analisis faktor-faktor yang mempengaruhi …eprints.undip.ac.id/29171/1/jurnal_yusuf_wibisono… ·...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
SITUS BERITA KOMPAS.COM
(Studi Kasus Pada Masyarakat Kota Semarang)
Yusuf Wibisono
Drs. Ec. Ibnu Widiyanto, MA, Ph.D
ABSTRACT
Along with the significant growth of internet using, news site comes to society to give a lot of advantages such as news and information. News site gets a positive response from the society because of its ability to serve an up to date information and can be accessed easily compares with printed media such as newspaper, magazine, etc. The purpose of this research is to analyze the effect of internet self efficacy and news actuality towards attitude of news site and the impact to acceptence of using KOMPAS.com news site in Semarang. There are two independent variables in this research; internet self efficacy and news actuality; one intervening variable; attitude of news site; and one dependent variable, acceptance of using a news site. The function of these variables are to explain how big the attitude of society towards KOMPAS.com news site and how big the impact towards acceptance of using KOMPAS.com news site. Based on this research towards 100 respondents who use/read KOMPAS.com news site, shows that internet self efficacy and news actuality give a positive effect towards attitude of a news site. Adjusted R2 score is 0,438, shows that 43,8% attitude of news site can be explained by both of independent variables and the rest 56,2% expalained by another factors outside this research. Then, attitude of news site gives a positive effect to acceptance of using a news site with 56,7% adjusted R2 score and the rest 43,3% explained by another factors.
Key words : internet self efficacy, news actuality, attitude of news site, and acceptance of using a news site.
2
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan semakin canggih dan modernnya berbagai macam teknologi
informasi, penggunaan internet pun semakin marak digunakan dalam berbagai aspek
kehidupan. Menurut Bandura setiap orang secara tidak langsung dituntut untuk
memiliki kemampuan dalam menggunakan internet dikarenakan banyaknya manfaat
yang dapat ditemukan didalamnya (dalam Psychemate, 2007).
Jumlah pengguna internet yang sangat besar dan terus-menerus berkembang
telah mewujudkan budaya internet. Internet mempunyai pengaruh yang besar atas
ilmu pengetahuan dan cara pandang dunia. Hanya dengan menggunakan mesin
pencari seperti Google atau Yahoo, pengguna di seluruh dunia dapat mengakses
internet dengan mudah untuk mengetahui bermacam-macam informasi.
Tabel 1.1
Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Berdasarkan Persentase Populasi
Sumber : www.google.com
Berdasarkan data yang diperoleh dari google.com, terjadi peningkatan jumlah
pengguna internet yang sangat signifikan selama sepuluh tahun belakangan ini.
Bahkan, berdasarkan pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika; Tifatul
Sembiring; yang dikutip dari detiknet.com, pengguna internet di Indonesia pada tahun
2010 sudah menembus angka 45 juta pengguna. Angka ini didapat dari pengguna
internet melalui komputer maupun juga ponsel.
3
Dalam hal penggunaan internet untuk mengakses informasi/berita, hasil
penelitian sebuah lembaga survei yang pernah dikutip detik.com menyebutkan adanya
kecenderungan semakin banyaknya orang yang mencari berita melalui situs online
daripada melalui media cetak. Hal ini dimungkinkan karena perkembangan
website/portal berita dalam hal kemampuan menyajikan berita-berita hangat yang
lebih cepat tersaji dan mudah diakses daripada yang dapat dilakukan media cetak.
Tabel 1.2
Top Sites Situs Berita di Indonesia Tahun 2010
Situs Berita Page Views (dalam ribuan)
Kuartal I Kuartal II Kuartal III
detik.com 899.000 910.000 916.000
KOMPAS.com 821.000 858.000 870.000
VIVAnews.com 637.000 670.000 596.000
okezone.com 659.000 630.000 623.000
kapanlagi.com 353.000 371.000 370.000
Sumber : www.alexa.com
Berdasarkan data situs berita yang paling sering diakses tahun 2010 diatas,
KOMPAS.com berada di posisi kedua dalam jumlah page views-nya. KOMPAS.com
berada di posisi kedua dibawah situs berita detik.com. Walaupun terjadi peningkatan
jumlah page views pada kuartal I sampai kuartal III, namun posisi KOMPAS.com
masih berada di peringkat kedua dibawah pemimpin pasar detik.com.
