summary masterplan kampus itb walini (2020) green · pdf filedicapai dengan kolaborasi itb...
TRANSCRIPT
1
Summary Masterplan Kampus ITB Walini (2020)
Green Techno-Art Campus
I.
Pendahuluan
*buat diagram sistematika konten s.d masterplan (fisik, akademik, pendanaan)
Masterplan kampus ITB Walini (2020) ini merupakan dokumen rencana jangka panjang Institut
Teknologi Bandung (ITB) dalam mengembangkan kampus baru untuk menjaga dan
meningkatkan peran dan kontribusi ITB membangun bangsa yang unggul dan berdaya saing
tinggi.
Pengambilan kata Walini berasal dari daerah tempat pengembangan kampus ini sendiri
yang te rletak di perkebunan teh PTPN VIII Walini .
ITB sebagai lembaga pendidikan tinggi teknik pertama di Indonesia, didirikan pada tanggal 3
Juli 1920 dengan nama De Techniche Hoogeschool te Bandung di Jl.Ganesha Bandung di atas
kampus seluas 25 Ha yang sekarang dikenal sebagai Kampus ITB Ganesha (1920). Menjelang
usia yang ke 100 tahun
pada tahun 2020, kampus Ganesha saat ini telah menghasilkan 70.000
alumni berkualitas. Para alumni tersebut aktif berkontribusi di bidang pendidikan,
pemerintahan, industri, dlldan lainnya. Selain itu mereka juga aktif merintis, membangun dan
membina perguruan tinggi teknik diberbagai daerah di Indonesia, membangun infrastruktur,
transportasi, telekomunikasi, sumber daya mineral dan energi, serta menghasilkan sejumlah
entrepereneur yang menciptakan banyak lapangan kerja.
Sebagai Research University, ITB konsisten menciptakan inovasi teknologi dan
menghasilkanmasterpiece dalam bidang sains dan teknologi serta menjadi yang terdepan dalam
perkembangan desain dan karya seni nasional. ITB juga berperan aktif sebagai pelopor
kesadaran bangsa terhadap alam dan lingkungan hidup.
ITB menyadari bahwa diperlukan lebih banyak sarjana teknik yang berkualitas dalam
membangun Indonesia masa dating, yang akan menjadi salah satu
solusi pemecahan masalah
kemandirian Indonesia. Oleh karena itu, ITB akan menghasilkan lebih banyak sarjana teknik
berkualitas dalam mendukung program pembangunan Indonesia yang tertuang dalam Rencana
Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP), Pencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), danMasterplan Percepatan
dan PerluasanPembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011
2025.
Saat ini kampus ITB Ganesha (1920)
mempunyai kurang lebih 20.000 mahasiswa, 1100 dosen,
dan 2000 karyawan yang beraktifitas di kampus dengan luas 25 Ha. Data tersebut
menunjukkan bahwa kampus ini memiliki beban yang sangat tinggi.
Dengan demikian sudah
2
tidak mungkin lagi bagi ITB Ganesha (1920)
untuk menambah kapasitas tanpa menambah
luasan kampusnya.
ITB berinisiatif membangun Green Techno-Art Campus di kawasan yang lebih luas, hijau, dan
strategis yang dapat memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi pada masa mendatang sebagai
solusi untuk menghasilkan sarjana teknik yang lebih banyak.Hal ini sesuai dengan arahan
Rektor ITB yang menugaskan Tim Pengembangan Kampus ITB Walini (2020)
sebagai pelaksana
penyusunan masterplan ini. Kampus tersebut akan menjadi Knowledge and Innovation hub
bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia.Kampus untuk perjalanan 100 tahun ITB yang ke
dua ini akanmenghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas, serta
dalam jumlah yang lebih besar.
Masterplan kampus ITB Walini (2020)
dipersiapkan dalam mendukung rencana pengembangan
kampus yang menghasilkan lulusan sarjana bidang Teknik, Sains, Seni dan Manajemen Bisnis.
Salah satu program adalah meningkatkan daya tampung mahasiswa secara bertahap dan
sejalan dengan kebutuhan sarjana teknik Indonesia. Pada tahap awal, untuk kurun waktu 10
hingga 15 tahun, kampus baru ini akan menampung mahasiswa sampai dengan 30.000
mahasiswa dan menghasilkan hingga 10.000
lulusan per tahun, beserta hasil-hasil penelitian
yang akan membantu pemecahan masalah dalam dunia industri dan sektor produksi lainnya.
Kampus ITB Walini (2020)
akan dikembangkan dengan fokus sebagai:
Academic Multidisciplinary Studies & Research yaitu perpaduan antardisiplin guna
menghasilkan produk yang lebih aplikatif dan menjawab tantangan masa depan. Hal ini
dicapai dengan kolaborasi ITB dengan disiplin ilmu lain diluar teknik
Science & Techno Park yaitu Sinergi aspek bisnis, manajeman, kewirausahaan, dan
keindustrian dengan pusat riset dan program studi yang dikembangakan untuk membangun
technopreneurship sebagai ciri budaya ITB baru .
Knowledge Hub yaitu Kampus ITB Walini (2020)
difungsikan sebagai pusat interaksi antar
Kampus ITB,
maupun dengan berbagai pihak seperti universitas, perusahaan, industri,
pusat-pusat riset, pemerintah dan stakeholder yang lain.
Green and Sustainable yaitu Kampus ITB Walini (2020)
dirancang dengan mengedepankan
konsep penumbuhan budaya green & sustainable.
Living-Learning Community yaitu Pengembangan sumber daya manusia baru yang arif tidak
hanya dengan membangun atmosfernya, tetapi juga berbagai fasilitas
untuk interaksi sosial
yang sesuai untuk mendukung kegiatan akademiknya,.
3
ITB berharap mendapatkan kawasan pengembangan Kampus ITB Walini (2020)
dari tanah
negara yang berada di Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa
Barat.Kawasan ini berjarak 22 km dari Kota Bandung dan berada pada km 103
Tol Cipularang,
dikenal sebagai afdeling Panglejar.
Pengembangan fungsi kawasan ini telah sesuai dengan
peraturan yang ada. Kawasan tersebut
telah ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten
Bandung Barat Nomor 2 tahun 2012 dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Tahun 2009
2029, sebagai kawasan yang diprioritaskan untukpengembangan kampus hijau ITB.
Saat ini kawasan tersebut dimanfaatkan oleh PTPN VIII sebagai lahan perkebunan teh dan karet
dengan luas kurang lebih 1.000 Ha. Masterplan ITB 2020 Walini ini menetapkan kaidah
pengembangan kampus yang menjaga rasio 80% kawasan tetap dijaga sebagai
danau serta
daerah hijau untuk hutan, kebun karet,
dan teh.
Pengembangan Kampus ITB Walini (2020) ini diperkirakan membutuhkan anggaran tahap
pertamakurang lebih sebesar 7 triliun rupiah dalam jangka waktu 10 tahun.
Dana
pengembangan ini diperoleh dari sumber dana Pemerintah Pusat, PemerintahDaerah, Donor
dari masyarakat Indonesia dan internasional.
Masterplan ITB 2020 Walini ini dibuat dengan
melibatkan seluruh stakeholder ITB; Pemerintah ProvinsiJawa Barat, Kabupaten Bandung Barat,
PTPN VIII, pelaku di industri, alumni ITB dan seluruh civitasacademica ITB.
II.
Kebutuhan Sarjana Teknik di Indonesia
Sesuai dengan target dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun 2015 diharapkan
telah terjadi penambahan populasi lulusan mahasiswa teknik dan sains hingga 15% dari jumlah
mahasiswa di Indonesia seperti yang tertera pada Tabel 1 . ITB dalam kapabilitasnya sebagai
salah satu perguruan tinggi teknik terbaik, merespon hal tersebut ITB berencana menambah
kapasitas jumlah mahasiswa dengan membangun kampus ITB Walini (2020).
Tabel 1
Target Kebutuhan Sarjana Teknik Indonesia Tahun 2015
Tahun 2010
2015
Presentase lulusan engineer dari total lulusan Indonesia
11%
15%
Jumlah lulusan engineer dari total lulusan Indonesia 140.501
191.592
Merujuk pada Tabel 2
di bawah, jumlah penerimaan mahasiswa ITB dalam kurun waktu 12
tahun terakhir mengalami peningkatan lebih dari 100% karena jumlah calon mahasiswa yang
beminat masuk ke ITB pun semakin besar. Oleh karena itu terjadi penambahan jumlah populasi
mahasiswa yang berada di lingkungan ITB menjadi sebesar 18.939 orang pada tahun 2011.
4
Tabel 2
Data Perkembangan Pengembangan ITB
Matriks Komponen Tahun
2000 2003 2006 2010 2011 (*hapus)
2020 Penerimaan Mahasiswa
3.388 5.329 4.189 5.453 5.765 13.746
Calon Mahasiswa Peminat 33.020 25.906 30.131 43.377 49.244 -
Populasi Mahasiswa 14.821 14.032 15.280 18.771 18.939 26.297 Jumlah Dosen
(*hapus) 1.263 1.140 1.041 1.023 1.182 2.500
Luas Area Kampus (ha)
29,7 29,7 29,7 29,7 29,7 1.065,7
+Jumlah lulusan SMA seIndonesia +Rasio2
Perkembangan jumlah populasi mahasiswa ini tidak diiringi dengan penambahan luas area
kampus sejak awal ITB didirikan.
Hal ini menyebabkan rasio perbandingan antara luas area dan
populasi mahasiswa menjadi semakin kecil tiap tahunnya.Pada tahun 2000 setiap orang yang
berada di lingkungan ITB mendapatkan sekitar 20.1 m2.
Angka perbandingan ini menurun hingga
15.7 m2
per populasi pada tahun 2011. Penyusunan masterplan ITB Walini bertujuan untuk
menampung jumlah mahasiswa yang lebih banyak dengan berbagai fasilitas penunjang yang akan
dikembangkan.
Kontribusi ITB terhadap Lulusan Perguruan Tinggi Teknik Se-Indonesia
Berdasarkan data ITB, setiap tahunnya, terjadi penambahan jumlah penerimaan mahasiswa
baru.Tabel 3menunjukkan jumlah mahasiswa S1, S2 dan S3 yang diterima ITB setiap tahunnya.
Tabel 3 Jumlah Penerimaan Mahasiswa ITB Setiap Tahun
Penerimaan
Tahun 2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Strata 1 (S1)
2.957
2.823
3.033
3.052
3.120
3.128
3.182
3.459
3.605
Strata 2 (S2)
1.189
845
1.054
1.183
1.078
1.492
2.070
2.086
1.962
Strata 3 (S3)
106
86
102
72
77
112
201
220
181
Menurut data pada Tabel 3
di atas, jumlah mahasiswa ITB yang diterima mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Pada rencana pengembangan ITB tahun 2025,
ITB akan menerima sebanyak
7.500 mahasiswa S1 setiap tahunnya. Berdasarkan rencana akademik ITB, ditargetkan bahwa
perbandingan mahasiswa S1:S2:S3
pada tahun tersebut mencapai rasio 3:2:1. Dengan demikian.
