analisis faktor eksternal dan faktor internal...

136

Click here to load reader

Upload: ngonhu

Post on 21-Mar-2019

285 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL

YANG MEMPENGARUHI MARGIN PEMBIAYAAN

MURABAHAH

(Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Iin Purwaningsih

NIM : 105081002477

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

KEMET{TERIAN AGAMAUNTVERSITAS rSLAM NEGERI (UrN)SYARIF HIDAYATULLAII JAKARTA

FAKTTLTAS EKONOMI I}AI{ ILMU SOSIAL

Jl, k. H. Juanda No,95, Ciputat 13412 IndonesiaTdp : {82-21-7493318,7496N6,Far{02-21)74ffi)Website : $ifw.uinikt.*,id email : feis@uinikt.*-id / [email protected]'id

+:n 4ii::i::.:: .; .ii, i i:' ir;lillli::,t:lt {1'1rt i

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda*tangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa

NIM

Jurusan

. lin Punruaninssih

. 105081842477

' ..Y.g.Lqi*gt:

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsiadalah hasil karya saya sendiriyang merupakan

hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi

maupun saduran darihasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi maka skripsi dianggap gugur dan harus

melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya

dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian hari

menjadi tanggung iawab saya'

Jakarta, ... Juli, 2010

Page 3: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

LEMBAR PENGESAHAN KOMPRBHENSIF

Hari ini selasa tanggal t8 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

ujian komprehensif atas nama lin Purwaningsih dengan NIM : 105081002477

dengan judul skripsi "ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR

INTERNAL YANG MEMPENGARUHI MARGIN PEIV1BIAYAAN

MURABAHAH (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbll)".

Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka

slcipsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri (I-IIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Maret 2010

Tim Penguji Komprehensif

Penguji Ahli

Page 4: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

ANALISA FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL

YANG MEMPENGARUHI MARGIN PEMBIAYAAN

MURABAHAH

(Studi Kasus Pada PT. Bank Muarnalat fndonesia,Tbk.)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Iin Punvaninssih

NIM: 105081002477

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

./---\. / l&( k<-,*\I / Y

, fProf. Dr. H. Abdul Hamid. MS.

NIP: 196902032001121003

Pembimbing II

JT]RUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

t43t Ht2010 M

z 197701222003121001

Page 5: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained
Page 6: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

i

Daftar Riwayat Hidup

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Iin Purwaningsih

2. Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 12 Juli 1986

3. Alamat : Jln. Srengseng Sawah Kec. Jagakarsa

Jakarta-Selatan 12640

4. Telepon : (021) 7864041

II. PENDIDIKAN

1. SD : SDN 08 Pagi Srengseng Sawah

2. SMP : SLTPN Keterampilan 276 Jakarta

3. SMA : MAN 13 Jakarta

4. S1 : UIN Syarif Hidayatullah

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta

2. Pengurus ROHIS MAN 13 Jakarta

3. Pengurus HAPISS (Himpunan Pelajar Islam Srengseng Sawah)

4. Pengurus Karang Taruna Sub Unit RT 009/03

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Tobi’in

2. Tempat & Tgl. Lahir : Tegal, 15 Agustus 1957

3. Alamat : Jln. Srengseng Sawah Kec. Jagakarsa

Jakarta-Selatan 12640

4. Ibu : Wasilah

5. Tempat & Tgl. Lahir : Tegal, 10 April 1963

6. Alamat : Jln. Srengseng Sawah Kec. Jagakarsa

Jakarta-Selatan 12640

Page 7: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

ii

ABSTRACT Murabahah margin is very importance in syariah bank. Syariah bank growth do not miss from the growth of syariah bank product. In developing product, syariah bank claimed to always to relate Al-Qur`an and Hadist. Murabahah financing is dominant product in syariah bank. This research aims to analyzing factors that effect determination of murabahah margin. Analysis method is double linear regression model with factors research is the operational cost, Return On Asset (ROA), interest rate Certificate of Bank Indonesia, Base Lending Rate (BLR), and profit target. Obtained that factor of overhead cost, Return On Asset (ROA), interest rate Certificate of Bank Indonesia, Base Lending Rate (BLR) significantly influence to margin murabahah, but the profit target is not influence the margin murabahah. Key Words : Syariah bank, murabahah margin, overhead cost, ROA, interest rate Certificate of Bank Indonesia, Base Lending Rate (BLR), profit target, doubled regression.

Page 8: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

iii

ABSTRAK

Margin Murabahah sangat penting dalam perbankan syariah. Perkembangan perbankan syariah tidak luput dari perkembangan produk-produk perbankan syariah. Dalam mengembanhkan produknya perbankan syariah dituntut untuk selalu mengacu pada Al-Qur`an dan Hadist. Pembiayaan murabahah merupakan produk pembiayaan dalam perbankan syariah yang paling dominan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penentuan besarnya margin pembiayaan murabahah. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan faktor-faktor yang diteliti adalah biaya operasional, Return On Asset (ROA), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Suku Bunga Pinjaman Bank Konvensional/Base Lending Rate, dan Profit Target. Diperoleh faktor biaya operasional, Return On Asset (ROA), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Suku Bunga Pinjaman Bank Konvensional/Base Lending Rate (BLR) secara signifikan mempengaruhi margin murabahah. Sedangkan profit target tidak berpengaruh signifikan terhadap margin pembiayaan murabahah. Kata Kunci : Bank syariah, margin pembiayaan murabahah, biaya operasional, Return On Asset (ROA), Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Base Lending Rate (BLR), profit target, regresi berganda.

Page 9: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang menguasai alam semesta dan yang telah

begitu banyak memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya. Rangkaian kata syukur

tak akan pernah cukup untuk menggambarkan rasa terima kasih penulis kepada

Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis

Faktor Eksternal dan Faktor Internal yang Mempengaruhi Margin Pembiayaan

Murabahah (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.)”.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad

SAW sebagai tauladan terbaik, keluarga, sahabat, serta para pengikutnya, yang

telah merubah dari zaman jahiliyah menjadi zaman yang penuh dengan ilmu

pengetahuan dengan membawa risalah bagi seluruh umat manusia.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan akibat dari keterbatasan penulis. Dan penulis juga menyadari

skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan dan motivasi berbagai pihak. Oleh karena

itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kedua Orang Tua penulis Mama dan Bapak tercinta yang memiliki peran

yang sangat penting dan tak terkira, yang telah memberikan doa tulus ikhlas,

motivasi, dan kasih sayang serta dukungan moril dan materil kepada penulis

untuk tetap semangat.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku Pembantu Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS selaku dosen pembimbing I dan Bapak

M. Arief Mufraini, Lc, M,Si selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas

bimbingan, pengarahan dan dorongan dengan penuh kesabaran serta

memberikan ilmu yang berharga dan pengalaman yang tak terlupakan di hati

penulis.

Page 10: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

v

5. Bapak Indoyama Nasarudin SE, MAB selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Untuk para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, staff akademik, karyawan dan petugas

perpustakaan, terima kasih, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan

hidayah-Nya.

7. Untuk Kakak-kakakku dan adikku yang turut memberikan dukungan dan doa

yang begitu tulus kepada penulis, semoga Allah SWT memberikan

kemudahan dan kebahagiaan kepada kalian semua.

8. Untuk “Mas” yang sudah banyak meluangkan waktu untuk ade selama

penyelesaian skripsi ini, terimakasih tak hingga atas semuanya yang sudah

mas berikan. Semoga kelak ade mampu balas semua pengorbanan mas.

Amien..!

9. Untuk semua teman-temanku di kelas Manajemen B 2005 dan Manajemen

Perbankan yang tidak bisa aku sebutkan satu-persatu, semoga persahabatan

kita semua tetap terjalin sampai kapanpun.

10. Dan untuk semua teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

banyak memberikan peran penting dalam setiap melangkah untuk selalu tetap

semangat, semoga kelak ilmu yang kita dapat di kampus ini dapat berguna

dan bermanfaat di hari esok. I Luv u All…..

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk

pencapaian yang lebih baik.

Jakarta, Mei 2010

Iin Purwaningsih

Page 11: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

vi

DAFTAR ISI

Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... i

Abstract ................................................................................................................ ii

Abstrak ................................................................................................................. iii

Kata Pengantar .................................................................................................... iv

Daftar Isi .............................................................................................................. vi

Daftar Tabel ......................................................................................................... xi

Daftar Gambar .................................................................................................... xii

Daftar Grafik ....................................................................................................... xiii

Daftar Lampiran .................................................................................................. xiv

Bab I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................. 10

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 12

Bab II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 14

A. Bank ........................................................................................................ 14

1. Pengertian Bank ................................................................................... 14

2. Pengertian Bank Syariah....................................................................... 15

B. Jenis-jenis Pembiayaan Pada Bank Syariah .............................................. 16

Page 12: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

vii

1. Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil ................................................. 16

2. Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli (al-Bai’) ..................................... 17

3. Pembiayaan dengan Prinsip Sewa ......................................................... 17

C. Jual Beli ................................................................................................... 18

1. Macam-Macam Jual Beli ...................................................................... 18

2. Penyebab Terlarangnya Sebuah Transaksi ............................................ 20

a. Haram Zatnya .................................................................................. 21

b. Haram Selain Zatnya........................................................................ 21

c. Tidak Sah/Lengkap Akadnya ........................................................... 21

D. Murabahah ............................................................................................... 21

1. Landasan Hukum Murabahah ............................................................... 26

a. Al-Qur’an ........................................................................................ 26

b. Al-Hadist ......................................................................................... 26

c. Fatwa Dewan Syariah Nasional ........................................................ 28

d. Hukum Positif .................................................................................. 29

2. Syarat Murabahah ................................................................................ 30

3. Tujuan Murabahah Kepada Pemesan Pembelian ................................... 31

4. Beberapa Ketentuan Umum Tentang Murabahah .................................. 32

5. Manfaat Dan Risiko Murabahah ........................................................... 34

6. Hal-hal yang Dilarang Dalam Transaksi Perbankan Syariah Yang

Menggunakan Akad Bai’ Al-Murabahah .............................................. 35

Page 13: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

viii

E. Penetapan Harga Jual ............................................................................... 37

F. Faktor Eksternal dan Faktor Internal yang Mempengaruhi Margin

Pembiayaan Murabahah .......................................................................... 42

G. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 44

H. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 47

I. Hipotesis ................................................................................................... 49

Bab III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 50

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 50

B. Metode Penentuan Sampel ....................................................................... 50

C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 51

D. Metode Analisis ....................................................................................... 51

1. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 53

a. Uji Multikolinearitas ........................................................................ 53

b. Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 55

c. Uji Autokorelasi ............................................................................... 56

d. Uji Normalitas ................................................................................. 56

2. Uji Signifikansi .................................................................................... 57

a. Uji Adjusted R2 (Koefisien Detrminasi) ........................................... 57

b. Uji Signifikansi F (Uji secara Simultan) ........................................... 58

c. Uji t (Pengujian Secara Parsial) ........................................................ 58

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 59

Page 14: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

ix

Bab IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 62

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 62

1. Sejarah Singkat Perusahaan .................................................................. 62

2. Visi dan Misi ........................................................................................ 64

3. Struktur Organisasi ............................................................................... 64

4. Aktivitas Bank Muamalat Indonesia ..................................................... 70

a. Aspek Personalia .............................................................................. 70

b. Apek Produksi ................................................................................. 71

B. Hasil dan Pembahasan .............................................................................. 81

1. Analisis Deskriptif ................................................................................ 81

a. Variabel Dependen ........................................................................... 81

b. Variabel Independen ........................................................................ 84

2. Pengujian Asumsi Klasik ...................................................................... 86

a. Uji Normalitas ................................................................................. 86

b. Uji Heteroskadastisitas ..................................................................... 88

c. Uji Multikolinearitas ........................................................................ 90

d. Uji Autokorelasi .............................................................................. 91

3. Uji Signifikansi .................................................................................... 91

a. Uji Adjusted R 2 (Koefisien Determinasi) ......................................... 91

b. Uji Signifikansi F (Uji Secara Simultan) .......................................... 92

c. Uji Signifikansi t (Pengujian Secara Parsial) .................................... 93

C. Interpretasi ............................................................................................... 97

Page 15: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

x

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 101

A. Kesimpulan .............................................................................................. 101

B. Saran ........................................................................................................ 104

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 105

Lampiran-Lampiran ............................................................................................... 109

Page 16: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

1.1 Komposisi Pembiayaan yang Diberikan Bank Umum Syariah

dan Unit Usaha Syariah 6

4.1 Analisis Deskriptif Margin Pembiayaan Murabahah 81

4.2 Analisis Deskriptif Variabel Independen 84

4.3 Hasil Uji Multikolinearitas 90

4.4 Hasil Uji Autokorelasi 91

4.5 Hasil Pengujian Adjusted R2 91

4.6 Hasil Pengujian Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

Secara Simultan 92

4.7 Hasil Pengujian Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

Secara Parsial 93

Page 17: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 48

4.1 Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 65

4.2 Hasil Uji Normalitas Data 87

4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas 89

Page 18: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Keterangan Halaman

4.1 Perkembangan Nasabah Bank Muamalat Indonesia, Tbk 77

4.2 Perkembangan Aktiva 79

4.3 Perkembangan Laba 79

4.4 Perkembangan Laba 80

4.5 Histogram 88

Page 19: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Keterangan Halaman

1 Data Penelitian 115

2 Uji Asumsi Klasik 118

3 Uji Regresi Linier berganda 121

Page 20: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank sebagai salah satu lembaga keuangan telah menempatkan posisi

penting dalam perekonomian saat ini. Dengan demikian, hampir seluruh

aktivitas setiap orang dan segenap lapisan masyarakat dalam kegiatan

perekonomiannya terkait dengan dunia perbankan. Dimana posisi yang

strategis dalam bidang ekonomi itu terutama berakar dari dua peranan

pokoknya, yaitu; sebagai lembaga intermediasi, serta sebagai lembaga

penyelenggara dan penyedia layanan jasa-jasa dibidang keuangan serta lalu

lintas pembayaran maupun pemberian jasa-jasa keuangan lainnya.

Dengan kedua peranan pokok tersebut, kegiatan operasional bank telah

merambah bagian terbesar dari kegiatan perekonomian masyarakat, dalam

kaitannya yang lebih luas, posisi bank sebagai bagian dari sektor industri jasa

keuangan telah pula menduduki posisi dominan. Dan apabila hal ini dikaitkan

dengan sejarah perekonomian kaum muslimin, maka fungsi-fungsi bank

tersebut setidaknya telah dimulai pada saat Rasulullah SAW.

Bagi umat Islam yang aktivitas kehidupannya harus dengan ketentuan

syariah sebagai mana ketentuan Al-Qur`an dan hadits mengenai masalah bunga

yang masih menjadi polemik hingga saat ini, selain itu, dampak lain yang

ditimbulkan oleh bunga bank yang tinggi adalah penyerahan risiko usaha

Page 21: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

2

terhadap salah satu pihak dinilai melanggar norma keadilan, dimana risiko

penghimpunan dana sepenuhnya ditanggung oleh bank, sebaliknya risiko kredit

sepenuhnya ditanggung oleh debitur. Dalam jangka panjang sistem perbankan

konvensional juga berpotensi menyebabkan penumpukkan kekayaan sebagian

masyarakat yang memiliki modal yang besar.

Perbankan syariah di Indonesia mulai berkembang pada tahun 1992,

diawalai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI), sebagai pelopor

berdirinya perbankan yang berlandaskan sistem syariah, dan kemudian disusul

oleh Bank Perkreditan Syariah. Landasan hukum yang menjadi titik tolak

perkembangan bank syariah di Indonesia adalah UU No. 7 Tahun 1992, tentang

Bank Indonesia. Dalam UU tersebut prinsip syariah telah dinyatakan, meskipun

masih samar, yang dinyatakan sebagai prinsip bagi hasil. Prinsip perbankan

syariah secara tegas dinyatakan dalam UU No. 10 Tahun 1998, yang kemudian

diperbaharui dengan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan UU

No. 3 tahun 2004. Undang-Undang ini memberikan arahan bagi bank

konvensional untuk membuka cabang syariah atau mengkonversikan diri

menjadi bank syariah.

Pada sekitar pertengahan tahun 1997, permasalahan inflasi dan krisis

nilai tukar semakin meningkat karena tingkat inflasi sudah mencapai dua digit

yaitu sekitar 11.05 % dan menyebabkan nilai mata uang rupiah merosot tajam.

Krisis yang demikian ini akan menyebabkan beban hutang perusahaan terutama

hutang-hutang dalam mata uang asing yang pembiayaannya tergantung pada

Page 22: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

3

bank menjadi besar karena bank sendiri mengalami kesulitan menyediakan

likuiditas operasional sehari-hari.

Timbulnya krisis yang berkepanjangan ini disebabkan karena kelemahan

institusional, terutama disekitar finansial. Terjadi kehancuran disekitar

perbankan serta tidak efektifnya kebijakan moneter, sangat mempengaruhi

kondisi mikro dan makro ekonomi. Permasalahan ini semakain kompleks

akibat kebijakan yang dilakukan untuk memperbaiki krisis ini.kebijakan yang

dilakukan ternyata didominasi melalui defisit neraca pembayaran, dan

mendorong investasi melalui bantuan asing. Kebijakan-kebijakan tersebut

ternyata dipilih tanpa melihat pangkal permasalahan yang sebenarnya, sehingga

mengakibatkan krisis terjadi lebih dalam lagi dan multidimensi. Semuanya

menunjukkan bahwa asumsi-asumsi dan formulasi-formulasi yang digunakan

dalam sistem ekonomi selama ini adalah salah dan gagal dalam upaya

menciptakan suatu sistem ekonomi yang ideal. Krisis keuangan di Asia dimana

salah satunya adalah tingginya laju suku bunga, telah membuka kelemahan

teori ekonomi konvensional mendominasi segala aktivitas ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi yang begitu cepat di negara-negara Asia, telah

mendorong para okonom mengkaji kembali terhadap kebijakan pembangunan

yang selama ini diterapkan.

Saat krisis ekonomi yang melanda Indonesia itulah perbankan syariah

telah mampu membuktikan bahwasannya penerapan sistem bagi hasil mampu

mengatasi permasalahan gejolak nilai tukar dan tingkat suku bunga yang tinggi.