Hal ini dapat terjadi dikarenakan pemimpin pasar bisnis jasa penyedia
informasi situs berita detik.com merupakan pelopor media berita dalam bentuk online
(Arif, 2008). Sehingga kepekaan pembaca terhadap situs berita masih melekat pada
situs berita detik.com. Disini terdapat tantangan yang sangat besar bagi
KOMPAS.com dalam merebut pangsa pasar. KOMPAS.com harus semakin
4
mempertajam aktualitas berita sebagai senjata untuk meningkatkan jumlah
pembacanya.
Menurut Effendy (dalam Yuningsih, 2004) tekanan pada unsur waktu pada
situs berita adalah penting karena masyarakat pada umumnya menyadari tentang
eksistensi alam yang bersifat sementara. Segala hal selalu berubah, dan konsumen
berita atau pembaca biasanya menginginkan informasi paling baru, paling aktual,
mengenai pokok berita yang berhubungan dengan perubahan tersebut.
Berdasarkan penjelasan dan fenomena data bisnis diatas, masalah yang
ditemukan adalah jumlah page views/pembaca KOMPAS.com masih berada dibawah
detik.com sebagai pemimpin pasar penyedia jasa informasi dalam tiga kuartal
terakhir. Walaupun terjadi peningkatan jumlah page views/pembaca situs berita
KOMPAS.com pada tiga kuartal terakhir, belum cukup bagi KOMPAS.com untuk
menyaingi pemimpin pasar penyedia jasa informasi situs berita detik.com.
Oleh karena itu, masalah penelitian yang bisa dirumuskan untuk mencari
solusi atas masalah tersebut adalah: apa sajakah faktor-faktor yang dapat lebih
meningkatkan jumlah page views/pembaca KOMPAS.com?
Selanjutnya, untuk menjawab masalah penelitian tersebut, akan digunakan
pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara kemampuan menggunakan internet terhadap
sikap atas situs berita?
2. Apakah terdapat pengaruh antara aktualitas berita terhadap sikap atas situs
berita?
3. Apakah terdapat pengaruh antara sikap atas situs berita terhadap keputusan
menggunakan situs berita?
5
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran
Tjiptono (2008) memberikan definisi pemasaran sebagai proses sosial dan
manajerial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui penciptaan, pewarnaan, dan pertukaran segala sesuatu yang
bernilai dengan orang atau kelompok lain. Dengan kata lain pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan
apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan jalan menciptakan, menawarkan dan
menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
2.2 Perilaku Konsumen
Menurut Shciffman dan Kanuk (dalam Semuel dkk, 2007) menjelaskan
bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam
pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian dan penggantian produk dan
jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Menurut Kotler dan
Keller (2006) perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
sebagai berikut:
1 Faktor Sosial
a. Group (Kelompok Acuan)
Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap sikap maupun perilaku
seseorang.
b. Family Influence
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku
pembelian. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi
kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
c. Roles and Status
6
Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya
seperti keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang itu dapat
ditentukan berdasarkan peran dan statusnya.
2. Faktor Personal
a. Economic Situation
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk yang
akan digunakan, seperti jam tangan rolex diposisikan untuk para
konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk para
konsumen kelas menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat
mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu
produk tertentu
b. Lifestyle
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas,
ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari
kebudayaan, kelas sosial dan pekerjaan yang sama mungkin saja
mempunyai gaya hidup yang berbeda
c. Personality and Self Concept
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin
kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang
itu sendiri, contohnya: orang yang percaya diri, dominan, suka
bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi dan agresif. Tiap
individu memiliki gambaran diri yang kompleks dan perilaku seseorang
cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut
d. Age and Life Cycle
Orang-orang mengubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan
siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, peralatan rumah tangga
dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur. Keputusan pembelian
juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang
7
berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar.
