehingga
untuk menunjang profesionalismenya auditor harus berpedoman pada Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) (Desi, 2014). Berdasarkan SPAP, audit yang dilaksanakan auditor
2
dikatakan berkualitas jika memenuhi ketentuan atau standar pengauditan yang
mencakup mutu professional, auditor independen, pertimbangan (judgement) yang
digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan audit. Independensi
auditor merupakan hal utama dalam menentukan tingkat keandalan laporan
auditor dan telah menjadi fondasi serta aset berharga bagi profesi akuntan. Karena
laporan keuangan yang telah diaudit merupakan produk bersama yang muncul
dari proses negosiasi antara auditor dengan klien yang dapat berpotensi
menimbulkan resiko terganggunya tingkat independensi auditor (Odia, 2015).
Oleh karena itu, pentingnya independensi auditor selalu menjadi sorotan dan
ditegaskan secara berulang-ulang oleh pembuat kebijakan (AICPA, 1999; POB
2000).
Untuk menjaga dan mengurangi resiko ancaman terhadap independensi
auditor, para pengusung kebijakan rotasi auditor telah mendorong penerapan
aturan yang mewajibkan pelaksanaan rotasi auditor, baik yang mengatur rotasi
kantor audit maupun rotasi pelaksana audit (Azizkhani et al., 2006). Munculnya
berbagai skandal dan keruntuhan perusahaan akhir-akhir ini menimbulkan
keraguan terhadap kualitas audit (Imhoff, 2003), serta memberikan indikasi
terjadinya penurunan tingkat independensi auditor, sehingga kebutuhan akan
rotasi KAP maupun rotasi pelaksana audit diyakini dapat menjadi faktor yang
dapat meningkatkan kualitas audit (Odia, 2015). Beberapa kasus yang melibatkan
akuntan publik akan dipaparkan pada tabel 1.1:
3
Tabel 1.1:
Kasus dalam dunia bisnis
No Perusahaan Kantor Akuntan
Publik Kasus
1. Olympus
Corp.
KPMG dan Ernst
& Young, 2011
Auditor eksternal keliru dalam
mendeteksi dan mengungkapkan
adanya fraud. Perusahaan
menyembunyikan kerugian
investasi di perusahaan sekuritas
selama puluhan tahun dan
menutupinya dengan
menyelewengkan dana akuisisi.
2.
Standard
Chartered
Bank
Deloitte LLP, 2012
Deloitte dianggap dengan sengaja
tidak transparan dan menutupi
informasi kritis dalam satu kejadian
yaitu menghapus sebuah laporan
dalam draf hasil audit yang
bertujuan menutupi transaksi antara
SCB dan Pemerintah Iran. Bagian
pengawas di DFS, mengatakan
tindakan SCB berpotensi membuat
kelompok kejahatan bertransaksi di
sistem perbankan AS. Tuduhan
tersebut melanjutkan rangkaian
kecurigaan terhadap Deloitte yang
sudah muncul sebelumnya.
Berlanjut ke halaman selanjutnya.
4
Lanjutan Tabel 1.1
Kasus dalam dunia bisnis
No Perusahaan Kantor Akuntan
Publik Kasus
3. Worldcom KPMG, 2014
The Securities and Exchange
Commission (SEC) menetapkan
bahwa KPMG melanggar aturan
dan menemukan bahwa KPMG
melanggar aturan independensi
auditor dengan menyediakan
layanan non-audit yang dilarang
seperti pembukuan dan ahli
layanan kepada afiliasi
perusahaan yang mereka audit.
Beberapa pegawai KPMG juga
memiliki saham di perusahaan
atau afiliasi perusahaan yang
diaudit KPMG.
4. Toshiba
Corp. Ernst & Young, 2015
Auditor eksternal keliru dalam
mendeteksi dan mengungkapkan
adanya fraud. Perusahaan
memanipulasi kinerja
keuangannya dengan cara
mengakui pendapatan lebih awal
atau menunda pengakuan biaya
pada periode tertentu namun
dengan metode yang menurut
investigator tidak sesuai prinsip
akuntansi.
Sumber: berbagai referensi yang diolah
Menurut Sitanggang (2007) salah satu faktor yang mendorong terjadinya
kasus-kasus yang melibatkan akuntan publik dapat terjadi karena terjadi hubungan
yang istimewa antara akuntan publik dengan pihak klien yang mengakibatkan
akuntan publik dan klien sepakat untuk tidak mengungkapkan ketidakberesan
yang ada di dalam perusahaan. Salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya sikap
5
independen diterapkan di lingkungan kantor akuntan publik dikarenakan adanya
fenomena rebutan klien antar akuntan publik yang akhirnya juga berpengaruh atau
berhubungan dengan fee yang diterima akuntan publik (Aripoerwo dkk, 2015).
Dalam kondisi tersebut, KAP berusaha menarik minat klien dengan
menawarkan besaran fee yang diajukan kepada klien. Dalam perikatan awal, KAP
biasanya memberikan potongan harga dari jasa audit yang diberikan untuk
menarik perhatian klien (lowballing). Lowballing biasanya dilakukan oleh KAP
kecil dan menengah, karena praktik ini merupakan salah satu cara yang dilakukan
untuk menarik perhatian klien (Amanah, 2015).
Lowballing mempunyai dampak terhadap peningkatan pendapatan oleh
KAP pada masa perikatan berikutnya oleh klien. Namun Lee dan Gu (1998)
menyatakan bahwa lowballing dapat membahayakan independensi auditor. Selain
itu lowballing juga dapat mempengaruhi kualitas dari opini audit yang diberikan
(Eka dkk,2014).
Berbagai pandangan muncul dalam berbagai literatur akademik maupun
profesi akuntansi mengenai keterkaitan antara masa perikatan auditor, rotasi audit,
kualitas audit dan independensi auditor, dalam hal ini mengenai kemampuan
auditor mempertahankan dan menjunjung sikap netral dan objektivitas dalam
menjalankan tugas audit, memberikan opini audit dan menjaga kualitas laporan
suatu audit (Jenkins dan Vermeer, 2013; Blandon dan Argiles, 2015). Penelitian
yang dilakukan oleh Amanah (2015) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
antara lowballing audit terhadap independensi auditor. Selain itu penelitian yang
dilakukan oleh Eka, dkk (2014) berhasil membuktikan adanya pengaruh antara
6
lowballing audit terhadap opini audit yang dihasilkan. Sedangkan pada penelitian
yang dilakukan oleh Standley (2015), membuktikan bahwa secara konsisten
lowballing audit erat hubungannya pada kualitas audit yang dihasilkan.
Laporan audit yang berkualitas didukung oleh banyak faktor pendukung
(Dwimilten, 2015). Beberapa diantaranya adalah dengan menjalankan kode etik
dan profesi seperti peran pengembangan dan kesadaran etika/moral dalam
penugasan yang dilakukan oleh seorang akuntan (Muawanah dan Indriantoro,
2001). Profesi akuntan, terlebih apabila bekerja pada lembaga keuangan syariah,
secara otomatis diharuskan mempunyai kewajiban untuk memahami dan menjaga
prinsip dan kode etik yang berlaku (Harahap, 2008; Kusumaningtyas dan Solikah,
2016).
Pemerintah mengeluarkan beberapa regulasi khusus terkait dengan
pengendalian agar keberadaan lembaga keuangan berbasis syariah dapat terus
memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi secara nasional dengan
mengedepankan prinsip akuntabilitas serta profesionalisme. Beberapa ketentuan
tersebut antara lain:
a. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik
Indonesia No: 39/Per/M.KUKM/XII/2007 Tentang Pedoman Pengawasan
Koperasi pasal 7 point c, yang menyebutkan bahwa ketaatan wajib audit
bagi KJKS dan UJKS Koperasi yang mempunyai jumlah volume usaha
dalam 1 (satu) tahun paling sedikit Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
b. Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pasal 35
point (3) yang menyebutkan bahwa neraca dari perhitungan laba rugi
7
tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib terlebih dahulu diaudit
oleh kantor akuntan publik.
Dengan regulasi tersebut, maka pengembangan industri perbankan syariah
nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong
pertumbuhannya secara lebih cepat dan berbagai industri syariah di Indonesia
mempunyai kewajiban melaksanakan wajib audit oleh kantor akuntan publik yang
memiliki mutu tinggi dalam kinerjanya dengan panduan-panduan etika syariah
yang dibuat oleh AAOIFI sehingga laporan yang dihasilkan dapat menjaga
kepercayaan masyarakat (Agrianto, 2008).
Berdasarkan latar belakang yang dikembangkan diatas, dapat ditelaah
bahwa laporan audit harus dapat diandalkan dan terdapat faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi independensi dan kualitas audit rotasi audit, ukuran KAP dan
lowballing audit. Penelitian tentang lowballing audit telah dilakukan sebelumnya
oleh DeAngelo (1981), Lee dan Gu (1998), Dopuch, dkk (1999), Candra dan
Arijit (1994), Eka, dkk (2014), Standley, dkk (2015), Amanah (2016).
Penelitian oleh DeAngelo (1991) mengenai lowballing audit terhadap
independensi auditor menunjukkan hasil bahwa lowballing audit tidak
berpengaruh terhadap independensi auditor. Penelitian yang dilakukan oleh Lee
dan Gu (1998) menunjukkan bahwa lowballing audit dapat membahayakan
independensi auditor. Penelitian yang dilakukan oleh Eka, dkk (2014) mengenai
audit tenure dan opini audit menunjukkan bahwa masa jabatan audit tidak
memiliki pengaruh terhadap pemberian opini audit, sedangkan lowballing
memiliki pengaruh terhadap pemberian opini audit.
8
Penelitian yang dilakukan oleh Amanah (2016) menunjukkan bahwa
pengaruh langsung rotasi audit dan ukuran KAP terhadap independensi auditor
menunjukkan hasil yang signifikan. Akan tetapi pengaruh tidak langsung untuk
masing-masing variabel independennya berbeda. Rotasi audit menunjukkan
terdapat pengaruh tidak langsung dengan melalui lowballing audit sedangkan
untuk ukuran KAP tidak terdapat pengaruh tidak langsung dengan melalui
lowballing audit dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Standley (2015)
menunjukkan bahwa lowballing audit secara positif berpengaruh terhadap kualitas
audit.
Berdasarkan identifikasi dari beberapa penelitian yang ada, penelitian
sebelumnya lebih berfokus pada auditor dan KAP yang berbasis konvensional
sebagai objek penelitian. Namun, pada penelitian ini, peneliti menaruh
perhatiannya pada KAP dengan legal mengaudit industri berbasis syariah sebagai
objek dari penelitian. Selanjutnya, penelitian ini merupakan pengembangan dari
penelitian yang dilakukan oleh Amanah (2016) namun menggunakan alat uji dan
kerangka berfikir yang berbeda yaitu rotasi audit dan ukuran KAP terhadap
lowballing audit serta dampaknya pada independensi auditor dan kualitas audit.
Sehingga, penelitian ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Independensi Auditor dan Kualitas Audit” (Survei Pada KAP Dengan Legal
Mengaudit Industri Berbasis Syariah di Indonesia).
Adapun pertanyaan dari masyarakat tentang kualitas audit yang dihasilkan
oleh akuntan publik semakin besar setelah terjadinya beberapa kasus yang
melibatkan akuntan publik di dalam dan luar negeri. Sanksi yang dikeluarkan oleh
9
Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) untuk periode Januari 2014 –
Januari 2015, sebanyak 7 akuntan publik dicabut izinnya. Sedangkan selama
tahun 2010 sebanyak 17 Kantor Akuntan Publik (KAP) dan akuntan publik
dicabut izinnya, sedangkan tahun 2014 sebanyak 24 KAP karena terlibat berbagai
macam pelanggaran yang berkaitan dengan proses audit. Oleh karena hal tersebut,
terdapat faktor-faktor penting untuk menjaga independensi auditor dan kualitas
audit agar pemberian opini laporan audit yang dihasilkan dapat berkualitas.
B. Identifikasi Masalah, Batasan Masalah dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di identifikasikan masalah
sebagai berikut:
a. Adanya skandal akuntansi yang melibatkan akuntan publik dalam
bentuk kecurangan dan kekeliruan saat melakukan proses audit.
b. Adanya pemberian sanksi hingga pencabutan izin pada kantor akuntan
publik dan akuntan publik yang diakibatkan oleh berbagai macam
pelanggaran yang dilakukan dalam proses audit.
2. Batasan Masalah
Mengingat terbatasnya data dan informasi yang didapatkan, maka
peneliti akan membatasi masalah-masalah yang ada pada penelitian ini,
diantaranya:
10
a) Dari identifikasi masalah diatas, maka akan dilakukan penelitian
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor dan
kualitas audit dengan kerangka berfikir yaitu pengaruh rotasi audit dan
ukuran KAP terhadap lowballing Audit serta dampaknya pada
independensi auditor dan kualitas audit.
b) Sampel penelitian adalah akuntan pubik yang bekerja di KAP dengan
legal mengaudit industri berbasis syariah (dalam hal ini adalah bank)
di Indonesia.
3. Rumusan Masalah
a) Apakah rotasi audit berpengaruh secara signifikan terhadap lowballing
audit
b) Apakah ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap
lowballing audit
c) Apakah rotasi audit berpengaruh secara signifikan terhadap
independensi auditor
d) Apakah ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap
independensi auditor
e) Apakah rotasi audit berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit
f) Apakah ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit
11
g) Apakah lowballing audit berpengaruh secara signifikan terhadap
independensi auditor
h) Apakah independensi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap
kualitas audit
i) Apakah rotasi audit berpengaruh secara signifikan terhadap
independensi auditor melalui lowballing audit
j) Apakah ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap
independensi auditor melalui lowballing audit
k) Apakah rotasi audit berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit melalui independensi auditor
l) Apakah ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit melalui independensi auditor
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh:
1. Rotasi audit terhadap lowballing audit
2. Ukuran KAP terhadap lowballing audit
3. Rotasi audit terhadap independensi auditor
4. Ukuran KAP terhadap independensi auditor
5. Rotasi audit terhadap kualitas audit
6. Ukuran KAP terhadap kualitas audit
7. Lowballing audit terhadap independensi auditor
12
8. Independensi auditor terhadap kualitas audit
9. Rotasi audit terhadap independensi auditor melalui lowballing audit
10. Ukuran KAP terhadap independensi auditor melalui lowballing audit
11. Rotasi audit terhadap kualitas audit melalui independensi auditor
12. Ukuran KAP terhadap kualitas audit melalui independensi auditor
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaat yakni:
1. Manfaat Teoritis
a) Penulis, sebagai bentuk dari aplikasi pengetahuan yang selama ini
diperoleh dalam perkuliahan serta untuk menambah pengetahuan
mengenai perilaku auditor.
b) Keilmuan, untuk menambah bukti empiris mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi independensi auditor dan kualitas audit yang
dihasilkan.
c) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, peneliti ini bermanfaat untuk
perkembangan ilmu akuntansi dan untuk menambah pengetahuan
mengenai akuntansi dan audit.
d) Pembaca, sebagai sarana informasi untuk menambah pengetahuan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor dan
kualitas audit yang dihasilkan.
e) Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi peneliti yang akan
melaksanakan penelitian mengenai topik yang sama.
13
2. Manfaat Praktisi
a) Untuk hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
kepentingan praktek seperti otoritas pembuat aturan (BAPEPAM)
maupun standard profesi akuntan publik (IAPI) sebagai bahan acuan
dalam mengidentifikasi apakah kebijakan rotasi audit dan ukuran KAP
terhadap lowballing efektif digunakan sebagai alat untuk menjaga
independensi dan kualitas auditor.
b) Untuk akademisi dan peneliti lain, penelitian ini dapat memberikan
informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi independensi
auditor dan kualitas serta dapat dijadikan acuan untuk perkembangan
penelitian selanjutnya.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Keagenan
Menurut Jensen dan Meckling (1995), hubungan agensi didefinisikan
sebagai hubungan antara prinsipal dan agen. Proses ini melibatkan
pendelegasian sebagian kewenangan pengambilan keputusan pada agen.
Teori agensi merupakan pengorbanan yang timbul dari hubungan keagenan
apapun, termasuk pada perikatan kerja antara pemegang saham dan manajer
perusahaan. Oleh sebab itu, dalam hubungan keagenan, setiap pihak akan
menanggung biaya keagenan, tidak hanya principal tetapi juga agen
(Sulistyanto, 2008). Ketika terdapat pemisahan antara pemilik dengan
manajer (agen) di suatu perusahaan, maka terdapat kemungkinan bahwa
keinginan pemilik diabaikan. Ketika pemilik mendelegasikan otoritas
pengambilan keputusan pada pihak lain, terdapat hubungan keagenan antara
kedua pihak. Namun, ketika kepentingan manajer berbeda dengan
kepentingan pemilik, maka keputusan yang diambil oleh manajer
kemungkinan besar akan mencerminkan preferensi manajer dibandingkan
dengan pemilik (Pierce Robinson, 2007:47).
Teori keagenan merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis
perusahaan. Teori tersebut berakar dari sinergi teori ekonomi, teori
keputusan, sosiologi daan teori organisasi. Prinsip utama teori keagenan
14
15
menyatakan adanya hubunngan kerja antara pihak yang memberi wewenang
yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang (agensi) yaitu
manajer (Bringham, 2011). Sebab, informasi yang disajkan dalam laporan
keuangan sangat tergantung dengan pihak-pihak tertentu. Pihak ini tidak
akan mengungkapkan suatu informasi jika merasa tidak akan memperoleh
manfaat apapun. Sebaliknya, pihak ini akan mengubah, memalsukan,
menyembunyikan, atau menunda suatu informasi jika merasa ada manfaat
yang akan diperolehnya dari upaya ini. Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa
kualitas laporan keuangan sangat tergantung pada motivasi dan perilaku etis
pihak yang membuat informasi ini (Sri Sulistyanto, 2008:116).
Dengan terdapatnya asimetri informasi dan potensi konflik
kepentingan antara manajemen perusahaan dan pengguna informasi
keuangan dari pihak luar, suatu audit laporan keuangan oleh pihak ketiga
diharapkan dapat meningkatkan kualitas informasi keuangan yang
dilaporkan oleh manajemen (Sumarwoto, 2007). Pihak ketiga tersebut
adalah auditor independen yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP).
Peran KAP dalam hal ini sebagai penengah antara prinsipal dan agen yang
dalam perolehan laporan auditnya diberikan fee sebagai jasa yang diberikan.
Namun, fee yang dibayarkan tergantung kepada kemampuan perusahaan
baik menggunakan jasa KAP besar maupun KAP menengah atau kecil yang
seharusnya besaran fee seharusnya tidak mempengaruhi independensi dari
auditor dalam keperluan pada pemberian laporan keuangan independen.
16
2. Rotasi Audit
Kewajiban rotasi dalam perspektif teori agensi menggambarkan
keberadaan perusahaan. Teori ini, mempunyai dasar yang bertujuan untuk
menjawab pertanyaan mengenai: keberadaan perusahaan, batas antara
perusahaan dengan pasar, struktur organisasi perusahaan, dan heterogenitas
tindakan perusahaan dalam kinerja perusahaan tersebut. Untuk
meningkatkan tingkat kepercayaan investor maupun pengguna laporan
keuangan, perusahaan berusaha meningkatkan laporan keuangan auditan
yang berkualitas pula. Oleh karena itu, perusahaan melakukan rotation audit
partner untuk mendapatkan kepercayaan dari pengguna laporan keuangan
(Kurniasih dan Rohman, 2014).
Dalam proses yang dilakukan, konsultasi yang dilakukan oleh
perusahaan memiliki peranan yang lebih penting daripada melewati proses
audit ke perusahaan sebagaimana mestinya. Pada penugasan audit yang
dilakukan setiap tahun, banyak klien (perusahaan) yang sama dengan yang
menyediakan layanan konsultasi dan memberikan saran, tetapi persepsi
konflik kepentingan sekarang secara emosional dan politik menjadi sebuah
persoalan. Pemisahan konsultasi dan audit merupakan keharusan. Selain
pemisahan ini, ada kemungkinan dari proposal madat legislatif untuk
merotasi auditor setiap beberapa tahun. Rotasi ini akan menyediakan
catatan data dan sistem yang baru. Auditor yang meninjau pekerjaan
auditor lain seharusnya meningkatkan kualitas auditnya (Onwuchekwa
et.al., 2007).
17
Dalam Boynton (2007:37) terdapat persyaratan tambahan setelah
kasus Enron selesai dan diterbitkannya Sarbanas Oxley Act. Undang-
undang Sarbanes-Ocley (SOX) tahun 2001 bagian 203 secara spesifik
mengatur bahwa pelaksanaan audit harus dirotasi setiap 5 tahun untuk
mengembalikan keyakinan atas kualitas pelaporan keuangan. Persyaratan
tambahan untuk keanggotaan dalam seksi praktik SEC meliputi, (1) secara
periodik melakukan rotasi patner audit dalam perikatan SEC, (2) memiliki
patner audit selain patner yang ada dalam perikatan SEC, review, dan (3)
tidak menjelaskan jasa konsultasi manajemen yang tidak sesuai dengan
ketentuan bagi klien audit SEC. Dampak SOX juga dirasakan oleh
akuntan, baik akuntan perusahaan maupun akuntan publik. Dalam akuntan
publik khususnya pemberian jasa-jasa non audit kepada klien-klien audit.
SOX section 210 sangat membatasi jasa-jasa non audit ini. Selain itu, SOX
juga mengatur rotasi atau pertukaran audit.
Menurut pembuat undang- undang, lamanya seseorang melaksanakan
audit di perusahaan tertentu akan lebih banyak mudaratnya (terhadap mutu
audit) dibandingkan manfaatnya (audit akan lebih efisien). SOX
berpendapat, auditor akan kehilangan objektivitasnya kalau terlalu dekat
atau membina hubungan yang terlalu nyaman dengan kliennya. Karena itu,
Section 203 dari SOX menetapkan rotasi audit dari lead audit patner
dengan concurring audit patner selama lima tahun (Theodorus, 2007:268-
269).
18
Nagy (2005), menyebutkan bahwa perusahaan akan mencari KAP
yang selaras dengan kebijakan dan pelaporan keuangan perusahaan.
Abbott et al. (2002) meneliti pergantian big 6 ke non big 6 dan non big 6
ke big 6, hal itu dipengaruhi oleh penerbitan surat-surat berharga, tingkat
pertumbuhan, dan perubahan leverage. Pendanaan digunakan untuk
memberikan pengaruh pada pergantian KAP, karena penerbitan surat
berharga menunjukkan memiliki prospek baik di masa depan. Knechel et
al. (2007) menyebutkan pergantian auditor spesialis dari Big 4 ke non Big
4, berakibat perusahaan menderita reaksi pasar negatif dan reaksi pasar
positif ketika perusahaan berganti dari non Big 4 ke Big 4 auditor non
spesialis (Suparyan dan Wurlan, 2010).
3. Ukuran KAP
DeAngelo (1981) dan Dopuch dan Simunic (1982), berpendapat
bahwa ukuran KAP adalah proxy untuk kualitas audit. KAP Big 4
menyediakan layanan dan dipercaya memiliki tingkat kualitas audit yang
lebih baik dari KAP non-Big 4. Konsisten dengan proposisi penilaian
teoritis, banyak studi empiris yang memberikan bukti bahwa penilaian
ukuran KAP Big 4 mengarah pada berbagai penilaian konsekuensi yang
berkaitan dengan stronger return–earnings associations (Teoh dan Wong
1993), less earnings management (Becker et al., 1998; Francis et al., 1999),
less initial public offering (IPO) underpricing (Kim et al 2003), (Balvers et
al., 1988; Beatty, 1989; Firth dan Smith, 1995; Willenborg, 1999), a lower
19
ex ante cost of equity capital (Khurana dan Raman 2004), higher analysis
earnings forecast accuracy and lower forecast dispersion (Behn et al.
2008), dan a lower incidence of accounting fraud (Lennox dan Pittman
2010).
Palmrose (1988), berpendapat bahwa dalam hal perusahaan kecil yang
membutuhkan jasa audit, KAP besar kurang memiliki keterikatan karena
hubungan fee audit dalam kebanyakan jasa audit hanya memberikan
kontribusi yang kecil terhadap KAP yang bersangkutan. Tetapi, saat
menggunakan jasa KAP kecil, mereka mempunyai hubungan personal yang
lebih dekat dengan kliennya. Kebanyakan KAP besar dapat mengatasi audit
untuk klien perusahaan besar secara lebih efektif karena terdapat fasilitas
riset, teknologi yang lebih canggih dan auditor yang lebih berpengalaman
(Lys dan Watts, 1994). Sehingga, KAP besar akan lebih sukses untuk
meminimalisir fraud dan kesalahan (Sugiri dan Febrianto, 2011). Pearson
(1980) menemukan bahwa independensi auditor memiliki hubungan secara
positif dengan ukuran KAP, karena mereka memiliki kesulitan dalam
mempertahankan diri dari tekanan klien.
4. Lowballing audit
Lowballing audit adalah penetapan fee audit yang lebih rendah
(discount) dari penetapan fee yang seharusnya diberikan oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) kepada kliennya dengan tujuan untuk memperoleh
klien lebih cepat dan lebih banyak (DeAngelo, 1981).
20
Lowballing (penetapan harga di bawah biaya) dari fee audit tidak
dapat langsung dievaluasi tanpa pengetahuan tentang biaya auditor. Namun
demikian, banyak penelitian sebelumnya telah menguji apakah ada diskon
fee audit pada awal tahun pengauditan, karena penurunan biaya tersebut
lebih memungkinan bahwa terdapat lowballing dan adanya diskon fee audit
di awal tahun perikatan (Simon and Francis, 1988 dalam Huang et al.,
2009).
Secara keseluruhan, Huang et al. (2009) memberikan hasil penelitian
bahwa diskon fee audit pada perikatan tahun pertama sedikit banyak terjadi
pada periode pasca SOX daripada periode pra-SOX untuk para klien di
KAP Big 4 dan berpendapat bahwa alur fee audit untuk perikatan tahun
pertama pada KAP Big 4 berubah antara tahun 2001 sampai 2006. Hasil
dari perubahan tersebut seharusnya menjadi perhatian bagi klien, auditor
dan regulator sehingga legislator dan regulator dapat memberikan
perhatian tentang hubungan akibat yang tidak wajar dengan diskon fee
audit saat perikatan tahun pertama (Huang et al., 2009).
De Angelo (1981) mengembangkan model semi-temporer tentang fee
audit ketika auditor berkewajiban untuk memiliki keuntungan biaya
dengan pesaingnya di periode audit. Selanjutnya untuk memperoleh klien
tertentu. Keuntungan ini terjadi karena biaya awal yang signifikan di
dalam biaya transaksi dan teknologi dari switching auditor. Ketika auditor
berkewajiban memiliki keunggulan ini, mereka dapat meningkatkan fee
audit masa depan dengan menghindar dari biaya produksi audit.
21
Regulator dan para pekerja telah mengklaim bahwa lowballing dapat
berdampak pada terganggunya independensi auditor karena pada dasarnya
auditor yang menciptakan kepentingan ekonomi masa depan pada klien
(De Angelo, 1981).
5. Independensi Auditor
Kode Etik Akuntan Publik menyebutkan bahwa independensi adalah
sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai
kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya yang bertentangan
dengan prinsip integritas dan objektivitas.
Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (201:2011) juga
dijelaskan terkait independensi yang termasuk ke dalam standar umum
yang kedua. Standar umum tersebut bersifat pribadi dan berkaitan dengan
persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya. Standar umum kedua yang
berbunyi: “Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.”
Independensi auditor dapat terjamin apabila terdapat faktor lain seperti
ukuran KAP, pengalaman auditor, spesialisasi, nama baik dan reputasi KAP
juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan (Onwuchekwa et al.,
2012). Independensi auditor dapat pula dijamin apabila auditor menghindari
hal-hal yang dapat mengancam independensi auditor seperti: provisi atas
jasa non audit; anggota dari tim audit, pemegang saham memiliki hubungan
dalam klien; pencantuman mantan patner audit dalam komite audit klien;
22
terlalu terikat dengan klien atas alasan biaya; anggota tim audit merupakan
angota keluarga dari klien; kemampuan manajemen dalam mempengaruhi
janji auditor; dan lamanya tenure audit (Ottaway, 2013).
6. Kualitas Audit
Kualitas audit (audit quality) didefinisikan sebagai probabilitas
gabungan akan kemampuan seorang auditor menemukan suatu pelanggaran
pada pelaporan keuangan klien dan melaporkan pelanggaran tersebut
(DeAngelo, 1981). Kualitas audit sulit untuk di observasi dan studi kualitas
audit lebih banyak menarik kesimpulan pada penelitian sebelumnya
berdasarkan ukuran dari kualitas laba (Balsam et al., 2003; Gul et al., 2009;
Herusetya, 2012). KAP yang lebih besar umumnya dianggap sebagai
penyedia kualitas audit yang tinggi dalam menjaga kinerja lingkungan bisnis
untuk mempertahankan independensi dan reputasi (Nasser et al., 2006).
Menurut Hartadi (2012), kualitas merupakan profesionalisme kerja
yang harus benar-benar dipertahankan oleh akuntan publik profesional.
Independen sangat penting dimiliki oleh auditor dalam menjaga kualitas
audit dimana akuntan publik lebih mengutamakan kepentingan publik diatas
kepentingan manajemen atau kepentingan auditor sendiri dalam membuat
laporan auditan. Hasil audit yang berkualitas dapat mempengaruhi citra dari
Kantor Akuntan Publik sendiri, dimana kualitas audit yang mengandung
kejelasan informasi dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor atas
laporan keuangan yang diaudit sesuai dengan standar auditing.
23
Kualitas audit merupakan salah satu titik sentral yang harus
diperhatikan sekalipun tidak mudah untuk menyepakati apa yang dimaksud
kualitas audit itu, namun setidak-tidaknya struktur definisi atas kualitas
audit mencakup auditing dan jasa akuntansi lainnya yang telah diberikan
oleh akuntan publik (Setiowati, 2014).
Untuk dapat memenuhi kualitas audit yang baik maka auditor dalam
menjalankan profesinya sebagai pemeriksa harus berpedoman pada kode
etik akuntan, standar profesi dan standar akuntansi keuangan yang berlaku
di Indonesia. Setiap auditor harus mempertahankan integritas dan
objektivitas dalam melaksanakan tugasnya dengan bertindak jujur, tegas,
tanpa pretensi sehingga dia dapat bertindak adil, tanpa dipengaruhi atau
permintaan pihak tertentu untuk memenuhi kepentingan pribadinya (Ilmiyati
dan Suharjo, 2012).
Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan audit dan jasa
lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya
mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang
dihasilkannya. Tindakan dan sikap yang diambil seorang akuntan publik
haruslah sesuai dengan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yaitu
independen, objektif dan integritas. Ketiga syarat tersebut tertera di dalam
Standar Profesional Akuntan Publik tentang Aturan Etika Kompartemen.
Akuntan Publik dalam pasal 101 mengenai perilaku indepedensi dan 102
mengenai perilaku objektif dan integritas sebagai berikut:
24
101 Indepedensi
Dalam menjalakan tugasnya, anggota KAP harus selalu
mempertahankan sikap mental independen dalam memberikan jasa
profesional sebagaimana diatur dalam standar profesional akuntan
publik yang ditetapkan oleh IAI.
102 Objektif dan Integritas
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan
integritas dan objektivitas , harus bebas dari benturan kepentingan
dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material.
