analisis dialog dalam drama naskah los bagados de los pencos karya ws. rendra

9
NAMA NIM MK : MOCH ZAMRONI : 301212411858 : KAJIAN DRAMA ANALISIS DIALOG DALAM DRAMA NASKAH LOS BAGADOS DE LOS PENCOS KARYA WS. RENDRA Landasan Teori Ciri khas suatu drama adalah naskah itu berbentuk cakapan atau dialog. Dalam menyusun dialog ini pengarang harus benar-benar memperhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari. Pembicaraan yang ditulis oleh pengarang naskah drama adalah pembicaraan yang akan diucapkan dan harus pantas untuk diucapkan di atas panggung. Bayangan pentas di atas panggung merupakan mimetik (tiruan) dari kehidupan sehari-hari, maka dialog yang ditulis mencerminkan pembicaraan sehari-hari. Dalam buku “Drama: Teori dan Pengajarannya” karya Herman Waluyo dituliskan bahwa beberapa ciri dialog dalam drama naskah adalah bersifat sebagai berikut : Ragam Bahasa Lisan / Tutur Diksi Sesuai Dengan Dramatic-action Bersifat Estetis Mewakili Kehidupan Tokoh Pembagian ini menjadi landasan teori dalam menganalisis dialog dalam drama naskah “Los Bagados De Los Pencos”. Yang akan kita lihat lebih jelasnya dalam analisis dibawah ini.

Upload: moch-zamroni

Post on 26-May-2015

17.146 views

Category:

Education


45 download

DESCRIPTION

Ciri khas suatu drama adalah naskah itu berbentuk cakapan atau dialog. Dalam menyusun dialog ini pengarang harus benar-benar memperhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari. Pembicaraan yang ditulis oleh pengarang naskah drama adalah pembicaraan yang akan diucapkan dan harus pantas untuk diucapkan di atas panggung. Bayangan pentas di atas panggung merupakan mimetik (tiruan) dari kehidupan sehari-hari, maka dialog yang ditulis mencerminkan pembicaraan sehari-hari.

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DIALOG DALAM DRAMA NASKAH LOS BAGADOS DE LOS PENCOS KARYA WS. RENDRA

NAMA

NIM

MK

: MOCH ZAMRONI

: 301212411858

: KAJIAN DRAMA

ANALISIS DIALOG DALAM DRAMA NASKAH

LOS BAGADOS DE LOS PENCOS KARYA WS. RENDRA

Landasan Teori

Ciri khas suatu drama adalah naskah itu berbentuk cakapan atau dialog. Dalam

menyusun dialog ini pengarang harus benar-benar memperhatikan pembicaraan

tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari. Pembicaraan yang ditulis oleh pengarang

naskah drama adalah pembicaraan yang akan diucapkan dan harus pantas untuk

diucapkan di atas panggung. Bayangan pentas di atas panggung merupakan mimetik

(tiruan) dari kehidupan sehari-hari, maka dialog yang ditulis mencerminkan

pembicaraan sehari-hari.

Dalam buku “Drama: Teori dan Pengajarannya” karya Herman Waluyo

dituliskan bahwa beberapa ciri dialog dalam drama naskah adalah bersifat sebagai

berikut :

Ragam Bahasa Lisan / Tutur

Diksi Sesuai Dengan Dramatic-action

Bersifat Estetis

Mewakili Kehidupan Tokoh

Pembagian ini menjadi landasan teori dalam menganalisis dialog dalam drama

naskah “Los Bagados De Los Pencos”. Yang akan kita lihat lebih jelasnya dalam

analisis dibawah ini.

1. Ragam Bahasa Lisan / Tutur

Ragam bahasa dalam dialog tokoh-tokoh drama adalah bahasa lisan yang

komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis. Dari segi gaya, ragam bahasa lisan

cenderung kata-katanya lebih bebas dan kalimat-kalimatnya lebih efektif, tetapi

kurang tertata rapi. Banyak naskah drama yang sulit dipentaskan karena dialognya

bukan ragam bahasa tutur, tetapi ragam bahasa tulis. Adapun dalam naskah “Los

Bagados De Los Pencos” kita bisa mendapatkan ciri ini seperti dalam contoh-contoh

sebagai berikut :

Page 2: ANALISIS DIALOG DALAM DRAMA NASKAH LOS BAGADOS DE LOS PENCOS KARYA WS. RENDRA

32.