Page 23: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

4

Berbeda halnya dengan bank-bank konvensional yang berdasarkan pada sistem

bunga banyak yang mengalami kerugian cukup besar dan terpaksa harus

ditutup karena mengalami ”negative spread”.

Karena hal tersebut diatas, muncul berbagai upaya untuk merumuskan

suatu sistem ekonomi baru yang mampu memecahkan berbagai permasalahan

ekonomi yang ada. Banyak para ekonom yang melirik pada dunia Islam

khususnya sistem ekonomi Islam, yang sebetulnya dalam Islam itu sendiri

bukanlah sesuatu hal yang baru.

Fenomena yang menarik yang terjadi akhir-akhir ini, yaitu semakin

maraknya penerapan sistem syariah, baik itu dilembaga keuangan perbankan,

asuransi, investasi maupun lainnya. Hal ini bisa dilihat dari banyak lahirnya

baru maupun usaha bisnis baru dengan menggunakan prinsip syariah. Banyak

sekali bank konvensional yang membuka kantor cabang syariah, bahkan

menggantikan jenis usahanya dari bank konvensional menjadi syariah. Dunia

akademis juga memberikan respon positif atas perkembangan ekonomi syariah

seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Syahid, Universitas indonesia (UI),

Shariah Economics and Banking Institut (SEBI) dll.

Setelah Bank Mandiri, Bukopin, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank

Negara Indonesia 46, bank umum Danamon mulai membuka kantor cabang

syariah. Di tahun yang akan datang diperkirakan jumlah bank syariah serta

Bank Perkreditan Rakyat syariah akan terus bertambah, selain itu, terjadi pula

penambahan volume usaha rata-rata pertumbuhan tiap tahunnya dan dari sisi

Page 24: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

5

investasi terjadi penambahan jumlah pembiayaan yang diberikan oleh

perbankan syariah. Bagi bank syariah, hal ini merupakan tantangan, dimana

bank syariah tidak hanya harus memberikan keuntungan materi saja tetapi juga

harus mampu memberikan keuntungan spiritual. Karena bagi seorang investor

muslim, ia menganggap bahwa sistem bunga yang terdapat dalam bank

konvensional merupakan sesuatu yang haram dan harus ditinggalkan sehinggga

menempatkan dana miliknya pada perbankan yang berbasis syariah.

Sebagai bagian dari perbankan nasional, bank syariah yang dalam

perkembangannya telah mengalami kemajuan pesat telah menunjukan

peningkatan kinerja baik dalam aktivitas maupun dalam sisi keuangan.

Keadaan keuangan yang baik dapat dilihat salah satu caranya melalui laporan

keuangan. Dalam laporan keuangan dapat diperoleh informasi melalui

pengolahan selanjutnya tentang posisi keadaan keuangan bank tersebut dan

perubahan aktivitas operasi bank, yang nantinya dapat digunakan oleh pihak

manajemen dalam membuat kebijakan.

Pertumbuhan bank syariah sangat dipengaruhi oleh kemampuan untuk

menghimpun dana masyarakat baik berskala kecil maupun berskala besar dan

menyalurkannya kepada masyarkat yang merupakan deficit unit dalam bentuk

pembiayaan. Bank syariah sebagai lembaga intermediasi dituntut mampu untuk

mengelola dana dari investor maupun dari masyarakat. Untuk itu setiap

keputusan investasi dan pembiayaan membutuhkan keputusan yang simultan

agar tidak terjadi mismatch.

Page 25: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

6

Tabel 1. 1 Komposisi Pembiayaan Yang Diberikan Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah Dalam Miliar Rp

Akad 2005 2006 2007 Mar-08 Juni-08 Sep-08 Des-09

Mudharabah 3,124 2,335 4,406 5,200 6,117 6,968 7,411

Musyarakah 1,898 4,062 5,578 5,835 6,518 6,750 6,205

Murabahah 9,487 12,624 16,553 16,977 19,811 22,044 22,486

Salam 0 0 0 0 0 0 0

Istishna 282 337 351 365 367 385 369

Ijarah 316 836 516 464 523 698 765

Qardh 125 250 540 788 765 836 959

Lainnya 0 0 0 0 0 0 0

Total 15,232 20,445 27,944 29,629 34,100 37,681 38,195

Sumber: Statistik Perbankan Syariah BI Thn 2009

Dari data statistik perbankan syariah pada Direktorat Bank Syariah Bank

Indonesia Januari 2009 diatas menunjukkan komposisi pembiayaan dengan

akad murabahah mencapai 22 Miliar dari total pembiayaan yang ada di

perbankan syariah. Sementara pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang

diberikan hanya sekitar 7 Miliar dari total pembiayaan yang ada. Dari fakta ini

dapat dilihat bahwa rata-rata para pengelola perbankan syariah masih sangat

memperhatikan aspek kehati-hatian dalam pembiayaan mudharabah sehingga

hasil yang diperoleh tidak maksimal.

Berdasarkan data statistik perkembangan perbankan syariah, terlihat

bahwa bentuk pembiayaan murabahah memegang peranan penting yang

memberikan porsi terbesar dalam penyaluran dana. Hal ini dapat terjadi karena

beberapa hal, diataranya adalah karena murabahah adalah pembiayaan

Page 26: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

7

investasi jangka pendek dan cukup mudah bila dibandingkan dengan sistem

profit and loss sharing (PLS). Kemudian mark up yang ada dalam pembiayaan

murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga dapat memastikan

bahwa bank syariah memperoleh keuntungan (margin) yang sebanding dengan

bank yang berbasis bunga yang menjadi pesaing dari bank-bank syariah.

Secara umum, (Karim, 2007:71) membagi transaksi pemindahan hak

kepemilikan atas suatu harta benda menjadi dua kelompok, yaitu akad tabaru’

(not profit transaction) dan tijarah (for profit transaction). Akad tabarru’

seperti Qardh, wadiah, wakalah, kafalah, rahn, hibah dan wakaf. Akad tijarah

terdiri dari dua basis insentif, yaitu yang bersifat pasti (natural certainty

contract) dan yang besifat tidak pasti (natural uncertainty contract). Transaksi

dengan insentif pasti antara lain adalah murabahah, salam, istishna’, dan ijarah.

Transaksi dengan insentif tidak pasti adalah mudharabah, musyarakah,

muzara’ah, mukhabarah.

Berdasarkan pembagian tersebut yang merupakan transaksi non PLS

yaitu transaksi jual beli al-murabahah, as-salam (bayar dimuka, bayar

kemudian), al-istishna (pesanan yang harus diproduksi, al-ijarah (sewa), dan

transaksi yang berdasarkan fee based incame yaitu jasa wakalah (pelimpahan

wewenang), al-kafalah (jaminan), al-hawalah (tanggungan), ar-rahn (gadai),

dan al-qard (pinjaman). Transaksi yang berbasis bagi hasil (PLS) terdapat

dalam transaksi musyarakah (kerja sama kedua belah pihak yang saling

memberikan porsi kontribusi), mudharabah (kerja sama dua pihak dimana satu

Page 27: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

8

pihak menyediakan dana 100% dan dipihak lain menyediakan keahlian), al-

muzara’ah (kerja sama dibidang pertanian antara pemilik lahan dengan

penggarap, dimana benih ditanggung oleh pemilik lahan), dan al-musaqah

(kerja sama bidang pertanian dimana si penggarap hanya bertanggung jawab

atas penyiraman dan pemeliharaan).

Murabahah adalah akad yang paling banyak dipakai di perbankan

syariah dibandingkan dalam bentuk penyertaan seperti mudharabah dan

musyarakah. Kenyataan tersebut tidak hanya terjadi di perbankan syariah di

Indonesia, tetapi juga terjadi di perbankan syariah di negara-negara lainnya di

seluruh dunia. Jika ditelusuri dari laporan perbankan syariah, hampir 80%

sumber keuntungan pada perbankan syariah berasal dari produk murabahah

dan ba’I bi’tshaman Ajil (BBA) sementara produk yang berbasis sistem bagi

hasil masih sangat rendah; padahal yang mempunyai dampak langsung

terhadap pertumbuhan ekonomi adalah pembiayaan dalam bentuk mudharabah

dan musyarakah.

Beberapa keunggulan dalam pembiayaan yang berbasis murabahah,

pertama murabahah merupakan suatu investasi jangka pendek dan cukup

memudahkan, bila dibandingkan dengan profit and loss sharing (PLS); kedua,

menjauhkan dari ketidakpastian yang ada pada pembiayaan berbasis profit and

loss sharing. Disamping itu, pembiayaan berbasis murabahah dalam banyak

hal lebih konsisten seperti pada orientasi profesional staf bank, bahasa,

terminologi, dan budaya perbankan. Disisi lain, pembiayaan ini menimbulkan

Page 28: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

9

banyak persoalan, terutama bila kita melihat aspek hukum yang

ditimbulkannya, karena implementasi pembiayaan murabahah di perbankan

syariah tidak sesederhana yang kita bayangkan. Ada banyak hal yang harus kita

telusuri lebih dalam, terutama mengenai keabsahan dari akad ini.

Dilihat dari peran penting murabahah yang mendominasi pendapatan

bank syariah serta untuk menyelamatkan citra bank syariah maka perlu secara

transparan diketahui dan diteliti lebih lanjut bagaimana mekanisme pembiayaan

murabahah dan bagaimana penetapan margin jual beli yang adil bagi bank dan

nasabah.

PT. Bank Muamalat Indonesia adalah bank pertama di Indonesia yang

sesuai Syariah, didirikan pada tahun 1991. Pendirian Bank Muamalat

diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang kemudian didukung

oleh sekelompok pengusaha dan cedekiawan muslim diantaranya adalah

Karnaen A. Perwataatmadja, M.Dawam Rahardjo, A.M. Saefudin, M. Amien

Aziz, dan lain-lain. Dengan modal awal Rp. 106 miliar, pada tanggal 1 Mei

1992 Bank Mua’malat Indonesia mulai beroperasi. Berdasarkan Laporan

Keuangan Publikasi Bulanan hingga Oktober 2008, total aktiva Bank

Muamalat Indonesia telah mencapai Rp. 12,5 triliun. Total dana pihak ketiga

yang dikelola, seluruhnya disalurkan dalam bentuk pembiayaan dengan jenis

akad profit and loss sharing (PLS) maupun non PLS termasuk yang fee based

income. (Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan BMI, 2008: 6).

Page 29: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

10

Berdasarkan uraian diatas maka penulis sangat tertarik untuk melakukan

penelitian dalam hal ini dengan mengangkat tema/judul: “Analisis Faktor

Eksternal dan Faktor Internal yang Mempengaruhi Margin Pembiayaan

Murabahah (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.)”.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

berdasarkan runtun waktu (Time Series) dengan periode penelitian tahun 2000

sampai dengan tahun 2009.

Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan dapat mengetahui faktor

eksternal dan faktor internal yang dapat mempengaruhi margin pembiayaan

murabahah pada PT. Bank Muamalat Indonesia secara lebih terperinci.

B. Perumusan Masalah

Adapun pertanyaan penelitian yang dirumuskan berdasarkan masalah

diatas adalah sebagai berikut:

1. Apakah variabel biaya operasional (BOP), rasio Return On Asset (ROA),

tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat suku bunga

pinjaman bank konvensional (Base Lending Rate), tingkat keuntungan bank

yang diinginkan (profit target) secara simultan berpengaruh terhadap margin

pembiayaan murabahah ?

2. Apakah variabel biaya operasional (BOP), rasio Return On Asset (ROA),

tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat suku bunga

pinjaman bank konvensional (Base Lending Rate), tingkat keuntungan bank

Page 30: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

11

yang diinginkan (profit target) secara parsial berpengaruh terhadap margin

pembiayaan murabahah ?

3. Dari variabel-variabel bebas tersebut, manakah yang memiliki pengaruh

paling dominan terhadap margin pembiayaan murabahah?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh biaya operasional (BOP), rasio Return On

Asset (ROA), tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat

suku bunga pinjaman bank konvensional (Base Lending Rate), dan tingkat

keuntungan bank yang diinginkan (profit target) secara simultan terhadap

margin pembiayaan murabahah.

2. Untuk menganalisis pengaruh biaya operasional (BOP), rasio Return On

Asset (ROA), tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat

suku bunga pinjaman bank konvensional (Base Lending Rate), dan tingkat

keuntungan bank yang diinginkan (profit target) secara parsial simultan

terhadap margin pembiayaan murabahah.

3. Untuk menganalisis variabel bebas biaya operasional (BOP), rasio Return

On Asset (ROA), tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

tingkat suku bunga pinjaman bank konvensional (Base Landing Rate), dan

tingkat keuntungan yang diinginkan (profit target) yang paling dominan

mempengaruhi margin pembiayaan murabahah.

Page 31: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

12

D. Manfaat Penelitiaan

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana pengetahuan dan

pengalaman mengenai perbankan syariah serta sebagai perbandingan antara

konsep-konsep yang telah dipelajari dari perkuliahan dengan prakteknya dan

mencoba untuk menerapkan pada keadaan nyata. Penelitian ini juga

merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar Strata 1 (S1).

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi PT. Bank

Muamalat Indonesia dalam memberikan pembiayaan murabahah kepada

para nasabahnya. Selain itu, kepercayaan nasabah kepada bank syariah

diharapkan dapat meningkat karena rasa keingintahuan nasabah cepat atau

lambat akan dapat memahami mekanisme perbankan syariah dari penelitian

ini serta dapat memberikan informasi yang berguna agar lebih

meningkatkan kinerja bank dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam

memberikan pembiayaan bagi hasil sehingga pembiayaan yang diberikan

dapat disesuaikan dengan karakter sumber dana pihak ketiga. Penelitian ini

dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembiayaan

untuk mengurangi Non Performing Financing.

3. Bagi Nasabah

Bagi nasabah penelitian ini dapat memberikan informasi yang

dibutuhkan, dengan informasi tersebut nasabah dapat mengambil keputusan

Page 32: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

13

yang lebih baik dalam memilih jenis pembiayaan yang dibutuhkan. Nasabah

juga dapat mengetahui perbedaan antara bank syariah dengan bank

konvensional serta dapat membandingkan sistem mana yang mampu

memberikan keamanan dan keuntungan bagi nasabah.

4. Bagi Dunia Akademik

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya

dengan tema yang sama. Bagi pembaca diharapkan dapat mengenal produk

atau jasa Bank Muamalat Indonesia sehingga dapat mensosialisasikannya

kepada pihak lain.

Page 33: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank

1. Pengertian Bank

Menurut Ahmad Rodoni (2006: 31) banyak definisi mengenai bank,

pada dasarnya semua definisi tersebut tidak berbeda satu sama lain,

perbedaaanya hanya pada tugas atau usaha bank. Bank dapat didefinisikan

sebagai suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai perantara (financial

intermediary) untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada

waktu yang ditentukan.

Pengertian bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

yang kemudian diubah dengan UU No.10 Tahun 1998 adalah:

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka tujuan

bank meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

a. Bank umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Page 34: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

15

b. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah menurut Perwataatmadja dan Antonio (1992) adalah bank

yang dalam beroperasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam

khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam. Dalam

tata cara bermuamalat itu dijauhi praktek-praktek yang dikawatirkan

mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan

investatasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.

Menurut Muhammad (2005: 1) bank syariah adalah bank yang beroperasi

dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut

dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan/perbankan yang

operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an

dan hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, bank syariah adalah lembaga

keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa

lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang

pengoperasiannya berdasarkan syariat Islam.

Menurut Dahlan Siamat (2004: 183) bank syariah adalah bank yang

menjalankan usaha sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam yaitu

mengacu kepada Al-Qur’an dan Hadist. Berusaha sesuai dengan prinsip

syariat Islam yang dimaksud disini adalah beroperasi mengikuti ketentuan-

Page 35: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

16

ketentuan syariat Islam khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah

secara Islam antara lain misalnya menjauhi praktek-praktek yang

mengandung unsur-unsur riba dan melakukan kegiatan investasi atas dasar

bagi hasil pembiayaan perdagangan.

B. Jenis-Jenis Pembiayaan Pada Bank Syariah

Menurut Dahlan Siamat (2004: 192) dalam menyalurkan dana kepada

nasabah, secara garis besar terdapat 3(tiga) kelompok pembiayaan pada bank

syariah, yaitu dengan prinsip bagi hasil (syirkah), prinsip jual beli (bai’), dan

sewa beli.

1. Pembiayan Dengan Prinsip Bagi Hasil

a. Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan Mudharabah adalah perjanjain antara penanam dana dan

pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan

pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah

yang telah disepakati sebelumnya.

b. Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan Musyarakah adalah perjanjian diantara pemilik dana/modal

untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu,

dengan pembagian keuntungan diantara pemilik dana/modal berdasarkan

nisbah yang telah disepakati sebelumnnya.

Page 36: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

17

2. Pembiayaan Dengan Prinsip Jual-Beli (al-Bai’)

a. Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan Murabahah adalah perjanjain jual beli antara bank dan

nasabah dimana bank syariah membeli barang yang diperlukan oleh

nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan

sebesar harga perolehan ditambah dengan margin/keuntungan yang

disepakati antara bank syariah dan nasabah.

b. Pembiayaan Salam

Pembiayaan Salam adalah perjanjian jual beli barang dengan cara

pemesanan dengan syarat tertentu dan pembayaran harga terlebih dahulu.

c. Pembiayaan Istishna

Pembiayaan Istishna adalah perjanjian jual beli dalam bentuk pemesanan

pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang

disepakati antara pemesan dan penjual.

3. Pembiayaan Dengan Prinsip Sewa

a. Pembiayaan Ijarah

Pembiayaan Ijarah adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang dalam

waktu tertentu melalui pembayaran sewa.

b. Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Biltamlik

Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Biltamlik adalah perjanjian sewa

menyewa suatu barang yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan

barang dari pihak yang memberikan sewa kepada pihak penyewa.

