analisis efesiensi penggunaan modal kerja pada …

93
SKRIPSI ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KANTOR KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) RADAR DI KEC. BANTAENG KABUPATEN BANTAENG NIKMAWATI J 1057 3038 7312 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2016

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

SKRIPSI

ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA

PADA KANTOR KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK

INDONESIA (KPRI) RADAR DI KEC. BANTAENG

KABUPATEN BANTAENG

NIKMAWATI J

1057 3038 7312

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2016

Page 2: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …
Page 3: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

xi

Page 4: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA

KANTOR KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI)

RADAR DI KECAMATAN BANTAENG, KABUPATEN BANTAENG.

SKRIPSI

Diajukan Kepada Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi

NIKMAWATI J

1057 3038 7312

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2016

Page 5: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul

“ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA

KANTOR KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA RADAR DI

KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG. Proposal

penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengadakan penelitian

skripsi lebih lanjut.

Adapun sistematis penulisan skripsi ini berisi pendahuluan yang menguraikan

latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat hasil penelitian.

Penulis menyadari bahwa dalam Skripsi ini terselesaikan tidak terlepas

dari bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak dan sepantasnya izinkan

pula penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM., selaku rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr.H.Mahmud Nuhung,Ma., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar Terkhusus kepada orang

tuaku tercinta ayahanda Jamaluddin dan Ibunda tercinta Salasia yang

selalu mendukung setiap langkah dan kegiatanku yang tak henti selalu

mendoakanku.

3. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM., selaku rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 6: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

4. Bapak Dr.H.Mahmud Nuhung,Ma., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Bapak Ismail Badollahi,SE,M.SI,AK,CA, selaku ketua program studi

akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

6. Bapak Nurson Petta Pudji,S.ag,M.pdi selaku penasehat akademik yang

dengan serta memberikan arahan-arahan serta saran-saran didalam

menjalani perkuliahan.

7. Ibu Hj. Lilly Ibrahim, SE.,M.Si selaku pembimbing I yang serta

memberikan arahan serta bimbingan dalam penyelesaiaan skripsi ini.

8. Bapak Faidul Adziem, SE.,M.Si selaku pembimbing II yan dengan setia

memeberikan arahan masukan serta bimbingan dalam penyelesaian skripsi

ini.

9. Terkhusus kepada orang tuaku tercinta ayahanda Jamaluddin dan Ibunda

tercinta Salasia yang selalu mendukung setiap langkah dan kegiatanku

yang tak henti selalu mendoakanku.

10. Bapak H.Hasanuddin (paman) yang selalu memberikan nasehat dan

dukungan setiap langkahku.

11. Kakakku Karyani Dg Ngiji,SE yang selalu memberi masukan dalam

penyelesaian skripsi ini.

12. Untuk adikku Rahmat Kurnia yang selalu menyemangatiku dan

mendukungku dalam setiap langkahku dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Dan untuk sahabatku (banes-banes) nuge dan lulu beserta ak.8.12 yang

selalu dengan setia bersama dalam menyelesaikan studi ini.

Page 7: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

xi

Makassar, 18 oktober 2016

Penyusun

Nikmawati J

105730387312

Page 8: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

ABSTRAK

Nikmawati, 2016 Analisis Efesiensi Penggunaan Modal Kerja Pada Kantor

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) di Kecamatan Bantaeng Kabupaten

Bantaeng. Dibimbing oleh Ibu Hj. Lily Ibrahim dan Bapak Faidul Adziem.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efesiensi rasio (likuiditas, aktivitas dan

rentabilitas) perputaran modal kerja yang digunakan oleh Koperasi Pegawai

Republik Indonesia (KPRI) “Radar” Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

Hasil yang didapatkan pada penelitian yang telah dilakukan adalah dibandingkan

dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan.

Kata Kunci : Efesiensi Modal Kerja

Page 9: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. KOPERASI

1. Pengertian Koperasi ...................................................................... 5

2. Fungsi Dan Peranan Koperasi ....................................................... 9

3. Prinsip Koperasi ............................................................................ 10

4. Konsep Keberhasilan Koperasi ..................................................... 11

5. Tujuan dan Jenis Koperasi ............................................................ 14

6. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi ............................................. 16

ix

Page 10: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

B. MODAL KERJA

1. Pengertian Modal Kerja ................................................................ 18

2. Sumber Modal Kerja ..................................................................... 19

3. Jenis Modal Kerja ......................................................................... 19

4. Faktor yang mempengaruhi Modal Kerja ..................................... 20

5. Kelebihan dan Kekurangan Modal Kerja ...................................... 20

6. Penggunaan dan Pengolaan Modal Kerja ..................................... 21

7. Efesiensi Modal Kerja ................................................................... 21

C. STANDAR EFESIENSI .......................................................................... 22

D. KERANGKA FIKIR ............................................................................... 24

E. HIPOTESIS ............................................................................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ...................................................... 27

B. Teknik Pengumpulan dan Sumber Data ....................................... 27

C. Metode Analisis Data ................................................................... 28

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat ............................................................................ 31

B. Visi dan Misi ............................................................................... 31

C. Struktur Organisasi ...................................................................... 33

D. Permodalan .................................................................................. 36

E. Bidang Usaha .............................................................................. 38

x

Page 11: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

xi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 39

B. Pembahasan .................................................................................. 47

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 55

B. Saran ............................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 57

LAMPIRAN

xi

Page 12: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Tabel Standar Pengukuran Efesiensi Penggunaan Modal Kerja ................ 23

2. Tabel Perhitungan Rasio Lancar ................................................................ 40

3. Tabel perhitungan Rasio Cepat .................................................................. 40

4. Tabel perhitungan perputaran dan periode rata-rata

pengumpulan piutang ................................................................................. 41

5. Tabel perhitungan perputaran dan periode rata-rata persediaan tersimpan

digudang .. .................................................................................................. 42

6. Tabel Perhitungan Perputaran Modal Kerja ............................................... 42

7. Tabel Perhitungan Rasio Laba Bersih Sebelum Pajak

dengan Total aktiva .................................................................................... 43

8. Tabel Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri .......................................... 43

9. Tabel Analisis Ratio lancer ........................................................................ 44

10. Tabel Analisis Rasio Cepat ........................................................................ 44

11. Tabel Analisis Perputaran dan Periode rata-rata Pengumpulan Piutang .... 45

12. Tabel Analisis Perputaran dan Periode rata-rata persedian tersimpan

digudang .................................................................................................. 45

13. Tabel Analisis Perputaran Modal Kerja ..................................................... 45

14. Tabel Analisis Ratio Laba Bersih Sebelum

Pajak dengan Total aktiva .......................................................................... 46

15. Tabel Analisis rentabilitas modal sendiri ................................................... 46

16. Tabel Efesiensi Modal Kerja ...................................................................... 46

xii

Page 13: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka fikir………………………………………………………24

Gambar 2 Struktur Organisasi KPRI (Kantor Koperasi Pegawai Republik

Indonesia) “Radar” Bantaeng………………………………………………….33

xiii

Page 14: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 15: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerjasama demi

kesejahteraan bersama. Berdasarkan UU No 12 tahun 1967, koperasi indonesia

adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-

orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi

sebagai usaha bersama berdasar asa kekeluargaan. Koperasi juga merupakan

badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan

ekonomi rakyat yang berdasarkan asa kekeluargaan.

Didalam Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1

dinyatakan bahwa “ perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas dasar

kekeluargaan “. Menurut penjelasan pasal diatas bahwa bangun perusahaan yang

cocok adalah koperasi karena didalamnya merupakan kemakmuran anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya. Bukan kemakmuran orang seorang.

Dalam hal ini sebagai usaha bersama yang di jiwai oleh semangat kerjasama dan

kekeluargaan. Koperasi diharapkan menjadi tiang utama atau sokoguru

perekonomian nasional, tidak saja harus sejajar dengan pelaku ekonomi lainnya

yaitu BUMN dan swasta, melainkan harus memiliki peran yang lebih dominan

dalam membangun ekonomi yang berwatak demokrasi. Jika melihat keberhasilan

usaha koperasi maka dengan segala keseksemaan kita perlu melihat kekuatan

Page 16: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

2

yang memnjadi kunci keberhasialan pengembangan usaha tersebut. Dengan sikap

demikian, maka kekuatannya dapat kita pupuk menjadi landasan kekuatan yang

lebih besar dan kokoh untuk maju, sedangkan kelemahannya harus segera

diperbaiki agar tidak terulang dimasa yang akana datang. Keberhasilan usaha

koperasi harus ditunjang oleh tersedianya sarana dan prasarana penunjang dengan

berbagai keunggulan dan kemudahan untuk percepatan arus informasi,

menyebabkan segala sumber daya yang dikelola oleh koperasi dapat

berkompentisi baik harga maupun kualitas barang dan jasa yang ditawarkan.

Koperasi Simpan Pinjam Radar merupakan sebuah koperasi yang kebanyakan

anggotanya adalah guru dan pegawai negeri sipil dilingkup dinas Kabupaten

Bantaeng. Dalam Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian

dijelaskan bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dapat berasal dari

simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah, sedangkan modal

pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya, bank dan lembaga

keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan sumber lainnya yang sah.

Dengan pengolaan modal kerja yang efisien diharapkan akan memberikan

manfaat yang besar terutama bagai anggota. Anggota-anggota dapat memperoleh

laba atau SHU (sisa hasil usaha) lebih besar. Namun laba atau SHU yang besar

belum merupakan ukuran bahwa koperasi itu telah dapat bekerja dengan efisien.

Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan

kekayaan atau modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut atau

dengan kata lain menghitung retabilitas ekonominya. Dengan demikian koperasi

seharusnya tidak hanya mementingkan usaha memperbesar laba, tetapi juga usaha

untuk mempertinggi retabilitas ekonominya.

Page 17: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

3

Modal kerja merupakan dana yang dapat dipergunakan oleh badan usaha

dalam kegiatan operasional sehari-hari. Koperasi sebagai salah satu badan usaha

dalam kegiatan sehari-hari harus memepergunakan modal kerja yang telah

dimiliki secara ekonomis, sehingga dapat dicapai suatu tingkat efesiensi secara

maksimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul

“Analisis Efesiensi Penggunaan Modal Kerja pada Kantor Koperasi Pegawai

Republik Indonesia (KPRI) Radar di Kecamatan Bantaeng Kabupaten

Bantaeng”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang diatas maka penulis merumuskan

“Apakah rasio perputaran modal kerja pada Kantor Koperasi Pegawai

Republik Indonesia (KPRI) Radar Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng

sudah efisien”?.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui efisiensi rasio perputaran modal kerja yang

digunakan Kantor Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Radar

Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

Page 18: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

4

D. Manfaat Penenlitian

Adapun manfaat dari penenlitian ini sebagai berikut:

1. Sebagai media latihan bagi penulis dalam menambah wawasan keilmuan.

2. Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan dan

melatih menganalisa permasalahan yang ada dalam KPRI Radar.

3. Sebagai bahan informasi dan laporan bagi pihak koperasi dan

pertimbangan bagi pemimpin koperasi dalam rangka pengambilan

keputusan dan pengelolaan modal kerja yang efisien.

Page 19: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

5

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Koperasi adalah sebuah organisasi yang bersifat sosial didalam inti

asasnya yang merupakan kumpulan orang atau badan hukum dan bukan

mmerupakan kumpulan modal. Koperasi juga merupakan suatu organisasi

yang dalam kegiatan usahanya memerlukan modal yang likuid. Dengan

modal yang likuid akan memungkinkan koperasi untuk bekerja secara

lancar, agar koperasi tidak mengalami kesulitan dalam menghadapi

gejolak yang mungkin timbul karena perubahan lingkungan.

Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 (Satu)

Ayat 1 (satu) dijelaskan bahwa koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarakan prinsip-prinsip koperasi sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas azas kekeluargaan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka koperasi sebagai ekonomi rakyat

maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan

masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan

undang-undang dasar 1945 dalam tata perekonomian nasional yang

disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

5

Page 20: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

6

Menurut Mohammad Hatta “Koperasi adalah usaha bersama

untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolon

menolong” (Departemen koperasi, 1984:18). Menurut Margono

Dhojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul “10 tahun koperasi”

1941, mengatakan bahwa ”Koperasi adalah perkumpulan manusia

seorang-aeorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk

memajukan ekonominya” (hendrojogi, 1997 :20).

` Berdasarkan konsep teori diatas diatas dapat disimpulkan maka koperasi

adalah ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk

mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan

pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam tatanan perekonomian

nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Pada dasarnya setiap bidang usaha termasuk koperasi didalam

menjalankan usahanya selalu membutuhkan dana atau modal kerja.

Adanya modal kerja sangat penting bagi kehidupan operasional koperasi.

Dengan modal kerja yang ada kemudia dipergunakan seefisien mungkin

suapaya dapat mendatangkan keuntungan bagi koperasi.

Menurut Stoner, James A.F., 2nd Precentice-Hall,1982,koperasi

konsumen adalah koperasi yang para anggotanya konsumen akhir atau

pengguna barang atau jasa, dan kegiatan atau jasa utama melakukan

pembelian bersama. Contoh koperasi konsumen adalah koperasi yang

kegiatan utamanya mengelola warung serba ada atau supermarket.

Page 21: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

7

Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya tidak

memiliki rumah tangga usaha atau perusahaan sendiri tetapi bekerja sama

dalam wadah koperasi untuk menghasilkan dan memasarkan barag atau

jasa, dan kegiatan utamanya menyediakan, mengoperasikan, atau

mengelola sarana produksi bersama. Contoh koperasi produsen adalah

koperasi jasa konsultasi.

Koperasi simpan pinjam adalah kegiatan atau jasa yang utamanya

menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya.

Koperasi pemasaran adalah koperasi yang anggotanya para produsen atau

pemilik barang atau penyedia jasa dan kegiatan atau jasa utamanya

melakukan pemasaran bersama.

Koperasi simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama

banyaknya dan atau sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota

kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota koperasi. Simpanan

pokok koperasi tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan

menjadi anggota koperasi.

Koperasi simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu

yang tidak harus yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam

waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib koperasi tidak dapat

diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota koperasi.

Melihat dari kriteria dan pengertian organisasi koperasi yang ada,

bagian-bagian dari koperasi sebagai subsitem koperasi adalah:

Page 22: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

8

a. Anggota koperasi sebagai individuu yang bertindak sebagai pemilik dan

konsumen akhir.

b. Anggota koperasi sebagai pengusaha perorangan maupun kelompok

yang memanfaatkan koperasi sebagai pemasok (supplier).

c. Koperasi sebagai badan usaha yang melayani anggota koperasi dan

masyarakat.

Dalam membahas koperasi, Ropke berusaha menggambarkan

ciri-ciri dari sebuah organisasi koperasi sebagai berikut:

a. Adanya beberapa atau sejumlah individu yang bersatu dalam suatu

kelompok, atas dasar sekurang-kurangnya satu kepentingan atau tujuan

yang sama, yang disebut sebagai kelompok koperasi.

b. Adanya anggota-anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok

usaha untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi mereka sendiri, yang

disebut sebagai swadaya atau kerja kolektif dari kelompok koperasi.

c. Adanaya anggota koperasi yang bergabung dalam koperasi

mendayagunakan serta memanfaatkan koperasi secara bersama, yang

disebut sebagai perusahaan koperasi.

d. Koperasi sebagai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang

kepentingan para para anggota kelompok koperasi, dengan cara

menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh anggota dalam

kegiatan ekonominya.

Berdasarkan ciri-ciri organisasi menurut Ropke dan kriteria

koperasi yang ada diatas, dapat diambil dari beberapa kesimpulan tentang

koperasi bahwa:

Page 23: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

9

a. Dalam suatu koperasi, anggota koperasi dapat menjadi sebagai

konsumen akhir maupun sebagai pengusaha. Anggota koperasi dalam

status yang dimilikinya baik sebagai konsumen akhir maupun sebagai

pengusaha yang memanfaatkan dapat memanfaatkan koperasi dalam

aktifitas sosial ekonomi yang dilakukannya.

b. Dalam suatu badan usaha koperasi, sebagai satu kesatuan dari

anggota,pengelola dan pengawas koperasi yan berusaha meningkatkan

kondisi sosial ekonomi anggotanya melalui perusahaan koperasi.

c. Dalam organisasi koperasi, sebagai perusahaan melayani anggota serta

non anggota dikarenakan bertindak sebagai badan usaha.

2. Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut Undang-Undang No 25 Tahun 1992 tentang

perkoperasian menyatakan bahwa koperasi bertujuan memajukan

kesejahteraan khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut

membangun tatanan perekonomian nasioanl dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju,adil dan makmur berdasarkan pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945. Dalam pasal 4 Undang-Undang No 25

Tahun tentang perkoperasian menyatakan bahwa fungsi dan peranan

koperasi adalah sebagai berikut:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteran ekonomi dan sosialnya.

b. Berperan serta serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

kehidupan manusia dan masyarakat.