Standar-standar ini mengharuskan auditor bersikap independen,
objektif dan memiliki integritas dalam melaksanakan tugasnya. Maksudnya
tidak mudah dipengaruhi dan memihak kepada kepentingan siapapun
tertentu atas akun-akun yang diperiksanya serta menyampaikan secara
obyektif mengenai hal-hal yang berkaitan dengan laporan keuangan klien.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kualitas audit merupakan segala kemungkinan yang dimiliki auditor saat
melakukan proses audit dalam menemukan pelanggaran atau kesalahan
laporan keuangan klien, dan dalam menjalankan proses auditnya auditor
berpedoman terhadap standar dan kode etik yang berlaku.
B. Penelitian Terdahulu
Adapun mengenai penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang
berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.
25
Tab
el 2.1
Hasil P
enelitia
n S
ebelu
mn
ya
No.
Nam
a P
eneliti
(Tah
un
)
Ju
du
l Pen
elitian
M
etod
e Pen
elitian
H
asil P
enelitia
n
Persa
maan
P
erb
edaan
1.
Febria
na d
an
Ard
iyanto
(2010)
Fak
tor-F
akto
r yang
Mem
pengaru
hi
Pen
ggantia
n K
anto
r
Aku
ntan
Publik
di
Peru
sahaan G
o P
ublic
yang terd
aftar di B
EI
Objek
penelitia
n d
an
varia
bel ro
tasi aud
it
Tid
ak terd
apat
varia
bel u
kura
n
KA
P, lo
wballin
g
aud
it dan
indep
endensi
aud
itor; tid
ak
meng
gu
nak
an
meto
de p
enelitia
n
analisis ja
lur; serta
meng
gu
nak
an d
ata
prim
er
Terd
apat
pen
garu
h
perg
antia
n
manaje
men,
ukura
n K
AP
, kesu
litan
keu
ang
an p
erusa
haa
n d
an p
ersentase
peru
bahan
RO
A
secara
signifik
an
terhad
ap
perg
antia
n
KA
P
di
Indo
nesia.
Sela
in itu
, terb
ukti
tidak
terdap
at pen
garu
h d
ari varia
bel o
pin
i
aud
it dan
ukura
n
klie
n
terh
adap
pen
ggantia
n
KA
P
di
Indo
nesia.
Perg
antia
n
aud
itor
dilak
ukan
untu
k
tetap m
enjag
a ind
ependensi au
dito
r. 2.
Sew
on O
dan
Wang (2
012)
Com
petitio
n a
nd L
ow
-
Ballin
g: E
viden
ce
from
Texa
s
Municip
alities
Varia
bel lo
wballin
g
Aud
it
tidak
terdap
at
varib
el ro
tasi
aud
it, ukuran
KA
P
dan
indep
endensi
aud
itor; tid
ak
meng
gu
nak
an
meto
de p
enelitia
n
analisis ja
lur serta
pero
lehan d
ata
meng
gu
nak
an d
ata
seku
nder
Feno
mena lo
w-b
allin
g d
i pasar au
dit
kota
kecil
secara sig
nifik
an
lebih
tingg
i darip
ada
ko
mpetisi
di
ko
ta
besar.
Dik
arenak
an
terdap
at bukti
em
piris
yang
m
enu
nju
kkan
bahw
a
dala
m
ko
ta kecil,
pem
bayara
n
fee
atas peru
bah
an
aud
itor
secara
signifik
an
menuru
nkan
bia
ya
aud
it
pad
a tah
un
setela
h
peru
bahan
aud
itor
darip
ada
kota-k
ota
yang
tidak
beru
bah au
dito
r. B
ersam
bu
ng p
ada h
ala
man se
lanju
tnya
26
Tab
el 2
.1 (la
nju
tan)
No.
Nam
a P
eneliti
(Tah
un
) J
ud
ul P
enelitia
n
Meto
de P
enelitia
n
Hasil P
enelitia
n
Persa
maan
P
erb
edaan
3.
Dariu
s J. Fate
mi
(2012)
An E
xperim
enta
l
Investig
atio
n o
f the
Influ
ence o
f Aud
it Fee
Stru
cture a
nd
Audito
r
Selectio
n R
ights o
n
Aud
itor In
dep
enden
ce
and C
lient In
vestmen
t
Decisio
ns
Varia
bel ro
tasi aud
it,
low
ballin
g au
dit d
an
indep
endensi au
dito
r
serta m
enggu
nak
an
data p
rimer
Objek
penelitia
n;
tidak
terdap
at
varib
el u
kura
n
KA
P d
an tid
ak
menggu
nak
an
meto
de p
enelitia
n
analisis ja
lur
Dala
m
pem
ilihan
aud
itor,
manajer
peru
sahaa
n ak
an b
erkein
gin
an u
ntu
k
mem
buat
pilih
an
yang
akan
meng
hasilk
an
pen
gem
balia
n
investasi
yang
tingg
i. Dengan tetap
mem
perh
atikan k
redib
ilitas dari
lapo
ran
keu
angan,
mak
a m
anajer
peru
sahaa
n
akan
lebih
m
em
ilih
aud
itor
berd
asarkan
sk
em
a
low
ballin
g d
aripad
a aud
itor d
ibayar
den
gan fee y
ang stan
dar.
4.
John C
hik
a
Onw
uchek
wa,
Do
min
ic Erah
and
Fam
ous Ized
onm
i
(2012)
Mandato
ry Audit
Rota
tion a
nd A
udit
Indep
enden
ce: Survey
of S
outh
ern N
igeria
Varia
bel ro
tasi aud
it
dan
indep
endensi
aud
itor; serta
menggu
nak
an d
ata
prim
er
Objek
penelitia
n;
tidak
terdap
at
varia
bel u
kura
n
KA
P d
an
low
ballin
g au
dit;
serta tidak
meng
gu
nak
an
meto
de p
enelitia
n
analisis ja
lur
Mandato
ry ro
tasi au
dit
mem
iliki
hu
bu
ngan
secara
po
sitif dengan
indep
endensi
aud
itor.
Seh
ingg
a
direk
om
endasik
an
bahw
a m
ela
lui
rotasi
aud
it ak
an
menin
gkatk
an
indep
endensi
aud
itor,
nam
un
rotasi
aud
it tersebut seh
arusn
ya d
ilakukan
secara sukare
la (volu
nta
ry).
Bersa
mb
ung p
ada h
ala
man se
lan
jutn
ya
27
Tab
el 2
.1 (la
nju
tan)
No.
Nam
a P
eneliti
(Tah
un
) J
ud
ul P
enelitia
n
Meto
de P
enelitia
n
Hasil P
enelitia
n
Persa
maan
P
erb
edaan
5.
Chin
we C
laire
Am
ake d
an
Chin
wu
ba O
kafo
r
(2012)
Audito
rs
Indep
enden
ce,
Audito
rs’ Ten
ure a
nd
Audit F
irm S
ize In
Nig
eria
Objek
penelitia
n,
varia
bel
indep
endensi au
dito
r
dan
ukura
n K
AP
Tid
ak terd
apat
varia
bel ro
tasi
aud
it dan
low
ballin
g au
dit;
tidak
meng
gu
nak
an
meto
de p
enelitia
n
analisis ja
lur; serta
pero
lehan d
ata
meng
gu
nak
an d
ata
seku
nder
Ukuran
K
AP
dan
tenure
aud
itor
ked
uan
ya
mem
iliki
hu
bu
ngan
po
sitif, nam
un
tidak
sig
nifik
an
den
gan in
dep
endensi au
dito
r.
6.
Christo
pher
Ble
ibtreu
, Ulrik
e
Stefa
ni
(2013)
The E
ffects of
Mandato
ry Audito
r
Rota
tion o
n L
ow
Ballin
g B
ehavio
r and
Audito
r Indep
enden
ce
Varia
bel ro
tasi aud
it,
low
ballin
g au
dit d
an
indep
endensi au
dito
r
Objek
penelitia
n;
tidak
terdap
at
varib
el u
kura
n
KA
P; tid
ak
meng
gu
nak
an
meto
de p
enelitia
n
analisis ja
lur serta
pero
lehan d
ata
tidak
meng
gu
nak
an d
ata
prim
er
Pen
ingkatan
rotasi ek
sternal au
dito
r
peru
sahaa
n ak
an m
em
berik
an
ko
ntrib
usi k
euntu
ngan jik
a KA
P
menerap
kan strateg
i tarif disk
on
yang re
ndah d
an m
elak
ukan strateg
i
menu
nggu u
ntu
k m
enarik
kem
bali
klie
n y
ang h
ilang k
arena ro
tasi aud
it.
Akan tetap
i, apab
ila KA
P
menerap
kan strateg
i tarif disk
on
yang tin
gg
i (low
ballin
g stra
tegy)
akan
menin
gkatk
an k
ualitas au
dit.
Bersa
mb
ung p
ada h
ala
man se
lan
jutn
ya
28
Tab
el 2
.1 (la
nju
tan)
No.
Nam
a P
eneliti
(Tah
un
) J
ud
ul P
enelitia
n
Meto
de P
enelitia
n
Hasil P
enelitia
n
Persa
maan
P
erb
edaan
7.
Ned
al S
awan
dan
Ihab
Alsaq
qa
(2013)
Audit F
irm S
ize an
d
Quality: D
oes A
udit
Firm
Size
Influ
ence
Audit Q
ua
lity in th
e
Lib
yan
Oil In
dustry?
Varia
bel u
kuran
KA
P
serta pero
lehan d
ata
menggu
nak
an d
ata
prim
er
Objek
penelitia
n;
tidak
terdap
at
varia
bel ro
tasi
aud
it, low
ballin
g
aud
it dan
indep
endensi
aud
itor; tid
ak
meng
gu
nak
an
meto
de p
enelitia
n
analisis ja
lur
KA
P
Big
4
lebih
in
dep
enden
dib
and
ing
KA
P
non B
ig 4
, hal
ini
terlihat secara la
ng
sung d
ari ukura
n
KA
Pnya,
dise
babkan
ukuran
K
AP
yang
lebih
besar d
apat m
enyed
iakan
sum
ber
tenag
a pro
fessional
yang
lebih
banyak
.
8.
Arv
ind P
atel and
Pran
il Prasad
(2013)
Audito
r Indep
enden
ce,
Audit F
ees Lo
w-
Ballin
g, a
nd N
on
-
Audit S
ervices:
Evid
ence F
rom
Fiji
Varia
bel
indep
endensi au
dito
r
dan
low
ballin
g au
dit
Objek
penelitia
n;
tidak
terdap
at
varia
bel ro
tasi
aud
it dan
ukuran
KA
P; tid
ak
meng
gu
nak
an
meto
de p
enelitia
n
analisis ja
lur; serta
pero
lehan d
ata
tidak
meng
gu
nak
an d
ata
prim
er
Pen
awara
n
aud
itor
atas jasa
no
n
aud
it ad
ala
h
dim
aksu
dkan
untu
k
menutu
pi lo
wballin
g au
dit. D
i mana
hal
itu
akan
berd
am
pak
pad
a
indep
endensi
aud
itor,
dik
arenak
an
hal
tersebut
dap
at m
em
elih
ara
hu
bu
ngan
antara
aud
itor
den
gan
klie
n.
Bersa
mb
ung p
ada h
ala
man se
lan
jutn
ya
29
Tab
el 2
.1 (la
nju
tan)
No.
Nam
a P
eneliti
(Tah
un
) J
ud
ul P
enelitia
n
Meto
de P
enelitia
n
Hasil P
enelitia
n
Persa
maan
P
erb
edaan
9.
Ko
usa
y S
aid
and
Hu
ssein
Khash
armeh
(2014)
Audito
rs’ Percep
tions
on Im
pa
ct of
Mandato
ry Audit F
irm
Rota
tion o
n A
ud
itor
Indep
enden
ce-
Evid
ence fro
m
Bahra
in.
Varia
bel ro
tasi aud
it
dan
indep
endensi
aud
itor serta
pero
lehan d
ata tidak
menggu
nak
an d
ata
prim
er
Objek
penelitia
n;
tidak
terdap
at
varia
bel u
kura
n
KA
P d
an
low
ballin
g au
dit;
tidak
meng
gu
nak
an
meto
de
pen
elitia
n
analisis ja
lur
Mayo
ritas au
dito
r setu
ju
akan
mandato
ry ro
tasi au
dit
dap
at
menjag
a
ind
ependensi
aud
itor.
Di
mana
terdap
at hubu
ngan
yang
signifik
an a
ntara m
andato
ry rotasi
aud
it den
gan in
dep
endensi au
dito
r
10
. O
dia J.O
(2015)
Audito
r Ten
ure,
Audito
r Rota
tion &
Audit Q
uality
Varia
bel ro
tasi aud
it
dan
indep
endensi
aud
itor serta
pero
lehan d
ata tidak
menggu
nak
an d
ata
prim
er
Objek
penelitia
n;
tidak
terdap
at
varia
bel ro
tasi
aud
it, ukuran
KA
P, lo
wballin
g
dan
indep
endensi
aud
it; tidak
meng
gu
nak
an
meto
de
pen
elitia
n
analisis ja
lur
Masa p
erikatan
aud
itor y
ang p
anja
ng
akan
menuru
nkan k
ualitas au
dit d
an
pelap
oran
keu
angan
kare
na
mu
ncu
lnya
gangguan
terhad
ap
indep
endensi au
dito
r.
Su
mber: D
iola
h d
ari berb
agai su
mber.
30
C. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.2.
Kerangka Pemikiran
Bersambung ke halaman selanjutnya
Adanya skandal
akuntansi dan
pelanggaran yang
dilakukan oleh Akuntan
Pulik
Faktor- faktor yang mempengaruhi independensi auditor dan kualitas
audit
Grand Theory: Teori Keagenan
Variabel Independen Variabel Intervening Variabel Dependen
Rotasi Audit
(X1)
Ukuran KAP
(X2)
Lowballing
(Y1)
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2015
tentang Pembatasan Praktik
Akuntan Publik yang merupakan
penyempurnaan atas Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) Nomor
17/PMK.01/2008
GAP
Independensi
Auditor (Y2)
Kualitas
Audit (Y3)
31
Gambar 2.1 (Lanjutan)
Path Analysis dengan program software Lisrel 8.7
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran
32
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara atas sebuah
permasalahan penelitian sampai semua data terkumpul (Arikunto,2010 dalam
Wahyudin, 2011). Berdasarakan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Rotasi Audit terhadap Lowballing Audit
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2015 tentang Pembatasan Praktik Akuntan Publik yang merupakan
penyempurnaan atas Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
17/PMK.01/2008 dinyatakan bahwa perusahaan harus melakukan
pergantian auditor selama 6 tahun buku berturut-turut. Beberapa auditor
publik mendapatkan keuntungan atas peraturan tersebut. Sebab, peningkatan
rotasi eksternal audit perusahaan akan memberikan kontribusi keuntungan
jika pemberian jasa menerapkan strategi tarif diskon yang tinggi
(lowballing) sehingga auditor yang melakukan penugasan audit dapat
menarik kembali klien yang hilang karena rotasi audit (Bleibtreu dan
Stefani, 2013).
Pembayaran fee atas perubahan auditor secara signifikan menurunkan
biaya audit pada tahun setelah perubahan auditor (Sewon dan Wang, 2012).
Akan tetapi, praktik lowballing audit (diskon fee) merupakan alternatif yang
disarankan untuk perikatan awal yang dilakukan setelah rotasi audit (Simon
dan Francis, 1988). Padahal dalam melakukan rotasi audit sebenarnya hanya
memberikan minimal dari manfaat yang didapat (Jackson et al., 2003).
33
Sehingga akan membuat KAP besar menawarkan tingkat fee audit yang
tinggi dalam hubungannya dengan rotasi audit (Sankaraguruswamy dan
Whisenant, 2003; Jahmani dan Dowling, 2008).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Ha1 : Rotasi audit berpengaruh secara signifikan terhadap lowballing
audit
2. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Lowballing Audit
Semakin besar ukuran KAP akan menetapkan fee audit yang lebih
tinggi, begitupun sebaliknya (Sundgren dan Svanstrom, 2013). Untuk KAP
Big 4 fee awal yang ditetapkan KAP pada klien baru pada tahun 2001 adalah
fee pada tingkat rata-rata yaitu sekitar 24% lebih rendah daripada fee audit
untuk audit lanjutan. Namun setelah Sarbanas Oxlay Act diterbitkan, di
tahun 2005 KAP Big 4 memberikan fee premium sebesar 16% dibanding
klien lanjutan (Huang et. al., 2009). KAP Big 4 memilih untuk menaikan fee
auditnya dikarenakan biaya audit yang dikeluarkan KAP lebih tinggi
(Ebrahim, 2010), perubahan atas risiko audit, kemungkinan kompensasi
kerugian yang harus diberikan (Griffin dan Lont, 2007) serta kewajiban
biaya hukum lebih tinggi dan dorongan yang lebih tinggi dalam usaha
proses audit dibanding KAP kecil (Choi et. al., 2010). Peningkatan fee untuk
KAP Big 4 setelah SOX sebesar US$2.24 milyar meningkat dari US$5.108
milyar menjadi US$7.35 milyar (Griffin dan Lont, 2007). Selain itu,
34
Palmrose (1988) menyatakan bahwa fee audit untuk KAP Big 8 konsisten
dengan kualitas jasa yang diberikan serta penentuan fee dimonopoli oleh
perusahaan besar.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Ha2 : Ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap lowballing
audit
3. Pengaruh Rotasi Audit terhadap Independensi Auditor
Kewajiban rotasi dalam perspektif teori agensi menggambarkan
keberadaan perusahaan yang pada dasarnya bertujuan untuk menjawab
pertanyaan mengenai: keberadaan perusahaan, batas antara perusahaan
dengan pasar, struktur organisasi perusahaan, dan heterogenitas tindakan
perusahaan dalam kinerja perusahaan tersebut. Untuk meningkatkan tingkat
kepercayaan investor maupun pengguna laporan keuangan, perusahaan
berusaha meningkatkan laporan keuangan audit yang berkualitas pula. Oleh
karena itu, perusahaan melakukan rotation audit partner untuk
mendapatkan kepercayaan dari pengguna laporan keuangan (Mgbame,
2012).
Rotasi audit sudah semakin banyak dilakukan disebabkan karena, hal
itu sudah menjadi sebuah keharusan. Rotasi audit mandatory cenderung
akan menurunkan kualitas audit (Carcello dan Nagy, 2004), sehingga juga
akan menurunkan independensi auditor. Dua dasar argumentasi rotasi audit
35
yang bersifat mandatory umumnya dikelompokan menjadi dua hal: (1)
kualitas dan kompetensi pekerjaan audit cenderung menurun secara
signifikan dari waktu ke waktu, (2) independensi auditor dapat rusak oleh
panjangnya hubungan dengan manajemen (Hoyle, 1978). Sehingga, dalam
penerapannya diharapkan dapat meningkatkan independensi auditor baik
secara tampilan maupun fakta (Giri, 2010). Auditor yang mengaudit
perusahaan yang sama dari tahun ke tahun akan kurang kreatif merancang
prosedur audit; 2) Peningkatan kompetisi antara KAP akan didasarkan pada
kualitas jasa audit; 3) Auditor tidak akan tergantung secara ekonomi (economic
independence) kepada klien, dan 4) Rotasi auditor akan memampukan KAP
untuk saling mengawasi satu dengan yang lain (Hoyle 1978). Auditor akan
mengikuti kebutuhan klien terkait manajemen laba di perikatan awal apabila
auditor memiliki tenure yang panjang dengan klien, oleh karena itu auditor
menetapkan fee yang rendah untuk mengantisipasi kehilangan independensinya
akibat tenure yang panjang (Evans dan Schwartz, 2013). Sehingga penerapan
rotasi audit, dapat menjadi solusi permasalahan kurangnya independensi auditor
(Mohamed dan Hussein, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Ha3 : Rotasi Audit berpengaruh secara signifikan terhadap
independensi auditor
36
4. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Independensi Auditor
Riyatno (2007) mengungkapkan bahwa ukuran dari KAP dibedakan
berdasarkan jumlah klien dan jumlah anggota dari KAP. Ukuran KAP dapat
terbagi ke dalam KAP besar dan KAP kecil. Dalam hal kualitas audit,
umumnya ukuran KAP dibedakan menjadi KAP besar (Big four accounting
firms) dan KAP kecil (Non big four accounting firms). Pembedaan tersebut
dilakukan berdasarkan jumlah klien yang dilayani oleh suatu KAP, jumlah
rekan maupun anggota yang bergabung, serta total pendapatan yang
diperoleh dalam satu periode.
KAP Big 4 lebih powerful, efektif dan independen daripada KAP non
Big 4. Perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 4 memiliki kepercayaan diri
yang lebih, karena terdapat banyak tenaga ahli dan terdapat sedikit
kecenderungan atas permasalahan independensi sedangkan dengan KAP
kecil, mereka mungkin akan lebih memiliki ketergantungan pada satu audit
(Sawan dan Alsaqqa, 2012). Selain itu, KAP yang lebih besar mempunyai
beberapa klien berbeda dan tidak bergantung pada pendapatan dari hanya
satu dan dua klien sehingga dapat meningkatkan independensi auditor.
(Arrunada, 1999 dalam Sawan dan Alsaqqa, 2012). Sedangkan KAP kecil
disisi lain memiliki klien terbatas (Pearson, 1980). Oleh karena itu, KAP
kecil dirasa memiliki risiko yang tinggi atas penurunan independensi
(Shockley, 1981). Selain itu, KAP yang memberikan jasa konsultasi kepada
klien yang diauditnya juga dapat meningkatkan rusaknya independensi
(Wati dan Subroto, 2003). Dikarenakan KAP kecil mungkin dengan mudah
37
merundingkan dengan klien dalam rangka untuk mempertahankan klien
tersebut. Sehingga terdapat peluang yang lebih besar untuk mempengaruhi
KAP kecil daripada KAP besar. Sehingga dirumuskan hipotesis:
Beberapa penelitian yang menggunakan ukuran KAP sebagai proksi
independensi auditor dan kualitas audit berhasil membuktikan secara
empiris bahwa terdapat perbedaan independensi dan kualitas antara KAP
berukuran besar (Big four accounting firms) dengan KAP berukuran kecil
(non big four accounting firms).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Ha4 : Ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap
independensi auditor
5. Pengaruh Rotasi Audit terhadap Kualitas Audit
Rotasi audit dapat meningkatkan kualitas audit. Temuan penelitian
yang dilakukan oleh Mgbame et al., (2012) menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan secara statistik antara rotasi wajib kantor akuntan
publik dengan kualitas audit yang terkait dengan laporan keuangan yang
telah diaudit. Flint (1988), menyatakan bahwa auditor dapat kehilangan
independensinya apabila terjalin hubungan yang nyaman dengan klien
karena hal tersebut dapat mempengaruhi sikap objektif mereka dalam
memberikan opini audit.
38
Penelitian yang mendukung adanya rotasi Kantor Akuntan Publik
diantaranya adalah Mautz dan Sharaft 1961 dalam Siregar et al (2011) yang
berpendapat bahwa dengan panjangnya hubungan antara auditor dengan
kliennya akan mempengaruhi independensi auditor maka perlu dilakukan
rotasi. Penelitian yang dilakukan oleh Siregar et al (2011) menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan rotasi Kantor Akuntan Publik dan Akuntan
Publik yang sangat signifikan setelah dikeluarkannya KMK yang mengatur
mengenai pembatasan jangka waktu audit yang mengindikasikan adanya
pengaruh yang baik setelah dikeluarkannya peraturan ini. Dengan adanya
peningkatan independensi auditor, kualitas audit yang dilakukan pun dapat
dijaga dari adanya penurunan-penurunan akibat terjadinya kesalahan audit
yang disebabkan oleh auditor yang tidak independen (Kartikasari, 2012).
Harapan kedepan setelah dikeluarkannya peraturan ini adalah bisa lebih
menjamin mengenai kualitas laporan keuangan yang disajikan oleh
perusahaan untuk para pemegang kepentingan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Ha5 : Rotasi Audit berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit
6. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Kualitas Audit
Ukuran kantor akuntan publik akan berpengaruh positif pada kualitas
audit (Permana, 2011). Apabila auditor dan klien sama-sama memiliki
39
ukuran yang relatif kecil, maka terdapat probabilitas yang besar bahwa
penghasilan auditor akan tergantung pada fee audit yang diberikan kliennya.
Oleh karena itu, kantor akuntan kecil cenderung tidak independen di dalam
melakukan audit atas laporan keuangan kliennya (Lee, 1993; Permana,
2011).
Kualitas audit juga dikaitkan dengan ukuran perusahaan klien dan
ukuran KAP. Perusahaan kecil cenderung memiliki informasi dan sistem
pengawasan yang lemah, sehingga kurang diperhatikan oleh pemegang
sahamnya, sehingga perusahaan-perusahaan kecil akan menghasilkan audit
yang lebih berkualitas. Di sisi lain, semakin besar perusahaan, semakin
meningkat pula agency cost yang terjadi. Sehingga perusahaan berukuran
besar akan cenderung memilih jasa auditor besar yang profesional,
independen, dan bereputasi baik untuk menghasilkan kualitas audit yang
lebih baik (Fernando et al., 2010).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Ha6 : Ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit
7. Pengaruh Lowballing Audit terhadap Independensi Auditor
Para regulator dan profesi mengklaim bahwa lowballing audit dapat
menurunkan independensi auditor, namun De Angelo (1981) dari hasil
penelitiannya menyatakan bahwa lowballing tidak menurunkan
40
independensi auditor. Independensi auditor digambarkan sebagai ketiadaan
kolusi antara auditor dan manajer dari auditee. Hal tersebut sering menjadi
dugaan bahwa kompetisi atau kontrak audit dapat memungkinkan manager
untuk membujuk auditor untuk menyembunyikan informasi yang tidak
menguntungkan atau bahkan salah penyampaian informasi kepada pemilik
dan publik. Sehingga dalam praktiknya, apabila tidak diawasi hubungan
auditor dengan manajer maka akan berpotensi untuk mengurangi
independensi auditor (Lee dan Gu, 1998; Aswadi dan Zain, 2013).
Sehingga, pemilihan auditor menggunakan skema lowballing
memerlukan alur penilaian yang lebih oleh manajer atas independensi
auditor tersebut (Fatemi, 2012). Lowballing audit dapat memperbaiki
kualitas audit yang kemudian akan meningkatkan independensi auditor
(Blebitreu dan Stefani, 2013). Fee audit di bawah standar (lowballing audit)
lebih sering terjadi di awal perikatan daripada perikatan lanjutan (Lynn,
1998) dan independensi auditor relatif tinggi di awal masa penugasan (St
Piere dan Anderson, 1984 dalam Wibowo dan Rossieta, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Ha7 : Lowballing Audit berpengaruh secara signifikan terhadap
independensi auditor
41
8. Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit
Menurut pendapat Mulyadi (2008:26-27) independensi merupakan
sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain,
tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya
kejujuran dalam diri seorang auditor dalam mempertimbangkan fakta dan
adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam
merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Akuntan publik tidak
dibenarkan memihak kepentingan siapapun. Akuntan publik berkewajiban
untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun
juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas
pekerjaan akuntan publik (Christiawan, 2002).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Ha8 : Independensi Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap
kualitas audit
9. Pengaruh Rotasi Audit terhadap Independensi Auditor melalui
Lowballing Audit
Para regulator dan profesi mengklaim bahwa lowballing audit dapat
menurunkan independensi auditor, namun De Angelo (1981) dari hasil
penelitiannya menyatakan bahwa lowballing tidak menurunkan
independensi auditor. Independensi auditor digambarkan sebagai ketiadaan
kolusi antara auditor dan manajer dari auditee. Hal tersebut sering menjadi
42
dugaan bahwa kompetisi atau kontrak audit dapat memungkinkan manager
untuk membujuk auditor untuk menyembunyikan informasi yang tidak
menguntungkan atau bahkan salah penyampaian informasi kepada pemilik
dan publik. Sehingga dalam praktiknya, apabila tidak diawasi hubungan
auditor dengan manajer maka akan berpotensi untuk mengurangi
independensi auditor (Lee dan Gu, 1998; Aswadi dan Zain, 2013).
Sehingga, pemilihan auditor menggunakan skema lowballing memerlukan
alur penilaian yang lebih oleh manajer atas independensi auditor tersebut
(Fatemi, 2012). Lowballing audit dapat memperbaiki kualitas audit yang
kemudian akan meningkatkan independensi auditor (Blebitreu dan Stefani,
2013). Fee audit di bawah standar (lowballing audit) lebih sering terjadi di
awal perikatan daripada perikatan lanjutan (Lynn, 1998) dan independensi
auditor relatif tinggi di awal masa penugasan (St Piere dan Anderson, 1984
dalam Wibowo dan Rossieta, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Ha9 : Rotasi Audit berpengaruh secara signifikan terhadap
independensi auditor melalui lowballing audit
10. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Independensi Auditor melalui
Lowballing Audit
Colbert et. al. (1999) mendefinisikan pengertian ukuran KAP sebagai
suatu pembedaan KAP menjadi ukuran besar atau kecil berdasarkan jumlah
43
klien yang dikelola dan jumlah tenaga profesional (partner dan staf) yang
dimilikinya. Sedangkan Suzy Novianti (2008) membedakan ukuran KAP,
menjadi KAP besar dan KAP kecil berdasarkan jumlah Rekan Akuntan
Publik yang bergabung dan jumlah total tenaga staf profesional yang
dimilikinya. Arens et. al. (2010:46-47) membedakan jenis KAP menjadi
big-4 dan non big-4, dan menggambarkan ukurannya berdasarkan jumlah.
Semakin besar ukuran KAP akan menetapkan fee audit yang lebih tinggi,
begitupun sebaliknya (Sundgren dan Svanstrom, 2013). Independensi dapat
diproksikan menjadi empat indikator, yaitu: lama hubungan dengan klien
(audit tenure), tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor (peer review),
dan jasa non-Audit. Auditor yang memenuhi indikator tersebut
diproyeksikan mempunyai sikap independensi yang tinggi dan akan
menghasilkan audit yang berkualitas pada saat penugasan audit (Daniels dan
Booker, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Ha10 : Ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap
independensi auditor lowballing audit
11. Pengaruh Rotasi Audit terhadap Kualitas Audit melalui Independensi
Auditor
Rotasi audit dapat meningkatkan keuntungan dari KAP yang
bersangkutan. Bagaimanapun kedatangan klien baru akan memberikan
44
keuntungan yang lebih. Selain itu, kontribusi keuntungan juga
mempertimbangkan tambahan biaya dan tergantung pada struktur biaya
yang digunakan serta pada tingkat diskon yang diberikan. Untuk tingkat
diskon yang tinggi, rotasi audit mungkin dapat dilihat sebagai suatu strategi
yang menguntungkan (Bleibtreu dan Stefani, 2013). Tingkat diskon tinggi
atau dapat disebut sebagai praktik lowballing, biasanya terjadi di awal masa
penugasan audit. Hal ini disebabkan karena fee auditor tidak dipublikasikan
secara terbuka di depan publik (De Angelo, 1981).
Oleh karena itu lowballing akan membuat auditor cenderung
memberikan opini yang menguntungkan bagi klien pada awal periode
sehingga strategi lowballing dianggap diatur untuk mengurangi
independensi auditor. Tingkat persaingan antar KAP juga dapat
meningkatkan risiko rusaknya independensi akuntan publik yang berdampak
pada kualitas audit. (Watts dan Zimmerma, 1986; Sawan dan Alsaqqa,
2012).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Ha11 : Rotasi Audit berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit melalui independensi audit
45
12. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Kualitas Audit melalui
Independensi Auditor
KAP besar menyediakan level kualitas audit yang lebih tinggi
dikarenakan reputasi internasional mereka dan brand terkenal yang telah
dimiliki. Oleh karena itu, kualitas audit yang tinggi akan meningkat seiring
dengan ukuran KAP yang semakin besar (Wibowo dan Rossieta, 2009).