ITB akan menerima sebanyak 5.000 mahasiswa S2 dan 2.500 mahasiswa S3.
5
Tabel 4
Perbandingan Kontribusi ITB terhadap Lulusan Perguruan Tinggi Teknik Se-Indonesia
Tahun 2010
Tahun 2015
Persentase lulusan engineer dari total lulusan Indonesia
11%
15%
Proyeksi Lulusan ITB berdasarkan rencana awal
Jumlah lulusan engineer dari total lulusan Indonesia
140.501
191.592
Lulusan ITB 5.331
5.748
Persentase kontribusi ITB
3,79%
3,00%
Berdasarkan Tabel 4
di atas, peran ITB dalam menyumbangkan Sumber Daya Manusia lulusan
teknik dan sains untuk pembangunan Indonesia di tahun 2010 masih sangat kecil, yakni sebesar
3.79%. Apabila peningkatan jumlah lulusan engineer pada tahun 2015 mencapai 15%
sementara ITB tidak melakukan penambahan intake, maka kontribusinya menurun menjadi
3.00%. oleh karena itu ITB melakukan antisipasi dengan melakukan pengembangan Kampus
ITB Walini (2020).
III.
Inisiatif ITB Walini (2020)
ITB berinisiatif mengembangkan Kampus ITB Walini (2020)
yang direncanakan pada 2015 akan
menerima mahasiswa berjumlah 2.000
mahasiswa dan tahun 2035 sebanyak 31.000
mahasiswa seperti yang tercantum pada Tabel 5. Hal ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan
lulusan engineer Indonesia. Adapun rencana penerimaan mahasiswa untuk memenuhi proyeksi
populasi mahasiswa tersebut terlihat pada Tabel 6 .
Diharapkan peningkatan prosentase
kontribusi ITB dapat meningkatkan kualitas engineer Indonesia.
Tabel 5
Proyeksi Jumlah Populasi Penghuni di Kampus ITB Walini (2020),
Tahun 2035
STATUS JUMLAH
Mahasiswa S1
15.651
Mahasiswa S2
10.434
Mahasiswa S3
5.217
Tenaga akademik 2.504
Tenaga penunjang akademik
5.008
Lain-lain 21.000
Total 60.000
6
Tabel 6
Target Penerimaan Mahasiswa Baru, Dosen dan Staf
PROGRAM Tahun 1
Tahun 5
Tahun 15
Sarjana
1.200
4.800
12.000
Magister
160
320
960
Doktor 10
200
600
Dosen
100
462
1.228
Staf
100
462
1.228
Kebutuhan sarjana teknik dan sains Indonesia, jumlah peminat mahasiswa ITB serta luasan
kampus yang terbatas merupakan faktor utama pengembangan kampus yang lebih luas.
Pembangunan Kampus ITB Walini (2020)mencakup adanya perencanaan penambahan program
studi baru, dimana program studi baru juga harus mendapat predikat excellent.
Perencanaan kawasan Kampus ITB Walini (2020) telah melalui perjalanan panjang dengan
melalui beberapa tahapan kegiatan. Proses tersebut telah dimulai sejak tahun 2009 diawali
dengan pembicaraan awal rencana pengembangan kampus baru di Kabupaten Bandung Barat.
Proses perencanaan ini sudah mencapai tahap penyusunan buku Masterplan ITB Walini yang
dimulai pada bulan Juli 2012. Tabel 7
berikut merupakan penjabaran kegiatan kronologis
proses perencanaan kawasan Kampus Baru ITB Walini.
Tabel 7Roadmap Proses Perencanaan Kampus Baru ITB Walini (2020)
No
Tanggal Kegiatan Tujuan Peserta
1
2009
Pertemuan dengan Bupati Bandung Barat
Pembicaraan awal mengenai rencana pengembangan kampus baru di wilayah Kab. Bandung Barat
ITB, Bupati KBB, beserta jajarannya
2
2009
Pertemuan ITB dengan Pemprov
Tindak lanjut tawaran Pemprov Jabar untuk mengembangkan kampus baru didaerah Kab. Bandung Barat dengan menggunakan area lahan PTPN VIII
ITB, Sekda Pemprov,
dan jajaran Bappeda Jawa
Barat
3
2009
Survei Lapangan Pertama
Penentuan Afdeling Panglejar sebagai kawasan yang direncanakan untuk pengembangan kampus ITB
ITB
4
2009
Pertemuan pertama dengan PTPN VIII
Pembicaraan awal mengenai rencana pengembangan kampus ITB
ITB dan PTPN VIII
5
24/04/10
Sarasehan 1
Pembahasan detail tentang konsep/peran/perspektif pada tahun 2020, kondisi saat ini, serta strategi pencapaian kondisi ideal tahun 2020
ITB, CEO perwakilan industri strategis, alumni ITB, dan
tokoh nasional
6
2011
Survey Lapangan Kedua
Identifikasi dan pengenalan Afdeling Panglejar sebagai kawasan rencana pengembangan kampus ITB
ITB
7
No
Tanggal Kegiatan Tujuan Peserta
7
09/03/11 17/03/11
Forum ITB-Industri Mempertemukan stakeholder di ITB
dengan beberapa perwakilan industri strategis
ITB dan CEO beberapa perusahaan yang
bergerak di berbagai bidang
8
10/06/11
Sosialisasi Perencanaan Walini ke Bappeda Jabar
Mensosialisasikan hasil perencanaan ITB di Kawasan Walini pada Bappeda Jawa Barat., serta pertukaran informasi perencanaan lain pada kawasan tersebut
ITB, Kepala Bappeda Jawa Barat, Kepala Bidang Fisik dan
Perencanaan
9
04/06/11
Sarasehan 2 "ITB 2020 and Beyond"
Mensosialisasikan rencana pengembangan Kampus ITB-Walini dan mempertemukan kalangan ITB, perwakilan industri,
beserta rangkuman hasil Forum ITB-Industri, Pemerintahan, dan alumni.
ITB, Gubernur Jawa Barat, CEO perwakilan industri strategis, dan beberapa perwakilan
alumni
10
08/07/11
Rapat dengan Stakeholder KBB
Agenda sinkronisasi rencana Kabupaten Bandung Barat
Kepala Bappeda, Kepala Dinas Cipta Karya,Kepala
Bidang Fisik Bappeda, Kepala BPMP2T
11
18/07/11
Rapat MWA di Gedung Sate
Rapat kerja rutin Majelis Wali Amanat ITB bersama Gubernur Jawa Barat sebagai salah satu anggotanya. Acara ini juga mengagendakan sosialisasi persiapan perencanaan Kawasan Walini
Anggota MWA ITB
12
04/08/11
Rapat dengan PTPN VIII
Sosialisasi dan koordinasi terkait perencanaan Walini
Dirut PTPN, Direktur Keuangan, Bagian Perencanaan dan
Pengembangan, Staff
13
10/08/11
Lokakarya Pengembangan Kawasan Afdeling Panglejar
Sinkronisasi dan sosialisasi rencana terkait dengan pengembangan kawasan Walini
Bupati Bandung Barat, Sekda Jawa Barat, Dinas
Cipta Karya Bandung Barat, Bappeda Jawa
Barat, Bappeda Bandung Barat, PTPN VIII, ITB, dan
Sekretaris MP3EI perwakilan Kementerian
Koordinator Perekonomian.
14
2011
Pertemuan dengan Jero Wacik, Hatta Radjasa, dan
Purnomo Yusgiantoro
Sosialisasi dan laporan keberjalanan proses perencanaan Walini
MWA ITB, Tim Walini, Menbudpar, Menhan, dan
MenkoEkonomi
15
2011
Pertemuan dengan BPN Pusat
Proses pengalihan tanah BPN dan ITB
16
2011
Pertemuan dengan Achiran Pandu Djajanto
Proses pengalihan lahan BUMN Deputi Bidang Restrukturisasi dan
Perencanaan Strategis BUMN dan ITB
8
No
Tanggal Kegiatan Tujuan Peserta
17
Januari 2012
Pertemuan dengan Sumaryanto Widayatin dan Dahlan Iskan
Sosialisasi dan laporan keberjalanan proses perencanaan Walini
MWA ITB, Wk.Rektor ITB, Deputi BUMN, Meneg
BUMN
18
16/02/12
Pertemuan dengan Kuntoro Mangkusubroto
Sosialisasi dan laporan keberjalanan proses perencanaan Walini, dan
konsultasi untuk langkah selanjutnya
MWA ITB, Tim Kecil Walini, Kepala UKP4
19
2012
Roadshow fakultas/sekolah
Sosialisasi dan pengumpulan masukan internal ITB dalam penyusunan Masterplan ITB Walini
Fakultas/sekolah
di ITB
20
2012
Perda RTRW KBB Statement perencanaan bahwa Kawasan Walini salah satunya dikembangkan untuk perencanaan Green Campus ITB
Pemprov Jawa Barat
21
Juli 2012
Penyusunan Buku Masterplan ITB
Tim Perencanaan Kampus ITB-Walini ITB
IV.
Masterplan Akademik ITB (2020)
Landasan masterplan akademik ITB Walini (2020) inididapat
dari kebutuhan tiap
fakultas/sekolah.Sebagai bagian dari ITB, visi akademik Kampus ITB Walini (2020)
sejalan
dengan visi akademik ITB seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Dalam masa seratus
tahun setelah berdirinya ITB pada tahun 1920, ITB 2020 akan menjadi pengembangan kampus
baru ITB. Kampus ITB Walini (2020) diposisikan untuk mewakili karakteristik pengembangan
kampus baru yang ditujukan untuk menjawab tantangan jangka panjang. Secara spesifik,
ditinjau dari aspek akademik, Seperti yang tertera pada Gambar 1 , Kampus ITB Walini (2020)
diprioritaskan untuk pengembangan bidang ilmu yang bersifat maju, terdepan, dan
multidisiplin (advanced, frontier, & multidisciplinary) sesuai dengan tantangan global yang
semakin kompleks.
Gambar 1Peran Kampus ITB Ganesha (1920) dan ITB MULTIKAMPUS
WALINIJATINANGOR
BEKASI
GANESHA
GREEN- ADVANCED, FRONTIER & MULTI-
DISCIPLINARY
GREEN ADVANCED LIFE
SCIENCES
GREEN EXCELLENT EDUCATION &
POLICYSUSTAINABLE
MANUFACTURING
9
Dalam rencana pengembangannya terdapat lima fokus pengembangan akademik digambarkan
pada Gambar 2 .
Gambar 2
Lima Fokus Pengembangan Akademik Kampus ITB Walini (2020)
Program Studi dan Riset
Terkait dengan pemikiran dalam Visi Akademik Kampus ITB Walini di atas, diusulkan dua
bentuk satuan akademik yang akan dikembangkan di Kampus ITB Walini :
a.
