analisis dua titik dengung di kampus institut teknologi bandung (itb)

Upload: yuniar-gitta-pratama

Post on 30-May-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

    1/12

    ANALISIS DUA TITIK DENGUNG DI KAMPUS

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    Diajukan untuk Memenuhi

    Ujian Tengah Semester

    Mata Kuliah

    TF3205 Akustik

    Disusun oleh :

    Yuniar Gitta Pratama (13307124)

    PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    2010

  • 8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

    2/12

    Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 2

    Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB

    BAB I Pendahuluan

    A. Latar BelakangInstitut Teknologi Bandung merupakan salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia.

    Sebagai salah satu pusat pendidikan dan penelitian, ternyata ITB menyimpan banyak keunikan dalam

    tata arsitekturnya. Titik Dengung adalah salah satu desain yang menarik dalam tatanan ITB. Titik

    dengung yang penulis maksud disini adalah dua titik dengung yang terletak di dekat Plaza Widya ITB.

    Titik dengung ini sudah menjadi bahan pembicaraan turun-temurun dari angkatan ke angkatan.

    Rumor mengenai titik dengung ini tentunya harus bisa dibuktikan.

    Titik dengung merupakan suatu koordinat atau lokasi dimana gelombang suara yang dipancarkan

    akan mengalami cacat akustik berupa gema/echo. Gema ini terjadi karena suara yang dipancarkan

    mengalami pemantulan (refleksi) dan diterima kembali dengan beda waktu lebih dari 1/10 detik

    dengan tingkat tekanan suara berbeda kurang dari 10 dB.

    Waktu dengung (Reverberation Time) merupakan parameter akustik yang banyak dikenal. Selain

    tidak rumit, waktu dengung juga dapat diamati dengan telinga telanjang atau tanpa menggunakan

    peranti alat ukur yang canggih. Waktu dengung umumnya dipengaruhi oleh jumlah energi pantulan

    yang dihasilkan. Semakin banyak energi pantulan maka semakin panjang pula waktu dengung yang

    dihasilkan.

    Penulis tertarik dengan fenomena titik dengung di ITB. Pada titik ini akan terjadi perubaan frekuensi

    suara. Sehingga jika pengamat berbicara di titik tersebut, maka suara yang terdengar akan berbeda

    dibandingkan dengan suara pengamat sendiri pada keadaan normal.

  • 8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

    3/12

    Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 3

    Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB

    B. Rumusan MasalahRumusan masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah :

    1. Apakah titik dengung di Kampus ITB bisa dibuktikan ?2. Apa yang menyebabkan titik dengung di Kampus ITB ?3. Titik dengung manakah yang menghasilkan reverberation time paling panjang ?

    C. Landasan TeoriGema (Reverberation)

    Gema adalah pemantulan bunyi yang diterima oleh pendengar beberapa saat setelah bunyi

    langsung. Contohnya adalah gema yang dihasilkan oleh dasar suatu sumur, suatu bangunan,atau pada suatu ruangan, oleh dinding. Jeda waktu diterimanya gema sebanding dengan jarak

    dibagi dengan kecepatan suara. Fenomena gema dimanfaatkan juga pada radar.1

    Telinga manusia tidak dapat membedakan gema dengan suara asli jika jeda waktu lebih kecil

    dari 1/10 detik. Karenanya, untuk dapat menghasilkan gema yang dapat didengar dengan jelas

    oleh sumber suara, dinding pantulan minimum harus berjarak sekitar 16,2 meter dari sumber

    suara tersebut, gema yang terjadi dengan jarak dibawah pantulan minimum tersebut, biasa

    disebut dengan gaung.

    Gaung yang biasa dihasilkan biasanya akan merusak suara asli sehingga suara asli akan

    terdengar tidak seperti biasanya. Artinya jika pengamat berbicara dan mengalami gaung, maka

    pengamat tidak akan mendengarkan suaranya seperti biasanya. Suara yang terdengar akan

    terasa berbeda. Seakan akan suara yang didengar bukanlah suaranya. Suara yang terdengar

    seakan-akan diberi efek suara .

    Faktor-faktor dasar yang mempengaruhi waktu gema ruangan termasuk ukuran dan bentuk

    ruang serta bahan yang digunakan dalam pembangunan ruangan. Setiap objek ditempatkan

    dalam ruang juga dapat mempengaruhi waktu gema ini, termasuk orang-orang dan barang-

    barang mereka.2

    1http://id.wikipedia.org/wiki/Gema (28 Maret 2010)

    2 http://en.wikipedia.org/wiki/Reverberation#Reverberation_time (28 Maret 2010), translate, paragraf 4

  • 8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

    4/12

    Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 4

    Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB

    Waktu Dengung (Reverberation Time) adakah waktu yang diperlukan untuk gelombang suara

    pada kondisi tertentu untuk memantul kembali dan mengalami peluruhan frekuensi.