Page 24: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

10

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai

sokogurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakan usaha bersama yang berdasar atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

3. Prinsip koperasi

Prinsip koperasi pada hakekatnya adalah seperti yang tercantum

dalam Undang-Undang No 25 Tahun 1992 tetntang perekonomian pasal 5

dan penjelasan yaitu koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai

berikut:

a. Pendidikan perkoperasian

b. Kerja sama antar koperasi

c. Modal koperasi

Modal koperasi sesuai dengan sesuai dengan Undang-Undang No

25 Tahun 1992 tentang perkoperasian menyatakan bahwa modal koperasi

terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Sebagai badan koperasi

harus memiliki modal ekuitas sebagai modal perusahaan dan modal

pinjaman sebagai modal penunjang. Dalam pasal 14 Undang-Undang No

25 tahun 1992 menyatakan bahwa:

a. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

b. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan

cadangan dan hibah.

c. Modal pinjaman berasal dari anggota koperasi lainnya atau

anggotanya.

Page 25: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

11

Bank dan anggota keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat

utang lainnya dan sumber lainnya yang sah. Dalam penjelasannya,

disebutkan bahwa modal sendiri adalah modal yang mengandung resiko

atau disebut modal ekuitas yaitu:

a. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang

wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk

menjadi anggota.

b. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak hanya

sama yang wajib dibayar kepada anggota koperasi dalam waktu dan

kesempatan tertentu. Simpanan wjib tidak dapat diambil kembali

selama bersangkutan masih menjadi anggota.

c. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan

sisa hasil usaha yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan

untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

Hibah merupakan sumbangan pihak tertentu yang diserahkan kepada

pihak koperasi dalam dalam upaya untuk mengembangkan koperasi.

Selain itu, simpanan anggota lainnya yang dapat berupa simpanan

sukarela, simpanan khusus, simpanan berjangka, tabungan dan bentuk

simpanan lainnya, yang tentu merupakan utang/pinjaman koperasi

terhadap anggotanya.

4. Konsep Keberhasilan koperasi

Keberhasilan koperasi usaha adalah meningkatnya pendapatan

bersih koperasi dalam satu tahun buku atau dalam dalam satu tahun

periode yang telah berjalan. Menurut Hanel (1996:57) menyatakan bahwa

prasyaratan keberhasilan koperasi maka koperasi harus,

Page 26: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

12

a. Berusaha secara efisien atau produktif, artinya koperasi itu harus

memberikan manfaat dari usaha bersama kepada anggotanya dan

menghasilkan potensi peningkatan pelayanan yang cukup bagi

anggotanya, dimana koperasi tersebut harus mampu bersaing dengan

pasar.

b. Efisien dan efektif bagi anggotanya, artinya setiap anggota akan

menilai bahwa manfaat yang diperoleh karena berpartisipasi dalam

usaha/kerjasama yang merupakan kontribusi yang lebih efektif dalam

mencapai kepentingan dan tujuan-tujuan sendiri ketimbang hasil yang

mungkin diperoleh dari pihak lain.

c. Dalam jangka panjang memnerikan kepada setiap anggota dalam suatu

saldo positif antara kemanfaatan/insentif yang diperoleh dari koperasi

yang jika dibandingkan dengan kemanfaatan dan sumbangan para

anggota lainnya mencerminkan rasa keadilan diantara sesama

anggota kelompok.

Didalam menghindari terjadinya situasi dimana kemanfaatan dari

usaha bersama ini menjadi milik umum atau dengan kata lain mencegah

timbulnya dari dampak-dampak dari penumpang gelap yang terjadi karena

kedudukan sebagai orang luar semakun menariknya atau karena usaha

koperasi mengarah keusaha bukan anggota. Dengan demikian bahwa

keberhasilan usaha koperasi sangatlah ditentukan oleh kemampuan

pengurus koperasi dan pengelolaan usahanya.

Volume usaha adalah rangkaian kegiatan transaksi pembelian dan

penjualan barang dan jasa baik denngan anggota maupun dengan non

anggota yang mampu dicapai oleh koperasi dalam waktu tertentu. Suwandi

Page 27: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

13

(1988:38) menyatakan bahwa volume usaha merupakan totalitas kegiatan

yang tercermin dalam bentuk niali uang dan merupakan titik sentral dari

interaksi dari berbagai peuah dalam koperasi sehingga volume usaha

merupakan ukuran jumlah seluruh kegiatan yang diukur dalam satuan uang

sekaligus dapat memberikan apa saja yang dilakukan koperasi selama

kurung waktu tertentu. Volume usaha adalah total dari pembelian dan

penjualan yang diperoleh suatu perusahaan dalam kelangsungan usahanya.

Setiap koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu

menginginkan diperolehnya laba sisa hasil usaha yang dapat digunakan

untuk mengembangkan usaha koperasi. Adapun timbulnya Sisa Hasil

Usaha (SHU) sebagai pendapatan koperasi bagai badan usaha yang

memberikan pelayanan adalah bertujuan untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya. Dalam Undang-Undang No 25 Tahun 1992

tentang perkoperasian dinyatakan bahwa Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi

merupakan pendapan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku

dikurangi dengan biaya-biaya penyusutan, dam\n kewajiban lainnya

termasuk pajak dalam tahun buku ysng bersangkutan. Sisa Hasil Usaha

(SHU) setelah dikurangi dana cadangan dibagikan kepada anggota

sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota

dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan

perkoperasian dan keperluan lain dan koperasi sesuai dengan keptusan

rapat anggota. Besarnya pemupukan dna cadangan ditetapkan dalam rapat

angota jadi Sisa Hasil Usaha (SHU) tersebut sebagai beban yang telah

diperhitungkan atas harga barang yang dijual dari dan oeh anggota, oleh

karena itu Sisa Hasil Usaha (SHU) dibagikan sedemikian rupa sehingga

Page 28: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

14

dapat dihindari diperolehnya keutungan seseorang dengan merugikan

orang lain. Didalam UUD 1945 khususnya pasal ayat (1) dinyatakan

bahwa “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan “. Menurut pasal diatas, bangun perusahaan yag cocok

adalah koperasi karena didalamnya mengutamakan kemakmuran

masyarakat pada umumnya dan anggota pada khususnya. Dalam hal ini,

koperasi sebagai usaha bersama harus dijiwai oleh semangat kerjasama

dan kekeluargaan diantara para pengurus koperasi dengan para anggotanya

sehingga koperasi dapat mampu memberikan konstribusi yang optimal

bagi peningkatan kesejahteraan para anggotanya sehingga koperasi dapat

mampu mmberiksn konstribusi yang optimal bagi peningkatan

kesejahteraan bagi dikelola oleh koperasi. Untuk menghindari kesalahan

penafsiran tentang prospek keberhasilan usaha yang dimaksudkan adalah

dari segi bussines succes yaitu:

1. Prospek volume usaha yang terdiri dari total pinjaman baik anggota

maupun non anggota dan total pendapatan yan akan diterima oleh

koperasi.

2. Prospek Sisa Hasil Usaha (SHU) terdiri dari total pendapatan dan total

biaya Koperasi Radar Kecematan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

5. Tujuan dan Jenis Koperasi

a. Tujuan koperasi

Dalam peraturan Perundang-unndangan indonesia telah diatur

tentang tujuan koperasi. Berdasarkan Pasal 3 UU No 25 Tahun 1992,

tujuan koperasi adalah:

1) Memajukan kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat.

Page 29: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

15

2) Turut serta dalam membangun tatanan perekonomian nasional dalam

rangka mewujudkan masyarakat yang makmur, adil dan maju

berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.

b. Jenis-jenis koperasi

Jenis-jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan aktifitas

dan kepentingan ekonomi anggotanya. Jenis koperasi terdiri atas 3 jenis

yaitu, koperasi produksi (production cooperatives), koperasi konsumsi

(consumer cooperatives), koperasi jasa (cooperatives services).

1) Koperasi produksi

Koperasi produksi adalah jenis koperasi yang anggotanya terdiri atas

para produsen dengan melakukan kegiatan usaha khusus penjualan

barang- barang produksi pada anggotanya.

Contohnya koperasi ternak, koperasi cengkeh, koperasi kopra,

koperasi nelayan, dan koperasi kerajinan.

2) Koperasi konsumsi

Koperasi konsumsi adalah jenis koperasi yang memiliki anggota

yang terdiri atas kumpulan konsumen, bergerak khusus dalam

aktifitas penjualan barang-barang konsumsi terutama barang

kebutuhan para anggota koperasi dan masyarakat sekitarnya.

Contohnya koperasi karryawan (KOPKAR), koperasi pegawai

republik indonesia (KPRI), koperasi siswa/mahasiswa, koperasi RT,

dan koperasi ABRI.

3) Koperasi Jasa

Page 30: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

16

Koperasi jasa adalah jenis koperasi yang melakukan kegiatan usaha

dengan memberi pelayanan atau jasa kepada para anggota

khususnya dan masyarakat sekitarnya.

Contohnya koperasi asuransi, koperasi simpan pinjam, ataupun koperasi

perkreditan.

Jenis-jenis koperasi juga dibagi atas jumlah jenis aktivitas usaha

yang dimiliki. Koperasi tersebut adalah koperasi Single Purpose dan

koperasi Multipurpose. Koperasi Single Purpose adalah koperasi yang

bergerak dalam satu bidang usaha seperti hanya bergerak dalam bidang

jasa simpan pinjam. Ada koperasi yang hanya bergerak dalam bidang

konsumsi saja. Koperasi Multipurpose adalah koperasi yang mengelola

semua atau lebih dari Stu bidang koperasi baik itu bidang jasa, konsumsi

maupun produksi. Koperasi jenis Multipurpose terbilang koperasi yang

sudah memiliki umur dan moral yang cukup besar untuk mengembangkan

kapasitas, fungsi dan peranan anggota koperasi. Contoh jenis koperasi

Multipurpose adalah KUD (Koperasi Unit Desa).

Berdasarkan UU No 25 Tahun 1992, koperasi dapat dibedakan

menurut kenggotaannya yaitu koperas Primer dan koperasi sekunder.

Koperasi primer adalah jenis koperasi yang beranggotakanorang seorang

(berdasarkan ketentuan minimal 20 orang). Sedangkan koperasi sekunder

adalah jenis koperasi beranggotakan badan-badan hukum koperasi

(gabung).

6. Kelebihan dan kelemahan koperasi

Kelebihan koperasi

Page 31: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

17

a. Koperasi lebih mengutamakan tujuan yang berupa kesejahteraan

anggota (Coperative prioritize goals such as the welfare of

memebers). Pendapatan dan laba yang diperoleh koperasi hanyalah

merupakan konsekuensi atau akibat dari usaha pencapaian tujuan

menyejahterahkan anggota tersebut. Keutungan yang diperoleh

koperasi tidak disebut lama melainkan SHU (sisa hasil usaha) , setiap

akhir tahun dikembalikan lagi kepada anggota disamping untuk dana

cadangan.

b. Mengutamakan pelayanan terhadapa anggota (Prioritizing Services To

Remembers).

c. Keanggotaannya bersifat sukarela (Volunteer ) dan terbuka.

d. Setiap orang dapat menjadi anggota koperasi dengan membayar

simpanan pokok dan simpanan wajib.

e. Besarnya simpanan pokok dan simpanan dan simpanan wajib

ditentukan bersama sehingga terjangkau oleh semua anggota.

f. Tidak ada perbedaan diantara para anggota dan dalam bentuk apapun.

g. Bagian SHU yang diterima anggota berdasarkan jasa masing-masing

anggota yang telah diberikan kepada koperasi.

h. Tanggung jawab anggota terbatas.

i. Koperasi berpotensi menjadi raksasa bisnis masa depan.

Kelemahan koperasi.

a. Kondisi yang terjadi dilapangan adalah, persentase tingkat kesadaran

anggota koperasi secara keseluruhan sangat rendah untuk melakukan

peningkatan dalam koperasi.

Page 32: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

18

b. Karena redahnya kesadaran anggota koperasi maka sulit untuk

memilih pengurus koperasi yang profesional. Daya saing koperasi

lebih rendah jika dibandingkan dengan badan usaha swasta yang

murni bertujuan mencari laba.

B. Modal Kerja

1. Pengertian Modal Kerja

Modal kerja adalah aktifa lancar dikurangi modal lancar. Modal kerja

ini merupakan ukuran tentang keamanan dari kepentingan kreditur jangka

pendek. Modal kerja bisa juga dianggap sebagai dana yang tersedia untuk di

investasikan dalam aktifa tidak lancar atau untuk membayar utang tidak lancar.

Kenaikan dalam modal kerja terjadi apabila aktifa tidak lancar menurun atau

dijual karena kenaikan dalam utang jangka panjang dan modal. Penurun dalam

modal kerja timbul akibat aktifa tidak lancar naik atau dibeli atau utang jangka

panjang dan modal naik atau dibeli atau utang jangka panjang naik.

Penggunaan dana dalam modal kerja sama dalam sumber penggunaan

dana dan kas. Sedangkan analis penggunaan modal kerja adalah analisis

laporan keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan perubahan informasi

tentang perubahan modal kerja perusahaan serta sebab-sebab perubahan

tersebut yang dikenal dengan sumber modal kerja dan penggunaan modal kerja

pada suatu periode. Informasi ini sangat penting untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mengelola dana (modal kerja) untuk membiayai operasi

perusahaan.

Modal kerja yang dimaksud adalah modal kerja bersih, yaitu: selisih

lebih aktiva lancar diatas utang lancar. Oleh karena itu yang menjadi sumber

Page 33: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

19

dan penggunaan modal kerja adalah akun-akun diluar aktiva lancar dan utang

lancar.

2. Sumber Modal Kerja

Pada dasarnya sumber modal ditinjau dari asalnya dapat dibedakan

menjadi sumber dana intern (Internal Sources) dan Sumber Ekstern (Eksternal

Sources).

a. Sumber Intern

Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal yang dibentuk

atau dihasilkan sendiri didalam perusahaan.

b. Sumber Ekstern

Sumber Ekstern adalan sumber dana yang berasal dari luar

perusahaan

3. Jenis Modal Kerja

a. Modal kerja permanen (Permanen Working Capital)

Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat

menjalankan fungsinya modal kerja ini terdiri dari :

1) Modal kerja primer (Primary Working Capital) jumlah

modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan

untuk menjaga Kontinuitas usahanya.

2) Modal kerja normal (Normal Working Capital)

Modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan

proses produksi normal.

b. Modal kerja variable (Variable Working Capital)

Yaitu modal kerja yang jemlahnya berubah-ubah sesuai dengan

perubahan keadaan. Modal kerja ini dibagi :

Page 34: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

20

1) Modal Kerja Musiman (Seasonan Working Capital)

Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah yang disebabkan

oleh Fluktuasi musim.

2) Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)

Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh

fluktuasi konjuntur.

3) Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)

Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena

keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.

4. Faktor yang mempengaruhi modal kerja

a. Volume Penjualan

b. Faktor musim dan siklus

c. Perubahan dalam teknologi

d. Kebijakan perusahaan

e.

5. Kelebihan dan Kekurangan Modal Kerja

a. Kelebihan Modal Kerja

1) Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna

membenahi modal kerja yang diperlukan.

2) Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi

rencana keuangan di dalam jangka pendek.

3) Menilai kecepatan perputaran modal kerja dalam arti yang

menyeluruh.

4) Membayar atau memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai

dengan jatuh tempo.

Page 35: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

21

5) Memperoleh kredit sebagai sumber dana guna memperbesar

pemenuhan kebutuhan kekayaan aktiva lancer

6) Memberikan pedoman yang sehingga tidak terdapat keraguan

manajemen guna memperoleh efisiensi yang baik.

b. Kekurangan Modal Kerja

1) Kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan laba

menurun sebagai akibat lambatnya perputaran dana

perusahaan.

2) Menimbulkan kesan bahwa manajemen tidak mampu

menggunakan modal kerja secara efisien

3) Jika modal kerja tersebut dipinjam dari bank maka perusahaan

mengalami kerugian dalam membayar bunga.

6. Penggunaan dan Pengelolaan Modal Kerja

a. Pembayaran biaya operasi perusahaan.

b. Kerugian penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek).

c. pembelian aktiva tidak lancar.

d. pembelian kembali saham atau obligasi.

e. pembayaran pinjaman jangka panjang.

f. pembetukan dana untuk tujuan tertentu.

7. Efesiensi Modal Kerja

Efesiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari

segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang

dijalankan.

Efesiensi menurut Mulyamah (1987) yaitu “Efesiensi merupakan

suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan

Page 36: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

22

dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataan lain

penggunaan yang sebenarnya”.

Untuk mengukur efesiensi penggunaan modal kerja suatu koperasi

dapat diukur dengan menggunakan analisis rasio yaitu rasio likuiditas,

rasio aktivitas dan rasio rentabilitas.