Advanced Multidisciplinary Research Centers
b.
Program S1, S2, dan S3 untuk multidisciplinary studies
Kedua program tersebut akan saling membutuhkan dalam suatu kaitan sinergis melibatkan
beberapa bidang ilmu yang bersifat multidisipilin dengan memanfaatkan konvergensi antara
nano, bio, info dan cogno sciences (4-O) yang tumbuh sangat pesat secara konvergen saat ini1.
Pengembangan Kampus ITB Walini (2020) akan mencakup berbagai keilmuwan baru yang
bertujuan memadukan antardisiplin guna menghasilkan produk yang lebih aplikatif dan
menjawab tantangan masa depan. Hal ini dicapai dengan kolaborasi ITB dengan disiplin ilmu
lain diluar teknik.Sebagai alur peruntukkan kampus, ITB Ganesha diperkuat pilar keilmuan
murni, dan ITB Walini ditujukan untuk keberadaan keilmuan multidisiplin.
ITB mengharapkan
adanya kerjasama antar universitas untuk menciptakan program multidisiplin.Pusat riset bagi
mahasiswa S1 dipisahkan dengan S2 dan S3, dengan fasilitas lengkap dan advance berskala
internasional.
1 Bainbridge W.S. & Roco, M.C. (Eds), Managing Nano-Bio-Info-Cogno Innovation, Springer, 2006.
10
Beberapa contoh bidang ilmu multi disiplin yang dikembangkan antara lain :bio-informatics,
genomics, bio-nano sciences, nano-info sciences,
mechatronics & robotics, smart materials & smart
structure, information and communication technology, cyber-pysical systems, digital art &
media,Biomedical engineering,brain and cognitive sciences,
dan sebagainya. Terkait citra ITB yang
juga mengedepankan seni sebagai fokus, dapat dikembangkan bidang ilmu multidisiplin terkait
seni antara lain: scientific film technology, animation computer graphics, digital & cyber art,
game design & intermedia, dan sebagainya. Karakteristik multidisiplin yang dikembangkan akan
membentuk budaya ITB Baru yang kolaboratif daninclusive excellent.
Pengembangan multidisciplinary studies tersebut dalam rencana pengembangan Kampus ITB
Walini (2020) secara kuantitas direncanakan seperti dalam Tabel 8 .
Tabel 8
Target Pengembangan Program Studi
PROGRAM
Tahun 1
Tahun 5
Tahun 15
Sarjana 12 Program Studi
24 Program Studi
30 Program Studi
Magister
8 Program Studi
16 Program Studi
24 Program Studi
Doktor
5 Program Studi
10 Program Studi
15
rogram Studi
Selain itu Program akademik di Kampus ITB Walini (2020) juga didukung dan dilengkapi
dengan sejumlah laboratorium pendidikan yang sekaligus juga berperan sebagai pusat-pusat
riset dan pengembangan, seperti; Biotechnology Lab, Information Technology Lab, Biotechnology
Lab, Nano-technology Lab, Advanced Material Lab, Cognitive Science Lab, Renewable Energy Lab,
Food & Chemurgy Lab, Robotics Lab, global e-development center, Energy scinece science center,
Lab riset *akselerator Teknologi pangan, Advance medicial (adopsi nuklir pet Gamma), Rumah
sakit internasional, Electronic teaching hospital, Laboratorium halilintar, Laboratorium
upscaling prototype untuk farmasi industry, Laboratorium industri perkakas, Missioning
system
vissioning system lab, dlldan lainnya
Science & Techno Art Park
Aspek bisnis, manajemen, kewirausahaan, dan keindustrian
dikembangkan dan disinergikan
dengan pusat-pusat riset dan program studi yang dikembangkan dengan tujuan utama untuk
membangun techno-preneurships sebagai ciri budaya kampus baru dalam bidang-bidang yang
bersifat multidisiplin.Pengembangan ini diarahkan pada pembentukan Science & Techno Park
sebagai bagian yang terintegrasidengan pengembangan Kampus ITB Walini (2020).
Pengembangan Science & Techno Park tidak hanya diharapkan bagi tujuan internal ITB, tetapi
juga menjadi mitra bagi industri besar di kawasan industri yang diprediksi akan meningkat
Formatted: Highlight
Formatted: Font: 11 pt, Highlight
Formatted: Highlight
Formatted: Font: 11 pt, Highlight
Formatted: Highlight
Formatted: Font: 11 pt, Highlight
Formatted: Highlight
Formatted: Font: 11 pt, Highlight
Formatted: Highlight
Formatted: Font: 11 pt, Highlight
Formatted: Highlight
Formatted: Font: 11 pt, Highlight
Formatted: Font: 11 pt
11
pesat di area sekitar, yaitu Karawang, Cikampek, Subang, Purwakarta, Bandung Barat, dan
Cianjur.
Konsep pengembangan techno-preneurships dalam Science & Techno Park
dikembangkan dari
dua sisi, yaitu technologypush dan demand pull, sehingga Science & Techno Park
di Kampus ITB
Walini (2020)
harus terbuka sebagai pusat riset dan pengembangan bagi perusahaan-
perusahaan maju. Kampus ITB Walini (2020)akan menyediakan ruang dan fasilitas bagi liason
officer
yang cukup dan memadai bagi industri atau perusahaan yang berpotensi melakukan
kerjasama dalam riset dan pengembangan.Keberadaan pusat riset dan pengembangan
perusahaan memperkaya sudut pandang dan meningkatkan dinamika bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di ITB, Indonesia, dan dunia.
Beberapa contoh science and
technopark yang akan dikembangkan di Kampus ITB Walini (2020) antara lain: Aviation park,
Income generating money, Mini rig, Wisata edukasi pertambangan, Techno/ Business park (pusat
teknologi tepat guna), Industrial park, Food park, Geo park (simulasi bencana, field camp), Tea
research and rubber center, Waste treatment center, Konversi penghasil kayu
Knowledge and Innovation Hub
*dibuat dalam buble diagram
Menurut Hans-Dieter Evers dari Center for Development Research (ZEF), University of
BonnKnowledge hub adalah suatu sistem inovasi lokal dengan fokus pada jaringan knowledge
production dan knowledge sharing. Karakter knowledge hub ini antara lain besarnya hubungan
keterkaitan, banyaknya jaringan internal
eksternal, serta tingginya kesempatan untuk
knowledge sharing. Sebagai titik temu dalam dalam komunitas minat dan pengetahuan,
knowledge hub memenuhi tiga fungsi utama: menghasilkan ilmu pengetahuan, mentransfer
pengetahuan tersebut ke dalam situs-situs aplikasi, dan kemudian meneruskannya kepada
orang banyak melalui pendidikan dan pelatihan. Kemudian lebih dari itu ITB Walini sebagai
Innovation Hub juga akan menjadi simpul komunitas-komunitas tersebut untuk mentransfer
knowledge yang ada kedalam technology yang mampu dimanfaatkan oleh masyarakat dengan
penambahan unsure-unsur inovasi. Knowledge and Innovation Hub ini diperlihatkan dengan
terdapatnya berbagai laboratiorium lapangan dan pusat
pusat unggulan dalam memajukan
pendidikan Indonesia.
Selain hal tersebut akan terdapat berbagai macam laboratorium lapangan pada kampus baru
ITB Walini. Laboratorium yang akan dikembangkan ini merupakan knowledge and innovation
hub yang berupa pusat-pusat unggulan dalam memajukan pendidikan Indonesia.
Beberapa
contoh pusat unggulan tersebut antara lain: Innovation center, Water research resource center
Formatted: Indonesian
Formatted: Font: 11 pt
12
(produksi pump storage), Innovation lab, Innovation & creativity hub, Bandung raya innovation, Art and
design center, Creative industries, Traditional knowledge, Galeri rancang kota
Kampus ITB Walini (2020)
difungsikan sebagai pusat penopang interaksi internal Kampus ITB
maupun dengan pihak eksternal seperti universitas lain, perusahaan, industri, pusat-pusat riset,
pemerintah dan stakeholder yang lain.
Akumulasi interaksi dari berbagai pihak ini tidak hanya
menjadikan Kampus ITB Walini (2020)
sebagai pusat jaringan data dan informasi, tetapi juga
knowledge and innovation hub dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional
dan regional. Dengan fungsi sebagai knowledge andinnovation hub, ITB akan mengambil peran
sebagai pemimpin pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kampus Berbudaya Green & Sustainable
Kampus ITB Walini (2020) dirancang dengan mengedepankan konsep penumbuhan budaya
green & sustainable.Lokasiarea perkebunan dipertahankan untuk
tidak menghilangkan fungsi
hijau sebagai penyedia oksigen bagi area sekitarnya. Konsep penumbuhan budaya green &
sustainable diarahkan sehinggaKampus ITB Walini (2020)
menjadi mandiri (self sufficient)
dalam pengendalian dan pengurangan pencemaran, pengelolaan (reuse & recycle) limbah dan
sampah, ketersediaan air
dan energi.
Green building merupakan bangunan yang sejak tahap awal perancangannya dibuat dengan
menggabungkan konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan. Konsep ini mencakup efisiensi
penggunaan energi seperti air, listrik, dan bahan lainnya, serta meminimalisasi dampak
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Green campus terdiri dari sekelompok bangunan
berkonsep green building yang dilengkapi dengan lingkungan dan fasilitas infrastruktur yang
bertujuan untuk memenuhi fungsi sosial dan ramah lingkungan.beberapa konsep green dan
sustainable yang akan diaplikasikan di Kampus ITB Walini (2020) antara lain: Zero emission,
Green accounting, Waste management, Solar cell, Fuel cell, Bio-Fuel,Sustainable energy.
Living-Learning Community
Pengembangan sumber daya manusia baru yang arif tidak cukup hanya dengan membangun
atmosfernya, tetapi juga perlu dirancang berbagai fasilitas untuk interaksi sosial yang sesuai.
Untuk mendukung kegiatan akademiknya, Kampus ITB Walini (2020)
dikembangkan dengan
konsep living-learning community, dimana mahasiswa, dosen, peneliti, dan techno-preneur
tinggal di lingkungan kampus agar terjadi interaksi yang intensif dan kolaborasi positif di dalam
kampus. Oleh karena itu, disediakan akomodasi asrama bagi mahasiswa dan perumahan dinas
bagi dosen yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung sehingga mencukupi untuk tumbuh dan
berkembangnya sebuah komunitas akademik ITB Baru .
