analisis faktor-faktor yang mempengaruhi …eprints.undip.ac.id/29171/1/jurnal_yusuf_wibisono… ·...

28
1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS BERITA KOMPAS.COM (Studi Kasus Pada Masyarakat Kota Semarang) Yusuf Wibisono Drs. Ec. Ibnu Widiyanto, MA, Ph.D ABSTRACT Along with the significant growth of internet using, news site comes to society to give a lot of advantages such as news and information. News site gets a positive response from the society because of its ability to serve an up to date information and can be accessed easily compares with printed media such as newspaper, magazine, etc. The purpose of this research is to analyze the effect of internet self efficacy and news actuality towards attitude of news site and the impact to acceptence of using KOMPAS.com news site in Semarang. There are two independent variables in this research; internet self efficacy and news actuality; one intervening variable; attitude of news site; and one dependent variable, acceptance of using a news site. The function of these variables are to explain how big the attitude of society towards KOMPAS.com news site and how big the impact towards acceptance of using KOMPAS.com news site. Based on this research towards 100 respondents who use/read KOMPAS.com news site, shows that internet self efficacy and news actuality give a positive effect towards attitude of a news site. Adjusted R 2 score is 0,438, shows that 43,8% attitude of news site can be explained by both of independent variables and the rest 56,2% expalained by another factors outside this research. Then, attitude of news site gives a positive effect to acceptance of using a news site with 56,7% adjusted R 2 score and the rest 43,3% explained by another factors. Key words : internet self efficacy, news actuality, attitude of news site, and acceptance of using a news site.

Upload: vanbao

Post on 10-May-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

 

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENGGUNAKAN

SITUS BERITA KOMPAS.COM

(Studi Kasus Pada Masyarakat Kota Semarang)

Yusuf Wibisono

Drs. Ec. Ibnu Widiyanto, MA, Ph.D

ABSTRACT

Along with the significant growth of internet using, news site comes to society to give a lot of advantages such as news and information. News site gets a positive response from the society because of its ability to serve an up to date information and can be accessed easily compares with printed media such as newspaper, magazine, etc. The purpose of this research is to analyze the effect of internet self efficacy and news actuality towards attitude of news site and the impact to acceptence of using KOMPAS.com news site in Semarang. There are two independent variables in this research; internet self efficacy and news actuality; one intervening variable; attitude of news site; and one dependent variable, acceptance of using a news site. The function of these variables are to explain how big the attitude of society towards KOMPAS.com news site and how big the impact towards acceptance of using KOMPAS.com news site. Based on this research towards 100 respondents who use/read KOMPAS.com news site, shows that internet self efficacy and news actuality give a positive effect towards attitude of a news site. Adjusted R2 score is 0,438, shows that 43,8% attitude of news site can be explained by both of independent variables and the rest 56,2% expalained by another factors outside this research. Then, attitude of news site gives a positive effect to acceptance of using a news site with 56,7% adjusted R2 score and the rest 43,3% explained by another factors.

Key words : internet self efficacy, news actuality, attitude of news site, and acceptance of using a news site.

 

1. PENDAHULUAN

Seiring dengan semakin canggih dan modernnya berbagai macam teknologi

informasi, penggunaan internet pun semakin marak digunakan dalam berbagai aspek

kehidupan. Menurut Bandura setiap orang secara tidak langsung dituntut untuk

memiliki kemampuan dalam menggunakan internet dikarenakan banyaknya manfaat

yang dapat ditemukan didalamnya (dalam Psychemate, 2007).

Jumlah pengguna internet yang sangat besar dan terus-menerus berkembang

telah mewujudkan budaya internet. Internet mempunyai pengaruh yang besar atas

ilmu pengetahuan dan cara pandang dunia. Hanya dengan menggunakan mesin

pencari seperti Google atau Yahoo, pengguna di seluruh dunia dapat mengakses

internet dengan mudah untuk mengetahui bermacam-macam informasi.

Tabel 1.1

Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Berdasarkan Persentase Populasi

Sumber : www.google.com

Berdasarkan data yang diperoleh dari google.com, terjadi peningkatan jumlah

pengguna internet yang sangat signifikan selama sepuluh tahun belakangan ini.

Bahkan, berdasarkan pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika; Tifatul

Sembiring; yang dikutip dari detiknet.com, pengguna internet di Indonesia pada tahun

2010 sudah menembus angka 45 juta pengguna. Angka ini didapat dari pengguna

internet melalui komputer maupun juga ponsel.