Sejalan dengan pernyataan semakin besar ukuran KAP maka akan
ditemukan banyak perbedaan klien sedangkan dalam KAP yang berukuran
kecil, akan ditemukan bahwa auditor yang memiliki hubungan yang dekat
dengan perusahaan (Sawan dan Alsaqqa, 2012). Sehingga, akuntan publik
yang mengadakan ikatan keuangan dengan kliennya dan ada hubungan
bisnis dengan klien mempengaruhi rusaknya independensi auditor yang
mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan (Putri et al., 2013).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Ha12 : Ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit melalui independensi auditor.
46
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi) (Sugiyono,
2014:37). Penelitian ini akan membahas mengenai rotasi audit dan ukuran KAP
terhadap lowballing audit serta dampaknya pada independensi auditor dan kualitas
audit. Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2014:80). Populasi penelitian ini adalah KAP dengan legal mengaudit industri
berbasis syariah di Indonesia. Analisis data yang digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian ini adalah menggunakan analisis jalur dengan model
persamaan tiga struktural (Tree Equation Path Model).
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi tersebut (Sugiyono, 2014:81). Metode yang digunakan peneliti dalam
sampel penelitian adalah pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling),
dengan teknik berdasarkan pertimbangan (judgement sampling) yang merupakan
tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh
46
47
menggunakan pertimbangan tertentu (umumnya disesuaikan dengan tujuan atau
masalah penelitian) (Indriantoro dan Supomo, 2002:131). Sehingga pada
penelitian ini sampel yang dipilih adalah auditor yang bekerja di kantor akuntan
publik dengan legal mengaudit industri berbasis syariah di Indonesia. Sampel
yang diambil dari populasi adalah partner, supervisor, manajer, auditor senior dan
audior junior dengan kualifikasi:
1. Merupakan akuntan publik yang bekerja di seluruh kantor akuntan publik
sesuai dengan data yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan
memiliki sertifikasi dapat mengaudit industri berbasis syariah di Indonesia.
2. Auditor yang bekerja di KAP dengan legal mengaudit industri berbasis
syariah dan memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun karena dianggap
telah memiliki pengalaman yang cukup dalam lingkungan kerja.
3. Auditor yang memiliki Nomor Register Ak maupun tidak dan pernah
melaksanakan pekerjaan di bidang auditing pada lembaga keuangan
berbasis syariah (dalam hal ini bank).
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti melakukan
penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Dalam penyusunan penelitian ini, peneliti memperoleh data yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti melalui buku, jurnal, internet dan perangkat
lain yang berkaitan dan mendukung judul penelitian.
48
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama dalam penyusunan penelitian ini diperoleh melalui penelitian
lapangan, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama (data
primer). Subyek dari penelitian adalah akuntan publik yang bekerja pada
kantor akuntan publik dengan legal mengaudit industri berbasis syariah di
Indonesia. Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan lembar
kuesioner secara langsung ataupun melalui perantara kepada akuntan
publik. Daftar pertanyaan yang sudah disusun dengan sistematis dan
terstruktur merupakan data primer yang bertujuan untuk mengumpulkan
informasi dari auditor yang bekerja di kantor akuntan publik sebagai
responden penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah masing-
masing skor dari indikator variabel penelitian yang diperoleh dari
pengisian kuesioner yang telah dibagikan ke responden yaitu akuntan
publik.
D. Metode Analisis Data
1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2011: 45). Setelah mendapatkan data dari prosedur
pengumpulan data, peneliti kemudian menguji validitas konstruk dan
reliabilitas pada masing-masing alat ukur variabel. Sehubungan dengan hal
49
tersebut, peneliti menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) sebagai
metode uji validitasnya sehingga dapat diketahui apakah masing-masing item
pada variabel signifikan dalam pengukurannnya. Jika tidak ada perbedaan
yang signifikan antara teori dengan data (X2
tidak signifikan), maka
disimpulkan bahwa seluruh item tersebut mengukur hal yang sama
(unidimensional) (Umar, 2012). Selanjutnya dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan software Lisrel versi 8.7 untuk menguji tingkat signifikansi
masing-masing item yang dijelaskan oleh Umar (2012) adalah sebagai
berikut:
a) Setiap faktor hanya mengukur satu faktor saja, begitupun pada setiap
subtes yang hanya mengukur pada satu faktor yang mendefinisikan
bahwa item maupun subtes bersifat unidimensional.
b) Data yang tersedia mengestimasikan matriks korelasi antar item yang
disebut sigma (Σ), kemudian membandingkan dengan matriks dari data
empiris (matriks S), jika teori tersebut benar (unidimensional) maka
tidak memiliki perbedaan antara matriks Σ – matriks S atau dinyatakan
dengan Σ –S = 0.
c) Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji
dengan chi-square. Apabila hasil chi-square tidak signifikan p>0,05,
maka hipotesis nihil tersebut tidak ditolak dengan makna teori
unidimensionalitas tersebut dapat diterima bahwa item maupun subtes
instrument hanya mengukur satu faktor saja.
50
d) Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji pada signifikansi item
yang hendak diukur menggunakan t-test. Apabila hasil t-test tidak
signifikan maka item tersebut tidak signifikan dalam mengukur item
yang hendak diuji.
Setelah uji validitas, peneliti melakukan uji realibilitas dari item-item
yang dimiliki. Reliabilitas adalah seberapa besar proporsi varian dari total
skor yang merupakan varian dari true skor. Nilai reliabilitas didapatkan
sekaligus ketika melakukan uji validitas dengan bantuan software Lisrel versi
8.7. Hal penting yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah item-item
yang ada pada alat ukur valid adalah dengan dicari model fit dari tiap variabel
yang terdiri dari item-item. Kemudian dengan menganalisa item yang valid
dan item yang harus di eliminasi yang dapat ditentukan berdasarkan kriteria
sebagai berikut :
a) Dengan menganalisa apakah nilai T (T-Value) pada item-item variabel
terdapat tanda negatif (-). Disyaratkan bahwa nilai T (T-Value) harus
positif (+). Jika terdapat nilai T-Value negatif pada item, maka item
tersebut tidak diikut sertakan dalam pengolahan menjadi standardize
score (Z-Score) yang kemudian dirubah ke dalam faktor score.
b) Kriteria lainnya adalah koefisien muatan faktor. Apabila nilai koefisien
muatan faktor nilainya rendah dengan nilai t lebih kecil dari 1,96 berarti
koefisien muatan faktor tidak signifikan. Maka item tersebut dengan
koefisien faktor yang kecil harus di eliminasi.
c) Kesalahan pengukuran berkorelasi. Apabila ditemukan item dengan
51
banyak melakukan kesalahan pengukuran yang berkorelasi dengan
banyak item lain, dapat diartikan bahwa item tersebut selain mengukur
satu hal, juga mengukur hal lain. Sehingga item tersebut harus di
eliminasi. Kemudian setelah dilakukan modifikasi terhadap model,
maka dilakukan olah data untuk mendapatkan faktor skornya.
d) Setelah proses mendapatkan Z-score dilakukan, kemudian
dikonversikan dalam skala T (T-score) yang rumus perhitungannya
adalah:
Tx = 50 + (15*Zx)
Keterangan : Tx = T Score untuk variabel x
Zx = standardized score.
Faktor score yang masih mengandung angka negatif harus dikonfersikan
menjadi true-score dengan mean standar deviasi (mean SD) sebesar 15.
e) Setelah true-score (t-score) diperoleh dari masing-masing variabel, maka
dilakukan analisis regresi. Dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi berganda (Multiple regression Analysis).
2. Metode Pengukuran dalam SEM (Structural Equation Model).
SEM (Structural Equation Model) merupakan salah satu teknik analisis
multivariat yang menggabungkan antara analisis faktor dan analisis jalur
sehingga memungkinkan peneliti untuk menguji dan mengestimasi secara
simultan hubungan antara multiple exogeneous dan endegeneous variabel
dengan banyak indikator (Chin, 1998; Ghefen dkk., 2011; Kirbi dan Bollen,
52
2009 dalam Latan 2012). Analisis SEM terdiri dari dua model pengukuran
yaitu (measurement model) dan model struktural (structural model).
a) Model Pengukuran (Measurement Model)
Secara definisi measurement model adalah bagian dari SEM yang
menspesifikasikan indikator (variabel observed) untuk setiap variabel
konstruk serta menghitung nilai validitas dan reliabilitas untuk konstruk
tersebut. Hal ini sama dengan analisa faktor konfirmatori. Terdapat dua
kelompok measurement model, yaitu untuk variabel independen dan
untuk variabel dependen. Untuk variabel independen disimbolkan
dengan lambda x (λx) dan lambda y (λy) untuk dependen variabel.
Persamaan untuk measurement model adalah:
X = λ ξ + δ Y = λ η + ε
X = variabel manifest/ indikator untuk variabe laten eksogen
Y = variabel manifest/ indikator untuk variabel laten eksogen
λ (baca “gamma”) = koefisien jalur variabel laten eksogen dan indikator
ξ (baca “ksi”) = variabel laten eksogen
η (baca “eta”) = variabel laten endogen
δ (baca “delta”) = kesalahan pengukuran (error) yang berhubungan
dengan X
ε (baca “epsilon”) = kesalahan pengukuran (error) yang berhubungan
dengan Y
53
b) Model Struktural (Structural Model)
Model struktural adalah bagian dari SEM yang menampilkan
hubungan antara variabe-variabel konstruk. Model SEM sering
dinyatakan dalam bentuk diagram lintas (path diagram). Keuntungan
digunakannya diagram lintas antara lain mempermudah dallam
memahami hubungan antar perubah, baik dalam model pengukuran
maupun model struktural. Pada penelitian ini adalah seperti yang
tampak pada gambar 3.1.
Gambar 3.1.
Model Struktural Penelitian
γ11 γ12 γ13
β12 β23
γ21 γ22 γ21
Sumber: Data primer yang diolah
Dalam model struktural terdapat banyak bentuk persamaan model
karena kompleksitas tersebut sehingga perlu diketahui konvensi jenis
variabel dalam SEM (Hengki dan Gudono, 2012).
1. Variabel eksogenus (exogeneous), dilambangkan dengan ξ (baca
“ksi”) adalah variabel konstruk atau laten yang menjadi variabel
Independensi
Audit
Kualitas
Audit
Rotasi
Audit
Ukuran
KAP
Lowballing
Audit
54
independen, yaitu variabel yang nilainya tidak diprediksi oleh
variabel konstruk lainnya. Panah yang menunjuk dari variabel
independen ke variabel lain atau ke variabel dependen
disimbolkan dengan Y (gamma). Untuk penelitian ini, variabel
eksogennya adalah rotasi audit dan ukuran KAP.
2. Variabel endogenus (endogeneous), dilambangkan dengan η (baca
“eta”) merupakan variabel konstruk/laten yang menjadi variabel
dependen atau variabel yang nilai nya diprediksi oleh variabel
konstruk lainnya. Panah yang menunjuk dari variabel dependen ke
variabel dependen lainnya disimbolkan dengan β (beta). Untuk
penelitian ini variabel endogennya adalah lowballing audit,
independensi auditor dan kualitas audit.
Dengan begitu maka susunan persamaan regresi penelitian adalah:
η1’ = γ 11 ξ1 + γ 21 ξ2 + ζ1
η2’ = β12 η2 + γ 12 ξ2 + γ 22 ξ2 + ζ2
η3’ = β13 η1 + β23 η2 + γ 13 ξ1 + γ 23 ξ2 + ζ3
Keterangan:
η1 (baca “eta”) = nilai prediksi variabel lowballing audit
η2 = nilai prediksi variabel independensi auditor
η3 = nilai prediksi variabel kualitas audit
ξ1 (baca “ksi”) = variabel rotasi audit
ξ2 = variabel kualitas audit
β (baca “beta”) = koefisien regresi masing-masing η
55
γ11 (baca “gamma”) = koefisien regresi masing-masing ξ
ζ1 (baca “zeta”) = kesalahan pengukuran (error) structural
Dekomposisi pengaruh pada model struktural
Koefisien-koefisien jalur dapat digunakan untuk mengurangi korelasi-
korelasi dalam suatu model kedalam pengaruh langsung dan tidak langsung
yang berhubungan dengan jalur langsung dan tidak langung yang
direfleksikan dengan anak-anak panah dalam suatu model tertentu, sehingga
pengaruh keseluruhan dari sebuah variabel eksogenus dapat diuraikan
menjadi 3 bentuk (Gudono, 2011):
a. Direct Effect. Merupakan langsung yang dapat dilihat dan koefisien
jalur dari satu variabel eksogen ke variabel endogen.
b. Indirect Effect. Merupakan urutan jalur melalui satu atau lebih
perantara.
Untuk mendapatkan nilainya dilakukan dengan cara mengkalikan
koefesien jalur dan variabel eksogen ke perantara dengan koefesien
jalur dari perantara tersebut ke variabel endogen.
c. Total Effect. Merupakan penjumlahan dan direct effect dan indirect
effect.
d. Pengaruh Gabungan (R2)
merupakan pengaruh semua variabel eksogen
terhadap variabel endogen yang nilainya didapatkan dari nilai R2.
56
R2 didapatkan dengan rumus:
R2 = SSreg
SSy
Dimana Ssreg merupakan jumlah kuadrat dari regresi dan SSy
adalah jumlah kuadrat dari variabel endogen. Selanjutnya untuk
membuktikan apakah regresi endogen dan eksogen signifikan atau
tidak, maka digunakanlah uji F untuk membuktikan hal tersebut dengan
menggunakan rumus:
F = . R2/k .
(1 – R2)/(N-k-1)
Pembilang dalam hal ini adalah R2 dengan df nya (dilambangkan
k) yaitu sejumlah IV yang dianalisis sedangkan penyebutnya (1 – R2)
dibagi dengan df nya N – k – 1 dimana N adalah jumlah sampel.
3. Implementasi Model SEM
Model persamaan struktural datum penelitian ini dilakukan dengan
pendekatan dua langkah. Analisis dengan menggunakan pendekatan dua
langkah dimulai dengan melakukan analisis faktor konfirmatori (confirmatory
factor analysis) terhadap semua variabel manifest agar indikator-indikator
yang membentuk konstruk hanya indikator yang valid sebagai pengukur
konstruk laten. Setelah melakukan analisis CFA dan menyatakan valid dan
reliable maka peneliti menguji model struktural secara keseluruhan (Latan,
2012), namun mengingat variabel dalam penelitian terdiri dari 5 variabel laten
57
sedangkan sampel penelitian hanya berjumlah 255 sampel. Jumlah ini kurang
layak karena idealnya 1 variabel minimal berbanding 10 sampel (Gudono,
2011).
Untuk itu, maka peneliti tidak melakukan uji model secara keseluruhan,
melainkan hanya melakukan uji model struktural (Path Analysis) dengan
menggunakan skor faktor dari masing-masing konstruk laten.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel eksogen, variabel endogen, dan
variabel intervening yang melibatkan lima variabel penelitian. Pemaparan terkait
dengan variabel penelitian adalah sebagai berikut:
1. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah rotasi audit dan ukuran KAP.
2. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah lowballing audit dan
independensi auditor.
3. Variabel endogen dalam penelitian ini adalah independensi auditor dan
kualitas audit.
Pada bagian ini juga akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel
yang digunakan dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. Rotasi Audit (X1)
Rotasi audit adalah pergantian auditor yang kemudian menjadi sebuah
mandatory di Indonesia setelah ditetapkannya oleh Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa
58
Akuntan Publik” pasal 3. Peraturan ini mengatur tentang pemberian jasa
audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP
paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut, dan oleh seorang
akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.
Akuntan publik dan kantor akuntan boleh menerima kembali penugasan
setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit kepada klien tersebut.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen yang dikembangkan
oleh Said dan Khasarmeh (2014); Bleibtreu dan Stefani (2013) serta telah
disesuaikan dengan topik penelitian.
Variabel Rotasi Audit yang menjadi wajib karena Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor 17/PMK.01/2008 dalam penelitian ini
menggunakan skala likert 1-5. Angka 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju
(STS), angka 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), angka 3 menunjukkan
Netral (N), angka 4 menunjukkan Setuju (S) dan angka 5 menunjukkan
Sangat Setuju (SS). Variabel ini menggunakan tujuh butir pernyataan.
2. Ukuran KAP (X2)
Ukuran dari KAP dibedakan berdasarkan jumlah klien dan jumlah
anggota dari KAP. Ukuran KAP dapat terbagi ke dalam KAP besar dan
KAP kecil. Dalam hal kualitas audit, umumnya ukuran KAP dibedakan
menjadi KAP besar (Big four accounting firms) dan KAP kecil (Non big
four accounting firms). Pembedaan tersebut dilakukan berdasarkan jumlah
klien yang dilayani oleh suatu KAP, jumlah rekan/anggota yang bergabung,
59
serta total pendapatan yang diperoleh dalam satu periode. Instrumen
penelitian yang digunakan dikembangkan oleh Sawan dan Alsaqqa (2013);
Sundgren dan Svanström (2013) serta telah disesuaikan dengan topik
penelitian.
Variabel Ukuran KAP dalam penelitian ini menggunakan skala likert
1-5. Angka 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS), angka 2
menunjukkan Tidak Setuju (TS), angka 3 menunjukkan Netral (N), angka 4
menunjukkan Setuju (S) dan angka 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS).
Variabel ini menggunakan delapan butir pernyataan.
3. Lowballing Audit (Y1)
Lowballing audit merupakan suatu praktik di mana KAP menawarkan
fee audit yang lebih rendah dari harga pasar yang ada. Praktik lowballing
ini, umumnya dilakukan oleh KAP kecil dan menengah, karena praktik ini
salah satunya dilakukan dengan tujuan untuk menarik klien. Di tambah lagi,
tidak semua klien berkemampuan cukup dalam hal arus kas masuk mereka
untuk menggunakan jasa KAP besar dalam hal kewajaran laporan keuangan.
Sehingga praktik lowballing ini dapat menguntungkan semua pihak, baik
KAP maupun perusahaan. Instrumen penelitian yang digunakan
dikembangkan oleh DeAngelo (1981); Bleibtreu dan Stefani (2013) serta
telah disesuaikan dengan topik penelitian.
Variabel Lowballing Audit dalam penelitian ini menggunakan skala
likert 1-5. Angka 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS), angka 2
60
menunjukkan Tidak Setuju (TS), angka 3 menunjukkan Netral (N), angka 4
menunjukkan Setuju (S) dan angka 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS).
Variabel ini menggunakan tujuh butir pernyataan.
4. Independensi Auditor (Y2)
Independensi auditor merupakan salah satu basis masyarakat menilai
mengenai kualitas audit dari suatu KAP selain dari ukuran KAP. Karena,
independensi merupakan salah satu standar umum dari tiga standar audit
yang ada. Oleh karena itu, penting bagi kantor akuntan publik dalam
menjaga independensi auditornya.
Berdasarkan PSA No.04 (SA 220), auditor harus bersikap independen,
artinya tidak mudah dipengaruhi, karena auditor melaksanakan
pekerjaannya untuk kepentingan umum. Instrumen penelitian yang
digunakan dikembangkan oleh Said dan Khasharmeh (2014); Amake dan
Okafor (2012); dan Onwuchekwa et al. (2012) serta telah disesuaikan
dengan topik penelitian.
Variabel Independensi Auditor dalam penelitian ini menggunakan
skala likert 1-5. Angka 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS), angka 2
menunjukkan Tidak Setuju (TS), angka 3 menunjukkan Netral (N), angka 4
menunjukkan Setuju (S) dan angka 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS).
Variabel ini menggunakan delapan butir pernyataan.
61
5. Kualitas Audit (Y3)
Kualitas audit merupakan segala kemungkinan yang dimiliki auditor
saat melakukan proses audit dalam menemukan pelanggaran atau kesalahan
laporan keuangan klien, dan dalam menjalankan proses auditnya auditor
berpedoman terhadap standar dan kode etik yang berlaku. Menurut
De’Angelo (1981) kualitas audit ditentukan oleh dua hal, yaitu kemampuan
auditor dalam menemukan atau mendeteksi pelanggaran yang terjadi dalam
sistem akuntansi klien, dan kemampuan untuk melaporkan pelanggaran-
pelanggaran yang ditemukannya. Instrumen penelitian yang digunakan
dikembangkan oleh Wooten (2003) dan digunakan oleh Alim,dkk (2007)
dan Dina & Erna (2013) serta telah disesuaikan dengan topik penelitian.
Variabel Kualitas Audit dalam penelitian ini menggunakan skala likert
1-5. Angka 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS), angka 2
menunjukkan Tidak Setuju (TS), angka 3 menunjukkan Netral (N), angka 4
menunjukkan Setuju (S) dan angka 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS).
Variabel ini menggunakan tujuh belas butir pernyataan.
62
Tabel Penelitian 3.1
Operasional Variabel Penelitian
No. Variabel Indikator No. Butir
Pernyataan
Skala
Pengukuran
1. Variabel
Rotasi Audit
(X1) (Said
dan
Khasarmeh,
2014;
Bleibtreu
dan Stefani,
2013).
1. Audit tenure 1 Skala
Interval 2. Meningkatkan
independensi 2,3
3. Penanganan secara
wajar 4
4. Aturan rotasi audit 5
5. Tidak tergantung
secara ekonomi 6
6. Mencegah adanya
hubungan klien-
auditor
7
2. Variabel
Ukuran KAP
(X2) (Sawan
dan Alsaqqa,
2013);
Sundgren
dan
Svanström,
2013).
1. Kejujuran KAP 8 Skala
Interval 2. Resiko KAP 9
3. Pengujian yang
lebih 10
4. Kualitas audit 11, 12
5. Daya tarik KAP 13
6. Perencanaan
proses audit 14
7. Independensi 15
3. Variabel
Lowballing
Audit (Y1)
(DeAngelo,
1981);
Bleibtreu
dan Stefani,
2013).
1. Penurunan fee audit 16 Skala
Interval 2. Tawar-menawar fee
Audit 17
3. Persaingan fee audit 18
4. Manfaat masa depan 19
5. Negosiasi fee audit 20
6. Cepat dalam hal
perikatan 21
7. Perikatan audit
yang lama 22
Bersambung pada halaman selanjutnya
63
Tabel 3.1 (lanjutan)
No. Variabel Indikator No. Butir
Pernyataan
Skala
Pengukuran
4. Variabel
Independensi
Auditor (Y2)
(Said dan
Khasharmeh,
2014);
Amake dan
Okafor,
2012; dan
Onwuchekwa
et al., 2012).
1. Audit tenure 23 Skala
Interval 2. Awal masa perikatan 24
3. Hubungan bisnis
jangka panjang
25
4. Tidak melakukan
rotasi audit
26
5. Melakukan rotasi
audit
27
6. Mempertahankan
reputasi auditor
28
7. Fungsi independensi 29
8. Mandatory rotasi
audit
30
5. Variabel
Kualitas
Audit (Y3)
(Wooten,
2003).
1. Kualitas Teknis Skala
Interval - Reputasi 31
- Kemampuan 32
- Jaminan 33, 34, 35
2. Kualitas Jasa
- Empati 36, 37, 38
- Daya Tanggap 39, 40, 41,
42
- Jasa non-audit 43
3. Hubungan Auditor Klien
- Keahlian 44
- Pengalaman 45
- Status 46
4. Obyektivitas
- Obyektif 47
Sumber: Data diolah dari berbagai referensi
64
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik dengan legal mengaudit industri berbasis syariah di Indonesia. Peneliti
mendapatkan daftar KAP yang terdaftar sebagai auditor bank syariah dengan
melakukan verifikasi pada laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam hal ini
kantor akuntan publik atau akuntan publik syariah yang terdaftar ini memiliki
sertifikat pendidikan atau pelatihan di bidang perbankan syariah, sehingga
menurut ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/57/DPbS Tanggal
22 Desember 2005 dapat melakukan audit terhadap bank yang melakukan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Auditor yang berpartisipasi dalam
penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP dengan legal mengaudit
industri berbasis syariah dengan wilayah sebaran di Provinsi Riau, DKI
Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
dan NTB yang meliputi partner, manager, supervisor, auditor senior, dan
auditor junior.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian
secara langsung dengan mengirimkannya kepada kantor yang bersangkutan dan
tidak langsung dengan menggunakan dokumen online. Proses perizinan,
penyebaran dan pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 17 April
64
65
2017 sampai dengan 8 Juni 2017. Gambaran mengenai data sampel disajikan
pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Persentase
1. Jumlah kuesioner yang disebar 285 100%
2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 15 5,26%
3. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 15 5,26%
4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 255 89,48%
Sumber: Data primer yang diolah
Kuesioner yang disebarkan berjumlah 285 buah dan jumlah yang kembali
adalah sebanyak 265 kuesioner atau 94,74%. Kuesioner yang tidak kembali
sebanyak 15 buah atau 5,26%, hal ini dikarenakan waktu penyebaran kuesioner
yang terlalu singkat serta auditor yang sedang melakukan penugasan audit di
beberapa daerah. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 255 buah atau
89,48% sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah sebanyak 15 buah atau
5,26% karena tidak diisi secara lengkap oleh responden.
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor pada KAP dengan legal
mengaudit industri berbasis syariah di Indonesia sehingga akan mampu
memberikan informasi yang relevan terhadap variabel penelitian yaitu rotasi
audit, ukuran KAP, lowballing audit, independensi auditor dan kualitas audit.
66
Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden yang terdiri dari
jenis kelamin, posisi terakhir, pendidikan terakhir, usia, dan pengalaman kerja.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.2
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 85 33,3 33,3 33,3
Perempuan 170 66,7 66,7 100,0
Total 255 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 85 orang atau 33,3%
responden di dominasi oleh jenis kelamin laki-laki dan sisanya sebesar 170
orang atau 66,7% responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini
dikarenakan karakteristik profesi auditor lebih memerlukan ketelitian dalam
pekerjaannya sehingga responden dalam penelitian ini mayoritas
perempuan.
b. Deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan posisi terakhir.
67
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Auditor
Junior 165 64,7 64,7 64,7
Auditor
Senior 49 19,2 19,2 83,9
Partner 12 4,7 4,7 88,6
Supervisor 29 11,4 11,4 100,0
Total 255 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.3 diatas, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden
adalah auditor junior sebanyak 165 orang atau sebesar 64,7%. Responden
yang menduduki jabatan sebagai auditor senior sebanyak 49 orang atau
19,2% sedangkan sisanya yaitu sebagai partner dan supervisor sebanyak 12
dan 29 orang atau sebesar 4,7% dan 11,4%. Hal ini dikarenakan semakin
tinggi jabatan auditor semakin tinggi pula tingkat kesibukannya.
c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan pendidikan terakhir.
68
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 9 3,5 3,5 3,5
S1 223 87,5 87,5 91,0
S2 23 9,0 9,0 100,0
Total 255 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 223
responden atau 87,5%. Sisanya dengan jumlah 23 responden atau 9%
berpendidikan terakhir Strata Dua (S2) dan dengan jumlah 9 responden atau
sebesar 3,5% berpendidikan terakhir Diploma III (D3). Hal ini karena
adanya ketertarikan KAP dengan melihat standar pendidikan minimum
untuk dapat direkrut bekerja minimal adalah Strata Satu (S1).
d. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja
Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan pengalaman kerja.
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid <2 tahun 36 14,1 14,1 14,1
>3 tahun 54 21,2 21,2 35,3
2-3 tahun 165 64,7 64,7 100,0
Total 255 100,0 100,0
69
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden dalam penelitian ini sebesar 64,7% atau sekitar 165 auditor
memiliki pengalaman kerja 2-3 tahun tahun. Responden yang memiliki
pengalaman >3 tahun sebanyak 54 orang atau sebesar 21,2% dan sisanya
responden yang memiliki pengalaman kerja <2 tahun sebanyak 36 orang
atau sebesar 14,1%. Hal ini menunjukkan auditor yang bekerja pada KAP
dengan legal mengaudit industri berbasis syariah adalah auditor yang telah
memiliki pengalaman dalam melakukan penugasan audit karena didominasi
oleh auditor yang memiliki pengalaman 2-3 tahun dalam memberikan
informasi dalam penelitian ini.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Validitas Konstruk
Untuk menguji validitas konstruk pada setiap variabel maka peneliti
melakukan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Dalam hal ini, teori
mensyaratkan untuk dilakukan CFA dua tingkat (second order CFA). Namun
karena untuk mengestimasi skor faktor yang bersifat general (dua tingkat)
cukup rumit dilakukan, maka dalam penelitian ini skor faktor dihitung dengan
CFA satu tingkat dengan menggunakan skor faktor tingkat satu sebagai
variabel indikatornya. Adapun skor masing-masing faktor tingkat satu sebagai
indikator. Selanjutnya peneliti meninjau kualitas item dengan menganalisa
70
tingkat signifikansi terhadap informasi yang di ukur. Dalam hal ini, peneliti
menguji hipotesis nihil terkait koefisien muatan faktor pada setiap item.
a. Validitas Konstruk Rotasi Audit
Pada variabel ini, peneliti menguji apakah 7 item yang ada bersifat
unidimensional dalam mengukur rotasi audit. Dari hasil analisa CFA,
peneliti menemukan model satu faktor adalah tidak fit dengan Chi-Square=
203.93, df=14 P-Value= 0,00000 RMSEA= 0,231. Namun setelah dilakukan
modifikasi terhadap model, kesalahan pengukuran pada beberapa item
diperbolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Oleh karena
hal tersebut, maka diperoleh model fit seperti pada gambar 4.1.
Gambar 4.1
Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Rotasi Audit
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
71
Berdasarkan gambar 4.1 di atas menunjukkan nilai Chi-Square
menghasilkan P > 0,05 (tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan
satu faktor dapat diterima dan mengartikan bahwa seluruh item terbukti
mengukur pada rotasi audit. Hanya saja pada model pengukuran ini terdapat
kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi sehingga
dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut bersifat multidimensi pada
masing-masing item.
Selanjutnya, peneliti menganalisa tingkat signifikansi pada kualitas
item untuk menghasilkan informasi yang hendak diukur. Dalam hal ini,
yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap
item dengan melihat nilai t pada setiap koefisien muatan faktor seperti tabel
4.6.
Tabel 4.6
Muatan Faktor Item Rotasi Audit
Aspek No Koefisien Std. Error Nilai t Signifikan
Rotasi Audit 1 0,62 0,06 10,69 V
2 0,70 0,06 12,57 V
3 0,74 0,05 13,85 V
4 0,77 0,06 13,92 V
5 0,86 0,05 16,33 V
6 0,07 0,05 14,14 V
7 0,74 0,06 12,61 V
Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96); X = tidak signifikan.
72
Dilihat dari model faktor diatas, seluruh item yang mengukur rotasi
audit merupakan item yang signifikan dan koefisien muatan faktor antara
satu item dengan item lainnya memiliki nilai yang hampir sama tingginya
dan nilai t lebih besar dari 1,96 (absolute). Pada model pengukuran ini
terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi namun tidak
ada item yang memiliki korelasi lebih dari 3. Dengan demikian, seluruh
item dikatakan layak untuk dihitung nilainya pada analisis selanjutnya agar
hasil analisis regresi dapat lebih akurat dan terpercaya.
b. Validitas Konstruk Ukuran KAP
Pada variabel ini, peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat
unidimensional dalam mengukur rotasi audit. Dari hasil analisa CFA,
peneliti menemukan model satu faktor adalah tidak fit dengan Chi-Square=
201.45, df=20 P-Value= 0,00000 RMSEA= 0,189. Namun setelah dilakukan
modifikasi terhadap model, kesalahan pengukuran pada beberapa item
diperbolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Oleh karena
hal tersebut, maka diperoleh model fit seperti pada gambar 4.2.