Ini mungkin dikarenakan karena adanya perbedaan yang besar dalam umur
antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang
yang membeli produk atau jasa.
e. Occupation
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya,
pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang
ke tempat kerja. Para eksekutif membeli makan siang dari full service
restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah
atau membeli dari restoran cepat saji terdekat
3. Faktor Psyhological
a. Motivation
Motivasi menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Semuel dkk, 2007) adalah
“the driving force within individual that impulse to action‘‘. Definisi
tersebut mengandung arti bahwa motivasi merupakan kekuatan
penggerak yang menyebabkan atau memaksa seseorang untuk bertindak
atau melakukan kegiatan.
b. Perception
Persepsi menurut Kotler (2005) adalah proses yang digunakan individu
untuk memilih, mengorganisasi dan mengartikan masukan informasi guna
menciptakan suatu gambaran yang berarti dari lingkungan sekitarnya.
c. Learning
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah
sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (didapatkan dari
membaca, diskusi, observasi dan berpikir) atau dari pengalaman
sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman
pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan
dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama
8
d. Beliefs and Attitude
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai
sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini dan
iman (Kotler dan Amstrong, 2004). Sedangkan attitudes adalah evaluasi,
perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif
konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide
4. Faktor Cultural
a. Subculture
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan dan
pengalaman hidup serta keadaan, seperti kebangsaan, agama dan
daerah (Kotler dan Amstrong, 2004).
b. Social Class
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat dan
perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor
saja misalnya pendapatan, tetapi juga ditentukan oleh pekerjaan,
pendidikan, kekayaan dan lainnya.
2.3 Sikap Konsumen
2.3.1 Pengertian Sikap
Sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan
dengan objek, orang atau suatu peristiwa (Robbins, 2006).
2.3.2 Komponen Sikap
Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu
sebagai berikut (Azwar, 2000):
1. Komponen kognitif
Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh
individu pemilik sikap.
2. Komponen afektif
Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. .
9
3. Komponen konatif
Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu
sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang.
2.4 Keputusan Pembelian
Lima tahap pengambilan keputusan yang telah diidentifikasi antara lain
pengenalan masalah, pencarian, evaluasi alternatif, pilihan dan evaluasi pascaakusisi
(postacquisision).
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, maka dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut:
H1 : Semakin baik sikap atas produk/jasa, maka semakin tinggi keputusan
pembelian
2.5 Berita
Definisi berita menurut Williard C. Blayer (dalam Yuningsih, 2004) adalah
suatu yang termasa yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar,
karena ia dapat menarik atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar atau
karena ia dapat menarik pembaca–pembaca tersebut, dalam pengertian ini dapat
menekankan unsur kebaruan dari suatu peristiwa, hanya saja menambah unsur
kebenaran yang sifatnya menarik dan bermanfaat.
2.5.1 Karakteristik Berita
Berdasarkan pengertian berita di atas, dapat dilihat bahwa terdapat unsur-
unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah berita dimana sekaligus merupakan
karakteristik utama. Sebuah berita dapat dipublikasikan di media massa (layak muat).
Unsur-unsur tersebut dikenal pula dengan sebutan nilai-nilai berita (news value)
Menurut M. Romli (dalam Yuningsih, 2004) nilai-nilai berita itu terdiri dari sebagai
berikut:
1. Cepat
Cepat berarti aktual atau ketepatan waktu. Dalam unsur ini terkandung
makana harfiah berita, yakni sesuatu yang baru atau terkini.
10
2. Nyata (Faktual)
Nyata berarti informasi yang disampaikan merupakan fakta, bukan fiksi atau
karangan. Sedangkan fakta dalam jurnalistik berupa: kejadian nyata,
pendapat seseorang dan pernyataan yang merupakan sumber berita.
3. Penting
Penting berarti berhubungan dengan kepentingan orang banyak. Misalnya
suatu peristiwa yang akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat secara
luas, atau dinilai perlu untuk di ketahui dan di informasikan kepada orang
banyak.
4. Menarik
Menarik berarti mengundang orang untuk membaca berita yang di muat di
surat kabar.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, maka dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut:
H3 : Semakin tinggi aktualitas berita, maka semakin tinggi sikap atas
situs berita
2.6 Kemampuan Menggunakan Internet
Kemampuan menggunakan, dalam bahasa Inggris disebut juga dengan self
efficacy. Menurut Bandura (dalam Psychemate, 2007) self efficacy adalah belief atau
keyakinan seseorang bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil
(outcomes) yang positif.