 

Dalam hal penggunaan internet untuk mengakses informasi/berita, hasil

penelitian sebuah lembaga survei yang pernah dikutip detik.com menyebutkan adanya

kecenderungan semakin banyaknya orang yang mencari berita melalui situs online

daripada melalui media cetak. Hal ini dimungkinkan karena perkembangan

website/portal berita dalam hal kemampuan menyajikan berita-berita hangat yang

lebih cepat tersaji dan mudah diakses daripada yang dapat dilakukan media cetak.

Tabel 1.2

Top Sites Situs Berita di Indonesia Tahun 2010

Situs Berita Page Views (dalam ribuan)

Kuartal I Kuartal II Kuartal III

detik.com 899.000 910.000 916.000

KOMPAS.com 821.000 858.000 870.000

VIVAnews.com 637.000 670.000 596.000

okezone.com 659.000 630.000 623.000

kapanlagi.com 353.000 371.000 370.000

Sumber : www.alexa.com

Berdasarkan data situs berita yang paling sering diakses tahun 2010 diatas,

KOMPAS.com berada di posisi kedua dalam jumlah page views-nya. KOMPAS.com

berada di posisi kedua dibawah situs berita detik.com. Walaupun terjadi peningkatan

jumlah page views pada kuartal I sampai kuartal III, namun posisi KOMPAS.com

masih berada di peringkat kedua dibawah pemimpin pasar detik.com.

Hal ini dapat terjadi dikarenakan pemimpin pasar bisnis jasa penyedia

informasi situs berita detik.com merupakan pelopor media berita dalam bentuk online

(Arif, 2008). Sehingga kepekaan pembaca terhadap situs berita masih melekat pada

situs berita detik.com. Disini terdapat tantangan yang sangat besar bagi

KOMPAS.com dalam merebut pangsa pasar. KOMPAS.com harus semakin

 

mempertajam aktualitas berita sebagai senjata untuk meningkatkan jumlah

pembacanya.

Menurut Effendy (dalam Yuningsih, 2004) tekanan pada unsur waktu pada

situs berita adalah penting karena masyarakat pada umumnya menyadari tentang

eksistensi alam yang bersifat sementara. Segala hal selalu berubah, dan konsumen

berita atau pembaca biasanya menginginkan informasi paling baru, paling aktual,

mengenai pokok berita yang berhubungan dengan perubahan tersebut.

Berdasarkan penjelasan dan fenomena data bisnis diatas, masalah yang

ditemukan adalah jumlah page views/pembaca KOMPAS.com masih berada dibawah

detik.com sebagai pemimpin pasar penyedia jasa informasi dalam tiga kuartal

terakhir. Walaupun terjadi peningkatan jumlah page views/pembaca situs berita

KOMPAS.com pada tiga kuartal terakhir, belum cukup bagi KOMPAS.com untuk

menyaingi pemimpin pasar penyedia jasa informasi situs berita detik.com.

Oleh karena itu, masalah penelitian yang bisa dirumuskan untuk mencari

solusi atas masalah tersebut adalah: apa sajakah faktor-faktor yang dapat lebih

meningkatkan jumlah page views/pembaca KOMPAS.com?

Selanjutnya, untuk menjawab masalah penelitian tersebut, akan digunakan

pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh antara kemampuan menggunakan internet terhadap

sikap atas situs berita?

2. Apakah terdapat pengaruh antara aktualitas berita terhadap sikap atas situs

berita?

3. Apakah terdapat pengaruh antara sikap atas situs berita terhadap keputusan

menggunakan situs berita?

 

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran

Tjiptono (2008) memberikan definisi pemasaran sebagai proses sosial dan

manajerial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan melalui penciptaan, pewarnaan, dan pertukaran segala sesuatu yang

bernilai dengan orang atau kelompok lain. Dengan kata lain pemasaran adalah suatu

proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan

apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan jalan menciptakan, menawarkan dan

menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

2.2 Perilaku Konsumen

Menurut Shciffman dan Kanuk (dalam Semuel dkk, 2007) menjelaskan

bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam

pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian dan penggantian produk dan

jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Menurut Kotler dan

Keller (2006) perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

sebagai berikut:

1 Faktor Sosial

a. Group (Kelompok Acuan)

Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh

langsung maupun tidak langsung terhadap sikap maupun perilaku

seseorang.

b. Family Influence

Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku

pembelian. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang

paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi

kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.

c. Roles and Status

 

Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya

seperti keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang itu dapat

ditentukan berdasarkan peran dan statusnya.