73
Gambar 4.2
Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Ukuran KAP
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Berdasarkan gambar 4.2 di atas menunjukkan nilai Chi-Square
menghasilkan P > 0,05 (tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan
satu faktor dapat diterima dan mengartikan bahwa seluruh item terbukti
mengukur pada ukuran KAP. Hanya saja pada model pengukuran ini
terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi
sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut bersifat
multidimensi pada masing-masing item.
Selanjutnya, peneliti menganalisa tingkat signifikansi pada kualitas
item untuk menghasilkan informasi yang hendak diukur. Dalam hal ini,
yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap
74
item dengan melihat nilai t pada setiap koefisien muatan faktor seperti tabel
4.7.
Tabel 4.7
Muatan Faktor Item Ukuran KAP
Aspek No Koefisien Std. Error Nilai t Signifikan
Ukuran KAP 1 0,75 0,05 13,70 V
2 0,60 0,06 10,16 V
3 0,75 0,06 13,54 V
4 0,73 0,06 13,25 V
5 -0,82 0,05 -15,47 X
6 0,74 0,06 13,34 V
7 0,87 0,05 17,05 V
8 0,90 0,05 18,10 V
Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96); X = tidak signifikan.
Dilihat dari model faktor diatas, seluruh item yang mengukur ukuran
KAP terdapat 1 item yang tidak signifikan dan bernilai negatif yaitu item
nomor 5 sehingga item tersebut akan di drop dan tidak akan dihitung
nilainya pada analisis selanjutnya. Koefisien muatan faktor antara satu item
dengan item lainnya memiliki nilai yang hampir sama tingginya dan nilai t
lebih besar dari 1,96 (absolute). Pada model pengukuran ini terdapat
kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi namun tidak ada item
yang memiliki korelasi lebih dari 3. Dengan demikian, seluruh item
dikatakan layak untuk dihitung nilainya pada analisis selanjutnya agar hasil
analisis regresi dapat lebih akurat dan terpercaya.
75
c. Validitas Konstruk Lowballing Audit
Pada variabel ini, peneliti menguji apakah 7 item yang ada bersifat
unidimensional dalam mengukur rotasi audit. Dari hasil analisa CFA,
peneliti menemukan model satu faktor adalah tidak fit dengan Chi-Square=
318.05, df=14 P-Value= 0,00000 RMSEA= 0,292. Namun setelah dilakukan
modifikasi terhadap model, kesalahan pengukuran pada beberapa item
diperbolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Oleh karena
hal tersebut, maka diperoleh model fit seperti pada gambar 4.3.
Gambar 4.3
Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Lowballing Audit
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Berdasarkan gambar 4.3 di atas menunjukkan nilai Chi-Square
menghasilkan P > 0,05 (tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan
76
satu faktor dapat diterima dan mengartikan bahwa seluruh item terbukti
mengukur pada lowballing audit. Hanya saja pada model pengukuran ini
terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi
sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut bersifat
multidimensi pada masing-masing item.
Selanjutnya, peneliti menganalisa tingkat signifikansi pada kualitas
item untuk menghasilkan informasi yang hendak diukur. Dalam hal ini,
yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap
item dengan melihat nilai t pada setiap koefisien muatan faktor seperti tabel
4.8.
Tabel 4.8
Muatan Faktor Item Lowballing Audit
Aspek No Koefisien Std. Error Nilai t Signifikan
Lowballing 1 0,44 0,06 7,17 V
Audit 2 0,39 0,06 6,19 V
3 0,83 0,05 15,61 V
4 0,81 0,05 15,49 V
5 0,93 0,05 19,12 V
6 0,97 0,05 20,66 V
7 0,42 0,06 6,74 V
Keterangan: tanda V = signifikan (t >1,96); X = tidak signifikan.
Dilihat dari model faktor diatas, seluruh item yang mengukur
lowballing audit merupakan item yang signifikan dan koefisien muatan
faktor antara satu item dengan item lainnya memiliki nilai yang hampir
77
sama tingginya dan nilai t lebih besar dari 1,96 (absolute). Pada model
pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi.
Dengan demikian, seluruh item dikatakan layak untuk dihitung nilainya
pada analisis selanjutnya agar hasil analisis regresi dapat lebih akurat dan
terpercaya.
d. Validitas Konstruk Independensi Auditor
Pada variabel ini, peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat
unidimensional dalam mengukur rotasi audit. Dari hasil analisa CFA,
peneliti menemukan model satu faktor adalah tidak fit dengan Chi-Square=
641.40, df=20 P-Value= 0,00000 RMSEA= 0,350. Namun setelah dilakukan
modifikasi terhadap model, kesalahan pengukuran pada beberapa item
diperbolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Oleh karena
hal tersebut, maka diperoleh model fit seperti pada gambar 4.4.
78
Gambar 4.4
Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Independensi Auditor
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Berdasarkan gambar 4.4 di atas menunjukkan nilai Chi-Square
menghasilkan P > 0,05 (tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan
satu faktor dapat diterima dan mengartikan bahwa seluruh item terbukti
mengukur pada independensi auditor. Hanya saja pada model pengukuran
ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling
berkorelasi sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut
bersifat multidimensi pada masing-masing item.
Selanjutnya, peneliti menganalisa tingkat signifikansi pada kualitas
item untuk menghasilkan informasi yang hendak diukur. Dalam hal ini,
yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap
79
item dengan melihat nilai t pada setiap koefisien muatan faktor seperti tabel
4.9.
Tabel 4.9
Muatan Faktor Item Independensi Auditor
Aspek No Koefisien Std. Error Nilai t Signifikan
Independensi 1 0,51 0,06 8,42 V
Auditor 2 0,74 0,06 13,43 V
3 0,82 0,05 15,44 V
4 0,83 0,05 15,75 V
5 0,55 0,06 9,06 V
6 -0,78 0,05 -14,33 X
7 0,76 0,05 13,90 V
8 0,79 0,05 14,82 V
Keterangan: tanda V = signifikan (t>1,96); X = tidak signifikan.
Dilihat dari model faktor diatas, seluruh item yang mengukur
independensi auditor terdapat 1 item yang tidak signifikan dan bernilai
negatif yaitu item nomor 6 sehingga item tersebut akan di drop dan tidak
akan dihitung nilainya pada analisis selanjutnya. Koefisien muatan faktor
antara satu item dengan item lainnya memiliki nilai yang hampir sama
tingginya dan nilai t lebih besar dari 1,96 (absolute). Pada model
pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi.
Dengan demikian, seluruh item dikatakan layak untuk dihitung nilainya
pada analisis selanjutnya agar hasil analisis regresi dapat lebih akurat dan
terpercaya.
80
e. Validitas Konstruk Kualitas Audit
Pada variabel ini, peneliti menguji apakah 17 item yang ada bersifat
unidimensional dalam mengukur rotasi audit. Dari hasil analisa CFA,
peneliti menemukan model satu faktor adalah tidak fit dengan Chi-Square=
1533.41, df=119 P-Value= 0,00000 RMSEA= 0,216. Namun setelah
dilakukan modifikasi terhadap model, kesalahan pengukuran pada beberapa
item diperbolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Oleh
karena hal tersebut, maka diperoleh model fit seperti pada gambar 4.5.
Gambar 4.5
Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Kualitas Audit
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Berdasarkan gambar 4.5 di atas menunjukkan nilai Chi-Square
menghasilkan P > 0,05 (tidak signifikan). Dengan demikian, model dengan
81
satu faktor dapat diterima dan mengartikan bahwa seluruh item terbukti
mengukur pada kualitas audit. Hanya saja pada model pengukuran ini
terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi
sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut bersifat
multidimensi pada masing-masing item.
Selanjutnya, peneliti menganalisa tingkat signifikansi pada kualitas
item untuk menghasilkan informasi yang hendak diukur. Dalam hal ini,
yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap
item dengan melihat nilai t pada setiap koefisien muatan faktor seperti tabel
4.10.
82
Tabel 4.10
Muatan Faktor Item Kualitas Audit
Aspek No Koefisien Std. Error Nilai t Signifikan
Kualitas 1 0,55 0,06 8,59 V
Audit 2 0,45 0,06 7,34 V
3 0,64 0,06 10,78 V
4 0,78 0,06 13,41 V
5 0,62 0,06 9,93 V
6 0,73 0,06 12,93 V
7 0,79 0,06 14,00 V
8 0,78 0,06 13,70 V
9 -0,64 0,06 -9,35 X
10 0,81 0,06 14,81 V
11 0,70 0,06 11,67 V
12 0,63 0,06 10,18 V
13 0,21 0,06 3,39 V
14 -0,71 0,06 -12,48 X
15 -0,68 0,06 -12,48 X
16 0,89 0,06 14,26 V
17 0,49 0,06 8,42 V
Keterangan: tanda V = signifikan (t >1,96); X = tidak signifikan.
Dilihat dari model faktor diatas, seluruh item yang mengukur ukuran
KAP terdapat 3 item yang tidak signifikan dan bernilai negatif yaitu item
nomor 9, 14 dan 15 sehingga item tersebut akan di drop dan tidak akan
83
dihitung nilainya pada analisis selanjutnya. Koefisien muatan faktor antara
satu item dengan item lainnya memiliki nilai yang hampir sama tingginya
dan nilai t lebih besar dari 1,96 (absolute). Pada model pengukuran ini
terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Dengan
demikian, seluruh item dikatakan layak untuk dihitung nilainya pada
analisis selanjutnya agar hasil analisis regresi dapat lebih akurat dan
terpercaya.
.
2. Analisis Regresi
a. Uji Kecocokan Model Regresi (Goodness of fit)
Tabel 4.11
Tabel Uji Kecocokan Model Regresi (Goodness of Fit)
GOF Batas cut
off value X1 X2 Y1 Y2 Y3
Chi-square > 0,05 4,50 23,50 8,90 8,49 69,20
P > 0.05 0,81 0,053 0,064 0,13 0,08
RMSEA ≤ 0,08 0,00 0,052 0,069 0,052 0,034
GFI ≥ 0.90 0,99 0,98 0,99 0,99 0,97
CFI ≥ 95 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
AGFI ≥ 90 0,98 0,94 0,93 0,94 0,91
Sumber: Data lisrel yang diolah peneliti
Dari tabel diatas disimpulkan bahwa variabel X1, X2, Y1, Y2 dan
Y3 secara keseluruhan menunjukkan model dengan hasil yang baik karena
84
seluruh variabel telah memenuhi batas cut off value dan memenuhi seluruh
kriteria dari batas cut off value Chi-square, P, RMSEA, GFI, CFI dan AGFI.
b. Persamaan Struktural
Pada persamaan struktural, peneliti melihat berapa persen sumbangsih
persamaan struktural terhadap kualitas audit. Proporsi varian ini dilihat dari
nilai R2
yang dihasilkan pada persamaan struktural dan untuk melihat
signifikansi maka peneliti melakukan penghitungan manual untuk
mendapatkan T hitung guna dilakukan perbandingan dengan T table.
Apabila T hitung > T tabel maka persamaan struktural tersebut signifikan
secara statistik. Pada penelitian ini terdapat 2 bentuk persamaan struktural
yaitu structural equation yang merupakan bentuk persamaan yang
mengestimasi pengaruh langsung variabel eksogenus ke variabel endogenus
dan reduced form (persamaan turunan) yang merupakan bentuk persamaan
yang menghasilkan pengaruh total variabel eksogenus terhadap variabel
endogenus. Adapun hasilnya disajikan pada tabel 4.12.
85
Tabel 4.12
Proporsi Varians Persamaan Struktural
Persamaan Struktural R2 Errorvar T Sig
Structural equation (X1,
X2, Y1 ke Y2 ke Y3)
0.50 0.50 5,33a
1.969b
V
Reduced form (X1, X2,
ke Y3)
0.45 0.55 7,98a
1.969b
V
Keterangan: a = F hitung
b = F table
V = signifikan (T hitung > T tabel)
Penjelasan dari tabel diatas adalah sebagai berikut:
1. Persamaan struktural menghasilkan pengaruh sebesar 0.50 atau 50%.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel rotasi audit, ukuran KAP,
lowballing audit dan independensi auditor secara simultan berpengaruh
terhadap kualitas audit sebesar 50% sedangkan 50% lainnya dijelaskan
oleh variabel lain diluar penelitian. Hasil ini signifikan secara statistik
karena R2 menghasilkan T hitung sebesar 5.33 > T tabel sebesar 1.969.
2. Persamaan reduced form menghasilkan R2 sebesar 0.45 atau 45%. Hal
ini menunjukkan bahwa total pengaruh (meliputi pengaruh langsung
dan tidak langsung) pada variabel rotasi audit, ukuran KAP, lowballing
audit dan independensi auditor terhadap kualitas audit sebesar 0.45 atau
45% sedangkan 55% lainnya dijelaskan oleh variabel lain diluar
penelitian. Hasil ini signifikan secara statistik karena R2 menghasilkan
T hitung sebesar 7,98 > T tabel sebesar 1,969.
86
Dari hasil analisis simultan ini maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit
melainkan terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel rotasi audit
dan ukuran KAP baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
lowballing audit dan independensi auditor.
c. Dekomposisi Pengaruh
Pada bagian ini akan melihat pengaruh variabel eksogenus terhadap
variabel endogenus yang meliputi pengaruh langsung (direct effect),
pengaruh tidak langsung (indirect effect) dan pengaruh total (total effect).
Untuk melakukan uji signifikansi maka yang dilakukan adalah melihat nilai
koefisien jalur variabel eksogen terhadap variabel endogen dan nilai t yang
dihasilkan. Jika nilai t > 1.96 maka koefisien jalur tersebut signifikan secara
statistik. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.6 dan tabel 4.12.
87
Tabel 4.13
Koefisien Regresi
Variabel
Laten
Koefisien
Jalur
Pengaruh
Langsung
Pengaruh
Tidak
Langsung
Total
%
Kontribusi
Langsung
%
Kontribusi
Tidak
Langsung
RA
terhadap
LA
0,25 0,25 0 0,25 6,25% 0,00
UK
terhadap
LA
0,44 0,44 0 0,44 19,36% 0,00
RA
terhadap
IA
0,4 0,4 0 0,40 16,00% 0,00
UK
terhadap
IA
-0,17 -0,17 0 -0,17 2,89% 0,00
RA
terhadap
KA
0,33 0,33 0 0,33 10,89% 0,00
UK
terhadap
KA
0,15 0,15 0 0,15 2,25% 0,00
LA
terhadap
IA
0,77 0,77 0 0,77 59,29% 0,00
IA
terhadap
KA
0,27 0,27 0 0,27 7,29% 0,00
RA
terhadap
IA
0,46 0,46 0,193 0,65 21,16% 3,71%
UK
terhadap
IA
-0,18 -0,18 0,339 0,16 3,24% 11,48%
RA
terhadap
KA
0,18 0,18 0,124 0,30 3,24% 1,54%
UK
terhadap
KA
0,58 0,58 -0,049 0,53 33,64% 0,24%
Sumber: Output lisrel diolah oleh peneliti
88
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, hasil keseluruhan pengaruh variable
rotasi audit (RA), ukuran KAP (UK) terhadap lowballing audit (LA) serta
dampaknya pada independensi auditor (IA) dan kualitas audit (KA) adalah
sebagai berikut:
1. Pengaruh rotasi audit (RA) terhadap lowballing audit (LA) di
Indonesia sebesar 0,25 atau memiliki kontribusi sebesar 6,25%.
2. Pengaruh ukuran KAP (UK) terhadap lowballing audit (LA) di
Indonesia sebesar 0,44 atau memiliki kontribusi sebesar 19,36%.
3. Pengaruh rotasi audit (RA) terhadap independensi auditor (IA) di
Indonesia sebesar 0,4 atau memiliki kontribusi sebesar 16,00%.
4. Pengaruh ukuran KAP (UK) terhadap independensi auditor (IA) di
Indonesia sebesar -0,17 atau memiliki kontribusi sebesar 2,89%.
5. Pengaruh rotasi audit (RA) terhadap kualitas audit (KA) di Indonesia
sebesar 0,33 atau memiliki kontribusi sebesar 10,89%.
6. Pengaruh ukuran KAP (UK) terhadap kualitas audit (KA) di Indonesia
sebesar 0,15 atau memiliki kontribusi sebesar 2,25%.
7. Pengaruh lowballing audit (LA) terhadap independensi auditor (IA) di
Indonesia sebesar 0,77 atau memiliki kontribusi sebesar 59,29%.
8. Pengaruh independensi auditor (IA) terhadap kualitas audit (KA) di
Indonesia sebesar 0,27 atau memiliki kontribusi sebesar 7,29%.
9. Pengaruh rotasi audit (RA) terhadap independensi auditor (IA) melalui
lowballing audit di Indonesia memiliki koefisien jalur sebesar 0,46
89
atau memiliki kontribusi sebesar 21,16%.
10. Pengaruh ukuran KAP (UK) terhadap independensi auditor (IA)
melalui lowballing audit di Indonesia memiliki koefisien jalur sebesar
-0,18 atau memiliki kontribusi sebesar 3,24%.
11. Pengaruh rotasi audit (RA) terhadap kualitas audit (KA) melalui
independensi auditor di Indonesia memiliki koefisien jalur sebesar
0,18 atau memiliki kontribusi sebesar 3,24%.
12. Pengaruh ukuran KAP (UK) terhadap kualitas audit (KA) melalui
independensi auditor di Indonesia memiliki koefisien jalur sebesar
0,58 atau memiliki kontribusi sebesar 33,64%.
Berdasarkan hasil pengujian diatas secara simultan atau bersama-sama
baik secara langsung maupun tidak langsung menjelaskan bahwa variabel
eksogen (rotasi audit dan ukuran KAP) mempengaruhi variabel endogen
(lowballing audit, independensi auditor dan kualitas audit).
C. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah rotasi audit,
ukuran terhadap lowballing audit serta dampaknya pada independensi
auditor dan kualitas audit. Berikut ini disajikan gambar mengenai hasil
pengujian hipotesis penelitian yang akan dirinci seperti berikut ini. Untuk
melakukan uji signifikansi maka yang dilakukan adalah melihat nilai t yang
dihasilkan. Jika nilai t > 1.96 maka koefisien jalur tersebut signifikan secara
statistik. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.6.
90
Gambar 4.6
Diagram Jalur Model Struktural Antar Variabel Laten
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Berdasarkan gambar 4.6 terdapat pengaruh langsung antara variabel
eksogen dan variabel endogen. Selain diagram jalur, pada gambar 4.7 akan
disajikan gambar diagram jalur t hitung untuk mengetahui nilai signifikansi
pengaruh antara variabel eksogen terhadap variabel endogen.
91
Gambar 4.7
Diagram Jalur t Hitung Full Model
Sumber: Output lisrel diolah peneliti
Berdasarkan gambar 4.6 dan gambar 4.7 diatas dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1) Pengaruh rotasi audit dan ukuran KAP terhadap lowballing audit
Untuk menguji pengaruh rotasi audit dan ukuran KAP terhadap
lowballing audit digunakan hipotesis sebagai berikut:
Ha1 = secara parsial rotasi audit berpengaruh terhadap lowballing audit
Dari hasil pengujian data, diperoleh hasil seperti yang disajikan
92
dalam Tabel 4.13 berikut ini.
Tabel 4.14.
Hasil Uji Signifikansi Pengaruh
Rotasi Audit Terhadap Lowballing Audit
Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
0,25 2,83 1,96 Terdapat pengaruh
signifikan
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Pada tabel diatas dapat dilihat koefisen jalur rotasi audit terhadap
lowballing audit sebesar 0,25 dengan arah positif. Nilai t-hitung yang lebih
besar dibanding t-kritis dapat disimpulkan bahwa rotasi audit berpengaruh
terhadap lowballing audit. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien jalur
sebesar 0,25 mengandung makna bahwa besarnya pengaruh rotasi audit
terhadap lowballing audit sebesar 25%.
Ha2 = secara parsial ukuran KAP berpengaruh terhadap lowballing audit
Dari hasil pengujian data, diperoleh hasil seperti yang disajikan
dalam Tabel 4.14 berikut ini.
93
Tabel 4.15.
Hasil Uji Signifikansi Pengaruh
Ukuran KAP Terhadap Lowballing Audit
Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
0,44 4,89 1,96 Terdapat pengaruh
signifikan
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Pada tabel diatas dapat dilihat koefisen jalur ukuran KAP terhadap
lowballing audit sebesar 0,44 dengan arah positif. Nilai t-hitung yang lebih
besar dibanding t-kritis dapat disimpulkan bahwa ukuran KAP
berpengaruh terhadap lowballing audit. Hal ini dapat dilihat dari nilai
koefisien jalur sebesar 0,44 mengandung makna bahwa besarnya
pengaruh ukuran KAP terhadap lowballing audit sebesar 44%.
2) Pengaruh rotasi audit dan ukuran KAP terhadap independensi
auditor
Untuk menguji pengaruh rotasi audit dan ukuran KAP terhadap
independensi auditor digunakan hipotesis sebagai berikut:
Ha3 = secara parsial rotasi audit berpengaruh terhadap independensi
auditor.
Dari hasil pengujian data, diperoleh hasil seperti yang disajikan
dalam Tabel 4.15 berikut ini.
94
Tabel 4.16.
Hasil Uji Signifikansi Pengaruh
Rotasi Audit Terhadap Independensi Auditor
Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
0,40 5,86 1,96 Terdapat pengaruh
signifikan
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Pada tabel diatas dapat dilihat koefisen jalur rotasi audit terhadap
independensi auditor sebesar 0,40 dengan arah positif. Nilai t-hitung yang
lebih besar dibanding t-kritis dapat disimpulkan bahwa rotasi audit
berpengaruh terhadap independensi auditor. Hal ini dapat dilihat dari
nilai koefisien jalur sebesar 0,40 mengandung makna bahwa besarnya
pengaruh rotasi audit terhadap independensi auditor sebesar 40%.
Ha4 = secara parsial ukuran KAP berpengaruh terhadap independensi
auditor
Dari hasil pengujian data, diperoleh hasil seperti yang disajikan
dalam Tabel 4.16 berikut ini.
95
Tabel 4.17.
Hasil Uji Signifikansi Pengaruh
Ukuran KAP Terhadap Independensi Auditor
Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
-0,17 -2,45 1,96 Tidak terdapat
pengaruh signifikan
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Pada tabel diatas dapat dilihat koefisen jalur ukuran KAP terhadap
independensi auditor sebesar -0,17 dengan arah negatif. Nilai t-hitung yang
lebih kecil dibanding t-kritis dapat disimpulkan bahwa ukuran KAP tidak
berpengaruh terhadap independensi auditor. Hal ini dapat dilihat dari
nilai koefisien jalur sebesar 0,17 mengandung makna bahwa besarnya
pengaruh ukuran KAP terhadap independensi auditor sebesar 17%.
3) Pengaruh rotasi audit dan ukuran KAP terhadap kualitas audit
Untuk menguji pengaruh rotasi audit dan ukuran KAP terhadap kualitas
audit digunakan hipotesis sebagai berikut:
Ha5 = secara parsial rotasi audit berpengaruh terhadap kualitas audit.
Dari hasil pengujian data, diperoleh hasil seperti yang disajikan
dalam Tabel 4.17 berikut ini.
96
Tabel 4.18.
Hasil Uji Signifikansi Pengaruh
Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit
Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
0,33 2,44 1,96 Tidak terdapat
pengaruh signifikan
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Pada tabel diatas dapat dilihat koefisen jalur rotasi audit terhadap
kualitas audit sebesar 0,33 dengan arah positif. Nilai t-hitung yang lebih
kecil dibanding t-kritis dapat disimpulkan bahwa rotasi audit tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dapat dilihat dari nilai
koefisien jalur sebesar 0,33 mengandung makna bahwa besarnya
pengaruh rotasi audit terhadap kualitas audit sebesar 33%.
Ha6 = secara parsial ukuran KAP berpengaruh terhadap kualitas audit
Dari hasil pengujian data, diperoleh hasil seperti yang disajikan
dalam Tabel 4.18 berikut ini.
97
Tabel 4.19.
Hasil Uji Signifikansi Pengaruh
Ukuran KAP Terhadap Kualitas Audit
Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
0,15 1,50 1,96 Tidak terdapat
pengaruh signifikan
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Pada tabel diatas dapat dilihat koefisen jalur ukuran KAP terhadap
kualitas audit sebesar 0,15 dengan arah positif. Nilai t-hitung yang lebih
kecil dibanding t-kritis dapat disimpulkan bahwa ukuran KAP tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dapat dilihat dari nilai
koefisien jalur sebesar 0,15 mengandung makna bahwa besarnya
pengaruh ukuran KAP terhadap kualitas audit sebesar 15%.
4) Pengaruh lowballing audit terhadap independensi auditor
Untuk menguji pengaruh lowballing audit terhadap independensi auditor
digunakan hipotesis sebagai berikut:
Ha7 = secara parsial lowballing audit berpengaruh terhadap independensi
auditor.
Dari hasil pengujian data, diperoleh hasil seperti yang disajikan
dalam Tabel 4.19 berikut ini.
98
Tabel 4.20.
Hasil Uji Signifikansi Pengaruh
Lowballing Audit Terhadap Independensi Auditor
Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
0,77 9,67 1,96 Terdapat pengaruh
signifikan
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Pada tabel diatas dapat dilihat koefisen jalur lowballing audit
terhadap independensi auditor sebesar 0,77 dengan arah positif. Nilai t-
hitung yang lebih besar dibanding t-kritis dapat disimpulkan bahwa
lowballing audit berpengaruh terhadap independensi auditor. Hal ini
dapat dilihat dari nilai koefisien jalur sebesar 0,77 mengandung makna
bahwa besarnya pengaruh rotasi audit terhadap kualitas audit sebesar
77%.
5) Pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit
Untuk menguji pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit
digunakan hipotesis sebagai berikut:
Ha8 = secara parsial independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas
audit.
Dari hasil pengujian data, diperoleh hasil seperti yang disajikan
dalam Tabel 4.20 berikut ini.
99
Tabel 4.21.
Hasil Uji Signifikansi Pengaruh
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit
Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
0,27 1,15 1,96 Tidak terdapat
pengaruh signifikan
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Pada tabel diatas dapat dilihat koefisen jalur independensi auditor
terhadap kualitas audit sebesar 0,27 dengan arah positif. Nilai t-hitung yang
lebih kecil dibanding t-kritis dapat disimpulkan bahwa independensi
auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas auditor. Hal ini dapat dilihat
dari nilai koefisien jalur sebesar 0,27 mengandung makna bahwa
besarnya pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit sebesar
27%.
6) Pengaruh rotasi audit dan ukuran KAP terhadap independensi
auditor melalui lowballing audit
Untuk menguji pengaruh rotasi audit dan ukuran KAP terhadap
independensi auditor melalui lowballing audit digunakan hipotesis
sebagai berikut:
Ha9 = secara parsial rotasi audit berpengaruh terhadap independensi
auditor melalui lowballing audit
Dari hasil pengujian data, diperoleh hasil seperti yang disajikan
dalam Tabel 4.21 berikut ini.
100
Tabel 4.22.
Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Rotasi Audit
Terhadap Independensi Auditor Melalaui Lowballing Audit
Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
1,17 15,53 1,96 Terdapat pengaruh
signifikan
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Pada tabel diatas dapat dilihat koefisen jalur rotasi audit terhadap
independensi auditor melalui lowballing audit sebesar 1,17 dengan arah
positif. Nilai t-hitung yang lebih besar dibanding t-kritis dapat disimpulkan
bahwa rotasi audit berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dapat
dilihat dari nilai koefisien jalur mengandung makna bahwa besarnya
pengaruh rotasi audit terhadap independensi auditor melalui lowballing
audit sebesar 1,17.
Ha10 = secara parsial ukuran KAP berpengaruh terhadap independensi
auditor melalui lowballing audit
Dari hasil pengujian data, diperoleh hasil seperti yang disajikan
dalam Tabel 4.22 berikut ini.
101
Tabel 4.23.
Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Ukuran KAP
Terhadap Independensi Auditor Melalaui Lowballing Audit
Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
0,6 7,22 1,96 Terdapat pengaruh
signifikan
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Pada tabel diatas dapat dilihat koefisen jalur ukuran KAP terhadap
independensi auditor melalui lowballing audit sebesar 0,6 dengan arah
positif. Nilai t-hitung yang lebih besar dibanding t-kritis dapat disimpulkan
bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dapat
dilihat dari nilai koefisien jalur sebesar 0,6 mengandung makna bahwa
besarnya pengaruh ukuran KAP terhadap independensi auditor melalui
lowballing audit sebesar 6%.
7) Pengaruh rotasi audit dan ukuran KAP terhadap kualitas audit
melalui independensi auditor
Untuk menguji pengaruh rotasi audit dan ukuran KAP terhadap kualitas
audit melalui independensi auditor digunakan hipotesis sebagai berikut:
Ha11 = secara parsial rotasi audit berpengaruh terhadap kualitas audit
melalui independensi auditor
Dari hasil pengujian data, diperoleh hasil seperti yang disajikan
dalam Tabel 4.23 berikut ini.
102
Tabel 4.24.
Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Rotasi Audit
Terhadap Kualitas Audit Melalaui Independensi Auditor
Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
0,6 3,59 1,96 Terdapat pengaruh
signifikan
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Pada tabel diatas dapat dilihat koefisen jalur rotasi audit terhadap
independensi auditor melalui lowballing audit sebesar 0,6 dengan arah
positif. Nilai t-hitung yang lebih besar dibanding t-kritis dapat disimpulkan
bahwa rotasi audit berpengaruh terhadap kualitas audit melalui
independensi auditor. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien jalur
sebesar 0,6 mengandung makna bahwa besarnya pengaruh rotasi audit
terhadap kualitas audit melalui independensi auditor sebesar 6%.
Ha12 = secara parsial ukuran KAP berpengaruh terhadap kualitas audit
melalui independensi auditor
Dari hasil pengujian data, diperoleh hasil seperti yang disajikan
dalam Tabel 4.24 berikut ini.
103
Tabel 4.25.
Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Ukuran KAP
Terhadap Kualitas Audit Melalaui Independensi Auditor
Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
0,42 2,65 1,96 Terdapat pengaruh
signifikan
Sumber: Output lisrel yang diolah peneliti
Pada tabel diatas dapat dilihat koefisen jalur ukuran KAP terhadap
kualitas audit melalui independensi auditor sebesar 0,42 dengan arah
positif. Nilai t-hitung yang lebih besar dibanding t-kritis dapat disimpulkan
bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap kualitas audit melalui
independensi auditor. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien jalur
sebesar 0,42 mengandung makna bahwa besarnya pengaruh ukuran KAP
terhadap kualitas audit melalui independensi auditor sebesar 42%.