Page 37: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

18

C. Jual Beli

Menurut Zainul Arifin (2001: 20) Pengertian jual-beli meliputi berbagai

akad pertukaran (exchange contract) antara suatu barang dan jasa dalam jumlah

tertentu atas barang dan jasa lainnya. Penyerahan jumlah atau harga barang jasa

tersebut dapat dilakukan dengan segera (cash and carry) ataupun secara

tangguh (deferred). Oleh karenanya, untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan

(debt financing) syarat-syarat al ba’I menyangkut berbagai tipe kontrak jual-

beli tangguh (deferred contract of exchange).

1. Macam-macam jual beli

Macam dan jenis jual beli menurut Zainul Arifin (2001: 21) antara lain:

a. Bai’ al mutlaqah, yaitu pertukaran antara barang atau jasa dengan uang.

Uang berperan sebagai alat tukar. Jual beli semacam ini menjiwai semua

produk-produk lembaga keuangan yang didasarkan atas prinsip jual beli.

b. Bai’ al muqayyadah, yaitu jual beli dimana pertukaran terjadi antara

barang dengan barang (barter). Aplikasi jual beli semacam ini dapat

dilakukan sebagai jalan keluar bagi transaksi ekspor yang tidak dapat

menghasilkan valuta asing (devisa). Karena itu dilakukan pertukaran

barang dengan barang yang dinilai dalam valuta asing. Transaksi

semacam ini lazim disebut counter trade.

c. Bai’ al sharf, yaitu jual beli atau pertukaran antara satu mata uang asing

dengan mata uang asing lain, seperti antara rupiah dengan dolar, dolar

dengan yen dan sebgainya. Mata uang asing yang diperjualbelikan itu

Page 38: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

19

dapat berupa uang kartal (bank notes) ataupun dalam bentuk uang giral

(telegraphic transfer atau mail transfer).

d. Bai’ al murabahah, adalah akad jual beli barang tertentu. Dalam transaksi

jual beli tersebut penjual menyebutkan dengan jelas barang yang

diperjualbelikan, termasuk harga pembelian dan keuntungan yang

diambil.

e. Bai’ al musawamah, adalah jual beli biasa, dimana penjual tidak

memberitahukan harga pokok dan keuntungan yang didapatnya.

f. Bai’ al muwadha’ah, yaitu jual beli dimana penjul melakukan penjualan

dengan harga yang lebih rendah dari pada harga pasar atau dengan

potongan (discount). Penjualan semacam ini biasanya hanya dilakukan

untuk barang-barang atau aktiva tetap yang nilai bukunya sudah sangat

rendah.

g. Bai’ as salam, adalah akad jual beli dimana pembeli membayar uang

(sebesar harga) atas barang yang telah disebutkan spesifikasinya,

sedangkan barang yang diperjualbelikan itu akan diserahkan kemudian,

yaitu pada tanggal yang disepakati. Bai’ as salam biasanya dilakukan

untuk produk-produk pertanian jangka pendek.

h. Bai’ al istishna’, hampir sama dengan Bai’ as salam, yaitu kotrak jual

beli dimana harga atas barang tersebut dibayar lebih dulu tapi dapat

diangsur sesuai dengan jadwal dan syarat-syarat yang disepakati bersama,

sedangkan barang yang dibeli diproduksi dan diserahkan kemudian.

Page 39: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

20

Dalam ibadah kaidah hukum yang berlaku adalah bahwa semua hal

dilarang, kecuali ada ketentuannya berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Sedangkan dalam urusan muamalah, semuanya diperbolehkan kecuali ada dalil

yang melarangnya.

Menurut Karim (2005) ketika suatu transaksi baru muncul dan belum

dikenal sebelumnya dalam hukum Islam, maka transaksi tersebut dianggap

dapat diterima, kecuali terdapat implikasi dari dalil Qur’an dan Hadist yang

melarangnya, baik secara eksplisit maupun implisit. Dengan demikian dalam

bidang muamalah, semua transaksi dibolehkan kecuali yang diharamkan.

Penyebab terlarangnya sebuah transaksi adalah disebabakan faktor-faktor

sebagai berikut: (Karim, 2007: 30).

2. Penyebab terlarangnya sebuah transaksi

a. Haram Zatnya

Transaksi dilarang karena objek (barang dan/atau jasa) yang

ditransaksikan juga dilarang, misalnya minuman keras, daging babi, dan

sebagainya. Jadi transaksi jual beli minuman keras adalah haram,

walaupun akad jual belinya sah. Dengan demikian, bila ada nasabah yang

mengajukan pembiayaan pembelian minuman kesras kepada benk

dengan menggunakan akad murabahah, maka walaupun akadnya tetapi

transaksi ini haram karena objek transaksinya haram.

Page 40: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

21

b. Haram Selain Zatnya

c. Tidak Sah/Lengkap Akadnya

Suatu transaksi yang tidak masuk dalam kategori haram li dzatiti

maupun haram li ghairihi, belum tentu serta-merta menjadi halal. Masih

ada kemungkinan transaksi tersebut menjadi haram bila akad atas

transaksi itu tidak sah atau tidak lengkap.

D. Murabahah

Menurut Perwataatmadja dan Antonio (1999: 106) Bai’ al-Murabahah

adalah suatu perjanjian yang disepakati antara bank dan nasabah, dimana bank

menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau modal kerja

lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah

sebesar harga jual bank (harga beli bank plis margin keuntungan pada saat

jatuh tempo).

Chapra (2000: 65) mengemukakan bahwa murabahah merupakan

transaksi yang sah menurut ketentuan syariat Islam apabila risiko transaksi

tersebut menjadi tanggung jawab pemodal sampai penguasaan atsa barang

(possession) telah dialihkan kepada naabah. Agar transaksi yang demikian sah

secara hukum, bank harus menandatangani 2 (dua) perjanjian yang terpisah.

Perjanjian yang satu dengan pemasok barang dan perjanjian yang lain dengan

nasabah. Adalah tidak sah apabila bank hanya memiliki satu perjanjian saja,

yaitu hanya dengan pemasok, dimana bank hanya bertindak sebagai pembayar

Page 41: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

22

harga barang kepada pemasok barang untuk dan atas nama pembeli atau

nasabah. Bila transaksi dilakukan seperti itu, maka transaksi tersebut tidak

berbeda dengan suatu transaksi yang didasarkan atas bunga (yang dilarang

dalam Islam: fatwa MUI No. 1 tahun 2004).

Al-Qur’an tidak pernah secara langsung membicarakan tentang

murabahah, meski di sana ada sejumlah acuan tentang jual beli, laba, rugi dan

perdagangan. Demikian pula tampaknya tidak ada hadist yang memiliki

rujukan langsung kepada murabahah. Para ulama generasi awal, semisal Malik

dan Syafi’I yang secara khusus mengatakan bahwa jual beli murabahah adalah

hlaal, tidak memperkuat pendapat mereka dengan satu hadist pun. Al-Kaff (tt),

seorang kritikus murabahah kontemporer, menyimpulkan bahwa murabahah

adalah “salah satu jenis jual beli yang tidak dikenal pada zaman Nabi atau para

sahabatnya.” Menurutnya para tokoh ulama mulai menyatakan pandapat

mereka tentang murabahah pada seperempat pertama abad kedua Hijriah, atau

bahkan lebih akhir lagi. Mengingat tidak adanya rujukan baik di dalam Al-

Qur’an maupun Hadist sahih yang diterima umum, para pukoha harus

membenarkan murabahah dengan dasar yang lain. Malik membenarkan

keabsahan dengan merujuk kepada praktik penduduk Madinah: Ada

kesepakatan pendapat di sini (Madinah) tentang keabsahan seseorang yang

membelikan pakaian di kota, dan kemudian ia membawanya ke kota lain untuk

menjualnya lagi dengan suatu keuntungan yang disepakati. (Muhammad,

2002:119).

Page 42: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

23

Murabahah itu menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya

kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai

laba. (Fatwa No. 04/DSN-MUI/IV/2000).

Transaksi Murabahah ini lazim dilakukan oleh Rasulullah Saw. dan para

sahabatnya. Secara sederhana, murabahah berarti suatu penjualan barang

seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang disepakat. Misalnya,

seseorang membeli barang kemudian menjualnya kembali dengan ketentuan

tertentu. Berapa besar keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam nominal

rupiah tertentu atau dalam bentuk persentase dari harga pembeliannya,

misalnya 10% atau 20%.

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts, karena

dalam murabahah ditentukan berapa required rate of profit-nya (keuntungan

yang ingin diperoleh). (Karim, 2007:113).

Menurut M. Syafi’I Antonio (2001:101) bai’ al-murabahah adalah jual

beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

Dalam bai’ al-murabahah penjual harus memberi tahu harga produk yang ia

beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Misalnya,

pedagang eceran membeli computer dari grosir dengan harga Rp

10.000.000,00, kemudian ia menambahkan keuntungan sebesar Rp750.000,00

dan ia menjual kepada si pembeli dengan harga Rp 10.750.000,00. Pada

Page 43: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

24

umumnya si pedagang eceran tidak akan memesan dari grosir sebelum ada

pesanan dari calon pembeli dan mereka sudah menyepakati tentang lama

pembiayaan, besar keuntungan yang akan diambil pedagang eceran, serta

besarnya angsuran jika memang akan dibayar secara angsuran.

Dalam teknis perbankan, murabahah adalah akad jual beli antara bank

selaku penyedia barang (penjual) dengan nasabah yang memesan untuk

membeli barang. Bank memperoleh keuntungan jual beli yang disepakati

bersama. Rukun dan syarat murabahah sama dengan yang terdapat dalam

Fiqih, sedangkan syarat-syarat lain seperti barang, harga dan pembayaran

adalah sesuai dengan kebijakan bank yang bersangkutan. Harga jual bank

adalah harga beli dari pemasok ditambah keuntungan yang disepakati bersama.

Jadi nasabah mengetahui keuntungan yang diambil oleh bank.

Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

Karakteristiknya adalah penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli

dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Suatu jual

beli dalam Islam sedikitnya harus memenuhi syarat bahwa ada penjual (ba’i),

pembeli (musytari), barang yang diperjualbelikan, harga (saman) dan ijab

qabul atau biasa juga disebut dengan akad jual beli. (Institut Bankir Indonesia,

2001: 66).

Tujuan nasabah melakukan jual beli dengan bank adalah karena suatu

alasan bahwa nasabah tidak memiliki uang tunai (modal) untuk bertransaksi

Page 44: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

25

langsung dengan supplier. Dengan melakukan transaksi dengan bank (sebagai

lembaga keuangan), maka nasabah dapat melakukan jual beli dengan

pembayaran tangguh atau diangsur. Jika murabahah dilakukan dengan cara

pembayaran angsuran, maka yang timbul dari transaksi ini adalah piutang uang.

Artinya, penjual (ba’i) akan memiliki piutang uang sebesar nilai transaksi atas

pembeli (musytari) punya utang uang sebesar nilai transaksi kepada penjual.

Pada pengertian murabahah diatas disebut adanya “keuntungan yang

disepakati”, karakteristik murabahah adalah si penjual harus memberitahu si

pembeli tentang harga pembelian barang dan menyatakan jumlah keuntungan

yang ditambahkan pada biaya tersebut. Melalui akad murabahah, nasabah

dapat memenuhi kebutuhannya untuk memiliki barang tanpa harus

menyediakan uang tunai terlebih dahulu.

Sebenarnya bank syariah cenderung melakukan akad murabahah karena

bank ingin memproleh pendapatan yang tetap (fixed income) dari tingkat

margin murabahah yang telah ditentukan di depan. Bank syariah sebagai

mudharib dapat memberikan nisbah bagi hasil yang cukup menarik bagi para

deposan atau penabung mudharabah (shahibul mal). Semakain tinggi margin

yang diminta bank kepada nasabah atau pembeli murabahah, berarti semakain

besar pula pendapatan bank syariah yang dapat dibagikan kepada shahibul

malnya. Pada gilirannya sumber dana mudharabah yang dapat dihimpun dapat

dipertahankan jumlahnya, atau malah semakin meningkat.

Page 45: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

26

1. Landasan Hukum Murabahah

Menurut Sri Wahyuni (2008: 17) landasan hukum murabahah adalah

sebagai berikut:

a. Al-Qur’an

1) . “Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al-

Baqarah: 275).

2) . “….dan tidak dosa bagimu mencari karunia (dari hasil perniagaan)

dari Tuhanmu….” (QS. Al-Baqarah: 198).

3) . “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang berlaku dengan suka sama suka.” (QS. An-Nisaa: 29).

4) . “Sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia

bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah, dan apa

yang kamu berikan berupa zat yang kamu maksudkan untuk

memperoleh keridhaan Allah, maka itulah orang-orang yang

melipatgandakan (pahalanya).” (QS. Ar-Rum: 39).

b. Al-Hadist

1) . “Sebaik-baiknya nafkah adalah hasil pekerjaan yang halal.” (HR.

Ahmad).

2) . “Pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, orang-

orang yang jujur dan para syuhada.” (HR. Tarmidzi).

Page 46: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

27

3) . “Nabi bersabda, ada tiga hal mengundang berkah: jual beli tidak

secara tunai, muwaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum

dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.”

(HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).

4) . “Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu

adalah sesuatu kedzaliman…” (HR. Abd. Al-Raziq).

5) . “Pembeli dan penjual berhak untuk membatalkan perjanjian mereka

selama mereka tidak terpisah. Apabila mereka itu berbicara benar

dan menjalankannya, maka transaksi itu akan diberkahi, tetapi bila

mereka saling menyembunyikan dan berdusta, maka berkah atas

transaksi mereka itu akan pupus.” (HR. Imam Bukhari).

6) “Rafa’ah meriwayatkan, bahwa dia telah keluar bersama Nabi

Muhammad SAW ke mushalla, kemudian beliau menyaksikan ada

orang saling jual beli. Beliau bersabda: “Hai para pedagang”.

Kemudian mereka mengangkat kepala dan pandangan mereka tertuju

kepada beliau, untuk memenuhi panggilannya. Beliau bersabda:

“Bahwa para pedagang nanti akan dibangkitkan pada hari kiamat

sebagai orang yang durjana, kecuali pedagang yang bertaqwa kepada

Allah, taat, dan jujur.” (HR. Imam At-Tarmidzi).

Page 47: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

28

c. Fatwa Dewan Syariah Nasional

Dasar pertimbangan penerapan murabahah dalam perbankan syariah

tercantum dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.04/DSN-

MUI/IV/2000 tentang murabahah menyebutkan:

1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.

2) Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariat Islam.

3) Barang yang membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian

barang yang disepakati kualifikasinya.

4) Bank membeli barang yang diperlukan oleh nasabah atas nama Bank

sendiri dan pembelian ini harus dan bebas riba.

5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.

6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)

dengan harga jual yang senilai harga plus keuntungan. Dalam kaitan

ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada

nasabah berikut biaya yang diperlukan.

7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada

jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

8) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad

tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan

nasabah.

Page 48: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

29

9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang

dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah

barang secara prinsip menjadi milik bank.

Saeed Abdullah (2004: 121) mengemukakan bahwa secara empiris

murabahah memang lebih dibandingkan jenis pembiayaan lain, hal ini

disebabkan antara lain oleh:

1) Murabahah adalah suatu mekanisme pembiayaan investasi jangka

pendek, dan dibandingkan dengan sistem Profit And Loss Sharing

(PLS) cukup memudajkan.

2) Mark-up dalam murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa

sehingga memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan

yang sebanding dengan keuntungan berbasis bunga yang menjadi

saingan bank-bank Islam.

3) Murabahah menjauhkan ketidakpastian yang ada pendapatan dari

bisnis-bisnis dengan sistem PLS.

4) Murabahah tidak memungkinkan bank-bank Islam untuk

mencampuri manajemen bisnis, karena bank bukanlah mitra si

nasabah, sebab hubungan mereka dalam murabahah adalah hubungan

antara kreditur dan debitur.

d. Hukum Positif

Salman Alfaridi (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-

faktor yang mempengaruhi margin pembiayaan murabahah”

Page 49: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

30

menyebutkan bahwa hukum positif dari murabahah adalah sebagai

berikut:

1) Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah

disempurnakan dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan.

2) Peraturan Bank Indonesia No. 5/3/PBI/2003 tentang Fasilitas

Pembiayaan Jangka pendek Bagi Bank Syariah.

3) Peraturan Bank Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tentang Kualitas Aktiva

Produktif Bagi Bank Syariah.

4) Peraturan Bank Indonesia No. 5/9/PBI/2003 tentang Penyisihan

Penghapusan Aktiva Produktif Bagi Bank Syariah.

5) Peraturan Bank Indonesia No. 5/26/PBI/2003 tentang Laporan

Bulanan Bank Syariah.

6) Surat edaran Bank Indonesia No. 5/26/BPS/2003 tentang Pelaksanaan

Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia.

7) Surat edaran Bank Indonesia No. 5/31/DSM/2003 tentang Laporan

Bulanan Umum Syariah

2. Syarat Murabahah

Syarat Bai’ Al-Murabahah adalah sebagai berikut (M. Syafi’I Antonio,

2001:102):

a. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.

b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

Page 50: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

31

c. Kontrak bebas dari riba

d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang

sesudah pembelian.

e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.

Antonio (2001) berpendapat bahwa secara prinsip, jika syarat dalam

(a), (d), (e) tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan:

a. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya,

b. Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang

yang dijual,

c. Membatalkan kontrak.

Jual beli secara al-murabahah diatas hanya untuk barang atau produk

yang telah dikuasai atau dimiliki oleh penjual pada waktu negosiasi dan

berkontrak. Bila produk tersebut tidak dimiliki penjual, sistem yang

digunakan adalah murabahah kepada pemesan pembelian (murabahah

KPP). Hal ini dinamakan demikian karena si penjual semata-mata

mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan si pembeli yang

memesannya.

3. Tujuan Murabahah Kepada Pemesan Pembelian (KPP)

Antonio (2001) dalam bukunya yang berjudul “Bank syariah dari teori

ke praktik” mengemukakan ide tentang jual beli murabahah KPP tampaknya

berakar pada dua alasan berikut:

Page 51: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

32

Pertama, mencari pengalaman. Satu pihak yang berkontrak (pemesan

pembelian) meminta pihak lain (pembeli) untuk membeli sebuah aset.