2. Faktor Personal

a. Economic Situation

Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk yang

akan digunakan, seperti jam tangan rolex diposisikan untuk para

konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk para

konsumen kelas menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat

mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu

produk tertentu

b. Lifestyle

Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas,

ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari

kebudayaan, kelas sosial dan pekerjaan yang sama mungkin saja

mempunyai gaya hidup yang berbeda

c. Personality and Self Concept

Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin

kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang

itu sendiri, contohnya: orang yang percaya diri, dominan, suka

bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi dan agresif. Tiap

individu memiliki gambaran diri yang kompleks dan perilaku seseorang

cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut

d. Age and Life Cycle

Orang-orang mengubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan

siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, peralatan rumah tangga

dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur. Keputusan pembelian

juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang

 

berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar.

Ini mungkin dikarenakan karena adanya perbedaan yang besar dalam umur

antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang

yang membeli produk atau jasa.

e. Occupation

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya,

pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang

ke tempat kerja. Para eksekutif membeli makan siang dari full service

restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah

atau membeli dari restoran cepat saji terdekat

3. Faktor Psyhological

a. Motivation

Motivasi menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Semuel dkk, 2007) adalah

“the driving force within individual that impulse to action‘‘. Definisi

tersebut mengandung arti bahwa motivasi merupakan kekuatan

penggerak yang menyebabkan atau memaksa seseorang untuk bertindak

atau melakukan kegiatan.

b. Perception

Persepsi menurut Kotler (2005) adalah proses yang digunakan individu

untuk memilih, mengorganisasi dan mengartikan masukan informasi guna

menciptakan suatu gambaran yang berarti dari lingkungan sekitarnya.

c. Learning

Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah

sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (didapatkan dari

membaca, diskusi, observasi dan berpikir) atau dari pengalaman

sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman

pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan

dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama

 

d. Beliefs and Attitude

Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai

sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini dan

iman (Kotler dan Amstrong, 2004). Sedangkan attitudes adalah evaluasi,

perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif

konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide

4. Faktor Cultural

a. Subculture

Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan dan

pengalaman hidup serta keadaan, seperti kebangsaan, agama dan

daerah (Kotler dan Amstrong, 2004).

b. Social Class

Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat dan

perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor

saja misalnya pendapatan, tetapi juga ditentukan oleh pekerjaan,

pendidikan, kekayaan dan lainnya.

2.3 Sikap Konsumen

2.3.1 Pengertian Sikap

Sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan

dengan objek, orang atau suatu peristiwa (Robbins, 2006).

2.3.2 Komponen Sikap

Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu

sebagai berikut (Azwar, 2000):

1. Komponen kognitif

Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh

individu pemilik sikap.

2. Komponen afektif

Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. .

 

3. Komponen konatif

Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu

sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang.

2.4 Keputusan Pembelian

Lima tahap pengambilan keputusan yang telah diidentifikasi antara lain

pengenalan masalah, pencarian, evaluasi alternatif, pilihan dan evaluasi pascaakusisi

(postacquisision).

Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, maka dapat dibuat hipotesis

sebagai berikut:

H1 : Semakin baik sikap atas produk/jasa, maka semakin tinggi keputusan

pembelian

2.5 Berita

Definisi berita menurut Williard C. Blayer (dalam Yuningsih, 2004) adalah

suatu yang termasa yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar,

karena ia dapat menarik atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar atau

karena ia dapat menarik pembaca–pembaca tersebut, dalam pengertian ini dapat

menekankan unsur kebaruan dari suatu peristiwa, hanya saja menambah unsur

kebenaran yang sifatnya menarik dan bermanfaat.

2.5.1 Karakteristik Berita

Berdasarkan pengertian berita di atas, dapat dilihat bahwa terdapat unsur-

unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah berita dimana sekaligus merupakan

karakteristik utama. Sebuah berita dapat dipublikasikan di media massa (layak muat).

Unsur-unsur tersebut dikenal pula dengan sebutan nilai-nilai berita (news value)

Menurut M. Romli (dalam Yuningsih, 2004) nilai-nilai berita itu terdiri dari sebagai

berikut:

1. Cepat

Cepat berarti aktual atau ketepatan waktu. Dalam unsur ini terkandung

makana harfiah berita, yakni sesuatu yang baru atau terkini.

10 

 

2. Nyata (Faktual)

Nyata berarti informasi yang disampaikan merupakan fakta, bukan fiksi atau

karangan. Sedangkan fakta dalam jurnalistik berupa: kejadian nyata,

pendapat seseorang dan pernyataan yang merupakan sumber berita.