Standar pengukuran efisiensi modal kerja suatu koperasi biasanya

telah ditetapkan oleh Departemen Koperasi dan PPKM, dimana

standar tersebut mengalami pembaharuan sesuai dengan

perkembangan koperasi di Indonesia. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan standar terbaru yaitu sesuai dengan Keputusan Menteri

Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Nomor :

129/Kep/M/KUKM/XI/2002. Tetapi standar tersebut belum mencakup

keseluruhan dari analisis rasio yang penulis gunakan dalam penelitian.

Untuk melengkapi standar pengukuran tersebut penulis menetapkan

standar pengukuran dengan beracuan pada standar pengukuran yang

di keluarkan oleh Departemen Koperasi dan PPKM lama dan penulis

berusaha menyelesaikannya dengan kriteria standar pengukuran

terbaru.

C. Standar Efesiensi

Tabel di bawah ini merupaka standar pengukuran efisiensi penggunaan

modal kerja baik standar terbaru maupun standar lama yang disesuaikan

oleh penulis.

Page 37: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

23

Tabel 1

Standar Pengukuran Efesiensi Penggunaan Modal Kerja

Analisis Rasio Likuditas

Rasio Interval Rasio Kriteria

1.1 Rasio lancar

(Current ratio)

175% - 200% Sangat Baik

150% - 174% atau 225% - 249% Baik

125% - 149% atau 250% 274% Cukup Baik

< 125% atau 275% Kurang Baik

1.2 Rasio Cepat

(Quick ratio)

100% Sangat Baik

75% - 99% atau 125% - 149% Baik

50% - 74% atau 150% - 174% Cukup Baik

< 50% atau > 175% Kurang Baik

Analisis Ratio Aktivitas

Rasio Interval Rasio Kriteria

1.3 Perputaran Piutang

(Receivable

turnover)

> 30 kali Sangat Efisien

30 kali – 20 kali Efisien

20 kali – 15 kali Cukup Efisien

< 15 kali Kurang Efisien

1.4 Perputaran

persediaan

(Inventory turnover)

> 10 kali Sangat Efisien

10 kali – 6 kali Efisien

5 kali – 1 kali Cukup Efisien

< 1 kali Kurang Efisien

1.5 Perputaran modal

kerja

(working capital

turnover)

> 3 kali Sangat Efisien

3 kali – 2 kali Efisien

1 kali – 0 kali Cukup Efisien

< 0 kali Kurang Efisien

Page 38: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

24

Analisis Ratio Rentabilitas

Rasio Interval Rasio Kriteria

3.1. Rasio laba bersih sblm pajak

dengan total aktiva (Rate of

ROA)

> 10 % Sangat Efisien

6 % - 9 % Efisien

0 % - 5 % Cukup Efisien

< 0 % Kurang Efisien

3.2 Rentabilitas modal sendiri

(Rate of return on net worth)

>21 % Sangat Efisien

10 % - 20 % Efisien

1 % - 9 % Cukup Efisien

< 1 % Kurang Efisien

D. Kerangka Pikir

Kerangka pemikiran mengenai hubungan antar variabel-variabel yang

telah dijelaskan di atas dapat di gambarkan sebagai berikut :

Kantor KPRI Radar

Sumber Modal

Analisis Modal Kerja

Hasil Efisiensi Modal Kerja

Page 39: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

25

E. Hipotesis

Diduga bahwa rasio (Likuiditas, Aktivitas da Rentabilitas) dan

perputaran modal kerja yang digunakan Koperasi Pegawai Republik

Indonesia (KPRI) “Radar” Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng

sudah Efesien.

Keterangan :

1. Standar yang telah ditetapkan oleh Departemen Koperasi dan PPKM

terbaru adalah standar pengukuran untuk ratio lancar, perputaran piutang,

ratio bersih sebelum pajak dengan total aktiva dan rasio rentabilitas modal

sendiri.

2. Standar yang telah ditetapkan oleh Departemen Koperasi dan PPKM lama

yang telah disesuaikan oleh penulis adalah standar pengukuran untuk ratio

cepat, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja.

Pengelolaan modal kerja merupakan salah satu aspek penting bagi

perusahaan.

Perusahaan secara umum harus mampu mempertahankan jumlah modal

kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Setiap elemen dari aktiva

lancar tersebut harus dikelola secara efisien agar meningkatkan tingkat

likuiditas perusahaan pada tingkat yang aman. Perusahaan melakukan investasi

dalam aktifa tetap dengan harapan akan mendapatkan return yang lebih lebas

dibandingkan sebelum melakukan investasi. Investasi dalam aktiva tetap dapat

ditujukan untuk mengembangkan produk dan jasa perusahaan sesuai dengan

kebutuhan konsumen.

Page 40: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

26

Jika kekurangan aset untuk mengembangkan produk dan jasa

perusahaan sedangkan permintaan semakin besar, maka perusahaan akan

kehilangan konsumen. Tetapi jika terlalu banyak aset yang dimiliki akan

mengakibatkan idle fixed asset dimana aktiva tetap yang dimiliki tidak dapat

digunakan secara optimal. Oleh karena itu, ketepatan dalam menentukan modal

kerja dan investasi aktiva tetap akan mengakibatkan keuntungan dan

kelangsungan perusahaan.

Perlakuan sangat bervariasi, tetapi yang diperlukan bahwa modal kerja

(aktiva lancar) adalah untuk memenuhi kewajiban lancar, sehingga Manejer

Unit Usaha bertanggung jawab untuk mengawasi hutang tersebut.

Dalam menghidupi jalannya perusahaan, dibutuhkan modal sumber

modal dapat berasal dari setora modal dari para pemegang saham atau dapat

juga dari utang bank. Kedua sumber modal bukanlah gratis, tapi ada sewanya.

Biaya modal atas utang disebut bunga dan biaya modal yang berasal dari

pemegang saham adalah dividen. Jika perusahaan menggunakan sumber dana

yang merupakan gabungan dari keduanya, maka biaya modal adalah biaya

modal rata-ratanya (weighted everage cost of capital).

Page 41: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Adapun lokasi/tempatpenelitian dilakukan pada Kantor KPRI

Radar yang berlokasi di Jalan Merpati Baru No.11, Kelurahan

Pallantikang, Kecamatan Bantaeng, Penelitian ini dimulai dari

penulisan proposal hingga ujian skripsi penelitian ini dilakukan selama

kurang lebih dua bulan Juni s/d Juli.

B. Teknik Pengumpulan Dan Sumber Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumupulan data dilakukan dengan cara:

a. Penelitian pustaka (library research), yaitu penulis mengadakan

penelitian dengan peninjauan pada berbagai pustaka dengan membaca

atau mempelajari buku-buku literatur lainnya yang erat hubungannya

dengan penulisan proposal ini dan dapat mendukung pokok

pembahasan.

b. Penelitian lapangan (field research), untuk hal tersebut maka penulis

mengadakan:

1. Teknik observasi, dilakukan dengan jalan mengadakan

pengamatan secara langsung dalam proses kegiatan pengolahan

data mengenai kebijaksanaan seleksi yang diterapkan pada

instansi.

27

Page 42: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

28

2. Teknik interview, yaitu dilakukan dengan jalan wawancara secara

langsung dengan pimpinan instansi, kepala bagian, dan sejumlah

personil yang berhubungan dengapenulisan proposal ini.

3. Dokumentasi, yaitu dokumen yang menyangkut sejarah instansi,

struktur organisasi, pembagian tugas, dan visi dan misi yang ada

dalam perusahaan tersebut.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penulisan proposal ini dapat diuraikan

seperti berikut :

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan

pengamatan langsung pada Instansi dan wawancara secara langsung

dengan Kepala Instansi beserta stafnya yang ada kaitannya dengan

penulisan ini.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan

data lainnya yang ada, khususnya dengan masalah yang akan dibahas

tentang Penggunaan Modal Kerja Secara Efisien.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah

metode deskriptif kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka dan laporan-

laporan tentang bagaimana penggunaan modal kerja secara efisien berdasarkan

data yang dikumpulkan. Data tersebut dapat digunakan untuk perbandingan serta

menghitung korelasi persentase dengan penggunaan modal kerja secara efisien

pada kantor Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Radar Kab.Bantaeng.

Page 43: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

29

Konsep yang digunakan dalam mengefesienkan modal kerja dalam

sebuah instansi adalah menjaga keseimbangan jumlah aktiva lancar dan jumlah

hutang lancar agar dapat digunakan untuk menunjang operasi perusahaan. Dengan

adanya keseimbangan tersebut, maka modal perusahaan tersebut dapat dikatakan

baik dalam menetukan tingkat likuiditas perusahaan.

Dalam menganalisis data penelitian menggunakan analisis Rasio Likuiditas, Rasio

Aktivitas, dan Rasio Rentabilitas yaitu :

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuditas yang digunakan adalah :

1) Rasio lancar (Current ratio)

Rasio lancar = Aktiva Lancar x 100%

Utang Lancar

(Riyanto, 2001 : 332)

2) Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat = Kas + Efek + Piutang x 100%

Utang Lancar

(Riyanto, 2001 : 333)

2. Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas yang digunakan adalah :

1) Perputaran piutang (Receivable turnover) dan periode rata-rata

pengumpulan piutang (Average Collection Periode)

Perputaran Piutang = Penjualan kredit x 1 kali

Piutang Rata-Rata

Periode rata-rata

Pengumpulan piutang = 360 hari x 1 hari

Perputaran piutang

(Riyanto, 2001 : 334)

Page 44: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

30

2) Perputaran persediaan (Inventory turnover) dan periode rata-rata

persediaan tersimpan digudang (Average day’s inventory)

Perputaran persediaan = Harga Pokok Penjualan x 1 kali

Persediaan rata-rata

Periode rata-rata persediaan

Tersimpan di gudang = 360 hari x 1 hari

Perputaran Persediaan

(Riyanto, 2001 : 334)

3) Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)

Perputaran modal kerja = Penjualan Neto x 1 kali

Modal Kerja Rata-rata

(Riyanto, 2001 : 335)

3. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas yang digunakan adalah :

1) Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva (Rate of ROA)

Rasio laba bersih sebelum pajak

dengan total aktiva = SHU sebelum pajak x100%

Total Aktiva

(Riyanto, 2001 : 335)

2) Rentabilitas modal sendiri (Rate of return on net worth)

Rentabilitas modal sendiri = SHU Setelah pajak x100%

Jumlah modal Sendiri

Page 45: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

31

BAB. IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat

Sejarah berdirinya KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia)

“Radar” Kabupaten Bantaeng, yang terletak disebelah Utara dari Kota

Bantaeng.

Atas inisiatif dari beberapa tokoh masyarakat dan atas kuasa rapat

pembentukan pada tahun 1985 didirikanlah Koperasi Pegawai Negeri yang

ada di wilayah atau lingkungan Departemen P dan K berkedudukan di

Kecamatan Bantaeng. Adapun tokoh masyarakat yang memprakarsai atau

mempunyai inisiatif untuk mendirikan koperasi itu adalah :

1. HM. Alwi BA

2. H. Isman Caco

3. Jumanai

4. Drs. H. Mangellai Dg Ngero

5. Drs. H. Fauzi Maksud

6. Hj. Nurhayati Nastura

B. Visi dan Misi Kantor Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

a. VISI

Terwujudnya kesejahteraan anggota melalui pelayanan yang

bermutu dalam suasana kekeluargaan.

31

Page 46: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

32

b. MISI

1) Mewujudkan Koperasi Pegawai Republik Indonesia(KPRI)

“Radar” sebagai badan usaha yang sehat, tangguh, berdaya

saing tinggi dalam usaha.

2) Memberikan pelayanan prima kepada para anggota Kantor

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Radar”

masyarakat, dan mitra usaha lainya.

3) Mengenmbangkan partisipasi aktif anggota Kantor

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Radar”.

4) Meningkatkan wawasan perkoperasian bagi anggota

perkoperasian Radar.

5) Mengenmbangkan struktur dan tata kelola organisasi yang

lebih responsive dan inovatif, tanggap terhadap aspirasi,

kebuthan, dan kepentingan anggota dalam memperoleh

pelayanan yang bermutu.

6) Memanfaatkan hasil usaha koperasi secara optimal untuk

mewujudkan kesejehteraan anggota.

Page 47: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

33

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi suatu koperasi satu dengan yang lainnya

berbeda-beda. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan besar kecilnya

kegiatan dari koperasi tersebut. Struktur organisasi merupakan cerminan

lalu lintas wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi baik secara

vertical maupun horizontal.

Berikut ini merupakan struktur organisasi pada KPRI (Koperasi Pegawai

Republik Indonesia) “Radar”

KEPALA

KOPER

ASI

PENASEHA

T

PENGURUS BADAN

PEMERIKSA

ANGGOTA

MANAJER

PETUGAS

TOKO KASIR STAF

KANTOR PEMBANTU

Page 48: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

34

Dari struktur organisasi tersebut masing-masing bagian mempunyai

tanggung jawab fungsional yang berbeda yaitu sebagai berikut:

1. Kepala koperasi

Kepala koperasi merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam

tatanan kehidupan koperasi, yang mempunyai fungsi antara lain:

a. Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

koperasi.

b. Menetapkan kebijaksanaan umum dibidang organisasi,

manajemen dan koperasi.

c. Menetapkan dan mengesahkan rancangan kerja dan rancangan

anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan

laporan keuanagan koperasi.

d. Memilih, dan mengangkat dan atau memberhentikan badan

pemeriksaan dan pengurus’

e. Pembagian sisa hasil usaha.

f. Penggabungan, peleburan, dan pembubaran koperasi.

2. Pengurus

Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota.

Adapun tugas dari pengurus antara lain:

a. Memimpin organisasi, mengolola koperasi dan usahanya.

b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana

anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

c. Menyelenggarakan rapat anggota.

Page 49: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

35

d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas.

e. Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan.

f. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta

pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan anggaran

dasar.

g. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan kemanfaatan

koperasi sesuai dengan tanggung jawab dan keputusan rapat

anggota.

3. Badan pemeriksa

Badan pemeriksa dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota.

Badan pemeriksa berfungsi sebagai badan pengawas atau pemeriksa

keseluruhan tata kehidupan koperasi, meliputi organisasi, usaha dan

pelaksanaan kebijakan-kebijakan pengurus.

Adapaun tugas badan pemeriksa antara lain:

a. Mengawasi semua kebijaksanaan operasional pengurus yang

meliputi bidang organisasi, usaha dan pelaksanaan

kebijaksanaan pengurus.

b. Memeriksa dan meneliti kebenaran-kebenaran dan buku-buku

dan catatan-catatan yang berhubungan dengan kegiatan

organisasi dan usaha koperasi.

Page 50: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

36

c. Memeriksa dan menilai pelaksanaan kegiatan organisasi usaha

dan keuangan serta memberikan pendapatan dan saran

perbaikan.

d. Bertanggungjawab atas kegiatan pemeriksaan dan hasil

pemeriksaan yang dilakukan.

4. Manajer

Manajer berfungsi sebagai pengelola kegiatan usaha pada koperasi,

manajer berdasar wewenang yang dililmpahkan pengurus.

Tugas manejer antara lain:

a. Mengkoordinir penyusunan rencana usaha dan anggaran

masing-masing bagian yang berada dibawah tanggung

jawabnya, dalam rangka menyusun rencana kerja dan

mengajukan rencana kerja tersebut kepada pengurus.

b. Bersama pengurus ikut membahas dan menyiapkan rencana

keja dan anggaran pada rapat anggota tahunan.

c. Membimbing atau memberikan pengarahan-pengarahan dan

mengawasi agar pelaksanaan kerja tidak menyimpang dari

rencsns yang digariskan.

5. Bagian-bagian/ unit-unit usaha

Bagian-bagian/ unit-unit usaha ini merupakan pelaksanaan usaha atau

yan melayani langsung pada anggota dan juga menyediakan

kebutuhan-kebutuhan anggota.

D. Permodalan

Suatu badan usaha yang menjalankan usahanya tidak terlepas dari

masalah permodalan, karena modal merupakan dasar dari berdirinya suatu

Page 51: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

37

usaha. Modal juga dapat digunakan sebagai pengukur efesiensi usaha

tersebut. Demikian pula bagi KPRI “Radar” Kecematan Bantaeng

Kabupaten Bantaeng, modal juga merupakan hal yang sangat penting

didalam menjalankan kegiatannya.