Pemesan berjanji untuk ganti membeli aset tersebut dan memberinya

keuntungan. Pemesan memilih sistem pembelian ini, yang biasanya

dilakukan secara kredit, lebih karena ingin mencari informasi dibanding

alasan kebutuhan yang mendesak terhadap aset tersebut.

Kedua, mencari pembiayaan. Dalam operasi perbankan syariah, motif

pemenuhan pengadaan aset atau modal kerja merupakan alasan utama yang

mendorong datang ke bank. Pada gilirannya, pembiayaan yang diberikan

akan membantu memperlancar arus kas (cash flow) yang bersangkutan. (M.

Syafi’I Antonio, 2001:103)

4. Beberapa Ketentuan Umum Tentang Murabahah

Salman Alfaridi (2007) menyebutkan mengenai ketentuan umum tentang

murabahah adalah sebgai berikut:

a. Jaminan

Pada dasarnya jaminan bukanlah satu rukun atau syarat yang mutlak

dipenuhi dalam bai’ al-murabahah, demikian juga dalam murabahah

KPP. Jaminan dimaksudkan untuk menjaga agar si pemesan tidak main-

main dengan pesanan. Si pembeli (penyedia pembiayaan/bank) dapat

meminta si pemesan (pemohon/nasabah) suatu jaminan (rahn) untuk

dipegangnya. Dalam teknis operasionalnya, barang-barang yang dipesan

Page 52: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

33

dapat menjadi salah satu jaminan yang bias diterima untuk pembayaran

utang.

b. Utang Dalam Murabahah KPP

Secara prinsip, penyelesaian utang si pemesan dalam transaksi

murabahah KPP tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang

dilakukan si pemesan kepada pihak ketiga atas barang pesanan tersebut.

Apakah si pemesan menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan

atau kerugian, ia tetap berkewajiban menyelesaikan utangnya kepada si

pembeli.

Jika pemesan menjual barang tersebut sebelum masa angsurannya

berakhir, ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya.

Seandainya penjualan aset tersebut merugi, contohnya jika nasabah

adalah pedagang juga, pemesan juga harus menyelesaikan pinjamannya

sesuai kesepakatan awal. Hal ini karena transaksi penjualan kepada pihak

ketiga yang dilakukan nasabah merupakan akad yang benar-benar

terpisah dari akad murabahah pertama dengan baik.

c. Penundaan Pembayaran oleh Debitur Mampu

Seorang nasabah yang mempunyai kemampuan ekonomis dilarang

menunda penyelesaian utangnya dalam al-murabahah ini. Bila seorang

pemesan menunda penyelesaian utang tersebut, pembeli dapat

mengambil tindakan: mengambil prosedur hukum untuk mendapatkan

Page 53: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

34

kembali utang itu dan mengklaim kerugian finansial yang terjadi akibat

penundaan.

d. Bangkrut

Jika pemesan berutang dianggap pailit dan gagal menyelesaikan

utangnya karena bener-benar tidak mampu secara ekonomis dan bukan

karena lalai sedangkan ia mampu, kreditor harus menunda tagihan utang

sampai ia menjadi sanggup kembali.

5. Manfaat dan Risiko Murabahah

Sesuai dengan sifat bisnis (tijarah), transaksi bai’ al-murabahah

memiliki beberapa manfaat, demikian juga risiko yang harus diantisipasi.

Bai’ al-murabhah memberi banyak manfaat kepada bank syariah.

Salah satunya adalah adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli

dari penjualan dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu, sistem bai’ al-

murabahah juga sangat sederhana. Hal tersebut memudahkan penanganan

administrasinya di bank syariah.

Diantara kemungkinan risiko yang harus diantisipasi antara lain

sebagai berikut: (Antonio, 2001: 107)

a. Default atau kelalaian; nasabah sengaja tidak membayar angsuran.

b. Fluktuasi harga komparatif . Ini terjadi bila harga suatu barang di pasar

naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank tidak bias

mengubah harga jual beli tersebut.

Page 54: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

35

c. Penolakan nasabah; barang yang dikirim bias saja ditolak oleh nasabah

karena berbagai sebab. Bias jadi karena rusak dalam perjalanan sehingga

nasabah tidak mau menerimanya. Karena itu, sebaiknya dilindungi

dengan asuransi. Kemungkinan lain karena nasabah merasa spesifikasi

barang tersebut berbeda dengan yang ia pesan. Bila bank telah

menandatangani kontrak pembelian dengan penjualnya, barang tersebut

akan menjadi milik bank. Dengan demikian, bank mempunyai risiko

untuk menjualnya kepada pihak lain.

d. Dijual; karena bai’ al-murabahah bersifat jual beli dengan untung, maka

ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah.

Nasabah bebas melakukan apa pun terhadap aset miliknya tersebut.

Termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi demikian, risiko untuk default

akan besar.

6. Hal-hal Yang Dilarang Dalam Transaksi Perbankan Syariah Yang

Menggunakan Akad Bai’ Al-Murabahah

Nibrah Hosen (2008) menyebutkan bahwa transaksi bai’ al-

murabahah hanya diperbolehkan untuk transaksi jual beli barang atau

komoditi tidak untuk menambahkan modal atau di gunakan untuk modal

kerja. Untuk modal kerja bias menggunakan akad lain seperti mudharabah

(bagi hasil) dan musyarakah (kemitraan, bagi hasil dan bagi rugi), bukan

akad murabahah.

Page 55: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

36

Nasabah menggunakan dana pinjaman dari Bank dengan akad

murabahah untuk digunakan pada keperluannya yang lain, bukan untuk

membeli komoditi dari Bank. Padahal jelas sekali akad bai’ al-murabahah

adalah akad jual beli dimana Bank syariah bertindak sebagai pihak penjual.

Bank menjual komoditi kepada nasabah sebelum bank memiliki

komoditi tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip ekonomi syariah di

mana Bank sebagai pihak penjual harus sudah memiliki barang yang hendak

di jualnya kepada pihak pembeli.

Bank dan nasabah melakukan perjanjian akad murabahah pada saat

nasabah sudah membeli komoditi dari pihak lain. Seharusnya nasabah

membeli komoditi dari Bank pada saat akad berlangsung. Bukannya

membeli barang pada pihak lain dan mendapatkan pinjaman pembayarannya

dari pihak Bank. Dalam hal ini transaksinya sama dengan memberi

pinjaman dengan imbalan bunga (riba) pada Bank konvensional.

Murabahah tidak boleh di roll-over, karena prinsip murabahah adalah

jual beli, bukan pinjaman berbasis bunga.

Nasabah tidak boleh dikenakan sangsi untuk late or default payment,

karena sekali lagi transaksi murabahah adalah prinsip syariah berdasarkan

jual beli, bukan pinjaman dengan bunga. Kalau memang nasabahnya dengan

sengaja memanfaatkan kondisi seperti ini, maka Bank syariah dapat

mengenakan sangsi berupa denda atas keterlambatan pembayaran kepada

Page 56: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

37

nasabah, dan harus menyalurkan pendapatan dari pembayaran denda

tersebut kepada Badan Zakat.

Pemberlakuan praktek da wa ta’ajjal, atau pemberian diskon pada

nasabah yang rajin membayar cicilannya sebelum jatuh tempo. Sebagian

besar Ulama melarang praktek ini jika diskon tersebut dikaitkan dengan

waktu pembayaran yang dipercepat, dengan alasan ada indikasi riba, dimana

riba terjadi ketika satu pihak di untungkan dan pihak yang lain di rugikan.

Namun, sebagian dari Ulama klasik mengizinkan praktek ini, tetapi

kebanyakan dari para Ulama juga menolak “da wa ta’ajjal” ini di terapkan

termasuk para Ulama-ulama dari pengikut golongan 4 mazhab yaitu: Maliki,

Hanafi, Syafi’I dan Hambali. (Nibrah Hosen, 2008)

E. Penetapan Harga Jual

Menurut Perwataatmadja (2004), praktik dagang Rasulullah ini bisa

diterapkan di bank syariah pada pembiayaan murabahah dengan beberapa

pendekatan. Biaya yang telah dikeluarkan (cost recovery) bisa didekati dengan

membagi proyeksi jumlah biaya operasional bank dengan target volume

pembiayaan murabahah. Margin murabahah dalam konteks ini adalah cost

recovery ditambah dengan keuntungan yang diinginkan bank. Jadi dapat

disimpulkan bahwa harga jual pada skim murabahah merupakan penjumlahan

dari harga beli bank ditambah dengan cost recovery dan ditambah dengan

Page 57: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

38

keuntungana yang diinginkan. Sedangkan margin merupakan selisih dari harga

jual dikurangi dengan harga beli.

Rumus:

Harga Jual Bank = Harga Beli Bank + Cost Recovery + Keuntungan

Cost Recovery = Proyeksi Biaya Operasi / Target Volume Pembiayaan

Murabahah

Margin Murabahah = Cost Recovery + Keuntungan

Sumber: Perwataatmadja (2004)

Rumusan di atas memberikan petunjuk bahwa semakin efisien biaya

operasi bank, akan semakin murah harga jual bank atau semakin tinggi peluang

memperoleh keuntungan. Semakin besar target volume pembiayaan atau

jumlah nasabah pembiayaan, akan semakin murah harga jual bank sehingga

semakin tinggi peluang memperoleh keuntungan. Petunjuk lainnya adalah

bahwa margin yang dihitung dari formula diatas kemudian dibandingkan

(benchmark) dengan bunga pinjaman bank konvensional. Apabila margin

harga jual bank syariah lebih tinggi dari bunga pinjaman bank konvensional

maka dapat dilakukan beberapa kali peninjauan, yaitu: pertama, terhadap

keuntungan, kedua terhadap proyeksi biaya operasi, dan ketiga terhadap target

volume pembiayaan. Dengan kata lain harga jual bank syariah harus selalu

diusahakan bersaing (lebih murah) dari bunga pinjaman bank konvensional.

Semakin murah harga jual yang ditawarkan bank syariah dapat merupakan

suatu petunjuk bahwa bank syariah tersebut beroperasi dengan efisien. Harga

Page 58: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

39

jual pembiayaan murabahah yang relatif murah, maka akan mendorong sektor

riil untuk lebih berkembang lagi.

Berdasarkan rumusan tersebut, dalam margin bank syariah tidak ada

unsur bagi hasil yang diberikan bank untuk nasabah penabung maupun deposan

yang diperhitungakan. Jadi rumusan diatas semata-mata menggunakan prinsip

dagang Rasulullah SAW. Berbeda dengan tataran praktik kebanyakan

perbanakn syariah yang saat ini dilakukan, dimana menurut Perwataatmadja

(2004), perhitungan margin murabahah misalnya masih mirip dengan

perhitungan bunga kredit yang diberikan bank konvensional secara flat rate.

Beberapa bank masih memperhitungkan bagi hasil yang diberikan kepada

penyimpan dana sebagai cost of fund. Perhitungan bagi hasil masih didasarkan

revenue sharing. Agar lebih terlihat perbedaan perhitungan margin akan

dipaparkan sistem penetapan tingkat bunga yang digunakan bank

konvensional.

Penentuan tingkat bunga di bank konvensional, menurut Dahlan Siamat

(2001: 128) dipengaruhi oleh berapa besar biaya dana bank (cost of loanable

fund), spread, biaya overhead, pajak dan premi risiko. Teknis perhitungannya

adalah sebagai berikut:

Page 59: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

40

Ilustrasi perhitungan:

Cost of Fund : 10,97%

Overhead Cost : 4,0%

Cost Of Money (COM) : 14,97%

Spread : 3,5%

COM+Spread : 18,47%

Pajak 30% : 1,05%

Resiko : 4,85%

Base Lending Rate (BLR) : 24,37%

Sumber: Dahlan Siamat (2001: 131)

Sehingga penetapan harga ke debitur menjadi sebesar 124,37% dari nilai

kredit awal. Apabila hasil perhitungan tingkat bunga kredit bank ternyata lebih

tinggi dari market rate antar bank sejenis untuk jenis kredit yang sama, maka

bank akan melakukan evaluasi atau penyesuaian untuk biaya yang masih

memungkinkan untuk diturunkan, misalnya biaya overhead, spread atau risiko.

Berbagai penelitian telah membuktikan tentang dampak keburukan sistem

bunga. Riba telah menjadi permasalahan serius dalam perspektif agama

manusia, semua agama melarang riba. Namun seiring perjalanan waktu,

larangan riba menjadi hilang ditelan masa, bahkan riba menjadi salah satu

instrumen utama dalam aktifitas perekonomian umat manusia.

Yang dimaksud dengan referensi margin keuntungan menurut Karim

(2007) adalah marjin keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO Bank

Syariah. Penetapan margin keuntungan pembiayaan berdasarkan rekomendasi,

usul dan saran dari Tim ALCO Bank Syariah, dengan mempertimbangkan

beberapa hal berikut:

Page 60: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

41

1. Direct Competitor’s Market Rate (DCMR)

Yang dimaksud dengan Direct Competitor’s Market Rate (DCMR) adalah

tingkat margin keuntungan rata-rata perbankan syariah, atau tingkat margin

keuntungan rata-rata beberapa bank syariah yang ditetapkan dalam rapat

ALCO sebagai kelompok kompetitor langsung atau tingkat margin

keuntungan bank syariah tertentu yang ditetapkan dalam rapat ALCO

sebagai kompetitor langsung terdekat.

2. Indirect Competitor’s Market Rate (ICMR)

Yang dimaksud dengan Indirect Competitor’s Market Rate (ICMR)

adalah tingkat suka bunga rata-rata perbankan konvensional, atau tingkat

rata-rata suku bunga beberapa bank konvensional yang dalam rapat ALCO

ditetapkan sebagai kelompok kompetitor tidak langsung atau tingkat rata-

rata suku bunga bank konvensional tertentu yang dalam rapat ALCO

ditetapkan sebagai kompetitor tidak langsung yang terdekat.

3. Expected Competitive Return for Investors (ECRI)

Yang dimaksud dengan Expected Competitive Return for Investors

(ECRI) adalah target bagi hasil kompetitif yang diharapkan dapat diberikan

kepada dana pihak ketiga.

4. Acquiring Cost

Yang dimaksud dengan Acquiring Cost adalah biaya yang dikeluarkan

oleh bank yang langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana

pihak ketiga.

Page 61: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

42

5. Overhead Cost

Yang dimaksud dengan Overhead Cost adalah biaya yang dikeluarkan

oleh bank yang tidak langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh

dana pihak ketiga.

F. Faktor Eksternal dan Faktor Internal yang Mempengaruhi Margin

Pembiayaan Murabahah

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi margin pembiayaan

murabahah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal

a. Biaya Operasional

Menurut Adi Nugroho (2005: 89) biaya operasional adalah biaya-biaya

yang dikeluarkan bank dalam kegiatan operasionalnya terdiri dari biaya

tenaga kerja, biaya administrasi dan umum, biaya penyusutan, biaya

pencadangan penghapusan aktiva produktif, dan biaya lainnya yang

terkait dengan operasinal bank syariah.

Karena operasional bank pada prinsipnya adalah mengumpulkan dana

dan menyalurkan pembiayaan, maka semua biaya yang dikeluarkan untuk

mendukung operasionalnya baik langsung maupun tidak langsung dapat

digolongkan sebagai biaya operasional. Secara rata-rata biaya operasional

perbulan dimasukkan ke dalam margin murabahah yang dibebankan

kepada nasabah debitur.

Page 62: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

43

b. Return on Assets (ROA)

Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur pengembalian

(laba) setelah bunga dan pajak atas total aktiva. Hasil pengembalian total

aktiva atau total investasi menunjukan kinerja manajemen dalam

menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. Hasil

pengembalian ini dapat dibandingkan dengan penggunaan alternatif dari

dana tersebut. Sebagai salah satu ukuran ke-efektifan, maka semakin

tinggi hasil pengembalian, semakin efektiflah perusahaan (Dewi Astuti,

2004:37). Menurut Zainul Arifin (2006: 59) terdapat 2 (dua) rasio yang

biasanya dipakai untuk mengukur kinerja bank. Salah satunya yaitu rasio

Return On Asset (ROA). ROA adalah perbandingan antara pendapatan

bersih (net income) dengan rata-rata aktiva (average assets). Keuntungan

bagi para pemilik bank merupakan hasil dari tingkat keuntungan

(profitability) dan tingkat laverage yang dapat dipakai.

c. Tingkat keuntungan yang diinginkan (profit target)

Profit target merupakan suatu bentuk perencanaan guna tercapainya

kinerja keuangan. Secara syariah pengambilan keuntungan ini

diperbolehkan sepanjang adil dan disepakati oleh kedua belah pihak yang

bertransaksi. Umumnya bank menetapkan range keuntungan yang telah

diperhitungkan dan akhirnya dikelurkan sebgai kebijakan dalam Rencana

Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan. (Adi Nugroho, 2005: 84).

Page 63: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

44

2. Faktor Eksternal

a. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga atas unjuk dalam

rupiah yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang

berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto. Sistem yang digunakan

dalam lelang SBI adalah sistem Stup Out Rate (SOR), yaitu tingkat

diskonto yang dihasilkan dari lelang dalam rangka mencapai target

jumlah SBI yang akan dijual oleh Bank Indonesia. (Siti Qoriah, 2009)

a. Suku Bunga Pinjaman Bank Konvensional/Base Lending Rate

Tingkat suku bunga pinjaman bank konvensional (Base Lending Rate)

adalah imbalan yang nasabah berikan kepada suatu bank atas dana yang

bank tersebut pinjamkan untuk kepentingan nasabah. (Adi Nugroho,

2005: 56)

G. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Adi Nugroho (2005) yang berjudul

“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Margin Pembiayaan Murabahah (Studi

Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia)” dikemukakan bahwa biaya

overhead, dan bagi hasil Dana Pihak Ketiga (DPK) secara bersama-sama

berpengaruh secara signifikan terhadap margin muarabaha. Namun variabel

volume pembiayaan murabahah dan profit target Bank Muamalat Indonesia

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap margin murabahah, namun tetap

memiliki hubungan antara keduannya.