3. Penting

Penting berarti berhubungan dengan kepentingan orang banyak. Misalnya

suatu peristiwa yang akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat secara

luas, atau dinilai perlu untuk di ketahui dan di informasikan kepada orang

banyak.

4. Menarik

Menarik berarti mengundang orang untuk membaca berita yang di muat di

surat kabar.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, maka dapat dibuat hipotesis

sebagai berikut:

H3 : Semakin tinggi aktualitas berita, maka semakin tinggi sikap atas

situs berita

2.6 Kemampuan Menggunakan Internet

Kemampuan menggunakan, dalam bahasa Inggris disebut juga dengan self

efficacy. Menurut Bandura (dalam Psychemate, 2007) self efficacy adalah belief atau

keyakinan seseorang bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil

(outcomes) yang positif.

Konsep kemampuan menggunakan (self efficacy) dalam penelitian ini

dikembangkan menjadi kemampuan menggunakan internet. Berdasarkan uraian-

uraian tersebut diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:

H2 : Semakin tinggi kemampuan menggunakan internet, maka semakin

tinggi sikap atas situs berita

11 

 

3. METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

Tabel 3.1

Variabel Independen, Variabel Intervening dan Variabel Dependen

No. Variabel Independen (X)

Variabel

Intervening (Y1) Variabel Dependen (Y2)

1. Kemampuan

Menggunakan Internet Sikap Atas Situs

Berita

Keputusan Menggunakan

Situs Berita 2. Aktualitas Berita

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat pada usia 17 – 60 tahun yang

pada umumnya sering menggunakan situs berita untuk memperoleh informasi

ataupun berita. Target populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

masyarakat kota Semarang, Jawa Tengah, yang pernah menggunakan situs berita

KOMPAS.com.

Penentuan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan non

probability sampling. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah

purposive sampling, dimana peneliti menggunakan pertimbangan sendiri secara

sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap sesuai dalam memberikan

informasi yang diperlukan atau unit sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu yang

diinginkan peneliti. Dalam menentukan sampel yang akan diambil, peneliti

melakukannya secara accidental.

Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan (Widiyanto, 2008)

apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui maka digunakan

rumus sebagai berikut:

n 4

12 

 

96,04  97 (atau dibulatkan 100 agar penelitian lebih fit)

Dimana n = Jumlah sampel

Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam

penentuan sampel 95%

Moe = Margin of error, yaitu tingkat kesalahan

maksimum yang dapat ditoleransi, ditentukan

sebesar10%

Dari hasil penghitungan sampel diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian

ini dibulatkan sebanyak 100 responden agar penelitian lebih fit karena jumlah

populasi yang terwakili semakin banyak sehingga kekuataan statistik akan semakin

baik.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah:

1. Data primer

Menurut Sugiyono (1999), sumber primer merupakan sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Jadi data primer adalah data yang

diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya

melalui wawancara atau hasil pengisian kuesioner.

2. Data Sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai

bahan pustaka, baik berupa buku, jurnal-jurnal dan dokumen lainnya yang ada

hubungannya dengan materi kajian.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan

wawancara. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner (angket) tertutup dibuat dengan

menggunakan skala 1-10 untuk mendapatkan data yang bersifat interval. Contoh

13 

 

untuk kategori pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju/sangat setuju adalah

sebagai berikut:

STS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SS

Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi

langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual menggunakan pertanyaan lisan

kepada subjek penelitian (Indriantoro dan Supomo, 1999

3.5 Metode Analisis Data

Agar data yang dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat, maka harus diolah

dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan. Adapun analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.5.1 Analisis Data Kualitatif

Analisis kualitatif berguna menyimpulkan hasil yang diperoleh dari analisis

kuantitatif.

3.5.2 Analisis Data Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan mertode analisis dengan angka-angka yang

dapat dihitung maupun diukur. Uji data: uji validitas dan reliabilitas. Uji model: uji

asumsi klasik, uji regresi linear berganda, dan uji goodness of fit.