Modal yang digunakan oleh KPRI “Radar” Kabupaten Bantaeng

Kecematan Bantaeng terdiri dari:

a. Simpanan pokok anggota (SP) adalah simpanan yang harus

dibayarkan anggota koperasi saat pertama kali menjadi anggota.

b. Simpanan wajib anggota (SW) adalah sejumlah simpanan tertentu

yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada

koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.

c. Simpanan khusus adalah simpanan yang besarnya tidak ditentukan

tetapi bergantung kepada kemampuan angota.

d. Donasi adalah sumbangan berupa uang yang diberikan kepada

seseorang atau sekumpulan.

e. Cadanga koperasi adalah

Adapun data perkembangan modal KPRI(Koperasi Pegawai Republik

Indonesia) “Radar” Kecematan Bantaeng Kabupaten Bantaeng, disamping dari

modal Koperasi Pegawai Republik Indonesia sendiri, juga mendapat pinjaman

dari IKPN (Induk Koperasi Pegawai Negeri) yang telah memberikan kepercayaan

untuk mengambil kredit yang digunakan untuk mengambil kredit yang digunakan

untuk membuat sebuah toko yang cukup besar dan diberi nama toko “Radar

Mart”. Dan selain itu juga mendapat pinjaman dari APBD yang digunakan untuk

membuka usaha perkreditan

Page 52: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

38

E. Bidang Usaha

Kegiatan usaha KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia)

“Radar” Kecematan Bantaeng Kabupaten Bantaeng yang telah

dilaksanakan diantaranya:

a. Bidang Simpan Pinjam

Usaha ini dilaksanakan dengan suku bunga yang lebih rendah dari

suku bunga Bank. Peminat simpan pinjam cukup banyak dan

semua anggota KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia)

“Radar” Kecematan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

b. Bidang Usaha Pertokoan dan Foto Copy

Usaha ini dilaksanakan melalui toko koperasi yang menempati

salah satu ruang disebelah kantor KPRI (Koperasi Pegawai

Republik Indonesia) “Radar” Kecematan Bantaeng Kabupaten

Bantaeng. Adapun barang-barang yang disediakan adalah barang-

barang yang disediakan adalah barang-barang kebutuhan sehari-

hari antara lain, alat-alat tulis, barang pecah belah, pakaian,

kosmetik, obat-obatan dan lainnya.

c. Bidang Usaha Sewa Gedung/Kursi

Salah satu unit usaha yang turut berkontribusi pada peningkatan

usaha KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) “Radar”

Bantaeng adalah usaha sewa gedung/kursi, dimana selama tiga

tahun berturut-turut telah memperoleh keuntungan yang sangat

besar.

Page 53: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

39

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Untuk menganalisis efesisensi penggunaan modal kerja pada KPRI

“Radar” Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng, digunakan beberapa alat

analisis yaitu rasio likuiditas, aktivitas dan rentabilitas adalah sebagai berikut :

1. Analisis Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk menganalisa

dan menginterprestasikan posisi keuangan jangka pendek suatu

koperasi. Untuk mengetahui besarnya tingkat likuiditas KPRI “Radar”

Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng digunakan dua rasio yaitu:

1) Rasio Lancar (Current ratio)

Rasio lancer adalah rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi

dalam melunasi utang yang segera dipenuhi dengan aktiva lancar.

Rasio lancar dapat dihitung dengan membandingkan antara jumlah

aktiva lancar dengan utang lancar. Rasio lancar KPRI “Radar”

Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng tahun 2012-2014 dapat

dilihat dalam perhitungan pada table dibawah ini :

39

Page 54: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

40

Tabel 2 Perhitungan Rasio Lancar

Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Rasio Lancar

2012 Rp.10.884.425.492 Rp.1.097.055.406 992,14 %

2013 Rp.13.092.296.074 Rp.1.198.686.345 1.092,22 %

2014 Rp.14.857.620.059 Rp.1.671.183.066 889,04 %

Sumber: Data Laporan Keuangan KPRI “Radar” yang diolah Tahun 2013-2014

2) Rasio Cepat ( quick ratio )

Rasio cepat adalah rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi

untuk membayar utang lancar yang harus segera dipenuhi dengan

aktiva lancar yang lebih likuid. Rasio cepat KPRI “Radar”

Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng Tahun 2012 – 2014

dapat dilihat dalam perhitungan pada tabel dibawah ini :

Tabel 3 perhitungan Rasio Cepat

Tahun Kas Piutang Utang Lancar

Rasio

Cepat

2012 Rp.119.993.810 Rp.9.836.174.400 Rp.1.097.055.406 346,70 %

2013 Rp.105.770.093 Rp.12.081.037.400 Rp.1.198.686.345 428,90 %

2014 Rp.154.419.599 Rp.13.387.766.950 Rp.1.671.183.066 146,55 %

Sumber: Data Laporan Keuangan KPRI “Radar” yang diolah Tahun 2013-201

2. Analisis Aktivitas

Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan koperasi dalam menggunakan dana yang tersedia, yang

mencermin dalam perputaran midalnya. Semakin cepat tingkat

perputarannya atau makin pendek periode terikatnya berarti semakin

Page 55: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

41

efisien penggunaannya. Untuk mengetahui besarnya tingkat aktivitas

KPRI “Radar” Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng digunakan

rasio aktivitas sebagai berikut :

1) Perputaran dan periode rata-rata pengumpulan piutang (Receivable

turnover and Avarage collection periode.

Perputaran piutang adalah kemampuan dana yang tertanam dalam

piutang yang berputar dalam periode tertentu. Perputaran dan

periode rata-rata pengumpulan piutang pada KPRI “Radar”

Kecematan Bantaeng Kabupaten Bantaeng tahun 2012-2014 dapat

dilihat dalam perhitungan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4 perhitungan perputaran dan periode rata-rata pengumpulan

piutang

Tahun Pjl Neto Ptg Awal Ptg Akhir Rata-rata Ptg Pptr

Ptg

Prd

Pgmpl

Ptg

2012 Rp.372.413.124 Rp.509.793.390 Rp.630.628.460 Rp.570.210.925 0.19

kali

1.895

hari

2013 Rp.413.076.765 Rp.630.628.460 Rp.689.684.460 Rp.660.156.460 0.18

kali

2000

hari

2014 Rp.433.919.673 Rp.689.684.460 Rp.839.623.650 Rp.764.654.055 0,23

kali

1565

hari

Sumber: Data Laporan Keuangan KPRI “Radar” yang diolah

Tahun 2012-2014

Keterangan : Pjl Neto : penjualan Neto

Ptg : Piutang

Pptr Ptg : Perputaran Piutang

Prd Pgmpl Ptg : Periode Rata-rata

Pengumpulan Piutang

2) Perputan dan periode rata-rata persediaan tersimpan di gudang

(Inventory turnover and average day’s inventory).

Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan diganti

dalam artian dibeli dan dijual kembali.

Tabel 5 perhitungan perputaran dan periode rata-rata persediaan

tersimpan digudang

Page 56: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

42

Tahun Hpp Psdn Awal Psdn Akhir

Rata-rata

Psdn

Pptr

Prsd

n

Prd Prsdn

Tsmp di

Gdng

2012 Rp.498.526.066 Rp.51.542.264 Rp.64.227.148 Rp.57.884.

706

0.19

kali

1.895 hari

2013 Rp.591.935.139 Rp.64.227.148 Rp.79.656.367 Rp.71.941.

758

0.18

kali

2000 hari

2014 Rp.807.939.788 Rp.79.656.367 Rp.79.447.679 Rp.79.552.

023

0,23

kali

1565 hari

Sumber: Data Laporan Keuangan KPRI “Radar” Yang diolah

Tahun 2013-2014

Keterangan: Hpp : Harga Pokok Penjualan

Prsdn : Persediaan

Pptr Prsdn : Perputaran Persediaan

Prd Prsdn Tsmp di gdg : Periode Rata-rata persediaan

tersimpan digudang

3) Perputaran Modal Kerja (Working capital turnover)

Perputaran modal kerja adalah kemampuan modal kerja (neto)

berputar dalam satu periode siklus kas dari perusahaan.

Tabel 6 Perhitungan Perputaran Modal Kerja

Tahun

Pjl Neto MK Awal MK Akhir

Rata

-rata MK Pptr MK

2012 Rp.372.413.124 Rp.480.145.274 Rp.541.752.399 Rp.510.948.837 2,61 kali

2013 Rp.413.076.765 Rp.541.752.399 Rp.680.087.080 Rp.610.919.740 1,96 kali

2014 Rp.433.919.673 Rp.680.087.080 Rp.824.494.762 Rp.752.290.921 2,69 kali

Sumber : Data Laporan Keuangan KPRI “Radar” yang

diolah Tahun 2013-2014

Keterangan : Pjl Neto : Penjualan Neto

MK : Modal Kerja

Pptr MK : Perputaran Modal Kerja

3. Analisis Rentabilitas

Ratio rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode

tertentu dan dinyatakan dalam prosentase. Untuk mengetahui

Page 57: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

43

besarnya tingkat rentabilitas KPRI “Radar” Kecamatan Bantaeng

Kabupaten Bantaeng digunakan rasio rentabilitas sebagai berikut :

1) Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva adalah

kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan

aktiva untuk menghasilkan keuntungan.

Tabel 7 Perhitungan Rasio Laba Bersih Sebelum Pajak dengan

Total aktiva

Tahun SHU Sblm Pajak Total Aktiva

Rasio Laba

Bersih Sebelum

Pajak

2012

Rp.1.588.187.864 Rp.11.565.883.302 0,13 %

2013

Rp.1.680.373.618 Rp.13.837.464.040 0,12 %

2014

Rp.1.727.729.445 Rp.15.913.136.473 0,10 %

Sumber: Data Laporan Keuangan KPRI “Radar” diolah Tahun

2013-2014

2) Rentabilitas modal sendiri (Rate of return on net worth)

Rentabilitas modal sendiri adalah kemampua suatu perusahaan

dari modal sendiriyang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan

keuntungan.

Tabel 8 Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri

Tahun SHU Stlh Pajak Modal Sendiri Rentabilitas

Modal Sendiri

2012

Rp.1.390.807.264 Rp.10.468.517.896 0,13 %

2013

Rp.1.471.581.168 Rp.12.638.467.695 0,11 %

2014

Rp.1.511.763.295 Rp.14.284.162.126 0,10 %

Sumber : Data Laporan Keuangan KPRI “Radar” yang diolah

Page 58: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

44

4. Penilaian Efesiensi Penggunaan Modal Kerja

Untuk menilai efisiensi dilakukan dengan membandingkan hasil

dari perhitungan rasio tersebut dengan standar pengukuran yang telah

ditetapkan.

1. Analisis Ratio Likuiditas

Analisis ratio likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Rasio Lancar

Tabel 9 Analisis Ratio lancar

Tahun Ratio lancar Standar Kriteria

2012 992,14 % >200 % Sangat Baik

2013 1.092,22 % >200 % Sangat Baik

2014 889,04 % >200 % Sangat Baik

b. Rasio cepat

Tabel 10 Analisis Rasio Cepat

Tahun Ratio cepat Standar Kriteria

2012 346,70 % >175 % Kurang Baik

2013 428,90 % >175 % Kurang Baik

2014 146,55 % 125 % - 149 % Baik

2. Analisis Rasio Aktivitas

Analisis ratio aktivitas yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Perputaran dan periode rata-rata pengumpulan piutang

Page 59: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

45

Tabel. 11 Analisis Perputaran dan Periode rata-rata Pengumpulan Piutang

Tahun Perputaran

Piutang

Periode Rata-Rata

Pengumpulan

Piutang

Standar Kriteria

2012 0.19 kali 1.895 hari >15 kali Kurang

Efisien

2013 0.18 kali 2000 hari >15 kali

Kurang

Efisien

2014 0,23 kali 1565 hari >15 kali

Kurang

Efisien

b. Perputaran dan Periode rata-rata persediaan tersimpan di gudang

Tabel 12 Analisis Perputaran dan Periode rata-rata persedian tersimpan

digudang

Tahun Perputaran

Persediaan

Periode persediaan

tersimpan di

gudang

Standar Kriteria

2012

9,67 kali

37 hari 10 kali – 6 kali Efisien

2013

9,21 kali

39 hari 10 kali – 6 kali Efisien

2014

10,14 kali

36 hari 10 kali – 6 kali Efisien

c. Perputaran modal kerja.

Tabel 13 Analisis Perputaran Modal Kerja

Tahun Perputaran Modal

Kerja Standar Kriteria

2012 2,61 kali 3 kali – 2 kali Efisien

2013 1,96 kali 1 kali – 0 kali Cukup Efisien

2014 2,69 kali 3 kali – 2 kali Efisien

3. Analisis Ratio Rentabilitas

a. Analisis ratio rentabilitas yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ratio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva

Page 60: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

46

Tabel 14 Analisis Ratio Laba Bersih Sebelum Pajak dengan Total aktiva

Tahun

Rasio laba bersih

sebelum pajak

dengan total aktiva

Standar Kriteria

2012 0,13 % 0 % - 5 % Cukup Efisien

2013 0,12 % 0 % - 5 % Cukup Efisien

2014 0,10 % 0 % - 5 % Cukup Efisien

b. Rentabilitas Modal Sendiri

Tabel 15 Analisis rentabilitas modal sendiri

Tahun Rentabilitas Modal

Sendiri Standar Kriteria

2012 0,13 % 1 % - 9 % Cukup Efisien

2013 0,11 % 1 % - 9

% Cukup Efisien

2014 0,10 % 1 % - 9 % Cukup Efisien

5. Efesiensi Penggunaan Modal Kerja pada KPRI (Koperasi Pegawai

Republik Indonesia) “ Radar “ Bantaeng Kecamatan Bantaeng Kabupaten

Bantaeng. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan presentase modal

kerja secara efisien sejak tahun 2012 – 2014.

Tabel 16 Efesiensi Modal Kerja

Tahun Efesiensi (%) Kriteria

2012 6,76 % Kurang Efesien

2013 6,25 % Kurang Efesien

2014 5,29 % Kurang Efesien

Page 61: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

47

B. Pembahasan

Dalam pembahasan hasil penelitian ini membahas pengukuran timgkat

likuiditas, tingkat aktivitas, dan tingkat rentabilitas pada KPRI “Radar”

Kecematan Bantaeng Kabupaten Bantaeng sejak tahun 2012-2014.

1. Pembahasan Analisis Rasio Likuiditas

1) Rasio Lancar

Secara terperinci keadaan rasio lancar KPRI “Radar”

Kecematan Bantaeng Kabupaten Bantaeng sejak tahun 2012-2014

sebagai berikut:

Tahun 2012

Pada tahun ini rasio lancar yang dicapai KPRI “Radar”

Kecematan Bantaeng Kabupaten Bantaeng adalah 992,14 %.

Keadaan ini nampaknya menguntungkan bagi para kreditur karena

pinjamanannya mencapai sebesar Rp. 1.097.055.406,- Bila diamati

lebih lanjut hal ini disebabkan karena besarnya dana yang

diinvestasikan dalam aktiva lancar sebesar Rp. 10.884.425.492

terutama pada piutang, sehingga koperasi masih memiliki banyak

cadangan yang dapat digunakan untuk melunasi utang jangka

pendeknya bila sewaktu-waktu ditagih.

Tahun 2013

Pada tahun ini rasio lancar mengalami kenaikan yang sangat

pesat dari tahun sebelumnya yaitu menjadi 1.092,22 %. Hal ini

disebabkan karena pengelolaan aktiva lancar pada tahun 2013

Page 62: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

48

mengalami peningkatan sebesar Rp.2.207.870.582,- dari Rp.

10.884.425.492,- menjadi Rp. 13.092.296.074,- dan diikuti dengan

kenaikan utang lancar sebesar Rp.101.630.939,- dari Rp.

1.097.055.406,- menjadi Rp. 1.198.686.345,-. Kenaikan aktiva

lancar dan utang lancar tersebut tidak sebanding, sehingga

menyebabkan penurunan nilai rasio lancar pada tahun 2013.

Tahun 2014

Pada tahun ini rasio lancar mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu menjadi 239,12 %. Sama halnya dengan tahun

2013, tahun 2014 juga mengalami penurunan nilai rasio lancar. Hal

ini disebabkan adanya kenaikan nilai aktiva lancar sebesar

Rp.363.728.917,- dan Rp.1.053.400.226,- menjadi

Rp.1.417.129.143,- dan diikuti dengan kenaikan utang lancar

Rp.219.321.235,- dari Rp.373.313.146,- menjadi Rp.592.634.381,-.

Kenaikan aktiva lancar dan utang lancar tersebut tidak sebanding

sehingga, menyebabkan penurunan nilai rasio lancar pada tahun

2014.

Dari hasil analis sebelumnya dapat diketahui bahwa rasio lancar

yang dicapai KPRI “Radar” Kecematan Bantaeng Kabupaten

Bantaeng adalah tinggi. Rasio yang terlalu tinggi menunjukkan

kelebihan dana yang diinvestasikan dalam aktiva lancar. Pada

KPRI”Radar” bantaeng dana yang diinvestasikan pada piutang dan

prsediaan adalah terlalu tinggi sedangkan dana yang diinvestasikan

dalam kas adalah lebih renda. Keadaan demikian menunjukkan

bahwa kemampuan membayar utang jangka pendek koperasi

Page 63: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

49

kurang terjamin, meskipun koperasi memiliki banyak cadangan

dalam bentuk piutang yang dapat digunakan untuk membayar

utang jangka pendeknya. Dimana piutang masih memerlukan satu

langkah lagi untuk berubah menjadi kas hinnga dapat digunakan

untuk membayar utang jangka pendeknya. Kekurangan kas

tersebut dapat diantisipasi dengan cara menjalin hubungan baik

dengan bank-bank setempat agar mudah mendapatkan kredit

apabila sewaktu-waktu harus membayar utang jangka pendeknya.