    Titik Dengung di ITB

    Titik dengung yang penulis maksud di makalah ini adalah dua titik dengung di sekitar Plaza

    Widya ITB. Berikut ini adalah lokasi titik dengung ITB berada :

    a. Titik Dengung 1Titik dengung ini terletak di dekat dua pohon. Arah yang benar untuk mendapatkan

    gema/echo adalah ke arah utara. Pemandangan yang terlihat saat berdiri di titik ini adalah

    (dari kiri ke kanan) : gedung TVST, gedung Oktagon, gedung Kimia-Fisika Dasar, dan gedung

    PLN.

    Gambar 1. Titik dengung di dekat dua pohon

  • 8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

    5/12

    Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 5

    Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB

    b. Titik Dengung 2Titik dengung terletak di dekat Tugu Plaza Widya. Arah yang benar untuk mendapatkan

    gema/echo adalah ke arah selatan. Pemandangan yang terlihat dari titik ini adalah (dari kiri

    ke kanan) : Labtek VII, Labtek VIII, Labtek V, dan Labtek VI.

    Gambar 2. Titik dengung di dekat Tugu Plaza Widya

    Kedua titik tersebut berpotensi untuk menghasilkan dengung dikarenakan lokasinya yang

    langsung berhadapan dengan banyak gedung di ITB. Probabilitas suara yang terpantul cukup

    besar dikarenakan material penyusun gedung-gedung tersebut (lapisan luarnya) adalah

    beton yang keras.

  • 8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

    6/12

    Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 6

    Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB

    BAB II Metode Penelitian

    A. Alat dan BahanAlat dan bahan yang penulis gunakan adalah :

    a. Meteranb. Penggaris besic. Busur ukuran besar

    B. Cara PenelitianPenulis akan menggunakan metode observasi kualitatif subjektif. Penulis akan melakukan

    observasi langsung ke lapangan lokasi titik dengung. Penulis hanya bisa melakukan pengukuran

    secara kualitatif yang seubjektif menurut perspektif penulis.

    Bagan 1. Uji Titik Dengung

  • 8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

    7/12

    Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 7

    Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB

    Uji coba yang dilakukan penulis adalah dengan mengeja kata tes secara berulang di titik

    tersebut dengan variasi sudut antara 0 - 180 dan diambil pencacahan tiap 10. Penggunaan

    kata tes dimaksudkan karena kata tes menghasilkan suara desis sehingga lebih mudah

    untuk diamati hasil dengungnya. Pengujian dengan variasi sudut akan menghasilkan rentang

    sudut terjadinya dengung dan sudut untuk menghasilkan reverberation time terpanjang.

    Pengukuran dilakukan di saat jumlah noise sedikit. Jumlah noise sebanding dengan jumlah

    orang dan kendaraan di kampus. Sehingga pengambilan data dilakukan pada malam hari pukul

    23.00 dan saat petang pukul 19.00. Waktu ini dipilih dikarenakan sedikitnya noise yang diterima.

    Pengambilan data juga dilakukan saat tidak hujan.

  • 8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

    8/12

    Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 8

    Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB

    BAB III Hasil dan Pembahasan

    A. Data Pengukuran

    1. Pengujian Pada Titik Dengung 1

    Bagan 2. Titik Dengung 1

    Pengukuran dilakukan di tanda X, yaitu terletak tepat di tengah-tengah lingkaran pusat yangterlihat di lantai. Tanda x ini terletak 607 cm dari kiri dan 608 cm dari kanan.

    Pengujian dengung dilakukan secara berulang dengan variasi sudut 10. Bidang yang berwarna

    biru pada bagan 2 merupakan representasi dari tabel 1. Bidang tersebut menunjukkan adanya

    keberadaan dengung jika menghadap pada rentang sudut tersebut.

  • 8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

    9/12

    Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 9

    Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB

    Sudut Dengung

    0 Tidak Ada

    10 Tidak Ada

    20 Tidak Ada

    30 Ada

    40 Ada

    50 Ada

    60 Ada

    70 Ada

    80 Ada

    90 Ada

    100 Ada

    110 Ada

    120 Ada

    130 Ada140 Ada

    150 Tidak Ada

    160 Tidak Ada

    170 Tidak Ada

    180 Tidak Ada

    Tabel 1. Tes Dengung di Titik Dengung 1

    Sudut untuk mendapatkan reverberation time maksimal adalah pada 80 dan 110. Sudut untuk

    mendapatkan reverberation time maksimal ditunjukkan dengan panah hijau.