Page 64: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

45

Penelitian yang dilakukan oleh Adi Nugroho menunjukkan pengaruh biaya

overhead terhadap margin murabahah adalah sebesar 1,734x10-6, pengaruh

beban bagi hasil Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap margin murabaha adalah

sebesar 3,854x10-6.

Penelitian yang dilakukan Mohamad Heykal (2008) yang berjudul

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Margin Murabahah

untuk Produk Pembiayaan Pemilikan Rumah Studi Kasus: PT. Bank Syariah

Mandiri” dikemukakan bahwa volume biaya overhead satu bulan sebelumnya,

beban bagi hasil DPK satu bulan sebelumnya, Jumlah tingkat keuntungan bank

yang diinginkan dan tingkat bunga pinjaman bank konvensional satu bulan

sebelumnya berpengaruh secara signifikan terhadap penetapan margin

murabahahi pembiayaan pemilikan rumah. Penelitian yang dilakukan

Mohamad Heykal menunjukkan pengaruh biaya overhead terhadap margin

murabahah pembiayaan pemilikan rumah adalah sebesar 4,349x10-5

, pengaruh

beban bagi hasil Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap penetapan margin

murabahah pembiayaan pemilikan rumah adalah sebesar -4.79x10-5

, pengaruh

jumlah tingkat keuntungan bank yang diinginkan terhadap penetapan margin

murabahah pembiayaan pemilikan rumah adalah sebesar 2,397x10-7, dan

pengaruh tingkat bunga pinjaman bank konvensional satu bulan sebelumnya

terhadap penetapan margin murabahah pembiayaan pemilikan rumah adalah

sebesar 0,546.

Page 65: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

46

Penelitian yang dilakukan Sri Wahyuni (2008) yang berjudul “Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Margin Murabahah (Studi Kasus di

Bank Mu’malat Indonesia)” dikemukakan bahwa bagi hasil Dana Pihak Ketiga

(DPK) yang diberikan kepada nasabah penabung, deposan maupun pihak lain

yang memberikan pinjaman kepada bank syariah secara individu berpengaruh

terhadap penetapan margin murabahah. Penelitian yang dilakukan Sri

Wahyuni menggunakan metode analisis regresi linier sederhana, dimana

hasilnya adalah pengaruh bagi hasil Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap margin

murabahah adalah sebesar -7,380E-05

.

Penelitian yang dilakukan Ahmad Chumsoni (2007) yang berjudul

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Margin Murabahah (Studi Kasus Pada

Bank Syariah “X”)” dikemukakan bahwa suku bunga kredit konsumtif bank

konvensional, bagi hasil DPK porsi murabahah, premi risiko murabahah dan

target profit bank syariah terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap

margin pembiayaan murabahah Bank Syariah “X”.

Penelitian Salman Alfaridi (2007) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Margin Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus Bank “X”

Syariah Jakarta)” dikemukakan bahwa volume pembiayaan murabahah, bagi

Hasil Dana Pihak Ketiga (DPK), dan biaya overhead berpengaruh secara

signifikan terhadap margin murabahah. Penelitian yang dilakukan Salman

Alfaridi menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif, dimana hasilnya

adalah pengaruh pembiayaan murabahah terhadap margin murabahah adalah

Page 66: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

47

kk

sebesar -0,018, pengaruh bagi hasil Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap margin

murabahah adalah sebesar 0,582, dan pengaruh biaya overhead terhadap

margin murabahah adalah sebesar 0,869.

H. Kerangka Pemikiran

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

digunakan model persamaan regresi linear berganda. Dalam analisis regresi

linear berganda, langkah awal yang akan dilakukan adalah menguji

persyaratan, analisis dilakukan uji normalitas data, multikolinearitas,

heteroskedastisitas, dan autukorelasi. Multikolineritas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antar kesalahan

pengganggu (residual).

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik, dilakukan pengujian

signifikansi model. Pengujian statistik dapat diukur dari nilai statistik-F

(ANOVA), koefisien determinasi (R2), statistik t . uji statistik-F untuk melihat

pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan atau bersama-sama terhadap

variabel terikat, digunakan angka adjusted R2. Angka adjusted R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel bebasnya dalam menjelaskan variabel

terikatnya sangat terbatas. Selanjutnya dihitung koefisien korelasi untuk

melihat hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, serta sesama

Page 67: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

48

variabel bebas. Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien determinasi untuk

mengetahui seberapa besar variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel

bebas. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel bebas secara parsial (individual) dalam menerangkan variabel terikat.

Gambar kerangka pemikiran adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

PT. Bank Muamalat Indonesia

Var. Dependen (Y):

Margin murabahah Var. Independen (X):

Biaya overhead, ROA, profit target,bunga pinjaman bank konvensional, suku bunga SBI

Uji Asumsi Klasik: Normalitas Data, Multikolinearitas, Autokorelasi,

Heteroskedastisitas

Analisis Regresi Berganda

Uji Signifikansi: Uji R2, Uji f dan Uji t

INTERPRETASI

Uji Model Regresi

Page 68: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

49

I. Hipotesis

Adapun rangkaian hipotesa yang dikembangkan oleh penulis adalah:

1. H0 : β = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara

biaya operasional (BOP), rasio Return On Asset (ROA), tingkat suku bunga

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat suku bunga pinjaman bank

konvensional (Base Lending Rate), tingkat keuntungan bank yang

diinginkan (profit target) terhadap margin pembiayaan murabahah.

H1 : β ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara biaya

operasional (BOP), rasio Return On Asset (ROA), tingkat suku bunga

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat suku bunga pinjaman bank

konvensional (Base Lending Rate), tingkat keuntungan bank yang

diinginkan (profit target) terhadap margin pembiayaan murabahah.

2. H0 : β1, β2, β3, β4, β5 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara

parsial antara biaya operasional (BOP), rasio Return On Asset (ROA),

tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat suku bunga

pinjaman bank konvensional (Base Lending Rate), tingkat keuntungan bank

yang diinginkan (profit target) terhadap margin pembiayaan murabahah.

H1 : β1, β2, β3, β4, β5 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

antara biaya operasional (BOP), rasio Return On Asset (ROA), tingkat suku

bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat suku bunga pinjaman bank

konvensional (Base Lending Rate), tingkat keuntungan bank yang

diinginkan (profit target) terhadap margin pembiayaan murabahah.

Page 69: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini mengambil data keuangan atau

laporan keuangan bulanan PT. Bank Muamalat Indonesia yang terdaftar di

Bank Indonesia dari Tahun 2000-2009, lokasi ini dipilih karena dianggap

sebagai tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang

diperlukan berupa laporan keuangan dan dokumen yang berhubungan dengan

penelitian ini.

Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data biaya

operasional (BOP), rasio Return On Assets (ROA), keuntungan yang

diinginkan (profit target), suku bunga pinjaman bank konvensional (Base

Lending Rate), suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan margin

pembiayaan murabahah.

B. Metode Penentuan Sampel

Menurut Riduan (2007: 63) metode penentuan sampel yang digunakan

adalah teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Purposive sampling

dikenal juga dengan sampling pertimbangan ialah teknik sampling yang

digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan

tertentu di dalam mengambil sampelnya atau pengambilan sampel untuk tujuan

Page 70: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

51

tertentu. Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan

tertentu atau atas pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga,

dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang jauh dan lebih besar.

Sedangkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data berdasarkan

runtun waktu atau time series dari periode Januari 2000 sampai dengan periode

Desember 2009.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu merupakan sumber data

penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya

berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data

dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Indriantoro

dan Supomo, 2002:147)

Dalam hal ini penulis mengambil data perusahaan PT. Bank Muamalat

Indonesia periode tahun 2000 sampai dengan 2009.

D. Metode Analisis

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif

kuantitatif. Analisis deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau

populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek berupa; individu,

Page 71: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

52

organisasional, industri atau perspektif yang lain. (Indriantoro dan Supomo,

2002: 88)

Sedangkan metode kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan

pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variable-variabel penelitian

dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.

(Indriantoro dan Supomo, 2002: 12)

Dalam penelitian ini, analisa hubungan dilakukan dengan analisis regresi

linier berganda. Hubungan tersebut dapat diekspresikan dalam bentuk

persamaan yang menghubungkan variabel dependent (Y) dengan variabel

independent (X). Model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah model regresi linear berganda dan dikembangkan menjadi spesifikasi

model yang akan dijadikan sebagai model penelitian menjadi seperti pada

rumus berikut:

ΔY = α + β1.LnX1 + β2.LnX2 + β3.LnX3 + β4.LnX4 + β5.LnX5 + e

Dimana:

ΔY = Selisih antara Margin Murabahah pada periode t dengan Margin

Murabahah pada periode t-1 dibagi dengan Margin Murabahah pada

periode t-1

α = Intercept (konstanta)

β = Koefisien Regresi dari variabel bebas

X1 = Biaya Operasional

X2 = Return On Assets (ROA)

Page 72: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

53

X3 = Suku Bunga SBI

X4 = Suku Bunga Pinjaman Bank Konvensional (Base Lending Rate)

X5 = Profit Target

e = Error Term/variabel pengganggu

Regresi linear berganda dengan persamaan seperti diatas harus bersifat

BLUE (Best Linear Unbiased Estimated), artinya pengambilan keputusan

melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan BLUE

(Best Linear Unbiased Estimated), maka harus memenuhi diantara beberapa

asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linear berganda, yaitu:

a. Tidak boleh ada autokorelasi

b. Tidak boleh ada heterokedastisitas

c. Data berdistribusi normal

Apabila salah satu dari tiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan

regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE (Best Linear Unbiased

Estimated).

Dalam penggunaan model regresi linear tersebut, akan dilakukan pengujian

asumsi klasik.

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Uji Multikolinearitas, bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

Page 73: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

54

independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-

variabel ini tidak ortogonal. Variabel otrogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol. Menurut Imam Ghozali (2005: 91) untuk mendeteksi ada

atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai

berikut:

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan memepengaruhi variabel dependen.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen jika antar

variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas

0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.

Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua

atau lebih variabel independen.

3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan

lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap

variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres

terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur

variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah

Page 74: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

55

sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF= 1/Tolerance). Nilai cutoff

yang umumnya dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas

adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10. Setiap

peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat

ditolerir.

b. Uji Heterokedastisitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi persamaan variance dari residual suatu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas.

Sebaliknya jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Menurut

Singgih Santoso (2000), untuk melihat adanya heteroskedastisitas,

terdapat beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas, antara lain:

1) Melihat grafik plot antara prediksi variabel terikat (Z pred) dengan

residualnya (S resid), deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatter plot antara Z pred dan S resid dimana sumbu X dan Y yang

telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya).

2) Dasar analisis, jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk

suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar lalu menyempit),

maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas

Page 75: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

56

serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi, bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu periode t dengan

kesalahan pada t-1 (sebelumnya) jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

beruntung sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. (Singgih Santoso,

2000). Gejala autokorelasi akan dilihat dengan membandingkan nilai

hitung Durbin-Watson Test dan nilai tabel dari Durbin-Watson Test.

(Imam Ghozali, 2005: 96)

1) Jika 0 < DW < dL, maka terjadi

2) Jika dL ≤ DW ≤ dU, tidak dapat diketahui terjadi autokorelasi atau

tidak.

3) Jika 4 – dL < DW < 4, maka terjadi autokorelasi.

4) Jika 4 – dU ≤ DW ≤ 4 – dL, tidak dapat diketahui terjadi aotokorelasi

atau tidak.

5) Jika dU < DW < 4 – dU, maka tidak terjadi autokorelasi.

d. Uji Normalitas, Menurut Imam Ghozali (2005: 110) uji normalitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

Page 76: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

57

distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi

tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

2. Uji Signifikansi

Penelitian ini pada dasarnya menguji pengaruh linear antara variabel

independen yaitu biaya operasional, profit target, Return On Asset (ROA),

tingkat suku bunga pinjaman bank konvensional dan tingkat suku bunga

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terhadap margin pembiayaan murabahah

sebagai variabel dependen. Rasio-rasio keuangan dalam penelitian ini

adalah rasio-rasio keuangan yang secara konsisten digunakan untuk

menukur kinerja keuangan dan merating perbankan nasional sejak periode

laporan keuangan 2000-2009. Dalam pengujian hipotesis analisis

dilakukan melalui:

a. Uji Adjusted R2 (Koefisien Determinasi)

Angka koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin

besar angka R2 yang didapat, berarti semakin baik model yang

digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas terhadap

variabel terikatnya, dan sebaliknya apabila angka R2 semakin kecil,

berarti semakin lemah model tersebut untuk menjelaskan terhadap

variabilitas dari variabel terikatnya. Nilai uji R2 terletak antara 0 dan 1

apabila hasil yang didapat > 0,5 maka model yang digunakan dianggap

cukup handal dalam membuat estimasi.

Page 77: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

58

b. Uji Signifikansi F (Uji Secara Simultan)

Uji F dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independent

secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Untuk

mengetahui apakah variabel independent secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen, maka digunakan uji F dengan

melihat F hitung > F tabel dan tingkat signifikan lebih kecil daripada

alpha (0,05). Jika F hitung > F tabel dan tingkat signifikan lebih kecil

dari alpha, ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya

variabel bebas secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi variabel

dependen secara signifikan.

c. Uji t (Pengujian Secara Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen sehingga dapat diketahui

signifikansi masing-masing variabel. Jika t hitung > t tabel, ini berarti

H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel-variabel yang diuji. Dan sebaliknya, jika t

hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara varibel-variabel yang diuji.

Pengaruh variabel secara parsial juga dapat diketahui dengan

membandingkan nilai signifikan t dengan alpha (α). Jika α > sig t maka

H1 diterima (signifikan). Cara untuk melihat variabel bebas mana yang

paling dominan mempengaruhi variabel terikatnya dalam penelitian ini

Page 78: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

59

adalah dengan melihat nilai beta dari persamaan regresi yang

dihasilkan. Variabel bebas yang memiliki nilai beta tertinggi itulah yang

mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap variabel

terikatnya.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2007:38).

Dari penelitian ini diharapkan akan menghasilkan suatu gambaran

deskriptif mengenai faktor variabel bebas mana yang berpengaruh signifikan

maupun yang tidak signifikan terhadap penetapan harga jual murabahah.

Operasional variabel penelitian ini terdiri dari:

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Dependen Variable adalah variabel yang sering disebut juga output, kriteria,

konsekuen. Variable dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi sebab akibat, karena adanya variabel independent. Dalam

pengertian ini yang menjadi variabel terikat adalah sebagai berikut:

Tingkat margin murabahah adalah selisih antara harga jual dan harga beli

yang telah disepakati bersama antara bank dengan debitur pada pembiayaan

murabahah.

Page 79: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

60

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Independen Variable sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi

penyebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Variabel independent pada penelitian ini terdiri dari rasio kinerja keuangan

bank syariah. Rasio kinerja keuangan yang digunakan adalah rasio-rasio

keuangan yang secara konsisten digunakan oleh Biro Riset Infobank untuk

mengukur kinerja keuangan perbankan nasional. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel independent sebagai berikut:

a) Biaya operasional adalah semua biaya yang dikeluarkan bank dalam

kegiatan penghimpunan dana dari berbagai sumber yang menjadi beban rugi

laba antara lain adalah: beban personalia, beban administrasi dan umum, dan

beban lainnya. (Dahlan Siamat, 2000:129)

b) Return On Assets (ROA), digunakan untuk mengukur pengembalian (laba)

setelah bunga dan pajak atas total aktiva. Hasil pengembalian total aktiva

atau total investasi menunjukan kinerja manajemen dalam menggunakan

aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. Perusahaan mengharapkan

adanya hasil pengembalian yang sebanding dengan dana yang digunakan.

Hasil pengembalian ini dapat dibandingkan dengan penggunaan alternatif

dari dana tersebut. Sebagai salah satu ukuran ke-efektifan, maka semakin

tinggi hasil pengembalian, semakin efektiflah perusahaan (Dewi Astuti,

2004:37).

Page 80: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

61

Rasio ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Abdul Halim,

2009:103):

c) Tingkat keuntungan yang diinginkan (Profit Target) adalah tingkat

keuntungan dari seluruh pembiayaan murabahah yang telah ditargetkan

bank.

d) Tingkat suku bunga pinjaman bank konvensional (Base Lending Rate)

adalah imbalan yang nasabah berikan kepada suatu bank atas dana yang

bank tersebut pinjamkan untuk kepentingan nasabah. (Mohamad Heykal,

2008)

e) Tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah suku bunga yang

dipergunakan sebagai sinyal (stance) respon kebijakan moneter dan sasaran

operasi moneter. (Siti Qoriah, 2009)

Page 81: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

62

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) Tbk. didirikan pada 24 Rabius

Tsani 1412 H atau 1 November 1991 yang diprakarsai oleh beberapa tokoh

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah. Muamalat mulai

beroperasi 27 Syawal 1412 H atau 1 Mei 1992. Pendiriannya mendapat

dukungan masyarakat berupa komitmen pembelian saham senilai Rp 84

miliar pada saat penandatanganan Akta Pendirian Perseroan. Selanjutnya,

dalam acara silaturahmi pendirian di Istana Bogor, diperoleh tambahan

modal dari masyarakat Jawa Barat sebesar Rp 22 miliar sehingga menjadi

Rp 106 miliar sebagai wujud dukungannya. Pada 27 Oktober 1994, BMI

berhasil menyandang predikat Bank Devisa. Pengakuan ini semakin

memperkokoh posisinya sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di

Indonesia dengan beragam jasa dan produk yang terus berkembang.

Pada krisis moneter tahun 1997-1998 telah memporak-porandakan

sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional

terbelit negative spread dan bencana kredit macet. Akibatnya, sejumlah

bank mengalami kondisi terburuk dalam pengawasan Badan Penyehatan

Perbankan Nasional (BPPN) dan terpaksa harus memperoleh rekapitalisasi

Page 82: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

63

dari pemerintah. Sistem syariah yang diterapkan oleh BMI terjaga dari

negative spread pada saat krisis menghantam, karena produk dan layanan

perbankan BMI yang berdasarkan prinsip dan kaidah syariah sesuai

komitmen yaitu “Berasal dari Sumber yang Bersih, Berbagi Hasil yang

Murni.” Produk penghimpun serta penanaman dana yang dilandaskan pada

kaidah murni syariah dan pemberdayaan modal secara produktif. Sehingga

bank syariah pertama ini tetap bertahan dalam kategori A yang tidak

membutuhkan pengawasan BPPN maupun rekapitalisasi pemerintah.