Konsep kemampuan menggunakan (self efficacy) dalam penelitian ini
dikembangkan menjadi kemampuan menggunakan internet. Berdasarkan uraian-
uraian tersebut diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
H2 : Semakin tinggi kemampuan menggunakan internet, maka semakin
tinggi sikap atas situs berita
11
3. METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian
Tabel 3.1
Variabel Independen, Variabel Intervening dan Variabel Dependen
No. Variabel Independen (X)
Variabel
Intervening (Y1) Variabel Dependen (Y2)
1. Kemampuan
Menggunakan Internet Sikap Atas Situs
Berita
Keputusan Menggunakan
Situs Berita 2. Aktualitas Berita
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat pada usia 17 – 60 tahun yang
pada umumnya sering menggunakan situs berita untuk memperoleh informasi
ataupun berita. Target populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
masyarakat kota Semarang, Jawa Tengah, yang pernah menggunakan situs berita
KOMPAS.com.
Penentuan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan non
probability sampling. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah
purposive sampling, dimana peneliti menggunakan pertimbangan sendiri secara
sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap sesuai dalam memberikan
informasi yang diperlukan atau unit sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu yang
diinginkan peneliti. Dalam menentukan sampel yang akan diambil, peneliti
melakukannya secara accidental.
Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan (Widiyanto, 2008)
apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui maka digunakan
rumus sebagai berikut:
n 4
12
96,04 97 (atau dibulatkan 100 agar penelitian lebih fit)
Dimana n = Jumlah sampel
Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam
penentuan sampel 95%
Moe = Margin of error, yaitu tingkat kesalahan
maksimum yang dapat ditoleransi, ditentukan
sebesar10%
Dari hasil penghitungan sampel diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian
ini dibulatkan sebanyak 100 responden agar penelitian lebih fit karena jumlah
populasi yang terwakili semakin banyak sehingga kekuataan statistik akan semakin
baik.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah:
1. Data primer
Menurut Sugiyono (1999), sumber primer merupakan sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Jadi data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya
melalui wawancara atau hasil pengisian kuesioner.
2. Data Sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai
bahan pustaka, baik berupa buku, jurnal-jurnal dan dokumen lainnya yang ada
hubungannya dengan materi kajian.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan
wawancara. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner (angket) tertutup dibuat dengan
menggunakan skala 1-10 untuk mendapatkan data yang bersifat interval. Contoh
13
untuk kategori pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju/sangat setuju adalah
sebagai berikut:
STS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SS
Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi
langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual menggunakan pertanyaan lisan
kepada subjek penelitian (Indriantoro dan Supomo, 1999
3.5 Metode Analisis Data
Agar data yang dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat, maka harus diolah
dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan. Adapun analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.5.1 Analisis Data Kualitatif
Analisis kualitatif berguna menyimpulkan hasil yang diperoleh dari analisis
kuantitatif.
3.5.2 Analisis Data Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan mertode analisis dengan angka-angka yang
dapat dihitung maupun diukur. Uji data: uji validitas dan reliabilitas. Uji model: uji
asumsi klasik, uji regresi linear berganda, dan uji goodness of fit.