2) Rasio cepat

Secara terperinci keadaan rasio cepat KPRI “Radar”

Kecamatan Bnataeng Kabupaten Bantaeng sejak tahun 2012-2014

adalah sebagai berikut :

Tahun 2012

Pada tahun ini rasio cepat dicapai adalah 450,52 %. Keadaan

ini nampaknya menguntungkan bagi para kreditur karena pinjaman

jangka pendek yang mereka pinjamkan dijamin 4,5 kali lipat aktiva

lancar koperasi yang lebih likuid (kas, efek dan piutang). Bila

diamati lebih lanjut besarnya jumlah aktiva lancar yang lebih likuid

ini disebabkan karena besarnya saldo piutang koperasi, sehingga

koperasi memiliki banyak cadangan yang dapat digunakan untuk

melunasi utang jangka pendeknya bila sewaktu-waktu ditagih.

Tahun 2013

Pada tahun ini rasio cepat mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu menjadi 184,84 %. Hal ini disebabkan karena

pengelolaan aktiva lancar khususnya kas, efek dan piutang pada

Page 64: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

50

tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp. 58.986.923,- yaitu

dari Rp. 631.048.297,- menjadi Rp. 690.035.220,- dan ikuti

keanikan utang lancar sebesar Rp. 233.242.354,- dari Rp.

140.070.792,- menjadi Rp. 373.313.146,-. Kenaikan aktiva lancar

yang lebih likuid dan utang lancar tersebut tidak sebanding,

sehingga menyebabkan penurunan nilai rasio cepat pada tahun

2013.

Tahun 2014

Pada tahu ini rasio cepat mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu menjadi 142,89 %. Sama halnya dengan tahun

2013, tahun 2014 juga mengalami penurunan nilai ratio cepat. Hal

ini disebabkan adanya kenaikan nilai aktiva lancar yang lebih

likuid ( kas, efek dan piutang) sebesar Rp. 156.760.145,- yaitu dari

Rp.690.035.220,- menjadi Rp. 846.795.365,- dan diikuti kenaikan

utang lancar sebesar Rp.219.321.235,- dari Rp.373.313.146,-

menjadi Rp.592.634.381,-. Kenaikan aktiva lancar yang lebih

likuid (kas, efek dan piutang) dan utang lancar tersebut tidak

sebanding, sehingga menyebabkan penurunan nilai ratio cepat pada

tahun 2014. Dari rincian diatas dapat diketahui bahwa ratio cepat

yang dicapai oleh KPRI “Radar” Kecamatan Bantaeng Kabupaten

Bantaeng adalah tinggi. Hal ini disebabkan karena koperasi

memiliki utang lancar yang lebih kecil dan memiliki kelebihan

aktiva lancar diluar persediaan. Dengan adanya kelebihan aktiva

lancar diluar persediaan tersebut berpengaruh tidak baik bagi

profitabilitas koperasi.

Page 65: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

51

2. Pembahasan Analisis Ratio Aktivitas

1) Perputaran dan Periode rata-rata perputaran piutang

Perputaran piutang digunakan untuk mengetahui kemampuan dana

yang tertanam dalam piutang dalam satu periode (1 tahun). Perputaran dan

periode rata-rata pengumpulan piutang yang dicapai KPRI “Radar”

Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng tahun 2012 adalah 0,19 kali

dan 1.895 hari, tahun 2013 adalah 0,18 kali dan 2000 hari dan tahun 2014

adalah 0,23 kali dan 1565 hari. Bila perputaran piutang tersebut

dibandingkan dengan standar pengukuran maka perputaran piutang untuk

tahun 2012-2014 termasuk dalam kriteria kurang efisien. Dari rincian

diatas dapat diketahui bahwa tingkat perputaran piutang KPRI “Radar”

Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng adalah rendah, hal ini

disebabkan karena tingginya saldo piutang yang belum tertaguh sehingga

nilai realisasinya lebih kevil yang mengakibatkan rendahnya tingakt

perputaran piutang dan periode rata-rata pengumpulan piutang menjadi

lama. Rendahnya tingkat perputaran piutang tersebut dapat diantisipasi

dengan cara menetapkan kebijaksanaan baru mengenai ketentuan

pembatasan maksimal kredit yang diberikan kepada anggota, dan dalam

pengumpuran piutang harus dilakukan secara aktif meskipun dalam hal ini

koperasi harus mengeluarkan biaya usaha tambahan yang lebih besar.

Biaya usaha tambahan tersebut biasanya hanya akan dikeluarkan apabila

biaya usaha tersebut tidak melampaui besarnya tambahan revenue

(pendapatan) diperoleh karena adanya usaha tersebut.

Page 66: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

52

2) Perputaran dan Periode rata-rata persediaan tersimpan di gudang

Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali jumlah persediaan

diganti dalam artian dibeli atau dijual kembali. Perputaran persediaan

KPRI “Radar” Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng tahun 2012

adalah 9,67 kali, tahun 2013 adalah 9,21 kali dan tahun 2014 adalah 10,14

kali sehingga rata-rata persediaan tersimpan di gudang tahun 2012-2014

masing –masing adalah 37 hari, 39 hari dan 36 hari. Bila perputaran

persediaan tersebut dibandingkan dengan standar pengukuran maka

perputaran persediaan pada tahun 2012-2014 termasuk dalam kriteria

efisien.

3) Perputaran modal kerja

Perputaran modal kerja menunjukkan hubungan antara banyaknya

penjualan dalam satu periode dengan modal kerja yang ada. Semakin

tinggi tingkat perputaran modal berarti semakin cepat modal kerja

berputar, dengan kata lain perputaran modal kerja semakin efisien.

Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan kelebihan modal kerja.

Perputaran modal kerja yang dicapai KPRI”Radar” Kecamata Bantaeng

Kabupaten Bantaeng dari tahun 2012-2014 masing-masing adalah 2,61

kali; 1,69 kali dan 2,69 kali. Bila angka-angka tersebut dibandingkan

dengan standar pengukuran maka perputaran modal kerja dari tahun 2012-

2014 termasuk kriteria efesien.

Dari rincian diatas dapat diketahui bahwa tingkat perputaran modal kerja

yang dicapai KPRI”Radar” Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng

adalah Sedang. Rendahnya tingkat perputaran modal kerja tersebut

menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang tidak lain disebabkan

Page 67: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

53

karena adanya kelebihan dana yang diinvestasikan pada piutang yang dan

persediaan. Dengan keadaan tersebut menunjukkan bahwa tidak

diterapkannya manajemen modal kerja yang tepat.

Dalam hal ini koperasi perlu memperhatikan kkkebijaksanaan dalam

manajemen modal kerja yang kebijaksanaan dalam penentuan besarnya

dana yang diinvestasikan dalam unsur-unsur modal kerja sesuai dengan

kebutuhan usaha.

3. Pembahasan Analisis Ratio Rentabilitas

1) Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva

Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva menunjukkan

kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva

untuk menghasilkan keuntungan. Rasio laba bersih sebelum pajak dengan

total aktiva yang dicapai KPRI”Radar” Kecamatan Bantaeng Kabupaten

Bantaeng dari tahun 2012-2014 adalah 0,13%; 0,12 % dan 0,10 %.

Apabila angka-angka tersebut dibandingkan dengan total aktiva untuk

tahun 2012-2014 termasuk dalam kriteria cukup efisien.

Dari rincian diatas dapat diketahui bahwa rasio laba bersih sebelum pajak

dengan total aktiva yang dicapai adalah rendah, hal ini disebabkan karena

adanya kelebihan dana yang tertanam dalam aktiva lancar dan dana

tersebut tidak digunakan secara efesien selain itu koperasi kurang

mengentrol pengeluaran atau biaya operasional sehingga untuk

mendapatkan SHU (sisa hasil usaha)yang lebih baik atau maksimal

koperasi dapat mengurangi biaya-biaya yang kurang perlu dan

memperbaharui manajemen modal kerja agar menjadi efesien.

2) Rentabilitas modal sendiri

Page 68: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

54

Rentabilitas modal sendiri menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dari

modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan.

Rentabilitas modal sendiri yang dicapai KPRI”Radar” Kecamatan

Bantaeng Kabupaten Bantaeng dari tahun 2012-2014 masing-masing

adalah 0,13 %; 0,11 % dan 0.10 %. Apabila angka-angka tersebut

dibandingkan dengan standar pengukuran maka rentabilitas modal sendiri

dari tahun 2012-2014 adalah termasuk dalam kriteria cukup efisien. Dari

rincian diatas dapat diketahui bahwa rentabilitas modal sendiri adalah

rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya efisiensi manajemen modal

kerja, untuk itu pada unit simpan pinajm dan unit perkreditan agar tercapai

perputaran modal kerja yang efesien harus selektif dalam pemberian kredit

dan penagihan dilakukan secara aktif agar tidak terjadi kemacetan dan

untuk unit usaha pertokoan dan foto copy dalam menginvestasikan dana

dalam persediaan sesuaqi dengan kebutuhan usaha.

Page 69: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

55

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian laporan keuangan dan analisis keuangan data tentang

efisiensi modal kerja pada KPRI Radar Kecamatan Bantaeng Kabupaten

Bantaeng tahun 2012-2014 dapat disimpulkan bahwa :

1. Rasio (aktifitas, rentabilitas, dan likuiditas) dan perputaran modal kerja

yang digunakan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Radar

Kecematan Bantaeng Kabupaten Bantaeng Kurang Efisien.

2. Tabel efesiensi modal kerja menunjukkan bahwa pada 2012 mencapai

6,76 %, tahun 2013 mencapai 6,25 %, dan tahun 2014 mencapai 5,29

%.

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Dinas Koperasi Kota Bantaeng khususnya khususnya pada bidang

koperasi sebaiknya melaksanakan proses pemberdayaan pegawai

secara rutin agar kinerja para pegawai dapat lebih baik, terutama

mengenai penempatan pegawai yang sesuai kebutuhan dan kompetensi

yang dimiliki.

55

Page 70: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

56

2. Organisasi sebaiknya memberikan program diklat yang formal dapat

memberikan pengetahuan dan keterampilan yang lebih memadai

dibandingkan dengan informal.

3. Organisasi hendaknya mengontrol pegawainya selama jam kerja dan

juga mengecek apakah pegawai tersebut benar-benar masuk kerja atau

tidak.

Page 71: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

57

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Tieqha, 2011 Analsis Laporan Sumber dan penggunaan Medol Kerja.

Budi, Kurniawan 2013 Konsep Dasar Analisis Laporan Keuangan.

Dhojohadi Koesoemo, 1941 Sepuluh Tahun Koperasi. Jakarta

Edilius, Sudarsono, 2004 Manajemen Koperasi Indonesia

Harahap, sofyan syafri, Teori Akuntansi, Rajawali Press Jakarta 1993.

Hatta, Mohammad, 1984 Departemen Koperasi. Jakarta

Ibk. Bhayangkara, Audit Managemen, Salemba Empat. Jakarta.

Ima, Suwandi 1982 Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial. Butara

Karya Aksara. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia.2002. Standar Akuntansi Indonesia, Salemba Empat,

Jakarta.

Prawirosentono, Suyadi 2000 Manajemen Operasi, Analisis dan Studi Kasus

Riyanto, Bambang, 1998 Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.

Sudarsono, Drs. SH. M.Si. 2004 Manajemen Koperasi Indonesia, Rineka Cipta,

Jakarta.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perekonomian.

http:// desyarisandi.blogspot.com 2013. Analisis Sumber dan Penggunaan

Modal.

Page 72: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

L A

M P I R A

Page 73: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

LAPORAN KEUANGAN

2012

Page 74: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

KP-RI RADAR KABUPATEN BANTAENG "NERACA"

PER 31 DESEMBER 2012 HARTA 2012 (Rp) 2011 (Rp) KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH 2012 (Rp) 2011 (q)

I. Harta Lancar IV. Kewajiban Lancar 1. K a s 119.993.810,84 28 793.321,22 1. Dana - Dana 367.505.016,32 283.658.511,82 2. B a n k 864.030.134,00 518 247.636,00 2. Dana Jaminan Kredit 302.221.550,00 218.088.100,00 3. Piutang Simpan Pinjam 8.837,630.950,00 7 215 351 900,00 3. Biaya YMH dibayar 427.328.840,00 194.251.525,00 4. Piutang Kredit Khusus 680.347.000,00 494.205.000,00 Jumlah - IV) 1.097.055.406,32 695.998.136,82 5. Piutang Dagang 318.196.450,00 238.351.200,00 6 Persediaan Barang 64.227.148,00 51.542.264,00

Jumlah 1) 10.884.425.492,84 8.546.491.321,22 V. Kewajiban Jangka PanJang 1. Gerakan Menabung 310.000.00 310.000,00

II. Penyertaan 1 Simpanan pada PKP-RI 49.280.250,02 45.499.791,02 Jumlah V) 310.000,00 310.000,00 2 Simpanan pada IKP-RI 1 184.190,00 1.184_190,00

Jumlah II) 50.464.440,02 46.683.981,02 VI. Kekayaan Bersih 1. Simpanan Pokok 254.850.000,00 250.450.000,00

III. Harta Tetap 2. Simpanan Wajib 2.266.835.000,00 1.784.487.000,00 1. Tanah 318.300.000,00 335.300.000,00 3. Simpanan Khusus 169 104.975.00 147.492.225,00 2. Bangunan 417.429.700,00 417.429.700,00 4. Simpanan Lain-lain 1 439 385 308.02 1 073.130.353,78 3. Ak.Penyst. Bangunan (135.057.560,00) (114.186 075,00) 5. D o n a s I 15.801.300.00 15.801.300,00 4 Peralatan Kantor • 69.758.900,00 57.608.900,00 6. Cad. Pemupukan Modal 1 645.942.270,85 1 593.831.425,97

5 Ak Penyst. Peralatan Kamtor (49.019.670,00) (39.274 580,00) 7. Cadangan Resiko 823 430 000,00 610.030.000,00 6 Perlengkapan 15.510 100,00 14.410 100,00 8. Cadangan Koperasi "‘: 462.361.778,67 2 048.315.760,67 7 Ak Penyst. Perlengkapan (11.128.100,00) (9 452 100,00) 9. Sisa Hasil Usaha 1 390 807.264,00 1 035 115.045,00 8 Kendaraan 6.500.000,00 . Jumlah VI) 10.468.517.895,54 8.558.703.110,42 9. Ak Penyt.Kendaraan (1_300.000,00) -

Jumlah III) 630.993.370,00 661.835.945,00

TOTAL H ARTA 11.565.883.302,86 9.255.011.247.24 TOTAL KEWAJ. & KEKAYAAN RFRSIN 14 RS21 WO RA . u{ 9.155.011 "7,1 1

ENGURU KP-R; RADAR KABUPATEN BANTAENG K TUA Sc ARIS

EN

„e

MUH.DJ' SAHAT!!..11.01-4.S.P9i,.;.Si H.ABD.HAKI, ,S.Pd,M.Si 'I, \.

Page 75: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

51 542.2C34,00 .

Rp . (333.172.003,00

511.210.f.b0,00 562.753.214,00 64.227.148,00

Rp. 498.526.066,00 Rp. '134.645.937,00

2.118.061.750,00 59.954.000,00 96.612.000,00

Rp. 2.274.627.750,00 Laba kotor Rp. 2.409.273.687,00

Rp Rp Rp . Rp .

Rp. Rp. Rp.