Bank Muamalat Indonesia berhasil meningkatkan kinerjanya dari tahun

ke tahun, terbukti dengan peningkatan laba bersih pada tiga tahun terakhir,

yaitu pada tahun 2006 sebesar Rp. 108,35 Milyar, pada tahun 2007 sebesar

Rp. 145,32 Milyar, dan pada tahun 2008 sebesar Rp. 207,21 Milyar.

Peningkatan laba ini memperlihatkan ketangguhan Bank Muamalat

Indonesia sebagai bank syariah.

Pada saat ini, Bank Muamalat Indonesia telah memperluas jaringan

layanannya, di antaranya dengan bekerja sama dengan 50 bank dalam

bentuk pelaksanaan ATM bersama dan bekerja sama dengan PT Pos

Indonesia dalam bentuk Gerai Muamalat yang berada di kantor pos dalam

melayani produk Shar-ع. Dengan demikian, ATM yang dapat mengakses

layanan berjumlah 8.888 buah ATM dan kantor layanan yang dapat

melayani nasabah Bank Muamalat Indonesia berjumlah 200 kantor layanan.

Page 83: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

64

2. Visi dan Misi

Visi Bank Muamalat Indonesia adalah menjadi bank syariah utama di

Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional.

Sedangkan misi Bank Muamalat Indonesia adalah menjadi role model

lembaga keuangan syariah dunia dengan penekanan pada semangat

kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif

untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.

3. Struktur Organisasi

Sistem manajemen yang diterapkan oleh Bank Muamalat adalah

Calestial Management. Paradigmanya adalah bahwa hidup dan kehidupan

merupakan bagian dari pengabdian kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Didalamnya terkandung nilai-nilai perusahaan yang dikenal dengan istilah

ZIKR (Zero based, Iman, Konsisten dan Result Oriented). Setiap insan

Muamalat harus berkontribusi secara optimal dalam dinamika organisasi

kompetitif, dengan budaya mencipta, mengelola, dan mendistribusikan

kemakmuran akan menjadi kenyataan. Kemakmuran yang dimaksud adalah

PIKR (Power, Information, Knowledge dan Reward) yang senantiasa

didistribusikan secara intensif. Pada gilirannya komunitas unggul akan

terbentuk dari mereka yang siap berjuang setiap saat untuk menegakkan

perekonomian islam dengan menggunakan atribut MIKR (Militansi,

Intelektual, Kompetitif dan Regeneratif).

Page 84: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

65

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

Sumber : Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2008

Page 85: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

66

Sumber : Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2008

Uraian kerja masing-masing posisi pada PT Bank Syariah Muamalat

Indonesia Tbk. adalah :

a. Rapat Umum Pemegang Saham (Shareholders Meeting)

Adalah dewan tertinggi yang ada di Bank Muamalat Indonesia. Tugasnya

memimpin rapat pemegang saham serta mengawasi jalannya kegiatan

yang dilaksanakan oleh Bank Muamalat Indonesia.

b. Dewan Komisaris (Board Of Commissioner)

Adalah wakil dari pemegang saham yang mempunyai peran sebagai

pengawas dan bersama Dewan Direksi merumuskan strategi jangka

panjang perusahaan.

c. Dewan Pengawas Syariah (Sharia Supervisory Board)

Di dalam pasal 5 peraturan pemerintah RI No. 72/92 tentang bank

berdasarkan prinsip bagi hasil, disebutkan bahwa bank berdasarkan

prinsip bagi hasil wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang

mempunyai tugas melakukan pengawasan atas produk perbankan dalam

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada

masyarakat agar berjalan sesuai dengan prinsip syariah. Dewan

Pengawas Syariah dalam organisasi bank bersifat independent dan

terpisah dari pengurus bank, sehingga tidak mempunyai akses terhadap

operasional bank.

Page 86: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

67

d. President Director

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab membuat kebijakan

khususnya dalam bidang operasional, melaksanakan koordinasi dan

pembinaan bawahan serta pengawas kegiatan operasional.

e. Internal Audit Group

Mempunyai tugas dan wewenang :

1) Berwenang untuk melakukan akses terhadap catatan karyawan,

sumber daya dan dana serta asset bank lainnya yang berkaitan dengan

pelaksanaan audit.

2) Memeriksa dan menilai atas kecukupan dari struktur pengendalian

intern.

f. Administrasion and Financing Group

Mempunyai tugas dan wewenang :

1) Melakukan supervise dan monitoring terhadap segenap kantor cabang

atas pelaksanaan atau jalannya operasional.

2) Melakukan konsolidasi terhadap pembuatan dan monitoring laporan-

laporan bulanan keuangan bank dan menyampaikannya pada pihak

intern atau ekstern yang berkepentingan.

3) Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi

calon karyawan, proses administrasi kegiatan placement dan

replacement karyawan, proses terminal atau pengunduran diri

Page 87: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

68

karyawan serta memonitoring dan memelihara data base

kepersonaliaan.

4) Melakukan proses dan administrasi pembiayaan karyawan,

pembayaran gaji serta pembayaran Jamsostek (pph 21) seluruh

karyawan serta pengurus bank.

5) Melakukan koordinasi dalam penyediaan sarana logistik dalam rangka

persiapan pembukaan atau pengembangan kantor cabang meliputi

jaringan komunikasi dan sarana penunjang operasional lainnya.

6) Melakukan koordinasi terhadap pengelola sistem komunikasi data

untuk mendukung operasional online pusat pengolahan data.

g. Financing Support Group

Mempunyai tugas dan wewenang :

1) Financing Supervision.

2) Sharia Financial Institusional.

3) Financing Product Development.

h. Network and Alliance Group

Mempunyai tugas dan wewenang :

1) Network Alliance (POS, Da’i Muamalat, Pegadaian).

2) Shar-E and Gerai Optimizing.

3) Virtual Banking Operations (Call Center and Card Cerd).

4) Memeriksa dan menilai kualitas dalam melaksanakan tanggung jawab

yang telah dilaksanakan.

Page 88: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

69

5) Memberikan saran perbaikan baik untuk kecukupan dan efektifitas

atau kehandalan struktur pengendalian intern maupun perbaikan

pelaksanaan.

6) Memberikan informasi dan saran kepada manajemen mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan upaya menjadikan bank lebih maju.

i. Bussines Developmnet Group

Mempunyai tugas dan wewenang :

Marketing :

1) Marketing plan dan marketing strategy sebagai guide bagi cabang.

2) Bersama Financing dan Settlement Group membuat target Lending

dan Revenue System dan tehnology.

3) Melakukan pengembangan sistem dan teknologi untuk mendukung

operasional bank.

Product and development

1) Melakukan riset dan survey serta pengembangan produk.

2) Melakukan review produk dan fitur produk.

3) Merumuskan tarif layanan produk.

j. Compliance & Corporate Support Group

Mempunyai tugas dan wewenang :

1) Menyiapkan dan melaksanakan Legal Action atas kebijakan

manajemen.

Page 89: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

70

2) Memberikan masukan dalam penyusunan manual, produk, akad dan

keputusan yang terkait dengan aspek hukum.

3) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Bank Muamalat

Indonesia.

4) Membangun pendekatan dan citra positif Bank Muamalat Indonesia

pada emotional market.

5) Meraih dukungan moril maupun materill dari stakeholder maupun

new investor.

4. Aktivitas Bank Muamalat Indonesia

a. Aspek Personalia

Berdasarkan tatanan nilai “Celestial Management” yang tertanam kuat

pada jajaran pimpinan dan kru Muamalat, Muamalat menempatkan

sumber daya insani sebagai unsur utama dalam startegi operasi

perbankan syariah. Penerapan konsep Celestial Management, secara

konsisten dapat meningkatkan kinerja organisasi. Melalui berbagai

macam program, seperti pengembangan manajerial, program peningkatan

keterampilan kru Muamalat serta pengujian secara insidental yang

dilakukan oleh para ahli. Muamalat menyiapkan krunya untuk siap

menerima tanggung jawab yang lebih besar dan senantiasa meningkatkan

keterampilannya. Untuk menciptakan agar organisasi berjalan sehat dan

berkesinambungan, kepada kru diberikan kesempatan untuk belajar

mengembangkan dirinya. Pemimpin unit kerja dapat melakukan evaluasi

Page 90: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

71

dan mengganti 10 persen kru yang berkinerja rendah. Selanjutnya setiap

tahun dilakukan pergantian terhadap 20 persen pejabat pemimpin unit

yang memiliki kinerja terendah.

b. Aspek Produksi

Produk dan layanan perbankan Muamalat didasarkan pada prinsip dan

kaidah syariah, sesuai komitmen “Berasal Sumber yang Bersih, Berbagi

Hasil yang Murni”. Produk penghimpunan serta penanaman dana

dilandaskan pada kaidah murni syariah dan pemberdayaan modal secara

produktif. Produk-produk yang ditawarkan oleh Bank Muamalat

diantaranya adalah :

1) Produk Penghimpunan Dana

a) Shar-E adalah tabungan instan yang memadukan kegiatan

menabung dan investasi, dengan kemudahan akses ATM.

b) FulPROTEK adalah investasi berasuransi yang bekerja sama

dengan Asuransi Takaful Keluarga, yang dapat berfungsi sebagai

kartu asuransi, ATM dan Debit.

c) Sharia Mega Covers adalah kartu tabungan multiguna berasuransi

yang bekerja sama dengan Mega Life dan Mega Insurance Syariah.

d) Taawun Card adalah kartu tabungan dengan berbagai macam

fungsi seperti kartu transaksi perbankan, asuransi rumah, santunan

rawat inap, asuransi kecelakaan dan asuransi pendidikan.

Page 91: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

72

e) Kas Kilat adalah layanan pengiriman uang yang cepat, mudah,

murah dan aman. Bekerja sama dengan Bank Muamalat Malaysia

Berhad.

f) Tabungan Ummat adalah investasi tabungan dengan akad

mudharabah.

g) Tabungan Arafah adalah tabungan bagi nasaah yang akan

menunaikan ibadah haji.

h) Deposito Mudharabah adalah jenis investasi bagi nasabah

perorangan maupun badan hukum dengan sistem bagi hasil.

i) Deposito Fulinves adalah jenis investasi khusus bagi nasabah

perorangan berjangka waktu 6 dan 12 bulan.

j) Giro Wadi’ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan

cek, bilyet, giro dan pemindahbukuan.

k) Dana Pensiun Muamalat adalah program Bank Muamalat untuk

nasabah yang menyiapkan masa pensiun.

2) Produk Penanaman Dana

a) Konsep Jual Beli

- Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati.

- Salam adalah pemberian barang yang diserahkan di kemudian

hari dan pembayarannya dilakukan dimuka secara tunai.

Page 92: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

73

- Istishna’ adalah jual beli dimana produsen ditugaskan untuk

membuat suatu barang (pesanan) dari pemesan.

b) Konsep Bagi Hasil

- Musyarakah adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih dengan

kontribusi dana, resiko dan keuntungan yang telah disepakati

kedua belah pihak.

- Mudharabah adalah kerja sama antara bank dengan nasabah yang

memiliki keterampilan mengelola usaha, dimana bank

menyerahkan seluruh modalnya untuk dikelola.

c) Konsep Sewa

- Ijarah adalah perjanjian sewa antara bank dengan nasabah yang

akan menyewa barang milik bank, dan bank akan memperoleh

imbalan jasa atas barang yang disewakan.

- Ijarah Muntahiyah bitamlik adalah perjanjian antara bank dengan

nasabah sebagai penyewa, dimana penyewa bersedia untuk

membayar uang sewa selama masa sewa dan bila masa sewa

berakhir, penyewa memiliki hak memindahkan kepemilikan sewa.

d) Produk Jasa

- Wakalah adalah pembelian wewenang dari lembaga/seseorang

kepada pihak lain, untuk melaksanakan suatu urusan dengan batas

waktu tertentu.

Page 93: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

74

- Kafalah adalah pengalihan tanggung jawab seseorang yang

dijamin, dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain

sebagai penjamin

- Hawalah adalah pemindahan beban hutang dari orang yang

berhutang kepada orang yang berkewajiban membayar hutang.

- Rahn adalah menahan salah satu harta milik peminjam sebagai

jaminan atas pinjaman yang diterimannya.

- Qard adalah pemberian pinjaman dari bank kepada nasabah yang

dipergunakan untuk kebutuhan mendesak.

e) Jasa Layanan

- ATM adalah layanan kemudahan akses dari bank kepada nasabah

untuk melakukan penarikan tunai, pemindahbukuan antar

rekening, pemeriksaan saldo, dan lain-lain.

- SalaMuamalat adalah layanan phone bankink 24 bagi nasabah

yang ingin memperoleh informasi mengenai produk, saldo,

informasi transaksi, transfer rekening serta pengubahan rekening.

- Pembayaran zakat, infak dan sedekah (ZIS) adalah jasa yang

memudahkan nasabah untuk membayar ZIS ke lembaga ZIS

Muamalat maupun lembaga ZIS lainnya.

- Jasa-jasa lain adalah jasa layanan lainnya dari Bank Muamalat

seperti tranfer, collection, standing instruction bank draft,

reverensi bank.

Page 94: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

75

f) Aspek Pemasaran

Dalam strategi pemasarannya, PT Bank Muamalat Indonesia

(BMI) melakukan berbagaicmacam terobosan dalam

mengembangkan perluasan usaha dan pemasaran produk-

produknya, ada 3 macam terobosan yang didengungkan BMI yang

disatukan dalam konsep bertajuk Goes To War yang merupakan

teriakan heroik yang membangkitkan semangat Kru Muamalat

dalam upaya mengembangkan sayap di negara kepulauan dan

negara berpenduduk Islam terbesar di dunia.

WAR adalah singkatan dari Wholesale, Alliance dan Remote,

yaitu tiga terobosan dalam strategi pengembangan usaha dan

pemasaran Bank Muamalat yang merupakan faktor kunci dalam

pengembangan serta perluasan jasa dan produk perbankan syariah

yang amat pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Bahkan untuk pembukaan rekening, Bank Muamalat telah

berkerja sama dengan PT. Pos Indonesia sejak tahun 2003. Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) ini merupakan perusahaan

berpengalaman melayani transaksi tunai dan pengiriman uang

dengan jumlah outlet terluas di Indonesia. Dengan kerja sama ini

memungkinkan seluruh ummat dapat dijangkau layanan Bank

Muamalat melalui pengembangan teknologi Host to Host yang

menjadikan penjualan tabungan dilakukan secara real time on-line

Page 95: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

76

dari seluruh kabupaten/kota se Indonesia melalui seluruh kantor

pos online.

Sedangkan kebutuhan Nasabah untuk menarik dana secara tunai

pun dilayani tanpa batas ruang dan waktu, bekerja sama dengan

ATM Bersama dan ATM BCA/Prima. Hal ini memungkinkan

masyarakat dimanapun dapat menarik dana secara tunai dari mesin

ATM Bank dimanapun, bahkan dari Bank Pembangunan Daerah

seluruh Indonesia.

Page 96: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

77

Grafik 4.1 Perkembangan Nasabah Bank Muamalat Indonesia, Tbk

Sumber : Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2008

Page 97: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

78

g) Aspek Keuangan

Dalam bidang keuangan, Bank Muamalat telah menambah

alokasi dana dalam bentuk giro pada PT POS Indonesia, sebagai

langkah untuk mendukung strategi aliansi yang diterapkan oleh

Bank Muamalat dapat berjalan dengan baik. Selain itu, dalam

menambah porsi modalnya, Bank Muamalat juga menerbitkan efek

yang terdiri dari obligasi syariah, yang mewajibkan emiten untuk

membayar bagi hasil kepada pemegang obligasi serta membayar

kembali nilai pokok obligasi pada saat jatuh tempo. Bank

Muamalat juga melaporkan secara berkala kondisi keuangan

kepada masyarakat, baik yang memiliki hubungan langsung dengan

Bank Muamalat maupun masyarakat pada umumnya.

Selain itu kinerja keuangan pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

Tbk juga mengalami hasil yang positif dimasyarakat, karena hal itu

dapat dilihat dari annual report tahun 2008 yang selalu mengalami

kenaikan, khususnya laba operasional yang dihasilkan ditahun 2005

sebesar Rp 159.000.000.000 sedangkan pada tahun 2004 sebesar

Rp 75.000.000.000 jika dalam persentase kenaikan mencapai

52,83%. Selain itu sejak tahun 1998 sampai dengan 2008, total

asset Bank Muamalat meningkat 25,3 kali lipat, dan ekuitas

tumbuh sebesar 23,6 kali lipat.

Page 98: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

79

Grafik 4.2 Perkembanagan Aktiva

Sumber : Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2008

Grafik 4.3

Perkembangan Laba

Sumber : Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2008

Page 99: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

80

Grafik 4.4 Perkembangan Ekuitas

Sumber : Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2008

h) Aspek Perdagangan Internasional

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat

Indonesia mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara

positif oleh Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan

di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999, IDB

secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat

Indonesia. Oleh karena itu, kurun waktu tersebut menjadi salah satu

masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank

Muamalat Indonesia. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat

Indonesia berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba

berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang dengan

kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat,

serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara

murni. Bahkan berkat strategi WAR, Bank Muamalat tidak hanya

Page 100: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

81

mampu menyediakan produk dan layanannya di seluruh propinsi

Indonesia, tetapi juga sanggup menjangkau ke berbagai pelosok

negeri. Bank Muamalat pun bahkan mulai merambah jaringan

internasional melalui aliansi dengan mitra-mitra internasional.