13
Asrama mahasiswa yang dibangun dapat menampung hingga 20.000 mahasiswa, dengan rata-
rata ukuran kamar seluas 20 m2, maka diperlukan asrama dengan luas 400.000 m2
termasuk
fasilitas pendukung asrama seperti dapur, laundry, dan parkir. Dengan perkiraan jumlah dosen
dan pendukung akademik sekitar 1.600 orang, dengan rata-rata seluas 150 m2, maka diperlukan
perumahan dinas seluas 240.000 m2. Fasiltas pendukung kegiatan sehari-hari yang
diperlukanmencakup pertokoan, restoran, utilities, fasilitas kesehatan, fasilitas olah raga
terintegrasi, sarana ibadah, home maintenance,
pemadam kebakaran, dan fasilitas hiburan
dengan masing-masing luas yang bervariasi. Seluruh fasilitas penunjang ini memerlukan
dukungan tenaga kerja mencapai 10% populasi yang dilayaninya. Tenaga kerja ini dapat
berdomisili di dalam atau luar area Kampus ITB Walini (2020), sehingga membentuk sebuah
komunitas kota.
Berbagai program living-learning community yang relevan akan dikembangkan di kampus ini.
Dalam mendukung peran ITB sebagai knowledge hub, keberadaan convention center yang
bersifat multifungsi sangat diperlukan. Convention center ini dapat berupa sebuah ruang besar
sekitar 2.000 m2
dan beberapa ruang kecil pendukungnya dengan luas total 1.000 m2, serta
fasilitas akomodasi (berbentuk hotel, bungalow, atau studio) yang dapat menampung sekitar
200 tamu yang dilengkapi fasilitas sebagaimana hotel berbintang dan diperkirakan total area
seluas 10.000 m2.
Selain itu akan dikembangkan juga perumahan dinas dosen, student center,
dan lainnya.
V.
Masterplan Fisik
Lokasi pengembangan Kampus ITB Walini (2020)
berada pada kawasan yang dikenal sebagai
Afdeling Panglejar. Secara administratif kawasan ini terletak di Desa Cisomang Barat,
Wangunjaya, Cikalong, dan Tenjolaut, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat,
Provinsi Jawa Barat. Area ini berada pada kurang lebih km 103
Tol Cipularang, berjarak kurang
lebih dari 22 km dari Kota Bandung.
Statuslahan kawasan pengembangan ini adalah milik negara dengan pemanfaatansebagai lahan
perkebunan teh dan karet sejak tahun 1925
oleh PTPN VIII.Sebagian besar lahan
tersebutdimanfaatkan sebagai perkebunan teh dan karet sedangkan sebagian lainnya berupa
permukiman,
perdagangan dan jasa yang berada di sepanjang jalan provinsi.Selain itu, terdapat
area pertanian (sawah) di beberapa lokasi di sepanjang sungai.
Ditinjau dari aspek tata ruang wilayah, berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Bandung Barat yang telah disahkan oleh Peraturan DaerahKabupaten Bandung BaratNomor 2
14
Tahun 2012dan RTRW Jawa Barat Tahun 2009-2029, kawasan ini merupakan kawasan yang
diprioritaskan untuk pengembangan kampus hijau ITB.
Gambar 3
Orientasi Kawasan Pengembangan Kampus ITB Walini (2020)
Konsep Struktur Kawasan Konsep Pemilihan Kawasan
Perencanaan struktur kawasan Kampus ITB Walini (2020)
mempertimbangkan faktor-faktor
utama pembentuk kondisi lingkungan lahan seperti topografi, geologi, ekologi, dan iklim
kawasan secara umum, serta faktor-faktor pembentuk kondisi fisik dan non fisik lahan.
Beberapa pertimbangan yang dilakukan antara lain adalah terkait kriteria pemilihan area
terbangun berdasarkan kemiringan lahan, proses hidrologis lahan, serta faktor ekologi;
pencapaian menuju area yang berpotensi terbangun(buildable area); serta pemilihan akses
untuk mencapai buildable area baik dari luar kawasan kampus maupun berupa sirkulasi di
dalam kawasan. Gambar 4
menunjukkan ilustrasi konsep struktur kawasan yang terbentuk
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut.
Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Font: Not Bold
15
Gambar 4
Skema Konsep Struktur dan Hierarki Sirkulasi Kawasan
Konsep Zona Konsep Pengembangan Kawasan
Konsep pengembangan kawasan dan fasilitas Kampus ITB Walini (2020)
bersifat spesifik
berdasarkan karakter, kebutuhan, serta intensitas penggunaan fasilitas oleh para penggunanya.
Untuk mencapai efektivitas infrastruktur dan utilitas, serta optimalisasi dalam tahap
pembangunan Kampus ITB Walini (2020), diperlukan pembagian zona kawasan berdasarkan
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap rancangan kawasan, yang meliputi jenis aktivitas,
hierarki aktivitas, jenis pengguna fasilitas, serta intensitas aktivitas.
Gambar 4
menunjukkan
ilustrasi usulan titik-titik pusat aktivitas dalam kawasan Kampus ITB Walini (2020)berdasarkan
berbagai pertimbangan tersebut, di mana pusat kegiatan utama memusat pada sisi sebelah
Timur kawasan Afdeling Panglejar dengan dibatasi oleh Jalan Tol Cipularang di sebelah Barat
dan Jalan Raya Jakarta-Purwakarta-Padalarang-Bandung di sebelah Timur.
Gambar
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga
alternatif konsep pembagian zona kawasan
1)
Konsep m
2)
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat
3)
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
pengembangan
Gambar
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umum
*untuk summary
Gambar 5
Ilustrasi Usulan Pusat
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga
alternatif konsep pembagian zona kawasan
Konsep memusat pada sisi sebelah Timur kawasan
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
pengembangan
Gambar 6
Ilustrasi Tiga Alternatif Usulan Awal
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umum
untuk summary cukup gunakan salah 1 alternatif, tidak usah 3
Ilustrasi Usulan Pusat
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga
alternatif konsep pembagian zona kawasan
emusat pada sisi sebelah Timur kawasan
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
pengembangan Kampus ITB Walini (2020)
Ilustrasi Tiga Alternatif Usulan Awal Walini (2020)
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umummenyebar, untuk pengembangan fasilitas
cukup gunakan salah 1 alternatif, tidak usah 3
Ilustrasi Usulan Pusat-Pusat Aktivitas Kawasan
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga
alternatif konsep pembagian zona kawasan
emusat pada sisi sebelah Timur kawasan
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
Kampus ITB Walini (2020)
Ilustrasi Tiga Alternatif Usulan Awal Walini (2020)
Pengembangan Fasilitas Huniandari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umum
menyebar, untuk pengembangan fasilitas cukup gunakan salah 1 alternatif, tidak usah 3
Pusat Aktivitas Kawasan
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga
alternatif konsep pembagian zona kawasan pada Kampus ITB Walini (2020)
emusat pada sisi sebelah Timur kawasan
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
Kampus ITB Walini (2020)
di masa mendatang
Ilustrasi Tiga Alternatif Usulan Awal Pembagian Zona Kawasan Pengembangan Fasilitas Hunian
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umummenyebar, untuk pengembangan fasilitas
cukup gunakan salah 1 alternatif, tidak usah 3
Pusat Aktivitas Kawasan Kampus ITB Walini (2020)
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga
Kampus ITB Walini (2020)
emusat pada sisi sebelah Timur kawasan
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
di masa mendatang
Pembagian Zona Kawasan Pengembangan Fasilitas Hunian
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umummenyebar, untuk pengembangan fasilitas hunian kampus
cukup gunakan salah 1 alternatif, tidak usah 3
Kampus ITB Walini (2020)
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga
Kampus ITB Walini (2020)Gambar 6
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
di masa mendatang
Pembagian Zona Kawasan Pengembangan Fasilitas Hunian,
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umumhunian kampus
cukup gunakan salah 1 alternatif, tidak usah 3
Kampus ITB Walini (2020)
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga
Gambar 6, yaitu :
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
Pembagian Zona Kawasan Kampus ITB
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umum, c) zona hunian kampus
16
Kampus ITB Walini (2020)
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga
, yaitu :
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
Kampus ITB
, c) zona
Formatted:
Formatted:
Formatted:
Formatted:
Font: +Headings
Formatted:
Normal
Formatted:
Font: +Body,
+Headings
+Body,
Bold, IndonesianIndonesian
17
Pada akhirnya konsep pembagian zona atau konsep pemintakatan kawasan Kampus ITB Walini
(2020)
menggunakan alternatif ketiga, yaitu konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan
sebelah Barat kawasan untuk pengembangan Kampus ITB Walini (2020)
di masa mendatang
(Gambar 6). Hal-hal yang menjadi perhatian dalam konsep pembagian zona tersebut adalah
sebagai berikut :
1.
Pengembangan kawasan kampus direncanakan menggunakan konsep terpusat, di mana
aktivitas lebih dipadatkan pada sisi bagian Timur yang merupakan area paling landai pada
kawasan juga untuk memudahkan akses dari jalan arteri primer atau jalan raya provinsi.
2.
Area Pusat Kampus ITB Walini (2020)
pada bagian Timur direncanakan terdiri dari zona
penerima, di mana setelah gerbang akan disambut oleh convention center, hotel, Science
Center, Art Techno Park, serta Business Techno Park. Selanjutnya pada zona tengah/ inti akan
diisi oleh area kampus dan pusat-pusatpenelitian utama, sedangkan area hunian dosen dan
staf akademik, asrama mahasiswa, guest house, serta fasilitas olahraga dan fasilitas
penunjang lainnya akan diletakkan pada zona yang paling dalam atau zona privat.
3.
Bagian Barat Afdeling Panglejar difungsikan untuk pengembangan pusat-pusat penelitian
dan pengembangan lebih jauh di masa mendatang, termasuk juga pengembangan fasilitas
fasilitas umum dan sosial, serta fasilitas wisata edukasi lingkungan berupa wana wisata, eco-
park, geo-park (dilengkapi mining lab.), fasilitas riset dan konservasi tanaman teh dan karet,
dan juga untuk perluasan kawasan hunian kampus pada area di bagian Selatannya.
4.
Fasilitas-fasilitas penelitian diletakkan berdasarkan kesesuaian karakternya dengan potensi
tapak yang ada.
Beberapa area penelitian tertentu tidak diletakkan di dalam cluster area
kampus dan pusat-pusat penelitian utama karena adanya kebutuhan khusus secara lokasi
maupun konstruksi, antara lain seperti :
Fasilitas Penelitian Terpadu Sumber Daya Air, Konstruksi Muka Air (waterfront), serta
Studi Model Waduk dan Jembatan yang diletakkan pada sisi Barat Laut kawasan, dengan
potensi tapak aliran Sungai Cisomang dan lahan berkemiringan cukup curam sebagai
konteks lingkungan yang relevan.
Fasilitas Penelitian Inovasi Ilmu Hayati, khususnya yang berupa laboratorium outdoor
atau kebun dan hutan penelitian, diletakkan pada area dengan potensi kerapatan
vegetasi yang tinggi pada sisi Barat kawasan,
yang diperkaya dengan aliran air anak
sungai sebagai elemen pembentuk ekosistem setempat. Area ini juga dilengkapi dengan
area yang diproyeksikan sebagai lokasi wana wisata.