BAHAR DDIN. d,M.SI H.ABD. M,S. d,M.SI

PENGURUS KP-RI RADAR KAB. SEKRETARI ND ARA

KP-RI RADAR KABUPATEN BANTAENG PERHITUNGAN HASIL USAHA

PERIODE 1 JANUARI 2012 S/D 31 DESEMBER 2012

I Ponjualan Barang 11 Harga Pokok Penjualan

1 Persediaan awal 2 Pembelian barang

Barang slap dijual 3. Persediaan akhir

Harga pokok penjualan Laba kotor barang

III Pendapatan jasa 1. Pend. Jasa Simpan Pinjam 2. Pend. Jasa Kredit Khusus 3. Pend. Provisi

Jumlah Pendapatan Jasa

IV Blaya operasional dan umum 1. Biaya administrasi 2. Biaya penagihan 3. Biaya expedisi 4. Gaji Pengurus 5. Gaji Pengawas 6. Biaya Promos! 7. Gaji karyawan 8. Biaya Rapat 9. Biaya rekening listrik 10. Biaya rekening telpon 11. Biaya rekening air 12. Beban Oraanisasi 13. Biaya pemeliharaan aktiva 14. Biaya operasioanal waserda 15. Biaya operasional USP 16. Sumbangan 17. Biaya transport 18. Biaya kebersihan kantor 19. Biaya penambahan daya listrik 20. Biaya pajek bangunan 21. Biaya materai 22. Beban yuran TV kabel

Jumlah 23. Beban RAT 24. Beban Dana Resiko 25. Beban kesejahteraan Anggota 26. Beban penyusutan aktiva tetap

Jumlah biaya operasional

Pajak Final 1. Pendapatan jasa PKP-RI 2. Pendapatan bunga Bank

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp . Rp Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

PPh tahun 2012 12,5 % SHU setelah paJak

1.379.800,00 15.713.700,00

115.000,00 40.720.000,00 26.540.000,00

191.901.800,00 49.230.000,00

4 450.000,00 812.440,00 414.700,00 560.500,00

1.581.000,00 8.002.500,00

701.000,00 874.000,00

2.750.000,00 3.961.000,00 1.080.000,00

650.000,00 39.000,00 35.000,00

180.000,00 351.691.440,00 27.000.000,00

291.350.000,00 100.000.000,00

33.592.575,00

3.360.459,00 5.782.498,00

12.028.000,00 2.100.000,00

Rp. 803.634.015,00 Rp. 1.605.639.672,00

Rp. 23.270.957,00 Rp. 1.628.910.629,00 Rp. 40.722.765,00 Rp. 1.5138.187.864,00

Rp. 1c)7.380.600,00 Rp. 1.3V0.807.264,00

V Pendapatan Lain-lain 1. Pendapatan jasa PKP-R1 Rp. 2. Pendapatan bungs Bank Rp. 3. Pendapatan sewa gedung/kursi Rp. 4. Pendapatan lain-lain Rp.

Jumlah pendapatan lain-lain SHU Sebelum Zakat dan Pajak Zakat Badan Usaha 2.5 °A SHU Sebelum Pajak

Rp. 3.360.459,00

Rp. 5.782.498,00 Jumlah Rp. 9.142.957,00

SHU kena Pajak Rp 1 588.187.864 - Rp.9.142.957 =Rp.1 579 044.907

Page 76: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

KceolAsi PCGAw4.1 c, 0400NE564 (cp-Fc) RAciAR KABRATEN EtANTAENG

• *RCA WUR •

PER 31 DESENEER 2012

No PERK>FIAAN PERACA AWAL NER4CA IAJT AS1 PERACA PERCOBAAN NERACA SALDO PENYESUA/444 PERACA PENYESUALAN PI2G.4.4413A 14F_RACA AMR D K 0 K D K 0 D 1 0

1 K A S 21.743.32122 - 10 7%321033,00 10 707177.543,38 10.827121354X1 10 707 117 543,38 119 993 310,84 - - I

119 90.81064 119 993.51064 2 BANK 51824763100 710.030.000,03 370 003003.00 12/1247.626,03 370.03000.00 858247 636.00 5 762 498.00 - 864.0.30.13400 - 864 030.134,00 3 puTANG Su, pr404 7215351.9000 - 6.426100.00300 4 804 520 950.00 13,6421519000 4 04 520 950,00 8 837 00 950.00 . - 8 637.00 95100 8137 .630 95 ),a3 4 F0JIN.; KKHuSUS 494205.003,00 • 1 721.200 000.00 1 542 053 003,03 2272435.0030 1 542058 00300 630347 030.00 • - 650.347 00,00 640 347 000.03 5 FAJTA /4G BARANG 236 351200,03 633,172003.00 552 326 753,00 871521203,00 553 326 753,03 318 1% 450.03 - - 311196.450.00 3181% 450,00 6 PERSFIX1/444 BARANG 51 542.264,03 • - 51 542264.03 51 542264,00 64 227 14.00 51342164,00 64.227.14103 64 727 148.00 7 SSA, POK0K PD FKPRJ 103.0003 10000,00 • 100 003.00 - 103%00 170 000,03 8 S&P WAM3 PO PKPRJ 6 850000.03 420 000.03 7270 030.00 - 7270 030.00 - - 727000.00 - - 7270 030,00 9 Ss4,1.1A14 PO PKPR) 38 549.791,02 - . 35 549 791,02 M 549 791,02 3 360 459.00 41.910.250.02 • 41.910250.07 10 Sa.4) PADA 'CPR 1 184_1900 - 1 184 190.00 • 1 154 190,00 1.184190.00 • 1 014 193.00 11 TANAH 335 303 0000 17 030 003.00 335 300 000,00 17 OX 0000 318 300 000,00 • 318.330 000,00 - 318 330 030,00 12 BA/4304M 417429.700,03 - . 417 429 700,03 417 479 7000 • • - 417 429 701,03 . 417 429 700.00 13 AKPENYS BM/G1JNN+ • 1141%075,03 • - - 114 186 075,00 - '.14 186 075.00 - 20 871 45,00 - 135 057 5600 - 135.057 14 KENDARAAN • 6500 cola() 6 so° 000.00 - 6 503 0000 . - 6 503 000,00 - 6500 003,00 15 A.K.PENYSXEPOARAAN • . - • - 1.330 030.03 1 300 000,00 1.3100 16 PERALATM KANTOR 57 608.900,00 - 12 150 000.00 69.75190003 - 69 736 430.00 - 69 7% 903,00 69 755 900,00 17 MPENrSPERXANTCR - 39274 5E0,00 • - 39 274580.00 • 39 774 503.0 - 9 745 090,00 . 49 019 670,00 49.019 18 PERLENGKAPAN 14 410 100.03 - 1100 003,00 15.510100,00 15 510 10.00 - 15 510.100.00 15 510 100.00 19 AKPD4YSPERLENGK • 9 452 100,03 • 9 452100,00 . S 42 103 CO I .C76 030,00 • 11 125 100.00 - 01 125 20 ASA BAGANGGOTA 414 546 018,03 414 046.018,00 414.046.018,0 414 0450180 - • . - • 71 GAM Ff./CURLS - - 51 755 752.25 51 755 75225 31 755 75125 51 75.5 75225 • - - - - - 22 DANA KARYAwm • 177,37 51 755 75215 51 755 7525 51 755.752.25 51 755.923,67 177,37 • . 177.37 • 23 DANA PEPODIKAN . 141 465 655,64 12335000.00 51 755 752.25 13 335 000.00 193221 417,89 . 179 886 417,89 • . - 179,06 41729 - . In sat 24 DAM SOSIAL . 101055 95525 6 330 03100 25 877.87113 6.330000 125 933 434,38 • 123603 0344 - - 120.603 814.38 - 170.1303 . 25 DANA POK • 41 136 71056 • 25 577 67112 - 67 014 50,66 67 014 556,65 • - 67 04546,65 67.014 26 'MAYA AC C43AYAR - 1 94 251 525,00 78 411 650.00 78 411 650,00 194251 Sz..5.03 • 115.839 8750 • 311.48896100 - 427.321640,00 • - 477326.1 77 GERMAN AEP446UNG 310000,00 . • 310 003.00 310 030.00 - - 310 000,00 • - 310.0 28 SWANAN PCKCK 250.450 000,00 8100.000,00 12500 0000 8.10.0000 262 95000400 254 550 601.03 - • 254 850 030,00 - 254250 29 SWAMI 144MJ18 1 784 487 00,03 67 487000 549 /35 0000 67 48700,03 2334322000,00 2 256 635 000,03 • • 2.2% 835 000,00 • 2266.835 ( 30 glADA1414410119.1S 147 432225,00 5.637250.03 77 250 000.00 5.637250,00 174 742_225,00 169 104 97500 - 169 104 97500 159 1'4 *, 31 954D LA044A.94 1 0 r3 13:1.353.7a 43 481.063,76 414 736 015,0 48 4812(2,2.75 : 447 84,6 3. ' ,. 4.39 385.306.02 . - 1 439.355.306.02 1 439 385 32 DOHA; 15 501 30103 - - 159013040) 15 801.30103 - - 1580;.3(0,00 - - 15 01 : 33 DMA 1449444 KRE01 718 088 100,00 84255550.03 168 359 000.00 84 255150,00 386 47710000 - 30221120,00 - • - 3022'1155400 302121

34 CAD POLIP 140:111 1 593 881 425,97 - 52 IX 544,88 • 1645 942 771165 1615.94.277,65 - - 1645.942770.85 - . 1.645 942 1 35 CAD. RESKO 610 = 00,00 77 950 0:0.00 - 77 950 030 00 slo ax wilco 532 080 WM 291_350 00000 823. 430 00300 823 43) 36 CADANGAN K04,ERAS1 2 548 315 75067 414 Dri criaz • : 462 :61 77157 2 *•.2 3431 776.67 • 242 361 77167 2462361.7 37 BIU YG EIEUJM 0430GI 1035115 045.00 1035 115 0400 . 1 035 115 046.00 .. 03!) 115.0(5.03 • • - 38 PEKMAIN4 BARANG 633 172003,00 133,172.013.00 -_-,,;3172003,03 03 172 0030 - 633 172.01300 39 PEND.JASA S&VP9414.64 2 118 061 750,00 - i 118 661.750,00 2 118 061 750,00 2118 061 750,03 2118.061.750,00 40 PEND -USA KXH.IS1JS 59 954 300,03 • 59 154 00400 59.954 OCO 03 • - 59 454 00100 S 954 000.00 41 FINDAPATAN P08ONAS1 - % 612 003.00 96 6120300 96 612000,03 - 96 612.003,00 96 612.000.00 42 PEND. SEVIA GEDUNG . 12 028 000.00 - 12025 000.00 12.028.000.00 - - 120211 000,00 12.028.000.00 43 PEND LA8N-t1IN • 2 103003.00 2.100.00303 2103 000.00 - • 2100 060.00 2 100 00.00 44 PEND BUNGA 1ANK 5.782493,03 5187496,00 5 782 498.00 45 PEND JASA PKPPo • - 3.350 459.00 3 360 459.03 . 3 360 459.03 46 PE.343EUM BARAK - 511 210 950 CO cil mann, 1••• 1,1 Ill, ,VN

11-2.1%);X,X • -

47 HAFC,A POKOK PEW - • . - • %2 753214.03 ,64277148.00 498 526.0650 498 525.066,00 46 B1.41A OPUVAAUL4 351 0.443.00 3516914400 351 691 44403 - • 351 691.44400 - 351 691 440,03 49 BATA RAT . 77 000 .000,00 77 000.03,00 77.001.00400 50 8EBAN DANA RES1KO . . 31 35000,00 791.350.0.03 231 393 000,00 51 EEBAN KESJPCGOT A . . 100 000=03 103,000.00103 100 0003003 S2 BATA PErrSAXTIVA . . 33 597575,03 • r 592975,00 33.932575,00 53 LATEVCAN 1S44-14 - - - 40.7727E5,00 40772765,00 - 40.772765,03 54 PPH 2012 S3 614.4000 , ,'" ...., - 43 614 400 53 614 400.00 143.766 30,00 197.380.00,00 1973811330,00 55 SHU 1N1J4 2012 - f -. • 1_,. . . . - - 1390907264 00 , . 1390/0726

JULIAN 9 417 924 G:72.24 9 417 924 002.2 23 17s1:1, n 175 54607,26 V.543770 909.50 32 59..! rio.m.i: -"; 7 aiiti . ..,,,,;,Y, _17.Vren 581.86 111 7rA., 31111h: 554.859,00 11302652.078,96 13.332852,078% 2 931.070 710,00 I 2031.070.710.00 11,762.14 .W.56 11 752388 &l.

101U114FM

.74 ;nom RADAR Ma BANTAENG '

/ •

7. J

1

9.4.1=4/C2Crl, SP41,11.S1 7

Page 77: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

KP-RI RADAR KABUPATEN BANTAENG " PENJELASAN NERACA " PER 31 DESEMBER 2012

1.KAS Adalah saldo kas yang tersimpan pada Bendahara

2. BANK Adalah saldo rekening Britama BRI Cab.Bantaeng

3. PIUTANG SIMPAN PINJAM Adalah saldo piutang simpan pinjam anggota

4. PIUTANG KREDIT KHUSUS Adalah saldo kredit khusus anggota

5. PIUTANG BARANG Adalah saldo piutang barang anggota

6. PERSEDIAAN BARANG Adalah nilai perolehan dan barang campuran

7. SIMPANAN PADA PKR-RI Adalah saldo simpanan pada PKPRI Bantaeng sbb. a. Simpanan pokok Rp b. Simpanan Wajib Rp c. Simpanan lain-lain Rp.

8. SIMPANAN PADA IKPRI Adalah saldo simpanan pada IKPRI Jakarta sbb • a. Keppres 33/83 b. SKPB

Rp. Rp.

9.TANAH Adalan nilai perolehan dari tanah yang terdiri dan : a. Tanah untuk pembangunan kantor b. Tanah di Ulugalung

10. BANGUNAN Adalah nilai pembangunan Kantor,Aula,Waserda dan Pagar

11. PERALATAN KANTOR Adalah nilai perolehan dari perelatan kantor

12. PERLENGKAPAN Adalah nilai perolehan dari Perlengkapan

13. KENDARAAN Adalah nilai perolehan dari sebuah Motor Spain

14. DANA - DANA Adalah saldo dana-dana yang diperoleh dan bagian SHU tahun sebelumnya dengan rincian sbb." a. Dana Pengurus Rp. b. Dana Karyawan Rp. c. Dana Pendidikan Rp d. Dana Sosial Rp e. Dana Pembangunan Daerah Kerja Rp.

15. DANA JAMINAN KREDIT Adalah saldo dana jaminan kredit yang disetor oleh anggota yang meminjam sebesar 1,5 % dari pokok pinjaman

Rp. Rp.

Rp.

Rp.

119.993.810,84

864.030.134,00

Rp. 8.837.630.950,00

Rp. 680.347.000,00

Rp. 318.196.450,00

Rp. 64.227.148,00

Rp. 49.280.250,02

100.000,00 7.270.000,00

41.910.250,02

Rp. 1.184.190.00

1.134.190,00 50.000,00

Rp. :18.300.000,00

2.300.000,00 316.000.000,00

Rp. 417.429.700,00

Rp. 69.758.900,00

Rp. 15.510.100,00

Rp. 6.500.000,00

Rp. 367.505.016,32

177,37 179.886.417,89 120.603.834,38 67.014.586,68

Rp. 218.088.100,00

8

Page 78: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

SEKRETARIS BENDAH A

MUH.DJAFAR,S.Pd HARUDDIN,S.Pd H.ABD.H KIM,S.Pd,M.SI

16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Adalah saldo biaya yang masih harus dibayar sbb.: a. Biaya RAT tahun buku 2011 b Biaya Kesejahteraan Anggota c Zakat Badan Usaha d Pajak Penghasdan

17 GERAKAN MENABUNG Adalah saldo gerakan menabung anggota

18. SIMPANAN POKOK

Rp 427.328 840,00

Rp 27.000.000,00 Rp 100.0:30.000,00 Rp 66.0U9.515,00 Rp 234 319.325,00

Rp 310.000,00

Rp. 254.850.000,00

Adalah saldo simpanan pokok anggota 19. SIMPANAN WAJIB

Adalah saldo simpanan wajib anggota

20. SIMPANAN KHUSUS Adalah saldo simpanan khusus anggota

21. SIMPANAN LAIN-LAIN Adalah saldo simpanan lain-lain anggota yang bersumber dan bagian jasa anggota

22,DONASI Adalah saldo donasi yang bersumber dari anggota untuk pembangunan Kantor dan Waserda

23. CADANGAN PEMUPUKAN MODAL Adalah saldo cadangan pemupukan modal yang bersumber dari sisipan biaya

24. CADANGAN RESIKO Adalah saldo Cadangan Resiko

25. CADANGAN KOPERASI Adalah saldo cadangan Koperasi yang bersumber dari pembagian SHU tahun sebelumnya

26. SISA HASIL USAHA Adalah Selisih Hasil Usaha setelah Zakat dan Pajak

Rp 2.266.835.000,00

Rp. 169.104.975,00

Rp. 1.439.385.308,02

Rp. 15.801.300,00

Rp. 1..345.942.270,85

Rp 323.430.000,00

Rp. 2.462.361.778,67

Rp. 1.390.807.264,00

PENGURUS KP-RI RADAR KABUPATEN BANTAENG

9

Page 79: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

H.ABD.H KIM.S.Pd,M.SI

kOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KP-RI) RADAR KABUPATEN I3ANTAENG DAFTAR PEMBAGIAN SHU TAHUN BUKU 2012

SHU TAHUN BUKU 2012

1 CADANGAN KOPERASI 40% x Rp. 1.390.807.26.4,00 Rp. 556.322.905,60

2 JASA USAHA ANGGOTA 25% x Rp. 1.390.807.264,00 Rp. 347.701.816,00

3 JASA SIMPANAN ANGGOTA 15% x Rp. 1.390.807.264,00 Rp. 208.621.089,60

4 DANA PENDIDIKAN 5% x Rp. 1.390.807.264,00 Rp. 69.540.363,20

5 DANA PENGURUS 5% x Rp. 1 390.807.264,00 Rp. 69.540.363,20

6 DANA KARYAWAN 5% x Rp. 1.390.807.264,00 Rp. 69.540.363,20

7 DANA SOSIAL 2,50% x Rp. 1.390.807.264,00 Rp. 34.770.181,60

8 DANA PEMB. DAERAH KERJA 2,50% x Rp. 1.390.807.264,00 Rp. 34,770.181,60

JUMLAH Rp. 1.390.807.264,00

PENGURUS KP-RI RADAR KAB. BANTAENG

KETU oe' „ •' I?..' , ; ; ''' SEKRETARIS ND ARA

r . (-...