14
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Indeks Jawaban Responden per Variabel
Tabel 4.1 Persepsi Responden Atas Variabel Kemampuan Menggunakan Internet (X1)
Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indeks Kategori Keterangan Pemahaman Atas Internet (X1.1)
0 0 0 2 1 2 5 26 26 38 88,2 Tinggi Persepsi akan pemahaman atas internet tinggi
Yakin Akan Manfaat (X1.2)
0 0 0 0 0 0 7 16 39 38 90,8 Tinggi Persepsi atas keyakinan akan manfaat tinggi
Terampil (X1.3) 0 0 1 1 2 9 16 29 23 19 81,2 Tinggi Persepsi atas keterampilan tinggi
Rata-rata nilai indeks kemampuan menggunakan internet 86,7 Tinggi Persepsi atas kemampuan menggunakan internet tinggi
Tabel 4.2 Persepsi Responden Atas Variabel Aktualitas Berita (X2)
Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indeks Kategori KeteranganCepat (X2.1) 0 1 0 2 7 8 22 37 16 7 75,7 Tinggi Persepsi
atas kecepatan berita tinggi
Tepat (X2.2) 0 0 1 2 10 18 23 31 12 3 71,6 Tinggi Persepsi atas ketepatan berita tinggi
Penting (X2.3) 0 0 1 3 8 13 23 31 18 3 73,4 Tinggi Persepsi atas kepentingan berita tinggi
Rata-rata nilai indeks aktualitas berita 73,5 Tinggi Persepsi atas aktualitas berita tinggi
15
Tabel 4.3 Persepsi Responden Pada Variabel
Sikap Atas Situs Berita (Y1) Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indeks Kategori Keterangan
Kesan Positif (Y1.1) 0 0 2 3 11 15 21 30 13 5 71,7 Tinggi Persepsi atas kesan positif situs berita tinggi
Percaya (Y1.2) 0 1 0 2 7 17 15 30 23 5 80,3 Tinggi Persepsi atas kepercayaan situs tinggi
Tertarik (Y1.3) 0 0 4 2 16 23 14 22 13 6 69,9 Sedang Persepsi atas ketertarikan situs sedang
Rata-rata nilai indeks sikap atas situs berita 73,9 Tinggi Persepsi akan sikap atas situs berita tinggi
Tabel 4.4 Persepsi Responden Atas Variabel
Keputusan Menggunakan Situs Berita (Y2) Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indeks Kategori Keterangan
Yakin Keputusan Benar (Y2.1)
0 0 0 1 10 18 24 23 19 5 73,5 Tinggi Persepsi keyakinan keputusan benar tinggi
Merasa Puas (Y2.2)
0 0 2 4 10 13 24 24 19 4 72,1 Tinggi Persepsi atas perasaan puas tinggi
Merasa Mantap (Y2.3)
0 1 1 7 10 11 25 21 19 5 71,3 Tinggi Persepsi atas perasaan mantap tinggi
Rata-rata nilai indeks keputusan menggunakan situs berita 72,3 Tinggi Persepsi atas keputusan menggunakan situs berita tinggi
16
4.2 Uji Validitas
Menurut Ghozali (2006), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
Tabel 4.5
Uji Validitas
Variabel Indikator rhitung rtabel Keterangan
Kemampuan
Menggunakan
Internet (X1)
X1.1 0,840 0,198 Valid
X1.2 0,742 0,198 Valid
X1.3 0,816 0,198 Valid
Aktualitas Berita
(X2)
X2.1 0,803 0,198 Valid
X2.2 0,871 0,198 Valid
X2.3 0,852 0,198 Valid
Sikap Atas Situs
Berita (Y1)
Y1.1 0,871 0,198 Valid
Y1.2 0,847 0,198 Valid
Y1.3 0,904 0,198 Valid
Keputusan
Menggunakan
Situs Berita (Y2)
Y2.1 0,896 0,198 Valid
Y2.2 0,915 0,198 Valid
Y2.3 0,880 0,198 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011
Dari tabel 4.8 terlihat bahwa rhitung > rtabel untuk masing-masing indikator
dengan alpha 5% maka dapat dikatakan setiap indikator masing-masing variabel
pertanyaan adalah valid.
4.3 Uji Reliabilitas
Suatu instrumen (kuesioner) dikatakan reliabel jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2006). Hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:
17
Tabel 4.6
Uji Reliabilitas
Variabel Indikator Cronbach
Alpha per
Indicator
Cronbach
Minimum
Keterangan
per Indikator
Cronbach
Alpha per
Variable
Kemampuan
Menggunakan
Internet (X1)
X1.1 0,513 0,6 Tdk. Reliabel 0,726
RELIABEL X1.2 0,632 0,6 Reliabel
X1.3 0,687 0,6 Reliabel
Aktualitas Berita
(X2)
X2.1 0,802 0,6 Reliabel 0,795
RELIABEL X2.2 0,651 0,6 Reliabel
X2.3 0,698 0,6 Reliabel
Sikap Atas Situs
Berita (Y1)
Y1.1 0,783 0,6 Reliabel 0,845
RELIABEL Y1.2 0,820 0,6 Reliabel
Y1.3 0,742 0,6 Reliabel
Keputusan
Menggunakan
Situs Berita (Y2)
Y2.1 0,807 0,6 Reliabel 0,879
RELIABEL Y2.2 0,782 0,6 Reliabel
Y2.3 0,878 0,6 Reliabel
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011
4.4 Hasil Uji Model (Uji Asumsi Klasik)
4.4.1 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara independennya.
Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas Persamaan Pertama
Variabel Tolerance VIF
Kemampuan menggunakan internet 0,942 1,061
Aktualitas berita 0,942 1,061
18
Berdasarkan hasil tersebut maka dalam model regresi tidak terjadi
multikolinearitas atau korelasi yang sempurna antara variabel-variabel bebas, yaitu
kemampuan menggunakan internet dan aktualitas berita yang mempunyai VIF < 10
dan TOLERANCE > 0,1. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinearitas.
4.4.2 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan VARIANCE dari suatu pengamatan kepengamatan lain. Jika
VARIANCE dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastis
dan jika berbeda maka disebut heterokedastis. Model regresi yang baik adalah
bersifat homokedastis.
Gambar 4.1
Uji Heterokedastisitas Persamaan Pertama dan Kedua
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011
Berdasarkan uji heterokedastisitas pertama di atas diketahui bahwa tidak ada
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Berdasarkan uji heterokedastisitas kedua pada gambar di atas diketahui bahwa
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
19
4.4.3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu, atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik
adalah data distribusi yang normal.
Gambar 4.2
Uji Normalitas Persamaan Pertama dan Kedua
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011
Berdasarkan hasil analisis data pada gambar 4.2 dapat diketahui bahwa data
pada kedua model regresi tersebut menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
4.5 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda yang telah dilakukan dengan menggunakan program
SPSS for Windows versi 17.0 memperoleh koefisien regresi, nilai thitung, dan tingkat
signifikansi sebagaimana ditampilkan pada tabel di bawah ini sebagai berikut:
20
Tabel 4.8
Uji Model Regresi Persamaan Pertama
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.846 3.112 1.878 .063
Kemampuan Menggunakan Internet (X1) Aktualitas Berita (X2)
.068
.792
.111
.090
.047
.680
.609
8.764
.544
.000
a. Dependent Variable: sikap atas situs berita (Y1)
Dari tabel 4.8 dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut:
Y1 = 0,047 X1+ 0,680 X2
Keterangan:
Y1 : Sikap atas situs berita
X1 : Kemampuan menggunakan internet
X2 : Aktualitas berita
Adapun ringkasan hasil pengolahan data persamaan regresi kedua dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.9
Uji Model Regresi Persamaan Kedua
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.796 2.159 -1.295 .198
Sikap atas situs berita
(Y1)
1.136 .099 .756 11.437 .000
a. Dependent Variable: keputusan menggunakan situs berita (Y2)
Dari tabel 4.9 diatas, maka dapat disusun persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut:
21
Y2 = 0,756 Y1
Keterangan:
Y2 : Keputusan menggunakan situs berita
Y1 : Sikap atas situs berita
4.6 Uji Goodness of Fit
4.6.1 Koefisien Determinasi (R2 )
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel Independen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2006).
Tabel 4.10
Hasil Koefisien Determinasi Persamaan Pertama
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
dimension0 1 .670a .449 .438 3.16116
a. Predictors: (Constant), kemampuan menggunakan internet (X1), aktualitas berita (X2)
b. Dependent Variable: sikap atas situs berita (Y1)
Dari tabel 4.10 berarti kedua variabel independen mampu menjelaskan 43,8%
variasi yang terjadi dalam variabel dependen.
Tabel 4.11
Hasil Koefisien Determinasi Persamaan Kedua
Model Summaryb
Model
R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
dimension0
1 .756a .572 .567 2.79500
a. Predictors: (Constant), sikap atas situs berita (Y1)
22
Sedangkan dari tabel 4.11 terlihat bahwa variabel sikap atas situs berita
mampu menjelaskan variasi variabel keputusan menggunakan situs berita sebesar
56,7% dan selebihnya dijelaskan oleh faktor lainnya (100% - 56,7% = 43,3%).