    2. Pengujian Pada Titik Dengung 2

    Bagan 3. Titik Dengung 2

  • 8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

    10/12

    Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 10

    Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB

    Pengukuran dilakukan di tanda X, yaitu terletak 66 cm dari titik tengah lingkaran pusat yang

    terlihat di lantai. Tanda x ini terletak 457 cm dari kiri dan 458 cm dari kanan.

    Pengujian dengung pada titik ini cukup susah karena reverberation time yang terlalu pendek

    sehingga tidak terdengar efeknya. Namun sudut untuk mendapatkan reverberation time

    didapat pada sudut 115. Sudut untuk mendapatkan reverberation time maksimal ditunjukkan

    dengan panah hijau.

    B. AnalisaPada titik dengung satu didapatkan rentang dengung terjadi pada sudut 30 - 140. Hal ini

    debabkan karena tata letak bangunan yang berhadapan dengan pengamat (sumber bunyi).

    Terlihat pada bagan 4. bahwa dari titik dengung 1 suara akan direfleksikan oleh gedung Oktagon,

    gedung TVST, gedung Lab Kimia Fisika Dasar dan gedung PLN.

    Bagan 4. Denah Lokasi Titik Dengung 1

    Pada titik dengung 1, bagian kanan didapatkan sudut dengung mulai dari 30, hal ini

    dikarenakan adanya gedung tembok PLN yang akan memantulkan kembali suaranya. Sedangkan

    pada bagian kiri sudut dengung dimulai dari 140, hal ini dikarenakan jarak antara titik ke

    gedung TVST cukup jauh dan luas permukaan dinding pemantul pada TVST lebih sedikit

    dibandingkan pada gedung PLN. Sudut untuk menghasilkan reverberation maksimum

    didapatkan pada sudut 80 dan 110, ini disebabkan oleh superposisi maksimum yang terjadi

    oleh pemantulan dari 4 gedung tersebut. Sudut tengah (90) tidak didapatkan reverberation

    maksimum, ini disebabkan karena tidak adanya gedung penghalang.

  • 8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

    11/12

    Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 11

    Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB

    Pada titik dengung dua penulis kesulitan untuk mendapatkan titik terbaik untuk menghasilkan

    dengung. Hal ini dikarenakan bentuk gedung 4 Labtek yang tidak datar. Ketidakdataran gedung

    ini dapat menjadi diffuser bagi gelombang sehingga energi gelombang yang terpantul hanya

    sedikit karena telah dipantulkan ke segala araf (diffuse). Penulis mendapati bahwa pada sudut

    115 dihasilkan reverberation maksimal. Hal ini dikarenakan pada sudut 115 suara akan

    berhadapan dengan Labtek VIII. Pada Labtek VIII terlihat struktur yang kuat dan memiliki

    permukaan dinding yang lebih luas dibandingkan Labtek lainnya.

    Bagan 5. Denah Lokasi Titik Dengung 2

    Bagan 6. Labtek VIII

  • 8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

    12/12

    Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 12

    Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB

    BAB IV Kesimpulan

    Titik dengung merupakan suatu titik dimana terkumpul superposisi hasil refreksi dari tiap arah

    sehingga dapat merusak gelombang bunyi asli. Efek dari perusakan bunyi asli ini adalah

    terdengarnya suara yang berbeda di titik tersebut walaupun sebenarnya berasal dari sumber yang

    sama. Titik dengung juga dapat dibuktikan dengan telinga telanjang tanpa harus menggunakan

    peralatan canggih.

    Kampus ITB tenyata memiliki (setidaknya) dua titik dengung yang dapat dibuktikan. Pada titik

    dengung tersebut suara kita akan terasa berubah. Penyebab utama dari kedua titik dengung

    tersebut adalah tatal letak arsitektur gedung ITB. Sifat simetris dan bentuk barikade penghalang

    gelombang bunyi mengakibatkan pemantulan kembali ke arah pusat sehingga menyebabkan

    gaung/echo. Titik paling terasa efek gaung adalah di titik gaung 1 yaitu terletak di dekat plaza widya

    diantara dua pohon rindang karena pada titik tersebut penulis mendapatkan rentang sudut yang

    besar untuk mendapatkan efek dengung dibandingkan dengan titik dengung 2. Hal ini dikarenakan

    pada titik dengung 2 sifat ketidakrataaan permukaan pantul gedung berfungsi sebagai diffuser

    sehingga energi suara dihamburkan.

    BAB V Daftar Pustaka

    http://en.wikipedia.org/wiki/Reverberation (28 Maret 2010)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Gema (28 Maret 2010)

    Soegijanto, Prof. Dr. Ir, dkk, Slide Kuliah Fisika Bangunan (TF4101)

    Tohyama, Mikio, The Nature and Technoloy of Accoustic Space.