1 1 ■,. ■

... 1 1 :

4 ' F..

MUH. DJAFAR, S.Pd

AHAR DDIN S Pd

11

Page 80: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

LAPORAN KEUANGAN

2013

Page 81: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

KP-RI RADAR KABUPATEN BANTAENG "NERACA"

HARTA 2013 (Rp) 2012 (Rp) KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH V. Kewallban Lancar

2013 (Rp) 2012 (Rp) I. Harta Lancar 1. K a s 105.670.093,23 119.993.810,84 1. Dana - Dana 440.240.242,12 367.505.016,32 2. B a n k 825.932.214,00 864.030.134,00 2. Dana Jaminan Kredit 466.145.150,00 302.221.550,0( 3. Piutang Simpan Pinjam 11.014.431.100,00 8.837.630.950,00 3. Biaya YMH dibayar 292.300.953,00 427.328.840,0( 4. Piutang Kredit Khusus 644.337.000,00 680.347.000,00 Jumlah V) 1.198.686.345,12 1.097.055.406,3; 5. Piutang Dagang 422.269.300,00 318.196.450,00 6. Persediaan Barang 79.656.367,00 64.227.148,00

Jumlah 1) 13.092.296.074,23 10.884.425.492,84 VI. Kewajiban Jangka Panjang 1. Gerakan Menabung 310.000,00 310 000,0(

11. Penyertaan 1. Simpanan pada PKP-RI 52.832.181,12 49.280.250,02 Jumlah VI) 310.000,00 310.000,01 2. Simpanan pada IKP-RI 1.184.190,00 1.184.190,00

Jumlah !I) 54.016.371,12 50.464.440,02 WI. Kekayaan Bersih 1. Simpanan Pokok 258.100.000,00 254.850.000,0(

II!. Harta Tetap 2. Simpanan Wapb 2.793.151.000,00 2.266.835.000,0( 1. Tanah 318.300.000,00 318.300.000,00 3. Simpanan Khusus 179.169.975,00 169.104.975,0( 2. Bangunan 417.429.700,00 417.429.700,00 4. Simpanan Lain-lain 1.944.061.493,06 1.439.385.308,0: 3. Ak.Penyst. Bangunan (155.929.045,00) (135.057.560,00) 5. D o n a s I 15.801.300,00 15.801.300,0( 4. Peralatan Kantor 70.930.900,00 69.758.900,00 6. Cad. Pemupukan Modal 1.839.488.074,12 1.645.942.270,8! 5. Ak.Penyst. Peralatan Kamtor (57.495.960,00) (49.019.670,00) 7. Cadangan Resiko 1.118.430.000,00 823.430.000,0( 6. Perlengkapan 20.310.100,00 15.510.100,00 8. Cadangan Koperasi 3.018.684.684,27 2.462.361.778,6 7. Ak.Penyst. Perlengkapan (13.379.100,00) (11.128.100,00) 9. Sisa Hasil Usaha 1.471.581.168,78 1.390.807.264,0( 8. Kendaraan 6.500.000,00 6.500.000,00 Jumlah VI!) 12.638.467.695,23 10.468.517.896,5, 9. Ak.Penyt.Kendaraan (2.600.000,00) (1.300.000,00)

Jumlah III) 604.066.595,00 630.993.370,00

IV. Harta Lain-Lain 1. Bangunan dalam proses 87.085.000,00 -

TOTAL HARTA 13.837.464.040,35 11.565.883.302,86 TO KEVVAJ. & KEKA AAN BERSIH ~ 13.837.464.040,35 ~ 11•S' ' RI

;P-RI RADAR KABUPATEN B • TAENG U

MU .Pd BAHARUDDIN • „M.SI

Page 82: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

Rp. 717.543.884,68

Rp. Rp. Rp. Rp.

64.227.148,00 607.364.358,00 671.591.506,00

79.656.367,00

Rp. 591.935.139,00 Rp. 125.608.745,68

Rp. Rp. Rp .

2.310.817.900,00 62.336.000,00

112.491.500,00 Rp. 2.485.645.400,00

Laba kotor

1.403.100,00 18.198.600,00

5.143.000,00 54.350.000,00 29.700.000,00

209.757.060,00 61.540.000,00

4.575.000,00 683.400,00 481.100,00 498.000,00 975.600,00 715.000,00 656.400,00 722.000,00

1.250.000,00 4.069.000,00 1.700.000,00 4.250.000,00

195.000,00 485.000,00

1.000.000,00 2.200.000,00

240.000,00 404.787.260,00

30.000.000,00 295.000.000,00 150.000.000,00

32.898.775,00 404.787.260,00

Rp. 2.611.254.145,68

Rp. 912.686.035,00 Rp. 1 698.568.110,68

Rp.

Rp. Rp. Rp Rp. Rp. Rp. Rp. Rp Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

PCP-K1 KALlAti PlAtSUeA I tN tSAN I ACM.

PERHITUNGAN HASIL USAHA PERIODE 1 JANUARI 2013 S/D 31 DESEMBER 2013

I Penjualan Barang II Harga Pokok Penjualan

1. Persediaan awal 2. Pembellan barang

Barang siap dijual 3. Persediaan akhir

Harga pokok penjualan Laba kotor barang

III Pendapatan jasa 1. Pend. Jasa Simpan Pinjam 2. Pend. Jasa Kredit Khusus 3. Pend. Provisi

Jumlah Pendapatan Jasa

IV Biaya operasional dan umum 1. Biaya administrasi 2. Biaya penagihan 3. Biaya expedisi 4. Gaji Pengurus 5. Gaji Pengawas 6. Biaya Promosi 7. Gaji karyawan 8. Biaya Rapat 9. Biaya rekening listrik 10. Biaya rekening telpon 11. Biaya rekening air 12. Beban Organisasi 13. Biaya pemeliharaan aktiva 14. Biaya operasioanal waserda 15. Biaya operasional USP 16. Sumbangan dan lain-lain 17. Biaya transport 18. Blaya kebersihan kantor 19. Biaya IMB dan Gambar Ruko 20. Biaya pajak kendaraan 21. Biaya pembungkus 22. Biaya pengadaan meteran Idg 23. Biaya bea siswa berprestasi 24. Beban yuran TV kabel

Jumlah 25. Beban RAT 26. Beban Dana Resiko 27. Beban kesejahteraan Anggota 28. Beban penyusutan aktiva tetap

Jumlah biaya operasional

V Pendapatan Lain-lain 1. Pendapatan jasa PKP-RI Rp. 2. Pendapatan bunga Bank Rp. 3. Pendapatan sewa gedung/kursi Rp. 4. Pendapatan lain-lain Pp.

Jumlah pendapatan lain-lain SHU Sebelum Zakat Zakat Badan Usaha SHU Sebelum Pajak

3.131.931,10 6.902.080,00

14.711.000,00 147.000,00

Rp. Rp. Rp. Rp.

24.892.011,10 1.723.460.121,78

43.086.503,00 1.680.373.618,78

dan Pajak ( 2.5% )

Pajak Final 1. Pendapatan jasa PKP-RI

Rp.

2. Pendapatan bunga Bank

Rp. Jumlah Rp. 10.034.011,10

SHU kena Pajak Rp.1 680.373.618,78 - Rp.10.034.011,10 =Rp.1.670.339.607,68 PPh tahun 2013.( 12,5 %) Rp. 208.792.450,00 SHU setelah pajak Rp. 1.471.581.168,78

AHARUDDIN.S.P • ,M.Si HABD.HA M,S. • d,M.Si I 10

3.131.931,10 6.902.080,00

Page 83: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

R S W Pi .,„.,„.n ,....:t :17.. "i't Zri--11:-a r4A

,...,-- .,.

ThRgRaRRRvRRR.R.R,R a

li..4gogggg g g g SEI5RW:01A 0 El ;1 g - .. 8 m c„ LINgW Q .- ,

rf

ii Fl ..,

......... , ..... ,. 3.63 2“13 ='' * illigg

V-: 6ER 5 ,,- - -

88888888RV 5R§A§k..RU OP§§§11gig WA-k""A5,1

;4 .. ... RRRR,. t IqRR4saaRR=2 RP?,03.RaRRaa. ..

$ . 1.!E TAiigggEi.g?-i i§(14§§§ 19 111 0 t ,5_Ai4F2F.q35A ,:ielfai:..5

" ^_ ___... "

1 *51/400EOZ

ipliii;;;;;. ! 141 88$88_ 88 .

. 5JE1 §W§- 0 g g Riit§§010 is.iloi, -.-,T; R R R .1'15tA

7--

xl

0 5 -

8 8 8 8 8 8 88 8?- i-88

4 g fd g 3§ §1

4 C i:9 ki 43E

91{1 gFA

I 8 ....-,

t?

i

. .R. h 8 888888

g( /4141§Egt

§ §§gtgr. • -, * .7 ASP,17t

:2 4 H 1

i

.4.8.R R.. 514RaRRRaRa=24,mRREIRR. 4 S . 5-zgR§§g57.5,U-3 6gial ingg§§

g t Ili ,,,gitztlEFEwaa 3:,-MbEi,2 A - ; = ilif 0g5Ari4EIE 7:7_ELIFL-'71

. 4 ;-_!: _

_ RRRRRRRRElRRR a e e,e, ............ . . .3 3 . 5I3RR§F§§4R0Rgi? 14 — A g 'g* 6t15.4A,44- 4'00g0 A i' gEz-7-3 3 -47;7: -° 8 6 g § A

a 3 F

i

W8888 ...... 88 8 8 SR FI88 .40414 . IM12

8;;

8;I;

.61nq O 0 0. t . ti'gi g g E /1. 4 14m2A6A0E144$44V406E:4

,,,- _ 2-2

g

vaRRakRRRRRaR.R.R.a,Ra.FARRRRR.RRRtftR...a .... a.h. ...A.Pik

gigAF§UigtiO § 0 g gggg§§§g g§§i § A A f4 § .EV14.1.0.?§544 g a g g0FItg i6$ ! il A t giggm z-74.:-., ... 8 Afillt$t--, -,, -,7, A A a I

pt c4.-,.

a 4 gi ,.,

fklikR2 tuillkIRRE 413.1 a. 3 IkKellitlia Mgi5 gRAR*F ggigigi gig O

C

R moll§ IMRFt i1 N Ril N R4AfEE.

aiNt.a AestAA --, :t A F*0 L.:-- ' ,-,

'i

fil v 0 A051t050 EqgI ?

8 S iiil tigRAR§m g. g1

Mil'

. ,R aRasARRR-g! 151 ;

05V4E - - ib zstss-- ''2':,, A i/ ,..-

I

. R.R . R . R. .PtskR663386643 R ..4emtg§agg§Iggtx

- g § g v glgogilogil§gaAi A - W := F..1 Z 05s4M$S001 ,4 - 0

pliEtaaaaEitassEtl.F .............. EgtIgpi-g0 ligW..7.4.1$ § T F

8

A ..,

8 ‹ iiliall Rill _ 11141 1 4 n igotl O Wi q

SR Mili rig MeintliMOWIPAOiqhainzi' : W MlatAAIAAlsgRktiMngnliagitiAti R&PIRAKIRRMAAPPAAAPiASZVVRVCR:2DtVS]

Page 84: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

KP-RI RADAR KABUPATEN BANTAENG " PENJELASAN NERACA " PER 31 DESEMBER 2013

1. K A S Adalah saldo kas yang tersimpan pada Bendahara

2. BANK Adalah saldo rekening Britama BRI Cab.Bantaeng

3. PIUTANG SIMPAN PINJAM Adalah saldo piutang simpan pinjam anggota

4. PIUTANG KREDIT KHUSUS Adalah saldo kredit khusus anggota

5. PIUTANG BARANG Adalah saldo piutang barang anggota

6. PERSEDIAAN BARANG Adalah nilai perolehan dari barang campuran

7. SIMPANAN PADA PKR-RI Adalah saldo simpanan pada PKPRI Bantaeng sbb.:

Rp.

a. Simpanan pokok Rp. 100.000,00 b. Simpanan Wajib Rp. 7.690.000,00 c. Simpanan lain-lain Rp. 45.042.181,12

8. SIMPANAN PADA IKPRI Rp. Adalah saldo simpanan pada IKPRI Jakarta sbb.: a. Keppres 33/83 Rp. 1.134.190,00 b. SKPB Rp. 50.000,00

9.TANAH Rp. Adalah nilai perolehan dari tanah yang terdiri dari : a. Tanah untuk pembangunan kantor Rp. 2.300.000,00 b. Tanah di Ulugalung Rp. 316.000.000,00

10. BANGUNAN Adalah nilai pembangunan Kantor,Aula,Waserda dan Pagar

11. PERALATAN KANTOR Adalah nilai perolehan dari perelatan kantor

12. PERLENGKAPAN Adalah nilai perolehan dari Perlengkapan

13. KENDARAAN Adalah nilai perolehan dari sebuah Motor Spain

14. BANGUNAN DALAM PROSES Adalah nilai dana yang telah dimanfaatkan pada bangunann yang sementara dalam proses penyelesaian di ulugalung

15. DANA - DANA Adalah saldo dana-dana yang diperoleh dari bagian SHU tahun sebelumnya dengan rincian sbb." a. Dana Pengurus b. Dana Karyawan c. Dana Pendidikan d. Dana Sosial e. Dana Pembangunan Daerah Kerja

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

176,77 192.450.781,09 150.574.015,98 97.215.268,28

Rp. 440.240.242,12

Rp. 105.670.093,23

Rp. 825.932.214,00

Rp. 11.014.431.100,00

Rp. 644.337.000,00

Rp. 422.269.300,00

Rp. 79.656.367,00

52.832.181,12

1.184.190,00

318.300.000,00

Rp. 417.429.700,00

Rp. 70.930.900,00

Rp. 20.310.100,00

Rp. 6.500.000,00

Rp. 87.085.000,00

1 1 2

Page 85: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

SEKRETARIS BENDAHARA

MUH.DJAFAR,S.Pd ARUDDIN,S.Pd, I H.AB T .HAKI ,S.Pd,M.Si

Rp. 466.145.150,00 16. DANA JAMINAN KREDIT Adalah saldo dana jaminan kredit yang disetor oleh anggota yang meminjam sebesar 1,5 % dan pokok pinjaman

17. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Adalah saldo biaya yang masih harus dibayar sbb.: a. Biaya RAT tahun buku 2011 b.Biaya Kesejahteraan Anggota c. Zakat Badan Usaha d. Pajak Penghasilan

18. GERAKAN MENABUNG Adalah saldo gerakan menabung anggota

Rp. 30.000.000,00 Rp. 150.000.000,00 Rp. 43.086.503,00 Rp. 69.214.450,00

Rp. 292.300.953,00

Rp. 310.000,00

19. SIMPANAN POKOK Rp. 256.100.000,00

Adalah saldo simpanan pokok anggota 20. SIMPANAN WAJIB

Adalah saldo simpanan wajib anggota Rp 2.793.151.000,00

21. SIMPANAN KHUSUS Rp. 179.169.975,00 Adalah saldo simpanan khusus anggota

22. SIMPANAN LAIN-LAIN Adalah saldo simpanan lain-lain anggota yang bersumber dari bagian jasa anggota

Rp. 1.944.061.493,06

23.DONASI Rp. 15.801.300,00 Adalah saldo donasi yang bersumber dari anggota untuk pembangunan Kantor dan Waserda

24. CADANGAN PEMUPUKAN MODAL Adalah saldo cadangan pemupukan modal yang bersumber dari sisipan biaya

25. CADANGAN RESIKO Adalah saldo Cadangan Resiko

26. CADANGAN KOPERASI Adalah saldo cadangan Koperasi yang bersumber dari pembagian SHU tahun sebelumnya

27. SISA HASIL USAHA Adalah Selisih Hasil Usaha setelah Zakat dan Pajak

Rp. 1.839.488.074,12

Rp. 1.118.430.000,00

Rp. 3.018.684.684,27

Rp. 1.471.581.168,78

PENGURUS KP-RI RADAR KABUPATEN BANTAENG

Page 86: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

MUH. DJAFAR, S.Pd

SEKRETARIS

HARUDDIN S.Pd M

RASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KP-RI) RADAR KABUPATEN BANTAENG DAFTAR PEMBAGIAN SHU TAHUN BUKU 2012