D. Pembahasan
1. Pengaruh Rotasi audit terhadap lowballing audit
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode path analysis
menunjukkan bahwa rotasi audit terhadap lowballing audit menunjukkan nilai
koefisien jalur sebesar 0,25 dengan nilai t-hitung sebesar 2,83. Nilai tersebut
lebih besar dari t-kritis 1,96. Koefisien lintasan parsial (path coefficient)
menunjukkan hubungan positif antara variabel rotasi audit terhadap
lowballing audit sebesar 0.25. Hal ini berarti rotasi audit memiliki pengaruh
sebesar 25% terhadap lowballing audit yang berarti sesuai dengan hipotesis
104
yang dilakukan dan menunjukkan bahwa rotasi audit memiliki pengaruh
terhadap lowballing audit. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama
(Ha1) diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Bleibtreu dan Stefani (2013), yang menunjukkan dengan adanya rotasi audit,
maka semakin banyak praktik lowballing audit dilakukan. Sebab, estimasi
biaya audit awal dengan adanya rotasi akan meningkat lebih dari 20% biaya
audit lanjutan dikarenakan diperlukan biaya untuk memahami usaha bisnis
klien baru, sehingga dalam rangka melakukan perikatan awal, auditor
umumnya memberikan diskon fee (lowballing) di tahun perikatan pertama
dan dengan adanya rotasi audit, maka praktik lowballing audit akan menjadi
umum dan periode tenure akan semakin singkat (Ottaway, 2013). Akan
tetapi, rotasi audit akan menurunkan kontribusi keuntungan KAP untuk klien
yang membutuhkan audit spesialis. Untuk klien yang tidak membutuhkan
auditor spesialis, rotasi audit akan meningkatkan keuntungan KAP karena
KAP dapat meminta fee kompetitif yang cukup tinggi dikarenakan klien
kehilangan KAP atas aturan rotasi audit. Sehingga KAP lainnya akan
menggunakan strategi lowballing (Bleibtreu dan Stefani, 2013).
2. Pengaruh Ukuran KAP terhadap lowballing audit
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode path analysis
menunjukkan bahwa ukuran KAP terhadap lowballing audit menunjukkan
nilai koefisien jalur sebesar 0,44 dengan nilai t-hitung sebesar 4,89. Nilai
105
tersebut lebih besar dari t-kritis 1,96. Koefisien lintasan parsial (path
coefficient) menunjukkan hubungan positif antara variabel ukuran KAP
terhadap lowballing audit sebesar 0.44. Hal ini berarti ukuran KAP memiliki
pengaruh sebesar 44% terhadap lowballing audit yang berarti sesuai dengan
hipotesis yang dilakukan dan menunjukkan bahwa rotasi audit memiliki
pengaruh terhadap lowballing audit. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
kedua (Ha2) diterima.
Hal tersebut berarti ukuran KAP baik kecil atau besar mempengaruhi
dilakukannya praktik lowballing. Hasil penelitian sejalan dengan Sewon dan
Wong (2012) yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara ukuran KAP
dengan fee audit berdasarkan paradigma Big 8 dan non Big 8 tetapi hal itu
tidak berlaku apabila berdasarkan kategori industri spesialis, di mana praktik
lowballing terjadi dikarenakan penurunan fee audit di awal perikatan. Namun,
pada tahun 2001 saat belum diterbitkan Sarbanas Oxley Act, terdapat praktik
lowballing (diskon fee di awal perikatan) pada klien KAP Big 4 dan pada
klien non Big 4 juga melakukan praktik lowballing audit (Ghosh and
Lustgarten, 2006) yang berarti pada saat itu terdapat pengaruh ukuran KAP
dengan lowballing audit. Akan tetapi, setelah diterbitkannya Sarbanas Oxley
Act, KAP Big 4 justru menetapkan fee premium untuk kliennya (Huang et al.,
2009). Selain itu, KAP yang berukuran besar dapat menetapkan fee audit
yang tinggi dikarenakan reputasi mereka dan kualitas audit yang tinggi (Choi
et al., 2010).
106
3. Pengaruh Rotasi audit terhadap independensi auditor
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode path analysis
menunjukkan bahwa rotasi audit terhadap independensi auditor menunjukkan
nilai koefisien jalur sebesar 0,40 dengan nilai t-hitung sebesar 5,86. Nilai
tersebut lebih besar dari t-kritis 1,96. Koefisien lintasan parsial (path
coefficient) menunjukkan hubungan positif antara variabel rotasi audit
terhadap independensi auditor sebesar 0.40. Hal ini berarti rotasi audit
memiliki pengaruh sebesar 40% terhadap independensi auditor yang berarti
sesuai dengan hipotesis yang dilakukan dan menunjukkan bahwa rotasi audit
memiliki pengaruh terhadap independensi auditor. Hal ini menunjukkan
bahwa hipotesis ketiga (Ha3) diterima.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Said dan Khasarmeh
(2014) bahwa secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara rotasi
audit dengan independensi auditor. Hal itu sejalan dengan Mohamed dan
Hussein (2013) yang menyatakan bahwa rotasi audit sebagai salah satu solusi
dalam mengatasi masalah independensi auditor sebab pengaplikasian rotasi
audit ditujukan untuk menjaga independensi auditor. Cameran et al. (2007);
Hoyle (1978); Giri (2010) menyatakan hal yang sama yaitu rotasi audit dapat
menghindari penurunan independensi auditor. Lamanya masa perikatan dapat
menurunkan laba akrual sehingga auditor akan diminta untuk melakukan
manajemen laba yang mana hal tersebut mengurangi independensi (Myers et
al., 2003), sehingga dengan adanya rotasi audit dapat mencegah terjadinya
penurunan independensi auditor.
107
Namun hal berlawanan dinyatakan oleh Barbadillo et al. (2009) bahwa
rotasi audit gagal untuk meningkatkan independensi auditor, kecenderungan
mempertahankan reputasi auditor mungkin dapat menjaga independensi
auditor dibanding dengan melakukan rotasi audit.
4. Pengaruh Ukuran KAP terhadap independensi audit
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode path analysis
menunjukkan bahwa ukuran KAP terhadap independensi auditor
menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar -0,17 dengan nilai t-hitung sebesar
-2,45. Nilai tersebut lebih kecil dari t-kritis 1,96. Koefisien lintasan parsial
(path coefficient) menunjukkan hubungan negatif antara variabel ukuran KAP
terhadap independensi auditor sebesar -17%. Hal ini berarti ukuran KAP
memiliki pengaruh sebesar -17% terhadap independensi auditor yang berarti
tidak sesuai dengan hipotesis yang dilakukan dan menunjukkan bahwa
ukuran KAP tidak mendukung terhadap independensi auditor. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis ketiga (Ha4) ditolak.
Hasil penelitian sejalan dengan Amake dan Okafor (2012), bahwa
ukuran KAP dan tenure audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap independensi auditor. Dikarenakan karakteristik bawaan dalam
praktik audit yang mungkin dapat mengakibatkan penurunan independensi
auditor dan kecenderungan terhadap penggunaan jasa personal yang lebih
banyak dan kedekatan hubungan dengan klien.
108
Ukuran KAP memiliki hubungan negatif dengan kualitas audit dengan
menggunakan proksi laba diskresioner dengan pernyataan bahwa KAP besar
sedikit memiliki ketergantungan dengan klien tertentu sehingga KAP tersebut
dapat bertahan dari tekanan klien. Sebaliknya, KAP kecil memiliki
ketergantungan dengan klien tertentu sehingga kurang dapat bertahan dari
tekanan klien yang akan mengakibatkan bias dalam pelaporan keuangan dan
penurunan independensi auditor (Choi et al., 2010).
Supriyono (2008), menyatakan bahwa ukuran kantor akuntan publik
tidak berpengaruh terhadap independensi akuntan publik, Karena kantor
akuntan yang besar lebih belum tentu independen di banding dengan kantor
akuntan yang kecil, dengan alasan bahwa: untuk kantor akuntan besar
biasanya mempunyai departemen audit yang terpisah dengan departemen
yang memberikan jasa lain kepada klien, sehingga dapat mengurangi akibat
negatif terhadap independensi akuntan publik. Akan tetapi, KAP dengan
ukuran besar yang auditornya memiliki kompetensi yang tinggi
memungkinkan untuk membantu perusahaan dalam melakukan manajemen
laba apabila auditor tersebut kurang memiliki independensi (Nindita dan
Sylvia, 2012).
5. Pengaruh Rotasi audit terhadap kualitas audit
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode path analysis
menunjukkan bahwa rotasi audit terhadap kualitas audit menunjukkan nilai
koefisien jalur sebesar 0,33 dengan nilai t-hitung sebesar 2,44. Nilai tersebut
109
lebih besar dari t-kritis 1,96. Koefisien lintasan parsial (path coefficient)
menunjukkan hubungan positif antara variabel rotasi audit terhadap kualitas
audit sebesar 0.33. Hal ini berarti rotasi audit memiliki pengaruh sebesar 33%
terhadap kualitas audit yang berarti sesuai dengan hipotesis yang dilakukan
menunjukkan bahwa rotasi audit mendukung terhadap kualitas audit. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis kelima (Ha5) diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gosh
dan Moon (2005), Carey dan Simnett (2006), yang menyatakan bahwa rotasi
audit berpengaruh terhadap kualitas audit. Ying et al. (2008), berpendapat
tidak menemukan dukungan terhadap keyakinan bahwa kewajiban rotasi
KAP meningkatkan kualitas auditor. Disamping itu Ying. et.al. (2008), juga
tidak menemukan bukti yang konsisten mendukung keyakinan bahwa
kewajiban rotasi KAP berdasarkan persepsi investor dapat meningkatkan
kualitas auditor. Gul. et al. (2007), menemukan bukti bahwa penurunan biaya
audit yang lebih tinggi kemungkinan diakibatkan bias terhadap pelaporan
keuangan pada perusahaan dengan rotasi audit yang lama, karena auditor
yang lebih independen. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
penunjukkan auditor yang lama memberikan pemantauan yang lebih efektif.
Di sisi lain, biaya non-audit yang lebih tinggi yang dikenakan oleh auditor
dengan tenure yang lebih pendek dapat menunjukkan bahwa efektivitas
pemantauan auditor dapat mengurangi ketergantungan klien.
110
6. Pengaruh Ukuran KAP terhadap kualitas audit
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode path analysis
menunjukkan bahwa ukuran KAP terhadap kualitas audit menunjukkan nilai
koefisien jalur sebesar 0,15 dengan nilai t-hitung sebesar 1,50. Nilai tersebut
lebih kecil dari t-kritis 1,96. Koefisien lintasan parsial (path coefficient)
menunjukkan hubungan positif antara variabel ukuran KAP terhadap kualitas
audit sebesar 0.15. Hal ini berarti ukuran KAP memiliki pengaruh sebesar
15% terhadap kualitas audit yang berarti tidak sesuai dengan hipotesis yang
dilakukan dan menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak mendukung pengaruh
terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis keenam (Ha6)
ditolak.
Hasil penelitian didukung oleh penelitian Utami dan Sirajuddin (2014),
bahwa ukuran KAP mempengaruhi kualitas audit. Riyatno (2007),
menyatakan bahwa indikator ukuran KAP sebagai proksi kualitas dengan
membedakan KAP menjadi KAP besar (Big Four Accounting Firms) dan
KAP kecil (Non Big Four Accounting Firms). Indikator ukuran KAP tersebut
dilakukan berdasarkan jumlah klien yang dilayani oleh suatu KAP, jumlah
rekan/anggota yang bergabung serta total pendapatan yang diperoleh.
sedangkan menurut Hamid (2013), terdapat empat penentu ukuran KAP yang
dapat meningkatkan kualitas audit, yaitu: besarnya jumlah dan ragam klien
yang ditangani KAP, banyaknya ragam jasa yang ditawarkan, luasnya
cakupan geografis, termasuk afiliasi internasional, dan banyaknya jumlah staf
audit dalam suatu KAP.
111
7. Pengaruh Lowballing audit terhadap independensi auditor
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode path analysis
menunjukkan bahwa lowballing audit terhadap independensi auditor
menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,77 dengan nilai t-hitung sebesar
9,67. Nilai tersebut lebih besar dari t-kritis 1,96. Koefisien lintasan parsial
(path coefficient) menunjukkan hubungan positif antara variabel lowballing
audit terhadap independensi auditor sebesar 0.77. Hal ini berarti lowballing
audit memiliki pengaruh sebesar 77% terhadap independensi auditor yang
berarti sesuai dengan hipotesis yang dilakukan dan menunjukkan bahwa
lowballing audit memiliki pengaruh terhadap independensi auditor. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis ketujuh (Ha7) diterima.
Hasil penelitian didukung oleh penelitian De Angelo (1981) bahwa
diskon fee di awal perikatan (lowballing) mempengaruhi independensi
auditor. Praktik lowballing merupakan praktik yang dapat diterima dalam
audit (Meyer et al., 2003). Hal ini berlawanan dengan SEC dan Cohen Report
berpendapat bahwa lowballing membahayakan independensi auditor,
sementara Lee dan Gu (1998) menunjukkan bahwa lowballing dapat
meningkatkan independensi auditor. Perbedaan utama antara argumen
penelitian sebelumnya dan penelitian ini pada lowballing dan independensi
auditor adalah terkait dengan kepemilikan kepentingan antara klien dan
auditor. Lowballing dapat meningkatkan independensi auditor ketika pemilik
memegang hak, atau dapat membahayakan independensi ketika manajer
memegang hak. Sepanjang pemilik memiliki pengaruh atas perekrutan dan
112
pemecatan auditor, lowballing dapat mengefisiensikan proses pemantauan.
Lowballing dikatakan memiliki akibat negatif (Magee dan Tseng 1990 dalam
Fatemi, 2013; Dopuch dan King, 1996) karena auditor memiliki keterikatan
secara finansial terhadap klien, sehingga praktik lowballing mungkin dapat
merusak kemampuan auditor untuk bersikap independen terhadap manajer
(Fatemi, 2013). Akan tetapi ketika auditor memperoleh fee yang lebih tinggi
(premium), auditor akan berhati-hati dari segala ancaman atas independensi
penampilan mereka (Gupta et al., 2009). Semua hal di atas terjadi apabila
dilakukan pengungkapan publik atas fee audit dikarenakan pengungkapan
publik atas fee audit akan menguatkan independensi auditor (Craswell dan
Francis, 1999).
8. Pengaruh independensi auditor audit terhadap kualitas audit
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode path analysis
menunjukkan bahwa independensi auditor terhadap kualitas audit
menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,27 dengan nilai t-hitung sebesar
1,15. Nilai tersebut lebih kecil dari t-kritis 1,96. Koefisien lintasan parsial
(path coefficient) menunjukkan hubungan positif antara variabel independensi
auditor terhadap kualitas audit sebesar 0.27. Hal ini berarti independensi
auditor memiliki pengaruh sebesar 27% terhadap kualitas audit yang berarti
tidak sesuai dengan hipotesis yang dilakukan dan menunjukkan bahwa
independensi auditor tidak mendukung terhadap kualitas audit. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis kedelapan (Ha8) ditolak.
113
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tjun
(2012), yang menunjukkan independensi auditor berpengaruh terhadap
kualitas audit. Hal ini pada dasarnya terdapat banyak faktor dalam mengukur
independensi auditor seperti: lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien,
telaah dari rekan auditor, dan jasa non audit yang diberikan (Tjun, 2012).
Menurut Mautz dan Sharaf (1961:204), tidak hanya menekankan pada nilai
penting dari independensi terhadap pengauditan, tetapi juga dari sisi tampilan
dan kenyataan (in appearance and in fact). Setiap orang memiliki beragam
impresi tentang auditor, baik positif maupun negatif. Jika suatu saat harus
mengandalkan pekerjaan auditor, maka impresi terdahulu yang dimiliki
adalah impresi yang akan mengatur tindakan mereka (Mautz dan Sharaf,
1961:205).
9. Pengaruh Rotasi audit terhadap independensi auditor melalui lowballing
audit
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode path analysis
menunjukkan bahwa rotasi audit terhadap independensi auditor melalui
lowballing audit menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 1,17 dengan nilai
t-hitung sebesar 15,53. Nilai tersebut lebih besar dari t-kritis 1,96. Koefisien
lintasan parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan positif antara
variabel rotasi audit terhadap independensi auditor melalui lowballing audit
sebesar 1,17. Hal ini berarti rotasi audit memiliki pengaruh terhadap
independensi auditor melalui lowballing audit yang berarti sesuai dengan
114
hipotesis yang dilakukan dan menunjukkan bahwa rotasi audit memiliki
pengaruh terhadap independensi auditor melalui lowballing audit. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis kesembilan (Ha9) diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Amanah (2015), yang menunjukkan rotasi audit berpengaruh terhadap
independensi auditor melalui lowballing audit, yang berarti setiap
dilakukannya rotasi audit akan mempengaruhi independensi auditor karena
auditor dalam hal ini memiliki keterikatan dan ketergantungan atas biaya dan
perikatan yang telah dilakukan antara auditor dan klien. (Amanah, 2015).
10. Pengaruh Ukuran KAP terhadap independensi auditor melalui
lowballing audit
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode path analysis
menunjukkan bahwa ukuran KAP terhadap independensi auditor melalui
lowballing audit menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,6 dengan nilai t-
hitung sebesar 7,22. Nilai tersebut lebih besar dari t-kritis 1,96. Koefisien
lintasan parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan positif antara
variabel ukuran KAP terhadap independensi auditor melalui lowballing audit
sebesar 0.6. Hal ini berarti ukuran KAP memiliki pengaruh sebesar 6%
terhadap independensi auditor melalui lowballing audit yang berarti sesuai
dengan hipotesis yang dilakukan dan menunjukkan bahwa rotasi audit
memiliki pengaruh terhadap independensi auditor melalui lowballing audit.
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kesembilan (Ha10) diterima.
115
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Amanah (2015), yang menunjukkan ukuran KAP berpengaruh terhadap
independensi auditor melalui lowballing audit, yang berarti dalam masa
perikatan, ukuran KAP baik KAP besar maupun kecil memiliki pengaruh
terhadap independensi auditor karena KAP besar maupun kecil dalam hal ini
memiliki keterikatan dan ketergantungan secara financial terhadap klien.
(Amanah, 2015).
11. Pengaruh Rotasi audit terhadap kualitas audit melalui independensi
auditor
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode path analysis
menunjukkan bahwa rotasi audit terhadap kualitas audit melalui independensi
auditor menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,6 dengan nilai t-hitung
sebesar 3,59. Nilai tersebut lebih besar dari t-kritis 1,96. Koefisien lintasan
parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan positif antara variabel rotasi
audit terhadap kualitas audit melalui independensi auditor sebesar 0.6. Hal ini
berarti rotasi audit memiliki pengaruh sebesar 6% terhadap kualitas audit
melalui independensi auditor yang berarti sesuai dengan hipotesis yang
dilakukan dan menunjukkan bahwa rotasi audit memiliki pengaruh terhadap
kualitas audit melalui independensi auditor. Hal ini menunjukkan bahwa
hipotesis kesembilan (Ha11) diterima.
116
12. Pengaruh Ukuran KAP terhadap kualitas audit melalui independensi
auditor
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode path analysis
menunjukkan bahwa ukuran KAP terhadap kualitas audit melalui
independensi auditor menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,42 dengan
nilai t-hitung sebesar 2,65. Nilai tersebut lebih besar dari t-kritis 1,96.
Koefisien lintasan parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan positif
antara variabel ukuran KAP terhadap kualitas audit melalui independensi
auditor sebesar 0.42. Hal ini berarti rotasi audit memiliki pengaruh sebesar
42% terhadap kualitas audit melalui independensi auditor yang berarti sesuai
dengan hipotesis yang dilakukan dan menunjukkan bahwa ukuran KAP
memiliki pengaruh terhadap kualitas audit melalui independensi auditor. Hal
ini menunjukkan bahwa hipotesis kesembilan (Ha12) diterima.
117
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rotasi audit dan ukuran
KAP terhadap lowballing audit serta dampaknya pada independensi auditor dan
kualitas audit. Responden dalam penelitian ini berjumlah 255 auditor yang bekerja
di KAP dengan legal mengaudit industri berbasis syariah di Indonesia.
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian menggunakan
software Lisrel 8.7 yang telah dilakukan, maka penjabaran kesimpulan adalah
sebagai berikut:
1. Rotasi audit berpengaruh secara signifikan terhadap keberadaan praktik
lowballing audit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Ottaway (2013), Bleibtreu dan Stefani (2013).
2. Ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap praktik lowballing
audit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sewon
dan Wang (2012), Bleibtreu dan Stefani (2013).
3. Rotasi audit berpengaruh secara signifikan terhadap independensi auditor.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Said dan
Khasarmeh (2014), Mohamed dan Habib (2013), Cameran et al. (2010); Giri
(2010), Myers et al. (2003).
117
118
4. Ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap independensi
auditor. Hasil penelitian mendukung penelitian yang dilakukan oleh Amake
dan Okafor (2012).
5. Rotasi audit berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hasil
penelitian mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hartadi (2006).
6. Ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.
Hasil penelitian mendukung penelitian yang dilakukan oleh Febriyanti dan
Mertha (2014), Utami dan Sirajuddin (2014).
7. Lowballing audit berpengaruh secara signifikan terhadap independensi
auditor. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
DeAngelo (1982), Lee dan Gu (1998).
8. Independensi auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit. Hasil penelitian mendukung penelitian yang dilakukan oleh Samelson
et al. (2006), Tjun dan Marpaung (2012).
9. Rotasi audit berpengaruh secara signifikan terhadap praktik lowballing audit
serta berdampak pada independensi auditor. Hasil penelitian mendukung
penelitian yang dilakukan oleh (Amanah, 2015).
10. Ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap praktik lowballing
audit serta berdampak pada independensi auditor. Hasil penelitian
mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Amanah, 2015).
11. Rotasi audit berpengaruh secara signifikan terhadap independensi auditor
serta berdampak pada kualitas audit.
119
12. Ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap independensi auditor
serta berdampak pada kualitas audit
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas menunjukkan bahwa:
1. Auditor yang bekerja di kantor akuntan publik dengan legal mengaudit
industri berbasis syariah dalam melakukan prosedur audit tidak lepas
kaitannya dalam menjaga independensi dan kualitas audit yang dihasilkan.
Auditor harus menghasilkan laporan audit yang kompeten agar laporan audit
dapat diandalkan dan diterima oleh pemegang kepentingan.
2. Auditor publik dan akuntan publik syariah membutuhkan pengalaman audit
dan pelatihan tambahan guna meningkatkan kompetensi dan integritas
auditor agar laporan audit yang dihasilkan dapat berkualitas.
C. Saran
Penulis menyadari bahwa pengetahuan dan pengalaman penulis baik secara
teoritis dan praktis terbatas. Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat
menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa
masukan mengenai beberapa hal diantaranya:
1. Penelitian selanjutnya disarankan untk menambahkan lebih banyak literatur
yang relevan dengan topik penelitian.
120
2. Peneliti selanjutnya yang tertarik dengan topik yang serupa, sebaiknya
melakukan penelitian dengan menambah variabel lain diluar penelitian ini
dan memperluas pengambilan sampel.
3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data sekunder baik
berupa wawancara dari beberapa auditor yang menjadi responden penelitian
maupun bukan. Hal ini agar penelitian mendapatkan data yang lebih nyata
dan bisa keluar dari pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu
sempit atau kurang menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
4. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survei tidak
hanya pada suatu negara saja, sehingga hasil penelitian lebih mungkin untuk
disimpulkan secara global.
121
DAFTAR PUSTAKA
Abdel, Ahmed dan Duellmenn. “Áuditor Independence, Corporate Governance and
Aggressive Financial Reporting: An Empirical Analysis”. Department of Accounting;
The School of Bussiness American University in Cairo. 2011.
Agriyanto. “Analisis Kesiapan Akuntan Publik Mengaudit Lembaga Ekonomi Syariah”.
Jurnal INFOKAM. Vol.4, No. 2, September 2008.
Agusti, Restu dan Nastia Putri. “Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme
Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Ekonomi. 2013.
Amake Dan Okafor. “Auditors Independence, Auditors’ Tenure And Audit Firm Size In
Nigeria”. Research Journal of Finance And Accounting. Vol. 3, No. 10, 2012.
Hamzah, Amir. “Analisis Determinasi yang Mempengaruhi Ketepatan Pelaporan Keuangan
Pada Perusahaan Sektor Perbankan”. Jurnal Riset Keuangan dan Akuntansi. 2017.
Aripoerwo. "Independensi Akuntan Publik dan Pihak Terasosiasi". Jurnal akuntansi
multiparadigma. 2014.
Bawono, I. R dan Singgih, E. M. “Faktor-faktor dalam Diri Auditor dan Kualitas Audit
(Studi pada KAP Big Four di Indonesia). Jurnal Nasional Akuntansi XIII Purwokerto,
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. 2010.
Blandon dan Argiles. “Audit Firm Tenure And Independence: A Comprehensive
Investigation of Audit Qualifications In Spain”. Journal Of International Accounting,
Auditing And Taxation”. Volume 24, Pages 82–93, 2015.
Blandon dan Bosch. “Does The Informational Role ff The Annual General Meeting Depend
On A Country’s Legal Tradition?”. Journal Of Management And Goverance, Vol.19,
Issue 4, Pp 849–873. 2015.
Bleibtreu. “The Effects Of Mandatory Auditor Rotation on Low-Balling Behavior and
Auditor Independence”. Working Paper (Preliminary Version). 2013.
Canodia Candra dan Arijit. “Audit Pricing, Lowballing and Audit Turnover: A Dynamic
Analysis”. American Accounting Association/. 1994.
Carey dan Simnett. “Audit Partner Tenure and Audit Quality”. The Accounting Review, Vol.
81, No. 3, Pp. 653-676. 2006.
Daniels, Bobbie dan Quinton B. “The Effect of Audit Firm Rotation on Perceived Auditor
Independence and Audit Quality”. Research in Accounting Regulation. 2011.
DeAngelo, Linda. “Auditor Independence, Lowballing and Disclosure Regulation”. Jurnal of
Accounting and Economics. 1981.
Dopuch, R. King, Ronald. “The Effect of Lowballing on Audit Quality”. Journal of
Accounting, Auditing and Finance. 1999.
Dwimilten. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit”. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi.Audit. 2015.
122
Febriyanti Dan Mertha. “Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan
Klien dan Ukuran KAP Pada Kualitas Audit”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
7.2 Pages: 503-518. ISSN: 2302-8556. 2014.
Yanti, Eka Fitri, Yulianti dan Amilin. “Pengaruh Audit Tenure dan .Lowballing Terhadap
Pemberian Opini Audit”. Jurnal Akuntabilitas UIN Jakarta. 2014.
Ghosh Dan Moon. “Auditor Tenure and Perceptions of Audit Quality”. The Accounting
Review: Vol. 80, No. 2, Pp. 585-612. 2005.
Ghozali, Imam, dan Fuad, “Structural Equation Modeling: Teori, Konsep Dan Aplikasi
Dengan Program Lisrel 8.0”. Semarang: Badan Penerbit Undip. 2008.
Ghozali, Imam. “Statistik Non-parametrik”. Semarang: Badan Penerbit Undip. 2006.
Ghozali, Imam. “Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan Partial Least
Square”. Semarang: Badan Penerbit Undip. 2006.
Hamzah. “Analisis Determinasi yang Mempengaruhi Ketepatan Pelaporan Keuangan Pada
Perusahaan Sektor Perbankan”. Portal Jurnal Universitas Kuningan Vol.3 Issue 1
Februari 2017 Hal 88-94.
Harahap, Sofyan Syafri. “Pentingnya Unsur Etika dalam Profesi Akuntan dan Bagaimana di
Indonesia?”. Jurnal EKBISI. 2008.
Harkaneri. “Urgensi Etika Dalam Akuntansi Dilihat dari Sudut Pandang Islam”. Jurnal EL-
Riyasah. Vol. 4, No.1, 2013.
Hartadi, Bambang. “Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP dan Reputasi Auditor Terhadap
Kualitas Audit di BEI”. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. 2009.
Hengki Tatan. “Structural Equation Modeling” Jakarta: Erlangga. 2010.
Hengky Latan Dan Gudono. 2012. “SEM : Structural Equation Modeling”. Yogyakarta:
Yogyakarta. 2012.
Ilmiyati dan Suhardjo, “Pengaruh Akuntabilitas dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas
Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)”. Sistem Informasi
Jurnal Ilmiah, Vol. 1 No. 1 Hal: 43-56 ISSN 2301-9328, 2012.
Jayanti, Widhiyani. “Financial Distress Dalam Memoderasi Pengaruh Auditor Switching
Pada Audit Quality”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 2014.
Jenkins Dan Vermeer. "Audit Firm Rotation And Audit Quality: Evidence From Academic
Research". Accounting Research Journal, Vol. 26 Issue: 1, Pp.75-84, 2013.
Jensen Dan Meckling. “Specific And General Knowledge And Organizational Structure”.
Journal Of Applied Corporate Finance, Vol. 8, No. 2, 1995.
Khurana Dan Raman. “Litigation Risk and The Financial Reporting Credibility of Big 4
Versus Non‐Big 4 Audits: Evidence From Anglo‐American Countries”. The Accounting
Review: April 2004, Vol. 79, No. 2, Pp. 473-495. 2004.
Kim, Song danTsui. “Auditor Size, Tenure and Bank Loan Pricing”. China Journal of
Accounting Research. 2012.
123
Kurniasih dan Rohman. “Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure dan Rotasi Audit Terhadap
Kualitas Audit”. Undip E-Journal System Portal. 2014.
Lee dan Gu. “Low Balling, Legal Liability And Auditor Independence”. The Accounting
Review Vol. 73, No. 4, pp. 533-555. 1998.
Limei Cao, Wanfu Li dan Zhang. “Audit Mode Change, Corporate Governance and Audit
Effort”. China Journal of Accounting Research. 2015.
Mansi, Maxwell dan Miller, “Does Auditor Quality and Tenure Matter to Investors?
Evidence from the Bond Market”. Journal of Accounting Research. Vol. 42 No. 4
September 2004.
Mohamed Dan Habib. "Auditor Independence, Audit Quality And The Mandatory Auditor
Rotation In Egypt". Education, Business and Society: Contemporary Middle Eastern
Issues, Vol. 6 Issue: 2, Pp.116-144. 2013.
Amanah, Nur. “Analisis Pengaruh Rotasi Audit dan Ukuran KAP Terhadap Lowballing
Audit Serta Dampaknya Pada Independensi Auditor”. ResearchGate. 2016.
Odia J.O. “Auditor Tenure, Auditor Rotation and Audit Quality: A Review”. European –
American Journal. 2015.
Onwuchekwa, Erah Dan Izedonmi, “Mandatory Audit Rotation And Audit Quality: Survey of
Southern Nigeria”. Journal Of Finance and Accounting Vol 3, No 8, ISSN 2222-1697.
2012.
Otoritas Jasa Keuangan. “Kantor Akuntan Publik / Akuntan Publik Sebagai Auditor Bank”
Diakses tanggal 1 April 2017 dari http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-
statistik/Pages/Data-KAP-Atau-AP-Sebagai-Auditor-Bank.aspx
Republik Indonesia. Peraturan Menteri Keuangan No.21 Tahun Tentang Perbankan Syariah.
Jakarta. 2008.
_________________, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 17/PMK.01/2008 Tentang
Jasa Akuntan Publik. Jakarta. 2008.
_________________, Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Republik Indonesia No: 39/Per/M.KUKM/XII/2007 Tentang Pedoman Pengawasan.
Jakarta. 2007.
_________________, Bank Indonesia. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/57/DPbS
Tanggal 22 Desember 2005 Tentang Pendidikan atau Pelatihan di Bidang Perbankan
Syariah. Jakarta. 2008.
Robinson, Pierce, “Manajemen Strategis Edisi 10 Formulasi, Implementasi dan
Pengendalian)”, Salemba Empat: Jakarta, 2007.
Said Dan Khasharmeh. “Auditors' Perceptions on Impact of Mandatory Audit Firm Rotation
on Auditor Independence: Evidence From Bahrain”. Journal of Accounting And
Taxation; Victoria Island 6.1, Pages 1-18. April 2014.
124
Said, Kousay and Hussein Khasharmeh. “Auditors Perception on Impact of Mandatory Audit
Firm Rotation on Auditor Independence-Evidence From Bahrain”, Journal of
Accounting and Taxation Vol. 6(1), pp. 1018, 2014.