4.6.2 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Adapun kriteria pengujian hipotesis antara lain sebagai
berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 791.434 2 395.717 39.600 .000a
Residual 969.316 97 9.993
Total 1760.750 99
a. Predictors: (Constant), kemampuan menggunakan internet (X1), aktualitas berita (X2)
b. Dependent Variable: sikap atas situs berita (Y1)
Dari hasil uji ANOVA atau uji F pada tabel di atas, diperoleh Fhitung sebesar
39,600 sedangkan Ftabel sebesar 3,09. Hal ini mempunyai arti bahwa Fhitung > Ftabel
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena probabilitas signifikansi tersebut
kurang dari 0,05 dan Fhitung > Ftabel, sehingga disimpulkan bahwa model baik dan
signifikan.
4.6.3 Uji Statistik Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel independen. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut:
23
Tabel 4.13
Hasil Uji t Persamaan Pertama
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.846 3.112 1.878 .063
Kemampuan Menggunakan Internet (X1) Aktualitas Berita (X2)
.068
.792
.111
.090
.047
.680
.609
8.764
.544
.000
a. Dependent Variable: sikap atas situs berita (Y1)
Kesimpulan 1 : variabel kemampuan menggunakan internet (X1) secara
parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap variabel terikat
sikap atas situs berita (Y1). Dengan demikian, hipotesis kedua ditolak.
Kesimpulan 2 : variabel aktualitas berita (X2) secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel terikat sikap atas situs berita (Y1).
Dengan demikian, hipotesis ketiga diterima.
Tabel 4.14
Hasil Uji t Persamaan Kedua
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.796 2.159 -1.295 .198
Sikap atas
situs berita
(Y1)
1.136 .099 .756 11.437 .000
a. Dependent Variable: keputusan menggunakan situs berita (Y2)
Kesimpulan 3 : variabel sikap atas situs berita (Y1) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat keputusan menggunakan situs berita (Y2).
Dengan demikian, hipotesis pertama diterima.
24
5. Simpulan
Berdasarkan hasil dan analisis data serta pembahasan pada bab sebelumnya,
maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut ini:
1. Hipotesis pertama diterima. Keputusan menggunakan situs berita (Y2)
dipengaruhi oleh sikap atas situs berita (Y1) dengan diperoleh koefisien
sebesar 0,756 yang menunjukkan pengaruh positif dan signifikansi sebesar
0,000. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa responden mendapatkan
kesan yang positif dan percaya terhadap situs berita KOMPAS.com sehingga
responden memutuskan untuk menggunakan situs berita KOMPAS.com.
Dengan kata lain, sikap atas situs berita KOMPAS.com yang tinggi akan
meningkatkan keputusan untuk menggunakan situs berita KOMPAS.com.
2. Hipotesis kedua ditolak. Sikap atas situs berita (Y1) dipengaruhi oleh
variabel kemampuan menggunakan internet (X1) dengan diperoleh koefisien
variabel sebesar 0,047 yang menunjukkan pengaruh positif dan signifikansi
sebesar 0,544. Karena tingkat signifikansi diatas 0,05, maka pengaruh
variabel ini tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
menggunakan internet merupakan salah satu faktor yang menentukan sikap
atas situs berita KOMPAS.com, walaupun pengaruhnya tidak signifikan.
Berdasarkan analisis data kualitatif responden, hal ini dikarenakan situs berita
bukanlah preferensi utama untuk diakses oleh responden. Sehingga responden
cenderung lebih sering mengakses situs yang lainnya seperti: situs jejaring
sosial, situs pencari informasi, situs forum, dan lain-lain.
3. Hipotesis ketiga diterima. Sikap atas situs berita (Y1) dipengaruhi oleh
variabel aktualitas berita (X2) dengan koefisien variabel sebesar 0,680 yang
menunjukkan pengaruh positif dan signifikansi sebesar 0,000. Dengan
demikian dapat dijelaskan bahwa responden menilai aktualitas berita situs
berita KOMPAS.com memiliki aktualitas yang tinggi karena KOMPAS.com
selalu menyajikan berita-berita terkini dengan cepat dan tepat serta berita-
25
berita yang disajikan oleh KOMPAS.com penting dan perlu untuk dibaca. Hal
ini menunjukkan aktualitas berita merupakan salah satu faktor yang
menentukan sikap terhadap situs berita KOMPAS.com, sehingga semakin
tinggi aktualitas berita maka akan semakin meningkatkan sikap atas situs
berita KOMPAS.com.