Fasilitas Penelitian Pangan dan Teh diletakkan pada kebun eksisting milik PTPN VIII di
sisi sebelah Timur kawasan, juga dengan adanya pertimbangan kemudahan akses dari
masyarakat setempat sebagai pegawai pengolah pangan.
18
Fasilitas Penelitian Energi Petir diletakkan pada area dengan potensi petir terbesar.
19
Gambar 7
Ilustrasi Usulan Zona Pengembangan Kawasan Kampus ITB Walini (2020)
20
Program Ruang
Penyusunan program ruang Masterplan Kampus ITB Walini (2020)
saat ini berpedoman pada
konsep dari Tim Akademik, yaitu Kampus ITB Walini (2020)
sebagai living-learning
community . Dengan demikian, selain fasilitas kampus, penyusunan program ruang ini juga
harus memperhatikan pemenuhan fasilitas penunjang, baik bagi Kampus ITB Walini (2020)
secara khusus maupun kawasan Afdeling Panglejar secara umum.
Kampus ITB Walini (2020) merupakan gabungan dari 5 pusat keunggulan dalam tujuannya
menjadi kawasan pendidikan dan riset yang terintegrasi.
Kelima unsur pusat keunggulan
tersebut adalah keunggulan dalam hal pendidikan, ekonomi, budaya, spiritual, serta kesehatan
dan keamanan.
Pusat keunggulan utama tentu pendidikan, sementara ke-4 pusat keunggulan
lainnya menjadi secara khusus ditujukan sebagai sarana pendukung pendidikan dan secara
umum menjadi fasilitas nasional, seperti pada Tabel 9.
Tabel 9
Sarana dan Prasarana Pendukung Pusat Keunggulan Kampus ITB Walini (2020)
Pusat Keunggulan
Items Keterangan
Pendidikan
Program multidisiplin keilmuan
Teknologi Tepat Guna Pusat riset berskala
international
Peran utama ITB sebagai pusat keunggulan pendidikan didukung dengan sarana dan prasarana untuk mensosialisasikan hasil karya ITB agar dapat
disinergikan dengan kebutuhan masyarakat
Ekonomi
Hotel Convention Hall
Apartment Asrama mahasiswa
Shuttle bus Pusat Komersial Pasar tradisional
Tramway/ monorail
Pembagunan fasilitas-fasilitas komersial yang berfungsi sebagaiincome generating money sehingga
diharapkan ITB dapat mendanai kebutuhannya sendiri.
Akses transportasi dibuat dengan perencanaan sebaik-baiknya, jalur utama berupa tramway atau
monorail dibangun terintegrasi dengan jalur kereta.
Kesehatan dan Keamanan
Fasilitas Olahraga RumaTeaching Hospital
Panti jompo Pemadam kebakaran
Security Helipad
Masyarakat sekitar harus dapat merasakan kenyamanan dan ketenangan dengan sarana
penunjang kesehatan dan keamanan. Selain menjadi wadah mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya,
fasilitas sperti teaching hospital akan turut meningkatkan kesejahtraan masyarakat umum.
Budaya Museum sains dan
teknologi Living museum
Sebagai bangsa yang kaya dan sarat akan ragam budayanya, salah satu agenda Masterplan ITB
Walini adalah menjadi pilar-pilar kebudayaan Indonesia.
Spiritual
Masjid Gereja Vihara Pura
Pemakaman
Kehidupan spiritual dan beragama merupakan bagian dari perencanaan pembangunan.
Tempat-tempat ibadah disediakan bagi umat beragam untuk menjalankan kegiatan spiritualnya.
21
Kebutuhan fasilitas kampus dirumuskan berdasarkan hasil rangkaian kegiatan roadshow dan
dikelompokkan ke dalam beberapa zona pusat penelitian dan pengembangan, serta fasilitas-
fasilitas penunjang kampus dan kawasan sebagai berikut (rincian sub-zona / fasilitas terdapat
pada Tabel 10):
1.
Main Campus Area
Zona Kampus Utama; dengan fasilitas meliputi ruang belajar-mengajar utama seperti
kelas, studio, laboratorium dasar, serta ruang administrasi dan ruang staf.
2.
Science Techno Park
Zona Penelitian dan Pengembangan Sains, Energi, dan Teknologi.
3.
Bio Techno Park
Zona Penelitian dan Pengembangan Inovasi Hayati, Pangan, dan Teknologi Bio Medikal.
4.
Geo Park
Zona Penelitian dan Pengembangan Geologi dan Pertambangan.
5.
Art Techno Park
Zona Penelitian dan Pengembangan Seni dan Desain.
6.
Business Techno Park / Industrial Park
Zona Penelitian dan Pengembangan Bisnis dan Kewirausahaan.
7.
Academic Supporting Facilities
Zona Fasilitas Penunjang Akademik; meliputi Convention Center, Hotel, Guest House,
Executive Dormitory, Student Dormitory, Housing for Campus Staff, Student Center, ruang
staf penunjang, serta fasilitas olahraga dan musik.
8.
Public Facilities
Fasilitas umum dan fasilitas sosial yang diperuntukan bagi warga kampus maupun
warga di dalam dan sekitar kawasan Afdeling Panglejar; meliputi fasilitas pendidikan
dasar, fasilitas kesehatan (termasuk teaching hospital dengan standar internasional),
fasilitas peribadatan, fasilitas olahraga, layanan publik, balai warga, fasilitas hiburan dan
komersial, transportasi publik, serta ruang terbuka hijau berupa taman kawasan dan
taman makam.
Pembangunan kawasan Kampus ITB Walini (2020)
terbagi ke dalam tiga tahap.Tahap pertama
merupakan pembangunan area kampus utama serta Science Techno Park. Pada tahap ini,
perhitungan kebutuhan fasilitas pada area kampus utama didasarkan pada perhitungan
populasi awal mahasiswa sebesar 2.000 orang, dengan jumlah staf akademik dan non akademik
total sebesar 200 orang. Tahap kedua merupakan pembangunan Bio-Techno Park, Geo Park, Art
Techno Park, dan Business Techno Park, sedangkan tahap ketiga merupakan pembangunan
fasilitas penunjang akademik serta fasilitas umum dan sosial.
22
Pada perhitungan seluruh kebutuhan fasilitas untuk pusat-pusat penelitian dan pengembangan
dalam kampus, fasilitas penunjang akademik serta fasilitas umum dan sosial bagi kawasan,
digunakan arahan jumlah student body pada tahun 2032 yang diperkirakan mencapai kurang
lebih 30.000 orang. Apabila jumlah ini ditambahkan dengan
jumlah dosen sebanyak kurang
lebih 1.500 orang, asisten akademik, pegawai akademik non-akademik sebanyak kurang lebih
3.000 orang, serta anggota keluarga dosen maupun mahasiswa dan penduduk yang berada di
dalam kawasan kampus, maka diperkirakan total jumlah populasi yang
harus diwadahi
kebutuhannya mencapai dua kali lipatnya, yaitu 60.000 orang. Jumlah ini menjadi dasar dalam
perhitungan kebutuhan fasilitas umum dan sosial kawasan yang perlu disediakan. Berdasarkan
hasil perhitungan terhadap kebutuhan fasilitas kampus dan kawasan, diperoleh total luas
fasilitas berupa bangunan sebesar 1.163.170 m2, serta total luas fasilitas berupa ruang terbuka
dan infrastruktur sebesar 6.186.000 m2.
Dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 31
mengenai
Program Ruang Pengembangan Kampus ITB Walini (2020).
Ilustrasi Rancangan Kawasan (Master Plan)
Perancangan kawasan Kampus ITB Walini (2020)
didasarkan pada rencana struktur serta zona
pengembangan kawasan di mana area kampus utama ITB Walini dipusatkan pada blok bagian
Timur dari Jalan Tol Cipularang. Pusat-pusat riset dan pengembangan untuk berbagi disiplin
ilmu diletakkan tersebar dalam kawasan, yaitu pada lokasi-lokasi dengan konsisi tapak yang
berpotensi untuk dibangun. Berikut adalan ilustrasi rancangan kawasan yang terdiri dari
gambar rencana tapak (Gambar 6), dilengkapi dengan gambar-gambar ilustrasi aerial view dan
ilustrasi suasana kawasan. Titik-titik lokasi ilustrasi suasana dalam kawasan terdapat pada peta
kunci di bawah ini (Gambar 8).
23
Gambar 8 Peta Kunci
24
Gambar 9
Rencana Tapak
25
Kedua ilustrasi berikut merupakan ilustrasi aerial view terhadap hasil pengembangan Kampus
ITB Walini (2020).Gambar 10
menunjukkan aerial view area kampus utama sebagai pusat
aktivitas utama serta area penunjang di sekitarnya pada Afdeling Panglejar bagian Timur,
dilihat dari sisi sebelah Barat kawasan.Gambar 11
menunjukkan aerial view area gerbang
utama kampus, dilihat dari sisi sebelah Timur kawasan. Gerbang utama ini dapat dicapai
melalui jalan provinsi sebagai jalan kelas utama pada kawasan yang terhubung dengan akses
utama menuju kawasan, yaitu Jalan Raya Jakarta
Purwakarta
Padalarang
Bandung. Area
gerbang juga sekaligus berperan sebagai area penerima dan orientasi kawasan.
Gambar 10
Ilustrasi Aerial View Kawasan Kampus ITB Walini (2020)
Gambar 11
Ilustrasi Aerial View Area Gerbang Utama Kampus
26
Berikut adalah gambar-gambar ilustrasi suasana kawasan pada titik-titik seperti terlihat pada
Peta Kunci (Gambar 8).Gambar 12
menunjukkan ilustrasi suasana ruang terbuka utama
(MainLawn / Central Lawn) yang mengarah pada gerbang utama kawasan.
Ruang terbuka
utama ini berfungsi sebagai tempat berkumpul juga sekaligus sebagai tempat untuk kegiatan
seremonial yang sifatnya terbuka.
Gambar 12
Ilustrasi Suasana 1 -
Area Masuk Utama Kampus
Gambar 13
menunjukkan ilustrasi Zona Riset Sains dan Teknologi (Science Techno Park)
sebagai salah satu zona unggulan Kampus ITB Walini (2020).Zona ini dilengkapi dengan
fasilitas bangunan penelitian modern dan ramah lingkungan dengan konsep green building.
Zona ini mewadahi Science Center serta pusat-pusat riset dengan fokus pada disiplin
information technology, cognitive science, robotic, missioning system, nano technology, dan
advanced material science.