Sankaraguruswamy, S., and J. Whisenant, “An Empirical Analysis of Voluntarily Supplied
Client-Auditor Realignment Reasons”. Auditing: A Journal of Practice &Theory 23,
107-121, 2004.
Sawan Dan Alsaqqa. “Audit Firm Size and Quality: Does Audit Firm Size Influence Audit
Quality In The Libyan Oil Industry?”. African Journal Of Business Management.
Page: 213-226. 2013.
Sawan, Nedal and Ihab Alsaqqa. “Audit Firm Size and Quality: Does Audit Firm Size
Influence Audit Quality In The Libyan Oil Industry?”, African Journal of Business
Management Vol. 7(3), pp. 213-226, 2013.
Sekaran, Uma. “Research Methods For Business”. Edisi I dan 2. Jakarta: Salemba Empat.
2011.
Sewon O, Kun Wang, “Competition and Low-Balling: Evidence from Texas Municipalities”.
Texas Southern University, 2012.
Shockley, R. A. “Perceptions of Auditors Independence: an Empirical Analysis”, The
Accounting Review, 56(4), 785-800, 1982.
Simon, D., and J. Francis. “The Effects of Auditor Change on Audit Fees: Tests of Price
Cutting and Price Recovery”. The Accounting Review: 255–269, 1988.
Sinarwati, Ni Kadek, “Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Melakukan
Pergantian Kantor Akuntan Publik?”. SNA 13 Purwokerto, 2010.
Singgih dan Bawono. “Faktor-Faktor Dalam Diri Auditor dan Kualitas Audit: Studi Pada
KAP Big Four Di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol.14 No.2
2010.
Siregar, Amarullah Dan Anggraita. “Audit Tenure, Auditor Rotation and Audit Quality: The
Case of Indonesia”. Asian Journal Of Business And Accounting, 5(1), 2012, 55-74
ISSN 1985-4064.
Sitanggang. “Penerimaan Auditor Terhadap Perilaku Audit Disfungsional: Suatu Model
Penjelasan Dengan Menggunakan Karakteristik Personal Auditor (Studi Empiris Pada
Auditor Kantor Akuntan Publik di Dki Jakarta)”. Undip E-Journal Sytem Portal. 2007.
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). PSA No.04 (Sa 201). Jakarta: Institut Akuntan
Publik Indonesia. 2011.
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). SA Seksi 201. Jakarta: Institut Akuntan Publik
Indonesia. 2011.
Standley, Brandon dan McMillan. “ Does Lowballing Impair Audit Quality? Evidence from
Client Accruals Surrounding Analysist Forecasts”. Journal Accounting Public Policy.
2015.
Sugiyono. “Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: CV. Alfabeta. 2014
125
Tjun dan Marpaung. “Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas
Audit”. Jurnal Akuntansi Maranatha Christian University. 2012.
Tuanakotta, Theodorus M. “Setengah Abad Profesi Akuntansi”. Jakarta: Salemba Empat.
2007.
Watkins, Hillison dan Morecroft. “Audit Quality: A Synthesis Of Theory And Empirical
Evidence”. Journal of Accounting Literature; Gainesville . 2004.
Wiley. “Auditor Independence, Dismissal Threats and The Market Reaction to Auditor
Switches“. Journal of Accounting Research. 1992.
Wooten. “Research About Audit Quality”. The CPA Journal: New York Page: 48-50. 2003.
Lampiran-lampiran
126
Lampiran-lampiran
127
LAMPIRAN I
Surat Penelitian Skripsi
128
129
130
131
132
133
134
135
LAMPIRAN II
Surat Keterangan
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
LAMPIRAN III
Kuesioner Penelitian
153
KUESIONER
ANALISIS PENGARUH ROTASI AUDIT DAN UKURAN KAP
TERHADAP LOWBALLING AUDIT SERTA DAMPAKNYA PADA
INDEPENDENSI AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
154
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 4 April 2017
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Studi Strata Satu
(S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Muhammad Zaki Yusuf
NIM : 1113082000018
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/ Akuntansi/ VIII
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Analisis
Pengaruh Rotasi Audit dan Ukuran KAP Terhadap Lowballing Audit Serta Dampaknya
pada Independensi Auditor dan Kualitas Audit”.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjadi responden
dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah
menggangu waktu Bapak/Ibu/Sdr/i. Data yang diperoleh hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja,
sehingga kerahasiaan akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.
Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan
lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak
diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting memilih
jawaban yang sesuai dengan pendapat anda
Apabila diantara Bapak/ Ibu/Sdr/i ada yang membutuhkan hasil penelitian ini, maka
Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya di nomor telpon 0812-1516-3035 atau email
[email protected] . Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i dengan meluangkan waktu
untuk mengisi dan menjawab kuesioner dalam eksperimen ini, saya ucapkan terimakasih.
Dosen Pembimbing Hormat saya,
Peneliti
(Dr. Amilin, M.Si., Ak., CA, QIA, BKP) (Muhammad Zaki Yusuf)
155
Nomor :........(diisi oleh peneliti)
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : ..........................................................
(boleh tidak diisi)
Nama KAP : ..........................................................
Lokasi KAP : Riau Jawa Tengah
Jawa Barat Jawa Timur
DKI Jakarta Nusa Tenggara Barat
Daerah Istimewa Yogyakarta
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : ............................... tahun
Posisi Terakhir : Partner Supervisor Manajer
Auditor Senior Auditor Junior
Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3
Pengalaman Kerja : < 2 tahun 2-3 tahun > 3 tahun
Pernah Mengaudit
Industri Berbasis Syariah : Pernah Tidak Pernah
156
1. Variabel Rotasi Audit (X1)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No. Pernyataan STS TS N S SS
1.
Semakin lama audit tenure dapat berdampak
pada objektivitas dan skeptis profesional
auditor serta mengganggu independensi dalam
penampilan.
2. Kewajiban rotasi audit dapat meningkatkan
independensi auditor.
3. Kewajiban rotasi audit akan membuat auditor
bertahan dari tekanan manajemen.
4. Rotasi audit meningkatkan kemampuan
auditor dalam mengatasi masalah.
5. Masa perikatan audit yang lama dapat
mengurangi independensi auditor
6.
Rotasi audit dapat meningkatkan
independensi dan mencegah adanya hubungan
klien dan auditor.
7. Rotasi audit dapat mencegah adanya
hubungan antara klien dan auditor.
157
2. Variabel Ukuran KAP (X2)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No. Pernyataan STS TS N S SS
8.
KAP Big 4 dapat melaporkan situasi
keuangan yang sebenarnya dari klien dengan
lebih mudah dari pada KAP lain.
9.
KAP Big 4 enggan memiliki risiko yang lebih
dalam hal kerusakan atas reputasi mereka dari
skandal umum dan atau kegagalan audit.
10.
KAP Big 4 melakukan tes yang lebih efektif,
lebih mampu dan lebih kredibel dari KAP
lainnya.
11. KAP Big 4 mencapai level yang lebih tinggi
atas kualitas audit.
12. KAP non-big 4 mencapai level yang lebih
rendah atas kualitas audit.
13. Perusahaan yang diaudit oleh KAP besar lebih
menarik untuk investor dan kreditor.
14.
KAP Big 4 dapat merencanakan proses audit
lebih efektif dan dapat memperoleh beragam
klien besar.
15.
KAP Big 4 lebih independen and lebih
mungkin untuk menerbitkan laporan yang
berkualitas.
158
3. Variabel Lowballing Audit (Y1)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No. Pernyataan STS TS N S SS
16. Saya akan menurunkan fee pada awal
penugasan.
17. Sebelum menetapkan fee, saya meninjau
berapa besar fee yang diterima KAP lain.
18. Fee yang saya tawarkan termasuk fee
yang kompetitif.
19. Fee yang saya berikan akan terus meningkat
seiring dengan masa perikatan audit.
20. Saya tidak membutuhkan negosiasi yang lama
untuk menentukan kesepakatan fee.
21. Saya tidak mengalami kesulitan dalam
mencari klien untuk melakukan perikatan.
22. Perikatan audit yang saya lakukan
berlangsung lama.
159
4. Variabel Independensi Auditor (Y2)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No. Perny
ataan
STS TS N S SS
23. Masa perikatan audit mempengaruhi opini
audit yang dihasilkan.
24.
Auditor cenderung memiliki ketergantungan
yang lebih pada tahun pertama dilakukannya
perikatan audit.
25. Hubungan bisnis jangka panjang dapat
menurunkan independensi auditor.
26.
Auditor dapat cenderung lebih sering
merundingkan independensinya saat tidak
adanya rotasi auditor.
27. Rotasi audit dapat meningkatkan
independensi.
28. Untuk menjaga independensi, auditor perlu
mempertahankan reputasi & pendapatan dari
klien.
29. Independensi atas auditor merupakan kunci
utama untuk auditor, manajemen dan investor.
30. Berdasarkan mandatory rotasi audit, KAP
akan lebih independen dan objektif.
160
5. Kualitas Audit (Y3)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian
anda, dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No Pernyataan STS TS N S SS
Kualitas Teknis
Reputasi
31. KAP yang memiliki reputasi yang baik
akan memberikan audit yang
berkualitas
Kemampuan
32. Auditor/KAP yang memiliki
kapabilitas akan memberikan audit
yang berkualitas
Jaminan
33. Staf KAP menumbuhkan rasa percaya
klien
33. Staf KAP menimbulkan rasa aman
pada klien
34. Staf KAP mampu menjawab
pertanyaan klien
Kualitas Jasa
Empati
35. Staf KAP sungguh-sungguh
mengutamakan klien
36. Staf KAP memahami kebutuhan klien
161
No Pernyataan STS TS N S SS
37. KAP memiliki waktu beroperasi/jam
kantor yang nyaman
Daya Tanggap
38. KAP tidak menginformasikan kepada
klien tentang kepastian waktu
penyelesaian audit
39. KAP memberikan jasa audit dengan
tepat waktu
40. Staf KAP bersedia membantu klien,
bukan dalam kompromi
41. Staf KAP tidak bersedia merespon
permintaan klien
Jasa Non-Audit
41. KAP mampu memberikan jasa non-
audit, misal: konsultasi manajemen,
penyusunan sistem informasi
akuntansi, dan lain-lain yang tidak
conflict interest
Hubungan Auditor-Klien
Keahlian
43. KAP tidak harus memiliki keahlian
dibidang industri klien
Pengalaman
44. KAP tidak harus memiliki pengalaman
dibidang industri klien
Status
45. KAP yang besar (Big Four)
memberikan jasa yang berkualitas
Obyektivitas
Obyektif
46. KAP harus bersikap obyektif pada saat
memberikan jasa
162
LAMPIRAN IV
Daftar Identitas dan
Jawaban Responden
163
Identitas Responden
No Jenis Kelamin Posisi Pendidikan Pengalaman Kerja
1 1 5 2 1
2 2 5 3 2
3 1 2 3 3
4 2 5 2 2
5 2 4 2 3
6 2 5 2 2
7 2 5 2 1
8 1 5 2 2
9 1 5 2 2
10 2 5 2 1
11 2 2 3 3
12 2 5 2 2
13 2 1 3 3
14 2 5 2 2
15 2 5 2 2
16 1 5 1 1
17 2 4 2 3
18 2 5 2 2
19 1 2 2 3
20 1 5 2 2
21 1 4 2 3
22 2 5 2 2
23 1 5 2 1
24 2 5 2 2
25 2 5 2 2
26 2 1 3 3
27 1 5 2 2
28 2 5 2 2
29 2 5 2 2
30 2 5 2 2
31 2 5 2 1
32 2 5 2 2
33 1 1 3 3
34 2 5 2 1
35 2 5 1 2
36 2 2 2 3
37 2 4 2 3
164
No Jenis Kelamin Posisi Pendidikan Pengalaman Kerja
38 2 5 2 2
39 1 4 2 3
40 2 5 2 2
41 2 5 2 2
42 2 5 2 2
43 1 2 2 3
44 2 4 2 3
45 2 5 2 2
46 1 5 2 2
47 2 2 2 3
48 2 4 2 2
49 1 5 2 2
50 2 5 1 2
51 1 4 2 2
52 2 5 2 2
53 1 5 2 2
54 2 5 2 2
55 2 5 2 2
56 2 5 2 2
57 1 4 2 3
58 2 5 2 1
59 2 5 2 1
60 2 4 2 2
61 1 5 2 2
62 2 5 2 2
63 2 1 3 3
64 2 4 2 2
65 2 5 2 1
66 1 4 2 2
67 2 5 2 1
68 2 2 2 2
69 1 5 2 2
70 2 5 2 1
71 2 4 2 2
72 1 5 2 2
73 2 2 2 2
74 1 4 2 2
75 1 5 2 2
165
No Jenis Kelamin Posisi Pendidikan Pengalaman Kerja
76 2 5 2 2
77 2 2 2 3
78 1 4 2 2
79 2 5 2 2
80 1 5 2 2
81 1 5 2 2
82 2 5 2 2
83 2 4 2 2
84 2 5 2 2
85 2 5 2 2
86 1 4 2 2
87 1 2 3 2
88 1 5 2 1
89 2 5 3 2
90 1 2 3 3
91 2 5 2 2
92 2 4 2 3
93 2 5 2 2
94 2 5 2 1
95 1 5 2 2
96 1 5 2 2
97 2 5 2 1
98 2 2 3 3
99 2 5 2 2
100 2 1 3 3
101 2 5 2 2
102 2 5 2 2
103 1 5 1 1
104 2 4 2 3
105 2 5 2 2
106 1 2 2 3
107 1 5 2 2
108 1 4 2 3
109 2 5 2 2
110 1 5 2 1
111 2 5 2 2
112 2 5 2 2
113 2 1 3 3
166
No Jenis Kelamin Posisi Pendidikan Pengalaman Kerja
114 1 5 2 2
115 2 5 2 2
116 2 5 2 2
117 2 5 2 2
118 2 5 2 1
119 2 5 2 2
120 1 1 3 3
121 2 5 2 1
122 2 5 1 2
123 2 2 2 3
124 2 4 2 3
125 2 5 2 2
126 1 4 2 3
127 2 5 2 2
128 2 5 2 2
129 2 5 2 2
130 1 2 2 3
131 2 4 2 3
132 2 5 2 2
133 1 5 2 2
134 2 2 2 3
135 2 4 2 2
136 1 5 2 2
137 2 5 1 2
138 1 4 2 2
139 2 5 2 2
140 1 5 2 2
141 2 5 2 2
142 2 5 2 2
143 2 5 2 2
144 1 4 2 3
145 2 5 2 1
146 2 5 2 1
147 2 4 2 2
148 1 5 2 2
149 2 5 2 2
150 2 1 3 3
151 2 4 2 2
167
No Jenis Kelamin Posisi Pendidikan Pengalaman Kerja
152 2 5 2 1
153 1 4 2 2
154 2 5 2 1
155 2 2 2 2
156 1 5 2 2
157 2 5 2 1
158 2 4 2 2
159 1 5 2 2
160 2 2 2 2
161 1 4 2 2
162 1 5 2 2
163 2 5 2 2
164 2 2 2 3
165 1 4 2 2
166 2 5 2 2
167 1 5 2 2
168 1 5 2 2
169 2 5 2 2
170 2 4 2 2
171 2 5 2 2
172 2 5 2 2
173 1 4 2 2
174 1 2 3 2
175 1 5 2 1
176 2 5 3 2
177 1 2 3 3
178 2 5 2 2
179 2 4 2 3
180 2 5 2 2
181 2 5 2 1
182 1 5 2 2
183 1 5 2 2
184 2 5 2 1
185 2 2 3 3
186 2 5 2 2
187 2 1 3 3
188 2 5 2 2
189 2 5 2 2
168
No Jenis Kelamin Posisi Pendidikan Pengalaman Kerja
190 1 5 1 1
191 2 4 2 3
192 2 5 2 2
193 1 2 2 3
194 1 5 2 2
195 1 4 2 3
196 2 5 2 2
197 1 5 2 1
198 2 5 2 2
199 2 5 2 2
200 2 1 3 3
201 1 5 2 2
202 2 5 2 2
203 2 5 2 2
204 2 5 2 2
205 2 5 2 1
206 2 5 2 2
207 1 1 3 3
208 2 5 2 1
209 2 5 1 2
210 2 2 2 3
211 2 4 2 3
212 2 5 2 2
213 1 4 2 3
214 2 5 2 2
215 2 5 2 2
216 2 5 2 2
217 1 2 2 3
218 2 4 2 3
219 2 5 2 2
220 1 5 2 2
221 2 2 2 3
222 2 4 2 2
223 1 5 2 2
224 2 5 1 2
225 1 4 2 2
226 2 5 2 2
227 1 5 2 2
169
No Jenis Kelamin Posisi Pendidikan Pengalaman Kerja
228 2 5 2 2
229 2 5 2 2
230 2 5 2 2
231 1 4 2 3
232 2 5 2 1
233 2 5 2 1
234 2 4 2 2
235 1 5 2 2
236 2 5 2 2
237 2 1 3 3
238 2 4 2 2
239 2 5 2 1
240 1 4 2 2
241 2 5 2 1
242 2 2 2 2
243 1 5 2 2
244 2 5 2 1
245 2 4 2 2
246 1 5 2 2
247 2 2 2 2
248 1 4 2 2
249 1 5 2 2
250 2 5 2 2
251 2 2 2 3
252 1 4 2 2
253 2 5 2 2
254 1 5 2 2
255 1 5 2 2
170
Jaw
ab
an
Resp
on
den
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6
RA7
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
UK6
UK7
UK8
LA1
LA2
LA3
LA4
LA5
LA6
LA7
IA1
IA2
IA3
IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA9
KA10
KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
KA17
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
5
4
5
4
3
4
5
4
5
4
1
4
3
4
5
4
5
4
5
4
3
4
5
4
5
4
1
4
3
4
5
4
5
4
5
4
3
2
5
4
4
4
2
2
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
3
5
5
1
5
5
4
5
4
5
4
5
4
3
5
5
5
5
4
1
4
5
4
5
4
3
5
5
5
4
1
4
5
4
5
2
3
5
4
2
3
4
4
2
3
2
3
3
2
3
4
3
3
3
2
3
4
2
4
3
3
2
3
2
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
2
5
3
3
2
5
2
3
3
4
2
3
2
3
3
2
3
4
4
4
4
2
3
4
2
4
3
3
2
3
2
3
4
3
4
4
3
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
2
5
3
3
2
5
2
3
3
4
2
3
2
3
4
2
3
4
4
4
4
2
3
4
2
4
3
3
2
3
2
3
4
3
4
3
2
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
2
5
3
3
2
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
2
4
3
3
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
2
2
4
2
2
4
2
2
2
2
4
2
4
4
4
4
4
2
4
4
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
3
3
3
5
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
5
3
3
3
3
3
3
2
5
4
4
3
4
5
2
4
4
4
2
4
4
4
2
3
2
2
2
2
2
2
4
4
4
5
2
4
4
2
2
4
4
4
4
3
2
4
4
4
2
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
3
4
2
4
4
4
2
4
4
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
2
2
4
4
4
2
2
171
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6
RA7
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
UK6
UK7
UK8
LA1
LA2
LA3
LA4
LA5
LA6
LA7
IA1
IA2
IA3
IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA9
KA10
KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
KA17
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
4
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
5
3
3
2
5
3
3
2
2
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
5
2
5
3
3
5
5
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
2
3
4
4
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
1
5
5
5
2
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
2
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
2
3
4
4
4
4
2
2
3
4
2
3
2
3
3
3
3
5
4
3
3
2
4
4
4
3
3
2
3
2
3
2
3
5
3
3
4
4
4
4
4
3
2
2
5
3
3
2
5
3
4
3
4
5
5
4
4
4
5
4
3
2
5
4
2
5
3
3
1
3
3
4
3
4
3
2
5
5
4
5
2
4
5
5
5
4
4
5
4
5
2
4
4
3
1
5
2
2
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
2
2
2
4
4
4
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
2
5
1
1
5
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
1
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
1
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
2
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
1
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
4
3
4
1
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
2
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
2
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
2
4
5
3
4
2
4
3
5
4
4
2
4
4
5
4
3
2
5
4
4
3
4
4
4
5
4
5
4
5
4
2
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
2
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
2
1
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
2
4
4
5
3
3
3
5
4
3
2
1
4
4
4
4
2
1
4
4
172
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6
RA7
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
UK6
UK7
UK8
LA1
LA2
LA3
LA4
LA5
LA6
LA7
IA1
IA2
IA3
IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA9
KA10
KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
KA17
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
2
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
2
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
2
4
4
5
4
2
1
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
1
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
2
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
1
4
5
4
4
2
2
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
2
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
2
4
5
3
4
5
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
2
1
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
2
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
2
5
4
4
4
2
2
5
4
4
5
4
4
5
4
3
4
5
4
3
2
4
4
5
2
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
4
5
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
2
3
3
4
2
4
3
4
4
4
2
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
2
1
2
5
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
2
4
3
4
2
3
3
4
4
4
2
4
4
3
4
4
3
4
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
2
2
2
4
5
3
4
3
4
4
4
4
2
3
4
4
4
3
4
3
3
2
3
2
3
4
2
2
3
4
4
4
3
4
4
4
4
5
5
4
4
3
4
2
4
4
2
4
2
2
4
5
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
2
5
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
4
3
3
2
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
2
3
3
3
3
4
4
2
3
2
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
3
2
4
3
5
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
3
2
4
3
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
2
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
2
4
5
3
4
2
4
3
5
4
4
2
4
4
5
4
3
2
5
4
4
3
4
4
4
5
4
5
4
5
4
2
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
2
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
2
1
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
2
4
4
5
3
3
3
5
4
3
2
1
4
4
4
4
2
1
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
2
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
2
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
2
4
4
5
4
2
1
5
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
2
4
4
2
2
2
4
4
4
2
2
2
2
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
2
5
4
4
1
4
4
5
4
5
4
4
4
2
4
1
1
5
4
2
1
2
3
3
4
2
2
2
2
4
2
4
5
1
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
2
5
4
4
1
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
2
2
2
2
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
2
5
4
4
2
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
2
4
4
2
2
2
4
4
5
2
2
2
2
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
2
5
4
4
1
5
173
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6
RA7
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
UK6
UK7
UK8
LA1
LA2
LA3
LA4
LA5
LA6
LA7
IA1
IA2
IA3
IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA9
KA10
KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
KA17
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
2
4
4
2
2
2
4
4
5
2
2
2
2
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
5
4
4
1
5
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
4
3
3
3
2
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
3
4
4
2
3
3
3
4
5
4
4
3
3
4
4
5
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
2
2
1
5
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
5
3
2
3
2
4
4
3
3
4
4
5
4
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
2
2
1
5
2
4
4
3
5
4
4
5
3
3
3
4
4
4
3
5
3
2
3
2
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
2
4
4
4
2
2
4
2
2
2
3
2
2
2
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
4
5
2
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
2
3
3
4
5
5
5
5
5
5
5
5
2
5
5
5
4
2
3
3
2
3
3
4
4
4
4
2
2
2
5
5
4
5
5
2
2
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
1
1
2
5
4
3
4
4
4
5
4
5
4
5
4
2
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
2
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
2
1
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
2
4
4
5
3
3
3
5
4
3
2
1
4
4
4
4
2
1
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
2
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
2
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
2
4
4
5
4
2
1
5
5
2
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
2
2
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
2
4
4
4
2
4
4
2
2
4
2
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
2
3
3
3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
2
2
4
4
2
4
4
4
2
4
4
2
2
4
2
4
2
4
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
2
4
4
2
4
4
4
2
4
4
2
2
2
3
4
2
3
2
2
2
4
4
4
4
2
2
2
2
1
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
1
4
5
5
4
5
4
1
1
1
2
4
1
1
2
1
5
4
4
4
4
1
1
1
2
4
4
2
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
1
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
2
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
2
2
5
2
4
5
3
3
4
5
3
4
4
4
3
4
5
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
2
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
2
2
5
2
4
5
3
3
4
5
4
4
4
4
3
4
5
4
5
2
1
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
2
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
2
2
5
2
5
4
4
3
4
5
4
4
4
4
2
4
5
4
5
2
3
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
1
3
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
2
3
5
2
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
3
5
5
4
4
2
2
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
2
3
4
3
3
3
4
4
3
3
2
2
3
3
2
2
3
4
4
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
2
3
2
3
4
3
174
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6
RA7
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
UK6
UK7
UK8
LA1
LA2
LA3
LA4
LA5
LA6
LA7
IA1
IA2
IA3
IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA9
KA10
KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
KA17
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
4
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
1
1
5
5
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
5
5
5
5
3
3
3
3
4
5
5
2
3
5
2
4
4
3
3
2
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
2
4
4
4
4
3
3
4
2
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
4
3
4
4
4
2
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
2
2
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
3
4
5
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
3
4
3
3
2
4
4
4
4
3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
2
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
3
3
5
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
5
5
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
3
2
2
4
2
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
3
2
2
4
2
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
3
2
2
5
2
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
2
2
4
4
4
4
4
3
2
2
2
4
4
4
3
2
4
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
4
3
2
4
2
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
2
2
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
3
2
2
4
2
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
2
2
3
4
4
4
4
2
2
3
2
4
4
3
2
3
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
2
4
4
2
2
4
4
2
2
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
4
1
5
5
5
5
3
2
2
2
3
4
4
4
2
2
4
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
2
4
4
4
4
4
3
2
2
2
4
4
4
2
2
5
2
4
2
4
4
4
3
3
4
4
4
2
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
2
4
5
5
4
5
4
3
3
3
4
4
4
2
2
4
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
1
4
5
4
4
4
2
2
3
3
4
4
4
2
2
4
2
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
5
5
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
1
4
4
5
5
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
5
3
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
5
5
5
4
5
3
2
2
2
4
3
1
3
5
4
4
3
5
2
3
4
3
4
3
3
2
4
3
4
4
4
5
4
4
5
3
3
4
2
3
4
4
4
2
2
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
2
2
3
4
4
3
4
3
2
2
4
4
4
4
2
2
4
2
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
2
5
5
3
3
3
3
3
3
175
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6
RA7
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
UK6
UK7
UK8
LA1
LA2
LA3
LA4
LA5
LA6
LA7
IA1
IA2
IA3
IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA9
KA10
KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
KA17
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
3
2
3
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
4
2
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
1
4
5
5
5
4
3
3
3
3
5
5
4
3
3
5
2
3
3
2
4
4
3
3
4
3
4
2
3
4
5
5
2
2
5
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
3
3
3
4
2
2
2
2
3
4
4
4
4
4
4
2
3
4
5
5
1
1
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
3
4
4
4
3
4
2
2
2
4
4
4
2
2
4
2
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
2
4
4
5
5
1
1
5
5
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
2
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
2
4
4
3
3
4
3
5
3
4
3
1
4
4
4
4
2
2
4
4
5
3
4
5
5
4
4
4
5
2
5
1
4
5
4
4
3
4
2
2
4
5
5
4
2
2
5
2
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
2
5
5
4
4
2
2
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
3
2
2
2
4
4
3
2
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
4
4
4
5
2
1
4
5
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
3
2
2
2
4
4
4
2
2
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
5
2
3
5
5
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
5
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
2
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
3
4
4
3
3
4
4
5
2
2
4
3
3
2
3
4
4
3
4
2
4
2
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
2
2
3
3
4
4
3
2
3
4
3
3
2
3
4
3
4
3
5
4
4
4
4
4
4
4
5
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
2
2
4
1
4
4
4
2
2
4
4
4
4
2
2
4
4
2
3
2
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
2
1
4
4
3
4
3
2
2
2
2
4
4
4
2
2
5
2
2
3
4
4
4
4
4
4
4
3
2
5
5
5
5
1
1
5
5
4
4
4
4
4
4
2
3
4
4
2
2
2
4
4
4
4
2
2
2
2
3
4
4
2
2
4
2
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
3
4
3
5
3
4
3
3
3
4
1
2
3
4
4
4
3
3
3
3
2
4
5
4
3
3
4
3
3
2
3
3
2
4
3
4
3
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
2
1
4
5
5
5
5
2
3
3
2
5
5
4
2
2
5
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
3
3
2
2
4
4
4
2
2
4
2
3
2
4
4
4
5
5
3
4
4
3
5
5
4
4
2
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
2
2
4
4