14 

 

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Indeks Jawaban Responden per Variabel

Tabel 4.1 Persepsi Responden Atas Variabel Kemampuan Menggunakan Internet (X1)

Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indeks Kategori Keterangan Pemahaman Atas Internet (X1.1)

0 0 0 2 1 2 5 26 26 38 88,2 Tinggi Persepsi akan pemahaman atas internet tinggi

Yakin Akan Manfaat (X1.2)

0 0 0 0 0 0 7 16 39 38 90,8 Tinggi Persepsi atas keyakinan akan manfaat tinggi

Terampil (X1.3) 0 0 1 1 2 9 16 29 23 19 81,2 Tinggi Persepsi atas keterampilan tinggi

Rata-rata nilai indeks kemampuan menggunakan internet 86,7 Tinggi Persepsi atas kemampuan menggunakan internet tinggi

Tabel 4.2 Persepsi Responden Atas Variabel Aktualitas Berita (X2)

Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indeks Kategori KeteranganCepat (X2.1) 0 1 0 2 7 8 22 37 16 7 75,7 Tinggi Persepsi

atas kecepatan berita tinggi

Tepat (X2.2) 0 0 1 2 10 18 23 31 12 3 71,6 Tinggi Persepsi atas ketepatan berita tinggi

Penting (X2.3) 0 0 1 3 8 13 23 31 18 3 73,4 Tinggi Persepsi atas kepentingan berita tinggi

Rata-rata nilai indeks aktualitas berita 73,5 Tinggi Persepsi atas aktualitas berita tinggi

15 

 

Tabel 4.3 Persepsi Responden Pada Variabel

Sikap Atas Situs Berita (Y1) Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indeks Kategori Keterangan

Kesan Positif (Y1.1) 0 0 2 3 11 15 21 30 13 5 71,7 Tinggi Persepsi atas kesan positif situs berita tinggi

Percaya (Y1.2) 0 1 0 2 7 17 15 30 23 5 80,3 Tinggi Persepsi atas kepercayaan situs tinggi

Tertarik (Y1.3) 0 0 4 2 16 23 14 22 13 6 69,9 Sedang Persepsi atas ketertarikan situs sedang

Rata-rata nilai indeks sikap atas situs berita 73,9 Tinggi Persepsi akan sikap atas situs berita tinggi

Tabel 4.4 Persepsi Responden Atas Variabel

Keputusan Menggunakan Situs Berita (Y2) Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indeks Kategori Keterangan

Yakin Keputusan Benar (Y2.1)

0 0 0 1 10 18 24 23 19 5 73,5 Tinggi Persepsi keyakinan keputusan benar tinggi

Merasa Puas (Y2.2)

0 0 2 4 10 13 24 24 19 4 72,1 Tinggi Persepsi atas perasaan puas tinggi

Merasa Mantap (Y2.3)

0 1 1 7 10 11 25 21 19 5 71,3 Tinggi Persepsi atas perasaan mantap tinggi

Rata-rata nilai indeks keputusan menggunakan situs berita 72,3 Tinggi Persepsi atas keputusan menggunakan situs berita tinggi

16 

 

4.2 Uji Validitas

Menurut Ghozali (2006), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau

valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut.

Tabel 4.5

Uji Validitas

Variabel Indikator rhitung rtabel Keterangan

Kemampuan

Menggunakan

Internet (X1)

X1.1 0,840 0,198 Valid

X1.2 0,742 0,198 Valid

X1.3 0,816 0,198 Valid

Aktualitas Berita

(X2)

X2.1 0,803 0,198 Valid

X2.2 0,871 0,198 Valid

X2.3 0,852 0,198 Valid

Sikap Atas Situs

Berita (Y1)

Y1.1 0,871 0,198 Valid

Y1.2 0,847 0,198 Valid

Y1.3 0,904 0,198 Valid

Keputusan

Menggunakan

Situs Berita (Y2)

Y2.1 0,896 0,198 Valid

Y2.2 0,915 0,198 Valid

Y2.3 0,880 0,198 Valid

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011

Dari tabel 4.8 terlihat bahwa rhitung > rtabel untuk masing-masing indikator

dengan alpha 5% maka dapat dikatakan setiap indikator masing-masing variabel

pertanyaan adalah valid.