33.

34.

Linus

Dr Rendra

Linus

:

:

:

Dokter Rendra ! kami mohon dengan hormat, dengan amat sangat, agar kekuasaan rumah sakit ini Anda serahkan kepada kami segera. Kekuasaan dan pimpinan rumah sakit ini harus dipilih lewat pemilu, lima tahun sekali. Terapkanlah Pancasila dan UUD 1945 di tempat ini.Tidak bisa, kalian semua pasien rumah sakit jiwa. Kalian orang-orang gila, jika Pancasila dan UUD 1945 diterapkan disini, itu namanya menghina ideologi negara. Kalian adalah pasien rumah sakit jiwa, itu berbahaya sekali lagi, tidak bisa.Dokter yang edan ! Anda tahu betapa kami menderita dan sengsara harus makan bulgur dan daun singkong terus-terusan, kami semua kurang gizi dan makanan.

Dari dialog diatas terlihat sekali bahwa bahasa yang digunakan adalah bahasa

lisan, dimana pada dialog 32 penuh dengan kalimat-kalimat seru yang berurutan hal

ini sangatlah efektif karena tidak banyak kata-kata penjelas tetapi langsung pada inti

permasalahan dan pengulangan kalimat perintah secara terus-menerus adalah suatu

penegasan yang bisa mengembangkan ekspresi lakon dalam pentas. Begitu juga pada

dialog 33 dan 34 meskipun bukan kalimat perintah tetapi kalimat pernyataan, tetapi

diulang-ulang sedemikian rupa hingga menjadi lebih tegas untuk menguatkan ekspresi

dan gagasan tokoh dalam pentas. Demikian pula dalam dialog di bawah ini :

41.

42.

43.

Dedot

Dr Rendra

Linus

:

:

:

Ingat Dokter, ini rumah sakit jiwa. Hukum yang kita anut khusus untuk orang gila. Tapi tidak boleh ada geng disini. Itu menyalahi aturan pemerintah dan kopkamtib kalian harus tertib.Prek prek prek dengan semua ini ! rumah sakit jiwa harus diberi hukum khusus yang berbeda. Hukum di luar rumah sakit ini tidak berlaku bagi kami, dunia di luar rumah sakit ini adalah dunia orang-orang munafik, frustasi, tolol, himokrit, ambisius sekali.Padahal kami adalah orang-orang waras di bawah panji-panji Los Bagados De Los Pencos. Hidup Los Bagados De Los pencos !

Page 3: ANALISIS DIALOG DALAM DRAMA NASKAH LOS BAGADOS DE LOS PENCOS KARYA WS. RENDRA

Dialog diatas memakai kalimat-kalimat yang sangat efektif meskipun tidak

serapi bahasa tulisan, karena memang bahasa yang digunakan adalah bahasa

tutur/lisan dimana tidak banyak keterangan-keterangan melainkan langsung pada inti

permasalahan, namun demikian dalam dialog 43 ada tertulis “prek prek prek” bahasa

ini tidaklah mungkin bahasa tulis tetapi bahasa tutur. Juga dalam dialog di bawah ini :

44.45.

46.

47.

48.

KoorDr Rendra

Emha

Dr Rendra

Linus

::

:

:

:

Hidup Los Bagados De Los pencos !Apa sih arti dari Los Bagados De Los pencos itu ?Dalam bahasa kami artinya kemakmuran dan kedamaian.Apa yang kalian maksud dengan kemakmuran itu ?Kami dapat makan, minum dan tidur tanpa bekerja apa-apa

Disini untuk menjelaskan kata “Los Bagados De Los Pencos” tidaklah ditulis

secara panjang lebar pada salah satu lakon, melainkan melalui dialog antara dokter

dengan pasien sehingga kata yang digunakan cukup singkat tetapi jelas dan utuh.

2. Diksi Sesuai Dengan Dramatic-action

Dalam dialog naskah drama diksi hendaknya dipilih sesuai dengan dramatic-

action dari plot itu. Diksi berhubungan dengan irama lakon, artinya panjang

pendeknya kata-kata dalam dialog berpengaruh terhadap konflik yang dibawakan

lakon maupun terhadap irama permainan. Dalam drama Los Bagados De Los Pencos

bisa kita lihat dari contoh-contoh dialog berikut :

11.12.13.