4
4
4
3
3
2
3
4
4
4
2
2
5
2
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
3
4
4
3
4
4
5
4
4
2
2
4
5
4
4
4
2
3
2
2
4
4
4
2
2
4
3
2
2
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
3
3
4
4
4
3
2
2
2
2
1
4
5
4
4
4
3
3
2
3
5
5
4
2
2
5
2
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
2
5
5
4
4
2
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
3
3
2
2
4
4
4
2
2
4
2
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
3
2
2
2
4
4
4
2
2
4
2
3
2
2
4
4
4
3
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
5
3
4
4
4
4
3
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
4
2
2
4
2
3
2
4
4
4
4
4
4
3
4
2
4
4
2
2
2
2
4
4
176
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6
RA7
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
UK6
UK7
UK8
LA1
LA2
LA3
LA4
LA5
LA6
LA7
IA1
IA2
IA3
IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA9
KA10
KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
KA17
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
3
2
2
2
4
4
4
2
2
4
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
5
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
4
2
2
4
3
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
2
2
2
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
2
2
4
3
4
4
4
2
2
2
2
4
4
4
2
2
4
3
3
2
4
4
3
4
4
4
4
4
2
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
3
2
2
2
4
4
4
2
2
4
3
2
3
4
4
4
4
4
3
4
4
2
4
4
2
2
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
3
2
2
2
5
4
4
2
2
5
2
3
2
4
4
4
4
4
4
4
5
2
4
4
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
2
3
2
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
4
3
4
2
3
2
3
3
2
4
3
4
3
2
2
2
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
3
2
2
3
2
3
4
4
3
3
3
4
5
5
4
3
2
4
3
2
3
4
2
3
4
3
4
3
2
2
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
2
3
4
5
3
4
3
2
3
4
4
4
3
3
2
4
3
2
3
4
4
3
2
3
3
4
3
4
3
4
4
4
2
2
4
4
3
4
5
4
3
4
4
2
3
2
3
4
3
4
2
3
4
2
2
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
5
4
3
4
5
4
4
5
3
2
4
5
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
2
4
4
2
2
2
4
4
4
2
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
2
4
4
2
3
2
4
4
4
2
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
4
4
3
4
4
2
3
2
4
4
4
2
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
2
3
2
4
4
4
2
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
5
5
2
2
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
4
4
2
2
4
2
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
2
4
4
5
5
1
1
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
4
4
2
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
5
5
1
1
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
4
4
2
2
4
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
4
4
2
2
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
4
4
2
2
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
5
2
1
4
5
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
2
2
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
4
4
2
2
4
3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
5
2
3
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
2
4
4
4
4
4
3
3
2
2
4
4
4
2
2
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
2
4
4
5
5
3
3
2
3
3
4
4
4
2
2
4
4
2
3
4
4
4
4
3
4
4
4
2
4
4
3
3
2
3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
4
2
4
4
4
4
4
3
2
3
3
4
4
4
2
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
3
2
3
4
3
177
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6
RA7
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
UK6
UK7
UK8
LA1
LA2
LA3
LA4
LA5
LA6
LA7
IA1
IA2
IA3
IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA9
KA10
KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
KA17
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
2
4
4
4
4
4
3
2
3
2
4
4
4
2
2
5
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
5
5
1
1
5
5
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
4
2
2
5
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
2
3
4
4
4
4
4
3
2
2
4
4
4
3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
3
4
4
2
2
2
4
3
4
3
3
5
2
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
2
3
2
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
4
3
4
2
3
2
3
3
2
4
3
4
3
2
2
2
4
4
4
2
2
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
3
2
2
3
2
3
4
4
3
3
3
4
5
5
4
3
2
4
3
2
3
4
2
3
4
3
4
3
2
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
2
3
4
5
3
4
3
2
3
4
4
4
3
3
2
4
3
2
3
4
4
3
2
3
3
4
3
4
3
4
4
4
2
2
4
4
3
4
5
4
3
4
4
2
3
2
3
4
3
4
2
3
4
2
2
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
5
4
3
4
5
4
4
5
3
2
4
5
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
2
4
4
2
2
2
4
4
4
2
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
3
3
4
4
3
3
2
2
3
3
2
2
3
4
4
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
2
2
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
4
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
2
2
2
2
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
5
5
5
5
3
3
3
3
4
5
5
2
3
5
2
4
4
3
3
2
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
2
4
4
4
4
3
3
4
2
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
5
4
5
4
3
4
5
4
5
4
1
4
3
4
5
4
5
4
5
4
3
4
5
4
5
4
1
4
3
4
5
4
5
4
5
4
3
2
5
4
4
4
2
2
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
3
5
5
1
5
5
4
5
4
5
4
5
4
3
5
5
5
5
4
1
4
5
4
5
4
3
5
5
5
4
1
4
5
4
5
2
3
5
4
2
3
4
4
2
3
2
3
3
2
3
4
3
3
3
2
3
4
2
4
3
3
2
3
2
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
2
5
3
3
2
5
2
3
3
4
2
3
2
3
3
2
3
4
4
4
4
2
3
4
2
4
3
3
2
3
2
3
4
3
4
4
3
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
2
5
3
3
2
5
2
3
3
4
2
3
2
3
4
2
3
4
4
4
4
2
3
4
2
4
3
3
2
3
2
3
4
3
4
3
2
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
2
5
3
3
2
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
2
4
3
3
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
178
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6
RA7
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
UK6
UK7
UK8
LA1
LA2
LA3
LA4
LA5
LA6
LA7
IA1
IA2
IA3
IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA9
KA10
KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
KA17
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
2
2
4
2
2
4
2
2
2
2
4
2
4
4
4
4
4
2
4
4
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
3
3
3
5
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
5
3
3
3
3
3
3
2
5
4
4
3
4
5
2
4
4
4
2
4
4
4
2
3
2
2
2
2
2
2
4
4
4
5
2
4
4
2
2
4
4
4
4
3
2
4
4
4
2
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
3
4
2
4
4
4
2
4
4
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
2
2
4
4
4
2
2
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
4
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
5
3
3
2
5
3
3
2
2
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
5
2
5
3
3
5
5
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
2
3
4
4
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
1
5
5
5
2
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
2
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
2
3
4
4
4
4
2
2
3
4
2
3
2
3
3
3
3
5
4
3
3
2
4
4
4
3
3
2
3
2
3
2
3
5
3
3
4
4
4
4
4
3
2
2
5
3
3
2
5
3
4
3
4
5
5
4
4
4
5
4
3
2
5
4
2
5
3
3
1
3
3
4
3
4
3
2
5
5
4
5
2
4
5
5
5
4
4
5
4
5
2
4
4
3
1
5
2
2
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
179
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6
RA7
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
UK6
UK7
UK8
LA1
LA2
LA3
LA4
LA5
LA6
LA7
IA1
IA2
IA3
IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA9
KA10
KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
KA17
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
2
2
2
4
4
4
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
2
5
1
1
5
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
1
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
1
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
2
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
1
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
4
3
4
1
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
2
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
2
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
2
4
5
3
4
2
4
3
5
4
4
2
4
4
5
4
3
2
5
4
4
3
4
4
4
5
4
5
4
5
4
2
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
2
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
2
1
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
2
4
4
5
3
3
3
5
4
3
2
1
4
4
4
4
2
1
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
2
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
2
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
2
4
4
5
4
2
1
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
1
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
2
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
1
4
5
4
4
2
2
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
2
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
2
4
5
3
4
5
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
2
1
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
2
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
2
5
4
4
4
2
2
5
4
4
5
4
4
5
4
3
4
5
4
3
2
4
4
5
2
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
4
5
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
2
3
3
4
2
4
3
4
4
4
2
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
2
1
2
5
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
2
4
3
4
2
3
3
4
4
4
2
4
4
3
4
4
3
4
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
2
2
2
4
5
3
4
3
4
4
4
4
2
3
4
4
4
3
4
3
3
2
3
2
3
4
2
2
3
4
4
4
3
4
4
4
4
5
5
4
4
3
4
2
4
4
2
4
2
2
4
5
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
2
5
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
4
3
3
2
4
180
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6
RA7
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
UK6
UK7
UK8
LA1
LA2
LA3
LA4
LA5
LA6
LA7
IA1
IA2
IA3
IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA9
KA10
KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
KA17
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
2
3
3
3
3
4
4
2
3
2
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
3
2
4
3
5
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
3
2
4
3
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
2
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
2
4
5
3
4
2
4
3
5
4
4
2
4
4
5
4
3
2
5
4
4
3
4
4
4
5
4
5
4
5
4
2
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
2
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
2
1
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
2
4
4
5
3
3
3
5
4
3
2
1
4
4
4
4
2
1
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
2
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
2
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
2
4
4
5
4
2
1
5
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
2
4
4
2
2
2
4
4
4
2
2
2
2
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
2
5
4
4
1
4
4
5
4
5
4
4
4
2
4
1
1
5
4
2
1
2
3
3
4
2
2
2
2
4
2
4
5
1
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
2
5
4
4
1
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
2
2
2
2
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
2
5
4
4
2
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
2
4
4
2
2
2
4
4
5
2
2
2
2
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
2
5
4
4
1
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
2
4
4
2
2
2
4
4
5
2
2
2
2
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
5
4
4
1
5
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
4
3
3
3
2
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
3
4
4
2
3
3
3
4
5
4
4
3
3
4
4
5
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
2
2
1
5
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
5
3
2
3
2
4
4
3
3
4
4
5
4
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
2
2
1
5
2
4
4
3
5
4
4
5
3
3
3
4
4
4
3
5
3
2
3
2
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
2
4
4
4
2
2
4
2
2
2
3
2
2
2
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
1
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
1
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
2
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
1
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
181
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6
RA7
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
UK6
UK7
UK8
LA1
LA2
LA3
LA4
LA5
LA6
LA7
IA1
IA2
IA3
IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA9
KA10
KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
KA17
4
4
5
4
5
5
5
4
4
3
4
1
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
2
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
1
1
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
2
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
2
4
5
3
4
2
4
3
5
4
4
2
4
4
5
4
3
2
5
4
4
3
4
4
4
5
4
5
4
5
4
2
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
2
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
2
1
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
2
4
4
5
3
3
3
5
4
3
2
1
4
4
4
4
2
1
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
2
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
2
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
2
4
4
5
4
2
1
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
1
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
2
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
1
4
5
4
4
2
2
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
2
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
2
4
5
3
4
5
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
2
1
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
2
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
2
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
2
5
4
4
4
2
2
5
4
4
5
4
4
5
4
3
4
5
4
3
2
4
4
5
2
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
4
5
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
2
3
3
4
2
4
3
4
4
4
2
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
2
1
2
5
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
2
4
3
4
2
3
3
4
4
4
2
4
4
3
4
4
3
4
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
2
2
2
4
5
4
4
3
3
4
4
5
4
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
2
2
1
5
2
4
4
3
5
4
4
5
3
3
3
4
4
4
3
5
3
2
3
2
182
LAMPIRAN V
Hasil Pengujian Instrumen
Penelitian
183
OUTPUT UJI VALIDITAS X1 DATE: 6/19/2017 TIME: 22:00 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\USER\Documents\A SKRIPSI\LISREL\After\X1\X1.ls8: UJI VALIDITAS DA NI=7 NO=255 MA=PM PM SY FI=Data1.COR MO NX=7 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK RAUDIT FR LX 1 - LX 7 FR TD 7 4 TD 5 1 TD 5 4 TD 6 1 TD 7 6 TD 7 2 PD OU TV SS MI UJI VALIDITAS Number of Input Variables 7 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 7 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 255 UJI VALIDITAS Correlation Matrix VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 1.00
184
VAR 2 0.48 1.00 VAR 3 0.47 0.51 1.00 VAR 4 0.50 0.54 0.59 1.00 VAR 5 0.76 0.62 0.63 0.40 1.00 VAR 6 0.64 0.54 0.58 0.60 0.66 1.00 VAR 7 0.43 0.58 0.54 0.17 0.64 0.67 Correlation Matrix VAR 7 -------- VAR 7 1.00 UJI VALIDITAS Parameter Specifications LAMBDA-X RAUDIT -------- VAR 1 1 VAR 2 2 VAR 3 3 VAR 4 4 VAR 5 5 VAR 6 6 VAR 7 7 THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 8 VAR 2 0 9 VAR 3 0 0 10 VAR 4 0 0 0 11 VAR 5 12 0 0 13 14 VAR 6 15 0 0 0 0 16 VAR 7 0 17 0 18 0 19 THETA-DELTA VAR 7 -------- VAR 7 20 UJI VALIDITAS Number of Iterations = 19 LISREL Estimates (Maximum Likelihood)
185
LAMBDA-X RAUDIT -------- VAR 1 0.62 (0.06) 10.69 VAR 2 0.70 (0.06) 12.57 VAR 3 0.74 (0.05) 13.85 VAR 4 0.77 (0.06) 13.92 VAR 5 0.86 (0.05) 16.33 VAR 6 0.77 (0.05) 14.14 VAR 7 0.74 (0.06) 12.61 PHI RAUDIT -------- 1.00 THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 0.62 (0.06) 11.12 VAR 2 - - 0.51 (0.05) 10.80 VAR 3 - - - - 0.45
186
(0.04) 11.14 VAR 4 - - - - - - 0.37 (0.05) 7.96 VAR 5 0.21 - - - - -0.27 0.25 (0.04) (0.03) (0.04) 5.61 -9.70 6.04 VAR 6 0.18 - - - - - - - - 0.42 (0.03) (0.04) 6.86 10.21 VAR 7 - - 0.07 - - -0.38 - - 0.12 (0.03) (0.04) (0.04) 2.03 -9.33 3.41 THETA-DELTA VAR 7 -------- VAR 7 0.46 (0.05) 9.03 Squared Multiple Correlations for X - Variables VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.38 0.49 0.55 0.61 0.75 0.59 Squared Multiple Correlations for X - Variables VAR 7 -------- 0.54 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 8 Minimum Fit Function Chi-Square = 4.58 (P = 0.80) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 4.50 (P = 0.81) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 4.36) Minimum Fit Function Value = 0.018 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.017) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.0
187
90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.046) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.96 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.19 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.19 ; 0.21) ECVI for Saturated Model = 0.22 ECVI for Independence Model = 6.73 Chi-Square for Independence Model with 21 Degrees of Freedom = 1694.72 Independence AIC = 1708.72 Model AIC = 44.50 Saturated AIC = 56.00 Independence CAIC = 1740.51 Model CAIC = 135.32 Saturated CAIC = 183.16 Normed Fit Index (NFI) = 1.00 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.01 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.38 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.99 Critical N (CN) = 1115.41 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.016 Standardized RMR = 0.016 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.98 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.28 UJI VALIDITAS Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 - - VAR 2 2.97 - - VAR 3 0.25 0.01 - - VAR 4 0.47 0.02 0.20 - - VAR 5 - - 0.44 0.65 - - - - VAR 6 - - 0.37 0.01 0.11 0.02 - - VAR 7 3.17 - - 0.00 - - 1.41 - - Modification Indices for THETA-DELTA
188
VAR 7 -------- VAR 7 - - Expected Change for THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 - - VAR 2 0.05 - - VAR 3 0.01 0.00 - - VAR 4 -0.02 -0.01 0.02 - - VAR 5 - - -0.02 -0.03 - - - - VAR 6 - - -0.02 0.00 0.01 0.00 - - VAR 7 -0.06 - - 0.00 - - 0.04 - - Expected Change for THETA-DELTA VAR 7 -------- VAR 7 - - Maximum Modification Index is 3.17 for Element ( 7, 1) of THETA-DELTA UJI VALIDITAS Standardized Solution LAMBDA-X RAUDIT -------- VAR 1 0.62 VAR 2 0.70 VAR 3 0.74 VAR 4 0.77 VAR 5 0.86 VAR 6 0.77 VAR 7 0.74 PHI RAUDIT -------- 1.00 Time used: 0.016 Seconds
189
OUTPUT UJI VALIDITAS X2 DATE: 6/19/2017 TIME: 22:07 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\USER\Documents\A SKRIPSI\LISREL\After\X2\X2.ls8: UJI VALIDITAS DA NI=8 NO=255 MA=PM PM SY FI=Data2.COR MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK UKUKAP FR LX 1 - LX 8 FR TD 2 1 TD 3 1 TD 4 3 TD 8 5 TD 7 3 TD 7 2 PD OU TV SS MI UJI VALIDITAS Number of Input Variables 8 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 8 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 255 UJI VALIDITAS Correlation Matrix VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- --------
190
VAR 1 1.00 VAR 2 0.67 1.00 VAR 3 0.74 0.49 1.00 VAR 4 0.58 0.49 0.70 1.00 VAR 5 -0.62 -0.45 -0.63 -0.59 1.00 VAR 6 0.59 0.51 0.53 0.58 -0.58 1.00 VAR 7 0.62 0.43 0.57 0.62 -0.73 0.63 VAR 8 0.66 0.51 0.67 0.64 -0.84 0.65 Correlation Matrix VAR 7 VAR 8 -------- -------- VAR 7 1.00 VAR 8 0.80 1.00 UJI VALIDITAS Parameter Specifications LAMBDA-X UKUKAP -------- VAR 1 1 VAR 2 2 VAR 3 3 VAR 4 4 VAR 5 5 VAR 6 6 VAR 7 7 VAR 8 8 THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 9 VAR 2 10 11 VAR 3 12 0 13 VAR 4 0 0 14 15 VAR 5 0 0 0 0 16 VAR 6 0 0 0 0 0 17 VAR 7 0 18 19 0 0 0 VAR 8 0 0 0 0 21 0 THETA-DELTA VAR 7 VAR 8 -------- -------- VAR 7 20 VAR 8 0 22
191
UJI VALIDITAS Number of Iterations = 14 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X UKUKAP -------- VAR 1 0.75 (0.05) 13.70 VAR 2 0.60 (0.06) 10.16 VAR 3 0.75 (0.06) 13.54 VAR 4 0.73 (0.06) 13.25 VAR 5 -0.82 (0.05) -15.47 VAR 6 0.74 (0.06) 13.34 VAR 7 0.87 (0.05) 17.05 VAR 8 0.90 (0.05) 18.10 PHI UKUKAP -------- 1.00 THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6
192
-------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 0.43 (0.04) 10.48 VAR 2 0.21 0.63 (0.04) (0.06) 5.66 10.46 VAR 3 0.16 - - 0.43 (0.03) (0.04) 5.35 9.63 VAR 4 - - - - 0.14 0.46 (0.03) (0.05) 4.35 10.14 VAR 5 - - - - - - - - 0.33 (0.04) 8.85 VAR 6 - - - - - - - - - - 0.46 (0.04) 10.23 VAR 7 - - -0.07 -0.07 - - - - - - (0.03) (0.02) -2.65 -3.01 VAR 8 - - - - - - - - -0.10 - - (0.03) -4.01 THETA-DELTA VAR 7 VAR 8 -------- -------- VAR 7 0.24 (0.03) 7.93 VAR 8 - - 0.19 (0.03) 6.97 Squared Multiple Correlations for X - Variables VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.56 0.37 0.57 0.54 0.67 0.54 Squared Multiple Correlations for X - Variables
193
VAR 7 VAR 8 -------- -------- 0.76 0.81 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 14 Minimum Fit Function Chi-Square = 22.39 (P = 0.071) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 23.50 (P = 0.053) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 9.50 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 26.95) Minimum Fit Function Value = 0.088 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.037 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.11) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.052 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.087) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.43 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.27 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.23 ; 0.33) ECVI for Saturated Model = 0.28 ECVI for Independence Model = 10.83 Chi-Square for Independence Model with 28 Degrees of Freedom = 2735.15 Independence AIC = 2751.15 Model AIC = 67.50 Saturated AIC = 72.00 Independence CAIC = 2787.48 Model CAIC = 167.41 Saturated CAIC = 235.49 Normed Fit Index (NFI) = 0.99 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.50 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.98 Critical N (CN) = 331.56 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.024 Standardized RMR = 0.025 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.98 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.94 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.38 UJI VALIDITAS Modification Indices and Expected Change
194
No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 - - VAR 2 - - - - VAR 3 - - 0.41 - - VAR 4 0.66 0.75 - - - - VAR 5 0.72 1.66 0.56 0.13 - - VAR 6 2.42 1.30 4.12 4.10 0.77 - - VAR 7 4.30 - - - - 0.45 0.03 0.89 VAR 8 0.62 0.15 0.06 1.38 - - 0.01 Modification Indices for THETA-DELTA VAR 7 VAR 8 -------- -------- VAR 7 - - VAR 8 4.28 - - Expected Change for THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 - - VAR 2 - - - - VAR 3 - - 0.02 - - VAR 4 0.02 0.03 - - - - VAR 5 -0.02 0.03 -0.01 0.01 - - VAR 6 0.04 0.04 -0.06 0.06 0.02 - - VAR 7 -0.06 - - - - -0.02 0.00 -0.03 VAR 8 -0.01 -0.01 0.00 -0.02 - - 0.00 Expected Change for THETA-DELTA VAR 7 VAR 8 -------- -------- VAR 7 - - VAR 8 0.04 - - Maximum Modification Index is 4.30 for Element ( 7, 1) of THETA-DELTA UJI VALIDITAS Standardized Solution LAMBDA-X UKUKAP -------- VAR 1 0.75 VAR 2 0.60
195
VAR 3 0.75 VAR 4 0.73 VAR 5 -0.82 VAR 6 0.74 VAR 7 0.87 VAR 8 0.90 PHI UKUKAP -------- 1.00 Time used: 0.031 Seconds
196
OUTPUT UJI VALIDITAS Y1 DATE: 6/19/2017 TIME: 22:08 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\USER\Documents\A SKRIPSI\LISREL\After\Y1\Y1.ls8: UJI VALIDITAS DA NI=7 NO=255 MA=PM PM SY FI=Data3.COR MO NX=7 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK LAUDIT FR LX 1 - LX 7 FR TD 7 1 TD 6 1 TD 6 3 TD 7 2 TD 4 2 TD 2 1 FR TD 3 2 TD 3 1 TD 7 6 Td 4 3 PD OU TV SS MI UJI VALIDITAS Number of Input Variables 7 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 7 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 255 UJI VALIDITAS Correlation Matrix VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6
197
-------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 1.00 VAR 2 0.50 1.00 VAR 3 0.44 0.48 1.00 VAR 4 0.28 0.51 0.73 1.00 VAR 5 0.44 0.38 0.77 0.75 1.00 VAR 6 0.36 0.38 0.70 0.79 0.90 1.00 VAR 7 0.73 0.55 0.35 0.26 0.41 0.46 Correlation Matrix VAR 7 -------- VAR 7 1.00 UJI VALIDITAS Parameter Specifications LAMBDA-X LAUDIT -------- VAR 1 1 VAR 2 2 VAR 3 3 VAR 4 4 VAR 5 5 VAR 6 6 VAR 7 7 THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 8 VAR 2 9 10 VAR 3 11 12 13 VAR 4 0 14 15 16 VAR 5 0 0 0 0 17 VAR 6 18 0 19 0 0 20 VAR 7 21 22 0 0 0 23 THETA-DELTA VAR 7 -------- VAR 7 24 UJI VALIDITAS Number of Iterations = 49
198
LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X LAUDIT -------- VAR 1 0.44 (0.06) 7.17 VAR 2 0.39 (0.06) 6.19 VAR 3 0.83 (0.05) 15.61 VAR 4 0.81 (0.05) 15.49 VAR 5 0.93 (0.05) 19.12 VAR 6 0.97 (0.05) 20.66 VAR 7 0.42 (0.06) 6.74 PHI LAUDIT -------- 1.00 THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 0.79 (0.07) 11.15 VAR 2 0.37 0.90 (0.05) (0.08) 6.94 11.79
199
VAR 3 0.08 0.15 0.31 (0.03) (0.03) (0.04) 2.96 4.39 7.85 VAR 4 - - 0.24 0.07 0.35 (0.04) (0.03) (0.03) 6.65 2.43 10.31 VAR 5 - - - - - - - - 0.14 (0.02) 6.66 VAR 6 -0.07 - - -0.11 - - - - 0.06 (0.02) (0.02) (0.02) -2.98 -5.35 2.80 VAR 7 0.54 0.43 - - - - - - 0.06 (0.06) (0.05) (0.02) 8.80 8.01 2.36 THETA-DELTA VAR 7 -------- VAR 7 0.83 (0.07) 11.23 Squared Multiple Correlations for X - Variables VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.20 0.15 0.69 0.65 0.86 0.94 Squared Multiple Correlations for X - Variables VAR 7 -------- 0.18 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 4 Minimum Fit Function Chi-Square = 9.02 (P = 0.061) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 8.90 (P = 0.064) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 4.90 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 17.65) Minimum Fit Function Value = 0.036 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.019
200
90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.069) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.069 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.13) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.24 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.22 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.20 ; 0.27) ECVI for Saturated Model = 0.22 ECVI for Independence Model = 6.69 Chi-Square for Independence Model with 21 Degrees of Freedom = 1686.51 Independence AIC = 1700.51 Model AIC = 56.90 Saturated AIC = 56.00 Independence CAIC = 1732.30 Model CAIC = 165.89 Saturated CAIC = 183.16 Normed Fit Index (NFI) = 0.99 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.19 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.97 Critical N (CN) = 374.83 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.029 Standardized RMR = 0.029 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.93 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.14 UJI VALIDITAS Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 - - VAR 2 - - - - VAR 3 - - - - - - VAR 4 1.22 - - - - - - VAR 5 1.22 0.12 0.43 0.00 - - VAR 6 - - 0.12 - - 2.81 4.20 - - VAR 7 - - - - 0.43 1.73 0.53 - -
201