4.3 Uji Reliabilitas

Suatu instrumen (kuesioner) dikatakan reliabel jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2006). Hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

17 

 

Tabel 4.6

Uji Reliabilitas

Variabel Indikator Cronbach

Alpha per

Indicator

Cronbach

Minimum

Keterangan

per Indikator

Cronbach

Alpha per

Variable

Kemampuan

Menggunakan

Internet (X1)

X1.1 0,513 0,6 Tdk. Reliabel 0,726

RELIABEL X1.2 0,632 0,6 Reliabel

X1.3 0,687 0,6 Reliabel

Aktualitas Berita

(X2)

X2.1 0,802 0,6 Reliabel 0,795

RELIABEL X2.2 0,651 0,6 Reliabel

X2.3 0,698 0,6 Reliabel

Sikap Atas Situs

Berita (Y1)

Y1.1 0,783 0,6 Reliabel 0,845

RELIABEL Y1.2 0,820 0,6 Reliabel

Y1.3 0,742 0,6 Reliabel

Keputusan

Menggunakan

Situs Berita (Y2)

Y2.1 0,807 0,6 Reliabel 0,879

RELIABEL Y2.2 0,782 0,6 Reliabel

Y2.3 0,878 0,6 Reliabel

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011

4.4 Hasil Uji Model (Uji Asumsi Klasik)

4.4.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara independennya.

Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas Persamaan Pertama

Variabel Tolerance VIF

Kemampuan menggunakan internet 0,942 1,061

Aktualitas berita 0,942 1,061

18 

 

Berdasarkan hasil tersebut maka dalam model regresi tidak terjadi

multikolinearitas atau korelasi yang sempurna antara variabel-variabel bebas, yaitu

kemampuan menggunakan internet dan aktualitas berita yang mempunyai VIF < 10

dan TOLERANCE > 0,1. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinearitas.

4.4.2 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan VARIANCE dari suatu pengamatan kepengamatan lain. Jika

VARIANCE dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastis

dan jika berbeda maka disebut heterokedastis. Model regresi yang baik adalah

bersifat homokedastis.

Gambar 4.1

Uji Heterokedastisitas Persamaan Pertama dan Kedua

 

 

 

 

 

 

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011

Berdasarkan uji heterokedastisitas pertama di atas diketahui bahwa tidak ada

pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu

Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Berdasarkan uji heterokedastisitas kedua pada gambar di atas diketahui bahwa

tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

19 

 

4.4.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu, atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik

adalah data distribusi yang normal.

Gambar 4.2

Uji Normalitas Persamaan Pertama dan Kedua

 

 

 

 

 

 

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011

Berdasarkan hasil analisis data pada gambar 4.2 dapat diketahui bahwa data

pada kedua model regresi tersebut menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda yang telah dilakukan dengan menggunakan program

SPSS for Windows versi 17.0 memperoleh koefisien regresi, nilai thitung, dan tingkat

signifikansi sebagaimana ditampilkan pada tabel di bawah ini sebagai berikut:

20 

 

Tabel 4.8

Uji Model Regresi Persamaan Pertama

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.846 3.112 1.878 .063

Kemampuan Menggunakan Internet (X1) Aktualitas Berita (X2)

.068

.792

.111

.090

.047

.680

.609

8.764

.544

.000

a. Dependent Variable: sikap atas situs berita (Y1) 

Dari tabel 4.8 dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai

berikut:

Y1 = 0,047 X1+ 0,680 X2

Keterangan:

Y1 : Sikap atas situs berita

X1 : Kemampuan menggunakan internet

X2 : Aktualitas berita

Adapun ringkasan hasil pengolahan data persamaan regresi kedua dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.9

Uji Model Regresi Persamaan Kedua

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.796 2.159 -1.295 .198

Sikap atas situs berita

(Y1)

1.136 .099 .756 11.437 .000

a. Dependent Variable: keputusan menggunakan situs berita (Y2) 

Dari tabel 4.9 diatas, maka dapat disusun persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut:

21 

 

Y2 = 0,756 Y1

Keterangan:

Y2 : Keputusan menggunakan situs berita

Y1 : Sikap atas situs berita

4.6 Uji Goodness of Fit

4.6.1 Koefisien Determinasi (R2 )

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel Independen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2006).

Tabel 4.10

Hasil Koefisien Determinasi Persamaan Pertama

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

dimension0 1 .670a .449 .438 3.16116

a. Predictors: (Constant), kemampuan menggunakan internet (X1), aktualitas berita (X2)

b. Dependent Variable: sikap atas situs berita (Y1)

Dari tabel 4.10 berarti kedua variabel independen mampu menjelaskan 43,8%

variasi yang terjadi dalam variabel dependen.

Tabel 4.11

Hasil Koefisien Determinasi Persamaan Kedua

Model Summaryb

Model

R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

dimension0

1 .756a .572 .567 2.79500

a. Predictors: (Constant), sikap atas situs berita (Y1)

22 

 

Sedangkan dari tabel 4.11 terlihat bahwa variabel sikap atas situs berita

mampu menjelaskan variasi variabel keputusan menggunakan situs berita sebesar

56,7% dan selebihnya dijelaskan oleh faktor lainnya (100% - 56,7% = 43,3%). 