B. Hasil dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Berdasarkan data yang diolah maka kenaikkan dan penurunan variabel-

variabel penelitian adalah sebagai berikut:

a. Variabel Dependen

Nilai Margin Murabahah pada tahun 2000 sampai dengan 2009, dapat

ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 1 Analisis Deskriptif Margin Pembiayaan Murabahah Tahun 2000-2009

No Tahun Maximum Minimum Rata-Rata

1. 2000 58,39 0,69 27,71

2. 2001 121,67 44,40 83,03

3. 2002 211,68 1,005 91,54

4. 2003 147,23 34,46 72,41

5. 2004 133,45 33,21 73,52

6. 2005 118,77 44,83 75,11

7. 2006 102,98 36,65 65,72

8. 2007 108,71 35,97 67,81

9. 2008 97,51 35,78 60,63

10. 2009 103,96 29,998 62,88

Page 101: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

82

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengumpulan data triwulan maka

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pada tahun 2000 Margin Murabahah tertinggi sebesar 58,39% pada

triwulan II dan nilai terendah sebesar 0,69% pada triwulan IV.

Kemudian nilai rata-rata Margin Murabahah pada tahun 2000

sebesar 27,71%.

2) Pada tahun 2001 Margin Murabahah tertinggi sebesar 121,67% pada

triwulan II sedangkan nilai terendah pada tahun 2001 sebesar

44,40% terletak pada triwulan IV. Dan nilai rata-rata Margin

Murabahah sebesar 83,03%.

3) Pada tahun 2002 Margin Murabahah tertinggi sebesar 211,68%

terletak pada triwulan II, dan nilai terendah tahun 2002 adalah

sebesar 1,005% pada triwulan I. Sedangkan nilai rata-ratanya adalah

sebesar 91,54%.

4) Pada tahun 2003 Margin Murabahah tertinggi sebesar 147,23% pada

triwulan II, dan nilai Margin Murabahah terendah terletak pada

triwulan III sebesar 34,46%. Sedangkan rata-rata Margin

Murabahah sebesar 72,41%.

5) Pada tahun 2004 nilai Margin Murabahah tertinggi sebesar 133,45%

pada triwulan II dan nilai terendah sebesar 33,21% pada triwulan IV.

Sementara nilai rata-rata Margin Murabahah adalah sebesar 73,52%.

Page 102: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

83

6) Pada tahun 2005 nilai yang terbesar adalah sebesar 118,77% terletak

pada triwulan II, sedangkan nilai terendah adalah sebesar 44,83%

terletak pada triwulan IV. Rata-rata Margin Murabahah tahun 2005

adalah sebesar 75,11%.

7) Pada tahun 2006 nilai terbesar Margin Murabahah adalah sebesar

102,98% tepat pada triwulan II, sedangkan nilai terendah adalah

sebesar 36,65% terletak pada triwulan IV. Dan rata-rata Margin

Murabahah adalah sebesar 65,72%.

8) Pada tahun 2007 nilai Margin Murabahah terbesar terletak pada

triwulan II sebesar 108,71% dan nilai terendah sebesar 35,97%

terletak pada triwulan IV. Kemudian nilai rata-rata Margin

Murabahah pada tahun 2007 adalah sebesar 67,81%.

9) Pada tahun 2008 nilai Margin Murabahah terbesar adalah sebesar

91,51% terletak pada triwulan II, dan nilai Margin Murabahah

terendah sebesar 35,78% terletak pada triwulan IV. Dan rata-rata

Margin Murabahah adalah sebesar 60,63%.

10) Pada tahun 2009 nilai terbesar Margin Muarabahah adalah sebesar

103,96% pada triwulan II dan nilai terendahnya adalah sebesar 30%

terletak pada triwulan akhir tahun 2009. Sementara itu nilai rata-rata

Margin Murabahah adalah sebesar 62,88%.

Page 103: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

84

b. Variabel Independen

Tabel 4. 2 Analisis Deskriptif Variabel Independen

No Variabel Maximum Minimun Rata-Rata N

1. BOP 770.415.000.000 14.142.000.000 183.297.875.000 40

2. ROA 4.,01 0,45 2,10 40

3. SBI 17,60 6,50 10,69 40

4. BLR 21,40 12,96 16,41 40

5. Profit Target 309.098.000.000 2.687.000.000 78.390.550.000 40

Berdasarkan data diatas maka besarnya nilai masing-masing variabel

bebas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Biaya Operasional (BOP)

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengumpulan data triwulan pada

tahun 2000-2009 nilai variabel BOP yang terendah berada pada triwulan

I tahun 2001 yaitu sebesar Rp 14.142.000.000,-, sedangkan nilai tertinggi

sebesar Rp 770.415.000.000,- terjadi pada triwulan III tahun 2009.

Adapun nilai rata-rata dari BOP adalah sebesar Rp 183.297.875.000,-

dengan jumlah data 40.

2) Return On Asset (ROA)

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengumpulan data triwulan pada

tahun 2000-2009 nilai variabel ROA yang terendah berada pada triwulan

IV tahun 2009 yaitu sebesar o,45%, sedangkan nilai ROA tertinggi

Page 104: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

85

sebesar 4,01% terjadi pada triwulan IV tahun 2001. Sementara itu, nilai

rata-rata dari ROA adalah sebesar 2,10% dengan jumlah data 40.

3) Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengumpulan data triwulan pada

tahun 2000-2009 nilai variabel SBI yang terendah berada pada triwulan

IV tahun 2009 yaitu sebesar 6,50%, sedangkan nilai SBI yang tertinggi

terletak pada triwulan IV tahun 2001 yaitu sebesar 17,60%. Sedangkan

nilai rata-rata SBI adalah sebesar 10,69% dengan total data sebanyak 40.

4) Base Lending Rate (BLR)

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengumpulan data triwulan pada

tahun 2000-2009 nilai variabel BLR yang terendah sebesar 12,96%

terjadi pada triwulan IV tahun 2009, sedangkan nilai BLR yang tertinggi

sebesar 21,40% terjadi pada triwulan I tahun 2000. Adapun nilai rata-rata

dari BLR adalah sebesar 16,41% dengan jumlah data sebanyak 40 data.

5) Profit Target

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengumpulan data triwulan pada

tahun 2000-2009 nilai variabel Profit Target yang terendah adalah

sebesar Rp 2.787.000.000,- terletak pada triwulan I tahun 2001,

sedangkan nilai variabel Profit Target yang tertinggi sebesar Rp

309.098.000.000,- terjadi pada triwulan ke IV tahun 2008. Adapun nilai

rata-rata dari Profit Target yaitu sebesar Rp 78.390.550.000,- dengan

jumlah data sebanyak 40.

Page 105: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

86

2. Pengujian Asumsi Klasik

Dalam pengujian regresi berganda mensyaratkan adanya uji asumsi

klasik. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan yaitu uji normalitas,

autokorelasi, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik

diperlukan agar model regresi yang diperoleh memenuhi kriteria BLUE

(best linier unbised estimator).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan p-plot normal curve untuk memastikan

data yang diolah normal. Terdapat beberapa cara dalam mendeteksi

normalitas, yaitu dengan melihat penyebaran data (scatter plot) pada

sumbu diagonal dari grafik. Pada prinsipnya normalitas dapat di deteksi

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik

atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan

keputusan menurut Imam Ghozali (2001: 112) adalah:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukan pola

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

Page 106: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

87

Gambar 4. 2

Hasil Uji Normalitas Data

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan Normal Probability Plot of Residual, diketahui bahwa

residual membentuk suatu pola garis lurus, sehingga dapat disimpulkan

bahwa residual berdistribusi normal.

Page 107: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

88

Garfik 4. 5

HISTOGRAM

Sumber: Output SPSS

Jika dilihat dari histogram, terlihat bahwa sebaran data residual secara

umum berbentuk lonceng. Sehingga dapat disimpulakan bahwa residual

berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan

dengan melihat grafik normal P-P Plot dan grafik scatter plot. Jika pada

grafik normal P-P Plot titik-titik menyebar mengelilingi garis diagonal,

maka pengujian ini bebas dari heteroskedastisitas dan sebaliknya jika

titik-titik pada grafik tidak mengelilingi garis diagonal atau berada jauh

dari garis diagonal maka diindikasi adanya heteroskedastisitas.

Page 108: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

89

Sedangkan pada grafik scatter plot, jika pada grafik tersebut terdapat

pola teratur (bergelombang, melebar dan menyempit) maka diindikasi

telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta

titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heterokedastisitas. Singgih Santoso, (2004: 208)

Gambar 4. 3

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Output SPSS

Dari grafik scatter plot terlihat bahwa titik-titik dari data menyebar

secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada

sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi

atau data bersifat homoskedastisitas, sehingga model regresi layak

Page 109: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

90

digunakan untuk menganalisis margin murabahah yang diukur dari

beberapa faktor.

c. Uji Multikolineritas

Berdasarkan atas besarnya VIF (Variance Inflationary Factor) dan

Tolerance, diketahui bahwa besarnya VIF pada umumnya berkisar pada

angka 1. Demikian pula dengan angka Tolerance berkisar antara 0,841

sampai 0,903 atau lebih dari 0,5 dan mendekati 1. Angka VIF dan

Tolerance menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar

variabel bebas maka dapat disimpulkan model regresi ini layak

digunakan dalam pengujian.

Tabel 4. 3

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 46.619 11.493 4.056 .000

BOP .536 .296 .901 -4.710 .003 .859 1.164

ROA 1.370 .342 1.094 4.008 .001 .841 1.189

SBI 1.399 .523 .662 2.676 .013 .903 1.107

lendingrate -6.921 1.983 -1.794 -3.491 .002 .898 1.114

Profit -1.657 .352 -2.669 1.809 .064 .876 1.141

a. Dependent Variable: margin

Sumber: Output SPSS

Page 110: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

91

d. Uji Autokorelasis

Tabel 4. 4

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .742a .551 .458 .45755 2.157

a. Predictors: (Constant), profit, ROA, SBI, BOP, lendingrate

b. Dependent Variable: margin

Sumber: Output SPSS

Pada tabel diatas, terlihat bahwa angka Durbin-Watson sebesar

+2,157. Hal ini berarti pada model tidak terdapat gejala autokorelasi.

Durbin-Watson Tabel dengan menggunakan nilai signifikan 0,05. Jumlah

sampel n = 40, dan jumlah variabel independen = 5 (k = 5), maka di tabel

Durbin Watson akan didapat nilai dL = 1,230 dan dU = 1,786. Karena

1,786 < 2,157 < 4 – 1,786.

3. Uji Signifikansi

a. Uji Adjusted R2 (Koefisien Determinasi)

Tabel 4. 5

Hasil Pengujian Adjusted R2

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .742a .551 .458 .45755 2.157

a. Predictors: (Constant), profit, ROA, SBI, BOP, lendingrate

Sumber: Output SPSS

Page 111: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

92

Nilai Adujsted R2 sebesar 0,458 dapat diartikan bahwa variabel

Margin Murabahah dapat dijelaskan oleh variabel Biaya Operasional

(BOP), Return On Asset (ROA), Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia

(SBI), Base Lending Rate (BLR), dan Profit target sebesar 45,8%.

Sedangkan sisanya sebesar 54,2% dijelaskan oleh variabel-variabel yang

lain.

b. Uji Signifikansi F (Uji secara Simultan)

Tabel 4. 6

Hasil Pengujian Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

Secara Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.171 5 1.234 5.896 .001a

Residual 5.024 24 .209

Total 11.196 29

a. Predictors: (Constant), profit, ROA, SBI, BOP, lendingrate

b. Dependent Variable: margin

Sumber: Output SPSS

Dari hasil uji Anova atau F-tes, menunjukan bahwa periode tahun

keseluruhan nilai F-hitung dengan derajat kebebasan α 5% sebesar 5,896

lebih besar (>) dari F-tabel 2,69 dan probabilitas (signifikan) sebesar

0,001 berada dibawah tingkat signifikan 5%. Angka ini mengindikasikan

bahwa variabel Biaya Operasional (BOP), Return On Return (ROA),

Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Base Lending Rate (BLR),

profit Target pada periode tahun keseluruhan tersebut secara bersama-

Page 112: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

93

sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Margin pembiayaan

Murabahah. Dengan kata lain bahwa H0 ditolak, dan H1 diterima. Karena

itu, untuk periode tahun keseluruhan hipotesis menyatakan bahwa

variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Margin pembiayaan Murabahah dapat dibuktikan.

c. Uji Signifikansi t (Pengujian secara Parsial)

Tabel 4. 7

Hasil Pengujian Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

Secara Parsial

Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 46.619 11.493 4.056 .000

BOP .536 .296 .901 -4.710 .003 .859 1.164

ROA 1.370 .342 1.094 4.008 .001 .841 1.189

SBI 1.399 .523 .662 2.676 .013 .903 1.107

lendingrate -6.921 1.983 -1.794 -3.491 .002 .898 1.114

profit -1.657 .352 -2.669 1.809 .064 .876 1.141

a. Dependent Variable: margin

Sumber: Output SPSS

Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Apakah variabel independen berpengaruh secara

nyata atau tidak. Adapun hasilnya dapat dilihat dalam tabel diatas.

Page 113: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

94

Terlihat pada kolom signifikan, pada α 5% variabel yang mempunyai

pengaruh terhadap Margin pembiayaan Murabahah yaitu variabel Biaya

Operasional (BOP) Return On Asset (ROA), Suku Bunga Sertifikat Bank

Indonesia (SBI), Base Lending Rate (BLR), karena nilainya lebih kecil

dari 0,05. Variabel Profit Target nilai signifikannya lebih besar dari 0,05

yang berarti tidak berpengaruh terhadap Margin pembiayaan Murabahah.

Berdasarkan hasil regresi linear berganda tersebut diatas, dapat dijelaskan

bahwa nilai konstanta sebesar 46,619 menyatakan bahwa jika variabel

lain tidak ada, maka Margin pambiayaan Murabahah adalah sebesar

46,619%. Atau dapat diartikan segala sesuatu pada variabel-variabel

bebas seperti BOP, ROA, SBI, BLR dan profit target dianggap konstan,

maka nilai Margin pembiayaan Murabahah adalah sebesar 46,619%.

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan pengujian hipotesis dengan

Uji t adalah sebagai berikut:

1) Pengujian Hipotesis 1

H0 : β1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

biaya operasional terhadap margin pembiayaan murabahah.

H1 : β1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan antara biaya

operasional terhadap margin pembiayaan murabahah.

Uji t menunjukkan nilai signifikan 0,003. Pada alpha 5%, hal ini

menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak

dan H1 diterima. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel biaya

Page 114: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

95

operasional berpengaruh secara signifikan terhadap margin

pembiayaan murabahah.

2) Pengujian Hipotesis 2

H0 : β2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

rasio Return On Asset (ROA) terhadap margin pembiayaan

murabahah.

H1 : β2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio

Return On Asset (ROA) terhadapa margin pembiayaan murabahah.

Uji t menunjukkan nilai signifikansi 0,001. Pada alpha 5%, hal ini

berarti nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa rasio Return On Asset

(ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap margin pembiayaan

murabahah.

3) Pengujian Hipotesis 3

H0 : β3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terhadap margin

pembiayaan murabahah.

H1 : β3 ≠ 0, atinya terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat

suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terhadap margin

pembiayaan murabahah.

Uji t menunjukkan nilai signifikansi 0,013. Pada alpha 5%, hal ini

berarti nilai signifikansi lebih kecil dari 5%, maka H0 ditolak dan H1

Page 115: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

96

diterima. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa tingkat suku bunga

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berpengaruh secara signifikan

terhadap margin pembiayaan murabahah.

4) Pengujian Hipotesis 4

H0 : β4 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

tingkat suku bunga pinjaman bank konvensional/Base Lending Rate

terhadap margin pembiayaan murabahah.

H1 : β4 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat

suku bunga pinjaman bank konvensional/Base Lending Rate tehadap

margin pembiayaan murabahah.

Uji t menunjukkan nilai signifikansi 0,002. Pada alpha 5%, hal ini

berarti nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa tingkat suku bunga

pinjaman bank konvensional/Base Lending Rate berpengaruh secara

signifikan terhadap margin pembiayaan murabahah.

5) Pengujian Hipotesis 5

H0 : β5 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

tingkat keuntungan yang diinginkan (profit target) terhadap margin

pembiayaan murabahah.

H1 : β5 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat

keuntungan yang diinginkan (profit target) terhadap margin

pembiayaan murabahah.

Page 116: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

97

Uji t menunjukkan nilai signifikansi 0.064. Pada alpha 5%, angka

tersebut tidak signifikan karena lebih besar dari 0,05, maka H0

diterima dan H1 ditolak. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel

tingkat keuntungan yang diinginkan (profit target) tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap margin pembiayaan murabahah.

C. Interpretasi

Berdasarkan hasil regresi, maka dapat disusun persamaan sebagai berikut:

LnMargin Murabahah = 46,619 + 0,536 LnBOP + 1,370 LnROA + 1,399

LnSBI - 6,921 LnBase Lending Rate – 1,657 LnProfit + e

Dari keseluruhan model yang dibuat secara sementara terlihat bahwa kelima

variabel memiliki peranan untuk mempengaruhi Margin pembiayaan

Muarabahah. Seperti diketahui konsep Margin dalam dunia perbankan syariah

merupakan sebuah istilah yang digunakan dalam rangka menunjukkan selisih

antara harga jual dan harga beli atas sebuah akad jual beli. Namun karena bank

menyerahkan dananya terlebih dahulu maka dianalogikan sebagai pembiayaan

yang dilakukan oleh bank tersebut.

Bila seseorang berdagang, maka dalam menetapkan harga jual dari barang

yang dijualnya akan terlebih dahulu menghitung semua pengorbanan yang

telah dikeluarkan baik tenaga, waktu maupun uang. Sederhananya dalam

menetapkan harga jual, padagang akan memperhatikan berapa modal dasar

yang digunakan, biaya transportasi, biaya sewa tempat berdagang, biaya

Page 117: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

98

pemeliharaan, biaya promosi dan dan tingkat keuntungan yang diinginkan oleh

pedagang tentunya dan mempertimbangkan harga rata-rata di pasaran untuk

produk yang sama. Apabila pedagang tersebut mendapatkan modalnya dari

pinjaman, maka biaya bunga atas pinjaman tersebut juga menjadi salah satu

komponen biaya yang dimasukan.