SHU TAHUN BUKU 2013

1 CADANGAN KOPERASI 40% x Rp. 1.471.581.168,78 Rp. 588.632.467,51

2 JASA USAHA ANGGOTA 25% x Rp. 1.471.581.168,78 Rp. 367.895.292,20

3 JASA SIMPANAN ANGGOTA 15% x Rp. 1.471.581.168,78 Rp. 220.737.175,32

4 DANA PENDIDIKAN 5% x Rp. 1.471.581.168,78 Rp. 73.579.058,44

5 DANA PENGURUS 5% x Rp. 1 471 581.168,78 Rp. 73.579.058,44

6 DANA KARYAWAN 5% x Rp. 1.471 581 168,78 Rp. 73.579.058,44

7 DANA SOSIAL 2,50% x Rp. 1.471.581.168,78 Rp. 36.789.529,22

8 DANA PEMB. DAERAH KERJA 2,50% x Rp. 1.471.581.168,78 Rp. 36.789.529,22

JUMLAH Rp. 1.471.581.168,78

PENGURUS KP-121 RADAR KAB. BANTAENG

1

Page 87: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

LAPORAN KEUANGAN

2014

Page 88: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

KP-RI RADAR KABUPATEN BANTAENG

"NERACA"

PER 31 DESEMBER 2014 HARTA 2014 (Rp) 2013 (Rp) KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH 2014 (Rp) 2013 (Rp)

I. Herta Lancar V. Kewafiban Lancar 1. K a s 154.419.599,10 105.670.093,23 1. Dana - Dana 618.450.359,00 440.240.242,12

2.Bank 1.235.985.831,00 825.932.214,00 2. Dana Jaminan Kredit 610.854.300,00 466.145.150,00

3. Piutang Simpan Pinjam 12.082.561.250,00 11.014.431.100,00 3. Biaya YMH dibayar • 441.878.407,00 292.300.953,00

4. Piutang Kredit Khusus 690.497,000,00 644.337.000,00 Jumlah V) 1.671.183.068,00 1.198.686.345,12 5. Piutang Dagang 614.708.700,00 422.269.300,00 , 6. Persediaan Barang 79.447.679,00 79.656.367,00

Jumlah 1) 14.857.820.059,10 13.092.298.074,23 VI. Kewallben Jangka Panlang 1. Gerakan Menabung 310.000,00 310.000,00

II. Ponyertaan 1. Simpanan pada PKP-RI 55.697.839,13 52.832.181,12 Jumlah VI ) 310.000,00 310.000,00 2. Simpanan pada IKP-RI 1.184.190,00 1.184.190,00

Jumlah II) 56.882.029,13 54.016.371,12 VII. Kekayaan Bersih 1. Simpanan Pokok 259.900.000,00 258.100.000,00

III. Harta Tetap 2. Simpanan Wajib 3 309.217.500,00 2.793.151.000,00

1 Tanah 318.300.000,00 318.300.000,00 3. Simpanan Khusus 201.869.225,00 179.169.975,00 . 2. Bangunan 860.852.400,00 417.429.700,00 4. Simpanan Lain-lain , 2.041.874.244,53 1.944.061.493,06

3 Ak Penyst. Bangunan (198.971.665,00) (155.929.045,00) 5. D o n a s I 19.352.300,00 15.801.300,00

4 Peralatan Kantor 74.481.900,00 70.930.900,00 6. Cad. Pemupukan Modal 2.021.919.690,91 1.839.488.074,12

5. Ak.Penyst Peralatan Kamtor (63.308.250,00) (57.495.960,00) 7 Cadangan Resiko 1.268.430.000,00 1.118.430.000,00

6. Pertengkapan 20.310.100,00 20.310.100,00 8. Cadangan Koperasi 3.607.317.151.78 3.018.684.684,27

7. Ak.Penyst. Perlengkapan (15.630.100,00) (13.379.100,00) 9. Sisa Hasil Usaha 1.511.763.295,01 1.471.581.168,78

8. Kendaraan 6.500.000,00 6.500.000,00 Jumlah VII) 14.241.643.407,23 12.638.467.695,23

9. Ak.Penyt Kendaraan (3.900.000,00) (2.600.000,00) Jumlah III) 998.634.385,00 604.066.595,00

IV. Harta Lain-Lain 1 Bangunan dalam proses - 87.085.000,00

TOTAL H A R T A 15.913.136.473,23 13.837.464.040,35 TOTAL .E.WATICREKVAAN BERSIH 15.913.136.473,23 13.8374.040,35

( PEN7RUS P-RI RADAR KABUPATEN BANTAENG

MUH.DJAFAR,S.Pd

r BE SE RETAR AHA

HARUDDIN,S.P .Si H.AB . 1114,S.Pd,M.S1

8

Page 89: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

Rp. Rp. Rp.

2.445.658,01 10.053.617,00 12.499.275,01

Pajak Final 1, Pendapatan jasa PKP-Rl 2. Pendapatan bunga Bank

Jurnlah

f K TUA

9a

PENGURUS KP-RI RADAR KAB.

KP-RI RADAR KABUPATEN BANTAENG PERHITUNGAN HASIL USAHA

PERIODE 1 JANUARI 2013 S/D 31 DESEMBER 2014

I II

Penjualan Barang Harga Pokok Penjualan 1. Persediaan awal 2. Pembelian barang

Barang slap dijual

3. Persediaan akhir Harga pokok penjualan Laba kotor barang

Rp. Rp.

79.656.367.00 807.731.100,00

Rp.

Rp.

1.022.299.120,00

807.939.788,00

Rp. Rp.

887.387.467,00 73.447.679.00

Rp. 214.359.332,00

III Pendapatan jasa 1. Pend. Jasa Sjmpan Pinjam Rp. 2.303.041.100.00

2. Pend. Jasa Kredit Khusus Rp. 57.676.500,00

3. Pend. Proviii Rp. 110.855.000,00 Jumlah Pendapatan Jasa Rp. 2.471.372.600,00

Laba kotor Rp. 2.685.731.932,00

IV Biaya operasional dan umum 1. Biaya administrasi Rp. 1.628.000,00 2. Biaya penagihan Rp. 22.681.000,00 3. Biaya expedisr Rp. 4.256.500,00 4. Gaji Pengurus Rp. 69.300.000,00 5. Gaji Pengawas Rp. 33.600.000,00 6. Biaya Promosi Rp. 214.148.198,00 7. Gaji karyawan Rp. 73.000.000,00 8. Biaya Rapat Rp. 4.857.000,00 9. Biaya rekening listrik Rp. 1.090.150,00 10. Biaya rekening telpon Rp. 423.000,00 11. Biaya rekening air Rp. 862.000,00 12. Beban Organisasi Rp. 2.205.000,00 13. Biaya pemelinaraan aktiva Rp. 2.947.750,00 14. Biaya operasioanal waserda Rp. 733.500,00 15. Biaya operasional USP Rp. 873.000,00 16. Sumbangan dan lain-lain Rp. 2.000.000,00 17. Biaya transport Rp. 9.859.000,00 18. Biaya kebersihan kantor Rp. 690.000,00 19. Biaya seragam koperasi Rp. 43.541.000,00 20. Biaya pajak kendaraan Rp. 420.000,00 21. Biaya materai Rp. 125 000,00 22. Biaya pengadaan meteran Idg Rp. 23. Biaya bea siswa berprestasi Rp. 3.650.000.00 24. Beban yuran TV kabel Rp. 345.000,00

Jumlah Rp. 493.235.098.00 25. Beban RAT Rp. 35.000 000,00 26. Beban Dana Resiko Rp. 150.000.000,00 27. Beban kesejahteraan Anggota Rp. 200.000.000,00 28. Beban penyusutan aktiva tetap Rp. 52.405.910.00

Jumlah braya operasional 493.235.098,00 Rp. 930.641.008,00 Rp. 1.755.090.924,00

V Pendapatan Lain-lain 1. Pendapatan jasa PKP-RI Rp. 2.445.658,01 2. Pendapatan bunga Bank Rp. 10.053.617,00 3. Pendapatan sewa gedung/kursi Rp. 4.440.000,00 4 Pendapatan lain-lain

Jumlah pendapatan lain-lain SHU Sebelum Zakat Zakat Badan Usaha SHU Sebelum Pajak

dan. Pajak ( 2.5 % )

16.939.275,01 .1.772.030.199,01

44.300.754,00 1.727.729.445,01

Rp. Rp. Rp. Rp.

215.966.150,00 Rp. 1.51 63.295,01

PPh tahun 2014.( 12,5 %) Rp. SHU setelah pajak

B ARUDDIN.S.P .SI H.ABD.HA IM,S.Pd,M. I

Rp.

Page 90: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

3

8

a

8 8 §

,4 4 B

4A 88888 AIME r4§g§”. .§I 'i 6Pg§§ UAg5 ,,T,ERA 2§8 322243 -5XM Ei2 3 EIF.T,F- ,....8888.. .g2M1

115'41g

88 8 8 g

2 gi n •

q4888484=.888.4.8.8.4 E ggfg14.1-rn

§ § §

Sa5 RUI4g.rn

§ - R

81A 4.4.8888.8889. 8

gR23 E

RRO 111 1/11v 6" /3 gilhq1111 hgll

4 g i88 X

8 8. a 8...13 888r F 25.Vm-4- 22MIAgE2E' A4

§ g a gilzigsgi=i gEizEa-,.; RI s - 2 V r,= 2Fi EAZV2Z5n r4- _...

-._ calrIORirn..*AN

28888888CigAR441UFAA

888 88 8 a A ! -

i r;

88888 8S S

Ag53 iiii - ........_-_, -- .

88888888S • Eg§§U'ZFA

011§§gigAR ii- eF.V14Er.i

. 8 8 48 8 5138888q888M 88888 8E

a 14 i fl,” 'E%g§§67,Ag144.76 '3-ggi§i§. :il g ! 1 liM74gF.A;;Q:44g5:ii- Mi4” gi x E-ee

-p-.

'1111411ili; ; ; - § i E 88888888 :

4§§§tigl M11.-1 ---7,§ - g g gii4svisE 4

...

8. 8.888.. .... . 8S88 g a ii ti a-:11 g

q .

..:$ e

i i ast.v4zst 1

e88888881-1.888.8

.. ....... g4.4. 8

, .8)8888 ig8g8-

g8g° .488g8g8g8g g

fi ! $ grniagxgz;sziara= ;S-”

r . ft 8 .8.8 ..

• 6

mu- -a;mz P5145

8

0•41,1aftgggWg5gggtiggg '

,4.4 f..15188888288S888888 ..... * ......

4444g 3OiggAgplgOgitg4 Ragatiri

E.88888a8T=.813S 8 88 88888 888* 8.. 374464ggiogg . vg § 321gm'ggF1'a pl0s.;stlg,7g4g1 g

Page 91: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

KP-R1 RADAR KABUPATEN BANTAENG

"PEMEUIS011 IIERROR"

PC-R 37 Vo EcrelitMCR 2 07 4 1. KAS

Rp 154.419.599,00

Adalah saldo kas yang tersimpan pada bendahara

2. BANK Rp 1.235.985.831,00

Adalah saldo rekening Britama BRI Cabang bantaeng

3. PIUTANG SIMPAN PINJAM Rp 12.082.561.250,00

Adalah saldo piutang simpang pinjam anggota

4. PIUTANG KREDIT KHUSUS Rp 690.497.000,00

Adalah Saldo kredit khusus anggota

5. PIUTANG BARANG Rp 614.708.700,00

Adalah saldo piutang barang anggota

6. PERSEDIAAN BARANG Rp 79.447.679,00

Adalah nilai perolehan dari barang campuran

7. SIMPANAN PADA PKP-RI Rp 55.697.839,13

Adalah saldo yang tersimpan pada PKP-RI Bantaeng sbb:

a. Simpanan pokok Rp 100.000,00 b. Simpanan wajib Rp 8.110.000,00 c. Simpanan lain-lain Rp 47.487.839,13

8.. SIMPANA PADA IKPRI Rp 1.184.190,00 Adalah saldo simpanan pada ikpri jakarta sbb:

a. Keepres 33/83 Rp 1.134.190,00 b. SKPB Rp 50.000,00

9. -TANAH Rp 318.300.000,00, Adalah nilai perolehan dari tanah yang terdiri dari:

a. Tanah untuk pembangunan kantor Rp 2.300.000,00 b. Tanah diulugalung Rp 316.000.000,00

10. BANGUNAN Rp 860.852.400,00 Adalah nilai pembangunan Kantor, Aula, Waserda dan Pagar

11. PERALATAN KANTOR Rp 74.481.900,00 Adalah nilai perolehan dari peralatan kantor

12. PERLENGKAPAN Rp 20.310.100,00 Adalah nilai perolehan dari peHengkapan

13. KENDARAAN Rp 6.500.000,00 Adalah nilai perolehan dari perlengkapan

14. BANGUNAN DALAM PROSES Rp

Adalah nilai dana yang telah dimamfaatkan pada bangunan yang

dalam proses penyelesaian di ulugalaung

sementara

15. DANA-DANA Rp 618.450.359,00 Adalah saldo dana-dana yang diperoleh dari bagian SHU

tahun sebelumnya dengan rincian sebagai berikut:

a. Dana Pengurus Rp 15.000.000,00

b. Dana Karyawan Rp 15.000.176,77

c. Dana pendidikan Rp 263.729.839,53

d. Dana sosial Rp 183.813.545,20

e. Dana Pembangunan Daerah Kerja Rp 140.906.797,50

I0

Page 92: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

RENGIILIS KP-RI RADAR KABUPATEN BANTAENG s ekertaris,

4 As MUH.DJA AR, S. Pd HARUDDIN, S. P . M.SI

Ketu

Rp

Rp

610.854.300,00

441.878.407,00

Rp 35.000.000,00

Rp 200.000.000,00

Rp 76.387.257,00

Rp 130.491.150,00

Rp 310.000.000,00

Rp 259.900.000,00

Rp 3.309.217.500,00

Rp 201.869.225,00

Rp 2.041.874.244,53

Rp 19.352.300,00

Rp 2.021.919.690,91

Rp 1.268.430.000,00

Rp 3.607.317.151,78

Rp 1.511.763.295,01

Ben ra

11

H.ABD AKIM,S.Pd. M.SI

16. DANA JAMINAN KREDIT Adalah saldo dana jaminan kredit yang disetor oleh anggota

yang merninjam sebesar 1,5% dari pokok pinjaman

17. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Adalah saldo biaya yang masih harus dibayar sbb:

a. Biaya RAT tahun buku 2014

b. Biaya kesejateraan anggota

c. Zakat Badan usaha

d. Pajak penghasllan

18. GERAKAN MENABUNG

Adalah saldo gerakan menabung anggota

19. SIMPANAN POKOK

Adalah saldo simpanan pokok anggota

20. SIMPANAN WAJIB

Adalah saldo simpanan wajib anggota

21. SIMPANAN KHUSUS Adalah saldo simpanan-khusus anggota

22. SIMPANAN LAIN-LAIN

Adalah saldo simpanan lain-lain anggota yang bersumber dari bagian jasa anggota

23. DONASI

Adalah saldo donasi yang bersumber dari anggota untuk

pembanguan kantor dan waserda

24. CADANGAN PEMUPUKAN MODAL

Adalah saldo cadangan pemupukan modal yang bersumber dari sisipan biaya

25. CADANGAN RESIKO

Adalah saldo cadangan resiko

26. CADANGAN KOPERASI

Adalah saldo cadangan koperasi yang bersumber dari • pembagian SHU tahun sebelumnya

27. SISA HASIL USAHA

Adalah selisih hasil usaha setelah zakat dan pajak tahun buku 2014

11

Page 93: ANALISIS EFESIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA …

K UA, R •,

SEKRETARIS, BENDAHARA,

MUH. DJAFAR S, S.Pd HARUDDIN, S.P .,M.Si H.ABD. HAKIf31 M, S.Pd.,M.Si

KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KP-RI) RADAR

KABUPATEN BANTAENG

DAFTAR PEMBAGIAN SHU TAHUN BUKU 2014

SHU TAHUN BUKU 2014

1. CADANGAN KOPERASI 40% x Rp 1.511.763.295,01 =Rp 604.705.318,00

2. JASA USAHA ANGGOTA 25% x Rp 1.511.763.295,01 =Rp 377.940.823,75

3. JASA SIMPANAN ANGGOTA 15% x Rp 1.511.763.295,01 =Rp 226.764.494,25

4. DANA PENDIDIKAN 5% x Rp 1.511.763.295,01 =Rp 75.588.164,75

5. DANA PENGURUS 5% x Rp 1.511.763.295,01 =Rp 75.588.164,75

6. DANA KARYAWAN 5% x Rp 1.511.763.295,01 =Rp 75.588.164,75

7. DANA SOSIAL 2,5% x Rp 1.511.763.295,01 =Rp 37.794.082,38

8. DANA PEMB. DAERAH KERJA 2,5% x Rp 1.511.763.295,01 =Rp 37.794.082,38

JUMLAH

=Rp 1.511.763.295,01

PENGURUS KP-RI RADAR KAB. BANTAENG