4.6.2 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat. Adapun kriteria pengujian hipotesis antara lain sebagai

berikut:

Tabel 4.12

Hasil Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 791.434 2 395.717 39.600 .000a

Residual 969.316 97 9.993

Total 1760.750 99

a. Predictors: (Constant), kemampuan menggunakan internet (X1), aktualitas berita (X2)

b. Dependent Variable: sikap atas situs berita (Y1)

Dari hasil uji ANOVA atau uji F pada tabel di atas, diperoleh Fhitung sebesar

39,600 sedangkan Ftabel sebesar 3,09. Hal ini mempunyai arti bahwa Fhitung > Ftabel

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena probabilitas signifikansi tersebut

kurang dari 0,05 dan Fhitung > Ftabel, sehingga disimpulkan bahwa model baik dan

signifikan.

4.6.3 Uji Statistik Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel independen. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut:

23 

 

Tabel 4.13

Hasil Uji t Persamaan Pertama

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.846 3.112 1.878 .063

Kemampuan Menggunakan Internet (X1) Aktualitas Berita (X2)

.068

.792

.111

.090

.047

.680

.609

8.764

.544

.000

a. Dependent Variable: sikap atas situs berita (Y1) 

Kesimpulan 1 : variabel kemampuan menggunakan internet (X1) secara

parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap variabel terikat

sikap atas situs berita (Y1). Dengan demikian, hipotesis kedua ditolak.

Kesimpulan 2 : variabel aktualitas berita (X2) secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel terikat sikap atas situs berita (Y1).

Dengan demikian, hipotesis ketiga diterima.

Tabel 4.14

Hasil Uji t Persamaan Kedua

Coefficientsa 

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.796 2.159 -1.295 .198

Sikap atas

situs berita

(Y1)

1.136 .099 .756 11.437 .000

a. Dependent Variable: keputusan menggunakan situs berita (Y2) 

Kesimpulan 3 : variabel sikap atas situs berita (Y1) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat keputusan menggunakan situs berita (Y2).

Dengan demikian, hipotesis pertama diterima.

24 

 

5. Simpulan

Berdasarkan hasil dan analisis data serta pembahasan pada bab sebelumnya,

maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut ini:

1. Hipotesis pertama diterima. Keputusan menggunakan situs berita (Y2)

dipengaruhi oleh sikap atas situs berita (Y1) dengan diperoleh koefisien

sebesar 0,756 yang menunjukkan pengaruh positif dan signifikansi sebesar

0,000. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa responden mendapatkan

kesan yang positif dan percaya terhadap situs berita KOMPAS.com sehingga

responden memutuskan untuk menggunakan situs berita KOMPAS.com.

Dengan kata lain, sikap atas situs berita KOMPAS.com yang tinggi akan

meningkatkan keputusan untuk menggunakan situs berita KOMPAS.com.

2. Hipotesis kedua ditolak. Sikap atas situs berita (Y1) dipengaruhi oleh

variabel kemampuan menggunakan internet (X1) dengan diperoleh koefisien

variabel sebesar 0,047 yang menunjukkan pengaruh positif dan signifikansi

sebesar 0,544. Karena tingkat signifikansi diatas 0,05, maka pengaruh

variabel ini tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan

menggunakan internet merupakan salah satu faktor yang menentukan sikap

atas situs berita KOMPAS.com, walaupun pengaruhnya tidak signifikan.

Berdasarkan analisis data kualitatif responden, hal ini dikarenakan situs berita

bukanlah preferensi utama untuk diakses oleh responden. Sehingga responden

cenderung lebih sering mengakses situs yang lainnya seperti: situs jejaring

sosial, situs pencari informasi, situs forum, dan lain-lain.

3. Hipotesis ketiga diterima. Sikap atas situs berita (Y1) dipengaruhi oleh

variabel aktualitas berita (X2) dengan koefisien variabel sebesar 0,680 yang

menunjukkan pengaruh positif dan signifikansi sebesar 0,000. Dengan

demikian dapat dijelaskan bahwa responden menilai aktualitas berita situs

berita KOMPAS.com memiliki aktualitas yang tinggi karena KOMPAS.com

selalu menyajikan berita-berita terkini dengan cepat dan tepat serta berita-

25 

 

berita yang disajikan oleh KOMPAS.com penting dan perlu untuk dibaca. Hal

ini menunjukkan aktualitas berita merupakan salah satu faktor yang

menentukan sikap terhadap situs berita KOMPAS.com, sehingga semakin

tinggi aktualitas berita maka akan semakin meningkatkan sikap atas situs

berita KOMPAS.com.