14.

15.

Dr RendraAzwarDr Rendra

Azwar

Dr Rendra

:::

:

:

Eddaaann, benar-benar suatu kemustahilan.Tapi menurut hemat saya, ini suatu kemajuanLoh kemajuankah ini ? apa maksudmu Pak Mantri ?Kemajuan yang sungguh luar biasa. Dokter tahu selama ini yang rajin berdemonstrasi Cuma mahasiswa dan para pekerja yang menuntut kenaikan gaji mereka. Dalam sejarah baru sekaranglah terjadi demonstrasi orang-orang gila. Ini kemajuan yang luar biasa.Kemajuan edan-edanan ?Mungkin ini disebabkan karena di rumah sakit ini juga dipelihara sejumlah seniman, mungkin senimanlah yang kasak kusut sengaja membakar

Page 4: ANALISIS DIALOG DALAM DRAMA NASKAH LOS BAGADOS DE LOS PENCOS KARYA WS. RENDRA

keaadaan. Edan keterlaluan

Dari dialog 11 dan 12 dapat kita lihat bahwa kalimat yang digunakan cukup

pendek karena untuk menguatkan titik puncak konflik antara dua tokoh diatas, dimana

ketika dokter marah marah-marah dan mengumpat tetapi kemudian Azwar malah

membuat pernyataan yang sebaliknya, justru ini dibuat sebagai pancingan agar dokter

lebih marah, setelah sebelumnya pada dialog 14 kalimatnya lebih panjang untuk

menurunkan emosi tokoh sebentar dan pada dialg 15 si dokter makin naik emosinya

tepatnya dalam kalimat “Kemajuan edan-edanan ?”. pemilihan kata sesuai dramatic –

action juga terdapat dalam contoh dialog berikut :

51.

52.

53.

54.

Dr Rendra

Linus

Dr Rendra

Linus

:

:

:

:

Contohnya bagaimana ? coba jelaskan kepada saya !Kami boleh memukul Dokter dalam kebebasan, dalam perdamaian. Asal saja dokter tidak merasa dirugikan.Jadi saya pun bisa memukul kalian jika saya mau ?Silahkan Dokter, jika Anda memang berani. Dan pasti Anda akan kami keroyok sampai mati, mau kena ini ?Bagaimana Dokter ? ikut atau tidak ?

Disini dialog yag diucapkan cukup singkat-singkat karena efek konflik yang

dihasilkan dari dialog ini lebih tinggi diperkuat lagi dengan dialog yang saling

berlawanan antara dokter dan pasien. Lain halnya seandainya kalau dialog yang

digunakan lebih panjang, tentu efek konflik yang dihasilkan kurang kuat.

3. Bersifat Estetis

Dialog harus bersifat estetis, artinya memiliki keindahan bahasa. Kadang-

kadang juga dituntut agar bersifat filosofis dan mampu mempengaruhi keindahan. Hal

ini disebabkan karena kenyataan yang ditampilkan di pentas harus lebih indah dari

kenyataan yang benar-benar terjadai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam naskah Los

Bagados De Los Pencos bisa kita dapatkan ciri estetis dalam contoh berikut ini :

26.

27.28.

Mayon

EmhaDedot

:

::

Kami tidak butuh vitamin, kami butuh Puyung HaiKami tidak butuh vitamin, kami butuh Cap JaiKami tidak butuh vitamin, kami butuh Amoi

Page 5: ANALISIS DIALOG DALAM DRAMA NASKAH LOS BAGADOS DE LOS PENCOS KARYA WS. RENDRA

29.

30.

31.

KoorLinus

Koor

::

:

ShanghaiiBerilah kami Bakso, berilah kami SotoHidup Bakso, hidup Soto, hidup Los Bagados De Los pencosHidup Los Bagados De Los pencos

Dialog diatas sangat diperhatikan kata-katanya untuk nilai estetis, setiap tokoh

bergantian mengucapkan kata yang sama dan berakhiran berbeda. Tetapi persajakan

nya sama ( puyung hai, cap jai, among sanghai) juga dalam kata berikutnya (bakso,

soto) sehingga menghasilkan irama yang enak didengar dan memiliki nilai estetis

sebagai darama komedi. Demikian pula dalam dialog berikut :

65.66.