Modification Indices for THETA-DELTA VAR 7 -------- VAR 7 - - Expected Change for THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 - - VAR 2 - - - - VAR 3 - - - - - - VAR 4 -0.03 - - - - - - VAR 5 0.04 0.01 -0.05 0.00 - - VAR 6 - - -0.01 - - 0.07 -0.16 - - VAR 7 - - - - 0.02 -0.03 0.02 - - Expected Change for THETA-DELTA VAR 7 -------- VAR 7 - - Maximum Modification Index is 4.20 for Element ( 6, 5) of THETA-DELTA UJI VALIDITAS Standardized Solution LAMBDA-X LAUDIT -------- VAR 1 0.44 VAR 2 0.39 VAR 3 0.83 VAR 4 0.81 VAR 5 0.93 VAR 6 0.97 VAR 7 0.42 PHI LAUDIT -------- 1.00 Time used: 0.016 Seconds
202
OUTPUT UJI VALIDITAS Y2 DATE: 6/20/2017 TIME: 6:08 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\USER\Documents\A SKRIPSI\LISREL\After\Y2\Y2.ls8: UJI VALIDITAS DA NI=8 NO=255 MA=PM PM SY FI=Data4.COR MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK IAUDIT FR LX 1 - LX 8 FR TD 4 3 TD 2 1 TD 3 1 TD 6 2 TD 5 4 TD 4 2 TD 3 2 FR TD 5 3 TD 8 7 TD 7 6 TD 7 4 TD 7 1 TD 8 2 TD 8 1 FR TD 8 5 PD OU TV SS MI UJI VALIDITAS Number of Input Variables 8 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 8 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 255 UJI VALIDITAS Correlation Matrix VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6
203
-------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 1.00 VAR 2 0.66 1.00 VAR 3 0.51 0.62 1.00 VAR 4 0.30 0.62 0.87 1.00 VAR 5 0.44 0.54 0.26 0.18 1.00 VAR 6 -0.43 -0.72 -0.54 -0.53 -0.60 1.00 VAR 7 0.20 0.42 0.51 0.64 0.54 -0.67 VAR 8 0.30 0.43 0.62 0.66 0.56 -0.61 Correlation Matrix VAR 7 VAR 8 -------- -------- VAR 7 1.00 VAR 8 0.77 1.00 UJI VALIDITAS Parameter Specifications LAMBDA-X IAUDIT -------- VAR 1 1 VAR 2 2 VAR 3 3 VAR 4 4 VAR 5 5 VAR 6 6 VAR 7 7 VAR 8 8 THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 9 VAR 2 10 11 VAR 3 12 13 14 VAR 4 0 15 16 17 VAR 5 0 0 18 19 20 VAR 6 0 21 0 0 0 22 VAR 7 23 0 0 24 0 25 VAR 8 27 28 0 0 29 0 THETA-DELTA VAR 7 VAR 8 -------- -------- VAR 7 26 VAR 8 30 31
204
UJI VALIDITAS Number of Iterations = 18 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X IAUDIT -------- VAR 1 0.48 (0.06) 8.06 VAR 2 0.63 (0.06) 10.31 VAR 3 0.71 (0.06) 11.67 VAR 4 0.75 (0.06) 12.74 VAR 5 0.81 (0.06) 12.73 VAR 6 -0.73 (0.06) -13.03 VAR 7 0.69 (0.06) 11.82 VAR 8 0.87 (0.06) 15.67 PHI IAUDIT -------- 1.00 THETA-DELTA
205
VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 0.76 (0.07) 11.12 VAR 2 0.34 0.59 (0.04) (0.06) 8.27 10.60 VAR 3 0.22 0.19 0.53 (0.03) (0.04) (0.05) 6.79 4.71 10.00 VAR 4 - - 0.19 0.36 0.45 (0.04) (0.05) (0.05) 4.69 7.94 9.04 VAR 5 - - - - -0.33 -0.42 0.34 (0.04) (0.04) (0.07) -7.87 -10.03 5.09 VAR 6 - - -0.23 - - - - - - 0.48 (0.03) (0.04) -7.73 10.61 VAR 7 -0.14 - - - - 0.11 - - -0.20 (0.03) (0.02) (0.03) -4.74 5.57 -5.91 VAR 8 -0.11 -0.11 - - - - -0.12 - - (0.03) (0.03) (0.05) -3.28 -3.87 -2.44 THETA-DELTA VAR 7 VAR 8 -------- -------- VAR 7 0.53 (0.05) 9.97 VAR 8 0.17 0.24 (0.03) (0.05) 5.54 4.98 Squared Multiple Correlations for X - Variables VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.23 0.40 0.49 0.55 0.66 0.53
206
Squared Multiple Correlations for X - Variables VAR 7 VAR 8 -------- -------- 0.48 0.75 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 5 Minimum Fit Function Chi-Square = 8.43 (P = 0.13) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 8.49 (P = 0.13) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 3.49 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 15.71) Minimum Fit Function Value = 0.033 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.014 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.062) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.052 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.11) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.40 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.28 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.26 ; 0.33) ECVI for Saturated Model = 0.28 ECVI for Independence Model = 8.59 Chi-Square for Independence Model with 28 Degrees of Freedom = 2166.55 Independence AIC = 2182.55 Model AIC = 70.49 Saturated AIC = 72.00 Independence CAIC = 2218.88 Model CAIC = 211.27 Saturated CAIC = 235.49 Normed Fit Index (NFI) = 1.00 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.18 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.98 Critical N (CN) = 455.43 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.027 Standardized RMR = 0.027 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.94 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.14 UJI VALIDITAS
207
Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 - - VAR 2 - - - - VAR 3 - - - - - - VAR 4 4.54 - - - - - - VAR 5 0.31 0.41 - - - - - - VAR 6 3.82 - - 0.23 0.45 0.07 - - VAR 7 - - 0.41 0.28 - - 0.00 - - VAR 8 - - - - 0.64 1.80 - - 0.95 Modification Indices for THETA-DELTA VAR 7 VAR 8 -------- -------- VAR 7 - - VAR 8 - - - - Expected Change for THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 - - VAR 2 - - - - VAR 3 - - - - - - VAR 4 -0.12 - - - - - - VAR 5 -0.03 0.03 - - - - - - VAR 6 -0.07 - - -0.01 0.02 0.01 - - VAR 7 - - -0.03 0.02 - - 0.00 - - VAR 8 - - - - -0.02 0.04 - - 0.06 Expected Change for THETA-DELTA VAR 7 VAR 8 -------- -------- VAR 7 - - VAR 8 - - - - Maximum Modification Index is 4.54 for Element ( 4, 1) of THETA-DELTA UJI VALIDITAS Standardized Solution LAMBDA-X IAUDIT --------
208
VAR 1 0.48 VAR 2 0.63 VAR 3 0.71 VAR 4 0.75 VAR 5 0.81 VAR 6 -0.73 VAR 7 0.69 VAR 8 0.87 PHI IAUDIT -------- 1.00 Time used: 0.016 Seconds
209
OUTPUT UJI VALIDITAS Y3 DATE: 6/19/2017 TIME: 22:19 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\USER\Documents\A SKRIPSI\LISREL\After\Y3\Y3.ls8: UJI VALIDITAS DA NI=17 NO=255 MA=PM PM SY FI=Data5.COR MO NX=17 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK KAUDIT FR LX 1 - LX 17 FR TD 15 14 TD 16 12 TD 17 13 TD 15 5 TD 5 1 TD 5 3 TD 12 9 FR TD 16 9 TD 13 1 TD 16 10 TD 4 3 TD 7 6 TD 15 7 TD 6 4 TD 9 4 FR TD 9 5 TD 13 4 TD 17 9 TD 8 3 TD 12 3 TD 15 12 TD 14 12 TD 12 8 FR TD 16 3 TD 11 10 TD 9 2 TD 17 6 TD 2 1 TD 8 2 TD 5 2 TD 3 2 FR TD 9 3 TD 16 4 TD 16 11 TD 11 4 TD 13 5 TD 10 9 TD 12 6 TD 16 7 FR TD 7 3 TD 16 8 TD 15 8 TD 10 2 TD 4 2 TD 11 1 TD 13 11 TD 15 11 FR TD 9 7 TD 7 2 TD 6 2 TD 13 10 TD 17 8 TD 13 12 TD 15 13 TD 16 5 FR TD 16 1 TD 8 5 TD 15 9 TD 14 9 TD 12 1 TD 8 1 TD 9 6 TD 15 4 FR TD 14 8 TD 7 4 PD OU TV SS MI UJI VALIDITAS Number of Input Variables 17 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 17 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 255
210
UJI VALIDITAS Covariance Matrix VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 1.10 VAR 2 0.57 1.10 VAR 3 0.39 0.66 1.10 VAR 4 0.44 0.60 0.74 1.10 VAR 5 0.59 0.57 0.66 0.54 1.10 VAR 6 0.44 0.54 0.48 0.74 0.46 1.10 VAR 7 0.52 0.66 0.66 0.71 0.52 0.82 VAR 8 0.31 0.63 0.63 0.61 0.34 0.58 VAR 9 -0.24 -0.30 -0.25 -0.30 -0.47 -0.57 VAR 10 0.48 0.64 0.57 0.67 0.54 0.64 VAR 11 0.24 0.37 0.44 0.45 0.44 0.54 VAR 12 0.14 0.25 0.14 0.45 0.30 0.57 VAR 13 -0.02 0.19 0.25 0.10 0.36 0.14 VAR 14 -0.34 -0.30 -0.38 -0.50 -0.41 -0.50 VAR 15 -0.26 -0.22 -0.35 -0.42 -0.54 -0.49 VAR 16 0.20 0.31 0.15 0.45 0.28 0.60 VAR 17 0.37 0.30 0.45 0.45 0.42 0.49 Covariance Matrix VAR 7 VAR 8 VAR 9 VAR 10 VAR 11 VAR 12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 7 1.10 VAR 8 0.65 1.10 VAR 9 -0.42 -0.50 1.10 VAR 10 0.70 0.68 -0.48 1.10 VAR 11 0.53 0.58 -0.48 0.70 1.10 VAR 12 0.42 0.59 -0.72 0.50 0.51 1.10 VAR 13 0.15 0.24 -0.18 0.38 0.44 0.31 VAR 14 -0.49 -0.45 0.59 -0.52 -0.50 -0.72 VAR 15 -0.34 -0.35 0.65 -0.47 -0.46 -0.78 VAR 16 0.42 0.41 -0.61 0.31 0.35 0.74 VAR 17 0.44 0.33 -0.14 0.43 0.43 0.29 Covariance Matrix VAR 13 VAR 14 VAR 15 VAR 16 VAR 17 -------- -------- -------- -------- -------- VAR 13 1.10 VAR 14 -0.25 1.10 VAR 15 -0.36 0.92 1.10 VAR 16 0.15 -0.72 -0.70 1.10 VAR 17 0.51 -0.42 -0.40 0.35 1.10 UJI VALIDITAS Parameter Specifications
211
LAMBDA-X KAUDIT -------- VAR 1 1 VAR 2 2 VAR 3 3 VAR 4 4 VAR 5 5 VAR 6 6 VAR 7 7 VAR 8 8 VAR 9 9 VAR 10 10 VAR 11 11 VAR 12 12 VAR 13 13 VAR 14 14 VAR 15 15 VAR 16 16 VAR 17 17 THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 18 VAR 2 19 20 VAR 3 0 21 22 VAR 4 0 23 24 25 VAR 5 26 27 28 0 29 VAR 6 0 30 0 31 0 32 VAR 7 0 33 34 35 0 36 VAR 8 38 39 40 0 41 0 VAR 9 0 43 44 45 46 47 VAR 10 0 50 0 0 0 0 VAR 11 53 0 0 54 0 0 VAR 12 57 0 58 0 0 59 VAR 13 63 0 0 64 65 0 VAR 14 0 0 0 0 0 0 VAR 15 0 0 0 74 75 0 VAR 16 84 0 85 86 87 0 VAR 17 0 0 0 0 0 95 THETA-DELTA VAR 7 VAR 8 VAR 9 VAR 10 VAR 11 VAR 12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 7 37 VAR 8 0 42 VAR 9 48 0 49 VAR 10 0 0 51 52 VAR 11 0 0 0 55 56 VAR 12 0 60 61 0 0 62 VAR 13 0 0 0 66 67 68
212
VAR 14 0 70 71 0 0 72 VAR 15 76 77 78 0 79 80 VAR 16 88 89 90 91 92 93 VAR 17 0 96 97 0 0 0 THETA-DELTA VAR 13 VAR 14 VAR 15 VAR 16 VAR 17 -------- -------- -------- -------- -------- VAR 13 69 VAR 14 0 73 VAR 15 81 82 83 VAR 16 0 0 0 94 VAR 17 98 0 0 0 99 UJI VALIDITAS Number of Iterations = 21 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X KAUDIT -------- VAR 1 0.55 (0.06) 8.59 VAR 2 0.45 (0.06) 7.34 VAR 3 0.64 (0.06) 10.78 VAR 4 0.78 (0.06) 13.41 VAR 5 0.62 (0.06) 9.93 VAR 6 0.73 (0.06) 12.93 VAR 7 0.79 (0.06) 14.00
213
VAR 8 0.78 (0.06) 13.70 VAR 9 -0.64 (0.06) -9.85 VAR 10 0.81 (0.06) 14.74 VAR 11 0.70 (0.06) 11.58 VAR 12 0.63 (0.06) 10.48 VAR 13 0.21 (0.06) 3.31 VAR 14 -0.71 (0.06) -12.48 VAR 15 -0.68 (0.06) -12.04 VAR 16 0.87 (0.06) 14.26 VAR 17 0.49 (0.06) 8.42 PHI KAUDIT -------- 1.00 THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- --------
214
VAR 1 0.79 (0.07) 10.84 VAR 2 0.29 0.85 (0.05) (0.07) 6.12 11.88 VAR 3 - - 0.31 0.63 (0.04) (0.06) 7.05 11.44 VAR 4 - - 0.22 0.21 0.49 (0.04) (0.03) (0.05) 5.34 6.78 10.02 VAR 5 0.26 0.27 0.21 - - 0.74 (0.04) (0.04) (0.03) (0.06) 5.91 6.29 6.29 11.43 VAR 6 - - 0.19 - - 0.16 - - 0.56 (0.04) (0.03) (0.05) 5.32 4.99 11.83 VAR 7 - - 0.22 0.10 0.07 - - 0.24 (0.04) (0.03) (0.03) (0.03) 5.73 4.02 2.12 6.96 VAR 8 -0.13 0.22 0.11 - - -0.16 - - (0.04) (0.04) (0.04) (0.04) -3.25 5.31 3.03 -4.03 VAR 9 - - -0.06 0.10 0.17 -0.18 -0.11 (0.04) (0.04) (0.04) (0.04) (0.04) -1.70 2.43 3.99 -4.51 -2.77 VAR 10 - - 0.18 - - - - - - - - (0.04) 4.98 VAR 11 -0.16 - - - - -0.12 - - - - (0.04) (0.03) -4.07 -3.81 VAR 12 -0.12 - - -0.20 - - - - 0.13 (0.03) (0.03) (0.02) -3.81 -6.66 5.54 VAR 13 -0.20 - - - - -0.13 0.17 - - (0.05) (0.03) (0.04) -4.07 -3.99 4.03 VAR 14 - - - - - - - - - - - -
215
VAR 15 - - - - - - 0.06 -0.20 - - (0.02) (0.03) 3.05 -7.58 VAR 16 -0.23 - - -0.36 -0.20 -0.22 - - (0.04) (0.04) (0.04) (0.04) -5.32 -8.15 -4.99 -5.30 VAR 17 - - - - - - - - - - 0.11 (0.03) 3.58 THETA-DELTA VAR 7 VAR 8 VAR 9 VAR 10 VAR 11 VAR 12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 7 0.46 (0.05) 10.02 VAR 8 - - 0.45 (0.05) 8.99 VAR 9 0.03 - - 0.71 (0.04) (0.07) 0.84 10.49 VAR 10 - - - - 0.03 0.40 (0.03) (0.04) 0.94 9.21 VAR 11 - - - - - - 0.10 0.60 (0.04) (0.06) 2.61 10.09 VAR 12 - - 0.09 -0.30 - - - - 0.66 (0.04) (0.04) (0.06) 2.44 -6.64 11.68 VAR 13 - - - - - - 0.16 0.23 0.15 (0.04) (0.05) (0.03) 4.07 4.87 4.54 VAR 14 - - 0.07 0.14 - - - - -0.24 (0.03) (0.04) (0.04) 2.09 3.30 -6.04 VAR 15 0.12 0.14 0.23 - - 0.04 -0.32 (0.02) (0.04) (0.04) (0.02) (0.04) 6.47 3.96 5.12 1.65 -8.02
216
VAR 16 -0.20 -0.26 -0.01 -0.38 -0.30 0.13 (0.04) (0.05) (0.05) (0.04) (0.05) (0.04) -5.60 -5.24 -0.23 -9.00 -6.65 3.21 VAR 17 - - -0.10 0.19 - - - - - - (0.03) (0.04) -2.95 4.66 THETA-DELTA VAR 13 VAR 14 VAR 15 VAR 16 VAR 17 -------- -------- -------- -------- -------- VAR 13 1.08 (0.09) 12.13 VAR 14 - - 0.60 (0.05) 11.72 VAR 15 -0.13 0.42 0.63 (0.03) (0.04) (0.05) -4.54 9.54 12.49 VAR 16 - - - - - - 0.31 (0.06) 4.85 VAR 17 0.43 - - - - - - 0.87 (0.05) (0.07) 7.88 11.98 Squared Multiple Correlations for X - Variables VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.27 0.19 0.40 0.55 0.34 0.49 Squared Multiple Correlations for X - Variables VAR 7 VAR 8 VAR 9 VAR 10 VAR 11 VAR 12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.57 0.58 0.36 0.62 0.45 0.37 Squared Multiple Correlations for X - Variables VAR 13 VAR 14 VAR 15 VAR 16 VAR 17 -------- -------- -------- -------- -------- 0.04 0.46 0.43 0.71 0.21
217
Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 54 Minimum Fit Function Chi-Square = 69.24 (P = 0.079) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 69.20 (P = 0.080) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 15.20 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 40.71) Minimum Fit Function Value = 0.27 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.060 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.16) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.033 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.054) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.90 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.05 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.99 ; 1.15) ECVI for Saturated Model = 1.20 ECVI for Independence Model = 26.66 Chi-Square for Independence Model with 136 Degrees of Freedom = 6736.57 Independence AIC = 6770.57 Model AIC = 267.20 Saturated AIC = 306.00 Independence CAIC = 6847.77 Model CAIC = 716.78 Saturated CAIC = 1000.81 Normed Fit Index (NFI) = 0.99 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.39 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.97 Critical N (CN) = 298.41 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.054 Standardized RMR = 0.049 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.97 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.91 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.34 UJI VALIDITAS Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA
218
VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 - - VAR 2 - - - - VAR 3 0.15 - - - - VAR 4 1.65 - - - - - - VAR 5 - - - - - - 2.05 - - VAR 6 0.80 - - 0.14 - - 0.65 - - VAR 7 0.01 - - - - - - 0.24 - - VAR 8 - - - - - - 0.05 - - 0.10 VAR 9 1.60 - - - - - - - - - - VAR 10 0.29 - - 0.10 0.02 0.45 0.12 VAR 11 - - 0.20 0.01 - - 0.94 0.07 VAR 12 - - 1.67 - - 0.02 3.13 - - VAR 13 - - 1.51 0.14 - - - - 0.03 VAR 14 0.79 1.46 0.16 0.00 0.03 0.79 VAR 15 0.98 2.53 0.01 - - - - 1.23 VAR 16 - - 3.24 - - - - - - 0.03 VAR 17 0.05 0.16 0.01 0.31 0.14 - - Modification Indices for THETA-DELTA VAR 7 VAR 8 VAR 9 VAR 10 VAR 11 VAR 12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 7 - - VAR 8 1.15 - - VAR 9 - - 0.15 - - VAR 10 0.69 0.05 - - - - VAR 11 1.61 0.55 0.22 - - - - VAR 12 1.59 - - - - 0.14 2.75 - - VAR 13 1.59 0.23 0.01 - - - - - - VAR 14 0.34 - - - - 0.08 0.02 - - VAR 15 - - - - - - 1.39 - - - - VAR 16 - - - - - - - - - - - - VAR 17 0.94 - - - - 3.81 1.68 0.12 Modification Indices for THETA-DELTA VAR 13 VAR 14 VAR 15 VAR 16 VAR 17 -------- -------- -------- -------- -------- VAR 13 - - VAR 14 1.96 - - VAR 15 - - - - - - VAR 16 1.27 0.34 2.65 - - VAR 17 - - 0.05 0.21 4.19 - - Expected Change for THETA-DELTA VAR 1 VAR 2 VAR 3 VAR 4 VAR 5 VAR 6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 1 - - VAR 2 - - - - VAR 3 0.01 - - - - VAR 4 -0.04 - - - - - - VAR 5 - - - - - - 0.05 - - VAR 6 0.03 - - -0.01 - - -0.02 - -
219
VAR 7 0.00 - - - - - - 0.02 - - VAR 8 - - - - - - -0.01 - - -0.01 VAR 9 0.06 - - - - - - - - - - VAR 10 0.02 - - 0.01 0.00 0.02 0.01 VAR 11 - - 0.02 0.00 - - -0.04 0.01 VAR 12 - - 0.04 - - 0.00 -0.07 - - VAR 13 - - 0.05 0.01 - - - - -0.01 VAR 14 -0.02 -0.03 0.01 0.00 -0.01 0.02 VAR 15 0.03 0.04 0.00 - - - - -0.03 VAR 16 - - -0.09 - - - - - - -0.01 VAR 17 0.01 0.02 0.00 0.02 0.01 - - Expected Change for THETA-DELTA VAR 7 VAR 8 VAR 9 VAR 10 VAR 11 VAR 12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- VAR 7 - - VAR 8 0.03 - - VAR 9 - - -0.02 - - VAR 10 0.02 -0.01 - - - - VAR 11 -0.04 -0.03 -0.02 - - - - VAR 12 -0.04 - - - - 0.01 0.05 - - VAR 13 -0.04 0.02 -0.01 - - - - - - VAR 14 0.02 - - - - 0.01 0.01 - - VAR 15 - - - - - - 0.03 - - - - VAR 16 - - - - - - - - - - - - VAR 17 0.03 - - - - -0.08 0.06 -0.01 Expected Change for THETA-DELTA VAR 13 VAR 14 VAR 15 VAR 16 VAR 17 -------- -------- -------- -------- -------- VAR 13 - - VAR 14 -0.05 - - VAR 15 - - - - - - VAR 16 -0.05 -0.02 -0.05 - - VAR 17 - - -0.01 -0.01 -0.09 - - Maximum Modification Index is 4.19 for Element (17,16) of THETA-DELTA UJI VALIDITAS Standardized Solution LAMBDA-X KAUDIT -------- VAR 1 0.55 VAR 2 0.45 VAR 3 0.64 VAR 4 0.78 VAR 5 0.62 VAR 6 0.73 VAR 7 0.79 VAR 8 0.78
220
VAR 9 -0.64 VAR 10 0.81 VAR 11 0.70 VAR 12 0.63 VAR 13 0.21 VAR 14 -0.71 VAR 15 -0.68 VAR 16 0.87 VAR 17 0.49 PHI KAUDIT -------- 1.00 Time used: 0.047 Seconds
221
OUTPUT ANALISIS JALUR DATE: 6/19/2017 TIME: 22:26 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\USER\Documents\A SKRIPSI\LISREL\After\syntax semua.txt: Raw Data from file 'C:\Users\USER\Documents\A SKRIPSI\LISREL\After\Kuesioner.PSF' Latent Variables RAudit UKAP LAudit IAudit KAudit Relationships RA1 = RAudit RA2 = RAudit RA3 = RAudit RA5 = RAudit RA6 = RAudit RA7 = RAudit UK1 = UKAP UK2 = UKAP UK3 = UKAP UK4 = UKAP UK6 = UKAP UK7 = UKAP UK8 = UKAP LA3 = LAudit LA4 = LAudit LA5 = LAudit LA6 = LAudit IA3 = IAudit IA4 = IAudit IA7 = IAudit IA8 = IAudit KA2 = KAudit KA3 = KAudit
222
KA4 = KAudit KA5 = KAudit KA6 = KAudit KA7 = KAudit KA8 = KAudit KA10 = KAudit KA11 = KAudit LAudit = RAudit UKAP IAudit = LAudit RAudit UKAP KAudit = IAudit LAudit RAudit UKAP Path Diagram End of Problem Sample Size = 255
Covariance Matrix LA3 LA4 LA5 LA6 IA3 IA4 -------- -------- -------- -------- -------- -------- LA3 0.79 LA4 0.57 1.02 LA5 0.59 0.66 1.00 LA6 0.49 0.66 0.77 0.91 IA3 0.43 0.63 0.67 0.69 1.05 IA4 0.51 0.72 0.68 0.65 0.87 1.22 IA7 0.33 0.33 0.36 0.30 0.28 0.40 IA8 0.35 0.45 0.41 0.44 0.40 0.51 KA2 0.23 0.28 0.29 0.25 0.25 0.25 KA3 0.16 0.18 0.21 0.18 0.16 0.21 KA4 0.12 0.24 0.20 0.21 0.17 0.19 KA5 0.26 0.24 0.25 0.22 0.23 0.24 KA6 0.18 0.25 0.23 0.23 0.28 0.32 KA7 0.14 0.23 0.20 0.21 0.22 0.28 KA8 0.20 0.24 0.26 0.20 0.15 0.29 KA10 0.19 0.19 0.19 0.15 0.11 0.19 KA11 0.15 0.16 0.21 0.14 0.10 0.16 RA1 0.25 0.28 0.18 0.20 0.31 0.24 RA2 0.16 0.19 0.11 0.16 0.21 0.24 RA3 0.15 0.19 0.19 0.17 0.23 0.33 RA5 0.31 0.37 0.26 0.27 0.35 0.40 RA6 0.21 0.25 0.20 0.19 0.26 0.23 RA7 0.17 0.29 0.22 0.20 0.29 0.30 UK1 0.36 0.24 0.43 0.33 0.34 0.25 UK2 0.19 0.23 0.18 0.21 0.24 0.30 UK3 0.31 0.28 0.41 0.38 0.49 0.34 UK4 0.51 0.47 0.63 0.58 0.60 0.50 UK6 0.25 0.30 0.28 0.28 0.40 0.39 UK7 0.22 0.11 0.28 0.24 0.31 0.17 UK8 0.22 0.11 0.34 0.29 0.27 0.20 Covariance Matrix
223
IA7 IA8 KA2 KA3 KA4 KA5 -------- -------- -------- -------- -------- -------- IA7 0.50 IA8 0.37 0.64 KA2 0.18 0.18 0.51 KA3 0.22 0.18 0.26 0.48 KA4 0.20 0.21 0.21 0.23 0.37 KA5 0.23 0.22 0.20 0.24 0.18 0.38 KA6 0.19 0.22 0.18 0.14 0.23 0.14 KA7 0.20 0.23 0.26 0.22 0.23 0.17 KA8 0.22 0.19 0.31 0.25 0.23 0.12 KA10 0.18 0.18 0.21 0.17 0.17 0.14 KA11 0.17 0.13 0.13 0.12 0.12 0.12 RA1 0.16 0.16 0.21 0.08 0.13 0.21 RA2 0.13 0.18 0.11 0.08 0.10 0.10 RA3 0.09 0.19 0.08 0.04 0.11 0.05 RA5 0.22 0.31 0.23 0.11 0.16 0.15 RA6 0.14 0.17 0.07 0.09 0.08 0.14 RA7 0.11 0.21 0.14 0.08 0.12 0.16 UK1 0.19 0.12 0.17 0.11 0.13 0.20 UK2 0.17 0.15 0.08 0.12 0.18 0.14 UK3 0.19 0.19 0.18 0.18 0.17 0.22 UK4 0.33 0.40 0.20 0.16 0.20 0.26 UK6 0.16 0.19 0.20 0.12 0.13 0.19 UK7 0.17 0.15 0.17 0.09 0.08 0.21 UK8 0.12 0.10 0.18 0.06 0.13 0.13 Covariance Matrix KA6 KA7 KA8 KA10 KA11 RA1 -------- -------- -------- -------- -------- -------- KA6 0.36 KA7 0.25 0.40 KA8 0.20 0.27 0.63 KA10 0.16 0.19 0.24 0.32 KA11 0.14 0.16 0.20 0.20 0.30 RA1 0.20 0.19 0.19 0.17 0.20 0.64 RA2 0.12 0.13 0.12 0.11 0.06 0.18 RA3 0.15 0.16 0.18 0.10 0.08 0.15 RA5 0.20 0.20 0.25 0.19 0.16 0.40 RA6 0.11 0.12 0.12 0.11 0.10 0.22 RA7 0.14 0.15 0.15 0.11 0.08 0.22 UK1 0.21 0.11 0.22 0.13 0.16 0.36 UK2 0.21 0.14 0.21 0.13 0.13 0.27 UK3 0.24 0.21 0.19 0.12 0.13 0.33 UK4 0.23 0.19 0.19 0.16 0.16 0.32 UK6 0.16 0.15 0.20 0.16 0.12 0.28 UK7 0.13 0.11 0.25 0.18 0.21 0.32 UK8 0.19 0.13 0.28 0.14 0.13 0.30 Covariance Matrix RA2 RA3 RA5 RA6 RA7 UK1 -------- -------- -------- -------- -------- -------- RA2 0.37
224
RA3 0.13 0.33 RA5 0.22 0.21 0.57 RA6 0.16 0.14 0.23 0.33 RA7 0.21 0.18 0.30 0.22 0.52 UK1 0.09 0.14 0.25 0.22 0.20 0.91 UK2 0.13 0.14 0.24 0.15 0.15 0.41 UK3 0.17 0.14 0.30 0.23 0.22 0.56 UK4 0.18 0.15 0.38 0.19 0.32 0.47 UK6 0.15 0.13 0.27 0.13 0.21 0.36 UK7 0.12 0.09 0.24 0.14 0.12 0.43 UK8 0.09 0.13 0.27 0.10 0.13 0.51 Covariance Matrix UK2 UK3 UK4 UK6 UK7 UK8 -------- -------- -------- -------- -------- -------- UK2 0.57 UK3 0.27 0.81 UK4 0.29 0.54 1.01 UK6 0.25 0.29 0.36 0.59 UK7 0.22 0.40 0.45 0.33 0.72 UK8 0.29 0.47 0.48 0.35 0.53 0.78
Number of Iterations = 26 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) Measurement Equations
LA3 = 0.65*LAudit, Errorvar.= 0.38 , R² = 0.52 (0.037) 10.26 LA4 = 0.78*LAudit, Errorvar.= 0.41 , R² = 0.60 (0.064) (0.041) 12.12 9.89 LA5 = 0.89*LAudit, Errorvar.= 0.20 , R² = 0.80 (0.064) (0.027) 13.97 7.58 LA6 = 0.84*LAudit, Errorvar.= 0.20 , R² = 0.78 (0.061) (0.026) 13.80 8.00 IA3 = 0.83*IAudit, Errorvar.= 0.37 , R² = 0.65 (0.041) 9.10
225
IA4 = 0.93*IAudit, Errorvar.= 0.36 , R² = 0.71 (0.061) (0.042) 15.09 8.39 IA7 = 0.46*IAudit, Errorvar.= 0.29 , R² = 0.42 (0.042) (0.028) 10.81 10.45 IA8 = 0.58*IAudit, Errorvar.= 0.30 , R² = 0.53 (0.047) (0.030) 12.47 9.99 KA2 = 0.50*KAudit, Errorvar.= 0.27 , R² = 0.48 (0.026) 10.18 KA3 = 0.44*KAudit, Errorvar.= 0.29 , R² = 0.40 (0.047) (0.028) 9.41 10.47 KA4 = 0.45*KAudit, Errorvar.= 0.17 , R² = 0.55 (0.042) (0.017) 10.85 9.83 KA5 = 0.37*KAudit, Errorvar.= 0.24 , R² = 0.36 (0.042) (0.023) 8.94 10.60 KA6 = 0.43*KAudit, Errorvar.= 0.17 , R² = 0.52 (0.041) (0.017) 10.60 9.98 KA7 = 0.51*KAudit, Errorvar.= 0.15 , R² = 0.64 (0.044) (0.016) 11.60 9.20 KA8 = 0.53*KAudit, Errorvar.= 0.34 , R² = 0.45 (0.054) (0.033) 9.93 10.29 KA10 = 0.41*KAudit, Errorvar.= 0.15 , R² = 0.52 (0.038) (0.015) 10.55 10.00 KA11 = 0.33*KAudit, Errorvar.= 0.20 , R² = 0.36 (0.037) (0.018) 8.88 10.61 RA1 = 0.56*RAudit, Errorvar.= 0.33 , R² = 0.49 (0.046) (0.033) 12.23 9.84
226
RA2 = 0.37*RAudit, Errorvar.= 0.23 , R² = 0.36 (0.036) (0.022) 10.08 10.43 RA3 = 0.35*RAudit, Errorvar.= 0.21 , R² = 0.37 (0.034) (0.020) 10.12 10.42 RA5 = 0.63*RAudit, Errorvar.= 0.16 , R² = 0.71 (0.040) (0.021) 15.89 7.62 RA6 = 0.39*RAudit, Errorvar.= 0.18 , R² = 0.46 (0.033) (0.018) 11.70 10.01 RA7 = 0.48*RAudit, Errorvar.= 0.29 , R² = 0.44 (0.042) (0.029) 11.32 10.13 UK1 = 0.74*UKAP, Errorvar.= 0.37 , R² = 0.60 (0.052) (0.039) 14.09 9.42 UK2 = 0.44*UKAP, Errorvar.= 0.37 , R² = 0.34 (0.045) (0.035) 9.82 10.62 UK3 = 0.69*UKAP, Errorvar.= 0.33 , R² = 0.59 (0.049) (0.035) 13.97 9.48 UK4 = 0.73*UKAP, Errorvar.= 0.47 , R² = 0.53 (0.056) (0.048) 13.03 9.84 UK6 = 0.50*UKAP, Errorvar.= 0.33 , R² = 0.43 (0.044) (0.032) 11.36 10.31 UK7 = 0.62*UKAP, Errorvar.= 0.34 , R² = 0.53 (0.048) (0.035) 12.96 9.87 UK8 = 0.69*UKAP, Errorvar.= 0.30 , R² = 0.61 (0.048) (0.033) 14.40 9.28 Structural Equations
LAudit = 0.25*RAudit + 0.44*UKAP, Errorvar.= 0.59 , R² = 0.41
227
(0.088) (0.091) (0.095) 2.83 4.89 6.22 IAudit = 0.77*LAudit + 0.40*RAudit - 0.17*UKAP, Errorvar.= 0.13 , R² = 0.87 (0.079) (0.068) (0.070) (0.038) 9.67 5.86 -2.45 3.56
KAudit = 0.048*LAudit + 0.27*IAudit + 0.33*RAudit + 0.15*UKAP, Errorvar.= 0.50 , R² = 0.50 (0.20) (0.24) (0.14) (0.10) (0.087) 0.24 1.15 2.44 1.50 5.72
Reduced Form Equations LAudit = 0.25*RAudit + 0.44*UKAP, Errorvar.= 0.59, R² = 0.41 (0.088) (0.091) 2.83 4.89 IAudit = 0.59*RAudit + 0.17*UKAP, Errorvar.= 0.48, R² = 0.52 (0.091) (0.085) 6.49 2.01 KAudit = 0.50*RAudit + 0.22*UKAP, Errorvar.= 0.55, R² = 0.45 (0.093) (0.086) 5.40 2.58 Correlation Matrix of Independent Variables RAudit UKAP -------- -------- RAudit 1.00 UKAP 0.68 1.00 (0.04) 15.66 Covariance Matrix of Latent Variables LAudit IAudit KAudit RAudit UKAP -------- -------- -------- -------- -------- LAudit 1.00 IAudit 0.88 1.00 KAudit 0.57 0.64 1.00 RAudit 0.55 0.71 0.65 1.00 UKAP 0.61 0.57 0.56 0.68 1.00 Goodness of Fit Statistics
228
Degrees of Freedom = 395 Minimum Fit Function Chi-Square = 1791.17 (P = 0.0) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 1679.26 (P = 0.0) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 1284.26 90 Percent Confidence Interval for NCP = (1161.35 ; 1414.69) Minimum Fit Function Value = 7.05 Population Discrepancy Function Value (F0) = 5.06 90 Percent Confidence Interval for F0 = (4.57 ; 5.57) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.11 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.11 ; 0.12) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 7.16 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (6.68 ; 7.68) ECVI for Saturated Model = 3.66 ECVI for Independence Model = 66.70 Chi-Square for Independence Model with 435 Degrees of Freedom = 16882.29 Independence AIC = 16942.29 Model AIC = 1819.26 Saturated AIC = 930.00 Independence CAIC = 17078.53 Model CAIC = 2137.15 Saturated CAIC = 3041.69 Normed Fit Index (NFI) = 0.89 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.91 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.81 Comparative Fit Index (CFI) = 0.92 Incremental Fit Index (IFI) = 0.92 Relative Fit Index (RFI) = 0.88 Critical N (CN) = 66.70 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.055 Standardized RMR = 0.085 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.69 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.64 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.59 The Modification Indices Suggest to Add the Path to from Decrease in Chi-Square New Estimate LA4 IAudit 25.1 0.65 LA5 IAudit 16.9 -0.48 IA3 LAudit 10.6 0.46 IA3 KAudit 14.8 -0.26 IA7 KAudit 33.0 0.30 IA8 KAudit 8.6 0.17 KA5 LAudit 11.7 0.15 KA5 IAudit 11.2 0.16 KA6 IAudit 12.1 0.14 RA1 UKAP 17.0 0.26
229
UK2 RAudit 10.4 0.20 UK6 RAudit 13.0 0.22 UK8 RAudit 17.2 -0.26 The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate LA4 LA3 9.6 0.09 LA6 LA3 13.9 -0.09 IA3 LA3 14.4 -0.10 IA3 LA6 15.1 0.09 IA4 IA3 55.4 0.26 IA7 LA3 11.1 0.07 IA7 LA6 8.3 -0.05 IA7 IA3 35.0 -0.15 IA8 IA3 24.1 -0.13 IA8 IA7 43.1 0.14 KA3 IA7 8.3 0.06 KA4 LA3 10.2 -0.06 KA5 LA3 13.9 0.08 KA5 IA7 8.5 0.05 KA5 KA3 25.5 0.09 KA6 IA3 9.7 0.06 KA6 KA2 10.8 -0.05 KA6 KA3 16.4 -0.06 KA6 KA4 15.1 0.05 KA7 KA6 15.7 0.05 KA8 IA3 11.5 -0.09 KA8 KA5 21.1 -0.09 KA10 LA3 9.4 0.05 KA10 IA3 20.1 -0.08 KA11 LA5 10.4 0.05 KA11 KA10 39.9 0.08 RA1 IA4 8.3 -0.07 RA1 KA11 16.5 0.07 RA2 LA5 10.1 -0.05 RA3 IA4 21.9 0.09 RA3 IA7 8.4 -0.05 RA3 KA2 8.8 -0.05 RA3 KA5 16.7 -0.06 RA3 KA7 12.9 0.04 RA3 RA1 8.1 -0.05 RA5 IA8 8.6 0.05 RA5 KA2 8.3 0.05 RA5 KA5 8.2 -0.04 RA5 RA1 15.2 0.08 RA6 KA2 13.0 -0.05 RA6 RA5 8.2 -0.04 RA7 IA7 8.0 -0.06 RA7 RA1 9.6 -0.07 RA7 RA6 9.4 0.05 UK1 LA5 12.1 0.08 UK1 IA8 9.6 -0.07 UK1 RA6 12.5 0.06 UK2 LA5 15.5 -0.08 UK2 IA4 8.9 0.08 UK2 KA2 19.5 -0.09
230
UK2 KA4 8.4 0.05 UK2 KA6 10.6 0.06 UK2 UK1 17.4 0.11 UK3 IA3 15.3 0.10 UK3 KA7 8.6 0.05 UK3 KA10 14.0 -0.06 UK3 RA6 9.7 0.05 UK3 UK1 8.7 0.08 UK4 IA8 10.5 0.09 UK4 KA8 10.4 -0.09 UK4 RA7 10.5 0.08 UK4 UK1 10.3 -0.10 UK6 LA4 10.5 0.08 UK6 LA5 9.8 -0.06 UK6 IA4 13.9 0.09 UK6 UK3 9.3 -0.07 UK7 LA4 13.1 -0.10 UK7 KA4 15.2 -0.07 UK7 KA6 12.6 -0.06 UK7 KA10 12.3 0.06 UK7 KA11 27.9 0.09 UK8 LA4 25.8 -0.13 UK8 LA5 8.7 0.06 UK8 KA5 8.6 -0.06 UK8 KA8 16.9 0.09 UK8 RA6 15.5 -0.07 UK8 UK7 40.7 0.16 Time used: 0.141 Second