5.1 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Berdasarkan hasil

penelitian model pertama, menunjukkan bahwa sikap atas situs berita dipengaruhi

oleh kedua variabel independen sebesar 43,8% dan sisanya sebesar 56,2%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Begitu juga dengan hasil pada model kedua

yang menunjukkan bahwa keputusan menggunakan situs berita dipengaruhi oleh

variabel sikap atas situs berita sebesar 56,7% dan sisanya 43,3% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain.

5.2 Saran

1. KOMPAS.com sebagai media berita online terkemuka di Indonesia dalam

menyajikan berita dan informasi harus benar-benar mengedepankan

keaktualitasan berita seperti yang telah diteliti dalam penelitian ini.

KOMPAS.com harus dapat meningkatkan performa menyajikan berita-berita

terkini dengan cepat karena pembaca menginginkan berita-berita yang segar

dan up-to-date.

2. KOMPAS.com dalam menyajikan berita dan informasi sebaiknya tidak hanya

terpaku melalui situs KOMPAS.com saja. Berdasarkan analisis data secara

kualitatif, kebanyakan responden lebih sering mengakses situs jejaring sosial

daripada situs portal berita, misalnya Facebook dan Twitter. KOMPAS.com

harus dapat melihat peluang dan lebih dapat mendekatkan diri dengan

pembaca melalui situs jejaring sosial ini.

26 

 

DAFTAR PUSTAKA Akbar, Yan Januar. 2010. “Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas,

dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Semarang)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.

Arif, Damayanti Permata. 2008. “Kredibilitas Dua Situs Berita di Indonesia di Mata Khalayak (Studi Terhadap Pengakses Situs Kompas Cyber Media dan Detikcom)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Budiati, Penta Lestarini. 2010. “Analisis Sikap Pembaca Terhadap Atribut Surat Kabar Harian Banjarmasin Post di Kota Banjarmasin”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vol.11, No. 2,pp.133-143

Christiyanti, Marieta. 2010.  “Analysis Technology Acceptance Model (TAM) on Application E-Banking (Empirical Study of Bank Customers in Bekasi)”. Tesis Tidak Dipublikasikan, Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana, Universitas Gunadarma.

Engel, dkk. 1994. Perilaku Konsumen Jilid 1. Edisi 6. Jakarta: Binarupa Aksara.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Griselda, Gratel. 2007. “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan

Konsumen Restoran Pulau Dua”. DeReMa Jurnal Manajemen, Vol.2, No.1, Januari, h. 39-62.

Indriantono, Nur dan B. Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. 1 ed. Yogyakarta: BPFE

Kaihatu, Thomas Stefanu. 2008. “Analisa Kesenjangan Kualitas Pelayanan dan

Kepuasan Konsumen Pengunjung Plaza Tunjangan Surabaya”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.10, No.1, Maret, h. 66-83.

27 

 

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Edisi 11. Jakarta: Indeks

Kotler, Philip dan Garry Amstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1. Edisi 9. Jakarta: Indeks

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Indeks

Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Erlangga

Prasetio, Meditama Yudy. 2004. “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut-Atribut Surat Kabar Harian Pagi Surya Berdasarkan Ciri Demografis Konsumen di Surabaya”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga.

Psychemate. 2007. “Self Efficacy”. http://psychemate.blogspot.com/2007/12/self-efficacy.html, diakses 17 Maret 2011

Rangkuti, Fredy. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok

Gramedia

Semuel, Hellen Novia, Annette V. Kosasih. 2007. “Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% Discount di Surabaya”. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol.2, Oktober, h. 73-80.

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta Suryadhi, Ardhi. 2010. “Pengguna Internet Capai 45 Juta”.http://www.detikinet.com,

diakses 14 Maret 2011.

Tjiptono, dkk. 2008. Pemasaran Strategik. Edisi 1. Yogyakarta: Andi

Triyani. 2009. ”Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia (Survei Pada Pengunjung Nokia Care Bimasakti Malang)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers Metodologi Penelitian. Semarang: CV Dikalia

28 

 

Yuningsih, Cucu. 2004. “Hubungan Antara Berita Kekalahan Persib di Harian Galamedia Dengan Sikap Pembaca Sebagai Anggota Viking Persib Club”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia.

www.alexa.com

www.detik.com

www.google.com

www.kompas.com