Gambar 13
Ilustrasi Suasana 2 -
Zona Riset Sains dan Teknologi
27
Gambar 14
menunjukkan ilustrasi kualitas area aktivitas ruang luar pada Zona Riset Sains dan
Teknologi (Science Techno Park) yang terbentuk oleh konfigurasi massa bangunan hasil
rancangan.Ruang luar berupa ruang terbuka hijau ini disediakan untuk mewadahi aktivitas
sosial dan rekreasi, yang dapat dimanfaatkan kapan saja oleh para mahasiswa, civitas
akademika, staf
kampus, dan juga masyarakat umum. Pada saat-saat tertentu area ini juga dapat
dimanfaatkan sebagai area workshopatau pelatihan dan area eksebisi hasil penelitian.
Gambar 14
Ilustrasi Suasana 3 -
Zona Riset Sains dan Teknologi
Gambar 15
menunjukkan ilustrasi suasana area sirkulasi pada jalan masuk utama kampus.
Kualitas ruang yang diharapkan di sini adalah ruang sirkulasi dengan kualitas prima dalam
pelayanan akses kendaraan, akses pejalan kaki, serta pengguna sepeda. Akses kendaraan
meliputi kendaraan pribadi maupun kendaraan shuttle yang disediakan sebagai sarana
transportasi umum di dalam kawasan kampus. Akses bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda
diberikan melalui jalur khusus pedestrian dan cyclist pada sisi-sisi jalur sirkulasi kendaraan.
Gambar 15
Ilustrasi Suasana 4
Jalan Masuk Utama Kampus
28
Gambar 16menunjukkan ilustrasi kualitas suasana ruang terbuka yang diharapkan pada Main
Lawn / Central Lawnsebagai infrastruktur hijau kawasan. Kualitas tersebut antara lain
sebagai
daerah resapan air, danau retensi, serta untuk filtrasi udara. Selain sebagai infrastruktur hijau
kawasan, area ini juga dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka publik, baik oleh pengguna
kampus maupun masyarakat umum.
Gambar 16
Ilustrasi Suasana 5 -
Ruang Terbuka Utama (Main Lawn / Central Lawn)
Gambar 17
menunjukkan ilustrasi suasana area danau retensi pada salah satu ruang terbuka
hijau dalam kawasan. Danau retensi ini memiliki fungsi utilitas penampungan dan pengolahan
(daur ulang)
air hujan atau storm water harvesting sebagai salah satu sumber air di dalam
kawasan untuk mengantisipasi isu kelangkaan sumber air bersih pada tahun 2015. Selain itu,
danau retensi ini juga bernilai sosial dan ekologis dengan menyediakan ekosistem air tawar
sebagai sarana belajar bagi masyarakat dalam merehabilitasi daerah muka air (waterfront).
Gambar 17
Ilustrasi Suasana 6
Ruang Terbuka Hijau dan Danau Retensi
29
VI.
Pendanaan Pembangunan Kampus
Sumber pendanaan untuk memenuhi kebutuhan dana pembangunan Kampus ITB Walini akan
mengikuti pola sumber dana untuk membangun dan merawat kampus ITB selama ini. Demikian
pula pendanaan untuk menjalankan kegiatan pendidikan dan riset merujuk pada keberhasilan
ITB mengelola kegiatan pendidikan selama ini.
Dana untuk pembangunan Kampus ITB Walini diharapkan bersumber dari anggaran
pemerintah pusat, anggaran pemerintah daerah, dan sumbangan dari masyarakat.
Dana untuk
menyiapkan tenaga akademik dan menjalankan kegiatan pendidikan diharapkan dapat
dipenuhi melaui pengumpulan dana dari anggaran pemerintah pusat, anggaran pemerintah
daerah, uang kuliah, kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat serta sumbangan.
Sampai saat ini, sumber danadari sumber Abadi ITB masih kecil, belum dapat memberikan
kontribusi untuk dana pembangunan Kampusa ITB Walini.
Dana pembangunan kampus yang berasal dari instrumen hutang jangka panjang, akan
dipertimbangkan bila landasan peraturan dan persyaratan administrasi telah tersedia. ITB akan
menggunakan dengan hati-hati, cermat
serta ITB melengkapi dengan penerapan sistem dan
mekanisme pengelolaan resiko yang memadai.
VI.1.
Kebutuhan Dana Pembangunan Kampus ITB Walini (2020)
Dana yang diperlukan untuk membangun Kampus ITB Walini sesuai dengan rencana
pengembangan fisik kampus yang dilakukan secara bertahap. Pembangunan sarana dan
prasarana fisik dengan seluruh fasilitas lingkungan direncanakan akan dilaksanakan secara
bertahap. Dalam jangka waktu 10 tahun akan dilaksanakan dalam 3 Tahap.
Total kebutuhan dana untuk sarana dan prasarana dan fasilitasnya diperkiranakan mencapai
19.4 trilyun rupiah, dengan rincian untuk Tahap I Rp 7.1 trilyun, Tahap II Rp 5.1 trilyun,
dan
Tahap III mencapai Rp 7.3 trilyun.
+rasio fisik dan alat 50:50
Dana ini untuk membangun gedung, laboratorium, jalan,
asrama, perumahan, dan seluruh
sarana kampus dan lingkungan. Lampiran 2
pada halaman 34
menyajikan rincian kebutuhan
investasi dana pembangunan kampus secara terperinci.
30
VI.2.
Kebutuhan Biaya Pengembangan Tenaga Akademik
ITB merencanakan untuk merekut sebagain besar tenaga akademik dari kandidat dengan latar
belakang sarjana strata 1 yang berpotensial dan berprestasi akademik unggul. Kandidat tenaga
akademik ini akan mengikuti program pendidikan lanjutan.
ITB merencanakan menggalang kerja sama dengan berbagai pendidikan tinggi untuk mendidik
kandidat dengan pendidikan tinggi lanjutan ke tingkat doktorat. ITB akan mengupayakan
sumber dana dari anggaran pemerintah dan pemerintah daerah serta dana bantuan dari
berbagai institusi untuk memenuhi kebutuhan dana pengembangan tenaga akademik ini.
Jumlah kandidat tenaga akademik yang akan dididik mencapai mencapai 2.250
sarjana strata 1
sampai tahun 2030. Kebutuhan dana
untuk pengembangan tenaga akademik sampai tahun
2030 mencapai 6,7 trilyun rupiah.
*peraturan PTNBH dosen dan peneliti dibiayai o/ pemerintah
(Dikti), apakah sudah termasuk dalam jumlah tsb? Asumsi: 1 orang s.d S3 Rp 1 M.
VI.3.
Dana Penyelenggaraan Pendidikan dan Riset
Pola sumber dana untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dan riset diharapkan dapat
terpenuhi dengan mengikuti pola pengelolaan dana oeh ITB selama ini.
Komposisi sumber dana
yang berasal dari anggaran pemerintah pusat, anggaran pemerintah daerah, uang kuliah
mahasiswa,
pendapatan dari kerjasama riset dan pengabdian masyarakat, serta dari sumbangan
dana hibah, bantuan.
Dana-dana penyelenggaraan pendidikan secara bertahap meningkat selaras dengan kegiatan
akademik dan riset.Pada tahun pertama direncanakan 23 Program Studi
dan meningkat di
tahun ke-5 menjadi 50 Prodi, dan di tahun ke-15 menjadi 69 Program Studi.
Dana kerjasama diperoleh melalui kerjasama riset dengan pemerintah, industri, dan lembaga
penelitian dan pendidikan tinggi lain.
Adapun dana kerjasama direncanakan akan diperoleh melalui program inovasi, inkubasi bisnis,
dan kolaborasi antara ITB, dengan industri, dan pemerintah dengan memberikan jasa untuk
a.
Lisensi kekayaan intelektual (Licensing Intellectual Property)
b.
Balai Inkubasi (Incubating Start-ups and Connect them to Ventures)
c.
Konsultasi untuk pemerintah maupun industri (Consulting for Government and
Industries)
d.
Sertifkasi bagi lulusan, pemerintah dan masyarakat
e.
Kegiatan dan Pelatihan (Events and Training)
31
VI.4.
Dampak Nilai Tambah
Sesuai dengan tujuan pengembangan kampus ITB Walini (2020) yaitu memenuhi kebutuhan
lulusan engineer serta multidisiplin ilmu lainnya, maka added value yang ditinjau berasal dari
aspek Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu kemampuan meningkatkan jumlah lulusannya. Total
kelulusan SDM terhitung 2015-2030 berjumlah 63.833 mahasiswa, dengan rincian sebagai
berikut:
sarjana 2019-2030 mencapai 28.500 mahasiswa;
tingkat magister dari tahun 2017-2030 mencapai
24.500 mahasiswa;
doktorat tahun 2018-2030 mencapai 10.833 mahasiswa.
VII.
Manfaat Masterplan Perencanaan Kampus ITB Walini (2020)
Kampus ITB Walini (2020)
tidak menutup kemungkinan terhadap adanya kerjasama dengan
kampus lain dalam pengembangan keilmuan. Salah satu contoh kerjasama yang dapat dilakukan
adalah dalam mengembangkan Teaching Hospital dimana Ilmu kedokteran akan menjadi salah
satu program studi di kampus ini.
Perencanaan Kawasan Kampus Baru ITB Walini memberikan manfaat kepada banyak pihak
terkait seperti PTPN VIII, Pemerintahan Kota Bandung, Pemerintahan Kabupaten Bandung
Barat, Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, dan Negara Indonesia secara umum. Berikut
merupakan pejabaran yang terkait dengan manfaat dari keberadaan kampus ini dimasa yang
akan datang:
1.
Negara Indonesia
-
Mempunyai pusat riset terintegrasi berskala internasional;
-
Menjadi pusat inovasi pengembangan pemanfaatan SDA dan SDM Indonesia;
-
Mempunyai World Class University.
2.
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat
-
Meningkatkan pamor Jawa Barat sebagai provinsi dengan kualitas pendidikan tebaik;
-
Sebagai pilot project dan preseden bagi provinsi lain dalam mengembangkan pendidikan
tinggi dengan kualitas yang sama;
-
Memiliki fasilitas umum dan fasilitas sosial yang berskala internasional.
3.
Pemerintahan Kota Bandung
-
Mengurangi beban kepadatan aktivitas perkotaan yang terjadi karena bangkitan
keberadaan ITB Ganesha;
32
-
Membuka kerjasama secara lebih intensif dengan Kabupaten Bandung Barat;
4.
Pemerintahanan Kabupaten Bandung Barat
-
Terdapat kegiatan ekonomi bangkitan dari kampus yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat;
-
Masyarakat lokal lebih mempunyai kesempatan belajar di ITB Walini karena
kemudahan akses;
-
Menstimulasi pembangunan daerah Kabupaten Bandung Barat;
-
Memiliki fasilitas umum dan fasilitas sosial yang berkelas dunia;
-
Memiliki pusat ekonomi dan kebudayaan.
5.