Seorang pedagang tidak mungkin menetapkan harga jualnya menjadi lebih

tinggi dari pada harga jual barang-barang yang sejenis di pasaran, karena akan

mengakibatkan produknya menjadi tidak laku. Begitu juga sebaliknya, jika

harga jual dibawah harga pasar, maka pedagang bersiap-siap untuk menderita

kerugian karena tidak bisa menutupi cost-nya. Oleh karena itu, pedagang

tersebut harus pintar dalam menekan biaya-biaya yang akan ditimbulkan dan

mengatur strategi pengambilan keuntungan. Kurang lebih prinsip-prinsip

pedagang itulah yang juga digunakan oleh bank syariah dalam memberikan

pembiayaan Murabahah. (Mohamad Heykal , 2008: 90)

Dari analisis data yang dibuat, terliahat bahwa terdapat variabel yang secara

parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Beberapa

variabel tersebut adalah Biaya Operasional (BOP), Return On Asset (ROA),

Suku Bunga SBI, dan Suku Bunga Bank Konvensional (Base Lending Rate).

Sedangkan satu variabel lainnya yaitu Profit Target tingkat signifikansinya

masih cukup lemah.

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa biaya operasional

berpengaruh signifikan terhadap Margin pembiayaan Murabahah, hal ini

Page 118: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

99

sesuai dengan common sense dan teori Muarabahah itu sendiri yang

memperbolehkan adanya pembebanan biaya yang dikeluarkan dalam rangka

menunjang kelancaran transaksi. Karena operasional bank pada prinsipnya

adalah mengumpulkan dana dan menyalurkan pembiayaan, maka semua biaya

yang dikeluarkan untuk mendukung operasionalnya baik langsung maupun

tidak langsung dapat digolongkan sebagai biaya overhead. Secara rata-rata

biaya overhead perbulan dimasukkan ke dalam Margin Murabahah yang

dibebankan kepada nasabah debitur. Dalam istilah akuntansi dikenal dengan

prinsip matching cost againts revenue. ( Adi Nugroho : 2005: 83)

Dalam kondisi sistem perbankan secara konvensional yang ada sekarang ini,

meskipun dikatakan dual banking system, akan tetapi dengan porsi perbankan

syariah yang belum mencapai 50% dari porsi perbankan yang ada, bahkan

belum 2%, maka tidak heran bila praktek ala perbankan konvensional kadang

kala masih ada dan berlaku diperbankan syariah. (Mohamad Heykal :2008: 92)

Hal ini dapat dilihat pada tabel 4. 7 dimana tingkat suku bunga bank

konvensional (Bese Lending Rate) ternyata memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap penetapan Margin Murabahah.

Target keuntungan yang diinginkan (Profit Target) merupakan suatu bentuk

perencanaan untuk mencapai kinerja keuangan. Secara syariah pengambilan

keuntungan ini diperbolehkan sepanjang adil dan disepakati oleh kedua belah

pihak yang bertransaksi. Umumnya bank menetapkan range keuntungan yang

telah diperhitungakan dan akhirnya dikeluarkan sebagai kebijakan dalam

Page 119: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

100

Rencana kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan. Dari hasil yang

diperoleh juga terlihat bahwa signifikansi profit target terhadap Margin

pembiayaan Murabahah masih cukup lemah.

Adapun nilai Adjusted R Square yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah

sebesar 45,8%, dapat diartikan bahwa variabel Margin pembiayaan Murabahah

dapat dijelaskan oleh variabel Biaya Operasional (BOP), Return On Asset

(ROA), Suku Bunga SBI, Suku Bunga Bank Konvensional/Base Lending Rate

(BLR) dan Profit Target. Sedangkan sisanya sebesar 54,2% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

Page 120: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan

model analisis regresi berganda mengenai pengaruh variabel independen yang

terdiri biaya operasional (BOP), rasio Return On Asset (ROA), tingkat suku

bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat suku bunga pinjaman bank

konvensional (Base Lending Rate), tingkat keuntungan bank yang diinginkan

(profit target) terhadap variabel dependen yaitu margin pembiayaan murabahah

pada Bank Muamalat Indonesia Tbk., periode Januari 2000 sampai dengan

Desember 2009. Maka dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Bahwa secara simultan diperoleh nilai F-hitung 5,896 dengan nilai

probabilitas sebesar 0.001 lebih kecil dari nilai kritis 5% berarti bahwa

secara bersama-sama variabel biaya operasional (BOP), rasio Return On

Asset (ROA), tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat

suku bunga pinjaman bank konvensional (Base Lending Rate), tingkat

keuntungan bank yang diinginkan (profit target) berpengaruh terhadap

margin pembiayaan murabahah Bank Muamalat Indonesia. Dan variabel

biaya operasional (BOP), rasio Return On Asset (ROA), tingkat suku bunga

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat suku bunga pinjaman bank

Page 121: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

102

konvensional (Base Lending Rate), tingkat keuntungan bank yang

diinginkan (profit target) memiliki kemampuan untuk menjelaskan variabel

margin pembiayaan murabahah Bank Muamalat Indonesia selama periode

penelitian sebesar 45,8% yang dapat dilihat dari nilai Adjusted R-squared

sebesar 0.458. Sedangkan sisanya sebesar 54,2% dijelaskan oleh variabel-

variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

2. Bahwa secara parsial variabel biaya operasional (BOP) berpengaruh secara

signifikan terhadap margin pembiayaan murabahah Bank Muamalat

Indonesia, dengan nilai probabilitas 0.000 lebih kecil dari nilai kritis 5% dan

variabel ini memiliki nilai koefisien sebesar 0,536 artinya setiap

penambahan 1% dari variabel biaya operasional (BOP) akan diikuti dengan

kenaikan margin pembiayaan murabahah Bank Muamalat Indonesia sebesar

0,536%. Kemudian variabel Return On Asset (ROA) berpengaruh secara

signifikan terhadap margin pembiayaan murabahah Bank Muamalat

Indonesia, dengan nilai probabilitas 0.003 lebih kecil dari nilai kritis 5% dan

variabel ini memiliki nilai koefisien sebesar 1,370 artinya setiap

penambahan 1% dari variabel Return On Asset (ROA) akan diikuti dengan

kenaikan margin pembiayaan murabahah Bank Muamalat Indonesia sebesar

1,370%. Sementara itu variabel suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

berpengaruh secara signifikan terhadap margin pembiayaan murabahah

Bank Muamalat Indonesia, dengan nilai probabilitas 0.013 lebih kecil dari

nilai kritis 5% dan variabel ini memiliki nilai koefisien sebesar 1,399 artinya

Page 122: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

103

setiap penambahan 1% dari variabel suku bunga Sertifikat bank Indonesia

(SBI) akan diikuti dengan kenaikan margin pembiayaan murabahah Bank

Muamalat Indonesia sebesar 1,399%. Lalu variabel Base Lending Rate

(BLR) berpengaruh secara signifikan terhadap margin pembiayaan

murabahah Bank Muamalat Indonesia, dengan nilai probabilitas 0.002 lebih

kecil dari nilai kritis 5% dan variabel ini memiliki nilai koefisien sebesar

-6,921 artinya setiap penambahan 1% dari variabel Base Lending Rate

(BLR) akan diikuti dengan penurunan margin pembiayaan murabahah Bank

Muamalat Indonesia sebesar 6,921%.

Sedangkan variabel tingkat keuntungan yang diinginkan (profit target) tidak

berpengaruh signifikan terhadap margin pembiayaan murabahah. Dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,064 yang berarti lebih besar dari 0,005 dan

variabel ini memiliki nilai koefisien sebesar -1,657 artinya setiap

penambahan 1% dari variabel profit target akan diikuti dengan penurunan

margin pembiayaan murabahah Bank Muamalat Indonesia sebesar 1,657%.

3. Bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel biaya operasional

(BOP) memiliki nilai koefisien sebesar 0,536, rasio Return On Asset (ROA)

memiliki nilai koefisien sebesar 1,370, tingkat suku bunga Sertifikat Bank

Indonesia (SBI) memiliki nilai koefisien sebesar 1,399, tingkat suku bunga

pinjaman bank konvensional (Base Lending Rate) memiliki nilai koefisien

sebesar -6,921, dan tingkat keuntungan yang diinginkan (profit target)

memiliki nilai koefisien sebesar -1,657. Hal ini menunjukkan bahwa

Page 123: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

104

variabel rasio Return On Asset (ROA) merupakan variabel yang memilki

pengaruh yang dominan terhadap margin pembiayaan murabahah.

B. Saran

Berdasarkan analisis penelitian yang dilakukan, penulis memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Agar Bank Muamalat Indonesia lebih mengefisienkan cost nya terutama

terhadap biaya overhead yang dikeluarkan sehingga dapat mengurangi

tekanan pengeluaran perbankan.

2. Agar Bank Muamalat Indonesia lebih mengkaji kembali sistem perhitungan

margin pembiayaan murabahah, istishna’, salam dan ijarah ke depan agar

tidak lagi menerapkan konsep cost of fund bank konvensional sehingga

akan mampu bersaing dengan bank konvensional.

3. Perlu dilakukan penelitian yang lebih luas agar menggunakan data yang

lebih banyak lagi dengan penambahan variabel lain dan mencoba obyek

penelitian yang lain karena saat ini telah terdapat beberapa bank-bank umum

syariah disamping banyaknya kantor-kantor cabang syariah milik kantor

pusat bank konvensional sehingga hasil penelitian dapat menjadi lebih baik.

4. Perlu upaya lebih efektif dalam rangka edukasi kepada masyarakat terutama

manajemen perbankan syariah untuk mensosialisasikan penerapan prinsip

syariah dalam kegiatan operasioanl sehari-hari yang konsisten.

Page 124: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

105

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, 1990.

Alfaridi, Salman, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Margin

Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus Bank “X” Syariah Jakarta), Jurusan

Manajemen FEIS UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Antonio, M. Syafi’I, “Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik”, Gema Insani Press,

Jakarta, 2001.

Arifin, Zainul, “Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah”, Pustaka Alvabet,

Jakarta, 2006.

Astuti, Dewi, “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Ghalia Indonesia, Jakarta,

2004.

Chapra, M Umer, “Sistem moneter Islam”, Gema Insani Pers, Jakarta, 2000.

Chumsoni, Ahmad, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Margin Murabahah

(Studi Kasus Pada Bank Syariah “X”)”, PSKTTI, Program Pasca Sarjana

Universitas Indonesia, 2007.

Djalal N., Nachrowi, “Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”. LP-FEUI, Jakarta, 2006.

Fatwa Dewan Syariah Nasional, No. 04/DSN-MUI/IV/2000, Tentang Murabahah.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.

Habin, Shirazi, “Islamic Banking Contract”, Banking Training Centre, Central

Bank Of The Islamic Republic Of Iran, Teheran, 1988.

Page 125: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

106

Hamid, Abdul, “Buku Panduan penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Haron, Sudin, “Islamic Banking, Rules and Regulations”, Pelanduk Publications,

Malaysia, 2000.

Heykal, Mohamad, “Analisis Fakto-Faktor Yang Mempengaruhi Margin

Murabahah Untuk Produk Pembiayaan Pemilikan Rumah Studi Kasus: PT.

Bank Syariah Mandiri”, Jurnal Ekonomi Keuangan Dan Bisnis Islam,

PSTTI Vol. 4 No.1, Januari-Maret 2008/Muharram-Rabiul Awal 1429 H.

Hosen, Nibra, “Prinsip Ekonomi Syariah Menggunakan Akad Bay Al-

Murabahah”, Pkesinteraktif Kantor Berita Ekonomi Syariah, 18 Juni 2008.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen”, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.

Institut Bankir Indonesia, “Konsep Produk Dan Implementasi Operasional Bank

Syariah”, Djambatan, Jakarta, 2001.

Jannah, Miftahul, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Pembiayaan Murabahah Pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.”,

Jurusan Manajemen FEIS UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.

Karim, Adiwarman Azwar, “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan”, Rajawali

Pers, Jakarta, 2007.

Karnaen, “Pemurnian Pembiayaan Murabahah”, Pkesinteraktif.com Kantor

Berita Ekonomi Syariah, 29 September 2008.

Kholis, Nur, “Evaluation To The Pratice Of Murabahah In The Operations Of

Baitul Mal Wattamwil (BMT) Yogyakarta”, Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 1,

No. 1, Juli 2007.

Page 126: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

107

Kusniyati, “Strategi Penetapan Margin Pada Produk Pembiayaan Murabahah

Mobil (Studi Kasus Unit Usaha Syariah PT. Bank Permata Tbk.)”, Program

Studi Muamalat (Ekonomi Islam) FSH UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta,

2006.

Mishkin, Frederic S. “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan”, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Muhammad, “Manajemen Dana Bank Syariah”, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta,

2004.

Muhammad, “Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”, UPP AMP YKPN,

Yogyakarta, 2002.

Nugroho, Adi, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Margin Pembiayaan

Murabahah (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia)”, PSKTTI,

Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, 2005.

Perwataatmadja, Karnaen A, “Perhitungan Margin Murabahah”, Artikel Majalah

Modal, Jakarta, 2004.

Perwataatmadja, Karnaen A dan Muhammad Safi’I Antonio, “Apa dan

Bagaimana Bank Islam Cetakan Ketiga”, Dana Bakti Prima Yasa,

Yogyakarta,1999.

Prabowo, Bagya Agung, “The Pratice Of Murabahah Scheme In Syariah Banking

(Critical Analysis Towards The Application Of Murabahah Scheme In

Indonesia And Malaysia”, Law Faculty Of UII Yogyakarta.

Rahmawaty, Anita, “Ekonomi Syariah: Tinjauan KritisProduk Murabahah Dalam

Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 1, No. 2,

Desember, 2007.

Raphaeli, Nimrod, “Islamic Banking-Reality and Myth”, Inquiry & Analysis The

Middle East Media Research Institute, No. 552, October 8, 2009.

Page 127: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

108

Riduan, “Metode dan Tehnik Menyusun Tesis”, Alfabet, Bandung, 2007.

Rivai, Veithzal.dkk, “Bank and Financial Institution Management: Conventional & Sharia System”, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.

Riyadi, Selamet, “Banking Assets and Liability Management”, FE UI, Jakarta, 2004.

Rodoni, Ahmad, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Center or Social Economics Studies (CSES) Press, Jakarta, 2006.

Saeed, Abdullah, “Menyoal Bank Syariah Kritis Atas Interprestasi Bunga Bank

Kaum Neo Revivalis”, Paramadina, Jakarta, 2004.

Siamat, Dahlan, “Manajemen Lembaga Keuangan Edisi Keempat”, Lembaga

Penerbit FE UI, Jakarta, 2005.

Santoso, Singgih, “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, PT., Alexkopindo,

Jakarta, 2000.

Sugiono, “Statistik Untuk Penelitian dan Aplikasinya”, Alfabet, Bandung, 2007.

Wahyuni, Sri, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Margin

Murabahah Studi Kasus di Bank Mu’amalat Indonesia”, PSKTTI, Program

Pasca Sarjana Universitas Indonesia, 2008.

Winarno, Wing Wahyu, “Analisis Ekonometrika dan Statistika Dengan Eviews”,

UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2007.

www.bi.go.id

www.muamalatindonesia.co.id

Page 128: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

109

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 129: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

110

LAMPIRAN 1

UJI ASUMSI KLASIK

Page 130: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

111

Scatterplot

Dependent Variable: MARGIN

MA

RG

IN

300

200

100

0

Hasil Uji Normalitas Data Sebelum Ln

Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Sebelum Ln

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: MARGIN

Observed Cum Prob

1.00.75.50.250.00

Exp

ect

ed

Cu

m P

rob

1.00

.75

.50

.25

0.00

Page 131: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

112

Coefficientsa

-189.159 202.692 -.933 .357

6.942E-11 .000 .193 .569 .573 .224 4.469

-9.912 20.834 -.118 -.476 .637 .417 2.398

.344 5.993 .016 .057 .955 .325 3.078

12.695 12.070 .462 1.052 .300 .134 7.468

3.232E-10 .000 .334 1.119 .271 .290 3.447

(Constant)

BOP

ROA

SBI

BLR

PROFIT

Model

1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: MARGINa.

Model Summaryb

.348a .121 -.008 69.94093 2.462

Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), PROFIT, ROA, SBI, BOP, BLRa.

Dependent Variable: MARGINb.

Hasil Uji Multikolinearitas Data Sebelum Ln

Hasil Uji Autokorelasi Sebelum Ln

Page 132: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

113

Hasil Uji Normalitas Data Setelah Ln

Page 133: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

114

Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Ln

Hasil Uji Multikolinearitas Setelah Ln

Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 46.619 11.493 4.056 .000

BOP .536 .296 .901 -4.710 .003 .859 1.164

ROA 1.370 .342 1.094 4.008 .001 .841 1.189

SBI 1.399 .523 .662 2.676 .013 .903 1.107

lendingrate -6.921 1.983 -1.794 -3.491 .002 .898 1.114

Page 134: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

115

Profit -1.657 .352 -2.669 1.809 .064 .876 1.141

a. Dependent Variable: margin

Hasil Uji Autokorelasi Setelah Ln

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .742a .551 .458 .45755 2.157

a. Predictors: (Constant), profit, ROA, SBI, BOP, lendingrate

b. Dependent Variable: margin

LAMPIRAN 2

UJI REGRESI LINIER BERGANDA

Page 135: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

116

Hasil Pengujian Adjusted R2

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .742a .551 .458 .45755 2.157

a. Predictors: (Constant), profit, ROA, SBI, BOP, lendingrate

Hasil Pengujian Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen Secara Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.171 5 1.234 5.896 .001a

Residual 5.024 24 .209

Total 11.196 29

a. Predictors: (Constant), profit, ROA, SBI, BOP, lendingrate

b. Dependent Variable: margin

Hasil Pengujian Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen Secara Parsial

Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

Page 136: ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3933/1/LIN... · PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS MAN 13 Jakarta 2. ... Obtained

117

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 46.619 11.493 4.056 .000

BOP .536 .296 .901 -4.710 .003 .859 1.164

ROA 1.370 .342 1.094 4.008 .001 .841 1.189

SBI 1.399 .523 .662 2.676 .013 .903 1.107

lendingrate -6.921 1.983 -1.794 -3.491 .002 .898 1.114

Profit -1.657 .352 -2.669 1.809s .064 .876 1.141

a. Dependent Variable: margin