67.

68.

MayonDr Rendra& AzwarDedot

Dr Rendra& Azwar

::

:

:

Seniman keropos kerjanya ndobos, bos. Bos.Seniman keropos kerjanya ndobos, bos. Bos.

Seniman Yogya atos-atos, seniman Jakarta gembos-gembos.Seniman Yogya atos-atos, seniman Jakarta gembos-gembos.

Dialog diatas memakai pengulangan-pengulangan kata yang diperhatikan

seksama oleh penulis untuk menghasilkan nilai estetis sebagai drama komedi apalagi

kalau ditambah dengan gerakan yang lucu oleh tokoh-tokohnya ditambah dengan

musik yang menarik, pasti nilai estetisnya lebih kuat.

4. Mewakili Kehidupan Tokoh

Dialog harus hidup, artinya mewakili tokoh-tokoh yang dibawakan. Watak

secara psikologis, sosiologis, maupun fisiologis dapat diwakili oleh dialog itu. Dalam

drama naskah Los Bagados De Los Pencos dapat ketia temukan ciri ini dalam dialog-

dialog berikut ini :

01.

02.

03.

Dr Rendra

Azwar

Dr Rendra

:

:

:

Goblok! Jadi mantri kamu tidak bisa mengatasi kaum yang sinting dan majnun itu. Bisamu hanya mengadu, hanya melapor melulu dan pada akhirnya rumah sakit ini berantakan.Biar mampus Dokter, saya tidak kuasa demi Sigmun Freut, demi Carl Gustaf Jung. Saya sudah berusaha tapi segala-galanya sia-sia.Tapi kamu ada disini, kamu mantri keamanan yang mengatur stabilitas rumah sakit ini. Kamu digaji untuk bekerja bukan untuk makan minum

Page 6: ANALISIS DIALOG DALAM DRAMA NASKAH LOS BAGADOS DE LOS PENCOS KARYA WS. RENDRA

04. Azwar :dan sekedar tidur belakaSaya mengerti Dokter, semuanya sudah saya fahami sebagai mantri, dedikasi saya besar pada rumah sakit ini.

Dari dialog diatas kita bisa memahami bahwa tokoh dokter memiliki watak

yang perfeksionis, penuntut, dan seorang yang bertipe tau beres. Dan sosok orang

yang menilai pekerjaan seseorang melalui materi (Kamu digaji untuk bekerja bukan

untuk makan minum dan sekedar tidur belaka), karena karakter tersebut ada dalam

dialog 01 maupun dialog 03 yang diucapkan oleh dokter kepada Azwar. Sedangkan

sosok Azwar adalah sosok yang penurut, selalu berusaha bersikap baik kepada

atasannya, dan sedikit memiliki sifat yang percaya diri (dedikasi saya besar pada

rumah sakit ini). Dan Azwar adalah tokoh yang suka membaca filsafat tergambar

dalam dialog “demi Sigmun Freut, demi Carl Gustaf Jung”. Lain halnya dalam dialog

berikut ini :

18.

19.

Linus

Dr Rendra

:

:

Lapor Dokter, akibat ketiadaan alat tulis-menulis, maka saya sampaikan tuntutan secara lisan.Marilah Dokter ikuti kami ke tiang gantungan !Astaga. Mengapa saya harus digantung ?

Nampak dari dialog diatas bahwa Linus adalah tokoh yang tidak banyak

bicara, tetapi lugas, langsung pada persoalan, dan dia adalah sosok yang pengancam

jelasnya bisa kita lihat dalam dialog 18 dimana setelah tokoh Linus menyampaikan

latar belakang dia langsung menyampaikan tuntutan sekaligus mengancam.

Penutup

Dialog merupakan salah satu aspek yang esensial yang ada dalam drama.

Unsur ini juga merupakan unsur yang memberikan warna tersendiri antara drama

dengan karya sastra yang lainnya. Prosa diksi memiliki dialog yang terbatas sebab

masih dapat dijabarkan melalui deskripsi. Dengan demikian, dapat dikatan bahwa

dialog memiliki fungsi mengembangkan karakter dan elemen pemantau lakon. Karena

itu dalam naskah drama, dialog merupakan masalah dan elemen yang tidak bisa

dikesampingkan . dalm arti bahwa dialog adalah elemen primer.