PTPN VIII
-
ITB Walini merupakan kampus yang berwawasan lingkungan dimana PTPN VIII dapat
bekerjasama dengan ITB dalam melakukan pengembangan-pengembangan teknologi
yang dapat diaplikasikan di areal perkebunan PTPN;
-
Mendapatkan akses yang mudah dengan tenaga ahli perkebunan karena banyak
terdapat kegiatan pendidikan yang berbasis lingkungan, khususnya perkebunan;
-
Mendapatkan fasilitas riset yang lebih baik yang terkoordinasi dengan bidang ilmu lain
yang terkait;
-
Peningkatan kualitas hidup SDM (Petani dan Karyawan) eksisting PTPN VIII dari segi
pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
33
LAMPIRAN 1
PROGRAM RUANG PENGEMBANGAN ITB WALINI (2020)
34
1 28,270 m2 37,000 m2
a 17,500 m2
b 9,500 m2
c 1,270 m2
d Main Lawn, dengan Plaza & Podium (Ceremonial Function) - 37,000 m2
2 48,100 m2
a 6,100 m2
b Climate Change Center 2,000 m2
c Energy Science Center - Renewable Energy Research Center 2,000 m2
d Energy Science Center - Lightning Research Center 2,000 m2
e Information Technology Center 2,000 m2
f Cognitive Science Center 2,000 m2
g Robotics Research and Development Center 2,000 m2
h Missioning System Research and Development Center 2,000 m2
i Nano Technology Center 2,000 m2
j Advanced Material Research and Development Center 4,000 m2
k Aviation and Automotive Park 20,000 m2
l Model Bendungan & Jembatan 1,000 m2
m 1,000 m2
3 34,200 m2 3,591,000 m2
a Bio Innovation Center 4,000 m2 2,000 m2
b Chemurgy Research Center 4,000 m2 2,000 m2
c Rubber Research Center 2,000 m2 658,000 m2
d Water Sustainable Resources Research Center (pump storage) 2,000 m2
e Waste Treatment Center 1,000 m2
f Food Research Center / Food Park 2,000 m2 112,000 m2
g Tea Research Center 2,000 m2 217,000 m2
h Upscaling Prototype Research Center for Industrial Pharmacy 2,000 m2 2,000 m2
i Wana Wisata / Hutan Wisata 3,200 m2 2,598,000 m2
j Bio Medical Engineering Center 3,000 m2
k Bio Technology Center 3,000 m2
l Nano Bio Medicine Center 3,000 m2
m Advance Medical Center (Adopsi Nuklir Pet. Gamma) 3,000 m2
4 5,000 m2 377,000 m2
a Mining Laboratory Center 2,000 m2
b Mining Education Trails 3,000 m2 377,000 m2
PERKIRAAN DIMENSI RUANG LUAR &
INFRASTRUKTURNO FASILITAS
MAIN CAMPUS AREA
SCIENCE TECHNO PARK
BIO TECHNO PARK
Road Center
PERKIRAAN DIMENSI RUANG & JUMLAH
LANTAI
Ruang Pengajaran
Ruang Penunjang Kegiatan Belajar
Rektorat (Eksekutif)
GEO PARK
Science Center
35
5 9,100 m2 1,000 m2
a Center of Art and Design 6,600 m2 1,000 m2
b Material Innovation Research Center 2,500 m2
6 49,500 m2
a Multi-disciplinary Business Incubation / Creative Indsutry 15,000 m2
b Global Executive Development Center 5,000 m2
c Traditional Market / Traditional Knowledge 29,500 m2
7 539,000 m2 31,000 m2
a 116,000 m2
b 20,000 m2
c 4,000 m2
d 4,000 m2
e 240,000 m2
f 60,000 m2
g 45,000 m2
h 45,000 m2
i 1,000 m2
j 500 m2
k 500 m2
l 1,000 m2
m 2,000 m2
n - 31,000 m2
8 450,000 m2 355,000 m2
a 8,000 m2
b 300,000 m2
c 15,000 m2
d 3,000 m2
e 2,000 m2
f 10,000 m2
g 30,000 m2
h 10,000 m2
i 5,000 m2
j 30,000 m2
k 20,000 m2
l 10,000 m2
m 3,000 m2
n 2,000 m2
o 2,000 m2
p - 4,000 m2
q - 282,000 m2
r - 69,000 m2
9 1,794,000 m2
a 1,062,000 m2
b 715,000 m2
c 17,000 m2
d Conservation Area (Unbuilt Area)
1,163,170 m2
6,186,000 m2
PERKIRAAN DIMENSI RUANG LUAR &
INFRASTRUKTUR
TOTAL LUAS BANGUNAN
NO FASILITAS
Utilitas
RTH sempadan jalan
PUBLIC FACILITIES
INFRASTRUKTUR & OPEN SPACE
Lawn / Ruang Terbuka Hijau
Executive Dormitory
PERKIRAAN DIMENSI RUANG & JUMLAH
LANTAI
Rest Room & Sanitary (Toilet, WC, Pantry, dll)
Student Dormitory
Perumahan / Apartemen Staf Dosen
Perumahan / Apartemen Pegawai Administrasi
Perumahan / Apartemen Pegawai Non-Administrasi
Ruang Student Center / Himpunan Mahasiswa
Commercial : Supermarket
(Traditional & Modern)
Guest House & Pansion (standar internasional)
ART TECHNO PARK
BUSINESS TECHNO PARK / INDUSTRIAL PARK
ACADEMIC SUPPORTING FACILITIES
Hotel / Resort (untuk pengunjung convention center)
Convention Center (10.000 orang)
Ruang Supporting Staf
Ruang Musik & Kesenian Indoor (Tradisional & Modern)
Ruang Olah Raga Indoor (Renang, Basket, Volley,Tenis)
Ruang Olah Raga Outdoor (Sepak Bola, Tenis, Golf) & Lawn
Sport Facility / Stadion
(Standar Olimpiade Internasional)
Worship Facility (Multi Religion)
Public Service
(Bank, Post, dll)
Community Center
Entertainment Center ( Museum,Cinema,Kantin, Café, Restoran dll)
Kinder Garten / Matternity Facility
Primary Education Facility
Public Health Facility (standar internasional)
Teaching Hospital
(standar internasional, kerjasama FK)
Nursing Home / Aged Care
(standar internasional)
Commercial : Store & Merchandise
Public Transportation : Public Parking
Public Transportation : Railway Station
Public Transportation : Mini Bandara (standar CN 250/350)
Infrastruktur (jalan, sutet, sempadan sungai, sempadan tol)
TOTAL LUAS RUANG TERBUKA
Community Park (with Ponds and Jogging Track) & Outbond Area / Indonesian Theme Park
Ganesha Memorial Park
36
LAMPIRAN 2
KEBUTUHAN INVESTASI
Tahap I Tahap II Tahap III
1
a
- Ruang Kelas Umum (Kelas Besar 500 mhs ) 32,500,000,000 - Ruang Kelas Teori (Kelas Besar 120 mhs) 36,562,500,000 - Ruang Tutorial (Kelas Kecil 15 mhs, 25 mhs, dan 50 mhs) 24,375,000,000 - Ruang Praktika (Kelas Besar dan Kecil) 16,250,000,000 - Laboratorium Multidisiplin (Lab. Besar dan Kecil) 16,250,000,000 - Studio 16,250,000,000
b
- Area pengelola dan pemeliharaan 1,625,000,000 - Ruang Staf Dosen (Total 200 Orang) 10,156,250,000 - Ruang Administrasi setiap Fakultas/Departmen/Prodi/KK (Total 30) 9,750,000,000 - Perpustakaan (dengan pelayanan efisien dan standar internasional) 39,000,000,000 - Toilet/WC (Khusus dan Publik) 1,625,000,000 - Pantry 812,500,000 - Ruang Peribadatan (Khusus) 2,031,250,000 - Parkir ( bawah tanah ) 12,187,500,000
c
- Ruang Eksekutif (Pimpinan ITB Walini & jajarannya) 1,218,750,000 - Ruang Fakultas (Dekan, WDA,WDS,WDK) 4,875,000,000 - Ruang Rapat (Ruang Besar 40-75 orang dan Ruang Kecil 10-20 orang) 4,225,000,000
Main Lawn, dengan Plaza & Podium (Ceremonial Function) 92,500,000,000
2
a
- Planetarium 9,750,000,000 - Observasi Boscha II 20,312,500,000 - Museum (Ruang Pamer Audio-Visual Interaktif) 17,875,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000 - Pusat Informasi & Komersial Umum 812,500,000
b Climate Change Center
- Lab. Terbuka 5,200,000,000 - Lab. Tertutup 5,850,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,193,750,000 - Ruang Audio Visual 2,193,750,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
c Energy Science Center - Renewable Energy Research Center
- Lab. Terbuka 5,200,000,000 - Lab. Tertutup 5,850,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,193,750,000 - Ruang Audio Visual 2,193,750,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
MAIN CAMPUS AREA
NO FASILITAS
Ruang Pengajaran
Ruang Penunjang Kegiatan Belajar
Rektorat (Eksekutif)
SCIENCE TECHNO PARK
Science Center
Biaya
37
Tahap I Tahap II Tahap III
d Energy Science Center - Lightning Research Center
- Lab. Terbuka 5,200,000,000 - Lab. Tertutup 5,850,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,193,750,000 - Ruang Audio Visual 2,193,750,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
e Information Technology Center
- Ruang Laboratorium 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,437,500,000 - Ruang Audio Visual 2,600,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
f Cognitive Science Center
- Ruang Laboratorium 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,437,500,000 - Ruang Audio Visual 2,600,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
g Robotics Research and Development Center
- Ruang Laboratorium 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,437,500,000 - Ruang Audio Visual 2,600,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
h Missioning System Research and Development Center
- Ruang Laboratorium 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,437,500,000 - Ruang Audio Visual 2,600,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
i Nano Technology Center
- Ruang Laboratorium 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,437,500,000 - Ruang Audio Visual 2,600,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
j Advanced Material Research and Development Center
- Advanced Material Lab. 10,400,000,000 - Industrial Tools Lab. 10,400,000,000 - Ruang Laboratorium Penunjang 5,850,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,437,500,000 - Ruang Audio Visual 2,600,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
k Aviation and Automotive Park
- Runaway / Air Strip 121,875,000,000 - Living Museum 20,312,500,000 - Lab. Transportasi 9,750,000,000 - Lab. Industri Perkakas 9,750,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
l Model Bendungan & Jembatan 8,125,000,000
m 8,125,000,000
3
a Bio Innovation Center
- Lab. Terbuka 5,000,000,000 - Lab. Tertutup 24,375,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 3,656,250,000 - Ruang Audio Visual 3,656,250,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
b Chemurgy Research Center
- Lab. Terbuka 5,000,000,000 - Lab. Tertutup 24,375,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 3,656,250,000 - Ruang Audio Visual 3,656,250,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
NO FASILITAS
Road Center
BIO TECHNO PARK
Biaya
38
Tahap I Tahap II Tahap III
c Rubber Research Center
- Lab. Terbuka 5,000,000,000 - Lab. Tertutup 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,437,500,000 - Ruang Audio Visual 2,600,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000 - Kebun Riset Tanaman Karet -
d Water Sustainable Resources Research Center (pump storage)