5.1 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Berdasarkan hasil
penelitian model pertama, menunjukkan bahwa sikap atas situs berita dipengaruhi
oleh kedua variabel independen sebesar 43,8% dan sisanya sebesar 56,2%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Begitu juga dengan hasil pada model kedua
yang menunjukkan bahwa keputusan menggunakan situs berita dipengaruhi oleh
variabel sikap atas situs berita sebesar 56,7% dan sisanya 43,3% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain.
5.2 Saran
1. KOMPAS.com sebagai media berita online terkemuka di Indonesia dalam
menyajikan berita dan informasi harus benar-benar mengedepankan
keaktualitasan berita seperti yang telah diteliti dalam penelitian ini.
KOMPAS.com harus dapat meningkatkan performa menyajikan berita-berita
terkini dengan cepat karena pembaca menginginkan berita-berita yang segar
dan up-to-date.
2. KOMPAS.com dalam menyajikan berita dan informasi sebaiknya tidak hanya
terpaku melalui situs KOMPAS.com saja. Berdasarkan analisis data secara
kualitatif, kebanyakan responden lebih sering mengakses situs jejaring sosial
daripada situs portal berita, misalnya Facebook dan Twitter. KOMPAS.com
harus dapat melihat peluang dan lebih dapat mendekatkan diri dengan
pembaca melalui situs jejaring sosial ini.
26
DAFTAR PUSTAKA Akbar, Yan Januar. 2010. “Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas,
dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Semarang)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.
Arif, Damayanti Permata. 2008. “Kredibilitas Dua Situs Berita di Indonesia di Mata Khalayak (Studi Terhadap Pengakses Situs Kompas Cyber Media dan Detikcom)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Budiati, Penta Lestarini. 2010. “Analisis Sikap Pembaca Terhadap Atribut Surat Kabar Harian Banjarmasin Post di Kota Banjarmasin”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vol.11, No. 2,pp.133-143
Christiyanti, Marieta. 2010. “Analysis Technology Acceptance Model (TAM) on Application E-Banking (Empirical Study of Bank Customers in Bekasi)”. Tesis Tidak Dipublikasikan, Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana, Universitas Gunadarma.
Engel, dkk. 1994. Perilaku Konsumen Jilid 1. Edisi 6. Jakarta: Binarupa Aksara.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Griselda, Gratel. 2007. “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
Konsumen Restoran Pulau Dua”. DeReMa Jurnal Manajemen, Vol.2, No.1, Januari, h. 39-62.
Indriantono, Nur dan B. Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. 1 ed. Yogyakarta: BPFE
Kaihatu, Thomas Stefanu. 2008. “Analisa Kesenjangan Kualitas Pelayanan dan
Kepuasan Konsumen Pengunjung Plaza Tunjangan Surabaya”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.10, No.1, Maret, h. 66-83.
27
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Edisi 11. Jakarta: Indeks
Kotler, Philip dan Garry Amstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1. Edisi 9. Jakarta: Indeks
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Indeks
Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Erlangga
Prasetio, Meditama Yudy. 2004. “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut-Atribut Surat Kabar Harian Pagi Surya Berdasarkan Ciri Demografis Konsumen di Surabaya”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga.
Psychemate. 2007. “Self Efficacy”. http://psychemate.blogspot.com/2007/12/self-efficacy.html, diakses 17 Maret 2011
Rangkuti, Fredy. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia
Semuel, Hellen Novia, Annette V. Kosasih. 2007. “Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% Discount di Surabaya”. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol.2, Oktober, h. 73-80.
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta Suryadhi, Ardhi. 2010. “Pengguna Internet Capai 45 Juta”.http://www.detikinet.com,
diakses 14 Maret 2011.
Tjiptono, dkk. 2008. Pemasaran Strategik. Edisi 1. Yogyakarta: Andi
Triyani. 2009. ”Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia (Survei Pada Pengunjung Nokia Care Bimasakti Malang)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers Metodologi Penelitian. Semarang: CV Dikalia
28
Yuningsih, Cucu. 2004. “Hubungan Antara Berita Kekalahan Persib di Harian Galamedia Dengan Sikap Pembaca Sebagai Anggota Viking Persib Club”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia.
www.alexa.com
www.detik.com
www.google.com
www.kompas.com