- Laboratorium 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,437,500,000 - Ruang Audio Visual 2,600,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
e Waste Treatment Center 8,125,000,000
f Food Research Center / Food Park
- Lab. Terbuka 5,000,000,000 - Lab. Tertutup 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,437,500,000 - Ruang Audio Visual 2,600,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000 - Kebun Riset Tanaman Pangan 275,000,000,000
g Tea Research Center
- Lab. Terbuka 5,000,000,000 - Lab. Tertutup 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,437,500,000 - Ruang Audio Visual 2,600,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000 - Kebun Riset Tanaman Teh -
h Upscaling Prototype Research Center for Industrial Pharmacy
- Lab. Terbuka 5,000,000,000 - Lab. Tertutup 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 2,437,500,000 - Ruang Audio Visual 2,600,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
i Wana Wisata / Hutan Wisata
- Pusat Informasi (Area Penerima) 812,500,000 - Area Pembibitan 5,000,000,000 - Rumah Kaca 24,375,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000 - Ecopark & Training Camp 1,190,000,000,000 - Kebun Riset Tanaman Ekonomis 1,927,500,000,000 - Wana Wisata - - Hutan Konservasi (Sumber Daya Kayu) & Reforestasi Hutan Tropis -
j Bio Medical Engineering Center
- Lab. Terbuka 5,850,000,000 - Lab. Tertutup 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 3,656,250,000 - Ruang Audio Visual 3,656,250,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
k Bio Technology Center
- Lab. Terbuka 5,850,000,000 - Lab. Tertutup 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 3,656,250,000 - Ruang Audio Visual 3,656,250,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
l Nano Bio Medicine Center
- Lab. Terbuka 5,850,000,000 - Lab. Tertutup 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 3,656,250,000 - Ruang Audio Visual 3,656,250,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
NO FASILITAS
Biaya
39
Tahap I Tahap II Tahap III
m Advance Medical Center (Adopsi Nuklir Pet. Gamma)
- Lab. Terbuka 5,850,000,000 - Lab. Tertutup 10,400,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 3,656,250,000 - Ruang Audio Visual 3,656,250,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
4
a Mining Laboratory Center
- Ruang Laboratorium Migas 9,750,000,000 - Ruang Kelas & Seminar 3,250,000,000 - Ruang Audio Visual 2,437,500,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
b Mining Education Trails
- Indoor Lab. - Disaster Simulation 9,750,000,000 - Ruang Workshop dan Diskusi 3,250,000,000 - Ruang Audio Visual 2,437,500,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000 - Mini Rig 8,125,000,000 - Outdoor Lab. / Field Camp 942,500,000,000
5
a Center of Art and Design
- Ruang Kelas 5,850,000,000 - Ruang Pertemuan (Seminar / Konvensi) 3,900,000,000 - Ruang Audio Visual 4,875,000,000 - Digital Animation-Art & Design Lab. 4,875,000,000 - Ruang Restorasi Benda Cagar Budaya 10,400,000,000 - Ruang Pertunjukan dan Pameran 21,937,500,000 - Pusat Informasi Desain 325,000,000 - Pusat Komersial Umum 650,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000 - Art-Design Park (Taman Multifungsi) 2,500,000,000
b Pusat Penelitian Bahan
- Laboratorium 9,750,000,000 - Ruang Workshop 4,875,000,000 - Ruang Seminar 4,875,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
6
a
- Ruang Seminar 19,500,000,000 - Ruang Kelas (10 Kelas @ 30 Orang) 16,250,000,000 - Ruang Audio-Visual 16,250,000,000 - Ruang Workshop 12,187,500,000 - Ruang Pameran 24,375,000,000 - Interactive Exhibition Park 32,500,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
b Global Executive Development Center
- Auditorium (250 Orang) 16,250,000,000 - Ruang Kelas (3 Kelas @ 30 Orang) 4,875,000,000 - Ruang Diskusi Kelompok 2,437,500,000 - Perpustakaan Buku & Multimedia 16,250,000,000 - Ruang Pengelola, Pemeliharaan & Toilet 812,500,000
c Traditional Market / Traditional Knowledge
- Los Pasar 227,500,000,000 - Area Parkir 9,750,000,000 - Ruang Pengelola dan Pemeliharaan 1,625,000,000 - Area Penunjang Publik (Toilet) 812,500,000
NO FASILITAS
GEO PARK
ART TECHNO PARK
BUSINESS TECHNO PARK / INDUSTRIAL PARK
Biaya
40
Tahap I Tahap II Tahap III
7
a
- Lobby 8,125,000,000 - Auditorium 487,500,000,000 - Exhibition Center (Ruang Pamer) 243,750,000,000 - Convention Hall (Seminar / Meeting Room) 65,000,000,000 - Ballroom 48,750,000,000 - Commercial 16,250,000,000 - Toilet/WC (Khusus dan Publik) 3,250,000,000 - Ruang Pengelola dan Pemeliharaan 2,437,500,000 - Dapur, ME, dan Pengolahan Limbah 2,437,500,000 - Parkir 65,000,000,000
b -
- Kamar Hotel 97,500,000,000 - Convention (5 Seminar / Meeting Room) 16,250,000,000 - Dining Room 16,250,000,000 - Toilet/WC (Khusus dan Publik) 1,625,000,000 - Ruang Pengelola dan Pemeliharaan 2,437,500,000 - Dapur, Laundry, ME, dan Pengolahan Limbah 12,187,500,000 - Parkir 16,250,000,000
c 32,500,000,000
d 32,500,000,000
e 1,950,000,000,000
f 487,500,000,000
g 365,625,000,000
h 365,625,000,000
i 8,125,000,000
j 4,062,500,000
k 4,062,500,000
l 8,125,000,000
m 16,250,000,000
n 77,500,000,000
8
a 65,000,000,000
b 2,437,500,000,000
c 121,875,000,000
d 24,375,000,000
e 16,250,000,000
f 81,250,000,000
g 243,750,000,000
h 81,250,000,000
i 40,625,000,000
j 243,750,000,000
k 162,500,000,000
l 81,250,000,000
m 24,375,000,000
n 16,250,000,000
o 16,250,000,000
p 10,000,000,000
q 705,000,000,000
r 172,500,000,000
NO FASILITAS
Convention Center (10.000 orang)
ACADEMIC SUPPORTING FACILITIES
Ruang Olah Raga Indoor (Renang, Basket, Volley,Tenis)
Hotel / Resort (untuk pengunjung convention center)
Guest House & Pansion (standar internasional)
Executive Dorm
Asrama Mahasiswa
Perumahan / Apartemen Staf Dosen
Perumahan / Apartemen Pegawai Administrasi
Perumahan / Apartemen Pegawai Non-Administrasi
Ruang Student Center / Himpunan Mahasiswa
Ruang Supporting Staf
Rest Room & Sanitary (Toilet, WC, Pantry, dll)
Ruang Musik & Kesenian Indoor (Tradisional & Modern)
Worship Facility (Multi Religion)
Public Service (Bank, Post, dll)
Community Center
Ruang Olah Raga Outdoor (Sepak Bola, Tenis, Golf) & Lawn
PUBLIC FACILITIES
Fasum Fasos Utama (merupakan pembulatan dari perhitungan fasum/fasos sesuai standar SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan)
Kinder Garten / Matternity Facility
Primary Education Facility
Public Health Facility (standar internasional)
Ganesha Memorial Park
Community Park (with Ponds and Jogging Track) & Outbond Area / Indonesian Theme Park
Lawn / Ruang Terbuka Hijau
Biaya
Entertainment Center ( Museum,Cinema,Kantin, Café, Restoran dll)
Commercial : Supermarket (Traditional & Modern)
Commercial : Store & Merchandise
Public Transportation : Public Parking
Public Transportation : Railway Station
Public Transportation : Mini Bandara (standar CN 250/350)
Teaching Hospital (standar internasional, kerjasama FK)
Nursing Home / Aged Care (standar internasional)
Sport Facility / Stadion (Standar Olimpiade Internasional)
41
Tahap I Tahap II Tahap III
9
a 2,655,000,000,000
b 1,787,500,000,000
c 42,500,000,000
d Conservation Area (Unbuilt Area)
7,056,756,250,000 5,061,812,500,000 7,247,187,500,000
NO FASILITAS
INFRASTRUKTUR & OPEN SPACE
Infrastruktur (jalan, sutet, sempadan sungai, sempadan tol)
RTH sempadan jalan
Biaya
19,365,756,250,000 TOTAL
Utilitas
BIAYA PER TAHAP PEMBANGUNAN
42
DAFTAR ISI
I.
Pendahuluan
................................................................................................................................
1
II.
Kebutuhan Sarjana Teknik di Indonesia
........................................................................................
3
III.
Inisiatif ITB Walini (2020)
..............................................................................................................
5
IV.
Masterplan Akademik ITB (2020)
..................................................................................................
8
V.
Masterplan Fisik
.........................................................................................................................
13
VI.
Pendanaan Pembangunan Kampus
....................................................................................
292928
VI.1.
Kebutuhan Dana Pembangunan Kampus ITB Walini (2020)
....................................
292928
VI.2.
Kebutuhan Biaya Pengembangan Tenaga Akademik
...............................................
303029
VI.3.
Dana Penyelenggaraan Pendidikan dan Riset
.........................................................
303029
VI.4.
Dampak Nilai Tambah
.............................................................................................
313130
VII.
Manfaat Masterplan Perencanaan Kampus ITB Walini (2020)
............................................
313130
43
ITB 2020Menyongsong seabad Perguruan Tinggi Teknik
Kampus ITB Walini
44
Output / Goal
SK MENKEU : Hibah / Tanah Negara
1000 Ha di Walini Panglejar kepada ITB
Yang Sudah Ditemui / Lobby
- Sekda Jabar- Gubernur Jabar- Bupati Bandung Barat- Dirut PTP VIII- Dirkug PTP VIII- Deputi Meneg BUMN
- Dirjen Dikti- Kepala UKP4- Meneg BUMN- Menko Ek / IA ITB- Rektor USU / PR USU- Bappenas
Formatted: Centered
45
Surat Yang Harus Diperoleh
SK Rektor OkSurat Rekomendasi / Dukungan- Gubernur Jabar- Dirjen Dikti- Meneg BUMN- Menkokesra- Menkeu- Menko Ek- BPN- Bappenas
SK REKTOR
Surat Rek Dr Gub. Jabar
Surat Rek Dr Diknas / DIKTI
Surat Rek Dr BUMN
Surat Rek Dr PTP
Surat Rek Dr BPN
Surat Rek Dr Bappenas
Surat Rek Dr DPRD
Surat Rek Dr Menko Ek
Surat Rek Dr Menkokesra
SK MENKEUTanah Negara Hibah ITB